You are on page 1of 17

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

DAN
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
Pengertian
Pajak Penghasilan Pasal 22 atau disingkat PPh Pasal 22 adalah salah satu bentuk
pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan yang dilakukan oleh fihak lain terhadap
Wajib Pajak. Pengenaan PPh Pasal 22 dikenakan terhadap kegiatan perdagangan barang. Titik
pengenaannya ada yang dilakukan pada saat penjualan ada pula pada saat pembelian. Pada
umumnya pengenaan PPh Pasal 22 ini dikenakan terhadap perdagangan barang yang
dianggap menguntungkan sehingga penjual atau pembelinya kemungkinan besar akan
mengalami keuntungan dan dengan demikian, pantaslah atas Wajib Pajak tersebut dikenakan
cicilan pembayaran Pajak Penghasilan. Ketentuan PPh Pasal 22 relatif lebih sulit
dibandingkan dengan ketentuan tentang pemotongan PPh yang lain seperti PPh Pasal 2
ataupun PPh Pasal 2!. "al ini disebabkan karena sangat ber#ariasinya objek, pemungut dan
bahkan tarifnya. $ecara garis besar, Pajak Penghasilan %PPh& Pasal 22 adalah PPh yang
dipungut oleh'
!. (endahara Pemerintah Pusat)*aerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga+
lembaga negara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang,
2. (adan+badan tertentu, baik badan pemerintah maupun s-asta berkenaan dengan
kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.
. Wajib Pajak (adan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat me-ah.
Dasar Hukum
!. Pasal 22 .ndang+undang Pajak Penghasilan
2. Keputusan /enteri Keuangan 0omor 212)K/K.3)233!
. Keputusan /enteri Keuangan 0omor 42)K/K.3)233!
2. Keputusan /enteri Keuangan 0omor 25)K/K.3)233
1. Peraturan /enteri Keuangan 0omor !12)P/K.3)2336
5. Peraturan /enteri Keuangan 0omor 37)P/K.3)2337
6. Peraturan /enteri Keuangan 0omor !12)P/K.3)23!3
7. Keputusan *irjen Pajak 0omor K8P+2!6)P9.)233!
4. Keputusan *irjen Pajak 0omor K8P+23!)P9.)233!
!3. Keputusan *irjen Pajak 0omor K8P+124)P9.)233!
!!. Keputusan *irjen Pajak 0omor K8P+54)P9.)!441
!2. Keputusan *irjen Pajak 0omor K8P+3!)P9.)!445
!. Keputusan *irjen Pajak 0omor K8P+21)P9.)233
!2. Ketentuan baru tentang PPh Pasal 22 yaitu Peraturan /enteri Keuangan 0omor
222)P/K.3!!)23!2 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 $ehubungan
*engan Pembayaran :tas Penyerahan (arang dan Kegiatan di (idang ;mpor :tau
Kegiatan .saha di (idang <ain.
Subjek Pajak Penghasilan Pasal 22
=ang dimaksud subjek pajak adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk
memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan pajak penghasilan. Pasal 2
.ndang+.ndang nomor 6 tahun !47 tentang pajak penghasilan sebagaimana telah diubah
dengan .ndang+.ndang no !6 tahun 2333 yang merinci subjek pajak sebagai berikut '
!. $ubjek Pajak *alam 0egeri
a. $ubjek pajak orang pribadi.
$eseorang dapat menjadi subjek pajak dalam negeri apabila dia memenuhi
syarat+syarat sebagai berikut '
(etempat tinggal di ;ndonesia lebih dari !7 hari, tidak harus berturut+turut
dalam jangka -aktu !2 bulan. *alam suatu tahun pajak, seseorang tersebut
berada di ;ndonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di ;ndonesia.
b. $ubjek pajak badan
(adan yang menjadi subjek pajak adalah badan yang didirikan atau betempat
kedudukan di ;ndonesia.
c. $ubjek Pajak Warisan yang (elum Terbagi sebagai $atu Kesatuan,
menggatikan yang berhak. "al ini terjadi karena -ajib pajak yang telah
mempunyai 0PWP meninggal dunia dan meninggalkan -arisan yang belum
dibagi, maka -arisan tersebut akan menjadi subjek pajak dan secara otomatis
memperoleh 0PWP yang sesuai dengan 0PWP -ajib pajak yang meninggal.
2. $ubjek Pajak <uar 0egeri
a. $ubjek Pajak >rang Pribadi
$ebagaimana pada subjek pajak dalam negeri. Pada subjek pajak luar negeri,
seseorang yang menjadi subjek pajak harus memenuhi syarat+syarat tertentu.
"al utama yang harus dipenuhi adalah orang tersebut tidak bertempat tinggal
di ;ndonesia atau berada di ;ndonesia tidak lebih dari !7 %seratus delapan
puluh tiga& hari dalam jangka -aktu !2 %duabelas& bulan. *alam hal tersebut
dia memenuhi syarat sebagai berikut '
/enjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
;ndonesia. *apat menerima atau memperoleh penghasilan dari ;ndonesia
bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di ;ndonesia.
b. $ubjek Pajak (adan
(adan yang menjadi subjek pajak luar negeri adalah badan yang tidak
didirikan dan tidak betempat kedudukan di ;ndonesia yang memenuhi syarat
sebagai berikut '
/enjalankan .saha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
;ndonesia. *apat menerima atau memperoleh penghasilan dari ;ndonesia
bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di ;ndonesia.
"al utama yang perlu dipahami adalah subjek pajak dalam negeri akan menjadi -ajib
pajak setelah dia memperoleh penghasilan dengan batas+batas yang ditentukan dalam
.ndang+.ndang pajak penghasilan. $edangkan subjek pajak <uar negeri menjadi -ajib pajak
apabila dia telah memperoleh penghasilan yang bersumber dari ;ndonesia, termasuk melalui
bentuk usaha tetap. *engan demikian dapat diambil kesimpulan bah-a -ajib pajak adalah
pribadi atau badan yang telah memenuhi ke-ajiban subjektif dan objektifnya.
Pemungut dan bjek PPh Pasal 22
!. (ank *e#isa dan *irektorat 9enderal (ea dan ?ukai %*9(?&, atas impor barang,
2. *irektorat 9enderal Perbendaharaan %*9Pb&, (endahara Pemerintah Pusat)*aerah
yang melakukan pembayaran, atas pembelian barang,
. (./0)(./* yang melakukan pembelian barang dengan dana yang bersumber dari
belanja negara %:P(0& dan atau belanja daerah %:P(*&, kecuali badan+badan
tersebut pada angka 2,
2. (ank ;ndonesia %(;&, Perusahaan Pengelola :set %PP:&, (adan .rusan <ogistik
%(.<>@&, PT. Telekomunikasi ;ndonesia %Telkom&, PT. Perusahaan <istrik 0egara
%P<0&, PT. @aruda ;ndonesia, PT. ;ndosat, PT. Krakatau $teel, Pertamina dan bank+
bank (./0 yang melakukan pembelian barang yang dananya bersumber baik dari
:P(0 maupun dari non :P(0,
1. (adan usaha yang bergerak dalam bidang industri semen, industri rokok, industri
kertas, industri baja dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh Kepala Kantor
Pelayanan Pajak, atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri,
5. Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas atas penjualan bahan
bakar minyak, gas, dan pelumas.
6. ;ndustri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian,
dan perikanan, yang ditunjuk oleh *irektur 9enderal Pajak, atas pembelian bahan+
bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul.
7. Wajib Pajak (adan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat me-ah.
!ari" PPh Pasal 22
!. :tas impor '
a. yang menggunakan :ngka Pengenal ;mportir %:P;&, 2,1A %dua setengah
persen& dari nilai impor,
b. yang tidak menggunakan :P;, 6,1A %tujuh setengah persen& dari nilai impor,
c. yang tidak dikuasai, 6,1A %tujuh setengah persen& dari harga jual lelang.
2. :tas pembelian barang yang dilakukan oleh *9P(, (endahara Pemerintah,
(./0)(./* %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 2,3, dan 4& sebesar
!,1A %satu setengah persen& dari harga pembelian tidak termasuk PP0 dan tidak final.
. :tas penjualan hasil produksi %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 5&
ditetapkan berdasarkan Keputusan *irektur 9enderal Pajak, yaitu'
a. Kertas B 3.!A C *PP PP0 %Tidak Dinal&
b. $emen B 3.21A C *PP PP0 %Tidak Dinal&
c. (aja B 3.A C *PP PP0 %Tidak Dinal&
d. >tomotif B 3.21A C *PP PP0 %Tidak Dinal&
2. :tas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang oleh produsen atau importir
bahan bakar minyak, gas, dan pelumas adalah sebagai berikut'
?atatan'
Pungutan PPh Pasal 22 kepada penyalur)agen, bersifat final. $elain penyalur)agen
bersifat tidak final
1. :tas pembelian bahan+bahan untuk keperluan industri atau ekspor dari pedagang
pengumpul %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 7& ditetapkan sebesar 2,1
A dari harga pembelian tidak termasuk PP0.
5. :tas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang menggunakan :P;
sebagaimana dimaksud pada angka ! huruf a sebesar 3,1A %setengah persen& dari nilai
impor.
6. :tas Penjualan
a. Pesa-at udara pribadi dengan harga jual lebih dari Ep23.333.333.333,33
b. Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Ep!3.333.333.333,33
c. Eumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih
dari Ep!3.333.333.333,33 dan luas bangunan lebih dari 133 m2.
d. :partemen, kondominium,dan sejenisnya dengan harga jual atau
pengalihannya lebih dari Ep!3.333.333.333,33 dan)atau luas bangunan lebih
dari 233 m2.
e. Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari !3 orang
berupa sedan, jeep, sport utility #ehicle%su#&, multi purpose #ehicle %mp#&,
minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Ep1.333.333.333,33 %lima
milyar rupiah& dan dengan kapasitas silinder lebih dari .333 cc. $ebesar 1A
dari harga jual tidak termasuk PP0 dan PPn(/.
7. .ntuk yang tidak ber+0PWP dipotong !33A lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 22.
Penge#ualian Pemungutan PPh Pasal 22
!. ;mpor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan
perundang+undangan tidak terutang PPh, dinyatakan dengan $urat Keterangan (ebas
%$K(&.
2. ;mpor barang yang dibebaskan dari (ea /asuk dan atau Pajak Pertambahan 0ilai,
dilaksanakan oleh *9(?.
. ;mpor sementara jika -aktu impornya nyata+nyata dimaksudkan untuk diekspor
kembali, dan dilaksanakan oleh *irjen (?.
2. Pembayaran atas pembelian barang oleh pemerintah atau yang lainnya yang
jumlahnya paling banyak Ep. 2.333.333,+ %dua juta rupiah& dan tidak merupakan
pembayaran yang terpecah+pecah.
1. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum)P*:/,
benda+benda pos.
5. 8mas batangan yang akan di proses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas
untuk tujuan ekspor, dinyatakan dengan $K(.
6. Pembayaran)pencairan dana 9aring Pengaman $osial oleh Kantor Perbendaharaan dan
Kas 0egara.
7. ;mpor kembali %re+impor& dalam kualitas yang sama atau barang+barang yang telah
diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan dan pengujian yang memenuhi syarat
yang ditentukan oleh *irektorat 9enderal (ea dan ?ukai.
4. Pembayaran untuk pembelian gabah dan atau beras oleh (ulog.
Saat !erutang dan Pelunasan$Pemungutan PPh Pasal 22
!. :tas impor barang terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran (ea
/asuk. *alam hal pembayaran (ea /asuk ditunda atau dibebaskan, maka PPh Pasal
22 terutang dan dilunasi pada saat penyelesaian dokumen Pemberitahuan ;mpor
(arang %P;(&,
2. :tas pembelian barang %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 2,3, dan 4 &
terutang dan dipungut pada saat pembayaran,
. :tas penjualan hasil produksi %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 5&
terutang dan dipungut pada saat penjualan,
2. :tas penjualan hasil produksi %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 6&
dipungut pada saat penerbitan $urat Perintah Pengeluaran (arang %*eli#ery >rder&,
1. :tas pembelian bahan+bahan %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 7&
terutang dan dipungut pada saat pembelian.
!ata %ara Pemungutan& Pen'et(ran& dan Pela)(ran PPh Pasal 22
!. PPh Pasal 22 atas impor barang %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 1&
disetor oleh importir dengan menggunakan formulir $urat $etoran Pajak, ?ukai dan
Pabean %$$P?P&. PPh Pasal 22 atas impor barang yang dipungut oleh *9(? harus
disetor ke bank de#isa, atau bank persepsi, atau bendahara *irektorat 9enderal (ea
dan ?ukai, dalam jangka -aktu ! %satu& hari setelah pemungutan pajak dan dilaporkan
ke KPP secara mingguan paling lambat 6 %tujuh& hari setelah batas -aktu penyetoran
pajak berakhir.
2. PPh Pasal 22 atas impor harus dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran (ea
/asuk dan dalam hal (ea /asuk ditunda atau dibebaskan, PPh Pasal 22 atas impor
harus dilunasi saat penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean impor. *ilaporkan
ke KPP paling lambat tanggal 23 setelah masa pajak berakhir.
. PPh Pasal 22 atas pembelian barang %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir
2& disetor oleh pemungut atas nama dan 0PWP Wajib Pajak rekanan ke bank persepsi
atau Kantor Pos pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas
penyerahan barang. Pemungut menerbitkan bukti pungutan rangkap tiga, yaitu '
a. lembar pertama untuk pembeli,
b. lembar kedua sebagai lampiran laporan bulanan ke Kantor Pelayanan Pajak,
c. lembar ketiga untuk arsip Pemungut Pajak yang bersangkutan, dan dilaporkan
ke KPP paling lambat !2 %empat belas & hari setelah masa pajak berakhir.
2. PPh Pasal 22 atas pembelian barang %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir
3& disetor oleh pemungut atas nama dan 0PWP Wajib Pajak penjual ke bank persepsi
atau Kantor Pos paling lama tanggal !3 sepuluh& bulan berikutnya setelah /asa Pajak
berakhir. *ilaporkan ke KPP paling lambat tanggal 23 setelah masa pajak berakhir.
1. PPh Pasal 22 atas pembelian barang %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 4
& disetor oleh pemungut atas nama dan 0PWP Wajib Pajak penjual ke bank persepsi
atau Kantor Pos paling lambat tanggal !3 %sepuluh& bulan tak-im berikutnya dengan
menggunakan formulir $$P dan menyampaikan $PT /asa ke KPP paling lambat 23
%dua puluh& hari setelah masa pajak berakhir.
5. PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22
butir 5, dan 7 & dan hasil penjualan barang sangat me-ah %<ihat Pemungut dan Objek
PPh Pasal 22 butir 8& disetor oleh pemungut atas nama -ajib pajak ke bank persepsi
atau Kantor Pos paling lambat tanggal !3 %sepuluh& bulan tak-im berikutnya dengan
menggunakan formulir $$P. Pemungut menyampaikan $PT /asa ke KPP paling
lambat 23 %dua puluh& hari setelah masa pajak berakhir.
6. PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi %<ihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22
butir 6& disetor oleh pemungut ke bank persepsi atau Kantor Pos paling lama tanggal
!3%sepuluh& bulan berikutnya setelah /asa Pajak berakhir. Pemungut -ajib
menerbitkan bukti pemungutan PPh Ps. 22 rangkap yaitu'
a. lembar pertama untuk pembeli,
b. lembar kedua sebagai lampiran laporan bulanan kepada Kantor Pelayanan
Pajak,
c. lembar ketiga untuk arsip Pemungut Pajak yang bersangkutan.
Pelaporan dilakukan dengan cara menyampaikan $PT /asa ke KPP setempat paling
lambat 23 %dua puluh& hari setelah /asa Pajak berakhir. *alam hal jatuh tempo
penyetoran atau batas akhir pelaporan PPh Pasal 22 bertepatan dengan hari libur
termasuk hari $abtu atau hari libur nasional, penyetoran atau pelaporan dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya.
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
Pengertian
Pajak Penghasilan %PPh& Pasal 2 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal
dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh
Pasal 2!.
Dasar Hukum
!. Pasal 2 :yat %!& "uruf f, Pasal 2 :yat %& huruf f, Pasal 2 , Pasal !6 :yat %2c& ..
0omor 5 Tahun 2337 %berlaku sejak ! 9anuari 2334& tentang perubahan keempat atas
.. 0omor 6 Tahun !47 tentang Pajak Penghasilan
2. PP 42 Tahun 23!3 sebagai pengganti PP !7 Tahun 2333 %berlaku sejak 3 *esember
23!3& tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam Tahun
(erjalan
. P/K+21!)P/K.3)2337 %berlaku sejak ! 9anuari 2334& tentang Penghasilan atas 9asa
Keuangan yang *ilakukan oleh (adan .saha yang (erfungsi sebagai Penyalur
Pinjaman dan) atau Pembiayaan yang Tidak *ilakukan Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 2
2. P8E+7)P9.)2334 %berlaku sejak ! 9uli 2334& tentang (entuk Dormulir $urat $etoran
Pajak
Subjek Pajak Penghasilan Pasal 23
=ang dimaksud subjek pajak adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk
memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan pajak penghasilan. Pasal 2
.ndang+.ndang nomor 6 tahun !47 tentang pajak penghasilan sebagaimana telah diubah
dengan .ndang+.ndang no !6 tahun 2333 yang merinci subjek pajak sebagai berikut '
!. $ubjek Pajak *alam 0egeri
d. $ubjek pajak orang pribadi.
$eseorang dapat menjadi subjek pajak dalam negeri apabila dia memenuhi
syarat+syarat sebagai berikut '
(etempat tinggal di ;ndonesia lebih dari !7 hari, tidak harus berturut+turut
dalam jangka -aktu !2 bulan. *alam suatu tahun pajak, seseorang tersebut
berada di ;ndonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di ;ndonesia.
e. $ubjek pajak badan
(adan yang menjadi subjek pajak adalah badan yang didirikan atau betempat
kedudukan di ;ndonesia.
f. $ubjek Pajak Warisan yang (elum Terbagi sebagai $atu Kesatuan,
menggatikan yang berhak. "al ini terjadi karena -ajib pajak yang telah
mempunyai 0PWP meninggal dunia dan meninggalkan -arisan yang belum
dibagi, maka -arisan tersebut akan menjadi subjek pajak dan secara otomatis
memperoleh 0PWP yang sesuai dengan 0PWP -ajib pajak yang meninggal.
2. $ubjek Pajak <uar 0egeri
c. $ubjek Pajak >rang Pribadi
$ebagaimana pada subjek pajak dalam negeri. Pada subjek pajak luar negeri,
seseorang yang menjadi subjek pajak harus memenuhi syarat+syarat tertentu.
"al utama yang harus dipenuhi adalah orang tersebut tidak bertempat tinggal
di ;ndonesia atau berada di ;ndonesia tidak lebih dari !7 %seratus delapan
puluh tiga& hari dalam jangka -aktu !2 %duabelas& bulan. *alam hal tersebut
dia memenuhi syarat sebagai berikut '
/enjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
;ndonesia. *apat menerima atau memperoleh penghasilan dari ;ndonesia
bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di ;ndonesia.
d. $ubjek Pajak (adan
(adan yang menjadi subjek pajak luar negeri adalah badan yang tidak
didirikan dan tidak betempat kedudukan di ;ndonesia yang memenuhi syarat
sebagai berikut '
/enjalankan .saha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
;ndonesia. *apat menerima atau memperoleh penghasilan dari ;ndonesia
bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di ;ndonesia.
"al utama yang perlu dipahami adalah subjek pajak dalam negeri akan menjadi -ajib
pajak setelah dia memperoleh penghasilan dengan batas+batas yang ditentukan dalam
.ndang+.ndang pajak penghasilan. $edangkan subjek pajak <uar negeri menjadi -ajib pajak
apabila dia telah memperoleh penghasilan yang bersumber dari ;ndonesia, termasuk melalui
bentuk usaha tetap. *engan demikian dapat diambil kesimpulan bah-a -ajib pajak adalah
pribadi atau badan yang telah memenuhi ke-ajiban subjektif dan objektifnya.
Pem(t(ng dan Penerima Penghasilan 'ang Di)(t(ng PPh Pasal 23
!. Pemotong PPh Pasal 2'
a. badan pemerintah,
b. $ubjek Pajak badan dalam negeri,
c. penyelenggaraan kegiatan,
d. bentuk usaha tetap %(.T&,
e. per-akilan perusahaan luar negeri lainnya,
f. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh *irektur
9enderal Pajak.
2. Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 2'
a. WP dalam negeri,
b. (.T
!ari" dan bjek PPh Pasal 23
!. !1A dari jumlah bruto atas'
a. di#iden kecuali pembagian di#iden kepada orang pribadi dikenakan final,
bunga, dan royalti,
b. hadiah dan penghargaan selain yang telah dipotong PPh pasal 2!.
2. 2A dari jumlah bruto atas se-a dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta kecuali se-a tanah dan)atau bangunan.
. 2A dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi dan
jasa konsultan.
2. 2A dari jumlah bruto atas imbalan jasa lainnya, yaitu'
a. 9asa penilai,
b. 9asa :ktuaris,
c. 9asa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan,
d. 9asa perancang,
e. 9asa pengeboran di bidang migas kecuali yang dilakukan oleh (.T,
f. 9asa penunjang di bidang penambangan migas,
g. 9asa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas,
h. 9asa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara,
i. 9asa penebangan hutan
j. 9asa pengolahan limbah
k. 9asa penyedia tenaga kerja
l. 9asa perantara dan)atau keagenan,
m. 9asa di bidang perdagangan surat+surat berharga, kecuali yang dilakukan K$8;
dan KP8;,
n. 9asa kustodian)penyimpanan+)penitipan, kecuali yang dilakukan oleh K$8;,
o. 9asa pengisian suara %dubbing& dan)atau sulih suara,
p. 9asa miCing film,
F. 9asa sehubungan dengan soft-are komputer, termasuk pera-atan,
pemeliharaan dan perbaikan,
r. 9asa instalasi)pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, :?,
dan)atau TG kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai iHin dan)atau sertifikasi
sebagai pengusaha konstruksi
s. 9asa pera-atan ) pemeliharaan ) pemeliharaan mesin, peralatan, listrik,
telepon, air, gas, :?, dan)atau TG kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib
Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai iHin
dan)atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi
t. 9asa maklon
u. 9asa penyelidikan dan keamanan,
#. 9asa penyelenggara kegiatan atau e#ent organiHer,
-. 9asa pengepakan,
C. 9asa penyediaan tempat dan)atau -aktu dalam media massa, media luar ruang
atau media lain untuk penyampaian informasi,
y. 9asa pembasmian hama,
H. 9asa kebersihan atau cleaning ser#ice,
aa. 9asa katering atau tata boga.
1. .ntuk yang tidak ber+0PWP dipotong !33A ebih tinggi dari tarif PPh Pasal 2
5. =ang dimaksud dengan jumlah bruto adalah seluruh jumlah penghasilan yang
dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh
badan pemerintah, subjek pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha
tetap, atau per-akilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam
negeri atau bentuk usaha tetap, tidak termasuk'
a. Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai
imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang diabayarkan oleh WP penyedia
tenaga kerja kepada tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, berdasarkan
kontrak dengan pengguna jasa,
b. Pembayaran atas pengadaan)pembelian barang atau material %dibuktikan
dengan faktur pembelian&,
c. Pembayaran kepada pihak kedua %sebagai perantara& untuk selanjutnya
dibayarkan kepada pihak ketiga%dibuktikan dengan faktur tagihan pihak ketiga
disertai dengan perjanjian tertulis&,
d. Pembayaran penggantian biaya %reimbursement& yaitu penggantian
pembayaran sebesar jumlah yang nyata+nyata telah dibayarkan oleh pihak
kedua kepada pihak ketiga %dibuktikan dengan faktur tagihan atau bukti
pembayaran yang telah dibayarkan kepada pihak ketiga&.
9umlah bruto tersebut tidak berlaku'
e. :tas penghasilan yang dibayarkan sehubungan dengan jasa katering,
f. *alam hal penghasilan yang dibayarkan sehubungan dengan jasa, telah
dikenakan pajak yang bersifat final,
Penghitungan PPh Pasal 23 terutang menggunakan jumlah brut( tidak termasuk
PPN
*ikecualikan dari Pemotongan PPh Pasal 2'
!. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank,
2. $e-a yang dibayar atau terutang sehubungan dengan se-a guna usaha dengan hak
opsi,
. *i#iden atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai WP
dalam negeri, koperasi, (./0)(./*, dari penyertaan modal pada badan usaha
yang didirikan dan bertempat kedudukan di ;ndonesia dengan syarat'
a. di#iden berasal dari cadangan laba yang ditahan,
b. bagi perseroan terbatas, (./0)(./*, kepemilikan saham pada badan yang
memberikan di#iden paling rendah 21A % dua puluh lima persen& dari jumlah
modal yang disetor,
c. (agian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham+saham, persekutuan, perkumpulan,
firma dan kongsi termasuk pemegang unit penyertaan kontrak in#estasi
kolektif,
d. $". koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya,
e. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa
keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan)atau pembiayaan.
Saat !erutang& Pen'et(ran& dan Pela)(ran PPh Pasal 23
!. PPh Pasal 2 terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran, disediakan untuk
dibayar, atau telah jatuh tempo pembayarannya, tergantung peristi-a yang terjadi
terlebih dahulu.
2. PPh Pasal 2 disetor oleh Pemotong Pajak paling lambat tanggal sepuluh bulan
tak-im berikutnya setelah bulan saat terutang pajak.
. $PT /asa disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak setempat, paling lambat 23 hari
setelah /asa Pajak berakhir.
*alam hal jatuh tempo penyetoran atau batas akhir pelaporan PPh Pasal 2 bertepatan dengan
hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur nasional, penyetoran atau pelaporan dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya.
*ukti Pem(t(ng PPh Pasal 23
Pemotong Pajak harus memberikan (ukti Pemotongan PPh Pasal 2 kepada Wajib Pajak
>rang Pribadi atau badan yang telah dipotong PPh Pasal 2.
DA+!A, P-S!AKA
:nonim. 23!. >bjek, Tarif, dan Pemungut PPh Pasal 22, %http'))kunci+
pajak.blogspot.com)23!3)!3)objek+tarif+dan+pemungut+pph+pasal+22.html, diakses pada
22 0o#ember 23!&
(udi, :lan. 23!. Pajak Penghasilan Pasal 2, http'))alanbudi!3.blogspot.com)23!!)35)pajak+
penghasilan+pasal+2.html, diakses pada 22 0o#ember 23!&
*edijaya. 23!. Pajak Penghasilan Pasal 22,
http'))dedijayadiborneo.-ordpress.com)23!)3!)!2)pajak+penghasilan+pasal+22),
diakses pada 22 0o#ember 23!&
*irektorat 9enderal Pajak. 23!2. $eri+ Pajak Penghasilan Pasal 22.
http'))---.pajak.go.id)content)seri+pph+pajak+penghasilan+pasal+22. diakses pada 2!
0o#ember 23!&
*irektorat 9enderal Pajak. 23!2. $eri+ Pajak Penghasilan Pasal 2.
http'))---.pajak.go.id)content)seri+pph+pajak+penghasilan+pasal+2. diakses pada 2!
0o#ember 23!&
Eepublik ;ndonesia. 2337. .ndang+.ndang 0omor 5 Tahun 2337 Tentang Pajak
Penghasilan

You might also like