You are on page 1of 46

PROLONGED

FEVER
TEZAR ANDREAN BUDIARTA
O3O. O9. 253
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. DP
Tempat/ Tanggal Lahir : 9/ 7/ 2001
Jeniskelamin : Laki - laki
Usia : 11 Tahun 9 bulan
Alamat : Jln. Jengki Cipinang Asem
RT 16/9, Kel. Kebon Pala,
Kec. Makasar
Suku : Batak
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Kristen
Pekerjaan : Pelajar
Datang ke RS : 9/ 6/ 2014 pukul 12. 39 WIB

Ayah : Ibu :
Nama : Tn. S Nama : Ny. L
Umur : 42 tahun Umur : 36 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Batak Suku bangsa : Batak
Agama : Kristen Agama : Kristen
Alamat : Jl. Jengki Cip. Asem Alamat : Jl. Jengki Cip.
Asem
RT 16/ 9, Keb. Pala RT 16/ 9, Keb.Pala

Hubungan dengan orang tua : Pasien merupakan anak kandung
IDENTITAS ORANG TUA/ WALI PASIEN
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan Ny. L (ibu kandung pasien).
Lokasi : Bangsal lantai V Timur, kamar 510
Tanggal / waktu : 9 Juni 2014
Tanggal masuk : 9 Juni 2014 pukul 12. 29 WIB
Keluhan utama : Demam sejak 15 hari sebelum masuk rumah sakit
Keluhan tambahan : Pusing, mual muntah, sakit perut.
KELUHAN UTAMA
Demam sejak 15
hari SMRS
Keluhan Tambahan
Pusing, mual,
muntah, dan sakit
perut

H 15
Masuk RS


H1
Klinik Umum


H 8
IGD RSBA

H4
Nyeri BAK
Karakteristik Demam
Perlahan
Naik turun
Konstan
Pusing,mual,muntah
Susah BAB


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan lain
Mata merah, batuk ,pilek (-)
Sesak (-)
Diare (-)
Bintik merah (-), BAB hitam, mimisan (-)
Ke endemis malaria (-)
Berat badan turun, keringat dingin (-)


Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-)
Penyakit
jantung
(-)
Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Rubela (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatal Rutin kontrol ke Bidan 1 kali tiap
bulan dan sudah mendapat
imunisasi vaksin TT
KELAHIRAN
Tempat persalinan Rumah Bidan
1Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Persalinan Normal
Masa gestasi 38 minggu
Keadaan bayi
Berat lahir : 3100 gr
Panjang lahir : 49 cm
Lingkar kepala : (tidak tahu)
Langsung menangis (+)
Kemerahan (+)
Nilai APGAR : (tidak tahu)
Kelainan bawaan : tidak ada
RIWAYAT KEHAMILAN
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi I : Umur 5 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap : Umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)
Duduk : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : Umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berjalan : Umur 12 bulan (Normal: 13 bulan)
Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Perkembangan pubertas
Rambut pubis : -
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : Baik (sesuai usia)

RIWAYAT MAKANAN
Umur
(bulan)
ASI PASI Buah/biskuit Bubur
susu
Nasi tim
0-2
2-4
4-6
6-8
10-12
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 2 bln
DPT 2 bln 4 bln 6 bln
Polio 0 bln 2 bln 4 bln
Campak 9 bln
Hepatiti
s B
0 bln 1 bln 6 bln
Hib
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami gejala
serupa. Riwayat keganasan disangkal.



Kesimpulan Riwayat Keluarga : Pasien anak tunggal di
keluarga. Tidak ada yang mengalami gejala serupa di
keluarga.
RIWAYAT LINGKUNGAN
Pasien tinggal bersama ayah dan ibunya di sebuah rumah tinggal
milik sendiri. Rumah terdiri 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Keadaan
lingkungan rumah padat, ventilasi dan pencahayaan baik. Sumber air
bersih dari air sumur. Jarak antara kamar mandi dan sumber air kurang
lebih 10 meter. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik.


Kesimpulan Keadaan Lingkungan : baik kebersihan rumah
cukup bersih dan padat penduduk.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi
Tekanan
darah
120/ 80 mmHg 120 / 80
mmHg
Normal

Nadi 100 x/ menit

60-100x/ menit Normal

Pernapasan 20 x/ menit

16-20x/ menit Normal

Suhu 37 oC

36,5-37,2C Normal
Keadaan umum
Sakit sedang
Sianosis (-)
Kesan gizi baik
Kesadaran
Compos mentis
PEMERIKSAAN FISIK
Data Antropometri
Berat Badan sekarang : 47 kg Lingkar Kepala : 54 cm
Berat Badan sebelum sakit : Tidak diukur Lingkar Lengan Atas : - cm
Tinggi Badan : 151 cm
BMI : 20, 61 kg/ m
2
(Berat badan normal)


Status Gizi
BB / U = 47 / 40 x 100 % = 117,5 % (Gizi baik)
TB / U = 151 / 148 x 100 % = 102,2 % (Tinggi normal)
BB / TB = 47 / 40 x 100 % = 117,5 % (Gizi lebih)
LK = 54 cm (Normocephali)

Kepala: Normosefali,
rambut hitam
Mata: Konjungtiva
pucat (-), sklera ikterik
(-)
Telinga: Dalam batas
normal
Hidung: Sekret (-)
Mulut: Bibir kering (-),
Tenggorokan: Mukosa
faring hiperemis (-),
tonsil tenang
Leher: KGB tidak teraba
membesar, nyeri tekan
(-)
STATUS GENERALIS
Paru-paru
Inspeksi: Pergerakan
dada simetris saat statis
dan dinamis
Palpasi: Fremitus vocal
sama di kedua
hemitoraks
Perkusi: Sonor
Auskultasi: Suara napas
vesikuler, ronki (-),
mengi (-)
Jantung
Inspeksi: Iktus kordis
terlihat
Palpasi: dalam batas
normal
Perkusi: dalam batas
normal
Auskultasi: tidak
dilakukan
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar/lien tidak
membesar, NT (+) pada kuadran
kanan atas dan bawah, ,
turgor kulit normal, massa (-
), Ballottement (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Punggung: dalam batas normal
Genitalia eksterna: dalam batas normal
Ekstremitas: Akral hangat (+), oedem (-), sianosis
perifer (-), refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-,
tanda rangsang meningeal (-), tidak ada keterbatasan
gerak sendi

ANALISA
Demam
DB/ DBD
Influenza
Malaria
Bronkopnemonia
ISK
typhoid
TB
Karakteristik Demam
Perlahan
Naik turun
Konstan
Pusing,mual,muntah
Susah BAB


Keluhan lain
Mata merah, batuk ,pilek (-)
Sesak (-)
Diare (-)
Bintik merah (-), BAB hitam, mimisan (-)
Ke endemis malaria (-)
Berat badan turun, keringat dingin (-)


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
9 Juni 2014
HEMATOLOGI
Leukosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
LED
Hitung Jenis :
Basofil
Eosinofil
Netrofil batang
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit

9,4 ribu/L
10,8 g/dL
33 %
376 ribu/ L
4,2 juta/ L
79 fL
25,7 pg
32,7 g/dL
14,0%
90 mm/ jam

0 %
2 %
0 %
64 %
24 %
9 %

4,5-13
11,8-15
40-52
156-406
4,4-5,9
73-101
23-31
26-34
<14
0-15

0-1
2-4
3-5
50-70
25-40
2-8
KIMIA KLINIK
Gula darah sewaktu

84 mg/ dl

< 110
IMUNOSEROLOGI
Typhoid Fever
S. Typhi O
S. Typhi AO
S. Typhi BO
S. Typhi CO
S. Typhi H
S. Typhi AH
S. Typhi BH
S. Typhi CH



1/ 160
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
1/ 160
Negatif



Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
9 Juni 2014
URINALISIS
Urin lengkap
Warna
Kejernihan
Glukosa
Bilirubin
Keton
Ph
Berat Jenis
Albumine urine
Urobilinogen
Nitrit
Darah
Estrase lekosit

Sedimen urine
Leukosit
Eritrosit
Epitel
silinder
Kristal
Bakteri jamur


Kuning
Agak Keruh
Negatif
Negatif
Negatif
5.5
< 1005
Negatif
0,2 EU/dL
Negatif
1+
1+


3-5 /LPB
2-4 /LPB
Positif /LPB
Negatif /LKB
Negatif
Negatif /LPB


Kuning
Jernih
Negatif
Negatif
Negatif
4.6-8
1005-1030
Negatif
0,1-1
Negatif
Negatif
Negatif


<5
<2
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
ANALISA
HEMATOLOGI
kadar eritrosit menurun (4,2
juta/mikroliter),
Hb turun (10,8 g/dL),
Hematokrit turun (33 %),
kenaikkan LED (90 mm/ jam),
penurunan netrofil batang (0%),
penurunan limfosit (24%) dan
kenaikkan monosit (9%).


SEROLOGI
S. Typhi O 1/160
S. TYPHI BH 1/ 160


URINALISIS
agak keruh,
darah dan estrase
lekosit +1,
pada sedimen urin
terdapat peningkatan
kadar eritrosit (3-5)
dan lekosit (2-4.



ISK typhoid
DIAGNOSIS BANDING
DEMAM TYPHOID
ISK
MALARIA
DEMAM TYPHOID +
ISK
PEMERIKSAAN ANJURAN

Hematologi rutin ulang, cek LED, SGOT dan SGPT
Pemeriksaan serologi :
Uji HI (Hemaglutinasi-Inhibisi) Peningkatan
kadar/titer antibodi 2- 4x
IgM spesifik
Kultur darah dan urin



TATALAKSANA
Non Medikamentosa
Pasien inap di bangsal anak.
Komunikasi-Informasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan pasien.
Tirah baring.
Observasi tanda vital.
Makan makanan yang memenuhi gizi seimbang.

Medikamentosa
IVFD KIB 1,5cc/kgBB/ jam
Paracetamol 4x 250 mg jika suhu 38 C
Injeksi Ranitidin 2 x 1 amp
Injeksi kloramfenikol 4 x 500 mg
Injeksi ampisilin 4 x 1 gr


PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam




Tgl S O A P
10/9/2014 - Demam (-)
- Pusing
berkurang
- Batuk (-)
- Pilek (-)
- Mual (+), muntah
(-)
- Perut sakit
- BAB blm 2 hari
- BAK (+) kuning,
banyak
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: CM
TTV :
Tek. Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 60 x/m
Suhu : 36.6
0
C
RR : 20 x/ m
Kepala : normocephali
Mata : CA -/- SI -/-
Hidung : nch -/-
Mulut :
kering - sianosis
Wajah : ruam merah (-)
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-,
BJ I-II reg, m (-), gallop (-).
Ruam merah (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan
(+) KKA dan KKB, bu (+)
3x/menit.
- Hepar ttm
- Lien ttm
Ekstremitas : akral hangat +/+
Susp. Demam
typhoid + ISK

- IVFD KIB 1,5cc/kgBB/jam
- Pct 250 mg prn 38C, 4 x 1
- Inj Colsan 4 x 500mg
- Inj Ampisilin 4 x 1 gr
- Inj Rantin 2 x 1 amp
Tgl S O A P
11/9/2014
- Demam (-)
- Pusing
berkurang
- Batuk (-)
- Pilek (-)
- Mual
berkurang,
muntah (-)
- Perut sakit
berkurang
- BAB blm 3 hari
- BAK (+) kuning,
banyak
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: CM
TTV :
Tek. Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 60 x/m
Suhu : 36.7
0
C
RR : 20 x/ m
Kepala : normocephali
Mata : CA -/- SI -/-
Hidung : nch -/-
Mulut :
kering - sianosis
Wajah : ruam merah (-)
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-
, BJ I-II reg, m (-), gallop (-).
Ruam merah (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan
(+) KKA dan KKB, bu (+)
4x/menit.
- Hepar ttm
- Lien ttm
Ekstremitas : akral hangat +/+
Demam
typhoid + ISK

- IVFD KIB 1,5cc/kgBB/jam
- Pct 250 mg prn 38C, 4 x 1
- Inj Colsan 4 x 500mg
- Inj Ampisilin 4 x 1 gr
- Inj Rantin 2 x 1 amp
Tgl S O A P
12/6/2014 - Demam (-)
- Pusing (-)
- Batuk (-)
- Pilek (-)
- Mual (-), muntah
(-)
- Perut sakit (-)
- BAB blm 4 hari
- BAK (+) kuning,
banyak
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran: CM
TTV :
Tek. Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 60 x/m
Suhu : 36.7
0
C
RR : 20 x/ m
Kepala : normocephali
Mata : CA -/- SI -/-
Hidung : nch -/-
Mulut :
kering - sianosis
Wajah : ruam merah (-)
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-
, BJ I-II reg, m (-), gallop (-).
Ruam merah (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan
berkurang KKA dan KKB, bu
(+) 4x/menit.
- Hepar ttm
- Lien ttm
Ekstremitas : akral hangat +/+
Demam
typhoid + ISK

- venflon
- Pct 250 mg prn 38C, 4 x 1
- Inj Colsan 4 x 500mg
- Inj Ampisilin 4 x 1 gr
- Inj Rantin 2 x 1 amp
Demam tifoid adalah
penyakit infeksi akut
disebabkan oleh kuman
gram negative
Salmonella typhi.
Demam tifoid adalah
suatu penyakit infeksi
pada usus yang
menimbulkan gejala-
gejala sistemik yang
disebabkan oleh
salmonella typhosa, S.
Paratypi A, B, dan C.

TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Etiologi demam tifoid dan demam
paratifoid adalah S. typhi, S. paratyphi A,
S. paratyphi B dan S. paratyphi C.
Penularan salmonella typhi dapat
ditularkan melalui berbagai cara, yang
dikenal 5 F yaitu Food (makanan),
Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus
(muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.

PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
Minggu Pertama : Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri
otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare,
perasaan tidak enak diperut, batuk, dan epistaksis.
Minggu Kedua : Demam, bradikardia relative, lidah
yang berselaput (kotor ditengah, tepid dan ujung
merah serta tremor), hepatomegaly, splenomegaly,
meteorismus, gangguan mental berupa somnolen,
stupor, koma, delirium, atau psikosis. Roseolae jarang
ditemukan pada orang Indonesia.
LABORATORIUM
a. Leukopenia
b. Kultur empedu (+) : darah pada minggu I ( pada
minggu II mungkin sudah negatif); tinja minggu II, air
kemih minggu III
c. Reaksi widal (+) : titer > 1/200. Biasanya baru positif
pada minggu II, pada stadium rekonvalescen titer makin
meninggi
d. Identifikasi antigen : Elisa, PCR. IgM S typphi dengan
Tubex TF cukup akurat dengan
e. Identifikasi antibodi : Elisa, typhi dot dan typhi dot M

Pemeriksaan Dan Gambaran Laboratorik Demam tifoid:

1. Leukosit, akan terjadi peningkatan jumlah leukosit
dalam tubuh (leukositosis)
2. SGOT dan SGPT akan mengalami peningkatan, tetapi
dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid.
3. Biakan darah
(+) memastikan Demam tifoid, orang yang hasil + maka
orang tersebut sudah terjangkit Demam tifoid.
(-) tidak menyingkirkan Demam tifoid artinya jika hasil
negatif maka belum tentu orang tersebut tidak
mengalami Demam tifoid

4. Uji widal
reaksi aglutinasi antara antigen dan antibody
Aglutinin positif terhadap S. Thypii terdapat dalam
serum penderita Demam tifoid dan carrier.
Reaksi widal (+) : titer <>

Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan
antibodi (aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap
salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan
typhoid juga terdapat pada orang yang pernah
divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal
adalah suspensi salmonella yang sudah dimatikan dan
diolah di laboratorium.
Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya
aglutinin dalam serum disangka menderita typhoid.
Akibat infeksi oleh salmonella thypi, klien membuat antibodi
atau aglutinin yaitu :
Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O
(berasal dari tubuh kuman).
Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H
(berasal dari flagel kuman).
Aglutinin Vi, yang dibuat karena rangsangan antigen Vi
(berasal dari simpai kuman). Dari ketiga aglutinin
tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan
titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin
besar klien menderita typhoid.

TERAPI
PENATALAKSANAAN
1.) Rawat inap.
2.) Diet: Lunaktidak merangsang.
3.) IVFD: IV RL/24 jam.
4.) Mm/: *Ceftriaxone inj 1x2gr (IV)
* Ranitidine amp 2x1 (IV)
* Ondancentron 2x4mg (IV)
* Paracetamol tab 3x500mg (PO)
* BD-GARD 2x1 (PO)

You might also like