ANA MARLIANA 24030111130043 JARI SITI HANDAYANI 24030111130056 DIANA AMRINA R. 24030111130057 Polimer banyak digunakan sebagai drug delivery karena dapat mengirim obat menuju target secara efektif dan meningkatkan keuntungan terapeutik, dengan meminimalkan efek samping. Polimer NPs dapat membantu untuk meningkatkan stabilitas obat/ protein dan memiliki sifat sebagai CR. NPs digunakan karena memiliki stabilitas yang tinggi terhadap obat/protein dan baik digunakan pada proses kontrol rilis. Terdapat 2 metode preparasi NPs, yaitu: 1. Dispersi sebelum pembentukan polimer - Metode evaporasi pelarut - Metode emulsi spontan/difusi pelarut - Salting out/emulsifikasi-difusi - Metode produksi NPs menggunakan teknologi cairan superkritis 2. Polimerisasi monomer - Metode polimerisasi - Preparsi NPs dari polimer hidrofilik Preparasi NPs yang bersifat biodegradable dilakukan dari PLA, PLG, PLGA, dan polikaprolakton Metode evaporasi pelarut Polimer dilarutkan dalam pelarut organik seperti diklorometana, kloroform atau etil asetat Metode emulsi spontan/difusi pelarut metode emulsifikasi spontan atau difusi pelarut adalah modifikasi dari metode evaporasi pelarut. Dalam metode ini fase minyak yang digunakan berupa pelarut yang dapat larut dalam air (aseton atau metanol) yang ditambahkan dalam pelarut organik yang tidak larut dalam air (diklorometan atau kloroform) Meningkatnya konsentrasi aseton menyebabkan ukuran partikel menjadi kecil. Hal ini disebabkan karena pelarut menyebabkan turbulensi antar muka antara 2 fase sehingga membentuk partikel kecil Metode salting out/emulsifikasi-difusi Metode ini menggunakan pelarut organik yang berbahaya bagi lingkungan seperti halnya sistem psikologikal. Pelarut organik di injeksikan ke dalam sistem koloid dengan cara memasukkan sedikit demi sedikit kemudian diaduk dengan magnetik stirrer dan dihomogenasi pada tekanan tinggi. Efek dari banyaknya residu organik adalah bahaya yang ditimbulkan lebih besar karena pelarut organik itu sendiri bersifat toksik (beracun). Metode produksi NPs menggunakan teknologi cairan superkritis Dalam produksi NPs menggunakan teknologi superkritikal fluid salah satunya dapat menggunakan metode konvensional, seperti metode penguapan pelarut, coaservasi, dan polimerisasi in situ yang terkadang menggunakan pelarut toksik atau surfaktan. Metode alternatif yang baru-baru ini digunakan dinilai cukup atraktif sebab menggunakan pelarut yang ramah lingkungan serta metodenya dinilai cukup menguntungkan untuk partikel yang memiliki kemurnian yang tinggi dan tanpa menyisakan pelarut organik.
Menariknya larutan pada metode RESS karena kelarutannya pada cairan superkritis dan larutan serta ekspansi pipa. Pada metode ini tidak dapat digunakan pada molekul yang memiliki massa molekul yang besar. Hal ini dikarenakan kelarutan yang rendah pada cairan superkritis. Metode cairan superkritis untuk saat ini merupakan metode yang paling baik karena dalam metode ini pelarut organik yang dihasiklan kembali lebih sedikit dari metode lain.
Metode polimerisasi Dari sini disebutkan dalam mensintesis polimer polialkilsianoakrilat dengan berat molekul yang besar serta nonopartikel yang stabil, polimerisasi harus di lakukan pada pH asam (1-3.5). Tetapi pada pH 3 sintesis ini tidak dapat terjadi karena apabila diinginkan polimer dengan berat molekul yang besar tidak dapat terbentuk. Penyiapan NPs dari polimer hidrofilik Metode preparasi NPs dari polimer hidrofilik menghasilkan nanopartikel yang mengatur bermacam-macam komposisi dari kitosan dengan polimer PEO-PPO. Keuntungan dari reaksi ini adalah berasosiasi baik dengan protein seperti serum albumin bovine, tetaus toxoid dan diptaheria toxoid, insulin sebaik oliginukleotida. Terdapat 2 metode drug loading, yaitu: 1. Obat dimasukkan kedalam NPs ketika pembuatan NPs 2.Penyerapan obat setelah NPs terbentuk, penyerapannya melalui inkubasi dan perendaman dalam larutan obat tersebut Pada drug loading, monomer dioptimasi dengan melihat interaksi monomer-monomer sehingga kelarutan dan interaksi polimer dengan obat. Metode yang mempelajari pelepasan secara in vitro: - Difusi sel side by side dengan membran buatan atau membran biologis - Teknik difusi dialisis - Teknik dialisis - Ultrasentrifugasi - Ultrafiltrasi - Teknik ultrafiltrasi sentrifugal Pada dialisis hanya dapat digunakan pada release dengan time release lebih dari 1 jam karena metode ini tidak sensitive untuk laju releasenya. Metode in vitro rilis obat yaitu difusi sel dengan membran biologi dan artifisial secara side-by-side. polimer tersebut kemudian ditempatkan dalam sel difusi side - by-side , di mana penempatan polimer di antara obat dan ruang reseptor . Ruang-ruang dapat diaduk terus menerus untuk menjamin pemerataan obat dan dipertahankan pada suhu yang diinginkan. Glar Donia Deni Mengapa penguapan menggunakan sonikasi? semakin lama waktu sonikasi ukuran partikel cenderung lebih homogen dan mengecil yang akhirnya menuju ukuran nanopartikel yang stabil serta penggumpalan pun semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena gelombang kejut pada metode sonikasi dapat memisahkan penggumpalan partikel (agglomeration) dan terjadi dispersi sempurna dengn penambahan surfaktan sebagai penstabil Fungsi diblock copolymer? Diblock polymer merupakan salah satu jenis polimer berdasarkan jenis monomernya. Copolymer block mengandung block dari satu monomer tang dihubungkan dengan block monomer yang lain. Copolymer block biasanya terbentuk melalui proses polimerisasi ionik.
Muhammad Qusoyyi Apa pengaruh tekanan terhadap ukuran partikel? Tekanan yang tinggi mmengakibatkan densitas CO2 meningkat sehingga menghasilkan gaya eksternal yang besar untuk melaakukan pemecahan droplet sehingga partikel yang dihasilkan menjadi semakin kecil (dalam metode superkritikal fluid) Arif Rahma Hakim Maksud pemerataan drug release seperti apa? Maksud pemerataan disini adalah nanopartkel akan seragam, dalam penyeragaman ini diperukan PEG sebagai template untuk membungkus partikel sehingga tidak membentuk agregat lebih lanjut
Janiar Ariani Metode RESS untuk polimer dengan BM > 10000, SAS tidak ada batasan, apakah metode SAS dapat digunakan untuk semua polimer? CO2 digunakan sebagai superkritikal fluid, pada metode RESS dibatasi oleh polimer yang digunakan karena memiliki kelarutan yang terbatas dalm superkritikal fluid. SAS dapat digunakan untuk semua polimer karena digunakan juga pelarut organik. Pelarut organik akan terdifusi kedalam cairan superkritis yang menyebabkan partikel menjadi jenuh sehingga dapat terbentuk partikel. Bima Arya Fathullah Agen pengemulsi dalam dispersi pelarut? Zat pengemulsi merupakan zat untuk menjaga kestabilan emulsi minyak dalam air. Contonya: gelatin, polivinilalkohol, polisorbat-80, poloxamer-188, fungsi dari zat pengemulsi untuk menurunkan tegangan permukaan Polimer NPs dapat membantu untuk meningkatkan stabilitas obat/ protein dan memiliki sifat sebagai CR. . Terdapat 2 metode preparasi NPs, yaitu Dispersi sebelum pembentukan polimer, Polimerisasi monomer Pada dispersi pembentukan polimer terdapat metode evaporasi larutan dan menggunakan sonikasi. Semakin lama waktu sonikasi ukuran partikel cenderung lebih homogen dan mengecil yang akhirnya menuju ukuran nanopartikel yang stabil serta penggumpalan pun semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena gelombang kejut pada metode sonikasi dapat memisahkan penggumpalan partikel (agglomeration) dan terjadi dispersi sempurna dengn penambahan surfaktan sebagai penstabil
Dispersi sebelum pembentukan polimer juga terdapat teknologi cairan super kritis, pada metode ini terdapat dua cara yaitu RESS dan SAS. Pada metode RESS tidak dapat digunakan untuk molekul dengan berat molekul yang besar hal ini dikareankan CO 2 yang digunakan sebagai cairan super kritis mempunyai kealrutan yang terbatas, sedangkan pada metode SAS kekurangan dari cairan superkritis ini di lengkapi oleh penambahan pelarut organik. Pada polimerisasi monomer terdapat Metode polimerisasi. Pada metode ini menggunakan pH rendah/ asam karena disini disebutkan bahwa dalam mensintesis polimer polialkilsianoakrilat dengan berat molekul yang besar serta nonopartikel yang stabil, polimerisasi harus di lakukan pada pH asam (1-3.5). Tetapi pada pH 3 sintesis ini tidak dapat terjadi karena apabila diinginkan polimer dengan berat molekul yang besar tidak dapat terbentuk.
Pada polimerisasi monomer terdapat metode polimer hidrofilik terdapat perlakuan diblock polimer. Maksud dari diblock polymer adalah salah satu jenis polimer berdasarkan jenis monomernya. Copolymer block mengandung block dari satu monomer tang dihubungkan dengan block monomer yang lain. Copolymer block biasanya terbentuk melalui proses polimerisasi ionik Terdapat 2 metode drug loading, yaitu: 1. Obat dimasukkan kedalam NPs ketika pembuatan NPs 2.Penyerapan obat setelah NPs terbentuk
Metode yang mempelajari pelepasan secara in vitro yaitu Difusi sel side by side dengan membran buatan atau membran biologi, Teknik difusi dialisis, Ultrasentrifugasi, Ultrafiltrasi dan Teknik ultrafiltrasi sentrifugal Metode in vitro rilis obat yaitu difusi sel dengan membran biologi dan artifisial secara side-by-side. polimer tersebut kemudian ditempatkan dalam sel difusi side - by-side , di mana penempatan polimer di antara obat dan ruang reseptor . Ruang-ruang dapat diaduk terus menerus untuk menjamin pemerataan obat dan dipertahankan pada suhu yang diinginkan. Maksud pemerataan disini adalah nanopartkel akan seragam, dalam penyeragaman ini diperukan PEG sebagai template untuk membungkus partikel sehingga tidak membentuk agregat lebih lanjut