Professional Documents
Culture Documents
KEBERADAAN AIR
Air yang dapat dimanfaatkan pada suatu daerah dapat dikelompokkan menjadi
tiga jenis.
1.
2.
permukaan tanah. Air ini dapat berupa air sungai, air danau, air rawa, air waduk,
air embung, dan berbagai jenis air yang berada di permukaan tanah. Apakah
anda telah tahu secara meyakinkan berapa banyak air permukaan di wilayah
anda ?
3.
Air bawah permukaan (subsurface water), Air ini dapat berupa air tanah, lengas
tanah, dan air sungai bawah tanah. Air yang digunakan di sumur-sumur
termasuk jenis air bawah permukaan ini. Berapa banyak air bawah permukaan
di tempat anda yang dapat digunakan ?
misalnya air hujan dan air sungai untuk mengairi padi di sawah.
Keberadaan air, baik air hujan, air sungai, dan air tanah serta air lainnya, banyak
sedikitnya dapat sangat dipengaruhi oleh waktu.
Tentu sudah kita kenal dengan baik, jumlah air sungai musim kemarau dan
musim hujan sangat berbeda.
Volume (10 m )
300
200
150
100
50
0
Jan
Mei
Jun
Jul
Bulan
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
Contoh 01.
Suatu wilayah Kabupaten X yang mempunyai luas daerah 642 km2. Catatan
hujan yang terjadi dalam satu tahun adalah 2.316 mm.
No.
Bulan
Jan
422
Peb
435
Mar
326
Apr
280
Mei
120
Jun
68
Jul
35
Agt
29
Sep
10
Okt
84
11
Nop
223
12
Des
286
Jumlah
2316
1.486,872 juta m3
Contoh 02.
Apabila air hujan tersebut yang menjadi aliran sebesar 34 % , berarti ada air
yang tidak menjadi aliran. Berapakah koefisien runoffnya ? Adapun air yang tidak
menjadi aliran dipermukaan tanah akan meresap ke dalam tanah sebagai lengas tanah
atau air tanah serta sebagian ada yang menguap. Sedangkan yang menjadi aliran ada
juga yang menjadi lengas tanah bahkan menguap..
Koefisien runoff =
= 34 % = 0,34
Coontoh 03.
Apabila dari air hujan (100 % = 1.487 juta m3) yang jatuh di daerah kabupaten
X tersebut diuraikan menjadi : air atmosferik, air permukaan dan air bawah permukaan
sebagai berikut :
1. Air atmosferik
2. Air permukaan
Air hujan
= 100 %
= 1.487
Penguapan
5%
74
34 %
506
Sumber
7%
104
2%
30
43 %
639
4%
59
48 %
714
52 %
773
Jumlah
3. Air bawah permukaan : Lengas tanah
Air tanah
Jumlah
administratif daerah kabupaten tidak sama dengan wilayah daerah aliran sungai.
Contoh 04.
Penggunaan lahan untuk suatu daerah kabupaten yang satu dengan yang lainnya
berbeda-beda. Sebagai ilustrasi bahwa daerah kabupaten X dengan luas lahan 642 km2
mempunyai tata guna lahan (land use) sebagai berikut :
No.
Luas (km2)
Prosentase (%)
Hutan
84,7
13,20
41,1
6,40
Pemukiman pedesaan
142,5
22,20
Sawah
202,9
31,60
Tegalan
144,5
22,50
Lain-lain
26,3
4,10
642,0
100,00
Jumlah
Tata guna lahan ini juga mempengaruhi keberadaan air di daerah tersebut. Misal
mempengaruhi besarnya koefisien limpasan, resapan tanah dan sebagainya.
Contoh 05.
Seandainya seluruh luas kabupaten X tersebut merupakan daerah yang ditanami
seluruhnya (meskipun sebenarnya ada yang berupa bangunan).
2090 mm.
Jadi jumlah air hujan lebih besar daripada evapotranspirasi, berarti air hujan
tersebut cukup untuk kebutuhan tanaman dengan catatan bahwa distribusi hujan dari
bulan ke bulan harus sama besarnya.
Contoh 06.
Dengan menggunakan data hujan rerata bulanan di Kabupaten X tersebut, kita
mencoba untuk membagi satu tahun menjadi empat musim sebagai berikut
No.
Luas (km2)
Hujan
Kemarau
Buatlah grafik distribusi hujan dan evapotranspirasi dalam satu tahun. Musim
apa saja yang berlebihan air dan musim apa saja yang kekurangan ?
500
422
435
400
326
286
280
300
223
180
200
120
84
68
100
35
29
Jul
Agt
0
Jan
Peb
Hujan
Mar
Apr
Mei
Jun
Hujan - Kemarau
Sep
Kemarau
Okt
Nop
Des
Kemarau - Hujan
K 1. KEBERADAAN AIR
Air yang dapat dimanfaatkan pada suatu daerah dapat dikelompokkan menjadi
tiga jenis yaitu air atmosferik, air permukaan, dan air bawah permukaan.
4.
5.
Air permukaan (surface water), jenis air ini adalah air yang berada di permukaan
tanah.
Air ini dapat berupa air sungai, air danau, air rawa, air waduk, air
embung, dan berbagai jenis air yang berada di permukaan tanah. Apakah anda
telah tahu secara meyakinkan berapa banyak air permukaan di wilayah anda ?
6.
Air bawah permukaan (subsurface water), Air ini dapat berupa air tanah, lengas
tanah, dan air sungai bawah tanah. Air yang digunakan di sumur-sumur
termasuk jenis air bawah permukaan ini. Berapa banyak air bawah permukaan
di tempat anda yang dapat digunakan ?
Ilustrasi keberadaan air baik air atmosferik, air permukaan, dan air bawah
permukaan dapat dilihat pada Gambar 01. Ilustrasi ini mengingatkan kita kembali
tentang siklus hidrologi.
misalnya air hujan dan air sungai untuk mengairi padi di sawah.
Keberadaan air, baik air hujan, air sungai, dan air tanah serta air lainnya, banyak
sedikitnya dapat sangat dipengaruhi oleh waktu. Tentu sudah kita kenal dengan baik,
jumlah air sungai musim kemarau dan musim hujan sangat berbeda.
Bulan
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
Hujan (mm)
422
435
326
280
120
68
35
29
84
223
286 2.316
1.486,872 juta m3
Jml
Volume (10 m )
300
200
150
100
50
0
Jan
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
Bulan
Grafik 01. Volume Air Atmosferik
Apabila air hujan tersebut yang menjadi aliran sebesar 34 % , berarti ada air
yang tidak menjadi aliran. Berapakah koefisien runoffnya ? Adapun air yang tidak
menjadi aliran dipermukaan tanah akan meresap ke dalam tanah sebagai lengas tanah
atau air tanah serta sebagian ada yang menguap. Sedangkan yang menjadi aliran ada
juga yang menjadi lengas tanah bahkan menguap..
Koefisien runoff =
= 34 % = 0,34
Coontoh 03.
Apabila dari air hujan (100 % = 1.487 juta m3) yang jatuh di daerah kabupaten
X tersebut diuraikan menjadi : air atmosferik, air permukaan dan air bawah permukaan
sebagai berikut :
1. Air atmosferik
2. Air permukaan
Air hujan
= 100 %
= 1.487
Penguapan
5%
74
34 %
506
Sumber
7%
104
2%
30
43 %
639
Jumlah
4%
59
48 %
714
52 %
773
administratif daerah kabupaten tidak sama dengan wilayah daerah aliran sungai.
Contoh 04.
Penggunaan lahan untuk suatu daerah kabupaten yang satu dengan yang lainnya
berbeda-beda. Sebagai ilustrasi bahwa daerah kabupaten X dengan luas lahan 642 km2
mempunyai tata guna lahan (land use) sebagai berikut :
No.
Luas (km2)
Prosentase (%)
Hutan
84,7
13,20
41,1
6,40
Pemukiman pedesaan
142,5
22,20
Sawah
202,9
31,60
Tegalan
144,5
22,50
Lain-lain
Jumlah
26,3
4,10
642,0
100,00
Tata guna lahan ini juga mempengaruhi keberadaan air di daerah tersebut. Misal
mempengaruhi besarnya koefisien limpasan, resapan tanah dan sebagainya.
Contoh 05.
Seandainya seluruh luas kabupaten X tersebut merupakan daerah yang ditanami
seluruhnya (meskipun sebenarnya ada yang berupa bangunan).
2090 mm.
Jadi jumlah air hujan lebih besar daripada evapotranspirasi, berarti air hujan
tersebut cukup untuk kebutuhan tanaman dengan catatan bahwa distribusi hujan dari
bulan ke bulan harus sama besarnya.
Contoh 06.
Dengan menggunakan data hujan rerata bulanan di Kabupaten X tersebut, kita
mencoba untuk membagi satu tahun menjadi empat musim sebagai berikut
No.
Luas (km2)
Hujan
Kemarau
Buatlah grafik distribusi hujan dan evapotranspirasi dalam satu tahun. Musim
apa saja yang berlebihan air dan musim apa saja yang kekurangan ?
500
422
435
400
326
286
280
300
223
180
200
120
84
68
100
35
29
Jul
Agt
0
Jan
Peb
Hujan
Mar
Apr
Mei
Jun
Hujan - Kemarau
Sep
Kemarau
Okt
Nop
Des
Kemarau - Hujan