You are on page 1of 36

PROGRAM-PROGRAM UTAMA PUSKESMAS

(KIA,TB,DBD,KESEHATAN LINGKUNGAN,UKS)
Oleh :
Aulya Adha Dii !"#"!##!$!
Ayu Ra%adhii Maha&u'(i !"#"!##!$#
De)i Nu(lia E(dia !"#"!##!$$
*au+iah Pu'(i A%aliyah T !"#"!##!,!
Ha(yai D-i'a !"#"!##!./
M0 D+i1(i)i2h3)a !"#"!##!4/
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNI5ERSITAS LAMPUNG
AGUSTUS .!#/
I0 PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan kabupaten yang
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Sesuai dengan visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan. an misi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat! melalui pemberdayaan masyarakat! termasuk swasta dan masyarakat
madani! melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna! merata bermutu dan berkeadilan! menjamin
ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan! men"iptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik.
Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berperan langsung
terhadap kesehatan masyarakat! memiliki beberapa #ungsi penting sebagai pusat
penggerak pembangunan kesehatan! pusat pemberdayaan masyarakat dan
keluarga dalam pembangunan kesehatan serta sebagai pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang bermutu. $al ini juga ter"antum dalam M%s yang
bertujuan menanggulangi kemiskinan dan kelaparan! men"apai pendidikan dasar
untuk semua! mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan!
menurunkan angka kematian anak! meningkatkan kesehatan ibu! memerangi
$I&'(IS! malaria! dan penyakit menular lainnya! memastikan kelestarian
lingkungan hidup! mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan memiliki beberapa #ungsi
penting sebagai pusat penggerak pembangunan kesehatan! pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan serta sebagai pelayanan
)
kesehatan tingkat pertama yang bermutu. Pelayanan upaya kesehatan di
Puskesmas dilaksanakan melalui * upaya kegiatan pokok se"ara terpadu dan
menyeluruh. +nam upaya kegiatan pokok itu meliputi KI(' KB! ,paya
Peningkatan %i-i! Kesehatan .ingkungan! Pemberantasan Penyakit Menular
/P)M0! Promosi Kesehatan! Pengobatan. ,paya kegiatan pengembangan meliputi
,saha Kesehatan Sekolah /,KS0! Kesehatan 1lah Raga! Perkesmas! Kesehatan
Kerja! Kesehatan %igi dan Mulut! Kesehatan 2iwa! Kesehatan Mata! .aboratorium
Sederhana! Kesehatan ,sia .anjut! Pembinaan Pengobatan 3radisional dan
Pen"atatan dan Pelaporan. Sedangkan ,paya Kesehatan Pengembangan terdiri
dari ,saha Kesehatan Perorangan meliputi kurati# dan rehabilitati# dan ,saha
Kesehatan Masyarakat meliputi promoti# dan preventi#.
Sistem Kesehatan 4asional menyebutkan Puskesmas adalah Pusat Pembangunan
Kesehatan yang ber#ungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat
serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan
masyarakat. Pelayanan kesehatan di Puskesmas merupakan bentuk pemerataan
dan peningkatan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
rakyat. Pelayanan ini menjadi lebih e#ekti# dengan peran serta masyarakat antara
lain dengan menyelenggarakan pos5pos pelayanan terpadu. Puskesmas dalam
kedudukannya sebagai penanggung jawab wilayah dan penyedia pelayanan
kesehatan harus mengoperasikan sejumlah kegiatan pokok yang di wujudkan
dalam berbagai program5program kesehatan Puskesmas. Pelaksanaan program5
program kesehatan ini ditujukan untuk memenuhi tanggung jawab terhadap
kesehatan wilayah kerjanya serta anggota masyarakat se"ara keseluruhan.
Berdasarkan #ungsinya! sebuah puskesmas mempunyai tugas menyampaikan
pertolongan kesehatan dan upaya kesehatan pen"egahan kepada keluarga di
rumah mereka di desa5desa oleh para petugas puskesmas yang menetap di wilayah
kerja puskesmas. 3ugas ini tidak dapat di"apai dalam waktu yang singkat tetapi
harus melalui suatu proses se"ara bertahap dan berkesinambungan. alam
pelaksanaanya inilah! pemahaman mengenai kegiatan pokok puskesmas penting
6
agar kelak target pemerintah daerah dapat ter"apai! khususnya dalam hal tingkat
kesehatan dan kesejahteraan yang setinggi5tingginya.
7
II0 ISI
Puskesmas dalam kedudukannya sebagai penanggungjawab wilayah dan penyedia
pelayanan kesehatan harus mengoperasikan sejumlah kegiatan pokok dan
tambahan yang diwujudkan dalam berbagai program5program kesehatan
Puskesmas. Pelaksanaan program5program kesehatan ini ditujukan untuk
memenuhi tanggung jawab terhadap kesehatan wilayah kerjanya serta anggota
masyarakat se"ara keseluruhan
/8!)0
.
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun #asilitas yang berbeda5beda! maka
kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda
pula. Kegiatan5kegiatan Puskesmas yang dapat dilaksanakan adalah sebagai
berikut9
8. KI(
). Keluarga Beren"ana
6. ,saha Peningkatan %i-i
7. Kesehatan .ingkungan
:. Pen"egahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
*. Pengobatan termasuk Pelayanan arurat karena Ke"elakaan
;. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
<. Kesehatan Sekolah
=. Kesehatan 1lahraga
8>. Perawatan Kesehatan Masyarakat
88. Kesehatan Kerja
8). Kesehatan %igi dan Mulut
86. Kesehatan 2iwa
87. Kesehatan Mata
8:. .aboratorium Sederhana
8*. Pen"atatan dan Pelaporan dalam rangka Sistem In#ormasi Kesehatan
8;. Kesehatan ,sia .anjut
:
8<. Pembinaan Pengobatan 3radisional.
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan
masyarakat terke"il atau ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai
bagian dari masyarakat wilayah kerjanya. alam konteks 1tonomi aerah saat
ini! puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana
teknis! dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan
dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem peren"anaan
yang matang dan realisistis! tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi! serta sistem
evaluasi dan pemantauan yang akurat. (dapun ke depan! Puskesmas juga dituntut
berperan dalam peman#aatan teknologi in#ormasi terkait upaya peningkatan
pelayanan kesehatan se"ara komprehensi# dan terpadu
/8!60
.
A0 Ke2eha'a I6u da Aa1 (KIA)
Pe7e('ia
Pelayanan kesehatan Ibu dan (nak adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
#ungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup!
perkembangan dan perlindungan bayi! anak di bawah lima tahun /Balita0 dan anak
usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang
/8!)0
.
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan
diantara ibu! bayi dan anak adalah memberikan pemeliharaan dalam waktu hamil
yang "ukup baik dan dimulai sedini5dininya. Penurunan angka kematian ibu
maternal! bayi dan anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan
sasaran prioritas dalam pembangunan di bidang kesehatan
/8!)0
.
,paya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil! ibu melahirkan! ibu
menyusui! bayi dan anak balita serta anak prasekolah. alam pengertian ini
ter"akup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat! pemuka masyarakat serta
*
menambah keterampilan paraji /dukun bayi0 serta pembinaan kesehatan anak di
taman kanak5kanak
/8!)0
.
Pelayanan KI( di puskesmas terdiri dari
/8!)0
9
8. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas
). Pelayanan kesehatan bagi bayi! balita dan anak pra sekolah
Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas adalah bagian dari
pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu yang merupakan salah satu wujud upaya
pelayanan kesehatan promoti#! preventi#! kurati#' penanganan kedaruratan
kebidanan! yang meliputi pelayanan pemeliharaan ibu hamil! pertolongan
persalinan! perawatan pas"a persalinan bagi ibu dan bayi baru lahir! keluarga
beren"ana! ibu sedang menyusui! serta "alon ibu di wilayah kerja
/8!)0
.
Pelayanan kesehatan bagi bayi! balita dan anak pra sekolah di Puskesmas adalah
bagian dari pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu yang merupakan salah satu
wujud kegiatan promoti#! preventi#! kurati# dan rehabilitati# yang meliputi
pemeliharaan kesehatan anak dalam kandungan! pelayanan kesehatan neonatal!
pemeriksaan bayi! manajemen terpadu balita sakit! serta deteksi dan stimulasi dini
tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja
/8!)0
.
Tu8ua KIA
3ujuan umum kesehatan ibu dan anak adalah ter"apainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju 4orma Kelurga Ke"il Bahagia Sejahtera /4KKBS0 serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya
/8!)0
.
;
(dapun tujuan khusus dari kesehatan ibu dan anak adalah sebagai berikut
/8!)!60
9
8. Meningkatnya kemampuan ibu dalam mengatasi kesehatan diri dan
keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya
pembinaan kesehatan keluarga! penyelenggaraan posyandu dan
sebagainya.
). Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah
se"ara mandiri didalam lingkungan keluarga posyandu dan sebagainya.
6. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi! anak balita! ibu hamil!
persalinan! ibu ni#as dan ibu menyusui.
7. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil! persalinan! ibu
ni#as! ibu menyusui! bayi dan anak balita.
:. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat! keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu! balita! anak
prasekolah! terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.
Sa2a(a
Sasaran pelayanan KI( adalah Ibu! bayi! balita! anak usia prasekolah dan keluarga
yang tinggal dan berada di wilayah kerja Pusksmas serta yang berkunjung ke
Puskesmas
/8!)0
.
Ke7ia'a
Pelayanan KI( meliputi penyelenggaraan
/8!)0
9
8. Pembinaan dan pemantauan kegiatan KI( di wilayah kerja Puskesmas
). Pelayanan (nte natal
6. Persalinan' pendampingan persalinan
7. Pelayanan masa ni#as pas"a persalinan dan bayi baru lahir
:. Pelayanan ibu menyusui
*. Pelayanan gawat darurat kebidanan dan neonatal
;. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang bayi
<. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak balita
<
=. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak usia pra
sekolah di taman kanak5kanak.
(dapun kegiatan petugas Puskesmas dalam men"apai tujuan kesehatan ibu
dan anak men"akup hal5hal berikut! yaitu
/8!)0
9
8. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil! ibu melahirkan! ibu menyusui! bayi!
anak balita dan anak prasekolah.
). Pemberian nasehat tentang makanan guna men"egah gi-i buruk karena
kekurangan protein! kalori dan lainnya serta pembagian makanan
tambahan! vitamin dan mineral.
6. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan "ara stimulasinya.
7. Imunisasi 3etanus 3o?oid ) kali pada ibu hamil dan B@%! P3 6 kali!
Polio 6 kali! dan @ampak 8 kali pada bayi.
:. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam men"apai tujuan
program KI(.
*. Pelayanan KB kepada semua Pasangan ,sia Subur! dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan
anak berkali5kali dan golongan ibu risti.
;. Pengobatan bagi ibu! bayi! anak balita dan anak prasekolah untuk
ma"am5ma"am penyakit ringan.
<. Kunjungan ke rumah untuk men"ari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan! memberi penerangan dan pendidikan tentang kesehatan!
dan untuk mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi
Puskesmas dan meminta agar mereka datang ke Puskesmas lagi.
=. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak5kanak dan paraji
/dukun bayi0.
Kegiatan diatas adalah kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh petugas
Puskesmas dalam upaya peningkatan Program KI( yang termaktub dalam
Pedoman Kerja Puskesmas 2ilid I yang diadakan oleh epartemen Kesehatan
RI tahun 8=<='8==>
/8!)0
.
=
(dapun kegiatan yang dilakukan untuk program KI( di Puskesmas tersebut
adalah sebagai berikut
/8!)!60
9
8. Pemeriksaan ibu hamil dan bayi'anak.
). Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran 3inggi Badan bayi! balita dan
anak prasekolah.
6. Pengukuran suhu tubuh pada bayi'anak.
7. Pengisian KMS bumil dan KMS anak.
:. Pemberian imunisasi bagi ibu hamil! bayi dan balita.
*. Pemberian makanan tambahan bergi-i /bubur ka"ang hijau dan susu
murni0.
;. Penyuluhan gi-i baik.
<. Penyuluhan KB.
=. Penyuluhan Kebersihan lingkungan terutama dalam mengatasi
penyebaran nyamuk penyebab B.
8>. Penyuluhan kepada suami dan anggota keluarga lainnya untuk berperan
serta akti# dalam menunjang kesehatan ibu dan anaknya.
88. Pengobatan berma"am5ma"am penyakit ringan bagi ibu! bayi! balita!
anak prasekolah dan keluarga.
B0 Pe9e7aha da Pe%6e(a'a2a Peya1i' Meula(
Penyakit Menular dikelompokkan berdasarkan si#at penyebarannya di dalam
masyarakat wilayah tersebut! yaitu
/8!)!60
9
8. Penyakit Menular yang se"ara endemik berada di dalam wilayah! yang
pada waktu tertentu dapat menimbulkan wabah! yang dikelompokkan
kedalam Penyakit Menular Potensial Aabah seperti9 iare! B! Malaria!
Bilaria.
). Penyakit menular yang berada di wilayah dengan endemisitas yang "ukup
tinggi sehingga jika tidak diawasi dapat menjadi an"aman bagi kesehatan
8>
masyarakat umum. Penyakit Menular +ndemik 3inggi seperti C
3uberkulosis Paru! .epra! Patek! Rabies! (ntraks.
6. Penyakit5penyakit menular lain yang walaupun endemisitasnya tidak
terlalu tinggi didalam masyarakat! tetapi oleh karena si#at penyebarannya
dianggap sangat membahayakan masyarakat! maka penyakit5penyakit ini
perlu di awasi keberadaannya.
#0 De%a% Be(da(ah De7ue (DBD)
/8!)!6!70
Penyakit demam berdarah dengue / engue $emorrhagi" Bever 0 adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus engue dan ditularkan oleh
nyamuk (edes (egypti yang ditandai dengan demam mendadak ) sampai ;
hari tanpa penyebab yang jelas! lemah' lesu! gelisah! nyeri ulu hati! sakit
kepala! nyeri retro orbital! mialgia! arthralgia! rash! mani#estasi perdarahan /
petechie0! lebam /echimosis0! atau ruam /purpura0! kadang5kadang mimisan
/ epistaksis0! berak darah /melena0! muntah darah /hematemesis0! kesadaran
menurun atau renjatan /syok0.
Tada da Ge8ala
80 emam
emam tinggi se"ara mendadak disertai facial flushing dan sakit kepala.
emam ini dapat berlangsung selama )5; hari! kadang disertai kejang pada
anak dengan riwayat kejang demam. Pasien kehilangan na#su makan! muntah!
nyeri epigastrium! nyeri perut di daerah lengkung iga sebelah kanan.
)0 Mani#estasi perdarahan
Sebab perdarahan adalah adanya trombositopenia dan gangguan trombosit.
Perdarahan ini terjadi di semua organ5organ tubuh! yang ditandai sekurang5
kurangnya satu dari 9
80 ,ji 3ourniDuet /Rumple leede0 positi#! ptechie, echymosis, dan perdarahan
konjungtiva.
88
)0 +pistaksis! perdarahan gusi
60 $ematemesis! melena
70 $ematuria
60 $epatomegali
Pembesaran hati umumnya dapat ditemukan pada awal penyakit bervariasi
dari hanya sekedar dapat diraba /just palpable0 sampai )57 "m dibawah
lengkung iga kanan.
70 engan atau tanpa gejala syok
Pada saat atau beberapa saat setelah suhu turun! antara hari sakit ke 65;!
terdapat tanda kegagalan sirkulasi seperti kulit teraba dingin dan lembab
terutama pada ujung jari dan kaki! sianosis di sekitar mulut! pasien menjadi
gelisah! nadi "epat dan lemah! ke"il sampai tak teraba.
Syok merupakan tanda kegawatan yang harus mendapat perhatian serius! oleh
karena bila tidak diatasi sebaik5baiknya dan se"epatnya dapat menyebabkan
kematian. Pasien dapat dengan "epat masuk kedalam #ase kritis yaitu syok
berat /profound syok0! pada saat itu tekanan darah dan nadi tidak dapat terukur
lagi. Syok dapat terjadi dalam waktu singkat! pasien dapat meninggal dalam
waktu 8)5)7 jam atau sembuh "epat setelah mendapat pengantian "airan yang
memadai. (pabila syok tidak dapat segera diatasi dengan baik akan terjadi
asidosis metabolik! perdarahan saluran "erna hebat atau perdarahan lain! hal
ini pertanda prognosa buruk.
:0 3rombositopenia
Penurunan jumlah trombosit menjadi E 8>>.>>>'mm
6
atau kurang dari 85)
trombosit' lapangan pandang besar /lpb0 dengan rata5rata pemeriksaan
dilakukan pada 8> lpb! pada umumnya trombositopenia terjadi sebelum ada
peningkatan hematokrit dan terjadi sebelum suhu turun.
8)
*0 $emokonsentrasi' kadar hematokrit
Peningkatan nilai hematokrit /$t0 atau hemokonsentrasi selalu dijumpai pada
B! merupakan indikator yang peka akan terjadinya perembesan plasma!
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan $t se"ara berkala. Pada umumnya
penurunan trombosit mendahului peningkatan hematokrit. $emokonsentrasi
dengan peningkatan hematokrit )> F atau lebih / misalnya dari 6: F menjadi
7) F0 men"erminkan peningkatan permeabilitas kepiler dan perembesan
plasma.
Perlu mendapat perhatian! bahwa nilai hematokrit dipengaruhi oleh
penggantian "airan atau perdarahan.
A7e Peye6a6
(gen penyebab adalah virus engue yang sampai sekarang di kenal ada 7 tipe
/tipe I! )! 6! 70 termasuk dalam grup B (rtropod borne virus / (rbovirus0. Ke
empat virus ini telah ditemukan di Indonesia. Penelitian di Indonesia
menunjukkan engue tipe 6 merupakan serotipe virus yang dominan
menyebabkan kasus yang berat.
Su%6e( Peula(a
Sumber penularan penyakit B adalah penderita B.
:a(a Peula(a
@ara penularan umumnya melalui gigitan nyamuk (edes aegypti tetapi dapat
juga ditularkan oleh (edes albopi"tus yang hidup di kebun.Kedua jenis
nyamuk ini berada di seluruh pelosok Indonesia! ke"uali di tempat ketinggian
lebih dari 8>>> meter di atas permukaan laut. 4yamuk dewasa betina
menghisap darah dari pagi sampai petang dengan dua pun"ak waktu ialah
><.>>58>.>> dan 8:.>>58;.>>.
4yamuk ini bersi#at antropo#ilik /senang sekali pada manusia0 dan hanya
nyamuk betina yang menggigit. Penghisapan dilakukan baik di dalam rumah
86
maupun di luar rumah di tempat yang agak gelap. Pada malam hari nyamuk
ini beristirahat pada benda5benda yang digantung seperti pakaian! kelambu!
pada dinding dan di bawah dekat tempat berbiaknya! biasanya di tempat yang
lebih gelap. 4yamuk ini mempunyai kebiasaan menggigit berulang / multiple
biters 0 ialah menggigit beberapa orang bergantian. Keadaan ini sangat
membantu nyamuk dalam memindahkan virus engue ke beberapa orang
sekaligus sehingga dilaporkan adanya beberapa penderita B dalam satu
rumah.
3elur (edes aegypti berwarna hitam seperti sarang tawon! diletakkan satu
demi satu di permukaan atau sedikit di bawah permukaan air dengan jarak
lebih kurang )5: "m dari dinding tempat perindukan. 3elur dapat bertahan
sampai berbulan5bulan pada suhu 5)
>
@ sampai G7)
>
@. Bila kelembaban
terlalu rendah! maka telur akan menetas dalam waktu 7 hari. alam keadaan
optimal perkembangan telur sampai menjadi nyamuk dewasa berlangsung
sekurangnya selama = hari. 4yamuk betina dewasa yang mulai menghisap
darah manusia! 6 hari sesudahya sanggup bertelur sampai 8>> telur. ua puluh
empat jam berikutnya nyamuk ini menghisap darah lagi! selanjutnya bertelur
lagi. Aalaupun umur nyamuk dewasa betina di alam bebas hanya ): hari!
waktu itu "ukup bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Pada saat nyamuk betina menghisap darah pasien B! maka bersama darah!
virus masuk ke dalam perut nyamuk. i perut nyamuk! virus ini
berkembangbiak se"ara propagati#. iperlukan waktu <58> hari sampai
nyamuk ini dapat menyebarkan B kepada orang lain! inilah yang
dinamakan masa tunas ekstrinsik. &irus ini tidak di temukan pada telur
nyamuk jadi tidak ada penularan melalui transovarian /herediter0. 2arak
terbang umumnya pendek ialah sekitar :> meter! sedangkan jarak terjauh
adalah ) Km.
3empat perindukan nyamuk (.aegypti ialah tempat5tempat berisi air bersih
/yang tidak berhubungan dengan tanah0 yang berdekatan dengan rumah5rumah
penduduk! biasanya tidak melebihi :>> meter dari rumah.
87
De(a8a' DBD :
80 erajat I 9 demam G uji torniDuet positi#
)0 erajat II 9 I G perdarahan spontan
60 erajat III 9 syok
70 erajat I& 9 syok berat! nadi tidak teraba! tekanan darah tidak terukur
Hal-hal ya7 ha(u2 dila1u1a u'u1 %e8a7a 1e2eha'a a7a( 'e(hida(
da(i &eya1i' de%a% 6e(da(ah, 2e6a7ai 6e(i1u':
80 Melakukan kebiasaan baik! seperti makan makanan bergi-i! rutin olahraga!
dan istirahat yang "ukup
)0 Memasuki masa pan"aroba! perhatikan kebersihan lingkungan tempat
tinggal dan melakukan 6M! yaitu menguras bak mandi! menutup wadah
yang dapat menampung air! dan mengubur barang5barang bekas yang
dapat menjadi sarang perkembangan jentik5jentik nyamuk! meski pun
dalam hal mengubur barang5barang bekas tidak baik! karena dapat
menyebabkan polusi tanah. (kan lebih baik bila barang5barang bekas
tersebut didaur5ulang
60 Bogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa!
sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus
dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk
70 Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita
mengalami demam atau panas tinggi
:0 2ika terlihat tanda5tanda syok! segera bawa penderita ke rumah sakit.
8:
Ta'ala12aa Pe9e7aha Pe(i2'i-a DBD
Pen"egahan penyakit B yang terpenting adalah dengan memutuskan rantai
penularan antara host dengan vektor yang menularkan penyakit B. @ara
pen"egahan yang terbaik adalah dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang
4yamuk /PS40 dengan melibatkan peran serta masyarakat. PS4 yang
di"anangkan dalam rangka pen"egahan B adalah 6 M / Menutup!
Menguras dan Mengubur 0.
(dapun kegiatan5kegiatan yang dapat dilakukan untuk peran serta masyarakat
antara lain 9
80 Penyuluhan kesehatan
)0 Membersihkan tempat5tempat penampungan air sedikitnya sekali' minggu
60 Mengubur benda5benda yang dapat menampung air hujan seperti kaleng
bekas! botol! ban bekas! dan tempat5tempat lain yang dapat menjadi
tempat perindukan nyamuk aedes aegypti.
70 Menutup tempat5tempat penyimpanan air seperti tempayan! drum! dll.
:0 Mengganti air pot bunga seminggu sekali
*0 Melipat baju5baju yang tergantung
;0 Memelihara ikan pemakan jentik / ikan kepala timah! ikan gupi! dll0 pada
kolam hias yang ada di rumah ' di lingkungan rumah.
<0 Memasukkan larvasida / abate 0 pada pempat penampungan air yang tidak
dapat dikuras ' di tutup rapat! 8> gram untuk 8>> liter air.
,ntuk memberantas nyamuk dewasa dilakukan pengasapan / #ogging 0 di
dalam rumah penderita dan di dalam rumah5rumah sekitar rumah penderita
dengan radius sejauh 8>> meter! sebanyak ) kali dengan interval waktu 8>
hari.
8*
Ta'ala12aa Pa2ie, K3'a1, da Li71u7a
Bila ada kasus B harus segera di laporkan ke inas Kesehatan 3ingkat II
dalam waktu )7 jam. Pasien harus di rawat untuk men"egah timbulnya syok.
Berikan pengobatan simptomatis dan dipantau tekanan darahnya serta di
monitor dan di pantau pula kadar trombosit darahnya.
Pada orang5orang yang berada di sekitar pasien perlu di amati sedikitnya
selama * hari untuk memastikan apakah tetap sehat atau jatuh sakit.
Pada masyarakat di lingkungan pasien perlu di berikan penyuluhan tentang
penyakit B! terutama yang menyangkut "ara5"ara penularan penyakit dan
"ara5"ara pen"egahannya.
Ta'ala12aa ;a1'u KLB
Bila ada K.B B! harus segera di lakukan tindakan terhadap pasien dan
masyarakat sekitar pasien. Penyuluhan harus segera diberikan kepada
masyarakat yang tinggal di sekitar rumah pasien. Segera dilakukan
pengasapan /#ogging0 massal di desa atau kelurahan dengan prioritas yang
insidens /atta"k rate0 tingi serta dengan memperhatikan wilayah kesatuan
epidemiologis. (batisasi massal! gerakan pemberantasan nyamuk melalui 6
HMH di desa' kelurahan! sekolah dan tempat5tempat umum! dan melaksanakan
PS4 dengan mengikut sertakan partisipasi masyarakat.
Tida1a I'e(a2i3al
Karena penyakit B termasuk penyakit Aabah! maka harus sampai ke
perwakilan A$1.
8;
Alu( Pela&3(a Ka2u2 DBD
.0 Tu6e(1ul32i2 Pa(u
/8!)!7!*0
Penyakit tuberkulosis yang selanjutnya disebut penyakit 3B@ adalah salah
satu penyakit menular yang masih merupakan masalah besar dalam kesehatan
masysarakat di Indonesia yang tak pernah menunjukan perbaikan sampai
dengan saat kita memasuki milenium ketiga saat ini. Penyakit 3B@ adalah
suatu penyakit menular dengan gejala 5gejala sebagai berikut 9
80 Batuk yang terus 5 menerus dan berdahak selama 6 minggu atau lebih.
Setiap orang yang datang ke unit pelayanan kesehatan dengan gejala
utama ini harus di anggap sebagai Hsuspek tuberkulosisH atau tersangka
penderita 3B@ dan segera diperiksa dahaknya di laboratorium.
inas Kesehatan
esa
Puskesmas dan
puskesmas Perawatan
Penyelidikan
+pidemiologi
Keluarga RS' ,nit Pelayanan
Kesehatan
8<
)0 Mengeluarkan dahak ber"ampur darah /hemoptisis0! sesak na#as dan nyeri
pada dada.
60 .emah badan! kehilangan na#su makan! rasa kurang enak badan /malaise0!
berkeringat malam tanpa disertai kegiatan dan meriang lebih dari satu
bulan.
Pada balita diagnostik 3B@ adalah berdasarkan di bawah ini menurut urutan
prioritas9
80 (danya riwayat kontak dengan penderita 3B@ yang menular! terutama
yang tinggal serumah.
)0 (danya suatu gambaran abnormal dari #oto rontgen dada di mana
menunjukkan adanya unilateral lim#adenopati dan atau bayangan paru
yang mengisyaratkan adanya suatu in#iltrat.
60 (danya hasil yang positi# dari tes tuberkulin! sedang pada orang dewasa
dengan pemeriksaan sputum / dahak0 ditemukan ) kali basil tahan asam
/ B3( 0 positi# pada pemeriksaan mikroskopik dahak tiga kali / sewaktu!
pagi! sewaktu0
A7e Peye6a6
Penyebab 3B@ paru adalah kuman Mikobakterium tuberkulosis. ikenal ada
M. tuberkulosis tipe humanum! tipe bovinum dan tipe avinum.
Su%6e( Peula(a
Sumber penularan adalah pasien 3B@ paru yang B3( positi#. Sumber
penularan 3B@ usus adalah sapi yang sakit 3B@.
:a(a Peula(a
@ara penularan 3B@ paru melalui udara pernapasan /aerogen0 dengan
menghirup partikel ke"il yang mengandung bakteri 3B@! sedangkan untuk
3B@ usus adalah dengan minum susu sapi yang sakit 3B@.
8=
Ma2a Tua2
Masa tunas penyakit 3B@ paru berkisar antara 758) minggu.
Ma2a Peula(a
Masa penularan terus berlangsung selama pasien sputum B3( masih positi#.
Pasien meludah di sembarang tempat! kemudian dahak yang mengandung
bakteri 3B@ tersebut mengering! lalu diterbangkan di udara dan kemudian di
hirup oleh orang lain /aerogen0 atau air bone transmission.
Ke1e6ala da Ke(e'aa
Semua orang dapat ditulari penyakit 3B@ paru. 3iap orang mempunyai resiko
untuk mendapatkan in#eksi 3B@! tetapi <>5=>F tidak menjadi sakit karena
perlindungan sistem kekebalan tubuhnya! dan kuman 3B@ tidur untuk
sementara / dormant 0 dalam tubuh orang tersebut. Sisanya karena kondisi
badan kurang baik dan gen"arnya penularan! akan menderita 3B@ yang
ditandai dengan batuk berdahak lebih dari 6 minggu! mengeluarkan dahak
ber"ampur darah! sesak na#as dan atau nyeri dada! lemah! kehilangan na#su
makan! demam dan berkeringat malam. Beberapa #aktor predisposisi
seseorang terkena 3B@ 9
80 +konomi lemah / kemiskinan0
)0 3inggal di daerah kumuh! ventilasi kurang! sinar matahari tak masuk
rumah.
60 Berat badan rendah / underneurish0
70 Penyakit gastrointestinal! penderita penyakit diabetes dan pengidap $I&
:0 Kelompok umur batita dan dewasa muda.
Ta'ala12aa Ka2u2 TB:
)>
80 Pen"egahan
3indakan pen"egahan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
imunisasi B@% pada bayi dan penyuluhan kesehatan. .akukan upaya
perawatan kesehatan masyarakat dan upaya meningkatkan ekonomi
masyarakat.
)0 .aboratorium
ilakukan pemeriksaan dahak tiga kali / sewaktu! pagi! sewaktu0.
Penemuan penderita dilakukan dengan menjaring tersangka dengan
"ara passive case finding dengan active promotion! artinya diberikan
penyuluhan tentang tanda5 tanda penderita tersangka 3B@ kepada
masyarakat dan diminta datang ke puskesmas untuk pemeriksaan sputum.
60 Pengobatan
Ka'e73(i -# (.RH<E= >H/R/)! diberikan untuk
a0 Penderita baru B3( positi#
b0 Penderita baru B3( negati#' Rontgen positi# yang sakit berat dan
ekstra paru berat.
Pada #ase awal / intensi# 0 diberikan setiap hari selam *> hari /) bulan0
terdiri dari9
I4$ 6>> mg! satu tablet
Ri#ampisin 7:> mg! satu tablet
Pira-inamid :>> mg! 6 tablet
+thambutol ):> mg! 6 tablet
Satu minggu sebelum #ase awal' intensi# selesai! dahak di periksa ulang!
bila tetap positi# diberikan obat sisipan selama 6> hari /satu bulan0. Satu
minggu sebelum selesai pemberian obat sisipan! dilakukan kembali
pemeriksaan dahak.
Bila hasil pemeriksaan B3( positi#! berarti kategori58 gagal! pindah ke
pengobatan kategori5). Bila hasil pemeriksaan B3( negati#! lanjutkan
pengobatan dengan #ase intermitten diberikan tiga kali dalam seminggu
selama :7 kali / 7 bulan 0 terdiri dari 9
I4$ 6>> mg! ) tablet
)8
Ri#ampisin 7:> mg! 8 tablet
Setelah menelan obat selama tiga bulan pada masa intermitten! dilakukan
periksa ulang dahak! bila negati# lanjutkan obatnya.
Bila pada pemeriksaan ulang dahak! hasilnya positi# maka harus diganti
pengobatannya dengan kategori5) / penderita gagal 0.
Ka'e73(i-.: (. HR<ES= HR<E= $H/R/</)
1bat ini diberikan untuk9
80 Penderita kambuh /relaps0 dengan B3( positi#
)0 %agal / #ailure 0 B3( positi#
60 .ain5ain B3( positi#
Pada #ase awal /intensi#0 diberikan setiap hari selama 6 bulan /=>0 kali
ke"uali streptomisin selama *> hari setiap hari / ) bulan 0 9
Injeksi streptomisin ;:> mg' hari selama ) bulan
I4$ 6>> mg! 8 tablet selama 6 bulan
Ri#ampisin 7:> mg! 8 tablet selama 6 bulan
Pira-inamid :>> mg! 6 tablet selama 6 bulan
+thambutol ):> mg! 6 tablet selama 6 bulan.
Satu minggu sebelum #ase awal' intensi# selesai! dilakukan pemeriksaan
ulang dahak! bila negati# lanjutkan pemberian obat #ase lanjutan
/intermiten 0 :$6R6+6 obat ini diberikan selama : bulan! 6 kali seminggu
/** kali0.
I4$ :>> mg! ) tablet
Ri#ampisin ):> mg! 8 tablet
+thambutol 8):> mg! 6 tablet /:>> mg ) tablet! ):> mg 8 tablet0
Ka'e73(i -/ (.HR<= > H/R/)
80 Penderita baru B3( negati#' Roentgen positi#
)0 Penderita ekstra paruringan! maka9
))
Satu minggu sebelum #ase awal intensi# selesai dilakukan! periksa ulang
dahak. Bila hasil positi#! pindah ke kategori 5). Bila hasil negati#! lanjutkan
ke pengobatan #ase lanjutan / intermiten0.
Pada #ase awal di berikan setiap hari selama *> kali /) bulan0
I4$ :>> mg! 8 tablet
Ri#ampisin 7:> mg! 8 tablet
Pira-inamide :>> mg! 6 tablet
an #ase lanjutan /intermiten0 diberikan selama 7 bulan 6 kali
seminggu /:7 kali0
I4$ 6>> mg! ) tablet
Ri#ampisin 7:> mg! 8 tablet
Program penanggulangan 3B@ yang e#ekti# terdiri dari : kun"i utama
yang merupakan rangkaian proses! yang bila dilaksanakan se"ara
komprehensi#! merupakan kun"i keberhasilan penanggulangan 3B@.
S'(a'e7i Pee%ua da E?alua2i
Strategi penemuan dan evaluasi pengobatan penderita 3B@ dengan
melaksanakan #ungsi PRM dan PS /Puskesmas Rujukan mikroskopis dan
Puskesmas Satelit0! dimana Puskesmas Satelit membuat #iksasi sediaan untuk
di warnai dan diba"a oleh Puskesmas Rujukan Mikroskopis.
Kun"i utama strategi tersebut adalah 9
80 iagnostik utama dan pemeriksaan sputum B3(
)0 Ketersediaan obat bermutu dan kepastian jumlah dan jaminan distribusi
60 Pengawasan keteraturan pengobatan dengan pengobatan 13S
70 Keseragaman sistem pen"atatan dan pelaporan.
90 Ke2eha'a Li71u7a
/8!)!:0
Kesehatan .ingkungan merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan
interaksi antara komunitas dengan perubahan lingkungan yang memiliki
)6
potensi bahaya atau gangguan kesehatan serta men"ari upaya
penangggulangannya. Program Kesehatan .ingkungan yang bertujuan untuk
mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh
kembang anak dan remaja! memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat dan
memungkinkan untuk interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari
an"aman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga ter"apai derajat
kesehatan individu! keluarga dan masyarakat yang optimal.

,ntuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk
men"iptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator! yaitu persentase
keluarga yang memiliki akses air bersih! presentase rumah sehat! keluarga
dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar! 3empat ,mum dan Pengolahan
Makanan /3,PM0 .
Beberapa upaya untuk memperke"il resiko turunnya kualitas lingkungan telah
dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi
dasar! pemantauan dan penataan lingkungan! pengukuran dan pengendalian
kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang
berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih!
jamban sehat! perumahan sehat yang biasanya ditangani se"ara lintas sektor.
Sedangkan dijajaran inas Kesehatan Kabupaten umumnya kegiatan yang
dapat dilaksanakan meliputi pemantauan kualitas air minum! pemantauan
sanitasi rumah sakit! pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat5tempat umum
/$otel! 3erminal0! tempat pengolahan makanan! tempat pengolahan pestisida
dan sebagainya.
.ingkungan yang diharapkan adalah yang kondusi# bagi terwujudnya keadaan
sehat #isik! mental! sosial dan spiritual. .ingkungan tersebut men"akup unsur
#isik! biologis dan psikologis. Berbagai aspek lingkungan yang membutuhkan
perhatian adalah tersedianya air bersih! sanitasi lingkungan yang memadai!
perumahan dan pemukiman yang sehat! dan lingkungan yang memungkinkan
ke"ukupan ruang gerak untuk interaksi psikososial yang positi# antar anggota
)7
keluarga maupun anggota masyarakat. .ingkungan yang kondusi# juga
diperlukan untuk mendorong kehidupan keluarga yang saling asah! asih dan
asuh untuk men"iptakan ketahanan keluarga dari pengaruh negati# modernisasi.
Beberapa masalah lingkungan biologis yang perlu di antisipasi adalah
pembukaan lahan baru! pemukiman pengungsi dan urbanisasi yang erat
kaitannya dengan penyebaran penyakit melalui vektor! perubahan kualitas
udara karena polusi dan paparan terhadap bahan berbahaya lainnya.
Peningkatan mutu lingkungan mensyaratkan kerjasama dan peren"anaan lintas
sektor bahkan lintas negara yang berwawasan kesehatan.
Sasaran yang akan di"apai oleh program ini adalah9
80 3ersusunya kebijakan dan konsep peningkatan kualitas lingkungan di
tingkat lokal! regional dan nasional dengan kesepakatan lintas sektoral
tentang tanggung jawab peren"anaan! pelaksanaan dan pengawasan
)0 3erselenggaranya upaya peningkatan lingkungan #isik! sosial dan budaya
masyarakat dengan memaksimalkan potensi sumber daya se"ara mandiri
60 Meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk
memelihara lingkungan sehat
70 Meningkatnya "akupan keluaran yang mempunyai akses terhadap air
bersih yang mempunyai kualitas bakteriologis dan sanitasi lingkungan di
perkotaan dan pedesaan
:0 3er"apainya pemukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi
syarat kesehatan di pedesaan dan perkotaan termasuk penanganan daerah
kumuh
*0 3erpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat5tempat umum termasuk
saran dan "ara pengelolaannya
;0 3erpenuhinya lingkungan sekolah dengan ruang yang memadai dan
kondusi# untuk men"iptakan interaksi sosial dan mendukung perilaku
hidup sehat
<0 3erpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat kerja! perkantoran dan
industri termasuk bebas radiasi
):
=0 3erpenuhinya persyaratan kesehatan di seluruh rumah sakit dan saran
pelayanan kesehatan lain termasuk pengelolaan limbah
8>0 3erlaksananya pengolahan limbah industri dan polusi udara oleh industri
maupaun saran transportasi
880 Menurunnya tingkat paparan pestisida dan insektisida di lingkungan kerja
pertanian dan industri serta pengawasan terhadap produk5produknya untuk
keamanan konsumen.
Sa(aa Ke2eha'a Li71u7a (Pe(2ediaa Ai( Be(2ih, @a%6a, Te%&a'
Sa%&ah da Pe7el3laa Ai( Li%6ah)
Pembuangan kotoran baik sampah! air limbah dan tinja yang tidak memenuhi
syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air! serta dapat
menimbulkan penyakit menular di masyarakat. 2amban! tempat sampah!
pengelolaan limbah dan persediaaan air bersih merupakan sarana lingkungan
pemukiman /P.P0.
Saluran Pembuangan (ir .imbah /SP(.0 adalah suatu bangunan yang
digunakan untuk membuang air buangan dari kamar mandi! tempt "u"i! dan
dapur. SP(. yang sehat hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut9
80 3idak men"emari sumber air bersih /jarak dengan sumber air bersih
minimal 8> meter0
)0 3idak menimbulkan genangan air yang dapat dipergunakan untuk sarang
nyamuk /diberi tutup yang "ukup rapat0
60 3idak menimbulkan bau /diberi ttutup yang "ukup rapat0
70 3idak menimbulkan be"ek atau pandangan yang tidak menyenangkan
/tidak bo"or sampai meluap0.
Sanitasi merupakan #aktor penting dalam men"iptakan lingkungan yang sehat.
Banyaknya penyakit ditularkan karena tidak dilakukan "ara5"ara penanganan
sanitasi yang benar. ,paya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak
positi# apabila diikuti upaya perbaikan sanitasi. ,paya sanitasi meliputi
)*
pembangunan! perbaikan dan penggunaan sarana sanitasi! yaitu pembuangan
kotoran manusia /jamban0! pembuangan air limbah /SP(.0 dan pembuangan
sampah di lingkungan rumah kita.
ari perkembangan pelaksanaan program penyehatan lingkungan selama ini
terdapat kemajuan yang diperoleh! seperti peningkatan "akupan pelayanan
penyehatan lingkungan yang se"ara tidak langsung dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. 4amun masih terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapai pada penyediaan prasarana dan sarana penyehatan lingkungan! yaitu9
80 Kurang e#ekti# dan e#isiennya investasi yang telah dilakukan pada
pembangunan prasarana dan sarana penyehatan lingkungan
)0 (ir hanya dipandang sebagai benda sosial
60 Keterbatasan kemampuan pemerintah
70 Belum tersedianya kebijakan dan peraturan perundangan yang mengatur
peman#aatan potensi tersembunyi yang ada dalam masyarakat
:0 Penyehatan lingkungan belum menjadi perhatian dan prioritas
*0 +stimasi dalam hal penganggaran sangat jauh dari yang diharapkan.
d0 U2aha Ke2eha'a Se13lah (UKS)
/8!)!6!:0
,saha Kesehatan Sekolah /,KS0 adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan
agama.
(nak usia sekolah adalah anak berusia ;5)8 tahun! yang sesuai program
tumbuh kembangnya di bagi menjadi 6 sub kelompok! yakni 9
a. Pra remaja / ;5= tahun0
b. Remaja / 8>58= tahun0
". ewasa muda / )>5)8 tahun0
);
,KS sendiri! adalah strategi penting untuk meningkatkan kesehatan anak usia
prasekolah /3K0 dan sekolah. Sekolah adalah kelompok masyarakat yang
terorganisir dimana in#ormasi dapat lebih mudah disebarkan. Sesuai usia murid
di tiap tingkatan pendidikan! dapat ditanamkan Perilaku $idup Bersih dan
Sehat /P$BS0. ,paya ,KS dilakukan lewat 3ri Program ,KS! yaitu
Pendidikan Kesehatan! Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan .ingkungan
Kehidupan Sekolah Sehat.
,KS memiliki daya ungkit yang tinggi untuk rnenumbuhkan kesadaran hidup
sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. ,KS dapat pula
diman#aatkan untuk menjadi perpanjangan tangan bagi program5program
Kesehatan Ibu dan (nak /KI(0! gi-i! Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
.ingkungan /PP dan P.0! pengobatan! promosi kesehatan! dan berbagai upaya
kesehatan lain.
Pelaksanaan ,KS bertitik berat pada kegiatan promoti# dan preventi#.
ukungan upaya kurati# dan rehabilitati# tentu diberikan oleh tenaga kesehatan
yang terlibat dalam ,KS. ,KS dapat didukung atau dibina oleh Puskesmas.
(gar berhasil! pelaksanaan ,KS juga harus memperhatikan perkembangan
#isik dan psikologis murid sesuai usia dan tingkat pendidikan. Setiap tingkatan
pendidikan memiliki kemampuan penyerapan! jenis masalah kesehatan! dan
jenis perilaku yang harus dibentuk. ,ntuk anak usia 3K'R( dan S'MI! P$BS
dimulai dengan membentuk kebiasaan menggosok gigi dengan benar! men"u"i
tangan! serta membersihkan kuku dan rambut. Pada tingkat SMP'M3 dan
SM('M( murid remaja antara lain berisiko terhadap penyalahgunaan 4ap-a!
kehamilan yang tidak diingini! abortus yang tidak aman! penyakit menular
seksual! stress! dan trauma! Murid usia remaja perlu dibina agar manjalankan
hidup sehat lewat pendidikan ketrampilan kehidupan sehari5hari /life-skill
education0.
,saha kesehatan di sekolah bukanlah ranah kerja epartemen Pendidikan
4asional atau epartemen Kesehatan saja! tetapi merupakan upaya terpadu
lintas program dan lintas sektor. iperlukan kerjasama berbagiI program dan
)<
sektor terkait untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk P$BS
pada anak usia sekolah. Keberhasilannya dapat juga ditentukan oleh dukungan
epartemen Pendidikan 4osional! epartemen (gama dan epartemen alam
4egeri. .SM! swasta dan dunia usaha juga tentu saja dapat berperan sesuai
bidang masing5masing.
(nak merupakan komponen dari keluarga yang mempunyai organ reproduksi
berkembang sejalan dengan perkembangan jasmani dan lingkungannya.
Pembinaan kesehatan (nak ,sia Sekolah diselenggarakan! baik di sekolah
maupun di luar sekolah dan dalam keluarganya. i sekolah dilaksanakan
melalui program ,saha Kesehatan Sekolah /,KS0. i luar sekolah dilakukan
melalui pendekatan keluarga dan lingkungan /pondok pesantren! asa wisma!
dll0.
Tu8ua
3ujuan ,mum
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik! sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
3ujuan Khusus
80 Memiliki pengetahuan! sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat serta berpartisipasi akti# dalam usaha meningkatkan
kesehatan di sekolah! perguruan agama! di rumah tangga maupun
lingkungan masyarakat.
)0 Memiliki daya hayat dan tangkal terhadap pengaruh buruk narkotika!
alkohol! rokok dan bahan berbahaya lain.
60 3er"iptanya lingkungan kehidupan sehat di sekolah
Sa2a(a
Masyarakat sekolah dari sekolah dasar sampai menengah! perguruan agama
dan lingkungannya serta perguruan tinggi / tingkat I dan II0
)=
Rua7 Li71u&
Ruang .ingkup ,KS ter"ermin dalam tri program ,KS /trias ,KS0
yangmeliputi 9
80 Pendidikan Kesehatan
a0 Intrakurikuler 9 pelaksanaan jam pelajaran sesuai ketentuan mulai dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah
b0 +kstrakurikuler 9 kegiatan di luar jam pembelajaran biasa / termasuk
pada waktu libur0 yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah!
dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan
keterampilan peserta didik! serta melengkapi upaya pembinaan
manusia seutuhnya.
Kegiatan ini berupa 9
a0 Kegiatan oleh peserta didik! guru! 1SIS
Kerja bakti sosial
okter ke"il! PMR! piket sekolah
Pramuka
.omba yang ada hubungannya dengan kesehatan
b0 Bimbingan hidup sehat
"0 Penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan untuk pelayanan
kesehatan.
)0 Pelayanan kesehatan
a0 Promoti# 9 penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan dalam
rangka pelayanan kesehatan
b0 Preventi# 9 peningkatan daya tahan tubuh! pemutusan rantai penularan!
penghentian proses penyakit tahap dini! upaya men"egah penyakit dan
melaksanakan upaya kebersihan lingkungan / pen"egahan0
"0 Kurati# dan Rehabilitati# 9 pengobatan dan upaya men"egah
komplikasi dan ke"a"atan! meningkatkan kemampuan yang "edera
atau "a"at agar dapat ber#ungsi optimal
60 Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
a0 Bina lingkungan #isik
6>
b0 Bina lingkungan mental sosial sehingga ter"ipta hubungan
kekeluargan yang akrab
"0 Bina pendidikan meliputi budi pekerti agar terbentuk kedisiplinan.
P3la da2a(
80 Keterpaduan #ungsional
Pelayanan kesehatan dalam rangka ,KS merupakan upaya terpadu antara
kegiatan pokok kesehatan sekolah dengan kegiatan pokok sebagai berikut 9
80 Perbaikan gi-i
)0 Kesehatan lingkungan
60 Pen"egahanan dan pemberantasan penyakit
70 Penyuluhan kesehatan
:0 Pengobatan
*0 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
;0 Kesehatan jiwa
<0 Kesehatan reproduksi
=0 .aboratorium sederhana
8>0 Pen"atatan pelaporan
Keterpaduan #ungsional antar kegiatan pokok terkait dalam pelayanan
kesehatan ,KS men"akup 9 keterpaduan #ungsional teknik' intervensi dan
keterpaduan kegiatan pendukung.
)0 Intervensi
Sesuai masalah kesehatan di sekolah masing5masing kegiatan pokok
melaksanakan intervensi pokok yang mempunyai kegiatan utama sebagai
berikut 9
80 Intervensi perorangan
)0 Intervensi lingkungan
60 Intervensi perilaku
60 2angkauan
Puskesmas perlu menjangkau semua sekolah dalam wilayah kerjanya
dengan suatu standar pelayanan tertentu. Standar tertesebut ditetapkan
68
se"ara berjenjang sesuai dengan kemampuan Puskesmas. Pelayanan ,KS
oleh puskesmas untuk Sekolah 3ingkat asar dan Perguruan (gama
menga"u pada standar pelayanan sebagai berikut 9
80 Standar minimal
Paket minimal yang terdiri dari 9
d0 Penyuluhan kesehatan
e0 Imunisasi pada ana S kelas I /30 dan anak kelas II dan III
/330
#0 Pembinaan lingkungan sekolah sehat
)0 Pelayanan Standar
Paket standar yang terdiri dari paket minimal ditambah 9
g0 Kader kesehatan sekolah /dokter ke"il' KKR0
h0 P6K dan P6P
i0 Penjaringan penyakit
j0 Pemeriksaan kesehatan periodik setiap * bulan 9 BB! 3B!
&isus!$b
k0 ,K%S tahap II
l0 Pengawasan terhadap warung sekolah.
60 Standar optimal
Paket optimal ditambah 9
m0 Konseling kesehatan remaja
n0 ,K%S tahap III
o0 Kebun sekolah
p0 ana sehat
70 Standar Paripurna
Paket optimal ditambah 9
Memantau kesegaran jasmani.
70 Mutu penyelenggaraan pelayanan
Mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan dipandang dari ) sudut9
80 mutu pelayanan kesehatan di sekolah9 kemandirian sekolah dan
kelengkapan kegiatan utama yang dilaksanakan
6)
)0 Pola penyelenggaraan dalam wilayah kerja puskesmas 9 proporsi
sekolah dengan pelayanan standar.
:0 Pembinaan
Pembinaan men"akup aspek manajemen dan KI+
*0 Pengembangan
Pengembangan pelayanan kesehatan dalam rangka ,KS men"akup
pengembangan jaringan pelayanan kesehatan yang mengaitkan pelayanan
kesehatan di sekolah dengan daerah tangkapan! yaitu kelompok 8>
keluarga maupun keluarga itu sendiri! dengan sasaran utama ibu dan
peserta didik.
;0 Pelaksana pelayanan Kesehatan
Pelaksana pelayanan kesehatan dalam rangka ,KS9
80 %uru yang ditunjuk dan diserahkan wewenang untuk kegiatan
pelayanan kesehatan di sekolah
)0 3enaga teknik puskesmas
60 1rang tua peserta didik
alam melaksanakan program ,KS perlu di lakukan langkah5langkah
sebagai berikut9
a0Pembentukan tim pembina
b0 Penyusunan ren"ana kegiatan ,KS
"0Pelaksanaan 3rias ,KS
d0 +valuasi dan pelaporan
Be'u1 Pelayaa Ke2eha'a
80 Pelayanan kesehatan di sekolah tingkat dasar
)0 Pelayanan kesehatan di sekolah tingkat lanjutan
60 Pelayanan kesehatan anak usia sekolah di Pondok Pesantren
70 ,saha kesehatan gigi sekolah /,K%S0
66
III0 PENUTUP
Ke2i%&ula
8. Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan #ungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan se"ara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan! baik
berupa kegiatan pokok maupun kegiatan pengembangan.
). Program kegiatan yang dapat dilaksanakan di puskesmas meliputi KI(C
Keluarga Beren"anaC ,saha Peningkatan %i-iC Kesehatan .ingkunganC
Pen"egahan dan Pemberantasan Penyakit MenularC Pengobatan termasuk
Pelayanan arurat karena Ke"elakaanC Penyuluhan Kesehatan MasyarakatC
Kesehatan SekolahC Kesehatan 1lahragaC Perawatan Kesehatan MasyarakatC
Kesehatan KerjaC Kesehatan %igi dan MulutC Kesehatan 2iwaC Kesehatan
MataC .aboratorium SederhanaC Pen"atatan dan Pelaporan dalam rangka
Sistem In#ormasi KesehatanC Kesehatan ,sia .anjut dan Pembinaan
Pengobatan 3radisional.
6. Beberapa kegiatan puskesmas yang dibahas lebih lanjut pada makalah ini
antara lain Kesehatan Ibu dan (nak /KI(0! Pen"egahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular /P)M0! Kesehatan .ingkungan /Kesling0 dan ,saha
Kesehatan Sekolah /,KS0
7. Pemahaman terhadap kegiatan puskesmas sangatlah penting dalam upaya
membantu terwujudnya visi Indonesia Sehat tahun )>8:
67
DA*TAR PUSTAKA
8. inas Kesehatan Provinsi .ampung. )>>7. Pedoman Kerja Puskesmas.
). r. R. Soehadi dkk. 8==:. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di
Puskesmas. Podorejo! Magelang.
6. 3rihono! )>>). Pedoman Manajemen Puskesmas. Proyek Kesehatan
Keluarga dan %i-i! epartemen Kesehatan.
7. (ndri Sanityoso. )>>*. Buku jar !lmu Penyakit "alam #K$! %ilid ! &disi
!'. 2akarta.
:. www.depkes5ri."om
*. www.medi"ine."om
6:
6*

You might also like