Oleh: Maryanto Pak Bowo seorang pengrajin wayang golek terkenal di desanya. Wayang golek hasil karya Pak Bowo terkenal bagus. Pak Bowo sangat memperhatikan pemilihan bahan baku dan tahap pengerjaannya. Sebatang kayu glondongan diubah tangan trampil Pak Bowo dan empat karyawannya menjadi wayang golek bernilai seni tinggi. Kayu-kayu sisa pembuatan wayang digunakan arang sebagai bahan bakar untuk memasak. Pak Bowo mendapatkan bahan baku pembuatan topengnya dari hutan yang ada di desanya. Saat memerlukan kayu sebagai bahan baku Pak Bowo menebang sebatang pohon. !ntuk mengimbangi kegiatannya itu Pak Bowo menanam sepuluh bibit tanaman yang sama. Pak Bowo tidak ingin suatu ketika pohon-pohon di hutan itu habis."amun keadaan itu berlangsung hanya beberapa tahun saja. Masyarakat di sekitar rumah Pak Bowo begitu dimanjakan oleh hasil hutan berupa kayu. #engan mudahnya mereka menebang kayu untuk dijadikan kayubakar bahan pembuat rumah atau bahkan dijual ke daerah lain. Sayangnya mereka mau menebang tetapi tidak mau menanam. $ambat laun pohon di hutan semakin berkurang dan habis. %utan pun menjadi gundul. Masyarakat kesulitan untuk mendapatkan kayu. Keadaan ini juga berdampak terhadap usaha kerajinan topeng Pak Bowo. Pak Bowo tidak lagi mendapatkan pasokan kayu untuk dijadikan wayang. Oleh karena itu Pak Bowo menghentikan produksi wayangnya. Pak Bowo dan keempat karyawannya kehilangan mata pen&ariannya. . Sumber: id.wikipedia.org.