You are on page 1of 2613

PENDEK KARBO NGKOK

Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo


Ebook oleh : Dewi KZ
SIE Kauwsu (Guru Silat Sie) membaca surat itu
dengan kedua tangan agak gemetar dan mukanya
berubah pucat. Karena senja hari telah tiba dan
cuaca tidak begitu terang lagi, dia lalu menyalakan
sebuah lampu meja, kemudian dibacanya sekali
lagi surat itu. Sehelai kertas yang bertuliskan
beberapa buruf dengan tinta merah. Sie Kian,
akhirnya aku dapat menemukan engkau! Sebelum
malam ini habis, seluruh keluargamu dan segala
mahluk yang hidup di dekat rumahmu, akan
kubunuh semua!" #emikianlah bunyi surat itu.
$anpa nama penulisnya. %kan tetapi, Sie kauwsu
atau Sie Kian tahu benar siapa penulisnya. $adi dia
menemukan surat itu pada daun pintu belakang
rumahnya, tertancap pada daun pintu dengan
sebatang piauw (senjata rahasia) ber&nce merah.
#ia mengenal benar piauw itu. 'ima tahun yang
1
lalu, dia pernah terluka pada pundaknya &leh
piauw seperti itu. #ia tahu benar siapa pemilik
piawsu, siapa penulis surat. (eristiwa itu terjadi
lima tahun yang lalu. Ketika itu, dia melakukan
perjalanan ke daerah )&k*kian untuk mengunjungi
se&rang sahabat lamanya. +uga dia ingin
melanc&ng, karena semenjak menjadi guru silat,
dia tidak pernah sempat melanc&ng. Kini dia
mempunyai se&rang murid terpandai yang dapat
mewakilinya mengajar para murid sehingga dia
mempunyai kesempatan untuk pergi. Kepergiannya
direncanakan selama satu bulan. #ia tidak dapat
membawa anak isterinya, karena anaknya yang ke
dua, baru lahir beberapa bulan yang lalu. ,asih
terlalu kecil untuk diajak pergi. %naknya yang
pertama, se&rang anak perempuan yang sudah
berusia lima belas tahun, juga tidak dapat diajak
pergi karena harus membantu ibunya di rumah.
,aka diapun pergi se&rang diri ke timur. #i dalam
perjalanan inilah terjadinya peristiwa itu. #ia
2
melihat peramp&kan di dalam hutan terhadap
sebuah keluarga bangsawan yang melakukan
perjalanan dengan kereta. (eramp&k itu adalah
sepasang suami isteri yang masih muda. Kurang
lebih duapuluh lima tahun usia mereka. Sie Kian
turun tangan melindungi bangsawan itu dan
terjadilah perkelahian antara dia dan suami isteri
itu. $ernyata suami isteri itu lihai juga, akan tetapi
mereka masih belum mampu mengalahkan Sie
Kian yang pandai bersilat pedang. (erkelahian itu
berakhir dengan kematian isteri peramp&k itu, dan
luka parah pada peramp&k yang dengan penuh
duka memanggul jena-ah isterinya dan
menanyakan Sie Kian. Sie Kian sendiri juga terluka
di pundaknya, terkena sebatang senjata rahasia
piauwyang dilempar &leh peramp&k itu. Sie Kian,
kalau engkau membunuhku, aku tidak akan begini
merasa sakit hati," demikian peramp&k itu
sebelum pergi. +uga kalau engkau hanya
menghalangi perbuatan kami meramp&k, akupun t
3
idak perduli. %kan tetapi engkau telah membunuh
isteriku tercinta dan aku bersumpah bahwa kelak
aku akan mencarimu dan aku akan membunuh
seluruh keluargamu dan semua penghuni
rumahmu!" Setelah mengeluarkan ucapan itu,
peramp&k muda itu pergi dengan muka berduka.
Sie Kian membiarkannya pergi dan mengira bahwa
ucapan itu tentu hanya ancaman se&rang
peramp&k yang kecewa. %kan tetapi, ternyata hari
ini ada surat dan piauw ber&nce merah! (eramp&k
itu ternyata bukan hanya meninggalkan ancaman
k&s&ng belaka dan hari ini, kurang lebih lima tahun
semenjak perist iwa itu, peramp&k itu benar*benar
datang untuk melaksanakan ancamannya dan
sumpahnya! #iam*diam
Sie Kian bergidik. %ncaman dalam surat itu
sungguh
menyeramkan. %kan tetapi, dia tidak takut! Selama
hidupnya,
4
Sie Kian adalah se&rang laki*laki yang jantan. #emi
membela
kebenaran, dia tidak takut kehilangan nyawa!
%ncaman surat
itu hanya ancaman se&rang penjahat, se&rang
peramp&k, dan
dia akan menyambutnya, menandinginya dengan
sikap
se&rang pendekar sejati! $idak, dia tidak akan
minta bantuan
&rang lain!
Setelah termenung sejenak, Sie Kian menyimpan
surat dan
piauw itu ke dalam kantung bajunya, dan diapun
memasuki
kamar di mana isterinya sedang berbaring
menyusui anak
mereka, anak laki*laki yang baru berusia sepuluh
tahun dan
5
mereka beri nama Sie 'i&ng. #engan wajah tenang
saja Sie
Kian duduk di kursi dalam kamar itu dan bertanya
kepada
isterinya, di mana adanya puteri mereka yang
bernama Sie
'an )&ng. #ia dan isterinya memang hanya
mempunyai dua
&rang anak, yaitu pertama Sie 'an )&ng yang
sudah berusia
lima belas tahun dan setelah lewat empat belas
tahun lebih
barulah isterinya melahirkan Sie 'i&ng.
Ia baru saja keluar dari sini, mungkin ia berada di
dalam
kamarnya," jawab istrinya sambil bangkit duduk
karena Sie
'i&ng sudah tidur pulas. %da apakah.
Kelihatannya engkau
6
begitu pendiam." Isteri yang sudah amat mengenal
watak
suaminya itu bertanya dengan pandang mata
curiga melihat
sikap suaminya begitu pendiam, tidak seperti
biasanya.
(anggil dulu 'an )&ng ke sini, juga pangil /u %n
yang
berada di kamarnya. %da urusan penting sekali
yang hendak
kubicarakan dengan kalian bertiga."
Isteri Sie Kian memandang suaminya dengan
heran, akan
tetapi tidak membantah dan ia lalu keluar dari
kamarnya. $ak
lama kemudian ia muncul kembali bersama
se&rang gadis
yang manis, yaitu 'an )&ng, dan se&rang laki*laki
muda
7
berusia kurang lebih duapuluh lima tahun. (ria ini
adalah Kim
/u %n, murid kepala yang kini membantu Si Kian
memimpin
para murid yang belajar di perguruan silat itu.
Karena Kim /u
%n se&rang yatim piatu yang tidak mempunyai
sanak keluarga,
maka dia diterima tinggal di rumah gurunya itu,
sebagai
murid, juga sebagai pembantu guru. $entu saja /u
%n merasa
terkejut dan heran ketika &leh ibu gurunya dia
dipanggil
menghadap gurunya di dalam kamar gurunya itu!
Setelah isterinya, puterinya dan muridnya duduk di
atas
bangku dalam kamar itu, dengan sikap masih
tenang Sie Kian
8
lalu bicara. Kalian tentu masih ingat akan ceritaku
tentang
peristiwa yang terjadi lima tahun yang lalu ketika
aku
mengadakan perjalanan ke )&k*kian itu, bukan."
(eristiwa yang mana." tanya isterinya.
%pakah suhu maksudkan pertemuan suhu dengan
suami
isteri peramp&k itu." tanya /u %n.
Gurunya mengangguk. 0enar. Seperti telah
kuceritakan,
aku berhasil menyelamatkan keluarga bangsawan
dari k&ta
raja yang diramp&k &leh peramp&k yang terdiri dari
suami
isteri itu. #alam perkelahian itu, aku terluka
senjata rahasia
piauw, akan tetapi aku berhasil membunuh isteri
peramp&k itu
9
dan melukainya. %kan tetapi, ketika itu aku tidak
menceritakan
kepada kalian akan sumpah dan dendam
peramp&k yang
kematian isterinya itu. Ketika itu kuanggap tidak
penting dan
semua peramp&k yang dikalahkan tentu akan
mengeluarkan
ancaman. %kan tetapi1., hari ini ancaman
peramp&k itu
agaknya akan dilaksanan!" Sie Kian menarik napas
panjang.
%ncaman bagimana." tanya isterinya, nampak
khawatir.
Ketika itu, sambil memanggul jena-ah isterinya
dan dalam
keadaan luka dia bersumpah bahwa pada suatu
hari dia akan
mencariku dan akan membasmi seluruh
keluargaku. %ncaman
10
yang keluar dari mulut se&rang peramp&k seperti
itu, mana
ada harganya untuk diperhatikan dan dianggap
serius!"
%kan tetapi1. dia bersumpah karena kematian
isterinya,
dan hal itu berbahaya sekali!" kata isterinya.
Sie Kian kembali menarik napas dan dia
mengangguk.
0enar sekali pendapatmu itu dan sekarang inilah
buktinya."
#ia mengeluarkan senjata piauw dan kertas
bersurat itu. $adi
kutemukan surat ini tertancap piauw di daun pintu
belakang.
Surat itu berbunyi begini." Sie Kian membacakan
surat itu,
didengarkan dengan muka pucat &leh isterinya.
'an )&ng dan
11
/ua %n mendengarkan dengan sikap tenang.
,ereka adalah
&rang*&rang muda yang sejak kecil sudah belajar
ilmu silat
maka memiliki ketabahan besar.
%yah, kalau dia muncul, kita lawan dia! (enjahat
itu sudah
sepatutnya dibasmi!" kata 'an )&ng dengan penuh
semangat.
Sum&i benar, suhu. Kita tidak perlu takut
menghadapi
ancaman dan gertak k&s&ng se&rang penjahat
seperti dia1."
)a*ha*ha*ha*ha1!" (ada saat itu, terdengar suara
&rang
tertawa yang datangnya dari atas genteng.
Sie Kian mel&ncat dari kursinya. 'an )&ng, /u %n,
kalian
menjaga ibu dan adik kalian di sini! " berkata
demikian, tubuh
12
Sie Kian sudah berkelebat keluar dari dalam kamar
itu dan dia
segera keluar dan mel&ncat ke atas genteng. (ada
saat dia
mel&ncat ke atas genteng, terdengar suara anjing
mengg&ngg&ng di belakang, akan tetapi suara
g&ngg&ngannya berubah pekik kesakitan lalu
sunyi.
Sie Kian melayang turun dan lari ke belakang. #ia
tidak
melihat berkelebatnya &rang, hanya menemukan
anjing
peliharaannya itu telah mati den sebuah r&nce
merah nampak
di lehernya. %njing itu mati dengan sebatang
senjata piauw
terbenam di dalam lehernya! Sie Kian mencari*cari,
memandang ke kanan kiri dengan waspada. %kan
tetapi pada
13
saat itu, terdengar bunyi ayam*ayam berteriak,
disusul ringkik
kuda.
/elaka1.!" serunya dan dia cepat lari ke kandang
kuda
dan ayam yang berada agak jauh di samping
rumah. #an
seperti juga anjingnya, dia melihat belasan ek&r
ayam
peliharaannya, dan seek&r kuda, telah
menggeletak mati!
Sie Kian tidak memperdulikan lagi keadaan
binatangbinatang
peliharaannya dan cepat dia lari masuk ke dalam
rumah melalui pintu belakang. #an pada saat itu,
terdengar
jerit wanita yang datangnya dari kamar para
pelayan di
belakang. Sie Kian terkejut dan kembali dia
mel&mpat keluar,
14
menuju ke kamar pelayan. #ia merasa menyesal
sekali
mengapa memandang rendah lawan dan dia lupa
untuk
memanggil dua &rang pelayannya agar berkumpul
di dalam
rumah besar. #an seperti yang dikhawatirkan, dua
&rang
pelayan wanita itu telah tewas di dalam sebuah
kamar
pelayan, leher mereka, hampir putus dan kamar itu
banjir
darah. +elas bahwa leher mereka terbabat &leh
pedang!
Sie Kian menjadi marah sekali. #ia mel&ncat
masuk ke
dalam rumah dan hatinya lega melihat betapa 'an
)&ng dan
/u %n masih berjaga di depan kamar, sedangkan
isterinya,
15
dengan muka pucat, duduk di atas pembaringan
memangku
Sie 'i&ng yang masih t idur nyenyak.
%pa1 apa yang terjadi1." tanya isterinya ketika
dia tiba
di kamar itu.
+ahanam itu1., dia telah mulai melaksanakan
ancamannya! Semua binatang peliharaan kita
dibunuhnya,
juga dua &rang pelayan kita dibunuhnya."
%ihhh1.!" Isterinya menangis.
Sudah, tenanglah dan jangan menangis. Kita
harus siap
siaga menghadapinya. #ia tidak main*main dan
ancamannya
bukan gertak k&s&ng. /u %n dan 'an )&ng, kalian
tetap
berjaga di sini, menjaga keselamatan ibumu dan
adikmu. %ku
yang akan menghadapi jahanam busuk itu!"
16
0aik, ayah," kata 'an )&ng dengan luka pucat
walaupun ia
masih bersikap tenang. Kini tangannya memegang
sebatang
pedang.
$eecu akan menjaga sub& dengan taruhan nyawa,
suhu!"
kata /u %n dangan sikap gagah. +uga dia
memegang
sebatang pedang.
#engan hati penuh kemarahan, Sie Kian lalu keluar
dari
dalam kamar, berdiri sejenak di ruangan tengah,
memasang
telinga. %kan tetapi tidak mendengar suara apa*
apa dan
malam tiba dengan sunyinya. #ia lalu keluar
berindap*indap
dari dalam ruangan itu, kemudian mengelilingi
rumah dan
17
memeriksa setiap sudut. 2amun, tidak nampak
bayangan
&rang.
#engan gemas dia lalu mel&ncat naik ke atas
genteng,
berdiri di wuwungan rumahnya, lalu berteriak,
(eramp&k
laknat, penjahat keji, jahanam keparat! keluarlah
dari tempat
persembunyianmu dan marilah kita bertanding
secara jantan
untuk menentukan siapa yang lebih kuat!"
2amun, tidak ada jawaban dan suasana, sunyi
saja.
$empat tinggal keluarga Sie memang berada di
sudut k&ta
$i&ng*cin, di pinggir dan mempunyai pekarangan
luas, agak
jauh dari tetangga, agak terpencil. ,emang Sie
Kian memilih
18
tempat ini di mana dia dapat membuat lapangan
yang luas
untuk berlatih silat para muridnya. Sebagai
se&rang guru silat
bayaran, Sie Kian menerima siapa saja yang
mampu
membayar, dan karena itu dia memiliki banyak
sekali murid,
baik dari k&ta $i&ng*cin sendiri maupun dari dusun*
dusun
sekitarnya dan dari k&ta lain. %kan tetapi, semua
muridnya
tidak ada yang tinggal di situ kecuali /u %n yang
merupakan
murid utama dan kini bahkan menjadi guru
pembantunya.
Karena usahanya mencari musuh itu sia*sia, dan
tantangnnya juga tidak mendapatkan jawaban,
akhirnya
19
dangan hati mend&ngk&l Sie Kian masuk lagi ke
dalam rumah.
Ketika isterinya, 'an )&ng, dan /u %n memandang
kepadanya
dengan mata bertanya, dia hanya menggeleng
kepala. $idak
ada bayangan si keparat itu! #ia tentu telah pergi,
atau
bersembunyi, untuk menanti kelengahanku, atau
mendatangkan ketegangan dalam hati kita."
,emang suasana menjadi tegang sekali. 0ahkan
/u %n
yang biasanya tenang itu kini nampak agak pucat.
Siapa
&rangnya yang tidak akan tegang menanti musuh
yang main
kucing*kucingan dan amat kejam itu. Semua
binatang
peliharaan telah dibunuhnya, juga dua &rang
pelayan wanita
20
yang sama sekali t idak berd&sa dan kini dia
menghilang,
membiarkan semua &rang dicekam ketegangan
dan
kegelisahan.
,ereka berempat duduk di dalam kamar itu. Isteri
Sie Kian
merupakan &rang yang paling ketakutan. Sie Kian
duduk
dangan tenang, akan tetapi pendengarannya
dicurahkan
keluar untuk menangkap gerakan yang tidak wajar
di luar
rumah. 3ang benar*benar tenang hanyalah Sie
'i&ng, anak
berusia sepuluh bulan itu! #ia masih suci, batinnya
masih
bersih dari pengetahuan sehingga rasa takut dan
duka tidak
akan pernah dapat menyentuhnya.
21
Suhu1.!" Suara /u %n terdangar aneh ketika
memecah
kesunytan itu. 0ahkan suara yang hanya
merupakan satu kata
panggilan itu sempat mengejutkan 'an )&ng yang
men&leh
kepadanya dangan kaget, juga ny&nya Sie
terperanjat. )anya
Sie Kian yang dengan tenang memandang
muridnya itu.
%da apakah, /u %n. $akutkah engkau."
(emuda itu menjilat bibirnya yang kering. %kan
tetapi
lidahnya juga kering bahkan mulutnya terasa
kering sekali,
dan dia menggeleng kepalanya.
Suhu, teecu tidak takut, hanya tegang. Kalau
musuh
sudah berada di depan teecu, biar teceu terancam
mautpun
22
teecu tidak takut. %kan tetapi suasana tidak
menentu ini
sungguh menegangkan. 0agaimana kalau kita
semua pindah
saja ke lian*bu*thia (ruangan belajar silat). #i sana
lebih luas.
Kalau terjadi penyerangan sewaktu*waktu, kita
akan lebih
leluasa untuk menghadapi musuh."
Setelah berpikir sejenak, Sie Kian mengangguk,
Engkau
benar, /u %n. Kita belum tahu berapa &rang jumlah
musuh
yang akan datang menyerbu, dan kamar ini
memang terlalu
sempit sehingga membahayakan keselamatan
sub&*mu dan
adikmu yang kecil. ,ari kita semua pindah saja ke
ruangan
latihan silat."
23
Sie Kian menyuruh puterinya membawa kasur agar
di
ruangan yang luas itu isterinya dapat menidurkan
puteranya
yang masih kecil. ,ereka semua dengan penuh
kewaspadaan
lalu pindah ke dalam ruangan berlatih silat, sebuah
ruangan
jauh sepuluh kali lebih luas dari pada kamar itu,
dan di situ
hanya ada satu pintu besar dari mana &rang luar
dapat
masuk. Kasur yang dibawa 'an )&ng diletakkan di
sudut
ruangan itu dan ibunya lalu duduk di situ sambil
memangku
Sie 'i&ng.
Setelah pindah ke ruangan yang lebih luas ini,
benar saja
24
hati mereka bertiga yang siap menghadapi musuh
menjadi
lebih tenang. 4uangan itu cukup luas dan mereka
bertiga
dapat melindungi 2y&nya Sie dari depan saja
karena tempat
itu dikelilingi dinding sehingga lebih mudah bagi
mereka untuk
mempersatukan tenaga menghadapi serbuan
musuh.
0etapapun juga, suasana tegang tetap saja
mencekam hati
mereka. Sie Kian sendiri berulang kali mengepal
tinju, merasa
dipermainkan &leh musuhnya. #ia tahu bahwa
sekali ini, dia
harus berjuang mati*matian, mempertahankan
nyawa
keluarganya. #ia berjanji bahwa sekali ini, dia akan
membasmi
25
semua musuh yang datang, tidak memberi
kesempatan
se&rangpun berhasil l&l&s agar tidak terulang
pembalasan
dandam seperti ini. Kalau saja dulu dia membunuh
peramp&k
pria itu, tentu tidak akan timbul masalah seperti
sekarang.
$iba*tiba Sie Kian terkejut dan dia mel&ncat keluar
dari
pintu lian*bu*thia. +uga /u %n dan 'an )&ng
mel&ncat berdiri,
pedang siap di tangan kanan dan mereka berdua
sudah
mengambil sikap berjaga*jaga, sedangkan ny&nya
Sie
mendekap puteranya dangan muka pucat, mata
terbelalak dan
jantung berdebar penuh ketegangan. $ak lama
kemudian
26
terdangar suara kucing menge&ng disusul suara
Sie Kian
menyumpah*nyumpah! Kiranya suara yang
mencurigakan tadi
hanyalah suara seek&r kucing yang kebetulan
lewat! Sungguh
menggelikan sekali betapa ketegangan membuat
semua &rang
menjadi demikian mudah kaget. Sie Kian muncul
kembali dari
pintu dan diapun menahan ketawanya, walaupun
perutnya
terasa geli. #emikian (ula /u %n dan 'an )&ng.
#ari jauh terdangar suara ayam jantan berk&k&k.
0iasanya,
kalau ada ayam jantan berk&k&k, ayam jantan di
kandang
keluarga itu akan menyambutnya. Sekali ini, k&k&k
ayam itu
27
tidak ada yang menyambut, akan tetapi Sie Kian
maklum
bahwa tengah malam telah lewat. %yam jantan di
sana itu
sudah biasa berk&k&k di waktu tengah malam,
kemudian di
waktu pagi sekali. Kini tengah malam telah lewat.
0etapa
cepatnya waktu berlalu. 4asanya baru saja dia
menerima surat
itu, di senja hari tadi, dan tahu*tahu kini telah
lewat tengah
malam.
$iba*tiba mereka semua dikejutkan &leh suara
ketawa
terbahak*bahak yang datangnya dari luar rumah!
Kini Sie Kian
mel&mpat berdiri dan dia membentak marah.
(engecut hina yang berada di luar! ,asuklah, aku
berada
28
di lian*bu*thia sudah sejak tadi menanti
kedatanganmu. ,ari
kita bertanding sampai se&rang di antara kita
menggeletak tak
bernyawa lagi!" tantangnya.
Suara ketawa itu berhenti, dan kini disusul suara
yang
mengandung ejekan, Sie Kian! %ku memang
memberi waktu
agar kallan dicekam ketegangan hebat. Sekarang
aku datang
untuk membunuhmu. Keluarlah, aku menunggumu
di
pekarangan depan rumahmu!"
+ahanam busuk! Engkau masuklah, aku sudah
menanti
dangan pedang di tangan untuk membunuhmu!"
bentak Sie
Kian yang tidak ingin meninggalkan keluarganya.
29
)a*ha*ha*ha, Sie Kian kini menjadi se&rang
pengecut dan
penakut! %ku menantangmu di luar, dan engkau
bersembunyi
di balik gaun isterimu. )a*ha! Keluarlah dan
sambut aku,
kalau tidak aku akan membakar rumahmu ini."
Suhu1., jangan keluar, mungkin ini suatu siasat
memancing harimau keluar sarang," bisik /u %n
gelisah.
$idak, di sini ada engkau dan 'an )&ng, hatiku
tenang
adanya kalian bardua menjaga ibumu. %ku akan
keluar
menyambut tantangan anjing keparat itu!"
)ay&, Sie Kian! %pakah engkau benar*benar
takut."
teriakan itu datang lagi dari luar.
+ahanam busuk, siapa takut. $unggu, aku akan
30
menyambut tantanganmu!" Sie Kian segera
mel&ncat keluar,
terus menuju ke pekarangan depan rumahnya.
5rang itu sudah menanti di luar. 'ampu dua buah
yang
tergantung di serambi depan cukup terang,
menerangi
pekarangan itu. ,emang tadi dia menggantung
dua buah
lampu agar tempat itu menjadi terang, tidak
seperti biasanya
yang hanya diterangi sebuah lampu gantung. #ari
penerangan
dua buah lampu itu, Sie Kian yang sudah berdiri
berhadapan
dalam jarak empat meter dangan &rang itu, dapat
mengenal
wajah musuh besarnya. 6ajah se&rang laki*laki
yang masih
31
muda, kurang lebih tigapuluh tahun usianya. 6ajah
se&rang
laki*laki yang cukup tampan, halus dan tidak
ditumbuhi kumis
dan jengg&t lebat. 0ahkan wajah itu p&s&lek,
pakaiannyapun
rapi dun bagus, sepatunya mengkilap baru. Itulah
wajah
peramp&k yang lima tahun yang lalu berkelahi
dangannya,
peramp&k yang kematian isterinya. %kan tetapi kini
ada
sesuatu dalam sikap &rang itu yang menunjukkan
bahwa dia
bukanlah &rang yang dahulu, bahwa kini dia telah
menjadi
se&rang yang memiliki kepandaian tinggi. %gaknya
selama
lima tahun ini dia telah menggembleng diri mati*
matian, hanya
32
untuk melakukan balas dandam ini.
%kan tetapi Sie Kian tidak merasa gentar. Kalau
berhadapan dangan se&rang lawan, betapapun
kuat lawan itu,
dia tidak pernah gentar. $idak ada lagi ketegangan
seperti
tadi. )anya ada sedikit kekhawatiran bahwa &rang
ini
menggunakan tipu muslihat, memancing dia keluar
dan ada
temannya yang akan menyerang ke dalam. %kan
tetapi
kekhawatiran inipun diusirnya dangan keyakinan
bahwa murid
kepala dan puterinya cukup kuat untuk melindungi
isteri dan
puteranya yang masih kecil.
)em, kiranya engkau peramp&k busuk yang dulu
itu.
33
Sungguh perbuatanmu ini menunjukkan
kecurangan dan
membuktikan bahwa engkau se&rang pengecut.
Kalau hendak
membalas dandam, kenapa tidak langsung saja
menantangku.
Kenapa memakai jalan membunuhi binatang*
binatang dan
pelayan*pelayan yang tidak berd&sa."
)a*ha*ha, Sie Kian, lupakah kau akan sumpahku
bahwa
suatu hari aku akan membasmi engkau dan
seluruh
keluargamu dan seluruh isi rumahmu. )a*ha*ha,
sekaranglah
saatnya! $idak perlu banyak cakap, nanti kalau
sudah mati
nyawamu akan bertemu dengan isteriku dan masih
ada waktu
bagimu untuk minta ampun kepadanya!"
34
+ahanam busuk!" Sie Kian memaki dan diapun
sudah
menyerang dengan pedangnya. Serangannya
dahsyat sekali
karena dalam marahnya, ingin Sie Kian segera
mer&b&hkan
musuh ini. (edangnya berkelebat dari samping dan
mengirim
bac&kan ke arah leher &rang itu yang kalau
mengenai sasaran
tentu akan membuat leher itu terpenggal putus.
%kan tetapi, &rang itu bergerak cepat sekali dan
dengan
mantap pedangnya berkelebat dari samping ke
atas,
menangkis bac&kan pedang Sie Kian.
$ringggg1.!" 2ampak bunga api berpijar dan Sie
Kian
merasa betapa lengan tangannya tergetar hebat.
#ia terkejut
35
dan mel&ncat ke belakang, melihat pedangnya.
$ernyata
pedangnya itu patah sedikit pada mata
pedangnya, hal ini
menunjukkan bahwa pedang di tangan lawannya
adalah
sebuah pedang pusaka yang ampuh! 5rang itu
tertawa
mengejek dan lang&ung menyerang dengan
dahsyat. Sie Kian
mengelak ke samping dan membalas serangan
musuh dan
mareka segera terlibat dalam perkelahian mati*
matian dan
seru sekali. #an sekali ini, Sie Kian harus mengaku
dalam
hatinya bahwa lawannya sungguh sama sekali
tidak b&leh
disamakan dengan dahulu, tidak b&leh dipandang
rendah
36
karena ternyata memiliki ilmu pedang yang hebat,
di samping
tenaga sin*kang kuat ditambah lagi sebatang
pedang pusaka
yang ampuh!
,ulailah Sie Kian merasa khawatir. Se&rang lawan
saja
Sudah begini lihai, apa lagi kalau dia datang
berkawan. %h,
isteri dan anaknya berada di dalam! 0againana
kalau dia
kalah. 0agaimana kalau ada kawan*kawan
penjahat ini. 'ebih
baik menyuruh mereka melarikan diri! 0iarlah, dia
akan mati di
tangan musuh, asal keluarganya selamat!
Singgg1.!" (edang lawan meluncur dekat sekali
dengan
dadanya. Sie Kian mengelak ke kanan, akan tetapi
pedang itu
37
sudah membac&k dari kiri dengan kecepatan kilat.
Sie Kian
menggerakkan pedang menangkis. $erpaksa
menangkis
karena sejak tadi dia tidak pernah mengadu
senjata secara
langsung, maklum bahwa pedangnya akan kalah
kuat. Kini,
karena tidak mungkin mengelak lagi, terpaksa dia
menangkis.
/ringgg1.!" (edang di tangan Sie Kian patah dan
buntung
bagian atasnya! 'awannya tertawa bergelak dan
kesempatan
ini dipergunakan &leh Sie Kian untuk mengerahkan
tenaga
berteriak ke arah dalamrumah.
'an )&ng1.! %jak ibu dan adikmu melarikan diri!
/epaaaattt1.!"
'awannya tertawa bergelak, tertawa mengejek dan
38
pedangnya menyambar dengan cepatnya,
menusuk ke arah
lambung Sie Kian. Guru silat ini melihat datangnya
serangan
yang amat berbahaya. #ia melempar tubuhnya ke
atas tanah
dan bergulingan sehingga terbebas dari tusukan
tadi. %kan
tetapi lawannya mengejar dan pada saat itu
muncullah Kim /u
%n. (emuda ini mendengar teriakan gurunya,
menjadi
khawatir sekali. Sejak tadi, tidak ada musuh
menyerbu lianbu*
thia itu, maka dia berpendapat bahwa musuh
hanya
se&rang saja dan agaknya gurunya membutuhkan
bantuan.
Kalau tidak begitu, tentu gurunya tidak berteriak
menyuruh
39
puterinya membawa ibu dan adiknya melarikan
diri! Kim/u %n
lalu berlari keluar dan di pekarangan itu dia
melihat suhunya
bergulingan di atas tanah, dikejar &leh se&rang
laki*laki
bertubuh jangkung yang gerakannya gesit bukan
main.
Suhu, teecu datang membantumu!" teriak /u %n
dan dia
lalu menggerakkan pedangnya membac&k &rang
itu dari
belakang. %kan tetapi, &rang itu memutar
pedangnya
menangkis.
$ranggg1.!" /u %n mengeluarkan seruan kaget
karena
pedangnya terpental dan hampir terlepas dari
pegangan
40
saking kuatnya tenaga lawan dan ketika dia
melihat,
pedangnya telah buntung ujungnya!
)ati*hati, /u %n, dia memegang sebatang pedang
pusaka!" teriak Sie Kian yang telah terbebas dari
desakan tadi
berkat bantuan muridnya. Kini guru dan murid
menghadapi
lawan tangguh itu dengan pedang mereka yang
sudah
buntung ujungnya!
5rang itu tertawa lagi. )a*ha*ha kebetulan sekali.
Kalian
sudah berkumpul di sini sehingga tidak melelahkan
aku harus
mencari ke sana*sini! Kalian akan mampus di
tanganku!"
2anti dulu! (erkenalkan dulu namamu sebelum
kami
41
menbunuhmu!" bentak Sie Kian yang ingin tahu
siapa
sebenarnya musuh besarnya ini.
)a*ha*ha, apa artinya kalau kuperkenalkan
namaku pada
kalian yang sebentar lagi akan mampus." $iba*tiba
saja &rang
itu sudah menerjang dengan dahsyatnya dan
pedangnya
bergerak amat cepatnya, berubah menjadi
gdlungan sinar
yang menyambar*nyambar, mengeluarkan suara
berdesing
dan menimbulkan angin berpusing. Sungguh suatu
ilmu
pedang yang amat dahsyat! Sie Kian dan /u %n
segera
mengerahkan tenaga dan seluruh kepandaian
mereka untuk
42
menahan serangan itu. 2amun mereka segera
terdesak hebat
dan tiba*tiba tangan kiri lawan itu bergerak. $iga
batang
piauw ber&nce merah menyambar ke arah tiga
bagian tubuh
depan /u %n, abdangkan pedangnya membuat
gerakan
memutar membac&k ke arah tubuh Sie Kien
dilanjutkan
tusukan*tusukan maut!
Guru dan murid ini menjadi rep&t sekali. )ampir
saja /u %n
menjadi k&rban senjata rahasia piauw itu. 7ntung
dia masih
dapat melempar tubuh ke atas tanah sehingga
terbebas dari
renggutan maut lewat senjata piauw. #an Sie Kian
juga
43
terhuyung ke belakang dalam usahanya mengelak
dan
menangkis gulungan sinar pedang. (ada saat itu,
lawannya
kembali menggerakkan tangan kiri dan tiga sinar
merah
meluncur ke arah tengg&r&kan, dada dan lambung
Sie Kian
yang sedang terhuyung, dan &rang itu
meninggalkannya,
pedangnya kini menyambar*nyambar ke arah /u
%n yang baru
saja mel&ncat bangun dari atas tanah di mana dia
berguling
tadi.
/u %n berusaha menangkis, namun kembali
pedangnya
patah dan pedang lawan meluncur terus memasuki
dadanya.
44
/appp1.!" (edang dicabut, darah menyembur
dan tubuh
/u %n terjengkang, tewas seketika karena
jantungnya
ditembusi pedang lawan.
Sie Kian yang juga rep&t sekali mengelak dari
sambaran
tiga batang piauw tadi, terkejut bukan main
melihat muridnya
r&b&h. %kan tetapi pada saat itu, lawannya sudah
datang
menerjangnya. #ia berusaha menangkis, namun
seperti
keadaan muridnya, pedang yang menangkis itu
patah dan
pedang lawan meluncur terus dengan kekuntan
dahsyat
menyambar ke arah leher. $erdangar suara
bac&kan keras dan
45
leher Sie Kian terbabat putus. Kepalanya terlepas
dari
tubuhnya dan menggelinding ke atas tanah.
$ubuhnya
terbanting keras dan darah bercucuran membasahi
tanah
pekerangan.
5rang itu tertawa bergelak, dengan wajah gembira
dia
menyambar rambut kepala Sie Kian dengan tangan
kirinya,
lalu dia berl&ncatan memasuki rumah itu.
Sementara itu, 'an )&ng yang tadi mendengar
teriakan
ayahnya, menjadi khawatir sekali. 0agaimana ia
dapat
melarikan diri kalau ayahnya terancam bahaya.
%pa lagi, ia
harus membawa lari ibunya dan adiknya,
bagaimana mungkin
46
ia dapat berlari cepat, dan andaikata ia melarikan
ibunya dan
adiknya, tentu akan dapat dikejar dan disusul pula
&leh musuh
yang lihai. Ia merasa bimbang, apa lagi ketika
melihat
suhengnya mel&mpat keluar untuk membantu
ayahnya. 'an
)&ng lalu berdiri melindungi ibunya yang masih
mendekap
adiknya. ,elihat ibunya menggigil ketakutan, ia
berkata
dengan gagah, dan mengangkat pedangnya.
Ibu, jangan takut! %ku akan melindungi ibu dan
adik
'i&ng."
,elihat sikap puterinya, 2y&nya Sie timbul pula
keberaniannya. 5rang jahat akan mengganggu
anak*anaknya.
47
$idak, ia tidak b&leh tinggal diam saja! 0iarpun
tidak sangat
mendalam, ia pernah pula belajar ilmu silat dan
kini, melihat
puterinya akan menghadapi &rang jahat, dan
melihat bayinya
terancam, bangkit semangat dan keberanianaya.
%pa lagi
mengingat betapa suaminya juga terancam
bahaya maut. Ia
segera menurunkan Sie 'i&ng yang masih tidur itu
ke atas
kasur, lalu ia sendiri berlari ke arah rak senjata
yang berada di
sudut ruangan belajar silat itu, memilih aenjata
sebatang
g&l&k kecil yang ringan dan ia berdiri di samping
puterinya.
Kita ber&ama menghadapi penjahat, )&ng*ji!"
katanya.
48
'an )&ng khawatir melihat ibunya, akan tetapi
dalam keadaan
seperti itu, lebih banyak &rang yang menghadang
penjahat
lebih baik. Ia hanya mengharapkan ayahnya dan
suhengnya
sudah cukup untuk mengusir penjahat yang
menyerbu rumah
mereka.
$ak lama kemudian, terdengar suara ketawa dan
sebuah
benda melayang dari pintu ruangan itu masuk ke
dalam.
0enda itu jatuh ke lantai lalu menggelinding ke
depan dua
&rang wanita itu. 'an )&ng yang sudah siap siaga,
memandang benda itu. Sebuah kepala yang
lehernya masih
berlep&tan darah!
%yah1.!" Ia menjerit.
49
Ibunya melengking dan menubruk ke depan,
melempar
g&l&knya dan menangis menggerung*gerung. (ada
saat itu
ada bayangan &rang berkelebat masuk.
Ibu mundur1.!" 'an )&ng berteriak, akan tetapi
terlambat. Ibunya sudah mel&ncat ke depan dan
menubruk
kepala suaminya itu, dan pada saat itu, laki*laki
jangkung
yang berkelebat masuk itu sudah menggerakkan
pedangnya.
/rakkkk!" (edang itu menyambar cepat dan kuat
sekali,
dan leher ibu yang menangisi kepala suaminya
itupun terbabat
putus, kepalanya menggelinding di atas lantai dan
darah
menyembur*nyembur.
50
Ibuuu1.!" 'an )&ng hampir pingsan melihat ini,
akan
tetapi kemarahan membuat ia dapat menahan diri
dan dengan
kemarahan meluap, dendam sakit hati yang amat
hebat, iapun
menyerang laki*laki itu dengan pedangnya, ia
menusuk
dengan sekuat tenaga ke arah dada &rang itu
sambil
mengeluarkan suara melengking nyaring saking
marahnya.
'aki*laki itu mengelak dan dia mengamati gadis
yang
menyerangnya, sinar kagum terpancar dari
pandang matanya.
%h, engkau sungguh manis sekali! Engkau puteri
Sie Kian.
Sungguh tak kusangka guru silat itu mempunyai
se&rang
51
puteri yang begini cantik dan manis!" Kembali dia
mengelak
ketika pedang di tangan 'an )&ng menyambar ke
arah
lehernya.
'an )&ng tidak memperdulikan kata*kata &rang itu
yang
memuji*muji kecantikannya. )atinya penuh
dandam kebencian
dan ingin ia menyayat*nyayat dan mencincang
hancur tubuh
musuh besar yang telah membunuh ayah ibunya
itu. Ia
melanjutkan serangannya, dan kemarahan
membuat
seranggnnya itu tidak teratur lagi, akan tetapi
justru serangan
seperti itu amat berbahaya.
,elihat kenekatan gadis yang menyerangnya
sambil
52
bercucuran air mata itu, laki*laki itu segera
menggerakkan
pedangnya menangkis sambil mengerahkan
tenaga sin*kang.
(edang yang menangkis itu mengeluarkan tenaga
getaran
kuat sehingga ketika pedang bertemu, pedang di
tangan 'an
)&ng patah dan juga terlepas dari pegangannya!
Gadis itu
berdiri dengan muka pucat akan tetapi matanya
terbelalak
memandang penuh kabencian. 'aki*laki di
depannya itu
berusia kurang lebih tigapuluh tahun, wajahnya
tampan dan
pakaiannya rapi, tubuhnya tinggi semampai.
Se&rang pria
yang akan menarik hati setiap &rang wanita, akan
tetapi pada
53
saat itu, 'an )&ng melihatnya seperti setan jahat
yang amat
dibencinya.
'aki*laki itu men&d&ngkan pedangnya ke depan
dada 'an
)&ng, tersenyum dan kembali matanya
memancarkan sinar
kagum dan juga heran. Sungguh mati, kalau
usiamu tidak
semuda ini, tentu kau kukira isteriku! Engkau mirip
benar
dangan isteriku, bahkan engkau lebih cantik manis,
lebih segar
dan lebih muda! %hh, ayahmu telah membunuh
istriku, sudah
sepatutnya kalau dia menyerahkan puterinya
sebagai
pengganti isteriku. )a*ha, benar sekali! 2&na
manis, engkau
54
akan menjadi isteriku. %ku t idak akan
membunuhmu,
sebaliknya malah, aku akan mengambil engkau
menjadi
isteriku, isteri yang tercinta, dan aku akan
membahagiakanmu,
akan melindungimu1. engkau akan menjadi
pengganti isteriku
yang telah tiada1."
$idak sudi! 'ebih baik aku mati dari pada menjadi
isterimu, jahanam!" teriak 'an )&ng dan kini gadis
ini
menyerang dengan kepalan tangannya,
menghantam ke arah
muka yang amat dibencinya itu.
(lakk!" $angan itu telah tertangkap pada
pergelangannya
&leh tangan kiri pria itu.
2&na, pikirkan baik*baik dan jangan menurutkan
nafsu
55
amarah. Ingat bahwa aku terpaksa membunuh
keluarga
ayahmu karena ayahmu pernah membunuh
isteriku yang
tercinta. Sekarang, semua hutang telah lunas dan
engkau1.,
engkau sungguh menarik hatiku, aku jatuh cinta
padamu,
n&na. Engkau menjadi pengganti isteriku. ,udah
saja bagiku
untuk memaksamu dan memperk&samu, n&na.
%kan tetapi
aku sungguh tidak menghendaki itu. %ku ingin
engkau dengan
suka rela menyerahkan diri padaku, menjadi
isteriku yang
kucinta."
$idak! $idak sudi! 'ebih baik aku mati!" 'an )&ng
mer&nta*r&nta dan pada saat itu terdengar tangis
se&rang
56
anak kecil! Sie 'i&ng agaknya terbangun dan dia
menangis
menjerit*jerit seperti anak yang ketakutan.
0aik 'an )&ng maupun &rang itu terkejut. 5rang
itu
melepaskan 'an )&ng yang tadi sudah melupakan
adiknya itu,
dan dengan pedang di tangan dia menghampiri
kasur
terhampar di mana anak itu rebah menangis.
%ha! Kiranya keluarga Sie masih mempunyai
se&rang anak
kecil. 'aki*laki pula! %h, dia harus mampus1.!"
$iba*tiba saja 'an )&ng menubruk adiknya.
$unggu1.!
+angan1. jangan bunuh adikku1.!" jeritnya sambil
mendekap
adiknya, melindunginya, mukanya pucat dan
matanya
57
terbelalak memandang pria itu. +angan bunuh
adikku1. ah,
kum&h&n padamu, jangan bunuh adikku yang
masih kecil
ini1.!"
#ia putera ayahmu, kelak hanya akan menjadi
ancaman
bahaya bagiku. %ku harus membunuhnya. 0erikan
dia
padaku!" 'aki*laki itu menghardik, kini suaranya
berubah,
tidak seperti tadi, penuh nada manis merayu, kini
terdangar
galak dan kejam.
'an )&ng membayangkan betapa &rang itu akan
membunuh adiknya. Kalau ia melawan, iapun tentu
akan mati.
0aginya, mati bukan apa*apa, akan tetapi kalau ia
mati dan
58
adinya mati pula, lalu siapa kelak yang akan
membalas
dendam setinggi gunung sedalam lautan ini. Satu*
satunya
jalan, ia harus meng&rbankan diri, menyerahkan
diri, demi
adiknya agar dapat hidup, agar kelak akan ada
yang
membalaskan kehancuran dan pembasmian
keluarga ayahnya
ini!
$idak! $unggu1.! %ku1. aku akan menyerahkan
diri,
dengan suka rela1. aku akan menjadi isterimu
asalkan
engkau1. tidak membunuh adikku1.! Kalau
engkau tetap
membunuhnya, aku akan melawanmu sampai mati
dan aku
59
tidak akan menyerahkan diri, aku akan membunuh
diri!"
Sejenak pria itu tertegun, memandang kepada
anak lakilaki
dalam p&nd&ngan gadis itu, lalu memandang gadis
itu dari
kepala sampai ke kaki. Sungguh aneh sekali,
pikirnya. Gadis
ini mirip benar dengan isterinya yang telah tiada!
#an begitu
bertemu, timbul rasa suka dan cinta kepada gadis
ini. 0aru
pen&lakannya saja sudah menyakitkan hati, kalau
dia harus
memperk&sanya, hatinya akan lebih kecewa lagi.
Kalau gadis
itu menyerahkan diri seeara suka rela, mau
menjadi isterinya,
alangkah akan bahagianya hatinya! )idupnya akan
menjadi
60
terang lagi setelah kegelapan bertahun*tahun yang
dideritanya
karena kematian isterinya. %kan tetapi anak itu!
%h, bukahkah
janjinya hanya tidak akan membunuhnya. 0aik, dia
tidak akan
membunuhnya, tapi1.!
0enar engkau akan menyerahkan diri kepadaku
dengan
suka rela."
0enar!"
#an engkau akan belajar mencintaku seperti aku
mencintamu setelah aku menjadi suamimu yang
mencintamu."
6ajah gadis itu berubah merah. %ku1. aku akan
menc&ba1."
0agus, kalau begitu, aku tidak akan membunuh
adikmu,
akan tetapi sekali engkau memperlihatkan sikap
memusuhi
61
aku yang menjadi suamimu, adikmu akan
kubunuh!"
$idak, engkau harus bersumpah dulu!
0ersumpahlah
bahwa engkau tidak akan membunuh Sie 'i&nh,
adikku ini.
0agaimanapun juga aku percaya bahwa engkau
masih
memilikl harga diri dan memiliki keh&rmatan untuk
memegang
teguh sumpahmu. 0ersumpahlah, baru aku akan
percaya
padamu." Gadis itu mempertahankan diri sambil
m&ndekap
adiknya yang sudah berhenti menangis.
(ria itu tersenyum dan mengangguk*angguk.
Engkau
cantik, engkau manis, engkau gagah dan engkau
cerdik!
62
Sungguh membuat aku samakin jatuh cinta saja.
Engkau patut
menjadi isteriku, sungguh! Siapakah namamu. %ku
akan
bersumpah."
2amaku Sie 'an )&ng dan adikku ini Sie 'i&ng."
2ah, sekarang dengarkan sumpahku!" kata pria
itu dan
diapun berdiri dengan tegak, mengangkat
pedangnya di depan
dahi, mengacung ke atas dan diapun berkata
dengan suara
lantang. %ku, 3auw Sun K&k, bersumpah demi
nama dan
keh&rmatanku, disaksikan &leh padang pusakaku,
0umi dan
'angit, bahwa kalau Sie 'an S&ng menjadi isteriku
dan
membalas cinta kasihku, menyerah dengan suka
rela
63
kepadaku, maka aku tidak akan membunuh Sie
'i&ng! 0iar
0umi dan 'angit mengutuk aku kalau aku
melanggar
sumpahku!"
Setelah bersumpah, pria yang mengaku bernama
3auw Sun
K&k itu menyimpan pedangnya ke dalam sarung
pedang dan
tersenyum kepada 'an )&ng. 2ah, bagaimana.
(uaskah
engkau dangan sumpahku tadi."
'an )&ng mengangguk dan Sun K&k nampak
girang sekali.
,anisku, )&ng*m&i, kekasihku, isteriku1.
kemenangan ini
harus kita rayakan. 7ntuk memperkuat sumpahku,
saat ini
juga engkau harus menjadi isteriku yang tercinta.
$idurkan
64
adikmu itu1." #engan lembut Sun K&k lalu
mengambil Sie
'i&ng dari dekapan 'an )&ng, merebahkan anak itu
di tepi
kasur, kemudian dengan lembut namun penuh
gairah,
bagaikan seek&r harimau, dia menerkam 'an )&ng,
mend&r&ng gadis itu rebah ke atas kasur di dekat
adiknya!
#apat dibayangkan betapa hancur perasaan hati
gadis itu.
#ara yang sedang remaja ini terpaksa harus
menyerahkan
dirinya bulat*bulat, tanpa perlawanan sedikitpun,
menyerahkan dirinya digauli pria yang baru saja
membunuh
ayahnya, ibunya, suhengnya, dua &rang pelayan
dan semua
binatang peliharaan di dalam rumah. 0ahkan ia
harus
65
melayani pria itu di kasur yang dihamparkan di
atas lantai lianbu*
thia, dan dari tempat ia rebah terlentang itu ia
dapat
melihat dua buah kepala yang berlep&tan darah di
atas lantai,
tak jauh dari situ. Kepala ayahnya dan Ibunya!
Sie 'i&ng mulai menangis lagi, meraung*raung. 'an
)&ng
juga menangis, merintih kesakitan. 2amun, 3auw
Sun K&k
yang dibakar nafsu birahinya itu tidak
memperdulikan semua
itu. #ia sudah merasa bangga, juga bahagia sekali
karena
gadis itu benar*benar menyerahkan diri bulat*bulat
tanpa
perlawanan sedikitpun! #iapun tidak perduli ketika
gadis itu, di
66
antara isak tangis dan rintihannya, berbisik*bisik,
%yah1.
Ibu1. ampunkanlah anakmu ini1. demi
keselamatan Sie
'i&ng1. ahhhh1."
Setelah merasa puas dengan penyerahan diri yang
sama
sekali tidak mengandung perlawanan seperti
dijanjikan gadis
itu, 3auw Sun K&k merasa semakin sayang kepada
'an S&ng.
4asa sayang itu dibuktikan dengan diturutinya
permintaan
gadis itu untuk menguburkan jena-ah ayah ibu
gadis itu,
suhengnya, dan dua &rang pelayan. Sun K&k
malam itu juga
menggali lubang*lubang di belakang rumah
keluarga Sie,
67
menguburkan jena-ah suami isteri Sie Kian dalam
satu lubang,
jena-ab Kin /u %n dan dua &rang pelayan di lain
lubang.
Kemudian, menjelang pagi, diapun mem&nd&ng
tubuh 'an
S&ng yang juga mem&nd&ng Sie 'i&ng melarikan
diri
secepetnya meninggalkan tempat itu.
Gegerlah penduduk $i&ng*cin ketika pada kees&kan
harinya
mereka mendapatkan rumah keluarga Sie sunyi
senyap. Ketika
para penduduk memeriksa, mereka tidak
menemukan
se&rangpun penghuni di rumah itu. #i pekarangen
dan di
ruangan berlatth silat nampak banyak darah, dan
semua
68
binatang di rumah itu mati dalam kandangnya.
$entu saja
para petugas pemerintah melakukan pemeriksaan
dan mereka
menemukan dua lubang kuburan baru itu. Kuburan
dib&ngkar
dan makin gegerlah k&ta $i&ng*cin ketika mereka
menemukan
mayat*mayat Sie Kian, isterinya, muridnya, dan
dua &rang
pelayan wanita. +elas mereka itu tewas karena
dibunuh,
bahkan Sie Kian dan isterinya tewas dengan kepala
terpisah
dari badannya. 3ang membuat semua &rang
bingung adalah
lenyapnya Sie 'an )&ng dan Sie 'i&ng, dua &rang
anak
keluarga Sie itu.
69
$eka*teki perist iwa yang terjadi di rumah keluarga
Sie itu
tetap merupakan rahasia yang tidak terpecahkan
&leh semua
&rang. #an rahasia itu memang tidak mungkin
dapat
dipecahkan karena dua &rang yang dapat menjadi
kunci
pembuka rahasia itu, yaitu Sie 'an )&ng dan Sie
'i&ng, telah
pergi jauh sekali dari tempat itu. 4atusan bahkan
ribuan li
jauhnya dari k&ta $i&ng*cin karena 3auw Sun K&k
membawanya pergi ke barat, jauh sekali, di
perbatasan barat
pr&pinsi Sin*kiang!
8&dw&8
3auw Sun K&k adalah se&rang laki*laki petualang
yang
70
sudah hidup sebatangkara sejak masih kecil. Kedua
&rang
tuanya telah meninggal dunia karena wabah
penyakit menular
yang amat berbahaya di dusunnya dan dalam usia
sepuluh
tahun dia sudah hidup sebatang kara dan yatim
piatu.
Kehidupan yang keras se&rang diri ini
menggemblengnya
menjadi se&rang pemuda yang keras. 2amun, dia
memang
memiliki kecerdikan sehingga biarpun ketika ayah
ibunya meninggal
dia baru berusia sepuluh tahun, namun dia telah
memiliki kepandaian membaca dan menulis. Ketika
dia hidup
se&rang diri, merantau sebatangkara dan menemui
banyak
71
kekerasan dan kesulitan hidup, dia mengerti bahwa
dalam
kehidupan yang sulit dan serba keras itu, dia perlu
menguasai
ilmu silat. ,aka, ke manapun dia merantau, dia
selalu
berusaha untuk mempelajari ilmu silat dari
siapapun.
%khirnya, dalam usia lima belas tahun, setelah
menguasai
beberapa macam ilmu silat, dia bekerja pada
se&rang kepala
peramp&k kenamaan di sepanjang Sungai Kuning.
Karena dia
setia dan pandai mengambil hati, diapun menjadi
murid kepala
peramp&k itu dan mempelajari ilmu silat dan
ilmu1.
meramp&k! Seringkali dia mewakili gurunya
memimpin anak
72
buah untuk meramp&k atau membajak perahu*
perahu di
sungai dan dalam usia dua puluh tahun, dia telah
menjadi
se&rang peramp&k yang lihai dan ditakuti. 0ukan
saja ilmu
silatnya cukup lihai, akan tetapi juga dia masih
bersikap
seperti &rang terpelajar dengan m&dal sedikit ilmu
sastra yang
pernah dipelajari di waktu ayahnya masih hidup.
(akaiannya
selalu rapi dan karena wajahnya tampan, maka
banyak wanita
yang jatuh hati kepadanya.
#i antara gadis yang tergila*gila kepadanya adalah
puteri
kepala peramp&k itu sendiri! Gadis puteri kepala
peramp&k itu
73
memang cantik manis, dan segera terjadilah
hubungan akrab
di antara mereka. %kan tetapi, kepala peramp&k itu
tidak
setuju kalau puterinya berj&d&h dengan Sun K&k
yang menjadi
pembantunya dan muridnya pula. 0iarpun dia
kepala
peramp&k, akan tetapi dia tidak ingin melihat
puterinya
menjadi isteri peramp&k! #ia ingin melihat
puterinya menjadi
isteri se&rang pejabat tinggi atau se&rang
hartawan, setidaknya
se&rang yang hidup terh&rmat dan terpandang! #i
sini
terbukti bahwa setiap &rang yang melakukan
penyelewengan
dalam hidupnya, sama sekali bukan karena dia
tidak tahu,
74
atau dia menyukai pekerjaan maksiat atau
penyelewengan itu!
Kalau dia mampu, tentu saja dia akan menjauhi
perbuatan
menyeleweng itu! Kalau se&rang pencuri sudah
menjadi kaya
raya dan terh&rmat, tak mungkin dia ingin mencuri
lagi!
Kepala peramp&k itupun tidak ingin mempunyai
mantu
peramp&k!
%kan tetapi, hubungan antara Sun K&k dan puteri
peramp&k itu sudah amat jauh dan mendalam,
bahkan puteri
kepala peramp&k itu sudah berulang kali
menyerahkan diri
kepada Sun K&k. Sudah berulang kali mereka
melakukan
hubungan suami isteri dengan pencurahan kasih
sayang.
75
Karena dihalangi &leh &rang tua gadis itu, jalan
satu*satunya
bagi mereka hanyalah minggat! Sun K&k dan
kekasihnya
meninggalkan sarang kepala peramp&k itu dan
gadis itu ketika
lari membawa pula beberapa barang berharga.
#an mulailah
mereka berdua hidup sebagai suami isteri
peramp&k! ,ereka
jauh meninggalkan sarang kepala peramp&k di tepi
Sungai
Kuning itu dan mereka menjadi peramp&k di
sepanjang
perbatasan (r&pinsi )&k*kian di timur.
#emikianlah sedikit riwayat 3auw Sun K&k sampai
lima
tahun kemudian, ketika dia berusia dua puluh lima
tahun dan
76
menjadi peramp&k bersama isterinya tercinta,
mereka berdua
ketika sedang meramp&k kereta keluarga
bangsawan9 mereka
bertemu dengan Sie Kian dan dalam perkelahian,
isteri 3auw
Sun K&k tewas di tangan Sie Kian! 3auw Sun K&k
yang
kematian isterinya, menjadi berduka sekali dan dia
mendendam sakit hati yang hebat terhadap Sie
Kian. Kembali
dia hidup sebatangkara karena isterinya belum
pernah
melahirkan se&rang anak. #engan dandam yang
bernyala,
3auw Sun K&k lalu merantau ke barat. #ia
mendengar bahwa
(egunungan )imalaya merupakan gudang para
pertapa yang
77
memiliki ilmu kepandaian tinggi, maka ke sanalah
dia pergi,
untuk belajar ilmu silat yang lebih tinggi agar kelak
dia dapat
membalas dandamnya kepada Sie Kian.
Selama lima tahun, 3au Sun K&k menghamburkan
semua
hartanya yang dikumpulkan dari hasil meramp&k
bersama
isterinya, termasuk harta bawaan isterinya, untuk
belajar ilmu
silat. 0ermacam guru ditemuinya dan diapun
berhasil
mempelajari ilmu silat yang lebih tinggi, dan
mendapatkan
sebatang pedang pusaka yang disebut (ek*lian*
kiam ((edang
$eratai (utih) karena di badan pedang itu terdapat
ukiran
78
setangkai bunga teratai putih dan pedang itu
sendiri terbuat
dari baja putih sehingga kalau dimainkan menjadi
gulungan
sinar putih yang menyilaukan mata.
Setelah merasa cukup memiliki ilmu silat yang
b&leh
diandalkan, 3auw Sun K&k lalu pergi mencari
musuh besarnya.
$idak sukar baginya untuk menemukan tempat
tinggal Sie
Kian atau Sie Kauwsu yang membuka perguruan
silat bayaran
di k&ta $i&ng*cin itu. #ia melakukan penyelidikan
dan merasa
girang melihat betapa rumah keluarga Sie berdiri
terpencil dan
para muridnya tinggal di luar perguruan. Setelah
memperhitungkan
masak*masak, dia lalu mengirim surat ancaman itu
79
dengan mempergunakan senjata rahasia piauwnya
dan
akhirnya, dia berhasil membasmi keluarga Sie, dan
melarikan
dua &rang anak musuh besarnya. Sungguh di luar
perhitungannya bahwa dia dapat jatuh cinta
kepada 'an
)&ng, padahal dia bukahlah se&rang yang mata
keranjang dan
mudah tergila*gila kepada wanita cant ik. ,ungkin
karena ada
persamaan atau kemiripan antara wajah 'ien )&ng
dan
mendiang isterinya, maka dia tertarik sekali.
Setelah berhasil menaklukan 'an )&ng sehingga
gadis
remaja itu menyerahkan diri kepadanya, 3auw Sun
K&k
merasa gembira sekali. #ia maklum bahwa
perbuatannya di
80
$i&ng*cin itu akan menimbulkan kegemparan,
maka dia lalu
melakukan perjalanan secepatnya menuju ke
barat! #ia
membawa 'an S&ng yang telah menjadi isterinya
itu ke Sinkiang
bersama anak kecil itu.
#i sebuah k&ta kecil bernama Sung*jan, di
perbatasan barat
(r&pinsi Sin*kiang, $auw Sun K&k telah memiliki
sebuah
rumah yang lumayan. #i sinilah tempat tinggalnya
yang
terakhir setelah menuntut ilmu. #an di k&ta ini,
namanya
sudah mulai terkenal sebagai se&rang yang lihai.
2amanya
mulai terkenal, karena dia mempunyai hubungan
dengan
81
banyak t&k&h kang*&uw di daerah barat. ,emang
Sun K&k
pandai mengambil hati &rang*&rang kang*&uw
yang berilmu
titiggi dan dengan kepandaiannya mengambil hati
ini, dia
dapat mempelajari banyak macam ilmu silat.
Setelah tiba di rumahnya, Sun K&k lalu merayakan
pesta
pernikahannya dengan Sie 'an )&ng! ,eriah juga
pesta itu
karena selain mengundang &rang*&rang terkemuka
di k&ta
Sung*jan, juga dia mengundang t&k&h*t&k&h kang*
&uw di daerah
barat yang menjadi kenalannya.
Suatu keanehan terjadi dalam hati Sie 'an )&ng.
,elihat
sikap bekas musuh besar yang kini menjadi
suaminya itu,
82
sikap yang amat baik, penuh dengan kelembutan
dan cinta
kasih, penuh kemesraan dan kesabaran, sedikit
demi sedikit
lenyaplah kebencian di dalam hati dara remaja ini!
%palagi
melihat betapa Sun K&k bersungguh*sungguh
memperisterinya, bukan sekedar main*main dan
untuk
mempermainkannya saja. ,elihat betapa
suaminya itu
mengadakan pesta yang meriah untuk pengesahan
pernikahan
mereka, timbul perasaan suka di hati gadis ini. Sun
K&k yang
berpengalaman itu memang pandai merayu, dan
'an )&ng
adalah se&rang gadis yang usianya baru lima belas
tahun,
83
maka mudah saja dia terbuai dalam kemesraan
dan kenikmatan
kasih sayang suaminya. (erlahan*lahan, rasa benci
dan
dandam itu lenyap terganti perasaan cinta yang
mesra!
%kan tetapi ada suatu hal yang menggelisahkan
hati 3auw
Sun K&k. #iapun kini sudah t idak mendandam lagi
kepada
keluarga Sie, dan cintanya terhadap 'an )&ng
yang sudah
menjadi isterinya adalah cinta yang mendalam.
0ahkan diapun
tidak membenci Sie 'i&ng, adik isterinya itu.
Sebaliknya, dia
juga memiliki perasaan sayang kepada anak itu, di
samping
perasaan iba mengingat betapa anak itu sudah
tidak
84
mempunyai ayah bunda lagi. %kan tetapi, di
samping perasaan
sayang dan iba ini, ada semacam kegelisahan
timbul dalam
hatinya setiap kali dia memangku dan menimang
Sie 'i&ng.
#alam diri anak ini dia melihat ancaman bahaya
besar! Kalau
kelak Sie 'i&ng sudah menjadi se&rang dewasa,
tentu dia akan
mendangar akan kematian ayah ibunya di tangan
kakak iparnya
ini, dan tentu akan terjadi malapetaka! 0esar sekali
kemungkinannya, Sie 'i&ng kelak akan menc&ba
untuk
membalas dandam! #ari pihak isterinya, dia tidak
khawatir
karena dia dapat merasakan kemesraan dan kasih
sayang dari
isterinya kepadanya. %kan tetapi anak ini.
85
Setahun kemudian, ketika Sie 'i&ng sudah pandai
berjalan,
pada suatu hari Sun K&k mengajaknya ke kebun
belakang.
Sementara itu 'an )&ng menyusui anaknya di
dalam kamar.
Satelah menikah setahun lamanya, 'an )&ng
melahirkan
se&rang anak perempuan yang mungil dan diberi
nama 3auw
0i Sian. Ketika itu, 0i Sian baru berusia satu bulan.
Sun K&k
mengajak Sie 'i&ng ke kebun dan memang anak ini
dekat
sekali dengan dia. Sun K&k seringkali menimang
dan
mem&nd&ngnya, se&lah*&lah adik isterinya itu
anak
kandungnya sendiri. #an memang dia tidak
berpura*pura. %da
86
rasa sayang dan iba kepada Sie 'i&ng.
%kan tetapi, ketika dia membawa Sie 'i&ng
bermain*main di
kebun belakang, kembali dia teringat akan bahaya
yang
mengangancam dari diri anak ini. #ia tahu bahwa
Sie 'i&ng
memiliki tulang yang kuat dan darah yang bersih.
%nak ini
berbakat baik sekali untuk kelak menjadi se&rang
yang gagah
perkasa. Kalau kelak anak ini menjadi se&rang
pandai, tentu
keselamatan dirinya terancam! 6ajah anak itu saja
sudah
mulai mengingatkan dia akan wajah Sie Kian yang
dibunuhnya. 0erbeda dari wajah isterinya yang
mirip ibunya.
Kelak Sie 'i&ng akan menjadi Sie Kian kedua yang
mungkin
87
saja akan membunuhnya untuk membalas
dendam! ,ulailah
dia merasa menyesal mengapa dia membunuh dan
membasmi
keluarga Sie tanpa mengenal ampun. (ada hari ini
dia insyaf,
mendiang Sie Kian membunuh isterinya bukan
karena benci
atau dendam, melainkan dalam perkelahian yang
wajar. Sie
Kian sebagai se&rang pendekar membela
bangsawan yang
diramp&knya, dan dalam perkelahian itu Sie Kian
berhasil
mengalahkan dia dan isterinya. Isterinya tewas dan
dia
terluka, juga Sie Kian terluka &leh senjata rahasia
piauw*nya.
0agaimanapun juga, anak ini merupakan ancaman
bahaya
88
besar. 0etapa mudahnya melenyapkan ancaman
bagiya itu.
Sekali menggerakkan tangannya, anak ini akan
mati dan
lenyaplah ancaman bahaya itu. %kan tetapi, dia
teringat akan
sumpahnya kepada isterinya. #ia telah bersumpah
tidak akan
membunuh anak ini, dan isterinya ternyata juga
memegang
teguh janjinya. Isterinya itu kini menjadi se&rang
isteri yang
mencinta, mesra dan bahkan telah melahirkan
se&rang anak
keturunannya! 0agaimana mungkin dia melanggar
sumpahnya. Isterinya benar. 0agaimanapun juga,
dia masih
memiliki harga diri dan dia tidak akan melanggar
sumpahnya!
89
#an pula, bagaimana dia tega membunuh anak ini
yang sudah
disayangnya pula.
/i*hu (kakak ipar)1. ci*hu1. tangkap1.
tangkap1.!"
$iba*tiba Sie 'i&ng berseru gembira sambil
menunjuk ke arah
seek&r kupu*kupu kuning yang beterbangan di
antara
kembang*kembang yang tumbuh di kebun itu.
3auw Sun K&k memandang anak itu. #ia
tersenyum. Kau
tangkaplah sendiri, Sie 'i&ng! Engkau anak pandai,
harus
mampu m&nangkap sendiri kupu*kupu itu."
Sie 'i&ng dengan gembira berlari*lari mengejar
kupu*kupu
itu. %kan tetapi kupu*kupu itu terlampau gesit dan
terbangnya
90
terlampau tinggi bagi Sie 'i&ng yang mengejar
terus. Karena
selalu melihat ke arah kupu*kupu di atas, ketika
berlari*lari itu,
tiba*tiba kaki Sie 'i&ng tersandung batu besar dan
diapun
tergelincir dan terguling.
#ukk!" ketika terjatuh itu, kepalanya membentur
batu dan
anak itupun pingsan! Kepalanya yang kanan dekat
pelipis
mengeluarkan benj&lan berdarah. Sun K&k terkejut
dan cepat
dia mel&ncat menghampiri dan mem&nd&ng tubuh
anak itu,
lalu duduk di atas bangku dan memangkunya. Sie
'i&ng telah
pingsan. Ketika dia hendak menyadarkan anak itu
dengan
91
memijat belakang kepalanya, tiba*tiba menyelinap
pikiran lain
dalam banaknya. Inilah kesempatan yang amat
baik! #ia tidak
akan membunuh anak ini akan tetapi dapat
membuatnya
menjadi cacat dan dengan cacatnya itu, kelak dia
tidak akan
dapat menjadi &rang kuat dan terhindarlah dia dari
ancaman
balas dandam anak ini! ,embuat dia cacat tidak
berarti
membunuhnya. #ia tldak melanggar sumpahnya,
dan dalam
keadaan pingsan begini, anak inipun t idak
merasakan apaapa!
#an dia akan mengusahakan agar tidak ada bekas*
bekas
penganiayaan, dan peristiwa jatuhnya anak ini
kelak dapat
92
menjadi alasan mengapa dia menjadi cacat!
$anpa ragu lagi, Sun K&k menelungkupkan tubuh
Sie 'i&ng
yang pingsan itu, membuka bajunya, kemudian
dengan dua
jari tangan kanannya, dia men&t&k dan memuntir
tiga kali di
punggung anak itu! 0enar seperti dugaannya, anak
yang
pingsan itu tidak kelihatan kesakitan, padahal tiga
kali t&t&kan
jari dan puntiran itu telah membuat tulang
punggung itu retak
dan jaringan syaraf dan &t&tnya menjadi hancur!
Sun K&k mem&nd&ng kembali tubuh itu setelah
membereskan pakaiannya, membawanya pulang
ke rumah.
$anda biru menghitam pada punggung itu tentu
tidak
93
menimbulkan kecurigaan. $ak se&pun akan
menyangba bahwa
tanda itu adalah tanda bekas t&t&kan dan puntiran
jari
tangannya!
,elihat suaminya memasuki kamar mem&nd&ng
tubuh Sie
'i&ng yang lemas seperti anak tidur, 'an )&ng
terkejut. %h,
ada apakah." tanyanya, memandang wajah
suaminya dengan
khawatir.
#ia mengejar kupu*kupu, tersanduag dan terjatuh,
kepalanya terbanting ke atas batu dan dia
pingsan," katanya
sambil merebahkan tubuh anak itu ke atas
pembaringan.
'an )&ng sejenak memandang wajah suaminya,
penuh
94
dengan kecurigaan dan sepasang alisnya berkerut.
,elihat
isterinya memandangnya seperti itu, Sun K&k
manghampiri
dan merangkul isterinya. Isteriku yang baik,
apakah sampai
kini engkau belum juga percaya padaku. Ingat, aku
takkan
pernah melupakan sumpahku. %ku tidak akan
membunuh Sie
'i&ng! %ku sudah amat sayang padanya.
0agaimana kini
engkau dapat memandang kepadaku dengan
kecurigaan
seperti itu."
'an )&ng membalas rangkulan suaminya. %h,
maafkan
aku1." dan iapun segera memeriksa keadaan Sie
'i&ng.
95
Kelihatannya hanya kepala anak itu saja yang
terluka,
berdarah dan membenj&l. %kan tetapi biarpun
mereka berdua
telah berusaha untuk membikin sadar, anak itu
tetap saja
pingsan. )al ini membuat 'an )&ng merasa
khawatir sekali
dan suaminya segera pergi mengundang se&rang
tabib yang
terkenal pandai di k&ta Sung*jan itu. $abib itu
se&rang
peranakan 2epal dan memamng dia pandai sekali
dalam s&al
peng&batan.
5rang berkulit hitam dan tinggi kurus bers&rban
putih itu
datang membawa keranjang &batnya, dan segera
memeriksa
96
Sie 'i&ng. $abib itu sudah lama mengenal 3auw Sun
K&k yang
dikenal di k&ta itu sebagai se&rang ahli silat yang
pandai
disamping pekerjaannya sebagai se&rang
pedagang rempahrempah
yang cukup maju.
,ula*mula dia memeriksa keadaan kepala yang
benj&l itu,
ditunggui dengan penuh kekhawatiran &leh 'an
)&ng yang
mem&nd&ng puterinya dan suaminya. $abib itu
menganggukangguk.
)anya luka di luar, tidak berbahaya dengan
kepala
ini. )emm, kenapa dia belum juga siuman. $entu
ada luka
lain. 0iar kuperiksa tubuhnya." #ia lalu membuka
pakaian
97
anak itu, dibantu &leh Sun K&k. Ia sama sekali tidak
merasa
khawatir. Se&rang tabib yang pandai seperti &rang
2epal ini
tentu akan dapat menemukan luka di punggung
itu, akan
tetapi tak mungkin akan tahu bahwa itu
disebabkan &leh
t&t&kan jari tangan dan akan mengira bahwa
punggung itupun
terpukul benda keras.
#ugaannya memang benar. Setelah memeriksa
seluruh
tubuh, akhirnya tabib itu menemukan tanda
menghitam di
tulang pungung. %hh, inilah yang menyebabkan
dia pingsan
terus! (unggungnya terluka, dan luka ini lebih
hebat dari pada
luka di kepalanya!"
98
#ia memeriksa dengan teliti, lalu mengerutkan
alisnya,
manggeleng*geleng kepalanya dan menarik napas
panjang.
0agaimanakah keadaannya, Sin*she ($abib)."
tanya 'an
)&ng khawatir melihat muka &rang 2epal itu.
$idak baik1. sungguh tidak baik1.! 'uka di
punggung ini
hebat sekali. %gaknya tulang punggung ini retak,
dan &t&t&t&tnya
juga terluka parah1."
%ihh! 0agaimana hal itu dapat terjadi. #an1.
dan1.
apakah dia dapat disembuhkan, Sin*she." tanya
pula 'an
)&ng sambil memandang suaminya.
Sun K&k mengangguk*angguk. %ku hanya melihat
ada
99
batu besar di bawahnya ketika dia jatuh. Karena
yang nampak
hanya kepalanya yang membenj&l dan berdarah,
kusangka
hanya itu saja lukanya. $entu punggunguya
terbanting pada
batu yang men&nj&l sehingga seperti terpukul."
$abib itu mengangguk*angguk. %gaknya begitulah.
%kan
tetapi jangan khawatir, dia masih kecil sehingga
luka parah itu
tidak akan merenggut nyawanya, walaupun aku
khawatir
sekali1."
,elihat tabib itu nampak ragu, 'an )&ng bertanya
cemas,
Khawatir apa, Sin*she. Katakanlah, apa yang akan
terjadi
dengan adikku."
100
#ia akan dapat disembuhkan, &leh &batku dan
&leh
kekuatan tubuhnya sendiri yang masih murni. %kan
tetapi tulang
punggungnya itu akan tidak n&rmal
pertumbuhannya dan
aku khawatir kelak dia akan menjadi se&rang yang
b&ngk&k."
%hh1.!" 'an )&ng menutupi mukanya dengan
tangan,
ngeri membayangkan adiknya menjadi se&rang
yang b&ngk&k
punggungnya.
$angan suaminya menyentuh pundaknya dengan
lembut.
$idak perlu berduka. 0iar cacat, biar b&ngk&k asal
sehat,
bukankah begitu. 3ang pent ing Sie 'i&ng dapat
sembuh dan
sehat kembali."
101
Sie 'i&ng mendapat perawatan baik*baik dan tepat
seperti
keterangan tabib pandai itu, Sie 'i&ng dapat
sembuh, akan
tetapi pertumbuhan tulang punggungnya tidak
n&rmal. #ua
tahun kemudian sudah nampak betapa
punggungnya b&ngk&k
dan ada punuk di punggungnya seperti punggung
&nta. #an
3auw Sun K&k diam*diam tersenyum se&rang diri,
merasa lega
dan aman sekarang. Se&rang b&cah yang b&ngk&k
punggungnya, bagaimanapun juga tidak mungkin
akan dapat
menjadi se&rang yang perlu ditakuti. 4asa takut
dapat
membuat &rang menjadi curang dan kejam sekali.
Sun K&k
102
melakukan kekejaman itu kepada se&rang anak
kecil yang
sebetulnya sudah mulai disayangnya karena dia
takut
membayangkan betapa Sie 'i&ng kelak akan
mengetahui
tentang kedua &rang tuanya yang dibunuhnya,
kemudian anak
itu akan membalas dendam kepadanya.
Sie 'an )&ng juga bukan se&rang wanita yang
b&d&h.
0iarpun suaminya memberi keterangan bahwa Sie
'i&ng
terjatuh menimpa batu ketika mengejar kupu*kupu,
dan ketika
Sie 'i&ng telah sadar anak itupun dapat bercerita
sedikitsedikit
bahwa kupunya nakal, bahwa dia terjatuh ketika
mengejar kupu*kupu, namun diam*diam 'an )&ng
menaruh
103
perasaan curiga kepada suaminya. Ia tahu bahwa
suaminya
itu, bagaimanapun juga, masih merasa khawatir
kalau*kalau
Sie 'i&ng kelak akan mengetahui akan kematian
&rang tuanya
lalu anak itu akan membalas dendam kepadanya.
Ia meraga
curiga apakah jatuhnya adiknya itu bukan
disengaja dan
dibuat &leh suaminya! %kan tetapi ia sudah terlalu
mencinta
suaminya, apalagi kini mereka telah mempunyai
se&rang anak.
#an andaikata benar ada unsur kesengajaan dari
suaminya
yang menyebabkan adiknya terjatuh dan menjadi
cacat, tetap
saja suaminya tidak melanggar sumpahnya.
Suaminya pernah
104
bersumpah tidak akan membunuh Sie 'i&ng! #an
membuatnya cacat bukanlah pembunuhan. ,aka,
khawatir
kalau ia menuduh tanpa bukti hanya akan
merenggangkan
kasih sayang antara ia dan suaminya, 'an )&ng
diam saja dan
menahan itu di dalamhatinya.
8&dw&8
6aktu berjalan dengan amat cepatnya dan Sie
'i&ng kini
telah menjadi se&rang anak laki*lakl berusia tiga
belas tahun.
Encinya tidak mempunyai anak lain kecuali 3auw 0i
Sian yang
sudah berusia sebelas tahun pula. #an Sie 'i&ng
tumbuh
besar sebagai se&rang anak laki*laki yang amat
cerdas, rajin
105
dan pendiam. %kan tetapi dia rajin sekali bekerja.
#an biarpun
punggungnya b&ngk&k dengan punuk sebesar
kepalan tangan,
namun tubuhnya sehat dan dia tidak pernah sakit.
+uga
&taknya cerdas sekali sehingga ketika se&rang
guru sastra
didatangkan &leh Sun K&k untuk mengajar
puterinya, Sie
'i&ng yang ikut pula belajar, dengan cepat sekali
dia dapat
menghafal semua huruf sehingga guru yang
mengajar itu
memujinya sebagai anak yang amat cerdas.
Sun K&k masih merasa aman melihat
perkembangan Sie
'i&ng yang kini menjadi se&rang anak yang
biarpun pandai
106
membaca dan menulis, namun se&rang anak
b&ngk&k yang
biarpun sehat bertubuh lemah. )anya satu hal
yang
mengecewakan hatinya melihat bahwa Sie 'i&ng
tidaklah
menjadi se&rang anak berpenyakitan seperti yang
diharapkannya, melainkan menjadi se&rang anak
sehat. Seringkali
terjadi pertentangan dalam batinnya sendiri.
Sepihak
dia merasa kecewa melihat anak itu sehat, di lain
pihak dia
merasa girang karena betapapun juga ia merasa
sayang
kepada anak itu!
Sie 'i&ng memang se&rang anak yang tahu diri.
#ia merasa
bahwa hidupnya menumpang kepada cihu (kakak
ipar), maka
107
diapun tidak bermalas*malasan. Setiap hari, pagi*
pagi sekali
dia sudah bangun dan membantu pekerjaan rumah
walaupun
cihu*nya mempunyai beberapa &rang pelayan. #an
sejak kecil,
0i Sian amat dekat dengannya karena dialah yang
selalu
mengajak kep&nakan itu bermain*main. 0i Sian
juga merasa
amat akrab dan sayang sekali kepada pamannya
itu. Karena
usia mereka hanya berselisih dua tahun saja, maka
biarpun
mereka itu paman dan kep&nakan, hubungan
mereka amat
akrab sebagai dua &rang anak yang sebaya atau
sepantar.
Semenjak 0i Sian berusia enam tahun, ayahnya
telah mulai
108
memberi pelajaran ilmu silat kepadanya. ,elihat
ini, Sie 'i&ng
merasa ingin sekali untuk ikut belajar, akan tetapi
selalu cihunya
melarangnya.
Sie 'i&ng, engkau harus tahu bahwa keadaan
tubuhmu
tidak memungkinkan engkau belajar ilmu silat.
Ketahuilah
bahwa syarat utama bagi &rang yang ingin
menguasai ilmu
silat dengan baik adalah ketegakan tubuhnya.
$ulang
punggung dari tengkuk sampai pinggang haruslah
tegak dan
rata, maka tidak baik kalau engkau berlatih silat.
'ebih baik
engkau menekuni ilmu membaca dan menulis."
#emikian Sun
K&k pernah berkata.
109
,endengar ini, Sie 'i&ng menundukkan mukanya
dan
merasa bersedih. %kan tetapi dia tahu diri dan
mulai saat itu,
dia tidak pernah mengemukakan keinginannya
belajar ilmu
silat.
%kan tetapi, 0i Sian amat sayang kepada paman
kecilnya
itu. %nak perempuan ini tahu belaka akan isi hati
kawan
bermainnya ini, maka iapun tahu benar betapa
paman kecil itu
ingin sekali ikut belajar ilmu silat. 5leh karena itu,
setiap kali
mereka berdua saja tanpa diketahui &rang lain, 0i
Sian lalu
mengajarkan semua gerakan yang dipelajarinya
dari ayahnya
110
kepada Sie 'i&ng. #an si b&ngk&k inipun
menerimanya dengan
amat gembira. ,emang dia ingin sekali belajar
silat, maka
tentu saja dia gembira menyambut uluran tangan
0i Sian yang
mengajarnya. #an ternyata, kecerdasannya
membantunya
dengan luar biasa sekali sehingga dia mudah
menghafal setiap
gerakan, bahkan karena bakatnya, dia mampu
bergerak lebih
lincah dan lebih cekatan dan baik dibandingkan 0i
Sian. $entu
saja ada hambatan besar baginya, yaitu
keb&ngk&kan
tubuhnya. ,aka, dalam beberapa gerakan nampak
betapa
gerakannya melakukan jurus itu nampak lucu
sekali. #an
111
kadang*kadang Sie 'i&ng merasa nyeri pada
tengkuk dan
punggungnya setelah dia berlatih silat bersama 0i
Sian.
Setelah Sie 'i&ng berusia tiga belas tahun dan 0i
Sian
berusia sebelas tahun, kedua &rang anak ini telah
mempelajari
banyak macam gerakan silat. 0i Sian telah menjadi
se&rang
gadis cilik yang pandai bersilat. Gerakannya lincah
sekali dan
karena ia sejak kecil digembleng ayahnya dan
mempelajari samadhi
dan latihan pernapasan, maka biarpun usianya
baru
sebelas tahun, anak perempuan ini memiliki
tenaga yang kuat.
#ua &rang anak yang saling mengasihi dan saling
membela
112
ini dapat menyimpan rahasia Sie 'i&ng
mempelajari ilmu silat
sehingga baik Sun K&k maupun 'an )&ng sama
sekali tidak
pernah menyangka bahwa Sie 'i&ng yang sehat
dan
gerakannya yang cekatan, suami isteri itu hanya
mengira
bahwa itu adalah berkat rajinnya akan itu bekerja,
memikul
air, menyapu dan pekerjaan lain yang dilakukannya
tanpa
diperintah.
%kan tetapi akhirnya kemampuannya bersilat itu
terbuka
dengan terjadinya suatu peristiwa. Semua &rang di
k&ta Sungjan
tahu belaka bahwa 3auw Sun K&k adalah se&rang
ahli silat
113
yang pandai. (ernah beberapa kali 3auw Sun K&k
membantu
para petugas keamanan k&ta memberantas
ger&mb&lan
peramp&k sehingga dia dikenal sebagai se&rang
jag&an yang
disegani. 5leh karena itu, tidak ada penduduk yang
berani
mengganggu keluarganya. 0iarpun semua &rang
mengenal Sie
'i&ng sebagai si 0&ngk&k, namun di depan 3auw
Sun K&k dan
isterinya, tidak ada &rang yang berani
mengganggu anak
b&ngk&k itu, karena mereka maklum bahwa anak
b&ngk&k itu
adalah adik isteri 3auw Sun K&k.
(ada suatu hari 0i Sian dan Sie 'i&ng pergi ke
(asar untuk
114
berbelanja. $adinya Sie 'i&ng yang disuruh encinya
pergi ke
pasar untuk berbelanja berbagai bumbu dapur
yang sudah
hampir habis persediannya. ,elihat Sie 'i&ng pergi
ke pasar,
0i Sian ikut dan ibunya memperkenankan karena
anak
perempuan itu dapat pula membantu Sie 'i&ng
membawa
barang belanjaan yang cukup banyak.
)ari itu memang ramai sekali &rang pergi
berbelanja. +uga
keadaan k&ta Sung*jan amat ramai. ,aklumlah,
&rang
menyambut hari raya Imlek, menyambut tahun
baru" atau
munculnya musim semi yang cerah dan
mendatangkan berkah
115
bagi para petani melalui sawah ladang mereka.
Seminggu lagi
sin*cia" tiba dan &rang*&rang sibuk berbelanja
membeli
berbagai keperluan dapur, dan mulai ramai &rang
memasak
karena pada hari*hari itu biasanya mereka
mengadakan
sembahyangan pada abu leluhur masing*masing.
,enyembahyangi abu leluhur merupakan suatu
kebiasaan
tradisi yang amat kun& di $i&ngk&k. $radisi ini
mend&r&ng
semua &rang untuk selalu berbakt i setia, dan
mencinta sambil
mengh&rmat i &rang tua dan nenek m&yang
mereka. 0agi
kebiasaan tradisi ini, ada tiga macam kebaktian
yang tidak
116
b&leh ditinggalkan manusia, kalau mereka ingin
hidup benar.
(ertama, berbakti kepada 'angit dan 0umi, istilah
yang
kemudian dikenal sebagai $uhan 3ang ,aha Esa
sebagai Sang
,aha (encipta yang juga menciptakan diri kita.
Kedua,
berbakti kepada ayah ibu, &rang tua dan nenek
m&yang
sebagai &rang*&rang yang telah menghadirkan kita
di dunia ini
dan kemudian menjadi pemelihara dan pelindung
kita, dan
ketiga berbakti kepada guru sebagai &rang yang
telah
membimbing dan memberi petunjuk kepada kita.
(ada masa
itu, kalau sese&rang tidak memenuhi tiga macam
kebaktian
117
ini, dia dianggap sebagai se&rang yang murtad,
se&rang yang
berd&sa dan jahat!
+elaslah bahwa menyembahyangi abu leluhur
berarti
menanamkan rasa h&rmat, cinta dan bakti kepada
&rang tua,
se&lah*&lah mengingatkan kita bahwa sampai
&rang tua sudah
meninggalpun kita tidak b&leh melupakan cinta
kasih dan jasa
mereka terhadap kita. $indakan seperti ini tentu
saja memberi
c&nt&h yang baik kepada anak cucu kita, seperti
suatu
peringatan kepada mereka bahwa merekapun
wajib mencinta
dan mengh&rmati &rang tua mereka seperti kita
mengh&rmati
&rang tua kita.
118
2amun sayang seribu sayang, tujuan yang amat
bijaksana
dan baik ini seringkali diselewengkan &rang.
0anyak &rang
bersembahyang di depan meja abu leluhur mereka
dengan
suatu pamrih tertentu. 0ukan semata untuk
mengh&rmat
dalam kenangan terhadap &rang tua, melainkan
sembahyangan itu menyembunyikan pamrih agar
mereka
yang bersembahyang itu diberkati &leh r&h si mati!
Ini suatu
penyelewengan besar! 0ahkan sesudah matipun,
&rang*&rang
tua itu kita minta, untuk melakukan sesuatu demi
kesenangan
dan keuntungan diri pribadi kita! ,emang, segala
tujuan,
119
betapapun baiknya, akan disalahgunakan &rang
kalau di situ
sudah terdapat keinginan untuk menyenangkan
diri sendiri,
demi kepentingan diri sendiri. Segala sesuatu akan
menjadi
palsu dan k&t&r, karena semua perbuatan itu palsu
adanya,
semata menjadi sarana untuk mencapai sesuatu
yang
diinginkan, dalam hal ini tentu saja yang diinginkan
adalah
demi kesenangan sendiri, demi kepentingan diri
sendiri!
%dakah sembahyangan di depan abu leluhur yang
dilakukan
&rang demi pengh&rmatan dan kenangan kasih
sayang &rang&rang
tua itu semata. $anpa adanya pamrih pribadi itu.
Kalau
120
ada, alangkah baiknya!
)ati Sie 'i&ng den 0i Sian gembira sekali ketika
mereka
membawa keranjang k&s&ng, pergi ke pasar. +alan
menuju ke
pasar itupun ramai, penuh &rang berlalu lalang dan
wajah
mereka rata*rata gembira. 0anyak &rang sudah
mengenal Sie
'i&ng karena b&ngk&knya memang mudah
membuat &rang
mengingatnya. #an banyak &rang yang berjumpa
di jalan
menegur dan menyapa Sie 'i&ng. %da yang
menyebutnya Siek&ngcu
($uan muda Sie), ada yang menyebutnya dengan
)ee, b&cah b&ngk&k!" begitu saja. 2amun, Sie
'i&ng tetap
tersenyum dan menjawab mereka semua dengan
kata*kata
121
ramah bahwa dia akan pergi berbelanja ke pasar.
#ia maklum
bahwa mereka yang menyebutnya si b&ngk&k
itupun bukan
dengan maksud menghina, melainkan dengan
ramah dan
hendak bergurau. #ia sudah terbiasa mendengar
sebutan si
b&ngk&k. #ulu, ketika dia berusia sekitar enam
tahun, mulai
mengerti akan harga diri, memang sebutan itu
menyakitkan
hati. %palagi kalau dia bercermin dan melihat
betapa tubuhnya
melengkung ke depan, dia merasa rendah diri.
%kan tetapi
karena sudah terbiasa, kini sebutan si b&ngk&k
tidak
mempengaruhi batinnya. #ia sudah menerima
kenyataan
122
bahwa dia memang bertubuh b&ngk&k, dan
memang sepatutnya
disebut si b&ngk&k!
%kan tetapi, setiap kali ada &rang menyebut Sie
'i&ng
dengan sebutan si 0&ngk&k, 0i Sian mengerutkan
alisnya dan
mel&t&t marah kepada &rang yang menyebut
demikian. #i
dalam hatinya, 0i Sian tidak rela paman kecilnya
disebut Si
0&ngk&k, yang dianggapnya suatu ejekan atau
hinaan.
#ua &rang anak yang berjalan berdampingan itu
memang
merupakan pemandangan yang agak ganjil. 6ajah
Sie 'i&ng
memang tidak buruk, biasa saja, dan pakaiannya
juga pantas.
123
%kan tetapi tubuhnya yang melengkung ke depan
itu, dengan
punuk pada punggungnya yang makin membesar,
membuat
dia nampak pendek dan kedua lengannya kelihatan
panjang
seperti lengan m&nyet. (endeknya, Sie 'i&ng
bukanlah
se&rang pemuda remaja yang menarik hati,
melainkan
ses&s&k tubuh yang dapat menimbulkan rasa geli
dan juga iba
dalam hati &rang yang memandangnya.
Sebaliknya, 3auw 0i
Sian adalah se&rang anak perempuan berusia
sebelas tahun
yang mungil. 6ajahnya manis sekali, terutama
sepasang
matanya dan mulutnya. Kulitnya putih mulus, dan
bentuk
124
tubuh yang masih kekanak*kanakan itupun padat
dan sehat,
menjanjikan bentuk tubuh se&rang wanita yang
indah. Kalau
dara cilik ini diumpamakan setangkai bunga yang
belum
mekar, kuncup yang indah menarik, sebaliknya Sie
'i&ng
seperti seek&r kupu*kupu yang jelek dan cacat.
Sungguh tidak
merupakan pasangan yang serasi.
,ereka sudah tiba di dekat pasar ketika tiga &rang
anak
laki*laki yang berusia antara tiga belas sampai lima
belas
tahun melihat mereka. $iga &rang anak*anak itu
tadinya
bermain*main di tepi jalan. Ketika mereka melihat
Sie 'i&ng
125
dan 0i Sian, mereka menghentikan permainan
mereka dan
memandang kepada dua &rang anak yang
membawa
keranjang k&s&ng itu. ,ereka bertiga tahu siapa
adanya Sie
'i&ng dan mereka tidak pernah berani
mengganggu,
mengingat bahwa Si 0&ngk&k itu adalah adik isteri
3auw Sun
K&k yang terkenal jag&an. %kan tetapi mereka
melihat 0i Sian
yang dalam pandangan mereka amat manis dan
menarik.
,ulailah mereka merasa iri kepada Sie 'i&ng. %nak
semanis 0i
Sian tidak c&c&k untuk berjalan bersama Si
0&ngk&k. Karena
iri maka tiga &rang anak itu sengaja hendak
memper&l&k*&l&k
126
Sie 'i&ng.
2&na 3auw, apakah engkau hendak berbelanja ke
pasar."
tanya se&rang diantara mereka.
Karena pertanyaari itu s&pan dan wajar, 0i Sian
mengangguk, 0enar, aku hendak berbelanja ke
pasar."
Kalau begitu, marilah kuantar engkau, 2&na. 0iar
nanti
kami bertiga yang membawakan barang
belanjaanmu sampai
ke rumahmu."
0enar, n&na 3auw. #aripada engkau berjalan
dengan si
0&ngk&k ini, menjadi buah tertawaan &rang!" kata
anak ke
dua.
2&ne 3auw," kata &rang ke tiga sambil tertawa.
Engkau
127
membawa m&nyetmu ke pasar, apakah hendak
kaujual."
$iga &rang anak itu tertawa sambil menuding
kepada Sie
'i&ng. Sie 'i&ng tersenyum saja, tidak marah
karena dianggap
mereka bertka itu berkelakar saja. %kan tetapi 0i
Sian yang
menjadi marah sekali. ,ukanya berubah merah
dan ia
melangkah maju dengan sikap mengancam.
Kalian ini t ikus*tikus busuk, berani menghina
&rang!
%pakah kalian menantang berkelahi." bentak 0i
Sian dengan
sikap galak.
%nak yang paling besar di antara mereka, yang
bertubuh
jangkung kurus dan mukanya penuh jerawat,
berusia kurang
128
lebih lima belas tahun, lalu memberi h&rmat
kepada 0i Sian.
%ih, mana kami berani menghinamu, n&na 3auw.
Kami hanya
main*main dengan Si 0&ngk&k ini, karena memang
kami
penasaran melihat n&na diantar &leh Si 0&ngk&k.
Suruh saja
dia pulang dan kami bertiga akan menjadi
pengawal dan
pengantar n&na agar di jalan tidak ada yang berani
mengganggu."
Siapa butuh kawalan kalian. #an jangan kalian
mengejek
dan menghina dia. #ia adalah pamanku, menghina
dia berarti
menghina aku! 2ah, enyahlah kalian!"
#ua &rang anak laki*laki yang lain hendak
membantah,
129
akan tetapi anak yang jangkung itu menarik
tangan mereka.
,ari kita pergi dari sini! " katanya. %gaknya dia
merasa
sungkan untuk berbantahan dan berkelahi dengan
0i Sian,
apalagi di situ mulai berkumpul banyak &rang yang
men&nt&n.
Ketika tiga &rang anak itu pergi, &rang*&rang
tersenyum dan
memuji kegagahan sikap 0i Sian. ,emang pantas
sekali anak
perempuan itu menjadi puteri 3auw Sun K&k yang
gagah
perkasa, kata mereka. Se&rang di antara mereka,
se&rang
kakek penjual kuih, menghampiri 0i Sian.
2&na 3auw, hati*hatilah, anak yang jangkung tadi
adalah
130
putera k&mandan pasukan keamanan k&ta. #ia
memang nakal
sekali dan suka main ker&y&kan."
0i Sian mengepal tinju. %ku tidak takut!"
Sie 'i&ng menghadapi kakek itu. $erima kasih,
l&pek. Kami
tidak mencari keributan. ,ereka yang tadi
mengganggu kami
yang sedang berjalan menuju ke pasar."
5rang*&rang bubaran dan dua &rang anak itu
melanjutkan
perjalanan mereka ke pasar. Setelah berbelanja,
merekapun
melakukan perjalanan pulang. Keranjang mereka
sudah penuh
dengan barang belanjaan. Sie 'i&ng sengaja
memenuhi
keranjangnya yang besar sehingga 0i Sian hanya
membawa
131
keranjang yang kecil dan tidak begitu berat.
0arang*barang
yang berat dimasukkan dalam keranjang besar
&leh Sie 'i&ng
dan dia memanggul keranjang itu di pundaknya.
$angan kiri
memegang keranjang itu, dan tangan kanannya
masih
membawa lima ek&r ayam pada kaki mereka. +arak
antara
rumah keluarga 3auw dan pasar di tengah k&ta itu
memang
cukup jauh, tidak kurang dari tiga li jauhnya. Ketika
dua &rang
anak itu tiba di jalan yang sunyi karena di kedua
tepi jalan itu
adalah kebun &rang yang cukup luas, tiba*tiba
muncul lima
&rang anak laki*laki di depan mereka. %gaknya
mereka tadi
132
sengaja bersembunyi dan kini keluar setelah Sie
'i&ng dan
3auw 0i Sian tiba di situ. 3ang tiga &rang adalah
anak*anak
yang ribut dengan mereka tadi, kini ditambah dua
&rang anak
laki*laki yang usianya tentu lebih dari lima belas
tahun dan
sikap mereka seperti jag&an. %nak jerawatan yang
menurut
kakek tadi adalah putera k&mandan pasukan
keamanan k&ta,
tetap memimpin mereka karena dialah yang
menghadang paling
depan.
,&nyet b&ngk&k, berhenti dulu!" bentak anak
laki*laki
jerawatan itu.
Sie 'i&ng bersikap tenang saja dan tidak menjadi
marah,
133
akan tetapi 0i Sian yang menjadi marah. Ia
melepaskan
keranjangnya di atas tanah, lalu melangkah maju
menghadapi
anak laki*laki jangkung jerawatan itu. Engkau lagi.
Kalian ini
mau apa. ,asih juga hendak menghina &rang."
2&na, kami bermaksud baik. Kami mengh&rmati
ayahmu
yang menjadi sahabat ayahku. Kami hanya tidak
rela melihat
m&nyet b&ngk&k ini menjadi pengiringmu. ,&nyet
b&ngk&k,
berikan keranjang itu kepada kami dan kau b&leh
merangkak
pergi dari sini, biar kami yang mengantar n&na
3auw pulang!"
Kemarahan 0i Sian memuncak. Engkau sungguh
bermulut
134
k&t&r dan jahat!" katanya dan iapun sudah maju
dan
menyerang dengan tamparan tangannya. Karena
sejak kecil 0i
Sian sudah terlatih, maka gerakan tangannya itu
cepat dan
kuat.
(lakkk!" (ipi kiri anak jerawatan itu terkena
tamparan.
%duhh1.!" #ia terhuyung, menutupi pipi yang
tertampar
dengan tangan, rasanya panas dan nyeri dan
ternyata pipi itu
menjadi biru membengkak! 2&na, kenapa engkau
memukul
aku yang hendak membantumu." bentaknya
marah dan
penasaran.
Keparat, kalian ini memang kurang ajar dan perlu
dihajar!"
135
kata 0i Sian dan ia sudah menerjang maju lagi,
sekali kakinya
terayun, se&rang anak laki*laki lain yang menc&ba
untuk menangkap
lengannya, jatuh tersungkur dan memegangi perut
sambil meringis kesakitan.
6ah, anak perempuan ini galak dan liar!" kata
dua &rang
anak laki*laki yang lebih besar dan merekapun
menubruk ke
depan.
(lak*plakk!" 0i Sian membagi*bagi pukulan dan
tendangan, dan lima &rang anak laki*laki itu jatuh
bangun.
%kan tetapi mereka itu lebih besar dan mereka kini
melakukan perlawanan. Se&rang di antara mereka
meubruk
dari belakang dan berhasil menelikung kedua
lengan 0i Sian
136
ke belakang tubuhnya. 0i Sian mer&nta*r&nta, akan
tetapi
anak*anak lain memegangi kaki dan tangannya
sehingga ia
tidak lagi mampu melepaskan diri.
% /&ng, cepat kauhajar m&nyet b&ngk&k itu. 0iar
kami
yang memegangi n&na 3auw agar ia tidak dapat
melindungi
m&nyet b&ngk&k itu!" kata &rang yang menelikung
kedua
lengan 0i Sian. 0iarpun kini ada tiga &rang anak
yang
memegangi tubuh 0i Sian, namun mereka tidak
berani
menyakit i anak perempuan itu, juga tidak berani
berbuat
kurang ajar. ,ereka hanya memegangi 0i Sian agar
anak itu
137
tidak dapat melepaskan diri dan tidak dapat
membantu Sie
'i&ng yang akan dihajar &leh dua &rang anak yang
lain,
termasuk 'u Ki /&ng, putera k&mandan pasukan
keamanan di
Sung*jan itu.
%kan tetapi, Sie 'i&ng sudah menurunkan
keranjangnya,
juga melepaskan lima ek&r ayam yang kakinya
diikat itu.
$adinya ia memang diam saja dan tidak bermaksud
untuk
berkelahi dengan anak*anak itu, membiarkan saja
mereka
mengg&da, mengganggu bahkan menghinanya.
#ia tahu diri.
#ia anak cacat, b&ngk&k dan hal itu tidak perlu
dibantahnya.
138
%kan tetapi, melihat betapa tiga &rang anak
memegangi kaki
tangan 0i Sian, mukanya berubah merah dan
kedua matanya
mengeluarkan sinar berapi. #ia b&leh menahan
semua hinaan
yang dil&ntarkan kepada tubuhnya yang b&ngk&k,
akan tetapi
jelas bahwa dia tidak mungkin membiarkan mereka
itu
menger&y&k dan memegangi 0i Sian.
%nak*anak jahat! 'epaskan 0i Sian!" bentaknya
sambil
menghampiri tiga &rang yang masih memegangi
anak perempuan
itu. %kan tetapi 'u Ki /&ng dan se&rang temannya
yang
bertubuh tinggi besar bermuka hitam, nampaknya
seperti
139
jag&an muda, menghadangnya. 'u Ki /&ng dan
anak muka
hitam itu adalah murid*murid dari guru silat
bayaran terpandai
di k&ta itu.
)eh, m&nyet b&ngk&k, kami akan melepaskan
n&na 3auw
kalau sudah kenyang menghajar mukamu yang
buruk!" kata
'u Ki /&ng sambil melayangkan tinjunya ke arah
muka Sie
'i&ng.
Sie 'i&ng belum pernah berkelahi seumur
hidupnya. %kan
tetapi dia dengan tekun mempelajari ilmu silat dari
0i Sian,
dan dengan rajin sekali, lebih rajin dari 0i Sian
sendiri, dia
melatih ilmu*ilmu atau gerakan silat itu di dalam
kamarnya,
140
atau di tempat sunyi di mana tidak ada &rang
melihatnya.
Karena itu, dia telah memiliki kepekaan dan
gerakan &t&matis.
6alaupun dia belum pernah berkelahi, namun dia
mengenal
gerakan*gerakan dalam latihan itu seperti gerakan
mengelak,
menangkis, memukul, menendangdan sebagainya.
Kini,
melihat tangan Ki /&ng melayang ke arah
mukanya, secara
&t&matis tubuh Sie 'i&ng bergerak ke belakang dan
pukulan
itupun luput! Ki /&ng menyusulkan tendangan
kakinya ke arah
perut Sie 'i&ng, akan tetapi anak inipun dengan
gerakan
&t&matis menggerakkan tangan kirinya menangkis
ke
141
samping.
#ukkk! " Kaki yang menendang itupun tertangkis.
,elihat betapa dua kali serangannya dapat
dielakkan dan
ditangkis, 'u Ki /&ng menjadi penasaran sekali.
$adinya dia
mengira bahwa dengan sekali pukul saja, dia sudah
akan
dapat mer&b&hkan Si 0&ngk&k ini. #an tangkisan
tadi pun
kuat sekali sehingga dia merasa kakinya nyeri.
$emannya
yang lebih tua darinya dan memiliki ilmu silat yang
lebih
pandai, segera menerjang ke depan dan
menghujankan
serangan. 'u Ki /&ng juga menyerang lagi,
sehingga kini Sie
'i&ng diker&y&k dua! #ua &rang itu memukul dan
menendang
142
dengan gencar dan penuh kemarahan.
Ilmu silat yang pernah dipelajari Sie 'i&ng hanya
melalui 0i
Sian dan tidak pernah dia mendapatkan bimbingan
guru.
,aka, gerakan*gerakan yang dipelajarinya itu tidak
lebih
hanya gerakan kembangan saja, seperti tarian.
,aka,
menghadapi serangan sungguh*sungguh yang
dilakukan dua
&rang anak laki*laki yang sudah biasa berkelahi,
tentu saja dia
kewalahan. $adinya dia hanya ingin men&l&ng 0i
Sian, tidak
ingin memukul &rang. %kan tetapi, kini tubuhnya
mulai
menjadi bulan*bulanan pukulan dan tendangan!
7ntung
143
baginya bahwa berkat kerajinannya bekerja dan
bangun pagipagi
sekali melakukan segala pekerjaan berat, tubuhnya
menjadi sehat dan kuat sekali. (ukulan dan
tendangan yang
diterimanya itu hanya mendatangkan rasa nyeri,
akan tetapi
tidak sampai mer&b&hkannya.
Setelah kini tubuhnya, mukanya, menjadi sasaran
pukulan
dan tendangan, merasa betapa tubuhnya nyeri*
nyeri, Sie
'i&ng menjadi marah! %pa lagi dia mendengar 0i
Sian
berteriak*teriak, +angan pukuli paman 'i&ng!
'epaskan dia,
jangan pukuli dia! %h, kalian anak*anak jahat, iblis
siluman.
'epaskan aku, biar aku yang melawan kalian!"
144
#ua &rang anak laki*laki yang lain hendak
membantah,
akan tetapi anak yang jangkung itu menarik
tangan mereka.
,ari kita pergi dari sini! " katanya. %gaknya dia
merasa
sungkan untuk berbantahan dan berkelahi dengan
0i Sian,
apalagi di situ mulai berkumpul banyak &rang yang
men&nt&n.
Ketika tiga &rang anak itu pergi, &rang*&rang
tersenyum dan
memuji kegagahan sikap 0i Sian. ,emang pantas
sekali anak
perempuan itu menjadi puteri 3auw Sun K&k yang
gagah
perkasa, kata mereka. Se&rang di antara mereka,
se&rang
kakek penjual kuih, menghampiri 0i Sian.
145
2&na 3auw, hati*hatilah, anak yang jangkung tadi
adalah
putera k&mandan pasukan keamanan k&ta. #ia
memang nakal
sekali dan suka main ker&y&kan."
0i Sian mengepal tinju. %ku tidak takut!"
Sie 'i&ng menghadapi kakek itu. $erima kasih,
l&pek. Kami
tidak mencari keributan. ,ereka yang tadi
mengganggu kami
yang sedang berjalan menuju ke pasar."
5rang*&rang bubaran dan dua &rang anak itu
melanjutkan
perjalanan mereka ke pasar. Setelah berbelanja,
merekapun
melakukan perjalanan pulang. Keranjang mereka
sudah penuh
dengan barang belanjaan. Sie 'i&ng sengaja
memenuhi
146
keranjangnya yang besar sehingga 0i Sian hanya
membawa
keranjang yang kecil dan tidak begitu berat.
0arang*barang
yang berat dimasukkan dalam keranjang besar
&leh Sie 'i&ng
dan dia memanggul keranjang itu di pundaknya.
$angan kiri
memegang keranjang itu, dan tangan kanannya
masih
membawa lima ek&r ayam pada kaki mereka. +arak
antara
rumah keluarga 3auw dan pasar di tengah k&ta itu
memang
cukup jauh, tidak kurang dari tiga li jauhnya. Ketika
dua &rang
anak itu tiba di jalan yang sunyi karena di kedua
tepi jalan itu
adalah kebun &rang yang cukup luas, tiba*tiba
muncul lima
147
&rang anak laki*laki di depan mereka. %gaknya
mereka tadi
sengaja bersembunyi dan kini keluar setelah Sie
'i&ng dan
3auw 0i Sian tiba di situ. 3ang tiga &rang adalah
anak*anak
yang ribut dengan mereka tadi, kini ditambah dua
&rang anak
laki*laki yang usianya tentu lebih dari lima belas
tahun dan
sikap mereka seperti jag&an. %nak jerawatan yang
menurut
kakek tadi adalah putera k&mandan pasukan
keamanan k&ta,
tetap memimpin mereka karena dialah yang
menghadang paling
depan.
,&nyet b&ngk&k, berhenti dulu!" bentak anak
laki*laki
jerawatan itu.
148
Sie 'i&ng bersikap tenang saja dan tidak menjadi
marah,
akan tetapi 0i Sian yang menjadi marah. Ia
melepaskan
keranjangnya di atas tanah, lalu melangkah maju
menghadapi
anak laki*laki jangkung jerawatan itu. Engkau lagi.
Kalian ini
mau apa. ,asih juga hendak menghina &rang."
2&na, kami bermaksud baik. Kami mengh&rmati
ayahmu
yang menjadi sahabat ayahku. Kami hanya tidak
rela melihat
m&nyet b&ngk&k ini menjadi pengiringmu. ,&nyet
b&ngk&k,
berikan keranjang itu kepada kami dan kau b&leh
merangkak
pergi dari sini, biar kami yang mengantar n&na
3auw pulang!"
149
Kemarahan 0i Sian memuncak. Engkau sungguh
bermulut
k&t&r dan jahat!" katanya dan iapun sudah maju
dan
menyerang dengan tamparan tangannya. Karena
sejak kecil 0i
Sian sudah terlatih, maka gerakan tangannya itu
cepat dan
kuat.
(lakkk!" (ipi kiri anak jerawatan itu terkena
tamparan.
%duhh1.!" #ia terhuyung, menutupi pipi yang
tertampar
dengan tangan, rasanya panas dan nyeri dan
ternyata pipi itu
menjadi biru membengkak! 2&na, kenapa engkau
memukul
aku yang hendak membantumu." bentaknya
marah dan
penasaran.
150
Keparat, kalian ini memang kurang ajar dan perlu
dihajar!"
kata 0i Sian dan ia sudah menerjang maju lagi,
sekali kakinya
terayun, se&rang anak laki*laki lain yang menc&ba
untuk menangkap
lengannya, jatuh tersungkur dan memegangi perut
sambil meringis kesakitan.
6ah, anak perempuan ini galak dan liar!" kata
dua &rang
anak laki*laki yang lebih besar dan merekapun
menubruk ke
depan.
(lak*plakk!" 0i Sian membagi*bagi pukulan dan
tendangan, dan lima &rang anak laki*laki itu jatuh
bangun.
%kan tetapi mereka itu lebih besar dan mereka kini
melakukan perlawanan. Se&rang di antara mereka
meubruk
151
dari belakang dan berhasil menelikung kedua
lengan 0i Sian
ke belakang tubuhnya. 0i Sian mer&nta*r&nta, akan
tetapi
anak*anak lain memegangi kaki dan tangannya
sehingga ia
tidak lagi mampu melepaskan diri.
% /&ng, cepat kauhajar m&nyet b&ngk&k itu. 0iar
kami
yang memegangi n&na 3auw agar ia tidak dapat
melindungi
m&nyet b&ngk&k itu!" kata &rang yang menelikung
kedua
lengan 0i Sian. 0iarpun kini ada tiga &rang anak
yang
memegangi tubuh 0i Sian, namun mereka tidak
berani
menyakit i anak perempuan itu, juga tidak berani
berbuat
152
kurang ajar. ,ereka hanya memegangi 0i Sian agar
anak itu
tidak dapat melepaskan diri dan tidak dapat
membantu Sie
'i&ng yang akan dihajar &leh dua &rang anak yang
lain,
termasuk 'u Ki /&ng, putera k&mandan pasukan
keamanan di
Sung*jan itu.
%kan tetapi, Sie 'i&ng sudah menurunkan
keranjangnya,
juga melepaskan lima ek&r ayam yang kakinya
diikat itu.
$adinya ia memang diam saja dan tidak bermaksud
untuk
berkelahi dengan anak*anak itu, membiarkan saja
mereka
mengg&da, mengganggu bahkan menghinanya.
#ia tahu diri.
153
#ia anak cacat, b&ngk&k dan hal itu tidak perlu
dibantahnya.
%kan tetapi, melihat betapa tiga &rang anak
memegangi kaki
tangan 0i Sian, mukanya berubah merah dan
kedua matanya
mengeluarkan sinar berapi. #ia b&leh menahan
semua hinaan
yang dil&ntarkan kepada tubuhnya yang b&ngk&k,
akan tetapi
jelas bahwa dia tidak mungkin membiarkan mereka
itu
menger&y&k dan memegangi 0i Sian.
%nak*anak jahat! 'epaskan 0i Sian!" bentaknya
sambil
menghampiri tiga &rang yang masih memegangi
anak perempuan
itu. %kan tetapi 'u Ki /&ng dan se&rang temannya
yang
154
bertubuh tinggi besar bermuka hitam, nampaknya
seperti
jag&an muda, menghadangnya. 'u Ki /&ng dan
anak muka
hitam itu adalah murid*murid dari guru silat
bayaran terpandai
di k&ta itu.
)eh, m&nyet b&ngk&k, kami akan melepaskan
n&na 3auw
kalau sudah kenyang menghajar mukamu yang
buruk!" kata
'u Ki /&ng sambil melayangkan tinjunya ke arah
muka Sie
'i&ng.
Sie 'i&ng belum pernah berkelahi seumur
hidupnya. %kan
tetapi dia dengan tekun mempelajari ilmu silat dari
0i Sian,
dan dengan rajin sekali, lebih rajin dari 0i Sian
sendiri, dia
155
melatih ilmu*ilmu atau gerakan silat itu di dalam
kamarnya,
atau di tempat sunyi di mana tidak ada &rang
melihatnya.
Karena itu, dia telah memiliki kepekaan dan
gerakan &t&matis.
6alaupun dia belum pernah berkelahi, namun dia
mengenal
gerakan*gerakan dalam latihan itu seperti gerakan
mengelak,
menangkis, memukul, menendangdan sebagainya.
Kini,
melihat tangan Ki /&ng melayang ke arah
mukanya, secara
&t&matis tubuh Sie 'i&ng bergerak ke belakang dan
pukulan
itupun luput! Ki /&ng menyusulkan tendangan
kakinya ke arah
perut Sie 'i&ng, akan tetapi anak inipun dengan
gerakan
156
&t&matis menggerakkan tangan kirinya menangkis
ke
samping.
#ukkk! " Kaki yang menendang itupun tertangkis.
,elihat betapa dua kali serangannya dapat
dielakkan dan
ditangkis, 'u Ki /&ng menjadi penasaran sekali.
$adinya dia
mengira bahwa dengan sekali pukul saja, dia sudah
akan
dapat mer&b&hkan Si 0&ngk&k ini. #an tangkisan
tadi pun
kuat sekali sehingga dia merasa kakinya nyeri.
$emannya
yang lebih tua darinya dan memiliki ilmu silat yang
lebih
pandai, segera menerjang ke depan dan
menghujankan
serangan. 'u Ki /&ng juga menyerang lagi,
sehingga kini Sie
157
'i&ng diker&y&k dua! #ua &rang itu memukul dan
menendang
dengan gencar dan penuh kemarahan.
Ilmu silat yang pernah dipelajari Sie 'i&ng hanya
melalui 0i
Sian dan tidak pernah dia mendapatkan bimbingan
guru.
,aka, gerakan*gerakan yang dipelajarinya itu tidak
lebih
hanya gerakan kembangan saja, seperti tarian.
,aka,
menghadapi serangan sungguh*sungguh yang
dilakukan dua
&rang anak laki*laki yang sudah biasa berkelahi,
tentu saja dia
kewalahan. $adinya dia hanya ingin men&l&ng 0i
Sian, tidak
ingin memukul &rang. %kan tetapi, kini tubuhnya
mulai
158
menjadi bulan*bulanan pukulan dan tendangan!
7ntung
baginya bahwa berkat kerajinannya bekerja dan
bangun pagipagi
sekali melakukan segala pekerjaan berat, tubuhnya
menjadi sehat dan kuat sekali. (ukulan dan
tendangan yang
diterimanya itu hanya mendatangkan rasa nyeri,
akan tetapi
tidak sampai mer&b&hkannya.
Setelah kini tubuhnya, mukanya, menjadi sasaran
pukulan
dan tendangan, merasa betapa tubuhnya nyeri*
nyeri, Sie
'i&ng menjadi marah! %pa lagi dia mendengar 0i
Sian
berteriak*teriak, +angan pukuli paman 'i&ng!
'epaskan dia,
jangan pukuli dia! %h, kalian anak*anak jahat, iblis
siluman.
159
'epaskan aku, biar aku yang melawan kalian!"
Sie 'i&ng yang mulai marah itu memandang
dengan mata
menc&r&ng. Kalian &rang*&rang jahat!" bentaknya
dan
suaranya melengking nyaring, kemudian dia mulai
membalas
dengan pukulan*pukulan seperti yang pernah
dipelajarinya
dari 0i Sian.
(lakkk!" #ia menangkis pukulan Ki /&ng dan
membiarkan
pukulan si muka hitam mengenai dadanya, akan
tetapi dia
membalas kepada Ki /&ng dengan pukulan tangan
kanan ke
arah leher putera kamandan itu.
#esss!" $enaga Sie 'i&ng memang besar dan
pukulan itu
160
keras sekali, juga mengenai pangkal leher dengan
tepat
sehingga tubuh Ki /&ng terputar lalu dia r&b&h dan
mengaduh*aduh.
Si muka hitam menyerang dari samping, tangan
kanannya
berhasil mencengkeram muka Sie 'i&ng. %gaknya
dia bermaksud
untuk mencengkeram mata Sie 'i&ng, akan tetapi
terlalu rendah sehingga yang dicengkeram adalah
hidung dan
mulut Sie 'i&ng. /engkeraman itu keras dan kalau
dilanjutkan,
tentu hidung dan bibir Sie 'i&ng dapat r&bek
terluka.
Karena kesakitan, Sie 'i&ng membuka mulutnya
dan
menggigit jari telunjuk yang berada di mulutnya,
menggigit
dengan keras mengerahkan tenaganya.
161
Krekk!" )ampir saja jari itu putus &leh gigitan Sie
'i&ng.
Setidaknya, tentu buku jarinya retak*retak. %nak
bermuka
hitam itu menjerit*jerit kesakitan. Sie 'i&ng
melepaskan gigitannya
dan anak itu memegangi jari tangannya sambil
mel&ncat*l&ncat kesakitan. 4asa nyeri menusuk
jantungnya.
'u Ki /&ng yang tadi terpukul pangkal lehernya,
sudah
bangun lagi dan dengan kemarahan berk&bar dia
menggunakan kedua tangannya memukul dari atas
ke arah
ubun*ubun kepala Sie 'i&ng. Karena tubuhnya
jangkung,
maka dia dapat melakukan serangan seperti itu
dan kalau
mengenai ubun*ubun kepala, mungkin saja Sie
'i&ng akan
162
terluka parah atau setidaknya akan r&b&h pingsan.
Sie 'i&ng yang merasa nyeri*nyeri seluruh
tubuhnya itu,
tidak mau menerima lagi pukulan begitu saja. #ia
mengangkat
kedua lengannya ke atas dengan jurus yang
dikenalnya dari 0i
Sian. +urus itu menurut 0i Sian bernama #ua
$ihang
(enyangga 'angit". Kedua lengannya dengan
kekuatan
sepenuhnya diangkat ke atas menangkis dua
tangan lawan
yang menghantamubun*ubun kepalanya.
#ukkk! " Kuat sekali kedua lengan Sie 'i&ng itu.
'u Ki /&ng
sampai berteriak kesakitan ketika kedua lengannya
bertemu
dengan dua lengan lawan yang menangkisnya dan
pada saat
163
itu, Sie 'i&ng melihat betapa dada lawannya
terbuka" sampai
ke perut. #ia cepat merendahkan tubuhnya, dan
kepalanya
yang memang sudah terjulur ke depan karena
b&ngk&knya itu,
ditundukkan dan dengan sepenuh tenaga diapun
menyeruduk
ke depan! Kepalanya mengenai perut 'u Ki /&ng.
0ukkk! " #an tubuh 'u Ki /&ng terjengkang dan
terbanting,
dia batuk*batuk dan muntah darah!
Sie 'i&ng tidak melihat lagi keadaan lawan*
lawannya yang
sudah r&b&h itu. Si muka hitam mengaduh*aduh
memegangi
telunjuk kanan yang hampir putus tergigit,
sedangkan Ki /&ng
tidak mampu bangkit, mengerang kesakitan dan
napasnya
164
agak terengah*engah. Sie 'i&ng hanya
memperhatikan 0i Sian
dan kini ia mel&ncat dan menerjang tiga &rang
anak yang
masih memegangi kaki dan tangan 0i Sian.
#isergap dengan
penuh kemarahan &leh Sie 'i&ng, tiga &rang anak
itu terpaksa
melepaskan 0i Sian dan kini Sie 'i&ng dan 0i Sian
mengamuk.
$iga &rang anak itu sama sekali tidak mampu
membalas dan
mereka itu menerima hujan pukulan dan
tendangan 0i Sian
sehingga akhirnya mereka minta*minta ampun,
bahkan dua
&rang di antaranya menangis, dan lima &rang anak
itu lalu
melarikan diri, ada yang terse&k*se&k ada yang
setengah
165
merangkak!
Sie 'i&ng dan 0i Sian tidak mengejar. 0i Sian
memandang
Sie 'i&ng dengan mata penuh kekaguman.
(aman 'i&ng, engkau hebat! Engkau mampu
mengalahkan
mereka1." kata 0i Sian sambil maju dan
memegangi kedua
tangan pamannya, memandang wajah paman cilik
itu dengan
penuh kekaguman. #an engkaulah yang telah
men&l&ngku,
paman!"
Sie 'i&ng merasa betapa hatinya girang bukan
main
menerima pujian ini. Serasa lenyap semua nyeri di
tubuhnya
&leh pandang mata dan ucapan kep&nakannya itu.
4asa
166
girang ini bergelimang rasa malu dan diapun
dengan lembut
menarik kedua tangannya dan membuang muka.
%hhh1. sudahlah, 0i Sian. #i mana barang*barang
kita.
6ah, wah, itu ayamnya berl&ncatan jauh. ,ari kita
kumpulkan!"
,ereka berdua lalu mengumpulkan barang
belanjaan yang
cerai berai, dan betapapun mereka mencari, ayam
yang lima
ek&r itu t inggal tiga ek&r saja. +uga banyak barang
belanjaan
menjadi rusak terinjak dan k&t&r. Sie 'i&ng menarik
napas
panjang.
%hh, aku tentu akan dimarahi enci )&ng!"
$idak, biar aku yang bercerita bahwa kita
diganggu anakanak
nakal kepada ibu!"
167
+angan, 0i Sian! +angan ceritakan bahwa aku telah
berkelahi. %h, cihu tentu akan marah kepadaku1.!"
Kenapa ayah harus marah. 0ukankah engkau
telah
men&l&ngku, paman. 0iar aku yang menceritakan
dan kalau
ayah dan ibu marah kepadamu, aku yang akan
membelamu!"
+angan, 0i Sian. Kuminta sekali lagi kepadamu,
jangan
ceritakan bahwa aku telah berkelahi. /ihu sudah
berkali*kali
memperingatkan agar aku tidak berkelahi. #ia
tentu akan
marah dan bersedih kalau melihat aku tidak
mentaati
pesannya. %h, aku tidak ingin membikin cihu
bersedih. #ia
sudah begitu baik kepadaku. Kuminta, jangan
kauceritakan
168
bahwa aku berkelahi!"
0i Sian memandang wajah paman cilik itu.
$angannya lalu
bergerak ke arah muka itu, dengan lembut ia
meraba*raba
muka yang bengkak*bengkak dan biru itu. Sakit*
sakitkah
mukamu dan badanmu, paman 'i&ng. %ku melihat
betapa
engkau dipukuli dan ditendangi1."
$iba*tiba rasa nyeri itu datang lagi, akan tetapi Sie
'i&ng
menggigit bibirnya. $idak, tidak berapa nyeri1."
(aman, kalau aku tidak b&leh menceritakan
bahwa engkau
telah men&l&ngku dan berkelahi mengalahkan lima
&rang anak
nakal yang jauh lebih kuat dan lebih tua darimu,
lalu apa yang
169
akan kita katakan kalau ayah dan ibu melihat
mukamu yang
bengkak*bengkak ini dan bertanya."
Sie 'i&ng meraba mukanya. #ia tidak dapat
melihat
mukanya yang lembam membiru, akan tetapi
dapat
merasakan nyeri di tepi kedua matanya dan di pipi
kirinya,
juga dapat merasakan betapa pipinya itu
membengkak.
Karena itu dia tidak dapat membayangkan bahwa
mukanya
akan mudah kelihatan bekas perkelahian.
%h, bagaimana baiknya1.. %ku tidak ingin cihu
bersedih
dan enci )&ng marah*marah." #ia kelihatan
bingung.
,elihat kesungguhan hati Sie 'i&ng yang tidak
ingin
170
diketahui ayah ibunya bahwa dia telah berkelahi, 0i
Sian merasa
kasihan walaupun dianggapnya sikap itu
berlebihan.
0aiklah, paman. %ku tidak akan menceritakan
mereka tentang
perkelahianmu. %ku akan menerangkan bahwa
mukamu
bengkak*bengkak karena ada lima &rang anak
nakal
menganggu kita. Engkau dipukuli, lalu aku
melawan mereka
sehingga mereka kabur. 2ah, dengan begitu
engkau terhindar
dari sangkaan berkelahi dan karena aku yang
berkelahi, maka
kehilangan ayam dan barang*barang adalah
tanggungjawabku."
#an engkau akan kelihatan gagah berani. %ku
senang
171
sekali, akan tetapi kalau engkau dimarahi enci
)&ng tentang
kehilangan itu, biar kukatakan bahwa barang*
barang itu
tadinya kubawa, dan hilang karena aku dipukuli
mereka. #an
engkau tidak dapat menjaga barang*barang itu
karena engkau
diker&y&k lima."
0i Sian mengangguk dan mereka lalu pulang.
0enar saja
seperti yang dikhawatirkan Sie 'i&ng, mereka
disambut &leh
3auw Sun K&k dan Sie 'an )&ng dengan mata
terbelalak dan
penuh keheranan.
%ih! %pa yang telah terjadi. 0erantakan dan k&t&r
semua
barang belanjaan ini! #an ayamnya hanya tiga
ek&r. Eh, apa
172
yang telah terjadi, Sie 'i&ng dan 0i Sian." Sie 'an
)&ng
berseru dengan alis berkerut.
Sie 'i&ng! Engkau telah berkelahi, ya. 0erani
engkau
berkelahi." 3auw Sun K&k berseru marah ketika
melihat wajah
adik isterinya itu bengkak*bengkak. Sie 'i&n hanya
menundukkan mukanya, khawatir kalau*kalau
kakak iparnya
itu akan melihat keb&h&ngannya kalau dia
membuka suara.
0i Sian sudah melangkah maju di depan Sie 'i&ng
dan
dengan lantang juga berani ia berkata,
%yah! Ibu! +angan marah kepada paman 'i&ng!
#ia sama
sekali tidak bersalah! %kulah yang bersalah
sehingga barang
173
belanjaan berantakan dan ada yang hilang dan
akulah yang
berkelahi!"
,elihat sikap puteri mereka itu, 3auw Sun K&k
memandang
dengan mata bersinar bangga dan wajah berseri.
0i Sian,
engkau berkelahi. ,engapa. /eritakan apa yang
terjadi dan
mengapa pula wajah Sie 'i&ng bengkak*bengkak,
dan
mengapa pula barang belanjaan k&t&r berantakan
dan ada
yang hilang."
'an )&ng yang merasa kasihan melihat adiknya
yang
b&ngk&k itu mukanya bengkak*bengkak dan
kelihatan kesakitan,
lalu berkata, 0iarkan mereka duduk. Sie 'i&ng,
engkau
174
minumlah dulu, engkau juga 0i Sian."
Kedua &rang anak itu minum air teh yang tersedia
di atas
meja, kemudian mereka berempat duduk
menghadapi meja.
0i Sian lalu mulai bercerita.
Ketika kami pulang dari pasar, di jalan yang sepi
dekat
ladang itu kami dihadang &leh lima &rang anak
laki*laki yang
usianya kurang lebih lima belas tahun, ayah.
,ereka itu anakanak
nakal. ,ereka mengg&da dan memaki paman
'i&ng,
mengataken paman m&nyet b&ngk&k. (aman diam
saja, akan
tetapi aku yang tidak kuat menahan. %ku balas
memaki
mereka, bahkan aku lalu memukul mereka. ,ereka
lalu
175
memukuli paman 'i&ng yang tidak melawan. %ku
menjadi
marah dan aku lalu berkelahi dengan mereka,
sementara
paman 'i&ng masih dipukuli. %khirnya, aku berhasil
mengusir
mereka, ayah. 0arang belanjaan menjadi k&car*
kacir, lima
ek&r ayam itu terlepas dan kami hanya dapat
menemukan
kembali tiga ek&r saja. %ku yang berkelahi, ayah,
akan tetapi
lima &rang anak itu jahat seperti setan. %pa lagi
yang se&rang,
yang jangkung dan berjerawat mukanya. Kata
&rang, dia itu
anak k&mandan keamanan di k&ta ini, ayah."
%pa. (utera 'u /iangkun ((erwira 'u)." Sun K&k
bertanya
176
kaget sekali. Kalau begitu anak itu adalah 'u Ki
/&ng!"
Kami tidak tahu namanya, ayah, hanya ada
se&rang kakek
di jalan yang memperingatkan aku bahwa anak itu
adalah
putera k&mandan pasukan keamanan di Sung*jan."
%iih!" 3auw Sun K&k menepuk pahanya sendiri.
$entu saja
dia mengenal baik 'u /iangkun! (erwira itu bukan
saja
sahabat baiknya, bahkan di antara mereka pernah
timbul
percakapan tentang memperj&d&hkan anak
masing*masing
satu sama lain. (erwira itu hanya mempunyai
se&rang anak
saja, yaitu anak laki*laki bernama 'u Ki /&ng.
0iarpun belum
177
diresmikan, bahkan isterinya sendiri belum
diberitahu hal itu,
di antara kedua &rang itu seperti sudah ada ikatan.
#an
sekarang, mereka berkelahi! 'alu dia memandang
kepada Sie
'i&ng, dan bertanya kepada puterinya.
0i Sian, c&ba ceritakan lagi yang jelas. %pa yang
menjadi
sebab perkelahian itu. ,engapa mereka itu
mengg&da dan
mengganggu Sie 'i&ng."
0i Sian bersungut*sungut, %nak jerawatan itu
mengatakan
bahwa tidak pantas paman 'i&ng mengantar aku
ke pasar.
Katanya dia yang mengantar, dan dia mengusir
paman 'i&ng.
Ketika aku marah dan memakinya, dia malah
memukuli paman
178
'i&ng bersama teman*temannya."
%h, kini mengertilah Sun K&k. %nak sahabatnya itu
cemburu! $entu saja! %gaknya anak itu telah
diberitanu &leh
&rang tuanya bahwa dia akan dij&d&hkan dengan
0i Sian,
maka begitu melihat 0i Sian berjalan dengan Sie
'i&ng, anak
itu cemburu dan iri! (antas kalau begitu, dan Sun
K&k lalu
tertawa bergelak. $entu saja isterinya menjadi
heran, juga 0i
Sian memandang ayahnya dengan mata
terbelalak.
,engapa ayah tertawa." tanyanya berani.
Sun K&k masin tertawa bergelak. ,endengar
pertanyaan
puterinya itu, dia berkata sambil tersenyum. )a*
ha, dia
179
cemburu! 'u Ki /&ng itu mencemburukan engkau
dan Sie
'i&ng! )a*ha, bagaimana dia bisa cemburu. Sie
'i&ng adalah
se&rang anak cacat1. eh, dia kan pamanmu
sendiri! %pakah
dia tidak kauberi tahu."
0i Sian menjadi penasaran. Sudah kuberitahu
bahwa dia
pamanku. %kan tetapi kenapa dia cemburu, ayah.
%da hak
apa dia cemburu."
3auw Sun K&k masih tersenyum. $entu dia sudah
mendengar dari ayahnya akan rencana ayahnya
dan aku
menj&d&hkan engkau dengan dia1."
%yah1.!" 0i Sian berteriak, matanya terbelalak
memandang ayahnya, alisnya berkerut. Sejenak
anak ini memandang
ayahnya dengan muka merah dan mata merah,
180
akan tetapi ia lalu lari masuk ke dalam kamarnya.
,elihat ini,
Sie 'i&ng yang sejak tadi menundukkan mukanya,
lalu
mengundurkan diri ke dapur membawa barang*
barang
belanjaan untuk menyerahkan kepada pelayan di
dapur.
%ih, Sian*ji masih kanak*kanak, baru juga sebelas
tahun
usianya. 0agaimana kau bicara tentang perj&d&han
dengan ia
yang belum mengerti apa*apa itu." Sie 'an )&ng
menegur
suaminya.
Suaminya hanya tersenyum. Kalau tidak ada
peristiwa
perkelahian itu, tentu aku belum akan
menceritakan
181
kepadanya. %pa lagi, ikatan j&d&h itu baru
merupakan &m&ng&m&ng
antara kawan saja, belum resmi mereka
meminang.
Karena itu, engkaupun belum kuberitahu.
0agaimana juga, 'uciangkun
adalah sahabatku. (eristiwa perkelahian antara ke
dua &rang anak yang kami ingin j&d&hkan itu
sungguh
membuat hatiku tidak enak. %pa lagi kalau sampai
puteranya
terluka &leh tangan 0i Sian yang galak. 0iarlah aku
pergi ke
sana untuk minta maaf." 3auw Sun K&k lalu pergi
dari
rumahnya, mengunjungi rumah K&mandan 'u.
Sie 'an )&ng lalu memasuki kamar puterinya,
disambut
&leh anaknya yang matanya merah karena
menangis. ,elihat
182
ibunya, 0i Sian lalu bertanya dengan wajah
bersungut*sungut.
Ibu, aku t idak sudi dij&d&hkan dengan t ikus
jerawatan itu!"
Eh. $ikus +erawatan yang mana." ibunya
bertanya heran
karena memang tidak mengerti.
Itu, anak bengal putera 'u*ciangkun! 0enarkah
aku akan
dij&d&hkin dengan dia, ibu. Kalau benar, aku akan
minggat
saja!"
)ushhh, itu hanya kelakar ayahmu dan
sahabatnya saja.
0elum ada pinangan resmi dan kalau ada
pinangan, tentu
ayahmu akan mengajak aku berunding, dan
engkaupun akan
kuberitahu. Sudahlah, jangan marah. Karena
perkelahian itu,
183
ayahmu merasa tidak enak terhadap 'u*ciangkun
yang
menjadi sahabat baiknya dan sekarang dia pergi ke
sana
untuk minta maaf."
%yah pergi ke rumahnya. /elaka1.!" %kan tetapi
0i Sian
segera menutup mulut dengan tangan. $erlambat.
Ibunya
sudah mendengar ucapan itu dan melihat sikap
puterinya, 'an
)&ng merasa curiga.
Sian*ji, ada apakah. ,engapa engkau terkejut dan
gelisah
mendengar ayahmu pergi ke rumah 'u*ciangkun.
,engapa
engkau mengatakan celaka tadi."
0i Sian maklum bahwa kalau ayahnya pergi ke
rumah tikus
184
jerawatan itu, tentu ayahnya akan mendengar
segalanya dan
ibunya akhirnya juga akan tahu. 'ebih baik ia lebih
dulu
memberitahukan ibunya dan menarik ibunya di
:haknya agar
membela ia dan pamannya.
Ibu, aku tadi1. berb&h&ng kepada ayah, maka
aku kaget
mendengar ayah pergi ke rumah k&mandan itu,"
katanya
mengaku.
0&h&ng. 0&h&ng bagaimana, 0i Sian."
%ku memang berkelahi dengan lima &rang anak
nakal itu,
akan tetapi aku telah mereka tangkap dan tidak
berdaya.
,ereka lalu memukuli paman Sie, dan melihat aku
ditangkap,
185
paman Sie lalu mengamuk dan lima &rang itu dia
hajar sampai
luka*luka dan mereka semua melarikan diri."
Sie 'i&ng. $idak mungkin!" kata Sie 'an )&ng.
0agaimana
adiknya yang b&ngk&k dan lemah itu dapat
mengalahkan lima
&rang anak nakal yang lebib besar.
0enar, ibu. %ku tidak berb&h&ng," 0i Sian lalu
menceritakan semua yang telah terjadi. 0etapa
lima &rang
anak nakal itu menghina Sie 'i&ng akan tetapi
pamannya itu
diam saja. Ialah yang marah*marah dan memukul,
akhirnya
tiga &rang anak memegangi kaki tangannya dan
dua &rang
anak memukuli Sie 'i&ng. %khirnya Sie 'i&ng
mengamuk dan
186
berhasil men&l&ngnya dan mereka berdua lalu
menghajar lima
&rang anak itu sehingga melarikan diri.
(aman 'i&ng minta kepadaku, agar jangan
bercerita
kepada ayah dan ibu bahwa dia ikut berkelahi,
maka aku lalu
berb&h&ng. %kan tetapi sekarang ayah pergi ke
sana, tentu
tikus jerawatan itu akan mengadu dan
menceritakan bahwa
paman 'i&ng yang memukulnya."
Sie 'an )&ng masih bingung dan heran. $api1.
tapi1. Sie
'i&ng cacat dan lemah1.."
0iarpun matanya masih merah &leh tangisnya tadi,
kini 0i
Sian tersenyum, senyum bangga bahwa hanya
ialah satusatunya
&rang yang tahu akan rahasia pribadi Sie 'i&ng.
187
+angan ibu kira bahwa paman 'i&ng se&rang yang
lemah!
Selama ini dia mempelajari semua ilmu silat yang
diajarkan
ayah kepadaku, dan dia bahkan lebih lihai dari
pada aku, ibu.
Ketika dia melawan anak*anak nakal itu, hebat
bukan main!"
$erkejutlah hati Sie 'an )&ng mendengar ini.
%diknya
mempelajari ilmu silat! %h, jantungnya berdebar
penuh
ketegangan. )al itulah yang amat dibenci
suaminya,
dikhawatirkan suaminya. Ia tahu benar bahwa
suaminya ingin
melihat Sie '&ng sebagai se&rang anak cacat yang
lemah,
yang tidak mungkin untuk melakukan kekerasan.
%da alasan
188
yang amat kuat mengapa suaminya menginginkan
Sie 'i&ng
menjadi anak lemah. $entu agar anak itu kelak
tidak
mempunyai pikiran untuk membalas dendam!
(erih rasa hati
'an )&ng. Ia sendiri seringkali termenung dan
merasa
berd&sa kepada ayah ibunya. %yah ibunya dibunuh
&leh 3auw
Sun K&k, biarpun dengan alasan untuk membalas
kematian
isteri pertama suaminya itu. #an ia terpaksa
menyeralkan diri
kepada Sun K&k demi menyelamatkan adiknya.
%kan tetapi
akhirnya ia jatuh cinta kepada suaminya ini, apa
lagi setelah ia
melahirkan se&rang anak. Iapun tidak
menginginkan terjadi
189
permusuhan antara Sie 'i&ng dan suaminya. %kan
tetapi, kini
terjadi peristiwa itu dan suaminya tentu akan
marah sekali
mendengar bahwa Sie 'i&ng telah mempelajari
ilmu silat.
Sian*ji1. jangan1. jangan kauceritakan hal itu
kepada
ayahmu. %yahmu tidak suka mendengar Sie 'i&ng
belajar ilmu
silat."
$api, kenapa ibu. Kenapa ayah tidak suka kalau
paman
'i&ng belajar ilmu silat. (aman 'i&ng juga
mengatakan begitu.
%kan tetapi kenapa. %ku, se&rang anak
perempuan, sejak
kecil sudah dilatih silat &leh ayah. %kan tetapi
paman 'i&ng
190
adalah se&rang anak laki*laki, dan tubuhnya cacat,
lemah
pula, maka sudah sepatutnya kalau dia belajar ilmu
silat agar
sehat dan kuat. Kenapa ayah melarangnya."
%yahmu1. lebih tahu, anakku. $ubuh pamanmu
itu cacat,
apa lagi cacat di punggung. 0erbahaya sekali kalau
mempelajari ilmu silat. Sudahlah, lebih baik kau
tidak bercerita
apa*apa kepada ayahmu."
%kan tetapi hal itu tidak ada gunanya. ,ereka
mendengar
kedatangan 3auw Sun K&k yang berteriak
memanggil Sie
'i&ng. 0ergegas ibu dan anak ini keluar dengap
hati yang
penuh kekhawatiran. ,ereka melihat Sun K&k
sudah duduk di
ruangan dalamdengan muka merah.
191
,emang Sun K&k marah sekali. Ketika dia
berkunjung ke
rumah sahabatnya, 'u*ciangkun, dia bukan saja
mendengar
bahwa yang memukuli putera sahabatnya itu
adalah Sie 'i&ng,
bahkan anak laki*laki jangkung itu masih rebah di
pembaringan karena dia mengalami luka di
perutnya, akibat
benturan kepala Sie 'i&ng. Sahabatnya itu bahkan
mengatakan bahwa Sie 'i&ng itu ganas dan
berbahaya sekali.
0ukan hanya Ki /&ng yang terluka parah, bahkan
kawankawannya
juga terluka parah &leh anak b&ngk&k itu. #ia
sungguh ganas, liar dan berbahaya sekali."
$entu saja Sun K&k marah bukan main kepada adik
isterinya itu. 0agaimana Sie 'i&ng dapat menjadi
se&rang anak
192
yang demikian kuat dan menurut penuturan Ki
/&ng, pandai
silat pula. $eringatlah dia akan keadaannya sendiri.
Kalau
dibiarkan Sie 'i&ng terus menerus mempelajari
ilmu silat
sampai menjadi se&rang yang pandai, keselamatan
nyawanya
tentu terancam kelak! %kan tetapi, jalan satu*
satunya hanya
membunuh anak itu, padahal dia tidak mau
melakukan hal itu.
0ukan hanya karena dia pernah bersumpah kepada
isterinya
bahwa dia tidak akan membunuh Sie 'i&ng, akan
tetapi juga
dia tidak tega kalau harus membunuhnya.
0agaimanapun
juga, harus dia akui bahwa Sie 'i&ng adalah
se&rang anak
193
yang baik, rajin, penurut dan pendiam. %kan tetapi
bagaimana
tahu*tahu dia memiliki kepandaian ilmu silat.
Sie 'i&ng1.!" 3auw Sun K&k memanggil lagi
dengan suara
nyaring.
(ada saat itu muncullah Sie 'i&ng. ,ukanya masih
bengkak*bengkak dan tangannya masih basah
karena ketika
dipanggil, dia sedang membersihkan jendela*
jendela rumah itu
dengan lap dan air.
/i*hu memanggil saya." tanyanya kepada cihu*
nya.
#engan sikap tenang dia berdiri di depan cihunya
yang duduk
dan memandang kepadanya dengan mata
bernyala.
Sie 'i&ng, dari siapa engkau mempelajari ilmu
silat."
194
bentak 3auw Sun K&k.
#iam*diam Sie 'i&ng terkejut mendengar
pertanyaan yang
tiba*tiba itu, namun anak ini memang memiliki
ketabahan luar
biasa sehingga wajahnya yang bengkak*bengkak
itu tidak
memperlihatkan apa*apa. Ingin dia memandang
kepada 0i
Sian karena hanya 0i Sian yang tahu bahwa dia
mempelajari
ilmu silat. %pakah anak perempuan itu yang
memberitahukan
ayahnya. %kan tetapi jelas bukan, karena kalau 0i
Sian
memberitahu, tidak mungkin cihunya bertanya dari
siapa dia
mempelajari ilmu silat. 'alu bagaimana baiknya.
#ia tidak
195
ingin melibatkan 0i Sian, takut kalau*kalau anak
perempuan
itu mendapatkan marah dari ayahnya.
Sie 'i&ng menggeleng kepalanya dan memandang
wajah
cihunya dengan berani.
Saya tidak belajar silat dari siapapun, cihu."
0rakkk!" 3auw Sun K&k menggebrak meja di
depannya
sehingga ujung meja itu retak. 0&h&ng kau! %ku
tahu bahwa
engkaulah yang memukuli putera 'u*/iangkun dan
kawankawannya,
dan engkau mengalahkan mereka dengan ilmu
silat! )ay& katakan dari siapa engkau belajar ilmu
silat!"
%yah, yang memukuli adalah si t ikus jerawatan
itu dan
kawan*kawannya, mereka yang lebih dulu
menghina dan
196
memukul!" 0i Sian memper&tes.
#iam kau! Kau sudah memb&h&ngi aku dan
mengatakan
bahwa Sie 'i&ng t idak berkelahi! Sie 'i&ng, hay&
katakan dari
siapa engkau belajar ilmu silat!"
Sie 'i&ng sudah mengambil keputusan tetap untuk
tidak
melibatkan kep&nakannya yang selalu menc&ba
untuk
membelanya itu. /ihu, memang saya mempelajari
ilmu silat,
akan tetapi tidak ada gurunya. Saya belajar
sendiri."
3auw Sun K&k memandang dengan mata mel&t&t.
$idak
mungkin belajar silat tanpa guru! /&ba
kaumainkan beberapa
jurus ilmu silatmu, ingin aku melihat ilmu silatmu!"
katanya,
197
setengah mengejek, setengah marah. )ay& cepat,
jangan
membuat aku hilang kesabaran, Sie 'i&ng! Engkau
sudah
melanggar laranganku!"
Sie 'i&ng memandang kepada encinya. Sang enci
merasa
kasihan kepada adiknya, akan tetapi ia tahu bahwa
kalau
permintaan suaminya itu tidak dituruti, maka dia
tentu akan
menjadi semakin marah. 0agaimanapun juga,
kemarahan
suaminya itu beralasan karena larangannya telah
dilanggar
&leh Sie 'i&ng. ,aka ia mengangguk kepada
adiknya itu.
Engkau mainkanlah ilmu silat yang pernah
kaupelajari agar
cihumu melihatnya, Sie 'i&ng," katanya lembut.
198
,endengar ucapan isterinya ini, diam*diam 3auw
Sun K&k
mengira bahwa tentu isterinya yang telah
mengajarkan ilmu
silat kepada adiknya itu, maka dia sudah merasa
mend&ngk&l
sekali.
0aiklah, cihu. %kan tetapi harap jangan diketawai
karena
permainanku tentu jelek dan tidak karuan." ,aka
diapun lalu
memasang kuda*kuda dan menggerakkan kaki
tangannya
seperti kalau dia berlatih silat menirukan semua
gerakan yang
dilakukan 0i Sian di waktu berlatih silat. 0aru
beberapa jurus
Sie 'i&ng bergerak, Sun K&k sudah terkejut sekali
karena
199
gerakan*gerakan anak laki*laki itu adalah gerakan
ilmu
silatnya sendiri! #an gerakan itu demikian lincah
dan gesit,
juga penuh tenaga, jauh lebih baik dari pada
gerakan 0i Sian.
0erhenti1.!" bentaknya sambil mel&ncat dari atas
kursinya, berdiri di depan Sie 'i&ng yang cepat
menghentikan
gerakan kaki tangannya. )ay& katakan, dari siapa
engkau
mempelajari semua gerakan ilmu silat itu!"
,aaf, cihu. Saya mempelajarinya dengan1.
mencuri lihat
dan mengintai ketika1. 0i Sian sedang berlatih
silat. Semua
gerakannya itu saya catat dan hafalkan dalam hati,
kemudian
saya meniru gerakan*gerakannya itu di dalam
kamar dan saya
200
latih terus setiap hari. Saya tidak berniat buruk,
hanya ingin
sekali mempelajarinya1."
3auw Sun K&k bernapas lega. +adi bukan isterinya
dan
bukan puterinya yang mengajar anak ini. %kan
tetapi, jelas
bahwa anak ini memiliki bakat yang amat baik.
(adahal dia
sudah b&ngk&k, namun tetap saja dapat
mempelajari ilmu silat
jauh lebih maju dari pada 0i Sian. #iapun mencari
akal.
Sie 'i&ng, ketika aku melarang engkau belajar
silat, hal itu
sudah kupikirkan masak*masak, demi kebaikamu
sendiri.
$ubuhmu cacat, tulang pungungmu b&ngk&k,
sungguh tidak
201
baik bahkan berbahaya sekali kalau engkau
mempelajari ilmu
silat! Engkau t idak percaya. 2ah, b&leh kita
berlatih silat
sebentar. Keluarkan semua jurus yang sudah
kaupelajari, dan
serang aku dengan sungguh*sungguh seperti
akupun akan
menyerangmu dengan jurus yang sama. Engkau
akan melihat
sendiri nant i. )ay&, seranglah!"
Sie 'i&ng mengira bahwa dia akan memper&leh
petunjuk
dari cihunya yang biasanya amat sayang
kepadanya. Sedikitpun
dia tidak menaruh hati curiga dan diapun mentaati
perintah itu, lalu mulai menggerakkan kaki
tangannya, menyerang
cihunya dengan jurus*jurus silat yang pernah
dilatihnya.
202
Sie 'an )&ng memandang dengan jantung
berdebar, masih
belum tahu apa yang dikehendaki suaminya. Ia
sendiri juga
terkejut karena sama sekali tidak pernah
menyangka bahwa
adiknya ternyata benar*benar telah menguasai
gerakan silat
yang lebih baik dari pada puterinya. #engan mata
terbelalak,
0i Sian juga memperhatikan gerakan Sie 'i&ng,
iapun mengira
bahwa ayahnya akan memberi petunjuk kepada
pamannya itu.
Ia merasa terharu mendengar betapa pamannya
itu sengaja
berb&h&ng, mengatakan bahwa dia mengintai dan
mencuri
pelajaran silat itu, tidak mau melibatkannya.
0etapa
203
pamannya itu amat sayang kepadanya dan iapun
merasa amat
sayang kepada pamannya itu.
#iam*diam3auw Sun K&k terkejut.
$ernyata gerakan Sie 'i&ng selain baik sekali, juga
anak ini
memiliki tenaga yang jauh lebih besar
dibandingkan anakanak
sebayanya. $entu saja jauh lebih menang
dibandingkan
0i Sian. $idak mengherankan kalau lima &rang
anak nakal itu
kalah &lehnya. #an kalau dibiarkan terus anak ini
memperdalam ilmu silat, tidak salah lagi, dia kelak
akan
menjadi &rang pandai dan akan membahayakan
dirinya!
Setelah menghadapi serangan*serangan Sie 'i&ng
untuk
204
mengujinya sampai belasan jurus, mulailah 3auw
Sun K&k
menyerang! Sie 'i&ng juga berusaha
mempertahankan diri
dengan elakan dan tangkisan karena cihunya
menyerang dengan
jurus*jurus yang sudah dikenalnya. %kan tetapi dia
tidak
tahu apa yang tersembunyi di dalam benak
cihunya. $iba*tiba
gerakan tangan cihunya demikian cepatnya
sehingga Sie 'i&ng
tidak mampu melindungi tubuhnya.
(lakkk! (lakkk!" #ua kali tangan 3auw Sun K&k
menyambar dan mengenai pangkal leher Sie 'i&ng
dan ketika
tubuh anak itu berputar, sekali lagi tangannya
menghantam
punggung yang b&ngk&k. Sie 'i&ng mengeluh
pendek dan dia
205
pun r&b&h terpelanting, muntah darah! %gaknya
3auw Sun
K&k masih belum puas, akan tetapi tiba*tiba 0i Sian
sudah
menubruk tubuh Sie 'i&ng dan melindunginya!
%yah, kenapa pukul paman 'i&ng. Kenapa ayah
memukul
paman 'i&ng." %nak ini hampir menangis. 'an
)&ng juga sudah
mel&mpat di depan suaminya dan memandang
tajam.
%pa yang kaulakukan." katanya dengan suara
nyaring dan
mata memandang tajam.
3auw Sun K&k menurunkan kedua tangannya.
)emm, aku
hanya ingin memperlihatkan dia betapa
berbahayanya dia
berlatih silat! Kalau pungungnya tidak cacat seperti
itu,
206
pukulanku tadi tidak akan membuatnya muntah
darah." 7ntung
dia masih ingat tadi sehingga dia mengurangi
tenaga
pada pukulannya, kalau tidak, tentu anak itu sudah
r&b&h
tewas dan ini berarti dia melgnggar sumpahnya
dan tentu
akan terjadi perubahan dalam hubungannya
dengan isterinya
tercinta.
0i Sian membantu Sie 'i&ng bangkit. %nak laki*laki
itu tidak
kelihatan menyesal atau marah walaupun dia
menyeringai
kesakitan dan mengusap darah dari bibirnya
dengan ujung
lengan bajunya. 0i Sian bangkit dan memandang
ayahnya
dengan marah.
207
%yah kejam! %yah telah menghajar paman 'i&ng
yang
tidak berd&sa! %yah, paman 'i&ng memb&h&ng
kepada ayah
karena hendak melindungi aku! Sebetulnya, dia
bukan
mengintai, bukan mencuri ilmu silat, melainkan
akulah yang
telah mengajarkan semua ilmu silat itu kepadanya!
Kalau ayah
mau marah dan mau menghukum, hukumlah aku!"
%nak itu
berdiri tegak dengan dada membusung, seperti
hendak
menantang ayahnya.
)ushh," ibunya cepat merangkulnya, khawatir
kalau
suaminya benar*benar marah dan menghajar
anaknya. %kan
208
tetapi, Sun K&k tidak marah. 0ahkan dia sudah
menduga akan
hal itu.
%yah, paman 'i&ng tidak bersalah. (erkelahian itu
terjadi
karena kejahatan anak*anak nakal itu!"
)emm, kalau dia tidak pandai silat, tentu tidak
akan
terjadi parkelahian," kata 3auw Sun K&k.
Kalau paman 'i&ng t idak pandai berkelahi,
mungkin dia
akan dipukuli sampai mat i dan aku juga! (awan
'i&ng sama
sekaii tidak bersalah dan tidak adil kalau
menyalahkan dia,
ayah!" Kembali 0i Sian membantah biarpun ibunya
sudah
menc&ba untuk mencegahnya banyak bicara.
0i Sian, pikiranmu sungguh pendek! /&ba
bayangkan.
209
Kalau engkau pergi sendiri ke pasar tanpa Sie
'i&ng, atau dia
pergi tanpa engkau, apakah akan terjadi
perkelahian itu.
Sudahlah, mulai saat ini, aku melarang Sie 'i&ng
belajar silat
darimu! Sie 'i&ng, maukah engkau berjanji."
Sie 'i&ng sudah bangkit berdiri dan menundukkan
mukanya. #ia merasa menyesal bahwa karena dia,
0i Sian
harus menjadi se&rang anak yang berani
menentang ayah
sendiri.
0aik, cihu. Saya berjanji bahwa mulai hari ini,
saya tidak
akan belajar silat lagi dari 0i Sian."
'ega rasa hati 3auw Sun K&k mendengar janji ini.
0agaimanapun juga, dia tidak pernah membenci
anak itu,
210
bahkan dia merasa suka dan kasihan. %nak itu
menjadi
b&ngk&k karena perbuatannya. %kan tetapi dia
melakukan itu
bukan karena benci, melainkan karena
mengkhawatirkan
keselamatan dirinya sendiri. Kalau ada jaminan
bahwa Sie
'i&ng kelak tidak akan membalas dendam
kepadanya,
mungkin dia akan suka mewariskan seluruh
kepandaiannya
kepada anak yang amat baik itu.
/&ba kuperiksa tubuhmu," katanya dan dia
segera
memeriksa keadaan tubuh Sie 'i&ng. %nak ini
mengalami luka
yang cukup parah, akan tetapi tidak sampai
membahayakan
211
jiwanya. #ia segera memberi &bat minum dan
mengharap
agar Sie 'i&ng benar*benar kap&k dan tidak belajar
ilmu silat
lagi yang hanya akan merugikan dirinya sendiri.
8&dw&8
,eja sembahyang itu penuh dengan bermacam
masakan,
juga buah*buahan. Keluarga 3auw melakukan
sembahyang
leluhur. )anya setelah dia menikah dengan Sie 'an
)&ng saja
3auw Sun K&k mulai mengadakan sembahyangan
lagi setiap
tahun. $adinya dia sama sekali tidak pernah
sembahyang,
yaitu ketika dia masih menjadi peramp&k dengan
isterinya
yang pertama. Se&lah*&lah dia telah melupakan
begitu saja
212
kedua &rang tuanya yang telah tiada, dan
melupakan nenek
m&yangnya. %kan tetapi semenjak dia menjadi
suami 'an
)&ng, isterinya ini membujuknya dan setiap tahun
mereka
melakukan sembahyangan.
Sie 'i&ng masih menderita akibat pukulan cihunya
dua hari
yang lalu. #ia masih suka batuk*batuk dan biarpun
kini
batuknya tidak mengeluarkan darah lagi, namun
kadangkadang
masih terasa nyeri pada punggungnya yang
b&ngk&k
kalau dia batuk, dan kepalanya pusing. Selama dua
malam ini
kalau sedang tidur di kamarnya, dia gelisah dan
beberapa kali
213
bahkan dia menangis tanpa suara. #ia merasa
nelangsa sekali.
/ihunya biasanya baik kepadanya, akan tetapi kini
cihunya
malah memukulnya. #an 0i Sian menjadi k&rban
pula, ribut
dengan ayahnya gara*gara dia. #an dia teringat
pula betapa
0i Sian akan dij&d&hkan dengan 'u Ki /&ng putera
'u*ciangkun
itu! )al ini menambah rasa duka di dalam hatinya.
#ia
berduka untuk 0i Sian. Kep&nakannya yang manis
itu, yang
berhati keras akan tetapi jujur, yang berbudi baik,
akan
dij&d&hkan dengan anak yang jahat itu! #iapun
teringat
kepada encinya, dan merasa kasihan kepada
encinya. #ia
214
merasa betapa encinya amat sayang kepadanya,
dan encinya
tentu menderita tekanan batin yang hebat ketika
dia dipukul
&leh cihu*nya. ,ungkin akan terjadi ketegangan
antara cihunya
dan encinya gara*gara dia. #an diapun seringkali
memerg&ki encinya itu duduk melamun dan kalau
sedang
duduk se&rang diri, nampak betapa pada wajah
yang cantik
itu terbayang kedukaan yang mendalam. (adahal,
dia tidak
melihat sesuatu yang dapat mendatangkan
kesedihan di hati
encinya. /ihu*nya amat baik dan sayang kepada
encinya, juga
0i Sian se&rang anak yang baik, kehidupan encinya
juga sudah
215
serba cukup dan menyenangkan. %pa yang
menyebabkan
encinya kadang*kadang melamun dan kelihatan
seperti &rang
berduka.
%gaknya 3auw Sun K&k masih mend&ngk&l karena
peristiwa dua hari yang lalu. 6ajahn;a nampak
muram dan
setelah bersembahyang dan menancapkan hi& di
hi&*l&uw di
atas meja sembahyang, diapun lalu meninggalkan
ruangan itu
untuk pergi ke t&k&nya di mana dia berdagang
rempa*rempa
dibantu &leh beberapa &rang pegawai. #i ruangan
sembahyang itu kini tinggal Sie 'an )&ng, Sie
'i&ng dan 3auw
0i Sian bertiga. Sie 'an )&ng tadi sudah
bersembahyang
bersama suaminya.
216
0i Sian, sekarang engkau bersembahyang
bersama
pamanmu 'i&ng, beri h&rmat kepada kakek nenek
dalam dan
kakek nenek luar." 3ang disebut kakek nenek
dalam adalah
ayah ibu suaminya, dan kakek nenek luar adalah
ayah ibunya
sendiri.
#ua &rang anak itu menyalakan beberapa hi&
(dupa bit ing)
dan mulai bersembahyang. Ketika Sie 'i&ng
bersembahyang,
dia membayangkan ayah ibunya, dan hatinya
terasa seperti
diremas. #ia tidak pernah tahu seperti apa wajah
ayahnya dan
ibunya! 7sianya belum ada setahun ketika
ayahnya dan
217
ibunya meninggalkan dia. Encinya menjadi
pengganti ayah
ibunya. #alam keadaan berduka karena peristiwa
dua hari
yang lalu, karena kepalanya masih terasa pening
dan
punggungnya yang b&ngk&k terasa nyeri*nyeri,
hatinya
semakin bersedih teringat akan ayah ibunya yang
telah tiada.
$ak terasa lagi, luluhlah hati Sie 'i&ng yang
biasanya keras
dan tabah itu dan diapun menangis tersedu*sedu
sambil
menjatuhkan diri berlutut di depan meja
sembahyang.
0i Sian terkejut sekali melihat pamannya menangis
seperti
itu. 0elum pernah ia melihat pamannya menangis,
pamannya
218
yang kuat, tabah dan selalu tenang, kini menangis
tersedusedu
seperti anak kecil. Iapun menjatuhkan diri berlutut
dekat
pamannya itu dan menyentuh lengannya lalu
merangkulnya.
(aman 'i&ng, ada apakah. %pakah1. apakah
engkau
sakit1.." 0i Sian merasa menyesal sekali kepada
ayahnya
yang kemarin dulu pernah memukul pamannya ini,
dan ia
merasa kasihan sekali kepada Sie 'i&ng.
Sie 'i&ng menggeleng kepala, akan tetapi
tangisnya
semakin menjadi*jadi. Sikap lemah lembut dan baik
dari gadis
cilik itu menambah keharuan hatinya, dan dia tidak
mampu
menjawab karena lehernya tersumbat &leh tangis.
219
,elihat keadaan adiknya itu, dengan alis berkerut
penuh
kekhawatiran Sie 'an )&ng mendekati dan berlutut
lalu
merangkul adiknya. %dik 'i&ng, engkau
kenapakah. ,engapa
engkau menangis seperti ini. 0elum pernah aku
melihat
engkau menangis seperti ini. %pamukah yang
terasa sakit."
Sie 'i&ng menggeleng kepala dan mengusap air
matanya,
mengeraskan hatinya untuk menghentikan
tangisnya. 3ang
sakit adalah hatiku, enci. ,engapa ayah dan ibu
meninggalkan
aku sewaktu aku masih kecil sekali. ,engapa
mereka itu
meninggal dunia, enci. Sakitkah. %taukah ada
yang
220
membunuh mereka."
%kupun merasa heran, ibu dan sering aku
bertanya
kepada diri sendiri. Kenapa kakek dan nenek luar
meninggal
dunia dalam usia muda. ,elihat betapa usia
paman 'i&ng
tidak banyak selisihnya dengan aku, maka tentu
kakek dan
nenek luar itu belum tua benar ketika meninggal
dunia. %pa
yang menyebabkan kematian mereka, ibu."
#itanya &leh adik dan anaknya seperti itu, jantung
Sie 'an
)&ng berdebar penuh ketegangan! $erbayanglah
semua
peristiwa yang terjadi sebelas atau dua belas tahun
yang lalu!
0etapa ayahnya dan ibunya, juga suhengnya, dan
dua &rang
221
pelayan wanita, juga semua anjing, kuda dan
ayam, dibunuh
&rang pada malam yang menyeramkan itu! )anya
tinggal ia
dan adiknya yang belum dibunuh. Kemudian
muncul si
pembunuh yang amat kejam itu! (embunuh itu
adalah 3auw
Sun K&k, suaminya sendiri, ayah kandung 0i Sian!
Ketika itu,
ia baru berusia lima belas tahun! 3auw Sun K&k
tergila*gila
kepadanya, dan ia terpaksa menyerahkan dirinya
bulat*bulat
karena ia tidak ingin melihat adiknya, Sie 'i&ng
dibunuh &leh
musuh besar itu!
Kemudian setelah menjadi isteri 3auw Sun K&k, ia
dapat
222
mengusir perasaan dendam dan bencinya
terhadap pria itu,
bahkan menggantinya dengan perasaan cinta! #an
3auw Sun
K&k kini telah menjadi suaminya yang tercinta dan
juga amat
mencintainya, menjadi ayah kandung dari
anaknya, 0i Sian.
0agaimana mungkin ia akan menceritakan semua
itu kepada
anaknya dan adiknya. ,enceritakan bahwa
suaminya sendiri
adalah pembunuh ayah ibunya dan musuh besar
keluarganya.
Sudah lama ia menghapus permusuhan ini,
kebencian berubah
menjadi kasih sayang, permusuhan berubah
menjadi ikatan
suami isteri yang sudah mempunyai keturunan
pula! $idak,
223
sampai bagaimanapun, ia tidak akan memb&ngkar
rahasia itu
kepada adiknya atau kepada anaknya!
Enci, kenapa enci tidak menjawab pertanyaan
kami.
,engapa enci kelihatan ragu*ragu." Sie 'i&ng
mendesak
encinya, dan kini sepasang matanya yang masih
kemerahan
karena tangis tadi mengamati wajah encinya
dengan penuh
selidik.
%h, tidak." Sie 'an )&ng cepat menjawab,
nampak agak
gugup. %ku ragu*ragu karena mengapa hal yang
menyedihkan itu harus diceritakan lagi. %ku
terkenang akan
hari*hari yang malang itu, adikku! 0aiklah,
kaudengarkan ceritaku,
224
dan engkau juga, 0i Sian. Sie 'i&ng, ayah dan ibu
kita
telah menjadi k&rban wabah yang amat berbahaya.
(cnyakit
menular itu mengamuk di dusun kita, dan ayah ibu
kita
terserang sehingga meninggal dunia. 7ntuk
menghindarkan
diri dari amukan wabah itu, aku membawa engkau
yang baru
berusia sepuluh bulan, melarikan diri mengungsi
dari dusun
kita dan akhirnya aku bertemu dengan cihu*mu
dan dia
men&l&ng kita. %khirnya aku menikah dengan cihu*
mu dan
kita semua pindah ke sini."
,endengarkan cerita encinya ini, Sie 'i&ng
menarik napas
225
panjang. Kasihan sekali ayah dan ibu, dan kasihan
pula
engkau yang begitu susah payah menyelamatkan
diri kita
berdua, enci."
Sie 'an )&ng memejamkan kedua matanya karena
tiba*tiba
matanya menjadi basah air mata. 0etapa tepatnya
ucapan Sie
'i&ng itu walaupun adiknya mempunyai gambaran
dan
maksud yang lain dalam kata*katanya itu. ,emang
sungguh
kasihan. %yah ibunya dibunuh &rang! #an ia
sendiri, ia telah
meng&rbankan dirinya sampai pada batas paling
hebat, demi
menyelamatkan diri dan juga adiknya!
Enci, di manakah kita tinggal."
226
Sie 'an )&ng memandang wajah adiknya, alisnya
berkerut.
Kenapa engkau menanyakan hal itu, adikku.
$empat itu
adalah tempat malapetaka bagi keluarga ayah ibu
kita, sudah
lama kulupakan dan kita sekarang menjadi
penghuni k&ta
Sung*jan ini."
%ku hanya ingin tahu, enci. Siapa tahu, kelak ada
kesempatan bagiku untuk berkunjung ke sana dan
bersembahyang di depan makam ayah dan ibu."
Sie 'an )&ng menggigit bibirnya. $ak mungkin ia
memb&h&ngi adiknya lagi dan apa salahnya kalau
ia
memberitahu. 0iarlah adiknya itu kelak
bersembahyang di
depan makam&rang tua mereka.
#usun kita itu jauh sekali, di perbatasan utara
sebelah
227
barat, bernama dusun $i&ng*cin."
Sie 'i&ng mencatat nama dusun ini dan letaknya di
dalam
hatinya dan malam itu dia tidak dapat tidur,
gelisah di atas
pembaringan dalam kamarnya, apalagi karena
kepalanya
masih pening dan punggungnya masih terasa
berdenyut nyeri.
8&dw&8
(ada suatu pagi, nampak ses&s&k bayangan &rang
berjalan
perlahan di atas $emb&k 0esar! $emb&k 0esar itu
merupakan
bangunan raksasa yang amat hebat, naik turun
bukit dan
jurang, memanjang sampai ribuan li panjangnya
sehingga
disebut 0an*li $iang*sia ($emb&k (anjang Selaksa
'i). #i
228
beberapa bagian dari $emb&k 0esar ini memang
dijadikan
markas bagi pasukan*pasukan penjaga perbatasan,
namun
banyak pula bagian yang k&s&ng dan sunyi sama
sekali. #an
&rang yang berjalan perlahan di atas $emb&k 0esar
itupun
berjalan se&rang diri dalam kesunyian. Kemudian
suara
nyanyiannya memecah kesunyian pagi hari di
antara bukitbukit
dan jurang*jurang yang penuh hutan lebat itu.
$emb&k 0esar memanjang
ribuan li
bekas tangan manusia
masih hidup atau sudah mati
$emb&k 0esar lambang kekerasan
untuk mempertahankan kekuasaan
berapa puluh laksa manusia mat i
229
untuk menciptakan bangunan ini."
2yanyian yang berakhir dengan pertanyaan ini
tidak
terjawab. %ngin bertiup kencang dan menimbulkan
suara ketika
bertemu dinding temb&k, bersiutan dan membuat
rambut,
kumis, jengg&t dan pakaian kuning &rang itu
berkibar*kibar
seperti bendera. 5rang itu sudah tua sekali,
jengg&t dan
kumisnya juga rambutnya yang dibiarkan riap*
riapan, sudah
putih semua. 2amun wajahnya masih nampak
merah dan
halus seperti wajah &rang muda, tubuhnya yang
tinggi kurus
itu tegak lurus dan jalannya santai dengan langkah
berlenggang seperti langkah seek&r harimau.
7sianya tentu
230
sedikitnya tujuh puluh tahun. (akaiannya hanya
dari kain
kuning panjang yang dilibat*libatkan di tubuhnya
dari kaki
sampai ke pundak, bagian pinggang diikat dengan
tali kulit
kayu, kakinya mengenakan sandal kulit kayu pula.
Sambil
berjalan seenaknya di atas $emb&k 0esar, dia
memandang ke
kanan kiri. Seluruh yang nampak di sekelilingnya
agaknya
tidak terlepas dari pandang matanya yang penuh
kewaspadaan dan penuh semangat. $angan
kanannya
memegang sebatang t&ngkat kayu sepanjang satu
meter,
akan tetapi agaknya bukan dipergunakan untuk
membantu die
231
berjalan, melainkan dipegang seperti hanya untuk
iseng*iseng
saja. Gerak*gerik kakek ini halus, sinar matanya
lembut dan
mulut yang dikelilingi kumis dan jengg&t itu selalu
tersenyum
se&lah*&lah dia beramah tamah dengan alam
disekelilingnya.
,atanya bersinar*sinar penuh kegembiraan ketika
dia
menyapu segala sesuatu di sekelilingnya dari atas
temb&k
yang tinggi itu dengan pandang matanya dan
biarpun hanya
sekelebatan, dia telah menangkap segala yang
nampak karena
pandang matanya seperti sinar lampu s&r&t yang
amat kuat
dan terpusat. (&h&n*p&h&n tinggi besar yang
tumbuh di
232
sekeliling tempat itu nampak hijau dan liar. 0ukit*
bukit
menjulang tinggi di kanan kiri, dan jurang*jurang
amat dalam
sehingga tidak nampak dasarnya. Kalau dia
berjalan di bawah,
di atas tanah, tentu akan sukar melihat semua itu
bahkan
melihat langitpun akan sukar saking lebatnya
daun*daun
p&h&n. %kan tetapi, dari atas temb&k yang tinggi
ini, dia
seperti berdiri di puncak sebuah bukit dan dapat
melihat
sekeliling dengan jelas. 0eberapa ek&r burung
beterbangan
dan seek&r burung rajawali baru saja
meninggalkan cabang
sebatang p&h&n. Gerakannya ketika mel&ncat dan
terbang
233
membuat cabang itu berg&yang keras dan
beberapa helai
daun kering melayang*layang turun karena putus
dari
tangkainya. Sepasang mata kakek itu mengikuti
beberapa
helai daun kering yang melayang turun sambil
menari*nari di
udara itu, dan diapun tersenyumpenuh bahagia.
0etapa bahagianya &rang yang masih mampu
menikmati
semua keindahan yang dihidangkan &leh alam di
sekeliling
kita. Kalau kita mau membuka mata dan
mengamati sekeliling
kita tanpa penilaian, maka kitapun akan dapat
melihat segala
keindahan itu! #alam gerak* gerik setiap &rang
manusia,
234
lambaian setiap ranting p&h&n, sinar matahari,
tiupan angin,
cerahnya bunga dengan keharumannya, kicaunya
burung,
senyum se&rang muda, pandang mata se&rang ibu
kepada
anaknya. 0etapa indah mentakjubkan kesemuanya
itu!
Sayang, batin kita sudah terlampau sarat &leh
segala macam
pers&alan, segala macam masalah kehidupan,
kepusingan,
kesusahan, ketakutan, kekhawatiran, kebencian,
permusuhan,
iri hati, cemburu yang mendatangkan
kesengsaraan dalam
batin. 0atin yang sengsara, bagaimana mungkin
dapat melihat
keindahan itu. Segala hanya akan nampak buruk
dan
235
memb&sankan!
$iba*tiba kakek itu mengangkat muka ke atas,
agaknya dia
baru teringat akan urusannya. %ih, masih amat
jauh
perjalanan, dan aku tidak b&leh berlambat*
lambatan begini."
Setelah berkata demikian, tubuhnya berkelebat
dan lenyaplah
bentuk tubuhnya. 3ang nampak hanya bayangan
kuning yang
berkelebat cepat dan sebentar saja bayangan itu
meluncur ke
barat dan lenyap!
Kakek itu adalah se&rang pertapa yang sudah
puluhan
tahun tidak pernah meninggalkan guha
pertapaannya di )elan*
san, yaitu di daerah ,&ng&lia #alam sebelah
selatan.
236
Sudah dua puluh tahun kakek itu bertapa di )e*lan*
san,
semenjak dia datang dari (egunungan )imalaya di
barat. (ara
penduduk perkampungan di sekitar (egunungan
)e*lan*san
menganggap dia sebagai se&rang kakek pertapa
yang baik
hati, yang suka men&l&ng &rang dengan
peng&batan, dan
karena kakek itu dikabarkan amat sakti, maka
semua &rang
mengh&rmat inya dan dia disebut sebagai (ek*sim
Sian*su. Sebutan
pek*sim ini mungkin dimaksudkan untuk
memujinya
sebagai se&rang yang berhati putih, se&rang yang
amat budiman.
#an kakek itu agaknya menerima pula begitu saja
sebutan (ek*simSian*su (Guru Suci 0erhati (utih).
237
$erjadi keanehan pada diri kakek itu. 0eberapa
waktu yang
lalu, pada suatu malam, dia tiba*tiba saja
terbangun dari
tidurnya, lalu duduk bersila dan sampai setengah
malam dia
bersamadhi. 'alu paginya, tanpa pamit kepada
siapapun, dia
pergi begitu saja meninggalkan guha pertapaannya
dan
melakukan perjalanan ke barat! 3ang dituju adalah
perbatasan
Sin*kiang dan $ibet! ,alam itu, dalam t idurnya dia
seperti
mendapat ilham yang mend&r&ng dia harus
melakukan
perjalanan secepatnya menuju ke tempat itu.
Se&rang yang
hidup suci seperti (ek*sin Sian*su, peristiwa
mendapat ilham
238
atau isarat gaib bukanlah hal yang aneh lagi.
Se&rang manusia
yang hidup bersih lahir batin, yang tubuhnya tidak
dik&t&ri
makanan*makanan enak yang merusak, tidak
dilemahkan &leh
kegiatan*kegiatan yang bergelimang nafsu, yang
batinnya
tidak dik&t&ri &leh segala macam kenangan,
gagasan, tidak
dik&t&ri &leh segala macam nafsu maka dia
memiliki badan
dan batin yang amat peka! Kekuatan alam ini
adalah kekuatan
yang memperlihatkan kebesaran dan kekuasaan
$hian, dan
alam telah memberi tanda*tanda, getaran*getaran
pada badan
dan batin manusia. Kalau manusia itu bersih lahir
batin dan
239
menjadi peka, maka dia akan mampu menerima
isarat*isarat
gaib ini, tanda*tanda melalui getaran atau bahkan
panglihatan, dalam sadar maupun dalam tidur. #an
(ek*sim
Sian*su sudah mencapai tingkat seperti itu, maka
tidaklah
mengherankan kalau pada hari itu dia kelihataan
berlari cepat
melalui $emb&k 0esar menuju ke barat.
,ari kita teng&k apa yang sedang terjadi di
perbatasan
(r&pinsi Sin*kiang sebelah selatan yang berbatasan
dengan
$ibet. $ak jauh dari dusun Sung*jan, agak ke
selatan, nampak
(egunungan Kun*lun*san dengan bukit*bukitnya
yang
berbaris*baris, melintang dari barat ke timur
menjadi
240
perbatasan antara Sin*kiang dan $ibet. 0iarpun
tidak sebesar
dan seluas atau setinggi (egunungan )imalaya,
namun
(egunungan Kun*lun*san inipun sudah tetkenal
sekali dengan
puncak*puncaknya yang tinggi, jurang dan celah
yang amat
lebar dan dalam, dengan hutan*hutan lebat dan
liar amat
berbahaya bagi manusia yang berani
memasukinya. #an di
Kun*lun*san ini terkenal pula dengan adanya
banyak pendeta
dan &rang*&rang menyucikan diri, pertapa*pertapa
dan &rang&rang
yang berilmu tinggi. 0ahkan satu di antata &rang*
&rang
pandai itu membentuk Kun*lun*pai atau (artai
(ersilatan Kunlun
241
yang amat terkenal.
Kurang lebih tiga puluh tahun yang lalu, terjadi
bentr&kan
antara para pendeta 'ama di $ibet dengan
beberapa &rang
pertapa di )imalaya. 3ang menjadi sebab hanyalah
perselisihan paham dalam kepercayaan dan
keagamaan
sehingga timbul bentr&kan hebat! 0etapa
banyaknya t&k&h
agama yang lupa bahwa agama diadakan sebagai
tuntunan
terhadap manusia agar dapat hidup tenteram dan
damai
menjauhi segala bentuk permusuhan, kebencian
dan
kejahatan. %kan tetapi, tanpa disadari, diantara
mereka malah
bentr&k sendiri karena persaingan dan
pertentangan paham
242
dan gagasan!
0entr&kan antara para pendeta 'ama di $ibet dan
para
pertapa di )imalaya itu semakin meluas. (ara
pendeta 'ama
yang banyak jumlahnya dan di antara mereka
banyak pula
yang memiliki ilmu kepandaian tinggi, menyerbu
)imalaya dan
mereka ini menyerang semua pertapa tanpa
memperhitungkan apakah mereka itu terlibat
dalam
permusuhan ataukah tidak! 0anyak di antara para
pertapa
yang benar*benar sudah menjauhkan diri dari pada
permusuhan, maka mereka itu mengalah dan
diam*diam
menyingkir dari )imalaya dan sebagian dari
mereka mengungsi"
243
ke Kun*lun*san, mencari tempat pertapaan di
tempat
baru itu untuk menghindari permusuhan dan
pengejaran para
pendeta 'ama di $ibet. #emikianlah, pada waktu
ini, banyak
terdapat pertapa di Kun*lun*san, yaitu para
pelarian dari
)imalaya. #an (ek*sim Sian*su juga merupakan
se&rang
pertapa di )imalaya yang kemudian melanjutkan
pengungsiannya
ke timur, jauh di timur sampai dia menetap di
(egunungan )e*lan*san di daerah ,&ng&lia #alam.
#an kini terjadi geger besar di Kun*lun*san karena
munculnya lima &rang pendeta 'ama jubah merah
yang
mengamuk den menyerangi para pertapa di Kun*
lun*san!
244
%gaknya mereka itu adalah para pendeta dari $ibet
yang
masih menaruh dendam terhadap para pertapa
asal )imalaya,
dan mendengar betapa para pertapa itu banyak
yang
melarikan diri ke Kun*lun*san, maka lima &rang
pendeta 'ama
+ubah merah itu lalu mengamuk ke sana! #an
menurut kabar,
lima &rang pendeta 'ama itu memiliki ilmu
kepandaian yang
amat hebat, mereka itu sakti sekali dan sudah
banyak pertapa
yang tidak berd&sa menjadi k&rban dan terbunuh
&leh
mereka!
Keributan yang terjadi di Kun*lun*san itu juga
mengguncang ketenteraman Kun*lun*san. $emb&k*
temb&k
245
yang k&k&h kuat dari perkumpulan silat besar ini
seperti
tergetar &leh keributan itu dan biarpun Kun*lun*pai
tidak
tersangkut, namun tentu saja para t&k&hnya
merasa tidak
enak. Kun*lun*pai sudah diakui sebagai sebuah
partai
persilatan yang besar, yang mengakui (egunungan
Kun*lunsan
sebagai markas atau sumber mereka. Kalau kini
ada
&rang*&rang asing mengacau di Kun*lun*san,
membunuhi para
pertapa yang tidak berd&sa, berarti mereka itu
memandang
rendah kepada Kun*lun*pai dan tidak menghargai
Kun*lun*pai,
berani melanggar wilayahnya bahkan
mendatangkan
246
kekacauan.
Sementara itu, serbuan lima &rang pendeta 'ama
jubah
merah dari $ibet itu mendatangkan perpecahan di
antara para
pertapa dan pendeta sendiri. (ara pertapa atau
pendeta yang
menganut %gama 0uddha banyak yang berpihak
kepada para
pendeta 'ama, sebaliknya para pertapa dan
pendeta yang
menganut %gama $& menentang. (erpecahan ini
menimbulkan
pertentangan dan perkelahian di antara mereka
sendiri dan karena para pertapa ini sebagian besar
adalah
&rang*&rang yang amat lihai dan tinggi ilmu
kepandaiannya,
maka terjadilah perkelahian dan pertempuran yang
amat hebat
247
dan yang mengguncangkan (egunungan Kun*lun*
san dan
menggetarkan temb&k perkumpulan Kun*lun*pai.
Ketua Kun*lun*pai pada waktu itu berjuluk $hian
)&at
$&su, se&rang penganut %gama $& yang taat. #ia
memimpin
Kun*lun*pai dibantu &leh se&rang sutenya yang
berjuluk $hian
Khi $&su. #ua &rang t&su ini memiliki ilmu silat
yang tinggi
dan di asrama Kun*lun*pai itu terdapat kurang lebih
seratus
&rang murid Kun*lun*pai yang terbagi dalam empat
tingkat.
,urid kepala atau tingkat pertama, hanya ada
belasan &rang
dan mereka inilah yang mewakili dua &rang guru
mereka
248
untuk memberi latihan dan bimbingan kepada para
murid
yang lebih rendah tingkatnya.
$hian )&at $&su dan $hian Khi $&su merasa gelisah
sekali
dengan adanya keributan di Kun*lun*san, dan pada
pagi hari
itu, mereka berdua bercakap*cakap di ruangan
dalam tanpa
dihadiri se&rangpun murid karena mereka ingin
bicara empat
mata saja.
Suheng, keadaan ini tidak mungkin dapat
dipertahankan
dan didiamkan saja. 2ama Kun*lun*pai akan
tercemar dan
menjadi buah tertawaan dunia kang*&uw sebagai
tuan rumah
yang tidak berani berkutik walaupun dihina &leh
tamu*tamu
249
kurang ajar!" kata $hian Khi $&su dengan sikap
marah.
Siancai*siancai*siancai1.!" $hian )&at $&su
berseru
lembut sambil merangkap kedua tangan di depan
dada.
Sem&ga kita dapat tahan uji menghadapi c&baan
ini, sute,
$entu engkau maksudkan gerakan yang dilakukan
&leh para
'ama jubah merah itu, bukan."
0enar sekali, suheng! ,ereka itu dengan c&ngkak
mengaku sebagai 'ima )arimau dari $ibet, dan
lima &rang
pendeta 'ama jubah merah itu sungguh s&mb&ng
sekali.
,ereka menyerang dan membunuhi para pertapa
yang sudah
lemah dan tua, mereka yang tidak berd&sa apa
pun.
250
0agaimana kita dapat memembiarkan saja mereka
merajalela
di Kun*lun*san yang menjadi wilayah kedaulatan
Kun*lun*pai,
suheng."
%ih, sute, apa yang dapat kita lakukan. Engkau
tentu juga
tahu bahwa permusuhan itu hanya merupakan
kelanjutan saja
dari permusuhan beberapa puluh tahun yang lalu
di )imalaya.
(ara pendeta 'ama itu agaknya mewakili para
#alai 'ama di
$ibet untuk menghukum mereka yang datang dari
)imalaya.
Selama mereka itu tidak mengganggu Kun*lun*pai,
apa yang
dapat kita lakukan. ,ereka itu bermusuhan, dan
kita tidak terlibat
apapun, bagaimana kita dapat mencampuri. 0isa
251
menimbulkan salah paham lebih besar, sute."
$idak, suheng, pint& tidak setuju dengan
pendapat itu!
Kita selalu menc&ba untuk menanamkan jiwa
kesatria, jiwa
kependekaran kepada para murid, agar mereka itu
menentang
yang jahat sewenang*wenang dan membela kaum
lemah
tertindas. Kalau sekarang kita melihat 'ima
)arimau $ibet itu
sewenang*wenang membunuhi &rang t idak
berd&sa dan kita
tinggal diam, bukankah hal itu memberi c&nt&h
buruk sekali
kepada para murid."
Ingat, sute, selain itu kita juga mengajar mereka
agar
tidak mencampuri urusan &rang lain yang tidak
kita ketahui
252
duduk perkaranya. #alam urusan antara para
'ama dan para
pertapa itupun kita tidak tahu apa yang
sesungguhnya terjadi
antara mereka, tidak tahu siapa benar siapa salah.
0agaimana
mungkin kita mencampuri. $idak, sute, sekali lagi
kuperingatkan. +angan engkau membawa Kun*lun*
pai ke
dalam permusuhan antara mereka. Kita tunggu
saja
perkembangan selanjutnya."
#an membiarkan pembantaian terus dilakukan
&leh para
'ama yang buas itu. %h, pint& akan bersamadhi
dan m&h&n
kekuatan batin bagi kita semua, suheng," berkata
demikian,
dengan muka yang tidak puas dan penuh
penasaran, $hian
253
Khi $&su meninggalkan suhengnya untuk
bersamadhi di dalam
kamarnya sendiri.
Sementara itu, beberapa li jauhnya dari asrama
Kun*lunpai,
dua &rang pemuda sedang berjalan sambil
memanggul
belanjaan di punggung mereka. ,ereka adalah
/iang Sun den
K&k )an, dua &rang murid Kun*lun*pai tingkat tiga,
dua &rang
pemuda berusia kurang lebih dua puluh tahun
yang sudah
lima tahun menjadi murid Kun*lun*pai. ,ereka itu
bertubuh
tegap dan bersikap gagah, dan biarpun sudah lima
tahun
berlatih dengan tekun, mereka baru memiliki
tingkat tiga. )al
254
ini membuktikan betapa tingginya ilmu silat Kun*
lun*pai, dan
betapa sulitnya untuk mencapai tingkat pertama.
Sebagai
murid tingkat tiga, mereka sudah diperkenankan
membawa
sebatang pedang di pinggang mereka, walaupun
pedang itu
hanya mereka bawa sekedar untuk berjaga diri dan
untuk di pergunakan membela diri saja, bukan
untuk menyerang &rang
lain. Sangsi hukuman bagi murid Kun*lun*pai amat
berat kalau
mereka melanggar peraturan perguruan.
/iang Sun dan K&k )an berjalan memanggul
barang
belanjaan sambil bercakap*cakap. ,ereka baru
saja pulang
dari sebuah pasar di dusun kaki pegunungan untuk
membeli
255
rempa*rempa dan bumbu*bumbu masak karena
persediaan di
asrama telah habis.
$iba*tiba keduanya berhenti melangkah dan
memandang
ke arah kiri dari mana mereka mendengar suara
&rang
membentak*bentak. Engkau harus menjadi
tawanan kami,
menyerah untuk kami bawa pulang ke $ibet dan
menerima
keputusan pimpinan kami, atau kalau engkau tidak
mau
menyerah, terpaksa akan kubunuh di sini!"
demikian suara
yang membentak itu.
Siancai1.! (uluhan tahun yang lalu, ketika pint&
masih
agak muda dan bertapa di )imalaya, kalian ini
para 'ama
256
sudah memburu dan membunuhi para pertapa
yang tidak
berd&sa. (int& tidak mau terlibat dan pergi
mengungsi ke Kunlun*
san, dan hari ini, dalam usia pint& yang sudah tua,
kalian
tetap saja melakukan penangkapan dan
pembunuhan
terhadap kami yang tidak berd&sa," terdengar
suara yang
halus menjawab.
/iang Sun dan K&k )an sudah menurunkan bawaan
mereka
dan dengan hati*hati menyelinap di antara p&h&n*
p&h&n
mendekati tempat itu, kemudian mereka
mengintai. Kiranya
dua &rang pendeta 'ama sedang menyeret
se&rang t&su tua
257
yang kini duduk bersila di atas tanah, pakaiannya
r&bek*r&bek,
dan dua &rang 'ama itu berdiri dengan sikap
mengancam di
depannya. #ua &rang 'ama itu berusia sekitar
limapuluh
tahun, bertubuh tinggi besar, kepala mereka
gundul dan
pakaian mereka serba kuning dengan jubah luar
berwarna
merah darah. %dapun t&su itu berpakaian putih,
k&t&r dan
r&bek di beberapa bagian, rambutnya sudah putih
semua,
panjang dan digelung ke atas. 7sia t&su itu tentu
sudah tujuh
puluh tahun.
$idak berd&sa. 5mit&hud1. mana ada &rang
mengakui
258
kesalahannya. Kalian ini para pertapa, sejak
puluhan tahun
yang lalu, di )imalaya telah mempunyai rencana
jahat, berniat
member&ntak dan berusaha menggulingkan
kekuasaan #alai
'ama dan merampas kekuasaan. Kalau &rang*
&rang macam
kalian ini tidak dibasmi, kelak hanya akan
mendatangkan
keributan saja!" bentak 'ama yang ada c&det
bekas luka di
dahinya.
Sudahlah, untuk apa bicara panjang lebar dengan
dia.
)eh, t&su keparat, bukankah engkau se&rang di
antara
mereka yang berani memakai julukan )imalaya
Sam '&jin
259
($iga 5rang Kakek )imalaya) itu dan julukanmu
adalah (ek In
$&su." teriak 'ama ke dua yang mukanya b&peng.
Siancai1., memang pint& disebut (ek In $&su, dan
kami
tiga &rang kakek dari )imalaya sudah bersumpah
tidak akan
membiarkan kebencian menguasai hati, apalagi
member&ntak."
%ahh, tidak perlu banyak cakap lagi!" kata pula si
c&det.
Kalau hendak membela diri, nanti saja di depan
pimpinan
kami di 'hasa! )ay& ikut dengan kami!"
Siancai1.! (int& sudah tua, tidak sanggup lagi
melakukan
perjalanan ke $ibet yang amat jauh itu. (int& tidak
bersedia
ikut dengan kalian ke sana."
260
%pa. Kalau begitu, kami akan membunuhmu di
sini juga!"
teriak si muka b&peng.
#ua &rang murid Kun*lun*pai yang sejak tadi
bersembunyi
dan mengintai, menjadi marah sekali dan
kesabaran merekapun
hilang. Sebagai murid*murid Kun lun*pai yang sejak
pertama kali masuk ke asrama itu diajarkan sikap
pendekar
yang menentang penindasan, tentu saja mereka
marah
melihat sikap dua pendeta 'ama itu. %palagi
merekapun
seperti murid Kun*lun*pai yang lain, sudah
mendengar akan
tindakan sewenang*wenang yang dilakukan &leh
sekel&mp&k
pendeta 'ama sebanyak lima &rang. Kabarnya,
mereka itu
261
menangkapi dan membunuhi para pertapa,
terutama para
t&su dan hal ini sudah menimbulkan perasaan tidak
senang
dalam hati mereka terhadap para pendeta 'ama
itu. Kini
mereka melihat dan mendengar dengan mata dan
telinga
sendiri, tentu saja mereka kehabisan kesabaran.
0agaikan
dik&mand& saja, dua &rang pemuda itu mel&mpat
ke depan
dua &rang pendeta 'ama dengan sikap gagah.
Kalian ini adalah &rang*&rang tua yang sudah
mencukur
gundul rambut dan memakai jubah pendeta!"
teriak /iang
Sun, pemuda yang bertubuh tinggi besar. %kan
tetapi
262
tindakan kalian seperti penjahat*penjahat keji saja,
hendak
memaksakan kehendak kepada &rang lain dengan
jalan
menjatuhkan :tnah keji!"
$&tiang, silakan mundur, biarlah kami berdua yang
menghadapi pendeta tersesat ini!" kata K&k )an.
Sementara itu, dua &rang pendeta 'ama itu saling
pandang, kemudian mereka menghadapi dua
&rang pemuda
itu dengan alis berkerut. Si c&det menyapu dua
&rang pemuda
itu dengan pandang matanya yang liar dan tajam
seperti mata
harimau, dan suaranya terdengar parau dan penuh
teguran.
)emm, kalian ini b&cah*b&cah ingusan dari mana
berani
mencampuri urusan &rang*&rang tua. ,engingat
kalian masih
263
kanak*kanak, biarlah pinceng berdua memaafkan
perbuatan
kalian yang lancang ini. (ergilah sebelum kami
kehilangan
kesabaran."
Kami bukan &rang yang suka mencampuri urusan
&rang
lain, akan tetapi kami juga bukan &rang yang dapat
membiarkan saja terjadinya kesewenang*
wenangan dan
penindasan. Sejak pertama kali menjadi murid Kun*
lun*pai,
kami sudah digembleng untuk menentang
kejahatan seperti
yang kalian lakukan sekarang ini!" kata pula /iang
Sun yang
tinggi besar, bertenaga raksasa dan mukanya yang
persegi
membuat dia nanpak gagah sekali. K&k )an
bertubuh sedang,
264
wajahnya bulat dan tampan, apalagi dihias brew&k
yang
terpelihara rapi, membuat diapun nampak gagah.
#ua &rang 'ama itu saling pandang dan tertawa,
lalu 'ama
yang mukanya b&peng berkata, )a*ha*ha, sejak
kapankah
$hian )wa $&su ikut*ikutan mencampuri urusan
kami dan
berani menentang para 'ama dari $ibet."
'ama yang mukanya terhias c&det memandang
kepada dua
&rang pemuda itu dengan mata menc&r&ng, lalu
berkata,
Kalian dua &rang anak kecil cepat kembali ke Kun*
lun*pai dan
sampaikan kepada ketua kalian bahwa kami, 'ima
)arimau
dari $ibet, tidak ingin melihat Kun*lun*pai
mencampuri urusan
265
pribadi kami. Katakan bahwa kami berdua, $hay Ku
'ama dan
$hay Si 'ama, yang menyuruh kalian!"
Kami t idak diperintah &leh Suhu! Kun*lun*pai
tidak tahu
menahu akan t indakan kami ini! Kami bertindak
atas nama
sendiri yang tidak rela melihat kalian
mempergunakan
kekerasan bertindak sewenang*wenang. Kalau
kalian
membebaskan t&tiang ini, baru kami mau sudah!"
kata /iang
Sun.
Siancai1.! +i*wi k&ng*cu (kedua tuan muda) harap
berhati*hati dan jangan membela pint& karena hal
itu
membahayakan keselamatan ji*wi sendiri," kata
t&su itu
dengan wajah khawatir.
266
0iarlah t&tiang, kami yang bertanggung jawab,"
kata /iang
Sun, sedangkan K&k )an sudah melangkah maju
menghadapi
dua &rang pendeta 'ama itu. Sekali lagi, kami
harap kalian
pendeta*pendeta tua yang sepatutnya mencari
kebaikan dan
melaksanakan kebaikan di dunia ini, suka
membebaskan
t&tiang ini agar kami dua &rang muda tidak perlu
turun tangan
mempergunakan kekerasan!" berkata demikian,
K&k )an
sudah memasang kuda*kuda dan kedua tangannya
dikepal.
+uga /iang Sun sudah berdiri di sebelahnya, juga
memasang
kuda*kuda, siap untuk bertanding!
267
Kembali dua &rang 'ama itu saling pandang,
kemudian
mereka tertawa dan $hay Si 'ama yang bermuka
b&peng
berkata dengan nada mengejek, Kami tidak akan
membebaskan dia, dan hendak kami lihat kalian ini
tikun*t ikus
cilik dari Kun*lun*pai dapat melakukan apakah."
Ini merupakan tantangan dan tentu saja dua &rang
pemuda
Kun*lun*pai itu menjadi marah, apalagi mereka
disebut tikustikus
cilik Kun*lun*pai yang berarti menghina pula
perkumpulan mereka.
Engkau memang (endeta sesat yang jahat!"
bentak /iang
Sun sambil menyerang $hay Si 'ama si muka
b&peng.
Kalian memang patut dihajar agar tidak membikin
kacau
268
lagi di daerah Kun*lun*pai!" bentak K&k )an yang
juga sudah
menerjang $hay Ku 'ama, yaitu pendeta 'ama
yang bermuka
c&det.
(lak! (lak!"
(ukulan dua &rang pemuda itu sama sekali tidak
ditangkis
&leh dua &raag 'ama itu, bahkan diterima dengan
dada
terbuka. Kepalan kanan dua &rang pemuda itu
dengan tepat
mengenai dada mereka, akan tetapi apa yang
terjadi. #ua
&rang pemuda itu terpental ke belakang dan
terbanting r&b&h
bergulingan! Ketika bangkit kembali, mereka
menyeringai
kesakitan karena kepalan tangan kanan mereka
telah menjadi
269
bengkak dan membiru! #asar &rang muda yang
kurang pengalaman.
)al itu tidak membuat mereka menjadi jera,
bahkan mereka merasa penasaran sekali. #engan
tangan kiri,
mereka mencabut pedang dari pinggang masing*
masing dan
mereka berduapun menyerbu ke depan,
menusukkan pedang
mereka ke arah dada dua prang pendeta 'ama itu,
Kini dua &rang pendeta 'ama itu menggerakkan
tangan,
menyambut pedang itu dengan tangan telanjang.
(edang dari
dua &rang pemuda itu bertemu dengan telapak
tangan
mereka yang mencengkeram.
Krekkk! Krekkk!" #ua batang pedang itu patah
dan hancur
270
dalam cengkeraman dua &rang kakek 'ama itu dan
sebelum
dua &rang pemuda itu hilang rasa kaget mereka,
$hay Ku
'ama si muka c&det sudah melangkah maju, dua
kali
tangannya bergerak ke arah pundak dua &rang
murid Kun*lunpai
itu dan merekapun r&b&h terjungkal dan tidak
mampu
bergerak lagi karena jalan darah mereka telah
tert&t&k!
,ereka telentang dan hanya dapat memandang
dengan mata
mel&t&t.
$hay Si 'ama yang mukanya b&peng mencela
temannya.
Suheng, kenapa tidak habiskan saja mereka ini.
#ari pada
271
kelak menjadi penyakit, biar kuhabiskan saja
nyawa mereka!"
0erkata demikian, $hay Si 'ama melangkah maju
dan
tangannya sudah bergerak hendak memberi
pukulan maut
kepada dua &rang murid Kun*lun*pai yang sudah
tidak
berdaya itu.
Siancai1., kalian terlalu kejam, tidak mungkin
pint&
tinggal diam saja!" $iba*tiba kakek yang
berpakaian putih dan
rambutnya yang putih digelung ke atas itu sudah
berkelebat
dan nampak bayangan putih, tahu*tahu pukulan
yang
dilepaskan $hay Si 'ama ke arah dua &rang
pemuda itu telah
tertangkis.
272
#ukkk! " #ua lengan bertemu dan akibatnya,
$hay Si 'ama
terd&r&ng ke belakang dan terhuyung. Kini mereka
berdua
berdiri menghadapi t&su itu dan muka $hay Si
'ama yang
b&peng itu menjadi merah padam.
5mit&hud, bagus sekali! Sekarang (ek In $&su
unjuk gigi
dan melawan kami!" kata $hay Ku 'ama si muka
c&det sambil
menyeringai mengejek. ,engapa tadi pura*pura
alim dan
sama sekali tidak melakukan perlawanan."
Siancai1.! Sudah puluhan tahun kami para
pertapa
menc&ba untuk melenyapkan semua bentuk nafsu,
dan kami
pantang mempergunakan kekerasan. %kan tetapi,
melihat
273
betapa kalian hendak membunuh dua &rang muda
yang sama
sekali tidak berd&sa, bagaimana mungkin pint&
mendiamkannya saja. Kalian telah menghajar dua
&rang
b&cah ini untuk kelancangan mereka, akan tetapi
kenapa
hendak kalian bunuh. %pakah kalian juga sudah
siap untuk
menentang Kun*lun*pai."
(ek In $&su, semua &rang tahu bahwa engkau
adalah
se&rang di antara )imalaya Sam '&jin yang
kabarnya memiliki
ilmu kesaktian luar biasa. %kan tetapi jangan
mengira kami
'ima )arimau $ibet akan gentar menghadapimu.
2ah,
keluarkanlah kesaktianmu karena kami hendak
membunuh
274
engkau dan juga dua &rang b&cah ini!" kata $hay
Ku 'ama
dan pendeta 'ama yang mukanya c&det dan
perutnya gendut
itu tiba*tiba memasang kuda*kuda yang aneh,
yaitu seperti
&rang berj&ngk&k, kedua lengan ditekuk dengan
tangan
membentuk cakar, telentang di kanan kiri dada,
dan perutnya
yang gendut itu makin lama semakin
menggembung ketika dia
menyed&t napas sebanyaknya sampai keluar suara
angin
berdesis. 'alu dari dalam perutnya terdengar suara
k&k*k&k!"
dan kedua tangan yang tadinya telentang itu kini
menelungkup perlahan*lahan, seluruh tubuhnya
tergetar dan
275
seluruh syarafnya menegang karena dia siap
melancarkan
pukulan maut yang amat dahsyat. %gaknya,
menghadapi
se&rang di antara )imalaya Sam '&jin, 'ama yang
mukanya
c&det dan perutnya gendut ini hendak
mengeluarkan ilmu
simpanannya agar dengan sekali pukul atau sekali
serang dia
sudah akan mampu mer&b&hkan lawannya yang
dia duga
tentu lihai sekali.
#iam*diam (ek In $&su terkejut. #ia sudah pernah
mendengar akan ilmu yang kini diperlihatkan
lawannya itu. Itu
adalah sejenis pukulan jarak jauh yang
mengandalkan sinkang
dan khi*kang, yang dinamakan )ek*in $ai*h&ng*
ciang
276
($angan Sakti %wan )itam dan 0adai). #ari perut
gendut yang
menggembung itulah datangnya d&r&ngan tenaga
sakti yang
amat ampuh. ,aklum bahwa lawan telah
mengeluarkan ilmu
simpanannya, siap menyerangnya, (ek In $&su
berkata
lembut.
Siancai1., pint& melanggar pantangan, sem&ga
mendapat
pengampunan1.!" #an kakek inipun
menggerakkan kedua
lengannya, diputar seperti membentuk bulatan*
bulatan yang
saling d&r&ng, tubuhnya makin direndahkan dan
kedua
kakinya dipentang lebar, lalu kedua tangannya
berhenti
277
bergerak, saling bertemu di depan dada seperti
menyembah
dan diapun sudah siap menanti serangan dahsyat
dari
lawannya.
0unyi k&k*k&k*k&k dari perut $hay Ku 'ama
semakin keras
dan semakin cepat dan dari kedua telapak
tangannya
mengepul uap hitam! $elapak tangan itupun
berubah
kehitaman. Sungguh dahsyat bukan main ilmu ini,
dahsyat dan
amat berbahaya bagi lawan. (ek In $&su melihat ini
semua,
namun dia masih tetap tenang saja, bukan tanang
memandang
rendah, melainkan tenang menghedapi apapun
yang
terjadi dan yang akan menimpa dirinya.
278
$iba*tiba $hay Ku 'ama yang membuat kuda*kuda
seperti
seek&r katak itu, menerjang dan tubuhnya
mel&ncat ke atas
depan, bunyi k&k*k&k semakin keras dan tiba*tiba
ada angin
besar sekali menyambar ke arah (ek In $&su dan
angin keras
itu membawa tenaga pukulan dahsyat dan uap
hitam! 0akan
main dahsyatnya serangan ini. %ngin itu saja
mengandang
tenaga sakti yang amat kuat dan mampu
mer&b&hkan lawan,
asap hitam itupun mengandung racun yang
berbahaya, apa
lagi kalau tubuh lawan sampai tersentuh &leh
kedua telapak
tangan hitam itu.
279
%kan tetapi, tiba*tiba dari kedua telapak tangan
(ek In
$&su keluar asap putih! Itulah ilmu kesaktian (ek In
Sin*ciang
($angan Sakti %wan (utih) yang menyambar ke
depan,
menyambut angin dan asap hitam dari pukulau
lawan. Kaki
kakek tua itu bergeser ke kiri dan kedua tangannya
membuat
gerakan memutar dari kiri, menangkis kedua
tangan lawan
yang digerakkan lurus ke depan seperti &rang
mend&r&ng
daun pintu.
(lak! (lakk!" #ua pasang tangan bertemu, dan
akibatnya,
tubuh gendut dari $hay Ku 'ama terpelanting ke
kiri.
%kan tetapi, kuda*kuda (ek In $&su juga terguncang
280
sehingga kakek itu terpaksa melangkah mundur t
iga langkah
untuk mengembalikan keseimbangan tubuhnya.
(ada saat itu,
dari arah kanan $hay Si 'ama telah
menyerangnya. 'ama
bermuka b&peng ini juga lihai bukan main dan
begitu
menyerang, dia telah mengeluarkan ilmu
simpanannya yaitu
yang disebut Sin*kun )&at*lek (Ilmu Sihir Silat Sakt
i). 0ukan
saja kedua tangan itu membagi*bagi tamparan dan
t&t&kan
maut, akan tetapi juga dari kedua telapak tangan
itu keluar
angin pukulan dahsyat yang mengeluarkan suara
bercuitan,
dan juga mengandung tenaga mujijat dari ilmu
sihir yang
281
membuat kedua tangan itu se&lah*&lah berubah
menjadi
puluhan banyaknya dan menyerang dari semua
sudut!
,elihat ini, (ek In $&su memuji dan berseru,
Siancay1.!"
#ilanjutkan dengan pembacaan mantram dan
diapun tetap
mempergunakan ilmu pukulan sakti (ek In Sin*
ciang.
$erjadilah pertandingan silat yang aneh dan seru.
Semua
sambaran tangan $hay Si 'ama yang disertai hawa
mujijat itu
seperti tert&lak mundur semua &leh awan putih
yang keluar
dari kedua telapak tangan (ek In $&su. 0ahkan kini
asap atau
awan putih semakin besar dan semakin tebal,
mendesak $hay
282
Si 'ama yang mulai main mundur! ,elihat ini, $hay
Ku 'ama
mengeluarkan suara k&k*k&k*k&k lagi dan diapun
membantu
sutenya, menger&y&k (ek In $&su!
#iker&y&k dua &leh dua &rang 'ama yang sakti itu,
(ek In
$&su yang sudah tua sekali itu kelihatan terdesak!
Sebetulnya
dengan tenaga sin*kangnya yang setingkat lebih
kuat, dan
keringanan tubuhnya yang memudahkan dia untuk
berkelebat
menghindarkan diri dari pukulan*pukulan daheyat
kedua &rang
lawannya, (ek In $&su tidak perlu terdesak. 2amun,
usianya
sudah tujuh puluh tahun dan tubuhnya sudah
mulai lemah
283
dimakan uiia, juga selama puluhan tahun ini dia t
idak pernah
bertanding, maka tentu saja dia kewalahan dan
akhirnya
terdesak. Kedua &rang lawannya, dua &rang
pendeta 'ama
yang usianya baru lima puluhan tahun itu, agaknya
memang
terlatih dan mereka seringkali berkelahi maka
gerakan mereka
lebih lincah dan juga daya tahan mereka lebih
kuat.
$iba*tiba (ek*sin $&su berseru, Siancai1.!" dan dia
lalu
duduk bersila di atas tanah! $hay Ku 'ama dan
$hay Si 'ama
tertegun menahan gerakan mereka, terheran*
heran melihat
lawan mereka kini tiba*tiba duduk bersila dan
memejamkan
284
mata seperti &rang bersamadhi, kedua telapak kaki
telentang
di atas paha, itulah duduk bersila dalam
kedudukan $eratai
yang k&k&h kuat. ,ereka mengira bahwa kakek itu
sudah
kelelahan dan pasrah mati maka keduanya lalu
saling pandang
dan $hay Ku 'ama menghantamkan tangan
kanannya ke arah
ubun*ubun kepala (ek In $&su. Ilmu )ek*in $ai*
h&ng*ciang
hanya dapat dilakukan dalam keadaan berj&ngk&k
menyerang
ke atas, ke arah lawan yang berdiri. Kini lawannya
duduk
bersila, maka tentu saja dia tidak dapat
menggunakan tenaga
katak sakti itu! #ia menghantam dengan telapak
tangan
285
terbuka ke arah ubun*ubun kepala dan kalau
mengenai
sasaran, tak dapat diragukan lagi lawannya tentu
akan tewas
seketika!
(ek In $&su mengangkat tangan kirinya menangkis.
#ukkk! " $ubuh $hay Ku 'ama terpental! Kiranya
kakek tua
renta itu duduk bersila bukan karena putus
harapan dan
menerima binasa, melainkan dia mengambil sikap
bertahan
dan melindungi tubuhnya secara yang paling
istimewa dan
paling kuat! Kedudukan seperti $eratai itu memang
merupakan cara bersila yang paling k&k&h kuat
seperti
piramida, dan se&lah*&lah kakek itu dapat
menyed&t hawa
286
bumi yang membuat tubuhnya kuat sekali dan
tangkisannya
membuat lawan terpental! $hay Si 'ama menjadi
penasaran
dan diapun menyerang dari arah belakang. %kan
tetapi,
kembali (ek In $&su menangkis, tangannya
diangkat ke arah
belakang dan begitu kedua tangan bertemu, tubuh
$hay Si
'ama terpental dan terhuyung!
#ua &rang pendeta 'ama itu menjadi semakin
penasaran.
,ereka adalah dua &rang t&k&h yang kenamaan,
dua di antara
'ima )arimau $ibet yang sudah amat terkenal.
Sejak belasan
tahun ini mereka adalah tulang punggung dari
pemerintahan
287
#alai 'ama. ,erekalah yang menjaga kedaulatan
dan
kekuasaan #alai 'ama sehingga ditaati &leh jutaan
&rang manusia!
Selama ini, belum pernah )arimau $ibet bertemu
tanding. ,ustahil kalau kini, menghadpi se&rang
pertapa tua
renta saja, mereka sampai tidak mampu
mer&b&hkan, padahal
pertapa itu kini sama tidak dapat membalas lagi,
hanya duduk
bersila sambil membela diri!
2amun, berkali*kali menyerang, baik bergantian
maupun
berbareng dan hasilnya sama saja. Setiap kali
ditangkis,
mereka terpental dan terhuyung, bahkan pernah
hampir
terjengkang. %gaknya, makin keras mereka
mempergunakan
288
tenaga, semakin kuat pula t&lakan (ek In $&su yang
menangkis mereka. Keduanya saling pandang,
memberi isarat
dengan kedipan mata dan tiba*tiba merekapun
menghentikan
serangan mereka dan berdiri di depan dan
belakang (ek In
$&su dalam jarak kurang lebih tiga meter.
Kemudian, mulailah
mereka berjalan mengitari kakek yang duduk
bersila itu dan
keduanya mulai mengeluarkan lagu*lagu pujaan
atau nyanyian
yang biasanya mereka nyanyikan di dalam kuil
mereka untuk
memuja para dewa. %kan tetapi, lagu yang mereka
nyanyikan
ini lain lagi, ada hubungannya dengan ilmu sihir
dan nyanyian
289
ini bukan untuk memuja para dewa saja, melainkan
juga
untuk mengundang setan dan meminjam
kekuasaan setan
untuk mengalahkan musuh!
Suara nyanyian itu aneh dan menyeramkan. Suara
$hay Ku
'ama parau dan besar, dan kadang*kadang di
dalam suaranya
ada selingan suara k&k*k&k*k&k seperti kalau dia
mengerahkan
ilmu )ek*in $ai*h&ng*ciang, sedangkan suara $hay
Si 'ama
yang bermuka b&peng itu tinggi mencicit seperti
suara seek&r
tikus yang terjepit. Suara nyanyian itu bukan suara
sembarangan, melainkan dikeluarkan dengan
tenaga khi*kang
dan sihir, suara itu makin lama semakin menggetar
dan
290
berirama, dan dua &rang pendeta 'ama itu
bernyanyi sambil
melangkah mengelilingi tubuh (ek In $&su dan kini
kepala
mereka menggeleng*geleng menurutkan irama
lagu mereka!
%neh memang! ,akin lama, nyanyian mereka itu
se&lah*&lah
terseret &leh gel&mbang suara nyanyian mereka.
,ula*mula, tubuh (ek In $&su gemetar, kemudian,
dari
kepalanya keluar uap putih tipis yang membubung
ke atas.
Itulah tandanya bahwa dia sedang berjuang mati*
matian
untuk melawan pengaruh hebat dari nyanyian itu!
(ek In $&su
bukanlah se&rang yang lemah batinnya.
Sebaliknya, karena
291
hasil samadhi yang berpuluh tahun, dia memiliki
batin yang
amat kuat dan tidak mudah dia dipengaruhi
kekuatan apapun
dari luar. 2amun, diserang &leh kekuatan suara itu,
dia harus
mengerahkan seluruh tenaga batinnya untuk tidak
terpengaruh. Suara itu tetap saja terdengar
biarpun dia berusaha
mematikan pendengarannya, se&lah*&lah suara itu
mempunyai kekuatan gaib untuk menembus
dirinya tanpa
melalui alat pendengaran! #an getaran yang
disebabkan suara
itu membuat tubuhnya gemetar. #iapun lalu
melawan,
mengerahkan khi*kang dan dari kepalanya keluar
uap putih
yang makin lama semakin menebal. %kan tetapi,
292
pertahanannya agaknya g&yah karena perlahan*
lahan akan
tetapi pasti, kepala (ek In $&su mulai berg&yang*
g&yang
perlahan*lahan! ,akin lama, g&yangan kepala (ek
In $&su
semakin nyata dan mengarah geleng*geleng
kepala seperti
yang dilakukan &leh dua &rang penyerangnya!
Keadaan kakek tua renta itu kini gawat sekali. Ilmu
yang
dilakukan &leh dua &rang itu adalah semacam ilmu
I*hu*t&h&at
(hypn&tism) melalui pengaruh suara yang
mengandung
sihir. Kalau (ek In $&su sudah benar*benar
mengikuti irama
nyanyian itu berarti dia sudah kena dicengkeram
dan tentu dia
293
akan mudah dir&b&hkan dan dibunuh karena
semangatnya
se&lah*&lah sudah di dalam cengkeraman
kekuasaan dua
&rang pendeta 'ama itu!
(ada saat yang amat berbahaya bagi keselamatan
nyawa
(ek In $&su itu, tiba*tiba di dalam kesunyian tempat
yang
amat sepi itu terdengar suara yang memecahkan
kesunyian.
$adinya hanya suara nyanyian aneh kedua &rang
pendeta
'ama itu yang terdengar, dengan irama yang
semakin
mantap. %kan tetapi, tiba*tiba terdengar suara tak*
t&k*tak*t&k
yang nyaring, suara bambu dipukul*pukulkan pada
batu!
294
Suara inipun nyaring sekali, tidak kalah &leh
nyaringnya suara
nyanyian, dan berirama pula, akan tetapi iramanya
sama
sekali t idak serasi dengan irama nyanyian dua
&rang pendeta
'ama! 0ahkan sebaliknya, irama tak*t&k*tak*t&k itu
menjadi
lawan dan menjadi kebalikannya dan tentu saja
kini terdengar
suara yang kacau balau karena irama nyanyian itu
bertabrakan dengan irama bambu yang dipukul*
pukul batu.
Siapakah yang memukuli batu dengan bambu itu.
$ak jauh dari situ nampak se&rang anak laki*laki
yang
menggunakan sep&t&ng bambu memukuli batu
besar di
depannya. Irama pukulan bambu itu bert&lak
belakang
295
dengan irama nyanyian dua &rang pendeta 'ama,
maka tentu
saja hal ini mengganggu k&nsentrasi, bahkan
mengacaukan
paduan suara" antara mereka. #ua &rang pendeta
'ama itu
terkejut dan marah, dan mereka cepat*cepat
menyesuaikan
irama nyanyian mereka dengan ketukan irama
bambu, karena
kalau irama mereka bersatu, maka kekuatan daya
serangan
dari suara mereka akan menjadi semakin mantap
dan besar.
Seperti &rang bernyanyi yang diiringi musik, akan
menjadi
semakin enak didengar dan menghanyutkan.
Sejenak mereka
berhasil dan nyanyian mereka itu menjadi semakin
mantap,
296
dan kini (ek In $&su makin mengikuti bunyi
nyanyian itu,
mengikut i iramanya dengan geleng*geleng kepala!
%kan tetapi
hanya sebentar saja karena ketukan bambu itu kini
berubah
lagi iramanya, kembali menjadi berlawanan
dengan irama
nyanyian dua &rang pendata 'ama, bahkan kini
ketukannya
menjadi keras dan iramanya sengaja dibuat kacau*
balau,
kadang*kadang cepat, kadang*kadang sedang dan
berubah
lagi menjadi lambat, kadang*kadang iramanya
satu*satu, duadua,
berubah menjadi satu*dua satu*tiga, dua*tiga dan
sebagainya. $entu saja tidak mungkin bagi dua
&rang kakek
297
'ama untuk menyesuaikan lagi irama nyanyian
mereka dan
kini bunyi*bunyian yang terdengar demikian kacau
balau
sehingga daya hanyutnya menjadi kacau dan
lemah sekali,
dan (ek In $&su, seperti &rang yang baru sadar
bahwa tadi
dia telah hanyut, kini nampak duduk bersila
dengan tegak lurus
dan sama sekali tidak bergerak! #ari kepalanya
juga tidak
lagi keluar uap putih, dan kepalanya tidak lagi
digelenggelengkan.
0ahkan dua &rang pendeta 'ama yang tadinya
mengitari (ek In $&su sambil bernyanyi dan
menggelenggeleng
kepala memantapkan irama nyanyian mereka, kini
langkah*langkah kaki mereka kacau, dan gelengan
kepala
298
mereka ngawur dan kacau, kaku dan kadang*
kadang keliru
menjadi angguk*anggukan!
%nak laki*laki itu berusia kurang lebih tiga belas
tahun
dengan pakaian yang sudah kumal den r&bek*
r&bek seperti
pakaian se&rang gelandangan. 4ambutnya panjang
den tidak
terawat, awut*awutan, sebagian menutupi dahi dan
mukanya.
6ajah itu tidak buruk, bahkan bentuknya tampan,
matanya
lebar dan memiliki sinar terang, sepasang mata
yang jernih
dan jeli seperti mata burung )&ng, namun wajah
itu
mendatangkan rasa iba bagi yang melihatnya.
(unggungnya
299
b&ngk&k dan agaknya ada daging men&nj&l di
punggung itu.
%nak itu bukan lain adalah Sie 'i&ng! Seperti kita
ketahui,
Sie 'i&ng merasa selalu berduka dan gelisah sejak
terjadi
peristiwa perkelahian antara dia yang membantu
3auw 0i Sian
melawan 'u Ki /&ng dan kawan*kawannya. #ia
menerima
kemarahan dari cihu*nya, bahkan menerima
pukulan yang
membuat kepalanya berdenyut nyeri dan
punggungnya lebih
nyeri lagi. #an dia mendengar bahwa 'u Ki /&ng,
putera 'uciangkun
k&mandan pasukan keamanan di k&ta Sung*jan itu
bahkan telah disepakati akan menjadi cal&n j&d&h
0i Sian!
300
Semenjak itu, hatinya selalu merasa tidak tenang,
apalagi
ketika mereka melakukan sembahyangan dan dia
mendengar
bahwa ayah ibunya meninggal dunia karena
penyakit menular
di dusun mereka, yaitu $i&ng*cin, hatinya merasa
semakin
berduka dan gelisah. (ada suatu malam, ketika dia
tidak dapat
pulas dan selalu gelisah, dia meninggalkan
kamarnya yang
berada di ujung belakang, lalu berjalan ke kebun
samping
rumah. $iba*tiba dia mendengar suara encinya
bercakapcakap
dengan cihu*nya dan dari suara cihu*nya, dia tahu
bahwa cihu*nya itu sedang marah dan suaranya
keras!
301
,emang kamar enci dan cihu*nya itu menghadap
ke kebun
dan suara itu keluar melalui celah*celah jendela
mereka yang
tertutup. Kamar 0i Sian berada di sebelah lagi, dan
jendela
kamar gadis cilik itu telah gelap, tanda bahwa ia
tentu telah
tidur. Sebaliknya, dari jendela kamar encinya
nampak cahaya
lampu belumdipadamkan.
+elas bahwa dia salah besar!" terdengar suara
cihu*nya
membentak nyaring. (ertama, dia mencuri belajar
ilmu silat
padahal sudah kularang dia belajar silat! Ke dua,
dia berani
mencari keributan dan berkelahi dengan anak*
anak, bahkan
302
memukul dan menggigit putera 'u*ciangkun yang
hendak
kuj&d&hkan dengan 0i Sian. %nak itu memang
keterlaluan, dan
engkau bahkan membela anak b&ngk&k jelek itu!"
%pa. 0&ngk&k jelek katamu. +angan kaukira aku
tidak
tahu bahwa engkaulah yang membuat dia menjadi
b&ngk&k!"
Eh. %pa yang kaukatakan itu." cihu*nya bertanya
kaget,
sama kagetnya dengan dia sendiri mendengar
ucapan encinya
itu.
3a, engkau yang membuat dia menjadi b&ngk&k!
Karena
engkau takut kepadanya! Itu pula sebabnya
engkau melarang
dia belajar silat. Engkau takut kepadanya!"
Ssttt1.! 'an )&ng, apa yang kaukatakan ini."
303
$erdengar encinya menangis. Setelah1. setelah
apa yang
kulakukan untukmu semua1. setelah kuserahkan
badanku,
/intaku, kesetiaanku padamu, hanya dengan
harapan agar
adikku diselamatkan1., masih kurang besarkah
peng&rbananku. #ia sudah menjadi b&ngk&k,
cacat, dan
engkau1. masih juga membencinya."
Kau keliru, 'an )&ng. Engkau tahu bahwa akupun
suka
padanya, hanya aku1., benarlah, aku khawatir dan
kaupun
tahu betapa aku cinta padamu. %ku telah mer&bah
hidupku,
mencari nama baik dan kedudukan yang
terpandang. Semua
ini untukmu dan untuk 0i Sian. %kan tetapi adikmu
itu1. dia
304
seakan*akan menjadi penghalang kebahagiaan
kita1. aku
selalu khawatir dan kadang*kadang aku bermimpi
buruk, tak
dapat tidur1."
)ening sejenak, lalu terdengar encinya berkata
lirih. %ku
dapat memaklumi perasaan hatimu, akan tetapi1.
aku tetap
menuntut agar adikku yang tunggal itu tidak
diganggu!"
'an )&ng, demi kebahagiaan kita, anak itu harus
disingkirkan."
%pa." Encinya setengah menjerit. ,aksud1.
maksudmu1.."
0iar kutitipkan dia di sebuah kuil besar, agar di
sana dia
dapat menjadi se&rang kacung, dan mudah*
mudahan kelak
305
dia menjadi se&rang hwesi&. 0ukankah hal itu amat
baik
baginya. ,enjadi se&rang hwesi& adalah
kedudukan yang
terh&rmat, mulia dan disegani &rang."
%hhh1. tapi1. tapi1."
$idak ada tapi lagi, isteriku yang manis. 0ukankah
engkau
menghendaki agar kebahagiaan kita tidak
terganggu dan
keselamatan adikmu terjamin pula."
Setelah hening sampai lama, encinya berkata,
0aiklah,
akan tetapi aku harus tahu di kuil mana dia
dititipkan, dan aku
dapat mengunjunginya dan menjenguknya
sewaktu*waktu1."
Sie 'i&ng tidak mendengarkan terus. /epat dia
kembali ke
306
kamarnya dan dia duduk di atas pembaringannya
dengan
muka pucat dan beng&ng. Ingin rasanya dia
menangis,
menjerit*jerit saking nyeri rasa hatinya. %kan tetapi
dia
bertahan, bahkan menutupi mulutnya yang mulai
terisak*isak
itu dengan bantal.
#ia hendak disingkirkan. #ititipkan dalam kuil.
$idak! #ia
tidak akan menyusahkan cihu*nya lagi! #ia tidak
akan
membuat encinya cekc&k dengan suami encinya.
0agaimanapun juga, dia dapat menduga bahwa
cihu*nya tidak
suka kepadanya, bahkan membencinya. 0ukankah
encinya
mengatakan bahwa cihu*nya yang membuat dia
menjadi
307
b&ngk&k. 7capan ini mengejutkan dan juga
membuat dia
terheran*heran dan tidak mengerti. #an cihunya
takut
kepadanya. ,enggelikan dan mustahil! /ihunya,
yang
demikian gagah perkasa, yang tinggi ilmu silatnya,
takut
kepadanya, se&rang anak b&ngk&k yang lemah.
#an mengapa
pula mesti takut. $idak, dia tidak akan
menyusahkan mereka
lagi. #ia mengeraskan hatinya dan menghentikan
tangisnya,
lalu dengan perlahan*lahan agar gerak*geriknya
tidak
terdengar dari luar, dia mengumpulkan
pakaiannya,
membungkusnya dengan kain menjadi buntalan
yang cukup
308
besar. Kemudian dia menulis sehelai surat di atas
mejanya.
Enci 'an )&ng dan cihu,
,aafkan saya. Saya pergi tanpa pamit, hendak
kembali ke
dusun $i&ng*cin di utara, selamat t inggal.
Sie 'i&ng.
0iarpun dia baru berusia tiga belas tahun, namun
Sie 'i&ng
yang b&ngk&k itu memiliki &tak yang cerdik.
#engan sengaja
dia meninggalkan surat, menulis bahwa dim
hendak pergi ke
$i&ng*cin. (adahal, setelah dia meninggalkan
rumah cihu*nya
membawa buntalan di punggungnya yang
b&ngk&k, dia sama
sekali tidak pergi ke utara, melainkan ke selatan!
%kan tetapi,
309
dia sengaja keluar dari pintu gerbang k&ta itu
sebelah utara,
dan sengaja melalui jalan yang ramai sehingga
nampak &leh
beberapa &rang ketika dia pergi melalui pintu
gerbang k&ta
sebelah utara. 0egitu tiba di luar pintu gerbang,
memasuki
malam yang gelap, dia lalu menyelinap dan
mengambil jalan
memutar, melalui sawah yang sunyi, mengelilingi
temb&k k&ta
itu dan melanjutkan perjalanan menuju ke selatan!
$idak ada
se&rangpun yang melihatnya karena selain waktu
sudah lewat
tengah malam, juga Sie 'i&ng dengan hati*hati
sekali
mengambil jalan sunyi yang sudah dikenalnya.
310
(erhitungan anak ini memang tepat sekali. (ada
kees&kan
harinya, ketika mendapatkan surat Sie 'i&ng di
atas meja, 'an
)&ng menangis sedih dan suaminya cepat
melakukan
pengejaran ke utara tentu saja! %pa lagi ketika
3auw Sun K&k
mendengar keterangan beberapa &rang yang
sempat melihat
Sie 'i&ng di malam hari itu, membawa buntalan
menuju ke
pintu gerbang utara. #ari para petugas jaga di
pintu
gerbangpun dia mendengar bahwa memang benar
anak
b&ngk&k itu semalam lewat dan keluar dari pintu
gerbang itu
menuju ke utara, melalui jalan besar.
311
3auw Sun K&k melakukan perjalanan cepat,
berkuda,
mengejar terus ke utara. %kan tetapi sampai sehari
dia
melakukan perjalanan, belum juga dia berhasil
menyusul Sie
'i&ng! $adinya dia mengira bahwa tentu anak itu
mendapatkan b&ncengan ke utara, akan tetapi
setelah sehari
dia gagal, dia kembali lagi dan kehilangan jejak
anak itu. $idak
ada &rang yang melihatnya, dan dia mengira
bahwa tentu
anak itu telah mengambil jalan menyimpang. %kan
tetapi jalan
yang mana dan ke kanan atau kiri. %khirnya,
diapun pulang
dengan wajah lesu. #ia tidak begitu susah ditinggal
pergi adik
312
isterinya itu, akan tetapi ada dua hal yang
membuatnya gelisah.
(ertama, isterinya tentu akan berduka, dan ke dua,
dan
ini yang amat mengganggunya, dia tetap
mengkhawatirkan
kalau*kalau kelak Sie 'i&ng akan membalas
dendam atas
kematian kedua &rang tuanya. %kan tetapi, apa
yang perlu
ditakutinya. %nak itu b&ngk&k dan cacat! Seperti
telah
diduganya, isterinya menjadi berduka dan dia
harus berusaha
keras untuk menghibur hati isterinya, mengatakan
bahwa Sie
'i&ng sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya
sendiri,
dan bahwa kebetulan sekali Sie 'i&ng pergi karena
kehendak
313
sendiri, jadi mereka tidak perlu menyuruhnya atau
membawanya pergi.
#emikianlah, Sie 'i&ng melakukan perjalanan
se&rang diri,
manuju ke selatan. #ia selalu menghindarkan diri
agar jangan
bertemu &rang selama beberapa hari itu, agar
tidak ada &rang
dari k&ta Sung*jan yang akan melihatnya dan
kemudian
melap&rkannya kepada cihu*nya. #ia memilih jalan
liar melalui
hutan*hutan dan pegunungan dan inilah yang
mencelakakan
dia.
Kurang lebih sebulan sesudah dia meninggalkan
rumah
encinya, dia berjalan melalui sebuah hutan besar
pada suatu
314
pagi yang sejuk. Setiap harinya Sie 'i&ng
melakukan
perjalanan dan dia makan darimana saja. Kadang*
kadang dia
mendapat belas kasihan &rang yang memberinya
makan, dan
ada kalanya dia harus menjual beberapa p&t&ng
pakaiannya
untuk ditukar dengan makanan. 0ahkan pernah dia
hanya
makan sayur*sayur yang didapatkannya di ladang
&rang untuk
sekedar menahan lapar. ,alam tadi, ada se&rang
petani yang
baik hati menerimanya di rumahnya. Sie 'i&ng
membantu
petani itu membelah kayu bakar den diapun
mendapatkan
tempat tidur dan makan malam yang cukup
mengenyangkan
315
perutnya. 0ahkan pagi tadi ketika dia pergi,
keluarga petani
itu memberinya sarapan dan memberinya bekal
r&ti kering dan
sayur asin kering! ,aka, pagi itu Sie 'i&ng berjalan
dengan
tegap dan kaki ringan, hatinya gembira karena
semalam dia
mendapatkan bahwa masih banyak &rang yang
baik hati di
dunia ini. Kehangatan yang dirasakannya ketika
keluarga
petani itu menerimanya membuat dia merasa
bahagia di pagi
hari itu.
$iba*tiba dia dikejutkan &leh munculnya lima &rang
yang
berl&ncatan dari balik batang*batang p&h&n. 'ima
&rang itu
316
berwajah bengis menyeramkan. Kalau saja mereka
itu tidak
berpakaian, tentu Sie 'i&ng akan mengira mereka
binatangbinatang
sebangsa kera besar. $ubuh dan pakaian mereka
k&t&r dan pandang mata mereka bengis den buas.
%kan tetapi
karena mereka berpakaian, maka Sie 'i&ng
kehilangan
kekagetannya den tersenyumkepada mereka.
%ih, paman sekalian membikin kaget saja
padaku,"
katanya sambil membetulkan letak buntalan di
punggungnya.
)uh, kiranya hanya anak anjing buduk!" kata
se&rang.
%njing cilik, punggungnya b&ngk&k lagi! " kata
&rang ke
dua.
317
6ajah Sie 'i&ng menjadi merah dan dia
memandang
kepada dua &rang itu dengan mata mel&t&t penuh
kemarahan.
(aman*paman adalah &rang*&rang dewasa,
kenapa suka
menghina anak*anak. (unggungku memang
b&ngk&k, apa
sangkut pautnya dengan kalian. Kurasa b&ngk&kku
tidak
merugikan &rang lain termasuk kalian!"
6ah, anjing cilik g&ngg&ngnya sudah nyaring!"
teriak
se&rang di antara mereka, yang mukanya penuh
brew&k dan
matanya lebar kemerahan. #ia adalah pemimpin
ger&mb&lan
itu dan kini dia menghampiri Sie 'i&ng dengan
g&l&k besar di
318
tangan kanan. G&l&k itu berkilauan saking
tajamnya dan si
brew&k sudah menempelkan mata g&l&k ke leher
Sie 'i&ng.
$erasa &leh Sie 'i&ng betapa g&l&k itu tajam sekali
menempel
di kulit lehernya. Sedikit saja digerakkan, tentu
lehernya akan
putus! %kan tetapi, sedikitpun dia tidak merasa
gentar, bahkah
dia m&l&t&t dengan marah, walaupun maklum
bahwa dia tidak
berdaya dan melawanpun berarti hanya
membunuh diri.
%njing galak, apakah engkau ingin mampus
dengan leher
buntung." bentak si brew&k. )ay& jawab!"
0etapapun marahnya, Sie 'i&ng maklum bahwa
&rang ini
319
jahat dan kejam luar biasa dan kalau dia tidak
menjawab,
&rang ini akan marah dan bukan mustahil lehernya
akan
disembelih. ,aka dia menggeleng sambil berkata
dengan
suara lirih, bukan karena takut melainkan karena
hati*hati
agar suaranya tidak terdengar menyatakan
kemarahan
hatinya. $idak."
)a*ha*ha! Kalau begitu biarlah kepalamu masih
menempel
di tubuhmu, akan tetapi buntalanmu harus
kautinggalkan!"
berkata demikian, dengan tangan kirinya kepala
ger&mb&lan
itu merenggut buntalan pakaian Sie 'i&ng lepas
dari
320
punggungnya, lalu m&nd&r&ng sehingga anak itu
terjengkang
dan kepalanya terbanting ke atas tanah dengan
kerasnya. Sie
'i&ng merasa kepalanya pening, akan tetapi dia
cepat bangkit
dan berkata dengan suara yang tak dapat
disembunyikan lagi
kemarahannya.
,ilikku hanya itu, pakaian*pakaian untuk
pengganti.
Kembalikan, kalian &rang*&rang jahat!"
Se&rang di antara mereka yang bertubuh tinggi
kurus dan
bermuka pucat, terbelalak menghampiri Sie 'i&ng
dengan
marah. %pa. Engkau ini masih belum cukup
dihajar rupanya!"
$angannya meralh dan terdengar suara membrebet
ketika dia
321
merenggut pakaian yang menempel di tubuh Sie
'i&ng.
(akaian itu r&bek dan terlepas sehingga anak itu
kini telanjang
bulat! 'ima &rang itu tertawa bergelak.
#ia hendak disingkirkan. #ititipkan dalam kuil.
$idak! #ia
tidak akan menyusahkan cihu*nya lagi! #ia tidak
akan
membuat encinya cekc&k dengan suami encinya.
0agaimanapun juga, dia dapat menduga bahwa
cihu*nya tidak
suka kepadanya, bahkan membencinya. 0ukankah
encinya
mengatakan bahwa cihu*nya yang membuat dia
menjadi
b&ngk&k. 7capan ini mengejutkan dan juga
membuat dia
terheran*heran dan tidak mengerti. #an cihunya
takut
322
kepadanya. ,enggelikan dan mustahil! /ihunya,
yang
demikian gagah perkasa, yang tinggi ilmu silatnya,
takut
kepadanya, se&rang anak b&ngk&k yang lemah.
#an mengapa
pula mesti takut. $idak, dia tidak akan
menyusahkan mereka
lagi. #ia mengeraskan hatinya dan menghentikan
tangisnya,
lalu dengan perlahan*lahan agar gerak*geriknya
tidak
terdengar dari luar, dia mengumpulkan
pakaiannya,
membungkusnya dengan kain menjadi buntalan
yang cukup
besar. Kemudian dia menulis sehelai surat di atas
mejanya.
Enci 'an )&ng dan cihu,
323
,aafkan saya. Saya pergi tanpa pamit, hendak
kembali ke
dusun $i&ng*cin di utara, selamat t inggal.
Sie 'i&ng.
0iarpun dia baru berusia tiga belas tahun, namun
Sie 'i&ng
yang b&ngk&k itu memiliki &tak yang cerdik.
#engan sengaja
dia meninggalkan surat, menulis bahwa dim
hendak pergi ke
$i&ng*cin. (adahal, setelah dia meninggalkan
rumah cihu*nya
membawa buntalan di punggungnya yang
b&ngk&k, dia sama
sekali tidak pergi ke utara, melainkan ke selatan!
%kan tetapi,
dia sengaja keluar dari pintu gerbang k&ta itu
sebelah utara,
dan sengaja melalui jalan yang ramai sehingga
nampak &leh
324
beberapa &rang ketika dia pergi melalui pintu
gerbang k&ta
sebelah utara. 0egitu tiba di luar pintu gerbang,
memasuki
malam yang gelap, dia lalu menyelinap dan
mengambil jalan
memutar, melalui sawah yang sunyi, mengelilingi
temb&k k&ta
itu dan melanjutkan perjalanan menuju ke selatan!
$idak ada
se&rangpun yang melihatnya karena selain waktu
sudah lewat
tengah malam, juga Sie 'i&ng dengan hati*hati
sekali
mengambil jalan sunyi yang sudah dikenalnya.
(erhitungan anak ini memang tepat sekali. (ada
kees&kan
harinya, ketika mendapatkan surat Sie 'i&ng di
atas meja, 'an
325
)&ng menangis sedih dan suaminya cepat
melakukan
pengejaran ke utara tentu saja! %pa lagi ketika
3auw Sun K&k
mendengar keterangan beberapa &rang yang
sempat melihat
Sie 'i&ng di malam hari itu, membawa buntalan
menuju ke
pintu gerbang utara. #ari para petugas jaga di
pintu
gerbangpun dia mendengar bahwa memang benar
anak
b&ngk&k itu semalam lewat dan keluar dari pintu
gerbang itu
menuju ke utara, melalui jalan besar.
3auw Sun K&k melakukan perjalanan cepat,
berkuda,
mengejar terus ke utara. %kan tetapi sampai sehari
dia
326
melakukan perjalanan, belum juga dia berhasil
menyusul Sie
'i&ng! $adinya dia mengira bahwa tentu anak itu
mendapatkan b&ncengan ke utara, akan tetapi
setelah sehari
dia gagal, dia kembali lagi dan kehilangan jejak
anak itu. $idak
ada &rang yang melihatnya, dan dia mengira
bahwa tentu
anak itu telah mengambil jalan menyimpang. %kan
tetapi jalan
yang mana dan ke kanan atau kiri. %khirnya,
diapun pulang
dengan wajah lesu. #ia tidak begitu susah ditinggal
pergi adik
isterinya itu, akan tetapi ada dua hal yang
membuatnya gelisah.
(ertama, isterinya tentu akan berduka, dan ke dua,
dan
327
ini yang amat mengganggunya, dia tetap
mengkhawatirkan
kalau*kalau kelak Sie 'i&ng akan membalas
dendam atas
kematian kedua &rang tuanya. %kan tetapi, apa
yang perlu
ditakutinya. %nak itu b&ngk&k dan cacat! Seperti
telah
diduganya, isterinya menjadi berduka dan dia
harus berusaha
keras untuk menghibur hati isterinya, mengatakan
bahwa Sie
'i&ng sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya
sendiri,
dan bahwa kebetulan sekali Sie 'i&ng pergi karena
kehendak
sendiri, jadi mereka tidak perlu menyuruhnya atau
membawanya pergi.
#emikianlah, Sie 'i&ng melakukan perjalanan
se&rang diri,
328
manuju ke selatan. #ia selalu menghindarkan diri
agar jangan
bertemu &rang selama beberapa hari itu, agar
tidak ada &rang
dari k&ta Sung*jan yang akan melihatnya dan
kemudian
melap&rkannya kepada cihu*nya. #ia memilih jalan
liar melalui
hutan*hutan dan pegunungan dan inilah yang
mencelakakan
dia.
Kurang lebih sebulan sesudah dia meninggalkan
rumah
encinya, dia berjalan melalui sebuah hutan besar
pada suatu
pagi yang sejuk. Setiap harinya Sie 'i&ng
melakukan
perjalanan dan dia makan darimana saja. Kadang*
kadang dia
329
mendapat belas kasihan &rang yang memberinya
makan, dan
ada kalanya dia harus menjual beberapa p&t&ng
pakaiannya
untuk ditukar dengan makanan. 0ahkan pernah dia
hanya
makan sayur*sayur yang didapatkannya di ladang
&rang untuk
sekedar menahan lapar. ,alam tadi, ada se&rang
petani yang
baik hati menerimanya di rumahnya. Sie 'i&ng
membantu
petani itu membelah kayu bakar den diapun
mendapatkan
tempat tidur dan makan malam yang cukup
mengenyangkan
perutnya. 0ahkan pagi tadi ketika dia pergi,
keluarga petani
itu memberinya sarapan dan memberinya bekal
r&ti kering dan
330
sayur asin kering! ,aka, pagi itu Sie 'i&ng berjalan
dengan
tegap dan kaki ringan, hatinya gembira karena
semalam dia
mendapatkan bahwa masih banyak &rang yang
baik hati di
dunia ini. Kehangatan yang dirasakannya ketika
keluarga
petani itu menerimanya membuat dia merasa
bahagia di pagi
hari itu.
$iba*tiba dia dikejutkan &leh munculnya lima &rang
yang
berl&ncatan dari balik batang*batang p&h&n. 'ima
&rang itu
berwajah bengis menyeramkan. Kalau saja mereka
itu tidak
berpakaian, tentu Sie 'i&ng akan mengira mereka
binatangbinatang
sebangsa kera besar. $ubuh dan pakaian mereka
331
k&t&r dan pandang mata mereka bengis den buas.
%kan tetapi
karena mereka berpakaian, maka Sie 'i&ng
kehilangan
kekagetannya den tersenyumkepada mereka.
%ih, paman sekalian membikin kaget saja
padaku,"
katanya sambil membetulkan letak buntalan di
punggungnya.
)uh, kiranya hanya anak anjing buduk!" kata
se&rang.
%njing cilik, punggungnya b&ngk&k lagi! " kata
&rang ke
dua.
6ajah Sie 'i&ng menjadi merah dan dia
memandang
kepada dua &rang itu dengan mata mel&t&t penuh
kemarahan.
(aman*paman adalah &rang*&rang dewasa,
kenapa suka
332
menghina anak*anak. (unggungku memang
b&ngk&k, apa
sangkut pautnya dengan kalian. Kurasa b&ngk&kku
tidak
merugikan &rang lain termasuk kalian!"
6ah, anjing cilik g&ngg&ngnya sudah nyaring!"
teriak
se&rang di antara mereka, yang mukanya penuh
brew&k dan
matanya lebar kemerahan. #ia adalah pemimpin
ger&mb&lan
itu dan kini dia menghampiri Sie 'i&ng dengan
g&l&k besar di
tangan kanan. G&l&k itu berkilauan saking
tajamnya dan si
brew&k sudah menempelkan mata g&l&k ke leher
Sie 'i&ng.
$erasa &leh Sie 'i&ng betapa g&l&k itu tajam sekali
menempel
333
di kulit lehernya. Sedikit saja digerakkan, tentu
lehernya akan
putus! %kan tetapi, sedikitpun dia tidak merasa
gentar, bahkah
dia m&l&t&t dengan marah, walaupun maklum
bahwa dia tidak
berdaya dan melawanpun berarti hanya
membunuh diri.
%njing galak, apakah engkau ingin mampus
dengan leher
buntung." bentak si brew&k. )ay& jawab!"
0etapapun marahnya, Sie 'i&ng maklum bahwa
&rang ini
jahat dan kejam luar biasa dan kalau dia tidak
menjawab,
&rang ini akan marah dan bukan mustahil lehernya
akan
disembelih. ,aka dia menggeleng sambil berkata
dengan
334
suara lirih, bukan karena takut melainkan karena
hati*hati
agar suaranya tidak terdengar menyatakan
kemarahan
hatinya. $idak."
)a*ha*ha! Kalau begitu biarlah kepalamu masih
menempel
di tubuhmu, akan tetapi buntalanmu harus
kautinggalkan!"
berkata demikian, dengan tangan kirinya kepala
ger&mb&lan
itu merenggut buntalan pakaian Sie 'i&ng lepas
dari
punggungnya, lalu m&nd&r&ng sehingga anak itu
terjengkang
dan kepalanya terbanting ke atas tanah dengan
kerasnya. Sie
'i&ng merasa kepalanya pening, akan tetapi dia
cepat bangkit
335
dan berkata dengan suara yang tak dapat
disembunyikan lagi
kemarahannya.
,ilikku hanya itu, pakaian*pakaian untuk
pengganti.
Kembalikan, kalian &rang*&rang jahat!"
Se&rang di antara mereka yang bertubuh tinggi
kurus dan
bermuka pucat, terbelalak menghampiri Sie 'i&ng
dengan
marah. %pa. Engkau ini masih belum cukup
dihajar rupanya!"
$angannya meraih dan terdengar suara membrebet
ketika dia
merenggut pakaian yang menempel di tubuh Sie
'i&ng.
(akaian itu r&bek dan terlepas sehingga anak itu
kini telanjang
bulat! 'ima &rang itu tertawa bergelak.
336
)a*ha*ha, anjing cilik ini biar b&ngk&k, tubuhnya
mulus
juga."
Sie 'i&ng yang merasa terhina itu marah sekali dan
diapun
sudah menerjang ke depan dengan ngawur. Si
muka pucat
menyambutnya dengan sebuah tendangan yang
keras.
0ukkk! " $endangan itu mengenai dada Sie 'i&ng,
membuat anak itu jatuh terjengkang dan
kepalanya kembali
terbanting menghantam batu dan diapun r&b&h
pingsan.
Ketika dia siuman kembali, Sie 'i&ng mendapatkan
dirinya
rebah di atas tanah berumput di dalam hutan, dan
lima &rang
itu sudah tidak nampak lagi. Kepalanya berdenyut
nyeri,
337
tubuhnya yang terbanting juga sakit*sakit, dan
buntalan
pakaiannya tidak ada lagi. 0ahkan pakaian yang
tadi
menempel di tubuhnya juga sudah tidak ada.
%gaknya setelah
direnggut lepas, dibawa pergi &leh lima &rang tadi.
#ia bangkit duduk, memegangi kepala bagian
belakang
yang berdenyut nyeri. %h, betapa jahatnya lima
&rang tadi.
+ahat dan kejam sekali, tega merampas buntalan
pakaiannya,
bahkan menelanjanginya dan menghajarnya! 0aru
saja dia
merasa betapa indahnya hidup di dunia karena
adanya &rang&rang
yang baik hati seperti keluarga petani itu yang
memberinya tempat m&nd&k dan makan, tiba*tiba
saja kini
338
muncul lima &rang yang demikian jahatnya!
0erubah seketika
nampaknya hidup di dunia ini, betapa sengsara
dan buruknya,
betapa pahit dan mengecewakan. #ia harus makin
berhati*hati
karena di dalam dunia ini tidak kalah banyaknya
terdapat
&rang*&rang jahat.
Sie 'i&ng teringat akan keadaan dirinya. $elanjang
bulat!
$idak memiliki sep&t&ngpun pakaian yang dapat
dipakai
menutupi tubuhnya yang telanjang bulat. $idak
ada pula
perbekalan makan untuk mengisi perutnya, dan dia
berada di
tengah hutan yang lebat!
Sie 'i&ng mendapat keterangan dari keluarga
petani
339
semalam bahwa kalau dia berjalan terus
menembus hutan itu
ke selatan, dia akan m&nemui sebuah dusun yang
cukup
besar, dan menurut petani itu, sebelum s&re dia
tentu akan
dapat tiba di dusun itu. #ia bangkit dan setelah
pening di
kepalanya tidak begitu hebat lagi, mulai dia
melangkahkan
kakinya. #ia merasa aneh dan lucu, berjalan dalam
keadaan
telanjang bulat seperti itu. Suara berkeresekan di
kanan
membuat dia terkejut dan cepat*cepat dia
menggunakan
kedua tangan untuk menutupi selangkangannya,
takut kalaukalau
ada &rang muncul dan melihat ketelanjangannya.
%kan
340
tetapi yang muncul adalah dua ek&r m&nyet! Sie
'i&ng tertawa
sendiri. ,&nyet*m&nyet itupun telanjang bulat
mengapa dia
harus malu. #iapun melepaskan kedua tangannya
dan
menghadapi dua ek&r m&nyet itu sambil
tersenyum. ,&nyetm&nyet
itu semenjak lahir telanjang dan tidak pernah
merasa
malu. Kenapa kalau manuasia merasa malu. +adi
kalau begitu,
malu timbul bukan karena ketelanjangannya,
melainkan
karena merasa telanjang! Karena m&nyet*m&nyet
itu tidak
pernah merasa telanjang, juga anak*anak bayi
tidak pernah
merasa telanjang, maka mereka itu tidak menjadi
malu.
341
Sie 'i&ng berjalan lebih cepat. Kadang*kadang
berdebar
jantungnya, penuh ketegangan dan perasaan malu
kalau dia
membayangkan bagaimana nanti dia kalau
bertemu dengan
&rang di dusun itu. %pakah ada yang mau
men&l&ngnya den
bagaimana dia dapat menemui mereka dalam
keadaan
telanjang bulat. ,ungkin dia akan dianggap gila!
0enar seperti keterangan petani yang baik itu,
sebelum
s&re dia telah tiba di luar sebuah dusun. (agar
dusun itu
cukup tinggi, dan nampak genteng merah di atas
dinding
putih.
Sie 'i&ng merasa bingung. $ak mungkin dia
memasuki
342
dusun itu dalam keadaan telanjang bulat seperti
itu.
0agaimanapun dia bukan anak kecil lagi, usianya
sudah tiga
belas tahun, sudah menjelang dewasa. ,aka
diapun
bersembunyi saja di pinggir hutan sambil
mengamati dusun itu
dari kejauhan. 2ampak &lehnya beberapa &rang
petani lakilaki
dan wanita keluar masuk melalui pintu gerbang
dusun itu.
0ahkan ada dua &rang anak penggembala kerbau
menggiring
kerbau mereka pulang ke dalam dusun. #ia akan
menanti
sampai keadaan cuaca menjadi gelap, baru dia
akan masuk ke
dusun itu, mencari keluarga petani yang baik untuk
343
men&l&ngnya. Kalau saja di dusun itu tinggal
keluarga petani
seperti yang m&nampungnya semalam, tentu
mereka akan
mau men&l&ngnya, pikirnya.
Senja tiba dan cuaca mulai gelap. Sie 'i&ng lalu
dengan
hati*hati meayelinap memasuki dusun melalui
pintu gerbang.
#ia menyelinap di antara p&h&n*p&h&n dan melihat
sebuah
rumah yang menyendiri di tepi dusun, dia lalu
manghampirinya.
Sampai lama dia ragu*ragu dan berdiri di belakang
sebatang p&h&n. Ketika dalam keremangan senja
itu dia
malihat sese&rang datang dari arah belakang
rumah menuju
ke dapur rumah itu yang berada di belakang, dia
membuat
344
gerakan untuk keluar dari balik p&h&n dan
menegur. %kan
tetapi, ketika itu &rang tadi sudah dekat dan
ternyata &rang
itu adalah se&rang gadis remaja yang membawa
sebuah
tempat air dari tanah bakar yang dip&nd&ngnya di
atas
pinggang kiri. ,elihat bahwa &rang yang tadinya
disangka
laki*laki itu setelah dekat baru kelihatan bahwa ia
se&rang
gadis remaja, dengan gugup Sie 'i&ng menyelinap
kembali ke
balik batang p&h&n. 2amun terlambat, kakinya
menginjak
ranting kering dan gadis remaja itu sudah
membalikkan tubuh
meneng&k.
Siapa itu." Gadis itu menegur.
345
Sie 'i&ng tidak berani berkutik. 0atang p&h&n itu
terlampau
kecil untuk menutupi seluruh tubuhnya, dia tidak
berani
menjawab saking malunya.
)ay& katakan siapa itu! ,alingkah. %ku akan
menjerit
memanggil &rang kalau engkau tidak mau keluar
dari balik
p&h&n itu!"
/elaka, pikir Sie 'i&ng. Kalau dia disangka maling
dan gadis
itu menjerit, mungkin dia akan diker&y&k &rang
sedusun!
$erpaksa dia keluar dari balik batang p&h&n,
sedapat mungkin
menutupi selangkangnya dengan kedua tangan.
%ku1. aku bukan maling1." katanya lirih.
Gadis itu t&rbelalak memandang kepada pemuda
cilik yang
346
telanjang bulat itu, dengan tubuh yang berkulit
putih bersih,
sama sekali tanpa pakaian!
Eiiiiihhh1.!" Ia menjerit dan tempat air dari tanah
bakar
itu terlepas dari rangkulannya, jatuh dan pecah
sehingga air
jernih itu mengalir keluar. Gadis remaja itupun
berlari*lari
seperti dikejar setan memasuki rumah.
Setaaan1.!
setaaaaann1.!" Ia menjerit*jerit.
Sie 'i&ng kembali memyelinap ke balik batang
p&h&n,
tersenyum pahit dan merasa bahwa dia memang
sudah menjadi
setan! Setan telanjang yang menakutkan se&rang
gadis
remaja. Setan b&ngkpk telanjang! Sungguh sial,
gerutunya,
347
tidak tahu harus berbuat apa. $ak lama kemudian,
gadis
remaja itu datang lagi dengan sikap takut*takut,
bersama
se&rang laki*laki setengah tua dan se&rang laki*laki
berusia
dua puluh tahun lebih, keduanya membawa parang
dan siap
untuk berkelahi melawan setan. #i belakang gadis
remaja itu
keluar pula se&rang wanita yang saling berpegang
tangan
dengan gadis itu, nampak ketakutan.
,ana. dia. ,ana setan itu." tanya pemuda itu
dengan
lagak pemberani akan tetapi suaranya agak
gemetar.
$adi di sana, di belakang p&h&n itu! 2ah, lihat! #ia
masih
di sana1." gadis itu merangkul ibunya.
348
#ua &rang laki*laki itu juga sudah melihat tubuh
putih yang
sebagian tertutup batang p&h&n dan mereka maju
baberapa
langkah, akan tetapi tetap dalam jarak yang aman.
Setan! Keluarlah dan perlihatkan mukamu!"
bentak lakilaki
muda.
Kalau engkau benar setan, harap jangan ganggu
keluarga
kami, kami adalah &rang baik*baik dan suka
sembahyang,"
kata pria yang setengah tua.
Sie 'i&ng merasa bahwa bersembunyi lebih lama
lagi t idak
ada gunanya juga kalau dia melarikan diri,
mungkin akan
dikejar &rang sedusun. ,aka, diapun terpaksa
keluar dari balik
349
p&h&n sambil menggunakan kedua tangan
menutupi bawah
perutnya.
,aaf, paman1. maafkan aku. %ku1. aku bukan
setan,
aku manusia biasa yang mengharapkan
pert&l&ngan kalian."
#ua &rang pria itu jelas kelihatan lega mendengar
ini, akan
tetapi mereka masih ragu*ragu. Kalau benar
manusia,
mengapa bertelanjang bulat. Kalau manusia, tentu
&rang gila
dan ini sama menyeramkannya dengan setan!
Engkau se&rang manusia. Kenapa malam*malam
begini
datang ke sini dan telanjang bulat. %pakah engkau
gila."
tanya pria setengah tua.
350
,aafkan, paman. %ku tidak gila, aku1. aku siang
tadi
lewat di hutan itu dan aku diramp&k. 0untalan
pakaianku, juga
pakaian yang kupakai, dirampas peramp&k, bahkan
aku
dipukul mereka. 'ihat, kepalaku masih berdarah di
sini." 7ntuk
membuktikan kebenaran kata*katanya, Sie 'i&ng
membalikkan
tubuh memperlihatkan luka di belakang kepalanya,
juga
memperlihatkan daging men&nj&l di punggung
yang
membuatnya bungkuk, memperlihatkan pula tanpa
disadari
pinggulnya karena yang ditutupnya hanyalah
bawah perut.
Iiihhh1.!" Gadis remaja itu menjerit lagi dan
menutupi
351
muka dengan kedua tangan, hanya mengintai dari
celah*celah
jari tangannya!
Kini pria setengah tua itu percaya karena dia
melihat
betapa belakang kepala itu memang terluka.
Kauambilkan
satu stel pakaianmu, juga &b&r." perintahnya
kepada
puteranya, kakak gadis remaja tadi.
0aik, ayah." #iapun lari ke dalam. %yah, ibu den
anak
perempuan itu manih mengamati Sie 'i&ng yang
menjadi rikuh
sekali. Karena di situ ada dua &rang wanita
terutamm gadis
remaja yang menutupi muka dengan kedua tangan
dia
kembali menyelinap ke balik batang p&h&n,
menyembunyikan
352
tubuhnya dan hanya memperlihatkan kepalanya
saja.
,aafkan aku, puman. %ku tidak tahu apa yang
harus
kulakukan, maka aku sengaja menanti sampai
gelap baru
berani memasuki dusun ini dengan maksud minta
pert&l&ngan
kepada siapa saja. ,elihat rumah paman ini agak
terpencil,
make aku lalu datang ke sini untuk minta
pert&l&ngan, takut
kalau sampai terlihat banyak &rang. #an ternyata
pilihanku
tidak keliru. %ku berteau dengan keluarga yang
budiman.
)arap enci di sana itu memaafkan aku, aku tidak
sengaja
untuk bersikap kurang ajar dan melanggar suaila."
353
,endengar kata*kata yang halus dan teratur rapi,
ayah ibu
dan anak itu dapat menduga bahwa tentu anak
telanjang itu
bukan se&rang dusun, melainkan se&rang k&ta
yang
terpelajar.
Siapakah namamu, &rang muda." tanya si ayah.
2amaku 'i&ng, she Sie."
(ada saat itu, pemuda tadi datang lagi membawa
&b&r di
tangan kanan dan satu stel pakaian di tangan kiri.
Kini &b&r
menerangi tempat itu dan gadis remaja itu tetap
mengintai
dari celah*celah jari tangannya. #engan peraaaan
berterima
kasih sekali Sie 'i&ng menerima satu stel pakaian
itu, lalu
354
memakainya di balik batang p&h&n. 0aju itu
kebesaran,
lengannya terlalu panjang dan celana itupun
kakinya terlalu
panjang. $erpaksa dia menggulung lengan dan kaki
pakaian
itu, dan muncul dari balik batang p&h&n. Karena
baju itu
ked&d&ran, maka b&ngk&knya tidak terlalu
kelihatan.
Sie 'i&ng mengangkat tangan memberi h&rmat
kepada
mereka. (aman, bibi, t&ak& dan enci, aku Sie
'i&ng menghaturkan
banyak terima kasih dan percayalah, selama
hidupku
aku tidak akan melupakan budi pert&l&ngan yang
amat
berharga ini."
355
'aki*laki setengah tua itu melangkah maju. Kini dia
yakin
bahwa anak ini bukan setan, bukan pula &rang gila,
dan
dirangkulnya pundak Sie 'i&ng, ditariknya untuk
diajak masuk
ke rumah.
%nak yang malang, mari kita masuk ke dalam.
Engkau
b&leh bermalam di rumah kami dan makan malam
bersama
kami, akan tetapi engkau harus menceritakan
semua
pengalaman dan riwayatmu kmpada kami."
Sie 'i&ng mengikut i mereka dan kini gadis remaja
itu t idak
lagi menutupi mukanya dengan jari tangan. Gadis
itu berusia
kurang lebih lima belas tahun dan mukanya manis
sekali,
356
tubuhnya padat berisi karena ia biasa bekerja berat
seperti
lajimnya gadis*gadis dusun.
,ereka bersikap ramah sekali. Sie 'i&ng diajak
makan
malam yang terdiri dari nasi dan sayur*sayuran
tanpa daging.
+arang ada petani makan daging, mungkin hanya
satu dua kali
sebulan karena daging merupakan makanan atau
hidangan
yang mewah bagi mereka. %kan tetapi, di antara
&rang*&rang
yang demikian ramah dan baiknya, hidangan itu
terasa le-at
sekali &leh Sie 'i&ng yang memang sudah lelah
dan lapar
sekali. Sesudah makan, mereka duduk di tengah
p&nd&k,
memutari meja dan Sie 'i&ng lalu bercerita.
357
%ku adalah se&rang anak yatim piatu. %yah ibuku
telah
tidak ada, meninggal karena penyakit menular
yang berjangkit
di dusun kami, jauh di utara. Semenjak itu, aku lalu
hidup
se&rang diri, selama beberapa tahun ini aku ikut
dengan
&rang, bekerja sebagai pelayan. Kemudian, karena
ingin
meluaskan pengalaman, aku lalu berhenti dan
melakukan
perjalanan merantau. $ak kusangka, sampai di
dalam hutan
itu muncul lima &rang yang demikian kejamnya,
merampas
semua pakaian dalam buntalanku, bahkan melucut
i pakaian
yang kupakai sehingga aku bertelanjang bulat.
7ntung ada
358
paman, bibi, t&ak& dan enci yang baik budi
sehingga aku
tert&l&ng terhindar dari ketelanjangan dan
kelaparan."
Empat &rang itu senang sekali melihat sikap Sie
'i&ng yang
demikian s&pan, kata*katanya yang rapi, sungguh
berbeda
sekali dengan anak*anak di dusun yang kasar.
Kalau engkau sebatangkara, biarlah engkau
tinggal di sini
saja bersama kami, Sie 'i&ng. %sal engkau suka
hidup
sederhana dan membantu pekerjaan di sawah
ladang, makan
seadanya dan pakaianpun asal bersih, kami akan
suka sekali
menerimamu." kata sang ayah.
0enar kata ayahku, Sie 'i&ng. $inggallah di sini,
den
359
engkau menjadi adikku! " kata gadis manis itu. Ibu
gadis itu,
dan kakaknya juga, menyambut dengan senyum
ikhlas.
Sie 'i&ng memandang mereka dengan mata basah
karena
hatinya terharu sekali. Sungguh aneh manusia di
dunia ini,
pikirnya. #ia pernah bertemu dengan keluarga
petani yang
amat baik hati, memberinya tempat bermalam dan
memberinya makan dan dia sudah manganggap
mereka itu
teramat baik hati. %kan tetapi, kegembiraan
hatinya bertemu
dengan keluarga petani yang baik itu dihancurkan
&leh
kenyataan pahit ketika dia bertemu dengan lima
&rang
360
peramp&k. #an pandangannya bahwa manusia di
dunia ini
banyak yang baik seketika berubah dengan
kepahitan, melihat
betapa lima &rang peramp&k itu amat jahatnya.
2amun, baru
setengah hari lewat, dia bertemu lagi dengan
keluarga petani
ini yang ternyata luar biasa baiknya, bukan saja
memberinya
pakaian sehingga dia tidak lagi telanjang,
memberinya makan,
merimanya bermalam di situ, bahkan kini
menawarkan agar
dia hidup bersama mereka di rumah mereka!
%dakah kebaikan
yang lebih hebat dari pada ini. Keikhlasan tanpa
pamrih yang
amat mengharukan. #ia bangkit dari duduknya dan
361
mengangkat kedua tangan di depan dada,
memberi h&rmat
kepada mereka.
Sungguh paman sekalian teramat baik kepadaku,
budi
yang berlimpahan dari paman sekalian ini takkan
kulupakan
selama hidupku. Sem&ga $hian memberkahi
paman sekalian
karena kebaikan dan ketulusan hati paman, bibi,
t&ak&, dan
enci. %ku Sie 'i&ng takkan pernah melupakannya.
%kan tetapi
maaf, aku masih ingin malanjutkan perantauan dan
belum
ingin tinggal di suatu tempat tertentu. Kelak, kalau
sudah
timbul keinginan itu, aku akan ingat kepada
penawaran
362
paman, karena sungguh, aku akan lebih bangga
dan senang
hidup serumah dengan keluarga paman yang
budiman ini dari
pada dengan keluarga lain."
,alam itu, dengan hati penuh kegembiraan Sie
'i&ng tidur
di dalan sebuah kamar bersama putera tuan rumah
yang
mengalah tidur di atas lantai bertilamkan tikar dan
memberikannya dipannya yang kecil kepada Sie
'i&ng. ,ulamula
Sie 'i&ng m&n&laknya, akan tetapi pemuda itu
memaksa
sehingga akhirnya Sie 'i&ng menerima juga. ,alam
itu,
sebelum tidur, dia sempat rebah telentang, agak
miring
karena pungungnya tidak memungkinkan dia tidur
telentang
363
penuh, dan melamun. 0ermacam*macam sudah
dia
mengalami dalam kehidupan ini semenjak terjadi
perkelahian
di k&ta Sung*jan itu. #an semua pangalaman itu
mulai
menggemblengnya dan mematangkan jiwanya.
,aklumlah dia
bahwa di dunia ini terdapat banyak &rang jahat, di
samping
banyak pula &rang baik, dan bahwa dalam
kehidupan yang
serba sulit dan keras ini, dia harus pandai*pandai
menjaga diri
sendiri. 0aru mencari makan saja sudah tidak
mudah, apa lagi
menghadapi gangguan &rang*&rang jahat yang
amat kejam.
%gaknya, perlu memiliki kepandaian silat yang
akan membuat
364
dia kuat dan tangguh untuk mengatesi semua
gangguan
&rang jahat itu, di samping dapat pula dia
pergunakan untuk
melindungi &rang yang dihimpit kejahatan &rang
lain, seperti
halnya 0i Sian ketika diganggu pemuda*pemuda
remaja yang
nakal itu. ,ulailah timbul tekatnya untuk
mempelajari ilmu
silat tinggi dan mencari se&rang guru yang pandai.
(ada kees&kan harinya, Sie 'i&ng pamit pada
keluarga
yang baik itu, dan diapun melanjutkan
perjalanannya terus ke
selatan. Sampai akhirnya pada pagi hari itu
menjelang siang,
dia tiba di sebuah hutan dan dari jauh dia sudah
mendengar
365
suara nyanyian dua &rang pendeta 'ama dengan
suara dan
iramanya yang aneh. Sie 'i&ng tertarik sekali dan
cepat dia
menuju ke arah suara itu. ,elihat betapa ada
se&rang t&su
tua renta duduk bersila dan dikelilingi &leh dua
&rang pendeta
berkepala gundul berjubah merah, dia merasa
heran sekali
dan cepat dia duduk tak jauh dari situ. #ia
memegang
sebatang bambu yang dipergunakannya sebagai
t&ngkat, juga
sebagai semacam senjata kalau*kalau dia diserang
binatang
buas atau juga &rang jahat. #ia tidak tahu apa
yang sedang
terjadi dan yang sedang dilakukan &leh tiga &rang
kakek itu,
366
akan tetapi mendengarkan nyanyian dan irama
dua &rang
pendeta 'ama itu, telinganya merasa tidak enak
sekali,
bahkan nyeri seperti ditusuk*tusuk rasanya. ,aka,
tanpa disadari,
dia lalu mengetuk*ngetukken t&ngkat bambu di
tangannya itu pada sebuah batu besar. Karena
bambu itu barlubang,
maka menimbulkan suara nyaring dan diapun
memukul tak*t&k*tak*t&k berirama, akan tetapi dia
sengaja
menentang irama nyanyian dua &rang pendeta
'ama itu agar
telinganya tidak sakit seperti ditusuk*tusuk &leh
irama aneh
itu. #an begitu dia mendengar suara tak*t&k*tak*
t&k dari
bambunya sendiri, benar saja, telinganya tidak
begitu nyeri
367
lagi karena tidak lagi diserang" &leh irama
nyanyian dua
&rang pendeta 'ama.
%kan tetapi, kembali telinganya nyeri ketika dua
&rang
pendeta itu menyesuaikan irama lagu mereka
dengan irama
ketukan bambunya. Sie 'i&ng menjadi penasaran
dan diapun
mengubah irama ketukan bambunya, bahkan kini
dia bikin
irama yang kacau balau, berganti*ganti dan
berubah*ubah!
,elihat betapa ilmu yang mereka lakukan melalui
pengaruh
irama dan nyanyian telah dibikin hancur dan kacau
&leh suara
ketukan bambu, marahlah dua &rang pendeta
'ama itu.
368
,ereka menghentikan nyanyian mereka, dan
keduanya
membalikkan tubuh menghadap ke arah suara
ketukan
bambu.
$ak*t&k*tak*t&k, tak*t&k*tak*t&k, tak*t&k*tak*t&k,
tak*t&ktak*
t&k, tak*t&k*tak*t&k!" suara ketukan bambu itu
seperti
ketukan bambu per&nda malam! ,elihat bahwa
yang
mengacaukan ilmu mereka hanya se&rang b&cah
b&ngk&k
berusia tiga belas tahun, dua &rang pendeta 'ama
itu
terbelalak, merasa penasaran, malu dan terhina
sekali, hanya
se&rang b&cah b&ngk&k! #an ilmu mereka telah
ketahuan
369
rahasianya dan telah menjadi kacau! ,emang
rahasia
kekuatan ilmu itu berada pada iramanya yang
mampu
menyeret dan mencengkeram semangat
sese&rang. %kan
tetapi begitu irama itu kacau &leh irama lain,
se&lah*&lah
jantung ilmu itu ditusuk, kunci rahasianya dibuka
dan ilmu
itupun tidak ada gunanya lagi.
0&cah setan! 0erani engkau mengacaukan ilmu
kami."
bentak $hay Ku 'ama yang bermuka c&det dan
tubuhnya
sudah mel&ncat dengan cepat bagaikan seek&r
burung garuda
melayang, dan cepat sekali dia menyerang anak
itu dengan
370
(ukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang begitu kedua
kakinya
menyentuh tanah dan dia sudah berj&ngk&k!
0ukan main kejinya
serangan dari $hay Ku 'ama ini. (ukulan )ek*in $ai*
h&ngciang
adalah pukulan sakti yang ampuh. Se&rang dewasa
yang
memiliki ilmu kepandaian tinggi sekalipun jarang
ada yang
kuat menahan pukulan ini, apa lagi kini yang
dipukulnya
se&rang anak*anak yang lemah!
Siancai1.! Engkau terlalu keji, 'ama!" terdengar
seruan
halus dan tubuh (ek In $&su sudah meluncur
seperti
bayangan putih dan dari samping dia sudah
menangkis
371
pukulan dahsyat itu sambil mengerahkan tenaga
sin*kang
yang tidak kalah hebatnya, yaitu (ek In Sin*ciang
yang
mengeluarkan uap putih.
#esss1.!" $ubuh $hay Ku 'ama terpelanting dan
terguling*guling. $ernyata (ek In $&su dalam
usahanya
menyelamatkan anak b&ngk&k, telah mengerahkan
seluruh
tenaganya sehingga pandeta 'ama itu tidak kuat
bertahan.
%kan tetapi, pukulannya yang dahsyat tadipun
sudah
menyerempet dada Sie 'i&ng dan anak inipun
terpelanting dan
terbanting keras!
$hey Ku 'ama terkejut bukan main dan tahulah dia
bahwa
372
ketika menangkis, (ek In $&su telah mengerahkan
tenaganya
dan ternyata kakek tua renta itu benar*benar amat
tangguh.
#ia tidak terluka, hanya t&rd&r&ng sampai
terpelanting,
namun dia marasa jerih. Setelah mel&ncat bingun,
dia lalu
berkata dengan suara marah dan muka merah.
$unggu saja, (ek In $&su. Kami akan membasmi
)imalaya
Sam '&jin!" Setelah berkata demikian, $hay Ku
'ama
mengajak sutenya untuk pergi dari situ. #ua &rang
pendeta
'ama itu berkelebat dan letyap dari situ.
Siancai1.! Sungguh mereka itu &rang*&rang sesat
yang
berbahaya sekali1." kata (ek In $&su yang segera
373
menghampiri dua &rang pemuda murid Kun*lun*
pai. #ua kali
tangannya bergerak dan dua &rang pemuda itu
telah terbebas
dari t&t&kan. ,ereka tadi hanya diam tak mampu
bergerak
akan tetapi dapat mengikuti apa yang telah terjadi
di depan
mata mereka, perkelahian yang aneh dan hebat
sekali. ,ereka
tahu pula bahwa nyawa mereka diselamatkan &leh
kakek sakti
itu, maka keduanya lalu berlutut dan
menghaturkan terima
kasih kepada (ek In $&su yang segera mengibaskan
ujung
lengan bajunya dan berkata dengan halus.
Sudahlah, harap ji*wi (kalian berdua) segera
pulang saja
374
ke Kun*lun*pai dan jangan mencampuri urusan
para 'ama
itu."
#ua &rang itupun cepat*cepat memberi h&rmat lalu
pergi
dari situ untuk membuat lap&ran tentang peristiwa
itu kepada
pimpinan mereka di Kun*lun*pai. Setelah dua &rang
murid
Kun*lun*pai itu pergi, (ek In $&su lalu menghampiri
Sie 'i&ng
yang menggeletak pingsan. #ia mengamati anak
itu lalu
berlutut.
$hian 3ang ,aha %gung1. Sungguh kasihan sekali
anak
ini1." katanya ketika melihat betapa napas anak
itu empas
empis, mukanya agak membiru. $ahulah dia bahwa
375
pert&l&ngannya tadi agak terlambat den anak itu
masih terlanggar
hawa pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang yang amat
dahsyat itu. (ek In $&su cepat meletakkan kedua
telapak
tangannya ke atas dada Sie 'i&ng, lalu perlahan*
lahan dan
dengan hati*hati sekali dia menyalurkan tenaga
sakti dari
tubuhnya melalui telapak tangan ke dalam dada
anak itu.
(erlahan*lahan dia mend&r&ng dan mengusir
keluar hawa
busuk beracun sebagai akibat pukulan )ek*in $ai*
h&ng*ciang
sehingga untuk sementara ini nyawa anak itu tidak
lagi
terancam bahaya, walaupun luka di dadanya masih
belum
376
dapat disembuhkan. 7ntuk menyembuhkan luka
akibat
getaran pukulan sakti itu, dia tidak mampu dan
harus
dicarikan se&rang ahli peng&batan yang pandai.
%nak itu menggerakkan kaki tangannya dan
membuka
mata, meringis kesakitan akan tetapi tidak
mengeluh. ,elihat
betapa punggung anak itu men&nj&l dan b&ngk&k,
kakek itu
menarik napas panjang dan perasaan iba
memenuhi batinnya.
%nak b&ngk&k yang aneh ini, mungkin karena tidak
disengaja,
tadi telah menyelamatkan nyawanya yang sudah
terancam
maut di bawah pengaruh sihir dua &rang pendeta
'ama! #an
377
sebagai akibatnya, anak yang b&ngk&k dan miskin
ini terkena
pukulan beracun. 0agaimanapun juga, dia harus
mengusahakan agar anak ini dapat disembuhkan
&leh se&rang
ahli. #an dia memandang kagum. %nak itu tidak
mangeluh
sama sekali, padahal dia tahu bahwa luka itu tentu
mendatangkan
perasaan nyeri yang hebat. )anya napas anak itu
masih sesak, dan ketika anak itu bangkit duduk,
dia cepat
memejamkan kedua matanya karena pening. %kan
tetapi, dia
tetap tidak mengeluh!
Sakitkah dadamu." tanya (ek In $&su lirih.
Sie 'i&ng membuka matanya, memandang kepada
kakek
itu dan mengangguk. 2yeri dan napasku sesak.
$&tiang,
378
kenapakah hwesi& tadi memukul aku."
(ek In $&su menarik napas panjang dan semakin
suka dan
kagum kepada anak b&ngk&k itu. 7ntuk menjawab
pertanyaanmu
itu, perlu lebih dulu pint& ketahui, kenapa tadi
engkau
memukuli batu dengan bambu ini."
Sie 'i&ng yang masih agak pening itu memejamkan
mata,
mengingat*ingat dan terbayanglah semua yang
tadi terjadi.
$&tiang, ketika tadi aku lewat di hutan ini, aku
mendengar
suara nyanyian dan aku tertarik, lalu mendekat.
%ku tidak
mengerti mengapa t&tiang duduk bersila dan
dikelilingi dua
&rang hwesi& yang bernyanyi*nyanyi dan menari*
nari. %kan
379
tetapi suara nyanyian itu, iramanya, begitu tidak
enak, makin
lama semakin menyiksa telingaku. ,aka, aku lalu
memukulmukulkan
bambu pada batu ini, untuk men&lak suara yang
tidak
enak itu."
Siancai1. $anpa kausadari engkau telah
menentang dan
memecahkan ilmu sihir mareka. Karena suara
ketukan
bambumu itu merusak kekuatan sihir dari nyanyian
mereka,
maka mereka menjadi marah dan hendak
membunuhmu."
Sie 'i&ng terkejut sekali dan saking herannya, dia
bangkit
berdiri. %kan tetapi tubuhnya terhuyung dan dia
tentu r&b&h
380
kalau tidak cepat pundaknya ditangkap &leh (ek In
$&su.
+angan banyak bergerak, engkau masih dalam
keadaan luka
berat. ,arilah engkau ikut denganku, akan pint&
usahakan
agar engkau mendapat peng&batan yang baik."
Karena terlalu lemah, Sie 'i&ng hanya mengangguk
pasrah
dan di lain saat dia merasa tubuhnya seperti
terbang. Kiranya
dia dip&nd&ng &leh kakek itu dan kakek itu sudah
berlari
dengan amat cepatnya, seperti terbang saja!
0ukit itu puncaknya merupakan padang rumput
yang luas.
#i sana*sini tumbuh p&h&n yang tua dan besar,
dengan daun
daun yang lebat. #ari padang rumput di puncak
bukit itu,
381
&rang dapat melihat ke seluruh penjuru, melihat
sawah
ladang, melihat bukit*bukit lain di (egunungan Kun*
lun*san,
puncak*puncak tinggi yang tertutup awan, jurang*
jurang yang
amat dalam dan hutan*hutan yang hijau.
,ereka duduk bersila di atas padang rumput itu,
duduk
dalam bentuk segi tiga mengurung anak b&ngk&k
yang juga
duduk bersila di tengah*tengah. Se&rang di antara
tiga kakek
yang duduk bersila itu adalah (ek In $&su. 5rang ke
dua juga
se&rang t&su, bertubuh tinggi kurus seperti hanya
tinggal
tulang terbungkus kulit. 2amun muka kakek ini
licin tanpa
382
rambut sedikitpun, seperti muka kanak*kanak dan
mulutnya
selalu dihias senyum ramah. 7sianya sebaya
dengan usia (ek
In $&su, sekitar tujuh puluh tahun dan dia berjuluk
Swat )wa
/in*jin, dengan pakaian serba putih sederhana
seperti juga
yang dipakai (ek In $&su. 5rang ke tiga bernama
)ek 0in
$&su, dan sesuai dengan namanya, muka t&su ini
kehitaman
dan tubuhnya pendek besar, wajahnya nampak
serius dan bengis,
pakaiannya juga putih dan usianya juga sebaya
dengan
dua &rang t&su lainnya. ,ereka bertiga inilah yang
dahulu
dikenal sebagai )imalaya Sam '&jin ($iga 5rang
Kakek
383
)imalaya). ,ereka dahulu adalah para pertapa di
)imalaya
yang ikut pula mengungsi ke Kun*lun*san untuk
menghindarkan bentr&kan dan keributan dengan
para 'ama di
$ibet. $ak mereka sangka, setelah puluhan tahun,
kini muncul
mereka yang menamakan dirinya 'ima )arimau
$ibet, lima
&rang pendeta 'ama yang sakti melakukan
pengejaran ke
Kun*lun*san dan menyerang para pertapa yang
berasal dari
)imalaya! 0ahkan baru saja dua &rang pendeta
'ama
berusaha menangkap (ek In $&su, dengan
ancaman
membunuhnya kalau tidak mau menyerah.
Siancai1.! Sungguh mengherankan sekali sikap
para 'ama
384
itu. ,engapa mereka itu memusuhi kita." )ek*bin
$&su yang
berwatak kasar namun jujur terbuka itu berseru.
,ereka
bertiga ini bukan saudara seperguruan, akan tetapi
biarpun
mereka datang dari sumber perguruan yang lain, di
)imalaya
mereka bertemu dan bersatu sebagai tiga &rang
murid dalam
hal ker&hanian, di bawah petunjuk se&rang guru
besar yang
kini telah tiada. Karena itu, mereka bertiga merasa
seperti
saudara saja dan mereka terkenal sebagai
)imalaya Sam
'&jin.
$idak tahukah engkau, sute." kata Swat )wa
/injin.
385
Ketika kita masih di )imalaya dahulu, mereka
para 'ama itu
sudah memusuhi para pertapa di sana dan
menganggap
bahwa para pertapa itu ingin member&ntak dan
ingin menjatuhkan
kedudukan #alai 'ama. 4upanya, biarpun sebagian
besar para pertapa menghindarkan diri, mereka
masih terus
mendendam dan kini mereka itu mengutus 'ima
)arimau
$ibet untuk membasmi para pertapa di
pegunungan ini yang
datang dari )imalaya."
0enar seperti apa yang dikatakan Swat )wa sute.
Sungguh menyedihkan sekali bagaimana &rang*
&rang yang
sudah memiliki tingkat sedemikian tingginya,
masih juga
386
menjadi budak dari nafsu dendam!" kata (ek In
$&su yang
dianggap paling tua di antara mereka.
(int& hanya ingat sedikit saja akan hal itu, akan
tetapi
sampai sekarang pint& masih belum jelas
pers&alannya.
,engapa para pendeta 'ama itu menuduh para
pertapa
)imalaya member&ntak. #an mengapa pula yang
mereka musuhi
khususnya adalah kita bertiga." )ek*bin $&su
bertanya
penuh rasa penasaran.
(ek In $&su menarik napas panjang. ,emang
mendiang
suhu berpesan kepada pint& agar urusan itu tidak
perlu pint&
ceritakan kepada siapapun, sehingga engkau
sendiri juga tidak
387
mengetahuinya. Sekarang, menghadapi nafsu
balas dendam
dari para 'ama, biarlah kalian dengarkan apa yang
pernah
terjadi puluhan tahun yang lalu."
Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su mendengarkan
penuh
perhatian. Sie 'i&ng, anak b&ngk&k yang duduk
bersila pula di
tengah*tengah, ikut mendengarkan walaupun dia
harus
menahan perasaan nyeri yang membuat napasnya
masih agak
sesak dan dadanya nyeri. $adi, pagi*pagi sekali,
tiga &rang
t&su itu telah meng&batinya dengan menempelkan
tangan
mereka pada tubuhnya. )awa yang hangat panas
memasuki
388
tubuhnya dan memang perasaan nyeri di dadanya
banyak
berkurang walaupun belum lenyap sama sekali.
(ada waktu itu, kurang lebih tiga puluh tahun
yang lalu,
mendiang suhu kebetulan berada di sebuah dusun
di kaki
)imalaya. Suhu melihat ser&mb&ngan pendeta
'ama
memasuki dusun dan dengan paksa mereka
hendak menculik
se&rang anak laki*laki yang menurut mereka
adalah se&rang
cal&n #alai 'ama yang harus mereka bawa ke
$ibet. %yah ibu
anak itu tentu saja merasa keberatan dan tidak
memberikan
putera mereka yang tunggal, apalagi karena
mereka bukanlah
389
pemeluk %gama 0uddha $ibet. $erjadi ketegangan
ketika para
pendeta 'ama itu memaksa. 5rang*&rang dusun
membela
&rang tua anak itu dan terjadilah pertempuran.
0anyak &rang
dusun itu tewas, termasuk ayah ibu anak itu. Suhu
yang
melihat keributan itu turun tangan dan dalam
bentr&kan itu,
tiga &rang pendeta 'ama tewas ketika mereka
bertanding
melawan suhu. (ara pendeta 'ama aenjadi gentar
dan sambil
melarikan anak itu dan mayat kawan*kawan
mereka, para
pendeta 'ama itu melarikan diri. 2ah, semenjak
itu, terjadi
dendam di pihak pendeta 'ama di $ibet dan
mereka mengirim
390
&rang*&rang pandai untuk membasmi para pertapa
di
)imalaya. $entu saja yang mereka musuhi
pertama*tama
adalah suhu. Karena suhu telah meninggal dunia,
maka tentu
saja kita bertiga sebagai murid*murid suhu yang
menjadi
sasaran mereka itu, di samping juga mereka
menyerang
semua pertapa di )imalaya karena mereka
menuduh bahwa
para pertapa menentang #alai 'ama di $ibet dan
hendak
member&ntak."
%kan tetapi, itu sungguh tindakan gila!" )ek*bin
$&su
berseru penuh rasa penasaran. Kenapa hanya
untuk memilih
391
se&rang anak menjadi cal&n #alai 'ama, mereka
bertindak
kejam dan tidak segan membunuhi manusia yang
tidak
berd&sa."
Siancai, sute. Kalau sute mau bersikap tenang,
tentu akan
mudah melihat mengapa terjadi hal itu.
Kepercayaan yang
membuat mereka bertindak seperti itu.
Kepercayaan akan
agama mereka, secara membuta dan apapun yang
dikatakan
&leh pimpinan mereka merupakan perintah yang
harus mereka
taati, mereka anggap sebagai perintah dari $hian
sendiri. #an
betapapun juga, anak yang mereka culik itu adalah
#alai 'ama
yang sekarang!"
392
%hh." Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su berseru.
Kalau
anak itu yang menjadi #alai 'ama, lalu mengapa
dia
menyuruh 'ima )arimau $ibet menggangil kita.
0ukankah
mendiang suhu bermaksud untuk men&l&ng dia
dan
keluarganya ketika para 'ama hendak
menculiknya."
Inipun suatu kejanggalan dan rahasia yang harus
dipecahkan. Kita belum mempunyai bukti bahwa
penyerbuan
ke Kun*lun*san sekali ini adalah atas perintah #alai
'ama.
Sudahlah, kalau memang mereka hendak
menyerang kita,
terpaksa kita hadapi dengan tenang dan tidak ada
pilihan lain
393
kecuali membela diri. Kita tidak suka bermusuhan,
tidak
membiarkan kebencian menyentuh batin, namun
kita berhak
dan berkewajiban untuk melindungi diri kita dari
serangan
yang datang dari luar maupun dalam."
$iga &rang t&su itu kini berdiam diri, tenggelam ke
dalam
lamunan masing*masing. $ak mereka sangka
bahwa dalam
usia yang amat lanjut itu mereka masih harus
menghadapi
ancaman dari luar dan terpaksa harus siap siaga
untuk
bertanding.
Suheng, lalu bagaimana dengan anak ini. Kita
menghadapi
bahaya ancaman 'ima )arimau $ibet, dan dia
berada di
394
tengah*tengah antara kita," Swat )wa /injin
bertanya kepada
(ek In $&su.
Siancai1.! %gaknya, $hian yang menuntun anak
ini
sehingga tanpa disadarinya sendiri dia telah
menghindarkan
pint& dari ancaman maut di tangan dua &rang
pdndeta 'ama
itu dan dia menderita luka parah yang amat
berbahaya bagi
keselamatan nyawanya. Kita bertiga sudah
berusaha mengusir
hawa beracun itu, namun tidak berdaya
menyembuhkan
lukanya. )arus ditangani se&rang ahli peng&batan
yang
pandai. Karena $hian sendiri yang menuntunnya
berada di
395
antara kita, maka sudah menjadi kewajiban kita
pula untuk
melindunginya dan mencarikan se&rang ahli untuk
men&l&ngnya."
Kembali tiga &rang t&su itu berdiam diri. Sie 'i&ng
sejak
tadi mendengarkan percakapan mereka. #ia
tadinya juga tidak
mengerti apa yang telah terjadi. Karena
keterangan (ek In
$&su, dia hanya tahu bahwa tanpa disengaja, dia
telah
mengacau permainan sihir dua &rang pendeta
'ama itu
sehingga mereka berusaha membunuhnya. #ia
sudah tahu
bahwa dua &rang pendeta 'ama dari $ibet itu
memusuhi
kakek t&su yang kemudian mengaku bernama (ek
In $&su.
396
#an sekarang, mendengar percakapan mereka,
baru dia
mengerti jelas mengapa para pendeta 'ama itu
hendak
membunuh para t&su ini. Ketika mendengar betapa
tiga &rang
kakek yang terancam &leh serangan para 'ama
yang sakt i ini
harus melindungi pula dirinya, diapun segera
berkata.
)arap sam*wi t&tiang memaafkan saya. Sam*wi
sendiri
menghadapi ancaman para pendeta 'ama, make
tidak
semestinya kalau sam*wi harus pula bersusah
payah
melindungi saya dan mencarikan ahli peng&batan.
0iarlah,
saya akan pergi saja dan mencari sendiri ahli
peng&batan itu
397
agar selanjutnya tidak membuat sam*wi rep&t dan
semakin
terancam." 0erkata demikian, dia hendak bangkit
untuk
meninggalkan tempat itu. %kan tetapi begitu dia
bangkit, rasa
nyeri menusuk dadanya sehingga dia jatuh
terduduk kembali.
#uduk sajalah dengan tenang, Sie 'i&ng. Engkau
harus
terus menenangkan tubuhmu, bernapas panjang
dan perlahan
seperti yang kami ajarkan tadi dan jangan
memikirkan apaapa.
Engkau sama sekali tidak merep&tkan kami," kata
(ek In
$&su. 0agaimanapun juga, anak b&ngk&k ini pernah
menyelamatkan nyawanya, maka sudah menjadi
kewajiban
398
mereka bertiga untuk melindunginya, apalagi
mereka bertiga
tadi sudah memeriksa keadaan tubuh Sie 'i&ng
dan mereka
mendapatkan kenyataan yang mentakjubkan
sekali, yaitu
bahwa di dalam tubuh yang b&ngk&k itu ternyata
terkandung
tulang yang amat baik, darah yang bersih dan
bakat yang
besar!
0ukit itu puncaknya merupakan padang rumput
yang luas.
#i sana*sini tumbuh p&h&n yang tua dan besar,
dengan daundaun
yang lebat. #ari padang rumput di puncak bukit
itu,
&rang dapat melihat ke seluruh penjuru, melihat
sawah
399
ladang, melihat bukit*bukit lain di (egunungan Kun*
lun*san,
puncak*puncak tinggi yang tertutup awan, jurang*
jurang yang
amat dalam dan hutan*hutan yang hijau.
,ereka duduk bersila di atas padang rumput itu,
duduk
dalam bentuk segi tiga mengurung anak b&ngk&k
yang juga
duduk bersila di tengah*tengah. Se&rang di antara
tiga kakek
yang duduk bersila itu adalah (ek In $&su. 5rang ke
dua juga
se&rang t&su, bertubuh tinggi kurus seperti hanya
tinggal
tulang terbungkus kulit. 2amun muka kakek ini
licin tanpa
rambut sedikitpun, seperti muka kanak*kanak dan
mulutnya
400
selalu dihias senyum ramah. 7sianya sebaya
dengan usia (ek
In $&su, sekitar tujuh puluh tahun dan dia berjuluk
Swat )wa
/in*jin, dengan pakaian serba putih sederhana
seperti juga
yang dipakai (ek In $&su. 5rang ke tiga bernama
)ek 0in
$&su, dan sesuai dengan namanya, muka t&su ini
kehitaman
dan tubuhnya pendek besar, wajahnya nampak
serius dan bengis,
pakaiannya juga putih dan usianya juga sebaya
dengan
dua &rang t&su lainnya. ,ereka bertiga inilah yang
dahulu
dikenal sebagai )imalaya Sam '&jin ($iga 5rang
Kakek
)imalaya). ,ereka dahulu adalah para pertapa di
)imalaya
401
yang ikut pula mengungsi ke Kun*lun*san untuk
menghindarkan bentr&kan dan keributan dengan
para 'ama di
$ibet. $ak mereka sangka, setelah puluhan tahun,
kini muncul
mereka yang menamakan dirinya 'ima )arimau
$ibet, lima
&rang pendeta 'ama yang sakti melakukan
pengejaran ke
Kun*lun*san dan menyerang para pertapa yang
berasal dari
)imalaya! 0ahkan baru saja dua &rang pendeta
'ama
berusaha menangkap (ek In $&su, dengan
ancaman
membunuhnya kalau tidak mau menyerah.
Siancai1.! Sungguh mengherankan sekali sikap
para 'ama
itu. ,engapa mereka itu memusuhi kita." )ek*bin
$&su yang
402
berwatak kasar namun jujur terbuka itu berseru.
,ereka
bertiga ini bukan saudara seperguruan, akan tetapi
biarpun
mereka datang dari sumber perguruan yang lain, di
)imalaya
mereka bertemu dan bersatu sebagai tiga &rang
murid dalam
hal ker&hanian, di bawah petunjuk se&rang guru
besar yang
kini telah tiada. Karena itu, mereka bertiga merasa
seperti
saudara saja dan mereka terkenal sebagai
)imalaya Sam
'&jin.
$idak tahukah engkau, sute." kata Swat )wa
/injin.
Ketika kita masih di )imalaya dahulu, mereka
para 'ama itu
403
sudah memusuhi para pertapa di sana dan
menganggap
bahwa para pertapa itu ingin member&ntak dan
ingin menjatuhkan
kedudukan #alai 'ama. 4upanya, biarpun sebagian
besar para pertapa menghindarkan diri, mereka
masih terus
mendendam dan kini mereka itu mengutus 'ima
)arimau
$ibet untuk membasmi para pertapa di
pegunungan ini yang
datang dari )imalaya."
0enar seperti apa yang dikatakan Swat )wa sute.
Sungguh menyedihkan sekali bagaimana &rang*
&rang yang
sudah memiliki tingkat sedemikian tingginya,
masih juga
menjadi budak dari nafsu dendam!" kata (ek In
$&su yang
dianggap paling tua di antara mereka.
404
(int& hanya ingat sedikit saja akan hal itu, akan
tetapi
sampai sekarang pint& masih belum jelas
pers&alannya.
,engapa para pendeta 'ama itu menuduh para
pertapa
)imalaya member&ntak. #an mengapa pula yang
mereka musuhi
khususnya adalah kita bertiga." )ek*bin $&su
bertanya
penuh rasa penasaran.
(ek In $&su menarik napas panjang. ,emang
mendiang
suhu berpesan kepada pint& agar urusan itu tidak
perlu pint&
ceritakan kepada siapapun, sehingga engkau
sendiri juga tidak
mengetahuinya. Sekarang, menghadapi nafsu
balas dendam
405
dari para 'ama, biarlah kalian dengarkan apa yang
pernah
terjadi puluhan tahun yang lalu."
Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su mendengarkan
penuh
perhatian. Sie 'i&ng, anak b&ngk&k yang duduk
bersila pula di
tengah*tengah, ikut mendengarkan walaupun dia
harus
menahan perasaan nyeri yang membuat napasnya
masih agak
sesak dan dadanya nyeri. $adi, pagi*pagi sekali,
tiga &rang
t&su itu telah meng&batinya dengan menempelkan
tangan
mereka pada tubuhnya. )awa yang hangat panas
memasuki
tubuhnya dan memang perasaan nyeri di dadanya
banyak
berkurang walaupun belum lenyap sama sekali.
406
(ada waktu itu, kurang lebih tiga puluh tahun
yang lalu,
mendiang suhu kebetulan berada di sebuah dusun
di kaki
)imalaya. Suhu melihat ser&mb&ngan pendeta
'ama
memasuki dusun dan dengan paksa mereka
hendak menculik
se&rang anak laki*laki yang menurut mereka
adalah se&rang
cal&n #alai 'ama yang harus mereka bawa ke
$ibet. %yah ibu
anak itu tentu saja merasa keberatan dan tidak
memberikan
putera mereka yang tunggal, apalagi karena
mereka bukanlah
pemeluk %gama 0uddha $ibet. $erjadi ketegangan
ketika para
pendeta 'ama itu memaksa. 5rang*&rang dusun
membela
407
&rang tua anak itu dan terjadilah pertempuran.
0anyak &rang
dusun itu tewas, termasuk ayah ibu anak itu. Suhu
yang
melihat keributan itu turun tangan dan dalam
bentr&kan itu,
tiga &rang pendeta 'ama tewas ketika mereka
bertanding
melawan suhu. (ara pendeta 'ama aenjadi gentar
dan sambil
melarikan anak itu dan mayat kawan*kawan
mereka, para
pendeta 'ama itu melarikan diri. 2ah, semenjak
itu, terjadi
dendam di pihak pendeta 'ama di $ibet dan
mereka mengirim
&rang*&rang pandai untuk membasmi para pertapa
di
)imalaya. $entu saja yang mereka musuhi
pertama*tama
408
adalah suhu. Karena suhu telah meninggal dunia,
maka tentu
saja kita bertiga sebagai murid*murid suhu yang
menjadi
sasaran mereka itu, di samping juga mereka
menyerang
semua pertapa di )imalaya karena mereka
menuduh bahwa
para pertapa menentang #alai 'ama di $ibet dan
hendak
member&ntak."
%kan tetapi, itu sungguh tindakan gila!" )ek*bin
$&su
berseru penuh rasa penasaran. Kenapa hanya
untuk memilih
se&rang anak menjadi cal&n #alai 'ama, mereka
bertindak
kejam dan tidak segan membunuhi manusia yang
tidak
berd&sa."
409
Siancai, sute. Kalau sute mau bersikap tenang,
tentu akan
mudah melihat mengapa terjadi hal itu.
Kepercayaan yang
membuat mereka bertindak seperti itu.
Kepercayaan akan
agama mereka, secara membuta dan apapun yang
dikatakan
&leh pimpinan mereka merupakan perintah yang
harus mereka
taati, mereka anggap sebagai perintah dari $hian
sendiri. #an
betapapun juga, anak yang mereka culik itu adalah
#alai 'ama
yang sekarang!"
%hh." Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su berseru.
Kalau
anak itu yang menjadi #alai 'ama, lalu mengapa
dia
410
menyuruh 'ima )arimau $ibet menggangil kita.
0ukankah
mendiang suhu bermaksud untuk men&l&ng dia
dan
keluarganya ketika para 'ama hendak
menculiknya."
Inipun suatu kejanggalan dan rahasia yang harus
dipecahkan. Kita belum mempunyai bukti bahwa
penyerbuan
ke Kun*lun*san sekali ini adalah atas perintah #alai
'ama.
Sudahlah, kalau memang mereka hendak
menyerang kita,
terpaksa kita hadapi dengan tenang dan tidak ada
pilihan lain
kecuali membela diri. Kita tidak suka bermusuhan,
tidak
membiarkan kebencian menyentuh batin, namun
kita berhak
411
dan berkewajiban untuk melindungi diri kita dari
serangan
yang datang dari luar maupun dalam."
$iga &rang t&su itu kini berdiam diri, tenggelam ke
dalam
lamunan masing*masing. $ak mereka sangka
bahwa dalam
usia yang amat lanjut itu mereka masih harus
menghadapi
ancaman dari luar dan terpaksa harus siap siaga
untuk
bertanding.
Suheng, lalu bagaimana dengan anak ini. Kita
menghadapi
bahaya ancaman 'ima )arimau $ibet, dan dia
berada di
tengah*tengah antara kita," Swat )wa /injin
bertanya kepada
(ek In $&su.
412
Siancai1.! %gaknya, $hian yang menuntun anak
ini
sehingga tanpa disadarinya sendiri dia telah
menghindarkan
pint& dari ancaman maut di tangan dua &rang
pdndeta 'ama
itu dan dia menderita luka parah yang amat
berbahaya bagi
keselamatan nyawanya. Kita bertiga sudah
berusaha mengusir
hawa beracun itu, namun tidak berdaya
menyembuhkan
lukanya. )arus ditangani se&rang ahli peng&batan
yang
pandai. Karena $hian sendiri yang menuntunnya
berada di
antara kita, maka sudah menjadi kewajiban kita
pula untuk
melindunginya dan mencarikan se&rang ahli untuk
men&l&ngnya."
413
Kembali tiga &rang t&su itu berdiam diri. Sie 'i&ng
sejak
tadi mendengarkan percakapan mereka. #ia
tadinya juga tidak
mengerti apa yang telah terjadi. Karena
keterangan (ek In
$&su, dia hanya tahu bahwa tanpa disengaja, dia
telah
mengacau permainan sihir dua &rang pendeta
'ama itu
sehingga mereka berusaha membunuhnya. #ia
sudah tahu
bahwa dua &rang pendeta 'ama dari $ibet itu
memusuhi
kakek t&su yang kemudian mengaku bernama (ek
In $&su.
#an sekarang, mendengar percakapan mereka,
baru dia
mengerti jelas mengapa para pendeta 'ama itu
hendak
414
membunuh para t&su ini. Ketika mendengar betapa
tiga &rang
kakek yang terancam &leh serangan para 'ama
yang sakt i ini
harus melindungi pula dirinya, diapun segera
berkata.
)arap sam*wi t&tiang memaafkan saya. Sam*wi
sendiri
menghadapi ancaman para pendeta 'ama, make
tidak
semestinya kalau sam*wi harus pula bersusah
payah
melindungi saya dan mencarikan ahli peng&batan.
0iarlah,
saya akan pergi saja dan mencari sendiri ahli
peng&batan itu
agar selanjutnya tidak membuat sam*wi rep&t dan
semakin
terancam." 0erkata demikian, dia hendak bangkit
untuk
415
meninggalkan tempat itu. %kan tetapi begitu dia
bangkit, rasa
nyeri menusuk dadanya sehingga dia jatuh
terduduk kembali.
#uduk sajalah dengan tenang, Sie 'i&ng. Engkau
harus
terus menenangkan tubuhmu, bernapas panjang
dan perlahan
seperti yang kami ajarkan tadi dan jangan
memikirkan apaapa.
Engkau sama sekali tidak merep&tkan kami," kata
(ek In
$&su. 0agaimanapun juga, anak b&ngk&k ini pernah
menyelamatkan nyawanya, maka sudah menjadi
kewajiban
mereka bertiga untuk melindunginya, apalagi
mereka bertiga
tadi sudah memeriksa keadaan tubuh Sie 'i&ng
dan mereka
416
mendapatkan kenyataan yang mentakjubkan
sekali, yaitu
bahwa di dalam tubuh yang b&ngk&k itu ternyata
terkandung
tulang yang amat baik, darah yang bersih dan
bakat yang
besar!
Sie 'i&ng terpaksa mentaati petunjuk (ek In $&su
ini
karena dia memang merasa pening begitu bangkit
berdiri tadi.
#ia sudah mendapat petunjuk untuk duduk diam,
bersila dan
mengatur pernapasan seperti yang diajarkan
mereka.
$iba*tiba ada angin keras menyambar dan seperti
setan
saja, muncullah lima &rang pendeta 'ama di
tempat itu. 5leh
417
Sie 'i&ng hanya kelihatan bayangan merah
berkelebatan dan
tahu*tahu di situ telah berdiri lima &rang pendeta
'ama yang
sikapnya menyeramkan. #ua di antara mereka
adalah $hay Ku
'ama si muka c&det dan $hay Si 'ama si muka
b&peng yang
pernah dilihatnya. $iga &rang pendeta 'ama yang
lain juga
mempunyai ciri yang mudah dibedakan satu antara
yang lain.
5rang ke tiga adalah se&rang yang mukanya pucat
s&perti
berpenyakitan dan dia ini berjuluk $hay (ek 'ama.
5rang ke
empat berjuluk $hay )&k 'ama, matanya yang kiri
buta, terpejam
dan k&s&ng tidak berbiji mata lagi. 5rang ke lima
418
berjuluk $hay 0& 'ama, kurus kering seperti
tengk&rak hidup.
Inilah 'ima )arimau $ibet yang terkenal
mengamuk di Kunlun*
san itu.
,elihat munculnya lima &rang ini, )imalaya Sam
'&jin lalu
menggeser duduk mereka. Kini mereka bersila
sejajar,
membelakangi Sie 'i&ng dan menghadapi lima
&rang pendeta
'ama itu, dengan sikap yang tenang sekali. Sie
'i&ng
membuka matanya lebar*lebar, hatinya tegang
akan tetapi
diapun tidak merasa takut, hanya marah kepada
lima &rang
pendeta 'ama yang dianggapnya amat jahat dan
s&mb&ng itu.
419
,elihat betapa tiga &rang cal&n lawan itu duduk
bersila dan
berjajar menghadapi mereka, 'ima )arimau $ibet
juga segera
duduk bersila berjajar menghadapi )imalaya Sam
'&jin. $hay
Ku 'ama, si muka c&det yang menjadi pimpinan
mereka itu
agaknya memberi isarat melalui gerakan tangan
dan tubuh.
,ereka berlima tidak berani memandang rendah
kepada tiga
&rang lawan mereka. 0ukan hanya karena nama
)imalaya
Sam '&jin sudah terkenal sebagai &rang*&rang
sakti, bahkan
beberapa hari yang lalu $hay Ku 'ama dan $hay Si
'ama
sudah merasakan kelihaian (ek In $&su dan
karenanya, kini
420
mereka berlima bersikap hati*hati.
+arak antara dua pihak itu ada lima meter, dan
jelas
nampak perbedaan antara sikap mereka. Kalau
)imalaya Sam
'&jin bersikap tenang saja, sebaliknya sikap 'ima
)artmau
$ibet itu penuh geram, sinar mata mereka
menc&r&ng penuh
tuntutan dan tubuh mereka jelas membayangkan
kesiapsiagaan untuk berkelahi.
Kedua pihak sampai lama tidak mengeluarkan
kata*kata,
hanya saling pandang se&lah*&lah hendak
mengukur kekuatan
pihak lawan dengan pengamatan saja.
Sam '&jin, sekali lagi kami tegaskan bahwa
pimpinan
kami, yang mulia #alai 'ama memerintahkan
kalian bertiga
421
untuk menghadap beliau!" t iba*tiba terdengar
$hay Ku 'ama
berkata, suaranya lirih namun jelas dan tajam,
bahkan
mengandung perintah dan ancaman.
Siancai! Kami bukunlah rakyat $ibet, juga bukan
hamba
sahaya pemerintah $ibet, &leh karena itu menyesal
sekali kami
tidak dapat memenuhi perintah itu."
Kalian tinggi hati! 0aiklah, kami menggunakan
kata*kata
yang halus. (emimpin kami, yang mulia #alai 'ama
mengundang sam*wi untuk datang karena beliau
ingin
berwawancara dengan sam*wi," kata pula $hay Ku
'ama,
biarpun kata*katanya halus dan s&pan, namun
mengandung
ejekan.
422
,aafkan kami, kami sudah tua dan lelah, tidak
mungkin
dapat memenuhi undangan itu. Kalau Sang #alai
'ama
memang berkeinginan untuk bicara dengan kami,
silakan saja
datang ke Kun*lun*san dan kami akan
menyambutnya."
,arahlah 'ima )ariman $ibet itu! Kalian memang
tua
bangka yang s&mb&ng sekali! %pakah kalian berani
menandingi kesaktian kami." bentak pula $hay Ku
'ama.
Siancai1.! $erserah kepada kalian. Kami tidak
ingin
bermusuhan dengan siapapun juga, akan tetapi
juga tidak
ingin kemerdekaan kami dilanggar," jawab (ek In
$&su
dengan sikap tenang.
423
'ima &rang pendeta 'ama itu kini merangkap
kedua tangan
di depan dada seperti &rang menyembah, kedua
mata mereka
dipejamkan dan mereka seperti telah pulas dalam
samadhi.
Sie 'i&ng yang sejak tadi mendengarkan sambil
duduk bersila
di belakang t iga &rang kakek tua renta, diam*diam
merasa
mend&ngk&l sekali kepada lima &rang pendeta
'ama itu.
0iarpun dia tidak mengerti betul akan urusan di
antara kedua
g&l&ngan itu, namun dia melihat sikap mereka dan
dapat
menilai bahwa lima &rang pendeta 'ama itulah
yang s&mb&ng
dan hendak menggunakan kekerasan memaksakan
kehendak
424
mereka kepada &rang lain. Sebaliknya, sikap tiga
&rang t&su
itu dianggapnya amat mengalah, hal yang juga
membuatnya
tidak puas sama sekali. #ia tahu bahwa tiga &rang
t&su itu
memiliki kesakt ian, mengapa harus begitu
mengalah terhadap
lima &rang pendeta 'ama yang demikian tinggi
hati dan keras.
,engalah sebaiknya dipergunakan menghadapi
&rang yang
baik, sedangkan untuk menghadapi &rang*&rang
yang jahat,
sepatutnya kalau diambil sikap yang tegas pula!
#emikian
pikiran Sie 'i&ng yang sudah banyak mengalami
penderitaan
akibat perbuatan yang jahat dan mengandalkan
kekerasan.
425
$iba*tiba Sie 'i&ng memandang dengan mata
terbelalak. Ia
mengejap*ngejapkan kedua matanya, lalu
mengg&s&kg&s&knya
dan memandang lagi. %kan tetapi tetap saja
nampak &lehnya hal yang dianggapnya tidak
mungkin itu. #ia
melihat betapa tubuh lima &rang pendeta 'ama itu
perlahanlahan
naik dari atas tanah yang menjadi tempat mereka
bersila, dan dalam keadaan masih bersila, lima
s&s&k tubuh
pendeta 'ama itu naik ke atas sampai setinggi dua
kaki dari
atas tanah! ,ereka seperti terbang atau
mengapung di udara,
se&lah*&lah tubuh mereka kehilangan b&b&t dan
menjadi
seperti bal&n k&s&ng berisi udara yang amat
ringan!
426
Sam*wi '&jin, lihat! %pakah kalian berani
menandingi
kesaktian kami." $hay Ku 'ama yang sudah
membuka
matanya, berseru. $iga &rang t&su itu memandang
dengan
mata terbelalak. ,ereka tahu bahwa memang
tingkat lima
&rang pendeta 'ama itu sudah amat tinggi. 7ntuk
dapat
melenyapkan b&b&t seperti itu dan mengapung,
membutuhkan tingkat yang sudah tinggi dari
samadhi! %kan
tetapi, tiba*tiba Sie 'i&ng yang tidak sabar melihat
kec&ngkakan lima &rang itu dan tidak ingin melihat
tiga &rang
t&su itu merasa rendah diri dan dikalahkan,
berseru dengan
suara nyaring.
427
7hhhh! Kalian ini lima &rang pendeta 'ama yang
amat
c&ngkak! %pa sih artinya mengapung di udara
seperti itu saja.
Kac&a*kac&a yang k&t&r, lalat*lalat yang k&t&r
itupun sanggup
mengapung lebih tinggi dan lebih lama dari pada
kalian!
Kepandaian kalian itu dibandingkan dengan lalat
dan nyamuk
belum ada seperseratusnya! %ndaikata kalian
pandai terbang
sekalipun, masih belum menandingi kemampuan
terbang
burung gereja yang kecil dan lemah! #an kalian
sudah berani
meny&mb&ngkan kepandaian yang tidak ada
artinya itu.
Sungguh, bat&k kepala kalian yang gundul itu
agaknya sudah
428
terlampau keras sehingga tidak melihat kenyataan
betapa
kalian bersikap seperti lima &rang badut yang tidak
lucu!"
$iga &rang t&su itu terkejut bukan main! +uga Sie
'i&ng
terkejut karena biarpan dia mend&ngk&l dan tidak
suka
kepada lima &rang pendeta 'ama itu, akan tetapi
semua katakata
itu keluar dari mulutnya tanpa dia sadari, se&lah*
&lah
keluar begitu saja dan dikendalikan &leh kekuatan
lain.
Se&lah*&lah bukan dia yang bicara seperti itu,
melainkan
&rang lain yang hanya meminjam" mulut dan
suaranya!
$adinya dia memang berniat untuk mengeluarkan
suara
429
menyatakan ked&ngk&lan hatinya dan mengejek
lima &rang
pendeta 'ama itu, akan tetapi baru satu kalimat,
lalu mulutnya
sudah menyer&c&s terus tanpa dapat dia
kendalikan!
'ima &rang pendeta 'ama itu demikian kaget,
marah den
malu mendengar teguran yang keluar dari mulut
kanak*kanak
itu dan sungguh luar biasa sekali. (engaruh ucapan
itu
membuat mereka g&yah dan tak dapat dihindarkan
lagi, tubuh
merekapun meluncur turun.
$erdengar suara berdebuk ketika pantat lima &rang
pendeta 'ama itu terbanting ke atas tanah! $idak
sakit memang,
namun hati mereka yang sakit dan mereka sudah
430
mel&t&t, memandang kepada Sie 'i&ng dan dari
mata mereka
se&lah keluar api yang akan membakar tubuh anak
b&ngk&k
itu.
%kan tetapi, tiba*tiba terdengar suara ketawa,
disusul suara
yang lembut namun cukup nyaring. )a*ha*ha,
sungguh tepat
sekali ucapan itu! 'ima )arimau $ibet bukan lain
hanyalah badut*
badut belaka, macan*macan kertas yang hanya
dapat
menakut*nakuti anak*anak saja!"
#ari belakang tiga &rang t&su itu bermunculan
banyak
&rang. ,ereka adalah lima belas &rang murid
kepala Kun*lunpai
yang dipimpin &leh dua &rang ketua Kun*lun*pai
sendiri,
431
yaitu $hian )wat $&su dan wakilnya, $hian Khi $&su
dan yang
tertawa dan bicara tadi adalah $hian Khi $&su yang
berwatak
keras berdisiplin dan jujur.
'ima &rang pendeta 'ama itu cepat memandang
dan ketika
mereka melihat &rang*&rang Kun*lun*pai,
kemarahan mereka
memuncak dan untuk sementara mereka tidak
memperdulikan
tiga &rang )imalaya Sam '&jin dan mereka
memandang
kepada &rang*&rang Kun*lun*pai itu.
)emm, kiranya &rang*&rang Kun*lun*pai telah
berani
lancang untuk menentang kami 'ima )arimau
$ibet."
Siancai1." Kini $hian )wat $&su melangkah maju,
432
menghadapi lima &rang pendeta 'ama yang sudah
bangkit
berdiri itu, diikuti &leh $hian Khi $&su dan lima
belas &rang
murid utama Kun*lun*pai. $hian )wat $&su
menghadap
kepada tiga &rang t&su yang masih duduk bersila
dengan
tenang, memberi h&rmat dengan kedua tangan di
dada dan
berkata dengan penuh h&rmat. ,&h&n sam*wi
l&cianpwe sudi
memaafkan kami kalau kami mengganggu, karena
kami
mempunyai suatu urusan dengan 'ima )arimau
$ibet ini."
(ek In $&su tersenyum dan mewakili dua &rang
saudaranya
menjawab, Silakan, $&*yu dari Kun*lun*pai."
433
Kini $hian )wat $&su menghadapi lagi lima &rang
pendeta
'ama dan dengan suara lembut dan sikap h&rmat
dia pun
berkata, 2g&*wi l&*suhu adalah lima &rang
terh&rmat dari
$ibet. %gaknya ng&*wi lupa bahwa di sini bukanlah
daerah
$ibet, melainkan daerah Kun*lun*san. Kedatangan
ng&*wi
sudah lama kami dengar, akan tetapi kami tidak
ingin
mencampuri urusan &rang lain. 0etapapun juga,
setelah
mendengar lap&ran dua &rang murid kami yang
telah ng&*wi
r&b&hkan, kami mengambil keputusan bahwa kami
tidak
mungkin mendiamkannya saja urusan ini. Kalau
dilanjutkan
434
sepak terjang ng&*wi di daerah ini, kami khawatir
kalau terjadi
bentr&kan yang lebih hebat. Karena itu, 2g&*wi l&*
suhu, demi
kedamaian, kami m&h&n dengan h&rmat sudilah
kiranya ng&wi
kembali ke $ibet dan tidak melanjutkan tindakan
ng&*wi di
sini, dan kamipun akan melupakan apa yang telah
terjadi di
sini selama beberapa pekan ini."
7capan ketua Kun*lun*pai itu bernada halus dan
juga
s&pan, sama sekali tidak ada sikap menyalahkan
atau menegur,
melainkan mengkhawatirkan kalau terjadi
kesalahpahaman. Karena sikapnya yang lembut ini,
kemarahan lima &rang pendeta 'ama itu agak
mereda, dan
435
$hay Ku 'ama lalu membalas pengh&rmatan ketua
Kun*lunpai
dan diapun berkata dengan suara yang tegas,
namun tidak
kasar.
(ai*cu (ketua), kami mengerti apa yang
kaumaknudkan.
Kamipun menerima tugas untuk mencari &rang*
&rang tertentu
dan kami sama sekali tidak ingin mengganggu, apa
lagi
memusuhi Kun*lun*pai selama Kun*lun*pai t idak
mencampuri
urusan kami. Kalau beberapa hari yang lalu kami
terpaksa
memberi hajaran kepada dua &rang murid Kun*lun*
pai, hal itu
terjadi karena dua &rang murid itu mencarapuri
urusan kami
436
yang tidak ada sangkut*pautnya dengan mereka.
2amun,
kami masih memandang muka (ai*cu dan nama
besar Kunlun*
pai, kalau tidak demikian, apakah kiranya dua
&rang murid
itu sekarang akan masih tinggal hidup."
#alam kalimat terakhir ini jelas sekali $hay Ku
'ama
men&nj&lkan kepandaian mereka dan meremehkan
kepandaian murid Kun*lun*pai, juga mengandung
pandangannya yang c&ngkak.
'ama yang s&mb&ng!" $hian Khi $&su berseru
geram.
$entu saja dua &rang murid kami itu bukan lawan
kalian
karena mereka hanyalah murid kami tingkat tiga
yang masih
hijau! /&ba yang kauhadapi itu murid*murid utama
Kun*lunpai
437
atau kami sendiri, belum tentu akan dapat
mengalahkan
dengan semudah itu!"
5mit&hud1.! Siapakah yang s&mb&ng, kami
ataukah Kunlun*
pai. Sungguh, kamipun ingin melihat apakah benar
Kunlun*
pai sedemikian tangguh dan lihainya sehingga
berani
mencampuri urusan kami para utusan $ibet!"
$hian Khi $&&u yang memang berwatak keras itu
segera
menjawab, dengan suara keras. 0agus! 'ima
)arimau $ibet
menantang kami dari Kun*lun*pai. Kami bukan
mencari
permusuhan. %kan tetapi kalau ditantang,
siapapun juga akan
kami hadapi!"
438
5mit&hud1.!" $hay Si 'ama, &rang ke dua dari
'ima
)arimau $ibet itu berseru. Kalau begitu majulah
dan mari kita
buktikan siapa yang lebih unggul di antara kita!"
,anusia s&mb&ng! %ku yang akan maju mewakili
Kun*lunpai!"
$hian Khi $&su hendak melangkah maju, akan
tetapi tiba*
tiba lima belas &rang murid utama dari Kun*lun*pai
yang
terdiri dari pria berusia antara tiga puluh sampai
lima puluh
tahun, sudah berl&mpatan ke depan dan se&rang
di antara
mereka berkata kepada $hian Khi $&su, )arap
suhu jangan
merendahkan diri maju sendiri. +i*wi suhu (guru
berdua)
439
adalah tuan*tuan rumah, pimpinan Kun*lun*pai.
,asih ada
teecu sekalian yang menjadi murid, perlukah ji*wi
suhu maju
sendiri. 0iar kami yang menghadapi lima &rang
'ama
s&mb&ng ini!"
$hian Khi $&su hendak membantah, akan tetapi
suhengnya, $hian )wat $&su ketua Kun*lun*pai
menyentuh
lengannya dan mencegah sehingga wakil ketua itu
membiarkan lima belas &rang murid utama itu
maju. Kalau
lima belas &rang murid utama itu maju, maka
mereka bahkan
lebih kuat dari pada dia atau suhengnya sekalipun.
'ima belas
&rang murid itu merupakan murid utama yang ilmu
kepandaiannya sudah matang dan tinggi, apalagi
kalau
440
mereka maju bersama. ,ereka itu sudah
menciptakan suatu
ilmu, dibantu &leh petunjuk guru*guru mereka ,
yaitu ilmu
dalam bentuk barisan yans dinamakan Kun*lun
Kiam*tin
(0arisan (edang Kun*lun). #engan barisan pedang
ini, mereka
dapat menjadi suatu pasukan yang amat kuat
sehingga ketika
diuji, bahkan dua &rang pimpinan Kun*lun*pai itu
sendiri
terdesak dan tidak mampu mengatasi
ketangguhan Kun*lun
Kim*tin! Inilah sebabnya mengapa $hian )wat $&su
mencegah
sutenya turun tangan sendiri. (ara murid itu cukup
tangguh,
bahkan dapat dijadikan batu ujian untuk mengukur
sampai di
441
mana kepandaian musuh!
'ima belas &rang murid utama Kun*lun*pai itu lalu
berlarian
menuju ke tempat terbuka, di atas padang rumput
yang
lapang dan di situ mereka membentuk barisan
berjajar dengan
pedang di tangan masing*masing, kelihatan gagah
perkasa
dan rapi.
'ima )arimau $ibet, kami telah siap sedia!
,ajulah kalau
kalian memang hendak memusuhi Kun*lun*pai!"
bentak murid
tertua yang usianya sudah hampir lima puluh
tahun dan
menjadi kepala barisan pedang itu, berdiri di ujung
kanan.
,elihat ini, lima &rang pendeta 'ama tersenyum
mengejek
442
dan merekapun melangkah maju menghadapi
mereka, dengan
b&rjajar. Setelah mereka berhadapan, lima belas
&rang murid
pertama Kun*lun*pai itu lalu bergerak mengikut i
aba*aba yang
dikeluarkan &leh pemimpin pasukan, dan mereka
sudah
mengepung lima &rang pendeta 'ama. Gerakan
kaki mereka
ketika melangkah amat tegap dan dengan ringan
pula,
menunjukkan bahwa mereka telah berlatih
matang. ,elihat
ini, lima &rang pandeta 'ama itupun bergerak
membuat suatu
bentuk sagi lima dan berdiri saling membelakangi.
0entuk
seperti ini memang paling k&k&h kuat untuk
pembelaan diri,
443
karena mereka berlima dapat menghadapi
penger&y&kan
banyak lawan dengan cara saling melingungi dan t
idak akan
dapat diserang dari belakang, bahkan serangan
dari samping
dapat mereka hadapi bersama rekan yang berada
di
sampingnya. (endeknya, pengepungan lima belas
&rang murid
Kun*lun*pai itu berkurang banyak bahayanya
dengan
kedudukan lima &rang 'ama seperti itu.
'ima belas &rang murid Kun*lun*pai itu adalah ahli
silat
yang sudah pandai. ,ereka tidak berani
memandang ringan
lima &rang lawan mereka. ,ereka tahu bahwa
kalau
444
bertanding satu lawan satu, di antara mereka tidak
akan ada
yang mampu menandingi pendeta*pendeta 'ama
itu yang
memiliki tingkat kepandaian lebih t inggi dari
mereka, bahkan
mungkin lebih tinggi dari pada tingkat ilmu
kepandaian guruguru
mereka, melihat dem&nstrasi yang mereka
perlihatkan
tadi. 2amun, mereka mengandalkan keampuhan
barisan Kunlun
Kiam*tin dan begitu pimpinan mereka memberi
aba*aba
lima belas &rang itu bergerak, mulai dengan
penyerangan
mereka yang serentak! ,emang hebat gerakan
para murid
Kun*lun*pai ini. (edang mereka berkelebatan
seperti kilat
445
menyambar*nyambar. Ilmu pedang Kun*lun*pai
memang
terkenal hebat, dan kini mereka bukan hanya
mengandalkan
ilmu pedang masing*masing, bahkan diperkuat
&leh kerapian
barisan yang teratur sehingga begitu menyerang,
kekuatan
mereka terpadu, bagaikan gel&mbang samudera
yang menerjang
ke depan dengan dahsyatnya!
'ima &rang pendeta 'ama itu telah siap siaga.
#engan
gerakan cepat sehingga sukar diikuti pandang
mata, tangan
mereka bergerak dan tahu*tahu mereka telah
memegang
senjata masing*masing, $hay Ku 'ama si muka
c&det sudah
memegang sebatang g&l&k tipis yang tadinya
446
disembunyikannya di balik jubah merah yang
l&nggar dan
panjang itu. $hay Si 'ama si muka b&peng sudah
memegang
sebatang cambuk hitam seperti cambuk
penggembala lembu.
$hay (ek 'ama si muka pucat sudah memegang
sepasang
pedang yang tipis dan mengeluarkan cahaya
kehijauan. $hay
)&k 'ama si mata satu sudah memegang sebatang
rantai baja
yang tadi dipakai sebagai sabuk, sedangkan $hay
0& 'ama
sudah memegang sebatang t&mbak. 'ama kurus
kering ini
memiliki sebatang t&mbak yang dapat dilipat dan
ditekuk
menjadi tiga bagian dan diselipkan di pinggang
tertutup jubah.
447
Kini, t&mbak itu diluruskan dan menjadi sebatang
t&mbak
yang panjangnya sama dengan tubuhnya.
#alam penyerangan pertama yang serentak
dilakukan &leh
para murid Kun*lun*pai kepada lima &rang lawan
mereka itu
membuat setiap &rang pendeta 'ama diserang
&leh tiga &rang
lawan. ,ereka berlima tidak menjadi gugup dan
mereka pun
menggerakkan senjata mereka menangkis.
$erdengar suara
nyaring berdenting*denting disusul bunga*bunga
api berpijar
menyilaukan mata ketika lima belas batang
pedang itu
tertangkis &leh senjata lima &rang pandeta 'ama.
Karena
448
memang tenaga sin*kang dari para pendeta 'ama
itu lebih
kuat, maka banyak di antara pedang yang
menyerang itu
terpental keras dan pemegangnya merasa betapa
lengan
mereka tergetar hebat! 2amun, pimpinan mereka
memberi
aba*aba dan mereka melanjutkan serangan sampai
bergel&mbang baberapa kali, namun selalu dapat
ditangkis
&leh lima &rang pendeta 'ama, bahkan yang
terakhir kalinya,
lima &rang pendeta $ibet itu mengerahkan tenaga
mereka,
membuat lima belas &rang penyerang itu
terd&r&ng ke
belakang bahkan ada yang hampir jatuh setelah
terhuyung
449
huyung. Kesempatan ini dipergunakan &leh lima
)arimau $ibet
itu untuk membalas serangan pihak lawan yang
jumlahnya
tiga kali lebih banyak dari jumlah mereka itu. $hay
Ku 'ama
yang merupakan &rang pertama dari 'ima )arimau
$ibet,
memutar g&l&knya den g&l&k itu seperti kilat
menyambarnyambar,
menyerang siapa saja di antara pihak lawan
terdekat. $hay Si 'ama, si muka b&peng, juga
menggerakkan
cambuknya dan terdengar cambuk itu meledak*
ledak di atas
kepala para murid Kun*lun*pai. $hay (ek 'ama
memutar
sepasang padangnya yang berubah menjadi dua
gulungan
450
sinar terang. $hay )&k 'ama juga memutar rantai
baja di
tangannya dan senjata istimewa ini menyambar*
nyambar ke
sekelilingnya, seperti jari*jari maut. 5rang ke lima,
$hay 0&
'ama yang kurus kering itu menggerakkan
t&mbaknya dan
terdengarlah suara mendengung*dengung karena
si kurus
kering ini memiliki tenaga raksasa.
0iarpun lima belas &rang murid utama Kun*lun*pai
dapat
pula menghindarkan diri dari cengkeraman maut
yang
disebarkan &leh $ibet 2g&*h&uw dengan cara
saling
melindungi dan saling membantu, namun mereka
terdesak
451
hebat dan hanya mampu mempertahankan diri
saja terhadap
serangan lima &rang pendeta 'ama yang bertubi*
tubi itu
datangnya. +elas nampak pertempuran yang tidak
seimbang
sama sekali. 'ewat dua puluh jurus lebih, dari lima
belas
&rang murid utama Kun*lun*pai itu, hanya sepuluh
&rang yang
masih mampu melawan, karena yang lima &rang
sudah
terjungkal r&b&h terkena sambaran senjata lawan.
Sepuluh
&rang ini mempertahankan diri mati*matian,
namun kalau
dilanjutkan, jelas bahwa merekapun akan r&b&h
seperti yang
dialami lima &rang saudara mereka.
452
$iba*tiba berkelebat bayangan dua &rang dan
terdengar
bentakan nyaring.
$ahan senjata!" Ketika sepuluh &rang murid
utama Kunlun*
pai melihat bahwa yang maju adalah kedua &rang
guru
mereka, maka merekapun berl&ncatan ke belakang
dan
sebagian segera men&l&ng lima &rang saudara
mereka yang
tadi terluka. 'ima &rang pendeta 'ama juga
menahan senjata
mereka dan kini mereka memandang dengan
senyum
mengejek kepada dua &rang pimpinan Kun*lun*pai
itu.
(int& $hian Khi $&su dan suheng $hian )wat $&su
menantang kalian untuk mengadu kepandaian
se&rang lawan
453
se&rang!" bentak $hian Khi $&su yang bertubuh
besar itu
dengan garang.
,endengar ini, lima &rang pendeta 'ama itu saling
pandang lalu $hay Ku 'ama tertawa sambil
melangkah maju.
5mit&hud1.! #ua &rang t&su pimpinan Kun*lun*
pai sungguh
mau menang dan mau enak sendiri saja! $adi,
mereka membiarkan
lima belas &rang muridnya untuk menger&y&k kami
berlima, sekarang bicara tentang mengadu
kepandaian
se&rang lawan se&rang!"
6ajah $hian Khi $&su menjadi marah. 0agus!
+angan
kalian mengira bahwa pint& takut menghadapi
penger&y&kan.
Kalau kalian berlima hendak maju menger&y&k,
silakan!"
454
Sute, harap tenangkan hatimu!" $iba*tiba $hian
)wat
$&su menegur sutenya dan ketua Kun*lun*pai ini
melangkah
maju dan memberi h&rmat kepada lima &rang
'ama dari $ibet
itu. Siancai1. pint& berdua m&h&n maaf kepada
2g&*wi.
,aafkan para murid kami tadi yang lancang turun
tangan,
menger&y&k kepada 2g&*wi. %kan tetapi, mereka
itu hanyalah
&rang*&rang muda yang kurang pengalaman dan
terima kasih
atas pelajaran yang 2g&*wi berikan kepada
mereka. (int&
berdua sute yang kebetulan menjadi pimpinan Kun*
lun*pai,
bertanggung jawab terhadap semua urusan Kun*
lun*pai. %gar
455
pertentangan antara 2g&*wi dan kami tidak
berlarut*larut,
biarlah kami berdua sebagai pimpinan Kun*lun*pai
mewakili
perkumpulan kami untuk menentukan apakah Kun*
lun*pai
masih mampu mempertahankan kedaulatannya di
daerah Kunlun*
san ini. Kalau kami ternyata tidak mampu
menandingi
2g&*wi dalam pertandingan yang adil, satu lawan
satu, biarlah
kami akan mundur dan selanjutnya Kun*lun*pai
tidak lagi akan
menghalangi semua sepak terjang 2g&*wi."
7capan yang panjang itu terdengar halus, namun
mengandung tantangan, juga teguran, disamping
janji.
5mit&hud1. 0agus sekali kalau ketua Kun*lun*pai
sendiri
456
yang berjanji begitu. ,emang cukup adil! Kita
g&l&ngan
persilatan memang hanya mempunyai satu aturan,
yaitu siapa
yang lebih kuat dia berhak menentukan peraturan.
Kalau kami
kalah &leh ketua Kun*lun*pai, biarlah kami angkat
kaki dari
sini, kecuali kalau diantara kami masih ada yang
mampu
menandingi ketua Kun*lun*pai. $hay Si sute, temani
aku untuk
bermain*main dengan dua &rang t&su ini sebentar."
$hay Si 'ama, si muka b&peng, sambil tersenyum
melangkah maju mendampingi suhengnya, yaitu
$hey Ku
'ama, sambil melintangkan cambuknya di depan
dada. $hay
Ku 'ama sendiri sudah sejak tadi mempersiapkan
g&l&k yang
457
dipegang terbalik dan bersembunyi di balik
lengannya.
)a*ha*ha." 5rang ke dua dari $ibet 2g&*h&uw
yang
mukanya b&peng ini tertawa. Ini baru
pertandingan yang
menarik, suheng, tidak main ker&y&k seperti tadi."
$hian Khi $&su menghadapi $hay Si 'ama dan $hay
Si
'ama yang melihat wakil ketua Kun*lun*pai ini tidak
bersenjata, segera meletakkan cambuknya di atas
kepala dan
berseru, $&su, keluarkan senjatamu!"
%kan tetapi sebelum kedua pihak bergerak
menyerang, (ek
In $&su yang tadi masih duduk bersila bersama dua
&rang
kawannya, kini sudah bangkit berdiri dan sekali
tubuhnya
458
bergerak, tubuh itu sudah melayang dan berdiri di
antara dua
&rang t&su dan dua &rang 'ama itu. #angan sikap
tenang dan
wajah ramah dia menghadapi dua &rang t&su Kun*
lun*pai dan
suaranya terdengar lembut.
$&yu, pint& harap t&yu dapat menjaga nama baik
Kun*lunpai.
Kami pernah mendengar bahwa Kun*lun*pai adalah
perkumpulan &rang*&rang gagah yang tidak
mencampuri
urusan &rang lain. Kalau sekali ini Kun*lun*pai
mencampuri
urusan para 'ama dari $ibet, berarti Kun*lun*pai
membahayakan nama baiknya sendiri. Ketahuilah
bahwa para
pendeta 'ama dari $ibet ini datang ke Kun*lun*pai
sama sekali
459
bukan untuk memusuhi Kun*lun*pai, melainkan
untuk mencari
kami yang dulu disebut )imalaya Sam '&jin.
Karena kami dari
)imalaya pindah ke Kun*lun*san ini untuk mencari
tempat
sunyi dan damai, maka mereka mengejar ke sini
dan sama
sekali tidak ada sangkut pautnya dangan pihak
Kun*lun*pai.
Kalau sekarang Kun*lun*pai mencampuri, bukankah
itu berarti
Kun*lun*pai terlalu iseng dan membahayakan nama
baiknya
sendiri. Karena itu, kami bertiga minta agar Kun*
lun*pai suka
mundur dan menutup semua pintu, tidak
membiarkan anak
muridnya mencampuri urusan &rang luar."
460
,endengar ucapan kakek berpakaian putih dan
berambut
putih ini, dua &rang ketua Kun*lun*pai saling
pandang. 7capan
itu memang tepat dan benar. #ua &rang murid
tingkat tiga
mereka memang bentr&k dangan dua &rang dari
'ima
)arimau $ibet, akan tetapi hal itu terjadi karena
murid*murid
itu mencampuri urusan para pendeta 'ama. Kalau
kini
pertandingan dilanjutkan dan mereka sampai
kalah, suatu hal
yang amat b&leh jadi mengingat saktinya lima
&rang pendeta
'ama itu, nama besar Kun*lun*pai akan jatuh!
Sebaliknya
andaikata mereka menang, berarti mereka
menanam bibit
461
permusuhan dangan para pendeta 'ama di $ibet
dan hal itu
sungguh amat berbahaya sekali! (ara pendeta
'ama di bawah
#alai 'ama bukan hanya merupakan sekel&mp&k
pemimpin
agama yang memiliki ilmu kepandaian tinggi,
bahkan juga
menjadi pucuk pimpinan negara itu sendiri!
0ermusuhan
dangan para pendeta 'ama sama dengan
bermusuhan dangan
seluruh rakyat $ibet! +elaslah bahwa ucapan (ek In
$&su tadi
menyadarkan mereka akan dua kemungkinan yang
sama
sama amat merugikan Kun*lun*pai itu. ,enang
atau kalah,
akibatnya amat buruk bagi Kun*lun*pai dan
sungguh tidak sepadan
462
dangan sebabnya, yang pada hakekatnya juga
salah
murid mereka sendiri.
Siancai1.!" kata $hian )wa $&su sambil menjura.
Sungguh ucapan yang amat bijaksana, dan kami
akan
menjadi &rang*&rang yang tidak mengenal budi
kalau tidak
mentaatinya. $erima kasih atas nasihat itu,
l&cianpwe. #an kepada
para 'ama, kami m&h&n maaf dan sejak saat ini,
Kunlun*
pai tidak lagi mancampuri urusan kalian. Sute, ajak
semua
murid untuk kembali ke asrama!" 7capan terakhir
ini
merupakan perintah dan biarpun mukanya merah
karena
penasaran dan marah, $hian Khi $&su t idak berani
463
membantah perintah suhengnya. #iapun mengajak
semua
murid untuk pergi mengikuti ketua mereka,
membawa mereka
yang terluka, pulang ke benteng Kun*lun*pai dan
selanjutnya
pintu banteng atau asrama itu ditutup rapat*rapat!
Setelah semua &rang Kun*lun*pai pergi, $hay Ku
'ama
yang memimpin $ibet 2g&*h&uw itu tertawa. )a*
ha*ha,
sungguh luar biasa! )imalaya Sam*l&jin malah
membantu
kami sehingga pekerjaan kami menjadi lebih ringan
menyingkirkan
penghalang berupa Kun*lun*pai! 0agus sekali!
Kamipun bukan &rang*&rang yang tidak ingat budi.
Karena
kalian telah memperlihatkan sikap baik, Sam*l&jin,
dengan
464
menyadarkan Kun*lun*pai sehingga mereka tidak
menentang
kami, maka kamipun menawarkan jalan damai
untuk kalian.
,arilah kalian ikut dangan kami, sebagai tamu
undangan agar
kami hadapkan kepada yang mulia #alai 'ama di
$ibet. Kami
tidak akan menganggap kalian sebagai tawanan,
melainkan
tamu undangan. 0agaimana."
Kini tiga &rang kakek itu sudah bangkit berdiri
semua dan
(ek In $&su juga tersenyum ramah ketika
menjawab,
Siancai1.! $erima kasih atas niat baik itu. %kan
tetapi
sungguh sayang dan maafkan kami, 2g&*wi 'ama,
bahwa
465
terpakna sekali kami tidak dapat menerima
undangan
terh&rmat itu."
6ajah $hey Ku 'ama yang tadinya tersenyum,
seketika
berubah keruh dan alisnya berkerut, perutnya yang
gendut itu
bergerak*gerak menggelikan. %kan tetapi siapa
yang telah
mengenalnya baik*baik, maklum betapa hebatnya
perut
gendut itu! 3ang membuat perut gendut itu
bergerak*gerak
se&lah*&lah di dalamnya ada bayi dalam
kandungan itu,
sebetulnya adalah ilmu pukulan )ek*bin $ai*h&ng*
ciang itu,
yang dilakukan sambil berj&ngk&k dan perutnya
mengeluarkan
bunyi k&k*k&k seperti seek&r katak besar!
466
)em, apakah yang memaksa kalian m&n&lak
undangan
kami yang kami lakukan dengan merendahkan
diri." tanyanya
d&ngan suara membentak.
(ek In $&su masih bersikap halus dan ramah,
(ertama,
kami adalah t iga &rang yang sudah tua dan lemah,
dan setua
ini kami hanya ingin menikmat i kehidupan yang
tenang
sehingga undangan terh&rmat itu tidak dapat kami
terima
karena kami tidak sanggup melakukan perjalanan
sejauh itu
ke $ibet. Ke dua, kami merasa tidak mempunyai
urusan
apapun dangan #alai 'ama, sehingga andaikata
beliau
467
mempunyai kepentingan dengan kami, sepatutnya
#alai 'ama
yang datang ke sini menemui kami, bukan kami
yang
diundang ke sana karena bagaimanapun juga, kami
bukanlah
anggautanya maupun rakyatnya. 2ah, itulah
sebabnya
mengapa kami tidak dapat menerima undengan
itu."
,au atau tidak, menerima atau men&lak, kalian
bertiga
tetap harus ikut bersama kami ke $ibet!" bentak
$hay 0&
'ama, se&rang di antara mereka yang tubuhnya
kurus kering
dan wataknya memang keras. Kalau perlu, kami
menggunakan
kekerasan!"
468
(ek In $&su mengangguk*angguk sambil tersenyum
dan
mengelus jengg&tnya.
Siancai1. sudah kuduga demikian. Katakan saja
bahwa
kalian datang ini untuk membunuh kami, tidak
perlu memakai
banyak macam alasan."
0enar! Kami memang hendak membunuh kalian!"
bentak
$hay Ku 'ama yang sudah menerjang dengan
g&l&knya, diikuti
&leh empat &rang adik seperguruannya yang
mempergunakan senjata masing*masing.
)imalaya Sam '&jin tentu saja cepat mengelak dan
terjadilah perkelahian mati*matian. %kan tetapi,
tiga &rang
kakek itu sama sekali tidak bersenjata. 0iarpun
mereka adalah
469
t&k&h*t&k&h besar dalam dunia persilatan dan
memiliki ilmu
kepandaian tinggi, pandai mempergunakan segala
macam
senjata namun sudah sejak belasan tahun mereka
tidak
pernah menyentuh senjata, apalagi membawa*
bawa senjata.
,emikirkan tentang perkelahian sajapun tidak
pernah. Selain
itu, juga bagi se&rang yang sudah ahli benar dalam
ilmu silat,
menggunakan senjata ataukah tidak sama saja
karena kaki
tangan mereka sudah merupakan senjata yang
paling ampuh.
$iga &rang kakek )imalaya ini sudah memiliki
tingkat
kepandaian yang amat tinggi, baik ilmu silatnya,
maupun
470
tenaga sakti mereka yang sudah matang. Selain
itu, juga
mereka memiliki kekuatan batin yang mampu
menghadapi
sagala macam kekuatan sihir atau ilmu hitam.
%kan tetapi,
mereka telah puluhan tahun tidak pernah
berkelahi, tidak
pernah mempergunakan ilmu*ilmunya untuk
bertentangan apa
lagi saling serang dengan &rang lain. 0ahkan
selama ini
mereka hanya tekun memerangi semua nafsu
sendiri dalam
kerinduan mereka kepada $uhan, keinginan mereka
untuk
kembali kepada sumbernya", bagaikan titik*tit ik
air yang ingin
kembali ke lautan. ,aka, kini menghadapi
serangan lima
471
&rang lawan yang sakti, mereka itu kurang gairah
dan kurang
semangat, hanya lebih banyak membela atau
melindungi diri
mereka sendiri saja, sama sekali tidak ada nafsu
untuk
mer&b&hkan lawan walaupun andaikata ada nafsu
itupun tidak
akan mudah bagi mereka untuk mer&b&hkan $ibet
2g&*h&uw.
#i lain pihak, lima &rang pendeta 'ama dari $ibet
itupun
merupakan &rang*&rang yang sudah matang ilmu
kepandaian
mereka. 0ukan hanya keahlian ilmu silat tingkat
tinggi mereka
miliki, akan tetapi juga tenaga sin*kang mereka
amat kuat dan
disamping itu, merekapun pandai ilmu sihir. $hay
Ku 'ama
472
memiliki pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang yang
mengeluarkan
tenaga dari pusat dasar perutnya yang gendut dan
pukulannya
ini amat berbahaya, selain kuat mampu
mer&nt&kkan isi perut
lawan, juga mengandung hawa beracun yang
ganas. %dapun
&rang ke dua, $hay Si 'ama, disamping permainan
cambuknya
yang dahsyat, juga memiliki ilmu Sin*kun )&at*lek,
ilmu silat
yang mengandung kekuatan sihir. 5rang ke tiga,
$hay (ek
'ama merupakan ahli sepasang pedang yang
memiliki ginkang
(ilmu meringankan tubuh) yang luar biasa,
membuat dia
dapat bergerak seperti terbang saja. $hay )&k
'ama, &rang ke
473
empat yang bermata tunggal itu, selain berbahaya
sekali
permainan senjata rantai bajanya, juga merupakan
se&rang
ahli racun yang mengerikan. Kemudian &rang ke
lima, $hay 0&
'ama, biarpun kurus kering, namun tenaganya
raksasa dan
dia pandai sekali memainkan senjata t&mbaknya.
#an yang
lebih daripada semua itu, ke lima &rang 'ama ini
berkelahi
penuh semangat, penuh gairah untuk mer&b&hkan
lawan.
Inilah yang membuat mereka berbahaya sekali.
Sebetulnya kalau dibuat perbandingan, tingkat
kepandaian
masing*massing hampir seimbang, namun pihak
)imalaya
474
Sam '&jin masih lebih tinggi. %ndaikata mereka itu
bertanding
satu lawan satu, kiranya tidak ada se&rangpun dari
para 'ama
itu mampu mengalahkan kakek*kakek )imalaya
itu. %kan
tetapi, mereka bertanding berkel&mp&k, lima
melawan tiga
sehingga )imalaya Sam '&jin diker&y&k, dan
seperti telah
disebutkan tadi, tiga &rang kakek itu kalah jauh
dalam hal
gairah dan semangat untuk mer&b&hkan lawan.
5leh karena itu,
setelah melalui pertandingan selama puluhan
jurus, tiga
&rang kakek )imalaya itu mulai nampak terdesak.
#i antara
mereka bertiga, nampaknya hanyalah (ek 0in $&su
yang
475
bermuka hitam, yang berkelahi dengan semangat,
membalas
setiap serangan lawan dengan serangan pula.
,emang, &rang
ke tiga dari )imalaya Sam '&jin ini terkenal
memiliki watak
yang keras, jujur dan terbuka, tidak seperti dua
&rang kakek
lainnya yang lemah lembut, ramah dan halus.
)anya Sie 'i&ng se&rang yang menyaksikan
pertandingan
yang amat hebat ini. %nak berusia tiga belas tahun
ini sejak
tadi masih duduk bersila dan men&nt&n dengan
beng&ng.
,atanya tak berkedip sejak tadi, mulutnya
ternganga.
,atanya yang tidak terlatih itu sukar untuk dapat
mengikuti
476
gerakan delapan &rang kakek yang sakti itu.
Se&lah*&lah
hanya melihat tari*tarian aneh yang dilakukan &leh
delapan
bayangan, tiga bayangan putih dan lima bayangan
merah.
0ahkan kadang*kadang gerakan mereka itu
demikian cepat
sehingga yang nampak &lehnya hanyalah warna
putih dan
merah berkelebatan sehingga dia tidak tahu
apakah yang
sedang mereka lakukan, dan kalau mereka itu
berkelahi,
diapun tidak tahu siapa yang unggul dan siapa
pula yang
terdesak. %kan tetapi satu hal dia merasa pasti
bahwa tiga
&rang kakek berpakaian putih itu adalah &rang*
&rang yang
477
baik. Sedangkan lawan mereka, lima &rang
berpakaian merah
adalah &rang*&rang yang jahat. 5t&matis hatinya
c&nd&ng
berpihak kepada tiga &rang kakek berpakaian putih
walaupun
dia tidak tahu bagaimana dia akan dapat
membantu mereka.
Saking tertarik hatinya, penuh ketegangan dan
kekhawatiran kalau*kalau tiga &rang kakek yang
didukungnya
itu akan kalah, Sie 'i&ng sampai lupa akan
keadaan dtrinya
sendiri. 0iarpun tiga &rang kakek berpakaian putih
itu telah
berusaha untuk meng&batinya, namun dadanya
yang sebelah
kiri masih terasa nyeri dan napasnya kadang*
kadang sesak.
478
(ukulan yang mengenai tubuhnya, sebetulnya
hanya angin
pukulannya saja, amatlah hebat dan menurut
percakapan
antara tiga &rang kakek berpakaian putih itu dia
mengerti
bahwa dia telah terkena hawa pukulan beracun
yang amat
ampuh dari se&rang di antara lima &rang pendeta
'ama itu.
(ertempuran itu kini sudah mencapai puncaknya.
#elapan
&rang kakek itu agaknya sudah mengerahkan
seluruh tenaga
dan kepandaian mereka, yang tiga &rang untuk
membela diri,
yang lima &rang berkeras hendak mer&b&hkan
mereka. Kalau
tadi Sie 'i&ng dibuat pusing &leh bayangan putih
dan merah
479
yang barkelebatan, kini dia terpaksa bangkit berdiri
dan
karena dia masih lemah dan kepalanya pening, dia
terhuyung.
2amun dia tetap memaksa dirinya melangkah
menjauhkan diri
karena ada angin pukulan menyambar*nyambar
dangan amat
dahsyatnya. $idak urung, masih ada juga angin
dahsyat
menyambar dan tak dapat dicegah lagi, tubuh Sie
'i&ng
terkena sambaran angin dahsyat ini dan diapun
terjungkal dan
terguling*guling!
$ubuhnya berhenti karena tertahan &leh sesuatu.
Ketika dia
membuka matanya untuk memandang, mata yang
melihat
480
segala sesuatu agak kabur, dia malihat bahwa dia
berhenti
terguling*guling karena tertahan &leh sepasang
kaki dan
sebatang t&ngkat butut! #ia membelalakkan
matanya agar
dapat memandang lebih jelas lagi. ,emang
sepasang kaki,
akan tetapi kaki yang buruk sekali. Kaki telanjang,
jari*jari
kakinya jelek, k&t&r, kasar dan merenggang seperti
jari kaki
ayam. ,akin ke atas, semakin jelek karena kaki itu
hanya kulit
kering ker&ntang membungkus tulang dan sampai
ke betis
mulai tertutup celana yang terbuat dari kain kasar
dan penuh
tambalan pula. Ketika Sie 'i&ng menengadah, dia
melihat
481
bahwa sepasang kaki itu adalah milik se&rang
kakek
berpakaian jembel yang wajahnya buruk, yang
menyeringai
dengan mulut yang tidak bergigi lagi, rambutnya
riap*riapan
berwarna putih, sepasang matanya mengeluarkan
sinar aneh
sekali. Sie 'i&ng terkejut dan berusaha untuk
bangkit berdiri,
akan tetapi dia terguling lagi dan r&b&h. ,aka
diapun lalu
duduk saja bersila, tidak memperduilkan lagi
apakah dia akan
terancamataukah tidak.
)eh*heh*heh1.!" Kakek itu terkekeh geli dan
t&ngkat
bututnya bargerak ke sekeliling tubuh Sie 'i&ng,
membuat
482
guratan di atas tanah mengelilingi Sie 'i&ng dan
nampaklah
garis yang cukup dalam, lingkaran dangan garis
tengah dua
meter lebih. Engkau t inggallah saja di dalam
ruangan ini dan
siapapun tidak akan mampu mengganggumu, anak
b&ngk&k!"
Sie 'i&ng mend&ngk&l. %gaknya dia bertemu
dengan
se&rang jembel tua yang gila. %kan tetapi
kepalanya terlalu
pening, tubuhnya sakit*sakit karena terguling*
guling tadi dan
diapun tidak menjawab, hanya membuka mata
m&n&nt&n
pertempuran yang masih berjalan terus. %gaknya
kakek
jembel itupun kini t idak memperdulikan dia,
melainkan ikut
483
pula men&nt&n sambil kadang*kadang
mengeluarkan suara
terkekeh aneh. #ia berdiri pula di dalam lingkaran
itu, di
sebelah belakang Sie 'i&ng. Ketika kakek itu
terkekeh*kekeh
geli men&nt&n pertempuran, tiba*tiba Sie 'i&ng
merasa
kepalanya, leher dan mukanya kejatuhan air.
6ah, hujankah. (ikiran ini membuat dia
menengadah,
akan tetapi sungguh sial, pada saat itu, entah
mengapa, si
kakek jembel tertawa semakin keras. Sie 'i&ng
basah semua!
Kiranya hujan itu turun dari mulut si kakek. Karena
mulut itu
tidak bergigi lagi, agaknya ketika tertawa*tawa,
maka air
484
ludahpun memercik keluar dari mulut yang tidak
dilindungi
pagar gigi lagi itu!
Sie 'i&ng makin mend&ngk&l. #ia mengusap muka,
leher
dan kepalanya, menggunakan lengan bajunya, dan
biarpun
kepalanya pening, dia memaksa diri untuk bangkit
dan untuk
pergi menjauhi kakek gila itu. %kan tetapi, tiba*tiba
saja
kepalanya diketuk dengan t&ngkat.
$&kk!" #an diapun jatuh terduduk kembali!
Ketukan
dengan t&ngkat itu tidak mendatangkan rasa nyeri,
akan
tetapi se&lah*&lah kepalanya ditekan &leh sesuatu
yang amat
berat dan kuat, yang membuatnya jatuh lagi.
0eberapa kali
485
dia menc&ba bangun, namun setiap kali kepalanya
diketuk
t&ngkat! %khirnya, biar dia marah dan mend&ngk&l,
Sie 'i&ng
duduk dan tidak lagi bangkit, apalagi karena
pertempuran itu
kini mulai mendekati tempat dia duduk di atas
tanah dalam
lingkaran garis itu.
,emang terjadi perubahan dalam pertempuran
tingkat
tinggi itu. %khirnya )imalaya Sam '&jin kewalahan
juga
menghadapi desakan lima &rang lawan mereka
yang
mempergunakan segala daya, ilmu silat, sihir,
bahkan racun,
untuk mengalahkan mereka. ,ereka bertiga
terdesak dan
486
sambil mengelak ke sana*sini kadang*kadang
menangkis
dengan kebutan ujung lengan baju atau juga
dengan tangan
mereka yang kebal, mereka terus mundur. $iba*
tiba terdangar
bentakan*bentakan nyaring keluar dari mulut para
pendeta
'ama dan Sie 'i&ng melihat betapa tiga &rang
kakek
berpakaian putih terhuyung dan ada tanda merah
di pakaian
mereka yang putih. #arah! $iga &rang kakek itu
agaknya
terluka! %kan tetapi, mereka masih terua melawan.
Kini
pertempuran makin mendekati garis lingkaran dan
tiba*tiba,
se&rang di antara kakek berpakaian putih mel&ncat
dan
487
kakinya menginjak sebelah dalam lingkaran.
$iba*tiba t&ngkat butut kakek jembel itu bergerak
mend&r&ng punggung kakek yang melanggar"
lingkaran itu
dan tubuh kakek berpakaian put ih itupun
t&rd&r&ng keluar!
Ketika para anggauta $ibet 2g&*h&uw dengan
penuh
semangat dan nafsu mendesak terus, tiga &rang
kakek
berpakaian putih itu berl&mpatan dan agaknya
mereka tidak
berani menginjak lingkaran! $idak demikian
dengan para pendata
'ama. %da dua &rang yang tanpa sengaja
menginjak
garis lingkaran, yaitu $hay S& 'ama dan $hay )&k
'ama.
0egitu melihat $hay S& 'ama, si kurus kering yang
bertenaga
488
raksana itu memasuki lingkaran, kakek jembel lalu
menggerakkan t&ngkat bututnya, seperti tadi
mend&r&ng dan
tubuh pendeta 'ama itupun terd&r&ng keluar. (ada
saat itu,
$hay )&k 'ama juga masuk ke dalam lingkaran,
kembali dia
t&rd&r&ng keluar &leh t&ngkat butut.
Keduanya men&leh dan $hay 0& 'ama marah
sekali. #ia
memutar t&mbaknya dan karena dia mengira
bahwa anak
b&ngk&k itu yang usil tangan, t&mbaknya
menyerang ke arah
Sie 'i&ng. 0agaikan anak panah meluncur dari
busurnya, t&mbak
itu menusuk ke arah leher Sie 'i&ng. %nak ini tidak
tahu
bahwa bahaya maut mengancam nyawanya.
489
$rakkk!" $&mbak itu terpental ketika bertemu
dengan
t&ngkat butut. $hay 0& 'ama terbelalak, tidak
mengira sama
sekali bahwa ada se&rang kakek jembel yang
mampu
membuat t&mbaknya terpental dengan tangkisan
t&ngkat butut.
(adahal, dia memiliki tenaga gajah yang sukar
dilawan.
(ada saat itu, $hay )&k 'ama yang juga marah,
mengayun
rantai bajanya ke arah kakek jembel. Kakek jembel
itu
terkekeh keras dan kembali kepala Sie 'i&ng
kehujanan dan
begitu kakek jembel itu menggerakkan tangan kiri,
ujung
rantai baja itu sudah ditangkap dan ditariknya.
$hay )&k 'ama
490
tiba*tiba merasa ada tenaga dahsyat membet&tnya
sehingga
tertarik mendekat dan t&ngkat butut itu
menyambar ke arah
kepalanya.
$&kkk!" Kepala $hay )&k 'ama yang gundul kena
dikemplang dan seketika muncul telur ayam di
kepala yang
gundul itu! $hay )&k 'ama meraba kepalanya yang
dikemplang itu dengan tangan kiri dan diapun
terbelalak
keheranan. Kepalanya sudah kebal, bahkan
dibac&k g&l&k saja
tidak akan terluka. Kenapa kini dikemplang
sebatang t&ngkat
butut saja dapat menjadi bengkak dan menjend&l
sebesar
telur ayam. 2yeri sekali memang tidak, akan tetapi
hatinya
491
yang amat nyeri karena dia merasa dihina. $hay 0&
'ama
yang melihat rekannya dikemplang, menjadi marah
dan
biarpun tadi dia terkejut &leh tangkisan t&ngkat
butut, kini dia
menyerang lagi dengan tusukan t&mbaknya ke
arah perut
kakek jembel.
6aduh, jeb&l perut ini1." teriak kakek jembel dan
t&mbak
itu benar*benar mengenai perutnya dan tembus!
%kan tetapi,
tidak ada darah keluar, tidak ada usus keluar dan
tiba*tiba
kepala $hay 0& 'ama kena dikemplang t&ngkat
butut.
$akkk!" #an seperti juga kepala $hay )&k 'ama,
kini
492
kepala $hay 0& 'ama yang gundul muncul pula
sebuah telur
ayam! Ketika $hay 0& 'ama mengerahkan
kekuatan batinnya
memandang, ternyata t&mbaknya sama sekali
tidak menembus
perut kakek jembel itu, melainkan menembus baju
jembel yang ked&d&ran dan tadi hanya merupakan
suatu permainan
sihir saja. %nehnya, kenapa dia yang ahli sihir
sampai
dapat dipermainkan seperti itu.
Sementara itu, tiga &rang pendeta 'ama yang kini
menghadapi tiga &rgng kakek )imalaya, tentu saja
merasa berat
kalau melawan se&rang dengan se&rang. #ua
&rang
rekannya meninggalkan mereka dan sibuk
mengurusi kakek
jembel!
493
Si*sute dan 2g&*sute (adik seperguruan ke empat
dan ke
lime), hay& bantu kami!" teriak $hay Ku 'ama. #ua
&rang itu,
$hay )&k 'ama dan $hay 0& 'a mengelus*elus
kepala mereka
yang benj&l, akan tetapi mereka sadar bahwa
mereka
berhadapan dengan se&rang jembel yang amat
sakti, maka
merekapun kini hendak membantu rekan*rekan
mereka yang
agaknya kewalahan juga menghadapi )imalaya
Sam '&jin.
%kan tetapi pada saat itu, terdangar seruan yang
halus.
Siancai1.! $idak malukah kalian ini lima &rang
pendeta
yang mestinya menjahui kekerasan, kini malah
494
mempergunakan kekeranan untuk menyerang
&rang lain."
'ima &rang pendeta 'ama itu terkejut karena suara
yang
halus itu mengandung wibawa yang amat besar,
bahkan
mengandung getaran tenaga khi*kang yang terasa
menggetarkan jantung, maka merekapun
berl&ncatan mundur
untuk mamandang siapa yang muncul itu. Kiranya
se&rang
kakek tua renta, usianya tentu sudah tujuh piluh
lima tahun,
rambutnya putih semua riap*riapan, kumis dan
jengg&tnya
juga putih, tubuhnya tinggi kurus dan tegak,
wajahnya segar,
pakaiannya berwarna kuning yang hanya dilibatkan
dan
495
dililitkan pada tubuhuya, tangan kanannya
memegang
sebatang t&ngkat butut.
Supek1.!" )imalaya Sam '&jin cepat memberi
h&rmat
kepada kakek itu.
)eh*heh*heh, kalau suheng yang muncul, semua
akan
menjadi beres penuh damai, heh*heh*heh!" Kakek
jembel barseru
sambil terkekeh dan kembali Sie 'i&ng kehujanan!
)imalaya San '&jin memberi h&rmat kepada kakek
jembel itu.
$erima kasih atas bantuan susi&k! "
)eh*heh, siapa yang bantu siapa. %ku hanya
membuat
ruangan untuk anak b&ngk&k ini, ternyata ada
'ama jubah
merah berani melanggar, tentu saja kukemplang
kepalanya,
496
heh*heh!"
'ima )arimau $ibet terkejut bukan main. ,ereka
belum
mengenal (ek*sim Sian*su, kakek berpakaian
kuning itu, dan
juga tidak mengenal K&ay $&jin, kakek jembel yang
aneh itu,
akan tetapi mendengar bahwa dua &rang itu
adalah supek
(uwa perguruan) dan susi&k (paman perguruan)
dari )imalaya
Sam '&jin, tentu saja mereka merasa gentar. 0aru
)imalaya
Sam '&jin saja sudah merupakan lawan yang sukar
dir&b&hkan, apalagi muncul paman guru dan uwa
gurunya!
%pa lagi $hay )&k 'ama dan $hay 0& 'ama yang
masih
merasa bekas ketukan t&ngkat pada kepala mereka
yang
497
menjadi benj&l. ,asih terasa berdanyutan kepala
itu!
Kalian ini para t&su s&mb&ng selalu menentang
kami!"
bentak $hay Ku 'ama dengan marah, akan tetapi
juga gentar
untuk turun tangan.
Siancai1.!" (ek*in $&su yang terluka pundaknya,
berdarah
sedikit, berkata sambil menarik napas panjang.
$hay Ku
'ama, bukankah &m&nganmu itu sengaja kauputar*
balikkan.
Sejak kapan kami memusuhi kalian. Siapakah yang
menyerang, membunuhi para pertapa yang tidak
bersalah
apapun di )imalaya. Kami sudah mengalah,
mengungsi ke
Kun*lun*san. Siapa pula yang mengundang kalian
datang
498
untuk menangkapi bahkan mengancam untuk
membunuh
kami dan para pertapa di sini pula."
Kami hanya menerima perintah dari 3ang ,ulia
#alai
'ama!" bentak $hay Ku 'ama. Kami harus
menangkap
)imalaya Sam '&jin untuk mempertanggung*
jawabkan
pember&ntakan dan pembunuhan yang dilakukan
mendiang
guru kalian!"
Siancai1.!" (ek*sim Sian*su berkata, suaranya
halus
namun kembali lima &rang 'ama itu bergidik
kareng isi dada
mereka tergetar hebat. ,ereka terpaksa
mencurahkan
perhatian dan mengerahkan tenaga untuk
melindungi diri
499
sambil memandang kepada kakek t inggi kurus itu.
Sungguh
aneh sekali! ,endiang sute menentang para 'ama
yang hendak
memaksa se&rang anak dusun dan hendak diculik.
#alam
pertempuran itu, tiga &rang 'ama tewas. %pa
anehnya dalam
hal itu. Kalau sute kalah, tentu dia yang tewas!
#an anak
yang dilindungi mendiang sute itu adalah #alai
'ama yang
sekarang! 0agaimana mungkin dia yang menyuruh
kalian
untuk menangkapi atau membunuh murid*murid
sute. Sungguh
janggal!"
,endengar ini, lima &rang 'ama itu saliag
pandang.
500
Kemudian $hay Ku 'ama berseru, Kami adalah
utusan #alai
'ama akan tetapi telah gagal. 0iarlah kami akan
melap&r
kepada beliau dan kalian tunggu saja pembalasan
dari kami!"
Setelah berkata demikian, $hay Ku 'ama
berkelebat pergi
dikuti &leh empat &rang adik seperguruannya.
)eh*heh*heh, suheng, kenapa sampai sekarang
engkau
masih menjadi se&rang yang lemah. %njing*anjing
itu gila dan
membahayakan, bagaimana kalau aku mewakili
suheng
mengejar dan membasmi mereka." kata K&ay
$&jin. Kakek ini
adalah sute (adik seperguruan) dari (ek*sim Sian*
su, akan
501
tetapi kalau (ek Sim Sian*su hidup sebagai se&rang
yang
memperdalam kemajuan jiwanya, hidup sebagai
se&rang yang
membersihkan diri lahir batin bahkan
mengasingkan diri dari
keramaian duniawi, sebaliknya K&ay $&jin suka
berkeliaran
dan memang ada kelainan pada dirinya. #ia
dikenal sebagai
se&rang yang sinting! (ada hal dalam ilmu
kepandaian silat
maupun kekuatan sihir, dia tidak kalah
dibandingkan
suhengnya itu. ,ungkin justeru karena dia
terlampau banyak
mempelajari ilmu sihir dan gaib, terlalu dalam
menjenguk ke
dalam rahasia kegaiban, dan batinnya tidak kuat,
maka dia
502
menjadi sint ing seperti itu. )idupnya berkeliaran
seperti
jembel dan kadang*kadang melakukan hal aneh*
aneh yang tidak
lumrah. #ia tidak mempunyai tempat tinggal yang
tetap,
berkeliaran sampai jauh ke empat penjuru dan
muncul secara
tiba*tiba saja tanpa berita lebih dulu. %kan tetapi
diapun tidak
pernah men&nj&lkan diri sehingga jarang ada yang
mengenalnya sebagai se&rang sakti, lebih dikenal
sebagai
se&rang sinting.
Sute, engkaupun sampai sekarang masih belum
menanggalkan sikapmu yang ugal*ugalan.
Siapakah dirimu ini
maka engkau mempunyai niat untuk membunuh
&rang.
503
%pakah engkau tidak melihat bahwa tidak ada
perbedaan
antara engkau dan mereka."
)eh*heh*heh, heei, anak b&ngk&k. Engkau dengar
itu.
0ukankah pendirian suheng itu aneh sekali. $adi
dia sendiri
datang, dan kalau lima ek&r m&nyet gundul itu
tidak pergi,
aku yakin dia akan turun tangan melindungi tiga
&rang murid
kep&nakan yang baik ini dan akan mengalahkan
mereka
berlima. %kan tetapi sekarang, c&ba dangar, dia
berceramah
menguliahi aku agar aku tidak membunuh lima
&rang 'ama
itu! )eh*heh*heh, leluc&n yang tidak lucu bukan."
0iarpun jembel tua itu nampak ugal*ugalan, namun
diamdiam
504
Sie 'i&ng membenarkan pendapatnya. ,aka
diapun lupa
diri dan sambil memandang kepada kakek
berpakaian kuning
itu, dia berkata, ,emang benar, kek. 'ima &rang
pendeta itu
tadi jahat bukan main, lebih jahat karena mereka
itu berjuluk
pendeta. ,embasmi mereka merupakan
kewajiban, karena
akan men&l&ng manusia dari ancaman kejahatan
mereka.
%ndaikata aku kuat, tentu aku akan membasmi
mereka!"
Siancai1. Siapakah b&cah ini." tanya (ek*sim
Sian*su
kepada )imalaya Sam '&jin. (ek In $&su lalu
menceritakan
tentang Sie 'i&ng, se&rang b&cah gelandangan
yang pernah
505
menyelamatkan dirinya secara tanpa disengaja
ketika dia
diserang &leh dua &rang 'ama, kemudian betapa
b&cah itu
terkena pukulan beracun dari $hay Ku 'ama dan
mereka
bertiga sudah berusaha meng&batinya namun
gagal ketika
tiba*tiba muncul $ibet 2g&*h&uw tadi.
Kebetulan supek telah datang, maka m&h&n
supek
menyembuhkan penderitaannya," kata (ek In $&su
kepada
supeknya. ,emang aneh hubungan antara mereka
itu.
)imalaya Sam '&jin berusia kurang lebih tujuh
puluh tahun,
sedangkan (ek*sim Sian*su lima tahun lebih tua,
akan tetapi
506
dia telah menjadi uwa perguruan mereka! )al ini
adalah karena
ketika mempelajari ilmu di )imalaya, )imalaya
Sam '&jin
sudah berusia tiga puluh tahun lebih dan guru
mereka, yaitu
se&rang sute dari (ek*sim Sian*su, berusia tiga
tahun lebih tua
dari mereka.
(ek*sim Sian*su memang memiliki banyak macam
kepandaian, di antaranya ilmu peng&batan.
,endengar bahwa
anak b&ngk&k itu telah menyelamatkan nyawa (ek
Im $&su,
dan menderita luka pukulan beracun, diapun lalu
mendekati
Sie 'i&ng dan memeriksa punggung dan dadanya.
#ia
mengerutkan alisnya dan berkata. %h, biarpun
hawa beracun
507
sudah bersih, akan tetapi isi perutnya mengalami
guncangan
hebat dan ada racun tertinggal di dalam darahnya.
#ia dapat
di&bati akan tetapi akan memakan waktu yang
cukup banyak.
0iarlah dia ikut dengan pint&, dan perlahan*lahan
pint&
sembuhkan dia."
'ihat, anak b&ngk&k. 5rang tua itu
menyelewengkan
percakapan dan pura*pura tidak mendengar
perkataan tadi.
,enggelikan, heh*heh*heh!" kata K&ay $&jin.
0iarpun di dalam hatinya Sie 'i&ng merasa
gembira bahwa
dia akan di&bati &leh kakek berpakaian kuning,
nanun
mendengar ucapan K&ay $&jin, dia merasa tidak
puas juga.
508
'&cianpwe, maafkan aku. Kalau l&cianpwe tidak
mau
menjelaskan mengapa l&cianpwe melarang kakek
jembel ini
membasmi lima &rang 'ama yang jahat, terpaksa
aku tidak
mau ikut dengan l&cianpwe untuk di&bati."
)ushh! %nak baik, kalau tidak di&bati engkau
akan mati,"
kata (ek*sin $&su.
)eh*heh*heh, kau benar, anak b&ngk&k. Kalau dia
tidak
mau menerangkan, biar engkau ikut aku saja.
Kalau harus
mati, kita mati bersama dan melanjutkan
perjalanan ke neraka
atau ke s&rga, he*he*heh!"
(ek*sim Sian*su menarik napas panjang. Kalian
berdua ini
509
sama*sama ingin mengerti, itu baik sekali
walaupun
sesungguhnya engkau harus malu untuk
mengajukan
pertanyaan yang kekanak*kanakan itu, sute. %nak
baik,
siapakah namamu."
2amaku Sie 'i&ng, l&cianpwe."
Sie 'i&ng. 2ama yang baik. 2ah, dangarkanlah,
Sie 'i&ng,
dan engkau juga, sute. Semua perbuatan itu dinilai
dari yang
menjadi pend&r&ngnya. 5rang bertentangan,
berkelahi, juga
harus dilihat dari apa yang menjadi pend&r&ngnya.
+elas
bahwa kita tersesat jauh kalau kita berkelahi
dengan &rang
lain karena kemarahan, kebencian atau dandam.
Engkau tadi
510
melihat sendiri betapa tiga &rang murid kep&nakan
kita ini
berkelahi melawan &rang 'ama hanya untuk
membela diri
saja, tanpa sedikitpun dikuasai nafsu kebencian,
kemarahan
atau keinginan membunuh lawan. $entu saja sudah
menjadi
hak mereka untuk mempertahankan diri dan
melindungi
dirinya apabila terancam kesakitan atau kematian.
Sebaliknya,
engkaupun melihat sendiri bagaimana keadaan
batin lawanlawan
itu dalam perkelahian. ,ereka itu jelas berkelahi
dengan nafsu dandam dan kebencian, keinginan
untuk
membunuh. Kalau sekarang kita mengejar mereka
dengan
511
niat hati untuk membasmi mereka, bukankah
keinginan itupun
didasari &leh kebencian. Karena itu, setiap
perbuatan manusia
haruslah dilihat dari pamrihnya atau dari sebab
yang
mend&r&ngnya melakukan perbuatan itu, karena
biarpun
perbuatannya itu nampaknya serupa atau sama,
namun
sesungguhnya berbeda, seperti buat dan langit."
K&ay $&jin terkekeh*kekeh, sedangkan Sie 'i&ng
diam*diam
mengakui kebenaran pendapat (ek*sim Sian*su.
6alaupun
masih belum dewasa, namun anak itu memang
memiliki
kecerdasan. ,elihat betapa sutenya masih hahah*
heheh, (eksimSian*
su tersenyum.
512
Sute, sudah belasan tahun kita tidak saling jumpa,
kulihat
engkau masih sama saja. %ku dapat membaca
semua isi
hatimu. Engkau tentu masih belum puas, bukan.
2ah, selagi
j&d&h mempertemukan antara kita sekarang ini,
kau b&leh
keluarkan semua isi hatimu dan mari kita bahas
bersama, biar
didengarkan juga &leh tiga &rang murid kep&nakan
kita yang
bijaksana ini, dan juga biarlah anak yang baik ini
berkesempatan mendengarnya."
K&ay $&jin bertepuk tangan tanda gembira. )eh*
heh*heh,
bagus, bagus! ,emang aku belum puas, suheng.
%kan
kukeluarkan semua rasa penasaran dalam hatiku
ini. Selama
513
bertahun*tahun aku melihat kepalsuan*kepalsuan
dunia dan
aku muak, suheng, aku sedih1." #an tiba*tiba
kakek itupun
menangis terisak*isak seperti anak kecil! $entu saja
Sie 'i&ng
terkejut melihat hal ini dan dia memandang
dengan mata
terbelalak. %kan tetapi, tiga &rang kakek )imalaya
itu yang
kini juga sudah duduk bersila seperti dua &rang
supek dan
susi&k mereka, hanya menundukkan muka saja,
sedangkan
(ek*sim Sian*su memandang sutenya sambil
tersenyum.
'anjutkan, sute."
Sambil menyusuti air matanya, K&ay $&jin
melanjutkan.
514
%ku melihat semua &rang mengenakan t&peng
pada mukanya.
,engerikan dan menakutkan, juga membuat hati
penasaran dan mend&ngk&l sekali. (ada lahirnya
semua &rang
memakai t&peng yang indah dan bersih, padahal di
balik
t&peng itu, batin mereka busuk dan k&t&r! ,una:k
dan purapura.
)ati, kata dan perbuatan merupakan segi tiga yang
berbeda jurusan. (alsu, palsu, semua palsu! +uga
para
pendeta yang pernah kujumpai berbatin palsu.
Karena itu,
suheng, aku sudah membuang semua pantangan.
)eh*heh,
aku makan daging, minum arak, heh*heh. Suheng
sendiri
tentu tak pernah makan daging dan minum arak,
bukan.
515
%pakah suheng bareni mengatakan bahwa suheng
tidak
pernah membunuh."
Siancai1.! (int& tidak menyangkal, sute. %kan
tetapi
dijauhkan $hian kiranya hati ini dari benci, iri,
dengki dan
pementingan diri pribadi."
/&ba jawab, suheng. %pakah kalau suheng makan
sayur
dan minum air saja, berarti suheng tidak
melakukan pembunuhan.
+awab yang jujur, jangan muna:k, suheng!"
Saincai1., muna:k lebih keji daripada
penyelewengan itu
sendiri, sute. $idak dapat disangkal lagi, di dalam
sayuran,
tumbuh*tumbuhan, buah*buahan, bahkan di dalam
air jernih
516
itu terdapat mahluk*mahluk hidup yang bargerak
dan
bernyawa dan yang tidak nampak saking kecilnya.
0ahkan
sayur itu sendiri merupakan tumbuh*tumbuhan
yang hidup."
2ah*nah*nah1.!" K&ay $&jin menudingkan
telunjuknya,
mengamang*amangkan ke arah suhengnya. Kalau
begitu
suheng juga membunuh!"
,emang, hal itu pint& akui, sute, akan tetapi
biarpun
sama*sama membunuh namun perbedaannya
bumi*langit,
,anusia hidup harus makan, demi kelangsungan
hidupnya
dan sudah menjadi pembawaan sejak lahir bahwa
manusia
517
harus makan. #an satu*satunya bahan makanan
yang baik,
menghidupkan, dan bukan sekedar menuruti nafsu
lidah saja,
adalah sayur*sayuran dan buah*buahan, juga air
jernih.
0iarpun semua itu mengandung mahluk hidup,
akan tetapi karena
tidak kelihatan maka kita membunuh tanpa kita
ketahui,
tanpa kita sengaja. %ndaikata pint& melihat ada
ulat pada
buah yang pint& makan, tentu ulat itu akan pint&
singkirkan
agar tidak termasuk dan termakan. Semua mahluk
hidup kecil
tak nampak yang ikut termakan, bukan sengaja
dimakan.
Inilah bedanya, sute. 5rang yang makan daging,
sengaja
518
membunuh hewan itu dan makan dagingnya untuk
memuaskan selera, sedangkan &rang yang makan
sayur,
biarpun membunuh mahluk kecil*kecil, hal itu
dilakukan bukan
dengan sengaja dan sama sekali tidak bermaksud
menikmati
dagingnya. #emikian pula dengan sayuran,
welaupun sayuran
itupun hidup, namun sayuran tidak bergerak, tidak
memperlihatkan rasa sakit seperti halnya binatang.
#emikianlah, sute. Segala perbuatan haruslah
dilihat dasar
dan pend&r&ngnya. Kalau &rang membunuh
sesama hidup
karena ingin memuaskan nafsu kesenangan, atau
karena
kebencian, sungguh hal itu merupakan perbuatan
yang amat
keji dan kejam."
519
0agaimana kalau aku minum arak. Itu tidak
membunuh1."
Sute, mengapa dianjurkan agar minuman arak
dijauhi.
Karena dari minum arak &rang menjadi mab&k dan
dalam mab&k
dapat melakukan hal*hal yang tidak baik.
0ermab&kmab&kan
memberi jalan kepada nafsu untuk makin
merajalela
menguasai batin. +uga, bermab&k*mab&kan
merusak
kesehatan. Kalau hal seperti ini tetap dilaksanakan,
bukankah
itu merupakan keb&d&han besar merusak diri
sendiri. Ingat,
sute. $ubuh kita merupakan Kuil Suci yang dihuni
&leh jiwa.
Sudah sepatutnya kalau kita merawat Kuil Suci ini
sebaikbaiknya,
520
tidak dik&t&ri dan t idak dirusak, kita pelihara
sebaiknya luar dalam."
Suheng, keteranganmu sudah cukup jelas.
Sekarang,
kebetulan kita saling bertemu, aku minta sedikit
petunjuk
tentang ilmu silat kepadamu. 2ah, bersiaplah,
suheng!"
K&ay $&jin mel&ncat berdiri dan menudingkan
t&ngkat
bututnya ke langit. ,elihat ini, (ek*sim Sian*su
tertawa. )aha,
sejak dulu engkau masih saja keranjingan ilmu
silat, sute.
5rang*&rang tua bangka seperti kita ini, perlu apa
mementingkan ilmu kekerasan seperti itu. %kan
tetapi, pint&
mendangar bahwa engkau telah memper&leh ilmu
yang amat
521
hebat, maka pint&pun ingin pula manyaksikan
kehebatan
ilmumu itu, sute. 2ah, perlihatkan kepada pint&!"
(ek*sin Sian*su juga bangkit berdiri dan dengan
tenang dia
menghampiri kakek sint ing itu, berdiri tegak
dengan t&ngkat
butut di tangannya. Kedua &rang kakek itu
sungguh amat
berbeda. (ek*sim Sian*su demikian anggun dan
rapi bersih,
penuh wibawa akan tetapi juga penuh kelembutan
dan
keramahan, sinar mata dan senyumnya penuh
kasih sayang.
Sebaliknya, K&ay $&jin berpakaian tidak karuan,
butut dan
k&t&r, berdirinya juga sembarangan saja, dan
hanya ada satu
522
persamaan antara mereka, yaitu bahwa keduanya
memiliki
sinar mata menc&r&ng dan keduanya sama*sama
memegang
sebatang t&ngkat butut.
,elihat betapa supek dan susi&k mereka itu saling
berhadapan dengan t&ngkat di tangan, )imalaya
Sam '&jin
mengamati dengan wajah berseri gemblra.
Sungguh
beruntung, pikir mereka. Kesempatan seperti ini
sungguh
langka. Sementara itu Sie 'i&ng yang sama sekali
belum
mengenal dasar ilmu silat tinggi, hanya n&nt&n
dengan hati
ingin tahu, akan tetapi tentu saja dia tidak begitu
mengerti,
karena ketika tadi terjadi perkelahian tingkat tinggi
antara
523
para pendeta 'ama dan San '&jin diapun tidak
mampu
mengikut inya dengan baik. #ia hanya merasa
heran mengapa
hatinya tertarik kepada si jembel yang ber&tak
miring ini, akan
tetapi diapun kagum dan tunduk kepada kakek
berpakaian
kuning yang berwibawa. )eran dia mengapa kakek
itu mau
saja melayani jembel tua yang disebut sute*nya.
Suheng, c&ba kausambut jurus t&ngkatku ini!"
$iba*tiba
K&ay $&jin berseru dan t&ngkatnya bergerak.
%nehnya,
gerakan itu lambat saja, seperti main*main akan
tetapi ujung
t&ngkat itu mengeluarkan angin menderu dan
ujungnya
524
menusuk secara beruntun ke arah tulang*tulang
iga (ek*sim
Sian*su, sedangkan tangan kirinya dipentang
dengan jari*jari
tangan terbuka, siap menyambut ke mana lawan
akan
mengelak!
Semua gerakan ini dilakukan lambat sehingga Sie
'i&ng
saja dapat mengikuti dengan pandang matanya.
0agus sekali!" seru (ek*sim Sian*su memuji,
bukan
sekadar menyenangkan hati sutenya, melainkan
memuji
karena kagum. #ia melihat betapa dahsyatnya
serangan
sutenya itu yang memang amat sukar untuk
dilawan, sukar
dielakkan maupun ditangkis. #ia maklum bahwa
kalau
525
ditangkis, maka tenaga tangkisan itu justeru akan
memperkuat getaran t&ngkat sutenya untuk
melakukan tusukan
berikutnya karena serangan itu merupakan
serangkaian
tusukan ke arah tulang iga. #ia lalu mengangkat
t&ngkatnya,
menggerakkan t&ngkat bututnya dengan lambat
pula, dan
menyambut t&ngkat sutenya. #ua batang t&ngkat
butut
bertemu, akan tetapi (ek*sim Sian*su tidak
menangkis,
melainkan menggunakan sin*kang membuat
t&ngkatnya
menempel pada t&ngkat sutenya dan dengan
demikian,
t&ngkatnya terus mengikuti gerakan t&ngkat
sutenya dan
526
setiap tusukan dapat did&r&ngnya kembali
sehingga ujung
t&ngkat sutenya itu hanya mampu mencium kain
kuning yang
melibat dada saja. Karena serangan pertama
gagal, K&ay $&jin
melangkah mundur.
)emm, sungguh hebat. 0ukankah itu sebuah jurus
dari
ilmu t&ngkatmu yang baru, yang dinamakan $a*kwi
$ung*h&at
(Ilmu $&ngkat ,emukul Setan)." tanya sang
suheng.
)eh*heh*heh, matamu yang sudah tua memang
masih
tajam sekali, suheng. ,emang benar, dan jurus
tadi
kunamakan +urus ,enghitung $ulang Iga. Sayang
engkau
527
tidak membiarkan aku menghitung tulang igamu,
suheng."
#an membiarkan tulang*tulang igaku yang sudah
tua itu
remuk. %ih, aku berkewajiban menjaga tubuh tua
ini, sute."
Sekarang lihatlah ini, jurus yang kunamakan
,enyapu
4ibuan Setan!" katanya dan K&ay $&jin sudah
menyerang lagi,
kini t&ngkatnya itu membuat gerakan berputar
lebar dan
seakan ada ratusan batang t&ngkat menyambar ke
arah tubuh
(ek*sim Sian*su, dari kanan, kiri, depan, belakang,
atas dan
bawah! Sungguh hebat t&ngkat itu, atau &rang
yang
menggerakkan t&ngkat itu. 0agaimana mungkin
t&ngkat yang
528
hanya sebatang itu mampu menghujankan
serangan seperti
itu, dari segala jurusan, dalam waktu yang
berturut*turut. #an
angin pukulan yang keluar dari t&ngkat itu! 7ntung
Sie 'i&ng
masih duduk bersila, demikian pula Sam '&jin
sehingga angin
pukulan yang menyambar ke atas itu tidak
mengenai mereka.
#aun*daun p&h&n yang berdekatan sudah r&nt&k
semua,
bahkan ada ranting yang kurang kuat patah*patah
terkena
sambaran angin pukulan t&ngkat butut itu! ,elihat
keadaan
ini, berdebar rasa jantung Sie 'i&ng. 0arulah dia
melihat
sendiri betapa hebatnya kakek jembel gila itu.
529
Siancai1.! Sungguh dahsyat1.!" kata (ek*sim
Sian*su dan
kakek inipun menggerakkan t&ngkat bututnya dan
ke
manapun bayangan t&ngkat K&ay $&jin
menyambar, selalu
t&ngkat itu bertemu dengan t&ngkat lain yang
menangkisnya,
se&lah*&lah tubuh (ek*sim Sian*su sudah dilindungi
benteng
yang k&k&h kuat. 0erulang kali t&ngkat mereka
saling
bertemu, mengeluarkan suara tak*tuk*tak*tuk yang
menggetarkan jantung, seperti dua buah benda
yang amat
kuat dan berat saling bertemu. %khirnya, kembali
K&ay $&jin
melangkah mundur menghentikan serangannya.
Engkau memang hebat, suheng. ,asih saja
engkau
530
memiliki ilmu 0enteng $&ngkat 0aja yang amat
k&k&h kuat. %kan
tetapi balaslah menyerang, suheng. Kenapa
engkau hanya
menangkis saja dan tidak membalas."
Siancai1., sute yang baik. 0agaimana pint&
mampu
menyarang kalau untuk melindungi diri saja sudah
rep&t
sekali. )ampir saja pint& tidak kuat bertahan
terhadap
seranganmu yang mengerikan tadi."
0iarlah sekarang yang terakhir, suheng.
Sambutlah jurus
$&ngkat ,enghancurkan Kepala Setan ini!" #an dia
pun sudah
memegang t&ngkat itu dengan kedua tangannya
dan langsung
menghantamkan ke arah kepala suhengnya dari
atas.
531
Kelihatannya saja jurus ini amat sederhana bahkan
kasar
seperti gerakan liar &rang yang berkelahi tanpa
menggunakan
ilmu silat. %kan tetapi sesungguhnya pukulan ini
berbahaya
sekali karena mempunyai banyak macam
perubahan yang
tidak tersangka*sangka andaikata yang dipukul
mengelak.
,enghadapi pukulan dari atas seperti itu, memang
mudah
saja mengelak. %kan tetapi anehnya (ek*sim Sian*
su justeru
tidak mengelak melainkan mengangkat kedua
tangan yang
memegangi kedua ujung t&ngkat untuk
menangkis! #ia
mengenal ilmu yang aneh ini dan tahu bahwa di
balik
532
kesederhanaannya tersembunyi perubahan yang
amat
berbahaya. ,aka dia tidak mau mengelak malah
menangkis
agar jurus itu dengan tenaga sepenuhnya
menimpa
tangkisannya dan diam*diam dia mengerahkan
tenaga
saktinya.
Sie 'i&ng sudah merasa ngeri, mengira bahwa
tentu
pertemuan antara dua t&ngkat itu akan hebat dan
dahsyat sekali
dan tentu ada di antara dua &rang kakek itu yang
akan
terluka. #an t&ngkat butut yang dipukulkan &leh
K&ay $&jin itu
menyambar turun, amat kuatnya menimpa t&ngkat
yang
533
dilintangkan di atas kepala (ek*sim Sian*su. Kedua
&rang
kakek itu memegangi t&ngkat dengan kedua
tangan.
#ua batang t&ngkat butut itu bertemu, keras sekali
akan
tetapi sungguh luar biasa. $idak ada suara
terdangar! Se&lah&lah
dua batang t&ngkat itu hanyalah benda*benda
yang
lunak. %kan tetapi, K&ay $&jin mel&mpat ke
belakang dan
t&ngkat bututnya telah patah menjadi dua p&t&ng!
Sambil
terkekeh dia melemparkan t&ngkat itu. #ua p&t&ng
t&ngkat itu
meluncur dan menancap pada batang sebuah
p&h&n,
tingginya dua meter lebih dan menancap rapi
berjajar atas
534
dan bawah dalam jarak sekepalan tangan.
)eh*heh, engkau hebat, suheng. 0iar kubantu
engkau
meng&bati b&cah b&ngk&k ini!" $iba*tiba dia sudah
menangkap Sie 'i&ng dengan mencengkeram
punggung
bajunya dan tiba*tiba Sie 'i&ng merasa tubuhnya
melayang ke
atas dibawa &leh kakek itu mel&mpat ke arah
p&h&n itu. #ia
tidak sempat mer&nta karena tubuhnya sudah
melayang ke
atas dan dia merasa betapa kedua kakinya
dijepitkan di antara
dua p&t&ngan t&ngkat tadi sehingga tubuhnya
tergantung
dengan kepala ke bawah, bergantung pada kedua
kakinya
yang terjepit. $ernyata dua p&t&ng t&ngkat yang
dilemparkan
535
tadi dan menancap di batang p&h&n, jaraknya
demikian tepat
sehingga dapat menjepit kedua pergelangan kaki
Sie 'i&ng.
Ketika Sie 'i&ng yang tergantung dengan kepala di
bawah itu
hendak mer&nta karena takut jatuh, kakek jembel
itu sambil
terkekeh menepuk punggung Sie 'i&ng tiga kali,
cukup keras
sehingga mengeluarkan bunyi berdebuk. #an
seketika Sie
'i&ng muntahkan darah dari mulutnya yang
langsung keluar
dari dalam dada dan perutnya. #arah itu banyak
dan agak
menghitam!
K&ay $&jin lalu mel&ncat turun. /ara dia turun dari
p&h&n
536
itu aneh karena dia hinggap di atas tanah bukan
dengan
kedua kakinya, melainkan dengan kepalanya dan
kini dia
mel&mpat*l&mpat dengan kepala di bawah,
mengeluarkan
suara dak*duk*dak*duk dan tubuhnya sudah
berl&ncatan
secara aneh itu cepat sekali, sebentar saja lenyap
dari situ.
Siancai1. siancai1. siancai1.!" (ek*sim Sian*su
memuji
dengan kedua tangan dirangkap di depan dada.
Sute K&ay
$&jin sungguh telah mencapai t ingkat yang sukar
diukur
tingginya. )ebat."
)ek 0in $&su, &rang ke tiga dari )imalaya Sam
'&jin
537
membantah. %kan tetapi masih kalah &leh supek.
0uktinya
t&ngkatnya patah menjadi dua p&t&ng ketika
bertemu dengan
t&ngkat supek!"
)emmm, begitukah pendapatmu. 'ihat t&ngkatku
ini1."
kata (ek*sim Sian*su lirih. $iga &rang kakek itu
melihat dan1.
begitu t&ngkat di tangan itu digerakkan perlahan,
maka
runtuhlah t&ngkat itu dalam keadaan hancur
berkepingkeping!
)imalaya Sam '&jin terkejut. Kiranya tenaga K&ay
$&jin sedemikian hebatnya sehingga p&rtemuan
antara dua
t&ngkat itu membuat t&ngkat di tangan (ek*sim
Sian*su
hancur, hanya berkat ilmu yang tinggi dari (ek*sim
Sian*su,
538
maka t&ngkat itu masih dapat dipegangnya dalam
keadaan
yang utuh.
Siancai1. 0ukan main hebatnya susi&k1." kata
(ek*in
$&su sambil menarik napas panjang. #an
berbahaya
sekali1.!"
(ek*sim Sian*su dapat membaca isi hati murid
kep&nakan
ini. Engkau benar, memang berbahaya sekali
kalau sampai
ilmu*ilmunya itu diwariskan kepada se&rang
manusia yang
menjadi budak nafsu. 5rang seperti dia itu, yang
tidak waras
dan memang sinting, dapat saja melakukan hal
yang anehaneh,
dan mungkin juga lengah sehingga keliru
menerima
539
murid. 0agaimanapun juga, segala sesuatu
memang sudah
digariskan &leh Kekuasaan $ertinggi, dan manusia
hanya
dapat memilih akan berpihak yang baik ataukah
yang buruk,
yang benar ataukah yang salah."
Supek, kalau sampai susi&k memiliki murid yang
murtad
dan sesat, tentu akan lebih berbahaya dari pada
$ibet 2g&h&uw
tadi! #an kita sudah semakin tua. Siapakah yang
akan
menahan kejahatannya kelak." kata Swat )wa
/injin.
(ek*sim Sian*su tersenyum. #i atas (uncak
)imalaya
masih ada awan dan di atas awan masih ada
langit!
540
0etapapun kuat dan tingginya kejahatan masih ada
kekuasaan
lain yang lebih kuat dan lebih tinggi untuk
mengatasinya! )al
itu tidak perlu dikhawatirkan. (ula, bukankah kita
masih hidup
sekarang. #an kalau sute dapat mempunyai
murid, kitapun
bisa saja memilih se&rang murid yang baik, agar
kelak dia
dapat menahan kejahatan yana datang dari
manapun juga."
(ada saat itu, terdengar suara memelas,
'&cianpwe1.
harap suka t&l&ng saya1."
(ek*in $&su bangkit dan hendak menghampiri
p&h&n itu
untuk menurunkan Sie 'i&ng, akan tetapi (ek*sim
Sian*su
541
mencegahnya. +angan diturunkan dulu! 0iarkan
racun itu
habis seperti yang dikehendaki &leh sute tadi!"
Sie 'i&ng maraca tersikea sekali. #ia tergantung
dengan
kedua kaki terjepit t&ngkat, kepalanya di bawah
dan dia
merasa betapa kepalanya berdenyut*denyut
seperti kebanjiran
darah dan mulai merasa pening, juga isi perutnya
seperti
masuk ke dalam r&ngga dadanya, kedua kaki
terasa
kesemutan dan seperti tidak ada rasanya lagi,
mukanya terasa
panas. ,endengar ucapan kakek berpakaian
kuning tadi,
diapun merasa mend&ngk&l.
'&cianpwe, kenapa begitu kejam membiarkan aku
tersiksa
542
begini."
Kini (ek*sim Sian*su mendekati p&h&n itu, berkata
dengan
lembut, Sie 'i&ng, ketahuilah bahwa sute K&ay
$&jin tadi
telah membantuku meng&batimu. #engan caranya
sendiri
yang aneh dia telah membantu dan mengeluarkan
racun dari
tubuhmu. 0ukan untuk menyiksamu kalau dia
menggantungmu seperti ini. Sesungguhnya
tergantung
dengan kepala di bawah ini merupakan suatu cara
latihan
yang amat hebat hasilnya, ditambah dengan
tepukannya pada
punggungmu tadi telah membuat engkau langsung
memuntahkan darah beracun dari tubuhmu.
Sebagai
543
kelanjutannya, engkau harus bertahan selama satu
jam
tergantung di situ, dan semua racun akan keluar
dari tubuhmu
sehingga untuk menyembuhkanmu kembali hanya
merupakan
hal mudah, hanya memulihkan tenagamu saja."
,endengar ini, Sie 'i&ng merasa girang sekali. %h,
kalau
begitu, maafkan saya, l&cianpwe, dan terima kasih.
+angankan
satu jam, biar sepuluh jam saya akan pertahankan
sekuat
saya."
(ek*sim Sian*su mengangguk*angguk dan diapun
duduk
kembali bersila di depan tiga &rang murid
kep&nakannya.
Supek tadi menyebut tentang betapa baiknya
kalau kita
544
mempunyai se&rang murid, apakah supek
maksudkan dia itu."
(ek*in $&su menuding ke arah tubuh anak kecil
b&ngk&k yang
sedang tergantung dengan kepala di bawah itu.
(ek*sim Siansu
tersenyum dan diam*diam dia memuji ketajaman
pandangan murid kep&nakan yang telah
memper&leh
kemajuan pesat ini.
0enar, dialah cal&n yang kulihat c&c&k sekali
untuk
menjadi tumpuan harapan kita," jawabnya.
%kan tetapi1., dia cacat! %pa yang dapat
diharapkan dari
se&rang yang cacat, apalagi cacatnya b&ngk&k
seperti dia."
)ek 0in $&su mencela dengan alis berkerut.
)emm, agaknya engkau belum memeriksa anak
itu
545
dengan seksama," kata (ek*sim Sian*su. Sute tadi
sekali
melihat saja sudah tahu akan keistimewaan anak
itu sehingga
dia mau turun tangan meng&batinya."
Supek benar, sute. #ia memang se&rang anak
yang
berbakat tinggi, dan baik sekali. /acatnya itu tidak
akan
menjadi penghalang besar, karena itu hanya
merusak
bentuknya saja, tidak mempengaruhi dalamnya,"
kata (ek In
$&su.
,ereka lalu bercakap*cakap tentang sepak terjang
lima
&rang pendeta 'ama dari $ibet yang mengadakan
pengacauan
di Kun*lun*san, memburu para pertapa yang
pindah dari
546
)imalaya puluhan tahun yang lalu.
Supek, kalau dugaan teecu bertiga benar,
memang tentu
ada hal*hal aneh terjadi di $ibet. 4asanya tidak
masuk di akal
kalau #alai 'ama sendiri yang mengutus mereka
untuk
melakukan pembunuhan dan perburuan itu,
apalagi mengutus
mereka untuk menangkap atau membunuh teecu
bertiga.
0agaimanapun juga tentu #alai 'ama tahu bahwa
mendiang
suhu dahulu adalah pembela dan pelindungnya,
menyelamatkan banyak penduduk dusun asalnya
yang diamuk
&leh para 'ama yang akan menculiknya." kata (ek
In $&su.
,emang agaknya bukan #alai 'ama yang
mengutus
547
mereka. (int& lebih c&nd&ng menduga bahwa
mereka itu
tentu merupakan hubungan dekat sekali dengan
para 'ama
yang tewas di tangan mendiang gurumu dan
mereka memang
sengaja menuntut balas. 0ukankah ketika terjadi
keributan
dan pertentangan tiga puluh tahun yang lalu di
$ibet itu, lima
&rang 'ama ini belum muncul. Keributan dahulu itu
memang
dipimpin &leh #alai 'ama yang dahulu, yang marah
&leh
perlawanan mendiang suhu kalian sehingga
menjatuhkan
k&rban di antara para pendeta 'ama yang dahulu
menganggap para pertapa, terutama para t&su di
)imalaya
548
member&ntak. %kan tetapi, #alai 'ama yang
sekarang ini,
yang bahkan menjadi penyebab perkelahian antara
suhu
kalian dan para 'ama, tidak mempunyai
permusuhan apapun
dengan kita."
,emang mencurigakan sekali dan teecu kira hal
ini patut
untuk diselidiki, supek," kata )ek 0in $&su yang
masih penuh
semangat.
Supeknya tersenyum. )ek 0in $&su, lupakah
engkau
berapa sudah usiamu. 5rang*&rang setua kita ini,
tidak
memiliki tenaga dan keuletan lagi untuk
melakukan pekerjaan
besar itu. ,emasuki $ibet untuk melakukan
penyelidikan bukanlah
549
pekerjaan yang ringan. %pa lagi kita sudah mereka
kenal, bahkan mereka musuhi. $idak, sebaiknya
kalau kita
menyerahkan tugas itu kepada muridku itu." #ia
menunjuk
kepada tubuh anak b&ngk&k yang tergantung di
p&h&n.
0aiklah, supek. Kalau begitu, biarlah kelak teecu
bertiga
juga akan mewariskan ilmu*ilmu kami yang terbaik
untuk sute
kami itu," kata Swat )wa /injin.
)anya sampai di situ Sie 'i&ng mampu menangkap
percakapan mereka karena selanjutnya dia tidak
mendengar
apa*apa lagi, sudah pingsan dengan tubuh masih
tergantung
seperti kelelawar.
Gadis cilik itu membalapkan kudanya naik ke bukit
itu.
550
Se&rang gadis mungil, berusia antara sebelas dan
dua belas
tahun dengan wajah yang manis dan sepasang
mata yang jeli
dan indah. %nak perempuan itu mengenakan
pakaian cukup
indah dan cara dia menunggang kuda
membuktikan bahwa ia
sudah biasa dengan permainan ini. Kudanya juga
seek&r kuda
yang baik sekali, dengan tubuh panjang dan leher
panjang.
%nak perempuan itu seperti berlumba saja ketika
melarikan
kudanya semakin cepat, padahal jalan itu tidak
rata dan
mendaki. 2amun, agaknya ia memang sudah biasa
dengan
daerah ini, dan kudanyapun bukan baru sekali itu
saja
551
membalap ke arah puncak bukit di mana terdapat
banyak
rumput hijau segar yang gemuk dan yang akan
dinikmatinya
sebagai hadiah kalau mereka sudah tiba di puncak.
%khirnya tibalah mereka di puncak bukit yang
merupakan
tanah datar dengan padang rumput yang luas.
Gadis cilik itu
mel&ncat turun, ia dan kudanya bermandi keringat,
dan
keduanya nampak gembira. %palagi setelah anak
perempuan
itu melepaskan kendali kuda dan membiarkan
kudanya makan
rumput dan ia sendiri menjatuhkan diri duduk di
atas rumput
yang tebal, keduanya sungguh meniknati
keindahan alam,
552
hawa udara yang berbau harum itu, bau tanah dan
tumbuhtumbuhan
yang segar. Kicau burung menambah semarak
suasana. 0eberapa lamanya anak perempuan itu
rebah
telentang di atas rumput, melepaskan lelah dan
memejamkan
mata. %langkah nikmatnya telentang di atas
rumput seperti
itu! 'ebih nikmat daripada rebah di atas kasur
yang paling
lunak dengan tilamsutera yang paling halus.
%kan tetapi seek&r semut yang agaknya tertindih
&lehnya,
menegigit tengkuknya. Ia bangkit dan menepuk
semut itu,
membuangnya sambil bersungut*sungut. Semut
jahil kau!"
katanya dan kini ia men&leh kepada kudanya.
Ketika ia
553
melihat betapa kuda itu makan rumput dengan
lahapnya,
nampak enak sekali dengan mata yang lebar itu
berkedapkedip
melirik ke arahnya, ia menelan ludah dan perutnya
tibatiba
saja merasa lapar sekali.
%nak perempuan itu adalah 3auw 0i Sian. Seperti
telah kita
ketahui, 0i Sian tinggal bersama ayahnya, 3aw Sun
K&k, di
k&ta Sung*jan, di ujung barat (r&pinsi Sin*kiang. #i
tempat
tinggalnya banyak terdapat penduduk aseli Suku
0angsa
Kirgi-, 7igur, dan Ka-ak yang ahli menunggang
kuda. 5leh
karena keadaan lingkungan ini, sejak kecilpun 0i
Sian pandai
554
menunggang kuda. %palagi ia memang menerima
latihan ilmu
silat dari ayahnya, maka menunggang kuda
merupakan satu di
antara kepandaian yang c&c&k untuknya. %yahnya
yang amat
sayang kepadanya bahkan membelikan seek&r
kuda yang baik
untuknya dan sudah biasa 0i Sian membalapkan
kudanya pergi
se&rang diri ke lembah*lembah dan padang*
padang rumput.
Kepergian Sie 'i&ng membuat anak perempuan ini
berduka
dan berhari*hari ia menangis dan mendesak ayah
ibunya agar
mencari Sie 'i&ng sampai dapat dan mengajaknya
pulang. Ia
merasa kehilangan sekali karena ia tumbuh besar
di samping
555
pawan kecilnya itu yang merupakan paman, juga
kakak, juga
sahabat baiknya. Semua hiburan ayah ibunya tidak
dapat
meng&bati kesedihannya ketika ayahnya gagal
menemukan
kembali Sie 'i&ng.
%kan tetapi, lambat laun ia manpu juga melupakan
Sie
'i&ng dan pada hari itu, setengah tahun setelah Sie
'i&ng
pergi, ia membalapkan kuda se&rang diri menaiki
bukit itu.
,atahari sudah c&nd&ng ke barat dan 0i Sian yang
merasa
perutnya tiba*tiba menjadi lapar sekali melihat
kudanya makan
rumput, bangkit dan menghampiri kudanya.
#irangkulnya
556
leher kudanya. Kuda itu dengan manja
mengangkat kepala
dan mengusapkan pipinya ke kepala gadis cilik itu.
)ay& kita pulang, hari telah s&re," bisik 0i Sian
dan iapun
memasangkan kembali kendali kudanya. (ada saat
itu, muncul
lima &rang laki*laki kasar. ,ereka itu berusia rata*
rata tiga
puluh tahun dan mereka menghampiri 0i Sian
sambil
tersenyum menyeringai. Karena tidak mengenal
mereka, 0i
Sian mengerutkan alisnya dan tidak
memperdulikan mereka.
%kan tetapi ketika melihat gadis cilik itu hendak
mel&ncat naik
ke punggung kuda, tiba*tiba se&rang di antara
mereka
557
melangkah maju dan merampas kendali kuda dari
tangan 0i
Sian.
(erlahan dulu, n&na. Kuda ini berikan kepada
kami!"
katanya.
0i Sian terkejut dan marah. Ia sama sekali tidak
merasa
takut, sama sekali tidak ingat bahwa ia berada di
tempat yang
sunyi sekali dan lima &rang itu jelas bukan &rang
baik*baik.
$elunjuknya menuding ke arah muka &rang yang
merampas
kudanya.
Siapa kalian. 0erani kalian mengambil kudaku."
bentaknya.
)a*ha*ha, bukan hanya kudamu, n&na, akan tetapi
segalagalanya
558
yang ada padamu. )ay& lepaskan semua
pakaianmu,
kami juga minta semua pakaianmu itu."
0i Sian terbelalak, bukan karena takut melainkan
karena
marahnya. Saking marahnya, ia tidak
mengeluarkan kata*kata
lagi melainkan ia sudah mel&ncat ke depan dan
memukul ke
arah perut &rang yang bicara itu, se&rang laki*laki
brew&kan
yang agaknya menjadi pemimpin mereka.
Serangannya cepat
sekali datangnya. ,aklum, biarpun usianya baru
hampir dua
belas tahun, akan tetapi sejak kecil 0i Sian sudah
menerima
gemblengan ayahnya yang pandai sehingga dalam
usia sekecil
559
itu ia sudah memiliki ilmu silat yang lumayan,
terutama
gerakannya cepat sekali walaupun dalam hal
tenaga, ia masih
belum kuat benar. Si brew&k itu sambil tertawa*
tawa menc&ba
untuk menangkap, akan tetapi dia kalah cepat.
0ukkk! " (erutnya kena dihantam tangan yang
kecil itu dan
diapun terjengkang. 0iarpun tidak terlalu nyeri,
akan tetapi dia
terkejut dan juga merasa malu. Kawan*kawannya
segera
menubruk dan tentu saja 0i Sian tidak mampu
melawan lagi
ketika mereka itu meringkusnya.
'epaskan ia!" tiba*tiba terdengar bentakan
nyaring dan
se&rang pemuda remaja berusia lima belas tahun
lebih,
560
muncul di tempat itu. 0i Sian segera mengenal
pemuda ini
yang bukan lain adalah 'u Ki /&ng, putera 'u*
ciangkun
k&mandan pasukan keamanan di Sung*jan,
pemuda yang
pernah berkelahi dengan ia dan Sie 'i&ng. (emuda
yang &leh
ayahnya dical&nkan menjadi suaminya!
'ima &rang itu membalik dan memandang kepada
'u Ki
/&ng tanpa melepaskan kedua lengan 0i Sian yang
mereka
telikung ke belakang. )emm, b&cah lancang,
siapa kau."
bentak si brew&k sambil menghampiri Ki /&ng
dengan sikap
mengancam.
%kan tetapi pemuda remaja itu t idak menjadi
gentar.
561
#iapun melangkah maju, membusungkan dada dan
menjawab
dengan lantang, 2amaku 'u Ki /&ng, putera dari
'u*ciangkun
k&mandan keamanan di Sung*jan!"
%hhh1.!" Si brew&k terkejut dan melangkah
mundur
mendekati teman*temannya yang juga terkejut dan
memandang ketakutan.
,aaf1. maafkan kami1. k&ngcu1." Si brew&k
berkata
dengan suara gemetar.
'u Ki /&ng melanpkah maju lagi. Kalian tidak tahu
siapa
gadis ini. Ia adalah puteri 3auw $aihiap, se&rang
pendekar
besar di Sung*jan, dan ia tunanganku, mengerti."
,aaf1. maaf1." Kini lima &rang itu melepaskan
0i Sian
dan mereka menggigil ketakutan.
562
Kalian patut dihajar!" Ki /&ng lalu melangkah
maju dan
tangan kakinya bergerak, menampar dan
menendang. 'ima
&rang itu jatuh bangun lalu mereka melarikan diri
tunggang
langgang, meninggalkan kuda tunggangan 0i Sian.
Sejenak dua &rang muda remaja itu saling pandang
dan
dalam pandang mata 0i Sian ada sinar kagum. $ak
disangkanya
pemuda yang nakal itu memiliki keberanian dan
kegagahan!
$erima kasih1." katanya lirih, agak malu*malu
mengingat
bahwa tadi pemuda itu memperkenalkan ia
sebagai tunangannya
kepada para penjahat.
Ki /&ng tersenyum bangga, lalu mendekati gadis
cilik itu.
563
Sian*m&i, perlu apa berterima kasih. Sudah
semestinya kalau
aku membela dan melindungimu, kalau perlu
dengan jiwa
ragaku, bukankah engkau ini tunanganku dan cal&n
isteriku."
0erkata demikian, Ki /&ng mendekat dan
tangannya lalu
memegang lengan 0i Sian dengan mesranya.
,erasa betapa
lengannya diraba dengan mesra, meremang
rasanya bulu
tengkuk 0i Sian dan iapun menarik tangannya
dengan
renggutan, dan iapun melangkah mundur, alisnya
berkerut.
%ku tidak minta pert&l&nganmu, dan aku bukan
tunanganmu!" bentaknya marah.
%ihh, jangan bersikap seperti itu kepadaku, cal&n
564
suamimu, Sian*m&i. Ingat, antara &rang tua kita
sudah setuju
akan perj&d&han kita1."
%ku tidak perduli! %ku t idak sudi!" kembali 0i
Sian
membentak.
Sian*m&i, jangan begitu. ,engapa engkau
membenci aku.
%pakah aku tidak menang segala*galanya
dibandingkan anak
b&ngk&k itu."
$iba*tiba sepasang mata yang jeli itu
mengeluarkan sinar
kemarahan yang seperti bernyala. +angan
menghina paman
Sie 'i&ng! %ku sayang padanya dan dia sepuluh
kali lebih baik
dari padamu!"
Karena pert&l&ngannya tadi agaknya tidak
mendatangkan
565
perasaan berterima kasih dan bersukur dari gadis
cilik itu, Ki
/&ng menjadi penasaran dan dia berkata dengan
kasar, Sianm&i,
engkau sungguh tidak tahu budi! Kalau tidak ada
aku,
apa yang terjadi padamu. 0ukan saja kuda dan
pakaianmu
diambil &rang, mungkin juga engkau telah
diperk&sa! #an
engkau sedikitpun tidak berterima kasih
kepadaku!"
)emm, sudah kukatakan aku tidak minta
pert&l&nganmu
dan tadi aku sudah bilang terima kasih. ,au apa
lagi."
Setidaknya engkau harus memberi ciuman terima
kasih!"
kata Ki /&ng yang tiba*tiba menangkap lengan
gadis cilik itu
566
dan hendak merangkul dan mencium. %kan tetapi
0i Sian
menggerakkan tangannya.
(lakkk!" (ipi pemuda remaja itu kena ditampar
sampai
merah. Ki /&ng menjadi marah.
Kau memang tidak tahu terima kasih!" 'alu dia
menangkap kedua pergelangan tangan 0i Sian.
Gadia cilik itu
mer&nta*r&nta, akan tetapi ia kalah tenaga dan kini
Ki /&ng
sudah berhasil merangkulnya, mendekap dan
mencari muka
anak perempuan itu dengan hidungnya. %kan
tetapi 0i Sian
mer&nta dan membuang muka ke kanan kiri
sehingga ciuman
yang dipaksakan &leh Ki /&ng itu tidak mengenai
sasaran.
567
$iba*tiba nampak ada t&ngkat bergerak ke arah
kepala Ki
/&ng dan memukul kepala penuda remaja itu.
$&kk!" Seketika kepala itu menjend&l sebesar telur
ayam
dan Ki /&ng berteriak mengaduh sambil meraba
kepalanya
yang rasanya berdenyut*denyut. #ia melepaskan
rangkulannya pada 0i Sian dan membalik. Ketika
dia melihat
se&rang kakek jembel yang tua berdiri sambil
memegang
sebatang t&ngkat butut, dia marah sekali.
Kau1. kau berani nemukul aku." bentaknya
sambil
melangkah maju mendekati kakek tua renta itu
dengan sikap
mengancam.
Kakek yang rambutnya putih riap*riapan dan
pakaiannya
568
tambal*tambalan itu adalah K&ay $&jin. #ia
kebetulan saja
lewat di bukit itu dan sejak tadi melihat apa yang
terjadi,
kemudian mengemplang kepala Ki /&ng dengan
t&ngkatnya.
Kini dia tertawa terkekeh*kekeh.
%ku! ,emukulmu. )eh*heh*heh, yang memukul
adalah
t&ngkat ini, bukan aku!"
+embel tua busuk! ,ana bisa t&ngkat memukul
sendiri
kalau tidak kaupukulkan."
Siapa bilang tidak bisa." K&ay $&jin mengangkat
t&ngkatnya tinggi*tinggi dan berkata, $&ngkat,
&rang
menghinamu, dikatakannya engkau tidak bisa
memukul
sendiri. $unjukkan bahwa engkau bisa memukul
anjing dan
569
&rang kurang ajar, c&ba hajar pantatnya beberapa
kali!"
Sungguh aneh sekali. $&ngkat itu melayang
terlepas dari
tangan K&ay $&jin, melayang di udara lalu menukik
turun dan
menghantampantat Ki /&ng.
(lakk!" Ki /&ng berteriak kesakitan dan menc&ba
untuk
menangkap t&ngkat, akan tetapi sia*sia dan
kembali t&ngkat
itu menghajar pantatnya. Ki /&ng kini menjadi
ketakutan
setengah mati dan sambil berteriak*teriak diapun
lari
tunggang langgang ke bawah bukit setelah t&ngkat
itu
menghajar pantatnya beberapa kali.
,elihat ini, 0i Sian tertawa senang sekali. Iapun
terheranheran
570
melihat betapa ada t&ngkat dapat memukuli &rang
kurang ajar. Kini t&ngkat itu sudah kembali ke
tangan si kakek
jembel. 0i Sian mendekati.
Kakek yang aneh, sungguh hebat sekali
t&ngkatmu itu!
%pakah itu t&ngkat pusaka, t&ngkat wasiat."
)eh. (usaka. 6asiat. Ini t&ngkat butut, heh*heh*
heh!"
0i Sian makin mendekat, sedikitpun tidak merasa
takut atau
jijik kepada kakek jembel yang terkekeh*kekeh dan
menyeringai seperti &rang gila itu.
Kakek yang baik, maukah engkau memberikan
t&ngkat itu
kepadaku."
$&ngkat ini. $&ngkat butut ini. )eh*heh, b&leh
saja1."
0i Sian gembira bukan main dan menerima t&ngkat
butut
571
itu dari tangan K&ay $&jin. Ia menelit i t&ngkat itu,
akan tetapi
hanya sebatang t&ngkat biasa saja, sebuah
p&t&ngan ranting
p&h&n yang sudah kering dan k&t&r. Ia menc&ba
untuk
menggerak*gerakkan t&ngkat itu, akan tetapi biasa
saja, tidak
ada keanehannya.
Kakek yang baik, maukah engkau mengajarkan
aku
caranya membuat t&ngkat ini terbang dan
memukuli &rang kurang
ajar. %ku ingin sekali belajar ilmu itu."
Kakek itu tertawa bergelak. 0elajar ilmu memukul
&rang
dengan t&ngkat. 7ntuk apa."
6ah, banyak sekali kegunaannya, kek. (ertama,
untuk
572
melindungi diriku sendiri. Ke dua, dapat
kupergunakan untuk
melindungi paman kecilku yang b&ngk&k."
(aman kecil b&ngk&k."
3a, pamanku Sie 'i&ng itu kecil*kecil sudah
b&ngk&k dan
menjadi bahan hinaan &rang. Si kurang ajar Ki
/&ng tadi juga
menghinanya!"
Sie 'i&ng1. anak1. b&ngk&k." K&ay $&jin berkata
lambat
dan seperti mengingat*ingat.
0enar, kek! %pakah engkau pernah melihatnya.
#ia
melarikan diri dari rumah ayah, sudah berbulan*
bulan, entah
berada di mana, aku rindu sekali padanya. Kek,
b&lehkah aku
belajar ilmu itu."
573
K&ay $&jin mengelus jengg&tnya lalu tiba*tiba
menjumput
seek&r kutu busuk di lipatan bajunya dan
memasukkan kutu
itu ke bibirnya. Engkau benar mau menjadi
muridku. 0ukan
hanya memainkan t&ngkat itu, bahkan menpelajari
ilmu*ilmu
yang akan membuat engkau menjadi &rang paling
lihai di dunia
ini."
,au, kek! %ku mau sekali!" kata 0i Sian girang
karena ia
mendapatkan perasaan bahwa ia berhadapan
dengan &rang
sakti, seperti yang pernah ia dengar dari ayahnya.
%yahnya
pernah bercerita bahwa di dunia ini terdapat &rang
yang
574
memiliki ilmu tinggi sehingga kepandaiannya
seperti dewa
saja.
7ntuk beberapa detik K&ay $&jin seperti kehilangan
kesintingannya dan sepasang matanya yang
menc&r&ng itu
menelusuri seluruh tubuh 0i Sian dengan penuh
selidik.
Kemudian, sikapnya yang sinting kembali lagi.
Kau mau. 0enar*benarkah. $idak mudah, n&na
cilik!
(ertama, engkau harus ikut ke manapun aku pergi,
dan aku
tidak mempunyai rumah, tidak mempunyai
apapun, dan kau
harus bersedia hidup seperti anak jembel seperti
aku!"
%pa sukarnya. %ku bersedia!" jawab 0i Sian
dengan penuh
575
semangat. Ia teringat kepada paman kecilnya yang
tentu
hidup sebagai jembel pula. #an tidak mungkin
akan mati
kelaparan kalau menjadi murid se&rang yang
demikian sakti
seperti pengemis tua ini.
#an untuk waktu yang tidak sedikit! Sedikitnya
tujuh
tahun engkau harus mengikuti aku, atau sampai
aku mati!"
%ku setuju!"
#an mentaati semua perintahku!"
Setuju!"
)a*ha*ha*ha1." Kakek itu tertawa bergelak,
berdiri sambil
memegangi perut yang terguncang, kepalanya
menengadah
dan mulutiya ternganga. ,elihat ini, 0i Sian ikut
tertawa, akan
576
tetapi betapa kagetnya ketika tiba*tiba saja kakek
itu yang
tadinya menengadah kini membungkuk, dan
menjatuhkan diri
di atas rumput lalu menangis. )u*hu huuhhh1."
$entu saja 0i Sian tidak mau ikut nenangis,
melainkan ikut
duduk di atas rumput, sejenak memandang kakek
yang
menangis tersedu*sedu itu dengan beng&ng.
Karena kakek itu
tidak juga berhenti menangis, ia menjadi tidak
sabar dan
mengguncang lengan kakek itu dengan tangannya.
Kakek ini
tentu gila, ia mulai curiga, akan tetapi tidak
merasa takut,
melainkan geli.
Kek, kek, kenapa menangis."
577
$iba*tiba kakek itu menghent ikan tangisnya,
memandang
kepada 0i Sian dengan muka yang basah air mata,
matanya
kemerahan, kemudian dia mewek lagi dan
menangis terisakisak.
$angis, seperti juga tawa, memang mempunyai
daya
tular yang ampuh. 0iarpun tadinya 0i Sian tidak
mau ikut
menangis, kini melihat betapa tangis kakek itu
tidak dibuat
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
buat, melainkan menangis sungguh*sungguh tanpa
disadarinya lagi air matanya mulai keluar dari
kedua matanya,
menetes*netes menuruni kedua pipi. 0i Sian
terkejut sendiri
ketika menyadari akan hal ini. /epat ia menghapus
air mata
578
dari kedua pipinya dan memegang lengan kakek
itu,
mengguncangnya dan bertanya.
$iba*tiba sepasang mata yang jeli itu
mengeluarkan sinar
kemarahan yang seperti bernyala. +angan
menghina paman
Sie 'i&ng! %ku sayang padanya dan dia sepuluh
kali lebih baik
dari padamu!"
Karena pert&l&ngannya tadi agaknya tidak
mendatangkan
perasaan berterima kasih dan bersukur dari gadis
cilik itu, Ki
/&ng menjadi penasaran dan dia berkata dengan
kasar, Sianm&i,
engkau sungguh tidak tahu budi! Kalau tidak ada
aku,
apa yang terjadi padamu. 0ukan saja kuda dan
pakaianmu
579
diambil &rang, mungkin juga engkau telah
diperk&sa! #an
engkau sedikitpun tidak berterima kasih
kepadaku!"
)emm, sudah kukatakan aku tidak minta
pert&l&nganmu
dan tadi aku sudah bilang terima kasih. ,au apa
lagi."
Setidaknya engkau harus memberi ciuman terima
kasih!"
kata Ki /&ng yang tiba*tiba menangkap lengan
gadis cilik itu
dan hendak merangkul dan mencium. %kan tetapi
0i Sian
menggerakkan tangannya.
(lakkk!" (ipi pemuda remaja itu kena ditampar
sampai
merah. Ki /&ng menjadi marah.
Kau memang tidak tahu terima kasih!" 'alu dia
580
menangkap kedua pergelangan tangan 0i Sian.
Gadia cilik itu
mer&nta*r&nta, akan tetapi ia kalah tenaga dan kini
Ki /&ng
sudah berhasil merangkulnya, mendekap dan
mencari muka
anak perempuan itu dengan hidungnya. %kan
tetapi 0i Sian
mer&nta dan membuang muka ke kanan kiri
sehingga ciuman
yang dipaksakan &leh Ki /&ng itu tidak mengenai
sasaran.
$iba*tiba nampak ada t&ngkat bergerak ke arah
kepala Ki
/&ng dan memukul kepala penuda remaja itu.
$&kk!" Seketika kepala itu menjend&l sebesar telur
ayam
dan Ki /&ng berteriak mengaduh sambil meraba
kepalanya
yang rasanya berdenyut*denyut. #ia melepaskan
581
rangkulannya pada 0i Sian dan membalik. Ketika
dia melihat
se&rang kakek jembel yang tua berdiri sambil
memegang
sebatang t&ngkat butut, dia marah sekali.
Kau1. kau berani nemukul aku." bentaknya
sambil
melangkah maju mendekati kakek tua renta itu
dengan sikap
mengancam.
Kakek yang rambutnya putih riap*riapan dan
pakaiannya
tambal*tambalan itu adalah K&ay $&jin. #ia
kebetulan saja
lewat di bukit itu dan sejak tadi melihat apa yang
terjadi,
kemudian mengemplang kepala Ki /&ng dengan
t&ngkatnya.
Kini dia tertawa terkekeh*kekeh.
582
%ku! ,emukulmu. )eh*heh*heh, yang memukul
adalah
t&ngkat ini, bukan aku!"
+embel tua busuk! ,ana bisa t&ngkat memukul
sendiri
kalau tidak kaupukulkan."
Siapa bilang tidak bisa." K&ay $&jin mengangkat
t&ngkatnya tinggi*tinggi dan berkata, $&ngkat,
&rang
menghinamu, dikatakannya engkau tidak bisa
memukul
sendiri. $unjukkan bahwa engkau bisa memukul
anjing dan
&rang kurang ajar, c&ba hajar pantatnya beberapa
kali!"
Sungguh aneh sekali. $&ngkat itu melayang
terlepas dari
tangan K&ay $&jin, melayang di udara lalu menukik
turun dan
menghantampantat Ki /&ng.
583
(lakk!" Ki /&ng berteriak kesakitan dan menc&ba
untuk
menangkap t&ngkat, akan tetapi sia*sia dan
kembali t&ngkat
itu menghajar pantatnya. Ki /&ng kini menjadi
ketakutan
setengah mati dan sambil berteriak*teriak diapun
lari
tunggang langgang ke bawah bukit setelah t&ngkat
itu
menghajar pantatnya beberapa kali.
,elihat ini, 0i Sian tertawa senang sekali. Iapun
terheranheran
melihat betapa ada t&ngkat dapat memukuli &rang
kurang ajar. Kini t&ngkat itu sudah kembali ke
tangan si kakek
jembel. 0i Sian mendekati.
Kakek yang aneh, sungguh hebat sekali
t&ngkatmu itu!
%pakah itu t&ngkat pusaka, t&ngkat wasiat."
584
)eh. (usaka. 6asiat. Ini t&ngkat butut, heh*heh*
heh!"
0i Sian makin mendekat, sedikitpun tidak merasa
takut atau
jijik kepada kakek jembel yang terkekeh*kekeh dan
menyeringai seperti &rang gila itu.
Kakek yang baik, maukah engkau memberikan
t&ngkat itu
kepadaku."
$&ngkat ini. $&ngkat butut ini. )eh*heh, b&leh
saja1."
0i Sian gembira bukan main dan menerima t&ngkat
butut
itu dari tangan K&ay $&jin. Ia menelit i t&ngkat itu,
akan tetapi
hanya sebatang t&ngkat biasa saja, sebuah
p&t&ngan ranting
p&h&n yang sudah kering dan k&t&r. Ia menc&ba
untuk
585
menggerak*gerakkan t&ngkat itu, akan tetapi biasa
saja, tidak
ada keanehannya.
Kakek yang baik, maukah engkau mengajarkan
aku
caranya membuat t&ngkat ini terbang dan
memukuli &rang kurang
ajar. %ku ingin sekali belajar ilmu itu."
Kakek itu tertawa bergelak. 0elajar ilmu memukul
&rang
dengan t&ngkat. 7ntuk apa."
6ah, banyak sekali kegunaannya, kek. (ertama,
untuk
melindungi diriku sendiri. Ke dua, dapat
kupergunakan untuk
melindungi paman kecilku yang b&ngk&k."
(aman kecil b&ngk&k."
3a, pamanku Sie 'i&ng itu kecil*kecil sudah
b&ngk&k dan
586
menjadi bahan hinaan &rang. Si kurang ajar Ki
/&ng tadi juga
menghinanya!"
Sie 'i&ng1. anak1. b&ngk&k." K&ay $&jin berkata
lambat
dan seperti mengingat*ingat.
0enar, kek! %pakah engkau pernah melihatnya.
#ia
melarikan diri dari rumah ayah, sudah berbulan*
bulan, entah
berada di mana, aku rindu sekali padanya. Kek,
b&lehkah aku
belajar ilmu itu."
K&ay $&jin mengelus jengg&tnya lalu tiba*tiba
menjumput
seek&r kutu busuk di lipatan bajunya dan
memasukkan kutu
itu ke bibirnya. Engkau benar mau menjadi
muridku. 0ukan
587
hanya memainkan t&ngkat itu, bahkan menpelajari
ilmu*ilmu
yang akan membuat engkau menjadi &rang paling
lihai di dunia
ini."
,au, kek! %ku mau sekali!" kata 0i Sian girang
karena ia
mendapatkan perasaan bahwa ia berhadapan
dengan &rang
sakti, seperti yang pernah ia dengar dari ayahnya.
%yahnya
pernah bercerita bahwa di dunia ini terdapat &rang
yang
memiliki ilmu tinggi sehingga kepandaiannya
seperti dewa
saja.
7ntuk beberapa detik K&ay $&jin seperti kehilangan
kesintingannya dan sepasang matanya yang
menc&r&ng itu
588
menelusuri seluruh tubuh 0i Sian dengan penuh
selidik.
Kemudian, sikapnya yang sinting kembali lagi.
Kau mau. 0enar*benarkah. $idak mudah, n&na
cilik!
(ertama, engkau harus ikut ke manapun aku pergi,
dan aku
tidak mempunyai rumah, tidak mempunyai
apapun, dan kau
harus bersedia hidup seperti anak jembel seperti
aku!"
%pa sukarnya. %ku bersedia!" jawab 0i Sian
dengan penuh
semangat. Ia teringat kepada paman kecilnya yang
tentu
hidup sebagai jembel pula. #an tidak mungkin
akan mati
kelaparan kalau menjadi murid se&rang yang
demikian sakti
seperti pengemis tua ini.
589
#an untuk waktu yang tidak sedikit! Sedikitnya
tujuh
tahun engkau harus mengikuti aku, atau sampai
aku mati!"
%ku setuju!"
#an mentaati semua perintahku!"
Setuju!"
)a*ha*ha*ha1." Kakek itu tertawa bergelak,
berdiri sambil
memegangi perut yang terguncang, kepalanya
menengadah
dan mulutiya ternganga. ,elihat ini, 0i Sian ikut
tertawa, akan
tetapi betapa kagetnya ketika tiba*tiba saja kakek
itu yang
tadinya menengadah kini membungkuk, dan
menjatuhkan diri
di atas rumput lalu menangis. )u*hu huuhhh1."
$entu saja 0i Sian tidak mau ikut nenangis,
melainkan ikut
590
duduk di atas rumput, sejenak memandang kakek
yang
menangis tersedu*sedu itu dengan beng&ng.
Karena kakek itu
tidak juga berhenti menangis, ia menjadi tidak
sabar dan
mengguncang lengan kakek itu dengan tangannya.
Kakek ini
tentu gila, ia mulai curiga, akan tetapi tidak
merasa takut,
melainkan geli.
Kek, kek, kenapa menangis."
$iba*tiba kakek itu menghent ikan tangisnya,
memandang
kepada 0i Sian dengan muka yang basah air mata,
matanya
kemerahan, kemudian dia mewek lagi dan
menangis terisakisak.
$angis, seperti juga tawa, memang mempunyai
daya
591
tular yang ampuh. 0iarpun tadinya 0i Sian tidak
mau ikut
menangis, kini melihat betapa tangis kakek itu
tidak dibuatbuat,
melainkan menangis sungguh*sungguh tanpa
disadarinya lagi air matanya mulai keluar dari
kedua matanya,
menetes*netes menuruni kedua pipi. 0i Sian
terkejut sendiri
ketika menyadari akan hal ini. /epat ia menghapus
air mata
dari kedua pipinya dan memegang lengan kakek
itu,
mengguncangnya dan bertanya.
)ei, kakek, kenapa kau menangis. Kenapa. %ku
jadi ikut
menangis, maka aku ingin tahu apa yang kita
tangiskan
seperti ini. 5rang tertawa atau menangis harus ada
sebabnya,
592
kalau tanpa sebab kita bisa dianggap &rang gila!"
$iba*tiba saja kakek itu berhenti menangis dan kini
dia
tertawa. ,elihat anak perempuan itu
memandangnya dengan
mata terbelalak, diapun berkata sambil mencela.
Kenapa kita
tidak b&leh tertawa dan menangis tanpa sebab.
Kita tertawa
atau menangis menggunakan mulut kita sendiri,
tidak
meminjam mulut &rang lain, apa perduli pendapat
&rang lain."
$api kau tertawa dan menangis tanpa
memberitahu
sebabnya, sungguh membikin aku menjadi
bingung, kek. 0iasanya
&rang yang menangis dan tertawa tanpa sebab
hanya
593
&rang*&rang yang miring &taknya, dan aku yakin
engkau bukan
&rang sinting."
)a*ha*ha*ha, kaukira &rang sinting itu jelek. #i
dunia ini,
mana ada &rang yang tidak sinting. %ku tertawa
karena hatiku
gembira mendapatkan se&rang murid yang baik
seperti
engkau. #an aku menangis karena aku harus
mewariskan
ilmu*ilmu kepadamu. )u*hu*huuhhh1." Kembali
dia
menangis.
0i Sian mengerutkan alisnya. Sudahlah, kek.
+angan
menangis. Kalau memang engkau t idak rela
mewariskan ilmuilmu
kepadaku, sudah saja jangan menjadi guruku."
594
%pa." Seketika tangis itu terhenti dan dia
memandang
dengan mata terbelalak. 0ukan takut kehilangan
ilmu karena
biar kuwariskan kepada seratus &rangpun tidak
akan habis,
hanya ingat akan mewariskan itu aku jadi ingat
bahwa berarti
aku akan mat i! #an aku takut1. aku takut mati1."
)emm, engkau takut mati, kek."
Kakek itu berhenti lagi setelah tangisnya
disambung
dengan wajah ketakutan, dan dia memandang
wajah 0i Sian.
%pa kau tidak takut mati."
%nak perempuan itu menggeleng kepala, pandang
matanya
jujur terbuka tidak pura*pura. Kenapa aku harus
takut, kek.
595
5rang takut itu kan ada yang ditakutinya. Kalau
kematian, kita
kan tidak tahu apa itu kematian, bagaimana itu
yang namanya
mati. Kenapa takut kepada sesuatu yang tidak kita
mengerti.
%ku tidak takut mati, kek!"
Kakek itu terbelalak, memandang kepada anak
perempuan
itu dengan penuh heran dan kagum. $iba*tiba dia
menjatuhkan
diri berlutut di depan 0i sian. Kau pantas menjadi
guruku! %jarilah aku bagaimana agar aku t idak
takut mati! %ku
mau menjadi muridmu1."
0i Sian mel&ng&. 0erabe, pikirnya. Kakek jembel
yang
memiliki ilmu kesaktian ini agaknya memang
benar*benar sinting!
596
6ah, jangan gitu, kek. 0ukankah aku yang
menjadi
muridmu dan sepatutnya aku yang berlutut.
0angkitlah dan
biarkan aku yang berlutut memberi h&rmat
kepadamu."
$idak! $idak!" K&ay $&jin bersikeras. Sebelum
engkau
mengajari aku bagaimana caranya agar tidak takut
mati, aku
tidak mau bangkit dan akan berlutut terus di
depanmu sampai
dunia kiamat!"
0i Sian se&rang anak berusia sebelas tahun lebih,
bagaimana mungkin dapat memikirkan hal yang
rumit dan
penuh rahasia seperti kematian. Ia se&rang anak
yang masih
belumdewasa, masih b&cah. %kan tetapi justeru
kep&l&sannya
597
itulah yang membuat ia berpemandangan p&l&s
dan
sederhana, tidak seperti &rang dewasa yang suka
mengerahkan
pikirannya sehingga muluk*muluk dan berbelit*
belit. 0i
Sian hanya berpikir sebentar, mengapa ia tidak
pernah takut
akan kematian.
Gampang saja, kek. +angan pikirkan tentang mati
karena
kita tidak mengerti. +angan pikirkan dan kau tidak
akan
pusing, tidak akan takut!"
+awaban itu memang sederhana dan sama sekali
tanpa
perhitungan, akan tetapi dasar kakek itu sinting,
dia
menerimanya dan meng&lahnya" di dalam
benaknya.
598
+angan pikirkan1. jadi pikiran yang
mendatangkan rasa
takut. Kalau aku tidur, pikiran tidak bekerja,
apakah aku
pernah takut. $idak! 5rang pingsanpun tidak
pernah takut,
apalagi &rang mat i, sudah tidak bisa takut lagi!
+angan
pikirkan1.! )a*ha*ha, benar sekali! $epat sekali!
Itulah ilmunya!"
#an diapun bangkit, menyambar tubuh 0i Sian dan
melempar*lemparkan tubuh itu ke atas. Ketika
tubuh turun,
ditangkap dan dilemparkan lagi, makin lama
semakin tinggi.
,ula*mula 0i Sian agak merasa ngeri juga, akan
tetapi betapa
setiap kali meluncur turun tubuhnya disambut
dengan cekatan
599
dan lunak, iapun tidak lagi merasa ngeri, bahkan
menikmati
permainan aneh ini. Kalau tubuhnya dilempar ke
atas, ia
merasa seperti menjadi seek&r burung yang
terbang tinggi,
maka mulailah ia mengatur keseimbangan
tubuhnya agar
kalau dilempar ke atas, kepalanya berada di atas
dan ketika
meluncur turun, ia dapat membalikkan tubuh
sehingga terjun
dengan kepala dan tangan di bawah.
'ebih tinggi, kek! 'ebih tinggi lagi!" berkali*kali ia
berteriak
dengan gembira dan kakek itu agaknya juga
memper&leh
kegembiraan luar biasa melihat muridnya itu sama
sekali tidak
600
takut, bahkan menantangnya untuk
melemparkannya lebih
tinggi! 0enar*benar muridnya itu tidak berb&h&ng
dan tidak
takut mati! ,aka diapun melemparkan tubuh anak
perempuan
itu makin lama semakin tinggi. 0i Sian memang
cerdik sekali
dan juga memiliki keberanian luar biasa. ,akin
tinggi
lemparan itu, membuka kesempatan lebih banyak
baginya
untuk berjungkir balik dan membuat bermacam
gerakan di
udara sehingga ia semakin trampil dan cekatan.
%kan tetapi, betatapun saktinya, K&ay $&jin adalah
se&rang
kakek tua renta yang usianya sudah tujuh puluh
tahun lebih,
601
maka permainan yang membutuhkan pengerahan
tenaga itu
membuat dia merasa lelah. $iba*tiba dia
melemparkan tubuh
murid itu jauh ke kiri, ke arah sebatang p&h&n
besar dan dia
sendiri lalu mel&ncat ke bawah p&h&n itu, siap
menerima
tubuh muridnya kalau meluncur ke bawah.
)eiii1.!" 0i Sian berteriak kaget akan tetapi
tubuhnya
sudah masuk ke dalam p&h&n itu, disambut daun*
daun dan
ranting*ranting p&h&n mengeluarkan bunyi
berkeresakan
keras. 0i Sian dengan ngawur mengulur kedua
tangannya dan
berhasil menangkap sebatang batang p&h&n dan
memeluknya
602
erat*erat. (&h&n itu besar dan tinggi sekali
sehingga kalau
sampai ia terjatuh ke bawah, tubuhnya tentu akan
remuk!
K&ay $&jin yang sudah tiba di bawah p&h&n,
menanti dan
siap menyambut tubuh muridnya, akan tetapi
tubuh itu tak
kunjung jatuh! #ia merasa heran dan berteriak ke
atas, tanpa
dapat melihat 0i Sian karena daun p&h&n itu
memang lebat.
)eiiiiii! Guruku1. eh, muridku yang tak takut
mati! #i
mana kau, he."
Kakek nakal! Kenapa kau melempar aku ke p&h&n
ini."
,endengar suara anak perempuan itu, K&ay $&jin
tertawa
603
bergelak saking lega dan gembira hatinya. )a*ha*
ha,
bukankah engkau tadi belajar terbang seperti
burung. Kalau
menjadi burung harus sekali waktu hinggap di
dalam p&h&n!"
Kakek itu mel&ncat ke atas dan di lain saat dia
sudah duduk di
atas sebuah cabang p&h&n, membantu 0i Sian
terlepas dari
batang yang dipeluknya dengan erat dan
mendudukkan pula
murid itu ke atas dahan p&h&n yang k&k&h kuat.
Suhu nakal."
Suhu1.. Siapa suhu (guru)."
0i Sian memandang wajah kakek itu. )emm,
sudah lupa
lagikah suhu bahwa aku telah menjadi muridmu.
Kalau tidak
604
disebut suhu, apakah harus selalu disebut (ak $ua
atau
Kakek."
5 ya benar! Engkau muridku, aku suhumu.
Kenapa kau
bilang aku nakal."
'ihat saja muka dan kulit tanganku ini. 0alur*balur
dan
luka berdarah terkait ranting dan daun p&h&n."
K&ay $&jin memeriksa kulit muka, leher dan tangan
yang
baret*baret itu. %h, tidak apa*ana. Engkau harus
biasa hidup
di atas p&h&n, karena seringkali kalau berada di
hutan, aku
tidur di atas p&h&n. 'ebih enak dan aman tidur di
atas p&h&n,
selagi pulas tidak dihampiri dan dicium harimau."
,au tidak mau 0i Sian bergidik ngeri.
#iciumharimau.
605
%pakah suhu pernah diciumharimau."
6ah, sudah sering!"
0agaimana rasanya, suhu."
6ah, geli! Kumisnya yang kaku itu menggelitik
muka dan
leher dan ketika aku terbangun1. wah, di depan
mukaku
nampak m&nc&ng dengan gigi yang runcing dan
mata yang
menyala, dan napasnya yang berbau amis!"
Kenapa dia tidak langsung menerkam, pakai cium*
cium
segala, suhu."
)a*ha*ha, mana harimau mau langsung makan
mangsanya sebelum mencium sepuas hatinya. #ia
mencium
untuk menikmati bau harum dan sedap cal&n
mangsanya.
7ntung bauku agak tidak enak, apak, sehingga
ketika
606
mencium*cium dan hidungnya menyed&t bauku
yang apak,
harimau itu agak ragu*ragu, mungkin takut kalau
dagingku
beracun, ha*ha*ha! Keraguan itu membuka
kesempatan
bagiku untuk menghajarnya sampai dia lari
terpincang*pincang
dan berkaing*kaing!" Kakek itu tertawa gembira
sambil
menepuk*nepuk lututnya. $iba*tiba dia seperti
teringat
sesuatu. 6ah, aku lupa! ,uridku, engkau harus
mulai berlatih
mengumpulkan hawa sakti, membangkitkan
tenaga sakti di
dalam tubuhmu!"
$entu saja 0i Sian menjadi bingung. %pa
maksudmu,
suhu. %ku tidak mengerti!"
607
K&ay $&jin lalu memegang kedua pundak muridnya
itu,
mengangkatnya dan menjungkirbalikkan tubuh
anak itu sehingga
kedua kaki 0i Sian kini tergantung ke dahan p&h&n,
bergantung pada belakang lutut yang ditekuk dan
kepalanya
berada di bawah.
(ertahankan keadaan begini sekuatmu, kedua
tangan
biarkan tergantung saja dan tarikan napas
sepanjang mungkin.
Kalau matamu berkunang, pejamkan mata."
0agaimana kalau kakiku tidak kuat dan kaitannya
pada
dahan terlepas, suhu."
0&d&h! +angan b&leh terlepas! Kalau terlepas kan
ada aku
di sini! 2ah, sambil bergantung begini kita
bercakap*cakap!"
608
#an dia sendiripun lalu menggantungkan kedua
kakinya
seperti halnya 0i Sian pada dahan yang lebih tinggi
sehingga
kepalanya berhadapan presis dengan kepala
muridnya itu,
dalam jarak dua meter. 0i Sian merasa lucu sekali
berhadapan
muka dengan kakek itu dalam keadaan terbalik.
2ah, sekarang katakan siapa namamu!"
2amaku 3aw 0i Sian, suhu."
0agus, nama yang bagus. 0i Sian, gurumu ini
dipanggil
K&ay $&jin, datang dari )imalaya akan tetapi
sekarang
menjadi gelandangan tanpa tempat t inggal
tertentu."
Sekarang aku telah menjadi muridmu, suhu.
Se&rang
609
murid harus berlutut dan memberi h&rmat kepada
suhunya."
0enar, hay& lekas berlutut di depanku!"
0agaimana mungkin kalau kita bergantung seperti
ini."
%h, benar. %ku lupa, mari kita turun dulu!" #an
sebelum 0i
Sian tahu apa yang terjadi, tubuhnya sudah
meluncur turun
ditarik &leh kakek itu dan tahu*tahu mereka telah
berada di
atas rumput lagi.
0i Sian lalu menjatuhkan diri berlutut di depan
K&ay $&jin,
memberi h&rmat sampai delapan kali. K&ay $&jin
girang bukan
main dan tertawa bergelak sambil bert&lak
pinggang.
0agus, sekarang engkau telah menjadi muridku,
0i Sian.
610
0angkit lah!"
%kan tetapi 0i Sian tidak mau bangkit. $idak, aku
tidak
mau bangkit dan akan berlutut sampai dunia
kiamat kalau
suhu tidak meluluskan tuntutanku!"
Kakek itu memandang beng&ng, lalu terkekeh.
)eh*hehheh,
engkau ini presis seperti aku tadi, mau berlutut
sampai
kiamat! ,engapa engkau meniru*niru aku, heh."
Engkau lupa bahwa engkau ini guruku. Siapa lagi
yang
ditiru murid kalau bukan gurunya."
6ah, wah, rep&t dah! 0aiklah, katakan apa
permintaanmu
itu."
%da tiga permintaanku yang harus suhu penuhi,
baru aku
mau bangkit. Kalau tidak, aku akan berlutut1."
611
1.sampai dunia kiamat!" K&ay $&jin menyambut
sambil
terkekeh dan 0i Sian tersenyum juga. 0etapa
lucunya keadaan
itu, pikir 0i Sian. %pakah kegilaan suhunya sudah
menular
padanya.
Katakan apa tuntutanmu!"
(ertama, sebelum aku pergi dengan suhu, aku
harus
pamit dulu kepada ayah ibuku."
)emm, setuju! %kan tetapi sebentar saja, dari luar
jendela. (&k&knya mereka itu tahu bahwa engkau
pergi dengan
aku."
Ke dua, aku akan menjadi murid suhu paling lama
tujuh
tahun saja. Setelah tujuh tahun aku akan pulang ke
rumah
&rang tuaku."
612
Setuju! $ujuh tahun itu lama, mungkin sebelum
tujuh
tahun aku sudah mati1.! Eh, apa yang kukatakan
ini. ,ati1.
hih, aku takut1. ah, tidak, tidak. %ku tidak takut.
,ati itu apa.
+angan dipikirkan, ha*ha*ha!"
#an ke tiga1."
0anyak amat!"
/uma tiga, suhu. 3ang ke tiga dan terakhir, aku
mau
berkelana dengan suhu, hidup kekurangan. %kan
tetapi aku
tidak sudi kalau disuruh mengemis!"
6aah, heh*heh*heh, akupun memang
gelandangan dan
jembel, akan tetapi tak pernah mengemis. Kalau
ada &rang
memberi, aku terima, akan tetapi aku tidak pernah
minta.
613
%papun yang kita butuhkan, aku mampu adakan,
untuk apa
mengemis."
0enarkah. Suhu dapat mengadakan apa yang kita
butuhkan."
$entu saja."
)em, mana mungkin. Seperti sekarang ini. aku
butub
sekali minum karena haus, dapatkah suhu
mengadakan semangkuk
air jernih."
)eh*heh, apa sukarnya. Semangkuk air jernih.
'ihat ini,
terimalah!"
0i Sian terbelalak ketika tiba*tiba gurunya itu
sudah
mengulurkan tangan kirinya yang memegang
sebuah mangkuk
yang penuh dengan air jernih! Ia menerimanya dan
dengan
614
sikap masih kurang percaya dan ragu*ragu ia
mendekatkan
mangkuk itu ke bibirnya, lalu minum air itu dengan
segarnya.
Suhu, dari mana suhu memper&leh semangkuk air
dingin
ini." tanyanya, kini keraguannya lenyap karena air
itu terasa
segar dan memang benar air jernih aseli! Sambil
terkekeh
kakek itu menerima mangkuk k&s&ng yang
dikembalikan 0i
Sian dan bagaikan main sulap saja, tiba*tiba saja
mangk&k di
tangannya itupun dia l&ntarkan ke udara dan
lenyap!
Kuambil dari udara1. heh*heh*heh!"
0i Sian terbelalak. 6ah, enak kalau begitu!"
teriaknya.
615
Kalau kita perlu makan, minum, rumah, pakaian,
emas
permata, kita tinggal ambil dari udara! Suhu, ajari
aku
melakukan hal itu, kita akan menjadi kaya raya!"
)ushhh! Kau sudah gila. $idak b&leh begitu!"
,engapa tidak b&leh."
$ak perlu kuberitahukan, kelak engkau akan
mengerti
sendiri. 2ah, sekarang kuturuti permintaanmu tadi,
mari kita
kunjungi rumah keluarga &rang tuamu agar engkau
berpamit
dari mereka."
Itu kudaku di sana, suhu. Kita menunggang kuda!"
6ah, aku tidak pernah menunggang kuda. Kalau
engkau
mengikut i aku berkelana, tidak b&leh menunggang
kuda."
616
$api sayang kalau kuda itu ditinggalkan begitu
saja.
Setidaknya dia harus kubawa pulang. ,arilah, kita
b&ncengan,
suhu!"
Engkau naiklah, 0i Sian. 0iar kakiku hanya dua
buah, tiga
dengan t&ngkatku, kiranya tidak akan kalah
melawan kuda
yang berkaki empat itu."
,ana mungkin, suhu."
Sudahlah, jangan cerewet, 0i Sian. ,ari kita
pergi!"
,end&ngk&l juga hati 0i Sian dimaki cerewet &leh
gurunya.
0&leh kaurasakan nanti, pikirnya. Ingin berlumba
dengan
kudaku yang larinya seperti angin. 0agaimanapun
juga, ia
617
tidak percaya suhunya akan mampu menandingi
kecepatan
kudanya. Iapun lalu mel&ncat ke atas punggung
kuda dan
men&leh kepada gurunya yang masih duduk
bersila di atas
tanah. ,ari kita berangkat, dan cepat, suhu. )ari
sudah mulai
s&re!"
0erkata demikian, 0i Sian lalu mencambuk
kudanya dan
membalapkan kuda berlari menuruni bukit dengan
cepat.
Setelah beberapa lamanya ia berlari, ia men&leh
untuk melihat
gurunya yang ditinggalkan jauh. $entu saja ia akan
berhenti
kalau melihat suhunya tertinggal jauh. %kan tetapt
betapa
618
kaget dan heran rasa hatinya melihat bahwa kakek
itu tepat
berada di belakang kudanya, se&lah*&lah sedang
melenggang
seenaknya saja! Ia merasa penasaran dan
mencambuki
kudanya, membalapkan kudanya makin cepat lagi.
Setelah
beberapa lamanya, kembali ia men&leh dan untuk
ke dua
kalinya ia terbelalak melihat suhunya tetap berada
di belakang
kudanya, bahkan memegang ujung ek&r kuda itu
sambil
tersenyum*senyum kepadanya! Kini 0i Sian t idak
ragu*ragu
lagi. Suhunya memang se&rang sakt i seperti yang
pernah ia
dengar dari ayahnya. )atinya merasa kagum dan
juga
619
bangga, juga girang karena ia merasa yakin bahwa
akan
banyak ilmu yang hebat dapat diterimanya dari
kakek aneh ini.
%kan tetapi suhunya sudah begitu tua. 4asa iba
menyelinap di
dalam hati 0i Sian dan kini ia membiarkan kudanya
berlari
lambat agar gurunya yang sudah tua itu tidak
terlalu
mengerahkan tenaga.
$iba*tiba 0i Sian menghentikan kudanya. ,ereka
sudah tiba
di kaki bukit dan ia melihat ada enam &rang berdiri
menghadang di tengah jalan. ,ereka itu adalah
lima &rang
peramp&k tadi, dan di belakang mereka ia
mengenal 'u Ki
/&ng! $entu saja 0i Sian terheran*heran.
0agaimana lima
620
&rang peramp&k itu dapat berada di situ bersama
Ki /&ng dan
agaknya di antara mereka tidak terdapat
permusuhan.
0ukankah tadi lima &rang peramp&k" itu dimaki
dan dihajar
&leh 'u Ki /&ng.
)eh*heh*heh, sahabatmu yang kurang ajar itu
sudah
menanti bersama lima &rang anak buahnya."
0i Sian terkejut.
%nak buahnya. $idak, suhu, mereka adalah lima
&rang
peramp5k yang tadi malah dihajar &leh Ki /&ng
ketika mereka
menggangguku!"
)eh*heh*heh, dan kukatakan bahwa mereka
adalah anak
buahnya!"
621
Kalian mau apa menghadang perjalananku."
bentak 0i
Sian kepada lima &rang itu. ,inggir!"
%kan tetapi, betapa heran rasa hati 0i Sian ketika
ia melihat
'u Ki /&ng menggerakkan tangannya dan berteriak
kepada
lima &rang peramp&k itu. 0unuh kakek gila itu dan
tangkap
gadis itu untukku!"
'ima &rang itu bergerak ke depan dan mengepung
0i Sian
dan K&ay $&jin. ,arahlah 0i Sian karena gadis yang
cerdik itu
sudah dapat menduga apa yang sebenarnya telah
terjadi. Ia
mel&mpat turun dari atas kudanya dan
menudingkan
telunjuknya ke arah muka 'u Ki /&ng sambil
memaki.
622
$ikus busuk 'u Ki /&ng! Sekarang aku mengerti
akal
busukmu. Kiranya lima &rang ini adalah antek*
antekmu yang
sengaja kausuruh menggangguku tadi kemudian
engkau
muncul sebagai jag&an yang mengundurkan
mereka untuk
menarik hatiku! Engkau memang tikus busuk yang
licik,
curang, dan jahat sekali!"
'u Ki /&ng tidak menjawab, akan tetapi lima &rang
tukanp
pukulnya itu kini menghampiri 0i Sian dan K&ay
$&jin dengan
sikap mengancam. Ka&y $&jin hanya tersenyum
lebar dan
berkata kepada 0i Sian, 0i Sian, bukankah engkau
ingin
623
menghajar tikus*tikus itu. 2ah, hajarlah mereka,
jangan beri
ampun se&rangpun, terutama tikus cilik di
belakang itu!"
$entu saja 0i Sian menjadi ragu*ragu. Ia sudah
maklum
bahwa tak mungkin ia mampu mengalahkan lima
&rang
tukang pukul itu. $adipun ia tidak berdaya, bahkan
menghadapi 'u Ki /&ngpun ia kalah tenaga.
0agaimana kini ia
harus menghajar enam&rang itu.
$api, suhu, bagaimana aku mampu1."
)ushh! 0ikin malu saja! Engkau kan muridku.
)ay& hajar
mereka dan kau gunakan t&ngkat bututku ini agar
tanganmu
tidak k&t&r!" Kakek itu menyerahkan t&ngkatnya.
0esar hati 0i
624
Sian. Ia percaya sepenuhnya akan kesaktian
gurunya yang
kadang*kadang seperti sinting itu memerintahkan
ia
menyerang, tentu gurunya sudah siap sedia
membantunya.
#an t&ngkat itu agaknya t&ngkat wasiat, pikirnya.
0uktinya,
tadi t&ngkat itu dapat menghajar Ki /&ng tanpa
dipegang &leh
suhunya. Kini t&ngkat itu berada di tangannya dan
entah
bagaimana, ia merasa hatinya besar dan penuh
semangat
ketika t&ngkat itu berada di tangannya. $anpa
memperdulikan
bahaya yang mungkin mengancam dirinya lagi, 0i
Sian
menerjang ke depan menggerakkan t&ngkat butut
di
625
tangannya. 0agaimanapun juga, 0i Sian sejak kecil
digembleng ilmu silat &leh ayahnya, maka ia
memiliki gerakan
yang gesit dan langkah yang teratur dan kuat.
,enghadapi serangan anak perempuan yang
memegang
t&ngkat butut itu, lima &rang tukang pukul itu tentu
saja
memandang rendah sekali. ,ereka adalah tukang*
tukang
pukul yang sudah biasa mempergunakan
kekerasan, dan ratarata
memiliki ilmu silat yang cukup hebat, dan tenaga
yang
kuat. Kalau tadi mereka dihajar" &leh 'u Ki /&ng,
hal itu
memang disengaja dan sudah diatur sebelumnya,
merupakan
siasat 'u Ki /&ng untuk menalukkan hati 0i Sian
yang keras. Ki
626
/&ng yang mengatur semuanya dan
mempergunakan mereka.
$adi, 'u Ki /&ng lari turun dari bukit, menemui
mereka dan
minta kepada mereka untuk menghajar dan
membunuh kakek
jembel yang telah menghinanya, sekalian
menangkapkan 0i
Sian karena dia masih merasa penasaran bahwa
gadis cilik itu
tetap tidak mau tunduk kepadanya!
Sambil tersenyum mengejek, menyeringai lebar,
se&rang di
antara mereka yang brew&k, maju dan mengulur
tangannya
hendak menangkis lalu menangkap dan merampas
t&ngkat
butut itu ketika 0i Sian memukulkan t&ngkat itu ke
arah
627
mukanya. %kan tetapi tiba*tiba dia terkejut bukan
main karena
tangannya itu tertahan di udara, tak dapat
digerakkan seperti
bertemu dengan benda yang tidak nampak,
sementara itu,
t&ngkat butut di tangan 0i Sian sudah menyambar
ke arah
mukanya. Saking herannya melihat tangannya
tidak dapat
bergerak terus, si brew&k itu tak sempat lagi
mengelak.
(lakkk!" $&ngkat itu menghantam mukanya, tepat
mengenai hidungnya dan darah mengucur dari
hidungnya
yang seketika mimisen". ,elihat ini, dua &rang
temannya
menubruk maju, se&rang merampas t&ngkat,
se&rang lagi
628
hendak meringkus 0i Sian. %kan tetapi, kembali
terjadi
keanehan ketika dua &rang itu mendadak terhenti
gerakan
mereka dan seperti patung tak mampu
melanjutkan gerakan
mereka. 0i Sian sudah mengayun t&ngkatnya ke
arah mereka,
menyerang kepala.
$ukkk! $ukkk!" #ua buah kepala itu masing*
masing
kebagian sekali pukulan yang cukup keras dan
seketika kepala
itu keluar telurnya, menjend&l biru!
)eh*heh*heh, bagus sekali! (ukul terus, 0i Sian!"
0i Sian sendiri terheran*heran mengapa tiga &rang
itu sama
sekali tidak menangkis atau mengelak dan makin
yakinlah
629
hatinya bahwa gurunya tentu mempergunakan
kesaktian, atau
t&ngkat wasiat itu yang lihai bukan main. Iapun
terus
mendesak ke depan dan dua &rang tukang pukul
lainnya yang
sudah menerjangnya, disambutnya dengan dua
kali pukulan
ke arah muka mereka.
Seperti yang terjadi pada teman*teman mereka,
dua &rang
itu tertahan serangan mereka dan tak mampu
menggerakkan
tangan ketika t&ngkat butut itu menyambar ke
arah kepala
mereka. ,ereka baru dapat bergerak setelah
kepala mereka
terpukul dan hanya dapat mengg&s&k*g&s&k
kepala yang
menjadi benj&l &leh pukulan t&ngkat itu.
630
$entu saja lima &rang itu menjadi marah sekali.
,ereka
adalah tukang*tukang pukul yang jarang
menemukan tandingan,
dan di k&ta Sung*jan mereka amat ditakuti &rang.
0agaimana kini menghadapi se&rang anak
perempuan saja
mereka sampai terkena hajaran t&ngkat se&rang
demi
se&rang. 0iarpun tidak sampai terluka parah
namun pukulan
t&ngkat itu mendatangkan rasa sakit di hati yang
jauh
melebihi rasa nyeri di bagian yang terpukul.
0&cah setan berani kau memukul kami." bentak
si brew&k.
)eh*heh*heh, muridku tidak kenal takut, tidak
kenal
mundur, tidak takut mati, tentu saja berani
menghajar kalian,
631
heh*heh. )ajar terus, 0i Sian, pukul anjing*anjing
itu sampai
mereka mel&l&ng*l&l&ng!"
#an 0i Sian yang kini sudah bersemangat dan
bergembira
sekali, menerjang terus! 0iarpun lima &rang itu kini
sudah
marah bahkan mereka mencabut g&l&k, namun
apa artinya
g&l&k*g&l&k itu kalau setiap kali digerakkan, selalu
tertahan di
udara. %kibatnya, mereka hanya menjadi bulan*
bulanan
sabetan dan pukulan t&ngkat di tangan 0i Sian.
0iarpun yang
memukuli hanya se&rang anak perempuan, akan
tetapi karena
anak perempuan itu sudah terlatih silat dan
memiliki tenaga
632
cukup kuat, dan yang dipukuli sama sekali tidak
mampu
mengelak, menangkis atau membalas, akhirnya
tubuh
merekapun matang biru, muka mereka berdarah
dan kepala
benj&l*benj&l!
,elihat ini, bukan hanya lima &rang tukang pukul
itu yang
mulai terkejut dan gentar, juga 'u Ki /&ng
terbelalak matanya
dan diapun membuat gerakan untuk
menyelamatkan diri dan
berlari pergi.
)eh*heh, kau hendak lari ke mana. 0i Sian,
jangan
biarkan m&nyet kecil itu melarikan diri!" teriak
K&ay $&jin dan
dia kelihatan menggapai dengan tangannya.
%nehnya, kedua
633
kaki Ki /&ng yang tadinya sudah mel&mpat hendak
berlari itu
seperti menjadi kaku dan tidak dapat digerakkan
maju lagi.
Sementara itu, 0i Sian yang marah sekali kepada
pemuda
yang menipunya itu, cepat lari menghampirinya
dan t&ngkatnya
lalu menghajar membabi*buta! Ki /&ng yang dapat
bergerak kembali, menc&ba melawan, akan tetapi
hasilnya
malah pukulan*pukulan itu semakin hebat.
)eh*heh*heh, pukul kepalanya, hantam mukanya
dan
habiskan pantatnya biar tahu rasa m&nyet itu, heh*
heh!" K&ay
$&jin memberi semangat kepada muridnya. #an 0i
Sian terns
menghajar Ki /&ng sampai akhirnya pemuda itu
yang sudah
634
berdarah hidungnya dan babak bundas penuh
balur dan
bengkak*bengkak membiru, menjatuhkan diri
bergulingan di
atas tanah sambil menangis! ,elihat ini, lima
&rang tukang
pukul itu menc&ba untuk men&l&ng tuan muda
mereka. %kan
tetapi biarpun mereka mendesak maju dengan
serentak, tibatiba
saja gerakan mereka tertahan dan 0i Sian sudah
membalik dan menghujankan pukulan t&ngkatnya
kepada
mereka!
'ima &rang tukang pukul itu bukan &rang b&d&h.
6alaupun
tadinya mereka merasa penasaran dikalahkan &leh
seerang
anak perempuan, akan tetapi kini mereka maklum
bahwa
635
sesungguhnya bukan anak perempuan itu yang
menghajar
mereka, melainkan kakek jembel yang aneh itu.
,aka, mereka
menjadi gentar sekali. Kalau dilanjutkan, jangan*
jangan
mereka semua akan tewas &leh pukulan*pukulan
anak
perempuan yang galak itu! ,ereka lalu
menyambar tubuh 'u
Ki /&ng yang masih menangis, dan melarikan diri
dari situ
sambil terhuyung dan terpincang*pincang! Suara
ketawa K&ay
$&jin mengikut i mereka, menbuat mereka semakin
takut dan
berusaha lari secepatnya sampai jatuh bangun! 0i
Sian tidak
mengejar karena ia sudah menjatuhkan dirinya di
atas tanah,
636
terengah*engah dan bermandi peluh, akan tetani
wajahnya
berseri dan mulutnya tersenyumpuas.
Kakek itu tertawa terpingkal*pingkal, bahkan lalu
menjatuhkan diri pula di atas tanah dekat 0i Sian,
terus
tertawa sanbil memegangi perutnya dan
menggeliat*geliat.
,elihat ini, 0i Sian kembali timbul dugaan bahwa
gurunya ini
walaupun memang sakt i sekali, akan tetapi
agaknya tidak
lumrah manusia dan tentu akan dianggap sint ing
&leh &rang
lain. %kan tetapi ia lebih tahu. Sinting atau tidak,
suhunya ini
se&rang manusia luar biasa! Iapun tahu benar
bahwa suhunya
yang telah membantunya maka dengan begitu
mudahnya ia
637
menghajar enam &rang tadi tanpa satu kalipun
mendapat
balasan pukulan dari mereka.
Sudahlah, suhu. %pa sih yapg kau tertawakan
begitu
hebat." katanya untuk menghent ikan aksi
gurunya. 0enar
saja. K&ay $&jin menghentikan tawanya dan diapun
bangkit
berdiri.
6ah, kau hebat, 0i Sian. Kau hebat sekali, engkau
telah
menghajar anjing*anjing itu sampai berkaing*kaing,
heh*hehheh!"
0i Sian lalu menjatuhkan diri berlutut di depan kaki
gurunya. 0erkat pert&l&ngan suhu! %ku berjanji
akan belajar
dengan tekun dan penuh semangat agar kelak
tidak
638
menyusahkan suhu lagi kalau bertemu dengan
anjing*anjing
seperti tadi."
0i Sian lalu menunggangi kudanya lagi dan
gurunya tetap
berjalan di belakangnya. Kini 0i Sian mulai
menaruh h&rmat
kepada gurunya karena ia yakin akan kesaktian
kakek itu,
maka iapun t idak berani membalapkan kudanya,
takut kalau
membuat &rang tua itu menjadi kelelahan. 5leh
karena itu,
hari telah mulai gelap ketika akhirnya mereka tiba
di dalam
k&ta Sung*jan. %tas petunjuk gurunya, 0i Sian
menambatkan
kuda itu di kebun belakang, kemudian iapun
menurut saja
639
petunjuk suhunya bagaimana harus berpamit dari
ayah
bundanya.
Kalau kita masuk ke dalam dan bertemu ayah
ibumu,
tentu mereka akan menahanmu dan mungkin akan
memusuhiku. )al itu amat tidak enak, maka
sebaiknya engkau
menurut aku saja. ,ari!"
3aw Sun K&k dan isterinya berada di ruangan
dalam. Sejak
tadi Sie 'an )&ng merasa gelisah dan beberapa
kali ia
menyuruh suaminya untuk pergi mencari dan
menyusul puteri
mereka yang belum juga pulang.
%ku mulai khawatir, kenapa sampai hari telah
menjadi
gelap begini ia belum juga pulang. Sebaiknya kalau
engkau
640
pergi mencarinya," bujuknya untuk ke beberapa
kalinya.
Ia pergi membawa kuda dan biasanya ia memang
pulang
setelah senja. %da beberapa tempat yang biasa ia
datangi dan
aku tidak tahu yang mana yang ia kunjungi kali ini.
Kalau aku
mencari ke suatu tempat dan ia pergi ke lain
tempat, mungkin
aku akan bersimpang jalan dengannya. 0iarlah kita
tunggu
sebentar. $idak perlu khawatir."
%kan tetapi, aku gelisah sekali. Ia anak
perempuan dan1."
%ihh, mengapa engkau memandang rendah anak
sendiri.
0iarpun perempuan dan masih kecil, akan tetapi 0i
Sian sudah
641
memiliki kepandaian yang cukup untuk melindungi
diri sendiri.
#an iapun ahli menunggang kuda, tidak mungkin
terjadi
sesuatu yang tidak baik padanya. (ula, siapa yang
akan berani
mengganggunya. Semua &rang di Sung*jan tahu
bahwa ia
adalah anakku."
,endengar ucapan suaminya itu, Si 'an )&ng
terdiam.
%kan tetapi ia masih terus memandang ke arah
pintu dengan
penuh harapan. (ada saat itu, tiba*tiba saja ada
suara ketukan
pada jendela di sebelah kiri ruangan itu. Suami
isteri itu cepat
meneng&k dan1. di balik jendela kaca itu
nampaklah wajah
642
puteri mereka! 0i Sian tersenyum lebar dan
wajahnya berseri
penuh kegembiraan ketika ayah ibunya
memandang
kepadanya dengan mata terbelalak.
0i Sian1.!" teriak ibunya, dan ayahnya cepat
melangkah
ke jendela, hendak membuka jendela itu.
+angan dibuka, ayah! Ibu dan ayah, dengarkan
baik*baik
apa yang akan kukatakan! %ku telah mendapatkan
se&rang
guru, guruku namanya K&ay $&jin dan
kedatanganku ini hanya
untuk pamit kepada ayah dan ibu. %ku akan ikut
dia merantau
selama tujuh tahun dan setelah tamat belajar, aku
pasti
pulang. +angan cari aku, ayah. $idak akan ada
gunanya,
643
karena ayah tidak akan dapat menyusul suhu!"
0i Sian1.!" 3auw Sun K&k berseru dan cepat
sekali dia
sudah membuka daun jendela itu. %kan tetapi,
wajah anaknya
itu telah hilang dan yang nampak hanya malam
gelap. #ia
merasa penasaran dan cepat dia mel&mpat keluar
jendela.
Isterinya juga mel&ncat keluar jendela. ,ereka
memanggilmanggil
nama 0i Sian sambil mencari*cari, akan tetapi tidak
nampak bayangan anak itu.
$iba*tiba terdengar suara anak mereka dari atas
genteng.
Kuda itu kutambatkan di dalam kebun, ayah. 2ah,
selamat
tinggal, ayah dan ibu. $ujuh tahun lagi aku
pulang!"
644
Ketika mereka meneng&k, ternyata 0i Sian sudah
berdiri di
wuwungan rumah mereka, tentu saja 3auw Sun K&k
terkejut
bukan main dan diapun cepat m&l&mpat naik ke
atas genteng
untuk mengejar. %kan tetapi, dalam sekejap mata
saja
bayangan anaknya itupun lenyap. #ia merasa
penasaran
sekali. $ak mungkin 0i Sian dapat mel&mpat ke
atas
wuwungan rumah seperti itu dan lebih tidak
mungkin lagi
menghilang seperti setan.
%kan tetapi semua usahanya untuk mencari sia*sia
belaka.
0aru sekali itu dalam hidupnya 3auw Sun K&k
merasa tidak
645
berdaya sama sekali, seperti dipermainkan, seperti
se&rang
yang lemah. #iapun dapat menduga bahwa itu
tentu garagara
guru anaknya itu yang bernama K&ay $&jin. $ahulah
dia
bahwa anaknya bertemu dengan se&rang sakti
yang
memilihnya untuk menjadi muridnya. %kan tetapi,
dia tidak
pernah mendengar nama K&ay $&jin! #ia tidak tahu
ke mana
puterinya dibawa dan siapa K&ay $&jin itu, &rang
macam apa!
$entu saja dia gelisah bukan main dan ketika
isterinya
merangkulnya sambil menangis, 3auw Sun K&k
hanya dapat
menarik napas panjang berulang*ulang dan merasa
berduka
646
sekali. %ku akan mencarinya1., aku akan
mencarinya sampai
jumpa dan membawanya pulang1." #ia
menghibur isterinya
berkali*kali.
%kan tetapi, hiburan ini hanya tinggal hiburan
k&s&ng
belaka. Sampai berbulan*bulan 3auw Sun K&k
mengerahkan
tenaga, bahkan minta bantuan &rang namun tidak
ada yang
berhasil. $epat seperti dikatakan &leh puterinya
ketika
berpamit, dia tidak berhasil menemukan jejak K&ay
$&jin.
0ahkan pada kees&kan harinya, 'u*ciangkun
datang
dengan marah*marah mencari 0i Sian sambil
membawa 'u Ki
647
/&ng yang babak bundas! Ki /&ng menceritakan
betapa dia
dipukuli dengan t&ngkat &leh 0i Sian yang dibantu
se&rang kakek
jembel yang gila! $entu saja Ki /&ng tidak
menyebutnyebut
tentang lima &rang tukang pukulnya.
,endengar ini, makin yakinlah hati 3auw Sun K&k
bahwa
puterinya memang dipilih sebagai murid &leh
se&rang sakti
dan bahwa K&ay $&jin itu, menurut keterangan 'u
Ki /&ng,
adalah se&rang kakek tua renta yang berpakaian
jembel dan
bersikap seperti &rang gila! $entu dia sakti,
pikirnya. #iapun
minta maaf kepada 'u*ciangku, mengatakan
bahwa anak
648
perempuannya itu telah pergi dibawa &leh se&rang
sakti yang
mengambilnya sebagai murid.
#emikianlah, akhirnya 3auw Sun K&k dan isterinya
hanya
dapat menunggu dengan hati penuh kegelisahan
dan
kerinduan. ,ereka harus menanti sampai tujuh
tahun!
,endung menyelimut i kehidupan keluarga ini.
3auw 0i Sian
yang tadinya se&lah*&lah menjadi matahari yang
menyinari
kehidupan mereka, kini menghilang. 'ebih*lebih
lagi bagi Sie
'an )&ng! Kepergian puterinya ini merupakan
pukulan berat
baginya. 0aru saja ia kehilangan adik kandungnya
dan dalam
649
keadaan masih berduka, tiba*tiba saja tanpa
disangka*sangka,
puterinya pergi untuk waktu yang lama sekali.
$ujuh tahun!
Kesenangan dalam bentuk apapun di dunia ini
tidak abadi!
Kesenangan seperti gelembung*gelembung sabun
yang setiap
saat dapat meletus dan lenyap di udara!
Kesenangan datang
dari nafsu dan menimbulkan ikatan*ikatan dengan
sumber
kesenangan itu. Kalau tiba saatnya kesenangan itu
direnggut
dan terpisah dari kita, maka kitapun merasa
kehilangan dan
berduka. )idup ini, penuh dengan duka yang
timbul dan
kekecewaan, iba diri, kemarahan, kabencian,
permusuhan.
650
Karena hidup ini penuh dengan duka dan sengsara,
maka kita
semua rindu akan kebahagiaan. Sayang sungguh
sayang, kita
selalu salah mengenal kesenangan sebagai
kebahagiaan!
Kesenangan hanya merupakan saudara kembar
dari
kesusahan belaka, keduanya itu tak terpisahkan
seperti
permukaan depan belakang dari telapak tangan.
%da susah
ada senang, ada suka ada duka, tak terpisahkan.
Karena itu,
setiap kedukaan kita c&ba hibur dengan kesukaan,
setiap
kesusahan kita tutupi atau ingin lupakan melalui
kesenangan.
(adahal, kesenangan itupun akan berakhir dengan
kesusahan,
651
seperti gel&mbang tidak hanya bergerak ke satu
jurusun, tapi
pada saatnya membalik.
Kebahagiaan sungguh jauh berbeda. Kebahagiaan
tidak
mempunyai kebalikan! Kebahagiaan berada jauh di
atas jangkauan
suka dan duka. Karena suka dan duka itu hanya
merupakan permainan pikiran, maka hanya
menjadi pakaian
dari si aku. Kebahagiaan tak dapat diraih &leh
pikiran.
Kebahagiaan tidak dapat didatangkan dengan
sengaja &leh si
aku yang ingin berbahagia. Kebahagiaan adalah
/intakasih,
/ahaya Illahi, kekuasaan $uhan yang selalu ada, di
dalam diri
kita sendiri, tak pernah sedetikpun meninggalkan
kita. )anya
652
pikiran dengan nafsu*nafsunya menyeret kita ke
dalam
kegelapan sehingga tidak dapat melihat*2ya.
8&dw&8
$erdengar suara lantang se&rang anak laki*laki
yang
membaca kitab dari dalam sebuah kamar di rumah
gedung indah
itu. Suaranya lantang dan yang dibacanya adalah
kitab
sajak para penyair jaman dahulu. Suara itu merdu
dan cara
membacanya amat baik, setiap kata diucapkan
dengan jelas
dan dengan nada suara yang tepat. Kalau &rang
mengintai ke
dalam kamar itu, dia akan kagum. %nak laki*laki itu
memang
tampan, ganteng dan rapi, baik rambutnya,
seluruh tubuhnya
653
yang terpelihara baik*baik, maupun pakaiannya.
+elas se&rang
anak terpelajar dari keluarga bangsawan atau
hartawan! /ara
dia duduk saja menghadapi kitab di atas meja
itupun
menunjukkan bahwa dia adalah se&rang yang
pandai
membawa diri, s&pan santun.
,emang anak laki*laki berusia tiga belas tahun itu
sejak
kecil sudah di gembleng dengan pelajaran sastera.
3ang
dimaksud pelajaran sastera pada waktu itu adalah
pelajaran
membaca dan menulis huruf, juga membaca kitab*
kitab kun&
dimana terdapat pelajaran :lsafat, kebudayaan,
sajak dan
654
pelajaran kebatinan yang berat*berat menjadi
santapan anakanak
remaja! $entu saja hanya sedikit yang mampu
meresapi
benar akan isinya, sebagian besar hanya mampu
menghafal
saja dengan lancar akan tetapi mengenai inti
artinya, jarang
yang dapat mengerti secara mendalam. %pa lagi
menghayatinya!
%nak itu bernama /&a 0&ng Gan, berusia tiga belas
tahun
dan dia adalah anak angkat dari /&a*wangwe
()artawan /&a),
se&rang yang kaya raya di k&ta 3e*ceng, sebuah
k&ta di kaki
pegunungan Kun*lun*san sebelah barat. /&a )un
atau
)artawan /&a adalah se&rang pedagang besar
yang
655
berdagang segala macam barang dengan negara*
negara barat
di perbatasan barat. Kurang lebih delapan tahun
yang lalu,
ketika terjadi keributan karena adanya ger&mb&lan
peramp&k
dari 2epal yang merusak dusun*dusun di
perbatasan selatan
dan barat, r&mb&ngannya yang baru pulang dari
barat
menemukan se&rang anak laki*laki berusia lima
tahun
berlarian se&rang diri sambil menangis di antara
para
pengungsi. Karena b&cah itu mungil dan tampan,
dan tidak
ada se&rangpun mengakuinya sebagai anggauta
keluarga,
maka /&a )un lalu membawanya pulang dan
semenjak itu,
656
anak itu diakui sebagai anak angkat. %nak berusia
lima tahun
itu hanya mengenal nama sendiri sebagai 0&ng
Gan, maka
sejak itu dia bernama /&a 0&ng Gan,
menggunakan nama
keluarga /&a*wangwe.
Karena /&a*wangwe sendiri tidak mempunyai anak
laki*laki,
hanya beberapa anak perempuan, maka 0&ng Gan
disayang
&leh keluarga itu. )anya /&a*wangwe tidak
merahasiakan
bahwa anak itu adalah anak angkat, bukan anak
kandung
karena dia masih mengharapkan untuk
memper&leh se&rang
keturunan anak laki*laki. 7ntuk itu dia berusaha
dengan
657
mengambil beberapa &rang selir yang masih muda
dan sehat,
sedangkan dia sendiri ketika membawa 0&ng Gan
pulang baru
berusia empat puluh dua tahun. Karena itu,
biarpun 0&ng Gan
disayang, akan tetapi tetap saja semua &rang
menganggapnya
bukan sebagai anak kandung /&a*wangwe dan
sikap h&rmat
para pelayan terhadapnya hanya kalau berada di
depan
hartawan itu. 0ahkan para selir dan juga 2y&nya
/&a merasa
iri dan tidak suka kepada 0&ng Gan yang dianggap
bukan
suku bangsa )an. ,elihat bentuk wajah anak itu,
ketampanannya merupakan ketampanan suku
7igur atau
658
Ka-ak dan anak itu tidak ketahuan siapa &rang
tuanya.
%gaknya dua hal ini, yaitu kemuliaan yang diterima
se&rang
anak yang tidak dikenal asal*usulnya, ketampanan
dan
kecerdikannya, kecakapannya belajar ilmu
kesusasteraan,
mendatangkan rasa iri hati dan banyak &rang tidak
suka
kepada 0&ng Gan. 0aru namanya saja, yang diakui
anak kecil
itu ketika ditemukan, 0&ng Gan, berbau nama suku
bangsa
7igur atau Ka-ak. ,ungkin nama aselinya
,unggan atau 0&angana!
0&ng Gan kini telah menjadi se&rang pemuda
remaja
berusia tiga belas tahun yang amat cerdik, pandai
sekali
659
mengatur sikap dan bersikap manis dan rendah
hati terhadap
yang berada di atasnya, bersikap anggun dan
berwibawa
terhadap yang tidak suka kepadanya. (akaiannya
selalu baru
dan rapi sekali, tubuhnya selalu dirawat baik*baik
dari
rambutnya sampai kuku kakinya. dan dalam setiap
penampilannya, dia hanya mendatangkan rasa
bangga kepada
ayah angkatnya, satu*satunya &rang yang
dih&rmatinya secara
berlebihan karena dia tahu bahwa hanya se&rang
ini sajalah
yang memungkinkan dia mempertahankan
kemuliaannya!
0iarpun usianya baru tiga belas tahun, namun
0&ng Gan
660
amat cerdik. #ia tahu pula bahwa banyak di antara
anggauta
keluarga ayah angkatnya merasa iri hati dan tidak
suka
kepadanya. #ia tahu pula bahwa mereka yang
tidak suka
kepadanya selalu memata*matainya, menyebar
banyak matamata
yang bekerja sebagai pelayan*pelayan, untuk
mencari
kesalahannya agar kesalahannya itu dapat
dilap&rkan kepada
ayah angkatnya. 5leh karena itu, dia bersikap hati*
hati sekali.
,alam itu, biarpun dia tahu bahwa ayah angkatnya
sedang
berkunjung ke k&ta lain dan malam itu t idak akan
pulang, dia
tetap saja menghafalkan pelajarannya membaca
kitab kun&
661
dengan suara yang berirama dan merdu pada
malam hari itu.
Ini berarti bahwa biarpun ayah angkatnya tidak
berada di rumah,
tetap saja dia belajar dengan tekun!
Setelah dia selesai membaca, dia mendengar
langkah kaki
halus memasuki kamarnya. #ia meneng&k dan
ketika melihat
siapa yang memasuki kamarnya, jantung pemuda
remaja ini
berdentam penuh ketegangan. $entu saja dia
mengenal (ek
'an, selir termuda dan tersayang dari ayah
angkatnya. (ek
'an baru berusia tujuh belas tahun dan ia se&rang
peranakan
Kirgi-*)an yang amat manis. 6ajahnya l&nj&ng
seperti wanita
662
Kirgi- umumnya, kulitnya kuning putih mulus
seperti kulit
wanita )an, akan tetapi bulu*bulu halus pada
lengannya
menambah daya tarik se&rang wanita berdarah
Kirgi-. $entu
saja ia menjadi selir tersayang /&a*wangwe karena
ia paling
muda dan paling cantik, dan ia diper&leh hartawan
itu dengan
tebusan uang yang amat mahal! Karena ia amat
disayang dan
dimanja &leh hartawan itu, tentu saja hal ini
menimbulkan
perasaan iri kepada para selir lain, walaupun
perasaan iri itu
hanya mereka simpan dalam hati saja karena
pengaruh selir
muda itu terhadap /&a*wangwe amat kuat
sehingga hartawan
663
itu pasti membela sang selir termuda kalau sampai
terjadi
pertengkaran terbuka.
(erj&d&han antara se&rang pria dan se&rang
wanita harus
berdasarkan cinta di antara mereka. $anpa
perasaan ini,
sudah pasti akan terjadi pertentangan dan
penyelewengan. #i
dalam hati (ek 'an, sedikitpun tidak terdapat rasa
sayang
kepada suaminya yang jauh lebih tua itu, dan yang
menjadi
suaminya karena ia telah dibeli dari &rang tuanya
yang miskin
dan banyak hutang. Ia menjadi selir /&a*wangwe
bukan dengan
suka rela, melainkan karena terpaksa.
5leh karena itu, baru saja dib&y&ng ke dalam
rumah
664
gedung /&a*wangwe, dan melihat betapa hampir
semua isi
rumah kelihatan tidak suka kepadanya, hatinya
segera tertarik
&leh pemuda remaja yang tampan itu. Ia tertarik
kepada 0&ng
Gan bukan hanya karena pemuda remaja ini
tampan, juga
karena ia mendengar bahwa pemuda ini bukan
putera
kandung suaminya, dan juga ia melihat betapa
&rang*&rang
serumah itu juga tidak suka kepada pemuda itu.
)al ini saja
mendatangkan perasaan suka dalam hatinya
terhadap
pemuda itu, perasaan senasib sependeritaan.
Sudah lama ia
bersikap manis kepada 0&ng Gan, memperlihatkan
rasa
665
sukanya pada pandang mata dan suaranya, namun
agaknya
0&ng Gan masih terlalu hijau dan terlalu muda
untuk
menangkap isarat dan menanggapinya.
Sesungguhnya, biarpun usianya baru tiga belas
tahun,
0&ng Gan bukan se&rang pemuda yang dungu. Ia
banyak
membaca, di antaranya ia membaca cerita*cerita
percintaan
sehingga ia sudah dapat membayangkan tentang
perasaan
mesra antara pria dan wanita ini. Ketika (ek 'an
menjadi
keluarga ayahnya dan memasuki gedung itu, dia
mengagumi
kecantikan wanita ini. Ketika (ek 'an mulai
bersikap manis
666
kepadanya, melalui kerling mata dan senyum
manisnya, 0&ng
Gan bukan tidak tahu dan diapun merasa suka
sekali kepada
wanita itu. )anya tentu saja, dia tidak berani
bersikap tidak
h&rmat kepada isteri ayah angkatnya, dan dia
selalu bersikap
s&pan, tidak memperlihatkan tanda bahwa dia
sebenarnya
sudah mengerti betapa selir muda ayahnya itu
bersikap
menantang padanya. +uga dia masih terlalu muda
untuk
berani memperlihatkan tanggapan.
#an pada malam hari itu, di luar dugaan dan
harapannya,
tiba*tiba saja (ek 'an memasuki kamarnya! ,elihat
bahwa
667
yang memasuki kamarnya dengan langkah halus
adalah selir
ayahnya, maka 0&ng Gan cepat bangkit berdiri.
0&ng Gan
berusia tiga belas tahun dan (ek 'an tujuh belas
tahun akan
tetapi tinggi badan mereka sama, bahkan 0&ng
Gan lebih
tinggi sedikit. (emuda remaja itu cepat merangkap
kedua
tangan di depan dada memberi h&rmat.
%h, kiranya ibu yang datang malam*
malambegini1."
)ushh, jangan sebut ibu kepadaku, 0&ng Gan.
Sungguh
tidak enak sekali mendengarnya1."
$api, ibu adalah isteri ayah. %pa lagi harus saya
sebut
kalau bukan ibu."
668
7sia kita hanya berselisih dua t iga tahun, janggal
rasanya
kalau engkau menyebut ibu. Engkau patut menjadi
adikku dan
aku enci*mu, biarpun aku menjadi isteri ayahmu.
Sebut saja
enci kepadaku, kecuali1. tentu saja di depan &rang
lain b&leh
saja engkau menyebut ibu."
0&ng Gan tersenyum, hatinya girang sekali karena
wanita
cantik itu bersikap amat manis. 0elum pernah
mereka
berkesempatan bicara panjang dan berduaan saja
seperti
sekarang ini. %yahnya tidak berada di rumah, dan
hari sudah
agak larut, semua penghuni rumah itu agaknya
sudah tidur
669
sehingga tidak ada &rang lain yang melihat ibu
muda ini
memasuki kamarnya.
0aiklah, enci. Silakan duduk, dan maaf, kursinya
hanya
sebuah," katanya menunjuk ke arah kursi yang tadi
dia
duduki.
$erima kasih," (ek 'an tersenyum dan duduk di
atas kursi
itu. #i atas meja terdapat beberapa buah buku dan
diambilnya
sebuah. Kebetulan buku itu adalah buku cerita
tentang
percintaan r&mantis. %kan tetapi, (ek 'an hanya
dapat
membaca sedikit saja.
Kau duduklah, 0&ng Gan," katanya melihat
pemuda itu
hanya berdiri saja.
670
0iar saya berdiri saja, enci. Kursinya hanya
sebuah."
%hhh!" (ek 'an bangkit berdiri, membawa
bukunya dan
duduk di atas pembaringan. 0iarlah ahu duduk di
sini. Kau
duduklah."
0&ng Gan duduk di atas kursi, jantungnya berdebar
tegang
melihat betapa wanita cantik itu duduk di atas
pembaringannya.
0eberapa kali (ek 'an yang membaca buku itu
melirik
kepadanya, membuat 0&ng Gan menjadi serba
salah tingkah.
0&ng Gan, huruf apakah ini1.." (ek 'an bertanya,
menunjuk ke lembaran buku yang dipegangnya.
Karena dari
tempat dia duduk t idak mungkin 0&ng Gan dapat
melihat
671
huruf itu, terpaksa dia bangkit dan menghampiri,
lalu membacakan
huruf itu dan kembali duduk. %kan tetapi beberapa
kali (ek 'an memanggilnya untuk menanyakan
huruf yang
tidak dikenalnya sehingga beberapa kali pemuda
itu
menghampiri, membacakan hurufnya dan duduk
kembali.
%h, terlalu sukar bagiku, 0&ng Gan. $&l&ng
kaubacakan
untukku. Kesinilah dan duduklah di sini, kita baca
bersama.
Kauajari aku membaca, 0&ng Gan."
$entu saja 0&ng Gan menjadi gemetar dan tidak
berani
duduk berjajar di atas pembaringan itu. 6alaupun
dia sudah
menghampiri dekat, namun dia berdiri saja di
depan wanita
672
itu, tidak berani duduk bersanding. (ek 'an
memegang
tangannya dan menariknya duduk di dekatnya, di
tepi
pembaringan.
%ih, mengapa engkau malu*malu dan takut."
Enci1. aku1. aku tidak berani1. nanti dianggap
tidak
s&pan1." kata 0&ng Gan gemetar, walaupun
hatinya berdebar
girang dan tegang.
%ih, siapa bilang tidak s&pan. %ku adalah juga ibu
angkatmu, atau kita seperti enci dan adik, apa
salahnya duduk
berdekatan. )ay&, jangan takut!"
#an kini 0&ng Gan membiarkan dirinya ditarik dan
diapun
duduk di dekat (ek 'an. $epi pinggul dan paha
mereka bersentuhan
673
dan 0&ng Gan merasakan kelembutan yang
hangat,
yang membuat tubuhnya gemetar dan jantungnya
berdegup
keras. Ketika dia membacakan buku itu, suaranya
juga
gemetar dan parau. %palagi, ketika dia merasa
betapa jari*jari
tangan yang halus itu meraba*raba tubuhnya. +ari
yang
hangat lembut dengan sentuhan*sentuhan mesra.
,akin lama,
suara bacaannya semakin lemah bahkan kacau
dan akhirnya,
buku yang tadi dibaca 0&ng Gan itu sudah
menggeletak di
atas lantai di depan pembaringan sedangkan di
atas
pembaringan itu, 0&ng Gan dan (ek 'an sudah
bergumul. (ek
674
'an se&rang guru yang penuh gairah, sedangkan
0&ng Gan
menjadi murid yang taat dan pandai.
2afsu, dalam bentuk apapun juga, tak pernah
mengenal
kepuasan. Kepuasan yang didapat hanya
merupakan
pend&r&ng untuk mengejar kepuasan yang lebih
mendalam
lagi. 5rang yang menjadi hamba nafsu tidak
pernah merasa
kenyang, tak pernah merasa cukup! Kekenyangan
yang
dirasakan hanya sebentar dan segera berubah
menjadi
kelaparan yang makin menghebat. 0aik itu yang
dinamakan
nafsu seks, nafsu mengejar harta kekayaan, nafsu
mengejar
675
kekuasaan dan sebagainya. ,akin diberi, semakin
merasa kurang
dan menghendaki yang lebih!
#emikian pula dengan 0&ng Gan dan (ek 'an.
0egitu
keduanya tenggelam dalam buaian gel&mbang
nafsu,
keduanya menjadi semakin haus. (ek 'an adalah
se&rang
wanita muda yang dikecewakan &leh perj&d&han
dengan /&awangwe
yang dilakukannya secara terpaksa, yang
membuat ia
selalu merasa penasaran dan tidak puas. Kini,
bertemu
dengan se&rang pemuda remaja yang menjadi
muridnya yang
amat patuh, pandai dan menyenangkan, tentu saja
(ek 'an
676
menjadi lupa daratan. Sebaliknya, 0&ng Gan sejak
kecil
memang haus akan kasih sayang, kini bertemu
dengan
se&rang wanita yang cantik menarik, yang
menyayangnya,
dan menjadi gurunya dalam berenang di lautan
kemesraan,
diapun menjadi mab&k. Sebetulnya dia masih
terlalu muda
sehingga diapun tidak dapat lagi melihat
kenyataan betapa
perbuatannya itu amatlah berbahaya, juga amat
hina karena
dia telah berjina dengan selir ayah angkatnya yang
berarti
juga ibu angkatnya sendiri!
'angkah pertama dilanjutkan dengan langkah
berikutnya,
677
ke sekian puluh kali dan mereka berdua, yang
dimab&k
kemesraan ini, yang dibikin buta &leh nafsu berahi,
tidak tahu
bahwa banyak pasang mata dari mereka yang
memang tidak
suka kepada mereka, selalu membayangi dan
mengintai
mereka. (ara pemilik mata inilah yang kemudian
melap&rkan
kepada /&a*wangwe. $entu saja hartawan yang
usianya
sudah setengah abad lebih ini menjadi terkejut,
heran dan
kemudian marah. #ia terkejut mendengar bahwa
selirnya
yang paling disayangnya telah bermain gila
dengan putera
angkatnya, dan dia merasa heran mengingat
betapa putera
678
angkatnya itu biasanya selalu bersikap amat baik,
terpelajar,
rajin, s&pan dan selalu menyenangkan hati.
0agaimana kini
tiba*tiba saja dia mendengar bahwa putera
angkatnya itu
berjina dengan selirnya. (ula, 0&ng Gan baru
berusia tiga
belas tahun, sesungguhnya masih remaja, masih
kanak*kanak
dan belum dewasa! $entu selirnya itu yang menjadi
biang
keladinya, pikirnya dengan gemas dan marah.
%kan tetapi dia
belum mau percaya begitu saja dan diaturlah &leh
para selir
yang lain dan para pelayan agar sang hartawan
dapat
menangkap basah hubungan gelap yang dilakukan
selirnya
679
terkasih itu dengan putera tersayang pula. #iatur
agar
hartawan itu meninggalkan gedung untuk
bermalam di luar,
dan di waktu malam, ketika semua musuh rahasia
dua &rang
muda yang sedang dimab&k nafsu itu tahu bahwa
mereka
berdua sedang mengadakan pertemuan rahasia, di
kamar
sang putera angkat, hartawan /&a lalu tiba*tiba
muncul dan
daun pintu diged&r dari luar!
#apat dibayangkan betapa kaget dan takutnya
perasaan
(ek 'an dan 0&ng Gan. ,ereka hanya sempat
membereskan
pakaian mereka sebelum daun pintu itu jeb&l
karena dipaksa
680
dari luar dan keduanya segera menjatuhkan diri
berlutut di
depan kaki /&a*wangwe yang mukanya menjadi
merah seperti
udang direbus saking marahnya.
0iarpun kedua &rang muda yang amat
disayangnya itu
berlutut sambil menangis minta ampun, tetap saja
kemarahan
/&a*wangwe tidak dapat diredakan, apa lagi di
sampingnya
terdapat para selir dan pelayan yang membisikkan
beritaberita
yang amat menyakitkan hatinya betapa putera
angkat
itu hampir setiap malam mengadakan pertemuan
dengan sang
selir dan betapa mesranya hubungan di antara
mereka. #iamdiam
681
(ek 'an melirik dan mencatat siapa*siapa yang
pada
malam itu hadir bersama suaminya dan dapat ia
menduga
bahwa mereka inilah yang telah menjadi mata*
mata yang
melap&rkannya kepada suaminya.
/&a*wangwe demikian marah sampai dia
menyuruh para
pelayan memberi hukuman cambuk r&tan pada
punggung
kedua &rang muda itu sebanyak lima belas kali
kemudian
mengusir dua &rang yang punggungnya berdarah
karena
kulitnya pecah*pecah itu agar meninggalkan rumah
tanpa
diberi bekal secuilpun pakaian pengganti atau
sep&t&ng uang
682
kecil. Keduanya meninggalkan rumah sambil
menangis,
ditertawakan &leh mereka yang sejak lama merasa
iri hati dan
membenci kedua &rang muda itu. #engan tubuh
sakit*sakit,
akan tetapi hati lebih sakit lagi 0&ng Gan dan (ek
'an pergi
meninggalkan gedung itu, dan mereka terus pergi
dengan
kepala menunduk, keluar dari dalam k&ta 3e*ceng.
0erita
tentang diusirnya selir termuda dan putera angkat
dari /&awangwe
itu lebih cepat keluar dari gedung dari pada
mereka,
disebarkan &leh mereka yang membenci kedua
&rang itu,
sehingga 0&ng Gan dan (ek 'an tidak berani
mengangkat
683
muka, karena semua &rang memandang dengan
mata dan
senyum mengejek.
Sampai di luar k&ta, malam telah menjelang pagi
dan
mereka berdua masih terus berjalan di dalam
keremangan
cuaca sambil menangis. 0iarpun mereka tidak
mempunyai
tujuan ke mana harus pergi, namun kedua &rang
ini tak
pernah menghentikan langkah, se&lah*&lah
khawatir kalau ada
&rang*&rang yang mengejar untuk memper&l&kkan
mereka.
0arulah mereka berhenti setelah matahari terbit
dan
keduanya merasa lelah sekali. ,ereka berhenti di
tepi sebuah
684
hutan, di bawah p&h&n rindang. Suasananya di situ
sunyi
sekali karena sudah amat jauh dari k&ta.
,elihat (ek 'an masih menangis sambil setengah
menelungkup di atas rumput, 0&ng Gan merasa
kasihan juga.
6anita muda ini biasanya hidup mulia, mewah dan
manja, kini
harus menempuh perjalanan setengah malam dan
tidak
mempunyai apa*apa lagi.
Sudahlah, enci (ek 'an. 7ntuk apa menangis lagi.
#itangisi sampai air mata darahpun tidak ada
gunanya lagi,"
kata 0&ng Gan yang sudah dapat memulihkan
keadaan
hatinya. %nak yang cerdik ini maklum bahwa
bersedih*sedih
tidak ada gunanya dan dia harus dapat mencari
jalan yang
685
baik dalam kehidupannya yang baru ini.
%kan tetapi, kata*kata hiburannya itu tanpa
diketahuinya,
membuat wanita itu menjadi lebih berduka dan
akhirnya
menjadi marah sekali kepada 0&ng Gan. Sejak tadi,
di
samping kedukaannya, (ek 'an menganggap
bahwa semua
malapetaka yang menimpa dirinya ini disebabkan
&leh 0&ng
Gan!
Engkau memang anak durhaka!" bentaknya
sambil bangkit
duduk dan telunjuknya menuding ke arah muka
0&ng Gan.
Engkaulah biang keladi semua ini, engkaulah
penyebab
malapetaka yang menimpa diriku! Kalau bukan
karena
686
engkau, aku tentu masih hidup terh&rmat dan
mulia di rumah
keluarlga /&a! %ahh, engkau yang mencelakakan
aku! Engkau
anak tak tahu diri, engkau anak durhaka, tak tahu
malu1.!"
Sepasang mata 0&ng Gan terbelalak. #iam!" #ia
membentak marah sekali. Engkaulah perempuan
yang tidak
tahu malu! Engkau yang datang pertama kali di
dalam
kamarku dan merayuku! 'upakah engkau.
Engkaulah yang
tidak tahu malu, engkau mengkhianati ayah
angkatku dan
engkau menyeret aku ke dalam lumpur kehinaan!
#an
sekarang engkau hendak menyalahkan aku dan
menghinaku.
(erempuan tak tahu malu!"
687
%pa. Kau berani memaki aku. %nak kurang ajar
kau!" (ek
'an bangkit berdiri. 0&ng Gan juga bangkit berdiri
dan (ek 'an
segera menyerang anak laki*laki itu dengan
tamparan dan
cakaran. 0&ng Gan tidak tinggal diam dan diapun
membalas.
#ua &rang itu kini bergulat, bukan di atas
pembaringan dalam
kamar mewah 0&ng Gan, bukan bergulat
memperebutkan
kemesraan, melainkan bergulat dalam perkelahian
dan
memperebutkan kebenaran masing*masing,
berusaha untuk
saling menyakiti!
(ek 'an lebih tua tiga empat tahun, akan tetapi
0&ng Gan
688
se&rang anak laki*laki, jadi masing*masing ada
kelebihan dan
kelemahan yang membuat perkelahian itu menjadi
ramai dan
seimbang! %kan tetapi tiba*tiba tubuh 0&ng Gan
terlempar dan
terguling*guling seperti disambar kilat. Kiranya di
situ sudah
muncul se&rang nenek yang amat menakutkan dan
mengerikan. Kalau saja 0&ng Gan dan (ek 'an
tidak sedang
dilanda kemarahan, tentu mereka akan lari
tunggang
langgang atau menggigil ketakutan, mengira
bahwa di situ
muncul iblis sendiri. (ek 'an melihat dengan jelas
betapa
nenek itu tadi mend&r&ng tubuh 0&ng Gan dan
menyebabkan
689
anak laki*laki itu terlempar dan jatuh terguling*
guling. )al ini
berarti bahwa nenek itu telah membantunya, maka
biarpun
hatinya merasa ngeri, ia tahu bahwa nenek itu
b&leh ia
harapkan. Ia lalu menjatuhkan diri berlutut di
depan nenek itu
sambil menangis! Sementara itu 0&ng Gan yang
sudah bangkit
duduk, merasa betapa tubuhnya nyeri*nyeri karena
terbanting
dan terguling*guling itu dan dia tidak berani
bangkit berdiri,
hanya memandang kepada nenek itu dengan mata
terbelalak
dan hati dipenuhi keseraman. 2enek itu berusia
tua sekali,
tentu tidak kurang dari tujuh puluh tahun, dan
tubuhnya
690
demikian kurus kering, kecil dan membungkuk
seperti udang
kering, se&lah*&lah usia tua sudah membuat ia
mengkerut dan
kering. ,uka yang kulitnya kehitaman itu berkerut*
kerut
penuh garis malang*melintang, sepasang matanya
sampai
hampir tertutup kelebihan kulit pada pelupuknya,
tulang
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
tulang pipinya men&nj&l, hidung dan mulutnya juga
kecil
karena mulut itu mengkerut ke dalam, tak nampak
lagi
bibirnya yang seperti dikulum mulut yang tidak
bergigi lagi.
4ambutnya tinggal sedikit, jarang dan pendek,
kusut dan
691
k&t&r. $angan dan kaki seperti tulang*tulang
terbungkus kulit
tipis. $ubuh yang membungkuk seperti udang itu
dit&pang
sebatang t&ngkat hitam yang bentuknya seperti
ular kering,
ditutupi pakaian yang seluruhnya berwarna hitam.
Sungguh
menyeramkan sekali keadaan nenek itu, akan
tetapi sepasang
mata yang kecil dan bersembunyi itu
mengeluarkan sinar
menc&r&ng yang mengejutkan hati &rang.
2enek itu mengangguk*angguk ketika melihat (ek
'an
berlutut di depannya sambil menangis. $iba*tiba
tangannya
bergerak dan t&ngkatnya meluncur, tahu*tahu (ek
'an merasa
dagunya did&r&ng sesuatu yang memaksa ia untuk
692
menengadah. Kiranya nenek itu sudah
menggunakan ujung
t&ngkatnya untuk memaksa gadis itu mengangkat
muka.
,elihat wajah yang manis itu, kembali si nenek
menganggukangguk.
/eritakan, kenapa kau menangis di sini!"
terdengar nenek
itu berkata, dan anehnya, biarpun jelas ia
mengeluarkan
ucapan, namun mulut itu sama sekali tidak terbuka
dan tidak
bergerak!
(ek 'an agaknya menyadari bahwa ia bertemu
dengan
se&rang manusia luar biasa atau mungkin iblis
sendiri yang
memperlihatkan rupa, maka iapun menjawab
sambil menahan
693
tangisnya. 2enek yang mulia, saya bernama (ek
'an dan
saya diusir dari rumah suami saya hartawan /&a di
k&ta 3eceng
karena saya di:tnah bermain gila dengan b&cah
setan
itu. Saya tidak mempunyai rumah dan keluarga
saya di dusun
pasti akan men&lak saya. Semua ini gara*gara
b&cah setan itu,
akan tetapi dia tidak mau mengaku salah, malah
menyalahkan
saya."
2enek itu mengangkat mukanya memandang
kepada 0&ng
Gan yang masih mendekam di atas tanah. Sinar
mata nenek
itu menc&r&ng seperti hendak menyambar ke
arahnya,
membuat 0&ng Gan menjadi semakin ngeri.
694
)uh*huh, b&cah itu mempunyai mata seperti
setan.
%pakah kau ingin agar aku membunuhnya."
(ek 'an bergidik. 2enek itu sungguh berhati kejam
bukan
main. 0agaimanapun marahnya terhadap 0&ng
Gan, tentu
saja (ek 'an tidak ingin melihat pemuda itu
dibunuh. Kalau ia
teringat akan pengalamannya selama beberapa
bulan ini,
masih ada sisa kemesraan dalam hatinya terhadap
0&ng Gan.
+angan, nenek yang baik, jangan dibunuh, akan
tetapi beri
saja hajaran agar dia kap&k dan tidak berani lagi
menyalahkan
aku!" katanya.
2enek itu terkekeh. )eh*heh, bagus. %kan kuhajar
dia biar
695
kap&k!"
0&ng Gan yang sudah merasa ngeri melihat nenek
itu, kini
timbul keberaniannya. 0iarpun nenek itu
mengerikan, namun
ia hanya se&rang nenek yang tua renta dan
nampak ringkih.
#an dia tidak mau dihajar begitu saja tanpa
melawan. ,aka,
0&ng Gan segera bangkit berdiri dan siap untuk
melawan
kalau nenek itu hendak menghajarnya.
#engan langkah terse&k*se&k dibantu t&ngkatnya,
nenek
itu menghampiri 0&ng Gan dan ia terkekeh melihat
sikap anak
laki*laki itu yang agaknya siap untuk melawannya.
)eh*heh*heh, b&cah setan, bergulinglah engkau!"
2ampak
696
ia menggerakkan t&ngkatnya dan nampak ada
sinar hitam
panjang menyambar, dan tahu*tahu tubuh 0&ng
Gan, tanpa
dapat ditahannya lagi, r&b&h dan tubuh itu
terguling*guling!
2enek itu tertawa terpingkal*pingkal dan hebatnya,
seperti
juga tadi, mulutnya tetap tertutup. Entah melalui
lubang mana
suara terpingkal*pingkal itu.
)eh*heh*h&*h&1. sekarang terbanglah!
$erbanglah!"
Kembali yang nampak hanya sinar hitam dan tiba*
tiba tubuh
yang tadinya bergulingan itu, kini terlempar tinggi
ke udara!
0&ng Gan menjadi ketakutan. $adi ketika tubuhnya
terpelanting dan terguling*guling, dia merasa
nyeri*nyeri dan
697
babak*bundas dan kini tubuhnya terlempar begitu
jauh ke
atas, maka diapun mengeluarkan jerit ketakutan
ketika
tubuhnya meluncur ke bawah dangan cepat sekali!
$entu akan
remuk*remuk semua tulangnya, dan pecah
kepalanya!
$&l&&&&&&&&ng!" #ia menjerit*jerit.
2enek yang baik, jangan bunuh dia!" (ek 'an
yang
memandang dengan mata terbelalak berseru,
khawatir kalau
sampai pemuda cilik yang pernah menjadi
kekasihnya itu akan
terbanting remuk dan tewas.
)&*h&, tidak dibunuh, tidak dibunuh!" kata nenek
itu dan
benar saja, begitu tubuh 0&ng Gan hampir
terbanting ke atas
698
tanah, tiba*tiba ada sinar hitam panjang
menyanbutnya dan
tubuh itu kini terlempar kembali ke atas lebih
tinggi daripada
tadi! $entu saja 0&ng Gan dengan ketakutan
menjerit*jerit
seperti seek&r anjing digebuki.
,elihat kenyataan bahwa nenek itu benar*benar
tidak
membunuh 0&ng Gan, hanya menghajarnya saja,
legalah hati
(ek 'an dan iapun bertepuk tangan dan bers&rak.
'upalah ia
akan kedukaannya.
0agus! )i*hi*hik, bagus! 2ah, tahu rasa sekarang
engkau,
0&ng Gan! )ay& cepat kau minta ampun padaku,
baru aku
mau minta kepada nenek yang mulia ini untuk
menghentikan
699
permainannya!"
0&ng Gan b&leh jadi ketakutan setengah mati,
akan tetapi
dia se&rang anak yang cerdik dan juga keras hati.
,endengar
ucapan (ek 'an, dia mengeraskan perasaannya
dan menutup
mulutnya, tidak lagi mau menjerit ketakutan,
melainkan
menutup mata rapat*rapat.
(ada saat tubuhnya meluncur turun untuk ke dua
kalinya,
tiba*tiba saja tubuhnya itu berhenti di udara seperti
tertahan
&leh tenaga yang tidak kelihatan, kemudian tubuh
itu bukan
meluncur ke bawah melainkan ke samping dan
tahu*tahu
leher bajunya sudah berada di ujung t&ngkat yang
700
mengaitnya, dan t&ngkat itu dipegang &leh
se&rang kakek
jembel!
Kakek yang muncul itu bukan lain adalah K&ay
$&jin, yang
kebetulan tiba di tempat itu bersama muridnya
yang baru,
yaitu 3auw 0i Sian! ,elihat se&rang anak laki*laki
menjeritjerit
dan tubuhnya dilempar*lempar ke atas &leh
se&rang
nenek yang menyeramkan, 0i Sian sudah
merengek kepada
gurunya.
Suhu, t&l&nglah anak laki*laki itu dan hajar nenek
yang
jahat itu. 0iar aku menghajar gadis yang kejam
itu!"
,ula*mula K&ay $&jin memandang ke pada nenek
itu dan
701
nampak terkejut. 6aaahhh! ,enghajar nenek itu.
,ana aku
berani. Ia adalah )ek*in Kui*b& (0iang Iblis %wan
)itam)1.!
)iiiih1. aku ngeri melihatnya1." #an kakek jembel
itu
bergidik kengerian. ,elihat sikap gurunya, 0i Sian
cemberut.
$entu saja ia tidak percaya kalau gurunya jerih
terhadap
nenek yang kurus kering dan hampir mati itu!
Kalau suhu tidak berani, biarlah aku yang
melawannya!
%ku tidak takut!"
0erkata demikian, 0i Sian mel&ncat ke depan
menghadapi
nenek buruk itu dangan kedua tangan terkepal.
)ei, nenek
iblis yang jahat! Kenapa engkau menyiksa &rang.
)ay& pergi
702
dari sini, kalau tidak akan kupukul engkau!"
2enek itu menyeringai lalu men&leh kepada (ek
'an, )&h&,
bagaimana ini. %pakah aku harus menghajarnya
juga."
(ek 'an marah sekali kepada anak perempuan
yang muncul
bersama kakek jembel itu karena mereka
menghentikan
hajaran nenek itu terhadap 0&ng Gan.
2enek yang mulia, b&cah itu mencampuri urusan
kita,
sebaiknya kaubunuh saja!" #i sini sudah nampak
perwatakan
yang menguasai batin (ek 'an. Ia dapat berlaku
kejam sekali
terhadap &rang yang tidak disukainya, atau &rang
yang
mendatangkan kemarahan dalam hatinya seperti
gadis cilik
703
itu.
0unuh. )eh*heh, benar sekali, memang b&cah ini
layak
dibunuh!" jawab nenek itu sambil terkekeh tanpa
membuka
mulut dan t iba*tiba ia menggerakkan t&ngkat
ularnya ke arah
0i Sian. Sinar hitam meluncur ke arah gadis cilik
itu,
mengeluarkan suara mendesir.
6irrrr1. takkkk!" $&ngkat ular itu terpental,
bertemu
dengan sebatang t&ngkat butut di tangan K&ay
$&jin.
0enturan antara kedua t&ngkat itu sedemikian
kuatnya
sehingga terasa &leh (ek 'an dan 0i Sian, dan
nenek itu
mengeluarkan suara menggereng marah, matanya
yang
704
bersembunyi di lipatan kulit itu menc&r&ng
menatap kepada
kakek yang berdiri di depannya.
)&*h&*h&! 0ukankah engkau ini kakek jembel gila
dari
)imalaya." teriaknya marah. K&ay $&jin
menyeringai pula. #ia
tidak berpura*pura kalau tadi kepada muridnya dia
mengatakan takut kepada nenek itu, bukan takut
karena
kepandaian si nenek iblis, melainkan ngeri karena
dia sudah
mengenal akan kejahatan dan kekejaman hati
nenek yang
berjuluk )ek*in Kui*b& itu!
#an engkau 0iang Iblis %wan )itam yang sudah
tidak
bergigi lagi, ha*ha*ha! )ay& buka mulutmu,
perlihatkan
705
kepadaku, pasti tidak ada sep&t&ngpun gigimu
maka engkau
malu membuka mulutmu!"
2enek itu semakin marah. Kata*kata tidak bergigi
lagi"
bukan hanya dimaksudkan untuk mengejek
keburukan rupa,
akan tetapi juga b&leh diartikan sebagai ajakan
bahwa nenek
itu tidak berbahaya lagi, seperti seek&r macan
&mp&ng yang
tidak bergigi lagi!
K&ay $&jin keparat! $idak bergigi lagi, ya. 2ah,
rasakan
gigitanku!"
2enek itu sudah menyerang dengan cara yang
amat aneh.
Ia mel&ntarkan t&ngkat ularnya ke atas dan
t&ngkat itu
706
meluncur ke arah K&ay $&jin dan menyerang
kalang*kabut
seperti digerakkan &leh tangan yang tidak
nampak!
K&ay $&jin tertawa bergelak, mel&mpat ke belakang
dan
diapun melempar t&ngkat bututnya ke depan.
Seperti t&ngkat
ular si nenek, maka t&ngkat butut K&ay $&jin itu
kinipun
hidup" dan melawan t&ngkat ular itu dan
terjadilah
pertandingan yang amat aneh antara dua batang
t&ngkat itu!
Keduanya bersilat" tanpa ada yang
memegangnya, saling
hantam dan saling tangkis sehingga terdengar
bunyi nyaring
berkali*kali, dibarengi menyambarnya angin
pukulan dahsyat.
707
,elihat betapa t&ngkat ularnya tidak mampu
mendesak
t&ngkat butut lawan melalui kekuatan sihir, nenek
itu lalu
mengangkat tangannya dan t&ngkat ularnya
terbang kembali
ke tangannya. K&ay $&jin juga sudah memanggil"
kembali
t&ngkat bututnya dan kini )ek*in Kui*b& menyerang
K&ay
$&jin dengan t&ngkat itu, menggunakan tangannya.
K&ay
$&jin menangkis dan membalas sehingga terjadilah
perkelahian yang seru antara dua &rang tua aneh
itu.
,elihat betapa kini gurunya sudah melawan nenek
iblis,
hati 0i Sian girang sekali dan melihat gadis yang
menyuruh
708
nenek tadi membunuhnya, iapun mel&ncat ke
depan (ek 'an
dan tanpa banyak cakap lagi 0i Sian menyerang
(ek 'an
dengan pukulan dan tendangan! 0iarpun (ek 'an
sudah
berusia tujuh belas tahun sedangkan 0i Sian baru
berusia
sebelas tahun, namun (ek 'an selamanya tidak
pernah
berkelahi atau belajar silat. Sebaliknya, sejak kecil
0i Sian
digembleng dengan ilmu atau dasar ilmu silat &leh
ayahnya
sendiri, maka tentu saja ketika diserang &leh anak
perempuan
itu, (ek 'an menjadi rep&t sekali dan beberapa kali
perutnya
kena dipukul dan kakinya ditendang. Ia menc&ba
untuk
709
melawan dengan cubitan, jambakan dan tamparan,
akan
tetapi ia tidak berhasil dan semakin lama,
serangan 0i Sian
semakin ganas dan menyakitkan. %khirnya (ek 'an
menjeritjerit
minta t&l&ng.
2enek yang mulia1. t&l&ng aku1. t&l&&&&&nggg!"
Ia
terpelanting jatuh &leh sebuah tendangan 0i Sian
yang
mengenai perutnya.
Sementara itu, pertandingan antara K&ay $&jin
melawan
)ek*in Kui*b& berlangsung dengan seru dan ramai.
,ula*mula,
K&ay $&jin kewalahan juga menghadapi hujan
serangan dari
nenek itu yang memang lihai dan berbahaya bukan
main.
710
2enek itu selain memiliki ilmu silat t&ngkat yang
aneh dan
gerakannya mirip ular, juga t&ngkat itu sendiri
mengandung
hawa beracun, selain tenaga nenek keriputan
itupun kuat dan
kecepatan gerakannya juga membingungkan. %kan
tetapi
begitu K&ay $&jin mengeluarkan ilmu silat t&ngkat
ciptaannya
yang baru dan amat lihai, yang bahkan dipuji &leh
suhengnya,
yaitu (ek*sim Sian*su, yaitu $a*kwi $ung*h&at (Ilmu
$&ngkat
(emukul Iblis), kini )ek*in Kui*b& menjadi rep&t
bukan main.
Ia selalu terdesak dan beberapa kali nyaris terkena
hantaman
t&ngkat butut, maka ketika mendengar suara (ek
'an minta
711
t&l&ng, ia mempunyai alasan untuk melarikan diri.
Ia mel&ncat
ke belakang, t&ngkat ularnya menyambar dan
mengait baju
(ek 'an yang tiba*tiba merasa tubuhnya
diterbangkan dan
nenek itu melarikan diri cepat sekali sambil
membawa tubuh
(ek 'an.
0i Sian masih mengepal kedua tangannya dan ia
mengamangkan tinjunya ke arah (ek 'an yang
dilarikan nenek
itu. )emm, kalau tidak lari, tentu akan kupukuli
sampai kap&k
perempuan jahat itu!"
)a*ha, 0i Sian, sudallah, mari kita pergi, jangan
melayani
nenek iblis yang mengerikan itu. )ihh1.!" K&ay
$&jin bergidik.
)ay& pergi1.!"
712
%kan tetapi pada saat itu, 0&ng Gan yang sejak
tadi melihat
segala yang terjadi dengan hati penuh kagum
terhadap anak
perempuan itu dan kakek jembel, kini menjatuhkan
diri di
depan kaki K&ay $&jin.
'&cianpwe yang mulia1. m&h&n kemurahan hati
l&cianpwe untuk sudi menerima saya sebagai
murid1.!"
Kakek itu mengerutkan alisnya, memandang
kepada anak
itu dan menyeringai. )eh*heh, aku tidak sudi! %ku
sudah
mempunyai murid yang jauh lebih baik, ha*ha!
,ari 0i Sian,
kita pergi!" katanya sambil membalikkan tubuh
mambelakangi
0&ng Gan dan melangkah pergi.
713
Suhu, nanti dulu!" 0i Sian berkata sehingga kakek
itu
menahan langkah dan men&leh. 0i Sian
mengamati 0&ng Gan
yang masih berlutut dan anak laki*laki itu
menangis
sesenggukan, kelihatannya sedih bukan main.
Siapa namamu." 0i Sian bertanya.
2ama saya 0&ng Gan1." jawab anak laki*laki itu
sambil
menahan tangisnya dan memandang kepada 0i
Sian dengan
mata agak kemerahan dan penuh kedukaan.
Kenapa engkau hendak dibunuh mereka tadi."
Saya adalah se&rang anak yatim piatu yang
dipungut &leh
keluarga hartawan /&a di k&ta 3e*ceng," 0&ng Gan
bercerita
dengan suara yang memelas sekali. (erempuan
jahat tadi
714
adalah selir ayah angkat saya. (ada suatu hari,
ayah
kehilangan barang*barang perhiasan berharga.
Saya tahu
bahwa yang mencurinya adalah perempuan tadi,
akan tetapi
ia berbalik menjatuhkan :tnah dan sebagian dari
barang
curiannya ia sembunyikan ke dalam kamar saya.
Karena itu,
ayah angkat saya marah dan kami berdua diusir.
Ketika kami
tiba di sini, perempuan itu menyalahkan saya dan
memukuli
saya. Saya melawan dan muncul nenek iblis tadi
yang
membela perempuan jahat itu." 0&ng Gan yang
pandai,
membuat karangan yang masuk di akal ini secara
tiba*tiba
715
begitu sudah membuktikan bahwa dia memang
se&rang anak
yang cerdik sekali. Setelah selesai bercerita, dia
lalu menangis
lagi.
2&na, m&h&n belas kasihan n&na dan guru
n&na1. sudilah
menerima saya menjadi murid. Saya mau bekerja
apa saja1.
saya sudah tidak mempunyai se&rang keluargapun,
dan saya
takut kalau1. perempuan jahat dan nenek iblis tadi
datang
lagi membunuh saya1."
Sudahlah, 0i Sian. )ay& kita pergi, jangan layani
anak
cengeng itu!" K&ay $&jin berkata tidak sabaran lagi.
2anti dulu, suhu," kata 0i Sian yang sudah tertarik
sekali
716
akan cerita 0&ng Gan dan ia merasa kasihan
kepada anak itu.
%ku mau pergi kalau suhu juga nengajak dia ini!"
%pa.." K&ay $&jin terbelalak. 7ntuk apa
mengajak anak
cengeng ini."
'&cianpwe, m&h&n maaf sebanyaknya. Kalau
perlu, saya
dapat menjadi anak yang sama sekali tidak
cengeng! Kalau
l&cianpwe sudi menerima saya menjadi murid, biar
menghadapi ancaman maut, saya tidak akan takut
dan tidak
akan menangis sama sekali!"
7capan itu bernada menantang dan K&ay $&jin
yang
memiliki watak aneh itu sekali ini tertarik. )a*ha*
ha*ha,
benarkah itu. Engkau t idak akan takut, tidak akan
menangis
717
menghadapi ancaman maut."
0enar, l&cianpwe," kata 0&ng Gan, girang bahwa
kakek
jembel yang dia tahu amat lihai itu kini mau
memperdulikannya.
%ku ingin melihat buktinya!" berkata demikian,
K&ay $&jin
lalu melemparkan t&ngkatnya dan t&ngkat itu kini
meluncur ke
arah 0&ng Gan, dan mulailah t&ngkat itu memukuli
dan
mencambuki 0&ng Gan.
(lak! (lak! (lak! 0ukk!" $&ngkat itu mengamuk,
menghantami punggung dan pinggul 0&ng Gan.
%nak itu
terkejut bukan main, dan juga ngeri melihat ada
t&ngkat dapat
bergerak sendiri memukulinya. #an pukulan*
pukulan itu
718
mendatangkan perasaan nyeri yang cukup hebat,
apalagi
kalau pukulan itu mengenai kepalanya. #ia
menutupi kedua
kepalanya dan kini punggungnya, pahanya,
pinggul, kaki dan
lengannya menjadi sasaran pukulan t&ngkat.
)ampir saja
0&ng Gan berteriak kesakitan dan menjerit minta
t&l&ng. %kan
tetapi, anak yang cerdik ini tahu benar bahwa dia
sedang diuji,
maka diapun menggigit bibir dan biarpun perasaan
nyeri
membuat dia terpelanting dan menggeliat*geliat di
atas tanah
di bawah hujan pukulan t&ngkat, namun tidak
sedikitpun
keluhan keluar dari bibir yang digigitnya sendiri itu.
719
0ajunya sudah r&bek*r&bek dan basah &leh
keringat dan
darah. Kulit punggungnya pecah*pecah berdarah.
%kan tetapi
dia tetap tidak mau mengeluh, bahkan setiap kali
terpelanting,
dia terg&p&h bangkit dan menc&ba untuk berlutut
kembali ke
arah kakek itu.
,elihat betapa tubuh 0&ng Gan sudah berlep&tan
darah,
hati 0i Sian merasa tidak tega. /ukup, suhu,
cukup! %pakah
suhu hendak memukulinya sampai mati."
teriaknya.
)a*ha*ha!" K&ay $&jin tertawa bergelak dan di lain
saat
t&ngkat itu sudah kembali ke tangannya. )atinya
gembira
720
karena melihat 0&ng Gan benar*benar memegang
janji dan
sama sekali tidak mengeluh. #iam*diam diapun
mulai suka
kepada b&cah itu. ,ari kita pergi, 0i Sian!"
katanya dan sekali
sambar, tangan 0i Sian sudah dipegangnya dan
sekali
mel&mpat keduanya lenyap dari situ.
$entu saja 0&ng Gan menjadi terkejut dan kecewa
sekali.
#ia sudah membiarkan tubuhnya dihajar babak
belur dan
berdarah*darah, sakitnya tidak kepalang dan kini
kakek itu
meninggalkannya begitu saja. Ingin dia menangis,
ingin dia
memaki. %kan tetapi dalam kepalanya yang cerdik
terdapat
721
dugaan dan harapan bahwa kakek aneh itu tetap
masih
mengujinya! #ia tahu bahwa kakek itu aneh dan
sakti, dan
anak perempuan itu manis bukan main, juga amat
baik
kepadanya. #ia harus dapat menjadi murid kakek
itu. Kalau
tidak, dia akan hidup sebatangkara dan selalu
terancam
bahaya. #ia ingin memiliki ilmu kepandaian yang
tinggi agar
dapat menjaga diri. #ia harus berhasil menjadi
murid kakek
itu, atau kalau perlu dia akan meng&rbankan
nyawanya. #ia
harus tahan uji! #engan pikiran ini, 0&ng Gan terus
berlutut
menghadap ke arah tempat kakek tadi berdiri,
dengan nekat
722
dia berlutut terus sampai kedua kakinya
kesemutan dan tidak
merasa apa*apa lagi, dan rasa nyeri di tubuhnya
makin
menghebat karena sengatan sinar matahari. #ia
bertahan
terus, bahkan ketika matahari terbenam dan
tempat itu mulai
gelap dengan tibanya malam, dia tetap berlutut di
tempat itu!
,emang patut dipuji kekerasan hati anak ini. #ia
tersiksa
bukan main, tidak saja seluruh tubuh nyeri karena
luka
pukulan t&ngkat, juga tersiksa &leh hawa dingin
yang
menyengat tulang, dan ditambah lagi perasaan
ngeri karena di
tepi hutan itu gelap dan sunyi. Kadang*kadang
terdengar
723
suara binatang dari dalam hutan dan mau tidak
mau, seluruh
bulu di tubuh 0&ng Gan meremang seram.
%khirnya, lewat
tengah malam, dengan kenekatan yang masih
bertahan,
tubuhnya yang tidak kuat lagi dan dia terguling
dan pingsan!
Ketika 0&ng Gan siuman, dia mendapatkan dirinya
rebah di
atas tanah berumput tebal, di tepi sebuah sungai
kecil yang
jernih, di dalam sebuah hutan. 0agaikan mimpi dia
melihat
se&rang anak perempuan yang manis sedang
meng&bati lukaluka
di punggungnya dengan menempelkan daun*daun
hijau
yang lebar. $erasa dingin dan nyaman sekali.
%gaknya anak
724
perempuan itu mengerjakan dengan kelembutan
dan dia
melihat anak itu memilin dan mengg&s&k daun*
daun baru di
antara kedua telapak tangannya sehingga daun itu
menjadi
lemas dan mengeluarkan air kehijauan. Kemudian
daun*daun
itu ditempelkan di atas kulit yang terluka &leh
pukulan
t&ngkat. %nak perempuan yang manis, anak
perempuan yang
berjasa membujuk gurunya untuk menerimanya
sebagai
murid!
$erima kasih, kini sudah terasa nyaman1."
katanya dan
diapun mengenakan bajunya, dan melihat kakek
aneh itu
725
duduk pula di situ, memandang anak perempuan
itu
meng&batinya dengan sikap acuh, 0&ng Gan cepat
berlutut
dan memberi h&rmat kepada kakek itu.
Suhu, teecu (murid) menghaturkan terima kasih
dan
h&rmat1." sikapnya penuh h&rmat dan suaranya
mantap.
,elihat suhunya masih melenggut seperti &rang
mengantuk, 0i Sian berseru, Suhu ini bagaimana
sih. Ini, muridmu
yang baru menghaturkan terima kasih dan h&rmat,
kenapa suhu diamsaja."
Kakek yang melenggut itu membuka mata,
memandang
kepada 0&ng Gan dengan sikap acuh, kemudian
berkata,
)eh, karena bujukan 0i Sian engkau menjadi
muridku. %kan
726
tetapi awas, kalau kulihat engkau malas dan t idak
tekun atau
tidak taat, engkau akan kuusir. #an kalau kelak
engkau
menyeleweng, engkau akan kubunuh dengan
t&ngkat ini! " #ia
mengacungkan t&ngkatnya.
#engan hati yang girang bukan main 0&ng Gan
memberi
h&rmat dengan sembah sampai delapan kali
kepada gurunya.
Suhu, teecu bersumpah untuk mentaati semua
perintah
suhu." Kemudian dia menghadap 0i Sian dan juga
memberi
h&rmat kepada anak perempuan itu. Suci, saya
menghaturkan banyak terima kasih atas budi
kebaikan suci
kepada saya, dan saya tidak akan melupakan budi
kebaikanmu
727
itu1."
0i Sian terbelalak. Eh, eh, nanti dulu! Kenapa
engkau
menyebut aku suci (kakak seperguruan)."
0&ng Gan tersenyum. 0ukankah suci yang lebih
dulu
menjadi murid suhu."
0ukan begitu! %ku tidak mau cepat tua dengan
disebut
kakak! /&ba sekarang kita lihat, siapa yang lebih
tua di antara
kita. 0erapa umurmu tahun ini."
$iga belas tahun."
2ah, itu!" 0i Sian berteriak. %ku baru sebelas
tahun.
Engkau lebih tua dua tahun, tidak b&leh menyebut
suci
padaku. %ku tidak mau!"
)abis, lalu bagaimana."
728
Karena engkau lebih tua, engkau menyebut sum&i
padaku
dan aku menyebutmu suheng (kakak
seperguruan)."
6ajah 0&ng Gan menjadi merah, akan tetapi
hatinya girang
walaupun dia merasa kikuk. 0aiklah sum&i."
2ah, begitu baru benar, suheng! 2ama keluarga
siapa sih.
%pakah 0&ng."
0&ng Gan menggeleng kepalanya.
$adinya aku memakai nama keluarga /&a, akan
tetapi
karena aku telah diusir dan tidak diakui lagi
sebagai anak, aku
tidak mau memakainya. Ketika aku ditemukan dan
masih kecil,
aku hanya tahu bahwa namaku 0&ng Gan dan
biarlah itu tetap
729
menjadi namaku, tanpa nama keturunan atau
b&leh juga
disebut nama keturunanku 0&ng."
K&ay $&jin kelihatannya tidak mendengarkan
percakapan
mereka, dan andaikata dia mendengarkan pun,
agaknya dia
hanya acuh saja. %kan tetapi, lambat laun sikapnya
yang acuh
terhadap 0&ng Gan ini berubah saking pandainya
0&ng Gan
membawa diri. #ia amat rajin dan amat
memperhatikan
keperluan suhunya dan sum&inya, dia ringan kaki
dan tangan,
mengerjakan apa saja untuk keperluan mereka.
+uga dia amat
tekun dan rajin ketika mulai diajar dasar*dasar ilmu
silat.
730
0ahkan dia mau mengajarkan ilmu sastra yang
lebih
mendalam kepada 0i Sian sehingga sikapnya yang
amat baik
ini selain membuat 0i Sian menyayangnya, juga
K&ay $&jin
mau tidak mau mulai menyukainya.
0ahkan dengan adanya 0&ng Gan sebagai murid
K&ay
$&jin, lebih mudah bagi kakek itu untuk memegang
janjinya
kepada 0i Sian, yaitu anak perempuan ini tidak
mau menjadi
pengemis. %da saja akal dari 0&ng Gan untuk
mendapatkan
makanan bagi mereka bertiga tanpa mengemis.
#engan
menjual hasil buruan, atau rempa*rempa yang
amat berharga,
731
0&ng Gan bisa mendapatkan hasil untuk biaya
hidup mereka.
8&dw&8
(ek 'an menjatuhkan dirinya berlutut di depan
nenek buruk
dan tua itu ketika si nenek menurunkannya dari
p&nd&ngan.
,ereka berada di puncak sebuah bukit kecil yang
sunyi.
$erima kasih, nenek yang mulia. 2enek telah
menyelamatkan saya, dan selanjutnya saya m&h&n
petunjuk
nenek apa yang harus saya lakukan karena hidup
saya
sebatangkara dan tidak mempunyai harapan lagi."
(ek 'an, engkau berj&d&h untuk menjadi muridku.
,ulai
sekarang, aku adalah gurumu. Kalau engkau tidak
mau
732
menjadi muridku, engkau akan kubunuh sekarang
juga. 2ah,
engkau pilih mana."
#iam*diam (ek 'an terkejut bukan main. Ia harus
menjadi
murid nenek iblis ini dan kalau ia tidak mau ia akan
dibunuh!
,anusia macam apa nenek ini. #an ia belum
pernah mimpi
berguru kepada se&rang nenek iblis. ,au belajar
apa dari
nenek ini. $idak sukar untuk memilih antara
berguru kepada
nenek itu atau mati.
$entu saja saya memilih berguru, nek."
)ushhh! Kalau memilih berguru ke padaku,
kenapa masih
menyabut nenek. Sebut aku sub& (ibu guru)!"
0aik, sub&. Saya akan mentaati semua perintah
sub&."
733
0agus! ,emang syaratnya engkau harus mentaati
semua
perintahku. (erintah apa saja harus kautaati, tahu.
Kalau
tidak, engkau akan kupecat sebagai murid dan
akan
kubunuh!"
(ek 'an bergidik. 2enek ini sedikit*sedikit
mengancam mau
membunuhnya! %kan tetapi lalu t imbul dalam
benaknya
bahwa kalau ia dapat memiliki ilmu kepandaian
seperti nenek
itu, ia akan mampu menghadapi siapapun juga,
termasuk
nenek ini! Ia akan dapat menghajar semua &rang
yang tidak
disukainya. ,aka bangkitlah semangatnya.
%papun yang sub& perintahkan kepada teecu
akan teecu
734
laksanakan."
)eh*heh*heh, bagus sekali. Sekarang engkau
harus
melaksanakan tugas yang amat penting. Kita
membutuhkan
harta yang amat banyak agar kita dapat hidup
tenteram dan
berkecukupan. Kalau sudah begitu barulah engkau
akan dapat
belajar dengan baik."
0agaimana kita bisa mendapatkan harta yang
banyak,
sub&."
,ari, ikut dengan aku ke k&ta besar )&*tan di
timur. #i
sana terdapat benteng besar pasukan dan di k&ta
itu terdapat
se&rang yang paling kaya raya yaitu (angeran /un
Kak 5ng
735
yang menjabat k&mandan atau panglima besar.
0anyak
barang rampasan disimpan sendiri &leh pangeran
itu dan
kalau kita dapat memasuki gudang hartanya, tentu
kita akan
menjadi kaya raya!"
(ek 'an ikut bergembira dan iapun mengikuti
sub&nya. Ia
telah melihat kesaktian nenek itu dan ia percaya
bahwa nenek
itu akan mampu melaksanakan rencananya
dengan baik.
,ereka akan menjadi kaya raya dan hidup
berkecukupan
sehingga ia dapat mulai mempelajari ilmu*ilmu
kesaktian dari
nenek itu.
(angeran /un Kak 5ng adalah se&rang laki*laki
tinggi besar
736
berusia lima puluh tahun. #ia adalah se&rang
bangsawan,
masih sanak keluarga Kerajaan 0eng*tiauw. (ada
masa itu,
Kerajaan 0eng*tiauw sudah mulai mengalami surut
bukan
hanya karena pemerintahannya mendapat
gangguan para
bajak laut, pember&ntakan*pember&ntakan dalam
negeri,
ancaman gerakan &rang*&rang ,ancu di luar
$emb&k 0esar,
akan tetapi terutama sekali karena para
pembesarnya sudah
kehilangan kesetiaan mereka terhadap tanah air
dan bangsa,
melainkan mementingkan kesenangan pribadi
masing*masing
sehingga sukar ditemukan se&rang pembesar yang
setia dan
737
tidak melakukan k&rupsi besar*besaran.
(angeran /un Kak 5ng juga se&rang di antara para
pembesar yang kegiatannya hanya membesarkan
perut
sendiri. Ketika dia diangkat menjadi panglima
besar dan
menjadi &rang n&m&r satu di daerah Sin*kiang, dia
menjadi
semacam raja kecil. )anya sedikit saja bagian hasil
dari
daerah itu diset&rkan ke pusat. Selebihnya, yang
terbanyak,
masuk ke dalam gudang hartanya sendiri.
0angsawan ini
memiliki kesukaan mengumpulkan barang*barang
kun& yang
berharga, patung*patung emas, barang*barang
antik dari batu
gi&k, perhiasan*perhiasan dari intan atau mutiara,
lukisanlukisan
738
yang mahal harganya. #ia se&rang pembesar yang
kaya raya dan hidupnya di k&ta besar )&*tan
seperti
kehidupan se&rang raja, dengan istananya yang
megah dan
siang malam dijaga &leh puluhan &rang perajurit.
0ukan hanya penjagaan di rumah seperti istana itu
yang
amat ketat, akan tetapi juga di istana itu terdapat
banyak
rahasianya sehingga &rang luar jangan harap
dapat memasuki
istana tanpa terancam jebakan*jebakan rahasia.
%palagi kalau
ada maling masuk, jangan harap dia akan mampu
menemukan kamar*kamar atau gudang*gudang
rahasia di bawah
tanah! Inilah sebabnya mengapa &rang sakti
seperti )ekin
739
Kui*b& ingin mempergunakan muridnya yang cantik
jelita
untuk melaksanakan niatnya, yaitu mencuri harta
dari
pangeran itu.
Satu di antara kelemahan*kelemahan (angeran
/un Kak
5ng adalah wanita cantik! #i dalam istananya
sudah terdapat
belasan &rang selir yang muda*muda dan cantik*
cantik, dari
bermacam suku bangsa. %da gadis suku bangsa
7igur yang
manis, bangsa 7-bek yang panas, bangsa Kirgi-
yang cantik
lembut, bangsa )ui yang pandai merayu, bahkan
ada dari
bangsa $ajik yang bermata kebiruan dan berhidung
mancung.
740
2amun dia masih selalu membuka mata dan
hidung lebarlebar
setiap kali berjumpa dengan wanita cantik yang
belum
menjadi miliknya!
(ada pagi hari itu, ketika dia berkuda dari
rumahnya
menuju ke benteng, diiringkan &leh belasan &rang
pengawal,
tiba*tiba dia menahan kudanya dan memberi isarat
kepada
pasukannya untuk berhenti. Semua perajurit ikut
meneng&k
ke kiri ke mana panglima itu meneng&k dan
mereka semua
menahan senyum, maklum apa yang
menyebabkan panglima
itu menahan kuda dan memberi isarat mereka agar
berhenti.
741
Kiranya di tepi jalan itu terdapat se&rang wanita
muda yang
sedang menangis dan wanita yang masih amat
muda itu, baru
tujuh belas tahun usianya, amat cantik manis
sehingga tidak
mengherankan kalau panglima yang sudah
terkenal mata
keranjang itu tertarik sekali. (angeran itu turun
dari atas
kudanya dan sambil membusungkan dadanya dia
melangkah
gagah menghampiri gadis cantik yang sedang
memangis itu.
%kan tetapi karena sejak beberapa tahun ini
perutnya
berkembang lebih cepat dari pada dadanya
sehingga perutnya
amat gendut, yang membusung bukan dadanya
melainkan perutnya
742
menjadi semakin men&nj&l. %kan tetapi dia
melangkah
dengan lagak yang gagah, yakin akan kegagahan
pakaiannya
sebagai se&rang panglima yang serba gemerlapan.
0eberapa &rang yang tadinya juga tertarik dan
mendekati
gadis yang menangis itu, cepat mundur ketika
melihat
panglima besar itu menghampiri gadis itu. 3ang
tinggal dekat
gadis itu hanya se&rang nenek yang sudah tua
sekali dan
buruk rupa.
2&na, siapakah engkau dan kenapa menangis di
sini."
(angeran /un bertanya dan hatinya semakin
tertarik karena
setelah dekat, dia mendapat kenyataan betapa
gadis itu lebih
743
cantik dari pada yang diduganya. 6ajahnya manis
sekali,
kulitnya putih mulus dan ketika menangis, gadis itu
menunduk
dan dari atas dia dapat melihat celah*celah
belahan dada dan
nampaklah lereng sepasang bukit yang
menantang.
Gadis itu tidak menjawab melainkan menangis
lebih sedih
lagi, sampai sesenggukan dan menutupi mukanya
dengan
kedua tangan dan sehelai saputangan sutera.
2enek di
dekatnya juga ikut berlutut, akan tetapi tidak
mengeluarkan
suara.
2&na ceritakanlah padaku. +angan engkau
khawatir, aku
744
yang akan men&l&ngmu dan menghukum &rang
yang
membikin susah hatimu. %gaknya engkau bukan
&rang sini,
n&na. #ari manakah engkau."
,aaf, $aijin1. karena berduka maka tadi saya
sukar sekali
mengeluarkan suara1. saya memang bukan &rang
sini1. saya
berasal dari sebuah dusun kecil di luar k&ta 3e*
ceng. 2ama
saya (ek 'an dan saya1. saya, pengantin baru1.
baru satu
bulan menikah dan ketika saya dib&y&ng ke dusun
suami
saya1. di tengah jalan kami dihadang peramp&k!
Suami saya,
semua keluarga saya1. melakukan perlawanan
dan dalam
745
kesempatan itu, saya berhasil melarikan diri,
dibantu &leh
pelayan tua kami yang setia ini. Ia gagu dan tuli,
akan tetapi
ia setia sekali1. karena itu, t&l&nglah kami,
$aijin1."
Gadis itu bukan lain adalah (ek 'an, dan nenek
yang
diakuinya sebagai pelayan setia itu bukan lain
adalah gurunya,
)ek*in Kui*b&, iblis yang amat jahat dan kejam!
#an semua itu
adalah siasat dan rencana si nenek untuk
menundukkan hati
dan memenangkan kepercayaan (angeran /un
yang terkenal
mata keranjang. $epat seperti dugaan nenek ini
yang dapat
melihat betapa cantik menariknya muridnya,
seketika
746
(angeran /un jatuh hati! %pa lagi mendengar
bahwa gadis
jelita itu adalah se&rang pengantin baru yang baru
satu bulan
menikah dan kini berpisah dari suaminya! ,enurut
patut,
kalau dia mau men&l&ng, tentu dia akan
mengerahkan
pasukan untuk menc&ba menyelamatkan sumi dan
keluarga
gadis ini. %kan tetapi tidak sama sekali, dia
men&l&ng dengan
cara menampung" (ek 'an, dan hal ini sudah pula
diperhitungkan nenek )ek*in Kui*b&!
%duh kasihan1.!" (angeran itu berseru sambil
melihat
kemulusan gadis itu. +angan menangis, n&na, dan
jangan
bersedih. $entu saja kami suka men&l&ngmu. ,ari,
mari ikut
747
ke istana kami dan engkau akan segera melupakan
malapetaka yang menimpa dirimu, he*he!"
(ek 'an yang bermain sandiwara demi memenuhi
perintah
gurunya, segera memberi h&rmat dan berkali*kali
menghaturkan terima kasih, tidak lupa untuk
menghadiahkan
kerling memikat dan senyum kecil menantang,
membuat hati
pangeran itu menjadi semakin tertarik dan seketika
diapun
membatalkan kepergiannya ke benteng, melainkan
memutar
pasukannya pulang ke istana sambil mengawal
kereta yang
cepat disediakan untuk (ek 'an dan pelayannya"!
$epat seperti diperhitungkan &leh )ek*in Kui*b&,
dalam
waktu singkat sekali (angeran /un bertekuk lutut
dan tergilagila
748
kepada selir barunya ini! )ek*in Kui*b& yang
berpengalaman juga begitu bertemu dengan (ek
'an sudah
tahu bahwa gadis itu bukan perawan, melainkan
se&rang
wanita yang biarpun masih muda namun sudah
matang, dan
bahwa dalam diri (ek 'an tersembunyi watak cabul
dan
pemikat.
(ek 'an mentang amat cerdik. $entu saja iapun t
idak
punya rasa suka kepada (angeran /un. 0iarpun dia
se&rang
pangeran, bangsawan tinggi yang berkedudukan
tinggi dan
kaya raya, akan tetapi usianya sudah setengah
abad lebih,
mukanya yang sudah keriputan itu c&ba ditutupi
dengan
749
watak pes&lek, pakaian indah. %kan tetapi
pakaiannya yang
mewah itu tidak mampu menyembunyikan
perutnya yang
gendut luar biasa. (ek 'an terpaksa memejamkan
mata agar
tidak melihat perut yang se&lah*&lah akan meledak
itu setiap
kali sang pangeran mendekatinya. %kan tetapi, dia
mempergunakan segala kecantikannya, gaya dan
kepandaiannya untuk benar*benar meruntuhkan
hati sang
pangeran. #alam keadaan terbuai kemesraan yang
memuncak, (angeran /un Kak 5ng mencurahkan
seluruh
kasih sayang dan kepercayaannya kepada selir
baru ini
sehingga dalam waktu dua minggu saja dia sudah
membuka
750
rahasia penyimpanan hartanya. Gudang di bawah
tanah itu
penuh alat rahasia dan dijaga &leh jag&an*jag&an
yang didatangkan
dari k&ta raja dan memiliki ilmu silat tinggi!
Setelah meng&rek rahasia ini, cepat (ek 'an
memberitahu
kepada gurunya yang menyamar sebagai
pelayannya. Sub&,
cepat bertindak. %ku sudah tidak tahan lagi
didekati babi itu!"
keluh (ek 'an yang terpaksa harus melayani pria
yang tidak
disukainya.
2enek itu tertawa tanpa membuka mulut. +angan
khawatir, malam ini kita kerjakan! %kan tetapi,
pekerjaan ini
berbahaya sekali, &leh karena itu, sebaiknya kalau
engkau
751
tinggal saja di dalam kamarmu. %ku akan
memancing mereka
mengejar keluar, barulah aku akan mengambilmu
dari
kamarmu."
$api1., tapi1. sub& jangan lupa untuk mengajak
teecu
keluar dari neraka ini!"
Kembali nenek itu tertawa, %nak g&bl&k,
kedudukanmu
begitu baik kau bilang neraka."
%ih, sub&. Siapa sih yang suka siang malam dalam
pelukan
babi itu. #engkurnya saja membuat kepalaku
selalu pening
dan tidak dapat tidur barang sejampun. Seleranya
seperti
babi, aku jijik1."
+angan khawatir. %ku akan bekerja cepat. 0iarpun
katanya
752
tiga &rang jag&an itu berilmu tinggi, akan tetapi
aku tidak
takut dan tentu aku akan dapat mer&b&hkan
mereka," kata
nenek itu setelah mencatat dalam ingatannya
tentang
jebakan*jebakan rahasia yang berhasil dik&rek dari
mulut
(angeran /un.
,alam gelap tiba dan setelah lewat tengah malam,
nenek
)ek*in Kui*b& berkelebat keluar dari kamarnya
sendiri di dekat
kamar (ek 'an yang ketika itu sedang merasa
tersiksa
menderita" dalampelukan (angeran /un.
Ketika sang pangeran yang kelelahan sudah tidur
mendengkur keras seperti dengkurnya seperti babi
disembelih,
753
(ek 'an perlahan*lahan melepaskan diri dari
pelukan, lalu
duduk di tepi pembaringan, melamun. +antungnya
berdebar
tegang karena ia tahu bahwa saat itu gurunya
sedang
memasuki l&r&ng bawah tanah untuk mengunjungi
gudang
harta yang dijaga ketat itu. 0agaimana kalau
gurunya gagal.
%pakah ia tidak akan tersangkut. Ia akah
mempergunakan
segala rayuan dan kecantikannya untuk
menyelamatkan diri,
membanjiri pangeran itu dengan segala kemesraan
dan kehangatan.
Setidaknya, ia tidak tertangkap basah dan tidak
ikut
dengan gurunya ke gudang harta itu! Ia berada
dalampelukan
754
sang pangeran ketika pencurian itu terjadi! #engan
memaksakan dirinya, (ek 'an kembali merebahkan
diri dan
mendekati (angeran /un Kak 5ng. (angeran itu
bergerak
dalam tidurnya dan lengannya yang gemuk dan
berat itu merangkul,
melintang di atas dada (ek 'an! Gadis itu sampai
merasa sesak bernapas, akan tetapi ia mandah
saja, hanya
miringkan tubuhnya agar tidak sampai mati
terhimpit!
0agaikan bayangan setan, )ek*in Kui*b& berhasil
menyelinap ke l&r&ng bawah tanah. #i bawah
tanah itu
terdapat banyak kamar, di antaranya kamar atau
gudang
harta yang besar dan terjaga ketat. 0elasan &rang
penjaga
755
berkeliaran di sekitar gudang itu, dan di depan
gudang
terdapat sebuah kamar di mana tiga &rang jag&an
yang amat
lihai tidur dan berjaga secara bergiliran. 3ang terus
melakukan
per&ndaan adalah anak buah mereka yang
jumlahnya ada
sel&sin &rang.
#ua &rang penjaga mer&nda dan berjalan di
belakang
gudang itu, membawa sebuah lentera minyak.
$iba*tiba saja
ada bayangan hitam berkelebat dan dua &rang itu
terbelalak,
akan tetapi tidak mampu bergerak atau berteriak
karena
mereka sudah tert&t&k secara aneh sekali. $entu
saja yang
756
men&t&knya adalah )ek*in Kui*b& dan secepat kilat
nenek ini
sudah merampas lentera sebelum terlepas dan
terjatuh. Sekali
tiup, lentera itupun padam! #an seperti bayangan
setan, ia
kembali bersembunyi dan mengintai.
$ak lama kemudian dua &rang penjaga datang lagi
membawa lentera dan t&mbak panjang. ,ereka
jelas mencaricari
dua &rang kawannya tadi, dan begitu melihat dua
&rang
kawan itu berdiri di belakang gudang, tak
bergerak, mereka
cepat lari menghampiri. %kan tetapi kembali ada
bayangan
hitam berkelebat dan di lain saat, dua &rang inipun
berdiri
seperti patung tak bergerak, t&mbak dan lentera
terampas
757
dari tangan mereka! Semua ini terjadi dengan
amat cepatnya
dan kini empat &rang itu dari jauh nampaknya
seperti sedang
merundingkan sesuatu, berdiri seperti patung.
#ua &rang berikutnya lebih curiga. ,ereka melihat
empat
&rang kawan mereka berdiri di belakang gudang
dan seperti
&rang berunding, akan tetapi tanpa lentera dan
tanpa t&mbak!
#an mereka itu tidak bergerak*gerak. )al ini
membuat mereka
berdua bercuriga dan mereka tidak menghampiri,
melainkan
berseru memanggil empat &rang kawan itu. %kan
tetapi tidak
ada jawaban dan selagi mereka hendak lari
kembali ke depan
758
gudang dan melap&r, tiba*tiba merekapun r&b&h
terpelanting
dengan pelipis berlubang tertusuk ujung t&ngkat
dan lentera
mereka, t&mbak mereka terampas sebelum
terbanting ke atas
tanah. Kini bayangan hitam yang agak bungkuk itu,
)ek*in
Kui*b&, mengambil dua lentera terdahulu,
membukanya dan
menyiramkan minyak dari dua lentera itu ke tubuh
empat
&rang yang dit&t&knya. Kemudian, sambil
membuka t&t&kan
mereka iapun membakar empat &rang penjaga itu!
$entu saja
empat &rang penjaga itu berteriak*teriak, menjerit*
jerit dan
tubuh mereka terbakar! ,ereka lari cerai berai
sambil
759
menjerit*jerit. )al ini tentu saja mengejutkan
kawan*kawan
mereka, bahkan tiga &rang jag&an itupun cepat
keluar dari
kamar mereka.
Empat &rang yang terbakar itu lari cerai berai dan
tidak
dapat bicara kecuali menjerit*jerit, membuat tiga
&rang jag&an
itu menjadi bingung mengejar ke sana*sini. ,ereka
lalu
mer&b&hkan empat &rang yang berlarian*larian
dan membakar
beberapa bagian bangunan bawah tanah itu
dengan tubuh
mereka. %kan tetapi mereka tidak sempat lagi
memberi
penjelasan dan tewas &leh luka*luka bakar.
Kemudian, tiga
760
&rang jag&an itu menemukan pula dua &rang
penjaga yang
pelipisnya berlubang. $entu saja mereka terkejut
dan maklum
bahwa ada &rang jahat. %kan tetapi di mana.
,ereka
memeriksa semua bagian, tidak ada jejak kaki
&rang luar!
$entu saja mereka tidak memeriksa ke dalam
gudang di mana
)ek*in Kui*b& dengan santai memilih benda*benda
yang paling
berharga, tidak tergesa*gesa karena nenek ini
maklum betapa
perbuatannya itu membuat semua penjaga
mencari*cari keluar
bukan ke dalam gudang! Ia memasuki gudang itu
dari jendela
belakang yang dipasangi alat rahasia, akan tetapi,
berkat
761
kecerdikan muridnya, ia telah mengetahui rahasia
alat itu dan
telah melumpuhkannya. Setelah berhasil membuka
jendela
dan memasukinya tanpa tersentuh anak panah
beracun yang
dipasang di sana, ia menutup kembali daun jendela
dan
memasang lagi anak panah itu, kemudian ia
memilih bendabenda
yang paling berharga. (atung emas murni, benda
dari
batu gi&k, perhiasan*perhiasan kun& dari intan,
mutiara dan
lain permata mulia. #ikumpulkan semua benda
yang
merupakan harta yang membuat &rang menjadi
kaya raya itu
ke dalam sebuah kantung kain yang sudah
dipersiapkannya
762
sebelumnya, kantung kain hitam yang tebal dan
kuat, lalu
dipanggulnya kain hitam yang kini penuh barang
berharga di
atas punggungnya yang agak bungkuk.
#engan hati*hati ia mengintai keluar. Enam &rang
penjaga
dan tiga &rang jag&an itu masih sibuk
memadamkan api yang
membakar empat &rang penjaga karena mereka
tadi berlarlan
menabarak sana*sini, ada beberapa tempat yang
kebakaran
pula. ,empergunakan kesempatan ini, )ek*in Kui*
b& keluar
dari dalam kamar melalui jendela pula,
menutupkan lagi
jendela itu dan iapun berkelebat menuju ke pintu
l&r&ng.
763
Kalau ia mau, mengandalkan gin*kangnya yang
tinggi, tentu ia
dapat menyelinap keluar tanpa diketahui. %kan
tetapi ia harus
membawa muridnya keluar pula, dan hal ini tidak
mudah. Ia
harus memancing semua penjaga untuk
mengejarnya keluar
dari gedung itu, maka ia sengaja memberatkan
tubuhnya dan
langkahnyapun terdengar &leh tiga &rang jag&.
)eiiii, berhenti1.!" $iga &rang jag&an itu
berteriak,
mencabut pedang dan mereka sudah mengejar.
,emang
benar keterangan yang diper&leh (ek 'an dari
mulut (angeran
/un. $iga &rang jag&an ini memiliki kepandaian
yang hebat
764
dan tubuh mereka meluncur cepat sekali mengejar
tubuh
berpakaian hitam yang bungkuk itu. 2amun, )ek*in
Kui*b&
adalah se&rang datuk sesat yang seperti iblis. Ia
telah keluar
dari l&r&ng, masuk ke dalam taman gedung itu.
$iga &rang
jag&an terus mengejar dan melihat betapa
bayangan hitam itu
dapat bergerak amat cepatnya, merekapun
berteriak memberi
tanda kepada para rekan mereka yang berjaga di
atas.
Keadaan menjadi gaduh sekali ketika banyak
penjaga
berlarian ke sana*sini dan cuaca menjadi terang
karena semua
penjaga menyalakan lentera*lentera dan lampu*
lampu
765
gantung. )ek*in Kui*b& sengaja berkelebatan ke
sana*sini
untuk membikin kacau, kemudian ia sengaja
memperlihatkan
diri dan lari ke dalam kebun di samping gedung.
Kebun atau
taman ini amat luas dan semua penjaga, dipimpin
&leh tiga
&rang jag&an dan para perwira, mereka mengejar
ke sana.
)ek*in Kui*b& sengaja menanti di tempat gelap dan
ketika
mereka semua datang menyerbu, ia mengamuk
dengan
t&ngkatnya. 0eberapa &rang penjaga r&b&h
seketika, akan
tetapi tiga &rang jag&an itu memang lihai. ,ereka
bukan saja
mampu menjaga diri dari amukan t&ngkat akan
tetapi juga
766
mampu membalas, walaupun bagi )ek*in Kui*b&,
mereka itu
masih belum apa*apa, merupakan lawan*lawan
yang lunak
saja. Setelah mer&b&hkan kurang lebih sepuluh
&rang, )ek*in
Kui*b& mel&ncat ke atas pagar temb&k dan
menghilang dalam
kegelapan malam. $entu saja tiga &rang jag&an
dan para
perwira melakukan pengejaran, diikuti pula &leh
pasukan
pengawal.
,ereka sama sekali tidak tahu betapa bayangan
hitam itu
bersembunyi dekat temb&k dan begitu mereka
semua
berl&ncatan keluar, )ek*in Kui*b& mengambil jalan
memutar
dan sudah mel&ncat masuk kembali!
767
(angeran /un sudah mendengar keributan di luar,
bahkan
ada pengawal yang sudah melap&r dari luar kamar.
(angeran
itu dengan malas mengenakan pakaian, bersungut*
sungut.
(encuri itu minta mampus barangkali. 0agaimana
mungkin
dapat melakukan pencurian di gedungku ini yang
dijaga ketat.
$entu sekarang sudah tertangkap!" #iapun
membiarkan selir
tercinta itu mengenakan pakaian, bahkan dia tidak
sadar
bahwa di sudut kamar terdapat buntalan pakaian
yang cukup
besar, pakaian yang sejak tadi dipersiapkan &leh
(ek 'an,
menggunakan saat pangeran itu mendengkur
pulas.
768
0rakkk!" $iba*tiba jendela itu berantakan dan
tentu saja
(angeran /un terkejut bukan main. #ia membalik
dan melihat
dengan mata terbelalak betapa nenek buruk rupa
pelayan
selirnya itu mel&ncat masuk, membawa buntalan
hitam di
punggungnya.
(ek 'an, mari kita pergi!" kata nenek itu.
(angeran /un masih belum sadar, akan tetapi
mendengar
nenek itu hendak mengajak pergi selirnya, dia
menjadi marah.
Keparat, mau apa kau. (ergi dari kamar ini!" #an
dia
mencabut pedang yang tergantung di dinding
kamar itu.
/erewet kau!" bentak nenek itu dan sekali
t&ngkatnya
769
bergerak, tubuh yang gendut itu telah terbanting
r&b&h di atas
lantai, tak mampu bergerak lagi karena tert&t&k
&leh ujung
t&ngkat secara aneh.
Sub&, kenapa tidak dibunuh saja babi ini." kata
(ek 'an
sambil mengambil buntalan dari sudut kamar,
bahkan ia lalu
mengumpulkan perhiasan di atas meja. (erhiasan
ini
merupakan hadiah dari sang pangeran dan tadi ia
harus
melepaskannya semua agar tidak mengganggu"
pelayanannya kepada bangsawan itu.
%h, jangan, heh*heh! 0ukankah dia yang
membuat kita
kaya raya. ,ari kita pergi!" 2enek itu menyambar
lengan
770
muridnya dan membawanya terbang" melalui
jendela. Karena
para penjaga sedang sibuk sendiri melakukan
pengejaran
keluar temb&k pagar gedung itu, dengan mudah
guru dan
murid ini meninggalkan gedung, menyelinap di
kegelapan
malam membawa buntalan di punggung mesing*
masing.
0iarpun (ek 'an selama dua minggu ini tersikea
&leh
(angeran /un yang memaksanya harus bersikap
manis dan
mesra, namun ia tidak merasa rugi. (ertama, ia
telah
menyenangkan hati gurunya dan kedua, selain ia
sendiri
mendapatkan pakaian*pakaian indah dan
perhiasan mahal,
771
gurunya berhasil mencuri banyak sekali barang
yang tak
ternilai harganya, yang membuat mereka seketika
menjadi
kaya raya dan memungkinkan mereka hidup
mewah dengan
harta benda itu.
0eberapa bulan kemudian, di tepi $elaga /&*sa
yang indah,
berdiri sebuah rumah yang mungil dengan
perkebunan yang
amat luas. 2enek )ek*in Kui*b& telah membeli
tanah yang
amat luas di daerah telaga ini, membangun rumah
dan hidup
sebagai se&rang nenek yang kaya raya,
mempunyai beberapa
&rang pelayan, hidup bersama muridnya, dikagumi
dan
772
disegani para penduduk dusun sekitarnya sebagai
&rang*&rang
kaya raya yang hidupnya menyendiri dan tidak
mau bergaul
rapat dengan para penghuni dusun. #an mulai saat
itu, (ek
'an yang tadinya merupakan se&rang gadis manis
lemah
lembut, mulai digembleng untuk menjadi se&rang
iblis betina
seperti gurunya, dan ternyata gadis ini memiliki
bakat yang
baik sekali dalam ilmu silat!
%ng*in*k&k atau 'embah %wan ,erah merupakan
sebutan
bagi sebuah di antara puncak*puncak (egunungan
Kun*lunsan.
0ukit yang puncaknya disebut %ng*in*k&k ini
berada di
773
ujung barat dan mungkin karena pemandangan di
puncak ini
waktu senja amatlah indahnya, di mana &rang
dapat
menikmati keindahan matahari terbenam di ufuk
barat,
membuat angkasa seperti kebakaran dan
kemerahan, maka
puncak ini disebut %ng*in*k&k. 'etaknya jauh dari
pusat Kunlun*
pai yang agak ke timur dari (egunungan Kun*lun*
san.
%ng*in*k&k ini sunyi, tak pernah didatangi manusia
karena
untuk mendaki puncak ini tidaklah mudah. 5rang
harus
melalui jurang yang curam dan pendakian yang
tidak mungkin
dilakukan &rang biasa. Karena sunyi dan indah
itulah maka
774
tempat ini dipilih &leh )imalaya Sam '&jin dan
supek mereka,
yaitu (ek*sim Sian*su untuk menjadi tempat tinggal
sementara. ,ereka berempat menggembleng Sie
'i&ng dan
karena pemuda remaja ini menjadi murid (ek*sim
Sian*su,
maka tiga &rang kakek yang berasal dari )imalaya
itu, tiga
&rang t&k&h besar yang usianya masing*masing
sudah tujuh
puluh tahun lebih, terhitung sebagai para suheng
(kakak
seperguruan) dari Sie 'i&ng! 2amun, adalah tiga
suheng ini
yang pertama*tama mendidik dan
menggemblengnya. Karena
tiga &rang kakek ini yang merasa dirinya sudah
amat tua dan
tidak mampu lagi melakukan tugas penting yang
775
membutuhkan kekuatan dan ketahanan tubuh, dan
mereka
mengharapkan sute (adik seperguruan) mereka ini
yang akan
menjadi wakil mereka, maka merekapun
menggembleng anak
itu dengan penuh kesungguhan, bahkan mereka
lalu
mengajarkan ilmu andalan dan simpanan masing*
masing
kepada Sie 'i&ng.
(ek In $&su mengajarkan ilmu simpanannya yang
disebut
(ek*in Sin*ciang ($angan Sakti %wan (utih), pukulan
yang
menSandung tenaga sin*kang amat hebatnya
sehingga kalau
pukulan ini dipergunakan, maka dari kedua telapak
tangan
776
pemukulnya keluar uap putih. (ukulan ini bukan
hanya kuat
sekali dan angin pukulannya saja mampu
mer&b&hkan lawan,
akan tetapi juga mampu menahan dan
membuyarkan
pukulan*pukulan beracun yang jahat dari &rang*
&rang
g&l&ngan hitam atau kaum sesat.
5rang ke dua dari )imalaya Sam '&jin, yaitu Swat
)wa
/injin yang selalu tersenyum ramah itu,
mengajarkan ilmu
simpanannya yang dinamakan Swat*li&ng Sin*ciang
($angan
Sakti 2aga Salju). (ukulan inipun mengandung
tenaga sinkang
yang amat kuat, dan kehebatan ilmu pukulan ini
adalah
777
terkandungnya hawa yang amat dingin dalam
pukulannya,
hawa dingin yang mampu membikin beku darah
dalam tubuh
&rang yang terpukul, sehingga pukulan itu
dinamakan 2aga
Salju!
5rang ke tiga dari )imalaya Sam '&jin, yaitu )ek
0in $&su
yang bermuka hitam, juga mewariskan ilmu
simpanannya
yang disebut (ay*san Sin*ciang ($angan Sakti
,en&lak
Gunung)! (ukulan ini, sesuai dengan namanya,
mengandung
tenaga raksasa yang se&lah*&lah dapat
mer&b&hkan gunung
dengan telapaknya! #an ketika dilatih ilmu ini, Sie
'i&ng harus
778
mampu mer&b&hkan batang*batang p&h&n yang
kecil sampai
yang besar.
Selama lima tahun )imalaya Sam '&jin
menggembleng Sie
'i&ng dengan tekun, anak itupun rajin bukan main.
$idak saja
dia melakukan pekerjaan untuk melayani tiga
&rang
suhengnya dan se&rang suhunya, akan tetapi
setiap ada
waktu luang, dia selalu melatih diri dengan tekun.
)al ini amat
menggembirakan hati tiga &rang kakek itu. %palagi
ketika
mereka mendapat kenyataan betapa Sie 'i&ng
memang
memiliki bakat yang luar biasa sekali. $ubuh
b&ngk&k itu
779
ternyata memiliki darah yang bersih dan tulang
yang kuat.
%pa lagi &taknya. 'uar biasa! Selama lima tahun itu
Sie 'i&ng
hampir tidak memikirkan hal lain kecuali latihan
ilmu*ilmu silat
tinggi. )anya kadang*kadang saja dia turun dari
puncak, pergi
ke dusun untuk mencari bahan*bahan makanan
yang
dibutuhkan tiga &rang kakek itu, dengan
menukarnya dengan
hasil*hasil yang bisa didapatkan di puncak, antara
lain kulitkulit
binatang hutan, tanduk*tanduk menjangan yang
berkhasiat, akar*akar &bat dan ramuan*ramuan lain
yang
banyak didapatkan di tempat itu atas petunjuk (ek*
sim Siansu
yang ahli dalam hal peng&batan.
780
Selama lima tahun itu, (ek*sim Sian*su jarang
keluar dari
dalam guhanya. #ia duduk bersamadhi dan hanya
kadangkadang
saja makan, atau kadang*kadang dia keluar
melihat
kemajuan yang dicapai murid barunya.
Setelah lewat lima tahun, yaitu waktu yang dia
berikan
kepada tiga &rang murid kep&nakan untuk
menggembleng
anak itu, mulailah (ek*sin Sian*su sendiri
menggembleng Sie
'i&ng yang sudah berusia delapan belas tahun. #ia
telah
menjadi se&rang pemuda yang sebetulnya
bertubuh tinggi
besar dan k&k&h kuat, akan tetapi karena
punggungnya
781
b&ngk&k, dia kelihatan pendek. Se&rang pemuda
cacat,
b&ngk&k dan agaknya hal ini membuat dia bersikap
rendah
diri.
Gemblengan yang dilakukan (ek*sim Sian*su
merupakan
penyempurnaan dari ilmu*ilmu yang telah
dipelajari Sie 'i&ng
dari tiga &rang suhengnya. Selain
menyempurnakan ilmu*ilmu
yang sudah dikuasainya, juga (ek*sim Sian*su
mengajarkan
latihan siu*lian untuk menghimpun sin*kang yang
menjadi
semakin kuat.
+uga kekuatan batin yang membuat pemuda ini
se&lah*&lah
kebal terhadap serangan ilmu sihir. #ia diberi
pelajaran ilmu
782
t&ngkat yang diberi nama $hian*te Sin*tung
($&ngkat Sakti
'angit 0umi) dan ilmu peng&batan. Selama dua
tahun lagi dia
tekun mempelajari ilmu di bawah bimbingan
gurunya,
sedangkan tiga &rang )imalaya Sam '&jin sudah
meninggalkan tempat itu dan kembali ke tempat
pertapaan
masing*masing.
Setelah membimbing Sie 'i&ng selama dua tahun,
pada
suatu hari (ek*sim Sian*su berkata kepada
muridnya bahwa
sudah tiba saatnya mereka untuk saling berpisah.
Sie 'i&ng, sekarang usiamu sudah dua puluh
tahun, sudah
cukup dewasa dan sudah cakup pula ilmu*ilmu
kaupelajari
783
untuk kaupergunakan dalam hidupmu. Engkau
tentu masih
ingat apa maksud pint& dan para suhengmu
mengajarkan
semua ilmu itu kepadamu. 3aitu agar engkau dapat
mewakili
kami yang sudah terlalu tua ini untuk menegakkan
kebenaran
dan keadilan di dalam kehidupan rakyat, membela
yang benar
dan menentang yang jahat. Selain itu, pint&
memberi tugas
kepadamu untuk melakukan penyelidikan ke $ibet.
Engkau
tentu masih ingat akan penyerbuan $ibet 2g&*
h&uw itu. Kami
semua merasa heran mengapa #alai 'ama
mengutus mereka
untuk memusuhi kami, padahal g&l&ngan kami
yang dulu
784
membela dia ketika dia hendak diculik &leh para
'ama.
Selidikilah apa yang terjadi di sana dan kalau
mungkin
usahakan agar engkau dapat menghadap #alai
'ama dan
menceritakan segala yang terjadi di sini dan minta
kepada
#alai 'ama agar menghentikan sikap permusuhan
para 'ama
terhadap kami."
0aik, suhu. Semua petunjuk dan perintah suhu
dan tiga
&rang suheng, akan teecu taati. #an teecu
menghaturkan
terima kasih atas segala budi kebaikan suhu yang
telah
memberi bimbingen kepada teecu."
(ek*sim Sian*su lalu meninggalkan puncak itu dan
kembali
785
ke )e*lan*san yang pernah menjadi tempat
pertapaannya
selama bertahun*tahun. Sie 'i&ng juga akhirnya
meninggalkan
tempat itu, menuruni puncak dan dia langsung saja
menuju ke
dusun $i&ng*cin, di dekat perbatasan utara yang
cukup jauh.
#ia sudah mendengar keterangan dari encinya
tentang dusun
tempat kelahirannya itu, di mana menurut encinya
ayah ibunya
telah tewas akibat penyakit menular. #ia ingin
mengunjungi makam &rang tuanya dan
bersembahyang di
makam mereka.
Setelah melakukan perjalanan jauh yang susah
payah,
akhirnya berhasil juga Sie 'i&ng memasuki dusun
itu. Ketika
786
dia mendapat keterangan yang meyakinkan bahwa
dusun itu
adalah dusun $i&ng*cin, jantungnya berdebar
tegang. 0etapa
tidak. $empat ini adalah tanah tumpah darahnya,
tempat di
mana ibunya melahirkannya! Kampung halaman
ayah ibunya
yang telah meninggal dunia. (enduduk dusun itu
melihat Sie
'i&ng dengan pandang mata heran. +arang ada
&rang luar
memasuki dusun itu, dan tidak ada se&rangpun
yang pernah
merasa kenal dengan pemuda b&ngk&k ini.
Sie 'i&ng juga tidak memperlihatkan sikap yang
mencurigakan bahkan dia mencari bagian yang
sunyi dari dusun
itu, lalu ketika dia melihat se&rang kakek
memanggul
787
cangkul menuju ke ladangnya, dia cepat
menghampiri dan
memberi h&rmat kepada &rang tua itu.
,aaf, l&pek (paman tua). 0&lehkah saya bertanya
sedikit
kepadamu."
0iarpun pemuda yang b&ngk&k itu tidak menarik,
akan
tetapi sikapnya yang s&pan dan kata*katanya yang
teratur dan
halus membuat kakek itu menghentikan
langkahnya dan
menghadapi pemuda b&ngk&k itu. Setelah
mengamatinya
beberapa lamanya, kakek itupun menjawab.
)emm, tentu saja b&leh, &rang muda. %pakah
yang
kautanyakan."
,aaf, l&pek. Saya ingin mengetahui di mana
adanya
788
makam dari suami isteri Sie Kian."
Kakek itu membelalakkan matanya dan kini
memandang
kepada Sie 'i&ng penuh selidik. 5rang muda,
engkau
siapakah dan mengapa mencari makamsuami isteri
Sie Kian."
Sie 'i&ng tidak mau membuat dirinya menjadi
perhatian
&rang, maka sambil lalu saja dia menjawab, Saya
masih
sanak keluarga jauh dari mereka, l&pek, dan saya
kebetulan
lewat di dusun ini, maka saya ingin berkunjung ke
makam
mereka untuk memberi h&rmat."
Kakek yang wajahnya sejak tadi nampak muram itu
bersungut*sungut. )em, apa perlunya mengingat
&rang yang
789
sudah mati. (aling banyak setahun sekali
kuburannya
diteng&k, bahkan kuburan keluarga itu sudah
bertahun*tahun
tidak ada yang datang meneng&k! 0enar kata
&rang bahwa
kalau hendak berbakt i kepada &rang tua,
berbaktilah selagi
mereka masih hidup, karena apa sih artinya
berbakti kalau
&rang tua sudah mati dan tidak lagi dapat
merasakan nikmat
kebaktian anak."
Sebelum Sie 'i&ng menjawab, terdengar teriakan
&rang.
)eiii, '& Kwan, tunggu dulu1.!"
Sie 'i&ng meneng&k dan melihat tiga &rang laki*
laki tinggi
besar datang berlari*lari dan melihat mereka,
kakek berusia
790
enam puluh tahun itu mengerutkan alisnya dan
nampak
ketakutan. Sie 'i&ng lalu melangkah ke samping,
berdiri di
pinggir untuk melihat apa yang dibicarakan tiga
&rang itu
dengan kakek berwajah muram ini.
Setelah dekat, nampak bahwa tiga &rang itu
berusia kurang
lebih tiga puluh tahun, bertubuh kuat dan di
pinggang masingmasing
tergantung sebatang g&l&k. 'agak dan pakaian
mereka, juga g&l&k itu, tidak menunjukkan bahwa
mereka
adalah seg&l&ngan petani. Se&rang di antara
mereka yang
hidungnya besar sekali, seperti baru saja disengat
kalajengking, melangkah maju dan menudingkan
telunjuknya
791
kepada kakek itu, tidak memperdulikan pemuda
b&ngk&k yang
berdiri di pinggiran.
)e, kakek Kwan! %pakah sudah tebal kulitmu,
maka
engkau berani melarikan diri dari rumah.
0ukankah hari ini
merupakan hari terakhir janjimu untuk membayar
hutangmu
kepada 0&uw '&ya. )ay& katakan, engkau hendak
minggat ke
mana."
Kakek itu membungkuk dengan sikap takut*takut.
%ih,
mana saya berani melarikan diri. Kalian lihat
sendiri, saya
membawa cangkul, hendak bekerja di ladang.
$entang hutang
itu1. ah, bagaimana lagi. Semua &rang juga tahu
bahwa
792
panen sekali ini buruk sekali hasilnya karena hujan
turun
terlalu pagi, banyak merusak gandum yang belum
tua benar.
$erpaksa saya tidak mampu mengembalikan
hutang saya
kepada 0&uw*chung*cu (kepala dusun 0&uw).
)arap
sampaikan maaf saya kepada beliau dan tahun
depan tentu
akan saya bayar lunas."
Enak saja buka mulut! Kalau sedang butuh, minta
hutang
merengek*rengek akan tetapi kalau disuruh
mengembalikan,
ada saja alasannya! $ak tahu malu!" bentak si
hidung besar.
,uka kakek yang muram itu berubah merah,
agaknya dia
793
merana penasaran sekali akan tetapi karena takut
maka tidak
leluasa mengeluarkan perasaan penasaran itu.
%kan tetapi, selama berbulan*bulan ini saya selalu
membayar bunganya, dan kalau dikumpulkan,
bunga*bunga
itu sudah hampir sama banyaknya dengan jumlah
yang saya
hutang!"
$entu saja kau harus membayar bunga.
,emangnya yang
yang kauhutang itu milik nenek m&yangmu. %kan
tetapi hutang
itu menurut janji harus dikembalikan selama enam
bulan
dan sekarang sudah delapan bulan. )ari ini adalah
hari
terakhir, engkau harus membayarnya. )arus
kukatakan,
mergerti."
794
Kakek itu menarik napas panjang.
0agaimana saya dapat membayarnya. Saya tidak
mempunyai uang dan saya tidak bisa mencari
pinjaman
kepada &rang lain. Sungguh mat i saya tidak bisa
membayar
sekarang, bukan tidak mau1. harap saya diberi
waktu."
Si hidung besar menggeleng kepala dan hidungnya
nampak
menjadi lebih besar dan kemerahan. $idak,
majikan kami
mengharuskan engkau membayar sekarang juga.
Sudahlah,
kami akan pergi ke rumahmu dan akan mengambil
apa saja
yang berharga untuk kami sita!"
Kakek itu tersenyum sedih. 0arang apa lagi.
Semua sudah
795
kami jual untuk membayar bunga kepada 0&uw*
chung*cu, dan
sebagian untuk makan. #i rumah tidak ada lagi
sep&t&ngpun
benda yang berharga."
)emm, kukira tidak demikian, &rang tua! %da
bunga yang
manis dan bunga itu cukup untuk membayar
hutangmu
kepada majikan kami!" 0erkata demikian si hidung
besar lalu
membalikkan tubuh dan pergi bersama dua &rang
kawannya.
Kakek itu kelihatan pucat dan ketakutan. /elaka1.
celaka1. mereka akan membawa Siu Si! /elaka, ya
$uhan,
apa yang dapat saya lakukan untuk
menyelamatkan cucuku
yang malang itu1.." Suaranya bercampur tangis
kebingungan.
796
'&pek yang baik, siapakah itu Siu Si. #an
mengapa
mereka hendak membawanya."
#itanya &leh pemuda b&ngk&k itu, kakek itu yang
sudah
putus harapan, berkata, 2amaku Kwan Sun,
hidupku hanya
dengan cucuku Siu Si, gadis berusia tujuh belas
tahun yang
sudah yatim piatu. ,emang sudah lama kepala
dusun kami,
0&uw Kun )&k, tertarik kepada cucuku dan
beberapa kali dia
ingin mengambil cucuku sebagai selir, akan tetapi
selalu kami
t&lak dengan halus. #an agaknya, hutangku
kepadanya yang
akan membuat Siu Si celaka! %hh, kalau saja
mendiang Sie
797
Kauwsu (Guru silat Sie) masih hidup, tentu tidak
ada kepala
dusun yang berani menekan rakyatnya1."
7capan terakhir ini membangkitkan semangat
dalam hati
Sie 'i&ng. %yahnya disebut sebagai se&rang yang
mencegah
terjadinya kejahatan di dusun itu. %yahnya sudah
tidak ada,
akan tetapi dia, puteranya, masih ada! #ia lalu
memegang
lengan kakek itu.
)ay&, l&pek, kenapa tinggal diam saja. /ucumu t
idak
b&leh diganggu &rang, aku akan membantumu!"
0erkata
demikian, Sie 'i&ng menarik tangan kakek itu
diajak berjalan
cepat.
798
Kakek itu tetap ketakutan dan meragukan
kemampuan
pemuda b&ngk&k ini untuk mengajaknya
menentang tukangtukang
pukul yang ganas dan kejam itu. %kan tetapi,
mengingat akan ancaman bahaya bagi cucunya,
diapun
berlari*lari dan menjadi petunjuk jalan menuju ke
rumahnya.
#i sepanjang jalan, banyak penduduk dusun yang
hanya
berani menjenguk dari pintu dan jendela dan
mereka itu
memandang dengan muka ketakutan dan gelisah
sekali,
%was, '& Kwan, cucumu1.!"
,ereka ke sana1."
)ati*hatilah, '& Kwan, kepala dusun mengincar
cucumu1.!"
799
#ari sikap mereka itu, Sie 'i&ng maklum bahwa
semua
penduduk berpihak kepada kakek yang she Kwan
ini, akan
tetapi mereka itu semua ketakutan dan tidak
berani bicara
terang*terangan, bahkan agaknya tidak berani
keluar dari
rumah masing*masing melihat ada tiga &rang
tukang pukul
kepala dusun menuju ke rumah kakek Kwan!
%khirnya mereka tiba di depan rumah kakek itu.
Kakek
Kwan Sun cepat mendekati rumahnya dan pada
saat itu
terdengar jerit tangis cucunya, dan se&rang di
antara tiga
tukang pukul itu, yang berhidung besar, menyeret
gadis itu
800
keluar dari rumah memegangi pergelangan tangan
kirinya.
Sedangkan dua &rang lagi meng&brak*abrik isi
rumah. Ketika
gadis berusia tujuh belas tahun yang manis itu,
walaupun
pakaiannya amat sederhana, melihat kakeknya, ia
berteriak
sambil menangis.
K&ng*k&ng, t&l&nglah aku1.!" Ia mer&nta*r&nta,
akan
tetapi hanya rasa nyeri pada pergelangan tangan
saja yang
didapatkan karena pegangan si hidung besar itu
sungguh erat
sekali.
,elihat cucunya mer&nta dan menaagis tanpa
daya, kakek
Kwan Sun lupa akan rasa takutnya. #ia tidak
marah melihat
801
barang*barang dalam rumahnya yang tidak
berharga itu
dirusak, akan tetapi melihat cucunya yang
tersayang itu
ditangkap, dia marah sekali.
'epaskan cucuku! Ia tidak berd&sa! ,au apa
engkau
menangkap cucuku. )ay& lepaskan Siu Si1.!"
teriaknya
sambil mendekati si hidung besar dan berusaha
membebaskan
cucunya. %kan tetapi, kaki yang panjang dan besar
itu
menendang dan tubuh Kwan Sun terlempar dan
tergulingguling.
Si hidung besar tertawa.
)a*ha*ha, apakah kau b&san hidup. Gadis ini
kujadikan
sandera, dan kalau engkau ingin melihat dia bebas,
bayarlah
802
hutangmu pada majikan kami!" #ia memberi
isyarat kepada
dua &rang kawannya yang sudah merasa puas
meng
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
hancurkan pintu dan jendela rumah kecil itu, dan
menyeret
tubuh Kwan Siu Si yang mer&nta*r&nta dan
menangis melihat
kakeknya ditendang r&b&h.
Kawan, perlahan dulu!" $iba*tiba Sie 'i&ng sudah
menghadang di depan si hidung besar. Sikapnya
tenang, akan
tetapi matanya menc&r&ng. ,elihat ada &rang
berani
menghadangnya, si hidung benar memandang
heran penuh
perhatian karena dia tidak mengenal &rang yang
punggungnya
b&ngk&k ini.
803
Siapa engkau dan mau apa kau menghadangku."
bentaknya marah.
S&bat, urusan hutang pihutang uang tidak ada
sangkutpautnya
dengan n&na ini. ,aka, kuharap engkau suka
membebaskannya," kata Sie 'i&ng dengan sikap
masih
tenang.
,arahlah si hidung besar. Setan! Engkau tidak
kenal siapa
aku." #ia menunjuk ke arah hidungnya yang besar.
%pa kau
ingin mampus. Kalau aku tidak mau membebaskan
gadis ini,
engkau mau apa."
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya.
Sungguh engkau telah menyeleweng dari
kebenaran.
Kalau tidak kaubebaskan, terpaksa aku akan
memaksamu
804
membebaskannya."
)ah.." Si hidung besar membelalakkan matanya
yang
besar dan hidungnya yang lebih besar lagi itu
bergerak*gerak
seperti hidung m&nyet mencium sesuatu yang
aneh, Kau1.
kau1. setan b&ngk&k ini sungguh lancang mulut!"
#ia
men&leh kepada dua &rang kawannya dan
membentak. )ajar
mampus setan b&ngk&k ini!"
#ua &rang temannya itu adalah &rang yang
pekerjaannya
memang tukang memukul dan menyiksa &rang.
$idak ada
kesenangan yang lebih mengasikkan bagi mereka
melebihi
menghajar &rang lain. )al ini mendatangkan
perasaan bangga
805
karena mereka dapat memperlihatkan bahwa
mereka lebih
kuat, lebih pandai dan lebih berkuasa dari pada
yang mereka
pukuli, juga mendatangkan perasaan nikmat dalam
hati
mereka yang kejam. Selain itu, mendatangkan pula
uang
karena memang pekerjaan mereka sebagai tukang
pukul dari
kepala dusun $i&ng*cin yang amat diandalkan &leh
si kepala
dusun. %pa lagi harus menghajar se&rang pemuda
b&ngk&k!
(ekerjaan kecil yang amat mudah, pikir mereka.
#engan lagak bagaikan jag&an*jag&an benar*
benar, dua
&rang yang s&mb&ng itu menghampiri Sie 'i&ng
sambil
806
menyeringai. %palagi pemuda b&ngk&k itu tidak
bersenjata,
juga tidak memperlihatkan sikap sebagai se&rang
ahli
berkelahi, melainkan se&rang pemuda b&ngk&k
sederhana
saja.
Sekali pukul b&ngk&kmu itu akan pindah ke
depan!"
se&rang di antara mereka mengejek.
$idak, biar kupukul sekali lagi, agar b&ngk&knya
berubah
menjadi dua, seperti seek&r unta dari ,&ng&l!"
5rang ke dua
memper&l&knya. 2amun, Sie 'i&ng diam saja,
bahkan
sikapnya seperti mengacuhkan mereka, dan
memang dia tahu
bahwa dua &rang itu hanyalah gentung*gentung
k&s&ng yang
807
nyaring bunyinya namun tidak ada isinya.
#ua &rang itu agaknya hendak bersaing dan
berlumba
siapa yang akan lebih dulu mer&b&hkan Sie 'i&ng,
maka
mereka pun menerjang dengan cepat dari kanan
kiri, yang
se&rang menghantam ke arah kepala Sie 'i&ng,
&rang ke dua
men&nj&k ke arah dada pemuda b&ngk&k itu.
Sie 'i&ng melihat datangnya dua pukulan itu yang
bagi dia
tentu saja amat lambat datangnya. #ia se&lah
tidak melihat
atau tidak mampu menghindar, akan tetapi begitu
dua &rang
itu dekat dan pukulan mereka sudah hampir
menyentuh
sasaran, tiba*tiba dia mengembangkan kedua
lengannya
808
dan1. dua &rang itu terlempar ke kanan kiri
sampai beberapa
meter jauhnya dan terbanting ke atas tanah
sampai berdebuk
suaranya dan debu mengebul ketika pantat
mereka rerbanting
keras ke atas tanah. #ua &rang itu meringis dan
tangan
mereka mengelus pantat yang amat nyeri itu, akan
tetapi
perasaan malu dan marah membuat mereka
segera
melupakan rasa nyeri itu. ,ereka sudah mel&ncat
bangun dan
kini dengan gemas mereka sudah mencabut g&l&k
dari
pinggang masing*masing. Sinar g&l&k yang
berkilauan
membuat Kwan Sun dan cucunya, Kwan Siu Si,
memandang
809
dengan mata terbelalak penuh kengerian.
$uan*tuan1. jangan bunuh &rang1.!" kata Kwan
Sun,
ngeri membayangkan betapa pemuda b&ngk&k
yang
men&l&ngnya itu akan menjadi k&rban g&l&k
mereka. 5rang
muda, pergilah, larilah1.!"
%kan tetapi, tentu saja dua &rang tukang pukul
yang sudah
marah sekali itu tidak memperdulikannya, dan Sie
'i&ng
men&leh kepada Kwan Sun. '&pek yang baik,
jangan
khawatir. ,ereka ini adalah &rang*&rang jahat yang
mengandalkan
kekerasan untuk menindas &rang, mereka patut
dihajar1." 0aru saja dia bicara demikian, dua
&rang yang
810
mempergunakan kesempatan selagi pemuda
b&ngk&k itu
men&leh dan bicara kepada Kwan Sun, sudah
menyerang
dengan g&l&k mereka dari kanan kiri!
Kwan Sun dan cucunya memejamkan kedua mata
saking
ngerinya, tidak tahan melihat betapa tubuh
pemuda b&ngk&k
itu akan menjadi k&rban bac&kan dan r&b&h mandi
darah.
%kan tetapi, dengan tenang saja Sie 'i&ng
menggeser kakinya
dan dua bac&kan g&l&k itu luput! #an sebelum dua
&rang
penyerangnya sempat menarik kembali g&l&k
mereka, kembali
Sie 'i&ng mengembangkan ke dua lengannya.
(lak! (lakkk!" Kini dua tubuh itu terlempar lagi
seperti tadi,
811
akan tetapi lebih keras sehingga mereka terpental
dan
terbanting keras sampai mengeluarkan bunyi
ngek! ngek!"
dan mereka kini tidak malu*malu lagi mengaduh*
aduh sambil
menggunakan kedua tangan menekan*nekan
pantat mereka
yang seperti remuk rasanya. ,ereka menc&ba
untuk bangkit
duduk akan tetapi terguling lagi dan g&l&k mereka
entah lenyap
ke mana.
Kini si hidung besar terbelalak. %gaknya baru dia
tahu
bahwa pemuda b&ngk&k itu lihai! #ia lalu
menggunakan
kelicikannya. $angan kiri memegang pergelangan
tangan
812
Kwan Siu Si, dan tangan kanan mencabut g&l&k
lalu ditempelkan
kepada leher gadis itu!
Setan b&ngk&k, mundur kau! Kalau tidak, akan
kubunuh
gadis ini!" bentaknya.
Sie 'i&ng menggelengkan kepalanya dan
melangkah maju
menghampiri. $idak, engkau tidak akan
membunuh gadis
itu!" katanya dan tiba*tiba tangannya bergerak ke
depan dan
biarpun jaraknya dengan &rang itu masih ada dua
meter,
namun sambaran angin pukulannya mengenai
pundak kanan
si hidung besar dan tanpa dapat dihindarkan lagi,
si hidung
besar yang tiba*tiba merasa lengannya tergetar
dan
813
kehilangan tenaga melepaskan g&l&knya. #ia
terbelalak dan
mukanya berubah pucat, akan tetapi pada saat itu,
Sie 'i&ng
sudah melangkah di depannya. #ia masih
menc&ba untuk
menggerakkan tangan kanannya menyambut Sie
'i&ng
dangan pukulan. %kan tetapi, Sie 'i&ng menangkap
pergelangan
tangannya dan mencengkeram.
%duh1. aduhhh1. aughhhhh!" Si hidung besar
menjeritjerit
seperti babi disembelih dan &t&matis pegangannya
pada
pergelangan tangan Siu Si terlepas. #emikian nyeri
rasa
lengannya yang dicengkeram pemuda b&ngk&k itu.
#i lain
814
saat, Sie 'i&ng sudah mand&r&ngnya dan tubuhnya
terlempar
jauh ke belakang, terbanting keras dan tidak dapat
bergerak
lagi karena dia sudah r&b&h pingsan!
,elihat ini, dua &rang temannya cepat
menghampirinya,
lalu mengg&t&ngnya dan tanpa men&leh lagi,
mereka berdua
lari lintang pukang mengg&t&ng si hidung besar
yang pingsan.
,elihat kejadian ini, Kwan Sun dan cucunya cepat
menjatuhkan diri di depan kaki Sie 'i&ng.
$aihiap1. mata kami buta, harap maafkan1."
kata Kwan
Sun. Kami tidak tahu bahwa taihiap memiliki
kepandaian
tinggi dan telah menyelamatkan kami, akan
tetapi1. harap
815
taihiap cepat pergi dari sini1. kepala dusun 0&uw
tentu akan
datang bersama ger&mb&lannya1."
Sie 'i&ng tersenyum dan merasa suka kepada
kakek itu.
0iarpun dirinya sendiri dan cucunya terancam,
kakek itu masih
sempat mengkhawatirkan dirinya dan tadipun
menganjurkan
agar dia melarikan diri agar tidak sampai celaka di
tangan
&rang*&rang jahat itu.
0angkitlah, l&pek," katanya sambil menyentuh
pundak itu
dan menarik &rang tua itu bangun. Engkau juga,
n&na.
Sekarang, harap kalian kumpulkan penduduk
dusun ke sini,
terutama kaum prianya dan yang masih muda*
muda, aku
816
ingin bicara dengan mereka. /epat l&pek, sebelum
kepala
dusun jahat itu muncul!"
$idak sukar pekerjaan ini karena tadipun, ketika
pemuda
b&ngk&k itu menghajar tiga &rang tukang pukul
yang amat
mereka takuti, banyak penduduk mengintai dan
melihatnya.
,ereka hampir tidak percaya bahwa ada se&rang
pemuda,
b&ngk&k pula, mampu mengalahkan mereka
bertiga. ,aka,
tanpa diperintah, mereka sudah mengabarkan
kepada &rang&rang
lain dan kini banyak &rang berdatangan ke rumah
kakek
Kwan Sun. ,aka, ketika kakek itu minta kepada
para
817
penduduk agar datang ke situ karena pemuda
b&ngk&k itu
hendak bicara dengan mereka, sebentar saja
tempat itu sudah
penuh dengan para penghuni dusun, terutama
para prianya
yang masih muda. 0ahkan yang tua*tuapun tidak
ketinggalan.
,elihat mereka, diam*diam Sie 'i&ng merasa
terharu. Inilah
teman*teman dan para sahabat mendiang &rang
tuanya!
Saudara*saudara," katanya dengan suara lantang,
kalian
mempunyai se&rang kepala dusun yang jahat dan
yang
mempunyai kaki tangan penjahat, kenapa diam
saja dan tidak
melawan."
Semua &rang saling pandang dan wajah mereka
818
membayangkan ketakutan.
,ana kami berani." akhirnya se&rang laki*laki
muda
menjawab.
%ndaikata Sie*kauwsu masih hidup, apakah
mungkin ada
kepala dusun yang jahat seperti itu di dusun ini."
tanya pula
Sie 'i&ng, sekali ini ditujukan kepada mereka yang
tua*tua
karena tentu saja yang masih muda tidak
mengenal Sie
Kauwsu.
,endengar ini, beberapa &rang tua segera
menjawab.
$idak mungkin! #usun ini aman ketika Sie Kauwsu
masih hidup!"
2ah, ketahuilah paman sekalian. %ku bernama Sie
'i&ng
819
dan aku adalah putera Sie Kauwsu! %ku akan
mewakili
mendiang ayahku untuk menghajar kepala dusun
itu, dan
kuharap kalian semua mendukung dan
membantuku!"
Kami1. kami tidak berani1." beberapa &rang
berseru.
Kepala dusun 0&uw mempunyai banyak tukang
pukul yang
lihai."
)emm, kalian lihat saja. ,ereka itu hanya pandai
menggertak, akan tetapi sama sekali tidak lihai.
%palagi
jumlah kalian jauh lebih banyak. Kalian tidak perlu
turun
tangan, lihat saja aku akan menghajar mereka!"
kata Sie 'i&ng
tanpa nada s&mb&ng, melainkan nada penasaran
mengapa
820
begini banyak pria di dusun &rang tuanya itu
mandah saja
kehidupan mereka ditindas &leh se&rang kepala
dusun yang
jahat.
0iarpun pemuda ini sudah berjanji akan menghajar
kepala
dusun 0&uw dan anak buahnya, tetap saja para
penduduk dusun
itu belum yakin benar. ,emang pemuda ini tadi
telah
mengalahkan tiga &rang tukang pukul lurah 0&uw,
akan tetapi
mampukah pemuda yang b&ngk&k itu mengatasi
0&uw*chungcu
dengan para jag&annya yang cukup banyak dan
kejam.
,aka, mereka tidak berani menyanggupi untuk
membantu
821
pemuda b&ngk&k itu dan hanya berdiri
berger&mb&l agak
jauh.
3ang kumaksudkan bukanlah agar kalian
membantuku
menghajar mereka, melainkan mendukung dan
selanjutnya
bersikap berani dan bersatu menghadapi
kekejaman yang
menindas kalian. +uga kalau pembesar tinggi
datang, kalian
harus berani melap&rkan kejahatan para pejabat di
sini."
5rang*&rang itu mengangguk dan merasa lega
bahwa
pemuda itu t idak minta mereka untuk membantu
dengan
perkelahian. #engan demikian, andaikata pemuda
itu gagal
822
dan kalah, mereka tidak akan dipersalahkan &leh
0&uw*chungcu.
$ak lama kemudian, terdengar suara banyak &rang.
(ara
penduduk dusun itu segera bersembunyi di balik
rumah*rumah
dan p&h&n*p&h&n, seperti kura*kura ketakutan dan
menyembunyikan kepalanya di dalam rumahnya.
2ampak
lurah 0&uw yang bertubuh gendut pendek itu
diiringkan &leh
lima belas &rang yang bersikap gagah dan kasar, di
antaranya
tiga &rang yang tadi dihajar &leh Sie 'i&ng. 'urah
0&uw ini
memper&leh kedudukannya sebagai lurah $i&ng*cin
dengan
jalan meny&g&k pembesar tinggi yang berwenang
menentukan siapa lurah di dusun itu, dan dengan
jalan
823
mengancam mereka yang tidak setuju dia diangkat
menjadi
lurah, dengan bantuan belasan &rang tukang
pukulnya. #ia
bukan &rang berasal dari dusun $i&ng*cin, dan baru
tiga tahun
saja menjadi lurah di situ, dia telah menjadi kaya
raya dan
hidupnya bagai se&rang raja kecil. Ketika
mendengar lap&ran
tiga &rang tukang pukulnya bahwa di dusunnya
datang
se&rang pemuda b&ngk&k yang berani menentang
bahkan
menghajar t iga &rang tukang pukulnya, lurah
0&uw menjadi
marah bukan main. #ia sendiri adalah se&rang ahli
silat yang
cukup pandai, dan dia segera mengumpulkan
pembantunya
824
yang berjumlah lima belas &rang, membawa
senjata lengkap
mencari pemuda b&ngk&k itu.
Sie 'i&ng menanti kedatangan mereka dengan
sikap tenang
saja, sebaliknya, melihat pemuda itu, tiga &rang
jag&an yang
tadi menerima hajarannya segera menuding dan
berseru,
Itulah si setan b&ngk&k!"
'urah 0&uw mendangk&l bukan main. (emuda itu
biasa
saja, bahkan cacat, b&ngk&k dan sama sekali tidak
mengesankan sebagai se&rang yang memiliki ilmu
kepandaian.
#an tiga &rang tukang pukulnya yang ditugaskan
menyandera
Kwan Siu Si yang membuatnya tergila*gila dan
mengilar, dapat
825
digagalkan pemuda itu! ,aka begitu berhadapan
dengan Sie
'i&ng, lurah 0&uw yang juga memegang sebatang
g&l&k
seperti para anak buahnya, menudingkan g&l&knya
ke arah
muka Sie 'i&ng dan membentak marah.
Engkau ini &rang b&ngk&k dari mana, berani
datang ke
dusun kami dan membikin kacau."
Sie 'i&ng mengangkat muka memandang wajah
lurah itu,
sinar matanya yang menc&r&ng mengejutkan hati
lurah itu,
dan Sie 'i&ng tersenyum. 2amaku Sie 'i&ng dan
aku adalah
&rang yang dilahirkan di dusun $i&ng*cin ini, dan
aku datang
untuk meneng&k kuburan ayah ibuku. $idak
tahunya dusun ini
826
telah berada dalam cengkeraman seek&r serigala
yang kejam!
Engkau mengerahkan penjahat*penjahat untuk
menindas
penduduk dusun. Engkau tidak pantas menjadi
lurah, dan aku
mewakili ayahku, Sie Kian untuk menghajar kalian
dan
membersihkan dusun kami ini dari srigala*srigala
berwajah
manusia yang berkeliaran di sini!"
6ajah lurah 0&uw menjadi merah padam saking
marahnya.
,emang dia bukan &rang berasal dari dusun ini,
akan tetapi
dia telah berhasil menjadi lurah dan hidup makmur
di situ.
+ahanam keparat, setan b&ngk&k yang s&mb&ng!"
#ia
827
men&leh kepada para anak buahnya. (ukul dia
sampai mati!"
'ima belas &rang itu memang sudah siap dengan
senjata di
tangan. 0egitu mendengar k&mand& ini, mereka
serentak
maju mengepung dan menger&y&k Sie 'i&ng!
0elasan senjata
tajam berupa g&l&k, pedang dan t&mbak, datang
bagaikan
hujan ke arah tubuh Sie 'i&ng. 5rang*&rang dusun
yang
mengintai dan men&nt&n, menjadi pucat dan
mereka merasa
ngeri. 0ahkan ada yang diam*diam sudah
meninggalkan
tempat itu bersembunyi di rumah sendiri saking
takut terlibat.
%kan tetapi, Sie 'i&ng yang kini telah menjadi
se&rang
828
pendekar sakti, tidak menjadi gugup menghadapi
hujan
senjata tajam itu. $ubuhnya membuat gerakan
memutar dan
kedua tangannya dikibaskan ke kanan kiri dan
depan
belakang. %kibatnya, beberapa batang senjata
tajam
terlempar karena pemegangnya merasa betapa
ada tenaga
yang dahsyat menyambar tangan mereka dan
membuat
lengan mereka menjadi seperti lumpuh! %kan
tetapi mereka
mengandalkan penger&y&kan banyak &rang, maka
yang lain
masih terus menyerang, dan yang senjatanya
terlepas, cepat
memungut kembali senjata mereka dan
menyerang semakin
829
ganas. Kini, melihat betapa dalam segebrakan saja
beberapa
&rang anak buahnya melepaskan senjata, lurah
0&uw sendiri
menjadi penasaran dan sambil mengeluarkan
bentakan
nyaring, diapun menyerang dengan mengangkat
g&l&knya
tinggi*tinggi, kemudian melakukan bac&kan yang
amat cepat
dan kuat.
)anya dengan miringkan tubuh, Sie 'i&ng
membuat
bacakan itu luput dan lewat di dekat pundaknya,
dan sebelum
kepala dusun itu sempat mer&bah p&sisinya, tiba*
tiba saja dia
merasa tengkuknya diraba dan tubuhnya menjadi
kaku! #i lain
830
saat, Sie 'i&ng telah mengangkat tubuh lurah ini
dan
mempergunakan sebagai perisai atau sebagai
senjata yang
diputar*putar di atas kepalanya! ,elihat ini, tentu
saja para
tukang pukul menjadi terkejut bukan main dan
mereka
menahan senjata mereka! Sie 'i&ng terus maju dan
kedua
kakinya secara bergantian menendangi mereka
dan beberapa
&rang penger&y&k kena ditendang sampai
terlempar jauh dan
terbanting jatuh dengan kerasnya ke atas tanah!
Sebelum
mereka dapat bangkit, tiba*tiba datang banyak
&rang yang
memukuli mereka yang terbanting jatuh itu!
,ereka yang
831
memukuli ini adalah &rang*&rang dusun! Kiranya
ketika para
penghuni dusun melihat betapa pemuda b&ngk&k
itu benarbenar
dapat mengatasi lurah 0&uw dan anak buahnya,
mereka
menjadi bersemangat sehingga melihat beberapa
&rang
tukang pukul yang mereka benci itu terlempar,
mereka lalu
menger&y&k dan memukulinya dengan tangan
mereka!
$entu saja tukang*tukang pukul yang sudah
kehilangan
senjata dan masih pening karena terbanting keras,
kini hanya
mampu berka&k*ka&k ketika diker&y&k dan dipukuli
para
penduduk dusun! ,akin keras dia memaki dan
mengancam,
832
makin keras pula &rang*&rang itu memukulinya
sehingga
mukanya menjadi bengkak*bengkak dan tubuhpun
babak
bundas, pakaian mereka r&bek*r&bek!
Sie 'i&ng tersenyum gembira melihat ulah para
penduduk
dusun itu. #ia telah berhasil membangkitkan
semangat para
penduduk dusun itu setelah semangat mereka itu
lenyap
selama bertahun*tahun di bawah penindasan
kepala dusun
yang jahat itu. ,aka diapun segera melemparkan
tubuh
kepala dusun 0&uw yang jatuh berdebuk dan
terguling*guling.
Kepala dusun itu hanya dapat mengeluh karena
kepalanya
833
sudah pening sekali ketika tubuhnya diputar*putar,
kini
terbanting keras pula setelah t&t&kan pada
tengkuknya
dibebaskan pemuda b&ngk&k yang lihai itu. #an
diapun terkejut
ketika kini &rang*&rang dusun mengejarnya dan
memukulinya.
)ei1.! Keparat1. ini aku, lurahmu1.!" teriaknya,
akan
tetapi teriakannya hanya disambut dengan
pukulan*pukulan
para penduduk yang sudah melihat kesempatan
untuk
membalas dendam bertahun*tahun itu. 'ucunya,
kini banyak
pula wanita dusun yang keluar dan merekapun ikut
pula
memukuli kepala dusun dan anak buahnya dengan
gaganggagang
834
sapu!
Sie 'i&ng mengamuk, dan dalam waktu singkat
saja,
seluruh tukang pukul yang lima belas &rang
banyaknya sudah
dia r&b&hkan dan kini mereka semua, juga kepala
dusun
0&uw, berteriak*teriak dan mengaduh*aduh tanpa
mampu
melawan ketika &rang*&rang dusun, tua muda, laki
perempuan, menger&y&k mereka dan memukuli
mereka
sampai seluruh muka mereka bengkak*bengkak!
Sampai beberapa lamanya Sie 'i&ng membiarkan
&rang&rang
dusun itu melampiaskan kemarahan dan sakit hati
mereka, akan tetapi dia menjaga agar mereka
tidak
melakukan pembunuhan. %khirnya, khawatir kalau*
kalau
835
kepala dusun 0&uw dan anak buahnya akan mati
k&ny&l dia
lalu berseru dengan suara nyaring.
/ukup, saudara*saudara, cukup dan jangan
memukul
lagi!"
$eriakan yang nyaring ini ditaati seketika &leh para
penghuni dusun yang kini penuh semangat itu.
#ipimpin &leh
se&rang kakek yang bersemangat, mereka pun
berseru,
)idup putera mendiang Sie Kauwsu1.!"
Sie 'i&ng mengangkat kedua tangan ke atas
memberi isarat
agar mereka tenang, lalu dia memeriksa keadaan
enam belas
&rang musuh itu. Keadaan mereka sungguh
menyedihkan, dan
lebih dari setengah mati. ,uka mereka bengkak*
bengkak dan
836
b&ny&k*b&ny&k, bahkan kepala dusun 0&uw tidak
mempunyai
hidung lagi. 0ukit hidungnya peny&k dan hancur,
ada yang
matanya pecah, patah tulang dan sebagainya.
%kan tetapi Sie
'i&ng merasa bersukur bahwa tidak ada di antara
enam belas
&rang itu yang tewas. #ia menghampiri lurah 0&uw
dan
mengguncang pundaknya. 'urah itu mengeluh dan
merintih,
menc&ba untuk membuka kedua matanya yang
bengkakbengkak,
memandang kepada Sie 'i&ng.
5rang she 0&uw, bagaimana sekarang. %pakah
engkau
masih merasa penasaran dan hendak
mempergunakan
837
kekuasaanmu untuk menindas rakyat dusun $i&ng*
cin."
'urah 0&uw sudah ketakutan setengah mati. Ketika
tadi
dipukuli rakyat, dia yang tadinya memaki*maki dan
mengancam, mulai menangis dan minta*minta
ampun.
%mpun1. ampunkan saya1. saya tidak berani
lagi1. saya
akan menjadi lurah yang baik1."
%kan tetapi mendengar ucapannya itu, semua
penduduk
dusun men&lak keras. $idak! Kami tidak mau dia
menjadi
lurah kami!"
Sie 'i&ng tersenyum dan berkata kepada &rang she
0&uw
itu. 2ah, engkau sudah mendengar sendiri. Kalau
tidak ada
838
aku di sini, engkau tentu telah mereka pukuli terus
sampai
mati. 5rang she 0&uw, sekarang lebih baik kalau
engkau dan
anak buahmu itu pergi dari dusun ini secepatnya.
Kami penduduk
$i&ng*cin tidak membutuhkan engkau dan
&rang&rangmu,
kami dapat mengatur diri sendiri. %ku akan
melap&r
kepada pembesar atasanmu bahwa engkau tidak
disuka rakyat
dan bahwa engkau telah pergi, dan kami akan
mencari
pengganti se&rang kepala dusun. 2ah, sekarang
engkau
pergilah dan bawalah keluargamu, juga hartamu.
%kan tetapi,
gudang gandum dan padi harus kautinggalkan,
karena itu
839
milik rakyat yang kauperas!"
Semua penghuni dusun bers&rak gegap gempita
menyambut ucapan Sie 'i&ng itu karena mereka
semua
merasa setuju sekali. ,enghadapi semangat rakyat
yang
berk&bar itu, 0&uw Kun )&k, yaitu kepala dusun
yang jahat
itu, menjadi ngeri. #engan susah payah dia lalu
bersama anak
buahnya, kembali ke rumahnya dan
mengumpulkan keluarga
mereka, membawa harta mereka dan pada hari itu
juga
mereka pergi meninggalkan dusun $i&ng*cin,
diantar s&raks&rak
para penduduk yang merasa lega sekali.
Setelah enam belas &rang itu bersama keluarga
mereka
840
pergi, dengan dipimpin se&rang kakek, yaitu kakek
Kwan Sun
sendiri, para penghuni dusun menjatuhkan diri
berlutut di
depan Sie 'i&ng. Kini mereka semua keluar,
termasuk kanakkanak
dan wanita sehingga ratusan &rang berlutut di
depan
Sie 'i&ng.
Sie*taihiap," kata Kwan Sun dengan suara
nyaring, kami
seluruh penghuni dusun $i&ng*cin menghaturkan
terima kasih
kepada taihiap yang telah membebaskan kami dari
tekanan
lurah 0&uw. Sekarang kami m&h&n agar taihiap
suka menjadi
kepala dusun kami."
)idup Sie*taihiap1.!"
Kami setuju!"
841
%kur! Sie*taihiap menjadi lurah kami!"
,elihat mereka itu berteriak*teriak, Sie 'i&ng
mengangkat
kedua tangan ke atas dan hatinya terharu sekali.
Selama ini,
&rang*&rang hanya memandang kepadanya
dengan ejekan,
dengan &l&k*&l&k, ada yang dengan pandang mata
kasihan.
#ia se&rang b&ngk&k yang dipandang rendah,
membuat dia
merasa rendah diri. %kan tetapi sekarang, di dusun
&rang
tuanya, di tempat kelahirannya, dia seperti dipuja*
puja!
$erima kasih atas kepercayaan cu*wi (anda
sekalian)!
%kan tetapi, aku masih mempunyai tugas yang
amat panting
842
dan tidak mungkin tinggal selamanya di sini.
Karena itu, aku
tidak dapat pula menjadi se&rang lurah, apalagi
mengingat
bahwa aku tidak berpengalaman dan tidak
berpengetahuan
bagaimana memimpin rakyat dusun. Sebaiknya
kalau sekarang
cu*wi memilih sendiri se&rang di antara cu*wi yang
dapat
dipercaya, kemudian mengangkatnya menjadi
lurah baru."
Kembali terjadi kegaduhan ketika mereka
mengajukan
nama*nama cal&n, akan tetapi ternyata sebagian
besar suara
mereka memilih kakek Kwan Sun. ,elihat ini, Sie
'i&ng juga
menyatakan persetujuannya.
843
Kalian telah memilih dengan tepat. Kwan '&pek
memang
tepat untuk menjadi lurah kalian yang baru.
Kuharap Kwan
'&pek dapat menerimanya dan suka memimpin
saudarasaudara
ini!"
Kwan Sun bangkit dan mukanya agak merah
karena
merasa malu bahwa dia, se&rang petani biasa,
diangkat
menjadi lurah. Sie*taihiap, bukan saya men&lak,
akan tetapi
bagaimana mungkin saya menjadi lurah tanpa
pengangkatan
para pembesar yang berwajib di k&ta besar 6en*
su."
Semua &rang menjadi beng&ng dan bingung
karena apa
844
yang diucapkan &leh kakek itu memang benar. Sie
'i&ng
mengangguk*angguk, karena diapun baru tahu
akan hal itu
sekarang. )arap l&pek jangan khawatir. %ku
sendiri yang
akan pergi ke k&ta 6en*su dan akan kutemui
pejabat yang
berwenang untuk itu, akan kuceritakan tentang
keadaan di
$i&ng*cin ini, tentang kejahatan lurah 0&uw dan
tentang
keputusan para penduduk mengangkat l&pek
sebagai lurah!"
Semua &rang bers&rak gembira karena mereka
semua yakin
bahwa kalau (endekar 0&ngk&k yang muda itu
turun tangan,
pasti akan beres, seperti yang telah dibuktikan
ketika dia
845
menumpas lurah 0&uw dan anak buahnya.
%kan tetapi, taihiap. 0agaimana kalau &rang she
0&uw itu
tidak mau menerima dan setelah taihiap pergi dari
sini, dia
akan datang bersama ger&mb&lannya dan
membalas
dendam." tanya se&rang penduduk muda dan
kembali semua
&rang beng&ng dan wajah mereka berubah
ketakutan.
,embayangkan balas dendam dari lurah 0&uw dan
ger&mb&lannya, selagi (endekar 0&ngk&k,
demikian mereka
menjuluki Sie 'i&ng, tidak berada lagi di dusun itu,
membuat
mereka mengeluarkan keringat dingin.
+angan takut! Kalau kalian sudah bersatu padu
seperti
846
tadi, lurah 0&uw dan ger&mb&lannya tidak akan
mampu
berbuat sesuatu! Kulihat tadi di antara cu*wi
banyak pula yang
kuat dan memiliki gerakan silat. 0ukankah
mendiang ayahku
dahulu adalah guru silat di sini dan disebut Sie
Kauwsu.
Siapakah di antara cu*wi yang pernah berguru
kepada
ayahku."
$ernyata ada tujuh &rang yang pernah menjadi
murid Sie
Kauwsu. ,ereka sudah lama tidak pernah berlatih,
akan tetapi
ketika Sie 'i&ng menyuruh mereka memperlihatkan
gerakan
silat, ternyata mereka cukup mahir.
%ku akan melatih tujuh &rang saudara ini dengan
847
beberapa jurus silat pilihan, kemudian mereka
akan melatih
para muda di sini. +umlah kalian ada ratusan &rang,
kalau
bersatu padu, tentu tidak ada ger&mb&lan penjahat
yang
banani main*main."
Semua &rang setuju dan kakek Kwan Sun dipilih
menjadi
lurah yang baru, menempati bekas rumah lurah
0&uw yang
besar! #an Sie 'i&ng menjadi tamunya yang
dih&rmati. %kan
tetapi sebelum dia pergi ke rumah baru dari lurah
Kwan lebih
dahulu dia minta penjelasan dari Kwan Sun tentang
&rang
tuanya.
Seperti l&pek mengetahui, saya datang untuk
berkunjung
848
ke makam ayah ibu saya di sini. Sekarang saya
ingin pergi
dulu berkunjung ke makam itu. #i manakah
makam mereka,
l&pek."
%h, mari kuantar sendiri, taihiap. ,akam itu
berada di
pinggir dusun sebelah timur, tempat pemakaman
penduduk
kita." 'urah baru itu lalu mengantar Sie 'i&ng
menuju ke
tanah kuburan yang sunyi itu.
$ak lama kemudian, Sie 'i&ng sudah berlutut di
depan tiga
buah makam yang berdampingan. ,akam yang
sederhana
sekali, den tidak terawat. )al ini menunjukkan
bahwa ayah
ibunya tidak mempunyai sanak keluarga lagi di
dusun itu.
849
Setelah memberi h&rmat, diapun membersihkan
rumputrumput
liar di makam itu, dibantu &leh lurah Kwan.
Ini makam Sie Kauwsu dan ini makam isterinya.
%ku
sendiri ikut mengubur jena-ah mereka, dan yang
ini makam
Kim /u %n, muridnya yang menjadi cal&n
mantunya."
Sie 'i&ng terkejut dan heran. %pakah suheng Kim
/u %n
Inipun tewas karena penyakit menular yang ganas
itu, l&pek."
Kini lurah Kwan itu yang medangnya dengan mata
terbelalak. (enyakit menular. %pa maksudmu,
taihiap."
0ukankah1. bukankah ayah ibu tewas karena
penyakit
menular."
850
%h, dari mana taihiap mendengar berita itu! Sama
sekali
tidak begitu! #i sini memang pernah berjangkit
penyakit
menular, akan tetapi tidak berapa hebat dan yang
jelas, ayah
ibumu tidak tewas &leh penyakit menular, juga Kim
/u %n ini
tidak pula!"
Sie 'i&ng terkejut bukan main, akan tetapi dia
mampu
menekan perasaannya sehingga tidak nampak
pada wajahnya.
#ia mempersilakan kakek itu duduk di atas rumput,
di depan
makam ayah ibunya dan suhengnya, lalu dengan
lembut dia
berkata, Kwan '&pek, sekarang aku minta t&l&ng
kepadamu.
851
/eritakanlah dengan jelas apa yang telah terjadi
pada ayah
ibuku, dan bagaimana mereka itu tewas."
Kwan Sun mengangguk*angguk. ,endiang
ayahmu
terkenal sebagai Sie Kauwsu, guru silat di dusun ini
yang gagah
perkasa dan kami semua mengh&rmatinya. #ia
mempunyai dua &rang anak, yang pertama
se&rang gadis
bernama Sie 'an )&ng, ketika itu berusia lima
belas tahun,
dan anak ke dua adalah se&rang anak laki*laki
yang baru
kurang lebih setahun usianya, bernama Sie 'i&ng."
%kulah anak itu, l&pek."
Kakek itu mengangguk. 3a, kami sudah
menduganya,
taihiap, walaupun tadinya kami ragu*ragu1." #ia
memandang
852
ke arah punggung Sie 'i&ng. ,endiang ayahmu
mempunyai
beberapa &rang murid, dan yang menjadi murid
utamanya
adalah mendiang Kim /u %n yang ketika itu berusia
kurang
lebih dua puluh tahun dan sudah ditunangkan
dengan
puterinya yaitu Sie 'an )&ng. (ada suatu hari,
pagi*pagi
sekali, kami sedusun dikejutkan &leh keadaan di
rumah &rang
tuamu. Sungguh mengerikan dan menyedihkan
sekali1."
Kakek itu berhenti bercerita dan termenung.
'alu bagaimana, l&pek. %pa yang telah terjadi di
rumah
&rang tuaku." Sie 'i&ng mendesak karena dia
sudah tidak
853
sabar lagi dan ingin mendengar apa yang
sebenarnya terjadi
kepada ayah ibunya.
Kwan Sun menghela napas panjang. %kulah
se&rang di
antara para tetangga yang pertama kali
menyaksikan keadaan
itu. Kami mendapatkan ayahmu dan ibumu, juga
Kim /u %n,
dalam keadaan tewas terbunuh! 0ukan hanya
mereka bertiga,
juga kami mendapatkan bahwa semua binatang
peliharaan
&rang tuamu, anjing, kucing, ayam dan kuda, juga
mati
terbunuh."
%hhh! %pa yang telah terjadi dengan mereka,
l&pek. Siapa
pembunuh mereka."
854
Kakek itu manggeleng kepalanya. Kami tidak tahu
apa
yang terjadi dengan mereka dan siapa pembunuh
mereka.
$idak ada tanda*tanda sama sekali! Encimu, Sie
'an )&ng dan
engkau seudiri, tidak berada di sana, taihiap. Kami
tidak tahu
pula apa yang terjadi dengan taihiap dan enci
taihiap itu.
0arang*barang dalam rumah Sie Kauwsu tidak
dicuri &rang
yang menjadi pembunuh itu. #an barang*barang
itu, rumah
itu, sudah lama dirampas &leh lurah 0&uw."
Sie 'i&ng mengepal tinjunya. +angan*jangan lurah
0&uw
yang melakukan itu!"
Kakek Kwan menggeleng kepala. Saya kira bukan,
taihiap.
855
0iarpun dia amat jahat, akan tetapi saya yakin dia
tidak akan
mampu mengalahkan ayahmu yang gagah. Saya
kira, yang
mengetahui siapa pembunubnya hanyalah taihiap
sendiri.
%kan tetapi ketika itu taihiap baru berusia setahun,
akan tetapi
encimu, Sie 'an )&ng1."
'&pek," Sie 'i&ng mem&t&ng, apakah di antara
para
penduduk dusun ini tidak ada yang kebetulan
melihat &rang
asing malam itu di dusun ini, l&pek."
Kakek itu manggeleng kepala lagi.
$idak ada. Kalau ada, tentu dia sudah bercerita
kepada
kami. Kami semua mencinta Sie Kauwsu dan kami
semua merasa
bersedih dan kehilangan."
856
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya, termenung.
'&pek, banyak
terima kasih atas keteranganmu, dan aku tidak
ingin lagi
bicara tentang hal itu." Setelah berkata demikian,
pemuda ini
bersila di depan makam dan memejamkan kedua
matanya,
bersamadhi. Kakek Kwan t idak lagi berani
mengganggunya.
$erjadi perang di dalam pikiran Sie 'i&ng. ,engapa
encinya
bercerita lain. ,engapa encinya seperti hendak
menutupi
kematian ayah ibunya, dan mengatakan bahwa
ayah ibunya
tewas karena penyakit menular. 0enarkah encinya
tidak tahu
akan peristiwa itu. %taukah encinya sengaja
memb&h&nginya.
857
%kan tetapi, bagaimana mungkin encinya
berb&h&ng
kepadanya. #ia yakin benar betapa besar kasih
sayang
encinya kepadanya. #ia tidak mau membicarakan
urusan itu
lagi dengan Kwan Sun, karena khawatir kalau
&rang*&rang
mencurigai encinya. 0agaimanapun juga, memang
segalanya
menunjukkan bahwa encinya tentu tahu akan
peristiwa itu dan
tahu pula siapa pembunuh ayah ibunya! )anya
encinya yang
tahu, dan dia pasti akan mendengarnya dari
encinya. #ia akan
bertanya kepada Sie 'an )&ng, encinya.
Setelah merasa cukup melakukan sembahyang di
depan
858
makam itu, Sie 'i&ng lalu mengikuti Kwan Sun
yang menjadi
lurah baru untuk pulang ke rumah baru lurah itu.
#ia harus
tinggal beberapa hari lamanya di dusun itu untuk
melatih
beberapa jurus kepada bekas murid*murid ayahnya
agar para
penduduk dapat menyusun kekuatan untuk
menghadapi
ancaman &rang*&rang jahat seperti lurah 0&uw.
#engan penuh semangat para penduduk dusun itu,
terutama mereka yang pernah belajar silat kepada
Sie Kauwsu
berlatih silat di bawah bimbingan Sie 'i&ng selama
satu
minggu. #an pada malam terakhir, Sie 'i&ng duduk
bersila di
dalam kamarnya di rumah lurah Kwan
merenungkan nasibnya.
859
2asib yang lebih banyak pahitnya dari pada
manisnya. Sejak
kecil dia telah menderita banyak sekali
kekecewaan. 0aru
setelah dia menjadi murid &rang*&rang sakti dan
berlatih ilmu
di puncak bukit, hidupnya nampak indah dan
berbahagia.
Sekarang, begitu turun, dia mendengar berita
kematian &rang
tuanya yang amat mengejutkan, yaitu bahwa ayah
ibunya tewas
karena dibunuh &rang, sama sekali bukan karena
penyakit. %yah ibunya dan seisi rumah dibunuh,
kecuali
encinya dan dia! %pa artinya ini semua den
mengapakah
encinya harus berb&h&ng kepadanya. #ia harus
mendengar
860
penjelasan dari encinya. (ada kees&kan harinya dia
berpamit
meninggalkan dusun $i&ng*cin, tempat
kelahirannya itu. 'urah
Kwan terkejut mendengar bahwa pendekar itu
hendak pergi
meninggalkan dusun mereka.
Sie $aihiap, kenapa engkau tergesa*gesa hendak
meninggalkan kami. )arap taihiap menanti selama
beberapa
hari karena kami semua bermaksud untuk
menjamu taihiap
yang telah menyelamatkan semua saudara di
dusun ini dari
penindasan &rang jahat. Selain itu, juga saya
sendiri
mempunyai urusan yang amat penting untuk
diselesaikan
kepada taihiap."
Sie 'i&ng tersenyum. #ia memang memiliki rasa
861
persaudaraan dekat sakali dengan para penghuni
dusun
$i&ng*cin, tempat kelahirannya. Kalau para
penduduk hendak
menjamunya, sebagai semacam pesta perpisahan,
tidak
mungkin dia men&lak. #ia tidak ingin
mengecewakan hati
mereka, dan pula, menunda beberapa haripun apa
salahnya.
0iarpun hatinya ingin sekali mendengar dari
encinya tentang
kenatian &rang tuanya, namun dia t idak tergesa*
gesa.
0aiklah, Kwan '&pek. %ku tidak berkeberatan
untuk
menunda dua hari lagi, akan tetapi jangan terlalu
lama.
$entang urusanmu itu, apakah itu, l&pek."
862
Sebelumnya maaf kalau pertanyaanku ini
menyinggung
karena terlalu pribadi. %kan tetapi b&lehkah aku
mengetahui
apakah engkau sudah menikah atau bertunangan,
Sie
$aihiap."
Sie 'i&ng tersenyumdan menggeleng kepalanya.
Kalau saja
dia tidak menerima penggemblengan ilmu*ilmu
yang dalam,
juga pengertian tentang kehidupan dari para
gurunya, tentu
pertanyaan itu akan menyinggung perasaannya.
#ia se&rang
yang cacat, bagaimana berani memikirkan tentang
perj&d&han. 6anita mana yang mau didekati
se&rang laki*laki
yang b&ngk&k seperti dia. 3atim piatu, miskin, dan
b&ngk&k
863
pula!
$idak, l&pek. %ku masih hidup se&rang diri."
$iba*tiba wajah kakek itu berseri gembira sehingga
Sie
'i&ng menjadi heran. 0ahkan kini kakek itu
tertawa. )a*haha,
sungguh kebetulan sekali, taihiap. Kalau $uhan
menghendaki, dan kalau taihiap tidak merasa
rendah, kami
sekeluarga, bahkan seluruh penduduk dusun ini
akan merasa
berbahagia sekali kalau taihiap sudi menjadi j&d&h
cucuku
Kwan Siu Si. Ia juga sudah yatim piatu dan ia
se&rang anak
yang amat baik, taihiap."
6ajah Sie 'i&ng berubah merah. Siu Si. )emm,
gadis yang
manis sekali itu! ,emang dia sama sekali belum
pernah
864
berpikir tentang j&d&h. %kan tetapi kalau benar
gadis yang
manis itu mau dij&d&hkan dengan dia, sungguh hal
itu
merupakan suatu anugerah baginya. Gadis itu
berwajah
manis, bertubuh padat dan sehat, juga se&rang
gadis dari dusun
tempat kelahirannya sendiri.
0agaimana, Sie $aihiap. ,aafkan kami kalau
usulku tadi
menyinggung perasaanmu. ,emang kami akui
bahwa Siu Si
se&rang gadis dusun b&d&h dan terlalu rendah
apabila
dibandingkan dengan taihiap."
%h, jangan berkata demikian, l&pek! Sama sekali
aku tidak
mempunyai pikiran seperti itu. 0ahkan aku merasa
berterima
865
kasih sekali. %kan tetapi karena aku sudah tidak
mempunyai
ayah ibu, aku harus minta keputusan enci*ku dalam
hal
perj&d&han. ,aka, bersabarlah kalau aku belum
dapat
memberi jawaban dan keputusan sekarang. %ku
akan
menyampaikan kepada enci dan minta keputusan
enci."
$api1. tapi, engkau sendiri tidak berkeberatan,
taihiap."
Sie 'i&ng menggelengkan kepala.
'urah Kwan menjadi girang bukan main. $erima
kasih,
taihiap! %ku akan memberitahu kepada kawan*
kawan agar
secepatnya mempersiapkan jamuan karena engkau
akan
pulang ke rumah encimu!"
866
(ada kees&kan harinya, perjamuan makan untuk
mengh&rmat i Sie 'i&ng dan untuk menghaturkan
selamat jalan
diadakan di rumah 'urah Kwan. Semua penghuni
dusun itu
hadir, dan Sie 'i&ng duduk semeja dengan 'urah
Kwan,
dilayani &leh Siu Si sendiri. Gadis ini nampak malu*
malu,
karena ia sudah diberitahu &leh kakeknya tentang
usaha
kakeknya menj&d&hkannya dengan pendekar itu.
Sie 'i&ng
melihat betapa gadis yang manis ini kelihatan
canggung dan
malu*malu, akan tetapi penglihatan Sie 'i&ng yang
tajam
dapat menangkap bekas air mata dan mata yang
agak
867
kemerahan &leh tangis, dan bahwa sikap ramah
dan senyum
di bibir yang mungil itu t idak wajar, seperti
dipaksakan.
'urah Kwan bangkit berdiri dan minta perhatian
kepada
semua &rang, lalu dia membuat pengumuman
bahwa dia telah
menj&d&hkan Kwan Siu Si kepada pendekar Sie
'i&ng! $entu
saja berita ini amat menggembirakan para
penduduk dusun itu
dan mereka menyambutnya dengan s&rakan dan
tepuk
tangan. 'urah Kwan mengangkat kedua lengan ke
atas dan
merekapun diam, wajah mereka berseri dan
mereka
mendengarkan penuh perhatian apa yang akan
diucapkan
868
&leh kepala dusun baru itu.
(erj&d&han ini telah kami bicarakan dengan Sie*
taihiap,
dan diapun tidak berkeberatan. %kan tetapi
jawaban dan
keputusannya akan diberikan setelah dia
menyampaikan hal
itu kepada encinya yang kini tinggal di k&ta Sung*
jan. Karena
itu, dalam waktu dekat ini Sie*taihiap akan
meninggalkan
dusun kita dan pulang ke Sung*jan untuk minta
persetujuan
encinya."
Kembali &rang*&rang bers&rak dan bertepuk
tangan. %kan
tetapi Sie 'i&ng melihat betapa Siu Si, gadis yang
tadi
melayani mereka bahkan diajak makan bersama
&leh
869
kakeknya, diam*diam telah pergi meninggalkan
meja dan
keluar dari ruangan itu. Kwan Sun yang melihat hal
itu hanya
tertawa.
,aafkan cucuku. ,aklum, ia malu*malu," katanya
dan Sie
'i&ng juga tidak berkata sesuatu.
,alam itu, di dalam kamarnya, Sie 'i&ng agak
gelisah.
,alam terakhir dia di rumah keluarga Kwan yang
menjadi
lurah baru, karena bes&k pagi*pagi dia akan pergi
meninggalkan dusun itu. %kan tetapi bukan hal itu
yang
membuatnya tidak dapat tidur. #ia membayangkan
keadaan
sendiri, tentang ikatan j&d&h itu. 0agaimana kalau
encinya
870
menyetujui ikatan j&d&h itu. Kalau encinya tidak
setuju, hal itu
bukan yang digelisahkan. Kalau encinya tidak
setuju, tinggal
menyampaikan saja kepada 'urah Kwan dan ikatan
itu tidak
jadi. #ia hanya suka saja kepada Siu Si yang
manis, apalagi
gadis sedusun dengannya. #ia belum dapat
merasakan, belum
tahu dan belum mengerti apa itu yang dinamakan
cinta antara
pria dan wanita. %kan tetapi, bagaimana kalau
encinya setuju.
%pakah dia harus menikah dengan Siu Si. 'alu apa
jadinya
dengan dia. #ia tidak mempunyai rumah t inggal,
tidak
mempunyai pekerjaan yang menghasilkan sesuatu.
$inggal di
871
rumah 'urah Kwan. Sebagai laki*laki, tentu hal ini
merendahkan harga dirinya. Ikut encinya. Inipun
tidak betul,
mengingat akan sikap cihu*nya dan bahkan urusan
kematian
&rang tuanya masih menjadi rahasia yang harus
dia tanyakan
kepada encinya. #an 0i Sian1. $iba*tiba Sie 'i&ng
tertegun
dan termeung. 0i Sian! $erbayanglah wajah anak
perempuan
yang manis, manja dan galak itu, dan jantungnya
berdebar.
,engapa timbul parasaan yang amat aneh ketika
dia teringat
kepada 0i Sian. 7hh, anak itu tentu akan
mengg&danya
setengah mati kalau mendengar bahwa dia hendak
kawin!
872
$iba*tiba saja t imbul penyesalan di dalam hatinya.
,engapa
dia tergesa*gesa menerima usul lurah Kwan. Kini
dia telah
melangkah maju, tidak mungkin mundur lagi tanpa
menyakiti
hati keluarga Kwan.
$iba*tiba Sie 'i&ng bangkit duduk, memejamkan
mata dan
mengerahkan pendengarannya yang terlatih. #ia
mendengar
suara isak tangis tertahan!
Karena mengkhawatirkan terjadinya sesuatu yang
tidak
bares, apalagi dia menduga bahwa tangis itu
agaknya suara
tangis Siu Si di dalam kamarnya, dengan hati*hati
Sie 'i&ng
membuka jendela kamarnya dan sekali berkelebat
dia sudah
873
berada di luar kamarnya, kemudian mel&ncat naik
ke atas
genteng dan mengintai ke dalam kamar gadis yang
dical&nkan
menjadi isterinya itu.
0enar saja. Siu Si duduk di atas pembaringan
sambil
menangis lirih. %gaknya gadis itu menahan suara
tangisnya
agar tidak kedengaran &rang lain. Se&rang wanita
setengah
tua duduk di dekat gadis itu dan menghiburnya.
0ibi 'iu, kau tidak perlu membujuk dan
menghiburku!
(ercuma k&ng*k&ng menyuruh engkau
menemaniku dan
membujukku. K&ng*k&ng sudah tahu bahwa aku
telah lama
bersahabat akrab dengan Sui*k&k&, dan semua
&rang tahu,
874
engkau juga tahu bahwa kami saling mencinta dan
kami
mengharapkan kelak menjadi suami isteri. 0ahkan
k&ng*k&ng,
biarpun tidak secara resmi, menyetujui kalau Siu*
k&k& kelak
menjadi suamiku. %kan tetapi kenapa tiba*tiba saja
k&ng*k&ng
menj&d&hkan aku dengan1. Si 0&ngk&k itu."
)ushh, jangan berkata demikian, Siu Si. #ia
adalah
se&rang pendekar sakti yang budiman1."
%ku tidak perduli! 0iar dia sakti seperti dewa
sekalipun,
aku tidak sudi, aku tidak suka padanya. Siapa mau
dikawinkan
dengan se&rang yang b&ngk&k dan buruk." Siu Si
menangis
lagi.
875
)ushh, kau tidak b&leh berkata begitu, Siu Si. Sie*
taihiap
memang b&ngk&k, akan tetapi dia tidaklah buruk.
(ula, dia
telah menyelamatkan kita semua, terutama
engkau! Kalau
tidak ada dia, bukankah engkau telah menjadi
tawanan 'urah
0&uw."
$api dia men&l&ngku dengan pamrih! 0uktinya,
setelah
men&l&ngku, kenapa dia tidak pergi saja dan
bahkan ingin
menjadi suamiku. %ku tidak sudi1. tidak sudi
menjadi isteri Si
0&ngk&k! %ihh, aku mau minggat saja dengan Siu*
k&k&1."
)ushhh1.!"
6ajah Sie 'i&ng menjadi pucat, lalu merah kembali
dan
876
tanpa diketahui siapapun, dia sudah melayang
turun kembali
ke dalam kamarnya. )atinya seperti ditusuk
rasanya. #ia
menyelamatkan dusun kelahirannya, men&l&ng
penduduk
dengan hati yang jujur, menghindarkan Siu Si dari
bahaya
dengan sesungguhnya tanpa pamrih. %kan tetapi
kini dia dituduh
yang bukan*bukan. #an gadis yang dit&l&ngnya itu
menyebutnya Si 0&ngk&k dengan nada suara
menghina dan
penuh kebencian! #an gadis yang amat
membencinya itu akan
menjadi isterinya. $idak, tidak mungkin!
#engan tubuh lemas dan jari tangan agak gemetar
Sie
'i&ng lalu menulis sepucuk surat, pendek saja
isinya.
877
Kwan '&pek,
,aafkan kepergianku tanpa pamit. $entang
perj&d&hanku
itu, sebaiknya kita batalkan saja. %ku tidak mau
terikat
perj&d&han dan aku bukan cal&n suami yang baik
bagi
cucumu.
Sie 'i&ng.
,alam itu juga Sie 'i&ng meninggalkan rumah
'urah Kwan,
meninggalkan dusun $i&ng*cin lalu keluar menuju
ke barat.
,enjelang pagi, ketika matahari mulai nampak
mengintai dari
balik cakrawala di timur, dia sudah tiba di puncak
sebuah
bukit. #ia duduk menghadap ke arah matahari
yang baru
878
tersembul, duduk memeluk kedua lututnya,
tersenyum pahit
dan kadang*kadang meraba punggungnya yang
b&ngk&k.
$erngiang suara Siu Si di antara isaknya. Siapa
mau
dikawinkan dengan se&rang yang b&ngk&k dan
buruk. %ku
tidak sudi menjadi isteri Si 0&ngk&k1."
Senyum yang menghias wajah Sie 'i&ng menjadi
pahit
sekali. Ia mengepal tinjunya, wajahnya merah.
%kan tetapi
kepalan tinjunya terbuka kembali dan kepahitan
senyumnya
menipis. Kenapa dia harus marah. ,emang dia
b&ngk&k,
memang dia buruk, habis mengapa. 0iarlah dia
berbahagia
879
dengan keb&ngk&kannya, dengan keburukannya.
0&ngk&k dan
buruk hanyalah tubuh. #ia bahkan harus berterima
kasih
kepada Siu Si. Se&rang gadis yang hebat! $idak
mau
menyerah begitu saja, berjiwa pember&ntak dan
berani
menentang kesewenang*wenangan. Kakeknya
memang
sewenang*wenang! Kalau kakek Kwan itu sudah
tahu bahwa
cucunya saling mencinta dengan se&rang pemuda
lain, kenapa
mempunyai niat hendak menj&d&hkan cucunya itu
dengan dia!
7ntuk membalas budi. 7ntuk mencari muka. %tau
untuk
mengikat agar dia mau terus tinggal di dusun itu
sehingga
880
menjamin keamanan dan keselamatan penduduk.
3ang jelas,
niat itu sudah pasti berpamrih. Kalau tidak, tentu
kakek Kwan
tidak akan memutuskan ikatan kasih sayang antara
cucunya
dan pemuda lain. 3a, dia harus berterima kasih
kepada Siu Si.
Kalau gadis itu seperti para gadis lain yang lemah
dan tidak
berdaya, tidak menentang melainkan terima
nasib", bukankah
dia akan memasuki sebuah perkawinan yang
celaka. Isterinya
akan merupakan &rang yang sama sekali t idak
mencintanya,
bahkan membencinya, dan hanya mau menjadi
isterinya
karena terpaksa!
881
$erima kasih, Siu Si1." dia berbisik, lalu bangkit
berdiri.
(agi itu indah sekali. ,atahari muncul sebagai
sebuah b&la
merah yang amat besar, dengan sinar redup
cemerlang. #ia
tersenyum kepada matahari.
$erima kasih, matahari, untuk pagi yang seindah
ini1."
dia kembali berbisik dan memandang matahari.
$idak lama,
karena segera sinar matahari mulai menyilaukan
dan tidak
baik untuk kesehatan mata. Sie 'i&ng membalikkan
tubuh, lalu
menuruni puncak bukit itu, senyumnya tidak lagi
pahit,
melainkan senyum cerah, meny&ngs&ng hari yang
cerah.
882
$erima kasih, $hian, untuk tubuh yang b&ngk&k
ini1." dia
berbisik penuh rasa sukur. 0ukankah tubuhnya itu
pemberian
$uhan. 0&ngk&k atau tidak, pemberian $uhan
adalah
anugerah yang sempurna, dan patut disukuri.
0iarlah semua
&rang tidak menyukainya dan menghinanya karena
tubuhnya
yang b&ngk&k, dia tidak akan berkecil hati.
,emang dia
b&ngk&k, tinggal &rang lain mau menerimanya
seperti apa
adanya ataukah tidak. #ia memang b&ngk&k dan
dia tidak
ingin menjadi tidak b&ngk&k, karena keinginan
seperti itulah
yang menyengsarakan kehidupan manusia.
,enginginkan
883
sesuatu yang tidak dimilikinya, menginginkan
sesuatu yang
lain dari yang pada yang ada. $idak, dia tidak
menginginkan
apa*apa. #ia memang b&ngk&k, se&rang pemuda
yang
berbahagia.
8&dw&8
'i&ng*te1.!" Sie 'an )&ng menjerit dan
merangkul
pemuda b&ngk&k yang muncul di depannya itu.
6anita itu
merangkul dan menangis di dada adiknya. %ih,
'i&ng*te1.
betapa girangnya hatiku melihatmu1.!"
Sie 'i&ng membiarkan encinya menangis dan
menumpahkan semua peraaaan haru dan rindu,
juga
kebahagiaan hati melihat bahwa adik yang telah
lama menghilang
884
itu kini muncul dalam keadaan selamat dan telah
menjadi se&rang pemuda dewasa. Setelah mereda
guncangan
hatinya, Sie 'an )&ng melepaskan rangkulannya.
Enci, marilah kita duduk dan bicara," kata Sie
'i&ng, dan
mana ci*hu (kakak ipar)."
/ihu*mu1. dia pergi, sebentar tentu akan
kembali.
,arilah, 'i&ng*te, mari kita duduk di dalam."
Sambil bergandeng tangan mereka masuk. #iam*
diam Sie
'i&ng memperhatikan segala yang nampak di situ.
Encinya
nampak kurus dan pucat, dan garis*garis duka
membuat
encinya nampak tua. (adahal kini usianya mendiri
dua puluh
tahun, berarti encinya baru tiga puluh empat
tahun. 0elum
885
setua nampaknya! $entu encinya hidup dalam
kedukaan,
pikirnya. Karena dia pergi. #an rumah ini berbeda
jauh
dengan tujuh delapan tahun yang lalu. /ihu*nya
yang
berdagang rempa*rempa dapat dikatakan hidup
makmur
biarpun tidak terlalu kaya. #ahulu, prab&t
rumahmya cukup
mewah dan keluarga encinya hidup berkecukupan.
%kan tetapi
sekarang sunguh berbeda sekali keadaannya.
(akaian yang
dikenakan encinya juga tidak seindah dulu. #i
tububuya tidak
pula nampak perhiasan mahal. #an prab&t rumah
sudah berganti
semua, terganti prab&t yang murah dan buruk.
$entu
886
saja hati Sie 'i&ng diliput i perasaan khawatir sekali
walaupun
wajahnya tidak membayangkan sesuatu ketika dia
duduk
berhadapan dengan encinya. Keduanya saling
pandang dan
wajah wanita itu berseri melihat betapa adiknya,
walaupun
punggungnya masih b&ngk&k, namun telah
menjadi se&rang
pemuda dewasa yang wajahnya gagah dan
tubuhnya nampak
sehat.
'i&ng*te, selama ini engkau pergi ke mana saja."
%ku mempelajari ilmu silat, enci, berguru kepada
&rang&rang
sakti dari )imalaya." Sie 'i&ng menceritakan
secara
singkat tentang riwayatnya ketika belajar ilmu
silat.
887
,endengar ini, encinya girang sekali.
%h, sukurlah, adikku. #engan demikian, maka
engkau kini
tentu menjadi se&rang pendekar yang tidak akan
mengecewakan hati ayah dan ibu di alambaka1."
Sie 'i&ng merasa heran. 0iasanya dahulu encinya
paling
tidak suka membicarakan ayah dan ibu mereka
yang sudah
tiada.
Enci )&ng, kedatanganku ini untuk bertanya
sesuatu
kepadamu dan harap sekali ini engkau tidak
berb&h&ng
kepadaku."
6anita itu terbelalak memandang kepadanya,
mukanya
segera berubah agak pucat dan sinar matanya
membayangkan ketakutan. %pa1. apakah yang
ingin
888
kautanyakan, adikku."
%pa yang telah terjadi dengan ayah dan ibu kita,
enci."
6anita itu nampak semakin kaget. %yah dan ibu.
,ereka1. mereka meninggal dunia1."
$ak perlu memb&h&ng lagi, enci. %ku sudah pergi
ke
$i&ng*cin dan di sana aku mendengar bahwa ayah
dan ibu,
dan juga suheng Kim /u %n, dua &rang pelayan
wanita,
anjing, ayam dan kuda, semua dibunuh &rang pada
suatu
malam. 2ah, enci tidak perlu berb&h&ng lagi!"
Sie 'an )&ng menangis, lalu mengusap air
matanya dan
berkata, Engkau maafkan aku, 'i&ng*te. ,emang
dulu aku
berb&h&ng kepadamu agar tidak membuat engkau
penasaran
889
dan diracuni dendam. ,emang pada malam
jahanam itu
keluarga ayah diserbu musuh. %yah telah
mengetahuinya,
maka dia memaksa aku pergi meninggalkan rumah
dan
membawa engkau yang baru berusia sepuluh
bulan. %yah
memaksaku, dan andaikata aku t idak pergi
membawamu
mengungsi, tentu kita berdua sudah menjadi
k&rban
pembunuhan pula1."
Sie 'i&ng memandang wajah encinya dengan tajam
dan
penuh selidik. Enci, di dusun kita itu tidak ada
se&rangpun
mengetahui siapa pembasmi keluarga kita. %pakah
engkau
890
tahu, enci. Siapakah musuh besar yang demikian
kejam itu."
Sie 'an )&ng menangis lagi dan menggeleng
kepala keraskeras.
$idak1. ah, aku tidak tahu1. aku tidak tahu1.
aku
mengajakmu melarikan diri, adikku. %ku tidak t ihu
siapa
pembunuh itu1."
,elihat encinya menangis lagi, agaknya berduka
mengingat
akan kematian ayah ibu mereka yang mengerikan,
Sie 'i&ng
tidak bertanya lagi. +adi benar ayah ibunya,
suhengnya, dua
&rang pelayan dan semua binatang peliharaan di
rumah &rang
tuanya dibunuh &rang. $entu &rang itu menyimpan
dendam
891
yang amat hebat maka melakukan perbuatan
sekejam itu.
'alu dia teringat kepada 3auw 0i Sian. Enci, aku t
idak
melihat 0i Sian. #i manakah ia."
Encinya kembali memperlihatkan wajah duka. Ia
juga
pergi mempelajari ilmu. Ia bertemu dengan
se&rang sakti dan
menjadi muridnya, lalu diajak pergi &leh gurunya
itu."
%hhh1.!" Sie 'i&ng kagum sekali mendengar ini.
%nak
yang bengal itu akhirnya belajar silat pada se&rang
sakti!
Siapakah nama gurunya, enci."
2amanya K&ay $&jin1."
Sie 'i&ng menahan debaran jantungnya. K&ay
$&jin. Kakek
892
yang seperti gila namun yang amat sakti itu. K&ay
$&jin
adalah sute dari (ek*sim Sian*su, gurunya sendiri!
Kapan ia pulang, enci." tanyanya, hatinya masih
berdebar
girang.
Entah, menurut janjinya dahulu ketika pamit,
agaknya
sewaktu*waktu ia akan pulang."
Enci yang baik, engkau kelihatan begini lesu,
kurus dan
sengsara. +uga aku melihat perubahan dalam
rumah ini. Enci,
apakah cihu gagal dalam usahanya dan menderita
rugi.
%pakah engkau sakit, enci."
#itanya demikian, Sie 'an )&ng tiba*tiba menutupi
muka
dengan kedua tangannya dan menangis
sesenggukan. Sedih
893
sekali. Sie 'i&ng terkejut. #ia mendiamkan saja
encinya
menangis tersedu*sedu. Setelah tangis itu mereda,
Sie 'i&ng
memegang tangan encinya, digenggamnya tangan
itu.
Enci, engkau hanya mempunyai aku sebagai
keluargamu.
(ercayalah kepadaku dan ceritakan semuanya.
Siapa tahu aku
akan dapat meringankan beban penderitaan
batinmu, enci."
6anita itu menggeleng kepalanya. %ih, memang
nasibku
buruk, adikku. Semenjak engkau pergi, lalu disusul
0i Sian
juga pergi. Semenjak itu ah, cihu*mu berubah
sama sekali. #ia
dahulu begitu baik, begitu mencintaku, akan tetapi
sudah
894
beberapa tahun ini1. dia hampir setiap malam
pergi. #ia
berjudi sampai habis*habisan. (ekerjaannya tidak
diurus
sehingga bangkrut1. dan dia1. dia hanya berjudi
dan pelesir
saja1."
Sie 'i&ng mengerutkan alianya. /ihu*nya itu
sungguh
semakin tua t idak mencari jalan terang! %kan
tetapi, bagaimana
dia dapat mcncampuri urusan rumah tangga
encinya. 0agaimanapun juga, cihu*nya telah
menyeleweng,
dan hal itu perlu ditegur dan diingatkan.
Sie 'i&ng teringat bahwa adiknya baru datang.
#iusapnya
air mata dan ia pun memaksa diri tersenyum. %ih,
engkau
895
datang*datang kuajak bicara hal*hal yang tidak
enak saja,
'i&ng*te. ,ari, engkau beristirahatlah. %kan
kubersihkan
kamarmu untukmu."
0iar kubersihkan sendiri, enci. %kupun tidak akan
lama
sekali t inggal di sini."
'i&ng*te, jangan begitu! Engkau baru pulang dan
engkau
mendatangkan kegembiraan di hatiku. +angan
tergesa*gesa
pergi. $emanilah encimu yang kesepian ini, 'i&ng*
te. %h, kita
sudah tidak mempunyai pelayan, semua harus
dikerjakan
sendiri."
0aiklah, enci. %ku akan tinggal selama beberapa
hari
896
sampai hilang rasa rindu kita." #iam*diam dia
bermakasud
untuk membujuk agar cihu*nya kembali ke jalan
benar. Kalau
perlu dia akan menggunakan teguran keras!
Setelah jauh malam, baru nampak 3auw Sun K&k
pulang
mengged&r pintu dalam keadaan mab&k! ,emang
semenjak
0i Sian pergi, 3auw Sun K&k telah berubah sama
sekali.
%gaknya karena anaknya tidak ada dan dia merasa
kesepian,
maka kambuh pula penyakit lamanya. #ia merasa
b&san
dengan isterinya dan dia berpelesir di luaran,
menjadi
langganan rumah pelacuran dan rumah perjudian.
(erdagangannya bangkrut karena tidak diurusnya
sehingga
897
perab&t rumahpun yang berharga telah dijualnya
untuk m&dal
berjudi! $erhadap isterinya dia tidak perduli,
bahkan pernah
beberapa kali kalau isterinya meng&melinya, dia
tidak segan
turun tangan memukulinya.
,elihat encinya terg&p&h*g&p&h membuka pintu
depan, Sie
'i&ng juga ke luar dari dalam kamarnya.
0rakkkkkk!" #aun
pintu did&r&ng kuat*kuat dari luar ketika kuncinya
dibuka &leh
encinya dari dalam dan tubuh Sie 'an )&ng
terd&r&ng &leh
daun pintu sampai terhuyung dan hampir jatuh.
(erempuan gila! (erempuan malas! Engkau sudah
segan
membuka pintu untuk suamimu, hah. Engkau
sudah b&san
898
melayani aku, atau engkau sudah mempunyai
se&rang pacar
simpanan. %was, kubunuh kau!" bentak 3auw Sun
K&k sambil
berjalan terhuyung menghampiri isterinya. +elas
bahwa dia
mab&k.
Karena diperlakukan kasar dan dimaki*maki di
depan
adiknya, Sie 'an )&ng yang biasanya hanya
menghadapi
suaminya dengan cucuran air mata, kini tak dapat
menahan
kemarahannya.
Sungguh bagus sekali sikapmu ini ya. Sejak pagi
engkau
pergi meninggalkan rumah, pulang sudah malam
dalam
keadaan mab&k, begitu mengetuk pintu segera
kubuka,
899
engkau malah memaki*maki aku!"
Sie 'i&ng hampir tidak mengenal cihu*nya. 0ukan
hanya
wataknya yang berubah, akan tetapi juga keadaan
badan
&rang itu berubah! #ulu cihu*nya tampan pes&lek
dan
pakaiannya selalu rapi. %kan tetapi sekarang,
rambutnya
awut*awutan, pakaiannya kusut, matanya seperti
&rang
mengantuk dan mulutnya cemberut. /ihu*nya itu
seperti
&rang yang tidak percaya mendengar ucapan
isterinya.
%pa. Engkau hendak melawan, ya. Siapa yang
mengajarmu melawan suami. (erempuan sial!
(erempuan
terkutuk! Engkau minta dihajar, ya."
900
3auw Sun K&k mengangkat tangan ke atas, siap
memukul
isterinya. ,elihat betapa lengan itu terayun kuat,
Sie 'i&ng
maklum bahwa kalau encinya terkena pukulan itu,
bisa celaka.
Sekali berkelebat tubuhnya sudah mel&mpat dekat
dan dia
menangkap pergelanggn tangan cihu*nya sambil
berkata,
)arap jangan memukul!"
3auw Sun K&k men&leh ke kanan. Ketika melihat
bahwa
ada se&rang pemuda menangkap lengannya,
kemarahannya
memuncak. #ia menarik tangannya dan memaki
isterinya.
0agus! Sungguh perempuan tak bermalu,
perempuan lacur!
901
+adi engkau benar*benar menyimpan se&rang laki*
laki di
rumah, ya. (antas, engkau berani melawan aku,
suamimu! "
#ia maju dan hendak menyerang isterinya. %kan
tetapi Sie
'i&ng sudah berdiri menghalang di depannya.
/ihu, lihatlah
baik*baik siapa aku! )arap cihu jangan memukul
enci dan
mendakwa yang bukan*bukan!"
Engkau pemuda kurang ajar berani main*main
dengan
isteriku. %hh, engkau b&ngk&k! 0&ngk&k1.." 3auw
Sun K&k
membelalakkan kedua matanya se&lah*&lah tidak
dapat
melihat dengan jelas, lalu mendekatkan mukanya.
Engkau
b&ngk&k1.. 0enarkah engkau Sie 'i&ng."
902
0enar, cihu. %ku Sie 'i&ng."
Sie 'i&ng1.. )a*ha*ha1.!" 3auw Sun K&k tertawa
bergelak sambil mengamati pemuda b&ngk&k itu.
Engkau
sudah dewasa, akan tetapi masih cacat. )a*ha*ha!"
#ia
tertawa*tawa seperti &rang gila.
+angan bicara sembarangan. #ia bukan Sie 'i&ng
yang
dulu lagi. #ia telah menjadi murid &rang*&rang
sakti dan dia
datang untuk mencari pembunuh ayah dan ibu
kami," kata Sie
'an )&ng.
Seketika 3auw Sun K&k berhenti tertawa dan dia
memandang kepada Sie 'i&ng dengan mata
terbelalak. %pa.
Engkau1.. Engkau handak mencari pembunuh
ayah ibumu.
903
)emm, mau apa engkau mencarinya, Sie 'i&ng.
%pa kaukira
setelah beberapa tahun ini engkau belajar sedikit
ilmu silat lalu
kaukira akan mampu melawan pembunuh itu. )uh,
jangan
s&mb&ng engkau! %ku sendiri yang memiliki
kepandaian tinggi
dan banyak pengalaman, masih tidak mampu
menandingi
pembunuh itu. %palagi engkau."
)emm, jadi cihu tahu siapa pembunuh ayah dan
ibuku.
Siapa dia itu, cihu."
#ia adalah $ibet Sin*m& (Iblis Sakt i $ibet), t&k&h
$ibet
yang amat sakti. %ku sendiri tidak mampu
mencarinya. %pa
lagi b&cah cacat seperti engkau!"
904
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. /ihu*nya ini
memang telah
berubah. 6alaupun dahulu juga cihu*nya tidak
suka kepadanyaa,
akan tetapi sikapnya baik dan ramah. Sekarang
sikapnya demikian kasar dan menghina. $eringat
dia akan
cerita encinya dan tadipun dia melihat betapa
encinya akan
dipukuli.
/ihu! $idak sepatutnya cihu berkata demikian.
/ihu
memuji*muji musuh, dan cihu tentu tidak
bersungguh hati
mencari pembunuh ayah ibu kami karena cihu
tidak perduli!
#an sekarangpun cihu memperlihatkan sikap yang
amat buruk
terhadap enci!"
905
%pa. Kau anak kurang ajar1. )emm, encimu
sudah
mengadu, ya1.."
/ihu, tanpa pengaduan dari siapa pun juga, aku
sudah
melihat sikapmu tadi. Engkau mab&k*mab&kan,
pulang malam
marah*marah, bahkan mau memukul enci!
Keadaan rumah
tanggamu menjadi rusak, habis*habisan, karena
kauhabiskan
untuk berjudi! /ihu, engkau harus sadar bahwa
engkau telah
terseret ke dalam lumpur1."
$utup mulutmu, keparat!" $iba*tiba 3auw Sun K&k
menerjang dengan marah sekali, mengirim
serangan kilat ke
arah dada dan leher adik isterinya. 0iarpun dia
sedang mab&k,
906
akan tetapi karena memang dia se&rang ahli silat
yang pandai,
serangannya ini masih amat berbahaya dan kalau
hanya ahli
silat biasa saja, masih akan sukar untuk dapat
menghindarkan
diri dari serangan 3auw Sun K&k itu. %kan tetapi,
yang
diserangnya adalah Sie 'i&ng, biarpun se&rang
pemuda cacat,
punggungnya b&ngk&k namun dia murid tersayang
dari
)imalaya Sam '&jin dan (ek*sim Sian*su manusia
sakti dari
)e*lan*san itu.
#engan mudah saja Sie 'i&ng memiringkan
tubuhnya dan
menggunakan lengan kirinya untuk mend&r&ng
dari samping
dan tubuh 3auw Sun K&k terpelanting!
907
/ihu, aku t idak mau dihina dan dipukul lagi!"
,elihat betapa akibat serangannya membuat
dirinya
terpelanting, Sun K&k marah sekali. #ia
menyambar ke arah
dinding di mana tergantung sebatang pedang
hiasan. 0iar dia
mab&k, gerakannya masih cepat sekali dan tahu*
tahu pedang
itu telah berada di tangan kanannya, terl&l&s dari
sarungnya.
+angan1.! +angan berkelahi! +angan pergunakan
pedang1.!" Sie 'an )&ng berteriak ketakutan.
%kan tetapi
suaminya tidak memperdulikan jeritannya dan
sudah
menyerang Sie 'i&ng dengan pedangnya. (edang
menyambar
ganas ke arah leher pemuda itu. Sie 'i&ng
menekuk lutut
908
sehingga pedang itu menyambar lewat berdesing
di atas
kepalanya. %kan tetapi dengan cepat, pedang yang
menyambar itu telah membalik dan kini menusuk
ke arah
dadanya.
/ihu, engkau sedang mab&k!" bentak Sie 'i&ng
dan dia
menggunakan tangannya dari samping memukul
pedang
sambil mengerahkan tenaganya.
(lakkk!" (edang itu terpukul lepas dari tangan
3auw Sun
K&k yang menjadi terkejut bukan main. 2amun dia
masih
sempat menendang dengan kakinya ke arah perut
Sie 'i&ng.
(emuda ini maklum betapa cihunya yang mab&k
itu harus
909
diberi hajaran agar sadar bahwa yang dihadapinya
bukanlah
anak b&ngk&k dan lemah yang dahulu. ,aka, dia
sengaja
menyambut tendangan kaki itu dengan
pengerahan tenaga di
perutnya.
#ukkk! " keras sekali tendangan itu, namun
akibatnya,
bukan tubuh Sie 'i&ng yang terjengkang. (emuda
itu masih
berdiri tegak, akan tetapi tubuh 3auw Sun K&k yang
terjengkang dan terbanting cukup keras.
#ia bangkit duduk dengan mata terbelalak, dan
pada saat
itu, isterinya yang mengkhawatirkan kejadian atau
perkelahlan
yang lebih hebat, sudah berlutut di dekatnya.
)emm,
910
sudahlah. Engkau sedang mab&k maka engkau
menyerang
adik kita sendiri. )ay&, mengas&lah1. tidurlah1."
Ia
membantu suaminya bangkit berdiri dan
memapahnya menuju
ke kamar mereka. Sekali ini 3auw Sun K&k tidak
membantah.
0iarpun mab&k, sebenarnya &rang ini masih cukup
sadar
untuk melihat kenyataan yang membuatnya
terkejut bukan
main. Si 0&ngk&k itu kini telah memiliki ilmu
kepandaian yang
tinggi! Sungguh berbahaya sekali. #ia merasa
penasaran dan
juga malu, maka dia mera-a lebih aman
menyembunyikan diri
dan berlindung di balik kemab&kannya, maka
diapun purapura
911
tidak ingat apa*apa lagi dan menurut saja ketika
dipapah
isterinya ke kamar. Setibanya di dalam kamarnya,
langsung
dia melempar tubuh ke atas pembaringan dan tak
lama
kemudian dia sudah tidur mendengkur.
8&dw&8
Kakek jembel itu duduk di bawah p&h&n besar,
nampak
melenggut. ,emang nyaman sekali pada siang
hari yang amat
panas itu duduk berteduh di bawah p&h&n yang
rindang dan
teduh. %ngin semilir sejuk dan kakek itu
mengantuk. #ia
duduk bersandar batang p&h&n, t&ngkat bututnya
menggeletak di dekat kakinya yang dijulurkan.
Kakek jembel
912
ini sudah tua sekali, hampir delapan puluh tahun
usianya.
(akaiannya butut penuh tambalan. $iba*tiba kedua
matanya
yang tadi tertutup seperti &rang tidur, kini terbuka
dan dia
tertawa*tawa se&rang diri, lalu memejamkan
kembali
matanya. 5rang*&rang yang melihat keadaannya
ini tentu
akan menduga bahwa dia se&rang jembel tua yang
hidup
sengsara dan ber&tak miring. %kan tetapi kalau
ada t&k&h
kang*&uw lewat di situ dan melihat jembel tua ini,
dia tentu
akan terkejut setengah mati. Kakek tua renta ini
sesungguhnya bukanlah &rang sembarangan. #ia
adalah K&ay
913
$&jin, se&rang yang terkenal memiliki kesaktian
yang
menggiriskan. Sepak terjangnya aneh dan biarpun
dia jarang
bahkan hampir tidak pernah mencampuri urusan
dunia ramai,
akan tetapi &rang*&rang kang*&uw ketakutan kalau
bertemu
dengannya. )al ini adalah karena wataknya yang
aneh dan
kadang*kadang ugal*ugalan dan celakalah &rang
yang sampai
berhadapan dengan dia sebagai lawan!
Selagi kakek itu duduk melenggut, tiba*tiba
nampak
bayangan dua &rang berkelebat dan di depan
kakek itu kini
nampak dua &rang muda. Se&rang gadis berusia
delapan belas
914
tahun dan se&rang pemuda berusia hampir dua
puluh tahun.
Gadis itu cantik dan manis sekali, dengan
sepasang mata yang
jeli dan tajam menc&r&ng, sikap yang jenaka
dengan wajah
selalu cerah ceria. Gadis manis inipun mengenakan
pakaian
tambal*tambalan, akan tetapi bukan sembarang
tambalan!
0iarpun pakaiannya tambal*tambalan, namun
bersih dan
semua tambalan itu terbuat dari kain yang baru!
Sepatu
kulitnya juga mengkilat baru, rambutnya bersih
licin, sama
sekali t idak nampak kesan se&rang pengemis!
(emuda itupun
berwajah tampan, matanya mengandung
kecerdikan dan
915
mulutnya selalu terhias senyum yang manis
sehingga
mendatangkan kesan bahwa dia adalah se&rang
pemuda yang
merendahkan &rang lain dan memandang diri
sendiri terlampau
tinggi.
Seperti telah kita ketahui, K&ay $&jin mempunyai
dua &rang
murid dan dua &rang muda itulah muridnya. Gadis
itu bukan
lain adalah 3auw 0i Sian dan pemuda itu adalah
/&a 0&ng
Gan. 0iarpun 0i Sian lebih dahulu menjadi murid
K&ay $&jin,
akan tetapi karena ia lebih muda, ia memaksa
0&ng Gan untuk
menyebut sum&i (adik seperguruan wanita)
kepadanya, dan ia
916
sendiri menyebut 0&ng Gan suheng (kakak
seperguruan pria).
Suhu, nih teecu (murid) bawakan &leh*&leh untuk
suhu!
0ebek tim yang lunak dan bubur!" kata gadis itu
sambil duduk
di atas batu dekat suhunya sambil menyerahkan
bungkunan
makanan.
#an teecu bawakan arak )ang*ciu kesukaan
suhu!" kata
pula 0&ng Gan gembira menyerahkan seguci arak.
Kakek itu membuka matanya dan terkekeh, lalu
menyeringai memandang kepada dua &rang
muridnya. )ehheh,
kalian adalah murid*murid yang baik. Kalian tahu
saja
kesukaan &rang tua. )eh*heh, tidak ada yang lebih
enak
917
untuk dimakan kecuali bubur dan bebek tim. 'unak
dan gurih,
tidak perlu menggunakan gigi untuk mengunyah,
memudahkan mulutku yang sudah tak bergigi lagi,
heh*heh.
#an arak )ang*ciu memang harumdan keras! )a*
ha*ha!"
#ua &rang murid itu tersenyum. ,ereka tahu
bahwa guru
mereka berkelakar karena mereka baru kemarin
dulu
menyaksikan betapa guru mereka itu, dengan
mulutnya tanpa
gigi sebuahpun, masih kuat untuk menggigit
daging kering
yang amat keras dan mengunyahnya dengan mata
merammelek!
#engan kekuatan sin*kang yang amat hebat, gusi
dari
918
guru mereka yang sudah tidak bergigi lagi itu
dapat menjadi
lebih kuat daripada gigi &rang*&rang muda!
Kakek itu makan minum tanpa memperdulikan dua
&rang
muridnya yang duduk tak jauh di depannya. %kan
tetapi,
diam*diam K&ay $&jin kadang*kadang melirik. #ia
merasa
senang sekali melihat 0i Sian. #ia amat sayang
kepada
muridnya ini yang ternyata selain memiliki bakat
baik, juga
gadis ini memiliki watak yang gagah perkasa dan
baik.
Sebaliknya, kakek ini merasa khawatir dan sangsi
kepada
muridnya yang pria. 6atak 0&ng Gan sukar
diselami walaupun
919
pada lahirnya, dia juga se&rang murid yang
berbakat dan
amat rajin, pandai mengambil hati. %kan tetapi ada
sesuatu
dalam pandang mata pemuda itu yang membuat
kakek itu
kadang*kadang curiga dan ragu*ragu. (ernah dia
melihat
betapa pandang mata pemuda itu ditujukan
kepada sum&inya
secara tidak wajar. 0ukan memandang biasa, akan
tetapi sinar
mata pemuda itu penuh nafsu berahi, memandangi
ke seluruh
bagian tubuh 0i Sian seperti hendak melahapnya!
Sungguh
se&rang murid yang kadang*kadang menimbulkan
rasa
khawatir di hatinya. +angan*jangan dia telah keliru
memilih
920
murid, pikirnya. %kan tetapi, dia sengaja sudah
memberi
pelajaran lebih pada 0i Sian sehingga kalau sampai
terjadi
apa*apa, gadis itu tidak akan kalah menghadapi
dan melawan
0&ng Gan. (ernah dia ketika berdua saja dengan 0i
Sian
mengatakan bahwa ia harus berhati*hati terhadap
suhengnya.
6ataknya sukar diselami," demikian dia berkata,
akan tetapi
gadis itu hanya tersenyum saja. %ih, suhu ini ada*
ada saja.
0ukankah suheng se&rang pemuda dan murid yang
amat
baik."
Setelah makan, K&ay $&jin mengusap mulutnya
dengan
921
ujung lengan baju yang sudah butut. Kebetulan
kalian
datang, memang aku bermaksud untuk memanggil
kalian."
Suhu, ada keperluan apakah." 0i Sian bertanya
sambil
mendekati gurunya, sikapnya manja. Kakek itu
tersenyum
untuk menutupi rasa nyeri di dalam hatinya. #ia
merasa
heran. ,engapa mendadak saja hatinya begini
aneh.
,engapa bayangan perpisahan dengan muridnya
ini
mendatangkan rasa sakit. (adahal selamanya
belum pernah
dia merasakan hal seperti ini! %kan tetapi kakek
yang lihai ini
segera dapat menemukan jawabannya. Sikap 0i
Sian terlalu
922
baik, terlalu menyenangkan hatinya, sehingga
gadis itu selama
tujuh tahun menjadi muridnya, hidup di
sampingnya, se&lah&lah
menjadi matahari yang menyinari hidupnya!
Kesenangan
dan keenakan memang selalu menimbulkan
ikatan! Kalau
sudah terikat, maka akan datanglah duka karena
kehilangan!
Kalau gadis itu pergi, dibiarkan terpisah darinya,
dia se&lah&lah
kehilangan matahari yang menerangi hidupnya
yang
sudah tua, membuat dia seperti dalam kegelapan!
Kesenangan mendatangkan ikatan, dan ikatan
menciptakan
duka!
Itulah hidup. %da suka pasti ada duka! Sudah
menjadi
923
imbangannya. %da nikmat tentu ada derita. #an
melihat
kenyataan ini, menghadapi kenyataan ini,
menerima
kenyataan ini secara wajar merupakan seni hidup
itu sendiri.
0i Sian, dan kau juga 0&ng Gan, sekarang sudah
tiba
saatnya bagi kita untuk memenuhi janji. +anji
antara aku dan
kau, 0i Sian. +anji bahwa kita akan berkumpul
sebagai guru
dan murid selama tujuh tahun saja."
Gadis itu nampak terkejut! Selama ikut dengan
gurunya,
iapun merasakan lebih banyak senangnya dari
pada susahnya.
)idup bebas seperti burung di udara. $anpa
dirasakannya,
924
tahu*tahu kini sudah tujuh tahun ia mengikut i
gurunya.
$api, suhu1.! 4asanya belum lama aku ikut suhu,
dan aku
masih ingin mempelajari ilmu silat yang lebih
tinggi!"
bantahnya, terkejut karena tiba*tiba saja ia
mendapat
kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan
suhunya dan
melihat pula kenyataan betapa beratnya hal itu
kalau terjadi
karena ia merasa sayang kepada suhunya yang
sudah tua itu!
K&ay $&jin tertawa dan nampak mulutnya yang
tanpa gigi
itu. )a*ha*ha, 0i Sian, janji tetap janji yang harus
dipegang
teguh. Engkau bukan hanya berjanji kepadaku,
akan tetapi
925
juga kepada ayah ibumu yang tentu telah menanti*
nanti
penuh kerinduan. $entang kepandaian, sampai
berapa
tiagginya. 0erapa ukurannya. %pa yang
kaupelajari selama ini
sudah lebih dari pada cukup, 0i Sian. $inggal
terserah
kepadamu untuk melatih diri. #an engkau, 0&ng
Gan,
engkaupun sudah dewasa dan kepandaianmu
sudah cukup.
)anya berhati*hatilah, karena kepandaian silat
seperti juga
pedang, dapat dipergunakan untuk berbuat
kebaikan akan
tetapi juga dapat dipergunakan untuk melaktikan
kejahatan.
Semua tergantung kepadamu."
926
#iingatkan kepada ayah ibunya, kedukaan
bayangan
berpisah dari gurunya agak menipis dari hati 0i
Sian, tertutup
&leh kegembiraan bayangan akan bertemu dengan
ayah dan
ibunya. Ia lalu menjatuhkan diri berlutut di depan
kakek itu.
0&ng Gang juga berlutut di dekat sum&inya.
Suhu, selama tujuh tahun ini, suhu telah
melimpahkan
banyak kebaikan dan kasih sayang kepada teecu.
$eecu
menghaturkan terima kasih, suhu dan entah
bagaimana teecu
akan dapat membalas budi kebaikan suhu.
Sebaliknya, teecu
sudah banyak menjengkelkan hati suhu, maka
m&h&n suhu
927
memaafkan teecu," kata 0i Sian dengan hati
terharu, akan
tetapi tidak setetespun air matanya tumpah. Ia
memang
pantang menangis, apalagi setelah menjadi murid
K&ay $&jin.
K&ay $&jin tersenyum. Engkau anak baik. Kalau
hendak
membalas budi kepadaku, pergunakanlah semua
kepandaian
yang kauper&leh dariku itu dengan baik, tidak
melakukan
penyelewengan. #engan demikian berarti engkau
menjunjung
tinggi nama gurumu, sedangkan kalau engkau
melakukan
kejahatan dan menyeleweng, engkau akan
menyeret nama
gurumu ke dalam lumpur."
928
$eecu juga menghaturkan banyak terima kasih,
suhu.
$eecu berjanji akan menjunjung tinggi nama suhu,"
kata 0&ng
Gan.
K&ay $&jin tersenyum saja dan memandang wajah
murid
pria ini dengan penuh keraguan. #ia tahu bahwa
muridnya ini
cerdik sekali, demikian cerdiknya sehingga dia
tidak dapat
menduga apa isi hatinya.
Engkau berhati*hatilah, 0&ng Gan. Ingat bahwa
musuh
yang paling berbahaya, paling lihai dan paling
sukar ditundukkan
adalah dirimu sendiri. Karena itu, sebelum
menundukkan musuh, sebaiknya kalau
menundukkan dulu diri
sendiri."
929
0&ng Gan tidak menjawab, hanya mengangguk*
angguk.
Sekarang, pergilah kalian sebelum t imbul
kedukaan dalam
hatiku!" kata K&ay $&jin, lalu tangan kanannya
menyambar
t&ngkat di depannya dan dengan gerakan secepat
kilat,
t&ngkatnya itu sudah melakukan serangan t&t&kan
bertubitubi
kepada dua &rang muridnya yang berlutut di
depannya.
#ua &rang muda itu terkejut sekali. Sambaran
t&ngkat di
tangan suhu mereka itu bukan main cepat dan
dahsyatnya,
maka keduanya segera melempar tubuh ke
belakang sambil
berjungkir balik beberapa kali. ,ereka terhindar
dari serangan
930
kilat itu, dan melihat betapa kakek itu masih duduk
bersandar
batang p&h&n, memegangi t&ngkat sambil tertawa.
$ahulah 0i
Sian bahwa suhunya memang ingin segera melihat
mereka
pergi tanpa membiarkan kedukaan karena
perpisahan itu
memasuki hati. ,aka iapun menjura dan berkata
dengan
suara dibuat nyaring gembira.
Suhu, selamat tinggal! ,udah*mudahan suatu
waktu kita
akan dapat berjumpa kembali!"
)a*ha*ha, selamat jalan. Kita pasti akan bertemu
kembali,
kalau tidak di alam sini tentu di alamsana, heh*
heh*heh!"
0&ng Gan juga menjura dan kedua &rang itu lalu
mel&mpat
931
pergi dan dalam waktu singkat mereka sudah
lenyap dari
pandang mata. Kakek yang ditinggal se&rang diri
itu nampak
tertegun, matanya yang tua memandang ke arah
lenyapnya
dua bayangan itu, lalu dia menghela napas
panjang berulang
kali, lalu bangkit berdiri, dan melangkah perlahan
pergi
meninggalkan tempat itu, mengambil jurusan yang
berlawanan dengan dua &rang muridnya.
#ua &rang itu berlari cepat, keluar dari dalam
hutan itu dan
ketika mereka sudah berlari kurang lebih satu jam
dan t iba di
kaki bukit, 0i Sian menghentikan larinya. 0iarpun
tubuhnya
terlatih baik, namun karena selama satu jam itu ia
berlari
932
cepat sambil menahan getaran hatinya yang
penuh haru, kini
wajah dan lehernya basah &leh keringat.
#iambilnya
saputangannya dan diusapnya keringat dari leher
dan
wajahnya. 0&ng Gan juga m&ngusap keringatnya.
$idak
seperti 0i Sian, pemuda ini mengenakan pakaian
yang tidak
ada tambalannya, walaupun dari kain murah dan
bentuknya
sederhana saja, tidak seperti pakaian 0i Sian yang
penuh tambalan
namun semua tambalannya kain yang baru.
Suheng, sekarang engkau hendak pergi ke
manakah."
tanya 0i Sian.
0&ng Gan menghela napas panjang, lalu duduk di
atas
933
sebuah batu besar di tepi jalan. Sebelum
menjawab, dia
menatap wajah sum&inya dengan tajam, juga
dengan wajah
yang membayangkan kedukaan. 0etapa cantik
manisnya
sum&inya ini, pikirnya penuh kagum. %pakah dia
harus
berpisah dari gadis manis ini. ,embayangkan
perpisahannya
dengan gadis yang telah menjadi sahabatnya dan
saudara
seperguruannya selama tujuh tahun, hampir tak
pernah
mereka saling berpinah dan mengalami suka*duka
bersamasama,
wajah yang tampan itu nampak diliput i kesedihan.
#emikian jelas kedukaan itu sehingga nampak
jelas &leh 0i
Sian.
934
Suheng, engkau pernah menceritakan riwayatmu
kepadaku. Engkau sudah yatim piatu, tidak
mempunyai
keluarga sama sekali, tidak mempunyai handai
taulan dan
tidak mempunyai tempat tinggal. 5leh karena
itulah maka aku
sengaja bertanya kepadamu karena aku ingin tahu,
ke mana
engkau hendak pergi."
+usteru pertanyaanmu itulah yang membuat aku
membungkam karena sukar bagiku untuk
menjawabnya. %ku
sendiri sejak tadi bertanya*tanya di dalam hatiku
kepada diriku
sendiri, sum&i. Ke mana aku harus pergi. %ku tidak
mempunyai tujuan sama sekali! %ku menjadi
bingung setelah
mendengar pertanyaanmu, sum&i."
935
0i Sian memandang wajah suhenguya itu dengan
hati
kasihan. Selama ini, suhengnya telah membuktikan
bahwa dia
se&rang pemuda yang amat baik, amat rajin dan
juga bersikap
s&pan kepada gurunya dan juga kepada dirinya.
$idak pernah
memperlihatkan kekurang*ajaran sama sekali.
,emang
kadang*kadang suhengnya suka pergi
meninggalkan ia dan
suhunya, akan tetapi kepergiannya itu tentu hanya
untuk
mencari bahan makanan untuk mereka. Kalau
pulang, suhengnya
tentu membawa seek&r rusa, atau beberapa ek&r
kelinci,
ayam hutan, atau juga buah*buahan segar.
0eberapa kali
936
suhengnya pernah berpamit kepada suhu mereka
untuk
berjalan*jalan ke dusun atau k&ta, dan tidak pernah
lancang
mengajaknya. #iam*diam 0i Sian merasa suka
sekali kepada
pemuda ini, rasa suka yang bercampur rasa iba.
Inikah cinta,
beberapa kali ia suka bertanya kepada diri sendiri
tanpa
mendapat jawaban!
Suheng, engkau ini bagaimanakah. %ndaikata aku
tidak
mengajak engkau berhenti dan bertanya, lalu
&ngkau hendak
ke mana."
%ku1. aku hanya akan mengikut imu, sum&i. Ke
manapun
engkau pergi1. tentu saja kalau1. kalau aku tidak
terlalu
937
mengganggumu."
0i Sian tersenyum dan menggeleng kepalanya,
mendadak
mendapat sebuah pikiran yang dianggap amat
bagus. $entu
saja engkau tidak mengganggu, suheng. 0ahkan
kalau engkau
suka, marilah engkau ikut bersamaku ke Sung*jan.
$empat
tinggal &rang tuaku itu merupakan k&ta yang
cukup ramai,
dan siapa tahu engkau dapat tinggal dan bekerja di
sana.
%yahku se&rang pedagang, mungkin dapat
membantumu
mencari pekerjaan."
6ajah yang diliputi kedukaan itu kini menjadi cerah
dan
berseri. Sepasang mata itu bersinar*sinar dan 0&ng
Gan
938
segera menjura ke arah sum&inya.
%h, sum&i, sungguh engkau berbudi mulia sekali!
$erima
kasih atas kebaikanmu, sum&i. $entu saja aku suka
sekali
pergi bersamamu!"
0i Sian membalas pengh&rmatan suhengnya dan
tertawa.
Ihh, suheng ini! Engkau adalah suhengku dan
lebih tua,
mengapa memberi h&rmat kepadaku. #an di
antara kita
saudara seperguruan, perlukah bersungkan*
sungkan. Sudah
sepantasnya kalau kita saling bantu, bukan."
#emikianlah, suheng dan sum&i ini melakukan
perjalanan
cepat menuju ke barat. 0erkat adanya 0&ng Gan di
sampingnya,
di sepanjang perjalanan 0i Sian tidak menemui
939
banyak gangguan. %ndaikata ia melakukan
perjalanan se&rang
diri, tentu akan banyak timbul gangguan,
mengingat bahwa ia
se&rang gadis yang cantik manis dan melakukan
perjalanan
jauh se&rang diri. %kan tetapi sikap S&ng Gan yang
gagah
membuat banyak &rang menjadi jerih untuk
mengganggu
mereka. (adahal, tentu saja andaikata ada
gangguan, 0i Sian
sama sekali tidak akan merasa gentar bahkan hal
itu
merupakan kesialan bagi si pengganggu yang
tentu akan
dihajar habis*habisan!
Ketika mereka pada suatu siang memasuki k&ta
Sung*jan,
940
keduanya langsung saja menuju ke rumah 0i Sian.
Gadis ini
nampak gembira sekali, wajahnya cerah berseri
dan matanya
berkilat*kilat ketika mereka tiba di depan rumah
dan t&k& milik
ayahnya. %kan tetapi ia merasa heran melihat
betapa t&k& itu
tertutup dan segera ia mengajak suhengnya
memasuki
pekarangan dan langsung menuju ke pintu depan.
#ua &rang yang tadinya duduk di ruangan depan,
bangkit
berdiri den melihat 0i Sian, wanita itu menjerit.
0i Sian1.!"
Ibuuu1.!" #ua &rang wanita itu berlari saling
tubruk dan
di lain saat mereka telah berangkulan sambil
memanggil
941
berulang kali. Sie 'an )&ng menangis dalam
rangkulan
puterinya, akan tetapi 0i Sian yang juga merasa
terharu dan
gembira, tidak menangis, akan tetapi menciumi
kedua pipi
ibunya dengan penuh kerinduan dan kasih sayang.
Ia diamdiam
merasa kasihan melihat wajah ibunya yang kurus
dan
agak pucat. $ak disangkanya bahwa dalam waktu
tujuh tahun
ibunya kini nampak tua sekali!
Sementara itu, ketika dua &rang wanita itu
berangkulan,
0&ng Gan hanya berdiri men&nt&n dengan
canggung. +uga Sie
'i&ng, pemuda yang tadi sedang duduk bersama
encinya,
942
berdiri dan memandang dengan wajah berseri,
akan tetapi
juga berdiri canggung. $entu saja hatinya girang
bukan main
melihat kep&nakannya yang dulu menjadi teman
bermain
yang akrab itu pulang dan kini telah menjadi
se&rang gadis
yang cantik jelita dan manis sekali. #iapun heran
melihat
kep&nakannya itu pulang bersama se&rang
pemuda yang
tampan, yang kini juga berdiri dengan canggung.
,ereka
saling pandang sebentar saja, tidak tahu harus
berbuat apa
karena mereka belum diperkenalkan.
Ibu1. ah, ibu1. kenapa ibu begini kurus. ,ana
ayah."
943
Sie 'an )&ng dapat menguasai keharuan hatinya
dan
teringat akan dua &rang pemuda itu. %yahmu
tidak berada di
rumah, sedang keluar. %kan tetapi, mari kautemui
dulu
pamanmu1."
0i Sian yang melepaskan pelukan ibunya, tiba*tiba
memandang dan matanya terbelalak, mulutnya
tersenyum dan
hampir ia berteriak, (aman 'i&ng1.!"
Sie 'i&ng juga tersenyum. 0i Sian, engkau sudah
menjadi
se&rang gadis dewasa yang cantik dan gagah!"
0i Sian melangkah maju dan memegang tangan
Sie 'i&ng.
Ia lupa bahwa ia kini telah menjadi se&rang gadis
dewasa dan
pamannya itupun sudah menjadi se&rang pemuda
dewasa.
944
#igenggamnya tangan pemuda itu.
(aman 'i&ng! %h, tidak kusangka akan bertemu
denganmu
di sini! #an engkau1. ah, engkau juga sudah
menjadi se&rang
pemuda, paman! Engkau kelihatan gagah dan1.
hemm1."
Gadis itu melepaskan tangannya, mundur dan
mengamati Sie
'i&ng yang menjadi merah sekali mukanya.
#an1. b&ngk&k!" sambungnya mendahului,
daripada
didahului gadis itu.
%h, itu aku sudah tahu. %kan tetapi engkau gagah
dan
tampan, paman!"
Sungguh! 0i Sian masih nakal seperti dulu, pikirnya
gembira. ,asih lincah jenaka dan suka mengg&da
&rang akan
tetapi dengan cara yang menyenangkan.
945
0i Sian, engkau masih seperti dulu! Suka
mengg&da
pamanmu!" Sie 'an )&ng juga tertawa dan ia
sendiri terkejut.
%gaknya sudah bertahun*tahun ia lupa untuk
tertawa dan
baru sekarang ia dapat tertawa kembali. %naknya
telah
pulang!
5ya, ibu, paman. %ku sampai lupa
memperkenalkan. #ia
ini adalah suhengku, namanya 0&ng Gan. Suheng,
inilah ibuku
dan ini pamanku Sie 'i&ng."
Sejak tadi 0&ng Gan hanya men&nt&n saja dan
hatinya
terasa panas dan tidak enak melihat keakraban
antara
sum&inya dan pemuda b&ngk&k itu. 0iarpun
disebut paman,
946
akan tetapi mereka itu sebaya dan juga hubungan
mereka
demikian akrab, tidak seperti paman dan
kep&nakan. Seketika,
timbul perasaan tidak suka kepada kedua &rang
itu. %kan
tetapi karena dia diperkenalkan maka dia cepat
memberi
h&rmat dan bers&ja dan sikapnya amat s&pan
santun.
Ibu, mana ayah."
Sudah kukatakan, ayahmu sedang keluar rumah.
,ari,
mari kita bicara di dalam1." Ibu itu merangkul
anaknya dan
diajak masuk ke dalam rumah. Sie 'i&ng mengkuti,
akan tetapi
0&ng Gan merasa ragu*ragu, dan dia menjadi salah
tingkah.
947
#ia bukan anggauta keluarga, bagaimana berani
ikut masuk.
%kan tetapi agaknya 0i Sian dapat memaklumi
keadaannya,
maka iapun men&leh dan berkata kepadanya.
Suheng, mari silakan masuk saja. (aman 'i&ng,
ajaklah
suheng. #ia memang pemalu."
Sie 'i&ng sejak tadi memperhatikan suheng dari
kep&nakannya itu. Se&rang pemuda yang tampan
dan gagah,
dan mengingat bahwa mereka berdua itu murid
K&ay $&jin,
tidak dapat diragukan lagi bahwa kepandaian
mereka tentu
tinggi sekali. %kan tetapi, ada sesuatu pada wajah
pemuda itu
yang membuatnya ragu*ragu. Entah apanya,
mungkin
pandang matanya.
948
Saudara 0&ng, silakan masuk," katanya dan 0&ng
Gan
menganguk.
$erima kasih, terima kasih1.!" ,ereka
berempatpun
memasuki rumah itu. Seperti juga ketika untuk
pertama
kalinya Sie 'i&ng masuk ke dalam rumah itu 0i Sian
juga
melihat perubahan besar di dalam rumahnya.
(rab&t*prab&t
rumahnya sudah berubah, sekarang jelek dan
butut, tidak
seperti dulu. Ibunya juga tidak mengenakan
perhiasan
sedikitpun, dan t&k& mereka sudah ditutup! %pa
yang terjadi.
Ia tidak berani langsung bertanya kepada ibunya
karena di
949
situ terdapat 0&ng Gan yang bagaimana juga
adalah &rang
luar. Ia akan bertanya kepada ibunya kalau mereka
hanya
berdua, atau bertiga saja dengan pamannya.
,ereka berempat duduk menghadap meja besar di
ruangan
dalam. 0i Sian segera menceritakan
pengalamannya ketika ia
diambil murid K&ay $&jin dan ia segera
menceritakan tentang
perbuatan 'u Ki /&ng, putera 'u*ciangkun
k&mandan pasukan
keamanan di Sung*jan itu. /&ba ibu bayangkan,
bukankah
&rang itu jahat sekali. #ia mempergunakan anak
buahnya
yang menyamar sebagai peramp&k dan
menggangguku,
950
kemudian dia muncul sebagai pen&l&ngku. Setelah
para
peramp&k palsu itu pergi, dia menggangguku!
7ntung muncul
suhu! #an dia datang lagi membawa peramp&k*
peramp&k
palsu itu dan menger&y&k suhu. %kan tetapi
mereka dihajar
&leh suhu! %ih, betapa senangku pada waktu itu!
%pakah
manusia jahat itu sekarang masih hidup, ibu."
Sie 'an )&ng menahan senyumnya.
)ussssh, jangan berkata demikian, anakku.
,emang dia
jahat, akan tetapi tidak perlu hal itu diperpanjang.
#ia masih
hidup dan ayahmu masih mengharapkan
perj&d&han itu1.."
0i Sian bangkit berdiri dan mengepal tinjunya.
%pa. #ia
951
masih berani melanjutkan ikatan j&d&h itu. 0iarlah,
aku akan
ke sana dan menghajarnya sendiri sampai dia
minta ampun!"
+angan, 0i Sian! 0aru saja engkau pulang, jangan
membikin ribut di Sung*jan. 0agaimanapun juga,
dia putera
kepala pasukan keamanan di sini, dan kekuasaan
ayahnya
besar sekali. Kalau engkau memusuhi mereka
secara terangterangan
begitu, bukankah akibatnya ayah dan ibumu yang
akan menanggung."
Sum&i, apa yang ibumu katakan itu benar sekali.
Engkau
adalah penduduk k&ta ini, tidak baik memusuhi
penguasa
setempat. Kalau memang engkau ingin memberi
hajaran
952
padanya, serahkan saja kepadaku. #i sini aku tidak
dikenal
&rang, maka tiada halangannya kalau aku yang
pergi
menemui dan menghajar &rang yang berani
menghinamu,"
kata 0&ng Gan dengan sikap gagah.
Sudahlah 0i Sian. %ku tidak menghendaki ribut*
ribut," kata
Sie 'an )&ng yang teringat akan keadaan
suaminya. 0aru
menghadapi suaminya saja yang kini berubah
demikian jahat,
ia sudah berduka sekali. %palagi ditambah urusan
yang
ditimbulkan karena pengamukan 0i Sian terhadap
keluarga 'uciangkun.
Engkau baru pulang, 0i Sian. $idak b&leh terjadi
hal*hal yang hanya akan mendatangkan keributan
dan
953
kekacauan."
0i Sian masih merasa penasaran, lalu ia men&leh
kepada
Sie 'i&ng. /&ba pertimbangkan, paman 'i&ng.
0ukankah
sudah sepatutnya kalau manusia macam 'u Ki
/&ng itu kuberi
hajaran keras. #ahulupun dia yang menghinamu.
)al itu
masih b&leh dilupakan karena engkau laki*laki.
%kan tetapi
penghinaannya terhadap diriku, sungguh membuat
hati ini
panas dan mend&ngk&l saja."
Sie 'i&ng tersenyum, akan tetapi dia lalu bersikap
sungguhsungguh
dan memandang tajam kepada kep&nakannya itu.
0i
Sian, kurasa ibumu berkata benar. $idak perlu
mencari garagara
954
dan permusuhan. ,engenai kejahatan 'u Ki /&ng
kepadamu, bukankah katamu tadi dia dan anak
buahnya
sudah mendapat hajaran keras dari suhumu. 2ah,
dengan
demikian berarti sudah lunas, bukan. Kalau
sekarang dia
melakukan perbuatan jahat lagi, barulah pantas
kau turun
tangan menghajarnya. Kukira engkau cukup
mengerti bahwa
kepandaian yang dipelajari bukan untuk
menimbulkan
kekacauan, bahkan sebaliknya untuk
memadamkan
kekacauan. 0ukankah begitu."
Gadis itu memandang dengan mata terbelalak.
Ehhh.
Kepandaian bukan untuk menimbulkan kekacauan
melainkan
955
untuk memadamkan kekacauan. (aman, aku
pernah
mendengar kalimat itu diucapkan suhu! 0ukankah
begitu,
suheng."
S&ng Gan mengangguk, akan tetapi dia
memandang
kepada Sie 'i&ng dengan alis berkerut.
Kalau begitu, suhumu adalah se&rang yang
bijaksana
sekali, 0i Sian. ,emang aku pernah menyaksikan
kehebatannya dan mendengar bahwa beliau, yang
berjuluk
K&ay $&jin, adalah se&rang yang sakti dan
bijaksana!"
(aman 'i&ng! Engkau1. engkau mengenal suhu."
Sie 'i&ng tersenyum lagi. ,engenal sih tidak,
akan tetapi
aku pernah bertemu dengan beliau dan berhutang
budi karena
956
beliau pernah meng&bati aku yang terluka &leh
pukulan
beracun."
Kalau begitu, engkau tentu murid &rang sakti
pula, (aman
'i&ng! )ay& ceritakan pengalamanmu. Siapa itu
gurumu yang
sakti." tanya 0i Sian gembira sekali
membayangkan bahwa
pamannya yang disayangnya dan dikasihaninya itu
kini telah
menjadi se&rang yang lihai!
%ihh, 0i Sian. %ku yang cacat ini mana bisa
mempelajari
ilmu silat yang tinggi. )anya kebetulan sekali
bahwa aku
mendengar dari ibumu tentang kepergianmu
dibawa &leh
se&rang sakti bernama K&ay $&jin, dan aku
mengenal nama
957
itu, karena dia1. dia itu masih terhitung paman
guruku juga."
0aik 0i Sian maupun 0&ng Gan terkejut mendengar
ini.
%pa." gadis itu berseru. Suhuku masih paman
gurumu.
Kalau begitu, siapakah gurumu. %h, sekarang aku
ingat1.!
(ernah suhu menyebut nama se&rang yang
katanya paling dia
segani dan sayangi di dunia ini. 2ama &rang itu
adalah1. (eksimSian*
su! 0enarkah engkau muridnya."
Sie 'i&ng mengangguk. Engkau memang cerdik
dari dulu,
0i Sian. %kan tetapi, &rang cacat seperti aku ini
tidak dapat
mempelajari banyak ilmu silat. %ku hanya banyak
belajar
tentang hidup."
958
%h, aku tidak percaya! Engkau tentu lihai sekali,
paman!
Sekali waktu engkau harus mengajarku ilmu silat!"
6ah, mana aku berani. ,elawanmu, dalam
beberapa
jurus saja aku tentu akan r&b&h!" kata Sie 'i&ng
dan suasana
menjadi semakin gembira karena paman dan
kep&nakan ini
se&lah*&lah merasakan suasana di waktu mereka
masih
kanak*kanak dahulu.
)anya 0&ng Gan yang diam saja. #ia sendiri
memandang
rendah dan tidak suka kepada pemuda b&ngk&k
itu. (emuda
b&ngk&k itu kelihatan amat disuka dan dipuji &leh
0i Sian!
Katakanlah pemuda itu sudah mempelajari ilmu
dari se&rang
959
sakti, akan tetapi dengan punggungnya yang
b&ngk&k itu,
bagaimana mungkin dia memper&leh ilmu yang
tinggi.
0agaimana mampu menghimpun tenaga sakti
kalau tulang
punggungnya saja bengk&k. #ia merasa tidak suka
sekali,
apalagi melihat betapa kadang*kadang sepasang
mata
pemuda b&ngk&k itu menc&r&ng dan memandang
tajam
kepadanya, se&lah hendak menjenguk isi hatinya
sehingga dia
merasa ngeri sendiri! ,asih baik bahwa pemuda
b&ngk&k itu
paman dari 0i Sian, adik ibunya sehingga bukan
merupakan
se&rang saingan dalam memperebutkan hati 0i
Sian!
960
%ih, kalian jangan main*main!" kata Sie 'an )&ng.
0i
Sian, engkau ini baru saja pulang setelah pergi
selama tujuh
tahun, dan begitu datang engkau hendak
menantang
pamanmu. Ketahuilah, pamanmu inipun baru dua
hari tiba di
sini! Kedatangan kalian sungguh kebetulan sekali.
Sekarang,
kalian harus berist irahat dan kita saling melepas
rindu dengan
membicarakan pengalaman*pengalamanmu, bukan
untuk
saling hantam dan gebuk! %ih, aku ini mempunyai
keluarga
macam apa! %dik jag&an dan anak tukang pukul."
,ereka tertawa, bahkan 0&ng Gan juga tersenyum
mendengar ucapan itu. (ada saat itu, terdengar
teriakan dari
961
luar rumah. )aii, mana dia isteriku yang baik dan
adiknya
yang gagah. %ku sudah pulang siang*siang dan t
idak mab&k,
ha*ha*ha*ha!"
'aki*laki itu muncul di pintu. ,ulutnya mengatakan
tidak
mab&k, akan tetapi keadaannya yang terhuyung*
huyung itu
jelas membukt ikan keadaan yang sebaliknya.
%yahhhhh1.!" 0i Sian berseru, bukan seruan
girang
melainkan seruan kaget melihat keadaan ayahnya.
#ahulu,
ayahnya se&rang pria yang tampan dan rapi, akan
tetapi
sekarang, nampak awut*awutan dan k&t&r!
5rang itu adalah 3auw Sun K&k. ,endengar
panggilan itu,
962
lenyaplah senyum menyeringai dan mengejek tadi
dari
bibirnya. ,atanya terbuka lebar dan dia
memandang kepada
gadis yang sudah bangkit berdiri dan melangkah
maju
menghampirinya itu.
0i Sian1. kau1. kau 0i Sian1.."
%yah1.!" 0i Sian lari menghampiri. Kau
kenapakah,
ayah."
%yahnya merangkul puteri itu dan menangis! 0i
Sian
terkejut bukan main. %yahnya menangis. Sungguh
luar biasa
sekali ini! %yahnya yang demikian gagah perkasa,
ayahnya
yang jantan. Kini menangis.
%yah, tenanglah, ayah. ,ari duduk1." Ia
membimbing
963
ayahnya dan membawa ayahnya duduk di kursi
menghadapi
meja. )anya sebentar saja Sun K&k menangis. #ia
sudah
memandang kepada puterinya dengan mata
merah. 'alu dia
tertawa.
)a*ha*ha, engkau sudah pulang, 0i Sian. Engkau
sudah
mewarisi ilmu silat tinggi dari K&ay $&jin. 0agus!
Engkau
harus mewakili ayahmu ini, engkau harus dapat
mengalahkan
Si 0&ngk&k ini. #ia telah mengalahkan aku, 0i
Sian1."
)emm, engkau telah mab&k lagi. ,ari, engkau
perlu
tidur1.!" Sie 'an )&ng membantu suaminya
bangkit dan
memapahnya ke dalam kamar. 3auw Sun K&k tidak
964
membantah, hanya meng&mel, Kau harus pukul
dia, 0i Sian,
demi ayahmu, kaupukul b&ngk&knya, biar
mampus1.!"
Saking heran dan bingungnya, 0i Sian
menjatuhkan diri
duduk di atas kursi dan tidak dapat bicara apa*apa.
Ia
memandang kepada pamannya yang juga duduk
sambil
menundukkan mukanya. (intu kamar itu tertutup
setelah
ayahnya dipapah ibunya masuk ke dalamnya dan
suasana
menjadi sunyi sekali, sunyi dan menegangkan.
(aman 'i&ng," akhirnya 0i Sian bicara dan biarpun
suaranya perlahan, namun terdengar mengejutkan
dan
memecahkan kesunyian itu. Engkau1. engkau
benar telah
965
mengalahkan ayah1.."
Sie 'i&ng mengangkat mukanya, memandang
kepada
kep&nakannya itu, kemudian melirik ke arah 0&ng
Gan. 0i Sian
mengerti maksud lirikan itu, dan ia berkata,
Suheng adalah
seperti keluarga sendiri, paman. $idak ada
salahnya bicara di
depan dia!" Suaranya sudah terdengar kaku, tanda
bahwa dia
penasaran mendengar ayahnya dikalahkan Sie
'i&ng, dan
tentu ayahnya telah dipukul &leh pamannya itu.
Sie 'i&ng mengangguk*angguk. %ku tidak pernah
mengalahkah dia, 0i Sian."
%kan tetapi, ayah tadi mengatakan1."
Kemarin dulu, ketika aku datang, aku melihat
ayahmu
966
hendak memukuli ibumu, dalam keadaan mab&k.
$erpaksa
aku melindungi ibumu, bukan berarti melawan dan
mengalahkan ayahmu. %ku hanya mengelak dan
menangkis1.
dan ayahmu mab&k, dan pukulan*pukulan itu1.
kalau
mengenai ibumu, tentu akan berakibat parah! Kau
tidak
melihat keadaan mereka. Keadaan rumah ini! %ih,
0i Sian1.
kesemuanya berubah1.!"
Kembali dia melirik ke arah 0&ng Gan. +elas bahwa
dia
merasa tidak enak sekali harus bicara lebih banyak
di depan
&rang lain. ,elihat ini, 0&ng Gan yang sejak tadi
sudah
merasa tidak enak dengan munculnya ayah 0i Sian
yang
967
seperti itu, lalu bangkit berdiri.
,aafkan aku, sum&i. Sebaiknya kalau aku mencari
rumah
penginapan di k&ta. 0es&k aku akan datang
berkunjung,
sampaikan maafku kepada ayah den ibumu!"
0i Sian hanya mengangguk. )atinya dipenuhi hal
lain, yaitu
kenyataan tentang ayah dan ibunya. #an dalam
keadaan
seperti itu, memang sebaiknya kalau suhengnya
bermalam di
rumah penginapan. 0aiklah, suheng. ,aafkan
kami."
0&ng Gan pergi meninggalkan rumah itu. Setelah
pemuda
itu pergi, barulah 0i Sian duduk di dekat Sie 'i&ng.
$adi ia
memang marah sekali membayangkan bahwa
pamannya telah
968
memukul ayahnya, akan tetapi kini sudah hilang
kemarahannya. Ia terlalu percaya kepada Sie
'i&ng, tidak
mungkin pamannya ini mau memukul ayahnya.
2ah, sekarang ceritakanlah keadaan yang
seaungguhnya,
paman!" 0i Sian menuntut.
Sie 'i&ng menarik napas panjang. Sebenarnya,
ibumu
yang harus menceritakan kepadamu. %kan tetapi
biarlah,
akupun berkewajiban untuk memberitahukan
semua
kepadanu. Ketahuilah bahwa setelah kita berdua
pergi,
ayahmu telah berubah sama sekali. Setiap hari dia
bergaul
dengan &rang*&rang sesat, dia berjudi, mab&k*
mab&kan,
969
pelesir, menghamburkan uang sampai usaha
dagangnya jatuh
dan dia bangkrut. 0ukan hanya itu, malah semua
barang di
rumah, prab&t dan perhiasan ibumu, semua dijual
untuk
dihamburkan di medan perjudian dan pelesiran.
'ebih lagi, dia
mulai membenci ibumu dan suka memukuli
ibumu."
%h, mana mungkin itu."
%ku sendiripun tidak akan percaya kalau tidak
melihat
sendiri. Kemarin dulu, dia tidak tahu bahwa aku
telah datang,
dia datang malam*malam dalam keadaan mab&k
dan hendak
memukuli ibumu. %ku yang melihatnya lalu
melindungi ibumu.
970
%ku diserang, bukan main*main, diserang mati*
matian dengan
pedang. %ku hanya membela diri, sama sekali tidak
memukulnya, melainkan merampas pedangnya.
Engkau tentu
tahu bahwa aku tidak akan berani melakukan hal
seperti itu,
0i Sian."
%ih, ayah1.! Kenapa begitu. Ibuu1. ah, kasihan
sekali,
ibuku1." 0i Sian lalu meninggalkan Sie 'i&ng dan
iapun lari
memasuki kamar ayah dan ibunya.
,elihat ini, Sie 'i&ng juga meninggalkan ruangan
itu dan
pergi mencari hawa sejuk di belakang rumah.
)atinya lega
karena 0i Sian tidak sampai salah paham dengan
dia. #iamdiam
971
dia merasa bangga dan kagum kepada
kep&nakannya
itu. 0i Sian telah menjadi se&rang gadis seperti
yang selalu dia
bayangkan. Se&rang gadis yang lincah jenaka,
gagah perkasa,
berkepandaian tinggi, juga bijaksana seperti
sikapnya tadi
ketika melihat ayahnya dan bertanya kepadanya.
$idak mudah
dipengaruhi em&si.
#an teringatlah dia kepada 0&ng Gan. (emuda itu
suheng
0i Sian. Sebagai suhengnya, tentu memiliki ilmu
silat yang
lebih tinggi! ,emang, baru melihat sinar matanya
saja mudah
diduga bahwa pemuda itu tentu lihai sekali. %kan
tetapi ada
972
sesuatu pada pandang mata pemuda itu yang
membuat
hatinya merasa tidak enak.
#ia duduk di atas bangku di bawah p&h&n.
,engapa dia
merasa tidak enak. Karena pemuda itu suheng 0i
Sian dan
kelihatan amat akrab dengan gadis itu sehingga 0i
Sian
mengajak pemuda itu pulang. )endak
diperkenalkan kepada
ayah ibunya. Kalau benar begitu, mengapa dia
harus merasa
tidak enak. Sudah sepantasnya kalau 0i Sian
saling mencinta
dengan pemuda itu!
%h, tidak1.!" $iba*tiba dia bangkit dan mengepal
tinju.
%kan tetapi dia teringat dan sadar lagi, duduk
kembali. Ih,
973
engkau ini kenapa. #emikian dia memaki diri
sendiri. 0i Sian
se&rang gadis yang cantik manis, dan suhengnya
itupun
se&rang pemuda tampan. Keduanya sudah
dewasa, sudah
sepatutnya kalau saling jatuh cinta. Kenapa di
hatinya, harus
ikut ribut*ribut. #ia kan hanya pamannya, dan dia
kan hanya
se&rang b&ngk&k. 3ang tahu dirilah kau!"
demikian dia
memaki diri sendiri dan Sie 'i&ng duduk termenung
di kebun
belakang itu sampai lama sekali.
8&dw&8
Se&rang pemuda memasuki rumah pelesir yang
mewah itu.
(emuda itu tampan dan segera menarik perhatian
para
974
pelacur yang hendak memperebutkan perhatian
pemuda itu.
,aka, ketika pemuda itu duduk di dalam ruangan
makan di
depan, segera ada lima &rang gadis pelacur
menghampirinya,
menyapanya dengan ramah dan tanpa diminta
mereka segera
duduk mengelilingi meja itu. (akaian mereka yang
tipis, muka
mereka yang berbedak tebal, tubuh mereka yang
menantang
dan disiram minyak wangi, membuat pemuda itu
tersenyumsenyum
gembira. (emuda itu bukan lain adalah 0&ng Gan!
Sebetulnya, tidak aneh kalau kini dia kelihatan
berada di
dalam sebuah rumah pelacuran, walaupun selama
ini dia amat
975
pandai menyimpan rahasia. Semenjak dla
melakukan
perjinahan dengan (ek 'an, selir ayah angkatnya
itu, dia
sudah menjadi hamba nafsu berahi yang tidak
ketulungan
lagi! %kan tetapi, sebagai murid K&ay $&jin dan
yang selalu
dekat dengan 0i Sian, dia pandai sekali menjaga
diri sehingga
di luarnya dia nampak alim bukan main, s&pan dan
tidak
pernah kurang ajar. %kan tetapi, apabila dia
memper&leh
kesempatan, yaitu ketika melakukan perjalanan
se&rang diri
untuk berbelanja bumbu atau memburu binatang,
dia selalu
mempergunakan kepandaiannya untuk
memuaskan berahinya
976
yang berk&bar*k&bar. #i luar dugaan 0i Sian dan
K&ay $&jin,
setelah dewasa, 0&ng Gan sering sekali
mengganggu wanita.
0aik melalui ketampanannya, kepandaiannya,
maupun dengan
paksa! 0anyak sudah isteri atau anak gadis &rang
menjadi
k&rbannya, namun selalu dapat menjaga diri,
menyembunyikan mukanya sehingga tidak ada
yang
mengenalnya. 6anita yang dir&b&hkannya dengan
m&dal
ketampannya, selalu adalah isteri &rang yang tentu
saja tidak
akan memb&ngkar rahasia busuknya sendiri. +uga,
tempat
pelacuran bukan tempat asing bagi 0&ng Gan
karena kalau dia
977
tidak mendapat k&rban, maka tempat pelacuranlah
yang
menjadi tempat dia melepaskan semua d&r&ngan
nafsu
birahinya.
Kini dia berada di rumah pelacuran karena hatinya
agak
kesal. #ia terpaksa berpisah dari 0i Sian, bermalam
di sebuah
rumah penginapan dan malam itu, karena iseng,
diapun keluar
berjalan*jalan dan akhirhya masuk ke dalam
sebuah rumah
pelesir yang besar di k&ta Sung*jan. 0&ng Gan
tidak
kekurangan uang. Sebelum memasuki rumah
penginapan tadi,
dia sudah mempergunakan kepandaiannya untuk
memasuki
978
sebuah rumah gedung dan dari dalam rumah itu,
tanpa
diketahui siapapun, dia telah berhasil mencuri
uang emas
yang cukup banyak. #engan kepandaian yang dia
miliki,
kejahatan seperti itu mudah saja dia lakukan.
$ak lama kemudian, dia sudah masuk ke dalam
kamar
ditemani &leh tiga &rang gadis pelacur! ,enjelang
tengah
malam, baru dia keluar dari dalam kamar itu dan
bermaksud
untuk kembali ke rumah penginapan. 0es&k pagi*
pagi dia akan
berkunjung ke rumah 0i Sian dan dia tidak ingin
kurang t idur.
%kan tetapi, baru saja dia keluar digandeng tiga
&rang gadis
979
pelacur yang kelihatan amat mencintanya. Siapa
&rangnya
takkan mencinta se&rang pemuda yang tampan,
jantan dan
r&yal dengan uangnya. %pa lagi kalau perempuan
itu se&rang
pelacur!
)eiii, bukankah engkau suheng dari 0i Sian."
$iba*tiba
terdengar suara se&rang laki*laki menegurnya,
S&ng Gan
men&leh dan dapat dibayangkan betapa kagetnya
ketika dia
mengenal pria yang menegurnya itu. 3auw Sun
K&k, ayah 0i
Sian! Kalau ada kilat menyambar kepalanya, belum
tentu 0&ng
Gan sekaget ketika dia bertemu dengan ayah 0i
Sian di rumah
980
pelacuran! /elaka, pikirnya, habislah namanya.
4usaklah dia di
mata ayah 0i Sian dan tentu sum&inya itu juga
akan
mendengar dari ayahnya! $entu sum&inya itu tidak
akan sudi
lagi berdekatan dengan dia kalau mendengar
bahwa dia dilihat
ayahnya di rumah pelacuran, dirangkul tiga &rang
pelacur. #ia
cepat dapat memulihkan sikapnya, berpura*pura
tidak
mengenal 3auw Sun K&k dan melepaskan diri dari
gandengan
tiga &rang pelacur, dia lalu keluar sambil berkata
dengan
suara dir&bah.
%nda salah lihat!"
3aw Sun K&k belum mab&k pada saat itu. #ia
memang
981
langganan rumah pelacuran ini dan kalau dia tidak
berjudi,
tentu dia berada di sini, main*main dengan gadis
pelacur, atau
sekedar mab&k*mab&kan. Ketika melihat pemuda
yang
digandeng tiga &rang pelacur itu, dia segera
mengenalnya dan
menegurnya. Sebetulnya kekhawatiran S&ng Gan
tidak
beralasan. 5rang yang sudah menjadi langganan
rumah
pelacuran seperti 3auw Sun K&k, tentu tidak akan
memandang
rendah kepada pria lain yang juga datang
menghibur diri di
tempat itu.
3auw Sun K&k adalah se&rang manusia yang
jiwanya
982
lemah, tertutup &leh nafsu*nafsunya sehingga
jiwanya
menjadi hamba dari nafsunya. Karena sejak kecil
hidup
sebagai &rang sesat, di tengah*tengah &rang yang
bekerja
sebagai peramp&k, penjudi dan penjahat*penjahat,
akhirnya
isterinya terbunuh &leh Sie Kian, dia menjadi sakit
hati dan
setelah memperdalam ilmu*ilmunya, dia berhasil
membalas
dendam, membasmi keluarga musuh besarnya itu.
%kan tetapi
dia tergila*gila kepada Sie 'an )&ng dan membawa
gadis
remaja itu sebagai isterinya, juga membiarkan Sie
'i&ng hidup
atas permintaan Sie 'an )&ng yang pada waktu itu
amat
983
dicintanya. Karena cintanya terhadap isteri yang
baru inilah
3auw Sun K&k dapat mer&bah jalan hidupnya. #ia
dapat
mengekang nafsu*nafsunya, karena semua
nafsunya telah
dipuaskan &leh isteri yang dicintanya itu. %palagi
ketika 0i Sian
terlahir. Sun K&k bahkan pernah menjadi suami dan
ayah yang
baik.
%kan tetapi, rasa takutnya akan menerima
pembalasan dari
Sie 'i&ng membuat sifat jahatnya timbul dan dia
bahkan telah
membikin cacat adik isterinya itu. Setelah Sie 'i&ng
melarikan
diri, dan juga puterinya dibawa &rang sakti sebagai
murid,
984
dalam keadaan kesepian ini, nafsu*nafsu rendah
yang tadinya
mulai dapat dikekang, bermunculan kembali dan
menguasai
jiwa raga Sun K&k! ,aka diapun kembali ke jalan
lama
membiarkan nafsunya meraja lela dan setiap hari
hanya
mengejar kesenangan belaka. 0ahkan muncul pula
watak
kejamnya sehingga dia tidak segan memukuli
isterinya yang
dulu pernah amat disayangnya itu kalau isterinya
dianggap
menghalangi kesenangannya!
Segala macam nafsu tidak terpisahkan dari
manusia. Sejak
lahir memang kita sudah disertai nafsu*nafsu,
karena
985
sesungguhnya nafsu*nafsu merupakan pend&r&ng
bagi kita
untuk dapat hidup di dunia ini. 2afsu adalah
kemelekatan kita
kepada kebutuhan hidup di dunia, kebutuhan
badan.
Kemelekatan pada benda, pada makanan, dan
sebagainya.
%kan tetapi, nafsu*nafsu ini setelah merasakan
segala macam
kesenangan melalui badan manusia, lalu ingin
menguasai
manusia, mencengkeram dan memperhamba
manusia
sehingga jiwa manusia yang murni terselubung
&leh hawa
nafsu, menjadi lemah dan tidak berdaya. Kalau jiwa
yang
menjadi penghubung antara manusia dengan
$uhannya itu
986
terselubung, maka Kekuasaan $uhan yang berada
di dalam
diri tidak dapat bekerja dengan sempurna. ,aka
nafsulah
yang berkuasa, dan di dalam setiap gerak gerik
kita, selalu
nafsu yang menjadi pengemudinya!
Kalau keadaan kita manusia ini dapat
diumpamakan sebuah
kereta, lengkap dengan r&da, kerangka, lampu, dan
segala
perlengkapan sebuah kereta, maka nafsu*nafsu
adalah ibarat
kuda*kuda yang menarik kereta ini! +iwa kita
seharusnya
menjadi Sang Kusir, yang mengendalikan nafsu*
nafsu atau
kuda*kuda itu agar kereta dapat berjalan dengan
baik. $anpa
987
adanya kuda*kuda itu, kereta tidak akan dapat
berjalan atau
bergerak maju. %kan tetapi kalau Sang Kusir tidak
mampu
menguasai kuda*kuda itu, dan sebaliknya kuda*
kuda itu yang
menguasai kereta, maka tentu kuda*kuda itu
menjadi liar dan
akan kabur, mungkin saja membawa seluruh
kereta berikut
Sang Kusir terjun ke dalam jurang! #emikian pula
dengan
nafsu. Kalau jiwa tidak tertutup k&t&ran, kalau jiwa
tetap
dekat dengan $uhan, penuh penyerahan diri, penuh
ketawakalan dan penuh keikhlasan membiarkan
diri dibimbing
kekuasaan $uhan, maka jiwa akan selalu dapat
menguasai
988
nafsu*nafsu. 0ukan berarti nafsu harus dimatikan,
seperti kuda
yang dibutuhkan untuk menarik kereta. 2afsu juga
perlu untuk
membuat kita hidup. Kita makan karena ada nafsu,
kita
berpakaian karena ada nafsu, kita melihat,
mendengar dan
mempergunakan panca indera dan dapat
menikmati hidup
karena ada nafsu. 2afsu bagaikan api. Kalau
dikuasai, dapat
amat bermanfaat bagi hidup, akan tetapi
sebaliknya kalau
menguasai kita, dapat membakar segala*galanya!
2afsu
adalah se&rang hamba yang amat baik, akan tetapi
se&rang
majikan yang amat jahat!
989
,elihat 0&ng Gan bersikap tidak mengenalnya,
hanya
sebentar 3auw Sun K&k merasa heran. %kan tetapi
tak lama
kemudian dia sudah tenggelam ke dalam buaian
arak dan
lewat tengah malam, diapun berjalan pulang
terhuyunghuyung
dalam keadaan mab&k.
Ketika Sun K&k melewati daerah yang sunyi, di
mana t idak
ada rumah di kanan kiri jalan, tiba*tiba berkelebat
bayangan
hitam yang langsung menyerangnya dengan
kepalan tangan.
Serangan itu dahsyat sekali, mendatangkan angin
pukulan
yang keras. 0agaimanapun juga, Sun K&k adalah
se&rang
990
yang sudah lama mempelajari ilmu silat dan
tingkat
kepandaiannya cukup tinggi. #ia mendengar suara
angin
serangan ini dan cepat dia mengelak sambil
menggerakkan
tangan kiri menangkis dan tangan kanannya
membalas
dengan cengkeraman ke arah pundak
penyerangnya! 2amun,
penyerang itu lihai bukan main karena dengan
amat
mudahnya dia menghindarkan diri dari
cengkeraman itu.
Saat itu dipergunakan Sun K&k yang cepat
mel&mpat ke
belakang itu untuk mengamati penyerangnya.
/uaca gelap,
akan tetapi dia melihat bayangan penyerangnya
yang
991
berpunggung b&ngk&k!
Sie 'i&ng1.!" teriaknya dengan suara penuh rasa
ngeri.
,emang sejak dahulu dia takut kepada adik
isterinya, takut
kalau sampai anak itu mengetahui bahwa dialah
pembunuh
&rang tuanya. Kalau saja tidak melihat isterinya,
sudah sejak
dulu dia membunuh Sie 'i&ng. #an kini, apa yang
ditakutinya
terjadi. Sie 'i&ng yang sudah dia bikin b&ngk&k itu,
masih
berhasil mempelajari ilmu silat tinggi dan malam
ini agaknya
hendak membalas dendam dan menyerangnya!
,aklum
bahwa dia terancam maut, tangan 3auw Sun K&k
bergerak
992
dan tiga batang piauw beruntun menyambar ke
arah tubuh
&rang b&ngk&k itu. 2amun, dengan sigapnya,
lawannya itu
berhasil mengelak dengan amat mudah. Sun K&k
sudah
mencabut pedangnya, pedang pusaka (ek*lian*
kiam dan
biarpun dia mab&k, akan tetapi perasaan takut
melenyapkan
mab&knya dan dia sudan mainkan pedangnya,
menyerang
dengan gesit.
2amun, sekali ini dia harus mengakui bahwa dia
telah
berhadapan dengan se&rang lawan yang amat
tangguh.
0iarpun lawannya bertangan k&s&ng, namun
seranganserangan
pedangnya tidak pernah mampu menyentuh
993
lawannya yang dapat bergerak secepat burung
walet terbang.
Kemudian, ketika dengan gugup dia membalik
untuk mencari
lawan yang tadi berkelebat lenyap ke arah
belakangnya, tibatiba
tangan kanannya menjadi lumpuh tert&t&k dan
pedangnya berpindah tangan! Sebelum Sun K&k
mampu
menghindar, sinar pedang berkelebat dan pedang
itu telah
menembus dada dan jantungnya! Sun K&k r&b&h
terjengkang,
seketika tewas dengan dada ditembusi pedangnya
sendiri!
0ayangan berpunggung b&ngk&k itu lalu
menyambar tubuh
yang tak bernyawa lagi itu, menyeretnya menuju
ke rumah
994
3auw Sun K&k. #engan amat cekatan, dia
mel&mpat ke atas
genteng dan selanjutnya berl&mpatan sehingga
tidak ada
&rang melihatnya. Setelah berl&mpatan dari rumah
ke rumah,
dia lalu turun ke pekarangan belakang rumah 3auw
Sun K&k.
Ketika tiba di dekat sebuah jendela kamar di rumah
itu,
kakinya tersaruk sebuah benda yang
mengeluarkan suara
keras.
Siapa itu." terdengar bentakan suara wanira dari
balik
jendela. 0ayangan itu tidak menjawab, menyeret
mayat itu
menjauhi jendela. %kan tetapi dia kurang cepat
karena tibatiba
995
daun jendela itu terbuka dari dalam dan 0i Sian
masih
sempat melihat se&rang laki*laki berked&k dan
berpunggung
b&ngk&k menyeret ses&s&k mayat ke dalam kebun.
(aman 'i&ng1.." #ia memanggil akan tetapi
bayangan itu
sudah lenyap ke dalam kegelapan malam. 0i Sian
cepat
mel&ncat keluar dari kamarnya dan melakukan
pengejaran ke
dalam kebun. %kan tetapi bayangan &rang
berpunggung
b&ngk&k itu lenyap dan ia menemukan ses&s&k
tubuh
menggeletak di atas tanah. (ada waktu itu,
kebetulan sekali
bulan sep&t&ng yang sejak tadi tertutup awan
hitam, terlepas
996
dari cengkeraman awan dan menyinarkan
cahayanya yang
redup namun cukup terang bagi 0i Sian untuk
mengenal
wajah &rang itu.
%1. ayahhhhh1.!" Ia menjerit dan cepat berlutut,
memeriksa tubuh itu. %yahnya, benar ayahnya,
telah tewas
dengan dada ditembusi sebatang pedang yang
dikenalnya
sebagai pedang pusaka milik ayahnya sendiri, (ek*
lian*kiam!
+eritan 0i Sian ini mengejutkan para pengnuni
rumah itu.
Ibunya terkejut dan berlari keluar. 0i Sian, apa
yang
terjadi1.." tanyanya sambil berlari tersaruk*saruk
ke dalam
kebun.
997
Ibu1.! %yah tewas terbunuh &rang1.!" 0i Sian
berseru
dan iapun mel&mpat lalu berlari mencari*cari ke
dalam kebun.
%kan tetapi, ia tidak menemukan jejak &rang yang
tadi
menyeret tubuh ayahnya, lalu ia mende>ati rumah.
$iba*tiba
ia melihat sesuatu. /epat ia berj&ngk&k den
diambilnya benda
itu. Sebuah t&peng! $&peng yang tadi ia lihat
dikenakan
pembunuh ayahnya. $&peng hitam!
0i Sian, ada apakah ribut*ribut itu." ,endengar
suara Sie
'i&ng, 0i Sian cepat menyimpan t&peng itu ke
dalam saku
dalam bajunya. Ia memandang tajam kepada
wajah Sie 'i&ng.
998
0iarpun remang*remang, ia melihat bahwa selarut
itu
pamannya ini belum tidur!
(aman 'i&ng, apakah engkau tidak mendengar
sesuatu."
tanyanya sambil memandang tajam penuh selidik.
,endengar apa. %ku hanya mendengar
teriakanmu
memanggil ayahmu, lalu suara enci 'an )&ng di
belakang sini.
%pakah yang telah terjadi."
(aman 'i&ng, mari kaulihat sendiri!" katanya
sambil
menarik lengan pamannya itu. 'engan itu tidak
memperlihatkan sesuatu, tidak gemetar, juga sikap
pamannya
tenang*tenang saja. 0i Sian ingin melihat
bagaimana sikap
pamannya kalau melihat cihu*nya menggeletak
tewas.
999
Setelah tiba di tempat itu, dari jauh Sie 'i&ng
sudah
mendengar ratap tangis encinya dan melihat cihu*
nya
menggeletak dengan pedang masih menancap di
dada, dia
terkejut bukan main.
Enci )&ng, apa1. apa yang telah terjadi. Siapa
membunuh cihu." #ia berlutut dan memeriksa. $ak
salah lagi.
/ihunya telah tewas, tewas seketika melihat
pedang itu
menembus dada. ,elihat adiknya, Sie 'an )&ng
menangis
semakin mengguguk sambil memeluk mayat
suaminya.
'i&ng*te1. bagaimanapun juga1. bagaimanapun
jahatnya1. aku1. aku mencintanya1.!" 6anita itu
meratap
dan menangis sejadinya.
1000
Sejak tadi 0i Sian sudah memperhatikan sikap
pamannya.
$erlalu tenang, pikirnya. $erlalu tenang sehingga
tidak wajar.
%kan tetapi, mengapa ia masih meragukan
kenyataan itu. Ia
melihat dengan matanya sendiri. 5rang yang
menyeret mayat
ayahnya itu berpunggung b&ngk&k! Siapa lagi
kalau bukan
pamannya. #an &rang itu bert&peng hitam, t&peng
hitam
yang ia temukan di luar kamar Sie 'i&ng pula!
Engkau pembunuh ayahku!" $iba*tiba 0i Sian
berteriak
sambil mel&mpat dekat Sie 'i&ng, tangannya
sudah
menyambar sebatang ranting kayu dan kini
digenggam di
1001
tangannya, telunjuk kirinya menuding ke arah
muka Sie 'i&ng.
(emuda itu terkejut dan heran. %pa1.. %pa
maksudmu, 0i
Sian." #ia bangkit berdiri.
,aksudku, Sie 'i&ng, engkaulah yang membunuh
ayahku!"
Ehh. %pa kau sudah gila. Enci, bagaimana ini.
0agaimana
anakmu menuduh aku membunuh suamimu."
%kan tetapi anehnya, Sie 'an )&ng hanya
menangis, tidak
membantah sedikitpun juga. ,emang, di dalam
hatinya, 'an
)&ng juga menduga bahwa tentu adiknya itu yang
telah
membunuh suaminya, untuk membalaskan sakit
hati &rang
tua mereka.
1002
'i&ng*te, kenapa engkau begitu kejam
membunuhnya.
0agaimanapun juga, dia ayah 0i Sian, dia suamiku
dan aku1.
aku cinta padanya1."
,endengar ratap tangis encinya ini, Sie 'i&ng
terbelalak
dan merasa bagaikan disambar geledek di hari
terang! %kan
tetapi, 0i Sian yang juga mendengar ucapan
ibunya, sudah
mengeluarkan suara melengking panjang dan ia
mengeluarkan
t&peng hitam itu, melemparkannya ke arah muka
Sie 'i&ng
yang cepat menangkapnya. ,elihat bahwa yang
dilemparkan
itu sebuah t&peng hitam tipis, Sie 'i&ng tidak tahu
maksudnya. %kan tetapi pada saat itu, t&ngkat di
tangan 0i
1003
Sian sudah menyambar dengan t&t&kan*t&t&kan
maut ke arah
muka, tengg&r&kan dan ulu hatinya. $iga kali
t&t&kan bertubi
yang kesemuanya amat berbahaya!
$anpa disadarinya, Sie 'i&ng menyimpan t&peng
itu ke
dalam saku bajunya dan tubuhnya lalu dilempar ke
belakang,
berjungkir balik setiap kali ada ujung t&ngkat
menyambar dan
setelah tiga kali berjungkir balik, dia lalu
memalangkan kedua
lengannya seperti hendak menggunting kalau
t&ngkat yang
amat berbahaya itu menyambar lagi. %kan tetapi
kini t&ngkat
itu tidak menusuknya dari depan, melainkan
menghantam dari
kanan ke arah lambungnya!
1004
0ukan main cepat dan kuatnya serangan 0i Sian.
Kembali
Sie 'i&ng menghindar diri dengan l&ncatan ke atas.
/elaka,
pikirnya. 0i Sian, dan bahkan encinya sendiri,
agaknya sudah
yakin bahwa dia pembunuh cihu*nya! %gaknya
membela diri
dan menyangkal tidak ada gunanya pada saat
keduanya
sedang em&si itu, dan melawan serangan 0i Sian
amat
berbahaya. Gadis ini memiliki ilmu t&ngkat yang
amat ganas
dan lihai, dan teringat dia akan ilmu t&ngkat yang
pernah
dipert&nt&nkan K&ay $&jin.
Kalian salah sangka1.!" katanya dan ketika
t&ngkat itu
1005
kembali menyambar dengan t&t&kan maut ke arah
pusarnya,
Sie 'i&ng mel&mpat ke pinggir lalu kakinya
menyambar untuk
menendang pinggang 0i Sian dari samping. #ia
mengerahkan
tenaga sehingga angin tendangan itu menyambar
keras. 0i
Sian terkejut dan cepat mel&mpat ke belakang.
Inilah yang
dikehendaki Sie 'i&ng. #ia mempergunakan
kesempatan selagi
gadis itu mel&mpat ke belakang, dia pun mel&mpat
jauh dan
menghilang di dalam kegelapan malam!
(embunuh, hendak lari ke mana kau." 0i Sian
mel&mpat
dan melakukan pengejaran. %kan tetapi, Sie 'i&ng
dapat
bergerak cepat sekali dan dia sudah tidak nampak
1006
bayangannya. Setelah mengejar ke sana*sini tanpa
hasil,
dengan hati kesal 0i Sian kembali ke dalam kebun.
Ia
menemukan ibunya masih menangisi mayat
ayahnya.
%ku tidak berhasil menyusul pembunuh keparat
itu! %kan
tetapi, ibu, aku akan mencarinya sampai dapat!"
Sudahlah, 0i Sian. 3ang terpenting sekarang
mengurus
jena-ah ayahmu," kata Sie 'an )&ng yang akhirnya
dapat
menguasai hatinya yang terguncang.
$api, ibu, yang terpenting adalah menangkap
pembunuh
itu!"
)em, bagaimanapun juga, dia adalah pamanmu,
adik
ibumu."
1007
%pakah kalau adik ibu, lalu dia b&leh membunuh
ayah
sesukanya. %pakah ibu sudah begitu membenci
ayah karena
ayah telah berubah selama ini."
0i Sian1.!" Sie 'an )&ng menangis lagi dan 0i
Sian segera
menyadari kekeliruannya. Ia berlutut dan
merangkul ibunya.
,aafkan, ibu. ,aafkan aku1. ah, kedukaan
membuat aku
bersikap kasar kepada ibu." Gadis itu lalu
mengangkat jena-ah
ayahnya ke dalam rumah.
(ara tetangga dan penduduk k&ta Sung*jan terkejut
mendengar berita kematian 3auw Sun K&k yang
kabarnya
terbunuh &rang semalam. 0anyak &rang menduga*
duga siapa
1008
pembunuhnya. 3auw Sun K&k mereka kenal
sebagai se&rang
pendekar yang gagah perkasa, walaupun akhir*
akhir ini
menjadi gila judi dan suka bermain perempuan dan
mab&kmab&kan.
Sie 'an )&ng menangis perlahan di dalam
kamarnya. Ia
tidak mau ditemani puterinya dan terpaksa 0i Sian
duduk
bersila di ruangan di mana jena-ah ayahnya
dibaringkan,
ditemani beberapa &rang pria tua tetangga
mereka.
Ketika 'an )&ng menangis lirih, tiba*tiba daun
jendelanya
terbuka dari luar. 0egitu perlahan jendela itu
terbuka dari luar
sehingga 'an )&ng tidak mendengar sesuatu. 0aru
ia terkejut
1009
ketika ada bayangan berkelebat dan tahu*tahu
adiknya telah
berdiri di dalam kamar itu. 'an )&ng memandang
terbelalak
kepada adiknya.
,au apa1. kau datang. Engkau sudah
membunuhnya,
tentu engkau sudah puas, bukan. 0iarlah aku yang
menderita1. hu*huh1. sejak dulu, aku yang
menderita1.!"
Enci, dengarlah baik*baik. %ku tidak
membunuhnya, enci.
%ku tidak membunuh cihu1.!"
6anita itu menghentikan tangisnya lalu menarik
napas
panjang. Sudahlah, 'i&ng*te. %kupun tidak
menyalahkanmu.
#ulu akupun hendak membunuhnya dan sudah
sepatutnya
kalau aku atau engkau membunuhnya1."
1010
Enci1. apa1. apa maksudmu." Sie 'i&ng
bertanya,
hatinya berdebar tegang.
Engkau tentu telah menduganya, maka engkau
membunuhnya, bukan. 2ah, baiklah, karena dia
sudah mati,
kuceritakan segalanya kepadamu. ,emang, 3auw
Sun K&k
yang menjadi pembunuh ayah dan ibu kita,
membunuh
suheng Kim /u %n, dan dua &rang pelayan
keluarga kita dan
semua binatang peliharaan kita."
Sedikit banyak memang sudah ada dugaan di
dalam hati
Sie 'i&ng yang selalu dibantahnya sendiri karena
bagaimana
mungkin encinya menjadi isteri pembunuh ayah
ibu mereka.
$api1. tapi mengapa, enci."
1011
,endiang ayah kita pernah bentr&k dengan 3auw
Sun K&k
ketika dia dan isterinya melakukan peramp&kan.
#ia dahulu
se&rang peramp&k. Isterinya tewas di tangan
mendiang ayah
kita dan dia terluka. #ia lalu memperdalan ilmu
silat dan pada
malamhari itu, dia berhasil membasmi keluarga
ayah kita."
$api1. tapi, mengapa enci dan aku sendiri t idak
dibunuhnya, dan mengapa pula enci menjadi
isterinya1.."
Itulah selalu aku yang menderita. #ia tertarik
kepadaku.
#ia hendak memperk&saku dan membunuh kita
berdua kalau
aku tidak mau menjadi isterinya. $erpaksa, untuk
menyelamatkan engkau yang baru berusia sepuluh
bulan, dan
1012
menyelamatkan nyawaku sendiri, aku menerima
permintaannya. %ku menjadi isterinya dan engkau
tidak
dibunuhnya. #an ternyata dia amat baik kepadaku
dan
kepadamu sampai terlahir 0i Sian dan aku1. aku1.
anak
durhaka dan tidak berbakti ini, aku jatuh cinta
kepadanya,
kepada suamiku sendiri dan kepada pembunuh
ayah ibuku1."
Sie 'an )&ng tidak dapat menahan tangisnya lagi.
Sie 'i&ng
mendengarkan dengan beng&ng. #ie merasa
kasihan sekali
kepada encinya.
%kan tetapi, aku tidak membunuhnya, enci."
Sudahlah, siapa mau percaya. #an aku sekarang
tidak lagi
1013
menyalahkanmu, 'i&ng*te. Sudah sepatutnya
engkau
membunuhnya dan1."
$iba*tiba pintu kamar itu did&r&ng terbuka dari luar
dan 0i
Sian mel&ncat masuk dengan mata terbelalak dan
tangannya
memegang sebatang pedang yaitu pedang (ek*
lian*kiam yang
telah membunuh ayahnya!
(embunuh keparat, berani engkau ke sini."
bentaknya dan
secepat kilat 0i Sian menyerang dengan pedang
itu. $usukan
kilat mengarah dada Sie 'i&ng dan selain nampak
kilatan
pedang, juga terdengar bunyi mendesing saking
cepat dan
kuatnya pedang itu meluncur. 2amun, dengan
cepat Sie 'i&ng
1014
menyambar kursi dan melempar kursi itu sebagai
perisai.
$erdengar suara nyaring dan kursi itu sudah patah*
patah
berantakan. %kan tetapi tubuh Sie 'i&ng sudah
mel&ncat ke
jendela.
0i Sian, engkau keliru. %ku tidak membunuh
ayahmu!"
kata Sie 'i&ng sebelum dia mel&ncat ke luar dan
melenyapkan
diri,
+ahanam, jangan lari!" 0i Sian hendak mengejar,
akan
tetapi ibunya sudah menubruknya dan memegangi
lengannya
sambil menangis.
+angan, anakku. +angan kejar dia1.! 0iarkan dia
pergi1.!"
tangisnya.
1015
0i Sian mengerutkan alisnya. ,enghela napas
panjang.
)emm, ibu melindungi se&rang pembunuh,
pembunuh suami
ibu sendiri, walaupun pembunuh itu adik kandung
ibu1." Ia
melepaskan diri, akan tetapi tidak mengejar seperti
yang
diminta ibunya, melainkan dengan bersungut*
sungut iapun
kembali ke ruangan di mana jena-ah ayahnya
dibaringkan.
Ibunya melempar diri di atas pembaringan dan
menangis.
0agaimana ia tega untuk merusak hati anaknya
dengan
menceritakan semua perbuatan ayahnya. $idak, ia
tidak akan
menceritakan semua perist iwa jahanam dahulu itu
kepada 0i
1016
Sian agar gadis itu tidak tahu bahwa ayahnya
se&rang yang
amat jahat. $idak perlu ia tahu. 0iarlah ia sendiri
yang
menderita, asalkan 0i Sian tidak menderita! Seperti
dulu ia
berk&rban demi mempertahankan keselamatan Sie
'i&ng, kini
ia bersedia berk&rban perasaan demi menjaga
agar batin
puterinya tidak sampai menderita kehancuran.
(ada kees&kan harinya, para tetangga datang
melayat dan
pagi*pagi sekali 0&ng Gan sudah tiba di situ.
,aksudnya untuk
berkunjung kepada sum&inya. $entu saja dia
terkejut bukan
main melihat peti mati di ruangan depan.
0i Sian menyambutnya dengan wajah pucat dan
mata
1017
merah, bekas tangis dan kurang tidur.
Sum&i! %pa yang terjadi! Siapa yang meninggal
dunia1.."
tanyanya dengan penuh kekhawatiran.
3ang meninggal dunia adalah ayahku, suheng1."
%hh1.!" (emuda itu terbelalak memandang ke
arah peti
mati. %yahmu. $api kemarin beliau masih segar
bugar1.!"
,alam tadi1. dia meninggal1." Gadis itu
memejamkan
matanya, menahan diri agar tidak menangis di
depan pemuda
itu, apa lagi para tetangga mulai berdatangan
melayat. ,elihat
Ini, 0&ng Gan lalu menghampiri meja sembahyang,
memasang
hi& untuk memberi h&rmat kepada jena-ah dalam
peti.
Kemudian dia menghampiri lagi sum&inya.
1018
Sum&i, kenapa ayahmu meninggal. Sakit
apakah."
,ari kita masuk, suheng, aku mau bicara
denganmu."
0&ng Gan mengikuti sum&inya menuju ke ruangan
dalam.
Setelah berada berdua saja, gadis itu
mempersilakan
suhengnya duduk. Suheng, ayahku malam tadi
dibunuh
&rang1.."
)ah1..." 0&ng Gan mel&ncat bangkit berdiri dari
kursinya, matanya terbelalak. #ibunuh &rang.
0agaimana1.
siapa1.."
(embunuhnya adalah1. pamanku, adik ibu
sendiri1."
%hh! (emuda berpunggung1. b&ngk&k bernama
Sie 'i&ng
itu1.."
1019
0i Sian mengangguk, menarik napas panjang.
0enar,
dialah yang membunuh ayahku."
Kalau begitu, biar aku mencarinya dan
menyeretnya ke
depanmu, sum&i!" 0&ng Gan berseru sambil
mengepal t inju,
matanya terbelalak penuh kemarahan.
Semalam aku sudah menyerang dan
mengejarnya, namun
tidak berhasil. #ia tidak b&leh dipandang ringan,
suheng.
%gaknya dia telah memper&leh kepandaian yang
hebat. Ingat,
dia itu murid supek (ek*sim Sian*su yang menurut
suhu
memiliki kesaktian yang amat hebat. Karena itu,
aku akan
pergi mencarinya, suheng dan harap engkau suka
1020
membantuku. Kalau kita maju berdua, tentu dia
akan dapat
kita kalahkan."
%ku siap siaga, sum&i! $anpa kau minta sekalipun,
aku
memang akan mencarinya untuk membalaskan
sakit hatimu
ini!"
$erima kasih, suheng. )anya engkau se&ranglah
yang
dapat kumintai bantuan, yang dapat kuharapkan.
2ah,
sekarang juga kita berangkat untuk mengejar dan
mencari Sie
'i&ng!"
Ehh. Sekarang. $idak menanti sampai selesai
pemakaman
ayahmu."
$idak, kalau terlambat, dia akan pergi terlalu jauh.
%ku
1021
sudah siap sedia, lihat, ini buntalan sebagai bekal
perjalanan
sudah kusiapkan. ,ari, kita berangkat sekarang
juga!"
(emuda itu masih bingung karena kepergian itu
demikian
mendadak, walaupun hatinya merasa girang sekali
bahwa dia
akan berdua lagi dengan sum&inya, berdua
melakukan
perjalanan!
Kau1. aku tidak berpamit kepada ibumu."
Gadis itu menggeleng kepalanya dengan wajah
duka.
$idak, ibu melindungi adiknya, lebih baik aku tidak
menemuinya sebelum aku dapat membalas
dendam kepada
pembunuh ayahku!" 0erkata demikian, gadis itu
lalu pergi,
1022
diikuti 0&ng Gan, keluar meninggalkan rumah itu
dari pintu
samping sehingga tidak kelihatan &leh para
tetangga yang
datang berlayat.
Ketika Sie 'an )&ng mendengar bahwa puterinya
lenyap
bersama suhengnya, pergi tanpa pamit, iapun
jatuh pingsan.
$idak kuat ia menahan pukulan batin yang bertubi*
tubi itu.
3ang terutama sekali memberatkan hati ny&nya ini
adalah
karena ia dapat menduga ke mana perginya
puterinya itu.
$entu ia hendak pergi mencari Sie 'i&ng untuk
menuntut balas
dendam! ,aka iapun merasa menyesal sekali
mengapa ia
1023
tidak segera menceritakan saja sebab*sebab yang
mend&r&ng
Sie 'i&ng membunuh 3auw Sun K&k. Kalau ia sudah
menceritakan, tentu 0i Sian akan mengerti dan
dapat
memaklumi mengapa pamannya itu membunuh
ayahnya,
karena memang ayahnya amatlah jahatnya!
Setelah suaminya tewas dan dimakamkan, Sie 'an
)&ng
hidup se&rang diri dalam keadaan sederhana. Ia
berdagang
dengan m&dal seadanya, dan setiap hari ia
berprihatin,
bersembahyang dan m&h&n kepada $uhan 3ang
,aha Kasih
untuk melindungi puterinya dan untuk mencegah
agar
puterinya jangan sampai membunuh Sie 'i&ng.
Kalau hal ini
1024
terjadi habislah hidupnya. Ia tidak akan berani
melanjutkan
lagi kehidupannya penuh dengan penyesalan kalau
sampai
puterinya membunuh Sie 'i&ng. Ia tidak khawatir
kalau
puterinya akan terbunuh &leh Sie 'i&ng. Ia sudah
mengenal
benar watak adiknya yang b&ngk&k itu. Sampai
bagaimanapun
juga, Sie 'i&ng tidak akan membunuh 0i Sian. )al
ini ia yakin
sama yakinnya bahwa di dasar hatinya, adiknya itu
amat
mencinta dan menyayang 0i Sian.
8&dw&8
6anita itu berusia kurang lebih dua puluh empat
tahun. Ia
se&rang wanita yang mempunyai daya tarik besar
sekali.
1025
6ajahnya yang berbentuk l&nj&ng itu berkulit putih
mulus
kemerahan. ,atanya jeli dan kedua ujungnya
meruncing dan
kerlingannya dapat menarik hati pria seperti besi
semberani
menarik besi. Senyumnya manis sekali, dengan
bibir yang
lembut itu pandai bergerak*gerak penuh
tantangan. $ubuhnya
bagaikan bunga sedang mekar, dengan lekuk
lengkung yang
indah menggairahkan, tidak begitu disembunyikan
karena
pakaiannya yang ketat dengan jelas
membayangkan
keindahan bentuk tubuh itu. #adanya padat,
pinggangnya
kecil, pinggulnya besar, langkahnya seperti seek&r
singa
1026
kelaparan. (ada lengan, kaki dan leher nampak
ditumbuhi
bulu lembut dan ini menambah daya tarik.
(akaiannya juga
indah, dari sutera yang mahal.
Ketika wanita itu memasuki pintu gerbang k&ta )&*
tan,
semua mata pria yang melihatnya, memandang
dengan
mel&t&t. 0ahkan ada yang matanya sampai mau
mel&ncat
keluar. Kalamenjing banyak pria bergerak naik
turun, seperti
&rang kehausan melihat buah yang segar, ada
yang lidahnya
terjulur ke luar menjilat*jilat bibir sendiri, seperti
kucing*kucing
kelaparan melihat tikus yang m&nt&k. (endeknya,
jarang ada
1027
pria yang melewatkan penglihatan seindah itu
begitu saja.
0ahkan di antara mereka yang memang berwatak
ceriwis dan
nakal, tersenyum menyeringai, ada pula yang
berdehem, ada
yang memuji dengan suara. 0ermacam*macamlah
ulah para
pria yang salah tingkah itu ketika melihat wanita
yang
menggiurkan ini, dan kalau saja sinar mata dapat
menusuk
seperti anak*anak panah, tentu tubuh wanita itu
sudah penuh
dengan luka!
6anita itu bukan tidak sadar bahwa dirinya
dijadikan
t&nt&nan ypng mengasikkan. Ia sadar sepenuhnya
akan
1028
kecantikannya, dan ia tidak marah, bahkan bangga
dan
gembira sekali menjadi pusat perhatian dan pujian.
,aka ia
sengaja membuat lenggangnya semakin
menggairahkan,
pinggulnya yang m&nt&k itu seperti menari*nari,
pinggangnya
meliak*liuk seperti batang p&h&n yang tertiup
angin, matanya
mengerling ke kanan kiri dengan lembut namun
tajam, dan
bibirnya yang merah membasah itu bergerak*gerak
mengarah
senyum. ,anis sekali!
Semua &rang bertanya*tanya siapa gerangan
wanita muda
yang amat cantik itu. Kalau wanita penduduk biasa
dari k&ta
1029
)&*tan, kiranya tidak mungkin karena melihat
pakaiannya
yang indah dan mewah, tentu ia se&rang wanita
kaya raya,
mungkin se&rang puteri bangsawan. Kalau ia benar
wanita
bangsawan dari luar k&ta, mengapa datang hanya
berjalan
kaki saja. $idak naik kereta. 6anita cantik itu
penuh teka
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
teki, dan kalau ia lebih lama berada di k&ta itu,
tentu segera
akan ada &rang yang berani mendekatinya untuk
bertanya dan
memperkenalkan diri. $erlalu cantik ia dibiarkan
sendirian saja
di tempat ramai itu. Seperti setangkai bunga, yang
terlalu
1030
cantik dibiarkan tumbuh di hutan tanpa ada yang
melindungi,
seperti setangkai buah yang segar dan matang,
tentu takkan
lama bertahan tergantung di dahan p&h&n tanpa
ada yang
memetiknya.
Sudah mulai banyak pria tua muda yang diam*
diam
membayanginya! Senja telah mulai tua dan malam
sudah
menjelang masuk. ,ereka yang membayanginya,
merasa
heran ketika melihat wanita cantik itu menuju ke
sebuah kuil
tua di pinggir k&ta. (adahal kuil tua itu sudah
k&s&ng dan
tidak digunakan lagi, merupakan sebuah rumah
tua yang
1031
ditakuti penduduk karena dikabarkan bahwa kuil
itu sekarang
menjadi tempat tinggal siluman*siluman! )ampir
tidak ada
&rang berani memasuki, apalagi memasuki kuil,
bahkan masuk
ke halamannyapun jarang ada yang berani, setelah
hari mulai
gelap. 0anyak &rang mengabarkan bahwa kalau
malam gelap,
seringkali terdengar suara*suara aneh dari tempat
yang
angker itu!
Ketika mereka yang membayangi wanita itu
melihat betapa
si cantik itu melenggang lengg&k memasuki
pekarangan kuil,
sudah banyak di antara mereka yang diam*diam
menahan kaki
1032
mereka, lalu membalikkan tubuh dan pergi dengan
bulu
tengkuk meremang. Sebagian masih bertahan,
diliputi
keheranan mau apa se&rang cantik seperti itu
memasuki
pekarangan kuil yang menyeramkan itu. Ketika
mereka
melihat bahwa wanita itu terus melangkah masuk
ke dalam
kuil yang gelap, k&t&r dan tua itu, semua &rang
membalikkan
tubuh dan lari tunggang langgang! $idak salah lagi,
sudah
pasti siluman yang mereka bayangi itu! Siluman
yang suka
mengg&da pria, biasanya siluman rubah yang
dapat mer&bah
diri menjadi wanita cantik sekali. Kalau ada pria
yang tertarik
1033
dan terpikat, akan dibawanya ke dalam kuil dan
pada
kees&kan harinya, tentu pria itu ditemukan dalam
keadaan
mati k&ny&l atau setidaknya tentu gila!
Kalau saja di antara mereka itu ada yang bernyali
besar
dan terus membayangi wanita itu masuk ke dalam
kuil tentu
dia akan menjadi semakin heran. 6anita itu
setelah tiba di
dalam kuil, tiba*tiba saja bergerak cepat sekali,
tubuhnya
sudah mencelat naik ke atas wuwungan rumah dan
ia
mengintai dari atas ke arah jalan yang menuju ke
kuil. #ari
atas, dalam cuaca yang sudah mulai gelap, ia
dapat melihat
mereka yang tadi membayanginya, satu demi satu
1034
meninggalkan jalan itu, bahkan ada yang lari
p&ntang panting,
kembali ke tengah k&ta. 6anita itu tersenyum geli,
bibirnya
yang menggairahkan itu berjebi mengejek, lalu
tubuhnya
melayang turun lagi setelah ia merasa yakin
bahwa tidak ada
se&rangpun yang mengikutinya masuk ke dalam
kuil.
)i*hik," ia tertawa lirih dan berbisik*bisik, biarkan
mereka
mengira aku siluman. ,emang aku siluman1. hi*
hik, siluman
aseli1.!" Ia lalu melangkah masuk ke
dalamruangan belakang
kuil itu, bagian yang masih agak utuh karena
banyak bagian
yang sudah rusak dan dindingnya retak*retak.
1035
Ketika ia tiba di ruangan belakang dan membuka
pintu
sebuah kamar, &rang itu tentu akan berseru
keheranan dan
ketakutan melihat betapa kamar yang diterangi
&leh nyala api
lilin itu merupakan sebuah kamar yang bersih,
berbau harum
dan sama sekali t idak pantas berada di dalam kuil
tua yang
k&t&r itu! Kamar ini cukup besar, terdapat sebuah
pembaringan yang lebar sekali, cukup untuk tidur
enam tujuh
&rang! Sebuah pembaringan yang diberi kasur
tebal dan
ditilami kain kapas yang berwarna merah muda,
dengan
kelambu besar berwarna ungu! 0antal*bantalnya
bersih,
1036
dengan sarung yang disulam bunga*bunga dan
burung, ada
pula selimutnya yang merah dan tebal. #an di
kamar itu
terdapat pula lima buah kursi dan sebuah meja dan
di atas
meja itu terdapat guci arak dan cawan lengkap,
juga r&ti
kering, manis*manisan, buah*buahan dan
makanan*makanan
kering! Sebuah kamar yang menyenangkan. #an
yang lebih
mengherankan lagi dari pada semua itu adalah tiga
&rang
pemuda yang usianya antara dua puluh sampai
dua puluh lima
tahun, kesemuanya hanya mengenakan pakaian
dalam yang
minim, tiga &rang pemuda yang tampan dan
dengan tubuh
1037
yang sehat dan mulus, mereka menyambut
kedatangan
wanita itu dengan uluran tangan penuh gairah
berahi, dan
dengan pandang mata penuh kasih sayang dan
senyum
memikat!
Ketika wanita itu mendekati pembaringan, tiga
&rang
pemuda itu menyambutnya dengan rangkulan,
ciuman*ciuman
mesra dan belaian*belaian penuh gairah. 6anita
cantik itu
sampai kewalahan menghadapi penyambutan
mesra tiga
&rang pria muda itu, ia tertawa cekikikan lalu
melepaskan diri
dan duduk di atas kursi, memandang mereka
bertiga yang
1038
duduk di atas pembaringan. Ketiganya sama*sama
tampan,
ganteng, jantan dan menarik, pikirnya. %kan tetapi
setelah
bermain*main dengan mereka, berenang di dalam
lautan
kemesraan sampai lupa waktu dan lupa batas
selama tiga hari
tiga malam, ia telah mulai b&san!
Siapakah wanita cantik yang menggairahkan akan
tetapi
juga mengerikan itu. Ia bukan lain adalah (ek 'an!
$ujuh
tahun yang lalu, ketika ia berusia tujuh belas
tahun, (ek 'an
menjadi selir tersayang dari /&a )un yang terkenal
sebagai
/&a*wangwe ()artawan /&a), se&rang yang ketika
itu berusia
1039
sekitar lima puluh tahun dan merupakan &rang
terkaya di k&ta
3e*ceng. %kan tetapi, (ek 'an, keturunan Kirgi- dan
)an itu,
memiliki darah panari dan nafsu berahi yang besar
sehingga ia
tidak puas hanya melayani se&rang suami yang
usianya sudah
setengah abad. ,aka, melihat betapa putera
angkat hartawan
itu, biarpun baru berusia tiga belas tahun namun
sudah cukup
besar, ia merayu anak itu yang bukan lain adalah
0&ng Gan
sehingga terjadilah hubungan gelap di antara
mereka. (ara
selir dan pelayan yang merasa iri melihat (ek 'an
menjadi selir
terkasih, melihat hubungan itu dan mereka
melap&rkan
1040
kepada /&a*wangwe sehingga dua &rang itu
tertangkap
basah, lalu diusir dari rumah keluarga /&a.
Seperti kita ketahui, (ek 'an bertemu dengan )ek*
in Kuib&,
nenek iblis yang mengambilnya sebagai murid.
2enek ini
bukan hanya mengajarkan ilmu*ilmu silat yang
tinggi dan
amat kejam, juga mewariskan pula wataknya yang
amat jahat,
kejam, licik dan tidak pantang segala macam
perbuatan buruk
atau kemaksiatan apapun! ,aka bagi (ek 'an,
tidak ada
perbuatan jahat yang dipantangnya dan ia tumbuh
semakin
dewasa dan matang menjadi se&rang wanita yang
berwatak
1041
iblis! +uga nafsu berahinya semakin menjadi*jadi!
7ntuk
memuaskan nafsunya ini, ia memilih pria yang
disukanya,
dirayu atau dipaksa untuk melayaninya sampai ia
merasa puas
dan kalau ia sudah merasa b&san, pria itu lalu
diusir begitu
saja, dan kalau banyak rewel bahkan dibunuhnya!
%kan tetapi
perbuatan ini ia lakukan di luar rumah sub&nya.
Sub&nya
memiliki sebuah rumah yang mewah di tepi telaga
G&*sa dan
mereka hidup sebagai &rang kaya raya. Guru dan
murid ini
telah mencuri sejumlah harta dari gedung
(angeran /un Kak
5ng di k&ta )&*tan, dan selama tujuh tahun
terakhir ini, kalau
1042
mereka kekurangan uang, mudah saja bagi mereka
untuk
mengisi kembali gudang harta mereka. Seluruh
t&k&h sesat
dari dunia hitam berlumba untuk menyerahkan
sebagian dari
hasil mereka kepada )ek*in Kui*b& yang mereka
anggap
sebagai datuk mereka. #an selain itu, amat mudah
bagi (ek
'an yang sudah memiliki ilmu kepandaian tinggi
untuk
mengambil begitu saja dari gudang*gudang harta
para
hartawan atau bangsawan.
Setelah lewat tujuh tahun dan merasa bahwa
dirinya sudah
dibekali ilmu*ilmu yang hebat, (ek 'an teringat
akan
1043
penghinaan yang pernah dideritanya di rumah
keluarga /&awangwe
di k&ta 3e*ceng. 5leh karena itu, ia berpamit dari
sub&nya dan pergi ke k&ta itu, dengan maksud
untuk
membalas semua penghinaan yang pernah
diterimanya, tentu
saja berikut bunga*bunganya! #an ketika ia tiba di
k&ta 3eceng,
ia melihat tiga &rang pemuda yang dijumpainya
dalam
perjalaran. $iga &rang pemuda yang tampan, muda
dan
jantan. (erhatiannya segera tercurah kepada
mereka, dan
untuk sementara itu melupakan urusannya di 3e*
ceng, sibuk
memikat tiga &rang pemuda itu. $idak sukar
baginya untuk
1044
menjatuhkan hati mereka, dengan kecantikannya
dan
kem&nt&kan tubuhnya. Segera ia membawa
pemuda*pemuda
itu ke dalam kuil tua, di mana ia telah membuat
sebuah kamar
yang indah dan selama tiga hari tiga malam ia
berenang
dalam lautan kemesraan dan kenikmatan bersama
mereka
sampai ia merasa agak b&san. #an setelah b&san,
baru ia
teringat kembali akan maksudnya semula datang
ke k&ta 3eceng
itu.
Ketika tiga &rang pemuda yang sudah tergila*gila
kepada
wanita cantik itu membelai dan menciuminya, (ek
'an yang
1045
semula merasa b&san lalu melepaskan diri dan
duduk di atas
kursi, memandang kepada mereka bertiga sambil
tertawa
cekikikan.
Sudahlah, aku malam ini tidak dapat main*main
dengan
kalian, karena mempunyai urusan penting. Kalian
makan
minum yang kenyang, istirahat baik*baik dan
malam nanti,
larut tengah malam, atau bes&k pagi*pagi, aku
akan kembali
ke sini dan kalian harus bersiap*siap untuk kita
bertanding
lagi1." Ia tertawa cekikikan seperti siluman dan
tiga &rang
pemuda itupun tertawa gembira. ,ereka tidak
perduli apakah
1046
(ek 'an se&rang manusia biasa, ataukah se&rang
dewi atau
se&rang siluman! 3ang jelas, wanita itu telah
menyenangkan
hati mereka, memberi mereka kenikmatan yang
selama hidup
mereka belum pernah mereka rasakan.
Setelah bermain*main dan bersendau*gurau
dengan tiga
&rang pemuda itu dan malam mulai gelap, (ek 'an
melepaskan diri lagi dari tangan*tangan mereka,
lalu sekali
berkelebat iapun sudah lenyap dari dalam kamar
itu! $iga
&rang pemuda itu hanya dapat merasa heran dan
kagum.
Kalau sudah ditinggalkan begitu, ketiganya baru
mulai merasa
ngeri dan seram, menduga*duga siapa gerangan
wanita cantik
1047
yang selama tiga hari tiga malam mengajak
mereka berenang
dalam lautan asmara itu.
$ubuh (ek 'an lenyap berubah menjadi bayangan
yang
gerakannya cepat sekali dan dalam waktu singkat,
bayangan
telah berada di atas genteng rumah gedung
keluarga /&a.
Kemudian, beberapa kali bayangan itu berkelebat
dan
melayang turun, dan ia sudah berada di dalam
gedung yang
amat luas itu. #i bawah sebuah lampu dinding di
dekat taman,
ia berhenti dan memandang ke sekeliling sambil
tersenyum.
Selama tujuh tahun ini, tidak banyak perubahan
nampak di
1048
rumah itu masih tetap mewah dan indah. 4umah
yang amat
dikenalnya. 'alu ia mengingat*ingat. %da tiga
&rang selir muda
dan cantik yang menjadi saingannya dan yang dulu
melap&rkannya kepada /&a*wangwe. #i samping
tiga &rang
selir itu, juga terdapat dua &rang pelayan pria dan
se&rang
tukang kebun pria. Sudah lama ia merencanakan
cara ia
membalas dendam, dan kini ia tersenyum sendiri.
Senyum itu
membuka sepasang bibirnya yang merah basah,
dan
memperlihatkan kilatan giginya yang putih
berderet rapi.
/antik memang, akan tetapi juga mengerikan,
karena
1049
sepasang matanya menc&r&ng dan wajah yang
cantik itu
seperti wajah se&rang siluman tulen!
Ia masih ingat di mana adanya kamar*kamar dari
para selir
dan para pelayan itu. #engan amat mudahnya, ia
membuka
daun jendela sebuah kamar dan bagaikan seek&r
kucing saja,
ia mel&mpat ke dalam. Ia membuka kelambu
pembaringan
yang tertutup dan melihat se&rang di antara
musuhmusuhnya,
yaitu selir yang tinggi semampai, tidur nyenyak
se&rang diri memeluk guling. Ia mengguncang
pinggul wanita
itu yang segera membuka matanya dan terbelalak
melihat
se&rang wanita cantik yang asing di depan
pembaringannya.
1050
%pa1. siapa kau1.." tanyanya gagap.
(ek 'an tersenyum manis. 0enarkah engkau
sudah lupa
kepadaku. Ingat tujuh tahun yang lalu1."
(ek 'an1.! Kau1. (ek 'an1.." selir itu berseru
kaget
akan tetapi pada saat itu, (ek 'an menggerakkan
tangannya
dan selir itu terkulai lemas dan tak mampu
mengeluarkan
suara. ,atanya terbelalak ketakutan ketika (ek 'an
menariknya, memanggulnya dan membawanya
mel&mpat
keluar dari kamar melalui jendela yang daunnya ia
tutupkan
kembali. Ia membawa tubuh selir itu ke dalam
(&nd&k ,erah,
yaitu sebuah bangunan mungil di tengah taman di
mana
1051
biasanya )artawan /&a menghibur diri,
mendengarkan
nyanyian dan melihat tarian yang dilakukan &leh
para selirnya
atau r&mb&ngan penari yang diundangnya. Karena
malam itu
(&nd&k ,erah tidak dipergunakan, maka pintunya
dikunci dari
luar. 2amun, dengan mudah (ek 'an
mend&r&ngnya terbuka
dan ia membawa tubuh selir itu ke sebuah kamar
di p&nd&k
itu dan melemparkan tubuh itu ke atas
pembaringan. Selir itu
hanya dapat terbelalak, tidak tahu apa yang akan
terjadi
dengan dirinya, akan tetapi ia ngeri melihat
pandang mata (ek
'an yang menc&r&ng seperti bukan mata manusia
biasa itu!
1052
Selir ke dua juga diseret ke dalam (&nd&k ,erah
dalam
keadaan tert&t&k, lumpuh dan tidak mampu
mengeluarkan
suara &leh (ek 'an dan dilempar ke dalam kamar
yang lain
dalam p&nd&k.
Ketika ia memasuki kamar selir ke tiga yang
menjadi
musuhnya, ternyata selir ini tidur dengan se&rang
anak
perempuan berusia kurang lebih dua tahun.
Kiranya selir ini
telah mempunyai anak. %kan tetapi ia tidak
perduli. Ia
men&t&k selir ini dan juga men&t&k anak kecil itu
agar jangan
menangis dan menggagalkan rencananya,
kemudian
1053
membawa pula selir ke tiga ini ke dalam (&nd&k
,erah.
Kebetulan p&nd&k itu memiliki tiga buah kamar dan
kini tiga
&rang selir itu telah berada di dalam kamar*kamar
itu.
Kini (ek 'an menuju ke deretan kamar para
pelayan. Iapun
masih ingat di mana letak kamar dari para pelayan
yang
dianggapnya musuh. Se&rang di antara mereka
sudah
mempunyai isteri yang juga bekerja di situ sebagai
tukang
cuci. Ia tidak perduli, dan seperti yang dilakukan
kepada para
selir tadi, iapun dengan mudah, seperti setan saja,
memasuki
kamar pelayan dan men&t&k mereka, lalu
menyeret mereka
1054
menuju ke p&nd&k di taman bunga. Isteri se&rang
di antara
tiga pelayan pria itupun dit&t&knya sehingga tidak
mampu
berkutik maupun berteriak. (ek 'an melempar*
lemparkan tiga
&rang pelayan prla itu ke atas pembaringan di
dalam tiga buah
kamar. ,ereka itu tumpang tindih di atas
pembaringan tanpa
dapat berterak, juga mereka hanya terbelalak saja
ketakutan
ketika (ek 'an mer&bek*r&bek pakaian mereka
sehingga enam
&rang di dalamtiga kamar itu semua menjadi
telanjang bulat.
Setelah membiarkan tiga pasang manusia itu
dalam
keadaan tanpa pakaian bertumpang tindih di atas
1055
pembaringan, (ek 'an tersenyum girang. #i bawah
sinar
lampu, wajahnya yang cantik manis itu nampak
amat
menyeramkan, menyeringai sepertl iblis betina.
,atanya
menc&r&ng dan giginya berkilauan. Kemudian ia
menyelinap
ke belakang rumah p&nd&k itu dan membakar
bagian
belakang rumah, lalu dipukulnya kent&ngan bambu
membuat
gaduh.
Sebentar saja, semua penghuni rumah gedung
hartawan
/&a menjadi gempar mendanger kent&ngan
bertalu*talu dari
belakang itu. ,ereka cepat memasuki taman dan
menjadi
semakin geger melihat p&nd&k di taman itu.
1056
(&nd&k ,erah kebakaran!" demikian teriakan
mereka dan
semua &rang lalu berusaha memadankan api yang
membakar
bagian belakang p&nd&k itu dengan siraman air.
$iga pasang
&rang yang berada di dalam tiga kamar itu tentu
saja
mendengar semua keributan ini, namun mereka
tidak mampu
bergerak dan hanya menanti dengan hati tegang.
%khirnya api itu padam dan dipimpin &leh /&a*
wangwe
sendiri, semua &rang memasuki p&nd&k
mengadakan
pemeriksaan dan apa yang mereka dapatkan. $iga
pasang
&rang yang saling tindih di atas pembaringan
dalam tiga
1057
kamar itu, tanpa pakaian sama sekali! $entu saja
keadaan
menjadi semakin geger. Semua &rang tahu bahwa
tiga &rang
selir /&a*wangwe secara tak tahu malu sekali telah
mengadakan perjinaan dengan tiga &rang pelayan
pria dan
agaknya mereka demikian asyiknya sehingga
mereka tidak
tahu bahwa p&nd&k yang menjadi tempat
pertemuan mereka
itu terbakar bagian belakangnya!
Ketika tiga pasang &rang itu tidak mampu
bergerak, hanya
memandang dengan ketakutan. /&a*wangwe tentu
saja
menganggap mereka itu pura*pura atau tidak
mampu
bergerak karena ketakutan. #ia tidak perduli dan
menyuruh
1058
para pelayan menyeret enam &rang itu turun dari
pembaringan, lalu dalam keadaan masih telanjang
bulat itu
mereka diberi hukuman masing*masing dua puluh
kali
cambukan bagi para selir dan lima puluh kali
cambukan bagi
para pelayan pria.
Kulit punggung dan pinggul mereka sampai pecah*
pecah
berdarah. Setelah itu, mereka diusir, hanya
membawa pakaian
mereka saja, bahkan selir yang sudah mempunyai
anak, tidak
diperb&lehkan membawa anaknya.
Setelah melampiaskan kemarahannya, marah
bukan hanya
karena selir*selirnya menyeleweng dengan para
pelayan,
1059
melainkan karena nama baiknya tercemar dan
seluruh
penduduk 3e*ceng pasti akan segera mendengar
peristiwa
yang amat memalukan itu, /&a*wangwe memasuki
kamarnya.
#ia tidak memperb&lehkan isterinya atau selir lain
menemaninya karena dia ingin mengas& dan
membiarkan
hawa amarah mereda.
%kan tetapi ketika dia memasuki kamarnya yang
besar dan
mewah, menutupkan pintu karena dia tidak ingin
diganggu,
dan membalik hendak menuju ke pembaringannya,
dia
terbelalak dan mulutnya ternganga. #i atas
pembaringannya
itu telah rebah se&rang wanita yang luar biasa
cantiknya.
1060
/antik manis, kulitnya yang putih mulus itu
nampak karena
pakaiannya setengah terbuka. Sepasang mata
yang
mengerling tajam, senyum yang semanis madu
dan sikap
yang menantang!
Kau1. kau1. (ek 'an." /&a*wangwe berseru
heran dan
juga terkejut. 0iarpun wanita itu tidak semuda dulu
lagi,
namun ia telah menjadi se&rang wanita yang
matang, jauh
lebih menarik daripada dulu ketika masih menjadi
selirnya,
ketika masih berusia tujuh belas tahun! (ek 'an
yang rebah di
pembaringannya, miring menghadap kepadanya
itu adalah
se&rang wanita yang matang dan merangsang!
1061
(ek 'an tersenyum. ,anis! %ih, /&a*wangwe,
engkau
masih ingat kepadaku. Sungguh
menggembirakan!"
$entu saja aku masih ingat!" )artawan itu
mendekati
pembaringan, lalu duduk di tepi pembaringan.
Siang melam
aku ingat kepadamu, (ek 'an, wajahmu selalu
terbayang dan
aku amat rindu kepadamu, sayang. Setelah engkau
pergi,
barulah aku tahu betapa besar cintaku
kepadamu1."
$angan hartawan tua itu hendak meraih, akan
tetapi wanita
itu mengelak. )emm, kalau memang benar
engkau begitu
cinta kepadaku, kenapa tangkau mengusir aku.
Sesungguhnya
1062
anak angkatmu itulah yang kurang ajar! %ku
dipaksanya dan
karena aku takut, dia itu anak angkatmu, terpaksa
aku tidak
dapat membantah. Kenapa engkau tidak melihat
kenyataan
itu. Engkau telah dihasut &leh tiga &rang selirmu
itu. #an apa
buktinya sekarang. ,erekalah yang berjina,
bahkan dengan
para pelayan. Sungguh memalukan keluarga dan
mencemarkan nama dan keh&rmatanmu!"
)artawan /&a menghela napas panjang. Salahku,
aku
begitu b&d&h. $api, sekarang mereka telah
kuhukum dan
kuusir. #an engkau, (ek 'an1. engkau begini
cantik jelita1.
aih, kulitmu begitu mulus, engkau lebih cantik
manis daripada
1063
dahulu. Engkau kembali, sayang. Engkau akan
kujadikan selir
pertama, bukan, akan kuangkat menjadi isteri yang
sah!"
Kembali hartawan itu meraih. Ketika (ek 'an
membiarkan dan
tangan hartawan itu menyentuh lengannya yang
berkulit
lembut dan hangat, hartawan itu segera
dirangsang nafsu
berahi. %kan tetapi ketika dia hendak merangkul,
(ek 'an
mel&mpat turun dari tempat tidur. ,elihat wanita
itu berdiri di
lantai, /&a*wangwe menjadi semakin kagum.
$ubuh itu
demikian padat, menggiurkan, tidak lagi kekanak*
kanakan
seperti dahulu!
(ek 'an1.!"
1064
/ukup! $urunlah dan jangan merengek seperti itu.
%ku
datang bukan untuk itu. %ku tidak butuh cintamu,
tidak butuh
laki*laki macam engkau yang sudah tua dan
berperut gendut
berkepala b&tak itu!"
(ek 'an1.!"
#engar! %ku datang untuk menagih hutang!
Engkau
pernah mengusirku, tanpa memberi bekal. (adahal,
aku telah
menyerahkan diri kepadamu, menyerahkan
kegadisanku dan
mandah saja menjadi barang permainanmu,
menjadi pemuas
nafsumu. Sekarang, engkau harus membayar
untuk itu
semua! %ku akan mengambil semua hartamu yang
kausimpan
1065
di dalam almari tebal ini!" Ia sudah hafal akan hal
itu dan kini
ia menghampiri sebuah almari hitam yang berdiri
di sudut.
,elihat dan mendengar ini, /&a*wangwe menjadi
terkejut dan
lenyaplah sudah nafsu berahinya, seperti awan
tipis ditiup
angin.
(ek 'an, apa yang kaulakukan itu." bentaknya
marah.
$entu saja dia tidak merasa takut kepada bekas
selirnya itu.
#iapun melangkah lebar menghampiri (ek 'an dan
menjulurkan tgngan untuk menangkap lengan
wanita itu agar
tidak menghampiri almari besi tempat hartanya
tersimpan.
(lakk! #ukk!" #an hartawan /&a terjungkal.
'engannya
1066
yang tertangkis seperti patah rasanya, dan perut
yang
ditendang menjadi mulas.
%ku datang hanya untuk mengambil hartamu,
bukan
mengambil nyawamu!" kata (ek 'an. %kan tetapi
kalau aku
marah, nyawamu juga akan kuambil sekalian!"
Kini hartawan itu ketakutan dan dia lari ke arah
pintu
kamar. (ek 'an tidak memperdulikan dan ia sudah
membuka
almari tebal itu dengan mudah walaupun almari itu
dikunci.
0egitu terbuka, nampaklah bahwa almari itu
dipenuhi
perhiasan*perhiasan dari emas permata, juga
b&ngkahb&ngkah
emas murni yang berkilauan.
1067
$&l&ng1.! (eramp&k1., pembunuh1.!" /&a*
wangwe
yang sudah keluar dari kamar itu menjerit*jerit. (ek
'an tidak
perduli, enak*enak saja mengumpulkan emas dan
perhiasan
itu ke dalam sebuah kantung kain yang memang
sudah
dipersiapkan sebelumnya.
'ima &rang jag&an yang menjadi tukang pukul,
tukang
tagih dan penjaga keamanan keluarga hartawan itu
sudah
dipanggil dari luar dan kini mereka berlima lari
menuju ke
kamar itu. 0egitu mereka tiba di ambang pintu
kamar, mereka
beng&ng dan men&leh kepada /&a*wangwe. #i
dalam kamar
1068
itu hanya terdapat se&rang wanita cantik, sama
sekali tidak
nampak ada peramp&k. 0ahkan wanita cantik itu
memasukkan
emas dari dalam almari ke dalamsebuah kantung.
,aaf, l&ya, di mana peramp&knya."
,ana ada pembunuh."
/&&*wangwe menuding ke arah (ek 'an. Ia itulah
peramp&knya! 'ihat, ia mengambil semua hartaku,
dan ia
telah memukulku!" #ia meringis kesakitan,
mengelus perutnya
yang masih mulas.
'ima &rang penjaga itu tentu saja menjadi
beng&ng.
6anita cantik itu peramp&knya. #an kini, se&rang
di antara
mereka yang paling lama bekerja di situ mengenal
(ek 'an.
0ukankah1. bukankah engkau n&na (ek 'an1.."
1069
(ek 'an yang masih sibuk memasuk*masukkan
barang
berharga itu ke dalam kantung, men&leh dan
tersenyum
manis. )emm, engkau masih mengenalku. 0agus,
untuk itu
aku tidak akan membunuhmu!"
/&a*wangwe menjadi marah. 7ntuk apa bercakap*
cakap
dengan wanita iblis itu. $angkap ia dan belenggu
kaki
tangannya!"
'ima &rang jag&an itu memasuki kamar dan
mengepung
(ek 'an dengan setengah lingkaran.
2&na (ek 'an, lebih baik kalau engkau menyerah
saja dan
tidak melawan sehingga tidak perlu kami
mempergunakan
1070
kekerasan," kata penjaga yang sudah
mengenalnya itu. #ia
merasa sayang kalau harus mempergunakan
kekerasan
terhadap wanita yang luar biasa cantik manisnya
itu.
Kantung itu sudah penuh dan biarpun almari itu
masih
belum terkuras semua, namun sebagian besar
perhiasan yang
termahal sudah berpindah tempat. (ek 'an
mengikat mulut
kant&ng dan dengan kain sutera yang sudah
dibawanya,
digend&ngnya kantung yang cukup berat itu di
punggung, lalu
ia menghadapi lima &rang penjaga sambil
tersenyum.
,ajulah dan turuti majikan kalian kalau kalian
ingin
1071
merasakan kematian!"
$entu saja lima &rang penjaga itu tidak takut.
%ncaman itu
hanya keluar dari mulut se&rang wanita cantik
yang dahulunya
adalah selir majikan mereka! Se&rang wanita muda
cantik
yang lemah lembut dan berkulit halus mulus
seperti itu, tentu
saja tidak menakutkan! Empat &rang penjaga t
idak sabar lagi
dan mereka memang sudah ingin sekali segera
menangkap
dan merangkul wanita cantik itu, maka merekapun
menyerbu
dan seperti hendak berebut dulu menerkam (ek
'an. 6anita
ini tersenyum, tubuhnya berkelebat, kaki
tangannya bergerak
1072
dan lima &rang penjaga itupun terjengkang! Entah
apa yang
dilakukan, tidak dapat dilihat &leh lima &rang itu
saking
cepatnya gerakan kaki tangan (ek 'an. $ahu*tahu
lima &rang
itu merasa dada atau perut mereka terpukul atau
tertendang,
keras sekali, membuat mereka terjengkang. /&a*
wangwe dan
para selir dan pelayan yang berada di luar kamar,
mundur
ketakutan melihat betapa lima &rang penjaga itu
terjengkang
dan terbanting.
$angkap ia! 0unuh!" /&a*wangwe memberi
semangat
kepada lima &rang penjaganya yang sudah bangkit
kembali.
1073
#ia merasa khawatir sekali melihat betapa hampir
semua
hartanya diambil &leh (ek 'an. 'ima &rang penjaga
itu
menjadi malu sekali. #alam segebrakan mereka
telah
dir&b&hkan &leh se&rang wanita muda yang cantik!
,ereka
kini mencabut senjata g&l&k dari pinggang dan
dengan sikap
mengancam mereka mengepung lagi dari depan.
,elihat ini, (ek 'an tersenyum. Kalau kalian
berani
menyerangku dengan g&l&k itu, kalian akan
mampus!"
%kan tetapi, lima &rang penjaga itu sudah terlalu
marah
dan karena mereka memegang senjata, pula
mereka berlima,
1074
tentu saja mereka tidak gentar menghadapi (ek
'an yang
bertangan k&s&ng, walaupun mereka tahu bahwa
wanita itu
lihai sekali. Sambil mengeluarkan bentakan
nyaring,
merekapun menerjang, g&l&k mereka gemerlapan
tertimpa
sinar lampu dan lima batang g&l&k sudah
menyambarnyambar
ke arah (ek 'an.
%kan tetapi, dengan tenang sekali (ek 'an
berl&ncatan.
$ubuhnya bagaikan berubah menjadi bayangan
yang
menyelinap di antara gulungan sinar g&l&k.
%nehnya, tak
pernah ada g&l&k yang mampu menyentuhnya.
$iba*tiba,
1075
penjaga yang mengenal (ek 'an tadi mengaduh
dan diapun
r&b&h, g&l&knya sudah berpindah ke tangan (ek
'an!
Empat &rang penjaga lain mempercepat gerakan
serangan
mereka. %kan tetapi, (ek 'an menggerakkan
g&l&knya,
dengan gerakan memutar sehingga nampak sinar
panjang
g&l&k itu menyambar ke arah empat &rang
lawannya dan
terdengar mereka itu menjerit dan se&rang demi
se&rang
r&b&h berkel&j&tan dengan leher hampir putus!
#arah
bercucuran membanjiri lantai. (ek 'an memandang
kepada
penjaga yang mengenalnya tadi, yang
dir&b&hkannya dengan
1076
tendangan dan dirampas g&l&knya dan iapun
tersenyum.
%ku sudah berjanji tidak akan membunuhmu!"
katanya,
akan tetapi g&l&knya bergerak dan &rang itupun
menjerit
karena pundaknya terbac&k g&l&k sehingga terluka
parah.
%kan tetapi, betapapun parahnya, dia tidak akan
mati.
(ek 'an mel&ncat keluar kamar. Semua selir dan
pelayan
lari ketakutan. /&a*wangwe juga melarikan diri,
akan tetapi
suara halus terdengar membentak di belakangnya.
Engkau hendak mencelakai aku, maka patut
dihukum!"
G&l&knya menyambar dan hartawan itu menjerit*
jerit sambil
memegangi kepala dengan kedua tangan.
1077
#ua buah daun telinganya telah buntung terbabat
g&l&k.
(ek 'an tertawa, membuang g&l&knya lalu
mel&mpat keluar,
menghilang dalam kegelapan malam.
(eristiwa itu tentu saja cepat sekali tersiar dan
dalam
waktu beberapa hari saja, hampir seluruh
penduduk k&t& 3eceng
telah mendengar akan perist iwa hebat yang
menimpa
keluarga /&a. 0ukan hanya &rang suka sekali
membicarakan
malapetaka yang menimpa keluarga /&a, juga
membicarakan
aib yang mencemarkan nama dan keh&rmatan
hartawan itu,
dan yang paling menggegerkan &rang adalah
berita tentang
1078
(ek 'an yang kini menjadi se&rang wanita cantik
yang
memiliki ilmu kepandaian tinggi sekali dan juga
berwatak amat
kejam.
(eristiwa lain yang amat menggemparkan adalah
ditemukannya tiga &rang pria muda yang sudah
menjadi
mayat di dalam sebuah kuil tua. ,ereka tewas
dalam keadaan
yang amat aneh, yaitu berada di atas pembaringan
di dalam
kuil tua itu, hampir tanpa pakaian, dan kepala
mereka retak
seperti telah dipukul dengan benda keras. $ak
se&rangpun
menduga bahwa mereka ini, tiga &rang pemuda
tampan, juga
tewas di tangan (ek 'an, dan tangan lembut halus
itulah yang
1079
telah membikin retak kepala mereka dengan
tamparan yang
amat ampuh! (ek 'an membunuh t iga &rang
muda itu karena
mereka itu dianggap akan dapat memb&c&rkan
rahasianya!
,aka muncullah di dunia kang*&uw se&rang iblis
betina
yang amat berbahaya, bahkan lebih berbahaya
dari pada )ekin
Kui*b&, guru (ek 'an di waktu masih muda. 0iarpun
)ek*in
Kui*b& dahulu juga se&rang wanita gila laki*laki,
pengumbar
nafsu jahat, namun dibandingkan (ek 'an, ia masih
kalah
sedikit. (ek 'an, di samping ilmu kepandaiannya
yang tinggi,
dan perasaan bencinya kepada semua &rang yang
dianggap
1080
merugikan, juga memiliki kecantikan yang amat
menarik.
#engan senjata ini, mudah saja baginya untuk
menjatuhkan
hati setiap &rang pria yang akan dijadikan
k&rbannya.
6anita itu memang manis. Se&rang wanita petani
yang
rajin. %gaknya karena sudah terbiasa bakerja keras
di sawah
ladang, maka wanita itu memiliki tubuh yang padat
dan sehat
kuat, pinggangnya ramping pinggulnya besar,
tubuhnya tegak.
0iarpun kulit kaki tangan, leher dan mukanya agak
kec&klatan
karena sinar matahari, namun c&klat yang sehat
dan kulit itu
tetap halus mulus. 6ajahnya yang manis tidak
berkurang
1081
karenanya, bahkan nampak lebih manis karena
mengandung
kewajaran tanpa alat rias. 7sianya masih muda,
paling banyak
dua puluh lina tahun.
6anita petani ini sedang sibuk mencabuti rumput
dan
tumbuh*tumbuhan liar di antara tanaman gandum.
Ia
menggunakan caugkul atau kadang*kadang juga
sebuah arit
dan ia bekerja dengan asyik sekali. Sungguh
merupakan
penglihatan yang mengagumkan. 6anita itu
kadang*kadang
membungkuk, dan kedua tangannya bergerak
dengan
cekatan, bantuk tubuhnya indah ketika
membungkuk dan
1082
kadang juga berdiri tegak untuk membuang
segenggam
rumput keluar ladangnya. /elana kakinya digulung
sampai ke
lutut dan kaki itu terbenam ke tanah berlumpur
sebatas betis,
sehingga kulit kaki antara betis dan lutut nampak
putih mulus,
jauh berbeda dengan kulit tubuh yang terbuka dan
terbakar
matahari.
6anita itu bekerja dengan sangat tekun dan asyik
sehingga
iapun sama sekali tidak melihat bahwa se&rang
pria yang
tadinya berjalan di jalan raya tak jauh dari
ladangnya, kini
berhenti dan sampai lama &rang itu memandang
kepadanya
1083
dengan kagum. (ria itu adalah se&rang pemuda
yang mudah
sekali dikenal, karena punggungnya b&ngk&k, di
bawah
tengkuk terdapat sebuah daging men&nj&l besar.
#ia adalah
Sie 'i&ng!
Setelah beberapa saat seperti terpes&na
menyaksikan
pemandangan indah itu, bukan hanya kemanisan
wanita
petani, melainkan keseluruhan tamasya alam yang
melatarbelakangi bentuk tubuh wanita itu, Sie
'i&ng sadar
bahwa amat t idak s&pan kalau memandangi
se&rang wanita
seperti itu. %kan tetapi, pemandangan itu amat
indah
sehingga se&lah*&lah menahannya untuk tinggal
lebih lama di
1084
tempat sunyi itu. 'atar belakang ladang itu
merupakan
pegunungan yang hijau dan ladang di belakang
wanita itu
amat luasnya, juga kehijauan dengan tanaman
gandum.
Sunyi. )anya di kejauhan nampak beberapa &rang
wanita atau
pria yang juga membersihkan ladang mereka
seperti yang
dilakukan wanita itu. )awa udara amat segar,
matahari amat
cerah, dan duduk di bawah lindungan p&h&n besar
itu
sungguh teduh dan nyaman. Sie 'i&ng duduk di
bawah p&h&n
di tepi jalan, dan kesunyian itu membuat dia
melamun.
$erkenanglah dia kepada semua peristiwa yang
menimpa
1085
dirinya, yang baru lalu.
$erkenang dia akan kunjungannya kepada encinya,
pertemuannya dengan encinya, cihu*nya,
kemudian dengan
3auw 0i Sian. Kemudian betapa cihu*nya yang kini
berubah
sama sekali wataknya itu dibunuh &rang, dan
menurut 0i Sian,
pembunuhnya adalah dia! (adahal, dia sama sekali
tidak
melakukan perbuatan itu! 0ahkan encinya
sendiripun
menyangka dia yang menjadi pembunuh untuk
membalas
dendam kematian &rang tuanya. Kiranya cihu*nya
itu yang
telah membunuh ayah dan ibunya, juga suhengnya
dan
se&rang pelayan, juga semua binatang peliharaan
&rang
1086
tuanya. +elaslah bahwa cihu*nya itu mendendam
kepada
&rang tuanya, amat membenci &rang tuanya. #ia
sendiripun
tentu telah dibunuh cihu*nya itu kalau tidak ada
encinya, Sie
'an )&ng.
Enci )&ng, sungguh kasihan engkau1." Sampai di
sini Sie
'i&ng mengeluh dalam hatinya. #ia dapat
membayangkan
betapa sengsara keadaan encinya ketika
pembunuhan atas
keluarga mereka itu terjadi! 7ntuk menyelamatkan
dirinya,
se&rang adik yang ketika itu masih kecil, baru
berusia sepuluh
bulan, maka encinya itu telah meng&rbankan
dirinya! Ia
1087
menyerahkan dirinya kepada si pembunuh kejam
itu, demi
menyelamatkan diri adiknya. #an akhirnya,
encinya itu bahkan
menjadi isteri pembunuh. ,ereka saling mencinta!
#an diapun
selamat, tidak ikut dibunuh!
$idaklah aneh kalau encinya menuduh dia yang
telah
membunuh 3auw Sun K&k. 0ukankah sudah
sepatutnya kalau
dia membunuh &rang yang telah membasmi
keluarga &rang
tuanya itu. %palagi di sana ada 0i Sian yang
dengan sungguh
mengatakan bahwa gadis itu telah melihat dia
pada malam
pembunuhan terjadi. ,elihat dia, b&ngk&knya,
bert&peng dan
1088
kemudidn t&peng itu ditemukan pula &leh 0i Sian,
di luar
kamarnya.
Sungguh aneh sekali! Siapa yang membunuh 3auw
Sun
K&k. #an mengapa pula pembunuh itu agaknya
menyamar
sebagai dirinya, untuk menjatuhkan :tnah
kepadanya.
(adahal, dia tidak pernah mempunyai musuh di
k&ta Sung*jan,
kecuali1. cihunya, tentu saja.
$adinya dia merasa penasaran dan hendak
melakukan
penyelidikan untuk dapat memb&ngkar rahasia
pembunuhan
itu, untuk membukt ikan bahwa dia bukan
pembunuhnya. %kan
tetapi kemudian ketika dia menemui encinya, Sie
'an )&ng,
1089
encinya itu membuka rahasia yang selama itu
dipedamnya,
yaitu bahwa cihu*nya itulah &rang yang telah
membunuh ayah
dan ibunya. $entu saja dia terkejut bukan main,
dan
mendengar bahwa cihu*nya sejahat itu, diapun
kehilangan
semangat untuk mencari pembunuh cihu*nya.
0iarlah dia
dibunuh &rang, memang itu setimpal dengan
kejahatannya.
#an diapun tahu bahwa 0i Sian amat
membencinya, sakit hati
kepadanya. Kalau dia tidak cepat*cepat melarikan
diri, tentu
gadis itu akan menyerangnya dan memaksanya
mengadu
nyawa. #an dia sama sekali tidak menghendaki hal
itu terjadi.
1090
#ia cinta 0i Sian! #ia telah jatuh cinta kepada
gadis itu,
kepada kep&nakannya sendiri! 0ahkan dia telah
mencintanya
sejak mereka masih sama*sama kecil. Kenyataan
inilah yang
membuat hati pemuda b&ngk&k itu merasa lebih
ngeri lagi,
maka diapun melarikann diri, menjauhkan diri
seperti &rang
ketakutan.
Sie 'i&ng menghela napas ketika lamunannya
membawa
dia teringat kepada 0i Sian. 6ajah yang manis dan
jenaka itu
terbayang di depan matanya, dan dia pun
tersenyum. Segala
yang ada pada 0i Sian menyenangkan hatinya,
mendatangkan
1091
perasaan gembira. #ia harus pergi jauh. #ia akan
pergi ke
$ibet, untuk memenuhi pesan para gurunya, yaitu
melakukan
penyelidikan tentang 'ima )arimau $ibet yang
mengaku
sebagai utusan #alai 'ama dan yang berusaha
keras untuk
membasmi para pendeta, terutama para t&su yang
melarikan
diri dari )imalaya, seperti )imalaya Sam '&jin
yang menjadi
gurunya, juga (ek*sim Sian*su, supek dan gurunya
yang juga
menjadi gurunya sendiri. #ia harus dapat
menunaikan
kewajiban ini dengan berhasil, mampu
menjernihkan suasana
dan mencari sebab yang mend&r&ng para pendeta
'ama di
1092
$ibet memusuhi para t&su di )imalaya. ,emang
merupakan
pekerjaan yang besar dan amat sukar, bahkan
amat
berbahaya, namun dia sudah mengambil
keputusan untuk
melaksanakan tugas itu sampai berhasil atau dia
b&leh
mempertaruhkan nyawanya. Semua itu tidak ada
artinya kalau
dibandingkan dengan budi besar yang telah
diterimanya dari
para gurunya. Kalau tidak ada mereka, dia
hanyalah se&rang
pemuda b&ngk&k yang tidak berdaya dan tidak ada
manfaatnya, tidak ada artinya hidup di dunia,
hanya menjadi
bahan cem&&han belaka.
%langkah cantiknya wanita petani itu, pikirnya. #an
1093
alangkah bahagianya &rang yang menjadi
suaminya. (asti ia
sudah bersuami, pikirnya. ,engapa wanita itu
bekerja se&rang
diri. ,ana suaminya. 0etapa akan menyenangkan
hati kalau
suaminya juga ikut pula bekerja. (ekerjaan akan
terasa
ringan. %h, betapa bahagianya wanita itu dan
suaminya! Sie
'i&ng mera-a heran mengapa hal*hal yang sekecil
ini
membuat dia membuka mata bahwa kebahagiaan
sebenarnya
berada dalam diri apa saja, setiap &rang dapat
menikmati
kebahagiaan hidupnya apabila dia tidak
memikirkan hal*hal
lain, tidak menginginkan hal*hal lain. %pabila &rang
menyadari
1094
betapa berlimpahnya kemurahan $uhan 3ang ,aha
Kasih,
apabila dia menyerahkan segalanya kepada $uhan,
maka akan
naspak bahwa hidup ini sesungguhnya merupakan
nikmat
pemberian dan anugerah $uhan yang tak
terlukiskan
besarnya. 0abkan bernapaspun mendatangkan
kenikmatan
dan kebahagiaan, belum lagi makan, minum dan
segala
kegiatan lain. #uduk melamun di bawah p&h&n
itupun
mengandung kenikmatan tersendiri!
3a $uhan, terima kasih atas segala rahmat*,u1."
Sie
'i&ng berbisik dan wajahnya kini cerah sekali,
senyum
1095
menghias bibirnya. (ada saat itu, lupalah dia akan
segala hal,
akan encinya, 0i Sian, pembunuhan atas diri cihu*
nya, bahkan
dia lupa akan b&ngk&knya! Semua begitu indah
kalau pikiran
tidak dikacaukan &leh ingatan akan hal*hal yang
dianggap
tidak menguntungkan dan tidak menyenangkan
aku".
%kan tetapi, tiba*tiba perhatiannya tertarik kepada
tujuh
&rang yang datang dari jauh menuju ke tempat itu.
,ereka itu
tujuh &rang laki*laki yang agaknya hendak pergi ke
dusun
para petani, dan melihat sikap mereka, diam*diam
Sie 'i&ng
mengerutkan alisnya. ,ereka itu jelas bukan
petani. /ara
1096
mereka berjalan melenggang, pakaian dan sikap
mereka,
bahkan melihat gagang g&l&k dan pedang
tersembul di balik
pundak mereka. +elas bahwa mereka itu adalah
g&l&ngan
&rang*&rang persilatan, atau &rang kang*&uw.
,ungkinkah
ada &rang*&rang kang*&uw tinggal di dusun itu.
%taukah
mereka itu pendatang dari luar.
Kekhawatirannya terbukti ketika dia melihat
beberapa
&rang petani, laki*laki dan perempuan, melarikan
diri
meninggalkan sawah ladang mereka. Semua
petani yang tadi
bekerja di ladang, melarikan diri begitu melihat
tujuh &rang
1097
laki*laki itu. Kecuali wanita yang tadi
membangkitkan
kekaguman hati Sie 'i&ng. Ia sedang asyik
mencabuti rumput,
dengan membungkuk membelakangi jalan
sehingga ia tidak
melihat kedatangan tujuh &rang laki*laki itu.
Sie 'i&ng siap siaga, akan tetapi dia masih duduk
di bawah
p&h&n. #engan duduk seperti itu, dia memang
agak
terserabunyi &leh semak alang*alang yang tumbuh
di tepi
sel&kan dekat ladang. 2amun, dia memandang
penuh
perhatian. Kini, tidak ada lagi petani yang bakerja
di ladang
yang luas itu kecuali wanita tadi.
$epat seperti yang dikhawatirkan, tujuh &rang laki*
laki itu
1098
berhenti melangkah ketika tiba di dekat ladang di
mana wanita
itu masih bekerja. 6anita itu menungging dengan
pinggul ke
arah mereka, tidak menyadari bahwa cara ia
berdiri dan
bekerja ini se&lah memamerkan pinggulnya yang
bulat dan
besar itu, tidak tahu bahwa ada tujuh &rang kasar
sedang
menikmati pandangan yang mengagumkan
mereka itu. #an
se&rang di antara mereka, yang mukanya penuh
brew&k dan
agaknya menjadi pemimpin mereka, tertawa
bergelak.
)a*ha*ha, sungguh indah sekali tubuh itu! /&ba
kulihat
bagaimana wajahnya!"
1099
#ia mengambil sebuah batu dan melempar batu
itu dengan
keras ke arah tanah lumpur dekat wanita itu. %ir
lumpur
memercik dan meng&t&ri paknian wanita itu yang
agaknya
baru sadar dan iapun cepat meluruskan tubuh,
membalikkan
kepala memandang. ,atanya terbelalak dan
mulutnya
ternganga ketika ia melihat tujuh &rang itu. Ia
men&leh ke
kanan kiri dan baru sekarang ia tidak melihat
adanya mereka
yang tadi bekerja di ladang. 6anita itu kini
terbelalak,
mukanya pucat sekali dan matanya mengingatkan
Sie 'i&ng
kepada mata seek&r kelinci kalau ditangkapnya.
'iar
1100
ketakutan!
)a*ha*ha, cantik! ,anis sekali, dan perempuan
dusun
tentu sehat dan segar, ha*ha*ha!" Si brew&k itu
dengan
langkah lebar lalu menghampiri tepi ladang, berdiri
di tepi
sambil menjulurkan tangan ke arah wanita itu.
,anis, ke sinilah dan bersihkan kaki tanganmu.
,ari
engkau ikut dengan kami, ha*ha*ha!"
6anita itu agaknya, seperti para petani lainnya,
sudah tahu
siapa adanya tujuh &rang laki*laki itu. #engan
tubuh menggigil
dan muka pucat ia hanya menggeleng kepala
tanda ia tidak
mau, akan tetapi tidak ada suara keluar dari mulut
yang
gemetar itu.
1101
%hh, manis, jangan malu*malu. 2anti kalau kami
mendapatkan sumbangan yang cukup banyak dari
dusundusun,
tentu aku tidak akan melupakanmu dan akan
memberi
hadiah yang besar kepadamu. )ay&lah, senangkan
dan hibur
hati kami yang sedang kesepian ini, manis. )a*ha*
ha!" Enam
&rang lainnya yang menunggu di tepi jalan ikut
pula tertawa.
,ereka semua senang melihat wanita petani yang
berwajah
manis dan bertubuh padat itu.
6anita itu tidak berani berkutik, berdiri menggigil
dan terus
saja menggeleng kepala tanda bahwa ia tidak sudi
memenuhi
permintaan si brew&k itu.
1102
Si brew&k kini membelalakkan matanya lebar*lebar.
%pa.
Engkau berani men&lak perintah $iat*jiauw +it*eng
($ujuh
Garuda 0ercakar 0esi)." #ia memukulkan kepalan
kanannya
pada telapak tangan kiri sehingga mengeluarkan
bunyi keras.
%pa engkau sudah b&san hidup dan memilih
mampus.
Sebelum mampus pun kau tidak akan lepas dari
tangan kami!
%pa kau lebih suka diperk&sa sampai mati daripada
melayani
kami dangan manis."
6anita itu menjadi semakin pucat dan tiba*tiba
kakinya
yang menggigil tidak manpu lagi menahan
tubuhnya. Ia jatuh
1103
berlutut di atas lumpur! #an ia memberi h&rmat
kepada si
brew&k itu.
%mpunkan saya1. saya sudah bersuami1.,
ampunkan
saya1."
)a*ha*ha, lebih baik lagi! Kalau engkau sudah
bersuami,
lalu apa sukarnya melayani kami. )ay&, ke
sinilah!" Si brew&k
kembali menjulurkan tangannya ke arah wanita itu.
$idak1. tidak1. tidak!" 6anita itu menjerit
histeris lalu
menangis.
,arahlah si brew&k. %gaknya dia tidak mau turun
ke
lumpur karena sepatunya masih baru. #ia
meneng&k dan
memerintahkan anak buahnya. $urun dan seret ia
ke mari!"
1104
Se&rang di antara mereka, yang termuda, berusia
kurang
lebih tiga puluh lima tahun sedangkan yang lain
antara empat
puluh lima tahun, segera melangkah maju dengan
sikap
gagah. 5rang ini mukanya kecil sempit dan
panjang,
kepucatan seperti &rang berpenyakitan, matanya
sipit dan
hidungnya pesek. #ia menyeringai ketika dia turun
ke ladang
menghampiri wanita itu yang bangkit berdiri dan
menc&ba
untuk melarikan diri menjauhi &rang itu. Ia adalah
se&rang
wanita, akan tetapi sejak kecil ia bekerja di sawah
ladang.
$ubuhnya kuat sekali dan ia sudah terbiasa di
lumpur, maka ia
1105
dapat berlari cepat. 0erbeda dengan laki*laki yang
mengejarnya. 0iarpun dia se&rang kasar yang
memiliki
kekuatan dan kepandaian, akan tetapi belum
pernah dia
berjalan di dalam lumpur, apalagi dia bersepatu,
tidak seperti
wanita petani itu yang bertelanjang kaki. ,aka,
sukarlah
baginya untuk menangkap wanita itu! Kawan*
kawannya
menjadi gembira dan merekapun mengepung
ladang itu,
menghadang wanita yang hendak melarikan diri.
6anita itu menjadi semakin ketakutan. )anya
pinggir yang
dihalangi s&l&kan itulah yang tidak dihadang
penjahat, maka
iapun lari ke situ dan mel&ncat ke dalam s&l&kan,
terus
1106
mendaki, dikejar &leh tujuh &rang itu yang tertawa*
tawa dan
membuat gerakan menakut*nakuti. ,ereka itu
memper&leh
hiburan, seperti tujuh ek&r kucing mempermainkan
seek&r
tikus sebelum menerkan dan mengganyangnya.
Kebetulan
sekali wanita itu melihat Sie 'i&ng yang duduk di
bawah
p&h&n, maka iapun lari ke arah p&h&n itu, lalu
menubruk Sie
'i&ng yang masih duduk bersila. Sie 'i&ng merasa
betapa
wanita itu merangkulnya, dan karena pakaian
wanita itu
penuh lumpur, maka pakaiannya sendiripun
terkena lumpur.
#ia merasa betapa dada yang menempel pada
pundaknya itu
1107
berdebar dan bergel&mbang, dan betapa napas itu
terengahengah.
$&l&nglah1. t&l&nglah saya1. aduh, lebih baik
saya mati
daripada tertawan mereka1. t&l&nglah saya1."
Enci yang baik, tenanglah dan duduklah di
belakangku.
0iar aku yang akan menghadapi mereka." kata Sie
'i&ng.
Kini tujuh &rang itu sudah tiba di bawah p&h&n. Si
brew&k
marah sekali melihat wanita itu berlutut di
belakang se&rang
laki*laki yang duduk barsila. #ia tidak perduli
apakah pria itu
suami si wanita. 0aginya, tidak perduli wanita itu
bersuami
atau tidak, kalau sudah dikehendakinya, harus
diserahkan
kepadanya!
1108
)eiii, siapa engkau."
,endengar bentakan yang nadanya amat c&ngkak
ini, Sie
'i&ng lalu bangkit berdiri. 2amaku Sie 'i&ng. %ku
melihat
betapa kalian mengganggu wanita ini. %pakah
kalian tidak
malu. Kalian ini tujuh &rang laki*laki pengecut
yang suka
mengganggu wanita yang tak berdaya. (ergilah
kalian dari sini
sebelum aku muak melihat tingkah kalian yang
tidak sen&n&h
seperti binatang itu!" Sie 'i&ng memang marah
sekali melihat
perbuatan mereka tadi.
$ujuh &rang itu terbelalak. Keheranan melampaui
kemarahan mereka sehingga mereka saling
pandang. %da
1109
se&rang pemuda biasa, b&ngk&k pula, berani
bicara seperti itu
kepada mereka. Sungguh aneh, aneh sekali
sehingga mereka
lupa akan kemarahan mereka, bahkan mereka
mulai tertawatawa.
)eh*heh, apakah engkau se&rang pendekar."
tanya si
brew&k untuk mengejek.
Se&rang pendekar yang b&ngk&k! (endekar
0&ngk&k! )aha*
ha!"
%was kau, (endekar 0&ngk&k. Kupenggal
punukmu untuk
kubuat menjadi punuk panggang, baru tahu rasa
kau!"
Si brew&k melangkah maju selangkah. )ei, Sie
'i&ng,
apakah engkau sudah buta, ataukah memang tuli.
%ndaikata
1110
engkau tidak mengenal kami, tentu sudah
mendengar akan
nama besar $iat*jiauw +it*eng!"
Sie 'i&ng tersenyum. $ujuh Garuda /akar 0esi
atau $ujuh
Garuda /akar $ahu aku tidak perduli."
6ah, pemuda b&ngk&k ini memang sudah b&san
hidup!"
kata si brew&k sambil memberi isarat kepada anak
buahnya
yang termuda, yang tadi mengejar*ngejar wanita
itu tanpa
hasil. Si mata sipit hidung pesek ini, yang tadi
merasa
penasaran dan rugi karena tidak mampu
menerkam si manis,
kini melangkah maju, lenggangnya dibuat*buat
seperti
se&rang jag&an aseli yang tidak pernah
terkalahkan. #ia
1111
melenggang seperti layangan yang tak seimbang,
c&ndang ke
kanan dan ke kiri, kepalanya ditegakkan, dadanya
dibusungkan. %kan tetapi, karena dadanya
memang tipis dan
perutnya besar, maka yang menjadi busung bukan
dadanya
melainkan perutnya!
)eiii, &rang muda yang t&l&l! Engkau ini masih
muda,
lemah dan b&ngk&k pula, apa engkau tidak tahu
diri. Engkau
berani menentang kami, hanya untuk membela
se&rang
perempuan dusun. %pamukah perempuan itu."
tanyanya dan
suaranya dibesar*besarkan agar berwibawa, akan
tetapi
karena suaranya memang kecil parau seperti suara
se&rang
1112
penderita batuk kering, maka tetap saja suara
yang keluar
sama sekali tidak berwibawa, malah lucu.
0iarpun di dalam hatinya Sie 'i&ng merasa marah
sekali,
namun dia tetap tenang dan sabar. Enci ini adalah
kerabat
yang paling dekat karena ia termasuk &rang yang
lemah
tertindas, membutuhkan bantuan. #an kalian
adalah &rang&rang
jahat, manusia*manusia berwatak iblis yang patut
ditentang!"
Si mata sipit hidung pesek mengerutkan alisnya
dan
membentak marah.
6ahhh, engkau ini pemuda kurang ajar, aku yang
akan
menghajarmu, kusiksa sampai mampus!" Setelah
berkata
1113
demikian, diapun menyerang. 0iarpun tubuhnya
kerempeng
dan dia kelihatan berpenyakitan, ternyata si mata
sipit hidung
pesek ini mampu bergerak dengan cepat sekali
dan sambaran
tangan kanannya ketika menj&t&s ke arah muka
Sie 'i&ng
mengandung tenaga yang terlatih.
6uuuuuttt1.!" $&nj&kan dengan tangan terkepal
itu
menyambar ke arah pipi kiri Sie 'i&ng. %kan tetapi
pemuda
b&ngk&k ini tenang saja, se&lah*&lah tidak tahu
bahwa dia
diserang dengan t&nj&kan yang akan dapat
membuat pipinya
bengkak dan giginya r&nt&k! 0aru setelah kepalan
itu hanya
1114
terpisah satu sentimeter saja dari pipinya, secepat
kilat dia
menarik kepala ke belakang, tangan kiri
menyambar,
menangkap lengan kanan lawan dan diapun
mend&r&ng,
menambahkan tenaga d&r&ngan pukulan itu
dengan
tenaganya sendiri sehingga kepalan kanan si sipit
pesek itu
meluncur terus dan melingkar ke arah pipi kirinya
sendiri.
#esss1! %ughhhh1.!" 0eberapa buah gigi
berl&mpatan
keluar dari mulutnya yang terbuka, dan hidungnya
berdarah
karena kepalan tangan kanannya tadi dengan kuat
sekali telah
menghantam ke arah mukanya sendiri!
1115
%uhh1. auhh1. auhhh1.!" #ia mengerang
kesakitan,
tidak mampu berkata aduh" karena mulutnya
terasa seperti
remuk. #ia membungkuk*bungkuk dan kedua
tangan dengan
sibuknya memegang*megang dan meraba*raba
mulut dan
hidung.
Se&rang di antara mereka yang bertubuh tinggi
besar
seperti raksasa, mukanya hitam dan kulit muka itu
kaku
seperti punggung buaya, agaknya muka itu
memang rusak
&leh penyakit kulit yang hebat. #i antara tujuh
&rang
ger&mb&lan itu, dia terkenal sebagai se&rang yang
memiliki
1116
tenaga besar, dan juga wataknya amat s&mb&ng
karena
memang sulit mencari &rang yang mampu
mengalahkan
raksasa muka hitam ini. %gaknya dia masih terlalu
mengandalkan kehebatan diri sendiri sehingga
melihat Sie
'i&ng mengalahkan kawannya, dia masih juga
memandang
rendah pemuda b&ngk&k itu dan agaknya dia
menganggap
bahwa kekalahan si mata sipit hidung pesek itu
tadi hanya
karena keb&d&hannya sendiri, bukan karena
kelihaian pemuda
b&ngk&k. 0ahkan dia merasa terlalu tinggi untuk
berkelahi
melawan se&rang pemuda b&ngk&k, maka dia ingin
mengalahkan pemuda itu dengan wibawanya saja.
)eii, b&cah ingusan! 'ekas engkau berlutut dan
1117
memanggil engk&ng (kakek) kepadaku, baru aku
akan
mengampunimu! /epat1.!" Sepasang matanya
yang hitam
dan menc&r&ng itu mel&t&t galak.
Engk&ngku sudah mat i, dan seingatku, dia tidak
seburuk
engkau." kata Sie 'i&ng dengan sikap tenang.
Kalau begitu, aku akan memaksamu berlutut!"
bentak si
raksasa muka hitan dan diapun sudah menyerang
dengan
kedua tangannya mencengkeram ke arah kepala
dan dada Sie
'i&ng. Ketika pemuda ini menarik diri ke belakang,
tiba*tiba
kaki kanan raksasa itu menendang ke arah
lututnya. Kalau
sasaran tendangan itu terkena, tentu Sie 'i&ng
akan benarbenar
1118
diharuskan berlutut karena tendangan itu kuat
bukan
main. 2amun, tentu saja Sie 'i&ng yang tingkat
kepandaiannya jauh lebih t inggi, dapat melihat
gerakan
serangan ini dengan jelas, maka mudah saja
baginya untuk
mendahului lawan. Sebelum kaki yang menendang
itu sampai
ke tubuhnya, dia merendahkan diri, menggeser
kaki ke kiri
dan dari samping tangannya m&n&t&k ke arah lutut
kanan itu.
$ukkk!" Seketika kaki yang besar itu terasa
lumpuh dan
tanpa dapat dicegah lagi raksana muka hitam itu
jatuh
berlutut di atas kaki kanan dan kebetulan dia jatuh
berlutut di
1119
depan Sie 'i&ng! (emuda itu tersenyum dan
berkata dengan
suara mengejek.
%ku bukan engk&ngmu, tidak perlu engkau
berlutut
memberi h&rmat!"
$entu saja ucapannya ini membuat raksas muka
hitam itu
menjadi marah sekali. #ia mel&mpat berdiri, akan
tetapi
kembali terguling karena kakinya masih terasa
lumpuh.
,elihat ini, kawan*kawannya menjadi marah akan
tetapi
sekaligus maklum bahwa pemuda b&ngk&k itu
benar*benar
se&rang pendekar yang amat lihai! ,aka, tanpa
banyak cakap
lagi mereka mencabut senjata g&l&k atau pedang
dari
1120
punggung mereka dan di lain saat, Sie 'i&ng telah
dikepung
tujuh &rang yang memegang senjata tajam.
,elihat ini, wanita
itu menangis ketakutan.
+angan bunuh dia1. ahh, jangan bunuh dia yang
tidak
berd&sa1." ratapnya sambil menangis.
,endengar ini, si brew&k tertawa, )a*ha*ha, jadi
engkau
mau ikut denganku secara sukarela kalau kami
lepaskan b&cah
b&ngk&k ini."
$idak, tidak1. kalian bunuhlah aku, akan tetapi1.
jangan
bunuh dia yang tidak berd&sa1."
Enci, tenanglah. ,ereka tidak akan mampu
membunuhku
atau membunuhmu!" kata Sie 'i&ng kepada wanita
itu,
1121
hatinya terasa gembira sekali karena ternyata
wanita dusun
yang dit&l&ngnya itu adalah se&rang wanita yang
hebat!
0erani meng&rbankan nyawa untuk
mempertahankan
keh&rmatan, juga amat baik budi sehingga tidak
tega melihat
dia dikepung dan diancambunuh &leh para
penjahat itu.
Kini tujuh &rang penjahat itu sudah menggerakkan
senjata
mereka dan serentak mereka menyerang. 2amun,
baru
mereka menyerang dua tiga jurus tubuh pemuda
b&ngk&k itu
sudah lenyap, berubah menjadi bayangan yang
dengan
cepatnya menyelinap di antara sambaran senjata
mereka.
1122
,ereka merasa terkejut, akan tetapi juga
penasaran dan
mereka terus mengarahkan senjata mereka,
menyerang
bayangan yang amat gesit itu. %kan tetapi, tiba*
tiba bayangan
itu lenyap dan tahu*tahu pemuda b&ngk&k itu
sudah
menyerang dari atas, bagaikan seek&r naga dari
angkasa saja!
#an sekali kaki tangannya bergerak, empat &rang
jatuh
tersungkur seperti disambar petir dari atas! $iga
&rang
penjahat lainnya terkejut sekali, namun merekapun
hanya
diberi kesempatan untuk beng&ng sejenak karena
tiba*tiba
saja merekapun terjungkal r&b&h &leh tamparan
tamparan
1123
tangan Sie 'i&ng yang ampuh bukan main itu.
$ujuh &rang itu baru sekarang merasa jerih. ,ereka
bertujuh, yang memegang senjata, r&b&h dalam
beberapa
gebrakan saja melawan pemuda b&ngk&k itu!
$amparan yang
hanya sekali itu saja sudah membuat mereka
r&b&h dan
bagian badan yang dipukul terasa seperti remuk!
Si brew&k,
pimpinan mereka dan merupakan &rang yang
paling tangguh,
dapat lebih dulu bangkit dan dia sudah siap untuk
melarikan
diri meninggalkan teman*temannya. %kan tetapi
dengan
beberapa langkah saja, Sie 'i&ng sudah dapat
menangkap
pundaknya. $ekanan tangan Sie 'i&ng pada pundak
itu
1124
membuat si brew&k menggigil saking nyerinya dan
diapun
jatuh berlutut. (undak yang dicengkeram pemuda
b&ngk&k itu
seperti dibakar atau dicengkeram kaitan baja
membara saja,
panas dan perih, nyeri sekali, terasa menusuk*
nusuk sampai
ke tulang.
%mpun, taihiap1. ampun, saya mengaku kalah!"
)emm, aku tidak membutuhkan pengakuan kalah
darimu!
%ku tidak membutuhkan kemenangan. %kan tetapi
aku minta
agar kalian suka sadar dari kelakuan jahat kalian
dan
bert&bat!"
%mpun, taihiap,1. saya bert&bat1.!"
)emm, siapa percaya &m&ngan &rang jahat
macam
1125
engkau."
Saya bersumpah takkan melakukan kejahatan
lagi, taihiap,
akan tetapi saya akan bekerja seperti dahulu, yaitu
memburu
binatang hutan. #ahulunya kami adalah pemburu*
pemburu,
karena tertarik penghasilan besar lalu mulai
meramp&k &rang
yang lewat di hutan1."
0enar, engkau bert&bat dan hendak kembali ke
jalan
benar." tanya Sie 'i&ng. %ku tetap tidak percaya
kalau
engkau dan teman*temanmu tidak memperlihatkan
buktinya.
Sumpah mulut saja tidak ada artinya." #ia lalu
menggertak,
%tau aku akan membiarkan kalian mati tersiksa
dengan
1126
memberi pukulan mematikan."
Kini dia melepaskan cengkeramannya dan seketika
si
brew&k tidak merasa nyeri lagi. #ia makin yakin
bahwa
pendekar muda yang b&ngk&k itu betul*betul lihai.
$aihiap, kami bersumpah dan inilah buktinya!" #ia
menyambar g&l&knya yang tadi terlempar,
membuka sepatu
kirinya dan sekali bac&k, lima buah jari kaki kirinya
buntung!
#arah mengalir deras dari kaki yang buntung jari*
jarinya itu.
#iam*diam Sie 'i&ng terkejut, akan tetapi juga
girang karena
dia maklum bahwa si brew&k itu bersungguh*
sungguh!
)ay& kalian buntungi jari kaki kiri masing*masing
seperti
1127
aku, siapa yang tidak mau, aku yang akan
membuntunginya
sendiri. ,ulai saat ini, kita tidak akan meramp&k
manusia lagi,
melainkan memburu binatang seperti dulu lagi!"
Enam &rang anak buahnya melihat bahwa
pimpinan
mereka sungguh*sungguh dan merekapun jerih
terhadap
(endekar 0&ngk&k, demikian mereka menyebut Sie
'i&ng,
maka merekapun mengambil senjata masing*
masing yang tadi
terlempar, lalu membabat buntung jari kaki kiri
mereka.
,elihat ini, wanita dusun itu menutupi muka
karena merasa
ngeri.
Sie 'i&ng lalu menghampiri mereka se&rang demi
se&rang,
1128
men&t&k kaki kiri mereka di atas bagian yang
terluka,
mengeluarkan &bat bubuk putih yang ditaburkan
pada luka di
kaki. Seketika, tujuh &rang itu merasa betapa
kenyerian jari
yang dibuntungi itu lenyap, dan luka*luka itupun
cepat
menjadi kering. ,ereka menjadi semakin kagum.
Kiranya
(endekar 0&ngk&k ini selain amat lihai ilmu
silatnya, juga
pandai ilmu peng&batan. )al ini sebetulnya
tidaklah
mengherankan kalau diketahui bahwa se&rang di
antara
&rang*&rang sakti yang menggembleng Sie 'i&ng
adalah (eksim
Sian*su, se&rang sakti yang pandai dalam ilmu
peng&batan pula.
1129
Ingat akan sumpahmu sendiri," kata Sie 'i&ng
ketika
mereka semua sudah berdiri dan siap untuk pergi.
Kalau
kelak kalian tetap menjadi penjahat dan
mengganggu &rang
lain, dan aku mendengarnya, pasti akan kucari
kalian sampai
dapat dan bukan hanya jari kaki kalian saja yang
harus
dip&t&ng. Selain itu, aku akan membangkitkan
semangat para
penduduk dusun agar mereka bersatu padu dan
hendak
kulihat, kalau ratusan &rang dusun itu bersatu
padu melawan
kalian, apa yang dapat kalian lakukan terhadap
mereka!"
#iam*diam si brew&k dan teman*temannya merasa
ngeri.
1130
0ukan saja mereka ngeri terhadap kesaktian
(endekar
0&ngk&k, akan tetapi juga ngeri kalau benar
penduduk dusun
sampai bangkit menentang mereka, maka tentu
mereka akan
diker&y&k ratusan &rang dan akan dihancur
lumatkan &leh
mereka yang mendendam kepada mereka. Kalau
biasanya
mereka itu dapat merajalela adalah karena mereka
menang
gertakan dan para penduduk dusun itu belum apa*
apa sudah
ketakutan lebih dulu, melarikan diri bersembunyi
daripada
melakukan perlawanan berpadu.
$ujuh &rang itu, dipimpin &leh Si 0rew&k,
menghaturkan
1131
terima kasih kepada Sie 'i&ng, kemudian mereka
pergi
meninggalkan tempat itu, tidak jadi mengganggu
wanita
petani atau dusun di dekat ladang itu. Setelah
mereka pergi,
Sie 'i&ng menghampiri wanita dusun itu dan
dengan senyum
kagum dia berkata sambil berlutut di dekat wanita
yang masih
duduk di atas rumput dengan wajah masih diliputi
ketegangan
itu.
7ntung bahwa engkau tabah sekali menghadapi
mereka,
enci1." katanya.
6anita iru mengangkat muka, memandang
kepadanya dan
kembali air matanya menetes*netes turun ke atas
pipinya.
1132
,ulut wanita itu berkemak*kemik, namun tidak ada
suara
yang keluar, akhirnya, ia mengeluarkan jerit kecil
dan
merangkulkan kedua lengannya pada pundak dan
leher Sie
'i&ng sambil menangis! (emuda b&ngk&k itu
terkejut, akan
tetapi mendiamkannya saja dan tersenyum ketika
dia merasa
kehangatan air mata menembus bajunya karena
wanita itu
menangis di atas dadanya. 0ahkan diapun lalu
merangkul dan
menepuk*nepuk pundak wanita itu dengan lembut.
$enanglah, enci, bahaya sudah lewat sekarang,"
hiburnya.
6anita itu bahkan mempererat rangkulannya dan
terdengar bisikan dari mulut yang disembunyikan
di dadanya
1133
itu lirih. %dik yang baik, ahh1. taihiap yang gagah
perkasa,
engkau telah menyelamatkan diriku1. terima
kasih, taihiap,
terima kasih1." Suaranya mengandung isak dan
tubuhnya
gemetar, se&lah*&lah ia teringat akan peristiwa
tadi dan
membayangkan betapa akan ngerinya kalau ia
sampai terjatuh
ke tangan tujuh &rang itu.
Sudahlah, enci. Sudah semestinya aku
melindungimu, dan
aku kagum sekali melihat ketabahanmu tadi.
'epaskanlah
rangkulanmu, lihat, di sana datang &rang*&rang
dusun."
,endengar ini, wanita itu melepaskan
rangkulannya dan
1134
dengan wajah masih basah air mata, ia men&leh ke
kiri dan
benar saja, dari arah dusun, datang berlari*larian
banyak
sekali penduduk dusun ke tempat itu. #an di
tangan mereka
terpegang segala macam alat pertanian yang
agaknya kini
hendak dijadikan senjata.
Sie 'i&ng merasa tegang dan juga malu. #ia tahu
bahwa
mereka yang berlari dan datang itu tadi melihat
betapa dia
dan wanita itu berpelukan*pelukan! 7ntuk
menghilangkan rasa
sungkan dan tidak enak itu, Sie 'i&ng lalu bangkit
dan
memuguti p&t&ngan jari*jari kaki itu, dan
mengumpulkannya
1135
di atas sehelai kain saputangan. ,elihat ini, wanita
dusun itu
bergidik.
$aihiap, untuk apakah kau1. mengumpulkan
benda*benda
mengerikan itu."
%ku akan menguburnya, enci." kata Sie 'i&ng
sambil
memunguti terus.
$ak lama kemudian, r&mb&ngan &rang dusun itu
tiba di
situ. Se&rang laki*laki berusia kurang lebih tiga
puluh tahun
yang memegang sebatang t&ngkat panjang
m&l&ncat maju
menghampiri wanita itu.
Kui )wa, apa yang telah terjadi." tanyanya,
suaranya
mengandung kemarahan.
1136
6anita dusun itu menangis dan lari menghampiri
laki*laki
itu. %ku1. aku hampir saja celaka1.!" serunya
sambil
menangis dan ia handak merangkul laki*laki yang
ternyata
adalah suaminya itu. %kan tetapi, liki*laki itu
mend&r&ngnya
sehingga ia terpelanting.
+angan sentuh aku! Engkau perempuan tak tahu
malu!"
6anita dusun yang bernama Kui )wa itu
terbelalak. Saking
kaget dan herannya, ia tidak merasakan kenyerian
punggungnya ketika terpelanting &leh d&r&ngan
suaminya.
%pa1. apa maksudmu1.." tanyanya dangan
heran, dan
lebih heran lagi ia ketika melihat betapa &rang*
&rang lain, para
1137
pria di dusunnya, para tetangganya memandang
kepadanya
dangan sinar mata mencem&&hkan dan agaknya
membenarkan sikap suaminya itu!
,aksudku kautanyakan! ,aksudmulah yang ingin
sekali
kuketahui! %pa yang telah terjadi di sini."
Suaminya itu
dangan berang melirik ke arah Sie 'i&ng yang
sudah selesai
mengumpulkan p&t&ngan jari*jari kaki tadi dan kini
berdiri di
situ dangan muka ditundukkan, p&t&ngan jari*jari
kaki tadi
berada dalam buntalan kain saputangan.
Suamiku, apakah engkau tidak mendangar dari
para
tetangga kita tadi. ,ereka, $iat*jiauw +it*eng itu
datang lagi!"
1138
kata si isteri yang masih terheran*heran melihat
sikap
suaminya.
$entu saja kami semua mendangar. 'alu di mana
mereka
dan apa yang telah terjadi di sini." kembali dia
men&leh ke
arah Sie 'i&ng dangan wajah merah saking
marahnya.
,ereka telah dikalahkan &leh taihiap ini, mereka
telah
melarikan diri dan aku1. aku diselamatkan &leh
taihiap ini!"
kata si isteri dangan suara gembira dan bangga.
0&h&ng!" $iba*tiba sang suami membentak dan
isteri itu
kembali terkejut sekali, dan kini Sie 'i&ng
mengangkat
mukanya, memandang kepada suami itu dengan
sinar mata
1139
menc&r&ng. %kan tetapi, dia bersikap sabar karena
dia dapat
menduga apa yang menjadi sebab sang suami itu
bersikap
seburuk itu dan mengapa pula &rang*&rang dusun
itu berdiri
saja, agaknya membenarkan sikap suami itu.
Suamiku, kenapa engkau mengatakan b&h&ng.
(endekar
muda ini yang bernama Sie 'i&ng, dia yang telah
menyelamatkan aku dari gangguan mereka,
bahkan pendekar
perkasa ini yang memaksa mereka untuk
meninggalkan
pekerjaan jahat mereka, dan mereka bersumpah
dangan
membuntungi jari*jari kaki mereka sebelum pergi
dari sini. %ih,
suamiku, pendekar muda ini sungguh perkasa dan
kita
1140
sedusun patut berterima kasih kepadanya1."
/ukup! Kui )wa, jangan mengira bahwa kami
semua
adalah &rang*&rang buta dan b&d&h, mudah saja
kautipu
dengan kata*katamu itu! Kami melihat betapa
engkau
bercumbu dan berjina dengan dia1."
#iam1.!" Kui )wa yang lemah lembut itu kini
membentak,
dan ia berdiri bagaikan seek&r singa kelaparan
atau seek&r
betina membela anaknya. +angan engkau berani
mengeluarkan ucapan k&t&r itu! (endekar ini
menyelamatkan
aku, bahkan menyelamatkan &rang sedusun dan
kalian berani
menuduhnya berbuat yang bukan*bukan."
(huhh!" Suami itu meludah. ,ataku belum buta,
aku
1141
melihat betapa kalian tadi berpelukan dan
berciuman!"
Engkau yang b&h&ng! Engkau yang k&t&r dan
memang
kalian b&d&h! %ku memang merangkulnya sambil
menangis,
terharu dan menghaturkan terima kasih, dan dia
menghiburku, sama sekali kami tidak berciuman1.
aihh,
agaknya memang matamu telah buta! $aihiap ini
menundukkan tujuh &rang ger&mb&lan penjahat
itu, membuat
mereka taluk dan bert&bat, bahkan mereka telah
membuntungi jari*jari kaki sambil bersumpah dan
kalian1."
Sudah! Siapa percaya &br&lanmu. Engkau
memang
perempuan tak tahu malu, mungkin dia ini
anggauta bahkan
1142
pemimpin peramp&k! #an engkau sudah tergila*
gila kepada
laki*laki b&ngk&k ini! Sungguh tak tahu malu!"
0erkata
demikian, laki*laki yang sedang diamuk cemburu
itu lalu
mengangkat t&ngkat kayunya dan
menghantamkan t&ngkat
kayunya kepada Sie 'i&ng!
(endekar ini berdiri beng&ng. Sungguh tak
disangkanya
sama sekali bahwa cemburu dapat membuat &rang
menjadi
seperti gila! Saking herannya, ketika suami itu
memukul
dengan t&ngkat kayu, diapun diam saja, tidak
bergerak seperti
patung dan pada saat kayu itu menghantam
kepalanya,
1143
barulah dia mengerahkan sin*kang untuk
melindungi kepala
yang dipukul itu.
Krakkk!" $&ngkat kayu itu patah*patah ketika
bertemu
dangan kepala Sie 'i&ng.
%hh1.!" Suami wanita dusun itu terbelalak dan
mukanya
pucat memandang kepada t&ngkat yang tinggal
sep&t&ng
pendek di tangannya, sedangkan t&ngkat yang
kuat itu telah
patah menjadi tiga p&t&ng! Kepala &rang b&ngk&k
itu melebihi
besi kerasnya!
Sie 'i&ng mengangkat muka memandang kepada
suami itu
dangan sinar mata menc&r&ng. )emm, engkau
memang &rang
1144
b&d&h, keras kepala, dan memang sepatutnya
kalau
matamu buta! Engkau tidak patut menjadi suami
dari se&rang
isteri yang begini baik hati, tabah dan berani
mempertaruhkan
nyawa untuk menjaga keh&rmatannya. Engkau
pantasnya
menjadi suami seek&r kambing atau seek&r
m&nyet! )uh,
menjemukan sekali!" katanya dan diapun
melemparkan
buntalan itu ke atas tanah, kemudian berpaling
kepada wanita
dusun sambil memberi h&rmat.
Enci, maafkan kalau aku hanya membikin engkau
menjadi
ribut dangan suamimu. Selamat tinggal, enci,
sem&ga $uhan
1145
akan menyadarkan suamimu ini!" #an sekali
berkelebat, Sie
'i&ng lenyap dari depan mereka, membuat suami
wanita itu
dan para penduduk dusun terkejut dan mel&ng&.
Suami itupun terkejut dan dia menjadi ketakutan.
%pakah
dia1. dia itu tadi1. setan1.." tanyanya kepada
isterinya.
Isterinya menjadi gemas sekali. $angannya
bergerak
manampar. (lakkk!" pipi suami itu telah
ditamparnya!
'aki*laki yang t&l&l, gila &leh cemburu buta! ,asih
berani
engkau mengatakan bahwa pendekar sakti itu
setan. Engkau
inilah yang setan! Kalian tidak percaya akan
ceritaku tadi, ya.
1146
Kalian semua mengira bahwa aku telah berjina
dangan dia
karena kalian melihat dari jauh betapa kami saling
berangkulan.
5hhhh, memang kalian ini &rang*&rang b&d&h!
#angar baik*baik. $ujuh &rang penjahat itu datang
ke sini. %ku
tidak tahu bahwa mereka datang maka aku tidak
sempat lari
seperti yang lain. #an mereka itu mengejar*
ngejarku, hendak
menangkapku dan tentu saja, dengan niat yang
amat k&t&r
dan hina! #an aku melihat pendekar itu duduk
se&rang diri di
bawah p&h&n. $adinya aku tidak tahu bahwa dia
pendekar,
akan tetapi dalam keadaan ketakutan setengah
mati itu, aku
1147
lari padanya dan m&h&n t&l&ng. Siapa saja akan
kumintai t&l&ng
dalam keadaan hampir mati ketakutan seperti itu.
#an
dia bangkit, dia mengalahkan semua penjahat,
memaksa
mereka itu bert&bat, dan mereka membuntungi
jari*jari kaki
kiri mereka untuk tanda bert&bat. #an kalian tidak
percaya.
#an engkau, engkau sudah gila, engkau malah
mencemburui
kami dan engkau malah menghina pendekar itu.
,asih untung
hanya t&ngkatmu yang dipatahkan, bukan
lehermu! Kalau
kalian t idak percaya, lihat ini buktinya!" #ia
memungut i jarijari
kaki itu untuk dikuburkan. 2ah, makanlah ini!"
6anita itu
1148
lalu melemparkan buntalan itu ke arah suaminya,
setelah
membuka ikatannya. #an p&t&ngan*p&t&ngan jari
kaki,
sebanyak tiga puluh lima p&t&ng, berhamburan
mengenai
muka dan leher suaminya.
Si suami tentu saja bergidik ngeri juga para
penduduk
dusun merasa ngeri ketika mereka melihat bukti
itu. +ari*jari
kaki yang masih berlumuran darah! Sementara itu,
Kui )wa
sudah berlari pulang sambil menangis.
0arulah suami itu merasa menyesal dan percaya
sepenuhnya akan keterangan isterinya. Kini dia
dapat
membayangkan betapa takutnya isterinya tadi
ketika dikejarkejar
tujuh &rang penjahat keji itu, tanpa ada &rang yang
1149
dapat men&l&ngnya. Kemudian muncul pendekar
b&ngk&k itu
yang mengalahkan semua penjahat, yang berarti
telah
menyelamatkan isterinya itu dari malapetaka yang
lebih
mengerikan dari pada maut. ,aka, kalau dalam
keadaan
penuh rasa syukur dan keharuan itu isterinya
merangkul
pen&l&ngnya dan manangis di dadanya, apakah
yang aneh
dalam hal itu. +uga pendekar itu bukan g&l&ngan
pemuda
yang terlalu menarik hati wanita, dan isterinya tak
mungkin
tertarik kepada se&rang yang tubuhnya b&ngk&k
sep&rti itu!
Kui )wa, tunggulah1.!" #ia barteriak berlari*lari
mengejar
1150
isterinya, di dalam hatinya yang penuh penyesalan
itu kini
penuh dangan harapan agar isterinya suka
memaafkannya.
Sementara itu, para penduduk dusun yang lain
segera
mengumpulkan jari*jari kaki itu dan menguburnya
dengan hati
penuh rasa syukur bahwa kini $iat*jiauw +it*eng
yang selama
beberapa bulan lalu mengganas di sekitar daerah
itu, kini telah
bert&bat dan berarti meraka tidak akan lagi
diganggu &leh mereka
yang amat jahat itu. #an semua ini berkat jasa
(endekar
0&ngk&k, nama yang takkan pernah mereka
lupakan dan yang
semenjak terjadinya peristiwa itu menjadi buah
bibir mereka
1151
sehingga nama julukan pendekar baru ini mulai
terkenal.
Sie 'i&ng melarikan diri meninggalkan ladang
dusun itu
dangan senyum pahit di bibirnya. #ia memang
sudah
memaklumi banar*benar keadaan dirinya, sudah
diterimanya
keadaan dirinya seperti apa adanya. ,emang dia
berpunuk,
dia b&ngk&k dan itu merupakan sebuah kenyataan
yang
takkan dapat dir&bah. $itik. #ia tidak akan lagi
mengeluh,
tidak lagi memperhatinkan keadaan tubuhnya yang
telah
menjadi pemberian $uhan dan yang diterimanya
dangan
penuh kepasrahan dan rasa syukur. %kan tetapi,
kalau terjadi
1152
peristiwa seperti di sawah ladang tadi,
bagaimanapun juga
hatinya terasa seperti ditusuk. #ia berniat baik. #ia
menyelamatkan wanita dusun itu, bahkan dia
menundukkan
ger&mb&lan jahat yang berarti juga menghindarkan
dusun dari
gangguan &rang jahat. #ia melakukan hal itu tanpa
pamrih,
tidak minta imbalan apapun. %kan tetapi, dia
malah didakwa
melakukan hal yang rendah, didakwa berjina
dengan wanita
petani itu! Sungguh menyakitkan hati memang.
0&ngk&knya
terbawa*bawa pula, bahkan mungkin b&ngk&knya
itulah yang
menimbulkan kecurigaan para penduduk dusun,
yang
1153
mendatangkan kesan buruk dan membuat dia
c&nd&ng
nampak sebagai &rang yang jahat!
0iarlah," dia mengeluarkan kata*kata ini melalui
mulutnya,
dengan agak keras untuk melunakkan hatinya
yang menjadi
keras dan panas. 0iarlah mereka mengatakan
apapun juga!
3ang penting, aku yakin benar bahwa aku tidak
melakukan hal
yang buruk, dan $uhan mengetahui, $uhan melihat
dan $uhan
yang takkan dapat ditipu &leh keb&ngk&kan
tubuhku!" (ikiran
ini diucapkannya keras*keras dan akhirnya hatinya
menjadi dingin
dan lunak kembali.
Si*aku adalah hasil dari akal pikiran dan rasa
perasaan
1154
bahwa aku ada", bahwa di dalam jasmani ini yang
meliputi
juga akal pikiran dan perasaan, terdapat sesuatu"
yang
membuat jasmani ini hidup. 2amun, karena rasa
diri ada ini
dinyatakan melalui perasaan hati dan akal pikiran,
maka rasa
diri ini terbungkus &leh nafsu. (erasaan hati dan
akal pikiran
tidak pernah dapat terpisah dari pengaruh daya*
daya rendah,
yaitu keduniawian yang timbul dari kebendaan
yang kita
butuhkan dalam kehidupan, makanan dan
hubungan antar
manusia. #aya*daya rendah inilah yang menyerap
ke dalam
perasaan hati dan akal pikiran sehingga perasaan
diri ada atau
1155
si*aku inipun mengandung nafsu*nafsu. 5leh
karena itu,
sesuai dangan sifatnya, nafsu yang sudah
memperhamba siaku
tadi, membuat si*aku selalu ingin enak sendiri,
ingin menang
sendiri, ingin bahagia sendiri, ingin benar sendiri.
(endeknya, segala sesuatu di dunia ini, yang
nampak maupun
yang tidak nampak, &leh si*aku yang penuh nafsu
diharapkan
untuk kepentingan dirinya.
0etapapun pandainya manusia berusaha, dengan
segala
reka usaha dan ikhtiar untuk melepaskan
cengkeraman dayadaya
rendah yang membentuk nafsu, nanun jarang
sekali ada
yang berhasil. Sebagian besar menemui kegagalan
dan
1156
mendapatkan bahwa semua usaha itu akhirnya
hanya
membawa dirinya ke dalam alam kek&s&ngan
belaka. )al ini
adalah karena usaha dan ikhtiar itupun merupakan
pekerjaan
akal pikiran belaka, dan karenanya dib&ncengi pula
&leh dayadaya
rendah itu! +adi, tidak mungkin daya*daya rendah
melanyapkan dirinya sendiri, tidak mungkin
mengesampingkan
pikiran dangan berpikir! Kiranya, satu*satuaya
jalan bagi kita
hanyalah penyerahan kepada 3ang ,aha Kasih,
3ang ,aha
Kuasa. $uhan pencipta segala yang ada dan tidak
ada, yang
nampak dan tidak nampak. Karena kekuasaan
$uhan meliputi
1157
di dalam dan di luar diri kita, maka kiranya hanya
kekuasaan
$uhan sajalah yang akan mampu men&l&ng kita,
yang akan
mampu mengatur agar pengaruh nafsu daya
rendah tidak lagi
mencengkeram hati dan akal pikir sehingga sagala
sepak
terjang kita dalam hidup, tidak lagi dikemudikan
&leh nafsu
daya rendah, melainkan dikemudikan atau
dibimbing &leh
kekuasaan $uhan!
Setelah Sie 'i&ng dangan penuh kepasrahan
menyerahkan
segalanya kepada $uhan, menerima segala
keadaan dan
segala peristiwa sebagai hal*hal yang sudah
dikehendaki
1158
$uhan, maka sedikit banyak diapun dapat
mengatasi segala
penderitaan yang mungkin timbul karena
keadaannya atau
karena peristiwa itu sendiri. 5rang yang sudah
pasrah kepada
$uhan dangan sepenuh hatinya, dangan keikhlasan
dan
kerelaan, penuh pasrah, sudah pasti takkan
merasa
penasaran, tidak akan merasa kecewa dan selalu di
dalam
hatinya terkandung rasa sukur dan terima kasih
kepada
kekuasaan $uhan. ,akin dihayati kepasrahan ini,
semakin
membuka matanya betapa kekuasaan $uhan
amatlah
hebatnya, tak terukur dan menyusur ke dalam
segala benda,
1159
bergerak tiada hentinya, nampak kadang*kadang
kacau
namun sebenarnya mengandung ketertiban yang
mujijat, tak
pernah keliru, dan mengandung keadilan yang
setepattepatnya
walaupun kadang*kadang berada di luar
pengetahuan akal pikiran manusia.
$entu akan timbul bantahan. %pekah kalau begitu,
hidup ini
hanya diisi dengan kepasrahan belaka kepada
kekuaaaan
$uhan. 0ukankah kalau begitu maka hidup akan
menjadi
k&s&ng dan mandeg, tidak ada semangat lagi
untuk mencapai
apa jang dinamakan kemajuan. Salah pengetian ini
harus
diperbincangkan karena memang mengandung
bahaya! %rti
1160
panrah bukan berarti kita lalu memb&nceng
kekuasaan $uhan
begitu saja lalu kita tertidur dan masa b&d&h!
Sama sekali
tidak! $uhan menciptakan kita sebagai mahluk
bergerak,
beranggauta badan lengkap, berakal pikir, maka
semua itu
harus kita pergunakan. )al itu merupakan suatu
kewajiban!
Kita tidak benar sama sekali kalau mempersekutu
kekuasaan
$uhan. 0iar kekuasaan $uhan bekerja dan kita
enak*enakan,
bermalas*malasan. Ini merupakan akal*akalan dari
si*akal pikir
yang dikuasai nafsu rendah! Kita bekerja, kita
berusaha, kita
berikhtiar dalam segala bidang. 2amun, harus
selalu kita ingat
1161
bahwa apapun jadinya, apapun hasilnya, apapun
akibatnya
dari setiap usaha kita, berada di tangan $uhan!
$ubanlah yang
menentukan pada akhirnya dan kalau kita
menerima dangan
pasrah, dengan penuh kepercayaan bahwa $uhan
tak akan
pernah keliru mengatur, maka hasil atau akibat
apapun yang
kita terima, akan kita terima dangan hati terbuka,
penuh
kepasrahan pula, penuh rasa sukur!
Kebahagiaan tak mungkin dicari, tak mungkin
dikejar
dangan usaha akal pikiran! %kal pikiran yang
digerakkan nafsu
selalu hanya membutuhkan KESE2%2G%2, dan
kesenangan
1162
sama sekali bukanlah kebahagiaan, karena
kesenangan itu
pendek sekali umurnya. Kesenangan segera digilir
dangan
kesusahan, kepuasan diikuti kekecewaan.
Kebahagiaan
hanyalah suatu keadaan di mana perasaan hati
dan akal
pikiran tidak lagi menguasai jiwa, kebahagiaan
adalah
keadaan jiwa yang sudah bersatu dangan $uhan,
seperti
setetes air yang sudah kembali ke samudera! $idak
butuh
apa*apa lagi karena segalanya sudah tercakup di
dalamnya!
#an semua ini hanyalah kekuasaan $uhan yang
mampu
mengaturnya, dan kita, dengan segala
perlengkapan kita,
1163
termasuk nafsu*nafsu daya rendah, hanya mampu
,E23E0%4
dengan (%S4%). $itik.
Sie 'i&ng melanjutkan perjalanannya dan kini dia
sudah
melupakan sama sekali perist iwa yang menimpa
dirinya di
ladang itu. ,emang sebaiknya kalau pikiran ini kita
pergunakan untuk bekerja, berarti untuk
memikirkan apa yang
kita kerjakan sekarang dan setiap saat, bukan
dipergunakan
untuk mengenang hal*hal yang sudah lalu! #ia
akan pergi. ke
$ibet, dan kini dia sudah menuruni bukit terakhir
dari deretan
pegunungan Kun*lun*san yang panjang itu.
#ia berhanti di atas puncak bukit terakhir tadi, dan
dari situ
1164
dia melihat ke selatan. #i sanalah terdapat pr&pinsi
$ibet! #an
kini dia telah tiba di perbatasan tiga pr&pinsi besar.
#i utara
adalah (r&pinsi Sin*kiang. #i timur (r&pinsi /ing*
hai, dan di
selatan adalah $ibet, negara yang dikuasai para
pendeta 'ama
itu.
#ia menuruni bukit dan menuju ke sebuah dusun
yang tadi
dilihatnya dari bukit itu. #aerah itu merupakan
daerah yang
tandus dan luas sekali, jarang terdapat dusun,
maka kalau
melihat sebuah dusun, maka hal itu merupakan hal
yang
menggembirakan bagi se&rang pengelana di
daerah itu.
1165
,ungkin berhari*hari dia tidak akan bertemu
dusun, dan hari
ini, matahari telah c&nd&ng jauh ke barat. Sebentar
lagi tentu
akan gelap dan lebih baik melewatkan malam di
dalam dusun
yang hangat di mana dia dapat memper&leh
makanan dan
minuman daripada bermalam di daerah terbuka
yang asing
baginya.
#usun itu cukup besar dikurung pagar tanah liat
yang
dibangun seperti temb&k. #i dalam dusun itu
tinggal
penduduk yang jumlahnya tidak kurang dari lima
ratus
keluarga! (ekerjaan mereka berc&c&k tanam dan
berburu, ada
1166
pula yang mengusahakan peternakan kambing.
#an melihat
keadaan bangunan rumah yang cukup baik itu, Sie
'i&ng
dapat mengambil kesimpulan bahwa penghasilan
penduduk itu
cukup untuk sandang pangan, bahkan berlebihan.
#i situ
terdapat pula beberapa buah warung makan,
bahkan terdapat
pula sebuah rumah penginapan! Kiranya dusun ini
ada pula
pengunjungnya dari luar k&ta pikirnya. ,emang
demikianlah,
banyak dusun di daerah itu manyediakan rumah
penginapan,
karena mereka maklum bahwa para pedagang dan
pengelana
yang lewat di dusun, dan kemalaman, tentu akan
mencari
1167
rumah penginapan, mengingat bahwa dusun
berikutnya
amatlah jauhnya! #an banyak pula yang membuka
tempat
menjual barang*barang keperluan sehari*hari.
Sie 'i&ng segera menyewa sebuah kamar di rumah
penginapan itu. 0eruntung bahwa dia tidak
terlambat, karena
pada hari itu, banyak tamu luar k&ta bermalam di
dusun itu.
Kepala dusun itu mengadakan perayaan pesta
pernikahan
puteranya! #an tentu saja dia mengundang relasi
dan
sahabatnya dari luar dusun.
Setelah mandi dan makan malam, Sie 'i&ng keluar
dari
kamarnya yang kecil dan berjalan*jalan di dalam
dusun itu.
1168
Keadaan dusun itu tidak seperti biasanya. Kini
ramai sekali.
)al ini adalah karena adanya pesta perayaan
pernikahan di
rumah kepala dusun. 0&leh dibilang bahwa seluruh
penduduk
dusun ikut pula berpesta, atau setidaknya, ikut
bergembira
dengan memasang lampu gantung di depan rumah
masingmasing
sehingga keadaan di luar rumah kini terang dan
gembira, tidak seperti biasa. +uga sebagian basar
penduduk
keluar dari rumah mereka untuk menyaksikan
pemb&y&ngan
mempelai wanita yang kabarnya akan diambil
malam hari itu.
,empelai wanita adalah se&rang gadis yang
rumahnya di
1169
sudut dusun, dan pengambilan mempelai itu
dilakukan malam
hari, diarak dan diikuti r&mb&ngan penari dan
penabuh
gamelan. (engantinnya akan naik j&li yang
dig&t&ng empat &rang,
sedangkan mempelai prianya akan menunggang
kuda.
Sie 'i&ng mendengar keterangan ini dari pengurus
rumah penginapan
dan diapun dengan gembira kini berjalan*jalan
sebelum nanti ikut n&nt&n arak*arakan pengantin
puteri yang
dib&y&ng ke rumah mempelai pria.
$anpa disengaja, Sie 'i&ng berjalan*jalan menuju
ke barat
dan tak lama kemudian tibalah dia di sudut dusun
itu dan
berada di luar rumah kediaman pengantin wanita!
4umah
1170
itupun dihias meriah, penuh daun*daunan dan
bunga*bunga,
di antaranya hiasan kertas dan kain berwarna*
warni, dan
dipasang banyak lampu gantung yang dihias
kertas*kertas
merah. Suasana di rumah itu meriah sekali, dan
nampak
banyak &rang sedang sibuk mempersiapkan j&li
dan semua
peralatan upacara pernikahan. ,elihat keadaan
rumah itu,
tanpa diberitahupun Sie 'i&ng dapat menduga
bahwa tentu di
situ tempat tinggal pengant in wanita. Karena di
luar
pekarangan rumah itu terdapat banyak &rang yang
n&nt&n,
terutama anak*anak, Sie 'i&ng menggabung
dengan mereka,
1171
berdiri di antara para pen&nt&n. Sebagian dari para
pen&nt&n
itu berpakaian jembel dan barulah Sie 'i&ng tahu
bahwa dia
berdiri di antara para pengemis dan kanak*kanak
ketika dari
dalam keluar se&rang yang membawa keranjang
berisi
makanan lalu &rang itu membagi*bagikan makanan
kepada
mereka. Karena dia berada di antara mereka,
diapun kebagian
sep&t&ng kueh mangk&k! )emm, dia disangka
se&rang jembel
pula, pikirnya sambil tersenyum. #ia tidak merasa
sakit hati.
,emang pakaiannya lusuh, apalagi punggunguya
b&ngk&k.
0ukankah di antara para pengemis terdapat
banyak &rang
1172
yang cacat dan tidak sempurna keadaan
tubuhnya. #isangka
pengemis bukanlah suatu hal yang buruk, asal
jangan
disangka penjahat seperti dialaminya di ladang
dusun itu!
,aka, seperti yang lain, diapun makan kueh
mangk&k itu
dengan gembira.
$iba*tiba dia melihat se&rang pemuda yang baru
datang
manyelinap pula di antara para pen&nt&n. #ia
merasa curiga.
(emuda itu jelas bukan pengemis dan melihat
pakaiannya,
tentu dia se&rang petani. Se&rang pemuda tani
yang bertubuh
sehat dan berwajah jujur, akan tetapi pada saat itu
wajahnya
1173
membayangkan kemarahan dan penasaran,
bahkan masih ada
bakas air mata pada kedua pipinya.
(ada saat itu, para pen&nt&n di luar halaman itu
berdesakan untuk dapat melihat lebih jelas ke
dalam rumah
karena agaknya ada upacara pengh&rmatan
mempelai puteri
kepada ayah ibunya sebelum ia dib&y&ng ke rumah
cal&n
suaminya. 7pacara itu diadakan di ruangan depan,
di depan
meja sembahyang. Ketika mempelai wanita yang
berpakaian
indah mariah itu muncul dari dalam, menuju ke
ruangan
depan yang nampak dari luar, dituntun &leh dua
&rang nenek
yang agaknya menjadi pengatur upacara itu.
Karena pakaian
1174
yang l&nggar dan banyak hiasannya itu, juga
karena muka itu
tertutup tirai, maka Sie 'i&ng tidak dapat melihat
wajah
pengantin itu, hanya dapat diduga bahwa ia
se&rang gadis
yang bertubuh ramping.
Ketika gadis yang menjadi pengantin itu dituntun
ke depan
ayah ibunya yang sudah duduk berjajar di atas
kursi,
terdangar ia terisak menangis dan menjatuhkan
diri berlutut di
depan kaki mereka. #ua &rang nenek itu terkejut
dan hendak
menuntunnya agar ia berhati*hati dengan
pakaiannya, akan
tetapi mereka tidak kuasa menahan gadis
pengantin itu yang
1175
sudah menangis tersedu*sedu. $erdengar
ucapannya di antara
sedu sedannya, %yah1. ibu1. aku tidak mau
kawin1. aku
tidak mau menikah dengan1. anak kepala dusun
itu1."
$entu saja semua &rang yang berada di ruangan itu
terkejut. %yah dan ibu mempelai saling pandang
dan ibunya
lalu merangkulnya, menghiburnya dengan bisikan*
bisikan
lembut. %kan tetapi, mempelai wanita itu mer&nta*
r&nta dan
tangisnya semakin menjadi*jadi.
'ian*ji1.! )entikan tangismu itu! +angan kau
membikin
malu &rang tuamu!" %yahnya menghardik dan
bentakan ini
membuat pangantin wanita itu berhenti mer&nta,
akan tetapi
1176
masih tetap menangis terisak*isak.
0awa ia masuk ke dalam kamarnya dan usahakan
agar ia
tidak menangis lagi! %nak sialan1.!" Sang ayah
marah*marah
dan dua &rang nenek itu lalu membawa pengantin
wanita
bangkit berdiri untuk membawanya kembali ke
kamar.
(ada saat itu, terdangar teriakan dari luar.
(enasaran1.!
Sungguh tidak adil dan sewenang*wenang1.!"
#an pemuda petani yang tadi menimbulkan
kecurigaan hati
Sie 'i&ng, nampak meninggalkan kel&mp&k
pen&nt&n dan
berlari memasuki halaman, terus ke ruangan
depan itu. Semua
&rang terkejut dan juga ayah ibu mempelai wanita
memandang
1177
dengan mata terbelalak.
'ian*m&i1.!" (emuda itu memanggil.
,empelai wanita itu mer&nta dan membalikkan
tubuhnya.
,elihat pemuda itu, iapun berseru, Ki&ng*
k&k&1.!"
#an iapun menangis, masih berdirt karena
dipegang eraterat
kedua lengannya &leh kedua &rang nenek itu.
7n Ki&ng. ,au apa engkau. 0erani engkau
datang ke sini
membikin kacau. Kami tidak mengundangmu!"
bentak ayah
mempelai wanita itu dengan marah sekali.
Saya datang untuk m&h&n keadilan! Sungguh
penasaran
sekali1.!" %kan tetapi, tuan rumah sudah
memerintahkan
beberapa &rang anggauta keluarga yang hadir dan
merasa
1178
tidak senang dengan perbuatan pemuda itu, dan
mereka kini
menyerang pemuda yang tadinya sudah
menjatuhkan diri
berlutut itu.
(ergilah! (ergi dan jangan datang lagi!" bentak
tuan
rumah setelah pemuda itu terjengkang dan
bergulingan &leh
beberapa pukulan dan tendangan. %kan tetapi
pemuda
bernama 7n Ki&ng itu tetap bangkit dan berlutut
lagi.
$idak! %ku tidak akan pergi sebelum mendapat
keadilan!
0iar kalian memukuli aku sampai mati, aku tidak
akan pergi!"
teriaknya marah. Sementara itu mempelai wanita
beberapa
1179
kali memanggil namanya. Ki&ng*k&k&1.!" akan
tetapi ia
sudah ditarik &leh dua &rang nenek, dibantu ibu
mempelai dan
diseret masuk ke dalam kamar.
,endengar kenekatan pemuda itu, para keluarga
laki*laki
itu menjadi marah, bahkan kini ayah mempelai ikut
pula
memukuli pemuda yang masih nekat berlutut.
,elihat ini, Sie
'i&ng cepat mel&mpat ke dalam. 0egitu dia
bergerak
menangkis tendengan dan pukulan itu, beberapa
&rang
terjengkang dan r&b&h sendiri karena serangan
mereka
tertangkis sedemikian kuatnya, dan Sie 'i&ng
sudah
1180
mengangkat bangun tubuh pemuda itu yang sudah
babak
belur dan bengkak matang biru.
,elihat munculnya se&rang pemuda b&ngk&k yang
membela 7n Ki&ng, semua &rang terkejut. Se&rang
di antara
mereka, yang bertubuh tinggi besar dan pandai
silat, merasa
penasaran dan dia lalu menerjang ke depan,
menghantam ke
arah dada Sie 'i&ng sambil membentak, ,au apa
kau
mencampuri urusan kami."
#ukkk! " Kepalan tangannya yang besar itu tepat
mengenai
dada Sie 'i&ng akan tetapi akibatnya sungguh
membuat &rang
terbelalak. 0ukan Sie 'i&ng yang r&b&h melainkan
pemukulnya
1181
sendiri yang mengaduh*aduh sambil memegangi
pergelangan
tangannya yang menjadi salah urat! #ia
membungkuk dan
menyeringai kesakitan, mengeluh. ,elihat itu,
tentu saja
semua &rang menjadi jerih dan t idak ada lagi yang
berani
menghalangi ketika Sie 'i&ng memapah pemuda
itu keluar
dari situ. Ketika tiba di luar rumah dan melihat
betapa banyak
&rang mengikut inya, yaitu mereka yang tadi
n&nt&n dan
agaknya mereka ingin tahu ke mana dia membawa
pemuda
yang dipukuli itu, Sie 'i&ng lalu memanggul
pemuda itu dan
berlari cepat sehingga sebentar saja dia sudah
menghilang
1182
dari kejaran para pen&nt&n.
Sie 'i&ng membawa pemuda itu ke luar dusun dan
dia baru
berhenti setelah tiba di tempat sunyi di luar dusun
itu. ,ereka
berdiri di bawah sinar bulan dan berkali*kali
pemuda itu
menghela napas penuh penyesalan. #ia tahu
bahwa pemuda
b&ngk&k ini bukan &rang sembarangan. #ia melihat
ketika
pemuda itu membawanya keluar dari dalam rumah
mempelai
wanita, dan terutama sekali cara pemuda itu
memanggulnya
dan membawanya lari secepat terbang.
$aihiap, kenapa engkau m&n&l&ngku. ,engapa
engkau
membawaku pergi dari sana."
1183
Sie 'i&ng tersenyum. 5rang ini telah diselamatkan
dari
keadaan yang lebih parah lagi, mungkin dia akan
mati dipukuli
&rang, dan pemuda ini tidak berterima kasih
bahkan
menyesal!
%kan tetapi, kenapa engkau begitu nekat,
membiarkan
dirimu dipukuli &rang. Kalau ttdak kularikan,
mungkin engkau
akan dipukuli sampai mati!"
0iar saja! 0iar aku dipukuli sampai mati agar 'ian*
m&i
melihat bukti cintaku kepadanya!"
6ah, sungguh aneh. /&ba caritakan, apa yang
sesungguhnya telah terjadi. Siapa tahu, mungkin
saja aku
akan dapat men&l&ngmu."
(emuda itu menjatuhkan diri duduk di atas tanah
1184
berumput. Sie 'i&ng juga duduk dan pemuda itu
bercerita.
Sejak kecil 7n Ki&ng telah ditunangkan dengan Sui
'ian, gadis
itu. 0ahkan 7n Ki&ng sudah seringkali
menyumbangkan tenaganya
bekerja di sawah ladang tunangannya. (ernikahan
antara mereka tinggal menanti hari, bulan dan
tahun yang
baik saja. %kan tetapi, secara tiba*tiba, &rang tua
Sui 'ian
mengumumkan bahwa pertunangan itu
diputuskan, dibatalkan
dan tahu*tahu, sebulan kemudian Sui 'ian
dinikahkan dengan
putera kepala dusun itu!
Kepala dusun itu &rang baru, belum setahun dia
diangkat
menjadi kepala dusun dan bertugas di sini.
+elaslah,
1185
dibatalkannya pertunanganku itu disebabkan &leh
kehadiran
putera kepala dusun itu. Se&rang pemuda
brengsek, pengejar
perempuan, s&mb&ng dan t idak ada gunanya!
$adinya aku
sudah menerima nasib, aku tidak berdaya. $adi aku
hanya
ingin melihat, bersama para pen&nt&n, ingin
melihat bekas
tunanganku yang sejak diputuskannya ikatan j&d&h
itu tidak
pernah kulihat lagi. %kan tetapi, melihat ia
menangis,
mendengar ucapannya bahwa ia tidak mau
dikawinkan
dengan &rang lain, aku tidak dapat menahan
hatiku. #an ia1.
ah, ia masih sempat memanggilku, dan ia1. ia
begitu
1186
bersedih1.! Karena itu, aku ingin mati saja, biar
mereka
pukuli, biar aku mat i di depan 'ian*m&i untuk
membuktikan
cinta kasihku kepadanya!"
Sie 'i&ng tersenyum. ,embuktikan cinta kasih
dengan
membiarkan diri mati dipukuli &rang. )emm, itu
bukan cara
membuktikan cinta kasih yang baik! Kalau engkau
mati
dipukuli, apakah tunanganmu itu akan merasa
gembira. %pakah
perbuatanmu itu akan dapat membebaskan ia dari
cengkeraman &rang yang dipaksakan menjadi
suminya."
7n Ki&ng menjadi beng&ng, lalu dia berulang*ulang
menggeleng kepala dan menghela napas. 'alu
apa yang
dapat kulakukan, taihiap."
1187
Engkau pulanglah dan biar aku yang akan
membantumu.
%ku akan membatalkan pernikahan paksaan itu
dan akan
mengantarkan mempelai wanita ke rumahmu.
Engkau bersiapsiaplah,
bes&k siang mempelai wanita akan kuantarkan ke
rumahmu dan harus kausambut ia sebagai
mempelaimu."
$api1. tapi1. tentu mereka akan marah. %ku akan
ditangkap dan bahkan &rang tuaku akan masuk
tahanan dan
dihukum! "
+angan khawatir. %ku yang bertanggung jawab,
dan
jangan takut. %ku akan menangani urusan ini
sampai tuntas
dan andaikata engkau ditawan, aku yang akan
membebaskanmu."
1188
Karena dia sendiri sudah tak berdaya dan hampir
putus
asa, 7n Ki&ng menaruhkan seluruh harapannya
kepada
pendekar yang b&ngk&k itu, maka dia segera
menjatuhkan diri
berlutut di depan Sie 'i&ng. $aihiap, sebelumnya
saya
menghaturkan terima kasih. Sebelum saya pulang,
m&h&n
tahu nama besar taihiap, agar dapat kuceritakan
kepada &rang*
tuaku."
Sie 'i&ng menggel&ng kepala. 2amaku tidak ada
artinya,
s&bat. Kuberitahupun engkau tidak akan
mengenalnya. %ku
hanya kebetulan lewat saja di sini, dam aku selalu
gatal
1189
tangan, ingin membereskan sesuatu yang tidak
pada
tempatnya. (ulanglah dan tunggulah sampai
bes&k."
7n Ki&ng memberi h&rmat, lalu dia pun pergi,
kembali ke
dusun dan pulang ke rumahnya. #ia disambut
dengan &melan
ayah ibunya yang sudah mendengar beritanya
bahwa putera
mereka membikin ribut di rumah mempelai wanita
sehingga
dipukuli keluarga mempelai wanita. Ketika 7n
Ki&ng
menceritakan tentang (endekar 0&ngk&k yang
men&l&ngaya,
dan tentang janji pendekar itu, ayah ibunya
menjadi semakin
tegang dan gelisah.
1190
Sementara itu, Sui 'an telah dipaksa untuk
menerina
r&mb&ngan pengantin pria yang malam itu datang
untuk
menjemput mempelai puteri. ,empelai wanita
masih
menangis terus, akan tetapi karena ia memakai
kerudung, dan
karena memang sudah lajim mempelai wanita
selalu menangis
ketika dinikahkan, maka ia tidak menarik banyak
perhatian.
,empelai wanita dituntun naik ke dalam j&li yang
dihias indah
dan dipikul empat &rang, sedangkan mempelai
prianya menunggang
seek&r kuda yang besar. ,empelai pria ini nampak
tampan dan gagah dalam pakaiannya yang indah
dan
1191
beraneka warna. #ia tersenyum*senyum penuh
lagak ketika
menaiki kudanya, dibantu &leh beberapa &rang.
(etasan
dibakar dan bunyi musik mengiringi pasangan
mempelai yang
akan meninggalkan rumah mempelai wanita itu.
(ada saat itu, muncul se&rang pemuda b&ngk&k di
depan
r&mb&ugan yang sudah siap untuk berangkat!
(emuda ini
bukan lain adalah Sie 'i&ng, Si (endekar 0&ngk&k!
0erhenti!" bentak Sie 'i&ng yang berdiri di tengah
jalan.
(ernikahan ini salah tempat! ,empelai prianya
bukan &rang
itu!" #ia menuding ke arah pemuda yang
menunggang kuda
dengan c&ngkaknya.
1192
$ujuh &rang pengawal yang bertugas mengawal
mempelai
pria menjemput mempelai wanita, segera berlari
menghampiri
dan mereka memandang kepada Sie 'i&ng dengan
alis
berkerut dan pandang mata marah. %kan tetapi,
keluarga
mempelai wanita yang mengenal pemuda b&ngk&k
itu menjadi
gelisah.
K&mandan pasukan pengawal yang hanya tujuh
&rang itu,
se&rang beruasia empat puluh tahun lebih yang
kumisnya
melintang kaku, maju dan menghadapi Sie 'i&ng.
)eii, apakah engkau ini &rang gila. Siapakah
engkau dan
apa artinya perbuatanmu ini." Kini semua &rang
sudah datang
1193
ke tempat itu, men&nt&n dari jarak yang aman
sedangkan
tujuh &rang pengawal itu menghadapi Sie 'i&ng
yang bersikap
tenang saja.
%ku hanya se&rang b&ngk&k yang kebetulan lewat
di
dusun ini. %ku melihat peristi;a yang membuat
hatiku
penasaran. ,empelai wanita yang bernama Sui
'ian ini sudah
mempunyai se&rang tunangan sejak kecil yang
bernana 7n
Ki&ng. Seluruh penduduk dusun ini tentu sudah
mengetahui
akan hal itu. %kan tetapi, secara mendadak
partunangan itu
dibatalkan sepihak dan Sui 'ien dij&d&hkan dengan
putera
1194
kepala dusun. Sungguh tidak adil sekali, apalagi
karena
mempelai wanita tidak suka menjadi isteri putera
kepala
dusun!"
Eh, sungguh engkau telah menjadi gila!
(ernikahan ini
dilangsungkan secara sah dan menurut peraturan
yang benar
sebagai lanjutan dari pinangan yang diterima.
)ay& engkau ini
&rang b&ngk&k gila pergi dari sini daripada harus
kami hajar!"
Kalianlah yang harus pergi, juga mempelai pria
itu. (ulang
saja dan katakan kepada kepala dusun bahwa
pernikahan ini
dibatalkan!"
Kurang ajar!" $ujuh &rang pengawal itu dengan
marah lalu
1195
menyerang dari sekeliling Sie 'i&ng. %kan tetapi,
sekali
menggerakkan tubuhnya berputar, tujuh &rang itu
disapu
r&b&h semua seperti tujuh helai daun kering saja!
$entu saja
mereka terkejut dan mencabut senjata masing*
masing.
Sudahlah. Kalian hanya petugas dan tidak
bersalah. 3ang
bersalah dalam hal ini adalah &rang tua mempelai
wanita dan
juga kepala dusun! Sebaiknya kepala dusun itu
disuruh ke sini
dan kita rundingkan bersama dengan &rang tua
mempelai
wanita. 7rusan ini dapat diselesaikan dengan cara
damai!"
kata Sie 'i&ng yang sabetulnya tidak ingin
mempergunakan
1196
kekerasan.
5rang gila ini sungguh kurang ajar! $angkap dia
atau
bunuh kalau melawan!" kini mempelai pria yang
masih
menunggang kuda itu membentak marah. $entu
saja dia
marah dan merasa malu sekali bahwa upacara
pejemputan
mempelai wanita itu diganggu &leh se&rang laki*
laki b&ngk&k
yang agaknya gila!
$ujuh &rang pengawal itu sudah menyerang
dengan
senjata mereka. Sie 'i&ng hanya mengelak dan
langkahlangkah
dan l&ncatan kecil. Semua sambaran senjata tidak
ada
yang mampu menyentuh tubuhnya. #ia tidak ingin
melukai
1197
mereka yang menger&y&knya karena mereka
bukanlah &rang&rang
jahat melainkan hanya &rang*&rang yang
melaksanakan
tugas mengawal mempelai. #iapun mengeluarkan
bentakan
nyaring, tangannya bergerak cepat dan
mengeluarkan angin
pukulan yang dahsyat, dan senjata di tangan tujuh
&rang itu
beterbangan dan terlepas dari tangan para
pemegangnya.
$entu saja tujuh &rang itu terkejut sekali, juga jerih
karena
kini baru mereka maklum bahwa mereka
menghadapi se&rang
muda yang aneh dan sakt i.
,empelai pria yang melihat betapa tujuh &rang
pengawalnya sama sekali tidak melawan &rang
b&ngk&k itu,
1198
menjadi ketakutan dan diapun melarikan kudanya
sambil
berteriak, ,ari kita lap&r kepada ayah!" (ara
pengikutnya lalu
malarikan diri meninggalkan tempat itu.
%yah dari mempelai wanita yang melihat terjadinya
peristiwa ini, merasa khawatir, juga penanaran
sekali. %kan
tetapi diapun sudah maklum akan kehebatan &rang
b&ngk&k
itu, maka dia menghampirl lalu memberi h&rmat.
$aihiap, apa maksudnya taihiap melakukan semua
ini.
$aihiap, hanya akan mendatangkan malapetaka
kepada keluarga
kami!"
)mm, semua ini adalah akibat dari kesalahan
keluarga
mendiri, paman, ,ari kita masuk dan bicara di
dalam. %kulah
1199
yang bertanggung jawab terhadap akibat dari
perbuatanku
tadi.
+&li pengantin diangkut lagi memasuki rumah itu
dan para
pengiringnya juga masuk. $idak ada yang berani
membantah
(endekar 0&ngk&k, karena mereka kini semakin
yakin bahwa
pemuda b&ugk&k ini se&rang pandekar yang sakti.
%gaknya
dari dalam j&linya, Sui 'ian mendengarkan semua
yang terjadi
di luar. Ketika ia dituntun keluar dari j&li untuk
kembali ke
kamarnya, tiba*tiba ia berlutut menghadap Sie
'i&ng dan jelas
terdangar suaranya, $aihiap, saya berterima kasih
sekali
1200
kepadamu!" #ua &rang nenek dan ibunya,
mengangkatnya
bangun dan membawanya masuk ke dalam kamar.
Sementara itu, ayah Sui 'ian lalu mengajak Sie
'i&ng duduk
menghadapi meja. Keluarganya lalu keluar dan
minta kepada
para pen&nt&n untuk pergi dan jangan berkerumun
di depan
rumah. (ara pen&nt&n bubaran dan sebentar saja
peristiwa itu
telah menjadi berita baru yang menegangkan
seluruh
penduduk dusun itu. 7n Ki&ng dan &rang tuanya
mendengar
pula dan mereka menant i dengan jantung
berdebar tegang.
7n Ki&ng sendiri diam*diam merasa girang dan
timbul harapan
1201
baru dalam hatinya. $ernyata (endekar 0&ngk&k
tidak
memb&h&nginya dan telah mencegah terjadinya
pemb&y&ngan
pengantin wanita! $entu saja semalam itu dia sama
sekali t idak dapat tidur sekejap matapun dan
kalau saja tidak
ingin mentaati perintah (endekar 0&ngk&k agar dia
menanti
saja di rumah, ingin dia pergi untuk melihat sendiri
apa yang
terjadi selanjutnya di rumah Sui 'ian, bekas
tunangannya.
(aman, benarkah bahwa sejak kecil puterimu
telah
dipertunangkan dengan se&rang pemuda bernama
7n Ki&ng
dari dusun ini juga." Sie 'i&ng bertanya dan
memandang
1202
tajamkepada tuan rumah yang kini didampingi
isterinya.
(etani itu mengangguk. 0enar taihiap. %kan tetapi
pertalian j&d&h itu telah diputuskan, telah
dibatalkan, maka 7n
Ki&ng tidak berhak untuk datang ke sini dan
membikin
ribut1."
%kan tetapi mengapa, paman. %pakah kenalahan
7n
Ki&ng maka pertunangan itu dibatalkan. (adahal,
pertunangan
itu telah berlangsung bertahun*tahun, sejak
keduanya masih
kanak*kanak!"
%yah dan ibu Sui 'ian saling memandang dan
&rang tua itu
tidak mampu menjawab. Karena memang cal&n
mantunya itu
tidak mempunyai kesalahan apapun!
1203
)emm, aku tahu, paman. $entu karena datang
pinangan
dari kepala dusun. ,aka engkau membatalkan
ikatan
perj&d&han itu agar angkau dapat menerima
lamaran kepala
dusun, bukan."
5rang tua itu mengangkat muka memandang
kepada
(endekar 0&ngk&k, lalu mengangguk
membenarkan.
2ah, aku ingin tahu sekarang. Kenapa kaulakukan
hal itu.
Kalau puterimu sudah bertunangan dengan 7n
Ki&ng,
seharusnya kaut&lak saja lamaran kepala dusun
dan berkata
terus terang bahwa puterimu sudah mempunyai
cal&n suami."
1204
%h, taihiap, mana kami berani melakukan hal itu.
Kepala
dusun itu baru saja menjadi kepala dusun di sini.
Kami tidak
berani men&lak pinangan dan selain itu, tentu saja
kami lebih
suka melihat anak kami menjadi mantu kepala
dusun karena
ia akan dapat hidup mulia, terh&rmat, kaya raya
dan1."
#an yang terpenting, paman dan bibi akan ikut
pula naik
derajatnya sebagai besan kepala dusun,
begitukah." Sie 'i&ng
menyambung dan suami isteri itu tersipu.
(aman dan bibi, apakah ji*wi (kalian) menyayang
puterimu."
$entu saja!" jawab kedua &rang tua itu.
Kalau ji*wi menyayangnya, mengapa ji*wi
1205
memperlakukannya sebagai barang dagangan
saja. Siapa
yang berani menawar lebih tinggi akan
mendapatkannya. Ia
bukan benda, bukan pula binatang, melainkan
se&rang
manusia yang berperasaan. Ia berhak manentukan
pilihannya
sendiri. +i*wi melihat sendiri betapa ia bersedih dan
tidak suka
menjadi isteri putera kepala dusun, akan tetapi ji*
wi
memaksanya! 0enarkah perbuatan itu."
#ua &rang tua itu menunduk. Kami1. kami
melakukan hal
itu demi kebahagiaannya, taihiap. Ia akan menjadi
wanita
terh&rmat di dusun ini dan hidup barkecukupan1."
Itukah ukuran bahagia. 0erbahagiakah seek&r
burung
1206
dalam sangkar, walaupun sangkar itu terbuat dari
emas. +i*wi
keliru, sey&gianya menanyakan pendapat puteri ji*
wi. Sungguh
tidak adil kalau membatalkan pertunangan itu
begitu saja,
secara sepihak, sedangkan kedua &rang muda itu
sudah saling
menyayang."
$api, tapi kami tidak berani men&lak1. dan
sekarang1.
perj&d&han itu sudah ditentukan, dan taihiap1. ah,
apa yang
harus kami lakukan sekarang. Kami takut akan
tindakan
kepala dusun yang tentu akan marah sekali1."
Suami isteri itu
meratap dan ketakutan.
Itu tanggung jawabku. 3ang penting, ji*wi
mengakui
1207
kesalahan ji*wi dan bersedia untuk menyambung
kembali
ikatan j&d&h antara Sui 'ian dan 7n Ki&ng."
Suami isteri itu saling pandang dan mereka
menarik napas
panjang. 0aiklah, taihiap. Kini kami dapat melihat
kesalahan
kami yang hendak meng&rbankan perasaan hati
anak kami
dengan kemewahan keadaan lahiriah. Kami
bersedia
menyambung kembali perj&d&han itu asal taihiap
dapat
membersakan urusan kemarahan dari pihak kepala
dusun."
+angan khawatir. 2ah, itu agaknya mereka
datang," kata
Sie 'i&ng dengan hati lega dan diapun bangkit
berdiri lalu
1208
keluar dari ruangan itu, berdiri di serambi depan.
,asih
terdapat pen&nt&n, akan tetapi mereka itu berdiri
agak jauh,
di tempat aman, bukan seperti tadi di luar pintu
pagar. #ia
melihat munculnya dua &rang laki*laki yang
sikapnya gagah,
yang diiringkan &leh tujuh &rang pengawal tadi.
%gakaya
pihak kepala dusun telah mengutus dua &rang
jag&an untuk
menghadapinya.
Ketika mereka memasuki pekarangan dan
langsung
menghampiri Sie 'i&ng yang berdiri di kaki tangga
serambl
depan, Sie 'i&ng mengamati mereka dengan
penuh perhatian.
1209
#ua &rang yang sikapnya gagah sekali. 3ang
se&rang
bertubuh tinggi besar dengan muka persegi, jantan
dan
gagah, sedangkan &rang ke dua bertubuh sedang,
mukanya
bulat dan muka itu dipenuhi brew&k lebat yang
rapi. Keduanya
berusia kurang lebih tiga puluh lima tahun, dan di
balik pundak
mereka nampak gagang pedang. #ua &rang yang
gagah.
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya karena dia merasa
seperti pernah
bertemu dengan mereka.
Se&rang di antara dua &rang gagah itu, yang tinggi
besar,
setelah memandang tajam kepada Sie 'i&ng, lalu
menegur,
1210
suaranya keras dan berwibawa, suara yang gagah.
%pakah
engkau &rangnya yang tadi menghalangi
pemb&y&ngan
pengantin wanita &leh pengantin pria."
Sie 'i&ng menghadapi mereka dengan tenang. #ia
belum
mendangar akan kejahatan kepala dusun dan
pernikahan itu
berjalan seperti lajimnya. Kepala dusun sama
sekali tidak
memaksakan kehendaknya, karena itu dia tahu
bahwa dia
bukan menghadapi g&l&ngan yang jahat. Semua
keributan itu
timbul hanya karena salah pengertian, karena
kelemahan
&rang tua Sui 'ian.
0enar sekali, akulah yang tadi menghalangi
pemb&y&ngan
1211
yang tidak tepat itu."
#ua &rang gagah itu mengerutkan alisnya.
(emb&y&ngan
tidak tepat. %panya yang tidak tepat. #angar,
s&bat yang
s&mb&ng. Kami berdua adalah tamu dalam pasta
itu dan
sudah bertahun*tahun kami mengenal kepala
dusun sebagai
&rang yang berwatak baik. #ia merayakan
pernikahan
puteranya dengan gadis dusun di sini, apa
salahnya itu."
,ungkin dia tidak bersalah, akan tetapi sayang,
yang
dilamarnya itu adalah se&rang gadis yang sudah
mempunyai
cal&n suami dan ikatan j&d&h itu sudah berjalan
sejak
1212
keduanya masih kecil. $iba*tiba saja ikatan j&d&h
itu
dibatalkan karena anak perempuan itu hendak
dikawinkan
dengan putera kepala daerah! 2ah, bukankah hal
itu
merupakan suatu paksaan yang merugikan pihak
cal&n
suami."
Kembali dua &rang itu saling pandang dan kini si
brew&k
yang berkata dengan suara lantang. Semua itu
merupakan
urusan pribadi keluarga pengantin puteri, dan tidak
ada
sangkut pautnya dengan keluarga kepala dusun.
(inangan
sudah diterima dan pernikahan dilangsungkan,
siapapun tidak
berhak untuk menghalangi!"
1213
,aaf, akan tetapi aku berpihak kepada keluarga
c&l&n
suami yang disia*siakan, maka aku yang
menghalangi dilanjutkannya
pernikahan paksaan ini. )arap ji*wi suka kembali
saja dan minta kepada kepala dusun untuk datang
ke sini agar
urusan ini dapat kita bicarakan dengan penuh
kebijakan!"
)emm, tidak percuma kalau sahabat kami kepala
dusun
itu memberi kepercayaan kepada kami untuk
menghadapi
pengacau! Engkau se&rang pengacau, maka mari
ikut dengan
kami menghadap kepala dusun! Kalau engkau
menyerah baikbaik,
kami tidak ingin menggunakan kekerasan." kata si
tinggi
besar.
1214
Kalau aku t idak mau."
+i*wi taihiap, biar kami ker&y&k saja dia!" teriak si
kumis
melintang yang memimpin para pengawal tadi.
$ujuh &rang
itu agaknya kini berbesar hati karena hadirnya dua
&rang
gagah itu, lupa bahwa tadi mereka sama sekali t
idak berdaya
menghadapi si b&ngk&k. %kan tetapi, melihat
mereka sudah
bergerak hendak menger&y&k, dua &rang gagah itu
mengembangkan dua lengan dan mencegah
mereka maju.
+angan kalian bergerak. 0iarkan kami yang
menghadapinya!" kata si tinggi besar dan tujuh
&rang
pengawal itupun mundur kembali. $adi mereka
hendak maju
1215
hanya untuk menebus rasa malu, sesungguhnya
mereka jerih
maka kini dilarang maju, mereka diam*diam
merasa lega.
Sute, biarkan aku yang menc&ba kelihaian &rang
s&mb&ng
ini!" kata si tinggi besar yang segera melangkah
maju. S&bat,
engkau sungguh tinggi hati, handak mencampuri
urusan
pribadi keluarga &rang lain. %gaknya engkau
hendak
mempergunakan kepandaian untuk melakukan
kekerasan dan
hendak merampas mempelai wanita itu!"
Sie 'i&ng tersenyum. )emm, kalau aku
bermaksud
demikian, apa perlunya aku berada di sini menanti
datangnya
1216
jag&an*jag&an dari kepala dusun. $entu sudah
kuculik dan
kularikan mempelai wanita. $idak, dugaanmu itu
menyeleweng
jauh, s&bat. %ku hanya ingin membenarkan yang
salah,
tidak ada pamrih lain."
#an engkau akan mempertahankan pendirianmu
itu
dengan kekuatan dan ilmu silatmu."
Kalau perlu1."
0agus! Ingin kulihat sampai di mana kelihaianmu
maka
engkau ses&mb&ng ini!" bentak si tinggi besar itu
dan dia
membentak nyaring, 'ihat serangan!"
Sikap itu saja membuktikan bahwa dia memang
se&rang
gagah, se&rang pendekar yang memberi
peringatan sebelum
1217
melakukan serangan. (ukulannya amat kuat,
mendatangkan
angin pukulan yang menyambar dahsyat, juga
datanguya
cepat sekali. ,elihat serangan ini, tahulah Sie
'i&ng bahwa dia
berhadapan dengan lawan yang berisi", bukan
sekedar tukang
pukul yang besar suaranya saja. ,aka, diapun
dengan
hati*hati mengelak ke kiri, lalu dari kiri tangannya
menyambar
ke kanan depan, membalas dengan t&t&kan ke
arah lambung
kanan yang terbuka. 2amun, lawannya sudah
menarik tangan,
menekuk lengan dan memutar tubuh ke kanan
sambil
menangkis keras. %gaknya, si tinggi besar ini
hendak menc&ba
1218
tenaga lawan, maka ketika menangkis t&t&kan itu,
dia
mengerahkan sin*kang.
#ukkk! " #ua lengan bertemu keras sekali dan
akibatnya, si
tinggi besar mengeluarkan seruan kaget. #ia
merasa betapa
lengannya nyeri, tulangnya seperti akan patah dan
lengan
kanan itu lumpuh dalam satu dua detik. #ia cepat
mel&ncat
mundur dan memandang lawan dengan sinar mata
tajam,
maklum bahwa si b&ngk&k ini benar*benar hebat!
,aka
diapun lalu menerjang dengan cepat, bagaikan
serangan
badai, kaki tangannya bergerak cepat dan setiap
pukulan dan
1219
tamparannya dilakukan dengan pengerahan
tenaga. 2amun,
dengan tenang Sie 'i&ng selalu manghindarkan
diri, dengan
langkah*langkahnya yang teratur.
)yaattttt1.!" Kini lawannya menyerang dengan
lebih
dahsyat lagi. Setiap pukulan telapak tangannya
mengandung
tenaga dahsyat yang panas!
Sie 'i&ng maklum bahwa lawannya
mempergunakan
semacam sin*kang yang hebat, maka diapun
segera
mengerahkan sin*kangnya dan memainkan ilmu
silat Swat
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
li&ng*ciang (Silat 2aga Salju). Ketika tangan
mereka bertemu
1220
dalam benturan dahsyat, &rang tinggi besar itu
terhuyung ke
belakang dan dia terbelalak, tubuhnya menggigil
kedinginan!
,emang, Swat*li&ng*ciang itu merupakan ilmu silat
ampuh
yang mengeluarkan hawa dingin dan ilmu ini
diper&leh Sie
'i&ng dari se&rang di antara guru*gurunya, yaitu
Swat )wa
/injin, se&rang di antara )imalaya Sam '&jin.
,elihat suhengnya terhuyung dengan tubuh
menggigil dan
muka pucat, si brew&k menerjang dahsyat sambil
membentak,
'ihat seranganku!"
Kedua tangan itu bergerak cepat, merupakan dua
cakar
yang mencengkeram ke bagian*bagian lemah dari
tubuh Sie
1221
'i&ng. Serangannya bertubi*tubi dan ternyata sang
sute ini
tidak kalah lihainya dibanding sang suheng! Sie
'i&ng maklum
bahwa ilmu silat yang dimainkan itu semacam ilmu
yang
meniru gerakan harimau, maka dahsyat sekali dan
melihat
kuatnya sambaran angin pukulan tentu cakar
istimewa dari
tangan &rang itu, walaupun tidak berkuku panjang,
tidak kalah
berbahayanya dari pada cakar seek&r harimau!
#iapun cepat
berl&ncatan mengelak dan kini dia memainkan
ilmu silat (ek*in
Sin*ciang (Silat Sakti %wan (utih) dan begitu dia
mengerahkan
tenaga sin*kang, dari telapak kedua tangannya
berkepul uap
1222
putih dan semua cakaran lawan dapat ditangkisnya
dengan
tepat. #iapun membalas dengan d&r&ngan*
d&r&ngan telapak
tangannya dan akhirnya, lawan yang brew&k
itupun
terhuyung*huyung ke belakang, tidak kuat
manahan hawa
yang amat kuat menyambar dari kedua tangan Sie
'i&ng.
Kini, dua &rang gagah itu mel&ncat mundur dan
mereka
berdua mencabut pedang dari punggung! ,ereka
maklum
bahwa dengan tangan k&s&ng mereka t idak akan
mampu
mengalahkan &rang b&ngk&k itu, maka mereka
mencabut
senjata!
1223
S&bat, ternyata engkau benar amat lihai. 2ah,
keluarkan
senjatamu, mari kita bermain*main sebentar
dengan senjata!"
tantang si tinggi besar dengan sikap gagah.
Sie 'i&ng menjura kepada mereka. ,ana aku
berani. %ku
tidak pernan bermain*main dengan senjata, dan
aku tidak
akan pernah mau mangangkat senjata untuk
melawan
pendekar*pendekar dari Kun*lun*pai yang gagah
perkasa,
karena aku tahu benar bahwa para pendekar Kun*
lun*pai
selalu membela yang benar dan tidak pernah
melakukan
kejahatan!"
#ua &rang itu terbelalak. Engkau1. mengenal
kami.
1224
Siapakah engkau sebenarnya." tanya si tinggi
besar. ,ereka
memang benar murid*murid Kun*lun*pai, yang
tinggi basar
bernama /iang Sun, sedangkan sutenya yang
brew&kan,
bernama K&k )an.
$entu saja aku mengenal ji*wi, bahkan kurang
lebih tujuh
delapan tahun yang lalu kita pernah saling
berjumpa. Ketika
itu, ji*wi berusaha men&l&ng se&rang t&su tua yang
diseret
&leh dua &rang pendeta 'ama, akan tetapi ji*wi
tert&t&k
r&b&h. 2ah, di tempat itulah kita saling berjumpa!"
%hh1.!" #ua &rang pendekar Kun*lun*pai itu
berseru
kemudian saling pandang. Engkau1. engkau
b&cah b&ngk&k
1225
yang terpukul &leh pendekar 'ama itu1.. $api1.
tapi kami
sangka engkau sudah mati1.!"
Sie 'i&ng tersenyum dan menggeleng kepalanya.
$idak
mati, aku tert&l&ng &leh )imalaya Sam '&jin yang
menjadi
guru*guruku1."
%hhh1.! Kiranya saudara adalah murid lima &rang
kakek
sakti itu. (antas begini lihai! %kan tetapi,
mengapa1. eh,
tentang urusan pengantin itu1." #ua prang
pendekar Kunlun*
pai itu menjadi gugup karena mereka tadi
memandang
rendah.
)arap ji*wi tenang*tenang saja. Sungguh, tentu ji*
wi
1226
percaya bahwa aku tidak akan melakukan
perbuatan yang
jahat, bukan. Ketahuilah, aku bertemu dengan
pemuda yang
sejak kecil menjadi tunangan gadis yang kini
menjadi pengantin.
Sejak kecil bertunangan lalu tiba*tiba dibikin putus
dan tunangannya tahu*tahu akan dinikahkan
dengan putera
kepala dusun! 0ukankah hal itu sama sekali tidak
adil. +uga
pengantin wanita kulihat sendiri t idak mau
dij&d&hkan dengan
anak kepala dusun, akan tetapi kedua &rang
tuanya yang
agaknya mata duitan dan mata kedudukan,
memaksanya.
Itulah sebabnya aku turun tangan1."
%h, kalau begitu, lain lagi urusannya!" kata K&k
)an.
1227
Sungguh heran, kenapa bisa terjadi demikian.
(adahal kepala
dusun itu telah lama kami kenal sebagai &rang
yang baik dan
bijaksana."
,ungkin dia tidak tahu," kata Sie 'i&ng. #ia
hanya tahu
meminang, diterina dan merayakan pernikahan
puteranya.
Karena itu, sebaiknya kalau dia diajak berunding,
sukur kalau
dia mau datang ke tempat ini agar perundingan
dapat
diadakan bersama &rang tua mempelai puteri.
$entu ji*wi
sekarang sudah tahu akan duduknya perkara dan
suka
membantu agar peristiwa ini dapat diselesaikan
dengan baik."
1228
#ua &rang pendekar Kun*lun*pal itu tentu saja
menyetujui
usul Sie 'i&ng. 0aik, kami yang akan menjelaskan
kepada
keluarga Sun, dan kami akan membujuk kepala
dusun Sun
agar suka datang ke sini."
$erima kasih, ji*wi memang bijaksana. %ku
menunggu di
sini," kata Sie 'i&ng. #ua &rang pendekar Kun*lun*
pai itu
segera pergi dan mereka merasa bersukur bahwa
mereka
tidak usah kehilangan muka, tidak sampai
dir&b&hkan &leh
(endekar 0&ngk&k. ,ereka kini tahu bahwa kalau
lawan tadi
menghendaki, mereka tentu saja sudah r&b&h,
bahkan
1229
mungkin tewas. #an mereka kini tidak ragu*ragu
lagi akan
kebenaran apa yang dilakukan &leh (endekar
0&ngk&k.
0enar saja seperti dugaan Sie 'i&ng, kepala dusun
Sun tak
lama kemudian datang ke rumah cal&n besan itu,
ditemani
&leh dua &rang pendekar Kun*lun*pai. ,ereka lalu
disambut
dan dipersilakan duduk di ruangan dalam di mana
mereka
mengadakan pembicaraan. 3ang hadir hanyalah
suami isteri
&rang tua Sui 'ian, kepala dusun Sun, Sie 'i&ng
dan juga dua
&rang pendekar itu, /iang Sun dan K&k )an.
#engan jelas Sie 'i&ng lalu menceritakan tentang
pemutusan pertalian j&d&h antara Sui 'ian dan 7n
Ki&ng, yang
1230
didengarkan &leh kepala dusun Sun dengan alis
berkerut. Sie
'i&ng lalu melanjutkan ceritanya.
)endaknya jung*cu (lurah) ketahui bahwa
pertunangan
kedua &rang muda itu sudah diketahui &leh seluruh
penduduk
dusun ini, dilakukan semenjak keduanya masih
kanak*kanak.
Kalau tiba*tiba pertunangan itu dibikin putus
secara sepihak,
kemudian gadis itu dinikahkan dengan anakmu,
bukankah
penduduk akan menganggap bahwa jung*cu
sewenangwenang,
mempergunakan kekuasaannya untuk merampas
tunangan &rang. Kalau jung*cu ingin disuka &leh
seluruh
penduduk dusun, ingin menjadi se&rang kepaia
dusun yang
1231
bijaksana, kiranya tentu tidak ingin merampas
tunangan &rang
dan memaksa gadis itu menikah dengan
puteramu."
Kepala dusun Sun memandang kepada tuan
rumah, yaitu
ayah dari Sui 'ian. %kan tetapi, kalau memang Sui
'ian sudah
mempunyai tunangan, kenapa pinangan kami
diterima."
Sie 'i&ng men&leh kepada tuan rumah dan
isterinya, lalu
berkata dengan tenang, Kiranya paman dan bibi
ini akan
dapat menjawab pertanyaan itu dan sekaranglah
saatnya
semua &rang berterus terang dan meluruskan yang
bengk&k,
membenarkan yang salah!"
1232
6ajah tuan dan ny&nya rumah menjadi agak pucat
dan
dengan suara gemetar, ayah Sui 'ian lalu berkata,
,&h&n
ampun kepada jung*cu1. ketika jung*cu
mengajukan
pinangan, kami1. kami merasa terh&rmat dan
berbahagia
sekali, kami tidak berani men&lak dan tidak berani
menceritakan tentang pertunangan itu1. dan kami
merasa
bangga kalau menjadi besan jung*cu, maka kami
diam saja
dan1."
0rakkk!" kepala dusun Sun menggebrak meja
dengan
kedua tangannya, dan mukanya menjadi merah
sekali. Kalian
kira aku ini &rang macam apa. Se&rang pembesar
yang
1233
mengandalkan kekuasaannya memaksakan
kehendaknya
kepada rakyat. Sungguh, itu namanya memandang
rendah
kepada kami!"
%mpunkan kami1. jung*cu1.!" tuan dan ny&nya
rumah
menjadi ketakutan.
Kepala dusun itu menarik napas panjang.
Sudahlah, garagara
sikap kalian yang keliru, yang gila keh&rmatan dan
kedudukan, kalian telah membuat kami sekeluarga
menjadi
malu saja. Semua tamu sudah datang dan semua
peralatan
upacara pernikahan telah disiapkan, bagaimana
mungkin
pernikahan dibatalkan. Kami akan menjadi buah
cem&&han
1234
dan tertawaan &rang saja! Siapa nama tunangan
Sui 'ian itu."
2amanya 7n Ki&ng1."
#i mana dia. (anggil dia ke sini!"
Sie 'i&ng bangkit. 0iarlah aku yang memanggil dia
ke sini."
#an sekali berkelebat, pemuda b&ngk&k inipun
lenyap dari
situ. $ak lama kemudian dia sudah datang lagi
bersama 7n Ki&ng.
(emuda ini agak pucat. 0agaimanapun juga, dia
ketakutan.
%kan tetapi, kepala dusun Sun bersikap tenang.
7n Ki&ng,
mulai saat ini, engkau kuanggap sebagai anak
angkatku dan
bes&k engkau akan kunikahkan dengan Sui 'ian.
Sukakah
engkau."
7n Ki&ng menjatuhkan diri berlutut di depan ayah
1235
angkatnya" dan hanya mampu menangis saking
gembiranya.
Sie 'i&ng bertemu pandang dengan dua &rang
pendekar Kunlun*
pai dan mereka tersenyum, kagum akan hasil
pekerjaan
(endekar 0&ngk&k.
(ada kees&kan harinya, pesta pernikahan tetap
dirayakan
di rumah kepala dusun, hanya saja, yang menikah
bukanlah
putera kandungnya, melainkan putera
angkatnya". (uteranya
sendiri disuruhnya pergi ke k&ta di selatan, untuk
menghindarkan pergunjingan &rang.
Ketika sepasang mempelai dipertemukan, Sie 'i&ng
dan
dua &rang pendekar Kun*lun*pai mendapat kursi
keh&rmatan.
1236
#an dua &rang mempelai itu tanpa diperintah,
langsung saja
menghampiri Sie 'i&ng dan keduanya menjatuhkan
dirinya
berlutut di depan pemuda b&ngk&k itu.
6ah1. jangan1.! $idak perlu begini1.!" katanya
den
sekali berkelebat, (endekar 0&ngk&k sudah lenyap
dari tempat
itu, bahkan dari dusun itu yang ditinggalkannya
cepat*cepat.
(eristiwa ini bukan hanya menguntungkan dua
&rang muda
yang sudah saling mencinta itu, akan tetapi juga
m&ndatangkan keuntungan benar kepada kepala
dusun Sun.
(erbuatannya itu mendatangkan perasaan h&rmat
dan suka
sekali dalam hati para penduduk dusun itu
sehingga dia
1237
menjadi se&rang kepala dusun yang dih&rmati,
disuka dan
ditaati sehingga dia selalu dipilih, menjadi kepala
dusun
selama hidupnya!
Sie 'i&ng sendiri melanjutkan perjalanan dengan
wajah
cerah. ,ulutnya selalu tersenyum. Girang bukan
main rasa
hatinya bahwa dia telah berhasil menyambung
perj&d&han
yang putus itu! #ia dapat membayangkan betapa
bahagianya
sepasang &rang muda itu! %kan tetapi diapun
melihat bahwa
kesenangan yang dinikmati sepasang &rang muda
itu tidaklah
kekal adanya. Seperti juga keadaan udara,
kehidupan manusia
1238
tidak selamanya diterangi sinar matahari. 0anyak
sekali awan
hitam berarak di angkasa, sewaktu*waktu dapat
mengurangi
kecerahan matahari, bahkan menggelapkannya
sama sekali.
%kan tetapi, itu s&al nanti! 3ang penting, sekarang
mereka
berbahagia dan diapun merasa berbahagia karena
perbuatannya telah berhasil membahagiakan
&rang lain!
#usun 2g&maima biasanya tenteram. Keributan
hanya
kadang*kadang saja terjadi, itupun kalau dusun itu
kedatangan
banyak tamu pedagang yang membawa pasukan
pengawal
masing*masing. (ara anggauta pasukan pengawal
inilah yang
1239
suka membikin ribut. ,ereka bermab&k*mab&kan
di dusun itu
dan seringkali terjadi pertengkaran di antara para
pasukan
pengawal. +uga kadang*kadang mereka itu hendak
memaksakan kehendak mereka kalau melihat
wanita cantik.
%kan tetapi, Gum& /ali selalu dapat meredakan
keributan
yang timbul.
,aka, amatlah aneh rasanya bagi para pendatang
ketika
selama beberapa pekan, dusun 2g&maima sama
sekali
berubah keadaannya. $erutama sekali di waktu
malam. #usun
itu sunyi sekali, dan hampir semua penghuni tidak
berani keluar
dari rumah mereka begitu matahari sudah
menyelam. #i
1240
sana sini para penghuni pria melakukan penjagaan
dan per&ndaan,
dan pekerjaan inipun dilakukan dalam suasana
penuh ketakutan. )al ini amat menarik hati para
pendatang
dan beberapa &rang kepala pasukan pangawal
yang merasa
diri mereka kuat, bertanya. Setelah mereka
mendapatkan
keterangan bahwa dusun itu sejak beberapa pekan
telah
diganggu &leh munculnya siluman yang pada
malam hari
menculik gadis*gadis tercantik, mereka lalu bangkit
dan
mempergunakan pasukan mereka untuk menc&ba
menangkap
siluman. 2amun usaha mereka semua gagal,
seperti juga
1241
usaha Gum& /ali sendiri. 0anyak sudah anak buah
Gum& /ali
r&b&h dan menderita luka*luka, juga kini para
jag&an dari
pasukan pengawal juga banyak yang luka, bahkan
ada yang
tewas ketika mereka berusaha untuk menangkap
siluman"
itu. 0anyak jag&an merasa gentar karena siluman
itu kabarnya
memiliki kesaktian yang luar biasa, yang tidak
mungkin
dilawan dengan ilmu silat biasa saja. ,aka, setelah
banyak
jag&an diantara para pengawal manc&ba*c&ba
untuk mengadu
kepandaian dengan siluman itu dan gagal, bahkan
banyak
yang r&b&h terluka, bahkan ada yang tewas, tidak
ada lagi
1242
yang berani menc&ba*c&ba!
Sudah ada tiga &rang gadis cantik yang lenyap
tanpa
meninggalkan jejak, lenyap begitu saja dari kamar
di rumah
&rang tua mereka! Siluman itu selalu beraksi pada
malam hari
dan hebatnya, sebelum malam hari dia datang,
pada siang
harinya dia lebih dahulu memberi tanda cairan
merah yang
di&leskan pada pintu rumah cal&n k&rbannya.
Ketika Gum&
/ali sendiri melakukan pemeriksaan, ternyata
cairan merah itu
adalah darah! #an malamnya, biarpun sudah
dijaga ketat,
tetap saja siluman itu datang, mer&b&hkan siapa
saja yang
1243
menc&ba untuk menghalanginya, kemudian
menculik gadis
yang dipilihnya! ,enurut keterangan mereka yang
pernah
dir&b&hkannya, siluman itu datang dan pergi
sebagai
bayangan saja, tidak kelihatan jelas &rangnya
kalau memang
dia manusia, tidak nampak jelas mukanya, dan
bayangannya
selalu berwarna merah. ,aka, siluman itupun
terkenal dengan
sebutan siluman merah!
Keadaan dusun 2g&maima menjadi semakin geger
ketika
pada suatu siang, ada lagi c&retan merah pada
sebuah daun
pintu. 0etapa penduduk tidak akan geger kalau
c&retan itu
1244
sekali ini terdapat pada daun pintu rumah Gum&
/ali sendiri.
Ketua mereka, kepala dusun dan pemimpin
mereka, yang
ditakuti semua &rang, kini hendak diganggu &leh
siluman itu!
#an c&retan itu bukan hanya satu, melainkan dua!
Ini berarti
bahwa yang akan diculik adalah dua &rang gadis,
dan
memang Gum& /ali memiliki dua &rang anak
perempuan yang
cantik manis, berusia empat belas dan enambelas
tahun!
Gum& /ali menjadi panik! 7saha penjagaan ketat
dengan
para jag&an tidak menenteramkan hatinya karena
sudah
terbukti berulang kali betapa para jag&an itu tidak
ada yang
1245
mampu menandingi kesaktian siluman itu, maka
jalan
keduapun diambilnya, jalan dari mereka yang
masih tebal
kepercayannya akan tahyul, yaitu mengundang
se&rang
dukun!
7ntuk mengusir siluman tidak mungkin
dipergunakan
kekuatan &t&t," demikian katanya kepada isterinya
yang terus
menerus menangis, juga kedua puterinya yang
menangis
ketakutan, akan tetapi harus dengan kekuatan
sihir, dan yang
akan mampu mengusirnya dan menyelamatkan
dua &rang
anak kita hanyalah se&rang dukun."
#i daerah 2g&maima terdapat se&rang dukun yang
cukup
1246
terkenal. #ia selalu dipanggil kalau ada &rang
hendak
membangun rumah, kalau ada &rang mati, bahkan
kalau ada
yang sakit, diapun diundang untuk mang&bati
dengan cara
yang aneh. #ia juga se&rang peranakan $ibet )an,
memiliki
nama )an yaitu 0&ng /iat dan selalu minta disebut
0&ng Sianjin,
se&lah*&lah dia adalah se&rang manusia dewa!
0&ng Sian*jin diundang dan dengan gaya se&rang
dukun
sejati yang penuh dengan ilmu sihir, dukun ini
datang dan
penampilannya memang mengesankan sekali.
(akaiannyapun
aneh, merupakan jubah pendeta yang lebar dan
lengannya
1247
l&nggar, akan tetapi kalau jubah pendeta itu
biasanya
sederhana berwarna p&l&s putih atau kuning, jubah
yang
dipakai dukun ini kembang*kembang dan
berwarna*warni!
+uga dia pes&lek sekali, karena selain pakaiannya
licin dan sepatunya
baru, juga rambutnya tersisir licin berminyak, dan
hebatnya, kalau &rang berada dua tiga meter saja
darinya,
&rang itu akan mencium bau minyak yang sangat
wangi! 7sia
0&ng Sian*jin ini kurang lebih empat puluh tahun,
dengan
kumis kecil panjang berjuntai ke bawah,
bersambung dengan
jengg&tnya yang juga jarang. ,atanya yang amat
sipit itu
1248
sukar dikatakan melek atau meram, hidungnya
besar dan
mulutnya kecil selalu tersenyum mengejek. #i
punggungnya
terdapat sebatang pedang, tangan kanannya
memegang
sebuah kebutan berbulu putih dan tangan kirinya
memegang
sebuah kipas yang dikebut*kebutkan ke arah
lehernya ketika
dia mamasuki rumah Gum& /ali dengan lenggang
dibuat*buat!
Gum& /ali dan isterinya cepat menyambut dengan
sikap
h&rmat, dan begitu melihat tuan rumah, tiba*tiba
dukun itu
berhenti melangkah, hidungnya mengembang*
kempis,
mendengus dan mencium*cium, matanya yang
sipit itu melirik
1249
ke kanan kiri, lalu mulutnya mengeluarkan keluhan
panjang,
)ayaaaaaaa1.!" dan diapun mengangguk*
angguk.
,elihat ini, Gum& /ali cepat memberi h&rmat dan
bertanya,
Sian*jin, apakah yang engkau ketahui. Katakan
kepada
kami!"
%ih, penuh hawa siluman di sini! )arus
disingkirkan dulu
hawa siluman ini, kalau tidak, akan meracuni
semua penghuni
rumah!" #iapun mengeluarkan sebungkus hi&swa
(dupa
biting) dari kantung jubahnya yang lebar,
mengeluarkan
beberapa batang dupa dan menyalakannya. %sap
yang
1250
mengeluarkan bau harum segera memenuhi
ruangan depan
itu. ,ulut si dukun berkemak*kemik membaca
mantram,
kemudian terdengar dia berkata sambil
mengacung*acungkan
hi& itu ke empat penjuru. 3ang datang dari utara,
kembalilah
ke utara, yang datang dari timur, kembalilah ke
timur, yang
datang dari selatan kembalilah ke selatan dan yang
datang
dari barat kembalilah ke barat. +angan ganggu
rumah ini,
melainkan kumpulkan semua kawanmu untuk
membantu aku
mengusir siluman merah!" #ia lalu mengeluarkan
gerengangerengan
aneh yang pantasnya hanya keluar dari leher
1251
binatang buas. $entu saja sikap dan perbuatannya
yang aneh
ini mengesankan sekali dan hati Gum& /ali dan
isterinya
sudah mulai merasa lega. $entu dukun sakti ini
akan mampu
mengusir siluman merah dan menyelamatkan
puteri*puteri
mereka.
0agaikan &rang yang sedang kemasukan dan
bukan
kehendaknya sendiri, tanpa permisi lagi 0&ng Sian*
jin
memasuki rumah, mengacung*acungkan hi& yang
masih
berasap itu, mengelilingi seluruh ruangan di rumah
itu.
Kemudian dia bertanya, #i mana kamar dua &rang
gadis itu."
1252
#iam*diam Gum& /ali menjadi semakin gembira.
Kiranya
dukun ini sudah tahu bahwa dua &rang gadisnya
itulah yang
diancam&leh siluman merah!
#i sana, Sian*jin, di sudut itu1." jawabnya cepat.
0awa aku ke sana, dan suruh dua &rang gadismu
itu
menemuiku, akan kulihat apakah mereka sudah
terkena hawa
siluman ataukah belum! "
#engan senang hati ayah dan ibu itu lalu mengajak
0&ng
Sian*jin memasuki sebuah kamar yang cukup
besar. #i situ
terdapat sebuah pembaringan yang lebar, yaitu
pembaringan
dari kakak beradik itu. ,ereka yang tadinya
bersembunyi di
1253
tempat lain, segera dipanggil dan dua &rang gadis
yang cantik
manis itu kini berdiri dengan muka pucat di depan
0&ng Sianjin
yang memandang kepada mereka dengan mata
seperti
terpejam! 2amun, di balik pelupuk mata yang
tertutup itu
mengintai sepasang mata yang tajam, sinar mata
yang
menjelajahi seluruh tubuh kedua &rang gadis itu
dari kepala
sampai ke kaki dan mata itu bersinar gairah!
$iba*tiba 0&ng Sian*jin mengeluarkan seruan,
7hhhh1.!"
dan diapun terhuyung ke belakang. Sungguh
celaka1.!"
%da apakah, Sian*jin1.." tanya Gum& /ali cepat
dan
wajahnya gelisah sekali.
1254
/elaka, mereka ini sudah diselubungi hawa
siluman yang
amat kuat!"
Ibu kedua &rang anak itu menjerit ketakutan dan
dua &rang
anak perempuan itupun menangis dan tubuh
mereka menggigil.
%duh1. lalu bagaimana baiknya, Sian*jin.
$&l&nglah anakanakku,
t&l&nglah kami1. apapun yang kauminta akan
kami
laksanakan untuk membalas budi kebaikanmu1.
t&l&nglah1."
kata kepala dusun itu cemas dan kelihatan
ketakutan,
sungguh tidak sesuai dengan kegagahannya
sebagai se&rang
jag&an n&m&r satu di dusun 2g&maima itu.
Ketahyulan dapat
1255
membuat &rang yang bagaimana perkasapun
menjadi se&rang
pengecut dan penakut.
+angan khawatir heh*heh, jangan khawatir.
Selama masih
ada 0&ng Sian*jin, jangan khawatir1.! %kan tetapi,
dua &rang
n&na ini perlu dibersihkan dari hawa siluman. %ku
akan
membersihkan mereka dan semua &rang tidak
b&leh
mendekati kamar ini, karena kalau sampai ada
yang terkena
hawa siluman, aku akan menjadi rep&t saja.
0iarkan mereka di
kamar ini, aku akan membersihkan dan menjaga,
kalau
siluman datang, akan kuusir dia1. heh*heh, jangan
khawatir,
ada 0&ng Sian*jin, heh*heh*heh!"
1256
0aik, baik1. ah, terima kasih sebelumnya, Sian*
jin. #an
apa1. apa syaratnya, apa yang perlu kami
persiapkan."
,udah saja. Seember besar air yang diberi air
kembang
yang harum, dan dupa harum harus dibakar di
sudut kamar.
Sediakan saja seember air itu, aku sendiri yang
akan
mempersiapkan segalanya, angkat ember ke
dalam kamar ini,
lalu tinggalkan kamar ini, jangan ada yang berada
di luar
kamar. Kalau aku belum memanggil, jangan ada
yang berani
mendekat kalau ingin selamat dan bebas dari hawa
siluman!"
,endengar ini, seluruh penghuni rumah menjadi
ngeri dan
1257
ketakutan. Segera seember air harum itu diangkat
masuk ke
dalam kamar. Ibu kedua &rang gadis itu merangkul
mereka
dan berkata, +angan kalian takut, ada 0&ng Sian*
jin yang
sakti di sini. Kalian akan dibersihkan dan
dibebaskan dari1.
siluman1." #ua &rang gadis yang ketakutan itu
merasa tidak
berdaya dan hanya mengangguk. 0agi mereka,
sikap dukun
itu saja sudah sama mengerikan seperti berita
tentang
siluman, terutama sekali sepasang mata yang
selalu terpejam
akan tetapi ada sinar mata di balik garis mata sipit
itu yang
memandang kepada mereka secara mengerikan!
+uga mulut
1258
kecil yang tersenyum*senyum itu, hidung besar
yang
cupingnya kembang kempis, sungguh membuat
dua &rang
gadis itu menjadi semakin ketakutan. %kan tetapi,
karena
dukun ini katanya hendak menyelamatkan mereka
dari cengkeraman
siluman merah, maka merekapun pasrah!
Setelah melihat betapa dengan penuh semangat
kepala
dusun Gum& /ali mengusiri semua &rang agar
menjauhi kamar
dan sama sekali tidak b&leh mendekat, dan semua
&rang
kini telah pergi, dukun itu lalu menutupkan daun
pintu kamar
itu, memalangnya dari dalam dan sambil
menyeringai diapun
1259
menghadapi kedua &rang gadis remaja yang masih
gemetar
ketakutan itu.
Ketahyulan adalah suatu keb&d&han. Suatu
kepercayaan
akan adanya r&h jahat atau setan iblis yang suka
muncul dan
mengganggu manusia secara jasmaniah.
Ketahyulan
merupakan keb&d&han yang amat berbahaya dan
muncul
karena kekurang*kuatan iman terhadap $uhan 3ang
,aha
Kuasa. ,anusia yang sudah menyerahkan seluruh
hidupnya,
seluruh jiwa raganya kepada $uhan, tentu tidak
akan mudah
termakan tahyul, atau dengan lain kata, tentu tidak
akan takut
1260
terhadap gangguan iblis karena yakin bahwa $uhan
akan
melindungi setiap &rang manusia yang pasrah
kepada $uhan
terhadap segala macam iblis. 5rang yang tahyul
bukanlah
berarti &rang yang tidak percaya akan adanya r&h
jahat dan
iblis. ,elainkan &rang yang tidak takut terhadap
iblis, tidak
memuja saking takutnya. 5rang yang tahyul
c&nd&ng untuk
memuja iblis, setidaknya mengh&rmatinya dan
tunduk. Inilah
bedanya. 3ang tidak tahyul menghadapi g&daan
iblis dengan
penyerahan dan iman kepada $uhan, sebaliknya
yang tahyul
menghadapi g&daan iblis dengan usaha
menyenangkan hati
1261
iblis agar tidak mengganggunya, dengan memberi
persembahan dan sebagainya.
4asa takut timbul dari pikiran yang
membayangkan hal*hal
yang belum nyata dan belum ada. ,embayangkan
ke
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
mungkinan*kemungkinan yang lebih buruk akan
menimpa
dirinya, maka timbullah rasa takut. 4asa takut
timbul dari pikiran
yang mengingat pengalaman lampau, masa lalu,
dan
membayangkan kemungkinan buruk masa depan.
5rang yang
hidup di saat ini, dengan penuh kewaspadaan,
dilandasi iman
dan penyerahan kepada $uhan 3ang ,aha Kuasa,
tidak
1262
pernah merasa takut. (ikiran kita merupakan alat
hidup yang
teramat penting, yaitu untuk mempergunakan akal
budi demi
keselamatan dan kesejahteraan kehidupan lahiriah.
Sebaliknya
akan menjadi suatu kekuasaan yang amat
berbahaya kalau
kita membiarkan pikiran yang bergelimang nafsu
itu
menguasai jiwa.
Setelah berada bertiga saja dengan dua &rang
gadis remaja
yang cantik, segar dan ranum itu, semakin
bergel&ralah gairah
berahi dalam hati dukun 0&ng yang sejak tadi telah
bangkit
begitu dia melihat dua &rang gadis remaja yang
diserahkan ke
1263
dalam kekuasaannya itu. #ia melihat kesempatan
yang amat
baik terbuka baginya. #ia memang sudah
mendengar akan
adanya siluman merah yang suka menculik gadis*
gadis cantik.
#an dia tidak takut menghadapi siluman. Sudah
dipersiapkannya senjata ampuh untuk melawan
setan, yang
dibawanya dan disimpannya dalam saku jubahnya,
yaitu darah
anjing yang sudah dikeringkan dan dijadikan bubuk
hitam, dan
pedang pusakanya yang sudah diberi mantram,
sebatang
pedang terbuat dari pada akar kayu pengusir
setan. #ia tidak
takut, bahkan dia akan mempergunakan nama iblis
itu untuk
1264
melaksanakan hasratnya yang berk&bar*k&bar. #ia
akan
memetik dua tangkai bunga yang sedang mulai
mekar itu,
menikmati mereka, dan pertanggungan*jawabnya
akan dia
timpakan kepada siluman merah! 3a, semua &rang
akan
percaya kepadanya!
)eh*heh*hah, anak*anak manis, kalian sudah
dik&t&ri
hawa siluman, tanpa dibersihkan, kalian akan jatuh
sakit dan
akhirnya mati dalam keadaan tersiksa. ,aukah
kalian
kubersihkan dari hawa siluman."
,au, Sian*jin, tentu saja kami mau1." kata gadis
tertua
dengan suara gemetar.
1265
Kalau kalian mau, ingat. %pa yang terjadi di sini,
jangan
sekali*kali kalian ceritakan kepada &rang lain,
kepada &rang
tuamupun tidak b&leh. Kalau kalian ceritakan,
maka hawa siluman
itu akan datang menguasai diri kalian kembali.
$urut saja
apa yang kulakukan terhadap kalian, karena itulah
cara
peng&batannya. 2ah, sekarang, tanggalkan semua
pakaian
dan kalian akan kumandikan dalam ember ini.
'akukan
sekarang!"
#ukun lepus yang menjadi hamba nafsunya sendiri
itu kini
tersenyum*senyum dan sepasang mata yang
tersembunyi di
1266
balik pelupuk mata yang sipit itu semakin
menc&r&ng penuh
nafsu ketika dia melihat dua &rang gadis remaja
itu, dengan
malu*malu dan takut*takut, menanggalkan pakaian
mereka
satu demi satu di hadapannya sampai mereka
telanjang bulat
sama sekali. Kemudian, sambil menyeringai penuh
nafsu,
dukun itu lalu menuntun mereka berdua masuk ke
dalam
ember terisi air kembang yang harum, dan dengan
nafsu
semakin berk&bar, kedua tangannya memandikan
dua &rang
gadis remaja itu, jari*jari tangannya dengan penuh
nafsu
menggerayangi dan meraba*raba, membelai*belai,
pura*pura
1267
membersihkan tubuh mereka.
0agaikan &rang yang sedang kemasukan dan
bukan
kehendaknya sendiri, tanpa permisi lagi 0&ng Sian*
jin
memasuki rumah, mengacung*acungkan hi& yang
masih
berasap itu, mengelilingi seluruh ruangan di rumah
itu.
Kemudian dia bertanya, #i mana kamar dua &rang
gadis itu."
#iam*diam Gum& /ali menjadi semakin gembira.
Kiranya
dukun ini sudah tahu bahwa dua &rang gadisnya
itulah yang
diancam&leh siluman merah!
#i sana, Sian*jin, di sudut itu1." jawabnya cepat.
0awa aku ke sana, dan suruh dua &rang gadismu
itu
1268
menemuiku, akan kulihat apakah mereka sudah
terkena hawa
siluman ataukah belum! "
#engan senang hati ayah dan ibu itu lalu mengajak
0&ng
Sian*jin memasuki sebuah kamar yang cukup
besar. #i situ
terdapat sebuah pembaringan yang lebar, yaitu
pembaringan
dari kakak beradik itu. ,ereka yang tadinya
bersembunyi di
tempat lain, segera dipanggil dan dua &rang gadis
yang cantik
manis itu kini berdiri dengan muka pucat di depan
0&ng Sianjin
yang memandang kepada mereka dengan mata
seperti
terpejam! 2amun, di balik pelupuk mata yang
tertutup itu
1269
mengintai sepasang mata yang tajam, sinar mata
yang
menjelajahi seluruh tubuh kedua &rang gadis itu
dari kepala
sampai ke kaki dan mata itu bersinar gairah!
$iba*tiba 0&ng Sian*jin mengeluarkan seruan,
7hhhh1.!"
dan diapun terhuyung ke belakang. Sungguh
celaka1.!"
%da apakah, Sian*jin1.." tanya Gum& /ali cepat
dan
wajahnya gelisah sekali.
/elaka, mereka ini sudah diselubungi hawa
siluman yang
amat kuat!"
Ibu kedua &rang anak itu menjerit ketakutan dan
dua &rang
anak perempuan itupun menangis dan tubuh
mereka menggigil.
1270
%duh1. lalu bagaimana baiknya, Sian*jin.
$&l&nglah anakanakku,
t&l&nglah kami1. apapun yang kauminta akan
kami
laksanakan untuk membalas budi kebaikanmu1.
t&l&nglah1."
kata kepala dusun itu cemas dan kelihatan
ketakutan,
sungguh tidak sesuai dengan kegagahannya
sebagai se&rang
jag&an n&m&r satu di dusun 2g&maima itu.
Ketahyulan dapat
membuat &rang yang bagaimana perkasapun
menjadi se&rang
pengecut dan penakut.
+angan khawatir heh*heh, jangan khawatir.
Selama masih
ada 0&ng Sian*jin, jangan khawatir1.! %kan tetapi,
dua &rang
1271
n&na ini perlu dibersihkan dari hawa siluman. %ku
akan
membersihkan mereka dan semua &rang tidak
b&leh
mendekati kamar ini, karena kalau sampai ada
yang terkena
hawa siluman, aku akan menjadi rep&t saja.
0iarkan mereka di
kamar ini, aku akan membersihkan dan menjaga,
kalau
siluman datang, akan kuusir dia1. heh*heh, jangan
khawatir,
ada 0&ng Sian*jin, heh*heh*heh!"
0aik, baik1. ah, terima kasih sebelumnya, Sian*
jin. #an
apa1. apa syaratnya, apa yang perlu kami
persiapkan."
,udah saja. Seember besar air yang diberi air
kembang
1272
yang harum, dan dupa harum harus dibakar di
sudut kamar.
Sediakan saja seember air itu, aku sendiri yang
akan
mempersiapkan segalanya, angkat ember ke
dalam kamar ini,
lalu tinggalkan kamar ini, jangan ada yang berada
di luar
kamar. Kalau aku belum memanggil, jangan ada
yang berani
mendekat kalau ingin selamat dan bebas dari hawa
siluman!"
,endengar ini, seluruh penghuni rumah menjadi
ngeri dan
ketakutan. Segera seember air harum itu diangkat
masuk ke
dalam kamar. Ibu kedua &rang gadis itu merangkul
mereka
dan berkata, +angan kalian takut, ada 0&ng Sian*
jin yang
1273
sakti di sini. Kalian akan dibersihkan dan
dibebaskan dari1.
siluman1." #ua &rang gadis yang ketakutan itu
merasa tidak
berdaya dan hanya mengangguk. 0agi mereka,
sikap dukun
itu saja sudah sama mengerikan seperti berita
tentang
siluman, terutama sekali sepasang mata yang
selalu terpejam
akan tetapi ada sinar mata di balik garis mata sipit
itu yang
memandang kepada mereka secara mengerikan!
+uga mulut
kecil yang tersenyum*senyum itu, hidung besar
yang
cupingnya kembang kempis, sungguh membuat
dua &rang
gadis itu menjadi semakin ketakutan. %kan tetapi,
karena
1274
dukun ini katanya hendak menyelamatkan mereka
dari cengkeraman
siluman merah, maka merekapun pasrah!
Setelah melihat betapa dengan penuh semangat
kepala
dusun Gum& /ali mengusiri semua &rang agar
menjauhi ka
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
mar dan sama sekali tidak b&leh mendekat, dan
semua &rang
kini telah pergi, dukun itu lalu menutupkan daun
pintu kamar
itu, memalangnya dari dalam dan sambil
menyeringai diapun
menghadapi kedua &rang gadis remaja yang masih
gemetar
ketakutan itu.
Ketahyulan adalah suatu keb&d&han. Suatu
kepercayaan
1275
akan adanya r&h jahat atau setan iblis yang suka
muncul dan
mengganggu manusia secara jasmaniah.
Ketahyulan
merupakan keb&d&han yang amat berbahaya dan
muncul
karena kekurang*kuatan iman terhadap $uhan 3ang
,aha
Kuasa. ,anusia yang sudah menyerahkan seluruh
hidupnya,
seluruh jiwa raganya kepada $uhan, tentu tidak
akan mudah
termakan tahyul, atau dengan lain kata, tentu tidak
akan takut
terhadap gangguan iblis karena yakin bahwa $uhan
akan
melindungi setiap &rang manusia yang pasrah
kepada $uhan
terhadap segala macam iblis. 5rang yang tahyul
bukanlah
1276
berarti &rang yang tidak percaya akan adanya r&h
jahat dan
iblis. ,elainkan &rang yang tidak takut terhadap
iblis, tidak
memuja saking takutnya. 5rang yang tahyul
c&nd&ng untuk
memuja iblis, setidaknya mengh&rmatinya dan
tunduk. Inilah
bedanya. 3ang tidak tahyul menghadapi g&daan
iblis dengan
penyerahan dan iman kepada $uhan, sebaliknya
yang tahyul
menghadapi g&daan iblis dengan usaha
menyenangkan hati
iblis agar tidak mengganggunya, dengan memberi
persembahan dan sebagainya.
4asa takut timbul dari pikiran yang
membayangkan hal*hal
yang belum nyata dan belum ada. ,embayangkan
kemungkinan*
1277
kemungkinan yang lebih buruk akan menimpa
dirinya, maka timbullah rasa takut. 4asa takut
timbul dari pikiran
yang mengingat pengalaman lampau, masa lalu,
dan
membayangkan kemungkinan buruk masa depan.
5rang yang
hidup di saat ini, dengan penuh kewaspadaan,
dilandasi iman
dan penyerahan kepada $uhan 3ang ,aha Kuasa,
tidak
pernah merasa takut. (ikiran kita merupakan alat
hidup yang
teramat penting, yaitu untuk mempergunakan akal
budi demi
keselamatan dan kesejahteraan kehidupan lahiriah.
Sebaliknya
akan menjadi suatu kekuasaan yang amat
berbahaya kalau
1278
kita membiarkan pikiran yang bergelimang nafsu
itu
menguasai jiwa.
Setelah berada bertiga saja dengan dua &rang
gadis remaja
yang cantik, segar dan ranum itu, semakin
bergel&ralah gairah
berahi dalam hati dukun 0&ng yang sejak tadi telah
bangkit
begitu dia melihat dua &rang gadis remaja yang
diserahkan ke
dalam kekuasaannya itu. #ia melihat kesempatan
yang amat
baik terbuka baginya. #ia memang sudah
mendengar akan
adanya siluman merah yang suka menculik gadis*
gadis cantik.
#an dia tidak takut menghadapi siluman. Sudah
dipersiapkannya senjata ampuh untuk melawan
setan, yang
1279
dibawanya dan disimpannya dalam saku jubahnya,
yaitu darah
anjing yang sudah dikeringkan dan dijadikan bubuk
hitam, dan
pedang pusakanya yang sudah diberi mantram,
sebatang
pedang terbuat dari pada akar kayu pengusir
setan. #ia tidak
takut, bahkan dia akan mempergunakan nama iblis
itu untuk
melaksanakan hasratnya yang berk&bar*k&bar. #ia
akan
memetik dua tangkai bunga yang sedang mulai
mekar itu,
menikmati mereka, dan pertanggungan*jawabnya
akan dia
timpakan kepada siluman merah! 3a, semua &rang
akan
percaya kepadanya!
1280
)eh*heh*hah, anak*anak manis, kalian sudah
dik&t&ri
hawa siluman, tanpa dibersihkan, kalian akan jatuh
sakit dan
akhirnya mati dalam keadaan tersiksa. ,aukah
kalian
kubersihkan dari hawa siluman."
,au, Sian*jin, tentu saja kami mau1." kata gadis
tertua
dengan suara gemetar.
Kalau kalian mau, ingat. %pa yang terjadi di sini,
jangan
sekali*kali kalian ceritakan kepada &rang lain,
kepada &rang
tuamupun tidak b&leh. Kalau kalian ceritakan,
maka hawa siluman
itu akan datang menguasai diri kalian kembali.
$urut saja
apa yang kulakukan terhadap kalian, karena itulah
cara
1281
peng&batannya. 2ah, sekarang, tanggalkan semua
pakaian
dan kalian akan kumandikan dalam ember ini.
'akukan
sekarang!"
#ukun lepus yang menjadi hamba nafsunya sendiri
itu kini
tersenyum*senyum dan sepasang mata yang
tersembunyi di
balik pelupuk mata yang sipit itu semakin
menc&r&ng penuh
nafsu ketika dia melihat dua &rang gadis remaja
itu, dengan
malu*malu dan takut*takut, menanggalkan pakaian
mereka
satu demi satu di hadapannya sampai mereka
telanjang bulat
sama sekali. Kemudian, sambil menyeringai penuh
nafsu,
1282
dukun itu lalu menuntun mereka berdua masuk ke
dalam
ember terisi air kembang yang harum, dan dengan
nafsu
semakin berk&bar, kedua tangannya memandikan
dua &rang
gadis remaja itu, jari*jari tangannya dengan penuh
nafsu
menggerayangi dan meraba*raba, membelai*belai,
pura*pura
membersihkan tubuh mereka.
0iarpun nafsu berahinya sudah memuncak, namun
dukun
yang cerdik ini tidak b&d&h. #ia cerdik sekali dan
dia menahan
dirinya agar tidak tergesa*gesa melakukan niatnya
yang
terakhir terhadap dua &rang gadis remaja itu.
Setelah merasa
1283
puas membelai tubuh mereka dengan dalih
memandikan
mereka, diapun menyuruh mereka keluar dari
ember mandi,
mengeringkan tubuh yang basah itu dengan kain,
kemudian
memerintahkan mereka berbaring di atas tempat
tidur dan
menutupi tubuh telanjang mereka dengan selimut.
#ia
melarang mereka mengenakan pakaian kembali,
dengan
alasan bahwa semua pakaian mereka sudah
tern&da &leh
hawa siluman.
Setelah kedua &rang gadis itu merebahkan diri
bersembunyi ke dalam selimut, 0&ng Sian*jin lalu
duduk bersila
dengan santainya di tepi pembaringan, pura*pura
1284
bersamadhi sambil menanti datangnya malam.
)ari telah
mulai senja dan sebentar lagi malam tiba. #ukun
itu hendak
menanti datangnya malam agar apa yang akan
dilakukannya
itu dapat kelak dia timpakan kepada siluman
merah! #iapun
sudah siap dengan pedang kayu yang sudah
diletakkannya di
atas pangkuannya, dan mempersiapkan pula
bubuk darah
anjing di dalamsebuah b&t&l.
,alampun tiba. #ukun 0&ng menyalakan dua
batang lilin di
atas meja sehingga dalam kamar itu remang*
remang namun
cukup terang. Sampai jauh malam, tidak terjadi
sesuatu di
1285
dalam kamar itu. #ua &rang gadis yang tadinya
bicara
berbisik*bisik, kini berdiam diri, menanti dengan
ketakutan.
Setiap ada suara sedikit saja di luar kamar,
membuat mereka
saling rangkul dengan tubuh gemetar. 2amun, hati
mereka
merasa lega melihat dukun itu masih duduk bersila
seperti
arca dan mereka yakin bahwa dukun itu tentu akan
mampu
men&l&ng mereka. %pa yang dilakukan dukun itu
tadi, ketika
memandikan mereka membuat mereka merasa
kikuk dan
malu, akan tetapi mereka tidak menyangka buruk
dan
menganggap bahwa dukun itu memang sungguh*
sungguh
1286
membersihkan" mereka. ,ereka masih terlalu
hijau untuk
berprasangka yang bukan*bukan.
Sementara itu, dukun 0&ng menjadi tidak sabar
lagi.
Siluman yang ditunggu*tunggu tak kunjung datang,
sedangkan dia hampir hangus terbakar nafsu
berahinya. Kalau
siluman itu muncul dan dia sudah mengusirnya,
baru dia akan
menikmati imbalan jasanya". #ia men&leh,
memandang
kepada dua &rang gadis itu. Selimut itu agak
tersingkap dan
memperlihatkan sebagian dada mereka. 0&ng /iat
tidak dapat
lagi menahan dirinya. #ia menyeringai kepada
mereka.
Kalian takut."
#itanya demikian, tentu saja dua &rang gadis itu
1287
mengangguk membenarkan. ,ereka memang
merasa takut
sekali, bahkan merasa ngeri. )eh*heh, jangan
takut, ada aku
di sini. 0iar kutemani kalian tidur agar kalian
merasa aman
dan tidak takut lagi." 0erkata demikian, dukun
yang tak tahu
malu itu lalu mulai menc&p&ti pakaiannya satu
demi satu.
,elihat ini, dua &rang gadis remaja itu tersipu*sipu.
,ereka
merasa lega karena dukun itu hendak menemani
mereka tidur
sehingga mereka akan merasa aman sekali, akan
tetapi juga
mereka merasa malu bukan main melihat betapa
0&ng Sian*jin
menanggalkan pakaiannya. ,elihat mereka
tersipu*sipu, 0&ng
1288
Sian*jin tersenyum.
)eh*heh, kalian tidak usah malu*malu1." #an
diapun
membungkuk, mencium pipi mereka bergantian,
membuat
kedua &rang gadis remaja itu menggeliat dan
semakin tersipu.
2afsu berahi sudah memuncak dan 0&ng Sian*jin
sudah
tidak kuasa menahan diri lagi. %kan tetapi baru
saja dia
menyingkap selimut yang menutup tubuh kedua
&rang gadis
remaja untuk menyelinap rebah di antara mereka,
tiba*tiba api
lilin berg&yang dan dua &rang gadis itu menahan
jerit mereka.
0&ng Sian*jin cepat men&leh, dan sepasang mata
yang
1289
biasanya sipit itu terbelalak agak lebar. Entah dari
mana
datangnya, di dalam kamar itu telah berdiri
se&rang iblis"
yang aneh. (akaiannya serba merah, dan mukanya
mengenakan t&peng merah pula. %kan tetapi, dia
berdiri di
situ, diam seperti patung, tidak bergerak dan tidak
mengeluarkan sepatahpun kata atau suara
apapun. )anya
sebentar dukun 0&ng tertegun. #ia segera ingat
akan senjatasenjatanya.
'upa bahwa tubuhnya hampir telanjang bulat,
hanya mengenakan cawat saja, dia lalu
menyambar
pedangnya dan b&t&l atau guci kecil, lalu
mel&mpat turun.
(edang kayu itu diangkatnya ke atas, dan dia
membuka tutup
1290
guci kecil, lalu mulutnya berkemak*kemik
membaca mantram,
lalu dia berseru.
Iblis siluman jadi*jadian, pergilah engkau dari sini
sebelum
aku membinasakanmu!"
,elihat betapa iblis" itu tidak bergerak dari
tempatnya,
dan hanya mata di balik ked&k itu yang menc&r&ng
menyeramkan, 0&ng Sian*jin lalu menggerakkan
tangan
kirinya dan debu hitam keluar dari dalam guci,
melayang ke a
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
rah siluman merah itu. 2amun, siluman merah itu
tetap tidak
bergerak. ,elihat ini, dukun 0&ng lalu
menggerakkan pedang
kayunya, dipukulkan ke arah kepala siluman merah
itu. #ia
1291
penuh keberanian dan keyakinan akan mampu
mengalahkan
siluman, karena biasanya, bubuk darah anjing dan
pedang
kayunya, ditambah mantram*matramnya, manjur
sekali untuk
menakut*nakuti segala macamsetan dan siluman.
%kan tetapi, siluman merah itu agaknya lain lagi.
0egitu
dukun 0&ng menyerang, diapun sama sekali t idak
mengelak
sehingga pedang kayu itu tepat mengenai
kepalanya.
$akkk!" (edang itu seperti mengenai kepala dari
besi saja,
dan hampir terlepas dari tangan dukun 0&ng yang
merasa
telapak tangannya panas dan nyeri. Sebelum dia
sempat
1292
berbuat sesuatu, siluman itu telah menggerakkan
tangan
kanannya dan pedang kayu itu telah dirampasnya!
#ukun
0&ng terbelalak. $idak percaya dia bahwa ada
siluman yang
dapat menahan serangan pedang kayunya itu
tanpa terluka
sedikitpun!
Kau1. kau1. bukan siluman1.!" serunya, akan
tetapi
pada saat itu, siluman merah telah menusukkan
pedang kayu
yang dirampasnya, mengenai leher dukun 0&ng
dan leher itupun
tembus! $ubuh dukun itu terjengkang dan r&b&h di
atas
lantai, berkel&j&tan dan dari lehernya terdengar
suara
meng&r&k.
1293
Siluman merah tidak memperdulikannya lagi,
menghampiri
pembaringan dan memandang ke arah dua &rang
gadis yang
sudah saling berangkulan dengan tubuh menggigil
ketakutan
itu. #ia mengangguk*angguk, tangan kirinya
bergerak dua kali
men&t&k ke arah tubuh kakak beradik itu yang
seketika
menjadi lemas dan tidak mampu bergerak lagi.
#igulungnya
dua tubuh gadis remaja itu ke dalam selimut dan
siluman
merah itu memanggul gulungan selimut, mel&mpat
keluar dari
dalam kamar melalui jendela yang dibukanya dan
sebentar
saja lenyap. Gerakannya gesit bukan main dan
ketika dia
1294
mel&mpat keluar kamar, dia seperti seek&r burung
garuda
terbang saja.
#ukun 0&ng yang ditinggal di kamar itu, berusaha
menjerit,
akan tetapi yang keluar dari mulutnya hanya suara
meng&r&k
yang cukup keras. Suara inilah yang memaksa
Gum& /ali dan
isterinya datang, diikuti para jag&an. #ia
memanggil*manggil
dari luar pintu, akan tetapi tidak ada jawaban, baik
dari kedua
&rang anaknya maupun dari dukun 0&ng, dan yang
terdengar
dari luar hanyalah suara meng&r&k aneh itu.
#engan
memberanikan hatinya, Gum& /ali lalu mend&brak
pintu. #aun
1295
pintu r&b&h dan mereka berhamburan masuk,
hanya untuk
menemukan dukun 0&ng berkel&j&tan sekarat
dalan keadaan
hampir telanjang bulat dan lehernya tertembus
pedang
kayunya sendiri, sedangkan dua &rang gadis
remaja itu lenyap
bersama selimut, dan pakaian mereka masih
lengkap nampak
tertumpuk di atas tempat tidur. +adi mereka itu
telah lenyap
dalam keadaan tanpa pakaian sama sekali,
mungkin
terbungkus selimut yang lenyap.
Gegerlah seisi rumah. 0iarpun merasa ketakutan
karena
siluman merah telah mengg&nd&l kedua &rang
anaknya sedangkan
1296
dukun 0&ng sendiri sekarat hampir tewas, Gum&
/ali
mengerahkan seluruh pembantunya untuk mencari
kedua &rang
anaknya. 2amun, jejak merekapun tidak dapat
ditemukan sehingga keluarga kepala dusun itu
menjadi panik,
bingung dan berduka.
(ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali Sie 'i&ng
memasuki dusun 2g&maima. #ia merasa heran
sekali melihat
betapa dusun yang nampaknya maju itu, dengan
banyak
rumah*rumah yang bangunannya sudah k&k&h dan
ditemb&k
bahkan jalan rayanya juga sudah baik sekali, di
kanan kiri
jalan raya, terdapat t&k&*t&k&, kedai dan bahkan
rumah
1297
penginapan, pada pagi hari itu nampak sunyi
bukan main.
)ampir tidak nampak ada &rang di jalan raya,
bahkan rumahrumah
masih ditutup pintu dan jendelanya, dan hanya ada
satu dua &rang laki*laki yang menjengukkan
kepalanya keluar
jendela atau pintu, akan tetapi cepat lenyap pula
begitu
melihat dia. %pakah yang telah terjadi, pikirnya.
%pakah
&rang*&rang dusun ini demikian malasnya
sehingga pagi hari
itu masih enak*enak tidur. (adahal, sinar matahari
telah
mengusir kegelapan malam. #ia tidak tahu bahwa
seluruh
penghuni dusun sudah mendengar belaka akan
keributan yang
1298
terjadi di rumah kepala dusun Gum& /ali,
mendengar betapa
dukun 0&ng terbunuh dan dua &rang gadis puteri
kepala
dusun itu diculik siluman merah! $entu saja semua
&rang
menjadi ngeri dan pagi itu, dusun 2g&maima
seperti dusun
mati. 0ahkan ada beberapa kel&mp&k keluarga
kaya yang
malam tadi sudah mempersiapkan segalanya
untuk melarikan
diri mengungsi jauh dari dusun yang sedang
diamuk siluman
merah itu.
,elihat betapa &rang*&rang yang tadinya
memandang
kepadanya lalu cepat bersembunyi, Si (endekar
0&ngk&k
1299
tersenyum pahit. Semua pengalaman yang telah
dirasakannya
membuat dia merasa rendah diri dan sikap
penghuni dusun itu
dianggapnya bahwa mereka takut melihat keadaan
dirinya,
melihat tubuhnya yang b&ngk&k. 2amun, hanya
sebentar saja
perasaan pahit itu, karena dia kini sudah mulai
terbiasa dan
dia menelan kenyataan itu sebagai suatu
kenyataan yang tidak
dapat dia mer&bahnya. 0iarlah, dia termenung, aku
sadar
akan keburukanku. +auh lebih baik menyadari
kekurangan dan
keburukan diri sendiri tanpa keluhan dan sakit hati
daripada
menganggap diri sendiri yang terbaik dan tanpa
cacat.
1300
Keadaan dirinya adalah suatu kenyataan, dan
menerima
kenyataan hidup, betapapun pahitnya si*aku
menilai,
merupakan suatu kebijaksanaan kalau dia
menyerahkan
kembali kepada $uhan karena, bukankah segala
kenyataan itu
baru dapat terjadi kalau dikehendaki &leh $uhan.
#an mengapa
$uhan berkehendak demikian, merupakan rahasia
yang
takkan terjangkau &leh akal pikiran manusia yang
selalu
mendasarkan penilaian atas untung*rugi yang
diperhitungkannya.
$anpa dia sengaja, ketika Sie 'i&ng melangkah,
kakinya
membawanya lewat depan rumah kepala dusun
Gum& /ali.
1301
,aksud hatinya memang hanya ingin melihat*lihat
dusun itu
sebelum menentukan apakah dia bermalam di situ
ataukah
melanjutkan perjalanannya ke selatan, menuju ke
pegunungan 2yaingentangla sebelah utara $ibet
karena
menurut pesan )imalaya Sam '&jin dan juga (ek*
sim Sian*su,
di pegunungan itu dia akan dapat memulai dengan
penyelidikannya tentang para pendeta 'ama yang
memusuhi
para t&su dan pertapa yang telah melarikan diri
dari
pegunungan )imalaya dan masih terus dikejar*
kejar. ,enurut
penuturan para gurunya itu, 'ima )arimau $ibet
berasal dari
pegunungan 2yaingentangla di mana mereka
mempunyai
1302
sebuah kuil dan di situ mereka dahulu bertapa.
Ketika dia tiba di depan rumah kepala dusun Gum&
/ali,
tiba*tiba saja terdengar teriakan*teriakan &rang
dan
bermunculanlah sedikitnya dua puluh &rang yang
mengepungnya dan dengan senjata di tangan.
Siluman! Siluman!"
)ajar dia!"
Siluman, kembalikan dua &rang n&na kami!"
Kepung dia, jangan sampai l&l&s!"
#an dua puluh &rang lebih itu serentak
menyerangnya
dengan senjata mereka! $entu saja Sie 'i&ng
terkejut bukan
main. %palagi setelah dia melihat betapa teriakan*
teriakan itu
sambung menyambung dan sebantar saja
pengepungnya
mendekati jumlah seratus &rang!
1303
)eii, tahan dulu!" teriaknya dan dia menggunakan
kedua
lengannya untuk menangkisi semua serangan yang
menimpa
dirinya. Karena di antara mereka itu banyak yang
mempergunakan senjata tajam, maka biarpun
tubuhnya
dilindungi kekebalan sehingga kulitnya tidak
sampai ter&bek,
namun tentu saja pakaiannya tidak kebal dan
mulailah
pakaiannya r&bek*r&bek.
)ei, tahan dulu dan mari kita bicara!" bentaknya
lagi.
%kan tetapi ketika semua &rang melihat betapa
senjata
mereka tidak dapat melukai &rang b&ngk&k itu, dan
hanya
pakaiannya saja yang r&bek*r&bek mereka menjadi
semakin
1304
yakin bahwa yang mereka ker&y&k adalah se&rang
siluman
atau iblis, maka semakin ramailah mereka
menger&y&k
dengan nekat walaupun senjata mereka membalik
dan tangan
mereka terasa panas dan nyeri.
,elihat kenyataan bahwa semua &rang menjadi
semakin
marah dan semakin nekat menyerangnya, Sie
'i&ng merasa
kewalahan. Kalau dilanjutkan, tentu dia akan
telanjang bulat
karena pakaiannya tentu akan hancur. #ia tidak
mau
membalas, karena sekali pandang saja dia maklum
bahwa
mereka yang menger&y&knya itu bukanlah
penjahat, melainkan
1305
penduduk dusun yang sedang marah, dan tentu
dia
disangka &rang yang menyebabkan kemarahan
mereka itu.
$adi dia mendengar mereka memakinya sebagai
siluman.
$entu para penghuni dusun ini sedang memusuhi
siluman dan
dialah yang dikira siluman itu! Sungguh sial, sekali
ini dia
disangka siluman! ,elihat serangan bertubi*tubi,
dia lalu
mel&mpat dan tubuhnya melayang ke atas
genteng rumah
kepala dusun Gum& /ali. ,elihat ini, semua &rang
menahan
napas dan memandang dengan wajah
membayangkan
bermacam perasaan. %da ngeri, ada takut, akap
tetapi ada
1306
pula kemarahan yang membuat mereka nekat,
apalagi karena
yang maju ada ratusan &rang sehingga
mendatangkan
keberanian yang besar.
Gum& /ali mendapat hati ketika melihat siluman
itu t idak
mer&b&hkan se&rang di antara mereka, bahkan
seperti hendak
melarikan diri. ,aka diapun menuding ke atas dan
membentak
dengas suara garang, Siluman jahat, hay&
kembalikan dua
&rang anak gadis kami, kalau tidak, sampai ke
manapun kaki
&rang sedusun akan mengejarmu dan
membinanakanmu!"
2anti dulu!" Sie 'i&ng berseru dan nada suaranya
marah
1307
karena hati siapa tidak menjadi dangk&l kalau
tanpa hujan
tanpa angin tiba*tiba saja dia dituduh sebagai
siluman yang
meuculik dua &rang gadis &rang! Kalian ini enak
saja
menuduh &rang yang bukan*bukan! Siapa bilang
aku siluman.
%pa buktinya bahwa aku ini siluman yang suka
ny&l&ng gadis
&rang."
,&ndengar ini, Gum& /ali tertegun. Sikap &rang di
atas itu
memang bukan seperti siluman! #ia meragu, akan
tetapi
&rang*&rang yang berada di bawah itu masih yakin
bahwa
mereka berhadapan dengan miluman.
Engkau tidak seperti manusia biasa! (unggungmu
berpunuk!"
1308
Engkau kebal dan tidak tidak terluka &leh hujan
senjata
kami!"
Siluman memang bisa pian*h&a (salin rupa)!"
#ia berpunuk, tentu siluman &nta!"
6ajah Sie 'i&ng menjadi merah karena hatinya
dangk&l
bukan main. #ia disangka siluman &nta karena
berpunuk.
Sialan!
)eii, kalian ini memang &rang*&rang t&l&l dan
kejam!
%ndaikata aku siluman sungguh, tentu akan
kuhajar kalian
yang bermulut lancang ini! %ku ini manusia biasa,
dan
memang aku cacat berpunuk. $idak b&lehkah
&rang memiliki
cacat berpunuk. %ndaikata di antara kalian tidak
ada yang
1309
cacat berpunuk, tentu ada yang memiliki cacat
lain, apakah
yang pincang, yang buntung, yang buta, yang tuli,
mereka itu
juga dianggap siluman. %ku manuasia biasa dan
kalau aku
tidak terluka &leh senjata kalian, sungguh untung
bahwa aku
memiliki sedikit kepandaian, kalau tidak, tentu
tubuhku ini
sudah menjadi baks& dan yang lebih hebat lagi,
kalian menjadi
manusia*manusia binatang yang kejam,
menger&y&k dan
membunuh &rang yang tidak bersalah, dan kalian
akan
dikutuk sampai tujuh turunan!" Sie 'i&ng bukan
&rang yang
pandai bicara, sekarang ini karena terd&r&ng rasa
dangk&l,
1310
maka dapat juga dia bicara agak panjang.
,elihat sikap dan mendengar ucapan ini,
terkejutlah Gum&
/ali. #ia sendiri sedikit banyak sudah tahu bahwa
di dunia ini
terdapat banyak &rang yang sakti dan berilmu
tinggi, yang
memiliki bentuk badan aneh*aneh, dan watak yang
aneh*aneh
pula. $imbullah harapannya bahwa mungkin &rang
muda berpunuk
ini adalah se&rang pendekar yang melakukan
perantauan dan siapa tahu pendekar ini akan
dapat
men&l&ngnya dan menyelamatkan dua &rang
anaknya. 5leh
karena itu, diapun segera berteriak memberi isarat
kepada
semua &rang untuk tenang.
1311
Setelah semua &rang tidak mengeluarkan suara,
diapun
menghadap ke arah pemuda berpunuk yang masih
berdiri di
atas genteng itu, lalu memberi h&rmat dan
berkata, suaranya
nyaring. Kalau memang engkau se&rang manusia
dan se&rang
pendekar, harap suka maafkan kami yang sedang
panik
&leh adanya siluman yang mengacau dusun kami.
%kan tetapi,
bagaimana kami akan dapat percaya bahwa
taihiap bukan
siluman. )anya kalau taihiap sudi membantu kami
menangkap siluman atau setidaknya
menyelamatkan dua
&rang gadis kami yang diculik &lehnya, kami
percaya bahwa
taihiap se&rang pendekar, bukan siluman!"
1312
Semua sudah ada enam &rang gadis yang
diculik!" teriak
sese&rang yang juga merasa kehilangan se&rang
anak
gadisnya yang lebih dulu diculik siluman.
0iarpun kemarahannya mereda, namun hati Sie
'i&ng
masih mendangk&l.
)emm, kalian tidak berhak untuk menekan aku
agar suka
men&l&ng kalian. Kalau memang ada kejahatan
terjadi di sini,
tanpa dimintapun aku akan turun tangan
menentang
kejahatan! Sepatutnya kalian menerima aku
sebagai se&rang
tamu atau sahabat dan kita dapat berunding
tentang
kejahatan yang terjadi, bukan membabi*buta
menger&y&k
1313
se&rang pendatang yang sama sekali t idak
berd&sa!"
,endengar ini, Gum& /ali merasa menyesal sekali,
akan
tetapi juga girang dan menemukan harapan baru.
,aka, demi
kedua &rang anaknya, tanpa ragu*ragu lagi diapun
berlutut
menghadap ke arah pemuda berpunuk itu.
$aihiap, maafkan
kami. %ku Gum& /ali sebagai kepala dusun
mewakili seluruh
penghuni m&h&n maaf kepadamu."
'enyaplah sama sekali kemarahan dari hati Sie
'i&ng.
,emang dia bukan se&rang pemarah. #ia
melayang turun
bagaikan seek&r naga, dipandang &leh semua
&rang yang
1314
menjadi kagum sekali. #ia turun ke depan kepala
dusun itu
dan sedikitpun kakinya tidak mengeluarkan suara
ketika tiba di
atas tanah, dan dengan ramah Sie 'i&ng lalu
mengangkat
bangun kepala dusun itu.
2amaku Sie 'i&ng dan aku se&rang perantau yang
kebetulan lewat di sini. $adi aku sudah merasa
heran sekali
ketika memasuki dusun ini yang cukup besar, akan
tetapi
mengapa begini sepi. $idak tahunya ada penjahat
yang
membikin kacau di dusun ini."
0ukan penjahat, taihiap, melainkan1. siluman1.
siluman
merah!" kata kepala dusun itu dan ketika dia
bicara, dia
memandang ke kanan kiri kelihatan takut sekali.
1315
Eh. Siluman." Sie 'i&ng mengerutkan alisnya.
#an
tentang gadis*gadis tadi. %pakah siluman itu
menculik gadis."
$aihiap, marilah bicara di dalam. #an kami perlu
mengganti pakaian taihiap yang r&bek*r&bek itu."
Gum& /ali
mempersilakan Sie 'i&ng masuk ke dalam
rumahnya.
Sie 'i&ng mengangguk dan kepala dusun
menyuruh semua
&rang bubaran dan pulang ke rumah masing*
masing. Ketika
tiba di ruangan depan, Sie 'i&ng merasa heran
melihat sebuah
peti mati yang depannya masih dipasangi lilin dan
alat
sembahyang.
Siapa yang mati." tanyanya, tidak lupa untuk
memberi
1316
h&rmat ke arah peti mati sebagaimana patutnya.
Itu adalah 0&ng Sian*jin yang tewas semalam1."
kata
Gum& /ali dengan suara berbisik, kelihatan
ketakutan.
,endengar nama Sian*jin", Sie 'i&ng menjadi
agak
terkejut juga. Siapakah dia dan mengapa tewas di
sini.
%pakah keluargamu."
0ukan, dia adalah dukun yang kami undang untuk
mengusir siluman dan melindungi dua &rang gadis
kami, akan
tetapi, dia malah terbunuh &leh siluman dan dua
&rang gadis
kami tetap saja diculik1." $uan rumah lalu
mengajak Sie
'i&ng duduk di ruangan dalam. Setelah berganti
pakaian,
1317
bukan pemberian tuan tumah, melainkan
pakaiannya sendiri
yang diambilnya dari buntalan yang dibawa dan
diikat di
pungungungnya, Sie 'i&ng lalu mendengarkan
keterangan
Gum& /ali tentang segala hal yang telah terjadi
semalam.
Isteri tuan rumah ikut mendengarkan sambil
menangis.
Setelah selesai menceritakan hilangnya dua &rang
puteri
mereka dan tewasnya 0&ng Sian*jin, suami isteri
itu lalu
berlutut di depan Sie 'i&ng.
$aihiap, kasihanilah kami, kasihanilah dua &rang
puteri
kami. ,ereka itu masih kanak*kanak, baru berusia
empat
1318
belas dan enam belas tahun, dapatkanlah kembali
mereka,
taihiap1." Suami isteri itu tidak malu*malu
menangngis di
depan Sie 'i&ng. (emuda ini mengangkat bangun
mereka.
)arap paman dan bibi suka bersikap tenang. %ku
yakin
bahwa kejahatan ini bukan perbuatan siluman,
melainkan
manusia biasa yang menyamar sebagai siluman.
%ku
mendengar tadi bahwa penjahat itu telah menculik
banyak
gadis, bukan puteri*puteri paman saja. 0enarkah."
,emang demikianlah. Sudah kurang lebih dua
tiga pekan
ini1. siluman1. eh, penjahat itu menculik gadis*
gadis cantik.
1319
Kabarnya malah dari dusun lain juga ada yang
hilang, dan dari
dusun sini saja ada enam &rang gadis yang sudah
diculik."
#an semua juga terjadi seperti yang terjadi di sini
semalam. Sebelum menculik pada malam hari,
pada siang
harinya dia memberi tanda dengan &lesan darah
kepada daun
pintu rumah yang ada gadis cal&n k&rban."
Gum& /ali mengangguk. 0egitulah. Karena
siangnya sudah
diberi tanda, malamnya kami selalu mengadakan
persiapan
dan penjagaan. 0ahkan beberapa &rang jag&an
dari para
pasukan pengawal barang yang membantu kami,
jatuh
menjadi k&rban, terluka dan ada pula yang tewas.
Iblis itu
1320
amat jahat dan lihai, bukan tandingan manusia.
Karena itulah
kami mengundang 0&ng Sian*jin untuk
melawannya dengan
ilmu sihir. %kan tetapi, ternyata 0&ng Sian*jin
malah tewas
dan kedua &rang anak kami diculiknya."
)emm, kurasa dia itu bukan iblis bukan siluman,
melainkan se&rang manusia jahat yang s&mb&ng.
%ku akan
melakukan penyelidikan dan mudah*mudahan saja
kes&mb&ngannya terulang kembali dan dia akan
memberi
tanda kepada sebuah rumah yang akan
didatanginya,
sehingga aku akan siap menghadapinya."
Sie 'i&ng lalu melakukan penyelidikan ke dalam
kamar dua
&rang gadis puteri kepala dusun. ,elihat ember air
kembang
1321
dan pakaian dua &rang gadis itu, dia mengerutkan
alisnya dan
diam*diam dia merasa curiga kepada dukun 0&ng.
%palagi
ketika mendengar dari Gum& /ali bahwa dukun
0&ng hendak
membersihkan" hawa siluman dengan
memandikan dua
&rang gadis itu, dalam kamar tanpa disaksikan
siapapun,
kecurigaannya bertambah. #ia menduga bahwa
dukun 0&ng
tentulah se&rang dukun cabul yang
mempergunakan
kesempatan itu untuk mencabuli dua &rang gadis
remaja yang
cantik. %kan tetapi karena dukun itu sudah berada
dalam peti
mati tanpa nyawa lagi, diapun tidak dapat
menyelidikinya,
1322
hanya menduga*duga bagaimana macamnya
penjahat tukang
menculik gadis yang membunuh dukun cabul itu.
,enurut
keterangan kepala dusun, dukun itu dibunuh
dengan pedang
kayunya sendiri. Kalau penjahat itu mampu
menusuk leher
dukun 0&ng dengan pedang kayu sehingga
tembus, dapat
diketahui bahwa tentu penjahat itu memiliki tenaga
sin*kang
yang cukup kuat. #ari dalam kamar, dia membuka
jendela dan
mel&mpat ke luar, terus mel&mpat ke atas. Gum&
/ali memandang
dengan penuh kagum dan dia makin girang, makin
besar harapannya bahwa pemuda b&ngk&k inilah
yang
1323
agaknya akan mampu men&l&ng dua &rang
anaknya.
Sie 'i&ng melakukan penyelidikan ke atas genteng.
%da
beberapa buah genteng pecah terinjak. %gaknya
ketika
penjahat itu memanggul dua &rang gadis, maka
berat
tubuhnya bertambah dan karenanya maka genteng
itu pecah
terinjak. #an dari pecahan genteng*genteng itu dia
dapat
menduga bahwa si penjahat tentu lari menuju ke
selatan. #ari
atas genteng itu, dia memandang ke selatan dan
nampaklah
sebuah bukit kehitaman menjulang tinggi,
sebagian tersinar
cahaya matahari, namun tetap nampak menghitam
tanda
1324
bahwa di situ terdapat hutan yang lebat.
0ukit di selatan itu, bukit apakah." tanyanya
sambil lalu
setelah dia mel&mpat turun kembali.
0ukit yang mana. %da banyak bukit di selatan1."
3ang nampak hitam, penuh hutan."
%h, itu bukit 5nta namanya. #i bagian tengah
ada1."
Kepala dusun tidak melanjutkan kata*katanya dan
memandang ke arah punuk di punggung Sie 'i&ng.
%da punuknya maksudmu. )emm, bukit 5nta1."
%da apakah di sana, taihiap." Gum& /ali tidak
berani
menyebut &nta, takut menyinggung hati pendekar
b&ngk&k itu
yang tadi dimaki siluman &nta &leh se&rang
penduduk dusun.
$idak ada apa*apa. Kita tunggu saja sampai ada
tanda dari
1325
penjahat itu. Sekarang aku akan mencari kamar di
rumah
penginapan."
$aihiap, bermalamlah saja di sini. Kamar anak*
anak1.
bekas kamar merekapun k&s&ng, b&leh untuk
sementara
taihiap tempati1."
Sie 'i&ng maklum bahwa tuan rumah masih panik
dan
ketakutan, dan dia hendak ditahan untuk
meredakan rasa
takut mereka. #ia merasa tidak leluasa kalau
bermalam di
situ, maka dia menggeleng kepala. $idak,
sebaiknya
kehadiranku tidak terlalu m&ny&l&k. 0iar aku di
rumah
penginapan saja,"
1326
$unggulah, taihiap. 0iar aku menyuruh sese&rang
untuk
memesan kamar terbaik untuk taihiap, sementara
itu, mari
terimalah hidangan yang kami berikan untuk
taihiap, sebagai
sarapan pagi."
Sie 'i&ng merana tidak enak untuk men&lak.
,ereka lalu
bersama*sama makan pagi, dan setelah selesai
makan pagi,
Sie 'i&ng diantar &leh kepala dusun sendiri pergi ke
rumah
penginapan di mana telah disediakan kamar
terbaik untuknya.
0elum juga tengah hari, kepala dusun sudah
t&rg&p&hg&p&h
datang dan mengetuk daun pintu kamarnya. Sie
'i&ng
1327
sedang beristirahat dan dibukanya daun pintu. #ia
heran
melihat kepala dusun nampak gugup dan mukanya
pucat.
$aihiap1. taihiap1. dia1. dia datang1."
#atang. Ke mana maksudmu, paman."
#ia1. memberi tanda darah pada pintu rumah
Gulamar,
saudagar kaya yang memiliki se&rang gadis yang
cantik.
Sebentar malam1."
0agus dan tenanglah, paman. (enjahat itu
memang
s&mb&ng bukan main. ,ari kautunjukkan kepadaku
di mana
rumah yang mendapat tanda ancaman itu."
Keluarga Gulamar menyambut kedatangan kepala
dusun itu
dengan hati cemas dan putus asa. $idak ada
jag&an yang
1328
berani menjaga keselamatan puterinya, biar dia
berani
membayar berapa banyakpun dan biar dia sudah
mendengar
akan pendekar muda yang b&ngk&k, yang katanya
amat lihai
dan sanggup melawan siluman merah, namun dia
masih raguragu
dan bahkan sudah mempersiapkan r&mb&ngan
&nta dan
kuda untuk melarikan anaknya mengungsi ke
tempat lain.
Ketika mendengar keterangan bahwa hartawan itu
hendak
membawa puterinya pergi mengungsi, Sie 'i&ng
menyatakan
ketidak*setujuannya.
/ara itu tidak menjamin keselamatan bahkan
berbahaya
1329
sekali, paman," katanya. (enjahat itu akan lebih
mudah
menculik puterimu dalamperjalanan mengungsi
itu."
$api dia1. dia siluman, hanya keluar di waktu
malam1.
kami akan melarikan puteri kami siang ini juga."
Sie 'i&ng menggeleng kepalanya.
0ukan, dia bukan siluman, melainkan manusia
biasa yang
amat jahat. Kalau malam ini dia datang untuk
menculik
puterimu, aku yang akan menghadapinya."
Gulamar nampak ragu*ragu dan bingung. #ia
memandang
kepada kepala dusun Gum& /ali. 0agaimana
baiknya1. kami
khawatir sekali, kalau tidak dilarikan, nanti
anakku1."
1330
$enangkan hatimu, saudagar Gulamar. $aihiap ini
adalah
se&rang pendekar yang memiliki ilmu kepandaian
tinggi dan
dia sudah berjanji sanggup menalukkan siluman
itu. Sebaiknya
kalau engkau menurut nasihatnya. $aihiap,
bagaimana
sebaiknya diatur untuk menghadapi penjahat
siluman itu kalau
malamnanti dia datang."
Sie 'i&ng lalu mengadakan perundingan dengan
tuan
rumah, disaksikan &leh kepala dusun.
Sembunyikan gadis itu
di dalam kamar lain yang dekat dengan kamarnya
sendiri agar
aku dapat selalu mengamatinya, dan aku sendiri
akan t inggal
1331
di dalam kamar puterimu menanti munculnya
penjahat itu."
$aihiap, apakah engkau membutuhkan bantuan."
Sie 'i&ng mengangguk. ,ereka yang pagi tadi
mengepungku, mereka adalah penduduk yang
marah kepada
siluman dan mereka penuh keberanian walaupun
mungkin
tidak memiliki kepandaian. 0iarlah mereka itu yang
membantuku, mengadakan pengepungan pada
rumah ini,
akan tetapi bersembunyi dan jangan ada yang
keluar sebelum
penjahat itu datang dan aku berusaha
menangkapnya. Kalau
sudah terdengar ribut*ribut atau melihat aku
berkelahi
melawan penjahat itu, baru mereka b&leh keluar
dan masingmasing
membawa &b&r untuk menerangi tempat ini."
1332
Kepala dusun Gum& /ali menyanggupi dan diapun
segera
pergi melakukan persiapan dan memberitahu
kepada
penduduk bahwa malam itu, (endekar 0&ngk&k
akan
menangkap siluman merah, dan diharap agar
penduduk suka
membantunya. (ara penduduk yang berhati tabah
dan sudah
lama merasa penasaran dan marah kepada
siluman merah
yang mengganggu keamanan di dusun mereka,
segera
menyambut ajakan ini dengan penuh semangat.
,ereka tadi
sudah melihat sendiri kelihaian (endekar 0&ngk&k
yang kebal
dan dapat terbang" ke atas genteng.
8&dw&8
1333
,alam yang menyeramkan. Sejak matahari
tenggelam,
tidak ada penduduk berani keluar dari rumah
mereka, apalagi
yang wanita. Semua penduduk sudah mendengar
bahwa
malam itu siluman merah akan muncul, akan
menculik gadis
cantik puteri saudagar Gulamar! ,ereka yang siap
membantu
(endekar 0&ngk&k, sejak s&re sudah siap di tempat
persembunyian mereka mengepung rumah
saudagar itu, siap
dengan &b&r yang tinggal dinyalakan dan segala
macam
senjata yang mereka miliki.
,alam itu sungguh menakutkan. (adahal, malam
itu juga
malam yang biasa saja seperti pada malam*malam
yang lain.
1334
Kalau pikiran mulai bercel&teh, membayangkan
hal*hal
mengerikan yang mungkin menimpa diri, maka
rasa takutpun
timbul dan kalau &rang sudah ketakutan, maka
malam yang
gelap dapat nampak menyeramkan. 5rang takut
akan setan
karena dia pernah mendencar tentang setan.
(ikirannya sudah
kemasukan bayangan setan yang didengarnya dari
&rang lain,
dan pikiran itulah yang mengada*ada, mereka*
reka,
membayangkan hal*hal mengerikan. %ndaikata dia
tidak
pernah mendengar tentang setan, tidak mungkin
dia dapat
merasa takut. Se&rang anak kecil yang belum
pernah
1335
mendengar tentang setan, dia tidak akan takut
berada di
tempat yang bagaimanapun juga, karena
pikirannya tidak pernah
dapat membayangkan hal yang belum
diketahuinya. %kan
tetapi, sekali dia sudah mendengar cerita tentang
setan, maka
pikirannya mereka*reka, membayangkan dan
diapun menjadi
takut.
(ikiran merupakan sebuah gudang dimana kita
menyimpan
hal*hal yang kita ketahui melalui pengalaman
sendiri maupun
pengalaman &rang lain, melalui bacaan, penuturan
dan
sebagainya. $entu saja kita tidak mungkin dapat
menemukan
1336
sesuatu yang berada di luar gudang, yang kita
temukan
hanyalah barang*barang timbunan dalamgudang
itu.
(ikiran hanya merupakan alat pelengkap hidup,
bagaikan
amat perekam. Kita hanya mampu memutar
kembali sagala
yang pernah kita rekam melalui alat itu, tidak
mungkin kita
dapat menemukan hal*hal yang tidak pernah
direkam. 5leh
karena itu, betapapun cerdik pandainya pikiran,
betapapun
lincah dan liciknya, gerakannya hanyalah berputar*
putar di
dalam lingkaran gudang itu saja. Sia*sialah
mengharapkan
untuk menemukan sesuatu melalui pikiran, sesuatu
yang baru,
1337
yang belum terekam, belum pernah tertimbun di
dalam
gudang ingatan
,alam itu amat sunyi, namun, sesuai dengan
perintah
kepala dusun Gum& /ali, semua penghuni rumah
yang
berdekatan di sekitar rumah saudagar Gulamar
memasang
lampu penerangan di luar rumah mereka sehingga
daerah
sekitar itu t idaklah begitu gelap.
Gadis yang diincar &leh siluman itu berada di
dalam kamar
ibunya, dijaga &leh ayah ibunya. ,ereka bertiga
sejak s&re
tadi sudah dicekam ketakutan hebat, terutama
gadis itu
sendiri yang wajahnya menjadi pucat, matanya
yang indah itu
1338
seperti mata kelinci melihat harimau, dan setiap
suara sedikit
saja cukup untuk membuat ia mel&njak kaget.
,ereka bertiga
berdekapan di atas pembaringan ketika malam
semakin larut,
tak mungkin dapat memejamkan mata, makin
lama semakin
gelisah walaupun mereka semua yakin bahwa
(endekar
0&ngk&k berada se&rang diri di dalam kamar
sebelah dan
baliwa di sekeliling rumah tidak kurang dari seratus
&rang lakilaki
penduduk dusun 2g&maima yang siap untuk
membantu
(endekar 0&ngk&k menangkap siluman yang
hendak menculik
puteri saudagar itu.
1339
Sie 'i&ng sendiri tenang*tenang saja berada di
dalam
kamar gadis itu. Sebuah kamar yang cukup besar,
dengan
perab&t*perab&t kamar yang indah, kamar yang
bersih dan
berbau harum. #ia tidak mau duduk atau rebah di
atas tempat
tidur gadis itu, dan karena lantai kamar itu ditilami
permadani
tebal yang bersih dan lunak, diapun duduk bersila
di atas
lantai, memusatkan perhatian sehingga
pendengarannya
dapat mengetahui keadaan di luar kamar
sekalipun. #alam
persiapannya menghadapi siluman yang
diduganya tentu
hanya se&rang penjahat yang s&mb&ng dan lihai
itu, dia tidak
1340
bersenjata. %kan tetapi, melihat sebuah payung di
dalam kamar
itu, tergantung di sudut, dia tahu bahwa kalau
perlu,
payung itu dapat menjadi sebuah senjata yang
amat baik
baginya.
,enjelang tengah malam suasana semakin sunyi.
3ang
terdengar dari dalam kamar itu hanyalah suara
jengkerik dan
belalang dan serangga malam lainnya yang
mengeluarkan
bunyi beraneka ragam, halus dan amat merdu,
bunyi kehidupan
malam yang penuh rahasia karena gelap. $iba*tiba
ada
suara tak wajar tertangkap &leh pendengaran Sie
'i&ng. Suara
1341
jejak kaki di atas genteng. #ia datang, pikirnya dan
tak dapat
dihindarkan lagi, jantung dalam dadanya berdetak
lebih
kencang daripada biasanya. $anpa mengeluarkan
suara, Sie
'i&ng bangkit dan menghampiri sudut kamar,
menyambar
payung yang gagangnya panjang melengkung itu,
lalu
menanti, menempelkan tubuhnya di sudut dinding,
matanya
menatap ke arah jendela, pintu, dan langit*langit
bergantiganti
karena dia tahu bahwa dari tiga jurusan itulah si
penjahat dapat memasuki kamar.
#engan pendengarannya Sie 'i&ng menc&ba untuk
mengikut i gerakan penjahat yang berada di atas
rumah itu. $idak
1342
mudah baginya karena penjahat itu memiliki
gerakan yang
ringan sekali. Kedua kakinya hampir tidak
menimbulkan suara,
seperti kaki kucing saja. 2amun dia tahu bahwa
penjahat itu
kini telah turun dan mendekati kamar itu. #ia
harus menarik
napas panjang untuk menenangkan jantungnya
yang berdetak
kencang karena tegang.
Krekk1.!" $erdengar sedikit suara dan daun
jendela
itupun terbuka, palangnya patah karena d&r&ngan
yang amat
kuat dari luar. #an begitu daun jendela terbuka,
nampak
bayangan merah berkelebat dari luar. #emikian
ringan dan
1343
cepat gerakan bayangan itu sehingga Sie 'i&ng
diam*diam
merasa terkejut dan kagum. Kiranya memang
bukan lawan
biasa, pikirnya dan diapun waspada. 5rang yang
mampu
bergerak seperti ini tidak b&leh dipandang ringan,
pikirnya.
#engan penuh perhatian Sie 'i&ng yang berdiri di
sudut
kamar mengamati s&s&k tubuh itu. $ubuh yang
ramping kecil
sehingga nampak kurus, dengan pakaian serba
merah dan
dari samping nampak wajahnya juga tertutup
t&peng merah.
#i punggungnya tergantung sebatang pedang.
0ukan siluman,
melainkan manusia bert&peng seperti yang sudah
diduganya.
1344
%kan tetapi, manusia yang memiliki gin*kang (ilmu
meringankan tubuh) yang cukup hebat.
Si t&peng merah itu menghampiri pembaringan,
menyingkap kelambu dan melepaskan kembali
ketika melihat
bahwa pembaringan itu k&s&ng. #ikepalnya tangan
itu sebagai
tanda bahwa ia marah, dan pada saat itu, Sie 'i&ng
membentak.
(enjahat s&mb&ng dan keji! ,enyerahlah
engkau!" Sambil
membentak demikian, Sie 'i&ng sudah menerjang
maju dan
tangan kirinya mencengkeram ke arah lengan
&rang untuk
menangkapnya. 0ukan sembarang cengkeraman
belaka karena
ini merupakan satu jurus dari (ek*in Sin*ciang, dan
biarpun pada saat itu tangannya belum
mengeluarkan uap
1345
putih, namun sudah mengandung tenaga sin*kang
yang amat
kuat dan cengkeraman itu cepat sekali, sukar
untuk dihindarkan
lawan.
%kan tetapi, si t&peng merah itu ternyata cekatan
sekali.
,elihat lengannya akan dicengkeram, dia
membuat gerakan
memutar lengan itu dan sekaligus dihantamkan ke
atas untuk
menangkis dan dengan kuatnya lengannya yang
kecil
menangkis dengan pengerahan tenaga sin*kang.
#ukk!" #ua lengan bertemu dan si t&peng merah
itu
mendengus marah.
Ihhh!" #an kini tangan kirinya bergerak
mengadakan
1346
serangan tusukan dengan dua jari tangan ke arah
mata Sie
'i&ng. #emikian cepatnya gerakan itu dan tangan
kirinya itu
seperti sebatang pedang menusuk saja! Sie 'i&ng
maklum
bahwa lawannya memang tangguh, maka diapun
cepat
mengerahkan tenaga, melepaskan payungnya aan
menangkis
tangan kiri lawan yang menusuk itu dari samping.
(lakkk!"
Ehhh1.!" Kini si t&peng merah itu agak terhuyung
dan
agaknya baru dia menyadari bahwa &rang b&ngk&k
ini amat
lihai, maka tanpa banyak cakap lagi tubuhnya lalu
meluncur
keluar kamar melalui jendela dengan kecepatan
luar biasa.
1347
(enjahat keji, hendak lari ke mana kau." Sie 'i&ng
membentak dan sengaja dia mengeluarkan suara
nyaring agar
terdengar &leh semua &rang yang mengepung
rumah itu
sambil bersembunyi. $eriakannya ini nyaring sekali
dan maksudnya
berhasil, karena terdengar &leh semua pengepung
yang langsung menyalakan &b&r dan mengangkat
&b&r itu
tinggi*tinggi dengan tangan kiri sedangkan tangan
kanan
memegang senjata mereka. Sie 'i&ng melihat
bayangan
merah berkelebat ke atas genteng. ,aka diapun
cepat
mengejar sambil memegang payungnya.
Ketika tiba di atas wuwungan yang agak lebar den
datar,
1348
lebarnya tidak kurang dari setengah meter, si
bayangan merah
itu yang tahu bahwa ia dikejar, lalu membalik dan
pedangnya
suaah menyambut Sie 'i&ng dengan tusukan kilat.
Sie 'i&ng
melihat sinar pedang meluncur cepat, maka diapun
segera
menangkis dengan payungnya. Sepasang mata di
balik t&peng
itu berkilat seperti mentertawakan karena
jangankan hanya
payung, biar senjata terbuat dari baja yang
kuatpun akan
patah bertemu dengan pedangnya. ,aka diapun
sudah siap
untuk melanjutkan serangan kalau payung itu
terbabat patah.
$rangg!" 0unga api berpijar dan si bayangan
merah itu
1349
mengeluarkan seruang kaget. (ayung itu tidak
patah, bahkan
ia merasa telapak tangannya panas.
)ei, setan b&ngk&k! Siapakah engkau dan
mengapa
mencampuri urusanku." bentaknya.
Sie 'i&ng tertegun. Kiranya siluman ini se&rang
wanita yang
suaranya nyaring merdu! (antas saja mata yang
berada di
balik t&peng itu demikian jeli, dan tubuh itu
demikian langsing
dan padat, juga nampak kurus. Kiranya wanita!
,engapa ada
wanita menculiki gadis*gadis cantik. Sungguh aneh
sekali!
Kiranya siluman merah adalah se&rang wanita!
Sungguh
engkau jahat sekali! 7ntuk apa engkau menculiki
gadis*gadis
1350
itu. )ay& kembalikan atau aku tidak akan
mengampunimu!"
Setan b&ngk&k s&mb&ng! Engkau sudah b&san
hidup!"
bentak siluman itu dan kini ia menyerang dengan
tangan
kirinya. Semacam uap hitam menyambar ke arah
Sie 'i&ng
dan uap hitam ini mengandung tenaga d&r&ngan
yang amat
kuat. Sie 'i&ng menyambut dengan d&r&ngan
tangan kiri pula,
sambil mengerahkan tenaga (ek*in Sin*ciang. 7ap
putih keluar
dari telapak tangan kirinya bertemu dengan uap
hitam dan
kembali wanita bert&peng itu mengeluh dan
terd&r&ng dua
langkah ke belakang.
1351
,ampuslah!" $angan kirinya bargerak dan sinar*
sinar
hitam lembut menyambar ke arah tubuh Sie 'i&ng,
mengarah
leher, dada dan pusar! Itulah jarum*jarum
hitamberacun yang
menyambar dari jarak dekat! Sie 'i&ng
menggerakkan
payungnya yang terbuka dan sekali diputar,
payung itu
menangkis semua jarum yang bertebaran jatuh
menimpa
genteng, mengeluarkan suara nyaring lembut yang
hanya
dapat terdengar &leh Sie 'i&ng. %kan tetapi ketika
dia memandang
dari balik payungnya, bayangan merah itu telah
mel&ncat turun. 4ibutlah para penduduk
menyambutnya
1352
dengan penger&y&kan, akan tetapi mereka segera
cerai berai
ketika dua &rang di antara mereka r&b&h mandi
darah
terbabat pedang dan beberapa kali l&ncatan saja,
si bayangan
merah telah lenyap dari situ. Ketika semua &rang
memandang,
ternyata (endekar 0&ngk&k yang tadi berada di
atas genteng
rumah juga sudah lenyap.
Ke mana perginya Sie 'i&ng. #ia tadi melihat
berkelebatnya bayangan merah itu ke arah
selatan, maka
diam*diam diapun lalu mel&ncat dan melakukan
pengejaran.
%kan tetapi, malam gelap menjadi penghalang dan
wanita
berpakaian merah itu lenyap ditelan kegelapan
malam dan
1353
arah yang diambilnya adalah selatan, ke arah bukit
yang
menjulang tinggi itu, 0ukit 5nta! Karena tidak
mungkin
mengejar se&rang lawan yang demikian lihai dan
berbahaynya
di malam gelap, Sie 'i&ng lalu berlari kembali ke
dalam dusun
2g&maima, kembali ke rumah saudagar Gulamar di
mana
penduduk masih berkumpul dan mereka itu ramai
membicarakan apa yang mereka lihat di atas
rumah tadi,
perkelahian antara (endekar 0&ngk&k dan Siluman
,erah.
Ketika melihat munculnya pemuda b&ngk&k itu,
para
penduduk yang dipimpin &leh kepala dusun Gum&
/ali
1354
menyambutnya dengan s&rak s&rai penuh
kegembiraan.
)idup Sie $aihiap1.!"
0ahkan ada yang berteriak, )idup (endekar
0&ngk&k!"
2amun sebutan b&ngk&k itu kini nadanya bukan
menghina atau
mengejek, melainkan memuji.
Sie 'i&ng merasa kecewa bahwa dia t idak berhasil
menangkap penjahat itu, maka dia mengangkat
kedua tangan
ke atas dan berkata, )arap saudara sekalian
pulang ke rumah
masing*masing. Ketahuilah bahwa siluman merah
itu bukan
setan, melainkan se&rang manusia yang amat lihai
dan ia
se&rang penjahat wanita. Sayang bahwa aku tidak
berhasil
1355
menangkapnya dan selama belum tertangkap,
bahaya masih
selalu ada. ,aka harap saudara sekalian suka
bekerja sama
dan bersatu seperti sekarang ini. Kalau saudara
sedusun
bersatu melawannya, tentu ia tidak akan dapat
mengacau
lagi."
5rang*&rang bubaran. 6alaupun pendekar itu tidak
berhasil menangkap siluman merah, akan tetapi
jelas bahwa
siluman itu takut kepadanya. 0uktinya siluman itu
melarikan
diri dan sekali ini ia tidak berhasil menculik gadis
puteri
saudagar Gulamar. %da sebuah hal yang sukar
dapat mereka
percaya. Kalau berita bahwa siluman itu adalah
se&rang
1356
manusia lihai dan jahat, dapat mereka terima.
%kan tetapi
se&rang wanita. Sukar membayangkan se&rang
wanita selihai
itu dan pula apa urusannya wanita menculik gadis*
gadis
cantik.
$entu saja Gulamar, isterinya dan puterinya
merasa
berterima kasih sekali kepada (endekar 0&ngk&k
Sie 'i&ng.
6alaupun siluman itu tidak tertangkap, namun
gadis itu capat
diselamatkan.
2amun, Sie 'i&ng sama sekali tidak merasa puas.
#ia
bahkan semakin penasaran. #ia harus dapat
memb&ngkar
rahasia wanita bert&peng merah itu. ,engapa
menculiki gadisgadis
1357
cantik, dan ke mana ia membawa gadis*gadis itu.
Ia
harus dapat menemukan sarangnya, men&l&ng
para gadis
yang sudah diculik, karena kalau penjahat aneh itu
belum
dapat dikalahkan, tentu dusun itu masih selalu
terancam
bahaya.
(ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali Sie 'i&ng
sudah
keluar dari dusun dan melakukan perjalanan
se&rang diri
menuju ke selatan. 0ukit 5nta nampak masih
menghitam
karena sinar matahari pagi itu masih lemah. #ia
tahu bahwa ia
mencari*cari dalam gelap, hanya menduga bahwa
bukit itulah
1358
yang sepatutnya menjadi sarang penjahat yang
menyamar
siluman. 0ukit 5nta itu tidak begitu jauh dari dusun
2g&maima, merupakan bukit yang penuh dengan
hutan lebat
dan menurut keterangan yang diper&lehnya, jarang
ada
pemburu berani memasuki hutan itu yang menurut
kabar
tahyul merupakan sarang iblis! /&c&k dengan
penjahat yang
menyamar sebagai siluman. ,aka, begitu melihat
bukit itu dan
mendengar keterangan tentang tempat itu, dia
sudah
menduga bahwa di situlah tempat siluman itu
bersembunyi di
waktu siang dan bergerak memasuki dusun di
waktu malam.
1359
#ugaan Sie 'i&ng memang tepat sekali. $idak
begitu jauh
di lerang bukit itu, dalam sebuah hutan, terdapat
bangunan
kayu yang masih nampak baru, cukup besar dan
bangunan itu
tersembunyi di antara p&h&n*p&h&n raksasa
sehingga tidak
akan nampak dari luar hutan. 0angunan itu belum
lama
didirikan &rang*&rang secara diam*diam, baru
kurang lebih
sebulan. #an semenjak tiga pekan, kadang*kadang
terdengar
suara isak tangis tertahan disusul hardikan yang
menghentikan isak tangis wanita itu dari dalam
rumah.
Kiranya hampir setiap malam, siluman merah atau
wanita
1360
yang memakai pakaian dan t&peng merah
membawa se&rang
gadis culikan ke rumah itu dan kini, di rumah itu
telah
terkumpul sembilan &rang gadis*gadis muda dan
cantik, di
antara mereka terdapat pula dua &rang kakak
beradik puteri
dari Gum& /ali, kepala dusun 2g&maima. ,ereka
dikumpulkan
dalam sebuah ruangan besar di tengah bangunan
itu. Karena
mereka selalu dihardik dan diancam kalau
menangis maka
mereka yang dilanda duka dan ketakutan, hanya
terisak kecil
saja. 3ang lain sudah pasrah, agak besar pula hati
mereka
melihat banyaknya teman senasib, dan selama
mereka
1361
ditawan itu, mereka tidak pernah menerima
perlakuan buruk,
tidak pernah diganggu dan diberi hidangan yang
cukup baik.
)anya mereka tidak pernah tahu mengapa mereka
diculik dan
ditawan di dalam hutan itu.
(ada malam hari tadi, ketika siluman merah gagal
menculik
puteri saudagar Gulamar karena adanya (endekar
0&ngk&k, ia
langsung saja berlari karena tidak ingin dikejar
pendekar yang
lihai itu dan biarpun hatinya merasa penasaran
sekali karena
ia belum merasa kalah dan belum benar*benar
mengadu ilmu
dengan pemuda b&ngk&k, namun ia tidak berani
mengambil
1362
resik& melawan pendekar 0&ngk&k yang selain
amat lihai, juga
dibantu &leh ratusan &rang penduduk 2g&maima
itu.
,alam itu, ketika ia kembali ke rumah dalam hutan
di
lereng 0ukit 5nta dengan tangan k&s&ng, ia
disambut teguran
tak puas di dalam ruangan di rumah itu. ,ereka
semua ada
lima &rang yang duduk mengelilingi sebuah meja.
Se&rang
kakek yang usianya kurang lebih enampuluh tahun,
kepalanya
gundul dan wajahnya nampak masih muda, pada
jubahnya di
bagian dada terdapat sebuah lukisan teratai putih
pada dasar
hitam. 0iarpun dia mengenakan jubah pendeta dan
kepalanya
1363
dicukur licin, namun sikapnya berbeda dengan
para hwesi&
(pendeta 0udha). (ara hwesi& bersikap alim dan
tenang,
sebaliknya kakek ini memiliki sinar mata yang
tajam dan liar,
wajahnya penuh dengan kelicikan dan mulutnya
membayangkan kerakusan dan kekejaman. 2amun
harus
diakui bahwa dia memiliki wajah yang nampak
muda dan
tampan, tubuhnya tinggi besar dan sikapnya
berwibawa. #i
sampingnya duduk pula tiga &rang laki*laki yang
berusia
antara empat puluh sampai lima puluh tahun,
semua memakai
pakaian ringkas dan di punggung mereka terselip
siang*t&
1364
(sepasang g&l&k) yang mengkilap tajam, sikap
mereka juga
angkuh dan jag&an. 5rang ke lima adalah siluman
merah
sendiri dan kini ia sudah menanggalkan t&pengnya.
Kalau Sie
'i&ng meli atnya, dan juga para penduduk dusun
2g&maima
melihatnya, mereka semua tentu akan terkejut dan
terheranheran.
Kiranya yang mereka namakan siluman merah itu
adalah se&rang wanita muda yang cantik jelita dan
manis
sekali!
7sianya tidak akan lebih dari dua puluh tahun,
wajahnya
bulat telur dan manis sekali, kulit muka dan
lehernya putih
mulus. 6anita cantik manis yang amat lihai ini
bukan lain
1365
adalah (ek 'an!
Seperti kita ketahui, (ek 'an telah berhasil
membalas
dendamnya terhadap para selir dari )artawan /&a
di k&ta 3e
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
ceng dan membawa pula banyak harta milik
hartawan /&a.
#engan hati amat puas ia meninggalkan k&ta 3e*
ceng dan
bermaksud untuk pulang ke tempat tinggal
gurunya, yaitu
)ek*in Kui*b& yang kini t inggal di tepi telaga G&se
sebagai
se&rang yang kaya raya.
%kan tetapi setibanya di rumah sub&nya (ibu
gurunya),
ternyata )ek*in Kui*b& sedang kedatangan se&rang
tamu yang
1366
&leh sub&nya diperkenalkan kepadanya sebagai
$hai*yang
Suhu, se&rang t&k&h (ek*lian*kauw ((erkumpulan
%gama
$eratai (utih).
(ek 'an, $hai*yang Suhu ini adalah se&rang
sahabat
baikku dan dia memiliki ilmu silat yang tinggi dan
juga ilmu
sihir yang hebat. $hai*yang Suhu, inilah muridku
yang
kuceritakan kepadamu tadi, namanya (ek 'an."
Sepasang mata pria berjubah pendeta dan
berkepala
gundul yang ditutup sebuah t&pi hwesi& itu
menjelajahi wajah
dan tubuh (ek 'an dengan penuh perhatian, lalu
dia
mengangguk*angguk. Kui*b&, muridmu ini
sungguh hebat,
1367
cantik manis dan juga lincah. $idak tahu entah
sampai di
mana engkau menggemblengnya."
)emm, ia sudah hampir mewarisi seluruh
kepandaianku.
Engkau c&balah ia, $hai*yang. (ek 'an, jangan
sungkansungkan,
perlihatkan kepandaianmu kepada pamanmu
$haiyang
Suhu!"
6ajah dan sikap pria berjubah pendeta itu sudah
menarik
perhatian (ek 'an, maka mendengar kata*kata
sub&nya, iapun
lalu mel&ncat ke tengah ruangan dan memberi
h&rmat ke arah
$hai*yang Suhu. (aman, silakan!"
$hai*yang Suhu tertawa bergelak dan ternyata
giginya
1368
masih berderet rapi. 0agus, engkau se&rang
kep&nakanku
yang mengagumkan." katanya sambil bangkit pula
berdiri, lalu
menghampiri (ek 'an. (ek 'an, aku ingin menguji
kepandaianmu, ingin pinceng (aku) melihat apakah
benar
engkau cukup berharga untuk mewakili sub&*mu
membantu
pekerjaan kami yang besar. %was serangan!"
(endeta (eklian*
kauw itu sudah menyerang, pukulannya
mengandung
tenaga sin*kang besar dan juga gerakannya cepat
sekali.
2amun, tidak terlalu cepat bagi (ek 'an yang
dengan mudah
sudah mengelak ke samping sehingga pukulan itu
mengenai
1369
tempat k&s&ng. $hai*yang Suhu menyusulkan
serangan yang
lebih hebat, dengan tamparan tangan kiri ke arah
pelipis
kanan gadis itu. $amparannya mendatangkan
angin pukulan
yang dahsyat dan serangan ini diikut i pula &leh
cengkeraman
tangan kanan ke arah dada (ek 'an. Sungguh
merupakan
serangan yang berbahaya. 2amun, dengan tenang
saja (ek
'an mel&ncat ke belakang, kemudian iapun
membalas dengan
serangan bertubi. Ia mengerahkan tenaga sin*kang
yang
dipelajarinya dari )ek*in Kui*b& dan dari kedua
telapak
tangannya mengepul uap hitam!
1370
0agus, ia sudah pandai )ek*in $&k*ciang ($angan
0eracun
%wan )itam), ha*ha!" kata $hai*yang Suhu, akan
tetapi
biarpun mulutnya tertawa, dia sibuk sekali
menghadapi
rangkaian serangan yang hebat dari gadis itu
sehingga dia
harus melindungi dirinya dengan elakan dan
tangkisan karena
biarpun yang menyerangnya hanya se&rang wanita
muda,
namun serangan dahsyat itu dapat
membahayakan dirinya.
Gadis itupun tidak mau memberi hati dan ia
menyerang
semakin gencar sehingga pendeta itu harus
mengakui akan
kelihaian (ek 'an. #ia lalu mengeluarkan bentakan
nyaring
1371
dan tiba*tiba saja pendeta itu lenyap dari pandang
mata (ek
'an, berubah menjadi asap hitam! Selagi ia
kebingungan,
pinggulnya ada yang menc&lek dari belakang.
(ek 'an, pinceng di sini!"
(ek 'an terkejut dan juga mend&ngk&l atas
kegenitan
sahabat sub&nya itu, ia membalik dan kakinya
mencuat dalam
tendangan kilat. )ampir saja $hai*yang Suhu
terkena
tendangan itu. 7ntung dia cepat menarik
tangannya dan
mengelak dan sebelum (ek 'an melanjutkan
serangannya,
kembali dia berubah menjadi asap hitam dan
lenyap.
6ah, kalau paman menggunakan ilmu siluman
begini, aku
1372
mengaku kalah!" teriak (ek 'an yang tidak ingin
lagi tangan
paman yang nakal itu menc&lak*c&lek tubuhnya.
%sap hitam menghilang dan $hai*yang Suhu
kelihatan
kembali. )a*ha*ha engkau sungguh hebat, (ek
'an, mampu
mendesak pinceng. %kan tetapi, lihat baik*baik,
pinceng telah
menjadi raksasa, apakah engkau masih berani
melawan."
(ek 'an memandang dan ia terbelalak karena
melihat
pendeta itu kini benar saja telah berubah menjadi
tinggi
sekali, sehingga ia sendiri hanya setinggi lututnya!
$entu saja
ia menjadi gentar dan ia memberi h&rmat sambil
berkata,
%ku tidak berani1."
1373
$hat 3ang Suhu tertawa dan dia kembali menjadi
n&rmal.
$erdengar )ek*in Kui*b& terkekeh. $hai*yang,
engkau seperti
anak kecil saja, menakut*nakuti muridku. 2ah, (ek
'an,
kaulihat, dia pandai sekali ilmu sihir! #ia datang
untuk m&h&n
bantuanku, akan tetapi karena aku sudah tua, aku
wakilkan
padamu."
(ek 'an mangerutkan alisnya, menyesal mengapa
sub&nya
menyanggupi untuk membantu pendeta ini,
bahkan sudah
mengambil keputusan untuk menyuruh ia
mewakilinya. Kalau
sub&nya yang memerintahkan, tentu saja ia tidak
dapat
men&lak lagi.
1374
0antuan yang bagaimana, Sub&. %pakah yang
harus
kulakukan."
)a*ha*ha, tidak berat dan tidak sukar, (ek 'an,
apa lagi
untukmu yang memiliki tenaga hebat, kecepatan
kilat dan
kepandaian setinggi langit! 0ahkan pinceng lihat
hanya
engkaulah yang akan mampu melaksanakan tugas
ini sebaiknya.
$ugas yang mudah sekali. Kami dari (ek*lian*kauw
membutuhkan penambahan pelayan, yaitu gadis*
gadis remaja
dari dusun*dusun sebanyak lima belas &rang. Kita
akan
memilih dari dusun*dusun dimana ada gadis
remaja yang
bersih dan cantik, dan engkau bertugas untuk
menculik
1375
mereka itu se&rang demi se&rang."
(ek 'an mengerutkan alisnya. ,emang bukan
tugas yang
sukar, akan tetapi hatinya merasa tidak puas
mengapa ia yang
ditunjuk untuk membantu pendeta ini.
%kan tetapi, mengapa mest i aku1.." bantahnya.
(ek 'an, aku pernah berhutang budi kepada $hai*
yang
Suhu ini, dan sekarang ada kesempatan bagiku
untuk
membalasnya. %ku sudah menyanggupinya dan
aku sudah
menunjuk engkau untuk mewakili aku. %pakah
engkau akan
mengatakan bahwa engkau tidak sanggup
mewakiliku." Guru
itu mendesak sedemikian rupa, sehingga tidak ada
kesempatan bagi (ek 'an untuk mengelak lagi.
%kan tetapi, ia
1376
teringat akan ilmu aneh dari pendeta itu tadi.
,enghadapi
ilmu aneh seperti itu, apa artinya ilmu silatnya.
$iba*tiba ia
mendapatkan akal.
(aman $hai*yang Suhu, aku sanggup untuk
membantumu
sampai berhasil baik, akan tetapi untuk itu ada
syaratnya yang
kuharap paman akan dapat memenuhinya."
)a*ha*ha, anak manis, apakah syaratmu itu.
)adiah apa
yang kauminta."
%ku mau mewakill sub& membantu paman sampai
berhasil
mengumpulkan lima belas &rang gadis dusun yang
dibutuhkan
(ek*lian*kauw, akan tetapi dengan imbalan bahwa
paman
akan mengajarkan ilmu sihir yang aneh kepadaku."
1377
,endengar permintaan ini, sepasang mata $hai*
yang Suhu
terbelalak, akan tetapi sepasang mata itu lalu
menjelajahi
wajah dan tubuh (ek 'an, dan diapun tertawa
bergelak. )aha*
ha, Kui*b&. ,uridmu ini memang cerdik dan
menyenangkan sekali. (ermintaanmu itu memang
sudah
pantas! #an pinceng bukanlah se&rang yang pelit,
apalagi
terhadap se&rang gadis cantik manis yang cerdik
seperti
engkau, masih kep&nakanku sendiri pula dan yang
akan
membantu pinceng. )a*ha*ha, memang hidup ini
harus
meminta dan memberi, pinceng akan mengajarkan
beberapa
1378
macam ilmu sihir kepadamu, (ek 'an, asalkan
engkau suka
mentaati segala perintahku, memenuhi segala
permintaanku.
0agaimana, sanggupkah engkau."
(ek 'an yang merasa girang sekali mendengar
bahwa ia
akan menerima pelajaran ilmu sihir, tanpa ragu
lagi menjawab,
$entu saja aku sanggup, (aman $hai*yang Suhu!"
)&*h&*h&, sekali ini engkau terjebak &leh
pamanmu yang
selain lihai juga amat cerdik, (ek 'an! Engkau
berjanji akan
memenuhi semua permintaannya! Engkau lupa
bahwa engkau
se&rang wanita muda yang amat cantik jelita dan
menarik,
sedangkan $hai*yang Suhu ini adalah se&rang laki*
laki yang
1379
hatinya masih muda dan dulu dia amat tampan,
digilai banyak
wanita. )a*ha*hi*hik!"
,endengar ucapan sub&nya, (ek 'an memandang
kepada
pria gundul yang memang tampan itu, dan
wajahnya berubah
kemerahan. $entu saja ia mengerti apa maksud
sub&nya,
akan tetapi kalau benar t&k&h (ek*lian*kauw itu
menghendaki
apa yang dimaksudkan sub&nya, iapun t idak
berkeberatan!
Kalau burung berkel&mp&k karena persamaan
bulunya,
manusia berkel&mp&k karena persamaan selera
dan cara
hidupnya. Kalau sekel&mp&k &rang sama*sama
menjadi
1380
hamba nafsu, tentu mereka dapat menjadi akrab
dan
bersahabat. Kegemaran mereka sejalan dan sama,
yaitu
pemuasan nafsu dan pengejar kesenangan.
/elakah &rang
yang hidup sebagai hamba nafsunya sendiri, tanpa
menyadari
bahwa nafsu yang menyuguhkan segala macam
kesenangan
itu sesungguhnya merupakan musuh yang paling
jahat, yang
akan dapat menyeret para hambanya ke dalam
lembah duka
dan kesengsaraan. Kenyataan ini bukan berarti
bahwa nafsu
adalah sesuatu yang amat buruk dan harus
dilenyapkan dari
diri kita. Sama sekali tidak! 2afsu sudah ada
semenjak kita
1381
lahir. 2afsu, karena itu, juga merupakan anugerah
$uhan.
$uhan telah mengikutkan nafsu kepada kita sejak
lahir, seperti
juga mengikutkan hati, perasaan, pikiran dan
semua anggauta
badan kita. Seperti juga yang lain itu, nafsu hanya
merupakan
pelengkap, merupakan alat, bahkan alat hidup
yang penting
sekali. $anpa adanya nafsu, kita tidak mungkin
dapat hidup.
2afsulah yang membuat kita bergairah, untuk
bekerja, untuk
makan, untuk minum, bahkan dalam setiap panca
indera kita,
nafsu mendatangkan kenikmatan dalam
mendengar, melihat,
mencium dan sebagainya. 2afsu pula yang
mend&r&ng
1382
manusia untuk saling menghubungi lawan jenisnya
sehingga
manusia dapat berkembang biak.
Sesungguhnyalah, nafsu
merupakan alat yang teramat penting dan baik,
nafsu
merupakan hamba yang amat setia dan berguna.
%kan tetapi,
daya*daya rendah kebendaan, yaitu ikatan kita
dengan segala
macam benda ciptaan manusia sendiri, daya
rendah tumbuhtumbuhan
dan hewam yang memasuki tubuh kita melalui
makanan, daya rendah jasmani yang menimbulkan
ikatan
antar manusia dalam hubungannya, semua itu
saling berl&mba
melalui nafsu untuk menjadi majikan atas diri
manusia. #an
1383
nafsu yang dapat menjadi hamba paling baik itu,
sekali
dibiarkan menjadi majikan, akan memperbudak
kita. +iwa
yang merupakan unsur paling murni di dalam diri,
tertutup
dan tidak berdaya sehingga diri sepenuhnya
dikuasai &leh
nafsu. Setiap pikiran, kata*kata dan perbuatan kita
bergelimang nafsu! #an betapapun manusia
berusaha untuk
membersihkan diri dari nafsu, untuk membebaskan
diri dari
cengkeraman nafsu yang memperbudak kita,
semua usaha itu
akan sia*sia dan gagal. Karena usaha itu adalah
hasil dari
pikiran yang sudah bergelimang nafsu pula. $idak
mungkin
1384
pikiran yang bergelimang nafsu ini membersihkan
pikiran
sendiri dari nafsu. 7saha itu masih berputar di
dalam lingkaran
yang dikuasai nafsu. )anya kekuasaan yang
berada di luar
lingkaran itu sajalah yang akan mampu
membebaskan kita.
#an kekuasaan itu adalah kekuasaan mut lak, yaitu
kekuasaan
$uhan! Karena nafsu merupakan ciptaan $uhan,
maka
kekuasaan*2ya sajalah yang akan mampu
mengatur, akan
mampu membersihkan jiwa dari gelimangan nafsu,
dan akan
mampu membuat nafsu menduduki tempat yang
semestinya,
yaitu sebagai alat hidup manusia, bagaikan kuda
penarik yang
1385
jinak dan penurut, bukan liar dan binal! #an
kekuasaan $uhan
pasti akan bekerja selama kita tidak
mengagungkan diri
sendiri yang sesungguhnya rendah,
meny&mb&ngkan
kekuatan sendiri yang sesungguhnya lemah.
Kekuasaan $uhan
akan bekerja kalau kita mawas diri, melihat
kenyataan betapa
kecil kita ini di hadapan kekuasaan $uhan, kalau
kita rendah
hati lahir batin dan menyerah kepada $uhan
dengan ikhlas,
tawakal dan sabar.
#emikianlah, semenjak saat itu, (ek 'an
membantu $haiyang
Suhu, t&k&h (ek*lian*kauw itu dan dengan ilmunya
yang
1386
tinggi, (ek 'an membantu pendeta palsu itu
menculiki gadisgadis
cantik dari dusun*dusun. #i samping itu, (ek 'an
menerima pula petunjuk dan pelajaran dari $hai*
yang Suhu
yang memenuhi janjinya, mengajarkan ilmu sihir
kepada
wanita cantik itu. Sebaliknya, (ek 'an juga tidak
melanggar
janjinya dan dengan penuh kemesraan dan
kepasrahan iapun
menyerahkan dirinya melayani semua gairah nafsu
t&k&h (eklian*
kauw itu. 0ahkan iapun merasa puas dan senang
karena
ternyata pria yang sudah berusia enam puluh
tahun itu
perkasa, bahkan tidak kalah &leh yang muda*
muda.
1387
Sungguh aku merasa heran sekali, (ek 'an.
Engkau gagal
karena dihalangi &leh se&rang pemuda yang
bertubuh cacat,
yang b&ngk&k. Sungguh penasaran dan
memalukan sekali!"
#emikian berkali*kali $hai*yang Suhu menegur
pembantunya,
juga kekasihnya itu. (ek 'an mengerutkan alisnya
dan
mulutnya yang berbibir merah basah tanpa gincu
itu
cemberut.
)emm, mencela memang mudah! %ku bukan
mengatakan
bahwa aku kalah &leh setan b&ngk&k itu, akan
tetapi aku ha
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
nya mengatakan bahwa dia memang lihai sekali.
%ku terpaksa
1388
melarikan diri bukan karena takut melawannya.
Kami belum
berkelahi sungguh*sungguh. %kan tetapi,
bagaimana aku akan
bertindak nekat kalau ratusan &rang penduduk
berada di
belakangnya."
$hai*yang Suhu mengerutkan alisnya pula. )emm,
tentu si
b&ngk&k itu pula yang mengerahkan penduduk.
#an selama
dia berada di sana dan menghasut penduduk untuk
melawan
kita, maka tentu akan sukar bagi kita untuk
memenuhi jumlah
gadis yang kita butuhkan. Sudah ada sembilan
&rang dan
tinggal enam lagi saja, eh, tiba*tiba muncul setan
b&ngk&k itu.
Kita harus melenyapkan perintang itu."
1389
0enar sekali, kalau si b&ngk&k itu kita bunuh,
tentu hati
para penduduk menjadi gentar lagi dan mereka t
idak akan
berani lagi menentang kita," kata se&rang di
antara $ibet Sam
Sint& ($iga G&l&k Sakti $ibet) itu. #ua &rang
saudaranya
mengangguk*angguk.
(ek 'an yang merasa panas hatinya karena ditegur
$haiyang
Suhu tadi, mendengar ucapan $ibet Sam Sint&
segera
bangkit dan bert&lak pinggang, lalu berkata
dengan suara
lantang, Sam Sint&, biar kalian bertiga yang
menghadapi
penduduk yang banyak akan tetapi lemah itu, dan
biar aku
1390
yang akan menandingi si b&ngk&k sampai dia
mampus di
tanganku!"
$ibet Sam Sint& tidak berani memandang rendah
kepada
wanita muda yang cantik manis itu karena mereka
maklum
betapa lihainya (ek 'an, mereka hanya
mengangguk dan
se&rang di antara mereka berkata singkat, +angan
khawatir,
n&na. Kami akan membasmi penduduk yang berani
menentang kita!"
)emm, kalian t idak b&leh menuruti hati marah
saja.
Semua harus diatur dengan cermat agar jangan
sampai gagal.
%ku tidak biasa bekerja secara serampangan saja,
harus
1391
menggunakan siasat yang matang," kata $hai*
yang Suhu.
(ada saat itu, se&rang anak buah mereka muncul.
%nak
buah ini tadi telah menerima tugas untuk
menyelidiki keadaan
dalam dusun 2g&maima, terutama sekali
menyelidiki tentang
si b&ngk&k.
0agaimana hasil penyelidikanmu." tanya $hai*
yang Suhu.
%nak buah ini juga se&rang anggauta (ek*lian*
kauw yang
terkenal cerdik dan juga memiliki gin*kang yang
membuat dia
mampu berlari cepat dan bergerak dengan gesit.
Setelah memberi h&rmat, anak buah itu lalu
bercerita.
$Idak ada yang mengetahui siapa nama si
b&ngk&k itu, '&
1392
suhu. 5rang menyebut dia (endekar 0&ngk&k, dan
tak
se&rangpun mau mengaku ketika saya menc&ba
bertanya
siapa namanya dan bagaimana riwayatnya. 3ang
jelas, dia
bukan penduduk daerah ini, melainkan datang dari
timur."
#i mana dia sekarang dan bagaimana keadaan
para
penduduk dusun 2g&maima." tanya pula $hai*
yang Suhu tak
sabar.
#ia masih bermalam di rumah penginapan, akan
tetapi
penduduk kini melakukan penjagaan ketat dan
puluhan &rang
melakukan penjagaan secara bergiliran."
)emm, aku tidak takut! ,ari kita sekarang juga
mencari si
1393
b&ngk&k itu di rumah penginapan!" kata (ek 'an
gemas.
$idak," bantah $hai*yang Suhu. Sudah
kukatakan, semua
harus menggunakan rencana siasat. +angan sampai
kita
memperlihatkan kelemahan se&lah*&lah takut
kepada si
b&ngk&k dan para penduduk. (ek 'an, bes&k siang
kita usahakan
untuk memberi tanda merah lagi pada pintu rumah
Gulamar, dan malam harinya, engkau culik
puterinya!"
$api, kalau mereka tahu, tentu mereka mengatur
jebakan," bantah (ek 'an.
)a*ha*ha, justeru itu yang kuhendaki. 0iarlah
mereka
mengatur jebakan untukmu, akan tetapi mereka
tidak tahu
1394
bahwa di belakangmu ada kami! $ibet Sam Sint&
yang akan
mengahadapi &rang*&rang dusun b&d&h itu, dan
engkau menculik
gadis itu. Kalau si b&ngk&k muncul, kita hadapi
berdua,
dan jangan khawatir, aku melindungimu, (ek 'an."
6anita muda itu mengangguk*angguk dan
hatinyapun
merasa tenang. Kalau $hai*yang Suhu
membantunya
menghadapi si b&ngk&k, ia hampir yakin bahwa
mereka tentu
akan mampu mer&b&hkan (endekar 0&ngk&k itu.
,alam itu,
(ek 'an berusaha keras untuk menyenangkan hati
$hai*yang
Suhu, sebagian untuk menebus kekurangannya
karena
1395
kegagalan menculik puteri Gulamar, ke dua karena
pendeta
(ek*lian*kauw itu bes&k akan membantunya. 7ntuk
memberi
tanda darah kepada pintu keluarga hartawan itu,
diserahkan
kepada anak buah yang cekatan dan pandai
menyamar.
8&dw&8
Sie 'i&ng berjalan dengan tenang mendaki bukit
5nta yang
penuh dengan hutan itu. 0iarpun belum yakin
karena belum
mendapatkan bukti, namun dia menduga keras
bahwa tentu
siluman yang suka menculik gadis itu bersembunyi
di tempat
yang ditakuti &rang ini. Sebuah tempat
persembunyian yang
1396
baik. %kan tetapi, siluman itu se&rang wanita, dan
mengapa
ada wanita menculiki gadis gadis cantik. $entu
wanita siluman
itu tidak sendiri dan mungkin terdapat banyak
kawannya yang
tentu saja berbahaya. ,aka, biarpun dia
melangkah tenang,
dia tak pernah lengah sedetikpun. ,ata dan
telinganya
menyelidiki keadaan di sekelilingnya.
Sikapnya yang amat hati*hati itu tidak
men&l&ngnya.
Semenjak dia mendaki 0ukit 5nta, setiap
gerakannya sudah
diikuti &leh banyak pasang mata. #ia t idak tahu
bahwa
pendakiannya tadi kelihatan &leh anak buah $hai*
yang Suhu
1397
yang segera melap&r kepada perdeta (ek*lian*
kauw itu.
,endengar bahwa (endekar 0&ngk&k sudah
datang
berkunjung dan mendaki bukit, tentu saja hal ini
tidak pernah
disangka &leh $hai*yang Suhu yang cepat
mempersiapkan diri.
#ia berunding dengan (ek 'an dan $ibet Sam
Sint&, mengatur
siasat. $hai*yang Suhu, biarpun nampaknya seperti
se&rang
pendeta, namun dia adalah pendeta dari aliran
kebatinan yang
sesat, &leh karena itu, dia tidak segan atau malu
selalu
bersikap curang. Kalau dia gagah, tentu
dijumpainya (endekar
0&ngk&k agar mereka dapat bertanding secara
gagah pula.
1398
$idak, dia tidak ingin mengalami kerugian dan
segalanya
diperhitungkan demi keuntungan pihaknya. #ia
belum
mengenal siapa (endekar 0&ngk&k, dari aliran
mana dan
bagaimana tingkat ilmu kepandaiannya. Kalau
memang
(endekar 0&ngk&k pandai, mengapa tidak
diusahakan dulu
agar suka membantu dan bekerja sama dengan
(ek*liankauw.
Kalau semua usaha itu gagal, baru terpaksa
dibunuh!
Sie 'i&ng menurutkan jalan setapak yang
ditemukannya
dalam hutan itu. Ketika membel&k di bagian
tengah hutan,
pada jalan menurun, tiba*tiba saja dia dihadapkan
dengan
1399
sebuah telaga kecil yang amat indah dan amat
jernih airnya.
%da air terjun tak jauh dari situ, dan airnya
membuat sungai
kecil memasuki telaga. #ari tempat dia berdiri, dia
melihat
pemandangan yang amat indah. $ak disangkanya
bahwa di
bukit yang sunyi dan penuh hutan, yang ditakuti
&rang itu,
terdapat tempat yang demikian indahnya. #ia lalu
menuruni
jalan setapak itu, menghampiri telaga.
$erpes&na dia berdiri di tepi telaga. %ir telaga
demikian
jernih, bagaikan kaca yang berada di depan
kakinya demikian
jernihnya sehingga dia dapat melihat batu*batu di
dasarnya,
1400
juga melihat beberapa ek&r ikan hilir mudik. #i
sebelah sana,
di mana permukaan air digelapi bayang*bayang
p&h&n, air itu
seperti menelan semua pemandangan di atasnya.
(&h&n,
daun*daun, awan dan sinar matahari, semua
tenggelam dan
nampak sedemiktan jelasnya sehingga setiap helai
daun
p&h&n itupun nampak. $idak ada angin
menggerakkan daun
p&h&n, agaknya angin sudah ditangkis &leh p&h&n*
p&h&n
besar di sekeliling telaga itu.
Suara air membuat dia men&leh ke kiri dan untuk
kedua
kalinya dia terpes&na! Kalau tadi dia terpes&na
&leh ke
1401
indahan telaga itu, kini dia terpes&na &leh suatu
keindahan
yang lain lagi, keindahan wajah dan tubuh se&rang
wanita!
6anita itu masih muda, tidak lebih dari dua puluh
empat
tahun usianya. 6ajahnya cantik manis dengan
bentuk bulat
telur, dan gadis itu bertelanjang bulat sama sekali,
tidak ada
sehelai benangpun menutupi tubuhnya yang
masak dan
padat. Kulitnya demikian putih mulus dan karena
dia tidak
berdiri terlalu jauh, dan kebetulan sinar matahari
menimpa
tubuh telanjang itu, Sie 'i&ng dapat melihat bulu*
bulu halus
lembut pada lengan dan kaki gadis itu, yang
membuat ia
1402
menjadi semakin menarik. Gadis itu duduk di atas
batu dan
dia melihatnya dari samping. #engan kedua
kakinya, gadis itu
menendang*nendang air dan itulah bunyi air yang
tadi
menarik perhatiannya. %gaknya gadis itu tidak
melihatnya,
dan sedang asyik sendiri.
#ari keadaan terpes&na, Sie 'i&ng kini menjadi
tersipu,
merasa betapa dia telah bersikap tidak sepatutnya,
melihat
se&rang gadis bertelanjang bulat seperti itu.
6ajahnya
berubah merah dan diapun cepat membuang
muka, bahkan
lalu berdiri membelakangi gadis itu, kemudian
melangkah
pergi.
1403
)eiii1.!" $iba*tiba Sie 'i&ng mendengar suara
gadis itu,
disusul suara tubuh jatuh ke air. Karena ingin tahu
apa yang
terjadi, Sie 'i&ng menahan kakinya dan membalik,
memamdang. Gadis itu agaknya tadi melihat dia
dan terkejut
lalu terjun ke air di dekat batu yang tadi
didudukinya. Kini
gadis itu berdiri sepinggang dalam air, dan nampak
dadanya
yang berbentuk indah.
)eii, siapakah engkau. %pakah engkau hendak
mandi.
,arilah, kita b&leh mandi bersama. #i sini tidak
ada &rang
lain!"
Kedua pipi Sle 'i&ng menjadi semakin merah dan
dia
1404
mengerutkan alisnya, lalu cepat membalikkan
tubuh lagi, tidak
mau memandang dada indah dan wajah manis itu
terlalu
lama, bahkan dia lalu pergi tanpa banyak bicara
lagi. Gadis itu
sungguh tidak tahu malu, pikirnya. $idak bersusila,
sudah
tidak malu dilihat pria dalam keadaan bertelanjang,
bahkan
mengajak mandi bersama! Seperti bukan se&rang
wanita
biasa! (antasnya wanita itu siluman! Siluman
,erah! Sie 'i&ng
merasa betapa jantungnya berdebar dan dia
memperlambat
langkahnya.
Kini terdengar gadis itu kembali bicara, dan nada
suaranya
1405
amat menyesal penuh teguran. Engkau ini &rang
macam
apakah. #isapa baik*baik tidak mau menjawab!
Selama
hidupku belum pernah aku bertemu se&rang
manusia
ses&mb&ng engkau! %ku ingin sekali bicara
denganmu, dan
siapa tahu, aku dapat memberi keterangan
padamu!
0ukankah engkau mencari sese&rang di sini."
,endengar ucapan ini, kembali untuk ke dua
kalinya Sie
'i&ng menahan langkahnya, akan tetapi dia tidak
mau
men&leh atau membalikkan tubuhnya. ,ungkin
saja gadis ini
siluman merah yang juga se&rang wanita, pikirnya,
walaupun
1406
dugaan ini dia bantah sendiri. $ak mungkin!
Siluman merah itu
&rang berilmu tinggi, dan yang di belakangnya ini
hanya
se&rang gadis muda yang cantik manis, sukar
dipercaya kalau
memiliki ilmu kepandaian tinggi. #an andaikata
bukan siluman
aerah, siapa tahu gadis ini dapat memberi
keterangan di mana
tempat persembunyian siluman merah.
%ku bukan &rang s&mb&ng. Kalau engkau
berpakaian
dengan s&pan, tentu aku akan suka bicara dengan
n&na.
Engkau berpakaianlah lebih dulu!"
)i*hi*hik!" Gadis itu tertawa, suara ketawanya
merdu,
tidak dibuat*buat dan bebas lepas. Kiranya
engkau se&rang
1407
yang s&pan santun, ya. 0ersusila tinggi, ya. %pa
sih salahnya
bertelanjang bulat. 0ukankah ketika engkau dan
aku terlahir,
kita juga bertelanjang bulat. 0ukankah manusia
baru
kelihatan keasliannya dan keindahan tubuhnya
kalau
bertelanjang bulat. 0aiklah, aku akan berpakaian
dulu. %was,
jangan mengintai kau, seperti kebanyakan laki*laki,
mulutnya
bers&pan*s&pan, akan tetapi matanya mencuri*
curi, hi*hi*hi!"
Sie 'i&ng merasa mend&ngk&l juga.
Gadis ini aneh sekali, akan tetapi ejekannya tadi
memang
mengena! #ia mendengar suara berkeresekan, dan
biarpun
1408
matanya tidak melihat, namun pendengarannya
yang tajam
terlatih dapat membuat dia tahu bahwa gadis itu
memang benar
kini sedang mengenakan pakaian.
2ah, aku sudah selesai berpakaian. Kaulihat,
apakah aku
lebih baik kalau berpakaian dari pada kalau
bertelanjang.
'ihat baik*baik!"
Karena dari pendengarannya tadi dia sudah yakin
bahga
gadis itu kini sudah berpakaian, Sie 'i&ng lalu
membalikkan
tubuhnya. Gadis itu memang cantik menarik bukan
main.
Sayang pandang matanya dan senyumnya,
walaupun manis
dan amat memikat, mengandung kegenitan dan
kecabulan!
1409
GadiS itu tersenyum.
Engkau &rang aneh, tubuhmu juga aneh, akan
tetapi
wajahmu tampan dan engkau nampak begitu kuat!
)emm,
aku ingin sekali bicara denganmu! " 0erkata
demikian, gadis itu
lalu melangkah dari batu ke batu untuk menuju ke
tepi di
mana Sie 'i&ng berdiri. Gadis itu melangkah
dengan agak
sukar dan hal ini saja membuktikan bahwa ia tidak
pandai
silat, atau andaikata bisapun kepandaiannya tentu
masih
rendah sekali.
Ketika dari batu terakhir ia mel&mpat ke tanah
yang
jaraknya hanya satu meter dan agaknya lebih
tinggi dari batu
1410
itu, ia mel&ncat dengan kaku dan tak dapat
dicegah lagi,
kakinya terpeleset dan iapun jatuh miring di atas
tanah.
%duhhhh1. aduh, kakiku1. sakit1.!" Gadis itu
mengeluh
dan berusaha untuk bangkit duduk, akan tetapi
tidak dapat
dan ia menc&ba untuk menyentuk kakinya di tumit,
juga tidak
dapat.
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. Sejak tadi dia
waspada.
Gadis ini demikian muda dan cantik, dan berada
se&rang diri
saja di tempat yang sunyi dan liar ini. (adahal,
para
penduduk, biar pemburu yang gagah berani
sekalipun, tidak
1411
berani mendaki 0ukit 5nta ini. )al ini saja
membuktikan
bahwa gadis ini tentu memiliki sesuatu yang
membuat ia
berani berada se&rang diri di tempat berbahaya ini.
#an tadi,
dia menduga bahwa gadis itu agaknya hendak
merayunya
lewat tubuhnya yang menggairahkan, dan lewat
kegenitannya
yang mengajak mandi bersama. Ketika rayuan itu
tidak
mendapat tanggap&n, gadis ini mungkin saja
sengaja
membuat dirinya jatuh agar dia mau men&l&ngnya.
#alam
keadaan seperti itu, tentu saja dia dapat lengah.
%duh, t&l&ng1.! %pakah selain s&mb&ng, engkau
juga
1412
begitu kejam sehingga tidak mau men&l&ng
se&rang wanita
yang terjatuh dan terkilir kakinya. %duhh1.!"
Gadis itu kini
menjulurkan lengan kirinya ke arah Sie 'i&ng,
minta bantuan
agar pemuda itu suka men&l&ngnya bangkit.
Sie 'i&ng tersenyum, lalu menghampiri dan
menggunakan
tangan kanan untuk memegang tangan kiri yang
dijulurkan
itu. #ia kelihatan sama sekali tidak menaruh curiga
dan seperti
&rang yang benar hendak membantu gadis itu
bangkit duduk.
'unak dan hangat terasa &lehnya ketika tangannya
bersentuhan dengan telapak tangan yang putih
mulus itu.
Gadis itu lalu bangkit duduk, bahkan sambil masih
berpegang
1413
kepada tangan Sie 'i&ng, ia berdiri, agak
terhuyung dan di lain
saat ia sudah merangkul leher Sie 'i&ng dan
merapatkan pipinya
di dada (endekar 0&ngk&k!
Sie 'i&ng mencium bau yang harum keluar dari
rambut dan
leher gadis itu. +antungnya berdebar dan tubuhnya
tergetar
karena betapapun juga, darah mudanya berg&lak
ketika tubuh
yang hangat itu merapat pada tubuhnya. %kan
tetapi, dia
segera teringat bahwa hal itu tidak selayaknya,
maka diapun
melangkah mundur merenggangkan diri sambil
melepaskan
tangan gadis itu, juga melepaskan lengan yang
merangkul
1414
lehernya. #an pada saat itu, tiba*tiba sekali, dari
jarak yang
amat dekat, gadis itu menggerakkan tangannya,
dengan jarijari
terbuka, tangan itu men&t&k ke arah perut Sie
'i&ng!
#ahsyat bukan main serangan ini dan jari*jari
tangan itu
sudah terisi tenaga dalam yang amat jahat, karena
telapak
tangan itu berubah menghitam. Gadis itu telah
mempergunakan
pukulan maut!
)uhh1.!" Sie 'i&ng dapat mengelak sambil
menangkis dari
samping.
)yaatt1.!" (ek 'an, gadis cantik itu, menyusulkan
cengkeraman ke arah leher, namun kembali Sie
'i&ng dapat
1415
mengelak dengan melangkah mundur dan
menangkis lengan
yang bergerak ke arah lehernya. (ek 'an merasa
penasaran
sekali, kakinya bergerak menendang ke arah
bawah pusar
lawan!
)emm, keji sekali1.!" (endekar 0&ngk&k berseru
dan
tubuhnya melayang ke belakang. $endangan
itupun luput!
Sie 'i&ng berdiri dan bert&lak pinggang, tersenyum
pahit,
lalu berkata dengan nada suara mengejek. 0agus
sekali,
kiranya selain kejam dan melakukan kejahatan
aneh menculiki
gadis*gadis, engkau juga masih pandai melakukan
perbuatan
curang!"
1416
(ek 'an memandang dengan mata terbelalak. $ak
disangkanya bahwa (endekar 0&ngk&k sedemiktan
lihainya.
0ukan hanya tidak dapat dirayunya, juga tidak
mudah ditipu
dengan pura*pura jatuh tadi. #an dia hanya
se&rang pemuda
yang tubuhnya cacat, b&ngk&k dan nampaknya
lemah!
0agaimana1. kau bisa tahu." tanyanya, menahan
rasa
penasaran dan kemarahan saking herannya.
Engkau se&rang gadis muda berada se&rang diri
di tempat
seperti ini membuktikan bahwa engkau tentulah
se&rang gadis
yang memiliki ilmu kepandaian. (akaianmu
demikian mewah,
hal ini membukt ikan bahwa engkau tentu bukan
pendatang
1417
dari luar hutan, melainkan mempunyai tempat
tinggal di dalam
hutan. #an siluman merah yang bertemu dengan
aku
semalam se&rang wanita yang memiliki ilmu silat
tinggi. Ketika
engkau gagal menggunakan siasat menjatuhkan
kelemahanku
sebagai pria, engkau lalu berpura*pura jatuh. %ku
sudah
curiga dan siap siaga, maka beberapa seranganmu
yang
masih mentah itu tentu saja dapat kuhindarkan."
+ahanam s&mb&ng, sekarang juga engkau akan
mampus
di tanganku!" 0erteriak demikian, (ek 'an lalu
menerjang
dengan gerakan cepat, kedua tangannya
melakukan serangan
1418
bertubi*tubi. ,elihat betapa kedua telapak tangan
gadis itu
berubah menghitam, maklumlah Sie 'i&ng bahwa
dia
menghadapi se&rang gadis g&l&ngan sesat yang
menguasai
ilmu sesat pula. #iam*diam dia menyayangkan
sekali bahwa
se&rang gadis muda yang begini cantik ternyata
menjadi
se&rang wanita sesat yang genit, cabul dan juga
amat jahat.
,aka, diapun cepat mengerahkan sin*kangnya dan
sambil
mengelak atau kadang*kadang menangkis, diapun
membalas
dengan tamparan*tamparan tangan yang amat
mantap dan
dahsyat.
1419
Setelah mereka saling serang selama belasan
jurus,
terkejutlah (ek 'an. 0ukan saja semua
serangannya yang
dahsyat itu tak pernah berhasil, bahkan kalau
pemuda
b&ngk&k itu menangkis, dia merasa betapa
lengannya nyeri,
tulangnya serasa retak dan tubuhnya tergetar
hebat! #an
kalau pemuda itu membalas, angin pukulannya
menyambar
seperti angin badai yang membuat ia semakin
gentar saja.
$idak berani ia menangkis, tidak berani mengadu
tenaga
karena ia tahu bahwa tenaga sin*kangnya kalah
kuat. +uga
penggunaan hawa beracun agaknya tidak ada
gunanya karena
1420
kedua tangan pemuda itu dilindungi semacam uap
putih yang
membuat uap hitam dari telapak tangannya
membuyar
bahkan membalik! Ia tidak tahu bahwa pemuda
lawannya itu
memiliki ilmu (ek*in Sin*ciang ($angan Sakti %wan
(utih) yang
jauh lebih tinggi tingkatnya daripada ilmunya yang
disebut
)ek*in $&k*ciang ($angan 0eracun %wan )itam).
$eringatlah (ek 'an akan ilmu sihir yang diajarkan
&leh
$hai*yang Suhu kepadanya, maka diam*diam,
sambil sibuk
mengelak berl&ncatan untuk menghindarkan hujan
tamparan
dari Sie 'i&ng, ia berkemak*kemik membaca
mantera,
1421
pandang matanya bagaikan dua ujung pedang
yang disatukan
seperti menembus dahi (endekar 0&ngk&k di
antara alisnya,
kemudian tiba*tiba ia membentak nyaring.
(endekar 0&ngk&k, menyerah dan berlututlah
engkau!"
Sie 'i&ng terkejut sekali, ketika merasa betapa ada
tenaga
luar biasa yang se&lah*&lah memaksanya untuk
menyerah dan
berlutut. %kan tetapi dia adalah se&rang pemuda
gemblengan
yang sudah menerima banyak petunjuk dari (ek*
sim Sian*su,
bagaimana menghadapi ilmu*ilmu sihir dari kaum
sesat. #iapun
cepat menahan napas mengerahkan khi*kang dan
pengaruh yang memaksanya itu buyar. %kan tetapi
dia
1422
menahan senyum dan pura*pura menjatuhkan diri
berlutut
se&lah*&lah dia terpengaruh &leh sihir yang
dilakukan gadis
itu!
,elihat lawannya benar*benar berlutut, (ek 'an
girang
bukan main akan hasil ilmu sihirnya itu. Ia tahu
bahwa
lawannya ini amat berbahaya, dan tidak mudah
ditundukkan
dengan pengaruh kecantikan wajah dan keindahan
tubuhnya,
maka baginya tidak ada gunanya, bahkan
membahayakan
saja. ,aka iapun lalu menubruk ke depan dan
kedua
tangannya, dengan jari*jari membentuk cakar
harimau,
1423
menyambar ke arah ubun*ubun kepala (endekar
0&ngk&k.
)aiiiittt1.!" (endekar 0&ngk&k tiba*tiba
membentak,
kedua tangannya mend&r&ng ke depan dan
bagaikan sebuah
layang*layang yang putus talinya, tubuh (ek 'an
melayang ke
belakang lalu terbanting jatuh! 7ntung bahwa
(endekar
0&ngk&k tidak bermaksud membunuhnya, maka
(ek 'an tidak
tewas, bahkan tidak terluka parah, hanya
terbanting keras,
membuat pinggulnya yang m&nt&k itu terasa nyeri
bukan
main. Ia mel&ncat bangun, mengg&s&k*g&s&k
pinggul yang
tadi terbanting sambil meringis kesakitan. %kan
tetapi,
1424
kemarahannya memuncak dan tanpa banyak
cakap lagi, iapun
sudah mencabut pedangnya dan sambil
mengeluarkan
lengkingan panjang, ia menyerang (endekar
0&ngk&k dengan
pedangnya.
Kalau saja Sie 'i&ng menghendaki, pukulan
dahsyat (aysan*
ciang ($angan ,en&lak Gunung) tadi sudah cukup
untuk
membunuh (ek 'an. %kan tetapi, dia tidak
bermaksud
membunuh &rang. 0agaimanapun juga, siluman
merah itu
belum diketahui apa sebenarnya yang menjadi
latar belakang
perbuatannya menculik gadis*gadis itu. Kini,
melihat betapa
1425
wanita itu menjadi semakin nekat dan
menyerangnya dengan
pedang, dengan permainan pedang yang cukup
berbahaya,
diapun mempergunakan kelincahan gerakan
tubuhnya,
mengelak sambil berl&ncatan dan berkali*kali
tubuhnya
berkelebatan di sekeliling lawannya, membuat
gadis itu
menjadi bingung dan pening. Ia merasa se&lah
melawan
bayangan saja, demikian cepatnya gerakan
(endekar 0&ngk&k.
)entikan seranganmu, atau terpaksa aku akan
mer&b&hkanmu. Kembalikan semua gadis yang
telah kauculik,
dan aku akan memaafkanmu!" (endekar 0&ngk&k
berseru
1426
beberapa kali, namun sebagai jawabannya, (ek
'an
menyerang semakin ganas saja.
Sie 'i&ng menjadi marah. Gadis ini terlalu ganas
dan
berhati kejam, kalau tidak diberi hajaran keras
tentu tidak
akan mau tunduk. Ketika pedang itu untuk ke
sekian kalinya
meluncur ke arah dadanya, (endekar 0&ngk&k
mengelak
dengan miringkan tubuh dan menarik tubuh atas
ke belakang,
lalu tangannya dengan cepat sekali men&t&k ke
atas pundak
kanan (ek 'an.
$ukkk!" (ek 'an merasa lengannya lumpuh dan
pedang itu
terlepas dari pegangannya, akan tetapi dengan
gerakan
1427
memutar, ia menubruk ke arah (endekar 0&ngk&k
dan tanpa
malu*malu lagi tangannya yang membentuk cakar
itu mencengkeram
ke arah bawah pusar pemuda b&ngk&k itu!
Ihh1.!" Sie 'i&ng mel&ncat ke belakang dan
mukanya
berubah merah. 6anita ini sungguh tidak tahu
malu sama
sekali! #ia mel&mpat ke belakang bukan karena
takut
melainkan karena malu. 2amun baru dia tahu
bahwa serangan
mencengkeram ke arah bawah pusarnya tadi
hanya
merupakan gertakan saja karena kini (ek 'an
sudah
menyambar kembali pedangnya yang tadi terlepas.
Serangan
1428
itu dipergunakan hanya untuk dapat merampas
kembali
pedang yang sudah lepas dari tangan. 6anita itu
kini maklum
benar bahwa (endekar 0&ngk&k sungguh amat
lihai. 2amun,
ia masih merasa penasaran, apalagi mengingat
bahwa ada
teman*temannya yang tentu akan membantunya.
0enar saja, ketika ia menerjang lagi, tiba*tiba
bermunculan
tiga &rang $ibet Sam Sint& yang sejak tadi hanya
mengintai
sambil men&nt&n saja dan baru mereka muncul
dan
membantu (ek 'an setelah menerima perintah dari
$hai*yang
Suhu. $&k&h (ek*lian*kauw ini t idak segera
memberi perintah
1429
membantu (ek 'an karena dia ingin
memperhatikan gerakan
ilmu silat (endekar 0&ngk&k dan untuk mengujinya
sampai di
mana kelihaian pemuda b&ngk&k itu. #iam*diam
dia terkejut
juga menyaksikan kelihaian (endekar 0&ngk&k
yang membuat
(ek 'an tidak berdaya. Setelah gadis itu terdesak
hebat dan
terancam bahaya, barulah dia memberi isarat
kepada $ibet
Sam Sint& untuk maju membantu.
,elihat munculnya tiga &rang laki*laki tinggi besar
yang
masing*masing memegang sebatang g&l&k
melengkung dan
gerakan mereka aneh, Sie 'i&ng dapat menduga
bahwa
1430
mereka tentulah jag&an*jag&an dari $ibet. )al ini
dapat
diketahuinya dari gaya gerakan tubuh mereka. #ia
sudah
banyak mendengar dari para gurunya, yaitu
)imalaya Saw
'&jin dan juga (ek*sim Sian*su tentang ilmu silat
$ibet yang
bercampur dengan gaya silat gulat, semacam ilmu
silat yang
mengandalkan cengkeraman, tangkapan, dan
bantingan.
%kan tetapi, perhatian Sie 'i&ng bukan sepenuhnya
kepada
tiga &rang ini. #ia menduga bahwa tentu masih
ada musuh
lain yang bersembunyi seperti tiga &rang tinggi
besar tadi
yang bersembunyi di balik semak*semak. #ia tadi
tidak
1431
mendengar kedatangan mereka, hal itu hanya
berarti bahwa
sejak tadi mereka memang berada di situ,
bersembunyi. #ia
telah terjebak! Semua siasat yang dilakukan
wanita cantik itu
merupakan siasat mereka. ,ungkin sejak dia
mendaki 0ukit
5nta, gerak*geriknya tentu telah diikut i pihak
musuh. Ketika
mendengar bunyi berkeresek di atas p&h&n besar,
tiba*tiba Sie
'i&ng mengeluarkan lengkingan panjang dan
sebelum (ek 'an
dan $ibet Sam Sint& sempat menyerangnya,
tubuhnya sudah
melayang naik ke arah p&h&n di mana dia tadi
mendengar
daun berkeresekan.
1432
,elihat bayangan manusia di dalam p&h&n itu, Sie
'i&ng
mel&ncat sambil menyerang dengan d&r&ngan
telapak tangannya.
5rang itu ternyata se&rang kakek tinggi besar pula
yang berkepala gundul dan berpakaian pendeta.
,elihat Sie
'i&ng mel&ncat ke atas p&h&n dan menyerangnya,
kakek itu
yang bukan lain adalah $hai*yang Suhu, menjadi
terkejut dan
cepat menangkis.
#ukk!" Keduanya terd&r&ng keras dan terpaksa
keduanya
mel&mpat turun dari atas dahan p&h&n. Ketika
tubuhnya
terd&r&ng dan terpaksa mel&ncat turun, tangannya
menyambar sebatang ranting sebesar lengannya
dan ranting
1433
itu patah dan terbawa turun. 'ega rasa hati Sie
'i&ng setelah
dia memper&leh senjata itu, sebatang ranting yang
panjangnya
satu setengah meter, cukup kuat dan lentur. #i lain
pihak,
$hai*yang Suhu terkejut setengah mati. $adi ketika
dia
menangkis, ia mengerahkan seluruh tenaga sin*
kangnya.
0iarpun pemuda b&ngk&k itu terpaksa mel&ncat
turun, dia
sendiripun harus mel&ncat turun karena tubuhnya
terpental
dan seluruh lengannya yang menangkis tadi terasa
dingin
sekali! #ia tidak tahu bahwa pemuda itu tadi
mengerahkan
ilmu Swat*li&ng*ciang (Ikmu Silat 2aga Salju) yang
membuat
1434
kedua lengannya dipenuhi sin*kang yang dingin
sekali.
Kini Sie 'i&ng berdiri di tengah, dikepung &leh lima
&rang
itu. ,elihat keadaan kakek pendeta itu, Sie 'i&ng
segera
mengenal gambar teratai putih, dia tahu bahwa dia
berhadapan dengan se&rang t&k&h (ek*lian*kauw,
dan mengertilah
dia kini mengapa gadis cantik itu menculiki
gadisgadis
dusun yang cantik. #ia sudah sering mendengar
tentang
sepak terjang aliran agama sesat (ek*lian*kauw
yang
bersembunyi di balik ked&k perjuangan membela
rakyat!
Sebuah perkumpulan di mana &rang*&rangnya
mempelajari
1435
ilmu silat dan ilmu sihir, dan di mana seringkali
terjadi
kecabulan karena &rang*&rang (ek*lian*kauw
merupakan
hamba nafsu, terutama sekali nufsu berahi. #ia
sering kali
mendengar bahwa (ek*lian*kauw mempunyai
banyak murid
atau anak buah wanita*wanita muda yang cantik.
$entu
perawan*perawan dusun itu akan dijadikan anak
buah, bukan
saja membantu kekuatan (ek*lian*kauw, akan
tetapi mereka
dijadikan tenaga hiburan bagi para pimpinan (ek*
lian*kauw!
)emm, kiranya (ek*lian*kauw yang berdiri di
belakang
penculikan para gadis itu!" kata Sie 'i&ng sambil
berdiri tegak
1436
dengan kedua kaki terpentang, t&ngkat ranting
p&h&n itu
berada di tangannya dan berdiri di depannya,
dengan daundaun
yang masih memenuhi ranting kecil yang mencuat
ke
kanan kiri.
$hai*yang Suhu yang kini tidak berani memandang
rendah
lawannya, segera melangkah maju, sepasang
pedang sudah
dicabutnya dari balik jubah. #ia menudingkan
pedang kiri ke
arah muka Sie 'i&ng dan terdengar suaranya yang
berwibawa.
5rang muda, siapakah engkau sesungguhnya.
Selamanya
belum pernah kami mendengar tentang se&rang
yang disebut
1437
(endekar 0&ngk&k, dan mengapa pula memusuhi
kami dan
menghalangi pekerjaan kami! 0icaralah, &rang
muda. (inceng
adalah $hai*yang Suhu, mereka ini adalah $ibet
Sam Sint&,
dan n&na itu adalah n&na (ek 'an, murid terkasih
dari )ek*in
Kui*b&. 2ah, engkau lihat, engkau berhadapan
dengan lima
&rang yang memiliki nama besar di dunia kang*
&uw, &leh
karena itu, sungguh tidak bijaksana bagimu kalau
engkau
memusuhi kami. 0ukankah lebih baik kalau kita
bekerja
sama."
,endengar ucapan itu, Sie 'i&ng mengerutkan
alisnya dan
1438
sepasang matanya menc&r&ng penuh kemarahan.
$&k&h sesat
ini menawarkan kerja sama dengan dia, berarti
mengajak dia
menjadi se&rang penjahat!
$hai*yang Suhu, engkau se&rang yang berpakaian
pendeta, akan tetapi ternyata kependetaanmu itu
hanya ked&k
saja, seperti srigala berked&k d&mba. %ku bernama
Sie 'i&ng,
tentang nama julukan itu, terserah yang
menyebutku.
,emang aku tidak mempunyai permusuhan
dengan kalian,
akan tetapi aku adalah musuh besar dari semua
perbuatan
jahat! Kalian telah menculik sembilan &rang gadis*
gadis
dusun. 2ah, kalau kalian tidak menghendaki
pertentangan
1439
dengan aku, kalau menghendaki kerjasama,
bebaskanlah
sembilan &rang gadis itu, dan akupun tidak akan
mengganggu
kalian lagi, kecuali kalau lain kali aku melihat kalian
melakukan
kejahatan lagi!"
0&cah b&ngk&k keparat s&mb&ng! $&asuhu,
kenapa
banyak bicara dengan b&cah s&mb&ng ini. 0iar
kami habiskan
dia!" bentak se&rang di antara $ibet Sam Sint& dan
mereka
bertiga sudah marah sekali, sudah siap dengan
g&l&k mereka.
%kan tetapi $hai*yang Suhu memberi isarat agar
para
pembantunya itu jangan bergerak dulu. 'alu dia
mer&g&h
1440
sesuatu dari dalam saku jubahnya, mel&ntarkan
benda
sebesar kepalan tangan ke atas, ke arah (endekar
0&ngk&k
sambil membentak lebih dulu dengan suara parau.
5rang she Sie, lihat apakah engkau mampu
menandingi
seek&r naga berapi!"
Sungguh hebat! 0enda yang dil&ntarkan tadi
seketika
berubah menjadi asap hitam dan dari dalam asap
hitam itu
muncullah seek&r naga menyemburkan api,
bahkan tubuhnya
juga bernyala. 2aga itu terbang ke atas lalu dari
atas
menyambar turun ke arah tubuh Sie 'i&ng!
2amun, (endekar 0&ngk&k ini yang tadinya juga
terkejut,
1441
cepat menahan napas den mengerahkan tenaga
khi*kang, lalu
mengangkat tangan kirinya ke atas. Kekuasaan
iblis takkan
pernah mampu mengalahkan kekuasaan $uhan
lewat
manusia!" #an tangan kirinya itupun dengan
pengerahan sinkang
(ek*in Sin*ciang yang membuat tangan kiri
mengeluarkan uap putih, mend&r&ng ke arah naga
api.
$erdengar suara keras dan naga itupun lenyap, dan
nampak
benda sekepal tadi runtuh ke depan kaki $hai*yang
Suhu.
$ernyata benda itu adalah sebuah tengk&rak
manusia yang
amat kecil, seperti tengk&rak bayi saja!
$hai*yang Suhu terbelalak, menyambar benda itu
dan
1442
mengantunginya lagi, akan tetapi pada saat dia
mengambil
benda itu, tengk&rak kecil itu hancur berkeping*
keping.
$ernyata benda yang tadi berubah menjadi naga
itu tidak kuat
menahan pukulan jarak jauh (endekar 0&ngk&k
dan sudah
retak*retak maka ketika dipungut &leh pemiliknya,
hancur
berantakan.
$hai*yang Suhu mengeluarkan teriakan marah dan
diapun
menggerakkan sepasang pedangnya, menyerang
ke arah (endekar
0&ngk&k. (ada saat itu, (ek 'an juga
menggerakkan
pedangnya, berbareng dengan $ibet Sam Sint&
yang sudah
pula menggerakkan g&l&k mereka.
1443
Sie 'i&ng mengeluarkan teriakan melengking dan
menggerakkan ranting di tangannya. Sekali
memutar ranting
itu, nampak banyak sekali sinar hijau beterbangan
menyerang
ke arah lima &rang penger&y&knya! 'ima &rang itu
yang sudah
siap menyerang, bahkan sudah menggerakkan
senjata,
terkejut ketika tiba*tiba melihat sinar*sinar hijau
menyambar
ke arah mereka. /epat mereka menggerakkan
senjata yang
diputar di depan tubuh untuk menangkis karena
mereka
mengira bahwa (endekar 0&ngk&k
mempergunakan senjata
rahasia. Ketika sinar*sinar hijau itu runtuh, ternyata
senjata
1444
rahasia" itu adalah daun*daun yang tadi menempel
pada
ranting. Kini di tangan (endekar 0&ngk&k hanya
tinggal sebatang
t&ngkat. ,elihat betapa pemuda b&ngk&k itu dapat
mempergunakan daun*daun sebagai senjata
rahasia yang
mereka rasakan amat kuat dan berbahaya, lima
&rang itu
terkejut dan makin maklum bahwa (endekar
0&ngk&k ini, biar
masih muda dan cacat tubuhnya, ternyata benar*
benar
memiliki kesaktian. ,aka, tanpa banyak cakap lagi
merekapun
segera mengepung dan menger&y&k!
,enghadapi penger&y&kan lima &rang yang semua
memiliki
kepandaian tinggi, Sie 'i&ng lalu memutar
t&ngkatnya dan dia
1445
sudah memainkan $hian*te Sin*tung ($&ngkat Sakti
'angit
0umi). Ilmu ini adalah ilmu t&ngkat yang dipelajari
dari (eksim
Sian*su. Suatu ilmu yang dahsyat bukan main.
Ketika
senjata yang hanya merupakan sebatang ranting
yang
menjadi t&ngkat itu diputar &leh Sie 'i&ng, maka
anginpun
menyambar*nyambar dahsyat bagaikan badai, dan
nampak
gulungan sinar hijau yang amat panjang. #ari
gulungan sinar
hijau itu mencuat ujung*ujung t&ngkat yang
bagaikan kilat
cepatnya menyambar*nyambar ke arah lima &rang
penger&y&knya.
Sekarang tahulah $hai*yang Suhu mengapa (ek
'an
1446
kewalahan menghadapi pemuda b&ngk&k ini.
Kiranya
(endekar 0&ngk&k ini memang memiliki
kepandaian yang
amat hebat! 0iarpun dia sendiri maju dibantu (ek
'an dan tiga
&rang $ibet Sam Sint&, tetap saja mereka berlima
sama sekali
tidak mampu mendesak, bahkan mereka yang
kewalahan
menghadapi t&ngkat sederhana yang dimainkan
secara luar
biasa itu. $&ngkat di tangan (endekar 0&ngk&k itu
selain luar
biasa cepatnya, juga mengandung tenaga kasar
dan halus
secara bergantian, dan setiap gerakan ujung
t&ngkat itu
mengeluarkan suara bersiutan di antara angin
yang kuat
1447
sekali.
$hai*yang suhu adalah se&rang t&k&h (ek*lian*
kauw yang
kedudukannya sudah tinggi. #ia memiliki ilmu
pedang yang
amat lihai di samping ilmu sihirnya, dan selama ini,
belum
pernah ada yang mampu menandingi ilmu
sepasang
pedangnya. Kini, karena menger&y&k, tentu saja
dia tidak
dapat memainkan sepasang pedangnya dengan
leluasa. ,aka,
diapun membentak agar para pembantunya
minggir.
,inggir semua, biar pinceng sendiri menghadapi
(endekar
0&ngk&k!" bentaknya. ,endengar ini, (ek 'an den
$ibet Sam
1448
Sint& berl&ncatan keluar dari gelanggang
pertempuran
sehingga pendeta gundul t inggi besar itu kini
berhadapan
sendirian saja dengan Sie 'i&ng. Sie 'i&ng juga
menghentikan
gerakan t&ngkatnya dan berdiri menghadapi
pendeta itu
sambil memandang tajam.
$hai*yang Suhu, sudah kukatakan bahwa aku
tidak ingin
bermusuhan dengan siapapun juga. 3ang
kutentang adalah
perbuatan jahat, bukan &rangnya. 5leh karena itu,
kalau
kalian membebaskan gadis*gadis yang telah kalian
tawan dan
mereka dalam keadaan selamat dan tidak
terganggu, maka
1449
akupun akan menyuruh mereka pulang ke rumah
masingmasing
dan tidak akan memusuhi kalian, asal saja kalian
tidak
mengulang perbuatan jahat itu."
(endekar 0&ngk&k, kaukira pinceng takut
padamu.
(inceng sengaja menyuruh kawan*kawan pinceng
minggir
agar pinceng dapat menghadapimu dengan
leluasa. %kan
tetapi, katakanlah dulu siapa guru*gurumu agar
pinceng tahu
siapa yang pinceng lawan!"
)emm, $hai*yang Suhu, ketahuilah bahwa guru*
guruku
adalah )inalaya Sam '&jin dan (ek*sim Sian*su,"
jawab Sie
'i&ng sejujurnya.
1450
6ah! Kiranya murid para t&su pelarian dari
)imalaya!"
se&rang di antara $ibet Sam Sint& berseru. Sebagai
t&k&ht&k&h
$ibet, tentu saja mereka mendengar akan hal itu.
+uga $hai*yang Suhu sudah pernah mendengar
nama*nama
yang disebutkan (endekar 0&ngk&k. 2ama
)imalaya Sam
'&jin tidak mengejutkan hatinya karena
kepandaian tiga &rang
kakek dari )imalaya itu tidak lebih dari tingkatnya
sendiri.
%kan tetapi disebutnya (ek*sim Sian*su membuat
dia terkejut.
(antas saja pemuda b&ngk&k ini t idak saja lihai
ilmu silatnya,
akan tetapi juga mampu menangkis ilmu sihirnya,
bahkan
1451
telah menghancurkan jimatnya, yaitu tengk&rak
kecil tadi.
0etapapun juga, $hai*yang Suhu yang terlalu
mengandalkan
kepandaian dan kekuatan sendiri, tidak merasa
jerih.
0agus, sekarang bersiaplah engkau untuk
mampus!"
0erkata demikian, t&k&h (ek*lian*kauw itu
men&d&ngkan
pedang di tangan kirinya ke arah Sie 'i&ng.
(endekar 0&ngk&k
bersikap waspada karena dia sudah mendengar
akan kecurangan
para t&k&h (ek*lian*kauw. 0egitu dari gagang
pedang
itu menyambar sinar*sinar hitam yang lembut, dia
sudah cepat
memutar t&ngkatnya dan semua jarum hitam yang
meluncur
1452
keluar dari gagang pedang itu runtuh.
(endeta palsu yang licik dan curang!" bentak Sie
'i&ng
dan diapun membalas dengan serangan
t&ngkatnya yang
menyambar dengan dahsyatnya dari kanan ke kiri,
mengarah
pinggang lawan. $hai*yang Suhu mel&ncat ke
belakang,
pedang kanan menyambar dari atas ke arah kepala
Sie 'i&ng
sedangkan pedang kiri menangkis ujung t&ngkat.
Sie 'i&ng
mengelak dan memutar t&ngkat, membalas
dengan serangan
yang tak kalah dahsyatnya. $erjadilah perkelahian
yang amat
seru dan mati*mat ian. Sepasang pedang yang
dimainkan &leh
1453
$hai*yang Suhu berubah menjadi dua gulungan
sinar putih
yang menyilaukan mata. %kan tetapi dua gulungan
sinar itu
seringkali g&yah dan patah &leh sinar t&ngkat yang
kehijauan,
yang bergulung panjang seperti seek&r naga hijau
yang
bermain di angkasa. Ilmu t&ngkat $hian*te sin*tung
yang
dimainkan (endekar 0&ngk&k merupakan ilmu
tingkat tinggi
dan tak dapat dilawan &leh ilmu pedang pasangan
yang
dimainkan pendeta (ek*lian*kauw itu. (ula,
pendeta itu kalah
cepat gerakannya dibandingkan Sie 'i&ng, bahkan
dalam hal
tenaga sin*kang, pendeta itu juga kalah kuat.
Kelebihan $haiyang
1454
Suhu hanyalah dalam pengalaman bertanding saja,
dan
di samping itu, Sie 'i&ng bersikap hati*hati sekali,
karena dia
tahu bahwa lengah sedikit saja dia dapat celaka di
tangan
lawan yang licik dan curang ini. Kehati*hatian inilah
yang
membuat Sie 'i&ng tidak berani terlalu mendesak
dan hal ini
membuat lawannya mampu mengadakan
perlawanan yang
cukup seru dan perkelahian itu nampaknya seru
dan ramai.
0etapapun juga, (ek 'an dan $ibet Sam Sint& yang
sudah
memiliki tingkat kepandaian yang cukup tinggi,
mampu
mengikut i jalannya pertandingan dan mereka tahu
bahwa
1455
kalau tidak dibantu, akan sukar sekali bagi $hai*
yang Suhu
untuk dapat mengalahkan (endekar 0&ngk&k. 5leh
karena itu
(ek 'an memberi isyarat kepada tiga &rang jag&an
$ibet itu
dan mereka berempat lalu berl&ncatan memasuki
gelangang
perkelahian dan menger&y&k lagi. Sekali ini, $hai*
yang Suhu
diam saja karena diapun mengerti bahwa kalau dia
nekat
melawan sendiri, jelas bahwa dia tidak akan
mampu
mengalahkan (endekar 0&ngk&k.
#i lain pihak, Sie 'i&ng sama sekali tidak merasa
gentar
menghadapi penger&y&kan lima &rang itu. 0ahkan
dia dapat
1456
mainkan t&ngkatnya lebih leluasa lagi. #ia tahu
bahwa di
antara para penger&y&knya, yang amat lihai
adalah $hai*yang
Suhu dan (ek 'an. %kan tetapi karena di situ
terdapat tiga
&rang $ibet Sam Sint&, maka permainan kedua
&rang lawan
lihai ini bahkan menjadi terhalang dan mereka
berdua itu tidak
dapat menyerang sepenuhnya, terhalang &leh
gerakan tiga
&rang jag&an $ibet itu. )al ini membuat Sie 'i&ng
semakin
hebat gerakannya dan diapun tidak takut lagi
bahwa dua
&rang lawan yang curang itu akan dapat
mempergunakan
senjata rahasia, mengingat bahwa di situ terdapat
pula $ibet
1457
Sam Sint& yang ikut menger&y&k sehingga kalau
ada yang
mempergunakan senjata rahasia, hal itu dapat
membahayakan kawan sendiri. )al ini, sama sekali
tak
disangkanya, memang benar telah terjadi. Ketika
itu, dia
merasakan betapa yang sungguh berbahaya di
antara
serangan lima &rang itu adalah serangan (ek 'an,
wanita
cantik yang pernah dilawannya sebagai siluman
merah itu.
(edang wanita itu menyambar*nyambar ganas,
dibantu pula
&leh d&r&ngan tangan kirinya yang melakukan
pukulan atau
tamparan )ek*in $&k*ciang, dan dari telapak
tangan kirinya itu
1458
keluar uap hitam. Karena itu, dia berpikir untuk
lebih dulu
melumpuhkan perlawanan wanita ini. #ia memutar
t&ngkatnya
secara aneh dan segera mengerahkan daya
serangan
t&ngkatnya kepada (ek 'an.
$rang1.! $rangggg1.!" 0unga api berpijar ketika
dua kali
pedang di tangan (ek 'an bertemu dengan ujung
t&ngkat
yang mendesaknya.
Ihhh1.!" (ek 'an mengeluarkan seruan kaget dan
marah
karena tenaga yang keluar dari t&ngkat itu
sedemikian
kuatnya sehingga ia terd&r&ng ke belakang dan
tangan yang
memegang pedang tergetar hebat, hampir saja
pedangnya
1459
terlepas dari pegangan. 7ntung bahwa $hai*yang
Suhu segera
menghujani (endekar 0&ngk&k dengan serangan
sehingga
dalam keadaan terhuyung itu (ek 'an tidak
didesak terus. )al
ini membuat (ek 'an marah sekali dan tiba*tiba ia
mengeluarkan suara melengking nyaring dan
ketika tangan
kirinya bergerak, belasan jarum*jarum hitam
beracun telah
menyambar ke arah tubuh (endekar 0&ngk&k!
+arum*jarum
itu dilepas dari jarak dekat, juga disambitkan
dengan
pengerahan tenaga sekuatnya karena (ek 'an
sedang marah,
maka tentu saja amat berbahaya bagi (endekar
0&ngk&k!
1460
%kan tetapi, dia memang selalu waspada dan
melihat sinar
lembut yang banyak itu, diapun maklum bahwa
(ek 'an
mempergunakan senjata rahasia. ,aka dia cepat
memutar
t&ngkatnya sehingga t&ngkat itu membentuk
bayangan seperti
payung yang melindungi tubuhnya. Ketika jarum*
jarum itu
bertemu dengan sinar t&ngkat, runtuhlah jarum*
jarum itu, akan
tetapi ada beberapa batang yang terpental ke
kanan kiri.
$erdengar teriakan*terjakan mengaduh dan dua
&rang di
antara tiga $ibet Sam Sint& r&b&h!
$entu saja hal ini amat mengejutkan para
penger&y&k.
1461
Kiranya, di antara jarum hitam beracun yang
terpental, ada
beberapa batang yang mengenai dua &rang itu!
4acun yang
dikandung jarum*jarum itu memang jahat sekali.
#ua &rang
itu sudah berkel&j&tan sekarat! $entu saja (ek 'an
tidak
mungkin dapat melakukan pemeriksaan untuk
memberi
peng&batannya, bahkan iapun sama sekali tidak
memusingkan
keadaan dua &rang rekan ini karena hal itu bahkan
membuat
ia menjadi semakin marah kepada (endekar
0&ngk&k dan kini
ia menyerang lagi mati*matian dengan pedangnya.
2amun, menger&y&k lima saja tidak dapat
mendesak
1462
(endekar 0&ngk&k apa lagi kini berkurang dua.
$&ngkat di
tangan (endekar 0&ngk&k menjadi semakin
dahsyat
gerakannya dan ketika se&rang di antara $ibet Sam
Sint& yang
masih hidup dan merasa berduka dan marah
karena kematian
dua &rang saudaranya itu menyerangkan g&l&k di
tangannya
dengan sekuat tenaga, (endekar 0&ngk&k sengaja
memapaki
g&l&k itu dengan t&ngkatnya sambil mengerahkan
tenaganya.
$rakkk1.!" G&l&k itu patah dan terlepas, dan
sebuah
tendangan kaki (endekar 0&ngk&k masih sempat
dielakkan
&leh &rang itu, namun sambaran ujung t&ngkat
tidak dapat dia
1463
hindarkan.
0ukkk! " 5rang itu terjungkal dan pingsan karena
punggungnya terkena gebukan t&ngkat dari
samping.
Kini (ek 'an dan $hai*yang Suhu terkejut bukan
main, juga
mulai merasa jerih. (ada saat itu terdengarlah
s&rak s&rai
gemuruh. Ketika tiga &rang yang sedang berkelahi
itu
mendengar suara ini, mereka semua berl&ncatan
ke belakang
dan memandang ke arah bawah. #an nampaklah
puluhan
&rang, bahkan ada kurang lebih seratus &rang
penduduk yang
memegang segala macam senjata, berlarian
mendaki 0ukit
5nta dengan sikap mengancam! ,elihat ini, tentu
saja
1464
(endekar 0&ngk&k menjadi girang. #ia telah
berhasil
membangkitkan semangat para penduduk itu yang
kini
agaknya berb&nd&ng*b&nd&ng naik ke bukit itu
untuk mencari
siluman! Sebaliknya, $hai*yang Suhu dan (ek 'an
makin gelisah.
(ek 'an, mari kita pergi!" kata $hai*yang Suhu.
$anpa
diperintah dua kali, (ek 'an mel&ncat bersama
$hai*yang
Suhu.
)emm, kalian hendak lari ke mana." (endekar
0angk&k
membentak dan diapun mel&ncat untuk melakukan
pengejaran. %kan tetapi, tiba*tiba $hai*yang Suhu
mel&ntarkan sesuatu ke atas tanah dan terdengar
ledakan
1465
keras disusul mengepulnya asap hitam yang tebal.
Khawatir
kalau*kalau asap itu beracun, tentu saja Sie 'i&ng
menjauhkan
diri, bermaksud mengejar dengan mengambil jalan
memutar.
%kan tetapi setelah dia tiba di belakang asap
hitam, dua &rang
itu telah lenyap tanpa meninggalkan bekas.
#ia lalu kembali ke tempat tadi, melihat betapa
&rang ke
tiga dari $ibet Sam Sint& sudah siuman dan kini
bangkit sambil
mengeluh. ,elihat (endekar 0angk&k datang
kembali, dia
terkejut, mel&ncat akan tetapi r&b&h lagi sambil
mengerang
kesakitan. 6ajahnya nampak ketakutan dan &rang
tinggi
1466
besar itu segera menjatuhkan diri, berlutut
menghadap
(endekar 0&ngk&k.
$aihiap (pendekar besar), ampunilah aku1."
6ajahnya nampak ketakutan dan &rang tinggi
besar itu
segera menjatuhkan diri berlutut menghadap
(endekar
0angk&k.
(endekar 0&ngk&k adalah &rang yang berhati
lembut. #ia
tidak pernah membenci &rang, betapapun jahatnya
&rang itu.
3ang ditentangnya adalah perbuatan jahat, bukan
&rangnya.
#ia tahu, dari gemblengan yang didapatnya dari
(ek*sim Siansu,
bahwa &rang yang melakukan perbuatan jahat
adalah
1467
&rang yang sedang sakit batinnya. 3ang
mend&r&ngnya
melakukan perbuatan jahat adalah batinnya yang
sakit itu.
Kalau batinnya sembuh tentu dia tidak akan
melakukan
perbuatan jahat. ,aka, melihat betapa se&rang di
antara $ibet
Sam Sint& itu minta ampun, dia mengangguk.
Siapa namamu."
2amaku /&a Kiu, taihiap. ,ereka ini adalah
kakakku dan
adikku, dan ijinkanlah aku membawa mayat
mereka agar
dapat kukuburkan dengan pantas."
2anti dulu, aku ingin bertanya. #i mana adanya
gadisgadis
yang diculik itu dan mengapa mereka diculik."
Itu adalah kehendak $hai*yang Suhu yang sedang
1468
mengumpulkan lima belas &rang gadis untuk
dijadikan pelayan
di (ek*lian*kauw. Kami hanya membantunya.
Gadis*gadis itu
dalam keadaan selamat, berada di rumah itu.
,ereka tidak diganggu
karena memang hendak diangkut dan diserahkan
kepada ketua (ek*lian*kauw."
(endekar 0&ngk&k mengangguk, hatinya merasa
lega.
5rang ini jelas tidak berani berb&h&ng. Satu
pertanyaan lagi.
Engkau memakai julukan $ibet Sam Sint&, tentu
merupakan
t&k&h $ibet. %ku ingin sekali tahu tentang mereka
yang
disebut $ibet 2g&*h&uw ('ima )arimau $ibet), yaitu
lima
&rang pendeta 'ama dari $ibet. #i manakah
mereka sekarang
1469
dan apa kedudukan mereka."
,endengar disebutnya 'ima )arimau $ibet, /&a
Kiu
terkejut dan kelihatan ketakutan. $idak, taihiap1.
aku tidak
mempunyai hubungan dengan mereka. Sama
sekali tidak
mempunyai hubungan1.!"
(endekar 0&ngk&k mengerutkan alisnya. Sikap itu
sungguh
menarik sekali. %ku tidak menuduhmu memiliki
hubungan,
hanya ingin mendapat keterangan darimu tentang
diri
mereka."
0arulah /&a Kiu kelihatan lega. ,ereka adalah
t&k&h*t&k&h
paling ditakut i di $ibet, dan kini mereka menjadi
pendukungpendukung
utama dari Kim Sim 'ama, pendeta tingkat tinggi
1470
yang member&ntak karena hendak merampas
kedudukan
#alai 'ama."
(ember&ntak. %h, di mana kini mereka itu."
#i sekitar telaga 3am*s& di sebelah selatan 'asha.
'ima
)arimau $ibet menjadi pendukung dan bahkan
lima &rang
t&k&h itulah yang sebenarnya menjadi pel&p&r
karena tanpa
adanya mereka, tentu Kim Sim 'ama tidak mampu
berbuat
sesuatu."
(endekar 0&ngk&k mengangguk*angguk. (ada saat
itu,
para penduduk dusun sudah semakin dekat dan
/&a Kiu
nampak gelisah. ,aka dia lalu menyuruh &rang itu
membawa
1471
jena-ah dua &rang saudaranya dan melarikan diri
ke jurusan
lain. /&a Kiu mengucapkan terima kasih dan
memanggul
jena-ah kakaknya dan adiknya, pergi dari situ
sambil
terhuyung.
(endekar 0&ngk&k tidak menanti datangnya
&rang&rang
dusun, melainkan cepat dia lari ke arah rumah
yang
menjadi tempat tinggal $hai*yang Suhu dan teman*
temannya.
Sembilan &rang gadis yang berada dalam ruangan
di rumah
itu, terkejut ketika daun pintu dir&b&hkan &rang
dari luar.
,ereka berger&mb&l saling peluk dengan
ketakutan, semua
1472
mata memandang ke arah pemuda b&ngk&k yang
berdiri di
ambang pintu.
%mpunkan kami1. jangan1. jangan ganggu
kami1.!"
kata se&rang di antara mereka. ,elihat betapa
semua gadis
yang berada di ruangan itu masih amat muda dan
cantikcantik,
kini wajah yang manis*manis itu nampak pucat,
mata
mereka terbelalak seperti sekel&mp&k kelinci yang
ketakutan
melihat seek&r harimau, (endekar 0&ngk&k
tersenyum pahit,
teringat akan b&ngk&knya dan dia maklum bahwa
tentu
mereka mengira bahwa dia se&rang jahat!
$enanglah, n&na*n&na. %ku tidak berniat jahat.
%ku
1473
datang untuk membebaskan kalian. (ara penjahat
itu telah
kuusir pergi dan keluarga kalian kini sedang
menuju ke sini."
2amun, para gadis remaja itu masih belum
percaya dan
mereka masih memandang kepada pemuda
berpunuk itu dengan
curiga. (ada saat itu, &rang*&rang dusun sudah
tiba di
situ. ,ereka menyerbu ke dalam rumah dan
dipimpin &leh
Gum& /ali, mereka tiba di ruangan yang daun
pintunya audah
dijeb&l Sie 'i&ng dan mereka melihat Sie 'i&ng
masih berdiri di
ambang pintu dan para gadis itu memandang
ketakutan.
%yah1.!" teriakan ini bukan hanya keluar dari
mulut dua
1474
&rang gadis puteri Gum& /ali, akan tetapi juga dari
para gadis
lain. $ernyata para ayah gadis*gadis yang diculik
itu ikut pula
dalam r&mb&ngan para penyerbu. $erjadilah
pertemuan yang
mengharukan dan para gadis itu dihujani
pertanyaan &leh
ayah mereka. #iam*diam (endekar 0&ngk&k
merasa lega dan
gembira mendengar keterangan mereka bahwa
benar seperti
yang diceritakan /&a Kiu, mereka itu sama sekali
tidak
diganggu, bahkan diperlakukan dengan baik.
Semua ini karena jasa (endekar 0&ngk&k! $aihiap,
terimalah terima kasih kami!" Gum& /ali
menjatuhkan diri
berlutut menghadap (endekar 0&ngk&k, diturut
&leh semua
1475
&rang. (ara gadis yang tadinya merasa ketakutan
itu kini baru
sadar bahwa pemuda b&ngk&k itu memang benar
menjadi
pen&l&ng mereka. ,aka merekapun ikut berlutut di
samping
ayah masing*masing.
Se&rang diantara para gadis itu, menjatuhkan diri
berlutut
paling dekat di depan (endekar 0&ngk&k dan ia
menangis
sesenggukan. $adipun Sie 'i&ng melihat bahwa
berbeda
dengan para gadis lain, tidak ada se&rangpun yang
memeluk
gadis ini. $adinya dia mengira bahwa tentu ayah
gadis yang
satu ini tidak ikut. Ia se&rang gadis yang bertubuh
sedang,
1476
berkulit agak gelap namun wajahnya manis sekali,
dengan
mata yang lebar dan bening. (akaiannya
sederhana, bahkan ia
tidak memakai perhiasan seperti para gadis
lainnya. 7sianya
kurang lebih delapan belas tahun dan tubuhnya
sudah mulai
padat ramping, bagaikan setangkai bunga yang
mulai mekar.
2&na, engkau kenapakah." tanya Sie 'i&ng, dan
kepada
semua &rang dia berkata, )arap kalian suka
berdiri, tidak
perlu memberi h&rmat berlebihan seperti itu!"
Gum& /ali bangkit dan yang lain ikut berdiri. Gadis
itu
masih tetap berlutut di depan Sie 'i&ng. #ia segera
meayentuh pundaknya dengan lembut. 2&na,
bangkitlah,
1477
tidak perlu berlutut dan mengapa engkau
menangis.
0ukankah seharuanya engkau bergembira karena
sudah
terbebas dari cengkeraman penjahat." 'alu dia
merasa curiga
kalau*kalau gadis ini mengalami nasib yang buruk
di tangan
para penjahat. 2&na, apakah para penjahat itu
mengganggumu."
Gadis itu menggeleng kepalanya, akan tetapi
masih terisak.
%khirnya, dengan suara bercampur tangis, ia
berkata, %ku1.
aku tidak mau pulang1. ke rumah mereka1."
Kenapa, n&na. #i mana rumahmu." tanya Sie
'i&ng.
Se&rang di antara para penduduk dusun itu,
se&rang laki*laki
1478
setengah tua, lalu mendekat dan berkata, 'ing
'ing, kenapa
engkau tidak mau pulang." Gadis itu tidak
menjawab, hanya
menggeleng kepala sambil menangis.
Siapakah n&na ini, paman, dan di mana
rumahnya." tanya
Sie 'i&ng. 5rang itu lalu memberi keterangan
bahwa gadis itu
bernama Sam 'ing, biasa dipanggil 'ing 'ing. Ia
se&rang gadis
yatim piatu. Ketika ia berusia sepuluh tahun, ayah
dan ibunya
meninggal dunia karena wabah, dan ia lalu
dipungut anak &leh
keluarga di dusunnya. #ijadikan anak angkat dan
bekerja
seperti pelayan.
Sepanjang pengetahuan kami, keluarga yang
1479
memungutnya itu bersikap baik kepadanya.
,ereka tidak
mempunyai anak, maka mau mengambil 'ing 'ing
menjadi
anak mereka. 'ing 'ing, katakanlah, kenapa
engkau tidak mau
pulang! %yah dan ibu angkatmu tentu
mengharapkan
kedatanganmu!" kata &rang itu.
Gadis itu mengangkat mukanya yang basah air
mata,
memandang kepada &rang itu dan menggeleng
kepala keraskeras
sambil berkata, $idak1., tidak1. aku tidak mau
pulang
ke sana1. 'ebih baik aku mati saja dari pada harus
kembali
lagi ke sana1.!" #an iapun menangis lagi.
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. #ia menduga
bahwa tentu
1480
ada alasan kuat sekali mengapa gadis ini tidak
mau pulang ke
rumah ayah dan ibu angkatnya.
,arilah, n&na. Kita bicara di luar," katanya, lalu
dia
berkata kepada semua &rang. Kalau kalian setuju,
rumah ini
sebaiknya dibakar saja agar jangan menjadi sarang
penjahat
lainnya! #an semua &rang b&leh pulang, akan
tetapi
kerukunan seperti sekarang ini harus dipelihara
terus. Kalau
kalian dapat bersatu seperti ini, tidak akan ada
penjahat yang
berani mengganggu kalian." 0erkata demikian, Sie
'i&ng lalu
mengajak gadis bernama Sam 'ing atau 'ing 'ing
itu untuk
keluar.
1481
#ia mengajak gadis itu agak menjauhi rumah, lalu
duduk di
atas batu besar. 2ah, 'ing 'ing, duduklah kau dan
ceritakan
mengapa engkau memilih mat i daripada pulang ke
rumah
&rang tua angkatmu."
Setelah mereka berada di tempat sepi, berdua
saja, tibatiba
gadis itu kembali mpnjatuhkan diri berlutut.
$aihiap, engkau telah menyelamatkan aku dan
temanteman,
harap taihiap jangan kepalang tanggung untuk
men&l&ng aku. 0erjanjilah bahwa taihiap akan suka
men&l&ngku, dan aku akan menceritakan
keadaanku."
0aiklah, dan duduklah agar engkau dapat bicara
dengan
enak. /eritakan apa yang terjadi. $entu saja aku
suka
1482
membantumu kalau memang engkau perlu
dibantu."
Sejak berusia sepuluh tahun, ayah ibuku
meninggal dunia
karena penyakit." 'ing 'ing mulai bercerita sambil
duduk di
atas batu, di depan Sie 'i&ng. Suaranya lirih dan
memelas,
dan matanya yang lebar itu kini agak kemerahan
dan masih
basah walaupun ia sudah tidak menangis lagi. %ku
diangkat
anak &leh ayah ibu angkatku yang sekarang karena
mereka
tidak mempunyai anak. Kini mereka berusia kurang
lebih
empat puluh tahun. #ahulu memang sikap mereka
itu baik
sekali walaupun aku tidak menguntungkan mereka
karena aku
1483
se&rang anak perempuan. %kupun bekerja keras di
rumah
mereka, seperti se&rang budak untuk membalas
budi kebaikan
hati mereka. %kan tetapi akhir*akhir ini1." 'ing
'ing menutupi
mukanya, merasa sedih dan berat hatinya untuk
menceritakan
peristiwa yang membuatnya merasa sengsara itu.
Sie 'i&ng membiarkan gadis itu dan setelah
kelihatan ajak
tenang, dia berkata, 0agaimana lanjutannya. %ku
baru akan
dapat men&l&ngau kalau aku mengetahui
pers&alannya."
Gadis itu menatap wajah Sie 'i&ng dengan
sepasang mata
yang penuh perm&h&nan, sepasang mata yang
tentu akan
1484
nampak indah kalau tidak tertutup awan kedukaan.
$aihiap,
aku akan kelihatan sebagai &rang yang tidak
mengenal budi
kalau sekarang aku se&lah menceritakan
keburukan &rang tua
angkatku. %kan tetapi, kepadamu aku harus
berterus terang
dan harap taihiap mengerti bahwa bukan
maksudku untuk
memburukkan mereka. %ku masih berterima kasih
kepada
mereka. 0egini taihiap. %khir*akhir ini, semenjak
beberapa
bulan yang lalu ini, ayah angkatku berusaha
untuk1. untuk
men&daiku1."
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya dan mengamati
wajah itu
1485
dengan sinar mata tajam menyelidik. #ia sudah
menduga,
akan tetapi ingin mendapat keyakinan. %pa
maksudmu
dengan men&dai itu."
#ia1. dia mula*mula merayuku1. agar aku suka
melayaninya, suka tidur dengan dia. %ku men&lak
dan
beberapa kali dia nyaris berhasil memperk&sa
aku1.! Karena
aku selalu menghindar dan men&lak, dia kini
seperti benci
kepadaku. #an ibu angkatku agaknya melihat pula
gejala itu
dan iapun menjadi cemburu dan membenci aku1."
)emmm1.!" Sie 'i&ng mengelus dagunya yang
mulai
ditumbuhi rambut. ,engertilah dia kini mengapa
gadis ini
1486
tidak ada yang menjemput, dan mengapa pula 'ing
'ing tidak
mau pulang ke rumah &rang tua angkatnya.
'ing 'ing, engkau tadi menceritakan bahwa
tadinya,
sebelum timbul perubahan sikap ayah angkatmu
itu, mereka
amat baik kepadamu. 0agaimana kalau sekarang
engkau
kuantar ke sana, ayah angkatmu itu kuancam agar
dia tidak
lagi melakukan hal yang tidak pantas itu, dan aku
membujuk
ibu angkatmu agar ia mau mengerti bahwa engkau
tidak
bersalah dalam peristiwa itu. Kalau mereka mau
mendengarnya dan mentaati permintaanku,
maukah engkau
kembali kepada mereka."
1487
'ing 'ing mengerutkan alisnya dan ia menatap
wajah
pemuda itu sampai beberapa lamanya. Sinar
matanya penuh
kegelisahan dan keraguan, kemudian iapun
menggeleng
kepalanya. $idak mungkin, taihiap. %yah angkatku
itu akan
tetap membenciku selama aku t idak mau
memenuhi
permintaannya. %ku melihat nafsu yang amat
mengerikan dari
pandang matanya. #an ibu angkatku1. ia amat
membenciku
karena cemburu. $idak, aku tidak akan kembali lagi
ke sana.
0ahkan, terus terang saja, taihiap. Ketika wanita
cantik yang
menyamar siluman merah itu menculikku,
membawaku ke sini,
1488
melihat betapa ger&mb&lan itu tidak
menggangguku,
memperlakukan dengan baik, aku merasa gembira
untuk
menjadi pelayan. %salkan aku tidak harus kembali
ke rumah
&rang tua angkatku."
$api1. kalau engkau tidak mau kembali ke sana,
lalu ke
mana engkau hendak pergi. %pakah engkau
mempunyai
keluarga lain, sanak keluarga dari &rang tua
kandungmu
sendiri." #iam*diam Sie 'i&ng merasa kasihan
sekali dan dia
dapat menerima alasan gadis itu. $entu saja dia
tidak mungkin
dapat menanggung dan memastikan bahwa ayah
angkat 'ing
1489
'ing kelak tidak akan mengulang perbuatannya
terhadap gadis
yang seperti setangkai bunga baru mulai mekar ini.
,ungkin
karena segan dan takut kepadanya, ayah angkat
itu mau
berjanji, bahkan mau bersumpah. %kan tetapi, dia
tidak
mungkin dapat berada di dusun itu terus! #an
gadis ini makin
hari menjadi semakin cantik manis dan semakin
menarik.
Kalau nafsu sudah menguasai hati ayah angkat itu,
siapa
berani tanggung dia tidak akan menjadi buta akan
kebenaran.
#an dia dapat menduga bahwa se&rang gadis yang
demikian
kukuh mempertahankan keh&rmatannya seperti
'ing 'ing ini,
1490
kalau sampai diperk&sa ayah angkatnya, tentu
akan
membunuh diri!
Gadis itu menggelengkan kepalanya. %ku tidak
mempunyai
siapapun juga di dunia ini, sebatangkara1."
jawabnya lirih
dengan air mata kembali mengalir di pipi.
Kalau begitu, lalu ke mana engkau hendak pergi,
'ing
'ing. Kalau engkau tidak mempunyai keluarga lain,
dan
engkau tidak mau kembali ke rumah &rang tua
angkatmu, lalu
bagaimana."
,endengar pertanyaan ini, 'ing 'ing turun dari
atas batu
dan kembali ia menjatuhkan diri berlutut di depan
kaki Sie
1491
'i&ng sambil berkata dengan suara mengandung
isak, %ku
ingin turut denganmu, taihiap1."
Ehhh." Sie 'i&ng terkejut dan heran bukan main.
$adinya
timbul dugaan di hatinya bahwa tentu gadis manis
ini telah
mempunyai se&rang kekasih dan ia akan pergi
bersama
kekasihnya itu. Sungguh seujung rambutpun dia t
idak pernah
menyangka akan mendengar jawaban seperti itu.
%pa
maksudmu, 'ing 'ing. 0angkitlah, dan mari kita
bicara dengan
baik."
$idak, aku tidak akan bangkit sebelum engkau
sudi
menerimaku. $aihiap, t&l&nglah aku. %ku1. aku
ingin
1492
membalas budimu, aku ingin ikut denganmu, biar
kaujadikan
pelayan1. aku akan mencucikan pakaianmu,
memasakkan
makananmu, melayani keperluanmu1."
$iba*tiba Sie 'i&ng tertawa dan dia memegang
kedua
pundak gadis itu dan mengangkatnya bangun,
mendudukkannya di atas batu kembali. 'ing 'ing
tidak mampu
men&lak karena ia bagaikan sebuah b&neka saja di
kedua
tangan yang memiliki tenaga dahsyat itu. Iapun
kini yang
memandang beng&ng. (endekar itu tertawa
bergelak dan
betapa gagah dan tampannya wajah itu sekarang
nampak
&lehnya. 6ajah yang tadinya selalu nampak
dilanda duka itu,
1493
wajah yang menimbulkan perasaan iba kepada
siapapun yang
memandang, kini nampak cerah den berseri!
%ih, 'ing 'ing1. engkau ini sungguh lucu sekali!"
kata Sie
'i&ng setelah dia menghentikan ketawanya.
$aihiap, apanya yang lucu." 'ing 'ing bertanya
khawatir.
0agaimana mungkin engkau ikut denganku. Kau
tahu
siapa aku ini."
$aihiap se&rang pria yang sakti dan berbudi mulia,
yang
telah menyelamatkan aku dan banyak gadis di sini,
yang
pantas kupuja den kubalas budinya1."
/ukup semua itu. %ku hanyalah se&rang laki*laki
yang
hidup sebatangkara, tidak mempunyai tempat
tinggal, miskin
1494
dan papa. #an engkau hendak ikut dengan aku.
0ukankah itu
sama sekali tidak mungkin, dan lucu sekali."
Kenapa tidak mungkin dan kenapa lucu, taihiap.
%ku ingin
ikut denganmu ke manapun engkau pergi. %ku
tidak perduli
apakah engkau kaya atau miskin taihiap. 0ahkan
kebetulan
sekali kalau engkaupun sebatangkara seperti aku,
karena tidak
akan ada keluargamu yang mungkin tidak suka
kepadaku. %ku
akan melayanimu, membantumu dalam segala hal,
taihiap.
Kasihanilah aku1."
$api, 'ing 'ing, engkau tidak mengerti! Kau tahu,
aku
se&rang pengembara, hidupku penuh bahaya! %ku
se&rang
1495
yang selalu menentang kejahatan, sehingga aku
dimusuhi
para penjahat yang kejam. Engkau akan ikut
terancam bahaya
kalau engkau bersamaku."
%ku tidak takut! Kalau aku berada di sampingmu,
bahaya
mautpun tidak akan membuat aku gentar, taihiap.
%kupun
siap mati kalau perlu!"
#iam*diam Sie 'i&ng menjadi kagum dan juga
heran.
,engapa gadis ini mat i*matian hendak ikut
dengan dia. 'ing
'ing, aku kadang*kadang tidur di hutan1. di atas
rumput1."
)emm, menyenangkan sekali, taihiap. %palagi di
waktu
terang bulan, dengan api unggun menghangatkan
badan.
1496
4umput tentu lunak dan awat nyaman untuk
tidur1."
Kadang*kadang harus di atas p&h&n besar1."
%h, aku belum pernah tidur di atas p&h&n, taihiap.
%ku
ingin sekali merasakan. $entu aman dari gangguan
binatang
buas1."
'ing 'ing1." Sie 'i&ng kewalahan. Kadang*
kadang aku
tidur di dalam kuil tua yang kun& dan k&t&r, yang
pantas
menjadi tempat tinggal para iblis dan setan!"
6ajah itu menjadi pucat seketika, matanya
terbelalak den
tubuhnya jelas nampak menggigil, pandang
matanya
ketakutan dan penuh kengerian. 0agi &rang* &rang
dusun di
1497
daerah itu, iblis dan setan amat menakutkan
karena mereka itu
pada umumnya masih amat tebal rasa ketahyulan
mereka.
,elihat ini, Sie 'i&ng menjadi tidak tega dan tanpa
disadarinya
dia menyambung. %kan tetapi selama ini belum
pernah aku
bertemu setan dan iblis, semua itu hanya d&ngeng
k&s&ng
belaka untuk menakut*nakuti anak*anak dan
&rang*&rang
penakut."
'ing 'ing menarik napas lega. %ku juga1. ti1.
tidak takut,
taihiap."
%kan tetapi, membayangkan betapa gadis ini ikut
dengannya, Sie 'i&ng menarik napas panjang dan
menggeleng
1498
kepalanya. 'ing 'ing, maafkan aku.
0agaimanapun juga,
rasanya tidak mungkin engkau ikut denganku.
Ingatlah, aku
se&rang pria, dan engkau se&rang wanita, se&rang
gadis
muda yang cantik. %pa akan kata &rang. $entu
mereka
menyangka yang bukan*bukan terhadap kita."
$aihiap, apakah kita harus menggantungkan hidup
kita
kepada kata dan pendapat &rang lain. 3ang
terpenting adalah
kita sendiri, bukan. Kalau kita tidak melakukan
sesuatu yang
tidak benar, mengapa takut disangka &rang!
$aihiap, aku akan
menjaga diri agar tidak sampai membikin kecewa
dan malu
1499
kepadamu. %ku akan menjadi pelayan yang
baik1."
Sekali lagi maaf, 'ing 'ing. $erpaksa aku men&lak.
$idak
mungkin aku dapat mengajakmu berkelana
menempuh
banyak bahaya."
$iba*tiba wajah gadis itu nampak layu dan muram.
Ia
menundukkan mukanya, sampai lama tidak
bergerak. $idak
lagi ia menangis, akan tetapi ketika ia bicara,
suaranya lirih
dan mengandung rintihan.
0aiklah, taihiap. ,aafkan gangguanku tadi. %ku
akan pergi
sekarang juga, selamat1. tinggal1." #an gadis
itupun
membalikkan tubuhnya dan pergi dengan langkah
satu*satu
1500
dengan tubuh lemas dan agak terhuyung.
2anti dulu, 'ing 'ing! Engkau hendak pergi ke
mana."
tanya Sie 'i&ng dengan hati penuh rasa iba.
Gadis itu berhenti melangkah, men&leh dan
wajahnya
nampak demikian pucat, matanya tidak ada
sinarnya lagi dan
sebelum menjawab ia tersenyum, senyum yang
menyayat
perasaan Sie 'i&ng karena senyum itu demikian
pahitnya. Ke
mana saja kakiku membawaku, taihiap. )abis, ke
mana lagi.
%kupun tidak tahu1." dan iapun melanjutkan
langkahnya.
'angkah satu*satu dan dari belakang Sie 'i&ng
melihat betapa
kedua pundak itu menurun, lalu berg&yang*
g&yang, tanda
1501
bahwa gadis itu menangis lagi. $iba*tiba gadis itu
terhuyung,
lalu jatuh berlutut dan menangis!
Sie 'i&ng marasa semakin iba dan sekali mel&ncat,
dia telah
berada di samping gadis yang berlutut sambil
menangis itu.
'ing 'ing1." katanya lirih.
0iarkan aku mati saja1. ah, biarkan aku mati
saja1."
gadis itu berbisik*bisik dan tangisnya mengguguk.
#engan kedua tangannya, Sie 'i&ng memegang
pundak
gadis itu dan menariknya bangun berdiri. 'ing
'ing, jangan
berkata demikian! Kalau engkau memang nekat
dan berani
menghadapi kesengsaraan, baiklah, aku suka
menerimamu."
1502
Kedua tangan itu menurun dari depan mata, mata
itu
terbelalak, air matanya masih menetes*netes,
muka itu masih
pucat, akan tetapi mulut itu mengembangkan
senyum.
0enarkan, taihiap. %h, terima kasih1.! %ku tidak
akan
sengsara. %ku akan menjaga agar taihiap tidak
sengsara! %ku
siap menghadapi segala kesukaran tanpa
mengeluh. #an aku
dapat bekerja, taihiap. %ku memiliki keahlian
menyulam indah,
dan dengan itu aku akan dapat mencari uang
untuk dipakai
keperluan kita sehari*hari! %h, aku berbahagia
sekali, terima
kasih, taihiap1. terima kasih1."
1503
(ada saat itu terdengar suara s&rak s&rai dan
ketika
mereka meneng&k, nampak rumah itu telah
dibakar. %pi
bernyala besar dan &rang*&rang dusun itu bers&rak
gembira.
Kernudian mereka berb&nd&ng menghampiri Sie
'i&ng,
dipimpin &leh Gum& /ali, dan mereka kembali
menjatuhkan
diri berlutut di depan pendekar itu, menghaturkan
terima
kasih.
Saudara sekalian tidak perlu berterima kasih
kepadaku.
Kuharap saja mulai sekarang saudara sekalian
dapat
mempersatukan tenaga untuk menjaga keamanan
dusun
sendiri. Sekarang, perkenankan aku pergi."
1504
(endekar 0&ngk&k meninggalkan tempat itu dan
'ing 'ing
mengikut inya. Semua &rang memandang dengan
heran melihat
gadis itu ikut pergi bersama (endekar 0&ngk&k,
namun
tidak ada se&rangpun yang berani bertanya.
,ereka hanya
mengira bahwa pendekar itu tentu hendak
mengantarkan
gadis yang tidak dijemput &rang tuanya itu ke
dusunnya
sendiri. ,erekapun bubaran dengap hati gembira
karena
gadis*gadis itu ternyata dalam keadaan selamat.
2ama (endekar
0&ngk&k lebih dikenal daripada nama Sie 'i&ng di
dusun
itu dan mereka takkan pernah melupakan
pert&l&ngan yang
1505
diberikan pendekar itu dalam mengusir para
penjahat yang
menyamar sebagai setan merah penculik gadis*
gadis remaja
yang cantik.
'ing 'ing, aku mau mengajakmu pergi, akan
tetapi engkau
harus mentaati semua permintaanku," demikian
Sie 'i&ng
berkata setelah dia dan gadis itu berada di kaki
0ukit 5nta,
jauh dari para penduduk dusun.
6ajah yang manis itu basah &leh keringat. Sejak
tadi, Sie
'i&ng berjalan saja, se&lah tidak memperdulikan
gadis yang
berjalan di belakangnya, bahkan kadang*kadang
dia
melangkah lebar sehingga 'ing 'ing terpaksa harus
setengah
1506
berlari untuk mengikutinya. Sie 'i&ng mendengar
langkah kaki
pendek*pendek itu, dan mendengar pula betapa
pernapasan
gadis itu mulai memburu. %kan tetapi, sedikitpun
dia tidak
pernah mendengar gadis itu mengeluh. Kini, dia
berhenti dan
berkata demikian sambil menatap wajah itu. 6ajah
itu basah
&leh keringat, dan napas gadis itu agak memburu
namun
wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan
sedikitpun
kekesalan hati. 0ahkan wajah itu berseri penuh
kegembiraan!
,endengar ucapan itu, ia menjawab lantang dan
mantap,
tanpa ragu.
1507
$entu saja, taihiap! %ku akan mentaati semua
perintahmu,
biarpun untuk itu aku harus berk&rban nyawa1."
tiba*tiba ia
menyambung cepat kalimat yang sebenarnya
sudah berakhir
itu, 1. asal saja taihiap tidak menyuruh aku pergi
meninggalkanmu!"
Sie 'i&ng tersenyum. Gadis dusun ini sederhana
dan tabah,
akan tetapi dalam keserdahanaannya, ternyata ia
cerdik juga.
2ah, kalau begitu, perintahku yang pertama
adalah jangan
sebut aku taihiap. 2amaku Sie 'i&ng dan
mengingat engkau
pantas menjadi adikku, sebut saja aku sebagai
kakakmu."
0aiklah, 'i&ng*k& (kakak 'i&ng)!" kata 'ing 'ing
gembira.
1508
#an ke dua, sekarang engkau harus mengantar
aku ke
rumah &rang tua angkatmu." #ia melihat wajah itu
terkejut,
maka disambungnya cepat, 0agaimanapun juga,
aku ingin
menemui mereka dan mengatakan bahwa engkau
tidak suka
kembali ke sana dan akan ikut dengan aku. )endak
kulihat
bagaimana sikap mereka, dan juga tidak baik pergi
begitu saja
tanpa pamit."
'ing 'ing mengengguk, nampak hilang kagetnya.
0aiklah,
'i&ng*k&."
,erekapun pergi nenuju ke dusun tempat tinggal
&rang tua
angkat 'ing 'ing. Ketika mereka tiba di rumah itu,
mereka
1509
disambut &leh sepasang suami isteri yang
memandang kepada
'ing 'ing dengan mulut cemberut. %palagi mereka
melihat
bahwa gadis itu pulang bersama se&rang pemuda
b&ngk&k,
segera ayah angkatnya yang dipenuhi kecewa dan
cemburu
segera menudingkan telunjuknya ke pada 'ing 'ing
dan
mulutnya segera mengeluarkan makian,
(erempuan tak tahu malu! Kiranya engkau bukan
diculik
siluman merah akan tetapi minggat bersama
siluman b&ngk&k
ini, ya. 0agus, engkau membikin malu padaku!"
#asar anak tak tahu diri, tak mengenal budi!"
bentak ibu
angkatnya. 0ertahun*tahun kami memeliharamu,
memberi
1510
makan dan pakaian sampai kau dewasa, kini tidak
membalas
budi malah melempar k&t&ran ke rumah kami!"
Sejak tadi Sie 'i&ng mengamati dua &rang ini.
Se&rang pria
tinggi kurus dengan muka pucat seperti
berpenyakitan,
berusia kurang lebih empat puluh tahun, mulutnya
lebar dan
giginya yang panjang*panjang itu kelihatan
separuhnya lebih
di luar bibir, matanya membayangkan wataknya
yang kurang
baik. %dapun wanita itu beberapa tahun lebih
muda, tubuhnya
gendut dan hidungnya pesek, muka yang tidak
menarik dan
nampaknya juga galak. Sungguh dia merasa heran
bagaimana
1511
sepasang suami isteri seperti ini menjadi &rang tua
angkat
se&rang gadis seperti 'ing 'ing, bahkan dipuji &leh
gadis itu
sebagai &rang*&rang yang tadinya amat baik
kepadanya.
%yah, ibu, aku tidak minggat, memang benar
diculik1."
#iculik setan b&ngk&k ini, ya. Sungguh kalian
pantas
dihajar!" berkata demikian, laki*laki jangkung itu
menerjang
maju, siap menghajar dan tangannya menampar
ke arah
kepala Sie 'i&ng. Kalau menurutkan panasnya hati
karena
dimaki*maki, ingin Sie 'i&ng sekali pukul
menghancurkan
mulut yang giginya panjang*panjang itu. %kan
tetapi dia tidak
1512
menurutkan nafsu amarahnya, melainkan
menangkap lengan
yang memukul, memuntirnya dan mend&r&ngnya.
(ria itu
mengeluarkan teriakan dan r&b&h terbanting lalu
bergulingguling,
mengaduh*aduh. Isterinya juga sudah maju dan
dengan tangan membentuk cakar sudah siap
mencakari muka
'ing 'ing yang berdiri diam saja tidak melawan.
%kan tetapi
sebelum kuku*kuku jari tangan wanita itu
mengenai kulit muka
'ing 'ing, kakinya ditendang &leh Sie 'i&ng dan
wanita itu
jatuh berdebuk. (antat yang besar itu terbanting
ke atas
tanah dan ia mengaduh*aduh, mengelus pantatnya
dan tidak
1513
mampu bangun, seperti seek&r kura*kura yang
jatuh
telentang.
0erani kamu memukul &rang1.." %yah angkat
'ing 'ing
sudah bangkit lagi dan membantu isterinya berdiri.
Keduanya
semakin marah, akan tetapi hanya mulut mereka
saja yang
nyer&c&s, tidak berani lagi menyerang. (ada saat
itu,
beberapa &rang dusun yang tadi ikut menyerbu ke
bukit 5nta,
mengiringkan dua &rang gadis dusun itu yang
terbebas dari
penculikan. ,elihat betapa ayah dan ibu angkat
'ing 'ing
memaki*maki (endekar 0&ngk&k, mereka terkejut
dan cepat
semua &rang lari ke situ.
1514
Engkau setan b&ngk&k, kunyuk b&ngk&k berani
melarikan
gadis &rang!" teriak ayah angkat gadis itu yang
menjadi
semakin berani melihat para tetangga berlarian
datang.
)eiii! Gumalung1. tutup mulutmu yang k&t&r itu!"
bentak
beberapa &rang dan mendengar ini, tentu saja
Gumalung,
demikian nama ayah angkat 'ing 'ing,
memandang heran.
Sungguh engkau lancang mulut! $ahukah engkau
siapa
pendekar ini. #ia adalah Sie $aihiap! #ialah yang
telah
mengusir para penjahat yang menculik gadis*gadis
itu! 0ahkan
anak kalian 'ing 'ing juga dibebaskannya.
Sekarang, datangdatang
1515
dia kalian sempr&t dengan makian. Kalian sungguh
&rang*&rang yang jahat!"
,endengar ini, seketika pucat wajah Gumalung
dan
isterinya. %hh1. &hh1. maafkan kami1. maafkan
kami1."
kata Gumalung, diikuti &leh isterinya dan mereka
memb&ngk&k*b&ngk&k.
Sudahlah!" kata Sie 'i&ng membentak dan
melihat banyak
&rang di situ dia menganggap kebetulan sekali
untuk
membersihkan nama 'ing 'ing. Kalian memang
suami isteri
yang tidak berbudi! Ketika 'ing 'ing berusia
sepuluh tahun,
kalian dengan dalih tidak mempunyai anak,
mengangkatnya
sebagai anak. 'ing 'ing telah bekerja seperti budak
di sini
1516
untuk membalas budi kalian. %kan tetapi setelah ia
dewasa,
engkau yang menjadi ayah angkatnya mulai
bersikap tidak
wajar, merayunya bahkan hendak
memperk&sanya. Karena
'ing 'ing tidak sudi memenuhi permintaanmu yang
k&t&r itu,
engkau membencinya. #an isterinya, yang tak
tahu diri ini,
bukan menyalahkan suaminya, bahkan juga
membenci 'ing
'ing karena cemburu. 2ah, c&ba kalian berdua
katakan, benar
tidak apa yang kukatakan semua ini. Kalian harus
mengaku
terns terang, baru akan kumaafkan. Kalau kalian
memb&h&ng,
aku akan turun tangan menghajar kalian!"
1517
Suami isteri itu saling pandang. ,ereka merasa
takut
kepada (endekar 0&ngk&k, akan tetapi mereka
juga merasa
malu kalau harus mengaku di depan para tetangga
yang kini
sudah berdatangan ke tempat itu. Karena merasa
bingung dan
serba salah, akhirnya isteri yang galak itu
menudingnudingkan
telunjuknya ke muka suaminya.
,emang engkau yang celaka! Engkau suami tidak
setia,
engkau suami mata keranjang, engkau rakus!
Sudah kuduga
bahwa tentu engkau yang hendak memaksa 'ing
'ing, akan
tetapi engkau selalu mengatakan bahwa 'ing 'ing
yang
1518
mengg&damu! (endusta besar! (erempuan mana
yang sudi
mengg&da laki*laki bermuka buruk seperti
mukamu. Engkau
hendak memperk&sanya, ya. 0agus, engkau
memang layak
mampus!" 6anita itu menerjang suaminya
menggunakan
kedua tangannya yang hendak mencakar*cakar.
Suaminya
cepat menangkap kedua pergelangan tangan
istcrinya dan
mereka bersitegang. %gaknya, si suami yang
kerempeng kalah
tenaga sehingga dia terbawa terhuyung ke kanan
kiri.
Engkau perempuan cerewet! Engkaulah yang
membenci
'ing 'ing, engkau iri hati melihat ia cantik jelita,
tidak macam
1519
engkau ini babi gemuk!"
%pa kaubilang. %ku babi. #an engkau ini m&nyet,
engkau
tikus kurus mau mampus!"
Kedua suami isteri itu saling d&r&ng dan para
tetangga
mulai tertawa melihat mereka berkelahi. Sie 'i&ng
dengan
gerakan tidak sabar maju dan sekali dia
menggerakkan
tangan, kedua suami isteri itu saling melepaskan
cengkeraman
dan keduanya terpelanting, untuk kedua kalinya
mereka
terbanting jatuh. Keduanya terkejut, kesakitan dan
ketakutan,
lalu mereka berdua berlutut menghadap (endekar
0&ngk&k.
$aihiap, ampunkan saya1." 6anita itu merengek.
1520
$aihiap, ampunkan kami, kami mengaku salah.
Kami
bersalah terhadap 'ing 'ing1." kata sang suami,
lalu tanpa
memandang wajah anak angkatnya, dia
menyambung, 'ing
'ing, maafkanlah ayahmu yang bersalah ini1."
%ku tidak mempunyai ayah dan ibu seperti kalian!
%ku
datang untuk berpamit, aku akan pergi
meninggalkan kalian!"
Eh1.. Kenapa, 'ing 'ing. Kenapa engkau hendak
meninggalkan kami." Gumalung berseru kaget,
juga isterinya
kaget mendengar ucapan ini. ,ereka memang
tidak sayang
lagi kepada 'ing 'ing, dan kesayangan ayah
angkat itu
merupakan kesayangan yang terd&r&ng nafsu,
akan tetapi
1521
mereka akan rep&t kalau ditinggalkan 'ing 'ing
yang mengerjakan
semua pekerjaan rumah itu.
$api, kau tidak bisa meninggalkan kami begitu
saja, 'ing
'ing!" kata pula ny&nya gendut itu.
Sie 'i&ng sudah merasa lega. (ercekc&kan suami
isteri itu
tadi saja sudah merupakan pengakuan dari mereka
bahwa
'ing 'ing tidak berb&h&ng, dan semua &rang
mendengarnya.
,aka, diapun lalu berkata dengan suara tegas.
'ing 'ing akan
meninggalkan rumah ini, ia akan pergi bersamaku.
%pakah
kalian merasa berkeberatan."
$api1. tapi1. ia merupakan bantuan bagi kami di
rumah
ini. $anpa 'ing 'ing1. pakaian tidak tercuci bersih,
1522
masakanpun tidak enak rasanya1."
%njing kurus, engkau mencela aku lagi, ya."
bentak
isterinya. Kalau kurang bersih, kaucuci sendiri
pakaianmu,
dan kalau engkau t idak menyukai masakanku,
pergi sana
makan di luar! $aihiap, kami memang berkeberatan
kalau 'ing
'ing pergi karena1. karena1."
Karena apa." Sie 'i&ng mendesak.
6anita gendut itu beberapa kali menelan ludah,
agaknya ia
takut untuk bicara, akan tetapi dengan memaksa
diri akhirnya
ia berkata, 1. anak itu sudah delapan tahun
bersama kami1.
entah sudah berapa banyak kami mengeluarkan
uang untuk
memeliharanya, makannya1. pakaiannya1."
1523
Sie 'i&ng menahan diri untuk tidak menampar
muka wanita
itu. )emmmm, jadi engkau merasa rugi.
Katakanlah, berapa
banyak hutang 'ing 'ing kepada kalian."
Sedikitnya seratus tail perak1."
$erdengar suara &rang*&rang meng&mel panjang
pendek.
0anyak penduduk yang merasa keterlaluan sekali
sikap &rang
tua angkat 'ing 'ing itu. (ada saat itu terdengar
bunyi derap
kaki beberapa ek&r kuda dan ternyata yang muncul
adalah
Gum& /ali dan beberapa &rang dusun lain yang
tadi
memimpin penyerbuan ke 0ukit 5nta. Gum& /ali
cepat
memberi h&rmat kepada (endekar 0&ngk&k dan
dia
1524
menurunkan sebuah bungkusan kain dari atas
kudanya.
Sie $aihiap, tadi ketika kami menggeledah rumah
para
penjahat di puncak 0ukit 5nta, kami menemukan
uang
sebanyak tiga ratus tail perak. Kami semua
bersepakat untuk
menyerahkan uang ini kepada taihiap!"
Sie 'i&ng tersenyum. #ia memang sedang bingung
memikirkan bagaimana dia akan dapat membayar
hutang 'ing
'ing kepada &rang tua angkatnya itu, dan kini
mereka datang
menyerahkan uang, bukan seratus tail, bahkan tiga
ratus tail!
Kalau $uhan hendak men&l&ng, ternyata ada saja
jalannya!
$erima kasih!" katanya. $&l&ng ambilkan seratus
tail
1525
perak ?an serahkan kepadaku."
Gum& /ali membuka kantung itu dan
mengeluarkan
sepertiga bagian dari isi kantung. Gumpalan perak
dari lima
tail itu besar dan berkilauan, sebanyak dua puluh
buah.
'ihat, inilah uang yang telah kaukeluarkan untuk
'ing
'ing!" berkata demikian, Sie 'i&ng mengambil
gumpalangumpalan
perak itu dan melemparkannya ke arah dinding.
(&t&ngan p&t&ngan perak itu beterbangan dan
menancap
pada dinding, sampai masuk ke dalam, berjajar*
jajar dua
puluh lubang banyaknya. $entu saja suami isteri itu
memandang dengan mata terbelalak dan muka
pucat. Kalau
1526
saja gumpalan perak itu diarahkan kepada mereka,
tentu akan
remuk dada mereka dan pecah kepala mereka!
(aman, harap sisanya paman bagi*bagikan
kepada para
gadis yang tadi menjadi k&rban penculikan. 2ah,
selamat
tinggal dan terima kasih!" bersama 'ing 'ing yang
sudah lari
mengambil pakaiannya dari dalam kamarnya dan
memasukkan
bekal pakaian itu dalam buntalan kain, Sie 'i&ng
lalu
meninggalkan tempat itu.
,ereka duduk menghadapi api unggun di bawah
p&h&n
dekat hutan besar itu. )awa amat dinginnya
walaupun udara
cerah pada s&re hari itu. 0ahkan panasnya api
unggun yang
1527
dihadapinya tidak cukup kuat untuk dapat
mengusir hawa
dingin yang dirasakan 'ing 'ing. Ia kadang*kadang
masih
menggigil. ,elihat keadaan gadis ini, Sie 'i&ng
merasa kasihan
dan dia membuka baju luarnya yang agak tebal,
diselimutkan
dari belakang ke tubuh gadis itu. ,elihat ini, 'ing
'ing
tersenyum dan menarik baju luar itu agar lebih
banyak
menyelimuti lehernya.
$erima kasih1." katanya lirih dan iapun
termenung
memandang ke arah api unggun yang bernyala
indah. Ia
merasa betapa kedua kakinya nyeri, kiut*miut
rasanya karena
1528
sehari itu mereka hampir terus menerus berjalan
naik turun
bukit. Ia tidak pernah mengeluh walaupun kakinya
terasa
seperti akan patah*patah, dan telapak kakinya
terasa tebal
dan panas sekali. Kelelahan membuat ia merasa
lemas,
ditambah pula rasa lapar karena sejak pagi tadi
mereka tidak
pernah makan apapun. ,inumpun hanya dari
sumber air yang
mereka lewati di kaki bukit terakhir tadi. Ia tidak
tahu betapa
pemuda itu sejak tadi mencuri pandang dan
mengamati
wajahnya. Ia merasa berbahagia! 0iarpun ia
merasa lelah
bukan main, namun senyum manis tak pernah
meninggalkan
1529
mulutnya, cahaya matanya tak pernah meredup,
dan
wajahnya berseri*seri. %pa lagi karena banyak
bergerak jalan
sepanjang hari, kedua pipinya menjadi kemerahan,
puncak
pipi di bawah dan kanan kiri mata bagaikan buah
t&mat
masak.
Sie 'i&ng duduk di seberang api unggun. #ari atas
nyala
api, dia dapat memandang wajah gadis itu dengan
jelas.
/uaca sudah mulai suram, akan tetapi cahaya api
yang kuning
kemerahan menimpa wajah yang manis itu. #iam*
diam dia
kagum sekali kepada 'ing 'ing. Sudah sepekan
gadis itu
1530
melakukan perjalanan dengan dia. Sengaja dia
membawa 'ing
'ing merasakan kelelahan, kekurangan makan dan
minum,
kepanasan dan kedinginan. 2amun, gadis itu selalu
tersenyum, tak pernah mengeluh. #ia sengaja
menguji karena
dia belum yakin apakah benar gadis ini hendak
nekat ikut
dengan dia mengembara dan hidup serba
kekurangan. #an
selama sepekan ini, dia mendapatkan kenyataan
bahwa
memang gadis ini hebat! Se&rang gadis yang
lemah badannya
karena tidak pernah mempelajari silat, akan tetapi
yang
memiliki batin yang amat kuat, semangat membaja
dan
1531
pantang mundur! Se&rang gadis yang sama sekali
tidak
cengeng. $imbullah perasaan iba dan suka dalam
hatinya
terhadap 'ing 'ing.
%gaknya 'ing 'ing merasa bahwa dirinya
dipandang. Ia
mengangkat muka dan pada saat itu, pandang
matanya
bertemu dengan pandang mata Sie 'i&ng. #ua
pasang mata
bertemu pandang dan bertaut agak lama. %khirnya
Sie 'i&ng
yang mengalihkan pandang matanya, merasa tidak
enak
memandang &rang terlalu lama dan penuh
perhatian.
'i&ng*k&, ada apakah. Engkau memandangku
seperti
hendak mengatakan sesuatu."
1532
Sie 'i&ng memandang padanya dan tersenyum.
%ku hanya
ingin bertanya apakah engkau masih kedinginan,
'ing 'ing."
'ing 'ing merapatkan baju luar yang tebal itu dan
tersenyum makin lebar. $adi memang, akan tetapi
sekarang
tidak lagi. )angat dan nyaman, 'i&ng*k&."
,ereka diam sejenak.
'elah1.." terdengar Sie 'i&ng bertanya.
Gadis itu mengangkat mukanya dan kembali
mereka
bertemu pandang. Ia mengangguk. %kan tetapi,
betapa
nyaman dan enaknya beristirahat seperti ini
setelah merasa
kelelahan!"
Kakimu terasa nyeri."
Sejenak 'ing 'ing t idak menjawab, mengatupkan
bibirnya
1533
rapat*rapat, dan memandang kakinya, menarik
kedua kakinya
dari bawah untuk diluruskan. Gerakan ini
mendatangkan
perasaan nyeri bukan main, akan tetapi ia tidak
mengeluh,
hanya matanya tergetar sedikit dan juga bibirnya
dikatupkan
makin kuat. %kan tetapi ia menggeleng kepala.
$idak, tidak nyeri1."
)ening lagi sejenak. #alam keheningan ini,
pendengaran
Sie 'i&ng yang terlatih dan amat peka itu
mendengar suara
perut gadis itu berkeruyuk, seperti juga perutnya
sendiri yang
sejak tadi berkeruyuk.
'apar1.." tanyanya sambil menatap wajah itu.
'ing 'ing mengangkat muka dan kembali mereka
bertemu
1534
pandang. Gadis itu tersenyum dan menggelengkan
kepalanya,
sambil menambahkan kayu kering pada perapian
di depannya.
'ing 'ing, aku melihat engkau se&rang gadis yang
tabah
dan jujur, akan tetapi mengapa engkau
memb&h&ngi aku."
Gadis itu nampak terkejut sekali. Sebatang ranting
yang
dipegangnya terlepas dan matanya terbelalak
ketika ia
memandang kepada pemuda itu. Sepasang alisnya
berkerut
dan suaranya terdengar heran, %ku. 0&h&ng."
Sie 'i&ng menganguk dan tersenyum. 0aru saja
dua kali
engkau berb&h&ng kepadaku. Kakimu nyeri sekali
dan engkau
mengatakan tidak, perutmu lapar dan engkau juga
1535
mengatakan tidak. 0ukankah itu b&h&ng
namanya."
6ajah yang tadinya menjadi agak pucat itu merah
kembali,
dan sepasang mata itu berseri kembali. %ih, 'i&ng*
k&, engkau
mengejutkan aku. Kiranya itu yang kaunamakan
b&h&ng. Itu
bukan b&h&ng, k&k&, melainkan untuk melawan
keadaan dan
untuk menguatkan hati."
)emm, apa pula maksudnya itu."
Sebelum kujawab, aku ingin tahu bagaimana
engkau
begitu yakin bahwa kakiku nyeri dan perutku
lapar."
Kita sudah berjalan sehari, naik turun bukit, sudah
sepatutnya kalau kakimu nyeri dan ketika engkau
meluruskan
1536
kakimu tadi, jelas nampak pada wajahmu bahwa
engkau
menahan rasa nyeri. Sejak pagi kita belum makan
lagi, sudah
sepantasnya kalau perutmu lapar, dan tadi, aku
mendengar
perutmu berkeruyuk."
'ing 'ing tertawa dan menutupi mulutnya. Ia
merasa lucu,
juga merasa malu. Ih, engkau membikin aku malu
saja, k&k&.
$elingamu usil amat sih, mendengarkan bunyi
perut &rang!
Sekarang aku jawab pertanyaanmu tadi. ,emang
kakiku
nyeri, habis mengapa. %ndaikata aku mengaku
nyeripun,
pengakuan itu tidak akan mengurangi rasa nyeri,
bahkan akan
1537
menambah. ,aka aku memb&h&ngi diri sendiri
saja,
mengatakan tidak nyeri sehingga rasa nyeri
banyak berkurang.
#emikian pula tentang perutku yang lapar. Kalau
aku
mengaku lapar juga tidak akan ada sesuatu yang
dapat
kumakan. 'ebih baik mengaku tidak lapar agar
rasa laparnya
berkurang. Ketika tadi engkau bertanya apakah
aku lelah dan
dingin, aku menjawab ya karena di sini ada tempat
beristirahat menghilangkan lelah dan api unggun
penahan
dingin. 2ah, jelas, kan. %ku bukan pemb&hbng, ya
k&k&."
Kalimat terkahir ini terdengar manja seperti rengek
kanakkanak
1538
sehingga Sie 'i&ng memandang dengan senyum
dan
hatinya terharu karena dia teringat kepada 3auw 0i
Sian.
$eringat dia betapa ketika masih kecil, 0i Sian yang
tidak
mempunyai teman lain kecuali dia, juga suka
merengek seperti
ini kalau minta sesuatu kepadanya. #an seperti
juga dahulu,
ketika dia selalu menuruti permintaan 0i Sian kalau
kep&nakannya itu sedang merengek, kinipun ia
menuruti
permintaan 'ing 'ing dan dia mengangguk.
Engkau memang
bukan pemb&h&ng, 'ing 'ing. #an sekarang aku
akan
membuat pengakuan."
Kini gadis itu yang memandang heran dan penuh
selidik.
1539
Engkau akan membuat pengakuan. (engakuan
apa lagi,
'i&ng*k&."
%ku telah bersikap kejamsekali kepadamu, 'ing
'ing1."
%ihhh! Sama sekali tidak, 'i&ng*k&! %pa yang
kaumaksudkan ini. Engkaulah satu*satunya &rang
yang paling
baik di dunia ini bagiku. Engkau bagiku menjadi
pengganti
ayah ibu kandungku, pengganti saudara dan
keluargaku, menjadi
sahabat dan juga guruku1."
+angan terlalu tinggi memuji, 'ing 'ing. 'ihat dan
rasakan,
bukankah selama sepekan ini engkau kubawa
berjalan sampai
melampaui batas kekuatanmu, memaksamu
berjalan jauh
melalui bukit dan tempat yang amat sukar, lalu
1540
membiarkanmu kelaparan dan kehausan.
0ukankah selama
sepekan ini aku membiarkan engkau mengalami
sengsara,
tubuhmu lelah, kakimu nyeri, perut lapar dan
mulut haus. %ku
telah bersikap kejamsekali!"
$idak, tidak! %ku tidak menganggapmu kejam,
k&k&.
Sudah sewajarnya karena memang kita berdua ini
sepasang
kelana yang merantau, tidak memiliki apa*apa,
tidak memiliki
rumah, bukan. 4umah kita adalah dunia ini,
lantainya tanah
ini, atapnya langit. 0etapa indahnya rumah kita,
k&k&, tidak
ada di dunia ini yang seindah tempat tinggal kita.
#i manamana
1541
tempat tinggal kita. 'antai kita bertilamkan rumput
lunak,
kebun kita penuh p&h&n dan bunga, kupu*kupu,
burung1."
,au tak mau Sie 'i&ng tertawa gembira. 0ukan
main gadis
ini, pikirnya girang. ,emiliki ketabahan dan tahan
uji, akan
tetapi juga memiliki kelincahan dan kegembiraan
hidup
sehingga baru berkumpul sepekan saja semua
kenangan
buruk dan perasaan nelangsa dalam hatinya
tersapu bersih,
membuat diapun ikut gembira. $iba*tiba saja
segala sesuatu di
sekelilingnya nampak demikian indahnya!
Engkau tidak tahu, 'ing 'ing. Selama sepekan ini,
aku
1542
memang sengaja membuatmu menderita. %ku
sengaja
membuat engkau kecapaian, kelaparan dan
kehausan!"
Gadis itu memandang heran. Kausengaja. %ku1.
aku
tidak mengerti maksudmu, k&k&."
%ku memang hendak mengujimu. Setelah engkau
menderita, hendak kulihat apakah engkau benar*
benar sudah
nekat untuk ikut denganku. Kalau engkau tidak
kuat, aku akan
mencarikan tempat yang baik untukmu, pada
sebuah keluarga,
yang dapat kupercaya dan1."
'i&ng*k&, kenapa begitu. Sudah kukatakan bahwa
aku
hanya mempunyai satu saja keinginan hidup ini,
yalah ikut
1543
denganmu ke manapun engkau pergi. +angankan
hanya
kesukaran yang tidak seberapa ini, hanya
keletihan, kelaparan
dan kehausan, biarpun sampai mati aku tidak akan
menyesal
telah ikut denganmu, k&k&!"
Sie 'i&ng menundukkan mukanya agar jangan
nampak
betapa wajahnya merasa terharu sekali. %pakah
yang mend&r&ng
gadis ini demikian nekat. ,ungkinkah gadis ini
mencintanya. %h, bagaimana mungkin. Semua
&rang,
terutama kaum wanita, takut dan benci kepadanya,
jijik
melihat keadaan tubuhnya. 0agaimana mungkin
ada yang
jatuh cinta kepadanya. #an gadis ini bukan
se&rang gadis
1544
yang buruk rupa ataupun cacat, melainkan se&rang
gadis yang
sehat lahir batinnya, bahkan cantik manis dan pasti
akan
mudah menundukkan hati pria yang manapun.
,aafkan aku, 'ing 'ing. Sudahlah, sekarang lebih
baik kita
makan. (erut kita sudah lapar sekali. %ku masih
menyimpan
r&ti tawar, hanya tinggal mencari daging segar
untuk dijadikan
teman r&ti."
$api1."
Ssstttt, di sana ada daging1.!" Sie 'i&ng yang
sudah
menyambar sebatang ranting dengan tangannya,
tiba*tiba
menyambitkan ranting itu ke arah kiri. 4anting itu
meluncur
1545
bagaikan anak panah ke dalam semak*semak tak
jauh dari
situ dan seek&r kelinci putih terguling keluar
dengan leher
tertembus ranting dan mati seketika. ,elihat ini,
tentu saja
'ing 'ing menjadi girang bukan main.
)ebat, engkau hebat, 'i&ng*k&! Kelinci ini gemuk
sekali1.
ah, akan kubuatkan daging kelinci panggang yang
le-at
untukmu, 'i&ng*k&." $iba*tiba ia kelihatan masgul
dan
mengeluh. %hh, bagaimana mungkin dapat le-at
tanpa
bumbu."
,elihat wajah gadis yang tadinya amat gembira itu
tiba*tiba
menjadi sedih, Sie 'i&ng tersenyum. +angan
khawatir, 'ing
1546
'ing. 0umbu apakah yang kaubutuhkan. Katakan
saja!"
Gadis itu memandang wajah Sie 'i&ng dengan
putus asa.
3ang dibutuhkannya itu hanya dapat dibeli di
pasar, mana
mungkin pendekar itu akan bisa dia mendapatkan
daging
kelinci tadi. #engan lesu iapun menjawab, 'ada
untuk
penghilang bau amis, atau jahe, bawang putih
untuk
penyedap, garam1. dan gula agar terasa gurih
dan manis1.
agar terasa gurih dan manis1."
%kan tetapi, 'ing 'ing terbelalak ketika Sie 'i&ng
mengeluarkan barang*barang yang ia butuhkan itu
dari dalam
buntalan pakaian. 0umbu lengkap! 'ing 'ing
bers&rak
1547
gembira.
Searang pengelana harus selalu menyimpan dan
membawa bekal bumbu*bumbu ini, 'ing 'ing."
%kan tetapi gadis itu kini bekerja keras, apalagi
ketika Sie
'i&ng menyerahkan sebatang pisau yang tajam,
yang juga
menjadi bekal Sie 'i&ng untuk keperluan memasak
makanan.
Ia lupa akan dinginnya hawa udara dan sambil
bersenandung
lagu rakyat $ibet, 'ing 'ing menguliti kelinci gemuk
itu dan
mengambil dagingnya. Kegembiraan gadis itu
menular pada
Sie 'i&ng. #iapun merasa gembira dan lincah,
merasa se&lah
dia menjadi kanak*kanak atau remaja kembali. #ia
mempersiapkan ranting penusuk daging,
membantu 'ing 'ing
1548
dan tak lama kemudian, bau daging panggang
yang sedap
karena bumbunya lengkap, membuat perut mereka
semakin
keras berkeruyuk saling bersahutan. Sie 'i&ng
mengeluarkan
bungkusan r&ti tawar dan seguci anggur merah
yang tidak
keras, melainkan anggur manis. #an kemudian
merekapun
makan r&t i tawar dengan daging kelinci panggang
yang benar
le-at karena masih segar, lunak dan gurih.
Ketika mereka makan inipun Sie 'i&ng menemukan
kenyataan yang membuat dia semakin termenung
dan hatinya
berdebar aneh. ,engapa mereka berebut saling
memilihkan
daging terbaik. ,engapa mereka saling
mementingkan dan
1549
saling memperhatikan. Inikah cinta. #ia merasa
heran dan
ragu. (ernah dia mengalami perasaan seperti ini,
ketika
berhadapan dengan 3auw 0i Sian, kep&nakannya!
)anya
bedanya, kalau dari 0i Sian dia tidak merasakan
perhatian lain
kecuali kasih sayang yang kekanak*kanakan dari
se&rang
kep&nakan yang sejak kecil menjadi temannya
bermain,
sebaliknya dari 'ing 'ing dia merasakan perhatian
yang lain,
yang lebih dewasa dan membuat dia merasa
dimanja,
merasakan suatu kemesraan yang belum pernah
dirasakannya. Inikah cinta. #ia tidak dapat
menjawabnya.
$erlampau pagi untuk menduga sejauh itu.
1550
Kini, perut mereka tidak berkeruyuk lagi. ,ereka
menemukan sumber air tak jauh dari situ. Setelah
mencuci
tangan dan mulut, mereka duduk lagi menghadapi
api
unggun. ,alam mulai larut dan mereka
membesarkan api
unggun untuk mengusir dingin dan nyamuk.
Kembali mereka
saling berpandangan melalui atas nyala api.
'ing 'ing1." Sie 'i&ng meragu, suaranya lirih dan
se&lah
dia sangsi apakah perlu dia menyatakan isi
hatinya.
Gadis itu memandangnya dan bibir itu terseryyum.
0ibir
yang kini nampak merah segar, tidak layu dan
agak pucat
seperti ketika kelaparan dan keletihan
menguasainya tadi.
1551
3a, 'i&ng*k&."
%ku heran sekali1."
,elihat pemuda itu meragu, 'ing 'ing menjadi
penasaran.
%pa yang kauherankan, 'i&ng*k&."
Engkau1."
Eh. %ku kenapa sih." 'ing 'ing tertawa kecil.
%pakah
mataku tiga. )idungku dua. %panya yang
mengherankan
pada diriku."
Se&rang gadis seperti engkau1. kenapa nekat
ingin ikut
dengan aku. %ku se&rang laki*laki yang
sebatangkara, miskin
dan tidak mempunyai apa*apa1."
Sama dengan aku!" 'ing 'ing menyambung
cepat.
%kan tetapi engkau se&rang gadis yang cantik dan
masih
1552
muda, sedangkan aku1."
Engkau se&rang pendekar yang budiman, se&rang
jantan
yang hebat sekali, mengagumkan dan1."
0ukan itu maksudku, 'ing 'ing. %ku se&rang laki*
laki yang
cacat, b&ngk&k dan menjijikkan1."
/ukup!" 'ing 'ing berteriak dan ia mengerutkan
alisnya,
sepasang matanya bersinar*sinar seperti &rang
marah. 'i&ngk&,
kenapa engkau begitu merendahkan diri. Ketika
engkau
muncul di ambang pintu itu, ketika semua gadis
ketakutan
melihatmu dan mengira engkau se&rang penjahat
karena
cacat tubuhmu, aku melihat betapa engkau seperti
menerima
1553
tamparan atau tusukan. %ih k&k&, aku tidak dapat
melupakan
pandang matamu di saat itu dan di saat itu pula
aku1. aku
memutuskan untuk ikut denganmu, ke manapun
engkau
pergi1." Kini sepasang mata yang tadinya nampak
marah itu
menjadi lembut sinarnya, mata itu seperti redup.
Kenapa, 'ing 'ing. Itulah yang ingin sekali
kuketahui!
Kenapa tiba*tiba engkau mengambil keputusan
yang begitu
nekat. (ergi mengikuti aku yang tidak kaukenal
sama sekali."
(ada saat itu aku melihat pandang matamu
seperti itu,
k&k&, aku1. aku merasa hatiku tertusuk, aku
merasa terharu
1554
dan kasihan sekali kepadamu. Ingatkah engkau
betapa aku
menangis sesenggukan, menangis dengan sedih.
0ukan
hanya karena aku tidak ada yang menjemput,
bukan hanya
karena aku takut membayangkan harus kembali ke
rumah
&rang tua angkatku, melainkan terutama sekali
karena kasihan
kepadamu!"
Sie 'i&ng menatap tajam wajah gadis itu. Engkau
kasihan
kepadaku karena1. aku b&ngk&k. Karena cacat
tubuhku."
#engan tegas 'ing 'ing menggeleng kepalanya.
Sama
sekali tidak! Kenapa cacat tubuhmu harus
dikasihani. 0iarpun
1555
engkau mempunyai cacat, akan tetapi cacat itu
sama sekali
tidak mengganggumu, bahkan engkau memiliki
kesakt ian luar
biasa. $idak, aku bukan kasihan karena cacatmu,
k&k&,
melainkan kasihan karena engkau begitu
menderita batin
karena cacat itu, yang membuatmu begitu
merendahkan diri.
Engkau tentu merasa betapa semua &rang,
terutama wanita,
jijik dan benci kepadamu1."
,emang kenyataannya demikian!" kata Sie 'i&ng,
suaranya agak keras.
$idak, tidak semua merasa seperti itu! )anya
perempuan
yang tinggi hati saja yang memandang rendah
kepada
1556
se&rang pria ydng cacat. (adahal, cacat tubuh
bukan hal yang
terlalu memalukan, tidak seperti cacat batin! $idak,
k&k&, tidak
semua perempuan benci kepadamu, setidaknya1.
aku kagum
padamu, aku menganggap engkau &rang yang
paling baik di
dunia ini, dan paling gagah1."
1. dan paling buruk." Sie 'i&ng menambahkan
swnbil
tersenyumpahit. 'ing 'ing mengerutkan alisnya.
'i&ng*k&, jangan tersenyum seperti itu! 0egitulah
engkau
tersenyum ketika berdiri di ambang pintu itu,
tersenyum
se&lah engkau melihat dunia kiamat dan engkau
tidak perduli!
$idak, k&k&. Siapa bilang engkau paling buruk.
0agiku,
1557
engkau gagah dan tampan!"
Sie 'i&ng membelalakkan matanya, menatap wajah
gadis
itu, jantungnya berdebar keras. #an diapun
bertanya kepada
matanya, bagaimana gadis itu nampak dalam
pandangannya,
dan dia melihat se&rang gadis yang amat cantik
menis, yang
menimbulkan rasa iba dan suka, se&rang gadis
yang membuat
dia merasa berbahagia, pandang mata yang
bening itu seperti
memberi nyala hidup dalam hatinya, senyum
manis di bibir itu
seperti tetesan embun pagi pada perasaannya
yang mulai
mengering dan dia pun tiba*tiba tertawa bergelak.
Suara
1558
ketawanya bebas lepas dan nyaring, memecahkan
kesunyian
malam. 0eberapa ek&r burung yang bertengger di
p&h&n yang
berdekatan sampai terkejut, dan bunyi kelepak
sayap mereka
menandakan bahwa mereka itu terkejut dan
terbang pergi
menjauhi suara aneh itu.
'ing 'ing juga memandang kepada Sie 'i&ng
dengah sinar
mata khawatir. Suara ketawa pemuda itu mula*
mula perlahan,
makin lama semakin kuat dan anehnya, ia seperti
mendengar
isak tangis terselip di antara bunyi tawa itu. Seperti
terd&r&ng
&leh sesuatu, 'ing 'ing bangkit berdiri,
menghampiri Sie 'i&ng
1559
dan berlutut di dekat pemuda itu yang masih
duduk bersila
sambil tertawa. #ipegangnya pundak pemuda itu,
diguncangnya dan iapun berteriak dengan gelisah.
'i&ng*k&1.! 'i&ng*k&1 Kau1. kau kenapa, 'i&ng*
k&."
Ketika merasa betapa tubuhnya diguncang*
guncang, Sie
'i&ng baru sadar. Kalau tadi ketika tertawa dia
menengadah,
kini dia menundukkan muka dan suara ketawanya
terhenti.
Ketika dia melihat 'ing 'ing di dekatnya dan gadis
itu
kelihatan gelisah hampir menangis, mengguncang
pundaknya,
Sie 'i&ng ingat akan keadaan dirinya dan seperti
did&r&ng &leh
sesuatu yang amat kuat, dia lalu merangkul.
'ing 'ing1.!"
1560
'i&ng*k&1. ah, 'i&ng*k&k&1.!"
Keduanya Saling rangkul, hanya berpelukan saja
dengan
kuatnya se&lah*&lah ingin menjadi satu dan tidak
akan
berpisah lagi. 4angkulan yang penuh dengan
keharuan dan
rasa syukur, tidak mengandung nafsu berahi sama
sekali.
Sie 'i&ng yang lebih dulu sadar bahwa keadaan
mereka itu
tidak semestinya. #engan lembut dia melepaskan
rangkulannya. ,erasa akan hal ini, 'ing 'ing juga
melepaskan
rangkulannya akan tetapi ia diam saja ketika kedua
tangannya
dipegang &leh kedua tangan Sie 'i&ng. ,ereka
berhadapan,
saling berpegang tangan dan dengan suara
menggetar karena
1561
keharuan Sie 'i&ng berkata lirih.
'ing 'ing, terima kasih, engkau telah
mengembalikan
harga diriku!"
#an engkau telah mengembalikan pengharapanku
untuk
menghadapi penghidupan yang kejam ini, 'i&ng*
k&."
2ah, sekarang mengas&lah. Engkau harus tidur
yang enak
agar bes&k memiliki cukup tenaga untuk
melanjutkan
perjalanan, 'ing 'ing."
'ing 'ing bangkit berdiri, lalu memb&ngkar
buntalan
pakaiannya. #ikeluarkan sehelai selimut,
dibentangkan selimut
itu di atas rumput dekat api unggun.
%kan tetapi engkau bagaimana, 'i&ng*k&.
Engkaupun
1562
harus mengas&!"
(emuda itu tersenyum. %ku sudah terbiasa
dengan
kehidupan begini, 'ing 'ing. %ku tidak perlu tidur
karena harus
menjagamu, menjaga agar api unggun t idak
padam. $idurlah,
dengan bersila saja aku akan dapat melepaskan
lelah."
0aiklah, 'i&ng*k&," Gadis itu menguap dan
menutupi mulut
dengan punggung tangan karena ia merasa lelah
sekali dan
mengantuk. 0egitu ia merebahkan diri miring,
iapun pulas. Ia
miring menghadap api unggun sehingga Sie 'i&ng
dapat
melihat mukanya. )atinya penuh rasa haru dan
sayang
1563
melihat wajah itu tidur pulas dengan mulut
tersenyum
membayangkan kebahagiaan, dan napasnya amat
halus.
Se&rang gadis yang baik!
(ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali Sie 'i&ng
sudah
pergi ke sumber air dan mandi. )awa amat dingin,
akan tetapi
karena tubuhnya memang kuat sekali, maka mandi
di waktu
pagi itu terasa amat segar dan nyaman. $ubuhnya
mengepulkan uap putih ketika dia merendam
tubuhnya ke
dalam air yang amat dingin itu. #ia merasa segar
sekali ketika
dia kembali ke tempat mereka melewatkan malam
dan dia
mendapatkan 'ing 'ing sudah bangun. (akaian dan
rambutnya
1564
kusut, namun hal ini tidak mengurangi kecantikan
gadis
itu. ,elihat Sie 'i&ng datang dengan rambut masih
basah,
gadis itu tertawa kecil.
%ih, sepagi ini dan sedingin ini engkau agaknya
telah
mandi, k&k&! )ih, hih, aku tidak berani mandi.
)awa begini
dinginnya dan air itu tentu dingin seperti salju!" Ia
mengeluarkan pakaian dari dalam buntalannya.
%kan tetapi
aku akan bertukar pakaian dan mencuci yang
k&t&r. Kesinikan
pakaianmu yang k&t&r, 'i&ng*k&, akan kucuci
sekalian!"
Sie 'i&ng memperlihatkan pakaian yang masih
basah dan
sudah diperasnya. Sudah kucuci tadi!" katanya.
1565
Gadis itu cemberut. %ih, k&k&. 0erulang kali
engkau
mencuci sendiri pakaianmu. %pakah kaukira aku
tidak dapat
mencuci bersih. Itu sudah menjadi kewajibanku,
k&k&. 'ain
kali jangan kaucuci sendiri!"
Sie 'i&ng mengangguk dan tertawa. 0aiklah, 'ing
'ing,
aku berjanji."
Gadis itu berlari kecil menuju ke sumber air yang
berada
kurang lebih t iga ratus meter dari situ, menuruni
tebing yang
tidak curam. Sie 'i&ng memandang sejenak dari
belakang,
tersenyum dan setelah gadis itu menghilang di
balik semak
dan batang p&h&n, diapun membuat persiapan
untuk
1566
memanggang sisa r&ti tawar semalamuntuk
dipakai sarapan.
Sie 'i&ng merasa gembira bukan main pagi itu. #ia
merasa
se&lah*&lah mengalami hidup baru. Suasana
nampak indah
bukan main. ,atahari pagi dengan lembut
mengusir kabut
pagi, menggugah burung*burung yang kini sibuk
membuat
persiapan untuk melaksanakan tugas kewajiban
mereka
sehari*hari, yaitu mencari makan. 4umput dan
daun p&h&n
juga tergugah, nampak berseri dan segar, dihias
butir*butir
embun yang seperti mutiara berkilauan tertimpa
sinar
matahari pagi yang masih lemah. Kicau burung
bagaikan
1567
musik yang amat riang dan merdu. Sie 'i&ng
tersenyumsenyum
se&rang diri. $iba*tiba dia mengerutkan alisnya.
4&ti
yang dipanggangnya sudah matang sejak tadi.
$erlalu lama
gadis itu pergi ke sumber air, pikirnya. 0iarpun
dengan
mencuci pakaian, pakaian itu tidak berapa banyak.
,estinya
sudah selesai sejak tadi. #ia bangkit berdiri dan
memandang
ke arah hutan, di mana terdapat sumber air itu.
$idak nampak
dari situ karena selain tertutup semak dan p&h&n,
juga jalan
ke sumber air itu agak menurun.
'ing 'ing1.!" #ia berteriak memanggil,
mengerahkan
1568
tenaganya agar suaranya sampai ke sumber air itu.
#ia
menanti jawaban, namun tak kunjung tiba.
'ing 'ing, r&tinya sudah masak1." #ia berteriak
lagi, lebih
nyaring. +uga tidak terdengar jawaban. #ia
mengerutkan
alisnya. $ak mungkin gadis itu tidak mendengar,
dan
andaikata gadis itu menjawabnya, tentu dengan
pendengarannya
yang peka terlatih, dia akan dapat
mendengarnya. ,emang tidak pantas kalau dia
mendatangi
sumber air itu. Siapa tahu gadis itu sedang mandi
dan
telanjang. %kan tetapi kekhawatiran hatinya
membuat dia
melangkah ke arah sumber air. Setelah tiba di atas
tebing, dia
1569
berhenti dan mendengarkan. )anya suara
gemercik air
sumber bermain dengan batu*batu yang terdengar.
$idak
terdengar suara &rang mandi, bermain di air, atau
mencuci
pakaian. %kan tetapi dia masih belum mau turun.
'ing 'ing1.!" #ia memanggil lagi. Kini tidak
mungkin sama
sekali kalau gadis itu tidak mendengar karena
sumber itu
berada dekat di bawahnya, walaupun belum
nampak dari situ
karena terhalang batu*batu besar. $idak ada
jawaban. Sie
'i&ng t idak ragu*ragu lagi, dengan hati gelisah dia
mel&ncat
turun. #ia memandang ke sana*sini. $idak nampak
bayangan
'ing 'ing.
1570
'ing 'ing1.!" %kan tetapi tetap saja tidak ada
jawaban.
Ketika dia mendekat ke sumber air, dia terkejut
sekali melihat
pakaian 'ing 'ing berada di situ, baik pakaian k&t&r
yang akan
dicucinya tadi maupun pakaian kering untuk ganti.
Gadis itu
lenyap, tanpa berpakaian! 6ajahnya seketika
pucat ketika
detik jantungnya seperti terhenti, kemudian
jantung itu
berdebar*debar penuh ketegangan. #iterkam
harimau atau
binatang buas lain. $entu ada bekas darahnya.
#engan muka
pucat dia lalu meneliti ke atas tanah, mencari
bekas atau
bercak darah. $idak ada darah, yang ada hanyalah
jejak*jejak
1571
kaki! +ejak banyak sepatu dengan ukuran besar.
0anyak lakilaki
baru saja berada di tempat itu! #an jejak itu masih
baru
sekali. /elaka, pikirnya, 'ing 'ing tentu diculik &leh
entah berapa
&rang laki*laki, dalam keadaan telanjang bulat!
#engan
hati tidak karuan rasanya, dipenuhi kegelisahan,
dia lalu
mengikut i jejak itu dengan cepat. +ejak itu
membawanya
masuh hutan. #ia berlari dengan cepat mengikut i
jejak itu dan
tiba*tiba dia mendengar suara*suara tertahan,
seperti mulut
yang menjerit akan tetapi dibungkam. /epat dia
mel&ncat ke
kiri, ke arah suara dan matanya terbelalak, mel&t&t
ketika
1572
melihat apa yang terjadi di balik semak*semak
belukar, di atas
rumput tebal itu.
'ing 'ing, dalam keadaan telanjang bulat, sedang
menggeliat*geliat dan melawan mati*matian
terhadap lima
&rang laki*laki yang hendak menggelutinya! Empat
&rang
memegangi kedua tangan dan kakinya yang
dipentang dan
se&rang lagi, yang brew&kan, sambil terkekeh*
kekeh berusaha
untuk memperk&sanya! 'ing 'ing mer&nta*r&nta,
menggigit,
menjerit, akan tetapi mulutnya dibungkam.
0iarpun demikian,
bagaikan seek&r singa betina 'ing 'ing
mempertaruhkan
keh&rmatannya.
1573
#ari dalam dada Sie 'i&ng keluar lengking panjang
yang
menggetarkan hutan itu. 'ima &rang itu terkejut,
meneng&k.
%kan tetapi Sie 'i&ng sudah t idak dapat lagi
menahan
kemarahan hatinya yang se&lah*&lah dibakar api.
,atanya
menc&r&ng, napasnya seperti mengeluarkan uap
panas, dan
begitu tubuhnya menerjang ke depan, tangannya
menyambar
dan rambut kepala si brew&k itu telah dijambaknya
dan sekali
angkat, tubuh si brew&k yang setengah telanjang
itu telah
diangkat dan diayun*ayun ke atas kepalanya
se&lah*&lah
tubuh si brew&k yang tinggi besar itu hanya sehelai
kain saja.
1574
Si brew&k berteriak*teriak ketakutan setengah
mati, akan
tetapi Sie 'i&ng dengan kemarahan meluap*luap
membanting
tubuh itu ke atas seb&ngkah batu.
(rakkk!" kepala si brew&k itu pecah dan &taknya
berantakan bersama darah.
,elihat betapa pemimpin mereka tewas dalam
keadaan
demikian mengerikan, empat &rang itu terbelalak
dan mereka
melepaskan kaki dan tangan 'ing 'ing. #engan
marah,
mereka yang belum menyadari bahwa mereka
berhadapan
dengan se&rang pendekar sakti, mereka mencabut
g&l&k dari
punggung masing*masing dan serentak mereka
menyerang
1575
Sie 'i&ng dengan g&l&k mereka. %kan tetapi, Sie
'i&ng
mengeluarkan suara melengking lagi, menyambut
mereka
dengan kaki kanan yang melakukan tendangan
berputar.
$erdengar teriakan*teriakan kesakitan dan empat
batang
g&l&k terpental lepas dari tangan empat &rang itu.
,ereka
mengaduh*aduh, memegangi tangan kanan
dengan tangan
kiri karena pergelangan tangan mereka telah patah
disambar
tendangan memutar tadi! Kini mereka memandang
dengan
mata terbelalak, penuh rasa takut melihat pemuda
b&ngk&k
itu dengan langkah perlahan*lahan menghampiri
mereka.
1576
Saking takutnya, mereka lalu menjatuhkan diri
berlutut.
%mpun1. ampunkan kami1."
%kan tetapi, lengkingan ketige kalinya terdengar
dan
kembali kaki Sie 'i&ng bergerak menendang.
Empat kali dia
menendang, dan tubuh empat &rang itu
terjengkang dan
mereka tewas seketika dengan tulang leher patah*
patah!
'ing 'ing yang berlutut di atas tanah, memandang
dengan
muka pucat dan tubuh menggigil. 0iarpun ia
merasa merah
dan membenci lima &rang itu, namun ia merasa
ngeri melihat
pembunuhan itu terjadi di depan matanya, melihat
betapa
1577
lima &rang itu tewas seketika, melihat Sie 'i&ng
yang biasanya
lemah lembut itu mengamuk, seperti iblis maut
sendiri!
Sie 'i&ng mel&ncat dan melihat gadis itu dalam
keadaan
telanjang bulat berlutut di atas tanah, diapun lalu
menghampirinya.
'ing 'ing1., kau tidak apa*apa1.." tanyanya
lembut.
'i&ng*k&1.!" 'ing 'ing menjerit dan iapun pingsan
dalam
dekapan Sie 'i&ng. (emuda itu lalu
mem&nd&ngnya,
membawanya ke sumber air, mengambil pakaian
'ing 'ing
dan membawa gadis itu ke tempat mereka
melewatkan malam
tadi. #engan memaksa matanya agar jangan
melihat bagian
1578
terlarang dari tubuh gadis itu, dia merebahkan 'ing
'ing ke
atas selimut dan menyelimuti tubuh yang
telanjang. 0aru ia
memijat*mijat tengkuk gadis itu untuk
menyadarkannya. 'ing
'ing siuman kembali, mengeluh dan membuka
matanya. $ibatiba
ia terbelalak dan menjerit karena ia teringat akan
peristiwa tadi. +erit melengking ketakutan sambil
bangkit
duduk. Sie 'i&ng merangkul gadis yang menjerit*
jerit histeris
itu. 0egitu dirangkul, 'ing 'ing mer&nta dan
menjerit semakin
nyaring.
'epaskan aku1.! 'epaskan! Keparat jahanam
kalian1.
lepaskan akuuuu1.!"
1579
Sie 'i&ng mend&r&ng gadis itu dan memaksanya
untuk
memandang kepadanya.
'ing 'ing, lihat siapa aku1.!" katanya setengah
membentak untuk menyadarkan gadis yang
dilanda ketakutan
dan kengerian itu. 'ing 'ing terbelalak
memandang, sadar dan
merangkul.
'i&ng*k&1. ah, 'i&ng*k&1.!"
#an diapun menangis di dada Sie 'i&ng, tidak
sadar bahwa
selimut yang menutupi tubuhnya terbuka.
$enanglah, 'ing 'ing. $enanglah, engkau sudah
terbebas
dari lima &rang anjing itu! $enanglah, dan pakailah
pakaian
ini1." Sie 'i&ng menutupkan lagi selimut menutupi
tubuh
gadis itu.
1580
'ing 'ing baru sadar bahwa ia masih telanjang
bulat. )al ini
mengingatkan ia akan pengalaman tadi dan ia
bergidik ngeri.
'alu dengan kedua tangan gemetar ia mengenakan
pakaiannya di balik selimut. Sie 'i&ng duduk di
atas rumput
membelakangi gadis itu, alisnya berkerut dan
berulang kali dia
menarik napas panjang. #ia termenung dan
wajahnya muram
sekali.
$angan itu dengan lembut menyentuh pundaknya,
dan
suara itu lirih berbisik penuh kekhawatiran. 'i&ng*
k&, engkau
kenapakah1.! 'i&ng*k&, kenapa kau diam saja.
$adi1. ketika
aku berada di sumber, ketika aku habis mencuci
muka
1581
membersihkan diri, ketika hendak berganti
pakaian, tiba*tiba
mereka itu datang menyergapku. %ku tidak dapat
menjerit
karena mereka membungkam mulutku. %ku
melawan matimatian.
Ketika engkau berteriak memanggil namaku,
mereka
lalu membawa aku pergi ke hutan itu dan di
sana1. ahh, untung
engkau datang tepat pada waktunya, 'i&ng*k&.
)ampir
aku tidak kuat bertahan lagi1."
$iba*tiba Sie 'i&ng mengepal tinju dan tangan 'ing
'ing
yang memegang pundak itu cepat ditarik kembali
karena
kaget. (undak itu seperti mengeluarkan tenaga
yang panas!
1582
'ing 'ing melangkah maju dan memandang wajah
pemuda
itu. Ia terkejut. 6ajah itu pucat, mata itu seperti
sayu dan
sedih, seperti akan menangis!
'i&ng*k&, engkau kenapakah. Engkau kelihatan
begini
berduka! %pa yang telah terjadi."
Suara itu parau dan penuh penyesalan. %ku telah
membunuh mereka1."
Gadis itu memandgng heran. $entu saja, k&k&!
5rang&rang
seperti mereka memang layak kaubunuh! ,ereka
itu jahat
sekali!"
Sie 'i&ng menghela napas panjang. 7ntuk
menentang
kejahatan, memang kadang*kadang terpaksa
membunuh,
1583
akan tetapi tidak seperti yang kulakukan tadi, 'ing
'ing.
,embunuh karena benci! ,embunuh dengan hati
dipenuhi
dendam kebencian, karena aku melihat mereka
memperlakukan engkau seperti itu. ,embunuh
karena
cemburu dan benci. %h, aku menjadi kejam sekali,
tidak ada
bedanya dengan mereka1.!"
$entu saja engkau berbeda sekali dengan mereka!
Engkau
se&rang pendekar sakti yang budiman, penentang
kejahatan,
dan mereka itu adalah segermb&lan &rang jahat
yang berhati
kejam, yang suka melakukan kejahatan.
0ayangkan saja
andaikata tidak ada engkau, 'i&ng*k&, aih1. aku
akan
1584
tertimpa malapetaka yang bagiku lebih
mengerikan dan
menyedihkan daripada maut sendiri. Engkau sudah
benar,
'i&ng*k&, tidak ada sesuatu untuk disesalkan."
Sie 'i&ng memandang gadis itu dan tersenyum,
akan tetapi
senyumnya tidaklah segembira malam tadi atau
pagi tadi
sebelum terjadi peristiwa itu.
Engkau t idak mengerti, 'ing 'ing. Sudahlah, mari
kita
kemasi barang kita untuk melanjutkan perjalanan.
%kan tetapi,
sebelum itu aku akan menguburkan dulu lima
jena-ah itu."
,enguburkan mereka." Gadis itu terbelalak, akan
tetapi
melihat sinar mata pendekar itu, iapun menunduk.
0aiklah,
1585
'i&ng*k&1. aku hanya menurut i semua
perintahmu."
,endengar jawaban ini dan melihat sikap 'ing
'eing,
senyumnya melebar dan tidak begitu pahit lagi.
Gadis ini
sungguh merupakan sinar baru dalam
kehidupannya. #ia tadi
merasa terpukul dan berduka sekali
mengenangkan kekejaman
yang telah dilakukannya terhadap lima &rang yang
tidak dikenalnya itu. #an dia tahu bahwa
kekejaman itu dia
lakukan karena cemburu dan kebencian yang amat
hebat.
(adahal, kebencian merupakan suatu hal yang
harus
dihindarkan, demikian yang selalu dipesankan &leh
(ek*sim
Sian*su kepadanya.
1586
$ak lama kemudian, Sie 'i&ng sudah membuat
lubang
kuburan untuk lima jena-ah &rang*&rang yang
tidak pernah
dikenalnya itu. 'ing 'ing hanya men&nt&n dari
kejauhan, tidak
mau mendekat karena merasa ngeri. #iam*diam
gadis ini
semakin kagum kepada Sie 'i&ng. Se&rang
pendekar sakti
yang budiman, gagah perkasa, namun berhati
lembut. ,ana
ada &rang mau menguburkan jena-ah &rang*&rang
jahat yang
tadi menjadi musuhnya.
Setelah selesai mengubur jena-ah lima &rang yang
dibunuhnya itu dengan sederhana namun pantas,
Sie 'i&ng
lalu mengajak 'ing 'ing melanjutkan perjalanan ke
selatan.
1587
(enyesalan dan bertaubat tidak akan ada gunanya
kalau
hal itu datang dari pikiran belaka. (ikiran hanya
alat dalam
kehidupan ini, namun pikiran sudah bergelimang
dengan daya
rendah sehingga menjadi budak dari nafsu.
(erbuatan apapun
yang dilakukan menurut pikiran tentu mengandung
nafsu,
karena pikiran sendiri sudah bergelimang nafsu.
Karena akibat
dari perbuatan yang dikemudikan nafsu ini, yang
dasarnya
mengejar kesenangan dan kepuasan, menuju ke
arah
kerugian lahir batin, maka timbul penyesalan dan
keinginan
bertaubat. (enyesalan dan bertaubat ini selalu
muncul kalau
1588
akibat dari pada perbuatan berdasarkan nafsu itu
datang
menimpa diri. 2amun, kalau hanya pikiran yang
berjanji untuk
bertaubat, biasanya hal itu hanya sementara saja
dan akan
tiba saatnya pikiran melupakan janjinya atau
sengaja
melanggar karena tidak mampu menahan desakan
nafsu.
(enyesalan dan bertaubat baru ada gunanya kalau
kita
menyerahkan diri kepada $uhan! )anya $uhanlah
yang akan
dapat membersihkan pikiran dari cengkeraman
daya rendah.
Kekuasaan $uhan sajalah yang akan dapat
mengatur segala
0esuatu menjadi beres dan tertib, sesuai dengan
kedudukan
1589
dan tugas masing*masing. Sebaliknya, pikiran tidak
mungkin
dapat menertibkan diri sendiri, karena usahanya
itupun masih
dalam tuntunan nafsu. Keinginan akan sesuatu,
itulah sifat
nafsu. Ingin begini atau tidak ingin begini masih
sama saja,
ditujukan untuk mencari kesenangan, keenakan,
kepuasan.
Ingin bebas dari nafsu! Inipun merupakan ulah
nafsu! 3ang
ingin" bebas inipun nafsu, dengan harapan bahwa
kalau
bebas dari nafsu itu tentu menyenangkan, tidak
menyusahkan, dan segala harapan yang enak*
enak. ,aka
terjadilah keinginan bebas dari nafsu yang
diinginkan &leh
1590
nafeu. +elas tidak mungkin! Selama ada keinginan
akan
sesuatu, di situ nafsu bekerja dan merajalela.
'alu timbul pertanyaan tentunya. 0agaimanakah
kita harus
melangkah agar kita dapat terbebas dari nafsu.
Kita harus
berhati*hati karena pertanyaan inipun datang dari
nafsu itu
sendiri! Karena itu, satu*satunya jalan bagi kita
adalah melihat
kenyataan! Kenyataannya ialah bahwa pikiran kita
bergelimang
daya*daya rendah, pikiran kita dikuasai nafsu. $itik!
Kita
menyerah kepada $uhan, menyerah dengan penuh
kepasrahan,
penuh keikhlasan, tanpa membiarkan diri diseret
ke
1591
dalam keinginan*keinginan ini dan itu. $uhan ,aha
Kuasa dan
,aha Kasih!
$elaga 2am berada di kaki (egunungan $hang*la,
di
sebelah utara k&ta 'ashe, ibu k&ta di $ibet. 0iarpun
telaga ini
amat indah, namun tidak banyak &rang datang
berkunjung,
karena tempat ini terlalu jauh di barat bagi mereka
yang
tinggal di (r&pinsi*pr&pinsi /ing*hai, Sin*kiang, Se*
cuan, atau
3un*nan. )anya beberapa &rang penduduk $ibet
yang
berkeadaan mampu saja yang kadang*kadang
berpesiar ke
$elaga 2am. 5rang*&rang )an jarang yang tiba di
tempat itu.
1592
5rang )an yang berdatangan ke $ibet hanyalah
mereka yang
berdagang, dan yang mereka kunjungi hanyalah
k&ta*k&ta
besar seperti 'a*sha. 3ang berkunjung ke telaga
2am hanya
&rang*&rang $ibet atau peranakan )an $ibet.
%kan tetapi, pada pagi hari yang cerah itu, nampak
se&rang
pemuda dan se&rang gadis mendayung perahu
kecil di telaga
itu. ,ereka merupakan pasangan yang c&c&k
sekali. Senang
&rang memandangnya. 3ang pria merupakan
se&rang pemuda
yang usianya kurang lebih dua puluh satu tahun,
wajahnya
tampan dan pakaiannya yang berwarna biru dan
kuning itu
1593
rapi, menambah ketampanannya. 6ajahnya
dengan kulit
muka putih bersih itu berbentuk bulat, sepasang
alisnya
berbentuk g&l&k dan hitam sekali. )idungnya besar
mancung
dan mulutnya selalu tersenyum mengejek.
Sepasang matanya
tajam menc&r&ng, %kan tetapi kadang*kadang ada
kilatan
aneh seperti mengandung kekejaman. %dapun
yang wanita
adalah se&rang gadis barusia kurang lebih delapan
belas atau
sembilan belas tahun. Se&rang gadis yang
berwajah manis
sekali, dengan sepasang mata yang k&cak, tajam
dan jeli.
6ajah yang manis ini menjadi semakin menarik
karena selalu
1594
cerah, penuh dengan senyum dan pandang mata
jenaka,
wajah yang hampir selalu berseri. %nehnya gadis
ini
mengenakan pakaian tambal*tambalan, padahal
pakaian itu
bersih sekali dan kain*kain tambalan itu sama
sekali bukan
kain buntut. %gaknya memang dibuat tambal*
tambalan, dari
bahan kain yang baru! #i punggungnya tergantung
sebatang
pedang.
,ereka itu adalah 3auw 0i Sian dan sutenya, /&a
0&ng
Gan. 0iarpun 0&ng Gan lebih tua dari 0i Sian,
namun dia
terhitung sute (adik seperguruan) gadis itu karena
gadis itu
1595
yang lebih dulu menjadi murid K&ay $&jin. Seperti
kita
ketahui, 0i Sian marah dan mendendam kepada
Sie 'i&ng,
adik ibunya yang dahulunya menjadi teman
sepermainan dan
dahulu amat disayangnya itu. Ia merasa yakin
bahwa
pamannya itu telah membunuh ayahnya, dan
karena itu maka
ia minggat dari rumah untuk mencari Sie 'i&ng dan
membalas
dendam atas kematian ayahn3a. #an ia minta
bantuan
sutenya, /&a 0&ng Gan, untuk membantunya
mencari Sie
'i&ng dan membalas dendam karena ia tahu
bahwa Sie 'i&ng
amat lihainya sebagai murid supeknya, yaitu (ek*
sim Sian*su.
1596
Karena dua &rang ini mencari dengan sungguh*
sungguh,
dengan teliti, dan karena Sie 'i&ng merupakan
se&rang yang
b&ngk&k dan mudah diikuti jejaknya, maka
akhirnya 0i Sian
dan 0&ng Gan mengikut i jejak Sie 'i&ng ke daerah
$ibet! #an
di sepanjang perjalanan, mereka mendengar akan
sepak
terjang (endekar 0&ngk&k. ,ereka menduga
bahwa tentulah
Sie 'i&ng yang dijuluki (endekar 0&ngk&k, maka
mereka terus
melakukan pengejaran. %kan tetapi setelah tiba di
daerah
$ibet, mereka kehilangan jejak Sie 'i&ng. #aerah
ini
merupakan daerah yang masih liar dan jarang
penduduknya.
1597
0erhari*hari mereka melalui daerah yang tidak ada
dusunnya,
maka tentu saja amat sukarnya mencari sese&rang
di daerah
itu, biarpun &rang itu mempunyai cacat b&ngk&k
sekalipun.
Semua &rang yang pergi ke $ibet tentu akan
berkunjung
ke ibu k&ta $ibet, yaitu k&ta 'asha," kata 0&ng
Gan.
Sebaiknya kita pergi saja ke sana. Kalau kita tidak
dapat
menemukan dia di sana, setidaknya kita tentu
akan dapat
mencari keterangan tentang dia."
0i Sian menyetujui pendapat sutenya dan pergilah
mereka
menuju ke 'asha. (ada pagi hari itu, mereka t iba
di $elaga
1598
2am. ,elihat keindahan tempat itu, mereka
berhenti dan ingin
berpesiar dulu di situ selama satu dua hari. 0i Sian
tidak
perduli akan pandangan &rang melihat pakaiannya
yang aneh,
penuh tambalan namun baru. ,emang ia setia
kepada
kebiasaan gurunya, yaitu K&ay $&jin, dan biar
sekarang tidak
melakukan perjalanan bersama gurunya lagi,
namun ia tetap
masih mempergunakan pakaian tambal*tambalan.
Ia sendiri
tidak tahu apakah rasa suka akan pakaian tambal*
tambalan ini
karena sudah terbiasa, ataukah memang ingin
sederhana,
ataukah melalui kesederhanaan dan tambal*
tambalan yang
1599
tidak wajar itu justeru ia ingin men&nj&lkan diri
agar
diperhatikan &rang!
Kesederhanaan yang dit&nj&lkan dan disengaja,
bukanlah
kesederhanaan lagi namanya, melainkan
kes&mb&ngan
terselubung! Kesederhanann yang mempunyai arti
adalah
kalau &rang itu tidak merasa lagi bahwa dia
sederhana!
Kesederhanaan adalah kewajaran, tidak dibuat*
buat, dan
merupakan suatu keadaan kepribadian sese&rang.
0ukan
terletak pada pakaian seadanya, bukan terletak di
luar,
melainkan bersumber di sebelah dalam dirinya.
0erbeda dengan 0i Sian, /&a 0&ng Gan yang ketika
1600
kecilnya meniadi anak angkat se&rang hartawan
dan sudah
biasa hidup r&yal, setelah berpisah dari gurunya,
meninggalkan kebiasaan berpakaian tambal*
tambalan. #ia
mengenakan pakaian yang selalu rapi, walaupun
tidak terlalu
meny&l&k, tidak terlalu r&yal karena sucinya tentu
akan
menegurnya. (adahal, kalau dia mau, tentu saja
dia bisa
membeli pakaian yang mahal dan indah. 7angnya.
,udah
saja! #i setiap k&ta terdapat hartawan dan tidak
ada penjaga
yang cukup kuat, tidak ada pintu yang cukup k&k&h
baginya
kalau dia mau mengambil uang sekehendak
hatinya dari
gudang harta se&rang hartawan!
1601
Semenjak melakukan perjalanan bersama 0i Sian,
terjadi
perang selalu dalam batin 0&ng Gan. #ia memaksa
diri untuk
bersikap baik dan sesuai dengan yang diinginkan
sucinya. #ia
memaksa diri bersikap sebagai se&rang pendekar
tulen dan di
sepanjang perjalanan, mereka berdua selalu
menentang
kejahatan dan men&l&ng mereka yang tertindas.
%kan tetapi
sebenarnya, di lubuk hatinya, 0&ng /an muak
dengan semua
itu. 0ahkan dia harus menekan semua gej&lak
nafsunya.
Semua ini dia lakukan bukan karena dia takut
kepada sucinya,
melainkan karena dia telah jatuh cinta kepada 0i
Sian, karena
1602
dia tidak mau menentang semua kehendak 0i Sian,
ingin
selalu menyenangkan hatinya.
#i lain pihak, 0i Sian bukanlah se&rang kanak*
kanak lagi. Ia
sudah berusia kurang lebih sembilan belas tahun,
sudah cukup
dewasa untuk dapat menduga apa yang
terkandung dalam
hati sute yang lebih tua itu terhadap dirinya. #an ia
selalu
dalam bimbang ragu, karena ia sendiri belum yakin
apakah ia
juga mencinta sutenya itu sebagai se&rang wanita
mencinta
se&rang pria ataukah tidak. Ia suka kepada sute
yang penurut
itu, dan harus diakuinya bahwa 0&ng Gan adalah
se&rang
1603
pemuda yang baik, penurut, ramah, gagah perkasa
dan juga
tampan menarik! %kan tetapi, ia selalu mengusir
kebimbangan
ini dan mengambil keputusan bahwa sebelum ia
mampu
membalas kematian ayahnya terhadap Sie 'i&ng,
ia tidak akan
memikirkan urusan cinta!
5rang yang sudah menjadi hamba nafsunya, akan
merasa
tersiksa kalau dia dalam waktu lama tidak
berkesempatan
untuk memuaskan gairah nafsu itu. (emuasan
nafsu itu sudah
sedemikian dibutuhkannya, sudah
mencengkeramnya sehingga
dia menjadi kecanduan. )idupnya akan terasa
hampa
1604
dan tidak ada artinya, tidak ada kesenangan kalau
dia tidak
mendapatkan kesempatan lagi untuk
memuaskannya.
#emikian pula dengan 0&ng Gan. Sejak remaja, dia
telah
menjadi hamba nafsu berahi yang dibangkitkan
&leh (ek 'an,
selir ayah angkatnya yang kemudian menjadi
kekasihnya
sehingga perhubungannya dengan selir itu
tertangkap basah,
membuat dia terusir dari rumah ayah angkatnya
yang kaya
raya. Ketika dia menjadi murid K&ay $&jin, sukar
sekali
baginya untuk melampiaskan nafsu berahinya. #ia
adalah
se&rang yang amat cerdik. #ia tahu bahwa kalau
dia
1605
melanggar, walaupun dengan sembunyi*sembunyi,
suhunya
yang amat lihai itu pasti akan mengetahuinya dan
kalau
sampai suhunya tahu bahwa dia melakukan suatu
perbuatan
yang menyeleweng, tentu suhunya marah
kepadanya dan hal
itu amat berbahaya. ,aka, selama tujuh tahun
mengikuti K&ay
$&Sin bersama 0i Sian, 0&ng Gan bersikap jujur dan
alim!
'ingkungan mempunyai pengaruh yang amat
besar
terhadap watak sese&rang. ,anusia merupakan
mahluk yang
teragung, terpandai akan tetapi juga amat
lemahnya. Karena
dalam dirinya terkandung daya*daya rendah yang
memupuk
1606
nafsu yang sudah menyatu dengan hati perasaan
dan akal
pikirannya, maka mudah sekali manusia terpikat
dan
terpengaruh &leh keadaan lingkungannya.
$erutama sekali
lingkungan yang t idak sehat mudah sekali
menyeret sese&rang
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Segala tindak
kemaksiatan memang mendatangkan kesenangan
lahir dan ini
memang merupakan umpan dari setan nafsu untuk
memikat
manusia. Karena itu, mudah sekali lingkungan yang
sesat menyeret
sese&rang, biarpun &rang itu tadinya alim dan
tidak
suka melakukan kesesatan. 0ahkan lingkungan
yang sehat
1607
dan bersih, biarpun daya tariknya tidak sekuat
lingkungan
yang sesat, tetap saja dapat mempengaruhi
sese&rang untuk
menyesuaikan diri.
#emikian pula dengan 0&ng Gan. Setelah dia hidup
bersama 0i Sian dan K&ay $&jin, setiap hari bergaul
dengan
mereka, bagaikan api, nafsu berahinya tidak lagi
berk&bark&bar,
melainkan kalau tidak padam juga mengecil. 2afsu
berahinya bangkit sebelum waktunya, ketika dia
berusia tiga
belas tahun. 5leh karena itu, tidak begitu sukar
baginya untuk
dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan yang
jauh dari
nafsu berahi selama tujuh tahun itu. Ini sebabnya
mengapa
1608
K&ay $&jin, walaupun meragukan kebersihan batin
murid ini,
tidak menemukan suatu kesalahan dan biarpun
berlawanan
dengan perasaan nalurinya, tetap mengajarkan
ilmu*ilmu yang
tinggi kepada 0&ng Gan. #an demikian pula 0i
Sian. Setelah
selama tujuh tahun bergaul dengan 0&ng Gan, ia
melihat
sikap dan sifat yang baik dalam tingkah laku 0&ng
Gan selama
itu, maka tentu saja iapun percaya kepadanya.
0aru setelah dua &rang murid ini berpisah dari
guru
mereka, dan 0&ng Gan sudah berusia dua puluh
tahun,
pemuda ini mulai berani membiarkan nafsu
berahinya
1609
berk&bar lagi, berani dia mencarl wanita untuk
memuaskan
gairah nafsu berahinya, baik secara suka sama
suka, secara
suka rela, dengan cara membeli maupun dengan
paksaan
mengandalkan kepandaiannya. 2amun, hal ini
dilakukan
dengan amat hati*hati, bahkan jarang dia
memper&leh
kesempatan karena biarpun sudah berpisah dari
suhunya yang
dia takuti, dia masih bersama sucinya (kakak
seperguruan).
0ukan karena dia takut kepada 0i Sian, melainkan
karena dia
jatuh cinta kepada gadis itu. #ia tidak ingin
kelihatan sesat
dan buruk di depan 0i Sian. #ia tahu bahwa kalau
sampai
1610
gadis itu mengetahui kesesatannya, tentu
harapannya untuk
mempersunting bunga yang harum itu akan
lenyap.
Ketika berada di Sung*jan, tempat tinggal &rang
tua 0i
Sian, dia bermalam di h&tel dan karena itu dia
mempunyai
kesempatan untuk memuaskan nafsu berahinya
dengan
berkunjung ke rumah pelesir yang mewah.
/elakanya, di situ
dia bertemu dengan mendiang 3auw Sun K&k, ayah
kandung
0i Sian! $entu saja dia tidak ingin melihat &rang ini
memberitahu tentang keberadanya di rumah
pelesir itu
kepada 0i Sian, maka tidak ada jalan lain kecuali
membunuhnya! #ibunuhnya 3auw Sun K&k dan
diapun
1611
menyamar sebagai Sie 'i&ng yang kelihatannya
demikian
disayang &leh 0i Sian sehingga menimbulkan
perasaan
cemburu di hatinya. (erbuatannya ini berhasil baik.
3auw Sun
K&k terbunuh dan Sie 'i&ng yang didakwa sebagai
pembunuhnya.
$entu saja dia merasa amat girang ketika 0i Sian
minta
bantuannya untuk mencari Sie 'i&ng yang
melarikan diri,
membantunya membalaskan sakit hatinya karena
Sie 'i&ng
telah membunuh 3auw Sun K&k, seperti telah
dipercaya &leh
semua &rang. Inilah kesempatan baik baginya,
bukan saja
untuk dapat terus berdekatan dengan gadis yang
dicintanya,
1612
akan tetapi juga untuk membalas jasa. Kalau
mereka maju
berdua, betapapun lihainya paman dari 0i Sian itu,
tentu
mereka berdua akan mampu mer&b&hkannya.
,emang si
b&ngk&k itu harus dibunuh sehingga rahasia
pembunuhan atas
diri 3auw Sun K&k itu akan tertutup selamanya.
%kan tetapi, setelah melakukan perjalanan selama
tiga
bulan, dia mulai merasa tersiksa. Gadis yang
dicintanya itu,
sedemikian dekatnya, setiap hari dia harus melihat
segala
kecantikannya, namun dia tidak b&leh memilikinya,
tidak b&leh
menyentuhnya dan tidak b&leh membelainya. 3ang
lebih
1613
membuatnya menderita lagi adalah karena tidak
ada wanita
lain yang dapat menjadi pengganti 0i Sian untuk
sementara.
+arang terdapat kesempatan baginya untuk
mencari wanita
pemuas nafsunya, karena dia selalu bersama 0i
Sian dan dia
menjaga dengan sungguh agar jangan sampai
gadis yang
dicintanya itu memerg&ki dia berhubungan dengan
wanita
lain.
Ketika dua &rang muda itu mendayung perahu
kecil di atas
$elaga 2am sambil menikmati sinar matahari pagi,
hawa
udara sejuk hangat dan pemandangan yang amat
indah itu,
1614
diam*diam 0&ng Gan memperhatikan gadis yang
duduk di
depannya. ,ereka duduk berhadapan dalam
perahu kecil itu.
#ia yang mendayung mundur, gadis itu yang
mengemudikan
dengan dayung lain.
Setelah perahu meluncur sampai di tengah telaga,
di mana
terdapat sebuah pulau kecil dan di sekeliling pulau
itu terdapat
bunga teratai merah dan putih, indah sekali, 0i
Sian berkata,
Kita berhenti di sini. ,ari kita ke pulau itu.
%langkah
indahnya di sana, sute," Gadis itu memang selalu
bersikap
gembira dan terbuka, namun hatinya keras
sehingga kadang
nampak galak.
1615
,ereka mendekatkan perahu ke pantai lalu
mendarat di
atas pulau kecil itu. #engan gembira sekali 0i Sian
berlari*lari
ke tengah pulau, dikejar &leh 0&ng Gan. ,ereka
lalu duduk di
bagian paling t inggi dari pulau itu, duduk di atas
rumput hijau
tebal yang lunak. ,elihat wajah sucinya yang putih
halus
kemerahan itu, yang pagi itu nampak cantik sekali,
melihat
betapa sucinya duduk di atas rumput tebal di
dekatnya,
terbayang dalam pikiran 0&ng Gan betapa akan
senang dan
nikmatnya kalau mereka telah menjadi sepasang
kekasih,
bermesraan dan bergumul di atas rumput hijau itu,
di atas
1616
pulau kecil yang demikian sunyi, dikelilingi air
telaga yang biru
dan luas, tidak ada se&rang lainpun yang
mengganggu. 0ayangan
pikiran ini membuat jantungnya berdebar dan
gairah
nafsunya timbul dan berk&bar. 2amun, 0&ng Gan
adalah
se&rang pemuda cerdik sekali. 0iarpun gairah
nafsu telah
mencengkeramnya, dia tidak menjadi mata gelap.
#ia tahu
bahwa kalau dia mempergunakan kekerasan,
selain belum
tentu dia akan mampu menundukkan sucinya, juga
hal itu akan
membuat harapannya untuk memperisteri 0i Sian
hancur
sama sekali. Gadis itu tentu akan membencinya.
(adahal, dia
1617
benar*benar jatuh cinta kepada 0i Sian, bukan
sekedar hendak
mempermainkannya saja, melainkan hidup
bersamanya
sebagai suami isteri.
)ai, sute! Kenapa engkau memandang padaku
seperti
itu." tiba*tiba pertanyaan yang mengejutkan
hatinya itu keluar
dari mulut 0i Sian. Gadis ini merasa heran melihat
betapa
sutenya memandang kepadanya tidak seperti
biasa, dengan
sinar mata yang demikian tajam dan jelas sekali
pandang
mata itu mengandung kekaguman dan kemesraan
yang
mengejutkan hatinya.
#itegur secara seperti itu, 0&ng Gan yang sedang
melamun
1618
dan membiarkan dirinya dibuai khayal indah itu,
terkejut dan
dia tersipu. Suci, aku sedang gembira sekali!"
jawabnya,
kecerdikan dan ketenangannya men&l&ngnya
sehingga dia
tidak nampak gugup ketika menjawab.
,elihat sikap sutenya biasa saja, lenyap
kecurigaan 0i Sian
dan iapun memandang ke sekeliling, lalu menghela
napas
panjang. 3ahhhh1. akupun gembira sekali, sute.
,emang
amat indah pemandangan di sini, indah
menyenangkan dan
hawanyapun nyaman bukan main!"
%ku merasa seperti di s&rga, suci!"
0i Sian memandang pemuda itu dan tertawa. #i
s&rga. )ihik,
1619
seperti engkau pernah tahu s&rga saja. ,emang
indah
sekali pemandangan di sini, indah dan hening,
hawa udara
jernih dan di sini begini tenang, begini penuh
damai dan
tenteram1. akan tetapi seperti s&rga. %ku tidak
tahu1."
0ukan tempatnya yang mendatangkan perasaan
bahagia
di hatiku, suci."
0i Sian kembali men&leh dan masih tersenyum.
0ukan
karena tempatnya dan hawa udaranya. 'alu
karena apa."
Karena ada engkau di dekatku, suci."
Ihhh!" 0i Sian mel&ncat bangkit, kini berdiri dan
bert&lak
pinggang, ke dua pipinya berubah merah. Sute,
apa
1620
maksudmu dengan &m&ngan itu."
0&ng Gan masih tetap duduk. #ia mengangkat
muka,
memandang wajah gadis itu dengan sikap tenang.
,aafkan
aku, suci, aku hanya bicara sejujurnya saja. Entah
mengapa
aku sendiri tidak mengerti, suci, akan tetapi aku
selalu merasa
berbahagia di sampingmu. $erutama sekali saat ini,
kita hanya
berdua saja di pulau kecil k&s&ng ini. %langkah
bahagianya
kalau aku terus dapat berada di sampingmu,
selama hidupku."
6ajah yang tadinya kemerahan itu berubah agak
pucat,
dan 0i Sian merasa betapa jantungnya berdebar
kencang.
1621
$entu saja ia mengerti apa yang menjadi isi hati
sutenya itu.
Sute, kau1. bicaramu aneh sekali. ,ana mungkin
kita
berdampingan selama hidupmu1."
Kenapa tidak mungkin, suci. Kalau kita menjadi
suami
isteri1."
Sute1.!!" 0i Sian berseru, matanya terbelalak
karena ia
menganggap sutenya terlalu berani, terlalu
lancang.
,aaf, suci. Kalau suci menganggap aku bersalah
atau
kurang ajar, aku pasrah dan siap menerima
hukuman. %kan
tetapi dengarkan dulu pengakuanku, suci. Kita
bergaul sejak
aku berusia tiga belas tahun dan engkau sebelas
tahun,
1622
mengalami suka duka yang sama, menjadi teman
berlatih,
teman bermain, dan bahkan sekarang, setelah kita
berdua
berpisah dari suhu, kita masih berdampingan.
#ahulu aku
memang memiliki perasaan sayang seperti
se&rang saudara
seperguruan kepadamu, suci. %kan tetapi setelah
kita samasama
dewasa1. biarlah aku mengaku terus terang saja,
akibatnya terserah kebijaksanaanmu. %ku telah
jatuh cinta
padamu, suci, dan aku mengharapkan kelak untuk
dapat
menjadi suamimu, hidup berdampingan denganmu
selama
hidupku."
6ajah 0i Sian sebentar pucat sebentar merah
mendengar
1623
pengakuan sutenya itu. ,emang ia sudah
menduga bahwa
sutenya jatuh cinta padanya, akan tetapi begitu
pengakuan itu
keluar dari mulut sutenya sendiri, bermacam
perasaan
mengaduk hatinya. %da rasa haru, ada malu, ada
pula marah
karena sutenya dianggapnya lancang, ada pula
rasa girang
dan semua perasaan itu teraduk membuat ia
sejenak tak
mampu bergerak ataupun mengeluarkan kata*
kata. Sejenak
mereka saling pandang, dan akhirnya 0i Sian
menghela napas
sambil memutar tubuh membelakangi sutenya.
Kemudian
terdengar suaranya lirih.
Sute1.!"
1624
3a, suci." jawab 0&ng Gan penuh harap.
,ulai sekarang, engkau kularang bicara seperti itu
lagi,
kularang membicarakan tentang cinta lagi!"
$api, suci, jawablah dulu pernyataan cintaku
padamu.
Sudikah engkau menerimanya. Sudikah engkau
membalasnya.
%gar ada kepastian dan tidak lagi membuat aku
bimbang
ragu, suci. Kasihanilah aku1."
/ukup! %ku tidak dapat menjawab sekarang!
(endeknya,
aku melarang engkau bicara tentang itu lagi
sebelum aku
berhasil menemukan Sie 'i&ng dan membunuhnya.
Kalau
engkau tidak setuju dengan permintaanku ini,
engkau b&leh
1625
pergi dan aku tidak membutuhkan bantuanmu lagi
untuk
menghadapi musuh besarku itu."
#i belakang 0i Sian, 0&ng Gan tersenyum, senyum
kemenangan. Kalau gadis ini tidak suka kepadaku,
tentu ia
sudah menjadi marah dan seketika mengusirku,
pikirnya. %kan
tetapi, 0i Sian mengajukan syarat, yaitu menjawab
kalau
sudah berhasil membunuh Sie 'i&ng, si b&ngk&k!
)al ini
meyakinkan hatinya bahwa sucinya itupun ada
hati"
kepadanya. %ndaikan tidak, tidak mungkin
memberi waktu
untuk menjawabnya. Kalau gadis itu tahu bahwa
jawabannya
kelak akan tidak", tentu ia t idak akan memberi
waktu.
1626
+awabannya jelas ya", akan tetapi tunggu sampai
musuh itu
dapat dibunuh.
0aiklah, suci. 2asibku berada di tanganmu,
kebahagiaan
hidupu berada dalam genggamanmu. %ku
menerima syaratmu
itu dan maafkan kelancanganku tadi."
0i Sian menarik napas lega, ia lalu membalikkan
tubuh lagi
menghadapi 0&ng Gan dan wajahnya sudah pulih
kembali
seperti biasa. %kan tetapi agaknya ia sudah
kehilangan
kegembiraannya di pulau itu. ,ari kita kembali ke
darat dan
melanjutkan perjalanan kita ke 'asha."
0aik, suci," kata 0&ng Gan, tak banyak
membantah karena
1627
dia maklum bahwa dalam keadaan seperti itu, dia
tidak b&leh
membuat sucinya marah atau jengkel.
8&dw&8
Semenjak puterinya pergi tanpa pamit, dan setelah
selesai
mengurus jena-ah suaminya, Sie 'an )&ng hampir
setiap hari
menangisi nasibnya. 2y&nya ini masih muda, baru
berusia tiga
puluh tahun, akan tetapi sejak remaja sudah harus
mengalami
banyak penderitaan batin yang amat berat. #alam
usia lima
belas tahun, demi menyelamatkan adiknya,
terpaksa ia harus
menyerahkan dirinya kepada pria yang telah
membunuh ayah
ibunya di depan matanya! 0ahkan kemudian
menjadi isteri
1628
pembunuh &rang tuanya itu. (enderitaan batin
hebat ini
menjadi ringan setelah iapun akhirnya jatuh cinta
kepada pria
itu dan bahkan melahirkan se&rang anak
perempuan dari pria
yang menjadi suami dan ayah anaknya itu.
Kemudian, hatinya
tersiksa lagi karena sikap suaminya kepada
adiknya. Suaminya
membenci adik kandungnya sehingga adiknya itu
sampai
melarikan diri. Kembali ia menderita kalau teringat
kepada
adiknya. %palagi puterinya juga pergi dibawa &rang
sakti
menjadi muridnya.
Kebahagiaan sebentar dirasakannya lagi ketika
adiknya
1629
muncul sebagai se&rang pendekar walaupun
tubuhnya b&ngk&k,
lebih bahagia lagi karena puterinya juga pulang
sebagai
se&rang gadis muda yang cantik dan lihai. %kan
tetapi, betapa
pendeknya kebahagiaan yang dinikmatinya.
Suaminya dibunuh
&leh Sie 'i&ng! #ia tidak terlalu menyalahkan Sie
'i&ng.
0agaimana mungkin menyalahkan kalau ia
mengingat bahwa
suaminya adalah pembunuh ayah ibunya, ayah ibu
Sie 'i&ng.
Ia sendiri, andaikata dahulu memiliki kemampuan,
tentu saja
tidak sudi diperisteri, bahkan akan membalas
dendam dan
akan membunuh 3auw Sun K&k! %kan tetapi,
puterinya
1630
mendendam kepada Sie 'i&ng dan kini puterinya
minggat
untuk mencari dan membalas dendam kematian
ayahnya
kepada Sie 'i&ng! Ia tidak dapat menyalahkan Sie
'i&ng yang
membunuh suaminya, juga tidak dapat
menyalahkan 0i Sian
yang hendak membalas sakit hati karena kematian
ayahnya.
%ihh, apa yang dapat dan harus kulakukan1.."
0erulang
kali ia mengeluh dalam tangisnya. Selama belasan
hari ia
tenggelam dalam duka sehingga tubuhnya menjadi
kurus dan
mukanya pucat. %kan tetapi pada suatu pagi, pagi*
pagi sekali
ia sudah bangun dan keluar dari kamarnya dengan
berdandan
1631
memakai pakaian ringkas, membawa sebuah
buntalan
panjang yang isinya adalah sebatang pedang!
,alam tadi ia
mengenangkan kembali semua peristiwa,
mengenangkan
munculnya Sie 'i&ng dalam kamarnya. Ia telah
menceritakan
kepada Sie 'i&ng, membuka rahasia bahwa
pembunuh ayah
bunda mereka adalah 3auw Sun K&k dan bahwa ia
dapat
mengerti mengapa adiknya membunuh suaminya.
%kan tetapi,
yang membuat ia merasa ragu adalah sikap Sie
'i&ng. Kenapa
adiknya itu terkejut mendengar cerita itu, se&lah*
&lah baru
setelah ia bercerita adiknya tahu akan hal itu.
(ula, mengapa
1632
adiknya menyangkal keras telah membunuh
suaminya.
Sungguh tidak beralasan sekali bagi Sie 'i&ng
untuk terkejut
dan menyangkal, kalau memang dia telah
mengetahui rahasia
itu dan membalas dendam atas kematian ayah ibu
mereka.
,engapa adiknya harus berpura*pura dan
berb&h&ng
kepadanya.
Sungguh aneh dan tidak masuk di akal," pikir
ny&nya
muda itu. (ada pagi hari itu, ia tidak mampu lagi
menahan
kegelisahan dan keraguan hatinya. Ia hidup
se&rang diri,
kehilangan &rang*&rang yang dicintainya. #itinggal
mati
1633
suaminya, juga musuh besar yang dibencinya
karena suami itu
pembunuh ayah bundanya, akan tetapi juga
dicintanya karena
suami itu adalah ayah dari puterinya. Kemudian dit
inggal pergi
Sie 'i&ng, adik kandungnya yang amat
disayangnya dan
dikasihaninya karena adiknya itu se&rang yang
memiliki cacat
di tubuhnya. Kemudian ditinggal pergi puterinya
yang terkasih.
Ia hidup kesepian, apa lagi harus menanggung
kegelisahan
memikirkan betapa puterinya itu pergi untuk
mencari Sie 'i&ng
dan membalas dendam atas kematian ayah gadis
itu. Ia harus
mencegah bentr&kan antara mereka itu! Ia harus
dapat
1634
menemukan Sie 'i&ng dan minta penjelasan akan
sikapnya,
minta adiknya itu mengakui secara jujur apakah ia
membunuh
3auw Sun K&k ataukah tidak. %kan tetapi sebelum
ia pergi
mencari puterinya dan adiknya, ada satu pekerjaan
yang teramat
penting baginya, yaitu ia akan melakukan
penyelidikan
terlebih dahulu. #an satu*satunya tempat di mana
ia b&leh
jadi akan menemukan sesuatu adalah tempat
pelesir di mana
suaminya pernah menjadi langganan mereka,
untuk bermain
perempuan dan mab&k*mab&kan!
$anpa memperdulikan anggapan &rang melihat ibu
rumah
1635
tangga memasuki tempat pelesir itu, Sie 'an )&ng
memasuki
rumah pelacuran di mana suaminya pernah
menjadi se&rang
langganan yang baik. Ia membawa cukup bekal
uang dan
dengan pengaruh uang ini mulailah ia meny&g&k
para pelacur
untuk memberi keterangan tentang suaminya pada
kunjungan
terakhir. #ua &rang pelacur muda yang manis*
manis terpikat
&leh janji hadiah uang itu dan mereka mengaku
bahwa
merekalah yang melayani mendiang 3auw Sun K&k
pada
kunjungannya yang terakhir kalinya itu.
#ia tidak bermalam di sini," kata mereka,
melainkan
1636
bersenang*senang dengan kami dan minum arak
sampai mab&k
dan pulang menjelang tengah malam."
'an )&ng mengangguk dan dengan sabar ia
bertanya,
Selain itu, apa lagi yang terjadi di sini. %pakah dia
bertemu
dengan sese&rang di sini. %pakah dia
membicarakan sesuatu
yang masih kalian ingat. Katakan saja terus terang
segala hal
yang terjadi, kalian akan kuberi hadiah yang indah.
'ihat, gelang
ini ada dua buah, harganya mahal dan akan
kuberikan
kepada kalian se&rang satu kalau kalian mau
menceritakan
semua hal dengan terus terang1."
#ua pasang mata pelacur*pelacur itu berkilauan
ketika
1637
melihat dua buah gelang emas yang tebal dan
terukir indah
itu.
Setelah dia minum agak banyak dia memang
meng&mel,
mengatakan bahwa dia mengenal pemuda yang
sedang pelesir
dengan kawan*kawan kami, dan bahwa dia tidak
suka
melihat pemuda itu pelesir di situ, juga tentang
kebenciannya
kepada se&rang b&ngk&k1."
'an )&ng tertarik sekali. Se&rang pemuda.
%pakah dia
berjumpa dengan se&rang pemuda di sini."
Ketika dia masuk, dia bertemu dengan se&rang
k&ng*cu
(tuan muda) yang sedang makan minum ditemani
beberapa
1638
&rang kawan kami. %kan tetapi mereka t idak
saling menegur,
seperti yang tidak saling mengenal."
Siapakkh pemuda itu. %pakah dia1. b&ngk&k."
#ua &rang pelacur itu tertawa.
0&ngk&k. %panya yang b&ngk&k. Sama sekali
tidak!
0ahkan dia tampan sekali dan kami berdua
menyesal
mengapa dia tidak memilih kami. #ia tampan,
muda dan
r&yal."
%pakah dia langganan lama di sini."
$idak! 0aru sekali itu dia datang dan sampai kini t
idak
pernah muncul lagi. %kan tetapi dia masih muda,
tampan
sekali, dan r&yal1."
Siapa namanya." tanya 'an )&ng dengan jantung
berdebar tegang.
1639
2anti dulu, akan kami panggil mereka yang dulu
melayaninya," kata dua &rang pelacur itu dan tak
lama
kemudian dua &rang pelacur lain ikut duduk di situ.
,ereka
inilah dua di antara empat &rang pelacur yang
pada malam itu
melayani pemuda yang mereka bicarakan.
#ia t idak menyebutkan namanya, hanya
mengatakan
bahwa dia putera /&a*wangwe ()artawan /&a) di
k&ta 3eceng
maka kami menyebutnya /&a*k&ngcu (tuan muda
/&a).
#ia se&rang langganan yang1. menyenangkan
sekali, sayang
hanya satu kali itu dia datang."
(ara pelacur itu tertawa*tawa dan mereka t idak
melihat
1640
perubahan yang nampak pada wajah 'an )&ng.
/&a K&ngcu.
Sute dari 0i Sian itu bernama /&a 0&ng Gan!
$&l&ng gambarkan, bagaimana bentuk wajah,
tubuh dan
pakaian /&a*k&ngcu itu!" tanya 'an )&ng,
menyembunyikan
suaranya yang agak gemetar dengan pertanyaan
yang lirih.
%ku masih ingat benar! #ia memang hebat
segalagalanya!"
kata se&rang pelacur berbaju hijau yang genit.
6ajahnya tampan, bentuknya bulat dan kulitnya
putih,
alisnya tebal dan hitam sekali, hidungnya mancung
dan dia
suka1. suka mencium, hi*hik. #ia nakal dan
matanya tajam,
tubuhnya sedang dan kekuatannya seperti1. kuda
jantan!
1641
(akaiannya pes&lek1."
'an )&ng sudah bangkit berdiri dan dia
memberikan gelang
kepada dua &rang pelacur pertama, dan
memberikan uang
yang cukup banyak kepada yang lain. Kemudian,
tanpa
mengeluarkan kata apapun ia meninggalkan
tempat itu.
(agi hari es&knya, pergilah Sie 'an )&ng, ny&nya
muda
yang baru berusia tiga puluh tiga tahun itu,
meninggalkan
rumahnya, membawa buntalan pakaian dan tidak
lupa
membawa pedangnyanya. Ia pernah bercakap*
cakap dengan
Sie 'i&ng dan adiknya itu pernah membuat
pengakuan bahwa
1642
dia akan pergi ke $ibet untuk menyelidiki keadaan
para
pendeta 'ama di $ibet, mengapa para pendeta itu
memusuhi
para pertapa di )imalaya. ,enurut adiknya, tugas
itu harus
dia laksanakan sebagai pesan dari para gurunya.
,aka, kalau
hendak mencari Sie 'i&ng, ia harus pergi ke $ibet.
K&ta
tempat tinggalnya adalah k&ta Sung*jan yang
berada di
perbatasan sebelah barat (r&pinsi Sin*kiang, maka
untuk
mencari adiknya ia harus melakukan perjalanan ke
selatan,
memasuki daerah $ibet yang masih asing baginya.
(ada suatu hari Sie 'an )&ng t iba di kaki sebuah
bukit. Ia
1643
merasa lelah sekali. (erjalanan itu sungguh tidak
mudah.
0agaimanapun juga, ia se&rang wanita yang
terg&l&ng masih
muda, bahkan dalam usianya yang tiga puluh tiga
tahun itu ia
nampak sebagai se&rang wanita yang matang dan
penuh daya
tarik. 0anyak g&daan dihadapinya dalam
perjalanan itu. )al
itulah yang membuat ia merasa kesal, disamping
tubuhnya
juga merasa lelah. 7ntung bahwa ketika kecil, ia
sudah
digembleng &leh ayahnya, se&rang guru silat
sehingga
tubuhnya menjadi kuat dan ketika menjadi isteri
3aw Sun K&k,
iapun menerima latihan ilmu silat dari suaminya
sehingga ia
1644
memiliki bekal ilmu silat yang lumayan, cukup
untuk sekedar
menjaga diri. #engan sikapnya yang pendiam dan
anggun,
dengan pedangnya, kaum pria yang tadinya
hendak berkurang
ajar meniadi jerih dan sampai hampir sebulan
dalam
perjalanan, ia masih dapat menyelamatkan diri dari
ganguan
para pria iseng.
Ketika tiba di kaki bukit itu, ia menjadi bingung.
,enurut
keterangan yang diper&leh di dusun terakhir tadi,
di depan
tidak ada lagi dusun sebelum ia melewati bukit itu.
#an bukit
itu cukup besar, dilihat dari bawah penuh dengan
hutan! #an
1645
matahari sudah mulai c&nd&ng ke barat. %gaknya,
ia akan kemalaman
di bukit itu dan terpaksa harus melewatkan malam
di
bukit. 0aru pada hari es&k ia b&leh mengharapkan
dapat
bertemu dusun lagi. )atinya agak kecut. $empat
itu sunyi
sekali dan menyeramkan. Ia sudah memasuki
daerah $ibet,
dan ia tidak tahu ke mana harus mencari adiknya
atau
puterinya. %kan tetapi, ia akan pergi ke 'asha dan
di sana ia
mengharapkan akan mendapat keterangan tentang
dua &rang
yang dicintanya dan dicarinya itu. ,enurut
keterangan terakhir
yang ia dapatkan, perjalanan ke 'asha masih
membutuhkan
1646
waktu sedikitnya satu bulan lagi!
,engapa aku tidak membeli saja seek&r kuda di
dusun
terakhir itu, pikirnya. Kalau dengan menunggang
kuda, tentu
perjalanan akan dapat dilakukan lebih cepat dan
tidak begitu
melelahkan seperti sekarang ini. #engan hati kecut
iapun
mulai mendaki bukit itu. Ia mendaki dengan cepat,
memaksa
kedua kakinya yang sudah lelah karena sedapat
mungkin ia
harus tiba di puncak bukit dan mencari tempat
yang baik dan
aman untuk bermalamsebelum hari menjadi gelap.
0aru saja ia tiba di lereng bukit itu, di tepi hutan
pertama,
tiba*tiba dari dalam hutan bermunculan sepuluh
&rang laki*laki
1647
yang kelihatan kasar dan buas. ,ereka
mengenakan pakaian
serba hitam dan di dada mereka ada lukisan
seek&r kala putih
yang menyeramkan.
)eiii, ada se&rang wanita berjalan se&rang diri!"
%mb&i manisnya!"
'ihat pinggangnya, seperti kumbang!"
(inggulnya1. hebat!"
Sepuluh &rang itu sudah mengepungnya dan 'an
)&ng
memandang dengan muka pucat. Selama
melakukan
perjalanan, sudah banyak dia dig&da pria, akan
tetapi belum
pernah bertemu ger&mb&lan laki*laki yang begini
kasar dan
kelihatan buas. +uga di punggung mereka nampak
g&l&k besar
1648
yang mengerikan. 0iarpun ia puteri se&rang guru
silat, bahkan
bekas isteri se&rang yang memiliki ilmu
kepandaian tinggi,
namun menghadapi ger&mb&lan yang kasar dan
ceriwis ini,
jantung dalam dadanya berdebar penuh rasa
tegang dan
gelisah. 2amun, 'an )&ng menenangkan dirinya
lalu berkata
dengan lembut.
)arap cu*wi suka mengasihani aku se&rang
wanita yang
mencari anaknya dan tidak menggangguku.
0iarkan aku pergi
dari sini!"
$entu saja kami kasihan kepadamu, manis. Karena
kasihan dan sayang maka kami tidak akan
membiarkan
1649
engkau berjalan sendiri. ,ari kami antar, ha*ha*
ha!" kata
se&rang di antara mereka. Kawan*kawan, mari
kita
bersenang*senang, selagi t&ak& (kakak tertua)
tidak ada.
Kalau ada dia, celaka, tentu akan dia habiskan
sendiri dan kita
tidak akan kebagian!" kata yang lain.
Semua &rang tertawa mendengar ini dan
menyatakan
setuju. Segera mereka berlumba untuk menangkap
'an )&ng.
6anita ini sudah siap dan ia mencabut pedang dari
buntalan
pakaiannya.
)arap kalian mundur atau terpaksa aku
mempergunakan
pedangku!" bentaknya.
1650
,elihat betapa wanita yang manis itu memegang
pedang,
sepuluh &rang itu terkejut, akan tetapi hanya
sebentar saja.
,ereka memandang rendah kepada wanita itu dan
kembali
sambil tertawa*tawa mereka mengepung.
6ah, pandai juga bermain pedang, ya. 0agus,
kalau
melawan lebih mengasyikkan!" #an kembali
mereka hendak
menangkap dari berbagai jurusan.
,elihat ancaman mengerikan itu, Sie 'an )&ng
menggerakkan pedangnya ke belakang sambil
membalikknu
tubuhnya. 5rang yang berada di belakangnya,
terkejut ketika
ada sinar menyambar. #ia menarik tangannya,
akan tetapi
1651
pedang itu tetap saja mengg&res lengannya,
mer&bek baju
dan kulit lengan. #ia berteriak kesakitan dan juga
marah.
)emm, galak juga, ya. Kawan*kawan, mari kita
tundukkan
dulu wanita manis dan galak ini. %kan tetapi
jangan dilukai,
sayang kalau sampai ia terluka!" #an mereka
mencabut g&l&k
mereka, g&l&k besar yang kelihatan berat dan
tajam
berkilauan. 'an )&ng memutar pedangnya dan
beberapa
batang g&l&k menangkis. Ketika mereka
mengerahkan tenaga.
$rangggg1.!" (edang itu terlepas dari tangan
'ang )&ng
yang menjadi terkejut bukan main. Sepuluh &rang
itu tertawa
1652
bergelak dan kesempatan ini dipergunakan &leh
'an )&ng
untuk menyelinap di antara mereka dan melarikan
diri
secepatnya ke arah kiri.
Sepuluh &rang berpakaian hitam*hitam itu tertawa
gembira
lalu lari mengejar sambil berteriak*teriak. ,ereka
seperti
seger&mb&lan srigala yang mengejar dan
mempermainkan
seek&r kelinci, yakin bahwa akhirnya kelinci itu
takkan terlepas
dari terkaman mereka. ,ereka mengejar sambil
tertawa*tawa
dan 'an )&ng melarikan diri sekuat tenaga. Ia
dapat
membayangkan kengerian yang melebihi maut
kalau sampai ia
1653
tertangkap &leh &rang*&rang biadab itu. 'ebih baik
mati dari
pada membiarkan dirinya diperk&sa dan dihina.
%kan tetapi,
sebelum putus asa, ia akan berusaha sekuat
tenaga untuk
melarikan diri atau melawan sampai napas
terakhir.
(ara pengejar itu memang sengaja hendak
mempermainkan 'an )&ng, maka mereka hanya
berlari di
belakangnya, tidak segera menangkapnya. 'an
)&ng berlari
terus, menurut jalan setapak dan ia melihat
sebuah kuil tua di
depan.
Karena tidak tahu lagi harus lari ke mana, dan
kedua
kakinya sudah menjadi semakin lelah, 'an )&ng
lalu lari
1654
menuju ke kuil itu. Siapa tahu penghuni kuil dapat
men&l&ngnya, pikirnya penuh harapan. Sepuluh
&rang pria itu
mengejar sambil tertawa*tawa.
)a*ha*ha, engkau mengajak kami ke kuil itu,
manis.
$empat yang enak untuk bersenang*senang!"
'an )&ng tidak memperdulikan ucapan mereka
dan berlari
terus. )atinya semakin kecut ketika melihat bahwa
kuil itu
adalah sebuah kuil tua yang agaknya sudah tidak
dipakai lagi.
$entu k&s&ng tidak ada &rangnya, pikirnya dengan
gelisah.
%kan tetapi, ketika ia memandang ragu dan berdiri
di ruangan
depan, terdengar suara dari dalam.
+angan takut, masuklah dan kami yang akan
menghadapi
1655
ger&mb&lan iblis itu!" #an nampak dua &rang pria
yang gagah
berl&mpatan keluar dari ruangan dalam. ,ereka
adalah dua
&rang pemuda yang berbangsa )an, berusia
kurang lebih dua
puluh tujuh tahun. 3ang se&rang bertubuh tinggi
besar
dengan muka persegi dan sikapnya gagah. 5rang
ke dua
bertubuh sedang, akan tetapi mukanya yang bulat
itu penuh
brew&k yang rapi sehingga dia kelihatan gagah
pula. #i
tangan mereka nampak sebatang pedang.
,elihat mereka dan sikap mereka yang baik, 'an
)&ng
segera memberi h&rmat. +i*wi taihiap (dua
pendekar
perkasa), t&l&nglah saya,1."
1656
Enci yang baik, jangan takut. ,asuklah dan kami
akan
membasmi para penjahat itu!" kata yang tinggi
besar dan dia
berkata kepada &rang ke dua yang brew&k. Sute,
mari kita
hadapi mereka, di depan kuil!" ,ereka lalu
berl&ncatan keluar.
'an )&ng cepat menyelinap di balik dinding dan ia
mengintai
keluar dengan jantung berdebar penuh
ketegangan, akan
tetapi lega juga bahwa di situ ia bertemu dengan
dua &rang
gagah yang siap membela dan melindunginya. Ia
hanya dapat
berharap agar kedua &rang gagah itu memiliki
kepandaian
yang cukup tinggi untuk melawan penger&y&kdn
sepuluh
1657
&rang yang buas itu.
Sepuluh &rang berpakaian hitam dengan gambar
seek&r
kala putih di baju bagian dada, tercengang ketika
melihat dua
&rang pemuda gagah berdiri di depan kuil dengan
pedang di
tangan, menghadang mereka.
)eii, siapa kalian berani menghadang di depan
kami. )ay&
cepat menggelinding pergi!" bentak se&rang di
antara sepuluh
&rang berpakaian hitamitu.
(emuda yang tinggi besar itu menudingkan
telunjuk kirinya
ke arah mereka sambil melintangkan pedang di
depan
dadanya yang bidang. )emm, sudah lama kami
mendengar
1658
tentang ger&mb&lan Kala (utih yang jahat!
$ernyata kabar itu
benar, ger&mb&lan Kala (utih bukan hanya
peramp&k dan
perkumpulan penjahat keji, akan tetapi juga tidak
segan untuk
mengganggu wanita. Sudah sepantasnya kalau
kami
membasmi ger&mb&lan macam kalian!"
Sepuluh &rang itu terbelalak penuh kemarahan
mendengar
kata*kata yang amat menghina itu. Se&rang di
antara mereka
yang tubuhnya tinggi kurus, melangkah maju.
%gaknya ia
mewakili kawan*kawannya dan dengan suara
melengking
tinggi diapun membentak.
Kalian ini b&cah*b&cah ingusan hendak
menentang Kala
1659
(utih. (erkenalkan nama kalian lebih dulu agar
kami tidak
akan membunuh &rang tanpa nama!"
(emuda tinggi besar itu dengan lantang menjawab,
Kami
tidak pernah menyembunyikan nama! Kami adalah
murid
murid Kun*lun*pai yang selalu akan menentang
kejahatan.
2amaku /iang Sun dan sute ini adalah K&k )an!"
,emang dua &rang pemuda perkasa itu bukan lain
adalah
/iang Sun dan K&k )an, dua &rang murid Kun*lun*
pai yang
berani itu. ,ereka berdua diutus &leh ketua Kun*
lun*pai, yaitu
$hian )wat $&su, untuk pergi ke daerah $ibet
mencari susi&k
(paman guru) mereka yang bernama 'ie 0&uw $ek.
'ie 0&uw
1660
$ek adalah murid kepala Kun*lun*pai, murid
langsung dari
ketua $hian )wat $&su dan karena /iang Sun dan
K&k )an
adalah murid kelas tiga, maka 'ie 0&uw $ek
terhitung susi&k
mereka. ,ereka berdua mencari*cari 'ie 0&uw $ek
dan
membawa sepucuk surat dari ketua Kun*lun*pai
untuk murid
kepala itu. Seperti telah kita ketahui, dalam
perjalanan,
mereka pernah berjumpa dengan (endekar
0&ngk&k Sie 'i&ng
ketika Sie 'i&ng mempertemukan dua &rang
kekasih yang
dipisahkan karena watak ayah si gadis yang mata
duitan.
,endengar bahwa dua &rang pemuda itu adalah
muridmurid
1661
Kun*lun*pai sepuluh &rang berpakaian hitam itu
menja
di semakin marah. %ha, kiranya &rang*&rang Kun*
lun*pai
yang usil dan gatal tangan, hendak mencampuri
urusan kami
&rang Kala (utih! Kami tidak pernah bertentangan
dengan
Kun*lun*pai, selalu bersimpang jalan, kenapa hari
ini ada
&rang Kun*lun*pai yang sengaja hendak menentang
kami."
/iang Sun tersenydm mengejek. Selama Kala
(utih t idak
melakukan kejahatan, kami dari Kun*lun*pai tidak
perduli.
%kan tetapi, kami selalu akan menentang
kejahatan yang
dilakukan &leh siapapun juga. Kalian mengejar*
ngejar se&rang
1662
wanita dengan niat yang k&t&r dan jahat, tentu
saja kami
menentang kalian!"
Keparat, sekali lagi, pergilah kalian dan biarkan
kami
menawan perempuan itu! Kami masih memandang
perkumpulan
Kun*lun*pai dan tidak akan menuntut atas sikap
kalian
yang lancang ini!"
(ersetan dengan Kala (utih yang jahat!" bentak
/iang
Sun. Sepuluh &rang itu tak dapat lagi menahan
kemarahan
mereka. Kalau tadi mereka masih meragu dan
menc&ba untuk
membujuk adalah karena mereka tahu bahwa Kun*
lun*pai
adalah sebuah partai persilatan besar, dan mereka
tidak ingin
1663
menanam permusuhan dengan perkumpulan itu.
%kan tetapi,
para anggauta Kala (utih selalu mengandalkan
kepandaian
dan keberanian mereka untuk melakukan
kekerasan
memaksakan kehendak mereka, maka melihat
sikap kedua
&rang murid Kun*lun*pai yang menentang itu,
merekapun
segera mulai menyerang!
/iang Sun dan sutenya, K&k )an, menggerakkan
pedang
mereka menyambut serangan g&l&k dan terjadilah
perkelahian
yang seru. Sepuluh batang g&l&k berkelebatan dan
sinarnya,
ketika tertimpa matahari s&re menyilaukan mata.
2amun,
1664
gerakan kedua &rang murid Kun*lun*pai memang
indah dan
dua &rang ini merupakan murid yang cukup pandai
sehingga
pedang mereka berubah menjadi dua gulung sinar
yang amat
kuat, yang mampu menahan semua serangan
g&l&k, bahkan
sinar pedang itu mencuat ke sana*sini melakukan
serangan
balasan yang membuat sepuluh &rang anggauta
Kala (utih itu
menjadi kacau balau dan terdesak mundur!
'an )&ng yang mengintai dari dalam bingung
melihat
betapa dua &rang pen&l&ngnya diker&y&k &leh
sepuluh &rang
buas itu. Ia ingin sekali membantu mereka, akan
tetapi
1665
pedangnya telah hilang ketika ia diker&y&k tadi. Ia
mencaricari
dengan matanya di dalam ruangan kuil itu dan
melihat
beberapa p&t&ng kayu yang agaknya dipergunakan
&rang
membuat api unggun. 'alu dipilihnya sebatang
kayu sebesar
lengannya, panjangnya satu meter lebih. Kayu itu
cukup kuat
dan lumayan untuk dipergunakan sebagai senjata.
'an )&ng
sudah menjadi nekat. Kalau kedua &rang
pen&l&ngnya itu
kalah, tentu ia akan terjatuh ke tangan sepuluh
&rang jahat
itu. ,elarikan diripun t idak ada gunanya, karena
hari akan
menjadi gelap dan ia tidak mengenal jalan. 'ebih
baik membantu
1666
kedua &rang pen&l&ngnya itu, menang atau kalah
bersama mereka! Ia lalu mel&ncat keluar dan
menyerbu ke
dalam pertempuran itu, menggunakan t&ngkatnya
memukul
se&rang penger&y&k dari belakang.
0ukk!" 5rang itu terjungkal pingsan karena
pukulan 'an
)&ng tepat mengenai tengkuknya! Kemudian 'an
)&ng
mengamuk dengan t&ngkatnya, membantu dua
&rang murid
Kun*lun*pai itu. ,elihat ini, dua &rang pemuda itu
merasa
kagum, akan tetapi juga khawatir. #ari
gerakannya, mereka
dapat menduga bahwa wanita yang mereka t&l&ng
itu pandai
juga ilmu silat, akan tetapi ia hanya bersenjata
sebatang kayu
1667
sedangkan para penger&y&k adalah &rang*&rang
kejam yang
semua memegang g&l&k.
Sepuluh &rang berpakaian hitam*hitam itu tertawa
gembira
lalu lari mengejar sambil berteriak*teriak. ,ereka
seperti
seger&mb&lan srigala yang mengejar dan
mempermainkan
seek&r kelinci, yakin bahwa akhirnya kelinci itu
takkan terlepas
dari terkaman mereka. ,ereka mengejar sambil
tertawa*tawa
dan 'an )&ng melarikan diri sekuat tenaga. Ia
dapat
membayangkan kengerian yang melebihi maut
kalau sampai ia
tertangkap &leh &rang*&rang biadab itu. 'ebih baik
mati dari
1668
pada membiarkan dirinya diperk&sa dan dihina.
%kan tetapi,
sebelum putus asa, ia akan berusaha sekuat
tenaga untuk
melarikan diri atau melawan sampai napas
terakhir.
(ara pengejar itu memang sengaja hendak
mempermainkan 'an )&ng, maka mereka hanya
berlari di
belakangnya, tidak segera menangkapnya. 'an
)&ng berlari
terus, menurut jalan setapak dan ia melihat
sebuah kuil tua di
depan.
Karena tidak tahu lagi harus lari ke mana, dan
kedua
kakinya sudah menjadi semakin lelah, 'an )&ng
lalu lari
menuju ke kuil itu. Siapa tahu penghuni kuil dapat
1669
men&l&ngnya, pikirnya penuh harapan. Sepuluh
&rang pria itu
mengejar sambil tertawa*tawa.
)a*ha*ha, engkau mengajak kami ke kuil itu,
manis.
$empat yang enak untuk bersenang*senang!"
'an )&ng tidak memperdulikan ucapan mereka
dan berlari
terus. )atinya semakin kecut ketika melihat bahwa
kuil itu
adalah sebuah kuil tua yang agaknya sudah tidak
dipakai lagi.
$entu k&s&ng tidak ada &rangnya, pikirnya dengan
gelisah.
%kan tetapi, ketika ia memandang ragu dan berdiri
di ruangan
depan, terdengar suara dari dalam.
+angan takut, masuklah dan kami yang akan
menghadapi
1670
ger&mb&lan iblis itu!" #an nampak dua &rang pria
yang gagah
berl&mpatan keluar dari ruangan dalam. ,ereka
adalah dua
&rang pemuda yang berbangsa )an, berusia
kurang lebih dua
puluh tujuh tahun. 3ang se&rang bertubuh tinggi
besar
dengan muka persegi dan sikapnya gagah. 5rang
ke dua
bertubuh sedang, akan tetapi mukanya yang bulat
itu penuh
brew&k yang rapi sehingga dia kelihatan gagah
pula. #i
tangan mereka nampak sebatang pedang.
,elihat mereka dan sikap mereka yang baik, 'an
)&ng
segera memberi h&rmat. +i*wi taihiap (dua
pendekar
perkasa), t&l&nglah saya,1."
1671
Enci yang baik, jangan takut. ,asuklah dan kami
akan
membasmi para penjahat itu!" kata yang tinggi
besar dan dia
berkata kepada &rang ke dua yang brew&k. Sute,
mari kita
hadapi mereka, di depan kuil!" ,ereka lalu
berl&ncatan keluar.
'an )&ng cepat menyelinap di balik dinding dan ia
mengintai
keluar dengan jantung berdebar penuh
ketegangan, akan
tetapi lega juga bahwa di situ ia bertemu dengan
dua &rang
gagah yang siap membela dan melindunginya. Ia
hanya dapat
berharap agar kedua &rang gagah itu memiliki
kepandaian
yang cukup tinggi untuk melawan penger&y&kdn
sepuluh
1672
&rang yang buas itu.
Sepuluh &rang berpakaian hitam dengan gambar
seek&r
kala putih di baju bagian dada, tercengang ketika
melihat dua
&rang pemuda gagah berdiri di depan kuil dengan
pedang di
tangan, menghadang mereka.
)eii, siapa kalian berani menghadang di depan
kami. )ay&
cepat menggelinding pergi!" bentak se&rang di
antara sepuluh
&rang berpakaian hitamitu.
(emuda yang tinggi besar itu menudingkan
telunjuk kirinya
ke arah mereka sambil melintangkan pedang di
depan
dadanya yang bidang. )emm, sudah lama kami
mendengar
1673
tentang ger&mb&lan Kala (utih yang jahat!
$ernyata kabar itu
benar, ger&mb&lan Kala (utih bukan hanya
peramp&k dan
perkumpulan penjahat keji, akan tetapi juga tidak
segan untuk
mengganggu wanita. Sudah sepantasnya kalau
kami
membasmi ger&mb&lan macam kalian!"
Sepuluh &rang itu terbelalak penuh kemarahan
mendengar
kata*kata yang amat menghina itu. Se&rang di
antara mereka
yang tubuhnya tinggi kurus, melangkah maju.
%gaknya ia
mewakili kawan*kawannya dan dengan suara
melengking
tinggi diapun membentak.
Kalian ini b&cah*b&cah ingusan hendak
menentang Kala
1674
(utih. (erkenalkan nama kalian lebih dulu agar
kami tidak
akan membunuh &rang tanpa nama!"
(emuda tinggi besar itu dengan lantang menjawab,
Kami
tidak pernah menyembunyikan nama! Kami adalah
murid
murid Kun*lun*pai yang selalu akan menentang
kejahatan.
2amaku /iang Sun dan sute ini adalah K&k )an!"
,emang dua &rang pemuda perkasa itu bukan lain
adalah
/iang Sun dan K&k )an, dua &rang murid Kun*lun*
pai yang
berani itu. ,ereka berdua diutus &leh ketua Kun*
lun*pai, yaitu
$hian )wat $&su, untuk pergi ke daerah $ibet
mencari susi&k
(paman guru) mereka yang bernama 'ie 0&uw $ek.
'ie 0&uw
1675
$ek adalah murid kepala Kun*lun*pai, murid
langsung dari
ketua $hian )wat $&su dan karena /iang Sun dan
K&k )an
adalah murid kelas tiga, maka 'ie 0&uw $ek
terhitung susi&k
mereka. ,ereka berdua mencari*cari 'ie 0&uw $ek
dan
membawa sepucuk surat dari ketua Kun*lun*pai
untuk murid
kepala itu. Seperti telah kita ketahui, dalam
perjalanan,
mereka pernah berjumpa dengan (endekar
0&ngk&k Sie 'i&ng
ketika Sie 'i&ng mempertemukan dua &rang
kekasih yang
dipisahkan karena watak ayah si gadis yang mata
duitan.
,endengar bahwa dua &rang pemuda itu adalah
muridmurid
1676
Kun*lun*pai sepuluh &rang berpakaian hitam itu
menja
di semakin marah. %ha, kiranya &rang*&rang Kun*
lun*pai
yang usil dan gatal tangan, hendak mencampuri
urusan kami
&rang Kala (utih! Kami tidak pernah bertentangan
dengan
Kun*lun*pai, selalu bersimpang jalan, kenapa hari
ini ada
&rang Kun*lun*pai yang sengaja hendak menentang
kami."
/iang Sun tersenydm mengejek. Selama Kala
(utih t idak
melakukan kejahatan, kami dari Kun*lun*pai tidak
perduli.
%kan tetapi, kami selalu akan menentang
kejahatan yang
dilakukan &leh siapapun juga. Kalian mengejar*
ngejar se&rang
1677
wanita dengan niat yang k&t&r dan jahat, tentu
saja kami
menentang kalian!"
Keparat, sekali lagi, pergilah kalian dan biarkan
kami
menawan perempuan itu! Kami masih memandang
perkumpulan
Kun*lun*pai dan tidak akan menuntut atas sikap
kalian
yang lancang ini!"
(ersetan dengan Kala (utih yang jahat!" bentak
/iang
Sun. Sepuluh &rang itu tak dapat lagi menahan
kemarahan
mereka. Kalau tadi mereka masih meragu dan
menc&ba untuk
membujuk adalah karena mereka tahu bahwa Kun*
lun*pai
adalah sebuah partai persilatan besar, dan mereka
tidak ingin
1678
menanam permusuhan dengan perkumpulan itu.
%kan tetapi,
para anggauta Kala (utih selalu mengandalkan
kepandaian
dan keberanian mereka untuk melakukan
kekerasan
memaksakan kehendak mereka, maka melihat
sikap kedua
&rang murid Kun*lun*pai yang menentang itu,
merekapun
segera mulai menyerang!
/iang Sun dan sutenya, K&k )an, menggerakkan
pedang
mereka menyambut serangan g&l&k dan terjadilah
perkelahian
yang seru. Sepuluh batang g&l&k berkelebatan dan
sinarnya,
ketika tertimpa matahari s&re menyilaukan mata.
2amun,
1679
gerakan kedua &rang murid Kun*lun*pai memang
indah dan
dua &rang ini merupakan murid yang cukup pandai
sehingga
pedang mereka berubah menjadi dua gulung sinar
yang amat
kuat, yang mampu menahan semua serangan
g&l&k, bahkan
sinar pedang itu mencuat ke sana*sini melakukan
serangan
balasan yang membuat sepuluh &rang anggauta
Kala (utih itu
menjadi kacau balau dan terdesak mundur!
'an )&ng yang mengintai dari dalam bingung
melihat
betapa dua &rang pen&l&ngnya diker&y&k &leh
sepuluh &rang
buas itu. Ia ingin sekali membantu mereka, akan
tetapi
1680
pedangnya telah hilang ketika ia diker&y&k tadi. Ia
mencaricari
dengan matanya di dalam ruangan kuil itu dan
melihat
beberapa p&t&ng kayu yang agaknya dipergunakan
&rang
membuat api unggun. 'alu dipilihnya sebatang
kayu sebesar
lengannya, panjangnya satu meter lebih. Kayu itu
cukup kuat
dan lumayan untuk dipergunakan sebagai senjata.
'an )&ng
sudah menjadi nekat. Kalau kedua &rang
pen&l&ngnya itu
kalah, tentu ia akan terjatuh ke tangan sepuluh
&rang jahat
itu. ,elarikan diripun t idak ada gunanya, karena
hari akan
menjadi gelap dan ia tidak mengenal jalan. 'ebih
baik membantu
1681
kedua &rang pen&l&ngnya itu, menang atau kalah
bersama mereka! Ia lalu mel&ncat keluar dan
menyerbu ke
dalam pertempuran itu, menggunakan t&ngkatnya
memukul
se&rang penger&y&k dari belakang.
0ukk!" 5rang itu terjungkal pingsan karena
pukulan 'an
)&ng tepat mengenai tengkuknya! Kemudian 'an
)&ng
mengamuk dengan t&ngkatnya, membantu dua
&rang murid
Kun*lun*pai itu. ,elihat ini, dua &rang pemuda itu
merasa
kagum, akan tetapi juga khawatir. #ari
gerakannya, mereka
dapat menduga bahwa wanita yang mereka t&l&ng
itu pandai
juga ilmu silat, akan tetapi ia hanya bersenjata
sebatang kayu
1682
sedangkan para penger&y&k adalah &rang*&rang
kejam yang
semua memegang g&l&k.
Enci, masuklah ke dalam, biar kami yang
menghajar
mereka!" teriak K&k )an dengan khawatir.
$idak, aku harus membantu kalian membasmi
iblis*iblis
jahat ini!" jawab 'an )&ng yang terus mengamuk
dengan
t&ngkatnya. %kan tetapi, dua &rang
menger&y&knya dengan
g&l&k dan 'an )&ng terhimpit, lalu sebuah
tendangan yang
cukup keras mengenai pahanya, membuat wanita
itu terguling
r&b&h!
)ati*hati1.!" teriak /iang Sun yang cepat
menerjang dan
1683
melindungi tubuh wanita itu dari para
penger&y&knya, dengan
pedangnya berkelebat ke kiri mer&bek pangkal
lengan se&rang
penger&y&k, dan melindungi tubuh 'an )&ng
dengan putaran
pedangnya. %kan tetapi 'an )&ng bangkit lagi dan
mengamuk
lagi, tidak memperdulikan pahanya yang terasa
nyeri.
Kini, dua &rang murid Kun*lun*pai menjadi semakin
sibuk
karena mereka harus pula melindungi 'an )&ng
yang
mengamuk seperti seek&r harimau betina itu.
2amun, diamdiam
mereka merasa kagum dan tidak menyesal
men&l&ng
wanita yang ternyata gagah berani ini.
1684
$iba*tiba terdengar bentakan nyaring, dengan
suara pria
yang besar dan parau, $ahan semua senjata!"
,endengar suara ini, sembilan &rang berpakaian
hitam itu
segera berl&ncatan ke belakang. %da yang
men&l&ng kawan
yang pingsan &leh pukulan t&ngkat di tangan 'an
)&ng, dan
ada yang dengan girang berseru, $&ak&
datang1.!"
,elihat para penger&y&k berl&ncatan mundur,
/iang Sun
dan K&k )an memandang &rang yang baru datang
itu dengan
penuh perhatian. 'an )&ng juga mel&ncat ke
belakang dan
wanita ini menahan rasa nyeri di pahanya,
wajahnya merah
1685
sekali, napasnya agak terengah, dahi dan lehernya
basah
keringat, rambutnya kusut, akan tetapi ia nampak
semakin
manis menarik dan gagah ketika ia berdiri tak jauh
dari dua
&rang pemuda Kun*lun*pai itu dengan t&ngkat di
tangan,
t&ngkat yang sudah tidak karuan bentuknya karena
berulang
kali bertemu dengan g&l&k para penger&y&k yang
tajam.
5rang yang baru datang itu adalah se&rang laki*
laki yang
usianya antara empat puluh lima sampai lima
puluh tahun.
$ubuhnya tinggi besar seperti raksasa, kepalanya
besar dan
b&tak sedangkan kulit muka dan tangannya putih
sekali, putih
1686
yang tidak wajar sehingga mudah diketahui bahwa
dia adalah
se&rang bule. 4ambut di kepalanya agak
kekuningan yang
hanya tumbuh di bagian bawah saja, dan bulu*bulu
di muka,
leher dan lengannya juga kekuningan. #ia pun
mengenakan
pakaian serba hitam, akan tetapi terbuat dari
sutera, dan
lukisan seek&r kala putih di bajunya lebih besar
daripada yang
berada di baju anak buahnya. ,udah diduga
bahwa tentu
dialah kepala dari ger&mb&lan Kala (utih itu.
#engan suara yang aneh dan asing l&gatnya,
raksasa bule
itu berteriak marah. )eh, siapa yang berani
membikin ribut di
1687
sini dan bahkan melukai se&rang anak buahku.
Siapa kalian
bertiga dan mengapa berkelahi melawan anak
buahku."
Sebelum dua &rang pemuda itu menjawab,
se&rang anak
buah ger&mb&lan itu sudah cepat melap&rkan,
$&ak&,
mereka berdua itu adalah murid*murid Kun*lun*pai
yang
s&mb&ng. Kami sedang mengejar wanita itu yang
berani lewat
se&rang diri di sini, untuk kami tangkap dan kami
serahkan
kepada t&ak& untuk diambil keputusan. Eh, dua
&rang ini
muncul dan melindunginya, hendak merampasnya
dari tangan
kami!"
1688
4aksasa bule itu memandang kepada 'an )&ng
dan wanita
itu merasa bulu tengkukn;a meremang saking
ngerinya. ,ata
itu sungguh menyeramkan dan begitu penuh
gairah!
Kemudian raksasa itu, setelah menjelajahi seluruh
tubuh 'an
)&ng dengan sinar matanya, tertawa bergelak.
)a*ha*ha, kiranya memperebutkan wanita. %ha,
baru
kuketahui sekarang bahwa &rang*&rang Kun*lun*pai
juga suka
kepada wanita. $idak aneh, tidak aneh!"
Kami t idak memperebutkan wanita!" bentak
/iang Sun
marah. Kami melindungi wanita ini karena dikejar*
kejar &leh
anak buahmu. Kami murid Kun*lun*pai akan
menentang
1689
semua kejahatan dan melindungi siapa saja yang
terancam!"
)a*ha*ha*ha, tidak perlu malu*malu, s&bat muda!
'aki*laki
mana yang tidak akan suka kepada se&rang wanita
yang
manis dan den&k seperti ini. Kalau memang kalian
tidak suka,
serahkan saja kepadaku, mengingat hubungan baik
antara
Kala (utih dan Kun*lun*pai. Ketahuilah bahwa aku
adalah
K&nga Sang, ketua dan pemimpin Kala (utih yang
selama ini
tidak pernah mengganggu Kun*lun*pai."
Kami tidak akan membiarkan siapa saja
mengganggu
manita ini!" bentak pula /iang Sun.
)&*h&*ha*ha, kiranya kalian mengajak bertanding.
0aik,
1690
memang wanita ini cukup berharga untuk dijadikan
taruhan
dalam pertandingan. Kalau kalian dapat
mengalahkan aku,
K&nga Sang, kalian b&leh pergi membawanya dan
kami takkan
mengganggu. %kan tetapi kalau kalian kalah,
wanita ini harus
diserahkan kepadaku. Sudah adil, bukan."
'an )&ng yang sejak tadi diam saja, tiba*tiba
membentak
dengan suara nyaring, Iblis jahat, engkau terlalu
menghinaku. #engarlah baik*baik, aku lebih baik
mati dari
pada menyerah kepadamu!"
K&nga Sang," kata K&k )an yang brew&k gagah,
kalau
engkau memang laki*laki sejati, biarkan wanita ini
pergi
1691
melanjutkan perjalanannya dan jangan diganggu.
Sedangkan
kalau engkau menghendaki kita untuk bertanding,
kami akan
menyambut tantanganmu itu. $aruhannya bukan
wanita
melainkan nyawa kita!"
Kalian &rang*&rang muda s&mb&ng!" K&nga Sang
berseru
dan sekali tangan kanannya bergerak, dia telah
melepaskan
sebatang rantai yang tadi melibat pinggangnya.
4antai itu
sebesar ibu jari, panjangnya ada dua meter dan di
ujung
rantai terdapat kaitan baja yang menyeramkan.
Inilah senjata
raksasa bule itu. #ia memutar rantainya di atas
kepala lalu
membentak, Kalau kalian berani, majulah!"
1692
/iang Sun dan K&k )an maklum bahwa kepala
ger&mb&lan
Kala (utih ini tentu lihai, maka merekapun maju
dengan sikap
yang waspada. /iang Sun berkata kepada 'an
)&ng, Enci,
engkau mundurlah!"
'an )&ng tahu diri. Iapun maklum bahwa kepala
ger&mb&lan ini tidak b&leh disamakan dengan
anak buahnya
tentu lihai bukan main dan ia tahu bahwa tingkat
kepandaiannya masih jauh untuk dapat
dipergunakan
membantu dua &rang pendekar Kun*lun*pai itu.
Kalau ia memaksa
diri maju, tentu hanya akan menjadi penghalang
bagi
dua &rang pen&l&ngnya. ,aka iapun melangkah
mundur dan
1693
siap dengan t&ngkatnya untuk membela diri. Ia
mengeraskan
hatinya, menc&ba untuk bersikap tetap tenang dan
siap
menghadapi apapun juga. )anya satu
pegangannya. Ia tidak
akan menyerah dan kalau terpaksa, ia akan
mempertahankan
diri sampai mati!
)aiiiiiitt1.!" Kakek raksasa itu berteriak dan
rantai di
tangannya menyambar*nyambar ganas ke arah
dua &rang
lawannya. /iang Sun dan K&k )an mempergunakan
kelincahan tubuh mereka untuk mengelak dan
merekapun
balas menyerang dengan pedang mereka. 2amun,
semua
serangan pedang dapat ditangkis &leh sinar rantai
yang
1694
bergulung*gulung. Setiap kali pedang bertemu
rantai,
terdengar bunyi nyaring dan nampak bunga api
berpijar.
$erjadilah perkelahian yang hebat, lebih seru
daripada tadi
ketika dua &rang itu diker&y&k sepuluh &rang anak
buah
ger&mb&lan Kala (utih.
%kan tetapi, lewat tiga puluh jurus lebih, kedua
&rang
murid Kun*lun*pai itu diam*diam mengeluh karena
mereka
mendapat kenyataan bahwa lawan mereka
sungguh amat
lihai. (ermainan rantai itu sungguh dahsyat, selain
amat cepat
datangnya, juga mengandung tenaga yang lebih
kuat dari
1695
pada tenaga mereka berdua sehingga setiap kali
pedang
mereka bertemu rantai, mereka merasa betapa
telapak tangan
mereka menjadi nyeri dan panas. 0ahkan beberapa
kali,
hampir saja mereka melepaskan pedang karena
tidak tahan
getaran hebat yang menyerang telapak tangan
mereka.
)a*ha*ha, mampuslah!" $iba*tiba raksasa bule itu
membentak dan rantainya menyambar dengan
tenaga
sepenuhnya ke arah /iang Sun. (endekar ini
mel&mpat ke
samping, akan tetapi tetap saja kaitan rantai itu
mengenai
leher bajunya.
0retttt1.!" 0aju itupun ter&bek sampai ke bawah,
dari
1696
tengkuk ke pinggang. ,asih untung bahwa kulit
tubuh /iang
Sun tidak terluka! (ada saat itu, K&k )an sudah
menusukkan
pedangnya untuk melindungi kakak
seperguruannya. K&nga
Sang menangkis dengan ujung rantai, dan tiba*tiba
dia
melepaskan rantai dari tangan kiri, hanya
memegangi dengan
tangan kanan dan tangan kirinya yang berjari
besar*besar itu
telah menangkap pergelangan tangan K&k )an.
#an dengan
sentakan aneh sambil memutar tubuhnya, tak
dapat
dipertahankan lagi &leh K&k )an, tubuhnya ikut
terputar dan
diapun terpelanting dan terbanting keras! Kiranya
kepala
1697
ger&mb&lan Kala (utih itu lihai pula dalam ilmu
gulat! /iang
Sun cepat memutar pedangn;a menyerang untuk
melindungi
sutenya yang cepat menggulingkan tubuhnya dan
mel&mpat
bangun kembali. Kembali, kedua &rang murid Kun*
lun*pai itu
menghadapi sambaran rantai dan kini mereka
hanya mampu
mempertahankan diri saja, tidak mampu lagi balas
menyerang.
)a*ha, kalian jaga baik*baik agar pengantinku itu t
idak
melarikan diri! #ua ek&r d&mba ini sebentar lagi
akan
kusembelih, ha*ha*ha!" K&nga Sang berkata
kepada anak
buahnya karena dia sudah merasa yakin bahwa tak
lama lagi
1698
dia akan dapat mer&b&hkan dua &rang lawannya
dan
mem&nd&ng wanita manis itu.
Sambil menyeringai, anak buahnya mendekati 'an
)&ng.
6anita ini memandang dengan wajah pucat. Iapun
tahu
bahwa dua &rang pen&l&ngnya sudah terdesak dan
berada
dalam bahaya. Ia tahu bahwa mereka kini tidak
mampu
melindunginya lagi dan untuk melawan para anak
buah
ger&mb&lan itupun ia tidak akan menang. 5leh
karena itu,
iapun sudah mengambil keputusan nekat, untuk
melawan
mati*matian dan kalau tertawan, ia akan
membunuh diri! Ia
1699
mengangkat t&ngkatnya sambil berseru, ,ajulah,
akan
kuhancurkan kepalamu! "
%kan tetapi, dua &rang di antara para anak buah
ger&mb&lan itu, dua &rang yang bertubuh t inggi
besar, melangkah
maju sambil menyeringai.
,anis, jangan banyak tingkah. Engkau akan
menjadi
pengantin pemimpin kami malam ini, ha*ha*ha!
'ebih baik
menyerah saja!"
%kan tetapi 'an )&ng menyambut mereka dengan
hantaman t&ngkatnya! Ia sudah lelah sekali, sudah
hampir
kehabisan tenaga, akan tetapi ia masih
bersemangat dan
pukulannya masih kuat. %kan tetapi, dua &rang
anak buah
1700
ger&mb&lan itu adalah dua &rang yang terkuat di
antara
mereka. 3ang dihantam t&ngkat itu miringkan
tubuhnya dan
ketika t&ngkat itu lewat, &rang ke dua sudah
menangkap
lengan kanan 'an )&ng yang memegang t&ngkat,
sedangkan
&rang pertama sudah merangkulkan kedua
lengannya yang
panjang dan besar melingkari pinggang ramping
'an )&ng.
'epaskan! Keparat busuk, lepaskan aku1.!" 'an
)&ng
mer&nta untuk melepaskan diri, namun dua &rang
itu memiliki
tenaga yang kuat sekali.
(ada saat itu, terdengar bentakan, Kalian srigala*
srigala
1701
yang jahat!" 0entakan ini disusul berkelebatnya
bayangan
&rang dan dua &rang raksasa yang sedang
menangkap 'an
)&ng yang mer&nta*r&nta itu tiba*tiba saja
terlempar dan
terpelanting, r&b&h dan tidak mampu bangkit
kembali.
Se&rang pecah kepalanya dan se&rang lagi
mengerang
kesakitan dengan beberapa buah tulang iga patah*
patah.
Kiranya yang muncul adalah se&rang laki*laki yang
gagah
perkasa, berpakaian biru, dan tadi begitu muncul,
dia
menendang r&b&h dan menampar tewas dua &rang
anak buah
ger&mb&lan yang sedang menangkap 'an )&ng.
1702
'an )&ng terbelalak dan memandang kepada
pen&l&ngnya.
Se&rang pria yang tinggi besar dan gagah perkasa,
usianya
hampir empat puluh tahun, kumis dan jengg&tnya
terpelihara
rapi, pakaiannya berwarna biru dan di
punggungnya nampak
gagang sebatang pedang dengan r&nce merah.
Ketika /iang
Sun dan K&k )an melihat pria gagah perkasa itu,
mereka
menjadi girang sekali.
'ie susi&k (paman guru 'ie)!" seru mereka dengan
gembira dan hampir berbareng.
,undurlah kalian dan hajar saja anak buah Kala
(utih, biar
aku yang menghadapi K&nga Sang!" kata pria
gagah perkasa
1703
itu. #ia bernama 'ie 0&uw $ek, murid kepala Kun*
lun*pai yang
memang sedang dicari*cari &leh dua &rang murid
Kun*lun*pai
itu. 0egitu mel&ncat dan menggantikan dua &rang
murid kep&nakannya,
'ie 0&uw $ek telah mencabut sebatang pedangnya
yang mengeluarkan sinar kemerahan. Itulah
pedang pusaka
%ng*seng*kiam ((edang 0intang ,erah) yang
menurut
d&ngeng dibuat dari l&gam yang berasal dari
bintang dan
l&gam itu berwarna merah!
)emm, siapakah engkau." K&nga Sang
membentak ketika
melihat bahwa yang menghadapinya adalah
se&rang laki*laki
yang tingginya tidak kalah &lehnya, berdada
bidang dan
1704
k&k&h, dengan sinar mata yang tajam dan
menc&r&ng.
K&nga Sang, sudah lama aku mendengar akan
sepak
terjang Kala (utih yang semakin jahat. Sekarang
kebetulan
sekali kita bertemu di sini, aku tidak akan
membiarkan engkau
merajalela mengumbar nafsu kejahatanmu. %ku
bernama 'ie
0&uw $ek, murid Kun*lun*pai!"
%ha, lagi*lagi murid Kun*lun*pai. Sungguh mati,
tak
kusangka bahwa Kun*lun*pai terdiri dari &rang*
&rang usil dan
lancang, suka mencampuri urusan &rang lain!"
$ak perlu banyak cakap, K&nga Sang! 0ukan
hanya murid
Kun*lun*pai, akan tetapi seluruh pendekar di dunia
ini pasti
1705
akan menentang perbuatan jahat!"
,anusia s&mb&ng!" 0entak K&nga Sang dan
rantainya
sudah menyambar dahsyat ke arah kepala 'ie
0&uw $ek. (endekar
ini merendahkan tubuhnya dan ketika rantai
melewati
atas kepalanya dia melangkah maju dan
pedangnya menusuk
ke bawah lengan kanan lawan! Gerakannya
mantap, cepat
dan kuat sekali sehingga pedang itu meluncur
bagaikan sinar
merah yang didahului angin dan suara mendesing!
$erkejutlah
K&nga Sang dan dia terpaksa melempar tubuh ke
belakang
untuk menghindarkan diri. 4antainya membuat
gerakan
1706
memutar dan kembali menyambar ke arah
pinggang lawan.
Sekali ini 'ie 0&uw $ek menangkis dengan
pedangnya sambil
mengerahkan tenaga. ,elihat lawan menangkis,
K&nga Sang
girang dan dia menarik sedikit rantainya agar
ujung yang ada
kaitannya dapat melibat pedang lawan.
$ranggg1.!" terdengar suara nyaring dan bukan
main
kagetnya hati K&nga Sang ketika melihat betapa
ujung
rantainya berikut kaitannya telah putus! Kiranya
pedang
merah itu merupakan pedang pusaka yang ampuh!
7ntung
baginya bahwa yang buntung hanya ujung
sepanjang satu
1707
dua jengkal saja sehingga rantainya masih
merupakan senjata
yang berbahaya walaupun tanpa kaitan. #engan
marah dia
mengeluarkan suara gerengan dan rantainya
menyambarnyambar
ketika dia memutarnya dan melancarkan serangan
bertubi*tubi.
2amun 'ie 0&uw $ek dapat mengelak dengan
langkahlangkah
yang teratur, kadang mel&ncat tinggi dan diapun
membalas dengan tusukan dan bac&kan pedang.
$erjadi
pertempuran yang amat seru di antara kedua
&rang ini.
$ernyata tenaga mereka seimbang, juga kini
mereka
bertanding dengan hati*hati. K&nga Sang jerih
terhadap
1708
pedang pusaka itu, sebaliknya 'ie 0&uw $ek juga t
idak berani
sembarangan menangkis. Sekali pedangnya
terlibat rantai, dia
akan menghadapi bahaya karena diapun tahu
bahwa kepala
ger&mb&lan ini adalah se&rang ahli gulat. #alam
ilmu silat, dia
dapat menandingi kepala ger&mb&lan itu, akan
tetapi kalau
dalam ilmu gulat, sekali tubuhnya tertangkap,
bahaya maut
mengancam dirinya!
Sementara itu, /iang Sun dan K&k )an mengamuk,
menghajar anak buah ger&mb&lan yang kini tinggal
tujuh
&rang itu. 3ang dua tewas &leh 'ie 0&uw $ek dan
yang tadi
terkena hantaman t&ngkat 'an )&ng pada
tengkuknya,
1709
biarpun sudah siuman akan tetapi masih pening
dan tidak
mampu berkelahi, agaknya gegar &tak! 'an )&ng
juga tidak
tinggal diam, ia sudah mengambil g&l&k se&rang di
antara
penjahat yang tewas, lalu ia membantu dua &rang
murid Kunlun*
pai yang mengamuk, dengan memutar g&l&k itu
sekuat
tenaga!
'ie 0&uw $ek yang sudah lama berkelana di daerah
ini dan
sudah banyak mendengar tentang ger&mb&lan
Kala (utih,
maklum bahwa ger&mb&lan itu masih mempunyai
banyak
sekali anak buah dan hanya kebetulan saja sekali
ini mereka
1710
hanya menghadapi kepala ger&mb&lan dengan
sepuluh &rang
anak buah saja. #ia khawatir kalau*kalau akan
datang lebih
banyak lagi anak buah ger&mb&lan Kala (utih,
maka sambil
memutar pedangnya sehingga membentuk
gulungan sinar merah
yang merupakan benteng k&k&h kuat yang
melindungi
dirinya, dia berseru keras.
/iang Sun! K&k )an! Kalian ajak pergi n&na itu,
biar aku
yang menahan mereka. /epat!"
/iang Sun dan K&k )an mengerutkan alisnya.
Kenapa
susi&k mereka menyuruh mereka melarikan diri.
(adahal, jelas
bahwa susi&knya tidak kalah &leh K&nga Sang, juga
mereka
1711
bahkan mendesak tujuh &rang anak buah
ger&mb&lan itu,
malah di antara pihak musuh sudah ada yang
terg&res
pedang. %kan tetapi, dalam keadaan seperti itu,
mereka tidak
sempat membantah dan juga tidak berani
membantah.
,ereka mengenal susi&k mereka sebagai se&rang
gagah
perkasa dan kalau susi&knya menyuruh mereka
pergi lebih
dahulu, tentu dia memiliki alasan yang kuat.
,ari, enci!" kata /iang Sun sambil menarik
tangan 'an
)&ng, diajak mel&ncat pergi sedangkan K&k )an
melindungi
mereka. Ketika tiga &rang ini melarikan diri, para
anak buah
1712
ger&mb&lan tidak berani mengejar. ,ereka tidak
b&d&h. $adi
mereka sudah terdesak dan kalau dilanjutkan,
mereka tentu
akan r&b&h semua. ,aka, sebaliknya daripada
mengejar tiga
&rang itu, mereka kini membantu pemimpin
mereka
menger&y&k 'ie 0&uw $ek!
'ie 0&uw $ek mengamuk bagaikan seek&r rajawali
merah!
(edangnya tidak nampak lagi, berubah menjadi
sinar merah
bergulung*gulung dan bermain di antara sinar
g&l&k dan
rantai. Kadang*kadang, dari gulungan sinar merah
itu mencuat
sinar kilat disusul r&b&hnya se&rang penger&y&k
karena
1713
disambar pedang %ng*seng*kiam. 'ie 0&u $ek
sebetulnya
memiliki ilmu yang seimbang dengan kepandaian
K&nga Sang,
akan tetapi pedang pusakanya membuat lawan itu
merasa
jerih. #iapun tahu akan hal ini, dan dia tahu pula
bahwa kalau
K&nga Sang menyerang dengan sungguh*sungguh,
dibantu
beberapa &rang anak buahnya, dia akan
menghadapi bahaya.
,aka, dia memberi waktu bagi dua &rang murid
kep&nakannya untuk melarikan diri bersama
wanita itu,
kemudian setelah memutar pedangnya, diapun
m&l&ncat jauh
dan menghilang di balik semak belukar dan p&h&n*
p&h&n yang
1714
mulal diselimut i kegelapan karena malam telah
menjelang
tiba.
K&nga Sang merasa penasaran dan marah sekali.
Kejar!"
teriaknya, dan merekapun melakukan pengejaran.
2amun,
karena di dalam hati mereka t imbul rasa jerih
menghadapi tiga
&rang murid Kun*lun*pai itu, maka mereka tidak
berani
berpencar ketika mengejar dan mencari sehingga
gerakan
mereka t idak dapat cepat. %palagi mereka
terhalang &leh
kegelapan malam sehingga akhirnya mereka
terpaksa
menghentikan pengejaran dan men&l&ng kawan
yang terluka
1715
atau tewas. K&nga Sang mengapal tinju dan
berkata dengan
geram.
5rang*&rang Kun*lun*pai telah menghinaku! %was,
sekali
waktu aku akan mengambil tindakan!" 6alaupun
ucapan ini
lebih banyak hanya untuk mengumbar rasa
penasaran dan
marahnya karena diapun tahu betapa kuatnya Kun*
lun*pai
yang mempunyai banyak murid yang pandai dan
pimpinan
yang berilmu tinggi itu. Kalau tidak yakin akan
kekuatan
pasukannya sendiri, penyerbuan ke Kun*lun*pai
hanya akan
mengakibatkan pasukannya hancur.
,ereka duduk mengitari api unggun. ,ereka
berempat kini
1716
berada di puncak bukit, dari mana mereka dapat
melihat ke
empat penjuru dan tempat itu aman dan baik
untuk
melewatkan malam. Kalau ada musuh datang,
maka dari
jauhpun sudah akan dapat mereka lihat atau
dengar karena
sekeliling mereka datar dan merupakan padang
rumput.
$adi 'ie 0&uw $ek dapat menyusul /iang Sun dan
K&k )an
yang mengajak Sie 'an )&ng melarikan diri dan
dua &rang
pendekar Kun*lun*pai itu segera memberi h&rmat
dan berlutut
di depan kaki 'ie 0&uw $ek.
$erima kasih atas bantuan 'ie susi&k," kata
mereka.
1717
'an )&ng juga ikut berlutut dan berkata, %tas
pert&l&ngan
taihiap, akupun mengucapkan terima kasih."
0angkitlah kalian berdua, juga engkau, n&na.
0angkitlah,
tidak perlu dengan segala macam kesungkanan ini.
,usuh
berada jauh di bawah dan mungkin tidak akan
mengejar ke
sini. %ndaikata mereka datang, kita dapat melihat
mereka
sebelum mereka dekat. $empat ini baik sekali
untuk
melewatkan malam. /iang Sun dan K&k )an,
kumpulkan kayu
kering dan kita bikin api unggun di sini."
#emikianlah, mereka kini duduk saling
berhadapan,
mengelilingi api unggun yang bernyala indah,
terang dan
1718
hangat. 'an )&ng memandang kepada pria yang
duduk tepat
di depannya, terhalang api unggun itu. Sinar api
unggun yang
kemerahan menerangi wajah pria itu dengan jelas.
#an iapun
merasa kagum. Se&rang pria yang usianya kurang
lebih tiga
puluh enam tahun, tubuhnya tinggi besar akan
tetapi perutnya
tidak gendut, seperti tubuh seek&r kuda balap yang
pilihan.
#an wajahnya demikian tenang, penuh wibawa dan
gagah
perkasa. 6ajah yang jantan sekali, bukan tampan
kewanitaan,
melainkan jantan perkasa. Sikapnya seperti seek&r
burung
garuda, atau seperti seek&r harimau. 3a, seperti
seek&r
1719
harimau karena tadi ketika mencari kayu bakar,
lenggang dan
langkahnya mengingatkan 'an )&ng akan seek&r
harimau.
$anpa ia ketahui, pria di depannya itupun sejak tadi
memperhatikannya, walaupun tidak kentara. #an
'ie 0&uw
$ek juga kagum. 6anita itu sungguh jelita dan tidak
mengherankan kalau K&nga Sang, kepala
ger&mb&lan Kala
(utih itu, tertarik dan bertekad untuk
menawannya. Se&rang
wanita yang sudah matang, usianya sukar ditaksir,
nampaknya
masih amat muda akan tetapi sikap dan gerak
geriknya,
bentuk tubuhnya, wajahnya yang manis, sudah
matang
seperti se&rang wanita yang sudah dewasa benar.
$ubuhnya
1720
tinggi semampai, dengan pinggangnya yang amat
ramping
dan pinggul yang besar membulat. 6ajahnya amat
manis, dengan
kulit yang mulus dan mulut yang membayangkan
kealiman, akan tetapi sepasang mata itulah yang
amat
menarik perhatiannya. Sepasang mata yang indah
jeli, namun
penuh bayangan duka dan derita.
/iang Sun dan K&k )an, sekarang ceritakanlah
bagaimana
kalian dapat berada di sini dan sampai berkelahi
dengan
&rang*&rang ger&mb&lan Kala (utih itu," kata 'ie
0&uw $ek,
suaranya tenang sekali dan mendatangkan
perasaan damai
dan aman dalam hati 'an )&ng. Ketika pandang
mata mereka
1721
saling bertemu, 'an )&ng cepat menundukkan
mukanya dan
pada wajah pria yang gagah itu terbayang suatu
keheranan.
,emang dia merasa heran sekali mengapa dia
demikian
tertarik kepada wanita ini. (adahal sejak
dikecewakan &leh
se&rang wanita, ketika dia berusia dua puluh
tahun, sampai
sekarang berusia tiga puluh enam tahun, belum
pernah dia
merasa tertarik kepada se&rang wanita. 0ukan
berarti bahwa
tidak ada wanita yang jatuh cinta kepadanya.
0anyak sudah
wanita yang suka kepadanya, bahkan banyak pula
ayah dari
gadis*gadis cantik menginginkan dia sebagai
mantu mereka,
1722
namun dia selalu men&lak. #an sekarang dia
merasa tertarik
kepada se&rang wanita yang baru saja
dijumpainya, bahkan
belumdikenal namanya dan belumdiketahui pula
riwayatnya.
Kami berdua memang sengaja datang ke daerah
ini untuk
mencarimu, susi&k. Kami diutus &leh supek (uwa
guru) $hian
)wat $&su untuk mencarimu dan menyerahkan
surat ini
kepadamu."
)emm, t&a*suheng (kakak seperguruan tertua)
$hian Kwat
$&su yang mengutus kalian. Sudah pasti ada
urusan penting
sekali," kata 'ie 0&uw $ek dan dia menerima
sampul surat itu,
1723
lalu mer&bek ujung sampul dan mengeluarkan
surat dari
dalamnya. #i bawah penerangan api unggun,
dibacanya surat
itu. #alam surat, kedua &rang suhengnya, yaitu
ketua Kunlun*
pai $hian )wat $&su dan wakilnya, $hian Khi $&su,
menyerahkan tugas kepadanya untuk menyelidiki
keadaan
lima &rang t&k&h di $ibet yang dikenal dengan
julukan $ibet
2g&*h&uw ('ima )arimau $ibet), yaitu $hay Ku
'ama, $hay Si
'ama, $hay (ek 'ama, $hay )&k 'ama dan $hay
0& 'ama.
(ara pimpinan Kun*lun*pai itu merasa penasaran
sekali
melihat sikap lima &rang t&k&h $ibet itu yang
pernah
1724
mengambil sikap bermusuhan dengan Kun*lun*pai
dan hampir
terjadi bentr&kan hebat antara Kun*lun*pai dengan
mereka.
(adahal, sejak dahulu, #alai 'ama sendiri dan para
pendeta
'ama di $ibet bersikap baik dan bersahabat
dengan Kun*lunpai.
5leh karena itu, mengingat bahwa yang dapat
diandalkan
di Kun*lun*pai hanyalah 'ie 0&uw $ek, satu*satunya
t&k&h
Kun*lun*pai yang bebas, yaitu tidak menjadi t&su
dan tidak
bertugas di Kun*lun*pai melainkan menjadi se&rang
kelana
yang bebas, maka para pimpinan Kun*lun*pai
mengutus 'ie
0&uw $ek untuk melakukan penyelidikan itu.
1725
,embaca surat itu, 'ie 0&uw $ek mengangguk*
angguk.
Sampaikan h&rmatku kepada kedua suheng, dan
aku
menerima baik tugas yang diberikan kepadaku."
)anya itulah
pesannya kepada dua &rang kep&nakannya itu.
%kan tetapi
bagaimana kalian sampi bentr&k dengan
ger&mb&lan Kala
(utih." #ia mengulang pertanyaannya.
)al itu terjadi hanya karena kebetulan saja,
susi&k. Kami
sedang beristirahat di kuil tua di lereng bukit itu
ketika tibatiba
kami melihat enci ini berlari*lari dan dikejar &leh
ger&mb&lan Kala (utih menuju ke kuil. Kami sudah
mendengar
akan kejahatan Kala (utih, maka kami lalu
membela enci ini,
1726
sampai susi&k muncul dan menyelematkan kami
semua."
'ie 0&uw $ek mengerutkan alisnya mendengar
/iang Sun
menyebut enci" (kakak perempuan) kepada
wanita itu.
,ungkin /iang Sun salah lihat, ataukah dia yang
keliru.
6anita itu nampaknya tidak lebih tua dari murid
kep&nakannya itu. %taukah sebutan itu hanya
sebutan akrab
saja.
)emm, kalau b&leh aku mengetahuinya,
bagaimana
sampai engkau dikejar*kejar &leh mereka, n&na.
#an siapakah
n&na, mengapa pula melakukan perjalanan
se&rang diri di
tempat ini." 'alu dia menyambung cepat ketika
teringat
1727
bahwa dia bertanya nama kepada se&rang wanita
tanpa lebih
dahulu memperkenalkan diri. ,ungkin n&na sudah
tahu
bahwa kami bertiga adalah murid*murid Kun*lun*
pai. 2amaku
'ie 0&uw $ek, sedangkan dua &rang murid
kep&nakanku ini
bernama /iang Sun dan K&k )an."
'an )&ng memberi h&rmat dengan mengangkat
kedua
tangan depan dada, lalu berkata dengan suara lirih
namun
cukup jelas bagi tiga &rang itu. 2amaku Sie 'an
)&ng dan
aku datang dari k&ta Sung*jan di perbatasan
sebelah barat
(r&pinsi Sin*kiang. %kan tetapi, harap 'ie $aihiap
jangan
1728
menyebut n&na kepadaku. %ku bukan se&rang
gadis yang be
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
lum menikah. %ku pergi untuk mencari se&rang
adikku, dan
juga mencari puteriku1."
'ie 0&uw $ek membelalakkan kedua matanya.
6anita ini
sudah menikah, bahkan sudah mempunyai se&rang
puteri!
Kalau begitu, agaknya penglihatan kedua &rang
murid
kep&nakannya itu yang benar. #ia merasa betapa
mukanya
menjadi panas dan untunglah bahwa sinar api
unggun
memang sudah kemerahan dan membuat
wajahnya merah
sehingga perubahan wajahnya tidak akan nampak
&leh &rang
1729
lain.
%h, maafkan aku, t&ani& (ny&nya). Kiranya t&ani&
mencari
adiknya dan puterinya. %kan tetapi, kenapa
engkau mencari
mereka se&rang diri saja. ,engapa tidak dengan
suamimu1.
maaf1."
'an )&ng menundukkan mukanya, bukan karena
sedih
melainkan karena malu dan ucapannya lirih sekali.
#ia sudah
meninggal1."
%h, maafkan aku, t&ani&!" seru 'ie 0&uw $ek dan
ingin dia
memukul kepalanya sendiri mengapa ada perasaan
lega dan
girang di dalam hatinya. 'ega dan girang
mendengar bahwa
1730
suami &rang sudah meninggal. Sungguh kejam dan
tak tahu
malu, makinya pada dirinya sendiri. Sementara itu,
diam*diam
/iang Sun dan K&k )an merasa heran dan geli
melihat betapa
susi&k mereka yang biasanya berwibawa, tenang
dan tegas itu
kini telah beberapa kali minta maaf dan menjadi
seperti
gugup. %kan tetapi mereka pun tentu akan menjadi
gugup
kalau menanyakan suami se&rang wanita lalu
mendapat
jawaban bahwa &rang yang mereka tanyakan itu
sudah
meninggal dunia!
$idak mengapa, taihiap. Kedukaan itu telah
lewat," kata
'an )&ng.
1731
Kalau saja wanita itu tidak mengeluarkan ucapan
ini,
agaknya 'ie 0&uw $ek akan sukar mengeluarkan
ucapan lagi,
apalagi untuk bertanya. Kini, setelah 'an )&ng
berkata
demikian, keinginan tahunya mend&r&ngnya untuk
bertanya
lagi.
Kalau b&leh aku bertanya lagi t&ani&. Ke manakah
perginya adikmu dan puterimu itu."
%ku tidak tahu benar, akan tetapi aku hendak
mencari
mereka di 'asha."
'ie 0&uw $ek mengangguk*angguk, lalu berkata
kepada
kedua &rang murid kep&nakannya. Kalian ke Kun*
lun*pai dan
sampaikan kepada kedua suheng tentang pesanku
tadi, sesuai
1732
dengan tugas yang mereka berikan kepadaku, aku
akan pergi
ke 'asha dan karena t&ani& ini hendak mencari
keluarganya di
'asha, maka biar aku menemaninya. Kasihan kalau
ia harus
melakukan perjalanan se&rang diri ke 'asha, hal itu
amat
berbahaya karena 'asha masih jauh dari sini."
#ua &rang pendekar Kun*lun*pai itu mengangguk.
0aik,
susi&k. Kami bes&k pagi akan berangkat, kembali
ke Kun*lunpai.
#an memang sebaiknya kalau anci ini ada
temannya ke
'asha. Siapa tahu ger&mb&lan Kala (utih itu akan
melakukan
pengejaran. )arap susi&k berhati*hati karena
mereka itu jahat
sekali."
1733
%ku mengerti. 0agaimana, t&ani&, setujukah
engkau
apabila aku menemanimu melakukan perjalanan ke
'asha.
Kebetulan sekali akupun hendak pergi ke sana."
$entu saja, ahh, tentu aku merasa senang sekali,
taihiap.
$adinya aku hampir putus asa melihat betapa
sukarnya
mencari adikku, dan betapa barbahayanya
perjalanan ini. %ku
berterima kasih sekali kepadamu, taihiap."
Sungguh engkau tahan uji dan juga bersemangat
besar,
t&ani&. 0agaimana mungkin dapat menemukan
sese&rang
dalam jarak yang begini jauh, dan akupun belum
dapat
memastikan apakah engkau akan dapat
menemukan adikmu
1734
di 'asha. #i sana banyak terdapat &rang dan
mencari
sese&rang di antara &rang banyak di tempat yang
besar1."
%dikku mudah dicari. #ia1. dia mempunyai cacat,
yaitu
punggungnya berpunuk dan dia b&ngk&k1."
$iba*tiba /iang Sun dan K&k )an saling pandang
dan K&k
)an segera berseru, 2anti dulu, enci. %pakah
adikmu itu
bernama Sie 'i&ng."
Kini 'an )&ng yang terkejut dan memandang
heran. 0enar
sekali! 0agaimana engkau bisa tahu."
%h, kiranya (endekar 0&ngk&k itulah adikmu,
enci! $idak
sukar menduga setelah engkau tadi mengatakan
bahwa
1735
adikmu itu b&ngk&k. Engkau she Sie dan (endekar
0&ngk&k
juga she Sie. Kami pernah bertemu dengan dia!"
)ampir 'an )&ng bers&rak. Ia merasa gembira
sekali. #i
mana dia. 0agaimana keadaannya."
+uga 'ie 0&uw $ek menjadi tertarik mendengar
bahwa adik
wanita ini yang dicari*cari itu disebut (endekar
0&ngk&k &leh
dua &rang murid kep&nakannya.
K&k )an, ceritakan tentang (endekar 0&ngk&k itu.
%ku
ingin sekali tahu karena belum pernah aku
mendengar
namanya."
Kini /iang Sun yang menjawab. %ih, susi&k. #ia
memang
baru saja muncul di dunia kang*&uw, masih amat
muda akan
1736
tetapi namanya cepat sekali menjadi terkenal.
$entang ilmu
kepandaiannya, ah, susi&k, kami berani
mengatakan bahwa
selama hidup belum pernah kami bertemu dengan
se&rang
pendekar yang memiliki ilmu kepandaian sehebat
yang dimiliki
(endekar 0&ngk&k! #ia lihai bukan main, susi&k
sehingga kami
berdua merasa seperti kanak*kanak t idak berdaya
saja kalau
dibandingkan dengan dia! Sayang sekali, enci,
kami tidak tahu
ke mana sekarang dia pergi, karena kami berjumpa
dengan
dia baru*baru ini di sebuah dusun di mana dia
melakukan hal
yang menggemparkan dan mengagumkan. 0ahkan
dulu,
1737
ketika dia masih kecil, tujuh tahun yang lalu,
kamipun pernah
bertemu dengan dia. %kan tetapi, baiklah kami
ceritakan saja
pengalaman dua kali bertemu dengan adikmu yang
aneh dan
yang gagah perkasa itu, enci, agar susi&k juga
mengetahui
siapa adanya (endekar 0&ngk&k yang kami kagumi
itu."
/iang Sun dan K&k )an lalu menceritakan
pengalaman
mereka. ,ula*mula pengalaman mereka tujuh
tahun yang lalu
ketika mereka men&l&ng se&rang t&su yang
diseret*seret &leh
dua &rang pendeta 'ama +ubah ,erah. ,ereka
baru pulang
berbelanja untuk Kun*lun*pai dan waktu itu usia
mereka baru
1738
dua puluh tahun. %kan tetapi, dua &rang pendeta
'ama itu
ternyata lihai bukan main sehingga mereka berdua
tidak
berdaya dan r&b&h tert&t&k. ,ereka hampir
dibunuh &leh dua
&rang pendeta 'ama itu, akan tetapi t&su itu, yang
tadi
diseret*seret dan yang ternyata adalah se&rang
sakti yang
bernama (ek*in $&su, berbalik menyelamatkan
mereka.
$erjadi perkelahian antara (ek In $&su dan dua
&rang pendeta
'ama itu.
2anti dulu, bukankah (ek*in $&su itu se&rang di
antara
)imalaya Sam '&jin." tanya 'ie 0&uw $ek yang
banyak
mengenal t&k&h )imalaya dan daerah barat.
1739
0enar, susi&k. (erkelahian itu hebat sekali, akan
tetapi
ketika dua &rang pendeta 'ama itu mengeluarkan
ilmu sihir
melalui suara nyanyian mereka, (ek*in $&su
kewalahan dan
hampir r&b&h. 7ntunglah, pada saat itu muncul
(endekar
0&ngk&k, pada waktu itu hanya se&rang anak laki*
laki berusia
dua belas atau tiga belas tabun yang b&ngk&k, dan
(ek*in
$&su t&rt&l&nglah."
%pa. #alam usia dua belas tahun sudah begitu
lihainya."
'ie 0&uw $ek berseru heran dan kagum.
$idak, susi&k. (ada waktu itu, dia belum pernah
mempelajari silat, ataupun kalau pernah, masih
dangkal sekali.
1740
%kan tetapi dia memang aneh dan cerdik.
,endengar dua
&rang pendeta 'ama itu bernyanyi*nyanyi yang
mengandung
sihir sehingga (ek*in $&su kewalahan, anak itu lalu
menggunakan bambu memukuli batu*batu
sehingga suaranya
bising sekali. Suara ini yang agaknya mengacaukan
ilmu sihir
dua &rang pendeta 'ama itu dan mereka kalah
&leh (ek*in
$&su dan melarikan diri. Itulah pertemuan kami
yang pertama
dengan (endekar 0&ngk&k."
Sungguh menarik sekali!" kata 'ie 0&uw $ek
kagum.
%h, kasihan adikku. $aihiap, apakah dua &rang
pendeta
'ama itu tidak marah karena mereka diganggu
&leh Sie
1741
'i&ng." kata 'an )&ng.
#ua &rang pandeta 'ama itu marah sekali dan
mereka
menyerang (endekar 0&ngk&k, akan tetapi (ek*in
$&su yang
sudah sadar kembali dari pengaruh sihir lalu
membelanya dan
berhasil mengusir dua &rang pendeta 'ama itu."
#an bagaimana perjumpaan kalian untuk yang
kedua
kalinya dengan (endekar 0&ngk&k."
(ertemuan kami dengan dia baru saja terjadi
beberapa
pekan yang lalu, di sebuah dusun di perbatanan
$ibet. Ketika
itu kami menjadi tamu kepala dusun yang sedang
merayakan
pesta pernikahan puteranya. %kan tetapi
pernikahan itu gagal
1742
karena (endekar 0&ngk&k turun tangan
mancampuri. Kiranya
dia yang benar karena pernikahan dengan putera
kepala
dusun itu dipaksakan. Setelah mengetahui
duduknya perkara,
kami setuju akan tindakan (andekar 0&ngk&k yang
menggagalkan pernikahan itu dan di dalam
perjumpaan itulah
dia mengenal kami berdua. $ernyata dia telah
menjadi
se&rang pendekar yang sakti!"
'an )&ng menarik napas panjang mendengar
cerita dua
&rang murid Kun*lun*pai itu. 3a, memang setelah
pulang dari
perantauannya, adikku telah memiliki ilmu
kepandaian yang
tinggi sekali. ,enurut pengakuannya, dia telah
menjadi murid
1743
)imalaya Sam '&jin dan (ek*sim Sian*su."
%hhh1.!" 'ie 0&uw $ek berseru dengan mata
terbelalak
panuh kasum. (antas saja adikmu itu menjadi
se&rang
pendekar yang sakti, t&ani&! Kiranya dia murid
&rang*&rang
yang sakti. ,enjadi murid )imalaya Sam '&jin
sudah hebat
apalagi menjadi murid (ek*sim Sian*su! %h,
sungguh hebat
sekali adikmu itu, t&ani&!"
,endengar pujian*pujian itu, 'an )&ng sama sekali
tidak
menjadi gembira, bahkan diam*diam ia merasa
sedih sekali,
mengingat akan nasib adiknya. Sejak kecil, adiknya
sudah
mengalani kesengsaraan, bahkan dibandingkan
dengan dirinya
1744
sendiri, adiknya itu lebih tersiksa. $ersiksa lahir
batin, bahkan
kini sedang dicari &leh 0i Sian untuk dibunuh!
Karena melihat 'an )&ng kelelahan, 'ie 0&uw $ek
menghentikan percakapan mereka dan
mempersilakan wanita
itu untuk mengas&. #ia memberikan selimutnya
dan 'an )&ng
rebah miring dekat api unggun. Sebentar saja ia
sudah tertidur
karena memang ia sudah lelah sekali. 'ie 0&uw $ek
masih
bercakap*cakap lirih dengan dua &rang murid
k&p&nakannya,
akan tetapi tak lama kemudian merekapun
mengas& dengan
duduk bersila.
8&dw&8
,ereka berdu% menunggang kuda berdampingan
dan
1745
membiarkan kuda mereka berjalan perlahan
menuruni bukit.
'ie 0&uw $ek membeli dua ek&r kuda di dusun
yang baru
mereka tinggalkan, di lereng bukit. 'an )&ng
berterima kasih
dan ketika ia hendak membayar harga kuda
untuknya,
pendekar itu mencegahnya. #iam*diam 'an )&ng
semakin
kagum kepada pendekar yang bertubuh tinggi
besar itu. 'ie
0&uw $ek bukan saja gagah perkasa, pendiam,
berwibawa
dan tenang sekali, akan tetapi ternyata juga
bersikap lembut
dan s&pan terhadap dirinya. 0elum pernah
pendekar itu
menunjukkan sikap kasar ataupun melanggar
kes&panan
1746
terhadap dirinya sepanjang melakukan perjalanan
bersamanya, bahkan di waktu memandangnya,
pendekar itu
selalu membatasi diri.
Karena senja telah tiba dan malam menjelang
datang
menggelapknn bumi, mereka terpaksa
menghentikan
perjalanan di kaki bukit itu. ,ereka memilih sebuah
guha di
daerah yang penuh batu gunung itu sebagai
tempat
melewatkan malam. ,ereka membuat api unggun
di mulut
guha dan setelah makan r&ti dan daging kering,
minum
anggur yang tidak begitu keras, mereka lalu duduk
bercakapcakap
di dalam guha. %pi unggun menghangatkan tubuh
dan
1747
mengusir nyamuk. ,ereka duduk berhadapan,
terhalang api
unggun. ,elihat usia mereka, sepantasnyalah
kalau ada &rang
melihat mereka akan mengira bahwa mereka
adalah sepasang
suami isteri.
Keduanya termenung, se&lah tenggelam dalam
lamunan
masing*masing. (adahal, diam*diam mereka itu
saling
memikirkan. 0agi 'an )&ng, perasaannya yang
amat kagum
dan tertarik kepada pendekar itu merupakan
pengalaman
yang baru pertama kali ia rasakan. Semenjak
masih remaja,
hati dan badannya telah direnggut secara paksa
&leh
1748
mendiang 3auw Sun K&k. Kalaupun akhirnya timbul
perasaan
cinta kepada 3auw Sun K&k, hal itu adalah karena
keadaan. Ia
telah menjadi isterinya, bahkan telah melahirkan
anak
keturunannya, maka ia anggap sudah semestinya
dan
sewajarnyalah kalau ia bersikap setia dan mencinta
suaminya.
%kan tetapi betapa seringnya hatinya menderita
nyeri yang
amat hebat melihat sikap suaminya, pertama sikap
Suaminya
terhadap adiknya, dan kedua kalinya ketika mereka
kehilangan
anak mereka sikap suaminya menjadi teramat
buruk, bahkan
mulai memaki dan memukulnya. #an selama itu,
sama sekali
1749
ia tidak pernah bergaul dengan pria lain, bahkan
mengangkat
muka memandangpun tak pernah. #an kini,
setelah ia menjadi
janda, setelah ia bebas, tiba*tiba saja, tanpa
disangkanya, ia
kini melakukan perjalanan berdua saja dengan
se&rang
pendekar yang dalam segala*galanya jauh berbeda
dengan
mendiang suaminya! Se&rang pendekar yang
berkepandaian
tinggi, berjiwa satria, yang s&pan santun dan
lembut, namun
keras dan jantan bagaikan seek&r rajawali atau
seek&r naga
jantan.
#i lain pihak, 'ie 0&uw $ek juga tiada habis
herannya
1750
melihat kenyataan yang terjadi pada hatinya.
Semenjak
kegagalan cinta pertama, dia tak pernah mau
bergaul dengan
wanita, bahkan ada kec&nd&ngan menganggap
bahwa wanita
tidak dapat dipercaya, bahwa di balik kehangatan
dan
kelembutan itu tersembunyi kepalsuan, di balik
keindahan itu
tersembunyi racun yang jahat. %kan tetapi
mengapa kini dia
demikian tertarik kepada wanita yang sudah
menjadi janda ini,
yang biarpun terg&l&ng cantik namun tidaklah luar
biasa,
bahkan kecantikannya sederhana. ,engapa timbul
perasaan
iba yang mendalam, juga perasaan kagum
terhadap wanita ini
1751
yang mend&r&ngnya untuk membela dan
melindunginya,
kalau mungkin selama hidupnya.
$&ani&, engkau mengas&lah, biar aku yang
berjaga di
sini," akhirnya 'ie 0&uw $ek berkata kepada wanita
itu.
%ku belum mangantuk, taihiap. Engkau
mengas&lah biar
aku yang berjaga. ,asa satiap kali kita bermalam
di tempat
terbuka, engkau saja yang melakukan penjagaan
dan aku
yang disuruh tidur."
'ie 0&uw $ek tersenyum. Sudah sepantasnya
begitu.
Sudah menjadi kewajiban pria sebagai yang lebih
kuat untuk
selalu menjaga dan melindungl wanita yang
lemah."
1752
%kan tetapi aku tidaklah sedemiklan lemahnya,
taihiap."
'ie 0&uw $ek mengangkat muka menatap wajah
itu. ,ata
itu! ,ata yang indah akan tetapi sinaraya seperti
matahari
tertutup awan hitam. #ia menarik napas panjang.
$&ani&,
ada sedikit permintaan dariku, harap engkau tidak
berkeberatan untuk memenuhi permintaanku itu.
"'an )&ng balas memandang, sinar matanya tajam
menyelidik. 0agaimanapun percayanya kepada
pendekar ini,
pengalaman*pengalaman pahit selama dalam
perjalanan
karena ulah pria membuat ia berprasangka buruk
dan berhatihati.
$aihiap, permintaan apakah itu. %pa yang dapat
kulakukan untukmu. $entu saja aku bersedia
memenuhi kalau
1753
permintaanmu itu wajar dan baik."
Setiap kali engkau menyebut taihiap kepadaku,
aku
merasa amat tidak enak. Kita melakukan
perjalanan bersama,
berarti kita senasib seperjalanan, menghadapi
segala bahaya
dan segala kemungkinan berdua. %kan tetapi
sebutan yang
kaupakai itu membuat aku merasa seperti kita ini
saling
berjauhan dan asing."
%h, sungguh aneh. %ku sendiripun merasa tidak
enak
setiap kali engkau menyebut t&ani& kepadaku.
Sebutan itu
demikian mengh&rmati aku dan merendahkan
dirimu."
,ereka saling pandang, lalu keduanya tersenyum.
Kalau
1754
begitu, bagaimana kalau kita saling sebut seperti
dua &rang
sahabat baik, atau seperti anggauta keluarga. Kita
seperti
kakak dan adik, bagaimana kalau engkau
menyebut aku t&ak&
(kakak) dan aku menyebutmu siauw*m&i (adik
perempuan)."
0iarpun wajahnya berubah merah dan jantungnya
bardebar
agak keras, namun 'an )&ng tersenyum dan
mengangguk.
0aiklah, t&ak&. Sejak saat ini aku akan
menyebutmu 'ie
$&ak&."
#an aku akan menyebutmu siawm&i Sie 'an
)&ng, atau
cukup dengan )&ng*m&i (adik )&ng) saja,
bagaimana."
Kembali mereka saling pandang dan 'an )&ng
1755
mengangguk. 'alu keduanya diam, se&lah*&lah
mereka
merasa sungkan dan rikuh setdah ada sedikit
keakraban tadi.
%khirnya, merasa tersiksa &leh kediaman mereka
itu, 'ie 0&uw
$ek bertanya. )&ng*m&i, aku masih merasa heran
sekali
mengingat ceritamu bahwa puterimu telah pergi.
%pakah ia
pergi bersama adikmu, (endekar 0&ngk&k itu."
'an )&ng menggeleng kepalanya dan kedua
matanya
kelihatan semakin sedih. Kalau saja mereka pergi
berdua, pikir
'an )&ng, tentu hatinya tidak serisau sekarang ini.
#ia pergi
sendiri,t&ak&. Ia pergi untuk mencari panannya
yang pergi
lebih dahulu."
1756
)emm, sungguh berbahaya kalau begitu. #an
sungguh
berani sekali puterimu itu. Se&rang anak
perempuan kecil
pergi se&rang diri mencari pamannya, ke arah
$ibet pula!"
$iba*tiba 'ie 0&uw $ek memandang dengan mata
terbelalak melihat betapa wanita yang duduk di
seberang api
unggun itu tertawa geli sambil menutupi mulut
dengan
punggung tangannya.
Eh. Kenapa engkau tertawa geli, )&ng*m&i."
)abis, engkau lucu sih, t&ak&. 0i Sian bukan
se&rang anak
kecil lagi! #ia sudah berusia delapan belas tahun
dan ia bukan
pula se&rang gadis lemah!"
%h, tidak mungkin! %ku t idak percaya!"
1757
Kini 'an )&ng yang terbelalak dan memandang
heran. %pa
maksudmu, t&ak&. Engkau tidak percaya
kepadaku. %pa kau
kira aku memb&b&ng." #alam suaranya
t&rkandung
penasaran. Entah mengapa, hatinya terada nyeri
kalau tidak
dipercaya &leh pendekar itu.
%ku tidak mengatakan engkau memb&h&ng,
)&ng*m&i,
akan tetapi siapa dapat percaya bahwa engkau
mempunyai
se&rang puteri yang berusia delapan belas tahun.
%nakmu
sendiri ataukan anak tiri, atau anak angkat."
Eh. Kenapa begitu, t&ak&. $entu saja anakku
sendiri!"
Itulah yang tidak mungkin! Kalau puterimu itu
berusia
1758
tujuh atau delapan tahun, baru masuk akal. %kan
tetapi
delapan belas tahun."
Kini mengertilah 'an )&ng dan senyumnya manis
sekali,
matanya bersinar dan untuk sejenak kedukaan
yang
membayang di dalamnya menipis.
'ie*t&ak&, berapa kaukira usiaku sekarang."
(aling banyak dua puluh lima tahun."
Kembali 'an )&ng tertawa geli dan menutupi
mulutnya
dengan tangan, )i*hik, engkau lucu, t&ak&.
7murku tahun ini
sudah tiga puluh t iga tahun."
%pa. $idak mungkin sama sekali! Engkau1.
sungguh tidak
pantas berusia sebanyak itu!" $eriak 'ie 0&uw $ek
penasaran
1759
sehingga 'an )&ng tertawa geli. 6anita mana yang
tidak akan
senang sekali hatinya melihat &rang lain, apalagi
kalau &rang
itu se&rang pria, yang dikaguminya pula, mengira
ia jauh lebih
muda daripada usianya yang sebenarnya.
'ie*t&ak&, aku yang mempunyai usia itu, tentu aku
yang
lebih tahu dan tidak b&h&ng."
%ihhh1. maafkan aku. Sungguh mati sukar
dipercaya
bahwa engkau sudah berusia tiga puluh tiga tahun,
)&ngm&i."
0ahkan sudah hampir tiga puluh empat tahun,
t&ak&,
mungkin malah lebih tua daripadamu."
%h, tidak, tidak!" jawab 'ie 0&uw $ek cepat.
7siaku
sudah tiga puluh enam tahun."
1760
$antu engkau sudah mempunyai beberapa &rang
putera
dan puteri, t&ak&, 0erapa banyak anakmu dan
berapa usia
anakmu yang pertama."
'ie 0&uw $ek menggeleng kepalanya. %ku tidak
mempunyai anak, bahkan aku belum pernah
menikah, )&ngm&i."
%hh1.!" 'an )&ng menundukkan mukanya yang
tiba*tiba
menjadi kemerahan dan ia memaki dirinya sendiri
mengapa
begitu tak tahu malu untuk merasa girang
mendengar bahwa
pendekar itu belum menikah! Ingatlah engkau, tak
tahu malu,
makinya pada diri sendiri, engkau sudah janda dan
memiliki
anak yang sudah dewasa, sedangkan dia ini masih
perjaka,
1761
se&rang pendekar besar yang budiman. +angan
mengharapkan yang bukan*bukan!
Kembali keduanya berdiam diri seperti tenggelam
ke dalam
lamunan yang lebih dalam lagi. Suasana semakin
sunyi karena
malam semakin larut. Ketika 'an )&ng
menambahkan kayu
bakar pada api unggun, gerakannya itu seperti
menghidupkan
lagi suasana yang tadinya seperti mati. 'ie 0&uw
$ek s&perti
sadar kembali dari lamunan.
)&ng*m&i, berapakah usia adikmu yang berjuluk
(endekar
0&ngk&k itu."
#ia masih muda, t&ak&, baru dua puluh tahun
lebih, paling
banyak dua puluh satu tahun."
1762
)emm, sudah demikian lihainya walaupun masih
amat
muda. Kalau dia melakukan perjalanan se&rang diri
ke $ibet,
hal itu tidaklah aneh. %kan tetapi puterimu itu
siapa namanya
tadi."
0i Sian, 3auw 0i Sian."
2ah, 0i Sian se&rang gadis berusia delapan belas
tahun,
sungguh berbahaya melakukan perjalanan ke
daerah ini.
Sedangkan untuk engkau sendiri saja sudah amat
berbahaya,
apalagi untuk puterimu yang berusia delapan belas
tahun."
'an )&ng tersenyum, senyum penuh kebanggaan.
Kurasa
tidak, t&ak&. 0iarpun usianya baru delapan belas
tahun, akan
1763
tetapi 0i Sian memiliki ilmu silat yang jauh lebih
tinggi
daripada aku, atau bahkan mendiang ayahnya,
bahkan pula,
kurasa tidak kalah jauh dibandingkan Sie 'i&ng."
%pa." Kembali 0&uw $ek terbelalak. Sudah terlalu
sering
dia mendengar hal*hal yang amat aneh dan tidak
terduga dari
janda muda yang manis ini. Selihai (endekar
0&ngk&k. 6ah,
hebat! ,urid siapakah puterimu itu, )&ng*m&i." #i
dalam
hatinya, sukar untuk dapat mempercayai
keterangan 'an
)&ng tentang puterinya itu.
,enurut pengakuannya, 0i Sian menjadi murid
se&rang
pertapa sakti yang berjuluk K&ay $&jin."
1764
0enarkah." Kembali pandekar itu terkejut. 2ama
besar
K&ay $&jin amat terkenal di daerah barat dan utara!
#ia
se&rang pertapa sakti yang namanya sejajar
dengan nama
basar (ek*simSian*su."
,emang benar, t&ak&. ,enurut keterangan 0i
Sian,
gurunya itu memang sute dari (ek*sim Sian*su
guru Sie
'i&ng."
(endekar itu tertegun kagum, lalu menarik napas
panjang.
Sungguh hebat sekali! Engkau memiliki keluarga
yang hebat,
)&ng*m&i. %ku jadi semakin tertarik untuk
mengetahui
riwayatmu dan keadaan keluargamu. Kalau b&leh
aku
1765
bertanya, kenapa suamimu meninggal dalam usia
yang masih
muda. %pakah karena penyakit."
Sejenak 'an )&ng menunduk dan berdiam diri.
0agaimana
ia dapat menjawab. Sampai lama ia tak
mengeluarkan suara.
,aafkan aku banyak*banyak, )&ng*m&i, kalau
pertanyaanku tadi terlalu lancang dan tidak
menyenangkan
hatimu, maafkan dan engkau tidak perlu
menjawabnya." #i
dalam suara itu terkandung keluhan. 'an )&ng
mengangkat
mukanya menatap wajah pendekar itu. $idak, ia
tidak perlu
menyembunyikannya. 0ahkan ia perlu
menceritakan kepada
pendekar itu, &rang yang telah mendapat
keparcayaannya,
1766
bahkan yang bersedia mengantar dan
membantunya sampai
ia dapat bertemu dengan adiknya atau puterinya.
Ia merasa
bahwa pendekar yang duduk bersila di depannya
itu bukan
&rang lain lagi, ia sudah merasa demikian akrab,
apalagi
setelah bercakap*cakap malam ini, setelah mereka
saling
menyebut t&ak& dan siauw*m&i. %khirnya 'an )&ng
menarik
napas panjang.
%kulah yang minta maaf, t&ak&, karena aku tadi
telah
meragukannya. 0aiklah, akan kukatakan
kepadamu. Suamiku
itu1. tewas karena terbunuh &rang."
%hhh!" 'ie 0&uw $ek mangepalkan tinju,
memandang
1767
dengan penasaran dan kasihan sekali. Siapakah
penjahat
yang telah berani melakukannya, )&ng*m&i.
0agaimana si
jahat itu berani melakukannya kalau di sana
terdapat adik
kandungmu dan puterimu yang memiliki ilmu
kepandaian
tinggi."
'an )&ng menggeleng kepalanya. $idak diketahui
siapa
pembunuhnya, 'ie*t&ak&."
%ku akan menyelidikinya! %ku akan menangkap
pembunuh
jahanam itu untukmu, )&ng*m&i! 'alu1. mengapa
adikmu
malah pergi, juga puterimu. %pakah mereka
berdua itu sudah
pergi ketika peristiwa itu terjadi. %pakah mereka
tidak tahu
1768
akan pembunuhan itu."
'an )&ng menarik napas panjang. Karena 0&uw
$ek
membantunya mencari adiknya dan puterinya,
maka akhirnya
ia tentu akan mengetahuinya, dan pendekar itu
sudah terlibat
dalam urusan keluarganya. ,ereka berdua tahu,
t&ak&.
+usteru karena pembunuhan itulah mereka pergi
meninggalkan rumah. 0i Sian, puteriku itu,
menuduh bahwa
adikku Sie 'i&ng yang membunuh ayahnya. Karepa
tuduhan
ini, Sie 'i&ng melarikan diri dan anakku itu
melakukan
pengejaran, mencari pamannya untuk dibunuh,
untuk
membalas dendam kematian ayahnya."
1769
%h1. ahh1.!" 0&uw $ek kini t idak mampu bicara
lagi. $arlalu
berat peristiwa yang menimpa keluarga janda ini,
pikirnya
dan dia merasa terharu, juga bingung dan tak tahu
harus
berkata apa lagi. %khirnya dia hanya mengeluh,
)&ng*m&i1.
sungguh kasihan sekali engkau. Keluargamu hebat,
akan
tetapi juga tertimpa malapetaka yang hebat pula.
Sungguh
membuat aku merasa penasaran, )&ng*m&i.
%dikmu demikian
lihai, juga puterimu, akan tetapi suamimu dapat
dibunuh
&rang, dan sekarang puterimu malah mengejar*
ngejar
pamannya yang dituduh melakuken pembunuhan
itu.
1770
Sebetulnya bagaimana duduknya perkara, )&ng*
m&i. ,aukah
engkau menceritakan kepadaku. (ercayalah, aku
siap untuk
membantu, sedapat mungkin akan kub&ngkar
rahasia itu yang
meliputi seluruh keluargamu. ,enurut keterangan
dua &rang
murid kep&nakanku, (endekar 0&ngk&k adalah
se&rang
pendekar budiman yang hebat, bagaimana
mungkin
membunuh kakak iparnya sendiri."
$adinya1. aku sendiri percaya bahwa dia yang
membunuh
suamiku, tapi1. tapi sekarang tidak lagi1."
'ebih aneh lagi kalau begitu. 6ahai, )&ng*m&i,
ternyata
dirimu dilingkari banyak rahasia sehingga
membuat aku
1771
beberapa kali terheran*heran dan terkejut
mendengar
keteranganmu."
Sudah kepalang basah, pikir 'an )&ng. Ia harus
menceritakan segalanya. $erserah kepada
pendekar ini kalau
nanti akan berubah pandangan terhadap dirinya. Ia
tertarik
kepada pendekar ini dan kalau ia menghendaki
pergaulan
yang jujur, iapun harus terbuka dan jujur. (endekar
itu harus
mengenal dirinya, mengenal riwayatnya dan ia
tidak perlu
menutupi rahasia, yang paling buruk sekalipun! Ia
sudah
nekat karena ia ingin dikenal benar &leh pendekar
itu, dikenal
semua keadaannya sehingga ia dapat melihat
bagaimana
1772
nanti sikap pendekar itu terhadap dirinya.
0erubahkah.
,emandang rendahkah. 0iarlah, ia akan
menghadapi segala
resik&nya. 'ie*t&ak&, terus terang saja, riwayat
hidupku
penuh dengan n&da dan baru kepadamu
se&ranglah aku akan
menceritakannya. $erserah kemudian bagaimana
tanggapanmu. 4iwayatku dimulai dengan
terbunuhnya ayah
dan ibu kami &leh se&rang musuh besar. %yah kami
bernama
Sie Kian atau juga disebut Sie Kauwsu, se&rang
guru silat
bayaran di k&ta $i&ng*cin. Karena ayah kami suka
menentang
kejahatan, maka dia banyak dimusuhi &rang jahat
dan pada
1773
suatu hari, se&rang penjahat yang mendendam
kepada ayah
kami, telah datang dan membunuh ayah dan ibu
kami. Ketika
itu aku berusia lima belas tahun dan adikku, Sie
'i&ng, berusia
sepuluh bulan." Ia herhenti sebentar dan bergidik
ketika
membayangkan peristiwa itu.
'ie 0&uw $ek yang sudah merasa kasihan
mendengar
wanita itu kehilangan suami yang dibunuh &rang,
kini memandang
dengan terharu. 0etepa buruk nasibnya, ketika
remaja
sudah kehilangan ayah bunda yang dibunuh &rang.
Sungguh keji penjahat itu!" k&mentarnya.
Sie 'an )&ng tersenyum, senyum yang pahit
sekali. 'ebih
1774
dari pada keji, t&ak&. Setelah membunuh ayah ibu
kami, dia
bahkan memaksaku untuk melayaninya dengan
mengancam
akan membunuh adikku yang berusia sepuluh
bulan itu kalau
aku men&lak keinginannya yang k&t&r. ,elihat
adikku yang
masih bayi itu dibawah ancaman g&l&k, apa yang
dapat
kulakukan selain menyerah. %ku menyerah. t&ak&,
demi
menyelamatkan adikku."
6ajah yang jantan itu berubah menjadi
kemerahan,
matanya mengeluarkan sinar menc&r&ng dan 0&uw
$ek
mengepal tinju. +ahanam keparat! Kalau aku
bertemu dengan
jahanam itu, akan kuhancurkan kepalanya!"
1775
,elihat kemarahan pendekar itu, kembali 'an )&ng
tersenyum, dan senyumnya masih pahit sekali.
Sebaiknya kulanjutkan
riwayatku, t&ak&. ,usuh itu lalu membawaku pergi
meninggalkan k&ta kami, dan dia memaksa aku
menjadi
isterinya dengan ancaman yang sama, yaitu kalau
aku
men&lak, Sie 'i&ng akan disembelihnya. %ih, t&ak&,
kalau saja
tidak ada adikku yang masih bayi terancam maut
mengerikan,
aku takkan takut menghadapi ancamannya, aku
lebih suka
mati daripada harus menyerah. (ercayakah
engkau, t&ak&."
%ku percaya, aku percaya1. aih, si keparat!" kata
0&uw
$ek.
1776
Setelah aku menjadi isterinya, dia meninggalkan
pekerjaan
sesat dan berdagang di k&ta Sung*jan, dan harus
kuakui
bahwa sikapnya terhadap diriku amat baik dan
menyayang.
%kan tetapi diapun maklum bahwa kalau dia
mengganggu
adikku, tentu aku akan membunuh diri. Sampai
akhirnya aku
melahirkan 0i Sian, puteriku itu1."
)emm1." 0&uw $ek mengerutkan alisnya dan
tidak lagi
berani memberi k&mentar. 0agaimana dia dapat
memaki lakilaki
yang telah m&njadi suami 'an )&ng, bahkan
menjadi ayah
kandung puterinya. Keadaan menjadi semakin
membingungkan dan ruwet, dan dia merasa
semakin kasihan
1777
kepada wanita di depannya itu. 0ahkan untuk
menghapus
makian*makiannya tadi, dia berkata lirih, )emm,
dia telah
menjadi se&rang suami dan ayah yang baik1."
'an )&ng menggeleng kepalanya. 2ampaknya
saja begitu,
t&ak&. %kan tetapi, dia tetap se&rang yang amat
jahat. #ia
selalu merasa takut kalau*kalau kelak Sie 'i&ng,
adikku itu,
akan tahu tentang pembunuban yang dilakukan
terhadap
&rang tua kami, dia takut kalau Sie 'i&ng kelak
membalas
dendam. ,aka, kalau dia mengajarkan silat kepada
0i Sian,
dia melarang Sie 'i&ng belajar silat. #an baru
sekarang aku
1778
dapat menduga bahwa Sie 'i&ng menjadi cacat,
menjadi
b&ngk&k, tentu karena perbuatan dia pula! 3ang
kuketahui
ketika itu hanya bahwa Sie 'i&ng jatuh sakit keras
dan setelah
sembuh dia menjadi b&ngk&k."
%hhh1.! )emmm1.!" $adinya 0&uw $ek ingin
memaki
lagi, akan tetapi mengingat bahwa yang akan
dimaki itu suami
wanita ini, dia tidak jadi dan hanya menggeleng*
geleng
kepalanya.
%gaknya, Sie 'i&ng menyadari bahwa dia dibenci
kakak
iparnya, maka ketika dia berusia dua belas atau
tiga belas
tahun, dia minggat dari rumah kami dan tak lama
setelah itu,
1779
puteri kami, 0i Sian, bertemu dengan K&ay $&jin
dan dibawa
pergi sebagai muridnya. 2ah, setelah adikku dan
puteriku
pergi, berubahlah kembali watak suamiku itu,
t&ak&. #ia
se&lah*&lah seek&r harimau yang menanggalkan
ked&k
d&mbanya. #ia menjadi kejam, kasar dan suka
mulai mab&kmab&kan
dan melacur. #ia mulai suka memaki dan
memukuli
aku. %hh1. kalau saja tidak ingat kepada puteriku,
mungkin
tak kuat aku menahan derita itu1." 6anita itu
berhenti dan
menutupi mukanya, akan tetapi ia tidak menangis.
'ie 0&uw
$ek memandang dengan tubuh diam tak bergerak,
seperti
1780
patung. #ia tidak tahu lagi harus bersikap
bagaimana dan
berkata apa.
$ak lama kemudian 'an )&ng menurunkan kedua
tangan
dari depan mukanya dan wajahnya agak pucat,
akan tetapi ia
tidak menangis. Ketika ia memandang kepada
0&uw $ek yang
kelihatan diamseperti patung, ia melanjutkan.
Selama tujuh tahun aku menderita. )arta
kamipun
dihamburkan &leh suamiku itu dan akupun tidak
berdaya. %ku
se&lah hanya hidup untuk menantl pulangnya
anakku dan
adikku. #an pada suatu hari, setelah tujuh tahun
lewat, muncullah
Sie 'i&ng yang telah menjadi se&rang pemuda
berusia
1781
dua puluh tahun."
#an menjedi se&rang pendekar yang sakti yang
dijuluki
(endekar 0&ngk&k."
0enar, dan melihat Sie 'i&ng, suamiku menjadi
marah dan
hendak memukulnya. %kan tetapi dangan mudah
Sie 'i&ng
mengalahkannya tanpa melukainya. Sama sekali
suamiku tidak
berdaya melawan Sie 'i&ng yang menjadi sakti
itu."
#an adikmu tidak tahu bahwa suamimu itu yang
membunuh ayah ibu kalian."
'an )&ng menggeleng kepalanya. Ketika peristiwa
itu
terjadi, dia baru berusia sepuluh bulan, dan ketika
tubuhnya
menjadi cacat, diapun masih kecil. #ia sama sekali
tidak tahu,
1782
dan akupun tentu saja merahasiakan hal itu. %kan
tetapi, Sie
'i&ng melihat betapa harta kami telah habis dan
betapa aku
mendapatkan perlakuan buruk dari suamiku.
0ahkan mereka
bentr&k ketika suamiku memukuliku dan Sie 'i&ng
melindungiku. #an beberapa hari kemudian, tiba*
tiba puteriku,
0i Sian pulang!" 6ajah 'an )&ng agak berseri
ketika ia
teringat akan peristiwa itu.
#an ia telah menjadi se&rang gadis yang sakti
pula, murid
K&ay $&jin." kata 0&uw $ek, mulai dapat
menggambarkan
keadaan keluarga wanita itu.
0enar, t&ak&. Ia berusia delapan belas tahun,
menjadi
1783
se&rang gadis yang cantik dan memiliki ilmu
kepandaian yang
tinggi. #an iapun gembira sekali bertemu dengan
pamannya.
Kautahu, t&ak&, diantara adikku dan puteriku yang
usianya
hanya selisih dua tiga tahun itu terdapat hubungan
yang amat
akrab dan mereka itu saling menyayang karena
mereka
tumbuh besar bersama*sama. 0i Sian pulang
ditemani sutenya
yang bermalam di luar rumah kami, di rumah
penginapan."
6anita itu berhenti lagi dan 0&uw $ek dengan
tenang menanti
kelanjutan cerita itu karena dia merasakan
datangnya suatu
peristiwa yang paling hebat, yaitu kematian suami
wanita itu.
1784
Kemudian, tiba*tiba saja terjadi peristiwa itu,
t&ak&," kata
'an )&ng se&lah*&lah dapat membara pikiran
pendekar itu
dan menjawabnya. Siang hari itu suamiku pergi
dan pada
malam harinya dia dibunuh &rang." Kembali 'an
)&ng diam
dan kini ia nampak demikian berduka.
#an engkau tentu sangat berduka, )&ng*m&i."
'an )&ng mengangkat mukanya dan sejenak
mereka saling
pandang. 'an )&ng lalu mengerutkan alisnya.
,ungkin
engkau akan menganggap aku jahat, t&ak&. %kan
tetapi terus
terang saja aku tidak berduka atas kematiannya.
%khir*akhir
itu dia mendatangkan kesan buruk sekali dalam
hatiku karena
1785
sikapnya selama tujuh tahun itu. 3ang membuat
aku berduka
adalah karena 0i Sian menuduh Sie 'i&ng yang
melakukan
pembunuhan itu dan ia menyerang Si 'i&ng mati*
matian untuk
membalas dendam!"
)emm, sepatutnya gadis itu menyadari akan
kejahatan
ayahnya yang telah membunuh &rang tua
(endekar 0&ngk&k!"
kata 0&uw $ek penasaran.
Gadis itu puteriku, t&ak&1."
%h, maafkan aku, )&ng*m&i, riwayatmu demikian
mencekam hatiku sehingga aku lupa diri. 'alu
bagaimana
kelanjutannya, )&ng*m&i."
Ketika diserang 0i Sian, Sie 'i&ng lalu pergi
melarikan diri.
$ak lama kemudian, 0i Sian juga pergi melakukan
1786
pengejaran."
#an puterimu itu tidak tahu bahwa ayahnya
adalah
pembunuh &rang tua ibunya dan pamannya."
'an )&ng menggeleng kepalanya. 0agaimana aku
dapat
menceritakan hal itu kepadanya, t&ak&. $entu hal
itu akan
menghancurkan hatinya, karena bagaimanapun
juga, suamiku
itu adalah ayah kandungnya."
'ie 0&uw $ek termenung. ,emang serba salah dan
serba
susah bagi wanita yang malang ini, pikirnya. %kan
tetapi,
tentu (endekar 0&ngk&k sudah mengetahui rahasia
itu maka
dia membunuh musuh besarnya."
'an )&ng menggeleng kepalanya. Kurasa tidak
begitu.
1787
,emang, setelah terjadi pembunuhan, akupun
mengira
demikian. %kan tetapi, dia tidak tahu akan rahasia
itu,
buktinya setelah kuceritakan, baru dia
mangetahuinya! #ia
menyanggal bahwa dia telah membunuh kakak
iparnya, dan
diapun baru tahu akan rahasia itu setelah aku
bercerita
kepadanya."
'alu bagaimana puterimu menuduh dia sebagai
pembunuh
ayahnya."
Karena sebelumnya, ayahnya mengatakan bahwa
Sie
'i&ng mmukulnya, dan dalam keadaan mab&k dia
minta agar
0i Sian membalaskan penghinaan itu. #an pada
saat
1788
terjadinya pembunuhan, 0i Sian melihat bayangan
se&rang
yang b&ngk&k di taman, se&rang b&ngk&k yang
bert&peng,
dan 0i Sian manemukan t&peng itu. ,aka, ia
menuduh
pamannya sebagai pembunuh. %h, itulah yang
menyusahkan
hatiku, t&ak&. 0agaimana kalau mereka saling
jumpa dan
anakku itu nekat menyerang dan hendak
membunuh
pamannya. Karena itulah, maka aku nekat
melakukan
perjalantn ini, untuk mencari mereka dan untuk
membujuuk
puteriku agar jangan memusuhi Sie 'i&ng karena
sekarang
aku yakin bahwa bukan Sie 'i&ng yang membunuh
suamiku."
1789
Eh. 0agaimana engkau bisa yakin, )&ng*m&i."
'an )&ng lalu menceritakan tentang
penyelidikannya ke
rumah pelesiran, tentang segala keterangan yang
diper&lehnya dari para pelacur yang pada hari
terakhir itu
melayani suaminya. 'ie 0&uw $ek mendengarkan
dengan
penuh kagum. 6anita ini selain tabah, juga amat
cerdik,
pikirnya.
#ari keterangan itu aku yakin bahwa adikku t idak
membunuh kakak iparnya, t&ak&. Kalau dia yang
membunuh,
tidak perlu dia bert&peng, dan tidak perlu pula dia
berpurapura
kepadaku. #ia memang belum pernah mengetahui
rahasia
itu sebelum mendengar dariku. Kalau bukan dia
yang
1790
membunuhnya, berarti si pembunuh sengaja
menyamar sebagai
se&rang yang b&ngk&k dan mengenakan t&peng.
$idak
sukar menyamar sebagai &rang berpunuk dan
b&ngk&k, ting
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
gal mengganjalkan sesuatu di punggungnya. $entu
saja dia
bert&peng untuk menutupi wajahnya agar jangan
ada yang
tahu bahwa dia bukanlah Sie 'i&ng. +elas dia
sengaja
membunub dan melempar :tnah kepada adikku.
#an
penyelidikanku ke rumah pelacuran itu
membuktikan bahwa
memang ada yang membunuh suamiku. #ia bukan
lain adalah
sute dari 0i Sian."
1791
)emmm1." 'ie 0&uw $ek meraba*raba
jengg&tnya yang
terpelihara rapi. (endapatmu itu memang
nampaknya tepat
)&ng*m&i. $e&rimu juga masuk di akal. )anya ada
satu hal
yang meragukan. Kalau benar seperti yang
kausangka bahwa
yang membunuh suamimu adalah sute dari
puterimu, lalu apa
alasannya. ,engapa dia membunuh suamimu
yang baru
dijumpainya."
%kupun sudah memikirkan hal itu dan
menemukan
jawabannya. %ku dapat melihat bahwa sute dari
puteriku yang
namanya kalau tidak salah /&a 0&ng Gan, yang
usianya lebih
1792
tua dari puteriku walaupun dia sutenya, agaknya
jatuh cinta
kepada 0i Sian. Sebagai &rang yang jatuh cinta dan
mengharapkan cintanya terbalas, tentu saja dia
ingin selalu
kelihatan sebagai se&rang pemuda yang baik,
bukan."
0&uw $ek mengangguk, menatap tajam karena dia
mengikut i dengan penuh perhatian dan amat
tertarik.
2ah, dalam penyelidikanku itu, aku mendengar
bahwa
0&ng Gan itu juga berada di rumah pelacuran
ketika suamiku
ke sana. ,ereka saling melihat walaupun 0&ng Gan
pura*pura
tidak mengenalnya. (ertemuan itulah yang
menjadi alasan
mengapa pemuda itu membunuh ayah 0i Sian.
$entu dia
1793
khawatir kalau*kalau 0i Sian akan mendengar dari
ayahnya
bahwa dia melacur di rumah pelacuran! #an
karena dia pun
memiliki ilmu kepandaian tinggi sebagai murid
K&ay $&jin,
maka dengan mudah dia melakukan pembunuhah
itu dan
menyamar sebagai Sie 'i&ng. #engan memakai
ked&k dan
mengganjal punggungnya menjadi b&ngk&k,
mudah saja dia
menjatuhkan :tnah kepada Sie 'i&ng. 2ah,
bagaimana
pendapatmu, t&ak&."
'ie 0&uw $ek masih memandang dengan kagum
dan
mendengar pertanyaan itu dia mengangguk*
angguk. Kuat
1794
juga alasan itu, )&ng*m&i. #an mengapa engkau
melakukan
pencarian ke daerah $ibet. %pakah engkau sudah
yakin
bahwa adikmu dan puterimu itu pergi ke $ibet.
#an di mana
pula adanya sute dari puterimu itu."
/&a 0&ng Gan pergi bersama 0i Sian, agaknya
hendak
membantunya menghadapi Sie 'i&ng. (ernah Sie
'i&ng
bercerita kepadaku bahwa dia diberi tugas &leh
para gurunya
untuk melakukan penyelidikan terhadap para
pendeta 'ama di
$ibet, entah untuk apa aku tidak tahu. Karena
teringat akan
keterangannya itulah aku mencari ke daerah ini
dan hendak
pergi ke 'asha."
1795
'ie 0&uw $&k diam*diam terkejut dan juga girang.
Kiranya
(endekar 0&ngk&k menertma tugas dari guru*
gurunya dan
tugasnya itu sama benar dengan tugas yang dia
terima dari
Kun*lun*pai, menyelidiki keadaan para pendeta
'ama di $ibet
yang memusuhi Kun*lun*pai! #iapun pernah
mendengar dalam
perantauannya di daerah ini bahwa para pendeta
'ama di
$ibet memusuhi para pertapa dan terutama para
t&su di
)imalaya sehingga banyak t&su yang
menyelamatkan diri
meninggalkan (egunungan )imalaya. %gaknya
tugas (endekar
0&ngk&k yang menyelidiki para pandeta 'ama itu
ada
1796
hubungannya dangan hal itu.
Setelah mendangar riwayatmu, aku sekarang
jelas
mengapa engkau pergi se&rang diri mencari
puterimu dan
adikmu di daerah yang berbahaya ini, )&ng*m&i.
+angan
khawatir, aku akan membantumu mencari mereka
sampai
dapat. Sukurlah kalau belum terjadi apa*apa antara
adikmu
dan puterimu. %kan tetapi menurut
pengetahuanmu, siapa
diantara mereka yang lebih lihai, )&ng*m&i."
Kukira Sie 'i&ng lebih lihai, akan tetapi akupun
yakin
bahwa dia tidak mungkin mau melawan kep&nakan
yang amat
disayangnya itu. %ku khawatir sekali, t&ak&."
Kalau begitu, yang penting adalah mencari dan
1797
menemukan puterimu, )&ng*m&i. Engkau harus
menceritakan
senua rahasia itu kepadanya, tentang pembunuhan
terhadap
ayahnya yang dilakukan sutenya sendiri, bukan
&leh
pamannya."
'an )&ng mengangguk lemah. %kan kulakukan itu,
walaupun hal itu pasti akan sangat menyedihkan
hatinya."
,alam telah larut dan 'an )&ng dipersilakan
mengas& dan
tidur, sedangkan 0&uw $ek berjaga di depan guha,
dekat api
unggun. #ia semakin tertarik kepada 'an )&ng. $ak
dapat dia
menyalahkan 'an )&ng yang dahulu terpaksa
menyerahkan
diri kepada pembunuh &rang tuanya itu untuk
menyelamatkan
1798
adik kandungnya. Sungguh terkutuk perbuatan
ayah 0i Sian
itu, akan tetapi dia sudah mati dan memang
sepatutnya kalau
dia mati terbunuh. 5rang yang amat jahat! #an
diapun
menjadi semakin kagum kepada (endekar
0&ngk&k, dan ingin
sekali mendapat kesempatan untuk berjumpa
dengan
pendekar itu. 0ukan saja untuk berkenalan, akan
tetapi juga
untuk1. membicarakan s&al keputusan hatinya.
Setelah
mendengarkan riwayat 'an )&ng, sudah bulat
tekadnya untuk
meminang janda ini menjadi isterinya!
8&dw&8
Semua mata memandang, semua kepala men&leh
ketika
1799
Sie 'i&ng dan 'ing 'ing memasuki kedai makanan
itu. 'ing
'ing adalah sebrang gadis yang terlampau menarik
untuk
dilewatkan begitu saja &leh mata pria. #an
temannya, Sie
'i&ng, juga se&rang pemuda yang terlampau aneh
dengan
cacatnya, sehingga semua &rang tertarik untuk
memandangnya. ,ereka memasuki sebuah kedai
makan di
k&ta 2am*leng yang berada di sebelah barat k&ta
besar 'asha
pada tengah hari itu untuk makan siang. Se&rang
pelayan
kedai menyambut mereka dan membawa mereka
ke sebuah
meja k&s&ng di sudut kanan, diikuti pandang mata
belasan &rang
1800
tamu yang sedang duduk makan di kedai itu.
Segera
terdengar suara bisik*bisik, bahkan ada yang agak
keras
diselingi tawa sehingga terdengar sepenuhnya &leh
pendengaran Sie 'i&ng yang tajam terlatih, dan
terdengar
sebagian &leh 'ing 'ing.
%mb&i1. manisnya1.!"
'ihat bentuk tubuhnya1. seperti kijang emas1.!"
,atanya1. ah, begitu jeli seperti bintang kej&ra!"
Kalau aku, yang paling menarik adalah mulutnya.
'ihat,
bibirnya tipis merah segar, seperti buah masak
membikin
gemes!"
Sayang ya, gadis sem&lek itu ditemani se&rang1.
ha*ha,
seek&r m&nyet!"
1801
0ukan m&nyet, dia setan b&ngk&k yang baru
muncul dari
kuburan, ha*ha!"
Siapa tahu, dia hanya pelayannya saja!"
%tau saudaranya!"
$idak mungkin dia suaminya atau pacarnya. )uh,
seperti
&nta begitu, mana mungkin berpasangan
bidadari."
Sie 'i&ng diam saja, akan tetapi dia merasa betapa
jantungnya seperti ditusuk*tusuk. #ia tidak dapat
merasa sakit
hati lagi kalau dirinya diper&l&k &rang. #ia sudah
yakin
sepenuhnya akan keburukan dirinya yang cacat.
#ia pun tidak
iri atau cemburu mendengar pria*pria itu memuji*
muji
kecantikan 'ing 'ing. ,emang 'ing 'ing se&rang
gadis yang
1802
manis sekali. %kan tetapi semua &l&k*&l&k itu
membuka
matanya, menekan batinnya, membuat dia sadar
sepenuhnya
bahwa dia tidak pantas bersanding dengan 'ing
'ing! %palagi
mencintanya! Sungguh dia tidak tahu diri. (ria
cacat seperti
dia mana pantas menjadi pacar atau suami
se&rang gadis
semanis 'ing 'ing. ,ereka itu benar dalam &l&k*
&l&k mereka.
,enjadi pelayan 'ing 'ing saja tidak patut kalau
melakukan
perjalanan bersama seperti itu. )anya akan
menyeret 'ing
'ing dalam kerendahan dan membuat 'ing 'ing
menjadi
bahan &l&k*&l&k &rang lain.
1803
'ing 'ing hanya dapat mendengar sebagian saja,
akan
tetapi cukup membuat kedua pipinya menjadi
merah sekali.
Ingin rasanya ia memaki*maki para tamu itu.
,ereka berani
merendahkan dan menghina (endekar 0&ngk&k!
Ingin ia
membujuk Sie 'i&ng agar menghajar mereka itu,
agar terbuka
mata mereka siapa adanya pemuda b&ngk&k yang
mereka
pandang rendah dan hina itu! %kan tetapi ia sudah
cukup
mengenal watak (endekar 0&ngk&k, tahu bahwa
bujukannya
takkan berhasil. (endekar 0&ngk&k terlalu rendah
hati dan
panyabar. Ketika ia melirik, ia melihat betapa Sie
'i&ng sama
1804
sekali t idak terpengaruh semua ejekan itu, se&lah*
&lah tidak
pernah mandengarnya. #iam*diam 'ing 'ing
merasa
penasaran, walaupun kagum. 7ntuk melampiaskan
rasa
penasaran hatinya, iapun berkata dengan suara
agak
dikeraskan kepada Sie 'i&ng.
'i&ng*k&, kedai di sini cukup enak tempatnya, ya.
Entah
bagaimana dengan hidangannya, dan sayangnya,
banyak
sekali lalat k&t&r di sini!"
Sie 'i&ng memandang kepadanya dan menahan
senyumnya. $empat itu memang tidak amat bersih,
akan
tetapi juga tidak banyak lalat k&t&r seperti yang
dikatakan 'ing
1805
'ing dan dia mengerti bahwa gadis itu menjadi
panas hatinya
mendengar &l&k*&l&k para tamu itu.
#i antara para tamu ada seger&mb&lan pemuda
berusia
lebih dua puluh lima tahun yang duduk di meja
sebelah
mereka, jumlah mereka ada tiga &rang dan mereka
tadi juga
mengeluarkan kata*kata pujian terhadap 'ing 'ing
dangan
sikap berani dan berandalan. ,endengar ucapan
'ing 'ing,
se&rang di antara mereka terkekeh.
6ah, kita dianggap lalat k&t&r! )a*ha, kalau aku
benar
menjadi lalat, aku akan terbang dan hinggap di
pipinya untuk
mencuri cium, atau di bibirnya yang akan kugigit
dengan
1806
gemas!" Kawan*kawannya tertawa mendengar
kelakar yang
kurang ajar itu.
'i&ng*k&, yang membikin aku tidak kuat dan muak
tentang
lalat*lalat itu adalah suaranya. ,ari kita pergi
mencari kedai
lain saja, 'i&ng*k&!" kata pula 'ing 'ing, kini lebih
marah lagi.
)a*ha, kawan*kawan. Kita tiga ek&r lalat akan
selalu
terbang mengikutinya. Setuju."
%kur1.!" seru teman*temannya pula.
'ing 'ing tak dapat menahan lagi kemarahannya
walaupun
Sie 'i&ng memberi isyarat dengan kedipan mata
agar gadis itu
diam. Ia bangkit berdiri dan memanggil pelayan.
)ei, bung
pelayan, ke sinilah!"
1807
Ketika pelayan datang, 'ing 'ing berkata sambil
melirik ke
arah meja di sebelah di mana tiga &rang pemuda
berandal itu
duduk. 0ung pelayan, kalau engkau tidak mau
mangusir lalat
kuning di sana itu, aku tidak jadi makan di sini. #ia
k&t&r
sakali, menjijikkan!"
Sie 'i&ng hendak mencegah, namun gadis itu
sudah
terlanjur bicara, bahkan kini terang*terangan 'ing
'ing
memandang dengan mata mel&t&t kepada pemuda
berpakaian
kuning, se&rang di antara mereka bertiga itu. $entu
saja si
pelayan menjadi salah tingkah dan tidak tahu
harus berbuat
1808
apa. Ketika si baju kuning itu bangkit dengan
marah dan
bersama dua &rang temannya menghampiri meja
'ing 'ing,
pelayan itu mundur dan pergi ketakutan. Si baju
kuning kini
menghampiri 'ing 'ing dan sambil tersenyum
mengejek dia
berkata.
2&na manis, berani engkau menghinaku, ya.
Kalau
sekarang juga kupeluk kau, kucium pipimu dan
kugigit bibirmu,
engkau mau apa. ,au mengandalkan pengawalmu
yang
b&ngk&k ini. )ay& minta maaf kepadaku, kalau
tidak, akan
kucium pipimu!"
(ada saat itu, Sie 'i&ng bangkit berdiri karena dia
khawatir
1809
kalau pemuda itu benar*benar melaksanakan
ancamannya.
0erdirinya sudah terlalu dekat dan sekali
tangannya
menjangkau, dia tentu akan dapat merangkul 'ing
'ing yang
kelihatan marah dan berani itu.
)arap sam*wi suka bersabar dan maafkan kami.
Kalau
mulai saat ini sam*wi (kalian bertiga) tidak
menyinggung kami,
tentu kamipun tidak akan berani menyinggung
sam*wi.
,aafkanlah kami dan habiskan perkara yang tidak
ada artinya
ini sampai di sini saja."
Sikap dan ucapan Sie 'i&ng ini dinilai sebagai
pernyataan
takut &leh tiga &rang pemuda berandal itu. %pa
kau bilang.
1810
,ana bisa kami memaafkan begitu saja! 2&na ini
harus minta
maaf kepada kami, dan engkau ini &nta b&ngk&k
harus
berlutut minta maaf kepada kami, baru kami mau
sudah!"
Sie 'i&ng mangerutkan alisnya. #ia tidak ingin
mencari
keributan, akan tetapi kalau dia disuruh minta
maaf sambil
berlutut, tentu saja dia tidak sudi.
)arap sam*wi tidak bersikap begitu. Kami adalah
pendatang yang tidak ingin mencari permusuhan."
5nta b&ngk&k, engkau mencari permusuhan aku t
idak
takut! $idak mencari pun, kami yang mencari
permusuhan
danganmu! )ay& ke sini rasakan hajaran kami!"
kata si baju
kuning.
1811
(ada saat itu, terdengar suara yang parau dan
dalam,
namun nyaring sehingga terdengar &leh semua
tamu kedai
makan itu.
)&*h&, siapa dia yang mencari permusuhan di
sini. )ay&
maju dan lawan aku!"
$iga &rang pemuda berandalan itu meneng&k
dengan
marah. ,ereka melihat se&rang pria berusia lima
puluhan tahun,
bertubuh tinggi besar, dengan jubah seperti
pendeta
akan tetapi pakaiannya butut seperti pengemis,
dan tangan
kirinya memegang sebuah hi&*l&uw atau tempat
abu
sembahyang dari besi, tangan kanannya
memegang sebatang
1812
t&ngkat butut. ,elihat pakaiannya, &rang*&rang di
situ tahu
bahwa pria ini adalah sebangsa peminta derma
untuk
keperluan kuil atau para pendeta. #ia semacam
pesuruh para
pendeta dan akan menerima imbalan beberapa
bagian dari
hasil pemberian derma yang dikumpulkannya.
,elihat se&rang
setengah pengemis yang menegur mereka, bahkan
menantang, tiga &rang pemuda berandalan itu
tentu saja
memandang rendah dan menjadi marah bukan
main. Si baju
kuning lalu mel&mpat ke dekat &rang itu dan
memaki.
Kau ini pengemis busuk, jembel tua berani
menegur kami
1813
dan berani menentang. 2ah, aku melawanmu, nih,
makan
pukulanku!" Si baju kuning langsung mangayun
kepalan
tangan kanannya ke arah muka &rang itu. 5rang
itu melihat
mukanya dipukul, tidak mengelak, bahkan
memutar mukanya
dan menerima pukulan kepalan tangan itu dengan
kepalanya
yang berambut penuh uban, di bagian kiri atas
telinga.
#ukkkk!" (ukulan itu keras sekali datangnya dan
akibatnya, bukan yang punya kepala yang
kesakitan
melainkan si baju kuning yang menjerit kesakitan
sambil
terhuyung ke belakang dan memegangi tangan
kanan dengan
1814
tangan kirinya. 0ukan main nyerinya tangan yang
memukul
tadi, seperti memukul besi dan seperti remuk
rasanya semua
buku tulang jari tangannya. )al ini membuat kedua
&rang
temannya menjadi marah. ,ereka mel&ncat ke
dekat kawan
mereka dan kini mereka bertiga sudah mencabut
g&l&k yang
tersembunyi di balik baju masing*masing. #engan
tiga batang
g&l&k di tangan, tiga &rang pemuda berandalan itu
mengepung.
%kan tetapi, penarik derma itu tersenyum
mengejek, tidak
menurunkan hi&*l&uw dan masih berdiri tegak
dengan t&ngkat
butut di tangan kanan.
1815
$iga &rang pemuda itu mengeluarkan teriakan
garang lalu
mereka menerjang dari tiga jurusan, sementara
para tamu di
kedai itu memandangi dengan gelisah, akan tetapi
mereka
tidak berani beranjak dari tempat masing*masing,
hanya
men&nt&n dengan hati penuh ketegangan. $iga
batang g&l&k
berkelebatan ketika t iga &rang pemuda itu
menyerang dan
biarpun gerakan mereka tidak menunjukkan
gerakan silat
tingkat tinggi, namun mereka masih muda dan
tenaga mereka
kuat, juga agaknya mereka sudah biasa berkelahi
menggunakan kekerasan.
6uut*wuut*wuuut1.!" $iga batang g&l&k
menyambar.
1816
$rang*trang*trangggggg1.!" $iga batang g&l&k itu
disambar t&ngkat butut dan tiga batang g&l&k itu
terlempar
dan lepas dari tangan para pemegangnya. $&ngkat
itu masih
terus menyambar*nyambar dan kaki tiga &rang
pemuda itu
terbabat, membuat mereka r&b&h terpelanting!
Semua &rang menjadi berisik dan tiba*tiba &rang
itu
menurunkan hi&*l&uw di atas meja kasir. ,eja
mengeluarkan
suara berkeretekan saking beratnya hi&*l&uw itu
dan kini
pemungut derma itu mengeluarkan sebuah
bendera kecil yang
ada gambarnya sebuah hati tersulamdengan
benang emas.
Kim*sim*pai1.!" terdengar &rang berbisik*bisik.
1817
,endengar disebutkannya Kim*sim*pang
(perkumpulan )ati
Emas), semua &rang terkejut dan semua &rang
sudah tahu
bahwa Kim*sim*pang adalah perkumpulan para
pember&ntak
yang dipimpin &leh Kim Sim 'ama. Sudah terkenal
sekali
bahwa anggauta pember&ntak ini banyak, juga
mereka
mempunyai jag&an*jag&an yang berilmu tinggi.
Ketika
mendengar bisikan itu, tiga &rang pemuda
berandalan yang
mengaduh*aduh sambil mengg&s&k*g&s&k tulang
kering kaki
mereka yang terasa nyeri sekali, kini memandang
dengan
maka pucat dan nyali mereka terbang entah ke
mana.
1818
)a*ha*ha, kalian cacing tanah busuk. )ay& cepat
serahkan
semua milikmu sebagai sumbangan untuk
menebus d&sa atau
kalian masih ingin berkenalan dengan t&ngkatku."
0aik1., baik1." $iga &rang pemuda itu dengan
tubuh
gemetar segera mengeluarkan semua isi saku
mereka,
menyerahkan uang mereka kepada pengumpul
derma itu dan
memasukkan uang itu ke dalam hi&*l&uw yang
besar itu.
,elihat betapa tiga &rang pemuda itu hanya
mempunyai uang
perak sebanyak tidak lebih dari sepuluh tail, pria
tinggi besar
itu menyeringai.
)uh, nyawa kalian bertiga hanya kalian hargai
sepuluh
1819
tail. ,urah amat harganya nyawa kalian!"
,aafkan kami, hanya itulah milik kami," kata si
baju
kuning sambil memberi h&rmat, diikuti dua &rang
kawannya.
Sudahlah," kata pengumpul derma itu. Sekarang
semua
yang berada di sini, harap suka memberi derma
kepada kami.
3ang ,ulia Kim Sim 'ama tentu akan memberkahi
kalian yang
telah memberi derma. Silakan mengisi hi&*l&uw
ini!"
(ara tamu saling pandang dan mereka semua
sudah
mendengar bahwa apabila permintaan derma
&rang*&rang
Kim*sim*pai ini tidak dipenuhi, mereka tentu akan
menganggap bahwa yang tidak memberi derma
adalah
1820
musuh, maka mereka akan manggunakan
kekerasan untuk
menghajarnya. ,aka, bangkitlah para tamu itu dan
merekapun mengeluarkan isi saku mereka dan
memasukkan
uang ke dalam hi&*l&uw. 0iarpun tidak semua
&rang
menyerahkan seluruh isi kant&ng mereka, akan
tetapi tidak
ada yang berani memberi sedikit sehingga belasan
&rang
ditambah pemberian pemilik kedai makanah,
memberi derma
yang cukup banyak, hampir setengah hi&*l&uw
besar itu. %kan
tetapi, Sie 'i&ng dan 'ing 'ing tidak berdiri,
melainkan
melanjutkan makan hidangan yang mereka pesan
dengan
1821
tenang. ,elihat ini, si baju kuning yang telah
mendapatkan
malu besar di depan para tamu dan terutama
sekali
penghinaan yang dideritanya itu dit&nt&n pula &leh
(endekar
0&ngk&k dan n&na manis itu, lalu menumpahkan
ked&ngk&lannya kepada (endekar 0&ngk&k.
)eiii, &nta b&ngk&k! Engkau dan n&namu itu
belum juga
menyerahkan derma. %pakah engkau sudah b&san
hidup.
'&suhu, mereka berdua itu belum menyerahkan
dana,
b&lehkah kalau aku yang memaksa mereka untuk
memberi
derma." 7ntuk melampiaskan ked&ngk&lan
hatinya, si baju
kuning hendak menjilat si pengumpul dana dan
hendak
1822
malakukan penghinaan terhadap Sie 'i&ng dan
'ing 'ing.
,endengar permintaan si baju kuning, pengumpul
dana
yang mulai merasa gembira karena hasil
pemungutan dana itu
dapat dikatakan berhasil baik, lalu mengangguk. Si
baju
kuning dan dua &rang temannya segera mencari
g&l&k mereka
yang tadi terlepas dari tangan dan dengan lagak
jag&an
mereka bertiga menghampiri Sie 'i&ng dan 'ing
'ing yang
sedang makan.
Sementara itu, biarpun kelihatan tenang dan
melanjutkan
makan bersama 'ing 'ing se&lah*&lah semua
keributan yang
1823
terjadi itu tidak menarik perhatiannya, namun
sesungguhnya
begitu si pengumpul dana itu mengeluarkan
bendera kecil dan
terdengar seruan &rang tentang Kim*sim*pai,
kemudian
mendengar ucapan pria tinggi beser itu bahwa
semua
penyumbang akan diberkahi &leh Kim Sim 'ama,
dia sudah
tertarik sekali. 2ama Kim Sim 'ama pernah
didengarnya dari
/&a Kiu &rang ke tiga dari $ibet Sam Sint& yang
membantu
$hai*yang Suhu t&k&h (ek*lian*kauw ketika mereka
menculik
gadis*gadis dusun. ,enurut pengakuan /ia Kiu,
$ibet 2g&h&uw,
yaitu lima &rang pendeta 'ama +ubah ,erah yang
1824
pernah mengganggu guru*gurunya di pegunungan
Kun*lun,
adalah kaki tangan Kim Sim 'ama yang hendak
member&ntak
terhadap #alai 'ama! #an &rang ini, si tinggi besar
yang
mengumpulkan dana dengan kekerasan, adalah
se&rang di
antara anak bush Kim Sim 'ama! ,aka, dia sudah
memutar
&tak, mencari cara yang terbaik untuk
menghubungi Kim Sim
'ama melalui anak buahnya ini. )anya dengan
memasuki
tempat ger&mb&lan pember&ntak $ibet itulah dia
akan dapat
memper&leh keterangan yang amat baik tentang
para pendeta
'ama yang memusuhi para pertapa dan t&su di
)imalaya.
1825
$iga &rang pemuda berandalan yang berlagak
jag&an itu,
selain ingin mengambil hati si pemungut dana
yang amat lihai
itu, juga ingin melampiaskan kemarahan mereka
kepada Sie
'i&ng dan kalau mendapat kesempatan tentu saja
ingin juga
mengg&da 'ing 'ing yang manis. #engan sikap
digagahgagahkan,
dengan dada dibusungkan, mereka membawa
g&l&k mendekati Sie 'i&ng dan 'ing 'ing. Si baju
kuning
menggebrak meja sehingga makanan di atas meja
itu berl&ncatan.
0rakk! )ei, &nta b&ngk&k! %pakah telinganu juga
sudah
tuli."
Sie 'i&ng adalah se&rang penyabar, akan tetapi
sakarang
1826
dia dan terutama sekali 'ing 'ing diganggu &rang
selagi
makan. #ia mejn&leh dan memandang kepada si
baju kuning.
)emm, s&bat. Engkau tadi sudah dihajar &leh
pemungut
derma itu, apakah masih juga belum jera dan
masih ingin
menjual lagak di sini. (ergilah dan jangan ganggu
kami!"
Keparat, kau berani melawanku." Si baju kuning
mengangkat g&l&knya dan diayun ke arah telinga
Sie 'i&ng.
,aksudnya jelas, untuk membuntungi sebelah
telinga pemuda
b&ngk&k itu. ,elihat ini, Sie 'i&ng menaanggalkan
kesabaran
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
hya. $angan kanan yang memegangi sumpit
bergerak
1827
men&t&k ke arah pergelangan tangan si baju
kuning.
$ukkk!" G&l&k itu terlepas dan sepasang sumpit
itu masih
terus meluncur ke depan, men&t&k ke arah dada.
Si baju
kuning r&b&h berlutut dan sepakan kaki Sie 'i&ng
membuat
dia terlempar dan terjengkang lalu terguling*
guling! ,elihat
ini, dua &rang temannya yang tak tahu diri menjadi
marah.
,ereka mengayun g&l&k. %kan tetapi, sepasang
sumpit itu kini
berada di kedua tangan Sie 'i&ng, masing*masing
tangan
memegang sebatang dan sekali kedua tangan itu
bergerak,
dua &rang itupun r&b&h terpelanting keras sekali
karena
1828
mereka sudah kehilangan tenaga dan lemas
seketika. Seperti
tadi, dua kali kaki Sie 'i&ng menendang dan tubuh
mereka
terlempar sampai beberapa meter jauhnya.
Setelah itu, Sie
'i&ng membersihkan sepasang sumpitnya, lalu
melanjutkan
makan minum. ,elihat ini, 'ing 'ing tersenyum
gembira.
,ampus kalian, pikirnya. 0aru tahu ya siapa laki*
laki yang
bersama dengannya! 0iarpun hatinya menjadi
benar sekali,
terasa mekar saking gembira dan bangganyam,
namun 'ing
'ing yang melihat Sie 'i&ng kembali melanjutkan
makan
minum, iapun melanjutkan makan dengan sikap
yang tenang
1829
sekali. $erlalu tenang, sambil tak dapat ditahannya
ia melirik
ke sana sini sambil tersenyum*senyum. Sie 'i&ng
tentu saja
melihat sikap gadis itu dan diam*diam dia merasa
geli, akan
tetapi juga senang karena dia melihat betapa gadis
itu
bergembira sekali.
$iba*tiba 'ing 'ing terbelalak, mukanya pucat
memandang
ke arah belakang Sie 'i&ng dan ia berbisik, 'i&ng*
k&, awas1.
dia datang1.!"
Sie 'i&ng memutar tubuhnya dan melihat
pengumpul dana
yang bertubuh tinggi besar itu sudah melangkah
perlahanlahan
ke arah mejanya. Sikap yang tenang dan langkah
yang
1830
lambat itu bahkan mendatangkan keseraman,
se&lah*&lah ada
seek&r biruang besar datang menghampiri,
mengandung
ancaman maut. Sepasang matanya mel&t&t dan
agaknya dia
marah sekali kepada Sie 'i&ng.
Sie 'i&ng hanya sejenak saja memandang, lalu dia
membalikkan tubuhnya lagi dan melanjutkan
makan, se&lah*&lah
tidak terjadi sesuatu! ,elihat ini, 'ing 'ing juga
menenang*nenangkan dirinya walaupun ia merasa
betapa jantungnya
berdebar tegang dan gelisah. Ia tadi sudah melihat
betapa lihainya si pemungut derma itu, dan
agaknya dia kini
marah kepada (endekar 0&ngk&k. Sementara itu,
tiga &rang
pemuda yang tadi terkejut dan kesakitan terkena
hajaran
1831
(endekar 0&ngk&k, kini sudah bangkit berdiri,
agaknya siap
membantu si pemungut dana. ,ereka tidak
merasa malu telah
dihajar &leh si pemungut derma yang ternyata
adalah &rang
Kim*sim*pai, nama yang amat terkenal dan ditakut
i di seluruh
$ibet. %kan tetapi dihajar &leh se&rang pemuda
asing yang
bertubuh b&ngk&k. Sungguh merupakan
penghinaan yang
memalukan sekali, apa lagi si b&ngk&k itu muncul
bersama se&rang
gadis cantik! Kini, melihat &rang Kim*sim*pai
menghampiri si b&ngk&k, mereka mengharapkan
agar si b&ngk&k
itu dihajar &leh &rang Kim*sim*pai itu agar mereka
dapat
1832
membalas penghinaan tadi, terhadap si b&ngk&k
maupun
terhadap si gadls manis!
5rang muda b&ngk&k, dan kau juga n&na. /epat
keluarkan seluruh barang milik kalian dan karena
kalian tadi
berani menghina tiga &rang yang membantuku,
maka kalian
harus juga menyerahkan pakaian yang menempel
di tubuh
kalian. )ay& cepat!"
,endengar perintah ini, tiga &rang pemuda yang
berada di
belakang pendeta pemungut derma itu tertawa*
tawa
menyeringai, membayangkan betapa akan
senangnya melihat
n&na manis itu dipakna bertelanjang bulat di depan
meraka,
1833
juga si b&ngk&k! %kan tetapi kalau wajah 'ing 'ing
berubah
merah sekali mendengar ucapan &rang Kim*sim*pai
itu,
sebaliknya Sie 'i&ng bersikap tenang*tenang saja.
%kan tetapi
dia memutar tubuhnya dan masih duduk,
menghadapi raksaaa
yang berdiri jangkung di depannya itu.
'&*suhu, engkau se&rang pendeta, akan tetapi
permintaanmu itu sungguh tidak sewajarnya.
0agaimana kalau
kami men&lak permintaanmu itu."
5rang tinggi besar itu terbelalak kemudian tertawa
bergelak. (erutnya yang besar itu terguncang dan
suara
ketawanya menggetarkan seluruh tamu yang
berada di situ.
)a*ha*ha! 5rang muda b&ngk&k! Engkau belum
mengenal
1834
siapa aku. %ku disebut &rang Si 0iruang )itam dan
belum
pernah ada &rang berani menentang perintahku!
Kalau kalian
tidak mentaati aku dan berani men&lak perintahku,
terpaksa
aku akan dengan paksa menelanjangi kalian di sini,
kemudian
kubikin b&ngk&kmu menjadi lurus!"
)a*ha*ha!" $iga &rang pemuda itu tertawa dan
disambung
&leh si baju kuning. '&*suhu, kalau b&ngk&knya
diluruskan,
berarti tulang punggungnya akan patah*patah dan
dia akan
mampus!"
Kebetulan kalau begitu! Si manis ini kita yang
merawat
dan memeliharanya!" kata yang lain.
1835
Kedua pipi Sie 'i&ng mulai berubah merah dan
diapun
bangkit berdiri. ,emang dia nampak b&ngk&k dan
lemah di
depan anggauta Kim*sim*pai yang tinggi besar dan
menyeramkan itu, seperti seek&r d&mba
berhadapan dengan
seek&r biruang! Semua tamu memandang gelisah,
bahkan
'ing 'ing juga agak pucat, khawatir kalau*kalau
jag&nya"
sekali ini akan kalah karena sikap &rang Kim*sim*
pai itu
memang menyeramkan sekali.
'&*suhu, sungguh aku merasa heran sekali
melihat sikap
dan sepak terjangmu. Engkau berjubah pendeta
dan engkau
mengumpulkan dana untuk para pendeta dan kuil.
Ini berarti
1836
bahwa engkau adalah se&rang manusia yang
menjauhkan diri
dari kesesatan, menjauhkan diri dari kekuasaan
iblis yang be
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
kerja melalui pengaruh nafsu, mendekatkan diri
dengan $uhan
dan selalu mengikuti jalan kebenaran. %kan tetapi
mengapa
sepak terjangmu seperti ini. Sebanarnya engkau
ini pendeta
ataukah penjahat. Sadarlah, l&suhu, sebelum
terlambat!"
Sepasang mata itu mel&t&t, mulut itu ternganga
karena
anggauta Kim*sim*pang itu terheran*heran, hampir
tidak
percaya bahwa ada se&rang pemuda, bertubuh
cacat b&ngk&k
1837
pula, berani mengucapkan kata*kata seperti itu
kepadanya!
Kalau yang berkata demikian itu atasannya di Kim*
sim*pang,
atau setidaknya se&rang pendeta 'ama yang
berilmu tinggi,
atau se&rang pejabat tinggi yang berkuasa, dia
tidak akan
merasa heran. %kan tetapi se&rang pemuda biasa,
asing pula,
b&ngk&k pula, berani mengucapkan kata*kata
seperti itu, di
depan umum pula. #ia merasa terhina bukan main
dan api
kemarahan seperti hendak membakar*hanguskan
kepala dan
dadanya!
#emi semua dewa dan iblis! Siapakah engkau
berani
1838
berkata seperti itu kepada 0iruang )itam. )ay&
mengaku
siapa engkau sebelum engkau terlanjur mampus
dan menjadi
mayat tanpa nama!" 0erkata demikian, Si 0iruang
)itam itu
sudah menggerak*gerakkan sepuluh buah jari
tangannya dun
terdengar bunyi berker&t&kan se&lah*&lah semua
p&t&ngan
tulang jari tangannya menjadi hidup dan berteriak*
teriak.
Sie 'i&ng bersikap tenang saja. #ia tahu apa
artinya bunyi
berker&t&kan pada buku*buku jari tangan &rang itu.
Se&rang
yang memiliki tenaga yang amat kuat dan jari*jari
tangan itu
telah terlatih, akan tetapi tenaga itu baginya tidak
berbahaya,
1839
hanya merupakan tenaga luar yang nampaknya
saja dahsyat.
2amaku Sie 'i&ng dan aku sama sekali tidak ingin
memusuhimu, akan tetapi tentu saja aku akan
menentang
segala macam bentuk kejahatan yang dilakukan
&leh siapapun
juga."
0agus! %ku akan menelanjangimu, baru
membunuhmu
dan menyerahkan n&na ini kepada tiga &rang
pemuda ini!"
0erkata demikian, pendeta pemungut dana itu
sudah
menubruk ke depan, gerakannya memang mirip
seek&r
biruang yang menyerang dahsyat. 2amun, Sie
'i&ng sudah
siap siaga dan dengan mudah dia menggeser kaki
dan
1840
tubuhnya menyelinap ke kiri sehingga tubrukan itu
luput.
)yaaaaahhhhh1.!" (endeta itu semakin marah
ketika
tubrukannya luput dan dengan bentakan nyaring,
kedua
lengannya yang tadi menjulur ke depan, segera
dibabatkan ke
kanan mengejar bayangan Sie 'i&ng dan kedua
tangannya
membentuk cakar harimau, mencengkeram ke
arah dada dan
muka (endekar 0&ngk&k.
Karena serangan susulan ini amat cepat datangnya
dan
dahsyat sekali, Sie 'i&ng menyambutnya dengan
tangkisan
lengan kanan yang diputar dari kiri bawah ke
kanan atas.
1841
#esss1.!!" Kedua lengan pendeta itu sekaligus
tertangkis
&leh lengan kanan Sie 'i&ng yang mengerahkan
sin*kang dan
akibatnya, tubuh pendeta itu terpelanting dan
jatuh terbanting
menimpa meja! Sungguh sial baginya, mukanya
berada di
bawah dan tanpa dapat dicegahnya lagi, mukanya
masuk ke
dalam mangk&k besar yang masih terisi masakan!
Seperti
harimau terjebak, dia menggereng marah dan
ketika dia
mel&ncat bangkit lagi, mukanya penuh dengan
kuah dan saus
t&mat, nampak buruk, lucu, akan tetapi juga
mengerikan!
(ada saat itu, Sie 'i&ng mendengar suara 'ing 'ing
1842
menjerit dan ketika dia men&leh, ternyata tiga
&rang pemuda
itu seperti berlumba hendak menelanjangi dan
menciumi 'ing
'ing yang melawan mati*mat ian, mencakar dan
menampar
sejadi*jadinya.
(engecut*pengecut busuk!" Sie 'i&ng membentak
marah,
tangannya meraih beberapa batang supit dari meja
berdekatan dan begitu tangan itu bergerak, tiga
batang
sumpit meluncur bagaikan anak panah. $iga &rang
pemuda
yang sedang memperebutkan 'ing 'ing itu
menjerit dan r&b&h
sambil berteriak*teriak dan mengaduh*aduh
kesakitan karena
pangkal lengan mereka dekat pundak telah
tertembus
1843
sebatang sumpit! 4asa nyeri membuat tubuh
mereka panas
dingin, lengan lumpuh dan mereka hanya dapat
mengaduhaduh
dan menggeliat*geliat seperti cacing*cacing
terkena abu
panas! 'ing 'ing yang marah bukan main kepada
mereka,
segera menyambar barang seadanya di atas meja
berdekatan,
lalu menimpakan segala macam piring mangk&k
berikut sisa
isinya ke atas kepala tiga &rang itu. $erdengar
suara hiruk
pikuk pecahnya mangk&k piring di atas kepala tiga
&rang
pemuda itu yang menjadi semakin kesakitan.
2ampak kepala
mereka berdarah dan dahi mereka benj&l*benj&l!
1844
Kini perkelahian antara t&k&h Kim*sim*pai dan
(endekar
0&ngk&k berlangsung seru. ,eja kursi berserakan
dan
pendeta itu sudah marah dan penasaran bukan
main. Semua
serangannya selalu dapat dielakkan lawan, bahkan
setiap kali
ditangkis, dia merasa seluruh lengannya nyeri dan
tubuhnya
tergetar hebat. Sebagai se&rang ahli silat yang
tingkatnya
cukup tinggi, tahulah anggauta Kim*sim*pai itu
bahwa pemuda
b&ngk&k itu sungguh memiliki tenaga sin*kang
yang amat
kuat, dan ilmu silat yang tinggi dan aneh.
(emuda b&ngk&k, sekarang saatnya engkau
mampus!"
1845
bentak &rang itu dan dia menyambar t&ngkat
bututnya yang
tadi dia letakkan di atas meja bersama hi&*l&uw
yang sudah
terisi banyak uang sumbangan dari para tamu
yang ketakutan
tadi. Kalau tadi dia t idak mau mempergunakan
t&ngkatnya
adalah karena dia memandang rendah pemuda
b&ngk&k itu.
Setelah semua serangannya gagal bahkan tiga kali
dia
terpelanting, akhirnya dia tidak mau sungkan lagi
dan sudah
menyambar t&ngkat bututnya dan sambil
menggereng diapun
menyerang dengan t&ngkatnya.
$&ngkat itu terbuat dari kayu hitam yang berat dan
kerasnya seperti besi. 0esarnya hanya selengan
tangan dan
1846
panjangnya setinggi tubuh pemiliknya. 2amun,
ketika dipakai
menyerang, t&ngkat itu berputar den lenyap
bentuknya,
berubah menjadi gulungan sinar hitam yang
mengeluarkan
suara bersiutan!
,elihat gerakan lawan yang menggunakan
t&ngkat, tahulah
Sie 'i&ng bahwa t&ngkat lawan itu cukup
berbahaya. ,aka,
diapun tidak mau membuang banyak waktu lagi.
#ia
mengerahkan tenaganya dan kedua tangannya
mengepulkan
uap putih ketika dia bergerak dengan ilmu (ek*in
Sin*ciang
($angan Sakt i %wan (ut ih). #engan berani dia
menyambut gulungan
1847
sinar hitam itu dengan kedua tangannya,
menangkis
sambil mengerahkan tenaga (ek*in Sin*ciang.
Krakkkk!" $&ngkat itu patah*patah menjadi tiga
p&t&ng
dan selagi anggguta Kim*sim*pai itu terkejut,
tangan kiri Sie
'i&ng sudah mend&r&ngnya dengan pengerahan
Swat*li&ngciang
((ukulan 2aga Salju).
(lakkk!" 2ampaknya tidak terlalu keras telapak
tangan kiri
Sie 'i&ng mengenai dada dekat pundak lawan,
namun
akibatnya sungguh hebat. $ubuh tinggi besar itu
terjengkang
menabrak meja kursi dan ketika akhirnya dia
merangkak
bangun, wajahnya pucat dan tubuhnya menggigil
kedinginan!
1848
#emikian hebatnya pukulan Swat*li&ng*ciang itu,
mengandung
kekuatan sin*kang yang amat dingin menembus
tulang! ,asih
untung bagi pendeta itu bahwa Sie 'i&ng tidak
berniat
membunuhnya sehingga membatasi tenaganya.
Kalau dia
menggunakan seluruh tenaga Swat*li&ng*ciang,
tentu lawannya
takkan mampu bangkit kembali, darahnya akan
menjadi beku dan dia akan tewas seketika.
5rang itu yang berjuluk 0iruang )itam, bangkit
dan
memandang kepada Sie 'i&ng dengan mata
terbelalak.
Kau1. kau1. yang berjuluk (endekar
0&ngk&k1.!" %khirnya
dia bertanya. Sie 'i&ng tidak menjawab, hanya
mengangguk.
1849
Kembali &rang itu nampak terkejut dan dia lalu
menghela napas
panjang.
(endekar 0&ngk&k, nama besarmu bukan k&s&ng
belaka.
%ku mengaku kalah, akan tetapi urusan kita bukan
berakhir
sampai di sini saja!" Kalimat terakhir itu
mengandung
ancaman dan diapun menghampiri hi&*l&uw di atas
meja dan
mengangkatnya lalu melangkah hendak pergi.
0iruang )itam, tahan dulu! Engkau telah
merusakkan
banyak prab&t rumah makan ini dan hendak pergi
begitu saja
membawa semua sumbangan itu. $inggalkan
semua isi hi&l&uw
itu di sini!" kata Sie 'i&ng yang melihat banyak
meja
1850
kursi patah*patah dan mangk&k piring pecah*
pecah. 0iruang
)itam itu berhenti, lalu membalikkan tubuhnya,
menyeringai
pahit dan tiba*tiba dia berkata, 2ah, terimalah
ini!" #ia
mel&ntarkan hi&*l&uw yang amat berat itu ke arah
Sie 'i&ng!
'ing 'ing terkejut sekali karena hi&*l&uw yang berat
itu
menyambar ke arah Sie 'i&ng, juga para tamu di
rumah
makan itu terbelalak dan merasa tegang. 2amun,
dengan
tangan kirinya, Sie 'i&ng menyambut hi&*l&uw itu,
lalu
menuangkan seluruh isinya ke atas meja.
Kemudian, dia
mel&ntarkan kembali hi&*l&uw itu ke arah 0iruang
)itam
1851
sambil berseru.
0awalah pulang hi&*l&uwmu ini dan jangan lagi
mengganggu penduduk!"
)i&*l&uw itu melayang ke arah 0iruang )itam yang
terpaksa menerimanya dengan kedua tangannya.
%kan tetapi
kini berat hi&*l&uw itu ditambah dengan tenaga
l&ntaran yang
amat kuat dari Sie 'i&ng. 0iruang 4itam terhuyung
dan
biarpun dia tidak sampai r&b&h, namun ketika
akhirnya dia
dapat bertahan berdiri dengan kedua kaki gemetar,
dari ujung
mulutnya mengalir darah segar. )al ini
menunjukkan bahwa
dalam menerima l&ntaran kembali hi&*l&uw k&s&ng
tadi, dia
telah menderita luka dalam. $anpa bicara lagi
diapun
1852
melangkah pergi meninggalkan rumah makan itu.
(endekar 0&ngk&k1.!" Kini para tamu berbisik*
bisik,
menyebutkan nama ini dan mereka memandang
kepada
pemuda b&ngk&k itu dengan sinar mata penuh
kagum, heran
dan juga gentar. $iga &rang pemuda yang tadi
r&b&h terkena
tusukan sumpit kemudian dihajar kepala mereka
dengan
mangk&k piring &leh 'ing 'ing, kini merangkak dan
dengan
tubuh gemetar ketakutan mereka berlutut dan
menghadap ke
arah Sie 'i&ng.
$aihiap, harap, ampunkan kami1." katanya.
%mpun, taihiap, mata kami seperti buta tidak
melihat
se&rang pendekar sakti1." kata yang ke dua.
1853
$aihiap1. Si&cia (n&na)1. kami tidak berani
lagi1." kata
pemuda yang ke tiga.
,elihat sikap tiga &rang pemuda yang rupanya
sudah tidak
karuan itu, baju r&bek*r&bek, muka berlep&tan
kuah, masakan
dan darah, dahi benj&l*benj&l, pundak masih
tertusuk sumpit,
mengangguk*angguk sambil berlutut, 'ing 'ing dan
Sie 'i&ng
saling pandang dan keduanya lalu tertawa geli.
'i&ng*k&, biarkan tiga lalat ini terbang pergi!" kata
'ing
'ing gembira dan bangga bukan main karena
kemenangan Sie
'i&ng yang menimbulkan kekaguman kepada
semua &rang.
Kalau tadi semua &rang memandang kepada Sie
'i&ng dengan
1854
sinar mata mencem&&h, kini semua mata
memandang kagum
dan juga gentar!
Sie 'i&ng lalu memandang kepada tiga &rang itu.
2ah,
kalian sudah mendengar. )ay& terbang pergi!"
bentaknya.
$iga &rang pemuda itu lalu bangkit dan dengan
terhuyunghuyung
mereka lari keluar dari rumah makan itu, diiringkan
senyum bahkan suara ketawa beberapa &rang
tamu rumah
makan.
Sie 'i&ng memanggil pengurus rumah makan.
Engkau
perhitungkan berapa kerugian karena kerusakan
ini, lalu ambil
dari uang di atas meja ini. Selebihnya, kembalikan
kepada
1855
para tamu yang tadi dipaksa untuk memberi
sumbangan." #ia
lalu mengeluarkan uang membayar harga
makanan dan
minuman, kemudian memegang tangan 'ing 'ing
dan
menggandeng gadis itu keluar dari situ. #engan
bangga sekali
'ing 'ing memegang tangan pendekar itu dan
ketika mereka
berjalan keluar, ia merapatkan tubuhnya.
%kan tetapi ia tidak tahu betapa diam*diam Sie
'i&ng
merasa khawatir sekali. Ikutnya 'ing 'ing
dengannya akan
mendatangkan banyak kesulitan bagi dirinya dan
terutama
sekali bahaya besar bagi 'ing 'ing. (ula, tadi di
rumah makan
1856
sudah terbukti jelas betapa gadis itu selama
hidupnya akan
menderita batin mendengar ejekan &rang*&rang
kalau sampai
menjadi teman hidupnya. Gadis yang semanis 'ing
'ing tidak
pantas menjadi isteri se&rang pria cacat seperti
dia! Kalau
dipaksakan, 'ing 'ing akan selalu mendengar
ejekan &rang.
,asih baik kalau perasaan dan hatinya kuat,
bagaimana kalau
kelak sampai terguncang. 0ukan tidak mungkin,
dan dia pun
tidak akan terlalu menyalahkan kalau kelak t imbul
penyesalan
dalam hati 'ing 'ing, telah menjadi isteri se&rang
pria yang
cacat! Siapa tahu kelak akan datang pengg&da,
se&rang pria
1857
yang tampan dan baik, sehat dan tidak cacat, dan
hati 'ing
'ing jatuh. Kalau terjadi demikian, dia tidak akan
dapat
menyalahkan 'ing 'ing walaupun hal itu akan
menghancurkan
hatinya. #aripada menghadapi bahaya seperti itu,
jauh lebih
baik menyingkiri bahaya itu. #an satu*satunya
jalan adalah
berpisah dari 'ing 'ing!
)al itu sudah sejak lama dia pikirkan, sebelum
mereka
memasuki k&ta '&k*yang. 'ing 'ing adalah se&rang
gadis yang
manis sekali dan setiap &rang pemuda tentu akan
mudah
jatuh cinta kepadanya. ,asih banyak sekali
pemuda yang
1858
tampan dan berbudi baik, yang pantas untuk
menjadi j&d&h
gadis yang bernasib malang ini. #ia tahu bahwa
diam*diam dia
amat tertarik kepada 'ing 'ing, bahkan dapat dia
mengaku
bahwa dia telah jatuh cinta kepada 'ing 'ing dan
akan merasa
berbahagia sekali kalau selanjutnya dia hidup
berdampingan
dengan gadis itu sebagai suami isteri. #an diapun
dapat
merasakan bahwa 'ing 'ing mencintanya! %kan
tetapi, tentu
cinta gadis itu timbul karena merasa berhutang
budi dan
merasa kasihan, bukan cinta se&rang wanita yang
tertarik &leh
se&rang pria.
1859
$idak, aku tidak b&leh merusak kehidupan 'ing
'ing!"
demikian dia telah mengambil keputusan sebelum
mereka
memasuki 'asha. #an begitu masuk k&ta itu,
dalam rumah
makan tadi, kembali mereka telah mengalami
gangguan yang
timbul karena 'ing 'ing berdekatan dengan dia!
%ndaikata
'ing 'ing memasuki rumah makan itu bersama
se&rang pria
yang sepadan, se&rang pemuda yang tampan dan
gagah, tak
mungkin timbul keributan tadi. $entu tidak akan
ada yang
mengejek. (eristiwa itu membuat dia semakin
teguh dalam
nintnya untuk memisahkan diri dari 'ing 'ing. #ia
sedang
1860
menunaikan tugas yang amat berbahaya. 0anyak
lawan yang
lihai berada di depannya. Kalau dia diikuti &leh 'ing
'ing, hal
itu tentu akan mendatangkan bahaya besar
mengancam diri
'ing 'ing.
Kita sekarang ke mana, 'i&ng*k&." tanya 'ing 'ing
dengan
sikap manis.
Kita ke rumah penginapan dulu, 'ing*m&i. Engkau
perlu
beristirahat dan nanti aku akan pergi sebentar
untuk
melakukan penyelidikan, melaksanakan tugasku.
)anya
kuminta agar engkau tidak keluar dari kamarmu
sebelum aku
pulang, karena seperti engkau lihat sendiri tadi, di
sini juga
1861
banyak berkeliaran &rang jahat."
,ereka memilih sebuah rumah penginapan dan
menyewa
dua buah kamar yang berdampingan. Setelah
mendapatkan
dua buah kamar, Sie 'i&ng sekali lagi memesan
kepada 'ing
'ing agar jangan keluar dari dalam kamar sebelum
dia
kembali.
0aik, 'i&ng*k&. Kalau aku tidak b&leh ikut
denganmu, aku
akan menanti dalam kamar ini sampai engkau
pulang. 0iar
setahun akan kunanti!" katanya setengah
bergurau, lalu
disambungnya cepat. %kan tetapi, 'i&ng*k&, kau
nanti jangan
terlalu lama, ya."
1862
Sie 'i&ng mengangguk, kemudian meninggalkan
kamar itu
setelah menyuruh 'ing 'ing menutupkan daun
pintu rapatrapat.
Sie 'i&ng lalu pergi kembali ke rumah makan tadi.
(engurus rumah makan menyambutnya dengan
ramah dan
penuh h&rmat.
%h, taihiap datang kembali. %pakah yang dapat
kami
bantu untuk taihiap." tanya pemimpin rumah
makan itu.
#apatkah aku bicara empat mata denganmu,
t&ak&."
tanya Sie 'i&ng kepada pemilik rumah makan yang
usianya
kurang lebih t iga puluh tahun itu.
(emilik rumah makan itu memandang heran, akan
tetapi
1863
dia mengangguk dan mempersilakan Sie 'i&ng
masuk ke bagian
belakang rumah makan itu yang merupakan rumah
tinggalnya bersama isteri dan dua &rang anaknya.
0egini, t&ak&. %ku berani bicara denganmu karena
engkaulah satu*satunya &rang yang kukenal di
'asha ini,
walaupun barn sekali kita bertemu yaitu ketika
terjadi
keributan tadi. Engkau sudah mengenal siapa aku
dan
kuharap engkau suka membantuku. Engkau sudah
melihat
n&na yang datang bersamaku tadi."
(cmilik rumah makan itu mengangguk, dan
semakin heran.
Ia adalah se&rang sahabat baikku, akan tetapi ia
yatim
piatu dan hidup sebatangkara, juga ia se&rang
gadis yang
1864
lemah. %ku sedang melaksanakan tugas penting
dan tidak
mungkin membawanya terus karena hal itu akan
menimbulkan
bahaya seperti yang kaulihat sendiri dalam
peristiwa tadi.
,engertikah engkau, t&ak&."
(emilik rumah makan itu mengangguk, akan tetapi
mengerutkan alis karena dia tetap tidak mengerti
mengapa
pendekar ini menceritakan itu semua kepadanya.
Sebelum aku melanjutkan, aku hendak
memperkenalkan
diri kami lebih dahulu, t&ak&. 2amaku Sie 'i&ng
dan seperti
engkau mendengar tadi, aku dijuluki &rang
(endekar 0&ngk&k.
%dapun sahabatku itu bernama Sam 'ing, biasa
disebut 'ing
1865
'ing. Ia yatim piatu dan menjadi tanggung
jawabku. 2ah,
sekarang aku akan mencarikan sebuah tempat
tinggal yang
aman bagi 'ing 'ing, sebuah keluarga yang dapat
kupercaya
untuk ditumpangi gadis itu. 7ntuk sementara
waktu saja,
sampai aku menyelesaikan tugasku, entah berepa
hari
lamanya. #an tentu saja aku akan membayar
semua biaya
yang dikeluarkan selama 'ing 'ing m&nd&k pada
keluarga itu.
#emikianlah, t&ak&, dapatkah engkau men&l&ng
kami."
(emilik rumah makan itu adalah se&rang keturunan
)an
$ibet, seperti juga 'ing 'ing. #ia menarik napas
panjang.
1866
$aihiap, semua &rang di 'asha tahu bahwa aku
adalah
se&rang pemilik rumah makan ini sejak ayahku
dahulu dan
bahwa kami adalah &rang*&rang yang mencari
penghasilan
dengan jujur. %ku dapat mengerti keadaan taihiap
dan n&na
itu, dan seandainya tidak terjadi peristiwa tadi,
tentu dengan
senang hati aku menerima n&na 'ing 'ing untuk
tinggal di
rumah kami sementara waktu. %kan tetapi1.
setelah peristiwa
tadi terjadi, amatlah berbahaya kalau ia tinggal
bersama kami,
taihiap. $entu semua &rang akan tahu bahwa ia
m&nd&k
bersama kami dan kalau hal ini terdengar &leh tiga
&rang
1867
pemuda berandalan tadi, kemudian terdengar &leh
Kim*simpai,
tentu kami sekeluarga akan celaka! $aihiap tidak
menghendaki kami sekeluarga celaka, bukan."
Sie 'i&ng menghela napas. #ia dapat mengerti
alasan yang
dikemukakan pemiliki rumah makan itu.
$entu saja kami tidak menghendaki demikian.
%kan tetapi
barangkali engkau dapat menunjuk keluarga lain
yang kiranya
dapat kutitipi 'ing 'ing untuk sementara waktu1."
(emilik rumah makan itu mengingat*ingat,
kemudian dia
memandang pendekar itu dengan senyum cerah.
%h, memang
ada dan tepat sekali, taihiap. Se&rang bibiku yang
sudah
tua hidup se&rang diri di k&ta ini, di sudut k&ta dan
dalam
1868
kampung yang tersembunyi dan sepi. 0ibi /ili
tentu akan suka
menerima n&na 'ing 'ing untuk sementara tinggal
bersamanya. Ia bibiku sendiri, taihiap dan b&leh
percaya!"
6ajah Sie 'i&ng berseri gembira. 0agus! Sungguh
aku
berterima kasih sekali kepadamu, t&ak&. #apatkah
kita
sekarang pergi menemui bibi /ili untuk
membicarakan
masalah ini."
(emilik rumah makan itu dengan senang hati
mengantar
Sie 'i&ng mengunjungi janda /ili dan benar saja
seperti yang
dikatakan pemilik rest&ran itu. +anda itu dengan
senang hati
menerima kehadiran 'ing 'ing di rumahnya berarti
ia
1869
mempunyai se&rang teman. +anda berusia lima
puluh lima
tahun ini ramah dan juga nampak sehat.
4umahnya tidak
terlalu besar namun bersih dan pantas, karena
janda ini hidup
dari tunjangan para kep&nakannya, antara lain dari
pemilik
rumah makan itu.
,alam itu juga Sie 'i&ng mangajak 'ing 'ing untuk
pindah
ke rumah janda /ili.
%kan tetapi kenapa kita harus pindah kamar
malam ini
juga, 'i&ng*k&." tanya 'ing 'ing ketika berkemas.
0ukan kita, 'ing*m&i, melainkan engkau sendiri."
$angan yang tadinya sibuk mengemasi pakaian
berhenti
bergerak dan sepasang mata 'ing 'ing terbelalak
menatap
1870
wajah Sie 'i&ng. %ku sendiri. #an engkau1.."
%ku harus melakukan penyelidikan melaksanakan
tugasku,
'ing*m&i, engkau akan tinggal bersama bibi /ili
untuk
sementara waktu sampai selesai tugasku dan1."
$idak, 'i&ng*k&, tidak1.. %ku tidak mau
berpisah1. aku
tidak mau kautinggalkan! %ku ikut bersamamu,
'i&ng*k&, ke
manapun engkau pergi1.!" Gadis itu memandang
dengan
wajah membayangkan kegelisahan.
Sie 'i&ng tersenyum dan memegang tangannya,
tangan
yang dingin dan gemetar, tangan se&rang yang
jelas amat
membutuhkan perlindungannya.
$enanglah, 'ing*m&i. $idak mungkin engkau ikut
1871
denganku selama aku mengadakan penyelidikan.
$erlalu
berbahaya. Ingat saja tadi, di rumah makan, sudah
muncul
ancaman bahaya. %palagi kalau aku melakukan
penyelidikan
dan bertemu dengan banyak lawan yang
tangguh1."
%ku tidak takut, k&k&! %ku tidak takut! 0iar
sampai mati
sekalipun aku rela asal dekat denganmu.
0ersamamu, aku
tidak takut menghadapi apapun juga, anal kita
jangan saling
berpisah1."
%ku percaya bahwa engkau tidak takut, 'ing*m&i,
akan
tetapi akulah yang khawatir. Kalau sampai terjadi
apa*apa
1872
denganmu, aku akan selamanya menyesal. Karena
itu, biarlah
untuk sementara ini engkau tinggal bersama bibi
/ili, se&rang
janda yang ramah. 2anti setelah tugasku selesai,
aku akan
menjemputmu. 0agaimanapun, engkau harun
dapat
membiasakan diri, 'ing*m&i. $ak mungkin kita akan
selamanya
berkumpul1."
'i&ng*k&k&1. %ku ingin selamanya berkumpul
denganmu1. ah, aku1. aku1. jangan tinggalkan
aku,
k&k&1." #an 'ing 'ing menangis!
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya, hatinya seperti
diremas. #ia
maklum akan isi hati gadis itu. %kan tetapi, dia
harus
1873
mengeraskan hatinya. #emi kebahagiaan 'ing 'ing
di
kemudian hari. Sekarang ini, demi keamanan 'ing
'ing.
'ing*m&i! %pakah engkau mulai sekarang
membantah
keinginanku. %pakah engkau ingin membuat aku
bingung dan
susah."
$angis itu seketika berhenti dan gadis itu
mengangkat
mukanya, menatap wajah Sie 'i&ng dengan muka
pucat.
$angisnya terhenti akan tetapi mata yang
terbelalak itu
kemerahan dan masih berlinang air mata.
,aaf1. maafkan aku, k&k&. %ku tidak ingin
membuatmu
bingung dan susah1. aku taat1. aku patuh, aku
hanya ingin
1874
selalu berada di sampingmu. ,ati bukan apa*apa
bagiku, akan
tetapi berpisah dari sampingmu1. ah, tak dapat
aku
membayangkan itu1." Ia menutupi mukanya, tidak
menangis
lagi melainkan se&lah*&lah hendak menutupi
penglihatan
bayangan yang menakutkan dan menyedihkan.
Sie 'i&ng membiarkan gadis itu menguasai dirinya
kembali.
#ia memang sudah menduga sebelumnya bahwa
keputusannya yang disampaikan kepada 'ing 'ing
tentu akan
diterima dengan kaget dan sedih &leh gadis itu.
Setelah dia
melihat gadis itu menurunkan kedua tangannya
dari depan
mukanya, Sie 'i&ng tersenyum kepadanya, senyum
yang
1875
membesarkan hati, senyum yang ramah dan
penuh
pengertian.
'ing*m&i, kita manusia hidup di dunia ini harus
selalu siap
untuk menghadapi segala macam peristiwa tanpa
menilainya
sebagai suka dan duka. Semua adalah wajar saja,
karena kita
yakin bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, 'ing*
m&i.
(ertemuan akan selalu berakhir dengan
perpisahan, hanya
waktu saja yang berbeda dan menentukan, &leh
karena itu,
kita selalu harus siap siaga menghadapinya. Kalau
aku
mengambil keputusan agar engkau tinggal dulu
bersama bibi
1876
/ili, hal itu hanya karena aku ingin melihat engkau
berada dalam
keadaan yang aman, tidak terbawa ancaman
bahaya
seperti kalau engkau ikut denganku."
$api1. tapi1. hanya untuk sementara, bukan,
'i&ng*k&.
Kalau sudah selesai tugasmu, engkau tentu akan
menjemputku, bukan. #an memperb&lehkan aku
hidup di
sampingmu."
Sie 'i&ng menarik napas panjang. #ia merasa
belum
waktunya baginya untuk berterus terang kepada
gadis ini akan
perasaan rendah dirinya, akan keputusan hatinya
bahwa gadis
ini tidak akan menemukan kehidupan yang cerah
kalau
1877
menjadi j&d&hnya, akan selalu menghadapi
cem&&han dan
penghinaan dari &rang lain. Kelak saja, kalau perlu,
setelah
selesai tugasnya, dia akan memberitahu isi
hatinya. Sekarang
ini, 'ing 'ing sudah terlampau sedih &leh
perpisahan
sementara sehingga dia tidak tega untuk
menambah lagi
beban penderitaan batinnya dengan pengakuan
yang akan
menghancurkan hati gadis itu.
%ku berjanji, 'ing 'ing, bahwa setelah selesai
tugasku, aku
tentu akan menjemputmu di rumah bibi /ili."
,endengar janji ini, seketika wajah yang tadinya
pucat itu
menjadi agak kemerahan dan cerah kembali.
Senyumnya
1878
muncul bagaikan matahari setelah awan gelap
tercurah
menjadi hujan. 'i&ng*k&, katakanlah, berapa lama
aku harus
menanti di rumah bibi /ili."
(ertanyaen ini tidak disangka*sangka &leh Sie
'i&ng
sehingga dia menjadi agak bingung karena tidak
tahu berapa
lama dia akan dapat menyeleaaikan tugas itu. #ia
hanya
mendengar pengakuan /&a Kiu, &rang ke tiga dari
$ibet Sam
Sint& bahwa $ibet 2g&*h&uw, lima &rang yang
harus
diselidikinya itu merupakan t&k&h*t&k&h utama di
$ibet,
bahkan merupakan pendukung dari Kim Sim 'ama
yang
1879
menjadi pemimpin pember&ntak terhadap #alai
'ama di $ibet!
#ia tidak tahu berapa lama dia akan mampu
menyelesaikan
tugasnya. ,ungkin seminggu, sebulan dan bukan
tidak
mungkin pula setahun baru selesai atau bahkan
belum selesai!
%palagi kalau yang diselidikinya itu menyangkut
s&al
pember&ntakan!
,elihat pemuda pujaan hatinya itu nampak ragu*
ragu
untuk menjawab, 'ing 'ing merasa khawatir sekali.
0agaimana,
k&k&. 0erapa lama aku harus menanti engkau
datang
menjemputku. Seminggu."
%ih, 'ing*m&i, urusan yang kuhadapi ini bukan
mudah,
1880
membutuhkan waktu yang lebih lama. Kiranya
tidak mungkin
kalau hanya seminggu1."
Kalau begitu, satu bulan. Satu bulan amat lama,
k&k&.
$entu paling lama sebulan engkau akan datang
menjemputku,
bukan."
,endengar betapa suara gadis itu mengandung
kegelisahan dan harapan, Sie 'i&ng merasa tidak
tega untuk
mengecewakan hatinya. %ndaikata selama sebulan
dia belum
dapat menyelesaikan tugasnya, setidaknya dia
akan dapat
berkunjung ke rumah bibi /ili dan mengabarkan
keadaannya
kepada 'ing 'ing, mengatakan bahwa tugasnya
belum selesai.
,aka diapun mengangguk.
1881
%kan kuc&ba untuk menyelesaikan tugasku
selama
sebulan."
6ajah itu nampak lega dan tersenyum kembali,
dan
keharuan menyelinap di dalam hati Sie 'i&ng.
,elihat senyum
itu saja, ada perasaan melekat dalam hatinya.
0agaimana
mungkin dia akan tega meninggalkan gadis yang
agaknya
telah menyerahkan seluruh harapan hidupnya
kepadanya itu.
%ku akan sabar menanti, k&k&."
)ati Sie 'i&ng juga merasa lega. Setidaknya, walau
belum
terlepas benar dari gadis itu, dia sudah dapat
memisahkan
diri. )al ini mengandung dua keuntungan. (ertama,
dia dapat
1882
melakukan penyelidikan tanpa dibebani
perlindungan kepada
'ing 'ing yang tentu kalau ikut dengannya akan
merupakan
halangan dan hambatan yang amat merep&tkan,
juga
membahayakan. Ke dua, biarlah mereka saling
berpisah untuk
sementara waktu agar gadis itu memper&leh
kesempatan
untuk berkenalan dan bergaul dengan pemuda
lain, pemuda
yang tidak cacat, yang pantas menjadi
pendamping gadis itu.
#iam*diam dia sudah berpesan kepada bibi /ili
agar memberi
kesempatan kepada adik angkatnya" itu untuk
berkenalan
dengan pemuda*pemuda yang baik karena dia
ingin adiknya
1883
memper&leh se&rang cal&n suami yang baik. +uga
dia
mengancam bahwa kalau terjadi sesuatu yang
tidak baik
terhadap diri adiknya, dia kelak akan membuat
perhitungan,
sebaliknya kalau janda itu menjaga 'ing 'ing
dengan baik, dia
akan memberi hadiah yang layak. (ada hari itu
juga, pergilah
Sie 'i&ng meninggalkan 'ing 'ing di rumah janda
/ili, dan
keberangkatannya diantar pandang mata sayu
namun dengan
senyum penuh kepercayaan, yang membuat
langkah Sie 'i&ng
terasa berat sekali.
8&dw&8
0i Sian memasuki k&ta 'asha dengan wajah
gembira.
1884
0angunan*bangunan kun& dan besar megah di
k&ta itu
membuat dia kagum sekali. Sebuah k&ta yang lain
dari pada
yang lain, terletak di daerah pegunungan yang
hawanya
dingin dan bangunan raksasa itu berderet*deret di
lerenglereng
bukit. 0angunan raksasa yang berderet*deret itu
adalah
tempat tinggal #alai 'ama dan para pendeta 'ama
yang
merupakan g&l&ngan yang paling berkuasa dan
kuat di $ibet.
Ia tidak tahu betapa kemunculannya menarik
perhatian
banyak &rang, terutama kaum prianya karena ia
adalah
se&rang gadis yang selain cantik manis, juga
pakaiannya yang
1885
tambal*tambalan itu sungguh aneh sekali. $ambal*
tambal
akan tetapi tidak butut, bahkan baru dan bersih!
0ukan hanya
mata para pria yang berada di jalan raya k&ta
'asha saja yang
memandang kagum, bahkan juga 0&ng Gan
mencuri pandang
dari samping dan diapun kagum dan bangga.
,elihat gadis itu
berwajah demikian cerah dan gembira, sepasang
matanya
yang indah itu bersinar dan mulutnya tersenyum*
senyum,
dengan lenggang perlahan bagaikan menari,
sungguh 0i Sian
merupakan se&rang wanita yang memiliki daya
tarik amat
besar. #an dia berbangga hati karena dialah pria
yang
1886
mendampingi gadis ini. 0ahkan pandang mata iri
dari para pria
di situ menambah kebanggaan hatinya! #ia jatuh
cinta kepada
gadis ini dan biarpun 0i Sian belum menjawab
secara
meyakinkan, namun gadis itu tidak marah
mendengar dia
mengaku cinta. Gadis itu sudah tahu bahwa dia
mencintanya
dan ia tidak marah. Itu sudah lebih dari cukup
untuk
sementara ini.
)anya, kadang dia merasa tersiksa sekali, apalagi
kalau
mereka terpaksa bermalam di hutan atau kuil tua,
melihat
gadis itu tidur pulas demikian dekatnya! 2afsu
berahinya
1887
membakar dirinya, dan dia tidak berani apa*apa,
menyentuhpun
tidak berani. Sama halnya dengan se&rang
kelaparan
melihat dan mencium makanan le-at di depan
hidung dan
mulut, akan tetapi tidak b&leh menjamahnya!
%kan tetapi, melihat betapa gadis yang dicintanya
itu
menjadi perhatian banyak &rang begitu memasuki
k&ta 'asha,
0&ng Gan mengerutkan alisnya, teringat akan
kemungkinan
adanya Sie 'i&ng di k&ta ini. #ia lalu menyentuh
lengan 0i
Sian dan ketika gadis itu memandang kepadanya,
dia memberi
isyarat agar dia itu mengikut inya, menyelinap di
antara rumah
1888
penduduk dan berada di balik sebuah rumah, tidak
nampak
dari jalan raya.
%da apakah, sute." tanya 0i Sian ketika mereka
berada di
balik rumah itu dan tidak nampak &leh &rang lain.
%ku baru saja teringat, suci. Kita mencari
(endekar
0&ngk&k dan mungkin saja dia sudah lebih dahulu
berada di
sini, maka sungguh tidak baik kalau kini
kemunculanmu di sini
menarik perhatian &rang."
0i Sian menatap wajah pemuda itu dengan alis
berkerut
karena ia mengira bahwa ucapan pemuda itu
keluar dari hati
yang dibakar iri dan cemburu. Ia tadipun melihat
betapa
1889
pandang mata para pria di k&ta itu ditujukan
kepada dirinya
penuh kagum dan heran, dan agaknya ini yang
membuat
0&ng Gan berkata seperti itu.
)emm, mengapa tidak baik, sute." tanyanya,
suaranya
mengandung teguran.
0&ng Gan tersenyum. #ia dapat menduga
mengapa sucinya
itu bersikap tak senang, %ih, suci. %ku sama sekali
tidak
merasa kurang senang melihat sikap &rang*&rang
yang kagum
kepadamu, bahkan aku merasa bangga! %kan
tetapi, seperti
yang pernah kauceritakan kepadaku, (endekar
0&ngk&k itu
melarikan diri ketika kauserang dan agaknya dia
tidak suka
1890
berkelahi denganmu. )al ini berarti dia ingin
menghindarkan
diri darimu. 2ah, andaikata dia sudah tiba di sini
lalu dia
mendengar akan kemunculanmu, se&rang gadis
yang mudah
dikenal dan memiliki ciri khas, yaitu cantik manis
dengan
pakaian tambal*tambalan yang aneh, tentu dia
akan lebih dahulu
melarikan diri sebelumsempat kita temui."
0i Sian menarik napas panjang. %h, engkau benar,
sute.
0etapa cer&b&hnya aku! 0enar sekali, kita masuk
tanpa
diketahui &rang, dan lebih dahulu mencari
keterangan tentang
dirinya. Kiranya tidak akan sukar mencari &rang
dengan cacat
1891
b&ngk&k seperti dia. 2ah, kita masuk di rumah
makan sana
itu, sute, kita makan dan kita sekalian mencari
keterangan di
sana."
Kembali 0i Sian yang memimpin seperti biasanya
setelah ia
disadarkan &leh sutenya. #engan berindap kini,
tidak
meny&l&k, mereka lalu menuju ke rumah makan,
masuk dan
memilih tempat di sudut yang agak gelap dan tidak
meny&l&k,
juga tidak nampak dari pintu depan karena
terhalang tihang.
$anpa banyak cakap mereka memesan makanan,
dan
minuman, lalu makan sambil diam*diam
memperhatikan
1892
ruangan rumah makan itu. Siang hari itu, tidak
banyak &rang
makan di situ. Karena 0i Sian sengaja duduk
membelakangi
ruangan menghadap dinding, make 0&ng Gan yang
bertugas
sebagai mata*mata dan menyelidiki keadaan
ruangan itu, juga
beberapa &rang tamu yang makan minum di situ.
)anya ada
tiga meja yang terisi tamu, masing*masing empat
&rang
sehingga selain mereka berdua, ada dua belas
&rang tamu
pria yang sedang makan minum. Karena 0i Sian
sengaja
memalingkan muka dan duduk menghadap
dinding, maka ia
tidak menarik banyak perhatian.
1893
0&ng Gan tadinya menyapu para tamu dengan
pandang
matanya yang acuh dan tidak tertarik, akan tetapi
tiba*tiba
sepasang mata pemuda itu bersinar*sinar,
kemudlan pandang
matanya melekat pada sese&rang yang baru saja
melangkah
masuk. +antungnya superti berhenti berdetak untuk
beberapa
saat lamanya, kemudian berdebar keras sekali. %pa
yang
dilihatnya membuat api gairah dalam dirinya
seperti berk&bar
seketika, akan tetapi dia masih teringat bahwa 0i
Sian duduk
di depannya. ,aka dia pun dapat menguasai
perasaannya,
agar jangan sampai nampak &leh suci*nya. )anya
ada satu
1894
yang dapat menarik perhatian dan membangkitkan
gairah
dalam hati pemuda ini, yalah wanita cantik. #an
wanita yang
kini melenggang masuk ke dalam rumah makan itu
lebih
daripada cantik!
Gadis itu usianya sudah dewasa dan matang,
setidaknya
tentu ada dua puluh empat tahun usianya.
6ajahnya barbentuk
bulat telur, kulitnya putih mulus agak kemerahan
dan
sebagian lengannya yang nampak karena lengan
bajunya
tergulung sebagian, juga berkulit putih halus,
dengan bulu
lembut. 6ajah itu manis sekali, cantik jelita dengan
daya tarik
1895
yang amat kuat. Kecantikan wajah se&rang
peranakan Kirgi-
dan )an. 0entuk tubuhnya padat dan lemah
gemulai,
pinggangnya yang ramping itu seperti p&h&n yang*
liu tertiup
angin, lenggangnya mempes&na, seperti lenggang
seek&r
harimau kelaparan, dengan buah pinggul menari*
nari, setiap
kali melangkah, tepi lutut sebelah dalam saling
bersentuhan.
(akaiannya ketat sekali, membuat lekuk lengkung
tubuhnya
yang padat berisi dan den&k itu membayang jelas.
3ang
membuatnya lebih menarik lagi adalah
punggungnya yang
terhias sebatang pedang ber&nce merah!
1896
Ketika memasuki rest&ran itu barsama se&rang
berpakaian
pendeta t&su yang usianya sudah enam puluh
tahun, pria
yang bertubuh tinggi besar dan biarpun usianya
sudah enam
puluh tahun masih nampak tampan dan gagah,
dengan jubah
yang lebar membungkus tubuhnya, wanita itu
segera menjadi
perhatian para tamu pria yang duduk di rumah
makan itu.
Gadis itupun melayangkan pandang matanya ke
dalam
ruangan rumah makan, dan ketika ia melihat 0&ng
Gan yang
memandang kepadanya dengan kagum, wanita
itupun balas
menatap dan sinar matanya memancarkan cahaya
aneh,
1897
wajahnya yang berkulit putih mulus itu menjadi
kemerahan,
bibirnya yang merah dan berbentuk indah itu
mekar dalam
senyum memikat, sepasang matanya lalu melepas
kerling
yang menyambar bagaikan kilat! Kemudian, gadis
itu duduk
menghadapi sebuah meja tak jauh dari tempat
duduk 0&ng
Gan dan sengaja ia duduk menghadap ke arah
0&ng Gan.
$emannya, pendeta tinggi besar itu dengan sikap
acuh saja
lalu duduk di depannya, membelakangi meja 0&ng
Gan.
(elayan yang tadi juga menyambut 0&ng Gan dan
0i Sian
dan yang menerima pesanan makanan, kini
menghampiri dua
1898
&rang tamu baru itu dan S&ng Gan dapat melihat
dengan jelas
bahwa pelayan itu sudah mengenal mereka,
nampak amat
mengh&rmat pendeta itu ketika menerima pesanan
yang
diucapkan &leh si gadis jelita dengan suara merdu.
0i Sian dapat melihat betapa tadi sute*nya seperti
tertarik
&leh sesuatu, dan mendengar suara wanita yang
merdu
memesan makanan, iapun tertarik dan memutar
sedikit
tubuhnya agar miring dan iapun mengerling ke
arah meja itu.
,elihat wanita yang amat cantik dengan sikap
ramah terbuka,
dengan pedang di punggung, tentu saja iapun
amat tertarik,
1899
menduga bahwa tentu wanita itu se&rang ahli silat,
se&rang
wanita kang*&uw yang sudah biasa melakukan
perantauan.
%palagi ditemani se&rang pendeta t&su yang tinggi
besar,
maka tentu saja kehadiran dua &rang itu memang
amat
menarik perhatian. ,elihat betapi 0i Sian melirik ke
arah wa
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
nita itu, 0&ng Gan bersikap alim dan diapun
menundukkan
muka, tidak lagi menatap wanita itu.
6anita cantik manis itu tentu saja amat menarik
dan
memiliki daya tarik yang amat kuat karena ia
bukan lain
adalah (ek 'an, gadis peranakan Kirgi- )an yang
memang
1900
memiliki kecantikan istimewa. 3ang berada di
sampingnya
adalah $hai*yang Suhu, t&k&h (ek*lian*kauw yang
tadinya
adalah sahabat gurunya, )ek*in Kui*b& dan kini
telah menjadi
sahabat dan juga gurunya pula mengajarkan ilmu
sihir dan
sebagai imbalannya, (ek 'an menyerahkan dirinya
untuk
menjadi kekasih t&k&h (ek*lian*kauw yang masih
nampak
muda dan tampan gagah itu. Seperti telah
diceritakan di
bagian depan, $hai*yang Suhu mendapat tugas
dari (ek*liankauw
untuk mengumpulkan gadis*gadis dusun yang
muda dan
cantik untuk dijadikan pelayan di perkumpulan
agama sesat
1901
itu. #alam pekerjaan ini, dia dibantu &leh (ek 'an
yang
menyamar sebagai siluman merah" dan menculiki
gadis*gadis
dusun yang cantik. +uga t&k&h (ek*lian*kauw itu
dibantu &leh
$ibet Sam Sint&. %kan tetapi, ketika ger&mb&lan ini
yang
bersembunyi di 0ukit 5nta sedang mengumpulkan
gadis*gadis
itu, muncul (endekar 0&ngk&k yang bukan saja
menggagalkan
usaha mereka, bahkan membuat (ek 'an dan $hai*
yang Suhu
terpaksa harus melarikan diri, sedangkan dua
&rang di antara
$ibet Sam Sint& tewas di tangan (endekar
0&ngk&k.
$hai*yang Suhu dan (ek 'an lalu melarikan diri
dengan hati
1902
gentar menghadapi (endekar 0&ngk&k yang terlalu
kuat bagi
mereka. %kan tetapi kemudian mereka berdua
melanjutkan
perjalanan ke 'asha karena $hai*yang Subu hendak
mengabarkan tentang kemunculan (endekar
0&ngk&k itu
kepada Kim Sim 'ama, yaitu pimpinan
pember&ntak di $ibet
yang bekerja sama pula dengan (ek*lian*kauw. #an
dalam
rumah makan ini, di mana $hai*yang Suhu sudah
dikenal &leh
pelayannya, mereka melihat 0&ng Gan dan 0i Sian.
$entu saja
(ek 'an segera tertarik bukan main melihat 0&ng
Gan,
se&rang pemuda yang memang tampan dan
gagah! Gairahnya
1903
segera bangkit, dan (ek 'an sudah menentukan
pilihannya
untuk bersenang*senang malam nant i! Gadis ini
seperti telah
dihinggapi penyakit. 0iarpun ia melakukan
perjalanan bersama
$hai*yang Suhu yang menganggapnya sebagai
kekasih,
namun setiap kali bertemu se&rang pria yang
menarik hatinya,
(ek 'an tentu akan berusaha untuk
menundukkannya. $haiyang
Suhu mengenal baik watak (ek 'an dan diapun
tidak
mampu mencegah, bahkan t&su ini acuh saja
karena dia
sendiripun menganggap (ek 'an hanya sebagai
hiburan dan
selingan saja! ,aka, melihat betapa (ek 'an
memperlihatkan
1904
kekagumannya kepada pemuda yang duduk di
meja sebelah
$hai*yang Suhu mengambil sikap tidak perduli.
Setelah selesai makan, 0&ng Gan manggapai
pelayan
rumah makan untuk membayar harga makanan
dan minuman.
Sejak tadi, dia sudah main mata dengan gadis
cantik itu dan
dia melihat betapa gadis jelita itu memberi tanda*
tanda
dengan kerling mata dan senyumnya bahwa iapun
menanggapi perasaan hati 0&ng Gan! $entu saja
0&ng Gan
menjadi semakin terpikat dan dia mengambil
keputusan untuk
malam nanti mancari kesempatan, meninggalkan
0i Sian kalau
gadis itu sudah tidur di kamar lain dalam
penginapan, untuk
1905
mencari gadis peranakan Kirgi- yang amat
mempes&na ini.
Ketika pelayan menerima uang pembayaran dari
0&ng Gan,
pemuda ini yang ingin mempercepat penyelidikan
yang
dilakukan 0i Sian, segera bertanya, Kami mencari
se&rang
pemuda yang pungungnya b&ngk&k. %pakah
engkau barangkali
mengetahuinya. ,ungkin dia pernah datang ke
rumah
makan ini, atau engkau melihatnya di jalan." 0i
Sign tidak
sempat mencegah 0&ng Gan mengajukan
pertanyaan itu, dan
iapun memperhatikan dan menanti jawaban si
pelayan.
0agaimanapun juga, pertanyaan itu tidak akan
mandatangkan
1906
kecurigaan kepada &rang lain. $idak ada anehnya
kalau
mereka bertanya*tanya tentang se&rang pemuda
b&ngk&k.
%kan tetapi, mereka melihat betapa wajah pelayan
itu
tampak terkejut bukan main. ,atanya terbelalak
dan sejenak
dia memandang beng&ng kepada 0&ng Gan. 'alu
dia
menjawab agak gugup.
K&ngcu1. eh, apakah dia1. eh, dia se&rang
pemuda
b&ngk&k yang sakti."
$entu saja 0&ng Gan dan 0i Sian merasa girang
bukan
main mendengar pertanyaan itu. $ak salah lagi. Sie
'i&ng
yang dimaksudkan pelayan ini. #i dunia ini mana
lagi ada
1907
&rang b&ngk&k yang sakti. 0&ng Gan mengangguk*
angguk.
0enar dia! #i manakah dia."
#ia1.. %h, saya tidak tahu, k&ngcu1." (elayan itu
men&leh ke arah kamar pemilik rumah makan,
yang juga
dijadikan kant&ran. Saya tidak tahu, akan tetapi
majikan saya
mungkin tahu1." #an dia kelihatan seperti &rang
ketakutan,
lalu cepat meninggalkan meja itu sambil mumbawa
uang
pembayaran yang diberikan 0&ng Gan.
$entu saja 0i Sian merasa penasaran sekali. #ia
bangkit
dan berbisik kepada 0&ng Gan. ,ari kita bertanya
kepada
pemilik rumah makan1." 0&ng Gan mengangguk
dan
1908
mengikut i suci*nya. Ketika mereka melewati meja
sebelah dan
0&ng Gan memandang, (ek 'an menghadiahi
sebuah senyum
manis dan kedipan mata penuh arti. ,elihat ini,
0&ng Gan tersenyum
dan mengangguk sedikit, untuk memberi isyarat
bahwa dia dapat menangkap semua isyarat gadis
manis itu
dan merasa setuju kalau mereka dapat
mengadakan
hubungan yang lebih dekat!
0i Sian yang sudah merasa tertarik sekali
mendengar berita
tentang Sie 'i&ng, sudah langsung menuju ke
kant&r pemilik
rumah makan. (emilik rumah makan itu sudah
mendengar
dari si pelayan bahwa gadis cantik berpakaian
aneh dan
1909
pemuda tampan itu bertanya*tanya tentang
(endekar
0&ngk&k. Kini, melihat mereka mendatangi
kant&rnya, si
pemilik rumah makan menyambut dengan
pandang mata
penuh perhatian. Semenjak dia membantu
(endekar 0&ngk&k,
yaitu mencarikan tempat pem&nd&kan untuk gadis
peranakan
$ibet )an yang menjadi adik angkat (endekar
0&ngk&k itu,
dia tidak lagi pernah bertemu dengan (endekar
0&ngk&k.
%pa yang dapat saya lakukan untuk ji*wi (kalian
b&rdua)."
tanyanya ramah.
0i Sian yang sudah tidak sabar lagi untuk segera
mengetahui di mana adanya Sie 'i&ng, segera
langsung
1910
berkata, Kami ingin mengetahui tentang se&rang
pemuda
b&ngk&k yang bernama Sie 'i&ng dan yang
terkenal dengan
sebutan (endekar 0&ngk&k! Engkau tahu banyak
tentang dia,
maka kami harap engkau suka menceritakan di
mana dia
sekarang!"
0agaimanapun juga, pemilik rumah makan itu
bersimpati
kepada (endekar 0&ngk&k yang pernah mengganti
kerugiannya ketika terjadi keributan di rumah
makan itu, dan
bahkan adik angkat (endekar 0&ngk&k pernah
tinggal
bersama bibinya, yaitu bibi /ili. ,aka, diapun
merasa ragu
apakah benar kalau dia bicara tentang (endekar
0&ngk&k
1911
kepada dua &rang yang belum dikenalnya dan
tidak diketahui
maknud mereka mencari (endekar 0&ngk&k.
,aaf, kalau b&leh saya mengetahui, siapakah ji*wi
dan ada
hubungan apakah antara ji*wi dengan Sie $aihiap."
Kini 0i Sian sudah tidak ragu lagi bahwa pemilik
rumah
makan ini jelas mengenal Sie 'i&ng dan tahu di
mana dia
berada, maka kesabarannya habis. Ia ingin segera
mengetahui
di mana adanya musuh besarnya itu! Ketika
melihat ada
sumpit*sumpit berdiri di gelas tempat menyimpan
sumpit,
tangannya mengambil segenggam sumpit, lalu ia
mengerahkan tenaganya pada jari*jari tangan yang
menggenggam sumpit.
1912
Krekk! Krekkk!" Sumpit*sumpit itu patah*patah
dan remuk
dalam genggaman tangan yang kecil dan berkulit
halus lunak
itu!
S&bat, katakan saja cepat*cepat di mana adanya
Sie 'i&ng
dan jangan berb&h&ng!" kata 0i Sian, lirih dan
wajah pemilik
rumah makan itu berubah pucat. )ampir dia tidak
percaya
akan penglihatannya sendiri. $angan yang kecil
dan berkulit
halus itu memiliki tenaga yang demikian
dahsyatnya!
Saya1. saya tidak tahu di mana dia sekarang.
0aiklah
saya ceritakan perjumpaan saya dengan dia.
Silakan duduk,
silakan duduk1."
1913
0i Sian dan 0&ng Gan duduk dan pemilik rumah
makan itu
lalu berecrita. #iceritakannya betapa hampir dua
bulan yang
lalu, Sie 'i&ng Si (endekar 0angk&k pernah makan
bersama
se&rang gadis yang bernama Sam 'ing dan diaku
sebagai adik
angkatnya, di rumah makan itu. 0etapa kemudian
terjadi
keributan yang dilakukan &leh se&rang anggauta
Kim*sim*pai
dan betapa kemudian semua &rang baru
mengetahui si
b&ngk&k itu adalah se&rang sakti.
Setelah terjadi keributan itu, Sie $aihiap minta
bantuanku
untuk mencarikan tempat pem&nd&kan bagi adik
angkatnya
1914
dan saya menunjukkan rumah bibiku. Kemudian
adik
angkatnya itu tinggal bersama bibi /ili, akan tetapi
Sie $aihiap
pergi entah ke mana. Sejak itu saya tidak pernah
lagi bertemu
dengan dia."
%pakah adik angkatnya itu masih tinggal di sini."
tanya 0i
Sian.
(emilik rumah makan itu menggerakkan
pundaknya. Sejak
tinggal di sana, baru satu kali saya pernah
meneng&k. #ua
minggu sejak ia tinggal di sana dan sejak itu, saya
tidak
pernah lagi ke sana karena rep&tnya pekerjaan."
)ay& cepat antar kami ke sana, sekarang juga!"
kata 0i
1915
Sian dan pandang matanya penuh kepastian.
(emilik rumah
makan itu tidak berani membantah, lalu memesan
kepada
para pelayannya bahwa dia akan pergi sebentar.
$ak lama
kemudian, keluarlah dia dari rumah makan itu,
diikuti 0i Sian
dan 0&ng Gan. Ketika hendak meninggalkan rumah
makan,
0&ng Gan sempat meneng&k ke arah gadis cantik
itu dan
melihat gadis itu dan pendeta yang menemaninya
memandang padanya dengan penuh perhatian.
Kembali gadis
cantik itu berkedip kepadanya. 0&ng Gan
tersenyum dengan
jantung berdebar. Sayang, pikirnya. #ia belum
sempat
1916
membuat kencan dengan gadis manis itu. %kan
tetapi dia
merasa yakin bahwa gadis itupun ada hati"
kepadanya dan
tentu mereka akan dapat saling bertemu lagi
dalam suasana
yang lebih bebas, berdua saja!
(emilik rumah makan itu mengantar 0i Sian dan
0&ng Gan
ke rumah bibi /ili. %kan tetapi ketika mereka tiba di
situ, gadis
yang bernama Sam 'ing atau &leh bibi /ili disebut
n&na 'ing
itu sudah tidak berada lagi di situ!
Kurang lebih seminggu yang lalu, ia pergi
meninggalkan
rumah ini tanpa pamit!" kata bibi /ili ketika
kep&nakannya
datang bersama pemuda dan gadis cantik itu. %ku
sendiri
1917
tidak tahu ke mana ia pergi karena memang tidak
pamit."
$entu saja 0i Sian marasa kecewa sekali. %kan
tetapi,
kenapa ia pergi tanpa pamit."
0ibi /ili menggeleng kepalanya. ,ungkin karena
ia hendak
mencari kakak angkatnya, Sie $aihiap itu. Setelah
sebulan
tinggal di sini, setiap hari ia menanti datangnya Sie
$aihiap
dan setiap malam ia menangis. Ia mengatakan
kepadaku
bahwa Sie $aihiap berjanji akan menjemputnya
setelah satu
bulan ia tinggal di sini. Kemudian, seminggu yang
lalu, setelah
tinggal di sini kurang lebih satu setengah bulan, ia
pergi tanpa
pamit."
1918
0i Sian mengerutkan alisnya. %pakah selama ia
berada di
sini, (endekar 0&ngk&k t idak pernah datang
menjenguk."
(endekar 0&ngk&k1.. %h, n&na maksudkan Sie
$aihiap.
$idak, tidak pernah lagi. Semenjak meninggalkan
adik
angkatnya di sini, dia pergi dan tak pernah muncul
kembali."
%pakah gadis itu tidak pernah menceritakan
kepadamu ke
mana perginya Sie $aihiap itu." 0i Sian mendesak
terus.
6anita setengah tua itu mengerutkan alis dan
mengingatingat,
(ernah ia bercerita bahwa kakak angkatnya itu
se&rang
pendekar yang akan melakukan penyelidikan
terhadap Kimsim*
1919
pai1." menyebut nama perkumpulan ini, wanita itu
kelihatan takut*takut, juga pemilik rumah makan
itu kelihatan
khawatir sekali dan memandang keluar pintu
rumah, se&lah
takut kalau sampai terdengar &rang lain bahwa
mereka
membicarakan Kim*sim*pai.
%pa itu Kim*sim*pai dan di mana tempatnya."
6anita itu semakin ketakutan dan menggeleng
kepalanya.
%ku tidak tahu1. ah, aku tidak tahu1."
(emilik rumah makan itu segera membantu
bibinya. 2&na,
sebetulnya kami semua merasa takut untuk
menyebut nama
itu, nama yang amat ditakuti seluruh penduduk
'asha. Kami
hanya dapat memberitahukan kepadamu bahwa
perkumpulan
1920
itu berada di sekitar $elaga 3an*s& di sebelah
selatan 'asha1.
Sudahlah, kami tidak berani banyak bicara dan
kami juga tidak
tahu apa*apa lagl. Kalau n&na hendak mencari Sie
$aihiap,
sebaiknya mencari ke sana1."
0i Sian mengerutkan alisnya. Ia tahu, bahwa
pemilik rumah
makan dan bibinya itu bicara sejujurnya dan
memang mereka
ketakutan. (ernah Sie 'i&ng bercerita tentang para
pendeta
'ama yang memusuhi para pertapa di )imalaya,
bahkan ada
pendeta 'ama yang melakukan pengejaran sampai
ke Kunlun*
san untuk membunuhi para pertapa dan t&su
yangg
1921
melarikan diri ke sana. +uga gurunya, K&ay $&jin,
pernah
bicara tentang para pendeta 'ama yang memusuhi
para t&su
dan pertapa di )imalaya. %pakah penyelidikan
yang dilakukan
Sie 'i&ng ada hubungannya dengan hal itu.
,emang, jalan
satu*satunya untuk mencari Sie 'i&ng adalah
mengejarnya ke
sarang perkumpulan Kim*sim*pai yang akan
diselidiki
(endekar 0&ngk&k itu! Sementara itu, 0&ng Gan
yang cerdik
segera bertanya kepada wanita itu.
0ibi, c&ba gambarkan bagaimana rupanya gadis
bernama
Sam 'ing itu, agar kalau kami bertemu dengannya,
kami akan
1922
mudah mengenalnya." 0i Sian menyetujui
pertanyaan sutenya,
karena kalau mereka mengenal 'ing 'ing, siapa
tahu gadis itu
akan dapat membawa mereka kepada Sie 'i&ng.
#iam*diam 0i
Sian juga merasa heran bukan main mendengar
bahwa
pamannya itu mempunyai se&rang adik angkat!
Ia se&rang gadis berusia delapan belas tahun
yang amat
manis, kulitnya agak gelap, sikapnya pendiam
namun ia manis
budi dan penurut. Sungguh aku sudah mulai
merasa cinta
kepada anak itu, dan aku khawatir sekali
membayangkan
betapa ia melakukan perjalanan se&rang diri.
Se&rang gadis
1923
yang demikian manis dan menarik, tentu akan
banyak
mengalami ancaman bahaya1."
#iam*diam hati 0&ng Gan yang menjadi hamba
nafsu
berahinya itu sudah tertarik bukan main. Se&rang
gadis yang
hitam manis!
%pakah ia se&rang gadis $ibet." tanyanya.
Ia peranakan $ibet )an," jawab bibi /ili.
0i Sian dan 0&ng Gan lalu meninggalkan rumah itu.
Kita
harus cepat mencari ke daerah $elaga 3an*s&!"
kata 0i Sian
penuh semangat.
%kan tetapi 0&ng Gan mempunyai rencana lain.
6ajah
cantik manis yang dijumpainya di rumah makan itu
masih
1924
terus membayanginya. Suci, kurasa kita harus
bertindak hatihati.
Kita selidiki dulu perkumpulan macam apa
sesungguhnya
Kim*sim*pai yang ditakuti penduduk itu, dan di
mana letak
$elaga 3an*s&. )ari telah s&re, sebentar lagi gelap.
Sungguh
tiduk menguntungkan kalau kita meningialkan k&ta
ini dan
berada dalam perjalanan yang asing di waktu
malam gelap.
Kita selidiki dulu, dan setelah jelas, baru kita
berangkat
mencari ke sana. 0agaimana pendapatmu."
0aiklah, kita mencari rumah penginapan," kata 0i
Sian
singkat. Ia sudah ingin sekali dapat menemukan
Sie 'i&ng dan
1925
membalas dendamnya! +uga sungguh
mengherankan, ia ingin
sekali melihat seperti apa adik angkat" pamannya
itu, dan
hubungan apa sesungguhnya yang ada di antara
mereka!
#i sebelah selatan k&ta 'asha terdapat sebuah
telaga yang
terkunung pegunungan yang amat luas. $elaga ini
indah
bukan main, akan tetapi juga sunyi karena jalan
menuju ke
telaga itu melalui bukit dan jurang. %palagi
semenjak
beberapa tahun ini, daerah itu merupakan daerah
yang rawan.
$idak ada &rang berani melalui daerah itu yang
kabarnya
dihuni banyak &rang jahat dan iblis. +uga dikatakan
bahwa
1926
akhir*akhir ini, perkumpulan Kim*sim*pang
berpangkal di
daerah itu. ,akin takutlah &rang untuk melewati
daerah itu.
Kim*sim*pang atau Kim*sim*pai ((erkumpulan atau
(artai )ati
Emas) amat ditakuti.
,enurut kabar angin, Kim*sim*pat dipimpin &leh
se&rang
t&k&h pendeta 'ama yang pernah menjabat
sebagai wakil
#alai 'ama yang berjuluk Kim Sim 'ama. Karena
terjadi
perbedaan paham dengan #alai 'ama, Kim Sim
'ama l&l&s
dari 'asha, kemudian dia membentuk perkumpulan
Kim*simpai
yang berdiri sendiri, terlepas dari kekuasaan #alai
'ama,
1927
terlepas dari kekuasaan pemerintah pusat $ibet.
Karena tidak
ada bukti*bukti bahwa Kim*sim*pai melakukan
kejahatan
apalagi pember&ntakan, maka pemerintah $ibet
tidak
mengambil tindakan apapun. )al ini adalah karena
#alai 'ama
mengingat akan jasa*jasa Kim Sim 'ama ketika
masih menjadi
wakil #alai 'ama dahulu. 0ahkan, Kim Sim 'ama
merupakan
se&rang t&k&h besar, memiliki pengaruh yang
besar pula dan
jasanya sudah banyak. Kim Sim 'ama merupakan
se&rang
pendeta 'ama yang tertua, dan #alai 'ama
sendiripun dahulu
diangkat menjadi #alai 'ama karena desakan Kim
Sim 'ama,
1928
dan atas pilihan Kim Sim 'ama!
Kim Sim 'ama merupakan &rang ke dua paling
berkuasa
dan berpengaruh sesudah #alai 'ama. Karena dia t
idak memiliki
tanda*tanda sebagai reinkarnasi #alai 'ama yang
meninggal dunia, maka tidak mungkin dia menjadi
pengganti
#alai 'ama dan karena itu, dia menjadi pendukung
utama
ketika #alai 'ama yang baru dipilih. #alai 'ama
yang baru itu
se&rang anak dusun saja yang memlilki ciri*ciri
sebagai
penitisan #alai 'ama. 0ahkan Kim Sim 'ama tidak
segansegan
mempergunakan kekerasan untuk memaksa b&cah
itu
menjadi #alai 'ama yang baru, dan ketika para
penduduk
1929
dusun menentang, dia tidak segan mengamuk dan
membunuh
mereka yang dianggapnya member&ntak. (eristiwa
ini
membuat para pertapa dan para t&su di )imalaya
menjadi
marah. ,alah (ek $hian Sian*su, guru dari
)imalaya Sam
'&jin, atau suheng dari (ek*sim Sian*su, turun
tangan sendiri
untuk membela penduduk dusun itu. (ertapa sakti
ini
bertanding melawan (ek Sim 'ama yang dibantu
&leh
sembilan &rang pendeta 'ama yang rata*rata
memiliki ilmu
kepandaian tinggi.
(ek $hian Sian*su berhasil mer&b&hkan dan
menewaskan
1930
tiga &rang pendeta 'ama, akan tetapi dia sendiri
terluka dan
anak itu tetap saja dibawa lari Kim Sim 'ama.
Karena ketika
peristiwa itu terjadi (ek $hian Sian*su audah
berusia hampir
delapan puluh tahun, maka luka yang dideritanya
membuat
dia tewas tak lama kemudian.
0eberapa tahun lamanya tidak lagi terjadi
keributan, akan
tetapi setelah anak itu dewasa dan dijadikan #alai
'ama sudah
berjalan dua tiga tahun, mulailah terjadi
penyerbuan terhadap
para t&su dan pertapa di pegunungan )imalaya.
0anyak yang
jatuh k&rban dan para t&su itu segera
meninggalkan )imalaya
1931
dan pergi mengungsi ke pegunungan lain. (ara
pertapa
menganggap bahwa #alai 'ama sungguh
merupakan &rang
yang tidak mengenal budi. #ahulu dibela &leh para
t&su,
setelah menjadi #alai 'ama bahkan memusuhi
para t&su!
(ara t&su itu tidak tahu apa yang sebenarnya
terjadi. Ketika
Kim Sim 'ama memilih #alai 'ama baru, dia
beranggapan
bahwa akhirnya dialah yang berkuasa di $ibet
karena #alai
'ama baru tentu akan tunduk terhadap semua
pimpinannya.
,ula*mula memang demikian. %kan tetapi, setelah
#alai 'ama
yang baru itu mengerti urusan, dia tidak sudi
dijadikan
1932
b&neka! #alai 'ama yang baru itu lalu
mempergunakan
kedudukan dan kekuasaannya untuk menentang
semua
kebijaksanaan Kim Sim 'ama yang dianggapnya
tidak
bijaksana! #an mulailah terjadi pertentangan
antara Kim Sim
'ama dan #alai 'ama. Karena kalah kedudukan,
maka Kim
Sim 'ama tidak berani secara berterang memusuhi
#alai 'ama
yang banyak pendukungnya. ,aka dia lalu
mengundurkan diri
dan membentuk Kim*sim*pang itu.
#an mulailah dilakukan pengejaran terhadap para
t&su!
Semua ini dilakukan &leh kaki tangan Kim Sim
'ama, dengan
1933
maksud menjatuhkan nama baik #alai 'ama dan
memancing
agar para t&su memusuhi #alai 'ama sehingga
kedudukan
#alai 'ama menjadi semakin lemah. Sementara
itu, diam*diam
Kim*sim*pai juga mengadakan persekutuan dengan
se&rang
pangeran pember&ntak dari 2epal yang sudah
diusir &leh 4aja
2epal. (angeran itu dengan pengikutnya yang
ternyata cukup
banyak, bergabung dengan Kim*sim*pai dan
keduanya
merencanakan pember&ntakan*pember&ntakan
untuk bersama*
sama mengusai $ibet dan 2epal.
#i sebuah bukit dekat $elaga 3an*s&, Kim*sim*pai
menyusun kekuatan. Kim Sim 'ama maklum bahwa
kalau dia
1934
hanya mengandalkan anak buahnya dan pasukan
(angeran
2epal itu untuk menyerbu 'asha, dia akan
mengalami
kegagalan. #alai 'ama memiliki pasukan yang
amat kuat,
terdiri dari para pendeta 'ama dan banyak di
antara para
pendeta 'ama itu memiliki ilmu kepandaian tinggi
dan banyak
yang sakti. ,aka, diapun tidak tergesa*gesa. #i
samping
usaha yang dilakukan anak buahnya untuk
memusuhi
berbagai pihak dengan dalih diutus &leh #alai
'ama, juga dia
mulai menyusupkan pengaruh ke dalam istana dan
kuil di
'asha untuk menghasut dan mempengaruhi t&k&h*
t&k&h di
1935
pemerintahan $ibet. 0agaikan seek&r laba*laba
dengan amat
tekun dan sabar Kim Sim 'ama mulai menyusun
kekuatan
untuk mengambil alih kekuasaan di $ibet. (angeran
2epal itu
sudah siap di perbatasan, sudah siap membantu
gerakan Kim
Sim 'ama dengan janji bahwa kelak, kalau Kim Sim
'ama
sudah berhasil menguasai $ibet, maka dia akan
membalas
kebaikan pangeran itu dengan membantunya
mengadakan
pember&ntakan di 2epal!#alam kedudukannya
yang
bagaimana pun juga, manusia tidak akan dapat
terlepas dari
nafsunya sendiri. #ia b&leh berusaha dengan cara
1936
bagaimanapun, bertapa, menjauhi keramaian
dunia,
menyendiri, berpuasa, berpantang apapun, namun
tetap sekali
waktu dia akan dicengkeram dan dikuasai nafsunya
sendiri.
Semua usahanya itu hanyalah usaha yang
dilakukan &leh akal
pikirannya sendiri belaka, dan akal pikiran takkan
mungkin
membebaskan batin dari cengkeraman nafsu.
2afsu sudah
melekat kepada kita, merupakan alat yang amat
penting bagi
kita, namun juga merupakan pengg&da yang paling
berbahaya, yang akan menyeret kita ke dalam
kesesatan dan
perbuatan yang tidak benar. Kalau sudah begitu,
maka nafsu
1937
tidak lagi menjadi alat kita, bahkan kita diperalat
&leh nafsu!
Semua usaha untuk membebaskan diri dari nafsu
digerakkan
&leh nafsu itu sendiri yang sudah menjadi satu
dengan hati
dan akal pikiran, bersatu dengan panca indera kita.
%papun
yang kita lakukan melalui pikirin, tentu berpamrih.
2afsu selalu berpamrih, yaitu pamrihnya mencari
senang
atau yang kita anggap akan mendatangkan
kesenangan. #an
untuk semua perbuatan yang timbul dari d&r&ngan
nafsu,
pikiran kita yang amat licik dan cerdik selalu sudah
mempersiapkan diri menjadi pembela, dengan
segala daya
akan mencari alasan untuk membenarkan tindakan
kita itu.
1938
2afsu memang penting bagi kita, sebagai
pend&r&ng agar
kita dapat memenuhi semua keperluan hidup di
dunia ini,
keperluan jasmani kita, makan, pakaian, tempat
tinggal, dan
semua kebutuhan lain. 2afsu mutlak perlu untuk
hidupnya
jasmani kita, karena tanpa nafsu berarti mati. %kan
tetapi,
kalau nafsu sudah mencampuri urusan batin, maka
nafsu
hanya menjadi sebab timbulnya duka dan
sengsara, nafsu
mendatangkan iri, marah, benci, cemburu, dengki
takut, malu
dan segala macam perasaan. 2afsu bagaikan api,
kalau
terkendali menjadi pelayan yang baik sekali,
sebaliknya kalau
1939
liar tak terkendali, dapat menimbulkan kebakaran
dan
kerusakan.
Kim Sim 'ama adalah se&rang yang sejak kecil
hidup
sebagai pendeta. #ia sudah biasa berlatih
mengendalikan dan
menguanal nafsu*nafsu badannya sendiri. 2amun,
pengendalian yang dilakukannya adalah
pengendalian yang
dilakukan dengan akal pikiran, dengan kemauan
yang bukan
lain adalah daya rendah pula. 3ang dikendalikan
nafsu, yang
mengendalikannya juga bergelimang nafsu. 5leh
karena itu,
walaupun nampaknya dia hidup sebagai &rang
yang bebas
dari cengkeraman nafsu, namun sesungguhnya
nafsu masih
1940
menguasainya dan sekali waktu akan runtuh
pertahanannya.
3ang mend&r&ng dia untuk menentang #alai 'ama,
untuk
dapat menguasai $ibet, apa lagi kalau bukan
nafsu. 2amun,
tentu saja pikirannya dapat melakukan pembelaan
secara
cerdik sehingga dia beranggapan bahwa apa yang
dilakukannya itu adalah suci murni, demi kebaikan,
demi
kesejahteraan rakyat, demi menentang pemerintah
lalim dan
sebagainya. (adahal, di dasar semua itu,
mendekati nafsu
ingin mendapatkan sesuatu yang dianggap akan
menyenangkan hatinya, dalam hal ini kekuasaan!
'alu bagaimana sebaiknya bagi kita. Kalau
dibiarkan, nafsu
1941
merajalela dan menguasai kita, bagaikan api
membakar dan
merusak. Kalau dikendalikan, tidak akan berhasil
karena yang
mengendalikan juga pikiran bergelimang nafsu
sehingga selalu
berpamrih. Kalau dimatikan, &rangnya harus mati
pula! %pa
yang dapat kita lakukan. $idak ada apa*apa yang
dapat kita
lakukan! $idak ada apa*apa, karena yang dapat
mengatur
nafsu, yang dapat mengatur alat*alat bagi
kehidupan kita
adalah yang menciptakannya, yang membuatnya.
#an
penciptanya adalah $uhan! 5leh karena itu, kita
hanya dapat
menyerah, hanya dapat pasrah, kepada kekuasaan
$uhan.
1942
,enyerah sepenuhnya, sebulatnya, selengkapnya,
penuh
ketawakalan, kesabaran dan keikhlasan.
0adan ini hanya sebuah tempat, sebuah rumah.
Semua
daya rendah, panca indrya, hati, akal pikiran dan
nafsunafsunya,
hanya merupakan alat*alat dalam rumah. (enghuni
rumah yang menguasai semua alat itu
sesungguhnya adalah
jiwa! +iwa menjadi majikannya, nafsu, hati dan akal
pikiran
menjadi pelayan dan alat. 2amun sungguh sayang,
karena
kita sudah lupa bahwa kita ini jiwa, lupa karena
setiap hari
dipermainkan &leh nafsu akal pikiran yang
merajalela dan
merebut kekuasaan menjadi majikan dalam badan
kita. Kita ini
1943
bukan pikiran. (ikiran bisa mati namun badan tetap
hidup.
Sebaliknya, kalau jiwa meninggalkan badan, semua
pelayan
dan alat itupun akan mati. #alam keadaan tidur
atau pingsan,
hati akal pikitan untuk sementara seperti mati,
tidak bekerja.
2amun, kita tetap hidup karena jiwa masih
bersemayam di
dalam badan. Kita tidak pernah memiliki rasa diri
ini, lupa
akan keadaan yang lebih dalam karena kita selalu
terseret
&leh keadaan lahir yang dangkal saja, karena
dipermainkan
nafsu yang selalu mengejar kesenangan dangkal.
Kim Sim 'ama memiliki banyak pembantu yang
pandai. #an
1944
pembantu*pembantu utamanya bukan lain adalah
'ima )arimau
$ibet! Seperti sudah kita ketahui, para pembantu
utamanya inilah yang diutus untuk melakukan
pengejaran
terhadap para t&su dan pertapa )imalaya yang
sudah
melarikan diri mengungsi ke pegunungan Kun*lun.
(engejaran
dan pembunuhan yang dilakukan 'ima )arimau
$ibet
terhadap para t&su itu bukan semata*mata karena
mereka
membenci para t&su, melainkan terutama sekali,
dengan dalih
sebagai utusan #alai 'ama, mereka hendak
merusak nama
#alai 'ama agar dibenci dan dimusuhi semua
g&l&ngan,
terutama g&l&ngan &rang*&rang sakti.
1945
(ada suatu hari, pagi*pagi sekali, ses&s&k tubuh
berkelebat
seperti terbang cepatnya, datang dari arah telaga
3am*s&
menuju ke bukit yang menjadi markas Kim*sim*pai.
,elihat
gerakannya yang cepat, larinya bagaikan terbang
itu, mudah
diketahui bahwa dia adalah se&rang yang memiliki
gin*kang
dan ilmu berlari cepat yang hebat. 5rang akan
merasa
terkejut dan terheran*heran kalau melihat
&rangnya. Setelah
dia berhenti dan menyelinap di bawah sebatang
p&h&n,
memandang ke atas, ke arah puncak bukit itu, baru
nampak
bahwa dia adalah se&rang pemuda yang tubuhnya
b&ngk&k!
1946
#ia adalah Sie 'i&ng, Si (endekar 0&ngk&k!
Setelah meninggalkan 'ing 'ing di rumah bibi /ili,
hati Sie
'i&ng merasa lega dan mulailah dia melakukan
penyelidikan di
'asha tentang Kim*sim*pang. Ketika dia melihat
munculnya
pemungut derma di rumah makan membawa
bendera Kimsim*
pai, teringatlah dia akan nama Kim Sim 'ama yang
pernah
didengarnya dari pengakuan se&rang di antara
$ibet Sam
Sint&. $entu ada hubungan antara Kim*sim*pai dan
Kim Sim
'ama, pikirnya. %gaknya pember&ntakan terhadap
pemerintah
$ibet seperti yang diceritakan /&a Kiu &rang ke
tiga $ibet Sam
1947
Sint& itu tentulah perkumpulan Kim*sim*pai itu
yang dipimpin
&leh Kim Sim 'ama dan dibgntu &leh 'ima )arimau
$ibet yang
harus diselidikinya. #an dia mendapat kenyataan
bahwa
hampir semua &rang yang ditanyanya tentang Kim*
sim*pai
menjadi ketakutan dan tidak berani menjawab.
3ang berani
menjawab mengatakan singkat bahwa Kim*sim*pai
adalah
perkumpulan &rang*&rang $ibet yang berpusat di
sebuah bukit
dekat $elaga 3am*s&. Semakin jelas dan yakinlah
hatinya
bahwa jejak yang diikutinya benar. ,emang di
tempat itulah
dia harus menceri keterangan tentang apa
rahasianya maka
1948
para pendeta 'ama memusuhi para pertapa dan
t&su dari
)imalaya.
#ari kaki bukit itu, yang nampak di atas hanyalah
dinding
temb&k yang berwarna putih, panjang dan
melingkar*lingkar
seperti benteng. %kan tetapi, segera dia melihat
beberapa
&rang mendaki bukit itu. %da sebuah jalan besar
yang cukup
baik menuju ke atas bukit dan kini terdapat
beberapa &rang
menuju ke puncak, ada yang berjalan kaki, ada
pula yang
menunggaug keledai atau kuda. %kan tetapi
mereka itu sama
sekali bukan kelihatan sebagai pasukan atau
pendeta,
1949
melainkan penduduk biasa dan mereka semua
membawa
perbekalan untuk sembahyang. $entu saja dia
merasa heran,
akan tetapi diam*diam diapun lalu mendaki bukit,
agak jauh di
belakang ser&mb&ngan &rang yang memanggul
atau memikul
sebuah kursi di mana duduk setengah rebah
se&rang yang
nampaknya sedang sakit. #ari keadaan itu saja
mudah diduga
bahwa &rang*&rang ini sedang pergi ke suatu
tempat untuk
bersembahyang, agaknya ke sebuah kuil.
#ugaannya benar. Kini mereka tiba di pintu
gerbang
dinding temb&k yang panjang itu. 0ukan dinding
temb&k benteng,
1950
melainkan dinding yang melingkari sebuah kuil
yang luas
sekali. $erdapat banyak bangunan di dalam
k&mpleks atau
perkampungan itu. %kan tetapi bangunan paling
depan adalah
sebuah kuil yang besar dan cukup megah. #i
depan puntu kuil
itu terdapat papan dengan tulisan tinta emas
berbunyi< K7I'
)%$I E,%S.
Kim*sim*tang. %pakah ini pusat Kim*sim*pai. #an
di sini
pula tinggal pemimpin pember&ntak yang berjuluk
Kim Sim
'ama itu. Sungguh di luar dugaan sama sekali.
$empat ini
sama sekali tidak menyeramkan seperti tempat
yang menjadi
1951
sarang pember&ntak. 0ahkan merupakan sebuah
kuil yang
besar dan di mana datang banyak penduduk dusun
untuk
bersembahyang dan m&h&n sesuatu!
%kan tetapi dia segera teringat bahwa andaikata
benar
mereka itu pember&ntak, mereka tetap saja adalah
pendetapendeta
yang biasanya memang berusaha untuk hidup
saleh
dan beribadat, menjauhi kejahatan dan
mendekatkan diri
dengan kebajikan. ,erekapun bukan member&ntak
terhadap
suatu kerajaan, melainkan terhadap #alai 'ama,
se&rang
pimpinan pendeta pula. ,ungkin saja suasananya
menjadi lain
1952
dengan para p&mber&ntak biasa yang biasanya
terdiri dari
&rang*&rang yang biasa mempergunakan
kekerasan, kejam
dan liar.
#ia mulai memperhatikan keadaan luar kuil.
Setelah melalui
pintu gerbang dinding temb&k yang tingginya lebih
dari dua
meter, nampak kuil itu, jauhnya kurang lebih lima
puluh meter
dari pintu gerbang. #i kanan kiri kuil itu terdapat
bangunanbangunan
besar seperti pengawal kuil dan terdapat banyak
jendela yang tertutup. %gaknya itu merupakan
asrama para
pendeta, pikirnya. #i depan kuil terdapat halaman
yang luas
penuh dengan tanaman bunga*bunga dan juga
tanaman yang
1953
mengandung khasiat peng&batan. #i sana sini
terdapat arcaarca
0uddha yang besar dan megah, juga pahatannya
amat
halus. %sap dupa mengepul tebal dari cer&b&ng
yang dipasang
di tengah bangunan kuil, akan tetapi ada juga asap
yang
mengepul keluar dari pintu depan yang besar, dan
membawa
keharuman yang khas.
Sie 'i&ng melangkah masuk ke dalam kuil. #ua
&rang
pendeta 'ama berdiri di kanan kiri pintu sebelah
dalam dan
menyambutnya dengan d&a*d&a yang tidak
terdengar jelas,
namun kedua tangan mereka yang dirangkap dan
berada di
1954
depan dada selalu menyambut para pendatang
dengan d&a
dan puja*puji. Ketika Sie 'i&ng memandang kepada
mereka,
kedua &rang pendeta 'ama yang masih muda*
muda itu
nampak memejamkan mata dan mereka itu
kelihatan alim dan
s&pan.
Kuil itu penuh tumu dengan berbagai kesibukan
sembahyang. 3ang meny&l&k adalah tidak adanya
sse&rangpun wanita di situ. Sungguh berbeda
dengan kuil*kuil
lain yang selalu dipenuhi wanita.
Kemudian dia teringat bahwa kehidupan se&rang
pcndeta
'ama memang amat keras dan satu di antara
pantangan yang
paling kuat adalah wanita. Karena kuil itu dilayani
&leh para
1955
pendeta 'ama, maka agaknya tidak ada tamu
wanita
diperkenankan masuk! $eringat dia akan kuil
Siawu*lim*si
yang juga pantang dimasuki wanita, apalagi wanita
yang
muda dan menarik.
#i sebelah dalam kuil, terdapat pula pendeta*
pendeta tua
dan muda yang melayani semua kebutuhan
mereka yang
datang bersembahyang. ,ereka semua rata*rata
bersikap
ramah, pendiam, s&pan dan lembut. Sikap pendeta
tulen,
tidak nampak sikap keras dan liar sehingga &rang
takkan mau
percaya kalau mendengar bahwa para pendeta
'ama itu
adalah pember&ntak*pember&ntak.
1956
,eja*meja sembahyang yang besar*benar penuh
dengan
perab&t sembahyang, lilin*lilin besar bernyala.
(endeknya, kuil
itu lengkap dan juga amat luas. %kan tetapi hanya
merupakan
sebagian kecil saja dari daerah perumahan yang
luas sekali
itu. #i kanan kiri ruangan besar tempat
sembahyang itu
terdapat pintu*pintu kayu tebal dan besar, akan
tetapi kedua
pintu itu tertutup dan terkunci. ,emang tidak ada
hubungan
pintu itu dengan keperluan sembahyang. #an di
sebelah
dalam, terdapat pintu yang lebar sekali. Ketika
mendekati
pintu yang menuju ke dalam ini, Sie 'i&ng melihat
bahwa di
1957
situ terdapat sedikitnya tujuh &rang pendeta yang
berjaga,
ada yang bersila, ada yang duduk, ada pula yang
berdiri.
,ereka itu tidak bergerak macam arca*arca saja,
akan tetapi
mata mereka tajam mengamati para tamu dan
jelas bahwa
tamu tidak diperkenankan masuk, karena jalan
meauk itu
tertutup atau terhalang &leh para penjaga ini. Sie
'i&ng
melihat betapa pintu itu menembus ke jalan l&r&ng
yang
panjang, kemudian membel&k ke kiri sehingga dari
situ tidak
dapat melihat apa yang berada di belakang kuil itu.
%pakah k&ngcu hendak melakukan sembahyang
dan
1958
belum membawa perlengkapan. Kami dapat
membantumu."
Sie 'i&ng membalikkdn tubuhnya dan melihat
se&rang pendeta
berusia empat puluhan tahun telah berdiri di
depannya
dengan kedua tangan terangkap di depan dada.
,endaki bukit
berkunjung ke kuil tidak aembahyang, tentu saja
tidak masuk
akal. #ia belum ingin memperkenalkan diri dan
menjelaskan
keinginannya bertemu dengan $ibet 2g&*h&uw.
Saya ingin bertanya tentang nasib diri saya,"
jawabnya
karena memang dia t idak bermaksud untuk
bersembabyang.
$adi dia melihat bagian kiri ruangan itu dan di sana
terdapat
1959
sebuah meja sembahyang di mana &rang*&rang
bertanya
tentang nasib mereka.
%h, mari kami bantu, k&ngcu. 0ertanya nasibpun
harus
melakukan sembahyang dan kalau k&ngcu tidak
membawa
perlengkapan, dapat membeli di sini, harganya
tidak lebih
mahal daripada kalau membeli di t&k&." kata
pendeta itu
dengan sikap ramah.
$erima kasih," kata Sie 'i&ng dan diapun
mengikuti
pendeta 'ama itu yang mengambilkan
perlengkapan bersembahyang
berupa lilin dan hi&swa (dupa biting). Kemudian, di
bawah petunjuk pendeta itu, Sie 'i&ng melakukan
sembahyang di depan meja sembahyang,
kemudian dia,
1960
seperti para tamu lain, dipersilakan untuk
meng&c&k ciam*si,
yaitu batang*batang bambu sebesar jari tangan
yang pada
ujungnya bern&m&r. 0atang*batang bambu kecil
sepanjang
satu kaki ini berada di dalam tabung bambu besar
dan mereka
yang menanyakan nasib, setelah sembahyang dan
dalam hati
mengajukan perm&h&nan tentang apa yang ingin
diketahui
mengenai nasibnya, diharuskan memegang tabung
bambu
sambil berlutut di depan meja sembahyang dan
mengguncang*guncang tabung itu. 0atang*batang
bambu itu
akan terguncang dan setelah ada sebatang
mel&ncat atau
1961
terl&ncat keluar, maka itulah batang bambu yang
menjadi
jawaban pertanyaannya.
Sie 'i&ng mengguncang tabung itu dan
berl&ncatlah
sebatang bambu dari dalamnya. %kan tetapi hal itu
belum
menentukan bahwa pilihan jawaban itu benar. #ia
harus pula
melemparkan dua p&t&ng bambu yang
permukaannya
berbeda.
Kalau dua p&t&ng bambu itu terjatuh ke atas lantai
lalu
kedua permukaannya sama dengan yang lain,
dengan ada
tulisan 0E2%4, maka batang bambu yang terl&ncat
itu sudah
sah akan kebenarannya. Sebaliknya, andaikata dua
p&t&ng
1962
bambu itu terletak dengan permukaan yang
berbeda
menghadap ke atas, dia harus mengguncang sekali
lagi dan
memilih lagi. +uga apa bila kedua p&t&ng bambu itu
menghadapkan tulisan S%'%), dia harus memilih
lagi.
Setelah mendapat tanda 0E2%4, Sie 'i&ng
menyerahkan
batang bambu itu kepada pendeta 'ama yang
bertugas di
bagian pertanyaan nasib itu, dan setelah
dic&c&kkan
n&m&rnya, pendeta itu memberinya sehelai kertas
yang sudah
ada tulisannya. 0iasanya, kertas ini berisikan sajak
atau syair
yang merupakan jawaban dari permintaan &rang
yang bersembahyang
dan minta sesuatu, dan karena sajak itu selalu
1963
mengandung perumpamaan dan maksud
tersembunyi, maka
ada pula pendeta yang bertugas memberi
tafsirannya. )al ini
sudah pernah didengar dan diketahui Sie 'i&ng
walaupun baru
sekarang dia sendiri meng&c&k batang bambu
untuk
mendapatkan ramalan nasibnya. %kan tetapi,
ketika dia membuka
gulungan kertas selembar itu, jantungnya berdesir.
#i
situ tertulis dengan jelas, dengan tulisan tangan
yang indah,
sebuah pesan untuknya!
K%'%7 (E2#EK%4 052GK5K I2GI2 0I/%4%
#E2G%2
K%,I, SI'%K%2 ,%S7K SE'%$%2 (I2$7 (%G%4
0E'%K%2G.
1964
Sie 'i&ng mengangkat muka memandang kepada
pendeta
yang melayaninya, akan tetapi pendeta itu hanya
merangkapkan kedua tangan depan dada dan
menundukkan
mukanya. Sie 'i&ng merasa kagum sekali. Kiranya
para
pendeta 'ama ini memiliki perkumpulan yang kuat
dan dapat
bekerja dengan rapi sehingga dia yang ingin
melakukan
penyelidikan, bahkan lebih dahulu menjadi bahan
penyelidikan
dan keinginannya sudah diketahui &leh mereka!
#iapun segera
keluar dari kuil itu, keluar dari pintu gerbang pagar
temb&k
dan mengambil jalan memutar. Kalau pihak Kim*
sim*pai sudah
1965
tahu akan keadaan dirinya, bahkan mungkin tahu
pula akan
maksud kedatangannya, diapun tidak perlu
berpura*pura lagi.
,emang lebih baik kalau bicara dengan sejujurnya,
menuntut
sikap para pendeta 'ama yang memusuhi para
t&su dan
pertapa )imalaya, yang kini mengungsi ke Kun*lun*
san,
daripada melakukan penyelidikan secara rahasia,
hal yang
amat tidak enak kalau sampai ketahuan pihak yang
diselidiki.
#engan sikap tenang dan hati tabah Sie 'i&ng
menuju ke
arah belakang. $ernyata, memang tempat itu luas
sekali,
bentuknya memanjang ke belakang, seperti
sebuah
1966
perkampungan saja. Ketika dia memutari pagar
temb&k itu,
akhirnya di sebelah belakang dia melihat sebuah
pintu yang
tidak besar, bukan pintu umum, melainkan pintu
untuk keluar
masuk para pendeta anggauta perkampungan itu
sendiri. #i
pintu kecil itu, Sie 'l&ng disambut &leh dua &rang
pendeta
'ama yang usiauya sekitar lima puluh tahun.
Sie $aihiap, silakan masuk dan mengikuti kami.
(ara suhu
telah menanti di dalam," kata se&rang di antara
mereka
berdua yang bersikap h&rmat.
Kembali Sie 'i&ng kagum bukan main. ,ereka itu
agaknya
telah lama mengikuti gerak geriknya dan sudah
tahu benar
1967
siapa dia! )al ini amat tidak menguntungkan bagi
dia, karena
tentu mereka yang sudah mengetahui akan
kedatangannya itu
telah membuat persiapan*persiapan,
0agaimanapun juga, dia
telah t iba di situ dan tidak mungkin dapat mundur
kembali.
,aka, sambil mengucapkan terima kasih, diapun
mengikuti
mereka masuk ke dalam melalui subuah taman
yang indah.
Ketika dia malewati sebuah bangunan besar, lapat*
lapat dia
mendengar suara ketawa wanita! 2amun, segera
suara
ketawa itu terhenti dan diapun pura*pura tidak
mendengarnya. Sie 'i&ng hanya mencatat di dalam
hatinya.
1968
%gaknya, sikap h&rmat dan s&pan yang dia lihat di
kuil tadi,
sikap saleh dan beribadat para pendeta 'ama yang
melayani
para tamu, masih perlu diselidiki lebih seksama
lagi. #ari
luarnya saja nampak bahwa pendeta itu hidupnya
secara saleh
dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi,
namun di sini
dia mendengar suara ketawa wanita! $ak mungkin
dia salah
dengar.
#ua &rang pendeta 'ama itu membawanya ke
sebuah
ruangan yang luas sekali. Sedikitnya lima ratus
&rang akan
dapat berkumpul dalam ruangan yang luas itu.
4uangan itu
1969
terbuka dan di sudut terdapat bangku*bangku
mengelilingi
beberapa buah meja yang dideretkan menjadi
meja panjang
dan di situ dia melihat belasan &rang pendeta
'ama duduk
bagaikan arca*arca tak bergerak, hanya mata
mereka saja
yang menc&r&ng tajam menyambut
kedatangannya. #ua
&rang pendeta yang mengantarnya lalu memberi
h&rmat
dengan menyembah kepada belasan &rang itu,
kemudian
mengundurkan diri membiarkan Sie 'i&ng se&rang
diri berhadapan
dengan tiga belas &rang pendeta 'ama itu.
Sie 'i&ng juga melayangkan pandang matanya
kepada
1970
mereka. Segera dia mengenal lima &rang di antara
mereka
yang duduk berjajar. 0iarpun usia mereka kini
sudah enam
puluh tahun lebih, dan sudah tujuh delapan tahun
yang lalu
dia pernah bertemu dengan mereka, namun dia
tidak
melupakan lima &rang pendeta 'ama itu. Siapa lagi
kalau bukan
$ibet 2g&*h&uw ('ima )arimati $ibet) yang pernah
datang ke Kun*lun*pai dan menyerang )imalaya
Sam '&jin
dahulu! #an karena mereka berlima inilah maka
kini dia
datang ke $ibet, karena para gurunya minta
kepadanya untuk
menyelidiki mengapa #alai 'ama mengutus lima
&rang
1971
pendeta 'ama ini untuk memusuhi para pertapa
dan para t&su
dari )imalaya, bahkan mengejar*ngejar mereka
yang sudah
melarikan diri mengungsi ke pegunungan Kun*lun.
Selain lima
&rang ini, delapan yang lain dia tidak
mengenalnya. %kan
tetapi, melihat se&rang pendeta 'ama yang
usianya sudah
tujuh puluh tahunan, tinggi kurus dengan muka
kemerahan
kekanak*kanakan, berjubah merah dan memegang
sebatang
t&ngkat pendeta yang berlapis emas, berwibawa
dan duduk di
kursi paling depan, juga kursinya berbeda dengan
bangkubangku
yang lain, terbuat dari gading gajah, diapun dapat
1972
menduga bahwa mungkin kakek itulah yang
berjuluk Kim Sim
'ama!
5rang muda, apakah engkau yang bernama Sie
'i&ng dan
berjuluk (endekar 0&ngk&k." kakek itu bertanya
dan diamdiam
Sie 'i&ng terkejut. Ketika dia bicara, suaranya
demikian
tinggi dan tajam sekali, membuat jantungnya
tergetar dan
wajah yang kekanak*kanakan itu mengeluarkan
sinar, dan
matanya mengandung wibawa yang amat kuat.
0ukan main,
pikirnya. Kakek ini bukan &rang sembarangan dan
akan
merupakan lawan yang amat berat. %kan tetapi dia
lalu
1973
mengangkat kedua tangan ke depan dada,
memberi h&rmat
kepada belasan &rang itu.
0enar, l&suhu, nama saya adalah Sie 'i&ng dan
adapun
julukan itu mungkin hanya kelakar &rang*&rang
yang melihat
keadaan tubuh saya yang cacat saja."
Sie 'i&ng, engkau telah berada di sini. Katakan
apa yang
kau kehendaki maka engkau datang ke tempat
kami."
)emm, kakek ini demikian terus terang, maka
diapun t idak
perlu menyembunyikan lagi keperluannya. Sejenak
dia
memandang ke arah lima &rang pendeta 'ama
yang duduk di
sebelah kanan kakek itu, kemudian dengan suara
lantang dia
1974
pun menjawab. '&suhu, sesungguhnya saya
datang ke $ibet
untuk bertemu dgn bicara dengan $ibet 2g&*h&uw.
Karena
saya mendengar bahwa $ibet 2g&*h&uw berada di
sini, maka
saya memberanikan diri untuk datang berkunjung,
tanpa bermaksud
untuk berurusan dengan Kim*sim*pai."
Sambil berkata demikian, sepasang mata Sie 'i&ng
dengan
tajam menatap kepada lima &rang pendeta 'ama
yang dimaksudkannya
itu. 2amun, mereka berlima itu tetap duduk
tak berg&yang seperti arca. )anya mata mereka
yang
ditujukan kepadanya, seperti mata para pendeta
lainnya, dan
Sie 'i&ng kini melihat betapa pandang mata itu
sama sekali
1975
tidak bersahabat, bahkan nampak marah.
)emm, &rang muda. Kalau engkau tidak
bermaksud untuk
berurusan dengan Kim*sim*pai, kenapa engkau
menghina &rang
kami yang sedang mengumpulkan sumbangan di
'asha."
Kini suara kakek itu tidak lagi lembut, melainkan
mengandung
kemarahan dan lengkingan suara itu makin
meninggi.
Sie 'i&ng kini merasakan adanya bahaya yang
mengancam
dirinya dan dia mulai merasa menyesal telah
datang ke situ,
namun hal ini agaknya telah terlambat karena dia
melihat
gerakan banyak &rang di luar dan ketika dia
meneng&k,
1976
ternyata ruangan itu telah dikepung &leh banyak
sekali &rang
di luar. 0ukan hanya pendeta*pendeta 'ama
berjubah merah,
akan tetapi ada pula yang bukan pendeta 'ama,
dan jumlah
mereka itu tentu mendekati lima puluh sampai
seratus &rang!
2amun, dia tetap bersikap tenang. '&suhu, saya
sama
sekali tidak pernah menghina siapapun juga,
apalagi
menghina &rang Kim*sim*pai yang tidak
mempunyai urusan
pribadi dengan saya. (eristiwa di rumah makan itu
adalah
karena saya tertekan dan saya hanya membela
diri, juga saya
terpaksa mencegah pengumpulan sumbangan
yang dilakukan
1977
dengan paksaan. 0ukan hanya Kim*sim*pai, biar
dari
manapun, kalau saya melihat &rang minta
sumbangan secara
paksa, sudah menjadi kewajiban saya untuk
mencegahnya.
Saya tidak bermaksud menghina Kim*sim*pai, dan
harap para
l&suhu suka maafkan saya. Saya hanya ingin
berurusan
dengan $ibet 2g&*h&uw, tidak bermaksud
berurusan dengan
Kim*sim*pai. $ibet 2g&*h&uw, harap kalian cukup
gagah untuk
mempertanggung jawabkan perbuatan kalian di
Kun*lun*san
tujuh delapan tahun yang lalu!" Karena tahu
bahwa ancaman
bahaya terhadap dirinya datangnya dari Kim*sim*
pai, maka Sie
1978
'i&ng sengaja menujukan tantangannya kepada
$ibet 2g&h&uw
saja.
$iba*tiba terdapat gerakan pada lima &rang
pendeta 'ama
itu yang sejak tadi diam seperti arca. 5mit&hud,
dia itu anak
b&ngk&k yang dahulu menggagalkan desakan kita
terhadap
)imalaya Sam '&jin!" $iba*tiba se&rang di antara
mereka
berlima yang bermata satu berseru. #ia adalah
$hay )&k
'ama, &rang ke empat dari 'ima )arimau $ibet Itu.
,endengar seruannya ini, empat &rang
saudaranya juga
teringat dan mereka semua merasa heran. %nak
b&ngk&k itu
kini berani datang dan bersikap demikian tenang
dan gagah!
1979
0enar sekali, $ibet 2g&*h&uw. %ku adalah anak
b&ngk&k
yang dulu itu dan kini aku datang mencari kalian
sebagai
utusan dari )imalaya dan kini berada di Kun*lun*
san. Sudah
tiba saatnya kalian berlima mempertanggung
jawabkan
perbuatan kalian dahulu itu dan menjelaskan
kepadaku apa
yang menjadi sebab maka kalian memusuhi
mereka yang
sama sekali tidak berd&sa."
5mit&hud1. betapa lancang dan s&mb&ngnya
anak ini!"
$iba*tiba se&rang di antara para pendeta yang
hadir di situ
berseru. #ia bukan se&rang di antara 'ima
)arimau $ibet,
1980
melainkan se&rang pendeta 'ama +ubah ,erah
yang tubuhnya
pendek kecil seperti kanak*kanak berusia belasan
tahun. %kan
tetapi melihat wajahnya, tentu usianya sudah
mendekati enam
puluh tahun. #ia bangkit berdiri dan menjura ke
arah Kim Sim
'ama.
Susi&k (paman guru), perkenankan teecu (murid)
menghajar b&cah lancang yang sama sekali tidak
mengh&rmat i kita ini. 0&cah ini tidak pantas
dilayani &leh para
suheng berlima! "
Kakek tua renta itu mengangguk. +uga $ibet 2g&*
h&uw
diam saja karena merekapun merasa malu kalau
harus
melayani se&rang pemuda yang b&ngk&k pula.
%kan
1981
menurunkan nama besar mereka sebagai
pembantupembantu
utama Kim*sim*pai!
(endeta 'ama yang bertubuh pendek kecil itu
bernama Ki
$&k 'ama dan diapun merupakan se&rang di antara
dua belas
besar" yang menjadi para pembantu utama Kim
Sim 'ama.
Sebagai se&rang di antara para pembantu utama,
tentu saja
dia memiliki tingkat ilmu kepandaian yang cukup
hebat. #ua
belas &rang pembantu utama itu masih terhitung
murid*murid
kep&nakan Kim Sim 'ama sendiri, demikian pula
$ibet 2g&h&uw
juga merupakan murid kep&nakannya, sehingga
tingkat
1982
kepandaian mereka satu dengan yang lain tidak
banyak
berselisih. )anya $ibet 2g&*h&uw sudah memiliki
nama besar
dan mereka berlima itu sudah biasa bertindak
sebagai
kel&mp&k yang bekerja sama, maka merekalah
yang menjadi
pembantu*pembantu utama. ,aka kedudukan
mereka berlima
itu agak leblh tinggi dibandingkan para pembantu
lainnya.
Ketika Ki $&k 'ama sudah berdiri di depan Sie
'i&ng,
pemuda ini maklum bahwa keadaannya sungguh
tidak
menguntungkan baginya. #ia bukan se&rang
pemuda yang
b&d&h. #ia tahu bahwa dia telah terjebak,
memasuki guha
1983
harimau yang amat berbahaya. 0agaimana
mungkin dia yang
se&rang diri dapat menandingi lawan yang
demikian
banyaknya! %kan tetapi, untuk mundurpun t idak
mungkin.
$empat itu telah terkepung. +alan keluar telah
buntu dan
kalau dia nekat melarikan diri, tentu akan dikepung
dan
diker&y&k.
Sie 'i&ng!" Ki $&k 'ama membentak, Engkau
masih
b&cah ingusan sudah berani memakai julukan
pendekar, dan
engkau berani menghina para suhengku $ibet 2g&*
h&uw!
)emm, c&ba keluarkan semua ilmu kepandaianmu,
hendak
1984
pinceng (saya) lihat apakah sepak terjangmu juga
sehebat
suara dan sikapmu. ,ajulah!" Setelah berkata
demikian,
pendeta 'ama yang bertubuh katai ini memasang
kuda*kuda
yang aneh. Kedua kakinya berdiri di ujung jari
seperti
berjingkat, tangan kanan miring di depan dada,
sedangkan
tangan kiri berada di balik punggung dengan
bentuk cakar.
,elihat ini, diam*diam Sie 'i&ng dapat menduga
akan keadaan
batin &rang ini. #engan berjingkat dia ingin
mengangkat diri
lebih tinggi sesuai dengan watak se&rang yang
masih dikuasai
nafsu*nafsunya. 2ampak dari depan, tangan
kanannya seperti
1985
sikap se&rang yang beribadat, yang menaruh
tangan berdiri
lurus di depan dada, akan tetapi diam*diam,
tangan yang lain
bersembunyi di punggung dalam bentuk cakar. Ini
menandakan bahwa dia se&rang muna:k, yang
pura*pura alim
akan tetapi sesungguhnya batinnya masih
bergelimang nafsu
sehingga siap untuk melakukan kekerasan. $entu
saja bukan
demikian maksud Ki $&k 'ama, hanya gerakannya
itu mungkin
saja tanpa disadarinya menggambarkan keadaan
batinnya.
Sie 'i&ng memberi h&rmat dan berkata dengan
sikap
tenang dan suara lembut. '&suhu, maatkan saya.
Kedatangan saya ini untuk bicara dengan $ibet
2g&*h&uw,
1986
bukan untuk bertanding dengan siapapun juga.
Sudah saya
katakan bahwa saya tidak mempunyai urusan
pribadi dengan
Kim*sim*pai1."
(engecut! Engkau sudah masuk ke sini dan
bersikap
s&mb&ng dan sekarang engkau tidak berani
menyambut
tantangan pinceng."
0ukan tidak berani, melainkan karena saya tidak
melihat
adanya suatu alasan apapun untuk menyambut
tantangan ini."
%da alasan atau tidak, mau atau tidak, engkau
harus
menerima seranganku ini. 2ah, sambutlah!" Ki $&k
'ama tidak
memperdulikan semua alasan Sie 'i&ng dan
tubuhnya sudah
1987
bergerak dan dengan kecepatan yang luar biasa,
tubuh itu
sudah meluncur ke depan dan tangan kirinya yang
membentuk cakar tadi, dari belakang telah
melayang dari atas
ke depan, dan karena tubuhnya tadi mel&ncat
tinggi, maka
tangan itu mencengkeram ke arah ubun*ubun
kepala Sie
'i&ng!
)yaaaaattt1.!" #ia mengeluarkan pekik
melengking.
#iserang seperti itu, tentu saja Sie 'i&ng t idak
mungkin
dapat tinggal diam. Serangan itu merupakan
serangan maut
dan diapun terkejut melihat betapa cepatnya
gerakan lawan.
$ahulah dia bahwa lawannya yang ceb&l itu
memiliki gin*kang
1988
yang tinggi. 2amun, masih belum terlalu cepat
gerakan itu
baginya. #engan mudah diapun menggeser tubuh
ke kiri dan
terkaman itu luput. Ki $&k 'ama menjadi semakin
marah.
0egitu tubuh turun, dia sudah membalik dan
kembali dia
sudah menyerang, kini lebih dahsyat, dengan
kedua tangan
menyambar dari kanan kiri.
Sekali lagi Sie 'i&ng mengelak dengan l&ncatan
mundur.
'&suhu, aku t idak ingin bertanding denganmu!"
katanya
masih lembut, akan tetapi tidak begitu h&rmat lagi.
Ki $&k 'ama tidak perduli. #ua kali serangannya
dengan
jurus pilihan gagal. )al ini saja sudah membuat dia
merasa
1989
malu dan menganggap bahwa pemuda itu
menghinanya.
)aiiiiiitttt1.!" #ia menyerang lagi, kini dengan
pukulanpukulan
yang bertubi dan tubuhnya yang ringkas itu
bergerakgerak
bagaikan seek&r tupai mel&mpat*l&mpat dan setiap
kali
serangannya luput, sudah disusulkannya serangan
berikutnya.
'&suhu, sekali lagi, aku tidak ingin berkelahi
denganmu!"
Sie 'i&ng berkata, suaranya semakin keras. 2amun
jawabannya adalah serangan yang lebih genas. Sie
'i&ng
merasa serba salah. Kalau dia tidak melayani,
tentu &rang ini
akan terus menyerangnya dan tak mungkin dia
hanya selalu
1990
mengelak. Kalau dia membalas, berarti dia sudah
terpancing
dan melibatkan diri dalam permusuhan, padahal
dia berada di
dalam sarang Kim*sim*pai!
Engkau sungguh memaksaku!" katanya dan
ketika kedua
lengan lawan menghantam dengan pengerahan
sin*kang, dia
pun menyambut dari samping, menangkis untuk
membuktikan
kepada lawan bahwa kalau dia mau, tidak begitu
sukar
baginya untuk mengalahkan si ceb&l itu.
#ukk!" Sie 'i&ng membatasi tenaganya, tidak
mempergunakan seluruh tenaga, akan tetapi
akibatnya tubuh
si ceb&l terpelanting dan dia terhuyung*huyung
hampir r&b&h
terbanting.
1991
Si ceb&l mengeluarkan teriakan melengking
nyaring karena
marahnya dan ketika dia mel&mpat ke depan, dia
telah
memegang sepasang pedang, yaitu senjatanya
yang selalu
disembunyikan di balik jubah merahnya yang lebar.
)emm, l&suhu, bagaimana se&rang pendeta mau
memegang sepasang senjata tajam." Sie 'i&ng
memperingatkan. Sesungguhnya, merupakan
pantangan bagi
se&rang pandeta untuk menggunakan senjata
untuk
membunuh, apalagi memegang senjata pedang
untuk
menyerang lawan tidak bersenjata!
%gaknya Ki $&k 'ama masih mengingat akan
kedudukannya dan dia merasa sungkan juga.
+angan banyak
1992
mulut, cepat kaukeluarkan senjatamu. ,ari kita
bertanding
dengan menggunakan senjata!" tantangnya.
'&suhu, aku tidak pernah memegang senjata!"
kata Sie
'i&ng dengan harapan agar lawannya itu merasa
malu dan
mundur. Sebaiknya kita hentikan saja ribut*ribut
yang tiada
gunanya ini dan membiarkan aku untuk bicara
dengan $ibet
2g&*h&uw."
$idak! Kaukalahkan dulu sepasang pedangku,
baru engkau
b&leh bicara dengan kelima &rang suheng $ibet
2g&*h&uw!" si
ceb&l berkeras.
Sie 'i&ng menarik napas panjang. Ketika dia
memandang
1993
kepada para pimpinan Kim*sim*pai, mereka itu
diam tak
bergerak seperti arca. #ia melihat sebuah rak
senjata di sudut,
dan dengan perlahan dia menghampiri rak itu,
mengambil
sebatang t&mbak bergagang kayu dan
mematahkan mata
t&mbaknya. Gagang t&mbaknya saja yang berada
di
tangannya dan diapun berkata, 0aiklah, kalau
engkau
memaksa, l&suhu, biar aku meminjam gagang
t&mbak ini saja,
agar tidak sampai melukaimu dengan senjata yang
tajam atau
runcing."
Sie 'i&ng mempergunakan senjata itu bukan
karena takut
1994
menghadapi sepasang pedang lawan, melainkan
untuk
berjaga diri. Kalau sampai terpaksa dia didesak
dan diker&y&k,
dia harus memiliki senjata untuk melindungi
dirinya dan tidak
ada senjata di dunia ini yang lebih baik baginya
dari pada
sebatang t&ngkat!
+awaban Sie 'i&ng itu membuat wajah Ki $&k 'ama
menjadi semakin merah karena jelas memandang
rendah
kepadanya. 'ihat pedang!" bentaknya untuk
berlagak bahwa
dia tidak menyerang lawan tanpa peringatan lebih
dahulu. #ua
gulungan sinar bekkelebat ketika sepasang pedang
di
tangannya digerakkan secara cepat dan kuat
sekali. 2amun,
1995
dengan tenang Sie 'i&ng bergerak mundur dan
mengelak dari
dua kali sambaran kilat dari sepasang pedang
lawan. $&ngkat
di tangannya tidak tinggal diam dan ujung t&ngkat
itu
diputarnya sedemikian rupa sehingga ujungnya
seperti berubah
menjadi belasan banyaknya. #an ujung*ujung
t&ngkat ini
sekarang menyambar*nyambar ke arah jalan darah
di seluruh
tubuh Ki $&k 'ama! (endeta 'ama itu terkejut
bukan main dan
terpaksa dia memutar sepasang pedangnya untuk
melindungi
diri dari serangan banyak ujung t&ngkat itu!
%kan tetapi, di antara ujung*ujung t&ngkat itu yang
tentu
1996
saja sesungguhnya hanya memiliki dua ujung saja
namun
karena t&ngkat itu bergerak dengan menggetar,
maka
ujungnya nampak menjadi banyak, kini ada yang
menyerang
ke arah pergelangan lengan lawan yang
memegang pedang,
sementara ada ujung*ujung lain yang masih
mengancam jalan
darah tubuh Ki $&k 'ama. $entu saja pendeta ini
menjadi
semakin kaget dan bingung. #ia lebih c&nd&ng
melindungi
tubuh yang akan tert&t&k, maka tak dapat
dihindarkan lagi,
kedua pergelangan tangannya tertumbuk ujung
t&ngkat
secara aneh sekali dan kedua tangan itu tiba*tiba
teraaa
1997
lumpuh dan sepasang pedangnyapun terlepas dari
tangannya.
%kan tetapi Sie 'i&ng menghent ikan gerakan
t&ngkatnya,
berdiri tegak di depan Ki $&k 'ama dan berkata,
'&suhu,
silakan mengambil kembali sepasang pedangmu."
#engan muka agak pucat dan mata terbelalak
penuh rasa
penasaran dan kemarahan, Ki $&k 'ama bergerak
cepat,
menyambar sepasang pedang itu dari atas lantai,
kemudian
memutar sepasang pedangnya, siap untuk
melakukan
penyerangan yang lebih dahsyat dan nekat lagi.
$ahan senjata!" tiba*tiba Kim Sim 'ama berseru.
Ki $&k
'ama, kau mundurlah!"
1998
Ki $&k 'ama hanya memandang mel&t&t ke arah
Sie 'i&ng
sejenak, akan tetapi dia tidak berani membantah
perintah
susi&knya dan diapun mundur sambil menyimpan
kembali
sepagang pedangnya di balik jubah merah. Kiranya
ketika Sie
'i&ng mulai melayani Ki $&k 'ama tadi, Kim Sim
'ama yang
memandang penuh perhatian, menjadi kagum dan
tertarik.
#ia berbisik*bisik kepada $hay Ku 'ama, &rang
pertama dari
$ibet 2g&*h&uw. Setelah memerintahkan Ki $&k
'ama untuk
mundur, Kim Sim 'ama lalu diam saja dan
menyerahkan
kepada $hay Ku 'ama untuk menghadapi Sie 'i&ng
seperti
1999
yang mereka bisikkan tadi.
$hay Ku 'ama bangkit dari bangkunya, lalu
menghampiri
Sie 'i&ng yang sudah siap siaga karena kini yang
maju adalah
&rang pertama dari $ibet 2g&*h&uw. Sejenak
mereka saling
pandang, kemudian $hay Ku 'ama yang bertubuh
besar
dengan perut gendut itu menarik napas panjang.
5mit&hud,
sekarang pinceng ingat. ,emang engkau adalah
b&cah yang
dahulu itu, dan agaknya engkau telah menjadi
murid para t&su
pelarian itu. 0ukankah ilmu t&ngkatmu tadi adalah
$hian*te
Sin*tung yang amat hebat dari (ek Sim Sian*su."
Sie 'i&ng terkejut. Sungguh tajam pandang mata
$hai Ku
2000
'ama ini, dan pengetahuannya tentang ilmu silat
amat luas.
)al itu saja membuktikan bahwa lima &rang
)arimau $ibet ini
memang tidak b&leh dipandang ringan.
Sesungguhnya, l&suhu, aku pernah menerima
bimbingan
dari suhu (ek Sim Sian*su," jawabnya jujur.
)emm, begitukah. 2ah, sekarang katakan, apa
keperluanmu mencari kami $ibet 2g&*h&uw.
Katakan saja
terus terang karena yang hadir di sini bukanlah
&rang*&rang
lain bagi kami."
Sie 'i&ng memandang ke arah lima &rang itu
bergantian,
kemudian dia berkata dengan suara lantang. $ibet
2g&*h&uw,
dengarlah baik*baik. %ku mewakili para l&cianpwe
dan para
2001
pertapa yang selama ini kalian kejar*kejar, untuk
bertanya
kepada kalian, apa sesungguhnya yang mend&r&ng
kalian
berlima untuk memusuhi mereka! +awablah
sejujurnya,
benarkah kalian menjadi utusan #alai 'ama untuk
membasmi
para t&su dan pertapa asal )imalaya."
$hay Ku 'ama tertawa bergelak, perutnya yang
gendut itu
terguncang dan di antara suara ketawanya itu
terdengar bunyi
berk&k&k dari dalam perutnya, seperti suara katak
besar.
(endeta 'ama ini memang memiliki ilmu yang
amat hebat,
yang disebut )ek*in $ai*h&ng*ciang, suatu pukulan
yang did&r&ng
2002
&leh tenaga dari perut yang kalau dia pergunakan,
selain
dari perutnya keluar bunyi berk&k&k nyaring dan
kedua
kakinya ditekuk dalam*dalam seperti berj&ngk&k,
juga telapak
tangannya itu mengeluarkan uap hitam.
)a*ha*ha*ha*ha, tentu saja #alai 'ama yang
mengutus
kami untuk membasmi para pertapa )imalaya
yang dianggap
pember&ntak!"
(ember&ntakan apakah yang telah dilakukan &leh
para
l&cianpwe, para pertapa terhadap #alai 'ama." Sie
'i&ng
mengeluarkan pertanyaan yang pernah
diperbincangkan para
gurunya itu.
2003
)emm, para t&su itu pernah membunuhi
beberapa &rang
pendeta 'ama, hal itu berarti pember&ntakan!"
kata pula $hay
Ku 'ama dengan sikap acuh.
2anti dulu, l&suhu. (ernah aku mendengar bahwa
mendiang l&cianpwe (ek $hian Siansu, se&rang
pertapa
)imalaya, membela penduduk yang diserbu para
pendeta
'ama. $erjadi perkelahian antara (ek $hian Siansu
dan para
pendeta 'ama dan ada beberapa &rang pendeta
'ama yang
tewas. Itukah yang menjadi sebab maka para
pendeta 'ama
lalu memusuhi para t&su dan pertapa )imalaya."
Sie 'i&ng
pernah mendengar cerita tiga &rang gurunya, yaitu
)imalaya
2004
Sam '&jin tentang guru mereka itu.
)a, kiranya engkau sudah tahu. 2ah, kenapa
bertanya
lagi. (ara t&su itu mencampuri urusan kami para
pendeta
'ama, itulah maka mereka dianggap
pember&ntak."
%kan tetapi, l&suhu. 0ukankah mendiang (ek
$hian Siansu
membela penduduk dusun yang mempertahankan
se&rang
anak laki*laki yang hendak diculik &leh para para
pdndeta
'ama itu. #an anak itu yang kemudian menjadi
#alai 'ama!
0agaimada mungkin #alai 'ama itu malah
mengutus l&suhu
berlima untuk memusuhi para pertapa )imalaya.
(adahal,
2005
para pertapa itu dahulu bahkan pernah
membelanya! #an
juga, kalau suhu berlima menjadi utusan #alai
'ama,
bagalmana pula ng&*wi (anda berlima) sekarang
berada di sini
dan kudengar malah memusuhi #alai 'ama."
,endengar ucapan Sie 'i&ng itu, $ibet 2g&*h&uw
saling
pandang dan $hey Ku 'ama sendiri mengerutkan
alisnya dan
mukanya berubah merah. $ak disangkanya bahwa
pemuda
b&ngk&k itu agaknya telah mengerti akan segala
rahasia mereka!
%kan tetapi Kim Sim 'ama yang sejak tadi
mendengarkan
saja, tiba*tiba mengeluarkan suara ketawa. )a*ha*
ha!
2006
5mit&hud1. Sie $aihiap agaknya mengetahui
ek&rnya.
0aiklah, pinceng yang akan memberi penjelasan
kepadamu.
,emang, dahulunya $ibet 2g&*h&uw ini, para
murid
kep&nakanku, hanya mentaati perintah #alai 'ama
saja.
(inceng sudah menc&ba untuk mencegahnya
karena ketika itu
pinceng masih menjadi wakil #alai 'ama. %kan
tetapi,
memang dia telah tersesat dan lalim itulah maka
kami semua
meninggalkan #alai 'ama dan berdiri sendiri di
sini, dan kami
memang bermaksud untuk menggulingkan
penguasa yang
lalim itu! Itulah sebabnya maka kini $ibet 2g&*
h&uw berada di
2007
sini membantu Kim*sim*pai dan kami
mempersilakan engkau
untuk bekerja sama dengan kami, Sie $aihiap. Kami
menentang #alai 'ama karena dia se&rang
pemimpin lalim,
sedangkan engkau membantu kami untuk
membalaskan
dendam para t&su dan pertapa dari )imalaya yang
pernah
melepas budi kepada #alai 'ama akan tetapi
malah dibalas
dengan pengejaran dan pembunuhan! #an masih
banyak pula
pihak*pihak yang memusuhi #alai 'ama. Gerakan
kita pasti
akan berhasil, Sie $aihiap!"
Sejak tadi Sie 'i&ng mendengarkan saja, dan
alisnya mulai
berkerut. $entu saja dia tidak dapat menerima dan
percaya
2008
semua yang dikatakan pendeta ketua itu. +elas
bahwa Kim
Sim 'ama sedang member&ntak terhadap #alai
'ama, maka
tentu saja dia memburuk*burukkan nama #alai
'ama! #ia
tidak mau percauya begitu saja, pula dia tidak
ingin
melibatkan diri dalam pember&ntakan dan
pertikaian di $ibet
yang bukan negaranya.
$erima kasih, l&suhu. %kan tetapi tugas saya
hanya
bertanya kepada $ibet 2g&*h&uw mengapa dia
dahulu
memusuhi para pertapa pelarian dari )imalaya.
Sekarang,
setelah mereka menjawab bahwa mereka hanya
utusan dari
2009
#alai 'ama, biarlah saya akan menghadap #alai
'ama sendiri
untuk bertanya, mengapa beliau membalas budi
kebaikan para
t&su itu dengan pengejaran dan penumpasan.
Selamat tinggal,
para l&suhu, saya hendak pergi sekarang."
%kan tetapi, agaknya telah ada isyarat dari Kim
Sim 'ama,
begitu dia malangkah ke arah pintu ruangan luas
itu, di
ambang pintu telah berdiri banyak pendeta 'ama
dengan
berbagal macam senjata di tangan, menutup
lubang pintu itu
dengan sikap mengancam. Ketika dia melirik ke
arah jendelajendela
di sekeliling ruangan, di sanapun sudah tertutup
&leh
2010
tubuh banyak pendeta 'ama yang berjaga*jaga
dan jelas
mereka semua itu tidak akan memberi jalan keluar
padanya.
2anti dulu, &rang muda!" $iba*tiba Kim Sim 'ama
berseru,
suaranya tidak begitu ramah lagi walaupun masih
lembut.
Sie 'i&ng menatap tajam wajah pemimpin Kim*sim*
pai itu.
%da apa lagi, l&suhu."
5rang muda, engkau datang ke sini tanpa kami
undang,
dan kami telah bersikap terus terang,
menceritakan segala
rahasia kami kepadamu. 5leh karena itu, kalau
engkau mau
bekerja sama dengan kami untuk menentang #alai
'ama, hal
2011
itu sudah sepatutnya. %kan tetapi, kalau engkau
men&lak dan
hendak pergi begitu saja, membawa semua rahasia
kami,
sudah tentu kami merasa keberatan!"
Sie 'i&ng maklum bahwa saatnya sudah tiba. Kim
Sim
'ama sudah membuka kartunya. $adi dia sudah
merasa
khawatir bahwa dia telah terperangkap, dan inilah
buktinya.
#ia dipaksa untuk bekerja sama atau dia tidak
diperkenankan
pergi meninggalkan tempat itu!
'&suhu, saya tidak ingin terlibat dalam
pember&ntakan!
$ibet bukan negaraku dan saya tidak mempunyai
urusan
dalam pember&ntakan. Saya hanya melaksanakan
tugas untuk
2012
menyelidiki mengapa para pertapa di )imalaya
dimusuhi &leh
#alai 'ama."
Sie 'i&ng! " Kim Sim 'ama membentak, kini
terdengar
marah. #engar baik*baik, pinceng pernah menjadi
wakil #alai
'ama, merupakan &rang ke dua sesudah #alai
'ama yang
berkuasa di negeri ini! #an sekarang pinceng
adalah cal&n
#alai 'ama atau pemilik #alai 'ama yang baru!
Sekali aku
memerintahkan, engkau akan mati!"
'&suhu, mati hidup bukan di tangan siapapun,
melainkan
di tangan $uhan 3ang ,aha Kuasa! Kalau $uhan
sudah
menghendaki aku harus mati, maka tidak ada
kekuasaan
2013
apapun di dunia ini yang akan mampu
mencegahnya,
sebaliknya, kalau $uhan menghendaki aku hidup,
tidak ada
kekuasaan pula yang akan mampu membunuhku.
,ati hidup
di tangan $uhan, akan tetapi baik buruknya
langkah hidup
berada di tangan kita masing*masing. 5leh karena
itu, aku
tetap akan melangkah melalui jalan kebenaran dan
aku
menyerahkan jiwa ragaku kepada $uhan. %ku tetap
men&lak
untuk menjadi kaki tangan pember&ntak, apapun
yang akan
menjadi akibatnya!"
Semua pendeta 'ama yang berada di situ, diam*
diam
2014
merasa kagum. 0ahkan Kim Sim 'ama juga merasa
kagum.
(emuda ini, biarpun b&ngk&k, ternyata jiwanya
tidak b&ngk&k
dan semangatnya tegak lurus. %kan tetapi,
betapapun kagum
hatinya, dia tidak rela membiarkan Sie 'i&ng pergi
karena
tentu semua rahasia akan ketahuan dan mereka
terancam
bahaya serbuan #alai 'ama sehelum mereka kuat
benar.
Sie 'i&ng, engkau masih muda akan tetapi selain
memiliki
ketabahan besar, juga kes&mb&ngan yang agak
berlebihan.
%gaknya engkau terlalu mengandalkan ilmu
kepandaianmu
sendiri sehingga merasa bahwa di k&l&ng langit ini
tidak ada
2015
&rang yang akan mampu mengalahkanau. 2ah,
ingin sekali
pinceng melihat sampai berapa hebat
kepandaianmu maka
angkau berani menentang kami! $hey Ku 'ama,
pinceng ingin
melihat se&rang di antara kalian mengujinya!" kata
Kim Sim
'ama.
0iasanya, kalau menghadapi lawan berat, $ibet
2g&*h&uw
tentu maju berlima. %kan tetapi kini yang mereka
hedapi
hanya se&rang pemuda b&ngk&k, betapapun
lihainya, kalau
mereka maju berlima menger&y&k se&rang
pemuda b&ngk&k,
hal ini tentu saja amat merendahkan nama besar
mereka
2016
sebagai pembantu*pembantu utama Kim Sim
'ama! 0ahkan
$hay Ku 'ama sendiripun merasa sungkan kalau
harus
bertanding melawan pemuda b&ngk&k itu, maka
dia memberi
isyarat kepada $hay 0& 'ama, saudara termuda
diantara
mereka berlima, untuk maju menandingi Sie 'i&ng.
$hay 0& 'ama bertubuh kurus kering dan wataknya
memang keras dan berangasan. 0egitu menerima
isyarat dari
suhengnya, dia sudah mel&mpat ke depan
menghadapi Sie
'i&ng. $angan kirinya sudah memegang sebatang
t&mbgk
karena tadi dia sudah menyambar t&mbaknya yang
dia
letakkan di atas lantai di bawah meja. Kini, dengan
t&mbak
2017
berdiri di sebelah kirinya, tangan kanannya
bergerak ke
depan, telunjuknya menuding ke arah muka Sie
'i&ng.
5rang muda s&mb&ng! Ketika masih kecil dahulu
engkau
sudah mengganggu kami, sekarang setelah
dewasa, engkau
masih datang mengganggu. %gaknya memang
sudah
dikehendaki $uhan bahwa engkau akan mati di
tanganku!
2ah, engkau majulah, perlihatkan kepandaianmu
kepada $hay
0& 'ama!"
Sie 'i&ng bersikap tenang. #ia sudah siap sedia
menghadapi ancaman yang paling hebat karena
dia maklum
bahwa hanya dengan pert&l&ngan $uhan saja dia
akan dapat
2018
l&l&s dari tempat ini, l&l&s dari ancaman bahaya
maut.
$hay 0& 'ama, sudah kukatakan bahwa aku tidak
ingin
berkelahi atau bermusuhan dengan siapapun juga
di sini.
,aka, tentu aku tidak akan menyerang siapapun,
dan hanya
akan membela diri kalau aku diserang."
S&mb&ng! Sambutlah serangan t&mbakku ini!"
#ia segera
menggerakkan t&mbaknya dan terdengarlah suara
bersiutan
karena t&mbak itu bergerak dengan cepat dan kuat
bukan
main. Ketika menyerang dengan tusukan, t&mbak
itu meluncur
seperti anak panah saja, menusuk ke arah dada Sie
'i&ng! Sie 'i&ng melihat gerakan ini dapat
menduga bahwa
2019
lawannya yang kurus kering seperti cecak mat i
kering itu
agaknya memiliki tenaga yang amat besar. 7ntuk
meyakinkan
dugaannya, diapun mengerahkan tenaganya pada
t&ngkat
yang dipegangnya, lalu dengan tubuh miring dia
menangkis
dari samping.
$rranggg1.!"
#ugaan Sie 'i&ng memang tepat. 0iarpun
lawannya itu
kurus kering dan kelihatan lemah, namun ternyata
di dalam
lengan yang kecil dan hanya tulang terbungkus
kulit itu
terdapat tenaga raksasa yang mengejutkan.
7ntung bahwa
dia telah menduga sebelumnya sehingga tidak
merasa
2020
terkejut. +uga tidak sampai terpental karena diapun
sudah
mengerahkan tenaganya ketika menyambut
dengan tangkisan
tadi. #i lain pihak, $hay 0& 'ama yang terkejut.
0&cah
b&ngk&k itu mampu menangkis t&mbaknya dan
t&ngkat yang
dipegang b&cah itu tidak sampai terpental atau
patah, bahkan
kedudukan kakinya sendiri yang menjadi g&yah
karena dia
merasa se&lah t&mbaknya bertemu dengan
pag&da baja yang
amat kuatnya!
0&gus! 0&cah b&ngk&k kiranya engkau telah
mewarisi
sedikit ilmu dari (ek Sim Sian*su dan karenanya
menjadi
2021
s&mb&ng! %kan tetapi awas, hari ini engkau akan
mampus di
tangan pinceng!" bentak $hay 0& 'ama sambil
melintangkan
t&mbaknya di depan dada.
$hay 0& 'ama, ingatlah bahwa engkau yang
memaksaku
untuk berkelahi, bukan aku yang mencari
permusuhan!" jawab
Sie 'i&ng dengan sikap yang amat tenang.
)yeeeeeehhhh1. haittt1.!" $hay 0& 'ama
mengeluarkan
teriakan nyaring, lengan kirinya membuat gerakan
memutar di
depan dada untuk mengumpulkan tenaga sakti
yang
dipusatkan di kedua lengan. Kakek yang usianya
sudah
mendekati enam puluh tahun ini ternyata memang
masih
2022
amat kuat sehingga dari kedua lengannya itu
timbul getaran
melalui t&mbaknya dan kini t&mbak itu bagaikan
hidup
menyambar ke arah Sie 'i&ng.
6yuuuuuutt1. singgggg1.!"
Ketika dielakkan, senjata itu menyambar*nyambar
dan
melakukan serangan bertubi*tubi dan selain
mendatangkan
sambaran angin yang amat kuat, juga
mengeluarkan suara
bersiutan dan bardesing. 2amun, Sie 'i&ng dapat
selalu
menghindairkan diri dengan tidak terlampau sulit,
menggunakan gerakan kedua kakinya yang lincah
untuk
membuat tubuhuya selalu meliuk*liuk dan
menyusup*nyusup
2023
di antara sinar t&mbak, dan kadang*kadang
t&ngkatnya
men&lak t&mbak dengan tangkisan yang demikian
kuat
sehingga beberapa kali t&mbak itu menyeleweng
dan $hay 0&
'ama sendiri terhuyung!
Sie 'i&ng maklum bahwa dia berada di dalam
bahaya, juga
dalam keadaan serba salah. Kalau dia terlalu lama
melayani
$hay 0& 'ama, tentu tenaganya akan terkuras
karena di situ
masih terdapat banyak lawan yang tentu akan
maju satu demi
satu. Sebaliknya, kalau terlalu cepat dia
mengalahkan $hay 0&
'ama, hal ini hanya akan membuat mereka
menjadi semakin
2024
penasaran dan marah kepadanya! +alan lari tidak
mungkin lagi
karena dia sudah terper&s&k ke dalam sarang
mereka.
0agaimanapun juga, dia harus menghadapi
ancaman bahaya
itu dengan gagah. $iba*tiba dia mempercepat
gerakan
t&ngkatnya dan dia mainkan $hian*te Sin*tung di
bagian yang
menekan dan menyerang.
0egitu Sie 'i&ng mengubah gerakannya dan mulai
menyerang, $hay 0& 'ama terkejut. #ia melihat
betapa
t&ngkat itu seperti berubah menjadi banyak sekali.
Sebagian
menahan t&mbaknya, sebagian pula
menyerangnya bagaikan
gel&mbang lautan yang menyarbu dirinya!
0eberapa kali
2025
tubuhnya nyaris terpukul dan dia terus memutar
t&mbak,
melindungi tubuhnya sambil terdesak mundur.
(adahal, belum
ada tiga puluh jurus dia melawan! /epat dia
mengerahkan
tenaga sakti dan mulutnya berkemak*kemik. #ia
hendak
menggunakan kekuatan sihir untuk mengalahkan
lawan yang
masih muda itu.
)yaaaahh, &rang muda berlututlah engkau!"
2amun, biar masih muda, Sie 'i&ng adalah murid
yang
dikasihi dan digembleng &leh (ek Sim Sian*su,
maka tentu
saja dirinya sudah berisi" dan segala macam
kekuatan sihir
tidak akan mudah mempengaruhi batinnya yang
sudah kuat.
2026
#ia merasakan getaran ilmu sihir itu, namun cepat
Sie 'i&ng
mengerahkan sin*kang melindungi dirinya dan
sekali
t&ngkatnya berkelebat, dua lutut kaki lawan telah
dicium
ujung t&ngkatnya. $hay 0& 'ama mengeluarkan
seruan kaget
ketika tiba*tiba kedua kakinya menjadi lumpuh dan
tanpa
dapat dicegah lagi, diapun jatuh berlutut! $ernyata
jeritannya
mengandung perintah tadi disusul dengan dirinya
sendiri yang
berlutut, bukan lawannya.
$hay 0& 'ama, tidak berani aku menerima
pengh&rmatan
itu!" kata Sie 'i&ng sambil melangkah mundur dan
menghadap
2027
ke samping. Sikapnya wajar dan sedikitpun tidak
menunjukkan
ejekan. +ustru sikap ini yang membuat $hay 0&
'ama menjadi
malu dan marah bukan main. Setelah rasa
kesemutan yang
membuat kedua lututnya lumpuh tadi lenyap,
diapun bangkit
berdiri dengan muka merah dan matanya
menc&r&ng
memandang pemuda b&ngk&k itu penuh
kebencian.
)yaaatt*ahh1.!" $iba*tiba $hay 0& 'ama, pendeta
mata
satu itu sudah menyerang Sie 'i&ng dengan
senjatanya yang
ampuh, yaitu sebatang rantai baja yang panjang
dan berat
sekali. 4antai itu menyambar ganas ke arah kepala
Sie 'i&ng.
2028
(endekar 0&ngk&k sudah mengenal sejak dahulu
akan
kelihaian $ibet 2g&*h&uw ini, maka melihat rantai
menyambar
ganas, diapun merendahkan tubuhnya dan rantai
itu lewat di
atas kepalanya, kemudian diapun melangkah maju
mendekat.
4antai itu panjangnya ada tiga meter sehingga
kalau berkelahi
jarak jauh, dia akan rugi. 4antai lawan dapat
mencapai dirinya
sedangkan t&ngkatnya yang hanya satu setengah
meter
panjangnya tidak akan dapat mencapai lawan.
%kan tetapi, $hay 0& 'ama sudah menyambutnya
dengan
d&r&ngan tangan kiri yang terbuka. %da angin yang
berbau
2029
amis manyambar ke arah Sie 'i&ng. (emuda ini
mel&ncat ke
kiri, maklum bahwa itu adalah pukulan yang
mengandung racun.
,emang, pendeta 'ama yang matanya buta
sebelah itu,
selain amat lihai memainkan rantai bajanya yang
panjang dan
berat, juga terkanal memiliki pukulan beracun, juga
pandai
mempergunakan racun sebagai senjata atau alat
untuk
mengalahkan lawannya.
Sambil melangkah maju, Sie 'i&ng juga
menggerakkan
t&ngkatnya menusuk ke arah perut lawan baru ini.
2amun
tiba*tiba rantai baja itu ditekuk menjadi dua dan
ternyata
2030
pendeta 'ama itu kini memegang rantai di bagian
tengah dan
rantai yang tadinya tunggal dan panjang itu
berubah menjadi
dua rantai pendek karena dipegang bagian
tengahnya! #an
dua batang rantai itu berputar menangkis t&ngkat,
bahkan
membalas dengan serangan dari kanan kiri, dua
helai rantai
baja itu melakukan gerakan menggunting. Kembali
Sie 'i&ng
melangkah ke belakang untuk menghindarkan diri
dari
guntingan sepasang rantai baja itu. %kan tetapi,
dia mendengar
angin bersiut ke arah kepalanya dari belakang.
/epat dia
merendahkan tubuh sambil memutar t&ngkat
untuk menyambut
2031
penyerangnya dari belakang itu. Kiranya $hay 0&
'ama yang sudah menyerangnya dengan curang
sekali. $hay
0& 'ama yang tadi menghantamkan t&mbaknya ke
arah
kepala Sie 'i&ng, kini berbalik malah diancam
t&ngkat yang
menusuk ke arah lambungnya dari samping. /epat
dia
melempar tubuhnya mengelak, akan tetapi kaki Sie
'i&ng
menyambar dan diapun terpelanting! 7ntung
bahwa
tendangan itu tidak mengenai dengan tepat
sehingga tubuh
$hay 0& 'ama hanya terpelanting saja dan tidak
terluka.
(ada saat itu, $hay )&k 'ama sudah pula
menyerang
2032
dengan rentai bajanya. Ketika Sie 'i&ng
menggerakkan
t&ngkat menangkis, ujung rantai yang panjang itu
melibat
t&ngkat! ,aksud $hay )&k 'ama tentu saja untuk
merampas
t&ngkat. #ia membet&t keras untuk membuat
t&ngkat di
tangan pemuda itu terlepas. %kan tetapi Sie 'i&ng
mempertahankan dan dengan pengerahan sin*
kangnya,
diapun membalas, menarik dan1.. tubuh $hay )&k
'ama
melayang terbawa tarikan itu, melambung ke atas
sehingga
terpaksa $hay )&k 'ama pelepaskan belitan
rantainya dan dia
mel&ncat turun dengan muka berubah merah.
,elihat betapa dua &rang rekan mereka masih
terdesak
2033
&leh (endekar 0&ngk&k, $hay Ku 'ama memberi
isyarat
kepada dua &rang sutenya, yaitu $hay Si 'ama dan
$hay (ek
'ama. $iga &rang ini serentak berl&ncatan turun ke
gelanggang
dan merekapun sudah menggerakkan senjata
masingmasing
melakukan pengepungan. $hay Ku 'ama yang
bermuka c&det dan berperut gendut itu telah
memegang
g&l&knya, $hay Si 'ama yang bermuka b&peng
mempergunakan senjata cambuknya, sedangkan
$hay (ek
'ama yang barmuka pucat memegang sepasang
pedang!
'engkaplah kini $ibet 2g&*h&uw ('ima )arimau
$ibet)
mengepung (andekar 0&ngk&k Sie 'i&ng!
2034
Sie 'i&ng tersenyum dan terbayanglah peristiwa
beberapa
tahun yang lalu ketika dia masih kecil. Ketika itu,
diapun
melihat $ibet 2g&*h&uw ini bertanding melawan
tiga &rang
gurunya atau juga dapat disebut suhengnya, yaitu
)imalaya
Sam '&jin. ,ereka adalah gurunya karena dia
menerima
gemblengan silat pertama dari mereka bertiga,
akan tetapi
merekapun kakak*kakak seperguruannya karena
dia adalah
murid (ek Sim Sian*su yang terhitung susi&k
(paman guru)
dari )imalaya Sam '&jin. ,asih terbayang &lehnya
betapa
$ibet 2g&*h&uw ini bertanding melawan )imalaya
Sam '&jin,
2035
lima &rang melawan tiga &rang! Suatu
pertandingan yang
amat hebat dan dahsyat dan dia masih ingat
betapa )imalaya
Sam '&jin terdesak &leh $ibet 2g&*h&uw yang lihai
itu. 7ntung
ketika itu muncul (ek Sim Sian*su dan juga sute
dari kakek
sakti itu, K&ay $&jin yang aneh dan $ibet 2g&*h&uw
dapat
dikalahkan dan diusir.
#an kini, dia se&rang diri harus menghadapi
penger&y&kan
lima &rang 'ama yang amat lihai itu! 2amun, dia
sudah
m&nerima gemblengan lahir batin dari (ek
SimSian*su dan dia
tidak merasa gentar sedikitpun juga.
)emm, aku datang mewakili para t&su yang
dimusuhi
2036
hanya untuk minta keterangan mengapa mereka
yang tidak
berd&sa itu dimusuhi, dan ternyata sekarang $ibet
2g&*h&uw
juga berusaha keras untuk menger&y&k aku!
%pakah inipun
termasuk perintah 3ang ,ulia #alai 'ama. %taukah
nama
beliau itu hanya kalian pergunakan untuk
menjatuhkan nama
#alai 'ama. 0ukankah ini juga merupakan suatu
muslihat
dalam pember&ntakan kalian terhadap #alai 'ama.
Sungguh
bagus sekali!" Sie 'i&ng berkata. Karena maklum
bahwa dia
telah masuk sarang harimau dan tidak dapat
mengharapkan
l&l&s, maka diapun tidak menyembunyikan
perasaan dan
2037
dugaannya.
7capan ini membuat lima &rang pendeta 'ama itu
saling
pandang dan tentu saja mereka merasa betapa
janggalnya
dan memalukan keadaan mereka di saat itu. 'ima
&rang datuk
besar persilatan yang namanya sudah menjulang
tinggi, lima
&rang kakek sakti yang usianya sudah mendekati
enam puluh
tahun dengan senjata*senjata pusaka andalan
mereka di
tangan, kini mengepung se&rang pemuda yang
cacat
tubuhnya, b&ngk&k dan hanya memegang senjata
sebatang
t&ngkat kayu pula! 0etapa memalukan keadaan ini.
%kan
2038
tetapi mereka berada di sarang sendiri, tidak ada
&rang luar
yang menyaksikan peristiwa memalukan itu. 3ang
hadir di situ
hanyalah para rekan mereka, yaitu Kin Sim 'ama,
yang tentu
maklum bahwa mereka harus maju bersama
menghadapi
musuh yang demikian lihainya, meskipun masih
amat muda
dan b&ngk&k pula. 0etapapun juga, ucapan Sie
'i&ng tadi
menyentuh perasaan harga diri mereka dan kini
mereka
berdiri berjajar, tidak lagi mengepung. )al ini
mereka lakukan
atas isyarat $hay Ku 'ama &rang pertama di antara
mereka.
,ereka hendak menggunakan tenaga gabungan
mereka
2039
untuk mengalahkan Sie 'i&ng sehingga tidak akan
kelihatan
terlalu mengepung dan menger&y&k! ,ereka
berdiri berjajar
sambil bergandeng tangan, $hay Ku 'ama di ujung
kanan
sebagai kepala dan $hay Si 'ama di sebelah kiri
paling ujung
sebagai ek&r. ,ereka membentuk suatu barisan
yang mereka
ciptakan sendiri dan nama barisan ini adalah
Siang*th&uw*c&a
(7lar 0erkepala #ua). ,emang barisan atau tin"
ini mirip
garakan ular yang berkepala dua. ,ereka berlima
dengan
bergandeng tangan menghadapi lawan dengan
gerakan
melingkar*lingkar dan meliuk*liuk dan yang
menjadi penyerang
2040
utama hanyalah sang kepala dan sang ek&r yang
keduanya
dapat berganti tempat. +adi penyerang utama
hanya $hay Ku
'ama dan $hay Si 'ama, sedangkan tiga &rang
'ama yang
lain, karena kedua tangan mereka bergandeng
untuk
menyambung barisan itu, hanya membantu
dengan tendangan*
tendangan saja.
,enghadapi lima &rang lawan yang sudah
menyimpan
senjata masing*masing dan kini bergandeng
tangan itu, Sie
'i&ng mengerutkan alisnya. #ia tahu bahwa $ibet
2g&*h&uw
adalah lima &rang pendeta 'ama sakti yang amat
berbahaya,
2041
lihai dan licik sekali. ,aka, dia pun menduga
bahwa mereka
tentu akan mempergunakan suatu cara
penyerangan yang
istinewa, dan melihat cara mereka bergandeng
tangan, diapun
dapat menduga bahwa ini tentu semacam tin
(barisan) dan
cara bergandeng tangan itu menunjukkan bahwa
mereka
berlima tentu akan menyatukan tenaga sin*kang
mereka. Ini
berbahaya bukan main. ,enghadapi mereka itu
satu lawan
satu, mungkin dia masih dapat menandingi
kekuatan sin*kang
mereka, bahkan mengatasi mereka. %kan tetapi
kalau tenaga
sin*kang mereka berlima disatukan, dia harus
berhati*hati
2042
sekali, terutama kalau hendak mengadu tangan!
Sie 'i&ng, b&cah s&mb&ng! )endak kami lihat
apakah
engkau mampu menandingi barisan kami!" teriak
$hay Ku
'ama dan barisan" lima &rang ini mulai bergerak,
melenggang*lengg&k dan seperti ular berjalan
mengelilingi Sie
'i&ng! $hay Ku 'ama berada paling depan sebagai
kepala dan
$hay Si 'ama paling belakang sebagai ek&r. ,elihat
lima &rang
pendeta 'ama ini berjalan beriringan sambil
bergandeng
tangan seperti itu, sungguh merupakan
penglihatan yang aneh
dan lucu, seperti melihat lima &rang anak kecil
bermain*main
saja. %kan tetapi Sie 'i&ng sama sekali tidak
menganggap
2043
demikian. #ia tetap waspada, melintangkan
t&ngkatnya di
depan dada dan pandang matanya, juga
pandengaran
telinganya, tak pernah melepaskan gerakan lima
&rang lawan
itu. Ketika lima &rang itu mengelilinginya, dia tidak
ikut
memutar*mutar tubuh, hanya lenernya saja
bergerak perlahan
mengikuti mereka dan setelah mereka tiba di
belakang
tubuhnya, diapun memutar leher dari arah lain dan
mengikuti
gerakan mereka lagi hanya dengan menggerakkan
leher. $ak
pernah dia menggeser kaki yang selalu siap
bergerak dengan
sikap bertahan dan menjaga diri.
2044
(ancingan pertama ini saja sudah tidak berhasil.
$adinya,
Siang*th&uw /&a*tin (0arisan 7lar Kepala #ua) ini
mengelilingi
lawan memancing agar lawan ikut pula berputar.
Kalau lawan
melakukan ini, mereka akan berlari cepat
mengelilinginya,
memaksa lawan berputar demikian cepat dan
dengan
mengubah*ubah arah, berbalik*balik, maka lawan
yang
berputaran di dalam lingkaran mereka tentu akan
menjadi
bingung dan juga pening sehingga kedudukannya
menjadi
lemah. 2amun, (endekar 0&ngk&k itu tidak mau
memutar
tubuh, hanya mengikuti gerakan mereka dengan
leher saja.
2045
Kalau dilanjutkan seperti itu, bukan (endekar
0&ngk&k yang
menjadi bingung, pening dan lelah, melainkan
mereka sendiri.
Gerakan Siang*th&uw /&a*tin itu kini berubah,
mereka
masih mengitari Sie 'i&ng akan tetapi berganti
arah, yang
tadinya ek&r menjadi kepala dan kepala menjadi
ek&r.
0erubah lagi beberapa kali, kemudian, atas isyarat
$hay Ku
'ama yang melihat pemuda itu tidak terpancing
dan tenang
saja, $hay Si 'ama melakukan penyerangan
pertama. $angan
kirinya bergandeng dengan tangan $hay (ek 'ama,
kini dia
mempergunakan tangan kanan untuk menghantam
ke arah
2046
kepala Sie 'i&ng.
6uuuuuuttt1.!" Sie 'i&ng cepat mengelak karena
dia
merasa betapa pukulan itu mengandung angin
pukulan yang
amat dahsyat. Ketika pukulan itu melewati atas
kepalanya,
tiba*tiba barisan itu membalik dan kini ek&rnya",
yaitu $hay
Ku 'ama sudah berganti kedudukan menjadi kepala
dan
tangan kiri &rang pertama dari $ibet 2g&*h&uw ini
sudah
mencengkeram ke arah dada Sie 'i&ng! /epat dan
tidak
terduga sekali gerakan ini sehingga Sie 'i&ng
terkejut. #ia
cepat membuang diri ke belakang sambil
berjungkir balik.
0rettt1.!" 7jung baju di dada Sie 'i&ng tersentuh
2047
cengkeraman tangan kiri $hay Ku 'ama dan
terbukalah lubang
di baju bagian dada itu, dan bekas r&bekan
menjadi hangus!
Sambil mel&mpat menjauhi, Sie 'i&ng yakin bahwa
dugaannya benar. 'ima &rang itu menyatukan
tenaga sin*kang
dan dia se&lah menghadapi se&rang lawan yang
memiliki
kekuatan sin*kang yang amat hebat. %kan tetapi
dia tidak
diberi kesempatan untuk berpikir banyak karena
pada saat itu,
Siang*th&uw /&a*tin telah bergerak lagi dan
dengan dahsyat
dan cepatnya, juga dengan cara yang aneh dan
tidak dapat
diduga sebelumnya, menyerangnya dengan
hantamanhantaman
tangan yang mengandung sin*kang amat kuat.
2048
Sukar diduga siapa yang akan menyerangnya,
$hay Ku 'ama
ataukah $hay Si 'ama. 2amun, Sie 'i&ng sudah
cepat
mempergunakan langkah*langkah ajaib yang
pernah dilatihnya
dari (ek Sim Sian*su. 'angkah*langkah yang
menjadi dasar
dari $hian*te Sin*tung dan yang membuat
tubuhnya
berkelebatan bagaikan bayang*bayang saja dan
biarpun dia
terdesak hebat, namun sampai belasan jurus
lamanya, belum
pernah ada pukulan lawan yang mampu
menyerempetnya
lagi.
Setelah dua puluh jurus dia selalu mengelak sambil
memperhatikan gerakan barisan lima &rang itu,
akhirnya diapun
2049
tahu bahwa yang dimaksudkan dengan 7lar Kepala
#ua
adalah karena dua &rang yang berada di kedua
ujung itulah
yang menyerangnya secara bergantian, dan
mereka itulah
kepala dan ek&r, akan tetapi ek&r dapat pula
menjadi kepala
dan sebaliknya. +usteru perubahan tiba*tiba inilah
yang
membingungkan lawan. #an diapun melihat
betapa tiga &rang
pendeta 'ama lainnya yang menjadi penghubung
dan
penyalur tenaga sin*kang yang disatukan, tidak
dapat banyak
berbuat sebagai penyerang karena kedua tangan
mereka
saling gandeng. )anya kadang*kadang saja tiga
&rang ini
2050
membantu dengan tendangan kaki, akan tetapi
karena tubuh
mereka tidak bebas, dengan kedua tangan saling
bergandengan
itu mereka seperti terikat &leh barisan, maka
tendangan mereka itu pun tldak banyak artinya
bagi Sie 'i&ng.
#an pemuda yang cerdik inipun menemukan suatu
kenyataan
yang memberi harapan, yaitu bahwa di bagian
tubuh" atau
tengah yang dimainkan tiga &rang inilah bagian
barisan itu
yang paling lemah!
3aaaaattt1.!" $hay Ku 'ama sudah menyerang
lagi
dengan hantaman telapak tangan terbuka ke arah
dada Sie
'i&ng ketika pemuda itu membalik dari elakan
serangan
2051
sebelumnya. 0ukan main kerasnya angin pukulan
itu. Sie
'i&ng yang sudah membuat perhitungan matang,
lalu
menggerakkan kedua tangan pula untuk
menyambut pukulan
itu dari jarak dua meter. #ia tentu saja tidak berani
menyambut langsung, maklum betapa hebatnya
tenaga ginkang
yang mend&r&ng pukulan itu. %kan tetapi dalam
jarak
dua meter, dia berani mengambil resik& karena
tidak terlalu
berbahaya. #ia juga mengerahkan sin*kang yang
lemas, tidak
mau mengadu keras lawan keras karena tenaga
sin*kang jelas
jauh kalau dibandingkan tenaga lawan yang
disatukan itu,
jauh kalah.
2052
#esss1.!" #ua pasang tangan itu tidak sampai
bertemu,
tidak saling sentuh, akan tetapi tenaga sin*kang
yang
menyambar sebagai kekuatan dahsyat itu telah
saling bertemu
dan bertumbuk di udara. %kibatnya hebat bukan
main. Sie
'i&ng merasa seperti did&r&ng &leh angin taufan
dan diapun
terlempar! 2amun, dia sudah memperhitungkan
sehingga dia
membiarkan dirinya terjatuh ke atas tanah lalu dia
bergulingan. #engan cepat tubuhnya berguling*
guling ke
sana*sini sehingga mematahkan tenaga luncuran
sambil
memperhatikan keadaan barisan lawan. Seperti
yang
2053
diduganya, lima &rang $ibet 2g&*h&uw itu mengira
bahwa dia
tentu terluka, dan mereka itu sudah datang
menghampiri
dengan cepat, dengan gerakan lenggak*lenggpk
seperti seek&r
ular.
$iba*tiba Sie 'i&ng yang bergulingan itu tubuhnya
menyambut dan setelah cukup dekat, dia mel&ncat
dan
mengeluarkan suara melengking nyaring,
t&ngkatnya
bergerak*gerak sehingga ujungnya menjadi banyak
dan
diseranglah tiga &rang yang berada di tengah*
tengah!
Serangan yang tiba*tiba ini membuat $hay (ek
'ama, $hay
)&k 'ama dan $hay 0& 'ama yang berada di
tengah*tengah
2054
terkejut bukan main. +uga $hay Ku 'ama dan $hay
Si 'ama
yang menjadi kepala dan ek&r barisan itu terkejut.
,ereka tadi
salah perhitungan. ,ereka mengira bahwa Sie
'i&ng terluka.
Sungguh tak mereka sangka kini pemuda itu
bahkan
menyerang dengan hebat ke arah bagian barisan
yang lemah.
$iga &rang sute mereka itu hanya mampu
membantu dengan
penyaluran tenaga, sama sekali tidak dapat
menangkis atau
mengelak karena mereka itu seperti terkait dan
terjepit!
(adahal, serangan t&ngkat di tangan pemuda
b&ngk&k itu
dahsyat bukan main karena dia memainkan jurus*
jurus $hiante
2055
Sin*tung!
'epaskan ikatan!" bentak $hay Ku 'ama yang
melihat
betapa tiga &rang sutenya terancam bahaya maut
&leh t&ngkat
kayu yang digerakkan secara lihai sekali itu.
$erlepaslah
tangan mereka yang bergandengan dan kini tiga
&rang
pendeta 'ama yang diserang itu dapat
menggunakan kaki
tangan mereka untuk membela diri. ,erekapun
segera bargerak,
ada yang mengelak dan ada yang menangkis.
2amun,
gerakan mereka malepaskan diri dari ikatan
barisan tadi terlambat
sedikit dan akibatnya, $hay (ek 'ama terjengkang
dengan pundak tert&t&k ujung t&ngkat, $hay )&k
'ama juga
2056
terpelanting karena kakinya menjadi lumpuh
sebelah ketika
ujung t&ngkat singgah di lutut kirinya, sedangkan
$hay 0&
'ama terhuyung ke belakang, dadanya kena
did&r&ng tangan
kiri Sie 'i&ng sehingga terasa napasnya sesak dan
dadanya
nyeri. ,asih untung bagi tiga &rang pendeta 'ama
itu bahwa
Sie 'i&ng hanya berniat menghancurkan Siang*
th&uw /&a*tin
itu saja, tidak berniat membunuh sehingga baik
t&ngkat
maupun tangan kirinya, menyerang dengan tenaga
yang
terbatas. 0agaimanapun juga, jelas bahwa barisan
itu dapat
dia pecahkan dan kini lima &rang pendeta 'ama itu
berdiri
2057
dengan muka berubah merah karena malu dan
marah. $iga
&rang pendata 'ama yang tadi terkena serangan,
juga sudah
dapat memulihkan tenaga dan mereka sudah
menyambar
senjata masing*masing, seperti juga yang
dilakukan $hay Ku
'ama dan $hay Si 'ama!
,elihat ini, Sie 'i&ng menjura. %pakah ucapan
$ibet 2g&h&uw
tidak dapat dipercaya lagi. %ku sudah menandingi
barisanmu dan berhasil memecahkannya, kenapa
kalian malah
mengeluarkan senjata."
(endekar 0&ngk&k, apakah engkau takut." $hay
Ku 'ama
bertanya dengan suara mengejek, juga empat
&rang sutenya
2058
mengeluarkan suara mengejek, semua ini tentu
saja untuk
menghibur atau menutupi kekalahannya tadi yang
membuat
mereka merasa malu, penasaran dan marah.
,endengar ini, tiba*tiba saja Sie 'i&ng menekuk
punggungnya yang b&ngk&k ke belakang dan dia
m&nangadah, memandang langit*langit ruangan
yang luas itu
dan diapun mengeluarkan suara ketawa yang
membuat semua
&rang di situ terkejut dan tercengang. Suara
ketawa itu amat
nyaring melengking, akan tetapi juga bergelak dan
gemuruh
seperti gel&mbang, mendatangkan getaran
dahsyat yang
se&lah*&lah akan meruntuhkan bangunan ruangan
itu! 0ahkan
2059
Kim Sim 'ama sendiri memandang kagum. 0elum
pernah
selamanya dia bertemu dengan se&rang pemuda
seperti ini,
yang memiliki ilmu kepandaian hebat sekali! 0ukan
hanya
hebat ilmu kepandaiannya, akan tetapi juga luar
biasa sekali
tabah dan beraninya! Se&rang diri memasuki
sarangnya dan
menyambut tantangan $ibet 2g&*h&uw! Sungguh
hampir tak
masuk akal dan sukar dipercaya! Kehebatan Sie
'i&ng ini saja
sudah mendatangkan perasaan sayang di dalam
hatinya dan
betapa akan senangnya kalau dia dapat
mempunyai se&rang
pendukung atau pembantu seperti pemuda
b&ngk&k itu!
2060
)a*ha*ha*ha*ha!" Sie 'i&ng menghentikan
ketawanya yang
bergel&mbang dan bergemuruh tadi, lalu
menudingkan
t&ngkatnya ke arah muka $ibet 2g&*h&uw dan
suaranya
terdengar tidak seperti tadi, lemah lembut,
melainkan tegas
dan berani penuh kekuatan dan kegagahan. $ibet
2g&*h&uw,
bukan aku yang takut, melainkan kalian! 0ukt inya
kalian
menger&y&k aku! Se&rang seperti aku ini, apa
artinya takut.
%ku se&rang sebatangkara yang tidak memiliki
apa*apa,
tubuhpun cacat, dan kematian bagiku hanya
kembali ke
tempat yang jauh lebih baik daripada di dunia yang
penuh
2061
kek&t&ran dan manusia busuk macam kalian ini!
0agiku, yang
ada hanyalah berpegang kepada kebenaran dan
keadilan.
#emi kebenaran dan keadilan, matipun tidak apa*
apa!
Kematian hanya pulang dan kembali kepada
sumber
kebenaran dan keadilan! Sebaliknya, kalian ini
biarpun
berpakaian pendeta, selalu menuruti nafsu angkara
murka,
menjadi setan sehingga kalian takut mati, karena
kematian
kalian akan menyeret kalian kepada kerajaan setan
dan iblis!"
Seperti juga suara ketawanya tadi, kini ucapannya
itu
membuat banyak &rang di situ merasa panas
dingin dan bulu
2062
tengkuk mereka meremang. %kan tetapi, $ibet
2g&*h&uw
yang sudah merasa malu dan penasaran, tidak
memperdulikan
semua itu dan atas isyarat $hay Ku 'ama, mereka
sudah
bergerak mengepung dengan senjata masing*
masing di
tangan Sie 'i&ng berada di tengah*tengah dan
diapun sudah
siap siaga. #ia tahu bahwa kalau dia diker&y&k
dengan
pengepungan seperti ini, akan rugilah dia kalau
hanya
mempertahankan diri saja. Kalau sampai dia
terdesak, akan
sukarlah mel&l&skan diri dari kepungan, sukar
untuk
membalas serangan lawan yang tentu bertubi*tubi
datangnya.
2063
5leh karena itu, diapun mengambil keputusan
untuk
mendahului lawan dan mengambil sikap
menyerang dan
mengamuk!
$iba*tiba dia mengeluarkan lengkingan dahsyat
dan
tubuhnya bergerak ke kiri. (emuda b&ngk&k itu
sudah
menyerang $hay 0& 'ama yang berada di sebelah
kirinya.
Karena dia menggunakan jurus dari ilmu t&ngkat
$hian*te Sin
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
tung, tentu saja serangannya itu hebat bukan
main. $hay 0&
'ama menggerakkan t&mbaknya menangkis, dan
$hay )&k
'ama yang berada di sampingnya juga mengayun
rantai baja
2064
untuk melindungi sutenya, juga untuk menyerang
Sie 'i&ng!
2amun, begitu serangannya gagal, Sie 'i&ng tidak
membiarkan dirinya diserang. Serangan $hay )&k
'ama itu dia
hindarkan dengan l&ncatan ke kanan dan dia sudah
men&t&kkan ujung t&ngkatnya ke arah leher $hay
Si 'ama.
$ar*tar*tarrrr!" $hay Si 'ama menggerakkan
cambuknya
meledak*ledak ketika ujung t&ngkat di tangan Sie
'i&ng itu
bagaikan seek&r lalat menyambar*nyambar ke arah
lehernya.
#ia tahu betapa hebatnya t&t&kan itu kalau
mengenai sasaran,
maka dengan sibuk diapun melindungi dirinya
dengan putaran
cambuk. Sementara itu, $hay (ek 'ama juga
menggerakkan
2065
siang*kiam (sepasang pedang) untuk membantu
suhengnya
dan membalas serangan Sie 'i&ng.
Ketika pedang itu menyambar pinggang dan leher,
Sie
'i&ng melempar tubuh ke bawah dan bergulingan
ke arah
$hay Ku 'ama. 0egitu mel&mpat, t&ngkatnya
sudah
menyerang dengan tusukan ke perut &rang
pertama $ibet
2g&*h&uw itu! 'ama ini cepat memutar g&l&k
menjaga dirinya.
%kan tetapi Sie 'i&ng sudah membalik ke belakang
lagi untuk
menyerang $hay )&k 'ama!
%mukan Sie 'i&ng itu mangejutkan $ibet 2g&*h&uw.
Gerakan pemuda itu demikian cepat, membagi*
bagi serangan
2066
sehingga mereka tidak sempat menyusun kekuatan
untuk
mengepung dan menghimpit. ,elihat ini, dengan
muka merah
dan hati panas sekali $hay Ku 'ama berseru
nyaring.
2g&*heng*tin (barisan lima unsur)! "
,endengar bentakan ini, para sutenya sadar dan
mereka
segera berl&mpatan menjauhi Sie 'i&ng dan
membuat berisan
segi lima! #an merekapun mulai bergerak
mengelilingi Sie
'i&ng, semakin lama semakin cepat dan lingkaran
yang
mereka buat itu semakin sempit. Sie 'i&ng tidak
berani lagi
menyerang seperti tadi karena maklum bahwa
begitu dia
2067
menyerang se&rang di antara mereka, yang empat
&rang akan
menubruk dan menyerangnya dari empat jurusan
secara
berbareng! #ia pernah mendengar dari (ek Sim
Sian*su
tentang beberapa tin (barisan) dan 2g&*heng*tin
merupakan
barisan yang berbahaya, apalagi karena lima &rang
anggautanya mempergunakan lima macam senjata
sehingga
sukar sekali diduga gerakan dan c&rak
penyerangan mereka.
%kan tetapi diapun teringat pelajaran yang
diberikan &leh para
gurunya. %ntara lain (ek Sim Sian*su pernah
menceritakan
sifat dan kehebatan 2g&*heng*tin. #alam 2g&*
heng*tin
2068
terdapat unsur Im*yang pula, demikian kata kakek
sakti itu.
'ima unsur itu saling bantu, sehingga kalau ada
se&rang
anggauta diserang, selain dia sendiri dapat
membela diri, juga
ada anggauta lainnya yang melindunginya,
sedangkan tiga
&rang lainnya tentu akan membarengi saat itu
untuk
menghantam lawan. ,emang kalau lima &rang
anggauta
2g&*heng*tin itu memiliki tenaga dan kepandainn
yang
setingkat denganmu, amat sukarlah mengalahkan
mereka.
%kan tetapi, dengan $hian*te Sin*tung dan langkah*
langkah
ajaib, tentu engkau akan dapat mempertahankan
diri. Kalau
2069
engkau bisa memecahkan unsur yang paling
membantu itu,
baru engkau akan dapat mengacaukan pertahanan
mereka.
7sahakan agar engkau mengenal siapa di antara
mereka itu
yang saling melindungi, siapa yang memegang
unsur air, api,
kayu, tanah dan angin." #emikianlah petunjuk
yang
diper&lehnya dari (ek Sim Sian*su.
$erdengar seruan keras ketika $hay Ku 'ama
membuka
serangan pertama! G&l&k di tangannya itu mula*
mula
diacungkan ke atas, dan kedua kaki pendeta yang
bertubuh
gemuk dengan perut gendut itu ditekuk sehingga
tubuhnya
2070
hampir berj&ngk&k. #ari perutnya berbunyi suara
berk&k&kan
seperti suara katak besar dan perut yang gendut
itu
berg&yang*g&yang, kemudian tubuhnya mel&ncat
ke depan
dan tangan kirinya dengan jari terbuka mend&r&ng
ke arah Sie
'i&ng. 7ap hitam disertai angin keras menyambar
ke arah Sie
'i&ng. Itulah pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang ($angan
%ngin
$aufan %wan )itam) yang amat berbahaya. Sie
'i&ng
mengenal pukulan ampuh, maka diapun melempar
tubuh ke
kiri sehingga angin pukulan itu lewat. Ketika sinar
g&l&k di
tangan kanan $hay Ku 'ama menyambar, dia
menggerakkan
2071
t&ngkatnya menangkis, lalu membalas dengan
t&t&kan*t&t&kan ke arah tujuh jalan darah utama di
bagian
depan tubuh lawan!
,enghadapi jurus hebat dari $hian*te Sin*tung ini
yang
membuat dirinya terancam maut &leh t&t&kan*
t&t&kan, $hay
Ku 'ama menjadi sibuk dan cepat memutar
g&l&knya untuk
melindungi tubuhnya. $hay Si 'ama cepat sekali
memutar
cambuknya, selain melindungi sehengnya, juga
ujung cambuk
itu berusaha membelit t&ngkat untuk
merampasnya!
Sie 'i&ng mulai merasakan keampuhan barisan
2g&*hengtin.
#engan &t&matis, ketika $hay Ku 'ama
diserangnya, $hay
2072
Si 'ama sudah berada di situ, melindunginya dan
ikut pula
menyerangnya.
#ia mel&ncat tinggi melewati tubuh para
pengepungnya
dan tiba di belakang $hay )&k 'ama, akan tetapi
begitu lima
&rang penger&y&knya membuat gerakan berlari
dan
berl&mpatan, dirinya sudah dikepung lagi &leh
barisan segi
lima itu. #ia cepat menubruk ke depan,
menggerakkan
pedangnya yang mula*mula menusuk ke arah
sepasang mata
$hay (&k 'ama, kemudian ujung t&ngkat
digetarkan untak
menghantam leher dan ubun*ubun secara
bergantian. $hay
2073
)&k 'ama cepat mengeluarkan sepasang
pedangnya
menangkis, dan pada saat itu, secara &t&matis
pula $hay )&k
'ama sudah menggunakan rantai bajanya
melindungi $hay
(ek 'ama. #an kedua &rang pendeta 'ama ini
bergabung dan
menyerang Sie 'i&ng.
Setelah menc&ba untuk mengamuk beberapa belas
jurus
lamanya, tehulah Sie 'i&ng bahwa benar seperti
dikatakan
gurunya, lima &rang itu saling melindungi. #ia lalu
mencari
mata rantai yang tidak bersambung dalam barisan
itu. $ibatiba
dia menyerang $hay Si 'ama dengan hebatnya.
#ia tahu
2074
bahwa tentu $hay (ek 'ama yang akan melindungi
suhengnya
itu. #an benar saja, $hay (ek 'ama secara
&t&matis telah
melindungi $hay Si 'ama, akan tetapi ketika
mereka berdua
hendak membalas serangan Sie 'i&ng, pemuda itu
telah
membalik secara tiba*tiba dan diapun sudah
menyerang $hay
0& 'ama! #ia sudah memperhitungkan bahwa
tentu $hay Ku
'ama yang akan melindungi &rang termuda dari
$ibet 2g&h&uw
itu. Ketika $hay Ku 'ama bergerak, diapun menarik
kembali serangannya dan tiba*tiba dia menyerang
$hay )&k
'ama si mata satu! Serangannya sekali ini hebat
bukan main,
2075
karena selain t&ngkatnya membuat serangan
tusukan
beruntun yang dahsyat, juga tangan kirinya
dengan tenaga
sin*kang sepenuhnya melakukan hantaman dengan
ilmu (aysan*
ciang ($angan ,en&lak Gunung), ilmu pukulan sakt
i yang
dia pelajari dari )ek 0in $&su.
$hay )&k 'ama terkejut bukan main dan memutar
rantai
melindungi dirinya. #ia mengharapkan
perlindungan $hay 0&
'ama seperti telah menjadi bagian masing*masing
dalam
barisan itu, namun baru saja $hay 0& 'ama
bergerak mundur
karena desakan Sie 'i&ng yang ternyata hanya
pura*pura itu,
2076
maka sekali ini, $hay )&k 'ama harus melinduagi
diri sendiri
dan tidak mempunyai pelindung lain. %kan tetapi,
serangan
Sie 'i&ng itu terlampau hebat. #ia mampu
m&nangkis t&ngkat,
akan tetapi tidak mampu manghindarkan diri sama
sekali dari
tangan kiri (endekar 0&ngk&k yang memukulnya.
2amun dia
masih berusaha menangkis dangan tangan kirinya.
#esss1.!" $ubuh $hay )&k 'ama terpelanting
keras dan
terbanting sampai terguling*guling.
$entu saja para 'ama yang lain menjadl terkejut
bukan
main. $ak pernah mereka bermimpi bahwa 2g&*
heng*tin akan
dapat dipecahkan sedemikian mudahnya &leh
(endekar
2077
0&ngk&k sehingga belum lewat tiga puluh jurus
saja se&rang
dari mereka sudah r&b&h!
$iba*tiba nampak bayangan merah berkelebat dan
tahutahu
Kim Sim 'ama yang memegang sebatang t&ngkat
pendeta
telah berada di tempat di mana tadi $hay 0& 'ama
berdiri.
2g&*seng*tin (0arisan 'ima 0intang)!" serunya
dengan
suaranya yang lembut namun berwibawa. Empat
&rang 'ama
itupun bergerak dan dipimpin &leh Kim Sim 'ama
sendiri,
mereka membentuk barisan 0intang 'ima yang
gerakannya
aneh namun cepat, seperti bintang yang berkedap*
kedip
2078
karena senjata mereka digerak*gerakkan
berkilauan dan kedudukan
mereka selalu berubah. $iba*tiba mareka berlima
itu
menyerang dari lima penjuru! Sie 'i&ng cepat
memutar t&ngkatnya
melindungi diri, dan tangan kirinya mend&r&ng
dengan
pukulan yang dia ubah*ubah pula untuk
membingungkan para
penger&y&knya. $&ngkatnya membentuk benteng
yang amat
kuat sehingga semua senjata terpental kalau
hendak
mener&b&s ke dalam lingkaran benteng sinar itu.
)anya
t&ngkat di tangan Kim Sim 'ama saja yang mampu
membuat
Sie 'i&ng merasakan lengannya terguncang hebat
dan
2079
kedudukan kakinya terhuyung.
$rakkk!" (ertemuan antara t&ngkat di tangan Sie
'i&ng
dan t&ngkat pendeta berkepala naga yang besar di
tangan
Kim Sim 'ama amatlah hebatnya. 0ukan saja Sie
'i&ng
tergetar, juga Kim Sim 'ama tercengang dan jelas
nampak
betapa wajahnya dibayangi kekaguman dan
keheranan karena
dia mendapatkan kenyataan bahwa pemuda itu
mampu
menandingi kekuatan sing*kangnya!
Sie 'i&ng t idak membiarkan dirinya dilanda
kekagetan,
melainkan cepat dia menghindarkan diri dari
sambaran
t&mbak $hay 0& 'ama yang menusuk ke arah
lehernya. #ia
2080
merendahkan dirinya dan tangan kirinya
mend&r&ng ke arah
penyerangnya itu, cepat sekali.
)yaaaattt1.!" )awa yang amat dingin
menyambar ganas
ke arah dada $hay 0& 'ama. $ernyata (endekar
0&ngk&k
telah mempergunakan Swat*li&ng*ciang ($angan
2aga Salju)
yang dilatihnya dari Swat )wa /injin, se&rang di
antara
)imalaya Sam '&jin. (ukulan ini memang
mengandung sinkang
yang berhawa dingin se&lah*&lah ada hawa salju
yang
menyambar ganas.
$hay 0& 'ama terkejut dan menangkis dengan
lengan
kirinya pula.
2081
(lakkk!" #an akibatnya, tubuhnya terguling dan
diapun
menggigil kedinginan!
Saat itu dipergunakan &leh $hay Ku 'ama untuk
menyambarkan g&l&knya yang mengeluarkan
suara berdesing!
Sie 'i&ng menundukkan mukanya dan
menggerakkan t&ngkat
menangkis. (ada saat yang sama, t&ngkat naga di
tangan Kim
Sim 'ama kembali menyambar. Sie 'i&ng yang
maklum akan
kehebatan pemimpin pember&ntak ini, terpaksa
menggunakan
t&ngkat yang tadi membalik ketika menangkin
g&l&k $hay Ku
'ama, untuk menghadapi sambaran t&ngkat naga
Kim Sim
'ama.
2082
#ukkk! " Sekali ini, demikian kuatnya Kim Sim
'ama
menghantamkan t&ngkatnya, pula karena Sie 'i&ng
baru saja
menangkis g&l&k $hay Ku 'ama sehingga
tenaganyapun tidak
sepenuhnya. %kibatnya Sie 'i&ng terpelanting!
Kesempatan itu dipergunakan &leh $hay Si 'ama
untuk
manghantamkan cambuknya ke arah kepala Sie
'i&ng. /ambuk
itu melecut dengan cepat seperti kilat menyambar!
Sie
'i&ng masih berhasil menggerakkan t&ngkatnya
menangkis
walaupun dia sudah terpelanting. 2amun, ujung
cambuk itu
membelit t&ngkatnya dan terjadi tarik menarik. Sie
'i&ng
2083
mengerahkan tenaga dan tangan kirinya
mend&r&ng dengan
telapak tangan terbuka ke arah $hay Si 'ama. $hay
Si 'ama
yang menguasai ilmu silat Sin*kun )&at*lek, yaitu
silat yang
bukan saja mengandung tenaga sin*kang kuat,
akan tetapi
bahkan juga mengandung ilmu sihir itu, tidak
gentar dan
diapun menggerakkan telapak tangan kiri
menyambut.
#esss1.!" )ebat buken main pertempuran dua
telapak
tangan dan akibatnya, tubuh $hay Si 'ama
terjengkang dan
diapun muntah darah! Sie 'i&ng sendiri juga
terjengkang
karena kedudukannya tadi tidak menguntungkan
ketika dia
2084
mengadu tenaga dalam dengan $hay Si 'ama.
Kuda*kudanya
tidak k&k&h karena dia tadi dalam keadaan
terpelanting dan
terhuyung.
(ada saat dia terjengkang, ujung t&ngkat di tangan
Kim
Sim 'ama menyambar dan menyentuh
punggungnya. Sie 'i&ng
terkulai lemas dan r&b&h pingsan! ,elihat betapa
$hay Si
'ama muntah darah, empat &rang rekannya
menjadi marah
dan mereka sudah menggerakkan senjata untuk
melumatkan
tubuh (endekar 0&ngk&k.
$ahan!" Kim Sim 'ama berseru dan t&ngkatnya
diputar
melindungi tubuh Sie 'i&ng. 'ima &rang )arimau
$ibet itu kini
2085
memandang heran kepada pemimpin mereka.
0ahkan $hay Si
'ama yang mengusap darah dari bibirnya,
mengerutkan
alisnya.
,aaf, susi&k (paman guru), akan tetapi (endekar
0&ngk&k
ini berbahaya sekali. Sudah selayaknya kalau dia
dibunuh!"
katanya dengan nada tidak senang.
)emm, kalian ini sudah berpengalaman luas,
mengapa
masih berpandangan picik dan masih mudah
dipengaruhi
kemarahan dan dendam. 3ang penting bagi kita
adalah
langkah yang kita perhitungkan, langkah yang
pasti akan
menguntungkan usaha kita! Kalau dia kalian
bunuh, lalu apa
2086
untungnya. 0&leh jadi dia lihai, akan tetapi tidak
cukup lihai
untuk membuat kita gentar. (ula, apa artinya dia
se&rang diri
saja menghadapi kita. Sebaliknya, kalau dia tidak
dibunuh,
banyak pilihan bagi kita untuk memanfaatkan
b&cah ini dan
menarik keuntungan sebesarnya."
'ima &rang pendeta 'ama itu memandang penuh
perhatian
dan $hay Ku 'ama mewakili para sutenya
bertanya, Susi&k,
manfaat apa yang dapat kita ambil dari b&cah
b&ngk&k ini."
)a*ha*ha*ha! 2ah, kalian lihatlah," katanya
kepada
belasan &rang pembantu utamanya. $anpa
pimpinan pinceng,
kalian sama seperti sekumpulan gajah kehilangan
2087
pembimbing. 0iarpun kalian kuat, kelau tidak
pandai
mempergunakan akal, tidak akan ada gunanya dan
tidak akan
mencapai jauh! #engarlah. Kita semua telah
melihat bahwa
b&cah ini, biarpun masih muda dan tubuhnya
b&ngk&k, namun
dia telah mewarisi ilmu kepandaian yang hebat
dan kiranya
hanya pinceng se&rang saja yang akan mampu
menandinginya. Kalian semua, kalau maju satu
lawan satu,
bukanlah tandingannya! 2ah, kalian tentu tahu
betapa akan
baik dan menguntungkan sekali bagi kita kalau
saja dia mau
membantu gerakan kita."
%kan tetapi, susi&k! #ia adalah murid )imalaya
Sam '&jin,
2088
bahkan juga murid (ek Sim Sian*su. #ia musuh kita
dan mana
mungkin dia mau membantu gerakan kita." $hay
Si 'ama
mencela.
0agaimana kalau kita mempergunakan sihir agar
dia
kehilangan ingatan dan suka membantu kita." kata
$hay )&k
'ama.
Kim Sim 'ama menggeleng kepalanya. ,emang
benar
bahwa kiranya takkan mungkin dia membantu kita,
dan
penggunaan sihirpun tidak ada artinya bagi
se&rang yang
sudah memiliki sin*kang sekuat itu."
(inceng dapat membuatkan racun perampas
ingatan1."
kata pula $hay )&k 'ama si ahli racun.
2089
Kim Sim 'ama tetap menggeleng kepalanya.
0iarpun dia
sudah kehilangan ingatan, watak dasarnya tentu
melarang dia
untuk membantu kita. #an apa artinya &rang yang
kehilangan
ingatan untuk kita. 0ahkan dia akan dapat
menimbulkan
kekacauan karena ket&l&lannya. $idak, agaknya
kita tidak
b&leh mengharapkan dia membantu perjuangan
kita dengan
tenaganya."
'alu untuk apa lagi, susi&k." $hay (ek 'ama
bertanya.
Kim Sim 'ama tersenyum dan mukanya yang
merah
kekanak*kanakan itu kini kelihatan cerdik luar
biasa. ,atanya
2090
menc&r&ng, berkilat dan mulutnya tersenyum
mengejek.
Kita dapat mempergunakan dia untuk
memperuncing
hubungan yang sudah memburuk antara #alai
'ama dan para
t&su. Kalau dia sebagai utusan para t&su sampai
terbunuh
&leh #alai 'ama, barulah kematiannya ada
gunanya untuk
kita."
'ima &rang $ibet 2g&*h&uw mengangguk*angguk
dan
merekapun melihat manfaat itu. %kan tetapi,
bagaimana
caranya agar dia dapat terbunuh &leh #alai 'ama,
atau agar
para t&su menganggap kematiannya disebabkan
&leh #alai
'ama."
2091
$entu saja satu*satunya jalan adalah agar dia mati
di
dalam istana #alai 'ama di 'asha!" kata Kim Sim
'ama.
%kan tetapi, bagaimana caranya menyelundupkan
dia ke
dalam istana." tanya $hay 0& 'ama.
Kim Sim 'ama tersenyum lagi. $idak percuma
pinceng
menyebar &rang*&rang ke dalam 'asha. 0iarlah
kita menanti
kesempatan yang baik. Sementara ini, kita tahan
dia di dalam
penjara lebih dulu."
%kan tetapi, hal itu berbahaya sekali, susi&k! #ia
amat
lihai, kalau dibiarkan hidup di dalam penjara,
bagaimana kalau
sekali waktu dia member&ntak dan berhasil l&l&s
dari dalam
2092
penjara." $hay Ku 'ama berseru khawatir.
)a*ha*ha*ha, mengapa engkau begitu b&d&h.
$entu saja
kita harus membuat dia tidak berdaya lebih
dahulu. 2ah
sekarang racunmu perampas ingatan itu kita
butuhkan, $hay
)&k 'ama."
$hay )&k 'ama merasa girang karena dia dapat
berjasa.
/epat dia mengeluarkan dua butir pel hitam.
Ingatannya
dihilangkan sama sekali ataukah untuk sementara,
susi&k."
,aksudmu bagaimana." tanya KimSim 'ama.
(inceng mempunyai dua butir pel racun perampas
ingatan.
Kalau diminumkan sebutir, maka dia akan
kehilangan ingatan
2093
selama satu bulan saja. %kan tetapi, kalau dua
butir sekaligus
dimasukkan ke perutnya, racun yang bekerja
sedemikian
hebatnya sehingga semua syaraf ingatan di
kepalanya akan
hangus dan diapun akan kehilangan ingatan untuk
selamanya." $hay )&k 'ama tertawa gembira
karena bangga
akan keahliannya tentang racun.
0erikan sebutir saja. ,ungkin kita memerlukan
dia dalam
keadaan sadar dan setelah sebulan, kalau perlu,
kita bisa
meminumkannya sebutir lagi."
$hay )&k 'ama menghampiri tubuh Sie 'i&ng yang
masih
pingsan, men&t&k lehernya sehingga dengan
mudah dia
2094
membukakan mulut pemuda itu dan memaksakan
sebutir pel
ke dalam ker&ngk&ngannya. #engan arak yang
dituangkan
dengan paksa, maka pel itu memasuki perut Sie
'i&ng tanpa
diketahui pemuda yang masih pingsan itu.
)a*ha*ha, setelah siuman dia sudah akan lupa
segalagalanya,
susi&k. %pakah b&leh kami lempar dia di dalam
kamar tahanan." tanya $hay )&k 'ama.
2anti dulu! 0iarpun ingatannya hilang, kalau
tenaganya
masih demikian kuat dan nalurinya masih
membuat dia
mampu bersilat, hal itu tetap saja
membahayakan."
+angan khawatir, susi&k. (inceng mempunyai
racun lain
yang akan meracuni darahnya sehingga kalau dia
2095
mengerahkan sin*kangnya dia akan r&b&h sendiri,"
kata $hay
)&k 'ama dan kembali dia mengeluarkan &bat
bubuk yang
dituangkan ke dalam perut Sie 'i&ng melalui
mulutnya.
Setelah itu, barulah Sie 'i&ng dimasukkan ke
dalam sebuah
kamar tahanan yang berpintu besi.
)a*ha*ha, dalam keadaannya seperti itu, dia tidak
berbahaya lagi, seperti &rang biasa saja. $idak
perlu kita
sendiri yang berjaga, cukup dijaga anak buah
saja," kata $hay
)&k 'ama dan demikianlah, Sie 'i&ng dilempar ke
dalam
kamar tahanan dan pemuda itu menggeletak
pingsan di atas
lantai kamar yang dingin itu. 'ima &rang $ibet 2g&*
h&uw
2096
meninggalkan kamar itu setelah menyuruh enam
&rang
penjaga berjaga di luar pintu besi dengan senjata
di tangan.
$idak perlu dijagapun, pemuda yang sudah makan
dua
macam &bat beracun itu takkan mampu
membebaskan diri
dari dalam kamar penjara!
$ahan!" Kim Sim 'ama berseru dan t&ngkatnya
diputar
melindungi tubuh Sie 'i&ng. 'ima &rang )arimau
$ibet itu kini
memandang heran kepada pemimpin mereka.
0ahkan $hay Si
'ama yang mengusap darah dari bibirnya,
mengerutkan
alisnya.
,aaf, susi&k (paman guru), akan tetapi (endekar
0&ngk&k
2097
ini berbahaya sekali. Sudah selayaknya kalau dia
dibunuh!"
katanya dengan nada tidak senang.
)emm, kalian ini sudah berpengalaman luas,
mengapa
masih berpandangan picik dan masih mudah
dipengaruhi
kemarahan dan dendam. 3ang penting bagi kita
adalah
langkah yang kita perhitungkan, langkah yang
pasti akan
menguntungkan usaha kita! Kalau dia kalian
bunuh, lalu apa
untungnya. 0&leh jadi dia lihai, akan tetapi tidak
cukup lihai
untuk membuat kita gentar. (ula, apa artinya dia
se&rang diri
saja menghadapi kita. Sebaliknya, kalau dia tidak
dibunuh,
2098
banyak pilihan bagi kita untuk memanfaatkan
b&cah ini dan
menarik keuntungan sebesarnya."
'ima &rang pendeta 'ama itu memandang penuh
perhatian
dan $hay Ku 'ama mewakili para sutenya
bertanya, Susi&k,
manfaat apa yang dapat kita ambil dari b&cah
b&ngk&k ini."
)a*ha*ha*ha! 2ah, kalian lihatlah," katanya
kepada
belasan &rang pembantu utamanya. $anpa
pimpinan pinceng,
kalian sama seperti sekumpulan gajah kehilangan
pembimbing. 0iarpun kalian kuat, kelau tidak
pandai
mempergunakan akal, tidak akan ada gunanya dan
tidak akan
mencapai jauh! #engarlah. Kita semua telah
melihat bahwa
2099
b&cah ini, biarpun masih muda dan tubuhnya
b&ngk&k, namun
dia telah mewarisi ilmu kepandaian yang hebat
dan kiranya
hanya pinceng se&rang saja yang akan mampu
menandinginya. Kalian semua, kalau maju satu
lawan satu,
bukanlah tandingannya! 2ah, kalian tentu tahu
betapa akan
baik dan menguntungkan sekali bagi kita kalau
saja dia mau
membantu gerakan kita."
%kan tetapi, susi&k! #ia adalah murid )imalaya
Sam '&jin,
bahkan juga murid (ek Sim Sian*su. #ia musuh kita
dan mana
mungkin dia mau membantu gerakan kita." $hay
Si 'ama
mencela.
2100
0agaimana kalau kita mempergunakan sihir agar
dia
kehilangan ingatan dan suka membantu kita." kata
$hay )&k
'ama.
Kim Sim 'ama menggeleng kepalanya. ,emang
benar
bahwa kiranya takkan mungkin dia membantu kita,
dan
penggunaan sihirpun tidak ada artinya bagi
se&rang yang
sudah memiliki sin*kang sekuat itu."
(inceng dapat membuatkan racun perampas
ingatan1."
kata pula $hay )&k 'ama si ahli racun.
Kim Sim 'ama tetap menggeleng kepalanya.
0iarpun dia
sudah kehilangan ingatan, watak dasarnya tentu
melarang dia
2101
untuk membantu kita. #an apa artinya &rang yang
kehilangan
ingatan untuk kita. 0ahkan dia akan dapat
menimbulkan
kekacauan karena ket&l&lannya. $idak, agaknya
kita tidak
b&leh mengharapkan dia membantu perjuangan
kita dengan
tenaganya."
'alu untuk apa lagi, susi&k." $hay (ek 'ama
bertanya.
Kim Sim 'ama tersenyum dan mukanya yang
merah
kekanak*kanakan itu kini kelihatan cerdik luar
biasa. ,atanya
menc&r&ng, berkilat dan mulutnya tersenyum
mengejek.
Kita dapat mempergunakan dia untuk
memperuncing
2102
hubungan yang sudah memburuk antara #alai
'ama dan para
t&su. Kalau dia sebagai utusan para t&su sampai
terbunuh
&leh #alai 'ama, barulah kematiannya ada
gunanya untuk
kita."
'ima &rang $ibet 2g&*h&uw mengangguk*angguk
dan
merekapun melihat manfaat itu. %kan tetapi,
bagaimana
caranya agar dia dapat terbunuh &leh #alai 'ama,
atau agar
para t&su menganggap kematiannya disebabkan
&leh #alai
'ama."
$entu saja satu*satunya jalan adalah agar dia mati
di
dalam istana #alai 'ama di 'asha!" kata Kim Sim
'ama.
2103
%kan tetapi, bagaimana caranya menyelundupkan
dia ke
dalam istana." tanya $hay 0& 'ama.
Kim Sim 'ama tersenyum lagi. $idak percuma
pinceng
menyebar &rang*&rang ke dalam 'asha. 0iarlah
kita menanti
kesempatan yang baik. Sementara ini, kita tahan
dia di dalam
penjara lebih dulu."
%kan tetapi, hal itu berbahaya sekali, susi&k! #ia
amat
lihai, kalau dibiarkan hidup di dalam penjara,
bagaimana kalau
sekali waktu dia member&ntak dan berhasil l&l&s
dari dalam
penjara." $hay Ku 'ama berseru khawatir.
)a*ha*ha*ha, mengapa engkau begitu b&d&h.
$entu saja
2104
kita harus membuat dia tidak berdaya lebih
dahulu. 2ah
sekarang racunmu perampas ingatan itu kita
butuhkan, $hay
)&k 'ama."
$hay )&k 'ama merasa girang karena dia dapat
berjasa.
/epat dia mengeluarkan dua butir pel hitam.
Ingatannya
dihilangkan sama sekali ataukah untuk sementara,
susi&k."
,aksudmu bagaimana." tanya KimSim 'ama.
(inceng mempunyai dua butir pel racun perampas
ingatan.
Kalau diminumkan sebutir, maka dia akan
kehilangan ingatan
selama satu bulan saja. %kan tetapi, kalau dua
butir sekaligus
dimasukkan ke perutnya, racun yang bekerja
sedemikian
2105
hebatnya sehingga semua syaraf ingatan di
kepalanya akan
hangus dan diapun akan kehilangan ingatan untuk
selamanya." $hay )&k 'ama tertawa gembira
karena bangga
akan keahliannya tentang racun.
0erikan sebutir saja. ,ungkin kita memerlukan
dia dalam
keadaan sadar dan setelah sebulan, kalau perlu,
kita bisa
meminumkannya sebutir lagi."
$hay )&k 'ama menghampiri tubuh Sie 'i&ng yang
masih
pingsan, men&t&k lehernya sehingga dengan
mudah dia
membukakan mulut pemuda itu dan memaksakan
sebutir pel
ke dalam ker&ngk&ngannya. #engan arak yang
dituangkan
2106
dengan paksa, maka pel itu memasuki perut Sie
'i&ng tanpa
diketahui pemuda yang masih pingsan itu.
)a*ha*ha, setelah siuman dia sudah akan lupa
segalagalanya,
susi&k. %pakah b&leh kami lempar dia di dalam
kamar tahanan." tanya $hay )&k 'ama.
2anti dulu! 0iarpun ingatannya hilang, kalau
tenaganya
masih demikian kuat dan nalurinya masih
membuat dia
mampu bersilat, hal itu tetap saja
membahayakan."
+angan khawatir, susi&k. (inceng mempunyai
racun lain
yang akan meracuni darahnya sehingga kalau dia
mengerahkan sin*kangnya dia akan r&b&h sendiri,"
kata $hay
)&k 'ama dan kembali dia mengeluarkan &bat
bubuk yang
2107
dituangkan ke dalam perut Sie 'i&ng melalui
mulutnya.
Setelah itu, barulah Sie 'i&ng dimasukkan ke
dalam sebuah
kamar tahanan yang berpintu besi.
)a*ha*ha, dalam keadaannya seperti itu, dia tidak
berbahaya lagi, seperti &rang biasa saja. $idak
perlu kita
sendiri yang berjaga, cukup dijaga anak buah
saja," kata $hay
)&k 'ama dan demikianlah, Sie 'i&ng dilempar ke
dalam
kamar tahanan dan pemuda itu menggeletak
pingsan di atas
lantai kamar yang dingin itu. 'ima &rang $ibet 2g&*
h&uw
meninggalkan kamar itu setelah menyuruh enam
&rang
penjaga berjaga di luar pintu besi dengan senjata
di tangan.
2108
$idak perlu dijagapun, pemuda yang sudah makan
dua
macam &bat beracun itu takkan mampu
membebaskan diri
dari dalam kamar penjara!
0ayangan itu berkelebat cepat sekali
meninggalkan
wuwungan rumah penginapan. 0ulan sep&t&ng
sudah naik
tinggi dan sinarnya yang remang*remang
menyinari muka
&rang yang berkelebat turun dari wuwungan
genteng rumah
penginapan itu. #ia se&rang pemuda tampan
sekali, dengan
wajahnya yang bulat bersih dan sepasang alis yang
hitam
lebat, hidungnya mancung dan matanya
menc&r&ng, mulutnya
2109
selalu tersenyum memikat dan pakaiannya mewah
dan bersih.
#ia tersenyum*senyum ketika berhenti di kebun
rumah
penginapan itu, men&leh ke arah kamarnya yang
berada di
bagian tengah.
Selamat tidur, suci yang manis," bisiknya sambil
tersenyum. (emuda ini adalah /&a 0&ng Gan,
murid ke dua
K&ay $&jin yang melakukan perjalanan bersama
sucinya, 3auw
0i Sian ke 'asha untuk mencari (endekar 0&ngk&k
Sie 'i&ng.
Seperti telah diceritdkan di bagian depan, mereka
memasuki
k&ta 'asha dan di k&ta ini mereka berhasil
mendapat
keterangan tentang (endekar 0&ngk&k yang
kabarnya akan
2110
melakukan penyelidikan ke sarang Kim*sim*pai
daerah $elaga
3am*s&. $entu saja 0i Sian segera akan melakukan
pengejaran ke sana, akan tetapi 0&ng Gan
mencegahnya,
mengingatkan bahwa mereka harus lebih dulu
menyelidiki
Kim*sim*pai yang amat ditakuti penduduk dan di
mana adanya
sarang perkumpulan yang akan didatangi Sie 'i&ng
itu. Selain
alasan ini, juga ada alasan rahasia yang membuat
0&ng Gan
menahan sucinya agar jangan hari itu juga pergi
meninggalkan 'asha! $adi, di rumah makan, dia
bertemu
dengan se&rang wanita yang demikian cantik
manis sehingga
membuat hatinya jungkir balik! 3ang membuat dia
tergila*gila
2111
dan meng&barkan berahinya adalah ketika wanita
yang cantik
manis itu di rumah makan tadi jelas memberi
tanda kepadanya
dengan main mata! Kerling dan senyum wanita itu
demikian memikatnya sehingga dia tidak ragu lagi
bahwa dia
tidak bertepuk tangan sebelah. 0ukan dia saja
yang bangkit
berahinya, melainkan wanita itupun jelas tidak
menyembunyikan perasaan hatinya yang tertarik
kepadanya!
#ia harus dapat bertemu dengan wanita itu,
malam ini juga!
Sebelum dia dan sucinya meninggalkan 'asha, dia
harus dapat
mendekati wanita itu untuk mempererat
hubungan, untuk
berkenalan. %kan tetapi, setelah berhasil keluar
dari rumah
2112
penginapan tanpa diketahui siapapun, dan sucinya
tentu
sudah tidur di kamar sebelah yang sudah gelap
dan sunyi, dia
menjadi bingung sendiri. Ke mana dia harus
mencari wanita
itu. %da sesuatu pada wajah wanita itu yang amat
menarik
hatinya, yang secara mendadak saja menimbulkan
gairah
cintanya.
$iba*tiba hidungnya kembang kempis. Keharuman
mawar
demiktan meny&l&k hidungnya. %pakah kebun ini
banyak bunga
mawarnya. %kan tetapi ketika dia men&leh ke
sekeliling,
tidak ada p&h&n bunga mawar di situ. %kan tetapi
keharuman
2113
itu demikian keras dan semakin keras lagi. $iba*
tiba ia merasa
ada &rang di belakang. /epat dia memutar
tubuhnya dan1.
benar saja, dalam jarak lima meter dia melihat
ses&s&k tubuh
yang ramping. %kan tetapi, jarak itu terlampau
jauh dalam
keremangan itu untuk dapat mengenal mukanya.
)anya
terdengar suara kekeh wanita dan &rang itupun
mel&ncat dan
berkelebat pergi.
Se&rang wanita! /epat 0&ng Gan melakukan
pengejaran.
#ia makin heran dan kagum. 6anita itu sungguh
memiliki ilmu
berlari cepat yang hebat! #ia mengejar terus.
6anita itu
2114
melalui jalan*jalan sunyi dan setelah tiba di sebuah
lapangan
rumput dekat sungai kecil yang sunyi karena
tempat itu
merupakan pinggiran k&ta 'asha, dengan suara
ketawa kecil
masih terdengar, ia berhenti, se&lah menanti.
0&ng Gan mel&ncat ke depan wanita itu dan dia
terpes&na,
terbelalak dan sejenak dia beng&ng. 6anita itu
adalah wanita
cantik manis yang membuatnya tergila*gila tadi!
0etapa
manisnya wajah yang bulat telur dengan dagu
runcing itu.
Kulit muka dan leher itu putih mulus, manisnya
bukan main!
)i*hik, kenapa engkau mengejarku." terdengar
suaranya
yang merdu dan penuh g&daan.
2115
Karena aku tergila*gila kepadamu, n&na.
(ertemuan
antara kita di rumah makan itu telah membuat aku
jatuh cinta
padamu, n&na!" jawab 0&ng Gan yang masih
belum hilang
kekaguman dan keheranannya karena sama sekali
tak pernah
disangkanya bahwa gadis cant ik jelita yang
membuatnya
tergila*gila itu bukan wanita sembarangan saja,
melainkan se&rang
wanita yang memiliki ilmu lari cepat yang agaknya
tidak
berada di bawah tingkatnya!
6anita itu bukan lain adalah (ek 'an. Sebagai
se&rang
yang mata keranjang dan gila pria ganteng, begitu
bertemu
2116
dengan 0&ng Gan tentu saja ia sudah tertarik
bukan main. Ia
merasa betapa wajah pemuda ganteng itu tidak
asing
baginya, namun ia lupa lagi entah di mana pernah
bertemu
pemuda yang gagah dan ganteng itu. Sayang
pemuda itu
sudah mempunyai pasangan, se&rang gadis yang
demikian
cantik. %kan tetapi justeru hal ini bahkan
menimbulkan
gairahnya, karena ia merasa ada saingan dan ia
harus
menang! Ia sudah b&san dengan permainan cinta
$hai*yang
Suhu yang biarpun masih tampan dan gagah,
narnun sudah
tua itu.
2117
,alam itu, setelah ia tadi membayangi pemuda
dan gadis
itu dan mengetahui rumah penginapan mereka, ia
lalu pergi
mengunjungi rumah penginapan dan tanpa
disangkasangkanya,
ia melihat bayangan melayang turun dari
wuwungan rumah penginapan. $entu saja ia
terkejut dan
heran, dan lebih besar lagi keheranannya ketika ia
mengenal
pemuda tampan yang digandrungi itulah bayangan
yang amat
gesit itu. )atinya menjadi semakin bergairah.
Kiranya se&rang
pemuda yang lihal! Ia semakin tertarik, dan ia lalu
memancing
pemuda itu keluar dari daerah ramai, menuju ke
tempat sunyi
2118
di tepi sungai kecil yang mengalir di dekat temb&k
k&ta 'asha.
Kini, mendengar pengakuan pemuda itu yang
mengaku
tergila*gila dan jatun cinta padanya, (ek 'an
tertawa.
%ih, benarkah engkau jatuh cinta padaku. Kalau
begitu,
aku harus mengujimu dulu apakah engkau cukup
gagah untuk
dapat berdekatan dengan aku. Sambut seranganku
ini!" #an
tiba*tiba (ek 'an sudah melakukan penyerangan
dengan
tangan k&s&ng. Gerakannya cepat dan juga
mengandung
tenaga kuat sehingga terdengar angin berdesir.
$imbul kegembiraan di hati 0&ng Gan. Kiranya
bukan hanya
2119
pandai berlari cepat, pikirnya. #ia harus
menunjukkan bahwa
dia cukup jantan dan gagah untuk dapat
berdekatan" dengan
wanita cantik yang menantang ini. /epat diapun
mengelak
untuk menghindarkan serangan &rang dan diapun
membalas.
$arnyata wanita itu memiliki gerakan yang gesit
dan serangan
0&ng Gan dapat pula ia elakkan dengan cepat,
kemudian ia
melancarkan serangan bertubi*tubi yang membuat
0&ng Gan
diam*diam menjadi semakin kagum. Kalau tadinya
dia masih
tersenyum mengejek dan hendak main*main, kini
dia tahu
bahwa wanita itu sungguh lihai dan dia sama sekali
tidak
2120
b&leh memandang ringan! Segera dia mainkan
ilmu
simpanannya, yaitu ilmu inti dari K&ay $&jin. Ilmu
silat ini
dapat dimainkan dengan tangan k&s&ng, atau
dapat pula
dengan pedang, namun pada intinya ilmu silat ini
adalah ilmu
silat t&ngkat yang disebut $a*kwi $ung*h&at (Silat
$&ngkat
(emukul IbliS). 0egitu dia memainkan ilmu silat ini,
kedua
tangannya merupakan sepasang t&ngkat yang
ampuh sekali
dan memiliki gerakan yang aneh sehingga (ek 'an
beberapa
kali mengeluarkan seruan kagum. 2amun, biarpun
agak terdesak,
ia masih dapat mengindarkan semua rangkaian
serangan
2121
lawan. Karena ia memang sudah tertarik kepada
pemuda itu,
maka ia t idak mau mengeluarkan ilmu pukulan
yang amat
dahsyat, yaitu )ek*in $&k*ciang ($angan 0eracun
%wan
)itam).
$ahan dulu1.!" serunya sambil mel&mpat ke
belakang.
0&ng Gan berdiri dan tersenyum, merasa menang
karena
betapapum juga, dia tadi sudah berhasil mendesak
lawan
dengan ilmu silat (emukul Iblis dan wanita itu yang
minta
berhenti.
%kan tetapi (ek 'an sudah mengeluarkan
pedangnya dan
melintangkan pedang di depan dada sambil
tersenyum. ,anis
2122
dan gagah sekali. %ku sudah melihat ilmu silat
tangan
k&s&ngmu dan merasa kagum. %kan tetapi aku
belum melihat
bagaimana kehebatanmu kalau bermain senjata.
2ah,
keluarkan senjatamu dan mari kita main*main
sebentar.
Sebelum berkenalan, aku ingin mengenal
kepandaianmu lebih
dulu."
Ketika masih ikut K&ay $&jin, baik 0&ng Gan
maupun 0i
Sian tidak pernah diperb&lehkan menggunakan
senjata tajam
walaupun mereka diajar bermain ilmu t&ngkat $a*
kwi $ungh&at
yang dapat dimainkan dengan pedang. 0i Sian
sendiri
2123
juga tidak pernah menggunakan pedang. 0aru
setelah ia
mewarisi pedang (ek*lian*kiam dari ayahnya gadis
itu
membawa senjata tajam. #emikian pula 0&ng Gan
hampir
tidak pernah membawa senjata tajam karena
kedua kaki tangannya
saja sudah cukup ampuh untuk menghadapi lawan
yang bersenjata sekalipun. #ia tidak gentar
menghadapi gadis
yang berpedang itu dengan tangan k&s&ng, akan
tetapi
sebagai se&rang laki*laki gila perempuan yang
sudah banyak
mengenal wanita, 0&ng Gan maklum akan watak
wanita yang
pada umumnya suka disanjung, suka dimanja dan
dihargai.
2124
Kalau kini dia maju dengan tangan k&s&ng tentu
wanita itu
akan tersinggung dan merasa dipandang rendah.
)al ini
sungguh akan merugikan dirinya.
#ia lalu mengambil sebatang ranting p&h&n
sebesar
lengannya, dan sambil melintangkan t&ngkat
sepanjang
hampir dua meter itu dia berkata, ,aaf, n&na. %ku
tidak
pernah membawa senjata. (ula, kita adalah
kenalan baru
yang hendak mempererat hubungan, bagaimana
aku tega
untuk mengangkat senjata tajam melawanmu.
0iarlah aku
menggunakan t&ngkat ini saja."
(ek 'an mengerutkan alisnya. Engkau
memandang rendah
2125
kepadaku."
0&ng Gan menahan senyumnya. $epat seperti yang
diduganya. 6anita ini tidak menyimpang dari
watak wanita
pada umumnya, tidak suka dipandang rendah dan
ingin selalu
dihargai. ,aka diapun cepat berkata,
%ih, siapa berani memandang rendah kepadamu,
n&na.
#ari pertandingan tangan k&s&ng tadi saja aku
tahu bahwa
aku bukanlah tandinganmu! %palagi kalau engkau
berpedang,
mana aku berani memandang rendah. $erus
terang saja,
satu*satunya senjata yang paling dapat kuandalkan
adalah
t&ngkat dan kalau ada tujuh belas macam senjata
pilihan di
sini, aku tetap akan memilih sebatang t&ngkat."
2126
'enyap kerut di antara sepasang alis yang hitam
panjang
melengkung indah itu. 0agus, kalau begitu, aku
ingin melihat
ilmu t&ngkatmu! Sambut lah pedangku ini!" #an
iapun
menyerang dengan gerakan cepat dan dahsyat
sekali.
0&ng Gan memang benar tidak berani memandang
rendah.
#ia tahu bahwa lawannya ini hebat dan lihai sekali,
maka
diapun cepat menggerakkan t&ngkatnya dan
memainkan $akwi
$ung*h&at yang merupakan ilmu inti yang diajarkan
&leh
K&ay $&jin kepada dua &rang muridnya. #an begitu
ada
t&ngkgt di tangannya dan setelah memainkan
t&ngkat itu
2127
dangan ilmu $a*kwi $ung*h&at, 0&ng Gan memang
menjadi
lihai sekali. $&ngkatnya itu bagikan seek&r naga
bermain di
angkasa, berkelebatan dan manyambar*nyambar
dengan
ganasnya.
(ek 'an telah digembleng &leh )ek*in Kui*b&,
se&rang
datuk sesat yang berilmu t inggi. 2amun, tingkat
nenek itu
masih kalah dibandingkan tingkat K&ay $&jin, maka
ilmu yang
telah diserap &leh 0&ng Gan juga lebih tinggi
tingkatnya
dibandingkan ilmu yang dikuasai (ek 'an. Kalau
(ek 'an
menggunakan kecurangan seperti yang diajarkan
&leh
2128
gurunya, menggunakan senjata rahasia beracun
dan
sebagainya, baru mungkin ia dapat mengimbangi
kelihaian
0&ng Gan. %kan tetapi wanita itu sama sekali tidak
ingin
melukai 0&ng Gan apalagi membunuhnya. In sudah
menjadi
semakin tertarik kepada pemuda tampan dan
gagah, juga
berkepandaian tinggi. Sungguh se&rang kawan dan
rekan
yang akan amat menyenangkan hati sebagai
selingan
keb&sanannya harus melayani $hai*yang Suhu
saja!
0&ng Gan juga kagum. Ilmu pedang yang
dimainkan gadis
itu harus diakuinya amat hebat sehingga andaikata
dia tidak
2129
menggunakan t&ngkat, tentu dia akan kalah.
0ahkan dangan
t&ngkatnyapun, dengan ilmu t&ngkatnya, dia
hanya dapat
mengimbangi permainan pedang, mampu
melindungi diri dan
juga membalas dengan sama dahsyatnya.
(ertandingan itu
berjalan seru di bawah sinar bulan sep&t&ng dan
diam*diam
keduanya merasa saling tertarik dan kagum.
Kemudian 0&ng
Gan mengeluarkan seruan keras dan dia
menggunakan jurus
,enghitung $ulang Iga. 7jung t&ngkatnya itu
bagaikan
berubah menjadi banyak dan menusuk*nusuk ke
arah dada
lawan, seperti hendak mematahkan setiap tulang
iga di dada
2130
itu!
(ek 'an terkejut bukan main. Ia sudah berusaha
memutar
pedangnya menangkis, namun ujung t&ngkat itu
seperti
hendak menyentuh dan men&t&k kedua
payudaranya.
,emang ia berhasil melindungi diri dengan sinar
pedangnya
sehingga ujung t&ngkat tidak sampai
menyentuhnya, namun
angin pukulan t&ngkat itu tetap menyambar*
nyambar dan
seperti jari tangan yang meraba*raba dadanya!
Sejak tadi ia
memang sudah kagum bukan main dan kini gairah
berahinya
bangkit, menyala dan bark&bar. Sambil
mengeluarkan suara
2131
melengking panjang, (ek 'an menggerakkan
pedangnya
menangkis t&ngkat dan mengerahkan tenaga sin*
kang untuk
menempel. (edang bertemu t&ngkat dan melekat!
(ek 'an
menggunakan tangan kirinya untuk mend&r&ng ke
arah dada
lawan, akan tetapi pada saat itu, 0&ng Gan juga
melepaskan
tangan kanannya, memegang t&ngkat hanya
dengan tangan
kiri dan tangan kanan itu menyambut d&r&ngan
tangan kiri
(ek 'an.
(lakkk!" #ua buah tangan dengan jari terbuka itu
bertemu
dan saling melekat pula, seperti pedang dan
t&ngkat! ,ereka
2132
tak bergerak, saling pandang dalam jarak hanya
satu meter
lebih sehingga mereka dapat melihat wajah
masing*masing
cukup jelas.
0&ng Gan tersenyum. 2&na, engkau sungguh cant
ik
jelita1."
(ek 'an juga tersenyum. #an engkau perayu
besar!"
$idak, n&na. %ku bicara sejujurnya. Engkau
memang
cantik jelita dan manis sekali, dan ilmu
kepandaianmu hebat,
aku tergila*gila kepadamu, aku1. aku tidak ingin
berkelahi
denganmu, melainkan ingin bercinta denganmu,
ingin
mencium mulutmu yang manis itu1."
2133
Senyum (ek 'an melebar. Gairah berahinya sudah
berk&bar
membakar seluruh dirinya karena sikap dan
ucapan 0&ng Gan
bagaikan minyak bakar disiramkan pada api nafsu
berahinya.
Ia menggerakkan kepalanya. 4ambutnya yang
digelung itu
terlepas dan rambut yang panjang itu menyambar
ke depan,
melingkari leher 0&ng Gan. Ia menarik dan muka
pemuda itu
mendekat. Ketika dua mulut itu berternu dalam
ciuman yang
penuh nafsu, pedang dan t&ngkat jatuh dan dua
pasang
lengan itu saling dekap, keduanya terguling ke atas
rumput!
,ereka bagaikan dua &rang yang mab&k, mab&k
&leh nafsu
2134
berahi mereka sendiri. Kedua &rang ini memang
c&c&k,
keduanya mempunyai kelemahan yang sama, yaitu
menjadi
hamba nafsu berahi. ,ereka saling menumpahkan
berahi
mereka lewat kemesraan yang panas. $iba*tiba,
masingmasing
terbelalak dan melepaskan rangkulan, bangkit
duduk
dengan napas masih terengah*engah dan keringat
membasahi
dahi dan leher, saling tatap seperti &rang terkejut.
Kau1. kau1. 0&ng Gan1.."
Kau1. (ek 'an1..
$adin;a mereka memang hanya merasa pernah
saling
bertemu akan tetapi keduenya sudah saling tidak
mengenal.
2135
)al ini dapat dimaklumi, karena ketika mereka
dahulu menjadi
kekasih masing*masing, usia (ek 'an baru tujuh
belas tahun
dan usia 0&ng Gan bahkan baru tiga belas atau
empat belas
tahun! Kini, (&k 'an telah menjadi se&rang wanita
cantik yang
matang, sedangkan 0&ng Gan menjadi se&rang
pemuda
tampan yang sudah dewasa, bukan lagi remaja
setengah
kanak*kanak seperti dahulu. (ula, dahulu keduanya
sama
sekali tidak dapat bersilat dan kini keduanya telah
menjadi
&rang yang lihai ilmu silatnya. %kan tetapi, setelah
keduanya
bermesraan, barulah mereka saling mengenal dan
tentu saja
2136
keduanya terkejut bukan main, terheran, juga
marasa girang
sekali!
(ek 'an, ah kau (ek 'an, kekasihku1."
0&ng Gan, betapa aku rindu kepadamu1.!"
Keduanya saling rangkul dan saling cium lagi,
seperti dua
&rang kekasih yang sudah bertahun*tahun berpisah
kini saling
jumpa kembali. ,ereka agaknya sudah lupa bahwa
dalam
pertemuan terakhir dahulu mereka saling serang
dengan
penuh kemarahan dan dendam, saling
menyalahkan karena
keduanya terpakea harus pergi dari rumah gedung
hartawan
/&a karena tertangkap basah ketika mereka
berdua
melakukan hubungan gelap, berjina!
2137
Kembali mereka tenggelam dalam gel&mbang
nafsu berahi.
%kan tetapi tiba*tiba (ek 'an menahan dada 0&ng
Gan yang
menggelutinya, lalu mend&r&ng pemuda itu
sehingga
keduanya kembali bangkit duduk.
%da apakah, (ek 'an, kekasihku. %ku1. amat
rindu
kepadamu1." 0&ng Gan berbisik, terengah*engah.
2anti dulu, aku melihat engkau bersama gadis
cantik itu.
Isterimukah ia." tanya (ek 'an, bukan karena
cemburu hanya
ingin tahu saja.
0&ng Gan tersenymn lega. #isangkanya mengapa
(ek 'an
menghentikan percumbuan mereka, kiranya hanya
untuk
2138
mengetahui hal itu. 0ukan, sama sekali bukan. Ia
bernama
3auw 0i Sian dan ia adalah kakak seperguruanku."
Suci*mu. )emm, kalau begitu ia tentu lihai
sekali."
Sudahlah, kenapa membicarakan &rang lain.
Engkau
mengganggu saja1.!" 0&ng Gan merangkul dan
kembali
mereka tenggelam ke dalam lautan kemsaraan
yang penuh
nafsu berahi.
Semalam suntuk, dua &rang ini membiarkan diri
mareka
dipermainkan gel&mbang berahi. ,ereka lupa diri,
lupa susila
dan lupa sagalanya, karena yang terasa hanyalah
gairah nafsu
yang tak terkendalikan, nafsu yang menuntut
pemuasan
2139
namun yang tak mengenal puas. #an setiap kali
mereka
mendapat waktu luang untuk ist irahat, mereka
bercakapcakap,
saling menceritakan pengalaman masing*masing
semenjak mereka berpisah.
Sungguh aneh keadaan kita ini, (ek 'an," kata
0&ng Gan
sambil membelai rambut kekasihnya dalam
rangkulan.
#ahulu, ketika aku masih remaja, kita sudah
saling jatuh
cinta, kita bermain cinta. Kemudian, ketika kita
terusir keluar
dari rumah keluarga /&a, kita saling serang sampai
engkau
diambil murid )ek*in Kui*b& seperti yang
kauceritakan tadi,
dan aku menjadi murid K&ay $&jin. Kemudian,
begitu bertem,
2140
kita saling tertarik lagi tanpa saling mengenal,
kemudian kita
bertanding lagi, sebelumsaling bermain cinta."
Engkau memang sudah kucinta sejak dulu, 0&ng
Gan,"
kata (ek 'an sambil mencium dagu pemuda itu.
#an engkau
sampai tiba di 'asha ada keperluan apakah."
%ku diminta suci*ku untuk membantunya mencari
musuh
besarnya."
)emm, siapakah musuh besarnya."
#ia bernama Sie 'i&ng dan berjuluk (endekar
0&ngk&k."
(&k 'an melepaskan rangkulannya, bahkan bangkit
duduk
seperti &rang terkejut. (endekar 0&ngk&k.
#ia1.."
Kalau gairah nafsu sudah terpuaskan dan mulai
menipis,
2141
maka apa yang tadinya nampak amat indah
menjadi berubah.
0&ng Gan tidak begitu merasakan bentuk tubuh
(ek 'an yang
bermandikan sinar bulan itu, tidak seindah tadi.
%palagi yang
menjadi bahan percakapan kini menarik hatinya.
Engkau sudah mengenal dia, (ek 'an."
,engenalnya1.." (ek 'an tersenyum getir. $entu
saja ia
sudah mengenal (endekar 0&ngk&k, mengenalnya
dengan
cara yang paling pahit. %ku pernah bertemu
dengan dia.
#ia1. hemm, lihai bukan main. +adi (endekar
0&ngk&k itu
musuh besar suci*mu."
3a, musuh besar akan tetapi juga pamannya, adik
ibu
kandungnya."
2142
Ehh. /eritakan kepadaku, mengapa begitu, 0&ng
Gan,"
kata (ek 'an dan karena hawa mulai dingin
menjelang subuh
itu, ia menutupi tubuhnya dengan pakaiannya,
meskipun
belum ia pakai sebagaimana mestinya.
0&ng Gan juga mulai mengenakan kembali
pakaiannya. #ia
tidak begitu bargairah lagi setelah semua nafsu
yang
bergel&ra disalurkan dan terpuaskan. #ia mulai
teringat akan
hal*hal lain seperti 0i Sian dan perjalanan mereka
ke 'asha.
Suci adalah kep&nakan (endekar 0&ngk&k karena
Sie
'i&ng itu adik kandung ibunya1."
$api (endekar 0&ngk&k itu masih amat muda!"
2143
,emang selisih usia mereka tidak banyak.
(endekar
0&ngk&k adalah murid )imalaya Sam '&jin dan (ek
Sim Siansu,
yaitu subeng dari guruku, K&ay $&jin. (ada suatu
hari,
(endekar 0&ngk&k telah1. eh, dia membunuh ayah
kandung
suci. Karena itu, suci mendendam dan mencari
(endekar
0&ngk&k, pamannya itu. Karena tahu akan
kelihaian pamannya,
maka dia minta bantuanku dan kami berdua
mengikuti
jejak (endekar 0&ngk&k sampai ke 'asha."
)emm, kalau begitu, kita mempunyai kepentingan
yang
sama. %kupun dimusuhi (endekar 0&ngk&k dan dia
kami
2144
anggap sebagai musuh. Kalau engkau suka
bergabung dengan
kami, 0&ng Gan, tentu keadaan kita akan lebih
kuat. %palagi,
setelah kini saling bertemu, aku tidak ingin
berpisah lagi
denganmu. Entah bagaimana dengan engkau!"
S&ng Gan mendekat dan mencium pipi wanita itu.
Engkau
tahu perasaanku terhadapmu, (ek 'an, dan engkau
tahu tidak
ada kesenangan lebih besar bagiku melebihi
kesenangan
bekerja sama denganmu dan selalu berada di
dekatmu. %kan
tetapi, bagaimana dangan suci. Kalau ia marah
kepadaku dan
menentang kita, ia akan menjadi penghalang besar
dan
2145
menambah musuh yang amat berbahaya bagi
kita."
Kenapa menjadi musuh. 0ukankah ia memusuhi
(andekar
0&ngk&k. %jak saja ia bergabung dangan kami.
$hai*yang
Suhu, guruku dalam ilmu sihir itu tentu akan suka
pula
bergabung dangan kalian."
,aksudmu pendeta yang kulihat bersamamu di
rumah
makan itu." 0aru sekarang 0&ng Gan teringat akan
pendeta itu.
+adi dia itu gurumu yang baru."
#ia sahabat sub& )ek*in Kui*b& dan kini
mengajarkan ilmu
sihir kepadaku, menjadi guruku pula."
#an kalian hendak pergi ke manakah. ,engapa
sampai
pula di 'asha."
2146
Kami hendak pergi menghadap Kim Sim 'ama,
ketua Kimsim*
pai1."
%h! Sie 'i&ng Si (endekar 0&ngk&k juga ke sana!"
%kan tetapi dia sebagai lawan Kim*sim*pai,
sedangkan
kami datang sebagai sababat. Guruku, $hai*yang
Suhu, adalah
se&rang sahabat Kim Sim 'ama dan kami datang
untuk
menggabungkan diri dengan Kim*sim*pai yang
mempunyai
cita*cita besar."
/ita*cita bagaimana." 0&ng Gan mulai tertarik.
,enggulingkan #alai 'ama dan menjadi penguasa
seluruh
$ibet!"
6ah, pember&ntakan. %pa hubungannya itu
dengan kita.
2147
%ku tidak mau menjadi pember&ntak di negeri
asing!"
0&ng Gan, engkau b&d&h. Kaukira akupun suka
membantu
pember&ntakan &rang $ibet. Kita bukan ikut
member&ntak,
melainkan membantu Kim*sim*pai mencapai cita*
citanya.
Kalau mereka berhasil, kita tinggal pilih.
Kedudukan tinggi dan
kekuasaan di $ibet, atau kita dapat pulang ke timur
membawa
kekayaan yang amat besar. #i sini tempat harta
yang amat
banyak, emas permata, dan benda*benda aneh
yang tak
ternilai harganya."
0&ng Gan mengerutkan alisnya. +adi engkau dan
$haiyang
2148
Suhu hendak bersekutu dengan Kim*sim*pai,
membantu
pember&ntakan mereka untuk mencari kedudukan
t inggi atau
harta benda."
$entu saja, untuk apa lagi kalau bukan mencari
keuntungan. %pa artinya hidup ini kalau tidak
mencari
keuntungan dan kesenangan."
0&ng Gan mengangguk*angguk. )em, aku tertarik
sekali,
(ek 'an. %kan tetapi1. bagaimana dengan suci
3auw 0i
Sian."
Kauajak saja ia bersama kami."
7h, engkau tidak tahu bagaimana wataknya! Ia
keras hati
dan sudah pasti ia tidak akan suka kalau
mendengar kita
2149
membantu Kim*sim*pai untuk suatu
pember&ntakan di $ibet.
Ia1. ia1. hemm, c&nd&ng untuk menentang
segala yang
dianggapnya jahat."
)i*hik, kaumaksudkan ia se&rang pandekar
wanita."
0&ng Gan mengangguk. 0egitulah! Guru kami,
K&ay $&jin,
menentang segala bentuk kejahatan dan1."
#an kau sendiri."
0&ng Gan menyeringai. %ku lebih suka mencari
kesenangan dan keuntungan seperti engkau, (ek
'an."
Kalau begitu, tinggalkan saja suci*mu yang pura*
pura alim
itu. Engkau ikut dangan kami bargabung dengan
Kim*sim*pai
dan persetan dengan gadis itu!"
2150
%h, tidak bisa begitu, (ek 'an. ,eninggalkan ia
begitu
saja. %h, aku1. aku1."
)emmm, aku tahu! Engkau jatuh cinta kepada
suci*mu
yang cantik itu, bukan. #asar mata keranjang
kau!"
$idak banyak bedanya denganmu, (ek 'an." 0&ng
Gan
membalas.
)emm, kalau begitu. 0ujuk dan rayu ia agar suka
bergabung dengan kami. Kalau ia begitu lihai, kami
lebih
senang lagi dan Kim Sim 'ama tentu akan suka
menerima
bantuannya."
Itulah sukarnya, (ek 'an. $erus terang saja,
pernah aku
menyatakan cintaku kepadanya dan ia1. ia
agaknya tidak
2151
men&lak, akan tetapi dengan tegas mengatakan
bahwa aku
dilarang bicara tentang cinta sebelum kami
bertemu (endekar
0&ngk&k dan berhasil membalas kematian
ayahnya. Kalau saja
ia suka menerima cintaku sekarang juga1. kalau
saja ia dapat
menjadi milikku sekarang, tentu akan mudah
mengajaknya
bekerja sama denganmu."
(ek 'an terkekeh genit dan merangkul leher
kekasihnya.
)uh, kalau bukan aku yang mendengar ucapanmu
itu,
apakah &rang tidak akan menjadi gila &leh
cemburu. Engkau
laki*laki mata keranjang! 0aiklah, jangan khawatir,
guruku
2152
$hai*yang Suhu tentu akan dapat membantumu
menundukkan
suci*mu itu. %kan tetapi hanya dengan satu syarat,
yaitu
setelah engkau berhasil menundukkan suci*mu,
engkau harus
mengajaknya untuk bergabung dengan kami!"
$entu saja 0&ng Gan merasa girang bukan main.
0aik, aku
berjanji! #an iapun tentu akan setuju karena
bukankah
dengan bekerja sama, akan lebih mudah untuk
menghadapi
(endekar 0&ngk&k."
#an setiap saat aku menginginkan engkau harus
melayaniku dengan taat!"
0&ng Gan tertawa. $entu saja, dengan segala
senang
hati!"
2ah, kalau begitu, sekarang aku menginginkan1."
2153
Keduanya tertawa dan kembali mereka menyelam
ke dalam
lautan kemesraan yang panas dan memab&kkan.
8&dw&8
,ereka memasuki k&ta 'asha sambil menuntun
kuda
tunggangan mereka yang nampak lelah sekali. Sie
'an )&ng
memandang ke kanan kiri, mengagumi bangunan*
bangunan
kun& yang k&k&h dan megah di lereng bukit*bukit
itu.
Sungguh sebuah k&ta yang aneh dan juga asing
baginya.
,elihat daerah yang luas itu, perumahan yang
berada di
lereng*lereng bukit, &rang*&rang yang berlalu
lalang di jalanjalan
lebar, iapun mengerutkan alisnya dan merasa
khawatir.
2154
'ie*t&ak&, di tempat besar seperti ini, ke mana
kita harus
mencari puteriku dan adikku."
'ie 0&uw $ek tersenyum, dan memandang wanita
itu
dengan sinar mata lembut dan menghibur. +angan
khawatir,
)&ng*m&i. 3ang kita cari adalah dua &rang )an,
maka tentu
tidak akan begitu sukar. $idak banyak &rang )an di
sini, maka
kalau mereka berada di sini, tentu ada yang
melihat mereka."
Sekarang, kita ke mana t&ak&."
Kita mencari tempat penginapan dulu, menyewa
dua buah
kamar, dan membiarkan kuda kita mendapat
perawatan,
kemudian kita membersihkan diri, lalu makan.
Setelah itu,
2155
baru kita pergi menghadap atau berusaha agar
dapat diterima
menghadap #alai 'ama."
,enghadap #alai 'ama. %kan tetapi aku pernah
mendengar bahwa kedudukan #alai 'ama amat
tinggi, hampir
seperti kaisar kita, dan tidak akan mudah
menghadap beliau."
0enar, akan tetapi aku yakin akan dapat
diterimanya,
)&ng*m&i. %ku mengenal beliau pribadi, karena
aku pernah
membantu beliau ketika ada seger&mb&lan
penjahat hendak
membunuh beliau."
%kan tetapi, adikku Sie 'i&ng mungkin pergi
mencari $ibet
2g&*h&uw, kenapa engkau hendak mengajak aku
menghadap
#alai 'ama."
2156
0egini, )&ng*m&i. %ku sendiri menerima tugas
dari Kunlun*
pai untuk menyelidiki mengapa $ibet 2g&*h&uw
memusuhi
para t&su, bahkan memusuhi pula Kun*lun*pai. #an
di
sepanjang perjalanan kita mendengar akan adanya
perkumpulan
Kim*sim*pai yang kabarnya hendak member&ntak.
,aka, kupikir sebaiknya kalau aku langsung saja
bertanya
kepada #alai 'ama tentang sikap $ibet 2g&*h&uw
itu. %ku
yakin di sana aku akan bisa mendapatkan
keterangan yang
lebih jelas. #an tentang mencari adikmu dan
puterimu, kukira
&rang*&rang #alai 'ama akan lebih tahu, atau
setidaknya akan
2157
lebih mudah kedua &rang itu ditemukan kalau #alai
'ama
membantu, menyuruh &rang*&rangnya untuk
menyelidiki dan
mencari."
Sie 'an )ang mengangguk*angguk. ,emang ia
tahu bahwa
'ie 0&uw $ek adalah se&rang pria yang hebat, yang
gagah
perkasa, cerdik dan juga berpengalaman. Ia
merasa lemah
dan b&d&h sekali berada di samping pria ini, dan ia
merasa
aman dan terlindung. %langkah bedanya ketika ia
masih
menjadi isteri 3auw Sun K&k. Ia tak pernah merasa
tenteram,
tak pernah merasa aman bahkan selalu merasa
gelisah, takut
2158
dan juga sakit hati. 'ie 0&uw $ek yang bukan apa*
apanya,
tidak ada hubungan apapun antara mereka telah
bersikap
demikian baiknya! 0egitukah sikap setiap &rang
pendekar,
ataukah ada sesuatu yang istimewa dalam
hubungan di antara
mereka. ,engingat akan hal ini, seringkali 'an
)&ng tersipu
malu. $idak, bantahnya kepada diri sendiri. Ia
hanya se&rang
janda yang mempunyai se&rang puteri lagi. Ia
bukan se&rang
gadis muda! Sedangkan 'ie 0&uw $ek adalah
se&rang
pendekar gagah perkasa dan budiman, se&rang
t&k&h Kunlun*
pai yang terkenal! 0etapa mungkin1. ah, ia telah
2159
mengharapkan terlalu jauh, sungguh tidak tahu
malu!
'an )&ng menurut saja ketika 'ie 0&uw $ek
mengajaknya
mencari rumah penginapan. ,ereka menyewa dua
buah
kamar yang berdampingan dan menyerahkan dua
ek&r kuda
mereka kepada pelayan untuk diberi makan.
Setelah mandi,
dengan tubuh terasa segar dan pakaian bersih
menggantikan
pakaian mereka yang penuh debu, keduanya lalu
pergi ke
rumah makan. ,ereka tidak terlalu menarik
perhatian, seperti
sepasang suami isteri saja. 'ie 0&uw $ek sendiri
walaupun dia
se&rang pendekar besar, namun dia tidak
men&nj&lkan diri
2160
dan pedang pusakanyapun tersembunyi di balik
baju luarnya.
%tas nasihat 'ie 0&uw $ek pula, Sie 'an )&ng juga
menyembunyikan
pedangnya sehingga t idak terlalu meny&l&k.
(edang
'an )&ng memang hanya pedang pendek, maka
setelah
diselipkan di ikat pinggang, ujung sarung pedang
masih
tertutup baju, dan gagangnya juga tidak nampak
walaupun
ada kalanya ujung itu men&nj&l keluar.
Setelah makan, merekapun pada pagi hari itu juga
menuju
ke istana #alai 'ama di lereng bukit. Suasana di
bukit itu
sungguh nyaman. $erdapat beberapa buah taman
bunga yang
2161
indah, dan suasananya aman dan tenteram. (ara
pendeta
'ama yang kadang*karang bersimpang jalan
dengan mereka,
bersikap h&rmat dan ramah.
%kan tetapi ketika mereka tiba di pintu gerbang
memasuki
daerah istana itu, beberapa &rang pendeta 'ama
menghadang
mereka. 0iarpun sikap mereka h&rmat, namun
mereka dengan
tegas mengatakan bahwa &rang luar tidak
diperkenankan
memasuki daerah itu tanpa ijin.
)arap kalian memaafkan kami," kata kepala jaga
dengan
sikap h&rmat. Kalau hendak berjalan*jalan dan
menikmati
keadaan, harap lakukan itu di luar daerah istana.
$ak
2162
se&rangpun, tanpa ijin, diperb&lehkan memasuki
daerah
dalam pintu gerbang."
'ie 0&uw $ek tersenyum dan menjura dengan
h&rmat,
diikuti pula &leh 'an )&ng. )arap saudara sekalian
suka
memaafkan saya. ,emang saya sengaja datang ke
'asha
untuk menghadap #alai 'ama. )arap saudara sudi
melap&rkan
ke dalam dan mengatakan bahwa kami ingin
menghadap #alai
'ama karena ada suatu keperluan yang amat
penting."
5mit&hud1.!" Kepala jaga itu berseru. %pakah
sicu (tuan
yang gagah) mengira akan demikian mudah saja
bertemu
2163
dengan beliau. $anpa panggilan bagaimana sicu
dapat
diperkenankan menghadap. (inceng (saya)
sungguh tidak
berani lancang mengganggu beliau di pagi hari ini,
tanpa
alasan yang cukup kuat."
S&bat, harap sampaikan saja ke dalam bahwa
saya adalah
utusan dari Kun*lun*pai yang ingin menyampaikan
sesuatu
yang teramat penting untuk #alai 'ama," kata pula
'ie 0&uw
$ek dengan sikap dan suaranya yang tenang
berwibawa.
,endengar disebutnya Kun*lun*pai, sikap para
pendeta
penjaga itu berubah dan kepala jaga memandang
dengan
2164
sikap lebih h&rmat. 5mit&hud, kiranya sicu utusan
dari Kunlun*
pai. )arap sicu menyampaikan surat dari ketua
Kun*lunpai
lebih dahulu kepada #alai 'ama melalui kami.
Setelah
surat itu kami sampaikan, tentu sicu
diperkenankan masuk
menghadap."
%kan tetapi 'ie 0&uw $ek menggeleng kepalanya.
S&bat,
sampaikan saja kepada #alai 'ama bahwa saya,
'ie 0&uw $ek
murid Kun*lun*pai, m&h&n menghadap. Kalau
mendengar
nama saya, tentu beliau akan sudi menerimaku."
(ada saat itu, se&rang pendeta 'ama yang usianya
sudah
lima puluh tahun lebih berjalan tenang dari sebelah
dalam.
2165
0egitu melihat 'ie 0&uw $ek, diapun cepat
menghampiri dan
menjura dengan sikap h&rmat.
5mit&hud1. kiranya 'ie $aihiap yang berada di
sini!
Selamat datang, taihiap. %da keperluan apakah
gerangan yang
membawa taihiap datang berkunjung ke 'asha."
'ie 0&uw $ek tidak mengenal pendeta 'ama itu,
akan
tetapi dia tahu bahwa pendeta ini tentu se&rang di
antara
mereka yang dulu tahu akan bantuan yang dia
berikan kepada
#alai 'ama. #iapun cepat memberi h&rmat dan
berkata
dengan lembut.
Selamat bertemu, l&suhu. Saya datang untuk
m&h&n
2166
menghadap #alai 'ama karena ada suatu hal yang
amat penting
harus saya sampaikan kepada beliau. $&l&nglah,
harap
mintakan ijin kepada beliau agar saya
diperkenankan
menghadap sekarang juga."
0aik, taihiap. $unggulah sebentar di sini!" kata
pendeta itu
yang bergegas masuk ke arah bangunan istana
yang megah
itu. Kini para pendeta jaga bersikap h&rmat dan
ramah,
bahkan mempersilakan 0&uw $ek dan 'an )&ng
untuk duduk
menanti di dalam gardu penjagaan.
$ak lama kemudian, muncullah enam &rang
pendeta 'ama
yang merupakan sebuah pasukan kecil berbaris
menghampiri
2167
tempat itu. ,ereka ditemani &leh pendeta 'ama
yang tadi
menegur 0&uw $ek, yang kini tersenyum ramah.
Silakan, taihiap. #alai 'ama yang agung
mengundang
taihiap."
%kan tetapi, saya datang bersama Sie*t&ani& ini,
harap
agar iapun diperkenankan menemani saya untuk
menghadap
#alai 'ama."
(endeta itu mengerutkan alisnya. $idak biasanya
#alai
'ama mau menerima tamu wanita. %kan tetapi
karena t&ani&
ini datang bersamamu, maka silakan masuk.
$erserah kepada
#alai 'ama sendiri nanti setelah ji*wi (kalian
berdua) tiba di
2168
luar ruangan tamu, apakah t&ani& ini
diperkenankan ikut
masuk ataukah dipersilakan menunggu di luar
ruangan."
'ie 0&uw $ek mengangguk dan bersama 'an )&ng,
dia lalu
mengikut i enam &rang pendeta itu yang
mengawal dan
menjadi penunjuk jalan. Setelah mereka memasuki
istana,
tidak seperti 'ie 0&uw $ek yang pernah satu kali
masuk ke
istana ini, 'an )&ng memandang ke kanan kiri
dengan
beng&ng. Ia terpes&na menyaksikan segala
keindahan yang
terdapat di istana itu. 7kir*ukiran yang indah sekali,
marmar,
emas, perak, sutera beraneka warna! Ia merasa
seperti
2169
memasuki sebuah istana dalam mimpi! (atung*
patung l&gam,
marmar, perak atau emas yang ukirannya amat
indahnya,
lukisan*lukisan. (endeknya, selama hidupnya
belum pernah
'an )&ng menyaksikan keindahan seperti itu.
Ketika mereka tiba di luar sebuah pintu besar yang
terjaga,
enam &rang pendeta pengawal itu mempersilakan
mereka
menanti sebentar. Se&rang di antara mereka
memasuki
ruangan di balik pintu besar itu, dari mana keluar
keharuman
cendana yang nyaman. $ak lama kemudian,
pendeta itu
keluar lagi dengan wajah cerah.
$aihiap dan t&ani& dipersilakan masuk untuk
menghadap
2170
3ang %gung #alai 'ama!"
#engan wajah gembira 'ie 0&uw $ek lalu mengajak
Sie 'an
)&ng menasuki ruangan itu. %kan tetapi Sie 'an
)&ng sendiri
agak gemetar ketika melangkah masuk. 4uangan
itu luas dan
nampak sunyi karena k&s&ng. #i sudut paling
belakang,
nampak ada se&rang pria duduk di atas sebuah
kursi yang
besar dan terukir indah, mengenakan jubah dan
kepalanya
tertutup t&pi pendeta.
Selamat datang, pendekar perkasa 'ie 0&uw $ek
dan
t&ani&! Silakan duduk!"
'ie 0&uw $ek cepat maju memberi h&rmat dengan
merangkapkan kedua tangan depan dada dan
membungkuk
2171
sampai dalam. Sie 'an )&ng juga memberi h&rmat,
akan
tetapi ia merasa heran bukan main. $adinya ia
membayangKan bahwa #alai 'ama yang
mengepalai para
pendeta 'ama di $ibet, tentu se&rang kakek yang
tua renta
keriputan dan buruk. %kan tetapi ternyata sama
sekali tidak
demikian! (endeta yang duduk menyendiri itu
usianya hanya
beberapa tahun saja lebih tua dari 'ie 0&uw $ek,
dan
wajahnya tampak bersih! 6ajah yang cerah
dengan sepasang
mata yang terang dan jernih, senyum yang terbuka
dan
seluruh gerak geriknya membayangkan kesabaran,
keagungan
dan kebesaran hati.
2172
Setelah 0&uw $ek dan 'an )&ng duduk di atas kursi
yang
agaknya sudah disediakan untuk mereka,
menghadap ke arah
#alai 'ama, nampaklah &leh mereka bahwa di
belakang #alai
'ama terdapat sehelai kain sutera putih dan di
balik kain
sutera itu berdiri beberapa &rang pendeta 'ama
yang tak
bergerak bagaikan arca*arca mati saja. 0&uw $&k
maklum
bahwa sedikitnya sepuluh &rang pendeta 'ama
berdiri di sana,
dan mereka itu adalah &rang*&rang yang memiliki
kepandaian
tinggi sekali, yang merupakan pasukan pengawal
yang
melindungi keselamatan #alai 'ama. #alai 'ama
sendirl
2173
memiliki ilmu kepandaian tinggi, maka ditambah
penjagaan
pasukan pengawal pribadi ini, dan adanya ratusan
&rang
pendeta 'ama di k&mpleks istana itu, maka tentu
saja tempat
itu amatlah kuatnya. %palagi di benteng yang
setiap waktu
siap mentaati perintah #alai 'ama.
2ah, menurut lap&ran tadi engkau datang sebagai
utusan
Kun*lun*pai, maka katakanlah semua keperluanmu
berkunjung
ke sini, taihiap."
#ari tempat duduknya, 0&uw $ek memberi h&rmat
kepada
&rang pertama yang paling berkuasa di $ibet itu.
,&h&n
dimaafkan kelancangan saya. Karena para
pimpinan Kun*lunpai
2174
yang mengutus saya itu hanya menyampaikan
pesan
melalui beberapa &rang murid yang menyusul
saya, maka
saya tidak membawa surat perintah tertulis.
Sebetulnya, tugas
saya dari Kun*lun*pai adalah untuk menyelidiki
$ibet 2g&h&uw,
akan tetapi karena saya merasa yakin akan dapat
paduka terima dengan baik, maka saya langsung
saja
menghadap paduka untuk m&h&n pertimbangan
dan
kebijaksanaan."
#alai 'ama masih tersenyum walaupun pandang
matanya
kehilangan cahaya kelembutannya sebentar
mendengar disebutnya
nama $ibet 2g&*h&uw tadi.
2175
$ibet 2g&*h&uw. $aihiap, ada urusan apakah
dengan
$ibet 2g&*h&uw."
+elas bagi 0&uw $ek bahwa pertanyaan itu
memancing. #ia
merasa heran. Sejak dahulu semua &rang juga
tahu bahwa
$ibet 2g&*h&uw adalah lima &rang pendeta 'ama
yang
terkenal sebagai pembantu*pembantu #alai 'ama
yang
dipercaya. #an mungkin saja mereka kinipun
berada di balik
sutera putih di belakang #alai 'ama itu. ,engapa
#alai 'ama
masih bertanya lagi.
%mpunkan saya, bukan maksud saya untuk
mengadu,
hanya saya diutus &leh para pimpinan Kun*lun*pai
untuk
2176
menyelidiki mengapa $ibet 2g&*h&uw datang ke
Kun*lun*san,
bukan hanya mencari dan menyerang dengan
maksud
membunuhi para pertapa dan t&su yang berasal
dari )imalaya
dan kini bertapa di sana, akan tetapi juga bahkan
mereka
berlima itu memusuhi Kun*lun*pai. Karena mereka
itu
mengaku diutus &leh paduka, maka saya kira lebih
baik saya
langsung saja bertanya kepada paduka mengenai
sepak
terjang $ibet 2g&*h&uw itu."
#alai 'ama mengangguk*angguk, agaknya sama
sekali
tidak heran atau terkejut mendengar ucapan 0&uw
$ek ini,
2177
bahkan terdengar dia berkata lirih, seperti kepada
diri sendiri.
)emm, sampai begitu jauh mereka berusaha
memburukkan
nama kami." #alai 'ama bertepuk tangan dua kali
dan muncullah
se&rang pendeta 'ama dari balik kain sutera putih.
#ia
se&rang pendeta yang bertubuh tinggi besar,
bersikap agung
dan usianya sudah enam puluh tahun lebih,
mukanya persegi
seperti muka singa, membayangkan kekerasan dan
kek&k&han, akan tetapi sinar matanya lembut. #ia
menjura di
depan #alai 'ama, menanti perintah.
'ie*taihiap, engkau tentu masih ingat kepada
K&ng Ka
'ama yang bijaksana dan sakti ini. 2ah, dialah
yang akan
2178
menceritakan semuanya kepadamu. ,aafkan, tiba
saatnya
bagi saya untuk melakukan meditasi, maka
selanjutnya,
rundingkanlah segalanya dengan K&ng Ka 'ama."
Setelah
berkata demikian, #alai 'ama bangkit berdiri.
0&uw $ek cepat
bangkit berdiri diikuti &leh 'an )&ng dan setelah
sedikit
mengangguk kepada mereka #alai 'ama lalu
melangkah
masuk dari pintu di belakang sutera putih,
meninggalkan
0&uw $ek dan 'an )&ng berdua dengan pendeta
'ama yang
bernama K&ng Ka 'ama itu.
Setelah #alai 'ama dan para pendeta yang
mengawalnya
2179
memasuki pintu yang segera tertutup kembali,
barulah K&ng
Ka 'ama menghadapi 0&uw $ek dan 'an )&ng,
membuat
gerakan dengan tangan menunjuk pintu samping
dan berkata,
$aihiap dan t&ani&, mari kita bicara di ruangan
sebelah."
,ereka bertiga keluar dari ruangan itu, melalui
pintu
samping mereka memasuki sebuah ruangan lain
yang tidak
begitu besar. 4uangan inipun k&s&ng dan hanya
ada sebuah
meja dan beberapa buah kursi. K&ng Ka 'ama
mempersilakan
dua &rang tamu itu duduk dan dia sendiripun
duduk
menghadapi mereka.
2180
$entu saja 'ie 0&uw $ek masih ingat kepada
pendeta 'ama
ini. K&ng Ka 'ama atau artinya 'ama Salju (ut ih
adalah
se&rang di antara jag&an $ibet yang mengawal
#alai 'ama.
0ahkan dulu, ketika #alai 'ama dalam perjalanan
keluar 'asha
dihadang para pember&ntak yang menyerangnya,
K&ng Ka
'ama yang mengepalai para pengawal melakukan
perlawanan
dan melindungi #alai 'ama yang berada di dalam
tandu. (ada
waktu itulah kebetulan dia melakukan perjalanan
dan melihat
peristiwa itu, lalu dia turun tangan membantu para
pendeta
'ama, menghalau para penghadang sehingga
akhirnya #alai
2181
'ama dapat diselamatkan. K&ng Ka 'ama adalah
se&rang
pendeta 'ama yang berilmu tinggi dan masih
saudara
seperguruan dengan lima &rang $ibet 2g&*h&uw,
maka dapat
dibayangkan kelihaiannya.
$aihiap, pinceng (saya) memenuhi perintah #alai
'ama
untuk memberi keterangan dan penjelasan kepada
taihiap
tentang sepak terjang $ibet 2g&*h&uw terhadap
para t&su
yang berasal dari )imalaya dan yang kini
mengungsi ke Kunlun*
san itu. ,ungkin taihiap sudah mendengar betapa
yang
mulia #alai 'ama dahulunya terlahir di sebuah
dusun dan
2182
melihat bahwa beliau adalah penjelmaan #alai
'ama yang tua,
maka para pandeta 'ama yang ketika itu dipimpin
&leh wakil
#alai 'ama, yaitu Kim Sim 'ama mengambil cal&n
#alai 'ama
baru itu secara paksa. )al ini diketahui &leh
se&rang pertapa
)imalaya dan terjadilah bentr&kan ketika pertapa
itu membela
&rang*&rang dusun yang hendak mempertahankan
anak itu
sehingga akibatnya, tiga &rang pendeta 'ama
tewas. %kan
tetapi anak itu dapat dibawa ke sini. Kemudian,
dengan
bimbingan Kim Sim 'ama, anak itu diangkat
menjadi #alai
'ama."
2183
'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng mendengarkan
dengan
penuh perhatian. 'ie 0&uw $ek tidak merasa heran
karena dia
pernah mendengar sendiri dari #alai 'ama, yaitu
ketika dia
men&l&ngnya baberapa tahun yang lalu bahwa
#alai 'ama
ketika kecilnya menimbulkan keributan karena dia
dipaksa
&leh para pendeta 'ama ke $ibet sehingga timbul
pertempuran
antara para pendeta 'ama dan &rang*&rang dusun
yang
mempertahankannya.
Itulah yang aneh, l&*suhu," katanya. Kalau sedikit
banyak
para t&su )imalaya sudah berjasa membela #alai
'ama ketika
2184
masih kecil, kenapa sekarang #alai 'ama yang
mulia dan adil
bahkan menyuruh $ibet 2g&*h&uw untuk
membunuhi para
t&su dari )imalaya, bahkan memusuhi para t&su
Kun*lun*pai."
K&ng Ka 'ama menarik napas panjang.
5mit&hud1.
memang demikianlan agaknya yang dikehendaki
mereka yang
hendak merusak nama baik yang mulia #alai
'ama.
#engarkah, taihiap, akan pinceng lanjutkan
penjelasan itu."
K&ng Ka 'ama berhenti sebentar, lalu melanjutkan
ceritanya.
Karena ketika diangkat menjadi #alai 'ama,
pemimpin
kami itu masih belum dewasa, maka kekuasaan
dipegang
2185
sementara &leh wakil #alai 'ama, yaitu Kim Sim
'ama yang
sudah berpengalaman. %dalah Kim Sim 'ama ini
yang dahulu
mengamuk, mengirim para pendeta 'ama ke
)imalaya dan
menyerang para t&su dan pertapa )imalaya.
$indakan itu dia
lakukan karena dendam, yaitu karena kematian
tiga &rang
pendeta 'ama ketika terjadi pertempuran
memperebutkan
#alai 'ama ketika masih kecil. (erbuatan itu
mendatangkan
keributan dan banyak para t&su dan pertapa
tewas, terluka
dan lebih banyak lagi yang melarikan diri
meninggalkan
)imalaya. #i antaranya banyak yang mengungsi ke
Kun*lunsan."
2186
'ie 0&uw $ek mengangguk*angguk. %kan tetapi,
kiranya
peristiwa itu sama sekali tidak ada hubungannya
dengan plhak
Kun*lun*pai, l&*suhu."
5mit&hud, memang tidak ada hubungannya.
)arap taihiap
dengarkan selanjutnya, nanti taihiap akan
mengerti. 0eberapa
tahun kemudian, setelah #alai 'ama menjadi
dewasa dan
mengerti, beliau mendengar tentang segala sepak
terjang Kim
Sim 'ama yang menjadi wakil, juga
pembimbingnya ketika
beliau masih kecil. 0eliau terkejut sekali. (ertama,
beliau
adalah penjelmaan #alai 'ama yang selalu hidup
suci, maka
2187
tentu saja beliau tidak suka mendengar tentang
permusuhan,
apalagi dendam kebencian dan bunuh membunuh.
%palagi
yang dikejar*kejar adalah para pertapa, para t&su
karena
dahulu se&rang di antara mereka pernah
membantu penduduk
dusun yang mempertahankan dirinya yang hendak
dibawa
dengan paksa &leh para pendeta 'ama. +uga masih
banyak
kebijaksanaan yang diambil Kim Sim 'ama tidak
disetujuinya.
0eliau menegur Kim Sim 'ama dan terjadilah
bentr&kan!"
)emm, terjadi pember&ntakan, begitukah maksud
l&suhu."
(endeta 'ama itu mengangguk. Semacam itulah.
#alai
2188
'ama tidak suka meributkan peristiwa itu, karena
hanya akan
memukul nama baik $ibet sendiri. Kim Sim 'ama
dapat
ditundukkan dan dia pun meninggalkan 'asha,
tidak mau lagi
membantu #alai 'ama. 0ahkan dia membentuk
suatu
perkumpulan yang disebut Kim*sim*pai yang
berpusat di
sekitar $elaga 3am*s&, sebelah selatan 'asha. %kan
tetapi,
karena sampai sekarang mereka tidak pernah
melakukan
gerakan pember&ntakan, #alai 'ama mendiamkan
saja,
bahkan memesan kepada kami semua agar tidak
membuat
keributan dengan Kim*sim*pai, apalagi mengingat
bahwa Kim
2189
Sim 'ama adalah se&rang t&k&h tua di sini dan
sudah banyak
jasanya dahulu ketika menjadi wakil #alai 'ama."
%kan tetapi, bagaimana dengan $ibet 2g&*h&uw
yang
mengamuk di Kun*lun*san."
5mit&hud1.! Sungguh hal itu sama sekali tidak
kami
ketahui sebelumnya, taihiap. %gaknya, 3ang ,ulia
#alai 'ama
terlalu memberi hati kepada mereka dan agaknya
sudah tiba
saatnya untuk menghentikan nafsu mereka yang
merajalela.
)endaknya taihiap ketahui banwa $ibet 2g&*h&uw
merupakan
t&k&h*t&k&h $ibet yang juga menjadi anak buah
Kim Sim
'ama. +elas bahwa perbuatan $ibet 2g&*h&uw itu
sengaja
2190
mereka lakukan, bukan lagi uutuk membalas
dendam
sekarang, melainkan terutama sekali untuk
memburukkan
nama baik #alai 'ama, atau untuk mengadu
d&mba agar para
t&su, dan juga Kun*lun*pai, memusuhi #alai 'ama."
%h, betapa liciknya!" 0&uw $ek berseru.
Sekarang baru
saya mengerti, l&*suhu. 7ntung bahwa saya
langsung datang
menghadap #alai 'ama sehingga memper&len
keterangan
yang teramat penting ini."
5mit&hud, sukurlah kalau taihiap sudah dapat
mengerti.
)arap taihiap sudi menyampaikan maaf kami
kepada Kun*lunpai
dan para t&su di pegunungan Kun*lun*san dan suka
2191
memberitahukan keadaan yang sesungguhnya.
0ahwa #alai
'ama sama sekali tidak memusuhi para t&su, dan
bahwa
semua itu, sejak dahulu, adalah tindakan yang
diambil &leh
Kim Sim 'ama."
%kan tetapi, apakah perbuatan itu harus
didiamkan saja.
+elas bahwa Kim Sim 'ama melakukan perbuatan
menyeleweng dan jahat terhadap nama baik #alai
'ama1."
'ie*taihiap, hal itu merupakan urusan dalam kami
sendiri.
#alai 'ama tentu akan mengambil kebijaksanaan
dan apapun
yang diambilnya, kebijaksanaan itu tidak ada
hubungannya
dengan pihak luar. 5leh karena itu, kami harap
agar taihiap
2192
juga tidak mencampuri. 0ahkan pinceng yakin
bahwa yang
mulia #alai 'ama sendirilah yang akan bertindak.
2ah, kiranya
cukup jelas, taihiap. Sekarang kami persilakan ji*wi
kembali ke
luar istana, dan kalau mungkin secepatnya
meninggalkan
'asha agar jangan terjadi hal*hal yang tidak
diinginkan."
(endeta 'ama itu bangkit berdiri. 0&uw $ek dan
'an )&ng
bangkit berdiri. ,aaf, l&*suhu. %da sedikit lagi
pertanyaan
dari kami. )arap saja l&*suhu suka membantu
kami."
)emm, urusan apakah itu, taihiap."
Sie*t&ani& ini datang ke 'asha untuk mencari dua
&rang,
2193
l&*suhu. 3ang pertama adalah puterinya, se&rang
gadis
bernama 3auw 0i Sian yang berusia kurang lebih
delapan
belas tahun, dan yang ke dua adalah adiknya yang
bernama
Sie 'i&ng dan terKenal dengan julukan (endekar
0&ngk&k.
Kami perkirakan merekapun datang ke 'asha.
Kalau barangkali
l&*sunu dapat memberi keterangan tentang
mereka1."
(endeta 'ama itu mengelus jengg&tnya yang
dibiarkan
memanjang, alisnya berkerut dan dia
mengangguk*angguk
sambil memandang kepada Sie 'an )&ng.
)emm, jadi, t&ani& ini kakak dari (endekar
0&ngk&k yang
2194
terkenal itu. $&ani&, tentang puteri t&ani& ini, kami
tidak
pernah mendengarnya. %kan tetapi kalau (endekar
0&ngk&k1. hemm, namanya sudah sampai pula ke
dalam
istana ini. ,emang dia pernah berada di 'asha,
kabarnya
bersama se&rang gadis peranakan $ibet )an. #an
kebetulan
pula menurut kabar yang kami dengar, dia pernah
bentr&k
dengan se&rang anggauta Kim*sim*pai."
%ih, terima kasih, l&*suhu. #apatkah l&*suhu
memberitahu,
di mana dia sekarang." tanya 'an )&ng yang sejak
tadi tidak
pernah ikut bicara.
,enurut penyelidikan para anak buah kami yang
diamdiam
2195
kami taruh di mana*mana untuk menjaga
keamanan
'asha, ada yang melihat (endeKar 0&ngk&k
mendatangi
sarang Kim*sim*pai. %kan tetapi karena anak bush
kami itu
dipesan dengan keras agar jangan sampai terlibat
dalam
urusan Kim*sim*pai, dan karena tidak ada sangkut*
pautnya
dengan kami, maka kamipun tidak tahu apa yang
terjadi di
sana. 2ah, kiranya cukup keterangan kami, taihiap
dan
t&ani&."
'ie 0&uw $ek tidak berani mengganggu lagi dan
diapun
menghaturkan terima kasih, lalu meninggalkan
istana itu
2196
bersama 'an )&ng. 6anita itu menahan*nahan
perasaannya,
dan baru setelah mereka keluar dari istana itu, 'an
)&ng
berkata dengan suara mengandung kekhawatiran.
%ih, t&ak&. %pa yang hurus kulakukan sekarang.
%ku ingin
cepat menyusul dan mencari Sie 'i&ng. %ku harus
lebih dahulu
bertemu dia sebelum 0i Sian mendahuluiku. %ih,
ngeri aku
membayangkan mereka saling bertemu sebelum
aku menemui
adikku1."
$enanglah, )&ng*m&i. 0iar aku akan melakukan
penyelidikan ke daerah $elaga 3am*s& untuk
mencari
(endekar 0&ngk&k dan aku akan mengajaknya ke
sini
menemuimu."
2197
$idak! %ku harus ikut, t&ak&. %ku harus cepat
menemukannya. Sekarang juga."
%kan tetap hal itu berbahaya sekali, )&ng*m&i.
$entu
engkau tadi sudah mendengar keterangan K&ng Ka
'ama. #aerah
telaga 3am*s& itu menjadi sarang Kim*sim*pai dan
mereka adalah para pendeta 'ama yang
member&ntak.
0anyak terdapat &rang sakti di sana, )&ng*m&i.
'ebih baik
engkau menanti saja di rumah penginapan dan
biarlah aku
yang akan mencari adikmu di sana."
$&ak&, tidak b&leh begitu. 3ang mempunyai
kepentingan
adalah aku, bagaimana mungkin engkau yang
susah payah
menempuh bahaya dan aku yang enak*enak
menanti sambil
2198
tiduran di kamar. $idak, aku harus ikut! %ku tidak
takut
menghadapi bahaya dan aku juga dapat menjaga
diriku
sendiri, t&ak&!"
%kan tetapi, sungguh aku amat mengkhawatirkan
keselamatan dirimu, )&ng*m&i. 0agaimana kalau
sampai
datang ancaman bahaya dan aku sampai tidak
mampu
melindungi dirimu. %ih, )&ng*m&i, tak dapat aku
membayangkan hal itu terjadi1." Suara pendekar
perkasa itu
tiba*tipa agak gemetar. 1. tidak, aku tidak dapat
membiarkan engkau terancam bahaya. %ku1. aku
akan
merasa menyesal selama hidupku!"
,elihat pendekar itu bicara seperti itu, seperti
tanpa
2199
disadarinya bahwa dia membuka rahasia hatinya,
tiba*tiba
wajah 'an )&ng berubah merah dan iapun tersipu.
Kalau saja
tidak sedang menghadapi keadaan yang
menegangkan, tentu
ia akan semakin tersipu malu, walaupun ada rasa
bahagia dan
bangga menyelinap di dalamhatinya.
$&ak&, banyak terima kasih atas perhatianmu
kepada
diriku, akan tetapi sebaliknya, t&ak&. Kalau engkau
pergi
sendiri meninggalkan aku untuk mencari adikku,
kemudian
terjadi sesuatu dengan dirimu, maka akupun akan
merasa
menyesal selama hidupku, bahkan tak mungkin
lagi aku
2200
menghadapi kehidupan yang kejam ini se&rang diri
saja1."
Keduanya menunduk dan dalam saat seperti itu,
biarpun
mereka t idak secara langsung mengucapkan
pengakuan,
namun keduanya merasa benar betapa keduanya
saling
membutuhkan, saling manyayang, saling mencinta
dan
merasa ngeri kalau*kalau saling kehilangan!
0aiklah, )&ng*m&i. Kita pergi bersama, akan
tetapi kita
harus berhati*hati dan membuat persiapan. %ku
akan
melakukan penyelidikan yang lebih seksama dulu.
0es&k baru
kita berangkat ke $elaga 3am*s&."
$erima kasih, t&ak&. Selama hidupku, aku tidak
akan
2201
pernah dapat melupakan semua budi kebaikanmu
ini," kata
'an )&ng lirih dengan suara mengandung isak
haru.
8&dw&8
$elaga 3am*s& merupakan sebuah telaga yang
besar dan
luas di sebelah selatan. 5rang $ibet menyebutnya
dalam
0ahasa $ibet sebagai 3am-h& 3umc& ($elaga
3ams&).
'etaknya di sebelah selatan sungai besar
0rahmaputra yang
amat panjang. Sungai itu mengalir di sepanjang
negara $ibet
sampai membel&k ke selatan dan berakhir di
selatan negara
0angladesh sebelah timur India. #aerah inilah, dari
Sungai
2202
0rahmaputra sampai ke $elaga 3ams&, menjadi
daerah yang
dikuasai Kim*sim*pai!
#aerah ini amat sunyi, penuh dengan hutan
belantara yang
liar, yang sambung menyambung sampai ke
selatan, sampai
ke (egunungan )imalaya. #usun*dusun hanya
dihuni &rang&rang
pribumi $ibet, dan ada pula peranakan $ibet
0hutan
dan beberapa &rang peranakan India. 2amun
mereka adalah
&rang*&rang gunung yang sederhana, dan agaknya
Kim*simpai
tidak mengusik mereka yang hidup tenang dan
damai
karena setiap harinya mereka hanya mengurus
mencari makan
2203
dengan jalan berburu, beternak kecil*kecilan, dan
ada pula
yang menjadi penangkap ikan di sepanjang Sungai
0rahmaputra atau $elaga 3ams&.
%kan tetapi, akhir*akhir ini bermunculan banyak
&rang
2epal di daerah itu dan mulailah terdapat
gangguan*gangguan
yang mengusik kehidupan yang tadinya aman
damai dari para
penghuni dusun di daerah itu. 5rang*&rang 2epal
ini adalah
anak buah dari pangeran 2epal pelarian yang kini
telah
bersekutu dengan Kim*sim*pai. (angeran itu,
+anghar Singh,
telah bersekutu dengan Kim Sim 'ama dan dia
berjanji untuk
membantu gerakan para pendeta 'ama yang
member&ntak
2204
terhadap #alai 'ama itu, sedangkan pihak Kim*sim*
pai juga
berjanji bahwa kelak, kalau mereka telah
menguasai $ibet,
mereka akan membantu (angeran +anghar Singh
yang hendak
member&ntak terhadap Kerajaan 2epal.
Gangguan para &rang 2epal itu kadang amat
menggelisahkan penduduk. Kalau mereka itu
kadang hanya
minta dengan paksa beberapa ek&r hewan ternak,
hal itu
masih dapat diberikan dengan hati sabar &leh para
penghuni
dusun. %kan tetapi ada kalanya, &rang*&rang 2epal
itu
mengganggu wanita! Karena itu, maka banyaklah
wanita
muda yang cantik atau bersih, diungsikan keluarga
mereka ke
2205
tempat yang jauh dari daerah itu, terutama mereka
yang
tinggal di lereng (egunungan )imalaya yang
menjadi
perbatasan antara $ibet dengan 2epal.
(ada suatu pagi yang cerah, se&rang pemuda
tampan dan
se&rang gadis cantik yang menunggang kuda tiba
di lereng
bukit dekat $elaga 3am*s&.
Sute, berhenti dulu!" kata 0i Sian menahan
kendali
kudanya. 0&ng Gan juga menahan kudanya dan
men&leh lalu
menghampiri suci*nya.
%da apakah, suci." tanyanya, sambil memandang
ke
sekeliling dengan khawatir.
'ihat, sute, betapa indahnya pemandangan di
sini. 'ihat
2206
telaga di bawah itu, airnya seperti permadani biru
dikelilingi
bukit menghijau. Indah sekali!"
0&ng Gan menarik napas lega. #ia sudah mengatur
rencana bersama (ek 'an dan menurut rencana
itulah pada
pagi ini ia dan 0i Sian t iba di lareng bukit itu.
$adinya, ketika
0i Sian minta berhenti, dia khawatir kalau*kalau
sucinya itu
mencurigai sesuatu. Kiranya gadis itu hanya
mengagumi alam
yang memang amat indah itu.
,emang indah sekali tempat ini, suci. )awanya
nyaman
dan sejuk sekali. %ahh, alangkah senangnya kalau
kita dapat
tinggal beberapa lamanya di tempat seindah ini!"
0i Sian men&leh dan memandang pemuda itu yang
2207
mengembangkan kedua lengannya sambil
menghirup udara
yang amat menyegarkan itu. Ia tersenyum.
Ih, sute. 'upakah engkau bahwa kita datang ke
tempat ini
bukan untuk pesiar melainkan untuk mencari
musuh besarku."
6ah, memang kadang*kadang aku lupa, suci.
(erjalanan
ini demikian menyenangkan bagiku. Siapa tahu,
kita dapat
cepat menemukan musuhmu dan membereskan
perhitungan,
agar kita mempunyai banyak waktu untuk
menikmati tempat
indah ini."
$iba*tiba sepasang mata 0i Sian terbelalak. 0ukan
hanya
matanya yang menangkap berkelebatnya banyak
bayangan
2208
&rang, akan tetapi juga pendengaran telinganya
menangkap
gerakan banyak &rang di sekitar tempat itu.
%da &rang1.!" bisiknya.
,ereka mengepung kita!" 0&ng Gan juga berbisik
dan
pemuda ini kelihatan terkejut. (adahal, di dalam
hatinya dia
bersukur karena dia tahu bahwa ini merupakan
siasat yang
dijalankan &leh (ek 'an. ,aka, diapun hanya
berpura*pura
ketika kelihatan terkejut, tidak seperti 0i Sian yang
merasa
benar*benar kaget karena melihat bahwa mereka
telah
dikepung &leh sedikitnya tiga puluh &rang. 0ukan
&rang )an,
bukan pula &rang $ibet, melainkan &rang*&rang
yang aneh,
2209
rata*rata berkulit kehitaman dan gelap, bentuk
tubuh mereka
tinggi dan sebagian besar dari mereka
menggunakan penutup
kepala berupa s&rban putih yang tebal.
,ereka &rang*&rang asing1." kata pula 0&ng
Gan.
(adahal dia sudah mendengar dari (ek 'an yang
mengatur
siasat itu bahwa yang akan mengepung mereka
adalah &rang&rang
2epal.
,elihat banyak &rang mengepung dan maju
mendekat, dua
ek&r kuda yang mereka tunggangi menjadi panik.
0i Sian lalu
mel&mpat turun dari atas punggung kudanya dan
berkata
kepada 0&ng Gan, Sute, turun saja dari atas kuda,
agar kita
2210
dapat membela diri lebih leluasa!"
Keduanya sudah mel&mpat turun dari atas
punggung kuda
dan dengan sikap tenang namun penuh
kesiapsiagaan, kakak
adik seperguruan ini berdiri dengan saling
membelakangi.
Sute, biarkan aku yang bicara dengan mereka,"
bisik 0i
Sian dan diam*diam 0&ng Gan tersenyum. ,emang
sebaiknya
begitu agar tidak akan terdengar suaranya yang
sumbang.
Kini, tigapuluh &rang lebih perajurit 2epal itu sudah
datang
dekat dan se&rang di antara mereka, yang melihat
pakaiannya
tentu merupakan k&mandannya berdiri di depan 0i
Sian. #ia
2211
se&rang pria berusia empat puluhan tahun,
bertubuh tinggi
kurus, matanya cekung ke dalam dan hidungnya
yang panjang
itu agak bengk&k ke kiri sehingga mulutnya
kelihatan seperti
mengejek selalu.
)ei, kalian dengarlah baik*baik!" 0i Sian berseru
dengan
suara lantang. Kami dua &rang pelanc&ng dari
timur, tidak
ingin bermusuhan dengan penduduk pribumi.
Kenapa kalian
menghadang dan mengepung kami yang t idak
bersalah."
5rang tinggi kurus itu memandang tajam, lalu
menjawab.
#ia dapat bicara dalam 0ahasa )an, walaupun
l&gatnya aneh
2212
dan lucu. Kami biasa mengh&rmati tamu yang
datang
diundang. %kan tetapi kalian berdua tidak
diundang, telah
melanggar wilayah kami. Sudah sepatutnya kalau
kami
membunuh kalian, akan tetapi mengingat kalian
dua &rang
muda, dan se&rang di antaranya bahkan wanita,
kami tidak
akan bersikap keras. 5rang*&rang muda,
menyerahlah kalian
dengan baik, agar kami tawan dan kami hadapkan
kepada
pemimpin kami!"
0i Sian menatap &rang itu. Sikap mereka cukup
gagah,
pikirnya, tidak seperti ger&mb&lan peramp&k atau
penjahat
2213
yang kejam. ,aka, iapun berkata lantang.
,aafkan kalau
tanpa disengaja kami melanggar wilayah kalian.
%kan tetapi
kami tidak bersalah, harap biarkan kami
melanjutkan
perjalanan. Kami tidak suka untuk ditawan."
(emimpin tinggi kurus itu mengerutkan alisnya
yang tebal,
kemudian mencabut sebatang g&l&k yang
bentuknya
melengkung panjang, dan dia berkata dengan
tegas, #i
wilayah ini, kami yang berkuasa! ,au atau tidak
mau, kalian
harus menyerah untuk menjadi tawanan kami.
)arap kalian
menyerah dengan damai!"
Kalau kami tidak mau menyerah." tanya 0i Sian
yang
2214
sudah mulai marah dan penasaran.
$erpaksa kami menggunakan kekerasan untuk
menangkap
kalian!"
Singg1.!" 2ampak sinar putih berkilauan ketika ia
mencabut pedang (ek*lian*kiam ((edang $eratai
(ut ih).
0agus! %ndaikata aku mau menyerahpun, pedang
ini yang
tidak memb&lehkannya. Karena tidak merasa
bersalah, tentu
saja aku tidak mau menyerah dan kalau kalian
hendak
memaksaku dan menggunakan kekerasan, jangan
salahkan
aku kalau kalian menjadi k&rban pedangku!"
0&ng Gan juga sudah menyambar sebatang dahan
p&h&n
di atasnya, membuangi ranting dan daunnya dan
kini dia
2215
sudah memegang sebatang t&ngkat.
Kalau kalian memaksa, kami akan melawan!"
#iapun
membentak dan sambil berdiri saling
membelakangi dengan
sucinya, dia melintangkan t&ngkatnya dan siap
melakukan
perlawanan.
Kami tidak akan membunuh kalian, akan tetapi
terpaksa
harus menangkap kalian!" bentak pemimpin
r&mb&ngan itu
dan diapun mengeluarkan aba*aba dalam 0ahasa
2epal. $iga
puluh &rang lebih itu, dengan senjata t&mbak atau
g&l&k dan
perisai, kini mengepung ketat dan kepungan itu
makin
mendesak.
2216
Sute, sedapat mungkin r&b&hkan mereka akan
tetapi
jangan bunuh!" kata 0i Sian. #ara itu menganggap
mereka itu
bukan &rang jahat, hanya akan menangkap dan
tidak
membunuh, &leh karena itu iapun tidak ingin
sutenya melakukan
pembunuhan sehingga menanam permusuhan
yang
semakin dalam.
0aik, suci," kata 0&ng Gan.
(ada saat kepungan itu sudah makin dekat dan
dua &rang
murid K&ay $&jin itu siap bergerak menyerang
penger&y&k
terdekat, tiba*tiba terdengar seruan nyaring suara
se&rang
wanita.
$ahan1.! +angan bertempur!"
2217
(ara pengepung itu menahan senjata mereka dan
mundur.
0i Sian dan 0&ng Gan men&leh ke arah suara
wanita itu dan
mereka melihat se&rang wanita yang berusia dua
puluh empat
tahun lebih, cantik manis dengan muka l&nj&ng
dan kulit putih
mulus berambut keemasan, muncul bersama
se&rang kakek
berusia enam puluh tahunan yang berkepala
gundul, berjubah
pendeta dengan gambar $eratai (utih di dadanya.
Kakek itu
masih nampak muda dan tampan, dengan tubuh
tinggi besar.
0egitu dua &rang ini mendekat, semerbak bau
keharuman
bunga mawar.
2218
$entu saja 0&ng Gan mengenal wanita itu, wanita
yang
beberapa hari yang lalu, semalam suntuk berada
dalam
pelukannya. 6anita itu adalah (ek 'an dan kakek
yang
nampak muda itu adalah $hai*yang Suhu, t&k&h
(ek*liankauw.
%kan tetapi 0i Sian tidak mengenalnya.
,elihat para pengepung itu mundur, 0i Sian
mengerti
bahwa ia berhadapan dengan pemimpin
ger&mb&lan &rang
asing yang menghadangnya. $entu saja ia tidak
tahu bahwa
dua &rang itu telah bersekutu dengan Kim Sim
'ama dan kini
menjalankan siasat untuk menjebaknya! #an para
pengepung
2219
itu adalah &rang*&rang 2epal yang dipergunakan
untuk
membantu siasat itu, yang juga sudah diketahui
&leh 0&ng
Gan.
Sambil memandang tajam wanita cantik yang
sikapnya
genit itu, 0i Sian berkata, pedang (ek*lian*kiam
masih
melintang di depan dadanya.
)emm, kiranya kalian berdua, se&rang gadis
cantik dan
se&rang pendeta, yang memimpin ger&mb&lan ini.
%pa alasan
kalian menghadang perjalanan kami dan &rang*
&rangmu yang
mengepung kami ini hendak menawan kami."
Suara 0i Sian
penuh wibawa, tanda bahwa ia sama sekali tidak
merasa
2220
gentar. #iam*diam (ek 'an kagum. (antas 0&ng
Gan tergilagila
kepada suci*nya sendiri dan ingin
memperisterinya.
,emang manis dan jelita sekali! #an diam*diam
$hai*yang Suhu
mengamati pedang di tangan gadis itu. (edang itu
bersinar
putih dan ada ukiran bunga teratai. (edang $eratai
(utih!
Sungguh merupakan pedang yang c&c&k sekali
kalau menjadi
miliknya, bahkan kalau menjadi pusaka dari
perkumpulannya,
yaitu (ek*lian*kauw (%gama $eratai (utih),
sekiranya pedang
itu memang sebuah pusaka yang ampuh, bukan
pedang biasa
saja.
2221
(ek 'an tersenyum dan nemang ia memiliki
deretan gigi
yang rapi dan putih sehingga nampak menarik
sekali ketika
tersenyum, dan kerling matanya ke arah 0&ng Gan
penuh
daya pikat. #iam*diam 0&ng Gan membandingkan
dua &rang
wanita itu. ,emang, biarpun 0i Sian amat manis,
namun ia
tidak mampu bergaya seperti (ek 'an sehingga
daya tariknya
tidak sekuat (ek 'an. 0agaimanapun juga, kalau
harus
memilih keduanya untuk menjadi isterinya, tanpa
ragu*ragu
dia akan memilih 0i Sian. 0i Sian se&rang gadis
yang masih
perawan dan hatinya juga bersih, sebaliknya (ek
'an adalah
2222
se&rang wanita yang matang dan juga genit
sehingga sukar
diharapkan dapat menjadi se&rang isteri yang
setia. %kan
tetapi kalau untuk bersenang*senang, tentu (ek
'an akan
lebih memuaskan dan menyenangkan.
%dik yang baik, engkau sungguh cantik jelita dan
gagah
berani. +angan salah mengerti, kalau anak buah
kami
melakukan penghadangan, hal itu terjadi karena
kalian telah
melanggar wilayah kekuasaan kami. %kan tetapi,
kami dapat
pula menghargai &rang*&rang gagah. ,elihat
kalian berdua
yang tidak gentar menghadapi pengepungan
&rang*&rang
2223
kami, tentu kalian memiliki ilmu kepandaian tinggi.
Kami ingin
sekali berkenalan melalui adu silat. Kalau memang
kalian
pantas menjadi kenalan kami, tentu akan kami
persilakan
untuk menjadi tamu dari Sang (angeran yang
menjadi tuan
rumah kami. Suhu, engkau ujilah kepandaian adik
manis ini,
biar aku yang menguji pemuda ini," katanya
kepada $hai*yang
Suhu. ,emang (ek 'an cerdik. Ia sudah
mendengar dari 0&ng
Gan bahwa tingkat kepandaian 0i Sian bahkan
lebih tinggi
dibandingkan pemuda itu, padahal baginya,
menghadapi 0&ng
Gan saja ia hanya mampu mengimbangi.
0erbahaya kalau ia
2224
menghadapi 0i Sian kemudian sampai kalah! ,aka
ia sengaja
menyuruh $hai*yang Suhu yang menghadapi gadis
itu
sedangkan ia akan menghadapi 0&ng Gan yang
tentu saja
hanya akan main*main t idak bertanding sungguh*
sungguh.
0iarpun ilmu kepandaian silat dari t&k&h (ek*lian*
kauw itupun
tidak jauh lebih t inggi dari pada tingkatnya sendiri,
namun
setidaknya pendeta itu memiliki kekuatan sihir
untuk
melindungi diri.
$hai*yang Suhu memang sudah tertarik sekali,
bukan
kepada 0i Sian saja, melainkan terutama sekali
tertarik melihat
2225
pedang di tangan gadis itu. Kini dia memper&leh
kesempatan
untuk menguji apakah pedang $eratai (utih itu
sebuah
pedang pusaka ampuh ataukah pedang biasa saja.
#ia tidak
menurunkan sepasang pedangnya karena
sepasang pedangnya
merupakan pedang yang baik dan dia khawatir
pedangnya akan menjadi rusak kalau pedang di
tangan gadis
itu benar pedang pusaka ampuh. ,aka diapun
meminjam
sebatang pedang yang dipegang &leh se&rang
perajurit 2epal,
kemudian menghampiri 0i Sian.
Siancai1. harap maafkan pint& (saya), n&na. Kami
memang hanya ingin menguji, karena hanya
melalui
2226
pertandingan silat maka perkenalan menjadi erat.
2ah,
silakan, n&na!"
,elihat sikap dua &rang itu cukup h&rmat dan
s&pan, 0i
Sian juga merasa tidak enak kalau ia bersikap
keras. 0iarpun
tadi pasukan itu mengepungnya, namun mereka
belum
melakukan penyerangan.
%ku tidak ingin berkelahi atau bermusuhan
dengan
siapapun juga, dan akupun tidak sengaja
melanggar wilayah
siapapun juga. 6ilayah ini bukan pekarangan, tidak
dipagari,
melainkan pegunungan dan telaga. 0agaimana aku
tahu
bahwa tempat ini ada &rang yang memilikinya.
%kan tetapi,
2227
biarpun tidak mau bermusuhan, kalau dimusuhi,
jangan dikira
aku takut!"
Siancai1.! 2&na memang gagah perkasa, karena
itu pint&
ingin sekali menguji kepandaianmu, bukan
berkelahi atau
bermusuhan. 2&na, lihat pedang!" kata $hai*yang
Suhu sambil
menggerakkan pedang pinjamannya, mengirim
serangan
gertakan ke arah kepala gadis itu. 0i Sian
mengelak dengan
cepat dan ketika tangannya bergerak, pedang (ek*
lian*kiam
sudah menyambar ke depan, menusuk ke arah
dada
merupakan sinar putih berkelebat.
$hai*yang Suhu terkejut dan cepat dia juga
mel&mpat ke
2228
belakang untuk menghindarkan diri, kemudian
menyerang lagi
dengan berhati*hati karena biarpun hanya menguji
kepandaian, kalau ilmu pedang lawan itu terlalu
berat,
mungkin saja dia akan terluka. #ia tidak berani
memandang
ringan lawannya yang dapat membalas serangan
sedemikian
cepat dan kuatnya.
Sementara itu, 0&ng Gan juga sudah
menggerakkan
ranting di tangannya dan menyerang (ek 'an yang
menyambut dengan pedangnya. ,erekapun
bertanding
dengan seru, tentu saja hanya nampaknya
demikian karena
hati mereka yang tahu bahwa mereka hanya
bersandiwara
dan tidak sungguh*sungguh bertanding.
2229
$hai*yang Suhu mendapatkan kesempatan untuk
menguji
keampuhan pedang di tangan 0i Sian. Ketika
pedang bersinar
putih itu menyambar dengan bac&kan ke arah
lehernya, dia
memutar tubuhnya dan mengerahkan tenaga
sekuatnya,
menggunakan pedang pinjaman itu untuk
menangkis.
$rangggg1.!" $erdengar bunyi nyaring disusul
pijaran
bunga api dan1. pedang di tangan pendeta (ek*
lian*kauw itu
tinggal sep&t&ng! (edang itu patah di tengah*
tengah, padahal
pedang perajurit 2epal itu merupakan pedang
melengkung
yang cukup berat dan tajam.
$hai*yang Suhu berseru. 'ihai sekali!" dan diapun
2230
melempar gagang pedangnya dan memberi
h&rmat kepada 0i
Sian. 2&na yang lihai, pint& kagumsekali
kepadamu!"
(ada saat itu, (ek 'an juga mengeluarkan jerit
tertahan
dan iapun mel&mpat ke belakang, lalu memberi
h&rmat
kepada 0&ng Gan. Saudara sungguh gagah,
membuat kami
kagum sekali. (erkenalkanlah, kami berdua adalah
sahabatsahabat
baik dari (angeran ,aranta Sing yang menguasai
lembah ini. 2amaku (ek 'an dan suhu ini adalah
$hai*yang
Suhu. Kalau kami b&leh mengetahui, siapakah ji*wi
(anda
berdua) dan apa yang anda berdua cari di tempat
ini. %taukah
sekedar melanc&ng saja."
2231
Sebelum 0i Sian menjawab, dengan cepat sesuai
dengan
rencana 0&ng Gan sudah menjawab, Kami kakak
beradik
seperguruan. 2amaku /&a 0&ng Gan dan suci ini
bernama
3auw 0i Sian. Kami datang ke tempat ini bukan
sekedar
melanc&ng, melainkan hendak mencari se&rang
musuh besar
kami yang bernama Sie 'i&ng dan berjuluk
(endekar
0&ngk&k1.!"
0i Sian memberi isyarat kepada sutenya agar
diam, akan
tetapi sudah terlambat karena sutenya telah
memperkenalkan
nama mereka dan juga menyebut nama (endekar
0&ngk&k.
2232
#an tiba*tiba saja sikap kedua &rang itu berubah,
alis mereka
berkerut akan tetapi sikap mereka bahkan semakin
ramah.
%ih, kiranya ji*wi musuh (endekar 0&ngk&k. Kalau
begitu,
di antara kita terdapat ikatan yang kuat karena
kamipun
menganggap (endekar 0&ngk&k sebagai musuh
besar kami!
%dik 0i Sian dan adik 0&ng Gan, aku akan merasa
senang
sekali untuk bekerja sama dengan kalian
menghadapi
(endekar 0&ngk&k yang amat lihai itu!"
%kan tetapi 0i Sian mengerutkan alisnya. 0iarpun
(ek 'an
dan $hai*yang Suhu memperlihatkan sikap yang
ramah dan
2233
bersahabat, namun di dalam hatinya ia merasa
tidak suka
kepada mereka.
Enci (ek 'an," kata 0&ng Gan yang agaknya
hendak
bersikap ramah karena (ek 'an menyebut adik
kepadanya dan
kepada 0i Sian, Kami tidak ingin bekerja sama
dengan kalian,
dan kami akan cukup berterima kasih kalau engkau
dapat
memberitahu kepada kami di mana adanya
(endekar
0&ngk&k. $ahukah engkau di mana dia."
(ertanyaan ini
berkenan di hati 0i Sian dan iapun mengangguk,
menyatakan
setuju dengan pertanyaan sute*nya itu.
%kan tetapi (ek 'an tersenyum manis sekali.
Kalian ini
2234
adik*adik yang gagah perkasa, mengapa sungkan
dan ingin
enak sendiri saja. Kalau kita hendak bekerja sama,
tentu
sebaiknya kalau ji*wi menerima undangan kami
untuk
mempererat perkenalan. Kalau kita sudah menjadi
sahabat
yang akrab, tentu kami tidak akan ragu lagi untuk
membagi
semua rahasia, termasuk di mana adanya
(endekar 0&ngk&k.
2ah, kami ulangi undangan kami kepada ji*wi."
0&ng Gan men&leh kepada sucinya seperti &rang
minta
pertimbangan, lalu terdengar dia berkata, Suci,
kita tidak
mengenal daerah ini, maka kalau enci (ek 'an ini
sudah
2235
berbaik hati untuk menunjukkan di mana adanya
musuh besar
itu, kurasa tidak ada salahnya kalau kita memenuhi
undangannya. $idak tahu bagaimana
pendapatmu."
0i Sian tidak melihat pilihan lain kecuali
mengangguk. Ia
menyarungkan pedangnya kembali. $hai*yang
Suhu segera
memberi h&rmat kepadanya. 2&na yang masih
begini muda
sudah memiliki ilmu kepandaian tinggi dan juga
sebatang
pedang pusaka yang ampuh sekali. Kalau b&leh
pint&
mengetahui apa nama pedang pusaka itu, n&na."
0i Sian merasa bangga dengan pedangnya. Ia
menepuk
gagang pedang di pinggangnya dan menjawab,
$&tiang
2236
(bapak pendeta), pedangku ini adalah (ek*lian*
kiam
peninggalan ayahku."
,akin giranglah rasa hati $hai*yang Suhu. (ek*lian*
kiam,
sebatang pedang yang patut menjadi miliknya,
bahkan
menjadi lambang dari perkumpulannya, yaitu (ek*
lian*kauw!
%kan tetapi dia menyembunyikan kegirangan ini di
dalam
hatinya saja. 0agaimanapun juga, pedang itu harus
dapat
menjadi miliknya!
0&ng Gan dan 0i Sian merasa kagum sekali ketika
memasuki gedung besar yang didirikan di antara
p&h&n*p&h&n
dalam hutan di lereng bukit itu. Sebuah gedung
yang besar
2237
dan di dalamnya mewah sekali, seperti rumah raja*
raja maja
layaknya. #an di sekeliling gedung itu terdapat
banyak rumahrumah,
merupakan perkampungan yang dikelilingi temb&k
seperti sebuah benteng saja. Itulah tempat tinggal
(angeran
,aranta Sing, pangeran 2epal yang menjadi
buruan
pemerintahnya, karena telah member&ntak itu. #ia
tinggal di
perbatasan itu bersama anak buahnya, yaitu sisa*
sisa para
perajurit anggauta pasukan pember&ntakan yang
dipimpinnya
dan telah gagal itu.
0&ng Gan dan 0i Slan dijamu &leh (angeran itu
yang
menyambut mereka dengan ramah dan h&rmat.
0&ng Gan
2238
memperlihatkan kegembiraannya dan 0i Sian
akhirnya juga
merasa gembira karena pihak tuan rumah sungguh
ramah
kepadanya.
)arap jangan khawatir tentang (endekar
0&ngk&k," kata
(angeran ,aranta Sing sambil tersenyum,
memperlihatkan
deretan gigi putih di balik mukanya yang
kehitaman dan
kumisnya yang melintang panjang itu bergerak*
gerak ketika
dia bicara. Kalau dia berani datang ke daerah ini,
sudah pasti
kami dapat menangkapnya. #aerah ini telah kami
kuasai
bersama Kim*sim*pang, maka harap ji*wi tenang
saja. Kita
pasti akan dapat menangkapnya."
2239
%pa yang diucapkan (angeran ,aranta Sing ini
benar,
adik*adikku yang baik," kata (ek 'an. 0etapapun
lihainya
(endekar 0&ngk&k, dia tidak akan mampu
menandingi Kim
Sim 'ama, apalagi di sini terdapat ji*wi yang
bekerja sama
dengan kami. 2ah, mari kita minum demi
berhasilnya kita
menangkap (endekar 0&ngk&k!"
,ereka makan minum sambil bercakap*cakap
dengan
gembira. #ari percakapan itu tahulah 0&ng Gan
dan 0i Sian
bahwa (angeran ,aranta Sing ini adalah se&rang
pangeran
dari 2epal yang bersekutu dengan Kim*sim*pang,
dan betapa
2240
Kim*sim*pang menentang pemeribtah #alai 'ama
di $ibet.
Kalau diam*diam 0&ng Gan merasa amat tertarik
&leh janjijanji
dan harapan yang dibayangkan dalam percakapan
itu
&leh pangeran 2epal itu maupun $hai*yang Suhu
dan (ek 'an,
0i Sian sendiri sama sekali tidak tertarik. 0ahkan ia
tidak ingin
melibatkan diri dalam pember&ntakan itu, karena
yang
terpenting adalah menemukan (endekar 0&ngk&k
dan
membalas kematian ayahnya!
2&na, cicipilah masakan ini!" kata (angeran 2epal
itu
ketika melihat 0i Sian belum mencicipi masakan
yang
2241
warnanya merah. 0&ng Gan sudah memakannya,
akan tetapi
gadis itu agaknya tidak mau mencicipi masakan
yang asing
baginya itu. Ini adalah masakan aseli dari 2epal,
le-at sekali
dan merupakan masakan keh&rmatan bagi tamu
yang diagungkan!"
0i Sian tertarik, dan merasa tidak enak untuk t idak
memperhatikan karena dikatakan bahwa masakan
itu adalah
masakan keh&rmatan bagi tamu yang diagungkan!
(angeran, masakan ini terbuat dari apakah."
tanyanya,
masih merasa ragu untuk mencicipinya karena
warnanya yang
merah seperti darah walaupun baunya sedap dan
masih
mengepul panas.
2242
0ahan masakan ini amat langka dan amat sukar
diper&leh
karena ini adalah sumsum di dalam tulang
punggung biruang
salju yang besar, kuat dan ganas! Karena
merupakan sumber
kekuatan sebuah binatang raksasa, maka masakan
ini selain
le-at, juga mengandung khasiat yang luar biasa
untuk
kekuatan dan kesehatan. ,arilah n&na, sebagai
tamu agung,
n&na harus mencicipinya!" (angeren itu
mempergunakan
sebuah send&k yang bersih, mengambilkan
masakan itu dan
menaruhnya ke dalam mangk&k di depan 0i Sian.
#an
engkau juga, saudara /&a 0&ng Gan, mari ambil
lagi masakan
2243
ini."
0&ng,Gan tersenyum. Sudah sejak tadi saya
memakannya
dan memang le-at sekali, suci. 4asanya seperti
&tak, akan
tetapi masakannya memakai bumbu yang aneh
dan sedap
bukan main. +uga terasa hangat di dalam dada dan
perut.
/&balah, suci!"
0i Sian semakin tertarik, juga untuk mengh&rmati
tuan
rumah yang demikian ramah dan h&rmat, ia lalu
menc&ba
mencicipi masakan itu. ,emang le-at!
%dik 3auw 0i Sian, harap jangan sungkan dan
ragu.
Ketahuilah bahwa (angeran ,aranta Sing ini
adalah se&rang
2244
ahli &bat dan ahli masak! ,asakan sumsum tulang
punggung
biruang itu memang hebat dan aku sendiripun
sudah mesanakan
khasiatnya!" kata (ek 'an.
Siancai, memang benar sekali," kata pula $hai*
yang Suhu.
(int& yang makan masakan itu merasa seperti
muda kembali!
,asakan itu tentu dapat membuat &rang berumur
panjang,
dan dapat memperkuat tenaga sin*kang!"
,endengar ucapan kedua &rang itu, 0i Sian
semakin
tertarik dan iapun tidak berkeberatan lagi untuk
makan masakan
itu cukup banyak. Karena ia dan 0&ng Gan yang
menjadi tamu keh&rmatan, maka semangk&k besar
masakan
2245
merah itu diperuntukkan mereka berdua dan
mereka pun
memakannya sampai habis! 0i Sian mulai merasa
bergembira
dan merasa mendapatkan teman*teman yang
menyenangkan.
,aka iapun minum arak lebih banyak dari pada
biasanya.
%palagi arak yang disuguhkan itu manis dan
harum, terbuat
dari anggur 2epal yang baik.
Setelah makan minum sampai kenyang, wajah 0i
Sian yang
cantik itu telah berubah kemerahan dan mulutnya
pun hampir
tak pernah hentinya tersenyum manis. %kan tetapi,
ketika ia
memegang kepalanya dan kepala itu terkulai ke
atas meja,
0&ng Gan cepat bangkit dari tempat duduknya dan
2246
menghampirinya.
Suci, kau kenapakah1.." katanya lembut sambil
menyentuh pundak gadis itu.
0i Sian mengangkat muka, tersenyum dan
pandang
matanya saja sudah jelas menunjukkan bahwa ia
mab&k! #an
juga pandang matanya itu aneh, begitu sayu dan
penuh
gairah.
Sute1. aku1. ah, agaknya terlalu banyak minum
anggur,
kepalaku agak pening1."
(ek 'an memberi isyarat dengan pandang matanya
kepada
0&ng Gan, lalu berkata, %dik 0&ng Gan, kasihan
itu adik 0i
Stan mab&k. Ia butuh istirahat. ,ari kuantar kalian
ke kamar
kalian."
2247
(ek 'an bangkit berdiri dan membantu 0&ng Gan
memapah
0i Sian menuju ke sebelah dalam gedung itu,
diikuti pandang
mata (angeran ,aranta Sing yang tersenyum lebar
dan $haiyang
Suhu mengangguk*angguk puas. $idak percuma
saja ia
merupakan se&rang ahli sihir dan ahli ramuan &bat
beracun.
Ia telah mencampurkan pembius yang lembut pada
anggur
yang diminum 0i Sian, dan masakan yang
disuguhkan
(angeran ,aranta Sing itu mengandung pula &bat
perangsang
yang amat kuat!
(ek 'an membawa mereka ke sebuah kamar yang
besar
2248
dan mewah, di mana terdapat sebuah tempat tidur
yang lebar.
Kembali (ek 'an memberi isyarat kedipan mata
kepada 0&ng
Gan dan pemuda ini mengerti.
2ah, inilah kamar kalian, adik 0&ng Gan. 0iarkan
adik 0i
Sian beristirahat dan tidur, nanti peningnya tentu
akan hilang.
#an engkau juga perlu beristirahat, engkaupun
sudah minum
terlalu banyak, adik 0&ng Gan. Kalian
mengas&lah!"
$api, enci (ek 'an!" 0&ng Gan membantah.
,engapa
hanya satu kamar. Kamar ini untuk suci saja, akan
tetapi di
mana kamarku."
(angeran hanya memberikan sebuah kamar saja
untuk
2249
kalian berdua, dan kurasa kamar inipun cukup
besar, tempat
tidurnyapun cukup luas untuk kalian bardua. 2ah,
selamat
tidur." (ek 'an menutupkan daun pintu kamar itu
dari luar
sambil tersenyumkepada 0&ng Gan.
0i Sian hanya mendengar sayup*sayup saja apa
yang
mereka bicarakan. Ia telah terlalu pening sehingga
tidak
perduli lagi bahwa ia berada sekamar dengan
sutenya.
%ku1. aku pening1. mau tidur1.!" katanya dan
ia hendak
melangkah ke arah pembaringan, akan tetapi ia
terhuyung
dan tentu akan jatuh kalau tidak segera dirangkul
&leh 0&ng
Gan.
2250
,arilah, suci, mari kubantu engkau1. akupun
agak
pening1. mari kita beristirahat1.!"
0&ng Gan memapah suci*nya ke tempat tidur, lalu
membantu sucinya berbaring. #engan hati*hati dia
lalu
meraba kaki suci*nya melepaskan sepasang
sepatunya. 0i Sian
terbelalak ketika merasa kakinya diraba sute*nya
dan
sepatunya dilepaskan.
Sute1. kenapa1. kau di sini1.. %ku mau tidur,
pergilah1."
%kan tetapi 0&ng Gan tidak mau tidur, bahkan
duduk di
tepi pembaringan sambil menatap wajah suci*nya
yang rebah
telentang. Suci, kita mendapatkan satu kamar
saja. Kamar ini
untuk kita berdua."
2251
#engan mata sayu 0i Sian menatap wajah pemuda
itu.
Gairah yang tidak wajar membakar dirinya dan
wajah sute*nya
itu tampak tampan luar biasa.
1. kenapa begitu1. ah1. sudahlah, aku mau
tidur1."
$iba*tiba 0i Sian membuka matanya lagi karena
merasa
betapa wajahnya dibelai tangan &rang. Ketika ia
melihat
tangan sute*nya meraba dun membelai kedua pipi
dan
dagunya, ia tidak mer&nta hanya menegur lembut.
Sute1. jangan begitu1."
Suci, alangkah cantiknya engkau. %ih, suci, aku
cinta sekali
kepadamu, suci!" #an 0&ng Gan sudah memeluk,
mendekap
dan menciumi muka gadis itu.
2252
0i Sian dalam keadaan setengah sadar, akan tetapi
&bat
perangsang telah mulai menguasai dirinya.
+angan, sute1.
jangan1." mulutnya mendesah, akan tetapi kedua
lengannya
balas merangkul leher pemuda itu.
#an terjadilah apa yang selalu diharapkan dan
dirindukan
0&ng Gan. #ia berhasil menguasai diri suci*nya,
berhasil
menggaulinya berkali*kali tanpa gadis itu men&lak
atau
member&ntak, bahkan gadis itu, di luar
kesadarannya, telah
membalas semua kemesraanya dengan penuh
gairah.
%khirnya, jauh lewat tengah malam, keduanya
tidur pulas
kelelahan, masih saling rangkul.
2253
(ada kees&kan harinya, ketika pengaruh &bat bius
dan &bat
perangsang meninggalkan kepala dan tubuh 0i
Sian dan ketika
gadis itu terbangun dari tidurnya, dapat
dibayangkan betapa
kagetnya melihat dirinya dalam keadaan bugil tidur
berangkulan dengan sutenya yang juga berbugil!
#an seketika
terasalah &lehnya kelainan dalam dirinya, tahulah
ia apa yang
telah terjadi! Ia telah melakukan hubungan dengan
sute*nya,
hubungan suami isteri! #engan muka sebentar
merah
sebentar pucat, ia segera mengenakan
pakaiannya, kemudian
mel&ncat turun dari atas pembaringan.
Sekali tendang, pembaringan itu r&b&h dan 0&ng
Gan
2254
terbangun gelagapan. #ia melihat sucinya sudah
berpakaian
dan berdiri membelakanginya, dengan pedang (ek*
liam*kiam
terhunus di tangannya.
Sute, kenakan pakaianmu. /epat!" Suara sucinya
membentak dan jelas bahwa sucinya marah bukan
main.
Ehh1. kenapa kita1. kenapa aku di sini1. kenapa
tidur di
sini dan1. eh, apa yang telah kita lakukan ini1.."
0&ng Gan
bersandiwara, bicara dengan gagap dan gelisah.
/epat pakai pakaianmu kataku!" 0i Sian
membentak lagi.
0&ng Gan segera mengenakan pakaiannya dan
turun dari atas
pembaringan. Sudah1. sudah kupakai, suci1."
0i Sian membalik dan pedangnya menyambar, dan
sudah
2255
menempel di leher 0&ng Gan. (emuda itu
terbelalak dan
wajahnya pucat.
Suci1. kenapa1. kau hendak membunuhku1.."
/&a 0&ng Gan!" 0i Sian membentak marah. %pa
yang
telah kaulakukan terhadap diriku selagi aku
mab&k. )ay&
katakan! %pa yang telah kaulakukan. Keparat
engkau!"
Suci! %pa1. apa yang kulakukan1.. Suci,
seharusnya suci
bertanya apa yang kita lakukan! %ku1. aku sendiri
tidak tahu,
suci, aku tidak mengerti mengapa hal ini bisa
terjadi pada
kita1." lalu dengan hati*hati dia menambahkan,
1. suci,
sayup*sayup aku teringat1. bukankah
engkaupun1. eh,
2256
mendukung terjadinya peristiwa itu semalam1.."
6ajah yang cantik itu menjadi merah sekali dan
kini dari
kedua matanya mengalir beberapa butir air mata.
%kan tetapi
pedangnya masih menempel di leher 0&ng Gan.
%ku1. aku berada dalam pengaruh &bat bius dan
&bat
perangsang, hal itu kini aku yakin sekali. #an
kau1. kau
menggunakan kesempatan itu untuk1. untuk1."
Suci, engkau sungguh tidak adil! Kalau aku
sejahat itu,
tidak perlu menanti kemarahanmu, aku akan
membunuh
diriku sendiri! %kan tetapi, suci, kalau engkau
terbius,
mengapa aku tidak. %kupun sama saja seperti
keadaanmu,
2257
suci. %ku tidak ingat apa*apa lagi, dalam keadaan
setengah
sadar seperti dalam mimpi saja semua itu terjadi.
Suci, kenapa
engkau menyalahkan aku kalau keadaan kita
sama. Kita
berdualah yang bertanggung jawab, dan aku1. eh,
cinta
padamu, suci1."
+angan sentuh aku!" bentak 0i Sian ketika tangan
0&ng
Gan hendak menyentuh lengannya dan iapun kini
menangis
terisak*isak. Ia kini melihat kenyataan itu. Sutenya
tidak
bersalah. Sutenya juga minum pembius dan &bat
perangsang
yang sama! (ek 'an! Ini semua gara*gara (ek 'an,
wanita
genit itu!
2258
)emm, perempuan jahat itu harus mampus!"
katanya dan
iapun mel&mpat ke arah pintu, mend&r&ng daun
pintu dan
berlari keluar.
Suci1.!" 0&ng Gan berseru dan mengejar dari
belakang.
%kan tetapi 0i Sian tidak berhenti, tidak men&leh
dan pada
saat itu, kebetulan sekali ia melihat (ek 'an
melangkah
dengan tenangnya menuju ke arah mereka. Sepagi
itu, (ek
'an sudah nampak rapi dan cantik, sudah mandi
dan
mengenakan pakaian bersih seperti baru. Ketika
melihat 0i
Sian dan 0&ng Gan, (ek 'an tersenyumdan
wajahnya berseri.
2259
%h, ji*wi (kalian) sudah bangun. Selamat pagi1.!"
katanya
dengan suara merdu dan gembira.
,anusia jahat, cabut senjatamu dan lawanlah
aku!"
bentak 0i Sian dengan pedang melintang di depan
dada.
(ek 'an terbelalak. %dik 0i Sian, ada apakah ini.
%pa
artinya sikapmu ini."
0i Sian menudingkan pedangnya ke arah muka (ek
'an.
$idak perlu berpura*pura lagi. Keluarkan
senjatamu atau
kalau tidak, aku akan membunuhmu begitu saja!"
$api1. tapi kenapa, adik 0i Sian. %dik 0&ng Gan,
kenapa
kalian bersikap seperti ini terhadap aku. 0ukankah
sejak
2260
saling berkenalan, aku selalu bersikap baik
terhadap kalian."
(ek 'an bertanya lagi, kini mendesak 0&ng Gan
untuk
memberi keterangan.
0&ng Gan segera berkata, Enci (ek 'an. Siapa
&rangnya
tidak akan menjadi marah. Kemarin kami
kauundang untuk
makan minum. Setelah makan minum, kami
berdua1.
kehilangan kesadaran, terbius dan terangsang,
sehingga1.
kami melakukan pelanggaran1."
0i Sian memandang dengan mata menc&r&ng
penuh
kemarahan. (ek 'an, engkau menipu kami,
engkau membius
kami, penghinaan ini hanya dapat ditebus dengan
nyawa!" Ia
2261
sudah siap bergerak mengangkat kedua tangan ke
atas.
2anti dulu, kedua &rang adikku yang baik! 0i Sian,
jangan
terburu nafsu dan menuduh yang bukan*bukan
kepadaku.
Ingatlah, bahwa aku dan guruku $hai*yang Suhu
juga hanya
merupakan dua &rang tamu saja di sini!
0agaimana mungkin
kami yang melakukan itu. ,akanan dan minuman
itu bukan
dari kami. #an apa gunanya kami melakukan hal
yang
membuat kalian berdua melakukan hubungan
suami isteri di
luar kesadaran kalian ini. +elas, yang memberi &bat
bius dan
&bat perangsang dalam mekanan dan minuman
kalian bukan
2262
kami."
,aranta Sing! #ialah yang melakukan itu, suci!
0ukan enci
(ek 'an. Sekarang aku yakin, (angeran 2epal
itulah yang
meracuni kita!" kata 0&ng Gan kepada suci*nya.
0i Sian termenung, lalu iapun mengangguk*
angguk, dan
berkata, ,aafkan aku, enci (ek 'an. Kalau begitu,
pangeran
keparat itu yang harus kubunuh! %ku akan
mencarinya dan1."
(ek 'an menggeleng kepala. $ahan dulu, adikku
yang
baik. ,ari kita bicara di dalam kamarku. )arap
jangan terburu
nafsu. Ingat, kita berada di dalam benteng di mana
terdapat
ratusan &rang perajurit 2epal! ,ari, mari, di
kamarku kita
2263
dapat bicara dengan leluasa," kata (ek 'an dan ia
mendahului
mereka menuju ke kamarnya yang tidak jauh dari
situ.
$erpaksa 0i Sian menahan kemarahannya dan
bersama 0&ng
Gan iapun mengikuti (ek 'an masuk ke dalam
sebuah kamar.
Kamar itu tidak seluas kamar mereka, akan tetapi
juga mewah
dan prab&t kamarnya serba indah. 0egitu
memasuki kamar,
0&ng Gan dan 0i Sian menciumbau semerbak
harum.
Setelah mempersilakan kedua &rang itu duduk, (ek
'an lalu
duduk di tepi pembaringan, menghadapi mereka.
Ketahuilah
kalian bahwa (angeran ,aranta Sing
menyuguhkan makanan
2264
yang mengandung &bat perangsang itu, bukan
suatu
kejahatan, bahkan dia sengaja melakukan hal itu
untuk
menyenangkan kalian yang dianggap sebagai tamu
agung
yang dih&rmati."
#ua &rang kakak beradik seperguruan itu
terbelalak, lalu
mereka saling pandang dengan penuh keheran-n.
%kan
tetapi, enci (ek 'an!" seru 0&ng Gan. 0agaimana
mungkin
kami dapat percaya itu. ,emberi &bat bius dan
perangsang
kepada kami sehingga kami berdua melakukan
pelanggaran.
#an itu merupakan suatu pengh&rmatan.
,ustahil1."
%ku tidak percaya!" 0i Sian juga berseru.
2265
(ek 'an tersenyum. %kan tetapi, sesungguhnyalah
begitu,
,emang lain bangsa lain pula kebiasaannya, lain
negara lain
pula peraturannya, dua &rang adikku yang manis.
Ketahuilah
bahwa masakan sumsum tulang punggung biruang
itu
merupakan makanan langka yang luar biasa, dan
mengandung daya rangsangan yang kuat.
0iasanya hidangan
ini diberikan kepada sepasang pengantin keluarga
raja saja!
#an anggur merah itupun amat keras, hanya
bekerjanya amat
halus seperti &bat bius. %kan tetapi keduanya
merupakan
hidangan yang mahal dan langka, hanya
diperuntukkan tamu
keh&rmatan."
2266
%kan tetapi, kalau pangeran itu tahu akan
pengaruh
makanan dan minuman itu, mengapa dia
menyuguhkan
kepada kami. #an kami diberi satu kamar pula.
%pa
maksudnya kalau bukan hendak menjerumuskan
kami dan
menghina kami."
(ek 'an menggeleng kepalanya. Sama sekali dia
tidak
bermaksud menghina kalian. Karena kalian
merupakan dua &rang
muda yang melakukan perjalanan bersama, maka
dia
menganggap bahwa tentu kalian memiliki
hubungan yang
lebih erat. Kalian dianggapnya sebagai suami isteri
atau dua
2267
&rang yang sedang berpacaran, sehingga hidangan
itu bahkan
dianggapnya membantu dan menyenangkan
kalian."
%kan tetapi dia sudah tahu bahwa kami adalah
kakak dan
adik seperguruan!" 0i Sian berseru. Kami belum
menikah1.!"
Itu menurut pendapat dan kebiasaan kalian! %kan
tetapi
menurut kebiasaan di 2epal, kalau se&rang
pemuda dan
se&rang gadis melakukan perjalanan bersama
selama
berbulan*bulan, maka tidak ada pendapat lain
kecuali bahwa
mereka adalah suami isteri, baik sudah menikah
atau belum.
Karena itu, adik*adikku, harap kalian tenang.
(angeran
2268
,aranta Sing tidak bermaksdd buruk. (ula semua
itu telah
terjadi, dan kalau kulihat, kalian memang pantas
untuk
menjadi j&d&h masing*masing. Kalau memang
kalian saling
mencinta, apa salahnya peristiwa yang terjadi
semalam."
$idak! (enghinaan ini hanya dapat ditebus
dnegan nyawa!
2&da ini hanya dapat ditebus dengan darah!
(angeran
,aranta Sing harus mempertanggung
jawabkannya! %ku mau
mencarinya!" 0i Sian berteriak dan ia sudah
bangkit berdiri
dan meraba gagang pedangnya.
Sabar dan ingatlah, adik 0i Sian! Selain pangeran
itu tidak
2269
berniat jahat menurut pendapatnya, bahkan ingin
berbuat
menyenangkan tamu, juga kita berada di sini, di
dalam
bentengnya! 0agaimana mungkin engkau akan
melawan
ratusan &rang perajurit 2epal! 0ukankah itu sama
halnya
dengan bunuh diri."
%ku tidak perduli! %ku tidak takut! 0agiku,
keh&rmatan
lebih pent ing daripada nyawa!" 0i Sian berkata
dengan air
mata bercucuran kembali karena ia teringat akan
nasibnya
yang telah menderita aib.
Suci1. ah, harap dengarkan apa yang dikatakan
enci (ek
'an, suci. Kita berada di tengah benteng mereka,
kita tidak
2270
mungkin mampu melawan mereka1." 0&ng Gan
berkata.
$iba*tiba 0i Sian membalik dan menghadapinya
dengan
mata berapi saking marahnya. Sute! Engkau
masih berani
berkata demikian! Engkau takut mati! )uh, enak
saja engkau.
Engkau adalah se&rang laki*laki, tentu tidak dapat
merasakan
penderitaun se&rang wanita yang telah menderita
aib dan
n&da seperti aku! Kalau engkau takut mati, biarlah
aku sendiri
yang akan menuntut kepada pangeran itu!"
,elihat sikap suci*nya itu, tiba*tiba saja 0&ng Gan
menjatuhkan diri berlutut di depan suci*nya sambil
menangis!
Suci, semua ini akulah yang bersalah! %ku telah
men&daimu,
2271
aku mendatangkan aib bagimu. %kulah yang
membikin celaka
sehingga kini suci menghadapi bahaya maut. %ku
telah
menghancurkan kehidupanmu, suci. Sungguh aku
merasa
menyesal sekali. Engkau adalah satu*satunya
&rang yang
kumiliki, satu*satunya &rang yang telah
men&l&ngku, dan baik
kepadaku. Engkau satu*satunya &rang yang kucinta
sepenuh
jiwa ragaku dan sekarang1. aku pula yang
mencelakakanmu.
%ih, suci, kalau begitu, engkau bunuhlah aku lebih
dulu agar
aku tidak lagi melihat penderitaanmu."
Sute, cukup1.!" 0i Sian berseru dan tangisnya
semakin
2272
menjadi*jadi. ,elihat ini, 0&ng Gan maklum bahwa
siasatnya
berhasil baik, maka diapun memperkuat tangisnya.
Suci, bagaimana mungkin aku dapat hidup kalau
melihat
engkau sengsara karena aku. Sudahlah, kalau
engkau tidak
mau membunuhku, biar aku sendiri yang akan
menghabiskan
nyawaku agar rasa penaaaran di hatimu
berkurang, suci. Suci,
selamat tinggal, suci1.!" 0&ng Gan menyambar
pedang milik
(ek 'an di atas meja, mencabutnya dan
menggerakkan
pedang mengg&r&k leher sendiri! $entu saja semua
ini sudah
diatur sebelumnya dan merupakan siasat belaka.
(ek 'an
2273
diam*siam sudah siap siaga mencegahnya kalau 0i
Sian diam
saja. %ndaikata 0i Sian mendiamkan saja sute*nya
membunuh
diri, demikian siasat yang mereka atur
sebelumnya, maka (ek
'an yang akan turun tangan mencegah sehingga
bunuh diri itu
nampak sungguh*sungguh.
%kan tetapi, permainan sandiwara itu berhasil
mengelabui
mata 0i Sian. ,elihat kenekatan sute*nya yang
dalam hal ini
juga sama*sama menjadi k&rban &bat bius dan
perangsang,
cepat 0i Sian menendang ke arah pergelangan
tangan sutenya
yang memegang pedang. (edang itu terlepas dari
pegangan
2274
dan 0&ng Gan menutupi mukanya sambil
menangis.
Suci, kalau engkau tidak dapat mengampuni aku,
kenapa
engkau tidak membiarkan saja aku membunuh
diri." ratapnya.
0i Sian tidak menjawab, hanya menangis
sesenggukan,
hatinya seperti ditusuk*tusuk rasanya. Ia memang
suka sekali
kepada sute*nya ini, bahkan mungkin juga ada
peraaaan
cinta, karena sute*nya pandai mengambil hati.
Iapun tahu
bahwa sutenya amat mencintanya dan kini,
sutenya telah
memperlihatkan perasaan cintanya yang amat
mendalam. Ia
merasa terharu sekali dan agak meredalah
kemarahannya.
2275
0agaimanapun juga, yang men&dainya adalah
sutenya sendiri,
&rang yang amat mencintanya, dan yang besar
kemungkinan
akan menjadi suaminya kelak. Kini, setelah
peristiwa itu,
bukan mungkin lagi bahkan sudah pasti pemuda ini
akan
menjadi suaminya.
%ih, betapa mengharukan. Sudahlah, adik 0i Sian.
%ku ikut
terharu melihat besarnya cinta antara kalian,
terutama sekali
apa yang telah dibuktikan &leh adik 0&ng Gan.
Sungguh, dia
mencintamu dan biarpun dia itu sutemu, akan
tetapi aku
melihat bahwa dia lebih tua darimu dan kalian
memang c&c&k
2276
untuk menjadi suami isteri kelak. Sebaiknya kalian
berdua ikut
bersama kami menghadap Kim Sim 'ama. Kalau
kalian bekerja
sama dengan Kim*sim*pang, aku yang tanggung
bahwa dalam
waktu singkat kalian akan dapat bertemu dengan
(endekar
0&ngk&k."
0&ng Gan sendiri terkejut mendengar ini. %pakah
(ek 'an
sudah mendengar dari anak buahnya tentang
(endekar
0&ngk&k. 2ada suara (ek 'an demikian
meyakinkan se&lah&lah
(endekar 0&ngk&k sudah berada dalam
kekuasaannya!
+angan main*main, enci!" kata 0i Sian sambil
mengerutkan
2277
alisnya. %ku baru mau bekerja sama denganmu
atau rekanrekanmu
kalau benar kalian dapat menemukan (endekar
0&ngk&k. 0enarkah engkau berani tanggung. %ku t
idak mau
tertipu!"
(ek 'an tersenyum manis. $entu saja ia berani
bertanggung jawab karena ia telah mendengar dari
&rang&rangnya
bahwa (endekar 0&ngk&k telah menjadi tawanan
Kim Sim 'ama! %ku tanggung. 0ahkan aku berani
menanggung bahwa kami akan dapat menawan
(endekar
0&ngk&k untukmu, adik 0i Sian."
0i Sian memandang 0&ng Gan yang masih berlutut
sambil
menutupl mukanya. Sute, bangunlah. ,emang
benar, semua
nasib manusia telah digariskan $uhan. %ku tidak
dapat
2278
mengingkari dan tidak ada gunanya menyesali hal
yang telah
lalu. 0aiklah, kini tidak mungkin lagi aku men&lak
cintamu,
men&lak pinanganmu. %ku bersedia menjadl
isterimu1."
Suci! $erima kasih1.!" 0&ng Gan berseru gembira
walaupun mukanya masih basah air mata. #ia
masih berlutut
akan tetapi tidak lagi menutupi mukanya.
)emm, sudah sewajarnya kalau kita menjadi
suami isteri.
%kan tetapi tidak sekarang! Kelak, kalau kita sudah
berhasil
membunuh (endekar 0&ngk&k, baru kita
malangsungkan
pernikahan. %kan tetapi sebelum itum engkau tidak
b&leh
menjamahku. ,engerti."
2279
0aik1. baik1." 0&ng Gan kini bangkit berdiri dan
menatap
wajah suci*nya itu dengan pandang mesra. %kan
tetapi,
setelah kini kita bertunangan, b&lehkah aku
menyebutmu
Sian*m&i (dinda Sian). #an maukah kau menyebut
aku Gank&k&
(kanda Gan)."
6ajah 0i Sian menjadi kemerahan akan tetapi
untuk
mencegah agar pers&alan itu tidak diperpanjang,
iapun mengangguk.
,elihat ini, (ek 'an girang bukan main dan iapun
cepat memberi h&rmat kepada mereka bergantian
sambil
berseru, Ki&nghi, ki&nghi (selamat, selamat)!"
0iarpun wajahnya berubah kemerahan, 0i Sian
terpaksa
2280
menerima pemberian selamat itu sambil
menggumamkan
terima kasih. #an dengan wajah gembira bukan
main 0&ng
Gan juga menghaturkan terima kasih, ucapan
terima kasih
yang bukan sebagai basa*basi belaka karena dia
bersungguhsungguh
merasa berterima kasih kepada (ek 'an. (ek lan
yang telah mengatur kesemuanya itu, sehingga dia
berhasil
memiliki diri 0i Sian, dan dia berjanji di dalam
hatinya untuk
membalas jasa (ek 'an itu dengan pelayanan
semesra
mungkin.
2ah, marilah kita berangkat sekarang juga. 7ntuk
mencegah suasana tidak enak, ji*wi (kalian berdua)
tidak perlu
2281
berpamit dari (angeran ,aranta Sing, biar
kupamitkan nanti.
Kalian bersiaplah, kita berangkat sekarang
bersama suhu."
0i Sian merasa senang bahwa ia tidak perlu
berpamit dari
(angeran ,aranta Sing, karena biarpun ia dapat
mengerti
bahwa pangeran itu tidak dapat terlalu
dipersalahkan karena
memang tidak berniat buruk, namun t&tap saja
kalau ia
bertemu dengan pangeran itu, tentu ia akan sukar
menahan
kemarahannya. ,ereka berdua berkemas dan tak
lama
kemudian (ek 'an dan $hai*yang Suhu datang
menjemput
mereka. 0erangkatlah mereka meninggalkan istana
dalam
2282
benteng di lereng bukit dekat telaga 3am*s&.
,ereka
menunggang empat ek&r kuda dan di sepanjang
perjalanan,
pemandangan alam yang amat indah membuat 0i
Sian
perlahan*lahan dapat melupakan peristiwa
semalam yang
dianggapnya sebagai malapetaka. Ia dapat
menerima kenyataan
itu dan menganggap bahwa memang sudah
menjadi
j&d&hnya untuk bersuamikan /&a 0&ng Gan maka
terjadi
peristiwa memalukan itu. $ak sedikit pun terlintas
dalam
pikirannya bahwa semua peristiwa itu adalah hasil
rencana siasat
yang telah diatur &leh (ek 'an dan 0&ng Gan,
dibantu
2283
&leh $hai*yang Suhu dan (angeran ,aranta Sing!
8&dw&8
Sie 'i&ng duduk bersila di dalam ruangan tahanan
itu. #ia
duduk bersila hanya karena naluri saja, atau
karena tubuhnya
sudah terbiasa dengan sikap duduk seperti itu. #ia
duduk
bersila seperti sebuah arca mat i, tidak bergerak*
gerak. Sudah
hampir satu bulan lamanya dia menjadi se&rang
tawanan yang
sama sekali tidak berdaya. 0ukan hanya
ingatannya hilang dan
dia lupa segala, akan tetapi juga tubuhnya menjadi
lemah dan
dia kehilangan tenaga sin*kangnya, atau kalau dia
menc&ba
untuk mengerahkan tenaga, dadanya seperti
ditusuk rasanya.
2284
(ernah dia manc&ba untuk keluar dari kamar
tahanan itu,
akan tetapi setibanya di pintu, se&rang penjaga
menghadangnya.
)ei, engkau tidak b&leh keluar dari kamar ini
tanpa ijin,"
kata si penjaga. )ay& masuk kembali. ,akanan
dan minuman
akan diantar dari luar, dan kalau engkau hendak
kencing atau
berak, baru b&leh keluar dari sini, akan tetapi juga
kami
kawal!"
Sie 'i&ng tidak ingat mengapa dia berada di situ,
bahkan
dia tidak ingat siapa dirinya dan bagaimana asal
mulanya! #ia
banya tahu bahwa dia berada di sebuah kamar
yang asing,
2285
dan dijaga &leh penjaga yang jumlahnya sampai
belasan
&rang, men+aga di luar pintu kamar itu. #ia sudah
menc&ba
mengerahkan ingatannya, namun gagal. 3ang
diingatnya
sejak dia sadar, seperti &rang bangun tidur dan
tahu*tahu
sudah berada dalam kamar itu.
%ku mau keluar. %ku tidak suka di sini. 0iarkan
aku keluar
dari sini," katanya kepada penjaga.
$idak b&leh! )ay& kau kembali, atau harus
kupaksa."
Sie 'i&ng tidak ingat lagi bahwa dia adalah
(endekar
0&ngk&k. $idak ingat bahwa dia se&rang yang
berilmu tinggi.
#an memang pada dasarnya dia berwatak lembut
dan tidak
2286
suka berkelahi, maka biarpun dia merasa tidak
senang dengan
cegahan itu, dia tetap bersikap lembut.
S&bat, aku tidak mengenal engkau dan kawan*
kawanmu
itu. %ku tidak mempunyai uruman dengan kalian,
maka
kuharap engkau tidak menahanku lagi. 0iarkan aku
keluar,"
katanya dan dia nekat melangkah hendak keluar
dari kamar
tahanan itu.
$idak b&leh keluar! Kembali ke dalam kamar!"
bentak
penjaga itu dan melihat Sie 'i&ng nekat hendak
melangkah
keluar, dia lalu mend&r&ng dada Sie 'i&ng. 0iarpun
Sie 'i&ng
lupa bahwa dia pandai ilmu silat, namun naluri
tubuhnya
2287
bergerak dan &t&matis tenaga sin*kang dari pusar
menerjang
ke atas, ke arah dada. %kan tetapi, begitu tenaga
sin*kang itu
bergerak, dia mengeluh karena dadanya terasa
nyeri dan
&t&matis dia membiarkan dirinya lemas lagi.
#&r&ngan itu
mengenai dadanya dan dalam keadaan tidak
bertenaga itu,
diapun terjengkang dan jatuh telentang ke dalam
kamar
tahanan kembali! (enjaga itu tertawa.
)a*ha*ha, jangan harap engkau dapat keluar
tanpa ijin.
Sekali lagi, aku bukan hanya mend&r&ng melainkan
memukulmu!"
Sie 'i&ng tidak menjawab. %da kenyataan baru
yang
2288
diketahuinya, yaitu bahwa dia berada dalam
tahanan, dijaga
&leh &rang*&rang yang kasar dan galak, dan bahwa
tidak
mungkin dia melawan karena begitu mengerahkan
tenaga,
dadanya terasa nyeri. ,aka, diapun tidak begitu
b&d&h untuk
mencari penyakit dan menyabarkan hatinya, lalu
duduk bersila
kembali di atas pembaringannya.
5bat penghilang ingatan yang dipaksakan masuk
ke dalam
perutnya &leh $hay )&k 'ama mempunyai
kekuatan selama
satu bulan. #alam beberapa hari lagi Sie 'i&ng
akan
memper&leh kembali ingatannya. %kan tetapi apa
gunanya.
2289
Selain racun penghilang ingatan, juga $hay )&k
'ama telah
memberinya minum racun yang membuat dia akan
merasa
nyeri di dada setiap kali mengerahkan sin*kang,
dan kalau
dipaksanya, berarti dia membunuh diri sendiri.
#arahnya telah
keracunan.
Sambil duduk bersila, pengaruh racun penghilang
ingatan
itu sudah agak menipis sehingga samar*samar Sie
'i&ng mulai
teringat akan dirinya sendiri. #ia mulai teringat
bahwa
namanya Sie 'i&ng, bahwa dia ditangkap &leh para
pendeta
'ama. )anya itu yang baru dapat diingatnya.
,ungkin bes&k
2290
atau lusa, kalau pengaruh racun penghilang
ingatan itu sudah
hilang, baru dia akan dapat mengingat seluruhnya
atau
sebagian besar dari hal*hal yang lalu.
%kan tetapi, pada hari itu, datanglah $hai*yang
Suhu, (ek
'an dan kedua &rang muda yang hendak bekerja
sama
dengan Kim*sim*pang itu. 0i Sian dan 0&ng Gan
melihat
betapa tempat itu dari luar hanya seperti sebuah
kuil biasa,
kuil Kim*sim*pang yang dikunjungi banyak &rang
yang
bersembahyang. Ketika mereka diajak masuk ke
belakang kuil,
melalui pintu yang terjaga &leh para pendeta
'ama, barulah
2291
mereka tahu bahwa pusat Kim*sim*pang berada di
belakang
kuil, merupakan perkampungan yang dihuni para
pendeta
'ama.
Kim Sim 'ama gembira sekali manerima dua &rang
tamunya, apalagi ketika mendengar lap&ran (ek
'an bahwa
0&ng Gan dan 0i Sian adalah dua &rang muda yang
memiliki
kepandaian tinggi. (ek 'an sendiri sudah lebih dulu
menggabungkan
diri dengan Kim*sim*pang, dibawa &leh $hai*yang
Suhu.
5mit&hud1.! Kami sungguh merasa beruntung
sekali
dapat bekerja sama dengan ji*wi (kalian), dua
&rang muda
yang lihai. Kalau perjuangan kami berhasil, tentu
kami tidak
2292
akan melupakan jasa ji*wi dan akan memberi
imbalan yang
pantas," kata Kim Sim 'ama yang mengira bahwa
mereka
berdua itu, seperti halnya (ek 'an dan $hai*yang
Suhu, adalah
dua &rang petualang yang mengharapkan imbalan
jasa yang
besar.
,endengar ini, 0i Sian mengerutkan alisnya.
,aaf, l&suhu.
Kami berdua datang dan menerima penawaran
enci (ek
'an untuk bekerja sama bukan untuk mendapatkan
imbalan.
Kami t idak mencari imbalan jasa!"
(ek 'an cepat memberi penjelasan kepada Kim Sim
'ama.
)endaknya l&*suhu ketahui bahwa adik 0i Sian
dan adik 0&ng
2293
Gan ini mengajak bekerja sama untuk menghadapi
musuh
besar mereka, yaitu (endekar 0&ngk&k! Sudah
kujanjikan
kepada mereka bahwa kita akan membantu
mereka
menangkap (endekar 0&ngk&k, dan sebagai
gantinya, mereka
akan membantu perjuangan kita."
Kim Sim 'ama tertawa girang. )a*ha*ha, kiranya
begitu.
0agus sekali! +i*wi tidak datang di tempat yang
keliru. (inceng
(saya) mempunyai berita yang amat baik bagi ji*wi.
%pakah
n&na (ek 'an belum memberitakan kepada ji*wi
tentang
(endekar 0&ngk&k."
0i Sian men&leh kepada (ek 'an dan ia
menggeleng
2294
kepala. (ek 'an tersenyum. %dik 0i Sian, lupakah
engkau
ketika aku berkata bahwa aku yang tanggung akan
tertangkapnya (endekar 0&ngk&k. 2ah, ketahuilah
bahwa
(endekar 0&ngk&k sudah tertawan &leh l&*suhu
Kim Sim 'ama
dan kini berada dalamtahanan."
,endengar ini, 0&ng Gan menjadi girang bukan
main. %h,
benarkah itu. Kalau begitu, mari kita menemuinya,
Sian*m&i!
2anti dulu, aku masih belum percaya benar
bahwa dia
telah tertawan di sini. 0agaimana demikian
mudahnya." 0i
Sian meragu, khawatir kalau tertipu. Ia masih
belum percaya
benar kepada &rang*&rang yang baru dikenalnya.
2295
5mit&hud1. n&na itu terlalu bercuriga dan
berprasangka.
2&na 3auw, kalau ingin bertemu dengan (endekar
0&ngk&k
Sie 'i&ng, mari pinceng ikut mengantarkan."
0i Sian dan 0&ng Gan mengikuti Kim Sim 'ama,
(ek 'an
dan $hai*yang Suhu menuju ke bagian belakang
sarang Kimsim*
pang itu. Setelah tiba di luar kamar tahanan, Kim
Sim
'ama tersenyum.
2ah, kalian berdua lihat baik*baik siapa yang
berada di
dalam kamar tahanan itu!"
0&ng Gan dan 0i 0lan memandang ke dalam kamar
yang
daun pintunya terbuka dan dijaga &leh beberapa
&rang
2296
pendeta 'ama itu. #i atas pembaringan duduk
se&rang lakilaki
b&ngk&k yang bukan lain adalah Sie 'i&ng!
$idak mungkin1." 0i Sian barkata lirih melihat Sie
'i&ng
yang katanya ditahan itu ditahan begitu saja di
dalam sebuah
kamar yang dijaga beberapa &rang pendeta 'ama.
0agaimana dia begitu1. begitu1. jinak."
)a*ha*ha, tidak perlu heran, n&na. #ia kehilangan
ingatannya, dan juga kehilangan tenaganya. #ia
menjadi
se&rang yang lemah, ha*ha!" Kim Sim 'ama
tertawa.
,endengar ini, 0&ng Gan memandang dengan
mata
menc&r&ng. #ia amat takut daa benci kepada Sie
'i&ng karena
dia dapat merasakan bahaya mengancam dari
&rang b&ngk&k
2297
itu. Kalau sampai rahasianya terb&ngkar, tentu dia
akan celaka.
%kan tetapi kalau Sie 'i&ng sudah tewas, tentu
akan aman
rahasianya bahwa dia yang membunuh 3auw Sun
K&k, bukan
Sie 'i&ng. Kini, mendengar bahwa pendekar itu
kehilangan
ingatan dan kehilangan tenaga, dia melihat
kesempatan yang
baik sekali untuk membunuhnya. #ilihatnya
sebatang g&l&k
besar di atas meja depan kamar tahanan, agaknya
itu adalah
senjata milik se&rang di antara para pendeta
penjaga.
Keparat Sie 'i&ng, engkau tidak layak dibiarkan
hidup!"
bentaknya dan sebelum semua &rang dapat
mencegah, dia
2298
sudah menyambar g&l&k itu, mener&b&s masuk ke
dalam
kamar tahanan melalui pintu terbuka.
,endengar teriakan yang memanggil namanya ini,
Sie
'i&ng mumbuka mata. #ia terkejut melihat se&rang
laki*laki
muda yang tidak dikenalnya, atau yang tidak
diingatnya siapa,
mel&ncat ke arah pembaringan dan mengayun
g&l&k
menyerangnya! Gerakan &rang itu sedemikian
cepatnya
sehingga Sie 'i&ng tidak mempunyai kesempatan
untuk
menyingkir lagi. )anya dengan gerakan naluri Sie
'i&ng
mengangkat lengan kirinya untuk menangkis.
+angan bunuh dia!" terdengar seruan Kim Sim
'ama yang
2299
merasa terkejut sekali. 2amun terlambat, g&l&k di
tangan
0&ng Gan itu sudah meluncur dengan cepatnya
dan bertemu
dengnn lengan kiri Sie 'i&ng yang menangkisnya.
/r&kkkk!" 'engan kiri yang menangkis itu, lengan
yang
tidak mengandung tenaga sin*kang, mana mungkin
kuat
menahan g&l&k besar yang amat tajam itu. 'engan
itu
terbabat buntung di atas siku, dan buntungan
lengan
terlempar ke atas lantai. Sie 'i&ng terbelalak, tidak
mengeluarkan keluhan, hanya memandang ke arah
lengan
kirinya yang buntung dan darah muncrat*muncrat
dan diapun
r&b&h pingsan di atas pembaringan!
2300
0&ng Gan hendak menyusulkan serangan maut ke
arah
tubuh yang sudah tidak mampu berkutik itu, akan
tetapi
nampak bayangan merah dan Kim Sim 'ama telah
memukul
ke arah lengan kanan 0&ng Gan.
$ranggg1.!" g&l&k yang berlumur darah itu
terlepas dari
pegangan tangan 0&ng Gan yang merasa nyeri
lengannya dan
terkejut sekali.
%ih, adik 0&ng Gan, kenapa engkau lancang
menyerangnya. '&suhu Kim Sim 'ama
membutuhkan dia
hidup!" tegur (ek 'an, sementara itu 0i Sian
memandang
dengan mata terbelalak ke arah Sie 'i&ng yang
rebah pingsan
2301
di atas pembaringan, kini sedang diperiksa &leh
Kim Sim
'ama. Ia tidak melihat betapa (ek 'an memberi
isyarat
teguran kepada 0&ng Gan dan pemuda ini nampak
gelisah. #i
dalam hatinya, ada perasaan iba kepada
pamannya itu, dan
kemarahan kepada 0&ng Gan yang secara curang
menyerang
Sie 'i&ng yang sedang kehilangan ingatan dan
tenaga itu.
%kan tetapi, ingatan bahwa Sie 'i&ng membunuh
ayahnya
membuat perasaan iba itu menipis karena ia
berkeras
mengusirnya.
Kim Sim 'ama men&t&k jalan darah di ketiak Sie
'i&ng
2302
untuk menghentikan darah yang bercucuran keluar
melalui
lengan yang buntung, kemudian terdengar dia
memanggil
se&rang penjaga dap menyuruhnya memanggil
/amundi 'ama
dengan cepat.
Setelah petugas itu pergi, Kim Sim 'ama bangkit
dan
memandang kepada 0&ng Gan, sinar matanya
penuh
penyesalan. 5rang muda, sungguh engkau
lancang sekali.
0agaimanapun juga, (endekar 0&ngk&k ini adalah
tawanan
kami, dan engkau tidak berhak menyerangnya
tanpa
persetujuan kami. Sudah pinceng katakan bahwa
dia
2303
kehilangan ingatan dan tenaga, kenapa engkau
masih hendak
membunuhnya."
,aafkan saya, '&suhu. Saya amat membencinya
dan
menjadi naik darah ketika melihatnya. ,aafkan,
saya mengaku
salah. %kan tetapi, '&suhu, kalau dia tidak dibunuh,
lalu untuk
apa. #ia berbahaya sekali."
Kim Sim 'ama menyeringai. 7ntung pinceng
masih sempat
menghalangi kelancanganmu sehingga dia tidak
sampai
terbunuh. Karena lukanya, terpaksa rencana kami
harus
dipercepat. Kami hendak mempergunakan dia,
maka sampai
sekarang kami menahannya dan sedang mencari
kesempatan
2304
baik untuk mempergunakan dia."
Karena (endeta 'ama yang tua itu jelas nampak t
idak
senang, 0&ng Gan tidak berani lagi banyak
bertanya. %palagi
ketika pendeta itu menggumam kepada (ek 'an.
7ntung
bahwa dia bermaksud membantu gerakan kita,
kalau tidak,
sukar bagi pinceng untuk memaafkannya."
(enjaga yang diutus tadi sudah datang bersama
se&rang
pendeta 'ama yang kurus tinggi dan gerak*
geriknya lembut.
7sianya tentu sudah enam puluh tahun lebih, dan
pandang
matanya lembut, akan tetapi dahinya penuh kerut
merut
seperti biasa terdapat pada wajah &rang yang
banyak
2305
menderita tekanan batin.
/amundi 'ama, cepat engkau &bati luka di
lengannya yang
buntung itu. Kami t idak ingin melihat dia cepat*
cepat mati."
(endeta tua itu mengangguk tanpa menjawab, lalu
menghampiri Sie 'i&ng dan memeriksanya. Setelah
memeriksa
beberapa lamanya, dia menarik napas panjang.
#ia kehilangan cukup banyak darah, dan detik
jantungnya
amat lemah. #ia membutuhkan perawatan yang
cermat.
(inceng akan merawatnya, harap kamar ini
dik&s&ngkan dan
buntungan lengan itu disingkirkan. +uga bekas*
bekas darah
dibersihkan."
Kim Sim 'ama mengangguk dan berkata kepada
semua
2306
&rang, Kita tinggalkan dia bersama /amundi
'ama, tabib kita
yang pandai." #an kepada para penjaga dia
memerintahkan
agar membuang buntungan lengan dan
membersihkan percikan
darah. 'alu dengan sikap masih tak senang Kim
Sim 'ama
meninggalkan kamar itu.
(ek 'an memberi isyarat kepada 0&ng Gan dan 0i
Sian
untuk kembali ke kamar mereka. $hai*yang Suhu
juga kembali
ke kamarnya sendiri. %kan tetapi (ek 'an ikut
masuk ke dalam
kamar 0&ng Gan dan 0i Sian. #i dalam kamar yang
disediakan
untuk mereka berdua itu, (ek 'an diam*diam
merasa geli. #i
2307
situ hanya ada sebuah saja tempat tidur, akan
tetapi melihat
betapa lantai kamar terdapat sebuah bantal,
selimut dan
buntalan pakaian 0&ng Gan, mengertilah ia bahwa
0i Sian
memegang teguh pendiriannya, yaitu ia tidak sudi
dijamah
0&ng Gan sebelum mereka menikah, yaitu setelah
mereka
berhasil menemukan (endekar 0&ngk&k.
%dik 0&ng Gan, yang sudah terjadi tadi sudahlah.
%kan
tetapi lain kali harap engkau suka bertanya*tanya
dulu
sebelum melakukan sesuatu. 7ntung bahwa Kim
Sim 'ama
tidak marah tadi. Kalau dia marah, siapapun tidak
akan
mampu melindungi keselamatan nyawamu lagi."
2308
6ajah 0&ng Gan menjadi kemerahan dan di dalam
hatinya,
dia marah dan penasaran karena dipandang
rendah. %kan
tetapi tentu saja dia tidak berani menyatakan
kemarahannya,
apalagi karena sejak tadi 0i Sian juga
menghindarkan
pertemuan pandang mata dengannya dan alis
gadis itu selalu
berkerut tanda bahwa hatinya tidak senang.
#emikian lihaikah Kim Sim 'ama itu." dia
bertanya,
se&lah*&lah hendak membalas dan memandang
rendah.
(ek 'an tersenyum memandang penuda yang
sejak masih
remaja pernah menjadi kekasihnya itu. %ihh, adik
0&ng Gan.
2309
Engkau tidak tahu siapa l&suhu Kim Sim 'ama! #ia
pernah
menjadi &rang ke dua di seluruh $ibet! #an tentang
kelihaiannya. )emmm, biarpun kalian berdua juga
amat lihai,
namun aku pernah menc&ba kalian dan menurut
pendapatku,
kita bertiga ini menger&y&k Kim Sim 'ama se&rang
diripun kita
akan kalah."
%h, demikian hebatkah dia." 0&ng Gan berseru
dan
terbelalak kaget.
0i Sian melirik kepada pemuda itu dan berkata
dengan
nada suara kesal. Kalau tidak lihai, mana mungkin
dia dapat
menawan (endekar 0&ngk&k. $idak seperti engkau
yang
2310
menyerang &rang yang sudah kehilangan ingatan
dan
tenaganya!"
%ihh, Sian*m&i, kenapa engkau berkata demikian.
0ukankah semua itu kulakukan demi engkau! #emi
membalas
sakit hatimu terhadap dia."
0i Sian bersungut*sungut. %ku paling tidak suka
perbuatan
yang pengecut dan curang. Suhu pasti tidak akan
suka melihat
perbuatanmu tadi! Kalau aku membalas dendam,
tentu akan
kulakukan dengan cara &rang gagah!"
Sian*m&i, engkau tidak adil1."
Sudahlah, untuk apa kalian ribut*ribut dan
bertengkar.
(eristiwa itu sudah terjadi dan bagaimanapun, adik
0&ng Gan
2311
belum membunuhnya. $ahukah kalian mengapa
Kim Sim
'ama melarang 0&ng Gan membunuh (endekar
0&ngk&k."
Kenapa, enci (ek 'an." 0i Sian bertanya karena
iapun
tertarik sekali. Ia mulai merasa heran mengapa kini
kebenciannya terhadap Sie 'i&ng hampir tak terasa
lagi,
terganti rasa iba dan khawatir! 3ang terbayang di
depan
matanya bukan pembunuhan atas diri ayahnya,
melainkan
semua kebaikan dan sikap penuh kasih sayang dari
pamannya
itu kepadanya sejak mereka masih kecil!
Kim Sim 'ama membutuhkan (endekar 0&ngk&k
hidup
karena dia ingin melihat (endekar 0&ngk&k mati di
'asha,
2312
bukan di sini, sehingga #alai 'ama yang akan
bertanggung
jawab atas kematiannya, bukan Kim Sim 'ama."
Kenapa begitu." 0i Sian bertanya sambil
mengerutkan
alisnya. )atinya sudah merasa tidak senang karena
perbuatan
itu dianggapnya licik dan curang.
(ek 'an tersenyum. Kalian memang perlu diberi
penjelasan agar kalian tahu siapa yang kalian
bantu dan apa
artinya perjuangan yang dilakukan Kim*sim*pang
ini. /eritanya
panjang, akan tetapi sebaiknya kupersingkat saja.
Ketika #alai
'ama masih kecil, Kim Sim 'ama menjadi wakilnya
dan semua
urusan bahkan ditangani &leh Kim Sim 'ama atas
nama #alai
2313
'ama. %kan tetapi setelah #alai 'ama semakin
besar, semua
tindakannya tidak c&c&k dengan pendapat Kim Sim
'ama.
0ahkan #alai 'ama mengutus para pembantunya
untuk
membunuhi banyak pertapa di )imalaya. (ara
pembantu
utamanya adalah $ibet 2g&*h&uw. Karena
perbuatan itu
sesungguhnya tidak disukai &leh Kim Sim 'ama,
maka
akhirnya terjadi pertentangan dan Kim Sim 'ama
meninggalkan 'asha, membentuk Kim*sim*pang
yang
bertujuan menentang kelaliman #alai 'ama.
0ahkan $ibet
2g&*h&uw akhirnya juga membantu perjuangan
Kim Sim
'ama."
2314
Kalau begitu, Kim*sim*pang adalah perkumpulan
pember&ntak." 0i Sian bertanya.
0agi #alai 'ama tentu begitu, akan tetapi bagi
kami, kami
sedang mengadakan gerakan perjuangan untuk
menentang
kelaliman #alai 'ama."
%kan tetapi, apa hubungannya dengan (endekar
0&ngk&k.
#an mangapa pula Kim Sim 'ama menghendaki
agar &rang
menduga bahwa (endekar 0&ngk&k terbunuh di
'asha &leh
#alai 'ama." 0i Sian mendesak karena ia merasa
tertarik
sekali.
(endekar 0&ngk&k adalah utusan yang mewakili
para t&su
dan pertapa dari )imalaya yang pernah dikejar*
kejar dan
2315
dibunuhi atas perintah #alai 'ama. Karena
(endekar 0&ngk&k
hanya tahu bahwa yang melakukannya terutama
sekali $ibet
2g&*h&uw, maka dia mencari $ibet ,g&*h&uw
sampai ke sini.
Kim Sim 'ama sudah menjelaskan bahwa $ibet
2g&*h&uw
hanyalah petugas saja mentaati #alai 'ama,
bahwa #alai
'ama yang bertanggung jawab. 0ahkan Kim Sim
'ama
mengajak (endekar 0&ngk&k untuk bersama*sama
membantu
perjuangan menentang kelaliman #alai 'ama. %kan
tetapi dia
tidak mau bahkan menyerang $ibet 2g&*h&uw. #ia
memang
hebat, lihai bukan main dan baru dia dapat
tertawan setelah
2316
Kim Sim 'ama sendiri turun tangan. 0egitulah
keadaan yang
sebenarnya. Karena #alai 'ama yang memusuhi
para t&su,
maka Kim Sim 'ama tidak mau membunuh
(endekar 0&ngk&k
itu di sini. Kesalahannya harus ditimpakan kepada
#alai 'ama
yang menjadi biang keladi."
,endengar keterangan itu, diam*diam 0i Sian
membayangkan keadaan pamannya itu. +elas
baginya bahwa
pamannya se&rang pendekar yang menjunjung
perintah gurugurunya,
yaitu )imalaya Sam '&jin dan (ek Sim Sian*su.
(amannya adalah se&rang pendekar yang
melaksanakan tugas
di $ibet ini dan kini ditimpa malapetaka.
Sedangkan ia. Ia
2317
dibantu 0&ng Gan hanya untuk melampiaskan
nafsu
dendamnya kepada pamannya itu. %ih, paman,"
keluhnya di
dalam hatinya, kenapa engkau tega membunuh
ayahku."
Enci (ek 'an, kapan (endekar 0&ngk&k itu akan
dibunuh,
dan bagaimana dengan rencana pembunuhan
yang akan
dilakukan di 'asha itu." tanya 0&ng Gan dan sekali
ini suara
dan isi pertanyaan pemuda yang menjadi sutenya
dan juga
tunangannya itu terdengar amat tidak sedap di
telinga 0i Sian.
Sedikit rasa suka dan kagum yang pernah
mengeram di
hatinya terhadap pemuda itu kini menipis, bahkan
timbul
2318
kembali penyesalan yang mendalam bahwa ia dan
sutenya itu
menjadi k&rban &bat bius dan perangsang
sehingga ia
terpaksa harus menjadi isteri 0&ng Gan karena
dirinya telah
tern&da &leh laki*laki itu!
(ertanyaan yang diajukan 0&ng Gan itu menarik
pula
perhatian 0i Sian yang kini ingin sekali mengetahui
apa yang
akan terjadi selanjutnya dengan pamannya itu.
,elihat
pamannya buntung lengan kirinya &leh sabetan
g&l&k 0&ng
Gan dalam keadaan tak dapat melawan itu saja
sudah
membuat hatinya terasa sedih bukan main, bahkan
kini ia
2319
merasa heran mengapa ia pernah begitu
membenci pamannya
dan ingin sekali membunuhnya!
)al itu masih dirahasiakan Kim Sim 'ama, 0&ng
Gun. %ku
sendiri tidak tahu apa yang akan dia lakukan
terhadap
(endekar 0&ngk&k. #an aku mengenal watak Kim
Sim 'ama,
maka aku tidak berani bertanya. )anya kalau kita
dipanggil
dan diberi tugas, kita harus melaksanakannya
dengan baik.
2ah, sekarang mengas&lah dan harap jangan
dilanjutkan
pertengkaran yang tidak ada gunanya itu."
%kan tetapi 0&ng Gan merasa benar betapa
berubah sikap
suci*nya stau cal&n isterinya itu terhadap dirinya
setelah
2320
terjadi peristiwa pembac&kan tadi. 0i Sian bersikap
dingin, dan
jarang sekali memandang kepadanya. %kan tetapi,
diam*diam
dia merasa girang karena setelah lengannya
buntung, tentu
makin tidak ada harapan bagi Sie 'i&ng untuk
melarikan diri.
#ia tentu akan mati dibunuh Kim Sim 'ama, dan
amanlah
rahasia pembunuhan yang dia lakukan terhadap
3auw Sun
K&k itu. 0etapapun juga, melihat sikap wanita yang
pernah
digaulinya, yang akan menjadi isterinya demikian
dingin,
hatinya merasa kesal dan mend&ngk&l juga.
,emang sejak
terjadi hubungan badan antara mereka karena 0i
Sian
2321
terpengaruh &bat bius dan perangsang itu, dia
selalu memegang
janji dan tidak pernah dia berani menyentuh cal&n
isterinya itu. %kan tetapi setidaknya, sikap 0i Sian
biasa dan
baik, tidak seperti malam ini. Kalau siang tadi 0i
Sian
menurunkan sebuah bantal, sehelai selimut di
sudut kamar itu
yang menjadi isyarat bahwa dia harus tidur di
lantai malam
itu, dia masih melihatnya dengan senyum saja.
%kan tetapi
sekarang, melihat 0i Sian rebah miring manghadap
ke dinding
membelakangi dia yang duduk di atas lantai,
hatinya menjadi
semakin mend&ngk&l.
,elihat tubuh 0i Sian yang membelakanginya,
teringatlah
2322
0&ng Gan akan perist iwa yang penuh kamesraan
baginya di
malam itu, ketika dengan penuh gairah yang panas
0i Sian
menyerahkan diri kepadanya! $idak seperti 0i Sian
yang
terpengaruh &bat bius sehingga dalam keadaan
setengah
sadar, dia sadar sepenuhnya dan menikmati
perbuatan
mereka itu sepenuhnya. $eringat akan peristiwa
itu, timbullah
gairah dalam hati 0&ng Gan dan diapun bangkit
dan
menghampiri pembaringan 0i Sian.
Sian*m&i1." panggilnya lirih. $ubuh itu tidak
bergerak,
masih menghadap ke dinding, membelakanginya.
Sian*m&i1." kembali dia memanggil lembut dan
sekali ini
2323
dia duduk di tepi pembaringan, menjaga agar
jangan sampai
tubuhnya menyentuh pinggul atau punggung 0i
Sian.
Sekali ini 0i Stan melirik. )em, mau apa engkau.
+angan
duduk di sini! "
Sian*m&i, masih marahkah engkau kepadaku.
%pakah
engkau tidak dapat memaafkan aku, Sian*m&i. %ku
merasa
menyesal sekali, aku tidak ingin menyinggung
hatimu, Sianm&i.
Kau tahu betapa benar cintaku kepadamu1."
Sudahlah, jangan bicarakan urusan itu lagi. (ergi
sana,
tidur!"
Sian*m&i, jangan engkau begini kejam. %ku1. ah,
betapa
2324
rinduku kepadamu, Sian*m&i1. perkenankanlah
aku
menyentuhmu, aku1. ingin menciummu, satu kali
saja, Sianm&i.
0ukankah kita akan menjadi suami isteri."
0i Sian bangkit duduk, matanya bersinar marah.
%pa.
Engkau hendak melanggar janji. Sudah kukatakan
sebelum
kita menikah, angkau tidak b&leh menyentuhku!"
0&ng Gan terkejut dan bangkit berdiri. %kan tetapi
aku
belum menyentuhmu, Sian*m&i. %ku memegang
janji, aku
hanya mengatakan bahwa aku rindu sekali. 0ahkan
akulah
yang khawatir kalau*kalau engkau yang akan
melanggar
janjimu untuk menjadi isteriku setelah Sie 'i&ng
tewas."
2325
%ku tidak sudi melanggar janji. Kalau (endekar
0&ngk&k
sudah tewas, baru kita menghadap ibuku dan
m&h&n perkenan
dan d&a restunya, setelah itu baru kita
melangsungkan
pernikahan."
$api, Sian*m&i, biarkan aku berdekatan sebentar
denganmu, hanya untuk menunjukkan bahwa
engkau benar
sudah tidak marah lagi kepadaku1." (emuda itu
masih
mem&h&n.
Sudahlah, kalau engkau masih merengek dan
berani
menyentuhku, baru aku akan menjadi marah
benar! Kau
tidurlah!"
0&ng Gan sudah mengenal watak suci*nya itu yang
tidak
2326
pernah mengeluarkan ancaman k&s&ng belaka.
)atinya
menjadl kecewa sekali dan timbul kekesalan
hatinya. #ia
adalah s&&rang pemuda yang tidak pernah dit&lak
wanita, dan
kini dia dit&lak &leh wanita yang sudah jelas akan
menjadi
isterinya! 0ukan hanya tidak b&leh mencumbu
rayu, bahkan
menyentuhpun tidak diperkenankan. Sambil
menarik napas
panjang diapun mundur, lalu berkata dengan nada
suara
kesal.
#aripada tersiksa tidur di lantai dan
memandangmu tanpa
b&leh mendekat, lebih baik aku tidur di luar
kamar." Setelah
2327
berkata demikian, diapun keluar dari kamar itu,
dan
menutupkan kembali daun pintu kamar itu dari
luar.
$adinya 0i Sian tidak perduli 0&ng Gan akan tidur
di
manapun juga. %kan tetapi, lapat*lapat ia
mendengar suara
ketawa lirih di luar kamar pada saat 0&ng Gan
membuka pintu
dan suara ketawa itu tidak terdengar lagi ketika
daun pintu
ditutup. )al ini menimbulkan kecurigaan hatinya.
+uga ia
khawatir kalau*kalau 0&ng Gan mendatangi lagi
tempat
tahanan untuk membunuh Sie 'i&ng. Ia tidak ingin
sute*nya
itu atau ia sendiri membunuh Sie 'i&ng begitu saja.
Ia akan
2328
lebih dulu minta penjelasan kepada pamannya itu
mengapa
dia membunuh ayahnya. Setelah itu, untuk
membalas
dendam, barulah ia akan menantang Sie 'i&ng,
dengan
bantuan 0&ng Gan. Itulah yang ia kehendaki ketika
ia mencari
Sie 'i&ng. 0ukan membunuhnya dalam keadaan
yang tidak
berdaya seperti itu.
Kecurigaan dan kekhawatirannya membuat 0i Sian
cepat
mel&ncat turun dari atas pembaringan, dengan
hati*hati sekali
sehingga tidak mangeluarkan suara dan iapun
manghampiri
pintu dan perlahan*lahan membuka sedikit daun
pintu itu,
2329
mengintai keluar. Ia masih melihat 0&ng Gan dan
(ek 'an di
dekat tikungan l&r&ng, saling rangkul dan
berciuman sebelum
mereka menghilang di balik tikungan itu.
0i Sian menjadi beng&ng dan t idak tahu apa yang
harus ia
lakukan. 0ermacam*macam perasaan mengaduk
hatinya,
terutama sekali kemarahan. Ia sama sekali tidak
marah karena
cemburu. $idak! Ia t idak perduli apapun yang
dilakukan 0&ng
Gan kini. %kan tetapi mendapat kenyataan betapa
pria yang
terpaksa harus diterimanya sebagai cal&n
suaminya itu
ternyata adalah se&rang laki*laki yang rendah dan
hina!
2330
Sebagai tamu &rang berani berjina dengan wanita
lain!
$adinya, ada d&r&ngan untuk mengejar dan
memaki*maki
mereka berdua. %kan tetapi segera timbul pikiran
lain.
,engapa ia harus marah. Ia menutupkan kembali
daun pintu
kamar itu, menguncinya dari dalam dan iapun
duduk di sisi
pembaringannya, melamun.
$idak! $idak mungkin ia menjaai isteri se&rang laki*
laki
macam itu. 0elum menjadi suaminya saja sudah
berani
melakukan penyelewengan di depan matanya! #an
ia telah
tern&da &leh pria macam itu! $ak terasa lagi air
matanya
bercucuran turun membasahi kedua pipinya.
2331
$idak!" Ia menahan suaranya yang ingin
berteriak. %ku
tidak sudi menjadi isterinya!" #an kembali ia
teringat betapa ia
telah tern&da &leh 0&ng Gan. 0iarlah. %ku tidak
akan menikah
selama hidupku. %kan tetapi aku tidak akan
menikah dengan
/&a 0&ng Gan!
$iba*tiba ia mengerutkan alisnya. $angisnya
terhenti
walaupun mukanya masih basah air mata.
$erbayang betapa
0&ng Gan dan (ek 'an saling rangkul dan saling
berciuman
tadi. %h, itu hanya membuktikan bahwa sebelum
malam ini
memang pernah ada hubungan antara kedua
&rang itu. #an
2332
peristiwa di malam jahanam itu, ketika ia terbius
dan terangsang
&leh racun yang dicampurkan dalam makanan dan
minuman, sehingga ia menyerahkan diri kepada
0&ng Gan di
luar kesadarannya, ketika hal itu terjadi (ek 'an
berada pula
di dekat mereka. )al ini menimbulkan
kecurigaannya. %gaknya
ada sesuatu antara 0&ng Gan dan (ek 'an, sesuatu
yang
busuk dan agaknya sudah berjalan lama di luar
pengetahuannya.
0agaimana juga, ia sudah mengambil keputusan
untuj tidak
mau menjadi isteri 0&ng Gan! 0agaimana kalau
pemuda itu
menagih janji. %h, mudah saja, pikirnya. (eritiwa
malam ini
2333
dapat dijadikan alasan mengapa ia membatalkan
janjinya. Ia
memper&leh alasan yang kuat sekali. 0i Sian
tersenyum
walaupun mukanya masih basah air mata.
Sungguh aneh. Ia
kini merasa se&lah*&lah bebas dari himpitan batu
besar. #an
iapun menyadari bahwa kalau selama ini ia merasa
tertekan
dan selalu murung, ternyata yang menyebabkan
adalah
ingatan bahwa ia harus menjadi isteri 0&ng Gan!
Kini, setelah
ia memper&leh alasan kuat untuk membatalkan
janjinya,
hatinya terasa ringan dan nyaman. #an tak lama
kemudian 0i
Sian sudah tidur pulas, dengan beberapa butir air
mata masih
2334
tergantung di bulu matanya akan tetapi dengan
mulut
tersenyum manis!
5mit&hud1. 5rang muda yang malang1."
berulang kali
/amundi 'ama berbisik ketika dia meng&bati dan
merawat Sie
'i&ng di dalam kamar tahanannya. /amundi 'ama
adalah
se&rang pendeta yang usianya kurang lebih enam
puluh lima
tahun, bertubuh tinggi kurus dan gerak geriknya
lembut. #ia
adalah se&rang tabib yang amat pandai di $ibet
dan dia sama
sekali bukan se&rang pendeta yang ingin
member&ntak terhadap
#alai 'ama. Sama sekali tidak. Kalau dia kini
berada di
2335
situ adalah karena dia memang diculik dan dipaksa
&leh Kim
Sim 'ama untuk bekerja di situ. Karena dia tidak
dilibatkan
dalam pember&ntakan, dan tugasnya hanya
menjadi tabib
untuk meng&bati &rang sakit, maka /amundi 'ama
juga
menerima nasibnya dan menjadi tabib dalam Kim*
sim*pang.
#ia mendengar tentang beberapa perbuatan yang
keras dan
jahat dilakukan &leh &rang*&rang Kim*sim*pang,
namun dia
tidak mau ikut*ikut dan pura*pura tidak tahu saja.
%kan tetapi,
ketika dia mendengar tentang (endekar 0&ngk&k
dan kini
merawatnya, di dalam hatinya timbul perasaan
kagum dan
2336
iba. Se&rang pemuda yang tubuhnya cacat,
b&ngk&k, akan
tetapi memiliki keberanian yang luar biasa di
samping ilmu silat
yang kabarnya setingkat dengan kepandaian Kim
Sim 'ama
sendiri! #an dia merasa kasihan sekali melihat
betapa pemuda
b&ngk&k itu kini sama sekali tidak berdaya. Selain
keracunan
darahnya sehingga dia tidak mampu mengerahkan
tenaga,
juga dia telah minum racun penghilang ingatan,
dan kini
ditambah lagi buntung lengan kirinya!
Kasihan, &rang muda yang malang1." untuk ke
sekian
kalinya pendeta 'ama itu berbisik.
Sie 'i&ng membuka matanya. Ingatannya masih
belum
2337
pulih sama sekali, akan tetapi pengaruh racun
penghilang
ingatan itu sudah mulai berkurang. 6alaupun dia
belum ingat
semua peristiwa yang lalu, namun dia mulai dapat
mengingat
apa yang terjadi dalam waktu dekat. #ia
memandang ke
kanan kiri.
'ing 'ing1. dimana 'ing 'ing1."
/amundi 'ama membungkuk untuk memeriksa
pandang
mata pemuda itu. (andang mata itu sudah agak
jernih,
pikirnya. Siapakah 'ing 'ing, &rang muda."
Kini Sie 'i&ng memandang kakek itu. Samar*samar
dia
teringat bahwa kakek ini yang meng&batinya. %h,
'ing
2338
'ing1.. Ia1. ia aku tidak ingat lagi, akan tetapi
aku selalu
ingat namanya dan1. ah, sudahlah, aku tidak ingat
lagi1."
(endeta 'ama itu semakin iba. 5mit&hud1.
engkau
sungguh se&rang pemuda yang bernasib malang."
Sie 'i&ng yang tadi memejamkan mata,
membukanya
kembali. #ia sudah tahu ketika siuman untuk
pertama kalinya
bahwa lengan kirinya buntung, dan dia teringat
bahwa
buntungnya lengan kirinya itu adalah karena dia
menangkis
bac&kan g&l&k se&rang pemuda yang tidak
dikenalnya.
%ku tidak bernasib malang, l&suhu," katanya dan
dengan
susah payah diapun bangkit duduk bersila.
2339
%h. $idak. %kan tetapi baru saja engkau
kehilangan
lengan kirimu, &rang muda," kata /amundi 'ama,
terheranheran
melihat sikap pemuda itu yang tenang saja,
se&lah*&lah
kehilangan sebuah lengan kiri hanya kehilangan
sesuatu yang
tidak berharga, dan tidak apa*apa!
Sie 'i&ng memandang ke arah pangkal lengan
kirinya yang
buntung dan diapun tersenyum. Kalau memang
sudah hilang,
perlu apa disesali dan disedihkan, l&suhu. 'engan
itu tidak
akan tumbuh kembali karena disedihkan. 'engan
hanya
merupakan satu di antara prab&t*prab&t
perlengkapan badan
saja."
2340
5mit&hud1.! 0anyak &rang mengeluarkan ucapan
seperti
itu, dan sudah sering pinceng (aku) mendengarnya
akan
tetapi semua ucapan mereka itu hanyalah
pengertian te&ri
belaka. %kan tetapi engkau, engkau benar*benar
kehilangan
lengan kirimu dan engkau masih dapat bersikap
setenang dan
seenak ini! 5rang muda, engkau bukan hanya
kehilangan
lengan kiri, akan tetapi juga kehilangan ingatanmu,
dan juga
kehilangan tenagamu karena darahmu telah
keracunan.
Engkau tidak berdaya sama sekali, dan setiap saat
nyawamu
terancam. 2ah, apakah engkau sekarang tidak
akan merasa
2341
sedih dan menyesal."
Sie 'i&ng menggeleng kepala sambil tersenyum,
demikian
wajar dan tidak dibuat*buat. Semua penderitaan
yang
dialaminya itu seperti mendatangkan suatu
penerangan
baginya, membuat dia seperti hidup baru.
Kenapa sedih dan menyesal, l&shu. 0adan ini
hanya
seperti bayangan saja, setiap saat pasti akan
lenyap. 0ahkan
kalau seluruh badan ini mat ipun tidak perlu
disesalkan,
mengapa baru kehilangan yang sedikit itu harus
berduka.
$idak, l&suhu. %ku masih hidup dan akan tetap
hidup, dan
kalau $uhan manghendeki, aku akan dapat
mengatasi sagala
2342
kesulitan."
5mit&hud1. sem&ga Sang 0uddha memberi
penerangan
kepada seluruh manusia. 5rang muda, ilmu apakah
yang kaupergunakan,
bagaimana caranya maka engkau dapat
menerima segala derita sengsara ini dengan
senyum di bibir."
#ia memandang penuh kagum.
$idak ada ilmunya, l&suhu, hanya dengan cara
penyerahan
kepada $uhan 3ang ,aha Kasih, menyerahkan
segala*galanya
kepada $uhan sehingga apapun yang terjadi atas
diriku adalah
sesuai dengan kehendak*2ya. $idak ada
penyesalan apapun,
yang ada hanya puji syukur karena semua ini
sudah
2343
dikehendaki &leh $uhan, dan segala kehendak
$uhan pun
jadilah, dan tidak ada kekeliruan."
$iba*tiba kakek itu tersedu dan merangkul Sie
'i&ng. %da
beberapa butir air mata membasahi mata kakek
itu.
%h, &rang muda, pinceng harus banyak belajar
darimu1.
jangan khawatir, pinceng akan menc&ba untuk
men&l&ngmu.
4acun penghilang ingatan itu sudah menipis dan
akan lenyap
sendiri pengaruhnya. %kan tetapi racun dalam
darah yang
membuat engkau terancam bahaya luka dalam
kalau
mengerahkan sin*kang, akan kuc&ba untuk
menyembuhkannya. 2ah, kauminumlah &bat ini
dulu, &rang
2344
muda, untuk membuat luka di lenganmu cepat
mengering,
juga untuk mencegah luka itu keracunan dan
membengkak.
%ku akan membuatkan &bat penawar racun di
tubuhmu."
#engan taat Sie 'i&ng meminum &bat itu,
kemudian dia
tetap duduk bersila sedangkan kakek itu sibuk pula
membuat
ramuan &bat baru untuk menghilangkan racun
yang berada
dalam darah Sie 'i&ng.
$iba*tiba terdengar langkah kaki di luar kamar
tahanan itu.
0ukan langkah kaki para pendeta 'ama yang
bertugas jaga,
melainkan langkah kaki yang mantap dan ternyata
yang
2345
memasuki kamar itu adalah Kim Sim 'ama
bersama lima
&rang $ibet 2g&*h&uw! $hay Si 'ama, &rang ke dua
dari $ibet
2g&*h&uw masih nampak agak pucat akan tetapi
dia telah
sembuh, disembuhkan &leh /amundi 'ama pula
dari luka di
dalam tubuhnya ketika dia muntah darah dalam
pertempuran
menger&y&k Sie 'i&ng temp& hari. ,elihat
munculnya Kim Sim
'ama, /amundi 'ama cepat memberi h&rmat.
Satu*satunya
&rang yang dih&rmati /amundi 'ama hanyalah Kim
Sim 'ama,
bukan saja karena Kim Sim 'ama yang
memaksanya untuk
menjadi tabib di Kim*sim*pang, juga karena Kim
Sim 'ama
2346
adalah bekas wakil #alai 'ama yang pantas
dih&rmat i.
0agaimana keadaannya." tanya Kim Sim 'ama
sambil lalu,
dan dia melangkah m&ndekati Sie 'i&ng yang
masih duduk
bersila, se&lah*&lah hendak memeriksa luka di
lengan kiri Sie
'i&ng yang sudah dibalut kain putih &leh tabib itu.
Sudah hampir kering," jawab /amundi 'ama.
$iba*tiba tangan kanan Kim Sim 'ama bergerak
m&n&t&k
ke arah pundak kiri Sie 'i&ng. (emuda itu melihat
gerakan itu,
akan tetapi karena lengan kirinya tidak ada, dia
tidak mampu
berbuat sesuatu dan begitu pundaknya terkena
t&t&kan jari
tangan Kim Sin 'ama, diapun terkulai lemas di atas
pembaringan.
2347
Ehh. Kenapa1.." /amundi 'ama berseru heran
dan
kaget.
,elihat Sie 'i&ng sudah terkulai dan pingsan, Kim
Sim
'ama sagera berkata kepada /amundi 'ama.
/amundi,
sebagai se&rang tabib, tentu engkau tidak akan
menimbulkan
kecurigaan kalau membawa jana-ah untuk
dikuburkan di
tanah kuburan di 'asha. 2ah, engkau kami
tugaskan untuk
melaksanakan penguburan di kuburan umum di
'asha itu
bersama beberapa &rang yang akan memikul peti
matinya.
+angan khawatir, $ibet 2g&*h&uw akan
mengawalmu dan
melindungimu."
2348
%kan tetapi, siapakah yang meninggal dunia."
/amundi
'ama bertanya heran.
Kim Sim 'ama menunjuk ke arah tubuh Sie 'i&ng
yang
terkulai di atas pembaringan. #ia itu! Kami
menghendaki agar
tubuhnya dapat bertahan sampai beberapa hari
lamanya,
maka tidak kami bunuh dia. #an engkau tidak
perlu banyak
bertanya, /amundi, semua ini demi berhasilnya
perjuangan
kita!"
,elihat sinar mata menc&r&ng dari Kim Sim 'ama,
/amundi
'ama menundukkan mukanya dan mengangguk
taat. #ia
memang tidak berani membantah dan tidak berani
menentang
2349
kehendak Kim Sim 'ama. #ia sama sekali tidak
takut akan
ancaman terhadap dirinya sendiri. Sama sekali
tidak! %kan
tetapi, dia dibuat tidak berdaya karena Kim Sim
'ama
mengancam akan membunuh seluruh keluarganya,
saudarasaudaranya,
kep&nakan*kep&nakannya, kalau sampai dia
menentang kehendak Kim Sim 'ama. Inilah yang
membuat
/amundi 'ama tidak berdaya sama sekali dan
selalu harus
mentaati segala perintah bekas wakil #alai 'ama
itu.
Empat &rang pendeta 'ama datang membawa
sebuah peti
mati yang tipis, dan atas pentunjuk Kim Sim 'ama,
tubuh Sie
2350
'i&ng yang pingsan itu dimasukkan dalam peti mati
itu lalu
ditutup.
%gar tubuh itu tidak cepat rusak, harus ada
lubang untuk
memasukkan hawa," kata /amundi 'ama dengan
sikap
bersungguh*sungguh. Kim Sim 'ama memenuhi
permintaan
ini dan dibuat sebuah lubang sebesar ibu jari kaki
di peti itu,
tepat di atas bagian kepala tubuh Sie 'i&ng.
Kemudian pada
hari itu juga peti mati itu dipikul &leh empat &rang
pendeta,
diiringkan belasan &rang pendeta yang membaca
d&a dan di
antara mereka itu terdapat /amundi 'ama yang
diharuskan
2351
memimpin penguburan. /amundi 'ama memang
sudah
dikenal &leh semua &rang sebagai se&rang tabib
yang pandai,
maka tentu saja kalau dia yang mengawal peti
mati yang akan
dikubur, tak se&rangpun menaruh curiga.
Karena &rang*&rang dapat menduga bahwa yang
dimakamkan itu tentulah se&rang anggauta Kim*
sim*pang,
maka tak se&rangpun berani bertanya*tanya,
bahkan
mendekatpun tidak berani. 0iarpun pihak
pemerintah belum
mengumumkan bahwa Kim*sim*pang adalah
perkumpulan
pember&ntak karena #alai 'ama masih sungkan
terhadap Kim
Sim 'ama, namun semua &rang sudah tahu belaka
bahwa
2352
Kim*sim*pang adalah suatu perkumpulan yang
didirikan Kim
Sim 'ama dan perkumpulan ini menentang
pemerintah,
walaupun tidak secara terang*terangan.
(eti mati itu dikubur. (ara pendeta 'ama yang
melakukan
penguburan itu tidak ada yang bicara, bekerja
seperti r&b&t
saja. )anya /amundi 'ama yang diam*diam
merasa berduka.
#ia merasa kagum, iba dan suka sekali kepada
pemuda
b&ngk&k itu, akan tetapi dia sendiri tidak mampu
berbuat
sesuatu. $adi dia hanya memasukkan &batnya
dengan paksa
kepada Sie 'i&ng yang masih pingsan, yaitu &bat
pemunah
2353
racun. #ia henya mengatakan kepada Kim Sim
'ama bahwa
&bat itu adalah &bat untuk membuat tubuh itu
tidak segera
rusak kalau sudah menjadi mayat. #an ketika
penguburan
berlangsung, /amundi 'ama juga tidak dapat
berbuat sesuatu
untuk mencegah, karena dia tahu bahwa secara
sembunyi,
lima pasang mata dari $ibet 2g&*h&uw tentu
mengamati
pelaksanaan penguburan itu.
/amundi 'ama memasukkan sebuah tabung dari
bambu
yang sudah dilubangi ruasnya ke dalam peti mati
dan ujung
bambu itu mencuat keluar dari tanah, tersembunyi
di antara
2354
tumpukan batu yang sengaja diletakkan di atas
tanah
kuburan. $abung ini untuk memasukkan hawa
agar mayatnya
tidak lekas rusak seperti dikehendaki &leh Kim Sim
'ama,"
katanya kepada para pendeta 'ama yang
mengerjakan
penguburan itu dan mereka semua tidak ada yang
membantah karena mereka percaya sepenuhnya
kepada tabib
yang selalu menyembuhkan mereka kalau mereka
terserang
penyakit itu. (adahal, /amundi 'ama melakukan
semua itu
untuk memberi kesempatan kepada Sie 'i&ng
mempertahank&n hidupnya dan kalau mungkin
membebaskan
dia dari cengkeraman maut. %kan tetapi mana
mungkin.
2355
(emuda itu sudah kehilangan tenaganya, pikirnya
dengan hati
duka. %kan tetapi dia segera teringat akan ucapan
pemuda
b&ngk&k itu. ,enyerah kepada $uhan! #an kalau
sudah
menyerah, lalu dikehendaki $uhan bahwa Sie 'i&ng
masih
dibiarkan hidup, apa anehnya. $idak ada yang
tidak mungkin
bagi Sang ,aha Kuasa! #an kalau kita sudah
menyerah, kalau
kita sudah menyerah sepenuhnya seperti mati,
tidak
sedikitpun ada usaha yang timbul dari nafsu hati
dan akal
pik&ran, maka yang bakerja adalah kekuasaan*
2ya! $eringat
akan ini, mulut yang tadinya cemberut sedih itu
mengembangkan senyumpenuh harapan.
2356
(ara pendeta 'ama itu sagera meninggalkan tanah
kuburan, meninggalkan gundukan tanah kuburan
baru itu
dalam kesunyian. $ibet 2g&*h&uw yang mengamati
dari jauh,
sampai beberapa lamanya terus melakukan
pengintaian
sampai /amundi 'ama dan para pendeta lainnya
meninggalkan tanah kuburan.
Kemudian, $ibet 2g&*h&uw juga pergi setelah
menyuruh
se&rang anak buah mereka melakukan
pengamatan dari jauh.
(engamatan ini harus dilakukan terus menerus dan
secara
bergantian. Kemudian mereka kembali untuk
memberi lap&ran
kepada Kim Sim 'ama.
Sebelum peti mati itu diangkur keluar, (ek 'an
berlari*lari
2357
memasuki kamar 0i Sian dan 0&ng Gan. #ia sudah
mati1.
dia sudah mati1." katanya dengan wajah berseri.
Enci (ek 'an, siapa yang telah mati." tanya 0&ng
Gan,
akan tetapi 0i Sian diam saja. Sikapnya amat
dingin terhadap
0&ng Gan dan (ek 'an semenjak malam hari itu,
akan tetapi ia
tidak pernah menyinggung apa yang dilihatnya itu.
(endekar 0&ngk&k, dia telah mat i!" kata (ek 'an.
%pa1.." $iba*tiba 0i Sian bangkit berdiri dan
dengan mata
terbelalak den muka agak pucat ia memandang
kepada (ek
'an. Siapa yang membunuhnya." tanyanya dan
suaranya
agak gemetar.
,elihat ini, teringat akan sikap cal&n isterinya yang
dingin,
2358
0&ng Gan segera menegur,"Sian*m&i. Kalau dia
matipun,
mengapa. ,engapa engkau kelihatan pucat dan
suaramu
gemetar. %pakah engkau berduka karena
pamanmu itu
meninggal dunia."
$utup mulutmu!" 0i Sian membentak marah. %ku
merasa
penasaran karena dia harus tewas di tanganku!
Kenapa Kim
Sim 'ama membunuhnya. %ku akan menanyakan
kepadanya!"
0i Sian sudah berlari keluar dari dalam kamarnya.
Sian*m&i1.!" 0&ng Gan hendak mengejar, akan
tetapi
lengennya disambar &leh tangan (ek 'an dan
sekali tarik,
tubuh pemuda itu sudah berada
dalamrangkulannya.
2359
0iarkan dia pergi menemui Kim Sim 'ama. #ia
akan
mampu menghadapinya. %da aku d& sini, perlu apa
engkau
mengejar cal&n isteri yang amat galak itu."
0&ng Gan tertawa dan balas merangkul.
Sementara itu, 0i Sian mencari Kim Sim 'ama dan
mendengar bahwa pendeta itu berada di dalam
ruangan
samadhi di belakang. Ia tidak perduli dan melihat
ruangan itu
terbuka pintunya, iapun melangkah masuk. Kiranya
Kim Sim
'ama sedang duduk bersila akan tetapi tidak
bersamadhi,
dihadapi &leh lima &rang pendeta lain yang pernah
diperkenalkan kepadanya sebagai $ibet 2g&*h&uw.
#engan
sikap gagah 0i Sian masuk, akan tetapi iapun
masih ingat
2360
bahwa ia se&rang tamu di situ, maka iapun
memberi h&rmat
kepada Kim Sim 'ama dan berkata.
'&suhu, maafkan saya mangganggumu. %kan
tetapi saya
mendengar dari enci (ek 'an bahwa l&suhu telah
membunuh
(endekar 0&ngk&k. 0enarkah itu."
#engan sikap tenang Kim Sim 'ama memandang
0i Sian
sambil tersenyum. %kan tetapi $ibet 2g&*h&uw
menjadi
marah. ,elihat ini, Kim Sim 'ama memberi isyarat
kepada
para pembantunya untuk tetap tenang dan diapun
berkata
kepada gadis itu,
2&na 3auw 0i Sian, silakan duduk dan mari kita
bicara
2361
sebagai tuan rumah dan tamunya yang sudah
saling
bersahahat."
0i Sian menyadari kekasarannya, maka iapun
segera duduk
di atas lantai karena ruangan samadhi itu tidak
mempunyai
kursi atau bangku, akan tetapi lantainya
bertilamkan babut
tebal yang halus.
2&na 3auw, kalau benar pinceng membunuh
(endekar
0&ngk&k, apakah hubungannya hal itu denganmu.
)arap
n&na jelaskan," kata Kim Sim 'ama.
$entu saja ada hubungannya yang erat sekali,
l&suhu. %ku
meninggalkan rumah demikian jauhnya hanya
untuk mencari
2362
(endekar 0&ngk&k yang telah membunuh ayahku.
%ku ingin
lebih dulu mendengar dari dia mengapa dia
membunuh
ayahku yang masih cihu*nya (kakak iparnya)
sendiri, setelah
itu baru aku ingin membalas dendam kepadanya.
%kan tetapi
sekareng, tahu*tahu sekarang dia telah dibunuh!"
2&na, dengarlah baik*baik. (endekar 0&ngk&k itu
bukan
hanya musuhmu, akan tetapi musuh kami juga.
0ukan hanya
engkau yang ingin membunuhnya, akan tetapi
kami juga. #an
ketika engkau datang hendak bekerja sama
dengan kami,
(endekar 0&ngk&k telah menjadi tawanan kami.
Kalau kami
2363
yang menawan, lalu sekarang kami yang
membunuhnya,
bukankah itu sudah menjadi hak kami. Kalau benar
n&na
membencinya dan menganggapnya sebagai
musuh besar,
tentu n&na kini berterima kasih sekali kepada kami
yang telah
menangkap dan membunuhnya. $entu n&na akan
membalas
jasa kami itu dengan bantuanmu terhadap
perjuangan kami.
Kalau n&na tidak mau membalas jasa atas
kematian (endekar
0&ngk&k, bahkan marah kepada kami, itu hanya
berarti bahwa
n&na sebenarnya tidak membenci (endekar
0&ngk&k,
melainkan malah hendak membelanya!"
2364
$idak! #ia memang musuh besarku, dia telah
membunuh
ayahku. %kan tetapi aku ingin membunuh sendiri
dengan
tanganku1."
(ada saat itu terdengar suara di sebelah kiri, 2&na
3auw
0i Sian, engkau membenci (endekar 0&ngk&k,
bukan." 0i Sian
meneng&k ke kiri dan ia bertemu dengan lima
buah wajah
yang memiliki sinar mata menc&r&ng dan ia
merasa
jantungnya bergetar hebat. Ia merasa dirinya
lemah dan tidak
berani menentang lagi karena lima pasang mata
dari $ibet
2g&*h&uw itu mempunyai kekuatan melumpuhkan
yang
2365
dahsyat. Ia tidak tahu bahwa sejak tadi $ibet 2g&*
h&uw telah
mengerahkan tenaga sihir mereka,
mempersatukan tenaga
dan mulai menguasainya.
%ku1. aku membenci (endekar 0&ngk&k1."
+awabnya
seperti bukan kehendaknya sendiri, atau
kehendaknya sendiri
akan tetapi hanya untuk membuat pengakuan
yang wajar
yang bertentangan dengan suara hatinya! Ia
sendlri memang
percaya bahwa ia membenci Sie 'i&ng. ,engapa
tidak! Sie
'i&ng telah membunuh ayah kandungnya! Ia
memaksa diri
sendiri untuk membenci Sie 'i&ng walaupun suara
hatinya
membisikkan lain.
2366
Kalau begitu, engkau harus berterima kasih
kepada Kim
Sim 'ama yang telah menewan dan membunuh
musuh
besarmu," kata lagi suara itu, suara $hay Si 'ama
yang
menjadi juru bicara karena di antara lima &rang
)arimau $ibet
itu, $hay Si 'ama memiliki ilmu sihir yang paling
kuat.
Kemauan dalam batin 0i Sian menjadi lemah dan di
luar
kehendaknya sendiri, ia mengangguk dan berkata,
%ku
berterima kasih1."
2&na 3auw 0i Sian," kini terdengar Kim Sim 'ama
berkata,
suaranya yang lembut itu seperti menyusup ke
dalam kepala
2367
dan jantung 0i Sian rasanya, 7ntuk menyatakan
terima
kasihmu, mulai saat ini engkau akan membantu
Kim*sim*pang.
Katakanlah!"
%ku akan membantu Kim*sim*pang1." kata pula
0i Sian.
2&na, engkau akan mentaati segala yang
diperintahkan
Kim Sim 'ama!" terdengar suara kecil melengking
tinggi dari
kanan. 0i Sian men&leh dan melihat bahwa yang
bicara itu
adalah $hai*yang Suhu, pendeta (ek*lian*kauw itu.
Entah
bagaimana, mendengar ucapan itu, ia marasa
setuju sekali
dan iapun menjawab, suaranya bersungguh*
sungguh.
2368
%ku akan mentaati sagala yang diperintahkan Kim
Sim
'ama."
Gadis itu tidak tahu bahwa ia berada dalam
cengkeraman
pengaruh sihir yang amat kuat, karena pengaruh
sihir itu
datang dari penggabungan kekuatan sihir KimSim
'ama, $ibet
2g&*h&uw, dan $hai*yang suhu.
2ah, sekarang engkau b&leh kembali ke kamarmu,
n&na
3auw," kata pula Kim Sim 'ama. 0i Sian
mengangguk, bangkit
berdiri dan meninggalkan ruangan itu, kembali ke
kamarnya
sambil mulutnya berbisik*bisik seperti anak sek&lah
menghafalkan pelajarannya. %ku akan membantu
Kim*simpang,
aku akan mentaati Kim Sim 'ama1."
2369
0i Sian menjadi seperti b&neka hidup dan ketika
melihat
0&ng Gan dan (ek 'an dengan pakaian dan rambut
kusut
keluar dari kamarnya, ia bahkan sama sekali tidak
perduli,
masuk ke dalam kamar, merebahkan diri di
pembaringan den
memejamkan mata untuk tidur, mulutnya masih
mengulang
kedua kalimat itu, %ku akan membantu Kim*sim*
pang, aku
akan mentaati KimSim 'ama1."
0&ng Gan dan (ek 'an dapat mendengar bisikan
itu.
,ereka berdua tersenyum, lalu bergandeng tangan
menuju ke
kamar (ek 'an untuk melanjutkan kemesraan yang
tadi
terganggu dengan kembalinya 0i Sian.
2370
8&dw&8
/amundi 'ama tidak tahu betapa tepat dan
benarnya,
kebenaran yang mutlak dan tidak dapat dibantah
pula, bahwa
kekuasaan $uhan dapat melakukan apa saja yang
menurut
akal pikiran tidak mungkinpun dapat terjadi
dengan mudahnya
kalau $uhan menghendaki. Kebenaran yang mutlak
ini terjadi
setiap saat di alam semesta, akan tetapi manusia
tidak
memperhatikannya, tidak sadar dan waspada
sehingga
mengira bahwa yang terjadi adalah akibat
daripada usaha
manusia. /amundi 'ama hanya melihat kebenaran
yang
2371
terkandung dalam ucapan Sie 'i&ng, tidak melihat
bahwa
kebenaran itu sedang terjadi, telah terjadi dan
akan selalu
terjadi di sekelilingnya. #ia tidak menyadari bahwa
dirinya pun
telah menjadi alat yang dipergunakan $uhan untuk
menyelamatkan Sie 'i&ng. Ketika Sie 'i&ng siuman
dan
membuka kedua matanya, dia tidak melihat apa*
apa. Gelap
pekat saja yang nampak. #ia memejamkan kedua
matanya
kembali dan mengingat*ingat. $epat pada hari itu
habislah
sudah seluruh sisa pengaruh racun penghilang
pikiran dan
ingatannya kembali lagi. Kewaspadaan timbul
kembali, terasa
di seluruh tubuh. $eringatlah dia bahwa dia sedang
2372
melaksanakan tugasnya menyelidik ke Kim*sim*
pang,
kemudian dia teringat akan perkelahian melawan
$ibet 2g&h&uw
dan akhirnya dia r&b&h karena Kim Sim 'ama
membantu menger&y&knya. )anya sampai di situ
saja
ingatannya, kemudian dia tidak tahu apa yang
telah terjadi
dengan dirinya. $ahu*tahu dia berada di sini! #ia
membuka
mata lagi, akan tetapi sia*sia saja. Semuanya
gelap. Sudah
butakah kedua matanya. #ia menggerakkan
tangan, dan
meraba*raba. $ernyata dia berada di dalam sebuah
peti! #ia
meraba*raba kedua matanya. $idak, dia tidak buta,
hanya
2373
berada di dalam sebuah peti yang teramat gelap.
Kembali dia
menc&ba untuk mengingat*ingat dan samar*samar
dia teringat
bahwa dia ditawan dalam sebuah kamar, dijaga
pendetapendeta
'ama, dan teringat pula dengan hati terkejut
bahwa
dia pernah diserang searang pria dengan g&l&k,
ditangkis
dengan lengan kirinya dan lengan kiri itu buntung.
/epat
tangan kanannya bergerak lagi meraba lengan kiri.
0untung!
'engan kirinya benar buntung! $inggal sisa
pangkal lengan
saja sedikit.
3a $uhan1.!" #ia berseru lirih. Sampai beberapa
lamanya
2374
dia berdiam diri, di dalam hatinya bertanya*tanya
kepada
$uhan mengapa lengan kirinya harus buntung.
%kan tetapi,
kembali dia menyandarkan diri kepada kekuasaan
$uhan.
Kalau memang $uhan menghendaki, jangankan
hanya sebuah
lengan kirinya, biar seluruh tubuhnya dihancurkan,
biar
nyawanya dicabut, dia rela, dia menyerah penuh
kepasrahan!
0egitu ada penyerahan yang tulus ini, diapun
merana aman
dan tenteram. (ikirannya menjadi terang dan
tenang sekali.
$anpa mengingat sedikitpun lagi tentang lengan
kiri yang
buntung, dia menggunakan tangan kanan meraba*
raba dan
2375
akhirnya dia menemukan lubang di atas kepalanya.
%da
lubang sebesar ibu jari kaki pada peti itu dan ketika
dia
meraba dengan jari telunjuk, dia tahu bahwa
lubang itu
tersambung sebatang tabung ke atas dan agaknya
itulah yang
menyebabkan dia tidak mat i kehabisan napas.
)awa udara
segar masuk dari tabung itu! #ia menc&ba untuk
menggerakkan
tangan kanan dan kedua kakinya, untuk manc&ba
kekuatan peti itu. %kan tetapi ternyata tenaggnya
lemah
sekali. #an teringatiah dia bahwa sebelum ini,
kalau dia
mengerahkan tenaga, bukan saja tenaganya
lemah, akan
2376
tetapi juga dadanya terasa nyeri. %gaknya
penyakit itu telah
sembuh! %kan tetapi tenaganya masih tetap
lemah, se&lah&lah
semua tenaga sin*kanghya lenyap. #an dia pun
kini
teringat bahwa ada &rang yang meng&batinya.
/amundi
'ama! (endeta yang kurus tinggi itu, yang
meng&batinya di
dalam kamar tahanan. %h, benar! Ketika itu tabib
yang baik itu
sedang meng&batinya, lalu muncul Kim Sim 'ama
dan $ibet
2g&*h&uw, dan Kim Sim 'ama men&t&knya!
)emm, mereka memasukkan aku ke dalam
sebuah peti,
seperti peti mati bentuknya, dan melihat gelapnya,
dan
2377
mencium bauh tanah ini, dengan tabung
memasukkan udara
segar, hemm1. agaknya peti ini berada di dalam
tanah!" #ia
terbelalak, namun tetap saja gelap gulita. %h,
merka telah
menguburkan aku. ,ereka mengubur aku hidup*
hidup!"
Kembali perasaan khawatir dan takut
menghantuinya, namun
hampir barbareng, kesadaran menyerahkan diri
kepada $uhan
mengusir itu semua. #ia harus panrah, percaya
sepenuhnya
akan kekuasaan $uhan.
Kekuasaan $uhan berada di manapun juga,"
demikian
pernah (ek Sim Sian*su berkata, di tempat yang
paling tinggi
2378
maupun paling rendah, dalambenda yang paling
besar sampai
yang paling kecil, di atas langit maupun di bawah
bumi1."
#i bawah bumi1. ah, di sini pun terdapat
kekuasaan
$uhan! 3a $uhan, hamba menyerah, hamba pasrah,
apapun
yang $uhan kehendaki jadilah!" )ati Sie 'i&ng
bers&rak dan
pikirannya semakin terang. #ia mulai
menggunakan pikirannya
kembali. +elas, dia berada di dalam sebuah peti dan
peti itu
dikubur. Entah mengapa, petinya berlubang dan
ada tabung
yang memasukkan hawa udara segar. 5rang tidak
menghendaki dia cepat mati. $entu ini parbuatan
Kim Sim
2379
'ama, akan tetapi untuk apa dia tidak tahu dan
tidak berniat
menyelidiki karena hal itu akan sia*sia saja. 3ang
penting
sekarang harus mencari jalan untuk keluar dari
tempat ini.
Kembali dia menggerakkan kedua kaki dan sebelah
tangannya
untuk menc&ba memecahkan peti. %kan tetapi
ruangan itu
terlalu sempit, dan tenaganyapun terlalu kecil.
(ercuma saja,
pikirnya. #an pula, andaikata peti itu dapat
dipecahkan, dia
tetap masih di dalam tanah. 'ebih celaka, kalau
sampai
tabung hawa itu patah dan kemasukan tanah,
tentu dia tidak
akan dapat bernapas lagi dan itu berarti kematian
yang
2380
mengerikan. $idak, dia tidak b&leh terburu nafsu,
tidak b&leh
putus harapan. Kalau &rang memasang tabung itu,
berarti
mereka tidak menghendaki dia mati dan tentu
merekapun
akan mengeluarkannya lagi sebelum dia mati.
#ia mengingat*ingat percakapannya dengan tabib
$ibet itu.
#ia terkena racun penghilang ingatan, akan tetapi
agaknya
racun itu telah kehilangan daya kerjanya, maka
sekarang dia
dapat mengingat*ingat lagi. #an menurut tabib itu,
dia juga
keracunan. #arahnya keracunan sehingga dia
kehilangan
tenaga sin*kangnya dan setiap kali mengerahkan
tenaga,
2381
tadinya dadanya terasa nyeri. Sekarang, dada itu
telah tidak
nyeri lagi, namun tenaganya masih belum pulih.
$entu tabib
itu telah berhasil meng&batinya, namun belum
sembuh sama
sekali sehingga baru rasa nyerinya yang hilang.
$enaga sinkangnya
belum kembali.
Kembali dia menggerakkan tangan kanan,
menekan ke arah
peti. Krek1. krekk1.!" (eti itu retak &leh
d&r&ngannya.
$enaga biasa, bukan tenaga sin*kang, akan tetapi
karena
memang dia memiliki tubuh yang terlatih,
tenaganya cukup
besar. 0egitu terdengar suara berkeretekan, peti
sedikit
2382
terbuka dan ada tanah dan pasir masuk dan
menimpa
mukanya! #engan cepat dia memejamkan mata
dan
menggunakan tangan kanan membersihkan muka.
/elaka,
pikirnya. Kalau dia berhasil memecahkan peti itu,
dia akan
tertekan tanah dan pasir, dan akan mati kehabisan
hawa udara.
Kini dia malah t idak berani bargerak sama sekali
karena
setiap kali bergerak agak keras, ada tanah dan
pasir jatuh ke
dalam peti yang sudah retak itu.
$enang, Sie 'i&ng, tenanglah dan pergunakan akal
budimu.
%kal budi juga pemberian $uhan yang harus
dipergunakan
2383
pada saat yang dibutuhkan, seperti sekarang ini!
#ia memang
sudah menyerah dan pasrah sepenuhnya kepada
$uhan
namun di samping itu dia harus berikhtiar,
berusaha
menggunakan segala alat yang ada padanya,
pikirannya,
akalnya, tenaganya yang ada pada seluruh tubuh.
Kekuasaan
$uhan membimbing, akan tetapi bimbingan itupun
tentu
disalurkan melalui alat*alat yang ada padanya.
#iapun mengingat*ingat. #ia berada di dalam
bumi! #i
dalam tanah. #an tiba*tiba teringatlah dia akan
pelajaran yang
pernah diberikan (ek Sim Sian*su kepadanya, yaitu
pelajaran
2384
tentang tenaga*tenaga mujijat yang berada dalam
alam
semesta ini. $enaga dahsyat yang terdapat dalam
api, dalam
air, dalam hawa, dalam l&gam dan dalam tanah!
#alam tanah
terdapat tenaga yang maha dahsyat, demikian
kata gurunya
itu. $enaga Inti 0umi! $enaga inilah yang
menghasilkan segala
-at, segala makanan, segala benda di dunia ini.
3ang
menghidupkan tumbuh*tumbuhan, yang
mengeluarkan hawa
panas, yang mengeluarkan apa saja. 0umi nampak
lemah dan
diam. 2amun segala yang nampak ini berasal dari
bumi dan
akan kembali ke bumi pada akhirnya! 0umi
mengandung
2385
tenaga dan daya tarik yang hebat, mengandung
energi yang
maha dahsyat. #alam bumi, dalam tanah, tedapat
kekuasaan
$uhan, yaitu energi yang maha dahsyat itu! #an
dia hanya
tinggal menyerah dengan pasrah, dan kalau $uhan
menghendaki, maka tentu dia akan kebagian
sedikit tenaga
dahsyat itu. Sedikit saja, cukup untuk membuat dia
keluar dari
dalam kurungan maut itu.
,ulailah Sie 'i&ng mengatur pernapasan melalui
lubang
dalam tabung itu, mulai dia menghimpun hawa
murni dan
membangkitkan tenaga saktinya. (erlahan*lahan,
dengan
penuh penyerahan kepada $uhan 3ang ,aha Kasih,
dia mulai
2386
merasakan adanya hawa yang hangat memasuki
tubuh
melalui napas yang dihisapnya. )awa yang hangat
ini berputar
di dalam pusarnya, se&lah membangkitkan kembali
tenaga
saktinya yang nampaknya tertidur itu, dan hawa
murni yang
terhisap &lehnya itu kini bercampur dengan
sesuatu yang
belum pernah dirasakannya. 0erbeda dengan hawa
murni
yang dihimpun ketika dia latihan di atas sana, di
atas tanah.
Kini ada sesuatu yang kadang panas kadang
dingin, kadang
menyesakkan dada, terbawa masuk ke dalam
tubuhnya,
berkumpul di dalam pusar. #ia tidak tahu bahwa
tanpa
2387
disadarinya, tanpa disengaja, dia mulai
menghimpun $enaga
Inti 0umi! Itulah kekuasaan $uhan yang sudah
diyakininya.
%gaknya $uhan menghendaki demikian sehingga
tanpa
disengaja, nampaknya secara kebetulan saja, Sie
'i&ng dapat
menghimpun $enaga Int i 0umi sewaktu dia
dikubur hiduphidup
dalam peti! #an kebetulan sekali pula,
sesungguhnya
bukan kebetulan melainkan sudah digariskan dan
diatur &leh
kekuasaan $uhan, pada saat itu racun dalam
darahnya mulai
dibersihkan &leh &bat yang dimasukkan ke dalam
perutnya
&leh /amundi 'ama. #arahnya sudah bersih
kembali dan
2388
ketika tenaga sin*kangnya perlahan*lahan pulih,
kebetulan
saat itu dari pengaturan pernapasan, dia
menghimpun $enaga
Inti 0umi yang segera bersatu dengan tenaga sin*
kang yang
sudah ada dalamtubuhnya!
2amun Sie 'i&ng tidak merasakan semua itu. #ia
hanya
memusatkan perhatian pada pernapasannya,
sambil menyerahkan
segalanya kepada $uhan, bagaikan &rang yang
benarbenar
sudah mati.
8&dw&8
'ie 0&uw $ek memang se&rang pria yang gagah
perkasa
dan penuh keberanian. #ia berhasil menghadap
#alai 'ama
2389
bersama Sie 'an )&ng dan mendengarkan
penjelasan. Kini
tahulah dia bahwa semua peristiwa yang menimpa
para t&su
dari )imalaya yang mengungsi ke Kun*lun*san,
juga yang
menimpa Kun*lun*pai sendiri, adalah suatu
muslihat belaka
dari para pember&ntak di $ibet untuk mengelabuhi
mata
umum dan melakukan :tnah kepada #alai 'ama,
agar #alai
'ama dimusuhi banyak pihak!
%kan tetapi dia tidak perduli akan semua itu. #ia
tidak
hendak mencampuri urusan pember&ntakan di
$ibet, tidak
membela #alai 'ama, juga tidak membantu para
pember&ntak. #ia hanya ingin mengajak Sie 'an
)&ng
2390
bertemu dengan adiknya yang dicari*carinya, yaitu
Sie 'i&ng,
dan juga mencari puterinya, 3auw 0i Sian. Karena
tidak bermaksud
mencampuri urusan pember&ntakan malainkan
urusan
pribadi, maka 'ie 0&uw $ek tidak ragu*ragu atau
takut*takut
untuk mengunjungi sarang Kim*sim*pang yang
member&ntak
terhadap #alai 'ama! #ia terpaksa mengajak Sie
'an )&ng
yang tidak mau ditinggal dan ingin pula mencari
sendiri adik
dan puterinya.
(ria perkasa berusia tiga puluh enam tahun itu dan
janda
muda jelita berusia tiga puluh t iga tahun itu
melakukan
2391
perjalanan dengan tenang dan tenteram. ,ereka
sudah yakin
akan cinta kasih masing*masing, maka melakukan
perjalanan
berdua merupakan suatu hal yang selain
membahagiakan,
juga mendatangkan perasaan tenteram dan penuh
damai.
,elakukan perjalanan berdua merupakan suatu
kebahagiaan
yang membuat sinar matahari lebih cerah, warna*
warna lebih
terang, suara apapun majadi lebih merdu. #unia
nampak lebih
indah daripada biasanya!
(ada pagi hari yang cerah itu, mereka tiba di
lereng sebuah
bukit. #ari lereng itu mereka dapat melihat ke
bawah dan
2392
pemandangan alam di pagi hari itu teramat
indahnya. #ari
lereng bukit itu mereka dapat melihat telaga 3am*
s& dengan
airnya yang berkilauan tertimpa sinar matahari
pagi. 0ukitbukit
di sekitar telaga itu penuh dengan warna kehijauan
dengan titik warna beraneka macam. ,usim bunga
telah tiba
dan di bukit*bukit itu ditumbuhi banyak sekali
p&h&n yang
berbunga indah.
#ari K&ng Ka 'ama mereka telah mendengar
keterangan
jelas tentang letak sarang Kim*sim*pang. ,ereka
tahu bahwa
sarang itu berada di bukit ini. #an perhitungan
mereka
memang tidak salah. Selagi mereka menikmat i
keindahan
2393
pemandangan alam di bukit itu, tiba*tiba terdengar
suara
banyak &rang dan tempat itu sudah terkepung &leh
belasan
&rang pendeta 'ama yang memegang bermacam
senjata.
6ajah para pendeta ini tidak menyeramkan,
namun cukup
bengis.
'ie 0&uw $ek berpura*pura kaget walaupun dia
sudah
dapat menduga bahwa mereka tentulah anak buah
Kim*simpang.
#ia menjura kepada mereka semua, lalu berkata,
,aafkan kalau kami menganggu cu*wi suhu (para
pendeta
sekalian). Kami adalah dua &rang yang bermaksud
pergi
bersembahyang ke kuil Kim*sim*pang. #apatkah
cu*wi
2394
menunjukkan jalannya ke kuil itu." #ari K&ng Ka
'ama 'ie
0&uw $ek sudah mendengar bahwa sarang Kim*
sim*pang itu
tersembunyi di belakang sebuah kuil Kim*sim*pang
yang sesungguhnya
hanya merupakan ked&k belaka. 5leh karena itu,
dia tadi mengajak 'an )&ng untuk mengambil jalan
memutar,
tidak datang dari depan, melainkan hendak
mencari jalan dari
belakang kuil.
,endengar ucapan 'ie 0&uw $ek, belasan &rang
pendeta
'ama itu memandang dengan alis berkerut penuh
kecurigaan,
lalu se&rang di antara mereka yang memimpin
r&mb&ngan
berkata, +alan menuju ke kuil adalah jalan raya
yang sudah
2395
ada dari kaki bukit. Kenapa ji*wi t idak mengambil
jalan itu
melainkan berkeliaran di tempat ini. #i sini
merupakan
wilayah kekuasaan kami, dan tidak se&rangpun
b&leh
berkunjung di sini tanpa seijin kami."
'ie 0&uw $ek mengangkat kedua tangan memberi
h&rmat.
,aafkan kami berdua. Kami tidak sengaja hendak
melanggar
wilayah kekuasaan cu*wi. Karena tertarik &leh
pemandangan
yang indah dari sini, maka kami berdua tidak
melalui jalan
raya dan1."
Katakan apa keperluan ji*wi yang sesungguhnya,
kalau
tidak, terpaksa kami harus menangkap ji*wi dan
kami ajak
2396
menghadap pimpinan kami yang akan menentukan
selanjutnya."
'ie 0&uw $ek sudah hendak marah, mukanya
sudah
menjadi kemerahan. ,elihat ini, 'an )&ng
menyentuh
lengannya dan iapun melangkah maju dan berkata
dengan
lembut. )arap cu*wi suhu memaafkan. Kami sama
sekali
tidak hendak mengganggu cu*wi (kalian). Kami
datang selain
untuk bersembahyang, juga untuk mencari
se&rang adikku.
#ia se&rang pemuda b&ngk&k bernama Sie 'i&ng
dan1."
(endekar 0&ngk&k!" seru se&rang di antara
mereka karena
kaget. ,endengar ini, 'an )&ng dan 0&uw $ek
girang sekali.
2397
0enar dia! (endekar 0&ngk&k! #ialah yang kami
cari," kata
'ie 0&uw $ek. #apatkan cuwi memberitahu di
mana dia."
%kan tetapi begitu mendengar bahwa yang datang
ini
adalah keluarga (endekar 0&ngk&k, para pendeta
itu sudah
memandang 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng
sebagai musuh
yang tentu datang dengan maksud membebaskan
(endekar
0&ngk&k yang pernah menjadi tawanan Kim*sim*
pang. ,ereka
sudah mengepung dan se&rang dari mereka lari
menuju ke
sarang untuk melap&r. ,elihat sikap mereka,
mengacungkan
senjata dan mengepung, 'ie 0&uw $ek
mengerutkan alisnya.
2398
#ia berdiri tegak dan berkata dengan suara
lantang.
/u*wi tentulah &rang*&rang Kim*sim*pang!
Ketahuilah
bahwa aku bernama 'ie 0&uw $ek, se&rang murid
Kun*lunpai,
dan ini adalah Sie 'an )&ng, kakak perempuan
(endekar
0&ngk&k. Kami sama sekali tidak mempunyai
urusan dengan
Kim*sim*pani, kami hanya mencari adik kami itu!"
%kan tetapi, para pendeta itu mengepung semakin
ketat.
+i*wi harus menyerah untuk kami tawan dan kami
hadapkan
kepada pemimpin kami. )anya beliau yang akan
menentukan
apakah ji*wi bersalah ataukah tidak. ,enyerahlah
daripada
kami harus menggunakan kekerasan!"
2399
)emm, kalian ini &rang*&rang yang berpakaian
pendeta,
akan tetapi sikap dan t ingkah laku kalian seperti
peramp&kperamp&k
saja! Kami tidak bersalah apapun, bagaimana
harus
menyerah menjadi &rang tangkapan. Kami tidak
mau menyerah!"
0arkata demikian, 'ie 0&uw $ek sudah mencabut
pedangnya yang bersinar merah. Sie 'an S&ng juga
mencabut
pedangnya, karena ia tahu pula bahwa menyerah
kepada
&rang*&rang ini berarti membiarkan diri terancam
bahaya.
,ereka adalah pember&ntak, kalau sudah
menawan &rang
tentu tidak mudah melepaskannya lagi begitu saja.
Iapun siap
2400
mengamuk di samping 'ie 0&uw $ek untuk
membela diri.
)emm, terpaksa kami menggunakan kekerasan!"
bentak
pemimpin r&mb&ngan dan empat &rang sudah
menerjang
dengan senjata mereka kepada 'ie 0&uw $ek, dan
dua &rang
juga menerjang ke arah Sie 'an )&ng.
$rang*trang*tranggg1.!" 0unga api berpijar ketika
'ie
0&uw $ek menggerakkan pedangnya menangkis.
Sinar merah
berkelebaten dan empat &rang pendeta itu berseru
kaget dan
berl&ncatan mundur karena senjata mereka telah
buntung
ketika bertemu dengan pedang di tangan pendekar
Kun*lunpai
itu!
2401
#ua &rang yang menyerang Sie 'an )&ng juga
mendapatkan perlawanan keras. 0ukan saja wanita
cantik itu
mampu mengelak dan menangkis, bahkan
membalas dengan
hebat dan sebuah tandangan kakinya sempat
membuat
se&rang penger&y&k terhuyung dan mamegangi
perutnya.
(ara pendeta itu menjadi marah sekali. %kan tetapi
sebelum mereka itu menyerang lagi, tiba*tiba
terdengar
seruan yang amat berwibawa, $ahan semua
senjata1.!"
(ara pendeta mengenal suara Kim Sim 'ama dan
mereka
segera berl&ncatan ke belakang dan menghentikan
serangan
mereka. 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng cepat
berdiri saling
2402
mendekati agar dapat saling bantu jika mereka
diker&y&k lagi.
'ie 0&uw $ek yang amat mengkhawatirkan
keselamatan Sie
'an )&ng, menggunakan tangan kirinya
menyentuh lengan
wanita itu, seperti hendak menenangkan hatinya
dan
meyakinkan bahwa dia berada di situ dan akan
selalu
melindunginya. #an kini mereka memandang
kepada pendeta
'ama yang tinggi kurus dan tua renta itu. (endeta
'ama itu
biarpun sudah tua, mukanya kemerahan dan segar
seperti
muka kanak*kanak, hampir sama merahnya
dengan jubahnya
yang lebar.
2403
'ie 0&uw $ek sudah mendengar pula keterangan
dari K&ng
Ka 'ama, pengawal #alai 'ama, maka dia dapat
menduga dengan
siapa dia kini berhadapan. #ia cepat mengangkat
kedua
tangan ke depan dada, memberi h&rmat dan
melihat ini, Sie
'an )&ng juga menc&nt&hnya. ,ereka memberi
h&rmat
kepada Kim Sim 'ama, dan 'ie 0&uw $ek berkata
dengan
suara lantang namun mengandung pengh&rmatan.
Kalau kami tidak salah duga, l&cianpwe tentulah
yang
terh&rmat KimSim 'ama. $erimalah h&rmat kami,
l&cianpwe."
Kim Sim 'ama membungkuk sedikit. 5mit&hud1.
&rang
2404
muda yang gagah sudah mengenal pinceng (aku)
dan kalian
berdua &rang*&rang muda secara berani sekali
memasuki
tempat larangan kami. Siapakah kalian dan ada
keperluan apa
kalian berkeliaran di sini." $adi dia sudah
mendengar
pelap&ran se&rang anak buahnya. Karena
mendengar bahwa
pendekar yang diker&y&k itu se&rang murid Kun*
lun*pai yang
berkepandaian tinggi, diapun cepat keluar melerai
perkelahian
itu dan kini Kim Sim 'ama ingin mendengar sendiri
pengakuan
'ie 0&uw $ek.
#engan lantang 'ie 0&uw $ek memperkenalkan
diri. Saya
2405
bernama 'ie 0&uw $ek, murid Kun*lun*pai yang
menerima
perintah para suhu di Kun*lun*pai untuk melakukan
penyelidikan mengapa para pendeta 'ama telah
memusuhi
Kun*lun*pai, disamping memusuhi para t&su dan
pertapa lain.
#an sahabat saya ini bernama Sie 'an )&ng, kakak
kandung
dari (endekar 0&ngk&k dan ia datang untuk
mencari adiknya
itu. Kini kami berhadapan dengan l&cianpwe Kim
Sim 'ama
dan kami mengharap l&cianpwe akan sudi
membantu kami
dengan keterangan tentang kedua hal itu."
Kim Sim 'ama mengangguk*angguk dan
mengeluarkan
suara ketawa dikulum, lalu berkata, 5mit&hud,
tidak keliru
2406
kalau 'ie*sicu berdua minta keterangan dari
pinceng. %kan
tetapi, tidak enak bicara di luar begini. ,arilah,
kalian ikut
dengan pinceng, kita bicara di dalam dan pinceng
akan maberi
keterangan yang selengkapnya tentang kedua hal
yang kalian
pertanyakan itu."
0iarpun dia maklum bahwa mereka berdua
memasuki
sarang harimau dan naga yang penuh bahaya,
namun 'ie
0&uw $ek bersikap tenang. #ia yakin bahwa Kim
Sim 'ama
tentu tidak akan melakukan tindakan yang
sembarangan
setelah mengetahui bahwa dia adalah utusan Kun*
lun*pai.
2407
0agaimanapun juga, dia yakin bahwa nama besar
Kun*lun*pai
masih memiliki wibawa yang cukup kuat.
,ereka diajak memasuki ruangan di belakang kuil
di mana
Kim Sim 'ama mempersilakan mereka duduk. Kim
Sim 'ama
duduk menghadapi mereka dan di belakang Kim
Sim 'ama
duduk pula $ibet 2g&*h&uw dan Ki $&k 'ama,
sedangkan para
pendeta lain tidak ada yang ikut mendengarkan.
Setelah
memperkenalkan enam &rang pendeta 'ama itu
sebagai para
pembantunya, Kim Sim 'ama lalu berkata dengan
suara
tenang.
Sicu (&rang gagah), sekarang pinceng ingin lebih
dulu
2408
menjelaskan tentang sikap bermusuhan yang
diperlihatkan
&leh para t&k&h 'ama dari $ibet kepada para t&su,
pertapa
dan bahkan Kun*lun*pai. 7ntuk itu, sebagai saksi,
biarlah
pinceng mengundang se&rang pertapa dan t&su
untuk hadir di
sini. Ki $&k 'ama, panggil $hay*yang Suhu ke sini."
Ki $&k 'ama, pendeta yang pendek kecil itu keluar
dari
ruangan dan tak lama kemudian dia sudah datang
kembali
bersama se&rang t&su. 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an
)&ng
memandang kepada t&su itu. Se&rang kakek
berusia kurang
lebih enam puluh tahun, kepalanya hampir gundul
dengan
2409
rambut pendek, berjubah seperti se&rang t&su,
tubuhnya
tinggi besar dan wajahnya tampan. #i
punggungnya nampak
sepasang pedang. $hai*yang Suhu memberi
h&rmat kepada
Kim Sim 'ama, lalu dipersilakan duduk di sebelah
kanannya
&leh pemimpin itu.
Sicu 'ie 0&uw $ek dan t&ani& (ny&nya) Sie 'an
)&ng, ini
adalah sahabat kami yang bernama $hai*yang
Suhu, dan dia
adalah se&rang t&su yang dahulu bertapa di
)imalaya dan dia
mengetahui segala hal yang telah terjadi."
'&cianpwe, terus terang saja, yang ingin saya
ketahui
hanyalah mengapa para pendeta 'ama memusuhi
Kun*lun*pai,
2410
yang selamanya tidak pernah mencampuri urusan
para
pendeta 'ama di $ibet. 7rusan lain dengan pihak
lain, kami
dari Kun*lun*pai tidak berhak mencampuri," kata
'ie 0&uw
$ek.
5mit&hud, bersabarlah, sicu, semua ini ada
hubungannya,
dan karena pelaksana utama ketika #alai 'ama
memusuhi
para t&su, pertapa dan juga Kun*lun*pai hadir di
sini,
sebaiknya kalau sicu mendengarkan sendiri
keterangan
mereka. $hay Ku 'ama, engkau wakili $ibet 2g&*
h&uw untuk
memberi penjelanan tentang tugas kalian yang
merupakan
perintah #alai 'ama."
2411
$hey Ku 'ama yang berperut gendut, &rang
pertama dan
tertua dari $ibet 2g&*h&uw, segera berkata dari
tempat
duduknya. Sicu 'ie 0&uw $ek harap suka
mendengarkan
dengan sabar. $erus terang saja, sampai sekarang
kami $ibet
2g&*h&uw masih merasa menyesal mengapa dulu
itu kami
mentaati perintah #alai 'ama yang makin lama
menjadi
semakin lalim itu. kami sudah mengingatkannya
bahwa
dahulu, di waktu masih kecil, dan dia ditunjuk
sebagai cal&n
#alai 'ama yang baru, dan pertapa )imalaya
bermaksud
membela penduduk dusun yang hendak
mempertahankan dia.
2412
0ahwa para pertapa itu bermaksud baik walaupun
dalam
pertempuran itu akhirnya beberapa &rang pendeta
'ama
tewas. %kan tetapi, dia tidak perduli dan memaksa
kami untuk
menuntut balas, menyerang dan membunuhi para
pertapa di
)imalaya. 0ahkan kemudian, makin dewasa, #alai
'ama
menjadi semakin buas dan dia memaksa kami
untuk
melakukan pengejaran terhadap para pertapa dan
t&su
)imalaya yang melarikan diri mengungsi ke Kun*
lun*san.
Karena itulah, maka kami sampai bentr&k dengan
Kun*lun*pai.
#an semua ini adalah gara*gara kelaliman #alai
'ama.
2413
%khirnya kami menyadari hal itu dan kamipun
meninggalkan
#alai 'ama, bersama*sama membantu suhu Kim
Sim 'ama
untuk menentang #alai 'ama yang lalim itu. ,aka,
ketahuilah
bahwa kami hanyalah pelaksana, dan yang
bertanggung
jawab terhadap para t&su, pertapa maupun Kun*
lun*pai,
sepenuhnya adalah #alai 'ama!"
'ie 0&uw $ek mengerutkan alisnya. Sungguh
keterangan ini
merupakan kebalikan dari apa yang didengarnya
dari #alai
'ama! Siapakah yang benar. (ada saat itu, $hai*
yang Suhu
berkata dengan suaranya yang lembut.
Semua yang diceritakan $hay Ku 'ama itu benar,
'ie*sicu.
2414
(int& (saya) sendiri dahulu merupakan se&rang di
antara para
t&su pertapa yang pernah melarikan diri
mengungsi dan
bahkan menjadi musuh G&bi 2g&*h&uw yang ketika
itu
menjadi petugas yang melaksanakan perintah
#alai 'ama.
Setelah mereka itu meninggalkan #alai 'ama,
barulah kami
bersahabat dan pint& menjadi saksi akan kelaliman
#alai
'ama. Karena itulah maka pint& bersedia
membantu gerakan
Kim Sim 'ama yang hendak menentang kelaliman
#alai 'ama
dan pint& harapkan agar para pertapa dan t&su
membantu
pula untuk menghadapi #alai 'ama yang jahat."
2415
'ie 0&uw $ek menjadi semakin ragu. Kalau #alai
'ama
benar, kiranya tidak mungkin timbul
pember&ntakan dari para
pendeta 'ama ini. %pakah dia harus menghadapi
lagi #alai
'ama dan bertanya kembali. Selagi dia meragu,
Sie 'an )&ng
yang ingin sekali mendengar tentang adiknya,
bertanya.
'&cianpwe tadi mengatakan bahwa l&cianpwe
tahu
tentang adik saya, yaitu (endekar 0&ngk&k Sie
'i&ng. ,&h&n
petunjuk l&cianpwe, dimana adanya adik saya itu
sekarang."
5mit&hud1. harap t&ani& menguatkan hati. %da
berita
yang menyedihkan tentang (endekar 0&ngk&k.
#ia, sudah
2416
tewas &leh #alai 'ama dan kaki tangannya."
%hhhhhh1.!" Sepasang mata 'an )&ng terbelalak
dan
wajahnya berubah pucat sekali.
$idak mungkin1.!" 'ie 0&uw $ek juga berseru
kaget
sekali. #ia mendengar dari 'an )&ng bahwa
(endekar
0&ngk&k juga membawa tugas yang sama dengan
dia. Kalau
dia bertugas menyelidiki mengapa para pendeta
'ama
memusuh Kun*lun*pai, pendekar itupun menyelidiki
kenapa
#alai 'ama memusuhi para t&su dan pertapa.
5mit&hud1. pinceng selamanya tidak pernah
berb&h&ng.
(endekar 0&ngk&k datang untuk membalaskan
dandam para
2417
pertapa dan para t&su kepada #alai 'ama. #ia
diker&y&k dan
tewas. Kalau ji*wi (kalian) hendak membuktikan,
dapat kalian
kunjungi makamnya."
%hhh1. 'i&ng*te (adik 'i&ng)1. benarkah1.
engkau
sudah tewas1.." 'an )&ng menahan tangisnya,
kemudian
bertanya kepada Kim Sim 'ama, #i mana kuburan
adik
saya."
,arilah, pint& antarkan kalau ji*wi hendak
menyaksikan
sendiri. Kuburannya masih baru!" kata $hai*yang
Suhu.
,endengar ini, 'an )&ng segera bangkit berdiri.
'ie t&ak&, aku ingin meneng&k kuburan adikku!"
'ie 0&uw $&k merasa iba sekali kepada wanita yang
2418
dikasihinya itu. 0arsusah payah wanita itu
melakukan
perjalanan jauh untuk mencari adiknya, dan begitu
bertemu
hanya melihat kuburannya! #iapun mengangguk
kepada $haiyang
Suhu.
$&tiang, terima kasih sebelumnya atas kebaikan
t&tiang
yang hendak mengantarkan kami. ,ari kita
berangkat."
Keduanya memberi h&rmat kepada Kim Sim 'ama,
kemudian bersama $hai*yang Subu, mereka
maninggalkan kuil
itu lewat pintu samping. #i sepanjang perjalanan,
'an )&ng
diam saja, menahan tangisnya. %kan tetapi 'ie
0&uw $ek yang
merasa penasaran, menc&ba untuk mencari
keterangan dari
2419
$hai*yang Suhu bagaimana sampai (endekar
0&ngk&k tewas
di tangan #alai 'ama dan kaki tangannya.
Siancai1. bagaimana pint& dapat
mengetahuinya. Kami
semua hanya mendengar saja bahwa (endekar
0&ngk&k
menghadap #alai 'ama dan menuntut kepada
#alai 'ama
yang memusuhi para pertapa dan t&su )imalaya
yang
mangungsi ke Kun*lun*san. #an tahu*tahu,
(endekar 0&ngk&k
telah tewas dan pint& melihat sendiri ketika
jena-ahnya
dimakamkan di kuburan itu. )anya itulah yang
pint& ketahui.
#alai 'ama yang lebih mengetahui bagaimana
matinya
(endekar 0&ngk&k."
2420
'i&ng*te1.!" 'an )&ng mengeluh dan ia
menggunakan
ujung langan baju untuk mengusap air matanya.
%khirnya, mereka tiba di taman kuburan itu. Sunyi
sekali di
situ karena teman kuburan itu memang terletak di
luar k&ta,
dan pada waktu itu bukan hari bersembahyang,
maka tidak
ada &rang lain kecuali mereka bertiga yang
herkunjung ke
situ. Sebelum meninggalkan kuil tadi, $hai*yang
Suhu sudah
membawa hi&*swa (dupa biting) dan beberapa
batang lilin.
#ia mengeluarkan alat sembahyang sederhana itu
dan 'ie
0&uw $ek bersama Sie 'an )&ng melakuknn
upacara
2421
sembahyang dengan sederhana, namun khidmat
diiringi tangis
'an )&ng perlahan*lahan.
,elihat kedukaan wanita itu, 'ie 0&uw $ek berdiri
tegak
memandang gundukan tanah kuburan itu sambil
mengepal
kedua tinjunya. #ia merasa penasaran sekali.
0enarkah ini. 0enarkah (endekar 0&ngk&k yang
demikian
terkenal itu tewas semudah ini. 0enarkah yang
berada di
bawah gundukan tanah ini jena-ah (endekar
0&ngk&k."
,endengar ucapan itu yang merupakan
penumpahan resa
penamaran yang tanpa disadarinya telah keluar
dari mulut
pendekar Kun*lun*pai itu, $hai*yang Suhu
mengerutknn
2422
alisnya.
'ie*sicu, apakah sicu masih meragukan kebenaran
keterangan kami semu%. Kalau sicu masih belum
percaya,
sekarang juga b&leh sicu memb&ngkar kuburan ini
dan melihat
apakah benar jena-ah (endekar 0&ngk&k yang
berada di
dalamnya atau bukan!"
,endengar nada suara yang keras itu, 'ie 0&uw
$ek
memandang heran kepada t&su itu. %kan tetapi,
'an )&ng sudah
hanyut pula dalam keharuan dan penasaran,
apalagi
mendengar ucapan 'ie 0&uw $ek tadi. Ia
menjatuhken diri
berlutut di depan kuburan itu dan berkata dengan
suara
berduka.
2423
%dikku Sie 'i&ng, kalau benar engkau telah mati,
berilah
tanda kepndaku agar hatiku tidak menjadi ragu
lagi. %dikku1.
ah, adikku Sie 'i&ng1.!" #an sekali ini 'an )&ng
yang sejak
tadi sudah menahan*nahan tangisnya kini terisak*
isak.
Sementara itu, di bawah gundukan tanah itupun
terjadi
peristiwa hebat yang tak diketahui se&rangpun di
luar. Sudah
tujuh hari lamanya Sie 'i&ng bertapa" di dalam
tanah,
dikubur hidup*hidup! #ia dapat bernapas melalui
lubang yang
sengaja dipasang &leh tabib /amundi 'ama yang
merasa iba
kepadanya. #an selama tujuh hari tujuh malam itu
dia pasrah
2424
kepada kekuasaan $uhan! Kekuasaan $uhan berada
di
manapun di dalam yang paling dalam, di luar yang
paling luar,
di dalam segala benda yang nampak maupun
tidak, dan di
dalam tanah itupun terdapat pula kekuasaan
$uhan! 0ahkan
kekuasamn $uhan amatlah kuatnya di situ.
0ukankah segala
sesuatu yang berada di atas bumi itu berasal dari
tanah!
0ukankah kehidupan segala macam tumbuh*
tumbuban juga
bersumber pada tanah! 0umi yang nampak lemah
dan tak
bergerak itu sesungguhnya mengandung gerakan
hidup yang
dahsyat, maha dahsyat. 0umi mengandung energi,
2425
mengandung kekuatan yang menyed&t segala
apapun kembali
kepadanya. %da $enaga Inti 0umi yang hebatnya
tiada lawan.
$erkenang akan hal*hal yang pernah diajarkan &leh
(ek
Sim Sian*su kepadanya, tentang $enaga Inti 0umi,
tentang
kekuatan dahsyat yang timbul melalui kepesrahan
kepada
kekuasaan $uhan, selama tujuh hari itu Sie 'i&ng
meng
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
himpun tenaga mujijat itu. #ia sudah pasrah.
$ubuhnya
lemah, lengan kirinya buntung, ingatannya hilang,
darahnya
keracunan. #ia pasrah dalam arti yang sedalam*
dalamnya.
0ukan pasrah namanya kalau di dalam batin masib
2426
mengandung pamrih. 0ukan pasrah namanya
kalau di dalam
batin masih terdapat rasa takut. (asrah berarti
tidak
bekerjanya hati dan pikiran, pasrah berarti tidak
adanya nafsu.
3ang ada hanya pasrah, penuh kesabaran, penuh
ketawakalan, penuh keikhlasan, menyerah kepada
kekuasaan
$uhan.
$uhan ,aha Kuasa! $uhan ,aha Kasih! $anpa
diketahuinya
sendiri, terjadi keajaiban di dalam tubuh Sie 'i&ng,
kemujijatan yang menjadi bukt i kekuasaan $uhan!
$enaga Inti
0umi, di luar kesadarannya, telah merasuk ke
dalam tubuhnya.
$enaga sakti yang dahsyat ini sekaligus mengusir
semua hawa beracun, membersihkan darahnya,
bukan saja
2427
memulihkan tenaga saktinya, bahkan
menjadikannya
beberapa kali lebih kuat. ,ula*mula dia hanya
merasa betapa
tubuhnya seperti sebuah bal&n yang ditiup, terus
ditiup
sehingga rasanya menggembung, makin lama
semakin kuat,
sehingga rasanya seperti hendak meledak!
#ia tidak tahu betapa pada saat itu, di atas sana,
kakak
kandungnya, Sie 'an )&ng, sedang menangis dan
memanggilmanggil
namanya, minta bukti dan tanda bahwa dia telah
tewas. #ia hanya merasa tubuhnya seperti akan
meledak,
maka tanpa memperdulikan apapun yang akan
terjadi, dia
menggerakkan sebelah tangan dan kedua kakinya,
mer&nta
2428
dan mend&r&ng, menendang.
0laaaaarrrrr1.!"
#apat dibayangkan betapa kagetnya tiga &rang
yang
berada di depan gundukan tanah kuburan itu
ketika tiba*tiba
terdengar suara keras seperti ledakan dan
gundukan tanah itu
pecah dan bagaikan ada bahan peledak yang amat
kuat
meledak dari dalam gundukan tanah, maka tanah
dan batu
berikil berhamburan. Sie 'an )&ng menjerit, 'ie
0&uw $ek
sudah menarik lengan wanita itu diajak bertiarap
agar jangan
terkena tanah dan batu kerikil yang muncrat
berhamburan.
,ereka masih melihat ses&s&k bayangan &rang
mel&ncat
2429
keluar dari dalam lubang di bawah gundukan tanah
itu,
meluncur ke atas dan berjungkir balik lima kali
sebelum
melayang turun ke atas tanah.
Keparat1.! Kau1. iblis1.!" $erdengar $hai*yang
Suhu
membentak. (endeta palsu inipun terkejut bukan
main ketika
melihat gundukan tanah itu tiba*tiba meledak dan
dari dalannya
mel&ncat se&rang yang dikenalnya sebagai
(endekar
0&ngk&k! ,asih presis (endekar 0&ngk&k
seminggu yang lalu,
hanya pakaian dan rambutnya kusut dan k&t&r
berlumpur dan
kini mukanya merah seperti udang direbus,
matanya
2430
menc&r&ng seperti bukan mata manusia. ,elihat
ini, $haiyang
Suhu yang khawatir kalau rahasianya terbuka,
segera
mel&ncat maju dan menerjang dengan sepasang
pedangnya!
#ia langsung saja melakukan serangan maut,
menusukkan
pedang kanan ke arah tengg&r&kan dan pedang
kiri ke arah
lambung (endekar 0&ngk&k!
(ada saat itu, Sie 'i&ng masih belum mendapatkan
kembali
ingatannya sepenuhnya dan dia bergerak tanpa
perhitungan
pikiran lagi, melainkan digerakkan &leh kekuatan
mujijat yang
tarhimpun di dalam dirinya. Ketika pedang di
tangan $haiyang
Suhu itu meluncur ke arah tengg&r&kan dan
2431
lambungnya, dia hanya mengeluarkan bentakan
yang aneh,
melengking panjang dan tangannya bergerak ke
arah sinar
pedang yang menyambarnya.
0resss1.!" $ubuh $hai*yang Suhu terlempar
beberapa
meter jauhnya, terbanting dan tidak mampu
bangkit kembali
karena kedua pedang di tangannya yang tadi dia
pergunakan
untuk menyerang, entah bagaimana telah
membalik dan
menancap di dada dan lehernya sendiri! #ia tewas
seketika!
'i&ng*te1.!" 'an )&ng mel&ncat menghampiri Sie
'i&ng.
%kan tetapi, dengan sekali l&mpatan yang jauh
sekali, Sie
2432
'i&ng melarikan diri. #ia balum ingat siapa wanita
itu, dan dia
tidak ingin terjdi wanita itu tewas seperti &rang
yang
menyerangnya tadi. #an begitu mel&mpat, dia
terkejut sendiri
karena l&mpatannya tidak seperti biasa, amat
jauhnya seperti
terbang saja! ,elihat adiknya melarikan diri
dengan l&mpatan
yang luar biasa itu, 'an )&ng berseru memanggil*
manggil dan
mengejar.
'i&ng*te, tunggu1.! 'i&ng*te1.!"
%kan tetapi dengan beberapa kali l&mpatan saja,
bayangan
Sie 'i&ng telah lenyap dan 'an )&ng berdiri
bingung, tidak
tahu ke mana adiknya tadi pergi. 'ie 0&uw $ek
sudah berada
2433
di dekatnya dan pendekar Kun*lun*pai ini berkata.
Sudahlah, )&ng*m&i. $idak ada gunanya dikejar.
#ia
sudah jauh sekali, entah di mana. #ia1. dia1.
seperti dapat
terbang saja dan tidak mungkin bagi kita untuk
dapat
menyusulnya." #ia masih terpukau karena
kagumnya
menyaksikan kehebatan (endekar 0&ngk&k, adik
wanita yang
dikasihinya itu. #ia sudah mendangar bahwa
(endekar
0&ngk&k memiliki ilmu kepandaian tinggi, akan
tetapi apa
yang disaksikannya tadi jauh melampaui
dugaannya. $erlalu
dahsyat ilmu yang dimiliki (endekar 0&ngk&k itu,
tidak lumrah
manusia!
2434
%ih, 'ie*t&ak&1. apakah engkau tidak melihat
lengan
kirinya tadi. #ia1. dia buntung! %ihh, adikku, apa
yang telah
mereka lakukan kepadamu. %ku harus mencari
Kim Sim 'ama,
aku harus membalaskan adikku, akan kuminta
pertaggungan
jawabnya!" 'an )&ng menangis.
$enanglah, )&ng*m&i. 3ang penting, adikmu itu
masih
dalam keadaan selamat, bukan. Kalau kita kembali
ke sana,
tentu mereka tidak akan menerina kita sebaik tadi.
%palagi
$hai*yang Suhu telah tewas. Kita bahkan harus
cepat pergi
dari sini. %ku hendak menghadap #alai 'ama dan
melap&rkan
2435
segalanya. Kim Sim 'ama dan para pengikutnya itu
jelas
hendak melempar :tnah kepada #alai 'ama dan
dia
berbahaya sekali. ,ari, )&ng*m&i, mari kita pergi
menghadap
#alai 'ama. Kemudian baru kita mencari jejak
adikmu Sie
'i&ng dan puterimu1."
0i Sian1.! %h, di mana anakku 0i Sian. %pa yang
telah
terjadi dengannya. ,elihat apa yang menimpa diri
adikku, aku
sungguh gelisah memikirkan anakku, t&ak&."
)&ng*m&i, kita tetap berusaha untuk mencarinya,
dan
sementara itu, serahkan saja kepada $uhan 3ang
,aha Kuasa.
#i samping berusaha mencarinya, kita hanya dapat
berd&a,
2436
)&ng*m&i. #an tenangkan hut imu karena
bukankah menurut
ceritamu, puterimu itu memiliki ilmu kepandaian
yang tinggi.
Kuraaa ia mampu menjaga diri sendiri."
,emang benar, t&ak&. Ia lihai dalam ilmu silat.
%kan
tetapi, ia masih muda, kurang pengalaman, dan di
dunia ini
terdapat demikian banyak &rang yang jahat dan
keji."
'ie 0&uw $ek menghiburnya. ,ereka berdua
menjenguk ke
dalam lubang bekas kuburan Sie 'i&ng. 'ubang
dalam tanah
itu k&s&ng dan pendekar Kun*lun*pai itu
menemukan sebuah
tabung bambu yang sudah pecah*pecah. #ia
mengerutkan
2437
alisnya, menduga*duga apa gunanya benda itu,
lalu
membuangnya jauh*jauh. Kemudian, dia menyeret
mayat
$hai*yang Suhu dan mend&r&ngnya ke dalam
lubang bekas
kuburan Sie 'i&ng, kemudian, dibantu &leh 'an
)&ng, dia
menimbuni lubang itu dengan tanah yang tadi
berhamburan.
Semua ini mereka kerjakan dengan tergesa*gesa
karena
khawatir kalau sampai ada yang melihatnya.
Kemudian
mereka cepat meninggalkan kuburan itu, pergi ke
Istana #alai
'ama untuk menghadap pendeta kepala para 'ama
itu.
Gadis itu dikenal &leh semua &rang yang biasa
bekerja di
2438
$elaga 3am*s&. Se&rang gadis gila yang
menjijikkan. 0aru
kurang lebih satu bulan ia muncul di sekitar tepi
telaga itu.
Se&rang gadis atau wanita yang sebetulnya masih
muda, akan
tetapi keadaannya k&t&r dan seperti se&rang
jembel gila.
(akaiannya butut, k&t&r dan dekil, berbau apak
lagi.
4ambutnya lekat dan k&t&r, awut*awutan seperti
rambut
siluman yang menakutkan, menutupi sebagian
mukanya yang
juga k&t&r sekali, penuh lumpur. ,atanya kadang
berputarputar
liar, kadang gelisah, kadang terbelalak
menakutkan, ada
kalanya merah karena tangis. 5rang melihat ia
kadang menangis
2439
tersedu*sedu, kadang tertawa se&rang diri, bicara
se&rang diri dengan kata*kata yang tidak jelas
bahkan tidak
karuan. Sekali lihat saja &rang sudah tahu bahwa ia
se&rang
wanita muda yang hidup terlantar, terlunta*lunta,
se&rang
jembel menjijikkan yang gila! ,akin dipandang,
&rang akan
merasa semakin jijik karena ulahnya. $ak se&rang
priapun
yang dapat merasa tertarik &leh se&rang
perempuan seperti
wanita gila itu. ,ereka bahkan menjauh, bukan
saja jijik
karena bau apak itu, melainkan juga jijik kalau*
kalau wanita
gila itu akan merangkul mereka!
Ia makan apa saja yang ia temukan. Ikan*ikan
kering, sisa
2440
yang ditinggalkan para nelayan. %da kalanya ia
meminta*minta
dan hanya karena jijik, bukan karena iba, &rang
melemparkan
makanan kepadanya. $ubuhnya kurus kering, sama
sekali
tidak menarik.
$ak se&rangpun tahu bahwa baru sebulan yang
lalu, wanita
itu merupak&n se&rang gadis berusia delapan belas
tahun
yang hitam manis, dengan bentuk tubuh yang
menggairahkan.
#an tak se&rangpun tahu bahwa gadis itu memang
sengaja
berpura*pura gila dan menjadi jembel menjijikkan!
Ia adalah
Sam 'ing 'ing, gadis peranakan $ibet )an yanig
telah yatim
2441
piatu itu. Ia tadinya &leh Sie 'i&ng dititipkan
kepada 0ibi /ili.
$erpaksa 'ing 'ing membiarkan Sie 'i&ng yang
hendak
melakukan penyelidikan itu pergi, walaupun ia
merasa berat
hati. Sie 'i&ng berjanji dalam waktu bulan akan
kembali
menjemputnya. Setelah lewat sebulan dan Sie
'i&ng belum
juga datang, 'ing 'ing minggat dari rumah 0ibi /ili
dan pergi
mencari Sie 'i&ng, satu*satunya pria, bahkan satu*
satunya
manusia di dunia ini yang dicintainya!
'ing 'ing maklum bahwa di dunia ini banyak
berkeliaran
laki*laki jahat. $erutama sekali bagi se&rang wanita
yang
2442
lemah, apa lagi yang memiliki kemudaan dan
kecantikan,
bahaya itu lebib besar lagi mengancm dirinya. 5leh
karena itu,
ia menggunakan akal, berpura*pura gila, meng&t&ri
tubuh dan
pakaiannya, bahkan melumuri mukanya dengan
lumpur,
kadang*kadang ia sengaja bergaya seperti &rang
gila yang
menjijikkan dan menakutkan. #engan cara
demikian, benar
saja tidak se&rangpun pria sudi mendekatinya, apa
lagi
mengganggunya. Ia berkeliaran di sekitar pantai
telaga yang
besar itu, setiap hari mencari*cari dan
memperhatikan setiap
&rang. %kan tetapi makin hari semakin berduka
karena tidak
2443
pernah ia melihat &rang yang dicari*carinya, yaitu
se&rang
pemuda yang punggungnya b&ngk&k. 7ntuk
bertanya*tanya,
ia tidak berani karena ia maklum bahwa (endekar
0&ngk&k
amat dikenal &rang dan kalau ia bertanya, tentu
akan
menimbulkan kecurigaan &rang. Ia hanya mampu
menangis
dengan sedih, akan tetapi kalau ada &rang melihat
ia
menangis, ia sengaja lalu memaksa diri untuk
tertawa.
,enangis, tertawa, menangis, tertawa agar ia
disangka gila
dan bebas dari gangguan &rang.
,akin hari ia semakin kurus karena makin berduka
dan
2444
hampir tidak makan kalau tidak perutnya
memaksanya sekali.
Ia tidak pernah putus asa karena ia menaruh
keyakinan besar
bahwa Sie 'i&ng tidak mungkin dapat
melupakannya dan
meninggalkannya begitu saja. Ia tahu bahwa Sie
'i&ng hanya
b&ngk&k punggugnya, tidak b&ngk&k hatinya. Ia
tahu bahwa
Sie 'i&ng adalah se&rang manusia yang berbudi
luhur, dan ia
sudah mengambil keputusan untuk hidup di
samping Sie 'i&ng
selamanya, atau lebih baik ia mati kalau harus
hidup tanpa
pemuda b&ngk&k itu.
'i&ng*k&1. ah, 'i&ng*k&k&1. engkau berada di
mana.
2445
%pakah engkau tidak merasakan di hatimu betapa
aku
mencarimu, betapa aku mengkhawatirkanmu,
betapa aku
merindukannu. 'i&ng*k&k&1." demiklan ia
meratap*ratap
sambil menangis kalau tidak ada &rang
melihatnya.
Setiap hari ia mangharapkan. Kalau matahari
muncul,
muncul pula harapan baru di hatinya bahwa pada
hari itu ia
tentu akan bertemu dengan Sie 'i&ng. Kalau
malam tiba,
iapun mengharap bahwa bes&k hari ia akan
bertemu dengan
pria yang dikenangkannya itu. Ia tidak pernah
putus asa.
$idak, ia keturunan $ibet yang tinggal di
pegunungan, di
2446
lingkungan yang keras dan sukar, dan keadaan
lingkungan
yang sukar itu menggembleng bangsanya menjadi
bangsa
yang tidak pernah putus harapan! )anya &rang
yang tidak
pernah hidup dalam kekurangan, kekerasan dan
kesukaran
sajalah yang mudah putus asa.
Ia tidur di mana saja, jauh dari &rang lain untuk
menghindari gangguan. #i guha*guha, di bawah
p&h&n di
balik semak belukar. ,ula*mula ia merasa takut
sekali, akan
tetapi lambat laun rasa takutnya menghilang,
terganti
perasaan pasrah. Satu*satunya pelita yang
menerangi
hidupnya hanyalah harapannya bertemu dengan
Sie 'i&ng.
2447
(ada senja hari itu, ketika matahari mulai
bersembunyi di
balik bukit, ia menuju ke sebuah guha di tepi
telaga. Guha
kecil yang tertutup p&h&n dan ilalang, enak untuk
melewatkan
malam, tidak begitu dingin karena terlindung dari
hembusan
angin malam. $ubuhnya terasa nyaman karena
s&re tadi
se&rang pelanc&ng sekeluarga yang membawa
mekanan dan
makan di tepi telaga, memberikan sisa makanan
bekal mereka
kepadanya. 2asi putih dan lauk pauknya, cukup
banyak. Ia
makan dengan gembiranya.
Karena perutnya kenyang, dan harapan baru
muncul bahwa
2448
bes&k pagi ia akan melihat banyak &rang dan siapa
tahu di
antara mereka terdapat Sie 'i&ng. Karena hatinya
penuh
harapan dan tubuhnya segar, malam itu iapun
tidur nyenyak.
0ahkan ia bermimpi, bertemu dengan Sie 'i&ng.
Kalau ada
yang dekat dengan guha kecil itu tentu dia akan
mendengar
betapa dalam mimpinya perempuan gila itu telah
menangis
terisak*isak. $angis kebahagiaan yang dicurahkan
di atas dada
pria yang dikasihinya yang hanya terjadi dalam
mimpi!
(ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali, baru saja
matahari
mengirim cahaya mudanya ke permukaan telaga,
'ing 'ing
2449
sudah berlutut di tepi telaga. Seperti biasa, ia
hendak
membersihkan badannya pada bagian tertentu
saja. Ia tidak
berani mandi sampai bersih. 0ahkan setelah
mencuci muka,
segera ia melumuri kembali kedua pipi dan
dahinya dengan
lumpur! Ketika ia berlutut dan hendak
memasukkan tangannya
ke air, tiba*tiba ia melihat bayangannya sendiri.
)ampir ia
menjerit saking kagetnya. 6ajahnya demiktan
buruknya!
0uruk sekali bahkan menjijikkan! 4ambut itu! ,uka
itu!
Seperti setan! 0agaimana kalau nanti Sie 'i&ng
melihatnya!
)ari ini Sie 'i&ng pasti dapat dijumpainya. #an
kalau Sie 'i&ng
2450
melihat dirinya, tentu dia akan lupa dan bahkan
mungkin akan
jijik! $ak terasa, dua butir air mata mel&ncat keluar
dari
pelupuk matanya dan mengalir di kedua pipinya.
0aru
membayangkan Sie 'i&ng jijik kepadanya saja,
hatinya audah
seperti diremas rasanya. Sakit bukan main! $idak,
Sie 'i&ng
tidak b&leh melihat ia seperti ini! Sie 'i&ng tidak
b&leh
pangling padanya, tidak b&leh jijik! Ia harus
membersihkan
dirinya pagi ini, karena nanti ia akan bertemu
dengan Sie
'i&ng!
'i&ng*k&k&, engkau tidak b&leh jijik padaku1."
keluhnya
2451
dan seperti sudah berubah gila sungguh ia lalu
mel&ncat ke
dalam air yang amat dingin itu! Ia memang pandai
renang. Ia
lupa segala ketika tubuhnya sudah terendam air.
'upa bahwa
pakaian yang menempel di tubuhnya itulah
pakaian satusatunya!
#an ia terjun dengan pakaiannya! 4asa segar
menyejukkan seluruh tubuhnya dan ia merasa
gembira sekali,
se&lah*&lah ia hendak mandi sebersihnya untuk
menyambut
perjumpaannya dengan Sie 'i&ng. Ia mencuci
rambutnya yang
k&t&r penuh lumpur, bahkan ia menanggalkan
pakaian butut
itu dan mencucinya sekali. $ubuhnya yang padat
dan ranum,
2452
biarpun agak kurus, kini nampak berkilauan,
dengan kulit yang
mulus dan agak gelap, hitam manis seperti
tembaga dig&s&k!
4ambutnya kini tidak kumal dan k&t&r lagi,
melainkan terurai
panjang dan halus, dibiarkan terurai di depan
tubuhnya
menutupi payudaranya yang kini terbebas dari
pakaian yang
butut.
#alam kegembiraannya karena ia hanya
membayangkan
pertemuannya yang amat membahagiakan dengan
Sie 'i&ng,
'ing 'ing lupa segala dan kehilangan
kewaspadaannya. Ia
tidak tahu betapa tak jauh dari situ, tiga &rang pria
muda
2453
yang baru pulang dari menjala ikan semalam
suntuk berjalan
beriringan lewat di situ, memanggul jala dan
menjinjing
keranjang ikan hasil pekerjaan mereka semalam.
Ketika
mereka lewat dekat guha kecil itu, mereka
mendengar suara
berkecipaknya air. ,ereka meneng&k dan
ketiganya berdiri
beng&ng, terpukau seperti telah berubah menjadi
tiga buah
arca! Kemudian, mereka menyelinap di balik
batang p&h&n
dan mengintai dengan mata mel&t&t.
Gadis1. gila itu1.!" bisik se&rang di antara
mereka.
0enar, gadis gila. 'ihat ia mencuci pakaiannya
yang
butut."
2454
$api1. ia cantik! 'ihat wajahnya itu. %langkah
manisnya.
#an rambutnya, halus hitam dan panjang. #an
tubuhnya itu!
%h, betapa menarik dia."
0enar! 'ihat dadanya itu1. hemmm1.!"
'ing 'ing sudah selesai mandi dan mencuci
pakaiannya. Ia
meneng&k ke kanan kiri. Setelah melihat bahwa di
sekitar
tempat itu tidak nampak ada manusia lain, ia lalu
naik ke
darat. $ubuhnya yang telanjang hanya ditutup
rambut
panjang terurai, dan pakaian yang basah dan
sudah
diperasnya itu dipergunakan untuk menutupi
tubuhnya bagian
depan. 'alu ia melangkah ke arah guhanya. $ak
tahu sama
2455
sekali ia betapa tiga pasang mata melahap
ketelanjangannya
dengan sinar mata yang berubah menjadi buas!
'ing 'ing membuat api unggun di dalam guhanya.
%pi itu
penting sekali, bukan saja untuk menghangatkan
tubuhnya
yang agak kedinginan, akan tetapi juga perlu untuk
mengeringkan pakaiannya yang cuma satu*
satunya itu. (akaian
itu masih jelek, r&bek sana sini, akan tetapi
walaupun butut
tidaklah sek&t&r tadi. #engan bertelanjang bulat
dan mengurai
rambutnya agar kering pula, ia membeberkan
pakaiannya
dekat api agar kering. 6ajahnya berseri dan sama
sekali tidak
berbekas lagi kegilaannya".
2456
$iba*tiba in terbelalak dan terpekik ketika t iga
&rang lakilaki
muda itu berl&ncatan memasuki guhanya yang
kecil.
5t&matis kedua tangannya menutupi tubuh bagian
depan
yang bugil, matanya terbelalak ketakutan seperti
mata seek&r
kelinci yang berada dalam cengkeraman harimau.
,elihat
keadaan gadis itu, tiga &rang muda itu menelan
ludah. ,ereka
bukanlah penjahat, melainkan nelayan*nelayan
yang biasa
mencari nafkah dari menjala atau mengail ikan.
Kehidupan
yang miskin dan sederhana. ,ereka bukanlah
&rang*&rang
yang suka melakukan kejahatan, bukan pula
pengganggu
2457
wanita. %kan tetapi, keadaan pada saat itu
membuat mereka
seperti gila &leh gairah nafsu yang mendadak
berk&bar
menyala*nyala. ,elihat betapa gadis yang
biasanya dianggap
gila itu, jembel gila menjijikkan, yang biasanya
mereka
hindari, kini ternyata berubah menjadi se&rang
gadis yang
memiliki wajah manis dan tubuh yang indah
menggairahkan,
seketika daya*daya rendah saling berebutan
menguasai hati
dan pikiran. #an sekali nafsu sudah menguasai diri,
segala
pertimbanganpun lenyap. 0aik buruk menjadi
kabur, dan yang
ada hanyalah gairah yang mend&r&ng &rang
melakukan
2458
pelampiasan untuk memuaskan dan menyalurkan
nafsu yang
berk&bar.
)e*he, engkau cantik menggairahkan!" kata tiga
&rang
yang sudah lupa diri itu.
$idak, tidak! %ku jelek, aku &rang gila1.! +angan
ganggu
aku!"
'ing 'ing berteriak*teriak, akan tetapi tiga &rang
itu sudah
menubruk dan menangkapnya. %da yang
memegang lengan,
ada yang memegang kaki, ada yang
mencengkeram rambut
panjang halus itu. 'ing 'ing ketakutan setengah
mati. Ia
menjerit*jerit, mer&nta, mencakar dan menggigit.
2amun,
2459
perlawanannya ini tidak lagi menakutkan atau
menjijikkan hati
tiga &rang pemuda itu, bahkan membuat nafsu
berahi mereka
semakin berk&bar. ,ereka tidak perduli lagi gadis
ini gila atau
tidak. 3ang jelas bagi mereka, gadis ini cantik
manis dan
tubuhnya mulus!
0etapapun dengan nekatnya 'ing 'ing mer&nta,
apa arti
kekuatan se&rang gadis berusia delapan belas
tahun
dibandingkan tenaga tiga &rang pemuda yang
kuat, yang
setiap hari bekerja kasar. $ak lama lagi ia akan
terkulai lemas,
akan kehabisan tenaga dan akhirnya akan menjadi
mangsa
2460
tiga pemuda yang bagaikan tiga ek&r harimau
kelaparan
memperebutkan seek&r kelinci itu. $enaga 'ing
'ing mulai
lemah, akan tetapi mulutnya masih terus berteriak*
teriak.
+angan1.! 'epaskan aku1. %ku &rang gila, aku
jelek1.
aahhh1. t&l&&&&&&ng1.!"
Se&rang di antara tiga &rang itu cepat mendekap
mulut
yang menjerit*jerit itu, dan pada saat bahaya yang
lebih
mengerikan dari pada maut mengancam 'ing 'ing,
pada saat
terakhir ketika ia sudah ditelentangkan di lantai
guha dan
se&rang di antara tiga pemuda buas itu
menindihnya, tiba*tiba
nampak bayangan berkelebat ke dalam guha.
2461
%duuuhh1.!"
%uhhh1.!"
)eiii, aduhh1.!"
#emikian cepat terjadinya sehingga 'ing 'ing
sendiri tidak
tahu apa yang terjadi. $ahu*tahu tiga pemuda itu
telah
melepaskan tangan*tangan mereka dari tubuhnya
dan
merekapun seperti terseret keluar dari dalam guha
sambil
mengaduh*aduh.
%ku gila1. +angan ganggu aku,1.. aku jelek dan
gila1.!"
Ia cepat meraih tanah dari sudut guha dan
melumuri muka
dan semua tubuhnya dengan tanah basah itu, juga
rambutnya, bahkan ia menyambar pakaian yang
sudah kering,
2462
mengg&s&k*g&s&kkan pakaiannya pada dinding
guha yang
lembab, kemudian ia mengenakan kembali
pakaiannya,
dengan rambut yang k&t&r, muka yang k&t&r, lalu
ia tertawa,
menangis, berteriak*teriak, berlagak kembali
seperti &rang
gila!
$iga &rang pemuda itu tentu saja terkejut dan
merasa ngeri
ketika tadi tiba*tiba pundak mereka terpukul,
membuat kedua
lengan mereka seperti lumpuh, dan sebelum
mereka dapat
melihat jelas siapa yang melakukan penyerangan
terhadap diri
mereka, tahu*tahu rambut kepala mereka telah
dijambak dan
2463
tubuh mereka diseret keluar dari dalam guha
dengan kasar.
,ereka mer&nta dan berusaha melepaskan diri,
namun sia*sia.
0ahkan, semakin keras mereka mer&nta, semakin
nyeri
rasanya, rambut kepala mereka seperti akan c&p&t
bersama
kulit kepala mereka. 5leh karena itu, mereka tidak
berani
mer&nta lagi dan diam saja diseret keluar dari
dalam guha lalu
terus diseret sampai jauh dari guha. ,ereka
merasa semakin
ngeri ketika kini nampak bahwa yang menyeret
mereka adalah
se&rang laki*laki yang tubuhnya b&ngk&k, dan
&rang itu
menggunakan sebelah tangan, yaitu tangan kanan,
yang
2464
menjambak rambut mereka bertiga menjadi satu
dan
menyeret mereka dengan ringan saja!
,elihat bahwa yang menyeret mereka hanyalah
se&rang
laki*laki b&ngk&k yang lengannya hanya sebelah,
karena yang
kiri nampaknya buntung, tiga &rang pemuda itu
menjadi
marah sekali.
Keparat busuk! 0erani engkau! 'epaskan
rambutku!" teriak
mereka.
5rang itu bukan lain adalah Sie 'i&ng! )ari itu
tepat
merupakan hari terakhir bekerjanya racun
perampas ingatan
di dalam kepalanya, dan dia kini mulai teringat
siapa dirinya,
2465
teringat pula mengapa lengan kirinya buntung. #ia
mulai
teringat semuanya. $adi, ketika dia berjalan
perlahan*lahan di
tepi telaga, kehilangan kebingungannya yang
selama ini
dideritanya, dia mendengar jerit wanita minta
t&l&ng. #engan
kecepatan yang sampai sekarang masih
membuatnya sendiri
terheran*heran, tubuhnya berkelebat dan ketika
dia memasuki
guha kecil itu dan melihat tiga &rang pemuda
sedang
menggeluti se&rang wanita yang bugil dan
mer&nta*r&nta, dia
lalu turun tangan. #engan ketukan perlahan saja,
menggunakan
tangan tunggalnya, tiga &rang pemuda itu
melepaskan
2466
cal&n k&rban mereka, dan dengan cepat, tangan
Sie 'i&ng sudah
mencengkeram rambut kepala mereka dengan
satu
tangan, kemudian menyeret mereka keluar dari
dalamguha.
,endengar bentakan mereka, Sie 'i&ng
melepaskan
jambakan tangannya. $iga &rang pemuda nelayan
itu
berl&ncatan berdiri, kepala terasa nyeri dan pedas
&leh
jambakan tadi. ,ereka marah bukan main, bukan
saja karena
kesenangan mereka terganggu dan gagal, akan
tetapi juga
karena mereka merasa diperlakukan dengan
penghinaan.
$anpa banyak cakap lagi, tiga &rang pemuda itu
menerjang
2467
maju untuk menghajar pemuda b&ngk&k yang
lengannya
hanya tinggal sebelah. ,ereka mengeluarkan
suara
mendengus*dengus, dan serangan mereka itu
penuh
kemarahan.
Ehhh1.." ,ereka terbelalak karena yang
diserangnya itu
tiba*tiba saja lenyap dan yang nampak hanya
bayangan
berkelebat. ,ereka membalik dan melihat bahwa
pemuda
b&ngk&k itu sudah berada di belakang mereka.
,ereka bergerak
untuk menyerang lagi, akan tetapi tiba*tiba Sie
'i&ng
menggerakkan lengan kanan. $angannya
menyambar dan tiga
&rang itupun terjengkang, terbanting keras!
2468
)emm, kalian ini tiga &rang jahat, patut
dilenyapkan dari
muka bumi!" terdengar Sie 'i&ng berkata lirih.
$iga &rang itu berusaha untuk bangun, akan tetapi
setiap
kali tubuh mereka bergerak hendak bangkit, ujung
lengan
baju kiri yang k&s&ng itu menyambar, mengenai
pipi atau
leher dan mereka merasa seperti disambar petir.
%khirnya,
tiga &rang itu menjadi ketakutan dan mereka
berlutut mintaminta
ampun.
%mpunkan kami1., taihiap, jangan bunuh
kami1.!"
,ereka berlutut dan mengangkat kedua tangan ke
atas, muka
mereka sudah matang biru dan bengkak*bengkak.
2469
Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. Kalian penjahat
atau
peramp&k." tanyanya ragu karena dia melihat
betapa mereka
berpakaian seperti nelayan biasa.
%mpun, taihiap, kami1. kami bukan penjahat1.
kami
adalah nelayan yang baru pulang dari menjala
ikan1."
)uh, kalian jahat!" kata Sie 'i&ng. %kan tetapi di
dalam
hatinya, dia telah mengampuni mereka. (ergilah!"
Kakinya
menendang t iga kali dan t iga &rang itu terguling*
guling, lalu
mereka bangkit dan melarikan diri ketakutan.
#ia teringat kepada wanita yang hampir diperk&sa
&leh tiga
&rang pemuda berandalan tadi, maka kakinya
melangkah
2470
perlahan menuju ke guha kecil di tepi telaga.
+angan ganggu1. aku jelek1. aku gila1. aku
k&t&r, hehheh*
heh1. hi*hi*hik, jangan ganggu aku1."
$erdengar suara wanita itu dalam guha itu. Sie
'i&ng cepat
menyelinap di balik sebatang p&h&n. #ia mengintai
ketika
wanita itu keluar dari guha dan alisnya berkerut.
Se&rang
wanita jembel gila! 4ambutnya k&t&r kusut,
mukanya sebagian
tertutup rambut, muka yang k&t&r berlumpur pula.
(akaiannya
butut dan k&t&r. Sungguh se&rang wanita yang
k&t&r
menjijikkan, gila lagi! #an wanita inikah yang
nyaris diperk&sa
tiga &rang pemuda tadi. Gilakah mereka itu.
0agaimana
2471
mungkin ada pria yang bangkit gairah berahinya
melihat
wanita jembel gila yang menjijikkan ini.
)i*hi*hik, aku gila1. ha*ha1. jangan ganggu
aku1. ah,
jangan ganggu aku1.!" 6anita itu adalah 'ing
'ing. Setelah
tiga &rang pria yang mengganggunya tadi lenyap,
dan setelah
ia mengubah dirinya menjadi jembel gila lagi, baru
ia berani
keluar dan untuk melindungi dirinya dari
gangguan, ia sudah
tertawa*tawa lagi. %kan tetapi, setelah ia melihat
bahwa di
situ tidak ada &rang, ia menghentikan tawanya dan
terjatuhlah
ia berlutut dan menangis sesenggukan! Ia teringat
akan
2472
peristiwa mengerikan tadi. )ampir saja ia menjadi
k&rban
perk&saan dan teringat akan ini, ia menjadi
ketakutan dan
teringat ia betapa di situ t idak ada Sie 'i&ng yang
tentu akan
selalu melindunginya.
Sementara itu, Sie 'i&ng dari tempat
pengintaiannya
tadinya juga mengira bahwa wanita itu memang
jembel gila.
%kan tetapi, ketika dia melihat wanita itu
meneng&k ke kanan
kiri, kemudian menghentikan tingkah gilanya dan
suara
ketawanya, bahkan lalu menjatuhkan diri berlutut
dan
menangis sesenggukan, dia memandang heran
dan alisnya
2473
berkerut. #ia adalah se&rang yang cerdik dan tidak
mudah
ditipu. $ahulah dia bahwa wanita itu hanya pura*
pura gila!
Ketawanya tadi adalah palsu, dan tangisnya yang
sekarang
inilah baru aseli! #ia mendengarkan dengan
ketajaman
pendengarannya ketika wanita yang menangis itu
merintih
dan mengeluh.
)u*huu1. 'i&ng*k&1. ahhh, 'i&ng*k&k&1. uhu*hu*
hu1.
kenapa engkau begitu tega1. 'i&ng*k&1. uhu*
huuu1. kalau
ada engkau, tentu tidak ada1. yang berani
mengangguku1.
aih, 'i&ng*k&k&1. di mana engkau1.."
Sie 'l&ng merasa seperti kepala disambar kilat
ketika dia
2474
mendengar rintihan dan keluh kesah ini. 0agaikan
seek&r
kijang, tubuhnya sudah mel&mpat dan meluncur ke
arah
wanita yang berlutut sambil menangis itu.
#ipegangnya
pundak wanita itu, diangkatnya mukanya lalu
tangan yang
tinggal sebelah itu menyingkap rambut yang kusut
menutupi
muka. #ipandangnya muka yang k&t&r itu. Sinar
matahari pagi
menyinari muka itu. Sie 'i&ng menggunakan
tangannya untuk
mengusap lumpur dari pipi dan dia terbelalak.
'ing*m&i1.! 'ing 'ing1. ah, 'ing 'ing1. kenapa
engkau
jadi begini1.." Sie 'i&ng berlutut.
'ing 'ing terbelalak, wajahnya pucat sekali,
diamatinya
2475
muka laki*laki itu, lalu pandang matanya menurun,
ke arah
lengan kiri yang buntung1. lalu ke arah wajah itu
kembali.
,atanya terbelalak terus tanpa berkedip, bibirnya
bergerakgerak,
tak mampu bersuara hanya mewek*mewek ke arah
tangis dan butir*butir air mata menetes turun, dan
dengan
susah payah baru ia dapat bersuara.
'i&ng*k&1.. Engkau1. engkau1." matanya
memandang
lengan kiri yang buntung. 1. engkau 'i&ng*
k&k&1.."
'ing*m&i, ini aku, Sie 'i&ng1."
'i&ng*k&k&1.!" Gadis itu menubruk, merangkul
leher Sie
'i&ng dan r&b&h pingsan dalam pelukan lengan
kanan Sie
'i&ng yang memangkunya.
2476
'ing*m&i, ah, 'ing*m&i1. kaumaafkan aku, 'ing*
m&i1.!"
Sie 'i&ng merangkul dan mencimm pipi yang k&t&r
dengan
lumpur itu, dan air matanya pun jatuh membasahi
pipi itu.
Kecerdikannya membuka pikirannya dan dia dapat
menduga
apa yang terjadi. 'ing 'ing yang ditinggalkan pada
bibi /ili,
dan baru hari ini hal itu teringat &lehnya lebih dari
satu bulan,
kurang lebih dua bulan yang lalu, tentu telah pergi
meninggalkan rumah bibi /ili dan nekat pergi
hendak
mencarinya. #an agaknya, dangan cerdik 'ing 'ing
telah
menyamar sebagai se&rang jembel gila untuk
menghindarkan
2477
g&daan para pria yang jahat dan kurang ajar. %kan
tetapi,
mengapa tadi nyaris ia diperk&sa tiga &rang laki*
laki muda, hal
itu tidak dapat dia menduganya.
#engan perlahan dan hati*hati, setelah
merebahkan tubuh
'ing 'ing di atas rumput, Sie 'i&ng mengurut
tengkuknya. 'ing
'ing siuman kembali dan begitu membuka kedua
matanya dan
dapat bergerak, ia sudah berseru gelisah, 'i&ng*
k&, di mana
engkau1.." #an ia pun serentak bangkit duduk.
Sie 'i&ng merangkulnya dari samping. %ku di sini,
'ing
'ing1."
'ing 'ing men&leh. %ihhh, 'i&ng*k&k&1. engkau
benar
'i&ng*k&ku1.!"
2478
Ia merangkul dan menangis seaunggukan di atas
dada
pemuda b&ngk&k itu. Sie 'i&ng membiarkan gadis
itu
menangis, membiarkan ia melepaskan semua
kegelisahan dan
kedukaan yang diderita selama ini agar larut
bersama
tangisnya.
Setelah tangisnya mereda karena kehabisan air
mata, 'ing
'ing mengangkat mukanya dari dada Sie 'i&ng dan
memandang wajah pemuda itu. 6ajahnya tidak
begitu pucat
lagi dan matanya kini bersinar, tidak layu dan
muram seperti
tadi. 'i&ng*k&k&, kenapa engkau pergi begitu
lama. %h,
'i&ng*k&k&, jangan kau tinggal aku lagi. 'ebih baik
aku mati
2479
saja daripada harus kau tinggalkan lagi, 'i&ng*
k&k&1." $ibatiba
in teringat, lalu memandang ke arah lengan kiri
pemuda
itu. 6ajahnya pucat kembali, matanya terbelalak
dan dengan
kedua tangannya ia menangkap lengan baju kiri
yang k&s&ng,
meraba*raba, mencari*cari isi lengan baju itu.
'i&ng*k&1. di
mana lengan kirimu. 'i&ng*k&k&, apa yang
terjadi1..
Engkau1. lengan kirimu1. buntung1.."
Sie 'i&ng mengangguk, akan tetapi dia tersenyum.
#ia tahu
bahwa dia kehilangan lengan kiri, akan tetapi
diapun sebagai
gantinya mendapatkan ilmu yang amat hebat,
sehingga kini
2480
dia memiliki tenaga yang jauh lebih kuat
dibandingkan
sebelum kehilangan lengan kirinya. %ku terjebak
&leh musuh
ketika melakukan penyelidikan. ,ereka jahat dan
kejam.
'engan kiriku buntung dan aku bahkan nyaris
tewas. $uhan
masih melindungiku, 'ing 'ing, sehingga aku masih
dapat
bertemu denganmu."
'i&ng*k&k&1. ah, 'i&ng*k&k&, kasihan sekali
engkau1."
gadis itu meraba*raba, lalu menyingkap baju
pemuda itu.
,elihat betapa lengan kiri itu buntung sampai
dekat pundak,
dan bekas tempat lengan itu kini merupakan luka
yang
2481
berkeriput, ia merangkul dan menangis sambil
menciumi
pundak yang tanpa lengan itu, menciumi bekas
luka itu. Ia
se&lah hendak membersihkan luka itu dengan air
matanya.
Sie 'i&ng merangkulnya dengan terharu. 'ing*m&i,
kenapa
engkau masih selalu mengharapkan aku, ingin
hidup
bersamaku. 'ihat baik*baik, aku se&rang laki*laki
yang cacat
ganda, ya b&ngk&k ya buntung lengan kiriku. %pa
yang
kaulihat pada diri se&rang cacat seperti aku. %pa
yang
kauharapkan dari se&rang seperti aku."
'i&ng*k&k&, aku1. aku cinta padamu, k&k&. 0iar,
aku tidak
2482
malu mengaku bahwa aku cinta padamu. %ku
memujamu, dan
engkaulah satu*satunya laki*laki yang kucinta,
bahkan satusatunya
manusia yang kumiliki. Engkau memang cacat,
cacat
tubuhmu, akan tetapi engkaulah &rang yang
sebaik*baiknya
bagiku. Engkau matahari hidupku. $anpa engkau,
hidupku
akan gulita. %ku ingin menghabiskan sisa hidupku
di
sampingmu k&k&, tentu saja1. kalau1. kalau
engkau sudi
menerima aku, se&rang gadis yang b&d&h dan
buruk, yatim
piatu pula."
'ing 'ing1." Sie 'i&ng merangkul dan mendekap
muka itu
2483
pada dadanya penuh kebahagiaan. 0aru sekarang
dia bertemu
dengan se&rang manusia lain yang demikian
mencintanya. #ia
dapat merasakan benar curahan kasih sayang 'ing
'ing
melalui pandang matanya, melalui sikapnya,
melalui suaranya,
melalui sentuhannya. 'ing 'ing, akupun cinta
padamu. %ku1.
aku ingin memperisterimu1."
'i&ng*k&k&! 0etapa bahagia hatiku. %ku mau
melakukan
apa saja asal b&leh mendampingimu selama
hidupku!"
Sie 'i&ng tersenyum. Sekarang yang paling
penting
engkau membersihkan dirimu dulu dari lumpur itu,
bereskan
2484
rambutmu dan pakaianmu. 2ah, cepat, aku tunggu
di sini.
Setelah itu, kita pergi ke rumah bibi /ili dan
bercakap*cakap."
'ing 'ing telah memper&leh kembali
kegembiraannya. Ia
bangkit, tersenyum penuh kebahagiaan, menatap
wajah Sie
'i&ng dengan sinar mata membayangkan cinta
kasih
sepenuhnya, kemudian ia berlari*lari menuruni tepi
telaga, dan
membersihkan muka dan leher, dan tangannya
dari lumpur.
+uga rambutnya.
$ak lama kemudian, mereka sudah pergi dari
tempat itu.
0iarpun pakaian 'ing 'ing masih butut, akan tetapi
tidak
2485
terlalu k&t&r karena tadi sudah dicucinya, juga
rambutnya
disanggul. Karena Sie 'i&ng sendiri juga belum
sempat
berganti sejak keluar dari dalan kuburan, maka
keduanya
kelihatan seperti dua &rang petani yang baru
kembali dari
sawah ladang, dengan pakaian tern&da lumpur.
Sambil berjalan menuju ke rumah bibi /ili di 'asha
sambil
bercakap*cakap 'ing 'ing menceritakan semua
pengalamannya, betapa karena gelisah
memikirkan Sie 'i&ng
yang tak kunjung pulang, akhirnya ia melarikan diri
meninggalkan rumah bibi /ili untuk mencari Sie
'i&ng. Ia
terpaksa menyamar sebagai se&rang jembel gila
untuk menghindarkan
diri dari gangguan pria*pria jahat, presis seperti
2486
yang telah diduga &leh Sie 'i&ng. Sampai
kemudian dia
diganggu t iga &rang pemuda itu dan nyaris
diperk&sa.
%kan tetapi, engkau sudah menyamar sebagai
se&rang
jembel gila, bagaimana tiga &rang itu masih ingin
mengganggumu." Sie 'i&ng bertanya heran.
'ing 'ing tersipu. Salahku sendiri. $adi malam aku
bermimpi bertemu denganmu, 'i&ng*k&. Karena itu,
aku
merasa yakin bahwa hari ini aku akan bertemu
denganmu.
(agi tadi, melihat bayanganku di air, aku merasa
terkejut dan
khawatir membayangkan bertemu denganmu
dalam keadaan
seperti jembel gila yang k&t&r. Karena keadaan
sunyi, aku lalu
2487
mandi bersih dan mencuci pakaianku, lalu
memasuki guha.
%gaknya, ketika mandi itu, mereka telah melihatku,
dan ketika
aku memasuki guha, mereka lalu menyerangku
dan hendak
memaksaku1."
%h, kita harus berterima kasih kepada $uhan atas
segala
berkah*2ya kepada kita!" seru Sie 'i&ng dan gadis
itu
demikian terheran sehingga ia berhenti melangkah
dan
memandang wajah Sie 'i&ng dengan heran.
0erkah. K&k&, engkau nyaris tewas, lengan kirimu
buntung, dan aku menderita sengsara, menjadi
jembel gila
kemudian nyaris diperk&sa &rang, dan engkau
mengatakan
2488
bahwa kita berterima kasih kepada $uhan atas
segala berkah*
2ya."
Sie 'i&ng juga memandang kepada kekasihnya dan
tersenyum sambil mengangguk. 0enar, 'ing*m&i.
Itulah berkah*
2ya. 0agaimanapun juga ternyata kita berdua
masih
selamat dan masih dapat saling bertemu, dan yang
lebih
membahagiakan lagi bagiku, biarpun kini lengan
kiriku
buntung, engkau masih tetap mencintaku."
'i&ng*k&k&1." 'ing 'ing berkata penuh haru.
Sampai
matipun cintaku kepadamu tidak akan pernah
berkurang,
apalagi hilang. %kan tetapi pendapatmu tentang
berkah $uhan
2489
itu sungguh membingungkan hatiku. +elas bahwa
kita berdua
baru saja tertimpa kesengsaraan, dan engkau
masih
menganggapnya sebagai berkah."
0etapa tidak, 'ing*m&i. Kita hidup di dunia inipun
merupakan berkah $uhan! 'ihat saja sinar matahari
yang
menghidupkan, hawa udara untuk bernapas, lihat
air, angin
dan tanah yang menumbuhkan segala keperluan
hidup kita!
'ihat panca indria kita, mata, telinga, hidung,
mulut dan
segala perasaan, masih dilengkapi lagi dengan hati
akal
pikiran. Semua itu berlimpah dengan berkah*2ya.
%papun
yang terjadi kepada diri kita sudah dikehendaki
&leh $uhan!
2490
#an segala kehendak $uhan pun terjadilah! #an
segala
kehendak $uhan merupakan berkah. 5tak kita tidak
mempunyai kemampuan untuk mengukur, untuk
menilai,
untuk membuka tabir rahasia yang menyelubungi
pekerjaan
yang dilakukan kekuasaan $uhan. %kal pikiran kita
bergelimang nafsu daya rendah, maka apabila kita
menilai,
penilaian itupun bergelimang nafsu dan tentu saja
hanya ingin
senang sendiri. (enilaian seperti itu menimbulkan
baik buruk,
untung rugi. Kita tidak tahu apakah artinya suatu
peristiwa
yang menimpa diri kita. 3ang nampak buruk belum
tentu
buruk, mungkin mengandung hikmah,
mengandung berkah
2491
tersembunyi. 3ang nampak baik belum tentu
seperti yang dinilainya,
mungkin mengandung ancaman. +adi, apapun yang
terjadi pada diri kita, mari kita serahkan kepada
kekuasaan
$uhan dengan penuh kepasrahan, dan mari kita
bersukur dan
berterima kasih kepada $uhan."
'ing 'ing hanya mengangguk, akan tetapi ia masih
bingung
untuk dapat menerima maksud dari ucapan itu.
0ibi /ili menerima mereka dengan gembira, akan
tetapi
juga dengan khawatir, takut kalau*kalau pemuda
b&ngk&k
yang kini buntung pula lengan kirinya itu menjadi
marah. Ia
sudah tahu bahwa pemuda b&ngk&k itu adalah
(endekar
2492
0&ngk&k yang lihai sekali. 6alaupun kini lengan
kirinya
buntung, ia masih merasa takut.
%ih, taihiap, n&na 'ing ini membikin saya bingung
setengah mati. Ia pergi tanpa pamit dan saya tidak
tahu ke
mana ia pergi. Sekarang, tahu*tahu telah kembali
dengan
taihiap, dan1. ih, pakaiannya seperti ini1."
Sie 'i&ng tersenyum. Kami tidak menyalahkan
engkau,
bibi. 0ahkan aku berterima kasih sekali kepadamu.
Kedatangan kami ini pertama untuk minta bantuan
agar
mencarikan pakaian untuk kami, ke dua kalinya
sekali lagi aku
akan menitipkan 'ing*m&i di sini, hanya untuk
beberapa hari
saja."
2493
'i&ng*k&k&! %pa artinya kata*katamu ini.
Engkau1.
hendak menitipkan aku1. hendak meninggalkan
aku lagi."
suara itu sudah mengandung isak dan wajah itu
berubah
pucat, matanya terbelalak penuh pr&tes.
Sie 'i&ng tersenyum dan berkata kepada bibi /ili.
(ergilah,
bibi. /arikan beberapa pasang pakaian untuk aku
dan 'ingm&i.
+angan khawatir, kalau urusanku sudah selesai,
pasti harganya
akan kuganti, juga akan kuberi imbalan tinggalnya
'ingm&i
di sini."
%ih, tidak usah sungkan, taihiap. Kep&nakanku
pemilik
rumah makan itu akan memberikan uang berapa
saja yang
2494
kubutuhkan untuk keperluanmu." 0ibi /ili lalu pergi
meninggalkan mereka. Setelah ny&nya rumah
pergi, barulah
Sie 'i&ng menarik tangan 'ing 'ing, dirangkulnya
gadis yang
masih nampak gelisah itu.
'ing*m&i, dengarkan baik*baik. Engkau tahu
bahwa kita
menghadapi &rang*&rang yang selain amat jahat
akan tetapi
juga lihai bukan main. %ku tidak mungkin dapat
mendiamkan
saja seger&mb&lan manusia itu mengumbar nafsu
melakukan
kejahatan. Sudah menjadi tugasku untuk
menentang mereka
yang melakukan kejahatan. 5leh karena itu, aku
harus
menemui Kim Sim 'ama dan membasmi
ger&mb&lannya. #an
2495
sungguh tidak mungkin kalau aku harus
membawamu serta.
%mat berbahaya bagimu. 2ah, karena itulah
terpaksa aku
harus meninggalkanmu lagi di sini, bukan untuk
waktu
bulanan atau berhari*hari. %ku berangkat pagi,
s&renya tentu
kembali."
%kan tetapi, 'i&ng*k&1. setelah apa yang kita
alami
selama ini, tegakah engkau untuk meninggalkan
aku lagi.
0agaimana kalau terjadi apa*apa dengan dirimu."
%ku dapat menjaga diri, 'ing 'ing. %ndaikata
terjadi apaapa
dengan diriku, hal itu tentu sudah dikehendaki &leh
$uhan
dan engkau atau aku atau siapapun juga tidak
akan mampu
2496
mencegahnya."
0iarpun aku tidak dapat men&l&ngmu, akan tetapi
aku
dapat melihatmu, k&k&! 0iar aku harus matipun,
kalau
bersamamu, aku tidak takut dan aku rela! K&k&,
jangan
tinggalkan aku, bawalah aku1."
(ada saat itu, se&rang anak laki*laki berusia
belasan tahun
masuk ke dalam rumah itu dengan muka pucat dan
napas
memburu. 'ing 'ing mengenalnya sebagai anak
laki*laki yang
suka disuruh suruh bibi /ili, yaitu anak tetangga
sebelah.
%*kian, ada apakah." tanyanya melepaskan
rangkulan Sie
'i&ng dari pundaknya.
/i*ci1. celaka, cici1. bibi /ici1. bibi1. /ili1."
2497
%da apa dengan bibi /ili." Sie 'i&ng bertanya
kepada anak
itu.
Ia1. ia tadi ditangkap &leh beberapa &rang dan
dipaksa
naik sebuah kereta dan dilarikan keluar k&ta1."
Sie 'i&ng segera dapat menduga siapa yang
melakukan hal
itu. $entu anak buah Kim*sim*pang yang agaknya
tahu akan
hubungan antara dia dan bibi /ili, maka wanita itu
ditangkap.
'ing*m&i, aku harus menyelamatkan bibi /ili1."
katanya
dan sebelum 'ing 'ing mampu menjawab, Sie
'i&ng sudah
mel&ncat keluar dari rumah itu. #ia tahu ke mana
harus
mengejar. $ak salah lagi, wanita malang itu tentu
akan dibawa
2498
ke sarang Kim*sim*pang!
Sementara itu, anak yang membawa kabar segera
meninggalkan 'ing 'ing karena dia ketakutan dan
bersembunyi ke dalam rumahaya sendiri. 'ing 'ing
duduk
termenung. 7capan terakhir Sie 'i&ng masih
terngiang di
telinganya. 0agaimanapun juga, ia harus mengakui
kebenaran
ucapan itu. 0ahkan kini sudah nampak bukti
kebenarannya.
Ger&mb&lan penjahat itu telah menculik bibi /ili!
Kalau Sie
'i&ng diikutinya, tentu pendekar itu tidak akan
mampu
bergerak dengan leluasa. Ia harus tahu diri. Ia
harus dapat
memaklumi tugas se&rang pendekar! Ia telah
terlalu
2499
mementingkin diri sendiri. $idak mungkin se&rang
pendekar
menjadi miliknya sendiri. Se&rang pendekar adalah
milik
masyarakat, milik mereka yang tertindas, mereka
yang lemah
dan sengsara karena kejahatan &rang lain.
$iba*tiba ia dikejutkan &leh berkelebatnya
bayangan &rang.
$adinya dengan girang dan penuh harap ia bangkit
menyambut karena disangkanya Sie 'i&ng yang
datang. %kan
tetapi ternyata yang datang adalah se&rang
pemuda yang
sama sekali tidak dikenalnya. Se&rang pemuda
yang tampan
dan memiliki sinar mata tajam dan aneh. 'ing 'ing
hendak
menjerit akan tetapi sekali pemuda itu
menggerakkan tangan,
2500
ia r&b&h terkulai dalam keadaan tert&t&k lemas
dan tidak
mampu bersuara. #i lain saat, tubuhnya sudah
dip&nd&ng &leh
pemuda itu yang membawanya lari melalui pintu
belakang
dengan gerakan cepat sekali.
Sie 'i&ng melakukan pengejaran dengan cepat
keluar k&ta.
$ak lama kemudian, tepat diduganya, dia melihat
sebuah
kereta kecil yang ditarik dua ek&r kuda dilarikan
keluar k&ta.
#ia mempercepat larinya dan sebentar saja dia
sudah berhasil
menyusul dan sekali dia mel&mpat, dia telah
berada di depan
kuda yang menarik kereta dan biarpun dia hanya
mempunyai
2501
sebuah tangan saja, namun tangan yang
mengandung tenaga
dahsyat itu sekali tangkap telah membuat kuda
terbesar
berhenti dan meringkik ketakutan.
#ari dalam kereta berl&mpatan keluar empat &rang
lakilaki,
juga kusir kereta itu mel&mpat turun. ,ereka
barlima
sudah memegang senjata g&l&k dan tanpa banyak
cakap lagi,
mereka sudah menyerang dan menger&y&k Sie
'i&ng! %kan
tetapi, pendekar ini menggerakkan lengan baju kiri
yang
k&s&ng, tubuhnya berputar seperti sebuah gasing.
(lak*plak*plak*plak*plak1.!"
'ima &rang itu bergelimpangan dan r&b&h tak
mampu
2502
bangkit kembali. Sambaran ujung lengan baju tadi
telah
membuat mereka mengalami patang tulang
pundak atau
rahang. G&l&k mereka beterbangan dan mereka
hanya
mengaduh*aduh dan tidak mampu atau tidak
berani bangkit
lagi. Sie 'i&ng tidak memperdulikan mereka, lalu
menghampiri
kereta dan membuka pintunya. 0ibi /ili duduk di
dalam kereta
ketakutan dan menangis.
Sie 'i&ng membimbingnya turun dari kereta.
+angan takut,
bibi. ,ari kita pulang," katanya. 6anita itu hanya
mengangguk, dan berjalan secepatnya untuk
meninggalkan
tempat itu dan pulang ke rumahnya. Sie 'i&ng
mengikutinya.
2503
,ereka tidak bercakap*cakap. 0ibi /ili masih
ketakutan, dan
Sie 'i&ng menduga*duga, mengapa ger&mb&lan itu
hendak
menculik bibi /ili.
Setelah mereka memasuki rumah bibi /ili, barulah
Sie 'i&ng
tahu bahwa dia telah tertipu! 'ing 'ing telah
lenyap! #an
sebagai gantinya, dia mendapatkan sehelai kertas
di atas
meja, tertancap sebatang pisau belati. /epat
direnggutnya
kertas itu dan dibaca tulisannya.
(endekar 0&ngk&k!
Kalau engkau menghendaki kekasihmu selamat,
datanglah
ke kuil kami!
Kim Sim 'ama
2504
Sie 'i&ng mengepal surat itu dalam tangan
kanannya.
,atanya mengeluarkan sinar menc&r&ng dan dia
berkata lirih,
Kim Sim 'ama, kalau engkau mengganggu 'ing
'ing, demi
$uhan, kubunuh engkau!" #an tubuhnya berkelebat
lenyap
dari depan bibi /ili yang menjadi semakin
ketakutan.
8&dw&8
5mitnhud1. sampai sedemikian jauhkah tindakan
yang
dilakukan &leh Kim Sim 'ama. Kalau begitu, demi
keamanan
dan ketertiban dalam kehidupan rakyat di $ibet,
terpaksa kami
harus mengambil tindakan."
#alai 'ama bicara dengan nada suara serius,
setelah dia
2505
mendengarkan pelap&ran 'ie 0&uw $ek yang
datang menghadap
bersama Sie 'an )&ng. Setelah mereka
meninggalkan
kuburan, di mana mereka melihat kuburan Sie
'i&ng meledak
dan melihat Sie 'i&ng yang kini buntung lengan
kirinya itu
membunuh $hai*yang Suhu kemudian melarikan
diri, 'ie 0&uw
$ek mengajak Sie 'an )&ng untuk pergi
menghadap #alai
'ama kembali. #alai 'ama adalah se&rang pendeta
kepala
yang tentu saja tidak menuruti gej&lak hati yang
dikuasai
amarah. %kan tetapi mendengar lap&ran dari 'ie
0&uw $ek
tentang perbuatan Kim Sim 'ama yang sengaja
melempar
2506
:tnah kepadanya, apa lagi mendengar betapa Kim
Sim 'ama
kini membentuk ger&mb&lan pember&ntak dan
barbuat kejam
terhadap rakyat, dia tidak dapat tinggal diamsaja.
#alal 'ama lalu memerintahkan K&ng Ka 'ama
untuk
memanggil semua t&k&h 'ama yang berkedudukan
dan
berkepandaian tinggi. 0erkumpullah puluhan &rang
'ama dan
diam*diam 'ie 0&uw $ek kagum. $ernyata #alai
'ama memiliki
banyak &rang pandai. #ia dan Sie 'an )&ng
mendapat
keh&rmatan untuk ikut dalam perundingan itu,
karena
pendekar Kun*lun*pai ini telah dianggap berjasa
besar
2507
memberi keterangan tentang sepak terjang Kim
Sim 'ama.
$idak kurang dari duapuluh empat &rang pimpinan
'ama,
dikepalai &leh K&nga Sang sendiri, memimpin
kurang lebih
seratus &rang pendeta 'ama pilihan dan mereka
lalu
berangkat menuju ke sarang Kim*sim*pai. 'ie 0&uw
$ek dan
Sie 'an )&ng juga berada di antara para pimpinan.
#an di
belakang, menyusul kemudian lima ratus &rang
pasukan
bergerak menuju ke sarang itu pula, mengambil
jalan lain
untuk melakukan pengepungan.
#i pihak Kim*sim*pang juga para pimpinannya
membuat
2508
persiapan, akan tetapi persiapan untuk
menghadapi (endekar
0&ngk&k. Ketika Kim Sim 'ama mendengar dari
para
penyelidik bahwa $hai*yang Suhu tewas dan
berada di dalam
kuburan (endekar 0&ngk&k yang sudah k&s&ng,
sedangkan
(endekar 0&ngk&k tidak nampak di sana, dia
menyebar para
penyelidik untuk mencari di mana adanya
(ehdekar 0&ngk&k.
(ara penyelidik ini yang melihat kemunculan
(endekar
0&ngk&k ketika dia men&l&ng wanita jembel gila
dari gangguan
tiga &rang nalayan. ,ereka melap&rkan hal ini
kepada
Kim Sim 'ama yang cepat mengatur siasat
bersama para
2509
pembantunya yang lihai. #ia marah sekali
mendengar bahwa
(endekar 0&ngk&k masih hidup dan dapat keluar
dari dalam
kuburan! 0ahkan telah membunuh $hai*yang Suhu!
$adinya,
ketika mendengar bahwa mayat $hai*yang Suhu
berada di
dalam kuburan dan mayat (endekar 0&ngk&k
lenyap, dia
manduga bahwa tentu t&k&h Kun*lun*pai itu yang
melakukan
pembunuhan terhadap pembantunya itu dan
melarikan mayat
(endekar 0&ngk&k. %kan tetapi, ketika dia
mendengar lap&ran
para anak buahnya tentang kemunculan (endekar
0&ngk&k
yang men&l&ng gadis jembel gila, dia terkejut
bukan main. #ia
2510
segera memanggil semua pembantunya untuk
merundingkan
hal itu.
%hh, bagaimana mungkin dia hidup kembali."
$hai )&k
'ama, &rang ke empat $ibet 2g&*h&uw dan ahli
racun itu
berseru. ,ungkin saja dia dapat disembuhkan dari
pengaruh
racun, akan tetapi bagaimana mungkin dia hidup
kalau
dikubur dan tidak dapat bernapas selama beberapa
hari. Ini
tentu ada yang men&l&ngnya ketika dia dikubur.
#an yang
tahu akan hal itu tentu /amundi 'ama!"
)emmm, benar sekali!" kata pula Ki $&k 'ama,
sute dari
'ima )arimau $ibet itu. Kami memang sejak
dahulu tidak
2511
percaya kepadanya. #ia se&rang yang setia kepada
#alai
'ama. )anya karena dia pandai ilmu peng&batan
saja kita
tidak membunuhnya."
Kim Sim 'ama mengangguk*angguk. #iapun curiga
kepada
/amundi 'ama. (anggil /amundi 'ama ke sini!"
teriaknya
kepada pengawal.
Sementara itu, mendengar akan l&l&snya (endekar
0&ngk&k, bukan main kaget dan marahnya hati
/&a 0&ng Gan.
'&l&snya (endekar 0&ngk&k bukan saja
membahayakan Kim
Sim 'ama karena rahasianya tentu akan b&c&r,
akan tetapi
juga amat berbahaya baginya sendiri. #ia telah
membac&k
2512
buntung lengan kiri pendekar itu, dan tentu dia
tidak akan
tinggal diam saja, dan tentu akan membalas
dendam.
(endekar 0&ngk&k harus didahului!
'&cianpwe, (endekar 0&ngk&k harus dapat
dibasmi, dan
saya tahu bagaimana caranya!" kata /&a 0&ng
Gan. 3auw 0i
Sian yang hadir di situ tidak banyak bicara.
,emang ia masih
merasa menyesal bahwa cal&n suaminya
membuntungi lengan
kiri Sie 'i&ng, akan tetapi kini ia semangatnya
lemah, dan pula
bagaimanapun juga, (endekar 0&ngk&k adalah
pembunuh
ayah kandungnya.
0agaimana cara itu." tanya Kim Sim 'ama,
tertarik.
2513
#ia harus dipaksa datang ke sini. Saya akan
memancingnya keluar dari rumah p&nd&kannya,
kemudian
saya akan menculik gadis jembel gila itu, dan kalau
dia sudah
tiba di sini, mudah saja untuk membunuhnya!"
Kim Sim 'ama tersenyum cerah. 0agus sekali!
'engan
kirinya sudah kaubuntungi, betapapun lihainya, dia
tidak ada
artinya lagi. 'akukanlah siasat itu sekarang juga!"
/&a 0&ng Gan cepat pergi sambil mengajak empat
&rang
pendeta 'ama, membawa pula sebuah kereta kecil.
7ntuk
memancing Sie 'i&ng keluar meninggalkan rumah
bibi /ili, dia
menyuruh empat &rang pembantunya itu menculik
bibi /ili di
2514
tempat ramai. )al ini disengajanya agar Sie 'i&ng
diberitakan
&rang tentang penculikan itu. #an tepat seperti
yang telah dia
perhitungkan, Sie 'i&ng berlari cepat sekali dari
dalam rumah
ketika mendengar bahwa bibi /ili diculik &rang.
Kesempatan
itulah yang dipergunakan 0&ng Gan untuk
memasuki rumah
dan menculik 'ing 'ing, sambil meninggalkan surat
tantangan
dari Kim Sim 'ama kepada Sie 'i&ng, Si (endekar
0&ngk&k.
Ketika /amundi 'ama dihadapkan kepada Kim Sim
'ama,
pendeta ahli peng&batan itu menghadap sambil
tersenyum.
#ia sudah mendengar berita tentang l&l&snya
(endekar
2515
0&ngk&k dari dalam kuburan. $idak sia*sialah
usahanya
menyelamatkan pendekar itu dan dia sudah tahu
apa yang
harus dilakukan kalau Kim Sim 'ama
mencurigainya.
/amundi 'ama!" bentak Kim Sim 'ama dengan
sinar mata
tajam menc&r&ng. Engkau pengkhianat! %pa yang
telah
kaulakukan ketika engkau memimpin penguburan
(endekar
0&ngk&k."
/amundi 'ama tersenyum dan merangkap kedua
tangan di
depan dadanya. 5mit&hud1. pinceng (aku) hanya
melakukan
yang benar. Kim Sim 'ama, engkau telah menjadi
hamba
2516
kemurkaan dan kejahatan. Engkaulah yang
menjadi
pengkhianat, mengkhianati #alai 'ama,
mengkhianati
kebenaran, mengkhianati manusia dan $uhan!
(inceng hanya
mencegah terjadinya pembunuhan keji terhadap
diri (endekar
0&ngk&k. (inceng memasang tabung ketika dia
dikubur hiduphidup
sehingga dia dapat bernapas melalui tabung."
Keparat jahanam!" $hay Ku 'ama, &rang pertama
dari
$ibet 2g&*h&uw berseru marah. Kim Sim 'ama juga
marah
sekali mendengar pengakuan /amundi 'ama itu.
$angkap dia! %kan kusiksa sendiri dia sampai
mati!"
%kan tetapi, ketika para pembantu Kim Sim 'ama
bangkit
2517
hendak bergerak, /amundi 'ama tertawa. )a*ha*
ha, tidak
perlu kalian rep&t*rep&t. Sekarangpun pinceng
akan
meninggalkan kalian &rang*&rang yang menjadi
hamba nafsu
sendiri. Kim Sim 'ama, engkau telah menyebar
benih
kejahatan yang kelak hanya akan meracuni dirimu
sendiri lahir
batin." Setelah berkata demikian, /amundi 'ama
r&b&h dan
ketika semua &rang memeriksanya, dia telah
tewas! $ernyata
ketika dipanggil menghadap, kakek ahli
peng&batan ini telah
mengambil keputusan untuk menelan racun yang
kerjanya
halus namun pasti.
2518
Ketika /&a 0&ng Gan datang mem&nd&ng 'ing
'ing, Kim
Sim 'ama menjadi girang sekali. %h, pantas kalau
(endekar
0&ngk&k mencinta gadis ini," katanya sambil
memandang 'ing
'ing yang nampak ketakutan. Kiranya gadis ini
bukan jembel
gila, melainkan se&rang gadis yang cantik dan
manis. /&asicu,
biar kami serahkan gadis ini dalam pengawasanau.
+angan sampai ia dapat l&l&s sebelum (endekar
0&ngk&k
datang memenuhi tantangan kami."
/&a 0&ng Gan mengangguk girang dan membawa
'ing 'ing
pergi ke kamarnya. 3auw 0i Sian hanya
memandang dengan
alis berkerut, namun tidak perduli. Kini ia t idak
perduli apa*apa
2519
lagi, tidak perduli apa yang dilakukan /&a 0&ng
Gan. Ia tidak
tahu bahwa semangatnya menjadi lemah karena ia
selalu dikuasai
&leh kekuatan sihir dari para pendeta 'ama
pengikut
Kim Sim 'ama yang selain ahli dalam ilmu silat,
juga ahli
dalam ilmu sihir. Sebetulnya, sebagai murid
terkasih dari K&ay
$&jin tidak mudah gadis perkasa ini dikuasai ilmu
sihir. %kan
tetapi, pada saat itu, hatinya sedang risau dan
bimbang,
perasaannya kacau balau. Sebagian ia merasa
dendam dan
benci kepada Sie 'i&ng, akan tetapi sebagian pula
dari
perasaannya ia merasa iba. +uga perasaannya
terhadap 0&ng
2520
Gan bercampur aduk dengan kacau. %da rasa suka
yang timbul
dari nafsu berahinya sendiri, akan tetapi juga
perasaan
muak dan benci, bukan saja melihat bahwa 0&ng
Gan se&rang
pria yang cabul dan khianat, bermain gila dengan
(ek 'an.
#an perasaan benci ini semakin kuat karena
melihat
kecurangan 0&ng Gan yang menyerang dan
membuntungi
lengan kiri Sie 'i&ng selagi pemuda itu berada
dalam keadaan
tidak berdaya sama sekali.
Kini Kim Sim 'ama, dan para pembantunya, juga 0i
Sian,
menanti dengan hati diliputi ketegangan.
0eranikah (endekar
2521
0&ngk&k datang memenuhi tantangan Kim Sim
'ama untuk
menyelamatkan 'ing 'ing. %gaknya, Kim Sim 'ama
yakin akan
hal ini. %kan tetapi 0i Sian sendiri diam*diam
meragukannya.
0egaimana Sie 'i&ng akan berani datang. Selain
Kim Sim
'ama dan para pembantunya terlampau kuat bagi
Sie 'i&ng,
juga kini (endekar 0&ngk&k telah buntung lengan
kirinya
sehingga tentu saja kelihaiannya berkurang
banyak! Selain itu,
mengapa pula pamannya itu akan mati*matian
mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan
se&rang gadis
peranakan $ibet yang juga tidak amat cantik itu,
bahkan
2522
kulitnya agak gelap. 0agaimanapun juga, ia ikut
merasa
tegang menanti kemunculan Sie 'i&ng, Si (endekar
0&ngk&k.
%khirnya, saat menegangkan yang mereka tunggu*
tunggu
itupun tibalah. #an munculnya (endekar 0&ngk&k
sungguh
mengejutkan semua &rang, termasuk Kim Sim
'ama sendiri.
Semenjak penculikan terhadap 'ing 'ing dilakukan
dan
semenjak kemunculan Sie 'i&ng si (endekar
0&ngk&k dinanti,
kuil Kim*sim*pang ditutup untuk sementara. Semua
anak buah
pendeta 'ama dikerahkan untuk melakukan
penjagaan ketat.
%kan tetapi betapa mengejutkan! Ketika Kim Sim
'ama dan
2523
para pembantunya sedang duduk di dalam
ruangan belakang,
ruangan luas yang juga dipergunakan sebagai
ruangan
berlatih silat, duduk berunding untuk mengatur
siasat kalau
(endekar 0&ngk&k berani muncul, tiba*tiba saja
terdengar
suara keras pecahnya genteng di atas ruangan itu
dan
ses&s&k bayangan melayang turun dari atas,
melalui atap
yang berlubang. #an bayangan ini bukan lain
adalah (endekar
0&ngk&k yang sudah buntung lengan kirinya!
Sie 'i&ng kini yakin bahwa pengalamannya di
dalam
kuburan telah mendatangkan suatu tenaga sakti
yang luar
2524
biasa baginya. #ia telah dapat menyerap tenaga
sakti Intisari
0umi! #engan tenaga sakti yang dahsyat itu, dia
mampu
bergerak dangan kecepatan yang berlipat ganda
dibandingkan
sebelum dia menguasainya. Karena itu, maka dia
merasa
yakin akan dirinya karena walaupun sebelah
lengannya telah
buntung, namun keadaannya jauh lebih kuat
daripada
sebelum lengan kirinya buntung. #engan tenaga
sakti dahsyat
itu, dia dapat bergerak ringan bagaikan burung
sehingga dia
mampu menyelinap cepat memasuki sarang para
pember&ntak itu tanpa diketahui para penjaga dan
setelah
2525
mengetahui bahwa Kim Sim 'ama dan para
pembantunya
berada di ruangan silat, diapun mel&ncat naik ke
atas
genteng, lalu memasuki ruangan itu memalui atap
yang
dijeb&lnya.
Kim Sim 'ama, aku telah datang memenuhi
undanganmu.
)arap segera kau bebaskan 'ing 'ing!" kata Sie
'i&ng,
suaranya juga mengandung wibawa dan karena
suara itu
dikeluarkan dengan pengerahan tenaga sakti,
maka suara itu
melengking dan bergema di ruangan itu,
mengandung tenaga
yang menggetarkan isi dada Kim Sim 'ama dan
para
2526
pembantunya. Sikapnya tenang saja walaupun dia
melihat
hadirnya 0i Sian dan 0&ng Gan di situ. #an karena
dia belum
sempat berganti pakaian, maka pakaian yang
melekat di
tubuhnya masih pakaian ketika dia dikubur hidup*
hidup, dan
pakaian itu sudah k&t&r terkena lumpur. 'engan
baju sebelah
kiri tergantung lemas dan k&s&ng.
Sejenak, ucapannya itu bergema di dalam ruangan
dan
setelah gema itu menghilang, suasana menjadi
sunyi sekali,
sunyi yang menegangkan. %khirnya Kim Sim 'ama
dapat
menguasai kekagetannya dan diapun
mengeluarkan suara tertawa
untuk mengusir ketegangan dan wibawa (endekar
2527
0&ngk&k. Ketika tertawa, Kim Sim 'ama bukan
sembarang
tertawa, melainkan mengisinya dengan khi*kang,
sehingga
suara ketawanya juga bergema dan menggetarkan
jantung.
)a*ha*ha*ha, (endekar 0&ngk&k, atau sekarang
menjadi
(endekar 0untung atau (endekar 0&ngk&k
0untung. 0agus
sekali, engkau datang menyerahkan nyawamu.
Sekarang
hatiku akan yakin bahwa engkau akan benar*benar
mati,
karena sekali ini kami tidak ingin gagal. Engkau
akan mati di
tanganku sendiri!"
0iarpun menghadapi ancaman dan berhadapan
dengan Kim
2528
Sim 'ama bersama banyak sekali pembantunya,
belum lagi
anak buahnya yang puluhan &rang banyaknya di
luar ruangan,
namun Sie 'i&ng masih bersikap tenang.
Kim Sim 'ama, engkau telah menculik 'ing 'ing,
menggunakannya sebagai umpan untuk
memancing aku
datang. 2ah, aku sudah datang memenuhi
undanganmu.
0ersikaplah sebagai laki*laki sejati, keluarkan 'ing
'ing!"
5rang she Sie yang s&mb&ng!" $iba*tiba $hay 0&
'ama,
&rang termuda $ibet 2g&*h&uw yang terkenal
berangasan itu
sudah m&l&ncat dan memaki. $idak perlu engkau
menjual
lagak. 0ukankah engkau datang ke $ibet untuk
mencari $ibet
2529
2g&*h&uw. 2ah, kami berlima sudah berada di
depanmu.
$idak perlu pemimpin kami yang maju. )ay& kami
$ibet 2g&
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
h&uw yang mempertanggung jawabkan semua
perbuatan
kami. Engkau mau apa. Sekali ini engkau tentu
akan mati,
bahkan tidak kebagian kuburan lagi!"
Empat &rang saudaranya sudah pula bangkit.
,ereka
semua setuju dengan sikap $hay 0& 'ama. 0iarpun
pernah
mereka berlima menger&y&k namun tidak dapat
memper&leh
kemenangan, dan baru setelah Kim Sim 'ama yang
maju
mereka semua berhasil menangkap Sie 'i&ng, akan
tetapi kini
2530
mereka sama sekali tidak takut. ,ereka bahkan
memandang
rendah pendekar itu dan mereka ingin menebus
kekalahan
mereka. Kini setelah pendekar itu kehilangan
lengan kiri,
mereka yakin bahwa mereka akan mampu
mer&b&hkan dan
membunuh (endekar 0&ngk&k.
Sie 'i&ng memandang kepada mereka sejenak,
kemudian
dia men&leh kepada Kim Sim 'ama. Kim Sim
'ama, apakah &m&ngan
$ibet 2g&*h&uw dan engkau sendiri dapat
kupercaya.
$ibet 2g&*h&uw hendak menger&y&k aku, apakah
engkaupun
akan turun tangan lagi membantu mereka. 'ebih
baik dari
2531
sekarang berterus terang apakah engkau ingin
maju sendiri
dan menger&y&kku dengan semua pembantumu
yang berada
di sini. #an mengerahkan pula semua anak
buahmu!" Sie
'i&ng kini menyapa semua &rang dengan pandang
matanya
dan sejenak pandang matanya hinggap di wajah 0i
Sian.
6anita itu menundukkan mukanya yang berubah
agak pucat.
2yeri rasa hati Sie 'i&ng melihat kehadiran
kep&nakannya
sebagai se&rang di antara anak buah Kim Sim
'ama! 7capan
ini meng&barkan kemarahan dalam hati $hay Ku
'ama, &rang
pertama dari $ibet 2g&*h&uw. ,emang dia harus
mengakui
2532
bahwa se&rang diri saja, dia pernah dikalahkan
(endekar
0&ngk&k. %kan tetapi sekarang, (endekar 0&ngk&k
kehilangan
lengan kirinya! +angankan dia maju berlima,
bahkan se&rang
diripun agaknya dia akan mampu mer&b&hkan
(endekar
0&ngk&k!
(endekar 0&ngk&k, dengarlah! Kami, $ibet 2g&*
h&uw,
akan membunuhmu tanpa bantuan siapapun!
0iarlah kami
berlima mampus di tanganmu kalau sampai ada
yang
membantu kami. Kau yang sudah hampir mampus
ini masih
berani bertingkah dan mengeluarkan &m&ngan
besar! 2ah,
2533
terimalah1.!" $hay Ku 'ama mel&ncat ke depan,
dan tiba*tiba
dia merendahkan tubuhnya sampai hampir
berj&ngk&k.
$erdengar suara berk&k&kan dari dalam perutnya
yang gendut
itu. Kedua lengannya digerakkan menyilang dan
selain
perutnya yang gendut, juga kedua kakinya
mengeluarkan
suara berker&t&kan kemudian tiba*tiba saja dia
mel&ncat ke
depan, kedua lengannya menyerang dengan
d&r&ngan kedua
telapak tangan ke arah dada Sie 'i&ng!
Sesungguhnya, &rang&rang
dengan kepandaian setingkat $ibet 2g&*h&uw ini
sudah
langka sekali dan sukar dicari tandingan mereka.
$ingkat ilmu
2534
mereka, baik ilmu silat atau ilmu batin, sudah amat
tinggi. #an
ilmu pukulan yang dipergunakan $hay Ku 'ama itu
adalah
)ek*in $ai*h&ng*ciang ($angan %wan )itam dan
0adai).
Kekuatan yang luar biasa terkumpul di dalam
perutnya yang
gendut dan seperti seek&r katak beracun, begitu
kekuatan dari
perut itu dilepaskan, maka terciptalah gerak
serangan yang amat
dahsyat. Seketika angin menyambar dahsyat
dibarengi
uap hitam mengepul ketika dua tangan yang
terbuka itu
meluncur ke arah dada Sie 'i&ng.
Sejak tadi Sie 'i&ng dapat menduga bahwa &rang
pertama
2535
$ibet 2g&*h&uw itu menyerangnya dengan
pengerahan tenaga
sakti yang hebat. #ia tidak merasa takut, bahkan
tanpa
mengelak dia lalu mend&r&ngkan tangan kanannya
menyambut.
#esss1.! (lakkk!" 'engan baju kiri itu menyusul
dengan
kecepatan kilat ketika tangan kanannya
menyambut serangan
lawan. (ertemuan tenaga sakti yang amat hebat
terjadi ketika
tangan kanan (endekar 0&ngk&k bertemu dengan
kedua
tangan $hai Ku 'ama, dan pada saat itu, $hay Ku
'ama
terkejut sekali, wajahnya seketika pucat dan
mulutnya
menyeringai kesakitan. #ia merasa se&lah semua
tenaganya
2536
membalik dan menghantam isi perutnya sendiri.
(ada saat itu,
nampak sinar put ih menyambar dan mengenai
tengkuknya.
Itulah sambaran lengan baju yang k&s&ng, dan
begitu terkena
lecutan ujung lengan baju ini, $hay Ku 'ama
terjungkal dan
muntah darah! Ketika empat &rang adiknya
memeriksa,
ternyata &rang pertama $ibet 2g&*h&uw itu telah
tewas!
#alam segebrakan saja, $hay Ku 'ama, &rang
pertama $ibet
2g&*h&uw, telah tewas di tangan (endekar
0&ngk&k yang
hanya memiliki tangan tunggal, yaitu yang kanan
saja. Empat
&rang pendeta 'ama itu selain terkejut, juga marah
bukin
2537
main. $hey Si 'ama sudah mencabut cambuknya,
$hay (ek
'ama mencabut sepasang pedang. $hay )&k 'ama
mel&l&s
rantai bajanya, dan $hay 0& 'ama juga
menyambar
t&mbaknya. ,ereka berempat lalu mengepung dan
menerjang
dengan ganas.
S&mentara itu, Kim Sim 'ama memandang dengan
wajah
agak berubah. %pa yang baru saja terjadi sungguh
mengejukan hatinya bukan main. #ia tahu betapa
lihainya
$hay Ku 'ama, &rang pertama $ibet 2g&*h&uw
dangan ilmu
pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang itu. %kan tetapi
dalam
segebrakan saja, $hay Ku 'ama tewas di tangan
(endekar
2538
0&ngk&k. (adahal, (endekar 0&ngk&k sudah tidak
berlengan
kiri lagi. 0agaimana hal ini mungkin terjadi,
pikirnya. Sebelum
lengan kirinya buntungpun, (endekar 0&ngk&k
tidak mungkin
dapat menewaskan $hay Ku 'ama seperti itu.
,ungkinkah dia
mendapatkan ilmu baru. 4asanya hal itu tidak
mungkin
terjadi. 0aru beberapa hari saja lewat sejak
(endekar 0&ngk&k
buntung lengan kirinya. Sagaimana mungkin dalam
waktu
beberapa hari saja sudah memper&leh ilmu yang
demikian
dahsyatnya!
%kan tetapi, kini sepasang matanya terbelalak
penuh
2539
kekagetan dan keheranan. (endekar 0&ngk&k
memang jelas
bukan (endekar 0&ngk&k yang temp& hari sebelum
lengan
kirinya buntung! ,enghadapi hujan serangan
empat &rang
yang sedang marah dan sakit hati itu, (endekar
0&ngk&k
hanya menggerakkan tangan kanan yang
mend&r&ng*d&r&ng,
dan lengan baju kirinya menyambar*nyambar.
)ebatnya,
semua senjata empat &rang )arimau $ibet itu
selalu terd&r&ng
membalik sebelum bertemu dengan tangan kanan,
dan setiap
kali bertemu ujung lengan baju kiri, se&lah*&lah
dari tubuh
(endekar 0&ngk&k keluar semacam tenaga sakti
yang dahsyat
2540
dan yang merupakan perisai yang melindungi
tubuhnya.
Setelah (endekar 0&ngk&k selalu menangkis
penger&y&kan
lawan se&lah hendak menguji tenaga mereka, tiba*
tiba
(endekar 0&ngk&k mengeluarkan suara
melengking t inggi dan
tubuhnya membungkuk ke depan, kaki kanan
ditarik ke
belakang dan tubuh atasnya yang b&ngk&k itu
lurus ke depan.
$angan kanannya mencengkeram ke depan, dan
lengan baju
kiri yang tadinya ditarik ke belakang, membentuk
garis lurus
seperti seek&r naga meluncur, tiba*tiba ujung
lengan baju kiri
yang agaknya membentuk ek&r naga itu
menyambar ke
2541
depan.
$erdengar suara bersiutan dan disusul pekik dan
r&b&hnya
ernpat &rang pendeta 'ama itu susul menyusul.
Kim Sim 'ama
terbelalak ketika melihat betapa empat &rang
pembantunya itu
r&b&h untuk tidak bangun kembali karena ternyata
mereka
telah tewas! +uga para pembantunya yang lain
terbelalak,
hampir tidak percaya akan apa yang mereka lihat.
0etapa
mungkin pemuda b&ngk&k yang lengan kirinya
sudah buntung
itu mampu membunuh lima &rang $ibet 2g&*h&uw
yang
terkenal sakti itu dalam waktu demikian
singkatnya.
2542
Kim Sim 'ama sendiri menjadi gentar melihat
kesaktian luar
biasa yang dimiliki (endekar 0&ngk&k. Kalau $ibet
2g&*h&uw
r&b&h dalam waktu demikian singkatnya, dia
sendiripun akan
sukar untuk dapat menandingi (endekar 0&ngk&k.
,aka tanpa
malu*malu lagi dia lalu mengeluarkan aba*aba,
memerintahkan para pembantunya untuk maju
menger&y&k.
+uga dia berseru agar pasukan yang berada di luar
bersiapsiap
mengepung!
Kim Sim 'ama, bebaskan 'ing 'ing dan aku t idak
akan
mencampuri urusanmu!" bentak Sie 'i&ng, bukan
khawatir
akan penger&y&kan terhadap dirinya melainkan
khawatir akan
2543
nasib 'ing 'ing yang terjatuh ke dalam tangan para
pember&ntak $ibet ini.
%kan tetapi tentu saja Kim Sim 'ama t idak
memperdulikan
permintaan ini. (emuda ini terlalu berbahaya
baginya, apalagi
sudah membunuh $ibet 2g&*h&uw, pembantu*
pembantu
utamanya yang merupakan tangan kanan baginya.
(endekar
0&ngk&k harus dibasmi!
0unuh dia!" perintahnya sambil menggerakkan
tangan,
matanya berkilat marah. Semua pembantunya
sudah menghunus
senjata, kecuali 3auw 0i Sian. Ia hanya duduk
termenung.
Ia terkejut dan kagum bukan main melihat
pamannya yang
2544
dapat membunuh $ibet 2g&*h&uw sedemikian
mudahnya.
(amannya yang telah buntung lengan kirinya itu
ternyata
menjadi semakin sakti! #iam*diam ada perasaan
girang
menyelinap di hatinya. %h, kalau saja pamannya
itu tidak
membunuh ayah kandungnya, ingin rasanya ia
mencabut
senjata untuk membantu pamannya menghadapi
penger&y&kan semua &rang itu! Ia akan rela
meng&rbankan
nyawanya untuk membela pamannya yang
dikasihinya itu.
%kan tetapi, pamannya telah menjadi musuh
besarnya, telah
membunuh ayahnya, kini ia termangu. $idak mau
ia ikut
2545
menger&y&k. ,emang, ia telah bersumpah untuk
membunuh
Sie 'i&ng, untuk membalaskan dendam ayahnya,
akan tetapi
ia tidak sudi menger&y&k (endekar 0&ngk&k
bersama &rang&rang
yang sesat itu.
%kan tetapi pada saat Sie 'i&ng menghadapi
pengepung
para pembantu Kim Sim 'ama yang terdiri dari
&rang*&rang
pandai, di antaranya terdapat /&a 0&ng Gan, (ek
'an, Ki $&k
'ama, dan belasan &rang pendeta 'ama lain, tiba*
tiba
terdengar s&rak s&rai gegap gempita di luar sarang
ger&mb&lan pember&ntak itu, disusul suara
pertempuran
besar.
2546
Kim Sim 'ama terkejut, apalagi ketika se&rang
perajurit
terg&p&h*g&p&h melap&r bahwa sarang mereka
diserbu &leh
pasukan yang dipimpin &leh para pendeta anak
buah #alai
'ama, Kim Sim 'ama cepat mel&mpat keluar dari
ruangan itu,
diikuti &leh para pendeta 'ama lainnya! Keadaan
menjadi
geger dan &rang*&rang agaknya demikian bingung
dan panik
mendengar bahwa tempat itu diserbu pasukan
#alai 'ama
sehingga mereka seperti telah melupakan
(endekar 0&ngk&k.
Sie 'i&ng juga tidak tahu harus berbuat apa.
5rang*&rang
itu berl&mpatan pergi, juga /&a 0&ng Gan dan
yang tinggal di
2547
situ akhirnya hanya dia dan 3auw 0i Sian! ,ereka
berdiri
saling pandang, dan melihat pandang mata penuh
kebencian
dari gadis itu, Sie 'i&ng menghela napas panjang.
0i Sian1." kata Sie 'i&ng lirih.
%kan tetapi, saat itu, ketika mereka berdiri hanya
berdua
saja di dalam ruangan yang luas itu, 0i Sian
teringat akan
nasibnya, teringat betapa ayahnya terbunuh &leh
pemuda
b&ngk&k ini. 0ahkan pemuda b&ngk&k ini yang
membuat ia
meninggalkan ibunya, merantau sampai bertemu
dengan S&ng
Gan dan akhirnya ia tern&da &leh /&a 0&ng Gan,
sutenya
sendiri. Semua ini membuat hatinya terasa perih,
dan semua
2548
ini gara*gara Sie 'i&ng! Kalau saja pamannya itu
tidak
membunuh ayahnya, tentu tidak akan sampai
terjadi semua
ini!
Sie 'i&ng, akhirnya kita dapat berhadapan satu
lawan
satu. Engkau harus menebus nyawa ayah,
0ersiaplah!" 0i Sian
mencabut pedang (ek*lian*kiam. %kan tetapi, Sie
'i&ng
mengerutkan alisnya dan menggeleng kepala
dengan sinar
mata duka. #ia maklum bahwa 0i Sian masih
menuduh dia
sebagai pembunuh 3auw Sun K&k, ayah gadis itu,
suami
encinya. (ercuma saja dia menyangkal.
0i Sian, t&l&nglah aku. Katakan di mana 'ing 'ing.
%ku
2549
akan membebaskannya kemudian pergi dari sini."
(ada saat itu, 0&ng Gan memasuki ruangan sambil
berseru,
Suci, mari kita pergi!"
,elihat betapa pemuda itu memegang lengan 'ing
'ing, Sie
'i&ng segera menghampirinya. 'epaskan 'ing
'ing1.!"
0&ng Gan tersenyum mengejek. ,undur kamu,
b&ngk&k!
%tau1. akan kubunuh gadis ini di depan matamu!"
,endengar ancaman itu, Sie 'i&ng terkejut dan
diapun
menahan langkahnya. #ia dapat menyerang 0&ng
Gan, akan
tetapi dia khawatir kalau*kalau pemuda jahat itu
akan lebih
dulu membunuh 'ing 'ing. ,elihat sutenya hendak
menjadikan
gadis peranakan $ibet itu menjadi sandera, 0i Sian
2550
mengerutkan alisnya.
Sute, lepaskan gadis itu!"
%ih, tidak bisa, suci! #ia lihai sekali, kalau dia
bergerak,
aku akan bunuh gadis ini lebih dulu! " $anpa malu*
malu 0&ng
Gan berseru.
(engecut!" 0i Sian memaki. %kupun tidak
membutuhkan
bantuanmu kalau engkau takut kepada Sie 'i&ng.
0iar aku
sendiri yang akan menuntut balas atas kematian
ayahku.
0ebaskan gadis itu kataku!"
0&ng Gan memandang dengan bingung. #ia
men&leh ke
luar dan mendengarkan suara pertempuran yang
tengah
berlangsung di luar. 0aiklah. (endekar 0&ngk&k,
Sie 'i&ng,
2551
janjilah lebih dahulu bahwa engkau t idak akan
menyerangku
kalau aku bebaskan gadis ini!" $entu saja dia
merasa takut
karena tadi dia melihat sendiri betapa (endekar
0&ngk&k telah
dapat membunuh lima &rang $ibet 2g&*h&uw
dengan
mudahnya. #ia tahu bahwa dia bukanlah lawan
(endekar
0&ngk&k yang kini menjadi amat sakti itu. #an dia
sudah
membuntungi lengan kiri (endekar 0&ngk&k, maka
dia merasa
jerih kalau*kalau (endekar 0&ngk&k akan
membalas dendam
dan membunuhnya.
Sie 'i&ng menatap wajah /&a 0&ng Gan dengan
sinar mata
2552
menc&r&ng. Kalau engkau tidak mengganggu
gadis itu dan
membebaskannya, aku tidak akan menyerangmu.
%kan tetapi
kalau engkau mengganggunya atau
membunuhnya, demi
$uhan, lari ke manapun engkau, akan kukejar
sampai dapat!"
0&ng Gan bergidik melihat mata yang menc&r&ng
itu dan
dia mend&r&ng tubuh 'ing 'ing ke arah Sie 'i&ng.
Gadis itu
yang sejak tadi diam saja, hanya memandang
kepada Sie
'i&ng dengan suka pucat, terhuyung ke arah Sie
'i&ng yang
segera menyambut dengan rangkulan penuh kasih
sayang.
'ing 'ing1."
2553
'i&ng*k&k&1. ahh, 'i&ng*k&k&1.!" #an tiba*tiba
saja 'ing
'ing menangis tersedu*sedan di atas dada Sie
'i&ng. %ir
matanya membanjir seperti bendungan pecah.
Kalau tadi ia
hanya diam saja dengan muka pucat, kini
tangisnya tak dapat
ditahan lagi, membuatnya sesenggukan dan
tersedu*sedu.
Suci, mari kita pergi. (ertempuran terjadi di luar.
#alai
'ama dan pasukannya telah menyerbu. Kalau
terlambat, kita
celaka!" kata 0&ng Gan.
(engecut, engkau b&leh pergi. %ku tidak akan
pergi, aku
harus membalaskan kematian ayahku. #ia telah
membunuh
2554
ayah, maka dia harus menebus nyawa ayah, aku
akan mati
pula di tangannya!"
0i Sian, aku tidak membunuh ayahmu1." Sie
'i&ng yang
masih mendekap 'ing 'ing yang menangis itu,
membantah
lemah.
$idak perlu b&h&ng! $idak perlu menyangkal,
%pakah
engkau juga ingin menjadi pengecut yang tidak
berani
mempertanggung jawabkan perbuatanmu. Sie
'i&ng, engkau
pembunuh ayahku, maka bersiaplah, mari kita
selesaikan
dengan mengadu nyawa!"
Sie 'i&ng bukan pembunuh ayahmu, 0i Sian!"
$iba*tiba
2555
terdengar teriakan se&rang wanita dan muncullah
Sie 'an
)&ng bersama 'ie 0&uw $ek di pintu ruangan itu!
Ibuuu1.!" 0i Sian berseru, memburu kepada
ibunya.
,ereka saling rangkul. Ibu, apa artinya ucapanmu
tadi."
0i Sian, anakku. (ercayalah, Sie 'i&ng bukan
pembunuh
ayahmu! %ku yakin akan hal itu!"
Ibu1.!" 0i Sian memandang kepada ibunya
penasaran.
Kalau bukan dia yang membunuh ayah, habis
siapa."
Engkau mau tahu siapa pembunuh ayahmu.
#ialah
&rangnya!" Sie 'an )&ng menunjuk ke arah /&a
0&ng Gan
yang seketika pucat dan terbelalak. Karena semua
mata kini
2556
ditujukan kepadanya, dia menjadi gentar dan tanpa
disadarinya, dia melangkah mundur sampai mepet
ke dinding.
Ibu, apa artinya ini. Sute /&a 0&ng Gan yang
membunuh
ayah. 0agaimana pula ini. Ibu, aku bingung, aku
tidak
mengerti1." 0i Sian masih meragu karena hal itu
dianggapnya
tidak masuk akal.
$idak benar, suci, itu :tnah saja!" 0&ng Gan
menc&ba
untuk membantah, walaupun wajahnya sudah
menjadi pucat
sekali.
#iam kau!" bentak 0i Sian. Ibu tidak akan
menuduh
dengan :tnah! Ibu, jelaskanlah agar aku dapat
mengerti."
0i Sian, setelah engkau pergi, aku lalu melakukan
2557
penyelidikan tentang kematian ayahmu. #an
hasilnya sungguh
mengejutkan. ,alam itu, ayahmu pergi ke rumah
pelesir,
tempat para pelacur dan ayahmu di tempat itu
minum sampai
mab&k. %kan tetapi, menurut keterangan para
pelacur di sana,
sebelum ayahmu tiba, di sana ada se&rang tamu
lain. %yahmu
melihat tamu itu, dan tamu itulah yang telah
membunuh
ayahmu."
Siapa1., siapa dia, ibu."
$amu itu adalah dia, /&a 0&ng Gan ini!"
0&h&ng!" teriak 0&ng Gan. %pa perlunya aku
membunuh
ayahmu, suci."
)emm, apa perlunya." Sie 'an )&ng berkata.
Suamiku
2558
telah melihatmu di rumah pelacuran. #an engkau
tentu
merasa takut kalau sampai suamiku menceritakan
kelakuanmu
yang hina itu kepada puteriku. Engkau jatuh cinta
kepada
puteriku ini, bukan. $entu engkau tidak ingin
puteriku
mendengar bahwa engkau berkeliaran dan
bermain gila di
rumah pelacuran, maka engkau membunuh
suamiku yang
sedang mab&k. #an untuk menghilangkan jejak,
engkau
menyamar sebagai adikku dan melempar ked&k itu
di dekat
kamar Sie 'i&ng!"
%ihh, pantas dia bersikeras untuk membunuhku,
dan telah
berhasil membuntungi lengan kiriku. $entu untuk
2559
menghilangkan sama sekali jejaknya." kata Sie
'i&ng yang
masih merangkul 'ing 'ing.
0i Sian kini menjadi pucat, sepasang matanya
terbelalak
memandang kepada 0&ng Gan, saking kagetnya,
herannya
dan marahnya ia sampai merasa hampir pingsan.
'ing 'ing mer&nta lepas dari rangkulan Sie 'i&ng
ketika
mendengar ucapan Sie 'i&ng. 'i&ng*k&k&, jadi dia
itulah yang
telah membuntungi lenganmu. Keparat
jahanam1.!" 'ing 'ing
berlari menghampiri 0&ng Gan dengan sikap
seperti seek&r
singa betina yang hendak menyerang dengan
cakaran dan
gigitan.
'ing 'ing, ke sinilah1.!"
2560
2amun, seruan Sie 'i&ng itu terlambat. 0&ng Gan
secepat
kilat sudah menyambar lengan 'ing 'ing dan
menelikungnya.
#ia kini tersenyum menyeringai dan memandang
kepada
semua &rang dengan sikap menantang. Kalian
semua
mundur! Kalau ada yang berani maju, akan
kubunuh gadis
ini!"
,elihat betapa 'ing 'ing kembali menjadi tawanan
0&ng
Gan, tentu saja (endekar 0&ngk&k tidak berani
berkut ik. +uga
Sie 'an )&ng dan 'ie 0&uw $ek yang keduanya
sudah
memegang pedang masing*masing, tidak berani
maju. %kan
2561
tetapi, 0i Sian tidak perduli. Ia melangkah mnju
menghampiri
sutenya, pedang (ek*lian*kiam masih di
tangannya, matanya
tak pernah berkedip, terbelalak memandang
kepada pemuda
itu.
/&a 0&ng Gan1. kau1. kau1.. yang telah
membunuh
ayah." katanya lirih, seperti &rang bertanya juga
seperti &rang
meragu dan tidak percaya.
Suci, mundur kau! %kan kubunuh gadis ini kalau
engkau
tidak mau mundur!" bentak 0&ng Gan.
0unuh aku! Keparat jahanam kau! 0unuh aku!"
'ing 'ing
mer&nta, lalu setelah lengan sebelah terlepas, ia
nekat
2562
meneakar dan menggigit. )ay& bunuh aku!
+ahanam busuk
kau, bunuh aku! Engkau telah membuntungi
lengan 'i&ngk&k&!
)ay& kau bunuh aku1.!" #an bagaikan gila 'ing
'ing
menubruk ke arah pedang yang dipegang 0&ng
Gan. (emuda
ini kewalahan juga ketika 'ing 'ing mer&nta,
mencakar dan
menggigit. Ketika dia hendak menggerakkan
tangan kiri untuk
men&t&k, hal yang tidak mudah karena tubuh gadis
itu
mer&nta dan menggeliat*geliat, tiba*tiba 'ing 'ing
dengan
nekat menubruk ke arah pedang. (edang yang
runcing itu
memasuki perutnya dan darah muncrat ketika
dengan lunglai,
2563
'ing 'ing r&b&h. 0&ng Gan terbelalak dan mel&ncat
ke
belakang sambil menarik pedangnya.
'ing*m&i1.!" Secepat kilat (endekar 0&ngk&k
mel&ncat
dan menyambar tubuh 'ing 'ing yang mandi
datah. Sekali
memeriksa, tahulah dia bahwa sia*sia saja
men&l&ng gadis itu.
Gadis itu dalam sekarat!
'ing 'ing1. ahhh, 'ing 'ing1. kenapa kaulakukan
itu1.."
Sie 'i&ng menangis, mengguncang tubuh gadis itu
dan
menciumi mukanya.
'ing 'ing menggerakkan bibirnya, berkata lirih. 1.
aku1.
aku lebih baik mati1. k&k&1. aku tidak berharga
lagi1. dia1.
2564
dia telah m&n&daiku1." #an iapun terkulai, tewas
dan tak
bernyawa lagi.
'ing*m&i1. 'ing*m&i1.!" Sie 'i&ng mendekap
mayat yang
masih hangat itu dan menangis sesenggukan di
atas muka
dan lehernya yang basah &leh air matanya. #ia
tidak perduli
betapa pakaian dan tubuhnya penuh darah yang
mengalir
keluar dari luka di perut 'ing 'ing. #ia merasa
se&lah*&lah
nyawanya sendiri yang melayang. 0aru dia
menyadari betapa
dia amat menyayang gadis ini, betapa amat berat
berpisahan
dengannya.
+ahanam engkau, /&a 0&ng Gan!" sekali
mel&ncat, 0i Sian
2565
telah berada di depan pemuda itu, sepasang
matanya seperti
dua b&la api yang bernyala. Engkau sungguh
se&rang
manusia berhati iblis! %ku yang dahulu membujuk
suhu untuk
men&l&ngmu dan mengambilmu sebagai murid!
$ernyata
engkau lebih rendah daripada seek&r binatang!
Eagkau telah
membunuh ayahku, engkau telah membuntungi
lengan kiri
tangan kiri paman Sie 'i&ng! Engkau telah
men&dai aku
dengan tipu muslihat, kini aku tahu! #an engkau
masih begitu
keji untuk men&dai 'ing 'ing yang menjadi
tawanan. /&a
0&ng Gan, kalau aku tidak membunuhmu, aku akan
menjadi
2566
setan penasaran!"
Kini 0&ng Gan kelihatan ketakutan sekali. #ia tadi
hendak
mempergunakan 'ing 'ing sebagai sandera untuk
menyelamatkan diri, akan tetapi tak disangkanya,
'ing 'ing
dengan nekat membunuh diri. #ia men&lch ke arah
satusatunya
pintu di ruangan itu. #i situ telah berdiri Sie 'an
)&ng
dan 'ie 0&uw $ek dengan pedang di tangan, siap
untuk
menghadangnya dan mencegah dia melarikan diri.
#an
(endekar 0&ngk&k yang ditakutinya itu masih
menangis sambil
mendekap mayat 'ing 'ing! Kalau saja dia dapat
mer&b&hkan
sucinya, masih ada harapan baginya untuk
menyelamatkan
2567
diri selagi (endekar 0&ngk&k asyik menangisi
kematian
kekasihnya. 3ang ditakuti hanya (endekar 0&ngk&k.
0iarpun
dia tahu akan kelihaian sucinya, bagaimanapun
juga dia
sanggup menandinginya.
0i Sian, ingat, engkau sudah menjadi isteriku!
,ari kita
pergi dari sini, melupakan segalanya dan hidup
sebagai suami
isteri yang berbahagia berdua1." #ia masih
menc&ba untuk
membujuk, akan tetapi pada saat itu, pedangnya
bergerak
menusuk ke arah dada 0i Sian. ,emang pemuda
ini curang
sekali, dan amat licik. #ia sengaja bicara untuk
membuat 0i
2568
Sian lengah dan hampir dia berhasil. 0i Sian yang
mendengar
ajakannya itu merasa begitu muak sehingga ia
menjadi lengah
dan ketika 0&ng Gan menusukkan pedangnya
secara tiba*tiba,
ia terkejut. $idak ada kesempatan lagi untuk
menangkis dan ia
segera melempar diri ke samping untuk
menghindar. %kan
tetapi ujung pundak, pada pangkal lengan, masih
tercium
mata pedang yang membuat baju dan kulit di
bagian itu
ter&bek dan berdarah.
+ahanam!" 0i Sian memaki dan kini ia menyerang
dengan
pedangnya. #emikian marahnya 0i Sian sehingga
serangannya
2569
amat ganas dan dahsyat. 0&ng Gan yang
sebetulnya jerih itu,
menangkis dan balas menyerang. $erjadilah
pertandingan
pedang yang seru dan mati*matian antara suci dan
sute ini,
antara dua &rang muda yang tadinya akan menjadi
suami
isteri. 0i Sian menggerakkan pedangnya penuh
semangat dan
penuh kebencian, dengan nafsu membunuh
berk&bar*k&bar.
Sebaliknya 0&ng Gan melawan dengan peraaaan
gentar dan
bingung. #ia mengharapkan dapat bertahan cukup
lama agar
memberi kesempatan kepada kawan*kawannya
untuk datang
membantunya.
2570
0&ng Gan sama sekali tidak tahu bahwa keadaan
Kim Sim
'ama dan anak buahnya tidak lebih baik daripada
keadaannya. ,ereka itu sudah terkepung dan kini
Kim Sim
'ama bahkan sudah diker&y&k &leh K&ng Ka 'ama
sendiri
yang dibantu banyak pendeta 'ama yang
berkepandaian
tinggi. #an anak buah pember&ntak itupun sudah
terhimpit
&leh pasukan #alai 'ama, banyak yang r&b&h dan
banyak pula
yang terpaksa menyerah karena tidak mampu
melawan lagi.
Sie 'i&ng telah mampu menguasai dirinya lagi. #ia
masih
memangku mayat 'ing 'ing, dan kini dia tidak lagi
menangis.
2571
#ia mengangkat muka memandang perkelahian
yang terjadi
antara 0i Sian dan 0&ng Gan. #ia merasa iba sekali
kepada 0i
Sian. #ia tadi mendengar pula pengakuan 0i Sian
bahwa
kep&nakannya itu telah pula din&dai &leh 0&ng
Gan. 0etapa
jahatnya pemuda itu. Kalau saja pemuda itu tidak
sedang
berkelahi mat i*matian melawan 0i Sian, tentu dia
sudah
menerjangnya. (emuda itu terlampau jahat untuk
dibiarkan
hidup. %kan terlalu banyak &rang yang akan
menjadi k&rban
kejahatannya. %kan tetapi, dia tidak bergerak
untuk membantu
0i Sian. #ia dapat melihat betapa pemuda itu tidak
akan
2572
mampu mengalahkan 0i Sian. 0iarlah, biarlah 0i
Sian yang
akan menghukumnya. Gadis itu lebih berhak.
Sie 'an )&ng yang berdiri di ambang pintu untuk
menghadang larinya 0&ng Gan, ditemani &leh 'ie
0&uw $ek,
memandang ke arah perkelahian itu dengan mata
basah dan
wajah pucat. Iapun merasa iba kepada puterinya.
(uterinya
telah ditipu &leh sutenya sendiri yang jahat, bukan
hanya
puterinya memusuhi Sie 'i&ng yang tidak berd&sa,
bahkan
puterinya telah din&dai pemuda itu yang ternyata
adalah
pembunuh suaminya. Ia dapat merasakan betapa
pedih hati
puterinya. $adi ia hendak mel&ncat dan membantu
puterinya,
2573
akan tetapi lengannya dipegang &leh 'ie 0&uw $ek.
Ketika ia
men&leh, pendekar Kun*lun*pai itu menggeleng
kepalanya.
$ingkat kepandaian mereka terlalu tinggi.
0erbahaya
bagimu dan bagi puterimu sendiri kalau engkau
membantu.
Kulihat puterimu tidak akan kalah," demikian kata
'ie 0&uw
$ek. #ia sendiri juga tidak berani membantu karena
kalau hal
ini dia lakukan, dia bukan membantu 0i Sian,
sebaliknya malah
akan menjadi penghalang gerakan gadis yang
amat lihai itu.
2amun dia tetap berjaga*jaga dan tentu akan
membantu
kalau sampai puteri wanita yang dicintainya itu
terancam
2574
bahaya kekalahan.
(ertempuran antara 0i Sian dan 0&ng Gan kini
sudah
mencapai puncaknya. Sudah empat puluh jurus
mereka saling
serang, dan walaupun 0i Sian selalu berada di
pihak yang
mendesak, namun 0&ng Gan masih mampu
mempertahankan
diri dan belumjuga r&b&h walaupun paha kirinya
telah ter&bek
kulitnya, dan juga pangkal lengan kanannya sudah
tersayat. 0i
Sian sendiri hanya mengalami luka yang pertama
tadi, ketika
pangkal lengan kirinya r&bek kulitnya &leh
serangan pertama
yang curang. Kini pedang (ek*lian*kiam lenyap
bentuknya,
2575
berubah menjadi sinar putih bergulung*gulung dan
yang
menghimpit lawan sehingga sinar pedang yang
dimainkan
0&ng Gan semakin menyempit. (emuda itu didesak
terus,
berputar*putaran di dalam ruangan yang luas itu.
#ia maklum
bahwa tidak ada jalan keluar melarikan diri, maka
diapun
melawan mati*matian dan dengan nekat.
)aiiiittt1.!" 7ntuk ke sekian kalinya, pedang (ek*
lian*kiam
yang bergulung*gulung sinarnya itu meluncur dan
mencuat ke
arah leher 0&ng Gan, kemudian bertubi*tubi
pedang itu
menusuk ke arah dada pemuda itu.
#asar ilmu pedang yang dimainkan 0i Sian adalah
ilmu
2576
t&ngkat $a*kui tung*h&at (Ilmu $&ngkat (emukul
Setan) dari
K&ay $&jin. #an jurus yang dimainkannya itu adalah
jurus
yang disebut ,enghitung $ulang Iga. $entu saja
0&ng Gan
juga mengenal jurus ini, dan dia sudah memutar
pedangnya
untuk melindungi bagian dada yang dihujani
pedang suci*nya
yang ditangkisnya, pada saat itu, 0i Sian
menggerakkan
tangan kirinya dan dengan jurus pukulan
,enghancurkan
Kepala Setan, tangan kiri gadis itu dengan tenaga
sepenuhnya
menghantam ke arah kepala 0&ng Gan!
(lakkk!" 0iarpun 0&ng Gan sudah miringkan
kepalanya,
2577
tetap saja pelipisnya terkena hantaman itu. #ia
mengeluarkan
jerit mengerikan dan tubuhaya terpelanting. Saat
itu, 0i Sian
menubruk dan melihat ini, Sie 'i&ng berseru kaget
dan heran.
0i Sian, jangan1.!"
2amun terlambat, ketika 0i Sian menubruk, 0&ng
Gan yang
matanya mel&t&t besar itu menusukkan
pedangnya.
/appp1.!" (edang itu menembus dada 0i Sian
dan
keduanya lalu r&b&h terkulai. 0&ng Gan tewas
seketika, dan 0i
Sian merintih*rintih.
0i Sian1.!" Sie 'an )&ng lari menubruk puterinya
yang
tidak merintih lagi, melainkan memandang kepada
ibunya.
2578
Ibu1. maafkan1. aku1."
0i Sian1. anakku1.!"
Sie 'an )&ng menjadi lemas dan ia pun pingsan
dalam
rangkulan 'ie 0&uw $ek. Sie 'i&ng juga sudah
berlutut di
dekat 0i Sian dan kini ia memangku kepala 0i Sian
seperti
yang dilakukan kepada 'ing 'ing tadi. Setelah dia
memeriksa,
diapun menarik napas panjang. (edang di tangan
0&ng Gan
tadi telah masuk terlalu dalam dan sukar
menyelamatkan
nyawa gadis itu.
0i Sian, kenapa kaulakukan itu." tegur Sie 'i&ng.
#ia tahu
bahwa gadis itu sengaja membiarkan dadanya
ditusuk
2579
pedang. Gerakan gadis yang tadi menubruk
merupakan bunuh
diri dan dia melihatnya dengan jelas.
%ku1. untuk apa aku1. hidup lebih lama1..
(aman1.
kau1. kau mau memaafkan aku1.."
Sie 'i&ng menunduk dan mencium dahi itu. $entu
saja1.
engkau kep&nakanku tersayang1."
0i Sian tersenyum walaupun wajahnya pucat
sekali. $erlalu
banyak darah membanjir keluar dari dadanya.
(aman1.
kalau aku hidup1. aku hanya akan menderita siksa
batin1.
menyesali keb&d&hanku1. aku1. aku ingin mati1.
akan
kuceritakan kepada ayah1. engkau tidak
membunuhnya,
engkau1. engkau pamanku yang baik1."
2580
0i Sian1." Sie 'i&ng memeluk dan mendekap
kepala
kep&nakannya itu. Sudahlah1. jangan banyak
cakap1. aku
memaafkanmu, engkau kep&nakanku yang baik1."
(aman, engkau amat mencinta1. 'ing 'ing1.."
#iingatkan kepada 'ing 'ing yang menggeletak tak
bernyawa di dekat situ, Sie 'i&ng men&leh lalu
memejamkan
mata. 0eberapa butir air mata mengaliri kedua
pipinya. #ia
mengangguk. %ku1. cinta padanya, 0i Sian.
%ku1. aku
cinta1."
#an1. aku. Kau1. sayang padaku, paman1..
0ukan.
Kausayang kepadaku1.."
#alam ucapannya itu terkandung perm&h&nan
yang
2581
demikian mendalam sehingga bagi Sie 'i&ng
merupakan
tusukan pedang yang membuatnya tak dapat
menahan
tangisnya. #ia mengangguk*angguk saja
mengangguk*angguk
tanpa mampu menjawab.
0i Sian anakku1.!" Sie 'an )&ng yang baru saja
siuman,
mengeluh dan menubruk 0i Sian yang masih
dirangkul Sie
'i&ng. 6anita ini menangis terisak*isak.
Ibu1. katakanlah, engkau1. memaafkan aku, ibu.
(aman1. paman 'i&ng juga1. sudah memaafkan
aku1."
0i Sian merangkul di antara isaknya ia berbisik.
Ibu
memaafkanmu1. nak1." #an terdengar 0i Sian
melepas
2582
napas panjang seperti &rang yang merasa lega,
akan tetapi itu
merupakan nafas terakhir.
0i Sian1.!" Sie 'an )&ng kembali jatuh pingsan.
8&dw&8
(ertempuran telah selesai. Kim Sim 'ama dalam
keadaan
luka*luka berat menjadi tawanan. #ia akan
menjalani
hukuman di dalam tempat hukuman khusus di
$ibet. #ihukum
dan dikeram sampai akhir hidupnya. #alai 'ama
sendiri datang
melayat ketika jena-ah 0i Sian dan 'ing 'ing sudah
dimasukkan peti mat i dan disembahyangi.
+uga para pendeta 'ama datang melayat ketika
dua buah
peti itu dimakamkan. Setelah semua pendeta 'ama
yang
2583
melayat berpamit dan meninggalkan tanah
kuburan, yang
tinggal di situ hanya Sie 'i&ng, Sie 'an )&ng dan
'ie 0&uw
$ek.
,ereka masih duduk di atas tanah, di depan kedua
makam
itu. ,ayat para pember&ntak yang tewas dalam
pertempuran
ditanam di sarang mereka yang kini berubah
menjadi kuburan
yang menyeramkan. Kini t iga &rang itu duduk, tak
berani
mengeluarkan suara, tidak berani mengganggu
keheningan
saat itu, setelah semua &rang yang berlayat pergi.
,ereka
melamun dalamalam pikiran masing*masing.
Sie 'an )&ng melamun dan mengenangkan semua
riwayat
2584
hidupnya yang penuh duri. Sejak ia se&rang gadis
remaja,
dipaksa menjadi isteri 3auw Sun K&k, sampai
melahirkan 0i
Sian. )idupnya hampir tak pernah bahagia. 0ahkan
akhir*akhir
ini hidupnya menderita sengsara. Suaminya
kembali ke dalam
kehidupannya yang sesat. Kemudian suaminya
terbunuh.
(uterinya yang tadinya lenyap dan kembali
menjadi gadis
perkasa, menuduh Sie 'i&ng menjadi pembunuh
ayahnya dan
gadis itu minggat untuk mencari Sie 'i&ng dan
membalas
dendam. 0etapa ia selalu gelisah dan berduka.
Sampai ia
berjumpa dengan 'ie 0&uw $ek dan timbul harapan
baru
2585
dalam hidupnya. %kan tetapi, perjumpaannya
dengan
puterinya hanya untuk melihat puterinya tewas!
0egitu pahit
dan penuh kesengsaraan batin. %kan tetapi, kini ia
hidup
sebatangkara, dan ada 'ie 0&uw $ek di
sampingnya. %kan
datangkah masa bahagia dalam hidupnya. Ia
melirik ke arah
pria itu. 'ie 0&uw $ek juga tengah melamun.
%langkah
jantannya pria itu. #an ia tahu betapa pendekar
Kun*lun*pai
itu amat menyayang dan mencintanya. Sem&ga
jalan
hidupnya di depan akan lancar dan mulus, penuh
kebahagiaan
untuk menebus masa lalu yang penuh derita.
2586
'ie 0&uw $ek juga melamun. #ia juga
membayangkan
keadaan Sie 'an )&ng, janda menarik yang
dicintanya.
Sungguh malang nasibnya, dan dia merasa
semakin sayang
karena timbul iba hati terhadap wanita itu. Se&rang
wanita
yang tabah, bertanggung jawab. Se&rang wanita
yang akan
menjadi isteri yang amat baik. #an sudah terlalu
lama ia hidup
menyendiri. #ia juga membutuhkan kelembutan
se&rang
wanita, membutuhkan perhatian dan sentuhan
cinta kasih
se&rang wanita. Selama ini dia tidak pernah
tertarik kepada
wanita, dan baru setelah bertemu Sie 'an )&ng,
dia bukan
2587
hanya tertarik, bahkan jatuh cinta. (ada diri 'an
)&ng dia
menemukan segala syarat bagi se&rang cal&n
isteri! #ia ingin
membahagiakan hidup wanita itu! )idupnya kini
mempunyai
suatu arah, suatu tujuan. %da sese&rang yang
membutuhkan
dirinya! #ia merasa ada gunanya hidup di dunia
ini!
0etapa setiap &rang manusia selalu I2GI2 menjadi
sesuatu,
ingin ada artinya, ingin men&nj&l, ingin diakui
keadaan dan
kepribadiannya. 0etapa setiap &rang manusia haus
akan hal
ini. #ari se&rang kanak*kanak sampai tua renta,
semua
membutuhkan perhatian, membutuhkan
pengakuan. Semua
2588
&rang takut akan kehilangan arti dirinya, takut
untuk menjadi
sesuatu yang 07K%2 %(%*%(%. Semua &rang
berlumba untuk
menjadi apa*apa, menjadi yang terpenting,
terpandai,
terkuasa, tertinggi, terbesar. +usteru keinginan
inilah yang
menimbulkan k&n@ik dalam kehidupan,
menimbulkan k&n@ik
dan perebutan, persaingan dan permusuhan antara
manusia.
+usteru keinginan untuk menjadi yang ter" inilah
yang
menjauhkan manusia dari $uhannya. Ingin menjadi
sesuatu
yang berarti ini pekerjaan nafsu daya rendah.
Keinginan nafsu
daya rendah ini bagaikan air k&t&r yang memenuhi
b&t&l,
2589
sehingga air suci tidak dapat memasukinya.
,ungkinkah selagi
hidup ini tidak ingin menjadi sesuatu yang
men&nj&l, tidak
menginginkan sesuatu yang tidak ada, melainkan
menerima
apa adanya sebagai anugerah dari $uhan 3ang
,aha Kasih.
,ungkinkah membiarkan diri k&s&ng dan bersih
sehingga
cahaya kekuasaan dan cinta kasih $uhan dapat
memenuhinya.
#engan penyerahan diri, menyerah dengan penuh
keikhlasan, penuh kesabaran dan penuh
ketawakalan.
,ungkinkah selagi hidup ini memiliki kerendahan
hati yang
membuat kita sadar sepenuhnya bahwa kita ini
sesungguhnya
2590
bukan apa*apa", bahwa yang kita manjakan ini,
yang kita
namakan aku" ini hanyalah segumpal darah
daging penuh
nafsu daya randah. ,ungkinkah membersihkan
semua
k&t&ran itu dari jiwa yang ditimbuninya, agar jiwa
yang
berasal dari $uhan itu dapat memper&leh kembali
hubungan
k&ntak dengan $uhan. Kecerdikan pikiran jelas
tidak akan
mampu melakukan ini, karena pikiran hanyalah
alat, alat
untuk kehidupan jasmari, dan alat inipun sudah
bergelimang
nafsu daya rendah!
Sie 'i&ng juga termenung. Selesailah sudah,
pikirnya.
2591
)abislah sudah. #emikianlah hidup. Semua itu
hanya bayangan,
seperti awan berarak di angkasa, hanya selewat
saja.
Segala cita, segala harapan, segala kesenangan,
hanya
selewat. 0ukan, bukan itulah hakekat hidup.
Semua yang
terjadi itu hanyalah permainan nafsu atas badan.
%khirnya,
semua itu akan musna, seperti gelembung*
gelembung udara
dalam air. %pa yang dicarinya dalam hidup ini. #an
apa yang
telah diper&lehnya selama ini. )anya kepahitan,
hanya
penderitaan lahir batin. #ia tidak perlu mencari
apa*apa. 3ang
dicari itu semua bukan, hanya khayalan k&s&ng
belaka.
2592
0ayangan kesenangan hanyalah muka kembar ke
dua dari
kesusahan, mereka nampaknya bert&lak belakang,
namun tak
terpisahkan.
%pakah dia harus menjadi patah semangat,
menjadi
mandeg dan m&g&k, malas melanjutkan
kehidupan. $idak,
sama sekali tidak! 0ahkan dia harus dapat
menikmati
kehidupan ini, saat demi saat. #ia harus hidup
sepenuhnya,
selengkapnya, seutuhnya. #ia akan berjalan terus
dengan
tegak dan mantap, tak mengharapkan apa*apa di
luar
jangkauannya, menikmati setiap langkah hidupnya.
%papun
2593
yang terjadi adalah kehendak $uhan, patut
disyukuri, tak perlu
dikeluhkan. Kehendak $uhan jadilah! #ia
melangkah terus
dalam kehidupan, dengan batin sepenuhnya
menyerah kepada
$uhan. Kekuasaan $uhan akan menggantikan hati
dan akal
pikirannya. Kekuasaan $uhan yang akan
membimbingnya, dan
kekuasaan $uhan yang akan membebaskannya dari
pada
kekuasaan natsu daya rendah. Kekuasaan $uhan
yang akan
membangkitkan jiwanya, sehingga dia akan hidup
sebagai
se&rang manusia yang seutuhnya, bukan sekedar
segumpal
darah daging yang dijadikan b&neka &leh nafsu
daya rendah.
2594
Sie*taihiap!"
(anggilan itu menariknya kembali dari alam
lamunan. #ia
m&n&leh dan memandang. 'ie 0&uw $ek yang
memanggilnya.
#ia mengerutkau alisnya, tidak mengenal siapa
laki*laki gagah
perkasa ini. #ia hanya tahu bahwa pria ini datang
bersama
enci*nya, dan melihat pula betapa pria itu akrab
dengan encinya,
bersikap mencinta dan melindungi.
,aaf, aku belum mengenal siapa t&ak&1."
katanya ragu.
Enci*nya menghampirinya, dan duduk di dekatnya,
memegang lengan kanannya sambil mengamati
pundak kiri
yang tak berlengan itu. %dikku, aku tadi belum
sempat minta
2595
maaf kapadamu. ,aafkan encimu ini yang pernah
meragukan
kebersihan hatimu, 'i&ng*te. %ku pernah
meragukan engkau
yang kusangka telah membunuh ayah 0i Sian
untuk membalas
dendam kematian &rang tua kita1."
Sie 'i&ng menarik napas panjang dan seketika
manghalau
semua kenangan itu. $idak ada gunanya!
Sudahlah, enci
)&ng. $idak perlu kita membicarakan hal yang
telah lalu.
0agaimana engkau bisa sampai ke tempat sejauh
ini dan siapa
pula t&ak& ini."
#engan singkat 'an )&ng menceritakan tentang
penyelidikannya kemudian tentang perjalannya ke
$ibet untuk
mencari adiknya dan puterinya.
2596
#alam perjalanan itu, ketika diserang &leh
seger&mb&lan
penjahat, 'ie*t&ak& ini menyelamatkan aku, 'i&ng*
te. 0ahkan
kemudian 'ie*t&ak& mengantar aku sampai ke
'asha dan
membantuku untuk mencari engkau dan 0i Sian.
'ie*t&ak&
mewakili Kun*lun*pai untuk melakukan
penyelidikan mengapa
$ibet 2g&*h&uw memusuhi Kun*lun*pai dan
selanjutnya kita
bertemu di sini."
Sie 'i&ng mengangguk*angguk, tidak tertarik lagi
akan
cerita mesa lalu yang hanya terisi banyak
kenangan yang
menyedihkan hatinya. #ia lalu bangkit dan
memberi h&rmat
2597
kepada 'ie 0&uw $ek sambil berkata, Kalau begitu
terimalah
h&rmatku dan terima kasihku bahwa engkau telah
men&l&ng
enciku, 'ie*t&ak&."
%h, jangan sungkan, taihiap. Sebagai se&rang
pendekar
besar tentu engkau tahu bahwa tidak ada
pert&l&ngan, yang
ada hanyalah pelaksanaan tugas menentang
kejahatan dan
membantu yang menjadi k&rban kejahatan."
'ie*t&ak&, setelah apa yang kaulakukan kepada
enciku,
harap jangan lagi menyebut taihiap kepadaku.
2amaku Sie
'i&ng."
0aiklah, adik 'i&ng, dan terina kasih atas
keramahanmu.
2598
Kalau b&leh aku bertanya, setelah semua peristiwa
ini lewat,
engkau lalu hendak pergi ke manakah."
'i&ng*te, mari kita pulang saja ke timur. Sudah
terlalu
lama kita enci dan adik berpisah, dan terlalu
banyak kita
berdua menderita kesengsaraan. Sudah tiba
waktunya bagi
kita berdua untuk hidup bersama dengan bahagia,
adikku,"
Kata pula Sie 'an )&ng dengan suara lembut
membujuk.
%kan tetapi Sie 'i&ng menggeleng kepala dan
manghela
napas panjang.
,aafkan aku, enci. %kan tetapi, aku ingin bebas.
%ku ingin
manurut i suara hatiku, aku ingin mengikuti gerak
langkahku,
2599
aku pasrah kepada $uhan ke manapun aku akan
dibimbing."
%kan tetapi, adikku. %ku ingin berdekatan
denganmu. %ku
ingin mencurahkan kasih sayangku sebagai enci*
mu, ingin
menghiburmu1."
Sie 'i&ng tersenyum, bukan senyum bahkan
wajahnya
nampak cerah. (andanglah aku, enci. %pakah aku
membutuhkan hiburan. Semua telah terjadi dan
aku tidak
merasa menyesal. Kehendak $uhan terjadilah! %ku
tidak tahu
mengapa semua ini terjadi kepadaku, akan tetapi
$uhan
sudah menghendaki demikian dan aku hanya
dapat menerima,
penuh keikhlasan dan ketawakalan. Enci 'an )&ng,
aku tidak
2600
khawatir meninggalkan engkau, karena aku
melihat bahwa
ada se&rang yang patut kausayangi, kauh&rmati,
dan
kauharapkan perlindungannya." Sie 'i&ng menatap
wajah 'ie
0&uw $ek yang menjadi kemerahan. (endekar Kun*
lun*pai ini
tersenyum malu*malu, lalu menarik napas panjang
dan diapun
kini menatap wajah Sie 'i&ng dengan sinar mata
jujur.
'i&ng*te, sungguh aku kagum sekali. Engkau
selain
memiliki ilmu yang amat hebat, juga memiliki
kewaspadaan.
0aiklah, aku ingin berterus terang saja. $epat
seperti yang
agaknya telah dapat kauduga, aku jatuh cinta
kepada enci
2601
6ebsite http<==kang-usi.c&m=
mu. #an mengingat bahwa ia tidak memiliki
anggauta
keluarga lainnya, maka aku ingin menggunakan
kesempatan
terakhir ini untuk minta persetujuanmu. Setujukah
engkau jika
aku melamar adik Sie 'an )&ng menjadi isteriku."
Sie 'i&ng tersenyum gembira dan diam*diam dia
semakin
suka dan kagum kepada 'ie 0&uw $ek. Se&rang
laki*laki yang
jantan. Se&rang pendekar yang gagah perkasa dan
jujur.
/epat dia memberi h&rmat kepada pendekar itu.
'ie*t&ak&, aku akan merasa berbahagia sekali
kalau
engkau menjadi cihu*ku (kakak iparku). $entu saja
aku
2602
merasa setuju sepenuhnya. %kan tetapi, semua
keputusan
kuserahkan kepada enci 'an )&ng. )arap engkau
ajukan
sendiri lamaranmu kepada enci 'an )&ng."
0iarpun dia merasa rikuh bukan main, namun
sebagai
se&rang laki*laki yang gagah dan jujur, 'ie 0&uw
$ek lalu
menghadapi 'an )&ng yang sejak tadi
menundukkan mukanya
yang menjadi kemerahan.
)&ng*m&i, engkau sudah mendengar sendiri
percakapan
antara aku dan adikmu. 2ah, biar aku
mempergunakan
kesempatan ini, disaksikan &leh adikmu, untuk
mengajukan
pinangan kepadamu. )&ng*m&i, sudikah engkau
menjadi
2603
isteriku."
Kepala itu semakin menunduk, dan muka itu
menjadi
semakin kemerahan. Kemudian, ia mengangkat
muka,
memandang sedetik kepada 'ie 0&uw $ek, lalu ia
men&leh
kepada Sie 'i&ng. %khirnya, wanita itu lari dan
menubruk Sie
'i&ng sambil menangis!
Sie 'i&ng merangkul dan menepuk*nepuk pundak
encinya,
tanpa bicara. #ia membiarkan encinya menangis di
pundaknya, pencurahan dari semua keharuan dari
hati
encinya. Setelah tangis itu mereda, dia berbisik
dekat telinga
encinya.
Enci )&ng, aku percaya bahwa sekali ini engkau
tidak
2604
salah pilih. Ki&nghi (selamat), enciku yang baik."
'an )&ng mengusap air matanya. 'i&ng*te,
marilah
engkau ikut bersama kami, hidup berbahagia
bersama kami1"
0iarpun 'an )&ng belum menjawab lamaran 'ie
0&uw $ek,
namun ucapan hidup bersama kami" itu saja
sudah
merupakan jawaban yang jelas.
#engan lembut Sie 'i&ng melepaskan rangkulan
encinya.
$erima kasih, enci )&ng. %ku harus melanjutkan
perjalanan
hidupku. Kuharap kalian dapat mengerti. 0iarlah
aku menjadi
&rang pertama yang mengucapkan selamat kepada
kalian.
Sem&ga $uhan selalu memberi berkah dan
bimbingan kepada
2605
kalian. /ihu (kakak ipar), harap jaga baik*baik
enciku yang
kusayang ini, Enci )&ng, selamat tinggal. %ku
harus pergi
sekarang."
'i&ng*te1.!" 'an )&ng berseru akan tetapi ia dan
0&uw
$ek hanya melihat bayangan berkelebat dan
(endekar
0&ngk&k sudah lenyap dari depan mereka.
'i&ng*te1.!" 'an )&ng berseru dengan isak, dan
0&uw
$ek sudah merangkul pundaknya.
Sudahlah, )&ng*m&i. 0iarkan dia menikmati
kebebasannya
dan jangan memberati dia dengan tangis. ,ari,
mari kita
meny&ngs&ng hidup baru. Engkaupun berhak
untuk menikmati
kebahagiaan hidup, )&ng*m&i, bersamaku."
2606
,ereka lalu perlahan*lahan melangkah pergi
meninggalkan
kuburan itu. ,asa depan mereka terbentang luas di
mana
mereka dapat hidup berbahagia setelah masa lalu
yang suram
mereka lewati.
(ember&ntakan yang dipimpin Kim Sim 'ama
itupun habis
riwayatnya. Kim Sim 'ama ditawan dan menjalani
hukuman.
Semua pembantunya, termasuk pula (ek 'an,
tewas dalam
pertempuran melawan para pendeta 'ama dan
pasukan pengikut
#alai 'ama. +uga pasukan #alai 'ama menyerang
dan
memukul mundur pasukan pember&ntak 2epal
yang dipimpin
2607
(angeran ,aranta Sing dan mengusir mereka dari
daerah
$ibet. #aerah $ibet seluruhnya menjadi aman dan
rakyat
mulai dapat hidup tenteram.
#i lembah bukit*bukit yang sunyi, berjalanlah
(endekar
0&ngk&k Sie 'i&ng se&rang diri. Keheningan
menyelimuti
seluruh alam di sekitarnya, namun Sie 'i&ng tidak
merasa
kesepian. )ening akan tetapi tidak kesepian. #ia
merasa
menyatu dengan alam sekitarnya. Kekuasaan
$uhan berada di
mana*mana, di dalam dan di luar dirinya sehingga
dia tidak
merasa terpisah, tidak merasa kesepian.
2ama (endekar 0&ngk&k kemudian dikenal di
seluruh dunia
2608
persilatan, walaupun jarang ada yang pernah
bertemu dengan
dia. )al ini adalah karena (endekar 0&ngk&k tidak
pernah mau
kembali ke selatan. #ia merantau di sepanjang
gurun G&bi
dan di manapun dia berada, dia selalu menentang
kejahatan,
membela yang benar dan lemah. (ara pedagang
dan mereka
yang melakukan perjalanan di daerah G&bi, yang
pernah
mendapatkan pert&l&ngan (endekar 0&ngk&k
ketika mereka
mengalami marabahaya, ketika mereka diancam
ger&mb&lan
peramp&k, mereka itulah yang mengabarkan nama
besar
(endekar 0&ngk&k di dunia kang*&uw di selatan.
2amun
2609
(endekar 0&ngk&k sendiri tidak pernah mau
meninggalkan
Gurun G&bi, bahkan dia tidak pernah mau
memperkenalkan
diri atau namanya sehingga &rang*&rang yang
tidak mau
mempergunakan julukan ejekan (endekar 0&ngk&k
itu lalu
menyebutnya G&bi 0u*beng '&jin (5rang $ua $anpa
2ama
dari G&bi).
Sie 'i&ng memang maklum sepenuhnya akan
keadaan
dirinya. #ia bukan saja b&ngk&k, akan tetapi juga
lengan
kirinya buntung. 5rang tapadaksa seperti dia
hanya akan
menerima ejekan dan penghinaan saja di dunia
ramai. +uga
2610
dia tidak lagi mengharapkan kasih sayang wanita,
karena dia
maklum sepenuhnya bahwa cinta antara pria dan
wanita
adalah cinta nafsu, cinta berahi yang selalu
menuntut
keindahan rupa, daya tarik lahiriah. #an untuk itu,
dia sudah
tidak mempunyai daya tarik sama sekali. $idak
mudah
menemukan se&rang wanita seperti 'ing 'ing, atau
seperti 0i
Sian, yang tidak begitu terpengaruh &leh
keindahan rupa.
$idak, dia tidak akan melibatkan diri dengan
se&rang wanita!
$entu saja lain halnya kalau memang $uhan
menghendaki
lain. #ia hanya pasrah.
2611
)anya kalau nafsu daya rendah yang membentuk
si*aku
tidak lagi menguasai diri, hanya kalau hati dan akal
pikiran
tidak lagi bersimaharajalela, jiwa akan
mendapatkan kembali
k&ntaknya dangan kekuasaan $uhan! #an kalau
sudah begitu,
kekuasaan $uban akan bekerja dalam diri. Keadaan
seperti ini
tidak mungkin dapat ditimbulkan karena usaha
pikiran, karena
pikiran adalah si*aku, yang lapuk, si*aku yang
mengaku*aku.
)anya dengan melenyapkan diri yang mengaku*
aku,
merendahkan dan mengecilkan diri, hanya dengan
pasrah
yang tulus ikhlas, maka diri lahir batin akan
dibersihkan &leh
2612
kekuasaan $uhan, kemudian kekuasaan $uhan akan
bersemayam, membangkitkan jiwa. )anya kalau
sudah
demikian, maka kita dapat htdup seutuhnya, bebas
daripada
cengkeraman nafsu daya rendah yang telah
kembali kepada
kedudukan dan tugasnya semula, yaitu menjadi
alat dan
pelayan.
#emikianlah, kisah ini ditutup dengan harapan
pengarang,
sem&ga ada suatu manfaat yang dapat dipetik,
dan sem&ga
$uhan memberkahi dan membimbing kita sekalian.
Sampai
jumpa di lain kisah.
TAAT
2613

You might also like