You are on page 1of 6

MODUL 8

SISTEMPENDIDIKAN NASIONAL
Kegiatan Belajar 1
SISTEM & SISTEM PENDIDIKAN

A.Sistem
Pengertian sistem ada 2 hal yaitu sesuatu ujud (entity) atau benda tertentu dan suatu cara
atau metode pemecahan masalah yang dikenal dengan pendekatan sistem. Ini digunakan orang
dalam rangka memahami, sesuatu keseluruhan yang terpadu atau dalam rangka memecahkan
masalah, missal tentang pendidikan.
Konsep suatu sistem (system concept) merupakan dasar untuk munculnya pandangan
sistem dan pendekatan sistem.

1. konsep sistem
Ada empat memahami konsep sistem yaitu :
a. Definisi Sistem
Sistem berasal dari bahasa yunani “Systema” yang berarti sehimpunan bagian atau
konsep yang sering berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan.
Sistem merupakan suatu totalitas dari bagian-bagian berhubungan, dimana fungsi dari
totalitas tersebut berbeda dengan jumlah fungsi dari bagian-bagiannya.
b. Jenis-jenis sistem
ragam wujud sistem dibedakan menjadi jenis-jenis sistem, yaitu :
1. Berdasarkan wujud, dibedakan menjadi 4 yaitu :
a. sistem fisik misal mobil, computer.
b. sistem konseptual misal Ideologi, filsafat, ilmu
c. sistem biologi misal manusia, sebatang pohon, seekor hewan
d. sistem social misal keluarga, sekolah
2. Berdasarkan asal usul kejadian, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. sistem alamiah misal tata surya
b. siatem buatan manusia atau a man made system misal pendidikan, computer
3. Berdasarkan gerak, dibedakan menjadi 2 yaitu
a. sistem mekanik seperti jam tangan sepeda montor
b. sistem organismik seperti hewan, organisasi
4. Berdasarkan hubungan dengan lingkungan yang berinteraksi, dibedakan menjadi 2
a. sistem terbuka yaitu sistem yang berinteraksi dan memiliki ketergantungan
kepada lingkungan
b. sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan

c. Ciri-ciri Sistem

1
Ciri-ciri umum sistem adalah :
1. Hierarehy yaitu suatu sistem yang terdiri dari sejumlah subsitensi/komponen
2. Diffeneutiion setiap subsinten/komponen sistem melakukan fungsi khusus
3. Interrelated and Interdependence setiapkomponen membentuk sistem saling berhubungan
dan saling tergantung satu sama lainnya
4. Wkoslim semua komponen yang membentuk sistem merupakan keseluruhan yang
kompleks dan teroanisasi
5. Goal Seeking setiap sistem memiliki jam karena setiap kegiatan perilaku mengarah ke
pencapaian jam tersebut
6. Trasformation untuk mencapai jam setiap sistem melakukan transformasi yaitu merubah
input menjadi output
7. Fedback and correction mempertahankan prestasinya setiap sistem melakukan fungsinya
control yang mencakup monitoring koreksi bedasar umpan balik
8. Equilinality hasil yang sama dapat dicapai melalui cara-cara atau alenia macam sebab
yang berbeda
9. Setiap sistem berada didalam suatu lingkungan berupa suprasistem yang terdiri atas
berbagai sistem yang secara keseluruhan membangun suatu sistem besar
10. System Boundaries sistem memiliki batas-batas pemisah dari lingkungannya atau sistem
lainnya
11. Sekalipun sistem memilki batasan-batasan pemisah dari lingkungannya
d. Model sistem
model adalah suatu representasi sistem yang nyata/yang direncanakan

2. Pendekatan sistem
Dalam arti luas atau umum, pendekatan sistem, meliputi beberapa aspek yaitu filsafat
sistem, analisis sitem dan manajemen sistem.
– Filsafat sistem yaitu cara berfikir
– Analisa sistem merupakan metode atau tehnik dalam memecahkan masalah atau
pengambilan kebijakan, meliputi kesadaran akan adanya masalah identivikasi variable
– Manajemen sistem merupakan aplikasi teori sistem dalam rangka mengelola sistem
organisasi.

B. Pendidikan Sebagai Sistem


Pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan yang terpadu dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi dan melaksankan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka
membantu anak didik agar menjadi anak terdidik sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
– Ditinjau dari asal usul kejadiannya, pendidikan kepada sistem buatan manusia (a man
made system)
– Ditinjau dari wujudnya pendidikan tergolong kepada sistem social

2
– Ditinjau dari segi hubungan dengan lingkungannya, pendidikan merupakan sistem
terbuka
Menurut Philip.H.Coombs (Odang Muchtar, 1976 : 8 ) mengelompokan 3 jenis sumber
input utama bagi sistem pendidikan, yaitu:
1. Ilmu pengetahuan : nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang berlaku didalam masarakat
2. Penduduk dan tenaga kerja yang tersedia
3. Faktor ekonomi
Input sistem pendidikan dibedakan dalam 3 jenis, yaitu :
a) Input mental (Raw Input) yaitu anak didi atau siswa
b) Input alat (Instrumental Input) seperti kurikulum, pendidikan atau guru, gedung,
peralatan, kegiatan belajar mengajar, metode
c) Input lingkungan (Environmental Input) seperti keadan cuaca keamana masarakatKeg
Philip.H.Coombs (Depdikbud, 1984/1985 : 68) mengidentifikasi adanya 12 kompenen pokok
sistem pendidikan, yaitu :
a) Tujuan dan prioritas, fungsinya untuk mengarahkan kegiatan sistem
b) Anak Didik (Siswa) Fungsinya adalah belajar hingga mencapai tujuan pendidikan
c) Pengelolaan fungsinya adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan dan
menilai sistem
d) Struktur dan jadwal fungsinya mengatur waktu dan mengelompokkananak didik
berdasarkan tujuan tertentu
e) Isi (Kurikulum) fungsinya sebagai bahan yang harus dipelajari anak didik
f) Pendidik (Guru) berfungsi untuk menyediakan bahan, menciptakan kodisi belajar dan
menyelenggarakan pendidikan
g) Alat bantu belajar fungsinya memungkinkan proses belajar mengajar sehinga menarik ,
lengkap dan bervariasi
h) Fasilitas berfungsi sebagai tempat terselenggaranya pendidikan
i) Tehnologi berfungsi mempermudah atau memperlancar pendidikan
j) Pengawasan mutu berfungsi membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan
(Peraturan penerimaan anak didik, pemberian nilai ujian, kriteria baku)
k) Penelitian berfungsi mengembangakan pengetahuan, penampilan sistem dan hasil kerja
sistem
l) Biaya berfungsi sebagai petunjuk efisiensi sistem
Dalam sistem pendidikan terjadi proses transformasi, yaitu proses mengubah raw input (anak
didik) agar menjadi manusia terdidik sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

Kegiatan Belajar 2
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

A. Pendidikan Nasional Sebagai Sistem

3
Pendidikan nasional yaitu pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Udang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan dan
tangap terhadap tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 ayat (2) UU RI No 20 tahun 2003).
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Suprasistem bagi sistem pendidikan nasional adalah masarakat nasional Indonesia itu
sendiri yang berada dalam konteks hubungan dengan masarakat internasional.
Sumber input utama system pendidikan nasional terdiri atas :
1. Ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang berlaku di masarakat
2. Penduduk dan lembaga kerja yang tersedia
3. Faktor ekonomi
Sumber input dari masarakat internasional terdiri dari :
1. Pelajar dan peneliti asing yang dating untuk belajar
2. pelajar dan peneliti yang belajar dan pulang dari luar negeri
3. pelajar dan tenaga ahli asing yang ikut membantu penyelenggaraan pendidikan
4. Pengetahuan,tehnik dan budaya
Komponen-komponen system pendidikan nasional terdiri atas

1. Tujuan dan prioritas 8. Fasilitas


2. Anak didik (siswa) 9. Tehnologi
3. Pengelolaan 10. Pengawan mutu
4. Struktur dan jadwal 11. Penelitian
5. Isi kurikulum 12. Biaya Pendidikan
6. Pendidik (guru)
7. Alat bantu belajar

4
Transformasi dalam sistem pendidikan nasional dilakukan dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Terdapat 2 transformasi dalam sistem pendidikan nasional yaitu :
1. Pengelolaan pendidikan, baik dalamsekala makro atau pengelolaanpada tingkat nasional /
pusat, pengelolaan pada tingkat meso atau pada tingkat daerah, maupun pengelolaan pada
tingkat suatu pendidikan
2. proses pendidikan baik yang dilaksanakan pada satuan-satuan pendidikan di jalur formal
maupun yang dilaksanakan pada satuan pendidikan di jalur informal
Output sistem pendidikan nasional adalah manusia terdidik yaitu manusia yang lebih
mampu memenuhi kebutuhn baik untuk dirinya sendiri mapun untuk masarakatnya.

B.Diskripsi Sistem Pendidikan Nasional

1. Landasan yuridis sistem pendidikan nasional


Lampauan yuridis sisdiknas merupakan seperangkat UU, peraturan atau keputusan yang
harus dijadikan titik tolak dalam rangka pengelolaan, penyelengaraan dan kegiatan pendidikan
didalam sistem pendidikan nasional.
Bentuk landasan yuridis antara lain UUD 1945, UU No 20 Tahun 2003 serta PP yang berkenaan:
PP No 27 Tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah
PP No 28 Tahun 1990 tentang pendidikan dasar
PP No 29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah
PP No 30 dan No 31 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi
PP No 73 Tahun 1991 tentang PLS
2. Jalur, Jenjang dan satuan pendidikan
a. Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi dari
dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan proses pendidikan.
Pendidikan diselenggarakan tiga jalur : pendidikan formal, pendidikan nonformal dan
pendidikan iformal.
Jenjang pendidikan tahapan pendidikan yang ditetapkanbedasarkan tingkat perkembangan
peserta didik, tujuan yang akan di capai dan kemampuan yang akan dikembangkan.
Pendidikan formal ada 3 jenjang Pendidikan dasar, Pendidikan menengah dan Pendidikan
tinggi.
b. jenis pendidikan yaitu kelompok pendidikan yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan, jenis-jenis pendidikan tersebut mencakupi pendidikan
umum, pendidikan keagamaan danpendidikan khusus (Pasal 15 UU RI No 20 Tahun2003)
c. Satuan Pendidikan yaitu kelompoklayanan penddidikanyang menyelenggarakan pada jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang danjenis pendidikan
d. Satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal

5
– bentuk satuan pendidikan usia dini TK, RA
– bentuk satuan pendidikan Dasar SD, MI, SMP, MTs
– bentuk satuan pendidikan SMA, SMK, MAN, MAK
– bentuk satuan pendidikan tinggi Akademi, Politeknik, Sekolah tinggi Institut
universitas.

C. Kegiatan dan Pengelolaan Pendidikan


1. Kegiatan Pendidikan
Kegiatan pendidikan hendaknyamerupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Dengan demikian, pendidikan
diselenggarakan sebagai pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik.
Kegiatan pendidikan hakikatnya berlangsung sepanjang hayat atau seumur hidup baik
dari keluarga, masarakat dan sekolah dapat berupa pembelajaran, bimbingan, pengajaran dan
latihan.
Dalam kegiatan pendidikan, pendidik seyokyanya memberikan keteladanan membangun
kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalamproses pembelajaran.

2. Pengelolaan Pendidikan
Dalam sikdiknas bersifat dekonsentrasi. Mentri sebagai penanggung jawab pemerintah
pusat sebagai penentu kebijakan nasional dan standar Diknas. Pemprov melakukan koordinasi
untuk tinggat pendas-pendascdan menengah. Serta satuan pendidikanyang berbasis keunggulan
lokal. Sedangkan sedangkan perguruan tinggi diberi otonomi untuk mengelola lembaganya.

3. Pengelolaan satuan pendidikan untuk pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip


otonomi akuntabilitas, jaminan mutudan evaluasi yang transparan untuk pendidikan nonformal
dilakukan oleh pemerintah, pemda dan atau masarakat.

You might also like