You are on page 1of 16

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi di
depan kelas dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga
dituntut mampu menciptakan proses belajar-mengajar dimana siswa sebagai
pusatnya (student center), salah satunya adalah dengan membentuk kelompok-
kelompok kecil untuk mendiskusikan permasalahan yang akan diberikan.
Dengan cara ini siswa tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuannya karena
mendapatkan kesempatan berpikir yang cukup, tapi juga dapat
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kreatifitas, serta
keterampilan berinteraksi sosial dimana dapat menumbuhkan sikap bertanggung
jawab pada siswa atas pendapatnya dan menghargai pendapat teman
kelompoknya. Dengan demikian siswa dapat lebih aktif dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
Keberhasilan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil ini tidak akan
tercapai dengan baik tanpa adanya guru yang memberikan arahan-arahan yang
jelas. Untuk itu guru dituntut memiliki keterampilan memimpin diskusi.

1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian diskusi kelompok kecil?
b. Apa komponen-komponen keterampilan diskusi kelompok kecil?
c. Bagaimana tahap-tahap penyelenggaraan diskusi kelompok kecil ?
d. Apa kelebihan dan kelemahan diskusi kelompok kecil?

1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian diskusi kelompok kecil
b. Untuk mengetahui komponen keterampilan diskusi kelompok kecil
c. Untuk mengetahui tahap-tahap penyelenggaraan diskusi kelompok kecil
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan diskusi kelompok kecil
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK KECIL
Diskusi merupakan suatu metode yag diterapkan oleh guru saat
mengajar dikelas dimana dalam penerapannya adanya kerjasama antara murid
dan guru itu sendiri. Diskusi adalah suatu percakapan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama untuk memecahkan masalah.
Diskusi dalam kelompok terbagi dua ada dalam kelompok besar ada pula
dalam kelompok kecil. Disini kami membahas mengenai diskusi kelompok
kecil. Banyak pengertian yang dikemukakan mengenai diskusi kelompok kecil
diantaranya:

JJ. Hasibuan dan moedjiono mengatakan bahwa : mengajar kelompok
kecil dapat diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks belajar
mengajar yang hanya melayani 3-8 siswa.
Edi Soegiarto dan Yuliarni Nurani mengatakan bahwa: mengajar
kelompok kecil merupakan bentuk mengajar klasikal biasa yang
memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa
kelompok kecil yang belajar secara berkelompok
.
Jadi dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok kecil adalah proses
pembelajaran berupa percakapan yang melibatkan kelompok-kelompok kecil
dimana mereka berinteraksi,bertukar pendapat atau pikiran dalam bentuk tatap
muka untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam pemecahan
masalah tersebut untuk meningkatkan kreatifitas siswa dan keterampilan
berbahasa.

Karakteristik keterampilan diskusi kelompok kecil antara lain melibatkan
sekelompok orang yang beranggotakan antara 4-9 orang (idealnya 5-9 orang),
berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan) dan
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 3

langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk saling
beradu argumentasi dan saling mendengarkan serta berkomunikasi dengan orang
lain, mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar
kelompok, serta berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis dalam
menuju suatu kesimpulan. Diskusi kelompok kecil bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi, meningkatkan sikap
disiplin siswa, meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan sikap saling
membantu, serta meningkatkan pemahaman.

2.2 KOMPONEN KOMPONEN KETERAMPILAN DISKUSI KELOMPOK
KECIL
Komponen-komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Memusatkan Perhatian
Selama diskusi berlangsung dari awal sampai akhir guru harus selalu
berusaha memusakan perhatian siswa pada tujuan atau topik diskusi. Ini
berarti harus menjaga agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang
menyebabkan diskusi tidak terarah atau tujuan diskusi tidak tercapai. Tidak
tercapainya tujuan dapat disebabkan oleh penyimpangan topik atau
terjadinya pembicaraan yang bertele-tele. Pemusatan
perhatian ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
Merumuskan tujuan awal pada diskusi serta mengenalkan masalah
dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang menggugah rasa
ingin tahu.
Pertanyaan yang dimaksud hendaknya tidak terlampau luas, jelas,
serta memungkinkan adanya alternatif jawaban.
Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang tidak relevan
dari tujuan diskusi atau masalah yang sedang dibahas. Apabila
terjadi, guru segera mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
didahului dengan komentar yang memaksa dan mengarahkan siswa
sehingga diskusi kembali
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 4

kearah yang diinginkan. Guru hendaknya berhati-hati menunjuk dan
menghentikan penyimpangan tersebut agar jangan sampai
menyinggung perasaan siswa. Kontrol yang terlampau ketat
mematikan partisipasi.
Merangkum hasil pembicaraan pada tahap tertentu, sebelum
melanjutkan dengan masalah berikutnya. Ini penting agar kelompok
menyadari hasil yang telah dicapai, target yang belum tercapai, serta
apa yang dibicarakan berikutnya.
Rangkuman dibuat dengan memanfaatkan gagasan siswa misalnya:
o Mengakui gagasan siswa dengan mengulang bagian penting
yang diucapkan.
o Memodifikasi gagasan siswa dengan cara menguraikan kembal
i.
o Menggunakan gagasan siswa untuk mencapai kesimpulan atau
menuju langkah berikutnya.
o Membandingkan gagasan siswa dengan yang diucapkan sebelu
mnya.
o Menerangkan yang telah diuraikan siswa baik secara
perorangan maupun kelompok.

2. Memperjelas Masalah
Penyampaian ide yang kurang jelas (sukar ditangkap oleh anggota
kelompok) dapat menimbulkan kesalahpahaman hingga suasana dapat
menjadi tegang. Untuk menghindari hal itu, guru harus menjelaskan
penyampaian ide tersebut dengan cara berikut:
Menguraikan kembali gagasan siswa yang kurang dimengerti hingga
menjadi dimengerti oleh anggota kelompok.
Meminta komentar peserta diskusi yang lain dengan mengajukan
pertanyaan yang membantu memperjelas idea tau mengembangkan
ide tersebut.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 5

Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tanbahan
serta contoh-contoh yang mudah dimengerti.

Dengan memperjelas ide, maka semua peserta diskusi mendapat
gambaran yang sama tentang apa yang dikemukakan, dan juga membantu
mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

3. Menganalisis Pandangan Siswa
Dalam suatu diskusi sering terjadi perbedaan pendapat anggota
kelompok. Agar perbedaan pendapat ini dapat membimbing kelompok
untuk berpartisipasi secara konstruktif dan kreatif, guru diharapkan mampu
menganalisa alasan perbedaan pendapat tersebut.
Misalnya dapat dilakukan dengan cara:
Meneliti apakah alasan yang dikemukakan memang mempunyai
dasar yang kuat.
Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati.

4. Meningkatkan Urunan Siswa
Diskusi dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis. Hal ini dapat tercapai bila guru mampu meningkatkan urunan pikiran
yang diberikan oleh siswa. Berbagai cara untuk meningkatkan urunan
pikiran siswa diantaranya sebagai berikut:
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang menantang siswa
untuk berpikir, karena pertanyaan tersebut merupakan tantangan bagi
idea tau kepercayaan.
Memberikan contoh contoh baik verbal ataupun nonverbal yang sesu
ai pada
saat yang tepat misalnya dalam bentuk cerita, gambar, atau diagram.
Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengundang perbedaan pendapat.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 6

Memberikan waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu oleh
komentar-komentar guru.

5. Memberikan Kesempatan Berpartisipasi
Dalam diskusi harus dihindari terjadinya monopoli pembicaraan,
baik oleh siswa atau guru. Untuk menghindari monopoli pembicaraan, guru
harus memiliki keterampilan untuk memberikan
kesempatan yang lama bagi semua peserta diskusi.
Penyebaran kesempatan berpartisipasi ini dapat dilakukan dengan cara:
Mencoba memancing atau mendorong siswa yang enggan atau malu
mengeluarkan pendapat.
Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak dengan memberi gi
liran padasiswa yang pendiam terlebih dahulu.
Mencegah secara bijaksana siswa yang akan suka memonopoli
pembicaraan.

6. Menutup Diskusi
Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru adalah menutup
diskusi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memusatkan perhatian siswa pada
akhir kegiatan diskusi. mengorganisasikan hasil diskusi yang telah dipelajari
menjadi satu kebulatan yang bermakna untuk memahami esensi pelajaran
itu. Menutup diskusi kelompok kecil depat dilakukan dengan cara:
Membuat rangkuman diskusi para siswa. Rangkuman yang dibuat
bersama akan menjadi lebih efektif daripada dibuat sendiri oleh guru.
Memberikan gambaran tentang tindak lanjut hasil ataupun topik
diskusi yang akan datang.
Mengajak para siswa menilai proses maupun hasil diskusi yang telah
dicapai dengan cara
observasi,wawancara, skala sikap, dan sebagainya..

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 7

Dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil guru hendaknya tidak
menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan minat dan
latar belakang pengetahuan siswa. Guru juga diharapkan tidak mendominasi
diskusi antara lain dengan pertanyaan yang terlampau banyak dan
menyediakn jawaban yang terlalu banyak pula. Membiarkan siswa tertentu
memonopoli diskusi juga tidak baik terhadap suksesnya diskusi.

Guru sebagai fasilitator hendaknya tidak membiarkan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan yang tidak relevan. Misalnya tergesa-gesa
meminta respon siswa atau mengisi waktu dengan berbicara terus-menerus
sehingga siswa tidak sempat berpikir, membiarkan siswa yang enggan untuk
berpartisipasi, tidak memperjelas atau mendukung urunan pikiran siswa,
atau gagal mengakhiri diskusi secar efektif.

2.3 TAHAP-TAHAP PENYELENGGARAAN DISKUSI KELOMPOK KECIL
Dalam melaksakan diskusi, diperlukan tahapan-tahapan pelaksanaan untuk
menunjang keberhasilan dan pencapaian hasil diskusi yang diinginkan.
Beberapa tahapan penyelenggaraan diskusi kelompok kecil yang dibutuhkan
antara lain:
1. Merencanakan dan Mempersiapkan Diskusi Kelompok Kecil
Langkah-langkah perencanaan dan persiapan diskusi kelompok kecil yaitu:

Memilih topic atau masalah yang akan didiskusikan
Tujuan suatu diskusi bagi siswa adalah untuk mencapai hasil-hasil
belajar dengan jalan berpikir dan berdiskusi mengenai suatu topik,
mengumpulkan pengetahuan mereka tentang topik itu,
dan menerapkan imajinasi mereka.
Pemilihan topik dapat dilakukan oleh guru sendiri, oleh guru
bersama siswanya, atau oleh siswa sendiri. Topik yang akan dipilih
hendaknya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, minat dan
kemampuan siswa. Topik yang harus dipilih harus bermakna bagi
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 8

peningkatan kemampuan berpikir siswa serta memenuhi syarat
sebagai topik yang baik didiskusikan.

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok tertentu
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang pengetahuan
dan pengalamannya seimbang atau sama terhadap topik yang akan
didiskusikan. Salah satu kriteria dari sukses tidaknya suatu diskusi
adalah sejauh mana tiap anggota berpartisipasi. Jika menghendaki
lebih dari satu kelompok diskusi, maka usahakanlah menempatkan
mereka yang berpengalaman pada bagian yang lain. Hal ini
memberikan kesempatan berbicara yang sam tanpa memperlihatkan
si bodoh kurang berpertisipasi dan si pintar yang berlebih-lebihan.

Merumuskan tujuan diskusi
Sebutkanlah satu persatu tujuan yang ingin dicapai diskusi
itu. Dalam hal ini tujuan harus dihindarkan dari kata-kata seperti,
Untuk mendiskusikan cara-cara atau Untuk memikirkan
tentang. Yang sebenarnya tujuan tersebut di atas dapat diarahkan
kepada
pernyataan seperti Agar murid murid dapat membantu orang orang
dalam menemukan.

Menyebutkan hasil belajar yang ingin dicapai
Buatlah daftar jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan seperti, Apakah yang harus diketahui oleh murid-murid
kita agar sanggup mengerjakan hal-hal yang telah
disebutkansatu persatu dalam tujuan diskusi?.
Hal-hal inilah yang harus kita ajarkan kepada mereka dalam saat-saat
diskusi
Hal ini akan mencapai hasil-hasil belajar yang anda inginkan.

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 9

Menyiapkan dan membagikan bahan pelajaran
Berikan topik kepada para pendiskusi, jauh sebelum diskusi
dimulai. Sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk
mempelajari dan memikirkan topik itu. Berapa lamanya hal itu
berlangsung, seharusnya tergantung keadaan, kurang dari 24 jam
mungkin terlalu sedikit waktu untuk persiapan. Lebih dari 3-4 hari
akan berakibat terlupakan semua topic yang dibicarakan.


Mengatur ruangan diskusi
Susunan perabot ruangan dapat mempengaruhi suksesnya
diskusi. Susunan yang diharapkan adalah para pendiskusi duduk
melingkar sehingga satu dengan yang lain dapat saling memandang.
Cukup dengan mengatur kursi-kursi itu membentuk suatu lingkaran.
Serta guru berada dalam posisi yang memungkinkan dia
berhadapanm dengan semua siswa, sehingga dia
benar benar menjadi bagian dari kelompok tersebut. Pemimpin disku
si hendaknya sejajar dengan para anggota, tidak duduk memisah atau
dengan kursi khusus.

2. Memulai Diskusi Kelompok Kecil
Dalam memulai diskusi kelompok kecil, hal-hal yang harus dilakukan antara
lain:
Membuat skets mengenai topic diskusi
Apabila partisipan sudah duduk, mereka harus mulai berpikir,
berpendapat, bercakap, dan belajar tentang hal yang menjadi
permasalahan dalam diskusi. Pembicaraan yang halus akan
mengarahkan proses mental mereka kepada topik
Diskusi dan mengusahakan mereka agar menyadari persoalan yang
dihadapinya. Hal itu menimbulkan motivasi dengan jalan
mengidentifikasi tujuan diskusi tersebut dengan jalan mengarahkan
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 10

pikiran siswa kepada topik diskusi sehingga akan menimbulkan
konsentrasi. Hal ini memudahkan diskusi pada jalan yang benar.

Memberikan pertanyaan yang merangsang pikiran
Bila diskusi sudah siap, sebaiknya anda memberikan petunjuk untuk
mulai berbicara. Buat satu pertanyaan yang tidak dapt dijawab
keseluruhannya dengan satu kata atau satu kalimat. Hal ini memaksa
siswa untuk bereaksi dan berpikir.

Memberikan ilustrasi tentang kehidupan
Buatlah skets tentang situasi atau ilustrasi yang berhubungan dengan
topik itu dan tanyakanlah Apakah yang anda perbuat dalam keadaan
seperti itu?. Pertanyaan ini dapat menggantikan pertanyaan-pertanyaan
yang merangsang pikiran atau dapat pula memberi tambahan. Tidak ada
cara yang lebih baik dalam hal memberi motivasi kepada pendiskusi-
pendiskusi itu daripada memberikan kepada mereka situasi kehidupan
dan pelaksanaannya secara sukses bergantung kepada pengetahuan
tentang topik yang didiskusikan itu. Penggunaan situasi kehidupan ini
disebut metode pengajaran case study. Metode ini biasanya
menekankan pada analisa dan interpretasi yang luas tentang sebuah
kasus yang dipilih untuk menunjukkan hasil
belajar dari sebuah proses diskusi.

3. Menjaga agar diskusi berjalan sukses
Agar diskusi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, hal-hal
yang dapat dilakukan antara lain:

Mempergunakan setiap bantuan
Cobalah beri penguatan atau gunakanlah setiap pendapat yang
diberikan oleh partisipan. Yang dimaksud adalah bahwa setiap orang
merasa lebih bebas mengeluarkan pendapat-pendapatnya jika mereka
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 11

merasa dihargai dan tidak akan ditertawakan atau diremehkan apabila
pendapatnya itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi pikiran orang-
orang banyak.

Menjaga agar diskusi tetap pada relnya
Beberapa teknik yang akan menolong agar diskusi tetap pada tujuan
awalnya, antara lain dengan memperhatikan agenda dan di mana diskusi
itu menyimpang, menyuruh seorang pencatat untuk membuat outline
diskusi tersebut, memberi pertanyaan kepada partisipan yang
menyimpang
tadi dengan kata kata Sudikah anda menjelaskan sedikit apa yang anda
kata kata yang ada hubungannya dengan topic kita?, atau dengan memb
uat rangkuman setiapwaktu.

Menyimpan argumentasi terhadap hal-hal yang tidak penting
Jangan diadakan argumentasi atau diskusi tentang hal-hal yang
sangat mendetail. Jika ada perdebatan mengenai soal-soal sepele,
sebaiknya anda bertanya, Berapa banyakkah perbedaan yang nyata
antara penyelesaian persoalan kita dengan apa yang anda debatkan?.
Apabila jawabannya, sedikit, maka hentikan subyek itu atau
buatlah pemecahan soal yang kompromis.

Menghubungkan aspek-aspek baru dengan bahan yang sudah
didiskusikan sebelumnya
Masukkanlah aspek-aspek baru dari topik itu ke dalam ide yang
sudah dibicarakan sebelumya. Berilah penjelasan atau suruhlah
seseorang memberi penjelasan dengan suatu ide yang baru, untuk
menunjukkan hubungannya bersama dengan dengan teman-teman

Mencegah membicarakan kembali ke topic yang sudah diselesaikan
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 12

Jangan diizinkan membicarakan kembali suatu topic yang sudah
diselesaikan. Kadang diskusi berputar-putar disebabkan karena
seseorang berhenti dari topik yang sedang dibicarakan dan kembali pada
topik yang sudah lewat.

Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi
Untuk memisahkan siswa menjadi kelompok-kelompok diskusi yang
cocok, maka anda harus mengetahui latar belakang atau penilaian
kemampuan masing-masing anggota.

Tidak membiarkan siapapun untuk mendominasi diskusi itu.
Diupayakan agar setiap siswa dapat turut aktif terhadap jalannya
diskusi. Diskusi dapat dikatakan berjalan sukses apabila setiap
komponen mendapat andil dalam pelaksanaan diskusi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.

Mengakhiri tiap topik
Akhirilah topik yang didiskusikan itu dengan merangkum konsesus-
konsesus (gabungan pendapat) itu secara singkat dan jelas, sebelum
menginjak ke topic yangbaru.

Mempercepat diskusi
Secara umum lebih baik beralih dari satu topik lainnya sebelum
segala sesuatu (semuanya) dibicarakan. Daripada meneruskannya
sampai semua anggota merasa payah dan ingin berpindah ke hal-hal lain.

Mengarahkan perhatian kepada tiap aspek
Pergunakanlah salah satu dari pertanyaan pertanyaan atau komentar
komentar anda untuk mengarahkan perhatian terhadap setiap aspek dari
subyek yang agaknya oleh pendiskusi-pendiskusi itu diloncati atau
dilampaui tanpa perhatian yang jelas.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 13


Menyimpulkan diskusi
Supaya sungguh-sungguh berhasil seperti yang diharapkan, suatu
diskusi harus ditutup. Memuat rangkuman diskusi itu (mempergunakan
outline di papan tulis), kemudian capailah suatu konklusi yang tepat dan
jelas. katakanlah konklusi satu per satu dengan jelas dan tepat, tulislah
konklusi itu, selanjutnya bubarkan group itu.

2.4 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DISKUSI KELOMPOK KECIL

Diskusi kelompok kecil mempunyai kelebihan yang dapat
dimanfaatkan secara maksimal, apabila diskusi berjalan seperti tujuan yang
diharapkan sebelumnya. Disamping itu, tidak ditampik pula kelemahan dari
pelaksanaan diskusi tersebut. Diskusi kelompok mempunyai kelemahan-
kelemahan yang dapat menimbulkan kegagalan, dalam arti tidak tercapainya
tujuan yang diinginkan.

Kelebihan-kelebihan Diskusi Kelompok Kecil
Kelompok memiliki sumber informasi maupun buah pikiran yang lebih
kaya dari pada yang dimiliki individu karena dapat menghasilkan
keputusan yang lebih baik.
Anggota kelompok termotivasi oleh kehadiran anggota kelompok lain.
Anggota kelompok pemalu bebas mengemukakan pemikirannya dalam
kelompok kecil dari pada dalam kelompok besar.
Anggota kelompok merasa lebih terikat dalam melaksanakan keputusan
kelompok, karena terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Diskusi kelompok dapat meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri
maupun terhadap orang lain. Dengan demikian dapat meningkatkan
kemampuan individu untuk berinteraksi.

Kelemahan-kelemahan Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 14

Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak dari pada belajar
biasa.
Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal negatif seperti
pengarahannya kurang tepat, pembicaraan yang berlarut-larut,
penyimpangan yang tidak ditegur, atau penampilan yang kurang baik.
Anggota-anggota yang kurang agresif (pendiam, pemalu dan sebagainya)
sering tidak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-idenya
sehingga menyebabkan terjadinya frustasi dan penarikan diri
Adakalanya diskusi banyak didominasi oleh orang-orang tertentu saja.






















Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 15

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam proses belajar-mengajar, student center adalah cara yang
efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang
disampaikan, salah satunya dengan cara diskusi. Untuk itu diperlukan
keterampilan seorang guru dalam memimpin diskusi, dimana guru dapat
memenuhi komponen-komponen yang ada, serta menguasai tahap-tahap
penyelenggaraan diskusi kelompok kecil.
Metode diskusi ini selain memiliki keuntungan, juga memiliki
kekurangan dalam penerapannya. Sehingga diperlukan keahlian guru untuk
meminimalisir kekurangannya.

3.2 Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini
meskipun penulisan ini jauh dari kata sempurna, karena saya adalah manusia
yang tidak jauh dari dosa. Dan saya membutuhkan saran/kritik agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada sebelumnya.










Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 16


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil. Diakses dari
http://abdularafik.blogspot.com/2012/06/makalah-micro-teaching-
kelompok- kecil.html#!/2012/06/makalah-micro-teaching-kelompok-
kecil.html pada Selasa, 17 Juni 2014 pukul 11.00 WITA.
Anonim. 2014. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil. Diakses dari
http://kelompokgr.blogspot.com/ pada Selasa, 17 Juni 2014 pukul 11.00
WITA.
Soegiarto, Egi dan Yuliarni Nurani. 2002. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Hasibuan, JJ dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

You might also like