You are on page 1of 8

1

Lampiran I.3 :
Petunjuk Teknis Pencairan dan Penggunaan Dana Urusan Bersama
Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2013
PENGGUNAAN BLM DANA OPERASIONAL KEGIATAN (DOK)
PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2013
I. Prinsip Penggunaan BLM DOK PNPM Mandiri MPd
Prinsip penggunaan BLM DOK PNPM Mandiri MPd adalah sebagai berikut:
1. Partisipasi, yaitu direncanakan dan dikelola oleh masyarakat untuk mencapai
suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan.
2. Transparan, yaitu pengelolaan kegiatan dipertanggungjawabkan secara
terbuka dan masyarakat memiliki akses yang terbuka untuk memperoleh
informasi mengenai berbagai aspek pengelolaan kegiatan.
3. Terencana, yaitu kegiatan direncanakan untuk dilaksanakan selama 1 (satu)
tahun anggaran. BLM DOK dicairkan harus sesuai dengan rencana kegiatan
dan kemajuan pelaksanaan kegiatan.
4. Terukur, yaitu kegiatan dapat dievaluasi serta dinilai hasil dan dampaknya
terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan program.
II. Pengguna Panduan
Panduan ini diperuntukkan bagi :
1. Sekretariat PNPM Mandiri Perdesaan
2. Konsultan Manajemen Nasional
3. Satker PNPM Mandiri Provinsi
4. Konsultan Manajemen Regional
5. Satker PNPM Mandiri Kabupaten
6. Koordinator Provinsi dan Spesialis sebagai bahan pengarahan, monitoring dan
evaluasi serta perencanaan pelatihan masyarakat
7. PjOKab: digunakan sebagai alat untuk memeriksa kelengkapan-kelengkapan
persyaratan administrasi untuk menyetujui pengeluaran dana BLM DOK
8. PjOK: untuk memverifikasi kelengkapan dan persyaratan administrasi dan
kebenaran pelaksanaan kegiatan
9. Fasilitator Kabupaten: untuk digunakan sebagai petunjuk dalam menyusun
perencanaan kegiatan di tingkat Kabupaten, pengarahan kepada Fasilitator di
tingkat Kecamatan dan merespon kebutuhan yang diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan yang didanai BLM DOK
10.Fasilitator Kecamatan: untuk digunakan sebagai petunjuk memfasilitasi dalam
implementasi kegiatan masyarakat dengan dana BLM DOK
11.BKAD: untuk digunakan dalam mengarahkan kegiatan masyarakat yang
dilaksanaan dengan dana BLM DOK
12.UPK: untuk digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan dana BLM DOK
13.BP-UPK: untuk digunakan sebagai pedoman pemeriksaan
2
III. Ketentuan Dasar
BLM DOK PNPM Mandiri Perdesaan digunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan
yang secara umum dijelaskan sebagai berikut:
1. BLM DOK PNPM Mandiri Perdesaan digunakan untuk mendanai kegiatan
operasional PNPM Mandiri Perdesaan yang dikelola masyarakat di desa dan
kecamatan pada Tahun Anggaran 2013.
2. Rencana penggunaan BLM DOK dituangkan dalam dokumen Rencana
Kegiatan DOK (RKD) yang disusun dengan berdasarkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Harus diputuskan oleh masyarakat melalui Musyawarah Antar Desa.
b. Memperhatikan siklus kegiatan dengan skema normal (penyiapan integrasi),
optimalisasi dan integrasi.
c. Membiayai kegiatan sosialisasi, perencanaan, evaluasi baik di kecamatan
maupun di desa untuk satu tahun anggaran (satu siklus program)
d. Harus realistis dengan kondisi, kegiatan dan kebutuhan setempat (tidak
dibagi sama rata). Penggunaannya didasarkan pada kebutuhan dari setiap
desa yang berpartisipasi dalam kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
e. Disesuaikan dengan RKTL Fasilitator Kecamatan (FK dan FT) yang telah
disepakati bersama dengan masyarakat di tingkat kecamatan.
f. Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi tidak dibiayai BLM DOK tetapi
dibiayai melalui swadaya masyarakat
g. BLM DOK bersifat stimulan, sehingga dalam penyusunan RKD harus
memperhitungkan kemampuan keswadayaan dan bantuan pihak lain yang
tidak mengikat. Bentuk swadaya dan bantuan pihak lain yang tidak mengikat
tersebut dituangkan dalam Berita Acara. Sebelum dilakukan penyaluran BLM
DOK PNPM MPd, Fasilitator Kabupaten (Fas-Kab/Fas-keu/Fas-Tek) wajib
memverifikasi swadaya dan bantuan pihak lain.
h. BLM DOK PNPM MPd tidak dapat digunakan untuk pembelian barang-
barang inventaris, honorarium atau biaya operasional bagi konsultan dan
Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan, Pengurus UPK, maupun honorarium
aparat pemerintah.
i. BLM DOK PNPM MPd diperbolehkan untuk membiayai kegiatan antar/lintas
kecamatan.
3. FK/FT dan Fasilitator Kabupaten (Fas-Kab/Fas-keu/Fas-Tek) berkewajiban
melakukan verifikasi terhadap penggunaan BLM DOK. Fasilitator dan
Konsultan PNPM Mandiri Perdesaan dapat dikenai sanksi pemutusan
hubungan kerja apabila terbukti terlibat dalam penyalahgunaan BLM DOK,
maupun melanggar Prinsip penggunaan BLM DOK PNPM Mandiri MPd (point I)
dan / atau tidak melaporkan terjadinya penyalahgunaan BLM DOK.
4. Penggunaan BLM DOK PNPM MPd harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka melalui forum di desa dan di kecamatan. Penggunaan BLM DOK wajib
diinformasikan secara berkala melalui "Papan Informasi" di desa dan
kecamatan.
5. UPK bertanggung jawab untuk mengadministrasikan penggunaan BLM DOK.
Setiap pengeluaran harus disertai dengan bukti kuitansi/nota pembayaran.
6. FK/FT bertanggung jawab membina pengadministrasian penggunaan BLM
DOK yang dikelola oleh UPK.
7. Rentang waktu penggunaan dana BLM DOK PNPM MPd harus mentaati aturan
penggunaan Dana Urusan Bersama sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2009 tentang Pedoman Pendanaan
3
Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan,
khususnya Pasal 13 yaitu bahwa:
a. DUB disalurkan secara langsung kepada masyarakat, kelompok masyarakat
dan/atau lembaga partisipatif masyarakat dalam bentuk uang.
b. DUB yang telah ditransfer ke rekening masyarakat, kelompok masyarakat
dan/atau lembaga partsipatif masyarakat harus telah dimanfaatkan sesuai
dengan rencana selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran
bersangkutan berakhir.
c. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (2) dana
tersebut belum dimanfaatkan maka dana tersebut harus disetorkan ke
rekening kas umum negara.
8. Spesimen rekening BLM DOK PNPM Mandiri Perdesaan ditandatangani oleh;
a. Ketua atau sekretaris UPK / UPK Sementara (untuk lokasi baru).
b. Salah seorang Wakil Masyarakat yang ditetapkan dalam MAD.
c. FK dan FT, jika hanya terdapat satu FK/FT maka tandatangan spesimen
digantikan oleh salah seorang Fasilitator Kabupaten (FKab/FT-Kab/Faskeu)
IV. Ketentuan Penggunaan BLM DOK PNPM MPd
1. Untuk kegiatan perencanaan program
a. Alokasi BLM DOK PNPM MPd untuk kegiatan perencanaan kegiatan
besarannya maksimal 25% dari total BLM DOK PNPM MPd.
b. Penggunaan BLM DOK untuk perencanaan kegiatan di lokasi kecamatan
yang desa-desa nya belum memiliki RPJMDes mengacu pada mekanisme
atau tahapan perencanaan sebagaimana dimaksud dalam PTO PNPM
Mandiri Perdesaan, meliputi:
1) Penggalian gagasan/ Pengkajian Keadaan Desa (PKD).
2) Musyawarah Tim 11, pembahasan draft dokumen RPJM Desa
3) Musyawarah Tim 11 dengan BPD, pembahasan dokumen RPJM Desa.
Fasilitasi Pemdes dalam menyusun RPJM Desa
4) Musyawarah khusus perempuan
5) Musyawarah Desa (Musdes) Perencanaan
6) Musdes Informasi
7) Fasilitasi penyusunan Proposal
8) Fasilitasi penyusunan Desain RAB
9) Verifikasi Usulan
10) Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas
11) MAD Penetapan Usulan
12) Pengadaan dan Pengelolaan Papan Informasi di seluruh desa
c. Penggunaan BLM DOK untuk perencanaan kegiatan program pada lokasi
yang telah memiliki RPJMDes dan telah mengikuti pola Integrasi, jenis-jenis
pembiayaan untuk kegiatan perencanaan disesuaikan dengan kebutuhan,
meliputi:
1) Review Pengkajian Keadaan Desa (PKD).
2) Musyawarah Tim 11, pembahasan review dokumen Rencana Kerja
Pembangunan (RKP) Desa dan RPJM Desa
4
3) Musyawarah Tim 11 dengan BPD, pembahasan review dokumen RKP
Desa dan RPJM Desa.
4) Review Musyawarah khusus perempuan
5) Review Musyawarah Desa (Musdes) Perencanaan
6) Musdes Informasi
7) Fasilitasi penyusunan Proposal
8) Fasilitasi penyusunan Desain RAB
9) Verifikasi Usulan (tahun perencanaan: n + 0 dan n + 1)
10)Pengadaan dan Pengelolaan Papan Informasi di seluruh desa
2. Bantuan Operasional Pendamping Lokal, KPMD dan Pelaku Lainnya
a. Alokasi BLM DOK PNPM MPd untuk bantuan operasional bagi pelaku
program yaitu tunjangan transportasi PjOK, insentif dan tunjangan
transportasi Pendamping Lokal, tunjangan transportasi KPMD, dan tunjangan
transportasi pelaku PNPM lainnya besarannya maksimal 30% dari total BLM
DOK PNPM MPd.
b. Pendamping Lokal mendapatkan insentif sebesar Rp.500.000,- perbulan dan
tunjangan transportasi Pendamping Lokal maksimal Rp. 500.000,- perbulan.
c. Apabila pembiayaan tunjangan operasional bagi Pendamping Lokal dan
PjOK sudah memenuhi ketentuan, maka jumlah sisa dari perhitungan
bantuan operasional bagi pelaku program sebesar maksimal 30% dapat
dipergunakan untuk membiayai operasional pelaku-pelaku lainnya yang
nilainya diperbolehkan lebih tinggi dari ketetapan satu tahun sebelumnya.
3. Untuk Kegiatan Pelatihan Masyarakat.
Ketentuan tentang kegiatan pelatihan masyarakat yang didanai BLM DOK
PNPM Mandiri MPd adalah sebagai berikut :
a. Alokasi untuk kegiatan pelatihan masyarakat minimal 35% dari total BLM
DOK PNPM MPd.
b. Kegiatan pelatihan masyarakat meliputi :
1) Pelatihan Pembekalan yakni pelatihan bagi pelaku-pelaku baru dalam
rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
dibutuhkan untuk mengelola pelaksanaan PNPM MPd secara
bertangungjawab.
2) Pelatihan Penguatan adalah pelatihan bagi pelaku-pelaku lama terkait
peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja PNPM Mandiri Perdesaan.
3) Pelatihan Pengembangan adalah pelatihan bagi para pelaku masyarakat
PNPM Mandiri Perdesaan dalam rangka pengembangan potensi dan
peningkatan peran sebagai pelaku program dan kader pemberdayaan
masyarakat.
c. Biaya-biaya yang dapat didanai, antara lain: penggandaan materi pelatihan,
transportasi dan akomodasi, laporan pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang
mendukung langsung pelaksanaan pelatihan.
d. Kegiatan pelatihan masyarakat dan / atau peningkatan kapasitas pelaku
PNPM MPd di desa dan kecamatan dapat dilakukan dalam beberapa tahap
sesuai jadwal yang disepakati masyarakat dan pelaku PNPM MPd.
e. Materi dan modul pelatihan harus dikembangkan bersama oleh FK/FT,
Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM), Aparat Pemerintah/ Setrawan dan
Faskab (FKab/FT-Kab/Faskeu) dengan bimbingan dari Spesialis Training
5
Provinsi.
f. Pelatihan yang dilakukan di desa dan kecamatan harus dilaporkan secara
rutin dalam laporan bulanan FK/FT dan Faskab (FKab/FT-Kab/Faskeu).
g. Sasaran Pelatihan Masyarakat adalah pelaku masyarakat PNPM MPd, lembaga
kemasyarakatan dan kelompok masyarakat.
h. Pengertian untuk kegiatan pelatihan 1 ( satu ) hari efektif minimal 5 jam.
Penggunaan BLM DOK untuk kegiatan Masyarakat terbagi dalam 3 ( tiga)
kategori yaitu:
1) Pelatihan untuk pelaku baru menggunakan materi Pelatihan
Pembekalan, dengan penjelasan sebagai berikut;
a.) Pelatihan selama 6 (enam) hari digunakan untuk:
- Pelatihan Pendamping Lokal berjumlah 1 orang per kecamatan;
- Pelatihan UPK berjumlah 3 orang per kecamatan;
- Pelatihan KPMD berjumlah 3 orang per desa;
- Pelatihan Kader Teknis berjumlah 2 orang per desa
- Pelatihan TPM.
- Pelatihan Pendamping Lokal UPK berjumlah 1 orang pada lokasi
yang terdapat DOK Pendamping Lokal UPK.
b.) Pelatihan selama 3 (tiga) hari digunakan untuk:
- Pelatihan BKAD berjumlah minimal 3 orang per kecamatan;
- Pelatihan Tim Verifikasi berjumlah minimal 7 orang
per kecamatan dengan lama pelatihan 3 hari;
c.) Pelatihan selama 2 (dua) hari digunakan untuk:
- Pelatihan Badan Pengawas (BP) UPK berjumlah
minimal 2 orang per kecamatan;
- Kades, BPD, dan LPMD atau sebutan lain berjumlah 3 orang
per desa;
d.) Pelatihan selama 1 (satu) hari digunakan untuk:
- Pelatihan Tim pemantau khususnya Tim Pemantau
Perempuan berjumlah maksimal 9 orang per desa;
- Pelatihan TPK berjumlah minimal 3 orang per desa;
- Pelatihan TPU berjumlah minimal 5 orang per desa;
- Pelatihan Tim Pemelihara berjumlah 3 orang per desa;
2) Pelaku-pelaku yang sudah pernah dilatih dengan materi standar agar
dapat dilatih kembali dengan materi-materi Pelatihan Penguatan
maupun materi materi Pelatihan Pengembangan. Materi Pelatihan
Penguatan dan Pelatihan Pengembangan didasarkan dari analisa
kebutuhan pelatihan yang dilakukan oleh FK/FT dan Faskab (FKab/FT-
Kab/Faskeu) dibawah supervisi SPTR Propinsi.
3) Pelaku-pelaku yang sudah mendapatkan 3 kali pelatihan yang didanai
DOK, maka pelatihan difokuskan untuk pengembangan yang berorientasi
kader.
i. Penyusunan rencana paska pelatihan
1) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pelatihan berupa laporan
proses pelatihan dan laporan realisasi penggunaan dana.
6
2) Menghimpun, mengolah, memutakhirkan dan menyajikan data-data
pelatihan.
4. Pembiayaan Kegiatan Pendukung Program Lainnya
a. BLM DOK diperbolehkan untuk membiayai kegiatan pendukung program
yang lainnya antara lain meliputi :
1) Musyawarah Khusus Antar Desa
2) Rapat kerja teknis BKAD beserta unit kerja di bawahnya terkait kegiatan
:
- evaluasi progress dan kualitas pelaksanaan;
- audit silang antar desa;
- penanganan pinjaman bermasalah dsb.
b. Alokasi BLM DOK untuk kegiatan pendukung program lainnya diperhitungkan
berdasarkan sisa perhitungan setelah tercapai kecukupan pembiayaan untuk
Perencanaan Program, Operasional Pendamping Lokal, KPMD dan Pelaku
Lainnya serta Kegiatan Pelatihan Masyarakat.
V. Tata Cara Pengajuan, Penggunaan dan Pelaporan BLM DOK
1. Tata Cara Pengajuan BLM DOK
Tata cara pengajuan BLM DOK meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membentuk Tim Penyusun RKD yang terdiri dari UPK / UPK Sementara
beserta BKAD/MAD dan wakil Masyarakat dengan difasilitasi FK/FT dan
Faskab (FKab/FT-Kab/Faskeu);
b. Menyusun dokumen RKD yang meliputi pembiayaan kegiatan perencanaan,
bantuan operasional, pelatihan masyarakat dan kegiatan pendukung lainnya
secara spesifik dan dapat dicapai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dokumen RKD wajib dilampiri rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) per
kegiatan, sebagaimana format terlampir.
c. Mengajukan dokumen RKD ke Musyawarah Antar Desa untuk mendapat
persetujuan. Pada saat MAD sekaligus ditetapkan spesimen tandatangan
untuk rekening BLM DOK.
d. Dokumen RKD beserta RAB per kegiatan yang telah disetujui oleh MAD
wajib ditandatangani oleh BKAD/Ketua MAD dan Ketua UPK/UPKS.
e. Dokumen RKD selanjutnya dituangkan dalam Surat Penetapan Camat
(SPC), dan dokumen RKD dimaksud menjadi lampiran SPC.
2. Tata Cara Penggunaan BLM DOK adalah sebagai berikut;
a. Penggunaan BLM DOK harus mengacu kepada dokumen RKD yang sudah
ditetapkan sebagai lampiran SPC.
b. Tim Penyusun RKD dimungkinkan untuk melakukan revisi internal atas
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang menjadi lampiran dokumen RKD.
Syaratnya, revisi internal tidak mengubah pagu dana untuk setiap kegiatan
yang tercantum di RKD .
c. Dokumen revisi internal terhadap RAB harus disetujui oleh MAD. Hasilnya
dijadikan lampiran RKD untuk disampaikan kepada Camat sebagai dokumen
revisi atas RAB yang lama.
d. Membentuk Tim Pelaksana BLM DOK yang berasal dari unsur masyarakat
serta dipilih dan ditetapkan oleh MAD.
e. Tim Pelaksana BLM DOK menjalankan kegiatan sesuai rencana yang telah
7
disusun dalam RKD.
f. Tim Pelaksana BLM DOK mengajukan Rencana Pengajuan BLM DOK
kepada UPK/UPKS untuk membiayai kegiatan yang akan dilaksanakan.
Rencana Pengajuan BLM DOK disusun berdasarkan RAB yang menjadi
lampiran RKD.
g. UPK/UPKS menyalurkan BLM DOK kepada Tim Pelaksana BLM DOK
berdasarkan dokumen RKD.
h. Seluruh kegiatan beserta pembiayaannya harus diadministrasikan oleh
UPK/UPKS dengan tertib.
i. BP-UPK beserta FK/FT melakukan pemeriksaan keuangan dan pelaksanaan
kegiatan secara rutin setiap bulannya dengan membuat berita acara hasil
pemeriksaan.
3. Tata Cara Pelaporan Penggunaan BLM DOK PNPM MPd meliputi;
a. Pelaporan dilakukan secara berjenjang.
b. Laporan Tim Pelaksana DOK dan UPK/UPKS disampaikan kepada MAD
melalui BKAD.
c. Laporan FK/FT disampaikan kepada Faskab (FKab/FT-Kab/Faskeu).
d. Pelaporan terhadap hasil dan progres pelaksanaan kegiatan dilakukan rutin
setiap bulan disertai dokumen/bukti pendukung.
e. Pelaporan setiap tahap kegiatan harus diinformasikan kepada masyarakat
melalui papan informasi di Kecamatan maupun di setiap desa.
VI. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Pengelolaan Dana BLM DOK
1. Jajaran Spesialis Provinsi
a. Memberikan pembimbingan kepada Faskab (FKab/FT-Kab/Faskeu) untuk
membina penggunaan BLM DOK sesuai aturan dan kebutuhan lapangan,
b. Melakukan penjajagan kebutuhan penggunaan BLM DOK (need
assessment),
c. melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan.
2. Fasilitator Kabupaten (FKab/FT-Kab/Faskeu)
a. Memeriksa penggunaan BLM DOK,
b. Memberikan bimbingan kepada FK/FT dalam memfasilitasi penggunaan BLM
DOK.
c. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan.
3. PjOK
a. Bersama FK/FT memfasilitasi penyusunan RKD dan RAB,
b. Memproses pencairan dana BLM DOK,
c. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan.
4. FK/FT
a. Bersama PJOK memfasilitasi penyusunan RKD dan RAB
b. Memfasilitasi proses pencairan dana BLM DOK,
c. Memberikan pembimbingan kepada pelaku (BKAD, UPK, BP-UPK, Tim
Pelaksana),
d. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan,
8
e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
5. BKAD
a. Bersama UPK / UPKS menyusun RKD dan RAB
b. Memberikan pembimbingan kepada pelaku lainnya (UPK, BP-UPK, tim
pelaksana),
c. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan.
6. UPK
a. Bersama BKAD menyusun RKD dan RAB.
b. Melakukan pembayaran dan pencatatan sesuai dengan bukti penggunaan,
c. Menyusun pelaporan keuangan dan melakukan pertanggungjawaban
keuangan.
7. BP-UPK
Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan dan
administrasi keuangan.
8. Tim Pelaksana BLM DOK
a. Melaksanakan kegiatan BLM DOK,
b. Melaporkan kegiatan BLM DOK.

You might also like