You are on page 1of 18

BAB 9.

KARET
Pengenalan Tanaman Karet
Tanaman karet berasal dari bahasa latin yaitu Havea brasiliensis dan berasal dari
negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia.
Jauh sebelum tanaman karet ini dibudidayakan, penduduk asli diberbagai tempat
seperti: Amerika Serikat, Asia dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga
menghasilkan getah Getah yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman
astillaelasti!a "family mora!eae#. Sekarang tanaman tersebut kurang dimanfaatkan lagi
getahnya karena tanaman karet telah dikenal se!ara luas dan banyak dibudidayakan.
Sebagai penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu$satunya tanaman yang
dikebunkan se!ara besar$besaran "%azarudin dkk, &''(#.
)ohon karet para pertama kali hanya tumbuh di Amerika Selatan, namun setelah
per!obaan berkali$kali oleh *enry +i!kham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia
Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan, sekarang Asia
merupakan sumber karet alami "---.-ikipedia.org.-iki./aret#.tulisan ilmiah tidak
menggunakan -ikipedia sebagai sumber, aturan ipb
Tahun &012 untuk pertama kalinya tanaman karet diperkenalkan di 3ndonesia
yang pada -aktu itu masih jajahan belanda. 4ula$mula karet ditanam di kebun raya
bogor sebagai tanaman koleksi. 5ari tanaman koleksi, karet selanjutnya dikembangkan
ke beberapa daerah sebagai tanaman perkebunan komersil. 5aerah yang pertama kali
digunakan sebagai tempat uji !oba penanaman karet adalah )amanukan dan iasem,
Ja-a Barat. Jenis yang pertama kali diuji!obakan di kedua daerah tersebut adalah
spe!ies Ficus elastica atau karet rembung. Jenis karet Havea brasiliensis baru ditanam
di Sumatera bagian timur pada tahun &'6( dan di Ja-a pada tahun &'61. "Tim )enebar
S-adaya, (660#.pengarangnya siapa 7
Akibat peningkatan permintaan akan karet di pasar internasional, maka
pemerintahan %edherland 3ndies mena-arkan peluang penanaman modal bagi in8estor
luar. )erusahaan Belanda9Amerika, *olland Amerikaan!e )lantage 4ats!happij
"*A)4# pada tahun &'&6$&'&& ikut menanamkan modal dalam membuka perkebunan
karet di Sumatera. )erluasan perkebunan karet di Sumatera berlangsung mulus berkat
tersedianya transportasi yang memadai. )ara in8estor asing dalam mengelola
perkebunan mengerahkan biaya, teknik budidaya yang ilmiah dan modern, serta teknik
pemasaran yang modern. "Tim )enebar S-adaya, (660#.
)erkebunan karet rakyat di 3ndonesia juga berkembang seiring dengan naiknya
permintaan karet dunia dan kenaikkan harga. *al$hal lain yang ikut menunjang
dibukanya perkebunan karet antara lain karena pemeliharaan tanaman karet relatif
mudah. )ada masa itu, penduduk umumnya membudidayakan karet sambil menanam
padi. Jika tanah yang diolah kurang subur, mereka pindah men!ari lahan baru. %amun,
mereka tetap memantau pertumbuhan karet yang telah ditanam se!ara berkala hingga
dapat dipanen. "Setia-an dan *andoko, (66:#.
5alam genus *a8ea, hanya spe!ies Havea brasiliensis Muell Arg. ;ang dapat
menghasilkan lateks unggul, dimana sebanyak '6 < karet alam dihasilkan oleh spesies
tersebut. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang !ukup
besar. Tinggi pohon de-asa men!apai &:$(: meter. Batang tanaman biasanya tumbuh
lurus dan memiliki per!abangan yang tinggi diatas. 5ibeberapa kebun karet ada
beberapa ke!ondongan arah tumbuh tanamanya agak miring kearah utara. Batang
tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. 5aun karet terdiri
dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. )anjang tangkai daun utama =$(6!m.
)anjang tangkai anak daun sekitar =$&6!m dan pada ujungnya terdapat kelenjar.
Biasanya ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet. Anak daun
berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung merun!ing, tepinya rata dan gundul. Biji
karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jadi jumlah biji biasanya ada tiga kadang enam
sesuai dengan jumlah ruang. >kuran biji besar dengan kulit keras. +arnaya !oklat
kehitaman dengan ber!ak$ber!ak berpola yang khas. Sesuai dengan sifat dikotilnya,
akar tanaman karet merupakan akar tunggang. Akar ini mampu menopang batang
tanaman yang tumbuh tinggi dan besar "---.-ikipedia.org.-iki./aret#.
/aret merupakan tanaman berbuah polong "diselaputi kulit yang keras# yang
se-aktu masih muda buahnya berpaut erat dengan rantingnya. Buah karet dilapisi oleh
kulit tipis ber-arna hijau dan didalamnya terdapat kulit yang keras dan berkotak. Tiap
kotak berisi sebuah biji yang dilapisi tempurung, setelah tua -arna kulit buah berubah
menjadi keabu$abuan dan kemudian mongering. )ada -aktunya pe!ah dan jatuh, bijinya
ter!ampak lepas dari kotaknya. Tiap buah tersusun atas dua sampai empat kotak biji.
)ada umumnya berisi tiga kotak biji dimana setiap kotak terdapat satu biji. Tanaman
karet mulai menghasilkan buah pada umur lima tahun dan akan semakin banyak setiap
pertambahan umur tanaman.
/aret !ukup baik dikembangkan di daerah lahan kering beriklim basah.
Tanaman karet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya,
yaitu: "&# dapat tumbuh pada berbagai kondisi dan jenis lahan, serta masih mampu
dipanen hasilnya meskipun pada tanah yang tidak subur, "(# mampu membentuk
ekologi hutan, yang pada umumnya terdapat pada daerah lahan kering beriklim basah,
sehingga karet !ukup baik untuk menanggulangi lahan kritis, "=# dapat memberikan
pendapatan harian bagi petani yang mengusahakannya, dan "2# memiliki prospek harga
yang !ukup baik, karena kebutuhan karet dunia semakin meningkat setelah hina
membuka pasar baru bagi karet 3ndonesia
"http:..korannias.-ordpress.!om.(66?.6'.6=.tentang$karet.# !ek penulisan yang
bersumber dari internet, harus ada pengarang
>ntuk membangun kebun karet diperlukan manajemen dan teknologi budidaya
tanaman karet yang men!akup, kegiatan sebagai berikut "hairil An-ar, (66&# :
Tanaman karet dapat tumbuh dengan baik di sekitar e@uator antara &6 A> dan &6
AS. )ertumbuhan tanaman karet sangat ideal bila ditanam pada ketinggian 6 9 (66 m
diatas permukaan laut. /etinggian B 166 m dari permukaan laut tidak !o!ok untuk
tumbuh tanaman karet. urah hujan berkisar antara (:66$2666 mm pertahun atau hari
hujan berkisar antara &66 s.d &:6 **.tahun. Suhu harian yang !o!ok untuk tanaman
karet rata$rata (: 9 =6 . Syarat lain yang dibutuhkan tanama karet adalah sinar
matahari dengan intensitas yang !ukup lama yaitu : 9 ? jam "Supijatno dan 3skandar,
&'00#
urah hujan berpengaruh terhadap produkti8itas tanaman karet. urah hujan yang
tinggi ini mengakibatkan produkti8itas tanaman karet di kebun karet yang terdapat di
dalamnya menjadi relatif lebih rendah. Selain faktor utama !urah hujan yang tinggi,
penyebab produkti8itas yang relatif rendah ini juga disebabkan karena inefisiesi
fotosintesis akibat rendahnya intensitas . lama penyinaran matahari, dan rendahnya
populasi tanaman per hektar akibat rusaknya tanaman karet yang merupakan pengaruh
langsung dari tingginya ke!epatan angin selama hujan. /esemua faktor$faktor penyebab
tersebut, ternyata bermuara pada permasalahan parameter iklim !urah hujan yang
parameter iklim lainnya turut terkait. 5emikian pula dengan fluktuasi produksi
tanaman karet turut dipengaruhi pula oleh musim yang dikaitkan pula dengan 8olume
!urah hujan yang terjadi setiap bulannya "---.io.ppi$jepang.org#
/egiatan pemuliaan karet di 3ndonesia telah banyak menghasilkan klonklon karet
unggul sebagai penghasil lateks dan penghasil kayu. )ada Aokakarya %asional
)emuliaan Tanaman /aret (66:, telah direkomendasikan klon$klon unggul baru
generasi$2 untuk periode tahun (661 9 (6&6, yaitu klon: 3CC :, 3CC =(, 3CC =', 3CC
2(, 3CC &62, 3CC &&(, dan 3CC &&0. /lon 3CC 2( dan 3CC &&( akan diajukan
pelepasannya sedangkan klon 3CC lainnya sudah dilepas se!ara resmi. /lon$klon
tersebut menunjukkan produkti8itas dan kinerja yang baik pada berbagai lokasi, tetapi
memiliki 8ariasi karakter agronomi dan sifat$sifat sekunder lainnya.
*al yang paling penting dalam penanaman karet adalah bibit.bahan tanam,
dalam hal ini bahan tanam yang baik adalah yang berasal dari tanaman karet okulasi.
)ersiapan bahan tanam dilakukan paling tidak &,: tahun sebelum penanaman. 5alam hal
bahan tanam ada tiga komponen yang perlu disiapkan, yaitu: batang ba-ah "root stoct#,
entres.batang atas "budwood#, dan okulasi "grafting# pada penyiapan bahan tanam.
5alam pelaksanaan penanaman tanaman karet diperlukan berbagai langkah yang
dilakukan se!ara sistematis mulai dari pembukaan lahan "land clearing#, persiapan
lahan penanaman dan seleksi dan penanaman bibit. 5alam penanaman harus
diperhatikan jarak tanam dan kerapatan tanaman karena akan berpengaruh terhadap
produkti8itas. Jarak yang lebih sempit akan berdampak negati8e dengan beberapa
kelemahannya. Beberapa kerusakan yang akan terjadi akibat jarak yang lebih sempit
adalah: /erusakan mahkota tajuk oleh angin /ematian pohon karena penyakit menjadi
lebih tinggi Ter!apainya lilit batang sadap lebih lambat *asil getahnya akan berkurang
Dleh sebab itu, dalam melakukan penanaman, sangat tidak dianjurkan terlalu rapat jarak
antara satu pohon dengan pohon yang lainnya. 4elihat hal tersebut diatas, maka de-asa
ini kepadatan kerapatan pohon setiap hektarnya tidak melebihi dari jumlah 266 sampai
dengan :66 pohon. *al itu berarti jarak tanamnya perhektar adalah ?E= m, ?, &2E =, ==
m atau 0E(,: m.
)emeliharaan yang umum dilakukan pada perkebunan tanaman karet meliputi :
)engendalian Gulma
Areal pertanaman karet, baik tanaman belum menghasilkan "TB4# maupun
tanaman sudah menghasilkan "T4# harus bebas dari gulma seperti alang$alang,
Mekania, Eupatorium dan lainnya sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
)emupukkan
Selain pupuk dasar yang telah diberikan pada saat penanaman, program
pemupukkan se!ara berkelanjutan pada tanaman karet harus dilakukan dengan dosis
yang seimbang dua kali pemberian dalam setahun
)emberantasan penyakit tanaman
)enyakit karet sering menimbulkan kerugian ekonomis di perkebunan karet.
/erugian yang ditimbulkannya tidak hanya berupa kehilangan hasil akibat kerusakan
tanaman, tetapi juga biaya yang dikeluarkan dalam upaya pengendaliannya. Dleh karena
itu langkah$langkah pengendalian se!ara terpadu dan efisien guna memperke!il
kerugian akibat penyakit tersebut perlu dilakukan. Aebih (: jenis penyakit
menimbulkan kerusakan di perkebunan karet. )enyakit tersebut dapat digolongkan
berdasarkan nilai kerugian ekonomis yang ditimbulkannya
Pola Penyebaran Tanaman Karet di Indonesia dan Potensinya
/aret merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting peranannya di
3ndonesia. Selain sebagai sumber lapangan kerja bagi sekitar &,2 juta kepala keluarga
"//#, komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu
sumber de8isa non$migas, pemasok bahan baku karet dan berperan penting dalam
mendorong pertumbuhan sentra$sentra ekonomi baru di -ilayah$-ilayah
pengembangan karet. Gambar &. memperlihatkan pola penyebaran tanaman karet di
3ndonesia.
Gambar &. )eta Sebaran /aret 5i 3ndonesia
Tanaman karet banyak tersebar di seluruh -ilayah 3ndonesia, terutama di pulau
Sumatera, dan juga di pulau lain yang diusahakan baik oleh perkebunan negara, s-asta
maupun rakyat. Sejumlah areal di 3ndonesia memiliki keadaan yang !o!ok
dimanfaatkan untuk perkebunan karet yang kebanyakan terdapat di Sumatera dan
beberapa ada di Ja-a. )erkebunan karet di pulau Sumatera meliputi Sumatera >tara,
Sumatera Barat, Ciau, Jambi, Sumatera Selatan. 5alam skala yang lebih ke!il
perkebunan karet didapatkan pula di Ja-a, /alimantan dan 3ndonesia bagian Timur.
Terdapat = jenis perkebunan karet yang ada di 3ndonesia, yaitu )erkebunan
Cakyat ")C#, )erkebunan Besar %egara ")B%# da )erkebunan Besar S-asta ")BS#.
5ari ketiga jenis perkebunan tersebut, )C mendominasi dari luas lahan yang men!apai
(,02 juta hektar atau sekitar 0:< dari lahan perkebunan karet. 5engan sedemikian
luasnya perkebunan karet yang dikelola rakyat, keterkaitan penyerapan tenaga kerja dan
sebagai sumber pendapatan rakyat diharapkan dapat ditingkatkan dengan pengelolaan
yang terpadu. )erkebunan besar diharapkan dapat menjalin program kemitraan dengan
petani agar nilai tambah dari pengelolaan perkebunan rakyat dapat optimal diantaranya
dengan kemitraan di bidang pemasaran, pembinaan produksi hingga pembiayaan yang
berkesinambungan ")arhusip, (660#.
Salah satu langkah yang dapat mendorong peningkatan produksi perkebunan karet
adalah peremajaan lahan karet yang sebagian besar telah memasuki tahapan tidak
produktif "tanaman berusia di atas (6 tahun# di samping tetap melakukan perluasan
lahan. Strategi peremajaan lahan karet dinilai !ukup baik dengan luas lahan karet saat
ini men!apai =,2 juta hektar "Tabel &.# sehingga apabila lahan tersebut dioptimalkan
melalui peremajaan diharapkan tingkat produksi akan meningkat sekitar (6$=6 <
")arhusip, (660#.
Tabel &. Auas Aahan dan )rodukti8itas /aret "5ata Tahun (661#
%o )ro8insi Auas "*a# )rodukti8itas "Ton#
& Bali ':.66 &06
( Bangka Belitung (0,02: &'.&:&
= Banten (=,:6? &&.66:
2 Bengkulu ?&,==2 2'.'06
: 3rian Barat =2.66 (:
1 Jambi 1=1,'6? ('(.1:=
? Ja-a Barat :(,==1 :?.:?(
0 Ja-a Tengah =6,=&: ('.2&'
' Ja-a Timur (:,&06 (=.'1:
&6 /alimantan Barat =?',6=0 (:1.?:&
&& /alimantan Selatan &(','21 &62.(&1
&( /alimantan Tengah (::,1:? &0'.=?(
&= /alimantan Timur :0,&6: (2.21:
&2 /epulauan Ciau =6,'(' (&.('1
&: Aampung 0&,211 10.=11
&1 %A5 &&?,?&& 0=.=10
&? )apua 2,1&' &.:?=
&0 Ciau =1','&& =:6.060
&' Sula-esi Barat &,(6' &.(1=
(6 Sula-esi Selatan &',2?: ?.'?'
(& Sula-esi Tengah =,&16 =.:1?
(( Sumatera Barat &(2,(:1 '6.210
(= Sumatera Selatan 120,?:2 :&?.?''
(2 Sumatera >tara 2:1,'0= 2(?.0?(
4enurut data statistik perkebunan 3ndonesai yang diterbitkan oleh 5itjen
perkebunan tahun (66?, hanya ada ' pro8insi dari == pro8insi di 3ndonesia yang tidak
ditemui tanaman karet yaitu 5/3$Jakarta, %TB, %TT, S>A>T, Gorontalo, S>ATCA,
4aluku dan 4aluku >tara.
Tabel (. +ilayah Sebaran /aret di 3ndonesia
%o )ro8insi Sebaran +ilayah
& Bali /ab. /lungkung
( Bangka Belitung /ab. Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Belitung, Bangka Belitung
Timur
= Banten Aebak, )andeglang
2 Bengkulu Bengkulu Selatan, Bengkulu >tara, /aur, /epahiang, Aebong, 4uko$muko, Cejang
lebong, Seluma, /ota Bengkulu
: 3rian Barat Fak$Fak, 4anok-ari
1 Jambi Batang *ari, 4uaro Bungo, /erin!i, 4erangin, 4uaro Jambi, Tanjung Jabung
Barat, Tanjung Jabung Timur
? Ja-a Barat /ab. Bandung, Bogor, iamis, ianjur, )ur-akarta, Subang, Sukabumi, Sumedang,
Tasikmalay.
0 Ja-a Tengah /ab. Banyumas, Batang, ila!ap, Jepara, /aranganyar, /endal, )ati, )ekalongan,
Semarang, /ota Semarang
' Ja-a Timur /ab. Banyu-angi, Blitar, Jember, Jombang, /ediri, Aumajang, 4adiun, 4alang,
%ga-i, Tulung Agung
&6 /alimantan
Barat
/ab. Bengkayang, /apuas *ulu, /etapang, Aandak, 4ela-i, Sambas, Sanggau,
Sekadau, Sintang, /ota )ontianak, /ota Singka-ang
&& /alimantan
Selatan
/ab. Balangan, Banjar, *ulu Sungai Selatan, Tengah dan >tara, /ota Baru,
Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Aaut
&( /alimantan
Tengah
/ab. Barito Selatan, Timur, dan >tara, Gunung 4as, /apuas, /atingan, /ota
+aringin Barat dan Timur, Aamandau, 4arungkaya, )ulau )isang, Seruyan,
Sukamara dan /ota )alangkaraya
&= /alimantan
Timur
/ab. Berau, /utai Barat dan Timur, /utai /artanegara, )asir, /ota Balikpapan dan
/ota Samarinda
&2 /epulauan Ciau /abupaten /arimun, /epri dan %atuna
&: Aampung Aampung Selatan, Tengah, Timur, >tara, Tenggamus, Tulang Ba-ang, +aykanan.
&1 %A5 /ab. A!eh Barat, Barat 5aya, Selatan, Tenggata, Timur, >tara, A!eh Besar, A!eh
Jaya, %agan Caya, )idie, Semeuleu, Aangsa
&? )apua /ab. 4erauke
&0 Ciau /ab. Bengkalis, 3ndragiri *ilir dan *ulu, /ampar, /uansing, )elala-an, Cokan
*ilir dan *ulu, Siak, /ota 5umai
&' Sula-esi Barat /ab. 4amuju
(6 Sula-esi Selatan /ab. Bulukumba, Sinjai
(& Sula-esi Tengah 4oro-ali
(( Sumatera Barat /ab. Agam, 5harmasraya, /ep. 4enta-ai, Aimapuluh /ota, )adang )ariaman,
)asaman, )asaman Barat, )esisir Selatan, Sa-ahlunto.Sijunjung, Solok, Solok
Selatan, Tanah 5atar, /ota )adang, Sa-ahlunto, Solok
(= Sumatera Selatan /a. Banyuasin, Aahat, 4uara Gnim, 4usi Banyuasin, 4usi Ca-as, Dran 3lir, Dgan
/omering 3lir, Dgan /omering *ulu, Aubuk Ainggau, /ota )agar Alam dan
)rabumulih
(2 Sumatera >tara /ab. Asahan, 5airi, 5eli Serdang, *umbang, *asundutan, /aro, Aabuan Batu,
Aangkat, 4andailing %atal, %ias, %ias Selatan, )akpakbharat, Serdang Berdagai,
Simalungun, Tapanuli Selatan, >tara dan Tengah, Toba Samosir
Tabel =. 5ata Auas Areal dan )roduksi )erkebunan /aret
Tampilkan data lima tahun terakhir saja
Pemanfaatan Saat Ini
*asil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijual.diperdagangkan
oleh masyarakat berupa latek segar, slab.koagulasi ataupun sit asap.sit angin. Selajutnya
produk tersebut sebagai bahan baku pabrik rumb Cubber./aret Cemah yang
menghasilkan bahan baku untuk berbagai industri hilir. /aret digunakan untuk mobilitas
manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti aneka
ban kendaraan, conveyor belt, penggerak mesin, sepatu karet, sabuk, penggerak mesin,
pipa karet dan sebagai isolator kabel. Bahan baku karet juga banyak digunakan untuk
membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat$alat penghubung dan penahan
getaran misalnya shock absorbers. /aret juga bisa digunakan untuk tahanan dudukan
mesin, dipakai sebagai lapisan karet pada pintu, ka!a, dan pada alat$alat lain sehingga
terpasang kuat dan tahan getar serta tidak tembus air.
>ntuk mengantisipasi kekurangan karet alam yang akan terjadi, diperlukan suatu
ino8asi baru dari hasil industri karet dengan mengembangkan nilai tambah yang bisa di
peroleh dari produk karet itu sendiri. %ilai tambah produk karet dapat diperoleh melalui
pengembangan industri hilir dan pemanfaatan kayu karet sebagai bahan baku industry
kayu. 4enunjuk dari pohon industri berbasis karet. Terlihat bah-a !ukup banyak ragam
produk yang dapat dihasilkan dari karet, namun sampai saat ini potensi kayu karet tua
belum dapat dimanfaatkan se!ara optimal. )emanfaatan kayu karet merupakan peluang
baru untuk meningkatkan margin keuntungan dalam industri karet.
/ayu karet yang dapat berasal dari kegiatan rehabilitasi kebun ataupun
peremajaan kebun karet tua.tidak menghasilkan lateks lagi. >mumnya kayu karet yang
diperjual belikan adalah dari peremajaan kebun karet yang tua yang dikaitkan dengan
penanaman karet baru lagi. /ayu karet dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan
rumah, kayu api, arang, ataupun kayu gergajian untuk alat rumah tangga "furniture#.
/ayu karet sebenarnya juga banyak diminati oleh konsumen baik dari dalam negeri
maupun luar negeri, karena -arnanya yang !erah dan !oraknya seperti kayu ramin. 5i
samping itu, kayu karet juga merupakan salah satu kayu tropis yang memenuhi
persyaratan ekolabeling karena komoditi ini dibudidayakan "renewable# dengan
kegunaan yang !ukup luas, yaitu sebagai bahan baku perabotan rumah tangga, parti!le
board, par@uet, 45F "Medium Density Fibreboard# dan lain sebagainya.
"---.depperin.go.id.)aket3nformasi./aret./aret.pdf#
)emanfaatan kayu karet dari kegiatan peremajaan kebun karet tua dapat
dilaksanakan bersamaan atau terkait dengan program penanaman tanaman hutan seperti
sengon atau akasia sebagai bahan pulp.pembuat kertas. Areal tanam menggunakan lahan
kebun yang diremajakan dan atau lahanlahan milik petani serta lahanlahan kritis
sekitar pemukiman.
*asil samping lain dari perkebunan karet yang selama ini kurang dimanfaatkan
dan nyaris terbuang adalah biji karet. 5ilihat dari komposisi kimianya ternyata
kandungan protein biji karet (? < dari setiap &66 gram bahan. Selain kandungan
proteinnya !ukup tinggi, pola asam amino biji karet juga sangat baik. Semua asam
amino essensial yang dibutuhkan tubuh terkandung didalammya. Agar biji karet dapat
dimanfaatkan maka harus diolah terlebih dahulu menjadi konsentrat.
Sebagai salah satu komoditi industri, produksi karet sangat tergantung pada
teknologi dan manajemen yang diterapkan dalam sistem dan proses produksinya.
)roduk industri karet perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang senantiasa
berubah. Status industri karet 3ndonesia akan berubah dari pemasok bahan mentah
menjadi pemasok barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah lebih tinggi
dengan melakukan pengeolahan lebih lanjut dari hasil karet. /esemuanya ini
memerlukan dukungan teknologi industri yang lengkap, yang mana diperoleh melalui
kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang dibutuhkan. 3ndonesia dalam hal
ini telah memiliki lembaga penelitian karet yang menyediakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan ino8asi di bidang perkaretan
"---.depperin.go.id.)aket3nformasi./aret.pdf#
Prospek Pengembangan Karet sebagai Bahan Baku Bioenergi
3ndonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi,
dimana alam 3ndonesia menyimpan sejumlah potensi ketersediaan bahan baku biodiesel
yang berasal dari tumbuh$tumbuhan. *al ini juga didukung oleh kondisi lahan di
3ndonesia yang relatif subur, sehingga memungkinkan proses budidaya tanah$tanaman
yang menjadi bahan baku biodiesel dapat berlangsung dengan baik.
Berdasarkan jumlah kandungan minyak yang dimiliki, tanaman kelapa dan
kelapa sa-it memiliki kandungan minyak yang tinggi. Akan tetapi, kandungan minyak
yang dimiliki merupakan minyak pangan "edible oil#. Jika penggunaan diarahkan
sebagai bahan baku biodiesel, maka dikha-atirkan terjadinya kompetensi penggunaan
untuk kepentingan pangan. Dleh karena itu, sangatlah baik dipilih jika dipilih tanaman
yang memiliki kandungan minyak yang tinggi dan merupakan jenis minyak non pangan
"nonedible oil# sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
)emilihan tanaman karet "biji karet# sebagai bahan baku biodiesel juga
dikarenakan ketersediaan bahan bakunya yang melimpah di 3ndonesia. 3ndonesia
merupakan salah satu negara yang mempunyai areal perkebunan karet yang luas,
dimana selain dari perkebunan karet inilah selain menghasilkan getah "lateks#, juga
menghasilkan biji karet yang merupakan hasil samping yang belum termanfaaatkan
se!ara optimal. Selama ini biji karet tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang. )adahal
satu pohon karet bisa menghasilkan seribu biji atau sekitar =,: /g. 5ari jumlah itu, yang
digunakan untuk pembenihan hanya &6 persen saja, selebihnya tidak dimanfaatkan. 5i
3ndonesia sendiri, perkebunan karet tersebar dimana$mana. Bisa dibayangkan kalau
luasnya berhektar$hektar, berapa bahan baku biji karet yang tersedia. *arganya, tentu
saja murah karena biji karet selama ini hanya dianggap sebagai limbah. Cendemen
minyak biji karet "kering# yaitu 26$:6< "Biodiesel. Gn!y!lopedia. olumbia >ni8ersity
)ress. (662# dan mempunyai prospek sangat bagus karena tidak akan mengurangi
komsumsi pangan.
Bobot biji karet sekitar =$: gram, tergantung dari 8arietas, umur biji dan kadar
air. Biji karet berbentuk bulat telur dan rata pada salah satu sisinya. Biji karet terdiri atas
2: 9 :6 < kulit biji yang keras ber-arna !oklat dan :6$:: < daging biji ber-arna putih
"%adarajah,&'1'#. Biji karet segar terdiri atas =2,& < kulit, 2&,( < isi dan (2,2 < air.
Sedangkan biji karet yang telah dijemur "kering# terdiri atas 2&,1 < kulit, 0 < kadar air
&:,= < minyak dan :=,& < bahan kering "%adarajapillat dan +ije-antha,&'1?#.
inyak bi!i karet
4inyak biji karet adalah minyak yang diekstrak dari biji pohon karet./andungan
minyak biji karet atau inti biji karet yaitu sebesar 2: 9 :6 < , dengan komposisi &0,'<
asam lemak jenuh yang terdiri atas asam palmitat dan stearat serta asam lemak tidak
jenuh sebesar 06,' < yang terdiri atas asam oleat, linoleat dan linolenat.
"http:..en.-ikipedia.org.-iki.CubberHseedHoil#
Tabel 2. /ompoisi Asam$asam Aemak didalam 4inyak Biji /aret
Jenis Asam Aemak )ersentase
Asam )almitat &6,(
Asam Stearat 0,?
Asam Dleat (2,1
Asam Ainoleat =',1
Asam Ainolenat &1,=
"http:..en.-ikipedia.org.-iki.CubberHseedHoil#
4inyak biji karet merupakan salah satu jenis minyak mengering "drying oil#,
yaitu minyak yang mempunyai sifat mengering jika terkena oksidasi dan akan berubah
menjadi lapisan tebal, bersifat kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di
udara terbuka "/etaren, &'01#.
4engingat kandungan asam lemak bebas "FAA# di dalam minyak biji karet yang
tinggi, yaitu sekitar &(,&' < maka proses pembuatan biodiesel dari minyak biji karet
lebih efektif dan efisien dilakukan dengan proses estran, yaitu proses dua tahap
esterifikasi dan transesterifikasi dengan menggunakan katalis yang sesuai. "Geo, I. G,
%agarajan, G. dan %agalingam, B., (660#
Berikut ini adalah tabel perbandingan karakteristik minyak karet "CSD#dan metil ester
dari minyak karet "CSD4G# dengan diesel.
Tabel :. )erbandingan /arakteristik antara 5iesel dengan Biodiesel 4inyak Biji /aret
/andungan Cubber Seed Dil Cubber Seed Dil 4etil Gster 5iesel
Spe!ifi! Gra8ity 6,'(( 6,00&( 6,0=
/inemati! Iis!osity at
26 !ST
==,'& :,'1 =,0
etane %umber =? 2' 2?
*eating Ialue 4J./g =?,: 2&,6? 2(,'
Flash )oint &'0 &26 :6
3odine Ialue &=:,= &=:,= =0,=
A!id Ialue (=,0 6,&0 6,61(
"Geo, I. G, %agarajan, G. dan %agalingam, B., (660# lebih dari dua pengarang di tulis
et al
"aftar Pustakadaftar pustaka satu spasi ke#uali antara pengarang satu setengah
Anonymous. (66'. Biodiesel. Gn!y!lopedia. olumbia >ni8ersity )ress.
Anonymous. (66'. ambaran !ekilas "ndustri #aret.
---.depperin.go.id.)aket3nformasi./aret.pdf. Tanggal Akses : &( April (66'.
Anonymous. (66'. #aret. http:..ditjenbun.deptan.go.id.images.stories.testing.karet.pdf
Tanggal Akses : &( April (66'.
Anonymous. (66'. #aret. http:.. ---.-ikipedia.org.-iki./aret. Tanggal Akses : (6
April (66'
Anonymous. (66'. #omoditas #aret.
http:..regionalin8estment.!om.sipid.id.!ommodity.php7i!J2. Tanggal Akses: ((
April (66'
Anonymous. (66'. $ubber !eed %il. http:..en.-ikipedia.org.-iki.CubberHseedHoil.
Tanggal Akses : (6 April (66'.
Anonymous. (66'. &entang #aret. http:..korannias.-ordpress.!om.(66?.6'.6=.tentang$
karet.. Tanggal Akses : &( April (66'.
An-ar, hairil. (66&. Mana'emen dan Budidaya #aret, )usat )enelitian /aret. 4edan.
B))) 5G)TA%. (rospek dan )rah (engembangan )gribisnis #aret. Gdisi (, (66?.
Gd-in Geo I, hithirailingam ), %agarajan G. (660. !tudies on dual fuel operation of
rubber seed oil and its bio*diesel with hydrogen as the inducted fuel. 3nt J
*ydrogen Gnergy Iolume ==, 3ssue (& %o8ember (660. )ages 1=:?$1=1?
*arsono, S.S. (661. (erformance Mesin Diesel Melalui (emanfaatan Biodiesel dari
Minyak Bi'i #aret dan Bekatul (adi. "n Agung *., Sardjono, T+ +idodo, )
%ugroho dan i!ik S. )ro!. Seminar %asional Bioenergi dan 4ekanisasi )ertanian
untuk )embangunan 3ndustri )ertanian. Bogor ('$=6 %o8 (661.
3skandar, S.*. (engantar Budidaya #aret. )rogram 5iploma 3. Jurusan )A)T
)erkebunan$3)B. Bogor. &'0=.
/etaren, S. (engantar &eknologi Minyak dan +emak (angan. >3$)ress, Jakarta. &'01.
%adarajah, 4. &he ,ollection and -tili.ation of $ubber !eed in ,eylon. CC3 Bulletin,
2 : (=. &'1'.
%adarajapillat, % dan C.T. +ije-antha. )rodu!ti8ity )otential of Cubber Seed. CC3
Bulletin, (: 0$&1. &'1?.
)arhusip, Adhy Basar. (otret #aret )lam "ndonesia. G!onomi! Ce8ie- %o. (&=.
September (660.
Setia-an, *. 5 dan Andoko, A. (etun'uk +engkap Budi Daya #aret. Agromedia
)ustaka. Jakarta. (66:
Supijanto dan 3skandar, *. S. Budidaya dan (engolahan #aret, 5alam Cangka
)elatihan Guru Sekolah 4enengah Teknologi )ertanian. 3)B. 21 hal. &'00.
Tim )enebar S-adaya. (anduan +engkap #aret. )enebar S-adaya. Jakarta. (660

You might also like