You are on page 1of 9

TUGAS EKONOMETRIKA

MINI PAPER
PENGARUH LAYANAN KARYAWAN PADA KEINGINAN KELUAR KARYAWAN
DENGAN IDENTIFIKASI ORGANISASIONAL SEBAGAI PEMEDIASI


Dibuat oleh:
BOTHY DEWANDARU
S421302009

MAGISTER EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Ghozali (2006) mengemukakan suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Uji
validitas dalam penelitian ini dijalankan dengan bantuan program SPSS 11.5. Menurut
Ferdinand (2002), factor loading lebih besar 0.30 dianggap memenuhi level minimal,
factor loading 0.40 dianggap lebih baik dan sesuai dengan rules of thumb yang dipakai
para peneliti, dan factor loading 0.50 dianggap signifikan. Jadi, semakin besar nilai
absolut factor loading, semakin penting loading tersebut menginterpretasikan
konstruknya.
Dalam pengujian validitas penelitian ini, untuk mendapatkan item yang terekstrak
sempurna, beberapa item pertanyaan harus dikeluarkan dari model penelitian. Berikut
adalah tabel yang menunjukkan hasil uji validitas yang sudah terekstrak sempurna :










Uji ValiditasVariabel Penelitian

Rotated Component Matrix(a)


Component
1 2 3 4
ES1
,822
ES2
,864
ES3
,865
ES4
,861
ES5
,895
ES6
,891
ES7
,679
ES8
,802
ES9
,764
ES10
,819
ES11
,754
ES12
,736
V1
,853
V2
,892
V3
,763
V4
,716
V5
,761
V6
,889
V7
,830
V8
,864
V9
,840
V10
,798
V11
,723
V12
,874
OI1
,774
OI2
,761
OI3
,775
OI4
,771
OI5
,685
OI6
,708
IQ1
,811
IQ2
,837
IQ3
,850
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a Rotation converged in 5 iterations.
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Hasil analisis pada tabel menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan
valid, karena setiap item pertanyaan yang menjadi indikator masng-masing variabel telah
terekstrak secara sempurna dan mempunyai factor loading lebih dari 0,50.
2. Uji Reabilitas
Realibilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu (Ghozali, 2006). Untuk mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini
dilakukan dengan item-to-total correlation dan Cronbachs Alpha dengan bantuan program
komputer SPSS 11.5. Dalam pengukurannya, one shot akan dilakukan dengan analisis
Cronbachs Alpha. Triton, P.B (2005) mengklasifikasi nilai cronbachs alpha, sebagai
berikut:
a) Nilai Cronbachs Alpha antara 0,00 - 0,20 dikategorikan kurang reliabel.
b) Nilai Cronbachs Alpha antara 0,21 - 0,40 dikategorikan mendekati reliabel.
c) Nilai Cronbachs Alpha antara 0,41 - 0,60 dikategorikan cukup reliabel.
d) Nilai Cronbachs Alpha antara 0,61 - 0,80 dikategorikan reliabel.
e) Nilai Cronbachs Alpha antara 0,81 - 1,00 dikategorikan sangat reliabel.
Hasil pengujan reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut






Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs Alpha Keterangan
Layanan Karyawan 0,9555 Sangat realibel
Valensi 0,9539 Sangat realibel
Identifikasi Organisasional 0,8541 Sangat realibel
Keinginan Keluar 0,8635 Sangat realibel
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Dari tebel dapat disimpulkan semua variabel penelitian dinyatakan realibel karena
mempunyai nilai Crobachs Alpha > 0,60.
3. Uji Hipotesis
Untuk meguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan regresi berganda dengan
bantuan program SPSS 11.5. Untuk menguji hipoteisi pertama dilakukan regresi Layanan
Karyawan dengan keinginan keluar. hipotesis ke dua dilakukan regresi Identifikasi
organisasi dengan keinginan keluar dan juga dilakukan uji regresi pengaruh bersama
antara Layanan Karyawan, Identifikasi Organisasi dengan Keinginan keluar. Sedankan
untuk hipotesis ke tiga dilakukan uji regresi Layanan Karyawan dengan Identifikasi
Organisasional, kemudian dilakukan regresi Layanan Karyawan dengan Valensi, dan
dilakukan uji regresi pengaruh bersama Layanan Karyawan, Valensi dengan Identifikasi
Karyawan.





Hasil Analisis Regresi
Pengaruh Layanan Karyawan Pada Keinginan Keluar
Coefficients(a)

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
4,507 ,489 9,224 ,000
Layanan
Karyawan
-,341 ,137 -,214 -2,482 ,014
a Dependent Variable: Keinginan Keluar
Sumber: Data Primer yang diolah (2011)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Layanan Karyawan berpengaruh signifikan pada
Keinginan Keluar (Sig.< 0.05).Nilai ajusted

sebesar 0,046 ; berarti bahwa variasi perubahan


variabel Keinginan Keluar dapat dijelaskan oleh variabel Layanan Karyawan sebesar 46 %.
Sisanya sebesar 54 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian
ini. Hasil ini dapat dilihat pada tabel adjusted

di halaman lampiran.
Hasil Analisis Regresi
Pengaruh Layanan Karyawan Pada Identifikasi Organisasi
Coefficients(a)

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
2,194 ,358 6,128 ,000
Layanan
Karyawan
,280 ,101 ,238 2,778 ,006
a Dependent Variable: Identifikasi Organisasi
Sumber: Data primer yang diolah (2011)


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Layanan Karyawan berpengaruh signifikan pada
Identifikasi Organisasi (Sig.< 0.05) .Nilai ajusted

sebesar 0,049 ; berarti bahwa variasi


perubahan variabel Keinginan Keluar dapat dijelaskan oleh variabel Layanan Karyawan sebesar
49 %. Sisanya sebesar 51 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam
penelitian ini. Hasil ini dapat dilihat pada tabel adjusted

di halaman lampiran.
Hasil Analisis Regresi
Mediasi Identifikasi Organisasional Pada Pengaruh Layanan Karyawan Terhadap Keinginan
Keluar
Coefficients(a)

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
4,571 ,558 8,196 ,000
Identifikasi
Organisasi
-,029 ,121 -,022 -,242 ,809

Layanan
Karyawan
-,333 ,142 -,209 -2,344 ,021
a Dependent Variable: Keinginan Keluar
Sumber: Data primer yang diolah (2011)


Tabel di atas menjelaskan saat variabel independen (layanan karyawan) dan variabel
mediasi (identifikasi organisasional) diregresi secara bersamaan pada keinginan keluar. Pengaruh
Layanan Karyawan pada Keinginan Keluar mengalami penurunan tetapi tetap signifikan
(p<0.05) dan Identifikasi Organisasional menjadi tidak berpengaruh terhadap Keinginan Keluar.
Nilai adjusted R
2
sebesar 0.31 artinya bahwa sebesar 31% variasi perubahan variabel dependen
(Keinginan Keluar) dapat dijelaskan oleh variabel independennya (Layanan Karyawan) dan
variabel mediasinya (Identifikasi Organisasional). Sisanya sebesar 69 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Hasil ini dapat dilihat pada tabel
adjusted R
2
di halaman lampiran.



Hasil Analisis Regresi
Pengaruh Layanan Karyawan Pada Valensi
Coefficients(a)

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
3,522 ,380 9,266 ,000
Layanan
Karyawan
-,007 ,107 -,006 -,063 ,950
a Dependent Variable: Valensi
Sumber: Data primer yang diolah (2011)

Dari tabel IV. 13 di atas dapat dilihat bahwa Layanan Karyawan tidak berpengaruh
berpengaruh pada Identifikasi Organisasi (Sig.< 0.05) .Nilai ajusted

sebesar 0,008 ; berarti


bahwa variasi perubahan variabel Keinginan Keluar dapat dijelaskan oleh variabel Layanan
Karyawan sebesar 0,8 %. Sisanya sebesar 99,92 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini. Hasil ini dapat dilihat pada tabel adjusted

di halaman
lampiran.
Hasil Analisis Regresi
Mediasi Valensi Pada Pengaruh Layanan Karyawan Terhadap Identifikasi Organisasional
Coefficients(a)

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
2,087 ,464 4,494 ,000
Valensi
,030 ,084 ,031 ,364 ,717
Layanan
Karyawan
,280 ,101 ,239 2,771 ,006
a Dependent Variable: Identifikasi Organisasional
Sumber: Data primer yang diolah (2011)



Tabel di atas menjelaskan saat variabel independen (layanan karyawan) dan variabel
mediasi (Valensi) diregresi secara bersamaan pada Identifikasi Oraganisasional. Pengaruh
Layanan Karyawan pada Identifikasi Organisasional tetap signifikan (p<0.05) dan Valensi tidak
berpengaruh terhadap Identifikasi Organisasional. Nilai adjusted R
2
sebesar 0.43 artinya bahwa
sebesar 43% variasi perubahan variabel dependen (Identifikasi Organisasional) dapat dijelaskan
oleh variabel independennya (Layanan Karyawan) dan variabel mediasinya (Valensi). Sisanya
sebesar 57 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Hasil
ini dapat dilihat pada tabel adjusted R
2
di halaman lampiran.

You might also like