You are on page 1of 34

FILSAFAT DAN ILMU

PENGETAHUAN
OLEH :
DRS. LA ODE KAMALIA, M.KES.
PENGERTIAN DAN PERBEDAAN
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
Kata filsafat berasal dari kata Yunani yang berarti cinta
akan hikmat atau cinta akan pengetahuan.
Seorang filsuf adalah seorang pencinta, pencari (philos)
hikmat atau pengetahuan (sophia).
Kata philosophos diciptakan untuk menekankan
sesuatu.
PERBEDAAN :
Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan metodis,
sistematis dan koheren (bertalian) tentang sesuatu
bidang tertentu dari kenyataan;
Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis dan
koheren tentang seluruh kenyataan,
Asal Filsafat :
Ada 3 hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat
yakni : Keheranan, Kesangsian, dan Kesadaran
keterbatasan.
Keheranan : Banyak filsuf menunjuk rasa heran
(thaumasia) sebagai asal filsafat
Kesangsian : sumber utama pemikiran untuk
menemukan suatu titik pangkal yang tidak meragukan.
Kesadaran dan heterbatasan : Manusia mulai
berfilsafat ketika ia menyadari betapa kecil dan lemah
dirinya bila dibanding dengan alam semesta di
sekelilingnya.
Tiga Jenis Abstraksi
Keheranan, kesangsian dan kesadaran akan
keterbatasan mendorong manusia untuk berpikir. Akan
tetapi pemikiran ini segera menjadi metodis.
Manusia berkecenderungan untuk menggunakan suatu
jalan tertentu untuk berpikir yaitu dari hal2 yang lebih
konkrit ke prinsip induk yang abstrak.
Menurut Aristoteles (384-322 SM), bahwa pemikiran
manusia melewati 3 jenis abstraksi (Latin : Abstrahere,
menjauhkan diri, mengambil dari), yakni : pengetahuan
fisis, pengetahuan matematis, dan pengetahuan
teologis. ----- Inilah yang menghubungkan filsafat
dengan ilmu pengetahuan.
Hubungan Filsafat dengan Ilmu
Pengetahuan
Tahap pertama : Fisika. Kita mulai berpikir
kalau kita mengamati sesuatu--- timbul
keheranan, kesangsian dan kesadaran akan
keterbatasan. Akal kita melepaskan dari
pengamatan inderawi segi2 tertentu yaitu
materi yang dapat dirasakan. Akal budi
menghasilkan bersama materi yang abstrak
inilah yang disebut pengetahuan fisika.
(Yunani : physos = alam)
Hubungan Filsafat dengan Ilmu
Pengetahuan
Tahap Kedua : Matesis. Kita masih dapat
mengabstrahir lebih banyak lagi materi yang
kelihatan dari semua perubahan. Ini terjadi
kalau akal budi melepaskan dari materi hanya
segi yang dapat dimengerti. Berkat abstrak ini
kita dapat menghitung dan mengukur karena
semua lepas dari gejala dan semua perubahan
dengan mata tertutup. Hasilnya adalah
disebut matesis (matematika) (Yunani
mathesis berarti pengetahuan atau ilmu).
Hubungan Filsafat dengan Ilmu
Pengetahuan
Tahap Ketiga : Teologi atau filsafat pertama. Merupakan
abstrahir dari semua materi baik materi yang dapat diamati
maupun materi yang dapat diketahui. Kalau kita berpikir
tentang keseluruhan kenyataan tentang asal dan tujuannya,
tentang jiwa manusia, tentang kenyataan yang luhur,
tentang Tuhan, maka bidang fisika dan bidang matesis
ditinggalkan, semua jenis pengamatan tidak berguna lagi di
sini. Inilah yang disebut teologi atau filsafat pertama
menurut Aristoles. Pengetahuan teologis ini dalam tradisi
sesudah Aristoteles disebut Metafisika.
Bidang metafisika, bidang matematika dan bidang fisika
masih merupakan kesatuan yang seluruhnya disebut
filsafat.
Tokoh / Pelopor Filsafat (Filsuf) :
Aristoteles;
Descartes;
Leibniz;
Pascal, Kant;
Whitehead, dan
Einstein.
CABANG-CABANG FILSAFAT
1. Filsafat tentang pengetahuan yang terdiri dari
epistemologi, logika, dan kritik ilmu-ilmu;
2. Filsafat tentang keseluruhan kenyataan yang
terdiri dari metafisika umum (ontologi) dan
metafisika khusus (teologi metafisik,
antropologi, kosmologi);
3. Filsafat tentang tindakan yang terdiri dari
etika dan estetika;
4. Sejarah filsafat.
Penjelasan :
Epistemologi merupakan pengetahuan tentang pengetahuan;
Logika menyelidiki aturan-aturan yang harus diperhatikan supaya
cara berpikir sehat;
Kritik ilmu-ilmu menyelidiki titik pangkal, metode, dan objek dari
ilmu-ilmu;;
Ontologi merupakan pengetahuan tentang semua pengada sejauh
mereka ada;
Teologi metafisik (juga disebut teodise atau filsafat ketuhanan)
berbicara tentang pertanyaan apakah Tuhan ada dan tentang nama-
nama ilahi;
Antropologi berbicara tentang alam, kosmos;
Etika (disebut filsafat moral) berbicara tentang tindakan manusia;
Estetika (juga disebut filsafat seni) mencoba untuk menyelidiki
mengapa sesuatu dialami sebagai indah;
Sejarah filsafat mengajarkan apa jawaban pemikir2 sepanjang
zaman atas pertanyaan2 manusia
EPISTEMOLOGI
Semua cabang filsafat terdiri dari pengetahuan.
Apa itu pengetahuan ?
Apakah pengetahuan sesuatu yang berasal dari pengamatan?
Dari akal budi?
Dari interaksi pancaindera dan akal budi?
Apakah pengetahuan bersifat intuitif?
Apakah kita dapat mencapai kepastian bahwa pengetahuan kita
benar?
Apakah pengetahuan tidak bersifat hipotesis?
Semua pertanyaan di atas dibicarakan dalam epistemologi (Yunani :
logia = pengetahuan, episteme = tentang pengetahuan)
EPISTEMOLOGI
Unsur peran dalam prose pengetahuan yakni :
Rasionalisme (Latin : Ratio = akal budi) : mengajarkan bahwa akal budi
merupakan sumber utama pengetahuan;
Empirisme (Yunani : empeiria = pengalaman) mengajarkan bahwa
pengetahuan berasal dari pengalaman inderawi, bukannya dari akal budi
karena akal budi diisi dengan kesan-kesan yang berasal dari pengamatan.
Baru kemudian kesan-kesan ini oleh akal budi dihubungkan sehingga
terjadi ide-ide majemuk. Tokoh2 empirisme : Bacon, Hobbes, Locke dan
Hume.
Rasionalisme dan empirisme didamaikan oleh Imanuel Kant yang
memperlihatkan bagaimana peranan pancaindera dan akal budi dalam
suatu analisis raksasa dari seluruh proses pengetahuan dengan semua
unsurnya yang main peranan.
Dari sini setelah Kant epistemologi merupakan cabang filsafat yang sangat
berkembang, sehingga filsuf masa kini lebih2 terkenal sebagai
epistemolog.
LOGIKA
Logika (Yunani : logikos = berhubungan dengan
pengetahuan; berhubungan dengan bahasa)
merupakan cabang filsafat yang menyelidiki
kesehatan cara berpikir, aturan-aturan mana yang
harus dihormati supaya pernyataan2 kita sah.
Logika tidak mengajarkan apapun tentang
manusia atau dunia. Logika hanya merupakan
suatu teknik atau seni yang mementingkan segi
formal, bentuk dari pengetahuan.
LOGIKA
Suatu argumentasi betul kalau semua langkah dari argumentasi itu
betul. Langkah2 ini terdiri dari kalimat2 (preposisi2), dan setiap
kalimat terdiri dari suatu subjek dan sebuah predikat. Contoh :
Kalau semua orang Yogya senang makan ayam (A), dan kalau
Saudara M seorang penduduk Ygya (B), maka Saudara M senang
makan ayam
Argumentasi tsb terdiri dari 3 kalimat. Kalimat A dan B disebut
premis2 dan Kalimat C disebut konklusi. Atau
A dan B disebut preposisi disjungtif; A atau B disebut proposisi
alternatif; dan preposisi hipotesis : kalau .., maka ..
Logika dalam bentuk ini disebut logika klasik mulai dari Aristoteles
(348-322 SM) hingga abad pertengahan.
Logika baru sekarang dikenal dengan logika matematis atau juga
disebut logika formal atau logistik dikembangkan oleh Frege,
Whitehead, dan Russell.
KRITIK ILMU-ILMU
Pada zaman Yunani kuno, Perbedaan filsafat dan ilmu mula2 kecil
sekali, disamping filsafat hanya dibedakan 4 ilmu, yaitu : logika, ilmu
pasti, ilmu pesawat, dan kedokteran.
Kedokteran dan logika lebih dipandang sebagai seni atau keahlian
dari pada sebagai ilmu
Kebanyakan ilmu ilmu yang dibedakan sekarang berasal dari zaman
renaisans atau lahir pada gelombang kedua yaitu sekitar 1800 dan
sesudahnya. Misalnya : sosiologi, psikologi, dan psikoanalisis masih
sangat muda. Ekologi (ilmu keseimbangan lingungan) lebih muda
lagi.
Ilmu2 dapat dibagi atas 3 klpk : (a) ilmu2 formal (matematika dan
logika), (b) ilmu2 empiris formal (ilmu alam dan ilmu hayat), dan (c)
ilmu2 hermeneutis (sejarah, ekonomi dan lain2)
METAFISIKA UMUM
Filsafat menyelidiki seluruh kenyataan. Tetapi kalau manusia ingin
berbicara tentang segala sesuatu sekaligus, jelas bahwa ia menghadapi
kesukaran-kesukaran yang agak besar.
Dalam logika diajarkan suatu prinsip yang mengatakan makin besar
ekstensi suatu istilah atau pernyataan, makin kecil komprehensi istilah
atau pernyataan itu. Artinya isi (komprehensi) suatu kata atau kalimat
menjadi sangat kecil kalau luasnya (ekstensi) kata atau kalimat itu sangat
besar, dan sebaliknya.
Metafika umum hanya berbicara tentang segala sesuatu sejauh itu ada.
Adanya segala sesuatu merupakan suatu segi dari kenyataan yang
mengatasi semua perbedaan antara benda2 dan mahluk2 hidup, antara
jenis2 dan individu2.
Semua benda, tumbuh2an, binatang dan orang merupakan suatu pengada
(Yunani : on = pengada, genetik = ontos. Oleh karena itu pengetahuan
tentang pengada2 sejauh mereka ada disebut ontologi.
Metafisika umum sering dipandang sebagai puncak dari filsafat karena
pertanyaan dari ontologi langsung berhubungan dengan sikap manusia.
METAFISIKA UMUM
Ada 4 jenis kepercayaan ontologi, yaitu :
a. Ateisme, mengajarkan bahwa Allah tidak ada, hanya manusia
sendirian dalam kosmos, di bawah surga yang kosong;
b. Agnotisisme, mengajarkan bahwa tidak dapat diketahui apakah
Allah ada atau tidak ada, sehingga pertanyaan tentang Allah selalu
terbuka;
c. Panteisme, mengajarkan bahwa seluruh kosmos sama dengan
Allah, sehingga tidak ada perbedaan antara Pencipta dan ciptaan.
Allah dan alam itu sama saja sehingga panteisme juga disebut teo-
panteisme; dan
d. Teisme. Mengajarkan bahwa Allah itu ada, bahwa terdapat
perbedaan antara pencipta dan ciptaan dan bahwa Allah boleh
disebut Engkau dan penyelenggaraan.
TEOLOGI METAFISIK
Metafisik khusus terdiri dari : Teologi
Metafisik, Antropologi dan Kosmologi;
Teologi erat berhubungan dengan ontotogi;
Dalam Teologi Metafisik diselidiki apa yang
dapat dikatakan tentang adanya Allah, lepas
dari agama, lepas dari wahyu.
Teologi Metafisik tradisional biasanya terdiri
dari dua bagian : Bag I berbicara ttg bukti2
adanya Allah; Bag II berbicara ttg nama Ilahi.
TEOLOGI METAFISIK
Kedua tema tsb di atas masih tetap penting,
tetapi sekarang dalam teologi metafisik diberikan
banyak perhatian kepada bahasa ttg Allah,
bahasa religius, bahasa teologis, bahasa Kitab
Suci dan bahasa doa;
Oleh karena itu teologi metafisik (teologi falsafi)
juga disebut meta-teologi karena diadakan suatu
refleksi ttg bahasa teologi, sesuatu yang datang
sesudah teologi sendiri, seperti halnya metafisika
datang sesudah fisika dan meta etika datang
sesudah etika.
TEOLOGI METAFISIK
Yang dapat dikatakan ttg Allah lepas dari agama tentu saja
sedikit sekali; Teologi metafisik hanya menghasilkan suatu
kepercayaan yang sangat sederhana dan cukup miskin serta
abstrak; Namun yang sedikit ini sangat berguna dalam
dialog dengan agama-agama lain, dengan agnotisisme,
panteisme dan ateisme. Orang yang mempunyai pendapat
lain dari pada kita tentang Allah tidak akan menerima
argumen2 yang berasal dari teologi yang terkait pada suatu
wahyu khusus, tetapi mereka akan menerima argumen2
yang hanya berdasarkan pemakaian akal budi karena akal
budi merupakan milik umum.
Iman falsafi yg dicapai dalam teologi metafisik tidak cukup.
Iman ini dalam tradisi sering disebut praeambulum fidei.
Langkah sebelum iman atau ambang pintu dan persiapan
untuk iman.
TEOLOGI METAFISIK
Teologi Metafisik juga disebut teodise. Nama ini kurang
cocok karena teodise hanya bagian kecil dari teologi
metafisik. Teodise (Yunani = theos Allah, dike = pembenaran
atau pengadilan, mencoba menerangkan bahwa
kepercayaan kepada Allah tidak bertentangan dengan
kenyataan kejahatan. Kenyataan kejahatan merupakan
sebab terpenting bahwa banyak orang tidak dapat percaya
akan Allah, atau bahwa mereka tidak percaya bahwa Allah
maha baik dan Mahakuasa.
Peranan teodise dalam teologi metafisik dahulu begitu
penting sehingga sering seluruh cabang filsafat ini disebut
teodise;
Teologi metafisik sekarang ini masih tetap merupakan
usaha untuk menciptakan ruang untuk dialog antara iman
dan akal budi. Dialog ini sekarang lebih-lebih bersifat dialog
dengan ateisme.
ANTROPOLOGI
Cabang filsafat yang berbicara tentang manusia
disebut antropologi (Yunani : anthros = manusia.
Setiap filsafat mengandung secara eksplisik atau
pandangan tentang manusia, tentang tempatnya
dalam kosmos, tentang hubungannya dengan
dunia dengan sesama dan dengan trasendensi.
Menurut Immanuel Kant pertanyaan siapakah
manusia merupakan pertanyaan satu-satunya
dari filsafat. Semua pertanyaan lain dapat
dikembalikan kepada pertanyaan ini.
ANTROPOLOGI
Manusia hidup dalam banyak dimensi sekaligus.
Manusia adalah sekaligus materi dan
hidup,badan dan jiwa, ia mempunyai kehendak
dan pengertian;
Manusia merupakan seorang individu, tetapi ia
tidak dapat hidup lepas dari orang lain.
Dalam diri manusia terdapat pertemuan antara
kebebasan dan keharusan, antara masa lampau
yang tetap dan masa depan yang masih terbuka.
ANTROPOLOGI
Semua dimensi, semua pikiran dan kegiatan manusia,
berkumpul dalam satu kata, yakni AKU.
Kata AKU dipakai sebagai titik simpul dari banyak hal
sekaligus. Akan tetapi kata ini yang begitu mudah
dipakai dan kelihatan begitu sederhana sebanernya
hanya satu petunjuk suatu kata indeks untuk suatu
misteri.
Di belakang kata AKU terdapat suatu dunia pribadi
penuh relasi2 sejarah, kegembiraan dan penderitaan,
harapan dan keputusan suatu pandangan tentang
dunia, sesama dan tujuan hidup.
ANTROPOLOGI
Pertanyaan tentang manusia tentu saja mempunyai sejarah
yang panjang, tetapi baru sejak zaman renaisans sekitar
tahun 1500 manusia betul2 menjadi titik pusat dari filsafat.
Sejak zaman renaisans manusia dipandang sebagai pusat
sejarah, pusat pemikiran, pusat kehendak, kebebasan dan
dunia. Ini antara lain kelihatan dalam seni dan dalam
pelbagai ilmu yang lahir sejak zaman renaisans yang
mempunyai kenyataan manusiawi sebagai objeknya
ekonomi, sosiologi, psikologi, psikoanalisis dan seterusnya.
Semua ilmu ini telah menghasilkan pengetahuan yang luas
tentang manusia. Walaupun demikian pertanyaan siapakah
manusia masih tetap terbuka.
KOSMOLOGI
Kosmologi atau filsafat alam berbicara tentang dunia.
Dari kata Yunani Kosmos lawan kata chaos berarti
sekaligus dunia, aturan, dan keseluruhan teratur.
Cabang filsafat ini sangat tua, ribuan tahun yang lalu di
Mesir dan Mesopotamia manusia sudah bertanya
tentang asal alam semesta.
Untuk menemukan kesatuan dalam kemajemukan
dicari unsur induk dari segala sesuatu.
Kosmologi berkembang di Yunani dan memberi hidup
kepada ilmu alam. Oleh karenanya ilmu alam sudah
lama dewasa dan dipilih sebagai model untuk banyak
ilmu lain.
KOSMOLOGI
Dipersoalkan apakah masih ada tempat untuk filsafat alam di samping
suatu ilmu yang begitu maju dan luas seperti fisika, Pertanyaan ini dijawab
oleh ahli fisika sendiri karena banyak ahli fisika terkemuka sekaligus
kosmolog kenamaan.
Dalam zaman kuno misalnya Aristoteles dan Ptemaeus, dalam zaman
modern Galileo dan Newton, dan dalam zaman sekarang misalnya
Einstein. Sebagai kosmolog mereka bertanya tentang hal2 di belakang
kenyataan fisis. Pernyataan dari filsafat alam ini misalnya soal evolusi, soal
kebebasan dan determinisme. Definisi materi, definisi energi, definisi
hidup, dan soal2 yang berhubungan dengan konsekuensi etis dari
kemajuan teknik.
Kosmologi merupakan rangka umum di mana hasil2 dari ilmu alam dapat
dipasang. Teori2 umum tentang alam sebagai kesatuan yang berfungsi
sebagai rangka umum ini dikemukakan oleh : E. Mach (1838-1916), H.
Hertz (1859-1894), M.Plank (1858-1947) dan A. Einstein (1879-1955).
Kosmologi sekarang memandang alam sebagai suatu proses. Kosmos itu
sendiri bukan sistem tetap dan tak terhingga melainkan suatui proses
perkembangan.
ETIKA
Etika atau filsafat moral adalah cabang filsafat
yang berbicara tentang praktis manusiawi, yaitu
tentang tindakan.
Kata etika dari bahasa Yunani, yakni ethos yang
berarti adat, cara bertindak, tempat tinggal,
kebiasaan.
Kata moral dari bahasa Latin mos (genetif moris)
artinya sama dengan etika.
Etika debedakan dari semua cabang filsafat lain
karena tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan bagaimana ia harus bertindak.
ETIKA
Tindakan manusia ditentukan oleh macam2 norma. Norma dapat dibagi
atas : norma sopan santun, norma hukum dan norma moral.
Norma yang paling penting untuk tindakan manusia , yakni norma moral
datang dari suara batin. Norma2 ini merupakan bidang etika. Etika
menolong manusia untuk mengambil sikap terhadap semua norma dari
luar dan dari dalam supaya manusia mencapai kesadaran moral yang
otonom.
Filsuf kenamaan penyusun etika : Plato, Aristoles, Thomas Aquino,
Hobbes, Hume, Kant, Dewey, Scheler dan Von Hildebrand.
Filsafat Cina sebagian besar etika. Juga dalam Hinduisme dan Buddhisme
terusmenerus dipentingkan jalan untuk mencapai kebahagiaan.
Etika menyelidiki dasar semua norma moral. Menurut orang Kristiani dasar
itu terletak dalam perintah utama : mencintai Tuhan dan mencintai
sesama. Misalnya : Saya wajib melakukan kebaikan dan keadilan karena
saya percaya bahwa Tuhan memerintahkan itu. Akan tetapi orang lain
menemukan dasar etika mereka dalam sesuatu yang lain misalnya dalam
prinsip bahwa akibat baik yang maksimal harus merupakan norma dasar.
ETIKA
Kant mengajarkan bahwa bukan akibat tindakan
melainkan sikap kita yang paling penting. Sikap kita
harus sedemikian rupa sehingga kaidah pribadi kita
dapat menjadi hukum umum;
Dalam etika bisa dibedakan antara etika deskriptif dan
etika normatif. Etika deskriptif memberi gambaran dari
gejala kesadaran moral (suara bathin dari norma2 dan
konsep2 etis. Etika normatif tidak berbicara lagi
tentang gejala2 melainkan tentang apa yang
sebenarnya harus merupakan tindakan kita. Dalam
etika normatif norma2 dinilai dan sikap manusia
ditentukan.
ESTETIKA
Estetika dalam bahasa Yunani aisthesis = pengamatan,
adalah cabang filsafat yang berbicara tentang
keindahan.
Pengalaman akan keindahan merupakan objek dari
estetika.
Dalam estetika dicari hakikat dari keindahan, bentuk-
bentuk pengalaman keindahan seperti keindahan
jasmani dan keindahan rokhani, keindahan alam dan
keindahan seni.. Dan diselidiki pula emosi2 manusia
sebagai reaksi terhadap yang indah, yang agung, yang
tragis, yang bagus, yang mengharukan dst.
ESTETIKA
Sama halnya dengan etika, estetika juga dibedakan antara sautu
bagian deskriptif dan suatu bagian normatif. Estetika deskriptif
menggambarkan gejala2 pengalaman keindahan, sedangkan
estetika normatif mencari dasar pengalaman itu. Misalnya
ditanyakan apakah keindahan itu akhirnya sesuatu objektif (terletak
dalam lukisan) atau justru subjektif (terletak dalam mata manusia
sendiri).
Filsuf estetika seperti : Hegel (1770-1831). Schopenhauer (1788-
1850).
Hegel membedakan suatu rangkaian seni2 yang memulai pada
arsitektur dan berakhir pada puisi.
Schopenhauer melihat suatu rangkaian yang mulai pada arsitektur
dan memuncak dalam musik. Musik mendapat tempat istimewa
dalam estetika.
SEJARAH FILSAFAT
Sejarah filsafat mengajarkan jawaban yang diberikan
oleh pemikir2 besar, tema2 yang dianggap paling
penting dalam periode2 tertentu dan aliran2 besar
yang menguasai pemikiran selama suatu zaman atau di
bagian suatu dunia tertentu.;
Cara berpikir di dalam filsafat adalah : tentang
manusia, tentang asal dan tujuan, tentang hidup dan
kematian, tentang kebebasan dan cinta, tentang yang
baik dan yang jahat, tentang materi dan jiwa alam dan
sejarah. Akan tetapi banyak pertanyaan dan
membutuhkan Jawaban yang kembali di segala zaman
dan di semua sudut dunia.
DAFTAR PUSTAKA
1. H. Hari (2008) : Pintu Masuk Ke Dunia
Filsafat, Ed. 2, Kanisius, Yogyakarta;
2. Tafsir, A. (2007) : Filsafat Ilmu, PT. Remaja
Rosda, Jakarta;
3. K.K. Chitty (1997) : Nursing Professional,
Concept and Challenges, Second Ed, NB
Saunders Company;

You might also like