You are on page 1of 44

BIOLISTRIK

Oleh
Edrial N. Eddin
Listrik pada makhluk hidup (1)
Unsur listrik pada makhluk hidup antara
lain digunakan ;
Sistem perlindungan
Sistem penginderaan
Sistem komunikasi
Contoh :
Belut listrik (Electrophorus electricus)
Belut listrik memiliki tiga pasang perut organ yang dapat
menghasilkan listrik, yaitu: organ Induk, organ pemburu
(Hunter), dan organ Sachs. Empat-perlima dari tubuh belut
listrik terdiri dari organ ini, dan hal ini memberikan
kemampuan pada belut listrik untuk menghasilkan dua jenis
electric organ discharges (EODs), tegangan rendah dan
tegangan tinggi.
Listrik pada makhluk hidup (2)
Listrik pada makhluk hidup (3)
Hal ini akan membuka saluran ion, sehingga natrium bermuatan
positif dapat mengalir dan secara bersamaan merubah kutub
muatan listrik. Dengan merubah potensial secara mendadak,
arus listrik akan dihasilkan.
Sel-sel otot tersusun seperti hubungan seri dari sejumlah
baterai; setiap sel dapat menghasilkan potensial listrik sebesar
0,1 Volt sehingga susunan sel otot mampu membangkitkan
potensial s/d 600 Volt (rata2 5,000 s/d 6,000 sel) dengan arus = 1
A (600 Watt) Sengatan listrik ini sangat mematikan bagi manusia.
Ketiga Organ tsb terbuat
dari electrocytes yang
tersusun secara serial
sehingga arus listrik
mengalir dan menghasil-
kan muatan listrik.
Ketika belut melihat
mangsa, otak akan
mengirimkan sinyal
melalui sistem saraf ke
sel-sel listrik.
Listrik pada makhluk hidup (4)
Contoh :
Ikan Nile (Gymnarchus)
Suatu selisih potensial kontinu yang berupa pulsa-pulsa
dibangkitkan antara kepala dan ekor, dengan kelajuan beberapa
ratus pulsa per detik. Suatu arus listrik mengalir sepanjang garis-
garis gaya disekitar tubuh ikan tersebut. Besarnya arus tergantung
pada resistansi medium disekitar tubuh ikan dan arus ini dideteksi
oleh sel-sel indera pada kulitnya.
Listrik pada makhluk hidup (5)
Contoh :
Mormyriformes dan Gymnotoidei
Ikan ini dapat medeteksi adanya potensial listrik dari ikan
lainnya dengan tujuan untuk mengenali lawan atau kawan,
dan sebaliknya potensial listrik yang ditimbulkan dimaksud-
kan sebagai tanda penyerangan atau persahabatan
LISTRIK pada makhluk hidup
=
LISTRIK pada ilmu Fisika

Sifat bahan/komponen listrik
Konduktif
Resistif
Kapasitif
Induktif
Adakah sifat-sifat ini muncul dalam
tubuh manusia ?

Resistance (1)
Resistance (2)
Resistance (3)
Resistance (4)
Capacitance (1)
Capacitance (2)
Capacitance (3a)
Capacitance (3b)
Capacitance (3c)
Capacitance (3d)
Capacitance (3e)
Capacitance (4)
Capacitance (5)
Capacitance (6)
Capacitance (7)
Listrik & Magnet dalam tubuh
Dalam tubuh manusia mengalir sinyal-sinyal listrik dan
magnet. Fenomena sinyal-sinyal listrik dan magnet ini
dapat diamati antara lain melalui peralatan-peralatan :
EKG (Elektrokardiogram)
EEG (Elektroensefalogram)
ERG (Elektroretinogram)
ENG (Elektroneurogram)
EOG (Elektrookulogram)
MKG (Magnetokardiogram)
MEG (Magnetoensefalogram)
dll
Elektrokardiogram (1)
Merupakan pencatat/perekam
sinyal-sinyal listrik yang
berasal dari otot jantung.
Perangkat ini mengukur
secara langsung tegangan
listrik yang dihasilkan tubuh,
tanpa perlu menggunakan
media lain (transducer).
Denyut jantung diatur oleh
sinyal listrik yang dihasilkan
oleh rangsangan spontan dari
sel-sel khusus yang terdapat
dalam atrium kanan, yaitu SA
(sinoatrial) node.
Elektrokardiogram (2)
SA node ini berfungsi pacemaker yang aktif memberikan
pulsa-pulsa listrik dengan selang waktu yang teratur sekitar
72 kali per menit.
Banyaknya pulsa-pulsa ini dapat meningkat ataupun
menurun; hal ini diatur oleh saraf eksternal jantung yang
merupakan respon atas kebutuhan darah oleh tubuh.
Sinyal listrik dari SA node menyebabkan depolarisasi otot
jantung atrium dan memompa darah ke ventrikel, kemudian
diikuti oleh repolarisasi otot atrium.
Sinyal listrik dari SA node melintas ke dalam atrioventricular
(AV) node yang menyebabkan depolarisasi ventrikel kanan
dan kiri, sehingga membuat ventrikel berkontraksi yang
selanjutnya memompa darah ke dalam paru dan sistem
sirkulasi darah .
Elektrokardiogram (3)
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi
dan urutan proses ini akan berulang secara periodik .
Saraf dan otot jantung dapat dipandang sebagai sumber
listrik tertutup dalam suatu konduktor dada dan perut.
Hal ini nyata sekali bahwa tidak mungkin mengukur
kelistrikan jantung secara langsung.
Informasi untuk diagnostik akan tercapai dengan mengukur
potensial listrik di berbagai tempat permukaan tubuh yang
dihasilkan jantung.
Hubungan antara kegiatan pemompaan jantung dengan
potensial listrik pada kulit dapat diterangkan dengan
menganggap ada perambatan potensial pada dinding
jantung.
Aliran arus ion pada dinding jantung mengakibatkan suatu
penurunan potensial seperti terjadi pada resistor.
Elektrokardiogram (4)
Aliran arus ion pada dinding jantung mengakibatkan suatu
penurunan potensial seperti terjadi pada resistor.
Elektrokardiogram (5)
Garis
2
ekuipotensial
pada gambar merupa-
kan distribusi potensial
untuk seluruh jantung,
bila ventrikel dalam
keadaan depolarisasi.
Perlu diingat bahwa
potensial yang terukur
pada permukaan tubuh
tergantung pada lokasi
elektroda yang
dipasang.
Bentuk garis
2
ekuipotensial tsb menyerupai bentuk potensial yg
diperoleh dari suatu dipol listrik, shg garis
2
ekuipotensial pada
periode depolarisasi lainnya dapat pula dilukiskan oleh dipol
listrik dengan ukuran dan orientasi yang berbeda.
Elektrokardiogram (6)
Potensial listrik jantung yg
diukur pada permukaan tubuh
adalah suatu proyeksi sesaat
dari vektor dipol listrik pada
arah tertentu.
Dengan berubahnya vektor
dipol terhadap waktu, berubah
pula proyeksi potensialnya.
Gambar ini menunjukkan
suatu vektor dipol sepanjang 3
bidang electrocardiographic
pada tubuh.
PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (1)
Sistem saraf dan neuron
Sistem saraf dibagi dalam 2 bagian yaitu sistem saraf
pusat dan sistem otonom
Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
Saraf perifer ini adalah serat saraf yg mengirim informasi
sensoris ke otak atau ke medulla spinalis yg disebut saraf
afferen sedangkan serat saraf yg menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar
disebut saraf efferen.
Sistem sarat otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh.
Misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar.
Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Otak berhubungan langsung dengan medula spinalis;
keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan dilindungi
tulang tengkorak serta tulang vertebralis.
PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (2)
Berat otak 1500 gr dan hanya 50 gr yg efektif.
Struktur dasar dari sistem saraf disebut
neuron/sel saraf.

Pada dasarnya, neuron terdiri dari badan sel yg
menerima sinyal listrik dari neuron lain melalui
kontak yg dinamakan synapses dan terletak
pada dendrit atau badan sel.
Dendrit adalah bagian
2
neuron yang khusus utk
menerima informasi dari rangsangan atau sel
lain.
Jika rangsangan cukup kuat, neuron mentrans-
misi sinyal listrik sepanjang serat yg dina-
makan axon.
Axon membawa sinyal listrik ke otot, kelenjar
atau neuron lain.
Pada permukaan atau membran setiap neuron
terdapat selisih potensial akibat adanya kele-
bihan ion negatif di bagian dalam membran.
Dalam hal ini neuron dalam keadaan terpo-
larisasi.
PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (3)
Dalam keadaan terpolarisasi, bagian dalam sel mempunyai
potensial 60 s/d 90 mV lebih negatif dibandingkan dengan
bagian luar.
Potensial ini dinamakan potensial istirahat atau potensial
Nernst dari neuron.
Pada sisi sebelah kiri
terdapat larutan ion K
+
dengan konsentrasi yang
tinggi , sedangkan di sisi
kanan terdapat ion Cl


dengan konsentrasi yang
lebih rendah.
Melalui selaput pemisah,
ion-ion akan menembus
selaput dan proses
berlangsung sampai
akhirnya disisi kiri selaput akan terkumpul ion-ion negatif sedangkan di sisi
kanan akan terkumpul ion-ion posistif yang jumlahnya sama.
Ini berarti akan timbul tegangan listrik antara sisi kiri dan sisi kanan selaput.
PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (4)
Potensial ini mencegah proses difusi lebih lanjut dan
sekali-gus juga memberi kesetimbangan tegangan listrik
antara kedua sisi selaput .
Jika selaput tersebut dianalogikan sebagai dinding sel,
sedangkan larutan di sisi kiri selaput dipandang sebagai
larutan intra-selular dan larutan di sisi kanan sebagai
larutan ekstra-selular, maka potensial keseimbangan yang
timbul analog dengan potensial istirahat sel.
Jadi potensial istirahat Nernst adalah fungsi dari
konsentrasi ion di dalam dan di luar dinding sel (membran)
sel saraf.
Selain itu, potensial istirahat juga dipengaruhi oleh
temperatur.

PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (5)
Potensial yang timbul karena perbedaan konsentrasi ion
tertentu di dalam dan di luar sel, menurut Nernst dapat
dituliskan sebagai :
V = V
1
- V
2
= 2,3 log
Pada temperatur tubuh normal T = 310K, dan dengan harga-
harga konstanta
k = 1,38 x 10
23
dan e = 1,60 x 10
19
C


diperoleh = = 26,7 mV

Sehingga V = V
1
- V
2
= (61,4 mV) log
Tanda + digunakan jika dinding sel permeabel terhadap ion
, dan tanda jika dinding sel permeabel terhadap ion +.

c
2

c
1

kT
e
kT
e
Joule
K
(1,38 x 10
23
)(310)
1,60 x 10
19

c
2

c
1

PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (6)
Potensial Aksi
Dinding sel-sel saraf dan otot mempunyai kemampuan utk
mengubah permeabilitas relatifnya terhadap ion-ion K
+
dan
Na
+
.
Apabila sel saraf dirangsang (secara listrik/kimiawi/
mekanis), maka dinding sel akan bersifat permeabel thd ion
Na
+
.
Akibatnya ion-ion Na
+
mengalir melalui dinding ke dalam
sel, menetralkan muatan negatif di dalam sel.
Untuk selang waktu sekitar 0,2 ms dinding sel menjadi
sekitar 100 kali lebih permeabel terhadap ion Na
+
daripada
thd ion K
+
.
Selama selang waktu itu, potensial yang berasal dari ion
Na
+
menjadi dominan dan potensial di dalam sel berubah
dari -85 mV menjadi +60 mV.
PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (7)
Setelah selang waktu tersebut, dinding sel kembali bersifat
impermeabel terhadap ion Na
+
sehingga potensial yang
berasal dari ion K
+
kembali dominan.
Ion-ion K
+
berdifusi ke
luar sel sampai potensial
kesetimbangan -85 mV
dicapai kembali.
Perubahan dalam
potensial selular ini
dilukiskan pada gambar
Kenaikan mendadak dan
penurunan potensial
selular ini dinamakan
potensial aksi.
PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (8)
Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah
membran saraf atau otot mendapat rangsangan
yang mencapai nilai ambang.
Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan
untuk merangsang daerah sekitar sel membran
untuk mencapai daerah ambang.
Dengan demikian dapat terjadi perambatan
potensial aksi ke segala jurusan sel membran,
keadaan ini disebut perambatan potensial aksi
atau gelombang depolarisasi.
Mekanisme perambatan potensial aksi sepanjang
axon dapat diterangkan seperti pada gambar
berikut ini :
PROSES TIMBULNYA LISTRIK
DALAM TUBUH (9)
Grafik pd gmb menunjukkan
adanya potensial listrik
pada titik P.
a) Axon memiliki potensial
istirahat sekitar -80 mV.
b) Stimulus pada sisi kiri
mengakibatkan ion Na
+

bergerak ke dalam sel
dan terjadi depolarisasi
pada membran.
c) Arus bermuatan positif
mengalir pada bagian
tepi axon yg kemudian
menyebabkan terjadi-
nya stimulasi pada
daerah-daerah sisi
kanan.
d), e) Terjadi depolarisasi
dan propagasi perubahan
nilai potensial berlangsung.
Electrocytes (1)

You might also like