Oleh: Ir. Handy B. Legowo, MSES Kasubdit. Air Limbah, Direktorat Pengembangan PLP KE ME NT E RI A N P E KE RJ AAN UMUM D I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P T A K A RYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
1 KESIMPULAN DISKUSI Hasil Diskusi Gambaran Umum Pengelolaan Air Limbah di Indonesia 1. Tantangan dalam pengelolaan air limbah: Pembiayaan daerah seringkali dikatakan sangat minim, padahal sumber pendanaan di pusat melimpah, dan pada kenyataannya penyerapannya pun tidak optimal, salah satunya didasarkan pada kesiapan Pemerintah Daerah sendiri baik, dari segi perencanaan, peraturan daerah, kelembagaan maupun ketersediaan SDM yang mumpuni 2. Pembangunan infrastruktur air limbah merupakan kewenangan Pemerintah Daerah, sehingga sumber pendanaan yang berasal dari Pemerintah Pusat pada dasarnya berperan sebagai dana stimulan
2 KESIMPULAN DISKUSI PANEL Hasil Diskusi Interaktif I Alternatif Pendanaan dan Strategi Pencapaian Target Pelayanan (SR) Air Limbah
1. Dalam upaya perluasan dan pencapaian target Sambungan Rumah Air Limbah, terdapat beberapa gap terutama dari sisi komitmen pengambil keputusan dan tingkat kesadaran masyarakat. Hal ini membutuhkan strategi penanganan yang tepat sasaran secara terstruktur 2. Peningkatan potensi alternatif pendanaan dibutuhkan advocacy yang terstruktur baik kepada eksternal stakeholder maupun internal stakeholder
3 -. Hasil Diskusi Interaktif I (lanjutan) Alternatif Pendanaan dan Strategi Pencapaian Target Pelayanan (SR) Air Limbah 3. Sedangkan untuk merubah perilaku kesadaran masyarakat (target sasaran) dibutuhkan strategi promosi yang terstruktur dalam hal ini salah satunya menggunakan 10-step promotion toolkits (hasil dari pembelajaran PDAM Tirtanadi) 4. Sedangkan alternatif pendanaan, terbuka banyak peluang baik dari APBN/APBD, Donor (PHLN), Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan CSR. Pendanaan ini bisa didapat apabila daerah membuat perencanaan yang baik di bidang sanitasi (air limbah); antara lain SSK (Strategi Sanitasi Kota) KESIMPULAN DISKUSI PANEL 4 KESIMPULAN DISKUSI PANEL Hasil Diskusi Interaktif II Penguatan Institusi dan Kelembagaan Pengelola IPAL 1. Perlunya penajaman mengenai pembentukan kelembagaan pengelola IPAL serta percepatan proses untuk pembentukan kelembagaan tersebut melalui: Disusunnya SOP pembentukan kelembagaan, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait sehingga nantinya dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Daerah FORKALIM dapat menyusun SOP Pembentukan Kelembagaan dan diinisiasikan dengan Kementerian Dalam Negeri melalui Kementerian PU
5 KESIMPULAN DISKUSI PANEL Hasil Diskusi Interaktif II Penguatan Institusi dan Kelembagaan Pengelola IPAL 2. Adanya peningkatan jumlah IPAL skala komunal (kawasan) yang memerlukan kelembagaan untuk dapat mengelola IPAL kawasan tersebut, sehingga dikedepannya kota-kota yang telah memiliki IPAL Kawasan memerlukan operator dan kelembagaan yang khusus untuk menangani IPAL tersebut 3. Perkuatan masing-masing peran para stakeholder yang terkait pengelolaan air limbah perlu ditingkatkan. Fungsi regulator dan operator perlu dipisahkan, namun dalam pelaksanaannya keduanya perlu bersinergi sesuai dengan porsinya masing-masing 6 KESIMPULAN DISKUSI Hasil Diskusi Penilaian Kinerja Pengendalian Pencemaran Lingkungan Perairan 1. 70% - 90% air limbah rumah tangga berkontribusi terhadap pencemaran badan air yang merupakan sumber air baku air minum masyarakat 2. Dari hasil evaluasi terhadap effluen dari sarana SANIMAS yang telah dibangun memenuhi baku mutu lingkungan 3. Saat ini masih disusun peraturan terkait baku mutu dan pengendalian terhadap beberapa sumber penghasil air limbah, diantaranya untuk restauran, sedangkan untuk hasil buangan dari home industry laundry belum disusun.