You are on page 1of 11

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK

KARAKTER BANGSA
Lingga Nico Pradana, Nunung Juwariah, Pradipta Annurwanda
Abstrak
Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara
apa yang baik, mewujudkan, dan menebar kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Komponen
didalamnya adalah olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah
karsa yang memberikan pendidikan pada aspek aekti,
kogniti dan psikomotorik. !ujuan dari pendidikan karakter
adalah adanya perubahan kualitas siswa ditinjau dari aspek
aekti, kogniti, dan psikomotorik. Adanya peningkatan
wawasan, perilaku, dan keterampilan sehingga dapat menjadi
siswa yang berilmu dan berkarakter. Pendidikan ormal
adalah suatu wadah yang baik untuk membentuk karakter
bangsa melalui pendidikan karakter. Aplikasinya adalah
dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam seluruh
kegiatan di sekolah. Nilai-nilai karakter yang dapat
ditanamkan antara lain religius, rajin, toleran, disiplin, kerja
keras, dan sebagainya.
Kata kunci: pendidikan karakter, nilai, koponen
A! Penda"uluan
"lobalisasi memberikan dampak yang cukup signiikan dewasa ini.
#ampak tersebut terjadi di seluruh belahan bumi tak terkecuali di negara
$ndonesia. "lobalisasi memberi dampak positi antara lain berkembangnya
teknologi diberbagai bidang, meningkatnya sarana dan prasarana dan lain
sebagainya. %al tersebut dapat memberikan kemudahan dalam melakukan
segala hal. #isisi lain, globalisasi juga akan memberikan eek negati jika
terjadi penyalahgunaan. &ontohnya adalah penyalahgunaan obat-obatan
terlarang, seks bebas, kriminalitas, dan lain sebagainya. 'elain itu, persaingan
antar bangsa juga memberikan dampak yang cukup besar. &ara-cara yang
dilakukan untuk memperoleh kemakmuran sudah menyimpang ke arah
negati. Adanya perdagangan bebas atau pasar bebas merusak perekonomian
masyarakat. Persaingan yang berlangsung secara tidak sehat dapat
menimbulkan siat licik, serakah, dan egois. (leh karena itu diperlukan suatu
hal untuk mengatasi hal tersebut.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi dewasa ini sebenarnya
disebabkan oleh masyarakat yang tidak memiliki karakter yang baik. %al itu
menyebabkan tidak adanya kontrol diri sehingga masyarakat hanya
mementingkan diri mereka sendiri. (leh sebab itu, penting adanya
penanaman karakter yang kuat sehingga dapat menjadi bangsa yang
berkarakter.
Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan dengan cara
mengimplementasikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dapat
membentuk karakter bangsa yang baik dan berakhlak. 'elain itu pendidikan
karakter juga mengajarkan hakikat karakter dalam cipta, rasa dan karsa.
!ujuannya adalah untuk membentuk pribadi yang berilmu dan berkarakter.
)enurut ** No. +, !ahun +,,- tentang 'istem Pendidikan Nasional
dalam .ab + Pasal -, Pendidikan nasional berungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada !uhan /ang )aha 0sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreati, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. #ari ungsi dan tujuan tersebut, ada dua hal penting yang
harus diwujudkan oleh lembaga pendidikan. Pertama, mengembangan
kemampuan yang berkaitan dengan otak yang merujuk pada kualitas
akademik. Kedua, membentuk watak yang berkaitan dengan hati yang
merujuk pada lulusan yang berakhlak mulia.
)engacu pada uraian tersebut, menarik untuk dipertanyakan, apakah
pendidikan karakter itu1 Karakter bangsa apa saja yang saat ini dibutuhkan1
.agaimana pula upaya untuk membentuk karakter bangsa melalui pendidikan
karakter1
.. #akikat dan Tu$uan Pendidikan Karakter
Karakter adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai berdasarkan
norma agama, kebudayaan, hukum2konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta
didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta
didik berperilaku sebagai insan kamil. Karakter tersebut dinilai menurut
hubungan manusia dengan !uhan, diri sendiri, sesama dan lingkungan, dan
bangsa dan negara. %ubungan manusia dengan !uhannya dinilai menurut
derajat ta3wa dan sikap religius. %ubungan manusia dengan diri sendiri
dinilai berdasarkan sikap jujur, bertanggung jawab, bergaya hidup sehat,
disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, kreati, ino4ati,
mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu. %ubungan manusia dengan sesama
dan lingkungannya dinilai berdasarkan sikap sadar hak dan kewajiban, patuh
pada aturan sosial, menghargai karya orang lain, santun dan demokratis, dan
peduli lingkungan sosial dan lingkungan hidup. 'edangkan hubungan
manusia dengan bangsa dan negaranya dinilai berdasarkan sikap nasionalisme
dan menghargai keberagaman dan pemahaman terhadap budaya dan ekonomi.
'umber-sumber nilai karakter berasal dari agama, Pancasila, **#
5678, NK9$, dan kearian lokal. 'umber-sumber nilai karakter tersebut
diinternalisasikan pada para siswa melalui berbagai kegiatan di sekolah, di
antaranya )(', ('$', tata krama dan tata tertib, kepramukaan, upacara
bendera, pendidikan berwawasan kebangsaan, kewirausahaan, *K', P)9,
serta upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba2)iras, rokok, dan
penyimpangan seksual. %asil yang diharapkan adalah agar para generasi
muda ini dapat berkarakter inno4ati, kreati, sidi3, amanah, athonah, tabligh,
disiplin, percaya diri, kompetiti, kooperati, leadership, imaginati, bersih,
sehat, peduli, adapti, toleransi, dan suka menolong. .erikut bagan
pembangunan karakter bangsa melalui bidang pendidikan
)enurut #irjen #ikti :dalam .arnawi dan ). Ariin, +,5+;+7<,
pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi
pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan menebar kebaikan
itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. 'elain itu, Pendidikan
karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik
berperilaku sebagai insan kamil. %al ini sesuai dengan pendapat 0llen :dalam
=ainal A3ib, +,55; 75< yaitu pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa
dari sistem pendidikan yang benar. Jadi pendidikan bukan merupakan sarana
transer ilmu pengetahuan saja, melainkan sebagai sarana pembudayaan dan
penyaluran nilai.
)enurut 'yaiul Anam :dalam .arnawi dan ). Ariin, +,5+; +7<, siswa
harus mendapatkan pendidikan yang mencakup tiga aspek yaitu;
5. Aekti yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia,
termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi
estetis.
+. Kogniti yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas
untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi.
-. Psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan
keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.
#engan memberikan ketiga aspek tersebut, karakter siswa akan terbentuk
sehingga menjadi seseorang yang memiliki pribadi yang berkarakter.
!ujuan dari pendidikan karakter juga sangat terkait dengan ketiga aspek
tersebut. !ujuannya adalah adanya perubahan kualitas siswa ditinjau dari
aspek aekti, kogniti, dan psikomotorik. Adanya peningkatan wawasan,
perilaku, dan keterampilan sehingga dapat menjadi siswa yang berilmu dan
berkarakter. Karakter yang diharapkan tidak melenceng dari budaya asli
$ndonesia sebagai perwujudan nasionalisme dan sarat muatan agama
:.arnawi dan ). Ariin, +,5+; +>-+6<.
%! Koponen Pendidikan Karakter
)enurut Kemdiknas :+,55; 57<, komponen dari pendidikan karakter
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
"ambar 5. Komponen Pendidikan Karakter
#ari gambar tersebut, menerangkang bahwa pendidikan karakter
memadukan aspek olah pikir, olah hati, olah raga, dan olah rasa2karsa. (lah
pikir menciptakan karakter cerdas, kritis, kreati, ino4ati, ingin tahu, berpikir
terbuka, produkti, berorientasi $P!0K, dan relekti. (leh karena itu pada
aspek olah pikir, siswa memperoleh pendidikan kogniti.
(lah hati menciptakan karakter beriman dan bertakwa, jujur, amanah,
adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang
menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik. (leh sebab itu, pada aspek
olah hati dapat memberikan siswa pendidikan aekti.
(lah raga menciptakan karakter bersih dan sehat, disiplin, sporti,
tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperati, determinati,
kompetiti, ceria, dan gigih. #engan aspek olah raga ini, siswa diberikan
pendidikan psikomotorik.
(lah rasa2karsa menciptakan karakter ramah, saling menghargai
toleran, peduli, gotong royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan
kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk $ndonesia,
dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. )aka dari itu, olah rasa dapat
memberikan siswa pendidikan aekti dan pendidikan psikomotorik.
D! Nilai&Nilai Karakter Ban'(a
Nilai-nilai karakter yang dapat digali dan ditanamkan antara lain
sebagai berikut;
!abel 5. Nilai-Nilai Karakter
No Nilai Karakter De(krip(i
) 9eligius 'ikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
* Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
+ !oleransi 'ikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang
lain yang berbeda dari dirinya.
, #isiplin !indakan yang menunjukkan perilaku
No Nilai Karakter De(krip(i
tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
- Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
. Kreati .erpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
/ )andiri 'ikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas.
0 #emokratis &ara berikir, bersikap, dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
1 9asa ingin tahu 'ikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
)2 'emangat kebangsaan &ara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
)) &inta tanah air &ara berikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan
isik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.
)* )enghargai prestasi 'ikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu
No Nilai Karakter De(krip(i
yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
)+ .ersahabat2komunikati !indakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
), &inta damai 'ikap , perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
)- "emar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
). Peduli lingkungan 'ikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
)/ Peduli sosial 'ikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
)0 !anggung-jawab 'ikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan
:alam, sosial dan budaya<, negara dan
!uhan /ang )aha 0sa.
E! Pendidikan Karakter di Sekola"
*paya untuk membentuk karakter bangsa dapat dilakukan melalui
pendidikan ormal. #alam hal ini pendidikan ormal yang dimaksud adalah
sekolah. 'ekolah dapat mengaplikasikan pendidikan karakter untuk
membentuk karakter-karakter siswa sehingga akan terwujud suatu karakter
bangsa yang baik. Pendidikan karakter dapat diaplikasikan mulai dari PA*#,
!K, '#2)$, ')P2)!', dan ')A2)A.
)enurut Kemdiknas :+,55; 5+<, hasil inormasi dari berbagai 'arasehan
Nasional Pendidikan Karakter yang diselenggarakan dibanyak wilayah
menyatakan bahwa sudah cukup banyak sekolah yang berhasil
mengembangkan pendidikan karakter dengan berbagai cara. )asing-masing
sekolah memang punya ciri penekanan yang berbeda, namun semua sekolah
punya kemiripan cara yaitu pendidikan karakter melalui pembiasaan
kehidupan keseharian di sekolah dengan keteladanan guru dan disertai
penanaman nilai-nilai kemuliaan hidup.
Pendidikan karakter harus masuk pada setiap aspek kegiatan di sekolah.
%al ini dapat dilihat dari bagan berikut ini;
"ambar +. &akupan Pendidikan Karakter
.erdasarkan bagan pada gambar +, pendidikan karakter diintegrasikan
ke dalam kegiatan belajar mengajar pada setiap mata pelajaran. Kemudian
perlu dilakukan pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan
pendidikan. Pendidikan karakter juga diintegrasikan ke dalam kegiatan
ekstrakurikuler misalnya pramuka, P)9, olahraga dan sebagainya. Penerapan
pada kehidupan keseharian di rumah harus selaras dengan penerapan
pendidikan karakter di satuan pendidikan.
Penerapan nilai-nilai karakter di sekolah haruslah diintegrasikan pada
seluruh kegiatan sekolah terutama pada saat K.). Nilai-nilai karakter ini
dapat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran dengan cara
mencantumkan nilai karakter ke dalam silabus sehingga guru harus dapat
memastikan bahwa pembelajaran di kelas telah memberikan dampak pada
pembentukan karakter siswa. %al ini sesuai dengan pendapat )cKay :dalam
.arnawi ? ). Ariin, +,5+; @,< yaitu silabus silabus memberikan okus
mengenai apa yang harus dipelajari serta penjelasan mengenai bagaimana
konten harus dipilih dan disusun.
'elain diintegrasikan pada silabus, nilai-nilai karakter perlu juga
diintegrasikan pada 9PP. Karena 9PP-lah yang menggambarkan bagaimana
proses belajar siswa berlangsung.
3! Ke(ipulan
.erdasar pada uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut;
a. Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan menebar kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. !ujuannya adalah agar
terjadi perubahan kualitas siswa ditinjau dari aspek aekti, kogniti dan
psikomotorik. Pendidikan karakter memiliki komponen-komponen untuk
melatih ketiga aspek tersebut yaitu olah hati, olah pikir, olah hati, olah
raga, dan olah rasa atau karsa.
b. Nilai-nilai karakter yang dibutuhkan untuk membentuk karakter bangsa
adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreati, mandiri,
demokratis, rasa ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat2komunikti, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab.
c. *paya untuk membentuk karakter bangsa melalui pendidikan karakter
dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah mulai dari PA*#,
!K, '#2)$, ')P2)!', ')A2)A. Aplikasinya adalah dengan
mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam semua kegiatan di
sekolah.
DA3TAR PUSTAKA
.arnawi dan ). Ariin. +,5+. Strategi & kebijakan Pembelajaran Pendidikan
Karakter. Ar-9uAA )edia; Jogjakarta.
Kemdiknas. +,55. Pendidikan Karakter Untuk Membangun Karakter Bangsa,
:(nline<, :http;22dikdas.kemdiknas.go.id , diakses +7 April +,5-<.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 !". 2# !entang Sistem
Pendidikan Nasional. +,,-. Jakarta; #epdiknas.
=ainal A3ib. +,55. Pendidikan Karakter )embangun Perilaku Positi Anak
.angsa. /rama Bidya; .andung.

You might also like