You are on page 1of 5

MENGELOLA STRES (Dasar Sukses Wirausaha - 6)

Written by Perry Tristianto



Setiap hari kita yang berada di daerah perkotaan menghadapi situasi lalu lintas yang macet.
Kita harus menyediakan lebih banyak waktu di perjalanan menuju tempat kerja. Apalagi kalau di
jalan kita saksikan pengendara mobil maupun motor yang ugal-ugalan, bunyi knalpot motor
yang meraung-raung membuat bising dan sakit di kuping, belum lagi asap knalpot yang saban
hari menambah polusi, sehingga udara yang kita hirup sudah tercemar. Beban kerja yang
semakin berat. Pendidikan yang mahal. Biaya hidup yang terus meningkat sementara
penghasilan tidak mampu mengejar kenaikan biaya hidup. Masih ditambah lagi dengan usaha
yang mulai dirintis ambruk, modal sudah ludes, dan bermacam masalah hidup yang terus
menerus muncul tanpa penyelesaian yang pas. Semua kondisi dan situasi itu dapat membuat

kita

gelisah, khawatir, dan berujung pada stres.


Secara sederhana, stres adalah kondisi di mana seseorang merasa tertekan dan terancam.
Istilah stress berkembang pengertiannya, dan digunakan untuk menunjukkan adanya tekanan,
ketegangan, atau usaha keras yang ditujukan pada kekuatan mental manusia. Menurut Lazarus
& Folkman, stres tidak hanya tergantung pada kondisi eksternal, tapi juga pada kerentanan
individu dan mekanisme pengolahan kognitifnya. Stres juga terjadi bila terdapat
ketidakseimbangan antara tuntutan yang dihadapi oleh individu dan kemampuan yang
dimilikinya.


Sumber stres dapat berupa fisik, yaitu suhu, ruang, kebisingan; kondisi: beban kerja/tugas
berlebihan; peranan dalam organisasi, peran yang tidak sebanding dengan kemampuan yang
dimiliki; peran yang tidak berarti/kecil; peran yang tidak kuat/tidak didukung. Sumber-sumber
lain yang dapat menimbulkan stres adalah kehilangan pekerjaan, bisnis terpuruk,

anak-anak yang tidak menuruti kemauan Anda, Anda pusing soal sikap atasan

1 / 5
MENGELOLA STRES (Dasar Sukses Wirausaha - 6)
Written by Perry Tristianto
di pekerjaan, atus sikap relasi dan rekanan yang tidak sesuai harapan, tugas-tugas yang belum
selesai, tagihan-tagihan atau kewajiban yang harus segera dibayar, sementara kemampuan
terbatas.


Menanggapi kondisi-kondisi yang rasanya di luar batas kemampuan itu Anda dapat saja: meny
alahkan atasan, menyalahkan reasi atau rekanan, menyalahkan diri sendiri lalu panik sendiri.
Risau atas berbagai kemungkinan yang terburuk, menyalahkan istri/suami, lalu putus asa.
Cemas, badan sakit, harga diri hilang, bimbang, khawatir dengan tanggapan orang lain, lalu
kesal sendiri.


Jika usaha Anda untuk mengatasi stress itu mendapatkan hambatan dan kegagalan, Anda dap
at menjadi frustrasi.

Jika Anda dihadapkan pada suatu keharusan untuk memilih salah satu di antara beberapa
kebutuhan atau tujuan, mungkin Anda akan mengalami konflik. Tuntutan lain yang dapat
menimbulkan stres adalah tekanan dan ancaman. Tekanan, jika seseorang mendapat tekanan
atau paksaan untuk mencapai hasil tertentu atau bertingkah laku dengan cara tertentu.
Ancaman, jika antisipasi seseorang terhadap hal-hal yang merugikan atau tidak menyenangkan
bagi dirinya mengenai suatu situasi.


Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau
ketidak-seimbangan psikologis dalam dirinya. Orang akan berusaha mengembalikan keadaan
psikologis dirinya pada keseimbangan atau equillibrium. Upaya-upaya seseorang untuk
mengatasi stres itu disebut Strategi
Penanggulangan Stress
. Strategi penanggulangan stres merupakan upaya perubahan kognitif dan tingkah laku secara
terus menerus
2 / 5
MENGELOLA STRES (Dasar Sukses Wirausaha - 6)
Written by Perry Tristianto

untuk mengatasi tuntutan eksternal maupun internal yang diniliai membebani atau melebih
sumber daya yang dimiliki.


Ada dua strategi menanggulangi stres. Pertama, penanggulangan yang diarahkan pada
masalah yang menimbulkan stres. Kedua,
penanggulangan yang diarahkan untuk mengatur respon emosi terhadap masalah yang
menimbulkan stres. Upaya lain untuk menanggulangi stres adalah mengubah kebiasaan belajar
atau bekerja;

membantu

seseorang menyesuaikan diri terhadap perasaan yang disebabkan oleh stres; menjaga
kesehatan, program pelatihan dan berpikir

positif.


Jika kita sudah terpuruk ke dalam stres yang dapat mendorong kita ke dalam jurang depresi
bahkan sampai menderita
stroke
, ada baiknya

sebelum
stop
(
game over
= mati), kita mendengarkan nasihat dari Psiko-Sibernetis seperti di bawah ini.

1. Pandanglah peristiwa itu sebagai situasi dengan cara netral.
2. Evaluasi masalahnya secara jernih.
3. Alihkan emosi-emosi Anda agar pas, sesuai dengan situasi pada saat itu.
4. Lakukan apa yang memang perlu dilakukan untuk melawan situasi itu.
5. Rasakan harga diri Anda bertambah baik berkat tindakan Anda itu.
3 / 5
MENGELOLA STRES (Dasar Sukses Wirausaha - 6)
Written by Perry Tristianto


Nasihat lain yang perlu Anda lakukan manakala Anda berada dalam kondisi stres tercantum
dalam buku Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia, Dale Carnegie. Beberapa poin dalam Pr
insip

dan Teknik Dasar Mengatasi Kekuatiran yang dapat membantu kita mengatasi stres adalah
sbb.

1. Hiduplah dalam ruang waktu terbatas, jalani, hayati, hargai, gumuli dan nikmati
kehidupan hari lepas hari.

2. Bila Anda menghadapi kesulitan lakukan 3 hal berikut ini:

a. Tanya diri sendiri kemungkinan terburuk apa yang mungkin terjadi?

b. Siapkan mental untuk menerima kemungkinan terburuk itu.

c. Perbaiki keadaan agar kemungkinan terburuk itu tidak terjadi.

3. Ingatkanlah diri sendiri bahwa kecemasan itu mahal, karena ia berbahaya bagi
kesehatan kita.

4. Kumpulkan semua fakta yang ada.

5. Pertimbangkan semua fakta itu kemudian ambillah keputusan.
4 / 5
MENGELOLA STRES (Dasar Sukses Wirausaha - 6)
Written by Perry Tristianto

6. Bila keputusan sudah diambil segeralah bertindak.

7. Analisalah masalah Anda dengan menjawab 4 pertanyaan berikut:

a. Apa masalah sebenarnya?

b. Apa penyebab masalah tersebut?

c. Apa kemungkinan penyelesaian yang ada?

d. Apa penyelesaian terbaik?


Selanjutnya poin-poin lain yang dapat membantu kita adalah : Hancurkan kebiasaan kuatir
sebelum kita dihancurkan. Suburkan sikap mental yang membawa damai dan sukacita. Berdoa.
Hadapi kritik dengan jiwa besar. Hindari keletihan dan kuatir serta tetaplah enerjik dan
bersemangat tinggi.


Jika nasihat-nasihat itu kita jalani, dan kelima pendorong kesuksesan itu kita lakukan secara
konsisten, apalagi dibarengi dengan semangat antusias, percayalah, kita tidak hanya dapat
mengelola stres itu menjadi kondisi yang lebih produktif dan positif, tetapi kita sedang menapaki
langkah-langkah menuju kesuksesan. Nah, sampai jumpa di puncak kesuksesan!
5 / 5

You might also like