You are on page 1of 16

Nama: Mustofa Hilmi

NRP : D251130321 Dosen Penguji : Dr.Ir.Rita Mutia, MAgr.



UJIAN NUTRISI PERBANDINGAN
SOAL UJIAN DAN JAWABAN:
1. Sebutkan klasifikasi unggas berdasarkan pola makanannya.
Klasifikasi unggas berdasarkan jenis makanannya terdiri dari 2 katagori yaitu:
a. Pemakan segalanya ( generallist feeder) atau yang sering disebut omnivora
(poliphage) contohnya adalah burung puyuh, burung gagak, burung carnes dan
burung tinamous.
b. Pemakan khusus ( specialist feeder) atau yang lebih di kenal sebagai oligivore
(oligopaghage), pemakan khusus ini dikelompokkan lagi menjadi dua yaitu
pemakan hewan (faunivore) dan pemakan tumbuhan (florivore):
B1. Pemakan hewan ( faunivore) atau yang lebih dikenal zoophage. Faunivore
merupakan bangsa burung atau unggas yang mengkonsumsi bahan
makanan yang bersumber dari hewan. Contohnya adalah pinguin, elang
(albatrosses), burung bangau. Pemakan hewan atau faunavore di
klasifikasikan menjadi dua yaitu invetebarata (mikrofaunivoreI dan
vertebrata (makrofaunivore).
- Invetebrata ( microfaunivore) merupakan jenis unggas pemakan hewan-
hewan kecil yang tidak bertulang belakang (microfaunivora) seperti :
beberapa jenis bebek dan burung plove. Invetebrata terdiri dari beberapa
jenis hewan seperti jenis:
1. Antropoda
Hewan pemakan Serangga (insectivore)
Insecta ( serangga) merupakan kelompok utama dari
hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga
pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda
(dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam"),
sebagian besar Insecta hidup didarat. Ada beberapa
jenis yang hidup di air tawar dan air laut. Tubuh
Insecta terdiri atas caput, toraks, dan abdomen. Di
bagian kepala terdapat sepasang antena sebagai alat
peraba, sepasang mata majemuk (faset), mata tunggal
yang membantu waktu terbang, dan mulut. Hewan ini
mempunyai tiga pasang kaki sehingga disebut
hexapoda. Contoh anggota Insecta: kupu-kupu, lalat,
dan semut.
Salah satu unggas pemakan jenis insekta dalah burung
pelatuk, burung wallet, burung cukoo, nightjars, wres
dan thrushes
Hewan pemakan crustasea ( crustacivore)
Crustasea merupakan anggota dari kelas besar hewan
dengan tubuh tersegmentasi (beruas-ruas). Crustasea
mempunyai tubuh yang terdiri atas chepalotoraks dan
abdomen serta mempunyai dua pasang antena. Hewan ini
mempunyai empat pasang kaki jalan yang terletak di
abdomen. Selain itu, Crustacea mempunyai satu pasang kaki
jalan yang berubah fungsi menjadi kaki penjepit di
chepalotoraks. Hewan dari kelompok Crustacea hidup di air.
Contoh anggota Crustacea: udang dan kepiting, lobster,
kutu kayu, teritip, kutu air, dan banyak hewan lain.
Sebagian besar dari crustacea hidup di air, beberapa,
seperti kutu kayu, hidup di darat.
Salah satu unggas pemakan crustasea adalah pinguin,
crabs ployers, auks dan beberapa burung rails.
2. Hewan pemakan Mollusca ( molluscivore)
Mollusca mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh
cangkang. Hewan ini bergerak menggunakan otot. Mollusca
ditemukan hampir di semua tempat. Contoh anggota Mollusca
yaitu Bekicot, Cumi-cumi, dan Kerang. Unggas pemakan jenis
mollusca adalah limpkins, snail kite, oystercatchers, kiwi.
3. Hewan pemakan Zoo-plankton (plantktonivores)
Contoh unggas pemakan zoo-palnkton adalah flamingo
- Vertebrata (macrofaunivore) merupakan jenis unggas pemakan hewan-
hewan besar seperti dari jenis ikan ( psicivore) dan hewan teristorial
(karnivora).
1. Unggas pemakan Ikan (piscivore). Dalam hal ini unggas
pemakan ikan yaitu loons, storks, cormorants, mergensers, osprey
dan pelicans.
2. Hewan teristorial (carnivore). Salah satu contoh hewan teristorial
yaitu yaitu tikus, marmut, kelinci, ular, kadar dan bangkai rusa.
Unggas pemakan hewan terestrial yaitu elang, burung hantu
B2. Plant matter ( Florivore)
Plant matter merupakan jenis makanan unggas yang berasal dari hijauan
atau tumbuhan. Plant matter ini merupakan bagian dari specialist feeder
yang lebih dikenal florivore. Plant matter terdiri browser dan concentrate
selestors.
- Browser
Browser merupakan binatang yang mengkonsumsi tumbuhan yang
mempunya vegetasi tumbuh tinggi. Contohnya leaves (daun),buds (tunas),
shoots (ranting), dan Grasses (rumput).
Leaves (daun),buds (tunas), shoots (ranting), dan Grasses (rumput).
Leaves (daun),buds (tunas), shoots (ranting), dan Grasses
(rumput) merupakan bagian tumbuhan dan rumput yang dikonsomsi
oleh unggas atau dalam arti lain unggas tersebut memakan tumbuhan
dan disebut herbivore (herbivora= pemakan hijauan/tumbuhan). Salah
satu contoh hewan pemakan hijauan/tumbuhan adalah burung unta
(ostrich), beberapa bebek/itik.
Grasses (rumput)
Grasses merupakan bahan makanan unggas yang komponennya
berasal dari rumput atau yang dikenal dengn istilah graminivore. Jenis
unggas yang mengkonsumsi rumput (grasses) ini antara lain angsa
Leaves (dedaunan)
Leaves merupakan bahan makanan unggas yang bahan
dasarnya berasal dagian tanaman yaitu daun. Unggas pemakan
dedaunan ini disebut folivore. Salah satu contoh unggas ini adalah
burung hoatzin.
- Concentrate selectors
Concentrate selectors merupakan binatang yang mengkonsomsi makanan
dengan cara menyeleksi atau memilih beberapa jenis kosentrat. Tipe
makanan concentrate selectors ini teridiri dari grains (gandum) dan biji
yang keras ( hard seeds), buah-buahan, madu bunga ( nectar), jamur
(fungus) dan exudates .
Grain and hard seeds ( gandum dan biji yang keras) merupakan bahan
makanan yang berasal dari bii-bijian atau sering disebut
granivore. Yang termasuk hewan unggas pemakan biji-bijin
(granivore) adalah burung pipit, burung kutilang, burung
waxbill, beberapa bebek/itik, merpati dan burung beo.
Fruits ( buah-buahan) merupakan bahan pakan yang berasal dari buah
yang dikonsumsi oleh unggas didikenal dengan sebutan
frugivore. Contoh hewan frugivore yaitu burung toucans,
manakins, burung cendrawasih, beberapa merpati dan
tanager.
Nector ( madu bunga) merupakan sari pati bunga ( madu ) yang
berasal dari bunga. Jenis hewan pemakan sari bunga/ madu
bungga sering disebut nectarivore. Contoh hewan
nectarivore adalah burung pemakan madu ( honeyeater),
honeycreeper dan lookeets sunbird.
Fungus ( jamur) merupakan bahan pakan yang berasal dari jamur dan
hewan unggas yang mengkonsumsi jamur disebut fungivore.
Contoh hewan ini adalah burung beo jenis pygmy (pygmy
parrot).
Exudate merupakan bahan makanan yang berasal dari getah (saps,
gums dan resins). Hewan pemakan getah ini disebut dengan
exudativore. Jenis hewan ini adalah sapsuckers.
Klasifikasi unggas berdasarkan pola atau teknik makanan terdiri dari beberapa
katagori yaitu:
1. Ambusher 12. Chaser
2. Dabbler 13. Diver
3. Excavator 14. Food pirate
4. Food plunger 15. Forager
5. Cleaner 16. Grazer
6. Grubber 17. Hawker
7. Hover 18. Plunger
8. Prober 19. Sallier
9. Scaler 20.Scavenger
10. Screener 21. Skimmer
11. Strainer
Sumber buku: Comparative Avian nutrition
2. Jelaskan perpedaan prinsip antar jenis unggas carnivora dan herbivora ditinjau dari
anatomi dan fungsi saluran pencernaanya?
Anatomi pencernaaan unggas karnivora dan hebivora sebenarnya sama pada
umumnya cuma ukuran dan fungsinya sedikit ada perbedaan antara karnivora dan
herbivora. Komponen utama dari sistem pencernaan burung adalah saluran
pencernaan ditambah beberapa struktur aksesori. kanal' meliputi rongga mulut,
faring, kerongkongan (yang mencakup pemecahan partikel hijauan dibeberapa
burung), lambung (proventrikulus & empedu), usus kecil, usus besar &. Usus besar
kemudian bermuara ke kloaka. Struktur aksesori penting termasuk paruh, kelenjar
ludah, hati dan pankreas.
Karakteristik struktural dari sistem pencernaan burung dijelaskan oleh Ziswiler.
Bagian mulut menunjukkan diversifikasi yang lebar dengan menyesuaikan pola
makanan dan jenis makanan. Hal ini terutama untuk bili-bili yang dapat memotong,
merobek, menghancurkan, filter-makan, atau tujuan lain. Namun, seperti vertebrata
non mammalian lain, rahang tidak dibangun untuk triturasi efisien atau
menghancurkan makanan. Gambar dibawah menunjukkan saluran pencernaan dari
karnivora, menjadi omnivora, dan empat spesies herbivora. Fungsi dikaitkan dengan
perut vertebrata lainnya dilakukan oleh tembolok (storage), proventrikulus
(pepsinogen dan sekresi HCl), dan rempela (triturasi). Proventrikulus ini dilapisi
dengan lambung yang tepat dan pyloric mukosa kelenjar. Ukuran relatif dari organ-
organ ini cenderung bervariasi dengan pakan. Granivores dan herbivora umumnya
memiliki tembolok yang lebih besar serta otot ampela lebih besar. Sebagian besar
herbivora milik fungsi sebagai Galliformes dan Rheiformes. Galliformes sebagian
besar adalah jenis unggas burung yang cenderung terbang hanya jarak pendek. Sub
ordo Opisthocomi hanya berisi satu spesies, hoatzin, 750-g folivore Amerika Selatan
yang unik diantara burung yaitu terdapat dalam penggunaan fungsi tembolok yang
dapat membesar dan esofagus distal (Gambar dibawah) untuk fermentasi mikroba.
Sub ordo Galli berisi sejumlah belibis herbivora dan dua spesies ayam hutan
herbivora dengan tembolok yang dpt dilembungkan (diperbesarkan), berkembang dan
seca relatif besar dan memanjang. Rheiformes (ratite) adalah burung terbang yang
mencakup rhea herbivora, emu, burung unta, dan baru-baru ini sudah punah. Rhea,
yang menghuni padang rumput Amerika Selatan dan dataran tinggi, berat sampai 25
kg dan menggunakan seca besar sebagai situs utama untuk fermentasi mikroba. Emu,
burung Australia yang mencapai bobot 55 kg, memiliki seca yang relatif singkat dan
usus pendek dan panjang midgut (Gambar dibawah), yang berisi 37% dari isi usus dan
berfungsi sebagai situs utama fermentasi mikroba. Burung-burung hidup terbesar
adalah burung ostrik, yang beratnya hingga 150 kg. seca utama untuk fermentasi
mikroba makanan, yang jauh lebih lama dibandingkan dengan burung lain. (Sumber
dari http://physrev.physiology.org/content/78/2/393.full)


Gambar anatomi organ pencernaan pada hewan karnivora, omnivora dan herbivora

Pada buku yang berjudul Comparative Avian nutrition

1. Paruh atau mulut fungsinya untuk mengambil makanan dan memecah
makanan dari pertikel besar menjadi partikel kecil pada herbivora paruh berpentuk
tumpul karena berfungsi untuk memotong rumput akan tetapi binatang herbivora
lebih runcing dan tajam yang berfungsi untuk mencabik-cabik daging dan merobek
bagian mangsa terutama daging.
2. Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang
merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan
pharynx pada bagian atas dan proventriculus bagian bawah, anatomi dari herbivora
sama dengan carnifora cuma ukuran saja yang sedikit berbeda. Herbivora dan
carbivora oesophagus dinding dilapisi selaput lendir yang membantu melicinkan
makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam menelan secara otomatis
oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi oesophagus adalah menyalurkan
makanan ke tembolok
3. Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan
perbesaran dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar
mukosa yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan.
Crop berfungsi menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum
masuk ke proventriculus. Terjadi sedikit atau sama sekali tidak terjadi pencernaan
di dalamnya kecuali jika ada sekresi kelenjar saliva dalam mulut. Pakan unggas
yang berupa serat kasar dan bijian tinggal di dalam tembolok selama beberapa jam
untuk proses pelunakan dan pengasaman. Hal ini disebabkan pada tembolok
terdapat kelenjar yang mengeluarkan getah yang berfungsi untuk melunakkan
makanan. Pada hewan carnivora crop dan oesophagus bisa sebagai tempat
menyimpan makanan sementara untuk diberikan kepada anak hewan sedangkan
herbivora crop dan oesophagus bisa membantu memijat makanan menjadi partikel
yang lunak. Pada karnivora mempunyai esophagus yang sangat luas dimana
esopagus memperbesar dipersimpangan proventikulus, tiap spesies mempunyai
perbedaan tembolok yang jelas. Pada proventukulus dan gizzard karnivora ukuran
lebih besar karena berfungsi untuk menampung makanan, menampung air dan
banyak mengandung protein yang tinggi. Gizzard itu sendiri akan memproduksi
pepsin dan Hcl ang bercambur dengan makanan khususnya pada burung elang dan
burung hantu dan spesies burung karnivora.
4. Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga
merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya
pencernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klorida, pepsin
dan getah lambung yang berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara otomatis
akan mengeluarkan cairan kelenjar perut begitu makanan melewatinya dengan cara
berkerut secara mekanis. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka waktu
yang pendek di dalam proventriculus, maka pencernaan pada material makanan
secara enzimatis sedikit terjadi.pada hewan herbivora proventikulus can berfungsi
sebagai tempat penyimpanan serta area pencernaan yang ada dilambung. Burung
ostrik dapat menyimpan air dan makanan serta dapat menstabilkan tekanan
osmotik yang lebih rendah.
5. Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan
bawah. Bagian atas lubang pemasukkan berasal dari proventriculus dan bagian bawah
lubang pengeluaran menuju ke duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh
aktivitasnya, apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka empedal
akan lisut. Gizzard disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas
atas dari intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat menghasilkan
tenaga yang besar dan mempunyai mucosa yang tebal. Perototan empedal dapat
melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit. Pada hewan
karnivora gizard dapat memilih komponen makanan yang manabisa dicerna atau tidk jika
komponen itu tidak bisa dicerna maka akan di keluarkan ke usus halus. Gizzard pada
karnivora sebagai perangkap bagian fragmen yang dicerna seperti tulang, bulu, chitin dan
cartilago yang mana akan dibentuk menjadi partikel-paartikel yang kecil ( pellet). Pada
ternak unggas herbivora gizzar adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan
bantuan grit dan batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam.
Partikel batuan ini berfungsi untuk memperkecil partikel makanan dengan adanya
kontraksi otot dalam gizzard sehingga dapat masuk ke saluran intestine.
6. Small intestine memanjang dari ventriculus sampai large intestinum dan terbagi atas
tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Duodenum berbentuk huruf V dengan
bagian pars descendens sebagai bagian yang turun dan bagian pars ascendens sebagai
bagian yang naik. Selaput mukosa pada dinding usus halus memiliki jonjot yang lembut
dan menonjol seperti jari yang berfungsi sebagai penggerak aliran pakan dan memperluas
permukaan penyerapan nutrien. Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik
yang berupa enzim amilase, lipase dan tripsin. Ada beberapa enzim yang dihasilkan oleh
dinding sel dari small intestine yang dapat mencerna protein dan karbohidrat. Pencernaan
pakan ayam di dalam usus kecil secara enzimatik dengan berfungsinya enzim-enzim
terhadap protein lemak dan karbohidrat. Protein oleh pepsin dan khemotripsin akan diubah
menjadi asam amino. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol.
Karbohidrat oleh amilase akan diubah menjadi disakarida dan kemudian menjadi
monosakarida. Small intestine pada hewan herbivora mempunya jumlah villi yang sangat
banyak. Villi-villi tersebut mempunyai sebuah lacteal pusat sama seperti mamalia pada
umumnya. Vili-vili ini mempunyai fungsi untuk memfasilitasi dalam pengumpulan cairan
interstitial. Ukuran small intestinenya pun cenderung lebih panjang dibandingkan dengan
binatang carnivora, ini disebabkan karena adanya proses pencernaan enzimatik daging dan
buah yang cepat dibanding dengan mencerna biji-bijian dan sayuran.
7. Ceca terletak diantara small intestine (usus kecil) dan large intestine (usus besar) dan
pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu mempunyai
panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja. Fungsi utama ceca secara jelas
belum diketahui tetapi di dalamnya terdapat sedikit pencernaan karbohidrat dan protein
dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi digesti serat oleh aktivitas mikroorganisma
khususnya unggas herbivora dan omnivora. Ukuran ceca pada hewan herbivora lebih
panjang dan lebih besar karena tempat menampung serat kasar dengan bantuan mikroba
contonnya burung okstrik.
8. Large intestine (rectum) berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari
diameter small intentine dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari
rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka. Pada large intestine terjadi
reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan mengatur
keseimbangan air pada unggas. Pada unggas herbivora tidak memiliki sacculation yang
diperlukan karena nyata difermentasikan oleh bakteri yang mana tidak dimiliki binatang
mamalia lainnya.
9. Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang
pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan muara saluran reproduksi. Air kencing
yang sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja dengan
bentuk seperti pasta putih. Pada kloaka terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu
urodeum sebagai muara saluran kencing dan kelamin, coprodeum sebagai muara saluran
makanan dan proctodeum sebagai lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan
dengan udara luar disebut vent. Kloaka juga bertaut dengan bursa fabricius pada sisi atas
berdekatan pada sisi luarnya. Kloaka pada bagian terluar mempunyai lubang pelepasan
yang disebut vent, yang pada betina lebih lebar dibanding jantan, karena merupakan
tempat keluarnya telur.pada hewan carnivora dan herbivora fungsinya dan anatominya
sama.
3. Bagaimana strategi nutrisi bagi masing-masing jenis unggas tsb agar dapat survive di
alam.
Strategi nutrisi herbivora dapat dikelompokkan menjadi 4 katagori pencernaan yaitu
1. Pencernaan dengan sistim autoenzimatik yang diikuti oleh pencernaan
alloenzimatik. Umumnya strategi nutrisi ini pertama-tama mengunakan sistim
pencernaan autoenzimatik pada proventikulus, rempela dan usus halus. Kedua
komponen makanan yang dicerna melalui proses autoenzimatik mungkin
difermentasi diusus yang lebih pendek terutama pada seca (pencernaaan
alloenzymatik). Pencernaan autoenzymatik mensuplai beberapa nutrisi daripada
pencernaan dengan sistim alloenzimatik pada semua spesies unggas kecuali
burung ostrik, Namun pencernaan alloenzimatik membuat sebuah nutrisi
konribusi yang penting terutama pada energi dan bagian yang dominan pada
strategi pencernaan sebagian besar jenis herbivora. Unggas herbivora sudah
membuat dua adaptasi yang utama yaitu. 1) Unggas akan mempertahankan
intake yang tinggi dan meningkatkan laju aktifitas pencernaan serat yang rendah .
2) Unggas yang pencernaanya terpisah pada gizzard, rectum dan seca yang
partikel serat yang besar dapat di keluarkan dengan cepat dan partikel yang kecil
dapat di tahan untuk proses fermentasi. Pada pencernaan burung ostrik fungsi
utama seca adalah mendegradasi serat. Kedua adaptasi makanan ini saling
berhubungan dalam proses pengeluaran feses ( buang air besar) partikel besar
sebaliknya kebutuhan pada saat waktu fermentasi yang lama dengan
mengkonsomsi makanan yang banyak. Sebagai akibatnya adaptasi ini berat
saluran pecernaan dan pencernaan pada unggas herbivora yang terbang lebih
rendah dibandingkan dengan mamalia yang mengkonsumsi pakan yang sama
tetapi adaptasi ini merupakan faktor pematas dalam efisiensi pencernaan serat.
Pada unggas. Sebagiam besar pencernaan nutrisi autoenzimatik pada jaringan
tanaman ditemukan pada kandungan sel yang mana dinding sel dibutuhkan dalam
pencernaan mikroba. Pada sistim pencernaan autoenzimatik sebagaian besar
pencernaan nutrisi jaringan tanaman ditemukan pada kandungan sel tanaman
yang mana sel tanaman akan di cerna oleh mikroba. Sel ini sebelumnya dipecah
di gizzard untuk dihancurkan struktur serat atau hijauna agar proses fermentasi di
seca akan mudah terjadi. Proses autoenzymatik sebenarnya sama dengan proses
hawan granovera yang mana komponen pencernaan ini ( protein. pati dan lemaik)
tidak dikenali oleh pencernaan bagian atas sehingga langsung masuk ke saluran
pencernaan seca da didegradasi oleh mikroba tetapi pencernaan alloenzimatik
protein, pati dan lemak menghasilkan nutrisi yang rendah dibandngkan dengan
pencernaan autoenzimatik. Contohnya fermentasi pakanan protein menjadi VFA
tidak efisien dan tidak mensuplai asam amino yang penting pada unggas sehingga
burung herbivora berpengaruh besar pada pencernaan autoenzimatik. Selanjutnya
pencernaan autoenzimatik ini akan langsng menuju ke rectum yang cukup untuk
kental dan susah untuk memilih.
2. Keuntungan fermentasi mikroba didalam seca diperbesar oleh kegiatan
copropagi (konsumsi feses) khususnya pada kelinci dan burung ostrik. Seca feses
ini menggandung mikroba protein, lemak dan vitamin. Keistimewaan
mengkonsomsi kopropagi melalau feses yang dikeluarkan umumnya pada bangsa
burung ostrik dan galliformes, kadang-kadang di amati pada setiap spesies. Pada
pencernaan autoenzimatik, secotropy menegizinkan nutrisi mikroba dan
subtratnya akan diserap didalam usus halus. Pada burung Willoe Ptarmigan, seca
feses mengandung asam amino 4 kali lebih tinggi dan hanya sebuah fraksi lignin
dibandingkan dengan rektal feses. Jumlah secotropi yang mengandung asam
amino dan vitamin kebutuhan untuk burung Willoe Ptarmigan kebanyakan pada
bulu akan tetapi pada spesies lain kebutuhan nutrisi asam amino akan rendah.
Strategi ini umumnya akan menurunkan efisiensi pencernaan dan rendahnya
protein dan mineral yang dibutuhkan pada spesies mamalia lainya yang
mempunyai persamaan morpologi postgastric. Kebutuhan maintain unggas yang
menggunakan kopropagi bagian dari strategi nutrisi dikandang dengan dasar
kawat yang dapat menurunkan efisiensi pencernaan dan meningkatkan kebutuhan
vitamin.
3. Burung atau unggas herbifora mempunya keterbatasan dalam pengunaan serat
kasar dan pada beberapa kondisi yang lain, strategi nutrisi ini yang mana serat
yang besar akan diabaikan sebagai gantinya serat akan di fermentasikan
contohnya burung Blue Grouse, pada musim dingin burung ini akan memakan
ranting pohon yang lunak karena pada musim dingin pohon tidak ada daunya dan
mencari ranting-ranting yang bisa dimakan. Ranting yang lunak akan dimakan
dan serat yang sedikit akan di fermentasikan di seca. Pada makanan yang
mempunyai serat tinggi strategi ini akan muncul menjadi satu bagian yang mana
laju konsumsi pakan yang meningkat untuk pencernaan yang efisiensinya rendah,
total kebutuhan nutrisi ini biasanya digunakan dalam pencernaan sistim
autoenzimatik. kebanyakan binatang unggas herbivora can mengalikan antara
strategi skimming dan efisiensi yang tinggi, strategi fermentasi seca,
ketergantungnya serat dalam pakan atau kualitas makanan yang dimakan,
contohnya angsa, pada musim panas dapat mengatur konsumsi pakan kurang
lebih 24 jam dan mengambil makanan dengan laju yang lambat dan
fermentasinya tinggi. Dalam sehari angsa dapat makan dengan laju yang cukup
tinggi dan bisa menurunkan efisiensi pencernaan serat dalam seca. Pada unggas
yang mengkonsomsi pakan yang mengandung serat tinggi strategi skimming
lebih rendah karena berat usus dari pencernaaan cukup tinggi dan membantu
proses terbang. Ketika angsa menyesuaikan dengan strategi skimming mereka
otomatis akan mencerna karbohidar non serat dan protein yang ada di rmput
relatif lebih efisien. Tingginya laju konsumsi akan otomatis akan mengimbangi
level yang rendah dalam pencernaan nutrisi pada makanan.
4. Burung hoatzin mengambil strategi yang unik yaitu pregastric alloenzimatik
yang bisa mencari makan yang tinggi kandungan hijauan. Strategi ini ditampung
oleh modifikasi anatomi yang umum. Meliputi ukuran tembolok yang dibesar dan
esophagus untuk fermentasi. Tembolok dipagari oleh sebuah epitelium dan
diselimuti oleh beberapa lapisan otot yang tebal. Penghancuran makanan berada
di tembolok menjadi partikel yang lebih kecil. Sedangkan esopagus mempunyai
kinerja menyeleksi partikel-partikel yang kecil. Pada burung kecil waktu rentensi
lebih lama kurang lebih 24jam, memberikan volume yang besar pada pencernaan.
Strategi nutrisi karnivora : Karnivora merupakan pemakan daging dari daerah
teristorial yang mana pemakan daging dari keseluruhan hewan utuh seperti tikus dan
ular. Burung karnivora seperti bulung elang dan burung-burung hantu merupakan
hewan pemangsa nutrisi yang utuh karena hewan ini nutrisinya sudah banyak
terpenuhi dari binatang yang dimaksanya sehingga hewan unggas karnivora susah
untuk defisiensi dari beberapa nutrisi dan air. Tipe karnivora ini mengkonsumsi
pemangsa yang besar dan sering mengkonsumsi satu daging yang utuh (seluruh tubuh
mangsa) setiap harinya. Burung hantu merupakan salah satu contoh burung karnivora
yang memakan seluruhnya dan tidak tersisa apapun seluruh komponen mangsa
dimakanya tetapi beda dengan burung elang dia akan mensisakan cakar, sisik, dan
kepala sehingga pencernaan sangat lemah beda dengan burung hantu. Saluran
pencernaan hewan unggas karnivora (burung hantu) khususnya gizzard akan memijat-
mijat materi bahan yang berasal dari daging menjadi butiran-butiran yang sangat kecil
(pellet) dan mukus (lender) digunakan untuk membuat daging lebih mudah di
hancurkan atau di buat pellet. Bahan makanan yg sudah menjadi pellet akan
dimuntahkan atau ruminasi (mamalia) atau egasi. egasi ini sebelumnya disebabkan
pencernaan lambung sudah penuh dan dirangsang oleh hadirnya bahan makanan yang
berjumla yang besar di gizzard dan tidak adanya asam amino serta nutrisi-nitrisi yang
lain pada lumen di saluran pencernaan. Tenaga pengerak anterior, pellet akan
disalurkan ke gizzard dan dinding abdominal dan proses kebutuhannya memakan
waktu 4 menit, ketikan memakan daging dalam satu hari biasanya ada pellet yang
dicerna dalam perhari di falconifermes, strigiformes. Ada beberapa spesies unggas
karnivora pellet dapat diegesti (egested) lebih jarang (elang) dan lebih sering ( burung
hantu). Karnivora merupakan hewan pemakan daging yang mengandalkan
pencernakan autoenzimatik sehingga laju pencernaan menjadi lambat serta
pencernaan lebih efisien untuk mamakan daging. Pinguin masing membutuhkan 12,8
dan 10,3 jam untuk mengekskresikan 50% dari makanan ikan. Dalam artian waktu
retensi makanan anak pinguin pada varitas hewan liar kira-kira 8 jam. Dengan waktu
yang berkolelasi positif dengan panjang nya usus halus. Lambatnya laju pencernaan
akan berdampak pada efisiensi dan pencernaan yang lebih sempurna pada daging dan
orang mangsa. Unggas carnivora mengeluarkan jumlah yang sangat besar khususnya
HCL dan pepsin dari proventukulus. pH pencernaan lambung yang dikeluarkan
burung elang dan burung hantu masing-masing 1.7 dan 2.4, agaknya perbedaan
keasaman sangatlah akut dari kedua binatang yang berdampak berbedanya efisiensi
pencernaan tulang. Makanan carnivora biasanya mempunya kandungan karbohidrat
paling rendah kurang dari 2% dan kelebihan protei memerlukan tingkat tinggi
katabolisme dan penggunaan rangka karbok untuk glukoneogenesis. Aktifitas
disakarida dan transfor glukosa, kapasitas usus akan rendah dan ketika makanan yang
tinggi glukosa dimakan, glukosa yang diserap dibersihkan perlahan-lahan pada
sirkulasi.
4. Sebutkan nutrient-nutrient yang mungkin defisien pada fase reproduksi dan
bagaimana unggas tsb memenuhinya.
a. Calsium
Pada saat pertumbuhan dan reproduksi unggas yang kekurang calsium akan mencari
mencari sumber mineral kalsium yang tinggi contohnya cangkang atau kerang serta
tulang-tulang yang rapuh seperti tulang bekas bangkai hewan, unggas juga akan
mencari sumber calsium di tanah yang kaya akan calsium, pada waktu reproduksi
induk dewasa unggas akan melolohkannya sumber kalsium seperti fragment tulang-
tulang kecil ke anaknya untuk memenuhi pertumbuhan tulang, unggas juga akan
meningkatkan konsumsi dan mencari habitat yang memungkinkan mendapat paparan
cahaya matahari yang cukup. Pada ayam petelur kekurangan kalsium dapat terpenuhi
jika unggas mengkonsusmsi moluska dan limestone pada saat produksi demi mejaga
kualitas kerabang telur
.
b. Fosfor
Kekurangan fosfor pada jenis unggas granivore sering terjadi salah satunya untuk
memenuhi kebutuhan fosfor jenis granivore akan mengkonsumsi jenis biji-biji (biji
sereal) yang kaya akan kandungan pytate dan calsium. Tinggi kandungan pytate
dalam pakan akan meningatkan suplemtasi fosfor dalam tubuh
c. Vitamin E
Strategi unggas dalam memenuhi kebutuhan vitamin E yaitu dengan mengkonsumsi
makanan dengan jenis, kuantitas, dan kualitas lemak yang baik seperti PUFA,
contohnya memakan bangkai ikan, dan juga bisa memakan telurnya sendiri agar
terpenuhi kebutuhan vitamin E.

d. Tiamin
Pada musim dingin unggas yang kekurangan tiamin akan Mengurangi konsumsi
pakan berupa ikan dan mold (jamur) dan mengubah partikel pakan menjadi butiran,
proses pengubahan partikel ini bertujuan untuk mengurangi mengurangi kandungan
thiaminase (thiamine antagonists) yang ada di pakan.

e. Energi
Kekurangan energi yang terjadi pada unggas dapat dimenurunkan produktifitas
unggas itu sendiri sehingga unggas tersebut akan meningkatkan konsumsi sumber
energi tinggi seperti biji-bijian yang banyak mengandung energi baik berupa biji buah
maupun biji-bijian yang mengandung sumber karbohidrat dan protein. Tak itu juga
unggas juga akan menggunakan cadangan energi yang berasal dari lemak tubuh,
karbohidrat ataupun protein serta menurunkan aktivitas bak atifitas terbang maupun
aktifitas yang dapat mengurangi energi.

f. Metionin
Kebutuhan sumber metionin sangat penting dalam repoduksi dan pertumbuhan
unggas, kekurangan metionin ini dapat ditanggulangi oleh unggas dengan mencari
sumber-sumber makanan yang banyak mengandung metionin yaitu ikan dan biji-
bijian yang ada disekitarnya, unggas yang berada didekat sungai akan mencari
moluska untuk meningkatkan metionin dalam tubuh.

g. Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat dimenggunakan cadangan vitamin yang ada didalam
tubuh yang tersimpan dihati. Pada saat vitamin berlebihan unggas akan menyimpaan
vitamin A didalam hati dan dapat digunakan beberapa hari bahkan bulan. Dalam
meningkatkan kebutuha vitamin A unggas juga akan meningkatkan konsumsi pakan
terutama biji-bijian yang kayak beta karotin. Pada unggas yang belum
didomistifikasikan akan mencari vitamin A pada biji buah dan daun daunan.

h. Niacin
Kekurangan niacin dapat dipenuhi dengan mencari biji bijian yang ada isekitarnya
seperti biji grain dan minyak biji-bijian ( mengkonsumsi banyak biji-bijian) dan
meningkatkan konsumsi energi sebagai substrat enzim glycogen phosphorylase yang
biasanya berada dalam jagung dan kacang-kacangan. Pada burung merak niacin yang
kurang akan dipenuhi dengan mencari biji-bijian yang berasal dari dalam tanah.

i. Biotin
Biotin yang berlebihan akan disimpan dalam tubuh khususnya disimpan dalam hati
jika kekurangan makan akan dipergunakancadangan biotin yang ada dihati. Jika
cadangan biotin yang ada dihati sudah habis makan unggas yang sedang bertelur akan
mengkonsumsi telurnya sendiri demi memenuhi kebutuhan biotin.

j. Lisin
Kekurangan lisin pada unggas strateginya dengan memakan telurnya sendiri dan
mengkonsumsi makanan yang bersumber dari ikan maupun dari daging.

k. Zinc
Kekurangan Zinc bisa diatasi oleh unggas dengan mencari habitat baru yang banyak
mengandung sumber Zinc contohnya unggas akan mengaruk-garukan paruhnya
kekandang yang mengandung logam dan memakanya serta mencari mangsa yang
bersumber dari ikan yang merupakan sumber promotor sintesa Zinc.

5. Pada paper terlampir, apa yg menjadi point-point penting dari artikel tsb? Menurut
anda adakah kekurangan/saran untuk penelitian berikutnya?
Point yang penting dalam artikel ini
a. Pemberian bahan makanan yang banyak mengandung serat kasar yang tinggi
dapat mempengaruhi proses pencernaan dan mempengaruhi berat rempela
(gizzard) dan meningkatkan volume dan ukuran bagian-bagian orang
pencernaan.
b. Partikel yang halus atau yang kasar juga akan mempengaruhi daya pemecahan
dan pemyerapan didalam saluran pencernaan. Partikel yang halus akan mudah
terdegradasi dan mudah dicerna dibanding dengan partikel yang kasar. Partikel
yang kasar akan mempengaruhi ukuran dan volume tembolok dalam memecah
partikel kasar menjadi partikel halus.
c. Partikel yang keras akan mempengaruhi berat dari beberapa organ tubuh salah
satunya tempol dan juga akan meningkatkan kekuatan otot dalam tembolok.
Sehingga akan meningkatkan pertambahan berat badan dan berat crop lebih
ringan dibandingan dengan pakan yang diberikan dengan partikel yang halus.
d. Konsumsi serat dan partikel yang keras akan meningkatkan waktu pemecahan
partikel-pertikel dan proses penyerapan makanan akan lebih lama dibanding
dengan makanan yang rendah serat dan partikel yang halus. Sehingga akan
meningkatkan fungsi kinerja gizzard dan kinerja dari ayam tersebut.
e. Pakan yang diberikan makanan dengan partikel yang halus secara intermiten
akan menyebabkan berat badan menurun dan meningkatkan berat crop.
Pemberian pakan dengan partikel yang keras secara ad libitum justru akan
meningkatkan feed intake dan pertambahan berat badan tetapi berat crop akan
lebih ringan.
f. Kandungan chromium dalam saluran pencernaan khususnya gizzard , jejenium
dan elium akan tinggi jika pakan yang diberikan berbentuk pakan halus baik
diberikan secara ad libitum maupun dalam bentuk yang keras.
Kekurangan/saran bat penelitian:
1. Saran dari penelitian ini tidak bisa menghitung sebarapa lama alat pencernaan
memecah dan menyerap makanan didalam tubuh agar bisa memastikan pakan
yang mana yg cepat didegradasi dan diserap.
2. Tidak melihat anatomi dari saluran pencernaan yang mana dalam saluran
pencernaa itu berat dari masing-masing pencernaan tidak dihitung dan
kerusakan-kurusakan yang terjadi di saluran pencernaan.
3. Tingkat stress dalam pemberian pakan juga tidak dilihat sejauh mana pakan
yang efisien tidak menggangu stress.
6. Menurut anda, apa manfaat dari Mata Kuliah Nutrisi Perbandingan, dan saran anda
untuk perbaikan materi kuliah/praktikum (ini soal bonus yg akan menambah point
untuk jawaban no. 1 4)
Mata kuliyah nutrisi perbandingan merupakan mata kuliyah yang sangat jarang
ada diIndonesia khususnya dunia peternakan. Mengapa perlu mengambil mata
kuliyah ini karena sangat membantu dalam pelestarian hewan-hewan yang akan
punah dengan mengetahui nutrisi perbandingan kita dapat membuat dan
memanipulasi pakan berbagai jenis hewan sehingga akan tetap lestari hewan-
hewan tersebut. Keuntungan lain mata kuliyah ini bagi saya bahwa banyaknya
jenis-jenis hewan yang tidak saya ketahu terutama kebutuhan nutrisi, anatomi dan
fisilogi dan tingkah lakunya hewan-hewan, yang mana dari tingkah laku hewan
kita bisa menyusun ransum sendiri sesuai kebutuhan hewan tersebut.
Saran saya mata kuliyah ini
a. Sebaiknya diadakan praktikum khususnya tiap-tiap dosen karena ilmu nutrisi
perbandingan sangatlah jarang dan belum banyak diketahui oleh mahasiswa
b. Diadakanya praktikum memanipulasi pakan khususnya ilmu nutrisi
perbandingan dan waktunya bisa di perpanjang.
c. Saran saya lagi sebaiknya mata kuliyah ini diberikan pada waktu pagi hari
karena menurut saya pada jam 10 hari jumat waktunya sangat singkat dan
tergesa-gesa dan kurang fokus karena harus menunaikan kewajiban
berjumatan khususnya bagi saya. Terima kasih banyak

DAFTAR PUSTAKA
Klasing, K. (1998). Comparative Avian Nutrition. CAB International, Wallingford, Oxon, Uk.

Peter R Cheeke and Ellen S Dierenfeld. (2010). Comparative Animal Nutrition and
Metabolism. CAB International, Cambridge University Press. Uk

Milton R. Mills. (1997). The Comparative Anatomy of Eating.
http://www.whale.to/a/comp.html.

Anonimous. Digestive System: Food & Feeding
Habits http://people.eku.edu/ritchisong/birddigestion.html

Dewa. P. (2011). Sistem Pencernaan pada Ayam.
http://dawi4purnama.blogspot.com/2011/03/sistem-pencernaan-pada-ayam.html

You might also like