You are on page 1of 83

Aspek hukum praktek kebidanan

PENGERTIAN HUKUM
Keseluruhan kumpulan peraturan peraturan atau
kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama
Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia
yang berlaku dalam kehidupan bersama,yang dapat
dipaksakan pelaksaannya dengan suatu sangsi
Hukum peraturan yang ditulis secara sistematis disusun
dalam kitab undang-undang
Hukum mengatur tingkah laku manusia secara lahiriah
saja
Hukum merupakan aspek legalitas dari suatu tingkah
laku
Kalau seseorang melanggar hukum akan mendapat
hukuman yang tertulis dibuku undang-undang


Keterkaitan Hukum dan Etika dan Moral
Hukum membutuhkan Moral.Kualitas hukum ditentukan
oleh kualitas moral
Moral akan tidak jelas tanpa dilembagakan dalam bentuk
hukum
Hukum mungkin bisa diubah /berubah oleh kekuasaan
manusia
Moral kondisi sangat mendasar tidak berubah
selamanya
Etika suatu cabang dari ilmu filsafat dinamakan juga
sebagai filsafat moral yang mempelajari tentang baik
dan buruk perilaku dan tingkah laku manusia
Kaedah hukum adalah untuk melindungi manusia
.apabila tidak melanggar kaidah hukum itu baik ,sedang
apabila melanggar itu jelek



Disiplin
Dapat dipilah menjadi 2 pengertian :
1. Jurusan ilmu pengetahuan :disiplin hukum, disiplin
kedokteran ,disiplin kebidanan dll
2. Tata-tertib : keteraturan yang menyangkut sikap,
tindak,perilaku.Maka kalau melanggar ada sangsi
disiplin
PEMBAGIAN HUKUM.
Pembagian berdasarkan fungsi hukum
1. Hukum materiel(Substantive law ):yaitu terdiri dari
:peraturan-peraturan yang memberi Hak,dan
membebani kewajiban-kewajiban
2. Hukum formil (Adjegtive law) : peraturan hukum yang
fungsinya melaksanakan atau mrnegakkan hukum
materiel., atau menentukan bagaimana caranya
melaksanakan hukum materiel
Berdasarkan kriteria daya kerjanya hukum dibagi
menjadi
1. Hukum yang bersifat memaksa
2. Hukum yang bersifat melengkapi
Berdasarkan kriteria bentuk/ujut hukum :
1. Hukum tidak tertulis ( hukum adat,hukum kebiasaan )
2. Hukum tertulis( Hukum yang tertuang merupakan
peraturan-peraturan )
Berdasarkan kriterium saat berlakunya hukum
1. Hukum positif ( Ius constitutum ) hukum yang telah
ditetapkan atau hukum yang berlaku saat ini.
2. Ius constituendum yaitu hukum yang masih harus
ditetapkan ,hukum yang akan datang atau hukum yang
dicita-citakan

Berdasapkan kriteria wilayah berlakunya
1. Hukum Nasional
2. Hukum Internasional
Berdasarkan kriteria isinya:
1. Lex generalis yaitu hukum umum yang berlaku umum
2. Lex specialis yaitu hukum khusus yang menyimpang
dari hukum umum

Aspek-aspek hukum Praktek Kebidanan
Pada Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996:
1.Tenaga kesehatan sarjana yaitu dokter, dokter gigi,
apoteker,sarjana lain dalam bidang kesehatan
2. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah
misalo asisten apoteker, perawat, bidan
Pelayanan bidan yang terkait dengan aspek
hukum :
1. Tindakan kesehatan Administrasi meliputi : pendidikan
formal,SIB.SIPB Inform consent
2. Tindakan kesehatan diagnostik meliputi : jaminan
kerahasiaan,mutu pelayanan
3. Tindakan kesehatan terapi meliputi : SPK, Standar
profesi
Dasar hukum yang terkait dengan profesi bidan :
1. Undang-undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. SK Menkes no 125/IV/Kab/ BU/ 75 tentang susunan
organisasi dan tata kerja DepKes
3. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan
4. Kepmenkes RI no 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang
Registrasi dan Praktek Bidan
Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Pelayanan dan Wewenang Bidan
KEPMENKES No 5380/1963,tentang wewenang
terbatas bagi Bidan
KEPMENKES No 363 /MENKES/PER/IX/1980
TENTANG WEWENANG Bidan
KEPMENKES No 572 /MENKES /PER/VI/1996 tentang
registrasi dan Praktik Bidan
KEPMENKES No 900/MENKES/sk/ VII/2002
tentang registrasi dan Praktik Bidan
KEPMENKES NO.369/MENKES/ SK/III/2007

Berdasarkan Kepmenkes no. 900 th 2002 pasal
Bab IV pasal 14
Pelayanan yang diberikan bidan meliputi
1. Pelayanan kebibanan.
2. Pelayanan KB
3. Pelayanan kesehatan
Jika Bidan memberikan Pelayanan diluar kewenangan bisa
dikenai sangsi hukum
Undang-Undang No 23 tahun 1992
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan
Hukum dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Profesinya
Dalam melakukan kewajibannya harus memenuhi
standar Profesi dan menghormati hak pasien

STANDAR PROFESI
Bidan profesi yang khusus bidan adalah orang
pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran
sehingga bayinya lahir dengan selamat yang berguna
untuk kesejahteraan manusia
Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diberikankepada ibu dalam kurun waktu
masa reproduksi dan Bayi baru lahir
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri
1. Mengembangkan pelayanan yang unik
2. Anggota dipersiapkan melalui program pendidikan yg
ditujukan dng maksud profesi yang bersangkutan
3. Memiliki serangkaian ilmiah
4. Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode
Etik
5. Anggotanya bebas mengambil keputusan dalam
menjalankan profesinya
6. Berhak menerima imbalan jasa
7. Memiliki organisasi profesi
Hak dan kewajiban Pasien
1. Hak pasien :
Hak mendapatkan informasi secukupnya
Hak memberi persetujuan (informed Consent)
Hak atas rahasia Medis
Hak atas pendapat kedua ( second opinion )
Hak untuk menolak pemeriksaan dan pengobatan
Hak untuk memperoleh perlindungan hukum
Hak untuk mengetahui biaya pemeriksaan


2. Kewajiban pasien
Memberikan informasi yang lengkap&tepat
Menghormati Profesi Bidan
Mentaati nasehat & petunjuk pelayanan
Menghormati aturan dan pengaturan
Memenuhi semua kewajiban membayar biaya pelayanan
Menghormati dan memperhatikan kepentingan milik
pasien lain dan petugas kesehatan
Bertanggung jawab sendiri atas penolakan pengobatan
Hak &kewajiban Bidan
1. Hak Bidan
Mendapat perlindungan Hukumdalam menjalankan
tugas sesuai profesi
Bekerja menurut standar Profesi
Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundangan,profesi,etik dan hati nurani
Mendapat informasi lengkap dari pasien yang
dirawatnya
Mendapat imbalan jasa profesi yang diberikan
Tanggung Jawab & Tanggung Gugat
Dalam menjalankan kewenangan yang sesuai dengan
Landasan Hukum maka Bidan bertanggung jawab atas
pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya
secara optimal dengan mengutamakan keselamatan
ibu dan bayi atau janin
Tuntutan Hukum atau tanggung gugat bisa berupa:
1. Tuntutan pidana
2. Tuntutan Perdata
3. Tuntutan Administrasi
1. Tuntutan Pidana terjadi karena dakwaan dilakukan
kejahatan atau pelanggaran seperti yang diatur dalam
KUH Pidana
2. Tuntutan Perdata dapat terjadi krn gugatan telah
dilakukan :
Tindakan melawan hukum
Tindakan ingkar janji
3. Tuntutan administratif dapat terjadi :
Pelanggaran disiplin atau tata tertib yang tidak dapat
dipidana atau dituntut perdata

2.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat

PERATURAN PERUNDANGAN YANG MELANDASI
PELAYANAN KEBIDANAN
hukum kesehatan
adalah rangkaian peraturan perundang-undangan dalam
bidang kesehatan yang mengatur tentang pelayanan medik
dan sarana medik
Pokok-pokok pengertian
Definisi Kesehatan
1. Menurut WHO : keadaan yang meliputi kesehatan badan ,jiwa dan
sosial, bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan
2. Menurut UU Kesehatan No.23 Th 1992 :adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup
produktif secara ekonomi dan sosial




Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
ketrampilan melalui pendidikan di-bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
Sarana Medik meliputi RSU,RSK,RB,Praktik berkelompok,Balai
Pengobatan,dan sarana lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan

Peraturan Perundangan
Urutan tingkat kekuatan kewenangan Hukum dalam TAP
MPRS
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. TAP MPR
3. Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Keputusan Presiden
5. Peraturan, Keputusan & Petunjuk
Pelaksanaan lainnya ; misal Keputusan
Menteri

Yang masuk dalam ruang lingkup Kesehatan
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 1996 tentang
Kesehatan
3. SK Menkes No. 125/IV/Keb/BU/75 tentang susunan
Organisasi dan Tata Kerja Depkes
Yang Melandasi Tugas,Fungsi dan Praktek Bidan
1. UU no. 23 1992 tentang Kesehatan ,salah satunya
menyebutkan tentang tugas dan tanggung jawab
tenaga kesehatan .
2. Pasal 6,7,8 menyebutkan tugas pemerintah adalah :
Mengatur,membina dan mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan
Menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat
Menggerakkan PSM dalam menyelenggarakan dan
pembiayaan kesehatan ,dengan memperhatikan fungsi
sosial.

3. Pasal 9 UU No.23 Tahun 1992
Pemerintah bertanggung jawabuntuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan yang diselenggarakan untuk
mewujutkan derajat kesaehatan yang optimal dengan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (
promotif) pencegahan (preventiv),penyembuhan (
kuratif),dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) yang
diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu dan
berkesinambungan
4. Pasal 16 :
Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan untuk membantu
suami sebagai upaya terachir mendapatkan keturunan
Hanya oleh pasangan yang syah.
Ketentuan diatas ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

5. Pasal 50 ayat 1 UU No. 23 Th 1992:
Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan
kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan atau
kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan
Ayat 2. :
Ketentuan mengenai kategori,jenis, kualitas tenaga kesehatan
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Permenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002
Bab IV pasal 19 disebutkan,bidan dalam menjalankan praktiknya
berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : pelayanan
kebidanan, pelayanan KB dan Pelayanan kesehatan

Undang undang tentang Aborsi
Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin
mampu hidup diluar Rahim Yaitu sebelum 20 mg .
Aborsi juga berarti penghentian kehamilan setelah ovum
yang telah dibuahi dalam rahim sebelum usia janin 20
mg
Macam-macam aborsi
Abortus spontaneus:
Yaitu abortus yang terjadi tanpa sengaja
Abortus Provocatus:
Abortus yang dilakukan dengan sengaja atau dibuat ada 2 macam
1. Abortus provocatus therapetica
2. Abortus provocatus Kriminalis
Dasar Hukum Abortus
HP Bab XIX ttg Kejahatan terhadap Nyawa Orang
1. KUHP pasal 299
Ayat 1 : Memberi harapan dan digugurkan dihukum 4 tahun
penjara
Ayat 2 :Mengambil keuntungan dari pengguguran Hukuman 4 thn
penjara tambah sepertiganya
Ayat 3 : Menggugurkan kandungan orang menjadi suatu perofesi
dicabut haknya dan dipenjara
KUHP pasal 322
Ayat 2 :Pengguguran dikerjakan hanya orang tertentu tergantung
pada pengaduan
KUHP pasal 436
Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya
dihukum 4 tahun penjara


KUHP pasa347
Bila dengan sengaja menggugurkan sehingga menyebabkan
kematian dihukum sampai 15 tahun penjara
KUHP pasal 348
Sengaja menggugurkan dan atas persetujuan pasien
maka dihukum maksimal 7 tahun
KUHP pasal 349
Seorang dokter,bidan dan apoteker membantu
kejahatan tersebut, dapat dicabut haknya

UU kesehatan No 23 tahun 1992
Pasal 15
ayat 1 : Dlm keadaan darurat sdbg upaya menyelamatkan nyawa ibu
/janin dpt dilakukan tindakan medis tertentu
ayat 2 :
Berdasar indikasi medis
Tenaga kesehatan yang punya keahlian dan kewenangan
Persetujuan bumil/keluarga/suami
Sarana kesehatan tertentu
Ayat 3 : Merupakan ketentuan lebih lanjut mengenai pasal 1,2
Ketentuan pidana pasal 80 ayat 1
Barang siapa dng sengaja melakukan tanpa memenuhi ketentuan
diatas dipidana 15 tahun dan denda 500.000.000,-

UU ttg Bayi Tabung
Bayi Tabung adalah upaya jalan pintas untuk
mempertemukan sel sperma dng sel telur diluar tubuh
,Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut dimasukkan
kembali kedalam rahim ibu
Status bayi tabung ada 3 macam :
1. Inseminasi buatan dng sperma suami
2. Inseminasi buatan dng sperma donor
3. Inseminasi buatan dng model titipan

Dasar hukum bayi tabung
UU Kesehatan no.23 th 1992
1. Pasal 16 ayat 1 :Kehamilan diluar gara alami sbg
upaya terakhir untuk Pasutri mendapat keturunan
pasutri yang sah
Dilakukan oleh tenaga yang mempunyai keahlian
Pada sarana kesehatan tertentu

UU ttg Adopsi
Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak
dari seseorang /lembaga organisasi ketangan orang lain
secara sah diatur dalam peraturan perundangan
Adopsi juga memasukkkan anak yang diketahui sebagai
anak orng lain kedalam keluarganya dengan status
fungsi sama dengan anak kandung
Hukum perdata ttg adopsi
1. Anak yang diadopsi hanya anak laki-lak
( diskriminasi)
2. Yang dapat mengadopsi anak adalah
pasangan suami,istri,janda,duda
3. Kebolehan mengadopsi,baru boleh bila
tdk punya keturunan laki-laki
4.Anak boleh diadopsi laki-laki blm kawin,blm diadopsi
orang lain, umur lebih muda 10 tahun dr ayah angkat,jika
janda lebih muda 15 th dr ibu angkatnya
Syarat persetujuan
a. Dari pasutri yang mengadopsi
b. Dariorang tua alami anak yang diadopsi
c. Dari ibu anak bila ayah meninggal
d. Dari anak sendiri ( tdk mutlak )
Adopsi berbentuk Notaris
Pada hukun perdata adat tidak ada ketentuan
jelas,tergantung daerahnya masing-masing
Akibat hukum adopsi
1. Anak mendapat nama keturunan orang tua angkat
2. Anak yang diadopsi dianggap dilahirkan atau dianggap
sah
3. Gugur hubungan dengan ortu alami
4. Adopsi tidak dapat dicabut atas perretujuan bersama

UU ttg ketenaga-kerjaan
No.13 tahun 2003
Bidan termasuk tenaga kerja yang mempunyai
peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai
pelaku dan tujuan pembangunan .Mempunyai Hak :
1. Memperoleh perlindungan sesuai dng harkat dan
martabat kemanusiaan
2. Perlindungan unt menjamin hak-hak dasar pekerja
3. Menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan
tanpa diskriminasi

Tujuan Hukum ketenagakerjaan :
Pasal 4 UU No.13 tahun 2003


Primary health care untuk kesehatan wanita

Pengertian PHC

Perawatan kesehatan dasar sebagai strategi mencapai
kesehatan untuk semua.
Dicanangkan sejak tahun 1978
Bentuk operasionalnya adalah Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD )

Jenjang tingkat pelayanan kesehatan
Jenjang hirarkhi Komponen pelay kesehatan

Tk Rumah Tangga o/ individu/keluarga sendiri

Tk Masyarakat swadaya masy.utk menolong
sendiri POSYANDU

Tk fas pely kesh I Pusk, Pustu, Pusling, BDD

Tk rujukan I RS Kab. Klas D dan C

Tk rujukan tinggi RS klas B dan A


Pelaksanaan PHC:

Pendidikan masalah kesehatan masyarakat
Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik
Peningkatan persediaan makanan & perbaikan gizi
Pengadaan air bersih & sanitasi dasar yg memadai
Kesehatan ibu & anak tmk keluarga berencana
Imunisasi thd penyakit infeksi utama
Pengobatan penyakit umum dan luka-luka
Penyediaan obat esensial
Peran & Tugas Bidan dlm PHC
Tugas Bidan:
Melaksanakan kegiatan di wilayah kerjanya
berdasarkan prioritas masalah,sesuai dengan
kewenangan yg dimiliki dan diberikan.
Menggerakkan & membina masyarakat diwilayah
kerjanya agar tumbuh kesadarannya utk berperilaku
sehat.

Peranan PHC adalah tjdnya perubahan
orientasi yg mendasar yaitu:
Dari pelayanan yg bersifat kuratif rehabilitatif
menjadi promotif preventif tanpa melupakan kuratif
rehabilitatif
Dari bekerja untuk masyarakat menjadi bekerja utk
dan bersama masyarakat dlm meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
Dari pendekatan yg patient oriented menjadi
pendekatan community oriented
PKMD:
Pengertian : rangkaian kegiatan masyarakat yg dilakukan dg gotong
royong & swadaya masy.dlm menolong dirinya sendiri utk mengenal
& memecahkan masalah kesehatan dalam rangka meningkatkan
mutu hidup & kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan : muncul atas kesadaran dan prakarsa serta bimbingan,
pembinaan Pemerintah (LS /LP)
Ciri-ciri :
Keg kesadaran masy ,swadaya masy, gotong royong, menggali dan
mengg sumber & potensi masy.
Keputusan berdsrkan musyawarah mufakat
Pelaksanaan pekerjaan dilaks. o/ tng masy yg dipilih oleh masy
Bantuan & dukungan pemerintah LS & LP disesuaikan dg kebth
masy
Keg masy min ada satu unsur PHC

Lanjutan
Ruang lingkup :
Kesehatan
Diluar kesehatan

Contoh keg:
Usaha bersama koperasi simpan pinjam
Usaha bersama utk meningkatkan taraf pendidikan
Dgn Bekerja sambil belajar
Kegiatan posyandu dgn sistem lima meja dengan lima program yaitu
:KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan penanggulangan diare

Contoh kegiatan KIA di Posyandu (preventif
dan promotif)
Antenatal care
Bina Keluarga Balita ( BKB )
Penimbangan bayi balita
PMT untuk balita & bumil
Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak ( KP-KIA )


Pelaksanaan ANC di wilayah
kerja ( posyandu )
Pengertian :
Pelayanan antenatal adalah pelayanan yg diberikan kpd bumil scr
berkala utk menjaga kesehatan ibu dan janinnya
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara bumil dan petugas
kesehatan yg memberikan pelayanan antenatal utk mendapat
pemeriksaan kehamilan
Kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) adalah kontak bumil pertama kali
dgn petugas kesehatan utk mendapat pemeriksaan kehamilan
K1 murni dan K1 akses


Lanjutan
Kunjungan ke empat ( K4 ) adalah kontak bumil keempat dgn
distribusi kontak sbb: mni 1 x pada TM I, min 1 x pada TM II, min 2 x
pada TM III
Cakupan pelayanan antenatal adalah persentase bumil yg mendpt
pemeriksaan kehamilan disuatu wilayah kerja
Pemantauan wilayah setempat ( PWS ) adalah alat manajemen utk
memantau cakupan K1, K4, deteksi resti bumil, pertolongan
persalinan oleh nakes, dan neonatal
Pelaksanan pelayanan antenatal adalah dokter, bidan, pembantu
bidan, perawat bidan, dan perawat wanita yg sudah dilatih dlm
pemeriksaan kehamilan
Pelayanan antenatal di wilayah
kerja
Pendataan sasaran
Pencatatan data bumil dlm register kohort ibu
Pembutana peta wilayah
Penentuan target pelayanan antenatal
Perencanaan pelaksanaan pelay antenatal
Pelaksanaan pelay antenatal

Pemantauan dan evaluasi
Cakupan K1 dan K4
Persentase bumil resiko , jenis resikonya
Tingkat kematian bumil, bersalin resiko mnrt
jenis resikonya

Perilaku profesional Bidan
1. Dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada
filosofi, etika profesi, dan aspek legal
2. Bertanggung jawab dan mempertanggung-jawabkan
keputusan klinik yang dibuatnya
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan
dan ketrampilan mutakhir secara berkala
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk
mencegah penularan penyakit dan strategi PI
5. Menggunakan konsultasi dan rujukanyang tepat selam
memberikan asuhan kebidanan
6. Menghargai budaya setempat yg berhubungan
dng praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran,
nifas, BBL, dan Balita
7. Model kemitraan dng wanita, agar mereka dapat
menentukan pilihan yang telah diinformasikan,
meminta persetujuan tertulis,spy mereka
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
8. Menggunakan ketrampilan berkomunikasi
9. Bekerja sama dng petugas yg lain(Lintas
sektoral)
10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam pelayanan
Mencetak Profesional
1. Melakukan advokasi perubahan dalam praktek
2. Menyuarakan dasar bukti penelitian untuk perubahan
3. Memperagakan ketrampilan yang dibutuhkan
4. Mengajar di-tingkat preservis dan inservis
5. Melakukan kepemimpinan dan advokasi di-tingkat
daerah dan negara
Falsafah dan Paradigma Kebidanan
Falsafah adalah suatu ungkapan yang jelas tentang apa
yang diyakini ,pandangan
Bidan menghargai martabat manusia dan memperlakukan
wanita sebagai manusia seutuhnya sesuai hak asasi
,membela dan memberdayakan wanita yang suaranya
perlu didengarkan dengan memberikan pelayanan yang
baik
Dalam memberikan pelayanan, bidan peka terhadap budaya,
kerja-sama dengan wanita,dan petugas kesehatan yang
lain, untuk mengatasi praktek budaya yang merugikan kaum
wanita.
Inti dari pelayanan kebidanan adalah kesehatan,
pencegahan dan memandang kehamilan dan persalinan
adalah peristiwa kehidupan normal.

LINGKUP PERAN PRAKTEK BIDAN
Meliputi asuhan mandiri /otonomi pada anak perempuan
, remaja putri sbg persiapan pra-nikah dan dewasa
sebelum,selama kehamilan dan selanjutnya, memberi
pengawasan yang diperlukan, asuhan dan nasehat bagi
wanita selam masa hamil,bersalin dan masa nifas
Asuhan kebidanan termasuk : Posyandu, penyuluhan dan
pendidikan kesehatan ibu,keluarga,
masyarakat.Termasuk persiapan menjadi orang tua, KB.
Deteksi dini kondisi abnormal pada ibu dan bayi,konsultasi
dan rujukan, melaksanakan pertolongan kegawat-
daruratan primer dan sekunder,pada saat tidak ada
dokter.Melaksanakan pengawasan tumbuh kembang
balita dan melakukan supervisi

Kompetensi Inti Bidan
Kompetensi Inti Bidan adalah :
Pengetahuan,ketrampilan, dan perilaku Bidan dalam
melaksanakan praktek kebidanan secara aman dan
bertanggung jawab pada tatanan pelayanan
kesehatan
1. Kompetensi dasar :adalah kompetensi minimal yang
mutlak harus dimiliki Bidan
2. Kompetensi lanjutan : merupakan pengembangan dari
kompetensi inti untuk mendukung tugas bidan dalam
pelayanan yang dinamis serta pengembangan IPTEK
Standar pelayanan kebidanan
KEPMENKES 369
Standar I;falsafah dan tujuan
Pelayanan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan filosofi
Bidan
Definisi Operasional :
1. Dalam menjalankan perannya bidan memiliki
keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan
2. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibudan bayi( mengurangi mortalitas
dan morbiditas)
3. Berfokus pada promosi persalinan normal, pencegahan
penyakit,pencegahan cacat ibu dan bayi,promosi
kesehatan yang bersifat holistik, dengan cara yang
kreatif, fleksibel, suportif, berpusat pada perempuan.


Standar II: Administrasi dan pengelolaan
Pengelola pelayanan memiliki pedoman pengelolaan,
standar pelayanan dan prosedur tetap
Pengelolaan pelayanan yang konduksif,menjamin praktek
pelayanan kebidanan yang akurat
Definisi operasional :
1. Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang
mencerminkan mekanisme kerja diunit pelayanan
tersebut yang disahkan oleh pimpinan
2. Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada
pedoman standar alat, ruangan,
ketenagaan,tindakan,yang disahkan oleh pimpinan
3. Ada standar Protap untuk jenis kegiatan yang
disahkan oleh pimpinan

4. Ada rencana program kerja disetiap institusi dan
mengacu ke institusi induk
5. Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala
secara teratur dilengkapi dengan daftar hadir dan
notulen
6. Ada naskah kerja sama,program praktek dari institusi
tempat yang digunakan praktek dan penilaian klinik
7. Ada bukti administrasi
Standar III : Staff dan Pimpinan
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai
program pengelolaan sumber daya manusia agar
pelayanan berjalan efektif dan efisien
Definisi operasional :
1. Tersedia SDM sesuai dengan kebutuhan baik
kualifikasi maupun jumlah
2. Mempunyai jadwal pengaturan kerja harian
4. Ada jadwal bidan pengganti dengan peran fungsi yang
jelas
5. Ada data personil yang bertugas di ruangan tersebut

Standar IV :
Tersedianya sarana dan peralatan untuk mendukung
pencapaian tujuan pelayanan sesuai dengan tugas
dan fungsi institusi.
Definisi opperasional :
Tersedia sarana dan peralatan untuk mencapai tujuan
pelayanan sesuai standar
Tersedia peralatan sesuai jumlah dan kualitas
Ada sertifikasi untuk penggunaan alat tertentu
Ada prosedur permintaan dan penghapusan alat

Standar V : Kebijakan dan Prosedur
Pengelolaan pelayanan memiliki kebijakan
penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personil
menuju pelayanan yang berkualitas
Definisi operasional :
1. Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan
standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan
2. Ada prosedur rekrutmen tenaga yang jelas
3. Ada regulasi internal sesuai dengan peraturan yang
berlaku untuk mengatur hak dan kewajiban personil
4. Ada kebijakan dan prosedur pembinaan personil


Standar VI : Pengembangan staff dan Program
pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program
pengembangan staff dan perencanaan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan pelayanan
Definisi operasional :
1. Ada program pembinaan staf dan program pendidikan
secara berkesinambungan
2. Ada program orientasi dan pelatihan bagi bidan /
personil baru dan lama agar dapat
beradaptasi dengan pekerjaan
3. Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan
evaluasi hasil pelatihan

Standar VII : Standar Asuhan
Pengelola pelayanan Kebidanan memiliki standar
asuhan / manajemen kebidanan yang diterapkan
sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan
kepada pasien
Definisi operasional :
1. SMAK (Standar manajemen Asuhan
Kebidanan)sebagai acuan
2. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada
catatan medik

3. Ada pengkajian askeb bagi setiap pasien
4. Ada Diagnosa kebidanan
5. Ada rencana asuhan kebidanan
6. Ada dokumen tertulis ttg tindakan kebidanan
7. Ada catatan perkembangan klien dalam Askeb
8. Ada evaluasi dalam memberikan Askeb
9. Ada dokumentasi untuk kegiatan manjemen kebidanan
Standar VIII. Evaluasi dan pengendalian Mutu
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan
pelaksanaan dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan
kebidanan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Definisi operasional :
Ada program /rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan
kebidanan2. Ada program/rencana tertulis untuk melakukan
penilaian terhadap standar asuhan kebidanan.
3. Ada bukti tertulis dari risalah rapat sbg hasil dari kegiatan
pengendalian mutu asuhan dan pelayanan kebidanan.
4. Ada bukti tertulis ttg pelaksanaan evaluasi pelayanan dan rencana
tindak lanjut.
5. Ada laporan hasil evaluasi yang dipublikasikan secara teratur
kepada semua staf pelayanan kebidanan.
.
STANDAR PRAKTEK
KEBIDANAN

Standar I : Metode asuhan kebidanan
Asuhan Kebidanan dilaksanakan dengan metode
manajemen kebidanan dengan langkah Varney
Definisi operasional :
1. Ada format manajemen kebidanan yg sdh terdaftar
dlm catatan medis
2. Format terdiri dari : pengumpulan data,rencana
format, pengawasan resume dan tindak lanjut
catatan kegiatan
Standar II: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan .
Data harus tercatat dan dianalisis






Definisi operasional
1. ADA FORMAT PENGUMPULAN DATA
2. PENGUMPULAN DATA DILAKUKAN SECARA
SISTEMATIS,TERFOKUS, YANG MELIPUTI DATA:
Demografi identitas klien
Riwayat penyakit
Riwayat Kesehatan Reproduksi
Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan Reproduksi
3. DATA DIKUMPULKAN DARI :
Klien/pasien ,keluarga dan sumber lain
Tenaga kesehatan
Individu dan Lingkungan terdekat
4. DATA DIPEROLEH DENGAN :
Wawancara
Observasi
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang




STANDAR III : DIAGNOSA KEBIDANAN
Dx. Kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis yg
telah dikumpulkan
Definisi Operasional :
1. Dx Kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yg
dihadapai oleh klien atau suatu keadaan psikologis
yg ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan
wewenang bidan dan kebutuhan klien
2. Dirumuskan dengan padat,jelas, sistematis mangarah
pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien

STANDAR IV : RENCANA ASUHAN
Dibuat berdasarkan diagnosa Kebidanan
Definisi Operasional :
1. Ada Format Rencana asuhan Kebidanan
2. Format Asuhan Kebidanan terdiri dari : diagnosa,
Rencana Asuhan , Tindakan dan evaluasi
STANDAR V : TINDAKAN
Tindakan Kebidanan dilaksanakan berdasarkan
Rencana dan perkembangan keadaan klien , dan
dilanjutkan dengan evaluasi

Definisi operasional :
1.Ada format tindakan dan evaluasi
2. Format tindakan terdiri dari tindakan dan evaluasi
3. Tindakan dilaksanakan
sesuai dng rencana dan perkembangan klien
Sesuai dng Protap ,wewenang bidan atau tugas
kolaborasi
Dengan menerapkan Kode Etik dan pertimbangan
Hak aman dan Nyaman bagi klien
4. Seluruh tindakan dicatat pada format yang telah
tersedia



STANDAR VI : PARTISIPASI KLIEN
Tindakan kebidanan dilakukan bersama/ partisipasi
klien dan keluarga dalam rangka peningkatan
pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Diagnosa operasional :
1. Klien/keluarga mendapatkan informasi ttg :
Status kesehatan saat ini
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
Peranan klien/keluarga dalam tindakan
Peranan petugas kesehatan
Sumber yang dapat dimanfaatkan
2. Klien dan keluarga dan petugas melaksanakan
tindakan /kegiatan bersama
STANDAR VII : PENGAWASAN
Pengawasan /monitoring dilaksanakan secara
terus menerus dng tujuan unt mengetahui
perkembangan klien
Definisi Operasional :
1. Adanya format pengawasan klien
2. Pengawasan dilaksanakan terus menerus,
sistematis untuk mengetahui keadaan
perkembangan klien
3. Pengawasan selalu dicatat
STANDAR VIII : EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan terus menerus seiring
dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan
evaluasi dari rencana yang telah ditentukan
Definisi operasional :
1. Evaluasi dilaksanakan setelah tindakan ,sesuai dng
standar ukuran yg ditetapkan
2. Evaluasi dilaksanakan unt mengukur rencana yang
telah dirumuskan
3. Hasil evaluasi dicatat pada format yg telah
disediakan
STANDAR IX : DOKUMENTASI
Asuhan Kebidanan didokumentasikan sesuai dengan
standar dokumentasi asuhan Kebidanan yang
diberikan
Definisi Operasional :
1. Dokumentasi dilaksanakan unt setiap langkah
manjemen Kebidanan
2. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur dan
sistematis jelas dan ada yang bertanggung jawab
3. Dokumentasi merupakan bukti legal dari
pelaksanaan asuhan Kebidanan
STANDART PROFESI BIDAN
Pengertian Profesional:
1. Mempunyai keahlian sesuai dng tugasnya
2. Mempunyai dasar ilmu yg diperoleh dari pendidikan
,mempunyai standart sbg tolok ukur
3. Bangga akan profesinya shg berusaha bekerja sebaik-
baiknya ,selalu berusaha meningkatkan kemampuan
profesinya
4. Diakui masyarakat,dan negara,mempunyai kode etik
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri
1.Mengembangkan pelayanan yg unik kpd msy
2.Melalui program pendidikan Unt profesi bidan
3.Memiliki pengetahuan ilmiah,Standart pelayanan ,Standart
praktek,Standart pendidikan.
4. Mempunyai kode etik,etika kebidanan
5. Mempunyai kebebasan dlm mengambil keputusan dalam
nenjalankan profesinya
6. Mendapat imbalan jasa dalam pelayanan
7. Memiliki organisasi profesi
8. Mempunyai kewenangan,peran dan fungsi, kompetensiyg
jelas dan terukur
9. Diakui dan diperlukan masyarakat
PERAN DAN FUNGSI BIDAN
1. Peran sbg Pelaksana
Tugas mandiri
Tugas kolaborasi/Kerjasama
Tugas ketergantungan /merujuk
2. Peran sbg Pendidik
Kpd individu,keluarga dan masyarakat
Kpd kader,siswa dukun
3. Peran sbg Pengelola
Mengembangkan pelay dasar,unt individu,kel,masy
Berpartisipasi dalam tim kesehatan lintas sektoral
diwilayah kerja
4. Peran sebagai Peneliti
Melakukan penelitian terapan baik secara
perseorangan maupun tim

Beberapa pengertian :
1. Kebidanan : merupakan sintesa berbagai disiplin
ilmu Kedokteran,keperawatan
,sosial,perilaku,Budaya,Kesehatan masyarakat
2. Pelayanan kebidanan : seluruh tugas yang menjadi
tanggung jawab praktik profesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan
3. Asuhan kebidanan : penerapan fungsi dan kegiatan
yg menjadi tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan kepada klien
4. Menajemen kebidanan : adalah pendekatan yang
digunakan bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis
Paradigma dalam memberikan pelayanan
kebidanan

A.WANITA

1. Wanita adalah makhluk bio psiko sosialyang utuh, unik
mempunyai kebutuhan dasar yang beraneka sesuai
tingkat perkembangannya.
2. Wanita adalah penerus generasi
3. Wanita adalah pendidik pertama dan utama
4. Wanita adalah penggerak dan pelopor dari peningkatan
kesejahteraan keluarga
Sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan
rohani sangat diperlukan
B.Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam
interaksi pada waktu melaksanakan aktivitasnya
Lingkungan fisik
Lingkungan Psikososial:
keluarga,kelompok,masyarakat,sosial
masyarakat,pergaulan
Lingkungan biologis
Lingkungan budaya
C.perilaku
Perilaku merupakan hasil segala pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya
Perilaku ibu ibu selama kehamilan akan
mempengaruhi kehamilannya
Perilaku ibu dalam mencari pertolongan persalinan
akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin
Perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi
kesehatan ibu dan bayi
D.Pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan ,menuju tercapainya keluarga
kecil bahagia dan sejahtera
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yg
diberikan bidan sesuai kewenangan
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu
keluarga ,masyarakat meliputi upaya promotif,
preventif,kuratif dan rehabilitatif ,yg dibedakan
layanan primer, kolaboratif. rujukan .
E.keturunan
Keturunan : Kualitas manusia ditentukan oleh
keturunan .Manusia yg sehat dilahirkan oleh ibu yang
sehat
Kehamilan ,persalinan , nifas adalah proses yg
fisiologi tetapi kalau tidak ditangani dengan baik
dapat menjadi patologi
Hal yang patologi akan mempengruhi tumbuh
kembang bayi yang dilahirkan

You might also like