You are on page 1of 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Roda gigi
Roda gigi adalah elemen mesin yang menyalurkan gerakan putar dan tenaga secara terus
menerus dari pemakaian gigi-gigi di sekelilingnya. Roda gigi merupakan cara ekonomis untuk
semacam transmisi, terutama jika tingkatan tenaga dan akurasi yang dibutuhkan sangat tinggi
(Davis, 2005).
Jenis- jenis roda gigi yang banyak digunakan adalah:
1. Roda gigi lurus (spur gear)
Spur Gear seperti ditunjukan gambar 2.1, digunakan untuk menyalurkan gerakan antara
parallel shafts atau antara sebuah shaft dan rack. Gigi gigi dari spur gear adalah radial,
terdapat ruang beraturan sekitar pinggiran luar, dan sejajar dengan poros di mana gigi dipasang.
2. Roda gigi helix (helical gear)
Helical gear ditunjukan gambar 2.2, digunakan untuk menyalurkan gerakan antara parallel
shafts atau crossed shaft atau antara sebuah shaft dan rack oleh gigi tautan yang terletak di
sepanjang heliks pada sudut terhadap sumbu poros.

Gambar 2.1 Bagian dari (a) spur gear (b) spur rack (Davis, 2005)


Gambar 2.2 Bagian dari (a) helical gear (b) helical rack (Davis, 2005)
2.2 Surface Hardening
Surface Hardening adalah sejumlah proses yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan
aus pada bagian besi tanpa mempengaruhi bagian halus dalamnya. Kombinasi dari permukaan
yang keras dan halus bagian dalam, dimungkinkan, misalnya, oleh kasus metode pengerasan,
adalah yang tak ternilai dalam praktek rekayasa modern. penggunaan paduan baja berkualitas
tinggi, kekuatan besar dan ketangguhan dalam inti dapat dikombinasikan dengan kekerasan
permukaan ekstrim, sehingga menghasilkan struktur komposit yang mampu menahan beberapa
jenis stress tingkat tinggi (Davis, 2002).
A. Surface hardening dengan penambahan zat
Surface hardening dengan penambahan zat dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya yaitu:
1. Carburizing
Carburizing adalah cara pengerasan agar baja yang memiliki kadar karbon rendah menjadi
keras pada lapisan luar atau memiliki kadar karbon tinggi pada lapisan luarnya.
2. Nitriding
Proses nitriding adalah proses pengerasan permukaan pada atmosfir yang mengandung
campuran gas ammonia dan dissociated ammonia. Efektivitas dari proses ini tergantung pada
formasi nitride dalam baja oleh reaksi nitrogen dengan unsur material. Nitrogen harus diubah
menjadi atom-atom karena molekul nitrogen tidak akan bereaksi. Suhu dinaikkan antara 925F-
105F selama 10-72 jam. Nitrogen yang diserap oleh logam membentuk nitride yang keras yang
merata pada permukaan logam.
3. Carbonitriding
Carbonitriding adalah proses hardening yang merupakan kombinasi dari gas carburizing
dan nitriding. Proses ini adalah salah satu proses pengerasan permukaan logam dengan cara baja
dipanaskan sampai fasa austenite di dalam lingkungan gas dan terjadi penyerapan karbon dan
nitrogen.
4. Boronizing
Boronizing adalah salah satu metode surface hardening baru. Ada dua macam teknik
boronizing, yaitu dengan boronizing padat dan gas. Untuk boronizing padat, komponen
ditempatkan di dalam kotak tahan panas dan dicampur dengan butiran atau pasta boron karbida
atau senyawa boron lain dengan tambahan katalis pada suhu 900-1000C.

B. Surface hardening tanpa penambahan zat
Surface hardening tanpa penambahan zat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Flame Hardening
Flame hardening adalah proses pemanasan permukaan yang menggunakan nyala api
oxyacetylene untuk pemanasan permukaan logam. Proses ini hanya dapat dilakukan untuk logam
yang mengandung kadar karbon tinggi atau sedang.
2. Induction Hardening
Induction hardening adalah metode yang mirip dengan flame hardening, dengan
pengecualian bahwa sumber panasnya adalah sentral listrik di dalam logam oleh sebuah aliran
induksi listrik. Yang dapat dikeraskan dengan metode ini adalah konduktor atau semikonduktor.
3. Laser and Electron Beam Hardening
Metode ini dapat digunakan untuk pengerasan secara selektif terhadap logam yang dapat
dikeraskan. Laser dan electron beam mempunyai kegunaan yang sama dengan nyala api pada
flame hardening atau induksi pada induction hardening. Metode ini hanya dapat digunakan pada
baja dengan kandungan karbon dan logam yang dapat di-quenching.

2.3 Pengerasan roda gigi
Proses pembuatan roda gigi diawali dengan proses pembentukan yang dilakukan dengan
proses casting atau proses machining. Roda gigi yang telah terbentuk kemudian di treatment
untuk menghasilkan permukaan yang lebih keras. Permukaan yang keras diperlukan untuk
menahan deformasi saat roda gigi saling kontak dan mengurangi keausan saat roda gigi
begesekan. Proses pengerasan roda gigi dapat dilakukan melalui beberapa proses: (a) through
hardening, (b) carburizing, (c) nitriding, (d) carbonitriding, and (e) induction hardening. Pada
akhirnya roda gigi dihaluskan permukaannya menggunakan metode lapping atau grinding
(Rakhit, 2000).

2.4 Pengerasan roda gigi dengan induksi
Induction hardening merupakan proses pemanasan menggunakan prinsip kumparan yang
dialiri arus bolak-balik yang diletakkan disekitar bahan konduktif. Kumparan dan material
konduktif akan menghasilkan medan magnet bolak-balik yang menghasilkan arus eddy (Rudnev,
dkk., 2003) Arus eddy yang mengalir di sekitar material konduktif menghasilkan panas pada
material konduktif tersebut. Prinsip ini digunakan dalam pemanasan roda gigi dengan mengganti
material konduktif tersebut dengan roda gigi. Gambar 3 (a) menunjukkan prinsip kerja dari arus
eddy dan Gambar 3 (b) menunjukkan skema alat pemanas induksi yang akan dirancang.





Gambar : (a) Arus eddy pada permukaan material konduktif dan (b) skema rancangan alat
pemanas roda gigi (Ismail, dkk., 2003)
Pemanasan secara induksi memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) kerapatan energinya
tinggi, (b) pemanas induksi dapat berukuran kecil tetapi mampu melepaskan panas tinggi dalam
waktu yang relatifbsingkat (c) pemanasan dapat dikendalikan pada suatu kedalaman tertentu
sehingga tidak semua bagian terkena proses pemanasan. Kelebihan yang dimiliki oleh pemanasan
induksi untuk pemanasan roda gigi adalah: (a) suhu dapat diatur secara tepat, (b) Tidak
menghasilkan gas-gas sisa pembakaran, (c) Daerah roda gigi yang dipanaskan dapat ditentukan
secara akurat, (d) mampu menghasilkan panas yang seragam pada setiap bagian roda gigi yang
dipanaskan. Kekurangan yang dimiliki oleh teknologi ini adalah adanya harga yang cukup mahal
(Rudnev, dkk., 2003)







DAFTAR PUSTAKA

Davis, J.R., 2005, Gear Materials, Properties, and Manufacture. ASM International, Ohio, USA
Davis, J.R., 2002, Surface Hardening of Steels: Understanding the Basics, ASM International,
Ohio, USA

You might also like