You are on page 1of 10

TUGAS HARIAN II

TANTANGAN GLOBALISASI



Program Pendidikan Profesi Akuntansi
Universitas Trisakti
2014


Kelas 22B
Lingkungan Bisnis
Disusun Oleh :
R. Nugroho Adi Suhandono








Tantangan dalam Globalisasi
A. PROSES GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
Negara. Dimulai ketika Vasco da Gama dan Christopher Columbus dari Eropa 500 tahun lalu
untuk berdagang, namun hal ini menjadi awal munculnya kehendak menguasai wilayah bangsa
lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain (kolonialisme). Era kolonialisme merupakan juga
era perkembangan paham kapitalisme di Eropa. Proses berikutnya dilanjutkan dengan era
pembangunan, yang ditandai dengan penekanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional
yang berpusat pada negara sendiri. Ketika era pembangunan mengalami krisis maka dunia
masuk pada era baru yaitu globalisasi. Pada era globalisasi ini negara-negara didorong untuk
menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi global. Semua proses globalisasi digerakkan oleh
idiologi neoliberalisme.

B. MENJADI MASYARAKAT GLOBAL
Secara pribadi kita tergolong pada masyarakat yang terbuka pada pengaruh yang datang
dari luar. Tidak bisa dipungkiri perkembangan jaman dan teknologi sangat mempengaruhi
kehidupan sehari-hari kita. Banyak pengaruh yang datang dari luar diantaranya adalah
pengaruh majunya teknologi yang berasal dari barat. Era globalisasi memiliki potensi untuk ikut
mengubah hampir seluruh sistem kehidupan masyarakat, politik, ekonomi, budaya dan
sebagainya. Fenomena baru dalam era globalisasi ini hanya dalam hal tempo edar informasi
yang kian pendek dan cakupannya yang kian luas.
Selain terbuka terhadap pengaruh teknologi atau pengaruh dari luar, kita menjadi konsumen
yang tidak kritis. Maraknya iklan dalam berbagai bentuk di media seolah menjadi kekuatan
untuk menjual berbagai hal. Mengikuti atau istilah masa kini adalah follower, bisa diartikan
dengan mengikuti trend atau gaya hidup yang sedang berkembang pada masa kini. Kita selalu
mengikuti apapun itu yang bersifat positif dari pengaruh globalisasi. Karena mengikuti trend
atau gaya hidup di era globalisasi adalah cara kita hidup menjadi masyarakat yang mengglobal.
Mengikuti tren yang ada sebenarnya bukan suatu hal yang salah, akan tetapi mengikuti tren
secara berlebihan justru bisa membuat seseorang terkesan menjadi masyarakat yang korban
era globalisasi bukan masyarakat global.

Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap,
pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi dengan
penjelasannya sebagai berikut :
a. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk
memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman
dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
b. Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial
dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu
dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil
dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
c. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang
menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan
hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu
memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek.
e. Motif memunculkan perilaku individu. Kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan
terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang
terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang
cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.

Faktor Eksternal yang berpengaruh antara lain :
a. Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan
pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan
saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah
kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut.
b. Keluarga, yang memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap
dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan
anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota
dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
d. Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang
normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.

C. MANFAAT DAN KERUGIAN DARI ORGANISASI BISNIS YANG MENGGLOBAL
Manfaat Globalisasi Ekonomi
a) Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan
lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan
dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
b) Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat
menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
c) Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh
pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
d) Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik
yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
e) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan
oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju
yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Kerugian Globalisasi Ekonomi
a) Menghambat pertumbuhan sektor industri
Perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas menyebabkan negara-
negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan
proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, ini
menimbulkan hambatan bagi negara berkembang untuk memajukan sektor industri
domestik lebih cepat.
b) Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu
negara
tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat
memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap
neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar
negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak
menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri
semakin meningkat.
c) Sektor keuangan semakin tidak stabil
Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika
harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar
negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang
domestik merosot. Hal ini menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi.
d) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Dalam jangka panjang pertumbuhan yang lambat akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin
lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk.




D. MELAKUKAN BISNIS DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
Perkembangan Konsep dan Pandangan terhadap Mutu
JM Juran melihat konsep mutu dari dua sudut pandang. Pertama adalah dari segi
penampilan dan kedua adalah dari segi kekurangan (defisiensi). Suatu produk yang mempunyai
penampilan memuaskan (excellent), dinilai sebagai sebuah produk bermutu. Demikian juga jika
memiliki sedikit defisiensi, maka produk tersebut dinilai sebagai produk bermutu.

Perkembangan Pemikiran, Paradigma, dan Pengawasan Mutu
Konsep dasar yang sangat menentukan perkembangan dan kemajuan mutu itu sendiri,
yaitu Quality Thinking dan Quality Paradigms. Quality Thinking atau cara berpikir tentang mutu,
secara tradisional diartikan oleh mutu yang masih berbicara produk dan bersifat teknis,
tergantung inspektor, dituntun oleh para ahli (Experts), membutuhkan pengawasan dan
memerlukan biaya yang lebih tinggi. Sedangkan Quality paradigms (paradigma Mutu) secara
konvensional berkisar pada melakukan pemeriksaan mutu, peningkatan mutu berarti
peningkatan biaya, berorientasi prosedur, tanggung jawab secara departementalisasi,
memenuhi kebutuhan pelanggan, fokus pada pabrik dan yang paling menonjol adalah
peningkatan mutu dianggap merupakan pekerjaan orang lain dan memerlukan biaya tinggi.

ISO 9000
ISO 9000 adalah suatu standar sistem manajemen mutu yang memfokuskan pada
penerimaan dunia internasional (world wide acceptance). ISO 9000 juga merupakan prasyarat
untuk melakukan bisnis dengan Eropa. ISO 9000 menyediakan infrastruktur manajemen mutu
yang baku dan terpadu, serta dapat diaplikasikan dalam keadaan dan situasi bagaimanapun.
ISO 9000 memuat konsep kegunaan yang meliputi ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan ISO
9004.

CE Mark
Conformitee Europene Mark merupakan bagian dari kerangka penilaian kecocokan Uni
Eropa yang komprehensif. Ini merupakan tanda bahwa suatu produk sudah disertifikasi dan
memenuhi persyaratan lingkungan, kesehatan dan keselamatan (environment, health and
safety requirement).
Ada beberapa tahap yang harus dilalui agar suatu produk mendapat CE Mark:
1. Produk tersebut harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam instruksi UE.
2. Telah mendapat sertifikasi ISO 9000 (ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, atau ISO 9004)
apabila sistem manajemen mutu produk tersebut diwajibkan menurut instruksi UE.
3. Dokumentasi setiap uji data harus sesuai dengan persyaratan UE.
4. Sertifikat CE Mark yang dikeluarkan selama ini ada dua tipe yaitu pernyataan sepihak dan
pernyataan pihak ketiga. Dalam pernyataan sepihak, perusahaan yang bersangkutan
mengumumkan sendiri yang belum tentu dapat diterima oleh orang lain. Pada pernyataan
pihak ketiga, ada CE dan nomor identifikasi dari badan yang mensertifikasi.

ISO 14000
ISO 14000 adalah suatu sistem standarisasi manajemen baik standarisasi produk
maupun proses yang dikaitkan langsung dengan lingkungan hidup. Lingkungan hidup menjadi
penting karena perhatian dunia terhadap lingkungan hidup sangat tinggi. ISO 14000 mencakup
sistem pengelolaan lingkungan, investigasi dan auditing yang berkaitan dengan lingkungan,
pelabelan produk ramah lingkungan, evaluasi untuk kerja lingkungan, pengkajian siklus hidup
dan pendefinisian

E. PERATURAN DALAM ORGANISASI BISNIS DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
Organisasi adalah suatu wadah atau tempat bagi manusia untuk bekerjasama menuju
suatu pencapaian tujuan. Perubahan yang ada pada kehidupan manusia berakibat pula pada
perubahan-perubahan yang terjadi pada organisasi. Globalisasi yang memiliki suatu
karakteristik perubahan yang tak menentu, merupakan lingkungan eksternal bagi organisasi
dan merupakan faktor penentu bagi keberlangsungan suatu organisasi, untuk itu harus ada
suatu peraturan yang fleksibel yang mengikuti paradigma baru untuk menunjang
keberlangsungan organisasi.
Beberapa aturan dunia telah dibuat untuk menghasilkan standar-standar bagi perusahaan yang
akan melaksanakan bisnis lewat batas Negara yaitu UN Global Compact dan The OECD
Guidelines.

F. KERJASAMA DALAM LINGKUNGAN BISNIS
Organisasi bisnis dituntut untuk melakukan suatu kerjasama yang sinergis menghadapi
suatu iklim kompetisi. Adapun Bentuk Kerjasama Dalam Lingkungan Bisnis Adalah :
1. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan
besar yang mengembangkan anak perusahaannya di berbagai belahan negara. Ciri khas
dari perusahaan ini adalah di setiap negara perusahaan-perusahaan tersebut memiliki
bentuk sebagai Perseroan Terbatas, akan tetapi kepemilikan sahamnya hampir seluruhnya
dimiliki oleh perusahaan induk. Selain itu saham dari perusahaan ini tidak dijual di pasar
modal local sehingga kebijakan operasi perusahaan seluruhnya ditentukan oleh perusahaan
induk.

2. Joint Venture
Joint Venture merupakan dua atau beberapa perusahaan, yang sepakat untuk
mendirikan suatu perusahaan baru dengan kepemilikan bersama sebagai perusahaan
patungan. Biasanya perusahaan-perusahaan tersebut akan menentukan besarnya modal
yang akan ditanamkan oleh masing-masing pihak, dimana besaran komposisi modal ini
menentukan besarnya kendali masing-masing perusahaan pada perusahaan patungan yang
baru dibentuk ini.
3. Akuisisi atau Pengambilalihan
Pengambilalihan adalah suatu tindakan perusahaan yang membeli perusahaan lain
dengan cara membeli saham perusahaan tersebut. Pengambilaalihan dapat dilakukan
dengan cara membayar saham perusahaan yang dibeli secara tunai atau saham yang dibeli,
dibayar dengan saham yang berasal dari perusahaan yang melakukan pengambilalihan,
sedangkan yang kedua perusahaan dibeli akan tetap beroperasi secara terpisah dari
perusahaan yang melakukan pengambilalihan.
4. Employee Stock Ownership Plan (ESOP)
ESOP merupakan kesepakatan yang terjadi di mana suatu perusahaan menyediakan
bagian dari sahamnya untuk didistribusikan kepada karyawannya. Saat ini terdapat beberapa
kecenderungan di mana terdapat perusahaan besar yang menyediakan proporsi sahamnya
untuk dibeli oleh karyawan mereka sendiri. Karyawan secara berkala menerima kepemilikan,
biasanya berdasarkan pertimbangan senioritas.
5. Privatisasi
Tindakan privatisasi betujuan untuk mendorong globalisasi. Langkah pemerintah
menjual perusahaan perusahaan milik negara kepada swasta, dapat dibedakan menjadi 2
golongan yaitu sebagai berikut : Perusahaan menjadi sepenuhnya milik swasta dan menjual
sebagian namun proporsi terbesar tetap dimiliki oleh pemerintah
6. Investasi Langsung (Direct Investment)
Investasi langsung berarti membeli atau mendirikan asset yang berwujud di negara lain
berupa pendirian kantor-kantor cabang, pembukaan pabrik.
7. Franchising
Franchising adalah tindakan memberikan hak kepada seseorang atau suatu perusahaan
untuk beroperasi dan melakuan kegiatan seperti yang dilakukan oleh perusahaan yang
mengeluarkan frachise ini.


8. Pemberian Lisensi (Licensing)
Selain franchising dikenal pula kerja sama yang mirip, namun dalam bentuk lisensi, yaitu
penggunaan suatu brand/merk produk yang telah terkenal yang memilikinya. Perbedaan
yang tampak menonjol dari lisensi dan franchise yaitu pada lisensi pemegang lisensi hanya
membeli merk dan produk, tetapi belum tentu beroperasi dan melakukan kegiatan, seperti
perusahaan yang mengeluarkan franchise.

G. HUBUNGAN ANTARA ORGANISASI BISNIS PEMERINTAH
1. Aplikasi dan peranan pemerintah
Peran pemerintah dalam tantangan globalisasi dianggap penting selain daripada peran
swasta karena muncul asumsi peran pemerintah cenderung melemah oleh tuntutan globalisasi
yang lebih mengandalkan swasta dan masyarakat. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas perdagangan
dan perekonomian global, peran pemerintah sebagai regulator justru semakin penting dan
menentukan. Kekacauan akan mudah terjadi jika tidak ada regulasi yang jelas. Fungsi regulasi
pemerintah justru dibutuhkan untuk menjamin kompetisi yang lebih sehat di kalangan swasta
yang bertarung keras dalam kegiatan ekonomi. Pebisnis perlu rambu jelas dalam kegiatannya
sehingga tidak kehilangan arah dalam arus perubahan global yang berlangsung cepat.
Proses globalisasi mempercepat pula langkah privatisasi dalam bidang ekonomi banyak
negara. Kegiatan ekonomi di mana-mana semakin berada dalam kendali dan kepemilikan
swasta. Tuntutan percepatan privatisasi di banyak negara tidak hanya karena dampak langsung
proses liberalisasi dan globalisasi ekonomi, tetapi juga karena badan usaha yang berada dalam
pengelolaan negara cenderung kurang efisien dan efektif. Pergaulan antarbangsa dan negara
masih berdasarkan kerangka negara dan pemerintahan. Sudah menjadi tuntutan umum tentang
pentingnya pemerintahan baik dan bersih, good and clean governance.

2. Peraturan pemerintah dalam organisasi bisnis lokal dan global
Peran pemerintah diakui sangat penting dalam mendorong terciptanya kinerja lingkungan,
dan lebih jauh lagi mendorong perusahaan go publik untuk melaporkan pengelolaan
lingkungannya. Perusahaan merupakan salah satu pihak penyumbang utama pertumbuhan
ekonomi suatu negara, sekaligus sebagai penyumbang dominan terhadap persoalan
lingkungan akibat proses produksinya yang menggunakan sumber-sumber alam. Ini berarti
pengungkapan laporan pengelolaan lingkungan dalam annual report merupakan bentuk
pertanggungjawaban sosial untuk mengetahui dampak ekologi atas suatu prestasi ekonomi
perusahaan. Peran pemerintah menjadi sentral perhatian pengelolaan lingkungan sebab
pemerintah selaku pihak yang memiliki tanggungjawab dan kewenangan atas regulasi
lingkungan Pengaruh Kebijakan Moneter.
Pada saat ini sistem perekonomian global menganut sistem floating rate dimana nilai tukar mata
uang masing-masing negara tergantung pada mekanisme pasar. Sistem ini menuntut para
pelaku untuk menentukan strategi bisnis agar dapat bertahan dari persaingan baik dari sesama
perusahaan domestik maupun dari perusahaan asing. Akan tetapi perubahan nilai mata uang
dimana merupakan fleksibilitas mekanisme pasar pun masih dapat dikendalikan oleh
pemerintah. Sehingga secara tidak langsung kebijakan pemerintah turut mempengaruhi
kekuatan perusahaan.
Apabila terjadi inflasi di negara lain maka negara tersebut pun juga ikut terkena pengaruh.
Salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki perekonomian negara adalah dengan
melakukan devaluasi, dimana pemerintah dengan sengaja menurunkan nilai mata uang
negaranya. Harapannya adalah dengan menurunnya nilai mata uang maka perusahaan-
perusahaan terpacu untuk meningkatkan komoditas ekspor mereka. Namun kebijakan ini
memiliki potensi memperburuk kondisi ekonomi dalam negeri yang disebabkan harga jual
produk di pasar domestik cenderung meningkat sehingga daya beli masyarakat cenderung
turun.

You might also like