You are on page 1of 5

PENDEKATAN LOGIKA 4 PERHUBUNGAN UNTUK MENJELASKAN KESATUAN WUJUD

Sebelumnya saya pernah menulis dengan judul pentingnya memperlajari ilmu logika dan pada
tulisan tersebut saya telah menjanjikan penurunan strategi yang menurut perspektif saya dengan
pendekatan 4 perhubungan dan perlawanan. Namun kita akan membahasnya pada lain artikel lagi
sebab pada artikel ini meskipun yang dikaji adalah 4 perhubungan dan perlawanan- adalah bagaimana
menjelaskan kesatuan wujud dengan pendekatan 4 perhubungan dan perlawanan yang terdapat pada
kajian logika.
Pada pembahasan 4 perhubungan dan perlawanan dijelaskan bahwa ketika dua universal yang
dihubungkan maka akan menghasilkan hubungan dimana terdapat 4 hubungan yang bisa terjadi.
Keempat kemungkinan hubungan yang terjadi ini bergantung dari jenis universal yang dihubungkan.
Pertanyaan selanjutnya mengapa harus 2 universal yang bisa memunculkan kemungkinan 4
perhubungan ? bagaimana dengan dua partikulir yang diperhbungkan satu dengan yang lainnya, apakah
juga bisa memunculkan kemungkinan 4 perhubungan ataukah diluar dari keempat perhubungan yang
ada pada universal tersebut?
Menjawab pertanyaan diatas tentang partikulir yang dihubungkan kita pun harus paham, apa
itu partikulir? Jadi partikulir adalah sesuatu yang hanya memiliki satu wujud. Partikulir pun ada dua ada
partikulir hakiki dan ada partikulir hubungan.
1. Partikulir hakiki
Suatu partikulir yang hanya memiliki satu wujud
2. Partikulir hubungan
Suatu partikulir yang dihubungkan dengan sesuatu yang lebih luas misalnya ali dihubungkan
dengan manusia atau manusia dihubungkan dengan bintang.
Jika partikulir yang dihubungkan dengan partikulir yang lain (maksudnya partikulir hakiki dengan
partikulir hakiiki yang lain) maka hanya akan memunculkan satu kemungkinan saja yaitu hubungan
perbedaan dalam empat perhubungan yang ada sebab partikulir hakiki tidak mungkin bisa berkumpul
dengan partikulir hakiki yang lain sebab secara esensi keduanya tidak memiliki kemiripan esensi
begitupun eksistensinya. Lain halnya dengan universal yang dihubungkan dengan universal yang lan
yang bisa memunculkan 4 perhubungan sebab masih memungkinkan adanya hubungan lain selain
hubungan perbedaan karena kemungkinan ada kesamaan esensi dan eksistensinya. Dalam benak kita
pasti akan mempertanyakan masalah eksistensi (wujud/keberadaan), bahwa bukankah dalam filsafat
mulla sadra ataupun filosof lain menjelaskan bahwa sebenarnya hanya ada satu wujud dan yang lainnya
adalah emanasi dari wujud yang ssatu ini. Sebab dia adalah emanasi maka sebenarnya emanasi wujud
ini adalah wujud tunggal itu sendiri tapi berbeda dengan wujud tunggal. Olehnya itu kita akan memakai
pendekatan 4 perhubungan untuk menjelaskan hubungan wujud dengan wujud yang lain atau wujud
tunggal dengan wujud emanasinya.
Sekarang agar lebih mudah mengkaji wujud dengan empat perhubungan dan perlawanan
sebagai pembuktian dari 4 perhubungan ini maka sebaiknya dijelaskan bagaimana model dari 4
perhubungan ini.
1. Hubungan sama
Dalam logika dijelaskan bahwa hubungan sama adalah dua hubungan universal yang bertemu
keseluruhan eksistensinya. Misalnya pada manusia dan rasional yang tidak bisa dipisahkan di
luar akal dan hanya bisa dipisahkan di dalam akal. Pemisahan dalam akal yang terpisah bukan
manusia dan rasional sebagai wujud hakikinya tetapi wujud pahamannya saja. Jika digambarkan
akan seperti diagram di bawah ini.


Manusia
&
Rasional

Dari gambaran diatas dapat dijelaskan dengan argumentasi sebagai berikut :
1. semua manusia adalah rasional
2. semua rasional adalah manusia
2. Hubungan umum khusus mutlak
Dua hubungan yang bertemu dimana sebagian eksistensi dari universal yang satu terikat secara
mutlak dengan eksistensi universal yang lebih besar. Jika diambil contoh manusia terhadap
binatang (B) dimana manusia tidak bisa keluar dari eksistensi binatang tetapi hanya sebagian
eksistensi binatang yang terikat dengan manusia (Mc) sebab selain manusia masih ada binatang
yang lain seperti hewan dan lain-lain. Jika digambarkan dalam diagram maka akan nampak
seperti berikut :

B

MC

Dari gambar diatas dapat dijelaskan dengan argumentasi sebagai berikut :
1. Semua manusia adalah binatang
2. Sebagian binatang adalah manusia dan sebagian yang lain bukan manusia
3. Hubungan umum khusus dari satu segi
Dua universal yang bertemu pada sebagian eksistensinya. Artinya eksistensi yang satu
sebagiannya terikat pada eksistensi yang lain pada sebagiannya juga. Pada perhubungan ini akan
memunculkan 1 eksistensi baru yaitu gabungan antara eksistensi yang satu dengan eksistensi
yang lainnya. Sebagai contoh awan (A) dan putih (P) yang dipertemukan pada masing-masing
sebagiannya maka akan menghasilkan satu eksistensi baru yaitu awan putih. Jika digambarkan
akan nampak sebagai berikut :


A AP P



Dari gambar di atas maka dapat dijelaskan dengan argumentasi sebagai berikut :
1. Sebagian A adalah P
2. Sebagian A bukan P
3. Sebagian P adalah A
4. Sebagian P bukan A
4. Hubungan beda
Dua hubungan universal yang tidak bertemu pada keseluruhan eksistensinya.
Hubungan ini disebut juga dengan hubungan partikulir contohnya manusia dan batu atau
manusia dan bukan manusia. Jika digambarkan dalam diagram maka akan nampak seperti
berikut :



Mc - Mc


Jika dituangkan dalam bentuk argumentasi maka akan menjadi sebagai berikut :
1. Semua manusia bukan (-) (- manusia) / manusia
2. Semua yang manusia adalah manusia
Uraian di atas telah menjelaskan tentang 4 perhubungan selanjutnya kita akan menjelaskan
bagaimana wujud dengan pendekatan 4 perhubungan seperti pada judul tulisan ini tetapi pada uraian
natinya kita kemungkinan akan menggunakan perlawanan dari 4 perhubungan ini sebagai bentuk
pembuktian dari 4 perhubungan tersebut sebagai metodologi riset. Sebelum kita membahas lebih jauh
tentang wujud dengan pendekatan 4 perhubungan akan perlu diketahui bahwa dalam logika hasan abu
amar dijelaskan ada dua jenis wujud yaitu sebagai berikut :
1. Wujud Hakiki
Wujud hakiki adalah wujud yang memiliki wujud sebagaimana wujudnya sendiri yang tidak
diletakkan terhadap wujud tersebut atau bahasa lainnya wujud yang ada karena adanya
sendiri. Tetapi dalam logika wujud hakiki bisa saja wujud ciptaan karena ciptaan yang
dimaksud adalah wujud ciptaan wujud hakiki makanya disebut wujud hakiki.
2. Wujud non hakiki
Wujud non hakiki adalah wujud dimana kewujudannya tidak ada secara rill hanya. Jika
dalam dalil maka termasuk dalam dalil peletakan. Misalnya kata gunung terhadap gunung
sebagai wujud hakiki. Atau bisa saja kata yang tidak memiliki wujud secara hakiki tetapi
hanya wujud pada kata yang bahasa lainnya wujud non hakiki.
Beberapa pendekatan telah dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara wujud pencipta dan ciptaan.
Namun pada tulisan ini akan dijelaskan hubungan pencipta dan ciptaan dengan pendekatan dasar ilmu
logika. Sekarang kita akan masukkan dalam 4 perhubungan tersebut.
Pada perhubungan pertama atau hubungan sama pencipta dan ciptaan secara eksistensi adalah
sama. Ini menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan antara wujud pencipta dengan ciptaan. Mungkin
karena landasan ini salah tokoh sebut saja syeh siti jenar berkata saya adalah tuhan artinya beliau
menganggap bahwa secara wujud dirinya dan tuhan adalah sama dari segi wujudnya.
Pada perhubungan kedua (hubungan umum khusus mutlak) Pencipta Melingkupi ciptaan secara
wujud namun tidak semua wujud pencipta berada pada wujud ciptaan. Artinya bahwa ciptaan itu tidak
mungkin bisa menyamai wujud penciptanya. Jadi ada kondisi dimana pencipta melepaskan ciptaan.
Misalnya perlawanan dari ciptaan adalah bukan ciptaan. Ini bisa saja memunculkan dua kemungkinan
yang bukan ciptaan itu adalah pencipta dan dan bukan pencipta. Jadi masih terdapat kemungkinan
bahwasanya ciptaan dilingkupi yang bukan ciptaan dan bukan pencipta.
Pada perhubungan ketiga (Hubungan umum khusus satu segi) menjelaskan bahwa ada sebagian
dari ciptaan yang tidak bisa terkumpul dengan pencipta begitu pula sebaliknya tetapi pada bagian yang
pencipta dan ciptaan tetap bertemu dan menjadi hubungan sama antara pencipta dan ciptaan walaupun
pada satu bagiannya. Maksud dari tidak berkumpul disini adalah ciptaan bisa saja ada tanpa
penciptanya. Secara akal sehat hal ini tidak mungkin tetapi jika kita kaji lebih dalam bisa saja tidak ada
yang pencipta semuanya adalah ciptaan atau tidak ada yang ciptaan semuanya adalah pencipta. Tetapi
karena koalisi antara keduanya maka akan memunculkan ciptaan atau pencipta baru yang tetap terikat
pada universal keduanya.
Pada perhubungan terakhir (Hubungan perbedaan) jika diperhubungkan pencipta dan ciptaan
dengan perhubungan ini maka akan muncul 2 eksistensi yang tidak mungkin ketemu artinya ciptaan
adalah ciptaan dan pencipta adalah pencipta yang masing-masingnya memiliki kerajaan sendiri-sendiri.
Kemungkinan yang bisa terjadi sama halnya dengan kemungkinan pada perhubungan satu segi bahwa
keduanya bisa saja adalah ciptaan dan keduanya bisa saja adalah pencipta terhadap dirinya sendiri.
Selanjutnya akan dikaji apakah ada sesuatu wujud yang benar-benar berpisah secara mutlak dengan
wujud yang lain atau dalam wujud hakiki adakah sesuatu wujud yang terpisah secara mutlak dengan
wujud yang lain? Untuk menjawab pertanyaan tersebut logika telah menjelaskan sebelumnya bahwa
yang bisa berbeda selain dirinya adalah bukan dirinya Misalnya ada dan bukan ada atau wujud dan
bukan wujud. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita kembali mengingat uraian sebelumnya
bahwa wujud itu ada dua yaitu wujud hakiki dan wujud non hakiki. ada sebagai wujud tidak mungkin
merupakan wujud non hakiki karena jika wujud non hakiki maka kewujudannya diberikan. Dalam filsafat
wujud ada yang karena dirinya sendiri ada karena yang lain wujud hakiki adalah ada karena dirinya
sendiri. Jadi tidak ada itu hanya dalam kata yang tidak memiliki realitas sesungguhnya. Atau untuk
menjelaskan bahwa lawan dari ada secara kata adalah tidak ada namun tidak ada ini sebenarnya tidak
ada.
Kembali mengbahas tentang hubungan perbedaan dengan maksud untuk menjelaskan bahwa
tidak ada sesuatu yang terpisah secara mutlak dengan mencari perlawanan universalnya (baca 4
perlawanan dalam buku Hasan Abu Amar). Jika diperlawankan maka akan memunculkan dua
kemungkinan hubungan yang terjadi hubungan perbedaan dan hubungan dari satu segi. Hubungan
perbedaan yang muncul adalah kontradiksi antara pencipta dan bukan pencipta yang tidak mungkin
berkumpul dalam satu lingkaran sedangkan perhubungan dari umum khusus dari satu segi tetap akan
bertemu universalnya pada sebagiannya. Kajian ini menjelaskan bahwa sesungguhnya disetiap universal
itu tetap akan ada hubungan sama yang terjadi.
Hubungan ciptaan secara wujud menurut penulis adalah hubungan sama namun setelah
diletakkan esensi pada ciptaan maka akan menjadi hubungan umum khusus sebagian. Hal ini bisa
dikatakan setelah pemberian esensi terahadap ciptaan maka akan membahas tentang kemampuan. Jadi
kemampuan tuhan dan ciptaannya masuk dalam hubungan umum khusus mutlak dimana kemampuan
ciptaan adalah kemampuan pencipta tetapi tidak semua kemampuan pencipta adalah kemampuan
ciptaan. Selanjutnya jika dihubungkan dengan gerak maka ada potensi untuk mendekati kemampuan
tuhan dan jika ada kemampuan untuk menjelaskan tentang gerak mendekati tuhan maka penulis akan
menuangkannya dalam bentuk tulisan.

You might also like