a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Poales Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus: Eleusine Spesies: Eleusine indica (L.) Gaertn b. Identifikasi Nama ilmiah : Eleusine indica (L.) Gaertn Nama umum : Rumput belulang Nama lokal : Carulang (sunda) dan Suket lulangan (Jawa) c. Deskripsi Rumput belulang merupakan tanaman gulma semusim atau tahunan namun tidak berumur panjang. Berupa rumput, merumpun, dan tumbuh tegak. Akar : Memiliki akar serabut Batang : Pangkal batang membentuk roset, kadang berbentuk cekungan yang terbentang, menempel pipih, dan kerap bercabang. Daun : Daun bentuk pita, lidah daun berbulu halus, terdiri dari dua baris, pelepah daun menempel kuat, pada pangkalnya terdapat rambut panjang 12-40 kali. Bunga : Bunga malai, hijau dan bunga biseksual. d. Habitat Pada tempat terbuka atau agak terlindungi dan lembab hingga pada ketinggian 1.100 mdpl. e. Perbanyakan Perbanyakan dari rumput belulang adalah generatif (biji) dan dengan pemisahan rumpun. f. Pengendalian Pengendalian tanaman gulma rumput berulang dapat secara mekanis, biologi (hayati) dan kimia
2. Cynodon dactylon (L.) Pers. a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Poales Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus: Cynodon Spesies: Cynodon dactylon (L.) Pers. b. Identifikasi Nama ilmiah : Cynodon dactylon (L.) Pers. Nama umum : Grintingan Nama lokal : Kakawatan (sunda) c. Deskripsi Grinting merupakan gulma tahunan yang berupa rumput. Akar rimpang. Bentang bentuk buluh, tegak atau menanjak, tinggi mencapai 40 cm, buluh samping panjang, bila tua berongga, ruas bersseling panjang dan pendek. Daun seperti garis, berlilin, tepi kasar, ujung runcing. Bunga bulir ganda, terdiri dua atau lebih cabang, anak bulir putih lembayung. d. Habitat Grinting tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24C. Jenis ini toleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan. Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalah di atas 5.5. Gulma ini menyukai tempat terlindung atau terbuka hingga 1.650 m dpl. e. Perbanyakan Perbanyakan denga biji atau stek batang. f. Pengendalian Pengendalian tanaman gulma rumput berulang dapat secara mekanis, biologi (hayati) dan kimia.
3. Imperata cylindrica (L) Beauv a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Poales Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus: Imperata Spesies: Imperata cylindrica (L.) Beauv. b. Identifikasi Nama ilmiah : Imperata cylindrica (L.) Beauv. Nama umum : Ilalang Nama lokal : Alang-alang (Jawa), eurih (Sunda), ambengan (Bali) c. Deskripsi Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm. Akar rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris, diameter 2 - 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 - 80 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan sejajar (parallel), permukaan atas halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 - 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm, berwarna cokelat tua. d. Habitat Ilalang tumbuh di dataran rendah sampai 2.700 m dpl. e. Perbanyakan Perbanyakan vegetatif (akar rimpang), f. Pengendalian Pengendalian ilalang dapat dengan cara fisik (pembakaran), budidaya (pengolahan tanah dan dengan penggunaan mulsa) dan kimia (herbisida).
4. Cyperus rotundus L. a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Cyperales Famili: Cyperaceae Genus: Cyperus Spesies: Cyperus rotundus L. b. Identifikasi Nama ilmiah : Cyperus rotundus L. Nama umum : Rumput teki Nama lokal : suket teki (Jawa) c. Deskripsi Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm. Akar rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris, diameter 2 - 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 - 80 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan sejajar (parallel), permukaan atas halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 - 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm, berwarna cokelat tua. d. Habitat Gulma jenis ini dapat ditemukan di ladang, lahan pertanian, daerah terabaikan, padang rumput, di tepi hutan dan di pinggir jalan, pantai berpasir atau serak, sungai dan saluran irigasi. Dapat tumbuh baik pada setiap jenis tanah. Gulma ini dapat tumbuh pada habitat lahan basah dan lembab. e. Perbanyakan Perbanyakan dengan umbi dan biji. f. Pengendalian Pengendalian gulma ini dapat penggunaan mulsa, pengolahan tanah, secara bilogi dan penggunaan herbisida.
5. Cyperus kyllingia Endl. a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Cyperales Famili: Cyperaceae Genus: Cyperus Spesies: Cyperus kyllingia Endl.. b. Identifikasi Nama ilmiah : Cyperus kyllingia Endl. Nama umum : Rumput knop dan teki pendul Nama lokal : Teki udelan c. Deskripsi Akar : Berserabut, memiliki rhizoma, menjalar horizontal, trianguler, lemah. Batang : Berbentuk segitiga, berdiameter 1 1,5 mm, panjang 5 45 cm, padat dan licin. Daun : Linear, agak kaku, jumlah 2 4, permukaan atau berwarna hijau. Bunga : Inflorensis terminal, bundar dan elips biseksual. Biji : Bentuk bikonveks, pipih memanjang, kuning. d. Habitat Di tempat yang bersinar atau yang ternaungi, agak lembab. e. Perbanyakan Secara generatif dengan biji, bisa juga dengan stolon. f. Pengendalian Secara kimia dengan penyemprotan roundup dosis 120 cc setiap 1 liter air. Bisa juga dengan paracol 100 120 cc setiap 15 liter air tergantung dari banyaknya gulma.
6. Stachytarpheta indica (L.) Vahl a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Lamiales Famili: Verbenaceae Genus: Stachytarpheta Spesies: Stachytarpheta indica (L.) Vahl b. Identifikasi Nama ilmiah : Stachytarpheta indica (L.) Vahl Nama umum : Pecut kuda, dan jarong Nama lokal : Ngadirengga c. Deskripsi Terna tahunan, tumbuh tegak, tumbuh liar di sisi jalan daerah pinggir kota, tanah kosong yang tidak terawat. Daun letak berhadapan, bentuk lonjong, pangkal menyempit, tepi bergerigi dan tangkai panjang. Bunga duduk tanpa tangkai pada bulir-bulir yang berbentuk seperti pecut, panjang 4-20 cm. Bunga mekar tidak berbarengan, kecil-kecil warna ungu, putih. Stachytarpheta indica Vahl, lebih tinggi dapat mencapai 1 - 2 m, dipelihara sebagai tanaman pagar hidup, mempunyai khasiat obat yang sama. d. Habitat Lahan kosong, tanah lapang, lapangan dan pinggir jalan. Pada ketinggian 900 mdpl. e. Perbanyakan Secara generatif yaitu biji f. Pengendalian Jumlah yang sedikit dapat dikendalikan secara manual. Pada saluran air dan berderet di sepanjang tepi jalan, pengendalian menggunakan herbisida.
7. Amaranthus spinosus L. a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Hamamelidae Ordo: Caryophyllales Famili: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman) Genus: Amaranthus Spesies: Amaranthus spinosus L. b. Identifikasi Nama ilmiah : Amaranthus spinosus L. Nama umum : Bayam duri Nama lokal : Senggang cucuk c. Deskripsi Akarnya memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Daun spesies ini termasuk daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. Bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus. Bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Buah berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang. Biji berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 - 1 mm. d. Habitat Tumbuh liar di kebun-kebun yang ditinggalkan, tepi jalan dan tanah kosong yang terlantar. e. Perbanyakan Dengan generatif yaitu biji f. Pengendalian Secara mekanik dan kimiawi
8. Ageratum conyzoides L. a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Asterales Famili: Asteraceae Genus: Ageratum Spesies: Ageratum conyzoides L. b. Identifikasi Nama ilmiah : Ageratum conyzoides L. Nama umum : Bandotan Nama lokal : Babadotan c. Deskripsi Akar Tunggang. Daun Tunggal, bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (composite), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1 - 10 cm, lebar 0,5 - 6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Batang Tegak atau terbaring, berbentuk bulat, berbuku dan berbulu halus pada bukunya, bercabang. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, seperti cawan berwarna biru,violet dan putih. Buah berwarna hitam dan bentuknya kecil. Tinggi tanaman mencapai 30 - 90 cm dan bercabang. d. Habitat Di lahan pertanian dengan kelembaban yang cukup, di pinggir jalan, di tempat pembuangan sampah. Dapat tumbuh sampai ketinggian 2100 meter di permukaan laut. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air. e. Perbanyakan Secara generatif dan vegetatif yaitu biji dan akar f. Pengendalian Pengendalian dilakukan dengan cara kimiawi yaitu secara umum dapat diberantas dengan menggunakan Dalapon, Gliturat dan Paraquat tapi bila terasosiasi dengan jagung, kacang tanah dan kedelai dapat digunakan Alachor. Selain itu, dapat menggunakan Kimiawi menggunakan herbisida MCPA dan 2,4-D serta secara mekanik dengan pencabutan dan pemotongan. Agrimicyne 1,5 g/l, Dithane m 45 (0,24%).
9. Fimbristylis miliacea (L) Vahl a. Klasifikasi Kingdom Plantae Plants Subkingdom Tracheobionta Vascular plants Superdivision Spermatophyta Seed plants Division Magnoliophyta Flowering plants Class Liliopsida Monocotyledons Subclass Commelinidae Order Cyperales Family Cyperaceae Sedge family Genus Fimbristylis Vahl fimbry Species Fimbristylis miliacea (L.) Vahl grass-like fimbry b. Identifikasi Nama ilmiah : Fimbristylis miliacea (L.) Vahl Nama umum : Adas-adasan Nama lokal : Panon munding c. Deskripsi Tanaman tahunan, Akar serabut. Batang bisa sama dengan daun dan bisa berbeda. Daun memiliki tinggi 2 / 3 dari tinggi tanaman, tidak ada ligula, pelepah daun lebar 2 mm. Bunga Inflorescences. Fimbristylis miliacea lain adalah rumput yang luas penyebarannya di Asia terutama pada tanaman padi. Buah berukuran 1 mm. d. Habitat Lahan sekitar pertanaman padi e. Perbanyakan Secara generatif yaitu dengan biji. f. Pengendalian Dapat dilakukan secara mekanis, kimiawi, kultur teknis
10. Marsilia crenata Presl. a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan) Kelas: Pteridopsida Ordo: Salviniales Famili: Marsileaceae Genus: Marsilea Spesies: Marsilea crenata Presl b. Identifikasi Nama ilmiah : Marsilea crenata Presl Nama umum : Semanggi Nama lokal : jukut calingcingan (Sunda) c. Deskripsi Akarnya jenis akar serabut, dengan serabut-serabut akar yang berada di sekitar akar tunggang tersebut. Bentuk batangnya agak lemah, tetapi tingginya 8-20 inchi. Cabang batangnya berwarna kemerah-merahan mengkilat dengan dikelilingi serabut yang berwarna keputih-putihan dan batangnya menjalar. Daun, Daun semanggi memiliki 4 helai anak daun dengan ukuran rata-rata panjang 2,5 cm dan lebar 2,3 cm. Daun tersebut tipis dan lembut berwarna hijau gelap.. Bunga tertutup oleh bulu-bulu yang berwarna coklat bila masih muda. d. Habitat Tumbuh pada tempat yang terkena sinar matahari atau agak rindang pada dataran rendah hingga ketinggian 3000 m dpl. seperti di kolam-kolam, paya-paya, tanah-tanah berlumpur yang tergenang air, dan biasanya segera menghilang apabila kolam-kolam atau Lumpur menjadi kering e. Perbanyakan Perbanyakan yang terjadi dengan spora atau rhizome f. Pengendalian Pengendaian semanggi dilakukan dengan kultur teknis, cara mekanis, cara hayati, penggunaan racun rumput (herbisida), dan penggabungan (terpadu). Pada pengendalian kimia yang dilakukan, diquat 2-3 kg/ha, gramuxeaes, 75-1,5 kg/ha, jika ada ikan, dan paraquat 0,5-1 kg/ha bila ada ikan.
11. Panicum repens L. a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Poales Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus: Panicum Spesies: Panicum repens L. b. Identifikasi Nama ilmiah : Panicum repens L. Nama umum : Rumput lampuyangan Nama lokal : Suket balungan, suket lempuyangan (Jawa), jajahean (Sunda) c. Deskripsi Rumput tahunan dengan akar serabut/ adventica. Batang hanya sebagian saja yang tegak, tumbuh pada buku-buku rhizome, menjalar di bawah tanah, kuat, tegak, permukaan bersisik tanpa nodus. Daun sejajar,terdapat ligula sedikit, berbentuk seperti pita, warna daun hijau kebiru-biruan. Bunga dari tanaman ini ttermasuk jenis inflorencensia dengan terminal terbuka, bunga tersebar 1-3 buah pada tiap nodus. d. Habitat Tersebar di Nusantara, di Jawa, tumbuh sampai ketinggian sekitar 1.800 m dpl, di lahan basah, dataran tinggi dan biasa terdapat di sawah e. Perbanyakan Perbanyakan yang dilakukan secara vegetatif, dengan stolon dan rhizoma f. Pengendalian Mekanis dan kimia menggunakan herbisida dengan menggunakan 2,5 lb MSMA ditambah 4lb Dalapon ditambah 1 Pt Surfactant dalam 60galon air disemprotkan sebanyak 3-4 kali dengan onterval lima minggu bila perlu
12. Borreria laevis L. a. Klasifikasi Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Rubiales Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian) Genus: Borreria Spesies: Borreria laevis (Lamk.) Griseb. b. Identifikasi Nama ilmiah : Borreria laevis (Lamk.) Griseb. Nama umum : Bulu lutung Nama lokal : Ketumpang c. Deskripsi Akar, termausk kedalam sistem perakan tunggang, memiliki banyak cabang- cabang akar, banyak bulu-bulu halus, tudung akar atau kaliptera dan berwarna kecoklatan. Batang, tumbuh tegak tingginya 15-20 cm biasanya kurang lebih 25 cm, membentuk cabang dari bagian pangkal batang, warnanya ungu, bentuk penampangnya segi empat, sisi-sisinya berambut halus, pada buku- bukunya tumbuh dua helai daun yang berhadapan. Daun, berbangun daun bulat panjang lanset, bagian pangkal melebar dan ujungnya runcing, ukuran panjangnya 2,5-5,5 cm dan lebarnya 0,75-2 cm, tepi daun terasa kasar bila diraba karena adanya bulu-bulu halus yang keras, permukaan atas berwarna hijau gelap keungu-unguan dengan urat daun yang nyata. Bunga, mempunyai dua kelopak berambut halus, mahkota berbentuk seperti lonceng dengan 4 daun tajuk, panjangnya 3- 3,75 mm, berwarna putih dengan corak ungu di bagian ujung. Kepala bunga kecil, terdapat di ketiak daun dan di ujung batang, ukuran penampangnya kurang lebih 12 mm. Buah, mempunyai bentuk lonjong, buah rumput kancing ungu terbelah membujur atau longitudinal atas dua belahann, buah rumput jancing ungu berambut di bagian atas, sekat atau septum yang persisten jelas terlihat, buah rumput kancing ukurannya kurang lebih 1 mm. d. Habitat Tumbuh dipermukaan ladang, pada penyinaran yang cukup sampai penyinaran yang sedang. Di padang rumput, pinggir jalan, sawah, biasanya mencapai ketinggian 2000 mdpl. e. Perbanyakan Generatif yaitu biji f. Pengendalian Mekanik dan Kimiawi