You are on page 1of 14

Halaman | 213

Penilaian Pertumbuhan dan Pubertas



I. Informed Consent
1. Berikan penjelasan yang cukup mengenai
pemeriksaan fisik yang akan dilakukan.
2. Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari
pemeriksaan fisik tersebut.
3. Minta persetujuan orangtua pasien.

II. Menimbang Bayi
Bayi ditimbang dalam keadaan telanjang atau
memakai popok yang bersih dan kering di
electronic scale.
Untuk bayi yang usianya lebih tua, bayi
ditimbang dengan memakai popok bersih dan
kering.
Kalibrasi alat timbangan sehingga jarum tepat di
angka nol.
Letakan bayi di tengah-tengah timbangan.
Lihat angka yang tertera.
Halaman | 214

Timbang bayi dengan ketelitian dua angka di
belakang koma (0,01 kg atau 0z).
Reposisi dan ulangi penimbangan bayi sampai 3
kali.
Bandingkan hasilnya.
Selisih hasil harus kurang dari 0,1 kg atau lb
(toleransi pengukuran).
Catat hasil penimbangan berat badan bayi pada
chart yang sesuai dengan usia dan gender.
Jika bayi terlalu aktif, tunda pengukuran berat
badan.
Ibu bayi/orang tua bayi boleh berdiri di dekat
timbangan untuk ikut membaca skala.

III. Mengukur Panjang Bayi
Pengukuran panjang bayi menggunakan papan
ukur (measuring board) yang disebut
infantometer.
Kalibrasi infantometer sebelum di gunakan:
Bagian headpiece adalah bagian yang statis.
Bagian footpiece adalah bagian yang bisa
digerakan.
Halaman | 215

Bagian headpiece dan footpiece tegak lurus
dengan permukaan meja.
Bayi tidak boleh mengenakan barang-barang
yang dapat menambah/ mengurangi panjang
bayi seperti kaos kaki, sepatu, atau topi.
Bayi hanya mengenakan popok yang bersih dan
kering.
Letakkan bayi di tengah-tengah infantometer :
Bayi terbaring lurus dengan pundak dan
bokong menempel pada permukaan papan.
Mata bayi harus melihat lurus ke atas.
Kedua kaki bayi harus full extensi, jari-jari
kaki bayi harus menghadap ke atas dan
telapak kaki bayi harus menempel dengan
bagian footpiece.
Minta asisten untuk memegang kepala bayi pada
posisi yang tepat sehingga frankfort
line/frankfort horizontal plane sejajar dengan
bagian headpiece dan tegak lurus dengan
permukaan meja.
Halaman | 216

Frankfort line/frankfort horizontal plane adalah
garis imajiner yang memanjang dari titik paling
inferior orbital margin ke superior tragus auricle.
Luruskan tubuh dan kaki bayi oleh pemeriksa.
Letakkan satu tangan pemeriksa di lutut bayi
agar kaki bayi dapat ekstensi penuh.
Pastikan kedua kaki bayi ektensi penuh agar hasil
pemeriksaan panjang bayi akurat.
Pastikan jari kaki bayi menghadap ke atas.
Gerakkan bagian footpiece sampai menyentuh
telapak kaki bayi.

Lihat angka yang tertera.
Ukur panjang bayi dengan ketelitian satu angka
di belakang koma (0,1 cm atau 1/8 inch).
Reposisi dan ulangi pengukuran panjang bayi
sampai 3 kali.
Bandingkan hasilnya.
Halaman | 217

Selisih hasil harus 1 cm atau inci (toleransi
pangukuran).
Catat hasil pengukuran panjang bayi pada chart
yang sesuai dengan usia dan gender.

IV. Mengukur Lingkar Kepala
Lingkar kepala diukur melewati bagian yang paling
menonjol pada occiput dan (1 cm) di atas
supraorbital ridges.
Gunakan pita ukur yang fleksibel dan tidak melar.
Lingkarkan pita di atas alis mata, di atas telinga, dan
mengelilingi bagian terbesar pada bagian belakang
kepala.

Tarik pita ukur dengan gentle sampai pas dengan
kepala dan menekan rambut.
Lihat angka yang tertera.
Halaman | 218

Ukur lingkar kepala bayi dengan ketelitian satu angka
di belakang koma (0,1 cm atau 1/8 inch).
Reposisi dan ulangi pengukuran lingkar kepala bayi
sampai 3 kali.
Bandingkan hasilnya.
Selisih hasil harus 0,2 cm atau lb (toleransi
pengukuran).
Catat hasil pengukuran lingkar kepala bayi pada chart
yang sesuai dengan usia dan gender.

V. Menimbang Anak-Anak dan Remaja
Anak-anak yang berusia lebih dari 36 bulan
ditimbang dengan cara berdiri di atas skala
timbangan.
Gunakan beam balance atau electronic scale
yang sudah dikalibrasi.
Anak harus bisa berdiri tanpa bantuan asisten.
Anak atau remaja yang akan ditimbang tidak
boleh mengenakan pakaian atau membawa
barang yang dapat menambah atau mengurangi
berat badan.
Halaman | 219

Anak atau remaja berdiri di tengah-tengah
platform skala, kedua tangan di samping tubuh,
mata memandang lurus ke depan.
Lihat angka yang tertera (mata pemeriksa harus
tegak lurus dengan skala timbangan).
Reposisi dan ulangi penimbangan anak atau
remaja sampai 3 kali.
Bandingkan hasilnya.
Selisih hasil harus 0,1 kg atau lb (toleransi
pengukuran).
Catat hasil penimbangan berat badan anak atau
remaja pada chart yang sesuai dengan usia dan
gender.

VI. Mengukur Tinggi Anak dan Remaja
Gunakan stadiometer vertikal atau microtois yang
sudah dikalibrasi.
Minta anak atau remaja untuk melepas sepatunya
atau segala sesuatu yang bisa menambah atau
mengurangi tinggi badan.
Halaman | 220

Anak atau remaja diukur dalam keadaan berdiri
dengan tumit, bokong, dan kepala menyentuh
dinding.
Anak atau remaja berdiri di bawah stadiometer
dengan tumit rapat, kaki lurus, tangan di samping
tubuh, dan bahu relax.
Kepala harus berada pada posisi frankfort plane,
kepala sejajar dengan headpiece dan tegak lurus
dengan dinding.
Minta anak atau remaja untuk menarik nafas dalam
kemudian keluarkan dan relaxkan bahu.
Tarik stadiometer bagian headpiece sampai
menyentuh puncak kepala. Stadiometer harus tegak
lurus dengan dinding.
Lihat angka yang tertera (mata pengukur harus tegak
lurus dengan skala stadiometer).
Ukur tinggi badan anak atau remaja dengan
ketelitian satu angka di belakang koma (0,1 cm atau
1/8 inch).
Reposisi dan ulangi pengukuran tinggi badan anak
atau remaja.
Bandingkan hasilnya.
Halaman | 221

Selisih hasil harus 1 cm atau inch. (toleransi
pengukuran).
Catat hasil pengukuran tinggi badan anak atau
remaja pada chart yang sesuai dengan usia dan
gender.

VII. Tinggi Duduk
Gunakan stadiometer atau microtois yang sudah
dikalibrasi.
Minta anak atau remaja untuk duduk di bangku.
Bagian belakang kepala, thoracic spine, dan bokong
harus menempel pada dinding.
Kepala harus berada pada posisi frankfort plane.
Minta anak atau remaja untuk menarik napas dalam
kemudian keluarkan dan relaxkan bahu.
Tarik stadiometer bagian headpiece sampai
menyentuh puncak kepala. Stadiometer harus tegak
lurus dengan dinding.
Lihat angka yang tertera (mata pengukur harus tegak
lurus dengan skala stadiometer).
Ukur tinggi duduk anak atau remaja dengan
ketelitian satu angka di belakang koma (0,1 cm).
Halaman | 222

Rumus :
upper body segment = tinggi duduk yang tertera
pada skala - tinggi bangku.
Lower body segment = tinggi berdiri tinggi
duduk.
Kalkulasikan rasio upper body segment dengan lower
body segment.
Catat rasio pada chart yang sesuai dengan usia dan
gender.


Halaman | 223

VIII. Perhitungan Tinggi Midparental
Tampilkan tinggi ayah dan tinggi ibu pada growth
chart. Hitung tinggi midparental.
Rumus :


( )




( )



Gambarkan range pada growth chart.

IX. Plotting measurements
Tentukan chart yang sesuai untuk usia, jenis
kelamin, dan jenis pengukuran yang dilakukan.
Kalkulasikan umur anak dengan benar.
Plot hasil pemeriksaan pada chart yang sesuai.
Agar plotting lebih akurat, bisa gunakan
penggaris segitiga.
Gunakan informasi pada proses pengukuran
klinis.
Halaman | 224

Beri tahu keluarga tentang hasil dan interpretasi
dari hasil pengukuran.


X. Dokumentasi
Catat hasil pemeriksaan di rekam medik.









Halaman | 225

CATATAN :

Interpreting BMI in Children
Group BMI-for-Age
Underweight < 5th percentile
At risk of overweight 85th percentile
Overweight 95th percentile
BATES 9
th
Guide to Physical Examination and History Taking.

Category Age
Infancy The first year of life
Early childhood 1 4 years
Middle childhood 5 10 years
Adolescence 11 20 years
BATES 9
th
Guide to Physical Examination and History Taking.





Halaman | 226

Category Abbreviation Percentile
Small for
gestational age
SGA <10
th



Appropriate for
gestational age
AGA 1090
th



Large for
gestational age
LGA >90
th



BATES 9
th
Guide to Physical Examination and History Taking.

You might also like