Ebook oleh : Dewi KZ SIE Kauwsu (Guru Silat Sie) membaca surat itu dengan kedua tangan agak gemetar dan mukanya berubah pucat. Karena senja hari telah tiba dan cuaca tidak begitu terang lagi, dia lalu menyalakan sebuah lampu meja, kemudian dibacanya sekali lagi surat itu. Sehelai kertas yang bertuliskan beberapa buruf dengan tinta merah. Sie Kian, akhirnya aku dapat menemukan engkau! Sebelum malam ini habis, seluruh keluargamu dan segala mahluk yang hidup di dekat rumahmu, akan kubunuh semua!" #emikianlah bunyi surat itu. $anpa nama penulisnya. %kan tetapi, Sie kauwsu atau Sie Kian tahu benar siapa penulisnya. $adi dia menemukan surat itu pada daun pintu belakang rumahnya, tertancap pada daun pintu dengan sebatang piauw (senjata rahasia) ber&nce merah. #ia mengenal benar piauw itu. 'ima tahun yang 1 lalu, dia pernah terluka pada pundaknya &leh piauw seperti itu. #ia tahu benar siapa pemilik piawsu, siapa penulis surat. (eristiwa itu terjadi lima tahun yang lalu. Ketika itu, dia melakukan perjalanan ke daerah )&k*kian untuk mengunjungi se&rang sahabat lamanya. +uga dia ingin melanc&ng, karena semenjak menjadi guru silat, dia tidak pernah sempat melanc&ng. Kini dia mempunyai se&rang murid terpandai yang dapat mewakilinya mengajar para murid sehingga dia mempunyai kesempatan untuk pergi. Kepergiannya direncanakan selama satu bulan. #ia tidak dapat membawa anak isterinya, karena anaknya yang ke dua, baru lahir beberapa bulan yang lalu. ,asih terlalu kecil untuk diajak pergi. %naknya yang pertama, se&rang anak perempuan yang sudah berusia lima belas tahun, juga tidak dapat diajak pergi karena harus membantu ibunya di rumah. ,aka diapun pergi se&rang diri ke timur. #i dalam perjalanan inilah terjadinya peristiwa itu. #ia 2 melihat peramp&kan di dalam hutan terhadap sebuah keluarga bangsawan yang melakukan perjalanan dengan kereta. (eramp&k itu adalah sepasang suami isteri yang masih muda. Kurang lebih duapuluh lima tahun usia mereka. Sie Kian turun tangan melindungi bangsawan itu dan terjadilah perkelahian antara dia dan suami isteri itu. $ernyata suami isteri itu lihai juga, akan tetapi mereka masih belum mampu mengalahkan Sie Kian yang pandai bersilat pedang. (erkelahian itu berakhir dengan kematian isteri peramp&k itu, dan luka parah pada peramp&k yang dengan penuh duka memanggul jena-ah isterinya dan menanyakan Sie Kian. Sie Kian sendiri juga terluka di pundaknya, terkena sebatang senjata rahasia piauwyang dilempar &leh peramp&k itu. Sie Kian, kalau engkau membunuhku, aku tidak akan begini merasa sakit hati," demikian peramp&k itu sebelum pergi. +uga kalau engkau hanya menghalangi perbuatan kami meramp&k, akupun t 3 idak perduli. %kan tetapi engkau telah membunuh isteriku tercinta dan aku bersumpah bahwa kelak aku akan mencarimu dan aku akan membunuh seluruh keluargamu dan semua penghuni rumahmu!" Setelah mengeluarkan ucapan itu, peramp&k muda itu pergi dengan muka berduka. Sie Kian membiarkannya pergi dan mengira bahwa ucapan itu tentu hanya ancaman se&rang peramp&k yang kecewa. %kan tetapi, ternyata hari ini ada surat dan piauw ber&nce merah! (eramp&k itu ternyata bukan hanya meninggalkan ancaman k&s&ng belaka dan hari ini, kurang lebih lima tahun semenjak perist iwa itu, peramp&k itu benar*benar datang untuk melaksanakan ancamannya dan sumpahnya! #iam*diam Sie Kian bergidik. %ncaman dalam surat itu sungguh menyeramkan. %kan tetapi, dia tidak takut! Selama hidupnya, 4 Sie Kian adalah se&rang laki*laki yang jantan. #emi membela kebenaran, dia tidak takut kehilangan nyawa! %ncaman surat itu hanya ancaman se&rang penjahat, se&rang peramp&k, dan dia akan menyambutnya, menandinginya dengan sikap se&rang pendekar sejati! $idak, dia tidak akan minta bantuan &rang lain! Setelah termenung sejenak, Sie Kian menyimpan surat dan piauw itu ke dalam kantung bajunya, dan diapun memasuki kamar di mana isterinya sedang berbaring menyusui anak mereka, anak laki*laki yang baru berusia sepuluh tahun dan 5 mereka beri nama Sie 'i&ng. #engan wajah tenang saja Sie Kian duduk di kursi dalam kamar itu dan bertanya kepada isterinya, di mana adanya puteri mereka yang bernama Sie 'an )&ng. #ia dan isterinya memang hanya mempunyai dua &rang anak, yaitu pertama Sie 'an )&ng yang sudah berusia lima belas tahun dan setelah lewat empat belas tahun lebih barulah isterinya melahirkan Sie 'i&ng. Ia baru saja keluar dari sini, mungkin ia berada di dalam kamarnya," jawab istrinya sambil bangkit duduk karena Sie 'i&ng sudah tidur pulas. %da apakah. Kelihatannya engkau 6 begitu pendiam." Isteri yang sudah amat mengenal watak suaminya itu bertanya dengan pandang mata curiga melihat sikap suaminya begitu pendiam, tidak seperti biasanya. (anggil dulu 'an )&ng ke sini, juga pangil /u %n yang berada di kamarnya. %da urusan penting sekali yang hendak kubicarakan dengan kalian bertiga." Isteri Sie Kian memandang suaminya dengan heran, akan tetapi tidak membantah dan ia lalu keluar dari kamarnya. $ak lama kemudian ia muncul kembali bersama se&rang gadis yang manis, yaitu 'an )&ng, dan se&rang laki*laki muda 7 berusia kurang lebih duapuluh lima tahun. (ria ini adalah Kim /u %n, murid kepala yang kini membantu Si Kian memimpin para murid yang belajar di perguruan silat itu. Karena Kim /u %n se&rang yatim piatu yang tidak mempunyai sanak keluarga, maka dia diterima tinggal di rumah gurunya itu, sebagai murid, juga sebagai pembantu guru. $entu saja /u %n merasa terkejut dan heran ketika &leh ibu gurunya dia dipanggil menghadap gurunya di dalam kamar gurunya itu! Setelah isterinya, puterinya dan muridnya duduk di atas bangku dalam kamar itu, dengan sikap masih tenang Sie Kian 8 lalu bicara. Kalian tentu masih ingat akan ceritaku tentang peristiwa yang terjadi lima tahun yang lalu ketika aku mengadakan perjalanan ke )&k*kian itu, bukan." (eristiwa yang mana." tanya isterinya. %pakah suhu maksudkan pertemuan suhu dengan suami isteri peramp&k itu." tanya /u %n. Gurunya mengangguk. 0enar. Seperti telah kuceritakan, aku berhasil menyelamatkan keluarga bangsawan dari k&ta raja yang diramp&k &leh peramp&k yang terdiri dari suami isteri itu. #alam perkelahian itu, aku terluka senjata rahasia piauw, akan tetapi aku berhasil membunuh isteri peramp&k itu 9 dan melukainya. %kan tetapi, ketika itu aku tidak menceritakan kepada kalian akan sumpah dan dendam peramp&k yang kematian isterinya itu. Ketika itu kuanggap tidak penting dan semua peramp&k yang dikalahkan tentu akan mengeluarkan ancaman. %kan tetapi1., hari ini ancaman peramp&k itu agaknya akan dilaksanan!" Sie Kian menarik napas panjang. %ncaman bagimana." tanya isterinya, nampak khawatir. Ketika itu, sambil memanggul jena-ah isterinya dan dalam keadaan luka dia bersumpah bahwa pada suatu hari dia akan mencariku dan akan membasmi seluruh keluargaku. %ncaman 10 yang keluar dari mulut se&rang peramp&k seperti itu, mana ada harganya untuk diperhatikan dan dianggap serius!" %kan tetapi1. dia bersumpah karena kematian isterinya, dan hal itu berbahaya sekali!" kata isterinya. Sie Kian kembali menarik napas dan dia mengangguk. 0enar sekali pendapatmu itu dan sekarang inilah buktinya." #ia mengeluarkan senjata piauw dan kertas bersurat itu. $adi kutemukan surat ini tertancap piauw di daun pintu belakang. Surat itu berbunyi begini." Sie Kian membacakan surat itu, didengarkan dengan muka pucat &leh isterinya. 'an )&ng dan 11 /ua %n mendengarkan dengan sikap tenang. ,ereka adalah &rang*&rang muda yang sejak kecil sudah belajar ilmu silat maka memiliki ketabahan besar. %yah, kalau dia muncul, kita lawan dia! (enjahat itu sudah sepatutnya dibasmi!" kata 'an )&ng dengan penuh semangat. Sum&i benar, suhu. Kita tidak perlu takut menghadapi ancaman dan gertak k&s&ng se&rang penjahat seperti dia1." )a*ha*ha*ha*ha1!" (ada saat itu, terdengar suara &rang tertawa yang datangnya dari atas genteng. Sie Kian mel&ncat dari kursinya. 'an )&ng, /u %n, kalian menjaga ibu dan adik kalian di sini! " berkata demikian, tubuh 12 Sie Kian sudah berkelebat keluar dari dalam kamar itu dan dia segera keluar dan mel&ncat ke atas genteng. (ada saat dia mel&ncat ke atas genteng, terdengar suara anjing mengg&ngg&ng di belakang, akan tetapi suara g&ngg&ngannya berubah pekik kesakitan lalu sunyi. Sie Kian melayang turun dan lari ke belakang. #ia tidak melihat berkelebatnya &rang, hanya menemukan anjing peliharaannya itu telah mati den sebuah r&nce merah nampak di lehernya. %njing itu mati dengan sebatang senjata piauw terbenam di dalam lehernya! Sie Kian mencari*cari, memandang ke kanan kiri dengan waspada. %kan tetapi pada 13 saat itu, terdengar bunyi ayam*ayam berteriak, disusul ringkik kuda. /elaka1.!" serunya dan dia cepat lari ke kandang kuda dan ayam yang berada agak jauh di samping rumah. #an seperti juga anjingnya, dia melihat belasan ek&r ayam peliharaannya, dan seek&r kuda, telah menggeletak mati! Sie Kian tidak memperdulikan lagi keadaan binatangbinatang peliharaannya dan cepat dia lari masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. #an pada saat itu, terdengar jerit wanita yang datangnya dari kamar para pelayan di belakang. Sie Kian terkejut dan kembali dia mel&mpat keluar, 14 menuju ke kamar pelayan. #ia merasa menyesal sekali mengapa memandang rendah lawan dan dia lupa untuk memanggil dua &rang pelayannya agar berkumpul di dalam rumah besar. #an seperti yang dikhawatirkan, dua &rang pelayan wanita itu telah tewas di dalam sebuah kamar pelayan, leher mereka, hampir putus dan kamar itu banjir darah. +elas bahwa leher mereka terbabat &leh pedang! Sie Kian menjadi marah sekali. #ia mel&ncat masuk ke dalam rumah dan hatinya lega melihat betapa 'an )&ng dan /u %n masih berjaga di depan kamar, sedangkan isterinya, 15 dengan muka pucat, duduk di atas pembaringan memangku Sie 'i&ng yang masih t idur nyenyak. %pa1 apa yang terjadi1." tanya isterinya ketika dia tiba di kamar itu. +ahanam itu1., dia telah mulai melaksanakan ancamannya! Semua binatang peliharaan kita dibunuhnya, juga dua &rang pelayan kita dibunuhnya." %ihhh1.!" Isterinya menangis. Sudah, tenanglah dan jangan menangis. Kita harus siap siaga menghadapinya. #ia tidak main*main dan ancamannya bukan gertak k&s&ng. /u %n dan 'an )&ng, kalian tetap berjaga di sini, menjaga keselamatan ibumu dan adikmu. %ku yang akan menghadapi jahanam busuk itu!" 16 0aik, ayah," kata 'an )&ng dengan luka pucat walaupun ia masih bersikap tenang. Kini tangannya memegang sebatang pedang. $eecu akan menjaga sub& dengan taruhan nyawa, suhu!" kata /u %n dangan sikap gagah. +uga dia memegang sebatang pedang. #engan hati penuh kemarahan, Sie Kian lalu keluar dari dalam kamar, berdiri sejenak di ruangan tengah, memasang telinga. %kan tetapi tidak mendengar suara apa* apa dan malam tiba dengan sunyinya. #ia lalu keluar berindap*indap dari dalam ruangan itu, kemudian mengelilingi rumah dan 17 memeriksa setiap sudut. 2amun, tidak nampak bayangan &rang. #engan gemas dia lalu mel&ncat naik ke atas genteng, berdiri di wuwungan rumahnya, lalu berteriak, (eramp&k laknat, penjahat keji, jahanam keparat! keluarlah dari tempat persembunyianmu dan marilah kita bertanding secara jantan untuk menentukan siapa yang lebih kuat!" 2amun, tidak ada jawaban dan suasana, sunyi saja. $empat tinggal keluarga Sie memang berada di sudut k&ta $i&ng*cin, di pinggir dan mempunyai pekarangan luas, agak jauh dari tetangga, agak terpencil. ,emang Sie Kian memilih 18 tempat ini di mana dia dapat membuat lapangan yang luas untuk berlatih silat para muridnya. Sebagai se&rang guru silat bayaran, Sie Kian menerima siapa saja yang mampu membayar, dan karena itu dia memiliki banyak sekali murid, baik dari k&ta $i&ng*cin sendiri maupun dari dusun* dusun sekitarnya dan dari k&ta lain. %kan tetapi, semua muridnya tidak ada yang tinggal di situ kecuali /u %n yang merupakan murid utama dan kini bahkan menjadi guru pembantunya. Karena usahanya mencari musuh itu sia*sia, dan tantangnnya juga tidak mendapatkan jawaban, akhirnya 19 dangan hati mend&ngk&l Sie Kian masuk lagi ke dalam rumah. Ketika isterinya, 'an )&ng, dan /u %n memandang kepadanya dengan mata bertanya, dia hanya menggeleng kepala. $idak ada bayangan si keparat itu! #ia tentu telah pergi, atau bersembunyi, untuk menanti kelengahanku, atau mendatangkan ketegangan dalam hati kita." ,emang suasana menjadi tegang sekali. 0ahkan /u %n yang biasanya tenang itu kini nampak agak pucat. Siapa &rangnya yang tidak akan tegang menanti musuh yang main kucing*kucingan dan amat kejam itu. Semua binatang peliharaan telah dibunuhnya, juga dua &rang pelayan wanita 20 yang sama sekali t idak berd&sa dan kini dia menghilang, membiarkan semua &rang dicekam ketegangan dan kegelisahan. ,ereka berempat duduk di dalam kamar itu. Isteri Sie Kian merupakan &rang yang paling ketakutan. Sie Kian duduk dangan tenang, akan tetapi pendengarannya dicurahkan keluar untuk menangkap gerakan yang tidak wajar di luar rumah. 3ang benar*benar tenang hanyalah Sie 'i&ng, anak berusia sepuluh bulan itu! #ia masih suci, batinnya masih bersih dari pengetahuan sehingga rasa takut dan duka tidak akan pernah dapat menyentuhnya. 21 Suhu1.!" Suara /u %n terdangar aneh ketika memecah kesunytan itu. 0ahkan suara yang hanya merupakan satu kata panggilan itu sempat mengejutkan 'an )&ng yang men&leh kepadanya dangan kaget, juga ny&nya Sie terperanjat. )anya Sie Kian yang dengan tenang memandang muridnya itu. %da apakah, /u %n. $akutkah engkau." (emuda itu menjilat bibirnya yang kering. %kan tetapi lidahnya juga kering bahkan mulutnya terasa kering sekali, dan dia menggeleng kepalanya. Suhu, teecu tidak takut, hanya tegang. Kalau musuh sudah berada di depan teecu, biar teceu terancam mautpun 22 teecu tidak takut. %kan tetapi suasana tidak menentu ini sungguh menegangkan. 0agaimana kalau kita semua pindah saja ke lian*bu*thia (ruangan belajar silat). #i sana lebih luas. Kalau terjadi penyerangan sewaktu*waktu, kita akan lebih leluasa untuk menghadapi musuh." Setelah berpikir sejenak, Sie Kian mengangguk, Engkau benar, /u %n. Kita belum tahu berapa &rang jumlah musuh yang akan datang menyerbu, dan kamar ini memang terlalu sempit sehingga membahayakan keselamatan sub&*mu dan adikmu yang kecil. ,ari kita semua pindah saja ke ruangan latihan silat." 23 Sie Kian menyuruh puterinya membawa kasur agar di ruangan yang luas itu isterinya dapat menidurkan puteranya yang masih kecil. ,ereka semua dengan penuh kewaspadaan lalu pindah ke dalam ruangan berlatih silat, sebuah ruangan jauh sepuluh kali lebih luas dari pada kamar itu, dan di situ hanya ada satu pintu besar dari mana &rang luar dapat masuk. Kasur yang dibawa 'an )&ng diletakkan di sudut ruangan itu dan ibunya lalu duduk di situ sambil memangku Sie 'i&ng. Setelah pindah ke ruangan yang lebih luas ini, benar saja 24 hati mereka bertiga yang siap menghadapi musuh menjadi lebih tenang. 4uangan itu cukup luas dan mereka bertiga dapat melindungi 2y&nya Sie dari depan saja karena tempat itu dikelilingi dinding sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mempersatukan tenaga menghadapi serbuan musuh. 0etapapun juga, suasana tegang tetap saja mencekam hati mereka. Sie Kian sendiri berulang kali mengepal tinju, merasa dipermainkan &leh musuhnya. #ia tahu bahwa sekali ini, dia harus berjuang mati*matian, mempertahankan nyawa keluarganya. #ia berjanji bahwa sekali ini, dia akan membasmi 25 semua musuh yang datang, tidak memberi kesempatan se&rangpun berhasil l&l&s agar tidak terulang pembalasan dandam seperti ini. Kalau saja dulu dia membunuh peramp&k pria itu, tentu tidak akan timbul masalah seperti sekarang. $iba*tiba Sie Kian terkejut dan dia mel&ncat keluar dari pintu lian*bu*thia. +uga /u %n dan 'an )&ng mel&ncat berdiri, pedang siap di tangan kanan dan mereka berdua sudah mengambil sikap berjaga*jaga, sedangkan ny&nya Sie mendekap puteranya dangan muka pucat, mata terbelalak dan jantung berdebar penuh ketegangan. $ak lama kemudian 26 terdangar suara kucing menge&ng disusul suara Sie Kian menyumpah*nyumpah! Kiranya suara yang mencurigakan tadi hanyalah suara seek&r kucing yang kebetulan lewat! Sungguh menggelikan sekali betapa ketegangan membuat semua &rang menjadi demikian mudah kaget. Sie Kian muncul kembali dari pintu dan diapun menahan ketawanya, walaupun perutnya terasa geli. #emikian (ula /u %n dan 'an )&ng. #ari jauh terdangar suara ayam jantan berk&k&k. 0iasanya, kalau ada ayam jantan berk&k&k, ayam jantan di kandang keluarga itu akan menyambutnya. Sekali ini, k&k&k ayam itu 27 tidak ada yang menyambut, akan tetapi Sie Kian maklum bahwa tengah malam telah lewat. %yam jantan di sana itu sudah biasa berk&k&k di waktu tengah malam, kemudian di waktu pagi sekali. Kini tengah malam telah lewat. 0etapa cepatnya waktu berlalu. 4asanya baru saja dia menerima surat itu, di senja hari tadi, dan tahu*tahu kini telah lewat tengah malam. $iba*tiba mereka semua dikejutkan &leh suara ketawa terbahak*bahak yang datangnya dari luar rumah! Kini Sie Kian mel&mpat berdiri dan dia membentak marah. (engecut hina yang berada di luar! ,asuklah, aku berada 28 di lian*bu*thia sudah sejak tadi menanti kedatanganmu. ,ari kita bertanding sampai se&rang di antara kita menggeletak tak bernyawa lagi!" tantangnya. Suara ketawa itu berhenti, dan kini disusul suara yang mengandung ejekan, Sie Kian! %ku memang memberi waktu agar kallan dicekam ketegangan hebat. Sekarang aku datang untuk membunuhmu. Keluarlah, aku menunggumu di pekarangan depan rumahmu!" +ahanam busuk! Engkau masuklah, aku sudah menanti dangan pedang di tangan untuk membunuhmu!" bentak Sie Kian yang tidak ingin meninggalkan keluarganya. 29 )a*ha*ha*ha, Sie Kian kini menjadi se&rang pengecut dan penakut! %ku menantangmu di luar, dan engkau bersembunyi di balik gaun isterimu. )a*ha! Keluarlah dan sambut aku, kalau tidak aku akan membakar rumahmu ini." Suhu1., jangan keluar, mungkin ini suatu siasat memancing harimau keluar sarang," bisik /u %n gelisah. $idak, di sini ada engkau dan 'an )&ng, hatiku tenang adanya kalian bardua menjaga ibumu. %ku akan keluar menyambut tantangan anjing keparat itu!" )ay&, Sie Kian! %pakah engkau benar*benar takut." teriakan itu datang lagi dari luar. +ahanam busuk, siapa takut. $unggu, aku akan 30 menyambut tantanganmu!" Sie Kian segera mel&ncat keluar, terus menuju ke pekarangan depan rumahnya. 5rang itu sudah menanti di luar. 'ampu dua buah yang tergantung di serambi depan cukup terang, menerangi pekarangan itu. ,emang tadi dia menggantung dua buah lampu agar tempat itu menjadi terang, tidak seperti biasanya yang hanya diterangi sebuah lampu gantung. #ari penerangan dua buah lampu itu, Sie Kian yang sudah berdiri berhadapan dalam jarak empat meter dangan &rang itu, dapat mengenal wajah musuh besarnya. 6ajah se&rang laki*laki yang masih 31 muda, kurang lebih tigapuluh tahun usianya. 6ajah se&rang laki*laki yang cukup tampan, halus dan tidak ditumbuhi kumis dan jengg&t lebat. 0ahkan wajah itu p&s&lek, pakaiannyapun rapi dun bagus, sepatunya mengkilap baru. Itulah wajah peramp&k yang lima tahun yang lalu berkelahi dangannya, peramp&k yang kematian isterinya. %kan tetapi kini ada sesuatu dalam sikap &rang itu yang menunjukkan bahwa dia bukanlah &rang yang dahulu, bahwa kini dia telah menjadi se&rang yang memiliki kepandaian tinggi. %gaknya selama lima tahun ini dia telah menggembleng diri mati* matian, hanya 32 untuk melakukan balas dandam ini. %kan tetapi Sie Kian tidak merasa gentar. Kalau berhadapan dangan se&rang lawan, betapapun kuat lawan itu, dia tidak pernah gentar. $idak ada lagi ketegangan seperti tadi. )anya ada sedikit kekhawatiran bahwa &rang ini menggunakan tipu muslihat, memancing dia keluar dan ada temannya yang akan menyerang ke dalam. %kan tetapi kekhawatiran inipun diusirnya dangan keyakinan bahwa murid kepala dan puterinya cukup kuat untuk melindungi isteri dan puteranya yang masih kecil. )em, kiranya engkau peramp&k busuk yang dulu itu. 33 Sungguh perbuatanmu ini menunjukkan kecurangan dan membuktikan bahwa engkau se&rang pengecut. Kalau hendak membalas dandam, kenapa tidak langsung saja menantangku. Kenapa memakai jalan membunuhi binatang* binatang dan pelayan*pelayan yang tidak berd&sa." )a*ha*ha, Sie Kian, lupakah kau akan sumpahku bahwa suatu hari aku akan membasmi engkau dan seluruh keluargamu dan seluruh isi rumahmu. )a*ha*ha, sekaranglah saatnya! $idak perlu banyak cakap, nanti kalau sudah mati nyawamu akan bertemu dengan isteriku dan masih ada waktu bagimu untuk minta ampun kepadanya!" 34 +ahanam busuk!" Sie Kian memaki dan diapun sudah menyerang dengan pedangnya. Serangannya dahsyat sekali karena dalam marahnya, ingin Sie Kian segera mer&b&hkan musuh ini. (edangnya berkelebat dari samping dan mengirim bac&kan ke arah leher &rang itu yang kalau mengenai sasaran tentu akan membuat leher itu terpenggal putus. %kan tetapi, &rang itu bergerak cepat sekali dan dengan mantap pedangnya berkelebat dari samping ke atas, menangkis bac&kan pedang Sie Kian. $ringggg1.!" 2ampak bunga api berpijar dan Sie Kian merasa betapa lengan tangannya tergetar hebat. #ia terkejut 35 dan mel&ncat ke belakang, melihat pedangnya. $ernyata pedangnya itu patah sedikit pada mata pedangnya, hal ini menunjukkan bahwa pedang di tangan lawannya adalah sebuah pedang pusaka yang ampuh! 5rang itu tertawa mengejek dan lang&ung menyerang dengan dahsyat. Sie Kian mengelak ke samping dan membalas serangan musuh dan mareka segera terlibat dalam perkelahian mati* matian dan seru sekali. #an sekali ini, Sie Kian harus mengaku dalam hatinya bahwa lawannya sungguh sama sekali tidak b&leh disamakan dengan dahulu, tidak b&leh dipandang rendah 36 karena ternyata memiliki ilmu pedang yang hebat, di samping tenaga sin*kang kuat ditambah lagi sebatang pedang pusaka yang ampuh! ,ulailah Sie Kian merasa khawatir. Se&rang lawan saja Sudah begini lihai, apa lagi kalau dia datang berkawan. %h, isteri dan anaknya berada di dalam! 0againana kalau dia kalah. 0agaimana kalau ada kawan*kawan penjahat ini. 'ebih baik menyuruh mereka melarikan diri! 0iarlah, dia akan mati di tangan musuh, asal keluarganya selamat! Singgg1.!" (edang lawan meluncur dekat sekali dengan dadanya. Sie Kian mengelak ke kanan, akan tetapi pedang itu 37 sudah membac&k dari kiri dengan kecepatan kilat. Sie Kian menggerakkan pedang menangkis. $erpaksa menangkis karena sejak tadi dia tidak pernah mengadu senjata secara langsung, maklum bahwa pedangnya akan kalah kuat. Kini, karena tidak mungkin mengelak lagi, terpaksa dia menangkis. /ringgg1.!" (edang di tangan Sie Kian patah dan buntung bagian atasnya! 'awannya tertawa bergelak dan kesempatan ini dipergunakan &leh Sie Kian untuk mengerahkan tenaga berteriak ke arah dalamrumah. 'an )&ng1.! %jak ibu dan adikmu melarikan diri! /epaaaattt1.!" 'awannya tertawa bergelak, tertawa mengejek dan 38 pedangnya menyambar dengan cepatnya, menusuk ke arah lambung Sie Kian. Guru silat ini melihat datangnya serangan yang amat berbahaya. #ia melempar tubuhnya ke atas tanah dan bergulingan sehingga terbebas dari tusukan tadi. %kan tetapi lawannya mengejar dan pada saat itu muncullah Kim /u %n. (emuda ini mendengar teriakan gurunya, menjadi khawatir sekali. Sejak tadi, tidak ada musuh menyerbu lianbu* thia itu, maka dia berpendapat bahwa musuh hanya se&rang saja dan agaknya gurunya membutuhkan bantuan. Kalau tidak begitu, tentu gurunya tidak berteriak menyuruh 39 puterinya membawa ibu dan adiknya melarikan diri! Kim/u %n lalu berlari keluar dan di pekarangan itu dia melihat suhunya bergulingan di atas tanah, dikejar &leh se&rang laki*laki bertubuh jangkung yang gerakannya gesit bukan main. Suhu, teecu datang membantumu!" teriak /u %n dan dia lalu menggerakkan pedangnya membac&k &rang itu dari belakang. %kan tetapi, &rang itu memutar pedangnya menangkis. $ranggg1.!" /u %n mengeluarkan seruan kaget karena pedangnya terpental dan hampir terlepas dari pegangan 40 saking kuatnya tenaga lawan dan ketika dia melihat, pedangnya telah buntung ujungnya! )ati*hati, /u %n, dia memegang sebatang pedang pusaka!" teriak Sie Kian yang telah terbebas dari desakan tadi berkat bantuan muridnya. Kini guru dan murid menghadapi lawan tangguh itu dengan pedang mereka yang sudah buntung ujungnya! 5rang itu tertawa lagi. )a*ha*ha kebetulan sekali. Kalian sudah berkumpul di sini sehingga tidak melelahkan aku harus mencari ke sana*sini! Kalian akan mampus di tanganku!" 2anti dulu! (erkenalkan dulu namamu sebelum kami 41 menbunuhmu!" bentak Sie Kian yang ingin tahu siapa sebenarnya musuh besarnya ini. )a*ha*ha, apa artinya kalau kuperkenalkan namaku pada kalian yang sebentar lagi akan mampus." $iba*tiba saja &rang itu sudah menerjang dengan dahsyatnya dan pedangnya bergerak amat cepatnya, berubah menjadi gdlungan sinar yang menyambar*nyambar, mengeluarkan suara berdesing dan menimbulkan angin berpusing. Sungguh suatu ilmu pedang yang amat dahsyat! Sie Kian dan /u %n segera mengerahkan tenaga dan seluruh kepandaian mereka untuk 42 menahan serangan itu. 2amun mereka segera terdesak hebat dan tiba*tiba tangan kiri lawan itu bergerak. $iga batang piauw ber&nce merah menyambar ke arah tiga bagian tubuh depan /u %n, abdangkan pedangnya membuat gerakan memutar membac&k ke arah tubuh Sie Kien dilanjutkan tusukan*tusukan maut! Guru dan murid ini menjadi rep&t sekali. )ampir saja /u %n menjadi k&rban senjata rahasia piauw itu. 7ntung dia masih dapat melempar tubuh ke atas tanah sehingga terbebas dari renggutan maut lewat senjata piauw. #an Sie Kian juga 43 terhuyung ke belakang dalam usahanya mengelak dan menangkis gulungan sinar pedang. (ada saat itu, lawannya kembali menggerakkan tangan kiri dan tiga sinar merah meluncur ke arah tengg&r&kan, dada dan lambung Sie Kian yang sedang terhuyung, dan &rang itu meninggalkannya, pedangnya kini menyambar*nyambar ke arah /u %n yang baru saja mel&ncat bangun dari atas tanah di mana dia berguling tadi. /u %n berusaha menangkis, namun kembali pedangnya patah dan pedang lawan meluncur terus memasuki dadanya. 44 /appp1.!" (edang dicabut, darah menyembur dan tubuh /u %n terjengkang, tewas seketika karena jantungnya ditembusi pedang lawan. Sie Kian yang juga rep&t sekali mengelak dari sambaran tiga batang piauw tadi, terkejut bukan main melihat muridnya r&b&h. %kan tetapi pada saat itu, lawannya sudah datang menerjangnya. #ia berusaha menangkis, namun seperti keadaan muridnya, pedang yang menangkis itu patah dan pedang lawan meluncur terus dengan kekuntan dahsyat menyambar ke arah leher. $erdangar suara bac&kan keras dan 45 leher Sie Kian terbabat putus. Kepalanya terlepas dari tubuhnya dan menggelinding ke atas tanah. $ubuhnya terbanting keras dan darah bercucuran membasahi tanah pekerangan. 5rang itu tertawa bergelak, dengan wajah gembira dia menyambar rambut kepala Sie Kian dengan tangan kirinya, lalu dia berl&ncatan memasuki rumah itu. Sementara itu, 'an )&ng yang tadi mendengar teriakan ayahnya, menjadi khawatir sekali. 0agaimana ia dapat melarikan diri kalau ayahnya terancam bahaya. %pa lagi, ia harus membawa lari ibunya dan adiknya, bagaimana mungkin 46 ia dapat berlari cepat, dan andaikata ia melarikan ibunya dan adiknya, tentu akan dapat dikejar dan disusul pula &leh musuh yang lihai. Ia merasa bimbang, apa lagi ketika melihat suhengnya mel&mpat keluar untuk membantu ayahnya. 'an )&ng lalu berdiri melindungi ibunya yang masih mendekap adiknya. ,elihat ibunya menggigil ketakutan, ia berkata dengan gagah, dan mengangkat pedangnya. Ibu, jangan takut! %ku akan melindungi ibu dan adik 'i&ng." ,elihat sikap puterinya, 2y&nya Sie timbul pula keberaniannya. 5rang jahat akan mengganggu anak*anaknya. 47 $idak, ia tidak b&leh tinggal diam saja! 0iarpun tidak sangat mendalam, ia pernah pula belajar ilmu silat dan kini, melihat puterinya akan menghadapi &rang jahat, dan melihat bayinya terancam, bangkit semangat dan keberanianaya. %pa lagi mengingat betapa suaminya juga terancam bahaya maut. Ia segera menurunkan Sie 'i&ng yang masih tidur itu ke atas kasur, lalu ia sendiri berlari ke arah rak senjata yang berada di sudut ruangan belajar silat itu, memilih aenjata sebatang g&l&k kecil yang ringan dan ia berdiri di samping puterinya. Kita ber&ama menghadapi penjahat, )&ng*ji!" katanya. 48 'an )&ng khawatir melihat ibunya, akan tetapi dalam keadaan seperti itu, lebih banyak &rang yang menghadang penjahat lebih baik. Ia hanya mengharapkan ayahnya dan suhengnya sudah cukup untuk mengusir penjahat yang menyerbu rumah mereka. $ak lama kemudian, terdengar suara ketawa dan sebuah benda melayang dari pintu ruangan itu masuk ke dalam. 0enda itu jatuh ke lantai lalu menggelinding ke depan dua &rang wanita itu. 'an )&ng yang sudah siap siaga, memandang benda itu. Sebuah kepala yang lehernya masih berlep&tan darah! %yah1.!" Ia menjerit. 49 Ibunya melengking dan menubruk ke depan, melempar g&l&knya dan menangis menggerung*gerung. (ada saat itu ada bayangan &rang berkelebat masuk. Ibu mundur1.!" 'an )&ng berteriak, akan tetapi terlambat. Ibunya sudah mel&ncat ke depan dan menubruk kepala suaminya itu, dan pada saat itu, laki*laki jangkung yang berkelebat masuk itu sudah menggerakkan pedangnya. /rakkkk!" (edang itu menyambar cepat dan kuat sekali, dan leher ibu yang menangisi kepala suaminya itupun terbabat putus, kepalanya menggelinding di atas lantai dan darah menyembur*nyembur. 50 Ibuuu1.!" 'an )&ng hampir pingsan melihat ini, akan tetapi kemarahan membuat ia dapat menahan diri dan dengan kemarahan meluap, dendam sakit hati yang amat hebat, iapun menyerang laki*laki itu dengan pedangnya, ia menusuk dengan sekuat tenaga ke arah dada &rang itu sambil mengeluarkan suara melengking nyaring saking marahnya. 'aki*laki itu mengelak dan dia mengamati gadis yang menyerangnya, sinar kagum terpancar dari pandang matanya. %h, engkau sungguh manis sekali! Engkau puteri Sie Kian. Sungguh tak kusangka guru silat itu mempunyai se&rang 51 puteri yang begini cantik dan manis!" Kembali dia mengelak ketika pedang di tangan 'an )&ng menyambar ke arah lehernya. 'an )&ng tidak memperdulikan kata*kata &rang itu yang memuji*muji kecantikannya. )atinya penuh dandam kebencian dan ingin ia menyayat*nyayat dan mencincang hancur tubuh musuh besar yang telah membunuh ayah ibunya itu. Ia melanjutkan serangannya, dan kemarahan membuat seranggnnya itu tidak teratur lagi, akan tetapi justru serangan seperti itu amat berbahaya. ,elihat kenekatan gadis yang menyerangnya sambil 52 bercucuran air mata itu, laki*laki itu segera menggerakkan pedangnya menangkis sambil mengerahkan tenaga sin*kang. (edang yang menangkis itu mengeluarkan tenaga getaran kuat sehingga ketika pedang bertemu, pedang di tangan 'an )&ng patah dan juga terlepas dari pegangannya! Gadis itu berdiri dengan muka pucat akan tetapi matanya terbelalak memandang penuh kabencian. 'aki*laki di depannya itu berusia kurang lebih tigapuluh tahun, wajahnya tampan dan pakaiannya rapi, tubuhnya tinggi semampai. Se&rang pria yang akan menarik hati setiap &rang wanita, akan tetapi pada 53 saat itu, 'an )&ng melihatnya seperti setan jahat yang amat dibencinya. 'aki*laki itu men&d&ngkan pedangnya ke depan dada 'an )&ng, tersenyum dan kembali matanya memancarkan sinar kagum dan juga heran. Sungguh mati, kalau usiamu tidak semuda ini, tentu kau kukira isteriku! Engkau mirip benar dangan isteriku, bahkan engkau lebih cantik manis, lebih segar dan lebih muda! %hh, ayahmu telah membunuh istriku, sudah sepatutnya kalau dia menyerahkan puterinya sebagai pengganti isteriku. )a*ha, benar sekali! 2&na manis, engkau 54 akan menjadi isteriku. %ku t idak akan membunuhmu, sebaliknya malah, aku akan mengambil engkau menjadi isteriku, isteri yang tercinta, dan aku akan membahagiakanmu, akan melindungimu1. engkau akan menjadi pengganti isteriku yang telah tiada1." $idak sudi! 'ebih baik aku mati dari pada menjadi isterimu, jahanam!" teriak 'an )&ng dan kini gadis ini menyerang dengan kepalan tangannya, menghantam ke arah muka yang amat dibencinya itu. (lakk!" $angan itu telah tertangkap pada pergelangannya &leh tangan kiri pria itu. 2&na, pikirkan baik*baik dan jangan menurutkan nafsu 55 amarah. Ingat bahwa aku terpaksa membunuh keluarga ayahmu karena ayahmu pernah membunuh isteriku yang tercinta. Sekarang, semua hutang telah lunas dan engkau1., engkau sungguh menarik hatiku, aku jatuh cinta padamu, n&na. Engkau menjadi pengganti isteriku. ,udah saja bagiku untuk memaksamu dan memperk&samu, n&na. %kan tetapi aku sungguh tidak menghendaki itu. %ku ingin engkau dengan suka rela menyerahkan diri padaku, menjadi isteriku yang kucinta." $idak! $idak sudi! 'ebih baik aku mati!" 'an )&ng mer&nta*r&nta dan pada saat itu terdengar tangis se&rang 56 anak kecil! Sie 'i&ng agaknya terbangun dan dia menangis menjerit*jerit seperti anak yang ketakutan. 0aik 'an )&ng maupun &rang itu terkejut. 5rang itu melepaskan 'an )&ng yang tadi sudah melupakan adiknya itu, dan dengan pedang di tangan dia menghampiri kasur terhampar di mana anak itu rebah menangis. %ha! Kiranya keluarga Sie masih mempunyai se&rang anak kecil. 'aki*laki pula! %h, dia harus mampus1.!" $iba*tiba saja 'an )&ng menubruk adiknya. $unggu1.! +angan1. jangan bunuh adikku1.!" jeritnya sambil mendekap adiknya, melindunginya, mukanya pucat dan matanya 57 terbelalak memandang pria itu. +angan bunuh adikku1. ah, kum&h&n padamu, jangan bunuh adikku yang masih kecil ini1.!" #ia putera ayahmu, kelak hanya akan menjadi ancaman bahaya bagiku. %ku harus membunuhnya. 0erikan dia padaku!" 'aki*laki itu menghardik, kini suaranya berubah, tidak seperti tadi, penuh nada manis merayu, kini terdangar galak dan kejam. 'an )&ng membayangkan betapa &rang itu akan membunuh adiknya. Kalau ia melawan, iapun tentu akan mati. 0aginya, mati bukan apa*apa, akan tetapi kalau ia mati dan 58 adinya mati pula, lalu siapa kelak yang akan membalas dendam setinggi gunung sedalam lautan ini. Satu* satunya jalan, ia harus meng&rbankan diri, menyerahkan diri, demi adiknya agar dapat hidup, agar kelak akan ada yang membalaskan kehancuran dan pembasmian keluarga ayahnya ini! $idak! $unggu1.! %ku1. aku akan menyerahkan diri, dengan suka rela1. aku akan menjadi isterimu asalkan engkau1. tidak membunuh adikku1.! Kalau engkau tetap membunuhnya, aku akan melawanmu sampai mati dan aku 59 tidak akan menyerahkan diri, aku akan membunuh diri!" Sejenak pria itu tertegun, memandang kepada anak lakilaki dalam p&nd&ngan gadis itu, lalu memandang gadis itu dari kepala sampai ke kaki. Sungguh aneh sekali, pikirnya. Gadis ini mirip benar dengan isterinya yang telah tiada! #an begitu bertemu, timbul rasa suka dan cinta kepada gadis ini. 0aru pen&lakannya saja sudah menyakitkan hati, kalau dia harus memperk&sanya, hatinya akan lebih kecewa lagi. Kalau gadis itu menyerahkan diri seeara suka rela, mau menjadi isterinya, alangkah akan bahagianya hatinya! )idupnya akan menjadi 60 terang lagi setelah kegelapan bertahun*tahun yang dideritanya karena kematian isterinya. %kan tetapi anak itu! %h, bukahkah janjinya hanya tidak akan membunuhnya. 0aik, dia tidak akan membunuhnya, tapi1.! 0enar engkau akan menyerahkan diri kepadaku dengan suka rela." 0enar!" #an engkau akan belajar mencintaku seperti aku mencintamu setelah aku menjadi suamimu yang mencintamu." 6ajah gadis itu berubah merah. %ku1. aku akan menc&ba1." 0agus, kalau begitu, aku tidak akan membunuh adikmu, akan tetapi sekali engkau memperlihatkan sikap memusuhi 61 aku yang menjadi suamimu, adikmu akan kubunuh!" $idak, engkau harus bersumpah dulu! 0ersumpahlah bahwa engkau tidak akan membunuh Sie 'i&nh, adikku ini. 0agaimanapun juga aku percaya bahwa engkau masih memilikl harga diri dan memiliki keh&rmatan untuk memegang teguh sumpahmu. 0ersumpahlah, baru aku akan percaya padamu." Gadis itu mempertahankan diri sambil m&ndekap adiknya yang sudah berhenti menangis. (ria itu tersenyum dan mengangguk*angguk. Engkau cantik, engkau manis, engkau gagah dan engkau cerdik! 62 Sungguh membuat aku samakin jatuh cinta saja. Engkau patut menjadi isteriku, sungguh! Siapakah namamu. %ku akan bersumpah." 2amaku Sie 'an )&ng dan adikku ini Sie 'i&ng." 2ah, sekarang dengarkan sumpahku!" kata pria itu dan diapun berdiri dengan tegak, mengangkat pedangnya di depan dahi, mengacung ke atas dan diapun berkata dengan suara lantang. %ku, 3auw Sun K&k, bersumpah demi nama dan keh&rmatanku, disaksikan &leh padang pusakaku, 0umi dan 'angit, bahwa kalau Sie 'an S&ng menjadi isteriku dan membalas cinta kasihku, menyerah dengan suka rela 63 kepadaku, maka aku tidak akan membunuh Sie 'i&ng! 0iar 0umi dan 'angit mengutuk aku kalau aku melanggar sumpahku!" Setelah bersumpah, pria yang mengaku bernama 3auw Sun K&k itu menyimpan pedangnya ke dalam sarung pedang dan tersenyum kepada 'an )&ng. 2ah, bagaimana. (uaskah engkau dangan sumpahku tadi." 'an )&ng mengangguk dan Sun K&k nampak girang sekali. ,anisku, )&ng*m&i, kekasihku, isteriku1. kemenangan ini harus kita rayakan. 7ntuk memperkuat sumpahku, saat ini juga engkau harus menjadi isteriku yang tercinta. $idurkan 64 adikmu itu1." #engan lembut Sun K&k lalu mengambil Sie 'i&ng dari dekapan 'an )&ng, merebahkan anak itu di tepi kasur, kemudian dengan lembut namun penuh gairah, bagaikan seek&r harimau, dia menerkam 'an )&ng, mend&r&ng gadis itu rebah ke atas kasur di dekat adiknya! #apat dibayangkan betapa hancur perasaan hati gadis itu. #ara yang sedang remaja ini terpaksa harus menyerahkan dirinya bulat*bulat, tanpa perlawanan sedikitpun, menyerahkan dirinya digauli pria yang baru saja membunuh ayahnya, ibunya, suhengnya, dua &rang pelayan dan semua binatang peliharaan di dalam rumah. 0ahkan ia harus 65 melayani pria itu di kasur yang dihamparkan di atas lantai lianbu* thia, dan dari tempat ia rebah terlentang itu ia dapat melihat dua buah kepala yang berlep&tan darah di atas lantai, tak jauh dari situ. Kepala ayahnya dan Ibunya! Sie 'i&ng mulai menangis lagi, meraung*raung. 'an )&ng juga menangis, merintih kesakitan. 2amun, 3auw Sun K&k yang dibakar nafsu birahinya itu tidak memperdulikan semua itu. #ia sudah merasa bangga, juga bahagia sekali karena gadis itu benar*benar menyerahkan diri bulat*bulat tanpa perlawanan sedikitpun! #iapun tidak perduli ketika gadis itu, di 66 antara isak tangis dan rintihannya, berbisik*bisik, %yah1. Ibu1. ampunkanlah anakmu ini1. demi keselamatan Sie 'i&ng1. ahhhh1." Setelah merasa puas dengan penyerahan diri yang sama sekali tidak mengandung perlawanan seperti dijanjikan gadis itu, 3auw Sun K&k merasa semakin sayang kepada 'an S&ng. 4asa sayang itu dibuktikan dengan diturutinya permintaan gadis itu untuk menguburkan jena-ah ayah ibu gadis itu, suhengnya, dan dua &rang pelayan. Sun K&k malam itu juga menggali lubang*lubang di belakang rumah keluarga Sie, 67 menguburkan jena-ah suami isteri Sie Kian dalam satu lubang, jena-ab Kin /u %n dan dua &rang pelayan di lain lubang. Kemudian, menjelang pagi, diapun mem&nd&ng tubuh 'an S&ng yang juga mem&nd&ng Sie 'i&ng melarikan diri secepetnya meninggalkan tempat itu. Gegerlah penduduk $i&ng*cin ketika pada kees&kan harinya mereka mendapatkan rumah keluarga Sie sunyi senyap. Ketika para penduduk memeriksa, mereka tidak menemukan se&rangpun penghuni di rumah itu. #i pekarangen dan di ruangan berlatth silat nampak banyak darah, dan semua 68 binatang di rumah itu mati dalam kandangnya. $entu saja para petugas pemerintah melakukan pemeriksaan dan mereka menemukan dua lubang kuburan baru itu. Kuburan dib&ngkar dan makin gegerlah k&ta $i&ng*cin ketika mereka menemukan mayat*mayat Sie Kian, isterinya, muridnya, dan dua &rang pelayan wanita. +elas mereka itu tewas karena dibunuh, bahkan Sie Kian dan isterinya tewas dengan kepala terpisah dari badannya. 3ang membuat semua &rang bingung adalah lenyapnya Sie 'an )&ng dan Sie 'i&ng, dua &rang anak keluarga Sie itu. 69 $eka*teki perist iwa yang terjadi di rumah keluarga Sie itu tetap merupakan rahasia yang tidak terpecahkan &leh semua &rang. #an rahasia itu memang tidak mungkin dapat dipecahkan karena dua &rang yang dapat menjadi kunci pembuka rahasia itu, yaitu Sie 'an )&ng dan Sie 'i&ng, telah pergi jauh sekali dari tempat itu. 4atusan bahkan ribuan li jauhnya dari k&ta $i&ng*cin karena 3auw Sun K&k membawanya pergi ke barat, jauh sekali, di perbatasan barat pr&pinsi Sin*kiang! 8&dw&8 3auw Sun K&k adalah se&rang laki*laki petualang yang 70 sudah hidup sebatangkara sejak masih kecil. Kedua &rang tuanya telah meninggal dunia karena wabah penyakit menular yang amat berbahaya di dusunnya dan dalam usia sepuluh tahun dia sudah hidup sebatang kara dan yatim piatu. Kehidupan yang keras se&rang diri ini menggemblengnya menjadi se&rang pemuda yang keras. 2amun, dia memang memiliki kecerdikan sehingga biarpun ketika ayah ibunya meninggal dia baru berusia sepuluh tahun, namun dia telah memiliki kepandaian membaca dan menulis. Ketika dia hidup se&rang diri, merantau sebatangkara dan menemui banyak 71 kekerasan dan kesulitan hidup, dia mengerti bahwa dalam kehidupan yang sulit dan serba keras itu, dia perlu menguasai ilmu silat. ,aka, ke manapun dia merantau, dia selalu berusaha untuk mempelajari ilmu silat dari siapapun. %khirnya, dalam usia lima belas tahun, setelah menguasai beberapa macam ilmu silat, dia bekerja pada se&rang kepala peramp&k kenamaan di sepanjang Sungai Kuning. Karena dia setia dan pandai mengambil hati, diapun menjadi murid kepala peramp&k itu dan mempelajari ilmu silat dan ilmu1. meramp&k! Seringkali dia mewakili gurunya memimpin anak 72 buah untuk meramp&k atau membajak perahu* perahu di sungai dan dalam usia dua puluh tahun, dia telah menjadi se&rang peramp&k yang lihai dan ditakuti. 0ukan saja ilmu silatnya cukup lihai, akan tetapi juga dia masih bersikap seperti &rang terpelajar dengan m&dal sedikit ilmu sastra yang pernah dipelajari di waktu ayahnya masih hidup. (akaiannya selalu rapi dan karena wajahnya tampan, maka banyak wanita yang jatuh hati kepadanya. #i antara gadis yang tergila*gila kepadanya adalah puteri kepala peramp&k itu sendiri! Gadis puteri kepala peramp&k itu 73 memang cantik manis, dan segera terjadilah hubungan akrab di antara mereka. %kan tetapi, kepala peramp&k itu tidak setuju kalau puterinya berj&d&h dengan Sun K&k yang menjadi pembantunya dan muridnya pula. 0iarpun dia kepala peramp&k, akan tetapi dia tidak ingin melihat puterinya menjadi isteri peramp&k! #ia ingin melihat puterinya menjadi isteri se&rang pejabat tinggi atau se&rang hartawan, setidaknya se&rang yang hidup terh&rmat dan terpandang! #i sini terbukti bahwa setiap &rang yang melakukan penyelewengan dalam hidupnya, sama sekali bukan karena dia tidak tahu, 74 atau dia menyukai pekerjaan maksiat atau penyelewengan itu! Kalau dia mampu, tentu saja dia akan menjauhi perbuatan menyeleweng itu! Kalau se&rang pencuri sudah menjadi kaya raya dan terh&rmat, tak mungkin dia ingin mencuri lagi! Kepala peramp&k itupun tidak ingin mempunyai mantu peramp&k! %kan tetapi, hubungan antara Sun K&k dan puteri peramp&k itu sudah amat jauh dan mendalam, bahkan puteri kepala peramp&k itu sudah berulang kali menyerahkan diri kepada Sun K&k. Sudah berulang kali mereka melakukan hubungan suami isteri dengan pencurahan kasih sayang. 75 Karena dihalangi &leh &rang tua gadis itu, jalan satu*satunya bagi mereka hanyalah minggat! Sun K&k dan kekasihnya meninggalkan sarang kepala peramp&k itu dan gadis itu ketika lari membawa pula beberapa barang berharga. #an mulailah mereka berdua hidup sebagai suami isteri peramp&k! ,ereka jauh meninggalkan sarang kepala peramp&k di tepi Sungai Kuning itu dan mereka menjadi peramp&k di sepanjang perbatasan (r&pinsi )&k*kian di timur. #emikianlah sedikit riwayat 3auw Sun K&k sampai lima tahun kemudian, ketika dia berusia dua puluh lima tahun dan 76 menjadi peramp&k bersama isterinya tercinta, mereka berdua ketika sedang meramp&k kereta keluarga bangsawan9 mereka bertemu dengan Sie Kian dan dalam perkelahian, isteri 3auw Sun K&k tewas di tangan Sie Kian! 3auw Sun K&k yang kematian isterinya, menjadi berduka sekali dan dia mendendam sakit hati yang hebat terhadap Sie Kian. Kembali dia hidup sebatangkara karena isterinya belum pernah melahirkan se&rang anak. #engan dandam yang bernyala, 3auw Sun K&k lalu merantau ke barat. #ia mendengar bahwa (egunungan )imalaya merupakan gudang para pertapa yang 77 memiliki ilmu kepandaian tinggi, maka ke sanalah dia pergi, untuk belajar ilmu silat yang lebih tinggi agar kelak dia dapat membalas dandamnya kepada Sie Kian. Selama lima tahun, 3au Sun K&k menghamburkan semua hartanya yang dikumpulkan dari hasil meramp&k bersama isterinya, termasuk harta bawaan isterinya, untuk belajar ilmu silat. 0ermacam guru ditemuinya dan diapun berhasil mempelajari ilmu silat yang lebih tinggi, dan mendapatkan sebatang pedang pusaka yang disebut (ek*lian* kiam ((edang $eratai (utih) karena di badan pedang itu terdapat ukiran 78 setangkai bunga teratai putih dan pedang itu sendiri terbuat dari baja putih sehingga kalau dimainkan menjadi gulungan sinar putih yang menyilaukan mata. Setelah merasa cukup memiliki ilmu silat yang b&leh diandalkan, 3auw Sun K&k lalu pergi mencari musuh besarnya. $idak sukar baginya untuk menemukan tempat tinggal Sie Kian atau Sie Kauwsu yang membuka perguruan silat bayaran di k&ta $i&ng*cin itu. #ia melakukan penyelidikan dan merasa girang melihat betapa rumah keluarga Sie berdiri terpencil dan para muridnya tinggal di luar perguruan. Setelah memperhitungkan masak*masak, dia lalu mengirim surat ancaman itu 79 dengan mempergunakan senjata rahasia piauwnya dan akhirnya, dia berhasil membasmi keluarga Sie, dan melarikan dua &rang anak musuh besarnya. Sungguh di luar perhitungannya bahwa dia dapat jatuh cinta kepada 'an )&ng, padahal dia bukahlah se&rang yang mata keranjang dan mudah tergila*gila kepada wanita cant ik. ,ungkin karena ada persamaan atau kemiripan antara wajah 'ien )&ng dan mendiang isterinya, maka dia tertarik sekali. Setelah berhasil menaklukan 'an )&ng sehingga gadis remaja itu menyerahkan diri kepadanya, 3auw Sun K&k merasa gembira sekali. #ia maklum bahwa perbuatannya di 80 $i&ng*cin itu akan menimbulkan kegemparan, maka dia lalu melakukan perjalanan secepatnya menuju ke barat! #ia membawa 'an S&ng yang telah menjadi isterinya itu ke Sinkiang bersama anak kecil itu. #i sebuah k&ta kecil bernama Sung*jan, di perbatasan barat (r&pinsi Sin*kiang, $auw Sun K&k telah memiliki sebuah rumah yang lumayan. #i sinilah tempat tinggalnya yang terakhir setelah menuntut ilmu. #an di k&ta ini, namanya sudah mulai terkenal sebagai se&rang yang lihai. 2amanya mulai terkenal, karena dia mempunyai hubungan dengan 81 banyak t&k&h kang*&uw di daerah barat. ,emang Sun K&k pandai mengambil hati &rang*&rang kang*&uw yang berilmu titiggi dan dengan kepandaiannya mengambil hati ini, dia dapat mempelajari banyak macam ilmu silat. Setelah tiba di rumahnya, Sun K&k lalu merayakan pesta pernikahannya dengan Sie 'an )&ng! ,eriah juga pesta itu karena selain mengundang &rang*&rang terkemuka di k&ta Sung*jan, juga dia mengundang t&k&h*t&k&h kang* &uw di daerah barat yang menjadi kenalannya. Suatu keanehan terjadi dalam hati Sie 'an )&ng. ,elihat sikap bekas musuh besar yang kini menjadi suaminya itu, 82 sikap yang amat baik, penuh dengan kelembutan dan cinta kasih, penuh kemesraan dan kesabaran, sedikit demi sedikit lenyaplah kebencian di dalam hati dara remaja ini! %palagi melihat betapa Sun K&k bersungguh*sungguh memperisterinya, bukan sekedar main*main dan untuk mempermainkannya saja. ,elihat betapa suaminya itu mengadakan pesta yang meriah untuk pengesahan pernikahan mereka, timbul perasaan suka di hati gadis ini. Sun K&k yang berpengalaman itu memang pandai merayu, dan 'an )&ng adalah se&rang gadis yang usianya baru lima belas tahun, 83 maka mudah saja dia terbuai dalam kemesraan dan kenikmatan kasih sayang suaminya. (erlahan*lahan, rasa benci dan dandam itu lenyap terganti perasaan cinta yang mesra! %kan tetapi ada suatu hal yang menggelisahkan hati 3auw Sun K&k. #iapun kini sudah t idak mendandam lagi kepada keluarga Sie, dan cintanya terhadap 'an )&ng yang sudah menjadi isterinya adalah cinta yang mendalam. 0ahkan diapun tidak membenci Sie 'i&ng, adik isterinya itu. Sebaliknya, dia juga memiliki perasaan sayang kepada anak itu, di samping perasaan iba mengingat betapa anak itu sudah tidak 84 mempunyai ayah bunda lagi. %kan tetapi, di samping perasaan sayang dan iba ini, ada semacam kegelisahan timbul dalam hatinya setiap kali dia memangku dan menimang Sie 'i&ng. #alam diri anak ini dia melihat ancaman bahaya besar! Kalau kelak Sie 'i&ng sudah menjadi se&rang dewasa, tentu dia akan mendangar akan kematian ayah ibunya di tangan kakak iparnya ini, dan tentu akan terjadi malapetaka! 0esar sekali kemungkinannya, Sie 'i&ng kelak akan menc&ba untuk membalas dandam! #ari pihak isterinya, dia tidak khawatir karena dia dapat merasakan kemesraan dan kasih sayang dari isterinya kepadanya. %kan tetapi anak ini. 85 Setahun kemudian, ketika Sie 'i&ng sudah pandai berjalan, pada suatu hari Sun K&k mengajaknya ke kebun belakang. Sementara itu 'an )&ng menyusui anaknya di dalam kamar. Satelah menikah setahun lamanya, 'an )&ng melahirkan se&rang anak perempuan yang mungil dan diberi nama 3auw 0i Sian. Ketika itu, 0i Sian baru berusia satu bulan. Sun K&k mengajak Sie 'i&ng ke kebun dan memang anak ini dekat sekali dengan dia. Sun K&k seringkali menimang dan mem&nd&ngnya, se&lah*&lah adik isterinya itu anak kandungnya sendiri. #an memang dia tidak berpura*pura. %da 86 rasa sayang dan iba kepada Sie 'i&ng. %kan tetapi, ketika dia membawa Sie 'i&ng bermain*main di kebun belakang, kembali dia teringat akan bahaya yang mengangancam dari diri anak ini. #ia tahu bahwa Sie 'i&ng memiliki tulang yang kuat dan darah yang bersih. %nak ini berbakat baik sekali untuk kelak menjadi se&rang yang gagah perkasa. Kalau kelak anak ini menjadi se&rang pandai, tentu keselamatan dirinya terancam! 6ajah anak itu saja sudah mulai mengingatkan dia akan wajah Sie Kian yang dibunuhnya. 0erbeda dari wajah isterinya yang mirip ibunya. Kelak Sie 'i&ng akan menjadi Sie Kian kedua yang mungkin 87 saja akan membunuhnya untuk membalas dendam! ,ulailah dia merasa menyesal mengapa dia membunuh dan membasmi keluarga Sie tanpa mengenal ampun. (ada hari ini dia insyaf, mendiang Sie Kian membunuh isterinya bukan karena benci atau dendam, melainkan dalam perkelahian yang wajar. Sie Kian sebagai se&rang pendekar membela bangsawan yang diramp&knya, dan dalam perkelahian itu Sie Kian berhasil mengalahkan dia dan isterinya. Isterinya tewas dan dia terluka, juga Sie Kian terluka &leh senjata rahasia piauw*nya. 0agaimanapun juga, anak ini merupakan ancaman bahaya 88 besar. 0etapa mudahnya melenyapkan ancaman bagiya itu. Sekali menggerakkan tangannya, anak ini akan mati dan lenyaplah ancaman bahaya itu. %kan tetapi, dia teringat akan sumpahnya kepada isterinya. #ia telah bersumpah tidak akan membunuh anak ini, dan isterinya ternyata juga memegang teguh janjinya. Isterinya itu kini menjadi se&rang isteri yang mencinta, mesra dan bahkan telah melahirkan se&rang anak keturunannya! 0agaimana mungkin dia melanggar sumpahnya. Isterinya benar. 0agaimanapun juga, dia masih memiliki harga diri dan dia tidak akan melanggar sumpahnya! 89 #an pula, bagaimana dia tega membunuh anak ini yang sudah disayangnya pula. /i*hu (kakak ipar)1. ci*hu1. tangkap1. tangkap1.!" $iba*tiba Sie 'i&ng berseru gembira sambil menunjuk ke arah seek&r kupu*kupu kuning yang beterbangan di antara kembang*kembang yang tumbuh di kebun itu. 3auw Sun K&k memandang anak itu. #ia tersenyum. Kau tangkaplah sendiri, Sie 'i&ng! Engkau anak pandai, harus mampu m&nangkap sendiri kupu*kupu itu." Sie 'i&ng dengan gembira berlari*lari mengejar kupu*kupu itu. %kan tetapi kupu*kupu itu terlampau gesit dan terbangnya 90 terlampau tinggi bagi Sie 'i&ng yang mengejar terus. Karena selalu melihat ke arah kupu*kupu di atas, ketika berlari*lari itu, tiba*tiba kaki Sie 'i&ng tersandung batu besar dan diapun tergelincir dan terguling. #ukk!" ketika terjatuh itu, kepalanya membentur batu dan anak itupun pingsan! Kepalanya yang kanan dekat pelipis mengeluarkan benj&lan berdarah. Sun K&k terkejut dan cepat dia mel&ncat menghampiri dan mem&nd&ng tubuh anak itu, lalu duduk di atas bangku dan memangkunya. Sie 'i&ng telah pingsan. Ketika dia hendak menyadarkan anak itu dengan 91 memijat belakang kepalanya, tiba*tiba menyelinap pikiran lain dalam banaknya. Inilah kesempatan yang amat baik! #ia tidak akan membunuh anak ini akan tetapi dapat membuatnya menjadi cacat dan dengan cacatnya itu, kelak dia tidak akan dapat menjadi &rang kuat dan terhindarlah dia dari ancaman balas dandam anak ini! ,embuat dia cacat tidak berarti membunuhnya. #ia tldak melanggar sumpahnya, dan dalam keadaan pingsan begini, anak inipun t idak merasakan apaapa! #an dia akan mengusahakan agar tidak ada bekas* bekas penganiayaan, dan peristiwa jatuhnya anak ini kelak dapat 92 menjadi alasan mengapa dia menjadi cacat! $anpa ragu lagi, Sun K&k menelungkupkan tubuh Sie 'i&ng yang pingsan itu, membuka bajunya, kemudian dengan dua jari tangan kanannya, dia men&t&k dan memuntir tiga kali di punggung anak itu! 0enar seperti dugaannya, anak yang pingsan itu tidak kelihatan kesakitan, padahal tiga kali t&t&kan jari dan puntiran itu telah membuat tulang punggung itu retak dan jaringan syaraf dan &t&tnya menjadi hancur! Sun K&k mem&nd&ng kembali tubuh itu setelah membereskan pakaiannya, membawanya pulang ke rumah. $anda biru menghitam pada punggung itu tentu tidak 93 menimbulkan kecurigaan. $ak se&pun akan menyangba bahwa tanda itu adalah tanda bekas t&t&kan dan puntiran jari tangannya! ,elihat suaminya memasuki kamar mem&nd&ng tubuh Sie 'i&ng yang lemas seperti anak tidur, 'an )&ng terkejut. %h, ada apakah." tanyanya, memandang wajah suaminya dengan khawatir. #ia mengejar kupu*kupu, tersanduag dan terjatuh, kepalanya terbanting ke atas batu dan dia pingsan," katanya sambil merebahkan tubuh anak itu ke atas pembaringan. 'an )&ng sejenak memandang wajah suaminya, penuh 94 dengan kecurigaan dan sepasang alisnya berkerut. ,elihat isterinya memandangnya seperti itu, Sun K&k manghampiri dan merangkul isterinya. Isteriku yang baik, apakah sampai kini engkau belum juga percaya padaku. Ingat, aku takkan pernah melupakan sumpahku. %ku tidak akan membunuh Sie 'i&ng! %ku sudah amat sayang padanya. 0agaimana kini engkau dapat memandang kepadaku dengan kecurigaan seperti itu." 'an )&ng membalas rangkulan suaminya. %h, maafkan aku1." dan iapun segera memeriksa keadaan Sie 'i&ng. 95 Kelihatannya hanya kepala anak itu saja yang terluka, berdarah dan membenj&l. %kan tetapi biarpun mereka berdua telah berusaha untuk membikin sadar, anak itu tetap saja pingsan. )al ini membuat 'an )&ng merasa khawatir sekali dan suaminya segera pergi mengundang se&rang tabib yang terkenal pandai di k&ta Sung*jan itu. $abib itu se&rang peranakan 2epal dan memamng dia pandai sekali dalam s&al peng&batan. 5rang berkulit hitam dan tinggi kurus bers&rban putih itu datang membawa keranjang &batnya, dan segera memeriksa 96 Sie 'i&ng. $abib itu sudah lama mengenal 3auw Sun K&k yang dikenal di k&ta itu sebagai se&rang ahli silat yang pandai disamping pekerjaannya sebagai se&rang pedagang rempahrempah yang cukup maju. ,ula*mula dia memeriksa keadaan kepala yang benj&l itu, ditunggui dengan penuh kekhawatiran &leh 'an )&ng yang mem&nd&ng puterinya dan suaminya. $abib itu menganggukangguk. )anya luka di luar, tidak berbahaya dengan kepala ini. )emm, kenapa dia belum juga siuman. $entu ada luka lain. 0iar kuperiksa tubuhnya." #ia lalu membuka pakaian 97 anak itu, dibantu &leh Sun K&k. Ia sama sekali tidak merasa khawatir. Se&rang tabib yang pandai seperti &rang 2epal ini tentu akan dapat menemukan luka di punggung itu, akan tetapi tak mungkin akan tahu bahwa itu disebabkan &leh t&t&kan jari tangan dan akan mengira bahwa punggung itupun terpukul benda keras. #ugaannya memang benar. Setelah memeriksa seluruh tubuh, akhirnya tabib itu menemukan tanda menghitam di tulang pungung. %hh, inilah yang menyebabkan dia pingsan terus! (unggungnya terluka, dan luka ini lebih hebat dari pada luka di kepalanya!" 98 #ia memeriksa dengan teliti, lalu mengerutkan alisnya, manggeleng*geleng kepalanya dan menarik napas panjang. 0agaimanakah keadaannya, Sin*she ($abib)." tanya 'an )&ng khawatir melihat muka &rang 2epal itu. $idak baik1. sungguh tidak baik1.! 'uka di punggung ini hebat sekali. %gaknya tulang punggung ini retak, dan &t&t&t&tnya juga terluka parah1." %ihh! 0agaimana hal itu dapat terjadi. #an1. dan1. apakah dia dapat disembuhkan, Sin*she." tanya pula 'an )&ng sambil memandang suaminya. Sun K&k mengangguk*angguk. %ku hanya melihat ada 99 batu besar di bawahnya ketika dia jatuh. Karena yang nampak hanya kepalanya yang membenj&l dan berdarah, kusangka hanya itu saja lukanya. $entu punggunguya terbanting pada batu yang men&nj&l sehingga seperti terpukul." $abib itu mengangguk*angguk. %gaknya begitulah. %kan tetapi jangan khawatir, dia masih kecil sehingga luka parah itu tidak akan merenggut nyawanya, walaupun aku khawatir sekali1." ,elihat tabib itu nampak ragu, 'an )&ng bertanya cemas, Khawatir apa, Sin*she. Katakanlah, apa yang akan terjadi dengan adikku." 100 #ia akan dapat disembuhkan, &leh &batku dan &leh kekuatan tubuhnya sendiri yang masih murni. %kan tetapi tulang punggungnya itu akan tidak n&rmal pertumbuhannya dan aku khawatir kelak dia akan menjadi se&rang yang b&ngk&k." %hh1.!" 'an )&ng menutupi mukanya dengan tangan, ngeri membayangkan adiknya menjadi se&rang yang b&ngk&k punggungnya. $angan suaminya menyentuh pundaknya dengan lembut. $idak perlu berduka. 0iar cacat, biar b&ngk&k asal sehat, bukankah begitu. 3ang pent ing Sie 'i&ng dapat sembuh dan sehat kembali." 101 Sie 'i&ng mendapat perawatan baik*baik dan tepat seperti keterangan tabib pandai itu, Sie 'i&ng dapat sembuh, akan tetapi pertumbuhan tulang punggungnya tidak n&rmal. #ua tahun kemudian sudah nampak betapa punggungnya b&ngk&k dan ada punuk di punggungnya seperti punggung &nta. #an 3auw Sun K&k diam*diam tersenyum se&rang diri, merasa lega dan aman sekarang. Se&rang b&cah yang b&ngk&k punggungnya, bagaimanapun juga tidak mungkin akan dapat menjadi se&rang yang perlu ditakuti. 4asa takut dapat membuat &rang menjadi curang dan kejam sekali. Sun K&k 102 melakukan kekejaman itu kepada se&rang anak kecil yang sebetulnya sudah mulai disayangnya karena dia takut membayangkan betapa Sie 'i&ng kelak akan mengetahui tentang kedua &rang tuanya yang dibunuhnya, kemudian anak itu akan membalas dendam kepadanya. Sie 'an )&ng juga bukan se&rang wanita yang b&d&h. 0iarpun suaminya memberi keterangan bahwa Sie 'i&ng terjatuh menimpa batu ketika mengejar kupu*kupu, dan ketika Sie 'i&ng telah sadar anak itupun dapat bercerita sedikitsedikit bahwa kupunya nakal, bahwa dia terjatuh ketika mengejar kupu*kupu, namun diam*diam 'an )&ng menaruh 103 perasaan curiga kepada suaminya. Ia tahu bahwa suaminya itu, bagaimanapun juga, masih merasa khawatir kalau*kalau Sie 'i&ng kelak akan mengetahui akan kematian &rang tuanya lalu anak itu akan membalas dendam kepadanya. Ia meraga curiga apakah jatuhnya adiknya itu bukan disengaja dan dibuat &leh suaminya! %kan tetapi ia sudah terlalu mencinta suaminya, apalagi kini mereka telah mempunyai se&rang anak. #an andaikata benar ada unsur kesengajaan dari suaminya yang menyebabkan adiknya terjatuh dan menjadi cacat, tetap saja suaminya tidak melanggar sumpahnya. Suaminya pernah 104 bersumpah tidak akan membunuh Sie 'i&ng! #an membuatnya cacat bukanlah pembunuhan. ,aka, khawatir kalau ia menuduh tanpa bukti hanya akan merenggangkan kasih sayang antara ia dan suaminya, 'an )&ng diam saja dan menahan itu di dalamhatinya. 8&dw&8 6aktu berjalan dengan amat cepatnya dan Sie 'i&ng kini telah menjadi se&rang anak laki*lakl berusia tiga belas tahun. Encinya tidak mempunyai anak lain kecuali 3auw 0i Sian yang sudah berusia sebelas tahun pula. #an Sie 'i&ng tumbuh besar sebagai se&rang anak laki*laki yang amat cerdas, rajin 105 dan pendiam. %kan tetapi dia rajin sekali bekerja. #an biarpun punggungnya b&ngk&k dengan punuk sebesar kepalan tangan, namun tubuhnya sehat dan dia tidak pernah sakit. +uga &taknya cerdas sekali sehingga ketika se&rang guru sastra didatangkan &leh Sun K&k untuk mengajar puterinya, Sie 'i&ng yang ikut pula belajar, dengan cepat sekali dia dapat menghafal semua huruf sehingga guru yang mengajar itu memujinya sebagai anak yang amat cerdas. Sun K&k masih merasa aman melihat perkembangan Sie 'i&ng yang kini menjadi se&rang anak yang biarpun pandai 106 membaca dan menulis, namun se&rang anak b&ngk&k yang biarpun sehat bertubuh lemah. )anya satu hal yang mengecewakan hatinya melihat bahwa Sie 'i&ng tidaklah menjadi se&rang anak berpenyakitan seperti yang diharapkannya, melainkan menjadi se&rang anak sehat. Seringkali terjadi pertentangan dalam batinnya sendiri. Sepihak dia merasa kecewa melihat anak itu sehat, di lain pihak dia merasa girang karena betapapun juga ia merasa sayang kepada anak itu! Sie 'i&ng memang se&rang anak yang tahu diri. #ia merasa bahwa hidupnya menumpang kepada cihu (kakak ipar), maka 107 diapun tidak bermalas*malasan. Setiap hari, pagi* pagi sekali dia sudah bangun dan membantu pekerjaan rumah walaupun cihu*nya mempunyai beberapa &rang pelayan. #an sejak kecil, 0i Sian amat dekat dengannya karena dialah yang selalu mengajak kep&nakan itu bermain*main. 0i Sian juga merasa amat akrab dan sayang sekali kepada pamannya itu. Karena usia mereka hanya berselisih dua tahun saja, maka biarpun mereka itu paman dan kep&nakan, hubungan mereka amat akrab sebagai dua &rang anak yang sebaya atau sepantar. Semenjak 0i Sian berusia enam tahun, ayahnya telah mulai 108 memberi pelajaran ilmu silat kepadanya. ,elihat ini, Sie 'i&ng merasa ingin sekali untuk ikut belajar, akan tetapi selalu cihunya melarangnya. Sie 'i&ng, engkau harus tahu bahwa keadaan tubuhmu tidak memungkinkan engkau belajar ilmu silat. Ketahuilah bahwa syarat utama bagi &rang yang ingin menguasai ilmu silat dengan baik adalah ketegakan tubuhnya. $ulang punggung dari tengkuk sampai pinggang haruslah tegak dan rata, maka tidak baik kalau engkau berlatih silat. 'ebih baik engkau menekuni ilmu membaca dan menulis." #emikian Sun K&k pernah berkata. 109 ,endengar ini, Sie 'i&ng menundukkan mukanya dan merasa bersedih. %kan tetapi dia tahu diri dan mulai saat itu, dia tidak pernah mengemukakan keinginannya belajar ilmu silat. %kan tetapi, 0i Sian amat sayang kepada paman kecilnya itu. %nak perempuan ini tahu belaka akan isi hati kawan bermainnya ini, maka iapun tahu benar betapa paman kecil itu ingin sekali ikut belajar ilmu silat. 5leh karena itu, setiap kali mereka berdua saja tanpa diketahui &rang lain, 0i Sian lalu mengajarkan semua gerakan yang dipelajarinya dari ayahnya 110 kepada Sie 'i&ng. #an si b&ngk&k inipun menerimanya dengan amat gembira. ,emang dia ingin sekali belajar silat, maka tentu saja dia gembira menyambut uluran tangan 0i Sian yang mengajarnya. #an ternyata, kecerdasannya membantunya dengan luar biasa sekali sehingga dia mudah menghafal setiap gerakan, bahkan karena bakatnya, dia mampu bergerak lebih lincah dan lebih cekatan dan baik dibandingkan 0i Sian. $entu saja ada hambatan besar baginya, yaitu keb&ngk&kan tubuhnya. ,aka, dalam beberapa gerakan nampak betapa gerakannya melakukan jurus itu nampak lucu sekali. #an 111 kadang*kadang Sie 'i&ng merasa nyeri pada tengkuk dan punggungnya setelah dia berlatih silat bersama 0i Sian. Setelah Sie 'i&ng berusia tiga belas tahun dan 0i Sian berusia sebelas tahun, kedua &rang anak ini telah mempelajari banyak macam gerakan silat. 0i Sian telah menjadi se&rang gadis cilik yang pandai bersilat. Gerakannya lincah sekali dan karena ia sejak kecil digembleng ayahnya dan mempelajari samadhi dan latihan pernapasan, maka biarpun usianya baru sebelas tahun, anak perempuan ini memiliki tenaga yang kuat. #ua &rang anak yang saling mengasihi dan saling membela 112 ini dapat menyimpan rahasia Sie 'i&ng mempelajari ilmu silat sehingga baik Sun K&k maupun 'an )&ng sama sekali tidak pernah menyangka bahwa Sie 'i&ng yang sehat dan gerakannya yang cekatan, suami isteri itu hanya mengira bahwa itu adalah berkat rajinnya akan itu bekerja, memikul air, menyapu dan pekerjaan lain yang dilakukannya tanpa diperintah. %kan tetapi akhirnya kemampuannya bersilat itu terbuka dengan terjadinya suatu peristiwa. Semua &rang di k&ta Sungjan tahu belaka bahwa 3auw Sun K&k adalah se&rang ahli silat 113 yang pandai. (ernah beberapa kali 3auw Sun K&k membantu para petugas keamanan k&ta memberantas ger&mb&lan peramp&k sehingga dia dikenal sebagai se&rang jag&an yang disegani. 5leh karena itu, tidak ada penduduk yang berani mengganggu keluarganya. 0iarpun semua &rang mengenal Sie 'i&ng sebagai si 0&ngk&k, namun di depan 3auw Sun K&k dan isterinya, tidak ada &rang yang berani mengganggu anak b&ngk&k itu, karena mereka maklum bahwa anak b&ngk&k itu adalah adik isteri 3auw Sun K&k. (ada suatu hari 0i Sian dan Sie 'i&ng pergi ke (asar untuk 114 berbelanja. $adinya Sie 'i&ng yang disuruh encinya pergi ke pasar untuk berbelanja berbagai bumbu dapur yang sudah hampir habis persediannya. ,elihat Sie 'i&ng pergi ke pasar, 0i Sian ikut dan ibunya memperkenankan karena anak perempuan itu dapat pula membantu Sie 'i&ng membawa barang belanjaan yang cukup banyak. )ari itu memang ramai sekali &rang pergi berbelanja. +uga keadaan k&ta Sung*jan amat ramai. ,aklumlah, &rang menyambut hari raya Imlek, menyambut tahun baru" atau munculnya musim semi yang cerah dan mendatangkan berkah 115 bagi para petani melalui sawah ladang mereka. Seminggu lagi sin*cia" tiba dan &rang*&rang sibuk berbelanja membeli berbagai keperluan dapur, dan mulai ramai &rang memasak karena pada hari*hari itu biasanya mereka mengadakan sembahyangan pada abu leluhur masing*masing. ,enyembahyangi abu leluhur merupakan suatu kebiasaan tradisi yang amat kun& di $i&ngk&k. $radisi ini mend&r&ng semua &rang untuk selalu berbakt i setia, dan mencinta sambil mengh&rmat i &rang tua dan nenek m&yang mereka. 0agi kebiasaan tradisi ini, ada tiga macam kebaktian yang tidak 116 b&leh ditinggalkan manusia, kalau mereka ingin hidup benar. (ertama, berbakti kepada 'angit dan 0umi, istilah yang kemudian dikenal sebagai $uhan 3ang ,aha Esa sebagai Sang ,aha (encipta yang juga menciptakan diri kita. Kedua, berbakti kepada ayah ibu, &rang tua dan nenek m&yang sebagai &rang*&rang yang telah menghadirkan kita di dunia ini dan kemudian menjadi pemelihara dan pelindung kita, dan ketiga berbakti kepada guru sebagai &rang yang telah membimbing dan memberi petunjuk kepada kita. (ada masa itu, kalau sese&rang tidak memenuhi tiga macam kebaktian 117 ini, dia dianggap sebagai se&rang yang murtad, se&rang yang berd&sa dan jahat! +elaslah bahwa menyembahyangi abu leluhur berarti menanamkan rasa h&rmat, cinta dan bakti kepada &rang tua, se&lah*&lah mengingatkan kita bahwa sampai &rang tua sudah meninggalpun kita tidak b&leh melupakan cinta kasih dan jasa mereka terhadap kita. $indakan seperti ini tentu saja memberi c&nt&h yang baik kepada anak cucu kita, seperti suatu peringatan kepada mereka bahwa merekapun wajib mencinta dan mengh&rmati &rang tua mereka seperti kita mengh&rmati &rang tua kita. 118 2amun sayang seribu sayang, tujuan yang amat bijaksana dan baik ini seringkali diselewengkan &rang. 0anyak &rang bersembahyang di depan meja abu leluhur mereka dengan suatu pamrih tertentu. 0ukan semata untuk mengh&rmat dalam kenangan terhadap &rang tua, melainkan sembahyangan itu menyembunyikan pamrih agar mereka yang bersembahyang itu diberkati &leh r&h si mati! Ini suatu penyelewengan besar! 0ahkan sesudah matipun, &rang*&rang tua itu kita minta, untuk melakukan sesuatu demi kesenangan dan keuntungan diri pribadi kita! ,emang, segala tujuan, 119 betapapun baiknya, akan disalahgunakan &rang kalau di situ sudah terdapat keinginan untuk menyenangkan diri sendiri, demi kepentingan diri sendiri. Segala sesuatu akan menjadi palsu dan k&t&r, karena semua perbuatan itu palsu adanya, semata menjadi sarana untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, dalam hal ini tentu saja yang diinginkan adalah demi kesenangan sendiri, demi kepentingan diri sendiri! %dakah sembahyangan di depan abu leluhur yang dilakukan &rang demi pengh&rmatan dan kenangan kasih sayang &rang&rang tua itu semata. $anpa adanya pamrih pribadi itu. Kalau 120 ada, alangkah baiknya! )ati Sie 'i&ng den 0i Sian gembira sekali ketika mereka membawa keranjang k&s&ng, pergi ke pasar. +alan menuju ke pasar itupun ramai, penuh &rang berlalu lalang dan wajah mereka rata*rata gembira. 0anyak &rang sudah mengenal Sie 'i&ng karena b&ngk&knya memang mudah membuat &rang mengingatnya. #an banyak &rang yang berjumpa di jalan menegur dan menyapa Sie 'i&ng. %da yang menyebutnya Siek&ngcu ($uan muda Sie), ada yang menyebutnya dengan )ee, b&cah b&ngk&k!" begitu saja. 2amun, Sie 'i&ng tetap tersenyum dan menjawab mereka semua dengan kata*kata 121 ramah bahwa dia akan pergi berbelanja ke pasar. #ia maklum bahwa mereka yang menyebutnya si b&ngk&k itupun bukan dengan maksud menghina, melainkan dengan ramah dan hendak bergurau. #ia sudah terbiasa mendengar sebutan si b&ngk&k. #ulu, ketika dia berusia sekitar enam tahun, mulai mengerti akan harga diri, memang sebutan itu menyakitkan hati. %palagi kalau dia bercermin dan melihat betapa tubuhnya melengkung ke depan, dia merasa rendah diri. %kan tetapi karena sudah terbiasa, kini sebutan si b&ngk&k tidak mempengaruhi batinnya. #ia sudah menerima kenyataan 122 bahwa dia memang bertubuh b&ngk&k, dan memang sepatutnya disebut si b&ngk&k! %kan tetapi, setiap kali ada &rang menyebut Sie 'i&ng dengan sebutan si 0&ngk&k, 0i Sian mengerutkan alisnya dan mel&t&t marah kepada &rang yang menyebut demikian. #i dalam hatinya, 0i Sian tidak rela paman kecilnya disebut Si 0&ngk&k, yang dianggapnya suatu ejekan atau hinaan. #ua &rang anak yang berjalan berdampingan itu memang merupakan pemandangan yang agak ganjil. 6ajah Sie 'i&ng memang tidak buruk, biasa saja, dan pakaiannya juga pantas. 123 %kan tetapi tubuhnya yang melengkung ke depan itu, dengan punuk pada punggungnya yang makin membesar, membuat dia nampak pendek dan kedua lengannya kelihatan panjang seperti lengan m&nyet. (endeknya, Sie 'i&ng bukanlah se&rang pemuda remaja yang menarik hati, melainkan ses&s&k tubuh yang dapat menimbulkan rasa geli dan juga iba dalam hati &rang yang memandangnya. Sebaliknya, 3auw 0i Sian adalah se&rang anak perempuan berusia sebelas tahun yang mungil. 6ajahnya manis sekali, terutama sepasang matanya dan mulutnya. Kulitnya putih mulus, dan bentuk 124 tubuh yang masih kekanak*kanakan itupun padat dan sehat, menjanjikan bentuk tubuh se&rang wanita yang indah. Kalau dara cilik ini diumpamakan setangkai bunga yang belum mekar, kuncup yang indah menarik, sebaliknya Sie 'i&ng seperti seek&r kupu*kupu yang jelek dan cacat. Sungguh tidak merupakan pasangan yang serasi. ,ereka sudah tiba di dekat pasar ketika tiga &rang anak laki*laki yang berusia antara tiga belas sampai lima belas tahun melihat mereka. $iga &rang anak*anak itu tadinya bermain*main di tepi jalan. Ketika mereka melihat Sie 'i&ng 125 dan 0i Sian, mereka menghentikan permainan mereka dan memandang kepada dua &rang anak yang membawa keranjang k&s&ng itu. ,ereka bertiga tahu siapa adanya Sie 'i&ng dan mereka tidak pernah berani mengganggu, mengingat bahwa Si 0&ngk&k itu adalah adik isteri 3auw Sun K&k yang terkenal jag&an. %kan tetapi mereka melihat 0i Sian yang dalam pandangan mereka amat manis dan menarik. ,ulailah mereka merasa iri kepada Sie 'i&ng. %nak semanis 0i Sian tidak c&c&k untuk berjalan bersama Si 0&ngk&k. Karena iri maka tiga &rang anak itu sengaja hendak memper&l&k*&l&k 126 Sie 'i&ng. 2&na 3auw, apakah engkau hendak berbelanja ke pasar." tanya se&rang diantara mereka. Karena pertanyaari itu s&pan dan wajar, 0i Sian mengangguk, 0enar, aku hendak berbelanja ke pasar." Kalau begitu, marilah kuantar engkau, 2&na. 0iar nanti kami bertiga yang membawakan barang belanjaanmu sampai ke rumahmu." 0enar, n&na 3auw. #aripada engkau berjalan dengan si 0&ngk&k ini, menjadi buah tertawaan &rang!" kata anak ke dua. 2&ne 3auw," kata &rang ke tiga sambil tertawa. Engkau 127 membawa m&nyetmu ke pasar, apakah hendak kaujual." $iga &rang anak itu tertawa sambil menuding kepada Sie 'i&ng. Sie 'i&ng tersenyum saja, tidak marah karena dianggap mereka bertka itu berkelakar saja. %kan tetapi 0i Sian yang menjadi marah sekali. ,ukanya berubah merah dan ia melangkah maju dengan sikap mengancam. Kalian ini t ikus*tikus busuk, berani menghina &rang! %pakah kalian menantang berkelahi." bentak 0i Sian dengan sikap galak. %nak yang paling besar di antara mereka, yang bertubuh jangkung kurus dan mukanya penuh jerawat, berusia kurang 128 lebih lima belas tahun, lalu memberi h&rmat kepada 0i Sian. %ih, mana kami berani menghinamu, n&na 3auw. Kami hanya main*main dengan Si 0&ngk&k ini, karena memang kami penasaran melihat n&na diantar &leh Si 0&ngk&k. Suruh saja dia pulang dan kami bertiga akan menjadi pengawal dan pengantar n&na agar di jalan tidak ada yang berani mengganggu." Siapa butuh kawalan kalian. #an jangan kalian mengejek dan menghina dia. #ia adalah pamanku, menghina dia berarti menghina aku! 2ah, enyahlah kalian!" #ua &rang anak laki*laki yang lain hendak membantah, 129 akan tetapi anak yang jangkung itu menarik tangan mereka. ,ari kita pergi dari sini! " katanya. %gaknya dia merasa sungkan untuk berbantahan dan berkelahi dengan 0i Sian, apalagi di situ mulai berkumpul banyak &rang yang men&nt&n. Ketika tiga &rang anak itu pergi, &rang*&rang tersenyum dan memuji kegagahan sikap 0i Sian. ,emang pantas sekali anak perempuan itu menjadi puteri 3auw Sun K&k yang gagah perkasa, kata mereka. Se&rang di antara mereka, se&rang kakek penjual kuih, menghampiri 0i Sian. 2&na 3auw, hati*hatilah, anak yang jangkung tadi adalah 130 putera k&mandan pasukan keamanan k&ta. #ia memang nakal sekali dan suka main ker&y&kan." 0i Sian mengepal tinju. %ku tidak takut!" Sie 'i&ng menghadapi kakek itu. $erima kasih, l&pek. Kami tidak mencari keributan. ,ereka yang tadi mengganggu kami yang sedang berjalan menuju ke pasar." 5rang*&rang bubaran dan dua &rang anak itu melanjutkan perjalanan mereka ke pasar. Setelah berbelanja, merekapun melakukan perjalanan pulang. Keranjang mereka sudah penuh dengan barang belanjaan. Sie 'i&ng sengaja memenuhi keranjangnya yang besar sehingga 0i Sian hanya membawa 131 keranjang yang kecil dan tidak begitu berat. 0arang*barang yang berat dimasukkan dalam keranjang besar &leh Sie 'i&ng dan dia memanggul keranjang itu di pundaknya. $angan kiri memegang keranjang itu, dan tangan kanannya masih membawa lima ek&r ayam pada kaki mereka. +arak antara rumah keluarga 3auw dan pasar di tengah k&ta itu memang cukup jauh, tidak kurang dari tiga li jauhnya. Ketika dua &rang anak itu tiba di jalan yang sunyi karena di kedua tepi jalan itu adalah kebun &rang yang cukup luas, tiba*tiba muncul lima &rang anak laki*laki di depan mereka. %gaknya mereka tadi 132 sengaja bersembunyi dan kini keluar setelah Sie 'i&ng dan 3auw 0i Sian tiba di situ. 3ang tiga &rang adalah anak*anak yang ribut dengan mereka tadi, kini ditambah dua &rang anak laki*laki yang usianya tentu lebih dari lima belas tahun dan sikap mereka seperti jag&an. %nak jerawatan yang menurut kakek tadi adalah putera k&mandan pasukan keamanan k&ta, tetap memimpin mereka karena dialah yang menghadang paling depan. ,&nyet b&ngk&k, berhenti dulu!" bentak anak laki*laki jerawatan itu. Sie 'i&ng bersikap tenang saja dan tidak menjadi marah, 133 akan tetapi 0i Sian yang menjadi marah. Ia melepaskan keranjangnya di atas tanah, lalu melangkah maju menghadapi anak laki*laki jangkung jerawatan itu. Engkau lagi. Kalian ini mau apa. ,asih juga hendak menghina &rang." 2&na, kami bermaksud baik. Kami mengh&rmati ayahmu yang menjadi sahabat ayahku. Kami hanya tidak rela melihat m&nyet b&ngk&k ini menjadi pengiringmu. ,&nyet b&ngk&k, berikan keranjang itu kepada kami dan kau b&leh merangkak pergi dari sini, biar kami yang mengantar n&na 3auw pulang!" Kemarahan 0i Sian memuncak. Engkau sungguh bermulut 134 k&t&r dan jahat!" katanya dan iapun sudah maju dan menyerang dengan tamparan tangannya. Karena sejak kecil 0i Sian sudah terlatih, maka gerakan tangannya itu cepat dan kuat. (lakkk!" (ipi kiri anak jerawatan itu terkena tamparan. %duhh1.!" #ia terhuyung, menutupi pipi yang tertampar dengan tangan, rasanya panas dan nyeri dan ternyata pipi itu menjadi biru membengkak! 2&na, kenapa engkau memukul aku yang hendak membantumu." bentaknya marah dan penasaran. Keparat, kalian ini memang kurang ajar dan perlu dihajar!" 135 kata 0i Sian dan ia sudah menerjang maju lagi, sekali kakinya terayun, se&rang anak laki*laki lain yang menc&ba untuk menangkap lengannya, jatuh tersungkur dan memegangi perut sambil meringis kesakitan. 6ah, anak perempuan ini galak dan liar!" kata dua &rang anak laki*laki yang lebih besar dan merekapun menubruk ke depan. (lak*plakk!" 0i Sian membagi*bagi pukulan dan tendangan, dan lima &rang anak laki*laki itu jatuh bangun. %kan tetapi mereka itu lebih besar dan mereka kini melakukan perlawanan. Se&rang di antara mereka meubruk dari belakang dan berhasil menelikung kedua lengan 0i Sian 136 ke belakang tubuhnya. 0i Sian mer&nta*r&nta, akan tetapi anak*anak lain memegangi kaki dan tangannya sehingga ia tidak lagi mampu melepaskan diri. % /&ng, cepat kauhajar m&nyet b&ngk&k itu. 0iar kami yang memegangi n&na 3auw agar ia tidak dapat melindungi m&nyet b&ngk&k itu!" kata &rang yang menelikung kedua lengan 0i Sian. 0iarpun kini ada tiga &rang anak yang memegangi tubuh 0i Sian, namun mereka tidak berani menyakit i anak perempuan itu, juga tidak berani berbuat kurang ajar. ,ereka hanya memegangi 0i Sian agar anak itu 137 tidak dapat melepaskan diri dan tidak dapat membantu Sie 'i&ng yang akan dihajar &leh dua &rang anak yang lain, termasuk 'u Ki /&ng, putera k&mandan pasukan keamanan di Sung*jan itu. %kan tetapi, Sie 'i&ng sudah menurunkan keranjangnya, juga melepaskan lima ek&r ayam yang kakinya diikat itu. $adinya ia memang diam saja dan tidak bermaksud untuk berkelahi dengan anak*anak itu, membiarkan saja mereka mengg&da, mengganggu bahkan menghinanya. #ia tahu diri. #ia anak cacat, b&ngk&k dan hal itu tidak perlu dibantahnya. 138 %kan tetapi, melihat betapa tiga &rang anak memegangi kaki tangan 0i Sian, mukanya berubah merah dan kedua matanya mengeluarkan sinar berapi. #ia b&leh menahan semua hinaan yang dil&ntarkan kepada tubuhnya yang b&ngk&k, akan tetapi jelas bahwa dia tidak mungkin membiarkan mereka itu menger&y&k dan memegangi 0i Sian. %nak*anak jahat! 'epaskan 0i Sian!" bentaknya sambil menghampiri tiga &rang yang masih memegangi anak perempuan itu. %kan tetapi 'u Ki /&ng dan se&rang temannya yang bertubuh tinggi besar bermuka hitam, nampaknya seperti 139 jag&an muda, menghadangnya. 'u Ki /&ng dan anak muka hitam itu adalah murid*murid dari guru silat bayaran terpandai di k&ta itu. )eh, m&nyet b&ngk&k, kami akan melepaskan n&na 3auw kalau sudah kenyang menghajar mukamu yang buruk!" kata 'u Ki /&ng sambil melayangkan tinjunya ke arah muka Sie 'i&ng. Sie 'i&ng belum pernah berkelahi seumur hidupnya. %kan tetapi dia dengan tekun mempelajari ilmu silat dari 0i Sian, dan dengan rajin sekali, lebih rajin dari 0i Sian sendiri, dia melatih ilmu*ilmu atau gerakan silat itu di dalam kamarnya, 140 atau di tempat sunyi di mana tidak ada &rang melihatnya. Karena itu, dia telah memiliki kepekaan dan gerakan &t&matis. 6alaupun dia belum pernah berkelahi, namun dia mengenal gerakan*gerakan dalam latihan itu seperti gerakan mengelak, menangkis, memukul, menendangdan sebagainya. Kini, melihat tangan Ki /&ng melayang ke arah mukanya, secara &t&matis tubuh Sie 'i&ng bergerak ke belakang dan pukulan itupun luput! Ki /&ng menyusulkan tendangan kakinya ke arah perut Sie 'i&ng, akan tetapi anak inipun dengan gerakan &t&matis menggerakkan tangan kirinya menangkis ke 141 samping. #ukkk! " Kaki yang menendang itupun tertangkis. ,elihat betapa dua kali serangannya dapat dielakkan dan ditangkis, 'u Ki /&ng menjadi penasaran sekali. $adinya dia mengira bahwa dengan sekali pukul saja, dia sudah akan dapat mer&b&hkan Si 0&ngk&k ini. #an tangkisan tadi pun kuat sekali sehingga dia merasa kakinya nyeri. $emannya yang lebih tua darinya dan memiliki ilmu silat yang lebih pandai, segera menerjang ke depan dan menghujankan serangan. 'u Ki /&ng juga menyerang lagi, sehingga kini Sie 'i&ng diker&y&k dua! #ua &rang itu memukul dan menendang 142 dengan gencar dan penuh kemarahan. Ilmu silat yang pernah dipelajari Sie 'i&ng hanya melalui 0i Sian dan tidak pernah dia mendapatkan bimbingan guru. ,aka, gerakan*gerakan yang dipelajarinya itu tidak lebih hanya gerakan kembangan saja, seperti tarian. ,aka, menghadapi serangan sungguh*sungguh yang dilakukan dua &rang anak laki*laki yang sudah biasa berkelahi, tentu saja dia kewalahan. $adinya dia hanya ingin men&l&ng 0i Sian, tidak ingin memukul &rang. %kan tetapi, kini tubuhnya mulai menjadi bulan*bulanan pukulan dan tendangan! 7ntung 143 baginya bahwa berkat kerajinannya bekerja dan bangun pagipagi sekali melakukan segala pekerjaan berat, tubuhnya menjadi sehat dan kuat sekali. (ukulan dan tendangan yang diterimanya itu hanya mendatangkan rasa nyeri, akan tetapi tidak sampai mer&b&hkannya. Setelah kini tubuhnya, mukanya, menjadi sasaran pukulan dan tendangan, merasa betapa tubuhnya nyeri* nyeri, Sie 'i&ng menjadi marah! %pa lagi dia mendengar 0i Sian berteriak*teriak, +angan pukuli paman 'i&ng! 'epaskan dia, jangan pukuli dia! %h, kalian anak*anak jahat, iblis siluman. 'epaskan aku, biar aku yang melawan kalian!" 144 #ua &rang anak laki*laki yang lain hendak membantah, akan tetapi anak yang jangkung itu menarik tangan mereka. ,ari kita pergi dari sini! " katanya. %gaknya dia merasa sungkan untuk berbantahan dan berkelahi dengan 0i Sian, apalagi di situ mulai berkumpul banyak &rang yang men&nt&n. Ketika tiga &rang anak itu pergi, &rang*&rang tersenyum dan memuji kegagahan sikap 0i Sian. ,emang pantas sekali anak perempuan itu menjadi puteri 3auw Sun K&k yang gagah perkasa, kata mereka. Se&rang di antara mereka, se&rang kakek penjual kuih, menghampiri 0i Sian. 145 2&na 3auw, hati*hatilah, anak yang jangkung tadi adalah putera k&mandan pasukan keamanan k&ta. #ia memang nakal sekali dan suka main ker&y&kan." 0i Sian mengepal tinju. %ku tidak takut!" Sie 'i&ng menghadapi kakek itu. $erima kasih, l&pek. Kami tidak mencari keributan. ,ereka yang tadi mengganggu kami yang sedang berjalan menuju ke pasar." 5rang*&rang bubaran dan dua &rang anak itu melanjutkan perjalanan mereka ke pasar. Setelah berbelanja, merekapun melakukan perjalanan pulang. Keranjang mereka sudah penuh dengan barang belanjaan. Sie 'i&ng sengaja memenuhi 146 keranjangnya yang besar sehingga 0i Sian hanya membawa keranjang yang kecil dan tidak begitu berat. 0arang*barang yang berat dimasukkan dalam keranjang besar &leh Sie 'i&ng dan dia memanggul keranjang itu di pundaknya. $angan kiri memegang keranjang itu, dan tangan kanannya masih membawa lima ek&r ayam pada kaki mereka. +arak antara rumah keluarga 3auw dan pasar di tengah k&ta itu memang cukup jauh, tidak kurang dari tiga li jauhnya. Ketika dua &rang anak itu tiba di jalan yang sunyi karena di kedua tepi jalan itu adalah kebun &rang yang cukup luas, tiba*tiba muncul lima 147 &rang anak laki*laki di depan mereka. %gaknya mereka tadi sengaja bersembunyi dan kini keluar setelah Sie 'i&ng dan 3auw 0i Sian tiba di situ. 3ang tiga &rang adalah anak*anak yang ribut dengan mereka tadi, kini ditambah dua &rang anak laki*laki yang usianya tentu lebih dari lima belas tahun dan sikap mereka seperti jag&an. %nak jerawatan yang menurut kakek tadi adalah putera k&mandan pasukan keamanan k&ta, tetap memimpin mereka karena dialah yang menghadang paling depan. ,&nyet b&ngk&k, berhenti dulu!" bentak anak laki*laki jerawatan itu. 148 Sie 'i&ng bersikap tenang saja dan tidak menjadi marah, akan tetapi 0i Sian yang menjadi marah. Ia melepaskan keranjangnya di atas tanah, lalu melangkah maju menghadapi anak laki*laki jangkung jerawatan itu. Engkau lagi. Kalian ini mau apa. ,asih juga hendak menghina &rang." 2&na, kami bermaksud baik. Kami mengh&rmati ayahmu yang menjadi sahabat ayahku. Kami hanya tidak rela melihat m&nyet b&ngk&k ini menjadi pengiringmu. ,&nyet b&ngk&k, berikan keranjang itu kepada kami dan kau b&leh merangkak pergi dari sini, biar kami yang mengantar n&na 3auw pulang!" 149 Kemarahan 0i Sian memuncak. Engkau sungguh bermulut k&t&r dan jahat!" katanya dan iapun sudah maju dan menyerang dengan tamparan tangannya. Karena sejak kecil 0i Sian sudah terlatih, maka gerakan tangannya itu cepat dan kuat. (lakkk!" (ipi kiri anak jerawatan itu terkena tamparan. %duhh1.!" #ia terhuyung, menutupi pipi yang tertampar dengan tangan, rasanya panas dan nyeri dan ternyata pipi itu menjadi biru membengkak! 2&na, kenapa engkau memukul aku yang hendak membantumu." bentaknya marah dan penasaran. 150 Keparat, kalian ini memang kurang ajar dan perlu dihajar!" kata 0i Sian dan ia sudah menerjang maju lagi, sekali kakinya terayun, se&rang anak laki*laki lain yang menc&ba untuk menangkap lengannya, jatuh tersungkur dan memegangi perut sambil meringis kesakitan. 6ah, anak perempuan ini galak dan liar!" kata dua &rang anak laki*laki yang lebih besar dan merekapun menubruk ke depan. (lak*plakk!" 0i Sian membagi*bagi pukulan dan tendangan, dan lima &rang anak laki*laki itu jatuh bangun. %kan tetapi mereka itu lebih besar dan mereka kini melakukan perlawanan. Se&rang di antara mereka meubruk 151 dari belakang dan berhasil menelikung kedua lengan 0i Sian ke belakang tubuhnya. 0i Sian mer&nta*r&nta, akan tetapi anak*anak lain memegangi kaki dan tangannya sehingga ia tidak lagi mampu melepaskan diri. % /&ng, cepat kauhajar m&nyet b&ngk&k itu. 0iar kami yang memegangi n&na 3auw agar ia tidak dapat melindungi m&nyet b&ngk&k itu!" kata &rang yang menelikung kedua lengan 0i Sian. 0iarpun kini ada tiga &rang anak yang memegangi tubuh 0i Sian, namun mereka tidak berani menyakit i anak perempuan itu, juga tidak berani berbuat 152 kurang ajar. ,ereka hanya memegangi 0i Sian agar anak itu tidak dapat melepaskan diri dan tidak dapat membantu Sie 'i&ng yang akan dihajar &leh dua &rang anak yang lain, termasuk 'u Ki /&ng, putera k&mandan pasukan keamanan di Sung*jan itu. %kan tetapi, Sie 'i&ng sudah menurunkan keranjangnya, juga melepaskan lima ek&r ayam yang kakinya diikat itu. $adinya ia memang diam saja dan tidak bermaksud untuk berkelahi dengan anak*anak itu, membiarkan saja mereka mengg&da, mengganggu bahkan menghinanya. #ia tahu diri. 153 #ia anak cacat, b&ngk&k dan hal itu tidak perlu dibantahnya. %kan tetapi, melihat betapa tiga &rang anak memegangi kaki tangan 0i Sian, mukanya berubah merah dan kedua matanya mengeluarkan sinar berapi. #ia b&leh menahan semua hinaan yang dil&ntarkan kepada tubuhnya yang b&ngk&k, akan tetapi jelas bahwa dia tidak mungkin membiarkan mereka itu menger&y&k dan memegangi 0i Sian. %nak*anak jahat! 'epaskan 0i Sian!" bentaknya sambil menghampiri tiga &rang yang masih memegangi anak perempuan itu. %kan tetapi 'u Ki /&ng dan se&rang temannya yang 154 bertubuh tinggi besar bermuka hitam, nampaknya seperti jag&an muda, menghadangnya. 'u Ki /&ng dan anak muka hitam itu adalah murid*murid dari guru silat bayaran terpandai di k&ta itu. )eh, m&nyet b&ngk&k, kami akan melepaskan n&na 3auw kalau sudah kenyang menghajar mukamu yang buruk!" kata 'u Ki /&ng sambil melayangkan tinjunya ke arah muka Sie 'i&ng. Sie 'i&ng belum pernah berkelahi seumur hidupnya. %kan tetapi dia dengan tekun mempelajari ilmu silat dari 0i Sian, dan dengan rajin sekali, lebih rajin dari 0i Sian sendiri, dia 155 melatih ilmu*ilmu atau gerakan silat itu di dalam kamarnya, atau di tempat sunyi di mana tidak ada &rang melihatnya. Karena itu, dia telah memiliki kepekaan dan gerakan &t&matis. 6alaupun dia belum pernah berkelahi, namun dia mengenal gerakan*gerakan dalam latihan itu seperti gerakan mengelak, menangkis, memukul, menendangdan sebagainya. Kini, melihat tangan Ki /&ng melayang ke arah mukanya, secara &t&matis tubuh Sie 'i&ng bergerak ke belakang dan pukulan itupun luput! Ki /&ng menyusulkan tendangan kakinya ke arah perut Sie 'i&ng, akan tetapi anak inipun dengan gerakan 156 &t&matis menggerakkan tangan kirinya menangkis ke samping. #ukkk! " Kaki yang menendang itupun tertangkis. ,elihat betapa dua kali serangannya dapat dielakkan dan ditangkis, 'u Ki /&ng menjadi penasaran sekali. $adinya dia mengira bahwa dengan sekali pukul saja, dia sudah akan dapat mer&b&hkan Si 0&ngk&k ini. #an tangkisan tadi pun kuat sekali sehingga dia merasa kakinya nyeri. $emannya yang lebih tua darinya dan memiliki ilmu silat yang lebih pandai, segera menerjang ke depan dan menghujankan serangan. 'u Ki /&ng juga menyerang lagi, sehingga kini Sie 157 'i&ng diker&y&k dua! #ua &rang itu memukul dan menendang dengan gencar dan penuh kemarahan. Ilmu silat yang pernah dipelajari Sie 'i&ng hanya melalui 0i Sian dan tidak pernah dia mendapatkan bimbingan guru. ,aka, gerakan*gerakan yang dipelajarinya itu tidak lebih hanya gerakan kembangan saja, seperti tarian. ,aka, menghadapi serangan sungguh*sungguh yang dilakukan dua &rang anak laki*laki yang sudah biasa berkelahi, tentu saja dia kewalahan. $adinya dia hanya ingin men&l&ng 0i Sian, tidak ingin memukul &rang. %kan tetapi, kini tubuhnya mulai 158 menjadi bulan*bulanan pukulan dan tendangan! 7ntung baginya bahwa berkat kerajinannya bekerja dan bangun pagipagi sekali melakukan segala pekerjaan berat, tubuhnya menjadi sehat dan kuat sekali. (ukulan dan tendangan yang diterimanya itu hanya mendatangkan rasa nyeri, akan tetapi tidak sampai mer&b&hkannya. Setelah kini tubuhnya, mukanya, menjadi sasaran pukulan dan tendangan, merasa betapa tubuhnya nyeri* nyeri, Sie 'i&ng menjadi marah! %pa lagi dia mendengar 0i Sian berteriak*teriak, +angan pukuli paman 'i&ng! 'epaskan dia, jangan pukuli dia! %h, kalian anak*anak jahat, iblis siluman. 159 'epaskan aku, biar aku yang melawan kalian!" Sie 'i&ng yang mulai marah itu memandang dengan mata menc&r&ng. Kalian &rang*&rang jahat!" bentaknya dan suaranya melengking nyaring, kemudian dia mulai membalas dengan pukulan*pukulan seperti yang pernah dipelajarinya dari 0i Sian. (lakkk!" #ia menangkis pukulan Ki /&ng dan membiarkan pukulan si muka hitam mengenai dadanya, akan tetapi dia membalas kepada Ki /&ng dengan pukulan tangan kanan ke arah leher putera kamandan itu. #esss!" $enaga Sie 'i&ng memang besar dan pukulan itu 160 keras sekali, juga mengenai pangkal leher dengan tepat sehingga tubuh Ki /&ng terputar lalu dia r&b&h dan mengaduh*aduh. Si muka hitam menyerang dari samping, tangan kanannya berhasil mencengkeram muka Sie 'i&ng. %gaknya dia bermaksud untuk mencengkeram mata Sie 'i&ng, akan tetapi terlalu rendah sehingga yang dicengkeram adalah hidung dan mulut Sie 'i&ng. /engkeraman itu keras dan kalau dilanjutkan, tentu hidung dan bibir Sie 'i&ng dapat r&bek terluka. Karena kesakitan, Sie 'i&ng membuka mulutnya dan menggigit jari telunjuk yang berada di mulutnya, menggigit dengan keras mengerahkan tenaganya. 161 Krekk!" )ampir saja jari itu putus &leh gigitan Sie 'i&ng. Setidaknya, tentu buku jarinya retak*retak. %nak bermuka hitam itu menjerit*jerit kesakitan. Sie 'i&ng melepaskan gigitannya dan anak itu memegangi jari tangannya sambil mel&ncat*l&ncat kesakitan. 4asa nyeri menusuk jantungnya. 'u Ki /&ng yang tadi terpukul pangkal lehernya, sudah bangun lagi dan dengan kemarahan berk&bar dia menggunakan kedua tangannya memukul dari atas ke arah ubun*ubun kepala Sie 'i&ng. Karena tubuhnya jangkung, maka dia dapat melakukan serangan seperti itu dan kalau mengenai ubun*ubun kepala, mungkin saja Sie 'i&ng akan 162 terluka parah atau setidaknya akan r&b&h pingsan. Sie 'i&ng yang merasa nyeri*nyeri seluruh tubuhnya itu, tidak mau menerima lagi pukulan begitu saja. #ia mengangkat kedua lengannya ke atas dengan jurus yang dikenalnya dari 0i Sian. +urus itu menurut 0i Sian bernama #ua $ihang (enyangga 'angit". Kedua lengannya dengan kekuatan sepenuhnya diangkat ke atas menangkis dua tangan lawan yang menghantamubun*ubun kepalanya. #ukkk! " Kuat sekali kedua lengan Sie 'i&ng itu. 'u Ki /&ng sampai berteriak kesakitan ketika kedua lengannya bertemu dengan dua lengan lawan yang menangkisnya dan pada saat 163 itu, Sie 'i&ng melihat betapa dada lawannya terbuka" sampai ke perut. #ia cepat merendahkan tubuhnya, dan kepalanya yang memang sudah terjulur ke depan karena b&ngk&knya itu, ditundukkan dan dengan sepenuh tenaga diapun menyeruduk ke depan! Kepalanya mengenai perut 'u Ki /&ng. 0ukkk! " #an tubuh 'u Ki /&ng terjengkang dan terbanting, dia batuk*batuk dan muntah darah! Sie 'i&ng tidak melihat lagi keadaan lawan* lawannya yang sudah r&b&h itu. Si muka hitam mengaduh*aduh memegangi telunjuk kanan yang hampir putus tergigit, sedangkan Ki /&ng tidak mampu bangkit, mengerang kesakitan dan napasnya 164 agak terengah*engah. Sie 'i&ng hanya memperhatikan 0i Sian dan kini ia mel&ncat dan menerjang tiga &rang anak yang masih memegangi kaki dan tangan 0i Sian. #isergap dengan penuh kemarahan &leh Sie 'i&ng, tiga &rang anak itu terpaksa melepaskan 0i Sian dan kini Sie 'i&ng dan 0i Sian mengamuk. $iga &rang anak itu sama sekali tidak mampu membalas dan mereka itu menerima hujan pukulan dan tendangan 0i Sian sehingga akhirnya mereka minta*minta ampun, bahkan dua &rang di antaranya menangis, dan lima &rang anak itu lalu melarikan diri, ada yang terse&k*se&k ada yang setengah 165 merangkak! Sie 'i&ng dan 0i Sian tidak mengejar. 0i Sian memandang Sie 'i&ng dengan mata penuh kekaguman. (aman 'i&ng, engkau hebat! Engkau mampu mengalahkan mereka1." kata 0i Sian sambil maju dan memegangi kedua tangan pamannya, memandang wajah paman cilik itu dengan penuh kekaguman. #an engkaulah yang telah men&l&ngku, paman!" Sie 'i&ng merasa betapa hatinya girang bukan main menerima pujian ini. Serasa lenyap semua nyeri di tubuhnya &leh pandang mata dan ucapan kep&nakannya itu. 4asa 166 girang ini bergelimang rasa malu dan diapun dengan lembut menarik kedua tangannya dan membuang muka. %hhh1. sudahlah, 0i Sian. #i mana barang*barang kita. 6ah, wah, itu ayamnya berl&ncatan jauh. ,ari kita kumpulkan!" ,ereka berdua lalu mengumpulkan barang belanjaan yang cerai berai, dan betapapun mereka mencari, ayam yang lima ek&r itu t inggal tiga ek&r saja. +uga banyak barang belanjaan menjadi rusak terinjak dan k&t&r. Sie 'i&ng menarik napas panjang. %hh, aku tentu akan dimarahi enci )&ng!" $idak, biar aku yang bercerita bahwa kita diganggu anakanak nakal kepada ibu!" 167 +angan, 0i Sian! +angan ceritakan bahwa aku telah berkelahi. %h, cihu tentu akan marah kepadaku1.!" Kenapa ayah harus marah. 0ukankah engkau telah men&l&ngku, paman. 0iar aku yang menceritakan dan kalau ayah dan ibu marah kepadamu, aku yang akan membelamu!" +angan, 0i Sian. Kuminta sekali lagi kepadamu, jangan ceritakan bahwa aku telah berkelahi. /ihu sudah berkali*kali memperingatkan agar aku tidak berkelahi. #ia tentu akan marah dan bersedih kalau melihat aku tidak mentaati pesannya. %h, aku tidak ingin membikin cihu bersedih. #ia sudah begitu baik kepadaku. Kuminta, jangan kauceritakan 168 bahwa aku berkelahi!" 0i Sian memandang wajah paman cilik itu. $angannya lalu bergerak ke arah muka itu, dengan lembut ia meraba*raba muka yang bengkak*bengkak dan biru itu. Sakit* sakitkah mukamu dan badanmu, paman 'i&ng. %ku melihat betapa engkau dipukuli dan ditendangi1." $iba*tiba rasa nyeri itu datang lagi, akan tetapi Sie 'i&ng menggigit bibirnya. $idak, tidak berapa nyeri1." (aman, kalau aku tidak b&leh menceritakan bahwa engkau telah men&l&ngku dan berkelahi mengalahkan lima &rang anak nakal yang jauh lebih kuat dan lebih tua darimu, lalu apa yang 169 akan kita katakan kalau ayah dan ibu melihat mukamu yang bengkak*bengkak ini dan bertanya." Sie 'i&ng meraba mukanya. #ia tidak dapat melihat mukanya yang lembam membiru, akan tetapi dapat merasakan nyeri di tepi kedua matanya dan di pipi kirinya, juga dapat merasakan betapa pipinya itu membengkak. Karena itu dia tidak dapat membayangkan bahwa mukanya akan mudah kelihatan bekas perkelahian. %h, bagaimana baiknya1.. %ku tidak ingin cihu bersedih dan enci )&ng marah*marah." #ia kelihatan bingung. ,elihat kesungguhan hati Sie 'i&ng yang tidak ingin 170 diketahui ayah ibunya bahwa dia telah berkelahi, 0i Sian merasa kasihan walaupun dianggapnya sikap itu berlebihan. 0aiklah, paman. %ku tidak akan menceritakan mereka tentang perkelahianmu. %ku akan menerangkan bahwa mukamu bengkak*bengkak karena ada lima &rang anak nakal menganggu kita. Engkau dipukuli, lalu aku melawan mereka sehingga mereka kabur. 2ah, dengan begitu engkau terhindar dari sangkaan berkelahi dan karena aku yang berkelahi, maka kehilangan ayam dan barang*barang adalah tanggungjawabku." #an engkau akan kelihatan gagah berani. %ku senang 171 sekali, akan tetapi kalau engkau dimarahi enci )&ng tentang kehilangan itu, biar kukatakan bahwa barang* barang itu tadinya kubawa, dan hilang karena aku dipukuli mereka. #an engkau tidak dapat menjaga barang*barang itu karena engkau diker&y&k lima." 0i Sian mengangguk dan mereka lalu pulang. 0enar saja seperti yang dikhawatirkan Sie 'i&ng, mereka disambut &leh 3auw Sun K&k dan Sie 'an )&ng dengan mata terbelalak dan penuh keheranan. %ih! %pa yang telah terjadi. 0erantakan dan k&t&r semua barang belanjaan ini! #an ayamnya hanya tiga ek&r. Eh, apa 172 yang telah terjadi, Sie 'i&ng dan 0i Sian." Sie 'an )&ng berseru dengan alis berkerut. Sie 'i&ng! Engkau telah berkelahi, ya. 0erani engkau berkelahi." 3auw Sun K&k berseru marah ketika melihat wajah adik isterinya itu bengkak*bengkak. Sie 'i&n hanya menundukkan mukanya, khawatir kalau*kalau kakak iparnya itu akan melihat keb&h&ngannya kalau dia membuka suara. 0i Sian sudah melangkah maju di depan Sie 'i&ng dan dengan lantang juga berani ia berkata, %yah! Ibu! +angan marah kepada paman 'i&ng! #ia sama sekali tidak bersalah! %kulah yang bersalah sehingga barang 173 belanjaan berantakan dan ada yang hilang dan akulah yang berkelahi!" ,elihat sikap puteri mereka itu, 3auw Sun K&k memandang dengan mata bersinar bangga dan wajah berseri. 0i Sian, engkau berkelahi. ,engapa. /eritakan apa yang terjadi dan mengapa pula wajah Sie 'i&ng bengkak*bengkak, dan mengapa pula barang belanjaan k&t&r berantakan dan ada yang hilang." 'an )&ng yang merasa kasihan melihat adiknya yang b&ngk&k itu mukanya bengkak*bengkak dan kelihatan kesakitan, lalu berkata, 0iarkan mereka duduk. Sie 'i&ng, engkau 174 minumlah dulu, engkau juga 0i Sian." Kedua &rang anak itu minum air teh yang tersedia di atas meja, kemudian mereka berempat duduk menghadapi meja. 0i Sian lalu mulai bercerita. Ketika kami pulang dari pasar, di jalan yang sepi dekat ladang itu kami dihadang &leh lima &rang anak laki*laki yang usianya kurang lebih lima belas tahun, ayah. ,ereka itu anakanak nakal. ,ereka mengg&da dan memaki paman 'i&ng, mengataken paman m&nyet b&ngk&k. (aman diam saja, akan tetapi aku yang tidak kuat menahan. %ku balas memaki mereka, bahkan aku lalu memukul mereka. ,ereka lalu 175 memukuli paman 'i&ng yang tidak melawan. %ku menjadi marah dan aku lalu berkelahi dengan mereka, sementara paman 'i&ng masih dipukuli. %khirnya, aku berhasil mengusir mereka, ayah. 0arang belanjaan menjadi k&car* kacir, lima ek&r ayam itu terlepas dan kami hanya dapat menemukan kembali tiga ek&r saja. %ku yang berkelahi, ayah, akan tetapi lima &rang anak itu jahat seperti setan. %pa lagi yang se&rang, yang jangkung dan berjerawat mukanya. Kata &rang, dia itu anak k&mandan keamanan di k&ta ini, ayah." %pa. (utera 'u /iangkun ((erwira 'u)." Sun K&k bertanya 176 kaget sekali. Kalau begitu anak itu adalah 'u Ki /&ng!" Kami tidak tahu namanya, ayah, hanya ada se&rang kakek di jalan yang memperingatkan aku bahwa anak itu adalah putera k&mandan pasukan keamanan di Sung*jan." %iih!" 3auw Sun K&k menepuk pahanya sendiri. $entu saja dia mengenal baik 'u /iangkun! (erwira itu bukan saja sahabat baiknya, bahkan di antara mereka pernah timbul percakapan tentang memperj&d&hkan anak masing*masing satu sama lain. (erwira itu hanya mempunyai se&rang anak saja, yaitu anak laki*laki bernama 'u Ki /&ng. 0iarpun belum 177 diresmikan, bahkan isterinya sendiri belum diberitahu hal itu, di antara kedua &rang itu seperti sudah ada ikatan. #an sekarang, mereka berkelahi! 'alu dia memandang kepada Sie 'i&ng, dan bertanya kepada puterinya. 0i Sian, c&ba ceritakan lagi yang jelas. %pa yang menjadi sebab perkelahian itu. ,engapa mereka itu mengg&da dan mengganggu Sie 'i&ng." 0i Sian bersungut*sungut, %nak jerawatan itu mengatakan bahwa tidak pantas paman 'i&ng mengantar aku ke pasar. Katanya dia yang mengantar, dan dia mengusir paman 'i&ng. Ketika aku marah dan memakinya, dia malah memukuli paman 178 'i&ng bersama teman*temannya." %h, kini mengertilah Sun K&k. %nak sahabatnya itu cemburu! $entu saja! %gaknya anak itu telah diberitanu &leh &rang tuanya bahwa dia akan dij&d&hkan dengan 0i Sian, maka begitu melihat 0i Sian berjalan dengan Sie 'i&ng, anak itu cemburu dan iri! (antas kalau begitu, dan Sun K&k lalu tertawa bergelak. $entu saja isterinya menjadi heran, juga 0i Sian memandang ayahnya dengan mata terbelalak. ,engapa ayah tertawa." tanyanya berani. Sun K&k masin tertawa bergelak. ,endengar pertanyaan puterinya itu, dia berkata sambil tersenyum. )a* ha, dia 179 cemburu! 'u Ki /&ng itu mencemburukan engkau dan Sie 'i&ng! )a*ha, bagaimana dia bisa cemburu. Sie 'i&ng adalah se&rang anak cacat1. eh, dia kan pamanmu sendiri! %pakah dia tidak kauberi tahu." 0i Sian menjadi penasaran. Sudah kuberitahu bahwa dia pamanku. %kan tetapi kenapa dia cemburu, ayah. %da hak apa dia cemburu." 3auw Sun K&k masih tersenyum. $entu dia sudah mendengar dari ayahnya akan rencana ayahnya dan aku menj&d&hkan engkau dengan dia1." %yah1.!" 0i Sian berteriak, matanya terbelalak memandang ayahnya, alisnya berkerut. Sejenak anak ini memandang ayahnya dengan muka merah dan mata merah, 180 akan tetapi ia lalu lari masuk ke dalam kamarnya. ,elihat ini, Sie 'i&ng yang sejak tadi menundukkan mukanya, lalu mengundurkan diri ke dapur membawa barang* barang belanjaan untuk menyerahkan kepada pelayan di dapur. %ih, Sian*ji masih kanak*kanak, baru juga sebelas tahun usianya. 0agaimana kau bicara tentang perj&d&han dengan ia yang belum mengerti apa*apa itu." Sie 'an )&ng menegur suaminya. Suaminya hanya tersenyum. Kalau tidak ada peristiwa perkelahian itu, tentu aku belum akan menceritakan 181 kepadanya. %pa lagi, ikatan j&d&h itu baru merupakan &m&ng&m&ng antara kawan saja, belum resmi mereka meminang. Karena itu, engkaupun belum kuberitahu. 0agaimana juga, 'uciangkun adalah sahabatku. (eristiwa perkelahian antara ke dua &rang anak yang kami ingin j&d&hkan itu sungguh membuat hatiku tidak enak. %pa lagi kalau sampai puteranya terluka &leh tangan 0i Sian yang galak. 0iarlah aku pergi ke sana untuk minta maaf." 3auw Sun K&k lalu pergi dari rumahnya, mengunjungi rumah K&mandan 'u. Sie 'an )&ng lalu memasuki kamar puterinya, disambut &leh anaknya yang matanya merah karena menangis. ,elihat 182 ibunya, 0i Sian lalu bertanya dengan wajah bersungut*sungut. Ibu, aku t idak sudi dij&d&hkan dengan t ikus jerawatan itu!" Eh. $ikus +erawatan yang mana." ibunya bertanya heran karena memang tidak mengerti. Itu, anak bengal putera 'u*ciangkun! 0enarkah aku akan dij&d&hkin dengan dia, ibu. Kalau benar, aku akan minggat saja!" )ushhh, itu hanya kelakar ayahmu dan sahabatnya saja. 0elum ada pinangan resmi dan kalau ada pinangan, tentu ayahmu akan mengajak aku berunding, dan engkaupun akan kuberitahu. Sudahlah, jangan marah. Karena perkelahian itu, 183 ayahmu merasa tidak enak terhadap 'u*ciangkun yang menjadi sahabat baiknya dan sekarang dia pergi ke sana untuk minta maaf." %yah pergi ke rumahnya. /elaka1.!" %kan tetapi 0i Sian segera menutup mulut dengan tangan. $erlambat. Ibunya sudah mendengar ucapan itu dan melihat sikap puterinya, 'an )&ng merasa curiga. Sian*ji, ada apakah. ,engapa engkau terkejut dan gelisah mendengar ayahmu pergi ke rumah 'u*ciangkun. ,engapa engkau mengatakan celaka tadi." 0i Sian maklum bahwa kalau ayahnya pergi ke rumah tikus 184 jerawatan itu, tentu ayahnya akan mendengar segalanya dan ibunya akhirnya juga akan tahu. 'ebih baik ia lebih dulu memberitahukan ibunya dan menarik ibunya di :haknya agar membela ia dan pamannya. Ibu, aku tadi1. berb&h&ng kepada ayah, maka aku kaget mendengar ayah pergi ke rumah k&mandan itu," katanya mengaku. 0&h&ng. 0&h&ng bagaimana, 0i Sian." %ku memang berkelahi dengan lima &rang anak nakal itu, akan tetapi aku telah mereka tangkap dan tidak berdaya. ,ereka lalu memukuli paman Sie, dan melihat aku ditangkap, 185 paman Sie lalu mengamuk dan lima &rang itu dia hajar sampai luka*luka dan mereka semua melarikan diri." Sie 'i&ng. $idak mungkin!" kata Sie 'an )&ng. 0agaimana adiknya yang b&ngk&k dan lemah itu dapat mengalahkan lima &rang anak nakal yang lebib besar. 0enar, ibu. %ku tidak berb&h&ng," 0i Sian lalu menceritakan semua yang telah terjadi. 0etapa lima &rang anak nakal itu menghina Sie 'i&ng akan tetapi pamannya itu diam saja. Ialah yang marah*marah dan memukul, akhirnya tiga &rang anak memegangi kaki tangannya dan dua &rang anak memukuli Sie 'i&ng. %khirnya Sie 'i&ng mengamuk dan 186 berhasil men&l&ngnya dan mereka berdua lalu menghajar lima &rang anak itu sehingga melarikan diri. (aman 'i&ng minta kepadaku, agar jangan bercerita kepada ayah dan ibu bahwa dia ikut berkelahi, maka aku lalu berb&h&ng. %kan tetapi sekarang ayah pergi ke sana, tentu tikus jerawatan itu akan mengadu dan menceritakan bahwa paman 'i&ng yang memukulnya." Sie 'an )&ng masih bingung dan heran. $api1. tapi1. Sie 'i&ng cacat dan lemah1.." 0iarpun matanya masih merah &leh tangisnya tadi, kini 0i Sian tersenyum, senyum bangga bahwa hanya ialah satusatunya &rang yang tahu akan rahasia pribadi Sie 'i&ng. 187 +angan ibu kira bahwa paman 'i&ng se&rang yang lemah! Selama ini dia mempelajari semua ilmu silat yang diajarkan ayah kepadaku, dan dia bahkan lebih lihai dari pada aku, ibu. Ketika dia melawan anak*anak nakal itu, hebat bukan main!" $erkejutlah hati Sie 'an )&ng mendengar ini. %diknya mempelajari ilmu silat! %h, jantungnya berdebar penuh ketegangan. )al itulah yang amat dibenci suaminya, dikhawatirkan suaminya. Ia tahu benar bahwa suaminya ingin melihat Sie '&ng sebagai se&rang anak cacat yang lemah, yang tidak mungkin untuk melakukan kekerasan. %da alasan 188 yang amat kuat mengapa suaminya menginginkan Sie 'i&ng menjadi anak lemah. $entu agar anak itu kelak tidak mempunyai pikiran untuk membalas dendam! (erih rasa hati 'an )&ng. Ia sendiri seringkali termenung dan merasa berd&sa kepada ayah ibunya. %yah ibunya dibunuh &leh 3auw Sun K&k, biarpun dengan alasan untuk membalas kematian isteri pertama suaminya itu. #an ia terpaksa menyeralkan diri kepada Sun K&k demi menyelamatkan adiknya. %kan tetapi akhirnya ia jatuh cinta kepada suaminya ini, apa lagi setelah ia melahirkan se&rang anak. Iapun tidak menginginkan terjadi 189 permusuhan antara Sie 'i&ng dan suaminya. %kan tetapi, kini terjadi peristiwa itu dan suaminya tentu akan marah sekali mendengar bahwa Sie 'i&ng telah mempelajari ilmu silat. Sian*ji1. jangan1. jangan kauceritakan hal itu kepada ayahmu. %yahmu tidak suka mendengar Sie 'i&ng belajar ilmu silat." $api, kenapa ibu. Kenapa ayah tidak suka kalau paman 'i&ng belajar ilmu silat. (aman 'i&ng juga mengatakan begitu. %kan tetapi kenapa. %ku, se&rang anak perempuan, sejak kecil sudah dilatih silat &leh ayah. %kan tetapi paman 'i&ng 190 adalah se&rang anak laki*laki, dan tubuhnya cacat, lemah pula, maka sudah sepatutnya kalau dia belajar ilmu silat agar sehat dan kuat. Kenapa ayah melarangnya." %yahmu1. lebih tahu, anakku. $ubuh pamanmu itu cacat, apa lagi cacat di punggung. 0erbahaya sekali kalau mempelajari ilmu silat. Sudahlah, lebih baik kau tidak bercerita apa*apa kepada ayahmu." %kan tetapi hal itu tidak ada gunanya. ,ereka mendengar kedatangan 3auw Sun K&k yang berteriak memanggil Sie 'i&ng. 0ergegas ibu dan anak ini keluar dengap hati yang penuh kekhawatiran. ,ereka melihat Sun K&k sudah duduk di ruangan dalamdengan muka merah. 191 ,emang Sun K&k marah sekali. Ketika dia berkunjung ke rumah sahabatnya, 'u*ciangkun, dia bukan saja mendengar bahwa yang memukuli putera sahabatnya itu adalah Sie 'i&ng, bahkan anak laki*laki jangkung itu masih rebah di pembaringan karena dia mengalami luka di perutnya, akibat benturan kepala Sie 'i&ng. Sahabatnya itu bahkan mengatakan bahwa Sie 'i&ng itu ganas dan berbahaya sekali. 0ukan hanya Ki /&ng yang terluka parah, bahkan kawankawannya juga terluka parah &leh anak b&ngk&k itu. #ia sungguh ganas, liar dan berbahaya sekali." $entu saja Sun K&k marah bukan main kepada adik isterinya itu. 0agaimana Sie 'i&ng dapat menjadi se&rang anak 192 yang demikian kuat dan menurut penuturan Ki /&ng, pandai silat pula. $eringatlah dia akan keadaannya sendiri. Kalau dibiarkan Sie 'i&ng terus menerus mempelajari ilmu silat sampai menjadi se&rang yang pandai, keselamatan nyawanya tentu terancam kelak! %kan tetapi, jalan satu* satunya hanya membunuh anak itu, padahal dia tidak mau melakukan hal itu. 0ukan hanya karena dia pernah bersumpah kepada isterinya bahwa dia tidak akan membunuh Sie 'i&ng, akan tetapi juga dia tidak tega kalau harus membunuhnya. 0agaimanapun juga, harus dia akui bahwa Sie 'i&ng adalah se&rang anak 193 yang baik, rajin, penurut dan pendiam. %kan tetapi bagaimana tahu*tahu dia memiliki kepandaian ilmu silat. Sie 'i&ng1.!" 3auw Sun K&k memanggil lagi dengan suara nyaring. (ada saat itu muncullah Sie 'i&ng. ,ukanya masih bengkak*bengkak dan tangannya masih basah karena ketika dipanggil, dia sedang membersihkan jendela* jendela rumah itu dengan lap dan air. /i*hu memanggil saya." tanyanya kepada cihu* nya. #engan sikap tenang dia berdiri di depan cihunya yang duduk dan memandang kepadanya dengan mata bernyala. Sie 'i&ng, dari siapa engkau mempelajari ilmu silat." 194 bentak 3auw Sun K&k. #iam*diam Sie 'i&ng terkejut mendengar pertanyaan yang tiba*tiba itu, namun anak ini memang memiliki ketabahan luar biasa sehingga wajahnya yang bengkak*bengkak itu tidak memperlihatkan apa*apa. Ingin dia memandang kepada 0i Sian karena hanya 0i Sian yang tahu bahwa dia mempelajari ilmu silat. %pakah anak perempuan itu yang memberitahukan ayahnya. %kan tetapi jelas bukan, karena kalau 0i Sian memberitahu, tidak mungkin cihunya bertanya dari siapa dia mempelajari ilmu silat. 'alu bagaimana baiknya. #ia tidak 195 ingin melibatkan 0i Sian, takut kalau*kalau anak perempuan itu mendapatkan marah dari ayahnya. Sie 'i&ng menggeleng kepalanya dan memandang wajah cihunya dengan berani. Saya tidak belajar silat dari siapapun, cihu." 0rakkk!" 3auw Sun K&k menggebrak meja di depannya sehingga ujung meja itu retak. 0&h&ng kau! %ku tahu bahwa engkaulah yang memukuli putera 'u*/iangkun dan kawankawannya, dan engkau mengalahkan mereka dengan ilmu silat! )ay& katakan dari siapa engkau belajar ilmu silat!" %yah, yang memukuli adalah si t ikus jerawatan itu dan kawan*kawannya, mereka yang lebih dulu menghina dan 196 memukul!" 0i Sian memper&tes. #iam kau! Kau sudah memb&h&ngi aku dan mengatakan bahwa Sie 'i&ng t idak berkelahi! Sie 'i&ng, hay& katakan dari siapa engkau belajar ilmu silat!" Sie 'i&ng sudah mengambil keputusan tetap untuk tidak melibatkan kep&nakannya yang selalu menc&ba untuk membelanya itu. /ihu, memang saya mempelajari ilmu silat, akan tetapi tidak ada gurunya. Saya belajar sendiri." 3auw Sun K&k memandang dengan mata mel&t&t. $idak mungkin belajar silat tanpa guru! /&ba kaumainkan beberapa jurus ilmu silatmu, ingin aku melihat ilmu silatmu!" katanya, 197 setengah mengejek, setengah marah. )ay& cepat, jangan membuat aku hilang kesabaran, Sie 'i&ng! Engkau sudah melanggar laranganku!" Sie 'i&ng memandang kepada encinya. Sang enci merasa kasihan kepada adiknya, akan tetapi ia tahu bahwa kalau permintaan suaminya itu tidak dituruti, maka dia tentu akan menjadi semakin marah. 0agaimanapun juga, kemarahan suaminya itu beralasan karena larangannya telah dilanggar &leh Sie 'i&ng. ,aka ia mengangguk kepada adiknya itu. Engkau mainkanlah ilmu silat yang pernah kaupelajari agar cihumu melihatnya, Sie 'i&ng," katanya lembut. 198 ,endengar ucapan isterinya ini, diam*diam 3auw Sun K&k mengira bahwa tentu isterinya yang telah mengajarkan ilmu silat kepada adiknya itu, maka dia sudah merasa mend&ngk&l sekali. 0aiklah, cihu. %kan tetapi harap jangan diketawai karena permainanku tentu jelek dan tidak karuan." ,aka diapun lalu memasang kuda*kuda dan menggerakkan kaki tangannya seperti kalau dia berlatih silat menirukan semua gerakan yang dilakukan 0i Sian di waktu berlatih silat. 0aru beberapa jurus Sie 'i&ng bergerak, Sun K&k sudah terkejut sekali karena 199 gerakan*gerakan anak laki*laki itu adalah gerakan ilmu silatnya sendiri! #an gerakan itu demikian lincah dan gesit, juga penuh tenaga, jauh lebih baik dari pada gerakan 0i Sian. 0erhenti1.!" bentaknya sambil mel&ncat dari atas kursinya, berdiri di depan Sie 'i&ng yang cepat menghentikan gerakan kaki tangannya. )ay& katakan, dari siapa engkau mempelajari semua gerakan ilmu silat itu!" ,aaf, cihu. Saya mempelajarinya dengan1. mencuri lihat dan mengintai ketika1. 0i Sian sedang berlatih silat. Semua gerakannya itu saya catat dan hafalkan dalam hati, kemudian saya meniru gerakan*gerakannya itu di dalam kamar dan saya 200 latih terus setiap hari. Saya tidak berniat buruk, hanya ingin sekali mempelajarinya1." 3auw Sun K&k bernapas lega. +adi bukan isterinya dan bukan puterinya yang mengajar anak ini. %kan tetapi, jelas bahwa anak ini memiliki bakat yang amat baik. (adahal dia sudah b&ngk&k, namun tetap saja dapat mempelajari ilmu silat jauh lebih maju dari pada 0i Sian. #iapun mencari akal. Sie 'i&ng, ketika aku melarang engkau belajar silat, hal itu sudah kupikirkan masak*masak, demi kebaikamu sendiri. $ubuhmu cacat, tulang pungungmu b&ngk&k, sungguh tidak 201 baik bahkan berbahaya sekali kalau engkau mempelajari ilmu silat! Engkau t idak percaya. 2ah, b&leh kita berlatih silat sebentar. Keluarkan semua jurus yang sudah kaupelajari, dan serang aku dengan sungguh*sungguh seperti akupun akan menyerangmu dengan jurus yang sama. Engkau akan melihat sendiri nant i. )ay&, seranglah!" Sie 'i&ng mengira bahwa dia akan memper&leh petunjuk dari cihunya yang biasanya amat sayang kepadanya. Sedikitpun dia tidak menaruh hati curiga dan diapun mentaati perintah itu, lalu mulai menggerakkan kaki tangannya, menyerang cihunya dengan jurus*jurus silat yang pernah dilatihnya. 202 Sie 'an )&ng memandang dengan jantung berdebar, masih belum tahu apa yang dikehendaki suaminya. Ia sendiri juga terkejut karena sama sekali tidak pernah menyangka bahwa adiknya ternyata benar*benar telah menguasai gerakan silat yang lebih baik dari pada puterinya. #engan mata terbelalak, 0i Sian juga memperhatikan gerakan Sie 'i&ng, iapun mengira bahwa ayahnya akan memberi petunjuk kepada pamannya itu. Ia merasa terharu mendengar betapa pamannya itu sengaja berb&h&ng, mengatakan bahwa dia mengintai dan mencuri pelajaran silat itu, tidak mau melibatkannya. 0etapa 203 pamannya itu amat sayang kepadanya dan iapun merasa amat sayang kepada pamannya itu. #iam*diam3auw Sun K&k terkejut. $ernyata gerakan Sie 'i&ng selain baik sekali, juga anak ini memiliki tenaga yang jauh lebih besar dibandingkan anakanak sebayanya. $entu saja jauh lebih menang dibandingkan 0i Sian. $idak mengherankan kalau lima &rang anak nakal itu kalah &lehnya. #an kalau dibiarkan terus anak ini memperdalam ilmu silat, tidak salah lagi, dia kelak akan menjadi &rang pandai dan akan membahayakan dirinya! Setelah menghadapi serangan*serangan Sie 'i&ng untuk 204 mengujinya sampai belasan jurus, mulailah 3auw Sun K&k menyerang! Sie 'i&ng juga berusaha mempertahankan diri dengan elakan dan tangkisan karena cihunya menyerang dengan jurus*jurus yang sudah dikenalnya. %kan tetapi dia tidak tahu apa yang tersembunyi di dalam benak cihunya. $iba*tiba gerakan tangan cihunya demikian cepatnya sehingga Sie 'i&ng tidak mampu melindungi tubuhnya. (lakkk! (lakkk!" #ua kali tangan 3auw Sun K&k menyambar dan mengenai pangkal leher Sie 'i&ng dan ketika tubuh anak itu berputar, sekali lagi tangannya menghantam punggung yang b&ngk&k. Sie 'i&ng mengeluh pendek dan dia 205 pun r&b&h terpelanting, muntah darah! %gaknya 3auw Sun K&k masih belum puas, akan tetapi tiba*tiba 0i Sian sudah menubruk tubuh Sie 'i&ng dan melindunginya! %yah, kenapa pukul paman 'i&ng. Kenapa ayah memukul paman 'i&ng." %nak ini hampir menangis. 'an )&ng juga sudah mel&mpat di depan suaminya dan memandang tajam. %pa yang kaulakukan." katanya dengan suara nyaring dan mata memandang tajam. 3auw Sun K&k menurunkan kedua tangannya. )emm, aku hanya ingin memperlihatkan dia betapa berbahayanya dia berlatih silat! Kalau pungungnya tidak cacat seperti itu, 206 pukulanku tadi tidak akan membuatnya muntah darah." 7ntung dia masih ingat tadi sehingga dia mengurangi tenaga pada pukulannya, kalau tidak, tentu anak itu sudah r&b&h tewas dan ini berarti dia melgnggar sumpahnya dan tentu akan terjadi perubahan dalam hubungannya dengan isterinya tercinta. 0i Sian membantu Sie 'i&ng bangkit. %nak laki*laki itu tidak kelihatan menyesal atau marah walaupun dia menyeringai kesakitan dan mengusap darah dari bibirnya dengan ujung lengan bajunya. 0i Sian bangkit dan memandang ayahnya dengan marah. 207 %yah kejam! %yah telah menghajar paman 'i&ng yang tidak berd&sa! %yah, paman 'i&ng memb&h&ng kepada ayah karena hendak melindungi aku! Sebetulnya, dia bukan mengintai, bukan mencuri ilmu silat, melainkan akulah yang telah mengajarkan semua ilmu silat itu kepadanya! Kalau ayah mau marah dan mau menghukum, hukumlah aku!" %nak itu berdiri tegak dengan dada membusung, seperti hendak menantang ayahnya. )ushh," ibunya cepat merangkulnya, khawatir kalau suaminya benar*benar marah dan menghajar anaknya. %kan 208 tetapi, Sun K&k tidak marah. 0ahkan dia sudah menduga akan hal itu. %yah, paman 'i&ng tidak bersalah. (erkelahian itu terjadi karena kejahatan anak*anak nakal itu!" )emm, kalau dia tidak pandai silat, tentu tidak akan terjadi parkelahian," kata 3auw Sun K&k. Kalau paman 'i&ng t idak pandai berkelahi, mungkin dia akan dipukuli sampai mat i dan aku juga! (awan 'i&ng sama sekaii tidak bersalah dan tidak adil kalau menyalahkan dia, ayah!" Kembali 0i Sian membantah biarpun ibunya sudah menc&ba untuk mencegahnya banyak bicara. 0i Sian, pikiranmu sungguh pendek! /&ba bayangkan. 209 Kalau engkau pergi sendiri ke pasar tanpa Sie 'i&ng, atau dia pergi tanpa engkau, apakah akan terjadi perkelahian itu. Sudahlah, mulai saat ini, aku melarang Sie 'i&ng belajar silat darimu! Sie 'i&ng, maukah engkau berjanji." Sie 'i&ng sudah bangkit berdiri dan menundukkan mukanya. #ia merasa menyesal bahwa karena dia, 0i Sian harus menjadi se&rang anak yang berani menentang ayah sendiri. 0aik, cihu. Saya berjanji bahwa mulai hari ini, saya tidak akan belajar silat lagi dari 0i Sian." 'ega rasa hati 3auw Sun K&k mendengar janji ini. 0agaimanapun juga, dia tidak pernah membenci anak itu, 210 bahkan dia merasa suka dan kasihan. %nak itu menjadi b&ngk&k karena perbuatannya. %kan tetapi dia melakukan itu bukan karena benci, melainkan karena mengkhawatirkan keselamatan dirinya sendiri. Kalau ada jaminan bahwa Sie 'i&ng kelak tidak akan membalas dendam kepadanya, mungkin dia akan suka mewariskan seluruh kepandaiannya kepada anak yang amat baik itu. /&ba kuperiksa tubuhmu," katanya dan dia segera memeriksa keadaan tubuh Sie 'i&ng. %nak ini mengalami luka yang cukup parah, akan tetapi tidak sampai membahayakan 211 jiwanya. #ia segera memberi &bat minum dan mengharap agar Sie 'i&ng benar*benar kap&k dan tidak belajar ilmu silat lagi yang hanya akan merugikan dirinya sendiri. 8&dw&8 ,eja sembahyang itu penuh dengan bermacam masakan, juga buah*buahan. Keluarga 3auw melakukan sembahyang leluhur. )anya setelah dia menikah dengan Sie 'an )&ng saja 3auw Sun K&k mulai mengadakan sembahyangan lagi setiap tahun. $adinya dia sama sekali tidak pernah sembahyang, yaitu ketika dia masih menjadi peramp&k dengan isterinya yang pertama. Se&lah*&lah dia telah melupakan begitu saja 212 kedua &rang tuanya yang telah tiada, dan melupakan nenek m&yangnya. %kan tetapi semenjak dia menjadi suami 'an )&ng, isterinya ini membujuknya dan setiap tahun mereka melakukan sembahyangan. Sie 'i&ng masih menderita akibat pukulan cihunya dua hari yang lalu. #ia masih suka batuk*batuk dan biarpun kini batuknya tidak mengeluarkan darah lagi, namun kadangkadang masih terasa nyeri pada punggungnya yang b&ngk&k kalau dia batuk, dan kepalanya pusing. Selama dua malam ini kalau sedang tidur di kamarnya, dia gelisah dan beberapa kali 213 bahkan dia menangis tanpa suara. #ia merasa nelangsa sekali. /ihunya biasanya baik kepadanya, akan tetapi kini cihunya malah memukulnya. #an 0i Sian menjadi k&rban pula, ribut dengan ayahnya gara*gara dia. #an dia teringat pula betapa 0i Sian akan dij&d&hkan dengan 'u Ki /&ng putera 'u*ciangkun itu! )al ini menambah rasa duka di dalam hatinya. #ia berduka untuk 0i Sian. Kep&nakannya yang manis itu, yang berhati keras akan tetapi jujur, yang berbudi baik, akan dij&d&hkan dengan anak yang jahat itu! #iapun teringat kepada encinya, dan merasa kasihan kepada encinya. #ia 214 merasa betapa encinya amat sayang kepadanya, dan encinya tentu menderita tekanan batin yang hebat ketika dia dipukul &leh cihu*nya. ,ungkin akan terjadi ketegangan antara cihunya dan encinya gara*gara dia. #an diapun seringkali memerg&ki encinya itu duduk melamun dan kalau sedang duduk se&rang diri, nampak betapa pada wajah yang cantik itu terbayang kedukaan yang mendalam. (adahal, dia tidak melihat sesuatu yang dapat mendatangkan kesedihan di hati encinya. /ihu*nya amat baik dan sayang kepada encinya, juga 0i Sian se&rang anak yang baik, kehidupan encinya juga sudah 215 serba cukup dan menyenangkan. %pa yang menyebabkan encinya kadang*kadang melamun dan kelihatan seperti &rang berduka. %gaknya 3auw Sun K&k masih mend&ngk&l karena peristiwa dua hari yang lalu. 6ajahn;a nampak muram dan setelah bersembahyang dan menancapkan hi& di hi&*l&uw di atas meja sembahyang, diapun lalu meninggalkan ruangan itu untuk pergi ke t&k&nya di mana dia berdagang rempa*rempa dibantu &leh beberapa &rang pegawai. #i ruangan sembahyang itu kini tinggal Sie 'an )&ng, Sie 'i&ng dan 3auw 0i Sian bertiga. Sie 'an )&ng tadi sudah bersembahyang bersama suaminya. 216 0i Sian, sekarang engkau bersembahyang bersama pamanmu 'i&ng, beri h&rmat kepada kakek nenek dalam dan kakek nenek luar." 3ang disebut kakek nenek dalam adalah ayah ibu suaminya, dan kakek nenek luar adalah ayah ibunya sendiri. #ua &rang anak itu menyalakan beberapa hi& (dupa bit ing) dan mulai bersembahyang. Ketika Sie 'i&ng bersembahyang, dia membayangkan ayah ibunya, dan hatinya terasa seperti diremas. #ia tidak pernah tahu seperti apa wajah ayahnya dan ibunya! 7sianya belum ada setahun ketika ayahnya dan 217 ibunya meninggalkan dia. Encinya menjadi pengganti ayah ibunya. #alam keadaan berduka karena peristiwa dua hari yang lalu, karena kepalanya masih terasa pening dan punggungnya yang b&ngk&k terasa nyeri*nyeri, hatinya semakin bersedih teringat akan ayah ibunya yang telah tiada. $ak terasa lagi, luluhlah hati Sie 'i&ng yang biasanya keras dan tabah itu dan diapun menangis tersedu*sedu sambil menjatuhkan diri berlutut di depan meja sembahyang. 0i Sian terkejut sekali melihat pamannya menangis seperti itu. 0elum pernah ia melihat pamannya menangis, pamannya 218 yang kuat, tabah dan selalu tenang, kini menangis tersedusedu seperti anak kecil. Iapun menjatuhkan diri berlutut dekat pamannya itu dan menyentuh lengannya lalu merangkulnya. (aman 'i&ng, ada apakah. %pakah1. apakah engkau sakit1.." 0i Sian merasa menyesal sekali kepada ayahnya yang kemarin dulu pernah memukul pamannya ini, dan ia merasa kasihan sekali kepada Sie 'i&ng. Sie 'i&ng menggeleng kepala, akan tetapi tangisnya semakin menjadi*jadi. Sikap lemah lembut dan baik dari gadis cilik itu menambah keharuan hatinya, dan dia tidak mampu menjawab karena lehernya tersumbat &leh tangis. 219 ,elihat keadaan adiknya itu, dengan alis berkerut penuh kekhawatiran Sie 'an )&ng mendekati dan berlutut lalu merangkul adiknya. %dik 'i&ng, engkau kenapakah. ,engapa engkau menangis seperti ini. 0elum pernah aku melihat engkau menangis seperti ini. %pamukah yang terasa sakit." Sie 'i&ng menggeleng kepala dan mengusap air matanya, mengeraskan hatinya untuk menghentikan tangisnya. 3ang sakit adalah hatiku, enci. ,engapa ayah dan ibu meninggalkan aku sewaktu aku masih kecil sekali. ,engapa mereka itu meninggal dunia, enci. Sakitkah. %taukah ada yang 220 membunuh mereka." %kupun merasa heran, ibu dan sering aku bertanya kepada diri sendiri. Kenapa kakek dan nenek luar meninggal dunia dalam usia muda. ,elihat betapa usia paman 'i&ng tidak banyak selisihnya dengan aku, maka tentu kakek dan nenek luar itu belum tua benar ketika meninggal dunia. %pa yang menyebabkan kematian mereka, ibu." #itanya &leh adik dan anaknya seperti itu, jantung Sie 'an )&ng berdebar penuh ketegangan! $erbayanglah semua peristiwa yang terjadi sebelas atau dua belas tahun yang lalu! 0etapa ayahnya dan ibunya, juga suhengnya, dan dua &rang 221 pelayan wanita, juga semua anjing, kuda dan ayam, dibunuh &rang pada malam yang menyeramkan itu! )anya tinggal ia dan adiknya yang belum dibunuh. Kemudian muncul si pembunuh yang amat kejam itu! (embunuh itu adalah 3auw Sun K&k, suaminya sendiri, ayah kandung 0i Sian! Ketika itu, ia baru berusia lima belas tahun! 3auw Sun K&k tergila*gila kepadanya, dan ia terpaksa menyerahkan dirinya bulat*bulat karena ia tidak ingin melihat adiknya, Sie 'i&ng dibunuh &leh musuh besar itu! Kemudian setelah menjadi isteri 3auw Sun K&k, ia dapat 222 mengusir perasaan dendam dan bencinya terhadap pria itu, bahkan menggantinya dengan perasaan cinta! #an 3auw Sun K&k kini telah menjadi suaminya yang tercinta dan juga amat mencintainya, menjadi ayah kandung dari anaknya, 0i Sian. 0agaimana mungkin ia akan menceritakan semua itu kepada anaknya dan adiknya. ,enceritakan bahwa suaminya sendiri adalah pembunuh ayah ibunya dan musuh besar keluarganya. Sudah lama ia menghapus permusuhan ini, kebencian berubah menjadi kasih sayang, permusuhan berubah menjadi ikatan suami isteri yang sudah mempunyai keturunan pula! $idak, 223 sampai bagaimanapun, ia tidak akan memb&ngkar rahasia itu kepada adiknya atau kepada anaknya! Enci, kenapa enci tidak menjawab pertanyaan kami. ,engapa enci kelihatan ragu*ragu." Sie 'i&ng mendesak encinya, dan kini sepasang matanya yang masih kemerahan karena tangis tadi mengamati wajah encinya dengan penuh selidik. %h, tidak." Sie 'an )&ng cepat menjawab, nampak agak gugup. %ku ragu*ragu karena mengapa hal yang menyedihkan itu harus diceritakan lagi. %ku terkenang akan hari*hari yang malang itu, adikku! 0aiklah, kaudengarkan ceritaku, 224 dan engkau juga, 0i Sian. Sie 'i&ng, ayah dan ibu kita telah menjadi k&rban wabah yang amat berbahaya. (cnyakit menular itu mengamuk di dusun kita, dan ayah ibu kita terserang sehingga meninggal dunia. 7ntuk menghindarkan diri dari amukan wabah itu, aku membawa engkau yang baru berusia sepuluh bulan, melarikan diri mengungsi dari dusun kita dan akhirnya aku bertemu dengan cihu*mu dan dia men&l&ng kita. %khirnya aku menikah dengan cihu* mu dan kita semua pindah ke sini." ,endengarkan cerita encinya ini, Sie 'i&ng menarik napas 225 panjang. Kasihan sekali ayah dan ibu, dan kasihan pula engkau yang begitu susah payah menyelamatkan diri kita berdua, enci." Sie 'an )&ng memejamkan kedua matanya karena tiba*tiba matanya menjadi basah air mata. 0etapa tepatnya ucapan Sie 'i&ng itu walaupun adiknya mempunyai gambaran dan maksud yang lain dalam kata*katanya itu. ,emang sungguh kasihan. %yah ibunya dibunuh &rang! #an ia sendiri, ia telah meng&rbankan dirinya sampai pada batas paling hebat, demi menyelamatkan diri dan juga adiknya! Enci, di manakah kita tinggal." 226 Sie 'an )&ng memandang wajah adiknya, alisnya berkerut. Kenapa engkau menanyakan hal itu, adikku. $empat itu adalah tempat malapetaka bagi keluarga ayah ibu kita, sudah lama kulupakan dan kita sekarang menjadi penghuni k&ta Sung*jan ini." %ku hanya ingin tahu, enci. Siapa tahu, kelak ada kesempatan bagiku untuk berkunjung ke sana dan bersembahyang di depan makam ayah dan ibu." Sie 'an )&ng menggigit bibirnya. $ak mungkin ia memb&h&ngi adiknya lagi dan apa salahnya kalau ia memberitahu. 0iarlah adiknya itu kelak bersembahyang di depan makam&rang tua mereka. #usun kita itu jauh sekali, di perbatasan utara sebelah 227 barat, bernama dusun $i&ng*cin." Sie 'i&ng mencatat nama dusun ini dan letaknya di dalam hatinya dan malam itu dia tidak dapat tidur, gelisah di atas pembaringan dalam kamarnya, apalagi karena kepalanya masih pening dan punggungnya masih terasa berdenyut nyeri. 8&dw&8 (ada suatu pagi, nampak ses&s&k bayangan &rang berjalan perlahan di atas $emb&k 0esar! $emb&k 0esar itu merupakan bangunan raksasa yang amat hebat, naik turun bukit dan jurang, memanjang sampai ribuan li panjangnya sehingga disebut 0an*li $iang*sia ($emb&k (anjang Selaksa 'i). #i 228 beberapa bagian dari $emb&k 0esar ini memang dijadikan markas bagi pasukan*pasukan penjaga perbatasan, namun banyak pula bagian yang k&s&ng dan sunyi sama sekali. #an &rang yang berjalan perlahan di atas $emb&k 0esar itupun berjalan se&rang diri dalam kesunyian. Kemudian suara nyanyiannya memecah kesunyian pagi hari di antara bukitbukit dan jurang*jurang yang penuh hutan lebat itu. $emb&k 0esar memanjang ribuan li bekas tangan manusia masih hidup atau sudah mati $emb&k 0esar lambang kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan berapa puluh laksa manusia mat i 229 untuk menciptakan bangunan ini." 2yanyian yang berakhir dengan pertanyaan ini tidak terjawab. %ngin bertiup kencang dan menimbulkan suara ketika bertemu dinding temb&k, bersiutan dan membuat rambut, kumis, jengg&t dan pakaian kuning &rang itu berkibar*kibar seperti bendera. 5rang itu sudah tua sekali, jengg&t dan kumisnya juga rambutnya yang dibiarkan riap* riapan, sudah putih semua. 2amun wajahnya masih nampak merah dan halus seperti wajah &rang muda, tubuhnya yang tinggi kurus itu tegak lurus dan jalannya santai dengan langkah berlenggang seperti langkah seek&r harimau. 7sianya tentu 230 sedikitnya tujuh puluh tahun. (akaiannya hanya dari kain kuning panjang yang dilibat*libatkan di tubuhnya dari kaki sampai ke pundak, bagian pinggang diikat dengan tali kulit kayu, kakinya mengenakan sandal kulit kayu pula. Sambil berjalan seenaknya di atas $emb&k 0esar, dia memandang ke kanan kiri. Seluruh yang nampak di sekelilingnya agaknya tidak terlepas dari pandang matanya yang penuh kewaspadaan dan penuh semangat. $angan kanannya memegang sebatang t&ngkat kayu sepanjang satu meter, akan tetapi agaknya bukan dipergunakan untuk membantu die 231 berjalan, melainkan dipegang seperti hanya untuk iseng*iseng saja. Gerak*gerik kakek ini halus, sinar matanya lembut dan mulut yang dikelilingi kumis dan jengg&t itu selalu tersenyum se&lah*&lah dia beramah tamah dengan alam disekelilingnya. ,atanya bersinar*sinar penuh kegembiraan ketika dia menyapu segala sesuatu di sekelilingnya dari atas temb&k yang tinggi itu dengan pandang matanya dan biarpun hanya sekelebatan, dia telah menangkap segala yang nampak karena pandang matanya seperti sinar lampu s&r&t yang amat kuat dan terpusat. (&h&n*p&h&n tinggi besar yang tumbuh di 232 sekeliling tempat itu nampak hijau dan liar. 0ukit* bukit menjulang tinggi di kanan kiri, dan jurang*jurang amat dalam sehingga tidak nampak dasarnya. Kalau dia berjalan di bawah, di atas tanah, tentu akan sukar melihat semua itu bahkan melihat langitpun akan sukar saking lebatnya daun*daun p&h&n. %kan tetapi, dari atas temb&k yang tinggi ini, dia seperti berdiri di puncak sebuah bukit dan dapat melihat sekeliling dengan jelas. 0eberapa ek&r burung beterbangan dan seek&r burung rajawali baru saja meninggalkan cabang sebatang p&h&n. Gerakannya ketika mel&ncat dan terbang 233 membuat cabang itu berg&yang keras dan beberapa helai daun kering melayang*layang turun karena putus dari tangkainya. Sepasang mata kakek itu mengikuti beberapa helai daun kering yang melayang turun sambil menari*nari di udara itu, dan diapun tersenyumpenuh bahagia. 0etapa bahagianya &rang yang masih mampu menikmati semua keindahan yang dihidangkan &leh alam di sekeliling kita. Kalau kita mau membuka mata dan mengamati sekeliling kita tanpa penilaian, maka kitapun akan dapat melihat segala keindahan itu! #alam gerak* gerik setiap &rang manusia, 234 lambaian setiap ranting p&h&n, sinar matahari, tiupan angin, cerahnya bunga dengan keharumannya, kicaunya burung, senyum se&rang muda, pandang mata se&rang ibu kepada anaknya. 0etapa indah mentakjubkan kesemuanya itu! Sayang, batin kita sudah terlampau sarat &leh segala macam pers&alan, segala macam masalah kehidupan, kepusingan, kesusahan, ketakutan, kekhawatiran, kebencian, permusuhan, iri hati, cemburu yang mendatangkan kesengsaraan dalam batin. 0atin yang sengsara, bagaimana mungkin dapat melihat keindahan itu. Segala hanya akan nampak buruk dan 235 memb&sankan! $iba*tiba kakek itu mengangkat muka ke atas, agaknya dia baru teringat akan urusannya. %ih, masih amat jauh perjalanan, dan aku tidak b&leh berlambat* lambatan begini." Setelah berkata demikian, tubuhnya berkelebat dan lenyaplah bentuk tubuhnya. 3ang nampak hanya bayangan kuning yang berkelebat cepat dan sebentar saja bayangan itu meluncur ke barat dan lenyap! Kakek itu adalah se&rang pertapa yang sudah puluhan tahun tidak pernah meninggalkan guha pertapaannya di )elan* san, yaitu di daerah ,&ng&lia #alam sebelah selatan. 236 Sudah dua puluh tahun kakek itu bertapa di )e*lan* san, semenjak dia datang dari (egunungan )imalaya di barat. (ara penduduk perkampungan di sekitar (egunungan )e*lan*san menganggap dia sebagai se&rang kakek pertapa yang baik hati, yang suka men&l&ng &rang dengan peng&batan, dan karena kakek itu dikabarkan amat sakti, maka semua &rang mengh&rmat inya dan dia disebut sebagai (ek*sim Sian*su. Sebutan pek*sim ini mungkin dimaksudkan untuk memujinya sebagai se&rang yang berhati putih, se&rang yang amat budiman. #an kakek itu agaknya menerima pula begitu saja sebutan (ek*simSian*su (Guru Suci 0erhati (utih). 237 $erjadi keanehan pada diri kakek itu. 0eberapa waktu yang lalu, pada suatu malam, dia tiba*tiba saja terbangun dari tidurnya, lalu duduk bersila dan sampai setengah malam dia bersamadhi. 'alu paginya, tanpa pamit kepada siapapun, dia pergi begitu saja meninggalkan guha pertapaannya dan melakukan perjalanan ke barat! 3ang dituju adalah perbatasan Sin*kiang dan $ibet! ,alam itu, dalam t idurnya dia seperti mendapat ilham yang mend&r&ng dia harus melakukan perjalanan secepatnya menuju ke tempat itu. Se&rang yang hidup suci seperti (ek*sin Sian*su, peristiwa mendapat ilham 238 atau isarat gaib bukanlah hal yang aneh lagi. Se&rang manusia yang hidup bersih lahir batin, yang tubuhnya tidak dik&t&ri makanan*makanan enak yang merusak, tidak dilemahkan &leh kegiatan*kegiatan yang bergelimang nafsu, yang batinnya tidak dik&t&ri &leh segala macam kenangan, gagasan, tidak dik&t&ri &leh segala macam nafsu maka dia memiliki badan dan batin yang amat peka! Kekuatan alam ini adalah kekuatan yang memperlihatkan kebesaran dan kekuasaan $hian, dan alam telah memberi tanda*tanda, getaran*getaran pada badan dan batin manusia. Kalau manusia itu bersih lahir batin dan 239 menjadi peka, maka dia akan mampu menerima isarat*isarat gaib ini, tanda*tanda melalui getaran atau bahkan panglihatan, dalam sadar maupun dalam tidur. #an (ek*sim Sian*su sudah mencapai tingkat seperti itu, maka tidaklah mengherankan kalau pada hari itu dia kelihataan berlari cepat melalui $emb&k 0esar menuju ke barat. ,ari kita teng&k apa yang sedang terjadi di perbatasan (r&pinsi Sin*kiang sebelah selatan yang berbatasan dengan $ibet. $ak jauh dari dusun Sung*jan, agak ke selatan, nampak (egunungan Kun*lun*san dengan bukit*bukitnya yang berbaris*baris, melintang dari barat ke timur menjadi 240 perbatasan antara Sin*kiang dan $ibet. 0iarpun tidak sebesar dan seluas atau setinggi (egunungan )imalaya, namun (egunungan Kun*lun*san inipun sudah tetkenal sekali dengan puncak*puncaknya yang tinggi, jurang dan celah yang amat lebar dan dalam, dengan hutan*hutan lebat dan liar amat berbahaya bagi manusia yang berani memasukinya. #an di Kun*lun*san ini terkenal pula dengan adanya banyak pendeta dan &rang*&rang menyucikan diri, pertapa*pertapa dan &rang&rang yang berilmu tinggi. 0ahkan satu di antata &rang* &rang pandai itu membentuk Kun*lun*pai atau (artai (ersilatan Kunlun 241 yang amat terkenal. Kurang lebih tiga puluh tahun yang lalu, terjadi bentr&kan antara para pendeta 'ama di $ibet dengan beberapa &rang pertapa di )imalaya. 3ang menjadi sebab hanyalah perselisihan paham dalam kepercayaan dan keagamaan sehingga timbul bentr&kan hebat! 0etapa banyaknya t&k&h agama yang lupa bahwa agama diadakan sebagai tuntunan terhadap manusia agar dapat hidup tenteram dan damai menjauhi segala bentuk permusuhan, kebencian dan kejahatan. %kan tetapi, tanpa disadari, diantara mereka malah bentr&k sendiri karena persaingan dan pertentangan paham 242 dan gagasan! 0entr&kan antara para pendeta 'ama di $ibet dan para pertapa di )imalaya itu semakin meluas. (ara pendeta 'ama yang banyak jumlahnya dan di antara mereka banyak pula yang memiliki ilmu kepandaian tinggi, menyerbu )imalaya dan mereka ini menyerang semua pertapa tanpa memperhitungkan apakah mereka itu terlibat dalam permusuhan ataukah tidak! 0anyak di antara para pertapa yang benar*benar sudah menjauhkan diri dari pada permusuhan, maka mereka itu mengalah dan diam*diam menyingkir dari )imalaya dan sebagian dari mereka mengungsi" 243 ke Kun*lun*san, mencari tempat pertapaan di tempat baru itu untuk menghindari permusuhan dan pengejaran para pendeta 'ama di $ibet. #emikianlah, pada waktu ini, banyak terdapat pertapa di Kun*lun*san, yaitu para pelarian dari )imalaya. #an (ek*sim Sian*su juga merupakan se&rang pertapa di )imalaya yang kemudian melanjutkan pengungsiannya ke timur, jauh di timur sampai dia menetap di (egunungan )e*lan*san di daerah ,&ng&lia #alam. #an kini terjadi geger besar di Kun*lun*san karena munculnya lima &rang pendeta 'ama jubah merah yang mengamuk den menyerangi para pertapa di Kun* lun*san! 244 %gaknya mereka itu adalah para pendeta dari $ibet yang masih menaruh dendam terhadap para pertapa asal )imalaya, dan mendengar betapa para pertapa itu banyak yang melarikan diri ke Kun*lun*san, maka lima &rang pendeta 'ama +ubah merah itu lalu mengamuk ke sana! #an menurut kabar, lima &rang pendeta 'ama itu memiliki ilmu kepandaian yang amat hebat, mereka itu sakti sekali dan sudah banyak pertapa yang tidak berd&sa menjadi k&rban dan terbunuh &leh mereka! Keributan yang terjadi di Kun*lun*san itu juga mengguncang ketenteraman Kun*lun*san. $emb&k* temb&k 245 yang k&k&h kuat dari perkumpulan silat besar ini seperti tergetar &leh keributan itu dan biarpun Kun*lun*pai tidak tersangkut, namun tentu saja para t&k&hnya merasa tidak enak. Kun*lun*pai sudah diakui sebagai sebuah partai persilatan yang besar, yang mengakui (egunungan Kun*lunsan sebagai markas atau sumber mereka. Kalau kini ada &rang*&rang asing mengacau di Kun*lun*san, membunuhi para pertapa yang tidak berd&sa, berarti mereka itu memandang rendah kepada Kun*lun*pai dan tidak menghargai Kun*lun*pai, berani melanggar wilayahnya bahkan mendatangkan 246 kekacauan. Sementara itu, serbuan lima &rang pendeta 'ama jubah merah dari $ibet itu mendatangkan perpecahan di antara para pertapa dan pendeta sendiri. (ara pertapa atau pendeta yang menganut %gama 0uddha banyak yang berpihak kepada para pendeta 'ama, sebaliknya para pertapa dan pendeta yang menganut %gama $& menentang. (erpecahan ini menimbulkan pertentangan dan perkelahian di antara mereka sendiri dan karena para pertapa ini sebagian besar adalah &rang*&rang yang amat lihai dan tinggi ilmu kepandaiannya, maka terjadilah perkelahian dan pertempuran yang amat hebat 247 dan yang mengguncangkan (egunungan Kun*lun* san dan menggetarkan temb&k perkumpulan Kun*lun*pai. Ketua Kun*lun*pai pada waktu itu berjuluk $hian )&at $&su, se&rang penganut %gama $& yang taat. #ia memimpin Kun*lun*pai dibantu &leh se&rang sutenya yang berjuluk $hian Khi $&su. #ua &rang t&su ini memiliki ilmu silat yang tinggi dan di asrama Kun*lun*pai itu terdapat kurang lebih seratus &rang murid Kun*lun*pai yang terbagi dalam empat tingkat. ,urid kepala atau tingkat pertama, hanya ada belasan &rang dan mereka inilah yang mewakili dua &rang guru mereka 248 untuk memberi latihan dan bimbingan kepada para murid yang lebih rendah tingkatnya. $hian )&at $&su dan $hian Khi $&su merasa gelisah sekali dengan adanya keributan di Kun*lun*san, dan pada pagi hari itu, mereka berdua bercakap*cakap di ruangan dalam tanpa dihadiri se&rangpun murid karena mereka ingin bicara empat mata saja. Suheng, keadaan ini tidak mungkin dapat dipertahankan dan didiamkan saja. 2ama Kun*lun*pai akan tercemar dan menjadi buah tertawaan dunia kang*&uw sebagai tuan rumah yang tidak berani berkutik walaupun dihina &leh tamu*tamu 249 kurang ajar!" kata $hian Khi $&su dengan sikap marah. Siancai*siancai*siancai1.!" $hian )&at $&su berseru lembut sambil merangkap kedua tangan di depan dada. Sem&ga kita dapat tahan uji menghadapi c&baan ini, sute, $entu engkau maksudkan gerakan yang dilakukan &leh para 'ama jubah merah itu, bukan." 0enar sekali, suheng! ,ereka itu dengan c&ngkak mengaku sebagai 'ima )arimau dari $ibet, dan lima &rang pendeta 'ama jubah merah itu sungguh s&mb&ng sekali. ,ereka menyerang dan membunuhi para pertapa yang sudah lemah dan tua, mereka yang tidak berd&sa apa pun. 250 0agaimana kita dapat memembiarkan saja mereka merajalela di Kun*lun*san yang menjadi wilayah kedaulatan Kun*lun*pai, suheng." %ih, sute, apa yang dapat kita lakukan. Engkau tentu juga tahu bahwa permusuhan itu hanya merupakan kelanjutan saja dari permusuhan beberapa puluh tahun yang lalu di )imalaya. (ara pendeta 'ama itu agaknya mewakili para #alai 'ama di $ibet untuk menghukum mereka yang datang dari )imalaya. Selama mereka itu tidak mengganggu Kun*lun*pai, apa yang dapat kita lakukan. ,ereka itu bermusuhan, dan kita tidak terlibat apapun, bagaimana kita dapat mencampuri. 0isa 251 menimbulkan salah paham lebih besar, sute." $idak, suheng, pint& tidak setuju dengan pendapat itu! Kita selalu menc&ba untuk menanamkan jiwa kesatria, jiwa kependekaran kepada para murid, agar mereka itu menentang yang jahat sewenang*wenang dan membela kaum lemah tertindas. Kalau sekarang kita melihat 'ima )arimau $ibet itu sewenang*wenang membunuhi &rang t idak berd&sa dan kita tinggal diam, bukankah hal itu memberi c&nt&h buruk sekali kepada para murid." Ingat, sute, selain itu kita juga mengajar mereka agar tidak mencampuri urusan &rang lain yang tidak kita ketahui 252 duduk perkaranya. #alam urusan antara para 'ama dan para pertapa itupun kita tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi antara mereka, tidak tahu siapa benar siapa salah. 0agaimana mungkin kita mencampuri. $idak, sute, sekali lagi kuperingatkan. +angan engkau membawa Kun*lun* pai ke dalam permusuhan antara mereka. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya." #an membiarkan pembantaian terus dilakukan &leh para 'ama yang buas itu. %h, pint& akan bersamadhi dan m&h&n kekuatan batin bagi kita semua, suheng," berkata demikian, dengan muka yang tidak puas dan penuh penasaran, $hian 253 Khi $&su meninggalkan suhengnya untuk bersamadhi di dalam kamarnya sendiri. Sementara itu, beberapa li jauhnya dari asrama Kun*lunpai, dua &rang pemuda sedang berjalan sambil memanggul belanjaan di punggung mereka. ,ereka adalah /iang Sun den K&k )an, dua &rang murid Kun*lun*pai tingkat tiga, dua &rang pemuda berusia kurang lebih dua puluh tahun yang sudah lima tahun menjadi murid Kun*lun*pai. ,ereka itu bertubuh tegap dan bersikap gagah, dan biarpun sudah lima tahun berlatih dengan tekun, mereka baru memiliki tingkat tiga. )al 254 ini membuktikan betapa tingginya ilmu silat Kun* lun*pai, dan betapa sulitnya untuk mencapai tingkat pertama. Sebagai murid tingkat tiga, mereka sudah diperkenankan membawa sebatang pedang di pinggang mereka, walaupun pedang itu hanya mereka bawa sekedar untuk berjaga diri dan untuk di pergunakan membela diri saja, bukan untuk menyerang &rang lain. Sangsi hukuman bagi murid Kun*lun*pai amat berat kalau mereka melanggar peraturan perguruan. /iang Sun dan K&k )an berjalan memanggul barang belanjaan sambil bercakap*cakap. ,ereka baru saja pulang dari sebuah pasar di dusun kaki pegunungan untuk membeli 255 rempa*rempa dan bumbu*bumbu masak karena persediaan di asrama telah habis. $iba*tiba keduanya berhenti melangkah dan memandang ke arah kiri dari mana mereka mendengar suara &rang membentak*bentak. Engkau harus menjadi tawanan kami, menyerah untuk kami bawa pulang ke $ibet dan menerima keputusan pimpinan kami, atau kalau engkau tidak mau menyerah, terpaksa akan kubunuh di sini!" demikian suara yang membentak itu. Siancai1.! (uluhan tahun yang lalu, ketika pint& masih agak muda dan bertapa di )imalaya, kalian ini para 'ama 256 sudah memburu dan membunuhi para pertapa yang tidak berd&sa. (int& tidak mau terlibat dan pergi mengungsi ke Kunlun* san, dan hari ini, dalam usia pint& yang sudah tua, kalian tetap saja melakukan penangkapan dan pembunuhan terhadap kami yang tidak berd&sa," terdengar suara yang halus menjawab. /iang Sun dan K&k )an sudah menurunkan bawaan mereka dan dengan hati*hati menyelinap di antara p&h&n* p&h&n mendekati tempat itu, kemudian mereka mengintai. Kiranya dua &rang pendeta 'ama sedang menyeret se&rang t&su tua 257 yang kini duduk bersila di atas tanah, pakaiannya r&bek*r&bek, dan dua &rang 'ama itu berdiri dengan sikap mengancam di depannya. #ua &rang 'ama itu berusia sekitar limapuluh tahun, bertubuh tinggi besar, kepala mereka gundul dan pakaian mereka serba kuning dengan jubah luar berwarna merah darah. %dapun t&su itu berpakaian putih, k&t&r dan r&bek di beberapa bagian, rambutnya sudah putih semua, panjang dan digelung ke atas. 7sia t&su itu tentu sudah tujuh puluh tahun. $idak berd&sa. 5mit&hud1. mana ada &rang mengakui 258 kesalahannya. Kalian ini para pertapa, sejak puluhan tahun yang lalu, di )imalaya telah mempunyai rencana jahat, berniat member&ntak dan berusaha menggulingkan kekuasaan #alai 'ama dan merampas kekuasaan. Kalau &rang* &rang macam kalian ini tidak dibasmi, kelak hanya akan mendatangkan keributan saja!" bentak 'ama yang ada c&det bekas luka di dahinya. Sudahlah, untuk apa bicara panjang lebar dengan dia. )eh, t&su keparat, bukankah engkau se&rang di antara mereka yang berani memakai julukan )imalaya Sam '&jin 259 ($iga 5rang Kakek )imalaya) itu dan julukanmu adalah (ek In $&su." teriak 'ama ke dua yang mukanya b&peng. Siancai1., memang pint& disebut (ek In $&su, dan kami tiga &rang kakek dari )imalaya sudah bersumpah tidak akan membiarkan kebencian menguasai hati, apalagi member&ntak." %ahh, tidak perlu banyak cakap lagi!" kata pula si c&det. Kalau hendak membela diri, nanti saja di depan pimpinan kami di 'hasa! )ay& ikut dengan kami!" Siancai1.! (int& sudah tua, tidak sanggup lagi melakukan perjalanan ke $ibet yang amat jauh itu. (int& tidak bersedia ikut dengan kalian ke sana." 260 %pa. Kalau begitu, kami akan membunuhmu di sini juga!" teriak si muka b&peng. #ua &rang murid Kun*lun*pai yang sejak tadi bersembunyi dan mengintai, menjadi marah sekali dan kesabaran merekapun hilang. Sebagai murid*murid Kun lun*pai yang sejak pertama kali masuk ke asrama itu diajarkan sikap pendekar yang menentang penindasan, tentu saja mereka marah melihat sikap dua pendeta 'ama itu. %palagi merekapun seperti murid Kun*lun*pai yang lain, sudah mendengar akan tindakan sewenang*wenang yang dilakukan &leh sekel&mp&k pendeta 'ama sebanyak lima &rang. Kabarnya, mereka itu 261 menangkapi dan membunuhi para pertapa, terutama para t&su dan hal ini sudah menimbulkan perasaan tidak senang dalam hati mereka terhadap para pendeta 'ama itu. Kini mereka melihat dan mendengar dengan mata dan telinga sendiri, tentu saja mereka kehabisan kesabaran. 0agaikan dik&mand& saja, dua &rang pemuda itu mel&mpat ke depan dua &rang pendeta 'ama dengan sikap gagah. Kalian ini adalah &rang*&rang tua yang sudah mencukur gundul rambut dan memakai jubah pendeta!" teriak /iang Sun, pemuda yang bertubuh tinggi besar. %kan tetapi 262 tindakan kalian seperti penjahat*penjahat keji saja, hendak memaksakan kehendak kepada &rang lain dengan jalan menjatuhkan :tnah keji!" $&tiang, silakan mundur, biarlah kami berdua yang menghadapi pendeta tersesat ini!" kata K&k )an. Sementara itu, dua &rang pendeta 'ama itu saling pandang, kemudian mereka menghadapi dua &rang pemuda itu dengan alis berkerut. Si c&det menyapu dua &rang pemuda itu dengan pandang matanya yang liar dan tajam seperti mata harimau, dan suaranya terdengar parau dan penuh teguran. )emm, kalian ini b&cah*b&cah ingusan dari mana berani mencampuri urusan &rang*&rang tua. ,engingat kalian masih 263 kanak*kanak, biarlah pinceng berdua memaafkan perbuatan kalian yang lancang ini. (ergilah sebelum kami kehilangan kesabaran." Kami bukan &rang yang suka mencampuri urusan &rang lain, akan tetapi kami juga bukan &rang yang dapat membiarkan saja terjadinya kesewenang* wenangan dan penindasan. Sejak pertama kali menjadi murid Kun* lun*pai, kami sudah digembleng untuk menentang kejahatan seperti yang kalian lakukan sekarang ini!" kata pula /iang Sun yang tinggi besar, bertenaga raksasa dan mukanya yang persegi membuat dia nanpak gagah sekali. K&k )an bertubuh sedang, 264 wajahnya bulat dan tampan, apalagi dihias brew&k yang terpelihara rapi, membuat diapun nampak gagah. #ua &rang 'ama itu saling pandang dan tertawa, lalu 'ama yang mukanya b&peng berkata, )a*ha*ha, sejak kapankah $hian )wa $&su ikut*ikutan mencampuri urusan kami dan berani menentang para 'ama dari $ibet." 'ama yang mukanya terhias c&det memandang kepada dua &rang pemuda itu dengan mata menc&r&ng, lalu berkata, Kalian dua &rang anak kecil cepat kembali ke Kun* lun*pai dan sampaikan kepada ketua kalian bahwa kami, 'ima )arimau dari $ibet, tidak ingin melihat Kun*lun*pai mencampuri urusan 265 pribadi kami. Katakan bahwa kami berdua, $hay Ku 'ama dan $hay Si 'ama, yang menyuruh kalian!" Kami t idak diperintah &leh Suhu! Kun*lun*pai tidak tahu menahu akan t indakan kami ini! Kami bertindak atas nama sendiri yang tidak rela melihat kalian mempergunakan kekerasan bertindak sewenang*wenang. Kalau kalian membebaskan t&tiang ini, baru kami mau sudah!" kata /iang Sun. Siancai1.! +i*wi k&ng*cu (kedua tuan muda) harap berhati*hati dan jangan membela pint& karena hal itu membahayakan keselamatan ji*wi sendiri," kata t&su itu dengan wajah khawatir. 266 0iarlah t&tiang, kami yang bertanggung jawab," kata /iang Sun, sedangkan K&k )an sudah melangkah maju menghadapi dua &rang pendeta 'ama itu. Sekali lagi, kami harap kalian pendeta*pendeta tua yang sepatutnya mencari kebaikan dan melaksanakan kebaikan di dunia ini, suka membebaskan t&tiang ini agar kami dua &rang muda tidak perlu turun tangan mempergunakan kekerasan!" berkata demikian, K&k )an sudah memasang kuda*kuda dan kedua tangannya dikepal. +uga /iang Sun sudah berdiri di sebelahnya, juga memasang kuda*kuda, siap untuk bertanding! 267 Kembali dua &rang 'ama itu saling pandang, kemudian mereka tertawa dan $hay Si 'ama yang bermuka b&peng berkata dengan nada mengejek, Kami tidak akan membebaskan dia, dan hendak kami lihat kalian ini tikun*t ikus cilik dari Kun*lun*pai dapat melakukan apakah." Ini merupakan tantangan dan tentu saja dua &rang pemuda Kun*lun*pai itu menjadi marah, apalagi mereka disebut tikustikus cilik Kun*lun*pai yang berarti menghina pula perkumpulan mereka. Engkau memang (endeta sesat yang jahat!" bentak /iang Sun sambil menyerang $hay Si 'ama si muka b&peng. Kalian memang patut dihajar agar tidak membikin kacau 268 lagi di daerah Kun*lun*pai!" bentak K&k )an yang juga sudah menerjang $hay Ku 'ama, yaitu pendeta 'ama yang bermuka c&det. (lak! (lak!" (ukulan dua &rang pemuda itu sama sekali tidak ditangkis &leh dua &raag 'ama itu, bahkan diterima dengan dada terbuka. Kepalan kanan dua &rang pemuda itu dengan tepat mengenai dada mereka, akan tetapi apa yang terjadi. #ua &rang pemuda itu terpental ke belakang dan terbanting r&b&h bergulingan! Ketika bangkit kembali, mereka menyeringai kesakitan karena kepalan tangan kanan mereka telah menjadi 269 bengkak dan membiru! #asar &rang muda yang kurang pengalaman. )al itu tidak membuat mereka menjadi jera, bahkan mereka merasa penasaran sekali. #engan tangan kiri, mereka mencabut pedang dari pinggang masing* masing dan mereka berduapun menyerbu ke depan, menusukkan pedang mereka ke arah dada dua prang pendeta 'ama itu, Kini dua &rang pendeta 'ama itu menggerakkan tangan, menyambut pedang itu dengan tangan telanjang. (edang dari dua &rang pemuda itu bertemu dengan telapak tangan mereka yang mencengkeram. Krekkk! Krekkk!" #ua batang pedang itu patah dan hancur 270 dalam cengkeraman dua &rang kakek 'ama itu dan sebelum dua &rang pemuda itu hilang rasa kaget mereka, $hay Ku 'ama si muka c&det sudah melangkah maju, dua kali tangannya bergerak ke arah pundak dua &rang murid Kun*lunpai itu dan merekapun r&b&h terjungkal dan tidak mampu bergerak lagi karena jalan darah mereka telah tert&t&k! ,ereka telentang dan hanya dapat memandang dengan mata mel&t&t. $hay Si 'ama yang mukanya b&peng mencela temannya. Suheng, kenapa tidak habiskan saja mereka ini. #ari pada 271 kelak menjadi penyakit, biar kuhabiskan saja nyawa mereka!" 0erkata demikian, $hay Si 'ama melangkah maju dan tangannya sudah bergerak hendak memberi pukulan maut kepada dua &rang murid Kun*lun*pai yang sudah tidak berdaya itu. Siancai1., kalian terlalu kejam, tidak mungkin pint& tinggal diam saja!" $iba*tiba kakek yang berpakaian putih dan rambutnya yang putih digelung ke atas itu sudah berkelebat dan nampak bayangan putih, tahu*tahu pukulan yang dilepaskan $hay Si 'ama ke arah dua &rang pemuda itu telah tertangkis. 272 #ukkk! " #ua lengan bertemu dan akibatnya, $hay Si 'ama terd&r&ng ke belakang dan terhuyung. Kini mereka berdua berdiri menghadapi t&su itu dan muka $hay Si 'ama yang b&peng itu menjadi merah padam. 5mit&hud, bagus sekali! Sekarang (ek In $&su unjuk gigi dan melawan kami!" kata $hay Ku 'ama si muka c&det sambil menyeringai mengejek. ,engapa tadi pura*pura alim dan sama sekali tidak melakukan perlawanan." Siancai1.! Sudah puluhan tahun kami para pertapa menc&ba untuk melenyapkan semua bentuk nafsu, dan kami pantang mempergunakan kekerasan. %kan tetapi, melihat 273 betapa kalian hendak membunuh dua &rang muda yang sama sekali tidak berd&sa, bagaimana mungkin pint& mendiamkannya saja. Kalian telah menghajar dua &rang b&cah ini untuk kelancangan mereka, akan tetapi kenapa hendak kalian bunuh. %pakah kalian juga sudah siap untuk menentang Kun*lun*pai." (ek In $&su, semua &rang tahu bahwa engkau adalah se&rang di antara )imalaya Sam '&jin yang kabarnya memiliki ilmu kesaktian luar biasa. %kan tetapi jangan mengira kami 'ima )arimau $ibet akan gentar menghadapimu. 2ah, keluarkanlah kesaktianmu karena kami hendak membunuh 274 engkau dan juga dua &rang b&cah ini!" kata $hay Ku 'ama dan pendeta 'ama yang mukanya c&det dan perutnya gendut itu tiba*tiba memasang kuda*kuda yang aneh, yaitu seperti &rang berj&ngk&k, kedua lengan ditekuk dengan tangan membentuk cakar, telentang di kanan kiri dada, dan perutnya yang gendut itu makin lama semakin menggembung ketika dia menyed&t napas sebanyaknya sampai keluar suara angin berdesis. 'alu dari dalam perutnya terdengar suara k&k*k&k!" dan kedua tangan yang tadinya telentang itu kini menelungkup perlahan*lahan, seluruh tubuhnya tergetar dan 275 seluruh syarafnya menegang karena dia siap melancarkan pukulan maut yang amat dahsyat. %gaknya, menghadapi se&rang di antara )imalaya Sam '&jin, 'ama yang mukanya c&det dan perutnya gendut ini hendak mengeluarkan ilmu simpanannya agar dengan sekali pukul atau sekali serang dia sudah akan mampu mer&b&hkan lawannya yang dia duga tentu lihai sekali. #iam*diam (ek In $&su terkejut. #ia sudah pernah mendengar akan ilmu yang kini diperlihatkan lawannya itu. Itu adalah sejenis pukulan jarak jauh yang mengandalkan sinkang dan khi*kang, yang dinamakan )ek*in $ai*h&ng* ciang 276 ($angan Sakti %wan )itam dan 0adai). #ari perut gendut yang menggembung itulah datangnya d&r&ngan tenaga sakti yang amat ampuh. ,aklum bahwa lawan telah mengeluarkan ilmu simpanannya, siap menyerangnya, (ek In $&su berkata lembut. Siancai1., pint& melanggar pantangan, sem&ga mendapat pengampunan1.!" #an kakek inipun menggerakkan kedua lengannya, diputar seperti membentuk bulatan* bulatan yang saling d&r&ng, tubuhnya makin direndahkan dan kedua kakinya dipentang lebar, lalu kedua tangannya berhenti 277 bergerak, saling bertemu di depan dada seperti menyembah dan diapun sudah siap menanti serangan dahsyat dari lawannya. 0unyi k&k*k&k*k&k dari perut $hay Ku 'ama semakin keras dan semakin cepat dan dari kedua telapak tangannya mengepul uap hitam! $elapak tangan itupun berubah kehitaman. Sungguh dahsyat bukan main ilmu ini, dahsyat dan amat berbahaya bagi lawan. (ek In $&su melihat ini semua, namun dia masih tetap tenang saja, bukan tanang memandang rendah, melainkan tenang menghedapi apapun yang terjadi dan yang akan menimpa dirinya. 278 $iba*tiba $hay Ku 'ama yang membuat kuda*kuda seperti seek&r katak itu, menerjang dan tubuhnya mel&ncat ke atas depan, bunyi k&k*k&k semakin keras dan tiba*tiba ada angin besar sekali menyambar ke arah (ek In $&su dan angin keras itu membawa tenaga pukulan dahsyat dan uap hitam! 0akan main dahsyatnya serangan ini. %ngin itu saja mengandang tenaga sakti yang amat kuat dan mampu mer&b&hkan lawan, asap hitam itupun mengandung racun yang berbahaya, apa lagi kalau tubuh lawan sampai tersentuh &leh kedua telapak tangan hitam itu. 279 %kan tetapi, tiba*tiba dari kedua telapak tangan (ek In $&su keluar asap putih! Itulah ilmu kesaktian (ek In Sin*ciang ($angan Sakti %wan (utih) yang menyambar ke depan, menyambut angin dan asap hitam dari pukulau lawan. Kaki kakek tua itu bergeser ke kiri dan kedua tangannya membuat gerakan memutar dari kiri, menangkis kedua tangan lawan yang digerakkan lurus ke depan seperti &rang mend&r&ng daun pintu. (lak! (lakk!" #ua pasang tangan bertemu, dan akibatnya, tubuh gendut dari $hay Ku 'ama terpelanting ke kiri. %kan tetapi, kuda*kuda (ek In $&su juga terguncang 280 sehingga kakek itu terpaksa melangkah mundur t iga langkah untuk mengembalikan keseimbangan tubuhnya. (ada saat itu, dari arah kanan $hay Si 'ama telah menyerangnya. 'ama bermuka b&peng ini juga lihai bukan main dan begitu menyerang, dia telah mengeluarkan ilmu simpanannya yaitu yang disebut Sin*kun )&at*lek (Ilmu Sihir Silat Sakt i). 0ukan saja kedua tangan itu membagi*bagi tamparan dan t&t&kan maut, akan tetapi juga dari kedua telapak tangan itu keluar angin pukulan dahsyat yang mengeluarkan suara bercuitan, dan juga mengandung tenaga mujijat dari ilmu sihir yang 281 membuat kedua tangan itu se&lah*&lah berubah menjadi puluhan banyaknya dan menyerang dari semua sudut! ,elihat ini, (ek In $&su memuji dan berseru, Siancay1.!" #ilanjutkan dengan pembacaan mantram dan diapun tetap mempergunakan ilmu pukulan sakti (ek In Sin* ciang. $erjadilah pertandingan silat yang aneh dan seru. Semua sambaran tangan $hay Si 'ama yang disertai hawa mujijat itu seperti tert&lak mundur semua &leh awan putih yang keluar dari kedua telapak tangan (ek In $&su. 0ahkan kini asap atau awan putih semakin besar dan semakin tebal, mendesak $hay 282 Si 'ama yang mulai main mundur! ,elihat ini, $hay Ku 'ama mengeluarkan suara k&k*k&k*k&k lagi dan diapun membantu sutenya, menger&y&k (ek In $&su! #iker&y&k dua &leh dua &rang 'ama yang sakti itu, (ek In $&su yang sudah tua sekali itu kelihatan terdesak! Sebetulnya dengan tenaga sin*kangnya yang setingkat lebih kuat, dan keringanan tubuhnya yang memudahkan dia untuk berkelebat menghindarkan diri dari pukulan*pukulan daheyat kedua &rang lawannya, (ek In $&su tidak perlu terdesak. 2amun, usianya sudah tujuh puluh tahun dan tubuhnya sudah mulai lemah 283 dimakan uiia, juga selama puluhan tahun ini dia t idak pernah bertanding, maka tentu saja dia kewalahan dan akhirnya terdesak. Kedua &rang lawannya, dua &rang pendeta 'ama yang usianya baru lima puluhan tahun itu, agaknya memang terlatih dan mereka seringkali berkelahi maka gerakan mereka lebih lincah dan juga daya tahan mereka lebih kuat. $iba*tiba (ek*sin $&su berseru, Siancai1.!" dan dia lalu duduk bersila di atas tanah! $hay Ku 'ama dan $hay Si 'ama tertegun menahan gerakan mereka, terheran* heran melihat lawan mereka kini tiba*tiba duduk bersila dan memejamkan 284 mata seperti &rang bersamadhi, kedua telapak kaki telentang di atas paha, itulah duduk bersila dalam kedudukan $eratai yang k&k&h kuat. ,ereka mengira bahwa kakek itu sudah kelelahan dan pasrah mati maka keduanya lalu saling pandang dan $hay Ku 'ama menghantamkan tangan kanannya ke arah ubun*ubun kepala (ek In $&su. Ilmu )ek*in $ai* h&ng*ciang hanya dapat dilakukan dalam keadaan berj&ngk&k menyerang ke atas, ke arah lawan yang berdiri. Kini lawannya duduk bersila, maka tentu saja dia tidak dapat menggunakan tenaga katak sakti itu! #ia menghantam dengan telapak tangan 285 terbuka ke arah ubun*ubun kepala dan kalau mengenai sasaran, tak dapat diragukan lagi lawannya tentu akan tewas seketika! (ek In $&su mengangkat tangan kirinya menangkis. #ukkk! " $ubuh $hay Ku 'ama terpental! Kiranya kakek tua renta itu duduk bersila bukan karena putus harapan dan menerima binasa, melainkan dia mengambil sikap bertahan dan melindungi tubuhnya secara yang paling istimewa dan paling kuat! Kedudukan seperti $eratai itu memang merupakan cara bersila yang paling k&k&h kuat seperti piramida, dan se&lah*&lah kakek itu dapat menyed&t hawa 286 bumi yang membuat tubuhnya kuat sekali dan tangkisannya membuat lawan terpental! $hay Si 'ama menjadi penasaran dan diapun menyerang dari arah belakang. %kan tetapi, kembali (ek In $&su menangkis, tangannya diangkat ke arah belakang dan begitu kedua tangan bertemu, tubuh $hay Si 'ama terpental dan terhuyung! #ua &rang pendeta 'ama itu menjadi semakin penasaran. ,ereka adalah dua &rang t&k&h yang kenamaan, dua di antara 'ima )arimau $ibet yang sudah amat terkenal. Sejak belasan tahun ini mereka adalah tulang punggung dari pemerintahan 287 #alai 'ama. ,erekalah yang menjaga kedaulatan dan kekuasaan #alai 'ama sehingga ditaati &leh jutaan &rang manusia! Selama ini, belum pernah )arimau $ibet bertemu tanding. ,ustahil kalau kini, menghadpi se&rang pertapa tua renta saja, mereka sampai tidak mampu mer&b&hkan, padahal pertapa itu kini sama tidak dapat membalas lagi, hanya duduk bersila sambil membela diri! 2amun, berkali*kali menyerang, baik bergantian maupun berbareng dan hasilnya sama saja. Setiap kali ditangkis, mereka terpental dan terhuyung, bahkan pernah hampir terjengkang. %gaknya, makin keras mereka mempergunakan 288 tenaga, semakin kuat pula t&lakan (ek In $&su yang menangkis mereka. Keduanya saling pandang, memberi isarat dengan kedipan mata dan tiba*tiba merekapun menghentikan serangan mereka dan berdiri di depan dan belakang (ek In $&su dalam jarak kurang lebih tiga meter. Kemudian, mulailah mereka berjalan mengitari kakek yang duduk bersila itu dan keduanya mulai mengeluarkan lagu*lagu pujaan atau nyanyian yang biasanya mereka nyanyikan di dalam kuil mereka untuk memuja para dewa. %kan tetapi, lagu yang mereka nyanyikan ini lain lagi, ada hubungannya dengan ilmu sihir dan nyanyian 289 ini bukan untuk memuja para dewa saja, melainkan juga untuk mengundang setan dan meminjam kekuasaan setan untuk mengalahkan musuh! Suara nyanyian itu aneh dan menyeramkan. Suara $hay Ku 'ama parau dan besar, dan kadang*kadang di dalam suaranya ada selingan suara k&k*k&k*k&k seperti kalau dia mengerahkan ilmu )ek*in $ai*h&ng*ciang, sedangkan suara $hay Si 'ama yang bermuka b&peng itu tinggi mencicit seperti suara seek&r tikus yang terjepit. Suara nyanyian itu bukan suara sembarangan, melainkan dikeluarkan dengan tenaga khi*kang dan sihir, suara itu makin lama semakin menggetar dan 290 berirama, dan dua &rang pendeta 'ama itu bernyanyi sambil melangkah mengelilingi tubuh (ek In $&su dan kini kepala mereka menggeleng*geleng menurutkan irama lagu mereka! %neh memang! ,akin lama, nyanyian mereka itu se&lah*&lah terseret &leh gel&mbang suara nyanyian mereka. ,ula*mula, tubuh (ek In $&su gemetar, kemudian, dari kepalanya keluar uap putih tipis yang membubung ke atas. Itulah tandanya bahwa dia sedang berjuang mati* matian untuk melawan pengaruh hebat dari nyanyian itu! (ek In $&su bukanlah se&rang yang lemah batinnya. Sebaliknya, karena 291 hasil samadhi yang berpuluh tahun, dia memiliki batin yang amat kuat dan tidak mudah dia dipengaruhi kekuatan apapun dari luar. 2amun, diserang &leh kekuatan suara itu, dia harus mengerahkan seluruh tenaga batinnya untuk tidak terpengaruh. Suara itu tetap saja terdengar biarpun dia berusaha mematikan pendengarannya, se&lah*&lah suara itu mempunyai kekuatan gaib untuk menembus dirinya tanpa melalui alat pendengaran! #an getaran yang disebabkan suara itu membuat tubuhnya gemetar. #iapun lalu melawan, mengerahkan khi*kang dan dari kepalanya keluar uap putih yang makin lama semakin menebal. %kan tetapi, 292 pertahanannya agaknya g&yah karena perlahan* lahan akan tetapi pasti, kepala (ek In $&su mulai berg&yang* g&yang perlahan*lahan! ,akin lama, g&yangan kepala (ek In $&su semakin nyata dan mengarah geleng*geleng kepala seperti yang dilakukan &leh dua &rang penyerangnya! Keadaan kakek tua renta itu kini gawat sekali. Ilmu yang dilakukan &leh dua &rang itu adalah semacam ilmu I*hu*t&h&at (hypn&tism) melalui pengaruh suara yang mengandung sihir. Kalau (ek In $&su sudah benar*benar mengikuti irama nyanyian itu berarti dia sudah kena dicengkeram dan tentu dia 293 akan mudah dir&b&hkan dan dibunuh karena semangatnya se&lah*&lah sudah di dalam cengkeraman kekuasaan dua &rang pendeta 'ama itu! (ada saat yang amat berbahaya bagi keselamatan nyawa (ek In $&su itu, tiba*tiba di dalam kesunyian tempat yang amat sepi itu terdengar suara yang memecahkan kesunyian. $adinya hanya suara nyanyian aneh kedua &rang pendeta 'ama itu yang terdengar, dengan irama yang semakin mantap. %kan tetapi, tiba*tiba terdengar suara tak* t&k*tak*t&k yang nyaring, suara bambu dipukul*pukulkan pada batu! 294 Suara inipun nyaring sekali, tidak kalah &leh nyaringnya suara nyanyian, dan berirama pula, akan tetapi iramanya sama sekali t idak serasi dengan irama nyanyian dua &rang pendeta 'ama! 0ahkan sebaliknya, irama tak*t&k*tak*t&k itu menjadi lawan dan menjadi kebalikannya dan tentu saja kini terdengar suara yang kacau balau karena irama nyanyian itu bertabrakan dengan irama bambu yang dipukul* pukul batu. Siapakah yang memukuli batu dengan bambu itu. $ak jauh dari situ nampak se&rang anak laki*laki yang menggunakan sep&t&ng bambu memukuli batu besar di depannya. Irama pukulan bambu itu bert&lak belakang 295 dengan irama nyanyian dua &rang pendeta 'ama, maka tentu saja hal ini mengganggu k&nsentrasi, bahkan mengacaukan paduan suara" antara mereka. #ua &rang pendeta 'ama itu terkejut dan marah, dan mereka cepat*cepat menyesuaikan irama nyanyian mereka dengan ketukan irama bambu, karena kalau irama mereka bersatu, maka kekuatan daya serangan dari suara mereka akan menjadi semakin mantap dan besar. Seperti &rang bernyanyi yang diiringi musik, akan menjadi semakin enak didengar dan menghanyutkan. Sejenak mereka berhasil dan nyanyian mereka itu menjadi semakin mantap, 296 dan kini (ek In $&su makin mengikuti bunyi nyanyian itu, mengikut i iramanya dengan geleng*geleng kepala! %kan tetapi hanya sebentar saja karena ketukan bambu itu kini berubah lagi iramanya, kembali menjadi berlawanan dengan irama nyanyian dua &rang pendata 'ama, bahkan kini ketukannya menjadi keras dan iramanya sengaja dibuat kacau* balau, kadang*kadang cepat, kadang*kadang sedang dan berubah lagi menjadi lambat, kadang*kadang iramanya satu*satu, duadua, berubah menjadi satu*dua satu*tiga, dua*tiga dan sebagainya. $entu saja tidak mungkin bagi dua &rang kakek 297 'ama untuk menyesuaikan lagi irama nyanyian mereka dan kini bunyi*bunyian yang terdengar demikian kacau balau sehingga daya hanyutnya menjadi kacau dan lemah sekali, dan (ek In $&su, seperti &rang yang baru sadar bahwa tadi dia telah hanyut, kini nampak duduk bersila dengan tegak lurus dan sama sekali tidak bergerak! #ari kepalanya juga tidak lagi keluar uap putih, dan kepalanya tidak lagi digelenggelengkan. 0ahkan dua &rang pendeta 'ama yang tadinya mengitari (ek In $&su sambil bernyanyi dan menggelenggeleng kepala memantapkan irama nyanyian mereka, kini langkah*langkah kaki mereka kacau, dan gelengan kepala 298 mereka ngawur dan kacau, kaku dan kadang* kadang keliru menjadi angguk*anggukan! %nak laki*laki itu berusia kurang lebih tiga belas tahun dengan pakaian yang sudah kumal den r&bek* r&bek seperti pakaian se&rang gelandangan. 4ambutnya panjang den tidak terawat, awut*awutan, sebagian menutupi dahi dan mukanya. 6ajah itu tidak buruk, bahkan bentuknya tampan, matanya lebar dan memiliki sinar terang, sepasang mata yang jernih dan jeli seperti mata burung )&ng, namun wajah itu mendatangkan rasa iba bagi yang melihatnya. (unggungnya 299 b&ngk&k dan agaknya ada daging men&nj&l di punggung itu. %nak itu bukan lain adalah Sie 'i&ng! Seperti kita ketahui, Sie 'i&ng merasa selalu berduka dan gelisah sejak terjadi peristiwa perkelahian antara dia yang membantu 3auw 0i Sian melawan 'u Ki /&ng dan kawan*kawannya. #ia menerima kemarahan dari cihu*nya, bahkan menerima pukulan yang membuat kepalanya berdenyut nyeri dan punggungnya lebih nyeri lagi. #an dia mendengar bahwa 'u Ki /&ng, putera 'uciangkun k&mandan pasukan keamanan di k&ta Sung*jan itu bahkan telah disepakati akan menjadi cal&n j&d&h 0i Sian! 300 Semenjak itu, hatinya selalu merasa tidak tenang, apalagi ketika mereka melakukan sembahyangan dan dia mendengar bahwa ayah ibunya meninggal dunia karena penyakit menular di dusun mereka, yaitu $i&ng*cin, hatinya merasa semakin berduka dan gelisah. (ada suatu malam, ketika dia tidak dapat pulas dan selalu gelisah, dia meninggalkan kamarnya yang berada di ujung belakang, lalu berjalan ke kebun samping rumah. $iba*tiba dia mendengar suara encinya bercakapcakap dengan cihu*nya dan dari suara cihu*nya, dia tahu bahwa cihu*nya itu sedang marah dan suaranya keras! 301 ,emang kamar enci dan cihu*nya itu menghadap ke kebun dan suara itu keluar melalui celah*celah jendela mereka yang tertutup. Kamar 0i Sian berada di sebelah lagi, dan jendela kamar gadis cilik itu telah gelap, tanda bahwa ia tentu telah tidur. Sebaliknya, dari jendela kamar encinya nampak cahaya lampu belumdipadamkan. +elas bahwa dia salah besar!" terdengar suara cihu*nya membentak nyaring. (ertama, dia mencuri belajar ilmu silat padahal sudah kularang dia belajar silat! Ke dua, dia berani mencari keributan dan berkelahi dengan anak* anak, bahkan 302 memukul dan menggigit putera 'u*ciangkun yang hendak kuj&d&hkan dengan 0i Sian. %nak itu memang keterlaluan, dan engkau bahkan membela anak b&ngk&k jelek itu!" %pa. 0&ngk&k jelek katamu. +angan kaukira aku tidak tahu bahwa engkaulah yang membuat dia menjadi b&ngk&k!" Eh. %pa yang kaukatakan itu." cihu*nya bertanya kaget, sama kagetnya dengan dia sendiri mendengar ucapan encinya itu. 3a, engkau yang membuat dia menjadi b&ngk&k! Karena engkau takut kepadanya! Itu pula sebabnya engkau melarang dia belajar silat. Engkau takut kepadanya!" Ssttt1.! 'an )&ng, apa yang kaukatakan ini." 303 $erdengar encinya menangis. Setelah1. setelah apa yang kulakukan untukmu semua1. setelah kuserahkan badanku, /intaku, kesetiaanku padamu, hanya dengan harapan agar adikku diselamatkan1., masih kurang besarkah peng&rbananku. #ia sudah menjadi b&ngk&k, cacat, dan engkau1. masih juga membencinya." Kau keliru, 'an )&ng. Engkau tahu bahwa akupun suka padanya, hanya aku1., benarlah, aku khawatir dan kaupun tahu betapa aku cinta padamu. %ku telah mer&bah hidupku, mencari nama baik dan kedudukan yang terpandang. Semua ini untukmu dan untuk 0i Sian. %kan tetapi adikmu itu1. dia 304 seakan*akan menjadi penghalang kebahagiaan kita1. aku selalu khawatir dan kadang*kadang aku bermimpi buruk, tak dapat tidur1." )ening sejenak, lalu terdengar encinya berkata lirih. %ku dapat memaklumi perasaan hatimu, akan tetapi1. aku tetap menuntut agar adikku yang tunggal itu tidak diganggu!" 'an )&ng, demi kebahagiaan kita, anak itu harus disingkirkan." %pa." Encinya setengah menjerit. ,aksud1. maksudmu1.." 0iar kutitipkan dia di sebuah kuil besar, agar di sana dia dapat menjadi se&rang kacung, dan mudah* mudahan kelak 305 dia menjadi se&rang hwesi&. 0ukankah hal itu amat baik baginya. ,enjadi se&rang hwesi& adalah kedudukan yang terh&rmat, mulia dan disegani &rang." %hhh1. tapi1. tapi1." $idak ada tapi lagi, isteriku yang manis. 0ukankah engkau menghendaki agar kebahagiaan kita tidak terganggu dan keselamatan adikmu terjamin pula." Setelah hening sampai lama, encinya berkata, 0aiklah, akan tetapi aku harus tahu di kuil mana dia dititipkan, dan aku dapat mengunjunginya dan menjenguknya sewaktu*waktu1." Sie 'i&ng tidak mendengarkan terus. /epat dia kembali ke 306 kamarnya dan dia duduk di atas pembaringannya dengan muka pucat dan beng&ng. Ingin rasanya dia menangis, menjerit*jerit saking nyeri rasa hatinya. %kan tetapi dia bertahan, bahkan menutupi mulutnya yang mulai terisak*isak itu dengan bantal. #ia hendak disingkirkan. #ititipkan dalam kuil. $idak! #ia tidak akan menyusahkan cihu*nya lagi! #ia tidak akan membuat encinya cekc&k dengan suami encinya. 0agaimanapun juga, dia dapat menduga bahwa cihu*nya tidak suka kepadanya, bahkan membencinya. 0ukankah encinya mengatakan bahwa cihu*nya yang membuat dia menjadi 307 b&ngk&k. 7capan ini mengejutkan dan juga membuat dia terheran*heran dan tidak mengerti. #an cihunya takut kepadanya. ,enggelikan dan mustahil! /ihunya, yang demikian gagah perkasa, yang tinggi ilmu silatnya, takut kepadanya, se&rang anak b&ngk&k yang lemah. #an mengapa pula mesti takut. $idak, dia tidak akan menyusahkan mereka lagi. #ia mengeraskan hatinya dan menghentikan tangisnya, lalu dengan perlahan*lahan agar gerak*geriknya tidak terdengar dari luar, dia mengumpulkan pakaiannya, membungkusnya dengan kain menjadi buntalan yang cukup 308 besar. Kemudian dia menulis sehelai surat di atas mejanya. Enci 'an )&ng dan cihu, ,aafkan saya. Saya pergi tanpa pamit, hendak kembali ke dusun $i&ng*cin di utara, selamat t inggal. Sie 'i&ng. 0iarpun dia baru berusia tiga belas tahun, namun Sie 'i&ng yang b&ngk&k itu memiliki &tak yang cerdik. #engan sengaja dia meninggalkan surat, menulis bahwa dim hendak pergi ke $i&ng*cin. (adahal, setelah dia meninggalkan rumah cihu*nya membawa buntalan di punggungnya yang b&ngk&k, dia sama sekali tidak pergi ke utara, melainkan ke selatan! %kan tetapi, 309 dia sengaja keluar dari pintu gerbang k&ta itu sebelah utara, dan sengaja melalui jalan yang ramai sehingga nampak &leh beberapa &rang ketika dia pergi melalui pintu gerbang k&ta sebelah utara. 0egitu tiba di luar pintu gerbang, memasuki malam yang gelap, dia lalu menyelinap dan mengambil jalan memutar, melalui sawah yang sunyi, mengelilingi temb&k k&ta itu dan melanjutkan perjalanan menuju ke selatan! $idak ada se&rangpun yang melihatnya karena selain waktu sudah lewat tengah malam, juga Sie 'i&ng dengan hati*hati sekali mengambil jalan sunyi yang sudah dikenalnya. 310 (erhitungan anak ini memang tepat sekali. (ada kees&kan harinya, ketika mendapatkan surat Sie 'i&ng di atas meja, 'an )&ng menangis sedih dan suaminya cepat melakukan pengejaran ke utara tentu saja! %pa lagi ketika 3auw Sun K&k mendengar keterangan beberapa &rang yang sempat melihat Sie 'i&ng di malam hari itu, membawa buntalan menuju ke pintu gerbang utara. #ari para petugas jaga di pintu gerbangpun dia mendengar bahwa memang benar anak b&ngk&k itu semalam lewat dan keluar dari pintu gerbang itu menuju ke utara, melalui jalan besar. 311 3auw Sun K&k melakukan perjalanan cepat, berkuda, mengejar terus ke utara. %kan tetapi sampai sehari dia melakukan perjalanan, belum juga dia berhasil menyusul Sie 'i&ng! $adinya dia mengira bahwa tentu anak itu mendapatkan b&ncengan ke utara, akan tetapi setelah sehari dia gagal, dia kembali lagi dan kehilangan jejak anak itu. $idak ada &rang yang melihatnya, dan dia mengira bahwa tentu anak itu telah mengambil jalan menyimpang. %kan tetapi jalan yang mana dan ke kanan atau kiri. %khirnya, diapun pulang dengan wajah lesu. #ia tidak begitu susah ditinggal pergi adik 312 isterinya itu, akan tetapi ada dua hal yang membuatnya gelisah. (ertama, isterinya tentu akan berduka, dan ke dua, dan ini yang amat mengganggunya, dia tetap mengkhawatirkan kalau*kalau kelak Sie 'i&ng akan membalas dendam atas kematian kedua &rang tuanya. %kan tetapi, apa yang perlu ditakutinya. %nak itu b&ngk&k dan cacat! Seperti telah diduganya, isterinya menjadi berduka dan dia harus berusaha keras untuk menghibur hati isterinya, mengatakan bahwa Sie 'i&ng sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya sendiri, dan bahwa kebetulan sekali Sie 'i&ng pergi karena kehendak 313 sendiri, jadi mereka tidak perlu menyuruhnya atau membawanya pergi. #emikianlah, Sie 'i&ng melakukan perjalanan se&rang diri, manuju ke selatan. #ia selalu menghindarkan diri agar jangan bertemu &rang selama beberapa hari itu, agar tidak ada &rang dari k&ta Sung*jan yang akan melihatnya dan kemudian melap&rkannya kepada cihu*nya. #ia memilih jalan liar melalui hutan*hutan dan pegunungan dan inilah yang mencelakakan dia. Kurang lebih sebulan sesudah dia meninggalkan rumah encinya, dia berjalan melalui sebuah hutan besar pada suatu 314 pagi yang sejuk. Setiap harinya Sie 'i&ng melakukan perjalanan dan dia makan darimana saja. Kadang* kadang dia mendapat belas kasihan &rang yang memberinya makan, dan ada kalanya dia harus menjual beberapa p&t&ng pakaiannya untuk ditukar dengan makanan. 0ahkan pernah dia hanya makan sayur*sayur yang didapatkannya di ladang &rang untuk sekedar menahan lapar. ,alam tadi, ada se&rang petani yang baik hati menerimanya di rumahnya. Sie 'i&ng membantu petani itu membelah kayu bakar den diapun mendapatkan tempat tidur dan makan malam yang cukup mengenyangkan 315 perutnya. 0ahkan pagi tadi ketika dia pergi, keluarga petani itu memberinya sarapan dan memberinya bekal r&ti kering dan sayur asin kering! ,aka, pagi itu Sie 'i&ng berjalan dengan tegap dan kaki ringan, hatinya gembira karena semalam dia mendapatkan bahwa masih banyak &rang yang baik hati di dunia ini. Kehangatan yang dirasakannya ketika keluarga petani itu menerimanya membuat dia merasa bahagia di pagi hari itu. $iba*tiba dia dikejutkan &leh munculnya lima &rang yang berl&ncatan dari balik batang*batang p&h&n. 'ima &rang itu 316 berwajah bengis menyeramkan. Kalau saja mereka itu tidak berpakaian, tentu Sie 'i&ng akan mengira mereka binatangbinatang sebangsa kera besar. $ubuh dan pakaian mereka k&t&r dan pandang mata mereka bengis den buas. %kan tetapi karena mereka berpakaian, maka Sie 'i&ng kehilangan kekagetannya den tersenyumkepada mereka. %ih, paman sekalian membikin kaget saja padaku," katanya sambil membetulkan letak buntalan di punggungnya. )uh, kiranya hanya anak anjing buduk!" kata se&rang. %njing cilik, punggungnya b&ngk&k lagi! " kata &rang ke dua. 317 6ajah Sie 'i&ng menjadi merah dan dia memandang kepada dua &rang itu dengan mata mel&t&t penuh kemarahan. (aman*paman adalah &rang*&rang dewasa, kenapa suka menghina anak*anak. (unggungku memang b&ngk&k, apa sangkut pautnya dengan kalian. Kurasa b&ngk&kku tidak merugikan &rang lain termasuk kalian!" 6ah, anjing cilik g&ngg&ngnya sudah nyaring!" teriak se&rang di antara mereka, yang mukanya penuh brew&k dan matanya lebar kemerahan. #ia adalah pemimpin ger&mb&lan itu dan kini dia menghampiri Sie 'i&ng dengan g&l&k besar di 318 tangan kanan. G&l&k itu berkilauan saking tajamnya dan si brew&k sudah menempelkan mata g&l&k ke leher Sie 'i&ng. $erasa &leh Sie 'i&ng betapa g&l&k itu tajam sekali menempel di kulit lehernya. Sedikit saja digerakkan, tentu lehernya akan putus! %kan tetapi, sedikitpun dia tidak merasa gentar, bahkah dia m&l&t&t dengan marah, walaupun maklum bahwa dia tidak berdaya dan melawanpun berarti hanya membunuh diri. %njing galak, apakah engkau ingin mampus dengan leher buntung." bentak si brew&k. )ay& jawab!" 0etapapun marahnya, Sie 'i&ng maklum bahwa &rang ini 319 jahat dan kejam luar biasa dan kalau dia tidak menjawab, &rang ini akan marah dan bukan mustahil lehernya akan disembelih. ,aka dia menggeleng sambil berkata dengan suara lirih, bukan karena takut melainkan karena hati*hati agar suaranya tidak terdengar menyatakan kemarahan hatinya. $idak." )a*ha*ha! Kalau begitu biarlah kepalamu masih menempel di tubuhmu, akan tetapi buntalanmu harus kautinggalkan!" berkata demikian, dengan tangan kirinya kepala ger&mb&lan itu merenggut buntalan pakaian Sie 'i&ng lepas dari 320 punggungnya, lalu m&nd&r&ng sehingga anak itu terjengkang dan kepalanya terbanting ke atas tanah dengan kerasnya. Sie 'i&ng merasa kepalanya pening, akan tetapi dia cepat bangkit dan berkata dengan suara yang tak dapat disembunyikan lagi kemarahannya. ,ilikku hanya itu, pakaian*pakaian untuk pengganti. Kembalikan, kalian &rang*&rang jahat!" Se&rang di antara mereka yang bertubuh tinggi kurus dan bermuka pucat, terbelalak menghampiri Sie 'i&ng dengan marah. %pa. Engkau ini masih belum cukup dihajar rupanya!" $angannya meralh dan terdengar suara membrebet ketika dia 321 merenggut pakaian yang menempel di tubuh Sie 'i&ng. (akaian itu r&bek dan terlepas sehingga anak itu kini telanjang bulat! 'ima &rang itu tertawa bergelak. #ia hendak disingkirkan. #ititipkan dalam kuil. $idak! #ia tidak akan menyusahkan cihu*nya lagi! #ia tidak akan membuat encinya cekc&k dengan suami encinya. 0agaimanapun juga, dia dapat menduga bahwa cihu*nya tidak suka kepadanya, bahkan membencinya. 0ukankah encinya mengatakan bahwa cihu*nya yang membuat dia menjadi b&ngk&k. 7capan ini mengejutkan dan juga membuat dia terheran*heran dan tidak mengerti. #an cihunya takut 322 kepadanya. ,enggelikan dan mustahil! /ihunya, yang demikian gagah perkasa, yang tinggi ilmu silatnya, takut kepadanya, se&rang anak b&ngk&k yang lemah. #an mengapa pula mesti takut. $idak, dia tidak akan menyusahkan mereka lagi. #ia mengeraskan hatinya dan menghentikan tangisnya, lalu dengan perlahan*lahan agar gerak*geriknya tidak terdengar dari luar, dia mengumpulkan pakaiannya, membungkusnya dengan kain menjadi buntalan yang cukup besar. Kemudian dia menulis sehelai surat di atas mejanya. Enci 'an )&ng dan cihu, 323 ,aafkan saya. Saya pergi tanpa pamit, hendak kembali ke dusun $i&ng*cin di utara, selamat t inggal. Sie 'i&ng. 0iarpun dia baru berusia tiga belas tahun, namun Sie 'i&ng yang b&ngk&k itu memiliki &tak yang cerdik. #engan sengaja dia meninggalkan surat, menulis bahwa dim hendak pergi ke $i&ng*cin. (adahal, setelah dia meninggalkan rumah cihu*nya membawa buntalan di punggungnya yang b&ngk&k, dia sama sekali tidak pergi ke utara, melainkan ke selatan! %kan tetapi, dia sengaja keluar dari pintu gerbang k&ta itu sebelah utara, dan sengaja melalui jalan yang ramai sehingga nampak &leh 324 beberapa &rang ketika dia pergi melalui pintu gerbang k&ta sebelah utara. 0egitu tiba di luar pintu gerbang, memasuki malam yang gelap, dia lalu menyelinap dan mengambil jalan memutar, melalui sawah yang sunyi, mengelilingi temb&k k&ta itu dan melanjutkan perjalanan menuju ke selatan! $idak ada se&rangpun yang melihatnya karena selain waktu sudah lewat tengah malam, juga Sie 'i&ng dengan hati*hati sekali mengambil jalan sunyi yang sudah dikenalnya. (erhitungan anak ini memang tepat sekali. (ada kees&kan harinya, ketika mendapatkan surat Sie 'i&ng di atas meja, 'an 325 )&ng menangis sedih dan suaminya cepat melakukan pengejaran ke utara tentu saja! %pa lagi ketika 3auw Sun K&k mendengar keterangan beberapa &rang yang sempat melihat Sie 'i&ng di malam hari itu, membawa buntalan menuju ke pintu gerbang utara. #ari para petugas jaga di pintu gerbangpun dia mendengar bahwa memang benar anak b&ngk&k itu semalam lewat dan keluar dari pintu gerbang itu menuju ke utara, melalui jalan besar. 3auw Sun K&k melakukan perjalanan cepat, berkuda, mengejar terus ke utara. %kan tetapi sampai sehari dia 326 melakukan perjalanan, belum juga dia berhasil menyusul Sie 'i&ng! $adinya dia mengira bahwa tentu anak itu mendapatkan b&ncengan ke utara, akan tetapi setelah sehari dia gagal, dia kembali lagi dan kehilangan jejak anak itu. $idak ada &rang yang melihatnya, dan dia mengira bahwa tentu anak itu telah mengambil jalan menyimpang. %kan tetapi jalan yang mana dan ke kanan atau kiri. %khirnya, diapun pulang dengan wajah lesu. #ia tidak begitu susah ditinggal pergi adik isterinya itu, akan tetapi ada dua hal yang membuatnya gelisah. (ertama, isterinya tentu akan berduka, dan ke dua, dan 327 ini yang amat mengganggunya, dia tetap mengkhawatirkan kalau*kalau kelak Sie 'i&ng akan membalas dendam atas kematian kedua &rang tuanya. %kan tetapi, apa yang perlu ditakutinya. %nak itu b&ngk&k dan cacat! Seperti telah diduganya, isterinya menjadi berduka dan dia harus berusaha keras untuk menghibur hati isterinya, mengatakan bahwa Sie 'i&ng sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya sendiri, dan bahwa kebetulan sekali Sie 'i&ng pergi karena kehendak sendiri, jadi mereka tidak perlu menyuruhnya atau membawanya pergi. #emikianlah, Sie 'i&ng melakukan perjalanan se&rang diri, 328 manuju ke selatan. #ia selalu menghindarkan diri agar jangan bertemu &rang selama beberapa hari itu, agar tidak ada &rang dari k&ta Sung*jan yang akan melihatnya dan kemudian melap&rkannya kepada cihu*nya. #ia memilih jalan liar melalui hutan*hutan dan pegunungan dan inilah yang mencelakakan dia. Kurang lebih sebulan sesudah dia meninggalkan rumah encinya, dia berjalan melalui sebuah hutan besar pada suatu pagi yang sejuk. Setiap harinya Sie 'i&ng melakukan perjalanan dan dia makan darimana saja. Kadang* kadang dia 329 mendapat belas kasihan &rang yang memberinya makan, dan ada kalanya dia harus menjual beberapa p&t&ng pakaiannya untuk ditukar dengan makanan. 0ahkan pernah dia hanya makan sayur*sayur yang didapatkannya di ladang &rang untuk sekedar menahan lapar. ,alam tadi, ada se&rang petani yang baik hati menerimanya di rumahnya. Sie 'i&ng membantu petani itu membelah kayu bakar den diapun mendapatkan tempat tidur dan makan malam yang cukup mengenyangkan perutnya. 0ahkan pagi tadi ketika dia pergi, keluarga petani itu memberinya sarapan dan memberinya bekal r&ti kering dan 330 sayur asin kering! ,aka, pagi itu Sie 'i&ng berjalan dengan tegap dan kaki ringan, hatinya gembira karena semalam dia mendapatkan bahwa masih banyak &rang yang baik hati di dunia ini. Kehangatan yang dirasakannya ketika keluarga petani itu menerimanya membuat dia merasa bahagia di pagi hari itu. $iba*tiba dia dikejutkan &leh munculnya lima &rang yang berl&ncatan dari balik batang*batang p&h&n. 'ima &rang itu berwajah bengis menyeramkan. Kalau saja mereka itu tidak berpakaian, tentu Sie 'i&ng akan mengira mereka binatangbinatang sebangsa kera besar. $ubuh dan pakaian mereka 331 k&t&r dan pandang mata mereka bengis den buas. %kan tetapi karena mereka berpakaian, maka Sie 'i&ng kehilangan kekagetannya den tersenyumkepada mereka. %ih, paman sekalian membikin kaget saja padaku," katanya sambil membetulkan letak buntalan di punggungnya. )uh, kiranya hanya anak anjing buduk!" kata se&rang. %njing cilik, punggungnya b&ngk&k lagi! " kata &rang ke dua. 6ajah Sie 'i&ng menjadi merah dan dia memandang kepada dua &rang itu dengan mata mel&t&t penuh kemarahan. (aman*paman adalah &rang*&rang dewasa, kenapa suka 332 menghina anak*anak. (unggungku memang b&ngk&k, apa sangkut pautnya dengan kalian. Kurasa b&ngk&kku tidak merugikan &rang lain termasuk kalian!" 6ah, anjing cilik g&ngg&ngnya sudah nyaring!" teriak se&rang di antara mereka, yang mukanya penuh brew&k dan matanya lebar kemerahan. #ia adalah pemimpin ger&mb&lan itu dan kini dia menghampiri Sie 'i&ng dengan g&l&k besar di tangan kanan. G&l&k itu berkilauan saking tajamnya dan si brew&k sudah menempelkan mata g&l&k ke leher Sie 'i&ng. $erasa &leh Sie 'i&ng betapa g&l&k itu tajam sekali menempel 333 di kulit lehernya. Sedikit saja digerakkan, tentu lehernya akan putus! %kan tetapi, sedikitpun dia tidak merasa gentar, bahkah dia m&l&t&t dengan marah, walaupun maklum bahwa dia tidak berdaya dan melawanpun berarti hanya membunuh diri. %njing galak, apakah engkau ingin mampus dengan leher buntung." bentak si brew&k. )ay& jawab!" 0etapapun marahnya, Sie 'i&ng maklum bahwa &rang ini jahat dan kejam luar biasa dan kalau dia tidak menjawab, &rang ini akan marah dan bukan mustahil lehernya akan disembelih. ,aka dia menggeleng sambil berkata dengan 334 suara lirih, bukan karena takut melainkan karena hati*hati agar suaranya tidak terdengar menyatakan kemarahan hatinya. $idak." )a*ha*ha! Kalau begitu biarlah kepalamu masih menempel di tubuhmu, akan tetapi buntalanmu harus kautinggalkan!" berkata demikian, dengan tangan kirinya kepala ger&mb&lan itu merenggut buntalan pakaian Sie 'i&ng lepas dari punggungnya, lalu m&nd&r&ng sehingga anak itu terjengkang dan kepalanya terbanting ke atas tanah dengan kerasnya. Sie 'i&ng merasa kepalanya pening, akan tetapi dia cepat bangkit 335 dan berkata dengan suara yang tak dapat disembunyikan lagi kemarahannya. ,ilikku hanya itu, pakaian*pakaian untuk pengganti. Kembalikan, kalian &rang*&rang jahat!" Se&rang di antara mereka yang bertubuh tinggi kurus dan bermuka pucat, terbelalak menghampiri Sie 'i&ng dengan marah. %pa. Engkau ini masih belum cukup dihajar rupanya!" $angannya meraih dan terdengar suara membrebet ketika dia merenggut pakaian yang menempel di tubuh Sie 'i&ng. (akaian itu r&bek dan terlepas sehingga anak itu kini telanjang bulat! 'ima &rang itu tertawa bergelak. 336 )a*ha*ha, anjing cilik ini biar b&ngk&k, tubuhnya mulus juga." Sie 'i&ng yang merasa terhina itu marah sekali dan diapun sudah menerjang ke depan dengan ngawur. Si muka pucat menyambutnya dengan sebuah tendangan yang keras. 0ukkk! " $endangan itu mengenai dada Sie 'i&ng, membuat anak itu jatuh terjengkang dan kepalanya kembali terbanting menghantam batu dan diapun r&b&h pingsan. Ketika dia siuman kembali, Sie 'i&ng mendapatkan dirinya rebah di atas tanah berumput di dalam hutan, dan lima &rang itu sudah tidak nampak lagi. Kepalanya berdenyut nyeri, 337 tubuhnya yang terbanting juga sakit*sakit, dan buntalan pakaiannya tidak ada lagi. 0ahkan pakaian yang tadi menempel di tubuhnya juga sudah tidak ada. %gaknya setelah direnggut lepas, dibawa pergi &leh lima &rang tadi. #ia bangkit duduk, memegangi kepala bagian belakang yang berdenyut nyeri. %h, betapa jahatnya lima &rang tadi. +ahat dan kejam sekali, tega merampas buntalan pakaiannya, bahkan menelanjanginya dan menghajarnya! 0aru saja dia merasa betapa indahnya hidup di dunia karena adanya &rang&rang yang baik hati seperti keluarga petani itu yang memberinya tempat m&nd&k dan makan, tiba*tiba saja kini 338 muncul lima &rang yang demikian jahatnya! 0erubah seketika nampaknya hidup di dunia ini, betapa sengsara dan buruknya, betapa pahit dan mengecewakan. #ia harus makin berhati*hati karena di dalam dunia ini tidak kalah banyaknya terdapat &rang*&rang jahat. Sie 'i&ng teringat akan keadaan dirinya. $elanjang bulat! $idak memiliki sep&t&ngpun pakaian yang dapat dipakai menutupi tubuhnya yang telanjang bulat. $idak ada pula perbekalan makan untuk mengisi perutnya, dan dia berada di tengah hutan yang lebat! Sie 'i&ng mendapat keterangan dari keluarga petani 339 semalam bahwa kalau dia berjalan terus menembus hutan itu ke selatan, dia akan m&nemui sebuah dusun yang cukup besar, dan menurut petani itu, sebelum s&re dia tentu akan dapat tiba di dusun itu. #ia bangkit dan setelah pening di kepalanya tidak begitu hebat lagi, mulai dia melangkahkan kakinya. #ia merasa aneh dan lucu, berjalan dalam keadaan telanjang bulat seperti itu. Suara berkeresekan di kanan membuat dia terkejut dan cepat*cepat dia menggunakan kedua tangan untuk menutupi selangkangannya, takut kalaukalau ada &rang muncul dan melihat ketelanjangannya. %kan 340 tetapi yang muncul adalah dua ek&r m&nyet! Sie 'i&ng tertawa sendiri. ,&nyet*m&nyet itupun telanjang bulat mengapa dia harus malu. #iapun melepaskan kedua tangannya dan menghadapi dua ek&r m&nyet itu sambil tersenyum. ,&nyetm&nyet itu semenjak lahir telanjang dan tidak pernah merasa malu. Kenapa kalau manuasia merasa malu. +adi kalau begitu, malu timbul bukan karena ketelanjangannya, melainkan karena merasa telanjang! Karena m&nyet*m&nyet itu tidak pernah merasa telanjang, juga anak*anak bayi tidak pernah merasa telanjang, maka mereka itu tidak menjadi malu. 341 Sie 'i&ng berjalan lebih cepat. Kadang*kadang berdebar jantungnya, penuh ketegangan dan perasaan malu kalau dia membayangkan bagaimana nanti dia kalau bertemu dengan &rang di dusun itu. %pakah ada yang mau men&l&ngnya den bagaimana dia dapat menemui mereka dalam keadaan telanjang bulat. ,ungkin dia akan dianggap gila! 0enar seperti keterangan petani yang baik itu, sebelum s&re dia telah tiba di luar sebuah dusun. (agar dusun itu cukup tinggi, dan nampak genteng merah di atas dinding putih. Sie 'i&ng merasa bingung. $ak mungkin dia memasuki 342 dusun itu dalam keadaan telanjang bulat seperti itu. 0agaimanapun dia bukan anak kecil lagi, usianya sudah tiga belas tahun, sudah menjelang dewasa. ,aka diapun bersembunyi saja di pinggir hutan sambil mengamati dusun itu dari kejauhan. 2ampak &lehnya beberapa &rang petani lakilaki dan wanita keluar masuk melalui pintu gerbang dusun itu. 0ahkan ada dua &rang anak penggembala kerbau menggiring kerbau mereka pulang ke dalam dusun. #ia akan menanti sampai keadaan cuaca menjadi gelap, baru dia akan masuk ke dusun itu, mencari keluarga petani yang baik untuk 343 men&l&ngnya. Kalau saja di dusun itu tinggal keluarga petani seperti yang m&nampungnya semalam, tentu mereka akan mau men&l&ngnya, pikirnya. Senja tiba dan cuaca mulai gelap. Sie 'i&ng lalu dengan hati*hati meayelinap memasuki dusun melalui pintu gerbang. #ia menyelinap di antara p&h&n*p&h&n dan melihat sebuah rumah yang menyendiri di tepi dusun, dia lalu manghampirinya. Sampai lama dia ragu*ragu dan berdiri di belakang sebatang p&h&n. Ketika dalam keremangan senja itu dia malihat sese&rang datang dari arah belakang rumah menuju ke dapur rumah itu yang berada di belakang, dia membuat 344 gerakan untuk keluar dari balik p&h&n dan menegur. %kan tetapi, ketika itu &rang tadi sudah dekat dan ternyata &rang itu adalah se&rang gadis remaja yang membawa sebuah tempat air dari tanah bakar yang dip&nd&ngnya di atas pinggang kiri. ,elihat bahwa &rang yang tadinya disangka laki*laki itu setelah dekat baru kelihatan bahwa ia se&rang gadis remaja, dengan gugup Sie 'i&ng menyelinap kembali ke balik batang p&h&n. 2amun terlambat, kakinya menginjak ranting kering dan gadis remaja itu sudah membalikkan tubuh meneng&k. Siapa itu." Gadis itu menegur. 345 Sie 'i&ng tidak berani berkutik. 0atang p&h&n itu terlampau kecil untuk menutupi seluruh tubuhnya, dia tidak berani menjawab saking malunya. )ay& katakan siapa itu! ,alingkah. %ku akan menjerit memanggil &rang kalau engkau tidak mau keluar dari balik p&h&n itu!" /elaka, pikir Sie 'i&ng. Kalau dia disangka maling dan gadis itu menjerit, mungkin dia akan diker&y&k &rang sedusun! $erpaksa dia keluar dari balik batang p&h&n, sedapat mungkin menutupi selangkangnya dengan kedua tangan. %ku1. aku bukan maling1." katanya lirih. Gadis itu t&rbelalak memandang kepada pemuda cilik yang 346 telanjang bulat itu, dengan tubuh yang berkulit putih bersih, sama sekali tanpa pakaian! Eiiiiihhh1.!" Ia menjerit dan tempat air dari tanah bakar itu terlepas dari rangkulannya, jatuh dan pecah sehingga air jernih itu mengalir keluar. Gadis remaja itupun berlari*lari seperti dikejar setan memasuki rumah. Setaaan1.! setaaaaann1.!" Ia menjerit*jerit. Sie 'i&ng kembali memyelinap ke balik batang p&h&n, tersenyum pahit dan merasa bahwa dia memang sudah menjadi setan! Setan telanjang yang menakutkan se&rang gadis remaja. Setan b&ngkpk telanjang! Sungguh sial, gerutunya, 347 tidak tahu harus berbuat apa. $ak lama kemudian, gadis remaja itu datang lagi dengan sikap takut*takut, bersama se&rang laki*laki setengah tua dan se&rang laki*laki berusia dua puluh tahun lebih, keduanya membawa parang dan siap untuk berkelahi melawan setan. #i belakang gadis remaja itu keluar pula se&rang wanita yang saling berpegang tangan dengan gadis itu, nampak ketakutan. ,ana. dia. ,ana setan itu." tanya pemuda itu dengan lagak pemberani akan tetapi suaranya agak gemetar. $adi di sana, di belakang p&h&n itu! 2ah, lihat! #ia masih di sana1." gadis itu merangkul ibunya. 348 #ua &rang laki*laki itu juga sudah melihat tubuh putih yang sebagian tertutup batang p&h&n dan mereka maju baberapa langkah, akan tetapi tetap dalam jarak yang aman. Setan! Keluarlah dan perlihatkan mukamu!" bentak lakilaki muda. Kalau engkau benar setan, harap jangan ganggu keluarga kami, kami adalah &rang baik*baik dan suka sembahyang," kata pria yang setengah tua. Sie 'i&ng merasa bahwa bersembunyi lebih lama lagi t idak ada gunanya juga kalau dia melarikan diri, mungkin akan dikejar &rang sedusun. ,aka, diapun terpaksa keluar dari balik 349 p&h&n sambil menggunakan kedua tangan menutupi bawah perutnya. ,aaf, paman1. maafkan aku. %ku1. aku bukan setan, aku manusia biasa yang mengharapkan pert&l&ngan kalian." #ua &rang pria itu jelas kelihatan lega mendengar ini, akan tetapi mereka masih ragu*ragu. Kalau benar manusia, mengapa bertelanjang bulat. Kalau manusia, tentu &rang gila dan ini sama menyeramkannya dengan setan! Engkau se&rang manusia. Kenapa malam*malam begini datang ke sini dan telanjang bulat. %pakah engkau gila." tanya pria setengah tua. 350 ,aafkan, paman. %ku tidak gila, aku1. aku siang tadi lewat di hutan itu dan aku diramp&k. 0untalan pakaianku, juga pakaian yang kupakai, dirampas peramp&k, bahkan aku dipukul mereka. 'ihat, kepalaku masih berdarah di sini." 7ntuk membuktikan kebenaran kata*katanya, Sie 'i&ng membalikkan tubuh memperlihatkan luka di belakang kepalanya, juga memperlihatkan daging men&nj&l di punggung yang membuatnya bungkuk, memperlihatkan pula tanpa disadari pinggulnya karena yang ditutupnya hanyalah bawah perut. Iiihhh1.!" Gadis remaja itu menjerit lagi dan menutupi 351 muka dengan kedua tangan, hanya mengintai dari celah*celah jari tangannya! Kini pria setengah tua itu percaya karena dia melihat betapa belakang kepala itu memang terluka. Kauambilkan satu stel pakaianmu, juga &b&r." perintahnya kepada puteranya, kakak gadis remaja tadi. 0aik, ayah." #iapun lari ke dalam. %yah, ibu den anak perempuan itu manih mengamati Sie 'i&ng yang menjadi rikuh sekali. Karena di situ ada dua &rang wanita terutamm gadis remaja yang menutupi muka dengan kedua tangan dia kembali menyelinap ke balik batang p&h&n, menyembunyikan 352 tubuhnya dan hanya memperlihatkan kepalanya saja. ,aafkan aku, puman. %ku tidak tahu apa yang harus kulakukan, maka aku sengaja menanti sampai gelap baru berani memasuki dusun ini dengan maksud minta pert&l&ngan kepada siapa saja. ,elihat rumah paman ini agak terpencil, make aku lalu datang ke sini untuk minta pert&l&ngan, takut kalau sampai terlihat banyak &rang. #an ternyata pilihanku tidak keliru. %ku berteau dengan keluarga yang budiman. )arap enci di sana itu memaafkan aku, aku tidak sengaja untuk bersikap kurang ajar dan melanggar suaila." 353 ,endengar kata*kata yang halus dan teratur rapi, ayah ibu dan anak itu dapat menduga bahwa tentu anak telanjang itu bukan se&rang dusun, melainkan se&rang k&ta yang terpelajar. Siapakah namamu, &rang muda." tanya si ayah. 2amaku 'i&ng, she Sie." (ada saat itu, pemuda tadi datang lagi membawa &b&r di tangan kanan dan satu stel pakaian di tangan kiri. Kini &b&r menerangi tempat itu dan gadis remaja itu tetap mengintai dari celah*celah jari tangannya. #engan peraaaan berterima kasih sekali Sie 'i&ng menerima satu stel pakaian itu, lalu 354 memakainya di balik batang p&h&n. 0aju itu kebesaran, lengannya terlalu panjang dan celana itupun kakinya terlalu panjang. $erpaksa dia menggulung lengan dan kaki pakaian itu, dan muncul dari balik batang p&h&n. Karena baju itu ked&d&ran, maka b&ngk&knya tidak terlalu kelihatan. Sie 'i&ng mengangkat tangan memberi h&rmat kepada mereka. (aman, bibi, t&ak& dan enci, aku Sie 'i&ng menghaturkan banyak terima kasih dan percayalah, selama hidupku aku tidak akan melupakan budi pert&l&ngan yang amat berharga ini." 355 'aki*laki setengah tua itu melangkah maju. Kini dia yakin bahwa anak ini bukan setan, bukan pula &rang gila, dan dirangkulnya pundak Sie 'i&ng, ditariknya untuk diajak masuk ke rumah. %nak yang malang, mari kita masuk ke dalam. Engkau b&leh bermalam di rumah kami dan makan malam bersama kami, akan tetapi engkau harus menceritakan semua pengalaman dan riwayatmu kmpada kami." Sie 'i&ng mengikut i mereka dan kini gadis remaja itu t idak lagi menutupi mukanya dengan jari tangan. Gadis itu berusia kurang lebih lima belas tahun dan mukanya manis sekali, 356 tubuhnya padat berisi karena ia biasa bekerja berat seperti lajimnya gadis*gadis dusun. ,ereka bersikap ramah sekali. Sie 'i&ng diajak makan malam yang terdiri dari nasi dan sayur*sayuran tanpa daging. +arang ada petani makan daging, mungkin hanya satu dua kali sebulan karena daging merupakan makanan atau hidangan yang mewah bagi mereka. %kan tetapi, di antara &rang*&rang yang demikian ramah dan baiknya, hidangan itu terasa le-at sekali &leh Sie 'i&ng yang memang sudah lelah dan lapar sekali. Sesudah makan, mereka duduk di tengah p&nd&k, memutari meja dan Sie 'i&ng lalu bercerita. 357 %ku adalah se&rang anak yatim piatu. %yah ibuku telah tidak ada, meninggal karena penyakit menular yang berjangkit di dusun kami, jauh di utara. Semenjak itu, aku lalu hidup se&rang diri, selama beberapa tahun ini aku ikut dengan &rang, bekerja sebagai pelayan. Kemudian, karena ingin meluaskan pengalaman, aku lalu berhenti dan melakukan perjalanan merantau. $ak kusangka, sampai di dalam hutan itu muncul lima &rang yang demikian kejamnya, merampas semua pakaian dalam buntalanku, bahkan melucut i pakaian yang kupakai sehingga aku bertelanjang bulat. 7ntung ada 358 paman, bibi, t&ak& dan enci yang baik budi sehingga aku tert&l&ng terhindar dari ketelanjangan dan kelaparan." Empat &rang itu senang sekali melihat sikap Sie 'i&ng yang demikian s&pan, kata*katanya yang rapi, sungguh berbeda sekali dengan anak*anak di dusun yang kasar. Kalau engkau sebatangkara, biarlah engkau tinggal di sini saja bersama kami, Sie 'i&ng. %sal engkau suka hidup sederhana dan membantu pekerjaan di sawah ladang, makan seadanya dan pakaianpun asal bersih, kami akan suka sekali menerimamu." kata sang ayah. 0enar kata ayahku, Sie 'i&ng. $inggallah di sini, den 359 engkau menjadi adikku! " kata gadis manis itu. Ibu gadis itu, dan kakaknya juga, menyambut dengan senyum ikhlas. Sie 'i&ng memandang mereka dengan mata basah karena hatinya terharu sekali. Sungguh aneh manusia di dunia ini, pikirnya. #ia pernah bertemu dengan keluarga petani yang amat baik hati, memberinya tempat bermalam dan memberinya makan dan dia sudah manganggap mereka itu teramat baik hati. %kan tetapi, kegembiraan hatinya bertemu dengan keluarga petani yang baik itu dihancurkan &leh kenyataan pahit ketika dia bertemu dengan lima &rang 360 peramp&k. #an pandangannya bahwa manusia di dunia ini banyak yang baik seketika berubah dengan kepahitan, melihat betapa lima &rang peramp&k itu amat jahatnya. 2amun, baru setengah hari lewat, dia bertemu lagi dengan keluarga petani ini yang ternyata luar biasa baiknya, bukan saja memberinya pakaian sehingga dia tidak lagi telanjang, memberinya makan, merimanya bermalam di situ, bahkan kini menawarkan agar dia hidup bersama mereka di rumah mereka! %dakah kebaikan yang lebih hebat dari pada ini. Keikhlasan tanpa pamrih yang amat mengharukan. #ia bangkit dari duduknya dan 361 mengangkat kedua tangan di depan dada, memberi h&rmat kepada mereka. Sungguh paman sekalian teramat baik kepadaku, budi yang berlimpahan dari paman sekalian ini takkan kulupakan selama hidupku. Sem&ga $hian memberkahi paman sekalian karena kebaikan dan ketulusan hati paman, bibi, t&ak&, dan enci. %ku Sie 'i&ng takkan pernah melupakannya. %kan tetapi maaf, aku masih ingin malanjutkan perantauan dan belum ingin tinggal di suatu tempat tertentu. Kelak, kalau sudah timbul keinginan itu, aku akan ingat kepada penawaran 362 paman, karena sungguh, aku akan lebih bangga dan senang hidup serumah dengan keluarga paman yang budiman ini dari pada dengan keluarga lain." ,alam itu, dengan hati penuh kegembiraan Sie 'i&ng tidur di dalan sebuah kamar bersama putera tuan rumah yang mengalah tidur di atas lantai bertilamkan tikar dan memberikannya dipannya yang kecil kepada Sie 'i&ng. ,ulamula Sie 'i&ng m&n&laknya, akan tetapi pemuda itu memaksa sehingga akhirnya Sie 'i&ng menerima juga. ,alam itu, sebelum tidur, dia sempat rebah telentang, agak miring karena pungungnya tidak memungkinkan dia tidur telentang 363 penuh, dan melamun. 0ermacam*macam sudah dia mengalami dalam kehidupan ini semenjak terjadi perkelahian di k&ta Sung*jan itu. #an semua pangalaman itu mulai menggemblengnya dan mematangkan jiwanya. ,aklumlah dia bahwa di dunia ini terdapat banyak &rang jahat, di samping banyak pula &rang baik, dan bahwa dalam kehidupan yang serba sulit dan keras ini, dia harus pandai*pandai menjaga diri sendiri. 0aru mencari makan saja sudah tidak mudah, apa lagi menghadapi gangguan &rang*&rang jahat yang amat kejam. %gaknya, perlu memiliki kepandaian silat yang akan membuat 364 dia kuat dan tangguh untuk mengatesi semua gangguan &rang jahat itu, di samping dapat pula dia pergunakan untuk melindungi &rang yang dihimpit kejahatan &rang lain, seperti halnya 0i Sian ketika diganggu pemuda*pemuda remaja yang nakal itu. ,ulailah timbul tekatnya untuk mempelajari ilmu silat tinggi dan mencari se&rang guru yang pandai. (ada kees&kan harinya, Sie 'i&ng pamit pada keluarga yang baik itu, dan diapun melanjutkan perjalanannya terus ke selatan. Sampai akhirnya pada pagi hari itu menjelang siang, dia tiba di sebuah hutan dan dari jauh dia sudah mendengar 365 suara nyanyian dua &rang pendeta 'ama dengan suara dan iramanya yang aneh. Sie 'i&ng tertarik sekali dan cepat dia menuju ke arah suara itu. ,elihat betapa ada se&rang t&su tua renta duduk bersila dan dikelilingi &leh dua &rang pendeta berkepala gundul berjubah merah, dia merasa heran sekali dan cepat dia duduk tak jauh dari situ. #ia memegang sebatang bambu yang dipergunakannya sebagai t&ngkat, juga sebagai semacam senjata kalau*kalau dia diserang binatang buas atau juga &rang jahat. #ia tidak tahu apa yang sedang terjadi dan yang sedang dilakukan &leh tiga &rang kakek itu, 366 akan tetapi mendengarkan nyanyian dan irama dua &rang pendeta 'ama itu, telinganya merasa tidak enak sekali, bahkan nyeri seperti ditusuk*tusuk rasanya. ,aka, tanpa disadari, dia lalu mengetuk*ngetukken t&ngkat bambu di tangannya itu pada sebuah batu besar. Karena bambu itu barlubang, maka menimbulkan suara nyaring dan diapun memukul tak*t&k*tak*t&k berirama, akan tetapi dia sengaja menentang irama nyanyian dua &rang pendeta 'ama itu agar telinganya tidak sakit seperti ditusuk*tusuk &leh irama aneh itu. #an begitu dia mendengar suara tak*t&k*tak* t&k dari bambunya sendiri, benar saja, telinganya tidak begitu nyeri 367 lagi karena tidak lagi diserang" &leh irama nyanyian dua &rang pendeta 'ama. %kan tetapi, kembali telinganya nyeri ketika dua &rang pendeta itu menyesuaikan irama lagu mereka dengan irama ketukan bambunya. Sie 'i&ng menjadi penasaran dan diapun mengubah irama ketukan bambunya, bahkan kini dia bikin irama yang kacau balau, berganti*ganti dan berubah*ubah! ,elihat betapa ilmu yang mereka lakukan melalui pengaruh irama dan nyanyian telah dibikin hancur dan kacau &leh suara ketukan bambu, marahlah dua &rang pendeta 'ama itu. 368 ,ereka menghentikan nyanyian mereka, dan keduanya membalikkan tubuh menghadap ke arah suara ketukan bambu. $ak*t&k*tak*t&k, tak*t&k*tak*t&k, tak*t&k*tak*t&k, tak*t&ktak* t&k, tak*t&k*tak*t&k!" suara ketukan bambu itu seperti ketukan bambu per&nda malam! ,elihat bahwa yang mengacaukan ilmu mereka hanya se&rang b&cah b&ngk&k berusia tiga belas tahun, dua &rang pendeta 'ama itu terbelalak, merasa penasaran, malu dan terhina sekali, hanya se&rang b&cah b&ngk&k! #an ilmu mereka telah ketahuan 369 rahasianya dan telah menjadi kacau! ,emang rahasia kekuatan ilmu itu berada pada iramanya yang mampu menyeret dan mencengkeram semangat sese&rang. %kan tetapi begitu irama itu kacau &leh irama lain, se&lah*&lah jantung ilmu itu ditusuk, kunci rahasianya dibuka dan ilmu itupun tidak ada gunanya lagi. 0&cah setan! 0erani engkau mengacaukan ilmu kami." bentak $hay Ku 'ama yang bermuka c&det dan tubuhnya sudah mel&ncat dengan cepat bagaikan seek&r burung garuda melayang, dan cepat sekali dia menyerang anak itu dengan 370 (ukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang begitu kedua kakinya menyentuh tanah dan dia sudah berj&ngk&k! 0ukan main kejinya serangan dari $hay Ku 'ama ini. (ukulan )ek*in $ai* h&ngciang adalah pukulan sakti yang ampuh. Se&rang dewasa yang memiliki ilmu kepandaian tinggi sekalipun jarang ada yang kuat menahan pukulan ini, apa lagi kini yang dipukulnya se&rang anak*anak yang lemah! Siancai1.! Engkau terlalu keji, 'ama!" terdengar seruan halus dan tubuh (ek In $&su sudah meluncur seperti bayangan putih dan dari samping dia sudah menangkis 371 pukulan dahsyat itu sambil mengerahkan tenaga sin*kang yang tidak kalah hebatnya, yaitu (ek In Sin*ciang yang mengeluarkan uap putih. #esss1.!" $ubuh $hay Ku 'ama terpelanting dan terguling*guling. $ernyata (ek In $&su dalam usahanya menyelamatkan anak b&ngk&k, telah mengerahkan seluruh tenaganya sehingga pandeta 'ama itu tidak kuat bertahan. %kan tetapi, pukulannya yang dahsyat tadipun sudah menyerempet dada Sie 'i&ng dan anak inipun terpelanting dan terbanting keras! $hey Ku 'ama terkejut bukan main dan tahulah dia bahwa 372 ketika menangkis, (ek In $&su telah mengerahkan tenaganya dan ternyata kakek tua renta itu benar*benar amat tangguh. #ia tidak terluka, hanya t&rd&r&ng sampai terpelanting, namun dia marasa jerih. Setelah mel&ncat bingun, dia lalu berkata dengan suara marah dan muka merah. $unggu saja, (ek In $&su. Kami akan membasmi )imalaya Sam '&jin!" Setelah berkata demikian, $hay Ku 'ama mengajak sutenya untuk pergi dari situ. #ua &rang pendeta 'ama itu berkelebat dan letyap dari situ. Siancai1.! Sungguh mereka itu &rang*&rang sesat yang berbahaya sekali1." kata (ek In $&su yang segera 373 menghampiri dua &rang pemuda murid Kun*lun* pai. #ua kali tangannya bergerak dan dua &rang pemuda itu telah terbebas dari t&t&kan. ,ereka tadi hanya diam tak mampu bergerak akan tetapi dapat mengikuti apa yang telah terjadi di depan mata mereka, perkelahian yang aneh dan hebat sekali. ,ereka tahu pula bahwa nyawa mereka diselamatkan &leh kakek sakti itu, maka keduanya lalu berlutut dan menghaturkan terima kasih kepada (ek In $&su yang segera mengibaskan ujung lengan bajunya dan berkata dengan halus. Sudahlah, harap ji*wi (kalian berdua) segera pulang saja 374 ke Kun*lun*pai dan jangan mencampuri urusan para 'ama itu." #ua &rang itupun cepat*cepat memberi h&rmat lalu pergi dari situ untuk membuat lap&ran tentang peristiwa itu kepada pimpinan mereka di Kun*lun*pai. Setelah dua &rang murid Kun*lun*pai itu pergi, (ek In $&su lalu menghampiri Sie 'i&ng yang menggeletak pingsan. #ia mengamati anak itu lalu berlutut. $hian 3ang ,aha %gung1. Sungguh kasihan sekali anak ini1." katanya ketika melihat betapa napas anak itu empas empis, mukanya agak membiru. $ahulah dia bahwa 375 pert&l&ngannya tadi agak terlambat den anak itu masih terlanggar hawa pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang yang amat dahsyat itu. (ek In $&su cepat meletakkan kedua telapak tangannya ke atas dada Sie 'i&ng, lalu perlahan* lahan dan dengan hati*hati sekali dia menyalurkan tenaga sakti dari tubuhnya melalui telapak tangan ke dalam dada anak itu. (erlahan*lahan dia mend&r&ng dan mengusir keluar hawa busuk beracun sebagai akibat pukulan )ek*in $ai* h&ng*ciang sehingga untuk sementara ini nyawa anak itu tidak lagi terancam bahaya, walaupun luka di dadanya masih belum 376 dapat disembuhkan. 7ntuk menyembuhkan luka akibat getaran pukulan sakti itu, dia tidak mampu dan harus dicarikan se&rang ahli peng&batan yang pandai. %nak itu menggerakkan kaki tangannya dan membuka mata, meringis kesakitan akan tetapi tidak mengeluh. ,elihat betapa punggung anak itu men&nj&l dan b&ngk&k, kakek itu menarik napas panjang dan perasaan iba memenuhi batinnya. %nak b&ngk&k yang aneh ini, mungkin karena tidak disengaja, tadi telah menyelamatkan nyawanya yang sudah terancam maut di bawah pengaruh sihir dua &rang pendeta 'ama! #an 377 sebagai akibatnya, anak yang b&ngk&k dan miskin ini terkena pukulan beracun. 0agaimanapun juga, dia harus mengusahakan agar anak ini dapat disembuhkan &leh se&rang ahli. #an dia memandang kagum. %nak itu tidak mangeluh sama sekali, padahal dia tahu bahwa luka itu tentu mendatangkan perasaan nyeri yang hebat. )anya napas anak itu masih sesak, dan ketika anak itu bangkit duduk, dia cepat memejamkan kedua matanya karena pening. %kan tetapi, dia tetap tidak mengeluh! Sakitkah dadamu." tanya (ek In $&su lirih. Sie 'i&ng membuka matanya, memandang kepada kakek itu dan mengangguk. 2yeri dan napasku sesak. $&tiang, 378 kenapakah hwesi& tadi memukul aku." (ek In $&su menarik napas panjang dan semakin suka dan kagum kepada anak b&ngk&k itu. 7ntuk menjawab pertanyaanmu itu, perlu lebih dulu pint& ketahui, kenapa tadi engkau memukuli batu dengan bambu ini." Sie 'i&ng yang masih agak pening itu memejamkan mata, mengingat*ingat dan terbayanglah semua yang tadi terjadi. $&tiang, ketika tadi aku lewat di hutan ini, aku mendengar suara nyanyian dan aku tertarik, lalu mendekat. %ku tidak mengerti mengapa t&tiang duduk bersila dan dikelilingi dua &rang hwesi& yang bernyanyi*nyanyi dan menari* nari. %kan 379 tetapi suara nyanyian itu, iramanya, begitu tidak enak, makin lama semakin menyiksa telingaku. ,aka, aku lalu memukulmukulkan bambu pada batu ini, untuk men&lak suara yang tidak enak itu." Siancai1. $anpa kausadari engkau telah menentang dan memecahkan ilmu sihir mareka. Karena suara ketukan bambumu itu merusak kekuatan sihir dari nyanyian mereka, maka mereka menjadi marah dan hendak membunuhmu." Sie 'i&ng terkejut sekali dan saking herannya, dia bangkit berdiri. %kan tetapi tubuhnya terhuyung dan dia tentu r&b&h 380 kalau tidak cepat pundaknya ditangkap &leh (ek In $&su. +angan banyak bergerak, engkau masih dalam keadaan luka berat. ,arilah engkau ikut denganku, akan pint& usahakan agar engkau mendapat peng&batan yang baik." Karena terlalu lemah, Sie 'i&ng hanya mengangguk pasrah dan di lain saat dia merasa tubuhnya seperti terbang. Kiranya dia dip&nd&ng &leh kakek itu dan kakek itu sudah berlari dengan amat cepatnya, seperti terbang saja! 0ukit itu puncaknya merupakan padang rumput yang luas. #i sana*sini tumbuh p&h&n yang tua dan besar, dengan daun daun yang lebat. #ari padang rumput di puncak bukit itu, 381 &rang dapat melihat ke seluruh penjuru, melihat sawah ladang, melihat bukit*bukit lain di (egunungan Kun* lun*san, puncak*puncak tinggi yang tertutup awan, jurang* jurang yang amat dalam dan hutan*hutan yang hijau. ,ereka duduk bersila di atas padang rumput itu, duduk dalam bentuk segi tiga mengurung anak b&ngk&k yang juga duduk bersila di tengah*tengah. Se&rang di antara tiga kakek yang duduk bersila itu adalah (ek In $&su. 5rang ke dua juga se&rang t&su, bertubuh tinggi kurus seperti hanya tinggal tulang terbungkus kulit. 2amun muka kakek ini licin tanpa 382 rambut sedikitpun, seperti muka kanak*kanak dan mulutnya selalu dihias senyum ramah. 7sianya sebaya dengan usia (ek In $&su, sekitar tujuh puluh tahun dan dia berjuluk Swat )wa /in*jin, dengan pakaian serba putih sederhana seperti juga yang dipakai (ek In $&su. 5rang ke tiga bernama )ek 0in $&su, dan sesuai dengan namanya, muka t&su ini kehitaman dan tubuhnya pendek besar, wajahnya nampak serius dan bengis, pakaiannya juga putih dan usianya juga sebaya dengan dua &rang t&su lainnya. ,ereka bertiga inilah yang dahulu dikenal sebagai )imalaya Sam '&jin ($iga 5rang Kakek 383 )imalaya). ,ereka dahulu adalah para pertapa di )imalaya yang ikut pula mengungsi ke Kun*lun*san untuk menghindarkan bentr&kan dan keributan dengan para 'ama di $ibet. $ak mereka sangka, setelah puluhan tahun, kini muncul mereka yang menamakan dirinya 'ima )arimau $ibet, lima &rang pendeta 'ama yang sakti melakukan pengejaran ke Kun*lun*san dan menyerang para pertapa yang berasal dari )imalaya! 0ahkan baru saja dua &rang pendeta 'ama berusaha menangkap (ek In $&su, dengan ancaman membunuhnya kalau tidak mau menyerah. Siancai1.! Sungguh mengherankan sekali sikap para 'ama 384 itu. ,engapa mereka itu memusuhi kita." )ek*bin $&su yang berwatak kasar namun jujur terbuka itu berseru. ,ereka bertiga ini bukan saudara seperguruan, akan tetapi biarpun mereka datang dari sumber perguruan yang lain, di )imalaya mereka bertemu dan bersatu sebagai tiga &rang murid dalam hal ker&hanian, di bawah petunjuk se&rang guru besar yang kini telah tiada. Karena itu, mereka bertiga merasa seperti saudara saja dan mereka terkenal sebagai )imalaya Sam '&jin. $idak tahukah engkau, sute." kata Swat )wa /injin. 385 Ketika kita masih di )imalaya dahulu, mereka para 'ama itu sudah memusuhi para pertapa di sana dan menganggap bahwa para pertapa itu ingin member&ntak dan ingin menjatuhkan kedudukan #alai 'ama. 4upanya, biarpun sebagian besar para pertapa menghindarkan diri, mereka masih terus mendendam dan kini mereka itu mengutus 'ima )arimau $ibet untuk membasmi para pertapa di pegunungan ini yang datang dari )imalaya." 0enar seperti apa yang dikatakan Swat )wa sute. Sungguh menyedihkan sekali bagaimana &rang* &rang yang sudah memiliki tingkat sedemikian tingginya, masih juga 386 menjadi budak dari nafsu dendam!" kata (ek In $&su yang dianggap paling tua di antara mereka. (int& hanya ingat sedikit saja akan hal itu, akan tetapi sampai sekarang pint& masih belum jelas pers&alannya. ,engapa para pendeta 'ama itu menuduh para pertapa )imalaya member&ntak. #an mengapa pula yang mereka musuhi khususnya adalah kita bertiga." )ek*bin $&su bertanya penuh rasa penasaran. (ek In $&su menarik napas panjang. ,emang mendiang suhu berpesan kepada pint& agar urusan itu tidak perlu pint& ceritakan kepada siapapun, sehingga engkau sendiri juga tidak 387 mengetahuinya. Sekarang, menghadapi nafsu balas dendam dari para 'ama, biarlah kalian dengarkan apa yang pernah terjadi puluhan tahun yang lalu." Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su mendengarkan penuh perhatian. Sie 'i&ng, anak b&ngk&k yang duduk bersila pula di tengah*tengah, ikut mendengarkan walaupun dia harus menahan perasaan nyeri yang membuat napasnya masih agak sesak dan dadanya nyeri. $adi, pagi*pagi sekali, tiga &rang t&su itu telah meng&batinya dengan menempelkan tangan mereka pada tubuhnya. )awa yang hangat panas memasuki 388 tubuhnya dan memang perasaan nyeri di dadanya banyak berkurang walaupun belum lenyap sama sekali. (ada waktu itu, kurang lebih tiga puluh tahun yang lalu, mendiang suhu kebetulan berada di sebuah dusun di kaki )imalaya. Suhu melihat ser&mb&ngan pendeta 'ama memasuki dusun dan dengan paksa mereka hendak menculik se&rang anak laki*laki yang menurut mereka adalah se&rang cal&n #alai 'ama yang harus mereka bawa ke $ibet. %yah ibu anak itu tentu saja merasa keberatan dan tidak memberikan putera mereka yang tunggal, apalagi karena mereka bukanlah 389 pemeluk %gama 0uddha $ibet. $erjadi ketegangan ketika para pendeta 'ama itu memaksa. 5rang*&rang dusun membela &rang tua anak itu dan terjadilah pertempuran. 0anyak &rang dusun itu tewas, termasuk ayah ibu anak itu. Suhu yang melihat keributan itu turun tangan dan dalam bentr&kan itu, tiga &rang pendeta 'ama tewas ketika mereka bertanding melawan suhu. (ara pendeta 'ama aenjadi gentar dan sambil melarikan anak itu dan mayat kawan*kawan mereka, para pendeta 'ama itu melarikan diri. 2ah, semenjak itu, terjadi dendam di pihak pendeta 'ama di $ibet dan mereka mengirim 390 &rang*&rang pandai untuk membasmi para pertapa di )imalaya. $entu saja yang mereka musuhi pertama*tama adalah suhu. Karena suhu telah meninggal dunia, maka tentu saja kita bertiga sebagai murid*murid suhu yang menjadi sasaran mereka itu, di samping juga mereka menyerang semua pertapa di )imalaya karena mereka menuduh bahwa para pertapa menentang #alai 'ama di $ibet dan hendak member&ntak." %kan tetapi, itu sungguh tindakan gila!" )ek*bin $&su berseru penuh rasa penasaran. Kenapa hanya untuk memilih 391 se&rang anak menjadi cal&n #alai 'ama, mereka bertindak kejam dan tidak segan membunuhi manusia yang tidak berd&sa." Siancai, sute. Kalau sute mau bersikap tenang, tentu akan mudah melihat mengapa terjadi hal itu. Kepercayaan yang membuat mereka bertindak seperti itu. Kepercayaan akan agama mereka, secara membuta dan apapun yang dikatakan &leh pimpinan mereka merupakan perintah yang harus mereka taati, mereka anggap sebagai perintah dari $hian sendiri. #an betapapun juga, anak yang mereka culik itu adalah #alai 'ama yang sekarang!" 392 %hh." Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su berseru. Kalau anak itu yang menjadi #alai 'ama, lalu mengapa dia menyuruh 'ima )arimau $ibet menggangil kita. 0ukankah mendiang suhu bermaksud untuk men&l&ng dia dan keluarganya ketika para 'ama hendak menculiknya." Inipun suatu kejanggalan dan rahasia yang harus dipecahkan. Kita belum mempunyai bukti bahwa penyerbuan ke Kun*lun*san sekali ini adalah atas perintah #alai 'ama. Sudahlah, kalau memang mereka hendak menyerang kita, terpaksa kita hadapi dengan tenang dan tidak ada pilihan lain 393 kecuali membela diri. Kita tidak suka bermusuhan, tidak membiarkan kebencian menyentuh batin, namun kita berhak dan berkewajiban untuk melindungi diri kita dari serangan yang datang dari luar maupun dalam." $iga &rang t&su itu kini berdiam diri, tenggelam ke dalam lamunan masing*masing. $ak mereka sangka bahwa dalam usia yang amat lanjut itu mereka masih harus menghadapi ancaman dari luar dan terpaksa harus siap siaga untuk bertanding. Suheng, lalu bagaimana dengan anak ini. Kita menghadapi bahaya ancaman 'ima )arimau $ibet, dan dia berada di 394 tengah*tengah antara kita," Swat )wa /injin bertanya kepada (ek In $&su. Siancai1.! %gaknya, $hian yang menuntun anak ini sehingga tanpa disadarinya sendiri dia telah menghindarkan pint& dari ancaman maut di tangan dua &rang pdndeta 'ama itu dan dia menderita luka parah yang amat berbahaya bagi keselamatan nyawanya. Kita bertiga sudah berusaha mengusir hawa beracun itu, namun tidak berdaya menyembuhkan lukanya. )arus ditangani se&rang ahli peng&batan yang pandai. Karena $hian sendiri yang menuntunnya berada di 395 antara kita, maka sudah menjadi kewajiban kita pula untuk melindunginya dan mencarikan se&rang ahli untuk men&l&ngnya." Kembali tiga &rang t&su itu berdiam diri. Sie 'i&ng sejak tadi mendengarkan percakapan mereka. #ia tadinya juga tidak mengerti apa yang telah terjadi. Karena keterangan (ek In $&su, dia hanya tahu bahwa tanpa disengaja, dia telah mengacau permainan sihir dua &rang pendeta 'ama itu sehingga mereka berusaha membunuhnya. #ia sudah tahu bahwa dua &rang pendeta 'ama dari $ibet itu memusuhi kakek t&su yang kemudian mengaku bernama (ek In $&su. 396 #an sekarang, mendengar percakapan mereka, baru dia mengerti jelas mengapa para pendeta 'ama itu hendak membunuh para t&su ini. Ketika mendengar betapa tiga &rang kakek yang terancam &leh serangan para 'ama yang sakt i ini harus melindungi pula dirinya, diapun segera berkata. )arap sam*wi t&tiang memaafkan saya. Sam*wi sendiri menghadapi ancaman para pendeta 'ama, make tidak semestinya kalau sam*wi harus pula bersusah payah melindungi saya dan mencarikan ahli peng&batan. 0iarlah, saya akan pergi saja dan mencari sendiri ahli peng&batan itu 397 agar selanjutnya tidak membuat sam*wi rep&t dan semakin terancam." 0erkata demikian, dia hendak bangkit untuk meninggalkan tempat itu. %kan tetapi begitu dia bangkit, rasa nyeri menusuk dadanya sehingga dia jatuh terduduk kembali. #uduk sajalah dengan tenang, Sie 'i&ng. Engkau harus terus menenangkan tubuhmu, bernapas panjang dan perlahan seperti yang kami ajarkan tadi dan jangan memikirkan apaapa. Engkau sama sekali tidak merep&tkan kami," kata (ek In $&su. 0agaimanapun juga, anak b&ngk&k ini pernah menyelamatkan nyawanya, maka sudah menjadi kewajiban 398 mereka bertiga untuk melindunginya, apalagi mereka bertiga tadi sudah memeriksa keadaan tubuh Sie 'i&ng dan mereka mendapatkan kenyataan yang mentakjubkan sekali, yaitu bahwa di dalam tubuh yang b&ngk&k itu ternyata terkandung tulang yang amat baik, darah yang bersih dan bakat yang besar! 0ukit itu puncaknya merupakan padang rumput yang luas. #i sana*sini tumbuh p&h&n yang tua dan besar, dengan daundaun yang lebat. #ari padang rumput di puncak bukit itu, &rang dapat melihat ke seluruh penjuru, melihat sawah 399 ladang, melihat bukit*bukit lain di (egunungan Kun* lun*san, puncak*puncak tinggi yang tertutup awan, jurang* jurang yang amat dalam dan hutan*hutan yang hijau. ,ereka duduk bersila di atas padang rumput itu, duduk dalam bentuk segi tiga mengurung anak b&ngk&k yang juga duduk bersila di tengah*tengah. Se&rang di antara tiga kakek yang duduk bersila itu adalah (ek In $&su. 5rang ke dua juga se&rang t&su, bertubuh tinggi kurus seperti hanya tinggal tulang terbungkus kulit. 2amun muka kakek ini licin tanpa rambut sedikitpun, seperti muka kanak*kanak dan mulutnya 400 selalu dihias senyum ramah. 7sianya sebaya dengan usia (ek In $&su, sekitar tujuh puluh tahun dan dia berjuluk Swat )wa /in*jin, dengan pakaian serba putih sederhana seperti juga yang dipakai (ek In $&su. 5rang ke tiga bernama )ek 0in $&su, dan sesuai dengan namanya, muka t&su ini kehitaman dan tubuhnya pendek besar, wajahnya nampak serius dan bengis, pakaiannya juga putih dan usianya juga sebaya dengan dua &rang t&su lainnya. ,ereka bertiga inilah yang dahulu dikenal sebagai )imalaya Sam '&jin ($iga 5rang Kakek )imalaya). ,ereka dahulu adalah para pertapa di )imalaya 401 yang ikut pula mengungsi ke Kun*lun*san untuk menghindarkan bentr&kan dan keributan dengan para 'ama di $ibet. $ak mereka sangka, setelah puluhan tahun, kini muncul mereka yang menamakan dirinya 'ima )arimau $ibet, lima &rang pendeta 'ama yang sakti melakukan pengejaran ke Kun*lun*san dan menyerang para pertapa yang berasal dari )imalaya! 0ahkan baru saja dua &rang pendeta 'ama berusaha menangkap (ek In $&su, dengan ancaman membunuhnya kalau tidak mau menyerah. Siancai1.! Sungguh mengherankan sekali sikap para 'ama itu. ,engapa mereka itu memusuhi kita." )ek*bin $&su yang 402 berwatak kasar namun jujur terbuka itu berseru. ,ereka bertiga ini bukan saudara seperguruan, akan tetapi biarpun mereka datang dari sumber perguruan yang lain, di )imalaya mereka bertemu dan bersatu sebagai tiga &rang murid dalam hal ker&hanian, di bawah petunjuk se&rang guru besar yang kini telah tiada. Karena itu, mereka bertiga merasa seperti saudara saja dan mereka terkenal sebagai )imalaya Sam '&jin. $idak tahukah engkau, sute." kata Swat )wa /injin. Ketika kita masih di )imalaya dahulu, mereka para 'ama itu 403 sudah memusuhi para pertapa di sana dan menganggap bahwa para pertapa itu ingin member&ntak dan ingin menjatuhkan kedudukan #alai 'ama. 4upanya, biarpun sebagian besar para pertapa menghindarkan diri, mereka masih terus mendendam dan kini mereka itu mengutus 'ima )arimau $ibet untuk membasmi para pertapa di pegunungan ini yang datang dari )imalaya." 0enar seperti apa yang dikatakan Swat )wa sute. Sungguh menyedihkan sekali bagaimana &rang* &rang yang sudah memiliki tingkat sedemikian tingginya, masih juga menjadi budak dari nafsu dendam!" kata (ek In $&su yang dianggap paling tua di antara mereka. 404 (int& hanya ingat sedikit saja akan hal itu, akan tetapi sampai sekarang pint& masih belum jelas pers&alannya. ,engapa para pendeta 'ama itu menuduh para pertapa )imalaya member&ntak. #an mengapa pula yang mereka musuhi khususnya adalah kita bertiga." )ek*bin $&su bertanya penuh rasa penasaran. (ek In $&su menarik napas panjang. ,emang mendiang suhu berpesan kepada pint& agar urusan itu tidak perlu pint& ceritakan kepada siapapun, sehingga engkau sendiri juga tidak mengetahuinya. Sekarang, menghadapi nafsu balas dendam 405 dari para 'ama, biarlah kalian dengarkan apa yang pernah terjadi puluhan tahun yang lalu." Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su mendengarkan penuh perhatian. Sie 'i&ng, anak b&ngk&k yang duduk bersila pula di tengah*tengah, ikut mendengarkan walaupun dia harus menahan perasaan nyeri yang membuat napasnya masih agak sesak dan dadanya nyeri. $adi, pagi*pagi sekali, tiga &rang t&su itu telah meng&batinya dengan menempelkan tangan mereka pada tubuhnya. )awa yang hangat panas memasuki tubuhnya dan memang perasaan nyeri di dadanya banyak berkurang walaupun belum lenyap sama sekali. 406 (ada waktu itu, kurang lebih tiga puluh tahun yang lalu, mendiang suhu kebetulan berada di sebuah dusun di kaki )imalaya. Suhu melihat ser&mb&ngan pendeta 'ama memasuki dusun dan dengan paksa mereka hendak menculik se&rang anak laki*laki yang menurut mereka adalah se&rang cal&n #alai 'ama yang harus mereka bawa ke $ibet. %yah ibu anak itu tentu saja merasa keberatan dan tidak memberikan putera mereka yang tunggal, apalagi karena mereka bukanlah pemeluk %gama 0uddha $ibet. $erjadi ketegangan ketika para pendeta 'ama itu memaksa. 5rang*&rang dusun membela 407 &rang tua anak itu dan terjadilah pertempuran. 0anyak &rang dusun itu tewas, termasuk ayah ibu anak itu. Suhu yang melihat keributan itu turun tangan dan dalam bentr&kan itu, tiga &rang pendeta 'ama tewas ketika mereka bertanding melawan suhu. (ara pendeta 'ama aenjadi gentar dan sambil melarikan anak itu dan mayat kawan*kawan mereka, para pendeta 'ama itu melarikan diri. 2ah, semenjak itu, terjadi dendam di pihak pendeta 'ama di $ibet dan mereka mengirim &rang*&rang pandai untuk membasmi para pertapa di )imalaya. $entu saja yang mereka musuhi pertama*tama 408 adalah suhu. Karena suhu telah meninggal dunia, maka tentu saja kita bertiga sebagai murid*murid suhu yang menjadi sasaran mereka itu, di samping juga mereka menyerang semua pertapa di )imalaya karena mereka menuduh bahwa para pertapa menentang #alai 'ama di $ibet dan hendak member&ntak." %kan tetapi, itu sungguh tindakan gila!" )ek*bin $&su berseru penuh rasa penasaran. Kenapa hanya untuk memilih se&rang anak menjadi cal&n #alai 'ama, mereka bertindak kejam dan tidak segan membunuhi manusia yang tidak berd&sa." 409 Siancai, sute. Kalau sute mau bersikap tenang, tentu akan mudah melihat mengapa terjadi hal itu. Kepercayaan yang membuat mereka bertindak seperti itu. Kepercayaan akan agama mereka, secara membuta dan apapun yang dikatakan &leh pimpinan mereka merupakan perintah yang harus mereka taati, mereka anggap sebagai perintah dari $hian sendiri. #an betapapun juga, anak yang mereka culik itu adalah #alai 'ama yang sekarang!" %hh." Swat )wa /injin dan )ek*bin $&su berseru. Kalau anak itu yang menjadi #alai 'ama, lalu mengapa dia 410 menyuruh 'ima )arimau $ibet menggangil kita. 0ukankah mendiang suhu bermaksud untuk men&l&ng dia dan keluarganya ketika para 'ama hendak menculiknya." Inipun suatu kejanggalan dan rahasia yang harus dipecahkan. Kita belum mempunyai bukti bahwa penyerbuan ke Kun*lun*san sekali ini adalah atas perintah #alai 'ama. Sudahlah, kalau memang mereka hendak menyerang kita, terpaksa kita hadapi dengan tenang dan tidak ada pilihan lain kecuali membela diri. Kita tidak suka bermusuhan, tidak membiarkan kebencian menyentuh batin, namun kita berhak 411 dan berkewajiban untuk melindungi diri kita dari serangan yang datang dari luar maupun dalam." $iga &rang t&su itu kini berdiam diri, tenggelam ke dalam lamunan masing*masing. $ak mereka sangka bahwa dalam usia yang amat lanjut itu mereka masih harus menghadapi ancaman dari luar dan terpaksa harus siap siaga untuk bertanding. Suheng, lalu bagaimana dengan anak ini. Kita menghadapi bahaya ancaman 'ima )arimau $ibet, dan dia berada di tengah*tengah antara kita," Swat )wa /injin bertanya kepada (ek In $&su. 412 Siancai1.! %gaknya, $hian yang menuntun anak ini sehingga tanpa disadarinya sendiri dia telah menghindarkan pint& dari ancaman maut di tangan dua &rang pdndeta 'ama itu dan dia menderita luka parah yang amat berbahaya bagi keselamatan nyawanya. Kita bertiga sudah berusaha mengusir hawa beracun itu, namun tidak berdaya menyembuhkan lukanya. )arus ditangani se&rang ahli peng&batan yang pandai. Karena $hian sendiri yang menuntunnya berada di antara kita, maka sudah menjadi kewajiban kita pula untuk melindunginya dan mencarikan se&rang ahli untuk men&l&ngnya." 413 Kembali tiga &rang t&su itu berdiam diri. Sie 'i&ng sejak tadi mendengarkan percakapan mereka. #ia tadinya juga tidak mengerti apa yang telah terjadi. Karena keterangan (ek In $&su, dia hanya tahu bahwa tanpa disengaja, dia telah mengacau permainan sihir dua &rang pendeta 'ama itu sehingga mereka berusaha membunuhnya. #ia sudah tahu bahwa dua &rang pendeta 'ama dari $ibet itu memusuhi kakek t&su yang kemudian mengaku bernama (ek In $&su. #an sekarang, mendengar percakapan mereka, baru dia mengerti jelas mengapa para pendeta 'ama itu hendak 414 membunuh para t&su ini. Ketika mendengar betapa tiga &rang kakek yang terancam &leh serangan para 'ama yang sakt i ini harus melindungi pula dirinya, diapun segera berkata. )arap sam*wi t&tiang memaafkan saya. Sam*wi sendiri menghadapi ancaman para pendeta 'ama, make tidak semestinya kalau sam*wi harus pula bersusah payah melindungi saya dan mencarikan ahli peng&batan. 0iarlah, saya akan pergi saja dan mencari sendiri ahli peng&batan itu agar selanjutnya tidak membuat sam*wi rep&t dan semakin terancam." 0erkata demikian, dia hendak bangkit untuk 415 meninggalkan tempat itu. %kan tetapi begitu dia bangkit, rasa nyeri menusuk dadanya sehingga dia jatuh terduduk kembali. #uduk sajalah dengan tenang, Sie 'i&ng. Engkau harus terus menenangkan tubuhmu, bernapas panjang dan perlahan seperti yang kami ajarkan tadi dan jangan memikirkan apaapa. Engkau sama sekali tidak merep&tkan kami," kata (ek In $&su. 0agaimanapun juga, anak b&ngk&k ini pernah menyelamatkan nyawanya, maka sudah menjadi kewajiban mereka bertiga untuk melindunginya, apalagi mereka bertiga tadi sudah memeriksa keadaan tubuh Sie 'i&ng dan mereka 416 mendapatkan kenyataan yang mentakjubkan sekali, yaitu bahwa di dalam tubuh yang b&ngk&k itu ternyata terkandung tulang yang amat baik, darah yang bersih dan bakat yang besar! Sie 'i&ng terpaksa mentaati petunjuk (ek In $&su ini karena dia memang merasa pening begitu bangkit berdiri tadi. #ia sudah mendapat petunjuk untuk duduk diam, bersila dan mengatur pernapasan seperti yang diajarkan mereka. $iba*tiba ada angin keras menyambar dan seperti setan saja, muncullah lima &rang pendeta 'ama di tempat itu. 5leh 417 Sie 'i&ng hanya kelihatan bayangan merah berkelebatan dan tahu*tahu di situ telah berdiri lima &rang pendeta 'ama yang sikapnya menyeramkan. #ua di antara mereka adalah $hay Ku 'ama si muka c&det dan $hay Si 'ama si muka b&peng yang pernah dilihatnya. $iga &rang pendeta 'ama yang lain juga mempunyai ciri yang mudah dibedakan satu antara yang lain. 5rang ke tiga adalah se&rang yang mukanya pucat s&perti berpenyakitan dan dia ini berjuluk $hay (ek 'ama. 5rang ke empat berjuluk $hay )&k 'ama, matanya yang kiri buta, terpejam dan k&s&ng tidak berbiji mata lagi. 5rang ke lima 418 berjuluk $hay 0& 'ama, kurus kering seperti tengk&rak hidup. Inilah 'ima )arimau $ibet yang terkenal mengamuk di Kunlun* san itu. ,elihat munculnya lima &rang ini, )imalaya Sam '&jin lalu menggeser duduk mereka. Kini mereka bersila sejajar, membelakangi Sie 'i&ng dan menghadapi lima &rang pendeta 'ama itu, dengan sikap yang tenang sekali. Sie 'i&ng membuka matanya lebar*lebar, hatinya tegang akan tetapi diapun tidak merasa takut, hanya marah kepada lima &rang pendeta 'ama yang dianggapnya amat jahat dan s&mb&ng itu. 419 ,elihat betapa tiga &rang cal&n lawan itu duduk bersila dan berjajar menghadapi mereka, 'ima )arimau $ibet juga segera duduk bersila berjajar menghadapi )imalaya Sam '&jin. $hay Ku 'ama, si muka c&det yang menjadi pimpinan mereka itu agaknya memberi isarat melalui gerakan tangan dan tubuh. ,ereka berlima tidak berani memandang rendah kepada tiga &rang lawan mereka. 0ukan hanya karena nama )imalaya Sam '&jin sudah terkenal sebagai &rang*&rang sakti, bahkan beberapa hari yang lalu $hay Ku 'ama dan $hay Si 'ama sudah merasakan kelihaian (ek In $&su dan karenanya, kini 420 mereka berlima bersikap hati*hati. +arak antara dua pihak itu ada lima meter, dan jelas nampak perbedaan antara sikap mereka. Kalau )imalaya Sam '&jin bersikap tenang saja, sebaliknya sikap 'ima )artmau $ibet itu penuh geram, sinar mata mereka menc&r&ng penuh tuntutan dan tubuh mereka jelas membayangkan kesiapsiagaan untuk berkelahi. Kedua pihak sampai lama tidak mengeluarkan kata*kata, hanya saling pandang se&lah*&lah hendak mengukur kekuatan pihak lawan dengan pengamatan saja. Sam '&jin, sekali lagi kami tegaskan bahwa pimpinan kami, yang mulia #alai 'ama memerintahkan kalian bertiga 421 untuk menghadap beliau!" t iba*tiba terdengar $hay Ku 'ama berkata, suaranya lirih namun jelas dan tajam, bahkan mengandung perintah dan ancaman. Siancai! Kami bukunlah rakyat $ibet, juga bukan hamba sahaya pemerintah $ibet, &leh karena itu menyesal sekali kami tidak dapat memenuhi perintah itu." Kalian tinggi hati! 0aiklah, kami menggunakan kata*kata yang halus. (emimpin kami, yang mulia #alai 'ama mengundang sam*wi untuk datang karena beliau ingin berwawancara dengan sam*wi," kata pula $hay Ku 'ama, biarpun kata*katanya halus dan s&pan, namun mengandung ejekan. 422 ,aafkan kami, kami sudah tua dan lelah, tidak mungkin dapat memenuhi undangan itu. Kalau Sang #alai 'ama memang berkeinginan untuk bicara dengan kami, silakan saja datang ke Kun*lun*san dan kami akan menyambutnya." ,arahlah 'ima )ariman $ibet itu! Kalian memang tua bangka yang s&mb&ng sekali! %pakah kalian berani menandingi kesaktian kami." bentak pula $hay Ku 'ama. Siancai1.! $erserah kepada kalian. Kami tidak ingin bermusuhan dengan siapapun juga, akan tetapi juga tidak ingin kemerdekaan kami dilanggar," jawab (ek In $&su dengan sikap tenang. 423 'ima &rang pendeta 'ama itu kini merangkap kedua tangan di depan dada seperti &rang menyembah, kedua mata mereka dipejamkan dan mereka seperti telah pulas dalam samadhi. Sie 'i&ng yang sejak tadi mendengarkan sambil duduk bersila di belakang t iga &rang kakek tua renta, diam*diam merasa mend&ngk&l sekali kepada lima &rang pendeta 'ama itu. 0iarpun dia tidak mengerti betul akan urusan di antara kedua g&l&ngan itu, namun dia melihat sikap mereka dan dapat menilai bahwa lima &rang pendeta 'ama itulah yang s&mb&ng dan hendak menggunakan kekerasan memaksakan kehendak 424 mereka kepada &rang lain. Sebaliknya, sikap tiga &rang t&su itu dianggapnya amat mengalah, hal yang juga membuatnya tidak puas sama sekali. #ia tahu bahwa tiga &rang t&su itu memiliki kesakt ian, mengapa harus begitu mengalah terhadap lima &rang pendeta 'ama yang demikian tinggi hati dan keras. ,engalah sebaiknya dipergunakan menghadapi &rang yang baik, sedangkan untuk menghadapi &rang*&rang yang jahat, sepatutnya kalau diambil sikap yang tegas pula! #emikian pikiran Sie 'i&ng yang sudah banyak mengalami penderitaan akibat perbuatan yang jahat dan mengandalkan kekerasan. 425 $iba*tiba Sie 'i&ng memandang dengan mata terbelalak. Ia mengejap*ngejapkan kedua matanya, lalu mengg&s&kg&s&knya dan memandang lagi. %kan tetapi tetap saja nampak &lehnya hal yang dianggapnya tidak mungkin itu. #ia melihat betapa tubuh lima &rang pendeta 'ama itu perlahanlahan naik dari atas tanah yang menjadi tempat mereka bersila, dan dalam keadaan masih bersila, lima s&s&k tubuh pendeta 'ama itu naik ke atas sampai setinggi dua kaki dari atas tanah! ,ereka seperti terbang atau mengapung di udara, se&lah*&lah tubuh mereka kehilangan b&b&t dan menjadi seperti bal&n k&s&ng berisi udara yang amat ringan! 426 Sam*wi '&jin, lihat! %pakah kalian berani menandingi kesaktian kami." $hay Ku 'ama yang sudah membuka matanya, berseru. $iga &rang t&su itu memandang dengan mata terbelalak. ,ereka tahu bahwa memang tingkat lima &rang pendeta 'ama itu sudah amat tinggi. 7ntuk dapat melenyapkan b&b&t seperti itu dan mengapung, membutuhkan tingkat yang sudah tinggi dari samadhi! %kan tetapi, tiba*tiba Sie 'i&ng yang tidak sabar melihat kec&ngkakan lima &rang itu dan tidak ingin melihat tiga &rang t&su itu merasa rendah diri dan dikalahkan, berseru dengan suara nyaring. 427 7hhhh! Kalian ini lima &rang pendeta 'ama yang amat c&ngkak! %pa sih artinya mengapung di udara seperti itu saja. Kac&a*kac&a yang k&t&r, lalat*lalat yang k&t&r itupun sanggup mengapung lebih tinggi dan lebih lama dari pada kalian! Kepandaian kalian itu dibandingkan dengan lalat dan nyamuk belum ada seperseratusnya! %ndaikata kalian pandai terbang sekalipun, masih belum menandingi kemampuan terbang burung gereja yang kecil dan lemah! #an kalian sudah berani meny&mb&ngkan kepandaian yang tidak ada artinya itu. Sungguh, bat&k kepala kalian yang gundul itu agaknya sudah 428 terlampau keras sehingga tidak melihat kenyataan betapa kalian bersikap seperti lima &rang badut yang tidak lucu!" $iga &rang t&su itu terkejut bukan main! +uga Sie 'i&ng terkejut karena biarpan dia mend&ngk&l dan tidak suka kepada lima &rang pendeta 'ama itu, akan tetapi semua katakata itu keluar dari mulutnya tanpa dia sadari, se&lah* &lah keluar begitu saja dan dikendalikan &leh kekuatan lain. Se&lah*&lah bukan dia yang bicara seperti itu, melainkan &rang lain yang hanya meminjam" mulut dan suaranya! $adinya dia memang berniat untuk mengeluarkan suara 429 menyatakan ked&ngk&lan hatinya dan mengejek lima &rang pendeta 'ama itu, akan tetapi baru satu kalimat, lalu mulutnya sudah menyer&c&s terus tanpa dapat dia kendalikan! 'ima &rang pendeta 'ama itu demikian kaget, marah den malu mendengar teguran yang keluar dari mulut kanak*kanak itu dan sungguh luar biasa sekali. (engaruh ucapan itu membuat mereka g&yah dan tak dapat dihindarkan lagi, tubuh merekapun meluncur turun. $erdengar suara berdebuk ketika pantat lima &rang pendeta 'ama itu terbanting ke atas tanah! $idak sakit memang, namun hati mereka yang sakit dan mereka sudah 430 mel&t&t, memandang kepada Sie 'i&ng dan dari mata mereka se&lah keluar api yang akan membakar tubuh anak b&ngk&k itu. %kan tetapi, tiba*tiba terdengar suara ketawa, disusul suara yang lembut namun cukup nyaring. )a*ha*ha, sungguh tepat sekali ucapan itu! 'ima )arimau $ibet bukan lain hanyalah badut* badut belaka, macan*macan kertas yang hanya dapat menakut*nakuti anak*anak saja!" #ari belakang tiga &rang t&su itu bermunculan banyak &rang. ,ereka adalah lima belas &rang murid kepala Kun*lunpai yang dipimpin &leh dua &rang ketua Kun*lun*pai sendiri, 431 yaitu $hian )wat $&su dan wakilnya, $hian Khi $&su dan yang tertawa dan bicara tadi adalah $hian Khi $&su yang berwatak keras berdisiplin dan jujur. 'ima &rang pendeta 'ama itu cepat memandang dan ketika mereka melihat &rang*&rang Kun*lun*pai, kemarahan mereka memuncak dan untuk sementara mereka tidak memperdulikan tiga &rang )imalaya Sam '&jin dan mereka memandang kepada &rang*&rang Kun*lun*pai itu. )emm, kiranya &rang*&rang Kun*lun*pai telah berani lancang untuk menentang kami 'ima )arimau $ibet." Siancai1." Kini $hian )wat $&su melangkah maju, 432 menghadapi lima &rang pendeta 'ama yang sudah bangkit berdiri itu, diikuti &leh $hian Khi $&su dan lima belas &rang murid utama Kun*lun*pai. $hian )wat $&su menghadap kepada tiga &rang t&su yang masih duduk bersila dengan tenang, memberi h&rmat dengan kedua tangan di dada dan berkata dengan penuh h&rmat. ,&h&n sam*wi l&cianpwe sudi memaafkan kami kalau kami mengganggu, karena kami mempunyai suatu urusan dengan 'ima )arimau $ibet ini." (ek In $&su tersenyum dan mewakili dua &rang saudaranya menjawab, Silakan, $&*yu dari Kun*lun*pai." 433 Kini $hian )wat $&su menghadapi lagi lima &rang pendeta 'ama dan dengan suara lembut dan sikap h&rmat dia pun berkata, 2g&*wi l&*suhu adalah lima &rang terh&rmat dari $ibet. %gaknya ng&*wi lupa bahwa di sini bukanlah daerah $ibet, melainkan daerah Kun*lun*san. Kedatangan ng&*wi sudah lama kami dengar, akan tetapi kami tidak ingin mencampuri urusan &rang lain. 0etapapun juga, setelah mendengar lap&ran dua &rang murid kami yang telah ng&*wi r&b&hkan, kami mengambil keputusan bahwa kami tidak mungkin mendiamkannya saja urusan ini. Kalau dilanjutkan 434 sepak terjang ng&*wi di daerah ini, kami khawatir kalau terjadi bentr&kan yang lebih hebat. Karena itu, 2g&*wi l&* suhu, demi kedamaian, kami m&h&n dengan h&rmat sudilah kiranya ng&wi kembali ke $ibet dan tidak melanjutkan tindakan ng&*wi di sini, dan kamipun akan melupakan apa yang telah terjadi di sini selama beberapa pekan ini." 7capan ketua Kun*lun*pai itu bernada halus dan juga s&pan, sama sekali tidak ada sikap menyalahkan atau menegur, melainkan mengkhawatirkan kalau terjadi kesalahpahaman. Karena sikapnya yang lembut ini, kemarahan lima &rang pendeta 'ama itu agak mereda, dan 435 $hay Ku 'ama lalu membalas pengh&rmatan ketua Kun*lunpai dan diapun berkata dengan suara yang tegas, namun tidak kasar. (ai*cu (ketua), kami mengerti apa yang kaumaknudkan. Kamipun menerima tugas untuk mencari &rang* &rang tertentu dan kami sama sekali tidak ingin mengganggu, apa lagi memusuhi Kun*lun*pai selama Kun*lun*pai t idak mencampuri urusan kami. Kalau beberapa hari yang lalu kami terpaksa memberi hajaran kepada dua &rang murid Kun*lun* pai, hal itu terjadi karena dua &rang murid itu mencarapuri urusan kami 436 yang tidak ada sangkut*pautnya dengan mereka. 2amun, kami masih memandang muka (ai*cu dan nama besar Kunlun* pai, kalau tidak demikian, apakah kiranya dua &rang murid itu sekarang akan masih tinggal hidup." #alam kalimat terakhir ini jelas sekali $hay Ku 'ama men&nj&lkan kepandaian mereka dan meremehkan kepandaian murid Kun*lun*pai, juga mengandung pandangannya yang c&ngkak. 'ama yang s&mb&ng!" $hian Khi $&su berseru geram. $entu saja dua &rang murid kami itu bukan lawan kalian karena mereka hanyalah murid kami tingkat tiga yang masih hijau! /&ba yang kauhadapi itu murid*murid utama Kun*lunpai 437 atau kami sendiri, belum tentu akan dapat mengalahkan dengan semudah itu!" 5mit&hud1.! Siapakah yang s&mb&ng, kami ataukah Kunlun* pai. Sungguh, kamipun ingin melihat apakah benar Kunlun* pai sedemikian tangguh dan lihainya sehingga berani mencampuri urusan kami para utusan $ibet!" $hian Khi $&&u yang memang berwatak keras itu segera menjawab, dengan suara keras. 0agus! 'ima )arimau $ibet menantang kami dari Kun*lun*pai. Kami bukan mencari permusuhan. %kan tetapi kalau ditantang, siapapun juga akan kami hadapi!" 438 5mit&hud1.!" $hay Si 'ama, &rang ke dua dari 'ima )arimau $ibet itu berseru. Kalau begitu majulah dan mari kita buktikan siapa yang lebih unggul di antara kita!" ,anusia s&mb&ng! %ku yang akan maju mewakili Kun*lunpai!" $hian Khi $&su hendak melangkah maju, akan tetapi tiba* tiba lima belas &rang murid utama dari Kun*lun*pai yang terdiri dari pria berusia antara tiga puluh sampai lima puluh tahun, sudah berl&mpatan ke depan dan se&rang di antara mereka berkata kepada $hian Khi $&su, )arap suhu jangan merendahkan diri maju sendiri. +i*wi suhu (guru berdua) 439 adalah tuan*tuan rumah, pimpinan Kun*lun*pai. ,asih ada teecu sekalian yang menjadi murid, perlukah ji*wi suhu maju sendiri. 0iar kami yang menghadapi lima &rang 'ama s&mb&ng ini!" $hian Khi $&su hendak membantah, akan tetapi suhengnya, $hian )wat $&su ketua Kun*lun*pai menyentuh lengannya dan mencegah sehingga wakil ketua itu membiarkan lima belas &rang murid utama itu maju. Kalau lima belas &rang murid utama itu maju, maka mereka bahkan lebih kuat dari pada dia atau suhengnya sekalipun. 'ima belas &rang murid itu merupakan murid utama yang ilmu kepandaiannya sudah matang dan tinggi, apalagi kalau 440 mereka maju bersama. ,ereka itu sudah menciptakan suatu ilmu, dibantu &leh petunjuk guru*guru mereka , yaitu ilmu dalam bentuk barisan yans dinamakan Kun*lun Kiam*tin (0arisan (edang Kun*lun). #engan barisan pedang ini, mereka dapat menjadi suatu pasukan yang amat kuat sehingga ketika diuji, bahkan dua &rang pimpinan Kun*lun*pai itu sendiri terdesak dan tidak mampu mengatasi ketangguhan Kun*lun Kim*tin! Inilah sebabnya mengapa $hian )wat $&su mencegah sutenya turun tangan sendiri. (ara murid itu cukup tangguh, bahkan dapat dijadikan batu ujian untuk mengukur sampai di 441 mana kepandaian musuh! 'ima belas &rang murid utama Kun*lun*pai itu lalu berlarian menuju ke tempat terbuka, di atas padang rumput yang lapang dan di situ mereka membentuk barisan berjajar dengan pedang di tangan masing*masing, kelihatan gagah perkasa dan rapi. 'ima )arimau $ibet, kami telah siap sedia! ,ajulah kalau kalian memang hendak memusuhi Kun*lun*pai!" bentak murid tertua yang usianya sudah hampir lima puluh tahun dan menjadi kepala barisan pedang itu, berdiri di ujung kanan. ,elihat ini, lima &rang pendeta 'ama tersenyum mengejek 442 dan merekapun melangkah maju menghadapi mereka, dengan b&rjajar. Setelah mereka berhadapan, lima belas &rang murid pertama Kun*lun*pai itu lalu bergerak mengikut i aba*aba yang dikeluarkan &leh pemimpin pasukan, dan mereka sudah mengepung lima &rang pendeta 'ama. Gerakan kaki mereka ketika melangkah amat tegap dan dengan ringan pula, menunjukkan bahwa mereka telah berlatih matang. ,elihat ini, lima &rang pandeta 'ama itupun bergerak membuat suatu bentuk sagi lima dan berdiri saling membelakangi. 0entuk seperti ini memang paling k&k&h kuat untuk pembelaan diri, 443 karena mereka berlima dapat menghadapi penger&y&kan banyak lawan dengan cara saling melingungi dan t idak akan dapat diserang dari belakang, bahkan serangan dari samping dapat mereka hadapi bersama rekan yang berada di sampingnya. (endeknya, pengepungan lima belas &rang murid Kun*lun*pai itu berkurang banyak bahayanya dengan kedudukan lima &rang 'ama seperti itu. 'ima belas &rang murid Kun*lun*pai itu adalah ahli silat yang sudah pandai. ,ereka tidak berani memandang ringan lima &rang lawan mereka. ,ereka tahu bahwa kalau 444 bertanding satu lawan satu, di antara mereka tidak akan ada yang mampu menandingi pendeta*pendeta 'ama itu yang memiliki tingkat kepandaian lebih t inggi dari mereka, bahkan mungkin lebih tinggi dari pada tingkat ilmu kepandaian guruguru mereka, melihat dem&nstrasi yang mereka perlihatkan tadi. 2amun, mereka mengandalkan keampuhan barisan Kunlun Kiam*tin dan begitu pimpinan mereka memberi aba*aba lima belas &rang itu bergerak, mulai dengan penyerangan mereka yang serentak! ,emang hebat gerakan para murid Kun*lun*pai ini. (edang mereka berkelebatan seperti kilat 445 menyambar*nyambar. Ilmu pedang Kun*lun*pai memang terkenal hebat, dan kini mereka bukan hanya mengandalkan ilmu pedang masing*masing, bahkan diperkuat &leh kerapian barisan yang teratur sehingga begitu menyerang, kekuatan mereka terpadu, bagaikan gel&mbang samudera yang menerjang ke depan dengan dahsyatnya! 'ima &rang pendeta 'ama itu telah siap siaga. #engan gerakan cepat sehingga sukar diikuti pandang mata, tangan mereka bergerak dan tahu*tahu mereka telah memegang senjata masing*masing, $hay Ku 'ama si muka c&det sudah memegang sebatang g&l&k tipis yang tadinya 446 disembunyikannya di balik jubah merah yang l&nggar dan panjang itu. $hay Si 'ama si muka b&peng sudah memegang sebatang cambuk hitam seperti cambuk penggembala lembu. $hay (ek 'ama si muka pucat sudah memegang sepasang pedang yang tipis dan mengeluarkan cahaya kehijauan. $hay )&k 'ama si mata satu sudah memegang sebatang rantai baja yang tadi dipakai sebagai sabuk, sedangkan $hay 0& 'ama sudah memegang sebatang t&mbak. 'ama kurus kering ini memiliki sebatang t&mbak yang dapat dilipat dan ditekuk menjadi tiga bagian dan diselipkan di pinggang tertutup jubah. 447 Kini, t&mbak itu diluruskan dan menjadi sebatang t&mbak yang panjangnya sama dengan tubuhnya. #alam penyerangan pertama yang serentak dilakukan &leh para murid Kun*lun*pai kepada lima &rang lawan mereka itu membuat setiap &rang pendeta 'ama diserang &leh tiga &rang lawan. ,ereka berlima tidak menjadi gugup dan mereka pun menggerakkan senjata mereka menangkis. $erdengar suara nyaring berdenting*denting disusul bunga*bunga api berpijar menyilaukan mata ketika lima belas batang pedang itu tertangkis &leh senjata lima &rang pandeta 'ama. Karena 448 memang tenaga sin*kang dari para pendeta 'ama itu lebih kuat, maka banyak di antara pedang yang menyerang itu terpental keras dan pemegangnya merasa betapa lengan mereka tergetar hebat! 2amun, pimpinan mereka memberi aba*aba dan mereka melanjutkan serangan sampai bergel&mbang baberapa kali, namun selalu dapat ditangkis &leh lima &rang pendeta 'ama, bahkan yang terakhir kalinya, lima &rang pendeta $ibet itu mengerahkan tenaga mereka, membuat lima belas &rang penyerang itu terd&r&ng ke belakang bahkan ada yang hampir jatuh setelah terhuyung 449 huyung. Kesempatan ini dipergunakan &leh lima )arimau $ibet itu untuk membalas serangan pihak lawan yang jumlahnya tiga kali lebih banyak dari jumlah mereka itu. $hay Ku 'ama yang merupakan &rang pertama dari 'ima )arimau $ibet, memutar g&l&knya den g&l&k itu seperti kilat menyambarnyambar, menyerang siapa saja di antara pihak lawan terdekat. $hay Si 'ama, si muka b&peng, juga menggerakkan cambuknya dan terdengar cambuk itu meledak* ledak di atas kepala para murid Kun*lun*pai. $hay (ek 'ama memutar sepasang padangnya yang berubah menjadi dua gulungan 450 sinar terang. $hay )&k 'ama juga memutar rantai baja di tangannya dan senjata istimewa ini menyambar* nyambar ke sekelilingnya, seperti jari*jari maut. 5rang ke lima, $hay 0& 'ama yang kurus kering itu menggerakkan t&mbaknya dan terdengarlah suara mendengung*dengung karena si kurus kering ini memiliki tenaga raksasa. 0iarpun lima belas &rang murid utama Kun*lun*pai dapat pula menghindarkan diri dari cengkeraman maut yang disebarkan &leh $ibet 2g&*h&uw dengan cara saling melindungi dan saling membantu, namun mereka terdesak 451 hebat dan hanya mampu mempertahankan diri saja terhadap serangan lima &rang pendeta 'ama yang bertubi* tubi itu datangnya. +elas nampak pertempuran yang tidak seimbang sama sekali. 'ewat dua puluh jurus lebih, dari lima belas &rang murid utama Kun*lun*pai itu, hanya sepuluh &rang yang masih mampu melawan, karena yang lima &rang sudah terjungkal r&b&h terkena sambaran senjata lawan. Sepuluh &rang ini mempertahankan diri mati*matian, namun kalau dilanjutkan, jelas bahwa merekapun akan r&b&h seperti yang dialami lima &rang saudara mereka. 452 $iba*tiba berkelebat bayangan dua &rang dan terdengar bentakan nyaring. $ahan senjata!" Ketika sepuluh &rang murid utama Kunlun* pai melihat bahwa yang maju adalah kedua &rang guru mereka, maka merekapun berl&ncatan ke belakang dan sebagian segera men&l&ng lima &rang saudara mereka yang tadi terluka. 'ima &rang pendeta 'ama juga menahan senjata mereka dan kini mereka memandang dengan senyum mengejek kepada dua &rang pimpinan Kun*lun*pai itu. (int& $hian Khi $&su dan suheng $hian )wat $&su menantang kalian untuk mengadu kepandaian se&rang lawan 453 se&rang!" bentak $hian Khi $&su yang bertubuh besar itu dengan garang. ,endengar ini, lima &rang pendeta 'ama itu saling pandang lalu $hay Ku 'ama tertawa sambil melangkah maju. 5mit&hud1.! #ua &rang t&su pimpinan Kun*lun* pai sungguh mau menang dan mau enak sendiri saja! $adi, mereka membiarkan lima belas &rang muridnya untuk menger&y&k kami berlima, sekarang bicara tentang mengadu kepandaian se&rang lawan se&rang!" 6ajah $hian Khi $&su menjadi marah. 0agus! +angan kalian mengira bahwa pint& takut menghadapi penger&y&kan. Kalau kalian berlima hendak maju menger&y&k, silakan!" 454 Sute, harap tenangkan hatimu!" $iba*tiba $hian )wat $&su menegur sutenya dan ketua Kun*lun*pai ini melangkah maju dan memberi h&rmat kepada lima &rang 'ama dari $ibet itu. Siancai1. pint& berdua m&h&n maaf kepada 2g&*wi. ,aafkan para murid kami tadi yang lancang turun tangan, menger&y&k kepada 2g&*wi. %kan tetapi, mereka itu hanyalah &rang*&rang muda yang kurang pengalaman dan terima kasih atas pelajaran yang 2g&*wi berikan kepada mereka. (int& berdua sute yang kebetulan menjadi pimpinan Kun* lun*pai, bertanggung jawab terhadap semua urusan Kun* lun*pai. %gar 455 pertentangan antara 2g&*wi dan kami tidak berlarut*larut, biarlah kami berdua sebagai pimpinan Kun*lun*pai mewakili perkumpulan kami untuk menentukan apakah Kun* lun*pai masih mampu mempertahankan kedaulatannya di daerah Kunlun* san ini. Kalau kami ternyata tidak mampu menandingi 2g&*wi dalam pertandingan yang adil, satu lawan satu, biarlah kami akan mundur dan selanjutnya Kun*lun*pai tidak lagi akan menghalangi semua sepak terjang 2g&*wi." 7capan yang panjang itu terdengar halus, namun mengandung tantangan, juga teguran, disamping janji. 5mit&hud1. 0agus sekali kalau ketua Kun*lun*pai sendiri 456 yang berjanji begitu. ,emang cukup adil! Kita g&l&ngan persilatan memang hanya mempunyai satu aturan, yaitu siapa yang lebih kuat dia berhak menentukan peraturan. Kalau kami kalah &leh ketua Kun*lun*pai, biarlah kami angkat kaki dari sini, kecuali kalau diantara kami masih ada yang mampu menandingi ketua Kun*lun*pai. $hay Si sute, temani aku untuk bermain*main dengan dua &rang t&su ini sebentar." $hay Si 'ama, si muka b&peng, sambil tersenyum melangkah maju mendampingi suhengnya, yaitu $hey Ku 'ama, sambil melintangkan cambuknya di depan dada. $hay Ku 'ama sendiri sudah sejak tadi mempersiapkan g&l&k yang 457 dipegang terbalik dan bersembunyi di balik lengannya. )a*ha*ha." 5rang ke dua dari $ibet 2g&*h&uw yang mukanya b&peng ini tertawa. Ini baru pertandingan yang menarik, suheng, tidak main ker&y&k seperti tadi." $hian Khi $&su menghadapi $hay Si 'ama dan $hay Si 'ama yang melihat wakil ketua Kun*lun*pai ini tidak bersenjata, segera meletakkan cambuknya di atas kepala dan berseru, $&su, keluarkan senjatamu!" %kan tetapi sebelum kedua pihak bergerak menyerang, (ek In $&su yang tadi masih duduk bersila bersama dua &rang kawannya, kini sudah bangkit berdiri dan sekali tubuhnya 458 bergerak, tubuh itu sudah melayang dan berdiri di antara dua &rang t&su dan dua &rang 'ama itu. #angan sikap tenang dan wajah ramah dia menghadapi dua &rang t&su Kun* lun*pai dan suaranya terdengar lembut. $&yu, pint& harap t&yu dapat menjaga nama baik Kun*lunpai. Kami pernah mendengar bahwa Kun*lun*pai adalah perkumpulan &rang*&rang gagah yang tidak mencampuri urusan &rang lain. Kalau sekali ini Kun*lun*pai mencampuri urusan para 'ama dari $ibet, berarti Kun*lun*pai membahayakan nama baiknya sendiri. Ketahuilah bahwa para pendeta 'ama dari $ibet ini datang ke Kun*lun*pai sama sekali 459 bukan untuk memusuhi Kun*lun*pai, melainkan untuk mencari kami yang dulu disebut )imalaya Sam '&jin. Karena kami dari )imalaya pindah ke Kun*lun*san ini untuk mencari tempat sunyi dan damai, maka mereka mengejar ke sini dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dangan pihak Kun*lun*pai. Kalau sekarang Kun*lun*pai mencampuri, bukankah itu berarti Kun*lun*pai terlalu iseng dan membahayakan nama baiknya sendiri. Karena itu, kami bertiga minta agar Kun* lun*pai suka mundur dan menutup semua pintu, tidak membiarkan anak muridnya mencampuri urusan &rang luar." 460 ,endengar ucapan kakek berpakaian putih dan berambut putih ini, dua &rang ketua Kun*lun*pai saling pandang. 7capan itu memang tepat dan benar. #ua &rang murid tingkat tiga mereka memang bentr&k dangan dua &rang dari 'ima )arimau $ibet, akan tetapi hal itu terjadi karena murid*murid itu mencampuri urusan para pendeta 'ama. Kalau kini pertandingan dilanjutkan dan mereka sampai kalah, suatu hal yang amat b&leh jadi mengingat saktinya lima &rang pendeta 'ama itu, nama besar Kun*lun*pai akan jatuh! Sebaliknya andaikata mereka menang, berarti mereka menanam bibit 461 permusuhan dangan para pendeta 'ama di $ibet dan hal itu sungguh amat berbahaya sekali! (ara pendeta 'ama di bawah #alai 'ama bukan hanya merupakan sekel&mp&k pemimpin agama yang memiliki ilmu kepandaian tinggi, bahkan juga menjadi pucuk pimpinan negara itu sendiri! 0ermusuhan dangan para pendeta 'ama sama dengan bermusuhan dangan seluruh rakyat $ibet! +elaslah bahwa ucapan (ek In $&su tadi menyadarkan mereka akan dua kemungkinan yang sama sama amat merugikan Kun*lun*pai itu. ,enang atau kalah, akibatnya amat buruk bagi Kun*lun*pai dan sungguh tidak sepadan 462 dangan sebabnya, yang pada hakekatnya juga salah murid mereka sendiri. Siancai1.!" kata $hian )wa $&su sambil menjura. Sungguh ucapan yang amat bijaksana, dan kami akan menjadi &rang*&rang yang tidak mengenal budi kalau tidak mentaatinya. $erima kasih atas nasihat itu, l&cianpwe. #an kepada para 'ama, kami m&h&n maaf dan sejak saat ini, Kunlun* pai tidak lagi mancampuri urusan kalian. Sute, ajak semua murid untuk kembali ke asrama!" 7capan terakhir ini merupakan perintah dan biarpun mukanya merah karena penasaran dan marah, $hian Khi $&su t idak berani 463 membantah perintah suhengnya. #iapun mengajak semua murid untuk pergi mengikuti ketua mereka, membawa mereka yang terluka, pulang ke benteng Kun*lun*pai dan selanjutnya pintu banteng atau asrama itu ditutup rapat*rapat! Setelah semua &rang Kun*lun*pai pergi, $hay Ku 'ama yang memimpin $ibet 2g&*h&uw itu tertawa. )a* ha*ha, sungguh luar biasa! )imalaya Sam*l&jin malah membantu kami sehingga pekerjaan kami menjadi lebih ringan menyingkirkan penghalang berupa Kun*lun*pai! 0agus sekali! Kamipun bukan &rang*&rang yang tidak ingat budi. Karena kalian telah memperlihatkan sikap baik, Sam*l&jin, dengan 464 menyadarkan Kun*lun*pai sehingga mereka tidak menentang kami, maka kamipun menawarkan jalan damai untuk kalian. ,arilah kalian ikut dangan kami, sebagai tamu undangan agar kami hadapkan kepada yang mulia #alai 'ama di $ibet. Kami tidak akan menganggap kalian sebagai tawanan, melainkan tamu undangan. 0agaimana." Kini tiga &rang kakek itu sudah bangkit berdiri semua dan (ek In $&su juga tersenyum ramah ketika menjawab, Siancai1.! $erima kasih atas niat baik itu. %kan tetapi sungguh sayang dan maafkan kami, 2g&*wi 'ama, bahwa 465 terpakna sekali kami tidak dapat menerima undangan terh&rmat itu." 6ajah $hey Ku 'ama yang tadinya tersenyum, seketika berubah keruh dan alisnya berkerut, perutnya yang gendut itu bergerak*gerak menggelikan. %kan tetapi siapa yang telah mengenalnya baik*baik, maklum betapa hebatnya perut gendut itu! 3ang membuat perut gendut itu bergerak*gerak se&lah*&lah di dalamnya ada bayi dalam kandungan itu, sebetulnya adalah ilmu pukulan )ek*bin $ai*h&ng* ciang itu, yang dilakukan sambil berj&ngk&k dan perutnya mengeluarkan bunyi k&k*k&k seperti seek&r katak besar! 466 )em, apakah yang memaksa kalian m&n&lak undangan kami yang kami lakukan dengan merendahkan diri." tanyanya d&ngan suara membentak. (ek In $&su masih bersikap halus dan ramah, (ertama, kami adalah t iga &rang yang sudah tua dan lemah, dan setua ini kami hanya ingin menikmat i kehidupan yang tenang sehingga undangan terh&rmat itu tidak dapat kami terima karena kami tidak sanggup melakukan perjalanan sejauh itu ke $ibet. Ke dua, kami merasa tidak mempunyai urusan apapun dangan #alai 'ama, sehingga andaikata beliau 467 mempunyai kepentingan dengan kami, sepatutnya #alai 'ama yang datang ke sini menemui kami, bukan kami yang diundang ke sana karena bagaimanapun juga, kami bukanlah anggautanya maupun rakyatnya. 2ah, itulah sebabnya mengapa kami tidak dapat menerima undengan itu." ,au atau tidak, menerima atau men&lak, kalian bertiga tetap harus ikut bersama kami ke $ibet!" bentak $hay 0& 'ama, se&rang di antara mereka yang tubuhnya kurus kering dan wataknya memang keras. Kalau perlu, kami menggunakan kekerasan!" 468 (ek In $&su mengangguk*angguk sambil tersenyum dan mengelus jengg&tnya. Siancai1. sudah kuduga demikian. Katakan saja bahwa kalian datang ini untuk membunuh kami, tidak perlu memakai banyak macam alasan." 0enar! Kami memang hendak membunuh kalian!" bentak $hay Ku 'ama yang sudah menerjang dengan g&l&knya, diikuti &leh empat &rang adik seperguruannya yang mempergunakan senjata masing*masing. )imalaya Sam '&jin tentu saja cepat mengelak dan terjadilah perkelahian mati*matian. %kan tetapi, tiga &rang kakek itu sama sekali tidak bersenjata. 0iarpun mereka adalah 469 t&k&h*t&k&h besar dalam dunia persilatan dan memiliki ilmu kepandaian tinggi, pandai mempergunakan segala macam senjata namun sudah sejak belasan tahun mereka tidak pernah menyentuh senjata, apalagi membawa* bawa senjata. ,emikirkan tentang perkelahian sajapun tidak pernah. Selain itu, juga bagi se&rang yang sudah ahli benar dalam ilmu silat, menggunakan senjata ataukah tidak sama saja karena kaki tangan mereka sudah merupakan senjata yang paling ampuh. $iga &rang kakek )imalaya ini sudah memiliki tingkat kepandaian yang amat tinggi, baik ilmu silatnya, maupun 470 tenaga sakti mereka yang sudah matang. Selain itu, juga mereka memiliki kekuatan batin yang mampu menghadapi sagala macam kekuatan sihir atau ilmu hitam. %kan tetapi, mereka telah puluhan tahun tidak pernah berkelahi, tidak pernah mempergunakan ilmu*ilmunya untuk bertentangan apa lagi saling serang dengan &rang lain. 0ahkan selama ini mereka hanya tekun memerangi semua nafsu sendiri dalam kerinduan mereka kepada $uhan, keinginan mereka untuk kembali kepada sumbernya", bagaikan titik*tit ik air yang ingin kembali ke lautan. ,aka, kini menghadapi serangan lima 471 &rang lawan yang sakti, mereka itu kurang gairah dan kurang semangat, hanya lebih banyak membela atau melindungi diri mereka sendiri saja, sama sekali tidak ada nafsu untuk mer&b&hkan lawan walaupun andaikata ada nafsu itupun tidak akan mudah bagi mereka untuk mer&b&hkan $ibet 2g&*h&uw. #i lain pihak, lima &rang pendeta 'ama dari $ibet itupun merupakan &rang*&rang yang sudah matang ilmu kepandaian mereka. 0ukan hanya keahlian ilmu silat tingkat tinggi mereka miliki, akan tetapi juga tenaga sin*kang mereka amat kuat dan disamping itu, merekapun pandai ilmu sihir. $hay Ku 'ama 472 memiliki pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang yang mengeluarkan tenaga dari pusat dasar perutnya yang gendut dan pukulannya ini amat berbahaya, selain kuat mampu mer&nt&kkan isi perut lawan, juga mengandung hawa beracun yang ganas. %dapun &rang ke dua, $hay Si 'ama, disamping permainan cambuknya yang dahsyat, juga memiliki ilmu Sin*kun )&at*lek, ilmu silat yang mengandung kekuatan sihir. 5rang ke tiga, $hay (ek 'ama merupakan ahli sepasang pedang yang memiliki ginkang (ilmu meringankan tubuh) yang luar biasa, membuat dia dapat bergerak seperti terbang saja. $hay )&k 'ama, &rang ke 473 empat yang bermata tunggal itu, selain berbahaya sekali permainan senjata rantai bajanya, juga merupakan se&rang ahli racun yang mengerikan. Kemudian &rang ke lima, $hay 0& 'ama, biarpun kurus kering, namun tenaganya raksasa dan dia pandai sekali memainkan senjata t&mbaknya. #an yang lebih daripada semua itu, ke lima &rang 'ama ini berkelahi penuh semangat, penuh gairah untuk mer&b&hkan lawan. Inilah yang membuat mereka berbahaya sekali. Sebetulnya kalau dibuat perbandingan, tingkat kepandaian masing*massing hampir seimbang, namun pihak )imalaya 474 Sam '&jin masih lebih tinggi. %ndaikata mereka itu bertanding satu lawan satu, kiranya tidak ada se&rangpun dari para 'ama itu mampu mengalahkan kakek*kakek )imalaya itu. %kan tetapi, mereka bertanding berkel&mp&k, lima melawan tiga sehingga )imalaya Sam '&jin diker&y&k, dan seperti telah disebutkan tadi, tiga &rang kakek itu kalah jauh dalam hal gairah dan semangat untuk mer&b&hkan lawan. 5leh karena itu, setelah melalui pertandingan selama puluhan jurus, tiga &rang kakek )imalaya itu mulai nampak terdesak. #i antara mereka bertiga, nampaknya hanyalah (ek 0in $&su yang 475 bermuka hitam, yang berkelahi dengan semangat, membalas setiap serangan lawan dengan serangan pula. ,emang, &rang ke tiga dari )imalaya Sam '&jin ini terkenal memiliki watak yang keras, jujur dan terbuka, tidak seperti dua &rang kakek lainnya yang lemah lembut, ramah dan halus. )anya Sie 'i&ng se&rang yang menyaksikan pertandingan yang amat hebat ini. %nak berusia tiga belas tahun ini sejak tadi masih duduk bersila dan men&nt&n dengan beng&ng. ,atanya tak berkedip sejak tadi, mulutnya ternganga. ,atanya yang tidak terlatih itu sukar untuk dapat mengikuti 476 gerakan delapan &rang kakek yang sakti itu. Se&lah*&lah hanya melihat tari*tarian aneh yang dilakukan &leh delapan bayangan, tiga bayangan putih dan lima bayangan merah. 0ahkan kadang*kadang gerakan mereka itu demikian cepat sehingga yang nampak &lehnya hanyalah warna putih dan merah berkelebatan sehingga dia tidak tahu apakah yang sedang mereka lakukan, dan kalau mereka itu berkelahi, diapun tidak tahu siapa yang unggul dan siapa pula yang terdesak. %kan tetapi satu hal dia merasa pasti bahwa tiga &rang kakek berpakaian putih itu adalah &rang* &rang yang 477 baik. Sedangkan lawan mereka, lima &rang berpakaian merah adalah &rang*&rang yang jahat. 5t&matis hatinya c&nd&ng berpihak kepada tiga &rang kakek berpakaian putih walaupun dia tidak tahu bagaimana dia akan dapat membantu mereka. Saking tertarik hatinya, penuh ketegangan dan kekhawatiran kalau*kalau tiga &rang kakek yang didukungnya itu akan kalah, Sie 'i&ng sampai lupa akan keadaan dtrinya sendiri. 0iarpun tiga &rang kakek berpakaian putih itu telah berusaha untuk meng&batinya, namun dadanya yang sebelah kiri masih terasa nyeri dan napasnya kadang* kadang sesak. 478 (ukulan yang mengenai tubuhnya, sebetulnya hanya angin pukulannya saja, amatlah hebat dan menurut percakapan antara tiga &rang kakek berpakaian putih itu dia mengerti bahwa dia telah terkena hawa pukulan beracun yang amat ampuh dari se&rang di antara lima &rang pendeta 'ama itu. (ertempuran itu kini sudah mencapai puncaknya. #elapan &rang kakek itu agaknya sudah mengerahkan seluruh tenaga dan kepandaian mereka, yang tiga &rang untuk membela diri, yang lima &rang berkeras hendak mer&b&hkan mereka. Kalau tadi Sie 'i&ng dibuat pusing &leh bayangan putih dan merah 479 yang barkelebatan, kini dia terpaksa bangkit berdiri dan karena dia masih lemah dan kepalanya pening, dia terhuyung. 2amun dia tetap memaksa dirinya melangkah menjauhkan diri karena ada angin pukulan menyambar*nyambar dangan amat dahsyatnya. $idak urung, masih ada juga angin dahsyat menyambar dan tak dapat dicegah lagi, tubuh Sie 'i&ng terkena sambaran angin dahsyat ini dan diapun terjungkal dan terguling*guling! $ubuhnya berhenti karena tertahan &leh sesuatu. Ketika dia membuka matanya untuk memandang, mata yang melihat 480 segala sesuatu agak kabur, dia malihat bahwa dia berhenti terguling*guling karena tertahan &leh sepasang kaki dan sebatang t&ngkat butut! #ia membelalakkan matanya agar dapat memandang lebih jelas lagi. ,emang sepasang kaki, akan tetapi kaki yang buruk sekali. Kaki telanjang, jari*jari kakinya jelek, k&t&r, kasar dan merenggang seperti jari kaki ayam. ,akin ke atas, semakin jelek karena kaki itu hanya kulit kering ker&ntang membungkus tulang dan sampai ke betis mulai tertutup celana yang terbuat dari kain kasar dan penuh tambalan pula. Ketika Sie 'i&ng menengadah, dia melihat 481 bahwa sepasang kaki itu adalah milik se&rang kakek berpakaian jembel yang wajahnya buruk, yang menyeringai dengan mulut yang tidak bergigi lagi, rambutnya riap*riapan berwarna putih, sepasang matanya mengeluarkan sinar aneh sekali. Sie 'i&ng terkejut dan berusaha untuk bangkit berdiri, akan tetapi dia terguling lagi dan r&b&h. ,aka diapun lalu duduk saja bersila, tidak memperduilkan lagi apakah dia akan terancamataukah tidak. )eh*heh*heh1.!" Kakek itu terkekeh geli dan t&ngkat bututnya bargerak ke sekeliling tubuh Sie 'i&ng, membuat 482 guratan di atas tanah mengelilingi Sie 'i&ng dan nampaklah garis yang cukup dalam, lingkaran dangan garis tengah dua meter lebih. Engkau t inggallah saja di dalam ruangan ini dan siapapun tidak akan mampu mengganggumu, anak b&ngk&k!" Sie 'i&ng mend&ngk&l. %gaknya dia bertemu dengan se&rang jembel tua yang gila. %kan tetapi kepalanya terlalu pening, tubuhnya sakit*sakit karena terguling* guling tadi dan diapun tidak menjawab, hanya membuka mata m&n&nt&n pertempuran yang masih berjalan terus. %gaknya kakek jembel itupun kini t idak memperdulikan dia, melainkan ikut 483 pula men&nt&n sambil kadang*kadang mengeluarkan suara terkekeh aneh. #ia berdiri pula di dalam lingkaran itu, di sebelah belakang Sie 'i&ng. Ketika kakek itu terkekeh*kekeh geli men&nt&n pertempuran, tiba*tiba Sie 'i&ng merasa kepalanya, leher dan mukanya kejatuhan air. 6ah, hujankah. (ikiran ini membuat dia menengadah, akan tetapi sungguh sial, pada saat itu, entah mengapa, si kakek jembel tertawa semakin keras. Sie 'i&ng basah semua! Kiranya hujan itu turun dari mulut si kakek. Karena mulut itu tidak bergigi lagi, agaknya ketika tertawa*tawa, maka air 484 ludahpun memercik keluar dari mulut yang tidak dilindungi pagar gigi lagi itu! Sie 'i&ng makin mend&ngk&l. #ia mengusap muka, leher dan kepalanya, menggunakan lengan bajunya, dan biarpun kepalanya pening, dia memaksa diri untuk bangkit dan untuk pergi menjauhi kakek gila itu. %kan tetapi, tiba*tiba saja kepalanya diketuk dengan t&ngkat. $&kk!" #an diapun jatuh terduduk kembali! Ketukan dengan t&ngkat itu tidak mendatangkan rasa nyeri, akan tetapi se&lah*&lah kepalanya ditekan &leh sesuatu yang amat berat dan kuat, yang membuatnya jatuh lagi. 0eberapa kali 485 dia menc&ba bangun, namun setiap kali kepalanya diketuk t&ngkat! %khirnya, biar dia marah dan mend&ngk&l, Sie 'i&ng duduk dan tidak lagi bangkit, apalagi karena pertempuran itu kini mulai mendekati tempat dia duduk di atas tanah dalam lingkaran garis itu. ,emang terjadi perubahan dalam pertempuran tingkat tinggi itu. %khirnya )imalaya Sam '&jin kewalahan juga menghadapi desakan lima &rang lawan mereka yang mempergunakan segala daya, ilmu silat, sihir, bahkan racun, untuk mengalahkan mereka. ,ereka bertiga terdesak dan 486 sambil mengelak ke sana*sini kadang*kadang menangkis dengan kebutan ujung lengan baju atau juga dengan tangan mereka yang kebal, mereka terus mundur. $iba* tiba terdangar bentakan*bentakan nyaring keluar dari mulut para pendeta 'ama dan Sie 'i&ng melihat betapa tiga &rang kakek berpakaian putih terhuyung dan ada tanda merah di pakaian mereka yang putih. #arah! $iga &rang kakek itu agaknya terluka! %kan tetapi, mereka masih terua melawan. Kini pertempuran makin mendekati garis lingkaran dan tiba*tiba, se&rang di antara kakek berpakaian putih mel&ncat dan 487 kakinya menginjak sebelah dalam lingkaran. $iba*tiba t&ngkat butut kakek jembel itu bergerak mend&r&ng punggung kakek yang melanggar" lingkaran itu dan tubuh kakek berpakaian put ih itupun t&rd&r&ng keluar! Ketika para anggauta $ibet 2g&*h&uw dengan penuh semangat dan nafsu mendesak terus, tiga &rang kakek berpakaian putih itu berl&mpatan dan agaknya mereka tidak berani menginjak lingkaran! $idak demikian dengan para pendata 'ama. %da dua &rang yang tanpa sengaja menginjak garis lingkaran, yaitu $hay S& 'ama dan $hay )&k 'ama. 0egitu melihat $hay S& 'ama, si kurus kering yang bertenaga 488 raksana itu memasuki lingkaran, kakek jembel lalu menggerakkan t&ngkat bututnya, seperti tadi mend&r&ng dan tubuh pendeta 'ama itupun terd&r&ng keluar. (ada saat itu, $hay )&k 'ama juga masuk ke dalam lingkaran, kembali dia t&rd&r&ng keluar &leh t&ngkat butut. Keduanya men&leh dan $hay 0& 'ama marah sekali. #ia memutar t&mbaknya dan karena dia mengira bahwa anak b&ngk&k itu yang usil tangan, t&mbaknya menyerang ke arah Sie 'i&ng. 0agaikan anak panah meluncur dari busurnya, t&mbak itu menusuk ke arah leher Sie 'i&ng. %nak ini tidak tahu bahwa bahaya maut mengancam nyawanya. 489 $rakkk!" $&mbak itu terpental ketika bertemu dengan t&ngkat butut. $hay 0& 'ama terbelalak, tidak mengira sama sekali bahwa ada se&rang kakek jembel yang mampu membuat t&mbaknya terpental dengan tangkisan t&ngkat butut. (adahal, dia memiliki tenaga gajah yang sukar dilawan. (ada saat itu, $hay )&k 'ama yang juga marah, mengayun rantai bajanya ke arah kakek jembel. Kakek jembel itu terkekeh keras dan kembali kepala Sie 'i&ng kehujanan dan begitu kakek jembel itu menggerakkan tangan kiri, ujung rantai baja itu sudah ditangkap dan ditariknya. $hay )&k 'ama 490 tiba*tiba merasa ada tenaga dahsyat membet&tnya sehingga tertarik mendekat dan t&ngkat butut itu menyambar ke arah kepalanya. $&kkk!" Kepala $hay )&k 'ama yang gundul kena dikemplang dan seketika muncul telur ayam di kepala yang gundul itu! $hay )&k 'ama meraba kepalanya yang dikemplang itu dengan tangan kiri dan diapun terbelalak keheranan. Kepalanya sudah kebal, bahkan dibac&k g&l&k saja tidak akan terluka. Kenapa kini dikemplang sebatang t&ngkat butut saja dapat menjadi bengkak dan menjend&l sebesar telur ayam. 2yeri sekali memang tidak, akan tetapi hatinya 491 yang amat nyeri karena dia merasa dihina. $hay 0& 'ama yang melihat rekannya dikemplang, menjadi marah dan biarpun tadi dia terkejut &leh tangkisan t&ngkat butut, kini dia menyerang lagi dengan tusukan t&mbaknya ke arah perut kakek jembel. 6aduh, jeb&l perut ini1." teriak kakek jembel dan t&mbak itu benar*benar mengenai perutnya dan tembus! %kan tetapi, tidak ada darah keluar, tidak ada usus keluar dan tiba*tiba kepala $hay 0& 'ama kena dikemplang t&ngkat butut. $akkk!" #an seperti juga kepala $hay )&k 'ama, kini 492 kepala $hay 0& 'ama yang gundul muncul pula sebuah telur ayam! Ketika $hay 0& 'ama mengerahkan kekuatan batinnya memandang, ternyata t&mbaknya sama sekali tidak menembus perut kakek jembel itu, melainkan menembus baju jembel yang ked&d&ran dan tadi hanya merupakan suatu permainan sihir saja. %nehnya, kenapa dia yang ahli sihir sampai dapat dipermainkan seperti itu. Sementara itu, tiga &rang pendeta 'ama yang kini menghadapi tiga &rgng kakek )imalaya, tentu saja merasa berat kalau melawan se&rang dengan se&rang. #ua &rang rekannya meninggalkan mereka dan sibuk mengurusi kakek jembel! 493 Si*sute dan 2g&*sute (adik seperguruan ke empat dan ke lime), hay& bantu kami!" teriak $hay Ku 'ama. #ua &rang itu, $hay )&k 'ama dan $hay 0& 'a mengelus*elus kepala mereka yang benj&l, akan tetapi mereka sadar bahwa mereka berhadapan dengan se&rang jembel yang amat sakti, maka merekapun kini hendak membantu rekan*rekan mereka yang agaknya kewalahan juga menghadapi )imalaya Sam '&jin. %kan tetapi pada saat itu, terdangar seruan yang halus. Siancai1.! $idak malukah kalian ini lima &rang pendeta yang mestinya menjahui kekerasan, kini malah 494 mempergunakan kekeranan untuk menyerang &rang lain." 'ima &rang pendeta 'ama itu terkejut karena suara yang halus itu mengandung wibawa yang amat besar, bahkan mengandung getaran tenaga khi*kang yang terasa menggetarkan jantung, maka merekapun berl&ncatan mundur untuk mamandang siapa yang muncul itu. Kiranya se&rang kakek tua renta, usianya tentu sudah tujuh piluh lima tahun, rambutnya putih semua riap*riapan, kumis dan jengg&tnya juga putih, tubuhnya tinggi kurus dan tegak, wajahnya segar, pakaiannya berwarna kuning yang hanya dilibatkan dan 495 dililitkan pada tubuhuya, tangan kanannya memegang sebatang t&ngkat butut. Supek1.!" )imalaya Sam '&jin cepat memberi h&rmat kepada kakek itu. )eh*heh*heh, kalau suheng yang muncul, semua akan menjadi beres penuh damai, heh*heh*heh!" Kakek jembel barseru sambil terkekeh dan kembali Sie 'i&ng kehujanan! )imalaya San '&jin memberi h&rmat kepada kakek jembel itu. $erima kasih atas bantuan susi&k! " )eh*heh, siapa yang bantu siapa. %ku hanya membuat ruangan untuk anak b&ngk&k ini, ternyata ada 'ama jubah merah berani melanggar, tentu saja kukemplang kepalanya, 496 heh*heh!" 'ima )arimau $ibet terkejut bukan main. ,ereka belum mengenal (ek*sim Sian*su, kakek berpakaian kuning itu, dan juga tidak mengenal K&ay $&jin, kakek jembel yang aneh itu, akan tetapi mendengar bahwa dua &rang itu adalah supek (uwa perguruan) dan susi&k (paman perguruan) dari )imalaya Sam '&jin, tentu saja mereka merasa gentar. 0aru )imalaya Sam '&jin saja sudah merupakan lawan yang sukar dir&b&hkan, apalagi muncul paman guru dan uwa gurunya! %pa lagi $hay )&k 'ama dan $hay 0& 'ama yang masih merasa bekas ketukan t&ngkat pada kepala mereka yang 497 menjadi benj&l. ,asih terasa berdanyutan kepala itu! Kalian ini para t&su s&mb&ng selalu menentang kami!" bentak $hay Ku 'ama dengan marah, akan tetapi juga gentar untuk turun tangan. Siancai1.!" (ek*in $&su yang terluka pundaknya, berdarah sedikit, berkata sambil menarik napas panjang. $hay Ku 'ama, bukankah &m&nganmu itu sengaja kauputar* balikkan. Sejak kapan kami memusuhi kalian. Siapakah yang menyerang, membunuhi para pertapa yang tidak bersalah apapun di )imalaya. Kami sudah mengalah, mengungsi ke Kun*lun*san. Siapa pula yang mengundang kalian datang 498 untuk menangkapi bahkan mengancam untuk membunuh kami dan para pertapa di sini pula." Kami hanya menerima perintah dari 3ang ,ulia #alai 'ama!" bentak $hay Ku 'ama. Kami harus menangkap )imalaya Sam '&jin untuk mempertanggung* jawabkan pember&ntakan dan pembunuhan yang dilakukan mendiang guru kalian!" Siancai1.!" (ek*sim Sian*su berkata, suaranya halus namun kembali lima &rang 'ama itu bergidik kareng isi dada mereka tergetar hebat. ,ereka terpaksa mencurahkan perhatian dan mengerahkan tenaga untuk melindungi diri 499 sambil memandang kepada kakek t inggi kurus itu. Sungguh aneh sekali! ,endiang sute menentang para 'ama yang hendak memaksa se&rang anak dusun dan hendak diculik. #alam pertempuran itu, tiga &rang 'ama tewas. %pa anehnya dalam hal itu. Kalau sute kalah, tentu dia yang tewas! #an anak yang dilindungi mendiang sute itu adalah #alai 'ama yang sekarang! 0agaimana mungkin dia yang menyuruh kalian untuk menangkapi atau membunuh murid*murid sute. Sungguh janggal!" ,endengar ini, lima &rang 'ama itu saliag pandang. 500 Kemudian $hay Ku 'ama berseru, Kami adalah utusan #alai 'ama akan tetapi telah gagal. 0iarlah kami akan melap&r kepada beliau dan kalian tunggu saja pembalasan dari kami!" Setelah berkata demikian, $hay Ku 'ama berkelebat pergi dikuti &leh empat &rang adik seperguruannya. )eh*heh*heh, suheng, kenapa sampai sekarang engkau masih menjadi se&rang yang lemah. %njing*anjing itu gila dan membahayakan, bagaimana kalau aku mewakili suheng mengejar dan membasmi mereka." kata K&ay $&jin. Kakek ini adalah sute (adik seperguruan) dari (ek*sim Sian* su, akan 501 tetapi kalau (ek Sim Sian*su hidup sebagai se&rang yang memperdalam kemajuan jiwanya, hidup sebagai se&rang yang membersihkan diri lahir batin bahkan mengasingkan diri dari keramaian duniawi, sebaliknya K&ay $&jin suka berkeliaran dan memang ada kelainan pada dirinya. #ia dikenal sebagai se&rang yang sinting! (ada hal dalam ilmu kepandaian silat maupun kekuatan sihir, dia tidak kalah dibandingkan suhengnya itu. ,ungkin justeru karena dia terlampau banyak mempelajari ilmu sihir dan gaib, terlalu dalam menjenguk ke dalam rahasia kegaiban, dan batinnya tidak kuat, maka dia 502 menjadi sint ing seperti itu. )idupnya berkeliaran seperti jembel dan kadang*kadang melakukan hal aneh* aneh yang tidak lumrah. #ia tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, berkeliaran sampai jauh ke empat penjuru dan muncul secara tiba*tiba saja tanpa berita lebih dulu. %kan tetapi diapun tidak pernah men&nj&lkan diri sehingga jarang ada yang mengenalnya sebagai se&rang sakti, lebih dikenal sebagai se&rang sinting. Sute, engkaupun sampai sekarang masih belum menanggalkan sikapmu yang ugal*ugalan. Siapakah dirimu ini maka engkau mempunyai niat untuk membunuh &rang. 503 %pakah engkau tidak melihat bahwa tidak ada perbedaan antara engkau dan mereka." )eh*heh*heh, heei, anak b&ngk&k. Engkau dengar itu. 0ukankah pendirian suheng itu aneh sekali. $adi dia sendiri datang, dan kalau lima ek&r m&nyet gundul itu tidak pergi, aku yakin dia akan turun tangan melindungi tiga &rang murid kep&nakan yang baik ini dan akan mengalahkan mereka berlima. %kan tetapi sekarang, c&ba dangar, dia berceramah menguliahi aku agar aku tidak membunuh lima &rang 'ama itu! )eh*heh*heh, leluc&n yang tidak lucu bukan." 0iarpun jembel tua itu nampak ugal*ugalan, namun diamdiam 504 Sie 'i&ng membenarkan pendapatnya. ,aka diapun lupa diri dan sambil memandang kepada kakek berpakaian kuning itu, dia berkata, ,emang benar, kek. 'ima &rang pendeta itu tadi jahat bukan main, lebih jahat karena mereka itu berjuluk pendeta. ,embasmi mereka merupakan kewajiban, karena akan men&l&ng manusia dari ancaman kejahatan mereka. %ndaikata aku kuat, tentu aku akan membasmi mereka!" Siancai1. Siapakah b&cah ini." tanya (ek*sim Sian*su kepada )imalaya Sam '&jin. (ek In $&su lalu menceritakan tentang Sie 'i&ng, se&rang b&cah gelandangan yang pernah 505 menyelamatkan dirinya secara tanpa disengaja ketika dia diserang &leh dua &rang 'ama, kemudian betapa b&cah itu terkena pukulan beracun dari $hay Ku 'ama dan mereka bertiga sudah berusaha meng&batinya namun gagal ketika tiba*tiba muncul $ibet 2g&*h&uw tadi. Kebetulan supek telah datang, maka m&h&n supek menyembuhkan penderitaannya," kata (ek In $&su kepada supeknya. ,emang aneh hubungan antara mereka itu. )imalaya Sam '&jin berusia kurang lebih tujuh puluh tahun, sedangkan (ek*sim Sian*su lima tahun lebih tua, akan tetapi 506 dia telah menjadi uwa perguruan mereka! )al ini adalah karena ketika mempelajari ilmu di )imalaya, )imalaya Sam '&jin sudah berusia tiga puluh tahun lebih dan guru mereka, yaitu se&rang sute dari (ek*sim Sian*su, berusia tiga tahun lebih tua dari mereka. (ek*sim Sian*su memang memiliki banyak macam kepandaian, di antaranya ilmu peng&batan. ,endengar bahwa anak b&ngk&k itu telah menyelamatkan nyawa (ek Im $&su, dan menderita luka pukulan beracun, diapun lalu mendekati Sie 'i&ng dan memeriksa punggung dan dadanya. #ia mengerutkan alisnya dan berkata. %h, biarpun hawa beracun 507 sudah bersih, akan tetapi isi perutnya mengalami guncangan hebat dan ada racun tertinggal di dalam darahnya. #ia dapat di&bati akan tetapi akan memakan waktu yang cukup banyak. 0iarlah dia ikut dengan pint&, dan perlahan*lahan pint& sembuhkan dia." 'ihat, anak b&ngk&k. 5rang tua itu menyelewengkan percakapan dan pura*pura tidak mendengar perkataan tadi. ,enggelikan, heh*heh*heh!" kata K&ay $&jin. 0iarpun di dalam hatinya Sie 'i&ng merasa gembira bahwa dia akan di&bati &leh kakek berpakaian kuning, nanun mendengar ucapan K&ay $&jin, dia merasa tidak puas juga. 508 '&cianpwe, maafkan aku. Kalau l&cianpwe tidak mau menjelaskan mengapa l&cianpwe melarang kakek jembel ini membasmi lima &rang 'ama yang jahat, terpaksa aku tidak mau ikut dengan l&cianpwe untuk di&bati." )ushh! %nak baik, kalau tidak di&bati engkau akan mati," kata (ek*sin $&su. )eh*heh*heh, kau benar, anak b&ngk&k. Kalau dia tidak mau menerangkan, biar engkau ikut aku saja. Kalau harus mati, kita mati bersama dan melanjutkan perjalanan ke neraka atau ke s&rga, he*he*heh!" (ek*sim Sian*su menarik napas panjang. Kalian berdua ini 509 sama*sama ingin mengerti, itu baik sekali walaupun sesungguhnya engkau harus malu untuk mengajukan pertanyaan yang kekanak*kanakan itu, sute. %nak baik, siapakah namamu." 2amaku Sie 'i&ng, l&cianpwe." Sie 'i&ng. 2ama yang baik. 2ah, dangarkanlah, Sie 'i&ng, dan engkau juga, sute. Semua perbuatan itu dinilai dari yang menjadi pend&r&ngnya. 5rang bertentangan, berkelahi, juga harus dilihat dari apa yang menjadi pend&r&ngnya. +elas bahwa kita tersesat jauh kalau kita berkelahi dengan &rang lain karena kemarahan, kebencian atau dandam. Engkau tadi 510 melihat sendiri betapa tiga &rang murid kep&nakan kita ini berkelahi melawan &rang 'ama hanya untuk membela diri saja, tanpa sedikitpun dikuasai nafsu kebencian, kemarahan atau keinginan membunuh lawan. $entu saja sudah menjadi hak mereka untuk mempertahankan diri dan melindungi dirinya apabila terancam kesakitan atau kematian. Sebaliknya, engkaupun melihat sendiri bagaimana keadaan batin lawanlawan itu dalam perkelahian. ,ereka itu jelas berkelahi dengan nafsu dandam dan kebencian, keinginan untuk membunuh. Kalau sekarang kita mengejar mereka dengan 511 niat hati untuk membasmi mereka, bukankah keinginan itupun didasari &leh kebencian. Karena itu, setiap perbuatan manusia haruslah dilihat dari pamrihnya atau dari sebab yang mend&r&ngnya melakukan perbuatan itu, karena biarpun perbuatannya itu nampaknya serupa atau sama, namun sesungguhnya berbeda, seperti buat dan langit." K&ay $&jin terkekeh*kekeh, sedangkan Sie 'i&ng diam*diam mengakui kebenaran pendapat (ek*sim Sian*su. 6alaupun masih belum dewasa, namun anak itu memang memiliki kecerdasan. ,elihat betapa sutenya masih hahah* heheh, (eksimSian* su tersenyum. 512 Sute, sudah belasan tahun kita tidak saling jumpa, kulihat engkau masih sama saja. %ku dapat membaca semua isi hatimu. Engkau tentu masih belum puas, bukan. 2ah, selagi j&d&h mempertemukan antara kita sekarang ini, kau b&leh keluarkan semua isi hatimu dan mari kita bahas bersama, biar didengarkan juga &leh tiga &rang murid kep&nakan kita yang bijaksana ini, dan juga biarlah anak yang baik ini berkesempatan mendengarnya." K&ay $&jin bertepuk tangan tanda gembira. )eh* heh*heh, bagus, bagus! ,emang aku belum puas, suheng. %kan kukeluarkan semua rasa penasaran dalam hatiku ini. Selama 513 bertahun*tahun aku melihat kepalsuan*kepalsuan dunia dan aku muak, suheng, aku sedih1." #an tiba*tiba kakek itupun menangis terisak*isak seperti anak kecil! $entu saja Sie 'i&ng terkejut melihat hal ini dan dia memandang dengan mata terbelalak. %kan tetapi, tiga &rang kakek )imalaya itu yang kini juga sudah duduk bersila seperti dua &rang supek dan susi&k mereka, hanya menundukkan muka saja, sedangkan (ek*sim Sian*su memandang sutenya sambil tersenyum. 'anjutkan, sute." Sambil menyusuti air matanya, K&ay $&jin melanjutkan. 514 %ku melihat semua &rang mengenakan t&peng pada mukanya. ,engerikan dan menakutkan, juga membuat hati penasaran dan mend&ngk&l sekali. (ada lahirnya semua &rang memakai t&peng yang indah dan bersih, padahal di balik t&peng itu, batin mereka busuk dan k&t&r! ,una:k dan purapura. )ati, kata dan perbuatan merupakan segi tiga yang berbeda jurusan. (alsu, palsu, semua palsu! +uga para pendeta yang pernah kujumpai berbatin palsu. Karena itu, suheng, aku sudah membuang semua pantangan. )eh*heh, aku makan daging, minum arak, heh*heh. Suheng sendiri tentu tak pernah makan daging dan minum arak, bukan. 515 %pakah suheng bareni mengatakan bahwa suheng tidak pernah membunuh." Siancai1.! (int& tidak menyangkal, sute. %kan tetapi dijauhkan $hian kiranya hati ini dari benci, iri, dengki dan pementingan diri pribadi." /&ba jawab, suheng. %pakah kalau suheng makan sayur dan minum air saja, berarti suheng tidak melakukan pembunuhan. +awab yang jujur, jangan muna:k, suheng!" Saincai1., muna:k lebih keji daripada penyelewengan itu sendiri, sute. $idak dapat disangkal lagi, di dalam sayuran, tumbuh*tumbuhan, buah*buahan, bahkan di dalam air jernih 516 itu terdapat mahluk*mahluk hidup yang bargerak dan bernyawa dan yang tidak nampak saking kecilnya. 0ahkan sayur itu sendiri merupakan tumbuh*tumbuhan yang hidup." 2ah*nah*nah1.!" K&ay $&jin menudingkan telunjuknya, mengamang*amangkan ke arah suhengnya. Kalau begitu suheng juga membunuh!" ,emang, hal itu pint& akui, sute, akan tetapi biarpun sama*sama membunuh namun perbedaannya bumi*langit, ,anusia hidup harus makan, demi kelangsungan hidupnya dan sudah menjadi pembawaan sejak lahir bahwa manusia 517 harus makan. #an satu*satunya bahan makanan yang baik, menghidupkan, dan bukan sekedar menuruti nafsu lidah saja, adalah sayur*sayuran dan buah*buahan, juga air jernih. 0iarpun semua itu mengandung mahluk hidup, akan tetapi karena tidak kelihatan maka kita membunuh tanpa kita ketahui, tanpa kita sengaja. %ndaikata pint& melihat ada ulat pada buah yang pint& makan, tentu ulat itu akan pint& singkirkan agar tidak termasuk dan termakan. Semua mahluk hidup kecil tak nampak yang ikut termakan, bukan sengaja dimakan. Inilah bedanya, sute. 5rang yang makan daging, sengaja 518 membunuh hewan itu dan makan dagingnya untuk memuaskan selera, sedangkan &rang yang makan sayur, biarpun membunuh mahluk kecil*kecil, hal itu dilakukan bukan dengan sengaja dan sama sekali tidak bermaksud menikmati dagingnya. #emikian pula dengan sayuran, welaupun sayuran itupun hidup, namun sayuran tidak bergerak, tidak memperlihatkan rasa sakit seperti halnya binatang. #emikianlah, sute. Segala perbuatan haruslah dilihat dasar dan pend&r&ngnya. Kalau &rang membunuh sesama hidup karena ingin memuaskan nafsu kesenangan, atau karena kebencian, sungguh hal itu merupakan perbuatan yang amat keji dan kejam." 519 0agaimana kalau aku minum arak. Itu tidak membunuh1." Sute, mengapa dianjurkan agar minuman arak dijauhi. Karena dari minum arak &rang menjadi mab&k dan dalam mab&k dapat melakukan hal*hal yang tidak baik. 0ermab&kmab&kan memberi jalan kepada nafsu untuk makin merajalela menguasai batin. +uga, bermab&k*mab&kan merusak kesehatan. Kalau hal seperti ini tetap dilaksanakan, bukankah itu merupakan keb&d&han besar merusak diri sendiri. Ingat, sute. $ubuh kita merupakan Kuil Suci yang dihuni &leh jiwa. Sudah sepatutnya kalau kita merawat Kuil Suci ini sebaikbaiknya, 520 tidak dik&t&ri dan t idak dirusak, kita pelihara sebaiknya luar dalam." Suheng, keteranganmu sudah cukup jelas. Sekarang, kebetulan kita saling bertemu, aku minta sedikit petunjuk tentang ilmu silat kepadamu. 2ah, bersiaplah, suheng!" K&ay $&jin mel&ncat berdiri dan menudingkan t&ngkat bututnya ke langit. ,elihat ini, (ek*sim Sian*su tertawa. )aha, sejak dulu engkau masih saja keranjingan ilmu silat, sute. 5rang*&rang tua bangka seperti kita ini, perlu apa mementingkan ilmu kekerasan seperti itu. %kan tetapi, pint& mendangar bahwa engkau telah memper&leh ilmu yang amat 521 hebat, maka pint&pun ingin pula manyaksikan kehebatan ilmumu itu, sute. 2ah, perlihatkan kepada pint&!" (ek*sin Sian*su juga bangkit berdiri dan dengan tenang dia menghampiri kakek sint ing itu, berdiri tegak dengan t&ngkat butut di tangannya. Kedua &rang kakek itu sungguh amat berbeda. (ek*sim Sian*su demikian anggun dan rapi bersih, penuh wibawa akan tetapi juga penuh kelembutan dan keramahan, sinar mata dan senyumnya penuh kasih sayang. Sebaliknya, K&ay $&jin berpakaian tidak karuan, butut dan k&t&r, berdirinya juga sembarangan saja, dan hanya ada satu 522 persamaan antara mereka, yaitu bahwa keduanya memiliki sinar mata menc&r&ng dan keduanya sama*sama memegang sebatang t&ngkat butut. ,elihat betapa supek dan susi&k mereka itu saling berhadapan dengan t&ngkat di tangan, )imalaya Sam '&jin mengamati dengan wajah berseri gemblra. Sungguh beruntung, pikir mereka. Kesempatan seperti ini sungguh langka. Sementara itu Sie 'i&ng yang sama sekali belum mengenal dasar ilmu silat tinggi, hanya n&nt&n dengan hati ingin tahu, akan tetapi tentu saja dia tidak begitu mengerti, karena ketika tadi terjadi perkelahian tingkat tinggi antara 523 para pendeta 'ama dan San '&jin diapun tidak mampu mengikut inya dengan baik. #ia hanya merasa heran mengapa hatinya tertarik kepada si jembel yang ber&tak miring ini, akan tetapi diapun kagum dan tunduk kepada kakek berpakaian kuning yang berwibawa. )eran dia mengapa kakek itu mau saja melayani jembel tua yang disebut sute*nya. Suheng, c&ba kausambut jurus t&ngkatku ini!" $iba*tiba K&ay $&jin berseru dan t&ngkatnya bergerak. %nehnya, gerakan itu lambat saja, seperti main*main akan tetapi ujung t&ngkat itu mengeluarkan angin menderu dan ujungnya 524 menusuk secara beruntun ke arah tulang*tulang iga (ek*sim Sian*su, sedangkan tangan kirinya dipentang dengan jari*jari tangan terbuka, siap menyambut ke mana lawan akan mengelak! Semua gerakan ini dilakukan lambat sehingga Sie 'i&ng saja dapat mengikuti dengan pandang matanya. 0agus sekali!" seru (ek*sim Sian*su memuji, bukan sekadar menyenangkan hati sutenya, melainkan memuji karena kagum. #ia melihat betapa dahsyatnya serangan sutenya itu yang memang amat sukar untuk dilawan, sukar dielakkan maupun ditangkis. #ia maklum bahwa kalau 525 ditangkis, maka tenaga tangkisan itu justeru akan memperkuat getaran t&ngkat sutenya untuk melakukan tusukan berikutnya karena serangan itu merupakan serangkaian tusukan ke arah tulang iga. #ia lalu mengangkat t&ngkatnya, menggerakkan t&ngkat bututnya dengan lambat pula, dan menyambut t&ngkat sutenya. #ua batang t&ngkat butut bertemu, akan tetapi (ek*sim Sian*su tidak menangkis, melainkan menggunakan sin*kang membuat t&ngkatnya menempel pada t&ngkat sutenya dan dengan demikian, t&ngkatnya terus mengikuti gerakan t&ngkat sutenya dan 526 setiap tusukan dapat did&r&ngnya kembali sehingga ujung t&ngkat sutenya itu hanya mampu mencium kain kuning yang melibat dada saja. Karena serangan pertama gagal, K&ay $&jin melangkah mundur. )emm, sungguh hebat. 0ukankah itu sebuah jurus dari ilmu t&ngkatmu yang baru, yang dinamakan $a*kwi $ung*h&at (Ilmu $&ngkat ,emukul Setan)." tanya sang suheng. )eh*heh*heh, matamu yang sudah tua memang masih tajam sekali, suheng. ,emang benar, dan jurus tadi kunamakan +urus ,enghitung $ulang Iga. Sayang engkau 527 tidak membiarkan aku menghitung tulang igamu, suheng." #an membiarkan tulang*tulang igaku yang sudah tua itu remuk. %ih, aku berkewajiban menjaga tubuh tua ini, sute." Sekarang lihatlah ini, jurus yang kunamakan ,enyapu 4ibuan Setan!" katanya dan K&ay $&jin sudah menyerang lagi, kini t&ngkatnya itu membuat gerakan berputar lebar dan seakan ada ratusan batang t&ngkat menyambar ke arah tubuh (ek*sim Sian*su, dari kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah! Sungguh hebat t&ngkat itu, atau &rang yang menggerakkan t&ngkat itu. 0agaimana mungkin t&ngkat yang 528 hanya sebatang itu mampu menghujankan serangan seperti itu, dari segala jurusan, dalam waktu yang berturut*turut. #an angin pukulan yang keluar dari t&ngkat itu! 7ntung Sie 'i&ng masih duduk bersila, demikian pula Sam '&jin sehingga angin pukulan yang menyambar ke atas itu tidak mengenai mereka. #aun*daun p&h&n yang berdekatan sudah r&nt&k semua, bahkan ada ranting yang kurang kuat patah*patah terkena sambaran angin pukulan t&ngkat butut itu! ,elihat keadaan ini, berdebar rasa jantung Sie 'i&ng. 0arulah dia melihat sendiri betapa hebatnya kakek jembel gila itu. 529 Siancai1.! Sungguh dahsyat1.!" kata (ek*sim Sian*su dan kakek inipun menggerakkan t&ngkat bututnya dan ke manapun bayangan t&ngkat K&ay $&jin menyambar, selalu t&ngkat itu bertemu dengan t&ngkat lain yang menangkisnya, se&lah*&lah tubuh (ek*sim Sian*su sudah dilindungi benteng yang k&k&h kuat. 0erulang kali t&ngkat mereka saling bertemu, mengeluarkan suara tak*tuk*tak*tuk yang menggetarkan jantung, seperti dua buah benda yang amat kuat dan berat saling bertemu. %khirnya, kembali K&ay $&jin melangkah mundur menghentikan serangannya. Engkau memang hebat, suheng. ,asih saja engkau 530 memiliki ilmu 0enteng $&ngkat 0aja yang amat k&k&h kuat. %kan tetapi balaslah menyerang, suheng. Kenapa engkau hanya menangkis saja dan tidak membalas." Siancai1., sute yang baik. 0agaimana pint& mampu menyarang kalau untuk melindungi diri saja sudah rep&t sekali. )ampir saja pint& tidak kuat bertahan terhadap seranganmu yang mengerikan tadi." 0iarlah sekarang yang terakhir, suheng. Sambutlah jurus $&ngkat ,enghancurkan Kepala Setan ini!" #an dia pun sudah memegang t&ngkat itu dengan kedua tangannya dan langsung menghantamkan ke arah kepala suhengnya dari atas. 531 Kelihatannya saja jurus ini amat sederhana bahkan kasar seperti gerakan liar &rang yang berkelahi tanpa menggunakan ilmu silat. %kan tetapi sesungguhnya pukulan ini berbahaya sekali karena mempunyai banyak macam perubahan yang tidak tersangka*sangka andaikata yang dipukul mengelak. ,enghadapi pukulan dari atas seperti itu, memang mudah saja mengelak. %kan tetapi anehnya (ek*sim Sian* su justeru tidak mengelak melainkan mengangkat kedua tangan yang memegangi kedua ujung t&ngkat untuk menangkis! #ia mengenal ilmu yang aneh ini dan tahu bahwa di balik 532 kesederhanaannya tersembunyi perubahan yang amat berbahaya. ,aka dia tidak mau mengelak malah menangkis agar jurus itu dengan tenaga sepenuhnya menimpa tangkisannya dan diam*diam dia mengerahkan tenaga saktinya. Sie 'i&ng sudah merasa ngeri, mengira bahwa tentu pertemuan antara dua t&ngkat itu akan hebat dan dahsyat sekali dan tentu ada di antara dua &rang kakek itu yang akan terluka. #an t&ngkat butut yang dipukulkan &leh K&ay $&jin itu menyambar turun, amat kuatnya menimpa t&ngkat yang 533 dilintangkan di atas kepala (ek*sim Sian*su. Kedua &rang kakek itu memegangi t&ngkat dengan kedua tangan. #ua batang t&ngkat butut itu bertemu, keras sekali akan tetapi sungguh luar biasa. $idak ada suara terdangar! Se&lah&lah dua batang t&ngkat itu hanyalah benda*benda yang lunak. %kan tetapi, K&ay $&jin mel&mpat ke belakang dan t&ngkat bututnya telah patah menjadi dua p&t&ng! Sambil terkekeh dia melemparkan t&ngkat itu. #ua p&t&ng t&ngkat itu meluncur dan menancap pada batang sebuah p&h&n, tingginya dua meter lebih dan menancap rapi berjajar atas 534 dan bawah dalam jarak sekepalan tangan. )eh*heh, engkau hebat, suheng. 0iar kubantu engkau meng&bati b&cah b&ngk&k ini!" $iba*tiba dia sudah menangkap Sie 'i&ng dengan mencengkeram punggung bajunya dan tiba*tiba Sie 'i&ng merasa tubuhnya melayang ke atas dibawa &leh kakek itu mel&mpat ke arah p&h&n itu. #ia tidak sempat mer&nta karena tubuhnya sudah melayang ke atas dan dia merasa betapa kedua kakinya dijepitkan di antara dua p&t&ngan t&ngkat tadi sehingga tubuhnya tergantung dengan kepala ke bawah, bergantung pada kedua kakinya yang terjepit. $ernyata dua p&t&ng t&ngkat yang dilemparkan 535 tadi dan menancap di batang p&h&n, jaraknya demikian tepat sehingga dapat menjepit kedua pergelangan kaki Sie 'i&ng. Ketika Sie 'i&ng yang tergantung dengan kepala di bawah itu hendak mer&nta karena takut jatuh, kakek jembel itu sambil terkekeh menepuk punggung Sie 'i&ng tiga kali, cukup keras sehingga mengeluarkan bunyi berdebuk. #an seketika Sie 'i&ng muntahkan darah dari mulutnya yang langsung keluar dari dalam dada dan perutnya. #arah itu banyak dan agak menghitam! K&ay $&jin lalu mel&ncat turun. /ara dia turun dari p&h&n 536 itu aneh karena dia hinggap di atas tanah bukan dengan kedua kakinya, melainkan dengan kepalanya dan kini dia mel&mpat*l&mpat dengan kepala di bawah, mengeluarkan suara dak*duk*dak*duk dan tubuhnya sudah berl&ncatan secara aneh itu cepat sekali, sebentar saja lenyap dari situ. Siancai1. siancai1. siancai1.!" (ek*sim Sian*su memuji dengan kedua tangan dirangkap di depan dada. Sute K&ay $&jin sungguh telah mencapai t ingkat yang sukar diukur tingginya. )ebat." )ek 0in $&su, &rang ke tiga dari )imalaya Sam '&jin 537 membantah. %kan tetapi masih kalah &leh supek. 0uktinya t&ngkatnya patah menjadi dua p&t&ng ketika bertemu dengan t&ngkat supek!" )emmm, begitukah pendapatmu. 'ihat t&ngkatku ini1." kata (ek*sim Sian*su lirih. $iga &rang kakek itu melihat dan1. begitu t&ngkat di tangan itu digerakkan perlahan, maka runtuhlah t&ngkat itu dalam keadaan hancur berkepingkeping! )imalaya Sam '&jin terkejut. Kiranya tenaga K&ay $&jin sedemikian hebatnya sehingga p&rtemuan antara dua t&ngkat itu membuat t&ngkat di tangan (ek*sim Sian*su hancur, hanya berkat ilmu yang tinggi dari (ek*sim Sian*su, 538 maka t&ngkat itu masih dapat dipegangnya dalam keadaan yang utuh. Siancai1. 0ukan main hebatnya susi&k1." kata (ek*in $&su sambil menarik napas panjang. #an berbahaya sekali1.!" (ek*sim Sian*su dapat membaca isi hati murid kep&nakan ini. Engkau benar, memang berbahaya sekali kalau sampai ilmu*ilmunya itu diwariskan kepada se&rang manusia yang menjadi budak nafsu. 5rang seperti dia itu, yang tidak waras dan memang sinting, dapat saja melakukan hal yang anehaneh, dan mungkin juga lengah sehingga keliru menerima 539 murid. 0agaimanapun juga, segala sesuatu memang sudah digariskan &leh Kekuasaan $ertinggi, dan manusia hanya dapat memilih akan berpihak yang baik ataukah yang buruk, yang benar ataukah yang salah." Supek, kalau sampai susi&k memiliki murid yang murtad dan sesat, tentu akan lebih berbahaya dari pada $ibet 2g&h&uw tadi! #an kita sudah semakin tua. Siapakah yang akan menahan kejahatannya kelak." kata Swat )wa /injin. (ek*sim Sian*su tersenyum. #i atas (uncak )imalaya masih ada awan dan di atas awan masih ada langit! 540 0etapapun kuat dan tingginya kejahatan masih ada kekuasaan lain yang lebih kuat dan lebih tinggi untuk mengatasinya! )al itu tidak perlu dikhawatirkan. (ula, bukankah kita masih hidup sekarang. #an kalau sute dapat mempunyai murid, kitapun bisa saja memilih se&rang murid yang baik, agar kelak dia dapat menahan kejahatan yana datang dari manapun juga." (ada saat itu, terdengar suara memelas, '&cianpwe1. harap suka t&l&ng saya1." (ek*in $&su bangkit dan hendak menghampiri p&h&n itu untuk menurunkan Sie 'i&ng, akan tetapi (ek*sim Sian*su 541 mencegahnya. +angan diturunkan dulu! 0iarkan racun itu habis seperti yang dikehendaki &leh sute tadi!" Sie 'i&ng maraca tersikea sekali. #ia tergantung dengan kedua kaki terjepit t&ngkat, kepalanya di bawah dan dia merasa betapa kepalanya berdenyut*denyut seperti kebanjiran darah dan mulai merasa pening, juga isi perutnya seperti masuk ke dalam r&ngga dadanya, kedua kaki terasa kesemutan dan seperti tidak ada rasanya lagi, mukanya terasa panas. ,endengar ucapan kakek berpakaian kuning tadi, diapun merasa mend&ngk&l. '&cianpwe, kenapa begitu kejam membiarkan aku tersiksa 542 begini." Kini (ek*sim Sian*su mendekati p&h&n itu, berkata dengan lembut, Sie 'i&ng, ketahuilah bahwa sute K&ay $&jin tadi telah membantuku meng&batimu. #engan caranya sendiri yang aneh dia telah membantu dan mengeluarkan racun dari tubuhmu. 0ukan untuk menyiksamu kalau dia menggantungmu seperti ini. Sesungguhnya tergantung dengan kepala di bawah ini merupakan suatu cara latihan yang amat hebat hasilnya, ditambah dengan tepukannya pada punggungmu tadi telah membuat engkau langsung memuntahkan darah beracun dari tubuhmu. Sebagai 543 kelanjutannya, engkau harus bertahan selama satu jam tergantung di situ, dan semua racun akan keluar dari tubuhmu sehingga untuk menyembuhkanmu kembali hanya merupakan hal mudah, hanya memulihkan tenagamu saja." ,endengar ini, Sie 'i&ng merasa girang sekali. %h, kalau begitu, maafkan saya, l&cianpwe, dan terima kasih. +angankan satu jam, biar sepuluh jam saya akan pertahankan sekuat saya." (ek*sim Sian*su mengangguk*angguk dan diapun duduk kembali bersila di depan tiga &rang murid kep&nakannya. Supek tadi menyebut tentang betapa baiknya kalau kita 544 mempunyai se&rang murid, apakah supek maksudkan dia itu." (ek*in $&su menuding ke arah tubuh anak kecil b&ngk&k yang sedang tergantung dengan kepala di bawah itu. (ek*sim Siansu tersenyum dan diam*diam dia memuji ketajaman pandangan murid kep&nakan yang telah memper&leh kemajuan pesat ini. 0enar, dialah cal&n yang kulihat c&c&k sekali untuk menjadi tumpuan harapan kita," jawabnya. %kan tetapi1., dia cacat! %pa yang dapat diharapkan dari se&rang yang cacat, apalagi cacatnya b&ngk&k seperti dia." )ek 0in $&su mencela dengan alis berkerut. )emm, agaknya engkau belum memeriksa anak itu 545 dengan seksama," kata (ek*sim Sian*su. Sute tadi sekali melihat saja sudah tahu akan keistimewaan anak itu sehingga dia mau turun tangan meng&batinya." Supek benar, sute. #ia memang se&rang anak yang berbakat tinggi, dan baik sekali. /acatnya itu tidak akan menjadi penghalang besar, karena itu hanya merusak bentuknya saja, tidak mempengaruhi dalamnya," kata (ek In $&su. ,ereka lalu bercakap*cakap tentang sepak terjang lima &rang pendeta 'ama dari $ibet yang mengadakan pengacauan di Kun*lun*san, memburu para pertapa yang pindah dari 546 )imalaya puluhan tahun yang lalu. Supek, kalau dugaan teecu bertiga benar, memang tentu ada hal*hal aneh terjadi di $ibet. 4asanya tidak masuk di akal kalau #alai 'ama sendiri yang mengutus mereka untuk melakukan pembunuhan dan perburuan itu, apalagi mengutus mereka untuk menangkap atau membunuh teecu bertiga. 0agaimanapun juga tentu #alai 'ama tahu bahwa mendiang suhu dahulu adalah pembela dan pelindungnya, menyelamatkan banyak penduduk dusun asalnya yang diamuk &leh para 'ama yang akan menculiknya." kata (ek In $&su. ,emang agaknya bukan #alai 'ama yang mengutus 547 mereka. (int& lebih c&nd&ng menduga bahwa mereka itu tentu merupakan hubungan dekat sekali dengan para 'ama yang tewas di tangan mendiang gurumu dan mereka memang sengaja menuntut balas. 0ukankah ketika terjadi keributan dan pertentangan tiga puluh tahun yang lalu di $ibet itu, lima &rang 'ama ini belum muncul. Keributan dahulu itu memang dipimpin &leh #alai 'ama yang dahulu, yang marah &leh perlawanan mendiang suhu kalian sehingga menjatuhkan k&rban di antara para pendeta 'ama yang dahulu menganggap para pertapa, terutama para t&su di )imalaya 548 member&ntak. %kan tetapi, #alai 'ama yang sekarang ini, yang bahkan menjadi penyebab perkelahian antara suhu kalian dan para 'ama, tidak mempunyai permusuhan apapun dengan kita." ,emang mencurigakan sekali dan teecu kira hal ini patut untuk diselidiki, supek," kata )ek 0in $&su yang masih penuh semangat. Supeknya tersenyum. )ek 0in $&su, lupakah engkau berapa sudah usiamu. 5rang*&rang setua kita ini, tidak memiliki tenaga dan keuletan lagi untuk melakukan pekerjaan besar itu. ,emasuki $ibet untuk melakukan penyelidikan bukanlah 549 pekerjaan yang ringan. %pa lagi kita sudah mereka kenal, bahkan mereka musuhi. $idak, sebaiknya kalau kita menyerahkan tugas itu kepada muridku itu." #ia menunjuk kepada tubuh anak b&ngk&k yang tergantung di p&h&n. 0aiklah, supek. Kalau begitu, biarlah kelak teecu bertiga juga akan mewariskan ilmu*ilmu kami yang terbaik untuk sute kami itu," kata Swat )wa /injin. )anya sampai di situ Sie 'i&ng mampu menangkap percakapan mereka karena selanjutnya dia tidak mendengar apa*apa lagi, sudah pingsan dengan tubuh masih tergantung seperti kelelawar. Gadis cilik itu membalapkan kudanya naik ke bukit itu. 550 Se&rang gadis mungil, berusia antara sebelas dan dua belas tahun dengan wajah yang manis dan sepasang mata yang jeli dan indah. %nak perempuan itu mengenakan pakaian cukup indah dan cara dia menunggang kuda membuktikan bahwa ia sudah biasa dengan permainan ini. Kudanya juga seek&r kuda yang baik sekali, dengan tubuh panjang dan leher panjang. %nak perempuan itu seperti berlumba saja ketika melarikan kudanya semakin cepat, padahal jalan itu tidak rata dan mendaki. 2amun, agaknya ia memang sudah biasa dengan daerah ini, dan kudanyapun bukan baru sekali itu saja 551 membalap ke arah puncak bukit di mana terdapat banyak rumput hijau segar yang gemuk dan yang akan dinikmatinya sebagai hadiah kalau mereka sudah tiba di puncak. %khirnya tibalah mereka di puncak bukit yang merupakan tanah datar dengan padang rumput yang luas. Gadis cilik itu mel&ncat turun, ia dan kudanya bermandi keringat, dan keduanya nampak gembira. %palagi setelah anak perempuan itu melepaskan kendali kuda dan membiarkan kudanya makan rumput dan ia sendiri menjatuhkan diri duduk di atas rumput yang tebal, keduanya sungguh meniknati keindahan alam, 552 hawa udara yang berbau harum itu, bau tanah dan tumbuhtumbuhan yang segar. Kicau burung menambah semarak suasana. 0eberapa lamanya anak perempuan itu rebah telentang di atas rumput, melepaskan lelah dan memejamkan mata. %langkah nikmatnya telentang di atas rumput seperti itu! 'ebih nikmat daripada rebah di atas kasur yang paling lunak dengan tilamsutera yang paling halus. %kan tetapi seek&r semut yang agaknya tertindih &lehnya, menegigit tengkuknya. Ia bangkit dan menepuk semut itu, membuangnya sambil bersungut*sungut. Semut jahil kau!" katanya dan kini ia men&leh kepada kudanya. Ketika ia 553 melihat betapa kuda itu makan rumput dengan lahapnya, nampak enak sekali dengan mata yang lebar itu berkedapkedip melirik ke arahnya, ia menelan ludah dan perutnya tibatiba saja merasa lapar sekali. %nak perempuan itu adalah 3auw 0i Sian. Seperti telah kita ketahui, 0i Sian tinggal bersama ayahnya, 3aw Sun K&k, di k&ta Sung*jan, di ujung barat (r&pinsi Sin*kiang. #i tempat tinggalnya banyak terdapat penduduk aseli Suku 0angsa Kirgi-, 7igur, dan Ka-ak yang ahli menunggang kuda. 5leh karena keadaan lingkungan ini, sejak kecilpun 0i Sian pandai 554 menunggang kuda. %palagi ia memang menerima latihan ilmu silat dari ayahnya, maka menunggang kuda merupakan satu di antara kepandaian yang c&c&k untuknya. %yahnya yang amat sayang kepadanya bahkan membelikan seek&r kuda yang baik untuknya dan sudah biasa 0i Sian membalapkan kudanya pergi se&rang diri ke lembah*lembah dan padang* padang rumput. Kepergian Sie 'i&ng membuat anak perempuan ini berduka dan berhari*hari ia menangis dan mendesak ayah ibunya agar mencari Sie 'i&ng sampai dapat dan mengajaknya pulang. Ia merasa kehilangan sekali karena ia tumbuh besar di samping 555 pawan kecilnya itu yang merupakan paman, juga kakak, juga sahabat baiknya. Semua hiburan ayah ibunya tidak dapat meng&bati kesedihannya ketika ayahnya gagal menemukan kembali Sie 'i&ng. %kan tetapi, lambat laun ia manpu juga melupakan Sie 'i&ng dan pada hari itu, setengah tahun setelah Sie 'i&ng pergi, ia membalapkan kuda se&rang diri menaiki bukit itu. ,atahari sudah c&nd&ng ke barat dan 0i Sian yang merasa perutnya tiba*tiba menjadi lapar sekali melihat kudanya makan rumput, bangkit dan menghampiri kudanya. #irangkulnya 556 leher kudanya. Kuda itu dengan manja mengangkat kepala dan mengusapkan pipinya ke kepala gadis cilik itu. )ay& kita pulang, hari telah s&re," bisik 0i Sian dan iapun memasangkan kembali kendali kudanya. (ada saat itu, muncul lima &rang laki*laki kasar. ,ereka itu berusia rata* rata tiga puluh tahun dan mereka menghampiri 0i Sian sambil tersenyum menyeringai. Karena tidak mengenal mereka, 0i Sian mengerutkan alisnya dan tidak memperdulikan mereka. %kan tetapi ketika melihat gadis cilik itu hendak mel&ncat naik ke punggung kuda, tiba*tiba se&rang di antara mereka 557 melangkah maju dan merampas kendali kuda dari tangan 0i Sian. (erlahan dulu, n&na. Kuda ini berikan kepada kami!" katanya. 0i Sian terkejut dan marah. Ia sama sekali tidak merasa takut, sama sekali tidak ingat bahwa ia berada di tempat yang sunyi sekali dan lima &rang itu jelas bukan &rang baik*baik. $elunjuknya menuding ke arah muka &rang yang merampas kudanya. Siapa kalian. 0erani kalian mengambil kudaku." bentaknya. )a*ha*ha, bukan hanya kudamu, n&na, akan tetapi segalagalanya 558 yang ada padamu. )ay& lepaskan semua pakaianmu, kami juga minta semua pakaianmu itu." 0i Sian terbelalak, bukan karena takut melainkan karena marahnya. Saking marahnya, ia tidak mengeluarkan kata*kata lagi melainkan ia sudah mel&ncat ke depan dan memukul ke arah perut &rang yang bicara itu, se&rang laki*laki brew&kan yang agaknya menjadi pemimpin mereka. Serangannya cepat sekali datangnya. ,aklum, biarpun usianya baru hampir dua belas tahun, akan tetapi sejak kecil 0i Sian sudah menerima gemblengan ayahnya yang pandai sehingga dalam usia sekecil 559 itu ia sudah memiliki ilmu silat yang lumayan, terutama gerakannya cepat sekali walaupun dalam hal tenaga, ia masih belum kuat benar. Si brew&k itu sambil tertawa* tawa menc&ba untuk menangkap, akan tetapi dia kalah cepat. 0ukkk! " (erutnya kena dihantam tangan yang kecil itu dan diapun terjengkang. 0iarpun tidak terlalu nyeri, akan tetapi dia terkejut dan juga merasa malu. Kawan*kawannya segera menubruk dan tentu saja 0i Sian tidak mampu melawan lagi ketika mereka itu meringkusnya. 'epaskan ia!" tiba*tiba terdengar bentakan nyaring dan se&rang pemuda remaja berusia lima belas tahun lebih, 560 muncul di tempat itu. 0i Sian segera mengenal pemuda ini yang bukan lain adalah 'u Ki /&ng, putera 'u* ciangkun k&mandan pasukan keamanan di Sung*jan, pemuda yang pernah berkelahi dengan ia dan Sie 'i&ng. (emuda yang &leh ayahnya dical&nkan menjadi suaminya! 'ima &rang itu membalik dan memandang kepada 'u Ki /&ng tanpa melepaskan kedua lengan 0i Sian yang mereka telikung ke belakang. )emm, b&cah lancang, siapa kau." bentak si brew&k sambil menghampiri Ki /&ng dengan sikap mengancam. %kan tetapi pemuda remaja itu t idak menjadi gentar. 561 #iapun melangkah maju, membusungkan dada dan menjawab dengan lantang, 2amaku 'u Ki /&ng, putera dari 'u*ciangkun k&mandan keamanan di Sung*jan!" %hhh1.!" Si brew&k terkejut dan melangkah mundur mendekati teman*temannya yang juga terkejut dan memandang ketakutan. ,aaf1. maafkan kami1. k&ngcu1." Si brew&k berkata dengan suara gemetar. 'u Ki /&ng melanpkah maju lagi. Kalian tidak tahu siapa gadis ini. Ia adalah puteri 3auw $aihiap, se&rang pendekar besar di Sung*jan, dan ia tunanganku, mengerti." ,aaf1. maaf1." Kini lima &rang itu melepaskan 0i Sian dan mereka menggigil ketakutan. 562 Kalian patut dihajar!" Ki /&ng lalu melangkah maju dan tangan kakinya bergerak, menampar dan menendang. 'ima &rang itu jatuh bangun lalu mereka melarikan diri tunggang langgang, meninggalkan kuda tunggangan 0i Sian. Sejenak dua &rang muda remaja itu saling pandang dan dalam pandang mata 0i Sian ada sinar kagum. $ak disangkanya pemuda yang nakal itu memiliki keberanian dan kegagahan! $erima kasih1." katanya lirih, agak malu*malu mengingat bahwa tadi pemuda itu memperkenalkan ia sebagai tunangannya kepada para penjahat. Ki /&ng tersenyum bangga, lalu mendekati gadis cilik itu. 563 Sian*m&i, perlu apa berterima kasih. Sudah semestinya kalau aku membela dan melindungimu, kalau perlu dengan jiwa ragaku, bukankah engkau ini tunanganku dan cal&n isteriku." 0erkata demikian, Ki /&ng mendekat dan tangannya lalu memegang lengan 0i Sian dengan mesranya. ,erasa betapa lengannya diraba dengan mesra, meremang rasanya bulu tengkuk 0i Sian dan iapun menarik tangannya dengan renggutan, dan iapun melangkah mundur, alisnya berkerut. %ku tidak minta pert&l&nganmu, dan aku bukan tunanganmu!" bentaknya marah. %ihh, jangan bersikap seperti itu kepadaku, cal&n 564 suamimu, Sian*m&i. Ingat, antara &rang tua kita sudah setuju akan perj&d&han kita1." %ku tidak perduli! %ku t idak sudi!" kembali 0i Sian membentak. Sian*m&i, jangan begitu. ,engapa engkau membenci aku. %pakah aku tidak menang segala*galanya dibandingkan anak b&ngk&k itu." $iba*tiba sepasang mata yang jeli itu mengeluarkan sinar kemarahan yang seperti bernyala. +angan menghina paman Sie 'i&ng! %ku sayang padanya dan dia sepuluh kali lebih baik dari padamu!" Karena pert&l&ngannya tadi agaknya tidak mendatangkan 565 perasaan berterima kasih dan bersukur dari gadis cilik itu, Ki /&ng menjadi penasaran dan dia berkata dengan kasar, Sianm&i, engkau sungguh tidak tahu budi! Kalau tidak ada aku, apa yang terjadi padamu. 0ukan saja kuda dan pakaianmu diambil &rang, mungkin juga engkau telah diperk&sa! #an engkau sedikitpun tidak berterima kasih kepadaku!" )emm, sudah kukatakan aku tidak minta pert&l&nganmu dan tadi aku sudah bilang terima kasih. ,au apa lagi." Setidaknya engkau harus memberi ciuman terima kasih!" kata Ki /&ng yang tiba*tiba menangkap lengan gadis cilik itu 566 dan hendak merangkul dan mencium. %kan tetapi 0i Sian menggerakkan tangannya. (lakkk!" (ipi pemuda remaja itu kena ditampar sampai merah. Ki /&ng menjadi marah. Kau memang tidak tahu terima kasih!" 'alu dia menangkap kedua pergelangan tangan 0i Sian. Gadia cilik itu mer&nta*r&nta, akan tetapi ia kalah tenaga dan kini Ki /&ng sudah berhasil merangkulnya, mendekap dan mencari muka anak perempuan itu dengan hidungnya. %kan tetapi 0i Sian mer&nta dan membuang muka ke kanan kiri sehingga ciuman yang dipaksakan &leh Ki /&ng itu tidak mengenai sasaran. 567 $iba*tiba nampak ada t&ngkat bergerak ke arah kepala Ki /&ng dan memukul kepala penuda remaja itu. $&kk!" Seketika kepala itu menjend&l sebesar telur ayam dan Ki /&ng berteriak mengaduh sambil meraba kepalanya yang rasanya berdenyut*denyut. #ia melepaskan rangkulannya pada 0i Sian dan membalik. Ketika dia melihat se&rang kakek jembel yang tua berdiri sambil memegang sebatang t&ngkat butut, dia marah sekali. Kau1. kau berani nemukul aku." bentaknya sambil melangkah maju mendekati kakek tua renta itu dengan sikap mengancam. Kakek yang rambutnya putih riap*riapan dan pakaiannya 568 tambal*tambalan itu adalah K&ay $&jin. #ia kebetulan saja lewat di bukit itu dan sejak tadi melihat apa yang terjadi, kemudian mengemplang kepala Ki /&ng dengan t&ngkatnya. Kini dia tertawa terkekeh*kekeh. %ku! ,emukulmu. )eh*heh*heh, yang memukul adalah t&ngkat ini, bukan aku!" +embel tua busuk! ,ana bisa t&ngkat memukul sendiri kalau tidak kaupukulkan." Siapa bilang tidak bisa." K&ay $&jin mengangkat t&ngkatnya tinggi*tinggi dan berkata, $&ngkat, &rang menghinamu, dikatakannya engkau tidak bisa memukul sendiri. $unjukkan bahwa engkau bisa memukul anjing dan 569 &rang kurang ajar, c&ba hajar pantatnya beberapa kali!" Sungguh aneh sekali. $&ngkat itu melayang terlepas dari tangan K&ay $&jin, melayang di udara lalu menukik turun dan menghantampantat Ki /&ng. (lakk!" Ki /&ng berteriak kesakitan dan menc&ba untuk menangkap t&ngkat, akan tetapi sia*sia dan kembali t&ngkat itu menghajar pantatnya. Ki /&ng kini menjadi ketakutan setengah mati dan sambil berteriak*teriak diapun lari tunggang langgang ke bawah bukit setelah t&ngkat itu menghajar pantatnya beberapa kali. ,elihat ini, 0i Sian tertawa senang sekali. Iapun terheranheran 570 melihat betapa ada t&ngkat dapat memukuli &rang kurang ajar. Kini t&ngkat itu sudah kembali ke tangan si kakek jembel. 0i Sian mendekati. Kakek yang aneh, sungguh hebat sekali t&ngkatmu itu! %pakah itu t&ngkat pusaka, t&ngkat wasiat." )eh. (usaka. 6asiat. Ini t&ngkat butut, heh*heh* heh!" 0i Sian makin mendekat, sedikitpun tidak merasa takut atau jijik kepada kakek jembel yang terkekeh*kekeh dan menyeringai seperti &rang gila itu. Kakek yang baik, maukah engkau memberikan t&ngkat itu kepadaku." $&ngkat ini. $&ngkat butut ini. )eh*heh, b&leh saja1." 0i Sian gembira bukan main dan menerima t&ngkat butut 571 itu dari tangan K&ay $&jin. Ia menelit i t&ngkat itu, akan tetapi hanya sebatang t&ngkat biasa saja, sebuah p&t&ngan ranting p&h&n yang sudah kering dan k&t&r. Ia menc&ba untuk menggerak*gerakkan t&ngkat itu, akan tetapi biasa saja, tidak ada keanehannya. Kakek yang baik, maukah engkau mengajarkan aku caranya membuat t&ngkat ini terbang dan memukuli &rang kurang ajar. %ku ingin sekali belajar ilmu itu." Kakek itu tertawa bergelak. 0elajar ilmu memukul &rang dengan t&ngkat. 7ntuk apa." 6ah, banyak sekali kegunaannya, kek. (ertama, untuk 572 melindungi diriku sendiri. Ke dua, dapat kupergunakan untuk melindungi paman kecilku yang b&ngk&k." (aman kecil b&ngk&k." 3a, pamanku Sie 'i&ng itu kecil*kecil sudah b&ngk&k dan menjadi bahan hinaan &rang. Si kurang ajar Ki /&ng tadi juga menghinanya!" Sie 'i&ng1. anak1. b&ngk&k." K&ay $&jin berkata lambat dan seperti mengingat*ingat. 0enar, kek! %pakah engkau pernah melihatnya. #ia melarikan diri dari rumah ayah, sudah berbulan* bulan, entah berada di mana, aku rindu sekali padanya. Kek, b&lehkah aku belajar ilmu itu." 573 K&ay $&jin mengelus jengg&tnya lalu tiba*tiba menjumput seek&r kutu busuk di lipatan bajunya dan memasukkan kutu itu ke bibirnya. Engkau benar mau menjadi muridku. 0ukan hanya memainkan t&ngkat itu, bahkan menpelajari ilmu*ilmu yang akan membuat engkau menjadi &rang paling lihai di dunia ini." ,au, kek! %ku mau sekali!" kata 0i Sian girang karena ia mendapatkan perasaan bahwa ia berhadapan dengan &rang sakti, seperti yang pernah ia dengar dari ayahnya. %yahnya pernah bercerita bahwa di dunia ini terdapat &rang yang 574 memiliki ilmu tinggi sehingga kepandaiannya seperti dewa saja. 7ntuk beberapa detik K&ay $&jin seperti kehilangan kesintingannya dan sepasang matanya yang menc&r&ng itu menelusuri seluruh tubuh 0i Sian dengan penuh selidik. Kemudian, sikapnya yang sinting kembali lagi. Kau mau. 0enar*benarkah. $idak mudah, n&na cilik! (ertama, engkau harus ikut ke manapun aku pergi, dan aku tidak mempunyai rumah, tidak mempunyai apapun, dan kau harus bersedia hidup seperti anak jembel seperti aku!" %pa sukarnya. %ku bersedia!" jawab 0i Sian dengan penuh 575 semangat. Ia teringat kepada paman kecilnya yang tentu hidup sebagai jembel pula. #an tidak mungkin akan mati kelaparan kalau menjadi murid se&rang yang demikian sakti seperti pengemis tua ini. #an untuk waktu yang tidak sedikit! Sedikitnya tujuh tahun engkau harus mengikuti aku, atau sampai aku mati!" %ku setuju!" #an mentaati semua perintahku!" Setuju!" )a*ha*ha*ha1." Kakek itu tertawa bergelak, berdiri sambil memegangi perut yang terguncang, kepalanya menengadah dan mulutiya ternganga. ,elihat ini, 0i Sian ikut tertawa, akan 576 tetapi betapa kagetnya ketika tiba*tiba saja kakek itu yang tadinya menengadah kini membungkuk, dan menjatuhkan diri di atas rumput lalu menangis. )u*hu huuhhh1." $entu saja 0i Sian tidak mau ikut nenangis, melainkan ikut duduk di atas rumput, sejenak memandang kakek yang menangis tersedu*sedu itu dengan beng&ng. Karena kakek itu tidak juga berhenti menangis, ia menjadi tidak sabar dan mengguncang lengan kakek itu dengan tangannya. Kakek ini tentu gila, ia mulai curiga, akan tetapi tidak merasa takut, melainkan geli. Kek, kek, kenapa menangis." 577 $iba*tiba kakek itu menghent ikan tangisnya, memandang kepada 0i Sian dengan muka yang basah air mata, matanya kemerahan, kemudian dia mewek lagi dan menangis terisakisak. $angis, seperti juga tawa, memang mempunyai daya tular yang ampuh. 0iarpun tadinya 0i Sian tidak mau ikut menangis, kini melihat betapa tangis kakek itu tidak dibuat 6ebsite http<==kang-usi.c&m= buat, melainkan menangis sungguh*sungguh tanpa disadarinya lagi air matanya mulai keluar dari kedua matanya, menetes*netes menuruni kedua pipi. 0i Sian terkejut sendiri ketika menyadari akan hal ini. /epat ia menghapus air mata 578 dari kedua pipinya dan memegang lengan kakek itu, mengguncangnya dan bertanya. $iba*tiba sepasang mata yang jeli itu mengeluarkan sinar kemarahan yang seperti bernyala. +angan menghina paman Sie 'i&ng! %ku sayang padanya dan dia sepuluh kali lebih baik dari padamu!" Karena pert&l&ngannya tadi agaknya tidak mendatangkan perasaan berterima kasih dan bersukur dari gadis cilik itu, Ki /&ng menjadi penasaran dan dia berkata dengan kasar, Sianm&i, engkau sungguh tidak tahu budi! Kalau tidak ada aku, apa yang terjadi padamu. 0ukan saja kuda dan pakaianmu 579 diambil &rang, mungkin juga engkau telah diperk&sa! #an engkau sedikitpun tidak berterima kasih kepadaku!" )emm, sudah kukatakan aku tidak minta pert&l&nganmu dan tadi aku sudah bilang terima kasih. ,au apa lagi." Setidaknya engkau harus memberi ciuman terima kasih!" kata Ki /&ng yang tiba*tiba menangkap lengan gadis cilik itu dan hendak merangkul dan mencium. %kan tetapi 0i Sian menggerakkan tangannya. (lakkk!" (ipi pemuda remaja itu kena ditampar sampai merah. Ki /&ng menjadi marah. Kau memang tidak tahu terima kasih!" 'alu dia 580 menangkap kedua pergelangan tangan 0i Sian. Gadia cilik itu mer&nta*r&nta, akan tetapi ia kalah tenaga dan kini Ki /&ng sudah berhasil merangkulnya, mendekap dan mencari muka anak perempuan itu dengan hidungnya. %kan tetapi 0i Sian mer&nta dan membuang muka ke kanan kiri sehingga ciuman yang dipaksakan &leh Ki /&ng itu tidak mengenai sasaran. $iba*tiba nampak ada t&ngkat bergerak ke arah kepala Ki /&ng dan memukul kepala penuda remaja itu. $&kk!" Seketika kepala itu menjend&l sebesar telur ayam dan Ki /&ng berteriak mengaduh sambil meraba kepalanya yang rasanya berdenyut*denyut. #ia melepaskan 581 rangkulannya pada 0i Sian dan membalik. Ketika dia melihat se&rang kakek jembel yang tua berdiri sambil memegang sebatang t&ngkat butut, dia marah sekali. Kau1. kau berani nemukul aku." bentaknya sambil melangkah maju mendekati kakek tua renta itu dengan sikap mengancam. Kakek yang rambutnya putih riap*riapan dan pakaiannya tambal*tambalan itu adalah K&ay $&jin. #ia kebetulan saja lewat di bukit itu dan sejak tadi melihat apa yang terjadi, kemudian mengemplang kepala Ki /&ng dengan t&ngkatnya. Kini dia tertawa terkekeh*kekeh. 582 %ku! ,emukulmu. )eh*heh*heh, yang memukul adalah t&ngkat ini, bukan aku!" +embel tua busuk! ,ana bisa t&ngkat memukul sendiri kalau tidak kaupukulkan." Siapa bilang tidak bisa." K&ay $&jin mengangkat t&ngkatnya tinggi*tinggi dan berkata, $&ngkat, &rang menghinamu, dikatakannya engkau tidak bisa memukul sendiri. $unjukkan bahwa engkau bisa memukul anjing dan &rang kurang ajar, c&ba hajar pantatnya beberapa kali!" Sungguh aneh sekali. $&ngkat itu melayang terlepas dari tangan K&ay $&jin, melayang di udara lalu menukik turun dan menghantampantat Ki /&ng. 583 (lakk!" Ki /&ng berteriak kesakitan dan menc&ba untuk menangkap t&ngkat, akan tetapi sia*sia dan kembali t&ngkat itu menghajar pantatnya. Ki /&ng kini menjadi ketakutan setengah mati dan sambil berteriak*teriak diapun lari tunggang langgang ke bawah bukit setelah t&ngkat itu menghajar pantatnya beberapa kali. ,elihat ini, 0i Sian tertawa senang sekali. Iapun terheranheran melihat betapa ada t&ngkat dapat memukuli &rang kurang ajar. Kini t&ngkat itu sudah kembali ke tangan si kakek jembel. 0i Sian mendekati. Kakek yang aneh, sungguh hebat sekali t&ngkatmu itu! %pakah itu t&ngkat pusaka, t&ngkat wasiat." 584 )eh. (usaka. 6asiat. Ini t&ngkat butut, heh*heh* heh!" 0i Sian makin mendekat, sedikitpun tidak merasa takut atau jijik kepada kakek jembel yang terkekeh*kekeh dan menyeringai seperti &rang gila itu. Kakek yang baik, maukah engkau memberikan t&ngkat itu kepadaku." $&ngkat ini. $&ngkat butut ini. )eh*heh, b&leh saja1." 0i Sian gembira bukan main dan menerima t&ngkat butut itu dari tangan K&ay $&jin. Ia menelit i t&ngkat itu, akan tetapi hanya sebatang t&ngkat biasa saja, sebuah p&t&ngan ranting p&h&n yang sudah kering dan k&t&r. Ia menc&ba untuk 585 menggerak*gerakkan t&ngkat itu, akan tetapi biasa saja, tidak ada keanehannya. Kakek yang baik, maukah engkau mengajarkan aku caranya membuat t&ngkat ini terbang dan memukuli &rang kurang ajar. %ku ingin sekali belajar ilmu itu." Kakek itu tertawa bergelak. 0elajar ilmu memukul &rang dengan t&ngkat. 7ntuk apa." 6ah, banyak sekali kegunaannya, kek. (ertama, untuk melindungi diriku sendiri. Ke dua, dapat kupergunakan untuk melindungi paman kecilku yang b&ngk&k." (aman kecil b&ngk&k." 3a, pamanku Sie 'i&ng itu kecil*kecil sudah b&ngk&k dan 586 menjadi bahan hinaan &rang. Si kurang ajar Ki /&ng tadi juga menghinanya!" Sie 'i&ng1. anak1. b&ngk&k." K&ay $&jin berkata lambat dan seperti mengingat*ingat. 0enar, kek! %pakah engkau pernah melihatnya. #ia melarikan diri dari rumah ayah, sudah berbulan* bulan, entah berada di mana, aku rindu sekali padanya. Kek, b&lehkah aku belajar ilmu itu." K&ay $&jin mengelus jengg&tnya lalu tiba*tiba menjumput seek&r kutu busuk di lipatan bajunya dan memasukkan kutu itu ke bibirnya. Engkau benar mau menjadi muridku. 0ukan 587 hanya memainkan t&ngkat itu, bahkan menpelajari ilmu*ilmu yang akan membuat engkau menjadi &rang paling lihai di dunia ini." ,au, kek! %ku mau sekali!" kata 0i Sian girang karena ia mendapatkan perasaan bahwa ia berhadapan dengan &rang sakti, seperti yang pernah ia dengar dari ayahnya. %yahnya pernah bercerita bahwa di dunia ini terdapat &rang yang memiliki ilmu tinggi sehingga kepandaiannya seperti dewa saja. 7ntuk beberapa detik K&ay $&jin seperti kehilangan kesintingannya dan sepasang matanya yang menc&r&ng itu 588 menelusuri seluruh tubuh 0i Sian dengan penuh selidik. Kemudian, sikapnya yang sinting kembali lagi. Kau mau. 0enar*benarkah. $idak mudah, n&na cilik! (ertama, engkau harus ikut ke manapun aku pergi, dan aku tidak mempunyai rumah, tidak mempunyai apapun, dan kau harus bersedia hidup seperti anak jembel seperti aku!" %pa sukarnya. %ku bersedia!" jawab 0i Sian dengan penuh semangat. Ia teringat kepada paman kecilnya yang tentu hidup sebagai jembel pula. #an tidak mungkin akan mati kelaparan kalau menjadi murid se&rang yang demikian sakti seperti pengemis tua ini. 589 #an untuk waktu yang tidak sedikit! Sedikitnya tujuh tahun engkau harus mengikuti aku, atau sampai aku mati!" %ku setuju!" #an mentaati semua perintahku!" Setuju!" )a*ha*ha*ha1." Kakek itu tertawa bergelak, berdiri sambil memegangi perut yang terguncang, kepalanya menengadah dan mulutiya ternganga. ,elihat ini, 0i Sian ikut tertawa, akan tetapi betapa kagetnya ketika tiba*tiba saja kakek itu yang tadinya menengadah kini membungkuk, dan menjatuhkan diri di atas rumput lalu menangis. )u*hu huuhhh1." $entu saja 0i Sian tidak mau ikut nenangis, melainkan ikut 590 duduk di atas rumput, sejenak memandang kakek yang menangis tersedu*sedu itu dengan beng&ng. Karena kakek itu tidak juga berhenti menangis, ia menjadi tidak sabar dan mengguncang lengan kakek itu dengan tangannya. Kakek ini tentu gila, ia mulai curiga, akan tetapi tidak merasa takut, melainkan geli. Kek, kek, kenapa menangis." $iba*tiba kakek itu menghent ikan tangisnya, memandang kepada 0i Sian dengan muka yang basah air mata, matanya kemerahan, kemudian dia mewek lagi dan menangis terisakisak. $angis, seperti juga tawa, memang mempunyai daya 591 tular yang ampuh. 0iarpun tadinya 0i Sian tidak mau ikut menangis, kini melihat betapa tangis kakek itu tidak dibuatbuat, melainkan menangis sungguh*sungguh tanpa disadarinya lagi air matanya mulai keluar dari kedua matanya, menetes*netes menuruni kedua pipi. 0i Sian terkejut sendiri ketika menyadari akan hal ini. /epat ia menghapus air mata dari kedua pipinya dan memegang lengan kakek itu, mengguncangnya dan bertanya. )ei, kakek, kenapa kau menangis. Kenapa. %ku jadi ikut menangis, maka aku ingin tahu apa yang kita tangiskan seperti ini. 5rang tertawa atau menangis harus ada sebabnya, 592 kalau tanpa sebab kita bisa dianggap &rang gila!" $iba*tiba saja kakek itu berhenti menangis dan kini dia tertawa. ,elihat anak perempuan itu memandangnya dengan mata terbelalak, diapun berkata sambil mencela. Kenapa kita tidak b&leh tertawa dan menangis tanpa sebab. Kita tertawa atau menangis menggunakan mulut kita sendiri, tidak meminjam mulut &rang lain, apa perduli pendapat &rang lain." $api kau tertawa dan menangis tanpa memberitahu sebabnya, sungguh membikin aku menjadi bingung, kek. 0iasanya &rang yang menangis dan tertawa tanpa sebab hanya 593 &rang*&rang yang miring &taknya, dan aku yakin engkau bukan &rang sinting." )a*ha*ha*ha, kaukira &rang sinting itu jelek. #i dunia ini, mana ada &rang yang tidak sinting. %ku tertawa karena hatiku gembira mendapatkan se&rang murid yang baik seperti engkau. #an aku menangis karena aku harus mewariskan ilmu*ilmu kepadamu. )u*hu*huuhhh1." Kembali dia menangis. 0i Sian mengerutkan alisnya. Sudahlah, kek. +angan menangis. Kalau memang engkau t idak rela mewariskan ilmuilmu kepadaku, sudah saja jangan menjadi guruku." 594 %pa." Seketika tangis itu terhenti dan dia memandang dengan mata terbelalak. 0ukan takut kehilangan ilmu karena biar kuwariskan kepada seratus &rangpun tidak akan habis, hanya ingat akan mewariskan itu aku jadi ingat bahwa berarti aku akan mat i! #an aku takut1. aku takut mati1." )emm, engkau takut mati, kek." Kakek itu berhenti lagi setelah tangisnya disambung dengan wajah ketakutan, dan dia memandang wajah 0i Sian. %pa kau tidak takut mati." %nak perempuan itu menggeleng kepala, pandang matanya jujur terbuka tidak pura*pura. Kenapa aku harus takut, kek. 595 5rang takut itu kan ada yang ditakutinya. Kalau kematian, kita kan tidak tahu apa itu kematian, bagaimana itu yang namanya mati. Kenapa takut kepada sesuatu yang tidak kita mengerti. %ku tidak takut mati, kek!" Kakek itu terbelalak, memandang kepada anak perempuan itu dengan penuh heran dan kagum. $iba*tiba dia menjatuhkan diri berlutut di depan 0i sian. Kau pantas menjadi guruku! %jarilah aku bagaimana agar aku t idak takut mati! %ku mau menjadi muridmu1." 0i Sian mel&ng&. 0erabe, pikirnya. Kakek jembel yang memiliki ilmu kesaktian ini agaknya memang benar*benar sinting! 596 6ah, jangan gitu, kek. 0ukankah aku yang menjadi muridmu dan sepatutnya aku yang berlutut. 0angkitlah dan biarkan aku yang berlutut memberi h&rmat kepadamu." $idak! $idak!" K&ay $&jin bersikeras. Sebelum engkau mengajari aku bagaimana caranya agar tidak takut mati, aku tidak mau bangkit dan akan berlutut terus di depanmu sampai dunia kiamat!" 0i Sian se&rang anak berusia sebelas tahun lebih, bagaimana mungkin dapat memikirkan hal yang rumit dan penuh rahasia seperti kematian. Ia se&rang anak yang masih belumdewasa, masih b&cah. %kan tetapi justeru kep&l&sannya 597 itulah yang membuat ia berpemandangan p&l&s dan sederhana, tidak seperti &rang dewasa yang suka mengerahkan pikirannya sehingga muluk*muluk dan berbelit* belit. 0i Sian hanya berpikir sebentar, mengapa ia tidak pernah takut akan kematian. Gampang saja, kek. +angan pikirkan tentang mati karena kita tidak mengerti. +angan pikirkan dan kau tidak akan pusing, tidak akan takut!" +awaban itu memang sederhana dan sama sekali tanpa perhitungan, akan tetapi dasar kakek itu sinting, dia menerimanya dan meng&lahnya" di dalam benaknya. 598 +angan pikirkan1. jadi pikiran yang mendatangkan rasa takut. Kalau aku tidur, pikiran tidak bekerja, apakah aku pernah takut. $idak! 5rang pingsanpun tidak pernah takut, apalagi &rang mat i, sudah tidak bisa takut lagi! +angan pikirkan1.! )a*ha*ha, benar sekali! $epat sekali! Itulah ilmunya!" #an diapun bangkit, menyambar tubuh 0i Sian dan melempar*lemparkan tubuh itu ke atas. Ketika tubuh turun, ditangkap dan dilemparkan lagi, makin lama semakin tinggi. ,ula*mula 0i Sian agak merasa ngeri juga, akan tetapi betapa setiap kali meluncur turun tubuhnya disambut dengan cekatan 599 dan lunak, iapun tidak lagi merasa ngeri, bahkan menikmati permainan aneh ini. Kalau tubuhnya dilempar ke atas, ia merasa seperti menjadi seek&r burung yang terbang tinggi, maka mulailah ia mengatur keseimbangan tubuhnya agar kalau dilempar ke atas, kepalanya berada di atas dan ketika meluncur turun, ia dapat membalikkan tubuh sehingga terjun dengan kepala dan tangan di bawah. 'ebih tinggi, kek! 'ebih tinggi lagi!" berkali*kali ia berteriak dengan gembira dan kakek itu agaknya juga memper&leh kegembiraan luar biasa melihat muridnya itu sama sekali tidak 600 takut, bahkan menantangnya untuk melemparkannya lebih tinggi! 0enar*benar muridnya itu tidak berb&h&ng dan tidak takut mati! ,aka diapun melemparkan tubuh anak perempuan itu makin lama semakin tinggi. 0i Sian memang cerdik sekali dan juga memiliki keberanian luar biasa. ,akin tinggi lemparan itu, membuka kesempatan lebih banyak baginya untuk berjungkir balik dan membuat bermacam gerakan di udara sehingga ia semakin trampil dan cekatan. %kan tetapi, betatapun saktinya, K&ay $&jin adalah se&rang kakek tua renta yang usianya sudah tujuh puluh tahun lebih, 601 maka permainan yang membutuhkan pengerahan tenaga itu membuat dia merasa lelah. $iba*tiba dia melemparkan tubuh murid itu jauh ke kiri, ke arah sebatang p&h&n besar dan dia sendiri lalu mel&ncat ke bawah p&h&n itu, siap menerima tubuh muridnya kalau meluncur ke bawah. )eiii1.!" 0i Sian berteriak kaget akan tetapi tubuhnya sudah masuk ke dalam p&h&n itu, disambut daun* daun dan ranting*ranting p&h&n mengeluarkan bunyi berkeresakan keras. 0i Sian dengan ngawur mengulur kedua tangannya dan berhasil menangkap sebatang batang p&h&n dan memeluknya 602 erat*erat. (&h&n itu besar dan tinggi sekali sehingga kalau sampai ia terjatuh ke bawah, tubuhnya tentu akan remuk! K&ay $&jin yang sudah tiba di bawah p&h&n, menanti dan siap menyambut tubuh muridnya, akan tetapi tubuh itu tak kunjung jatuh! #ia merasa heran dan berteriak ke atas, tanpa dapat melihat 0i Sian karena daun p&h&n itu memang lebat. )eiiiiii! Guruku1. eh, muridku yang tak takut mati! #i mana kau, he." Kakek nakal! Kenapa kau melempar aku ke p&h&n ini." ,endengar suara anak perempuan itu, K&ay $&jin tertawa 603 bergelak saking lega dan gembira hatinya. )a*ha* ha, bukankah engkau tadi belajar terbang seperti burung. Kalau menjadi burung harus sekali waktu hinggap di dalam p&h&n!" Kakek itu mel&ncat ke atas dan di lain saat dia sudah duduk di atas sebuah cabang p&h&n, membantu 0i Sian terlepas dari batang yang dipeluknya dengan erat dan mendudukkan pula murid itu ke atas dahan p&h&n yang k&k&h kuat. Suhu nakal." Suhu1.. Siapa suhu (guru)." 0i Sian memandang wajah kakek itu. )emm, sudah lupa lagikah suhu bahwa aku telah menjadi muridmu. Kalau tidak 604 disebut suhu, apakah harus selalu disebut (ak $ua atau Kakek." 5 ya benar! Engkau muridku, aku suhumu. Kenapa kau bilang aku nakal." 'ihat saja muka dan kulit tanganku ini. 0alur*balur dan luka berdarah terkait ranting dan daun p&h&n." K&ay $&jin memeriksa kulit muka, leher dan tangan yang baret*baret itu. %h, tidak apa*ana. Engkau harus biasa hidup di atas p&h&n, karena seringkali kalau berada di hutan, aku tidur di atas p&h&n. 'ebih enak dan aman tidur di atas p&h&n, selagi pulas tidak dihampiri dan dicium harimau." ,au tidak mau 0i Sian bergidik ngeri. #iciumharimau. 605 %pakah suhu pernah diciumharimau." 6ah, sudah sering!" 0agaimana rasanya, suhu." 6ah, geli! Kumisnya yang kaku itu menggelitik muka dan leher dan ketika aku terbangun1. wah, di depan mukaku nampak m&nc&ng dengan gigi yang runcing dan mata yang menyala, dan napasnya yang berbau amis!" Kenapa dia tidak langsung menerkam, pakai cium* cium segala, suhu." )a*ha*ha, mana harimau mau langsung makan mangsanya sebelum mencium sepuas hatinya. #ia mencium untuk menikmati bau harum dan sedap cal&n mangsanya. 7ntung bauku agak tidak enak, apak, sehingga ketika 606 mencium*cium dan hidungnya menyed&t bauku yang apak, harimau itu agak ragu*ragu, mungkin takut kalau dagingku beracun, ha*ha*ha! Keraguan itu membuka kesempatan bagiku untuk menghajarnya sampai dia lari terpincang*pincang dan berkaing*kaing!" Kakek itu tertawa gembira sambil menepuk*nepuk lututnya. $iba*tiba dia seperti teringat sesuatu. 6ah, aku lupa! ,uridku, engkau harus mulai berlatih mengumpulkan hawa sakti, membangkitkan tenaga sakti di dalam tubuhmu!" $entu saja 0i Sian menjadi bingung. %pa maksudmu, suhu. %ku tidak mengerti!" 607 K&ay $&jin lalu memegang kedua pundak muridnya itu, mengangkatnya dan menjungkirbalikkan tubuh anak itu sehingga kedua kaki 0i Sian kini tergantung ke dahan p&h&n, bergantung pada belakang lutut yang ditekuk dan kepalanya berada di bawah. (ertahankan keadaan begini sekuatmu, kedua tangan biarkan tergantung saja dan tarikan napas sepanjang mungkin. Kalau matamu berkunang, pejamkan mata." 0agaimana kalau kakiku tidak kuat dan kaitannya pada dahan terlepas, suhu." 0&d&h! +angan b&leh terlepas! Kalau terlepas kan ada aku di sini! 2ah, sambil bergantung begini kita bercakap*cakap!" 608 #an dia sendiripun lalu menggantungkan kedua kakinya seperti halnya 0i Sian pada dahan yang lebih tinggi sehingga kepalanya berhadapan presis dengan kepala muridnya itu, dalam jarak dua meter. 0i Sian merasa lucu sekali berhadapan muka dengan kakek itu dalam keadaan terbalik. 2ah, sekarang katakan siapa namamu!" 2amaku 3aw 0i Sian, suhu." 0agus, nama yang bagus. 0i Sian, gurumu ini dipanggil K&ay $&jin, datang dari )imalaya akan tetapi sekarang menjadi gelandangan tanpa tempat t inggal tertentu." Sekarang aku telah menjadi muridmu, suhu. Se&rang 609 murid harus berlutut dan memberi h&rmat kepada suhunya." 0enar, hay& lekas berlutut di depanku!" 0agaimana mungkin kalau kita bergantung seperti ini." %h, benar. %ku lupa, mari kita turun dulu!" #an sebelum 0i Sian tahu apa yang terjadi, tubuhnya sudah meluncur turun ditarik &leh kakek itu dan tahu*tahu mereka telah berada di atas rumput lagi. 0i Sian lalu menjatuhkan diri berlutut di depan K&ay $&jin, memberi h&rmat sampai delapan kali. K&ay $&jin girang bukan main dan tertawa bergelak sambil bert&lak pinggang. 0agus, sekarang engkau telah menjadi muridku, 0i Sian. 610 0angkit lah!" %kan tetapi 0i Sian tidak mau bangkit. $idak, aku tidak mau bangkit dan akan berlutut sampai dunia kiamat kalau suhu tidak meluluskan tuntutanku!" Kakek itu memandang beng&ng, lalu terkekeh. )eh*hehheh, engkau ini presis seperti aku tadi, mau berlutut sampai kiamat! ,engapa engkau meniru*niru aku, heh." Engkau lupa bahwa engkau ini guruku. Siapa lagi yang ditiru murid kalau bukan gurunya." 6ah, wah, rep&t dah! 0aiklah, katakan apa permintaanmu itu." %da tiga permintaanku yang harus suhu penuhi, baru aku mau bangkit. Kalau tidak, aku akan berlutut1." 611 1.sampai dunia kiamat!" K&ay $&jin menyambut sambil terkekeh dan 0i Sian tersenyum juga. 0etapa lucunya keadaan itu, pikir 0i Sian. %pakah kegilaan suhunya sudah menular padanya. Katakan apa tuntutanmu!" (ertama, sebelum aku pergi dengan suhu, aku harus pamit dulu kepada ayah ibuku." )emm, setuju! %kan tetapi sebentar saja, dari luar jendela. (&k&knya mereka itu tahu bahwa engkau pergi dengan aku." Ke dua, aku akan menjadi murid suhu paling lama tujuh tahun saja. Setelah tujuh tahun aku akan pulang ke rumah &rang tuaku." 612 Setuju! $ujuh tahun itu lama, mungkin sebelum tujuh tahun aku sudah mati1.! Eh, apa yang kukatakan ini. ,ati1. hih, aku takut1. ah, tidak, tidak. %ku tidak takut. ,ati itu apa. +angan dipikirkan, ha*ha*ha!" #an ke tiga1." 0anyak amat!" /uma tiga, suhu. 3ang ke tiga dan terakhir, aku mau berkelana dengan suhu, hidup kekurangan. %kan tetapi aku tidak sudi kalau disuruh mengemis!" 6aah, heh*heh*heh, akupun memang gelandangan dan jembel, akan tetapi tak pernah mengemis. Kalau ada &rang memberi, aku terima, akan tetapi aku tidak pernah minta. 613 %papun yang kita butuhkan, aku mampu adakan, untuk apa mengemis." 0enarkah. Suhu dapat mengadakan apa yang kita butuhkan." $entu saja." )em, mana mungkin. Seperti sekarang ini. aku butub sekali minum karena haus, dapatkah suhu mengadakan semangkuk air jernih." )eh*heh, apa sukarnya. Semangkuk air jernih. 'ihat ini, terimalah!" 0i Sian terbelalak ketika tiba*tiba gurunya itu sudah mengulurkan tangan kirinya yang memegang sebuah mangkuk yang penuh dengan air jernih! Ia menerimanya dan dengan 614 sikap masih kurang percaya dan ragu*ragu ia mendekatkan mangkuk itu ke bibirnya, lalu minum air itu dengan segarnya. Suhu, dari mana suhu memper&leh semangkuk air dingin ini." tanyanya, kini keraguannya lenyap karena air itu terasa segar dan memang benar air jernih aseli! Sambil terkekeh kakek itu menerima mangkuk k&s&ng yang dikembalikan 0i Sian dan bagaikan main sulap saja, tiba*tiba saja mangk&k di tangannya itupun dia l&ntarkan ke udara dan lenyap! Kuambil dari udara1. heh*heh*heh!" 0i Sian terbelalak. 6ah, enak kalau begitu!" teriaknya. 615 Kalau kita perlu makan, minum, rumah, pakaian, emas permata, kita tinggal ambil dari udara! Suhu, ajari aku melakukan hal itu, kita akan menjadi kaya raya!" )ushhh! Kau sudah gila. $idak b&leh begitu!" ,engapa tidak b&leh." $ak perlu kuberitahukan, kelak engkau akan mengerti sendiri. 2ah, sekarang kuturuti permintaanmu tadi, mari kita kunjungi rumah keluarga &rang tuamu agar engkau berpamit dari mereka." Itu kudaku di sana, suhu. Kita menunggang kuda!" 6ah, aku tidak pernah menunggang kuda. Kalau engkau mengikut i aku berkelana, tidak b&leh menunggang kuda." 616 $api sayang kalau kuda itu ditinggalkan begitu saja. Setidaknya dia harus kubawa pulang. ,arilah, kita b&ncengan, suhu!" Engkau naiklah, 0i Sian. 0iar kakiku hanya dua buah, tiga dengan t&ngkatku, kiranya tidak akan kalah melawan kuda yang berkaki empat itu." ,ana mungkin, suhu." Sudahlah, jangan cerewet, 0i Sian. ,ari kita pergi!" ,end&ngk&l juga hati 0i Sian dimaki cerewet &leh gurunya. 0&leh kaurasakan nanti, pikirnya. Ingin berlumba dengan kudaku yang larinya seperti angin. 0agaimanapun juga, ia 617 tidak percaya suhunya akan mampu menandingi kecepatan kudanya. Iapun lalu mel&ncat ke atas punggung kuda dan men&leh kepada gurunya yang masih duduk bersila di atas tanah. ,ari kita berangkat, dan cepat, suhu. )ari sudah mulai s&re!" 0erkata demikian, 0i Sian lalu mencambuk kudanya dan membalapkan kuda berlari menuruni bukit dengan cepat. Setelah beberapa lamanya ia berlari, ia men&leh untuk melihat gurunya yang ditinggalkan jauh. $entu saja ia akan berhenti kalau melihat suhunya tertinggal jauh. %kan tetapt betapa 618 kaget dan heran rasa hatinya melihat bahwa kakek itu tepat berada di belakang kudanya, se&lah*&lah sedang melenggang seenaknya saja! Ia merasa penasaran dan mencambuki kudanya, membalapkan kudanya makin cepat lagi. Setelah beberapa lamanya, kembali ia men&leh dan untuk ke dua kalinya ia terbelalak melihat suhunya tetap berada di belakang kudanya, bahkan memegang ujung ek&r kuda itu sambil tersenyum*senyum kepadanya! Kini 0i Sian t idak ragu*ragu lagi. Suhunya memang se&rang sakt i seperti yang pernah ia dengar dari ayahnya. )atinya merasa kagum dan juga 619 bangga, juga girang karena ia merasa yakin bahwa akan banyak ilmu yang hebat dapat diterimanya dari kakek aneh ini. %kan tetapi suhunya sudah begitu tua. 4asa iba menyelinap di dalam hati 0i Sian dan kini ia membiarkan kudanya berlari lambat agar gurunya yang sudah tua itu tidak terlalu mengerahkan tenaga. $iba*tiba 0i Sian menghentikan kudanya. ,ereka sudah tiba di kaki bukit dan ia melihat ada enam &rang berdiri menghadang di tengah jalan. ,ereka itu adalah lima &rang peramp&k tadi, dan di belakang mereka ia mengenal 'u Ki /&ng! $entu saja 0i Sian terheran*heran. 0agaimana lima 620 &rang peramp&k itu dapat berada di situ bersama Ki /&ng dan agaknya di antara mereka tidak terdapat permusuhan. 0ukankah tadi lima &rang peramp&k" itu dimaki dan dihajar &leh 'u Ki /&ng. )eh*heh*heh, sahabatmu yang kurang ajar itu sudah menanti bersama lima &rang anak buahnya." 0i Sian terkejut. %nak buahnya. $idak, suhu, mereka adalah lima &rang peramp5k yang tadi malah dihajar &leh Ki /&ng ketika mereka menggangguku!" )eh*heh*heh, dan kukatakan bahwa mereka adalah anak buahnya!" 621 Kalian mau apa menghadang perjalananku." bentak 0i Sian kepada lima &rang itu. ,inggir!" %kan tetapi, betapa heran rasa hati 0i Sian ketika ia melihat 'u Ki /&ng menggerakkan tangannya dan berteriak kepada lima &rang peramp&k itu. 0unuh kakek gila itu dan tangkap gadis itu untukku!" 'ima &rang itu bergerak ke depan dan mengepung 0i Sian dan K&ay $&jin. ,arahlah 0i Sian karena gadis yang cerdik itu sudah dapat menduga apa yang sebenarnya telah terjadi. Ia mel&mpat turun dari atas kudanya dan menudingkan telunjuknya ke arah muka 'u Ki /&ng sambil memaki. 622 $ikus busuk 'u Ki /&ng! Sekarang aku mengerti akal busukmu. Kiranya lima &rang ini adalah antek* antekmu yang sengaja kausuruh menggangguku tadi kemudian engkau muncul sebagai jag&an yang mengundurkan mereka untuk menarik hatiku! Engkau memang tikus busuk yang licik, curang, dan jahat sekali!" 'u Ki /&ng tidak menjawab, akan tetapi lima &rang tukanp pukulnya itu kini menghampiri 0i Sian dan K&ay $&jin dengan sikap mengancam. Ka&y $&jin hanya tersenyum lebar dan berkata kepada 0i Sian, 0i Sian, bukankah engkau ingin 623 menghajar tikus*tikus itu. 2ah, hajarlah mereka, jangan beri ampun se&rangpun, terutama tikus cilik di belakang itu!" $entu saja 0i Sian menjadi ragu*ragu. Ia sudah maklum bahwa tak mungkin ia mampu mengalahkan lima &rang tukang pukul itu. $adipun ia tidak berdaya, bahkan menghadapi 'u Ki /&ngpun ia kalah tenaga. 0agaimana kini ia harus menghajar enam&rang itu. $api, suhu, bagaimana aku mampu1." )ushh! 0ikin malu saja! Engkau kan muridku. )ay& hajar mereka dan kau gunakan t&ngkat bututku ini agar tanganmu tidak k&t&r!" Kakek itu menyerahkan t&ngkatnya. 0esar hati 0i 624 Sian. Ia percaya sepenuhnya akan kesaktian gurunya yang kadang*kadang seperti sinting itu memerintahkan ia menyerang, tentu gurunya sudah siap sedia membantunya. #an t&ngkat itu agaknya t&ngkat wasiat, pikirnya. 0uktinya, tadi t&ngkat itu dapat menghajar Ki /&ng tanpa dipegang &leh suhunya. Kini t&ngkat itu berada di tangannya dan entah bagaimana, ia merasa hatinya besar dan penuh semangat ketika t&ngkat itu berada di tangannya. $anpa memperdulikan bahaya yang mungkin mengancam dirinya lagi, 0i Sian menerjang ke depan menggerakkan t&ngkat butut di 625 tangannya. 0agaimanapun juga, 0i Sian sejak kecil digembleng ilmu silat &leh ayahnya, maka ia memiliki gerakan yang gesit dan langkah yang teratur dan kuat. ,enghadapi serangan anak perempuan yang memegang t&ngkat butut itu, lima &rang tukang pukul itu tentu saja memandang rendah sekali. ,ereka adalah tukang* tukang pukul yang sudah biasa mempergunakan kekerasan, dan ratarata memiliki ilmu silat yang cukup hebat, dan tenaga yang kuat. Kalau tadi mereka dihajar" &leh 'u Ki /&ng, hal itu memang disengaja dan sudah diatur sebelumnya, merupakan siasat 'u Ki /&ng untuk menalukkan hati 0i Sian yang keras. Ki 626 /&ng yang mengatur semuanya dan mempergunakan mereka. $adi, 'u Ki /&ng lari turun dari bukit, menemui mereka dan minta kepada mereka untuk menghajar dan membunuh kakek jembel yang telah menghinanya, sekalian menangkapkan 0i Sian karena dia masih merasa penasaran bahwa gadis cilik itu tetap tidak mau tunduk kepadanya! Sambil tersenyum mengejek, menyeringai lebar, se&rang di antara mereka yang brew&k, maju dan mengulur tangannya hendak menangkis lalu menangkap dan merampas t&ngkat butut itu ketika 0i Sian memukulkan t&ngkat itu ke arah 627 mukanya. %kan tetapi tiba*tiba dia terkejut bukan main karena tangannya itu tertahan di udara, tak dapat digerakkan seperti bertemu dengan benda yang tidak nampak, sementara itu, t&ngkat butut di tangan 0i Sian sudah menyambar ke arah mukanya. Saking herannya melihat tangannya tidak dapat bergerak terus, si brew&k itu tak sempat lagi mengelak. (lakkk!" $&ngkat itu menghantam mukanya, tepat mengenai hidungnya dan darah mengucur dari hidungnya yang seketika mimisen". ,elihat ini, dua &rang temannya menubruk maju, se&rang merampas t&ngkat, se&rang lagi 628 hendak meringkus 0i Sian. %kan tetapi, kembali terjadi keanehan ketika dua &rang itu mendadak terhenti gerakan mereka dan seperti patung tak mampu melanjutkan gerakan mereka. 0i Sian sudah mengayun t&ngkatnya ke arah mereka, menyerang kepala. $ukkk! $ukkk!" #ua buah kepala itu masing* masing kebagian sekali pukulan yang cukup keras dan seketika kepala itu keluar telurnya, menjend&l biru! )eh*heh*heh, bagus sekali! (ukul terus, 0i Sian!" 0i Sian sendiri terheran*heran mengapa tiga &rang itu sama sekali tidak menangkis atau mengelak dan makin yakinlah 629 hatinya bahwa gurunya tentu mempergunakan kesaktian, atau t&ngkat wasiat itu yang lihai bukan main. Iapun terus mendesak ke depan dan dua &rang tukang pukul lainnya yang sudah menerjangnya, disambutnya dengan dua kali pukulan ke arah muka mereka. Seperti yang terjadi pada teman*teman mereka, dua &rang itu tertahan serangan mereka dan tak mampu menggerakkan tangan ketika t&ngkat butut itu menyambar ke arah kepala mereka. ,ereka baru dapat bergerak setelah kepala mereka terpukul dan hanya dapat mengg&s&k*g&s&k kepala yang menjadi benj&l &leh pukulan t&ngkat itu. 630 $entu saja lima &rang itu menjadi marah sekali. ,ereka adalah tukang*tukang pukul yang jarang menemukan tandingan, dan di k&ta Sung*jan mereka amat ditakuti &rang. 0agaimana kini menghadapi se&rang anak perempuan saja mereka sampai terkena hajaran t&ngkat se&rang demi se&rang. 0iarpun tidak sampai terluka parah namun pukulan t&ngkat itu mendatangkan rasa sakit di hati yang jauh melebihi rasa nyeri di bagian yang terpukul. 0&cah setan berani kau memukul kami." bentak si brew&k. )eh*heh*heh, muridku tidak kenal takut, tidak kenal mundur, tidak takut mati, tentu saja berani menghajar kalian, 631 heh*heh. )ajar terus, 0i Sian, pukul anjing*anjing itu sampai mereka mel&l&ng*l&l&ng!" #an 0i Sian yang kini sudah bersemangat dan bergembira sekali, menerjang terus! 0iarpun lima &rang itu kini sudah marah bahkan mereka mencabut g&l&k, namun apa artinya g&l&k*g&l&k itu kalau setiap kali digerakkan, selalu tertahan di udara. %kibatnya, mereka hanya menjadi bulan* bulanan sabetan dan pukulan t&ngkat di tangan 0i Sian. 0iarpun yang memukuli hanya se&rang anak perempuan, akan tetapi karena anak perempuan itu sudah terlatih silat dan memiliki tenaga 632 cukup kuat, dan yang dipukuli sama sekali tidak mampu mengelak, menangkis atau membalas, akhirnya tubuh merekapun matang biru, muka mereka berdarah dan kepala benj&l*benj&l! ,elihat ini, bukan hanya lima &rang tukang pukul itu yang mulai terkejut dan gentar, juga 'u Ki /&ng terbelalak matanya dan diapun membuat gerakan untuk menyelamatkan diri dan berlari pergi. )eh*heh, kau hendak lari ke mana. 0i Sian, jangan biarkan m&nyet kecil itu melarikan diri!" teriak K&ay $&jin dan dia kelihatan menggapai dengan tangannya. %nehnya, kedua 633 kaki Ki /&ng yang tadinya sudah mel&mpat hendak berlari itu seperti menjadi kaku dan tidak dapat digerakkan maju lagi. Sementara itu, 0i Sian yang marah sekali kepada pemuda yang menipunya itu, cepat lari menghampirinya dan t&ngkatnya lalu menghajar membabi*buta! Ki /&ng yang dapat bergerak kembali, menc&ba melawan, akan tetapi hasilnya malah pukulan*pukulan itu semakin hebat. )eh*heh*heh, pukul kepalanya, hantam mukanya dan habiskan pantatnya biar tahu rasa m&nyet itu, heh* heh!" K&ay $&jin memberi semangat kepada muridnya. #an 0i Sian terns menghajar Ki /&ng sampai akhirnya pemuda itu yang sudah 634 berdarah hidungnya dan babak bundas penuh balur dan bengkak*bengkak membiru, menjatuhkan diri bergulingan di atas tanah sambil menangis! ,elihat ini, lima &rang tukang pukul itu menc&ba untuk men&l&ng tuan muda mereka. %kan tetapi biarpun mereka mendesak maju dengan serentak, tibatiba saja gerakan mereka tertahan dan 0i Sian sudah membalik dan menghujankan pukulan t&ngkatnya kepada mereka! 'ima &rang tukang pukul itu bukan &rang b&d&h. 6alaupun tadinya mereka merasa penasaran dikalahkan &leh seerang anak perempuan, akan tetapi kini mereka maklum bahwa 635 sesungguhnya bukan anak perempuan itu yang menghajar mereka, melainkan kakek jembel yang aneh itu. ,aka, mereka menjadi gentar sekali. Kalau dilanjutkan, jangan* jangan mereka semua akan tewas &leh pukulan*pukulan anak perempuan yang galak itu! ,ereka lalu menyambar tubuh 'u Ki /&ng yang masih menangis, dan melarikan diri dari situ sambil terhuyung dan terpincang*pincang! Suara ketawa K&ay $&jin mengikut i mereka, menbuat mereka semakin takut dan berusaha lari secepatnya sampai jatuh bangun! 0i Sian tidak mengejar karena ia sudah menjatuhkan dirinya di atas tanah, 636 terengah*engah dan bermandi peluh, akan tetani wajahnya berseri dan mulutnya tersenyumpuas. Kakek itu tertawa terpingkal*pingkal, bahkan lalu menjatuhkan diri pula di atas tanah dekat 0i Sian, terus tertawa sanbil memegangi perutnya dan menggeliat*geliat. ,elihat ini, 0i Sian kembali timbul dugaan bahwa gurunya ini walaupun memang sakt i sekali, akan tetapi agaknya tidak lumrah manusia dan tentu akan dianggap sint ing &leh &rang lain. %kan tetapi ia lebih tahu. Sinting atau tidak, suhunya ini se&rang manusia luar biasa! Iapun tahu benar bahwa suhunya yang telah membantunya maka dengan begitu mudahnya ia 637 menghajar enam &rang tadi tanpa satu kalipun mendapat balasan pukulan dari mereka. Sudahlah, suhu. %pa sih yapg kau tertawakan begitu hebat." katanya untuk menghent ikan aksi gurunya. 0enar saja. K&ay $&jin menghentikan tawanya dan diapun bangkit berdiri. 6ah, kau hebat, 0i Sian. Kau hebat sekali, engkau telah menghajar anjing*anjing itu sampai berkaing*kaing, heh*hehheh!" 0i Sian lalu menjatuhkan diri berlutut di depan kaki gurunya. 0erkat pert&l&ngan suhu! %ku berjanji akan belajar dengan tekun dan penuh semangat agar kelak tidak 638 menyusahkan suhu lagi kalau bertemu dengan anjing*anjing seperti tadi." 0i Sian lalu menunggangi kudanya lagi dan gurunya tetap berjalan di belakangnya. Kini 0i Sian mulai menaruh h&rmat kepada gurunya karena ia yakin akan kesaktian kakek itu, maka iapun t idak berani membalapkan kudanya, takut kalau membuat &rang tua itu menjadi kelelahan. 5leh karena itu, hari telah mulai gelap ketika akhirnya mereka tiba di dalam k&ta Sung*jan. %tas petunjuk gurunya, 0i Sian menambatkan kuda itu di kebun belakang, kemudian iapun menurut saja 639 petunjuk suhunya bagaimana harus berpamit dari ayah bundanya. Kalau kita masuk ke dalam dan bertemu ayah ibumu, tentu mereka akan menahanmu dan mungkin akan memusuhiku. )al itu amat tidak enak, maka sebaiknya engkau menurut aku saja. ,ari!" 3aw Sun K&k dan isterinya berada di ruangan dalam. Sejak tadi Sie 'an )&ng merasa gelisah dan beberapa kali ia menyuruh suaminya untuk pergi mencari dan menyusul puteri mereka yang belum juga pulang. %ku mulai khawatir, kenapa sampai hari telah menjadi gelap begini ia belum juga pulang. Sebaiknya kalau engkau 640 pergi mencarinya," bujuknya untuk ke beberapa kalinya. Ia pergi membawa kuda dan biasanya ia memang pulang setelah senja. %da beberapa tempat yang biasa ia datangi dan aku tidak tahu yang mana yang ia kunjungi kali ini. Kalau aku mencari ke suatu tempat dan ia pergi ke lain tempat, mungkin aku akan bersimpang jalan dengannya. 0iarlah kita tunggu sebentar. $idak perlu khawatir." %kan tetapi, aku gelisah sekali. Ia anak perempuan dan1." %ihh, mengapa engkau memandang rendah anak sendiri. 0iarpun perempuan dan masih kecil, akan tetapi 0i Sian sudah 641 memiliki kepandaian yang cukup untuk melindungi diri sendiri. #an iapun ahli menunggang kuda, tidak mungkin terjadi sesuatu yang tidak baik padanya. (ula, siapa yang akan berani mengganggunya. Semua &rang di Sung*jan tahu bahwa ia adalah anakku." ,endengar ucapan suaminya itu, Si 'an )&ng terdiam. %kan tetapi ia masih terus memandang ke arah pintu dengan penuh harapan. (ada saat itu, tiba*tiba saja ada suara ketukan pada jendela di sebelah kiri ruangan itu. Suami isteri itu cepat meneng&k dan1. di balik jendela kaca itu nampaklah wajah 642 puteri mereka! 0i Sian tersenyum lebar dan wajahnya berseri penuh kegembiraan ketika ayah ibunya memandang kepadanya dengan mata terbelalak. 0i Sian1.!" teriak ibunya, dan ayahnya cepat melangkah ke jendela, hendak membuka jendela itu. +angan dibuka, ayah! Ibu dan ayah, dengarkan baik*baik apa yang akan kukatakan! %ku telah mendapatkan se&rang guru, guruku namanya K&ay $&jin dan kedatanganku ini hanya untuk pamit kepada ayah dan ibu. %ku akan ikut dia merantau selama tujuh tahun dan setelah tamat belajar, aku pasti pulang. +angan cari aku, ayah. $idak akan ada gunanya, 643 karena ayah tidak akan dapat menyusul suhu!" 0i Sian1.!" 3auw Sun K&k berseru dan cepat sekali dia sudah membuka daun jendela itu. %kan tetapi, wajah anaknya itu telah hilang dan yang nampak hanya malam gelap. #ia merasa penasaran dan cepat dia mel&mpat keluar jendela. Isterinya juga mel&ncat keluar jendela. ,ereka memanggilmanggil nama 0i Sian sambil mencari*cari, akan tetapi tidak nampak bayangan anak itu. $iba*tiba terdengar suara anak mereka dari atas genteng. Kuda itu kutambatkan di dalam kebun, ayah. 2ah, selamat tinggal, ayah dan ibu. $ujuh tahun lagi aku pulang!" 644 Ketika mereka meneng&k, ternyata 0i Sian sudah berdiri di wuwungan rumah mereka, tentu saja 3auw Sun K&k terkejut bukan main dan diapun cepat m&l&mpat naik ke atas genteng untuk mengejar. %kan tetapi, dalam sekejap mata saja bayangan anaknya itupun lenyap. #ia merasa penasaran sekali. $ak mungkin 0i Sian dapat mel&mpat ke atas wuwungan rumah seperti itu dan lebih tidak mungkin lagi menghilang seperti setan. %kan tetapi semua usahanya untuk mencari sia*sia belaka. 0aru sekali itu dalam hidupnya 3auw Sun K&k merasa tidak 645 berdaya sama sekali, seperti dipermainkan, seperti se&rang yang lemah. #iapun dapat menduga bahwa itu tentu garagara guru anaknya itu yang bernama K&ay $&jin. $ahulah dia bahwa anaknya bertemu dengan se&rang sakti yang memilihnya untuk menjadi muridnya. %kan tetapi, dia tidak pernah mendengar nama K&ay $&jin! #ia tidak tahu ke mana puterinya dibawa dan siapa K&ay $&jin itu, &rang macam apa! $entu saja dia gelisah bukan main dan ketika isterinya merangkulnya sambil menangis, 3auw Sun K&k hanya dapat menarik napas panjang berulang*ulang dan merasa berduka 646 sekali. %ku akan mencarinya1., aku akan mencarinya sampai jumpa dan membawanya pulang1." #ia menghibur isterinya berkali*kali. %kan tetapi, hiburan ini hanya tinggal hiburan k&s&ng belaka. Sampai berbulan*bulan 3auw Sun K&k mengerahkan tenaga, bahkan minta bantuan &rang namun tidak ada yang berhasil. $epat seperti dikatakan &leh puterinya ketika berpamit, dia tidak berhasil menemukan jejak K&ay $&jin. 0ahkan pada kees&kan harinya, 'u*ciangkun datang dengan marah*marah mencari 0i Sian sambil membawa 'u Ki 647 /&ng yang babak bundas! Ki /&ng menceritakan betapa dia dipukuli dengan t&ngkat &leh 0i Sian yang dibantu se&rang kakek jembel yang gila! $entu saja Ki /&ng tidak menyebutnyebut tentang lima &rang tukang pukulnya. ,endengar ini, makin yakinlah hati 3auw Sun K&k bahwa puterinya memang dipilih sebagai murid &leh se&rang sakti dan bahwa K&ay $&jin itu, menurut keterangan 'u Ki /&ng, adalah se&rang kakek tua renta yang berpakaian jembel dan bersikap seperti &rang gila! $entu dia sakti, pikirnya. #iapun minta maaf kepada 'u*ciangku, mengatakan bahwa anak 648 perempuannya itu telah pergi dibawa &leh se&rang sakti yang mengambilnya sebagai murid. #emikianlah, akhirnya 3auw Sun K&k dan isterinya hanya dapat menunggu dengan hati penuh kegelisahan dan kerinduan. ,ereka harus menanti sampai tujuh tahun! ,endung menyelimut i kehidupan keluarga ini. 3auw 0i Sian yang tadinya se&lah*&lah menjadi matahari yang menyinari kehidupan mereka, kini menghilang. 'ebih*lebih lagi bagi Sie 'an )&ng! Kepergian puterinya ini merupakan pukulan berat baginya. 0aru saja ia kehilangan adik kandungnya dan dalam 649 keadaan masih berduka, tiba*tiba saja tanpa disangka*sangka, puterinya pergi untuk waktu yang lama sekali. $ujuh tahun! Kesenangan dalam bentuk apapun di dunia ini tidak abadi! Kesenangan seperti gelembung*gelembung sabun yang setiap saat dapat meletus dan lenyap di udara! Kesenangan datang dari nafsu dan menimbulkan ikatan*ikatan dengan sumber kesenangan itu. Kalau tiba saatnya kesenangan itu direnggut dan terpisah dari kita, maka kitapun merasa kehilangan dan berduka. )idup ini, penuh dengan duka yang timbul dan kekecewaan, iba diri, kemarahan, kabencian, permusuhan. 650 Karena hidup ini penuh dengan duka dan sengsara, maka kita semua rindu akan kebahagiaan. Sayang sungguh sayang, kita selalu salah mengenal kesenangan sebagai kebahagiaan! Kesenangan hanya merupakan saudara kembar dari kesusahan belaka, keduanya itu tak terpisahkan seperti permukaan depan belakang dari telapak tangan. %da susah ada senang, ada suka ada duka, tak terpisahkan. Karena itu, setiap kedukaan kita c&ba hibur dengan kesukaan, setiap kesusahan kita tutupi atau ingin lupakan melalui kesenangan. (adahal, kesenangan itupun akan berakhir dengan kesusahan, 651 seperti gel&mbang tidak hanya bergerak ke satu jurusun, tapi pada saatnya membalik. Kebahagiaan sungguh jauh berbeda. Kebahagiaan tidak mempunyai kebalikan! Kebahagiaan berada jauh di atas jangkauan suka dan duka. Karena suka dan duka itu hanya merupakan permainan pikiran, maka hanya menjadi pakaian dari si aku. Kebahagiaan tak dapat diraih &leh pikiran. Kebahagiaan tidak dapat didatangkan dengan sengaja &leh si aku yang ingin berbahagia. Kebahagiaan adalah /intakasih, /ahaya Illahi, kekuasaan $uhan yang selalu ada, di dalam diri kita sendiri, tak pernah sedetikpun meninggalkan kita. )anya 652 pikiran dengan nafsu*nafsunya menyeret kita ke dalam kegelapan sehingga tidak dapat melihat*2ya. 8&dw&8 $erdengar suara lantang se&rang anak laki*laki yang membaca kitab dari dalam sebuah kamar di rumah gedung indah itu. Suaranya lantang dan yang dibacanya adalah kitab sajak para penyair jaman dahulu. Suara itu merdu dan cara membacanya amat baik, setiap kata diucapkan dengan jelas dan dengan nada suara yang tepat. Kalau &rang mengintai ke dalam kamar itu, dia akan kagum. %nak laki*laki itu memang tampan, ganteng dan rapi, baik rambutnya, seluruh tubuhnya 653 yang terpelihara baik*baik, maupun pakaiannya. +elas se&rang anak terpelajar dari keluarga bangsawan atau hartawan! /ara dia duduk saja menghadapi kitab di atas meja itupun menunjukkan bahwa dia adalah se&rang yang pandai membawa diri, s&pan santun. ,emang anak laki*laki berusia tiga belas tahun itu sejak kecil sudah di gembleng dengan pelajaran sastera. 3ang dimaksud pelajaran sastera pada waktu itu adalah pelajaran membaca dan menulis huruf, juga membaca kitab* kitab kun& dimana terdapat pelajaran :lsafat, kebudayaan, sajak dan 654 pelajaran kebatinan yang berat*berat menjadi santapan anakanak remaja! $entu saja hanya sedikit yang mampu meresapi benar akan isinya, sebagian besar hanya mampu menghafal saja dengan lancar akan tetapi mengenai inti artinya, jarang yang dapat mengerti secara mendalam. %pa lagi menghayatinya! %nak itu bernama /&a 0&ng Gan, berusia tiga belas tahun dan dia adalah anak angkat dari /&a*wangwe ()artawan /&a), se&rang yang kaya raya di k&ta 3e*ceng, sebuah k&ta di kaki pegunungan Kun*lun*san sebelah barat. /&a )un atau )artawan /&a adalah se&rang pedagang besar yang 655 berdagang segala macam barang dengan negara* negara barat di perbatasan barat. Kurang lebih delapan tahun yang lalu, ketika terjadi keributan karena adanya ger&mb&lan peramp&k dari 2epal yang merusak dusun*dusun di perbatasan selatan dan barat, r&mb&ngannya yang baru pulang dari barat menemukan se&rang anak laki*laki berusia lima tahun berlarian se&rang diri sambil menangis di antara para pengungsi. Karena b&cah itu mungil dan tampan, dan tidak ada se&rangpun mengakuinya sebagai anggauta keluarga, maka /&a )un lalu membawanya pulang dan semenjak itu, 656 anak itu diakui sebagai anak angkat. %nak berusia lima tahun itu hanya mengenal nama sendiri sebagai 0&ng Gan, maka sejak itu dia bernama /&a 0&ng Gan, menggunakan nama keluarga /&a*wangwe. Karena /&a*wangwe sendiri tidak mempunyai anak laki*laki, hanya beberapa anak perempuan, maka 0&ng Gan disayang &leh keluarga itu. )anya /&a*wangwe tidak merahasiakan bahwa anak itu adalah anak angkat, bukan anak kandung karena dia masih mengharapkan untuk memper&leh se&rang keturunan anak laki*laki. 7ntuk itu dia berusaha dengan 657 mengambil beberapa &rang selir yang masih muda dan sehat, sedangkan dia sendiri ketika membawa 0&ng Gan pulang baru berusia empat puluh dua tahun. Karena itu, biarpun 0&ng Gan disayang, akan tetapi tetap saja semua &rang menganggapnya bukan sebagai anak kandung /&a*wangwe dan sikap h&rmat para pelayan terhadapnya hanya kalau berada di depan hartawan itu. 0ahkan para selir dan juga 2y&nya /&a merasa iri dan tidak suka kepada 0&ng Gan yang dianggap bukan suku bangsa )an. ,elihat bentuk wajah anak itu, ketampanannya merupakan ketampanan suku 7igur atau 658 Ka-ak dan anak itu tidak ketahuan siapa &rang tuanya. %gaknya dua hal ini, yaitu kemuliaan yang diterima se&rang anak yang tidak dikenal asal*usulnya, ketampanan dan kecerdikannya, kecakapannya belajar ilmu kesusasteraan, mendatangkan rasa iri hati dan banyak &rang tidak suka kepada 0&ng Gan. 0aru namanya saja, yang diakui anak kecil itu ketika ditemukan, 0&ng Gan, berbau nama suku bangsa 7igur atau Ka-ak. ,ungkin nama aselinya ,unggan atau 0&angana! 0&ng Gan kini telah menjadi se&rang pemuda remaja berusia tiga belas tahun yang amat cerdik, pandai sekali 659 mengatur sikap dan bersikap manis dan rendah hati terhadap yang berada di atasnya, bersikap anggun dan berwibawa terhadap yang tidak suka kepadanya. (akaiannya selalu baru dan rapi sekali, tubuhnya selalu dirawat baik*baik dari rambutnya sampai kuku kakinya. dan dalam setiap penampilannya, dia hanya mendatangkan rasa bangga kepada ayah angkatnya, satu*satunya &rang yang dih&rmatinya secara berlebihan karena dia tahu bahwa hanya se&rang ini sajalah yang memungkinkan dia mempertahankan kemuliaannya! 0iarpun usianya baru tiga belas tahun, namun 0&ng Gan 660 amat cerdik. #ia tahu pula bahwa banyak di antara anggauta keluarga ayah angkatnya merasa iri hati dan tidak suka kepadanya. #ia tahu pula bahwa mereka yang tidak suka kepadanya selalu memata*matainya, menyebar banyak matamata yang bekerja sebagai pelayan*pelayan, untuk mencari kesalahannya agar kesalahannya itu dapat dilap&rkan kepada ayah angkatnya. 5leh karena itu, dia bersikap hati* hati sekali. ,alam itu, biarpun dia tahu bahwa ayah angkatnya sedang berkunjung ke k&ta lain dan malam itu t idak akan pulang, dia tetap saja menghafalkan pelajarannya membaca kitab kun& 661 dengan suara yang berirama dan merdu pada malam hari itu. Ini berarti bahwa biarpun ayah angkatnya tidak berada di rumah, tetap saja dia belajar dengan tekun! Setelah dia selesai membaca, dia mendengar langkah kaki halus memasuki kamarnya. #ia meneng&k dan ketika melihat siapa yang memasuki kamarnya, jantung pemuda remaja ini berdentam penuh ketegangan. $entu saja dia mengenal (ek 'an, selir termuda dan tersayang dari ayah angkatnya. (ek 'an baru berusia tujuh belas tahun dan ia se&rang peranakan Kirgi-*)an yang amat manis. 6ajahnya l&nj&ng seperti wanita 662 Kirgi- umumnya, kulitnya kuning putih mulus seperti kulit wanita )an, akan tetapi bulu*bulu halus pada lengannya menambah daya tarik se&rang wanita berdarah Kirgi-. $entu saja ia menjadi selir tersayang /&a*wangwe karena ia paling muda dan paling cantik, dan ia diper&leh hartawan itu dengan tebusan uang yang amat mahal! Karena ia amat disayang dan dimanja &leh hartawan itu, tentu saja hal ini menimbulkan perasaan iri kepada para selir lain, walaupun perasaan iri itu hanya mereka simpan dalam hati saja karena pengaruh selir muda itu terhadap /&a*wangwe amat kuat sehingga hartawan 663 itu pasti membela sang selir termuda kalau sampai terjadi pertengkaran terbuka. (erj&d&han antara se&rang pria dan se&rang wanita harus berdasarkan cinta di antara mereka. $anpa perasaan ini, sudah pasti akan terjadi pertentangan dan penyelewengan. #i dalam hati (ek 'an, sedikitpun tidak terdapat rasa sayang kepada suaminya yang jauh lebih tua itu, dan yang menjadi suaminya karena ia telah dibeli dari &rang tuanya yang miskin dan banyak hutang. Ia menjadi selir /&a*wangwe bukan dengan suka rela, melainkan karena terpaksa. 5leh karena itu, baru saja dib&y&ng ke dalam rumah 664 gedung /&a*wangwe, dan melihat betapa hampir semua isi rumah kelihatan tidak suka kepadanya, hatinya segera tertarik &leh pemuda remaja yang tampan itu. Ia tertarik kepada 0&ng Gan bukan hanya karena pemuda remaja ini tampan, juga karena ia mendengar bahwa pemuda ini bukan putera kandung suaminya, dan juga ia melihat betapa &rang*&rang serumah itu juga tidak suka kepada pemuda itu. )al ini saja mendatangkan perasaan suka dalam hatinya terhadap pemuda itu, perasaan senasib sependeritaan. Sudah lama ia bersikap manis kepada 0&ng Gan, memperlihatkan rasa 665 sukanya pada pandang mata dan suaranya, namun agaknya 0&ng Gan masih terlalu hijau dan terlalu muda untuk menangkap isarat dan menanggapinya. Sesungguhnya, biarpun usianya baru tiga belas tahun, 0&ng Gan bukan se&rang pemuda yang dungu. Ia banyak membaca, di antaranya ia membaca cerita*cerita percintaan sehingga ia sudah dapat membayangkan tentang perasaan mesra antara pria dan wanita ini. Ketika (ek 'an menjadi keluarga ayahnya dan memasuki gedung itu, dia mengagumi kecantikan wanita ini. Ketika (ek 'an mulai bersikap manis 666 kepadanya, melalui kerling mata dan senyum manisnya, 0&ng Gan bukan tidak tahu dan diapun merasa suka sekali kepada wanita itu. )anya tentu saja, dia tidak berani bersikap tidak h&rmat kepada isteri ayah angkatnya, dan dia selalu bersikap s&pan, tidak memperlihatkan tanda bahwa dia sebenarnya sudah mengerti betapa selir muda ayahnya itu bersikap menantang padanya. +uga dia masih terlalu muda untuk berani memperlihatkan tanggapan. #an pada malam hari itu, di luar dugaan dan harapannya, tiba*tiba saja (ek 'an memasuki kamarnya! ,elihat bahwa 667 yang memasuki kamarnya dengan langkah halus adalah selir ayahnya, maka 0&ng Gan cepat bangkit berdiri. 0&ng Gan berusia tiga belas tahun dan (ek 'an tujuh belas tahun akan tetapi tinggi badan mereka sama, bahkan 0&ng Gan lebih tinggi sedikit. (emuda remaja itu cepat merangkap kedua tangan di depan dada memberi h&rmat. %h, kiranya ibu yang datang malam* malambegini1." )ushh, jangan sebut ibu kepadaku, 0&ng Gan. Sungguh tidak enak sekali mendengarnya1." $api, ibu adalah isteri ayah. %pa lagi harus saya sebut kalau bukan ibu." 668 7sia kita hanya berselisih dua t iga tahun, janggal rasanya kalau engkau menyebut ibu. Engkau patut menjadi adikku dan aku enci*mu, biarpun aku menjadi isteri ayahmu. Sebut saja enci kepadaku, kecuali1. tentu saja di depan &rang lain b&leh saja engkau menyebut ibu." 0&ng Gan tersenyum, hatinya girang sekali karena wanita cantik itu bersikap amat manis. 0elum pernah mereka berkesempatan bicara panjang dan berduaan saja seperti sekarang ini. %yahnya tidak berada di rumah, dan hari sudah agak larut, semua penghuni rumah itu agaknya sudah tidur 669 sehingga tidak ada &rang lain yang melihat ibu muda ini memasuki kamarnya. 0aiklah, enci. Silakan duduk, dan maaf, kursinya hanya sebuah," katanya menunjuk ke arah kursi yang tadi dia duduki. $erima kasih," (ek 'an tersenyum dan duduk di atas kursi itu. #i atas meja terdapat beberapa buah buku dan diambilnya sebuah. Kebetulan buku itu adalah buku cerita tentang percintaan r&mantis. %kan tetapi, (ek 'an hanya dapat membaca sedikit saja. Kau duduklah, 0&ng Gan," katanya melihat pemuda itu hanya berdiri saja. 670 0iar saya berdiri saja, enci. Kursinya hanya sebuah." %hhh!" (ek 'an bangkit berdiri, membawa bukunya dan duduk di atas pembaringan. 0iarlah ahu duduk di sini. Kau duduklah." 0&ng Gan duduk di atas kursi, jantungnya berdebar tegang melihat betapa wanita cantik itu duduk di atas pembaringannya. 0eberapa kali (ek 'an yang membaca buku itu melirik kepadanya, membuat 0&ng Gan menjadi serba salah tingkah. 0&ng Gan, huruf apakah ini1.." (ek 'an bertanya, menunjuk ke lembaran buku yang dipegangnya. Karena dari tempat dia duduk t idak mungkin 0&ng Gan dapat melihat 671 huruf itu, terpaksa dia bangkit dan menghampiri, lalu membacakan huruf itu dan kembali duduk. %kan tetapi beberapa kali (ek 'an memanggilnya untuk menanyakan huruf yang tidak dikenalnya sehingga beberapa kali pemuda itu menghampiri, membacakan hurufnya dan duduk kembali. %h, terlalu sukar bagiku, 0&ng Gan. $&l&ng kaubacakan untukku. Kesinilah dan duduklah di sini, kita baca bersama. Kauajari aku membaca, 0&ng Gan." $entu saja 0&ng Gan menjadi gemetar dan tidak berani duduk berjajar di atas pembaringan itu. 6alaupun dia sudah menghampiri dekat, namun dia berdiri saja di depan wanita 672 itu, tidak berani duduk bersanding. (ek 'an memegang tangannya dan menariknya duduk di dekatnya, di tepi pembaringan. %ih, mengapa engkau malu*malu dan takut." Enci1. aku1. aku tidak berani1. nanti dianggap tidak s&pan1." kata 0&ng Gan gemetar, walaupun hatinya berdebar girang dan tegang. %ih, siapa bilang tidak s&pan. %ku adalah juga ibu angkatmu, atau kita seperti enci dan adik, apa salahnya duduk berdekatan. )ay&, jangan takut!" #an kini 0&ng Gan membiarkan dirinya ditarik dan diapun duduk di dekat (ek 'an. $epi pinggul dan paha mereka bersentuhan 673 dan 0&ng Gan merasakan kelembutan yang hangat, yang membuat tubuhnya gemetar dan jantungnya berdegup keras. Ketika dia membacakan buku itu, suaranya juga gemetar dan parau. %palagi, ketika dia merasa betapa jari*jari tangan yang halus itu meraba*raba tubuhnya. +ari yang hangat lembut dengan sentuhan*sentuhan mesra. ,akin lama, suara bacaannya semakin lemah bahkan kacau dan akhirnya, buku yang tadi dibaca 0&ng Gan itu sudah menggeletak di atas lantai di depan pembaringan sedangkan di atas pembaringan itu, 0&ng Gan dan (ek 'an sudah bergumul. (ek 674 'an se&rang guru yang penuh gairah, sedangkan 0&ng Gan menjadi murid yang taat dan pandai. 2afsu, dalam bentuk apapun juga, tak pernah mengenal kepuasan. Kepuasan yang didapat hanya merupakan pend&r&ng untuk mengejar kepuasan yang lebih mendalam lagi. 5rang yang menjadi hamba nafsu tidak pernah merasa kenyang, tak pernah merasa cukup! Kekenyangan yang dirasakan hanya sebentar dan segera berubah menjadi kelaparan yang makin menghebat. 0aik itu yang dinamakan nafsu seks, nafsu mengejar harta kekayaan, nafsu mengejar 675 kekuasaan dan sebagainya. ,akin diberi, semakin merasa kurang dan menghendaki yang lebih! #emikian pula dengan 0&ng Gan dan (ek 'an. 0egitu keduanya tenggelam dalam buaian gel&mbang nafsu, keduanya menjadi semakin haus. (ek 'an adalah se&rang wanita muda yang dikecewakan &leh perj&d&han dengan /&awangwe yang dilakukannya secara terpaksa, yang membuat ia selalu merasa penasaran dan tidak puas. Kini, bertemu dengan se&rang pemuda remaja yang menjadi muridnya yang amat patuh, pandai dan menyenangkan, tentu saja (ek 'an 676 menjadi lupa daratan. Sebaliknya, 0&ng Gan sejak kecil memang haus akan kasih sayang, kini bertemu dengan se&rang wanita yang cantik menarik, yang menyayangnya, dan menjadi gurunya dalam berenang di lautan kemesraan, diapun menjadi mab&k. Sebetulnya dia masih terlalu muda sehingga diapun tidak dapat lagi melihat kenyataan betapa perbuatannya itu amatlah berbahaya, juga amat hina karena dia telah berjina dengan selir ayah angkatnya yang berarti juga ibu angkatnya sendiri! 'angkah pertama dilanjutkan dengan langkah berikutnya, 677 ke sekian puluh kali dan mereka berdua, yang dimab&k kemesraan ini, yang dibikin buta &leh nafsu berahi, tidak tahu bahwa banyak pasang mata dari mereka yang memang tidak suka kepada mereka, selalu membayangi dan mengintai mereka. (ara pemilik mata inilah yang kemudian melap&rkan kepada /&a*wangwe. $entu saja hartawan yang usianya sudah setengah abad lebih ini menjadi terkejut, heran dan kemudian marah. #ia terkejut mendengar bahwa selirnya yang paling disayangnya telah bermain gila dengan putera angkatnya, dan dia merasa heran mengingat betapa putera 678 angkatnya itu biasanya selalu bersikap amat baik, terpelajar, rajin, s&pan dan selalu menyenangkan hati. 0agaimana kini tiba*tiba saja dia mendengar bahwa putera angkatnya itu berjina dengan selirnya. (ula, 0&ng Gan baru berusia tiga belas tahun, sesungguhnya masih remaja, masih kanak*kanak dan belum dewasa! $entu selirnya itu yang menjadi biang keladinya, pikirnya dengan gemas dan marah. %kan tetapi dia belum mau percaya begitu saja dan diaturlah &leh para selir yang lain dan para pelayan agar sang hartawan dapat menangkap basah hubungan gelap yang dilakukan selirnya 679 terkasih itu dengan putera tersayang pula. #iatur agar hartawan itu meninggalkan gedung untuk bermalam di luar, dan di waktu malam, ketika semua musuh rahasia dua &rang muda yang sedang dimab&k nafsu itu tahu bahwa mereka berdua sedang mengadakan pertemuan rahasia, di kamar sang putera angkat, hartawan /&a lalu tiba*tiba muncul dan daun pintu diged&r dari luar! #apat dibayangkan betapa kaget dan takutnya perasaan (ek 'an dan 0&ng Gan. ,ereka hanya sempat membereskan pakaian mereka sebelum daun pintu itu jeb&l karena dipaksa 680 dari luar dan keduanya segera menjatuhkan diri berlutut di depan kaki /&a*wangwe yang mukanya menjadi merah seperti udang direbus saking marahnya. 0iarpun kedua &rang muda yang amat disayangnya itu berlutut sambil menangis minta ampun, tetap saja kemarahan /&a*wangwe tidak dapat diredakan, apa lagi di sampingnya terdapat para selir dan pelayan yang membisikkan beritaberita yang amat menyakitkan hatinya betapa putera angkat itu hampir setiap malam mengadakan pertemuan dengan sang selir dan betapa mesranya hubungan di antara mereka. #iamdiam 681 (ek 'an melirik dan mencatat siapa*siapa yang pada malam itu hadir bersama suaminya dan dapat ia menduga bahwa mereka inilah yang telah menjadi mata* mata yang melap&rkannya kepada suaminya. /&a*wangwe demikian marah sampai dia menyuruh para pelayan memberi hukuman cambuk r&tan pada punggung kedua &rang muda itu sebanyak lima belas kali kemudian mengusir dua &rang yang punggungnya berdarah karena kulitnya pecah*pecah itu agar meninggalkan rumah tanpa diberi bekal secuilpun pakaian pengganti atau sep&t&ng uang 682 kecil. Keduanya meninggalkan rumah sambil menangis, ditertawakan &leh mereka yang sejak lama merasa iri hati dan membenci kedua &rang muda itu. #engan tubuh sakit*sakit, akan tetapi hati lebih sakit lagi 0&ng Gan dan (ek 'an pergi meninggalkan gedung itu, dan mereka terus pergi dengan kepala menunduk, keluar dari dalam k&ta 3e*ceng. 0erita tentang diusirnya selir termuda dan putera angkat dari /&awangwe itu lebih cepat keluar dari gedung dari pada mereka, disebarkan &leh mereka yang membenci kedua &rang itu, sehingga 0&ng Gan dan (ek 'an tidak berani mengangkat 683 muka, karena semua &rang memandang dengan mata dan senyum mengejek. Sampai di luar k&ta, malam telah menjelang pagi dan mereka berdua masih terus berjalan di dalam keremangan cuaca sambil menangis. 0iarpun mereka tidak mempunyai tujuan ke mana harus pergi, namun kedua &rang ini tak pernah menghentikan langkah, se&lah*&lah khawatir kalau ada &rang*&rang yang mengejar untuk memper&l&kkan mereka. 0arulah mereka berhenti setelah matahari terbit dan keduanya merasa lelah sekali. ,ereka berhenti di tepi sebuah 684 hutan, di bawah p&h&n rindang. Suasananya di situ sunyi sekali karena sudah amat jauh dari k&ta. ,elihat (ek 'an masih menangis sambil setengah menelungkup di atas rumput, 0&ng Gan merasa kasihan juga. 6anita muda ini biasanya hidup mulia, mewah dan manja, kini harus menempuh perjalanan setengah malam dan tidak mempunyai apa*apa lagi. Sudahlah, enci (ek 'an. 7ntuk apa menangis lagi. #itangisi sampai air mata darahpun tidak ada gunanya lagi," kata 0&ng Gan yang sudah dapat memulihkan keadaan hatinya. %nak yang cerdik ini maklum bahwa bersedih*sedih tidak ada gunanya dan dia harus dapat mencari jalan yang 685 baik dalam kehidupannya yang baru ini. %kan tetapi, kata*kata hiburannya itu tanpa diketahuinya, membuat wanita itu menjadi lebih berduka dan akhirnya menjadi marah sekali kepada 0&ng Gan. Sejak tadi, di samping kedukaannya, (ek 'an menganggap bahwa semua malapetaka yang menimpa dirinya ini disebabkan &leh 0&ng Gan! Engkau memang anak durhaka!" bentaknya sambil bangkit duduk dan telunjuknya menuding ke arah muka 0&ng Gan. Engkaulah biang keladi semua ini, engkaulah penyebab malapetaka yang menimpa diriku! Kalau bukan karena 686 engkau, aku tentu masih hidup terh&rmat dan mulia di rumah keluarlga /&a! %ahh, engkau yang mencelakakan aku! Engkau anak tak tahu diri, engkau anak durhaka, tak tahu malu1.!" Sepasang mata 0&ng Gan terbelalak. #iam!" #ia membentak marah sekali. Engkaulah perempuan yang tidak tahu malu! Engkau yang datang pertama kali di dalam kamarku dan merayuku! 'upakah engkau. Engkaulah yang tidak tahu malu, engkau mengkhianati ayah angkatku dan engkau menyeret aku ke dalam lumpur kehinaan! #an sekarang engkau hendak menyalahkan aku dan menghinaku. (erempuan tak tahu malu!" 687 %pa. Kau berani memaki aku. %nak kurang ajar kau!" (ek 'an bangkit berdiri. 0&ng Gan juga bangkit berdiri dan (ek 'an segera menyerang anak laki*laki itu dengan tamparan dan cakaran. 0&ng Gan tidak tinggal diam dan diapun membalas. #ua &rang itu kini bergulat, bukan di atas pembaringan dalam kamar mewah 0&ng Gan, bukan bergulat memperebutkan kemesraan, melainkan bergulat dalam perkelahian dan memperebutkan kebenaran masing*masing, berusaha untuk saling menyakiti! (ek 'an lebih tua tiga empat tahun, akan tetapi 0&ng Gan 688 se&rang anak laki*laki, jadi masing*masing ada kelebihan dan kelemahan yang membuat perkelahian itu menjadi ramai dan seimbang! %kan tetapi tiba*tiba tubuh 0&ng Gan terlempar dan terguling*guling seperti disambar kilat. Kiranya di situ sudah muncul se&rang nenek yang amat menakutkan dan mengerikan. Kalau saja 0&ng Gan dan (ek 'an tidak sedang dilanda kemarahan, tentu mereka akan lari tunggang langgang atau menggigil ketakutan, mengira bahwa di situ muncul iblis sendiri. (ek 'an melihat dengan jelas betapa nenek itu tadi mend&r&ng tubuh 0&ng Gan dan menyebabkan 689 anak laki*laki itu terlempar dan jatuh terguling* guling. )al ini berarti bahwa nenek itu telah membantunya, maka biarpun hatinya merasa ngeri, ia tahu bahwa nenek itu b&leh ia harapkan. Ia lalu menjatuhkan diri berlutut di depan nenek itu sambil menangis! Sementara itu 0&ng Gan yang sudah bangkit duduk, merasa betapa tubuhnya nyeri*nyeri karena terbanting dan terguling*guling itu dan dia tidak berani bangkit berdiri, hanya memandang kepada nenek itu dengan mata terbelalak dan hati dipenuhi keseraman. 2enek itu berusia tua sekali, tentu tidak kurang dari tujuh puluh tahun, dan tubuhnya 690 demikian kurus kering, kecil dan membungkuk seperti udang kering, se&lah*&lah usia tua sudah membuat ia mengkerut dan kering. ,uka yang kulitnya kehitaman itu berkerut* kerut penuh garis malang*melintang, sepasang matanya sampai hampir tertutup kelebihan kulit pada pelupuknya, tulang 6ebsite http<==kang-usi.c&m= tulang pipinya men&nj&l, hidung dan mulutnya juga kecil karena mulut itu mengkerut ke dalam, tak nampak lagi bibirnya yang seperti dikulum mulut yang tidak bergigi lagi. 4ambutnya tinggal sedikit, jarang dan pendek, kusut dan 691 k&t&r. $angan dan kaki seperti tulang*tulang terbungkus kulit tipis. $ubuh yang membungkuk seperti udang itu dit&pang sebatang t&ngkat hitam yang bentuknya seperti ular kering, ditutupi pakaian yang seluruhnya berwarna hitam. Sungguh menyeramkan sekali keadaan nenek itu, akan tetapi sepasang mata yang kecil dan bersembunyi itu mengeluarkan sinar menc&r&ng yang mengejutkan hati &rang. 2enek itu mengangguk*angguk ketika melihat (ek 'an berlutut di depannya sambil menangis. $iba*tiba tangannya bergerak dan t&ngkatnya meluncur, tahu*tahu (ek 'an merasa dagunya did&r&ng sesuatu yang memaksa ia untuk 692 menengadah. Kiranya nenek itu sudah menggunakan ujung t&ngkatnya untuk memaksa gadis itu mengangkat muka. ,elihat wajah yang manis itu, kembali si nenek menganggukangguk. /eritakan, kenapa kau menangis di sini!" terdengar nenek itu berkata, dan anehnya, biarpun jelas ia mengeluarkan ucapan, namun mulut itu sama sekali tidak terbuka dan tidak bergerak! (ek 'an agaknya menyadari bahwa ia bertemu dengan se&rang manusia luar biasa atau mungkin iblis sendiri yang memperlihatkan rupa, maka iapun menjawab sambil menahan 693 tangisnya. 2enek yang mulia, saya bernama (ek 'an dan saya diusir dari rumah suami saya hartawan /&a di k&ta 3eceng karena saya di:tnah bermain gila dengan b&cah setan itu. Saya tidak mempunyai rumah dan keluarga saya di dusun pasti akan men&lak saya. Semua ini gara*gara b&cah setan itu, akan tetapi dia tidak mau mengaku salah, malah menyalahkan saya." 2enek itu mengangkat mukanya memandang kepada 0&ng Gan yang masih mendekam di atas tanah. Sinar mata nenek itu menc&r&ng seperti hendak menyambar ke arahnya, membuat 0&ng Gan menjadi semakin ngeri. 694 )uh*huh, b&cah itu mempunyai mata seperti setan. %pakah kau ingin agar aku membunuhnya." (ek 'an bergidik. 2enek itu sungguh berhati kejam bukan main. 0agaimanapun marahnya terhadap 0&ng Gan, tentu saja (ek 'an tidak ingin melihat pemuda itu dibunuh. Kalau ia teringat akan pengalamannya selama beberapa bulan ini, masih ada sisa kemesraan dalam hatinya terhadap 0&ng Gan. +angan, nenek yang baik, jangan dibunuh, akan tetapi beri saja hajaran agar dia kap&k dan tidak berani lagi menyalahkan aku!" katanya. 2enek itu terkekeh. )eh*heh, bagus. %kan kuhajar dia biar 695 kap&k!" 0&ng Gan yang sudah merasa ngeri melihat nenek itu, kini timbul keberaniannya. 0iarpun nenek itu mengerikan, namun ia hanya se&rang nenek yang tua renta dan nampak ringkih. #an dia tidak mau dihajar begitu saja tanpa melawan. ,aka, 0&ng Gan segera bangkit berdiri dan siap untuk melawan kalau nenek itu hendak menghajarnya. #engan langkah terse&k*se&k dibantu t&ngkatnya, nenek itu menghampiri 0&ng Gan dan ia terkekeh melihat sikap anak laki*laki itu yang agaknya siap untuk melawannya. )eh*heh*heh, b&cah setan, bergulinglah engkau!" 2ampak 696 ia menggerakkan t&ngkatnya dan nampak ada sinar hitam panjang menyambar, dan tahu*tahu tubuh 0&ng Gan, tanpa dapat ditahannya lagi, r&b&h dan tubuh itu terguling*guling! 2enek itu tertawa terpingkal*pingkal dan hebatnya, seperti juga tadi, mulutnya tetap tertutup. Entah melalui lubang mana suara terpingkal*pingkal itu. )eh*heh*h&*h&1. sekarang terbanglah! $erbanglah!" Kembali yang nampak hanya sinar hitam dan tiba* tiba tubuh yang tadinya bergulingan itu, kini terlempar tinggi ke udara! 0&ng Gan menjadi ketakutan. $adi ketika tubuhnya terpelanting dan terguling*guling, dia merasa nyeri*nyeri dan 697 babak*bundas dan kini tubuhnya terlempar begitu jauh ke atas, maka diapun mengeluarkan jerit ketakutan ketika tubuhnya meluncur ke bawah dangan cepat sekali! $entu akan remuk*remuk semua tulangnya, dan pecah kepalanya! $&l&&&&&&&&ng!" #ia menjerit*jerit. 2enek yang baik, jangan bunuh dia!" (ek 'an yang memandang dengan mata terbelalak berseru, khawatir kalau sampai pemuda cilik yang pernah menjadi kekasihnya itu akan terbanting remuk dan tewas. )&*h&, tidak dibunuh, tidak dibunuh!" kata nenek itu dan benar saja, begitu tubuh 0&ng Gan hampir terbanting ke atas 698 tanah, tiba*tiba ada sinar hitam panjang menyanbutnya dan tubuh itu kini terlempar kembali ke atas lebih tinggi daripada tadi! $entu saja 0&ng Gan dengan ketakutan menjerit*jerit seperti seek&r anjing digebuki. ,elihat kenyataan bahwa nenek itu benar*benar tidak membunuh 0&ng Gan, hanya menghajarnya saja, legalah hati (ek 'an dan iapun bertepuk tangan dan bers&rak. 'upalah ia akan kedukaannya. 0agus! )i*hi*hik, bagus! 2ah, tahu rasa sekarang engkau, 0&ng Gan! )ay& cepat kau minta ampun padaku, baru aku mau minta kepada nenek yang mulia ini untuk menghentikan 699 permainannya!" 0&ng Gan b&leh jadi ketakutan setengah mati, akan tetapi dia se&rang anak yang cerdik dan juga keras hati. ,endengar ucapan (ek 'an, dia mengeraskan perasaannya dan menutup mulutnya, tidak lagi mau menjerit ketakutan, melainkan menutup mata rapat*rapat. (ada saat tubuhnya meluncur turun untuk ke dua kalinya, tiba*tiba saja tubuhnya itu berhenti di udara seperti tertahan &leh tenaga yang tidak kelihatan, kemudian tubuh itu bukan meluncur ke bawah melainkan ke samping dan tahu*tahu leher bajunya sudah berada di ujung t&ngkat yang 700 mengaitnya, dan t&ngkat itu dipegang &leh se&rang kakek jembel! Kakek yang muncul itu bukan lain adalah K&ay $&jin, yang kebetulan tiba di tempat itu bersama muridnya yang baru, yaitu 3auw 0i Sian! ,elihat se&rang anak laki*laki menjeritjerit dan tubuhnya dilempar*lempar ke atas &leh se&rang nenek yang menyeramkan, 0i Sian sudah merengek kepada gurunya. Suhu, t&l&nglah anak laki*laki itu dan hajar nenek yang jahat itu. 0iar aku menghajar gadis yang kejam itu!" ,ula*mula K&ay $&jin memandang ke pada nenek itu dan 701 nampak terkejut. 6aaahhh! ,enghajar nenek itu. ,ana aku berani. Ia adalah )ek*in Kui*b& (0iang Iblis %wan )itam)1.! )iiiih1. aku ngeri melihatnya1." #an kakek jembel itu bergidik kengerian. ,elihat sikap gurunya, 0i Sian cemberut. $entu saja ia tidak percaya kalau gurunya jerih terhadap nenek yang kurus kering dan hampir mati itu! Kalau suhu tidak berani, biarlah aku yang melawannya! %ku tidak takut!" 0erkata demikian, 0i Sian mel&ncat ke depan menghadapi nenek buruk itu dangan kedua tangan terkepal. )ei, nenek iblis yang jahat! Kenapa engkau menyiksa &rang. )ay& pergi 702 dari sini, kalau tidak akan kupukul engkau!" 2enek itu menyeringai lalu men&leh kepada (ek 'an, )&h&, bagaimana ini. %pakah aku harus menghajarnya juga." (ek 'an marah sekali kepada anak perempuan yang muncul bersama kakek jembel itu karena mereka menghentikan hajaran nenek itu terhadap 0&ng Gan. 2enek yang mulia, b&cah itu mencampuri urusan kita, sebaiknya kaubunuh saja!" #i sini sudah nampak perwatakan yang menguasai batin (ek 'an. Ia dapat berlaku kejam sekali terhadap &rang yang tidak disukainya, atau &rang yang mendatangkan kemarahan dalam hatinya seperti gadis cilik 703 itu. 0unuh. )eh*heh, benar sekali, memang b&cah ini layak dibunuh!" jawab nenek itu sambil terkekeh tanpa membuka mulut dan t iba*tiba ia menggerakkan t&ngkat ularnya ke arah 0i Sian. Sinar hitam meluncur ke arah gadis cilik itu, mengeluarkan suara mendesir. 6irrrr1. takkkk!" $&ngkat ular itu terpental, bertemu dengan sebatang t&ngkat butut di tangan K&ay $&jin. 0enturan antara kedua t&ngkat itu sedemikian kuatnya sehingga terasa &leh (ek 'an dan 0i Sian, dan nenek itu mengeluarkan suara menggereng marah, matanya yang 704 bersembunyi di lipatan kulit itu menc&r&ng menatap kepada kakek yang berdiri di depannya. )&*h&*h&! 0ukankah engkau ini kakek jembel gila dari )imalaya." teriaknya marah. K&ay $&jin menyeringai pula. #ia tidak berpura*pura kalau tadi kepada muridnya dia mengatakan takut kepada nenek itu, bukan takut karena kepandaian si nenek iblis, melainkan ngeri karena dia sudah mengenal akan kejahatan dan kekejaman hati nenek yang berjuluk )ek*in Kui*b& itu! #an engkau 0iang Iblis %wan )itam yang sudah tidak bergigi lagi, ha*ha*ha! )ay& buka mulutmu, perlihatkan 705 kepadaku, pasti tidak ada sep&t&ngpun gigimu maka engkau malu membuka mulutmu!" 2enek itu semakin marah. Kata*kata tidak bergigi lagi" bukan hanya dimaksudkan untuk mengejek keburukan rupa, akan tetapi juga b&leh diartikan sebagai ajakan bahwa nenek itu tidak berbahaya lagi, seperti seek&r macan &mp&ng yang tidak bergigi lagi! K&ay $&jin keparat! $idak bergigi lagi, ya. 2ah, rasakan gigitanku!" 2enek itu sudah menyerang dengan cara yang amat aneh. Ia mel&ntarkan t&ngkat ularnya ke atas dan t&ngkat itu 706 meluncur ke arah K&ay $&jin dan menyerang kalang*kabut seperti digerakkan &leh tangan yang tidak nampak! K&ay $&jin tertawa bergelak, mel&mpat ke belakang dan diapun melempar t&ngkat bututnya ke depan. Seperti t&ngkat ular si nenek, maka t&ngkat butut K&ay $&jin itu kinipun hidup" dan melawan t&ngkat ular itu dan terjadilah pertandingan yang amat aneh antara dua batang t&ngkat itu! Keduanya bersilat" tanpa ada yang memegangnya, saling hantam dan saling tangkis sehingga terdengar bunyi nyaring berkali*kali, dibarengi menyambarnya angin pukulan dahsyat. 707 ,elihat betapa t&ngkat ularnya tidak mampu mendesak t&ngkat butut lawan melalui kekuatan sihir, nenek itu lalu mengangkat tangannya dan t&ngkat ularnya terbang kembali ke tangannya. K&ay $&jin juga sudah memanggil" kembali t&ngkat bututnya dan kini )ek*in Kui*b& menyerang K&ay $&jin dengan t&ngkat itu, menggunakan tangannya. K&ay $&jin menangkis dan membalas sehingga terjadilah perkelahian yang seru antara dua &rang tua aneh itu. ,elihat betapa kini gurunya sudah melawan nenek iblis, hati 0i Sian girang sekali dan melihat gadis yang menyuruh 708 nenek tadi membunuhnya, iapun mel&ncat ke depan (ek 'an dan tanpa banyak cakap lagi 0i Sian menyerang (ek 'an dengan pukulan dan tendangan! 0iarpun (ek 'an sudah berusia tujuh belas tahun sedangkan 0i Sian baru berusia sebelas tahun, namun (ek 'an selamanya tidak pernah berkelahi atau belajar silat. Sebaliknya, sejak kecil 0i Sian digembleng dengan ilmu atau dasar ilmu silat &leh ayahnya sendiri, maka tentu saja ketika diserang &leh anak perempuan itu, (ek 'an menjadi rep&t sekali dan beberapa kali perutnya kena dipukul dan kakinya ditendang. Ia menc&ba untuk 709 melawan dengan cubitan, jambakan dan tamparan, akan tetapi ia tidak berhasil dan semakin lama, serangan 0i Sian semakin ganas dan menyakitkan. %khirnya (ek 'an menjeritjerit minta t&l&ng. 2enek yang mulia1. t&l&ng aku1. t&l&&&&&nggg!" Ia terpelanting jatuh &leh sebuah tendangan 0i Sian yang mengenai perutnya. Sementara itu, pertandingan antara K&ay $&jin melawan )ek*in Kui*b& berlangsung dengan seru dan ramai. ,ula*mula, K&ay $&jin kewalahan juga menghadapi hujan serangan dari nenek itu yang memang lihai dan berbahaya bukan main. 710 2enek itu selain memiliki ilmu silat t&ngkat yang aneh dan gerakannya mirip ular, juga t&ngkat itu sendiri mengandung hawa beracun, selain tenaga nenek keriputan itupun kuat dan kecepatan gerakannya juga membingungkan. %kan tetapi begitu K&ay $&jin mengeluarkan ilmu silat t&ngkat ciptaannya yang baru dan amat lihai, yang bahkan dipuji &leh suhengnya, yaitu (ek*sim Sian*su, yaitu $a*kwi $ung*h&at (Ilmu $&ngkat (emukul Iblis), kini )ek*in Kui*b& menjadi rep&t bukan main. Ia selalu terdesak dan beberapa kali nyaris terkena hantaman t&ngkat butut, maka ketika mendengar suara (ek 'an minta 711 t&l&ng, ia mempunyai alasan untuk melarikan diri. Ia mel&ncat ke belakang, t&ngkat ularnya menyambar dan mengait baju (ek 'an yang tiba*tiba merasa tubuhnya diterbangkan dan nenek itu melarikan diri cepat sekali sambil membawa tubuh (ek 'an. 0i Sian masih mengepal kedua tangannya dan ia mengamangkan tinjunya ke arah (ek 'an yang dilarikan nenek itu. )emm, kalau tidak lari, tentu akan kupukuli sampai kap&k perempuan jahat itu!" )a*ha, 0i Sian, sudallah, mari kita pergi, jangan melayani nenek iblis yang mengerikan itu. )ihh1.!" K&ay $&jin bergidik. )ay& pergi1.!" 712 %kan tetapi pada saat itu, 0&ng Gan yang sejak tadi melihat segala yang terjadi dengan hati penuh kagum terhadap anak perempuan itu dan kakek jembel, kini menjatuhkan diri di depan kaki K&ay $&jin. '&cianpwe yang mulia1. m&h&n kemurahan hati l&cianpwe untuk sudi menerima saya sebagai murid1.!" Kakek itu mengerutkan alisnya, memandang kepada anak itu dan menyeringai. )eh*heh, aku tidak sudi! %ku sudah mempunyai murid yang jauh lebih baik, ha*ha! ,ari 0i Sian, kita pergi!" katanya sambil membalikkan tubuh mambelakangi 0&ng Gan dan melangkah pergi. 713 Suhu, nanti dulu!" 0i Sian berkata sehingga kakek itu menahan langkah dan men&leh. 0i Sian mengamati 0&ng Gan yang masih berlutut dan anak laki*laki itu menangis sesenggukan, kelihatannya sedih bukan main. Siapa namamu." 0i Sian bertanya. 2ama saya 0&ng Gan1." jawab anak laki*laki itu sambil menahan tangisnya dan memandang kepada 0i Sian dengan mata agak kemerahan dan penuh kedukaan. Kenapa engkau hendak dibunuh mereka tadi." Saya adalah se&rang anak yatim piatu yang dipungut &leh keluarga hartawan /&a di k&ta 3e*ceng," 0&ng Gan bercerita dengan suara yang memelas sekali. (erempuan jahat tadi 714 adalah selir ayah angkat saya. (ada suatu hari, ayah kehilangan barang*barang perhiasan berharga. Saya tahu bahwa yang mencurinya adalah perempuan tadi, akan tetapi ia berbalik menjatuhkan :tnah dan sebagian dari barang curiannya ia sembunyikan ke dalam kamar saya. Karena itu, ayah angkat saya marah dan kami berdua diusir. Ketika kami tiba di sini, perempuan itu menyalahkan saya dan memukuli saya. Saya melawan dan muncul nenek iblis tadi yang membela perempuan jahat itu." 0&ng Gan yang pandai, membuat karangan yang masuk di akal ini secara tiba*tiba 715 begitu sudah membuktikan bahwa dia memang se&rang anak yang cerdik sekali. Setelah selesai bercerita, dia lalu menangis lagi. 2&na, m&h&n belas kasihan n&na dan guru n&na1. sudilah menerima saya menjadi murid. Saya mau bekerja apa saja1. saya sudah tidak mempunyai se&rang keluargapun, dan saya takut kalau1. perempuan jahat dan nenek iblis tadi datang lagi membunuh saya1." Sudahlah, 0i Sian. )ay& kita pergi, jangan layani anak cengeng itu!" K&ay $&jin berkata tidak sabaran lagi. 2anti dulu, suhu," kata 0i Sian yang sudah tertarik sekali 716 akan cerita 0&ng Gan dan ia merasa kasihan kepada anak itu. %ku mau pergi kalau suhu juga nengajak dia ini!" %pa.." K&ay $&jin terbelalak. 7ntuk apa mengajak anak cengeng ini." '&cianpwe, m&h&n maaf sebanyaknya. Kalau perlu, saya dapat menjadi anak yang sama sekali tidak cengeng! Kalau l&cianpwe sudi menerima saya menjadi murid, biar menghadapi ancaman maut, saya tidak akan takut dan tidak akan menangis sama sekali!" 7capan itu bernada menantang dan K&ay $&jin yang memiliki watak aneh itu sekali ini tertarik. )a*ha* ha*ha, benarkah itu. Engkau t idak akan takut, tidak akan menangis 717 menghadapi ancaman maut." 0enar, l&cianpwe," kata 0&ng Gan, girang bahwa kakek jembel yang dia tahu amat lihai itu kini mau memperdulikannya. %ku ingin melihat buktinya!" berkata demikian, K&ay $&jin lalu melemparkan t&ngkatnya dan t&ngkat itu kini meluncur ke arah 0&ng Gan, dan mulailah t&ngkat itu memukuli dan mencambuki 0&ng Gan. (lak! (lak! (lak! 0ukk!" $&ngkat itu mengamuk, menghantami punggung dan pinggul 0&ng Gan. %nak itu terkejut bukan main, dan juga ngeri melihat ada t&ngkat dapat bergerak sendiri memukulinya. #an pukulan* pukulan itu 718 mendatangkan perasaan nyeri yang cukup hebat, apalagi kalau pukulan itu mengenai kepalanya. #ia menutupi kedua kepalanya dan kini punggungnya, pahanya, pinggul, kaki dan lengannya menjadi sasaran pukulan t&ngkat. )ampir saja 0&ng Gan berteriak kesakitan dan menjerit minta t&l&ng. %kan tetapi, anak yang cerdik ini tahu benar bahwa dia sedang diuji, maka diapun menggigit bibir dan biarpun perasaan nyeri membuat dia terpelanting dan menggeliat*geliat di atas tanah di bawah hujan pukulan t&ngkat, namun tidak sedikitpun keluhan keluar dari bibir yang digigitnya sendiri itu. 719 0ajunya sudah r&bek*r&bek dan basah &leh keringat dan darah. Kulit punggungnya pecah*pecah berdarah. %kan tetapi dia tetap tidak mau mengeluh, bahkan setiap kali terpelanting, dia terg&p&h bangkit dan menc&ba untuk berlutut kembali ke arah kakek itu. ,elihat betapa tubuh 0&ng Gan sudah berlep&tan darah, hati 0i Sian merasa tidak tega. /ukup, suhu, cukup! %pakah suhu hendak memukulinya sampai mati." teriaknya. )a*ha*ha!" K&ay $&jin tertawa bergelak dan di lain saat t&ngkat itu sudah kembali ke tangannya. )atinya gembira 720 karena melihat 0&ng Gan benar*benar memegang janji dan sama sekali tidak mengeluh. #iam*diam diapun mulai suka kepada b&cah itu. ,ari kita pergi, 0i Sian!" katanya dan sekali sambar, tangan 0i Sian sudah dipegangnya dan sekali mel&mpat keduanya lenyap dari situ. $entu saja 0&ng Gan menjadi terkejut dan kecewa sekali. #ia sudah membiarkan tubuhnya dihajar babak belur dan berdarah*darah, sakitnya tidak kepalang dan kini kakek itu meninggalkannya begitu saja. Ingin dia menangis, ingin dia memaki. %kan tetapi dalam kepalanya yang cerdik terdapat 721 dugaan dan harapan bahwa kakek aneh itu tetap masih mengujinya! #ia tahu bahwa kakek itu aneh dan sakti, dan anak perempuan itu manis bukan main, juga amat baik kepadanya. #ia harus dapat menjadi murid kakek itu. Kalau tidak, dia akan hidup sebatangkara dan selalu terancam bahaya. #ia ingin memiliki ilmu kepandaian yang tinggi agar dapat menjaga diri. #ia harus berhasil menjadi murid kakek itu, atau kalau perlu dia akan meng&rbankan nyawanya. #ia harus tahan uji! #engan pikiran ini, 0&ng Gan terus berlutut menghadap ke arah tempat kakek tadi berdiri, dengan nekat 722 dia berlutut terus sampai kedua kakinya kesemutan dan tidak merasa apa*apa lagi, dan rasa nyeri di tubuhnya makin menghebat karena sengatan sinar matahari. #ia bertahan terus, bahkan ketika matahari terbenam dan tempat itu mulai gelap dengan tibanya malam, dia tetap berlutut di tempat itu! ,emang patut dipuji kekerasan hati anak ini. #ia tersiksa bukan main, tidak saja seluruh tubuh nyeri karena luka pukulan t&ngkat, juga tersiksa &leh hawa dingin yang menyengat tulang, dan ditambah lagi perasaan ngeri karena di tepi hutan itu gelap dan sunyi. Kadang*kadang terdengar 723 suara binatang dari dalam hutan dan mau tidak mau, seluruh bulu di tubuh 0&ng Gan meremang seram. %khirnya, lewat tengah malam, dengan kenekatan yang masih bertahan, tubuhnya yang tidak kuat lagi dan dia terguling dan pingsan! Ketika 0&ng Gan siuman, dia mendapatkan dirinya rebah di atas tanah berumput tebal, di tepi sebuah sungai kecil yang jernih, di dalam sebuah hutan. 0agaikan mimpi dia melihat se&rang anak perempuan yang manis sedang meng&bati lukaluka di punggungnya dengan menempelkan daun*daun hijau yang lebar. $erasa dingin dan nyaman sekali. %gaknya anak 724 perempuan itu mengerjakan dengan kelembutan dan dia melihat anak itu memilin dan mengg&s&k daun* daun baru di antara kedua telapak tangannya sehingga daun itu menjadi lemas dan mengeluarkan air kehijauan. Kemudian daun*daun itu ditempelkan di atas kulit yang terluka &leh pukulan t&ngkat. %nak perempuan yang manis, anak perempuan yang berjasa membujuk gurunya untuk menerimanya sebagai murid! $erima kasih, kini sudah terasa nyaman1." katanya dan diapun mengenakan bajunya, dan melihat kakek aneh itu 725 duduk pula di situ, memandang anak perempuan itu meng&batinya dengan sikap acuh, 0&ng Gan cepat berlutut dan memberi h&rmat kepada kakek itu. Suhu, teecu (murid) menghaturkan terima kasih dan h&rmat1." sikapnya penuh h&rmat dan suaranya mantap. ,elihat suhunya masih melenggut seperti &rang mengantuk, 0i Sian berseru, Suhu ini bagaimana sih. Ini, muridmu yang baru menghaturkan terima kasih dan h&rmat, kenapa suhu diamsaja." Kakek yang melenggut itu membuka mata, memandang kepada 0&ng Gan dengan sikap acuh, kemudian berkata, )eh, karena bujukan 0i Sian engkau menjadi muridku. %kan 726 tetapi awas, kalau kulihat engkau malas dan t idak tekun atau tidak taat, engkau akan kuusir. #an kalau kelak engkau menyeleweng, engkau akan kubunuh dengan t&ngkat ini! " #ia mengacungkan t&ngkatnya. #engan hati yang girang bukan main 0&ng Gan memberi h&rmat dengan sembah sampai delapan kali kepada gurunya. Suhu, teecu bersumpah untuk mentaati semua perintah suhu." Kemudian dia menghadap 0i Sian dan juga memberi h&rmat kepada anak perempuan itu. Suci, saya menghaturkan banyak terima kasih atas budi kebaikan suci kepada saya, dan saya tidak akan melupakan budi kebaikanmu 727 itu1." 0i Sian terbelalak. Eh, eh, nanti dulu! Kenapa engkau menyebut aku suci (kakak seperguruan)." 0&ng Gan tersenyum. 0ukankah suci yang lebih dulu menjadi murid suhu." 0ukan begitu! %ku tidak mau cepat tua dengan disebut kakak! /&ba sekarang kita lihat, siapa yang lebih tua di antara kita. 0erapa umurmu tahun ini." $iga belas tahun." 2ah, itu!" 0i Sian berteriak. %ku baru sebelas tahun. Engkau lebih tua dua tahun, tidak b&leh menyebut suci padaku. %ku tidak mau!" )abis, lalu bagaimana." 728 Karena engkau lebih tua, engkau menyebut sum&i padaku dan aku menyebutmu suheng (kakak seperguruan)." 6ajah 0&ng Gan menjadi merah, akan tetapi hatinya girang walaupun dia merasa kikuk. 0aiklah sum&i." 2ah, begitu baru benar, suheng! 2ama keluarga siapa sih. %pakah 0&ng." 0&ng Gan menggeleng kepalanya. $adinya aku memakai nama keluarga /&a, akan tetapi karena aku telah diusir dan tidak diakui lagi sebagai anak, aku tidak mau memakainya. Ketika aku ditemukan dan masih kecil, aku hanya tahu bahwa namaku 0&ng Gan dan biarlah itu tetap 729 menjadi namaku, tanpa nama keturunan atau b&leh juga disebut nama keturunanku 0&ng." K&ay $&jin kelihatannya tidak mendengarkan percakapan mereka, dan andaikata dia mendengarkan pun, agaknya dia hanya acuh saja. %kan tetapi, lambat laun sikapnya yang acuh terhadap 0&ng Gan ini berubah saking pandainya 0&ng Gan membawa diri. #ia amat rajin dan amat memperhatikan keperluan suhunya dan sum&inya, dia ringan kaki dan tangan, mengerjakan apa saja untuk keperluan mereka. +uga dia amat tekun dan rajin ketika mulai diajar dasar*dasar ilmu silat. 730 0ahkan dia mau mengajarkan ilmu sastra yang lebih mendalam kepada 0i Sian sehingga sikapnya yang amat baik ini selain membuat 0i Sian menyayangnya, juga K&ay $&jin mau tidak mau mulai menyukainya. 0ahkan dengan adanya 0&ng Gan sebagai murid K&ay $&jin, lebih mudah bagi kakek itu untuk memegang janjinya kepada 0i Sian, yaitu anak perempuan ini tidak mau menjadi pengemis. %da saja akal dari 0&ng Gan untuk mendapatkan makanan bagi mereka bertiga tanpa mengemis. #engan menjual hasil buruan, atau rempa*rempa yang amat berharga, 731 0&ng Gan bisa mendapatkan hasil untuk biaya hidup mereka. 8&dw&8 (ek 'an menjatuhkan dirinya berlutut di depan nenek buruk dan tua itu ketika si nenek menurunkannya dari p&nd&ngan. ,ereka berada di puncak sebuah bukit kecil yang sunyi. $erima kasih, nenek yang mulia. 2enek telah menyelamatkan saya, dan selanjutnya saya m&h&n petunjuk nenek apa yang harus saya lakukan karena hidup saya sebatangkara dan tidak mempunyai harapan lagi." (ek 'an, engkau berj&d&h untuk menjadi muridku. ,ulai sekarang, aku adalah gurumu. Kalau engkau tidak mau 732 menjadi muridku, engkau akan kubunuh sekarang juga. 2ah, engkau pilih mana." #iam*diam (ek 'an terkejut bukan main. Ia harus menjadi murid nenek iblis ini dan kalau ia tidak mau ia akan dibunuh! ,anusia macam apa nenek ini. #an ia belum pernah mimpi berguru kepada se&rang nenek iblis. ,au belajar apa dari nenek ini. $idak sukar untuk memilih antara berguru kepada nenek itu atau mati. $entu saja saya memilih berguru, nek." )ushhh! Kalau memilih berguru ke padaku, kenapa masih menyabut nenek. Sebut aku sub& (ibu guru)!" 0aik, sub&. Saya akan mentaati semua perintah sub&." 733 0agus! ,emang syaratnya engkau harus mentaati semua perintahku. (erintah apa saja harus kautaati, tahu. Kalau tidak, engkau akan kupecat sebagai murid dan akan kubunuh!" (ek 'an bergidik. 2enek ini sedikit*sedikit mengancam mau membunuhnya! %kan tetapi lalu t imbul dalam benaknya bahwa kalau ia dapat memiliki ilmu kepandaian seperti nenek itu, ia akan mampu menghadapi siapapun juga, termasuk nenek ini! Ia akan dapat menghajar semua &rang yang tidak disukainya. ,aka bangkitlah semangatnya. %papun yang sub& perintahkan kepada teecu akan teecu 734 laksanakan." )eh*heh*heh, bagus sekali. Sekarang engkau harus melaksanakan tugas yang amat penting. Kita membutuhkan harta yang amat banyak agar kita dapat hidup tenteram dan berkecukupan. Kalau sudah begitu barulah engkau akan dapat belajar dengan baik." 0agaimana kita bisa mendapatkan harta yang banyak, sub&." ,ari, ikut dengan aku ke k&ta besar )&*tan di timur. #i sana terdapat benteng besar pasukan dan di k&ta itu terdapat se&rang yang paling kaya raya yaitu (angeran /un Kak 5ng 735 yang menjabat k&mandan atau panglima besar. 0anyak barang rampasan disimpan sendiri &leh pangeran itu dan kalau kita dapat memasuki gudang hartanya, tentu kita akan menjadi kaya raya!" (ek 'an ikut bergembira dan iapun mengikuti sub&nya. Ia telah melihat kesaktian nenek itu dan ia percaya bahwa nenek itu akan mampu melaksanakan rencananya dengan baik. ,ereka akan menjadi kaya raya dan hidup berkecukupan sehingga ia dapat mulai mempelajari ilmu*ilmu kesaktian dari nenek itu. (angeran /un Kak 5ng adalah se&rang laki*laki tinggi besar 736 berusia lima puluh tahun. #ia adalah se&rang bangsawan, masih sanak keluarga Kerajaan 0eng*tiauw. (ada masa itu, Kerajaan 0eng*tiauw sudah mulai mengalami surut bukan hanya karena pemerintahannya mendapat gangguan para bajak laut, pember&ntakan*pember&ntakan dalam negeri, ancaman gerakan &rang*&rang ,ancu di luar $emb&k 0esar, akan tetapi terutama sekali karena para pembesarnya sudah kehilangan kesetiaan mereka terhadap tanah air dan bangsa, melainkan mementingkan kesenangan pribadi masing*masing sehingga sukar ditemukan se&rang pembesar yang setia dan 737 tidak melakukan k&rupsi besar*besaran. (angeran /un Kak 5ng juga se&rang di antara para pembesar yang kegiatannya hanya membesarkan perut sendiri. Ketika dia diangkat menjadi panglima besar dan menjadi &rang n&m&r satu di daerah Sin*kiang, dia menjadi semacam raja kecil. )anya sedikit saja bagian hasil dari daerah itu diset&rkan ke pusat. Selebihnya, yang terbanyak, masuk ke dalam gudang hartanya sendiri. 0angsawan ini memiliki kesukaan mengumpulkan barang*barang kun& yang berharga, patung*patung emas, barang*barang antik dari batu gi&k, perhiasan*perhiasan dari intan atau mutiara, lukisanlukisan 738 yang mahal harganya. #ia se&rang pembesar yang kaya raya dan hidupnya di k&ta besar )&*tan seperti kehidupan se&rang raja, dengan istananya yang megah dan siang malam dijaga &leh puluhan &rang perajurit. 0ukan hanya penjagaan di rumah seperti istana itu yang amat ketat, akan tetapi juga di istana itu terdapat banyak rahasianya sehingga &rang luar jangan harap dapat memasuki istana tanpa terancam jebakan*jebakan rahasia. %palagi kalau ada maling masuk, jangan harap dia akan mampu menemukan kamar*kamar atau gudang*gudang rahasia di bawah tanah! Inilah sebabnya mengapa &rang sakti seperti )ekin 739 Kui*b& ingin mempergunakan muridnya yang cantik jelita untuk melaksanakan niatnya, yaitu mencuri harta dari pangeran itu. Satu di antara kelemahan*kelemahan (angeran /un Kak 5ng adalah wanita cantik! #i dalam istananya sudah terdapat belasan &rang selir yang muda*muda dan cantik* cantik, dari bermacam suku bangsa. %da gadis suku bangsa 7igur yang manis, bangsa 7-bek yang panas, bangsa Kirgi- yang cantik lembut, bangsa )ui yang pandai merayu, bahkan ada dari bangsa $ajik yang bermata kebiruan dan berhidung mancung. 740 2amun dia masih selalu membuka mata dan hidung lebarlebar setiap kali berjumpa dengan wanita cantik yang belum menjadi miliknya! (ada pagi hari itu, ketika dia berkuda dari rumahnya menuju ke benteng, diiringkan &leh belasan &rang pengawal, tiba*tiba dia menahan kudanya dan memberi isarat kepada pasukannya untuk berhenti. Semua perajurit ikut meneng&k ke kiri ke mana panglima itu meneng&k dan mereka semua menahan senyum, maklum apa yang menyebabkan panglima itu menahan kuda dan memberi isarat mereka agar berhenti. 741 Kiranya di tepi jalan itu terdapat se&rang wanita muda yang sedang menangis dan wanita yang masih amat muda itu, baru tujuh belas tahun usianya, amat cantik manis sehingga tidak mengherankan kalau panglima yang sudah terkenal mata keranjang itu tertarik sekali. (angeran itu turun dari atas kudanya dan sambil membusungkan dadanya dia melangkah gagah menghampiri gadis cantik yang sedang memangis itu. %kan tetapi karena sejak beberapa tahun ini perutnya berkembang lebih cepat dari pada dadanya sehingga perutnya amat gendut, yang membusung bukan dadanya melainkan perutnya 742 menjadi semakin men&nj&l. %kan tetapi dia melangkah dengan lagak yang gagah, yakin akan kegagahan pakaiannya sebagai se&rang panglima yang serba gemerlapan. 0eberapa &rang yang tadinya juga tertarik dan mendekati gadis yang menangis itu, cepat mundur ketika melihat panglima besar itu menghampiri gadis itu. 3ang tinggal dekat gadis itu hanya se&rang nenek yang sudah tua sekali dan buruk rupa. 2&na, siapakah engkau dan kenapa menangis di sini." (angeran /un bertanya dan hatinya semakin tertarik karena setelah dekat, dia mendapat kenyataan betapa gadis itu lebih 743 cantik dari pada yang diduganya. 6ajahnya manis sekali, kulitnya putih mulus dan ketika menangis, gadis itu menunduk dan dari atas dia dapat melihat celah*celah belahan dada dan nampaklah lereng sepasang bukit yang menantang. Gadis itu tidak menjawab melainkan menangis lebih sedih lagi, sampai sesenggukan dan menutupi mukanya dengan kedua tangan dan sehelai saputangan sutera. 2enek di dekatnya juga ikut berlutut, akan tetapi tidak mengeluarkan suara. 2&na ceritakanlah padaku. +angan engkau khawatir, aku 744 yang akan men&l&ngmu dan menghukum &rang yang membikin susah hatimu. %gaknya engkau bukan &rang sini, n&na. #ari manakah engkau." ,aaf, $aijin1. karena berduka maka tadi saya sukar sekali mengeluarkan suara1. saya memang bukan &rang sini1. saya berasal dari sebuah dusun kecil di luar k&ta 3e* ceng. 2ama saya (ek 'an dan saya1. saya, pengantin baru1. baru satu bulan menikah dan ketika saya dib&y&ng ke dusun suami saya1. di tengah jalan kami dihadang peramp&k! Suami saya, semua keluarga saya1. melakukan perlawanan dan dalam 745 kesempatan itu, saya berhasil melarikan diri, dibantu &leh pelayan tua kami yang setia ini. Ia gagu dan tuli, akan tetapi ia setia sekali1. karena itu, t&l&nglah kami, $aijin1." Gadis itu bukan lain adalah (ek 'an, dan nenek yang diakuinya sebagai pelayan setia itu bukan lain adalah gurunya, )ek*in Kui*b&, iblis yang amat jahat dan kejam! #an semua itu adalah siasat dan rencana si nenek untuk menundukkan hati dan memenangkan kepercayaan (angeran /un yang terkenal mata keranjang. $epat seperti dugaan nenek ini yang dapat melihat betapa cantik menariknya muridnya, seketika 746 (angeran /un jatuh hati! %pa lagi mendengar bahwa gadis jelita itu adalah se&rang pengantin baru yang baru satu bulan menikah dan kini berpisah dari suaminya! ,enurut patut, kalau dia mau men&l&ng, tentu dia akan mengerahkan pasukan untuk menc&ba menyelamatkan sumi dan keluarga gadis ini. %kan tetapi tidak sama sekali, dia men&l&ng dengan cara menampung" (ek 'an, dan hal ini sudah pula diperhitungkan nenek )ek*in Kui*b&! %duh kasihan1.!" (angeran itu berseru sambil melihat kemulusan gadis itu. +angan menangis, n&na, dan jangan bersedih. $entu saja kami suka men&l&ngmu. ,ari, mari ikut 747 ke istana kami dan engkau akan segera melupakan malapetaka yang menimpa dirimu, he*he!" (ek 'an yang bermain sandiwara demi memenuhi perintah gurunya, segera memberi h&rmat dan berkali*kali menghaturkan terima kasih, tidak lupa untuk menghadiahkan kerling memikat dan senyum kecil menantang, membuat hati pangeran itu menjadi semakin tertarik dan seketika diapun membatalkan kepergiannya ke benteng, melainkan memutar pasukannya pulang ke istana sambil mengawal kereta yang cepat disediakan untuk (ek 'an dan pelayannya"! $epat seperti diperhitungkan &leh )ek*in Kui*b&, dalam waktu singkat sekali (angeran /un bertekuk lutut dan tergilagila 748 kepada selir barunya ini! )ek*in Kui*b& yang berpengalaman juga begitu bertemu dengan (ek 'an sudah tahu bahwa gadis itu bukan perawan, melainkan se&rang wanita yang biarpun masih muda namun sudah matang, dan bahwa dalam diri (ek 'an tersembunyi watak cabul dan pemikat. (ek 'an mentang amat cerdik. $entu saja iapun t idak punya rasa suka kepada (angeran /un. 0iarpun dia se&rang pangeran, bangsawan tinggi yang berkedudukan tinggi dan kaya raya, akan tetapi usianya sudah setengah abad lebih, mukanya yang sudah keriputan itu c&ba ditutupi dengan 749 watak pes&lek, pakaian indah. %kan tetapi pakaiannya yang mewah itu tidak mampu menyembunyikan perutnya yang gendut luar biasa. (ek 'an terpaksa memejamkan mata agar tidak melihat perut yang se&lah*&lah akan meledak itu setiap kali sang pangeran mendekatinya. %kan tetapi, dia mempergunakan segala kecantikannya, gaya dan kepandaiannya untuk benar*benar meruntuhkan hati sang pangeran. #alam keadaan terbuai kemesraan yang memuncak, (angeran /un Kak 5ng mencurahkan seluruh kasih sayang dan kepercayaannya kepada selir baru ini sehingga dalam waktu dua minggu saja dia sudah membuka 750 rahasia penyimpanan hartanya. Gudang di bawah tanah itu penuh alat rahasia dan dijaga &leh jag&an*jag&an yang didatangkan dari k&ta raja dan memiliki ilmu silat tinggi! Setelah meng&rek rahasia ini, cepat (ek 'an memberitahu kepada gurunya yang menyamar sebagai pelayannya. Sub&, cepat bertindak. %ku sudah tidak tahan lagi didekati babi itu!" keluh (ek 'an yang terpaksa harus melayani pria yang tidak disukainya. 2enek itu tertawa tanpa membuka mulut. +angan khawatir, malam ini kita kerjakan! %kan tetapi, pekerjaan ini berbahaya sekali, &leh karena itu, sebaiknya kalau engkau 751 tinggal saja di dalam kamarmu. %ku akan memancing mereka mengejar keluar, barulah aku akan mengambilmu dari kamarmu." $api1., tapi1. sub& jangan lupa untuk mengajak teecu keluar dari neraka ini!" Kembali nenek itu tertawa, %nak g&bl&k, kedudukanmu begitu baik kau bilang neraka." %ih, sub&. Siapa sih yang suka siang malam dalam pelukan babi itu. #engkurnya saja membuat kepalaku selalu pening dan tidak dapat tidur barang sejampun. Seleranya seperti babi, aku jijik1." +angan khawatir. %ku akan bekerja cepat. 0iarpun katanya 752 tiga &rang jag&an itu berilmu tinggi, akan tetapi aku tidak takut dan tentu aku akan dapat mer&b&hkan mereka," kata nenek itu setelah mencatat dalam ingatannya tentang jebakan*jebakan rahasia yang berhasil dik&rek dari mulut (angeran /un. ,alam gelap tiba dan setelah lewat tengah malam, nenek )ek*in Kui*b& berkelebat keluar dari kamarnya sendiri di dekat kamar (ek 'an yang ketika itu sedang merasa tersiksa menderita" dalampelukan (angeran /un. Ketika sang pangeran yang kelelahan sudah tidur mendengkur keras seperti dengkurnya seperti babi disembelih, 753 (ek 'an perlahan*lahan melepaskan diri dari pelukan, lalu duduk di tepi pembaringan, melamun. +antungnya berdebar tegang karena ia tahu bahwa saat itu gurunya sedang memasuki l&r&ng bawah tanah untuk mengunjungi gudang harta yang dijaga ketat itu. 0agaimana kalau gurunya gagal. %pakah ia tidak akan tersangkut. Ia akah mempergunakan segala rayuan dan kecantikannya untuk menyelamatkan diri, membanjiri pangeran itu dengan segala kemesraan dan kehangatan. Setidaknya, ia tidak tertangkap basah dan tidak ikut dengan gurunya ke gudang harta itu! Ia berada dalampelukan 754 sang pangeran ketika pencurian itu terjadi! #engan memaksakan dirinya, (ek 'an kembali merebahkan diri dan mendekati (angeran /un Kak 5ng. (angeran itu bergerak dalam tidurnya dan lengannya yang gemuk dan berat itu merangkul, melintang di atas dada (ek 'an! Gadis itu sampai merasa sesak bernapas, akan tetapi ia mandah saja, hanya miringkan tubuhnya agar tidak sampai mati terhimpit! 0agaikan bayangan setan, )ek*in Kui*b& berhasil menyelinap ke l&r&ng bawah tanah. #i bawah tanah itu terdapat banyak kamar, di antaranya kamar atau gudang harta yang besar dan terjaga ketat. 0elasan &rang penjaga 755 berkeliaran di sekitar gudang itu, dan di depan gudang terdapat sebuah kamar di mana tiga &rang jag&an yang amat lihai tidur dan berjaga secara bergiliran. 3ang terus melakukan per&ndaan adalah anak buah mereka yang jumlahnya ada sel&sin &rang. #ua &rang penjaga mer&nda dan berjalan di belakang gudang itu, membawa sebuah lentera minyak. $iba*tiba saja ada bayangan hitam berkelebat dan dua &rang itu terbelalak, akan tetapi tidak mampu bergerak atau berteriak karena mereka sudah tert&t&k secara aneh sekali. $entu saja yang 756 men&t&knya adalah )ek*in Kui*b& dan secepat kilat nenek ini sudah merampas lentera sebelum terlepas dan terjatuh. Sekali tiup, lentera itupun padam! #an seperti bayangan setan, ia kembali bersembunyi dan mengintai. $ak lama kemudian dua &rang penjaga datang lagi membawa lentera dan t&mbak panjang. ,ereka jelas mencaricari dua &rang kawannya tadi, dan begitu melihat dua &rang kawan itu berdiri di belakang gudang, tak bergerak, mereka cepat lari menghampiri. %kan tetapi kembali ada bayangan hitam berkelebat dan di lain saat, dua &rang inipun berdiri seperti patung tak bergerak, t&mbak dan lentera terampas 757 dari tangan mereka! Semua ini terjadi dengan amat cepatnya dan kini empat &rang itu dari jauh nampaknya seperti sedang merundingkan sesuatu, berdiri seperti patung. #ua &rang berikutnya lebih curiga. ,ereka melihat empat &rang kawan mereka berdiri di belakang gudang dan seperti &rang berunding, akan tetapi tanpa lentera dan tanpa t&mbak! #an mereka itu tidak bergerak*gerak. )al ini membuat mereka berdua bercuriga dan mereka tidak menghampiri, melainkan berseru memanggil empat &rang kawan itu. %kan tetapi tidak ada jawaban dan selagi mereka hendak lari kembali ke depan 758 gudang dan melap&r, tiba*tiba merekapun r&b&h terpelanting dengan pelipis berlubang tertusuk ujung t&ngkat dan lentera mereka, t&mbak mereka terampas sebelum terbanting ke atas tanah. Kini bayangan hitam yang agak bungkuk itu, )ek*in Kui*b&, mengambil dua lentera terdahulu, membukanya dan menyiramkan minyak dari dua lentera itu ke tubuh empat &rang yang dit&t&knya. Kemudian, sambil membuka t&t&kan mereka iapun membakar empat &rang penjaga itu! $entu saja empat &rang penjaga itu berteriak*teriak, menjerit* jerit dan tubuh mereka terbakar! ,ereka lari cerai berai sambil 759 menjerit*jerit. )al ini tentu saja mengejutkan kawan*kawan mereka, bahkan tiga &rang jag&an itupun cepat keluar dari kamar mereka. Empat &rang yang terbakar itu lari cerai berai dan tidak dapat bicara kecuali menjerit*jerit, membuat tiga &rang jag&an itu menjadi bingung mengejar ke sana*sini. ,ereka lalu mer&b&hkan empat &rang yang berlarian*larian dan membakar beberapa bagian bangunan bawah tanah itu dengan tubuh mereka. %kan tetapi mereka tidak sempat lagi memberi penjelasan dan tewas &leh luka*luka bakar. Kemudian, tiga 760 &rang jag&an itu menemukan pula dua &rang penjaga yang pelipisnya berlubang. $entu saja mereka terkejut dan maklum bahwa ada &rang jahat. %kan tetapi di mana. ,ereka memeriksa semua bagian, tidak ada jejak kaki &rang luar! $entu saja mereka tidak memeriksa ke dalam gudang di mana )ek*in Kui*b& dengan santai memilih benda*benda yang paling berharga, tidak tergesa*gesa karena nenek ini maklum betapa perbuatannya itu membuat semua penjaga mencari*cari keluar bukan ke dalam gudang! Ia memasuki gudang itu dari jendela belakang yang dipasangi alat rahasia, akan tetapi, berkat 761 kecerdikan muridnya, ia telah mengetahui rahasia alat itu dan telah melumpuhkannya. Setelah berhasil membuka jendela dan memasukinya tanpa tersentuh anak panah beracun yang dipasang di sana, ia menutup kembali daun jendela dan memasang lagi anak panah itu, kemudian ia memilih bendabenda yang paling berharga. (atung emas murni, benda dari batu gi&k, perhiasan*perhiasan kun& dari intan, mutiara dan lain permata mulia. #ikumpulkan semua benda yang merupakan harta yang membuat &rang menjadi kaya raya itu ke dalam sebuah kantung kain yang sudah dipersiapkannya 762 sebelumnya, kantung kain hitam yang tebal dan kuat, lalu dipanggulnya kain hitam yang kini penuh barang berharga di atas punggungnya yang agak bungkuk. #engan hati*hati ia mengintai keluar. Enam &rang penjaga dan tiga &rang jag&an itu masih sibuk memadamkan api yang membakar empat &rang penjaga karena mereka tadi berlarlan menabarak sana*sini, ada beberapa tempat yang kebakaran pula. ,empergunakan kesempatan ini, )ek*in Kui* b& keluar dari dalam kamar melalui jendela pula, menutupkan lagi jendela itu dan iapun berkelebat menuju ke pintu l&r&ng. 763 Kalau ia mau, mengandalkan gin*kangnya yang tinggi, tentu ia dapat menyelinap keluar tanpa diketahui. %kan tetapi ia harus membawa muridnya keluar pula, dan hal ini tidak mudah. Ia harus memancing semua penjaga untuk mengejarnya keluar dari gedung itu, maka ia sengaja memberatkan tubuhnya dan langkahnyapun terdengar &leh tiga &rang jag&. )eiiii, berhenti1.!" $iga &rang jag&an itu berteriak, mencabut pedang dan mereka sudah mengejar. ,emang benar keterangan yang diper&leh (ek 'an dari mulut (angeran /un. $iga &rang jag&an ini memiliki kepandaian yang hebat 764 dan tubuh mereka meluncur cepat sekali mengejar tubuh berpakaian hitam yang bungkuk itu. 2amun, )ek*in Kui*b& adalah se&rang datuk sesat yang seperti iblis. Ia telah keluar dari l&r&ng, masuk ke dalam taman gedung itu. $iga &rang jag&an terus mengejar dan melihat betapa bayangan hitam itu dapat bergerak amat cepatnya, merekapun berteriak memberi tanda kepada para rekan mereka yang berjaga di atas. Keadaan menjadi gaduh sekali ketika banyak penjaga berlarian ke sana*sini dan cuaca menjadi terang karena semua penjaga menyalakan lentera*lentera dan lampu* lampu 765 gantung. )ek*in Kui*b& sengaja berkelebatan ke sana*sini untuk membikin kacau, kemudian ia sengaja memperlihatkan diri dan lari ke dalam kebun di samping gedung. Kebun atau taman ini amat luas dan semua penjaga, dipimpin &leh tiga &rang jag&an dan para perwira, mereka mengejar ke sana. )ek*in Kui*b& sengaja menanti di tempat gelap dan ketika mereka semua datang menyerbu, ia mengamuk dengan t&ngkatnya. 0eberapa &rang penjaga r&b&h seketika, akan tetapi tiga &rang jag&an itu memang lihai. ,ereka bukan saja mampu menjaga diri dari amukan t&ngkat akan tetapi juga 766 mampu membalas, walaupun bagi )ek*in Kui*b&, mereka itu masih belum apa*apa, merupakan lawan*lawan yang lunak saja. Setelah mer&b&hkan kurang lebih sepuluh &rang, )ek*in Kui*b& mel&ncat ke atas pagar temb&k dan menghilang dalam kegelapan malam. $entu saja tiga &rang jag&an dan para perwira melakukan pengejaran, diikuti pula &leh pasukan pengawal. ,ereka sama sekali tidak tahu betapa bayangan hitam itu bersembunyi dekat temb&k dan begitu mereka semua berl&ncatan keluar, )ek*in Kui*b& mengambil jalan memutar dan sudah mel&ncat masuk kembali! 767 (angeran /un sudah mendengar keributan di luar, bahkan ada pengawal yang sudah melap&r dari luar kamar. (angeran itu dengan malas mengenakan pakaian, bersungut* sungut. (encuri itu minta mampus barangkali. 0agaimana mungkin dapat melakukan pencurian di gedungku ini yang dijaga ketat. $entu sekarang sudah tertangkap!" #iapun membiarkan selir tercinta itu mengenakan pakaian, bahkan dia tidak sadar bahwa di sudut kamar terdapat buntalan pakaian yang cukup besar, pakaian yang sejak tadi dipersiapkan &leh (ek 'an, menggunakan saat pangeran itu mendengkur pulas. 768 0rakkk!" $iba*tiba jendela itu berantakan dan tentu saja (angeran /un terkejut bukan main. #ia membalik dan melihat dengan mata terbelalak betapa nenek buruk rupa pelayan selirnya itu mel&ncat masuk, membawa buntalan hitam di punggungnya. (ek 'an, mari kita pergi!" kata nenek itu. (angeran /un masih belum sadar, akan tetapi mendengar nenek itu hendak mengajak pergi selirnya, dia menjadi marah. Keparat, mau apa kau. (ergi dari kamar ini!" #an dia mencabut pedang yang tergantung di dinding kamar itu. /erewet kau!" bentak nenek itu dan sekali t&ngkatnya 769 bergerak, tubuh yang gendut itu telah terbanting r&b&h di atas lantai, tak mampu bergerak lagi karena tert&t&k &leh ujung t&ngkat secara aneh. Sub&, kenapa tidak dibunuh saja babi ini." kata (ek 'an sambil mengambil buntalan dari sudut kamar, bahkan ia lalu mengumpulkan perhiasan di atas meja. (erhiasan ini merupakan hadiah dari sang pangeran dan tadi ia harus melepaskannya semua agar tidak mengganggu" pelayanannya kepada bangsawan itu. %h, jangan, heh*heh! 0ukankah dia yang membuat kita kaya raya. ,ari kita pergi!" 2enek itu menyambar lengan 770 muridnya dan membawanya terbang" melalui jendela. Karena para penjaga sedang sibuk sendiri melakukan pengejaran keluar temb&k pagar gedung itu, dengan mudah guru dan murid ini meninggalkan gedung, menyelinap di kegelapan malam membawa buntalan di punggung mesing* masing. 0iarpun (ek 'an selama dua minggu ini tersikea &leh (angeran /un yang memaksanya harus bersikap manis dan mesra, namun ia tidak merasa rugi. (ertama, ia telah menyenangkan hati gurunya dan kedua, selain ia sendiri mendapatkan pakaian*pakaian indah dan perhiasan mahal, 771 gurunya berhasil mencuri banyak sekali barang yang tak ternilai harganya, yang membuat mereka seketika menjadi kaya raya dan memungkinkan mereka hidup mewah dengan harta benda itu. 0eberapa bulan kemudian, di tepi $elaga /&*sa yang indah, berdiri sebuah rumah yang mungil dengan perkebunan yang amat luas. 2enek )ek*in Kui*b& telah membeli tanah yang amat luas di daerah telaga ini, membangun rumah dan hidup sebagai se&rang nenek yang kaya raya, mempunyai beberapa &rang pelayan, hidup bersama muridnya, dikagumi dan 772 disegani para penduduk dusun sekitarnya sebagai &rang*&rang kaya raya yang hidupnya menyendiri dan tidak mau bergaul rapat dengan para penghuni dusun. #an mulai saat itu, (ek 'an yang tadinya merupakan se&rang gadis manis lemah lembut, mulai digembleng untuk menjadi se&rang iblis betina seperti gurunya, dan ternyata gadis ini memiliki bakat yang baik sekali dalam ilmu silat! %ng*in*k&k atau 'embah %wan ,erah merupakan sebutan bagi sebuah di antara puncak*puncak (egunungan Kun*lunsan. 0ukit yang puncaknya disebut %ng*in*k&k ini berada di 773 ujung barat dan mungkin karena pemandangan di puncak ini waktu senja amatlah indahnya, di mana &rang dapat menikmati keindahan matahari terbenam di ufuk barat, membuat angkasa seperti kebakaran dan kemerahan, maka puncak ini disebut %ng*in*k&k. 'etaknya jauh dari pusat Kunlun* pai yang agak ke timur dari (egunungan Kun*lun* san. %ng*in*k&k ini sunyi, tak pernah didatangi manusia karena untuk mendaki puncak ini tidaklah mudah. 5rang harus melalui jurang yang curam dan pendakian yang tidak mungkin dilakukan &rang biasa. Karena sunyi dan indah itulah maka 774 tempat ini dipilih &leh )imalaya Sam '&jin dan supek mereka, yaitu (ek*sim Sian*su untuk menjadi tempat tinggal sementara. ,ereka berempat menggembleng Sie 'i&ng dan karena pemuda remaja ini menjadi murid (ek*sim Sian*su, maka tiga &rang kakek yang berasal dari )imalaya itu, tiga &rang t&k&h besar yang usianya masing*masing sudah tujuh puluh tahun lebih, terhitung sebagai para suheng (kakak seperguruan) dari Sie 'i&ng! 2amun, adalah tiga suheng ini yang pertama*tama mendidik dan menggemblengnya. Karena tiga &rang kakek ini yang merasa dirinya sudah amat tua dan tidak mampu lagi melakukan tugas penting yang 775 membutuhkan kekuatan dan ketahanan tubuh, dan mereka mengharapkan sute (adik seperguruan) mereka ini yang akan menjadi wakil mereka, maka merekapun menggembleng anak itu dengan penuh kesungguhan, bahkan mereka lalu mengajarkan ilmu andalan dan simpanan masing* masing kepada Sie 'i&ng. (ek In $&su mengajarkan ilmu simpanannya yang disebut (ek*in Sin*ciang ($angan Sakti %wan (utih), pukulan yang menSandung tenaga sin*kang amat hebatnya sehingga kalau pukulan ini dipergunakan, maka dari kedua telapak tangan 776 pemukulnya keluar uap putih. (ukulan ini bukan hanya kuat sekali dan angin pukulannya saja mampu mer&b&hkan lawan, akan tetapi juga mampu menahan dan membuyarkan pukulan*pukulan beracun yang jahat dari &rang* &rang g&l&ngan hitam atau kaum sesat. 5rang ke dua dari )imalaya Sam '&jin, yaitu Swat )wa /injin yang selalu tersenyum ramah itu, mengajarkan ilmu simpanannya yang dinamakan Swat*li&ng Sin*ciang ($angan Sakti 2aga Salju). (ukulan inipun mengandung tenaga sinkang yang amat kuat, dan kehebatan ilmu pukulan ini adalah 777 terkandungnya hawa yang amat dingin dalam pukulannya, hawa dingin yang mampu membikin beku darah dalam tubuh &rang yang terpukul, sehingga pukulan itu dinamakan 2aga Salju! 5rang ke tiga dari )imalaya Sam '&jin, yaitu )ek 0in $&su yang bermuka hitam, juga mewariskan ilmu simpanannya yang disebut (ay*san Sin*ciang ($angan Sakti ,en&lak Gunung)! (ukulan ini, sesuai dengan namanya, mengandung tenaga raksasa yang se&lah*&lah dapat mer&b&hkan gunung dengan telapaknya! #an ketika dilatih ilmu ini, Sie 'i&ng harus 778 mampu mer&b&hkan batang*batang p&h&n yang kecil sampai yang besar. Selama lima tahun )imalaya Sam '&jin menggembleng Sie 'i&ng dengan tekun, anak itupun rajin bukan main. $idak saja dia melakukan pekerjaan untuk melayani tiga &rang suhengnya dan se&rang suhunya, akan tetapi setiap ada waktu luang, dia selalu melatih diri dengan tekun. )al ini amat menggembirakan hati tiga &rang kakek itu. %palagi ketika mereka mendapat kenyataan betapa Sie 'i&ng memang memiliki bakat yang luar biasa sekali. $ubuh b&ngk&k itu 779 ternyata memiliki darah yang bersih dan tulang yang kuat. %pa lagi &taknya. 'uar biasa! Selama lima tahun itu Sie 'i&ng hampir tidak memikirkan hal lain kecuali latihan ilmu*ilmu silat tinggi. )anya kadang*kadang saja dia turun dari puncak, pergi ke dusun untuk mencari bahan*bahan makanan yang dibutuhkan tiga &rang kakek itu, dengan menukarnya dengan hasil*hasil yang bisa didapatkan di puncak, antara lain kulitkulit binatang hutan, tanduk*tanduk menjangan yang berkhasiat, akar*akar &bat dan ramuan*ramuan lain yang banyak didapatkan di tempat itu atas petunjuk (ek* sim Siansu yang ahli dalam hal peng&batan. 780 Selama lima tahun itu, (ek*sim Sian*su jarang keluar dari dalam guhanya. #ia duduk bersamadhi dan hanya kadangkadang saja makan, atau kadang*kadang dia keluar melihat kemajuan yang dicapai murid barunya. Setelah lewat lima tahun, yaitu waktu yang dia berikan kepada tiga &rang murid kep&nakan untuk menggembleng anak itu, mulailah (ek*sin Sian*su sendiri menggembleng Sie 'i&ng yang sudah berusia delapan belas tahun. #ia telah menjadi se&rang pemuda yang sebetulnya bertubuh tinggi besar dan k&k&h kuat, akan tetapi karena punggungnya 781 b&ngk&k, dia kelihatan pendek. Se&rang pemuda cacat, b&ngk&k dan agaknya hal ini membuat dia bersikap rendah diri. Gemblengan yang dilakukan (ek*sim Sian*su merupakan penyempurnaan dari ilmu*ilmu yang telah dipelajari Sie 'i&ng dari tiga &rang suhengnya. Selain menyempurnakan ilmu*ilmu yang sudah dikuasainya, juga (ek*sim Sian*su mengajarkan latihan siu*lian untuk menghimpun sin*kang yang menjadi semakin kuat. +uga kekuatan batin yang membuat pemuda ini se&lah*&lah kebal terhadap serangan ilmu sihir. #ia diberi pelajaran ilmu 782 t&ngkat yang diberi nama $hian*te Sin*tung ($&ngkat Sakti 'angit 0umi) dan ilmu peng&batan. Selama dua tahun lagi dia tekun mempelajari ilmu di bawah bimbingan gurunya, sedangkan tiga &rang )imalaya Sam '&jin sudah meninggalkan tempat itu dan kembali ke tempat pertapaan masing*masing. Setelah membimbing Sie 'i&ng selama dua tahun, pada suatu hari (ek*sim Sian*su berkata kepada muridnya bahwa sudah tiba saatnya mereka untuk saling berpisah. Sie 'i&ng, sekarang usiamu sudah dua puluh tahun, sudah cukup dewasa dan sudah cakup pula ilmu*ilmu kaupelajari 783 untuk kaupergunakan dalam hidupmu. Engkau tentu masih ingat apa maksud pint& dan para suhengmu mengajarkan semua ilmu itu kepadamu. 3aitu agar engkau dapat mewakili kami yang sudah terlalu tua ini untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di dalam kehidupan rakyat, membela yang benar dan menentang yang jahat. Selain itu, pint& memberi tugas kepadamu untuk melakukan penyelidikan ke $ibet. Engkau tentu masih ingat akan penyerbuan $ibet 2g&* h&uw itu. Kami semua merasa heran mengapa #alai 'ama mengutus mereka untuk memusuhi kami, padahal g&l&ngan kami yang dulu 784 membela dia ketika dia hendak diculik &leh para 'ama. Selidikilah apa yang terjadi di sana dan kalau mungkin usahakan agar engkau dapat menghadap #alai 'ama dan menceritakan segala yang terjadi di sini dan minta kepada #alai 'ama agar menghentikan sikap permusuhan para 'ama terhadap kami." 0aik, suhu. Semua petunjuk dan perintah suhu dan tiga &rang suheng, akan teecu taati. #an teecu menghaturkan terima kasih atas segala budi kebaikan suhu yang telah memberi bimbingen kepada teecu." (ek*sim Sian*su lalu meninggalkan puncak itu dan kembali 785 ke )e*lan*san yang pernah menjadi tempat pertapaannya selama bertahun*tahun. Sie 'i&ng juga akhirnya meninggalkan tempat itu, menuruni puncak dan dia langsung saja menuju ke dusun $i&ng*cin, di dekat perbatasan utara yang cukup jauh. #ia sudah mendengar keterangan dari encinya tentang dusun tempat kelahirannya itu, di mana menurut encinya ayah ibunya telah tewas akibat penyakit menular. #ia ingin mengunjungi makam &rang tuanya dan bersembahyang di makam mereka. Setelah melakukan perjalanan jauh yang susah payah, akhirnya berhasil juga Sie 'i&ng memasuki dusun itu. Ketika 786 dia mendapat keterangan yang meyakinkan bahwa dusun itu adalah dusun $i&ng*cin, jantungnya berdebar tegang. 0etapa tidak. $empat ini adalah tanah tumpah darahnya, tempat di mana ibunya melahirkannya! Kampung halaman ayah ibunya yang telah meninggal dunia. (enduduk dusun itu melihat Sie 'i&ng dengan pandang mata heran. +arang ada &rang luar memasuki dusun itu, dan tidak ada se&rangpun yang pernah merasa kenal dengan pemuda b&ngk&k ini. Sie 'i&ng juga tidak memperlihatkan sikap yang mencurigakan bahkan dia mencari bagian yang sunyi dari dusun itu, lalu ketika dia melihat se&rang kakek memanggul 787 cangkul menuju ke ladangnya, dia cepat menghampiri dan memberi h&rmat kepada &rang tua itu. ,aaf, l&pek (paman tua). 0&lehkah saya bertanya sedikit kepadamu." 0iarpun pemuda yang b&ngk&k itu tidak menarik, akan tetapi sikapnya yang s&pan dan kata*katanya yang teratur dan halus membuat kakek itu menghentikan langkahnya dan menghadapi pemuda b&ngk&k itu. Setelah mengamatinya beberapa lamanya, kakek itupun menjawab. )emm, tentu saja b&leh, &rang muda. %pakah yang kautanyakan." ,aaf, l&pek. Saya ingin mengetahui di mana adanya 788 makam dari suami isteri Sie Kian." Kakek itu membelalakkan matanya dan kini memandang kepada Sie 'i&ng penuh selidik. 5rang muda, engkau siapakah dan mengapa mencari makamsuami isteri Sie Kian." Sie 'i&ng tidak mau membuat dirinya menjadi perhatian &rang, maka sambil lalu saja dia menjawab, Saya masih sanak keluarga jauh dari mereka, l&pek, dan saya kebetulan lewat di dusun ini, maka saya ingin berkunjung ke makam mereka untuk memberi h&rmat." Kakek yang wajahnya sejak tadi nampak muram itu bersungut*sungut. )em, apa perlunya mengingat &rang yang 789 sudah mati. (aling banyak setahun sekali kuburannya diteng&k, bahkan kuburan keluarga itu sudah bertahun*tahun tidak ada yang datang meneng&k! 0enar kata &rang bahwa kalau hendak berbakt i kepada &rang tua, berbaktilah selagi mereka masih hidup, karena apa sih artinya berbakti kalau &rang tua sudah mati dan tidak lagi dapat merasakan nikmat kebaktian anak." Sebelum Sie 'i&ng menjawab, terdengar teriakan &rang. )eiii, '& Kwan, tunggu dulu1.!" Sie 'i&ng meneng&k dan melihat tiga &rang laki* laki tinggi besar datang berlari*lari dan melihat mereka, kakek berusia 790 enam puluh tahun itu mengerutkan alisnya dan nampak ketakutan. Sie 'i&ng lalu melangkah ke samping, berdiri di pinggir untuk melihat apa yang dibicarakan tiga &rang itu dengan kakek berwajah muram ini. Setelah dekat, nampak bahwa tiga &rang itu berusia kurang lebih tiga puluh tahun, bertubuh kuat dan di pinggang masingmasing tergantung sebatang g&l&k. 'agak dan pakaian mereka, juga g&l&k itu, tidak menunjukkan bahwa mereka adalah seg&l&ngan petani. Se&rang di antara mereka yang hidungnya besar sekali, seperti baru saja disengat kalajengking, melangkah maju dan menudingkan telunjuknya 791 kepada kakek itu, tidak memperdulikan pemuda b&ngk&k yang berdiri di pinggiran. )e, kakek Kwan! %pakah sudah tebal kulitmu, maka engkau berani melarikan diri dari rumah. 0ukankah hari ini merupakan hari terakhir janjimu untuk membayar hutangmu kepada 0&uw '&ya. )ay& katakan, engkau hendak minggat ke mana." Kakek itu membungkuk dengan sikap takut*takut. %ih, mana saya berani melarikan diri. Kalian lihat sendiri, saya membawa cangkul, hendak bekerja di ladang. $entang hutang itu1. ah, bagaimana lagi. Semua &rang juga tahu bahwa 792 panen sekali ini buruk sekali hasilnya karena hujan turun terlalu pagi, banyak merusak gandum yang belum tua benar. $erpaksa saya tidak mampu mengembalikan hutang saya kepada 0&uw*chung*cu (kepala dusun 0&uw). )arap sampaikan maaf saya kepada beliau dan tahun depan tentu akan saya bayar lunas." Enak saja buka mulut! Kalau sedang butuh, minta hutang merengek*rengek akan tetapi kalau disuruh mengembalikan, ada saja alasannya! $ak tahu malu!" bentak si hidung besar. ,uka kakek yang muram itu berubah merah, agaknya dia 793 merana penasaran sekali akan tetapi karena takut maka tidak leluasa mengeluarkan perasaan penasaran itu. %kan tetapi, selama berbulan*bulan ini saya selalu membayar bunganya, dan kalau dikumpulkan, bunga*bunga itu sudah hampir sama banyaknya dengan jumlah yang saya hutang!" $entu saja kau harus membayar bunga. ,emangnya yang yang kauhutang itu milik nenek m&yangmu. %kan tetapi hutang itu menurut janji harus dikembalikan selama enam bulan dan sekarang sudah delapan bulan. )ari ini adalah hari terakhir, engkau harus membayarnya. )arus kukatakan, mergerti." 794 Kakek itu menarik napas panjang. 0agaimana saya dapat membayarnya. Saya tidak mempunyai uang dan saya tidak bisa mencari pinjaman kepada &rang lain. Sungguh mat i saya tidak bisa membayar sekarang, bukan tidak mau1. harap saya diberi waktu." Si hidung besar menggeleng kepala dan hidungnya nampak menjadi lebih besar dan kemerahan. $idak, majikan kami mengharuskan engkau membayar sekarang juga. Sudahlah, kami akan pergi ke rumahmu dan akan mengambil apa saja yang berharga untuk kami sita!" Kakek itu tersenyum sedih. 0arang apa lagi. Semua sudah 795 kami jual untuk membayar bunga kepada 0&uw* chung*cu, dan sebagian untuk makan. #i rumah tidak ada lagi sep&t&ngpun benda yang berharga." )emm, kukira tidak demikian, &rang tua! %da bunga yang manis dan bunga itu cukup untuk membayar hutangmu kepada majikan kami!" 0erkata demikian si hidung besar lalu membalikkan tubuh dan pergi bersama dua &rang kawannya. Kakek itu kelihatan pucat dan ketakutan. /elaka1. celaka1. mereka akan membawa Siu Si! /elaka, ya $uhan, apa yang dapat saya lakukan untuk menyelamatkan cucuku yang malang itu1.." Suaranya bercampur tangis kebingungan. 796 '&pek yang baik, siapakah itu Siu Si. #an mengapa mereka hendak membawanya." #itanya &leh pemuda b&ngk&k itu, kakek itu yang sudah putus harapan, berkata, 2amaku Kwan Sun, hidupku hanya dengan cucuku Siu Si, gadis berusia tujuh belas tahun yang sudah yatim piatu. ,emang sudah lama kepala dusun kami, 0&uw Kun )&k, tertarik kepada cucuku dan beberapa kali dia ingin mengambil cucuku sebagai selir, akan tetapi selalu kami t&lak dengan halus. #an agaknya, hutangku kepadanya yang akan membuat Siu Si celaka! %hh, kalau saja mendiang Sie 797 Kauwsu (Guru silat Sie) masih hidup, tentu tidak ada kepala dusun yang berani menekan rakyatnya1." 7capan terakhir ini membangkitkan semangat dalam hati Sie 'i&ng. %yahnya disebut sebagai se&rang yang mencegah terjadinya kejahatan di dusun itu. %yahnya sudah tidak ada, akan tetapi dia, puteranya, masih ada! #ia lalu memegang lengan kakek itu. )ay&, l&pek, kenapa tinggal diam saja. /ucumu t idak b&leh diganggu &rang, aku akan membantumu!" 0erkata demikian, Sie 'i&ng menarik tangan kakek itu diajak berjalan cepat. 798 Kakek itu tetap ketakutan dan meragukan kemampuan pemuda b&ngk&k ini untuk mengajaknya menentang tukangtukang pukul yang ganas dan kejam itu. %kan tetapi, mengingat akan ancaman bahaya bagi cucunya, diapun berlari*lari dan menjadi petunjuk jalan menuju ke rumahnya. #i sepanjang jalan, banyak penduduk dusun yang hanya berani menjenguk dari pintu dan jendela dan mereka itu memandang dengan muka ketakutan dan gelisah sekali, %was, '& Kwan, cucumu1.!" ,ereka ke sana1." )ati*hatilah, '& Kwan, kepala dusun mengincar cucumu1.!" 799 #ari sikap mereka itu, Sie 'i&ng maklum bahwa semua penduduk berpihak kepada kakek yang she Kwan ini, akan tetapi mereka itu semua ketakutan dan tidak berani bicara terang*terangan, bahkan agaknya tidak berani keluar dari rumah masing*masing melihat ada tiga &rang tukang pukul kepala dusun menuju ke rumah kakek Kwan! %khirnya mereka tiba di depan rumah kakek itu. Kakek Kwan Sun cepat mendekati rumahnya dan pada saat itu terdengar jerit tangis cucunya, dan se&rang di antara tiga tukang pukul itu, yang berhidung besar, menyeret gadis itu 800 keluar dari rumah memegangi pergelangan tangan kirinya. Sedangkan dua &rang lagi meng&brak*abrik isi rumah. Ketika gadis berusia tujuh belas tahun yang manis itu, walaupun pakaiannya amat sederhana, melihat kakeknya, ia berteriak sambil menangis. K&ng*k&ng, t&l&nglah aku1.!" Ia mer&nta*r&nta, akan tetapi hanya rasa nyeri pada pergelangan tangan saja yang didapatkan karena pegangan si hidung besar itu sungguh erat sekali. ,elihat cucunya mer&nta dan menaagis tanpa daya, kakek Kwan Sun lupa akan rasa takutnya. #ia tidak marah melihat 801 barang*barang dalam rumahnya yang tidak berharga itu dirusak, akan tetapi melihat cucunya yang tersayang itu ditangkap, dia marah sekali. 'epaskan cucuku! Ia tidak berd&sa! ,au apa engkau menangkap cucuku. )ay& lepaskan Siu Si1.!" teriaknya sambil mendekati si hidung besar dan berusaha membebaskan cucunya. %kan tetapi, kaki yang panjang dan besar itu menendang dan tubuh Kwan Sun terlempar dan tergulingguling. Si hidung besar tertawa. )a*ha*ha, apakah kau b&san hidup. Gadis ini kujadikan sandera, dan kalau engkau ingin melihat dia bebas, bayarlah 802 hutangmu pada majikan kami!" #ia memberi isyarat kepada dua &rang kawannya yang sudah merasa puas meng 6ebsite http<==kang-usi.c&m= hancurkan pintu dan jendela rumah kecil itu, dan menyeret tubuh Kwan Siu Si yang mer&nta*r&nta dan menangis melihat kakeknya ditendang r&b&h. Kawan, perlahan dulu!" $iba*tiba Sie 'i&ng sudah menghadang di depan si hidung besar. Sikapnya tenang, akan tetapi matanya menc&r&ng. ,elihat ada &rang berani menghadangnya, si hidung benar memandang heran penuh perhatian karena dia tidak mengenal &rang yang punggungnya b&ngk&k ini. 803 Siapa engkau dan mau apa kau menghadangku." bentaknya marah. S&bat, urusan hutang pihutang uang tidak ada sangkutpautnya dengan n&na ini. ,aka, kuharap engkau suka membebaskannya," kata Sie 'i&ng dengan sikap masih tenang. ,arahlah si hidung besar. Setan! Engkau tidak kenal siapa aku." #ia menunjuk ke arah hidungnya yang besar. %pa kau ingin mampus. Kalau aku tidak mau membebaskan gadis ini, engkau mau apa." Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. Sungguh engkau telah menyeleweng dari kebenaran. Kalau tidak kaubebaskan, terpaksa aku akan memaksamu 804 membebaskannya." )ah.." Si hidung besar membelalakkan matanya yang besar dan hidungnya yang lebih besar lagi itu bergerak*gerak seperti hidung m&nyet mencium sesuatu yang aneh, Kau1. kau1. setan b&ngk&k ini sungguh lancang mulut!" #ia men&leh kepada dua &rang kawannya dan membentak. )ajar mampus setan b&ngk&k ini!" #ua &rang temannya itu adalah &rang yang pekerjaannya memang tukang memukul dan menyiksa &rang. $idak ada kesenangan yang lebih mengasikkan bagi mereka melebihi menghajar &rang lain. )al ini mendatangkan perasaan bangga 805 karena mereka dapat memperlihatkan bahwa mereka lebih kuat, lebih pandai dan lebih berkuasa dari pada yang mereka pukuli, juga mendatangkan perasaan nikmat dalam hati mereka yang kejam. Selain itu, mendatangkan pula uang karena memang pekerjaan mereka sebagai tukang pukul dari kepala dusun $i&ng*cin yang amat diandalkan &leh si kepala dusun. %pa lagi harus menghajar se&rang pemuda b&ngk&k! (ekerjaan kecil yang amat mudah, pikir mereka. #engan lagak bagaikan jag&an*jag&an benar* benar, dua &rang yang s&mb&ng itu menghampiri Sie 'i&ng sambil 806 menyeringai. %palagi pemuda b&ngk&k itu tidak bersenjata, juga tidak memperlihatkan sikap sebagai se&rang ahli berkelahi, melainkan se&rang pemuda b&ngk&k sederhana saja. Sekali pukul b&ngk&kmu itu akan pindah ke depan!" se&rang di antara mereka mengejek. $idak, biar kupukul sekali lagi, agar b&ngk&knya berubah menjadi dua, seperti seek&r unta dari ,&ng&l!" 5rang ke dua memper&l&knya. 2amun, Sie 'i&ng diam saja, bahkan sikapnya seperti mengacuhkan mereka, dan memang dia tahu bahwa dua &rang itu hanyalah gentung*gentung k&s&ng yang 807 nyaring bunyinya namun tidak ada isinya. #ua &rang itu agaknya hendak bersaing dan berlumba siapa yang akan lebih dulu mer&b&hkan Sie 'i&ng, maka mereka pun menerjang dengan cepat dari kanan kiri, yang se&rang menghantam ke arah kepala Sie 'i&ng, &rang ke dua men&nj&k ke arah dada pemuda b&ngk&k itu. Sie 'i&ng melihat datangnya dua pukulan itu yang bagi dia tentu saja amat lambat datangnya. #ia se&lah tidak melihat atau tidak mampu menghindar, akan tetapi begitu dua &rang itu dekat dan pukulan mereka sudah hampir menyentuh sasaran, tiba*tiba dia mengembangkan kedua lengannya 808 dan1. dua &rang itu terlempar ke kanan kiri sampai beberapa meter jauhnya dan terbanting ke atas tanah sampai berdebuk suaranya dan debu mengebul ketika pantat mereka rerbanting keras ke atas tanah. #ua &rang itu meringis dan tangan mereka mengelus pantat yang amat nyeri itu, akan tetapi perasaan malu dan marah membuat mereka segera melupakan rasa nyeri itu. ,ereka sudah mel&ncat bangun dan kini dengan gemas mereka sudah mencabut g&l&k dari pinggang masing*masing. Sinar g&l&k yang berkilauan membuat Kwan Sun dan cucunya, Kwan Siu Si, memandang 809 dengan mata terbelalak penuh kengerian. $uan*tuan1. jangan bunuh &rang1.!" kata Kwan Sun, ngeri membayangkan betapa pemuda b&ngk&k yang men&l&ngnya itu akan menjadi k&rban g&l&k mereka. 5rang muda, pergilah, larilah1.!" %kan tetapi, tentu saja dua &rang tukang pukul yang sudah marah sekali itu tidak memperdulikannya, dan Sie 'i&ng men&leh kepada Kwan Sun. '&pek yang baik, jangan khawatir. ,ereka ini adalah &rang*&rang jahat yang mengandalkan kekerasan untuk menindas &rang, mereka patut dihajar1." 0aru saja dia bicara demikian, dua &rang yang 810 mempergunakan kesempatan selagi pemuda b&ngk&k itu men&leh dan bicara kepada Kwan Sun, sudah menyerang dengan g&l&k mereka dari kanan kiri! Kwan Sun dan cucunya memejamkan kedua mata saking ngerinya, tidak tahan melihat betapa tubuh pemuda b&ngk&k itu akan menjadi k&rban bac&kan dan r&b&h mandi darah. %kan tetapi, dengan tenang saja Sie 'i&ng menggeser kakinya dan dua bac&kan g&l&k itu luput! #an sebelum dua &rang penyerangnya sempat menarik kembali g&l&k mereka, kembali Sie 'i&ng mengembangkan ke dua lengannya. (lak! (lakkk!" Kini dua tubuh itu terlempar lagi seperti tadi, 811 akan tetapi lebih keras sehingga mereka terpental dan terbanting keras sampai mengeluarkan bunyi ngek! ngek!" dan mereka kini tidak malu*malu lagi mengaduh* aduh sambil menggunakan kedua tangan menekan*nekan pantat mereka yang seperti remuk rasanya. ,ereka menc&ba untuk bangkit duduk akan tetapi terguling lagi dan g&l&k mereka entah lenyap ke mana. Kini si hidung besar terbelalak. %gaknya baru dia tahu bahwa pemuda b&ngk&k itu lihai! #ia lalu menggunakan kelicikannya. $angan kiri memegang pergelangan tangan 812 Kwan Siu Si, dan tangan kanan mencabut g&l&k lalu ditempelkan kepada leher gadis itu! Setan b&ngk&k, mundur kau! Kalau tidak, akan kubunuh gadis ini!" bentaknya. Sie 'i&ng menggelengkan kepalanya dan melangkah maju menghampiri. $idak, engkau tidak akan membunuh gadis itu!" katanya dan tiba*tiba tangannya bergerak ke depan dan biarpun jaraknya dengan &rang itu masih ada dua meter, namun sambaran angin pukulannya mengenai pundak kanan si hidung besar dan tanpa dapat dihindarkan lagi, si hidung besar yang tiba*tiba merasa lengannya tergetar dan 813 kehilangan tenaga melepaskan g&l&knya. #ia terbelalak dan mukanya berubah pucat, akan tetapi pada saat itu, Sie 'i&ng sudah melangkah di depannya. #ia masih menc&ba untuk menggerakkan tangan kanannya menyambut Sie 'i&ng dangan pukulan. %kan tetapi, Sie 'i&ng menangkap pergelangan tangannya dan mencengkeram. %duh1. aduhhh1. aughhhhh!" Si hidung besar menjeritjerit seperti babi disembelih dan &t&matis pegangannya pada pergelangan tangan Siu Si terlepas. #emikian nyeri rasa lengannya yang dicengkeram pemuda b&ngk&k itu. #i lain 814 saat, Sie 'i&ng sudah mand&r&ngnya dan tubuhnya terlempar jauh ke belakang, terbanting keras dan tidak dapat bergerak lagi karena dia sudah r&b&h pingsan! ,elihat ini, dua &rang temannya cepat menghampirinya, lalu mengg&t&ngnya dan tanpa men&leh lagi, mereka berdua lari lintang pukang mengg&t&ng si hidung besar yang pingsan. ,elihat kejadian ini, Kwan Sun dan cucunya cepat menjatuhkan diri di depan kaki Sie 'i&ng. $aihiap1. mata kami buta, harap maafkan1." kata Kwan Sun. Kami tidak tahu bahwa taihiap memiliki kepandaian tinggi dan telah menyelamatkan kami, akan tetapi1. harap 815 taihiap cepat pergi dari sini1. kepala dusun 0&uw tentu akan datang bersama ger&mb&lannya1." Sie 'i&ng tersenyum dan merasa suka kepada kakek itu. 0iarpun dirinya sendiri dan cucunya terancam, kakek itu masih sempat mengkhawatirkan dirinya dan tadipun menganjurkan agar dia melarikan diri agar tidak sampai celaka di tangan &rang*&rang jahat itu. 0angkitlah, l&pek," katanya sambil menyentuh pundak itu dan menarik &rang tua itu bangun. Engkau juga, n&na. Sekarang, harap kalian kumpulkan penduduk dusun ke sini, terutama kaum prianya dan yang masih muda* muda, aku 816 ingin bicara dengan mereka. /epat l&pek, sebelum kepala dusun jahat itu muncul!" $idak sukar pekerjaan ini karena tadipun, ketika pemuda b&ngk&k itu menghajar tiga &rang tukang pukul yang amat mereka takuti, banyak penduduk mengintai dan melihatnya. ,ereka hampir tidak percaya bahwa ada se&rang pemuda, b&ngk&k pula, mampu mengalahkan mereka bertiga. ,aka, tanpa diperintah, mereka sudah mengabarkan kepada &rang&rang lain dan kini banyak &rang berdatangan ke rumah kakek Kwan Sun. ,aka, ketika kakek itu minta kepada para 817 penduduk agar datang ke situ karena pemuda b&ngk&k itu hendak bicara dengan mereka, sebentar saja tempat itu sudah penuh dengan para penghuni dusun, terutama para prianya yang masih muda. 0ahkan yang tua*tuapun tidak ketinggalan. ,elihat mereka, diam*diam Sie 'i&ng merasa terharu. Inilah teman*teman dan para sahabat mendiang &rang tuanya! Saudara*saudara," katanya dengan suara lantang, kalian mempunyai se&rang kepala dusun yang jahat dan yang mempunyai kaki tangan penjahat, kenapa diam saja dan tidak melawan." Semua &rang saling pandang dan wajah mereka 818 membayangkan ketakutan. ,ana kami berani." akhirnya se&rang laki*laki muda menjawab. %ndaikata Sie*kauwsu masih hidup, apakah mungkin ada kepala dusun yang jahat seperti itu di dusun ini." tanya pula Sie 'i&ng, sekali ini ditujukan kepada mereka yang tua*tua karena tentu saja yang masih muda tidak mengenal Sie Kauwsu. ,endengar ini, beberapa &rang tua segera menjawab. $idak mungkin! #usun ini aman ketika Sie Kauwsu masih hidup!" 2ah, ketahuilah paman sekalian. %ku bernama Sie 'i&ng 819 dan aku adalah putera Sie Kauwsu! %ku akan mewakili mendiang ayahku untuk menghajar kepala dusun itu, dan kuharap kalian semua mendukung dan membantuku!" Kami1. kami tidak berani1." beberapa &rang berseru. Kepala dusun 0&uw mempunyai banyak tukang pukul yang lihai." )emm, kalian lihat saja. ,ereka itu hanya pandai menggertak, akan tetapi sama sekali tidak lihai. %palagi jumlah kalian jauh lebih banyak. Kalian tidak perlu turun tangan, lihat saja aku akan menghajar mereka!" kata Sie 'i&ng tanpa nada s&mb&ng, melainkan nada penasaran mengapa 820 begini banyak pria di dusun &rang tuanya itu mandah saja kehidupan mereka ditindas &leh se&rang kepala dusun yang jahat. 0iarpun pemuda ini sudah berjanji akan menghajar kepala dusun 0&uw dan anak buahnya, tetap saja para penduduk dusun itu belum yakin benar. ,emang pemuda ini tadi telah mengalahkan tiga &rang tukang pukul lurah 0&uw, akan tetapi mampukah pemuda yang b&ngk&k itu mengatasi 0&uw*chungcu dengan para jag&annya yang cukup banyak dan kejam. ,aka, mereka tidak berani menyanggupi untuk membantu 821 pemuda b&ngk&k itu dan hanya berdiri berger&mb&l agak jauh. 3ang kumaksudkan bukanlah agar kalian membantuku menghajar mereka, melainkan mendukung dan selanjutnya bersikap berani dan bersatu menghadapi kekejaman yang menindas kalian. +uga kalau pembesar tinggi datang, kalian harus berani melap&rkan kejahatan para pejabat di sini." 5rang*&rang itu mengangguk dan merasa lega bahwa pemuda itu t idak minta mereka untuk membantu dengan perkelahian. #engan demikian, andaikata pemuda itu gagal 822 dan kalah, mereka tidak akan dipersalahkan &leh 0&uw*chungcu. $ak lama kemudian, terdengar suara banyak &rang. (ara penduduk dusun itu segera bersembunyi di balik rumah*rumah dan p&h&n*p&h&n, seperti kura*kura ketakutan dan menyembunyikan kepalanya di dalam rumahnya. 2ampak lurah 0&uw yang bertubuh gendut pendek itu diiringkan &leh lima belas &rang yang bersikap gagah dan kasar, di antaranya tiga &rang yang tadi dihajar &leh Sie 'i&ng. 'urah 0&uw ini memper&leh kedudukannya sebagai lurah $i&ng*cin dengan jalan meny&g&k pembesar tinggi yang berwenang menentukan siapa lurah di dusun itu, dan dengan jalan 823 mengancam mereka yang tidak setuju dia diangkat menjadi lurah, dengan bantuan belasan &rang tukang pukulnya. #ia bukan &rang berasal dari dusun $i&ng*cin, dan baru tiga tahun saja menjadi lurah di situ, dia telah menjadi kaya raya dan hidupnya bagai se&rang raja kecil. Ketika mendengar lap&ran tiga &rang tukang pukulnya bahwa di dusunnya datang se&rang pemuda b&ngk&k yang berani menentang bahkan menghajar t iga &rang tukang pukulnya, lurah 0&uw menjadi marah bukan main. #ia sendiri adalah se&rang ahli silat yang cukup pandai, dan dia segera mengumpulkan pembantunya 824 yang berjumlah lima belas &rang, membawa senjata lengkap mencari pemuda b&ngk&k itu. Sie 'i&ng menanti kedatangan mereka dengan sikap tenang saja, sebaliknya, melihat pemuda itu, tiga &rang jag&an yang tadi menerima hajarannya segera menuding dan berseru, Itulah si setan b&ngk&k!" 'urah 0&uw mendangk&l bukan main. (emuda itu biasa saja, bahkan cacat, b&ngk&k dan sama sekali tidak mengesankan sebagai se&rang yang memiliki ilmu kepandaian. #an tiga &rang tukang pukulnya yang ditugaskan menyandera Kwan Siu Si yang membuatnya tergila*gila dan mengilar, dapat 825 digagalkan pemuda itu! ,aka begitu berhadapan dengan Sie 'i&ng, lurah 0&uw yang juga memegang sebatang g&l&k seperti para anak buahnya, menudingkan g&l&knya ke arah muka Sie 'i&ng dan membentak marah. Engkau ini &rang b&ngk&k dari mana, berani datang ke dusun kami dan membikin kacau." Sie 'i&ng mengangkat muka memandang wajah lurah itu, sinar matanya yang menc&r&ng mengejutkan hati lurah itu, dan Sie 'i&ng tersenyum. 2amaku Sie 'i&ng dan aku adalah &rang yang dilahirkan di dusun $i&ng*cin ini, dan aku datang untuk meneng&k kuburan ayah ibuku. $idak tahunya dusun ini 826 telah berada dalam cengkeraman seek&r serigala yang kejam! Engkau mengerahkan penjahat*penjahat untuk menindas penduduk dusun. Engkau tidak pantas menjadi lurah, dan aku mewakili ayahku, Sie Kian untuk menghajar kalian dan membersihkan dusun kami ini dari srigala*srigala berwajah manusia yang berkeliaran di sini!" 6ajah lurah 0&uw menjadi merah padam saking marahnya. ,emang dia bukan &rang berasal dari dusun ini, akan tetapi dia telah berhasil menjadi lurah dan hidup makmur di situ. +ahanam keparat, setan b&ngk&k yang s&mb&ng!" #ia 827 men&leh kepada para anak buahnya. (ukul dia sampai mati!" 'ima belas &rang itu memang sudah siap dengan senjata di tangan. 0egitu mendengar k&mand& ini, mereka serentak maju mengepung dan menger&y&k Sie 'i&ng! 0elasan senjata tajam berupa g&l&k, pedang dan t&mbak, datang bagaikan hujan ke arah tubuh Sie 'i&ng. 5rang*&rang dusun yang mengintai dan men&nt&n, menjadi pucat dan mereka merasa ngeri. 0ahkan ada yang diam*diam sudah meninggalkan tempat itu bersembunyi di rumah sendiri saking takut terlibat. %kan tetapi, Sie 'i&ng yang kini telah menjadi se&rang 828 pendekar sakti, tidak menjadi gugup menghadapi hujan senjata tajam itu. $ubuhnya membuat gerakan memutar dan kedua tangannya dikibaskan ke kanan kiri dan depan belakang. %kibatnya, beberapa batang senjata tajam terlempar karena pemegangnya merasa betapa ada tenaga yang dahsyat menyambar tangan mereka dan membuat lengan mereka menjadi seperti lumpuh! %kan tetapi mereka mengandalkan penger&y&kan banyak &rang, maka yang lain masih terus menyerang, dan yang senjatanya terlepas, cepat memungut kembali senjata mereka dan menyerang semakin 829 ganas. Kini, melihat betapa dalam segebrakan saja beberapa &rang anak buahnya melepaskan senjata, lurah 0&uw sendiri menjadi penasaran dan sambil mengeluarkan bentakan nyaring, diapun menyerang dengan mengangkat g&l&knya tinggi*tinggi, kemudian melakukan bac&kan yang amat cepat dan kuat. )anya dengan miringkan tubuh, Sie 'i&ng membuat bacakan itu luput dan lewat di dekat pundaknya, dan sebelum kepala dusun itu sempat mer&bah p&sisinya, tiba* tiba saja dia merasa tengkuknya diraba dan tubuhnya menjadi kaku! #i lain 830 saat, Sie 'i&ng telah mengangkat tubuh lurah ini dan mempergunakan sebagai perisai atau sebagai senjata yang diputar*putar di atas kepalanya! ,elihat ini, tentu saja para tukang pukul menjadi terkejut bukan main dan mereka menahan senjata mereka! Sie 'i&ng terus maju dan kedua kakinya secara bergantian menendangi mereka dan beberapa &rang penger&y&k kena ditendang sampai terlempar jauh dan terbanting jatuh dengan kerasnya ke atas tanah! Sebelum mereka dapat bangkit, tiba*tiba datang banyak &rang yang memukuli mereka yang terbanting jatuh itu! ,ereka yang 831 memukuli ini adalah &rang*&rang dusun! Kiranya ketika para penghuni dusun melihat betapa pemuda b&ngk&k itu benarbenar dapat mengatasi lurah 0&uw dan anak buahnya, mereka menjadi bersemangat sehingga melihat beberapa &rang tukang pukul yang mereka benci itu terlempar, mereka lalu menger&y&k dan memukulinya dengan tangan mereka! $entu saja tukang*tukang pukul yang sudah kehilangan senjata dan masih pening karena terbanting keras, kini hanya mampu berka&k*ka&k ketika diker&y&k dan dipukuli para penduduk dusun! ,akin keras dia memaki dan mengancam, 832 makin keras pula &rang*&rang itu memukulinya sehingga mukanya menjadi bengkak*bengkak dan tubuhpun babak bundas, pakaian mereka r&bek*r&bek! Sie 'i&ng tersenyum gembira melihat ulah para penduduk dusun itu. #ia telah berhasil membangkitkan semangat para penduduk dusun itu setelah semangat mereka itu lenyap selama bertahun*tahun di bawah penindasan kepala dusun yang jahat itu. ,aka diapun segera melemparkan tubuh kepala dusun 0&uw yang jatuh berdebuk dan terguling*guling. Kepala dusun itu hanya dapat mengeluh karena kepalanya 833 sudah pening sekali ketika tubuhnya diputar*putar, kini terbanting keras pula setelah t&t&kan pada tengkuknya dibebaskan pemuda b&ngk&k yang lihai itu. #an diapun terkejut ketika kini &rang*&rang dusun mengejarnya dan memukulinya. )ei1.! Keparat1. ini aku, lurahmu1.!" teriaknya, akan tetapi teriakannya hanya disambut dengan pukulan*pukulan para penduduk yang sudah melihat kesempatan untuk membalas dendam bertahun*tahun itu. 'ucunya, kini banyak pula wanita dusun yang keluar dan merekapun ikut pula memukuli kepala dusun dan anak buahnya dengan gaganggagang 834 sapu! Sie 'i&ng mengamuk, dan dalam waktu singkat saja, seluruh tukang pukul yang lima belas &rang banyaknya sudah dia r&b&hkan dan kini mereka semua, juga kepala dusun 0&uw, berteriak*teriak dan mengaduh*aduh tanpa mampu melawan ketika &rang*&rang dusun, tua muda, laki perempuan, menger&y&k mereka dan memukuli mereka sampai seluruh muka mereka bengkak*bengkak! Sampai beberapa lamanya Sie 'i&ng membiarkan &rang&rang dusun itu melampiaskan kemarahan dan sakit hati mereka, akan tetapi dia menjaga agar mereka tidak melakukan pembunuhan. %khirnya, khawatir kalau* kalau 835 kepala dusun 0&uw dan anak buahnya akan mati k&ny&l dia lalu berseru dengan suara nyaring. /ukup, saudara*saudara, cukup dan jangan memukul lagi!" $eriakan yang nyaring ini ditaati seketika &leh para penghuni dusun yang kini penuh semangat itu. #ipimpin &leh se&rang kakek yang bersemangat, mereka pun berseru, )idup putera mendiang Sie Kauwsu1.!" Sie 'i&ng mengangkat kedua tangan ke atas memberi isarat agar mereka tenang, lalu dia memeriksa keadaan enam belas &rang musuh itu. Keadaan mereka sungguh menyedihkan, dan lebih dari setengah mati. ,uka mereka bengkak* bengkak dan 836 b&ny&k*b&ny&k, bahkan kepala dusun 0&uw tidak mempunyai hidung lagi. 0ukit hidungnya peny&k dan hancur, ada yang matanya pecah, patah tulang dan sebagainya. %kan tetapi Sie 'i&ng merasa bersukur bahwa tidak ada di antara enam belas &rang itu yang tewas. #ia menghampiri lurah 0&uw dan mengguncang pundaknya. 'urah itu mengeluh dan merintih, menc&ba untuk membuka kedua matanya yang bengkakbengkak, memandang kepada Sie 'i&ng. 5rang she 0&uw, bagaimana sekarang. %pakah engkau masih merasa penasaran dan hendak mempergunakan 837 kekuasaanmu untuk menindas rakyat dusun $i&ng* cin." 'urah 0&uw sudah ketakutan setengah mati. Ketika tadi dipukuli rakyat, dia yang tadinya memaki*maki dan mengancam, mulai menangis dan minta*minta ampun. %mpun1. ampunkan saya1. saya tidak berani lagi1. saya akan menjadi lurah yang baik1." %kan tetapi mendengar ucapannya itu, semua penduduk dusun men&lak keras. $idak! Kami tidak mau dia menjadi lurah kami!" Sie 'i&ng tersenyum dan berkata kepada &rang she 0&uw itu. 2ah, engkau sudah mendengar sendiri. Kalau tidak ada 838 aku di sini, engkau tentu telah mereka pukuli terus sampai mati. 5rang she 0&uw, sekarang lebih baik kalau engkau dan anak buahmu itu pergi dari dusun ini secepatnya. Kami penduduk $i&ng*cin tidak membutuhkan engkau dan &rang&rangmu, kami dapat mengatur diri sendiri. %ku akan melap&r kepada pembesar atasanmu bahwa engkau tidak disuka rakyat dan bahwa engkau telah pergi, dan kami akan mencari pengganti se&rang kepala dusun. 2ah, sekarang engkau pergilah dan bawalah keluargamu, juga hartamu. %kan tetapi, gudang gandum dan padi harus kautinggalkan, karena itu 839 milik rakyat yang kauperas!" Semua penghuni dusun bers&rak gegap gempita menyambut ucapan Sie 'i&ng itu karena mereka semua merasa setuju sekali. ,enghadapi semangat rakyat yang berk&bar itu, 0&uw Kun )&k, yaitu kepala dusun yang jahat itu, menjadi ngeri. #engan susah payah dia lalu bersama anak buahnya, kembali ke rumahnya dan mengumpulkan keluarga mereka, membawa harta mereka dan pada hari itu juga mereka pergi meninggalkan dusun $i&ng*cin, diantar s&raks&rak para penduduk yang merasa lega sekali. Setelah enam belas &rang itu bersama keluarga mereka 840 pergi, dengan dipimpin se&rang kakek, yaitu kakek Kwan Sun sendiri, para penghuni dusun menjatuhkan diri berlutut di depan Sie 'i&ng. Kini mereka semua keluar, termasuk kanakkanak dan wanita sehingga ratusan &rang berlutut di depan Sie 'i&ng. Sie*taihiap," kata Kwan Sun dengan suara nyaring, kami seluruh penghuni dusun $i&ng*cin menghaturkan terima kasih kepada taihiap yang telah membebaskan kami dari tekanan lurah 0&uw. Sekarang kami m&h&n agar taihiap suka menjadi kepala dusun kami." )idup Sie*taihiap1.!" Kami setuju!" 841 %kur! Sie*taihiap menjadi lurah kami!" ,elihat mereka itu berteriak*teriak, Sie 'i&ng mengangkat kedua tangan ke atas dan hatinya terharu sekali. Selama ini, &rang*&rang hanya memandang kepadanya dengan ejekan, dengan &l&k*&l&k, ada yang dengan pandang mata kasihan. #ia se&rang b&ngk&k yang dipandang rendah, membuat dia merasa rendah diri. %kan tetapi sekarang, di dusun &rang tuanya, di tempat kelahirannya, dia seperti dipuja* puja! $erima kasih atas kepercayaan cu*wi (anda sekalian)! %kan tetapi, aku masih mempunyai tugas yang amat panting 842 dan tidak mungkin tinggal selamanya di sini. Karena itu, aku tidak dapat pula menjadi se&rang lurah, apalagi mengingat bahwa aku tidak berpengalaman dan tidak berpengetahuan bagaimana memimpin rakyat dusun. Sebaiknya kalau sekarang cu*wi memilih sendiri se&rang di antara cu*wi yang dapat dipercaya, kemudian mengangkatnya menjadi lurah baru." Kembali terjadi kegaduhan ketika mereka mengajukan nama*nama cal&n, akan tetapi ternyata sebagian besar suara mereka memilih kakek Kwan Sun. ,elihat ini, Sie 'i&ng juga menyatakan persetujuannya. 843 Kalian telah memilih dengan tepat. Kwan '&pek memang tepat untuk menjadi lurah kalian yang baru. Kuharap Kwan '&pek dapat menerimanya dan suka memimpin saudarasaudara ini!" Kwan Sun bangkit dan mukanya agak merah karena merasa malu bahwa dia, se&rang petani biasa, diangkat menjadi lurah. Sie*taihiap, bukan saya men&lak, akan tetapi bagaimana mungkin saya menjadi lurah tanpa pengangkatan para pembesar yang berwajib di k&ta besar 6en* su." Semua &rang menjadi beng&ng dan bingung karena apa 844 yang diucapkan &leh kakek itu memang benar. Sie 'i&ng mengangguk*angguk, karena diapun baru tahu akan hal itu sekarang. )arap l&pek jangan khawatir. %ku sendiri yang akan pergi ke k&ta 6en*su dan akan kutemui pejabat yang berwenang untuk itu, akan kuceritakan tentang keadaan di $i&ng*cin ini, tentang kejahatan lurah 0&uw dan tentang keputusan para penduduk mengangkat l&pek sebagai lurah!" Semua &rang bers&rak gembira karena mereka semua yakin bahwa kalau (endekar 0&ngk&k yang muda itu turun tangan, pasti akan beres, seperti yang telah dibuktikan ketika dia 845 menumpas lurah 0&uw dan anak buahnya. %kan tetapi, taihiap. 0agaimana kalau &rang she 0&uw itu tidak mau menerima dan setelah taihiap pergi dari sini, dia akan datang bersama ger&mb&lannya dan membalas dendam." tanya se&rang penduduk muda dan kembali semua &rang beng&ng dan wajah mereka berubah ketakutan. ,embayangkan balas dendam dari lurah 0&uw dan ger&mb&lannya, selagi (endekar 0&ngk&k, demikian mereka menjuluki Sie 'i&ng, tidak berada lagi di dusun itu, membuat mereka mengeluarkan keringat dingin. +angan takut! Kalau kalian sudah bersatu padu seperti 846 tadi, lurah 0&uw dan ger&mb&lannya tidak akan mampu berbuat sesuatu! Kulihat tadi di antara cu*wi banyak pula yang kuat dan memiliki gerakan silat. 0ukankah mendiang ayahku dahulu adalah guru silat di sini dan disebut Sie Kauwsu. Siapakah di antara cu*wi yang pernah berguru kepada ayahku." $ernyata ada tujuh &rang yang pernah menjadi murid Sie Kauwsu. ,ereka sudah lama tidak pernah berlatih, akan tetapi ketika Sie 'i&ng menyuruh mereka memperlihatkan gerakan silat, ternyata mereka cukup mahir. %ku akan melatih tujuh &rang saudara ini dengan 847 beberapa jurus silat pilihan, kemudian mereka akan melatih para muda di sini. +umlah kalian ada ratusan &rang, kalau bersatu padu, tentu tidak ada ger&mb&lan penjahat yang banani main*main." Semua &rang setuju dan kakek Kwan Sun dipilih menjadi lurah yang baru, menempati bekas rumah lurah 0&uw yang besar! #an Sie 'i&ng menjadi tamunya yang dih&rmati. %kan tetapi sebelum dia pergi ke rumah baru dari lurah Kwan lebih dahulu dia minta penjelasan dari Kwan Sun tentang &rang tuanya. Seperti l&pek mengetahui, saya datang untuk berkunjung 848 ke makam ayah ibu saya di sini. Sekarang saya ingin pergi dulu berkunjung ke makam itu. #i manakah makam mereka, l&pek." %h, mari kuantar sendiri, taihiap. ,akam itu berada di pinggir dusun sebelah timur, tempat pemakaman penduduk kita." 'urah baru itu lalu mengantar Sie 'i&ng menuju ke tanah kuburan yang sunyi itu. $ak lama kemudian, Sie 'i&ng sudah berlutut di depan tiga buah makam yang berdampingan. ,akam yang sederhana sekali, den tidak terawat. )al ini menunjukkan bahwa ayah ibunya tidak mempunyai sanak keluarga lagi di dusun itu. 849 Setelah memberi h&rmat, diapun membersihkan rumputrumput liar di makam itu, dibantu &leh lurah Kwan. Ini makam Sie Kauwsu dan ini makam isterinya. %ku sendiri ikut mengubur jena-ah mereka, dan yang ini makam Kim /u %n, muridnya yang menjadi cal&n mantunya." Sie 'i&ng terkejut dan heran. %pakah suheng Kim /u %n Inipun tewas karena penyakit menular yang ganas itu, l&pek." Kini lurah Kwan itu yang medangnya dengan mata terbelalak. (enyakit menular. %pa maksudmu, taihiap." 0ukankah1. bukankah ayah ibu tewas karena penyakit menular." 850 %h, dari mana taihiap mendengar berita itu! Sama sekali tidak begitu! #i sini memang pernah berjangkit penyakit menular, akan tetapi tidak berapa hebat dan yang jelas, ayah ibumu tidak tewas &leh penyakit menular, juga Kim /u %n ini tidak pula!" Sie 'i&ng terkejut bukan main, akan tetapi dia mampu menekan perasaannya sehingga tidak nampak pada wajahnya. #ia mempersilakan kakek itu duduk di atas rumput, di depan makam ayah ibunya dan suhengnya, lalu dengan lembut dia berkata, Kwan '&pek, sekarang aku minta t&l&ng kepadamu. 851 /eritakanlah dengan jelas apa yang telah terjadi pada ayah ibuku, dan bagaimana mereka itu tewas." Kwan Sun mengangguk*angguk. ,endiang ayahmu terkenal sebagai Sie Kauwsu, guru silat di dusun ini yang gagah perkasa dan kami semua mengh&rmatinya. #ia mempunyai dua &rang anak, yang pertama se&rang gadis bernama Sie 'an )&ng, ketika itu berusia lima belas tahun, dan anak ke dua adalah se&rang anak laki*laki yang baru kurang lebih setahun usianya, bernama Sie 'i&ng." %kulah anak itu, l&pek." Kakek itu mengangguk. 3a, kami sudah menduganya, taihiap, walaupun tadinya kami ragu*ragu1." #ia memandang 852 ke arah punggung Sie 'i&ng. ,endiang ayahmu mempunyai beberapa &rang murid, dan yang menjadi murid utamanya adalah mendiang Kim /u %n yang ketika itu berusia kurang lebih dua puluh tahun dan sudah ditunangkan dengan puterinya yaitu Sie 'an )&ng. (ada suatu hari, pagi*pagi sekali, kami sedusun dikejutkan &leh keadaan di rumah &rang tuamu. Sungguh mengerikan dan menyedihkan sekali1." Kakek itu berhenti bercerita dan termenung. 'alu bagaimana, l&pek. %pa yang telah terjadi di rumah &rang tuaku." Sie 'i&ng mendesak karena dia sudah tidak 853 sabar lagi dan ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi kepada ayah ibunya. Kwan Sun menghela napas panjang. %kulah se&rang di antara para tetangga yang pertama kali menyaksikan keadaan itu. Kami mendapatkan ayahmu dan ibumu, juga Kim /u %n, dalam keadaan tewas terbunuh! 0ukan hanya mereka bertiga, juga kami mendapatkan bahwa semua binatang peliharaan &rang tuamu, anjing, kucing, ayam dan kuda, juga mati terbunuh." %hhh! %pa yang telah terjadi dengan mereka, l&pek. Siapa pembunuh mereka." 854 Kakek itu manggeleng kepalanya. Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka dan siapa pembunuh mereka. $idak ada tanda*tanda sama sekali! Encimu, Sie 'an )&ng dan engkau seudiri, tidak berada di sana, taihiap. Kami tidak tahu pula apa yang terjadi dengan taihiap dan enci taihiap itu. 0arang*barang dalam rumah Sie Kauwsu tidak dicuri &rang yang menjadi pembunuh itu. #an barang*barang itu, rumah itu, sudah lama dirampas &leh lurah 0&uw." Sie 'i&ng mengepal tinjunya. +angan*jangan lurah 0&uw yang melakukan itu!" Kakek Kwan menggeleng kepala. Saya kira bukan, taihiap. 855 0iarpun dia amat jahat, akan tetapi saya yakin dia tidak akan mampu mengalahkan ayahmu yang gagah. Saya kira, yang mengetahui siapa pembunubnya hanyalah taihiap sendiri. %kan tetapi ketika itu taihiap baru berusia setahun, akan tetapi encimu, Sie 'an )&ng1." '&pek," Sie 'i&ng mem&t&ng, apakah di antara para penduduk dusun ini tidak ada yang kebetulan melihat &rang asing malam itu di dusun ini, l&pek." Kakek itu manggeleng kepala lagi. $idak ada. Kalau ada, tentu dia sudah bercerita kepada kami. Kami semua mencinta Sie Kauwsu dan kami semua merasa bersedih dan kehilangan." 856 Sie 'i&ng mengerutkan alisnya, termenung. '&pek, banyak terima kasih atas keteranganmu, dan aku tidak ingin lagi bicara tentang hal itu." Setelah berkata demikian, pemuda ini bersila di depan makam dan memejamkan kedua matanya, bersamadhi. Kakek Kwan t idak lagi berani mengganggunya. $erjadi perang di dalam pikiran Sie 'i&ng. ,engapa encinya bercerita lain. ,engapa encinya seperti hendak menutupi kematian ayah ibunya, dan mengatakan bahwa ayah ibunya tewas karena penyakit menular. 0enarkah encinya tidak tahu akan peristiwa itu. %taukah encinya sengaja memb&h&nginya. 857 %kan tetapi, bagaimana mungkin encinya berb&h&ng kepadanya. #ia yakin benar betapa besar kasih sayang encinya kepadanya. #ia tidak mau membicarakan urusan itu lagi dengan Kwan Sun, karena khawatir kalau &rang*&rang mencurigai encinya. 0agaimanapun juga, memang segalanya menunjukkan bahwa encinya tentu tahu akan peristiwa itu dan tahu pula siapa pembunuh ayah ibunya! )anya encinya yang tahu, dan dia pasti akan mendengarnya dari encinya. #ia akan bertanya kepada Sie 'an )&ng, encinya. Setelah merasa cukup melakukan sembahyang di depan 858 makam itu, Sie 'i&ng lalu mengikuti Kwan Sun yang menjadi lurah baru untuk pulang ke rumah baru lurah itu. #ia harus tinggal beberapa hari lamanya di dusun itu untuk melatih beberapa jurus kepada bekas murid*murid ayahnya agar para penduduk dapat menyusun kekuatan untuk menghadapi ancaman &rang*&rang jahat seperti lurah 0&uw. #engan penuh semangat para penduduk dusun itu, terutama mereka yang pernah belajar silat kepada Sie Kauwsu berlatih silat di bawah bimbingan Sie 'i&ng selama satu minggu. #an pada malam terakhir, Sie 'i&ng duduk bersila di dalam kamarnya di rumah lurah Kwan merenungkan nasibnya. 859 2asib yang lebih banyak pahitnya dari pada manisnya. Sejak kecil dia telah menderita banyak sekali kekecewaan. 0aru setelah dia menjadi murid &rang*&rang sakti dan berlatih ilmu di puncak bukit, hidupnya nampak indah dan berbahagia. Sekarang, begitu turun, dia mendengar berita kematian &rang tuanya yang amat mengejutkan, yaitu bahwa ayah ibunya tewas karena dibunuh &rang, sama sekali bukan karena penyakit. %yah ibunya dan seisi rumah dibunuh, kecuali encinya dan dia! %pa artinya ini semua den mengapakah encinya harus berb&h&ng kepadanya. #ia harus mendengar 860 penjelasan dari encinya. (ada kees&kan harinya dia berpamit meninggalkan dusun $i&ng*cin, tempat kelahirannya itu. 'urah Kwan terkejut mendengar bahwa pendekar itu hendak pergi meninggalkan dusun mereka. Sie $aihiap, kenapa engkau tergesa*gesa hendak meninggalkan kami. )arap taihiap menanti selama beberapa hari karena kami semua bermaksud untuk menjamu taihiap yang telah menyelamatkan semua saudara di dusun ini dari penindasan &rang jahat. Selain itu, juga saya sendiri mempunyai urusan yang amat penting untuk diselesaikan kepada taihiap." Sie 'i&ng tersenyum. #ia memang memiliki rasa 861 persaudaraan dekat sakali dengan para penghuni dusun $i&ng*cin, tempat kelahirannya. Kalau para penduduk hendak menjamunya, sebagai semacam pesta perpisahan, tidak mungkin dia men&lak. #ia tidak ingin mengecewakan hati mereka, dan pula, menunda beberapa haripun apa salahnya. 0iarpun hatinya ingin sekali mendengar dari encinya tentang kenatian &rang tuanya, namun dia t idak tergesa* gesa. 0aiklah, Kwan '&pek. %ku tidak berkeberatan untuk menunda dua hari lagi, akan tetapi jangan terlalu lama. $entang urusanmu itu, apakah itu, l&pek." 862 Sebelumnya maaf kalau pertanyaanku ini menyinggung karena terlalu pribadi. %kan tetapi b&lehkah aku mengetahui apakah engkau sudah menikah atau bertunangan, Sie $aihiap." Sie 'i&ng tersenyumdan menggeleng kepalanya. Kalau saja dia tidak menerima penggemblengan ilmu*ilmu yang dalam, juga pengertian tentang kehidupan dari para gurunya, tentu pertanyaan itu akan menyinggung perasaannya. #ia se&rang yang cacat, bagaimana berani memikirkan tentang perj&d&han. 6anita mana yang mau didekati se&rang laki*laki yang b&ngk&k seperti dia. 3atim piatu, miskin, dan b&ngk&k 863 pula! $idak, l&pek. %ku masih hidup se&rang diri." $iba*tiba wajah kakek itu berseri gembira sehingga Sie 'i&ng menjadi heran. 0ahkan kini kakek itu tertawa. )a*haha, sungguh kebetulan sekali, taihiap. Kalau $uhan menghendaki, dan kalau taihiap tidak merasa rendah, kami sekeluarga, bahkan seluruh penduduk dusun ini akan merasa berbahagia sekali kalau taihiap sudi menjadi j&d&h cucuku Kwan Siu Si. Ia juga sudah yatim piatu dan ia se&rang anak yang amat baik, taihiap." 6ajah Sie 'i&ng berubah merah. Siu Si. )emm, gadis yang manis sekali itu! ,emang dia sama sekali belum pernah 864 berpikir tentang j&d&h. %kan tetapi kalau benar gadis yang manis itu mau dij&d&hkan dengan dia, sungguh hal itu merupakan suatu anugerah baginya. Gadis itu berwajah manis, bertubuh padat dan sehat, juga se&rang gadis dari dusun tempat kelahirannya sendiri. 0agaimana, Sie $aihiap. ,aafkan kami kalau usulku tadi menyinggung perasaanmu. ,emang kami akui bahwa Siu Si se&rang gadis dusun b&d&h dan terlalu rendah apabila dibandingkan dengan taihiap." %h, jangan berkata demikian, l&pek! Sama sekali aku tidak mempunyai pikiran seperti itu. 0ahkan aku merasa berterima 865 kasih sekali. %kan tetapi karena aku sudah tidak mempunyai ayah ibu, aku harus minta keputusan enci*ku dalam hal perj&d&han. ,aka, bersabarlah kalau aku belum dapat memberi jawaban dan keputusan sekarang. %ku akan menyampaikan kepada enci dan minta keputusan enci." $api1. tapi, engkau sendiri tidak berkeberatan, taihiap." Sie 'i&ng menggelengkan kepala. 'urah Kwan menjadi girang bukan main. $erima kasih, taihiap! %ku akan memberitahu kepada kawan* kawan agar secepatnya mempersiapkan jamuan karena engkau akan pulang ke rumah encimu!" 866 (ada kees&kan harinya, perjamuan makan untuk mengh&rmat i Sie 'i&ng dan untuk menghaturkan selamat jalan diadakan di rumah 'urah Kwan. Semua penghuni dusun itu hadir, dan Sie 'i&ng duduk semeja dengan 'urah Kwan, dilayani &leh Siu Si sendiri. Gadis ini nampak malu* malu, karena ia sudah diberitahu &leh kakeknya tentang usaha kakeknya menj&d&hkannya dengan pendekar itu. Sie 'i&ng melihat betapa gadis yang manis ini kelihatan canggung dan malu*malu, akan tetapi penglihatan Sie 'i&ng yang tajam dapat menangkap bekas air mata dan mata yang agak 867 kemerahan &leh tangis, dan bahwa sikap ramah dan senyum di bibir yang mungil itu t idak wajar, seperti dipaksakan. 'urah Kwan bangkit berdiri dan minta perhatian kepada semua &rang, lalu dia membuat pengumuman bahwa dia telah menj&d&hkan Kwan Siu Si kepada pendekar Sie 'i&ng! $entu saja berita ini amat menggembirakan para penduduk dusun itu dan mereka menyambutnya dengan s&rakan dan tepuk tangan. 'urah Kwan mengangkat kedua lengan ke atas dan merekapun diam, wajah mereka berseri dan mereka mendengarkan penuh perhatian apa yang akan diucapkan 868 &leh kepala dusun baru itu. (erj&d&han ini telah kami bicarakan dengan Sie* taihiap, dan diapun tidak berkeberatan. %kan tetapi jawaban dan keputusannya akan diberikan setelah dia menyampaikan hal itu kepada encinya yang kini tinggal di k&ta Sung* jan. Karena itu, dalam waktu dekat ini Sie*taihiap akan meninggalkan dusun kita dan pulang ke Sung*jan untuk minta persetujuan encinya." Kembali &rang*&rang bers&rak dan bertepuk tangan. %kan tetapi Sie 'i&ng melihat betapa Siu Si, gadis yang tadi melayani mereka bahkan diajak makan bersama &leh 869 kakeknya, diam*diam telah pergi meninggalkan meja dan keluar dari ruangan itu. Kwan Sun yang melihat hal itu hanya tertawa. ,aafkan cucuku. ,aklum, ia malu*malu," katanya dan Sie 'i&ng juga tidak berkata sesuatu. ,alam itu, di dalam kamarnya, Sie 'i&ng agak gelisah. ,alam terakhir dia di rumah keluarga Kwan yang menjadi lurah baru, karena bes&k pagi*pagi dia akan pergi meninggalkan dusun itu. %kan tetapi bukan hal itu yang membuatnya tidak dapat tidur. #ia membayangkan keadaan sendiri, tentang ikatan j&d&h itu. 0agaimana kalau encinya 870 menyetujui ikatan j&d&h itu. Kalau encinya tidak setuju, hal itu bukan yang digelisahkan. Kalau encinya tidak setuju, tinggal menyampaikan saja kepada 'urah Kwan dan ikatan itu tidak jadi. #ia hanya suka saja kepada Siu Si yang manis, apalagi gadis sedusun dengannya. #ia belum dapat merasakan, belum tahu dan belum mengerti apa itu yang dinamakan cinta antara pria dan wanita. %kan tetapi, bagaimana kalau encinya setuju. %pakah dia harus menikah dengan Siu Si. 'alu apa jadinya dengan dia. #ia tidak mempunyai rumah t inggal, tidak mempunyai pekerjaan yang menghasilkan sesuatu. $inggal di 871 rumah 'urah Kwan. Sebagai laki*laki, tentu hal ini merendahkan harga dirinya. Ikut encinya. Inipun tidak betul, mengingat akan sikap cihu*nya dan bahkan urusan kematian &rang tuanya masih menjadi rahasia yang harus dia tanyakan kepada encinya. #an 0i Sian1. $iba*tiba Sie 'i&ng tertegun dan termeung. 0i Sian! $erbayanglah wajah anak perempuan yang manis, manja dan galak itu, dan jantungnya berdebar. ,engapa timbul parasaan yang amat aneh ketika dia teringat kepada 0i Sian. 7hh, anak itu tentu akan mengg&danya setengah mati kalau mendengar bahwa dia hendak kawin! 872 $iba*tiba saja t imbul penyesalan di dalam hatinya. ,engapa dia tergesa*gesa menerima usul lurah Kwan. Kini dia telah melangkah maju, tidak mungkin mundur lagi tanpa menyakiti hati keluarga Kwan. $iba*tiba Sie 'i&ng bangkit duduk, memejamkan mata dan mengerahkan pendengarannya yang terlatih. #ia mendengar suara isak tangis tertahan! Karena mengkhawatirkan terjadinya sesuatu yang tidak bares, apalagi dia menduga bahwa tangis itu agaknya suara tangis Siu Si di dalam kamarnya, dengan hati*hati Sie 'i&ng membuka jendela kamarnya dan sekali berkelebat dia sudah 873 berada di luar kamarnya, kemudian mel&ncat naik ke atas genteng dan mengintai ke dalam kamar gadis yang dical&nkan menjadi isterinya itu. 0enar saja. Siu Si duduk di atas pembaringan sambil menangis lirih. %gaknya gadis itu menahan suara tangisnya agar tidak kedengaran &rang lain. Se&rang wanita setengah tua duduk di dekat gadis itu dan menghiburnya. 0ibi 'iu, kau tidak perlu membujuk dan menghiburku! (ercuma k&ng*k&ng menyuruh engkau menemaniku dan membujukku. K&ng*k&ng sudah tahu bahwa aku telah lama bersahabat akrab dengan Sui*k&k&, dan semua &rang tahu, 874 engkau juga tahu bahwa kami saling mencinta dan kami mengharapkan kelak menjadi suami isteri. 0ahkan k&ng*k&ng, biarpun tidak secara resmi, menyetujui kalau Siu* k&k& kelak menjadi suamiku. %kan tetapi kenapa tiba*tiba saja k&ng*k&ng menj&d&hkan aku dengan1. Si 0&ngk&k itu." )ushh, jangan berkata demikian, Siu Si. #ia adalah se&rang pendekar sakti yang budiman1." %ku tidak perduli! 0iar dia sakti seperti dewa sekalipun, aku tidak sudi, aku tidak suka padanya. Siapa mau dikawinkan dengan se&rang yang b&ngk&k dan buruk." Siu Si menangis lagi. 875 )ushh, kau tidak b&leh berkata begitu, Siu Si. Sie* taihiap memang b&ngk&k, akan tetapi dia tidaklah buruk. (ula, dia telah menyelamatkan kita semua, terutama engkau! Kalau tidak ada dia, bukankah engkau telah menjadi tawanan 'urah 0&uw." $api dia men&l&ngku dengan pamrih! 0uktinya, setelah men&l&ngku, kenapa dia tidak pergi saja dan bahkan ingin menjadi suamiku. %ku tidak sudi1. tidak sudi menjadi isteri Si 0&ngk&k! %ihh, aku mau minggat saja dengan Siu* k&k&1." )ushhh1.!" 6ajah Sie 'i&ng menjadi pucat, lalu merah kembali dan 876 tanpa diketahui siapapun, dia sudah melayang turun kembali ke dalam kamarnya. )atinya seperti ditusuk rasanya. #ia menyelamatkan dusun kelahirannya, men&l&ng penduduk dengan hati yang jujur, menghindarkan Siu Si dari bahaya dengan sesungguhnya tanpa pamrih. %kan tetapi kini dia dituduh yang bukan*bukan. #an gadis yang dit&l&ngnya itu menyebutnya Si 0&ngk&k dengan nada suara menghina dan penuh kebencian! #an gadis yang amat membencinya itu akan menjadi isterinya. $idak, tidak mungkin! #engan tubuh lemas dan jari tangan agak gemetar Sie 'i&ng lalu menulis sepucuk surat, pendek saja isinya. 877 Kwan '&pek, ,aafkan kepergianku tanpa pamit. $entang perj&d&hanku itu, sebaiknya kita batalkan saja. %ku tidak mau terikat perj&d&han dan aku bukan cal&n suami yang baik bagi cucumu. Sie 'i&ng. ,alam itu juga Sie 'i&ng meninggalkan rumah 'urah Kwan, meninggalkan dusun $i&ng*cin lalu keluar menuju ke barat. ,enjelang pagi, ketika matahari mulai nampak mengintai dari balik cakrawala di timur, dia sudah tiba di puncak sebuah bukit. #ia duduk menghadap ke arah matahari yang baru 878 tersembul, duduk memeluk kedua lututnya, tersenyum pahit dan kadang*kadang meraba punggungnya yang b&ngk&k. $erngiang suara Siu Si di antara isaknya. Siapa mau dikawinkan dengan se&rang yang b&ngk&k dan buruk. %ku tidak sudi menjadi isteri Si 0&ngk&k1." Senyum yang menghias wajah Sie 'i&ng menjadi pahit sekali. Ia mengepal tinjunya, wajahnya merah. %kan tetapi kepalan tinjunya terbuka kembali dan kepahitan senyumnya menipis. Kenapa dia harus marah. ,emang dia b&ngk&k, memang dia buruk, habis mengapa. 0iarlah dia berbahagia 879 dengan keb&ngk&kannya, dengan keburukannya. 0&ngk&k dan buruk hanyalah tubuh. #ia bahkan harus berterima kasih kepada Siu Si. Se&rang gadis yang hebat! $idak mau menyerah begitu saja, berjiwa pember&ntak dan berani menentang kesewenang*wenangan. Kakeknya memang sewenang*wenang! Kalau kakek Kwan itu sudah tahu bahwa cucunya saling mencinta dengan se&rang pemuda lain, kenapa mempunyai niat hendak menj&d&hkan cucunya itu dengan dia! 7ntuk membalas budi. 7ntuk mencari muka. %tau untuk mengikat agar dia mau terus tinggal di dusun itu sehingga 880 menjamin keamanan dan keselamatan penduduk. 3ang jelas, niat itu sudah pasti berpamrih. Kalau tidak, tentu kakek Kwan tidak akan memutuskan ikatan kasih sayang antara cucunya dan pemuda lain. 3a, dia harus berterima kasih kepada Siu Si. Kalau gadis itu seperti para gadis lain yang lemah dan tidak berdaya, tidak menentang melainkan terima nasib", bukankah dia akan memasuki sebuah perkawinan yang celaka. Isterinya akan merupakan &rang yang sama sekali t idak mencintanya, bahkan membencinya, dan hanya mau menjadi isterinya karena terpaksa! 881 $erima kasih, Siu Si1." dia berbisik, lalu bangkit berdiri. (agi itu indah sekali. ,atahari muncul sebagai sebuah b&la merah yang amat besar, dengan sinar redup cemerlang. #ia tersenyum kepada matahari. $erima kasih, matahari, untuk pagi yang seindah ini1." dia kembali berbisik dan memandang matahari. $idak lama, karena segera sinar matahari mulai menyilaukan dan tidak baik untuk kesehatan mata. Sie 'i&ng membalikkan tubuh, lalu menuruni puncak bukit itu, senyumnya tidak lagi pahit, melainkan senyum cerah, meny&ngs&ng hari yang cerah. 882 $erima kasih, $hian, untuk tubuh yang b&ngk&k ini1." dia berbisik penuh rasa sukur. 0ukankah tubuhnya itu pemberian $uhan. 0&ngk&k atau tidak, pemberian $uhan adalah anugerah yang sempurna, dan patut disukuri. 0iarlah semua &rang tidak menyukainya dan menghinanya karena tubuhnya yang b&ngk&k, dia tidak akan berkecil hati. ,emang dia b&ngk&k, tinggal &rang lain mau menerimanya seperti apa adanya ataukah tidak. #ia memang b&ngk&k dan dia tidak ingin menjadi tidak b&ngk&k, karena keinginan seperti itulah yang menyengsarakan kehidupan manusia. ,enginginkan 883 sesuatu yang tidak dimilikinya, menginginkan sesuatu yang lain dari yang pada yang ada. $idak, dia tidak menginginkan apa*apa. #ia memang b&ngk&k, se&rang pemuda yang berbahagia. 8&dw&8 'i&ng*te1.!" Sie 'an )&ng menjerit dan merangkul pemuda b&ngk&k yang muncul di depannya itu. 6anita itu merangkul dan menangis di dada adiknya. %ih, 'i&ng*te1. betapa girangnya hatiku melihatmu1.!" Sie 'i&ng membiarkan encinya menangis dan menumpahkan semua peraaaan haru dan rindu, juga kebahagiaan hati melihat bahwa adik yang telah lama menghilang 884 itu kini muncul dalam keadaan selamat dan telah menjadi se&rang pemuda dewasa. Setelah mereda guncangan hatinya, Sie 'an )&ng melepaskan rangkulannya. Enci, marilah kita duduk dan bicara," kata Sie 'i&ng, dan mana ci*hu (kakak ipar)." /ihu*mu1. dia pergi, sebentar tentu akan kembali. ,arilah, 'i&ng*te, mari kita duduk di dalam." Sambil bergandeng tangan mereka masuk. #iam* diam Sie 'i&ng memperhatikan segala yang nampak di situ. Encinya nampak kurus dan pucat, dan garis*garis duka membuat encinya nampak tua. (adahal kini usianya mendiri dua puluh tahun, berarti encinya baru tiga puluh empat tahun. 0elum 885 setua nampaknya! $entu encinya hidup dalam kedukaan, pikirnya. Karena dia pergi. #an rumah ini berbeda jauh dengan tujuh delapan tahun yang lalu. /ihu*nya yang berdagang rempa*rempa dapat dikatakan hidup makmur biarpun tidak terlalu kaya. #ahulu, prab&t rumahmya cukup mewah dan keluarga encinya hidup berkecukupan. %kan tetapi sekarang sunguh berbeda sekali keadaannya. (akaian yang dikenakan encinya juga tidak seindah dulu. #i tububuya tidak pula nampak perhiasan mahal. #an prab&t rumah sudah berganti semua, terganti prab&t yang murah dan buruk. $entu 886 saja hati Sie 'i&ng diliput i perasaan khawatir sekali walaupun wajahnya tidak membayangkan sesuatu ketika dia duduk berhadapan dengan encinya. Keduanya saling pandang dan wajah wanita itu berseri melihat betapa adiknya, walaupun punggungnya masih b&ngk&k, namun telah menjadi se&rang pemuda dewasa yang wajahnya gagah dan tubuhnya nampak sehat. 'i&ng*te, selama ini engkau pergi ke mana saja." %ku mempelajari ilmu silat, enci, berguru kepada &rang&rang sakti dari )imalaya." Sie 'i&ng menceritakan secara singkat tentang riwayatnya ketika belajar ilmu silat. 887 ,endengar ini, encinya girang sekali. %h, sukurlah, adikku. #engan demikian, maka engkau kini tentu menjadi se&rang pendekar yang tidak akan mengecewakan hati ayah dan ibu di alambaka1." Sie 'i&ng merasa heran. 0iasanya dahulu encinya paling tidak suka membicarakan ayah dan ibu mereka yang sudah tiada. Enci )&ng, kedatanganku ini untuk bertanya sesuatu kepadamu dan harap sekali ini engkau tidak berb&h&ng kepadaku." 6anita itu terbelalak memandang kepadanya, mukanya segera berubah agak pucat dan sinar matanya membayangkan ketakutan. %pa1. apakah yang ingin 888 kautanyakan, adikku." %pa yang telah terjadi dengan ayah dan ibu kita, enci." 6anita itu nampak semakin kaget. %yah dan ibu. ,ereka1. mereka meninggal dunia1." $ak perlu memb&h&ng lagi, enci. %ku sudah pergi ke $i&ng*cin dan di sana aku mendengar bahwa ayah dan ibu, dan juga suheng Kim /u %n, dua &rang pelayan wanita, anjing, ayam dan kuda, semua dibunuh &rang pada suatu malam. 2ah, enci tidak perlu berb&h&ng lagi!" Sie 'an )&ng menangis, lalu mengusap air matanya dan berkata, Engkau maafkan aku, 'i&ng*te. ,emang dulu aku berb&h&ng kepadamu agar tidak membuat engkau penasaran 889 dan diracuni dendam. ,emang pada malam jahanam itu keluarga ayah diserbu musuh. %yah telah mengetahuinya, maka dia memaksa aku pergi meninggalkan rumah dan membawa engkau yang baru berusia sepuluh bulan. %yah memaksaku, dan andaikata aku t idak pergi membawamu mengungsi, tentu kita berdua sudah menjadi k&rban pembunuhan pula1." Sie 'i&ng memandang wajah encinya dengan tajam dan penuh selidik. Enci, di dusun kita itu tidak ada se&rangpun mengetahui siapa pembasmi keluarga kita. %pakah engkau 890 tahu, enci. Siapakah musuh besar yang demikian kejam itu." Sie 'an )&ng menangis lagi dan menggeleng kepala keraskeras. $idak1. ah, aku tidak tahu1. aku tidak tahu1. aku mengajakmu melarikan diri, adikku. %ku tidak t ihu siapa pembunuh itu1." ,elihat encinya menangis lagi, agaknya berduka mengingat akan kematian ayah ibu mereka yang mengerikan, Sie 'i&ng tidak bertanya lagi. +adi benar ayah ibunya, suhengnya, dua &rang pelayan dan semua binatang peliharaan di rumah &rang tuanya dibunuh &rang. $entu &rang itu menyimpan dendam 891 yang amat hebat maka melakukan perbuatan sekejam itu. 'alu dia teringat kepada 3auw 0i Sian. Enci, aku t idak melihat 0i Sian. #i manakah ia." Encinya kembali memperlihatkan wajah duka. Ia juga pergi mempelajari ilmu. Ia bertemu dengan se&rang sakti dan menjadi muridnya, lalu diajak pergi &leh gurunya itu." %hhh1.!" Sie 'i&ng kagum sekali mendengar ini. %nak yang bengal itu akhirnya belajar silat pada se&rang sakti! Siapakah nama gurunya, enci." 2amanya K&ay $&jin1." Sie 'i&ng menahan debaran jantungnya. K&ay $&jin. Kakek 892 yang seperti gila namun yang amat sakti itu. K&ay $&jin adalah sute dari (ek*sim Sian*su, gurunya sendiri! Kapan ia pulang, enci." tanyanya, hatinya masih berdebar girang. Entah, menurut janjinya dahulu ketika pamit, agaknya sewaktu*waktu ia akan pulang." Enci yang baik, engkau kelihatan begini lesu, kurus dan sengsara. +uga aku melihat perubahan dalam rumah ini. Enci, apakah cihu gagal dalam usahanya dan menderita rugi. %pakah engkau sakit, enci." #itanya demikian, Sie 'an )&ng tiba*tiba menutupi muka dengan kedua tangannya dan menangis sesenggukan. Sedih 893 sekali. Sie 'i&ng terkejut. #ia mendiamkan saja encinya menangis tersedu*sedu. Setelah tangis itu mereda, Sie 'i&ng memegang tangan encinya, digenggamnya tangan itu. Enci, engkau hanya mempunyai aku sebagai keluargamu. (ercayalah kepadaku dan ceritakan semuanya. Siapa tahu aku akan dapat meringankan beban penderitaan batinmu, enci." 6anita itu menggeleng kepalanya. %ih, memang nasibku buruk, adikku. Semenjak engkau pergi, lalu disusul 0i Sian juga pergi. Semenjak itu ah, cihu*mu berubah sama sekali. #ia dahulu begitu baik, begitu mencintaku, akan tetapi sudah 894 beberapa tahun ini1. dia hampir setiap malam pergi. #ia berjudi sampai habis*habisan. (ekerjaannya tidak diurus sehingga bangkrut1. dan dia1. dia hanya berjudi dan pelesir saja1." Sie 'i&ng mengerutkan alianya. /ihu*nya itu sungguh semakin tua t idak mencari jalan terang! %kan tetapi, bagaimana dia dapat mcncampuri urusan rumah tangga encinya. 0agaimanapun juga, cihu*nya telah menyeleweng, dan hal itu perlu ditegur dan diingatkan. Sie 'i&ng teringat bahwa adiknya baru datang. #iusapnya air mata dan ia pun memaksa diri tersenyum. %ih, engkau 895 datang*datang kuajak bicara hal*hal yang tidak enak saja, 'i&ng*te. ,ari, engkau beristirahatlah. %kan kubersihkan kamarmu untukmu." 0iar kubersihkan sendiri, enci. %kupun tidak akan lama sekali t inggal di sini." 'i&ng*te, jangan begitu! Engkau baru pulang dan engkau mendatangkan kegembiraan di hatiku. +angan tergesa*gesa pergi. $emanilah encimu yang kesepian ini, 'i&ng* te. %h, kita sudah tidak mempunyai pelayan, semua harus dikerjakan sendiri." 0aiklah, enci. %ku akan tinggal selama beberapa hari 896 sampai hilang rasa rindu kita." #iam*diam dia bermakasud untuk membujuk agar cihu*nya kembali ke jalan benar. Kalau perlu dia akan menggunakan teguran keras! Setelah jauh malam, baru nampak 3auw Sun K&k pulang mengged&r pintu dalam keadaan mab&k! ,emang semenjak 0i Sian pergi, 3auw Sun K&k telah berubah sama sekali. %gaknya karena anaknya tidak ada dan dia merasa kesepian, maka kambuh pula penyakit lamanya. #ia merasa b&san dengan isterinya dan dia berpelesir di luaran, menjadi langganan rumah pelacuran dan rumah perjudian. (erdagangannya bangkrut karena tidak diurusnya sehingga 897 perab&t rumahpun yang berharga telah dijualnya untuk m&dal berjudi! $erhadap isterinya dia tidak perduli, bahkan pernah beberapa kali kalau isterinya meng&melinya, dia tidak segan turun tangan memukulinya. ,elihat encinya terg&p&h*g&p&h membuka pintu depan, Sie 'i&ng juga ke luar dari dalam kamarnya. 0rakkkkkk!" #aun pintu did&r&ng kuat*kuat dari luar ketika kuncinya dibuka &leh encinya dari dalam dan tubuh Sie 'an )&ng terd&r&ng &leh daun pintu sampai terhuyung dan hampir jatuh. (erempuan gila! (erempuan malas! Engkau sudah segan membuka pintu untuk suamimu, hah. Engkau sudah b&san 898 melayani aku, atau engkau sudah mempunyai se&rang pacar simpanan. %was, kubunuh kau!" bentak 3auw Sun K&k sambil berjalan terhuyung menghampiri isterinya. +elas bahwa dia mab&k. Karena diperlakukan kasar dan dimaki*maki di depan adiknya, Sie 'an )&ng yang biasanya hanya menghadapi suaminya dengan cucuran air mata, kini tak dapat menahan kemarahannya. Sungguh bagus sekali sikapmu ini ya. Sejak pagi engkau pergi meninggalkan rumah, pulang sudah malam dalam keadaan mab&k, begitu mengetuk pintu segera kubuka, 899 engkau malah memaki*maki aku!" Sie 'i&ng hampir tidak mengenal cihu*nya. 0ukan hanya wataknya yang berubah, akan tetapi juga keadaan badan &rang itu berubah! #ulu cihu*nya tampan pes&lek dan pakaiannya selalu rapi. %kan tetapi sekarang, rambutnya awut*awutan, pakaiannya kusut, matanya seperti &rang mengantuk dan mulutnya cemberut. /ihu*nya itu seperti &rang yang tidak percaya mendengar ucapan isterinya. %pa. Engkau hendak melawan, ya. Siapa yang mengajarmu melawan suami. (erempuan sial! (erempuan terkutuk! Engkau minta dihajar, ya." 900 3auw Sun K&k mengangkat tangan ke atas, siap memukul isterinya. ,elihat betapa lengan itu terayun kuat, Sie 'i&ng maklum bahwa kalau encinya terkena pukulan itu, bisa celaka. Sekali berkelebat tubuhnya sudah mel&mpat dekat dan dia menangkap pergelanggn tangan cihu*nya sambil berkata, )arap jangan memukul!" 3auw Sun K&k men&leh ke kanan. Ketika melihat bahwa ada se&rang pemuda menangkap lengannya, kemarahannya memuncak. #ia menarik tangannya dan memaki isterinya. 0agus! Sungguh perempuan tak bermalu, perempuan lacur! 901 +adi engkau benar*benar menyimpan se&rang laki* laki di rumah, ya. (antas, engkau berani melawan aku, suamimu! " #ia maju dan hendak menyerang isterinya. %kan tetapi Sie 'i&ng sudah berdiri menghalang di depannya. /ihu, lihatlah baik*baik siapa aku! )arap cihu jangan memukul enci dan mendakwa yang bukan*bukan!" Engkau pemuda kurang ajar berani main*main dengan isteriku. %hh, engkau b&ngk&k! 0&ngk&k1.." 3auw Sun K&k membelalakkan kedua matanya se&lah*&lah tidak dapat melihat dengan jelas, lalu mendekatkan mukanya. Engkau b&ngk&k1.. 0enarkah engkau Sie 'i&ng." 902 0enar, cihu. %ku Sie 'i&ng." Sie 'i&ng1.. )a*ha*ha1.!" 3auw Sun K&k tertawa bergelak sambil mengamati pemuda b&ngk&k itu. Engkau sudah dewasa, akan tetapi masih cacat. )a*ha*ha!" #ia tertawa*tawa seperti &rang gila. +angan bicara sembarangan. #ia bukan Sie 'i&ng yang dulu lagi. #ia telah menjadi murid &rang*&rang sakti dan dia datang untuk mencari pembunuh ayah dan ibu kami," kata Sie 'an )&ng. Seketika 3auw Sun K&k berhenti tertawa dan dia memandang kepada Sie 'i&ng dengan mata terbelalak. %pa. Engkau1.. Engkau handak mencari pembunuh ayah ibumu. 903 )emm, mau apa engkau mencarinya, Sie 'i&ng. %pa kaukira setelah beberapa tahun ini engkau belajar sedikit ilmu silat lalu kaukira akan mampu melawan pembunuh itu. )uh, jangan s&mb&ng engkau! %ku sendiri yang memiliki kepandaian tinggi dan banyak pengalaman, masih tidak mampu menandingi pembunuh itu. %palagi engkau." )emm, jadi cihu tahu siapa pembunuh ayah dan ibuku. Siapa dia itu, cihu." #ia adalah $ibet Sin*m& (Iblis Sakt i $ibet), t&k&h $ibet yang amat sakti. %ku sendiri tidak mampu mencarinya. %pa lagi b&cah cacat seperti engkau!" 904 Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. /ihu*nya ini memang telah berubah. 6alaupun dahulu juga cihu*nya tidak suka kepadanyaa, akan tetapi sikapnya baik dan ramah. Sekarang sikapnya demikian kasar dan menghina. $eringat dia akan cerita encinya dan tadipun dia melihat betapa encinya akan dipukuli. /ihu! $idak sepatutnya cihu berkata demikian. /ihu memuji*muji musuh, dan cihu tentu tidak bersungguh hati mencari pembunuh ayah ibu kami karena cihu tidak perduli! #an sekarangpun cihu memperlihatkan sikap yang amat buruk terhadap enci!" 905 %pa. Kau anak kurang ajar1. )emm, encimu sudah mengadu, ya1.." /ihu, tanpa pengaduan dari siapa pun juga, aku sudah melihat sikapmu tadi. Engkau mab&k*mab&kan, pulang malam marah*marah, bahkan mau memukul enci! Keadaan rumah tanggamu menjadi rusak, habis*habisan, karena kauhabiskan untuk berjudi! /ihu, engkau harus sadar bahwa engkau telah terseret ke dalam lumpur1." $utup mulutmu, keparat!" $iba*tiba 3auw Sun K&k menerjang dengan marah sekali, mengirim serangan kilat ke arah dada dan leher adik isterinya. 0iarpun dia sedang mab&k, 906 akan tetapi karena memang dia se&rang ahli silat yang pandai, serangannya ini masih amat berbahaya dan kalau hanya ahli silat biasa saja, masih akan sukar untuk dapat menghindarkan diri dari serangan 3auw Sun K&k itu. %kan tetapi, yang diserangnya adalah Sie 'i&ng, biarpun se&rang pemuda cacat, punggungnya b&ngk&k namun dia murid tersayang dari )imalaya Sam '&jin dan (ek*sim Sian*su manusia sakti dari )e*lan*san itu. #engan mudah saja Sie 'i&ng memiringkan tubuhnya dan menggunakan lengan kirinya untuk mend&r&ng dari samping dan tubuh 3auw Sun K&k terpelanting! 907 /ihu, aku t idak mau dihina dan dipukul lagi!" ,elihat betapa akibat serangannya membuat dirinya terpelanting, Sun K&k marah sekali. #ia menyambar ke arah dinding di mana tergantung sebatang pedang hiasan. 0iar dia mab&k, gerakannya masih cepat sekali dan tahu* tahu pedang itu telah berada di tangan kanannya, terl&l&s dari sarungnya. +angan1.! +angan berkelahi! +angan pergunakan pedang1.!" Sie 'an )&ng berteriak ketakutan. %kan tetapi suaminya tidak memperdulikan jeritannya dan sudah menyerang Sie 'i&ng dengan pedangnya. (edang menyambar ganas ke arah leher pemuda itu. Sie 'i&ng menekuk lutut 908 sehingga pedang itu menyambar lewat berdesing di atas kepalanya. %kan tetapi dengan cepat, pedang yang menyambar itu telah membalik dan kini menusuk ke arah dadanya. /ihu, engkau sedang mab&k!" bentak Sie 'i&ng dan dia menggunakan tangannya dari samping memukul pedang sambil mengerahkan tenaganya. (lakkk!" (edang itu terpukul lepas dari tangan 3auw Sun K&k yang menjadi terkejut bukan main. 2amun dia masih sempat menendang dengan kakinya ke arah perut Sie 'i&ng. (emuda ini maklum betapa cihunya yang mab&k itu harus 909 diberi hajaran agar sadar bahwa yang dihadapinya bukanlah anak b&ngk&k dan lemah yang dahulu. ,aka, dia sengaja menyambut tendangan kaki itu dengan pengerahan tenaga di perutnya. #ukkk! " keras sekali tendangan itu, namun akibatnya, bukan tubuh Sie 'i&ng yang terjengkang. (emuda itu masih berdiri tegak, akan tetapi tubuh 3auw Sun K&k yang terjengkang dan terbanting cukup keras. #ia bangkit duduk dengan mata terbelalak, dan pada saat itu, isterinya yang mengkhawatirkan kejadian atau perkelahlan yang lebih hebat, sudah berlutut di dekatnya. )emm, 910 sudahlah. Engkau sedang mab&k maka engkau menyerang adik kita sendiri. )ay&, mengas&lah1. tidurlah1." Ia membantu suaminya bangkit berdiri dan memapahnya menuju ke kamar mereka. Sekali ini 3auw Sun K&k tidak membantah. 0iarpun mab&k, sebenarnya &rang ini masih cukup sadar untuk melihat kenyataan yang membuatnya terkejut bukan main. Si 0&ngk&k itu kini telah memiliki ilmu kepandaian yang tinggi! Sungguh berbahaya sekali. #ia merasa penasaran dan juga malu, maka dia mera-a lebih aman menyembunyikan diri dan berlindung di balik kemab&kannya, maka diapun purapura 911 tidak ingat apa*apa lagi dan menurut saja ketika dipapah isterinya ke kamar. Setibanya di dalam kamarnya, langsung dia melempar tubuh ke atas pembaringan dan tak lama kemudian dia sudah tidur mendengkur. 8&dw&8 Kakek jembel itu duduk di bawah p&h&n besar, nampak melenggut. ,emang nyaman sekali pada siang hari yang amat panas itu duduk berteduh di bawah p&h&n yang rindang dan teduh. %ngin semilir sejuk dan kakek itu mengantuk. #ia duduk bersandar batang p&h&n, t&ngkat bututnya menggeletak di dekat kakinya yang dijulurkan. Kakek jembel 912 ini sudah tua sekali, hampir delapan puluh tahun usianya. (akaiannya butut penuh tambalan. $iba*tiba kedua matanya yang tadi tertutup seperti &rang tidur, kini terbuka dan dia tertawa*tawa se&rang diri, lalu memejamkan kembali matanya. 5rang*&rang yang melihat keadaannya ini tentu akan menduga bahwa dia se&rang jembel tua yang hidup sengsara dan ber&tak miring. %kan tetapi kalau ada t&k&h kang*&uw lewat di situ dan melihat jembel tua ini, dia tentu akan terkejut setengah mati. Kakek tua renta ini sesungguhnya bukanlah &rang sembarangan. #ia adalah K&ay 913 $&jin, se&rang yang terkenal memiliki kesaktian yang menggiriskan. Sepak terjangnya aneh dan biarpun dia jarang bahkan hampir tidak pernah mencampuri urusan dunia ramai, akan tetapi &rang*&rang kang*&uw ketakutan kalau bertemu dengannya. )al ini adalah karena wataknya yang aneh dan kadang*kadang ugal*ugalan dan celakalah &rang yang sampai berhadapan dengan dia sebagai lawan! Selagi kakek itu duduk melenggut, tiba*tiba nampak bayangan dua &rang berkelebat dan di depan kakek itu kini nampak dua &rang muda. Se&rang gadis berusia delapan belas 914 tahun dan se&rang pemuda berusia hampir dua puluh tahun. Gadis itu cantik dan manis sekali, dengan sepasang mata yang jeli dan tajam menc&r&ng, sikap yang jenaka dengan wajah selalu cerah ceria. Gadis manis inipun mengenakan pakaian tambal*tambalan, akan tetapi bukan sembarang tambalan! 0iarpun pakaiannya tambal*tambalan, namun bersih dan semua tambalan itu terbuat dari kain yang baru! Sepatu kulitnya juga mengkilat baru, rambutnya bersih licin, sama sekali t idak nampak kesan se&rang pengemis! (emuda itupun berwajah tampan, matanya mengandung kecerdikan dan 915 mulutnya selalu terhias senyum yang manis sehingga mendatangkan kesan bahwa dia adalah se&rang pemuda yang merendahkan &rang lain dan memandang diri sendiri terlampau tinggi. Seperti telah kita ketahui, K&ay $&jin mempunyai dua &rang murid dan dua &rang muda itulah muridnya. Gadis itu bukan lain adalah 3auw 0i Sian dan pemuda itu adalah /&a 0&ng Gan. 0iarpun 0i Sian lebih dahulu menjadi murid K&ay $&jin, akan tetapi karena ia lebih muda, ia memaksa 0&ng Gan untuk menyebut sum&i (adik seperguruan wanita) kepadanya, dan ia 916 sendiri menyebut 0&ng Gan suheng (kakak seperguruan pria). Suhu, nih teecu (murid) bawakan &leh*&leh untuk suhu! 0ebek tim yang lunak dan bubur!" kata gadis itu sambil duduk di atas batu dekat suhunya sambil menyerahkan bungkunan makanan. #an teecu bawakan arak )ang*ciu kesukaan suhu!" kata pula 0&ng Gan gembira menyerahkan seguci arak. Kakek itu membuka matanya dan terkekeh, lalu menyeringai memandang kepada dua &rang muridnya. )ehheh, kalian adalah murid*murid yang baik. Kalian tahu saja kesukaan &rang tua. )eh*heh, tidak ada yang lebih enak 917 untuk dimakan kecuali bubur dan bebek tim. 'unak dan gurih, tidak perlu menggunakan gigi untuk mengunyah, memudahkan mulutku yang sudah tak bergigi lagi, heh*heh. #an arak )ang*ciu memang harumdan keras! )a* ha*ha!" #ua &rang murid itu tersenyum. ,ereka tahu bahwa guru mereka berkelakar karena mereka baru kemarin dulu menyaksikan betapa guru mereka itu, dengan mulutnya tanpa gigi sebuahpun, masih kuat untuk menggigit daging kering yang amat keras dan mengunyahnya dengan mata merammelek! #engan kekuatan sin*kang yang amat hebat, gusi dari 918 guru mereka yang sudah tidak bergigi lagi itu dapat menjadi lebih kuat daripada gigi &rang*&rang muda! Kakek itu makan minum tanpa memperdulikan dua &rang muridnya yang duduk tak jauh di depannya. %kan tetapi, diam*diam K&ay $&jin kadang*kadang melirik. #ia merasa senang sekali melihat 0i Sian. #ia amat sayang kepada muridnya ini yang ternyata selain memiliki bakat baik, juga gadis ini memiliki watak yang gagah perkasa dan baik. Sebaliknya, kakek ini merasa khawatir dan sangsi kepada muridnya yang pria. 6atak 0&ng Gan sukar diselami walaupun 919 pada lahirnya, dia juga se&rang murid yang berbakat dan amat rajin, pandai mengambil hati. %kan tetapi ada sesuatu dalam pandang mata pemuda itu yang membuat kakek itu kadang*kadang curiga dan ragu*ragu. (ernah dia melihat betapa pandang mata pemuda itu ditujukan kepada sum&inya secara tidak wajar. 0ukan memandang biasa, akan tetapi sinar mata pemuda itu penuh nafsu berahi, memandangi ke seluruh bagian tubuh 0i Sian seperti hendak melahapnya! Sungguh se&rang murid yang kadang*kadang menimbulkan rasa khawatir di hatinya. +angan*jangan dia telah keliru memilih 920 murid, pikirnya. %kan tetapi, dia sengaja sudah memberi pelajaran lebih pada 0i Sian sehingga kalau sampai terjadi apa*apa, gadis itu tidak akan kalah menghadapi dan melawan 0&ng Gan. (ernah dia ketika berdua saja dengan 0i Sian mengatakan bahwa ia harus berhati*hati terhadap suhengnya. 6ataknya sukar diselami," demikian dia berkata, akan tetapi gadis itu hanya tersenyum saja. %ih, suhu ini ada* ada saja. 0ukankah suheng se&rang pemuda dan murid yang amat baik." Setelah makan, K&ay $&jin mengusap mulutnya dengan 921 ujung lengan baju yang sudah butut. Kebetulan kalian datang, memang aku bermaksud untuk memanggil kalian." Suhu, ada keperluan apakah." 0i Sian bertanya sambil mendekati gurunya, sikapnya manja. Kakek itu tersenyum untuk menutupi rasa nyeri di dalam hatinya. #ia merasa heran. ,engapa mendadak saja hatinya begini aneh. ,engapa bayangan perpisahan dengan muridnya ini mendatangkan rasa sakit. (adahal selamanya belum pernah dia merasakan hal seperti ini! %kan tetapi kakek yang lihai ini segera dapat menemukan jawabannya. Sikap 0i Sian terlalu 922 baik, terlalu menyenangkan hatinya, sehingga gadis itu selama tujuh tahun menjadi muridnya, hidup di sampingnya, se&lah&lah menjadi matahari yang menyinari hidupnya! Kesenangan dan keenakan memang selalu menimbulkan ikatan! Kalau sudah terikat, maka akan datanglah duka karena kehilangan! Kalau gadis itu pergi, dibiarkan terpisah darinya, dia se&lah&lah kehilangan matahari yang menerangi hidupnya yang sudah tua, membuat dia seperti dalam kegelapan! Kesenangan mendatangkan ikatan, dan ikatan menciptakan duka! Itulah hidup. %da suka pasti ada duka! Sudah menjadi 923 imbangannya. %da nikmat tentu ada derita. #an melihat kenyataan ini, menghadapi kenyataan ini, menerima kenyataan ini secara wajar merupakan seni hidup itu sendiri. 0i Sian, dan kau juga 0&ng Gan, sekarang sudah tiba saatnya bagi kita untuk memenuhi janji. +anji antara aku dan kau, 0i Sian. +anji bahwa kita akan berkumpul sebagai guru dan murid selama tujuh tahun saja." Gadis itu nampak terkejut! Selama ikut dengan gurunya, iapun merasakan lebih banyak senangnya dari pada susahnya. )idup bebas seperti burung di udara. $anpa dirasakannya, 924 tahu*tahu kini sudah tujuh tahun ia mengikut i gurunya. $api, suhu1.! 4asanya belum lama aku ikut suhu, dan aku masih ingin mempelajari ilmu silat yang lebih tinggi!" bantahnya, terkejut karena tiba*tiba saja ia mendapat kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan suhunya dan melihat pula kenyataan betapa beratnya hal itu kalau terjadi karena ia merasa sayang kepada suhunya yang sudah tua itu! K&ay $&jin tertawa dan nampak mulutnya yang tanpa gigi itu. )a*ha*ha, 0i Sian, janji tetap janji yang harus dipegang teguh. Engkau bukan hanya berjanji kepadaku, akan tetapi 925 juga kepada ayah ibumu yang tentu telah menanti* nanti penuh kerinduan. $entang kepandaian, sampai berapa tiagginya. 0erapa ukurannya. %pa yang kaupelajari selama ini sudah lebih dari pada cukup, 0i Sian. $inggal terserah kepadamu untuk melatih diri. #an engkau, 0&ng Gan, engkaupun sudah dewasa dan kepandaianmu sudah cukup. )anya berhati*hatilah, karena kepandaian silat seperti juga pedang, dapat dipergunakan untuk berbuat kebaikan akan tetapi juga dapat dipergunakan untuk melaktikan kejahatan. Semua tergantung kepadamu." 926 #iingatkan kepada ayah ibunya, kedukaan bayangan berpisah dari gurunya agak menipis dari hati 0i Sian, tertutup &leh kegembiraan bayangan akan bertemu dengan ayah dan ibunya. Ia lalu menjatuhkan diri berlutut di depan kakek itu. 0&ng Gang juga berlutut di dekat sum&inya. Suhu, selama tujuh tahun ini, suhu telah melimpahkan banyak kebaikan dan kasih sayang kepada teecu. $eecu menghaturkan terima kasih, suhu dan entah bagaimana teecu akan dapat membalas budi kebaikan suhu. Sebaliknya, teecu sudah banyak menjengkelkan hati suhu, maka m&h&n suhu 927 memaafkan teecu," kata 0i Sian dengan hati terharu, akan tetapi tidak setetespun air matanya tumpah. Ia memang pantang menangis, apalagi setelah menjadi murid K&ay $&jin. K&ay $&jin tersenyum. Engkau anak baik. Kalau hendak membalas budi kepadaku, pergunakanlah semua kepandaian yang kauper&leh dariku itu dengan baik, tidak melakukan penyelewengan. #engan demikian berarti engkau menjunjung tinggi nama gurumu, sedangkan kalau engkau melakukan kejahatan dan menyeleweng, engkau akan menyeret nama gurumu ke dalam lumpur." 928 $eecu juga menghaturkan banyak terima kasih, suhu. $eecu berjanji akan menjunjung tinggi nama suhu," kata 0&ng Gan. K&ay $&jin tersenyum saja dan memandang wajah murid pria ini dengan penuh keraguan. #ia tahu bahwa muridnya ini cerdik sekali, demikian cerdiknya sehingga dia tidak dapat menduga apa isi hatinya. Engkau berhati*hatilah, 0&ng Gan. Ingat bahwa musuh yang paling berbahaya, paling lihai dan paling sukar ditundukkan adalah dirimu sendiri. Karena itu, sebelum menundukkan musuh, sebaiknya kalau menundukkan dulu diri sendiri." 929 0&ng Gan tidak menjawab, hanya mengangguk* angguk. Sekarang, pergilah kalian sebelum t imbul kedukaan dalam hatiku!" kata K&ay $&jin, lalu tangan kanannya menyambar t&ngkat di depannya dan dengan gerakan secepat kilat, t&ngkatnya itu sudah melakukan serangan t&t&kan bertubitubi kepada dua &rang muridnya yang berlutut di depannya. #ua &rang muda itu terkejut sekali. Sambaran t&ngkat di tangan suhu mereka itu bukan main cepat dan dahsyatnya, maka keduanya segera melempar tubuh ke belakang sambil berjungkir balik beberapa kali. ,ereka terhindar dari serangan 930 kilat itu, dan melihat betapa kakek itu masih duduk bersandar batang p&h&n, memegangi t&ngkat sambil tertawa. $ahulah 0i Sian bahwa suhunya memang ingin segera melihat mereka pergi tanpa membiarkan kedukaan karena perpisahan itu memasuki hati. ,aka iapun menjura dan berkata dengan suara dibuat nyaring gembira. Suhu, selamat tinggal! ,udah*mudahan suatu waktu kita akan dapat berjumpa kembali!" )a*ha*ha, selamat jalan. Kita pasti akan bertemu kembali, kalau tidak di alam sini tentu di alamsana, heh* heh*heh!" 0&ng Gan juga menjura dan kedua &rang itu lalu mel&mpat 931 pergi dan dalam waktu singkat mereka sudah lenyap dari pandang mata. Kakek yang ditinggal se&rang diri itu nampak tertegun, matanya yang tua memandang ke arah lenyapnya dua bayangan itu, lalu dia menghela napas panjang berulang kali, lalu bangkit berdiri, dan melangkah perlahan pergi meninggalkan tempat itu, mengambil jurusan yang berlawanan dengan dua &rang muridnya. #ua &rang itu berlari cepat, keluar dari dalam hutan itu dan ketika mereka sudah berlari kurang lebih satu jam dan t iba di kaki bukit, 0i Sian menghentikan larinya. 0iarpun tubuhnya terlatih baik, namun karena selama satu jam itu ia berlari 932 cepat sambil menahan getaran hatinya yang penuh haru, kini wajah dan lehernya basah &leh keringat. #iambilnya saputangannya dan diusapnya keringat dari leher dan wajahnya. 0&ng Gan juga m&ngusap keringatnya. $idak seperti 0i Sian, pemuda ini mengenakan pakaian yang tidak ada tambalannya, walaupun dari kain murah dan bentuknya sederhana saja, tidak seperti pakaian 0i Sian yang penuh tambalan namun semua tambalannya kain yang baru. Suheng, sekarang engkau hendak pergi ke manakah." tanya 0i Sian. 0&ng Gan menghela napas panjang, lalu duduk di atas 933 sebuah batu besar di tepi jalan. Sebelum menjawab, dia menatap wajah sum&inya dengan tajam, juga dengan wajah yang membayangkan kedukaan. 0etapa cantik manisnya sum&inya ini, pikirnya penuh kagum. %pakah dia harus berpisah dari gadis manis ini. ,embayangkan perpisahannya dengan gadis yang telah menjadi sahabatnya dan saudara seperguruannya selama tujuh tahun, hampir tak pernah mereka saling berpinah dan mengalami suka*duka bersamasama, wajah yang tampan itu nampak diliput i kesedihan. #emikian jelas kedukaan itu sehingga nampak jelas &leh 0i Sian. 934 Suheng, engkau pernah menceritakan riwayatmu kepadaku. Engkau sudah yatim piatu, tidak mempunyai keluarga sama sekali, tidak mempunyai handai taulan dan tidak mempunyai tempat tinggal. 5leh karena itulah maka aku sengaja bertanya kepadamu karena aku ingin tahu, ke mana engkau hendak pergi." +usteru pertanyaanmu itulah yang membuat aku membungkam karena sukar bagiku untuk menjawabnya. %ku sendiri sejak tadi bertanya*tanya di dalam hatiku kepada diriku sendiri, sum&i. Ke mana aku harus pergi. %ku tidak mempunyai tujuan sama sekali! %ku menjadi bingung setelah mendengar pertanyaanmu, sum&i." 935 0i Sian memandang wajah suhenguya itu dengan hati kasihan. Selama ini, suhengnya telah membuktikan bahwa dia se&rang pemuda yang amat baik, amat rajin dan juga bersikap s&pan kepada gurunya dan juga kepada dirinya. $idak pernah memperlihatkan kekurang*ajaran sama sekali. ,emang kadang*kadang suhengnya suka pergi meninggalkan ia dan suhunya, akan tetapi kepergiannya itu tentu hanya untuk mencari bahan makanan untuk mereka. Kalau pulang, suhengnya tentu membawa seek&r rusa, atau beberapa ek&r kelinci, ayam hutan, atau juga buah*buahan segar. 0eberapa kali 936 suhengnya pernah berpamit kepada suhu mereka untuk berjalan*jalan ke dusun atau k&ta, dan tidak pernah lancang mengajaknya. #iam*diam 0i Sian merasa suka sekali kepada pemuda ini, rasa suka yang bercampur rasa iba. Inikah cinta, beberapa kali ia suka bertanya kepada diri sendiri tanpa mendapat jawaban! Suheng, engkau ini bagaimanakah. %ndaikata aku tidak mengajak engkau berhenti dan bertanya, lalu &ngkau hendak ke mana." %ku1. aku hanya akan mengikut imu, sum&i. Ke manapun engkau pergi1. tentu saja kalau1. kalau aku tidak terlalu 937 mengganggumu." 0i Sian tersenyum dan menggeleng kepalanya, mendadak mendapat sebuah pikiran yang dianggap amat bagus. $entu saja engkau tidak mengganggu, suheng. 0ahkan kalau engkau suka, marilah engkau ikut bersamaku ke Sung*jan. $empat tinggal &rang tuaku itu merupakan k&ta yang cukup ramai, dan siapa tahu engkau dapat tinggal dan bekerja di sana. %yahku se&rang pedagang, mungkin dapat membantumu mencari pekerjaan." 6ajah yang diliputi kedukaan itu kini menjadi cerah dan berseri. Sepasang mata itu bersinar*sinar dan 0&ng Gan 938 segera menjura ke arah sum&inya. %h, sum&i, sungguh engkau berbudi mulia sekali! $erima kasih atas kebaikanmu, sum&i. $entu saja aku suka sekali pergi bersamamu!" 0i Sian membalas pengh&rmatan suhengnya dan tertawa. Ihh, suheng ini! Engkau adalah suhengku dan lebih tua, mengapa memberi h&rmat kepadaku. #an di antara kita saudara seperguruan, perlukah bersungkan* sungkan. Sudah sepantasnya kalau kita saling bantu, bukan." #emikianlah, suheng dan sum&i ini melakukan perjalanan cepat menuju ke barat. 0erkat adanya 0&ng Gan di sampingnya, di sepanjang perjalanan 0i Sian tidak menemui 939 banyak gangguan. %ndaikata ia melakukan perjalanan se&rang diri, tentu akan banyak timbul gangguan, mengingat bahwa ia se&rang gadis yang cantik manis dan melakukan perjalanan jauh se&rang diri. %kan tetapi sikap S&ng Gan yang gagah membuat banyak &rang menjadi jerih untuk mengganggu mereka. (adahal, tentu saja andaikata ada gangguan, 0i Sian sama sekali tidak akan merasa gentar bahkan hal itu merupakan kesialan bagi si pengganggu yang tentu akan dihajar habis*habisan! Ketika mereka pada suatu siang memasuki k&ta Sung*jan, 940 keduanya langsung saja menuju ke rumah 0i Sian. Gadis ini nampak gembira sekali, wajahnya cerah berseri dan matanya berkilat*kilat ketika mereka tiba di depan rumah dan t&k& milik ayahnya. %kan tetapi ia merasa heran melihat betapa t&k& itu tertutup dan segera ia mengajak suhengnya memasuki pekarangan dan langsung menuju ke pintu depan. #ua &rang yang tadinya duduk di ruangan depan, bangkit berdiri den melihat 0i Sian, wanita itu menjerit. 0i Sian1.!" Ibuuu1.!" #ua &rang wanita itu berlari saling tubruk dan di lain saat mereka telah berangkulan sambil memanggil 941 berulang kali. Sie 'an )&ng menangis dalam rangkulan puterinya, akan tetapi 0i Sian yang juga merasa terharu dan gembira, tidak menangis, akan tetapi menciumi kedua pipi ibunya dengan penuh kerinduan dan kasih sayang. Ia diamdiam merasa kasihan melihat wajah ibunya yang kurus dan agak pucat. $ak disangkanya bahwa dalam waktu tujuh tahun ibunya kini nampak tua sekali! Sementara itu, ketika dua &rang wanita itu berangkulan, 0&ng Gan hanya berdiri men&nt&n dengan canggung. +uga Sie 'i&ng, pemuda yang tadi sedang duduk bersama encinya, 942 berdiri dan memandang dengan wajah berseri, akan tetapi juga berdiri canggung. $entu saja hatinya girang bukan main melihat kep&nakannya yang dulu menjadi teman bermain yang akrab itu pulang dan kini telah menjadi se&rang gadis yang cantik jelita dan manis sekali. #iapun heran melihat kep&nakannya itu pulang bersama se&rang pemuda yang tampan, yang kini juga berdiri dengan canggung. ,ereka saling pandang sebentar saja, tidak tahu harus berbuat apa karena mereka belum diperkenalkan. Ibu1. ah, ibu1. kenapa ibu begini kurus. ,ana ayah." 943 Sie 'an )&ng dapat menguasai keharuan hatinya dan teringat akan dua &rang pemuda itu. %yahmu tidak berada di rumah, sedang keluar. %kan tetapi, mari kautemui dulu pamanmu1." 0i Sian yang melepaskan pelukan ibunya, tiba*tiba memandang dan matanya terbelalak, mulutnya tersenyum dan hampir ia berteriak, (aman 'i&ng1.!" Sie 'i&ng juga tersenyum. 0i Sian, engkau sudah menjadi se&rang gadis dewasa yang cantik dan gagah!" 0i Sian melangkah maju dan memegang tangan Sie 'i&ng. Ia lupa bahwa ia kini telah menjadi se&rang gadis dewasa dan pamannya itupun sudah menjadi se&rang pemuda dewasa. 944 #igenggamnya tangan pemuda itu. (aman 'i&ng! %h, tidak kusangka akan bertemu denganmu di sini! #an engkau1. ah, engkau juga sudah menjadi se&rang pemuda, paman! Engkau kelihatan gagah dan1. hemm1." Gadis itu melepaskan tangannya, mundur dan mengamati Sie 'i&ng yang menjadi merah sekali mukanya. #an1. b&ngk&k!" sambungnya mendahului, daripada didahului gadis itu. %h, itu aku sudah tahu. %kan tetapi engkau gagah dan tampan, paman!" Sungguh! 0i Sian masih nakal seperti dulu, pikirnya gembira. ,asih lincah jenaka dan suka mengg&da &rang akan tetapi dengan cara yang menyenangkan. 945 0i Sian, engkau masih seperti dulu! Suka mengg&da pamanmu!" Sie 'an )&ng juga tertawa dan ia sendiri terkejut. %gaknya sudah bertahun*tahun ia lupa untuk tertawa dan baru sekarang ia dapat tertawa kembali. %naknya telah pulang! 5ya, ibu, paman. %ku sampai lupa memperkenalkan. #ia ini adalah suhengku, namanya 0&ng Gan. Suheng, inilah ibuku dan ini pamanku Sie 'i&ng." Sejak tadi 0&ng Gan hanya men&nt&n saja dan hatinya terasa panas dan tidak enak melihat keakraban antara sum&inya dan pemuda b&ngk&k itu. 0iarpun disebut paman, 946 akan tetapi mereka itu sebaya dan juga hubungan mereka demikian akrab, tidak seperti paman dan kep&nakan. Seketika, timbul perasaan tidak suka kepada kedua &rang itu. %kan tetapi karena dia diperkenalkan maka dia cepat memberi h&rmat dan bers&ja dan sikapnya amat s&pan santun. Ibu, mana ayah." Sudah kukatakan, ayahmu sedang keluar rumah. ,ari, mari kita bicara di dalam1." Ibu itu merangkul anaknya dan diajak masuk ke dalam rumah. Sie 'i&ng mengkuti, akan tetapi 0&ng Gan merasa ragu*ragu, dan dia menjadi salah tingkah. 947 #ia bukan anggauta keluarga, bagaimana berani ikut masuk. %kan tetapi agaknya 0i Sian dapat memaklumi keadaannya, maka iapun men&leh dan berkata kepadanya. Suheng, mari silakan masuk saja. (aman 'i&ng, ajaklah suheng. #ia memang pemalu." Sie 'i&ng sejak tadi memperhatikan suheng dari kep&nakannya itu. Se&rang pemuda yang tampan dan gagah, dan mengingat bahwa mereka berdua itu murid K&ay $&jin, tidak dapat diragukan lagi bahwa kepandaian mereka tentu tinggi sekali. %kan tetapi, ada sesuatu pada wajah pemuda itu yang membuatnya ragu*ragu. Entah apanya, mungkin pandang matanya. 948 Saudara 0&ng, silakan masuk," katanya dan 0&ng Gan menganguk. $erima kasih, terima kasih1.!" ,ereka berempatpun memasuki rumah itu. Seperti juga ketika untuk pertama kalinya Sie 'i&ng masuk ke dalam rumah itu 0i Sian juga melihat perubahan besar di dalam rumahnya. (rab&t*prab&t rumahnya sudah berubah, sekarang jelek dan butut, tidak seperti dulu. Ibunya juga tidak mengenakan perhiasan sedikitpun, dan t&k& mereka sudah ditutup! %pa yang terjadi. Ia tidak berani langsung bertanya kepada ibunya karena di 949 situ terdapat 0&ng Gan yang bagaimana juga adalah &rang luar. Ia akan bertanya kepada ibunya kalau mereka hanya berdua, atau bertiga saja dengan pamannya. ,ereka berempat duduk menghadap meja besar di ruangan dalam. 0i Sian segera menceritakan pengalamannya ketika ia diambil murid K&ay $&jin dan ia segera menceritakan tentang perbuatan 'u Ki /&ng, putera 'u*ciangkun k&mandan pasukan keamanan di Sung*jan itu. /&ba ibu bayangkan, bukankah &rang itu jahat sekali. #ia mempergunakan anak buahnya yang menyamar sebagai peramp&k dan menggangguku, 950 kemudian dia muncul sebagai pen&l&ngku. Setelah para peramp&k palsu itu pergi, dia menggangguku! 7ntung muncul suhu! #an dia datang lagi membawa peramp&k* peramp&k palsu itu dan menger&y&k suhu. %kan tetapi mereka dihajar &leh suhu! %ih, betapa senangku pada waktu itu! %pakah manusia jahat itu sekarang masih hidup, ibu." Sie 'an )&ng menahan senyumnya. )ussssh, jangan berkata demikian, anakku. ,emang dia jahat, akan tetapi tidak perlu hal itu diperpanjang. #ia masih hidup dan ayahmu masih mengharapkan perj&d&han itu1.." 0i Sian bangkit berdiri dan mengepal tinjunya. %pa. #ia 951 masih berani melanjutkan ikatan j&d&h itu. 0iarlah, aku akan ke sana dan menghajarnya sendiri sampai dia minta ampun!" +angan, 0i Sian! 0aru saja engkau pulang, jangan membikin ribut di Sung*jan. 0agaimanapun juga, dia putera kepala pasukan keamanan di sini, dan kekuasaan ayahnya besar sekali. Kalau engkau memusuhi mereka secara terangterangan begitu, bukankah akibatnya ayah dan ibumu yang akan menanggung." Sum&i, apa yang ibumu katakan itu benar sekali. Engkau adalah penduduk k&ta ini, tidak baik memusuhi penguasa setempat. Kalau memang engkau ingin memberi hajaran 952 padanya, serahkan saja kepadaku. #i sini aku tidak dikenal &rang, maka tiada halangannya kalau aku yang pergi menemui dan menghajar &rang yang berani menghinamu," kata 0&ng Gan dengan sikap gagah. Sudahlah 0i Sian. %ku tidak menghendaki ribut* ribut," kata Sie 'an )&ng yang teringat akan keadaan suaminya. 0aru menghadapi suaminya saja yang kini berubah demikian jahat, ia sudah berduka sekali. %palagi ditambah urusan yang ditimbulkan karena pengamukan 0i Sian terhadap keluarga 'uciangkun. Engkau baru pulang, 0i Sian. $idak b&leh terjadi hal*hal yang hanya akan mendatangkan keributan dan 953 kekacauan." 0i Sian masih merasa penasaran, lalu ia men&leh kepada Sie 'i&ng. /&ba pertimbangkan, paman 'i&ng. 0ukankah sudah sepatutnya kalau manusia macam 'u Ki /&ng itu kuberi hajaran keras. #ahulupun dia yang menghinamu. )al itu masih b&leh dilupakan karena engkau laki*laki. %kan tetapi penghinaannya terhadap diriku, sungguh membuat hati ini panas dan mend&ngk&l saja." Sie 'i&ng tersenyum, akan tetapi dia lalu bersikap sungguhsungguh dan memandang tajam kepada kep&nakannya itu. 0i Sian, kurasa ibumu berkata benar. $idak perlu mencari garagara 954 dan permusuhan. ,engenai kejahatan 'u Ki /&ng kepadamu, bukankah katamu tadi dia dan anak buahnya sudah mendapat hajaran keras dari suhumu. 2ah, dengan demikian berarti sudah lunas, bukan. Kalau sekarang dia melakukan perbuatan jahat lagi, barulah pantas kau turun tangan menghajarnya. Kukira engkau cukup mengerti bahwa kepandaian yang dipelajari bukan untuk menimbulkan kekacauan, bahkan sebaliknya untuk memadamkan kekacauan. 0ukankah begitu." Gadis itu memandang dengan mata terbelalak. Ehhh. Kepandaian bukan untuk menimbulkan kekacauan melainkan 955 untuk memadamkan kekacauan. (aman, aku pernah mendengar kalimat itu diucapkan suhu! 0ukankah begitu, suheng." S&ng Gan mengangguk, akan tetapi dia memandang kepada Sie 'i&ng dengan alis berkerut. Kalau begitu, suhumu adalah se&rang yang bijaksana sekali, 0i Sian. ,emang aku pernah menyaksikan kehebatannya dan mendengar bahwa beliau, yang berjuluk K&ay $&jin, adalah se&rang yang sakti dan bijaksana!" (aman 'i&ng! Engkau1. engkau mengenal suhu." Sie 'i&ng tersenyum lagi. ,engenal sih tidak, akan tetapi aku pernah bertemu dengan beliau dan berhutang budi karena 956 beliau pernah meng&bati aku yang terluka &leh pukulan beracun." Kalau begitu, engkau tentu murid &rang sakti pula, (aman 'i&ng! )ay& ceritakan pengalamanmu. Siapa itu gurumu yang sakti." tanya 0i Sian gembira sekali membayangkan bahwa pamannya yang disayangnya dan dikasihaninya itu kini telah menjadi se&rang yang lihai! %ihh, 0i Sian. %ku yang cacat ini mana bisa mempelajari ilmu silat yang tinggi. )anya kebetulan sekali bahwa aku mendengar dari ibumu tentang kepergianmu dibawa &leh se&rang sakti bernama K&ay $&jin, dan aku mengenal nama 957 itu, karena dia1. dia itu masih terhitung paman guruku juga." 0aik 0i Sian maupun 0&ng Gan terkejut mendengar ini. %pa." gadis itu berseru. Suhuku masih paman gurumu. Kalau begitu, siapakah gurumu. %h, sekarang aku ingat1.! (ernah suhu menyebut nama se&rang yang katanya paling dia segani dan sayangi di dunia ini. 2ama &rang itu adalah1. (eksimSian* su! 0enarkah engkau muridnya." Sie 'i&ng mengangguk. Engkau memang cerdik dari dulu, 0i Sian. %kan tetapi, &rang cacat seperti aku ini tidak dapat mempelajari banyak ilmu silat. %ku hanya banyak belajar tentang hidup." 958 %h, aku tidak percaya! Engkau tentu lihai sekali, paman! Sekali waktu engkau harus mengajarku ilmu silat!" 6ah, mana aku berani. ,elawanmu, dalam beberapa jurus saja aku tentu akan r&b&h!" kata Sie 'i&ng dan suasana menjadi semakin gembira karena paman dan kep&nakan ini se&lah*&lah merasakan suasana di waktu mereka masih kanak*kanak dahulu. )anya 0&ng Gan yang diam saja. #ia sendiri memandang rendah dan tidak suka kepada pemuda b&ngk&k itu. (emuda b&ngk&k itu kelihatan amat disuka dan dipuji &leh 0i Sian! Katakanlah pemuda itu sudah mempelajari ilmu dari se&rang 959 sakti, akan tetapi dengan punggungnya yang b&ngk&k itu, bagaimana mungkin dia memper&leh ilmu yang tinggi. 0agaimana mampu menghimpun tenaga sakti kalau tulang punggungnya saja bengk&k. #ia merasa tidak suka sekali, apalagi melihat betapa kadang*kadang sepasang mata pemuda b&ngk&k itu menc&r&ng dan memandang tajam kepadanya, se&lah hendak menjenguk isi hatinya sehingga dia merasa ngeri sendiri! ,asih baik bahwa pemuda b&ngk&k itu paman dari 0i Sian, adik ibunya sehingga bukan merupakan se&rang saingan dalam memperebutkan hati 0i Sian! 960 %ih, kalian jangan main*main!" kata Sie 'an )&ng. 0i Sian, engkau ini baru saja pulang setelah pergi selama tujuh tahun, dan begitu datang engkau hendak menantang pamanmu. Ketahuilah, pamanmu inipun baru dua hari tiba di sini! Kedatangan kalian sungguh kebetulan sekali. Sekarang, kalian harus berist irahat dan kita saling melepas rindu dengan membicarakan pengalaman*pengalamanmu, bukan untuk saling hantam dan gebuk! %ih, aku ini mempunyai keluarga macam apa! %dik jag&an dan anak tukang pukul." ,ereka tertawa, bahkan 0&ng Gan juga tersenyum mendengar ucapan itu. (ada saat itu, terdengar teriakan dari 961 luar rumah. )aii, mana dia isteriku yang baik dan adiknya yang gagah. %ku sudah pulang siang*siang dan t idak mab&k, ha*ha*ha*ha!" 'aki*laki itu muncul di pintu. ,ulutnya mengatakan tidak mab&k, akan tetapi keadaannya yang terhuyung* huyung itu jelas membukt ikan keadaan yang sebaliknya. %yahhhhh1.!" 0i Sian berseru, bukan seruan girang melainkan seruan kaget melihat keadaan ayahnya. #ahulu, ayahnya se&rang pria yang tampan dan rapi, akan tetapi sekarang, nampak awut*awutan dan k&t&r! 5rang itu adalah 3auw Sun K&k. ,endengar panggilan itu, 962 lenyaplah senyum menyeringai dan mengejek tadi dari bibirnya. ,atanya terbuka lebar dan dia memandang kepada gadis yang sudah bangkit berdiri dan melangkah maju menghampirinya itu. 0i Sian1. kau1. kau 0i Sian1.." %yah1.!" 0i Sian lari menghampiri. Kau kenapakah, ayah." %yahnya merangkul puteri itu dan menangis! 0i Sian terkejut bukan main. %yahnya menangis. Sungguh luar biasa sekali ini! %yahnya yang demikian gagah perkasa, ayahnya yang jantan. Kini menangis. %yah, tenanglah, ayah. ,ari duduk1." Ia membimbing 963 ayahnya dan membawa ayahnya duduk di kursi menghadapi meja. )anya sebentar saja Sun K&k menangis. #ia sudah memandang kepada puterinya dengan mata merah. 'alu dia tertawa. )a*ha*ha, engkau sudah pulang, 0i Sian. Engkau sudah mewarisi ilmu silat tinggi dari K&ay $&jin. 0agus! Engkau harus mewakili ayahmu ini, engkau harus dapat mengalahkan Si 0&ngk&k ini. #ia telah mengalahkan aku, 0i Sian1." )emm, engkau telah mab&k lagi. ,ari, engkau perlu tidur1.!" Sie 'an )&ng membantu suaminya bangkit dan memapahnya ke dalam kamar. 3auw Sun K&k tidak 964 membantah, hanya meng&mel, Kau harus pukul dia, 0i Sian, demi ayahmu, kaupukul b&ngk&knya, biar mampus1.!" Saking heran dan bingungnya, 0i Sian menjatuhkan diri duduk di atas kursi dan tidak dapat bicara apa*apa. Ia memandang kepada pamannya yang juga duduk sambil menundukkan mukanya. (intu kamar itu tertutup setelah ayahnya dipapah ibunya masuk ke dalamnya dan suasana menjadi sunyi sekali, sunyi dan menegangkan. (aman 'i&ng," akhirnya 0i Sian bicara dan biarpun suaranya perlahan, namun terdengar mengejutkan dan memecahkan kesunyian itu. Engkau1. engkau benar telah 965 mengalahkan ayah1.." Sie 'i&ng mengangkat mukanya, memandang kepada kep&nakannya itu, kemudian melirik ke arah 0&ng Gan. 0i Sian mengerti maksud lirikan itu, dan ia berkata, Suheng adalah seperti keluarga sendiri, paman. $idak ada salahnya bicara di depan dia!" Suaranya sudah terdengar kaku, tanda bahwa dia penasaran mendengar ayahnya dikalahkan Sie 'i&ng, dan tentu ayahnya telah dipukul &leh pamannya itu. Sie 'i&ng mengangguk*angguk. %ku tidak pernah mengalahkah dia, 0i Sian." %kan tetapi, ayah tadi mengatakan1." Kemarin dulu, ketika aku datang, aku melihat ayahmu 966 hendak memukuli ibumu, dalam keadaan mab&k. $erpaksa aku melindungi ibumu, bukan berarti melawan dan mengalahkan ayahmu. %ku hanya mengelak dan menangkis1. dan ayahmu mab&k, dan pukulan*pukulan itu1. kalau mengenai ibumu, tentu akan berakibat parah! Kau tidak melihat keadaan mereka. Keadaan rumah ini! %ih, 0i Sian1. kesemuanya berubah1.!" Kembali dia melirik ke arah 0&ng Gan. +elas bahwa dia merasa tidak enak sekali harus bicara lebih banyak di depan &rang lain. ,elihat ini, 0&ng Gan yang sejak tadi sudah merasa tidak enak dengan munculnya ayah 0i Sian yang 967 seperti itu, lalu bangkit berdiri. ,aafkan aku, sum&i. Sebaiknya kalau aku mencari rumah penginapan di k&ta. 0es&k aku akan datang berkunjung, sampaikan maafku kepada ayah den ibumu!" 0i Sian hanya mengangguk. )atinya dipenuhi hal lain, yaitu kenyataan tentang ayah dan ibunya. #an dalam keadaan seperti itu, memang sebaiknya kalau suhengnya bermalam di rumah penginapan. 0aiklah, suheng. ,aafkan kami." 0&ng Gan pergi meninggalkan rumah itu. Setelah pemuda itu pergi, barulah 0i Sian duduk di dekat Sie 'i&ng. $adi ia memang marah sekali membayangkan bahwa pamannya telah 968 memukul ayahnya, akan tetapi kini sudah hilang kemarahannya. Ia terlalu percaya kepada Sie 'i&ng, tidak mungkin pamannya ini mau memukul ayahnya. 2ah, sekarang ceritakanlah keadaan yang seaungguhnya, paman!" 0i Sian menuntut. Sie 'i&ng menarik napas panjang. Sebenarnya, ibumu yang harus menceritakan kepadamu. %kan tetapi biarlah, akupun berkewajiban untuk memberitahukan semua kepadanu. Ketahuilah bahwa setelah kita berdua pergi, ayahmu telah berubah sama sekali. Setiap hari dia bergaul dengan &rang*&rang sesat, dia berjudi, mab&k* mab&kan, 969 pelesir, menghamburkan uang sampai usaha dagangnya jatuh dan dia bangkrut. 0ukan hanya itu, malah semua barang di rumah, prab&t dan perhiasan ibumu, semua dijual untuk dihamburkan di medan perjudian dan pelesiran. 'ebih lagi, dia mulai membenci ibumu dan suka memukuli ibumu." %h, mana mungkin itu." %ku sendiripun tidak akan percaya kalau tidak melihat sendiri. Kemarin dulu, dia tidak tahu bahwa aku telah datang, dia datang malam*malam dalam keadaan mab&k dan hendak memukuli ibumu. %ku yang melihatnya lalu melindungi ibumu. 970 %ku diserang, bukan main*main, diserang mati* matian dengan pedang. %ku hanya membela diri, sama sekali tidak memukulnya, melainkan merampas pedangnya. Engkau tentu tahu bahwa aku tidak akan berani melakukan hal seperti itu, 0i Sian." %ih, ayah1.! Kenapa begitu. Ibuu1. ah, kasihan sekali, ibuku1." 0i Sian lalu meninggalkan Sie 'i&ng dan iapun lari memasuki kamar ayah dan ibunya. ,elihat ini, Sie 'i&ng juga meninggalkan ruangan itu dan pergi mencari hawa sejuk di belakang rumah. )atinya lega karena 0i Sian tidak sampai salah paham dengan dia. #iamdiam 971 dia merasa bangga dan kagum kepada kep&nakannya itu. 0i Sian telah menjadi se&rang gadis seperti yang selalu dia bayangkan. Se&rang gadis yang lincah jenaka, gagah perkasa, berkepandaian tinggi, juga bijaksana seperti sikapnya tadi ketika melihat ayahnya dan bertanya kepadanya. $idak mudah dipengaruhi em&si. #an teringatlah dia kepada 0&ng Gan. (emuda itu suheng 0i Sian. Sebagai suhengnya, tentu memiliki ilmu silat yang lebih tinggi! ,emang, baru melihat sinar matanya saja mudah diduga bahwa pemuda itu tentu lihai sekali. %kan tetapi ada 972 sesuatu pada pandang mata pemuda itu yang membuat hatinya merasa tidak enak. #ia duduk di atas bangku di bawah p&h&n. ,engapa dia merasa tidak enak. Karena pemuda itu suheng 0i Sian dan kelihatan amat akrab dengan gadis itu sehingga 0i Sian mengajak pemuda itu pulang. )endak diperkenalkan kepada ayah ibunya. Kalau benar begitu, mengapa dia harus merasa tidak enak. Sudah sepantasnya kalau 0i Sian saling mencinta dengan pemuda itu! %h, tidak1.!" $iba*tiba dia bangkit dan mengepal tinju. %kan tetapi dia teringat dan sadar lagi, duduk kembali. Ih, 973 engkau ini kenapa. #emikian dia memaki diri sendiri. 0i Sian se&rang gadis yang cantik manis, dan suhengnya itupun se&rang pemuda tampan. Keduanya sudah dewasa, sudah sepatutnya kalau saling jatuh cinta. Kenapa di hatinya, harus ikut ribut*ribut. #ia kan hanya pamannya, dan dia kan hanya se&rang b&ngk&k. 3ang tahu dirilah kau!" demikian dia memaki diri sendiri dan Sie 'i&ng duduk termenung di kebun belakang itu sampai lama sekali. 8&dw&8 Se&rang pemuda memasuki rumah pelesir yang mewah itu. (emuda itu tampan dan segera menarik perhatian para 974 pelacur yang hendak memperebutkan perhatian pemuda itu. ,aka, ketika pemuda itu duduk di dalam ruangan makan di depan, segera ada lima &rang gadis pelacur menghampirinya, menyapanya dengan ramah dan tanpa diminta mereka segera duduk mengelilingi meja itu. (akaian mereka yang tipis, muka mereka yang berbedak tebal, tubuh mereka yang menantang dan disiram minyak wangi, membuat pemuda itu tersenyumsenyum gembira. (emuda itu bukan lain adalah 0&ng Gan! Sebetulnya, tidak aneh kalau kini dia kelihatan berada di dalam sebuah rumah pelacuran, walaupun selama ini dia amat 975 pandai menyimpan rahasia. Semenjak dla melakukan perjinahan dengan (ek 'an, selir ayah angkatnya itu, dia sudah menjadi hamba nafsu berahi yang tidak ketulungan lagi! %kan tetapi, sebagai murid K&ay $&jin dan yang selalu dekat dengan 0i Sian, dia pandai sekali menjaga diri sehingga di luarnya dia nampak alim bukan main, s&pan dan tidak pernah kurang ajar. %kan tetapi, apabila dia memper&leh kesempatan, yaitu ketika melakukan perjalanan se&rang diri untuk berbelanja bumbu atau memburu binatang, dia selalu mempergunakan kepandaiannya untuk memuaskan berahinya 976 yang berk&bar*k&bar. #i luar dugaan 0i Sian dan K&ay $&jin, setelah dewasa, 0&ng Gan sering sekali mengganggu wanita. 0aik melalui ketampanannya, kepandaiannya, maupun dengan paksa! 0anyak sudah isteri atau anak gadis &rang menjadi k&rbannya, namun selalu dapat menjaga diri, menyembunyikan mukanya sehingga tidak ada yang mengenalnya. 6anita yang dir&b&hkannya dengan m&dal ketampannya, selalu adalah isteri &rang yang tentu saja tidak akan memb&ngkar rahasia busuknya sendiri. +uga, tempat pelacuran bukan tempat asing bagi 0&ng Gan karena kalau dia 977 tidak mendapat k&rban, maka tempat pelacuranlah yang menjadi tempat dia melepaskan semua d&r&ngan nafsu birahinya. Kini dia berada di rumah pelacuran karena hatinya agak kesal. #ia terpaksa berpisah dari 0i Sian, bermalam di sebuah rumah penginapan dan malam itu, karena iseng, diapun keluar berjalan*jalan dan akhirhya masuk ke dalam sebuah rumah pelesir yang besar di k&ta Sung*jan. 0&ng Gan tidak kekurangan uang. Sebelum memasuki rumah penginapan tadi, dia sudah mempergunakan kepandaiannya untuk memasuki 978 sebuah rumah gedung dan dari dalam rumah itu, tanpa diketahui siapapun, dia telah berhasil mencuri uang emas yang cukup banyak. #engan kepandaian yang dia miliki, kejahatan seperti itu mudah saja dia lakukan. $ak lama kemudian, dia sudah masuk ke dalam kamar ditemani &leh tiga &rang gadis pelacur! ,enjelang tengah malam, baru dia keluar dari dalam kamar itu dan bermaksud untuk kembali ke rumah penginapan. 0es&k pagi* pagi dia akan berkunjung ke rumah 0i Sian dan dia tidak ingin kurang t idur. %kan tetapi, baru saja dia keluar digandeng tiga &rang gadis 979 pelacur yang kelihatan amat mencintanya. Siapa &rangnya takkan mencinta se&rang pemuda yang tampan, jantan dan r&yal dengan uangnya. %pa lagi kalau perempuan itu se&rang pelacur! )eiii, bukankah engkau suheng dari 0i Sian." $iba*tiba terdengar suara se&rang laki*laki menegurnya, S&ng Gan men&leh dan dapat dibayangkan betapa kagetnya ketika dia mengenal pria yang menegurnya itu. 3auw Sun K&k, ayah 0i Sian! Kalau ada kilat menyambar kepalanya, belum tentu 0&ng Gan sekaget ketika dia bertemu dengan ayah 0i Sian di rumah 980 pelacuran! /elaka, pikirnya, habislah namanya. 4usaklah dia di mata ayah 0i Sian dan tentu sum&inya itu juga akan mendengar dari ayahnya! $entu sum&inya itu tidak akan sudi lagi berdekatan dengan dia kalau mendengar bahwa dia dilihat ayahnya di rumah pelacuran, dirangkul tiga &rang pelacur. #ia cepat dapat memulihkan sikapnya, berpura*pura tidak mengenal 3auw Sun K&k dan melepaskan diri dari gandengan tiga &rang pelacur, dia lalu keluar sambil berkata dengan suara dir&bah. %nda salah lihat!" 3aw Sun K&k belum mab&k pada saat itu. #ia memang 981 langganan rumah pelacuran ini dan kalau dia tidak berjudi, tentu dia berada di sini, main*main dengan gadis pelacur, atau sekedar mab&k*mab&kan. Ketika melihat pemuda yang digandeng tiga &rang pelacur itu, dia segera mengenalnya dan menegurnya. Sebetulnya kekhawatiran S&ng Gan tidak beralasan. 5rang yang sudah menjadi langganan rumah pelacuran seperti 3auw Sun K&k, tentu tidak akan memandang rendah kepada pria lain yang juga datang menghibur diri di tempat itu. 3auw Sun K&k adalah se&rang manusia yang jiwanya 982 lemah, tertutup &leh nafsu*nafsunya sehingga jiwanya menjadi hamba dari nafsunya. Karena sejak kecil hidup sebagai &rang sesat, di tengah*tengah &rang yang bekerja sebagai peramp&k, penjudi dan penjahat*penjahat, akhirnya isterinya terbunuh &leh Sie Kian, dia menjadi sakit hati dan setelah memperdalam ilmu*ilmunya, dia berhasil membalas dendam, membasmi keluarga musuh besarnya itu. %kan tetapi dia tergila*gila kepada Sie 'an )&ng dan membawa gadis remaja itu sebagai isterinya, juga membiarkan Sie 'i&ng hidup atas permintaan Sie 'an )&ng yang pada waktu itu amat 983 dicintanya. Karena cintanya terhadap isteri yang baru inilah 3auw Sun K&k dapat mer&bah jalan hidupnya. #ia dapat mengekang nafsu*nafsunya, karena semua nafsunya telah dipuaskan &leh isteri yang dicintanya itu. %palagi ketika 0i Sian terlahir. Sun K&k bahkan pernah menjadi suami dan ayah yang baik. %kan tetapi, rasa takutnya akan menerima pembalasan dari Sie 'i&ng membuat sifat jahatnya timbul dan dia bahkan telah membikin cacat adik isterinya itu. Setelah Sie 'i&ng melarikan diri, dan juga puterinya dibawa &rang sakti sebagai murid, 984 dalam keadaan kesepian ini, nafsu*nafsu rendah yang tadinya mulai dapat dikekang, bermunculan kembali dan menguasai jiwa raga Sun K&k! ,aka diapun kembali ke jalan lama membiarkan nafsunya meraja lela dan setiap hari hanya mengejar kesenangan belaka. 0ahkan muncul pula watak kejamnya sehingga dia tidak segan memukuli isterinya yang dulu pernah amat disayangnya itu kalau isterinya dianggap menghalangi kesenangannya! Segala macam nafsu tidak terpisahkan dari manusia. Sejak lahir memang kita sudah disertai nafsu*nafsu, karena 985 sesungguhnya nafsu*nafsu merupakan pend&r&ng bagi kita untuk dapat hidup di dunia ini. 2afsu adalah kemelekatan kita kepada kebutuhan hidup di dunia, kebutuhan badan. Kemelekatan pada benda, pada makanan, dan sebagainya. %kan tetapi, nafsu*nafsu ini setelah merasakan segala macam kesenangan melalui badan manusia, lalu ingin menguasai manusia, mencengkeram dan memperhamba manusia sehingga jiwa manusia yang murni terselubung &leh hawa nafsu, menjadi lemah dan tidak berdaya. Kalau jiwa yang menjadi penghubung antara manusia dengan $uhannya itu 986 terselubung, maka Kekuasaan $uhan yang berada di dalam diri tidak dapat bekerja dengan sempurna. ,aka nafsulah yang berkuasa, dan di dalam setiap gerak gerik kita, selalu nafsu yang menjadi pengemudinya! Kalau keadaan kita manusia ini dapat diumpamakan sebuah kereta, lengkap dengan r&da, kerangka, lampu, dan segala perlengkapan sebuah kereta, maka nafsu*nafsu adalah ibarat kuda*kuda yang menarik kereta ini! +iwa kita seharusnya menjadi Sang Kusir, yang mengendalikan nafsu* nafsu atau kuda*kuda itu agar kereta dapat berjalan dengan baik. $anpa 987 adanya kuda*kuda itu, kereta tidak akan dapat berjalan atau bergerak maju. %kan tetapi kalau Sang Kusir tidak mampu menguasai kuda*kuda itu, dan sebaliknya kuda* kuda itu yang menguasai kereta, maka tentu kuda*kuda itu menjadi liar dan akan kabur, mungkin saja membawa seluruh kereta berikut Sang Kusir terjun ke dalam jurang! #emikian pula dengan nafsu. Kalau jiwa tidak tertutup k&t&ran, kalau jiwa tetap dekat dengan $uhan, penuh penyerahan diri, penuh ketawakalan dan penuh keikhlasan membiarkan diri dibimbing kekuasaan $uhan, maka jiwa akan selalu dapat menguasai 988 nafsu*nafsu. 0ukan berarti nafsu harus dimatikan, seperti kuda yang dibutuhkan untuk menarik kereta. 2afsu juga perlu untuk membuat kita hidup. Kita makan karena ada nafsu, kita berpakaian karena ada nafsu, kita melihat, mendengar dan mempergunakan panca indera dan dapat menikmati hidup karena ada nafsu. 2afsu bagaikan api. Kalau dikuasai, dapat amat bermanfaat bagi hidup, akan tetapi sebaliknya kalau menguasai kita, dapat membakar segala*galanya! 2afsu adalah se&rang hamba yang amat baik, akan tetapi se&rang majikan yang amat jahat! 989 ,elihat 0&ng Gan bersikap tidak mengenalnya, hanya sebentar 3auw Sun K&k merasa heran. %kan tetapi tak lama kemudian dia sudah tenggelam ke dalam buaian arak dan lewat tengah malam, diapun berjalan pulang terhuyunghuyung dalam keadaan mab&k. Ketika Sun K&k melewati daerah yang sunyi, di mana t idak ada rumah di kanan kiri jalan, tiba*tiba berkelebat bayangan hitam yang langsung menyerangnya dengan kepalan tangan. Serangan itu dahsyat sekali, mendatangkan angin pukulan yang keras. 0agaimanapun juga, Sun K&k adalah se&rang 990 yang sudah lama mempelajari ilmu silat dan tingkat kepandaiannya cukup tinggi. #ia mendengar suara angin serangan ini dan cepat dia mengelak sambil menggerakkan tangan kiri menangkis dan tangan kanannya membalas dengan cengkeraman ke arah pundak penyerangnya! 2amun, penyerang itu lihai bukan main karena dengan amat mudahnya dia menghindarkan diri dari cengkeraman itu. Saat itu dipergunakan Sun K&k yang cepat mel&mpat ke belakang itu untuk mengamati penyerangnya. /uaca gelap, akan tetapi dia melihat bayangan penyerangnya yang 991 berpunggung b&ngk&k! Sie 'i&ng1.!" teriaknya dengan suara penuh rasa ngeri. ,emang sejak dahulu dia takut kepada adik isterinya, takut kalau sampai anak itu mengetahui bahwa dialah pembunuh &rang tuanya. Kalau saja tidak melihat isterinya, sudah sejak dulu dia membunuh Sie 'i&ng. #an kini, apa yang ditakutinya terjadi. Sie 'i&ng yang sudah dia bikin b&ngk&k itu, masih berhasil mempelajari ilmu silat tinggi dan malam ini agaknya hendak membalas dendam dan menyerangnya! ,aklum bahwa dia terancam maut, tangan 3auw Sun K&k bergerak 992 dan tiga batang piauw beruntun menyambar ke arah tubuh &rang b&ngk&k itu. 2amun, dengan sigapnya, lawannya itu berhasil mengelak dengan amat mudah. Sun K&k sudah mencabut pedangnya, pedang pusaka (ek*lian* kiam dan biarpun dia mab&k, akan tetapi perasaan takut melenyapkan mab&knya dan dia sudan mainkan pedangnya, menyerang dengan gesit. 2amun, sekali ini dia harus mengakui bahwa dia telah berhadapan dengan se&rang lawan yang amat tangguh. 0iarpun lawannya bertangan k&s&ng, namun seranganserangan pedangnya tidak pernah mampu menyentuh 993 lawannya yang dapat bergerak secepat burung walet terbang. Kemudian, ketika dengan gugup dia membalik untuk mencari lawan yang tadi berkelebat lenyap ke arah belakangnya, tibatiba tangan kanannya menjadi lumpuh tert&t&k dan pedangnya berpindah tangan! Sebelum Sun K&k mampu menghindar, sinar pedang berkelebat dan pedang itu telah menembus dada dan jantungnya! Sun K&k r&b&h terjengkang, seketika tewas dengan dada ditembusi pedangnya sendiri! 0ayangan berpunggung b&ngk&k itu lalu menyambar tubuh yang tak bernyawa lagi itu, menyeretnya menuju ke rumah 994 3auw Sun K&k. #engan amat cekatan, dia mel&mpat ke atas genteng dan selanjutnya berl&mpatan sehingga tidak ada &rang melihatnya. Setelah berl&mpatan dari rumah ke rumah, dia lalu turun ke pekarangan belakang rumah 3auw Sun K&k. Ketika tiba di dekat sebuah jendela kamar di rumah itu, kakinya tersaruk sebuah benda yang mengeluarkan suara keras. Siapa itu." terdengar bentakan suara wanira dari balik jendela. 0ayangan itu tidak menjawab, menyeret mayat itu menjauhi jendela. %kan tetapi dia kurang cepat karena tibatiba 995 daun jendela itu terbuka dari dalam dan 0i Sian masih sempat melihat se&rang laki*laki berked&k dan berpunggung b&ngk&k menyeret ses&s&k mayat ke dalam kebun. (aman 'i&ng1.." #ia memanggil akan tetapi bayangan itu sudah lenyap ke dalam kegelapan malam. 0i Sian cepat mel&ncat keluar dari kamarnya dan melakukan pengejaran ke dalam kebun. %kan tetapi bayangan &rang berpunggung b&ngk&k itu lenyap dan ia menemukan ses&s&k tubuh menggeletak di atas tanah. (ada waktu itu, kebetulan sekali bulan sep&t&ng yang sejak tadi tertutup awan hitam, terlepas 996 dari cengkeraman awan dan menyinarkan cahayanya yang redup namun cukup terang bagi 0i Sian untuk mengenal wajah &rang itu. %1. ayahhhhh1.!" Ia menjerit dan cepat berlutut, memeriksa tubuh itu. %yahnya, benar ayahnya, telah tewas dengan dada ditembusi sebatang pedang yang dikenalnya sebagai pedang pusaka milik ayahnya sendiri, (ek* lian*kiam! +eritan 0i Sian ini mengejutkan para pengnuni rumah itu. Ibunya terkejut dan berlari keluar. 0i Sian, apa yang terjadi1.." tanyanya sambil berlari tersaruk*saruk ke dalam kebun. 997 Ibu1.! %yah tewas terbunuh &rang1.!" 0i Sian berseru dan iapun mel&mpat lalu berlari mencari*cari ke dalam kebun. %kan tetapi, ia tidak menemukan jejak &rang yang tadi menyeret tubuh ayahnya, lalu ia mende>ati rumah. $iba*tiba ia melihat sesuatu. /epat ia berj&ngk&k den diambilnya benda itu. Sebuah t&peng! $&peng yang tadi ia lihat dikenakan pembunuh ayahnya. $&peng hitam! 0i Sian, ada apakah ribut*ribut itu." ,endengar suara Sie 'i&ng, 0i Sian cepat menyimpan t&peng itu ke dalam saku dalam bajunya. Ia memandang tajam kepada wajah Sie 'i&ng. 998 0iarpun remang*remang, ia melihat bahwa selarut itu pamannya ini belum tidur! (aman 'i&ng, apakah engkau tidak mendengar sesuatu." tanyanya sambil memandang tajam penuh selidik. ,endengar apa. %ku hanya mendengar teriakanmu memanggil ayahmu, lalu suara enci 'an )&ng di belakang sini. %pakah yang telah terjadi." (aman 'i&ng, mari kaulihat sendiri!" katanya sambil menarik lengan pamannya itu. 'engan itu tidak memperlihatkan sesuatu, tidak gemetar, juga sikap pamannya tenang*tenang saja. 0i Sian ingin melihat bagaimana sikap pamannya kalau melihat cihu*nya menggeletak tewas. 999 Setelah tiba di tempat itu, dari jauh Sie 'i&ng sudah mendengar ratap tangis encinya dan melihat cihu* nya menggeletak dengan pedang masih menancap di dada, dia terkejut bukan main. Enci )&ng, apa1. apa yang telah terjadi. Siapa membunuh cihu." #ia berlutut dan memeriksa. $ak salah lagi. /ihunya telah tewas, tewas seketika melihat pedang itu menembus dada. ,elihat adiknya, Sie 'an )&ng menangis semakin mengguguk sambil memeluk mayat suaminya. 'i&ng*te1. bagaimanapun juga1. bagaimanapun jahatnya1. aku1. aku mencintanya1.!" 6anita itu meratap dan menangis sejadinya. 1000 Sejak tadi 0i Sian sudah memperhatikan sikap pamannya. $erlalu tenang, pikirnya. $erlalu tenang sehingga tidak wajar. %kan tetapi, mengapa ia masih meragukan kenyataan itu. Ia melihat dengan matanya sendiri. 5rang yang menyeret mayat ayahnya itu berpunggung b&ngk&k! Siapa lagi kalau bukan pamannya. #an &rang itu bert&peng hitam, t&peng hitam yang ia temukan di luar kamar Sie 'i&ng pula! Engkau pembunuh ayahku!" $iba*tiba 0i Sian berteriak sambil mel&mpat dekat Sie 'i&ng, tangannya sudah menyambar sebatang ranting kayu dan kini digenggam di 1001 tangannya, telunjuk kirinya menuding ke arah muka Sie 'i&ng. (emuda itu terkejut dan heran. %pa1.. %pa maksudmu, 0i Sian." #ia bangkit berdiri. ,aksudku, Sie 'i&ng, engkaulah yang membunuh ayahku!" Ehh. %pa kau sudah gila. Enci, bagaimana ini. 0agaimana anakmu menuduh aku membunuh suamimu." %kan tetapi anehnya, Sie 'an )&ng hanya menangis, tidak membantah sedikitpun juga. ,emang, di dalam hatinya, 'an )&ng juga menduga bahwa tentu adiknya itu yang telah membunuh suaminya, untuk membalaskan sakit hati &rang tua mereka. 1002 'i&ng*te, kenapa engkau begitu kejam membunuhnya. 0agaimanapun juga, dia ayah 0i Sian, dia suamiku dan aku1. aku cinta padanya1." ,endengar ratap tangis encinya ini, Sie 'i&ng terbelalak dan merasa bagaikan disambar geledek di hari terang! %kan tetapi, 0i Sian yang juga mendengar ucapan ibunya, sudah mengeluarkan suara melengking panjang dan ia mengeluarkan t&peng hitam itu, melemparkannya ke arah muka Sie 'i&ng yang cepat menangkapnya. ,elihat bahwa yang dilemparkan itu sebuah t&peng hitam tipis, Sie 'i&ng tidak tahu maksudnya. %kan tetapi pada saat itu, t&ngkat di tangan 0i 1003 Sian sudah menyambar dengan t&t&kan*t&t&kan maut ke arah muka, tengg&r&kan dan ulu hatinya. $iga kali t&t&kan bertubi yang kesemuanya amat berbahaya! $anpa disadarinya, Sie 'i&ng menyimpan t&peng itu ke dalam saku bajunya dan tubuhnya lalu dilempar ke belakang, berjungkir balik setiap kali ada ujung t&ngkat menyambar dan setelah tiga kali berjungkir balik, dia lalu memalangkan kedua lengannya seperti hendak menggunting kalau t&ngkat yang amat berbahaya itu menyambar lagi. %kan tetapi kini t&ngkat itu tidak menusuknya dari depan, melainkan menghantam dari kanan ke arah lambungnya! 1004 0ukan main cepat dan kuatnya serangan 0i Sian. Kembali Sie 'i&ng menghindar diri dengan l&ncatan ke atas. /elaka, pikirnya. 0i Sian, dan bahkan encinya sendiri, agaknya sudah yakin bahwa dia pembunuh cihu*nya! %gaknya membela diri dan menyangkal tidak ada gunanya pada saat keduanya sedang em&si itu, dan melawan serangan 0i Sian amat berbahaya. Gadis ini memiliki ilmu t&ngkat yang amat ganas dan lihai, dan teringat dia akan ilmu t&ngkat yang pernah dipert&nt&nkan K&ay $&jin. Kalian salah sangka1.!" katanya dan ketika t&ngkat itu 1005 kembali menyambar dengan t&t&kan maut ke arah pusarnya, Sie 'i&ng mel&mpat ke pinggir lalu kakinya menyambar untuk menendang pinggang 0i Sian dari samping. #ia mengerahkan tenaga sehingga angin tendangan itu menyambar keras. 0i Sian terkejut dan cepat mel&mpat ke belakang. Inilah yang dikehendaki Sie 'i&ng. #ia mempergunakan kesempatan selagi gadis itu mel&mpat ke belakang, dia pun mel&mpat jauh dan menghilang di dalam kegelapan malam! (embunuh, hendak lari ke mana kau." 0i Sian mel&mpat dan melakukan pengejaran. %kan tetapi, Sie 'i&ng dapat bergerak cepat sekali dan dia sudah tidak nampak 1006 bayangannya. Setelah mengejar ke sana*sini tanpa hasil, dengan hati kesal 0i Sian kembali ke dalam kebun. Ia menemukan ibunya masih menangisi mayat ayahnya. %ku tidak berhasil menyusul pembunuh keparat itu! %kan tetapi, ibu, aku akan mencarinya sampai dapat!" Sudahlah, 0i Sian. 3ang terpenting sekarang mengurus jena-ah ayahmu," kata Sie 'an )&ng yang akhirnya dapat menguasai hatinya yang terguncang. $api, ibu, yang terpenting adalah menangkap pembunuh itu!" )em, bagaimanapun juga, dia adalah pamanmu, adik ibumu." 1007 %pakah kalau adik ibu, lalu dia b&leh membunuh ayah sesukanya. %pakah ibu sudah begitu membenci ayah karena ayah telah berubah selama ini." 0i Sian1.!" Sie 'an )&ng menangis lagi dan 0i Sian segera menyadari kekeliruannya. Ia berlutut dan merangkul ibunya. ,aafkan, ibu. ,aafkan aku1. ah, kedukaan membuat aku bersikap kasar kepada ibu." Gadis itu lalu mengangkat jena-ah ayahnya ke dalam rumah. (ara tetangga dan penduduk k&ta Sung*jan terkejut mendengar berita kematian 3auw Sun K&k yang kabarnya terbunuh &rang semalam. 0anyak &rang menduga* duga siapa 1008 pembunuhnya. 3auw Sun K&k mereka kenal sebagai se&rang pendekar yang gagah perkasa, walaupun akhir* akhir ini menjadi gila judi dan suka bermain perempuan dan mab&kmab&kan. Sie 'an )&ng menangis perlahan di dalam kamarnya. Ia tidak mau ditemani puterinya dan terpaksa 0i Sian duduk bersila di ruangan di mana jena-ah ayahnya dibaringkan, ditemani beberapa &rang pria tua tetangga mereka. Ketika 'an )&ng menangis lirih, tiba*tiba daun jendelanya terbuka dari luar. 0egitu perlahan jendela itu terbuka dari luar sehingga 'an )&ng tidak mendengar sesuatu. 0aru ia terkejut 1009 ketika ada bayangan berkelebat dan tahu*tahu adiknya telah berdiri di dalam kamar itu. 'an )&ng memandang terbelalak kepada adiknya. ,au apa1. kau datang. Engkau sudah membunuhnya, tentu engkau sudah puas, bukan. 0iarlah aku yang menderita1. hu*huh1. sejak dulu, aku yang menderita1.!" Enci, dengarlah baik*baik. %ku tidak membunuhnya, enci. %ku tidak membunuh cihu1.!" 6anita itu menghentikan tangisnya lalu menarik napas panjang. Sudahlah, 'i&ng*te. %kupun tidak menyalahkanmu. #ulu akupun hendak membunuhnya dan sudah sepatutnya kalau aku atau engkau membunuhnya1." 1010 Enci1. apa1. apa maksudmu." Sie 'i&ng bertanya, hatinya berdebar tegang. Engkau tentu telah menduganya, maka engkau membunuhnya, bukan. 2ah, baiklah, karena dia sudah mati, kuceritakan segalanya kepadamu. ,emang, 3auw Sun K&k yang menjadi pembunuh ayah dan ibu kita, membunuh suheng Kim /u %n, dan dua &rang pelayan keluarga kita dan semua binatang peliharaan kita." Sedikit banyak memang sudah ada dugaan di dalam hati Sie 'i&ng yang selalu dibantahnya sendiri karena bagaimana mungkin encinya menjadi isteri pembunuh ayah ibu mereka. $api1. tapi mengapa, enci." 1011 ,endiang ayah kita pernah bentr&k dengan 3auw Sun K&k ketika dia dan isterinya melakukan peramp&kan. #ia dahulu se&rang peramp&k. Isterinya tewas di tangan mendiang ayah kita dan dia terluka. #ia lalu memperdalan ilmu silat dan pada malamhari itu, dia berhasil membasmi keluarga ayah kita." $api1. tapi, mengapa enci dan aku sendiri t idak dibunuhnya, dan mengapa pula enci menjadi isterinya1.." Itulah selalu aku yang menderita. #ia tertarik kepadaku. #ia hendak memperk&saku dan membunuh kita berdua kalau aku tidak mau menjadi isterinya. $erpaksa, untuk menyelamatkan engkau yang baru berusia sepuluh bulan, dan 1012 menyelamatkan nyawaku sendiri, aku menerima permintaannya. %ku menjadi isterinya dan engkau tidak dibunuhnya. #an ternyata dia amat baik kepadaku dan kepadamu sampai terlahir 0i Sian dan aku1. aku1. anak durhaka dan tidak berbakti ini, aku jatuh cinta kepadanya, kepada suamiku sendiri dan kepada pembunuh ayah ibuku1." Sie 'an )&ng tidak dapat menahan tangisnya lagi. Sie 'i&ng mendengarkan dengan beng&ng. #ie merasa kasihan sekali kepada encinya. %kan tetapi, aku tidak membunuhnya, enci." Sudahlah, siapa mau percaya. #an aku sekarang tidak lagi 1013 menyalahkanmu, 'i&ng*te. Sudah sepatutnya engkau membunuhnya dan1." $iba*tiba pintu kamar itu did&r&ng terbuka dari luar dan 0i Sian mel&ncat masuk dengan mata terbelalak dan tangannya memegang sebatang pedang yaitu pedang (ek* lian*kiam yang telah membunuh ayahnya! (embunuh keparat, berani engkau ke sini." bentaknya dan secepat kilat 0i Sian menyerang dengan pedang itu. $usukan kilat mengarah dada Sie 'i&ng dan selain nampak kilatan pedang, juga terdengar bunyi mendesing saking cepat dan kuatnya pedang itu meluncur. 2amun, dengan cepat Sie 'i&ng 1014 menyambar kursi dan melempar kursi itu sebagai perisai. $erdengar suara nyaring dan kursi itu sudah patah* patah berantakan. %kan tetapi tubuh Sie 'i&ng sudah mel&ncat ke jendela. 0i Sian, engkau keliru. %ku tidak membunuh ayahmu!" kata Sie 'i&ng sebelum dia mel&ncat ke luar dan melenyapkan diri, +ahanam, jangan lari!" 0i Sian hendak mengejar, akan tetapi ibunya sudah menubruknya dan memegangi lengannya sambil menangis. +angan, anakku. +angan kejar dia1.! 0iarkan dia pergi1.!" tangisnya. 1015 0i Sian mengerutkan alisnya. ,enghela napas panjang. )emm, ibu melindungi se&rang pembunuh, pembunuh suami ibu sendiri, walaupun pembunuh itu adik kandung ibu1." Ia melepaskan diri, akan tetapi tidak mengejar seperti yang diminta ibunya, melainkan dengan bersungut* sungut iapun kembali ke ruangan di mana jena-ah ayahnya dibaringkan. Ibunya melempar diri di atas pembaringan dan menangis. 0agaimana ia tega untuk merusak hati anaknya dengan menceritakan semua perbuatan ayahnya. $idak, ia tidak akan menceritakan semua perist iwa jahanam dahulu itu kepada 0i 1016 Sian agar gadis itu tidak tahu bahwa ayahnya se&rang yang amat jahat. $idak perlu ia tahu. 0iarlah ia sendiri yang menderita, asalkan 0i Sian tidak menderita! Seperti dulu ia berk&rban demi mempertahankan keselamatan Sie 'i&ng, kini ia bersedia berk&rban perasaan demi menjaga agar batin puterinya tidak sampai menderita kehancuran. (ada kees&kan harinya, para tetangga datang melayat dan pagi*pagi sekali 0&ng Gan sudah tiba di situ. ,aksudnya untuk berkunjung kepada sum&inya. $entu saja dia terkejut bukan main melihat peti mati di ruangan depan. 0i Sian menyambutnya dengan wajah pucat dan mata 1017 merah, bekas tangis dan kurang tidur. Sum&i! %pa yang terjadi! Siapa yang meninggal dunia1.." tanyanya dengan penuh kekhawatiran. 3ang meninggal dunia adalah ayahku, suheng1." %hh1.!" (emuda itu terbelalak memandang ke arah peti mati. %yahmu. $api kemarin beliau masih segar bugar1.!" ,alam tadi1. dia meninggal1." Gadis itu memejamkan matanya, menahan diri agar tidak menangis di depan pemuda itu, apa lagi para tetangga mulai berdatangan melayat. ,elihat Ini, 0&ng Gan lalu menghampiri meja sembahyang, memasang hi& untuk memberi h&rmat kepada jena-ah dalam peti. Kemudian dia menghampiri lagi sum&inya. 1018 Sum&i, kenapa ayahmu meninggal. Sakit apakah." ,ari kita masuk, suheng, aku mau bicara denganmu." 0&ng Gan mengikuti sum&inya menuju ke ruangan dalam. Setelah berada berdua saja, gadis itu mempersilakan suhengnya duduk. Suheng, ayahku malam tadi dibunuh &rang1.." )ah1..." 0&ng Gan mel&ncat bangkit berdiri dari kursinya, matanya terbelalak. #ibunuh &rang. 0agaimana1. siapa1.." (embunuhnya adalah1. pamanku, adik ibu sendiri1." %hh! (emuda berpunggung1. b&ngk&k bernama Sie 'i&ng itu1.." 1019 0i Sian mengangguk, menarik napas panjang. 0enar, dialah yang membunuh ayahku." Kalau begitu, biar aku mencarinya dan menyeretnya ke depanmu, sum&i!" 0&ng Gan berseru sambil mengepal t inju, matanya terbelalak penuh kemarahan. Semalam aku sudah menyerang dan mengejarnya, namun tidak berhasil. #ia tidak b&leh dipandang ringan, suheng. %gaknya dia telah memper&leh kepandaian yang hebat. Ingat, dia itu murid supek (ek*sim Sian*su yang menurut suhu memiliki kesaktian yang amat hebat. Karena itu, aku akan pergi mencarinya, suheng dan harap engkau suka 1020 membantuku. Kalau kita maju berdua, tentu dia akan dapat kita kalahkan." %ku siap siaga, sum&i! $anpa kau minta sekalipun, aku memang akan mencarinya untuk membalaskan sakit hatimu ini!" $erima kasih, suheng. )anya engkau se&ranglah yang dapat kumintai bantuan, yang dapat kuharapkan. 2ah, sekarang juga kita berangkat untuk mengejar dan mencari Sie 'i&ng!" Ehh. Sekarang. $idak menanti sampai selesai pemakaman ayahmu." $idak, kalau terlambat, dia akan pergi terlalu jauh. %ku 1021 sudah siap sedia, lihat, ini buntalan sebagai bekal perjalanan sudah kusiapkan. ,ari, kita berangkat sekarang juga!" (emuda itu masih bingung karena kepergian itu demikian mendadak, walaupun hatinya merasa girang sekali bahwa dia akan berdua lagi dengan sum&inya, berdua melakukan perjalanan! Kau1. aku tidak berpamit kepada ibumu." Gadis itu menggeleng kepalanya dengan wajah duka. $idak, ibu melindungi adiknya, lebih baik aku tidak menemuinya sebelum aku dapat membalas dendam kepada pembunuh ayahku!" 0erkata demikian, gadis itu lalu pergi, 1022 diikuti 0&ng Gan, keluar meninggalkan rumah itu dari pintu samping sehingga tidak kelihatan &leh para tetangga yang datang berlayat. Ketika Sie 'an )&ng mendengar bahwa puterinya lenyap bersama suhengnya, pergi tanpa pamit, iapun jatuh pingsan. $idak kuat ia menahan pukulan batin yang bertubi* tubi itu. 3ang terutama sekali memberatkan hati ny&nya ini adalah karena ia dapat menduga ke mana perginya puterinya itu. $entu ia hendak pergi mencari Sie 'i&ng untuk menuntut balas dendam! ,aka iapun merasa menyesal sekali mengapa ia 1023 tidak segera menceritakan saja sebab*sebab yang mend&r&ng Sie 'i&ng membunuh 3auw Sun K&k. Kalau ia sudah menceritakan, tentu 0i Sian akan mengerti dan dapat memaklumi mengapa pamannya itu membunuh ayahnya, karena memang ayahnya amatlah jahatnya! Setelah suaminya tewas dan dimakamkan, Sie 'an )&ng hidup se&rang diri dalam keadaan sederhana. Ia berdagang dengan m&dal seadanya, dan setiap hari ia berprihatin, bersembahyang dan m&h&n kepada $uhan 3ang ,aha Kasih untuk melindungi puterinya dan untuk mencegah agar puterinya jangan sampai membunuh Sie 'i&ng. Kalau hal ini 1024 terjadi habislah hidupnya. Ia tidak akan berani melanjutkan lagi kehidupannya penuh dengan penyesalan kalau sampai puterinya membunuh Sie 'i&ng. Ia tidak khawatir kalau puterinya akan terbunuh &leh Sie 'i&ng. Ia sudah mengenal benar watak adiknya yang b&ngk&k itu. Sampai bagaimanapun juga, Sie 'i&ng tidak akan membunuh 0i Sian. )al ini ia yakin sama yakinnya bahwa di dasar hatinya, adiknya itu amat mencinta dan menyayang 0i Sian. 8&dw&8 6anita itu berusia kurang lebih dua puluh empat tahun. Ia se&rang wanita yang mempunyai daya tarik besar sekali. 1025 6ajahnya yang berbentuk l&nj&ng itu berkulit putih mulus kemerahan. ,atanya jeli dan kedua ujungnya meruncing dan kerlingannya dapat menarik hati pria seperti besi semberani menarik besi. Senyumnya manis sekali, dengan bibir yang lembut itu pandai bergerak*gerak penuh tantangan. $ubuhnya bagaikan bunga sedang mekar, dengan lekuk lengkung yang indah menggairahkan, tidak begitu disembunyikan karena pakaiannya yang ketat dengan jelas membayangkan keindahan bentuk tubuh itu. #adanya padat, pinggangnya kecil, pinggulnya besar, langkahnya seperti seek&r singa 1026 kelaparan. (ada lengan, kaki dan leher nampak ditumbuhi bulu lembut dan ini menambah daya tarik. (akaiannya juga indah, dari sutera yang mahal. Ketika wanita itu memasuki pintu gerbang k&ta )&* tan, semua mata pria yang melihatnya, memandang dengan mel&t&t. 0ahkan ada yang matanya sampai mau mel&ncat keluar. Kalamenjing banyak pria bergerak naik turun, seperti &rang kehausan melihat buah yang segar, ada yang lidahnya terjulur ke luar menjilat*jilat bibir sendiri, seperti kucing*kucing kelaparan melihat tikus yang m&nt&k. (endeknya, jarang ada 1027 pria yang melewatkan penglihatan seindah itu begitu saja. 0ahkan di antara mereka yang memang berwatak ceriwis dan nakal, tersenyum menyeringai, ada pula yang berdehem, ada yang memuji dengan suara. 0ermacam*macamlah ulah para pria yang salah tingkah itu ketika melihat wanita yang menggiurkan ini, dan kalau saja sinar mata dapat menusuk seperti anak*anak panah, tentu tubuh wanita itu sudah penuh dengan luka! 6anita itu bukan tidak sadar bahwa dirinya dijadikan t&nt&nan ypng mengasikkan. Ia sadar sepenuhnya akan 1028 kecantikannya, dan ia tidak marah, bahkan bangga dan gembira sekali menjadi pusat perhatian dan pujian. ,aka ia sengaja membuat lenggangnya semakin menggairahkan, pinggulnya yang m&nt&k itu seperti menari*nari, pinggangnya meliak*liuk seperti batang p&h&n yang tertiup angin, matanya mengerling ke kanan kiri dengan lembut namun tajam, dan bibirnya yang merah membasah itu bergerak*gerak mengarah senyum. ,anis sekali! Semua &rang bertanya*tanya siapa gerangan wanita muda yang amat cantik itu. Kalau wanita penduduk biasa dari k&ta 1029 )&*tan, kiranya tidak mungkin karena melihat pakaiannya yang indah dan mewah, tentu ia se&rang wanita kaya raya, mungkin se&rang puteri bangsawan. Kalau ia benar wanita bangsawan dari luar k&ta, mengapa datang hanya berjalan kaki saja. $idak naik kereta. 6anita cantik itu penuh teka 6ebsite http<==kang-usi.c&m= teki, dan kalau ia lebih lama berada di k&ta itu, tentu segera akan ada &rang yang berani mendekatinya untuk bertanya dan memperkenalkan diri. $erlalu cantik ia dibiarkan sendirian saja di tempat ramai itu. Seperti setangkai bunga, yang terlalu 1030 cantik dibiarkan tumbuh di hutan tanpa ada yang melindungi, seperti setangkai buah yang segar dan matang, tentu takkan lama bertahan tergantung di dahan p&h&n tanpa ada yang memetiknya. Sudah mulai banyak pria tua muda yang diam* diam membayanginya! Senja telah mulai tua dan malam sudah menjelang masuk. ,ereka yang membayanginya, merasa heran ketika melihat wanita cantik itu menuju ke sebuah kuil tua di pinggir k&ta. (adahal kuil tua itu sudah k&s&ng dan tidak digunakan lagi, merupakan sebuah rumah tua yang 1031 ditakuti penduduk karena dikabarkan bahwa kuil itu sekarang menjadi tempat tinggal siluman*siluman! )ampir tidak ada &rang berani memasuki, apalagi memasuki kuil, bahkan masuk ke halamannyapun jarang ada yang berani, setelah hari mulai gelap. 0anyak &rang mengabarkan bahwa kalau malam gelap, seringkali terdengar suara*suara aneh dari tempat yang angker itu! Ketika mereka yang membayangi wanita itu melihat betapa si cantik itu melenggang lengg&k memasuki pekarangan kuil, sudah banyak di antara mereka yang diam*diam menahan kaki 1032 mereka, lalu membalikkan tubuh dan pergi dengan bulu tengkuk meremang. Sebagian masih bertahan, diliputi keheranan mau apa se&rang cantik seperti itu memasuki pekarangan kuil yang menyeramkan itu. Ketika mereka melihat bahwa wanita itu terus melangkah masuk ke dalam kuil yang gelap, k&t&r dan tua itu, semua &rang membalikkan tubuh dan lari tunggang langgang! $idak salah lagi, sudah pasti siluman yang mereka bayangi itu! Siluman yang suka mengg&da pria, biasanya siluman rubah yang dapat mer&bah diri menjadi wanita cantik sekali. Kalau ada pria yang tertarik 1033 dan terpikat, akan dibawanya ke dalam kuil dan pada kees&kan harinya, tentu pria itu ditemukan dalam keadaan mati k&ny&l atau setidaknya tentu gila! Kalau saja di antara mereka itu ada yang bernyali besar dan terus membayangi wanita itu masuk ke dalam kuil tentu dia akan menjadi semakin heran. 6anita itu setelah tiba di dalam kuil, tiba*tiba saja bergerak cepat sekali, tubuhnya sudah mencelat naik ke atas wuwungan rumah dan ia mengintai dari atas ke arah jalan yang menuju ke kuil. #ari atas, dalam cuaca yang sudah mulai gelap, ia dapat melihat mereka yang tadi membayanginya, satu demi satu 1034 meninggalkan jalan itu, bahkan ada yang lari p&ntang panting, kembali ke tengah k&ta. 6anita itu tersenyum geli, bibirnya yang menggairahkan itu berjebi mengejek, lalu tubuhnya melayang turun lagi setelah ia merasa yakin bahwa tidak ada se&rangpun yang mengikutinya masuk ke dalam kuil. )i*hik," ia tertawa lirih dan berbisik*bisik, biarkan mereka mengira aku siluman. ,emang aku siluman1. hi* hik, siluman aseli1.!" Ia lalu melangkah masuk ke dalamruangan belakang kuil itu, bagian yang masih agak utuh karena banyak bagian yang sudah rusak dan dindingnya retak*retak. 1035 Ketika ia tiba di ruangan belakang dan membuka pintu sebuah kamar, &rang itu tentu akan berseru keheranan dan ketakutan melihat betapa kamar yang diterangi &leh nyala api lilin itu merupakan sebuah kamar yang bersih, berbau harum dan sama sekali t idak pantas berada di dalam kuil tua yang k&t&r itu! Kamar ini cukup besar, terdapat sebuah pembaringan yang lebar sekali, cukup untuk tidur enam tujuh &rang! Sebuah pembaringan yang diberi kasur tebal dan ditilami kain kapas yang berwarna merah muda, dengan kelambu besar berwarna ungu! 0antal*bantalnya bersih, 1036 dengan sarung yang disulam bunga*bunga dan burung, ada pula selimutnya yang merah dan tebal. #an di kamar itu terdapat pula lima buah kursi dan sebuah meja dan di atas meja itu terdapat guci arak dan cawan lengkap, juga r&ti kering, manis*manisan, buah*buahan dan makanan*makanan kering! Sebuah kamar yang menyenangkan. #an yang lebih mengherankan lagi dari pada semua itu adalah tiga &rang pemuda yang usianya antara dua puluh sampai dua puluh lima tahun, kesemuanya hanya mengenakan pakaian dalam yang minim, tiga &rang pemuda yang tampan dan dengan tubuh 1037 yang sehat dan mulus, mereka menyambut kedatangan wanita itu dengan uluran tangan penuh gairah berahi, dan dengan pandang mata penuh kasih sayang dan senyum memikat! Ketika wanita itu mendekati pembaringan, tiga &rang pemuda itu menyambutnya dengan rangkulan, ciuman*ciuman mesra dan belaian*belaian penuh gairah. 6anita cantik itu sampai kewalahan menghadapi penyambutan mesra tiga &rang pria muda itu, ia tertawa cekikikan lalu melepaskan diri dan duduk di atas kursi, memandang mereka bertiga yang 1038 duduk di atas pembaringan. Ketiganya sama*sama tampan, ganteng, jantan dan menarik, pikirnya. %kan tetapi setelah bermain*main dengan mereka, berenang di dalam lautan kemesraan sampai lupa waktu dan lupa batas selama tiga hari tiga malam, ia telah mulai b&san! Siapakah wanita cantik yang menggairahkan akan tetapi juga mengerikan itu. Ia bukan lain adalah (ek 'an! $ujuh tahun yang lalu, ketika ia berusia tujuh belas tahun, (ek 'an menjadi selir tersayang dari /&a )un yang terkenal sebagai /&a*wangwe ()artawan /&a), se&rang yang ketika itu berusia 1039 sekitar lima puluh tahun dan merupakan &rang terkaya di k&ta 3e*ceng. %kan tetapi, (ek 'an, keturunan Kirgi- dan )an itu, memiliki darah panari dan nafsu berahi yang besar sehingga ia tidak puas hanya melayani se&rang suami yang usianya sudah setengah abad. ,aka, melihat betapa putera angkat hartawan itu, biarpun baru berusia tiga belas tahun namun sudah cukup besar, ia merayu anak itu yang bukan lain adalah 0&ng Gan sehingga terjadilah hubungan gelap di antara mereka. (ara selir dan pelayan yang merasa iri melihat (ek 'an menjadi selir terkasih, melihat hubungan itu dan mereka melap&rkan 1040 kepada /&a*wangwe sehingga dua &rang itu tertangkap basah, lalu diusir dari rumah keluarga /&a. Seperti kita ketahui, (ek 'an bertemu dengan )ek* in Kuib&, nenek iblis yang mengambilnya sebagai murid. 2enek ini bukan hanya mengajarkan ilmu*ilmu silat yang tinggi dan amat kejam, juga mewariskan pula wataknya yang amat jahat, kejam, licik dan tidak pantang segala macam perbuatan buruk atau kemaksiatan apapun! ,aka bagi (ek 'an, tidak ada perbuatan jahat yang dipantangnya dan ia tumbuh semakin dewasa dan matang menjadi se&rang wanita yang berwatak 1041 iblis! +uga nafsu berahinya semakin menjadi*jadi! 7ntuk memuaskan nafsunya ini, ia memilih pria yang disukanya, dirayu atau dipaksa untuk melayaninya sampai ia merasa puas dan kalau ia sudah merasa b&san, pria itu lalu diusir begitu saja, dan kalau banyak rewel bahkan dibunuhnya! %kan tetapi perbuatan ini ia lakukan di luar rumah sub&nya. Sub&nya memiliki sebuah rumah yang mewah di tepi telaga G&*sa dan mereka hidup sebagai &rang kaya raya. Guru dan murid ini telah mencuri sejumlah harta dari gedung (angeran /un Kak 5ng di k&ta )&*tan, dan selama tujuh tahun terakhir ini, kalau 1042 mereka kekurangan uang, mudah saja bagi mereka untuk mengisi kembali gudang harta mereka. Seluruh t&k&h sesat dari dunia hitam berlumba untuk menyerahkan sebagian dari hasil mereka kepada )ek*in Kui*b& yang mereka anggap sebagai datuk mereka. #an selain itu, amat mudah bagi (ek 'an yang sudah memiliki ilmu kepandaian tinggi untuk mengambil begitu saja dari gudang*gudang harta para hartawan atau bangsawan. Setelah lewat tujuh tahun dan merasa bahwa dirinya sudah dibekali ilmu*ilmu yang hebat, (ek 'an teringat akan 1043 penghinaan yang pernah dideritanya di rumah keluarga /&awangwe di k&ta 3e*ceng. 5leh karena itu, ia berpamit dari sub&nya dan pergi ke k&ta itu, dengan maksud untuk membalas semua penghinaan yang pernah diterimanya, tentu saja berikut bunga*bunganya! #an ketika ia tiba di k&ta 3eceng, ia melihat tiga &rang pemuda yang dijumpainya dalam perjalaran. $iga &rang pemuda yang tampan, muda dan jantan. (erhatiannya segera tercurah kepada mereka, dan untuk sementara itu melupakan urusannya di 3e* ceng, sibuk memikat tiga &rang pemuda itu. $idak sukar baginya untuk 1044 menjatuhkan hati mereka, dengan kecantikannya dan kem&nt&kan tubuhnya. Segera ia membawa pemuda*pemuda itu ke dalam kuil tua, di mana ia telah membuat sebuah kamar yang indah dan selama tiga hari tiga malam ia berenang dalam lautan kemesraan dan kenikmatan bersama mereka sampai ia merasa agak b&san. #an setelah b&san, baru ia teringat kembali akan maksudnya semula datang ke k&ta 3eceng itu. Ketika tiga &rang pemuda yang sudah tergila*gila kepada wanita cantik itu membelai dan menciuminya, (ek 'an yang 1045 semula merasa b&san lalu melepaskan diri dan duduk di atas kursi, memandang kepada mereka bertiga sambil tertawa cekikikan. Sudahlah, aku malam ini tidak dapat main*main dengan kalian, karena mempunyai urusan penting. Kalian makan minum yang kenyang, istirahat baik*baik dan malam nanti, larut tengah malam, atau bes&k pagi*pagi, aku akan kembali ke sini dan kalian harus bersiap*siap untuk kita bertanding lagi1." Ia tertawa cekikikan seperti siluman dan tiga &rang pemuda itupun tertawa gembira. ,ereka tidak perduli apakah 1046 (ek 'an se&rang manusia biasa, ataukah se&rang dewi atau se&rang siluman! 3ang jelas, wanita itu telah menyenangkan hati mereka, memberi mereka kenikmatan yang selama hidup mereka belum pernah mereka rasakan. Setelah bermain*main dan bersendau*gurau dengan tiga &rang pemuda itu dan malam mulai gelap, (ek 'an melepaskan diri lagi dari tangan*tangan mereka, lalu sekali berkelebat iapun sudah lenyap dari dalam kamar itu! $iga &rang pemuda itu hanya dapat merasa heran dan kagum. Kalau sudah ditinggalkan begitu, ketiganya baru mulai merasa ngeri dan seram, menduga*duga siapa gerangan wanita cantik 1047 yang selama tiga hari tiga malam mengajak mereka berenang dalam lautan asmara itu. $ubuh (ek 'an lenyap berubah menjadi bayangan yang gerakannya cepat sekali dan dalam waktu singkat, bayangan telah berada di atas genteng rumah gedung keluarga /&a. Kemudian, beberapa kali bayangan itu berkelebat dan melayang turun, dan ia sudah berada di dalam gedung yang amat luas itu. #i bawah sebuah lampu dinding di dekat taman, ia berhenti dan memandang ke sekeliling sambil tersenyum. Selama tujuh tahun ini, tidak banyak perubahan nampak di 1048 rumah itu masih tetap mewah dan indah. 4umah yang amat dikenalnya. 'alu ia mengingat*ingat. %da tiga &rang selir muda dan cantik yang menjadi saingannya dan yang dulu melap&rkannya kepada /&a*wangwe. #i samping tiga &rang selir itu, juga terdapat dua &rang pelayan pria dan se&rang tukang kebun pria. Sudah lama ia merencanakan cara ia membalas dendam, dan kini ia tersenyum sendiri. Senyum itu membuka sepasang bibirnya yang merah basah, dan memperlihatkan kilatan giginya yang putih berderet rapi. /antik memang, akan tetapi juga mengerikan, karena 1049 sepasang matanya menc&r&ng dan wajah yang cantik itu seperti wajah se&rang siluman tulen! Ia masih ingat di mana adanya kamar*kamar dari para selir dan para pelayan itu. #engan amat mudahnya, ia membuka daun jendela sebuah kamar dan bagaikan seek&r kucing saja, ia mel&mpat ke dalam. Ia membuka kelambu pembaringan yang tertutup dan melihat se&rang di antara musuhmusuhnya, yaitu selir yang tinggi semampai, tidur nyenyak se&rang diri memeluk guling. Ia mengguncang pinggul wanita itu yang segera membuka matanya dan terbelalak melihat se&rang wanita cantik yang asing di depan pembaringannya. 1050 %pa1. siapa kau1.." tanyanya gagap. (ek 'an tersenyum manis. 0enarkah engkau sudah lupa kepadaku. Ingat tujuh tahun yang lalu1." (ek 'an1.! Kau1. (ek 'an1.." selir itu berseru kaget akan tetapi pada saat itu, (ek 'an menggerakkan tangannya dan selir itu terkulai lemas dan tak mampu mengeluarkan suara. ,atanya terbelalak ketakutan ketika (ek 'an menariknya, memanggulnya dan membawanya mel&mpat keluar dari kamar melalui jendela yang daunnya ia tutupkan kembali. Ia membawa tubuh selir itu ke dalam (&nd&k ,erah, yaitu sebuah bangunan mungil di tengah taman di mana 1051 biasanya )artawan /&a menghibur diri, mendengarkan nyanyian dan melihat tarian yang dilakukan &leh para selirnya atau r&mb&ngan penari yang diundangnya. Karena malam itu (&nd&k ,erah tidak dipergunakan, maka pintunya dikunci dari luar. 2amun, dengan mudah (ek 'an mend&r&ngnya terbuka dan ia membawa tubuh selir itu ke sebuah kamar di p&nd&k itu dan melemparkan tubuh itu ke atas pembaringan. Selir itu hanya dapat terbelalak, tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya, akan tetapi ia ngeri melihat pandang mata (ek 'an yang menc&r&ng seperti bukan mata manusia biasa itu! 1052 Selir ke dua juga diseret ke dalam (&nd&k ,erah dalam keadaan tert&t&k, lumpuh dan tidak mampu mengeluarkan suara &leh (ek 'an dan dilempar ke dalam kamar yang lain dalam p&nd&k. Ketika ia memasuki kamar selir ke tiga yang menjadi musuhnya, ternyata selir ini tidur dengan se&rang anak perempuan berusia kurang lebih dua tahun. Kiranya selir ini telah mempunyai anak. %kan tetapi ia tidak perduli. Ia men&t&k selir ini dan juga men&t&k anak kecil itu agar jangan menangis dan menggagalkan rencananya, kemudian 1053 membawa pula selir ke tiga ini ke dalam (&nd&k ,erah. Kebetulan p&nd&k itu memiliki tiga buah kamar dan kini tiga &rang selir itu telah berada di dalam kamar*kamar itu. Kini (ek 'an menuju ke deretan kamar para pelayan. Iapun masih ingat di mana letak kamar dari para pelayan yang dianggapnya musuh. Se&rang di antara mereka sudah mempunyai isteri yang juga bekerja di situ sebagai tukang cuci. Ia tidak perduli, dan seperti yang dilakukan kepada para selir tadi, iapun dengan mudah, seperti setan saja, memasuki kamar pelayan dan men&t&k mereka, lalu menyeret mereka 1054 menuju ke p&nd&k di taman bunga. Isteri se&rang di antara tiga pelayan pria itupun dit&t&knya sehingga tidak mampu berkutik maupun berteriak. (ek 'an melempar* lemparkan tiga &rang pelayan prla itu ke atas pembaringan di dalam tiga buah kamar. ,ereka itu tumpang tindih di atas pembaringan tanpa dapat berterak, juga mereka hanya terbelalak saja ketakutan ketika (ek 'an mer&bek*r&bek pakaian mereka sehingga enam &rang di dalamtiga kamar itu semua menjadi telanjang bulat. Setelah membiarkan tiga pasang manusia itu dalam keadaan tanpa pakaian bertumpang tindih di atas 1055 pembaringan, (ek 'an tersenyum girang. #i bawah sinar lampu, wajahnya yang cantik manis itu nampak amat menyeramkan, menyeringai sepertl iblis betina. ,atanya menc&r&ng dan giginya berkilauan. Kemudian ia menyelinap ke belakang rumah p&nd&k itu dan membakar bagian belakang rumah, lalu dipukulnya kent&ngan bambu membuat gaduh. Sebentar saja, semua penghuni rumah gedung hartawan /&a menjadi gempar mendanger kent&ngan bertalu*talu dari belakang itu. ,ereka cepat memasuki taman dan menjadi semakin geger melihat p&nd&k di taman itu. 1056 (&nd&k ,erah kebakaran!" demikian teriakan mereka dan semua &rang lalu berusaha memadankan api yang membakar bagian belakang p&nd&k itu dengan siraman air. $iga pasang &rang yang berada di dalam tiga kamar itu tentu saja mendengar semua keributan ini, namun mereka tidak mampu bergerak dan hanya menanti dengan hati tegang. %khirnya api itu padam dan dipimpin &leh /&a* wangwe sendiri, semua &rang memasuki p&nd&k mengadakan pemeriksaan dan apa yang mereka dapatkan. $iga pasang &rang yang saling tindih di atas pembaringan dalam tiga 1057 kamar itu, tanpa pakaian sama sekali! $entu saja keadaan menjadi semakin geger. Semua &rang tahu bahwa tiga &rang selir /&a*wangwe secara tak tahu malu sekali telah mengadakan perjinaan dengan tiga &rang pelayan pria dan agaknya mereka demikian asyiknya sehingga mereka tidak tahu bahwa p&nd&k yang menjadi tempat pertemuan mereka itu terbakar bagian belakangnya! Ketika tiga pasang &rang itu tidak mampu bergerak, hanya memandang dengan ketakutan. /&a*wangwe tentu saja menganggap mereka itu pura*pura atau tidak mampu bergerak karena ketakutan. #ia tidak perduli dan menyuruh 1058 para pelayan menyeret enam &rang itu turun dari pembaringan, lalu dalam keadaan masih telanjang bulat itu mereka diberi hukuman masing*masing dua puluh kali cambukan bagi para selir dan lima puluh kali cambukan bagi para pelayan pria. Kulit punggung dan pinggul mereka sampai pecah* pecah berdarah. Setelah itu, mereka diusir, hanya membawa pakaian mereka saja, bahkan selir yang sudah mempunyai anak, tidak diperb&lehkan membawa anaknya. Setelah melampiaskan kemarahannya, marah bukan hanya karena selir*selirnya menyeleweng dengan para pelayan, 1059 melainkan karena nama baiknya tercemar dan seluruh penduduk 3e*ceng pasti akan segera mendengar peristiwa yang amat memalukan itu, /&a*wangwe memasuki kamarnya. #ia tidak memperb&lehkan isterinya atau selir lain menemaninya karena dia ingin mengas& dan membiarkan hawa amarah mereda. %kan tetapi ketika dia memasuki kamarnya yang besar dan mewah, menutupkan pintu karena dia tidak ingin diganggu, dan membalik hendak menuju ke pembaringannya, dia terbelalak dan mulutnya ternganga. #i atas pembaringannya itu telah rebah se&rang wanita yang luar biasa cantiknya. 1060 /antik manis, kulitnya yang putih mulus itu nampak karena pakaiannya setengah terbuka. Sepasang mata yang mengerling tajam, senyum yang semanis madu dan sikap yang menantang! Kau1. kau1. (ek 'an." /&a*wangwe berseru heran dan juga terkejut. 0iarpun wanita itu tidak semuda dulu lagi, namun ia telah menjadi se&rang wanita yang matang, jauh lebih menarik daripada dulu ketika masih menjadi selirnya, ketika masih berusia tujuh belas tahun! (ek 'an yang rebah di pembaringannya, miring menghadap kepadanya itu adalah se&rang wanita yang matang dan merangsang! 1061 (ek 'an tersenyum. ,anis! %ih, /&a*wangwe, engkau masih ingat kepadaku. Sungguh menggembirakan!" $entu saja aku masih ingat!" )artawan itu mendekati pembaringan, lalu duduk di tepi pembaringan. Siang melam aku ingat kepadamu, (ek 'an, wajahmu selalu terbayang dan aku amat rindu kepadamu, sayang. Setelah engkau pergi, barulah aku tahu betapa besar cintaku kepadamu1." $angan hartawan tua itu hendak meraih, akan tetapi wanita itu mengelak. )emm, kalau memang benar engkau begitu cinta kepadaku, kenapa tangkau mengusir aku. Sesungguhnya 1062 anak angkatmu itulah yang kurang ajar! %ku dipaksanya dan karena aku takut, dia itu anak angkatmu, terpaksa aku tidak dapat membantah. Kenapa engkau tidak melihat kenyataan itu. Engkau telah dihasut &leh tiga &rang selirmu itu. #an apa buktinya sekarang. ,erekalah yang berjina, bahkan dengan para pelayan. Sungguh memalukan keluarga dan mencemarkan nama dan keh&rmatanmu!" )artawan /&a menghela napas panjang. Salahku, aku begitu b&d&h. $api, sekarang mereka telah kuhukum dan kuusir. #an engkau, (ek 'an1. engkau begini cantik jelita1. aih, kulitmu begitu mulus, engkau lebih cantik manis daripada 1063 dahulu. Engkau kembali, sayang. Engkau akan kujadikan selir pertama, bukan, akan kuangkat menjadi isteri yang sah!" Kembali hartawan itu meraih. Ketika (ek 'an membiarkan dan tangan hartawan itu menyentuh lengannya yang berkulit lembut dan hangat, hartawan itu segera dirangsang nafsu berahi. %kan tetapi ketika dia hendak merangkul, (ek 'an mel&mpat turun dari tempat tidur. ,elihat wanita itu berdiri di lantai, /&a*wangwe menjadi semakin kagum. $ubuh itu demikian padat, menggiurkan, tidak lagi kekanak* kanakan seperti dahulu! (ek 'an1.!" 1064 /ukup! $urunlah dan jangan merengek seperti itu. %ku datang bukan untuk itu. %ku tidak butuh cintamu, tidak butuh laki*laki macam engkau yang sudah tua dan berperut gendut berkepala b&tak itu!" (ek 'an1.!" #engar! %ku datang untuk menagih hutang! Engkau pernah mengusirku, tanpa memberi bekal. (adahal, aku telah menyerahkan diri kepadamu, menyerahkan kegadisanku dan mandah saja menjadi barang permainanmu, menjadi pemuas nafsumu. Sekarang, engkau harus membayar untuk itu semua! %ku akan mengambil semua hartamu yang kausimpan 1065 di dalam almari tebal ini!" Ia sudah hafal akan hal itu dan kini ia menghampiri sebuah almari hitam yang berdiri di sudut. ,elihat dan mendengar ini, /&a*wangwe menjadi terkejut dan lenyaplah sudah nafsu berahinya, seperti awan tipis ditiup angin. (ek 'an, apa yang kaulakukan itu." bentaknya marah. $entu saja dia tidak merasa takut kepada bekas selirnya itu. #iapun melangkah lebar menghampiri (ek 'an dan menjulurkan tgngan untuk menangkap lengan wanita itu agar tidak menghampiri almari besi tempat hartanya tersimpan. (lakk! #ukk!" #an hartawan /&a terjungkal. 'engannya 1066 yang tertangkis seperti patah rasanya, dan perut yang ditendang menjadi mulas. %ku datang hanya untuk mengambil hartamu, bukan mengambil nyawamu!" kata (ek 'an. %kan tetapi kalau aku marah, nyawamu juga akan kuambil sekalian!" Kini hartawan itu ketakutan dan dia lari ke arah pintu kamar. (ek 'an tidak memperdulikan dan ia sudah membuka almari tebal itu dengan mudah walaupun almari itu dikunci. 0egitu terbuka, nampaklah bahwa almari itu dipenuhi perhiasan*perhiasan dari emas permata, juga b&ngkahb&ngkah emas murni yang berkilauan. 1067 $&l&ng1.! (eramp&k1., pembunuh1.!" /&a* wangwe yang sudah keluar dari kamar itu menjerit*jerit. (ek 'an tidak perduli, enak*enak saja mengumpulkan emas dan perhiasan itu ke dalam sebuah kantung kain yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya. 'ima &rang jag&an yang menjadi tukang pukul, tukang tagih dan penjaga keamanan keluarga hartawan itu sudah dipanggil dari luar dan kini mereka berlima lari menuju ke kamar itu. 0egitu mereka tiba di ambang pintu kamar, mereka beng&ng dan men&leh kepada /&a*wangwe. #i dalam kamar 1068 itu hanya terdapat se&rang wanita cantik, sama sekali tidak nampak ada peramp&k. 0ahkan wanita cantik itu memasukkan emas dari dalam almari ke dalamsebuah kantung. ,aaf, l&ya, di mana peramp&knya." ,ana ada pembunuh." /&&*wangwe menuding ke arah (ek 'an. Ia itulah peramp&knya! 'ihat, ia mengambil semua hartaku, dan ia telah memukulku!" #ia meringis kesakitan, mengelus perutnya yang masih mulas. 'ima &rang penjaga itu tentu saja menjadi beng&ng. 6anita cantik itu peramp&knya. #an kini, se&rang di antara mereka yang paling lama bekerja di situ mengenal (ek 'an. 0ukankah1. bukankah engkau n&na (ek 'an1.." 1069 (ek 'an yang masih sibuk memasuk*masukkan barang berharga itu ke dalam kantung, men&leh dan tersenyum manis. )emm, engkau masih mengenalku. 0agus, untuk itu aku tidak akan membunuhmu!" /&a*wangwe menjadi marah. 7ntuk apa bercakap* cakap dengan wanita iblis itu. $angkap ia dan belenggu kaki tangannya!" 'ima &rang jag&an itu memasuki kamar dan mengepung (ek 'an dengan setengah lingkaran. 2&na (ek 'an, lebih baik kalau engkau menyerah saja dan tidak melawan sehingga tidak perlu kami mempergunakan 1070 kekerasan," kata penjaga yang sudah mengenalnya itu. #ia merasa sayang kalau harus mempergunakan kekerasan terhadap wanita yang luar biasa cantik manisnya itu. Kantung itu sudah penuh dan biarpun almari itu masih belum terkuras semua, namun sebagian besar perhiasan yang termahal sudah berpindah tempat. (ek 'an mengikat mulut kant&ng dan dengan kain sutera yang sudah dibawanya, digend&ngnya kantung yang cukup berat itu di punggung, lalu ia menghadapi lima &rang penjaga sambil tersenyum. ,ajulah dan turuti majikan kalian kalau kalian ingin 1071 merasakan kematian!" $entu saja lima &rang penjaga itu tidak takut. %ncaman itu hanya keluar dari mulut se&rang wanita cantik yang dahulunya adalah selir majikan mereka! Se&rang wanita muda cantik yang lemah lembut dan berkulit halus mulus seperti itu, tentu saja tidak menakutkan! Empat &rang penjaga t idak sabar lagi dan mereka memang sudah ingin sekali segera menangkap dan merangkul wanita cantik itu, maka merekapun menyerbu dan seperti hendak berebut dulu menerkam (ek 'an. 6anita ini tersenyum, tubuhnya berkelebat, kaki tangannya bergerak 1072 dan lima &rang penjaga itupun terjengkang! Entah apa yang dilakukan, tidak dapat dilihat &leh lima &rang itu saking cepatnya gerakan kaki tangan (ek 'an. $ahu*tahu lima &rang itu merasa dada atau perut mereka terpukul atau tertendang, keras sekali, membuat mereka terjengkang. /&a* wangwe dan para selir dan pelayan yang berada di luar kamar, mundur ketakutan melihat betapa lima &rang penjaga itu terjengkang dan terbanting. $angkap ia! 0unuh!" /&a*wangwe memberi semangat kepada lima &rang penjaganya yang sudah bangkit kembali. 1073 #ia merasa khawatir sekali melihat betapa hampir semua hartanya diambil &leh (ek 'an. 'ima &rang penjaga itu menjadi malu sekali. #alam segebrakan mereka telah dir&b&hkan &leh se&rang wanita muda yang cantik! ,ereka kini mencabut senjata g&l&k dari pinggang dan dengan sikap mengancam mereka mengepung lagi dari depan. ,elihat ini, (ek 'an tersenyum. Kalau kalian berani menyerangku dengan g&l&k itu, kalian akan mampus!" %kan tetapi, lima &rang penjaga itu sudah terlalu marah dan karena mereka memegang senjata, pula mereka berlima, 1074 tentu saja mereka tidak gentar menghadapi (ek 'an yang bertangan k&s&ng, walaupun mereka tahu bahwa wanita itu lihai sekali. Sambil mengeluarkan bentakan nyaring, merekapun menerjang, g&l&k mereka gemerlapan tertimpa sinar lampu dan lima batang g&l&k sudah menyambarnyambar ke arah (ek 'an. %kan tetapi, dengan tenang sekali (ek 'an berl&ncatan. $ubuhnya bagaikan berubah menjadi bayangan yang menyelinap di antara gulungan sinar g&l&k. %nehnya, tak pernah ada g&l&k yang mampu menyentuhnya. $iba*tiba, 1075 penjaga yang mengenal (ek 'an tadi mengaduh dan diapun r&b&h, g&l&knya sudah berpindah ke tangan (ek 'an! Empat &rang penjaga lain mempercepat gerakan serangan mereka. %kan tetapi, (ek 'an menggerakkan g&l&knya, dengan gerakan memutar sehingga nampak sinar panjang g&l&k itu menyambar ke arah empat &rang lawannya dan terdengar mereka itu menjerit dan se&rang demi se&rang r&b&h berkel&j&tan dengan leher hampir putus! #arah bercucuran membanjiri lantai. (ek 'an memandang kepada penjaga yang mengenalnya tadi, yang dir&b&hkannya dengan 1076 tendangan dan dirampas g&l&knya dan iapun tersenyum. %ku sudah berjanji tidak akan membunuhmu!" katanya, akan tetapi g&l&knya bergerak dan &rang itupun menjerit karena pundaknya terbac&k g&l&k sehingga terluka parah. %kan tetapi, betapapun parahnya, dia tidak akan mati. (ek 'an mel&ncat keluar kamar. Semua selir dan pelayan lari ketakutan. /&a*wangwe juga melarikan diri, akan tetapi suara halus terdengar membentak di belakangnya. Engkau hendak mencelakai aku, maka patut dihukum!" G&l&knya menyambar dan hartawan itu menjerit* jerit sambil memegangi kepala dengan kedua tangan. 1077 #ua buah daun telinganya telah buntung terbabat g&l&k. (ek 'an tertawa, membuang g&l&knya lalu mel&mpat keluar, menghilang dalam kegelapan malam. (eristiwa itu tentu saja cepat sekali tersiar dan dalam waktu beberapa hari saja, hampir seluruh penduduk k&t& 3eceng telah mendengar akan perist iwa hebat yang menimpa keluarga /&a. 0ukan hanya &rang suka sekali membicarakan malapetaka yang menimpa keluarga /&a, juga membicarakan aib yang mencemarkan nama dan keh&rmatan hartawan itu, dan yang paling menggegerkan &rang adalah berita tentang 1078 (ek 'an yang kini menjadi se&rang wanita cantik yang memiliki ilmu kepandaian tinggi sekali dan juga berwatak amat kejam. (eristiwa lain yang amat menggemparkan adalah ditemukannya tiga &rang pria muda yang sudah menjadi mayat di dalam sebuah kuil tua. ,ereka tewas dalam keadaan yang amat aneh, yaitu berada di atas pembaringan di dalam kuil tua itu, hampir tanpa pakaian, dan kepala mereka retak seperti telah dipukul dengan benda keras. $ak se&rangpun menduga bahwa mereka ini, tiga &rang pemuda tampan, juga tewas di tangan (ek 'an, dan tangan lembut halus itulah yang 1079 telah membikin retak kepala mereka dengan tamparan yang amat ampuh! (ek 'an membunuh t iga &rang muda itu karena mereka itu dianggap akan dapat memb&c&rkan rahasianya! ,aka muncullah di dunia kang*&uw se&rang iblis betina yang amat berbahaya, bahkan lebih berbahaya dari pada )ekin Kui*b&, guru (ek 'an di waktu masih muda. 0iarpun )ek*in Kui*b& dahulu juga se&rang wanita gila laki*laki, pengumbar nafsu jahat, namun dibandingkan (ek 'an, ia masih kalah sedikit. (ek 'an, di samping ilmu kepandaiannya yang tinggi, dan perasaan bencinya kepada semua &rang yang dianggap 1080 merugikan, juga memiliki kecantikan yang amat menarik. #engan senjata ini, mudah saja baginya untuk menjatuhkan hati setiap &rang pria yang akan dijadikan k&rbannya. 6anita itu memang manis. Se&rang wanita petani yang rajin. %gaknya karena sudah terbiasa bakerja keras di sawah ladang, maka wanita itu memiliki tubuh yang padat dan sehat kuat, pinggangnya ramping pinggulnya besar, tubuhnya tegak. 0iarpun kulit kaki tangan, leher dan mukanya agak kec&klatan karena sinar matahari, namun c&klat yang sehat dan kulit itu tetap halus mulus. 6ajahnya yang manis tidak berkurang 1081 karenanya, bahkan nampak lebih manis karena mengandung kewajaran tanpa alat rias. 7sianya masih muda, paling banyak dua puluh lina tahun. 6anita petani ini sedang sibuk mencabuti rumput dan tumbuh*tumbuhan liar di antara tanaman gandum. Ia menggunakan caugkul atau kadang*kadang juga sebuah arit dan ia bekerja dengan asyik sekali. Sungguh merupakan penglihatan yang mengagumkan. 6anita itu kadang*kadang membungkuk, dan kedua tangannya bergerak dengan cekatan, bantuk tubuhnya indah ketika membungkuk dan 1082 kadang juga berdiri tegak untuk membuang segenggam rumput keluar ladangnya. /elana kakinya digulung sampai ke lutut dan kaki itu terbenam ke tanah berlumpur sebatas betis, sehingga kulit kaki antara betis dan lutut nampak putih mulus, jauh berbeda dengan kulit tubuh yang terbuka dan terbakar matahari. 6anita itu bekerja dengan sangat tekun dan asyik sehingga iapun sama sekali tidak melihat bahwa se&rang pria yang tadinya berjalan di jalan raya tak jauh dari ladangnya, kini berhenti dan sampai lama &rang itu memandang kepadanya 1083 dengan kagum. (ria itu adalah se&rang pemuda yang mudah sekali dikenal, karena punggungnya b&ngk&k, di bawah tengkuk terdapat sebuah daging men&nj&l besar. #ia adalah Sie 'i&ng! Setelah beberapa saat seperti terpes&na menyaksikan pemandangan indah itu, bukan hanya kemanisan wanita petani, melainkan keseluruhan tamasya alam yang melatarbelakangi bentuk tubuh wanita itu, Sie 'i&ng sadar bahwa amat t idak s&pan kalau memandangi se&rang wanita seperti itu. %kan tetapi, pemandangan itu amat indah sehingga se&lah*&lah menahannya untuk tinggal lebih lama di 1084 tempat sunyi itu. 'atar belakang ladang itu merupakan pegunungan yang hijau dan ladang di belakang wanita itu amat luasnya, juga kehijauan dengan tanaman gandum. Sunyi. )anya di kejauhan nampak beberapa &rang wanita atau pria yang juga membersihkan ladang mereka seperti yang dilakukan wanita itu. )awa udara amat segar, matahari amat cerah, dan duduk di bawah lindungan p&h&n besar itu sungguh teduh dan nyaman. Sie 'i&ng duduk di bawah p&h&n di tepi jalan, dan kesunyian itu membuat dia melamun. $erkenanglah dia kepada semua peristiwa yang menimpa 1085 dirinya, yang baru lalu. $erkenang dia akan kunjungannya kepada encinya, pertemuannya dengan encinya, cihu*nya, kemudian dengan 3auw 0i Sian. Kemudian betapa cihu*nya yang kini berubah sama sekali wataknya itu dibunuh &rang, dan menurut 0i Sian, pembunuhnya adalah dia! (adahal, dia sama sekali tidak melakukan perbuatan itu! 0ahkan encinya sendiripun menyangka dia yang menjadi pembunuh untuk membalas dendam kematian &rang tuanya. Kiranya cihu*nya itu yang telah membunuh ayah dan ibunya, juga suhengnya dan se&rang pelayan, juga semua binatang peliharaan &rang 1086 tuanya. +elaslah bahwa cihu*nya itu mendendam kepada &rang tuanya, amat membenci &rang tuanya. #ia sendiripun tentu telah dibunuh cihu*nya itu kalau tidak ada encinya, Sie 'an )&ng. Enci )&ng, sungguh kasihan engkau1." Sampai di sini Sie 'i&ng mengeluh dalam hatinya. #ia dapat membayangkan betapa sengsara keadaan encinya ketika pembunuhan atas keluarga mereka itu terjadi! 7ntuk menyelamatkan dirinya, se&rang adik yang ketika itu masih kecil, baru berusia sepuluh bulan, maka encinya itu telah meng&rbankan dirinya! Ia 1087 menyerahkan dirinya kepada si pembunuh kejam itu, demi menyelamatkan diri adiknya. #an akhirnya, encinya itu bahkan menjadi isteri pembunuh. ,ereka saling mencinta! #an diapun selamat, tidak ikut dibunuh! $idaklah aneh kalau encinya menuduh dia yang telah membunuh 3auw Sun K&k. 0ukankah sudah sepatutnya kalau dia membunuh &rang yang telah membasmi keluarga &rang tuanya itu. %palagi di sana ada 0i Sian yang dengan sungguh mengatakan bahwa gadis itu telah melihat dia pada malam pembunuhan terjadi. ,elihat dia, b&ngk&knya, bert&peng dan 1088 kemudidn t&peng itu ditemukan pula &leh 0i Sian, di luar kamarnya. Sungguh aneh sekali! Siapa yang membunuh 3auw Sun K&k. #an mengapa pula pembunuh itu agaknya menyamar sebagai dirinya, untuk menjatuhkan :tnah kepadanya. (adahal, dia tidak pernah mempunyai musuh di k&ta Sung*jan, kecuali1. cihunya, tentu saja. $adinya dia merasa penasaran dan hendak melakukan penyelidikan untuk dapat memb&ngkar rahasia pembunuhan itu, untuk membukt ikan bahwa dia bukan pembunuhnya. %kan tetapi kemudian ketika dia menemui encinya, Sie 'an )&ng, 1089 encinya itu membuka rahasia yang selama itu dipedamnya, yaitu bahwa cihu*nya itulah &rang yang telah membunuh ayah dan ibunya. $entu saja dia terkejut bukan main, dan mendengar bahwa cihu*nya sejahat itu, diapun kehilangan semangat untuk mencari pembunuh cihu*nya. 0iarlah dia dibunuh &rang, memang itu setimpal dengan kejahatannya. #an diapun tahu bahwa 0i Sian amat membencinya, sakit hati kepadanya. Kalau dia tidak cepat*cepat melarikan diri, tentu gadis itu akan menyerangnya dan memaksanya mengadu nyawa. #an dia sama sekali tidak menghendaki hal itu terjadi. 1090 #ia cinta 0i Sian! #ia telah jatuh cinta kepada gadis itu, kepada kep&nakannya sendiri! 0ahkan dia telah mencintanya sejak mereka masih sama*sama kecil. Kenyataan inilah yang membuat hati pemuda b&ngk&k itu merasa lebih ngeri lagi, maka diapun melarikann diri, menjauhkan diri seperti &rang ketakutan. Sie 'i&ng menghela napas ketika lamunannya membawa dia teringat kepada 0i Sian. 6ajah yang manis dan jenaka itu terbayang di depan matanya, dan dia pun tersenyum. Segala yang ada pada 0i Sian menyenangkan hatinya, mendatangkan 1091 perasaan gembira. #ia harus pergi jauh. #ia akan pergi ke $ibet, untuk memenuhi pesan para gurunya, yaitu melakukan penyelidikan tentang 'ima )arimau $ibet yang mengaku sebagai utusan #alai 'ama dan yang berusaha keras untuk membasmi para pendeta, terutama para t&su yang melarikan diri dari )imalaya, seperti )imalaya Sam '&jin yang menjadi gurunya, juga (ek*sim Sian*su, supek dan gurunya yang juga menjadi gurunya sendiri. #ia harus dapat menunaikan kewajiban ini dengan berhasil, mampu menjernihkan suasana dan mencari sebab yang mend&r&ng para pendeta 'ama di 1092 $ibet memusuhi para t&su di )imalaya. ,emang merupakan pekerjaan yang besar dan amat sukar, bahkan amat berbahaya, namun dia sudah mengambil keputusan untuk melaksanakan tugas itu sampai berhasil atau dia b&leh mempertaruhkan nyawanya. Semua itu tidak ada artinya kalau dibandingkan dengan budi besar yang telah diterimanya dari para gurunya. Kalau tidak ada mereka, dia hanyalah se&rang pemuda b&ngk&k yang tidak berdaya dan tidak ada manfaatnya, tidak ada artinya hidup di dunia, hanya menjadi bahan cem&&han belaka. %langkah cantiknya wanita petani itu, pikirnya. #an 1093 alangkah bahagianya &rang yang menjadi suaminya. (asti ia sudah bersuami, pikirnya. ,engapa wanita itu bekerja se&rang diri. ,ana suaminya. 0etapa akan menyenangkan hati kalau suaminya juga ikut pula bekerja. (ekerjaan akan terasa ringan. %h, betapa bahagianya wanita itu dan suaminya! Sie 'i&ng mera-a heran mengapa hal*hal yang sekecil ini membuat dia membuka mata bahwa kebahagiaan sebenarnya berada dalam diri apa saja, setiap &rang dapat menikmati kebahagiaan hidupnya apabila dia tidak memikirkan hal*hal lain, tidak menginginkan hal*hal lain. %pabila &rang menyadari 1094 betapa berlimpahnya kemurahan $uhan 3ang ,aha Kasih, apabila dia menyerahkan segalanya kepada $uhan, maka akan naspak bahwa hidup ini sesungguhnya merupakan nikmat pemberian dan anugerah $uhan yang tak terlukiskan besarnya. 0abkan bernapaspun mendatangkan kenikmatan dan kebahagiaan, belum lagi makan, minum dan segala kegiatan lain. #uduk melamun di bawah p&h&n itupun mengandung kenikmatan tersendiri! 3a $uhan, terima kasih atas segala rahmat*,u1." Sie 'i&ng berbisik dan wajahnya kini cerah sekali, senyum 1095 menghias bibirnya. (ada saat itu, lupalah dia akan segala hal, akan encinya, 0i Sian, pembunuhan atas diri cihu* nya, bahkan dia lupa akan b&ngk&knya! Semua begitu indah kalau pikiran tidak dikacaukan &leh ingatan akan hal*hal yang dianggap tidak menguntungkan dan tidak menyenangkan aku". %kan tetapi, tiba*tiba perhatiannya tertarik kepada tujuh &rang yang datang dari jauh menuju ke tempat itu. ,ereka itu tujuh &rang laki*laki yang agaknya hendak pergi ke dusun para petani, dan melihat sikap mereka, diam*diam Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. ,ereka itu jelas bukan petani. /ara 1096 mereka berjalan melenggang, pakaian dan sikap mereka, bahkan melihat gagang g&l&k dan pedang tersembul di balik pundak mereka. +elas bahwa mereka itu adalah g&l&ngan &rang*&rang persilatan, atau &rang kang*&uw. ,ungkinkah ada &rang*&rang kang*&uw tinggal di dusun itu. %taukah mereka itu pendatang dari luar. Kekhawatirannya terbukti ketika dia melihat beberapa &rang petani, laki*laki dan perempuan, melarikan diri meninggalkan sawah ladang mereka. Semua petani yang tadi bekerja di ladang, melarikan diri begitu melihat tujuh &rang 1097 laki*laki itu. Kecuali wanita yang tadi membangkitkan kekaguman hati Sie 'i&ng. Ia sedang asyik mencabuti rumput, dengan membungkuk membelakangi jalan sehingga ia tidak melihat kedatangan tujuh &rang laki*laki itu. Sie 'i&ng siap siaga, akan tetapi dia masih duduk di bawah p&h&n. #engan duduk seperti itu, dia memang agak terserabunyi &leh semak alang*alang yang tumbuh di tepi sel&kan dekat ladang. 2amun, dia memandang penuh perhatian. Kini, tidak ada lagi petani yang bakerja di ladang yang luas itu kecuali wanita tadi. $epat seperti yang dikhawatirkan, tujuh &rang laki* laki itu 1098 berhenti melangkah ketika tiba di dekat ladang di mana wanita itu masih bekerja. 6anita itu menungging dengan pinggul ke arah mereka, tidak menyadari bahwa cara ia berdiri dan bekerja ini se&lah memamerkan pinggulnya yang bulat dan besar itu, tidak tahu bahwa ada tujuh &rang kasar sedang menikmati pandangan yang mengagumkan mereka itu. #an se&rang di antara mereka, yang mukanya penuh brew&k dan agaknya menjadi pemimpin mereka, tertawa bergelak. )a*ha*ha, sungguh indah sekali tubuh itu! /&ba kulihat bagaimana wajahnya!" 1099 #ia mengambil sebuah batu dan melempar batu itu dengan keras ke arah tanah lumpur dekat wanita itu. %ir lumpur memercik dan meng&t&ri paknian wanita itu yang agaknya baru sadar dan iapun cepat meluruskan tubuh, membalikkan kepala memandang. ,atanya terbelalak dan mulutnya ternganga ketika ia melihat tujuh &rang itu. Ia men&leh ke kanan kiri dan baru sekarang ia tidak melihat adanya mereka yang tadi bekerja di ladang. 6anita itu kini terbelalak, mukanya pucat sekali dan matanya mengingatkan Sie 'i&ng kepada mata seek&r kelinci kalau ditangkapnya. 'iar 1100 ketakutan! )a*ha*ha, cantik! ,anis sekali, dan perempuan dusun tentu sehat dan segar, ha*ha*ha!" Si brew&k itu dengan langkah lebar lalu menghampiri tepi ladang, berdiri di tepi sambil menjulurkan tangan ke arah wanita itu. ,anis, ke sinilah dan bersihkan kaki tanganmu. ,ari engkau ikut dengan kami, ha*ha*ha!" 6anita itu agaknya, seperti para petani lainnya, sudah tahu siapa adanya tujuh &rang laki*laki itu. #engan tubuh menggigil dan muka pucat ia hanya menggeleng kepala tanda ia tidak mau, akan tetapi tidak ada suara keluar dari mulut yang gemetar itu. 1101 %hh, manis, jangan malu*malu. 2anti kalau kami mendapatkan sumbangan yang cukup banyak dari dusundusun, tentu aku tidak akan melupakanmu dan akan memberi hadiah yang besar kepadamu. )ay&lah, senangkan dan hibur hati kami yang sedang kesepian ini, manis. )a*ha* ha!" Enam &rang lainnya yang menunggu di tepi jalan ikut pula tertawa. ,ereka semua senang melihat wanita petani yang berwajah manis dan bertubuh padat itu. 6anita itu tidak berani berkutik, berdiri menggigil dan terus saja menggeleng kepala tanda bahwa ia tidak sudi memenuhi permintaan si brew&k itu. 1102 Si brew&k kini membelalakkan matanya lebar*lebar. %pa. Engkau berani men&lak perintah $iat*jiauw +it*eng ($ujuh Garuda 0ercakar 0esi)." #ia memukulkan kepalan kanannya pada telapak tangan kiri sehingga mengeluarkan bunyi keras. %pa engkau sudah b&san hidup dan memilih mampus. Sebelum mampus pun kau tidak akan lepas dari tangan kami! %pa kau lebih suka diperk&sa sampai mati daripada melayani kami dangan manis." 6anita itu menjadi semakin pucat dan tiba*tiba kakinya yang menggigil tidak manpu lagi menahan tubuhnya. Ia jatuh 1103 berlutut di atas lumpur! #an ia memberi h&rmat kepada si brew&k itu. %mpunkan saya1. saya sudah bersuami1., ampunkan saya1." )a*ha*ha, lebih baik lagi! Kalau engkau sudah bersuami, lalu apa sukarnya melayani kami. )ay&, ke sinilah!" Si brew&k kembali menjulurkan tangannya ke arah wanita itu. $idak1. tidak1. tidak!" 6anita itu menjerit histeris lalu menangis. ,arahlah si brew&k. %gaknya dia tidak mau turun ke lumpur karena sepatunya masih baru. #ia meneng&k dan memerintahkan anak buahnya. $urun dan seret ia ke mari!" 1104 Se&rang di antara mereka, yang termuda, berusia kurang lebih tiga puluh lima tahun sedangkan yang lain antara empat puluh lima tahun, segera melangkah maju dengan sikap gagah. 5rang ini mukanya kecil sempit dan panjang, kepucatan seperti &rang berpenyakitan, matanya sipit dan hidungnya pesek. #ia menyeringai ketika dia turun ke ladang menghampiri wanita itu yang bangkit berdiri dan menc&ba untuk melarikan diri menjauhi &rang itu. Ia adalah se&rang wanita, akan tetapi sejak kecil ia bekerja di sawah ladang. $ubuhnya kuat sekali dan ia sudah terbiasa di lumpur, maka ia 1105 dapat berlari cepat. 0erbeda dengan laki*laki yang mengejarnya. 0iarpun dia se&rang kasar yang memiliki kekuatan dan kepandaian, akan tetapi belum pernah dia berjalan di dalam lumpur, apalagi dia bersepatu, tidak seperti wanita petani itu yang bertelanjang kaki. ,aka, sukarlah baginya untuk menangkap wanita itu! Kawan* kawannya menjadi gembira dan merekapun mengepung ladang itu, menghadang wanita yang hendak melarikan diri. 6anita itu menjadi semakin ketakutan. )anya pinggir yang dihalangi s&l&kan itulah yang tidak dihadang penjahat, maka iapun lari ke situ dan mel&ncat ke dalam s&l&kan, terus 1106 mendaki, dikejar &leh tujuh &rang itu yang tertawa* tawa dan membuat gerakan menakut*nakuti. ,ereka itu memper&leh hiburan, seperti tujuh ek&r kucing mempermainkan seek&r tikus sebelum menerkan dan mengganyangnya. Kebetulan sekali wanita itu melihat Sie 'i&ng yang duduk di bawah p&h&n, maka iapun lari ke arah p&h&n itu, lalu menubruk Sie 'i&ng yang masih duduk bersila. Sie 'i&ng merasa betapa wanita itu merangkulnya, dan karena pakaian wanita itu penuh lumpur, maka pakaiannya sendiripun terkena lumpur. #ia merasa betapa dada yang menempel pada pundaknya itu 1107 berdebar dan bergel&mbang, dan betapa napas itu terengahengah. $&l&nglah1. t&l&nglah saya1. aduh, lebih baik saya mati daripada tertawan mereka1. t&l&nglah saya1." Enci yang baik, tenanglah dan duduklah di belakangku. 0iar aku yang akan menghadapi mereka." kata Sie 'i&ng. Kini tujuh &rang itu sudah tiba di bawah p&h&n. Si brew&k marah sekali melihat wanita itu berlutut di belakang se&rang laki*laki yang duduk barsila. #ia tidak perduli apakah pria itu suami si wanita. 0aginya, tidak perduli wanita itu bersuami atau tidak, kalau sudah dikehendakinya, harus diserahkan kepadanya! 1108 )eiii, siapa engkau." ,endengar bentakan yang nadanya amat c&ngkak ini, Sie 'i&ng lalu bangkit berdiri. 2amaku Sie 'i&ng. %ku melihat betapa kalian mengganggu wanita ini. %pakah kalian tidak malu. Kalian ini tujuh &rang laki*laki pengecut yang suka mengganggu wanita yang tak berdaya. (ergilah kalian dari sini sebelum aku muak melihat tingkah kalian yang tidak sen&n&h seperti binatang itu!" Sie 'i&ng memang marah sekali melihat perbuatan mereka tadi. $ujuh &rang itu terbelalak. Keheranan melampaui kemarahan mereka sehingga mereka saling pandang. %da 1109 se&rang pemuda biasa, b&ngk&k pula, berani bicara seperti itu kepada mereka. Sungguh aneh, aneh sekali sehingga mereka lupa akan kemarahan mereka, bahkan mereka mulai tertawatawa. )eh*heh, apakah engkau se&rang pendekar." tanya si brew&k untuk mengejek. Se&rang pendekar yang b&ngk&k! (endekar 0&ngk&k! )aha* ha!" %was kau, (endekar 0&ngk&k. Kupenggal punukmu untuk kubuat menjadi punuk panggang, baru tahu rasa kau!" Si brew&k melangkah maju selangkah. )ei, Sie 'i&ng, apakah engkau sudah buta, ataukah memang tuli. %ndaikata 1110 engkau tidak mengenal kami, tentu sudah mendengar akan nama besar $iat*jiauw +it*eng!" Sie 'i&ng tersenyum. $ujuh Garuda /akar 0esi atau $ujuh Garuda /akar $ahu aku tidak perduli." 6ah, pemuda b&ngk&k ini memang sudah b&san hidup!" kata si brew&k sambil memberi isarat kepada anak buahnya yang termuda, yang tadi mengejar*ngejar wanita itu tanpa hasil. Si mata sipit hidung pesek ini, yang tadi merasa penasaran dan rugi karena tidak mampu menerkam si manis, kini melangkah maju, lenggangnya dibuat*buat seperti se&rang jag&an aseli yang tidak pernah terkalahkan. #ia 1111 melenggang seperti layangan yang tak seimbang, c&ndang ke kanan dan ke kiri, kepalanya ditegakkan, dadanya dibusungkan. %kan tetapi, karena dadanya memang tipis dan perutnya besar, maka yang menjadi busung bukan dadanya melainkan perutnya! )eiii, &rang muda yang t&l&l! Engkau ini masih muda, lemah dan b&ngk&k pula, apa engkau tidak tahu diri. Engkau berani menentang kami, hanya untuk membela se&rang perempuan dusun. %pamukah perempuan itu." tanyanya dan suaranya dibesar*besarkan agar berwibawa, akan tetapi karena suaranya memang kecil parau seperti suara se&rang 1112 penderita batuk kering, maka tetap saja suara yang keluar sama sekali tidak berwibawa, malah lucu. 0iarpun di dalam hatinya Sie 'i&ng merasa marah sekali, namun dia tetap tenang dan sabar. Enci ini adalah kerabat yang paling dekat karena ia termasuk &rang yang lemah tertindas, membutuhkan bantuan. #an kalian adalah &rang&rang jahat, manusia*manusia berwatak iblis yang patut ditentang!" Si mata sipit hidung pesek mengerutkan alisnya dan membentak marah. 6ahhh, engkau ini pemuda kurang ajar, aku yang akan menghajarmu, kusiksa sampai mampus!" Setelah berkata 1113 demikian, diapun menyerang. 0iarpun tubuhnya kerempeng dan dia kelihatan berpenyakitan, ternyata si mata sipit hidung pesek ini mampu bergerak dengan cepat sekali dan sambaran tangan kanannya ketika menj&t&s ke arah muka Sie 'i&ng mengandung tenaga yang terlatih. 6uuuuuttt1.!" $&nj&kan dengan tangan terkepal itu menyambar ke arah pipi kiri Sie 'i&ng. %kan tetapi pemuda b&ngk&k ini tenang saja, se&lah*&lah tidak tahu bahwa dia diserang dengan t&nj&kan yang akan dapat membuat pipinya bengkak dan giginya r&nt&k! 0aru setelah kepalan itu hanya 1114 terpisah satu sentimeter saja dari pipinya, secepat kilat dia menarik kepala ke belakang, tangan kiri menyambar, menangkap lengan kanan lawan dan diapun mend&r&ng, menambahkan tenaga d&r&ngan pukulan itu dengan tenaganya sendiri sehingga kepalan kanan si sipit pesek itu meluncur terus dan melingkar ke arah pipi kirinya sendiri. #esss1! %ughhhh1.!" 0eberapa buah gigi berl&mpatan keluar dari mulutnya yang terbuka, dan hidungnya berdarah karena kepalan tangan kanannya tadi dengan kuat sekali telah menghantam ke arah mukanya sendiri! 1115 %uhh1. auhh1. auhhh1.!" #ia mengerang kesakitan, tidak mampu berkata aduh" karena mulutnya terasa seperti remuk. #ia membungkuk*bungkuk dan kedua tangan dengan sibuknya memegang*megang dan meraba*raba mulut dan hidung. Se&rang di antara mereka yang bertubuh tinggi besar seperti raksasa, mukanya hitam dan kulit muka itu kaku seperti punggung buaya, agaknya muka itu memang rusak &leh penyakit kulit yang hebat. #i antara tujuh &rang ger&mb&lan itu, dia terkenal sebagai se&rang yang memiliki 1116 tenaga besar, dan juga wataknya amat s&mb&ng karena memang sulit mencari &rang yang mampu mengalahkan raksasa muka hitam ini. %gaknya dia masih terlalu mengandalkan kehebatan diri sendiri sehingga melihat Sie 'i&ng mengalahkan kawannya, dia masih juga memandang rendah pemuda b&ngk&k itu dan agaknya dia menganggap bahwa kekalahan si mata sipit hidung pesek itu tadi hanya karena keb&d&hannya sendiri, bukan karena kelihaian pemuda b&ngk&k. 0ahkan dia merasa terlalu tinggi untuk berkelahi melawan se&rang pemuda b&ngk&k, maka dia ingin mengalahkan pemuda itu dengan wibawanya saja. )eii, b&cah ingusan! 'ekas engkau berlutut dan 1117 memanggil engk&ng (kakek) kepadaku, baru aku akan mengampunimu! /epat1.!" Sepasang matanya yang hitam dan menc&r&ng itu mel&t&t galak. Engk&ngku sudah mat i, dan seingatku, dia tidak seburuk engkau." kata Sie 'i&ng dengan sikap tenang. Kalau begitu, aku akan memaksamu berlutut!" bentak si raksasa muka hitan dan diapun sudah menyerang dengan kedua tangannya mencengkeram ke arah kepala dan dada Sie 'i&ng. Ketika pemuda ini menarik diri ke belakang, tiba*tiba kaki kanan raksasa itu menendang ke arah lututnya. Kalau sasaran tendangan itu terkena, tentu Sie 'i&ng akan benarbenar 1118 diharuskan berlutut karena tendangan itu kuat bukan main. 2amun, tentu saja Sie 'i&ng yang tingkat kepandaiannya jauh lebih t inggi, dapat melihat gerakan serangan ini dengan jelas, maka mudah saja baginya untuk mendahului lawan. Sebelum kaki yang menendang itu sampai ke tubuhnya, dia merendahkan diri, menggeser kaki ke kiri dan dari samping tangannya m&n&t&k ke arah lutut kanan itu. $ukkk!" Seketika kaki yang besar itu terasa lumpuh dan tanpa dapat dicegah lagi raksana muka hitam itu jatuh berlutut di atas kaki kanan dan kebetulan dia jatuh berlutut di 1119 depan Sie 'i&ng! (emuda itu tersenyum dan berkata dengan suara mengejek. %ku bukan engk&ngmu, tidak perlu engkau berlutut memberi h&rmat!" $entu saja ucapannya ini membuat raksas muka hitam itu menjadi marah sekali. #ia mel&mpat berdiri, akan tetapi kembali terguling karena kakinya masih terasa lumpuh. ,elihat ini, kawan*kawannya menjadi marah akan tetapi sekaligus maklum bahwa pemuda b&ngk&k itu benar*benar se&rang pendekar yang amat lihai! ,aka, tanpa banyak cakap lagi mereka mencabut senjata g&l&k atau pedang dari 1120 punggung mereka dan di lain saat, Sie 'i&ng telah dikepung tujuh &rang yang memegang senjata tajam. ,elihat ini, wanita itu menangis ketakutan. +angan bunuh dia1. ahh, jangan bunuh dia yang tidak berd&sa1." ratapnya sambil menangis. ,endengar ini, si brew&k tertawa, )a*ha*ha, jadi engkau mau ikut denganku secara sukarela kalau kami lepaskan b&cah b&ngk&k ini." $idak, tidak1. kalian bunuhlah aku, akan tetapi1. jangan bunuh dia yang tidak berd&sa1." Enci, tenanglah. ,ereka tidak akan mampu membunuhku atau membunuhmu!" kata Sie 'i&ng kepada wanita itu, 1121 hatinya terasa gembira sekali karena ternyata wanita dusun yang dit&l&ngnya itu adalah se&rang wanita yang hebat! 0erani meng&rbankan nyawa untuk mempertahankan keh&rmatan, juga amat baik budi sehingga tidak tega melihat dia dikepung dan diancambunuh &leh para penjahat itu. Kini tujuh &rang penjahat itu sudah menggerakkan senjata mereka dan serentak mereka menyerang. 2amun, baru mereka menyerang dua tiga jurus tubuh pemuda b&ngk&k itu sudah lenyap, berubah menjadi bayangan yang dengan cepatnya menyelinap di antara sambaran senjata mereka. 1122 ,ereka merasa terkejut, akan tetapi juga penasaran dan mereka terus mengarahkan senjata mereka, menyerang bayangan yang amat gesit itu. %kan tetapi, tiba* tiba bayangan itu lenyap dan tahu*tahu pemuda b&ngk&k itu sudah menyerang dari atas, bagaikan seek&r naga dari angkasa saja! #an sekali kaki tangannya bergerak, empat &rang jatuh tersungkur seperti disambar petir dari atas! $iga &rang penjahat lainnya terkejut sekali, namun merekapun hanya diberi kesempatan untuk beng&ng sejenak karena tiba*tiba saja merekapun terjungkal r&b&h &leh tamparan tamparan 1123 tangan Sie 'i&ng yang ampuh bukan main itu. $ujuh &rang itu baru sekarang merasa jerih. ,ereka bertujuh, yang memegang senjata, r&b&h dalam beberapa gebrakan saja melawan pemuda b&ngk&k itu! $amparan yang hanya sekali itu saja sudah membuat mereka r&b&h dan bagian badan yang dipukul terasa seperti remuk! Si brew&k, pimpinan mereka dan merupakan &rang yang paling tangguh, dapat lebih dulu bangkit dan dia sudah siap untuk melarikan diri meninggalkan teman*temannya. %kan tetapi dengan beberapa langkah saja, Sie 'i&ng sudah dapat menangkap pundaknya. $ekanan tangan Sie 'i&ng pada pundak itu 1124 membuat si brew&k menggigil saking nyerinya dan diapun jatuh berlutut. (undak yang dicengkeram pemuda b&ngk&k itu seperti dibakar atau dicengkeram kaitan baja membara saja, panas dan perih, nyeri sekali, terasa menusuk* nusuk sampai ke tulang. %mpun, taihiap1. ampun, saya mengaku kalah!" )emm, aku tidak membutuhkan pengakuan kalah darimu! %ku tidak membutuhkan kemenangan. %kan tetapi aku minta agar kalian suka sadar dari kelakuan jahat kalian dan bert&bat!" %mpun, taihiap,1. saya bert&bat1.!" )emm, siapa percaya &m&ngan &rang jahat macam 1125 engkau." Saya bersumpah takkan melakukan kejahatan lagi, taihiap, akan tetapi saya akan bekerja seperti dahulu, yaitu memburu binatang hutan. #ahulunya kami adalah pemburu* pemburu, karena tertarik penghasilan besar lalu mulai meramp&k &rang yang lewat di hutan1." 0enar, engkau bert&bat dan hendak kembali ke jalan benar." tanya Sie 'i&ng. %ku tetap tidak percaya kalau engkau dan teman*temanmu tidak memperlihatkan buktinya. Sumpah mulut saja tidak ada artinya." #ia lalu menggertak, %tau aku akan membiarkan kalian mati tersiksa dengan 1126 memberi pukulan mematikan." Kini dia melepaskan cengkeramannya dan seketika si brew&k tidak merasa nyeri lagi. #ia makin yakin bahwa pendekar muda yang b&ngk&k itu betul*betul lihai. $aihiap, kami bersumpah dan inilah buktinya!" #ia menyambar g&l&knya yang tadi terlempar, membuka sepatu kirinya dan sekali bac&k, lima buah jari kaki kirinya buntung! #arah mengalir deras dari kaki yang buntung jari* jarinya itu. #iam*diam Sie 'i&ng terkejut, akan tetapi juga girang karena dia maklum bahwa si brew&k itu bersungguh* sungguh! )ay& kalian buntungi jari kaki kiri masing*masing seperti 1127 aku, siapa yang tidak mau, aku yang akan membuntunginya sendiri. ,ulai saat ini, kita tidak akan meramp&k manusia lagi, melainkan memburu binatang seperti dulu lagi!" Enam &rang anak buahnya melihat bahwa pimpinan mereka sungguh*sungguh dan merekapun jerih terhadap (endekar 0&ngk&k, demikian mereka menyebut Sie 'i&ng, maka merekapun mengambil senjata masing* masing yang tadi terlempar, lalu membabat buntung jari kaki kiri mereka. ,elihat ini, wanita dusun itu menutupi muka karena merasa ngeri. Sie 'i&ng lalu menghampiri mereka se&rang demi se&rang, 1128 men&t&k kaki kiri mereka di atas bagian yang terluka, mengeluarkan &bat bubuk putih yang ditaburkan pada luka di kaki. Seketika, tujuh &rang itu merasa betapa kenyerian jari yang dibuntungi itu lenyap, dan luka*luka itupun cepat menjadi kering. ,ereka menjadi semakin kagum. Kiranya (endekar 0&ngk&k ini selain amat lihai ilmu silatnya, juga pandai ilmu peng&batan. )al ini sebetulnya tidaklah mengherankan kalau diketahui bahwa se&rang di antara &rang*&rang sakti yang menggembleng Sie 'i&ng adalah (eksim Sian*su, se&rang sakti yang pandai dalam ilmu peng&batan pula. 1129 Ingat akan sumpahmu sendiri," kata Sie 'i&ng ketika mereka semua sudah berdiri dan siap untuk pergi. Kalau kelak kalian tetap menjadi penjahat dan mengganggu &rang lain, dan aku mendengarnya, pasti akan kucari kalian sampai dapat dan bukan hanya jari kaki kalian saja yang harus dip&t&ng. Selain itu, aku akan membangkitkan semangat para penduduk dusun agar mereka bersatu padu dan hendak kulihat, kalau ratusan &rang dusun itu bersatu padu melawan kalian, apa yang dapat kalian lakukan terhadap mereka!" #iam*diam si brew&k dan teman*temannya merasa ngeri. 1130 0ukan saja mereka ngeri terhadap kesaktian (endekar 0&ngk&k, akan tetapi juga ngeri kalau benar penduduk dusun sampai bangkit menentang mereka, maka tentu mereka akan diker&y&k ratusan &rang dan akan dihancur lumatkan &leh mereka yang mendendam kepada mereka. Kalau biasanya mereka itu dapat merajalela adalah karena mereka menang gertakan dan para penduduk dusun itu belum apa* apa sudah ketakutan lebih dulu, melarikan diri bersembunyi daripada melakukan perlawanan berpadu. $ujuh &rang itu, dipimpin &leh Si 0rew&k, menghaturkan 1131 terima kasih kepada Sie 'i&ng, kemudian mereka pergi meninggalkan tempat itu, tidak jadi mengganggu wanita petani atau dusun di dekat ladang itu. Setelah mereka pergi, Sie 'i&ng menghampiri wanita dusun itu dan dengan senyum kagum dia berkata sambil berlutut di dekat wanita yang masih duduk di atas rumput dengan wajah masih diliputi ketegangan itu. 7ntung bahwa engkau tabah sekali menghadapi mereka, enci1." katanya. 6anita iru mengangkat muka, memandang kepadanya dan kembali air matanya menetes*netes turun ke atas pipinya. 1132 ,ulut wanita itu berkemak*kemik, namun tidak ada suara yang keluar, akhirnya, ia mengeluarkan jerit kecil dan merangkulkan kedua lengannya pada pundak dan leher Sie 'i&ng sambil menangis! (emuda b&ngk&k itu terkejut, akan tetapi mendiamkannya saja dan tersenyum ketika dia merasa kehangatan air mata menembus bajunya karena wanita itu menangis di atas dadanya. 0ahkan diapun lalu merangkul dan menepuk*nepuk pundak wanita itu dengan lembut. $enanglah, enci, bahaya sudah lewat sekarang," hiburnya. 6anita itu bahkan mempererat rangkulannya dan terdengar bisikan dari mulut yang disembunyikan di dadanya 1133 itu lirih. %dik yang baik, ahh1. taihiap yang gagah perkasa, engkau telah menyelamatkan diriku1. terima kasih, taihiap, terima kasih1." Suaranya mengandung isak dan tubuhnya gemetar, se&lah*&lah ia teringat akan peristiwa tadi dan membayangkan betapa akan ngerinya kalau ia sampai terjatuh ke tangan tujuh &rang itu. Sudahlah, enci. Sudah semestinya aku melindungimu, dan aku kagum sekali melihat ketabahanmu tadi. 'epaskanlah rangkulanmu, lihat, di sana datang &rang*&rang dusun." ,endengar ini, wanita itu melepaskan rangkulannya dan 1134 dengan wajah masih basah air mata, ia men&leh ke kiri dan benar saja, dari arah dusun, datang berlari*larian banyak sekali penduduk dusun ke tempat itu. #an di tangan mereka terpegang segala macam alat pertanian yang agaknya kini hendak dijadikan senjata. Sie 'i&ng merasa tegang dan juga malu. #ia tahu bahwa mereka yang berlari dan datang itu tadi melihat betapa dia dan wanita itu berpelukan*pelukan! 7ntuk menghilangkan rasa sungkan dan tidak enak itu, Sie 'i&ng lalu bangkit dan memuguti p&t&ngan jari*jari kaki itu, dan mengumpulkannya 1135 di atas sehelai kain saputangan. ,elihat ini, wanita dusun itu bergidik. $aihiap, untuk apakah kau1. mengumpulkan benda*benda mengerikan itu." %ku akan menguburnya, enci." kata Sie 'i&ng sambil memunguti terus. $ak lama kemudian, r&mb&ngan &rang dusun itu tiba di situ. Se&rang laki*laki berusia kurang lebih tiga puluh tahun yang memegang sebatang t&ngkat panjang m&l&ncat maju menghampiri wanita itu. Kui )wa, apa yang telah terjadi." tanyanya, suaranya mengandung kemarahan. 1136 6anita dusun itu menangis dan lari menghampiri laki*laki itu. %ku1. aku hampir saja celaka1.!" serunya sambil menangis dan ia handak merangkul laki*laki yang ternyata adalah suaminya itu. %kan tetapi, liki*laki itu mend&r&ngnya sehingga ia terpelanting. +angan sentuh aku! Engkau perempuan tak tahu malu!" 6anita dusun yang bernama Kui )wa itu terbelalak. Saking kaget dan herannya, ia tidak merasakan kenyerian punggungnya ketika terpelanting &leh d&r&ngan suaminya. %pa1. apa maksudmu1.." tanyanya dangan heran, dan lebih heran lagi ia ketika melihat betapa &rang* &rang lain, para 1137 pria di dusunnya, para tetangganya memandang kepadanya dangan sinar mata mencem&&hkan dan agaknya membenarkan sikap suaminya itu! ,aksudku kautanyakan! ,aksudmulah yang ingin sekali kuketahui! %pa yang telah terjadi di sini." Suaminya itu dangan berang melirik ke arah Sie 'i&ng yang sudah selesai mengumpulkan p&t&ngan jari*jari kaki tadi dan kini berdiri di situ dangan muka ditundukkan, p&t&ngan jari*jari kaki tadi berada dalam buntalan kain saputangan. Suamiku, apakah engkau tidak mendangar dari para tetangga kita tadi. ,ereka, $iat*jiauw +it*eng itu datang lagi!" 1138 kata si isteri yang masih terheran*heran melihat sikap suaminya. $entu saja kami semua mendangar. 'alu di mana mereka dan apa yang telah terjadi di sini." kembali dia men&leh ke arah Sie 'i&ng dangan wajah merah saking marahnya. ,ereka telah dikalahkan &leh taihiap ini, mereka telah melarikan diri dan aku1. aku diselamatkan &leh taihiap ini!" kata si isteri dangan suara gembira dan bangga. 0&h&ng!" $iba*tiba sang suami membentak dan isteri itu kembali terkejut sekali, dan kini Sie 'i&ng mengangkat mukanya, memandang kepada suami itu dengan sinar mata 1139 menc&r&ng. %kan tetapi, dia bersikap sabar karena dia dapat menduga apa yang menjadi sebab sang suami itu bersikap seburuk itu dan mengapa pula &rang*&rang dusun itu berdiri saja, agaknya membenarkan sikap suami itu. Suamiku, kenapa engkau mengatakan b&h&ng. (endekar muda ini yang bernama Sie 'i&ng, dia yang telah menyelamatkan aku dari gangguan mereka, bahkan pendekar perkasa ini yang memaksa mereka untuk meninggalkan pekerjaan jahat mereka, dan mereka bersumpah dangan membuntungi jari*jari kaki mereka sebelum pergi dari sini. %ih, suamiku, pendekar muda ini sungguh perkasa dan kita 1140 sedusun patut berterima kasih kepadanya1." /ukup! Kui )wa, jangan mengira bahwa kami semua adalah &rang*&rang buta dan b&d&h, mudah saja kautipu dengan kata*katamu itu! Kami melihat betapa engkau bercumbu dan berjina dengan dia1." #iam1.!" Kui )wa yang lemah lembut itu kini membentak, dan ia berdiri bagaikan seek&r singa kelaparan atau seek&r betina membela anaknya. +angan engkau berani mengeluarkan ucapan k&t&r itu! (endekar ini menyelamatkan aku, bahkan menyelamatkan &rang sedusun dan kalian berani menuduhnya berbuat yang bukan*bukan." (huhh!" Suami itu meludah. ,ataku belum buta, aku 1141 melihat betapa kalian tadi berpelukan dan berciuman!" Engkau yang b&h&ng! Engkau yang k&t&r dan memang kalian b&d&h! %ku memang merangkulnya sambil menangis, terharu dan menghaturkan terima kasih, dan dia menghiburku, sama sekali kami tidak berciuman1. aihh, agaknya memang matamu telah buta! $aihiap ini menundukkan tujuh &rang ger&mb&lan penjahat itu, membuat mereka taluk dan bert&bat, bahkan mereka telah membuntungi jari*jari kaki sambil bersumpah dan kalian1." Sudah! Siapa percaya &br&lanmu. Engkau memang perempuan tak tahu malu, mungkin dia ini anggauta bahkan 1142 pemimpin peramp&k! #an engkau sudah tergila* gila kepada laki*laki b&ngk&k ini! Sungguh tak tahu malu!" 0erkata demikian, laki*laki yang sedang diamuk cemburu itu lalu mengangkat t&ngkat kayunya dan menghantamkan t&ngkat kayunya kepada Sie 'i&ng! (endekar ini berdiri beng&ng. Sungguh tak disangkanya sama sekali bahwa cemburu dapat membuat &rang menjadi seperti gila! Saking herannya, ketika suami itu memukul dengan t&ngkat kayu, diapun diam saja, tidak bergerak seperti patung dan pada saat kayu itu menghantam kepalanya, 1143 barulah dia mengerahkan sin*kang untuk melindungi kepala yang dipukul itu. Krakkk!" $&ngkat kayu itu patah*patah ketika bertemu dangan kepala Sie 'i&ng. %hh1.!" Suami wanita dusun itu terbelalak dan mukanya pucat memandang kepada t&ngkat yang tinggal sep&t&ng pendek di tangannya, sedangkan t&ngkat yang kuat itu telah patah menjadi tiga p&t&ng! Kepala &rang b&ngk&k itu melebihi besi kerasnya! Sie 'i&ng mengangkat muka memandang kepada suami itu dangan sinar mata menc&r&ng. )emm, engkau memang &rang 1144 b&d&h, keras kepala, dan memang sepatutnya kalau matamu buta! Engkau tidak patut menjadi suami dari se&rang isteri yang begini baik hati, tabah dan berani mempertaruhkan nyawa untuk menjaga keh&rmatannya. Engkau pantasnya menjadi suami seek&r kambing atau seek&r m&nyet! )uh, menjemukan sekali!" katanya dan diapun melemparkan buntalan itu ke atas tanah, kemudian berpaling kepada wanita dusun sambil memberi h&rmat. Enci, maafkan kalau aku hanya membikin engkau menjadi ribut dangan suamimu. Selamat tinggal, enci, sem&ga $uhan 1145 akan menyadarkan suamimu ini!" #an sekali berkelebat, Sie 'i&ng lenyap dari depan mereka, membuat suami wanita itu dan para penduduk dusun terkejut dan mel&ng&. Suami itupun terkejut dan dia menjadi ketakutan. %pakah dia1. dia itu tadi1. setan1.." tanyanya kepada isterinya. Isterinya menjadi gemas sekali. $angannya bergerak manampar. (lakkk!" pipi suami itu telah ditamparnya! 'aki*laki yang t&l&l, gila &leh cemburu buta! ,asih berani engkau mengatakan bahwa pendekar sakti itu setan. Engkau inilah yang setan! Kalian tidak percaya akan ceritaku tadi, ya. 1146 Kalian semua mengira bahwa aku telah berjina dangan dia karena kalian melihat dari jauh betapa kami saling berangkulan. 5hhhh, memang kalian ini &rang*&rang b&d&h! #angar baik*baik. $ujuh &rang penjahat itu datang ke sini. %ku tidak tahu bahwa mereka datang maka aku tidak sempat lari seperti yang lain. #an mereka itu mengejar* ngejarku, hendak menangkapku dan tentu saja, dengan niat yang amat k&t&r dan hina! #an aku melihat pendekar itu duduk se&rang diri di bawah p&h&n. $adinya aku tidak tahu bahwa dia pendekar, akan tetapi dalam keadaan ketakutan setengah mati itu, aku 1147 lari padanya dan m&h&n t&l&ng. Siapa saja akan kumintai t&l&ng dalam keadaan hampir mati ketakutan seperti itu. #an dia bangkit, dia mengalahkan semua penjahat, memaksa mereka itu bert&bat, dan mereka membuntungi jari*jari kaki kiri mereka untuk tanda bert&bat. #an kalian tidak percaya. #an engkau, engkau sudah gila, engkau malah mencemburui kami dan engkau malah menghina pendekar itu. ,asih untung hanya t&ngkatmu yang dipatahkan, bukan lehermu! Kalau kalian t idak percaya, lihat ini buktinya!" #ia memungut i jarijari kaki itu untuk dikuburkan. 2ah, makanlah ini!" 6anita itu 1148 lalu melemparkan buntalan itu ke arah suaminya, setelah membuka ikatannya. #an p&t&ngan*p&t&ngan jari kaki, sebanyak tiga puluh lima p&t&ng, berhamburan mengenai muka dan leher suaminya. Si suami tentu saja bergidik ngeri juga para penduduk dusun merasa ngeri ketika mereka melihat bukti itu. +ari*jari kaki yang masih berlumuran darah! Sementara itu, Kui )wa sudah berlari pulang sambil menangis. 0arulah suami itu merasa menyesal dan percaya sepenuhnya akan keterangan isterinya. Kini dia dapat membayangkan betapa takutnya isterinya tadi ketika dikejarkejar tujuh &rang penjahat keji itu, tanpa ada &rang yang 1149 dapat men&l&ngnya. Kemudian muncul pendekar b&ngk&k itu yang mengalahkan semua penjahat, yang berarti telah menyelamatkan isterinya itu dari malapetaka yang lebih mengerikan dari pada maut. ,aka, kalau dalam keadaan penuh rasa syukur dan keharuan itu isterinya merangkul pen&l&ngnya dan manangis di dadanya, apakah yang aneh dalam hal itu. +uga pendekar itu bukan g&l&ngan pemuda yang terlalu menarik hati wanita, dan isterinya tak mungkin tertarik kepada se&rang yang tubuhnya b&ngk&k sep&rti itu! Kui )wa, tunggulah1.!" #ia barteriak berlari*lari mengejar 1150 isterinya, di dalam hatinya yang penuh penyesalan itu kini penuh dangan harapan agar isterinya suka memaafkannya. Sementara itu, para penduduk dusun yang lain segera mengumpulkan jari*jari kaki itu dan menguburnya dengan hati penuh rasa syukur bahwa kini $iat*jiauw +it*eng yang selama beberapa bulan lalu mengganas di sekitar daerah itu, kini telah bert&bat dan berarti meraka tidak akan lagi diganggu &leh mereka yang amat jahat itu. #an semua ini berkat jasa (endekar 0&ngk&k, nama yang takkan pernah mereka lupakan dan yang semenjak terjadinya peristiwa itu menjadi buah bibir mereka 1151 sehingga nama julukan pendekar baru ini mulai terkenal. Sie 'i&ng melarikan diri meninggalkan ladang dusun itu dangan senyum pahit di bibirnya. #ia memang sudah memaklumi banar*benar keadaan dirinya, sudah diterimanya keadaan dirinya seperti apa adanya. ,emang dia berpunuk, dia b&ngk&k dan itu merupakan sebuah kenyataan yang takkan dapat dir&bah. $itik. #ia tidak akan lagi mengeluh, tidak lagi memperhatinkan keadaan tubuhnya yang telah menjadi pemberian $uhan dan yang diterimanya dangan penuh kepasrahan dan rasa syukur. %kan tetapi, kalau terjadi 1152 peristiwa seperti di sawah ladang tadi, bagaimanapun juga hatinya terasa seperti ditusuk. #ia berniat baik. #ia menyelamatkan wanita dusun itu, bahkan dia menundukkan ger&mb&lan jahat yang berarti juga menghindarkan dusun dari gangguan &rang jahat. #ia melakukan hal itu tanpa pamrih, tidak minta imbalan apapun. %kan tetapi, dia malah didakwa melakukan hal yang rendah, didakwa berjina dengan wanita petani itu! Sungguh menyakitkan hati memang. 0&ngk&knya terbawa*bawa pula, bahkan mungkin b&ngk&knya itulah yang menimbulkan kecurigaan para penduduk dusun, yang 1153 mendatangkan kesan buruk dan membuat dia c&nd&ng nampak sebagai &rang yang jahat! 0iarlah," dia mengeluarkan kata*kata ini melalui mulutnya, dengan agak keras untuk melunakkan hatinya yang menjadi keras dan panas. 0iarlah mereka mengatakan apapun juga! 3ang penting, aku yakin benar bahwa aku tidak melakukan hal yang buruk, dan $uhan mengetahui, $uhan melihat dan $uhan yang takkan dapat ditipu &leh keb&ngk&kan tubuhku!" (ikiran ini diucapkannya keras*keras dan akhirnya hatinya menjadi dingin dan lunak kembali. Si*aku adalah hasil dari akal pikiran dan rasa perasaan 1154 bahwa aku ada", bahwa di dalam jasmani ini yang meliputi juga akal pikiran dan perasaan, terdapat sesuatu" yang membuat jasmani ini hidup. 2amun, karena rasa diri ada ini dinyatakan melalui perasaan hati dan akal pikiran, maka rasa diri ini terbungkus &leh nafsu. (erasaan hati dan akal pikiran tidak pernah dapat terpisah dari pengaruh daya* daya rendah, yaitu keduniawian yang timbul dari kebendaan yang kita butuhkan dalam kehidupan, makanan dan hubungan antar manusia. #aya*daya rendah inilah yang menyerap ke dalam perasaan hati dan akal pikiran sehingga perasaan diri ada atau 1155 si*aku inipun mengandung nafsu*nafsu. 5leh karena itu, sesuai dangan sifatnya, nafsu yang sudah memperhamba siaku tadi, membuat si*aku selalu ingin enak sendiri, ingin menang sendiri, ingin bahagia sendiri, ingin benar sendiri. (endeknya, segala sesuatu di dunia ini, yang nampak maupun yang tidak nampak, &leh si*aku yang penuh nafsu diharapkan untuk kepentingan dirinya. 0etapapun pandainya manusia berusaha, dengan segala reka usaha dan ikhtiar untuk melepaskan cengkeraman dayadaya rendah yang membentuk nafsu, nanun jarang sekali ada yang berhasil. Sebagian besar menemui kegagalan dan 1156 mendapatkan bahwa semua usaha itu akhirnya hanya membawa dirinya ke dalam alam kek&s&ngan belaka. )al ini adalah karena usaha dan ikhtiar itupun merupakan pekerjaan akal pikiran belaka, dan karenanya dib&ncengi pula &leh dayadaya rendah itu! +adi, tidak mungkin daya*daya rendah melanyapkan dirinya sendiri, tidak mungkin mengesampingkan pikiran dangan berpikir! Kiranya, satu*satuaya jalan bagi kita hanyalah penyerahan kepada 3ang ,aha Kasih, 3ang ,aha Kuasa. $uhan pencipta segala yang ada dan tidak ada, yang nampak dan tidak nampak. Karena kekuasaan $uhan meliputi 1157 di dalam dan di luar diri kita, maka kiranya hanya kekuasaan $uhan sajalah yang akan mampu men&l&ng kita, yang akan mampu mengatur agar pengaruh nafsu daya rendah tidak lagi mencengkeram hati dan akal pikir sehingga sagala sepak terjang kita dalam hidup, tidak lagi dikemudikan &leh nafsu daya rendah, melainkan dikemudikan atau dibimbing &leh kekuasaan $uhan! Setelah Sie 'i&ng dangan penuh kepasrahan menyerahkan segalanya kepada $uhan, menerima segala keadaan dan segala peristiwa sebagai hal*hal yang sudah dikehendaki 1158 $uhan, maka sedikit banyak diapun dapat mengatasi segala penderitaan yang mungkin timbul karena keadaannya atau karena peristiwa itu sendiri. 5rang yang sudah pasrah kepada $uhan dangan sepenuh hatinya, dangan keikhlasan dan kerelaan, penuh pasrah, sudah pasti takkan merasa penasaran, tidak akan merasa kecewa dan selalu di dalam hatinya terkandung rasa sukur dan terima kasih kepada kekuasaan $uhan. ,akin dihayati kepasrahan ini, semakin membuka matanya betapa kekuasaan $uhan amatlah hebatnya, tak terukur dan menyusur ke dalam segala benda, 1159 bergerak tiada hentinya, nampak kadang*kadang kacau namun sebenarnya mengandung ketertiban yang mujijat, tak pernah keliru, dan mengandung keadilan yang setepattepatnya walaupun kadang*kadang berada di luar pengetahuan akal pikiran manusia. $entu akan timbul bantahan. %pekah kalau begitu, hidup ini hanya diisi dengan kepasrahan belaka kepada kekuaaaan $uhan. 0ukankah kalau begitu maka hidup akan menjadi k&s&ng dan mandeg, tidak ada semangat lagi untuk mencapai apa jang dinamakan kemajuan. Salah pengetian ini harus diperbincangkan karena memang mengandung bahaya! %rti 1160 panrah bukan berarti kita lalu memb&nceng kekuasaan $uhan begitu saja lalu kita tertidur dan masa b&d&h! Sama sekali tidak! $uhan menciptakan kita sebagai mahluk bergerak, beranggauta badan lengkap, berakal pikir, maka semua itu harus kita pergunakan. )al itu merupakan suatu kewajiban! Kita tidak benar sama sekali kalau mempersekutu kekuasaan $uhan. 0iar kekuasaan $uhan bekerja dan kita enak*enakan, bermalas*malasan. Ini merupakan akal*akalan dari si*akal pikir yang dikuasai nafsu rendah! Kita bekerja, kita berusaha, kita berikhtiar dalam segala bidang. 2amun, harus selalu kita ingat 1161 bahwa apapun jadinya, apapun hasilnya, apapun akibatnya dari setiap usaha kita, berada di tangan $uhan! $ubanlah yang menentukan pada akhirnya dan kalau kita menerima dangan pasrah, dengan penuh kepercayaan bahwa $uhan tak akan pernah keliru mengatur, maka hasil atau akibat apapun yang kita terima, akan kita terima dangan hati terbuka, penuh kepasrahan pula, penuh rasa sukur! Kebahagiaan tak mungkin dicari, tak mungkin dikejar dangan usaha akal pikiran! %kal pikiran yang digerakkan nafsu selalu hanya membutuhkan KESE2%2G%2, dan kesenangan 1162 sama sekali bukanlah kebahagiaan, karena kesenangan itu pendek sekali umurnya. Kesenangan segera digilir dangan kesusahan, kepuasan diikuti kekecewaan. Kebahagiaan hanyalah suatu keadaan di mana perasaan hati dan akal pikiran tidak lagi menguasai jiwa, kebahagiaan adalah keadaan jiwa yang sudah bersatu dangan $uhan, seperti setetes air yang sudah kembali ke samudera! $idak butuh apa*apa lagi karena segalanya sudah tercakup di dalamnya! #an semua ini hanyalah kekuasaan $uhan yang mampu mengaturnya, dan kita, dengan segala perlengkapan kita, 1163 termasuk nafsu*nafsu daya rendah, hanya mampu ,E23E0%4 dengan (%S4%). $itik. Sie 'i&ng melanjutkan perjalanannya dan kini dia sudah melupakan sama sekali perist iwa yang menimpa dirinya di ladang itu. ,emang sebaiknya kalau pikiran ini kita pergunakan untuk bekerja, berarti untuk memikirkan apa yang kita kerjakan sekarang dan setiap saat, bukan dipergunakan untuk mengenang hal*hal yang sudah lalu! #ia akan pergi. ke $ibet, dan kini dia sudah menuruni bukit terakhir dari deretan pegunungan Kun*lun*san yang panjang itu. #ia berhanti di atas puncak bukit terakhir tadi, dan dari situ 1164 dia melihat ke selatan. #i sanalah terdapat pr&pinsi $ibet! #an kini dia telah tiba di perbatasan tiga pr&pinsi besar. #i utara adalah (r&pinsi Sin*kiang. #i timur (r&pinsi /ing* hai, dan di selatan adalah $ibet, negara yang dikuasai para pendeta 'ama itu. #ia menuruni bukit dan menuju ke sebuah dusun yang tadi dilihatnya dari bukit itu. #aerah itu merupakan daerah yang tandus dan luas sekali, jarang terdapat dusun, maka kalau melihat sebuah dusun, maka hal itu merupakan hal yang menggembirakan bagi se&rang pengelana di daerah itu. 1165 ,ungkin berhari*hari dia tidak akan bertemu dusun, dan hari ini, matahari telah c&nd&ng jauh ke barat. Sebentar lagi tentu akan gelap dan lebih baik melewatkan malam di dalam dusun yang hangat di mana dia dapat memper&leh makanan dan minuman daripada bermalam di daerah terbuka yang asing baginya. #usun itu cukup besar dikurung pagar tanah liat yang dibangun seperti temb&k. #i dalam dusun itu tinggal penduduk yang jumlahnya tidak kurang dari lima ratus keluarga! (ekerjaan mereka berc&c&k tanam dan berburu, ada 1166 pula yang mengusahakan peternakan kambing. #an melihat keadaan bangunan rumah yang cukup baik itu, Sie 'i&ng dapat mengambil kesimpulan bahwa penghasilan penduduk itu cukup untuk sandang pangan, bahkan berlebihan. #i situ terdapat pula beberapa buah warung makan, bahkan terdapat pula sebuah rumah penginapan! Kiranya dusun ini ada pula pengunjungnya dari luar k&ta pikirnya. ,emang demikianlah, banyak dusun di daerah itu manyediakan rumah penginapan, karena mereka maklum bahwa para pedagang dan pengelana yang lewat di dusun, dan kemalaman, tentu akan mencari 1167 rumah penginapan, mengingat bahwa dusun berikutnya amatlah jauhnya! #an banyak pula yang membuka tempat menjual barang*barang keperluan sehari*hari. Sie 'i&ng segera menyewa sebuah kamar di rumah penginapan itu. 0eruntung bahwa dia tidak terlambat, karena pada hari itu, banyak tamu luar k&ta bermalam di dusun itu. Kepala dusun itu mengadakan perayaan pesta pernikahan puteranya! #an tentu saja dia mengundang relasi dan sahabatnya dari luar dusun. Setelah mandi dan makan malam, Sie 'i&ng keluar dari kamarnya yang kecil dan berjalan*jalan di dalam dusun itu. 1168 Keadaan dusun itu tidak seperti biasanya. Kini ramai sekali. )al ini adalah karena adanya pesta perayaan pernikahan di rumah kepala dusun. 0&leh dibilang bahwa seluruh penduduk dusun ikut pula berpesta, atau setidaknya, ikut bergembira dengan memasang lampu gantung di depan rumah masingmasing sehingga keadaan di luar rumah kini terang dan gembira, tidak seperti biasa. +uga sebagian basar penduduk keluar dari rumah mereka untuk menyaksikan pemb&y&ngan mempelai wanita yang kabarnya akan diambil malam hari itu. ,empelai wanita adalah se&rang gadis yang rumahnya di 1169 sudut dusun, dan pengambilan mempelai itu dilakukan malam hari, diarak dan diikuti r&mb&ngan penari dan penabuh gamelan. (engantinnya akan naik j&li yang dig&t&ng empat &rang, sedangkan mempelai prianya akan menunggang kuda. Sie 'i&ng mendengar keterangan ini dari pengurus rumah penginapan dan diapun dengan gembira kini berjalan*jalan sebelum nanti ikut n&nt&n arak*arakan pengantin puteri yang dib&y&ng ke rumah mempelai pria. $anpa disengaja, Sie 'i&ng berjalan*jalan menuju ke barat dan tak lama kemudian tibalah dia di sudut dusun itu dan berada di luar rumah kediaman pengantin wanita! 4umah 1170 itupun dihias meriah, penuh daun*daunan dan bunga*bunga, di antaranya hiasan kertas dan kain berwarna* warni, dan dipasang banyak lampu gantung yang dihias kertas*kertas merah. Suasana di rumah itu meriah sekali, dan nampak banyak &rang sedang sibuk mempersiapkan j&li dan semua peralatan upacara pernikahan. ,elihat keadaan rumah itu, tanpa diberitahupun Sie 'i&ng dapat menduga bahwa tentu di situ tempat tinggal pengant in wanita. Karena di luar pekarangan rumah itu terdapat banyak &rang yang n&nt&n, terutama anak*anak, Sie 'i&ng menggabung dengan mereka, 1171 berdiri di antara para pen&nt&n. Sebagian dari para pen&nt&n itu berpakaian jembel dan barulah Sie 'i&ng tahu bahwa dia berdiri di antara para pengemis dan kanak*kanak ketika dari dalam keluar se&rang yang membawa keranjang berisi makanan lalu &rang itu membagi*bagikan makanan kepada mereka. Karena dia berada di antara mereka, diapun kebagian sep&t&ng kueh mangk&k! )emm, dia disangka se&rang jembel pula, pikirnya sambil tersenyum. #ia tidak merasa sakit hati. ,emang pakaiannya lusuh, apalagi punggunguya b&ngk&k. 0ukankah di antara para pengemis terdapat banyak &rang 1172 yang cacat dan tidak sempurna keadaan tubuhnya. #isangka pengemis bukanlah suatu hal yang buruk, asal jangan disangka penjahat seperti dialaminya di ladang dusun itu! ,aka, seperti yang lain, diapun makan kueh mangk&k itu dengan gembira. $iba*tiba dia melihat se&rang pemuda yang baru datang manyelinap pula di antara para pen&nt&n. #ia merasa curiga. (emuda itu jelas bukan pengemis dan melihat pakaiannya, tentu dia se&rang petani. Se&rang pemuda tani yang bertubuh sehat dan berwajah jujur, akan tetapi pada saat itu wajahnya 1173 membayangkan kemarahan dan penasaran, bahkan masih ada bakas air mata pada kedua pipinya. (ada saat itu, para pen&nt&n di luar halaman itu berdesakan untuk dapat melihat lebih jelas ke dalam rumah karena agaknya ada upacara pengh&rmatan mempelai puteri kepada ayah ibunya sebelum ia dib&y&ng ke rumah cal&n suaminya. 7pacara itu diadakan di ruangan depan, di depan meja sembahyang. Ketika mempelai wanita yang berpakaian indah mariah itu muncul dari dalam, menuju ke ruangan depan yang nampak dari luar, dituntun &leh dua &rang nenek yang agaknya menjadi pengatur upacara itu. Karena pakaian 1174 yang l&nggar dan banyak hiasannya itu, juga karena muka itu tertutup tirai, maka Sie 'i&ng tidak dapat melihat wajah pengantin itu, hanya dapat diduga bahwa ia se&rang gadis yang bertubuh ramping. Ketika gadis yang menjadi pengantin itu dituntun ke depan ayah ibunya yang sudah duduk berjajar di atas kursi, terdangar ia terisak menangis dan menjatuhkan diri berlutut di depan kaki mereka. #ua &rang nenek itu terkejut dan hendak menuntunnya agar ia berhati*hati dengan pakaiannya, akan tetapi mereka tidak kuasa menahan gadis pengantin itu yang 1175 sudah menangis tersedu*sedu. $erdengar ucapannya di antara sedu sedannya, %yah1. ibu1. aku tidak mau kawin1. aku tidak mau menikah dengan1. anak kepala dusun itu1." $entu saja semua &rang yang berada di ruangan itu terkejut. %yah dan ibu mempelai saling pandang dan ibunya lalu merangkulnya, menghiburnya dengan bisikan* bisikan lembut. %kan tetapi, mempelai wanita itu mer&nta* r&nta dan tangisnya semakin menjadi*jadi. 'ian*ji1.! )entikan tangismu itu! +angan kau membikin malu &rang tuamu!" %yahnya menghardik dan bentakan ini membuat pangantin wanita itu berhenti mer&nta, akan tetapi 1176 masih tetap menangis terisak*isak. 0awa ia masuk ke dalam kamarnya dan usahakan agar ia tidak menangis lagi! %nak sialan1.!" Sang ayah marah*marah dan dua &rang nenek itu lalu membawa pengantin wanita bangkit berdiri untuk membawanya kembali ke kamar. (ada saat itu, terdangar teriakan dari luar. (enasaran1.! Sungguh tidak adil dan sewenang*wenang1.!" #an pemuda petani yang tadi menimbulkan kecurigaan hati Sie 'i&ng, nampak meninggalkan kel&mp&k pen&nt&n dan berlari memasuki halaman, terus ke ruangan depan itu. Semua &rang terkejut dan juga ayah ibu mempelai wanita memandang 1177 dengan mata terbelalak. 'ian*m&i1.!" (emuda itu memanggil. ,empelai wanita itu mer&nta dan membalikkan tubuhnya. ,elihat pemuda itu, iapun berseru, Ki&ng* k&k&1.!" #an iapun menangis, masih berdirt karena dipegang eraterat kedua lengannya &leh kedua &rang nenek itu. 7n Ki&ng. ,au apa engkau. 0erani engkau datang ke sini membikin kacau. Kami tidak mengundangmu!" bentak ayah mempelai wanita itu dengan marah sekali. Saya datang untuk m&h&n keadilan! Sungguh penasaran sekali1.!" %kan tetapi, tuan rumah sudah memerintahkan beberapa &rang anggauta keluarga yang hadir dan merasa 1178 tidak senang dengan perbuatan pemuda itu, dan mereka kini menyerang pemuda yang tadinya sudah menjatuhkan diri berlutut itu. (ergilah! (ergi dan jangan datang lagi!" bentak tuan rumah setelah pemuda itu terjengkang dan bergulingan &leh beberapa pukulan dan tendangan. %kan tetapi pemuda bernama 7n Ki&ng itu tetap bangkit dan berlutut lagi. $idak! %ku tidak akan pergi sebelum mendapat keadilan! 0iar kalian memukuli aku sampai mati, aku tidak akan pergi!" teriaknya marah. Sementara itu mempelai wanita beberapa 1179 kali memanggil namanya. Ki&ng*k&k&1.!" akan tetapi ia sudah ditarik &leh dua &rang nenek, dibantu ibu mempelai dan diseret masuk ke dalam kamar. ,endengar kenekatan pemuda itu, para keluarga laki*laki itu menjadi marah, bahkan kini ayah mempelai ikut pula memukuli pemuda yang masih nekat berlutut. ,elihat ini, Sie 'i&ng cepat mel&mpat ke dalam. 0egitu dia bergerak menangkis tendengan dan pukulan itu, beberapa &rang terjengkang dan r&b&h sendiri karena serangan mereka tertangkis sedemikian kuatnya, dan Sie 'i&ng sudah 1180 mengangkat bangun tubuh pemuda itu yang sudah babak belur dan bengkak matang biru. ,elihat munculnya se&rang pemuda b&ngk&k yang membela 7n Ki&ng, semua &rang terkejut. Se&rang di antara mereka, yang bertubuh tinggi besar dan pandai silat, merasa penasaran dan dia lalu menerjang ke depan, menghantam ke arah dada Sie 'i&ng sambil membentak, ,au apa kau mencampuri urusan kami." #ukkk! " Kepalan tangannya yang besar itu tepat mengenai dada Sie 'i&ng akan tetapi akibatnya sungguh membuat &rang terbelalak. 0ukan Sie 'i&ng yang r&b&h melainkan pemukulnya 1181 sendiri yang mengaduh*aduh sambil memegangi pergelangan tangannya yang menjadi salah urat! #ia membungkuk dan menyeringai kesakitan, mengeluh. ,elihat itu, tentu saja semua &rang menjadi jerih dan t idak ada lagi yang berani menghalangi ketika Sie 'i&ng memapah pemuda itu keluar dari situ. Ketika tiba di luar rumah dan melihat betapa banyak &rang mengikut inya, yaitu mereka yang tadi n&nt&n dan agaknya mereka ingin tahu ke mana dia membawa pemuda yang dipukuli itu, Sie 'i&ng lalu memanggul pemuda itu dan berlari cepat sehingga sebentar saja dia sudah menghilang 1182 dari kejaran para pen&nt&n. Sie 'i&ng membawa pemuda itu ke luar dusun dan dia baru berhenti setelah tiba di tempat sunyi di luar dusun itu. ,ereka berdiri di bawah sinar bulan dan berkali*kali pemuda itu menghela napas penuh penyesalan. #ia tahu bahwa pemuda b&ngk&k ini bukan &rang sembarangan. #ia melihat ketika pemuda itu membawanya keluar dari dalam rumah mempelai wanita, dan terutama sekali cara pemuda itu memanggulnya dan membawanya lari secepat terbang. $aihiap, kenapa engkau m&n&l&ngku. ,engapa engkau membawaku pergi dari sana." 1183 Sie 'i&ng tersenyum. 5rang ini telah diselamatkan dari keadaan yang lebih parah lagi, mungkin dia akan mati dipukuli &rang, dan pemuda ini tidak berterima kasih bahkan menyesal! %kan tetapi, kenapa engkau begitu nekat, membiarkan dirimu dipukuli &rang. Kalau ttdak kularikan, mungkin engkau akan dipukuli sampai mati!" 0iar saja! 0iar aku dipukuli sampai mati agar 'ian* m&i melihat bukti cintaku kepadanya!" 6ah, sungguh aneh. /&ba caritakan, apa yang sesungguhnya telah terjadi. Siapa tahu, mungkin saja aku akan dapat men&l&ngmu." (emuda itu menjatuhkan diri duduk di atas tanah 1184 berumput. Sie 'i&ng juga duduk dan pemuda itu bercerita. Sejak kecil 7n Ki&ng telah ditunangkan dengan Sui 'ian, gadis itu. 0ahkan 7n Ki&ng sudah seringkali menyumbangkan tenaganya bekerja di sawah ladang tunangannya. (ernikahan antara mereka tinggal menanti hari, bulan dan tahun yang baik saja. %kan tetapi, secara tiba*tiba, &rang tua Sui 'ian mengumumkan bahwa pertunangan itu diputuskan, dibatalkan dan tahu*tahu, sebulan kemudian Sui 'ian dinikahkan dengan putera kepala dusun itu! Kepala dusun itu &rang baru, belum setahun dia diangkat menjadi kepala dusun dan bertugas di sini. +elaslah, 1185 dibatalkannya pertunanganku itu disebabkan &leh kehadiran putera kepala dusun itu. Se&rang pemuda brengsek, pengejar perempuan, s&mb&ng dan t idak ada gunanya! $adinya aku sudah menerima nasib, aku tidak berdaya. $adi aku hanya ingin melihat, bersama para pen&nt&n, ingin melihat bekas tunanganku yang sejak diputuskannya ikatan j&d&h itu tidak pernah kulihat lagi. %kan tetapi, melihat ia menangis, mendengar ucapannya bahwa ia tidak mau dikawinkan dengan &rang lain, aku tidak dapat menahan hatiku. #an ia1. ah, ia masih sempat memanggilku, dan ia1. ia begitu 1186 bersedih1.! Karena itu, aku ingin mati saja, biar mereka pukuli, biar aku mat i di depan 'ian*m&i untuk membuktikan cinta kasihku kepadanya!" Sie 'i&ng tersenyum. ,embuktikan cinta kasih dengan membiarkan diri mati dipukuli &rang. )emm, itu bukan cara membuktikan cinta kasih yang baik! Kalau engkau mati dipukuli, apakah tunanganmu itu akan merasa gembira. %pakah perbuatanmu itu akan dapat membebaskan ia dari cengkeraman &rang yang dipaksakan menjadi suminya." 7n Ki&ng menjadi beng&ng, lalu dia berulang*ulang menggeleng kepala dan menghela napas. 'alu apa yang dapat kulakukan, taihiap." 1187 Engkau pulanglah dan biar aku yang akan membantumu. %ku akan membatalkan pernikahan paksaan itu dan akan mengantarkan mempelai wanita ke rumahmu. Engkau bersiapsiaplah, bes&k siang mempelai wanita akan kuantarkan ke rumahmu dan harus kausambut ia sebagai mempelaimu." $api1. tapi1. tentu mereka akan marah. %ku akan ditangkap dan bahkan &rang tuaku akan masuk tahanan dan dihukum! " +angan khawatir. %ku yang bertanggung jawab, dan jangan takut. %ku akan menangani urusan ini sampai tuntas dan andaikata engkau ditawan, aku yang akan membebaskanmu." 1188 Karena dia sendiri sudah tak berdaya dan hampir putus asa, 7n Ki&ng menaruhkan seluruh harapannya kepada pendekar yang b&ngk&k itu, maka dia segera menjatuhkan diri berlutut di depan Sie 'i&ng. $aihiap, sebelumnya saya menghaturkan terima kasih. Sebelum saya pulang, m&h&n tahu nama besar taihiap, agar dapat kuceritakan kepada &rang* tuaku." Sie 'i&ng menggel&ng kepala. 2amaku tidak ada artinya, s&bat. Kuberitahupun engkau tidak akan mengenalnya. %ku hanya kebetulan lewat saja di sini, dam aku selalu gatal 1189 tangan, ingin membereskan sesuatu yang tidak pada tempatnya. (ulanglah dan tunggulah sampai bes&k." 7n Ki&ng memberi h&rmat, lalu dia pun pergi, kembali ke dusun dan pulang ke rumahnya. #ia disambut dengan &melan ayah ibunya yang sudah mendengar beritanya bahwa putera mereka membikin ribut di rumah mempelai wanita sehingga dipukuli keluarga mempelai wanita. Ketika 7n Ki&ng menceritakan tentang (endekar 0&ngk&k yang men&l&ngaya, dan tentang janji pendekar itu, ayah ibunya menjadi semakin tegang dan gelisah. 1190 Sementara itu, Sui 'an telah dipaksa untuk menerina r&mb&ngan pengantin pria yang malam itu datang untuk menjemput mempelai puteri. ,empelai wanita masih menangis terus, akan tetapi karena ia memakai kerudung, dan karena memang sudah lajim mempelai wanita selalu menangis ketika dinikahkan, maka ia tidak menarik banyak perhatian. ,empelai wanita dituntun naik ke dalam j&li yang dihias indah dan dipikul empat &rang, sedangkan mempelai prianya menunggang seek&r kuda yang besar. ,empelai pria ini nampak tampan dan gagah dalam pakaiannya yang indah dan 1191 beraneka warna. #ia tersenyum*senyum penuh lagak ketika menaiki kudanya, dibantu &leh beberapa &rang. (etasan dibakar dan bunyi musik mengiringi pasangan mempelai yang akan meninggalkan rumah mempelai wanita itu. (ada saat itu, muncul se&rang pemuda b&ngk&k di depan r&mb&ugan yang sudah siap untuk berangkat! (emuda ini bukan lain adalah Sie 'i&ng, Si (endekar 0&ngk&k! 0erhenti!" bentak Sie 'i&ng yang berdiri di tengah jalan. (ernikahan ini salah tempat! ,empelai prianya bukan &rang itu!" #ia menuding ke arah pemuda yang menunggang kuda dengan c&ngkaknya. 1192 $ujuh &rang pengawal yang bertugas mengawal mempelai pria menjemput mempelai wanita, segera berlari menghampiri dan mereka memandang kepada Sie 'i&ng dengan alis berkerut dan pandang mata marah. %kan tetapi, keluarga mempelai wanita yang mengenal pemuda b&ngk&k itu menjadi gelisah. K&mandan pasukan pengawal yang hanya tujuh &rang itu, se&rang beruasia empat puluh tahun lebih yang kumisnya melintang kaku, maju dan menghadapi Sie 'i&ng. )eii, apakah engkau ini &rang gila. Siapakah engkau dan apa artinya perbuatanmu ini." Kini semua &rang sudah datang 1193 ke tempat itu, men&nt&n dari jarak yang aman sedangkan tujuh &rang pengawal itu menghadapi Sie 'i&ng yang bersikap tenang saja. %ku hanya se&rang b&ngk&k yang kebetulan lewat di dusun ini. %ku melihat peristi;a yang membuat hatiku penasaran. ,empelai wanita yang bernama Sui 'ian ini sudah mempunyai se&rang tunangan sejak kecil yang bernana 7n Ki&ng. Seluruh penduduk dusun ini tentu sudah mengetahui akan hal itu. %kan tetapi, secara mendadak partunangan itu dibatalkan sepihak dan Sui 'ien dij&d&hkan dengan putera 1194 kepala dusun. Sungguh tidak adil sekali, apalagi karena mempelai wanita tidak suka menjadi isteri putera kepala dusun!" Eh, sungguh engkau telah menjadi gila! (ernikahan ini dilangsungkan secara sah dan menurut peraturan yang benar sebagai lanjutan dari pinangan yang diterima. )ay& engkau ini &rang b&ngk&k gila pergi dari sini daripada harus kami hajar!" Kalianlah yang harus pergi, juga mempelai pria itu. (ulang saja dan katakan kepada kepala dusun bahwa pernikahan ini dibatalkan!" Kurang ajar!" $ujuh &rang pengawal itu dengan marah lalu 1195 menyerang dari sekeliling Sie 'i&ng. %kan tetapi, sekali menggerakkan tubuhnya berputar, tujuh &rang itu disapu r&b&h semua seperti tujuh helai daun kering saja! $entu saja mereka terkejut dan mencabut senjata masing* masing. Sudahlah. Kalian hanya petugas dan tidak bersalah. 3ang bersalah dalam hal ini adalah &rang tua mempelai wanita dan juga kepala dusun! Sebaiknya kepala dusun itu disuruh ke sini dan kita rundingkan bersama dengan &rang tua mempelai wanita. 7rusan ini dapat diselesaikan dengan cara damai!" kata Sie 'i&ng yang sabetulnya tidak ingin mempergunakan 1196 kekerasan. 5rang gila ini sungguh kurang ajar! $angkap dia atau bunuh kalau melawan!" kini mempelai pria yang masih menunggang kuda itu membentak marah. $entu saja dia marah dan merasa malu sekali bahwa upacara pejemputan mempelai wanita itu diganggu &leh se&rang laki* laki b&ngk&k yang agaknya gila! $ujuh &rang pengawal itu sudah menyerang dengan senjata mereka. Sie 'i&ng hanya mengelak dan langkahlangkah dan l&ncatan kecil. Semua sambaran senjata tidak ada yang mampu menyentuh tubuhnya. #ia tidak ingin melukai 1197 mereka yang menger&y&knya karena mereka bukanlah &rang&rang jahat melainkan hanya &rang*&rang yang melaksanakan tugas mengawal mempelai. #iapun mengeluarkan bentakan nyaring, tangannya bergerak cepat dan mengeluarkan angin pukulan yang dahsyat, dan senjata di tangan tujuh &rang itu beterbangan dan terlepas dari tangan para pemegangnya. $entu saja tujuh &rang itu terkejut sekali, juga jerih karena kini baru mereka maklum bahwa mereka menghadapi se&rang muda yang aneh dan sakt i. ,empelai pria yang melihat betapa tujuh &rang pengawalnya sama sekali tidak melawan &rang b&ngk&k itu, 1198 menjadi ketakutan dan diapun melarikan kudanya sambil berteriak, ,ari kita lap&r kepada ayah!" (ara pengikutnya lalu malarikan diri meninggalkan tempat itu. %yah dari mempelai wanita yang melihat terjadinya peristiwa ini, merasa khawatir, juga penanaran sekali. %kan tetapi diapun sudah maklum akan kehebatan &rang b&ngk&k itu, maka dia menghampirl lalu memberi h&rmat. $aihiap, apa maksudnya taihiap melakukan semua ini. $aihiap, hanya akan mendatangkan malapetaka kepada keluarga kami!" )mm, semua ini adalah akibat dari kesalahan keluarga mendiri, paman, ,ari kita masuk dan bicara di dalam. %kulah 1199 yang bertanggung jawab terhadap akibat dari perbuatanku tadi. +&li pengantin diangkut lagi memasuki rumah itu dan para pengiringnya juga masuk. $idak ada yang berani membantah (endekar 0&ngk&k, karena mereka kini semakin yakin bahwa pemuda b&ugk&k ini se&rang pandekar yang sakti. %gaknya dari dalam j&linya, Sui 'ian mendengarkan semua yang terjadi di luar. Ketika ia dituntun keluar dari j&li untuk kembali ke kamarnya, tiba*tiba ia berlutut menghadap Sie 'i&ng dan jelas terdangar suaranya, $aihiap, saya berterima kasih sekali 1200 kepadamu!" #ua &rang nenek dan ibunya, mengangkatnya bangun dan membawanya masuk ke dalam kamar. Sementara itu, ayah Sui 'ian lalu mengajak Sie 'i&ng duduk menghadapi meja. Keluarganya lalu keluar dan minta kepada para pen&nt&n untuk pergi dan jangan berkerumun di depan rumah. (ara pen&nt&n bubaran dan sebentar saja peristiwa itu telah menjadi berita baru yang menegangkan seluruh penduduk dusun itu. 7n Ki&ng dan &rang tuanya mendengar pula dan mereka menant i dengan jantung berdebar tegang. 7n Ki&ng sendiri diam*diam merasa girang dan timbul harapan 1201 baru dalam hatinya. $ernyata (endekar 0&ngk&k tidak memb&h&nginya dan telah mencegah terjadinya pemb&y&ngan pengantin wanita! $entu saja semalam itu dia sama sekali t idak dapat tidur sekejap matapun dan kalau saja tidak ingin mentaati perintah (endekar 0&ngk&k agar dia menanti saja di rumah, ingin dia pergi untuk melihat sendiri apa yang terjadi selanjutnya di rumah Sui 'ian, bekas tunangannya. (aman, benarkah bahwa sejak kecil puterimu telah dipertunangkan dengan se&rang pemuda bernama 7n Ki&ng dari dusun ini juga." Sie 'i&ng bertanya dan memandang 1202 tajamkepada tuan rumah yang kini didampingi isterinya. (etani itu mengangguk. 0enar taihiap. %kan tetapi pertalian j&d&h itu telah diputuskan, telah dibatalkan, maka 7n Ki&ng tidak berhak untuk datang ke sini dan membikin ribut1." %kan tetapi mengapa, paman. %pakah kenalahan 7n Ki&ng maka pertunangan itu dibatalkan. (adahal, pertunangan itu telah berlangsung bertahun*tahun, sejak keduanya masih kanak*kanak!" %yah dan ibu Sui 'ian saling memandang dan &rang tua itu tidak mampu menjawab. Karena memang cal&n mantunya itu tidak mempunyai kesalahan apapun! 1203 )emm, aku tahu, paman. $entu karena datang pinangan dari kepala dusun. ,aka engkau membatalkan ikatan perj&d&han itu agar angkau dapat menerima lamaran kepala dusun, bukan." 5rang tua itu mengangkat muka memandang kepada (endekar 0&ngk&k, lalu mengangguk membenarkan. 2ah, aku ingin tahu sekarang. Kenapa kaulakukan hal itu. Kalau puterimu sudah bertunangan dengan 7n Ki&ng, seharusnya kaut&lak saja lamaran kepala dusun dan berkata terus terang bahwa puterimu sudah mempunyai cal&n suami." 1204 %h, taihiap, mana kami berani melakukan hal itu. Kepala dusun itu baru saja menjadi kepala dusun di sini. Kami tidak berani men&lak pinangan dan selain itu, tentu saja kami lebih suka melihat anak kami menjadi mantu kepala dusun karena ia akan dapat hidup mulia, terh&rmat, kaya raya dan1." #an yang terpenting, paman dan bibi akan ikut pula naik derajatnya sebagai besan kepala dusun, begitukah." Sie 'i&ng menyambung dan suami isteri itu tersipu. (aman dan bibi, apakah ji*wi (kalian) menyayang puterimu." $entu saja!" jawab kedua &rang tua itu. Kalau ji*wi menyayangnya, mengapa ji*wi 1205 memperlakukannya sebagai barang dagangan saja. Siapa yang berani menawar lebih tinggi akan mendapatkannya. Ia bukan benda, bukan pula binatang, melainkan se&rang manusia yang berperasaan. Ia berhak manentukan pilihannya sendiri. +i*wi melihat sendiri betapa ia bersedih dan tidak suka menjadi isteri putera kepala dusun, akan tetapi ji* wi memaksanya! 0enarkah perbuatan itu." #ua &rang tua itu menunduk. Kami1. kami melakukan hal itu demi kebahagiaannya, taihiap. Ia akan menjadi wanita terh&rmat di dusun ini dan hidup barkecukupan1." Itukah ukuran bahagia. 0erbahagiakah seek&r burung 1206 dalam sangkar, walaupun sangkar itu terbuat dari emas. +i*wi keliru, sey&gianya menanyakan pendapat puteri ji* wi. Sungguh tidak adil kalau membatalkan pertunangan itu begitu saja, secara sepihak, sedangkan kedua &rang muda itu sudah saling menyayang." $api, tapi kami tidak berani men&lak1. dan sekarang1. perj&d&han itu sudah ditentukan, dan taihiap1. ah, apa yang harus kami lakukan sekarang. Kami takut akan tindakan kepala dusun yang tentu akan marah sekali1." Suami isteri itu meratap dan ketakutan. Itu tanggung jawabku. 3ang penting, ji*wi mengakui 1207 kesalahan ji*wi dan bersedia untuk menyambung kembali ikatan j&d&h antara Sui 'ian dan 7n Ki&ng." Suami isteri itu saling pandang dan mereka menarik napas panjang. 0aiklah, taihiap. Kini kami dapat melihat kesalahan kami yang hendak meng&rbankan perasaan hati anak kami dengan kemewahan keadaan lahiriah. Kami bersedia menyambung kembali perj&d&han itu asal taihiap dapat membersakan urusan kemarahan dari pihak kepala dusun." +angan khawatir. 2ah, itu agaknya mereka datang," kata Sie 'i&ng dengan hati lega dan diapun bangkit berdiri lalu 1208 keluar dari ruangan itu, berdiri di serambi depan. ,asih terdapat pen&nt&n, akan tetapi mereka itu berdiri agak jauh, di tempat aman, bukan seperti tadi di luar pintu pagar. #ia melihat munculnya dua &rang laki*laki yang sikapnya gagah, yang diiringkan &leh tujuh &rang pengawal tadi. %gakaya pihak kepala dusun telah mengutus dua &rang jag&an untuk menghadapinya. Ketika mereka memasuki pekarangan dan langsung menghampiri Sie 'i&ng yang berdiri di kaki tangga serambl depan, Sie 'i&ng mengamati mereka dengan penuh perhatian. 1209 #ua &rang yang sikapnya gagah sekali. 3ang se&rang bertubuh tinggi besar dengan muka persegi, jantan dan gagah, sedangkan &rang ke dua bertubuh sedang, mukanya bulat dan muka itu dipenuhi brew&k lebat yang rapi. Keduanya berusia kurang lebih tiga puluh lima tahun, dan di balik pundak mereka nampak gagang pedang. #ua &rang yang gagah. Sie 'i&ng mengerutkan alisnya karena dia merasa seperti pernah bertemu dengan mereka. Se&rang di antara dua &rang gagah itu, yang tinggi besar, setelah memandang tajam kepada Sie 'i&ng, lalu menegur, 1210 suaranya keras dan berwibawa, suara yang gagah. %pakah engkau &rangnya yang tadi menghalangi pemb&y&ngan pengantin wanita &leh pengantin pria." Sie 'i&ng menghadapi mereka dengan tenang. #ia belum mendangar akan kejahatan kepala dusun dan pernikahan itu berjalan seperti lajimnya. Kepala dusun sama sekali tidak memaksakan kehendaknya, karena itu dia tahu bahwa dia bukan menghadapi g&l&ngan yang jahat. Semua keributan itu timbul hanya karena salah pengertian, karena kelemahan &rang tua Sui 'ian. 0enar sekali, akulah yang tadi menghalangi pemb&y&ngan 1211 yang tidak tepat itu." #ua &rang gagah itu mengerutkan alisnya. (emb&y&ngan tidak tepat. %panya yang tidak tepat. #angar, s&bat yang s&mb&ng. Kami berdua adalah tamu dalam pasta itu dan sudah bertahun*tahun kami mengenal kepala dusun sebagai &rang yang berwatak baik. #ia merayakan pernikahan puteranya dengan gadis dusun di sini, apa salahnya itu." ,ungkin dia tidak bersalah, akan tetapi sayang, yang dilamarnya itu adalah se&rang gadis yang sudah mempunyai cal&n suami dan ikatan j&d&h itu sudah berjalan sejak 1212 keduanya masih kecil. $iba*tiba saja ikatan j&d&h itu dibatalkan karena anak perempuan itu hendak dikawinkan dengan putera kepala daerah! 2ah, bukankah hal itu merupakan suatu paksaan yang merugikan pihak cal&n suami." Kembali dua &rang itu saling pandang dan kini si brew&k yang berkata dengan suara lantang. Semua itu merupakan urusan pribadi keluarga pengantin puteri, dan tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga kepala dusun. (inangan sudah diterima dan pernikahan dilangsungkan, siapapun tidak berhak untuk menghalangi!" 1213 ,aaf, akan tetapi aku berpihak kepada keluarga c&l&n suami yang disia*siakan, maka aku yang menghalangi dilanjutkannya pernikahan paksaan ini. )arap ji*wi suka kembali saja dan minta kepada kepala dusun untuk datang ke sini agar urusan ini dapat kita bicarakan dengan penuh kebijakan!" )emm, tidak percuma kalau sahabat kami kepala dusun itu memberi kepercayaan kepada kami untuk menghadapi pengacau! Engkau se&rang pengacau, maka mari ikut dengan kami menghadap kepala dusun! Kalau engkau menyerah baikbaik, kami tidak ingin menggunakan kekerasan." kata si tinggi besar. 1214 Kalau aku t idak mau." +i*wi taihiap, biar kami ker&y&k saja dia!" teriak si kumis melintang yang memimpin para pengawal tadi. $ujuh &rang itu agaknya kini berbesar hati karena hadirnya dua &rang gagah itu, lupa bahwa tadi mereka sama sekali t idak berdaya menghadapi si b&ngk&k. %kan tetapi, melihat mereka sudah bergerak hendak menger&y&k, dua &rang gagah itu mengembangkan dua lengan dan mencegah mereka maju. +angan kalian bergerak. 0iarkan kami yang menghadapinya!" kata si tinggi besar dan tujuh &rang pengawal itupun mundur kembali. $adi mereka hendak maju 1215 hanya untuk menebus rasa malu, sesungguhnya mereka jerih maka kini dilarang maju, mereka diam*diam merasa lega. Sute, biarkan aku yang menc&ba kelihaian &rang s&mb&ng ini!" kata si tinggi besar yang segera melangkah maju. S&bat, engkau sungguh tinggi hati, handak mencampuri urusan pribadi keluarga &rang lain. %gaknya engkau hendak mempergunakan kepandaian untuk melakukan kekerasan dan hendak merampas mempelai wanita itu!" Sie 'i&ng tersenyum. )emm, kalau aku bermaksud demikian, apa perlunya aku berada di sini menanti datangnya 1216 jag&an*jag&an dari kepala dusun. $entu sudah kuculik dan kularikan mempelai wanita. $idak, dugaanmu itu menyeleweng jauh, s&bat. %ku hanya ingin membenarkan yang salah, tidak ada pamrih lain." #an engkau akan mempertahankan pendirianmu itu dengan kekuatan dan ilmu silatmu." Kalau perlu1." 0agus! Ingin kulihat sampai di mana kelihaianmu maka engkau ses&mb&ng ini!" bentak si tinggi besar itu dan dia membentak nyaring, 'ihat serangan!" Sikap itu saja membuktikan bahwa dia memang se&rang gagah, se&rang pendekar yang memberi peringatan sebelum 1217 melakukan serangan. (ukulannya amat kuat, mendatangkan angin pukulan yang menyambar dahsyat, juga datanguya cepat sekali. ,elihat serangan ini, tahulah Sie 'i&ng bahwa dia berhadapan dengan lawan yang berisi", bukan sekedar tukang pukul yang besar suaranya saja. ,aka, diapun dengan hati*hati mengelak ke kiri, lalu dari kiri tangannya menyambar ke kanan depan, membalas dengan t&t&kan ke arah lambung kanan yang terbuka. 2amun, lawannya sudah menarik tangan, menekuk lengan dan memutar tubuh ke kanan sambil menangkis keras. %gaknya, si tinggi besar ini hendak menc&ba 1218 tenaga lawan, maka ketika menangkis t&t&kan itu, dia mengerahkan sin*kang. #ukkk! " #ua lengan bertemu keras sekali dan akibatnya, si tinggi besar mengeluarkan seruan kaget. #ia merasa betapa lengannya nyeri, tulangnya seperti akan patah dan lengan kanan itu lumpuh dalam satu dua detik. #ia cepat mel&ncat mundur dan memandang lawan dengan sinar mata tajam, maklum bahwa si b&ngk&k ini benar*benar hebat! ,aka diapun lalu menerjang dengan cepat, bagaikan serangan badai, kaki tangannya bergerak cepat dan setiap pukulan dan 1219 tamparannya dilakukan dengan pengerahan tenaga. 2amun, dengan tenang Sie 'i&ng selalu manghindarkan diri, dengan langkah*langkahnya yang teratur. )yaattttt1.!" Kini lawannya menyerang dengan lebih dahsyat lagi. Setiap pukulan telapak tangannya mengandung tenaga dahsyat yang panas! Sie 'i&ng maklum bahwa lawannya mempergunakan semacam sin*kang yang hebat, maka diapun segera mengerahkan sin*kangnya dan memainkan ilmu silat Swat 6ebsite http<==kang-usi.c&m= li&ng*ciang (Silat 2aga Salju). Ketika tangan mereka bertemu 1220 dalam benturan dahsyat, &rang tinggi besar itu terhuyung ke belakang dan dia terbelalak, tubuhnya menggigil kedinginan! ,emang, Swat*li&ng*ciang itu merupakan ilmu silat ampuh yang mengeluarkan hawa dingin dan ilmu ini diper&leh Sie 'i&ng dari se&rang di antara guru*gurunya, yaitu Swat )wa /injin, se&rang di antara )imalaya Sam '&jin. ,elihat suhengnya terhuyung dengan tubuh menggigil dan muka pucat, si brew&k menerjang dahsyat sambil membentak, 'ihat seranganku!" Kedua tangan itu bergerak cepat, merupakan dua cakar yang mencengkeram ke bagian*bagian lemah dari tubuh Sie 1221 'i&ng. Serangannya bertubi*tubi dan ternyata sang sute ini tidak kalah lihainya dibanding sang suheng! Sie 'i&ng maklum bahwa ilmu silat yang dimainkan itu semacam ilmu yang meniru gerakan harimau, maka dahsyat sekali dan melihat kuatnya sambaran angin pukulan tentu cakar istimewa dari tangan &rang itu, walaupun tidak berkuku panjang, tidak kalah berbahayanya dari pada cakar seek&r harimau! #iapun cepat berl&ncatan mengelak dan kini dia memainkan ilmu silat (ek*in Sin*ciang (Silat Sakti %wan (utih) dan begitu dia mengerahkan tenaga sin*kang, dari telapak kedua tangannya berkepul uap 1222 putih dan semua cakaran lawan dapat ditangkisnya dengan tepat. #iapun membalas dengan d&r&ngan* d&r&ngan telapak tangannya dan akhirnya, lawan yang brew&k itupun terhuyung*huyung ke belakang, tidak kuat manahan hawa yang amat kuat menyambar dari kedua tangan Sie 'i&ng. Kini, dua &rang gagah itu mel&ncat mundur dan mereka berdua mencabut pedang dari punggung! ,ereka maklum bahwa dengan tangan k&s&ng mereka t idak akan mampu mengalahkan &rang b&ngk&k itu, maka mereka mencabut senjata! 1223 S&bat, ternyata engkau benar amat lihai. 2ah, keluarkan senjatamu, mari kita bermain*main sebentar dengan senjata!" tantang si tinggi besar dengan sikap gagah. Sie 'i&ng menjura kepada mereka. ,ana aku berani. %ku tidak pernan bermain*main dengan senjata, dan aku tidak akan pernah mau mangangkat senjata untuk melawan pendekar*pendekar dari Kun*lun*pai yang gagah perkasa, karena aku tahu benar bahwa para pendekar Kun* lun*pai selalu membela yang benar dan tidak pernah melakukan kejahatan!" #ua &rang itu terbelalak. Engkau1. mengenal kami. 1224 Siapakah engkau sebenarnya." tanya si tinggi besar. ,ereka memang benar murid*murid Kun*lun*pai, yang tinggi basar bernama /iang Sun, sedangkan sutenya yang brew&kan, bernama K&k )an. $entu saja aku mengenal ji*wi, bahkan kurang lebih tujuh delapan tahun yang lalu kita pernah saling berjumpa. Ketika itu, ji*wi berusaha men&l&ng se&rang t&su tua yang diseret &leh dua &rang pendeta 'ama, akan tetapi ji*wi tert&t&k r&b&h. 2ah, di tempat itulah kita saling berjumpa!" %hh1.!" #ua &rang pendekar Kun*lun*pai itu berseru kemudian saling pandang. Engkau1. engkau b&cah b&ngk&k 1225 yang terpukul &leh pendekar 'ama itu1.. $api1. tapi kami sangka engkau sudah mati1.!" Sie 'i&ng tersenyum dan menggeleng kepalanya. $idak mati, aku tert&l&ng &leh )imalaya Sam '&jin yang menjadi guru*guruku1." %hhh1.! Kiranya saudara adalah murid lima &rang kakek sakti itu. (antas begini lihai! %kan tetapi, mengapa1. eh, tentang urusan pengantin itu1." #ua prang pendekar Kunlun* pai itu menjadi gugup karena mereka tadi memandang rendah. )arap ji*wi tenang*tenang saja. Sungguh, tentu ji* wi 1226 percaya bahwa aku tidak akan melakukan perbuatan yang jahat, bukan. Ketahuilah, aku bertemu dengan pemuda yang sejak kecil menjadi tunangan gadis yang kini menjadi pengantin. Sejak kecil bertunangan lalu tiba*tiba dibikin putus dan tunangannya tahu*tahu akan dinikahkan dengan putera kepala dusun! 0ukankah hal itu sama sekali tidak adil. +uga pengantin wanita kulihat sendiri t idak mau dij&d&hkan dengan anak kepala dusun, akan tetapi kedua &rang tuanya yang agaknya mata duitan dan mata kedudukan, memaksanya. Itulah sebabnya aku turun tangan1." %h, kalau begitu, lain lagi urusannya!" kata K&k )an. 1227 Sungguh heran, kenapa bisa terjadi demikian. (adahal kepala dusun itu telah lama kami kenal sebagai &rang yang baik dan bijaksana." ,ungkin dia tidak tahu," kata Sie 'i&ng. #ia hanya tahu meminang, diterina dan merayakan pernikahan puteranya. Karena itu, sebaiknya kalau dia diajak berunding, sukur kalau dia mau datang ke tempat ini agar perundingan dapat diadakan bersama &rang tua mempelai puteri. $entu ji*wi sekarang sudah tahu akan duduknya perkara dan suka membantu agar peristiwa ini dapat diselesaikan dengan baik." 1228 #ua &rang pendekar Kun*lun*pal itu tentu saja menyetujui usul Sie 'i&ng. 0aik, kami yang akan menjelaskan kepada keluarga Sun, dan kami akan membujuk kepala dusun Sun agar suka datang ke sini." $erima kasih, ji*wi memang bijaksana. %ku menunggu di sini," kata Sie 'i&ng. #ua &rang pendekar Kun*lun* pai itu segera pergi dan mereka merasa bersukur bahwa mereka tidak usah kehilangan muka, tidak sampai dir&b&hkan &leh (endekar 0&ngk&k. ,ereka kini tahu bahwa kalau lawan tadi menghendaki, mereka tentu saja sudah r&b&h, bahkan 1229 mungkin tewas. #an mereka kini tidak ragu*ragu lagi akan kebenaran apa yang dilakukan &leh (endekar 0&ngk&k. 0enar saja seperti dugaan Sie 'i&ng, kepala dusun Sun tak lama kemudian datang ke rumah cal&n besan itu, ditemani &leh dua &rang pendekar Kun*lun*pai. ,ereka lalu disambut dan dipersilakan duduk di ruangan dalam di mana mereka mengadakan pembicaraan. 3ang hadir hanyalah suami isteri &rang tua Sui 'ian, kepala dusun Sun, Sie 'i&ng dan juga dua &rang pendekar itu, /iang Sun dan K&k )an. #engan jelas Sie 'i&ng lalu menceritakan tentang pemutusan pertalian j&d&h antara Sui 'ian dan 7n Ki&ng, yang 1230 didengarkan &leh kepala dusun Sun dengan alis berkerut. Sie 'i&ng lalu melanjutkan ceritanya. )endaknya jung*cu (lurah) ketahui bahwa pertunangan kedua &rang muda itu sudah diketahui &leh seluruh penduduk dusun ini, dilakukan semenjak keduanya masih kanak*kanak. Kalau tiba*tiba pertunangan itu dibikin putus secara sepihak, kemudian gadis itu dinikahkan dengan anakmu, bukankah penduduk akan menganggap bahwa jung*cu sewenangwenang, mempergunakan kekuasaannya untuk merampas tunangan &rang. Kalau jung*cu ingin disuka &leh seluruh penduduk dusun, ingin menjadi se&rang kepaia dusun yang 1231 bijaksana, kiranya tentu tidak ingin merampas tunangan &rang dan memaksa gadis itu menikah dengan puteramu." Kepala dusun Sun memandang kepada tuan rumah, yaitu ayah dari Sui 'ian. %kan tetapi, kalau memang Sui 'ian sudah mempunyai tunangan, kenapa pinangan kami diterima." Sie 'i&ng men&leh kepada tuan rumah dan isterinya, lalu berkata dengan tenang, Kiranya paman dan bibi ini akan dapat menjawab pertanyaan itu dan sekaranglah saatnya semua &rang berterus terang dan meluruskan yang bengk&k, membenarkan yang salah!" 1232 6ajah tuan dan ny&nya rumah menjadi agak pucat dan dengan suara gemetar, ayah Sui 'ian lalu berkata, ,&h&n ampun kepada jung*cu1. ketika jung*cu mengajukan pinangan, kami1. kami merasa terh&rmat dan berbahagia sekali, kami tidak berani men&lak dan tidak berani menceritakan tentang pertunangan itu1. dan kami merasa bangga kalau menjadi besan jung*cu, maka kami diam saja dan1." 0rakkk!" kepala dusun Sun menggebrak meja dengan kedua tangannya, dan mukanya menjadi merah sekali. Kalian kira aku ini &rang macam apa. Se&rang pembesar yang 1233 mengandalkan kekuasaannya memaksakan kehendaknya kepada rakyat. Sungguh, itu namanya memandang rendah kepada kami!" %mpunkan kami1. jung*cu1.!" tuan dan ny&nya rumah menjadi ketakutan. Kepala dusun itu menarik napas panjang. Sudahlah, garagara sikap kalian yang keliru, yang gila keh&rmatan dan kedudukan, kalian telah membuat kami sekeluarga menjadi malu saja. Semua tamu sudah datang dan semua peralatan upacara pernikahan telah disiapkan, bagaimana mungkin pernikahan dibatalkan. Kami akan menjadi buah cem&&han 1234 dan tertawaan &rang saja! Siapa nama tunangan Sui 'ian itu." 2amanya 7n Ki&ng1." #i mana dia. (anggil dia ke sini!" Sie 'i&ng bangkit. 0iarlah aku yang memanggil dia ke sini." #an sekali berkelebat, pemuda b&ngk&k inipun lenyap dari situ. $ak lama kemudian dia sudah datang lagi bersama 7n Ki&ng. (emuda ini agak pucat. 0agaimanapun juga, dia ketakutan. %kan tetapi, kepala dusun Sun bersikap tenang. 7n Ki&ng, mulai saat ini, engkau kuanggap sebagai anak angkatku dan bes&k engkau akan kunikahkan dengan Sui 'ian. Sukakah engkau." 7n Ki&ng menjatuhkan diri berlutut di depan ayah 1235 angkatnya" dan hanya mampu menangis saking gembiranya. Sie 'i&ng bertemu pandang dengan dua &rang pendekar Kunlun* pai dan mereka tersenyum, kagum akan hasil pekerjaan (endekar 0&ngk&k. (ada kees&kan harinya, pesta pernikahan tetap dirayakan di rumah kepala dusun, hanya saja, yang menikah bukanlah putera kandungnya, melainkan putera angkatnya". (uteranya sendiri disuruhnya pergi ke k&ta di selatan, untuk menghindarkan pergunjingan &rang. Ketika sepasang mempelai dipertemukan, Sie 'i&ng dan dua &rang pendekar Kun*lun*pai mendapat kursi keh&rmatan. 1236 #an dua &rang mempelai itu tanpa diperintah, langsung saja menghampiri Sie 'i&ng dan keduanya menjatuhkan dirinya berlutut di depan pemuda b&ngk&k itu. 6ah1. jangan1.! $idak perlu begini1.!" katanya den sekali berkelebat, (endekar 0&ngk&k sudah lenyap dari tempat itu, bahkan dari dusun itu yang ditinggalkannya cepat*cepat. (eristiwa ini bukan hanya menguntungkan dua &rang muda yang sudah saling mencinta itu, akan tetapi juga m&ndatangkan keuntungan benar kepada kepala dusun Sun. (erbuatannya itu mendatangkan perasaan h&rmat dan suka sekali dalam hati para penduduk dusun itu sehingga dia 1237 menjadi se&rang kepala dusun yang dih&rmati, disuka dan ditaati sehingga dia selalu dipilih, menjadi kepala dusun selama hidupnya! Sie 'i&ng sendiri melanjutkan perjalanan dengan wajah cerah. ,ulutnya selalu tersenyum. Girang bukan main rasa hatinya bahwa dia telah berhasil menyambung perj&d&han yang putus itu! #ia dapat membayangkan betapa bahagianya sepasang &rang muda itu! %kan tetapi diapun melihat bahwa kesenangan yang dinikmati sepasang &rang muda itu tidaklah kekal adanya. Seperti juga keadaan udara, kehidupan manusia 1238 tidak selamanya diterangi sinar matahari. 0anyak sekali awan hitam berarak di angkasa, sewaktu*waktu dapat mengurangi kecerahan matahari, bahkan menggelapkannya sama sekali. %kan tetapi, itu s&al nanti! 3ang penting, sekarang mereka berbahagia dan diapun merasa berbahagia karena perbuatannya telah berhasil membahagiakan &rang lain! #usun 2g&maima biasanya tenteram. Keributan hanya kadang*kadang saja terjadi, itupun kalau dusun itu kedatangan banyak tamu pedagang yang membawa pasukan pengawal masing*masing. (ara anggauta pasukan pengawal inilah yang 1239 suka membikin ribut. ,ereka bermab&k*mab&kan di dusun itu dan seringkali terjadi pertengkaran di antara para pasukan pengawal. +uga kadang*kadang mereka itu hendak memaksakan kehendak mereka kalau melihat wanita cantik. %kan tetapi, Gum& /ali selalu dapat meredakan keributan yang timbul. ,aka, amatlah aneh rasanya bagi para pendatang ketika selama beberapa pekan, dusun 2g&maima sama sekali berubah keadaannya. $erutama sekali di waktu malam. #usun itu sunyi sekali, dan hampir semua penghuni tidak berani keluar dari rumah mereka begitu matahari sudah menyelam. #i 1240 sana sini para penghuni pria melakukan penjagaan dan per&ndaan, dan pekerjaan inipun dilakukan dalam suasana penuh ketakutan. )al ini amat menarik hati para pendatang dan beberapa &rang kepala pasukan pangawal yang merasa diri mereka kuat, bertanya. Setelah mereka mendapatkan keterangan bahwa dusun itu sejak beberapa pekan telah diganggu &leh munculnya siluman yang pada malam hari menculik gadis*gadis tercantik, mereka lalu bangkit dan mempergunakan pasukan mereka untuk menc&ba menangkap siluman. 2amun usaha mereka semua gagal, seperti juga 1241 usaha Gum& /ali sendiri. 0anyak sudah anak buah Gum& /ali r&b&h dan menderita luka*luka, juga kini para jag&an dari pasukan pengawal juga banyak yang luka, bahkan ada yang tewas ketika mereka berusaha untuk menangkap siluman" itu. 0anyak jag&an merasa gentar karena siluman itu kabarnya memiliki kesaktian yang luar biasa, yang tidak mungkin dilawan dengan ilmu silat biasa saja. ,aka, setelah banyak jag&an diantara para pengawal manc&ba*c&ba untuk mengadu kepandaian dengan siluman itu dan gagal, bahkan banyak yang r&b&h terluka, bahkan ada yang tewas, tidak ada lagi 1242 yang berani menc&ba*c&ba! Sudah ada tiga &rang gadis cantik yang lenyap tanpa meninggalkan jejak, lenyap begitu saja dari kamar di rumah &rang tua mereka! Siluman itu selalu beraksi pada malam hari dan hebatnya, sebelum malam hari dia datang, pada siang harinya dia lebih dahulu memberi tanda cairan merah yang di&leskan pada pintu rumah cal&n k&rbannya. Ketika Gum& /ali sendiri melakukan pemeriksaan, ternyata cairan merah itu adalah darah! #an malamnya, biarpun sudah dijaga ketat, tetap saja siluman itu datang, mer&b&hkan siapa saja yang 1243 menc&ba untuk menghalanginya, kemudian menculik gadis yang dipilihnya! ,enurut keterangan mereka yang pernah dir&b&hkannya, siluman itu datang dan pergi sebagai bayangan saja, tidak kelihatan jelas &rangnya kalau memang dia manusia, tidak nampak jelas mukanya, dan bayangannya selalu berwarna merah. ,aka, siluman itupun terkenal dengan sebutan siluman merah! Keadaan dusun 2g&maima menjadi semakin geger ketika pada suatu siang, ada lagi c&retan merah pada sebuah daun pintu. 0etapa penduduk tidak akan geger kalau c&retan itu 1244 sekali ini terdapat pada daun pintu rumah Gum& /ali sendiri. Ketua mereka, kepala dusun dan pemimpin mereka, yang ditakuti semua &rang, kini hendak diganggu &leh siluman itu! #an c&retan itu bukan hanya satu, melainkan dua! Ini berarti bahwa yang akan diculik adalah dua &rang gadis, dan memang Gum& /ali memiliki dua &rang anak perempuan yang cantik manis, berusia empat belas dan enambelas tahun! Gum& /ali menjadi panik! 7saha penjagaan ketat dengan para jag&an tidak menenteramkan hatinya karena sudah terbukti berulang kali betapa para jag&an itu tidak ada yang 1245 mampu menandingi kesaktian siluman itu, maka jalan keduapun diambilnya, jalan dari mereka yang masih tebal kepercayannya akan tahyul, yaitu mengundang se&rang dukun! 7ntuk mengusir siluman tidak mungkin dipergunakan kekuatan &t&t," demikian katanya kepada isterinya yang terus menerus menangis, juga kedua puterinya yang menangis ketakutan, akan tetapi harus dengan kekuatan sihir, dan yang akan mampu mengusirnya dan menyelamatkan dua &rang anak kita hanyalah se&rang dukun." #i daerah 2g&maima terdapat se&rang dukun yang cukup 1246 terkenal. #ia selalu dipanggil kalau ada &rang hendak membangun rumah, kalau ada &rang mati, bahkan kalau ada yang sakit, diapun diundang untuk mang&bati dengan cara yang aneh. #ia juga se&rang peranakan $ibet )an, memiliki nama )an yaitu 0&ng /iat dan selalu minta disebut 0&ng Sianjin, se&lah*&lah dia adalah se&rang manusia dewa! 0&ng Sian*jin diundang dan dengan gaya se&rang dukun sejati yang penuh dengan ilmu sihir, dukun ini datang dan penampilannya memang mengesankan sekali. (akaiannyapun aneh, merupakan jubah pendeta yang lebar dan lengannya 1247 l&nggar, akan tetapi kalau jubah pendeta itu biasanya sederhana berwarna p&l&s putih atau kuning, jubah yang dipakai dukun ini kembang*kembang dan berwarna*warni! +uga dia pes&lek sekali, karena selain pakaiannya licin dan sepatunya baru, juga rambutnya tersisir licin berminyak, dan hebatnya, kalau &rang berada dua tiga meter saja darinya, &rang itu akan mencium bau minyak yang sangat wangi! 7sia 0&ng Sian*jin ini kurang lebih empat puluh tahun, dengan kumis kecil panjang berjuntai ke bawah, bersambung dengan jengg&tnya yang juga jarang. ,atanya yang amat sipit itu 1248 sukar dikatakan melek atau meram, hidungnya besar dan mulutnya kecil selalu tersenyum mengejek. #i punggungnya terdapat sebatang pedang, tangan kanannya memegang sebuah kebutan berbulu putih dan tangan kirinya memegang sebuah kipas yang dikebut*kebutkan ke arah lehernya ketika dia mamasuki rumah Gum& /ali dengan lenggang dibuat*buat! Gum& /ali dan isterinya cepat menyambut dengan sikap h&rmat, dan begitu melihat tuan rumah, tiba*tiba dukun itu berhenti melangkah, hidungnya mengembang* kempis, mendengus dan mencium*cium, matanya yang sipit itu melirik 1249 ke kanan kiri, lalu mulutnya mengeluarkan keluhan panjang, )ayaaaaaaa1.!" dan diapun mengangguk* angguk. ,elihat ini, Gum& /ali cepat memberi h&rmat dan bertanya, Sian*jin, apakah yang engkau ketahui. Katakan kepada kami!" %ih, penuh hawa siluman di sini! )arus disingkirkan dulu hawa siluman ini, kalau tidak, akan meracuni semua penghuni rumah!" #iapun mengeluarkan sebungkus hi&swa (dupa biting) dari kantung jubahnya yang lebar, mengeluarkan beberapa batang dupa dan menyalakannya. %sap yang 1250 mengeluarkan bau harum segera memenuhi ruangan depan itu. ,ulut si dukun berkemak*kemik membaca mantram, kemudian terdengar dia berkata sambil mengacung*acungkan hi& itu ke empat penjuru. 3ang datang dari utara, kembalilah ke utara, yang datang dari timur, kembalilah ke timur, yang datang dari selatan kembalilah ke selatan dan yang datang dari barat kembalilah ke barat. +angan ganggu rumah ini, melainkan kumpulkan semua kawanmu untuk membantu aku mengusir siluman merah!" #ia lalu mengeluarkan gerengangerengan aneh yang pantasnya hanya keluar dari leher 1251 binatang buas. $entu saja sikap dan perbuatannya yang aneh ini mengesankan sekali dan hati Gum& /ali dan isterinya sudah mulai merasa lega. $entu dukun sakti ini akan mampu mengusir siluman merah dan menyelamatkan puteri*puteri mereka. 0agaikan &rang yang sedang kemasukan dan bukan kehendaknya sendiri, tanpa permisi lagi 0&ng Sian* jin memasuki rumah, mengacung*acungkan hi& yang masih berasap itu, mengelilingi seluruh ruangan di rumah itu. Kemudian dia bertanya, #i mana kamar dua &rang gadis itu." 1252 #iam*diam Gum& /ali menjadi semakin gembira. Kiranya dukun ini sudah tahu bahwa dua &rang gadisnya itulah yang diancam&leh siluman merah! #i sana, Sian*jin, di sudut itu1." jawabnya cepat. 0awa aku ke sana, dan suruh dua &rang gadismu itu menemuiku, akan kulihat apakah mereka sudah terkena hawa siluman ataukah belum! " #engan senang hati ayah dan ibu itu lalu mengajak 0&ng Sian*jin memasuki sebuah kamar yang cukup besar. #i situ terdapat sebuah pembaringan yang lebar, yaitu pembaringan dari kakak beradik itu. ,ereka yang tadinya bersembunyi di 1253 tempat lain, segera dipanggil dan dua &rang gadis yang cantik manis itu kini berdiri dengan muka pucat di depan 0&ng Sianjin yang memandang kepada mereka dengan mata seperti terpejam! 2amun, di balik pelupuk mata yang tertutup itu mengintai sepasang mata yang tajam, sinar mata yang menjelajahi seluruh tubuh kedua &rang gadis itu dari kepala sampai ke kaki dan mata itu bersinar gairah! $iba*tiba 0&ng Sian*jin mengeluarkan seruan, 7hhhh1.!" dan diapun terhuyung ke belakang. Sungguh celaka1.!" %da apakah, Sian*jin1.." tanya Gum& /ali cepat dan wajahnya gelisah sekali. 1254 /elaka, mereka ini sudah diselubungi hawa siluman yang amat kuat!" Ibu kedua &rang anak itu menjerit ketakutan dan dua &rang anak perempuan itupun menangis dan tubuh mereka menggigil. %duh1. lalu bagaimana baiknya, Sian*jin. $&l&nglah anakanakku, t&l&nglah kami1. apapun yang kauminta akan kami laksanakan untuk membalas budi kebaikanmu1. t&l&nglah1." kata kepala dusun itu cemas dan kelihatan ketakutan, sungguh tidak sesuai dengan kegagahannya sebagai se&rang jag&an n&m&r satu di dusun 2g&maima itu. Ketahyulan dapat 1255 membuat &rang yang bagaimana perkasapun menjadi se&rang pengecut dan penakut. +angan khawatir heh*heh, jangan khawatir. Selama masih ada 0&ng Sian*jin, jangan khawatir1.! %kan tetapi, dua &rang n&na ini perlu dibersihkan dari hawa siluman. %ku akan membersihkan mereka dan semua &rang tidak b&leh mendekati kamar ini, karena kalau sampai ada yang terkena hawa siluman, aku akan menjadi rep&t saja. 0iarkan mereka di kamar ini, aku akan membersihkan dan menjaga, kalau siluman datang, akan kuusir dia1. heh*heh, jangan khawatir, ada 0&ng Sian*jin, heh*heh*heh!" 1256 0aik, baik1. ah, terima kasih sebelumnya, Sian* jin. #an apa1. apa syaratnya, apa yang perlu kami persiapkan." ,udah saja. Seember besar air yang diberi air kembang yang harum, dan dupa harum harus dibakar di sudut kamar. Sediakan saja seember air itu, aku sendiri yang akan mempersiapkan segalanya, angkat ember ke dalam kamar ini, lalu tinggalkan kamar ini, jangan ada yang berada di luar kamar. Kalau aku belum memanggil, jangan ada yang berani mendekat kalau ingin selamat dan bebas dari hawa siluman!" ,endengar ini, seluruh penghuni rumah menjadi ngeri dan 1257 ketakutan. Segera seember air harum itu diangkat masuk ke dalam kamar. Ibu kedua &rang gadis itu merangkul mereka dan berkata, +angan kalian takut, ada 0&ng Sian* jin yang sakti di sini. Kalian akan dibersihkan dan dibebaskan dari1. siluman1." #ua &rang gadis yang ketakutan itu merasa tidak berdaya dan hanya mengangguk. 0agi mereka, sikap dukun itu saja sudah sama mengerikan seperti berita tentang siluman, terutama sekali sepasang mata yang selalu terpejam akan tetapi ada sinar mata di balik garis mata sipit itu yang memandang kepada mereka secara mengerikan! +uga mulut 1258 kecil yang tersenyum*senyum itu, hidung besar yang cupingnya kembang kempis, sungguh membuat dua &rang gadis itu menjadi semakin ketakutan. %kan tetapi, karena dukun ini katanya hendak menyelamatkan mereka dari cengkeraman siluman merah, maka merekapun pasrah! Setelah melihat betapa dengan penuh semangat kepala dusun Gum& /ali mengusiri semua &rang agar menjauhi kamar dan sama sekali tidak b&leh mendekat, dan semua &rang kini telah pergi, dukun itu lalu menutupkan daun pintu kamar itu, memalangnya dari dalam dan sambil menyeringai diapun 1259 menghadapi kedua &rang gadis remaja yang masih gemetar ketakutan itu. Ketahyulan adalah suatu keb&d&han. Suatu kepercayaan akan adanya r&h jahat atau setan iblis yang suka muncul dan mengganggu manusia secara jasmaniah. Ketahyulan merupakan keb&d&han yang amat berbahaya dan muncul karena kekurang*kuatan iman terhadap $uhan 3ang ,aha Kuasa. ,anusia yang sudah menyerahkan seluruh hidupnya, seluruh jiwa raganya kepada $uhan, tentu tidak akan mudah termakan tahyul, atau dengan lain kata, tentu tidak akan takut 1260 terhadap gangguan iblis karena yakin bahwa $uhan akan melindungi setiap &rang manusia yang pasrah kepada $uhan terhadap segala macam iblis. 5rang yang tahyul bukanlah berarti &rang yang tidak percaya akan adanya r&h jahat dan iblis. ,elainkan &rang yang tidak takut terhadap iblis, tidak memuja saking takutnya. 5rang yang tahyul c&nd&ng untuk memuja iblis, setidaknya mengh&rmatinya dan tunduk. Inilah bedanya. 3ang tidak tahyul menghadapi g&daan iblis dengan penyerahan dan iman kepada $uhan, sebaliknya yang tahyul menghadapi g&daan iblis dengan usaha menyenangkan hati 1261 iblis agar tidak mengganggunya, dengan memberi persembahan dan sebagainya. 4asa takut timbul dari pikiran yang membayangkan hal*hal yang belum nyata dan belum ada. ,embayangkan ke 6ebsite http<==kang-usi.c&m= mungkinan*kemungkinan yang lebih buruk akan menimpa dirinya, maka timbullah rasa takut. 4asa takut timbul dari pikiran yang mengingat pengalaman lampau, masa lalu, dan membayangkan kemungkinan buruk masa depan. 5rang yang hidup di saat ini, dengan penuh kewaspadaan, dilandasi iman dan penyerahan kepada $uhan 3ang ,aha Kuasa, tidak 1262 pernah merasa takut. (ikiran kita merupakan alat hidup yang teramat penting, yaitu untuk mempergunakan akal budi demi keselamatan dan kesejahteraan kehidupan lahiriah. Sebaliknya akan menjadi suatu kekuasaan yang amat berbahaya kalau kita membiarkan pikiran yang bergelimang nafsu itu menguasai jiwa. Setelah berada bertiga saja dengan dua &rang gadis remaja yang cantik, segar dan ranum itu, semakin bergel&ralah gairah berahi dalam hati dukun 0&ng yang sejak tadi telah bangkit begitu dia melihat dua &rang gadis remaja yang diserahkan ke 1263 dalam kekuasaannya itu. #ia melihat kesempatan yang amat baik terbuka baginya. #ia memang sudah mendengar akan adanya siluman merah yang suka menculik gadis* gadis cantik. #an dia tidak takut menghadapi siluman. Sudah dipersiapkannya senjata ampuh untuk melawan setan, yang dibawanya dan disimpannya dalam saku jubahnya, yaitu darah anjing yang sudah dikeringkan dan dijadikan bubuk hitam, dan pedang pusakanya yang sudah diberi mantram, sebatang pedang terbuat dari pada akar kayu pengusir setan. #ia tidak takut, bahkan dia akan mempergunakan nama iblis itu untuk 1264 melaksanakan hasratnya yang berk&bar*k&bar. #ia akan memetik dua tangkai bunga yang sedang mulai mekar itu, menikmati mereka, dan pertanggungan*jawabnya akan dia timpakan kepada siluman merah! 3a, semua &rang akan percaya kepadanya! )eh*heh*hah, anak*anak manis, kalian sudah dik&t&ri hawa siluman, tanpa dibersihkan, kalian akan jatuh sakit dan akhirnya mati dalam keadaan tersiksa. ,aukah kalian kubersihkan dari hawa siluman." ,au, Sian*jin, tentu saja kami mau1." kata gadis tertua dengan suara gemetar. 1265 Kalau kalian mau, ingat. %pa yang terjadi di sini, jangan sekali*kali kalian ceritakan kepada &rang lain, kepada &rang tuamupun tidak b&leh. Kalau kalian ceritakan, maka hawa siluman itu akan datang menguasai diri kalian kembali. $urut saja apa yang kulakukan terhadap kalian, karena itulah cara peng&batannya. 2ah, sekarang, tanggalkan semua pakaian dan kalian akan kumandikan dalam ember ini. 'akukan sekarang!" #ukun lepus yang menjadi hamba nafsunya sendiri itu kini tersenyum*senyum dan sepasang mata yang tersembunyi di 1266 balik pelupuk mata yang sipit itu semakin menc&r&ng penuh nafsu ketika dia melihat dua &rang gadis remaja itu, dengan malu*malu dan takut*takut, menanggalkan pakaian mereka satu demi satu di hadapannya sampai mereka telanjang bulat sama sekali. Kemudian, sambil menyeringai penuh nafsu, dukun itu lalu menuntun mereka berdua masuk ke dalam ember terisi air kembang yang harum, dan dengan nafsu semakin berk&bar, kedua tangannya memandikan dua &rang gadis remaja itu, jari*jari tangannya dengan penuh nafsu menggerayangi dan meraba*raba, membelai*belai, pura*pura 1267 membersihkan tubuh mereka. 0agaikan &rang yang sedang kemasukan dan bukan kehendaknya sendiri, tanpa permisi lagi 0&ng Sian* jin memasuki rumah, mengacung*acungkan hi& yang masih berasap itu, mengelilingi seluruh ruangan di rumah itu. Kemudian dia bertanya, #i mana kamar dua &rang gadis itu." #iam*diam Gum& /ali menjadi semakin gembira. Kiranya dukun ini sudah tahu bahwa dua &rang gadisnya itulah yang diancam&leh siluman merah! #i sana, Sian*jin, di sudut itu1." jawabnya cepat. 0awa aku ke sana, dan suruh dua &rang gadismu itu 1268 menemuiku, akan kulihat apakah mereka sudah terkena hawa siluman ataukah belum! " #engan senang hati ayah dan ibu itu lalu mengajak 0&ng Sian*jin memasuki sebuah kamar yang cukup besar. #i situ terdapat sebuah pembaringan yang lebar, yaitu pembaringan dari kakak beradik itu. ,ereka yang tadinya bersembunyi di tempat lain, segera dipanggil dan dua &rang gadis yang cantik manis itu kini berdiri dengan muka pucat di depan 0&ng Sianjin yang memandang kepada mereka dengan mata seperti terpejam! 2amun, di balik pelupuk mata yang tertutup itu 1269 mengintai sepasang mata yang tajam, sinar mata yang menjelajahi seluruh tubuh kedua &rang gadis itu dari kepala sampai ke kaki dan mata itu bersinar gairah! $iba*tiba 0&ng Sian*jin mengeluarkan seruan, 7hhhh1.!" dan diapun terhuyung ke belakang. Sungguh celaka1.!" %da apakah, Sian*jin1.." tanya Gum& /ali cepat dan wajahnya gelisah sekali. /elaka, mereka ini sudah diselubungi hawa siluman yang amat kuat!" Ibu kedua &rang anak itu menjerit ketakutan dan dua &rang anak perempuan itupun menangis dan tubuh mereka menggigil. 1270 %duh1. lalu bagaimana baiknya, Sian*jin. $&l&nglah anakanakku, t&l&nglah kami1. apapun yang kauminta akan kami laksanakan untuk membalas budi kebaikanmu1. t&l&nglah1." kata kepala dusun itu cemas dan kelihatan ketakutan, sungguh tidak sesuai dengan kegagahannya sebagai se&rang jag&an n&m&r satu di dusun 2g&maima itu. Ketahyulan dapat membuat &rang yang bagaimana perkasapun menjadi se&rang pengecut dan penakut. +angan khawatir heh*heh, jangan khawatir. Selama masih ada 0&ng Sian*jin, jangan khawatir1.! %kan tetapi, dua &rang 1271 n&na ini perlu dibersihkan dari hawa siluman. %ku akan membersihkan mereka dan semua &rang tidak b&leh mendekati kamar ini, karena kalau sampai ada yang terkena hawa siluman, aku akan menjadi rep&t saja. 0iarkan mereka di kamar ini, aku akan membersihkan dan menjaga, kalau siluman datang, akan kuusir dia1. heh*heh, jangan khawatir, ada 0&ng Sian*jin, heh*heh*heh!" 0aik, baik1. ah, terima kasih sebelumnya, Sian* jin. #an apa1. apa syaratnya, apa yang perlu kami persiapkan." ,udah saja. Seember besar air yang diberi air kembang 1272 yang harum, dan dupa harum harus dibakar di sudut kamar. Sediakan saja seember air itu, aku sendiri yang akan mempersiapkan segalanya, angkat ember ke dalam kamar ini, lalu tinggalkan kamar ini, jangan ada yang berada di luar kamar. Kalau aku belum memanggil, jangan ada yang berani mendekat kalau ingin selamat dan bebas dari hawa siluman!" ,endengar ini, seluruh penghuni rumah menjadi ngeri dan ketakutan. Segera seember air harum itu diangkat masuk ke dalam kamar. Ibu kedua &rang gadis itu merangkul mereka dan berkata, +angan kalian takut, ada 0&ng Sian* jin yang 1273 sakti di sini. Kalian akan dibersihkan dan dibebaskan dari1. siluman1." #ua &rang gadis yang ketakutan itu merasa tidak berdaya dan hanya mengangguk. 0agi mereka, sikap dukun itu saja sudah sama mengerikan seperti berita tentang siluman, terutama sekali sepasang mata yang selalu terpejam akan tetapi ada sinar mata di balik garis mata sipit itu yang memandang kepada mereka secara mengerikan! +uga mulut kecil yang tersenyum*senyum itu, hidung besar yang cupingnya kembang kempis, sungguh membuat dua &rang gadis itu menjadi semakin ketakutan. %kan tetapi, karena 1274 dukun ini katanya hendak menyelamatkan mereka dari cengkeraman siluman merah, maka merekapun pasrah! Setelah melihat betapa dengan penuh semangat kepala dusun Gum& /ali mengusiri semua &rang agar menjauhi ka 6ebsite http<==kang-usi.c&m= mar dan sama sekali tidak b&leh mendekat, dan semua &rang kini telah pergi, dukun itu lalu menutupkan daun pintu kamar itu, memalangnya dari dalam dan sambil menyeringai diapun menghadapi kedua &rang gadis remaja yang masih gemetar ketakutan itu. Ketahyulan adalah suatu keb&d&han. Suatu kepercayaan 1275 akan adanya r&h jahat atau setan iblis yang suka muncul dan mengganggu manusia secara jasmaniah. Ketahyulan merupakan keb&d&han yang amat berbahaya dan muncul karena kekurang*kuatan iman terhadap $uhan 3ang ,aha Kuasa. ,anusia yang sudah menyerahkan seluruh hidupnya, seluruh jiwa raganya kepada $uhan, tentu tidak akan mudah termakan tahyul, atau dengan lain kata, tentu tidak akan takut terhadap gangguan iblis karena yakin bahwa $uhan akan melindungi setiap &rang manusia yang pasrah kepada $uhan terhadap segala macam iblis. 5rang yang tahyul bukanlah 1276 berarti &rang yang tidak percaya akan adanya r&h jahat dan iblis. ,elainkan &rang yang tidak takut terhadap iblis, tidak memuja saking takutnya. 5rang yang tahyul c&nd&ng untuk memuja iblis, setidaknya mengh&rmatinya dan tunduk. Inilah bedanya. 3ang tidak tahyul menghadapi g&daan iblis dengan penyerahan dan iman kepada $uhan, sebaliknya yang tahyul menghadapi g&daan iblis dengan usaha menyenangkan hati iblis agar tidak mengganggunya, dengan memberi persembahan dan sebagainya. 4asa takut timbul dari pikiran yang membayangkan hal*hal yang belum nyata dan belum ada. ,embayangkan kemungkinan* 1277 kemungkinan yang lebih buruk akan menimpa dirinya, maka timbullah rasa takut. 4asa takut timbul dari pikiran yang mengingat pengalaman lampau, masa lalu, dan membayangkan kemungkinan buruk masa depan. 5rang yang hidup di saat ini, dengan penuh kewaspadaan, dilandasi iman dan penyerahan kepada $uhan 3ang ,aha Kuasa, tidak pernah merasa takut. (ikiran kita merupakan alat hidup yang teramat penting, yaitu untuk mempergunakan akal budi demi keselamatan dan kesejahteraan kehidupan lahiriah. Sebaliknya akan menjadi suatu kekuasaan yang amat berbahaya kalau 1278 kita membiarkan pikiran yang bergelimang nafsu itu menguasai jiwa. Setelah berada bertiga saja dengan dua &rang gadis remaja yang cantik, segar dan ranum itu, semakin bergel&ralah gairah berahi dalam hati dukun 0&ng yang sejak tadi telah bangkit begitu dia melihat dua &rang gadis remaja yang diserahkan ke dalam kekuasaannya itu. #ia melihat kesempatan yang amat baik terbuka baginya. #ia memang sudah mendengar akan adanya siluman merah yang suka menculik gadis* gadis cantik. #an dia tidak takut menghadapi siluman. Sudah dipersiapkannya senjata ampuh untuk melawan setan, yang 1279 dibawanya dan disimpannya dalam saku jubahnya, yaitu darah anjing yang sudah dikeringkan dan dijadikan bubuk hitam, dan pedang pusakanya yang sudah diberi mantram, sebatang pedang terbuat dari pada akar kayu pengusir setan. #ia tidak takut, bahkan dia akan mempergunakan nama iblis itu untuk melaksanakan hasratnya yang berk&bar*k&bar. #ia akan memetik dua tangkai bunga yang sedang mulai mekar itu, menikmati mereka, dan pertanggungan*jawabnya akan dia timpakan kepada siluman merah! 3a, semua &rang akan percaya kepadanya! 1280 )eh*heh*hah, anak*anak manis, kalian sudah dik&t&ri hawa siluman, tanpa dibersihkan, kalian akan jatuh sakit dan akhirnya mati dalam keadaan tersiksa. ,aukah kalian kubersihkan dari hawa siluman." ,au, Sian*jin, tentu saja kami mau1." kata gadis tertua dengan suara gemetar. Kalau kalian mau, ingat. %pa yang terjadi di sini, jangan sekali*kali kalian ceritakan kepada &rang lain, kepada &rang tuamupun tidak b&leh. Kalau kalian ceritakan, maka hawa siluman itu akan datang menguasai diri kalian kembali. $urut saja apa yang kulakukan terhadap kalian, karena itulah cara 1281 peng&batannya. 2ah, sekarang, tanggalkan semua pakaian dan kalian akan kumandikan dalam ember ini. 'akukan sekarang!" #ukun lepus yang menjadi hamba nafsunya sendiri itu kini tersenyum*senyum dan sepasang mata yang tersembunyi di balik pelupuk mata yang sipit itu semakin menc&r&ng penuh nafsu ketika dia melihat dua &rang gadis remaja itu, dengan malu*malu dan takut*takut, menanggalkan pakaian mereka satu demi satu di hadapannya sampai mereka telanjang bulat sama sekali. Kemudian, sambil menyeringai penuh nafsu, 1282 dukun itu lalu menuntun mereka berdua masuk ke dalam ember terisi air kembang yang harum, dan dengan nafsu semakin berk&bar, kedua tangannya memandikan dua &rang gadis remaja itu, jari*jari tangannya dengan penuh nafsu menggerayangi dan meraba*raba, membelai*belai, pura*pura membersihkan tubuh mereka. 0iarpun nafsu berahinya sudah memuncak, namun dukun yang cerdik ini tidak b&d&h. #ia cerdik sekali dan dia menahan dirinya agar tidak tergesa*gesa melakukan niatnya yang terakhir terhadap dua &rang gadis remaja itu. Setelah merasa 1283 puas membelai tubuh mereka dengan dalih memandikan mereka, diapun menyuruh mereka keluar dari ember mandi, mengeringkan tubuh yang basah itu dengan kain, kemudian memerintahkan mereka berbaring di atas tempat tidur dan menutupi tubuh telanjang mereka dengan selimut. #ia melarang mereka mengenakan pakaian kembali, dengan alasan bahwa semua pakaian mereka sudah tern&da &leh hawa siluman. Setelah kedua &rang gadis itu merebahkan diri bersembunyi ke dalam selimut, 0&ng Sian*jin lalu duduk bersila dengan santainya di tepi pembaringan, pura*pura 1284 bersamadhi sambil menanti datangnya malam. )ari telah mulai senja dan sebentar lagi malam tiba. #ukun itu hendak menanti datangnya malam agar apa yang akan dilakukannya itu dapat kelak dia timpakan kepada siluman merah! #iapun sudah siap dengan pedang kayu yang sudah diletakkannya di atas pangkuannya, dan mempersiapkan pula bubuk darah anjing di dalamsebuah b&t&l. ,alampun tiba. #ukun 0&ng menyalakan dua batang lilin di atas meja sehingga dalam kamar itu remang* remang namun cukup terang. Sampai jauh malam, tidak terjadi sesuatu di 1285 dalam kamar itu. #ua &rang gadis yang tadinya bicara berbisik*bisik, kini berdiam diri, menanti dengan ketakutan. Setiap ada suara sedikit saja di luar kamar, membuat mereka saling rangkul dengan tubuh gemetar. 2amun, hati mereka merasa lega melihat dukun itu masih duduk bersila seperti arca dan mereka yakin bahwa dukun itu tentu akan mampu men&l&ng mereka. %pa yang dilakukan dukun itu tadi, ketika memandikan mereka membuat mereka merasa kikuk dan malu, akan tetapi mereka tidak menyangka buruk dan menganggap bahwa dukun itu memang sungguh* sungguh 1286 membersihkan" mereka. ,ereka masih terlalu hijau untuk berprasangka yang bukan*bukan. Sementara itu, dukun 0&ng menjadi tidak sabar lagi. Siluman yang ditunggu*tunggu tak kunjung datang, sedangkan dia hampir hangus terbakar nafsu berahinya. Kalau siluman itu muncul dan dia sudah mengusirnya, baru dia akan menikmati imbalan jasanya". #ia men&leh, memandang kepada dua &rang gadis itu. Selimut itu agak tersingkap dan memperlihatkan sebagian dada mereka. 0&ng /iat tidak dapat lagi menahan dirinya. #ia menyeringai kepada mereka. Kalian takut." #itanya demikian, tentu saja dua &rang gadis itu 1287 mengangguk membenarkan. ,ereka memang merasa takut sekali, bahkan merasa ngeri. )eh*heh, jangan takut, ada aku di sini. 0iar kutemani kalian tidur agar kalian merasa aman dan tidak takut lagi." 0erkata demikian, dukun yang tak tahu malu itu lalu mulai menc&p&ti pakaiannya satu demi satu. ,elihat ini, dua &rang gadis remaja itu tersipu*sipu. ,ereka merasa lega karena dukun itu hendak menemani mereka tidur sehingga mereka akan merasa aman sekali, akan tetapi juga mereka merasa malu bukan main melihat betapa 0&ng Sian*jin menanggalkan pakaiannya. ,elihat mereka tersipu*sipu, 0&ng 1288 Sian*jin tersenyum. )eh*heh, kalian tidak usah malu*malu1." #an diapun membungkuk, mencium pipi mereka bergantian, membuat kedua &rang gadis remaja itu menggeliat dan semakin tersipu. 2afsu berahi sudah memuncak dan 0&ng Sian*jin sudah tidak kuasa menahan diri lagi. %kan tetapi baru saja dia menyingkap selimut yang menutup tubuh kedua &rang gadis remaja untuk menyelinap rebah di antara mereka, tiba*tiba api lilin berg&yang dan dua &rang gadis itu menahan jerit mereka. 0&ng Sian*jin cepat men&leh, dan sepasang mata yang 1289 biasanya sipit itu terbelalak agak lebar. Entah dari mana datangnya, di dalam kamar itu telah berdiri se&rang iblis" yang aneh. (akaiannya serba merah, dan mukanya mengenakan t&peng merah pula. %kan tetapi, dia berdiri di situ, diam seperti patung, tidak bergerak dan tidak mengeluarkan sepatahpun kata atau suara apapun. )anya sebentar dukun 0&ng tertegun. #ia segera ingat akan senjatasenjatanya. 'upa bahwa tubuhnya hampir telanjang bulat, hanya mengenakan cawat saja, dia lalu menyambar pedangnya dan b&t&l atau guci kecil, lalu mel&mpat turun. (edang kayu itu diangkatnya ke atas, dan dia membuka tutup 1290 guci kecil, lalu mulutnya berkemak*kemik membaca mantram, lalu dia berseru. Iblis siluman jadi*jadian, pergilah engkau dari sini sebelum aku membinasakanmu!" ,elihat betapa iblis" itu tidak bergerak dari tempatnya, dan hanya mata di balik ked&k itu yang menc&r&ng menyeramkan, 0&ng Sian*jin lalu menggerakkan tangan kirinya dan debu hitam keluar dari dalam guci, melayang ke a 6ebsite http<==kang-usi.c&m= rah siluman merah itu. 2amun, siluman merah itu tetap tidak bergerak. ,elihat ini, dukun 0&ng lalu menggerakkan pedang kayunya, dipukulkan ke arah kepala siluman merah itu. #ia 1291 penuh keberanian dan keyakinan akan mampu mengalahkan siluman, karena biasanya, bubuk darah anjing dan pedang kayunya, ditambah mantram*matramnya, manjur sekali untuk menakut*nakuti segala macamsetan dan siluman. %kan tetapi, siluman merah itu agaknya lain lagi. 0egitu dukun 0&ng menyerang, diapun sama sekali t idak mengelak sehingga pedang kayu itu tepat mengenai kepalanya. $akkk!" (edang itu seperti mengenai kepala dari besi saja, dan hampir terlepas dari tangan dukun 0&ng yang merasa telapak tangannya panas dan nyeri. Sebelum dia sempat 1292 berbuat sesuatu, siluman itu telah menggerakkan tangan kanannya dan pedang kayu itu telah dirampasnya! #ukun 0&ng terbelalak. $idak percaya dia bahwa ada siluman yang dapat menahan serangan pedang kayunya itu tanpa terluka sedikitpun! Kau1. kau1. bukan siluman1.!" serunya, akan tetapi pada saat itu, siluman merah telah menusukkan pedang kayu yang dirampasnya, mengenai leher dukun 0&ng dan leher itupun tembus! $ubuh dukun itu terjengkang dan r&b&h di atas lantai, berkel&j&tan dan dari lehernya terdengar suara meng&r&k. 1293 Siluman merah tidak memperdulikannya lagi, menghampiri pembaringan dan memandang ke arah dua &rang gadis yang sudah saling berangkulan dengan tubuh menggigil ketakutan itu. #ia mengangguk*angguk, tangan kirinya bergerak dua kali men&t&k ke arah tubuh kakak beradik itu yang seketika menjadi lemas dan tidak mampu bergerak lagi. #igulungnya dua tubuh gadis remaja itu ke dalam selimut dan siluman merah itu memanggul gulungan selimut, mel&mpat keluar dari dalam kamar melalui jendela yang dibukanya dan sebentar saja lenyap. Gerakannya gesit bukan main dan ketika dia 1294 mel&mpat keluar kamar, dia seperti seek&r burung garuda terbang saja. #ukun 0&ng yang ditinggal di kamar itu, berusaha menjerit, akan tetapi yang keluar dari mulutnya hanya suara meng&r&k yang cukup keras. Suara inilah yang memaksa Gum& /ali dan isterinya datang, diikuti para jag&an. #ia memanggil*manggil dari luar pintu, akan tetapi tidak ada jawaban, baik dari kedua &rang anaknya maupun dari dukun 0&ng, dan yang terdengar dari luar hanyalah suara meng&r&k aneh itu. #engan memberanikan hatinya, Gum& /ali lalu mend&brak pintu. #aun 1295 pintu r&b&h dan mereka berhamburan masuk, hanya untuk menemukan dukun 0&ng berkel&j&tan sekarat dalan keadaan hampir telanjang bulat dan lehernya tertembus pedang kayunya sendiri, sedangkan dua &rang gadis remaja itu lenyap bersama selimut, dan pakaian mereka masih lengkap nampak tertumpuk di atas tempat tidur. +adi mereka itu telah lenyap dalam keadaan tanpa pakaian sama sekali, mungkin terbungkus selimut yang lenyap. Gegerlah seisi rumah. 0iarpun merasa ketakutan karena siluman merah telah mengg&nd&l kedua &rang anaknya sedangkan 1296 dukun 0&ng sendiri sekarat hampir tewas, Gum& /ali mengerahkan seluruh pembantunya untuk mencari kedua &rang anaknya. 2amun, jejak merekapun tidak dapat ditemukan sehingga keluarga kepala dusun itu menjadi panik, bingung dan berduka. (ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali Sie 'i&ng memasuki dusun 2g&maima. #ia merasa heran sekali melihat betapa dusun yang nampaknya maju itu, dengan banyak rumah*rumah yang bangunannya sudah k&k&h dan ditemb&k bahkan jalan rayanya juga sudah baik sekali, di kanan kiri jalan raya, terdapat t&k&*t&k&, kedai dan bahkan rumah 1297 penginapan, pada pagi hari itu nampak sunyi bukan main. )ampir tidak nampak ada &rang di jalan raya, bahkan rumahrumah masih ditutup pintu dan jendelanya, dan hanya ada satu dua &rang laki*laki yang menjengukkan kepalanya keluar jendela atau pintu, akan tetapi cepat lenyap pula begitu melihat dia. %pakah yang telah terjadi, pikirnya. %pakah &rang*&rang dusun ini demikian malasnya sehingga pagi hari itu masih enak*enak tidur. (adahal, sinar matahari telah mengusir kegelapan malam. #ia tidak tahu bahwa seluruh penghuni dusun sudah mendengar belaka akan keributan yang 1298 terjadi di rumah kepala dusun Gum& /ali, mendengar betapa dukun 0&ng terbunuh dan dua &rang gadis puteri kepala dusun itu diculik siluman merah! $entu saja semua &rang menjadi ngeri dan pagi itu, dusun 2g&maima seperti dusun mati. 0ahkan ada beberapa kel&mp&k keluarga kaya yang malam tadi sudah mempersiapkan segalanya untuk melarikan diri mengungsi jauh dari dusun yang sedang diamuk siluman merah itu. ,elihat betapa &rang*&rang yang tadinya memandang kepadanya lalu cepat bersembunyi, Si (endekar 0&ngk&k 1299 tersenyum pahit. Semua pengalaman yang telah dirasakannya membuat dia merasa rendah diri dan sikap penghuni dusun itu dianggapnya bahwa mereka takut melihat keadaan dirinya, melihat tubuhnya yang b&ngk&k. 2amun, hanya sebentar saja perasaan pahit itu, karena dia kini sudah mulai terbiasa dan dia menelan kenyataan itu sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dia mer&bahnya. 0iarlah, dia termenung, aku sadar akan keburukanku. +auh lebih baik menyadari kekurangan dan keburukan diri sendiri tanpa keluhan dan sakit hati daripada menganggap diri sendiri yang terbaik dan tanpa cacat. 1300 Keadaan dirinya adalah suatu kenyataan, dan menerima kenyataan hidup, betapapun pahitnya si*aku menilai, merupakan suatu kebijaksanaan kalau dia menyerahkan kembali kepada $uhan karena, bukankah segala kenyataan itu baru dapat terjadi kalau dikehendaki &leh $uhan. #an mengapa $uhan berkehendak demikian, merupakan rahasia yang takkan terjangkau &leh akal pikiran manusia yang selalu mendasarkan penilaian atas untung*rugi yang diperhitungkannya. $anpa dia sengaja, ketika Sie 'i&ng melangkah, kakinya membawanya lewat depan rumah kepala dusun Gum& /ali. 1301 ,aksud hatinya memang hanya ingin melihat*lihat dusun itu sebelum menentukan apakah dia bermalam di situ ataukah melanjutkan perjalanannya ke selatan, menuju ke pegunungan 2yaingentangla sebelah utara $ibet karena menurut pesan )imalaya Sam '&jin dan juga (ek* sim Sian*su, di pegunungan itu dia akan dapat memulai dengan penyelidikannya tentang para pendeta 'ama yang memusuhi para t&su dan pertapa yang telah melarikan diri dari pegunungan )imalaya dan masih terus dikejar* kejar. ,enurut penuturan para gurunya itu, 'ima )arimau $ibet berasal dari pegunungan 2yaingentangla di mana mereka mempunyai 1302 sebuah kuil dan di situ mereka dahulu bertapa. Ketika dia tiba di depan rumah kepala dusun Gum& /ali, tiba*tiba saja terdengar teriakan*teriakan &rang dan bermunculanlah sedikitnya dua puluh &rang yang mengepungnya dan dengan senjata di tangan. Siluman! Siluman!" )ajar dia!" Siluman, kembalikan dua &rang n&na kami!" Kepung dia, jangan sampai l&l&s!" #an dua puluh &rang lebih itu serentak menyerangnya dengan senjata mereka! $entu saja Sie 'i&ng terkejut bukan main. %palagi setelah dia melihat betapa teriakan* teriakan itu sambung menyambung dan sebantar saja pengepungnya mendekati jumlah seratus &rang! 1303 )eii, tahan dulu!" teriaknya dan dia menggunakan kedua lengannya untuk menangkisi semua serangan yang menimpa dirinya. Karena di antara mereka itu banyak yang mempergunakan senjata tajam, maka biarpun tubuhnya dilindungi kekebalan sehingga kulitnya tidak sampai ter&bek, namun tentu saja pakaiannya tidak kebal dan mulailah pakaiannya r&bek*r&bek. )ei, tahan dulu dan mari kita bicara!" bentaknya lagi. %kan tetapi ketika semua &rang melihat betapa senjata mereka tidak dapat melukai &rang b&ngk&k itu, dan hanya pakaiannya saja yang r&bek*r&bek mereka menjadi semakin 1304 yakin bahwa yang mereka ker&y&k adalah se&rang siluman atau iblis, maka semakin ramailah mereka menger&y&k dengan nekat walaupun senjata mereka membalik dan tangan mereka terasa panas dan nyeri. ,elihat kenyataan bahwa semua &rang menjadi semakin marah dan semakin nekat menyerangnya, Sie 'i&ng merasa kewalahan. Kalau dilanjutkan, tentu dia akan telanjang bulat karena pakaiannya tentu akan hancur. #ia tidak mau membalas, karena sekali pandang saja dia maklum bahwa mereka yang menger&y&knya itu bukanlah penjahat, melainkan 1305 penduduk dusun yang sedang marah, dan tentu dia disangka &rang yang menyebabkan kemarahan mereka itu. $adi dia mendengar mereka memakinya sebagai siluman. $entu para penghuni dusun ini sedang memusuhi siluman dan dialah yang dikira siluman itu! Sungguh sial, sekali ini dia disangka siluman! ,elihat serangan bertubi*tubi, dia lalu mel&mpat dan tubuhnya melayang ke atas genteng rumah kepala dusun Gum& /ali. ,elihat ini, semua &rang menahan napas dan memandang dengan wajah membayangkan bermacam perasaan. %da ngeri, ada takut, akap tetapi ada 1306 pula kemarahan yang membuat mereka nekat, apalagi karena yang maju ada ratusan &rang sehingga mendatangkan keberanian yang besar. Gum& /ali mendapat hati ketika melihat siluman itu t idak mer&b&hkan se&rang di antara mereka, bahkan seperti hendak melarikan diri. ,aka diapun menuding ke atas dan membentak dengas suara garang, Siluman jahat, hay& kembalikan dua &rang anak gadis kami, kalau tidak, sampai ke manapun kaki &rang sedusun akan mengejarmu dan membinanakanmu!" 2anti dulu!" Sie 'i&ng berseru dan nada suaranya marah 1307 karena hati siapa tidak menjadi dangk&l kalau tanpa hujan tanpa angin tiba*tiba saja dia dituduh sebagai siluman yang meuculik dua &rang gadis &rang! Kalian ini enak saja menuduh &rang yang bukan*bukan! Siapa bilang aku siluman. %pa buktinya bahwa aku ini siluman yang suka ny&l&ng gadis &rang." ,&ndengar ini, Gum& /ali tertegun. Sikap &rang di atas itu memang bukan seperti siluman! #ia meragu, akan tetapi &rang*&rang yang berada di bawah itu masih yakin bahwa mereka berhadapan dengan miluman. Engkau tidak seperti manusia biasa! (unggungmu berpunuk!" 1308 Engkau kebal dan tidak tidak terluka &leh hujan senjata kami!" Siluman memang bisa pian*h&a (salin rupa)!" #ia berpunuk, tentu siluman &nta!" 6ajah Sie 'i&ng menjadi merah karena hatinya dangk&l bukan main. #ia disangka siluman &nta karena berpunuk. Sialan! )eii, kalian ini memang &rang*&rang t&l&l dan kejam! %ndaikata aku siluman sungguh, tentu akan kuhajar kalian yang bermulut lancang ini! %ku ini manusia biasa, dan memang aku cacat berpunuk. $idak b&lehkah &rang memiliki cacat berpunuk. %ndaikata di antara kalian tidak ada yang 1309 cacat berpunuk, tentu ada yang memiliki cacat lain, apakah yang pincang, yang buntung, yang buta, yang tuli, mereka itu juga dianggap siluman. %ku manuasia biasa dan kalau aku tidak terluka &leh senjata kalian, sungguh untung bahwa aku memiliki sedikit kepandaian, kalau tidak, tentu tubuhku ini sudah menjadi baks& dan yang lebih hebat lagi, kalian menjadi manusia*manusia binatang yang kejam, menger&y&k dan membunuh &rang yang tidak bersalah, dan kalian akan dikutuk sampai tujuh turunan!" Sie 'i&ng bukan &rang yang pandai bicara, sekarang ini karena terd&r&ng rasa dangk&l, 1310 maka dapat juga dia bicara agak panjang. ,elihat sikap dan mendengar ucapan ini, terkejutlah Gum& /ali. #ia sendiri sedikit banyak sudah tahu bahwa di dunia ini terdapat banyak &rang yang sakti dan berilmu tinggi, yang memiliki bentuk badan aneh*aneh, dan watak yang aneh*aneh pula. $imbullah harapannya bahwa mungkin &rang muda berpunuk ini adalah se&rang pendekar yang melakukan perantauan dan siapa tahu pendekar ini akan dapat men&l&ngnya dan menyelamatkan dua &rang anaknya. 5leh karena itu, diapun segera berteriak memberi isarat kepada semua &rang untuk tenang. 1311 Setelah semua &rang tidak mengeluarkan suara, diapun menghadap ke arah pemuda berpunuk yang masih berdiri di atas genteng itu, lalu memberi h&rmat dan berkata, suaranya nyaring. Kalau memang engkau se&rang manusia dan se&rang pendekar, harap suka maafkan kami yang sedang panik &leh adanya siluman yang mengacau dusun kami. %kan tetapi, bagaimana kami akan dapat percaya bahwa taihiap bukan siluman. )anya kalau taihiap sudi membantu kami menangkap siluman atau setidaknya menyelamatkan dua &rang gadis kami yang diculik &lehnya, kami percaya bahwa taihiap se&rang pendekar, bukan siluman!" 1312 Semua sudah ada enam &rang gadis yang diculik!" teriak sese&rang yang juga merasa kehilangan se&rang anak gadisnya yang lebih dulu diculik siluman. 0iarpun kemarahannya mereda, namun hati Sie 'i&ng masih mendangk&l. )emm, kalian tidak berhak untuk menekan aku agar suka men&l&ng kalian. Kalau memang ada kejahatan terjadi di sini, tanpa dimintapun aku akan turun tangan menentang kejahatan! Sepatutnya kalian menerima aku sebagai se&rang tamu atau sahabat dan kita dapat berunding tentang kejahatan yang terjadi, bukan membabi*buta menger&y&k 1313 se&rang pendatang yang sama sekali t idak berd&sa!" ,endengar ini, Gum& /ali merasa menyesal sekali, akan tetapi juga girang dan menemukan harapan baru. ,aka, demi kedua &rang anaknya, tanpa ragu*ragu lagi diapun berlutut menghadap ke arah pemuda berpunuk itu. $aihiap, maafkan kami. %ku Gum& /ali sebagai kepala dusun mewakili seluruh penghuni m&h&n maaf kepadamu." 'enyaplah sama sekali kemarahan dari hati Sie 'i&ng. ,emang dia bukan se&rang pemarah. #ia melayang turun bagaikan seek&r naga, dipandang &leh semua &rang yang 1314 menjadi kagum sekali. #ia turun ke depan kepala dusun itu dan sedikitpun kakinya tidak mengeluarkan suara ketika tiba di atas tanah, dan dengan ramah Sie 'i&ng lalu mengangkat bangun kepala dusun itu. 2amaku Sie 'i&ng dan aku se&rang perantau yang kebetulan lewat di sini. $adi aku sudah merasa heran sekali ketika memasuki dusun ini yang cukup besar, akan tetapi mengapa begini sepi. $idak tahunya ada penjahat yang membikin kacau di dusun ini." 0ukan penjahat, taihiap, melainkan1. siluman1. siluman merah!" kata kepala dusun itu dan ketika dia bicara, dia memandang ke kanan kiri kelihatan takut sekali. 1315 Eh. Siluman." Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. #an tentang gadis*gadis tadi. %pakah siluman itu menculik gadis." $aihiap, marilah bicara di dalam. #an kami perlu mengganti pakaian taihiap yang r&bek*r&bek itu." Gum& /ali mempersilakan Sie 'i&ng masuk ke dalam rumahnya. Sie 'i&ng mengangguk dan kepala dusun menyuruh semua &rang bubaran dan pulang ke rumah masing* masing. Ketika tiba di ruangan depan, Sie 'i&ng merasa heran melihat sebuah peti mati yang depannya masih dipasangi lilin dan alat sembahyang. Siapa yang mati." tanyanya, tidak lupa untuk memberi 1316 h&rmat ke arah peti mati sebagaimana patutnya. Itu adalah 0&ng Sian*jin yang tewas semalam1." kata Gum& /ali dengan suara berbisik, kelihatan ketakutan. ,endengar nama Sian*jin", Sie 'i&ng menjadi agak terkejut juga. Siapakah dia dan mengapa tewas di sini. %pakah keluargamu." 0ukan, dia adalah dukun yang kami undang untuk mengusir siluman dan melindungi dua &rang gadis kami, akan tetapi, dia malah terbunuh &leh siluman dan dua &rang gadis kami tetap saja diculik1." $uan rumah lalu mengajak Sie 'i&ng duduk di ruangan dalam. Setelah berganti pakaian, 1317 bukan pemberian tuan tumah, melainkan pakaiannya sendiri yang diambilnya dari buntalan yang dibawa dan diikat di pungungungnya, Sie 'i&ng lalu mendengarkan keterangan Gum& /ali tentang segala hal yang telah terjadi semalam. Isteri tuan rumah ikut mendengarkan sambil menangis. Setelah selesai menceritakan hilangnya dua &rang puteri mereka dan tewasnya 0&ng Sian*jin, suami isteri itu lalu berlutut di depan Sie 'i&ng. $aihiap, kasihanilah kami, kasihanilah dua &rang puteri kami. ,ereka itu masih kanak*kanak, baru berusia empat 1318 belas dan enam belas tahun, dapatkanlah kembali mereka, taihiap1." Suami isteri itu tidak malu*malu menangngis di depan Sie 'i&ng. (emuda ini mengangkat bangun mereka. )arap paman dan bibi suka bersikap tenang. %ku yakin bahwa kejahatan ini bukan perbuatan siluman, melainkan manusia biasa yang menyamar sebagai siluman. %ku mendengar tadi bahwa penjahat itu telah menculik banyak gadis, bukan puteri*puteri paman saja. 0enarkah." ,emang demikianlah. Sudah kurang lebih dua tiga pekan ini1. siluman1. eh, penjahat itu menculik gadis* gadis cantik. 1319 Kabarnya malah dari dusun lain juga ada yang hilang, dan dari dusun sini saja ada enam &rang gadis yang sudah diculik." #an semua juga terjadi seperti yang terjadi di sini semalam. Sebelum menculik pada malam hari, pada siang harinya dia memberi tanda dengan &lesan darah kepada daun pintu rumah yang ada gadis cal&n k&rban." Gum& /ali mengangguk. 0egitulah. Karena siangnya sudah diberi tanda, malamnya kami selalu mengadakan persiapan dan penjagaan. 0ahkan beberapa &rang jag&an dari para pasukan pengawal barang yang membantu kami, jatuh menjadi k&rban, terluka dan ada pula yang tewas. Iblis itu 1320 amat jahat dan lihai, bukan tandingan manusia. Karena itulah kami mengundang 0&ng Sian*jin untuk melawannya dengan ilmu sihir. %kan tetapi, ternyata 0&ng Sian*jin malah tewas dan kedua &rang anak kami diculiknya." )emm, kurasa dia itu bukan iblis bukan siluman, melainkan se&rang manusia jahat yang s&mb&ng. %ku akan melakukan penyelidikan dan mudah*mudahan saja kes&mb&ngannya terulang kembali dan dia akan memberi tanda kepada sebuah rumah yang akan didatanginya, sehingga aku akan siap menghadapinya." Sie 'i&ng lalu melakukan penyelidikan ke dalam kamar dua &rang gadis puteri kepala dusun. ,elihat ember air kembang 1321 dan pakaian dua &rang gadis itu, dia mengerutkan alisnya dan diam*diam dia merasa curiga kepada dukun 0&ng. %palagi ketika mendengar dari Gum& /ali bahwa dukun 0&ng hendak membersihkan" hawa siluman dengan memandikan dua &rang gadis itu, dalam kamar tanpa disaksikan siapapun, kecurigaannya bertambah. #ia menduga bahwa dukun 0&ng tentulah se&rang dukun cabul yang mempergunakan kesempatan itu untuk mencabuli dua &rang gadis remaja yang cantik. %kan tetapi karena dukun itu sudah berada dalam peti mati tanpa nyawa lagi, diapun tidak dapat menyelidikinya, 1322 hanya menduga*duga bagaimana macamnya penjahat tukang menculik gadis yang membunuh dukun cabul itu. ,enurut keterangan kepala dusun, dukun itu dibunuh dengan pedang kayunya sendiri. Kalau penjahat itu mampu menusuk leher dukun 0&ng dengan pedang kayu sehingga tembus, dapat diketahui bahwa tentu penjahat itu memiliki tenaga sin*kang yang cukup kuat. #ari dalam kamar, dia membuka jendela dan mel&mpat ke luar, terus mel&mpat ke atas. Gum& /ali memandang dengan penuh kagum dan dia makin girang, makin besar harapannya bahwa pemuda b&ngk&k inilah yang 1323 agaknya akan mampu men&l&ng dua &rang anaknya. Sie 'i&ng melakukan penyelidikan ke atas genteng. %da beberapa buah genteng pecah terinjak. %gaknya ketika penjahat itu memanggul dua &rang gadis, maka berat tubuhnya bertambah dan karenanya maka genteng itu pecah terinjak. #an dari pecahan genteng*genteng itu dia dapat menduga bahwa si penjahat tentu lari menuju ke selatan. #ari atas genteng itu, dia memandang ke selatan dan nampaklah sebuah bukit kehitaman menjulang tinggi, sebagian tersinar cahaya matahari, namun tetap nampak menghitam tanda 1324 bahwa di situ terdapat hutan yang lebat. 0ukit di selatan itu, bukit apakah." tanyanya sambil lalu setelah dia mel&mpat turun kembali. 0ukit yang mana. %da banyak bukit di selatan1." 3ang nampak hitam, penuh hutan." %h, itu bukit 5nta namanya. #i bagian tengah ada1." Kepala dusun tidak melanjutkan kata*katanya dan memandang ke arah punuk di punggung Sie 'i&ng. %da punuknya maksudmu. )emm, bukit 5nta1." %da apakah di sana, taihiap." Gum& /ali tidak berani menyebut &nta, takut menyinggung hati pendekar b&ngk&k itu yang tadi dimaki siluman &nta &leh se&rang penduduk dusun. $idak ada apa*apa. Kita tunggu saja sampai ada tanda dari 1325 penjahat itu. Sekarang aku akan mencari kamar di rumah penginapan." $aihiap, bermalamlah saja di sini. Kamar anak* anak1. bekas kamar merekapun k&s&ng, b&leh untuk sementara taihiap tempati1." Sie 'i&ng maklum bahwa tuan rumah masih panik dan ketakutan, dan dia hendak ditahan untuk meredakan rasa takut mereka. #ia merasa tidak leluasa kalau bermalam di situ, maka dia menggeleng kepala. $idak, sebaiknya kehadiranku tidak terlalu m&ny&l&k. 0iar aku di rumah penginapan saja," 1326 $unggulah, taihiap. 0iar aku menyuruh sese&rang untuk memesan kamar terbaik untuk taihiap, sementara itu, mari terimalah hidangan yang kami berikan untuk taihiap, sebagai sarapan pagi." Sie 'i&ng merana tidak enak untuk men&lak. ,ereka lalu bersama*sama makan pagi, dan setelah selesai makan pagi, Sie 'i&ng diantar &leh kepala dusun sendiri pergi ke rumah penginapan di mana telah disediakan kamar terbaik untuknya. 0elum juga tengah hari, kepala dusun sudah t&rg&p&hg&p&h datang dan mengetuk daun pintu kamarnya. Sie 'i&ng 1327 sedang beristirahat dan dibukanya daun pintu. #ia heran melihat kepala dusun nampak gugup dan mukanya pucat. $aihiap1. taihiap1. dia1. dia datang1." #atang. Ke mana maksudmu, paman." #ia1. memberi tanda darah pada pintu rumah Gulamar, saudagar kaya yang memiliki se&rang gadis yang cantik. Sebentar malam1." 0agus dan tenanglah, paman. (enjahat itu memang s&mb&ng bukan main. ,ari kautunjukkan kepadaku di mana rumah yang mendapat tanda ancaman itu." Keluarga Gulamar menyambut kedatangan kepala dusun itu dengan hati cemas dan putus asa. $idak ada jag&an yang 1328 berani menjaga keselamatan puterinya, biar dia berani membayar berapa banyakpun dan biar dia sudah mendengar akan pendekar muda yang b&ngk&k, yang katanya amat lihai dan sanggup melawan siluman merah, namun dia masih raguragu dan bahkan sudah mempersiapkan r&mb&ngan &nta dan kuda untuk melarikan anaknya mengungsi ke tempat lain. Ketika mendengar keterangan bahwa hartawan itu hendak membawa puterinya pergi mengungsi, Sie 'i&ng menyatakan ketidak*setujuannya. /ara itu tidak menjamin keselamatan bahkan berbahaya 1329 sekali, paman," katanya. (enjahat itu akan lebih mudah menculik puterimu dalamperjalanan mengungsi itu." $api dia1. dia siluman, hanya keluar di waktu malam1. kami akan melarikan puteri kami siang ini juga." Sie 'i&ng menggeleng kepalanya. 0ukan, dia bukan siluman, melainkan manusia biasa yang amat jahat. Kalau malam ini dia datang untuk menculik puterimu, aku yang akan menghadapinya." Gulamar nampak ragu*ragu dan bingung. #ia memandang kepada kepala dusun Gum& /ali. 0agaimana baiknya1. kami khawatir sekali, kalau tidak dilarikan, nanti anakku1." 1330 $enangkan hatimu, saudagar Gulamar. $aihiap ini adalah se&rang pendekar yang memiliki ilmu kepandaian tinggi dan dia sudah berjanji sanggup menalukkan siluman itu. Sebaiknya kalau engkau menurut nasihatnya. $aihiap, bagaimana sebaiknya diatur untuk menghadapi penjahat siluman itu kalau malamnanti dia datang." Sie 'i&ng lalu mengadakan perundingan dengan tuan rumah, disaksikan &leh kepala dusun. Sembunyikan gadis itu di dalam kamar lain yang dekat dengan kamarnya sendiri agar aku dapat selalu mengamatinya, dan aku sendiri akan t inggal 1331 di dalam kamar puterimu menanti munculnya penjahat itu." $aihiap, apakah engkau membutuhkan bantuan." Sie 'i&ng mengangguk. ,ereka yang pagi tadi mengepungku, mereka adalah penduduk yang marah kepada siluman dan mereka penuh keberanian walaupun mungkin tidak memiliki kepandaian. 0iarlah mereka itu yang membantuku, mengadakan pengepungan pada rumah ini, akan tetapi bersembunyi dan jangan ada yang keluar sebelum penjahat itu datang dan aku berusaha menangkapnya. Kalau sudah terdengar ribut*ribut atau melihat aku berkelahi melawan penjahat itu, baru mereka b&leh keluar dan masingmasing membawa &b&r untuk menerangi tempat ini." 1332 Kepala dusun Gum& /ali menyanggupi dan diapun segera pergi melakukan persiapan dan memberitahu kepada penduduk bahwa malam itu, (endekar 0&ngk&k akan menangkap siluman merah, dan diharap agar penduduk suka membantunya. (ara penduduk yang berhati tabah dan sudah lama merasa penasaran dan marah kepada siluman merah yang mengganggu keamanan di dusun mereka, segera menyambut ajakan ini dengan penuh semangat. ,ereka tadi sudah melihat sendiri kelihaian (endekar 0&ngk&k yang kebal dan dapat terbang" ke atas genteng. 8&dw&8 1333 ,alam yang menyeramkan. Sejak matahari tenggelam, tidak ada penduduk berani keluar dari rumah mereka, apalagi yang wanita. Semua penduduk sudah mendengar bahwa malam itu siluman merah akan muncul, akan menculik gadis cantik puteri saudagar Gulamar! ,ereka yang siap membantu (endekar 0&ngk&k, sejak s&re sudah siap di tempat persembunyian mereka mengepung rumah saudagar itu, siap dengan &b&r yang tinggal dinyalakan dan segala macam senjata yang mereka miliki. ,alam itu sungguh menakutkan. (adahal, malam itu juga malam yang biasa saja seperti pada malam*malam yang lain. 1334 Kalau pikiran mulai bercel&teh, membayangkan hal*hal mengerikan yang mungkin menimpa diri, maka rasa takutpun timbul dan kalau &rang sudah ketakutan, maka malam yang gelap dapat nampak menyeramkan. 5rang takut akan setan karena dia pernah mendencar tentang setan. (ikirannya sudah kemasukan bayangan setan yang didengarnya dari &rang lain, dan pikiran itulah yang mengada*ada, mereka* reka, membayangkan hal*hal mengerikan. %ndaikata dia tidak pernah mendengar tentang setan, tidak mungkin dia dapat merasa takut. Se&rang anak kecil yang belum pernah 1335 mendengar tentang setan, dia tidak akan takut berada di tempat yang bagaimanapun juga, karena pikirannya tidak pernah dapat membayangkan hal yang belum diketahuinya. %kan tetapi, sekali dia sudah mendengar cerita tentang setan, maka pikirannya mereka*reka, membayangkan dan diapun menjadi takut. (ikiran merupakan sebuah gudang dimana kita menyimpan hal*hal yang kita ketahui melalui pengalaman sendiri maupun pengalaman &rang lain, melalui bacaan, penuturan dan sebagainya. $entu saja kita tidak mungkin dapat menemukan 1336 sesuatu yang berada di luar gudang, yang kita temukan hanyalah barang*barang timbunan dalamgudang itu. (ikiran hanya merupakan alat pelengkap hidup, bagaikan amat perekam. Kita hanya mampu memutar kembali sagala yang pernah kita rekam melalui alat itu, tidak mungkin kita dapat menemukan hal*hal yang tidak pernah direkam. 5leh karena itu, betapapun cerdik pandainya pikiran, betapapun lincah dan liciknya, gerakannya hanyalah berputar* putar di dalam lingkaran gudang itu saja. Sia*sialah mengharapkan untuk menemukan sesuatu melalui pikiran, sesuatu yang baru, 1337 yang belum terekam, belum pernah tertimbun di dalam gudang ingatan ,alam itu amat sunyi, namun, sesuai dengan perintah kepala dusun Gum& /ali, semua penghuni rumah yang berdekatan di sekitar rumah saudagar Gulamar memasang lampu penerangan di luar rumah mereka sehingga daerah sekitar itu t idaklah begitu gelap. Gadis yang diincar &leh siluman itu berada di dalam kamar ibunya, dijaga &leh ayah ibunya. ,ereka bertiga sejak s&re tadi sudah dicekam ketakutan hebat, terutama gadis itu sendiri yang wajahnya menjadi pucat, matanya yang indah itu 1338 seperti mata kelinci melihat harimau, dan setiap suara sedikit saja cukup untuk membuat ia mel&njak kaget. ,ereka bertiga berdekapan di atas pembaringan ketika malam semakin larut, tak mungkin dapat memejamkan mata, makin lama semakin gelisah walaupun mereka semua yakin bahwa (endekar 0&ngk&k berada se&rang diri di dalam kamar sebelah dan baliwa di sekeliling rumah tidak kurang dari seratus &rang lakilaki penduduk dusun 2g&maima yang siap untuk membantu (endekar 0&ngk&k menangkap siluman yang hendak menculik puteri saudagar itu. 1339 Sie 'i&ng sendiri tenang*tenang saja berada di dalam kamar gadis itu. Sebuah kamar yang cukup besar, dengan perab&t*perab&t kamar yang indah, kamar yang bersih dan berbau harum. #ia tidak mau duduk atau rebah di atas tempat tidur gadis itu, dan karena lantai kamar itu ditilami permadani tebal yang bersih dan lunak, diapun duduk bersila di atas lantai, memusatkan perhatian sehingga pendengarannya dapat mengetahui keadaan di luar kamar sekalipun. #alam persiapannya menghadapi siluman yang diduganya tentu hanya se&rang penjahat yang s&mb&ng dan lihai itu, dia tidak 1340 bersenjata. %kan tetapi, melihat sebuah payung di dalam kamar itu, tergantung di sudut, dia tahu bahwa kalau perlu, payung itu dapat menjadi sebuah senjata yang amat baik baginya. ,enjelang tengah malam suasana semakin sunyi. 3ang terdengar dari dalam kamar itu hanyalah suara jengkerik dan belalang dan serangga malam lainnya yang mengeluarkan bunyi beraneka ragam, halus dan amat merdu, bunyi kehidupan malam yang penuh rahasia karena gelap. $iba*tiba ada suara tak wajar tertangkap &leh pendengaran Sie 'i&ng. Suara 1341 jejak kaki di atas genteng. #ia datang, pikirnya dan tak dapat dihindarkan lagi, jantung dalam dadanya berdetak lebih kencang daripada biasanya. $anpa mengeluarkan suara, Sie 'i&ng bangkit dan menghampiri sudut kamar, menyambar payung yang gagangnya panjang melengkung itu, lalu menanti, menempelkan tubuhnya di sudut dinding, matanya menatap ke arah jendela, pintu, dan langit*langit bergantiganti karena dia tahu bahwa dari tiga jurusan itulah si penjahat dapat memasuki kamar. #engan pendengarannya Sie 'i&ng menc&ba untuk mengikut i gerakan penjahat yang berada di atas rumah itu. $idak 1342 mudah baginya karena penjahat itu memiliki gerakan yang ringan sekali. Kedua kakinya hampir tidak menimbulkan suara, seperti kaki kucing saja. 2amun dia tahu bahwa penjahat itu kini telah turun dan mendekati kamar itu. #ia harus menarik napas panjang untuk menenangkan jantungnya yang berdetak kencang karena tegang. Krekk1.!" $erdengar sedikit suara dan daun jendela itupun terbuka, palangnya patah karena d&r&ngan yang amat kuat dari luar. #an begitu daun jendela terbuka, nampak bayangan merah berkelebat dari luar. #emikian ringan dan 1343 cepat gerakan bayangan itu sehingga Sie 'i&ng diam*diam merasa terkejut dan kagum. Kiranya memang bukan lawan biasa, pikirnya dan diapun waspada. 5rang yang mampu bergerak seperti ini tidak b&leh dipandang ringan, pikirnya. #engan penuh perhatian Sie 'i&ng yang berdiri di sudut kamar mengamati s&s&k tubuh itu. $ubuh yang ramping kecil sehingga nampak kurus, dengan pakaian serba merah dan dari samping nampak wajahnya juga tertutup t&peng merah. #i punggungnya tergantung sebatang pedang. 0ukan siluman, melainkan manusia bert&peng seperti yang sudah diduganya. 1344 %kan tetapi, manusia yang memiliki gin*kang (ilmu meringankan tubuh) yang cukup hebat. Si t&peng merah itu menghampiri pembaringan, menyingkap kelambu dan melepaskan kembali ketika melihat bahwa pembaringan itu k&s&ng. #ikepalnya tangan itu sebagai tanda bahwa ia marah, dan pada saat itu, Sie 'i&ng membentak. (enjahat s&mb&ng dan keji! ,enyerahlah engkau!" Sambil membentak demikian, Sie 'i&ng sudah menerjang maju dan tangan kirinya mencengkeram ke arah lengan &rang untuk menangkapnya. 0ukan sembarang cengkeraman belaka karena ini merupakan satu jurus dari (ek*in Sin*ciang, dan biarpun pada saat itu tangannya belum mengeluarkan uap 1345 putih, namun sudah mengandung tenaga sin*kang yang amat kuat dan cengkeraman itu cepat sekali, sukar untuk dihindarkan lawan. %kan tetapi, si t&peng merah itu ternyata cekatan sekali. ,elihat lengannya akan dicengkeram, dia membuat gerakan memutar lengan itu dan sekaligus dihantamkan ke atas untuk menangkis dan dengan kuatnya lengannya yang kecil menangkis dengan pengerahan tenaga sin*kang. #ukk!" #ua lengan bertemu dan si t&peng merah itu mendengus marah. Ihhh!" #an kini tangan kirinya bergerak mengadakan 1346 serangan tusukan dengan dua jari tangan ke arah mata Sie 'i&ng. #emikian cepatnya gerakan itu dan tangan kirinya itu seperti sebatang pedang menusuk saja! Sie 'i&ng maklum bahwa lawannya memang tangguh, maka diapun cepat mengerahkan tenaga, melepaskan payungnya aan menangkis tangan kiri lawan yang menusuk itu dari samping. (lakkk!" Ehhh1.!" Kini si t&peng merah itu agak terhuyung dan agaknya baru dia menyadari bahwa &rang b&ngk&k ini amat lihai, maka tanpa banyak cakap lagi tubuhnya lalu meluncur keluar kamar melalui jendela dengan kecepatan luar biasa. 1347 (enjahat keji, hendak lari ke mana kau." Sie 'i&ng membentak dan sengaja dia mengeluarkan suara nyaring agar terdengar &leh semua &rang yang mengepung rumah itu sambil bersembunyi. $eriakannya ini nyaring sekali dan maksudnya berhasil, karena terdengar &leh semua pengepung yang langsung menyalakan &b&r dan mengangkat &b&r itu tinggi*tinggi dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang senjata mereka. Sie 'i&ng melihat bayangan merah berkelebat ke atas genteng. ,aka diapun cepat mengejar sambil memegang payungnya. Ketika tiba di atas wuwungan yang agak lebar den datar, 1348 lebarnya tidak kurang dari setengah meter, si bayangan merah itu yang tahu bahwa ia dikejar, lalu membalik dan pedangnya suaah menyambut Sie 'i&ng dengan tusukan kilat. Sie 'i&ng melihat sinar pedang meluncur cepat, maka diapun segera menangkis dengan payungnya. Sepasang mata di balik t&peng itu berkilat seperti mentertawakan karena jangankan hanya payung, biar senjata terbuat dari baja yang kuatpun akan patah bertemu dengan pedangnya. ,aka diapun sudah siap untuk melanjutkan serangan kalau payung itu terbabat patah. $rangg!" 0unga api berpijar dan si bayangan merah itu 1349 mengeluarkan seruang kaget. (ayung itu tidak patah, bahkan ia merasa telapak tangannya panas. )ei, setan b&ngk&k! Siapakah engkau dan mengapa mencampuri urusanku." bentaknya. Sie 'i&ng tertegun. Kiranya siluman ini se&rang wanita yang suaranya nyaring merdu! (antas saja mata yang berada di balik t&peng itu demikian jeli, dan tubuh itu demikian langsing dan padat, juga nampak kurus. Kiranya wanita! ,engapa ada wanita menculiki gadis*gadis cantik. Sungguh aneh sekali! Kiranya siluman merah adalah se&rang wanita! Sungguh engkau jahat sekali! 7ntuk apa engkau menculiki gadis*gadis 1350 itu. )ay& kembalikan atau aku tidak akan mengampunimu!" Setan b&ngk&k s&mb&ng! Engkau sudah b&san hidup!" bentak siluman itu dan kini ia menyerang dengan tangan kirinya. Semacam uap hitam menyambar ke arah Sie 'i&ng dan uap hitam ini mengandung tenaga d&r&ngan yang amat kuat. Sie 'i&ng menyambut dengan d&r&ngan tangan kiri pula, sambil mengerahkan tenaga (ek*in Sin*ciang. 7ap putih keluar dari telapak tangan kirinya bertemu dengan uap hitam dan kembali wanita bert&peng itu mengeluh dan terd&r&ng dua langkah ke belakang. 1351 ,ampuslah!" $angan kirinya bargerak dan sinar* sinar hitam lembut menyambar ke arah tubuh Sie 'i&ng, mengarah leher, dada dan pusar! Itulah jarum*jarum hitamberacun yang menyambar dari jarak dekat! Sie 'i&ng menggerakkan payungnya yang terbuka dan sekali diputar, payung itu menangkis semua jarum yang bertebaran jatuh menimpa genteng, mengeluarkan suara nyaring lembut yang hanya dapat terdengar &leh Sie 'i&ng. %kan tetapi ketika dia memandang dari balik payungnya, bayangan merah itu telah mel&ncat turun. 4ibutlah para penduduk menyambutnya 1352 dengan penger&y&kan, akan tetapi mereka segera cerai berai ketika dua &rang di antara mereka r&b&h mandi darah terbabat pedang dan beberapa kali l&ncatan saja, si bayangan merah telah lenyap dari situ. Ketika semua &rang memandang, ternyata (endekar 0&ngk&k yang tadi berada di atas genteng rumah juga sudah lenyap. Ke mana perginya Sie 'i&ng. #ia tadi melihat berkelebatnya bayangan merah itu ke arah selatan, maka diam*diam diapun lalu mel&ncat dan melakukan pengejaran. %kan tetapi, malam gelap menjadi penghalang dan wanita berpakaian merah itu lenyap ditelan kegelapan malam dan 1353 arah yang diambilnya adalah selatan, ke arah bukit yang menjulang tinggi itu, 0ukit 5nta! Karena tidak mungkin mengejar se&rang lawan yang demikian lihai dan berbahaynya di malam gelap, Sie 'i&ng lalu berlari kembali ke dalam dusun 2g&maima, kembali ke rumah saudagar Gulamar di mana penduduk masih berkumpul dan mereka itu ramai membicarakan apa yang mereka lihat di atas rumah tadi, perkelahian antara (endekar 0&ngk&k dan Siluman ,erah. Ketika melihat munculnya pemuda b&ngk&k itu, para penduduk yang dipimpin &leh kepala dusun Gum& /ali 1354 menyambutnya dengan s&rak s&rai penuh kegembiraan. )idup Sie $aihiap1.!" 0ahkan ada yang berteriak, )idup (endekar 0&ngk&k!" 2amun sebutan b&ngk&k itu kini nadanya bukan menghina atau mengejek, melainkan memuji. Sie 'i&ng merasa kecewa bahwa dia t idak berhasil menangkap penjahat itu, maka dia mengangkat kedua tangan ke atas dan berkata, )arap saudara sekalian pulang ke rumah masing*masing. Ketahuilah bahwa siluman merah itu bukan setan, melainkan se&rang manusia yang amat lihai dan ia se&rang penjahat wanita. Sayang bahwa aku tidak berhasil 1355 menangkapnya dan selama belum tertangkap, bahaya masih selalu ada. ,aka harap saudara sekalian suka bekerja sama dan bersatu seperti sekarang ini. Kalau saudara sedusun bersatu melawannya, tentu ia tidak akan dapat mengacau lagi." 5rang*&rang bubaran. 6alaupun pendekar itu tidak berhasil menangkap siluman merah, akan tetapi jelas bahwa siluman itu takut kepadanya. 0uktinya siluman itu melarikan diri dan sekali ini ia tidak berhasil menculik gadis puteri saudagar Gulamar. %da sebuah hal yang sukar dapat mereka percaya. Kalau berita bahwa siluman itu adalah se&rang 1356 manusia lihai dan jahat, dapat mereka terima. %kan tetapi se&rang wanita. Sukar membayangkan se&rang wanita selihai itu dan pula apa urusannya wanita menculik gadis* gadis cantik. $entu saja Gulamar, isterinya dan puterinya merasa berterima kasih sekali kepada (endekar 0&ngk&k Sie 'i&ng. 6alaupun siluman itu tidak tertangkap, namun gadis itu capat diselamatkan. 2amun, Sie 'i&ng sama sekali tidak merasa puas. #ia bahkan semakin penasaran. #ia harus dapat memb&ngkar rahasia wanita bert&peng merah itu. ,engapa menculiki gadisgadis 1357 cantik, dan ke mana ia membawa gadis*gadis itu. Ia harus dapat menemukan sarangnya, men&l&ng para gadis yang sudah diculik, karena kalau penjahat aneh itu belum dapat dikalahkan, tentu dusun itu masih selalu terancam bahaya. (ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali Sie 'i&ng sudah keluar dari dusun dan melakukan perjalanan se&rang diri menuju ke selatan. 0ukit 5nta nampak masih menghitam karena sinar matahari pagi itu masih lemah. #ia tahu bahwa ia mencari*cari dalam gelap, hanya menduga bahwa bukit itulah 1358 yang sepatutnya menjadi sarang penjahat yang menyamar siluman. 0ukit 5nta itu tidak begitu jauh dari dusun 2g&maima, merupakan bukit yang penuh dengan hutan lebat dan menurut keterangan yang diper&lehnya, jarang ada pemburu berani memasuki hutan itu yang menurut kabar tahyul merupakan sarang iblis! /&c&k dengan penjahat yang menyamar sebagai siluman. ,aka, begitu melihat bukit itu dan mendengar keterangan tentang tempat itu, dia sudah menduga bahwa di situlah tempat siluman itu bersembunyi di waktu siang dan bergerak memasuki dusun di waktu malam. 1359 #ugaan Sie 'i&ng memang tepat sekali. $idak begitu jauh di lerang bukit itu, dalam sebuah hutan, terdapat bangunan kayu yang masih nampak baru, cukup besar dan bangunan itu tersembunyi di antara p&h&n*p&h&n raksasa sehingga tidak akan nampak dari luar hutan. 0angunan itu belum lama didirikan &rang*&rang secara diam*diam, baru kurang lebih sebulan. #an semenjak tiga pekan, kadang*kadang terdengar suara isak tangis tertahan disusul hardikan yang menghentikan isak tangis wanita itu dari dalam rumah. Kiranya hampir setiap malam, siluman merah atau wanita 1360 yang memakai pakaian dan t&peng merah membawa se&rang gadis culikan ke rumah itu dan kini, di rumah itu telah terkumpul sembilan &rang gadis*gadis muda dan cantik, di antara mereka terdapat pula dua &rang kakak beradik puteri dari Gum& /ali, kepala dusun 2g&maima. ,ereka dikumpulkan dalam sebuah ruangan besar di tengah bangunan itu. Karena mereka selalu dihardik dan diancam kalau menangis maka mereka yang dilanda duka dan ketakutan, hanya terisak kecil saja. 3ang lain sudah pasrah, agak besar pula hati mereka melihat banyaknya teman senasib, dan selama mereka 1361 ditawan itu, mereka tidak pernah menerima perlakuan buruk, tidak pernah diganggu dan diberi hidangan yang cukup baik. )anya mereka tidak pernah tahu mengapa mereka diculik dan ditawan di dalam hutan itu. (ada malam hari tadi, ketika siluman merah gagal menculik puteri saudagar Gulamar karena adanya (endekar 0&ngk&k, ia langsung saja berlari karena tidak ingin dikejar pendekar yang lihai itu dan biarpun hatinya merasa penasaran sekali karena ia belum merasa kalah dan belum benar*benar mengadu ilmu dengan pemuda b&ngk&k, namun ia tidak berani mengambil 1362 resik& melawan pendekar 0&ngk&k yang selain amat lihai, juga dibantu &leh ratusan &rang penduduk 2g&maima itu. ,alam itu, ketika ia kembali ke rumah dalam hutan di lereng 0ukit 5nta dengan tangan k&s&ng, ia disambut teguran tak puas di dalam ruangan di rumah itu. ,ereka semua ada lima &rang yang duduk mengelilingi sebuah meja. Se&rang kakek yang usianya kurang lebih enampuluh tahun, kepalanya gundul dan wajahnya nampak masih muda, pada jubahnya di bagian dada terdapat sebuah lukisan teratai putih pada dasar hitam. 0iarpun dia mengenakan jubah pendeta dan kepalanya 1363 dicukur licin, namun sikapnya berbeda dengan para hwesi& (pendeta 0udha). (ara hwesi& bersikap alim dan tenang, sebaliknya kakek ini memiliki sinar mata yang tajam dan liar, wajahnya penuh dengan kelicikan dan mulutnya membayangkan kerakusan dan kekejaman. 2amun harus diakui bahwa dia memiliki wajah yang nampak muda dan tampan, tubuhnya tinggi besar dan sikapnya berwibawa. #i sampingnya duduk pula tiga &rang laki*laki yang berusia antara empat puluh sampai lima puluh tahun, semua memakai pakaian ringkas dan di punggung mereka terselip siang*t& 1364 (sepasang g&l&k) yang mengkilap tajam, sikap mereka juga angkuh dan jag&an. 5rang ke lima adalah siluman merah sendiri dan kini ia sudah menanggalkan t&pengnya. Kalau Sie 'i&ng meli atnya, dan juga para penduduk dusun 2g&maima melihatnya, mereka semua tentu akan terkejut dan terheranheran. Kiranya yang mereka namakan siluman merah itu adalah se&rang wanita muda yang cantik jelita dan manis sekali! 7sianya tidak akan lebih dari dua puluh tahun, wajahnya bulat telur dan manis sekali, kulit muka dan lehernya putih mulus. 6anita cantik manis yang amat lihai ini bukan lain 1365 adalah (ek 'an! Seperti kita ketahui, (ek 'an telah berhasil membalas dendamnya terhadap para selir dari )artawan /&a di k&ta 3e 6ebsite http<==kang-usi.c&m= ceng dan membawa pula banyak harta milik hartawan /&a. #engan hati amat puas ia meninggalkan k&ta 3e* ceng dan bermaksud untuk pulang ke tempat tinggal gurunya, yaitu )ek*in Kui*b& yang kini t inggal di tepi telaga G&se sebagai se&rang yang kaya raya. %kan tetapi setibanya di rumah sub&nya (ibu gurunya), ternyata )ek*in Kui*b& sedang kedatangan se&rang tamu yang 1366 &leh sub&nya diperkenalkan kepadanya sebagai $hai*yang Suhu, se&rang t&k&h (ek*lian*kauw ((erkumpulan %gama $eratai (utih). (ek 'an, $hai*yang Suhu ini adalah se&rang sahabat baikku dan dia memiliki ilmu silat yang tinggi dan juga ilmu sihir yang hebat. $hai*yang Suhu, inilah muridku yang kuceritakan kepadamu tadi, namanya (ek 'an." Sepasang mata pria berjubah pendeta dan berkepala gundul yang ditutup sebuah t&pi hwesi& itu menjelajahi wajah dan tubuh (ek 'an dengan penuh perhatian, lalu dia mengangguk*angguk. Kui*b&, muridmu ini sungguh hebat, 1367 cantik manis dan juga lincah. $idak tahu entah sampai di mana engkau menggemblengnya." )emm, ia sudah hampir mewarisi seluruh kepandaianku. Engkau c&balah ia, $hai*yang. (ek 'an, jangan sungkansungkan, perlihatkan kepandaianmu kepada pamanmu $haiyang Suhu!" 6ajah dan sikap pria berjubah pendeta itu sudah menarik perhatian (ek 'an, maka mendengar kata*kata sub&nya, iapun lalu mel&ncat ke tengah ruangan dan memberi h&rmat ke arah $hai*yang Suhu. (aman, silakan!" $hai*yang Suhu tertawa bergelak dan ternyata giginya 1368 masih berderet rapi. 0agus, engkau se&rang kep&nakanku yang mengagumkan." katanya sambil bangkit pula berdiri, lalu menghampiri (ek 'an. (ek 'an, aku ingin menguji kepandaianmu, ingin pinceng (aku) melihat apakah benar engkau cukup berharga untuk mewakili sub&*mu membantu pekerjaan kami yang besar. %was serangan!" (endeta (eklian* kauw itu sudah menyerang, pukulannya mengandung tenaga sin*kang besar dan juga gerakannya cepat sekali. 2amun, tidak terlalu cepat bagi (ek 'an yang dengan mudah sudah mengelak ke samping sehingga pukulan itu mengenai 1369 tempat k&s&ng. $hai*yang Suhu menyusulkan serangan yang lebih hebat, dengan tamparan tangan kiri ke arah pelipis kanan gadis itu. $amparannya mendatangkan angin pukulan yang dahsyat dan serangan ini diikut i pula &leh cengkeraman tangan kanan ke arah dada (ek 'an. Sungguh merupakan serangan yang berbahaya. 2amun, dengan tenang saja (ek 'an mel&ncat ke belakang, kemudian iapun membalas dengan serangan bertubi. Ia mengerahkan tenaga sin*kang yang dipelajarinya dari )ek*in Kui*b& dan dari kedua telapak tangannya mengepul uap hitam! 1370 0agus, ia sudah pandai )ek*in $&k*ciang ($angan 0eracun %wan )itam), ha*ha!" kata $hai*yang Suhu, akan tetapi biarpun mulutnya tertawa, dia sibuk sekali menghadapi rangkaian serangan yang hebat dari gadis itu sehingga dia harus melindungi dirinya dengan elakan dan tangkisan karena biarpun yang menyerangnya hanya se&rang wanita muda, namun serangan dahsyat itu dapat membahayakan dirinya. Gadis itupun tidak mau memberi hati dan ia menyerang semakin gencar sehingga pendeta itu harus mengakui akan kelihaian (ek 'an. #ia lalu mengeluarkan bentakan nyaring 1371 dan tiba*tiba saja pendeta itu lenyap dari pandang mata (ek 'an, berubah menjadi asap hitam! Selagi ia kebingungan, pinggulnya ada yang menc&lek dari belakang. (ek 'an, pinceng di sini!" (ek 'an terkejut dan juga mend&ngk&l atas kegenitan sahabat sub&nya itu, ia membalik dan kakinya mencuat dalam tendangan kilat. )ampir saja $hai*yang Suhu terkena tendangan itu. 7ntung dia cepat menarik tangannya dan mengelak dan sebelum (ek 'an melanjutkan serangannya, kembali dia berubah menjadi asap hitam dan lenyap. 6ah, kalau paman menggunakan ilmu siluman begini, aku 1372 mengaku kalah!" teriak (ek 'an yang tidak ingin lagi tangan paman yang nakal itu menc&lak*c&lek tubuhnya. %sap hitam menghilang dan $hai*yang Suhu kelihatan kembali. )a*ha*ha engkau sungguh hebat, (ek 'an, mampu mendesak pinceng. %kan tetapi, lihat baik*baik, pinceng telah menjadi raksasa, apakah engkau masih berani melawan." (ek 'an memandang dan ia terbelalak karena melihat pendeta itu kini benar saja telah berubah menjadi tinggi sekali, sehingga ia sendiri hanya setinggi lututnya! $entu saja ia menjadi gentar dan ia memberi h&rmat sambil berkata, %ku tidak berani1." 1373 $hat 3ang Suhu tertawa dan dia kembali menjadi n&rmal. $erdengar )ek*in Kui*b& terkekeh. $hai*yang, engkau seperti anak kecil saja, menakut*nakuti muridku. 2ah, (ek 'an, kaulihat, dia pandai sekali ilmu sihir! #ia datang untuk m&h&n bantuanku, akan tetapi karena aku sudah tua, aku wakilkan padamu." (ek 'an mangerutkan alisnya, menyesal mengapa sub&nya menyanggupi untuk membantu pendeta ini, bahkan sudah mengambil keputusan untuk menyuruh ia mewakilinya. Kalau sub&nya yang memerintahkan, tentu saja ia tidak dapat men&lak lagi. 1374 0antuan yang bagaimana, Sub&. %pakah yang harus kulakukan." )a*ha*ha, tidak berat dan tidak sukar, (ek 'an, apa lagi untukmu yang memiliki tenaga hebat, kecepatan kilat dan kepandaian setinggi langit! 0ahkan pinceng lihat hanya engkaulah yang akan mampu melaksanakan tugas ini sebaiknya. $ugas yang mudah sekali. Kami dari (ek*lian*kauw membutuhkan penambahan pelayan, yaitu gadis* gadis remaja dari dusun*dusun sebanyak lima belas &rang. Kita akan memilih dari dusun*dusun dimana ada gadis remaja yang bersih dan cantik, dan engkau bertugas untuk menculik 1375 mereka itu se&rang demi se&rang." (ek 'an mengerutkan alisnya. ,emang bukan tugas yang sukar, akan tetapi hatinya merasa tidak puas mengapa ia yang ditunjuk untuk membantu pendeta ini. %kan tetapi, mengapa mest i aku1.." bantahnya. (ek 'an, aku pernah berhutang budi kepada $hai* yang Suhu ini, dan sekarang ada kesempatan bagiku untuk membalasnya. %ku sudah menyanggupinya dan aku sudah menunjuk engkau untuk mewakili aku. %pakah engkau akan mengatakan bahwa engkau tidak sanggup mewakiliku." Guru itu mendesak sedemikian rupa, sehingga tidak ada kesempatan bagi (ek 'an untuk mengelak lagi. %kan tetapi, ia 1376 teringat akan ilmu aneh dari pendeta itu tadi. ,enghadapi ilmu aneh seperti itu, apa artinya ilmu silatnya. $iba*tiba ia mendapatkan akal. (aman $hai*yang Suhu, aku sanggup untuk membantumu sampai berhasil baik, akan tetapi untuk itu ada syaratnya yang kuharap paman akan dapat memenuhinya." )a*ha*ha, anak manis, apakah syaratmu itu. )adiah apa yang kauminta." %ku mau mewakill sub& membantu paman sampai berhasil mengumpulkan lima belas &rang gadis dusun yang dibutuhkan (ek*lian*kauw, akan tetapi dengan imbalan bahwa paman akan mengajarkan ilmu sihir yang aneh kepadaku." 1377 ,endengar permintaan ini, sepasang mata $hai* yang Suhu terbelalak, akan tetapi sepasang mata itu lalu menjelajahi wajah dan tubuh (ek 'an, dan diapun tertawa bergelak. )aha* ha, Kui*b&. ,uridmu ini memang cerdik dan menyenangkan sekali. (ermintaanmu itu memang sudah pantas! #an pinceng bukanlah se&rang yang pelit, apalagi terhadap se&rang gadis cantik manis yang cerdik seperti engkau, masih kep&nakanku sendiri pula dan yang akan membantu pinceng. )a*ha*ha, memang hidup ini harus meminta dan memberi, pinceng akan mengajarkan beberapa 1378 macam ilmu sihir kepadamu, (ek 'an, asalkan engkau suka mentaati segala perintahku, memenuhi segala permintaanku. 0agaimana, sanggupkah engkau." (ek 'an yang merasa girang sekali mendengar bahwa ia akan menerima pelajaran ilmu sihir, tanpa ragu lagi menjawab, $entu saja aku sanggup, (aman $hai*yang Suhu!" )&*h&*h&, sekali ini engkau terjebak &leh pamanmu yang selain lihai juga amat cerdik, (ek 'an! Engkau berjanji akan memenuhi semua permintaannya! Engkau lupa bahwa engkau se&rang wanita muda yang amat cantik jelita dan menarik, sedangkan $hai*yang Suhu ini adalah se&rang laki* laki yang 1379 hatinya masih muda dan dulu dia amat tampan, digilai banyak wanita. )a*ha*hi*hik!" ,endengar ucapan sub&nya, (ek 'an memandang kepada pria gundul yang memang tampan itu, dan wajahnya berubah kemerahan. $entu saja ia mengerti apa maksud sub&nya, akan tetapi kalau benar t&k&h (ek*lian*kauw itu menghendaki apa yang dimaksudkan sub&nya, iapun t idak berkeberatan! Kalau burung berkel&mp&k karena persamaan bulunya, manusia berkel&mp&k karena persamaan selera dan cara hidupnya. Kalau sekel&mp&k &rang sama*sama menjadi 1380 hamba nafsu, tentu mereka dapat menjadi akrab dan bersahabat. Kegemaran mereka sejalan dan sama, yaitu pemuasan nafsu dan pengejar kesenangan. /elakah &rang yang hidup sebagai hamba nafsunya sendiri, tanpa menyadari bahwa nafsu yang menyuguhkan segala macam kesenangan itu sesungguhnya merupakan musuh yang paling jahat, yang akan dapat menyeret para hambanya ke dalam lembah duka dan kesengsaraan. Kenyataan ini bukan berarti bahwa nafsu adalah sesuatu yang amat buruk dan harus dilenyapkan dari diri kita. Sama sekali tidak! 2afsu sudah ada semenjak kita 1381 lahir. 2afsu, karena itu, juga merupakan anugerah $uhan. $uhan telah mengikutkan nafsu kepada kita sejak lahir, seperti juga mengikutkan hati, perasaan, pikiran dan semua anggauta badan kita. Seperti juga yang lain itu, nafsu hanya merupakan pelengkap, merupakan alat, bahkan alat hidup yang penting sekali. $anpa adanya nafsu, kita tidak mungkin dapat hidup. 2afsulah yang membuat kita bergairah, untuk bekerja, untuk makan, untuk minum, bahkan dalam setiap panca indera kita, nafsu mendatangkan kenikmatan dalam mendengar, melihat, mencium dan sebagainya. 2afsu pula yang mend&r&ng 1382 manusia untuk saling menghubungi lawan jenisnya sehingga manusia dapat berkembang biak. Sesungguhnyalah, nafsu merupakan alat yang teramat penting dan baik, nafsu merupakan hamba yang amat setia dan berguna. %kan tetapi, daya*daya rendah kebendaan, yaitu ikatan kita dengan segala macam benda ciptaan manusia sendiri, daya rendah tumbuhtumbuhan dan hewam yang memasuki tubuh kita melalui makanan, daya rendah jasmani yang menimbulkan ikatan antar manusia dalam hubungannya, semua itu saling berl&mba melalui nafsu untuk menjadi majikan atas diri manusia. #an 1383 nafsu yang dapat menjadi hamba paling baik itu, sekali dibiarkan menjadi majikan, akan memperbudak kita. +iwa yang merupakan unsur paling murni di dalam diri, tertutup dan tidak berdaya sehingga diri sepenuhnya dikuasai &leh nafsu. Setiap pikiran, kata*kata dan perbuatan kita bergelimang nafsu! #an betapapun manusia berusaha untuk membersihkan diri dari nafsu, untuk membebaskan diri dari cengkeraman nafsu yang memperbudak kita, semua usaha itu akan sia*sia dan gagal. Karena usaha itu adalah hasil dari pikiran yang sudah bergelimang nafsu pula. $idak mungkin 1384 pikiran yang bergelimang nafsu ini membersihkan pikiran sendiri dari nafsu. 7saha itu masih berputar di dalam lingkaran yang dikuasai nafsu. )anya kekuasaan yang berada di luar lingkaran itu sajalah yang akan mampu membebaskan kita. #an kekuasaan itu adalah kekuasaan mut lak, yaitu kekuasaan $uhan! Karena nafsu merupakan ciptaan $uhan, maka kekuasaan*2ya sajalah yang akan mampu mengatur, akan mampu membersihkan jiwa dari gelimangan nafsu, dan akan mampu membuat nafsu menduduki tempat yang semestinya, yaitu sebagai alat hidup manusia, bagaikan kuda penarik yang 1385 jinak dan penurut, bukan liar dan binal! #an kekuasaan $uhan pasti akan bekerja selama kita tidak mengagungkan diri sendiri yang sesungguhnya rendah, meny&mb&ngkan kekuatan sendiri yang sesungguhnya lemah. Kekuasaan $uhan akan bekerja kalau kita mawas diri, melihat kenyataan betapa kecil kita ini di hadapan kekuasaan $uhan, kalau kita rendah hati lahir batin dan menyerah kepada $uhan dengan ikhlas, tawakal dan sabar. #emikianlah, semenjak saat itu, (ek 'an membantu $haiyang Suhu, t&k&h (ek*lian*kauw itu dan dengan ilmunya yang 1386 tinggi, (ek 'an membantu pendeta palsu itu menculiki gadisgadis cantik dari dusun*dusun. #i samping itu, (ek 'an menerima pula petunjuk dan pelajaran dari $hai* yang Suhu yang memenuhi janjinya, mengajarkan ilmu sihir kepada wanita cantik itu. Sebaliknya, (ek 'an juga tidak melanggar janjinya dan dengan penuh kemesraan dan kepasrahan iapun menyerahkan dirinya melayani semua gairah nafsu t&k&h (eklian* kauw itu. 0ahkan iapun merasa puas dan senang karena ternyata pria yang sudah berusia enam puluh tahun itu perkasa, bahkan tidak kalah &leh yang muda* muda. 1387 Sungguh aku merasa heran sekali, (ek 'an. Engkau gagal karena dihalangi &leh se&rang pemuda yang bertubuh cacat, yang b&ngk&k. Sungguh penasaran dan memalukan sekali!" #emikian berkali*kali $hai*yang Suhu menegur pembantunya, juga kekasihnya itu. (ek 'an mengerutkan alisnya dan mulutnya yang berbibir merah basah tanpa gincu itu cemberut. )emm, mencela memang mudah! %ku bukan mengatakan bahwa aku kalah &leh setan b&ngk&k itu, akan tetapi aku ha 6ebsite http<==kang-usi.c&m= nya mengatakan bahwa dia memang lihai sekali. %ku terpaksa 1388 melarikan diri bukan karena takut melawannya. Kami belum berkelahi sungguh*sungguh. %kan tetapi, bagaimana aku akan bertindak nekat kalau ratusan &rang penduduk berada di belakangnya." $hai*yang Suhu mengerutkan alisnya pula. )emm, tentu si b&ngk&k itu pula yang mengerahkan penduduk. #an selama dia berada di sana dan menghasut penduduk untuk melawan kita, maka tentu akan sukar bagi kita untuk memenuhi jumlah gadis yang kita butuhkan. Sudah ada sembilan &rang dan tinggal enam lagi saja, eh, tiba*tiba muncul setan b&ngk&k itu. Kita harus melenyapkan perintang itu." 1389 0enar sekali, kalau si b&ngk&k itu kita bunuh, tentu hati para penduduk menjadi gentar lagi dan mereka t idak akan berani lagi menentang kita," kata se&rang di antara $ibet Sam Sint& ($iga G&l&k Sakti $ibet) itu. #ua &rang saudaranya mengangguk*angguk. (ek 'an yang merasa panas hatinya karena ditegur $haiyang Suhu tadi, mendengar ucapan $ibet Sam Sint& segera bangkit dan bert&lak pinggang, lalu berkata dengan suara lantang, Sam Sint&, biar kalian bertiga yang menghadapi penduduk yang banyak akan tetapi lemah itu, dan biar aku 1390 yang akan menandingi si b&ngk&k sampai dia mampus di tanganku!" $ibet Sam Sint& tidak berani memandang rendah kepada wanita muda yang cantik manis itu karena mereka maklum betapa lihainya (ek 'an, mereka hanya mengangguk dan se&rang di antara mereka berkata singkat, +angan khawatir, n&na. Kami akan membasmi penduduk yang berani menentang kita!" )emm, kalian t idak b&leh menuruti hati marah saja. Semua harus diatur dengan cermat agar jangan sampai gagal. %ku tidak biasa bekerja secara serampangan saja, harus 1391 menggunakan siasat yang matang," kata $hai* yang Suhu. (ada saat itu, se&rang anak buah mereka muncul. %nak buah ini tadi telah menerima tugas untuk menyelidiki keadaan dalam dusun 2g&maima, terutama sekali menyelidiki tentang si b&ngk&k. 0agaimana hasil penyelidikanmu." tanya $hai* yang Suhu. %nak buah ini juga se&rang anggauta (ek*lian* kauw yang terkenal cerdik dan juga memiliki gin*kang yang membuat dia mampu berlari cepat dan bergerak dengan gesit. Setelah memberi h&rmat, anak buah itu lalu bercerita. $Idak ada yang mengetahui siapa nama si b&ngk&k itu, '& 1392 suhu. 5rang menyebut dia (endekar 0&ngk&k, dan tak se&rangpun mau mengaku ketika saya menc&ba bertanya siapa namanya dan bagaimana riwayatnya. 3ang jelas, dia bukan penduduk daerah ini, melainkan datang dari timur." #i mana dia sekarang dan bagaimana keadaan para penduduk dusun 2g&maima." tanya pula $hai* yang Suhu tak sabar. #ia masih bermalam di rumah penginapan, akan tetapi penduduk kini melakukan penjagaan ketat dan puluhan &rang melakukan penjagaan secara bergiliran." )emm, aku tidak takut! ,ari kita sekarang juga mencari si 1393 b&ngk&k itu di rumah penginapan!" kata (ek 'an gemas. $idak," bantah $hai*yang Suhu. Sudah kukatakan, semua harus menggunakan rencana siasat. +angan sampai kita memperlihatkan kelemahan se&lah*&lah takut kepada si b&ngk&k dan para penduduk. (ek 'an, bes&k siang kita usahakan untuk memberi tanda merah lagi pada pintu rumah Gulamar, dan malam harinya, engkau culik puterinya!" $api, kalau mereka tahu, tentu mereka mengatur jebakan," bantah (ek 'an. )a*ha*ha, justeru itu yang kuhendaki. 0iarlah mereka mengatur jebakan untukmu, akan tetapi mereka tidak tahu 1394 bahwa di belakangmu ada kami! $ibet Sam Sint& yang akan mengahadapi &rang*&rang dusun b&d&h itu, dan engkau menculik gadis itu. Kalau si b&ngk&k muncul, kita hadapi berdua, dan jangan khawatir, aku melindungimu, (ek 'an." 6anita muda itu mengangguk*angguk dan hatinyapun merasa tenang. Kalau $hai*yang Suhu membantunya menghadapi si b&ngk&k, ia hampir yakin bahwa mereka tentu akan mampu mer&b&hkan (endekar 0&ngk&k itu. ,alam itu, (ek 'an berusaha keras untuk menyenangkan hati $hai*yang Suhu, sebagian untuk menebus kekurangannya karena 1395 kegagalan menculik puteri Gulamar, ke dua karena pendeta (ek*lian*kauw itu bes&k akan membantunya. 7ntuk memberi tanda darah kepada pintu keluarga hartawan itu, diserahkan kepada anak buah yang cekatan dan pandai menyamar. 8&dw&8 Sie 'i&ng berjalan dengan tenang mendaki bukit 5nta yang penuh dengan hutan itu. 0iarpun belum yakin karena belum mendapatkan bukti, namun dia menduga keras bahwa tentu siluman yang suka menculik gadis itu bersembunyi di tempat yang ditakuti &rang ini. Sebuah tempat persembunyian yang 1396 baik. %kan tetapi, siluman itu se&rang wanita, dan mengapa ada wanita menculiki gadis gadis cantik. $entu wanita siluman itu tidak sendiri dan mungkin terdapat banyak kawannya yang tentu saja berbahaya. ,aka, biarpun dia melangkah tenang, dia tak pernah lengah sedetikpun. ,ata dan telinganya menyelidiki keadaan di sekelilingnya. Sikapnya yang amat hati*hati itu tidak men&l&ngnya. Semenjak dia mendaki 0ukit 5nta, setiap gerakannya sudah diikuti &leh banyak pasang mata. #ia t idak tahu bahwa pendakiannya tadi kelihatan &leh anak buah $hai* yang Suhu 1397 yang segera melap&r kepada perdeta (ek*lian* kauw itu. ,endengar bahwa (endekar 0&ngk&k sudah datang berkunjung dan mendaki bukit, tentu saja hal ini tidak pernah disangka &leh $hai*yang Suhu yang cepat mempersiapkan diri. #ia berunding dengan (ek 'an dan $ibet Sam Sint&, mengatur siasat. $hai*yang Suhu, biarpun nampaknya seperti se&rang pendeta, namun dia adalah pendeta dari aliran kebatinan yang sesat, &leh karena itu, dia tidak segan atau malu selalu bersikap curang. Kalau dia gagah, tentu dijumpainya (endekar 0&ngk&k agar mereka dapat bertanding secara gagah pula. 1398 $idak, dia tidak ingin mengalami kerugian dan segalanya diperhitungkan demi keuntungan pihaknya. #ia belum mengenal siapa (endekar 0&ngk&k, dari aliran mana dan bagaimana tingkat ilmu kepandaiannya. Kalau memang (endekar 0&ngk&k pandai, mengapa tidak diusahakan dulu agar suka membantu dan bekerja sama dengan (ek*liankauw. Kalau semua usaha itu gagal, baru terpaksa dibunuh! Sie 'i&ng menurutkan jalan setapak yang ditemukannya dalam hutan itu. Ketika membel&k di bagian tengah hutan, pada jalan menurun, tiba*tiba saja dia dihadapkan dengan 1399 sebuah telaga kecil yang amat indah dan amat jernih airnya. %da air terjun tak jauh dari situ, dan airnya membuat sungai kecil memasuki telaga. #ari tempat dia berdiri, dia melihat pemandangan yang amat indah. $ak disangkanya bahwa di bukit yang sunyi dan penuh hutan, yang ditakuti &rang itu, terdapat tempat yang demikian indahnya. #ia lalu menuruni jalan setapak itu, menghampiri telaga. $erpes&na dia berdiri di tepi telaga. %ir telaga demikian jernih, bagaikan kaca yang berada di depan kakinya demikian jernihnya sehingga dia dapat melihat batu*batu di dasarnya, 1400 juga melihat beberapa ek&r ikan hilir mudik. #i sebelah sana, di mana permukaan air digelapi bayang*bayang p&h&n, air itu seperti menelan semua pemandangan di atasnya. (&h&n, daun*daun, awan dan sinar matahari, semua tenggelam dan nampak sedemiktan jelasnya sehingga setiap helai daun p&h&n itupun nampak. $idak ada angin menggerakkan daun p&h&n, agaknya angin sudah ditangkis &leh p&h&n* p&h&n besar di sekeliling telaga itu. Suara air membuat dia men&leh ke kiri dan untuk kedua kalinya dia terpes&na! Kalau tadi dia terpes&na &leh ke 1401 indahan telaga itu, kini dia terpes&na &leh suatu keindahan yang lain lagi, keindahan wajah dan tubuh se&rang wanita! 6anita itu masih muda, tidak lebih dari dua puluh empat tahun usianya. 6ajahnya cantik manis dengan bentuk bulat telur, dan gadis itu bertelanjang bulat sama sekali, tidak ada sehelai benangpun menutupi tubuhnya yang masak dan padat. Kulitnya demikian putih mulus dan karena dia tidak berdiri terlalu jauh, dan kebetulan sinar matahari menimpa tubuh telanjang itu, Sie 'i&ng dapat melihat bulu* bulu halus lembut pada lengan dan kaki gadis itu, yang membuat ia 1402 menjadi semakin menarik. Gadis itu duduk di atas batu dan dia melihatnya dari samping. #engan kedua kakinya, gadis itu menendang*nendang air dan itulah bunyi air yang tadi menarik perhatiannya. %gaknya gadis itu tidak melihatnya, dan sedang asyik sendiri. #ari keadaan terpes&na, Sie 'i&ng kini menjadi tersipu, merasa betapa dia telah bersikap tidak sepatutnya, melihat se&rang gadis bertelanjang bulat seperti itu. 6ajahnya berubah merah dan diapun cepat membuang muka, bahkan lalu berdiri membelakangi gadis itu, kemudian melangkah pergi. 1403 )eiii1.!" $iba*tiba Sie 'i&ng mendengar suara gadis itu, disusul suara tubuh jatuh ke air. Karena ingin tahu apa yang terjadi, Sie 'i&ng menahan kakinya dan membalik, memamdang. Gadis itu agaknya tadi melihat dia dan terkejut lalu terjun ke air di dekat batu yang tadi didudukinya. Kini gadis itu berdiri sepinggang dalam air, dan nampak dadanya yang berbentuk indah. )eii, siapakah engkau. %pakah engkau hendak mandi. ,arilah, kita b&leh mandi bersama. #i sini tidak ada &rang lain!" Kedua pipi Sle 'i&ng menjadi semakin merah dan dia 1404 mengerutkan alisnya, lalu cepat membalikkan tubuh lagi, tidak mau memandang dada indah dan wajah manis itu terlalu lama, bahkan dia lalu pergi tanpa banyak bicara lagi. Gadis itu sungguh tidak tahu malu, pikirnya. $idak bersusila, sudah tidak malu dilihat pria dalam keadaan bertelanjang, bahkan mengajak mandi bersama! Seperti bukan se&rang wanita biasa! (antasnya wanita itu siluman! Siluman ,erah! Sie 'i&ng merasa betapa jantungnya berdebar dan dia memperlambat langkahnya. Kini terdengar gadis itu kembali bicara, dan nada suaranya 1405 amat menyesal penuh teguran. Engkau ini &rang macam apakah. #isapa baik*baik tidak mau menjawab! Selama hidupku belum pernah aku bertemu se&rang manusia ses&mb&ng engkau! %ku ingin sekali bicara denganmu, dan siapa tahu, aku dapat memberi keterangan padamu! 0ukankah engkau mencari sese&rang di sini." ,endengar ucapan ini, kembali untuk ke dua kalinya Sie 'i&ng menahan langkahnya, akan tetapi dia tidak mau men&leh atau membalikkan tubuhnya. ,ungkin saja gadis ini siluman merah yang juga se&rang wanita, pikirnya, walaupun 1406 dugaan ini dia bantah sendiri. $ak mungkin! Siluman merah itu &rang berilmu tinggi, dan yang di belakangnya ini hanya se&rang gadis muda yang cantik manis, sukar dipercaya kalau memiliki ilmu kepandaian tinggi. #an andaikata bukan siluman aerah, siapa tahu gadis ini dapat memberi keterangan di mana tempat persembunyian siluman merah. %ku bukan &rang s&mb&ng. Kalau engkau berpakaian dengan s&pan, tentu aku akan suka bicara dengan n&na. Engkau berpakaianlah lebih dulu!" )i*hi*hik!" Gadis itu tertawa, suara ketawanya merdu, tidak dibuat*buat dan bebas lepas. Kiranya engkau se&rang 1407 yang s&pan santun, ya. 0ersusila tinggi, ya. %pa sih salahnya bertelanjang bulat. 0ukankah ketika engkau dan aku terlahir, kita juga bertelanjang bulat. 0ukankah manusia baru kelihatan keasliannya dan keindahan tubuhnya kalau bertelanjang bulat. 0aiklah, aku akan berpakaian dulu. %was, jangan mengintai kau, seperti kebanyakan laki*laki, mulutnya bers&pan*s&pan, akan tetapi matanya mencuri* curi, hi*hi*hi!" Sie 'i&ng merasa mend&ngk&l juga. Gadis ini aneh sekali, akan tetapi ejekannya tadi memang mengena! #ia mendengar suara berkeresekan, dan biarpun 1408 matanya tidak melihat, namun pendengarannya yang tajam terlatih dapat membuat dia tahu bahwa gadis itu memang benar kini sedang mengenakan pakaian. 2ah, aku sudah selesai berpakaian. Kaulihat, apakah aku lebih baik kalau berpakaian dari pada kalau bertelanjang. 'ihat baik*baik!" Karena dari pendengarannya tadi dia sudah yakin bahga gadis itu kini sudah berpakaian, Sie 'i&ng lalu membalikkan tubuhnya. Gadis itu memang cantik menarik bukan main. Sayang pandang matanya dan senyumnya, walaupun manis dan amat memikat, mengandung kegenitan dan kecabulan! 1409 GadiS itu tersenyum. Engkau &rang aneh, tubuhmu juga aneh, akan tetapi wajahmu tampan dan engkau nampak begitu kuat! )emm, aku ingin sekali bicara denganmu! " 0erkata demikian, gadis itu lalu melangkah dari batu ke batu untuk menuju ke tepi di mana Sie 'i&ng berdiri. Gadis itu melangkah dengan agak sukar dan hal ini saja membuktikan bahwa ia tidak pandai silat, atau andaikata bisapun kepandaiannya tentu masih rendah sekali. Ketika dari batu terakhir ia mel&mpat ke tanah yang jaraknya hanya satu meter dan agaknya lebih tinggi dari batu 1410 itu, ia mel&ncat dengan kaku dan tak dapat dicegah lagi, kakinya terpeleset dan iapun jatuh miring di atas tanah. %duhhhh1. aduh, kakiku1. sakit1.!" Gadis itu mengeluh dan berusaha untuk bangkit duduk, akan tetapi tidak dapat dan ia menc&ba untuk menyentuk kakinya di tumit, juga tidak dapat. Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. Sejak tadi dia waspada. Gadis ini demikian muda dan cantik, dan berada se&rang diri saja di tempat yang sunyi dan liar ini. (adahal, para penduduk, biar pemburu yang gagah berani sekalipun, tidak 1411 berani mendaki 0ukit 5nta ini. )al ini saja membuktikan bahwa gadis ini tentu memiliki sesuatu yang membuat ia berani berada se&rang diri di tempat berbahaya ini. #an tadi, dia menduga bahwa gadis itu agaknya hendak merayunya lewat tubuhnya yang menggairahkan, dan lewat kegenitannya yang mengajak mandi bersama. Ketika rayuan itu tidak mendapat tanggap&n, gadis ini mungkin saja sengaja membuat dirinya jatuh agar dia mau men&l&ngnya. #alam keadaan seperti itu, tentu saja dia dapat lengah. %duh, t&l&ng1.! %pakah selain s&mb&ng, engkau juga 1412 begitu kejam sehingga tidak mau men&l&ng se&rang wanita yang terjatuh dan terkilir kakinya. %duhh1.!" Gadis itu kini menjulurkan lengan kirinya ke arah Sie 'i&ng, minta bantuan agar pemuda itu suka men&l&ngnya bangkit. Sie 'i&ng tersenyum, lalu menghampiri dan menggunakan tangan kanan untuk memegang tangan kiri yang dijulurkan itu. #ia kelihatan sama sekali tidak menaruh curiga dan seperti &rang yang benar hendak membantu gadis itu bangkit duduk. 'unak dan hangat terasa &lehnya ketika tangannya bersentuhan dengan telapak tangan yang putih mulus itu. Gadis itu lalu bangkit duduk, bahkan sambil masih berpegang 1413 kepada tangan Sie 'i&ng, ia berdiri, agak terhuyung dan di lain saat ia sudah merangkul leher Sie 'i&ng dan merapatkan pipinya di dada (endekar 0&ngk&k! Sie 'i&ng mencium bau yang harum keluar dari rambut dan leher gadis itu. +antungnya berdebar dan tubuhnya tergetar karena betapapun juga, darah mudanya berg&lak ketika tubuh yang hangat itu merapat pada tubuhnya. %kan tetapi, dia segera teringat bahwa hal itu tidak selayaknya, maka diapun melangkah mundur merenggangkan diri sambil melepaskan tangan gadis itu, juga melepaskan lengan yang merangkul 1414 lehernya. #an pada saat itu, tiba*tiba sekali, dari jarak yang amat dekat, gadis itu menggerakkan tangannya, dengan jarijari terbuka, tangan itu men&t&k ke arah perut Sie 'i&ng! #ahsyat bukan main serangan ini dan jari*jari tangan itu sudah terisi tenaga dalam yang amat jahat, karena telapak tangan itu berubah menghitam. Gadis itu telah mempergunakan pukulan maut! )uhh1.!" Sie 'i&ng dapat mengelak sambil menangkis dari samping. )yaatt1.!" (ek 'an, gadis cantik itu, menyusulkan cengkeraman ke arah leher, namun kembali Sie 'i&ng dapat 1415 mengelak dengan melangkah mundur dan menangkis lengan yang bergerak ke arah lehernya. (ek 'an merasa penasaran sekali, kakinya bergerak menendang ke arah bawah pusar lawan! )emm, keji sekali1.!" (endekar 0&ngk&k berseru dan tubuhnya melayang ke belakang. $endangan itupun luput! Sie 'i&ng berdiri dan bert&lak pinggang, tersenyum pahit, lalu berkata dengan nada suara mengejek. 0agus sekali, kiranya selain kejam dan melakukan kejahatan aneh menculiki gadis*gadis, engkau juga masih pandai melakukan perbuatan curang!" 1416 (ek 'an memandang dengan mata terbelalak. $ak disangkanya bahwa (endekar 0&ngk&k sedemiktan lihainya. 0ukan hanya tidak dapat dirayunya, juga tidak mudah ditipu dengan pura*pura jatuh tadi. #an dia hanya se&rang pemuda yang tubuhnya cacat, b&ngk&k dan nampaknya lemah! 0agaimana1. kau bisa tahu." tanyanya, menahan rasa penasaran dan kemarahan saking herannya. Engkau se&rang gadis muda berada se&rang diri di tempat seperti ini membuktikan bahwa engkau tentulah se&rang gadis yang memiliki ilmu kepandaian. (akaianmu demikian mewah, hal ini membukt ikan bahwa engkau tentu bukan pendatang 1417 dari luar hutan, melainkan mempunyai tempat tinggal di dalam hutan. #an siluman merah yang bertemu dengan aku semalam se&rang wanita yang memiliki ilmu silat tinggi. Ketika engkau gagal menggunakan siasat menjatuhkan kelemahanku sebagai pria, engkau lalu berpura*pura jatuh. %ku sudah curiga dan siap siaga, maka beberapa seranganmu yang masih mentah itu tentu saja dapat kuhindarkan." +ahanam s&mb&ng, sekarang juga engkau akan mampus di tanganku!" 0erteriak demikian, (ek 'an lalu menerjang dengan gerakan cepat, kedua tangannya melakukan serangan 1418 bertubi*tubi. ,elihat betapa kedua telapak tangan gadis itu berubah menghitam, maklumlah Sie 'i&ng bahwa dia menghadapi se&rang gadis g&l&ngan sesat yang menguasai ilmu sesat pula. #iam*diam dia menyayangkan sekali bahwa se&rang gadis muda yang begini cantik ternyata menjadi se&rang wanita sesat yang genit, cabul dan juga amat jahat. ,aka, diapun cepat mengerahkan sin*kangnya dan sambil mengelak atau kadang*kadang menangkis, diapun membalas dengan tamparan*tamparan tangan yang amat mantap dan dahsyat. 1419 Setelah mereka saling serang selama belasan jurus, terkejutlah (ek 'an. 0ukan saja semua serangannya yang dahsyat itu tak pernah berhasil, bahkan kalau pemuda b&ngk&k itu menangkis, dia merasa betapa lengannya nyeri, tulangnya serasa retak dan tubuhnya tergetar hebat! #an kalau pemuda itu membalas, angin pukulannya menyambar seperti angin badai yang membuat ia semakin gentar saja. $idak berani ia menangkis, tidak berani mengadu tenaga karena ia tahu bahwa tenaga sin*kangnya kalah kuat. +uga penggunaan hawa beracun agaknya tidak ada gunanya karena 1420 kedua tangan pemuda itu dilindungi semacam uap putih yang membuat uap hitam dari telapak tangannya membuyar bahkan membalik! Ia tidak tahu bahwa pemuda lawannya itu memiliki ilmu (ek*in Sin*ciang ($angan Sakti %wan (utih) yang jauh lebih tinggi tingkatnya daripada ilmunya yang disebut )ek*in $&k*ciang ($angan 0eracun %wan )itam). $eringatlah (ek 'an akan ilmu sihir yang diajarkan &leh $hai*yang Suhu kepadanya, maka diam*diam, sambil sibuk mengelak berl&ncatan untuk menghindarkan hujan tamparan dari Sie 'i&ng, ia berkemak*kemik membaca mantera, 1421 pandang matanya bagaikan dua ujung pedang yang disatukan seperti menembus dahi (endekar 0&ngk&k di antara alisnya, kemudian tiba*tiba ia membentak nyaring. (endekar 0&ngk&k, menyerah dan berlututlah engkau!" Sie 'i&ng terkejut sekali, ketika merasa betapa ada tenaga luar biasa yang se&lah*&lah memaksanya untuk menyerah dan berlutut. %kan tetapi dia adalah se&rang pemuda gemblengan yang sudah menerima banyak petunjuk dari (ek* sim Sian*su, bagaimana menghadapi ilmu*ilmu sihir dari kaum sesat. #iapun cepat menahan napas mengerahkan khi*kang dan pengaruh yang memaksanya itu buyar. %kan tetapi dia 1422 menahan senyum dan pura*pura menjatuhkan diri berlutut se&lah*&lah dia terpengaruh &leh sihir yang dilakukan gadis itu! ,elihat lawannya benar*benar berlutut, (ek 'an girang bukan main akan hasil ilmu sihirnya itu. Ia tahu bahwa lawannya ini amat berbahaya, dan tidak mudah ditundukkan dengan pengaruh kecantikan wajah dan keindahan tubuhnya, maka baginya tidak ada gunanya, bahkan membahayakan saja. ,aka iapun lalu menubruk ke depan dan kedua tangannya, dengan jari*jari membentuk cakar harimau, 1423 menyambar ke arah ubun*ubun kepala (endekar 0&ngk&k. )aiiiittt1.!" (endekar 0&ngk&k tiba*tiba membentak, kedua tangannya mend&r&ng ke depan dan bagaikan sebuah layang*layang yang putus talinya, tubuh (ek 'an melayang ke belakang lalu terbanting jatuh! 7ntung bahwa (endekar 0&ngk&k tidak bermaksud membunuhnya, maka (ek 'an tidak tewas, bahkan tidak terluka parah, hanya terbanting keras, membuat pinggulnya yang m&nt&k itu terasa nyeri bukan main. Ia mel&ncat bangun, mengg&s&k*g&s&k pinggul yang tadi terbanting sambil meringis kesakitan. %kan tetapi, 1424 kemarahannya memuncak dan tanpa banyak cakap lagi, iapun sudah mencabut pedangnya dan sambil mengeluarkan lengkingan panjang, ia menyerang (endekar 0&ngk&k dengan pedangnya. Kalau saja Sie 'i&ng menghendaki, pukulan dahsyat (aysan* ciang ($angan ,en&lak Gunung) tadi sudah cukup untuk membunuh (ek 'an. %kan tetapi, dia tidak bermaksud membunuh &rang. 0agaimanapun juga, siluman merah itu belum diketahui apa sebenarnya yang menjadi latar belakang perbuatannya menculik gadis*gadis itu. Kini, melihat betapa 1425 wanita itu menjadi semakin nekat dan menyerangnya dengan pedang, dengan permainan pedang yang cukup berbahaya, diapun mempergunakan kelincahan gerakan tubuhnya, mengelak sambil berl&ncatan dan berkali*kali tubuhnya berkelebatan di sekeliling lawannya, membuat gadis itu menjadi bingung dan pening. Ia merasa se&lah melawan bayangan saja, demikian cepatnya gerakan (endekar 0&ngk&k. )entikan seranganmu, atau terpaksa aku akan mer&b&hkanmu. Kembalikan semua gadis yang telah kauculik, dan aku akan memaafkanmu!" (endekar 0&ngk&k berseru 1426 beberapa kali, namun sebagai jawabannya, (ek 'an menyerang semakin ganas saja. Sie 'i&ng menjadi marah. Gadis ini terlalu ganas dan berhati kejam, kalau tidak diberi hajaran keras tentu tidak akan mau tunduk. Ketika pedang itu untuk ke sekian kalinya meluncur ke arah dadanya, (endekar 0&ngk&k mengelak dengan miringkan tubuh dan menarik tubuh atas ke belakang, lalu tangannya dengan cepat sekali men&t&k ke atas pundak kanan (ek 'an. $ukkk!" (ek 'an merasa lengannya lumpuh dan pedang itu terlepas dari pegangannya, akan tetapi dengan gerakan 1427 memutar, ia menubruk ke arah (endekar 0&ngk&k dan tanpa malu*malu lagi tangannya yang membentuk cakar itu mencengkeram ke arah bawah pusar pemuda b&ngk&k itu! Ihh1.!" Sie 'i&ng mel&ncat ke belakang dan mukanya berubah merah. 6anita ini sungguh tidak tahu malu sama sekali! #ia mel&mpat ke belakang bukan karena takut melainkan karena malu. 2amun baru dia tahu bahwa serangan mencengkeram ke arah bawah pusarnya tadi hanya merupakan gertakan saja karena kini (ek 'an sudah menyambar kembali pedangnya yang tadi terlepas. Serangan 1428 itu dipergunakan hanya untuk dapat merampas kembali pedang yang sudah lepas dari tangan. 6anita itu kini maklum benar bahwa (endekar 0&ngk&k sungguh amat lihai. 2amun, ia masih merasa penasaran, apalagi mengingat bahwa ada teman*temannya yang tentu akan membantunya. 0enar saja, ketika ia menerjang lagi, tiba*tiba bermunculan tiga &rang $ibet Sam Sint& yang sejak tadi hanya mengintai sambil men&nt&n saja dan baru mereka muncul dan membantu (ek 'an setelah menerima perintah dari $hai*yang Suhu. $&k&h (ek*lian*kauw ini t idak segera memberi perintah 1429 membantu (ek 'an karena dia ingin memperhatikan gerakan ilmu silat (endekar 0&ngk&k dan untuk mengujinya sampai di mana kelihaian pemuda b&ngk&k itu. #iam*diam dia terkejut juga menyaksikan kelihaian (endekar 0&ngk&k yang membuat (ek 'an tidak berdaya. Setelah gadis itu terdesak hebat dan terancam bahaya, barulah dia memberi isarat kepada $ibet Sam Sint& untuk maju membantu. ,elihat munculnya tiga &rang laki*laki tinggi besar yang masing*masing memegang sebatang g&l&k melengkung dan gerakan mereka aneh, Sie 'i&ng dapat menduga bahwa 1430 mereka tentulah jag&an*jag&an dari $ibet. )al ini dapat diketahuinya dari gaya gerakan tubuh mereka. #ia sudah banyak mendengar dari para gurunya, yaitu )imalaya Saw '&jin dan juga (ek*sim Sian*su tentang ilmu silat $ibet yang bercampur dengan gaya silat gulat, semacam ilmu silat yang mengandalkan cengkeraman, tangkapan, dan bantingan. %kan tetapi, perhatian Sie 'i&ng bukan sepenuhnya kepada tiga &rang ini. #ia menduga bahwa tentu masih ada musuh lain yang bersembunyi seperti tiga &rang tinggi besar tadi yang bersembunyi di balik semak*semak. #ia tadi tidak 1431 mendengar kedatangan mereka, hal itu hanya berarti bahwa sejak tadi mereka memang berada di situ, bersembunyi. #ia telah terjebak! Semua siasat yang dilakukan wanita cantik itu merupakan siasat mereka. ,ungkin sejak dia mendaki 0ukit 5nta, gerak*geriknya tentu telah diikut i pihak musuh. Ketika mendengar bunyi berkeresek di atas p&h&n besar, tiba*tiba Sie 'i&ng mengeluarkan lengkingan panjang dan sebelum (ek 'an dan $ibet Sam Sint& sempat menyerangnya, tubuhnya sudah melayang naik ke arah p&h&n di mana dia tadi mendengar daun berkeresekan. 1432 ,elihat bayangan manusia di dalam p&h&n itu, Sie 'i&ng mel&ncat sambil menyerang dengan d&r&ngan telapak tangannya. 5rang itu ternyata se&rang kakek tinggi besar pula yang berkepala gundul dan berpakaian pendeta. ,elihat Sie 'i&ng mel&ncat ke atas p&h&n dan menyerangnya, kakek itu yang bukan lain adalah $hai*yang Suhu, menjadi terkejut dan cepat menangkis. #ukk!" Keduanya terd&r&ng keras dan terpaksa keduanya mel&mpat turun dari atas dahan p&h&n. Ketika tubuhnya terd&r&ng dan terpaksa mel&ncat turun, tangannya menyambar sebatang ranting sebesar lengannya dan ranting 1433 itu patah dan terbawa turun. 'ega rasa hati Sie 'i&ng setelah dia memper&leh senjata itu, sebatang ranting yang panjangnya satu setengah meter, cukup kuat dan lentur. #i lain pihak, $hai*yang Suhu terkejut setengah mati. $adi ketika dia menangkis, ia mengerahkan seluruh tenaga sin* kangnya. 0iarpun pemuda b&ngk&k itu terpaksa mel&ncat turun, dia sendiripun harus mel&ncat turun karena tubuhnya terpental dan seluruh lengannya yang menangkis tadi terasa dingin sekali! #ia tidak tahu bahwa pemuda itu tadi mengerahkan ilmu Swat*li&ng*ciang (Ikmu Silat 2aga Salju) yang membuat 1434 kedua lengannya dipenuhi sin*kang yang dingin sekali. Kini Sie 'i&ng berdiri di tengah, dikepung &leh lima &rang itu. ,elihat keadaan kakek pendeta itu, Sie 'i&ng segera mengenal gambar teratai putih, dia tahu bahwa dia berhadapan dengan se&rang t&k&h (ek*lian*kauw, dan mengertilah dia kini mengapa gadis cantik itu menculiki gadisgadis dusun yang cantik. #ia sudah sering mendengar tentang sepak terjang aliran agama sesat (ek*lian*kauw yang bersembunyi di balik ked&k perjuangan membela rakyat! Sebuah perkumpulan di mana &rang*&rangnya mempelajari 1435 ilmu silat dan ilmu sihir, dan di mana seringkali terjadi kecabulan karena &rang*&rang (ek*lian*kauw merupakan hamba nafsu, terutama sekali nufsu berahi. #ia sering kali mendengar bahwa (ek*lian*kauw mempunyai banyak murid atau anak buah wanita*wanita muda yang cantik. $entu perawan*perawan dusun itu akan dijadikan anak buah, bukan saja membantu kekuatan (ek*lian*kauw, akan tetapi mereka dijadikan tenaga hiburan bagi para pimpinan (ek* lian*kauw! )emm, kiranya (ek*lian*kauw yang berdiri di belakang penculikan para gadis itu!" kata Sie 'i&ng sambil berdiri tegak 1436 dengan kedua kaki terpentang, t&ngkat ranting p&h&n itu berada di tangannya dan berdiri di depannya, dengan daundaun yang masih memenuhi ranting kecil yang mencuat ke kanan kiri. $hai*yang Suhu yang kini tidak berani memandang rendah lawannya, segera melangkah maju, sepasang pedang sudah dicabutnya dari balik jubah. #ia menudingkan pedang kiri ke arah muka Sie 'i&ng dan terdengar suaranya yang berwibawa. 5rang muda, siapakah engkau sesungguhnya. Selamanya belum pernah kami mendengar tentang se&rang yang disebut 1437 (endekar 0&ngk&k, dan mengapa pula memusuhi kami dan menghalangi pekerjaan kami! 0icaralah, &rang muda. (inceng adalah $hai*yang Suhu, mereka ini adalah $ibet Sam Sint&, dan n&na itu adalah n&na (ek 'an, murid terkasih dari )ek*in Kui*b&. 2ah, engkau lihat, engkau berhadapan dengan lima &rang yang memiliki nama besar di dunia kang* &uw, &leh karena itu, sungguh tidak bijaksana bagimu kalau engkau memusuhi kami. 0ukankah lebih baik kalau kita bekerja sama." ,endengar ucapan itu, Sie 'i&ng mengerutkan alisnya dan 1438 sepasang matanya menc&r&ng penuh kemarahan. $&k&h sesat ini menawarkan kerja sama dengan dia, berarti mengajak dia menjadi se&rang penjahat! $hai*yang Suhu, engkau se&rang yang berpakaian pendeta, akan tetapi ternyata kependetaanmu itu hanya ked&k saja, seperti srigala berked&k d&mba. %ku bernama Sie 'i&ng, tentang nama julukan itu, terserah yang menyebutku. ,emang aku tidak mempunyai permusuhan dengan kalian, akan tetapi aku adalah musuh besar dari semua perbuatan jahat! Kalian telah menculik sembilan &rang gadis* gadis dusun. 2ah, kalau kalian tidak menghendaki pertentangan 1439 dengan aku, kalau menghendaki kerjasama, bebaskanlah sembilan &rang gadis itu, dan akupun tidak akan mengganggu kalian lagi, kecuali kalau lain kali aku melihat kalian melakukan kejahatan lagi!" 0&cah b&ngk&k keparat s&mb&ng! $&asuhu, kenapa banyak bicara dengan b&cah s&mb&ng ini. 0iar kami habiskan dia!" bentak se&rang di antara $ibet Sam Sint& dan mereka bertiga sudah marah sekali, sudah siap dengan g&l&k mereka. %kan tetapi $hai*yang Suhu memberi isarat agar para pembantunya itu jangan bergerak dulu. 'alu dia mer&g&h 1440 sesuatu dari dalam saku jubahnya, mel&ntarkan benda sebesar kepalan tangan ke atas, ke arah (endekar 0&ngk&k sambil membentak lebih dulu dengan suara parau. 5rang she Sie, lihat apakah engkau mampu menandingi seek&r naga berapi!" Sungguh hebat! 0enda yang dil&ntarkan tadi seketika berubah menjadi asap hitam dan dari dalam asap hitam itu muncullah seek&r naga menyemburkan api, bahkan tubuhnya juga bernyala. 2aga itu terbang ke atas lalu dari atas menyambar turun ke arah tubuh Sie 'i&ng! 2amun, (endekar 0&ngk&k ini yang tadinya juga terkejut, 1441 cepat menahan napas den mengerahkan tenaga khi*kang, lalu mengangkat tangan kirinya ke atas. Kekuasaan iblis takkan pernah mampu mengalahkan kekuasaan $uhan lewat manusia!" #an tangan kirinya itupun dengan pengerahan sinkang (ek*in Sin*ciang yang membuat tangan kiri mengeluarkan uap putih, mend&r&ng ke arah naga api. $erdengar suara keras dan naga itupun lenyap, dan nampak benda sekepal tadi runtuh ke depan kaki $hai*yang Suhu. $ernyata benda itu adalah sebuah tengk&rak manusia yang amat kecil, seperti tengk&rak bayi saja! $hai*yang Suhu terbelalak, menyambar benda itu dan 1442 mengantunginya lagi, akan tetapi pada saat dia mengambil benda itu, tengk&rak kecil itu hancur berkeping* keping. $ernyata benda yang tadi berubah menjadi naga itu tidak kuat menahan pukulan jarak jauh (endekar 0&ngk&k dan sudah retak*retak maka ketika dipungut &leh pemiliknya, hancur berantakan. $hai*yang Suhu mengeluarkan teriakan marah dan diapun menggerakkan sepasang pedangnya, menyerang ke arah (endekar 0&ngk&k. (ada saat itu, (ek 'an juga menggerakkan pedangnya, berbareng dengan $ibet Sam Sint& yang sudah pula menggerakkan g&l&k mereka. 1443 Sie 'i&ng mengeluarkan teriakan melengking dan menggerakkan ranting di tangannya. Sekali memutar ranting itu, nampak banyak sekali sinar hijau beterbangan menyerang ke arah lima &rang penger&y&knya! 'ima &rang itu yang sudah siap menyerang, bahkan sudah menggerakkan senjata, terkejut ketika tiba*tiba melihat sinar*sinar hijau menyambar ke arah mereka. /epat mereka menggerakkan senjata yang diputar di depan tubuh untuk menangkis karena mereka mengira bahwa (endekar 0&ngk&k mempergunakan senjata rahasia. Ketika sinar*sinar hijau itu runtuh, ternyata senjata 1444 rahasia" itu adalah daun*daun yang tadi menempel pada ranting. Kini di tangan (endekar 0&ngk&k hanya tinggal sebatang t&ngkat. ,elihat betapa pemuda b&ngk&k itu dapat mempergunakan daun*daun sebagai senjata rahasia yang mereka rasakan amat kuat dan berbahaya, lima &rang itu terkejut dan makin maklum bahwa (endekar 0&ngk&k ini, biar masih muda dan cacat tubuhnya, ternyata benar* benar memiliki kesaktian. ,aka, tanpa banyak cakap lagi merekapun segera mengepung dan menger&y&k! ,enghadapi penger&y&kan lima &rang yang semua memiliki kepandaian tinggi, Sie 'i&ng lalu memutar t&ngkatnya dan dia 1445 sudah memainkan $hian*te Sin*tung ($&ngkat Sakti 'angit 0umi). Ilmu ini adalah ilmu t&ngkat yang dipelajari dari (eksim Sian*su. Suatu ilmu yang dahsyat bukan main. Ketika senjata yang hanya merupakan sebatang ranting yang menjadi t&ngkat itu diputar &leh Sie 'i&ng, maka anginpun menyambar*nyambar dahsyat bagaikan badai, dan nampak gulungan sinar hijau yang amat panjang. #ari gulungan sinar hijau itu mencuat ujung*ujung t&ngkat yang bagaikan kilat cepatnya menyambar*nyambar ke arah lima &rang penger&y&knya. Sekarang tahulah $hai*yang Suhu mengapa (ek 'an 1446 kewalahan menghadapi pemuda b&ngk&k ini. Kiranya (endekar 0&ngk&k ini memang memiliki kepandaian yang amat hebat! 0iarpun dia sendiri maju dibantu (ek 'an dan tiga &rang $ibet Sam Sint&, tetap saja mereka berlima sama sekali tidak mampu mendesak, bahkan mereka yang kewalahan menghadapi t&ngkat sederhana yang dimainkan secara luar biasa itu. $&ngkat di tangan (endekar 0&ngk&k itu selain luar biasa cepatnya, juga mengandung tenaga kasar dan halus secara bergantian, dan setiap gerakan ujung t&ngkat itu mengeluarkan suara bersiutan di antara angin yang kuat 1447 sekali. $hai*yang suhu adalah se&rang t&k&h (ek*lian* kauw yang kedudukannya sudah tinggi. #ia memiliki ilmu pedang yang amat lihai di samping ilmu sihirnya, dan selama ini, belum pernah ada yang mampu menandingi ilmu sepasang pedangnya. Kini, karena menger&y&k, tentu saja dia tidak dapat memainkan sepasang pedangnya dengan leluasa. ,aka, diapun membentak agar para pembantunya minggir. ,inggir semua, biar pinceng sendiri menghadapi (endekar 0&ngk&k!" bentaknya. ,endengar ini, (ek 'an den $ibet Sam 1448 Sint& berl&ncatan keluar dari gelanggang pertempuran sehingga pendeta gundul t inggi besar itu kini berhadapan sendirian saja dengan Sie 'i&ng. Sie 'i&ng juga menghentikan gerakan t&ngkatnya dan berdiri menghadapi pendeta itu sambil memandang tajam. $hai*yang Suhu, sudah kukatakan bahwa aku tidak ingin bermusuhan dengan siapapun juga. 3ang kutentang adalah perbuatan jahat, bukan &rangnya. 5leh karena itu, kalau kalian membebaskan gadis*gadis yang telah kalian tawan dan mereka dalam keadaan selamat dan tidak terganggu, maka 1449 akupun akan menyuruh mereka pulang ke rumah masingmasing dan tidak akan memusuhi kalian, asal saja kalian tidak mengulang perbuatan jahat itu." (endekar 0&ngk&k, kaukira pinceng takut padamu. (inceng sengaja menyuruh kawan*kawan pinceng minggir agar pinceng dapat menghadapimu dengan leluasa. %kan tetapi, katakanlah dulu siapa guru*gurumu agar pinceng tahu siapa yang pinceng lawan!" )emm, $hai*yang Suhu, ketahuilah bahwa guru* guruku adalah )inalaya Sam '&jin dan (ek*sim Sian*su," jawab Sie 'i&ng sejujurnya. 1450 6ah! Kiranya murid para t&su pelarian dari )imalaya!" se&rang di antara $ibet Sam Sint& berseru. Sebagai t&k&ht&k&h $ibet, tentu saja mereka mendengar akan hal itu. +uga $hai*yang Suhu sudah pernah mendengar nama*nama yang disebutkan (endekar 0&ngk&k. 2ama )imalaya Sam '&jin tidak mengejutkan hatinya karena kepandaian tiga &rang kakek dari )imalaya itu tidak lebih dari tingkatnya sendiri. %kan tetapi disebutnya (ek*sim Sian*su membuat dia terkejut. (antas saja pemuda b&ngk&k ini t idak saja lihai ilmu silatnya, akan tetapi juga mampu menangkis ilmu sihirnya, bahkan 1451 telah menghancurkan jimatnya, yaitu tengk&rak kecil tadi. 0etapapun juga, $hai*yang Suhu yang terlalu mengandalkan kepandaian dan kekuatan sendiri, tidak merasa jerih. 0agus, sekarang bersiaplah engkau untuk mampus!" 0erkata demikian, t&k&h (ek*lian*kauw itu men&d&ngkan pedang di tangan kirinya ke arah Sie 'i&ng. (endekar 0&ngk&k bersikap waspada karena dia sudah mendengar akan kecurangan para t&k&h (ek*lian*kauw. 0egitu dari gagang pedang itu menyambar sinar*sinar hitam yang lembut, dia sudah cepat memutar t&ngkatnya dan semua jarum hitam yang meluncur 1452 keluar dari gagang pedang itu runtuh. (endeta palsu yang licik dan curang!" bentak Sie 'i&ng dan diapun membalas dengan serangan t&ngkatnya yang menyambar dengan dahsyatnya dari kanan ke kiri, mengarah pinggang lawan. $hai*yang Suhu mel&ncat ke belakang, pedang kanan menyambar dari atas ke arah kepala Sie 'i&ng sedangkan pedang kiri menangkis ujung t&ngkat. Sie 'i&ng mengelak dan memutar t&ngkat, membalas dengan serangan yang tak kalah dahsyatnya. $erjadilah perkelahian yang amat seru dan mati*mat ian. Sepasang pedang yang dimainkan &leh 1453 $hai*yang Suhu berubah menjadi dua gulungan sinar putih yang menyilaukan mata. %kan tetapi dua gulungan sinar itu seringkali g&yah dan patah &leh sinar t&ngkat yang kehijauan, yang bergulung panjang seperti seek&r naga hijau yang bermain di angkasa. Ilmu t&ngkat $hian*te sin*tung yang dimainkan (endekar 0&ngk&k merupakan ilmu tingkat tinggi dan tak dapat dilawan &leh ilmu pedang pasangan yang dimainkan pendeta (ek*lian*kauw itu. (ula, pendeta itu kalah cepat gerakannya dibandingkan Sie 'i&ng, bahkan dalam hal tenaga sin*kang, pendeta itu juga kalah kuat. Kelebihan $haiyang 1454 Suhu hanyalah dalam pengalaman bertanding saja, dan di samping itu, Sie 'i&ng bersikap hati*hati sekali, karena dia tahu bahwa lengah sedikit saja dia dapat celaka di tangan lawan yang licik dan curang ini. Kehati*hatian inilah yang membuat Sie 'i&ng tidak berani terlalu mendesak dan hal ini membuat lawannya mampu mengadakan perlawanan yang cukup seru dan perkelahian itu nampaknya seru dan ramai. 0etapapun juga, (ek 'an dan $ibet Sam Sint& yang sudah memiliki tingkat kepandaian yang cukup tinggi, mampu mengikut i jalannya pertandingan dan mereka tahu bahwa 1455 kalau tidak dibantu, akan sukar sekali bagi $hai* yang Suhu untuk dapat mengalahkan (endekar 0&ngk&k. 5leh karena itu (ek 'an memberi isyarat kepada tiga &rang jag&an $ibet itu dan mereka berempat lalu berl&ncatan memasuki gelangang perkelahian dan menger&y&k lagi. Sekali ini, $hai* yang Suhu diam saja karena diapun mengerti bahwa kalau dia nekat melawan sendiri, jelas bahwa dia tidak akan mampu mengalahkan (endekar 0&ngk&k. #i lain pihak, Sie 'i&ng sama sekali tidak merasa gentar menghadapi penger&y&kan lima &rang itu. 0ahkan dia dapat 1456 mainkan t&ngkatnya lebih leluasa lagi. #ia tahu bahwa di antara para penger&y&knya, yang amat lihai adalah $hai*yang Suhu dan (ek 'an. %kan tetapi karena di situ terdapat tiga &rang $ibet Sam Sint&, maka permainan kedua &rang lawan lihai ini bahkan menjadi terhalang dan mereka berdua itu tidak dapat menyerang sepenuhnya, terhalang &leh gerakan tiga &rang jag&an $ibet itu. )al ini membuat Sie 'i&ng semakin hebat gerakannya dan diapun tidak takut lagi bahwa dua &rang lawan yang curang itu akan dapat mempergunakan senjata rahasia, mengingat bahwa di situ terdapat pula $ibet 1457 Sam Sint& yang ikut menger&y&k sehingga kalau ada yang mempergunakan senjata rahasia, hal itu dapat membahayakan kawan sendiri. )al ini, sama sekali tak disangkanya, memang benar telah terjadi. Ketika itu, dia merasakan betapa yang sungguh berbahaya di antara serangan lima &rang itu adalah serangan (ek 'an, wanita cantik yang pernah dilawannya sebagai siluman merah itu. (edang wanita itu menyambar*nyambar ganas, dibantu pula &leh d&r&ngan tangan kirinya yang melakukan pukulan atau tamparan )ek*in $&k*ciang, dan dari telapak tangan kirinya itu 1458 keluar uap hitam. Karena itu, dia berpikir untuk lebih dulu melumpuhkan perlawanan wanita ini. #ia memutar t&ngkatnya secara aneh dan segera mengerahkan daya serangan t&ngkatnya kepada (ek 'an. $rang1.! $rangggg1.!" 0unga api berpijar ketika dua kali pedang di tangan (ek 'an bertemu dengan ujung t&ngkat yang mendesaknya. Ihhh1.!" (ek 'an mengeluarkan seruan kaget dan marah karena tenaga yang keluar dari t&ngkat itu sedemikian kuatnya sehingga ia terd&r&ng ke belakang dan tangan yang memegang pedang tergetar hebat, hampir saja pedangnya 1459 terlepas dari pegangan. 7ntung bahwa $hai*yang Suhu segera menghujani (endekar 0&ngk&k dengan serangan sehingga dalam keadaan terhuyung itu (ek 'an tidak didesak terus. )al ini membuat (ek 'an marah sekali dan tiba*tiba ia mengeluarkan suara melengking nyaring dan ketika tangan kirinya bergerak, belasan jarum*jarum hitam beracun telah menyambar ke arah tubuh (endekar 0&ngk&k! +arum*jarum itu dilepas dari jarak dekat, juga disambitkan dengan pengerahan tenaga sekuatnya karena (ek 'an sedang marah, maka tentu saja amat berbahaya bagi (endekar 0&ngk&k! 1460 %kan tetapi, dia memang selalu waspada dan melihat sinar lembut yang banyak itu, diapun maklum bahwa (ek 'an mempergunakan senjata rahasia. ,aka dia cepat memutar t&ngkatnya sehingga t&ngkat itu membentuk bayangan seperti payung yang melindungi tubuhnya. Ketika jarum* jarum itu bertemu dengan sinar t&ngkat, runtuhlah jarum* jarum itu, akan tetapi ada beberapa batang yang terpental ke kanan kiri. $erdengar teriakan*terjakan mengaduh dan dua &rang di antara tiga $ibet Sam Sint& r&b&h! $entu saja hal ini amat mengejutkan para penger&y&k. 1461 Kiranya, di antara jarum hitam beracun yang terpental, ada beberapa batang yang mengenai dua &rang itu! 4acun yang dikandung jarum*jarum itu memang jahat sekali. #ua &rang itu sudah berkel&j&tan sekarat! $entu saja (ek 'an tidak mungkin dapat melakukan pemeriksaan untuk memberi peng&batannya, bahkan iapun sama sekali tidak memusingkan keadaan dua &rang rekan ini karena hal itu bahkan membuat ia menjadi semakin marah kepada (endekar 0&ngk&k dan kini ia menyerang lagi mati*matian dengan pedangnya. 2amun, menger&y&k lima saja tidak dapat mendesak 1462 (endekar 0&ngk&k apa lagi kini berkurang dua. $&ngkat di tangan (endekar 0&ngk&k menjadi semakin dahsyat gerakannya dan ketika se&rang di antara $ibet Sam Sint& yang masih hidup dan merasa berduka dan marah karena kematian dua &rang saudaranya itu menyerangkan g&l&k di tangannya dengan sekuat tenaga, (endekar 0&ngk&k sengaja memapaki g&l&k itu dengan t&ngkatnya sambil mengerahkan tenaganya. $rakkk1.!" G&l&k itu patah dan terlepas, dan sebuah tendangan kaki (endekar 0&ngk&k masih sempat dielakkan &leh &rang itu, namun sambaran ujung t&ngkat tidak dapat dia 1463 hindarkan. 0ukkk! " 5rang itu terjungkal dan pingsan karena punggungnya terkena gebukan t&ngkat dari samping. Kini (ek 'an dan $hai*yang Suhu terkejut bukan main, juga mulai merasa jerih. (ada saat itu terdengarlah s&rak s&rai gemuruh. Ketika tiga &rang yang sedang berkelahi itu mendengar suara ini, mereka semua berl&ncatan ke belakang dan memandang ke arah bawah. #an nampaklah puluhan &rang, bahkan ada kurang lebih seratus &rang penduduk yang memegang segala macam senjata, berlarian mendaki 0ukit 5nta dengan sikap mengancam! ,elihat ini, tentu saja 1464 (endekar 0&ngk&k menjadi girang. #ia telah berhasil membangkitkan semangat para penduduk itu yang kini agaknya berb&nd&ng*b&nd&ng naik ke bukit itu untuk mencari siluman! Sebaliknya, $hai*yang Suhu dan (ek 'an makin gelisah. (ek 'an, mari kita pergi!" kata $hai*yang Suhu. $anpa diperintah dua kali, (ek 'an mel&ncat bersama $hai*yang Suhu. )emm, kalian hendak lari ke mana." (endekar 0angk&k membentak dan diapun mel&ncat untuk melakukan pengejaran. %kan tetapi, tiba*tiba $hai*yang Suhu mel&ntarkan sesuatu ke atas tanah dan terdengar ledakan 1465 keras disusul mengepulnya asap hitam yang tebal. Khawatir kalau*kalau asap itu beracun, tentu saja Sie 'i&ng menjauhkan diri, bermaksud mengejar dengan mengambil jalan memutar. %kan tetapi setelah dia tiba di belakang asap hitam, dua &rang itu telah lenyap tanpa meninggalkan bekas. #ia lalu kembali ke tempat tadi, melihat betapa &rang ke tiga dari $ibet Sam Sint& sudah siuman dan kini bangkit sambil mengeluh. ,elihat (endekar 0angk&k datang kembali, dia terkejut, mel&ncat akan tetapi r&b&h lagi sambil mengerang kesakitan. 6ajahnya nampak ketakutan dan &rang tinggi 1466 besar itu segera menjatuhkan diri, berlutut menghadap (endekar 0&ngk&k. $aihiap (pendekar besar), ampunilah aku1." 6ajahnya nampak ketakutan dan &rang tinggi besar itu segera menjatuhkan diri berlutut menghadap (endekar 0angk&k. (endekar 0&ngk&k adalah &rang yang berhati lembut. #ia tidak pernah membenci &rang, betapapun jahatnya &rang itu. 3ang ditentangnya adalah perbuatan jahat, bukan &rangnya. #ia tahu, dari gemblengan yang didapatnya dari (ek*sim Siansu, bahwa &rang yang melakukan perbuatan jahat adalah 1467 &rang yang sedang sakit batinnya. 3ang mend&r&ngnya melakukan perbuatan jahat adalah batinnya yang sakit itu. Kalau batinnya sembuh tentu dia tidak akan melakukan perbuatan jahat. ,aka, melihat betapa se&rang di antara $ibet Sam Sint& itu minta ampun, dia mengangguk. Siapa namamu." 2amaku /&a Kiu, taihiap. ,ereka ini adalah kakakku dan adikku, dan ijinkanlah aku membawa mayat mereka agar dapat kukuburkan dengan pantas." 2anti dulu, aku ingin bertanya. #i mana adanya gadisgadis yang diculik itu dan mengapa mereka diculik." Itu adalah kehendak $hai*yang Suhu yang sedang 1468 mengumpulkan lima belas &rang gadis untuk dijadikan pelayan di (ek*lian*kauw. Kami hanya membantunya. Gadis*gadis itu dalam keadaan selamat, berada di rumah itu. ,ereka tidak diganggu karena memang hendak diangkut dan diserahkan kepada ketua (ek*lian*kauw." (endekar 0&ngk&k mengangguk, hatinya merasa lega. 5rang ini jelas tidak berani berb&h&ng. Satu pertanyaan lagi. Engkau memakai julukan $ibet Sam Sint&, tentu merupakan t&k&h $ibet. %ku ingin sekali tahu tentang mereka yang disebut $ibet 2g&*h&uw ('ima )arimau $ibet), yaitu lima &rang pendeta 'ama dari $ibet. #i manakah mereka sekarang 1469 dan apa kedudukan mereka." ,endengar disebutnya 'ima )arimau $ibet, /&a Kiu terkejut dan kelihatan ketakutan. $idak, taihiap1. aku tidak mempunyai hubungan dengan mereka. Sama sekali tidak mempunyai hubungan1.!" (endekar 0&ngk&k mengerutkan alisnya. Sikap itu sungguh menarik sekali. %ku tidak menuduhmu memiliki hubungan, hanya ingin mendapat keterangan darimu tentang diri mereka." 0arulah /&a Kiu kelihatan lega. ,ereka adalah t&k&h*t&k&h paling ditakut i di $ibet, dan kini mereka menjadi pendukungpendukung utama dari Kim Sim 'ama, pendeta tingkat tinggi 1470 yang member&ntak karena hendak merampas kedudukan #alai 'ama." (ember&ntak. %h, di mana kini mereka itu." #i sekitar telaga 3am*s& di sebelah selatan 'asha. 'ima )arimau $ibet menjadi pendukung dan bahkan lima &rang t&k&h itulah yang sebenarnya menjadi pel&p&r karena tanpa adanya mereka, tentu Kim Sim 'ama tidak mampu berbuat sesuatu." (endekar 0&ngk&k mengangguk*angguk. (ada saat itu, para penduduk dusun sudah semakin dekat dan /&a Kiu nampak gelisah. ,aka dia lalu menyuruh &rang itu membawa 1471 jena-ah dua &rang saudaranya dan melarikan diri ke jurusan lain. /&a Kiu mengucapkan terima kasih dan memanggul jena-ah kakaknya dan adiknya, pergi dari situ sambil terhuyung. (endekar 0&ngk&k tidak menanti datangnya &rang&rang dusun, melainkan cepat dia lari ke arah rumah yang menjadi tempat tinggal $hai*yang Suhu dan teman* temannya. Sembilan &rang gadis yang berada dalam ruangan di rumah itu, terkejut ketika daun pintu dir&b&hkan &rang dari luar. ,ereka berger&mb&l saling peluk dengan ketakutan, semua 1472 mata memandang ke arah pemuda b&ngk&k yang berdiri di ambang pintu. %mpunkan kami1. jangan1. jangan ganggu kami1.!" kata se&rang di antara mereka. ,elihat betapa semua gadis yang berada di ruangan itu masih amat muda dan cantikcantik, kini wajah yang manis*manis itu nampak pucat, mata mereka terbelalak seperti sekel&mp&k kelinci yang ketakutan melihat seek&r harimau, (endekar 0&ngk&k tersenyum pahit, teringat akan b&ngk&knya dan dia maklum bahwa tentu mereka mengira bahwa dia se&rang jahat! $enanglah, n&na*n&na. %ku tidak berniat jahat. %ku 1473 datang untuk membebaskan kalian. (ara penjahat itu telah kuusir pergi dan keluarga kalian kini sedang menuju ke sini." 2amun, para gadis remaja itu masih belum percaya dan mereka masih memandang kepada pemuda berpunuk itu dengan curiga. (ada saat itu, &rang*&rang dusun sudah tiba di situ. ,ereka menyerbu ke dalam rumah dan dipimpin &leh Gum& /ali, mereka tiba di ruangan yang daun pintunya audah dijeb&l Sie 'i&ng dan mereka melihat Sie 'i&ng masih berdiri di ambang pintu dan para gadis itu memandang ketakutan. %yah1.!" teriakan ini bukan hanya keluar dari mulut dua 1474 &rang gadis puteri Gum& /ali, akan tetapi juga dari para gadis lain. $ernyata para ayah gadis*gadis yang diculik itu ikut pula dalam r&mb&ngan para penyerbu. $erjadilah pertemuan yang mengharukan dan para gadis itu dihujani pertanyaan &leh ayah mereka. #iam*diam (endekar 0&ngk&k merasa lega dan gembira mendengar keterangan mereka bahwa benar seperti yang diceritakan /&a Kiu, mereka itu sama sekali tidak diganggu, bahkan diperlakukan dengan baik. Semua ini karena jasa (endekar 0&ngk&k! $aihiap, terimalah terima kasih kami!" Gum& /ali menjatuhkan diri berlutut menghadap (endekar 0&ngk&k, diturut &leh semua 1475 &rang. (ara gadis yang tadinya merasa ketakutan itu kini baru sadar bahwa pemuda b&ngk&k itu memang benar menjadi pen&l&ng mereka. ,aka merekapun ikut berlutut di samping ayah masing*masing. Se&rang diantara para gadis itu, menjatuhkan diri berlutut paling dekat di depan (endekar 0&ngk&k dan ia menangis sesenggukan. $adipun Sie 'i&ng melihat bahwa berbeda dengan para gadis lain, tidak ada se&rangpun yang memeluk gadis ini. $adinya dia mengira bahwa tentu ayah gadis yang satu ini tidak ikut. Ia se&rang gadis yang bertubuh sedang, 1476 berkulit agak gelap namun wajahnya manis sekali, dengan mata yang lebar dan bening. (akaiannya sederhana, bahkan ia tidak memakai perhiasan seperti para gadis lainnya. 7sianya kurang lebih delapan belas tahun dan tubuhnya sudah mulai padat ramping, bagaikan setangkai bunga yang mulai mekar. 2&na, engkau kenapakah." tanya Sie 'i&ng, dan kepada semua &rang dia berkata, )arap kalian suka berdiri, tidak perlu memberi h&rmat berlebihan seperti itu!" Gum& /ali bangkit dan yang lain ikut berdiri. Gadis itu masih tetap berlutut di depan Sie 'i&ng. #ia segera meayentuh pundaknya dengan lembut. 2&na, bangkitlah, 1477 tidak perlu berlutut dan mengapa engkau menangis. 0ukankah seharuanya engkau bergembira karena sudah terbebas dari cengkeraman penjahat." 'alu dia merasa curiga kalau*kalau gadis ini mengalami nasib yang buruk di tangan para penjahat. 2&na, apakah para penjahat itu mengganggumu." Gadis itu menggeleng kepalanya, akan tetapi masih terisak. %khirnya, dengan suara bercampur tangis, ia berkata, %ku1. aku tidak mau pulang1. ke rumah mereka1." Kenapa, n&na. #i mana rumahmu." tanya Sie 'i&ng. Se&rang di antara para penduduk dusun itu, se&rang laki*laki 1478 setengah tua, lalu mendekat dan berkata, 'ing 'ing, kenapa engkau tidak mau pulang." Gadis itu tidak menjawab, hanya menggeleng kepala sambil menangis. Siapakah n&na ini, paman, dan di mana rumahnya." tanya Sie 'i&ng. 5rang itu lalu memberi keterangan bahwa gadis itu bernama Sam 'ing, biasa dipanggil 'ing 'ing. Ia se&rang gadis yatim piatu. Ketika ia berusia sepuluh tahun, ayah dan ibunya meninggal dunia karena wabah, dan ia lalu dipungut anak &leh keluarga di dusunnya. #ijadikan anak angkat dan bekerja seperti pelayan. Sepanjang pengetahuan kami, keluarga yang 1479 memungutnya itu bersikap baik kepadanya. ,ereka tidak mempunyai anak, maka mau mengambil 'ing 'ing menjadi anak mereka. 'ing 'ing, katakanlah, kenapa engkau tidak mau pulang! %yah dan ibu angkatmu tentu mengharapkan kedatanganmu!" kata &rang itu. Gadis itu mengangkat mukanya yang basah air mata, memandang kepada &rang itu dan menggeleng kepala keraskeras sambil berkata, $idak1., tidak1. aku tidak mau pulang ke sana1. 'ebih baik aku mati saja dari pada harus kembali lagi ke sana1.!" #an iapun menangis lagi. Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. #ia menduga bahwa tentu 1480 ada alasan kuat sekali mengapa gadis ini tidak mau pulang ke rumah ayah dan ibu angkatnya. ,arilah, n&na. Kita bicara di luar," katanya, lalu dia berkata kepada semua &rang. Kalau kalian setuju, rumah ini sebaiknya dibakar saja agar jangan menjadi sarang penjahat lainnya! #an semua &rang b&leh pulang, akan tetapi kerukunan seperti sekarang ini harus dipelihara terus. Kalau kalian dapat bersatu seperti ini, tidak akan ada penjahat yang berani mengganggu kalian." 0erkata demikian, Sie 'i&ng lalu mengajak gadis bernama Sam 'ing atau 'ing 'ing itu untuk keluar. 1481 #ia mengajak gadis itu agak menjauhi rumah, lalu duduk di atas batu besar. 2ah, 'ing 'ing, duduklah kau dan ceritakan mengapa engkau memilih mat i daripada pulang ke rumah &rang tua angkatmu." Setelah mereka berada di tempat sepi, berdua saja, tibatiba gadis itu kembali mpnjatuhkan diri berlutut. $aihiap, engkau telah menyelamatkan aku dan temanteman, harap taihiap jangan kepalang tanggung untuk men&l&ng aku. 0erjanjilah bahwa taihiap akan suka men&l&ngku, dan aku akan menceritakan keadaanku." 0aiklah, dan duduklah agar engkau dapat bicara dengan enak. /eritakan apa yang terjadi. $entu saja aku suka 1482 membantumu kalau memang engkau perlu dibantu." Sejak berusia sepuluh tahun, ayah ibuku meninggal dunia karena penyakit." 'ing 'ing mulai bercerita sambil duduk di atas batu, di depan Sie 'i&ng. Suaranya lirih dan memelas, dan matanya yang lebar itu kini agak kemerahan dan masih basah walaupun ia sudah tidak menangis lagi. %ku diangkat anak &leh ayah ibu angkatku yang sekarang karena mereka tidak mempunyai anak. Kini mereka berusia kurang lebih empat puluh tahun. #ahulu memang sikap mereka itu baik sekali walaupun aku tidak menguntungkan mereka karena aku 1483 se&rang anak perempuan. %kupun bekerja keras di rumah mereka, seperti se&rang budak untuk membalas budi kebaikan hati mereka. %kan tetapi akhir*akhir ini1." 'ing 'ing menutupi mukanya, merasa sedih dan berat hatinya untuk menceritakan peristiwa yang membuatnya merasa sengsara itu. Sie 'i&ng membiarkan gadis itu dan setelah kelihatan ajak tenang, dia berkata, 0agaimana lanjutannya. %ku baru akan dapat men&l&ngau kalau aku mengetahui pers&alannya." Gadis itu menatap wajah Sie 'i&ng dengan sepasang mata yang penuh perm&h&nan, sepasang mata yang tentu akan 1484 nampak indah kalau tidak tertutup awan kedukaan. $aihiap, aku akan kelihatan sebagai &rang yang tidak mengenal budi kalau sekarang aku se&lah menceritakan keburukan &rang tua angkatku. %kan tetapi, kepadamu aku harus berterus terang dan harap taihiap mengerti bahwa bukan maksudku untuk memburukkan mereka. %ku masih berterima kasih kepada mereka. 0egini taihiap. %khir*akhir ini, semenjak beberapa bulan yang lalu ini, ayah angkatku berusaha untuk1. untuk men&daiku1." Sie 'i&ng mengerutkan alisnya dan mengamati wajah itu 1485 dengan sinar mata tajam menyelidik. #ia sudah menduga, akan tetapi ingin mendapat keyakinan. %pa maksudmu dengan men&dai itu." #ia1. dia mula*mula merayuku1. agar aku suka melayaninya, suka tidur dengan dia. %ku men&lak dan beberapa kali dia nyaris berhasil memperk&sa aku1.! Karena aku selalu menghindar dan men&lak, dia kini seperti benci kepadaku. #an ibu angkatku agaknya melihat pula gejala itu dan iapun menjadi cemburu dan membenci aku1." )emmm1.!" Sie 'i&ng mengelus dagunya yang mulai ditumbuhi rambut. ,engertilah dia kini mengapa gadis ini 1486 tidak ada yang menjemput, dan mengapa pula 'ing 'ing tidak mau pulang ke rumah &rang tua angkatnya. 'ing 'ing, engkau tadi menceritakan bahwa tadinya, sebelum timbul perubahan sikap ayah angkatmu itu, mereka amat baik kepadamu. 0agaimana kalau sekarang engkau kuantar ke sana, ayah angkatmu itu kuancam agar dia tidak lagi melakukan hal yang tidak pantas itu, dan aku membujuk ibu angkatmu agar ia mau mengerti bahwa engkau tidak bersalah dalam peristiwa itu. Kalau mereka mau mendengarnya dan mentaati permintaanku, maukah engkau kembali kepada mereka." 1487 'ing 'ing mengerutkan alisnya dan ia menatap wajah pemuda itu sampai beberapa lamanya. Sinar matanya penuh kegelisahan dan keraguan, kemudian iapun menggeleng kepalanya. $idak mungkin, taihiap. %yah angkatku itu akan tetap membenciku selama aku t idak mau memenuhi permintaannya. %ku melihat nafsu yang amat mengerikan dari pandang matanya. #an ibu angkatku1. ia amat membenciku karena cemburu. $idak, aku tidak akan kembali lagi ke sana. 0ahkan, terus terang saja, taihiap. Ketika wanita cantik yang menyamar siluman merah itu menculikku, membawaku ke sini, 1488 melihat betapa ger&mb&lan itu tidak menggangguku, memperlakukan dengan baik, aku merasa gembira untuk menjadi pelayan. %salkan aku tidak harus kembali ke rumah &rang tua angkatku." $api1. kalau engkau tidak mau kembali ke sana, lalu ke mana engkau hendak pergi. %pakah engkau mempunyai keluarga lain, sanak keluarga dari &rang tua kandungmu sendiri." #iam*diam Sie 'i&ng merasa kasihan sekali dan dia dapat menerima alasan gadis itu. $entu saja dia tidak mungkin dapat menanggung dan memastikan bahwa ayah angkat 'ing 1489 'ing kelak tidak akan mengulang perbuatannya terhadap gadis yang seperti setangkai bunga baru mulai mekar ini. ,ungkin karena segan dan takut kepadanya, ayah angkat itu mau berjanji, bahkan mau bersumpah. %kan tetapi, dia tidak mungkin dapat berada di dusun itu terus! #an gadis ini makin hari menjadi semakin cantik manis dan semakin menarik. Kalau nafsu sudah menguasai hati ayah angkat itu, siapa berani tanggung dia tidak akan menjadi buta akan kebenaran. #an dia dapat menduga bahwa se&rang gadis yang demikian kukuh mempertahankan keh&rmatannya seperti 'ing 'ing ini, 1490 kalau sampai diperk&sa ayah angkatnya, tentu akan membunuh diri! Gadis itu menggelengkan kepalanya. %ku tidak mempunyai siapapun juga di dunia ini, sebatangkara1." jawabnya lirih dengan air mata kembali mengalir di pipi. Kalau begitu, lalu ke mana engkau hendak pergi, 'ing 'ing. Kalau engkau tidak mempunyai keluarga lain, dan engkau tidak mau kembali ke rumah &rang tua angkatmu, lalu bagaimana." ,endengar pertanyaan ini, 'ing 'ing turun dari atas batu dan kembali ia menjatuhkan diri berlutut di depan kaki Sie 1491 'i&ng sambil berkata dengan suara mengandung isak, %ku ingin turut denganmu, taihiap1." Ehhh." Sie 'i&ng terkejut dan heran bukan main. $adinya timbul dugaan di hatinya bahwa tentu gadis manis ini telah mempunyai se&rang kekasih dan ia akan pergi bersama kekasihnya itu. Sungguh seujung rambutpun dia t idak pernah menyangka akan mendengar jawaban seperti itu. %pa maksudmu, 'ing 'ing. 0angkitlah, dan mari kita bicara dengan baik." $idak, aku tidak akan bangkit sebelum engkau sudi menerimaku. $aihiap, t&l&nglah aku. %ku1. aku ingin 1492 membalas budimu, aku ingin ikut denganmu, biar kaujadikan pelayan1. aku akan mencucikan pakaianmu, memasakkan makananmu, melayani keperluanmu1." $iba*tiba Sie 'i&ng tertawa dan dia memegang kedua pundak gadis itu dan mengangkatnya bangun, mendudukkannya di atas batu kembali. 'ing 'ing tidak mampu men&lak karena ia bagaikan sebuah b&neka saja di kedua tangan yang memiliki tenaga dahsyat itu. Iapun kini yang memandang beng&ng. (endekar itu tertawa bergelak dan betapa gagah dan tampannya wajah itu sekarang nampak &lehnya. 6ajah yang tadinya selalu nampak dilanda duka itu, 1493 wajah yang menimbulkan perasaan iba kepada siapapun yang memandang, kini nampak cerah den berseri! %ih, 'ing 'ing1. engkau ini sungguh lucu sekali!" kata Sie 'i&ng setelah dia menghentikan ketawanya. $aihiap, apanya yang lucu." 'ing 'ing bertanya khawatir. 0agaimana mungkin engkau ikut denganku. Kau tahu siapa aku ini." $aihiap se&rang pria yang sakti dan berbudi mulia, yang telah menyelamatkan aku dan banyak gadis di sini, yang pantas kupuja den kubalas budinya1." /ukup semua itu. %ku hanyalah se&rang laki*laki yang hidup sebatangkara, tidak mempunyai tempat tinggal, miskin 1494 dan papa. #an engkau hendak ikut dengan aku. 0ukankah itu sama sekali tidak mungkin, dan lucu sekali." Kenapa tidak mungkin dan kenapa lucu, taihiap. %ku ingin ikut denganmu ke manapun engkau pergi. %ku tidak perduli apakah engkau kaya atau miskin taihiap. 0ahkan kebetulan sekali kalau engkaupun sebatangkara seperti aku, karena tidak akan ada keluargamu yang mungkin tidak suka kepadaku. %ku akan melayanimu, membantumu dalam segala hal, taihiap. Kasihanilah aku1." $api, 'ing 'ing, engkau tidak mengerti! Kau tahu, aku se&rang pengembara, hidupku penuh bahaya! %ku se&rang 1495 yang selalu menentang kejahatan, sehingga aku dimusuhi para penjahat yang kejam. Engkau akan ikut terancam bahaya kalau engkau bersamaku." %ku tidak takut! Kalau aku berada di sampingmu, bahaya mautpun tidak akan membuat aku gentar, taihiap. %kupun siap mati kalau perlu!" #iam*diam Sie 'i&ng menjadi kagum dan juga heran. ,engapa gadis ini mat i*matian hendak ikut dengan dia. 'ing 'ing, aku kadang*kadang tidur di hutan1. di atas rumput1." )emm, menyenangkan sekali, taihiap. %palagi di waktu terang bulan, dengan api unggun menghangatkan badan. 1496 4umput tentu lunak dan awat nyaman untuk tidur1." Kadang*kadang harus di atas p&h&n besar1." %h, aku belum pernah tidur di atas p&h&n, taihiap. %ku ingin sekali merasakan. $entu aman dari gangguan binatang buas1." 'ing 'ing1." Sie 'i&ng kewalahan. Kadang* kadang aku tidur di dalam kuil tua yang kun& dan k&t&r, yang pantas menjadi tempat tinggal para iblis dan setan!" 6ajah itu menjadi pucat seketika, matanya terbelalak den tubuhnya jelas nampak menggigil, pandang matanya ketakutan dan penuh kengerian. 0agi &rang* &rang dusun di 1497 daerah itu, iblis dan setan amat menakutkan karena mereka itu pada umumnya masih amat tebal rasa ketahyulan mereka. ,elihat ini, Sie 'i&ng menjadi tidak tega dan tanpa disadarinya dia menyambung. %kan tetapi selama ini belum pernah aku bertemu setan dan iblis, semua itu hanya d&ngeng k&s&ng belaka untuk menakut*nakuti anak*anak dan &rang*&rang penakut." 'ing 'ing menarik napas lega. %ku juga1. ti1. tidak takut, taihiap." %kan tetapi, membayangkan betapa gadis ini ikut dengannya, Sie 'i&ng menarik napas panjang dan menggeleng 1498 kepalanya. 'ing 'ing, maafkan aku. 0agaimanapun juga, rasanya tidak mungkin engkau ikut denganku. Ingatlah, aku se&rang pria, dan engkau se&rang wanita, se&rang gadis muda yang cantik. %pa akan kata &rang. $entu mereka menyangka yang bukan*bukan terhadap kita." $aihiap, apakah kita harus menggantungkan hidup kita kepada kata dan pendapat &rang lain. 3ang terpenting adalah kita sendiri, bukan. Kalau kita tidak melakukan sesuatu yang tidak benar, mengapa takut disangka &rang! $aihiap, aku akan menjaga diri agar tidak sampai membikin kecewa dan malu 1499 kepadamu. %ku akan menjadi pelayan yang baik1." Sekali lagi maaf, 'ing 'ing. $erpaksa aku men&lak. $idak mungkin aku dapat mengajakmu berkelana menempuh banyak bahaya." $iba*tiba wajah gadis itu nampak layu dan muram. Ia menundukkan mukanya, sampai lama tidak bergerak. $idak lagi ia menangis, akan tetapi ketika ia bicara, suaranya lirih dan mengandung rintihan. 0aiklah, taihiap. ,aafkan gangguanku tadi. %ku akan pergi sekarang juga, selamat1. tinggal1." #an gadis itupun membalikkan tubuhnya dan pergi dengan langkah satu*satu 1500 dengan tubuh lemas dan agak terhuyung. 2anti dulu, 'ing 'ing! Engkau hendak pergi ke mana." tanya Sie 'i&ng dengan hati penuh rasa iba. Gadis itu berhenti melangkah, men&leh dan wajahnya nampak demikian pucat, matanya tidak ada sinarnya lagi dan sebelum menjawab ia tersenyum, senyum yang menyayat perasaan Sie 'i&ng karena senyum itu demikian pahitnya. Ke mana saja kakiku membawaku, taihiap. )abis, ke mana lagi. %kupun tidak tahu1." dan iapun melanjutkan langkahnya. 'angkah satu*satu dan dari belakang Sie 'i&ng melihat betapa kedua pundak itu menurun, lalu berg&yang* g&yang, tanda 1501 bahwa gadis itu menangis lagi. $iba*tiba gadis itu terhuyung, lalu jatuh berlutut dan menangis! Sie 'i&ng marasa semakin iba dan sekali mel&ncat, dia telah berada di samping gadis yang berlutut sambil menangis itu. 'ing 'ing1." katanya lirih. 0iarkan aku mati saja1. ah, biarkan aku mati saja1." gadis itu berbisik*bisik dan tangisnya mengguguk. #engan kedua tangannya, Sie 'i&ng memegang pundak gadis itu dan menariknya bangun berdiri. 'ing 'ing, jangan berkata demikian! Kalau engkau memang nekat dan berani menghadapi kesengsaraan, baiklah, aku suka menerimamu." 1502 Kedua tangan itu menurun dari depan mata, mata itu terbelalak, air matanya masih menetes*netes, muka itu masih pucat, akan tetapi mulut itu mengembangkan senyum. 0enarkan, taihiap. %h, terima kasih1.! %ku tidak akan sengsara. %ku akan menjaga agar taihiap tidak sengsara! %ku siap menghadapi segala kesukaran tanpa mengeluh. #an aku dapat bekerja, taihiap. %ku memiliki keahlian menyulam indah, dan dengan itu aku akan dapat mencari uang untuk dipakai keperluan kita sehari*hari! %h, aku berbahagia sekali, terima kasih, taihiap1. terima kasih1." 1503 (ada saat itu terdengar suara s&rak s&rai dan ketika mereka meneng&k, nampak rumah itu telah dibakar. %pi bernyala besar dan &rang*&rang dusun itu bers&rak gembira. Kernudian mereka berb&nd&ng menghampiri Sie 'i&ng, dipimpin &leh Gum& /ali, dan mereka kembali menjatuhkan diri berlutut di depan pendekar itu, menghaturkan terima kasih. Saudara sekalian tidak perlu berterima kasih kepadaku. Kuharap saja mulai sekarang saudara sekalian dapat mempersatukan tenaga untuk menjaga keamanan dusun sendiri. Sekarang, perkenankan aku pergi." 1504 (endekar 0&ngk&k meninggalkan tempat itu dan 'ing 'ing mengikut inya. Semua &rang memandang dengan heran melihat gadis itu ikut pergi bersama (endekar 0&ngk&k, namun tidak ada se&rangpun yang berani bertanya. ,ereka hanya mengira bahwa pendekar itu tentu hendak mengantarkan gadis yang tidak dijemput &rang tuanya itu ke dusunnya sendiri. ,erekapun bubaran dengap hati gembira karena gadis*gadis itu ternyata dalam keadaan selamat. 2ama (endekar 0&ngk&k lebih dikenal daripada nama Sie 'i&ng di dusun itu dan mereka takkan pernah melupakan pert&l&ngan yang 1505 diberikan pendekar itu dalam mengusir para penjahat yang menyamar sebagai setan merah penculik gadis* gadis remaja yang cantik. 'ing 'ing, aku mau mengajakmu pergi, akan tetapi engkau harus mentaati semua permintaanku," demikian Sie 'i&ng berkata setelah dia dan gadis itu berada di kaki 0ukit 5nta, jauh dari para penduduk dusun. 6ajah yang manis itu basah &leh keringat. Sejak tadi, Sie 'i&ng berjalan saja, se&lah tidak memperdulikan gadis yang berjalan di belakangnya, bahkan kadang*kadang dia melangkah lebar sehingga 'ing 'ing terpaksa harus setengah 1506 berlari untuk mengikutinya. Sie 'i&ng mendengar langkah kaki pendek*pendek itu, dan mendengar pula betapa pernapasan gadis itu mulai memburu. %kan tetapi, sedikitpun dia tidak pernah mendengar gadis itu mengeluh. Kini, dia berhenti dan berkata demikian sambil menatap wajah itu. 6ajah itu basah &leh keringat, dan napas gadis itu agak memburu namun wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan sedikitpun kekesalan hati. 0ahkan wajah itu berseri penuh kegembiraan! ,endengar ucapan itu, ia menjawab lantang dan mantap, tanpa ragu. 1507 $entu saja, taihiap! %ku akan mentaati semua perintahmu, biarpun untuk itu aku harus berk&rban nyawa1." tiba*tiba ia menyambung cepat kalimat yang sebenarnya sudah berakhir itu, 1. asal saja taihiap tidak menyuruh aku pergi meninggalkanmu!" Sie 'i&ng tersenyum. Gadis dusun ini sederhana dan tabah, akan tetapi dalam keserdahanaannya, ternyata ia cerdik juga. 2ah, kalau begitu, perintahku yang pertama adalah jangan sebut aku taihiap. 2amaku Sie 'i&ng dan mengingat engkau pantas menjadi adikku, sebut saja aku sebagai kakakmu." 0aiklah, 'i&ng*k& (kakak 'i&ng)!" kata 'ing 'ing gembira. 1508 #an ke dua, sekarang engkau harus mengantar aku ke rumah &rang tua angkatmu." #ia melihat wajah itu terkejut, maka disambungnya cepat, 0agaimanapun juga, aku ingin menemui mereka dan mengatakan bahwa engkau tidak suka kembali ke sana dan akan ikut dengan aku. )endak kulihat bagaimana sikap mereka, dan juga tidak baik pergi begitu saja tanpa pamit." 'ing 'ing mengengguk, nampak hilang kagetnya. 0aiklah, 'i&ng*k&." ,erekapun pergi nenuju ke dusun tempat tinggal &rang tua angkat 'ing 'ing. Ketika mereka tiba di rumah itu, mereka 1509 disambut &leh sepasang suami isteri yang memandang kepada 'ing 'ing dengan mulut cemberut. %palagi mereka melihat bahwa gadis itu pulang bersama se&rang pemuda b&ngk&k, segera ayah angkatnya yang dipenuhi kecewa dan cemburu segera menudingkan telunjuknya ke pada 'ing 'ing dan mulutnya segera mengeluarkan makian, (erempuan tak tahu malu! Kiranya engkau bukan diculik siluman merah akan tetapi minggat bersama siluman b&ngk&k ini, ya. 0agus, engkau membikin malu padaku!" #asar anak tak tahu diri, tak mengenal budi!" bentak ibu angkatnya. 0ertahun*tahun kami memeliharamu, memberi 1510 makan dan pakaian sampai kau dewasa, kini tidak membalas budi malah melempar k&t&ran ke rumah kami!" Sejak tadi Sie 'i&ng mengamati dua &rang ini. Se&rang pria tinggi kurus dengan muka pucat seperti berpenyakitan, berusia kurang lebih empat puluh tahun, mulutnya lebar dan giginya yang panjang*panjang itu kelihatan separuhnya lebih di luar bibir, matanya membayangkan wataknya yang kurang baik. %dapun wanita itu beberapa tahun lebih muda, tubuhnya gendut dan hidungnya pesek, muka yang tidak menarik dan nampaknya juga galak. Sungguh dia merasa heran bagaimana 1511 sepasang suami isteri seperti ini menjadi &rang tua angkat se&rang gadis seperti 'ing 'ing, bahkan dipuji &leh gadis itu sebagai &rang*&rang yang tadinya amat baik kepadanya. %yah, ibu, aku tidak minggat, memang benar diculik1." #iculik setan b&ngk&k ini, ya. Sungguh kalian pantas dihajar!" berkata demikian, laki*laki jangkung itu menerjang maju, siap menghajar dan tangannya menampar ke arah kepala Sie 'i&ng. Kalau menurutkan panasnya hati karena dimaki*maki, ingin Sie 'i&ng sekali pukul menghancurkan mulut yang giginya panjang*panjang itu. %kan tetapi dia tidak 1512 menurutkan nafsu amarahnya, melainkan menangkap lengan yang memukul, memuntirnya dan mend&r&ngnya. (ria itu mengeluarkan teriakan dan r&b&h terbanting lalu bergulingguling, mengaduh*aduh. Isterinya juga sudah maju dan dengan tangan membentuk cakar sudah siap mencakari muka 'ing 'ing yang berdiri diam saja tidak melawan. %kan tetapi sebelum kuku*kuku jari tangan wanita itu mengenai kulit muka 'ing 'ing, kakinya ditendang &leh Sie 'i&ng dan wanita itu jatuh berdebuk. (antat yang besar itu terbanting ke atas tanah dan ia mengaduh*aduh, mengelus pantatnya dan tidak 1513 mampu bangun, seperti seek&r kura*kura yang jatuh telentang. 0erani kamu memukul &rang1.." %yah angkat 'ing 'ing sudah bangkit lagi dan membantu isterinya berdiri. Keduanya semakin marah, akan tetapi hanya mulut mereka saja yang nyer&c&s, tidak berani lagi menyerang. (ada saat itu, beberapa &rang dusun yang tadi ikut menyerbu ke bukit 5nta, mengiringkan dua &rang gadis dusun itu yang terbebas dari penculikan. ,elihat betapa ayah dan ibu angkat 'ing 'ing memaki*maki (endekar 0&ngk&k, mereka terkejut dan cepat semua &rang lari ke situ. 1514 Engkau setan b&ngk&k, kunyuk b&ngk&k berani melarikan gadis &rang!" teriak ayah angkat gadis itu yang menjadi semakin berani melihat para tetangga berlarian datang. )eiii! Gumalung1. tutup mulutmu yang k&t&r itu!" bentak beberapa &rang dan mendengar ini, tentu saja Gumalung, demikian nama ayah angkat 'ing 'ing, memandang heran. Sungguh engkau lancang mulut! $ahukah engkau siapa pendekar ini. #ia adalah Sie $aihiap! #ialah yang telah mengusir para penjahat yang menculik gadis*gadis itu! 0ahkan anak kalian 'ing 'ing juga dibebaskannya. Sekarang, datangdatang 1515 dia kalian sempr&t dengan makian. Kalian sungguh &rang*&rang yang jahat!" ,endengar ini, seketika pucat wajah Gumalung dan isterinya. %hh1. &hh1. maafkan kami1. maafkan kami1." kata Gumalung, diikuti &leh isterinya dan mereka memb&ngk&k*b&ngk&k. Sudahlah!" kata Sie 'i&ng membentak dan melihat banyak &rang di situ dia menganggap kebetulan sekali untuk membersihkan nama 'ing 'ing. Kalian memang suami isteri yang tidak berbudi! Ketika 'ing 'ing berusia sepuluh tahun, kalian dengan dalih tidak mempunyai anak, mengangkatnya sebagai anak. 'ing 'ing telah bekerja seperti budak di sini 1516 untuk membalas budi kalian. %kan tetapi setelah ia dewasa, engkau yang menjadi ayah angkatnya mulai bersikap tidak wajar, merayunya bahkan hendak memperk&sanya. Karena 'ing 'ing tidak sudi memenuhi permintaanmu yang k&t&r itu, engkau membencinya. #an isterinya, yang tak tahu diri ini, bukan menyalahkan suaminya, bahkan juga membenci 'ing 'ing karena cemburu. 2ah, c&ba kalian berdua katakan, benar tidak apa yang kukatakan semua ini. Kalian harus mengaku terns terang, baru akan kumaafkan. Kalau kalian memb&h&ng, aku akan turun tangan menghajar kalian!" 1517 Suami isteri itu saling pandang. ,ereka merasa takut kepada (endekar 0&ngk&k, akan tetapi mereka juga merasa malu kalau harus mengaku di depan para tetangga yang kini sudah berdatangan ke tempat itu. Karena merasa bingung dan serba salah, akhirnya isteri yang galak itu menudingnudingkan telunjuknya ke muka suaminya. ,emang engkau yang celaka! Engkau suami tidak setia, engkau suami mata keranjang, engkau rakus! Sudah kuduga bahwa tentu engkau yang hendak memaksa 'ing 'ing, akan tetapi engkau selalu mengatakan bahwa 'ing 'ing yang 1518 mengg&damu! (endusta besar! (erempuan mana yang sudi mengg&da laki*laki bermuka buruk seperti mukamu. Engkau hendak memperk&sanya, ya. 0agus, engkau memang layak mampus!" 6anita itu menerjang suaminya menggunakan kedua tangannya yang hendak mencakar*cakar. Suaminya cepat menangkap kedua pergelangan tangan istcrinya dan mereka bersitegang. %gaknya, si suami yang kerempeng kalah tenaga sehingga dia terbawa terhuyung ke kanan kiri. Engkau perempuan cerewet! Engkaulah yang membenci 'ing 'ing, engkau iri hati melihat ia cantik jelita, tidak macam 1519 engkau ini babi gemuk!" %pa kaubilang. %ku babi. #an engkau ini m&nyet, engkau tikus kurus mau mampus!" Kedua suami isteri itu saling d&r&ng dan para tetangga mulai tertawa melihat mereka berkelahi. Sie 'i&ng dengan gerakan tidak sabar maju dan sekali dia menggerakkan tangan, kedua suami isteri itu saling melepaskan cengkeraman dan keduanya terpelanting, untuk kedua kalinya mereka terbanting jatuh. Keduanya terkejut, kesakitan dan ketakutan, lalu mereka berdua berlutut menghadap (endekar 0&ngk&k. $aihiap, ampunkan saya1." 6anita itu merengek. 1520 $aihiap, ampunkan kami, kami mengaku salah. Kami bersalah terhadap 'ing 'ing1." kata sang suami, lalu tanpa memandang wajah anak angkatnya, dia menyambung, 'ing 'ing, maafkanlah ayahmu yang bersalah ini1." %ku tidak mempunyai ayah dan ibu seperti kalian! %ku datang untuk berpamit, aku akan pergi meninggalkan kalian!" Eh1.. Kenapa, 'ing 'ing. Kenapa engkau hendak meninggalkan kami." Gumalung berseru kaget, juga isterinya kaget mendengar ucapan ini. ,ereka memang tidak sayang lagi kepada 'ing 'ing, dan kesayangan ayah angkat itu merupakan kesayangan yang terd&r&ng nafsu, akan tetapi 1521 mereka akan rep&t kalau ditinggalkan 'ing 'ing yang mengerjakan semua pekerjaan rumah itu. $api, kau tidak bisa meninggalkan kami begitu saja, 'ing 'ing!" kata pula ny&nya gendut itu. Sie 'i&ng sudah merasa lega. (ercekc&kan suami isteri itu tadi saja sudah merupakan pengakuan dari mereka bahwa 'ing 'ing tidak berb&h&ng, dan semua &rang mendengarnya. ,aka, diapun lalu berkata dengan suara tegas. 'ing 'ing akan meninggalkan rumah ini, ia akan pergi bersamaku. %pakah kalian merasa berkeberatan." $api1. tapi1. ia merupakan bantuan bagi kami di rumah ini. $anpa 'ing 'ing1. pakaian tidak tercuci bersih, 1522 masakanpun tidak enak rasanya1." %njing kurus, engkau mencela aku lagi, ya." bentak isterinya. Kalau kurang bersih, kaucuci sendiri pakaianmu, dan kalau engkau t idak menyukai masakanku, pergi sana makan di luar! $aihiap, kami memang berkeberatan kalau 'ing 'ing pergi karena1. karena1." Karena apa." Sie 'i&ng mendesak. 6anita gendut itu beberapa kali menelan ludah, agaknya ia takut untuk bicara, akan tetapi dengan memaksa diri akhirnya ia berkata, 1. anak itu sudah delapan tahun bersama kami1. entah sudah berapa banyak kami mengeluarkan uang untuk memeliharanya, makannya1. pakaiannya1." 1523 Sie 'i&ng menahan diri untuk tidak menampar muka wanita itu. )emmmm, jadi engkau merasa rugi. Katakanlah, berapa banyak hutang 'ing 'ing kepada kalian." Sedikitnya seratus tail perak1." $erdengar suara &rang*&rang meng&mel panjang pendek. 0anyak penduduk yang merasa keterlaluan sekali sikap &rang tua angkat 'ing 'ing itu. (ada saat itu terdengar bunyi derap kaki beberapa ek&r kuda dan ternyata yang muncul adalah Gum& /ali dan beberapa &rang dusun lain yang tadi memimpin penyerbuan ke 0ukit 5nta. Gum& /ali cepat memberi h&rmat kepada (endekar 0&ngk&k dan dia 1524 menurunkan sebuah bungkusan kain dari atas kudanya. Sie $aihiap, tadi ketika kami menggeledah rumah para penjahat di puncak 0ukit 5nta, kami menemukan uang sebanyak tiga ratus tail perak. Kami semua bersepakat untuk menyerahkan uang ini kepada taihiap!" Sie 'i&ng tersenyum. #ia memang sedang bingung memikirkan bagaimana dia akan dapat membayar hutang 'ing 'ing kepada &rang tua angkatnya itu, dan kini mereka datang menyerahkan uang, bukan seratus tail, bahkan tiga ratus tail! Kalau $uhan hendak men&l&ng, ternyata ada saja jalannya! $erima kasih!" katanya. $&l&ng ambilkan seratus tail 1525 perak ?an serahkan kepadaku." Gum& /ali membuka kantung itu dan mengeluarkan sepertiga bagian dari isi kantung. Gumpalan perak dari lima tail itu besar dan berkilauan, sebanyak dua puluh buah. 'ihat, inilah uang yang telah kaukeluarkan untuk 'ing 'ing!" berkata demikian, Sie 'i&ng mengambil gumpalangumpalan perak itu dan melemparkannya ke arah dinding. (&t&ngan p&t&ngan perak itu beterbangan dan menancap pada dinding, sampai masuk ke dalam, berjajar* jajar dua puluh lubang banyaknya. $entu saja suami isteri itu memandang dengan mata terbelalak dan muka pucat. Kalau 1526 saja gumpalan perak itu diarahkan kepada mereka, tentu akan remuk dada mereka dan pecah kepala mereka! (aman, harap sisanya paman bagi*bagikan kepada para gadis yang tadi menjadi k&rban penculikan. 2ah, selamat tinggal dan terima kasih!" bersama 'ing 'ing yang sudah lari mengambil pakaiannya dari dalam kamarnya dan memasukkan bekal pakaian itu dalam buntalan kain, Sie 'i&ng lalu meninggalkan tempat itu. ,ereka duduk menghadapi api unggun di bawah p&h&n dekat hutan besar itu. )awa amat dinginnya walaupun udara cerah pada s&re hari itu. 0ahkan panasnya api unggun yang 1527 dihadapinya tidak cukup kuat untuk dapat mengusir hawa dingin yang dirasakan 'ing 'ing. Ia kadang*kadang masih menggigil. ,elihat keadaan gadis ini, Sie 'i&ng merasa kasihan dan dia membuka baju luarnya yang agak tebal, diselimutkan dari belakang ke tubuh gadis itu. ,elihat ini, 'ing 'ing tersenyum dan menarik baju luar itu agar lebih banyak menyelimuti lehernya. $erima kasih1." katanya lirih dan iapun termenung memandang ke arah api unggun yang bernyala indah. Ia merasa betapa kedua kakinya nyeri, kiut*miut rasanya karena 1528 sehari itu mereka hampir terus menerus berjalan naik turun bukit. Ia tidak pernah mengeluh walaupun kakinya terasa seperti akan patah*patah, dan telapak kakinya terasa tebal dan panas sekali. Kelelahan membuat ia merasa lemas, ditambah pula rasa lapar karena sejak pagi tadi mereka tidak pernah makan apapun. ,inumpun hanya dari sumber air yang mereka lewati di kaki bukit terakhir tadi. Ia tidak tahu betapa pemuda itu sejak tadi mencuri pandang dan mengamati wajahnya. Ia merasa berbahagia! 0iarpun ia merasa lelah bukan main, namun senyum manis tak pernah meninggalkan 1529 mulutnya, cahaya matanya tak pernah meredup, dan wajahnya berseri*seri. %pa lagi karena banyak bergerak jalan sepanjang hari, kedua pipinya menjadi kemerahan, puncak pipi di bawah dan kanan kiri mata bagaikan buah t&mat masak. Sie 'i&ng duduk di seberang api unggun. #ari atas nyala api, dia dapat memandang wajah gadis itu dengan jelas. /uaca sudah mulai suram, akan tetapi cahaya api yang kuning kemerahan menimpa wajah yang manis itu. #iam* diam dia kagum sekali kepada 'ing 'ing. Sudah sepekan gadis itu 1530 melakukan perjalanan dengan dia. Sengaja dia membawa 'ing 'ing merasakan kelelahan, kekurangan makan dan minum, kepanasan dan kedinginan. 2amun, gadis itu selalu tersenyum, tak pernah mengeluh. #ia sengaja menguji karena dia belum yakin apakah benar gadis ini hendak nekat ikut dengan dia mengembara dan hidup serba kekurangan. #an selama sepekan ini, dia mendapatkan kenyataan bahwa memang gadis ini hebat! Se&rang gadis yang lemah badannya karena tidak pernah mempelajari silat, akan tetapi yang memiliki batin yang amat kuat, semangat membaja dan 1531 pantang mundur! Se&rang gadis yang sama sekali tidak cengeng. $imbullah perasaan iba dan suka dalam hatinya terhadap 'ing 'ing. %gaknya 'ing 'ing merasa bahwa dirinya dipandang. Ia mengangkat muka dan pada saat itu, pandang matanya bertemu dengan pandang mata Sie 'i&ng. #ua pasang mata bertemu pandang dan bertaut agak lama. %khirnya Sie 'i&ng yang mengalihkan pandang matanya, merasa tidak enak memandang &rang terlalu lama dan penuh perhatian. 'i&ng*k&, ada apakah. Engkau memandangku seperti hendak mengatakan sesuatu." 1532 Sie 'i&ng memandang padanya dan tersenyum. %ku hanya ingin bertanya apakah engkau masih kedinginan, 'ing 'ing." 'ing 'ing merapatkan baju luar yang tebal itu dan tersenyum makin lebar. $adi memang, akan tetapi sekarang tidak lagi. )angat dan nyaman, 'i&ng*k&." ,ereka diam sejenak. 'elah1.." terdengar Sie 'i&ng bertanya. Gadis itu mengangkat mukanya dan kembali mereka bertemu pandang. Ia mengangguk. %kan tetapi, betapa nyaman dan enaknya beristirahat seperti ini setelah merasa kelelahan!" Kakimu terasa nyeri." Sejenak 'ing 'ing t idak menjawab, mengatupkan bibirnya 1533 rapat*rapat, dan memandang kakinya, menarik kedua kakinya dari bawah untuk diluruskan. Gerakan ini mendatangkan perasaan nyeri bukan main, akan tetapi ia tidak mengeluh, hanya matanya tergetar sedikit dan juga bibirnya dikatupkan makin kuat. %kan tetapi ia menggeleng kepala. $idak, tidak nyeri1." )ening lagi sejenak. #alam keheningan ini, pendengaran Sie 'i&ng yang terlatih dan amat peka itu mendengar suara perut gadis itu berkeruyuk, seperti juga perutnya sendiri yang sejak tadi berkeruyuk. 'apar1.." tanyanya sambil menatap wajah itu. 'ing 'ing mengangkat muka dan kembali mereka bertemu 1534 pandang. Gadis itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, sambil menambahkan kayu kering pada perapian di depannya. 'ing 'ing, aku melihat engkau se&rang gadis yang tabah dan jujur, akan tetapi mengapa engkau memb&h&ngi aku." Gadis itu nampak terkejut sekali. Sebatang ranting yang dipegangnya terlepas dan matanya terbelalak ketika ia memandang kepada pemuda itu. Sepasang alisnya berkerut dan suaranya terdengar heran, %ku. 0&h&ng." Sie 'i&ng menganguk dan tersenyum. 0aru saja dua kali engkau berb&h&ng kepadaku. Kakimu nyeri sekali dan engkau mengatakan tidak, perutmu lapar dan engkau juga 1535 mengatakan tidak. 0ukankah itu b&h&ng namanya." 6ajah yang tadinya menjadi agak pucat itu merah kembali, dan sepasang mata itu berseri kembali. %ih, 'i&ng* k&, engkau mengejutkan aku. Kiranya itu yang kaunamakan b&h&ng. Itu bukan b&h&ng, k&k&, melainkan untuk melawan keadaan dan untuk menguatkan hati." )emm, apa pula maksudnya itu." Sebelum kujawab, aku ingin tahu bagaimana engkau begitu yakin bahwa kakiku nyeri dan perutku lapar." Kita sudah berjalan sehari, naik turun bukit, sudah sepatutnya kalau kakimu nyeri dan ketika engkau meluruskan 1536 kakimu tadi, jelas nampak pada wajahmu bahwa engkau menahan rasa nyeri. Sejak pagi kita belum makan lagi, sudah sepantasnya kalau perutmu lapar, dan tadi, aku mendengar perutmu berkeruyuk." 'ing 'ing tertawa dan menutupi mulutnya. Ia merasa lucu, juga merasa malu. Ih, engkau membikin aku malu saja, k&k&. $elingamu usil amat sih, mendengarkan bunyi perut &rang! Sekarang aku jawab pertanyaanmu tadi. ,emang kakiku nyeri, habis mengapa. %ndaikata aku mengaku nyeripun, pengakuan itu tidak akan mengurangi rasa nyeri, bahkan akan 1537 menambah. ,aka aku memb&h&ngi diri sendiri saja, mengatakan tidak nyeri sehingga rasa nyeri banyak berkurang. #emikian pula tentang perutku yang lapar. Kalau aku mengaku lapar juga tidak akan ada sesuatu yang dapat kumakan. 'ebih baik mengaku tidak lapar agar rasa laparnya berkurang. Ketika tadi engkau bertanya apakah aku lelah dan dingin, aku menjawab ya karena di sini ada tempat beristirahat menghilangkan lelah dan api unggun penahan dingin. 2ah, jelas, kan. %ku bukan pemb&hbng, ya k&k&." Kalimat terkahir ini terdengar manja seperti rengek kanakkanak 1538 sehingga Sie 'i&ng memandang dengan senyum dan hatinya terharu karena dia teringat kepada 3auw 0i Sian. $eringat dia betapa ketika masih kecil, 0i Sian yang tidak mempunyai teman lain kecuali dia, juga suka merengek seperti ini kalau minta sesuatu kepadanya. #an seperti juga dahulu, ketika dia selalu menuruti permintaan 0i Sian kalau kep&nakannya itu sedang merengek, kinipun ia menuruti permintaan 'ing 'ing dan dia mengangguk. Engkau memang bukan pemb&h&ng, 'ing 'ing. #an sekarang aku akan membuat pengakuan." Kini gadis itu yang memandang heran dan penuh selidik. 1539 Engkau akan membuat pengakuan. (engakuan apa lagi, 'i&ng*k&." %ku telah bersikap kejamsekali kepadamu, 'ing 'ing1." %ihhh! Sama sekali tidak, 'i&ng*k&! %pa yang kaumaksudkan ini. Engkaulah satu*satunya &rang yang paling baik di dunia ini bagiku. Engkau bagiku menjadi pengganti ayah ibu kandungku, pengganti saudara dan keluargaku, menjadi sahabat dan juga guruku1." +angan terlalu tinggi memuji, 'ing 'ing. 'ihat dan rasakan, bukankah selama sepekan ini engkau kubawa berjalan sampai melampaui batas kekuatanmu, memaksamu berjalan jauh melalui bukit dan tempat yang amat sukar, lalu 1540 membiarkanmu kelaparan dan kehausan. 0ukankah selama sepekan ini aku membiarkan engkau mengalami sengsara, tubuhmu lelah, kakimu nyeri, perut lapar dan mulut haus. %ku telah bersikap kejamsekali!" $idak, tidak! %ku tidak menganggapmu kejam, k&k&. Sudah sewajarnya karena memang kita berdua ini sepasang kelana yang merantau, tidak memiliki apa*apa, tidak memiliki rumah, bukan. 4umah kita adalah dunia ini, lantainya tanah ini, atapnya langit. 0etapa indahnya rumah kita, k&k&, tidak ada di dunia ini yang seindah tempat tinggal kita. #i manamana 1541 tempat tinggal kita. 'antai kita bertilamkan rumput lunak, kebun kita penuh p&h&n dan bunga, kupu*kupu, burung1." ,au tak mau Sie 'i&ng tertawa gembira. 0ukan main gadis ini, pikirnya girang. ,emiliki ketabahan dan tahan uji, akan tetapi juga memiliki kelincahan dan kegembiraan hidup sehingga baru berkumpul sepekan saja semua kenangan buruk dan perasaan nelangsa dalam hatinya tersapu bersih, membuat diapun ikut gembira. $iba*tiba saja segala sesuatu di sekelilingnya nampak demikian indahnya! Engkau tidak tahu, 'ing 'ing. Selama sepekan ini, aku 1542 memang sengaja membuatmu menderita. %ku sengaja membuat engkau kecapaian, kelaparan dan kehausan!" Gadis itu memandang heran. Kausengaja. %ku1. aku tidak mengerti maksudmu, k&k&." %ku memang hendak mengujimu. Setelah engkau menderita, hendak kulihat apakah engkau benar* benar sudah nekat untuk ikut denganku. Kalau engkau tidak kuat, aku akan mencarikan tempat yang baik untukmu, pada sebuah keluarga, yang dapat kupercaya dan1." 'i&ng*k&, kenapa begitu. Sudah kukatakan bahwa aku hanya mempunyai satu saja keinginan hidup ini, yalah ikut 1543 denganmu ke manapun engkau pergi. +angankan hanya kesukaran yang tidak seberapa ini, hanya keletihan, kelaparan dan kehausan, biarpun sampai mati aku tidak akan menyesal telah ikut denganmu, k&k&!" Sie 'i&ng menundukkan mukanya agar jangan nampak betapa wajahnya merasa terharu sekali. %pakah yang mend&r&ng gadis ini demikian nekat. ,ungkinkah gadis ini mencintanya. %h, bagaimana mungkin. Semua &rang, terutama kaum wanita, takut dan benci kepadanya, jijik melihat keadaan tubuhnya. 0agaimana mungkin ada yang jatuh cinta kepadanya. #an gadis ini bukan se&rang gadis 1544 yang buruk rupa ataupun cacat, melainkan se&rang gadis yang sehat lahir batinnya, bahkan cantik manis dan pasti akan mudah menundukkan hati pria yang manapun. ,aafkan aku, 'ing 'ing. Sudahlah, sekarang lebih baik kita makan. (erut kita sudah lapar sekali. %ku masih menyimpan r&ti tawar, hanya tinggal mencari daging segar untuk dijadikan teman r&ti." $api1." Ssstttt, di sana ada daging1.!" Sie 'i&ng yang sudah menyambar sebatang ranting dengan tangannya, tiba*tiba menyambitkan ranting itu ke arah kiri. 4anting itu meluncur 1545 bagaikan anak panah ke dalam semak*semak tak jauh dari situ dan seek&r kelinci putih terguling keluar dengan leher tertembus ranting dan mati seketika. ,elihat ini, tentu saja 'ing 'ing menjadi girang bukan main. )ebat, engkau hebat, 'i&ng*k&! Kelinci ini gemuk sekali1. ah, akan kubuatkan daging kelinci panggang yang le-at untukmu, 'i&ng*k&." $iba*tiba ia kelihatan masgul dan mengeluh. %hh, bagaimana mungkin dapat le-at tanpa bumbu." ,elihat wajah gadis yang tadinya amat gembira itu tiba*tiba menjadi sedih, Sie 'i&ng tersenyum. +angan khawatir, 'ing 1546 'ing. 0umbu apakah yang kaubutuhkan. Katakan saja!" Gadis itu memandang wajah Sie 'i&ng dengan putus asa. 3ang dibutuhkannya itu hanya dapat dibeli di pasar, mana mungkin pendekar itu akan bisa dia mendapatkan daging kelinci tadi. #engan lesu iapun menjawab, 'ada untuk penghilang bau amis, atau jahe, bawang putih untuk penyedap, garam1. dan gula agar terasa gurih dan manis1. agar terasa gurih dan manis1." %kan tetapi, 'ing 'ing terbelalak ketika Sie 'i&ng mengeluarkan barang*barang yang ia butuhkan itu dari dalam buntalan pakaian. 0umbu lengkap! 'ing 'ing bers&rak 1547 gembira. Searang pengelana harus selalu menyimpan dan membawa bekal bumbu*bumbu ini, 'ing 'ing." %kan tetapi gadis itu kini bekerja keras, apalagi ketika Sie 'i&ng menyerahkan sebatang pisau yang tajam, yang juga menjadi bekal Sie 'i&ng untuk keperluan memasak makanan. Ia lupa akan dinginnya hawa udara dan sambil bersenandung lagu rakyat $ibet, 'ing 'ing menguliti kelinci gemuk itu dan mengambil dagingnya. Kegembiraan gadis itu menular pada Sie 'i&ng. #iapun merasa gembira dan lincah, merasa se&lah dia menjadi kanak*kanak atau remaja kembali. #ia mempersiapkan ranting penusuk daging, membantu 'ing 'ing 1548 dan tak lama kemudian, bau daging panggang yang sedap karena bumbunya lengkap, membuat perut mereka semakin keras berkeruyuk saling bersahutan. Sie 'i&ng mengeluarkan bungkusan r&ti tawar dan seguci anggur merah yang tidak keras, melainkan anggur manis. #an kemudian merekapun makan r&t i tawar dengan daging kelinci panggang yang benar le-at karena masih segar, lunak dan gurih. Ketika mereka makan inipun Sie 'i&ng menemukan kenyataan yang membuat dia semakin termenung dan hatinya berdebar aneh. ,engapa mereka berebut saling memilihkan daging terbaik. ,engapa mereka saling mementingkan dan 1549 saling memperhatikan. Inikah cinta. #ia merasa heran dan ragu. (ernah dia mengalami perasaan seperti ini, ketika berhadapan dengan 3auw 0i Sian, kep&nakannya! )anya bedanya, kalau dari 0i Sian dia tidak merasakan perhatian lain kecuali kasih sayang yang kekanak*kanakan dari se&rang kep&nakan yang sejak kecil menjadi temannya bermain, sebaliknya dari 'ing 'ing dia merasakan perhatian yang lain, yang lebih dewasa dan membuat dia merasa dimanja, merasakan suatu kemesraan yang belum pernah dirasakannya. Inikah cinta. #ia tidak dapat menjawabnya. $erlampau pagi untuk menduga sejauh itu. 1550 Kini, perut mereka tidak berkeruyuk lagi. ,ereka menemukan sumber air tak jauh dari situ. Setelah mencuci tangan dan mulut, mereka duduk lagi menghadapi api unggun. ,alam mulai larut dan mereka membesarkan api unggun untuk mengusir dingin dan nyamuk. Kembali mereka saling berpandangan melalui atas nyala api. 'ing 'ing1." Sie 'i&ng meragu, suaranya lirih dan se&lah dia sangsi apakah perlu dia menyatakan isi hatinya. Gadis itu memandangnya dan bibir itu terseryyum. 0ibir yang kini nampak merah segar, tidak layu dan agak pucat seperti ketika kelaparan dan keletihan menguasainya tadi. 1551 3a, 'i&ng*k&." %ku heran sekali1." ,elihat pemuda itu meragu, 'ing 'ing menjadi penasaran. %pa yang kauherankan, 'i&ng*k&." Engkau1." Eh. %ku kenapa sih." 'ing 'ing tertawa kecil. %pakah mataku tiga. )idungku dua. %panya yang mengherankan pada diriku." Se&rang gadis seperti engkau1. kenapa nekat ingin ikut dengan aku. %ku se&rang laki*laki yang sebatangkara, miskin dan tidak mempunyai apa*apa1." Sama dengan aku!" 'ing 'ing menyambung cepat. %kan tetapi engkau se&rang gadis yang cantik dan masih 1552 muda, sedangkan aku1." Engkau se&rang pendekar yang budiman, se&rang jantan yang hebat sekali, mengagumkan dan1." 0ukan itu maksudku, 'ing 'ing. %ku se&rang laki* laki yang cacat, b&ngk&k dan menjijikkan1." /ukup!" 'ing 'ing berteriak dan ia mengerutkan alisnya, sepasang matanya bersinar*sinar seperti &rang marah. 'i&ngk&, kenapa engkau begitu merendahkan diri. Ketika engkau muncul di ambang pintu itu, ketika semua gadis ketakutan melihatmu dan mengira engkau se&rang penjahat karena cacat tubuhmu, aku melihat betapa engkau seperti menerima 1553 tamparan atau tusukan. %ih k&k&, aku tidak dapat melupakan pandang matamu di saat itu dan di saat itu pula aku1. aku memutuskan untuk ikut denganmu, ke manapun engkau pergi1." Kini sepasang mata yang tadinya nampak marah itu menjadi lembut sinarnya, mata itu seperti redup. Kenapa, 'ing 'ing. Itulah yang ingin sekali kuketahui! Kenapa tiba*tiba engkau mengambil keputusan yang begitu nekat. (ergi mengikuti aku yang tidak kaukenal sama sekali." (ada saat itu aku melihat pandang matamu seperti itu, k&k&, aku1. aku merasa hatiku tertusuk, aku merasa terharu 1554 dan kasihan sekali kepadamu. Ingatkah engkau betapa aku menangis sesenggukan, menangis dengan sedih. 0ukan hanya karena aku tidak ada yang menjemput, bukan hanya karena aku takut membayangkan harus kembali ke rumah &rang tua angkatku, melainkan terutama sekali karena kasihan kepadamu!" Sie 'i&ng menatap tajam wajah gadis itu. Engkau kasihan kepadaku karena1. aku b&ngk&k. Karena cacat tubuhku." #engan tegas 'ing 'ing menggeleng kepalanya. Sama sekali tidak! Kenapa cacat tubuhmu harus dikasihani. 0iarpun 1555 engkau mempunyai cacat, akan tetapi cacat itu sama sekali tidak mengganggumu, bahkan engkau memiliki kesakt ian luar biasa. $idak, aku bukan kasihan karena cacatmu, k&k&, melainkan kasihan karena engkau begitu menderita batin karena cacat itu, yang membuatmu begitu merendahkan diri. Engkau tentu merasa betapa semua &rang, terutama wanita, jijik dan benci kepadamu1." ,emang kenyataannya demikian!" kata Sie 'i&ng, suaranya agak keras. $idak, tidak semua merasa seperti itu! )anya perempuan yang tinggi hati saja yang memandang rendah kepada 1556 se&rang pria ydng cacat. (adahal, cacat tubuh bukan hal yang terlalu memalukan, tidak seperti cacat batin! $idak, k&k&, tidak semua perempuan benci kepadamu, setidaknya1. aku kagum padamu, aku menganggap engkau &rang yang paling baik di dunia ini, dan paling gagah1." 1. dan paling buruk." Sie 'i&ng menambahkan swnbil tersenyumpahit. 'ing 'ing mengerutkan alisnya. 'i&ng*k&, jangan tersenyum seperti itu! 0egitulah engkau tersenyum ketika berdiri di ambang pintu itu, tersenyum se&lah engkau melihat dunia kiamat dan engkau tidak perduli! $idak, k&k&. Siapa bilang engkau paling buruk. 0agiku, 1557 engkau gagah dan tampan!" Sie 'i&ng membelalakkan matanya, menatap wajah gadis itu, jantungnya berdebar keras. #an diapun bertanya kepada matanya, bagaimana gadis itu nampak dalam pandangannya, dan dia melihat se&rang gadis yang amat cantik menis, yang menimbulkan rasa iba dan suka, se&rang gadis yang membuat dia merasa berbahagia, pandang mata yang bening itu seperti memberi nyala hidup dalam hatinya, senyum manis di bibir itu seperti tetesan embun pagi pada perasaannya yang mulai mengering dan dia pun tiba*tiba tertawa bergelak. Suara 1558 ketawanya bebas lepas dan nyaring, memecahkan kesunyian malam. 0eberapa ek&r burung yang bertengger di p&h&n yang berdekatan sampai terkejut, dan bunyi kelepak sayap mereka menandakan bahwa mereka itu terkejut dan terbang pergi menjauhi suara aneh itu. 'ing 'ing juga memandang kepada Sie 'i&ng dengah sinar mata khawatir. Suara ketawa pemuda itu mula* mula perlahan, makin lama semakin kuat dan anehnya, ia seperti mendengar isak tangis terselip di antara bunyi tawa itu. Seperti terd&r&ng &leh sesuatu, 'ing 'ing bangkit berdiri, menghampiri Sie 'i&ng 1559 dan berlutut di dekat pemuda itu yang masih duduk bersila sambil tertawa. #ipegangnya pundak pemuda itu, diguncangnya dan iapun berteriak dengan gelisah. 'i&ng*k&1.! 'i&ng*k&1 Kau1. kau kenapa, 'i&ng* k&." Ketika merasa betapa tubuhnya diguncang* guncang, Sie 'i&ng baru sadar. Kalau tadi ketika tertawa dia menengadah, kini dia menundukkan muka dan suara ketawanya terhenti. Ketika dia melihat 'ing 'ing di dekatnya dan gadis itu kelihatan gelisah hampir menangis, mengguncang pundaknya, Sie 'i&ng ingat akan keadaan dirinya dan seperti did&r&ng &leh sesuatu yang amat kuat, dia lalu merangkul. 'ing 'ing1.!" 1560 'i&ng*k&1. ah, 'i&ng*k&k&1.!" Keduanya Saling rangkul, hanya berpelukan saja dengan kuatnya se&lah*&lah ingin menjadi satu dan tidak akan berpisah lagi. 4angkulan yang penuh dengan keharuan dan rasa syukur, tidak mengandung nafsu berahi sama sekali. Sie 'i&ng yang lebih dulu sadar bahwa keadaan mereka itu tidak semestinya. #engan lembut dia melepaskan rangkulannya. ,erasa akan hal ini, 'ing 'ing juga melepaskan rangkulannya akan tetapi ia diam saja ketika kedua tangannya dipegang &leh kedua tangan Sie 'i&ng. ,ereka berhadapan, saling berpegang tangan dan dengan suara menggetar karena 1561 keharuan Sie 'i&ng berkata lirih. 'ing 'ing, terima kasih, engkau telah mengembalikan harga diriku!" #an engkau telah mengembalikan pengharapanku untuk menghadapi penghidupan yang kejam ini, 'i&ng* k&." 2ah, sekarang mengas&lah. Engkau harus tidur yang enak agar bes&k memiliki cukup tenaga untuk melanjutkan perjalanan, 'ing 'ing." 'ing 'ing bangkit berdiri, lalu memb&ngkar buntalan pakaiannya. #ikeluarkan sehelai selimut, dibentangkan selimut itu di atas rumput dekat api unggun. %kan tetapi engkau bagaimana, 'i&ng*k&. Engkaupun 1562 harus mengas&!" (emuda itu tersenyum. %ku sudah terbiasa dengan kehidupan begini, 'ing 'ing. %ku tidak perlu tidur karena harus menjagamu, menjaga agar api unggun t idak padam. $idurlah, dengan bersila saja aku akan dapat melepaskan lelah." 0aiklah, 'i&ng*k&," Gadis itu menguap dan menutupi mulut dengan punggung tangan karena ia merasa lelah sekali dan mengantuk. 0egitu ia merebahkan diri miring, iapun pulas. Ia miring menghadap api unggun sehingga Sie 'i&ng dapat melihat mukanya. )atinya penuh rasa haru dan sayang 1563 melihat wajah itu tidur pulas dengan mulut tersenyum membayangkan kebahagiaan, dan napasnya amat halus. Se&rang gadis yang baik! (ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali Sie 'i&ng sudah pergi ke sumber air dan mandi. )awa amat dingin, akan tetapi karena tubuhnya memang kuat sekali, maka mandi di waktu pagi itu terasa amat segar dan nyaman. $ubuhnya mengepulkan uap putih ketika dia merendam tubuhnya ke dalam air yang amat dingin itu. #ia merasa segar sekali ketika dia kembali ke tempat mereka melewatkan malam dan dia mendapatkan 'ing 'ing sudah bangun. (akaian dan rambutnya 1564 kusut, namun hal ini tidak mengurangi kecantikan gadis itu. ,elihat Sie 'i&ng datang dengan rambut masih basah, gadis itu tertawa kecil. %ih, sepagi ini dan sedingin ini engkau agaknya telah mandi, k&k&! )ih, hih, aku tidak berani mandi. )awa begini dinginnya dan air itu tentu dingin seperti salju!" Ia mengeluarkan pakaian dari dalam buntalannya. %kan tetapi aku akan bertukar pakaian dan mencuci yang k&t&r. Kesinikan pakaianmu yang k&t&r, 'i&ng*k&, akan kucuci sekalian!" Sie 'i&ng memperlihatkan pakaian yang masih basah dan sudah diperasnya. Sudah kucuci tadi!" katanya. 1565 Gadis itu cemberut. %ih, k&k&. 0erulang kali engkau mencuci sendiri pakaianmu. %pakah kaukira aku tidak dapat mencuci bersih. Itu sudah menjadi kewajibanku, k&k&. 'ain kali jangan kaucuci sendiri!" Sie 'i&ng mengangguk dan tertawa. 0aiklah, 'ing 'ing, aku berjanji." Gadis itu berlari kecil menuju ke sumber air yang berada kurang lebih t iga ratus meter dari situ, menuruni tebing yang tidak curam. Sie 'i&ng memandang sejenak dari belakang, tersenyum dan setelah gadis itu menghilang di balik semak dan batang p&h&n, diapun membuat persiapan untuk 1566 memanggang sisa r&ti tawar semalamuntuk dipakai sarapan. Sie 'i&ng merasa gembira bukan main pagi itu. #ia merasa se&lah*&lah mengalami hidup baru. Suasana nampak indah bukan main. ,atahari pagi dengan lembut mengusir kabut pagi, menggugah burung*burung yang kini sibuk membuat persiapan untuk melaksanakan tugas kewajiban mereka sehari*hari, yaitu mencari makan. 4umput dan daun p&h&n juga tergugah, nampak berseri dan segar, dihias butir*butir embun yang seperti mutiara berkilauan tertimpa sinar matahari pagi yang masih lemah. Kicau burung bagaikan 1567 musik yang amat riang dan merdu. Sie 'i&ng tersenyumsenyum se&rang diri. $iba*tiba dia mengerutkan alisnya. 4&ti yang dipanggangnya sudah matang sejak tadi. $erlalu lama gadis itu pergi ke sumber air, pikirnya. 0iarpun dengan mencuci pakaian, pakaian itu tidak berapa banyak. ,estinya sudah selesai sejak tadi. #ia bangkit berdiri dan memandang ke arah hutan, di mana terdapat sumber air itu. $idak nampak dari situ karena selain tertutup semak dan p&h&n, juga jalan ke sumber air itu agak menurun. 'ing 'ing1.!" #ia berteriak memanggil, mengerahkan 1568 tenaganya agar suaranya sampai ke sumber air itu. #ia menanti jawaban, namun tak kunjung tiba. 'ing 'ing, r&tinya sudah masak1." #ia berteriak lagi, lebih nyaring. +uga tidak terdengar jawaban. #ia mengerutkan alisnya. $ak mungkin gadis itu tidak mendengar, dan andaikata gadis itu menjawabnya, tentu dengan pendengarannya yang peka terlatih, dia akan dapat mendengarnya. ,emang tidak pantas kalau dia mendatangi sumber air itu. Siapa tahu gadis itu sedang mandi dan telanjang. %kan tetapi kekhawatiran hatinya membuat dia melangkah ke arah sumber air. Setelah tiba di atas tebing, dia 1569 berhenti dan mendengarkan. )anya suara gemercik air sumber bermain dengan batu*batu yang terdengar. $idak terdengar suara &rang mandi, bermain di air, atau mencuci pakaian. %kan tetapi dia masih belum mau turun. 'ing 'ing1.!" #ia memanggil lagi. Kini tidak mungkin sama sekali kalau gadis itu tidak mendengar karena sumber itu berada dekat di bawahnya, walaupun belum nampak dari situ karena terhalang batu*batu besar. $idak ada jawaban. Sie 'i&ng t idak ragu*ragu lagi, dengan hati gelisah dia mel&ncat turun. #ia memandang ke sana*sini. $idak nampak bayangan 'ing 'ing. 1570 'ing 'ing1.!" %kan tetapi tetap saja tidak ada jawaban. Ketika dia mendekat ke sumber air, dia terkejut sekali melihat pakaian 'ing 'ing berada di situ, baik pakaian k&t&r yang akan dicucinya tadi maupun pakaian kering untuk ganti. Gadis itu lenyap, tanpa berpakaian! 6ajahnya seketika pucat ketika detik jantungnya seperti terhenti, kemudian jantung itu berdebar*debar penuh ketegangan. #iterkam harimau atau binatang buas lain. $entu ada bekas darahnya. #engan muka pucat dia lalu meneliti ke atas tanah, mencari bekas atau bercak darah. $idak ada darah, yang ada hanyalah jejak*jejak 1571 kaki! +ejak banyak sepatu dengan ukuran besar. 0anyak lakilaki baru saja berada di tempat itu! #an jejak itu masih baru sekali. /elaka, pikirnya, 'ing 'ing tentu diculik &leh entah berapa &rang laki*laki, dalam keadaan telanjang bulat! #engan hati tidak karuan rasanya, dipenuhi kegelisahan, dia lalu mengikut i jejak itu dengan cepat. +ejak itu membawanya masuh hutan. #ia berlari dengan cepat mengikut i jejak itu dan tiba*tiba dia mendengar suara*suara tertahan, seperti mulut yang menjerit akan tetapi dibungkam. /epat dia mel&ncat ke kiri, ke arah suara dan matanya terbelalak, mel&t&t ketika 1572 melihat apa yang terjadi di balik semak*semak belukar, di atas rumput tebal itu. 'ing 'ing, dalam keadaan telanjang bulat, sedang menggeliat*geliat dan melawan mati*matian terhadap lima &rang laki*laki yang hendak menggelutinya! Empat &rang memegangi kedua tangan dan kakinya yang dipentang dan se&rang lagi, yang brew&kan, sambil terkekeh* kekeh berusaha untuk memperk&sanya! 'ing 'ing mer&nta*r&nta, menggigit, menjerit, akan tetapi mulutnya dibungkam. 0iarpun demikian, bagaikan seek&r singa betina 'ing 'ing mempertaruhkan keh&rmatannya. 1573 #ari dalam dada Sie 'i&ng keluar lengking panjang yang menggetarkan hutan itu. 'ima &rang itu terkejut, meneng&k. %kan tetapi Sie 'i&ng sudah t idak dapat lagi menahan kemarahan hatinya yang se&lah*&lah dibakar api. ,atanya menc&r&ng, napasnya seperti mengeluarkan uap panas, dan begitu tubuhnya menerjang ke depan, tangannya menyambar dan rambut kepala si brew&k itu telah dijambaknya dan sekali angkat, tubuh si brew&k yang setengah telanjang itu telah diangkat dan diayun*ayun ke atas kepalanya se&lah*&lah tubuh si brew&k yang tinggi besar itu hanya sehelai kain saja. 1574 Si brew&k berteriak*teriak ketakutan setengah mati, akan tetapi Sie 'i&ng dengan kemarahan meluap*luap membanting tubuh itu ke atas seb&ngkah batu. (rakkk!" kepala si brew&k itu pecah dan &taknya berantakan bersama darah. ,elihat betapa pemimpin mereka tewas dalam keadaan demikian mengerikan, empat &rang itu terbelalak dan mereka melepaskan kaki dan tangan 'ing 'ing. #engan marah, mereka yang belum menyadari bahwa mereka berhadapan dengan se&rang pendekar sakti, mereka mencabut g&l&k dari punggung masing*masing dan serentak mereka menyerang 1575 Sie 'i&ng dengan g&l&k mereka. %kan tetapi, Sie 'i&ng mengeluarkan suara melengking lagi, menyambut mereka dengan kaki kanan yang melakukan tendangan berputar. $erdengar teriakan*teriakan kesakitan dan empat batang g&l&k terpental lepas dari tangan empat &rang itu. ,ereka mengaduh*aduh, memegangi tangan kanan dengan tangan kiri karena pergelangan tangan mereka telah patah disambar tendangan memutar tadi! Kini mereka memandang dengan mata terbelalak, penuh rasa takut melihat pemuda b&ngk&k itu dengan langkah perlahan*lahan menghampiri mereka. 1576 Saking takutnya, mereka lalu menjatuhkan diri berlutut. %mpun1. ampunkan kami1." %kan tetapi, lengkingan ketige kalinya terdengar dan kembali kaki Sie 'i&ng bergerak menendang. Empat kali dia menendang, dan tubuh empat &rang itu terjengkang dan mereka tewas seketika dengan tulang leher patah* patah! 'ing 'ing yang berlutut di atas tanah, memandang dengan muka pucat dan tubuh menggigil. 0iarpun ia merasa merah dan membenci lima &rang itu, namun ia merasa ngeri melihat pembunuhan itu terjadi di depan matanya, melihat betapa 1577 lima &rang itu tewas seketika, melihat Sie 'i&ng yang biasanya lemah lembut itu mengamuk, seperti iblis maut sendiri! Sie 'i&ng mel&ncat dan melihat gadis itu dalam keadaan telanjang bulat berlutut di atas tanah, diapun lalu menghampirinya. 'ing 'ing1., kau tidak apa*apa1.." tanyanya lembut. 'i&ng*k&1.!" 'ing 'ing menjerit dan iapun pingsan dalam dekapan Sie 'i&ng. (emuda itu lalu mem&nd&ngnya, membawanya ke sumber air, mengambil pakaian 'ing 'ing dan membawa gadis itu ke tempat mereka melewatkan malam tadi. #engan memaksa matanya agar jangan melihat bagian 1578 terlarang dari tubuh gadis itu, dia merebahkan 'ing 'ing ke atas selimut dan menyelimuti tubuh yang telanjang. 0aru ia memijat*mijat tengkuk gadis itu untuk menyadarkannya. 'ing 'ing siuman kembali, mengeluh dan membuka matanya. $ibatiba ia terbelalak dan menjerit karena ia teringat akan peristiwa tadi. +erit melengking ketakutan sambil bangkit duduk. Sie 'i&ng merangkul gadis yang menjerit* jerit histeris itu. 0egitu dirangkul, 'ing 'ing mer&nta dan menjerit semakin nyaring. 'epaskan aku1.! 'epaskan! Keparat jahanam kalian1. lepaskan akuuuu1.!" 1579 Sie 'i&ng mend&r&ng gadis itu dan memaksanya untuk memandang kepadanya. 'ing 'ing, lihat siapa aku1.!" katanya setengah membentak untuk menyadarkan gadis yang dilanda ketakutan dan kengerian itu. 'ing 'ing terbelalak memandang, sadar dan merangkul. 'i&ng*k&1. ah, 'i&ng*k&1.!" #an diapun menangis di dada Sie 'i&ng, tidak sadar bahwa selimut yang menutupi tubuhnya terbuka. $enanglah, 'ing 'ing. $enanglah, engkau sudah terbebas dari lima &rang anjing itu! $enanglah, dan pakailah pakaian ini1." Sie 'i&ng menutupkan lagi selimut menutupi tubuh gadis itu. 1580 'ing 'ing baru sadar bahwa ia masih telanjang bulat. )al ini mengingatkan ia akan pengalaman tadi dan ia bergidik ngeri. 'alu dengan kedua tangan gemetar ia mengenakan pakaiannya di balik selimut. Sie 'i&ng duduk di atas rumput membelakangi gadis itu, alisnya berkerut dan berulang kali dia menarik napas panjang. #ia termenung dan wajahnya muram sekali. $angan itu dengan lembut menyentuh pundaknya, dan suara itu lirih berbisik penuh kekhawatiran. 'i&ng* k&, engkau kenapakah1.! 'i&ng*k&, kenapa kau diam saja. $adi1. ketika aku berada di sumber, ketika aku habis mencuci muka 1581 membersihkan diri, ketika hendak berganti pakaian, tiba*tiba mereka itu datang menyergapku. %ku tidak dapat menjerit karena mereka membungkam mulutku. %ku melawan matimatian. Ketika engkau berteriak memanggil namaku, mereka lalu membawa aku pergi ke hutan itu dan di sana1. ahh, untung engkau datang tepat pada waktunya, 'i&ng*k&. )ampir aku tidak kuat bertahan lagi1." $iba*tiba Sie 'i&ng mengepal tinju dan tangan 'ing 'ing yang memegang pundak itu cepat ditarik kembali karena kaget. (undak itu seperti mengeluarkan tenaga yang panas! 1582 'ing 'ing melangkah maju dan memandang wajah pemuda itu. Ia terkejut. 6ajah itu pucat, mata itu seperti sayu dan sedih, seperti akan menangis! 'i&ng*k&, engkau kenapakah. Engkau kelihatan begini berduka! %pa yang telah terjadi." Suara itu parau dan penuh penyesalan. %ku telah membunuh mereka1." Gadis itu memandgng heran. $entu saja, k&k&! 5rang&rang seperti mereka memang layak kaubunuh! ,ereka itu jahat sekali!" Sie 'i&ng menghela napas panjang. 7ntuk menentang kejahatan, memang kadang*kadang terpaksa membunuh, 1583 akan tetapi tidak seperti yang kulakukan tadi, 'ing 'ing. ,embunuh karena benci! ,embunuh dengan hati dipenuhi dendam kebencian, karena aku melihat mereka memperlakukan engkau seperti itu. ,embunuh karena cemburu dan benci. %h, aku menjadi kejam sekali, tidak ada bedanya dengan mereka1.!" $entu saja engkau berbeda sekali dengan mereka! Engkau se&rang pendekar sakti yang budiman, penentang kejahatan, dan mereka itu adalah segermb&lan &rang jahat yang berhati kejam, yang suka melakukan kejahatan. 0ayangkan saja andaikata tidak ada engkau, 'i&ng*k&, aih1. aku akan 1584 tertimpa malapetaka yang bagiku lebih mengerikan dan menyedihkan daripada maut sendiri. Engkau sudah benar, 'i&ng*k&, tidak ada sesuatu untuk disesalkan." Sie 'i&ng memandang gadis itu dan tersenyum, akan tetapi senyumnya tidaklah segembira malam tadi atau pagi tadi sebelum terjadi peristiwa itu. Engkau t idak mengerti, 'ing 'ing. Sudahlah, mari kita kemasi barang kita untuk melanjutkan perjalanan. %kan tetapi, sebelum itu aku akan menguburkan dulu lima jena-ah itu." ,enguburkan mereka." Gadis itu terbelalak, akan tetapi melihat sinar mata pendekar itu, iapun menunduk. 0aiklah, 1585 'i&ng*k&1. aku hanya menurut i semua perintahmu." ,endengar jawaban ini dan melihat sikap 'ing 'eing, senyumnya melebar dan tidak begitu pahit lagi. Gadis ini sungguh merupakan sinar baru dalam kehidupannya. #ia tadi merasa terpukul dan berduka sekali mengenangkan kekejaman yang telah dilakukannya terhadap lima &rang yang tidak dikenalnya itu. #an dia tahu bahwa kekejaman itu dia lakukan karena cemburu dan kebencian yang amat hebat. (adahal, kebencian merupakan suatu hal yang harus dihindarkan, demikian yang selalu dipesankan &leh (ek*sim Sian*su kepadanya. 1586 $ak lama kemudian, Sie 'i&ng sudah membuat lubang kuburan untuk lima jena-ah &rang*&rang yang tidak pernah dikenalnya itu. 'ing 'ing hanya men&nt&n dari kejauhan, tidak mau mendekat karena merasa ngeri. #iam*diam gadis ini semakin kagum kepada Sie 'i&ng. Se&rang pendekar sakti yang budiman, gagah perkasa, namun berhati lembut. ,ana ada &rang mau menguburkan jena-ah &rang*&rang jahat yang tadi menjadi musuhnya. Setelah selesai mengubur jena-ah lima &rang yang dibunuhnya itu dengan sederhana namun pantas, Sie 'i&ng lalu mengajak 'ing 'ing melanjutkan perjalanan ke selatan. 1587 (enyesalan dan bertaubat tidak akan ada gunanya kalau hal itu datang dari pikiran belaka. (ikiran hanya alat dalam kehidupan ini, namun pikiran sudah bergelimang dengan daya rendah sehingga menjadi budak dari nafsu. (erbuatan apapun yang dilakukan menurut pikiran tentu mengandung nafsu, karena pikiran sendiri sudah bergelimang nafsu. Karena akibat dari perbuatan yang dikemudikan nafsu ini, yang dasarnya mengejar kesenangan dan kepuasan, menuju ke arah kerugian lahir batin, maka timbul penyesalan dan keinginan bertaubat. (enyesalan dan bertaubat ini selalu muncul kalau 1588 akibat dari pada perbuatan berdasarkan nafsu itu datang menimpa diri. 2amun, kalau hanya pikiran yang berjanji untuk bertaubat, biasanya hal itu hanya sementara saja dan akan tiba saatnya pikiran melupakan janjinya atau sengaja melanggar karena tidak mampu menahan desakan nafsu. (enyesalan dan bertaubat baru ada gunanya kalau kita menyerahkan diri kepada $uhan! )anya $uhanlah yang akan dapat membersihkan pikiran dari cengkeraman daya rendah. Kekuasaan $uhan sajalah yang akan dapat mengatur segala 0esuatu menjadi beres dan tertib, sesuai dengan kedudukan 1589 dan tugas masing*masing. Sebaliknya, pikiran tidak mungkin dapat menertibkan diri sendiri, karena usahanya itupun masih dalam tuntunan nafsu. Keinginan akan sesuatu, itulah sifat nafsu. Ingin begini atau tidak ingin begini masih sama saja, ditujukan untuk mencari kesenangan, keenakan, kepuasan. Ingin bebas dari nafsu! Inipun merupakan ulah nafsu! 3ang ingin" bebas inipun nafsu, dengan harapan bahwa kalau bebas dari nafsu itu tentu menyenangkan, tidak menyusahkan, dan segala harapan yang enak* enak. ,aka terjadilah keinginan bebas dari nafsu yang diinginkan &leh 1590 nafeu. +elas tidak mungkin! Selama ada keinginan akan sesuatu, di situ nafsu bekerja dan merajalela. 'alu timbul pertanyaan tentunya. 0agaimanakah kita harus melangkah agar kita dapat terbebas dari nafsu. Kita harus berhati*hati karena pertanyaan inipun datang dari nafsu itu sendiri! Karena itu, satu*satunya jalan bagi kita adalah melihat kenyataan! Kenyataannya ialah bahwa pikiran kita bergelimang daya*daya rendah, pikiran kita dikuasai nafsu. $itik! Kita menyerah kepada $uhan, menyerah dengan penuh kepasrahan, penuh keikhlasan, tanpa membiarkan diri diseret ke 1591 dalam keinginan*keinginan ini dan itu. $uhan ,aha Kuasa dan ,aha Kasih! $elaga 2am berada di kaki (egunungan $hang*la, di sebelah utara k&ta 'ashe, ibu k&ta di $ibet. 0iarpun telaga ini amat indah, namun tidak banyak &rang datang berkunjung, karena tempat ini terlalu jauh di barat bagi mereka yang tinggal di (r&pinsi*pr&pinsi /ing*hai, Sin*kiang, Se* cuan, atau 3un*nan. )anya beberapa &rang penduduk $ibet yang berkeadaan mampu saja yang kadang*kadang berpesiar ke $elaga 2am. 5rang*&rang )an jarang yang tiba di tempat itu. 1592 5rang )an yang berdatangan ke $ibet hanyalah mereka yang berdagang, dan yang mereka kunjungi hanyalah k&ta*k&ta besar seperti 'a*sha. 3ang berkunjung ke telaga 2am hanya &rang*&rang $ibet atau peranakan )an $ibet. %kan tetapi, pada pagi hari yang cerah itu, nampak se&rang pemuda dan se&rang gadis mendayung perahu kecil di telaga itu. ,ereka merupakan pasangan yang c&c&k sekali. Senang &rang memandangnya. 3ang pria merupakan se&rang pemuda yang usianya kurang lebih dua puluh satu tahun, wajahnya tampan dan pakaiannya yang berwarna biru dan kuning itu 1593 rapi, menambah ketampanannya. 6ajahnya dengan kulit muka putih bersih itu berbentuk bulat, sepasang alisnya berbentuk g&l&k dan hitam sekali. )idungnya besar mancung dan mulutnya selalu tersenyum mengejek. Sepasang matanya tajam menc&r&ng, %kan tetapi kadang*kadang ada kilatan aneh seperti mengandung kekejaman. %dapun yang wanita adalah se&rang gadis barusia kurang lebih delapan belas atau sembilan belas tahun. Se&rang gadis yang berwajah manis sekali, dengan sepasang mata yang k&cak, tajam dan jeli. 6ajah yang manis ini menjadi semakin menarik karena selalu 1594 cerah, penuh dengan senyum dan pandang mata jenaka, wajah yang hampir selalu berseri. %nehnya gadis ini mengenakan pakaian tambal*tambalan, padahal pakaian itu bersih sekali dan kain*kain tambalan itu sama sekali bukan kain buntut. %gaknya memang dibuat tambal* tambalan, dari bahan kain yang baru! #i punggungnya tergantung sebatang pedang. ,ereka itu adalah 3auw 0i Sian dan sutenya, /&a 0&ng Gan. 0iarpun 0&ng Gan lebih tua dari 0i Sian, namun dia terhitung sute (adik seperguruan) gadis itu karena gadis itu 1595 yang lebih dulu menjadi murid K&ay $&jin. Seperti kita ketahui, 0i Sian marah dan mendendam kepada Sie 'i&ng, adik ibunya yang dahulunya menjadi teman sepermainan dan dahulu amat disayangnya itu. Ia merasa yakin bahwa pamannya itu telah membunuh ayahnya, dan karena itu maka ia minggat dari rumah untuk mencari Sie 'i&ng dan membalas dendam atas kematian ayahn3a. #an ia minta bantuan sutenya, /&a 0&ng Gan, untuk membantunya mencari Sie 'i&ng dan membalas dendam karena ia tahu bahwa Sie 'i&ng amat lihainya sebagai murid supeknya, yaitu (ek* sim Sian*su. 1596 Karena dua &rang ini mencari dengan sungguh* sungguh, dengan teliti, dan karena Sie 'i&ng merupakan se&rang yang b&ngk&k dan mudah diikuti jejaknya, maka akhirnya 0i Sian dan 0&ng Gan mengikut i jejak Sie 'i&ng ke daerah $ibet! #an di sepanjang perjalanan, mereka mendengar akan sepak terjang (endekar 0&ngk&k. ,ereka menduga bahwa tentulah Sie 'i&ng yang dijuluki (endekar 0&ngk&k, maka mereka terus melakukan pengejaran. %kan tetapi setelah tiba di daerah $ibet, mereka kehilangan jejak Sie 'i&ng. #aerah ini merupakan daerah yang masih liar dan jarang penduduknya. 1597 0erhari*hari mereka melalui daerah yang tidak ada dusunnya, maka tentu saja amat sukarnya mencari sese&rang di daerah itu, biarpun &rang itu mempunyai cacat b&ngk&k sekalipun. Semua &rang yang pergi ke $ibet tentu akan berkunjung ke ibu k&ta $ibet, yaitu k&ta 'asha," kata 0&ng Gan. Sebaiknya kita pergi saja ke sana. Kalau kita tidak dapat menemukan dia di sana, setidaknya kita tentu akan dapat mencari keterangan tentang dia." 0i Sian menyetujui pendapat sutenya dan pergilah mereka menuju ke 'asha. (ada pagi hari itu, mereka t iba di $elaga 1598 2am. ,elihat keindahan tempat itu, mereka berhenti dan ingin berpesiar dulu di situ selama satu dua hari. 0i Sian tidak perduli akan pandangan &rang melihat pakaiannya yang aneh, penuh tambalan namun baru. ,emang ia setia kepada kebiasaan gurunya, yaitu K&ay $&jin, dan biar sekarang tidak melakukan perjalanan bersama gurunya lagi, namun ia tetap masih mempergunakan pakaian tambal*tambalan. Ia sendiri tidak tahu apakah rasa suka akan pakaian tambal* tambalan ini karena sudah terbiasa, ataukah memang ingin sederhana, ataukah melalui kesederhanaan dan tambal* tambalan yang 1599 tidak wajar itu justeru ia ingin men&nj&lkan diri agar diperhatikan &rang! Kesederhanaan yang dit&nj&lkan dan disengaja, bukanlah kesederhanaan lagi namanya, melainkan kes&mb&ngan terselubung! Kesederhanann yang mempunyai arti adalah kalau &rang itu tidak merasa lagi bahwa dia sederhana! Kesederhanaan adalah kewajaran, tidak dibuat* buat, dan merupakan suatu keadaan kepribadian sese&rang. 0ukan terletak pada pakaian seadanya, bukan terletak di luar, melainkan bersumber di sebelah dalam dirinya. 0erbeda dengan 0i Sian, /&a 0&ng Gan yang ketika 1600 kecilnya meniadi anak angkat se&rang hartawan dan sudah biasa hidup r&yal, setelah berpisah dari gurunya, meninggalkan kebiasaan berpakaian tambal* tambalan. #ia mengenakan pakaian yang selalu rapi, walaupun tidak terlalu meny&l&k, tidak terlalu r&yal karena sucinya tentu akan menegurnya. (adahal, kalau dia mau, tentu saja dia bisa membeli pakaian yang mahal dan indah. 7angnya. ,udah saja! #i setiap k&ta terdapat hartawan dan tidak ada penjaga yang cukup kuat, tidak ada pintu yang cukup k&k&h baginya kalau dia mau mengambil uang sekehendak hatinya dari gudang harta se&rang hartawan! 1601 Semenjak melakukan perjalanan bersama 0i Sian, terjadi perang selalu dalam batin 0&ng Gan. #ia memaksa diri untuk bersikap baik dan sesuai dengan yang diinginkan sucinya. #ia memaksa diri bersikap sebagai se&rang pendekar tulen dan di sepanjang perjalanan, mereka berdua selalu menentang kejahatan dan men&l&ng mereka yang tertindas. %kan tetapi sebenarnya, di lubuk hatinya, 0&ng /an muak dengan semua itu. 0ahkan dia harus menekan semua gej&lak nafsunya. Semua ini dia lakukan bukan karena dia takut kepada sucinya, melainkan karena dia telah jatuh cinta kepada 0i Sian, karena 1602 dia tidak mau menentang semua kehendak 0i Sian, ingin selalu menyenangkan hatinya. #i lain pihak, 0i Sian bukanlah se&rang kanak* kanak lagi. Ia sudah berusia kurang lebih sembilan belas tahun, sudah cukup dewasa untuk dapat menduga apa yang terkandung dalam hati sute yang lebih tua itu terhadap dirinya. #an ia selalu dalam bimbang ragu, karena ia sendiri belum yakin apakah ia juga mencinta sutenya itu sebagai se&rang wanita mencinta se&rang pria ataukah tidak. Ia suka kepada sute yang penurut itu, dan harus diakuinya bahwa 0&ng Gan adalah se&rang 1603 pemuda yang baik, penurut, ramah, gagah perkasa dan juga tampan menarik! %kan tetapi, ia selalu mengusir kebimbangan ini dan mengambil keputusan bahwa sebelum ia mampu membalas kematian ayahnya terhadap Sie 'i&ng, ia tidak akan memikirkan urusan cinta! 5rang yang sudah menjadi hamba nafsunya, akan merasa tersiksa kalau dia dalam waktu lama tidak berkesempatan untuk memuaskan gairah nafsu itu. (emuasan nafsu itu sudah sedemikian dibutuhkannya, sudah mencengkeramnya sehingga dia menjadi kecanduan. )idupnya akan terasa hampa 1604 dan tidak ada artinya, tidak ada kesenangan kalau dia tidak mendapatkan kesempatan lagi untuk memuaskannya. #emikian pula dengan 0&ng Gan. Sejak remaja, dia telah menjadi hamba nafsu berahi yang dibangkitkan &leh (ek 'an, selir ayah angkatnya yang kemudian menjadi kekasihnya sehingga perhubungannya dengan selir itu tertangkap basah, membuat dia terusir dari rumah ayah angkatnya yang kaya raya. Ketika dia menjadi murid K&ay $&jin, sukar sekali baginya untuk melampiaskan nafsu berahinya. #ia adalah se&rang yang amat cerdik. #ia tahu bahwa kalau dia 1605 melanggar, walaupun dengan sembunyi*sembunyi, suhunya yang amat lihai itu pasti akan mengetahuinya dan kalau sampai suhunya tahu bahwa dia melakukan suatu perbuatan yang menyeleweng, tentu suhunya marah kepadanya dan hal itu amat berbahaya. ,aka, selama tujuh tahun mengikuti K&ay $&Sin bersama 0i Sian, 0&ng Gan bersikap jujur dan alim! 'ingkungan mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap watak sese&rang. ,anusia merupakan mahluk yang teragung, terpandai akan tetapi juga amat lemahnya. Karena dalam dirinya terkandung daya*daya rendah yang memupuk 1606 nafsu yang sudah menyatu dengan hati perasaan dan akal pikirannya, maka mudah sekali manusia terpikat dan terpengaruh &leh keadaan lingkungannya. $erutama sekali lingkungan yang t idak sehat mudah sekali menyeret sese&rang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Segala tindak kemaksiatan memang mendatangkan kesenangan lahir dan ini memang merupakan umpan dari setan nafsu untuk memikat manusia. Karena itu, mudah sekali lingkungan yang sesat menyeret sese&rang, biarpun &rang itu tadinya alim dan tidak suka melakukan kesesatan. 0ahkan lingkungan yang sehat 1607 dan bersih, biarpun daya tariknya tidak sekuat lingkungan yang sesat, tetap saja dapat mempengaruhi sese&rang untuk menyesuaikan diri. #emikian pula dengan 0&ng Gan. Setelah dia hidup bersama 0i Sian dan K&ay $&jin, setiap hari bergaul dengan mereka, bagaikan api, nafsu berahinya tidak lagi berk&bark&bar, melainkan kalau tidak padam juga mengecil. 2afsu berahinya bangkit sebelum waktunya, ketika dia berusia tiga belas tahun. 5leh karena itu, tidak begitu sukar baginya untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan yang jauh dari nafsu berahi selama tujuh tahun itu. Ini sebabnya mengapa 1608 K&ay $&jin, walaupun meragukan kebersihan batin murid ini, tidak menemukan suatu kesalahan dan biarpun berlawanan dengan perasaan nalurinya, tetap mengajarkan ilmu*ilmu yang tinggi kepada 0&ng Gan. #an demikian pula 0i Sian. Setelah selama tujuh tahun bergaul dengan 0&ng Gan, ia melihat sikap dan sifat yang baik dalam tingkah laku 0&ng Gan selama itu, maka tentu saja iapun percaya kepadanya. 0aru setelah dua &rang murid ini berpisah dari guru mereka, dan 0&ng Gan sudah berusia dua puluh tahun, pemuda ini mulai berani membiarkan nafsu berahinya 1609 berk&bar lagi, berani dia mencarl wanita untuk memuaskan gairah nafsu berahinya, baik secara suka sama suka, secara suka rela, dengan cara membeli maupun dengan paksaan mengandalkan kepandaiannya. 2amun, hal ini dilakukan dengan amat hati*hati, bahkan jarang dia memper&leh kesempatan karena biarpun sudah berpisah dari suhunya yang dia takuti, dia masih bersama sucinya (kakak seperguruan). 0ukan karena dia takut kepada 0i Sian, melainkan karena dia jatuh cinta kepada gadis itu. #ia tidak ingin kelihatan sesat dan buruk di depan 0i Sian. #ia tahu bahwa kalau sampai 1610 gadis itu mengetahui kesesatannya, tentu harapannya untuk mempersunting bunga yang harum itu akan lenyap. Ketika berada di Sung*jan, tempat tinggal &rang tua 0i Sian, dia bermalam di h&tel dan karena itu dia mempunyai kesempatan untuk memuaskan nafsu berahinya dengan berkunjung ke rumah pelesir yang mewah. /elakanya, di situ dia bertemu dengan mendiang 3auw Sun K&k, ayah kandung 0i Sian! $entu saja dia tidak ingin melihat &rang ini memberitahu tentang keberadanya di rumah pelesir itu kepada 0i Sian, maka tidak ada jalan lain kecuali membunuhnya! #ibunuhnya 3auw Sun K&k dan diapun 1611 menyamar sebagai Sie 'i&ng yang kelihatannya demikian disayang &leh 0i Sian sehingga menimbulkan perasaan cemburu di hatinya. (erbuatannya ini berhasil baik. 3auw Sun K&k terbunuh dan Sie 'i&ng yang didakwa sebagai pembunuhnya. $entu saja dia merasa amat girang ketika 0i Sian minta bantuannya untuk mencari Sie 'i&ng yang melarikan diri, membantunya membalaskan sakit hatinya karena Sie 'i&ng telah membunuh 3auw Sun K&k, seperti telah dipercaya &leh semua &rang. Inilah kesempatan baik baginya, bukan saja untuk dapat terus berdekatan dengan gadis yang dicintanya, 1612 akan tetapi juga untuk membalas jasa. Kalau mereka maju berdua, betapapun lihainya paman dari 0i Sian itu, tentu mereka berdua akan mampu mer&b&hkannya. ,emang si b&ngk&k itu harus dibunuh sehingga rahasia pembunuhan atas diri 3auw Sun K&k itu akan tertutup selamanya. %kan tetapi, setelah melakukan perjalanan selama tiga bulan, dia mulai merasa tersiksa. Gadis yang dicintanya itu, sedemikian dekatnya, setiap hari dia harus melihat segala kecantikannya, namun dia tidak b&leh memilikinya, tidak b&leh menyentuhnya dan tidak b&leh membelainya. 3ang lebih 1613 membuatnya menderita lagi adalah karena tidak ada wanita lain yang dapat menjadi pengganti 0i Sian untuk sementara. +arang terdapat kesempatan baginya untuk mencari wanita pemuas nafsunya, karena dia selalu bersama 0i Sian dan dia menjaga dengan sungguh agar jangan sampai gadis yang dicintanya itu memerg&ki dia berhubungan dengan wanita lain. Ketika dua &rang muda itu mendayung perahu kecil di atas $elaga 2am sambil menikmati sinar matahari pagi, hawa udara sejuk hangat dan pemandangan yang amat indah itu, 1614 diam*diam 0&ng Gan memperhatikan gadis yang duduk di depannya. ,ereka duduk berhadapan dalam perahu kecil itu. #ia yang mendayung mundur, gadis itu yang mengemudikan dengan dayung lain. Setelah perahu meluncur sampai di tengah telaga, di mana terdapat sebuah pulau kecil dan di sekeliling pulau itu terdapat bunga teratai merah dan putih, indah sekali, 0i Sian berkata, Kita berhenti di sini. ,ari kita ke pulau itu. %langkah indahnya di sana, sute," Gadis itu memang selalu bersikap gembira dan terbuka, namun hatinya keras sehingga kadang nampak galak. 1615 ,ereka mendekatkan perahu ke pantai lalu mendarat di atas pulau kecil itu. #engan gembira sekali 0i Sian berlari*lari ke tengah pulau, dikejar &leh 0&ng Gan. ,ereka lalu duduk di bagian paling t inggi dari pulau itu, duduk di atas rumput hijau tebal yang lunak. ,elihat wajah sucinya yang putih halus kemerahan itu, yang pagi itu nampak cantik sekali, melihat betapa sucinya duduk di atas rumput tebal di dekatnya, terbayang dalam pikiran 0&ng Gan betapa akan senang dan nikmatnya kalau mereka telah menjadi sepasang kekasih, bermesraan dan bergumul di atas rumput hijau itu, di atas 1616 pulau kecil yang demikian sunyi, dikelilingi air telaga yang biru dan luas, tidak ada se&rang lainpun yang mengganggu. 0ayangan pikiran ini membuat jantungnya berdebar dan gairah nafsunya timbul dan berk&bar. 2amun, 0&ng Gan adalah se&rang pemuda cerdik sekali. 0iarpun gairah nafsu telah mencengkeramnya, dia tidak menjadi mata gelap. #ia tahu bahwa kalau dia mempergunakan kekerasan, selain belum tentu dia akan mampu menundukkan sucinya, juga hal itu akan membuat harapannya untuk memperisteri 0i Sian hancur sama sekali. Gadis itu tentu akan membencinya. (adahal, dia 1617 benar*benar jatuh cinta kepada 0i Sian, bukan sekedar hendak mempermainkannya saja, melainkan hidup bersamanya sebagai suami isteri. )ai, sute! Kenapa engkau memandang padaku seperti itu." tiba*tiba pertanyaan yang mengejutkan hatinya itu keluar dari mulut 0i Sian. Gadis ini merasa heran melihat betapa sutenya memandang kepadanya tidak seperti biasa, dengan sinar mata yang demikian tajam dan jelas sekali pandang mata itu mengandung kekaguman dan kemesraan yang mengejutkan hatinya. #itegur secara seperti itu, 0&ng Gan yang sedang melamun 1618 dan membiarkan dirinya dibuai khayal indah itu, terkejut dan dia tersipu. Suci, aku sedang gembira sekali!" jawabnya, kecerdikan dan ketenangannya men&l&ngnya sehingga dia tidak nampak gugup ketika menjawab. ,elihat sikap sutenya biasa saja, lenyap kecurigaan 0i Sian dan iapun memandang ke sekeliling, lalu menghela napas panjang. 3ahhhh1. akupun gembira sekali, sute. ,emang amat indah pemandangan di sini, indah menyenangkan dan hawanyapun nyaman bukan main!" %ku merasa seperti di s&rga, suci!" 0i Sian memandang pemuda itu dan tertawa. #i s&rga. )ihik, 1619 seperti engkau pernah tahu s&rga saja. ,emang indah sekali pemandangan di sini, indah dan hening, hawa udara jernih dan di sini begini tenang, begini penuh damai dan tenteram1. akan tetapi seperti s&rga. %ku tidak tahu1." 0ukan tempatnya yang mendatangkan perasaan bahagia di hatiku, suci." 0i Sian kembali men&leh dan masih tersenyum. 0ukan karena tempatnya dan hawa udaranya. 'alu karena apa." Karena ada engkau di dekatku, suci." Ihhh!" 0i Sian mel&ncat bangkit, kini berdiri dan bert&lak pinggang, ke dua pipinya berubah merah. Sute, apa 1620 maksudmu dengan &m&ngan itu." 0&ng Gan masih tetap duduk. #ia mengangkat muka, memandang wajah gadis itu dengan sikap tenang. ,aafkan aku, suci, aku hanya bicara sejujurnya saja. Entah mengapa aku sendiri tidak mengerti, suci, akan tetapi aku selalu merasa berbahagia di sampingmu. $erutama sekali saat ini, kita hanya berdua saja di pulau kecil k&s&ng ini. %langkah bahagianya kalau aku terus dapat berada di sampingmu, selama hidupku." 6ajah yang tadinya kemerahan itu berubah agak pucat, dan 0i Sian merasa betapa jantungnya berdebar kencang. 1621 $entu saja ia mengerti apa yang menjadi isi hati sutenya itu. Sute, kau1. bicaramu aneh sekali. ,ana mungkin kita berdampingan selama hidupmu1." Kenapa tidak mungkin, suci. Kalau kita menjadi suami isteri1." Sute1.!!" 0i Sian berseru, matanya terbelalak karena ia menganggap sutenya terlalu berani, terlalu lancang. ,aaf, suci. Kalau suci menganggap aku bersalah atau kurang ajar, aku pasrah dan siap menerima hukuman. %kan tetapi dengarkan dulu pengakuanku, suci. Kita bergaul sejak aku berusia tiga belas tahun dan engkau sebelas tahun, 1622 mengalami suka duka yang sama, menjadi teman berlatih, teman bermain, dan bahkan sekarang, setelah kita berdua berpisah dari suhu, kita masih berdampingan. #ahulu aku memang memiliki perasaan sayang seperti se&rang saudara seperguruan kepadamu, suci. %kan tetapi setelah kita samasama dewasa1. biarlah aku mengaku terus terang saja, akibatnya terserah kebijaksanaanmu. %ku telah jatuh cinta padamu, suci, dan aku mengharapkan kelak untuk dapat menjadi suamimu, hidup berdampingan denganmu selama hidupku." 6ajah 0i Sian sebentar pucat sebentar merah mendengar 1623 pengakuan sutenya itu. ,emang ia sudah menduga bahwa sutenya jatuh cinta padanya, akan tetapi begitu pengakuan itu keluar dari mulut sutenya sendiri, bermacam perasaan mengaduk hatinya. %da rasa haru, ada malu, ada pula marah karena sutenya dianggapnya lancang, ada pula rasa girang dan semua perasaan itu teraduk membuat ia sejenak tak mampu bergerak ataupun mengeluarkan kata* kata. Sejenak mereka saling pandang, dan akhirnya 0i Sian menghela napas sambil memutar tubuh membelakangi sutenya. Kemudian terdengar suaranya lirih. Sute1.!" 1624 3a, suci." jawab 0&ng Gan penuh harap. ,ulai sekarang, engkau kularang bicara seperti itu lagi, kularang membicarakan tentang cinta lagi!" $api, suci, jawablah dulu pernyataan cintaku padamu. Sudikah engkau menerimanya. Sudikah engkau membalasnya. %gar ada kepastian dan tidak lagi membuat aku bimbang ragu, suci. Kasihanilah aku1." /ukup! %ku tidak dapat menjawab sekarang! (endeknya, aku melarang engkau bicara tentang itu lagi sebelum aku berhasil menemukan Sie 'i&ng dan membunuhnya. Kalau engkau tidak setuju dengan permintaanku ini, engkau b&leh 1625 pergi dan aku tidak membutuhkan bantuanmu lagi untuk menghadapi musuh besarku itu." #i belakang 0i Sian, 0&ng Gan tersenyum, senyum kemenangan. Kalau gadis ini tidak suka kepadaku, tentu ia sudah menjadi marah dan seketika mengusirku, pikirnya. %kan tetapi, 0i Sian mengajukan syarat, yaitu menjawab kalau sudah berhasil membunuh Sie 'i&ng, si b&ngk&k! )al ini meyakinkan hatinya bahwa sucinya itupun ada hati" kepadanya. %ndaikan tidak, tidak mungkin memberi waktu untuk menjawabnya. Kalau gadis itu tahu bahwa jawabannya kelak akan tidak", tentu ia t idak akan memberi waktu. 1626 +awabannya jelas ya", akan tetapi tunggu sampai musuh itu dapat dibunuh. 0aiklah, suci. 2asibku berada di tanganmu, kebahagiaan hidupu berada dalam genggamanmu. %ku menerima syaratmu itu dan maafkan kelancanganku tadi." 0i Sian menarik napas lega, ia lalu membalikkan tubuh lagi menghadapi 0&ng Gan dan wajahnya sudah pulih kembali seperti biasa. %kan tetapi agaknya ia sudah kehilangan kegembiraannya di pulau itu. ,ari kita kembali ke darat dan melanjutkan perjalanan kita ke 'asha." 0aik, suci," kata 0&ng Gan, tak banyak membantah karena 1627 dia maklum bahwa dalam keadaan seperti itu, dia tidak b&leh membuat sucinya marah atau jengkel. 8&dw&8 Semenjak puterinya pergi tanpa pamit, dan setelah selesai mengurus jena-ah suaminya, Sie 'an )&ng hampir setiap hari menangisi nasibnya. 2y&nya ini masih muda, baru berusia tiga puluh tahun, akan tetapi sejak remaja sudah harus mengalami banyak penderitaan batin yang amat berat. #alam usia lima belas tahun, demi menyelamatkan adiknya, terpaksa ia harus menyerahkan dirinya kepada pria yang telah membunuh ayah ibunya di depan matanya! 0ahkan kemudian menjadi isteri 1628 pembunuh &rang tuanya itu. (enderitaan batin hebat ini menjadi ringan setelah iapun akhirnya jatuh cinta kepada pria itu dan bahkan melahirkan se&rang anak perempuan dari pria yang menjadi suami dan ayah anaknya itu. Kemudian, hatinya tersiksa lagi karena sikap suaminya kepada adiknya. Suaminya membenci adik kandungnya sehingga adiknya itu sampai melarikan diri. Kembali ia menderita kalau teringat kepada adiknya. %palagi puterinya juga pergi dibawa &rang sakti menjadi muridnya. Kebahagiaan sebentar dirasakannya lagi ketika adiknya 1629 muncul sebagai se&rang pendekar walaupun tubuhnya b&ngk&k, lebih bahagia lagi karena puterinya juga pulang sebagai se&rang gadis muda yang cantik dan lihai. %kan tetapi, betapa pendeknya kebahagiaan yang dinikmatinya. Suaminya dibunuh &leh Sie 'i&ng! #ia tidak terlalu menyalahkan Sie 'i&ng. 0agaimana mungkin menyalahkan kalau ia mengingat bahwa suaminya adalah pembunuh ayah ibunya, ayah ibu Sie 'i&ng. Ia sendiri, andaikata dahulu memiliki kemampuan, tentu saja tidak sudi diperisteri, bahkan akan membalas dendam dan akan membunuh 3auw Sun K&k! %kan tetapi, puterinya 1630 mendendam kepada Sie 'i&ng dan kini puterinya minggat untuk mencari dan membalas dendam kematian ayahnya kepada Sie 'i&ng! Ia tidak dapat menyalahkan Sie 'i&ng yang membunuh suaminya, juga tidak dapat menyalahkan 0i Sian yang hendak membalas sakit hati karena kematian ayahnya. %ihh, apa yang dapat dan harus kulakukan1.." 0erulang kali ia mengeluh dalam tangisnya. Selama belasan hari ia tenggelam dalam duka sehingga tubuhnya menjadi kurus dan mukanya pucat. %kan tetapi pada suatu pagi, pagi* pagi sekali ia sudah bangun dan keluar dari kamarnya dengan berdandan 1631 memakai pakaian ringkas, membawa sebuah buntalan panjang yang isinya adalah sebatang pedang! ,alam tadi ia mengenangkan kembali semua peristiwa, mengenangkan munculnya Sie 'i&ng dalam kamarnya. Ia telah menceritakan kepada Sie 'i&ng, membuka rahasia bahwa pembunuh ayah bunda mereka adalah 3auw Sun K&k dan bahwa ia dapat mengerti mengapa adiknya membunuh suaminya. %kan tetapi, yang membuat ia merasa ragu adalah sikap Sie 'i&ng. Kenapa adiknya itu terkejut mendengar cerita itu, se&lah* &lah baru setelah ia bercerita adiknya tahu akan hal itu. (ula, mengapa 1632 adiknya menyangkal keras telah membunuh suaminya. Sungguh tidak beralasan sekali bagi Sie 'i&ng untuk terkejut dan menyangkal, kalau memang dia telah mengetahui rahasia itu dan membalas dendam atas kematian ayah ibu mereka. ,engapa adiknya harus berpura*pura dan berb&h&ng kepadanya. Sungguh aneh dan tidak masuk di akal," pikir ny&nya muda itu. (ada pagi hari itu, ia tidak mampu lagi menahan kegelisahan dan keraguan hatinya. Ia hidup se&rang diri, kehilangan &rang*&rang yang dicintainya. #itinggal mati 1633 suaminya, juga musuh besar yang dibencinya karena suami itu pembunuh ayah bundanya, akan tetapi juga dicintanya karena suami itu adalah ayah dari puterinya. Kemudian dit inggal pergi Sie 'i&ng, adik kandungnya yang amat disayangnya dan dikasihaninya karena adiknya itu se&rang yang memiliki cacat di tubuhnya. Kemudian ditinggal pergi puterinya yang terkasih. Ia hidup kesepian, apa lagi harus menanggung kegelisahan memikirkan betapa puterinya itu pergi untuk mencari Sie 'i&ng dan membalas dendam atas kematian ayah gadis itu. Ia harus mencegah bentr&kan antara mereka itu! Ia harus dapat 1634 menemukan Sie 'i&ng dan minta penjelasan akan sikapnya, minta adiknya itu mengakui secara jujur apakah ia membunuh 3auw Sun K&k ataukah tidak. %kan tetapi sebelum ia pergi mencari puterinya dan adiknya, ada satu pekerjaan yang teramat penting baginya, yaitu ia akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu. #an satu*satunya tempat di mana ia b&leh jadi akan menemukan sesuatu adalah tempat pelesir di mana suaminya pernah menjadi langganan mereka, untuk bermain perempuan dan mab&k*mab&kan! $anpa memperdulikan anggapan &rang melihat ibu rumah 1635 tangga memasuki tempat pelesir itu, Sie 'an )&ng memasuki rumah pelacuran di mana suaminya pernah menjadi se&rang langganan yang baik. Ia membawa cukup bekal uang dan dengan pengaruh uang ini mulailah ia meny&g&k para pelacur untuk memberi keterangan tentang suaminya pada kunjungan terakhir. #ua &rang pelacur muda yang manis* manis terpikat &leh janji hadiah uang itu dan mereka mengaku bahwa merekalah yang melayani mendiang 3auw Sun K&k pada kunjungannya yang terakhir kalinya itu. #ia tidak bermalam di sini," kata mereka, melainkan 1636 bersenang*senang dengan kami dan minum arak sampai mab&k dan pulang menjelang tengah malam." 'an )&ng mengangguk dan dengan sabar ia bertanya, Selain itu, apa lagi yang terjadi di sini. %pakah dia bertemu dengan sese&rang di sini. %pakah dia membicarakan sesuatu yang masih kalian ingat. Katakan saja terus terang segala hal yang terjadi, kalian akan kuberi hadiah yang indah. 'ihat, gelang ini ada dua buah, harganya mahal dan akan kuberikan kepada kalian se&rang satu kalau kalian mau menceritakan semua hal dengan terus terang1." #ua pasang mata pelacur*pelacur itu berkilauan ketika 1637 melihat dua buah gelang emas yang tebal dan terukir indah itu. Setelah dia minum agak banyak dia memang meng&mel, mengatakan bahwa dia mengenal pemuda yang sedang pelesir dengan kawan*kawan kami, dan bahwa dia tidak suka melihat pemuda itu pelesir di situ, juga tentang kebenciannya kepada se&rang b&ngk&k1." 'an )&ng tertarik sekali. Se&rang pemuda. %pakah dia berjumpa dengan se&rang pemuda di sini." Ketika dia masuk, dia bertemu dengan se&rang k&ng*cu (tuan muda) yang sedang makan minum ditemani beberapa 1638 &rang kawan kami. %kan tetapi mereka t idak saling menegur, seperti yang tidak saling mengenal." Siapakkh pemuda itu. %pakah dia1. b&ngk&k." #ua &rang pelacur itu tertawa. 0&ngk&k. %panya yang b&ngk&k. Sama sekali tidak! 0ahkan dia tampan sekali dan kami berdua menyesal mengapa dia tidak memilih kami. #ia tampan, muda dan r&yal." %pakah dia langganan lama di sini." $idak! 0aru sekali itu dia datang dan sampai kini t idak pernah muncul lagi. %kan tetapi dia masih muda, tampan sekali, dan r&yal1." Siapa namanya." tanya 'an )&ng dengan jantung berdebar tegang. 1639 2anti dulu, akan kami panggil mereka yang dulu melayaninya," kata dua &rang pelacur itu dan tak lama kemudian dua &rang pelacur lain ikut duduk di situ. ,ereka inilah dua di antara empat &rang pelacur yang pada malam itu melayani pemuda yang mereka bicarakan. #ia t idak menyebutkan namanya, hanya mengatakan bahwa dia putera /&a*wangwe ()artawan /&a) di k&ta 3eceng maka kami menyebutnya /&a*k&ngcu (tuan muda /&a). #ia se&rang langganan yang1. menyenangkan sekali, sayang hanya satu kali itu dia datang." (ara pelacur itu tertawa*tawa dan mereka t idak melihat 1640 perubahan yang nampak pada wajah 'an )&ng. /&a K&ngcu. Sute dari 0i Sian itu bernama /&a 0&ng Gan! $&l&ng gambarkan, bagaimana bentuk wajah, tubuh dan pakaian /&a*k&ngcu itu!" tanya 'an )&ng, menyembunyikan suaranya yang agak gemetar dengan pertanyaan yang lirih. %ku masih ingat benar! #ia memang hebat segalagalanya!" kata se&rang pelacur berbaju hijau yang genit. 6ajahnya tampan, bentuknya bulat dan kulitnya putih, alisnya tebal dan hitam sekali, hidungnya mancung dan dia suka1. suka mencium, hi*hik. #ia nakal dan matanya tajam, tubuhnya sedang dan kekuatannya seperti1. kuda jantan! 1641 (akaiannya pes&lek1." 'an )&ng sudah bangkit berdiri dan dia memberikan gelang kepada dua &rang pelacur pertama, dan memberikan uang yang cukup banyak kepada yang lain. Kemudian, tanpa mengeluarkan kata apapun ia meninggalkan tempat itu. (agi hari es&knya, pergilah Sie 'an )&ng, ny&nya muda yang baru berusia tiga puluh tiga tahun itu, meninggalkan rumahnya, membawa buntalan pakaian dan tidak lupa membawa pedangnyanya. Ia pernah bercakap* cakap dengan Sie 'i&ng dan adiknya itu pernah membuat pengakuan bahwa 1642 dia akan pergi ke $ibet untuk menyelidiki keadaan para pendeta 'ama di $ibet, mengapa para pendeta itu memusuhi para pertapa di )imalaya. ,enurut adiknya, tugas itu harus dia laksanakan sebagai pesan dari para gurunya. ,aka, kalau hendak mencari Sie 'i&ng, ia harus pergi ke $ibet. K&ta tempat tinggalnya adalah k&ta Sung*jan yang berada di perbatasan sebelah barat (r&pinsi Sin*kiang, maka untuk mencari adiknya ia harus melakukan perjalanan ke selatan, memasuki daerah $ibet yang masih asing baginya. (ada suatu hari Sie 'an )&ng t iba di kaki sebuah bukit. Ia 1643 merasa lelah sekali. (erjalanan itu sungguh tidak mudah. 0agaimanapun juga, ia se&rang wanita yang terg&l&ng masih muda, bahkan dalam usianya yang tiga puluh tiga tahun itu ia nampak sebagai se&rang wanita yang matang dan penuh daya tarik. 0anyak g&daan dihadapinya dalam perjalanan itu. )al itulah yang membuat ia merasa kesal, disamping tubuhnya juga merasa lelah. 7ntung bahwa ketika kecil, ia sudah digembleng &leh ayahnya, se&rang guru silat sehingga tubuhnya menjadi kuat dan ketika menjadi isteri 3aw Sun K&k, iapun menerima latihan ilmu silat dari suaminya sehingga ia 1644 memiliki bekal ilmu silat yang lumayan, cukup untuk sekedar menjaga diri. #engan sikapnya yang pendiam dan anggun, dengan pedangnya, kaum pria yang tadinya hendak berkurang ajar meniadi jerih dan sampai hampir sebulan dalam perjalanan, ia masih dapat menyelamatkan diri dari ganguan para pria iseng. Ketika tiba di kaki bukit itu, ia menjadi bingung. ,enurut keterangan yang diper&leh di dusun terakhir tadi, di depan tidak ada lagi dusun sebelum ia melewati bukit itu. #an bukit itu cukup besar, dilihat dari bawah penuh dengan hutan! #an 1645 matahari sudah mulai c&nd&ng ke barat. %gaknya, ia akan kemalaman di bukit itu dan terpaksa harus melewatkan malam di bukit. 0aru pada hari es&k ia b&leh mengharapkan dapat bertemu dusun lagi. )atinya agak kecut. $empat itu sunyi sekali dan menyeramkan. Ia sudah memasuki daerah $ibet, dan ia tidak tahu ke mana harus mencari adiknya atau puterinya. %kan tetapi, ia akan pergi ke 'asha dan di sana ia mengharapkan akan mendapat keterangan tentang dua &rang yang dicintanya dan dicarinya itu. ,enurut keterangan terakhir yang ia dapatkan, perjalanan ke 'asha masih membutuhkan 1646 waktu sedikitnya satu bulan lagi! ,engapa aku tidak membeli saja seek&r kuda di dusun terakhir itu, pikirnya. Kalau dengan menunggang kuda, tentu perjalanan akan dapat dilakukan lebih cepat dan tidak begitu melelahkan seperti sekarang ini. #engan hati kecut iapun mulai mendaki bukit itu. Ia mendaki dengan cepat, memaksa kedua kakinya yang sudah lelah karena sedapat mungkin ia harus tiba di puncak bukit dan mencari tempat yang baik dan aman untuk bermalamsebelum hari menjadi gelap. 0aru saja ia tiba di lereng bukit itu, di tepi hutan pertama, tiba*tiba dari dalam hutan bermunculan sepuluh &rang laki*laki 1647 yang kelihatan kasar dan buas. ,ereka mengenakan pakaian serba hitam dan di dada mereka ada lukisan seek&r kala putih yang menyeramkan. )eiii, ada se&rang wanita berjalan se&rang diri!" %mb&i manisnya!" 'ihat pinggangnya, seperti kumbang!" (inggulnya1. hebat!" Sepuluh &rang itu sudah mengepungnya dan 'an )&ng memandang dengan muka pucat. Selama melakukan perjalanan, sudah banyak dia dig&da pria, akan tetapi belum pernah bertemu ger&mb&lan laki*laki yang begini kasar dan kelihatan buas. +uga di punggung mereka nampak g&l&k besar 1648 yang mengerikan. 0iarpun ia puteri se&rang guru silat, bahkan bekas isteri se&rang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi, namun menghadapi ger&mb&lan yang kasar dan ceriwis ini, jantung dalam dadanya berdebar penuh rasa tegang dan gelisah. 2amun, 'an )&ng menenangkan dirinya lalu berkata dengan lembut. )arap cu*wi suka mengasihani aku se&rang wanita yang mencari anaknya dan tidak menggangguku. 0iarkan aku pergi dari sini!" $entu saja kami kasihan kepadamu, manis. Karena kasihan dan sayang maka kami tidak akan membiarkan 1649 engkau berjalan sendiri. ,ari kami antar, ha*ha* ha!" kata se&rang di antara mereka. Kawan*kawan, mari kita bersenang*senang, selagi t&ak& (kakak tertua) tidak ada. Kalau ada dia, celaka, tentu akan dia habiskan sendiri dan kita tidak akan kebagian!" kata yang lain. Semua &rang tertawa mendengar ini dan menyatakan setuju. Segera mereka berlumba untuk menangkap 'an )&ng. 6anita ini sudah siap dan ia mencabut pedang dari buntalan pakaiannya. )arap kalian mundur atau terpaksa aku mempergunakan pedangku!" bentaknya. 1650 ,elihat betapa wanita yang manis itu memegang pedang, sepuluh &rang itu terkejut, akan tetapi hanya sebentar saja. ,ereka memandang rendah kepada wanita itu dan kembali sambil tertawa*tawa mereka mengepung. 6ah, pandai juga bermain pedang, ya. 0agus, kalau melawan lebih mengasyikkan!" #an kembali mereka hendak menangkap dari berbagai jurusan. ,elihat ancaman mengerikan itu, Sie 'an )&ng menggerakkan pedangnya ke belakang sambil membalikknu tubuhnya. 5rang yang berada di belakangnya, terkejut ketika ada sinar menyambar. #ia menarik tangannya, akan tetapi 1651 pedang itu tetap saja mengg&res lengannya, mer&bek baju dan kulit lengan. #ia berteriak kesakitan dan juga marah. )emm, galak juga, ya. Kawan*kawan, mari kita tundukkan dulu wanita manis dan galak ini. %kan tetapi jangan dilukai, sayang kalau sampai ia terluka!" #an mereka mencabut g&l&k mereka, g&l&k besar yang kelihatan berat dan tajam berkilauan. 'an )&ng memutar pedangnya dan beberapa batang g&l&k menangkis. Ketika mereka mengerahkan tenaga. $rangggg1.!" (edang itu terlepas dari tangan 'ang )&ng yang menjadi terkejut bukan main. Sepuluh &rang itu tertawa 1652 bergelak dan kesempatan ini dipergunakan &leh 'an )&ng untuk menyelinap di antara mereka dan melarikan diri secepatnya ke arah kiri. Sepuluh &rang berpakaian hitam*hitam itu tertawa gembira lalu lari mengejar sambil berteriak*teriak. ,ereka seperti seger&mb&lan srigala yang mengejar dan mempermainkan seek&r kelinci, yakin bahwa akhirnya kelinci itu takkan terlepas dari terkaman mereka. ,ereka mengejar sambil tertawa*tawa dan 'an )&ng melarikan diri sekuat tenaga. Ia dapat membayangkan kengerian yang melebihi maut kalau sampai ia 1653 tertangkap &leh &rang*&rang biadab itu. 'ebih baik mati dari pada membiarkan dirinya diperk&sa dan dihina. %kan tetapi, sebelum putus asa, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri atau melawan sampai napas terakhir. (ara pengejar itu memang sengaja hendak mempermainkan 'an )&ng, maka mereka hanya berlari di belakangnya, tidak segera menangkapnya. 'an )&ng berlari terus, menurut jalan setapak dan ia melihat sebuah kuil tua di depan. Karena tidak tahu lagi harus lari ke mana, dan kedua kakinya sudah menjadi semakin lelah, 'an )&ng lalu lari 1654 menuju ke kuil itu. Siapa tahu penghuni kuil dapat men&l&ngnya, pikirnya penuh harapan. Sepuluh &rang pria itu mengejar sambil tertawa*tawa. )a*ha*ha, engkau mengajak kami ke kuil itu, manis. $empat yang enak untuk bersenang*senang!" 'an )&ng tidak memperdulikan ucapan mereka dan berlari terus. )atinya semakin kecut ketika melihat bahwa kuil itu adalah sebuah kuil tua yang agaknya sudah tidak dipakai lagi. $entu k&s&ng tidak ada &rangnya, pikirnya dengan gelisah. %kan tetapi, ketika ia memandang ragu dan berdiri di ruangan depan, terdengar suara dari dalam. +angan takut, masuklah dan kami yang akan menghadapi 1655 ger&mb&lan iblis itu!" #an nampak dua &rang pria yang gagah berl&mpatan keluar dari ruangan dalam. ,ereka adalah dua &rang pemuda yang berbangsa )an, berusia kurang lebih dua puluh tujuh tahun. 3ang se&rang bertubuh tinggi besar dengan muka persegi dan sikapnya gagah. 5rang ke dua bertubuh sedang, akan tetapi mukanya yang bulat itu penuh brew&k yang rapi sehingga dia kelihatan gagah pula. #i tangan mereka nampak sebatang pedang. ,elihat mereka dan sikap mereka yang baik, 'an )&ng segera memberi h&rmat. +i*wi taihiap (dua pendekar perkasa), t&l&nglah saya,1." 1656 Enci yang baik, jangan takut. ,asuklah dan kami akan membasmi para penjahat itu!" kata yang tinggi besar dan dia berkata kepada &rang ke dua yang brew&k. Sute, mari kita hadapi mereka, di depan kuil!" ,ereka lalu berl&ncatan keluar. 'an )&ng cepat menyelinap di balik dinding dan ia mengintai keluar dengan jantung berdebar penuh ketegangan, akan tetapi lega juga bahwa di situ ia bertemu dengan dua &rang gagah yang siap membela dan melindunginya. Ia hanya dapat berharap agar kedua &rang gagah itu memiliki kepandaian yang cukup tinggi untuk melawan penger&y&kdn sepuluh 1657 &rang yang buas itu. Sepuluh &rang berpakaian hitam dengan gambar seek&r kala putih di baju bagian dada, tercengang ketika melihat dua &rang pemuda gagah berdiri di depan kuil dengan pedang di tangan, menghadang mereka. )eii, siapa kalian berani menghadang di depan kami. )ay& cepat menggelinding pergi!" bentak se&rang di antara sepuluh &rang berpakaian hitamitu. (emuda yang tinggi besar itu menudingkan telunjuk kirinya ke arah mereka sambil melintangkan pedang di depan dadanya yang bidang. )emm, sudah lama kami mendengar 1658 tentang ger&mb&lan Kala (utih yang jahat! $ernyata kabar itu benar, ger&mb&lan Kala (utih bukan hanya peramp&k dan perkumpulan penjahat keji, akan tetapi juga tidak segan untuk mengganggu wanita. Sudah sepantasnya kalau kami membasmi ger&mb&lan macam kalian!" Sepuluh &rang itu terbelalak penuh kemarahan mendengar kata*kata yang amat menghina itu. Se&rang di antara mereka yang tubuhnya tinggi kurus, melangkah maju. %gaknya ia mewakili kawan*kawannya dan dengan suara melengking tinggi diapun membentak. Kalian ini b&cah*b&cah ingusan hendak menentang Kala 1659 (utih. (erkenalkan nama kalian lebih dulu agar kami tidak akan membunuh &rang tanpa nama!" (emuda tinggi besar itu dengan lantang menjawab, Kami tidak pernah menyembunyikan nama! Kami adalah murid murid Kun*lun*pai yang selalu akan menentang kejahatan. 2amaku /iang Sun dan sute ini adalah K&k )an!" ,emang dua &rang pemuda perkasa itu bukan lain adalah /iang Sun dan K&k )an, dua &rang murid Kun*lun* pai yang berani itu. ,ereka berdua diutus &leh ketua Kun* lun*pai, yaitu $hian )wat $&su, untuk pergi ke daerah $ibet mencari susi&k (paman guru) mereka yang bernama 'ie 0&uw $ek. 'ie 0&uw 1660 $ek adalah murid kepala Kun*lun*pai, murid langsung dari ketua $hian )wat $&su dan karena /iang Sun dan K&k )an adalah murid kelas tiga, maka 'ie 0&uw $ek terhitung susi&k mereka. ,ereka berdua mencari*cari 'ie 0&uw $ek dan membawa sepucuk surat dari ketua Kun*lun*pai untuk murid kepala itu. Seperti telah kita ketahui, dalam perjalanan, mereka pernah berjumpa dengan (endekar 0&ngk&k Sie 'i&ng ketika Sie 'i&ng mempertemukan dua &rang kekasih yang dipisahkan karena watak ayah si gadis yang mata duitan. ,endengar bahwa dua &rang pemuda itu adalah muridmurid 1661 Kun*lun*pai sepuluh &rang berpakaian hitam itu menja di semakin marah. %ha, kiranya &rang*&rang Kun* lun*pai yang usil dan gatal tangan, hendak mencampuri urusan kami &rang Kala (utih! Kami tidak pernah bertentangan dengan Kun*lun*pai, selalu bersimpang jalan, kenapa hari ini ada &rang Kun*lun*pai yang sengaja hendak menentang kami." /iang Sun tersenydm mengejek. Selama Kala (utih t idak melakukan kejahatan, kami dari Kun*lun*pai tidak perduli. %kan tetapi, kami selalu akan menentang kejahatan yang dilakukan &leh siapapun juga. Kalian mengejar* ngejar se&rang 1662 wanita dengan niat yang k&t&r dan jahat, tentu saja kami menentang kalian!" Keparat, sekali lagi, pergilah kalian dan biarkan kami menawan perempuan itu! Kami masih memandang perkumpulan Kun*lun*pai dan tidak akan menuntut atas sikap kalian yang lancang ini!" (ersetan dengan Kala (utih yang jahat!" bentak /iang Sun. Sepuluh &rang itu tak dapat lagi menahan kemarahan mereka. Kalau tadi mereka masih meragu dan menc&ba untuk membujuk adalah karena mereka tahu bahwa Kun* lun*pai adalah sebuah partai persilatan besar, dan mereka tidak ingin 1663 menanam permusuhan dengan perkumpulan itu. %kan tetapi, para anggauta Kala (utih selalu mengandalkan kepandaian dan keberanian mereka untuk melakukan kekerasan memaksakan kehendak mereka, maka melihat sikap kedua &rang murid Kun*lun*pai yang menentang itu, merekapun segera mulai menyerang! /iang Sun dan sutenya, K&k )an, menggerakkan pedang mereka menyambut serangan g&l&k dan terjadilah perkelahian yang seru. Sepuluh batang g&l&k berkelebatan dan sinarnya, ketika tertimpa matahari s&re menyilaukan mata. 2amun, 1664 gerakan kedua &rang murid Kun*lun*pai memang indah dan dua &rang ini merupakan murid yang cukup pandai sehingga pedang mereka berubah menjadi dua gulung sinar yang amat kuat, yang mampu menahan semua serangan g&l&k, bahkan sinar pedang itu mencuat ke sana*sini melakukan serangan balasan yang membuat sepuluh &rang anggauta Kala (utih itu menjadi kacau balau dan terdesak mundur! 'an )&ng yang mengintai dari dalam bingung melihat betapa dua &rang pen&l&ngnya diker&y&k &leh sepuluh &rang buas itu. Ia ingin sekali membantu mereka, akan tetapi 1665 pedangnya telah hilang ketika ia diker&y&k tadi. Ia mencaricari dengan matanya di dalam ruangan kuil itu dan melihat beberapa p&t&ng kayu yang agaknya dipergunakan &rang membuat api unggun. 'alu dipilihnya sebatang kayu sebesar lengannya, panjangnya satu meter lebih. Kayu itu cukup kuat dan lumayan untuk dipergunakan sebagai senjata. 'an )&ng sudah menjadi nekat. Kalau kedua &rang pen&l&ngnya itu kalah, tentu ia akan terjatuh ke tangan sepuluh &rang jahat itu. ,elarikan diripun t idak ada gunanya, karena hari akan menjadi gelap dan ia tidak mengenal jalan. 'ebih baik membantu 1666 kedua &rang pen&l&ngnya itu, menang atau kalah bersama mereka! Ia lalu mel&ncat keluar dan menyerbu ke dalam pertempuran itu, menggunakan t&ngkatnya memukul se&rang penger&y&k dari belakang. 0ukk!" 5rang itu terjungkal pingsan karena pukulan 'an )&ng tepat mengenai tengkuknya! Kemudian 'an )&ng mengamuk dengan t&ngkatnya, membantu dua &rang murid Kun*lun*pai itu. ,elihat ini, dua &rang pemuda itu merasa kagum, akan tetapi juga khawatir. #ari gerakannya, mereka dapat menduga bahwa wanita yang mereka t&l&ng itu pandai juga ilmu silat, akan tetapi ia hanya bersenjata sebatang kayu 1667 sedangkan para penger&y&k adalah &rang*&rang kejam yang semua memegang g&l&k. Sepuluh &rang berpakaian hitam*hitam itu tertawa gembira lalu lari mengejar sambil berteriak*teriak. ,ereka seperti seger&mb&lan srigala yang mengejar dan mempermainkan seek&r kelinci, yakin bahwa akhirnya kelinci itu takkan terlepas dari terkaman mereka. ,ereka mengejar sambil tertawa*tawa dan 'an )&ng melarikan diri sekuat tenaga. Ia dapat membayangkan kengerian yang melebihi maut kalau sampai ia tertangkap &leh &rang*&rang biadab itu. 'ebih baik mati dari 1668 pada membiarkan dirinya diperk&sa dan dihina. %kan tetapi, sebelum putus asa, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri atau melawan sampai napas terakhir. (ara pengejar itu memang sengaja hendak mempermainkan 'an )&ng, maka mereka hanya berlari di belakangnya, tidak segera menangkapnya. 'an )&ng berlari terus, menurut jalan setapak dan ia melihat sebuah kuil tua di depan. Karena tidak tahu lagi harus lari ke mana, dan kedua kakinya sudah menjadi semakin lelah, 'an )&ng lalu lari menuju ke kuil itu. Siapa tahu penghuni kuil dapat 1669 men&l&ngnya, pikirnya penuh harapan. Sepuluh &rang pria itu mengejar sambil tertawa*tawa. )a*ha*ha, engkau mengajak kami ke kuil itu, manis. $empat yang enak untuk bersenang*senang!" 'an )&ng tidak memperdulikan ucapan mereka dan berlari terus. )atinya semakin kecut ketika melihat bahwa kuil itu adalah sebuah kuil tua yang agaknya sudah tidak dipakai lagi. $entu k&s&ng tidak ada &rangnya, pikirnya dengan gelisah. %kan tetapi, ketika ia memandang ragu dan berdiri di ruangan depan, terdengar suara dari dalam. +angan takut, masuklah dan kami yang akan menghadapi 1670 ger&mb&lan iblis itu!" #an nampak dua &rang pria yang gagah berl&mpatan keluar dari ruangan dalam. ,ereka adalah dua &rang pemuda yang berbangsa )an, berusia kurang lebih dua puluh tujuh tahun. 3ang se&rang bertubuh tinggi besar dengan muka persegi dan sikapnya gagah. 5rang ke dua bertubuh sedang, akan tetapi mukanya yang bulat itu penuh brew&k yang rapi sehingga dia kelihatan gagah pula. #i tangan mereka nampak sebatang pedang. ,elihat mereka dan sikap mereka yang baik, 'an )&ng segera memberi h&rmat. +i*wi taihiap (dua pendekar perkasa), t&l&nglah saya,1." 1671 Enci yang baik, jangan takut. ,asuklah dan kami akan membasmi para penjahat itu!" kata yang tinggi besar dan dia berkata kepada &rang ke dua yang brew&k. Sute, mari kita hadapi mereka, di depan kuil!" ,ereka lalu berl&ncatan keluar. 'an )&ng cepat menyelinap di balik dinding dan ia mengintai keluar dengan jantung berdebar penuh ketegangan, akan tetapi lega juga bahwa di situ ia bertemu dengan dua &rang gagah yang siap membela dan melindunginya. Ia hanya dapat berharap agar kedua &rang gagah itu memiliki kepandaian yang cukup tinggi untuk melawan penger&y&kdn sepuluh 1672 &rang yang buas itu. Sepuluh &rang berpakaian hitam dengan gambar seek&r kala putih di baju bagian dada, tercengang ketika melihat dua &rang pemuda gagah berdiri di depan kuil dengan pedang di tangan, menghadang mereka. )eii, siapa kalian berani menghadang di depan kami. )ay& cepat menggelinding pergi!" bentak se&rang di antara sepuluh &rang berpakaian hitamitu. (emuda yang tinggi besar itu menudingkan telunjuk kirinya ke arah mereka sambil melintangkan pedang di depan dadanya yang bidang. )emm, sudah lama kami mendengar 1673 tentang ger&mb&lan Kala (utih yang jahat! $ernyata kabar itu benar, ger&mb&lan Kala (utih bukan hanya peramp&k dan perkumpulan penjahat keji, akan tetapi juga tidak segan untuk mengganggu wanita. Sudah sepantasnya kalau kami membasmi ger&mb&lan macam kalian!" Sepuluh &rang itu terbelalak penuh kemarahan mendengar kata*kata yang amat menghina itu. Se&rang di antara mereka yang tubuhnya tinggi kurus, melangkah maju. %gaknya ia mewakili kawan*kawannya dan dengan suara melengking tinggi diapun membentak. Kalian ini b&cah*b&cah ingusan hendak menentang Kala 1674 (utih. (erkenalkan nama kalian lebih dulu agar kami tidak akan membunuh &rang tanpa nama!" (emuda tinggi besar itu dengan lantang menjawab, Kami tidak pernah menyembunyikan nama! Kami adalah murid murid Kun*lun*pai yang selalu akan menentang kejahatan. 2amaku /iang Sun dan sute ini adalah K&k )an!" ,emang dua &rang pemuda perkasa itu bukan lain adalah /iang Sun dan K&k )an, dua &rang murid Kun*lun* pai yang berani itu. ,ereka berdua diutus &leh ketua Kun* lun*pai, yaitu $hian )wat $&su, untuk pergi ke daerah $ibet mencari susi&k (paman guru) mereka yang bernama 'ie 0&uw $ek. 'ie 0&uw 1675 $ek adalah murid kepala Kun*lun*pai, murid langsung dari ketua $hian )wat $&su dan karena /iang Sun dan K&k )an adalah murid kelas tiga, maka 'ie 0&uw $ek terhitung susi&k mereka. ,ereka berdua mencari*cari 'ie 0&uw $ek dan membawa sepucuk surat dari ketua Kun*lun*pai untuk murid kepala itu. Seperti telah kita ketahui, dalam perjalanan, mereka pernah berjumpa dengan (endekar 0&ngk&k Sie 'i&ng ketika Sie 'i&ng mempertemukan dua &rang kekasih yang dipisahkan karena watak ayah si gadis yang mata duitan. ,endengar bahwa dua &rang pemuda itu adalah muridmurid 1676 Kun*lun*pai sepuluh &rang berpakaian hitam itu menja di semakin marah. %ha, kiranya &rang*&rang Kun* lun*pai yang usil dan gatal tangan, hendak mencampuri urusan kami &rang Kala (utih! Kami tidak pernah bertentangan dengan Kun*lun*pai, selalu bersimpang jalan, kenapa hari ini ada &rang Kun*lun*pai yang sengaja hendak menentang kami." /iang Sun tersenydm mengejek. Selama Kala (utih t idak melakukan kejahatan, kami dari Kun*lun*pai tidak perduli. %kan tetapi, kami selalu akan menentang kejahatan yang dilakukan &leh siapapun juga. Kalian mengejar* ngejar se&rang 1677 wanita dengan niat yang k&t&r dan jahat, tentu saja kami menentang kalian!" Keparat, sekali lagi, pergilah kalian dan biarkan kami menawan perempuan itu! Kami masih memandang perkumpulan Kun*lun*pai dan tidak akan menuntut atas sikap kalian yang lancang ini!" (ersetan dengan Kala (utih yang jahat!" bentak /iang Sun. Sepuluh &rang itu tak dapat lagi menahan kemarahan mereka. Kalau tadi mereka masih meragu dan menc&ba untuk membujuk adalah karena mereka tahu bahwa Kun* lun*pai adalah sebuah partai persilatan besar, dan mereka tidak ingin 1678 menanam permusuhan dengan perkumpulan itu. %kan tetapi, para anggauta Kala (utih selalu mengandalkan kepandaian dan keberanian mereka untuk melakukan kekerasan memaksakan kehendak mereka, maka melihat sikap kedua &rang murid Kun*lun*pai yang menentang itu, merekapun segera mulai menyerang! /iang Sun dan sutenya, K&k )an, menggerakkan pedang mereka menyambut serangan g&l&k dan terjadilah perkelahian yang seru. Sepuluh batang g&l&k berkelebatan dan sinarnya, ketika tertimpa matahari s&re menyilaukan mata. 2amun, 1679 gerakan kedua &rang murid Kun*lun*pai memang indah dan dua &rang ini merupakan murid yang cukup pandai sehingga pedang mereka berubah menjadi dua gulung sinar yang amat kuat, yang mampu menahan semua serangan g&l&k, bahkan sinar pedang itu mencuat ke sana*sini melakukan serangan balasan yang membuat sepuluh &rang anggauta Kala (utih itu menjadi kacau balau dan terdesak mundur! 'an )&ng yang mengintai dari dalam bingung melihat betapa dua &rang pen&l&ngnya diker&y&k &leh sepuluh &rang buas itu. Ia ingin sekali membantu mereka, akan tetapi 1680 pedangnya telah hilang ketika ia diker&y&k tadi. Ia mencaricari dengan matanya di dalam ruangan kuil itu dan melihat beberapa p&t&ng kayu yang agaknya dipergunakan &rang membuat api unggun. 'alu dipilihnya sebatang kayu sebesar lengannya, panjangnya satu meter lebih. Kayu itu cukup kuat dan lumayan untuk dipergunakan sebagai senjata. 'an )&ng sudah menjadi nekat. Kalau kedua &rang pen&l&ngnya itu kalah, tentu ia akan terjatuh ke tangan sepuluh &rang jahat itu. ,elarikan diripun t idak ada gunanya, karena hari akan menjadi gelap dan ia tidak mengenal jalan. 'ebih baik membantu 1681 kedua &rang pen&l&ngnya itu, menang atau kalah bersama mereka! Ia lalu mel&ncat keluar dan menyerbu ke dalam pertempuran itu, menggunakan t&ngkatnya memukul se&rang penger&y&k dari belakang. 0ukk!" 5rang itu terjungkal pingsan karena pukulan 'an )&ng tepat mengenai tengkuknya! Kemudian 'an )&ng mengamuk dengan t&ngkatnya, membantu dua &rang murid Kun*lun*pai itu. ,elihat ini, dua &rang pemuda itu merasa kagum, akan tetapi juga khawatir. #ari gerakannya, mereka dapat menduga bahwa wanita yang mereka t&l&ng itu pandai juga ilmu silat, akan tetapi ia hanya bersenjata sebatang kayu 1682 sedangkan para penger&y&k adalah &rang*&rang kejam yang semua memegang g&l&k. Enci, masuklah ke dalam, biar kami yang menghajar mereka!" teriak K&k )an dengan khawatir. $idak, aku harus membantu kalian membasmi iblis*iblis jahat ini!" jawab 'an )&ng yang terus mengamuk dengan t&ngkatnya. %kan tetapi, dua &rang menger&y&knya dengan g&l&k dan 'an )&ng terhimpit, lalu sebuah tendangan yang cukup keras mengenai pahanya, membuat wanita itu terguling r&b&h! )ati*hati1.!" teriak /iang Sun yang cepat menerjang dan 1683 melindungi tubuh wanita itu dari para penger&y&knya, dengan pedangnya berkelebat ke kiri mer&bek pangkal lengan se&rang penger&y&k, dan melindungi tubuh 'an )&ng dengan putaran pedangnya. %kan tetapi 'an )&ng bangkit lagi dan mengamuk lagi, tidak memperdulikan pahanya yang terasa nyeri. Kini, dua &rang murid Kun*lun*pai menjadi semakin sibuk karena mereka harus pula melindungi 'an )&ng yang mengamuk seperti seek&r harimau betina itu. 2amun, diamdiam mereka merasa kagum dan tidak menyesal men&l&ng wanita yang ternyata gagah berani ini. 1684 $iba*tiba terdengar bentakan nyaring, dengan suara pria yang besar dan parau, $ahan semua senjata!" ,endengar suara ini, sembilan &rang berpakaian hitam itu segera berl&ncatan ke belakang. %da yang men&l&ng kawan yang pingsan &leh pukulan t&ngkat di tangan 'an )&ng, dan ada yang dengan girang berseru, $&ak& datang1.!" ,elihat para penger&y&k berl&ncatan mundur, /iang Sun dan K&k )an memandang &rang yang baru datang itu dengan penuh perhatian. 'an )&ng juga mel&ncat ke belakang dan wanita ini menahan rasa nyeri di pahanya, wajahnya merah 1685 sekali, napasnya agak terengah, dahi dan lehernya basah keringat, rambutnya kusut, akan tetapi ia nampak semakin manis menarik dan gagah ketika ia berdiri tak jauh dari dua &rang pemuda Kun*lun*pai itu dengan t&ngkat di tangan, t&ngkat yang sudah tidak karuan bentuknya karena berulang kali bertemu dengan g&l&k para penger&y&k yang tajam. 5rang yang baru datang itu adalah se&rang laki* laki yang usianya antara empat puluh lima sampai lima puluh tahun. $ubuhnya tinggi besar seperti raksasa, kepalanya besar dan b&tak sedangkan kulit muka dan tangannya putih sekali, putih 1686 yang tidak wajar sehingga mudah diketahui bahwa dia adalah se&rang bule. 4ambut di kepalanya agak kekuningan yang hanya tumbuh di bagian bawah saja, dan bulu*bulu di muka, leher dan lengannya juga kekuningan. #ia pun mengenakan pakaian serba hitam, akan tetapi terbuat dari sutera, dan lukisan seek&r kala putih di bajunya lebih besar daripada yang berada di baju anak buahnya. ,udah diduga bahwa tentu dialah kepala dari ger&mb&lan Kala (utih itu. #engan suara yang aneh dan asing l&gatnya, raksasa bule itu berteriak marah. )eh, siapa yang berani membikin ribut di 1687 sini dan bahkan melukai se&rang anak buahku. Siapa kalian bertiga dan mengapa berkelahi melawan anak buahku." Sebelum dua &rang pemuda itu menjawab, se&rang anak buah ger&mb&lan itu sudah cepat melap&rkan, $&ak&, mereka berdua itu adalah murid*murid Kun*lun*pai yang s&mb&ng. Kami sedang mengejar wanita itu yang berani lewat se&rang diri di sini, untuk kami tangkap dan kami serahkan kepada t&ak& untuk diambil keputusan. Eh, dua &rang ini muncul dan melindunginya, hendak merampasnya dari tangan kami!" 1688 4aksasa bule itu memandang kepada 'an )&ng dan wanita itu merasa bulu tengkukn;a meremang saking ngerinya. ,ata itu sungguh menyeramkan dan begitu penuh gairah! Kemudian raksasa itu, setelah menjelajahi seluruh tubuh 'an )&ng dengan sinar matanya, tertawa bergelak. )a*ha*ha, kiranya memperebutkan wanita. %ha, baru kuketahui sekarang bahwa &rang*&rang Kun*lun*pai juga suka kepada wanita. $idak aneh, tidak aneh!" Kami t idak memperebutkan wanita!" bentak /iang Sun marah. Kami melindungi wanita ini karena dikejar* kejar &leh anak buahmu. Kami murid Kun*lun*pai akan menentang 1689 semua kejahatan dan melindungi siapa saja yang terancam!" )a*ha*ha*ha, tidak perlu malu*malu, s&bat muda! 'aki*laki mana yang tidak akan suka kepada se&rang wanita yang manis dan den&k seperti ini. Kalau memang kalian tidak suka, serahkan saja kepadaku, mengingat hubungan baik antara Kala (utih dan Kun*lun*pai. Ketahuilah bahwa aku adalah K&nga Sang, ketua dan pemimpin Kala (utih yang selama ini tidak pernah mengganggu Kun*lun*pai." Kami tidak akan membiarkan siapa saja mengganggu manita ini!" bentak pula /iang Sun. )&*h&*ha*ha, kiranya kalian mengajak bertanding. 0aik, 1690 memang wanita ini cukup berharga untuk dijadikan taruhan dalam pertandingan. Kalau kalian dapat mengalahkan aku, K&nga Sang, kalian b&leh pergi membawanya dan kami takkan mengganggu. %kan tetapi kalau kalian kalah, wanita ini harus diserahkan kepadaku. Sudah adil, bukan." 'an )&ng yang sejak tadi diam saja, tiba*tiba membentak dengan suara nyaring, Iblis jahat, engkau terlalu menghinaku. #engarlah baik*baik, aku lebih baik mati dari pada menyerah kepadamu!" K&nga Sang," kata K&k )an yang brew&k gagah, kalau engkau memang laki*laki sejati, biarkan wanita ini pergi 1691 melanjutkan perjalanannya dan jangan diganggu. Sedangkan kalau engkau menghendaki kita untuk bertanding, kami akan menyambut tantanganmu itu. $aruhannya bukan wanita melainkan nyawa kita!" Kalian &rang*&rang muda s&mb&ng!" K&nga Sang berseru dan sekali tangan kanannya bergerak, dia telah melepaskan sebatang rantai yang tadi melibat pinggangnya. 4antai itu sebesar ibu jari, panjangnya ada dua meter dan di ujung rantai terdapat kaitan baja yang menyeramkan. Inilah senjata raksasa bule itu. #ia memutar rantainya di atas kepala lalu membentak, Kalau kalian berani, majulah!" 1692 /iang Sun dan K&k )an maklum bahwa kepala ger&mb&lan Kala (utih ini tentu lihai, maka merekapun maju dengan sikap yang waspada. /iang Sun berkata kepada 'an )&ng, Enci, engkau mundurlah!" 'an )&ng tahu diri. Iapun maklum bahwa kepala ger&mb&lan ini tidak b&leh disamakan dengan anak buahnya tentu lihai bukan main dan ia tahu bahwa tingkat kepandaiannya masih jauh untuk dapat dipergunakan membantu dua &rang pendekar Kun*lun*pai itu. Kalau ia memaksa diri maju, tentu hanya akan menjadi penghalang bagi dua &rang pen&l&ngnya. ,aka iapun melangkah mundur dan 1693 siap dengan t&ngkatnya untuk membela diri. Ia mengeraskan hatinya, menc&ba untuk bersikap tetap tenang dan siap menghadapi apapun juga. )anya satu pegangannya. Ia tidak akan menyerah dan kalau terpaksa, ia akan mempertahankan diri sampai mati! )aiiiiiitt1.!" Kakek raksasa itu berteriak dan rantai di tangannya menyambar*nyambar ganas ke arah dua &rang lawannya. /iang Sun dan K&k )an mempergunakan kelincahan tubuh mereka untuk mengelak dan merekapun balas menyerang dengan pedang mereka. 2amun, semua serangan pedang dapat ditangkis &leh sinar rantai yang 1694 bergulung*gulung. Setiap kali pedang bertemu rantai, terdengar bunyi nyaring dan nampak bunga api berpijar. $erjadilah perkelahian yang hebat, lebih seru daripada tadi ketika dua &rang itu diker&y&k sepuluh &rang anak buah ger&mb&lan Kala (utih. %kan tetapi, lewat tiga puluh jurus lebih, kedua &rang murid Kun*lun*pai itu diam*diam mengeluh karena mereka mendapat kenyataan bahwa lawan mereka sungguh amat lihai. (ermainan rantai itu sungguh dahsyat, selain amat cepat datangnya, juga mengandung tenaga yang lebih kuat dari 1695 pada tenaga mereka berdua sehingga setiap kali pedang mereka bertemu rantai, mereka merasa betapa telapak tangan mereka menjadi nyeri dan panas. 0ahkan beberapa kali, hampir saja mereka melepaskan pedang karena tidak tahan getaran hebat yang menyerang telapak tangan mereka. )a*ha*ha, mampuslah!" $iba*tiba raksasa bule itu membentak dan rantainya menyambar dengan tenaga sepenuhnya ke arah /iang Sun. (endekar ini mel&mpat ke samping, akan tetapi tetap saja kaitan rantai itu mengenai leher bajunya. 0retttt1.!" 0aju itupun ter&bek sampai ke bawah, dari 1696 tengkuk ke pinggang. ,asih untung bahwa kulit tubuh /iang Sun tidak terluka! (ada saat itu, K&k )an sudah menusukkan pedangnya untuk melindungi kakak seperguruannya. K&nga Sang menangkis dengan ujung rantai, dan tiba*tiba dia melepaskan rantai dari tangan kiri, hanya memegangi dengan tangan kanan dan tangan kirinya yang berjari besar*besar itu telah menangkap pergelangan tangan K&k )an. #an dengan sentakan aneh sambil memutar tubuhnya, tak dapat dipertahankan lagi &leh K&k )an, tubuhnya ikut terputar dan diapun terpelanting dan terbanting keras! Kiranya kepala 1697 ger&mb&lan Kala (utih itu lihai pula dalam ilmu gulat! /iang Sun cepat memutar pedangn;a menyerang untuk melindungi sutenya yang cepat menggulingkan tubuhnya dan mel&mpat bangun kembali. Kembali, kedua &rang murid Kun* lun*pai itu menghadapi sambaran rantai dan kini mereka hanya mampu mempertahankan diri saja, tidak mampu lagi balas menyerang. )a*ha, kalian jaga baik*baik agar pengantinku itu t idak melarikan diri! #ua ek&r d&mba ini sebentar lagi akan kusembelih, ha*ha*ha!" K&nga Sang berkata kepada anak buahnya karena dia sudah merasa yakin bahwa tak lama lagi 1698 dia akan dapat mer&b&hkan dua &rang lawannya dan mem&nd&ng wanita manis itu. Sambil menyeringai, anak buahnya mendekati 'an )&ng. 6anita ini memandang dengan wajah pucat. Iapun tahu bahwa dua &rang pen&l&ngnya sudah terdesak dan berada dalam bahaya. Ia tahu bahwa mereka kini tidak mampu melindunginya lagi dan untuk melawan para anak buah ger&mb&lan itupun ia tidak akan menang. 5leh karena itu, iapun sudah mengambil keputusan nekat, untuk melawan mati*matian dan kalau tertawan, ia akan membunuh diri! Ia 1699 mengangkat t&ngkatnya sambil berseru, ,ajulah, akan kuhancurkan kepalamu! " %kan tetapi, dua &rang di antara para anak buah ger&mb&lan itu, dua &rang yang bertubuh t inggi besar, melangkah maju sambil menyeringai. ,anis, jangan banyak tingkah. Engkau akan menjadi pengantin pemimpin kami malam ini, ha*ha*ha! 'ebih baik menyerah saja!" %kan tetapi 'an )&ng menyambut mereka dengan hantaman t&ngkatnya! Ia sudah lelah sekali, sudah hampir kehabisan tenaga, akan tetapi ia masih bersemangat dan pukulannya masih kuat. %kan tetapi, dua &rang anak buah 1700 ger&mb&lan itu adalah dua &rang yang terkuat di antara mereka. 3ang dihantam t&ngkat itu miringkan tubuhnya dan ketika t&ngkat itu lewat, &rang ke dua sudah menangkap lengan kanan 'an )&ng yang memegang t&ngkat, sedangkan &rang pertama sudah merangkulkan kedua lengannya yang panjang dan besar melingkari pinggang ramping 'an )&ng. 'epaskan! Keparat busuk, lepaskan aku1.!" 'an )&ng mer&nta untuk melepaskan diri, namun dua &rang itu memiliki tenaga yang kuat sekali. (ada saat itu, terdengar bentakan, Kalian srigala* srigala 1701 yang jahat!" 0entakan ini disusul berkelebatnya bayangan &rang dan dua &rang raksasa yang sedang menangkap 'an )&ng yang mer&nta*r&nta itu tiba*tiba saja terlempar dan terpelanting, r&b&h dan tidak mampu bangkit kembali. Se&rang pecah kepalanya dan se&rang lagi mengerang kesakitan dengan beberapa buah tulang iga patah* patah. Kiranya yang muncul adalah se&rang laki*laki yang gagah perkasa, berpakaian biru, dan tadi begitu muncul, dia menendang r&b&h dan menampar tewas dua &rang anak buah ger&mb&lan yang sedang menangkap 'an )&ng. 1702 'an )&ng terbelalak dan memandang kepada pen&l&ngnya. Se&rang pria yang tinggi besar dan gagah perkasa, usianya hampir empat puluh tahun, kumis dan jengg&tnya terpelihara rapi, pakaiannya berwarna biru dan di punggungnya nampak gagang sebatang pedang dengan r&nce merah. Ketika /iang Sun dan K&k )an melihat pria gagah perkasa itu, mereka menjadi girang sekali. 'ie susi&k (paman guru 'ie)!" seru mereka dengan gembira dan hampir berbareng. ,undurlah kalian dan hajar saja anak buah Kala (utih, biar aku yang menghadapi K&nga Sang!" kata pria gagah perkasa 1703 itu. #ia bernama 'ie 0&uw $ek, murid kepala Kun* lun*pai yang memang sedang dicari*cari &leh dua &rang murid Kun*lun*pai itu. 0egitu mel&ncat dan menggantikan dua &rang murid kep&nakannya, 'ie 0&uw $ek telah mencabut sebatang pedangnya yang mengeluarkan sinar kemerahan. Itulah pedang pusaka %ng*seng*kiam ((edang 0intang ,erah) yang menurut d&ngeng dibuat dari l&gam yang berasal dari bintang dan l&gam itu berwarna merah! )emm, siapakah engkau." K&nga Sang membentak ketika melihat bahwa yang menghadapinya adalah se&rang laki*laki yang tingginya tidak kalah &lehnya, berdada bidang dan 1704 k&k&h, dengan sinar mata yang tajam dan menc&r&ng. K&nga Sang, sudah lama aku mendengar akan sepak terjang Kala (utih yang semakin jahat. Sekarang kebetulan sekali kita bertemu di sini, aku tidak akan membiarkan engkau merajalela mengumbar nafsu kejahatanmu. %ku bernama 'ie 0&uw $ek, murid Kun*lun*pai!" %ha, lagi*lagi murid Kun*lun*pai. Sungguh mati, tak kusangka bahwa Kun*lun*pai terdiri dari &rang* &rang usil dan lancang, suka mencampuri urusan &rang lain!" $ak perlu banyak cakap, K&nga Sang! 0ukan hanya murid Kun*lun*pai, akan tetapi seluruh pendekar di dunia ini pasti 1705 akan menentang perbuatan jahat!" ,anusia s&mb&ng!" 0entak K&nga Sang dan rantainya sudah menyambar dahsyat ke arah kepala 'ie 0&uw $ek. (endekar ini merendahkan tubuhnya dan ketika rantai melewati atas kepalanya dia melangkah maju dan pedangnya menusuk ke bawah lengan kanan lawan! Gerakannya mantap, cepat dan kuat sekali sehingga pedang itu meluncur bagaikan sinar merah yang didahului angin dan suara mendesing! $erkejutlah K&nga Sang dan dia terpaksa melempar tubuh ke belakang untuk menghindarkan diri. 4antainya membuat gerakan 1706 memutar dan kembali menyambar ke arah pinggang lawan. Sekali ini 'ie 0&uw $ek menangkis dengan pedangnya sambil mengerahkan tenaga. ,elihat lawan menangkis, K&nga Sang girang dan dia menarik sedikit rantainya agar ujung yang ada kaitannya dapat melibat pedang lawan. $ranggg1.!" terdengar suara nyaring dan bukan main kagetnya hati K&nga Sang ketika melihat betapa ujung rantainya berikut kaitannya telah putus! Kiranya pedang merah itu merupakan pedang pusaka yang ampuh! 7ntung baginya bahwa yang buntung hanya ujung sepanjang satu 1707 dua jengkal saja sehingga rantainya masih merupakan senjata yang berbahaya walaupun tanpa kaitan. #engan marah dia mengeluarkan suara gerengan dan rantainya menyambarnyambar ketika dia memutarnya dan melancarkan serangan bertubi*tubi. 2amun 'ie 0&uw $ek dapat mengelak dengan langkahlangkah yang teratur, kadang mel&ncat tinggi dan diapun membalas dengan tusukan dan bac&kan pedang. $erjadi pertempuran yang amat seru di antara kedua &rang ini. $ernyata tenaga mereka seimbang, juga kini mereka bertanding dengan hati*hati. K&nga Sang jerih terhadap 1708 pedang pusaka itu, sebaliknya 'ie 0&uw $ek juga t idak berani sembarangan menangkis. Sekali pedangnya terlibat rantai, dia akan menghadapi bahaya karena diapun tahu bahwa kepala ger&mb&lan ini adalah se&rang ahli gulat. #alam ilmu silat, dia dapat menandingi kepala ger&mb&lan itu, akan tetapi kalau dalam ilmu gulat, sekali tubuhnya tertangkap, bahaya maut mengancam dirinya! Sementara itu, /iang Sun dan K&k )an mengamuk, menghajar anak buah ger&mb&lan yang kini tinggal tujuh &rang itu. 3ang dua tewas &leh 'ie 0&uw $ek dan yang tadi terkena hantaman t&ngkat 'an )&ng pada tengkuknya, 1709 biarpun sudah siuman akan tetapi masih pening dan tidak mampu berkelahi, agaknya gegar &tak! 'an )&ng juga tidak tinggal diam, ia sudah mengambil g&l&k se&rang di antara penjahat yang tewas, lalu ia membantu dua &rang murid Kunlun* pai yang mengamuk, dengan memutar g&l&k itu sekuat tenaga! 'ie 0&uw $ek yang sudah lama berkelana di daerah ini dan sudah banyak mendengar tentang ger&mb&lan Kala (utih, maklum bahwa ger&mb&lan itu masih mempunyai banyak sekali anak buah dan hanya kebetulan saja sekali ini mereka 1710 hanya menghadapi kepala ger&mb&lan dengan sepuluh &rang anak buah saja. #ia khawatir kalau*kalau akan datang lebih banyak lagi anak buah ger&mb&lan Kala (utih, maka sambil memutar pedangnya sehingga membentuk gulungan sinar merah yang merupakan benteng k&k&h kuat yang melindungi dirinya, dia berseru keras. /iang Sun! K&k )an! Kalian ajak pergi n&na itu, biar aku yang menahan mereka. /epat!" /iang Sun dan K&k )an mengerutkan alisnya. Kenapa susi&k mereka menyuruh mereka melarikan diri. (adahal, jelas bahwa susi&knya tidak kalah &leh K&nga Sang, juga mereka 1711 bahkan mendesak tujuh &rang anak buah ger&mb&lan itu, malah di antara pihak musuh sudah ada yang terg&res pedang. %kan tetapi, dalam keadaan seperti itu, mereka tidak sempat membantah dan juga tidak berani membantah. ,ereka mengenal susi&k mereka sebagai se&rang gagah perkasa dan kalau susi&knya menyuruh mereka pergi lebih dahulu, tentu dia memiliki alasan yang kuat. ,ari, enci!" kata /iang Sun sambil menarik tangan 'an )&ng, diajak mel&ncat pergi sedangkan K&k )an melindungi mereka. Ketika tiga &rang ini melarikan diri, para anak buah 1712 ger&mb&lan tidak berani mengejar. ,ereka tidak b&d&h. $adi mereka sudah terdesak dan kalau dilanjutkan, mereka tentu akan r&b&h semua. ,aka, sebaliknya daripada mengejar tiga &rang itu, mereka kini membantu pemimpin mereka menger&y&k 'ie 0&uw $ek! 'ie 0&uw $ek mengamuk bagaikan seek&r rajawali merah! (edangnya tidak nampak lagi, berubah menjadi sinar merah bergulung*gulung dan bermain di antara sinar g&l&k dan rantai. Kadang*kadang, dari gulungan sinar merah itu mencuat sinar kilat disusul r&b&hnya se&rang penger&y&k karena 1713 disambar pedang %ng*seng*kiam. 'ie 0&u $ek sebetulnya memiliki ilmu yang seimbang dengan kepandaian K&nga Sang, akan tetapi pedang pusakanya membuat lawan itu merasa jerih. #iapun tahu akan hal ini, dan dia tahu pula bahwa kalau K&nga Sang menyerang dengan sungguh*sungguh, dibantu beberapa &rang anak buahnya, dia akan menghadapi bahaya. ,aka, dia memberi waktu bagi dua &rang murid kep&nakannya untuk melarikan diri bersama wanita itu, kemudian setelah memutar pedangnya, diapun m&l&ncat jauh dan menghilang di balik semak belukar dan p&h&n* p&h&n yang 1714 mulal diselimut i kegelapan karena malam telah menjelang tiba. K&nga Sang merasa penasaran dan marah sekali. Kejar!" teriaknya, dan merekapun melakukan pengejaran. 2amun, karena di dalam hati mereka t imbul rasa jerih menghadapi tiga &rang murid Kun*lun*pai itu, maka mereka tidak berani berpencar ketika mengejar dan mencari sehingga gerakan mereka t idak dapat cepat. %palagi mereka terhalang &leh kegelapan malam sehingga akhirnya mereka terpaksa menghentikan pengejaran dan men&l&ng kawan yang terluka 1715 atau tewas. K&nga Sang mengapal tinju dan berkata dengan geram. 5rang*&rang Kun*lun*pai telah menghinaku! %was, sekali waktu aku akan mengambil tindakan!" 6alaupun ucapan ini lebih banyak hanya untuk mengumbar rasa penasaran dan marahnya karena diapun tahu betapa kuatnya Kun* lun*pai yang mempunyai banyak murid yang pandai dan pimpinan yang berilmu tinggi itu. Kalau tidak yakin akan kekuatan pasukannya sendiri, penyerbuan ke Kun*lun*pai hanya akan mengakibatkan pasukannya hancur. ,ereka duduk mengitari api unggun. ,ereka berempat kini 1716 berada di puncak bukit, dari mana mereka dapat melihat ke empat penjuru dan tempat itu aman dan baik untuk melewatkan malam. Kalau ada musuh datang, maka dari jauhpun sudah akan dapat mereka lihat atau dengar karena sekeliling mereka datar dan merupakan padang rumput. $adi 'ie 0&uw $ek dapat menyusul /iang Sun dan K&k )an yang mengajak Sie 'an )&ng melarikan diri dan dua &rang pendekar Kun*lun*pai itu segera memberi h&rmat dan berlutut di depan kaki 'ie 0&uw $ek. $erima kasih atas bantuan 'ie susi&k," kata mereka. 1717 'an )&ng juga ikut berlutut dan berkata, %tas pert&l&ngan taihiap, akupun mengucapkan terima kasih." 0angkitlah kalian berdua, juga engkau, n&na. 0angkitlah, tidak perlu dengan segala macam kesungkanan ini. ,usuh berada jauh di bawah dan mungkin tidak akan mengejar ke sini. %ndaikata mereka datang, kita dapat melihat mereka sebelum mereka dekat. $empat ini baik sekali untuk melewatkan malam. /iang Sun dan K&k )an, kumpulkan kayu kering dan kita bikin api unggun di sini." #emikianlah, mereka kini duduk saling berhadapan, mengelilingi api unggun yang bernyala indah, terang dan 1718 hangat. 'an )&ng memandang kepada pria yang duduk tepat di depannya, terhalang api unggun itu. Sinar api unggun yang kemerahan menerangi wajah pria itu dengan jelas. #an iapun merasa kagum. Se&rang pria yang usianya kurang lebih tiga puluh enam tahun, tubuhnya tinggi besar akan tetapi perutnya tidak gendut, seperti tubuh seek&r kuda balap yang pilihan. #an wajahnya demikian tenang, penuh wibawa dan gagah perkasa. 6ajah yang jantan sekali, bukan tampan kewanitaan, melainkan jantan perkasa. Sikapnya seperti seek&r burung garuda, atau seperti seek&r harimau. 3a, seperti seek&r 1719 harimau karena tadi ketika mencari kayu bakar, lenggang dan langkahnya mengingatkan 'an )&ng akan seek&r harimau. $anpa ia ketahui, pria di depannya itupun sejak tadi memperhatikannya, walaupun tidak kentara. #an 'ie 0&uw $ek juga kagum. 6anita itu sungguh jelita dan tidak mengherankan kalau K&nga Sang, kepala ger&mb&lan Kala (utih itu, tertarik dan bertekad untuk menawannya. Se&rang wanita yang sudah matang, usianya sukar ditaksir, nampaknya masih amat muda akan tetapi sikap dan gerak geriknya, bentuk tubuhnya, wajahnya yang manis, sudah matang seperti se&rang wanita yang sudah dewasa benar. $ubuhnya 1720 tinggi semampai, dengan pinggangnya yang amat ramping dan pinggul yang besar membulat. 6ajahnya amat manis, dengan kulit yang mulus dan mulut yang membayangkan kealiman, akan tetapi sepasang mata itulah yang amat menarik perhatiannya. Sepasang mata yang indah jeli, namun penuh bayangan duka dan derita. /iang Sun dan K&k )an, sekarang ceritakanlah bagaimana kalian dapat berada di sini dan sampai berkelahi dengan &rang*&rang ger&mb&lan Kala (utih itu," kata 'ie 0&uw $ek, suaranya tenang sekali dan mendatangkan perasaan damai dan aman dalam hati 'an )&ng. Ketika pandang mata mereka 1721 saling bertemu, 'an )&ng cepat menundukkan mukanya dan pada wajah pria yang gagah itu terbayang suatu keheranan. ,emang dia merasa heran sekali mengapa dia demikian tertarik kepada wanita ini. (adahal sejak dikecewakan &leh se&rang wanita, ketika dia berusia dua puluh tahun, sampai sekarang berusia tiga puluh enam tahun, belum pernah dia merasa tertarik kepada se&rang wanita. 0ukan berarti bahwa tidak ada wanita yang jatuh cinta kepadanya. 0anyak sudah wanita yang suka kepadanya, bahkan banyak pula ayah dari gadis*gadis cantik menginginkan dia sebagai mantu mereka, 1722 namun dia selalu men&lak. #an sekarang dia merasa tertarik kepada se&rang wanita yang baru saja dijumpainya, bahkan belumdikenal namanya dan belumdiketahui pula riwayatnya. Kami berdua memang sengaja datang ke daerah ini untuk mencarimu, susi&k. Kami diutus &leh supek (uwa guru) $hian )wat $&su untuk mencarimu dan menyerahkan surat ini kepadamu." )emm, t&a*suheng (kakak seperguruan tertua) $hian Kwat $&su yang mengutus kalian. Sudah pasti ada urusan penting sekali," kata 'ie 0&uw $ek dan dia menerima sampul surat itu, 1723 lalu mer&bek ujung sampul dan mengeluarkan surat dari dalamnya. #i bawah penerangan api unggun, dibacanya surat itu. #alam surat, kedua &rang suhengnya, yaitu ketua Kunlun* pai $hian )wat $&su dan wakilnya, $hian Khi $&su, menyerahkan tugas kepadanya untuk menyelidiki keadaan lima &rang t&k&h di $ibet yang dikenal dengan julukan $ibet 2g&*h&uw ('ima )arimau $ibet), yaitu $hay Ku 'ama, $hay Si 'ama, $hay (ek 'ama, $hay )&k 'ama dan $hay 0& 'ama. (ara pimpinan Kun*lun*pai itu merasa penasaran sekali melihat sikap lima &rang t&k&h $ibet itu yang pernah 1724 mengambil sikap bermusuhan dengan Kun*lun*pai dan hampir terjadi bentr&kan hebat antara Kun*lun*pai dengan mereka. (adahal, sejak dahulu, #alai 'ama sendiri dan para pendeta 'ama di $ibet bersikap baik dan bersahabat dengan Kun*lunpai. 5leh karena itu, mengingat bahwa yang dapat diandalkan di Kun*lun*pai hanyalah 'ie 0&uw $ek, satu*satunya t&k&h Kun*lun*pai yang bebas, yaitu tidak menjadi t&su dan tidak bertugas di Kun*lun*pai melainkan menjadi se&rang kelana yang bebas, maka para pimpinan Kun*lun*pai mengutus 'ie 0&uw $ek untuk melakukan penyelidikan itu. 1725 ,embaca surat itu, 'ie 0&uw $ek mengangguk* angguk. Sampaikan h&rmatku kepada kedua suheng, dan aku menerima baik tugas yang diberikan kepadaku." )anya itulah pesannya kepada dua &rang kep&nakannya itu. %kan tetapi bagaimana kalian sampi bentr&k dengan ger&mb&lan Kala (utih." #ia mengulang pertanyaannya. )al itu terjadi hanya karena kebetulan saja, susi&k. Kami sedang beristirahat di kuil tua di lereng bukit itu ketika tibatiba kami melihat enci ini berlari*lari dan dikejar &leh ger&mb&lan Kala (utih menuju ke kuil. Kami sudah mendengar akan kejahatan Kala (utih, maka kami lalu membela enci ini, 1726 sampai susi&k muncul dan menyelematkan kami semua." 'ie 0&uw $ek mengerutkan alisnya mendengar /iang Sun menyebut enci" (kakak perempuan) kepada wanita itu. ,ungkin /iang Sun salah lihat, ataukah dia yang keliru. 6anita itu nampaknya tidak lebih tua dari murid kep&nakannya itu. %taukah sebutan itu hanya sebutan akrab saja. )emm, kalau b&leh aku mengetahuinya, bagaimana sampai engkau dikejar*kejar &leh mereka, n&na. #an siapakah n&na, mengapa pula melakukan perjalanan se&rang diri di tempat ini." 'alu dia menyambung cepat ketika teringat 1727 bahwa dia bertanya nama kepada se&rang wanita tanpa lebih dahulu memperkenalkan diri. ,ungkin n&na sudah tahu bahwa kami bertiga adalah murid*murid Kun*lun* pai. 2amaku 'ie 0&uw $ek, sedangkan dua &rang murid kep&nakanku ini bernama /iang Sun dan K&k )an." 'an )&ng memberi h&rmat dengan mengangkat kedua tangan depan dada, lalu berkata dengan suara lirih namun cukup jelas bagi tiga &rang itu. 2amaku Sie 'an )&ng dan aku datang dari k&ta Sung*jan di perbatasan sebelah barat (r&pinsi Sin*kiang. %kan tetapi, harap 'ie $aihiap jangan 1728 menyebut n&na kepadaku. %ku bukan se&rang gadis yang be 6ebsite http<==kang-usi.c&m= lum menikah. %ku pergi untuk mencari se&rang adikku, dan juga mencari puteriku1." 'ie 0&uw $ek membelalakkan kedua matanya. 6anita ini sudah menikah, bahkan sudah mempunyai se&rang puteri! Kalau begitu, agaknya penglihatan kedua &rang murid kep&nakannya itu yang benar. #ia merasa betapa mukanya menjadi panas dan untunglah bahwa sinar api unggun memang sudah kemerahan dan membuat wajahnya merah sehingga perubahan wajahnya tidak akan nampak &leh &rang 1729 lain. %h, maafkan aku, t&ani& (ny&nya). Kiranya t&ani& mencari adiknya dan puterinya. %kan tetapi, kenapa engkau mencari mereka se&rang diri saja. ,engapa tidak dengan suamimu1. maaf1." 'an )&ng menundukkan mukanya, bukan karena sedih melainkan karena malu dan ucapannya lirih sekali. #ia sudah meninggal1." %h, maafkan aku, t&ani&!" seru 'ie 0&uw $ek dan ingin dia memukul kepalanya sendiri mengapa ada perasaan lega dan girang di dalam hatinya. 'ega dan girang mendengar bahwa 1730 suami &rang sudah meninggal. Sungguh kejam dan tak tahu malu, makinya pada dirinya sendiri. Sementara itu, diam*diam /iang Sun dan K&k )an merasa heran dan geli melihat betapa susi&k mereka yang biasanya berwibawa, tenang dan tegas itu kini telah beberapa kali minta maaf dan menjadi seperti gugup. %kan tetapi mereka pun tentu akan menjadi gugup kalau menanyakan suami se&rang wanita lalu mendapat jawaban bahwa &rang yang mereka tanyakan itu sudah meninggal dunia! $idak mengapa, taihiap. Kedukaan itu telah lewat," kata 'an )&ng. 1731 Kalau saja wanita itu tidak mengeluarkan ucapan ini, agaknya 'ie 0&uw $ek akan sukar mengeluarkan ucapan lagi, apalagi untuk bertanya. Kini, setelah 'an )&ng berkata demikian, keinginan tahunya mend&r&ngnya untuk bertanya lagi. Kalau b&leh aku bertanya lagi t&ani&. Ke manakah perginya adikmu dan puterimu itu." %ku tidak tahu benar, akan tetapi aku hendak mencari mereka di 'asha." 'ie 0&uw $ek mengangguk*angguk, lalu berkata kepada kedua &rang murid kep&nakannya. Kalian ke Kun* lun*pai dan sampaikan kepada kedua suheng tentang pesanku tadi, sesuai 1732 dengan tugas yang mereka berikan kepadaku, aku akan pergi ke 'asha dan karena t&ani& ini hendak mencari keluarganya di 'asha, maka biar aku menemaninya. Kasihan kalau ia harus melakukan perjalanan se&rang diri ke 'asha, hal itu amat berbahaya karena 'asha masih jauh dari sini." #ua &rang pendekar Kun*lun*pai itu mengangguk. 0aik, susi&k. Kami bes&k pagi akan berangkat, kembali ke Kun*lunpai. #an memang sebaiknya kalau anci ini ada temannya ke 'asha. Siapa tahu ger&mb&lan Kala (utih itu akan melakukan pengejaran. )arap susi&k berhati*hati karena mereka itu jahat sekali." 1733 %ku mengerti. 0agaimana, t&ani&, setujukah engkau apabila aku menemanimu melakukan perjalanan ke 'asha. Kebetulan sekali akupun hendak pergi ke sana." $entu saja, ahh, tentu aku merasa senang sekali, taihiap. $adinya aku hampir putus asa melihat betapa sukarnya mencari adikku, dan betapa barbahayanya perjalanan ini. %ku berterima kasih sekali kepadamu, taihiap." Sungguh engkau tahan uji dan juga bersemangat besar, t&ani&. 0agaimana mungkin dapat menemukan sese&rang dalam jarak yang begini jauh, dan akupun belum dapat memastikan apakah engkau akan dapat menemukan adikmu 1734 di 'asha. #i sana banyak terdapat &rang dan mencari sese&rang di antara &rang banyak di tempat yang besar1." %dikku mudah dicari. #ia1. dia mempunyai cacat, yaitu punggungnya berpunuk dan dia b&ngk&k1." $iba*tiba /iang Sun dan K&k )an saling pandang dan K&k )an segera berseru, 2anti dulu, enci. %pakah adikmu itu bernama Sie 'i&ng." Kini 'an )&ng yang terkejut dan memandang heran. 0enar sekali! 0agaimana engkau bisa tahu." %h, kiranya (endekar 0&ngk&k itulah adikmu, enci! $idak sukar menduga setelah engkau tadi mengatakan bahwa 1735 adikmu itu b&ngk&k. Engkau she Sie dan (endekar 0&ngk&k juga she Sie. Kami pernah bertemu dengan dia!" )ampir 'an )&ng bers&rak. Ia merasa gembira sekali. #i mana dia. 0agaimana keadaannya." +uga 'ie 0&uw $ek menjadi tertarik mendengar bahwa adik wanita ini yang dicari*cari itu disebut (endekar 0&ngk&k &leh dua &rang murid kep&nakannya. K&k )an, ceritakan tentang (endekar 0&ngk&k itu. %ku ingin sekali tahu karena belum pernah aku mendengar namanya." Kini /iang Sun yang menjawab. %ih, susi&k. #ia memang baru saja muncul di dunia kang*&uw, masih amat muda akan 1736 tetapi namanya cepat sekali menjadi terkenal. $entang ilmu kepandaiannya, ah, susi&k, kami berani mengatakan bahwa selama hidup belum pernah kami bertemu dengan se&rang pendekar yang memiliki ilmu kepandaian sehebat yang dimiliki (endekar 0&ngk&k! #ia lihai bukan main, susi&k sehingga kami berdua merasa seperti kanak*kanak t idak berdaya saja kalau dibandingkan dengan dia! Sayang sekali, enci, kami tidak tahu ke mana sekarang dia pergi, karena kami berjumpa dengan dia baru*baru ini di sebuah dusun di mana dia melakukan hal yang menggemparkan dan mengagumkan. 0ahkan dulu, 1737 ketika dia masih kecil, tujuh tahun yang lalu, kamipun pernah bertemu dengan dia. %kan tetapi, baiklah kami ceritakan saja pengalaman dua kali bertemu dengan adikmu yang aneh dan yang gagah perkasa itu, enci, agar susi&k juga mengetahui siapa adanya (endekar 0&ngk&k yang kami kagumi itu." /iang Sun dan K&k )an lalu menceritakan pengalaman mereka. ,ula*mula pengalaman mereka tujuh tahun yang lalu ketika mereka men&l&ng se&rang t&su yang diseret*seret &leh dua &rang pendeta 'ama +ubah ,erah. ,ereka baru pulang berbelanja untuk Kun*lun*pai dan waktu itu usia mereka baru 1738 dua puluh tahun. %kan tetapi, dua &rang pendeta 'ama itu ternyata lihai bukan main sehingga mereka berdua tidak berdaya dan r&b&h tert&t&k. ,ereka hampir dibunuh &leh dua &rang pendeta 'ama itu, akan tetapi t&su itu, yang tadi diseret*seret dan yang ternyata adalah se&rang sakti yang bernama (ek*in $&su, berbalik menyelamatkan mereka. $erjadi perkelahian antara (ek In $&su dan dua &rang pendeta 'ama itu. 2anti dulu, bukankah (ek*in $&su itu se&rang di antara )imalaya Sam '&jin." tanya 'ie 0&uw $ek yang banyak mengenal t&k&h )imalaya dan daerah barat. 1739 0enar, susi&k. (erkelahian itu hebat sekali, akan tetapi ketika dua &rang pendeta 'ama itu mengeluarkan ilmu sihir melalui suara nyanyian mereka, (ek*in $&su kewalahan dan hampir r&b&h. 7ntunglah, pada saat itu muncul (endekar 0&ngk&k, pada waktu itu hanya se&rang anak laki* laki berusia dua belas atau tiga belas tabun yang b&ngk&k, dan (ek*in $&su t&rt&l&nglah." %pa. #alam usia dua belas tahun sudah begitu lihainya." 'ie 0&uw $ek berseru heran dan kagum. $idak, susi&k. (ada waktu itu, dia belum pernah mempelajari silat, ataupun kalau pernah, masih dangkal sekali. 1740 %kan tetapi dia memang aneh dan cerdik. ,endengar dua &rang pendeta 'ama itu bernyanyi*nyanyi yang mengandung sihir sehingga (ek*in $&su kewalahan, anak itu lalu menggunakan bambu memukuli batu*batu sehingga suaranya bising sekali. Suara ini yang agaknya mengacaukan ilmu sihir dua &rang pendeta 'ama itu dan mereka kalah &leh (ek*in $&su dan melarikan diri. Itulah pertemuan kami yang pertama dengan (endekar 0&ngk&k." Sungguh menarik sekali!" kata 'ie 0&uw $ek kagum. %h, kasihan adikku. $aihiap, apakah dua &rang pendeta 'ama itu tidak marah karena mereka diganggu &leh Sie 1741 'i&ng." kata 'an )&ng. #ua &rang pandeta 'ama itu marah sekali dan mereka menyerang (endekar 0&ngk&k, akan tetapi (ek*in $&su yang sudah sadar kembali dari pengaruh sihir lalu membelanya dan berhasil mengusir dua &rang pendeta 'ama itu." #an bagaimana perjumpaan kalian untuk yang kedua kalinya dengan (endekar 0&ngk&k." (ertemuan kami dengan dia baru saja terjadi beberapa pekan yang lalu, di sebuah dusun di perbatanan $ibet. Ketika itu kami menjadi tamu kepala dusun yang sedang merayakan pesta pernikahan puteranya. %kan tetapi pernikahan itu gagal 1742 karena (endekar 0&ngk&k turun tangan mancampuri. Kiranya dia yang benar karena pernikahan dengan putera kepala dusun itu dipaksakan. Setelah mengetahui duduknya perkara, kami setuju akan tindakan (andekar 0&ngk&k yang menggagalkan pernikahan itu dan di dalam perjumpaan itulah dia mengenal kami berdua. $ernyata dia telah menjadi se&rang pendekar yang sakti!" 'an )&ng menarik napas panjang mendengar cerita dua &rang murid Kun*lun*pai itu. 3a, memang setelah pulang dari perantauannya, adikku telah memiliki ilmu kepandaian yang tinggi sekali. ,enurut pengakuannya, dia telah menjadi murid 1743 )imalaya Sam '&jin dan (ek*sim Sian*su." %hhh1.!" 'ie 0&uw $ek berseru dengan mata terbelalak panuh kasum. (antas saja adikmu itu menjadi se&rang pendekar yang sakti, t&ani&! Kiranya dia murid &rang*&rang yang sakti. ,enjadi murid )imalaya Sam '&jin sudah hebat apalagi menjadi murid (ek*sim Sian*su! %h, sungguh hebat sekali adikmu itu, t&ani&!" ,endengar pujian*pujian itu, 'an )&ng sama sekali tidak menjadi gembira, bahkan diam*diam ia merasa sedih sekali, mengingat akan nasib adiknya. Sejak kecil, adiknya sudah mengalani kesengsaraan, bahkan dibandingkan dengan dirinya 1744 sendiri, adiknya itu lebih tersiksa. $ersiksa lahir batin, bahkan kini sedang dicari &leh 0i Sian untuk dibunuh! Karena melihat 'an )&ng kelelahan, 'ie 0&uw $ek menghentikan percakapan mereka dan mempersilakan wanita itu untuk mengas&. #ia memberikan selimutnya dan 'an )&ng rebah miring dekat api unggun. Sebentar saja ia sudah tertidur karena memang ia sudah lelah sekali. 'ie 0&uw $ek masih bercakap*cakap lirih dengan dua &rang murid k&p&nakannya, akan tetapi tak lama kemudian merekapun mengas& dengan duduk bersila. 8&dw&8 ,ereka berdu% menunggang kuda berdampingan dan 1745 membiarkan kuda mereka berjalan perlahan menuruni bukit. 'ie 0&uw $ek membeli dua ek&r kuda di dusun yang baru mereka tinggalkan, di lereng bukit. 'an )&ng berterima kasih dan ketika ia hendak membayar harga kuda untuknya, pendekar itu mencegahnya. #iam*diam 'an )&ng semakin kagum kepada pendekar yang bertubuh tinggi besar itu. 'ie 0&uw $ek bukan saja gagah perkasa, pendiam, berwibawa dan tenang sekali, akan tetapi ternyata juga bersikap lembut dan s&pan terhadap dirinya. 0elum pernah pendekar itu menunjukkan sikap kasar ataupun melanggar kes&panan 1746 terhadap dirinya sepanjang melakukan perjalanan bersamanya, bahkan di waktu memandangnya, pendekar itu selalu membatasi diri. Karena senja telah tiba dan malam menjelang datang menggelapknn bumi, mereka terpaksa menghentikan perjalanan di kaki bukit itu. ,ereka memilih sebuah guha di daerah yang penuh batu gunung itu sebagai tempat melewatkan malam. ,ereka membuat api unggun di mulut guha dan setelah makan r&ti dan daging kering, minum anggur yang tidak begitu keras, mereka lalu duduk bercakapcakap di dalam guha. %pi unggun menghangatkan tubuh dan 1747 mengusir nyamuk. ,ereka duduk berhadapan, terhalang api unggun. ,elihat usia mereka, sepantasnyalah kalau ada &rang melihat mereka akan mengira bahwa mereka adalah sepasang suami isteri. Keduanya termenung, se&lah tenggelam dalam lamunan masing*masing. (adahal, diam*diam mereka itu saling memikirkan. 0agi 'an )&ng, perasaannya yang amat kagum dan tertarik kepada pendekar itu merupakan pengalaman yang baru pertama kali ia rasakan. Semenjak masih remaja, hati dan badannya telah direnggut secara paksa &leh 1748 mendiang 3auw Sun K&k. Kalaupun akhirnya timbul perasaan cinta kepada 3auw Sun K&k, hal itu adalah karena keadaan. Ia telah menjadi isterinya, bahkan telah melahirkan anak keturunannya, maka ia anggap sudah semestinya dan sewajarnyalah kalau ia bersikap setia dan mencinta suaminya. %kan tetapi betapa seringnya hatinya menderita nyeri yang amat hebat melihat sikap suaminya, pertama sikap Suaminya terhadap adiknya, dan kedua kalinya ketika mereka kehilangan anak mereka sikap suaminya menjadi teramat buruk, bahkan mulai memaki dan memukulnya. #an selama itu, sama sekali 1749 ia tidak pernah bergaul dengan pria lain, bahkan mengangkat muka memandangpun tak pernah. #an kini, setelah ia menjadi janda, setelah ia bebas, tiba*tiba saja, tanpa disangkanya, ia kini melakukan perjalanan berdua saja dengan se&rang pendekar yang dalam segala*galanya jauh berbeda dengan mendiang suaminya! Se&rang pendekar yang berkepandaian tinggi, berjiwa satria, yang s&pan santun dan lembut, namun keras dan jantan bagaikan seek&r rajawali atau seek&r naga jantan. #i lain pihak, 'ie 0&uw $ek juga tiada habis herannya 1750 melihat kenyataan yang terjadi pada hatinya. Semenjak kegagalan cinta pertama, dia tak pernah mau bergaul dengan wanita, bahkan ada kec&nd&ngan menganggap bahwa wanita tidak dapat dipercaya, bahwa di balik kehangatan dan kelembutan itu tersembunyi kepalsuan, di balik keindahan itu tersembunyi racun yang jahat. %kan tetapi mengapa kini dia demikian tertarik kepada wanita yang sudah menjadi janda ini, yang biarpun terg&l&ng cantik namun tidaklah luar biasa, bahkan kecantikannya sederhana. ,engapa timbul perasaan iba yang mendalam, juga perasaan kagum terhadap wanita ini 1751 yang mend&r&ngnya untuk membela dan melindunginya, kalau mungkin selama hidupnya. $&ani&, engkau mengas&lah, biar aku yang berjaga di sini," akhirnya 'ie 0&uw $ek berkata kepada wanita itu. %ku belum mangantuk, taihiap. Engkau mengas&lah biar aku yang berjaga. ,asa satiap kali kita bermalam di tempat terbuka, engkau saja yang melakukan penjagaan dan aku yang disuruh tidur." 'ie 0&uw $ek tersenyum. Sudah sepantasnya begitu. Sudah menjadi kewajiban pria sebagai yang lebih kuat untuk selalu menjaga dan melindungl wanita yang lemah." 1752 %kan tetapi aku tidaklah sedemiklan lemahnya, taihiap." 'ie 0&uw $ek mengangkat muka menatap wajah itu. ,ata itu! ,ata yang indah akan tetapi sinaraya seperti matahari tertutup awan hitam. #ia menarik napas panjang. $&ani&, ada sedikit permintaan dariku, harap engkau tidak berkeberatan untuk memenuhi permintaanku itu. "'an )&ng balas memandang, sinar matanya tajam menyelidik. 0agaimanapun percayanya kepada pendekar ini, pengalaman*pengalaman pahit selama dalam perjalanan karena ulah pria membuat ia berprasangka buruk dan berhatihati. $aihiap, permintaan apakah itu. %pa yang dapat kulakukan untukmu. $entu saja aku bersedia memenuhi kalau 1753 permintaanmu itu wajar dan baik." Setiap kali engkau menyebut taihiap kepadaku, aku merasa amat tidak enak. Kita melakukan perjalanan bersama, berarti kita senasib seperjalanan, menghadapi segala bahaya dan segala kemungkinan berdua. %kan tetapi sebutan yang kaupakai itu membuat aku merasa seperti kita ini saling berjauhan dan asing." %h, sungguh aneh. %ku sendiripun merasa tidak enak setiap kali engkau menyebut t&ani& kepadaku. Sebutan itu demikian mengh&rmati aku dan merendahkan dirimu." ,ereka saling pandang, lalu keduanya tersenyum. Kalau 1754 begitu, bagaimana kalau kita saling sebut seperti dua &rang sahabat baik, atau seperti anggauta keluarga. Kita seperti kakak dan adik, bagaimana kalau engkau menyebut aku t&ak& (kakak) dan aku menyebutmu siauw*m&i (adik perempuan)." 0iarpun wajahnya berubah merah dan jantungnya bardebar agak keras, namun 'an )&ng tersenyum dan mengangguk. 0aiklah, t&ak&. Sejak saat ini aku akan menyebutmu 'ie $&ak&." #an aku akan menyebutmu siawm&i Sie 'an )&ng, atau cukup dengan )&ng*m&i (adik )&ng) saja, bagaimana." Kembali mereka saling pandang dan 'an )&ng 1755 mengangguk. 'alu keduanya diam, se&lah*&lah mereka merasa sungkan dan rikuh setdah ada sedikit keakraban tadi. %khirnya, merasa tersiksa &leh kediaman mereka itu, 'ie 0&uw $ek bertanya. )&ng*m&i, aku masih merasa heran sekali mengingat ceritamu bahwa puterimu telah pergi. %pakah ia pergi bersama adikmu, (endekar 0&ngk&k itu." 'an )&ng menggeleng kepalanya dan kedua matanya kelihatan semakin sedih. Kalau saja mereka pergi berdua, pikir 'an )&ng, tentu hatinya tidak serisau sekarang ini. #ia pergi sendiri,t&ak&. Ia pergi untuk mencari panannya yang pergi lebih dahulu." 1756 )emm, sungguh berbahaya kalau begitu. #an sungguh berani sekali puterimu itu. Se&rang anak perempuan kecil pergi se&rang diri mencari pamannya, ke arah $ibet pula!" $iba*tiba 'ie 0&uw $ek memandang dengan mata terbelalak melihat betapa wanita yang duduk di seberang api unggun itu tertawa geli sambil menutupi mulut dengan punggung tangannya. Eh. Kenapa engkau tertawa geli, )&ng*m&i." )abis, engkau lucu sih, t&ak&. 0i Sian bukan se&rang anak kecil lagi! #ia sudah berusia delapan belas tahun dan ia bukan pula se&rang gadis lemah!" %h, tidak mungkin! %ku t idak percaya!" 1757 Kini 'an )&ng yang terbelalak dan memandang heran. %pa maksudmu, t&ak&. Engkau tidak percaya kepadaku. %pa kau kira aku memb&b&ng." #alam suaranya t&rkandung penasaran. Entah mengapa, hatinya terada nyeri kalau tidak dipercaya &leh pendekar itu. %ku tidak mengatakan engkau memb&h&ng, )&ng*m&i, akan tetapi siapa dapat percaya bahwa engkau mempunyai se&rang puteri yang berusia delapan belas tahun. %nakmu sendiri ataukan anak tiri, atau anak angkat." Eh. Kenapa begitu, t&ak&. $entu saja anakku sendiri!" Itulah yang tidak mungkin! Kalau puterimu itu berusia 1758 tujuh atau delapan tahun, baru masuk akal. %kan tetapi delapan belas tahun." Kini mengertilah 'an )&ng dan senyumnya manis sekali, matanya bersinar dan untuk sejenak kedukaan yang membayang di dalamnya menipis. 'ie*t&ak&, berapa kaukira usiaku sekarang." (aling banyak dua puluh lima tahun." Kembali 'an )&ng tertawa geli dan menutupi mulutnya dengan tangan, )i*hik, engkau lucu, t&ak&. 7murku tahun ini sudah tiga puluh t iga tahun." %pa. $idak mungkin sama sekali! Engkau1. sungguh tidak pantas berusia sebanyak itu!" $eriak 'ie 0&uw $ek penasaran 1759 sehingga 'an )&ng tertawa geli. 6anita mana yang tidak akan senang sekali hatinya melihat &rang lain, apalagi kalau &rang itu se&rang pria, yang dikaguminya pula, mengira ia jauh lebih muda daripada usianya yang sebenarnya. 'ie*t&ak&, aku yang mempunyai usia itu, tentu aku yang lebih tahu dan tidak b&h&ng." %ihhh1. maafkan aku. Sungguh mati sukar dipercaya bahwa engkau sudah berusia tiga puluh tiga tahun, )&ngm&i." 0ahkan sudah hampir tiga puluh empat tahun, t&ak&, mungkin malah lebih tua daripadamu." %h, tidak, tidak!" jawab 'ie 0&uw $ek cepat. 7siaku sudah tiga puluh enam tahun." 1760 $antu engkau sudah mempunyai beberapa &rang putera dan puteri, t&ak&, 0erapa banyak anakmu dan berapa usia anakmu yang pertama." 'ie 0&uw $ek menggeleng kepalanya. %ku tidak mempunyai anak, bahkan aku belum pernah menikah, )&ngm&i." %hh1.!" 'an )&ng menundukkan mukanya yang tiba*tiba menjadi kemerahan dan ia memaki dirinya sendiri mengapa begitu tak tahu malu untuk merasa girang mendengar bahwa pendekar itu belum menikah! Ingatlah engkau, tak tahu malu, makinya pada diri sendiri, engkau sudah janda dan memiliki anak yang sudah dewasa, sedangkan dia ini masih perjaka, 1761 se&rang pendekar besar yang budiman. +angan mengharapkan yang bukan*bukan! Kembali keduanya berdiam diri seperti tenggelam ke dalam lamunan yang lebih dalam lagi. Suasana semakin sunyi karena malam semakin larut. Ketika 'an )&ng menambahkan kayu bakar pada api unggun, gerakannya itu seperti menghidupkan lagi suasana yang tadinya seperti mati. 'ie 0&uw $ek s&perti sadar kembali dari lamunan. )&ng*m&i, berapakah usia adikmu yang berjuluk (endekar 0&ngk&k itu." #ia masih muda, t&ak&, baru dua puluh tahun lebih, paling banyak dua puluh satu tahun." 1762 )emm, sudah demikian lihainya walaupun masih amat muda. Kalau dia melakukan perjalanan se&rang diri ke $ibet, hal itu tidaklah aneh. %kan tetapi puterimu itu siapa namanya tadi." 0i Sian, 3auw 0i Sian." 2ah, 0i Sian se&rang gadis berusia delapan belas tahun, sungguh berbahaya melakukan perjalanan ke daerah ini. Sedangkan untuk engkau sendiri saja sudah amat berbahaya, apalagi untuk puterimu yang berusia delapan belas tahun." 'an )&ng tersenyum, senyum penuh kebanggaan. Kurasa tidak, t&ak&. 0iarpun usianya baru delapan belas tahun, akan 1763 tetapi 0i Sian memiliki ilmu silat yang jauh lebih tinggi daripada aku, atau bahkan mendiang ayahnya, bahkan pula, kurasa tidak kalah jauh dibandingkan Sie 'i&ng." %pa." Kembali 0&uw $ek terbelalak. Sudah terlalu sering dia mendengar hal*hal yang amat aneh dan tidak terduga dari janda muda yang manis ini. Selihai (endekar 0&ngk&k. 6ah, hebat! ,urid siapakah puterimu itu, )&ng*m&i." #i dalam hatinya, sukar untuk dapat mempercayai keterangan 'an )&ng tentang puterinya itu. ,enurut pengakuannya, 0i Sian menjadi murid se&rang pertapa sakti yang berjuluk K&ay $&jin." 1764 0enarkah." Kembali pandekar itu terkejut. 2ama besar K&ay $&jin amat terkenal di daerah barat dan utara! #ia se&rang pertapa sakti yang namanya sejajar dengan nama basar (ek*simSian*su." ,emang benar, t&ak&. ,enurut keterangan 0i Sian, gurunya itu memang sute dari (ek*sim Sian*su guru Sie 'i&ng." (endekar itu tertegun kagum, lalu menarik napas panjang. Sungguh hebat sekali! Engkau memiliki keluarga yang hebat, )&ng*m&i. %ku jadi semakin tertarik untuk mengetahui riwayatmu dan keadaan keluargamu. Kalau b&leh aku 1765 bertanya, kenapa suamimu meninggal dalam usia yang masih muda. %pakah karena penyakit." Sejenak 'an )&ng menunduk dan berdiam diri. 0agaimana ia dapat menjawab. Sampai lama ia tak mengeluarkan suara. ,aafkan aku banyak*banyak, )&ng*m&i, kalau pertanyaanku tadi terlalu lancang dan tidak menyenangkan hatimu, maafkan dan engkau tidak perlu menjawabnya." #i dalam suara itu terkandung keluhan. 'an )&ng mengangkat mukanya menatap wajah pendekar itu. $idak, ia tidak perlu menyembunyikannya. 0ahkan ia perlu menceritakan kepada pendekar itu, &rang yang telah mendapat keparcayaannya, 1766 bahkan yang bersedia mengantar dan membantunya sampai ia dapat bertemu dengan adiknya atau puterinya. Ia merasa bahwa pendekar yang duduk bersila di depannya itu bukan &rang lain lagi, ia sudah merasa demikian akrab, apalagi setelah bercakap*cakap malam ini, setelah mereka saling menyebut t&ak& dan siauw*m&i. %khirnya 'an )&ng menarik napas panjang. %kulah yang minta maaf, t&ak&, karena aku tadi telah meragukannya. 0aiklah, akan kukatakan kepadamu. Suamiku itu1. tewas karena terbunuh &rang." %hhh!" 'ie 0&uw $ek mangepalkan tinju, memandang 1767 dengan penasaran dan kasihan sekali. Siapakah penjahat yang telah berani melakukannya, )&ng*m&i. 0agaimana si jahat itu berani melakukannya kalau di sana terdapat adik kandungmu dan puterimu yang memiliki ilmu kepandaian tinggi." 'an )&ng menggeleng kepalanya. $idak diketahui siapa pembunuhnya, 'ie*t&ak&." %ku akan menyelidikinya! %ku akan menangkap pembunuh jahanam itu untukmu, )&ng*m&i! 'alu1. mengapa adikmu malah pergi, juga puterimu. %pakah mereka berdua itu sudah pergi ketika peristiwa itu terjadi. %pakah mereka tidak tahu 1768 akan pembunuhan itu." 'an )&ng menarik napas panjang. Karena 0&uw $ek membantunya mencari adiknya dan puterinya, maka akhirnya ia tentu akan mengetahuinya, dan pendekar itu sudah terlibat dalam urusan keluarganya. ,ereka berdua tahu, t&ak&. +usteru karena pembunuhan itulah mereka pergi meninggalkan rumah. 0i Sian, puteriku itu, menuduh bahwa adikku Sie 'i&ng yang membunuh ayahnya. Karepa tuduhan ini, Sie 'i&ng melarikan diri dan anakku itu melakukan pengejaran, mencari pamannya untuk dibunuh, untuk membalas dendam kematian ayahnya." 1769 %h1. ahh1.!" 0&uw $ek kini t idak mampu bicara lagi. $arlalu berat peristiwa yang menimpa keluarga janda ini, pikirnya dan dia merasa terharu, juga bingung dan tak tahu harus berkata apa lagi. %khirnya dia hanya mengeluh, )&ng*m&i1. sungguh kasihan sekali engkau. Keluargamu hebat, akan tetapi juga tertimpa malapetaka yang hebat pula. Sungguh membuat aku merasa penasaran, )&ng*m&i. %dikmu demikian lihai, juga puterimu, akan tetapi suamimu dapat dibunuh &rang, dan sekarang puterimu malah mengejar* ngejar pamannya yang dituduh melakuken pembunuhan itu. 1770 Sebetulnya bagaimana duduknya perkara, )&ng* m&i. ,aukah engkau menceritakan kepadaku. (ercayalah, aku siap untuk membantu, sedapat mungkin akan kub&ngkar rahasia itu yang meliputi seluruh keluargamu. ,enurut keterangan dua &rang murid kep&nakanku, (endekar 0&ngk&k adalah se&rang pendekar budiman yang hebat, bagaimana mungkin membunuh kakak iparnya sendiri." $adinya1. aku sendiri percaya bahwa dia yang membunuh suamiku, tapi1. tapi sekarang tidak lagi1." 'ebih aneh lagi kalau begitu. 6ahai, )&ng*m&i, ternyata dirimu dilingkari banyak rahasia sehingga membuat aku 1771 beberapa kali terheran*heran dan terkejut mendengar keteranganmu." Sudah kepalang basah, pikir 'an )&ng. Ia harus menceritakan segalanya. $erserah kepada pendekar ini kalau nanti akan berubah pandangan terhadap dirinya. Ia tertarik kepada pendekar ini dan kalau ia menghendaki pergaulan yang jujur, iapun harus terbuka dan jujur. (endekar itu harus mengenal dirinya, mengenal riwayatnya dan ia tidak perlu menutupi rahasia, yang paling buruk sekalipun! Ia sudah nekat karena ia ingin dikenal benar &leh pendekar itu, dikenal semua keadaannya sehingga ia dapat melihat bagaimana 1772 nanti sikap pendekar itu terhadap dirinya. 0erubahkah. ,emandang rendahkah. 0iarlah, ia akan menghadapi segala resik&nya. 'ie*t&ak&, terus terang saja, riwayat hidupku penuh dengan n&da dan baru kepadamu se&ranglah aku akan menceritakannya. $erserah kemudian bagaimana tanggapanmu. 4iwayatku dimulai dengan terbunuhnya ayah dan ibu kami &leh se&rang musuh besar. %yah kami bernama Sie Kian atau juga disebut Sie Kauwsu, se&rang guru silat bayaran di k&ta $i&ng*cin. Karena ayah kami suka menentang kejahatan, maka dia banyak dimusuhi &rang jahat dan pada 1773 suatu hari, se&rang penjahat yang mendendam kepada ayah kami, telah datang dan membunuh ayah dan ibu kami. Ketika itu aku berusia lima belas tahun dan adikku, Sie 'i&ng, berusia sepuluh bulan." Ia herhenti sebentar dan bergidik ketika membayangkan peristiwa itu. 'ie 0&uw $ek yang sudah merasa kasihan mendengar wanita itu kehilangan suami yang dibunuh &rang, kini memandang dengan terharu. 0etepa buruk nasibnya, ketika remaja sudah kehilangan ayah bunda yang dibunuh &rang. Sungguh keji penjahat itu!" k&mentarnya. Sie 'an )&ng tersenyum, senyum yang pahit sekali. 'ebih 1774 dari pada keji, t&ak&. Setelah membunuh ayah ibu kami, dia bahkan memaksaku untuk melayaninya dengan mengancam akan membunuh adikku yang berusia sepuluh bulan itu kalau aku men&lak keinginannya yang k&t&r. ,elihat adikku yang masih bayi itu dibawah ancaman g&l&k, apa yang dapat kulakukan selain menyerah. %ku menyerah. t&ak&, demi menyelamatkan adikku." 6ajah yang jantan itu berubah menjadi kemerahan, matanya mengeluarkan sinar menc&r&ng dan 0&uw $ek mengepal tinju. +ahanam keparat! Kalau aku bertemu dengan jahanam itu, akan kuhancurkan kepalanya!" 1775 ,elihat kemarahan pendekar itu, kembali 'an )&ng tersenyum, dan senyumnya masih pahit sekali. Sebaiknya kulanjutkan riwayatku, t&ak&. ,usuh itu lalu membawaku pergi meninggalkan k&ta kami, dan dia memaksa aku menjadi isterinya dengan ancaman yang sama, yaitu kalau aku men&lak, Sie 'i&ng akan disembelihnya. %ih, t&ak&, kalau saja tidak ada adikku yang masih bayi terancam maut mengerikan, aku takkan takut menghadapi ancamannya, aku lebih suka mati daripada harus menyerah. (ercayakah engkau, t&ak&." %ku percaya, aku percaya1. aih, si keparat!" kata 0&uw $ek. 1776 Setelah aku menjadi isterinya, dia meninggalkan pekerjaan sesat dan berdagang di k&ta Sung*jan, dan harus kuakui bahwa sikapnya terhadap diriku amat baik dan menyayang. %kan tetapi diapun maklum bahwa kalau dia mengganggu adikku, tentu aku akan membunuh diri. Sampai akhirnya aku melahirkan 0i Sian, puteriku itu1." )emm1." 0&uw $ek mengerutkan alisnya dan tidak lagi berani memberi k&mentar. 0agaimana dia dapat memaki lakilaki yang telah m&njadi suami 'an )&ng, bahkan menjadi ayah kandung puterinya. Keadaan menjadi semakin membingungkan dan ruwet, dan dia merasa semakin kasihan 1777 kepada wanita di depannya itu. 0ahkan untuk menghapus makian*makiannya tadi, dia berkata lirih, )emm, dia telah menjadi se&rang suami dan ayah yang baik1." 'an )&ng menggeleng kepalanya. 2ampaknya saja begitu, t&ak&. %kan tetapi, dia tetap se&rang yang amat jahat. #ia selalu merasa takut kalau*kalau kelak Sie 'i&ng, adikku itu, akan tahu tentang pembunuban yang dilakukan terhadap &rang tua kami, dia takut kalau Sie 'i&ng kelak membalas dendam. ,aka, kalau dia mengajarkan silat kepada 0i Sian, dia melarang Sie 'i&ng belajar silat. #an baru sekarang aku 1778 dapat menduga bahwa Sie 'i&ng menjadi cacat, menjadi b&ngk&k, tentu karena perbuatan dia pula! 3ang kuketahui ketika itu hanya bahwa Sie 'i&ng jatuh sakit keras dan setelah sembuh dia menjadi b&ngk&k." %hhh1.! )emmm1.!" $adinya 0&uw $ek ingin memaki lagi, akan tetapi mengingat bahwa yang akan dimaki itu suami wanita ini, dia tidak jadi dan hanya menggeleng* geleng kepalanya. %gaknya, Sie 'i&ng menyadari bahwa dia dibenci kakak iparnya, maka ketika dia berusia dua belas atau tiga belas tahun, dia minggat dari rumah kami dan tak lama setelah itu, 1779 puteri kami, 0i Sian, bertemu dengan K&ay $&jin dan dibawa pergi sebagai muridnya. 2ah, setelah adikku dan puteriku pergi, berubahlah kembali watak suamiku itu, t&ak&. #ia se&lah*&lah seek&r harimau yang menanggalkan ked&k d&mbanya. #ia menjadi kejam, kasar dan suka mulai mab&kmab&kan dan melacur. #ia mulai suka memaki dan memukuli aku. %hh1. kalau saja tidak ingat kepada puteriku, mungkin tak kuat aku menahan derita itu1." 6anita itu berhenti dan menutupi mukanya, akan tetapi ia tidak menangis. 'ie 0&uw $ek memandang dengan tubuh diam tak bergerak, seperti 1780 patung. #ia tidak tahu lagi harus bersikap bagaimana dan berkata apa. $ak lama kemudian 'an )&ng menurunkan kedua tangan dari depan mukanya dan wajahnya agak pucat, akan tetapi ia tidak menangis. Ketika ia memandang kepada 0&uw $ek yang kelihatan diamseperti patung, ia melanjutkan. Selama tujuh tahun aku menderita. )arta kamipun dihamburkan &leh suamiku itu dan akupun tidak berdaya. %ku se&lah hanya hidup untuk menantl pulangnya anakku dan adikku. #an pada suatu hari, setelah tujuh tahun lewat, muncullah Sie 'i&ng yang telah menjadi se&rang pemuda berusia 1781 dua puluh tahun." #an menjedi se&rang pendekar yang sakti yang dijuluki (endekar 0&ngk&k." 0enar, dan melihat Sie 'i&ng, suamiku menjadi marah dan hendak memukulnya. %kan tetapi dangan mudah Sie 'i&ng mengalahkannya tanpa melukainya. Sama sekali suamiku tidak berdaya melawan Sie 'i&ng yang menjadi sakti itu." #an adikmu tidak tahu bahwa suamimu itu yang membunuh ayah ibu kalian." 'an )&ng menggeleng kepalanya. Ketika peristiwa itu terjadi, dia baru berusia sepuluh bulan, dan ketika tubuhnya menjadi cacat, diapun masih kecil. #ia sama sekali tidak tahu, 1782 dan akupun tentu saja merahasiakan hal itu. %kan tetapi, Sie 'i&ng melihat betapa harta kami telah habis dan betapa aku mendapatkan perlakuan buruk dari suamiku. 0ahkan mereka bentr&k ketika suamiku memukuliku dan Sie 'i&ng melindungiku. #an beberapa hari kemudian, tiba* tiba puteriku, 0i Sian pulang!" 6ajah 'an )&ng agak berseri ketika ia teringat akan peristiwa itu. #an ia telah menjadi se&rang gadis yang sakti pula, murid K&ay $&jin." kata 0&uw $ek, mulai dapat menggambarkan keadaan keluarga wanita itu. 0enar, t&ak&. Ia berusia delapan belas tahun, menjadi 1783 se&rang gadis yang cantik dan memiliki ilmu kepandaian yang tinggi. #an iapun gembira sekali bertemu dengan pamannya. Kautahu, t&ak&, diantara adikku dan puteriku yang usianya hanya selisih dua tiga tahun itu terdapat hubungan yang amat akrab dan mereka itu saling menyayang karena mereka tumbuh besar bersama*sama. 0i Sian pulang ditemani sutenya yang bermalam di luar rumah kami, di rumah penginapan." 6anita itu berhenti lagi dan 0&uw $ek dengan tenang menanti kelanjutan cerita itu karena dia merasakan datangnya suatu peristiwa yang paling hebat, yaitu kematian suami wanita itu. 1784 Kemudian, tiba*tiba saja terjadi peristiwa itu, t&ak&," kata 'an )&ng se&lah*&lah dapat membara pikiran pendekar itu dan menjawabnya. Siang hari itu suamiku pergi dan pada malam harinya dia dibunuh &rang." Kembali 'an )&ng diam dan kini ia nampak demikian berduka. #an engkau tentu sangat berduka, )&ng*m&i." 'an )&ng mengangkat mukanya dan sejenak mereka saling pandang. 'an )&ng lalu mengerutkan alisnya. ,ungkin engkau akan menganggap aku jahat, t&ak&. %kan tetapi terus terang saja aku tidak berduka atas kematiannya. %khir*akhir itu dia mendatangkan kesan buruk sekali dalam hatiku karena 1785 sikapnya selama tujuh tahun itu. 3ang membuat aku berduka adalah karena 0i Sian menuduh Sie 'i&ng yang melakukan pembunuhan itu dan ia menyerang Si 'i&ng mati* matian untuk membalas dendam!" )emm, sepatutnya gadis itu menyadari akan kejahatan ayahnya yang telah membunuh &rang tua (endekar 0&ngk&k!" kata 0&uw $ek penasaran. Gadis itu puteriku, t&ak&1." %h, maafkan aku, )&ng*m&i, riwayatmu demikian mencekam hatiku sehingga aku lupa diri. 'alu bagaimana kelanjutannya, )&ng*m&i." Ketika diserang 0i Sian, Sie 'i&ng lalu pergi melarikan diri. $ak lama kemudian, 0i Sian juga pergi melakukan 1786 pengejaran." #an puterimu itu tidak tahu bahwa ayahnya adalah pembunuh &rang tua ibunya dan pamannya." 'an )&ng menggeleng kepalanya. 0agaimana aku dapat menceritakan hal itu kepadanya, t&ak&. $entu hal itu akan menghancurkan hatinya, karena bagaimanapun juga, suamiku itu adalah ayah kandungnya." 'ie 0&uw $ek termenung. ,emang serba salah dan serba susah bagi wanita yang malang ini, pikirnya. %kan tetapi, tentu (endekar 0&ngk&k sudah mengetahui rahasia itu maka dia membunuh musuh besarnya." 'an )&ng menggeleng kepalanya. Kurasa tidak begitu. 1787 ,emang, setelah terjadi pembunuhan, akupun mengira demikian. %kan tetapi, dia tidak tahu akan rahasia itu, buktinya setelah kuceritakan, baru dia mangetahuinya! #ia menyanggal bahwa dia telah membunuh kakak iparnya, dan diapun baru tahu akan rahasia itu setelah aku bercerita kepadanya." 'alu bagaimana puterimu menuduh dia sebagai pembunuh ayahnya." Karena sebelumnya, ayahnya mengatakan bahwa Sie 'i&ng mmukulnya, dan dalam keadaan mab&k dia minta agar 0i Sian membalaskan penghinaan itu. #an pada saat 1788 terjadinya pembunuhan, 0i Sian melihat bayangan se&rang yang b&ngk&k di taman, se&rang b&ngk&k yang bert&peng, dan 0i Sian manemukan t&peng itu. ,aka, ia menuduh pamannya sebagai pembunuh. %h, itulah yang menyusahkan hatiku, t&ak&. 0agaimana kalau mereka saling jumpa dan anakku itu nekat menyerang dan hendak membunuh pamannya. Karena itulah, maka aku nekat melakukan perjalantn ini, untuk mencari mereka dan untuk membujuuk puteriku agar jangan memusuhi Sie 'i&ng karena sekarang aku yakin bahwa bukan Sie 'i&ng yang membunuh suamiku." 1789 Eh. 0agaimana engkau bisa yakin, )&ng*m&i." 'an )&ng lalu menceritakan tentang penyelidikannya ke rumah pelesiran, tentang segala keterangan yang diper&lehnya dari para pelacur yang pada hari terakhir itu melayani suaminya. 'ie 0&uw $ek mendengarkan dengan penuh kagum. 6anita ini selain tabah, juga amat cerdik, pikirnya. #ari keterangan itu aku yakin bahwa adikku t idak membunuh kakak iparnya, t&ak&. Kalau dia yang membunuh, tidak perlu dia bert&peng, dan tidak perlu pula dia berpurapura kepadaku. #ia memang belum pernah mengetahui rahasia itu sebelum mendengar dariku. Kalau bukan dia yang 1790 membunuhnya, berarti si pembunuh sengaja menyamar sebagai se&rang yang b&ngk&k dan mengenakan t&peng. $idak sukar menyamar sebagai &rang berpunuk dan b&ngk&k, ting 6ebsite http<==kang-usi.c&m= gal mengganjalkan sesuatu di punggungnya. $entu saja dia bert&peng untuk menutupi wajahnya agar jangan ada yang tahu bahwa dia bukanlah Sie 'i&ng. +elas dia sengaja membunub dan melempar :tnah kepada adikku. #an penyelidikanku ke rumah pelacuran itu membuktikan bahwa memang ada yang membunuh suamiku. #ia bukan lain adalah sute dari 0i Sian." 1791 )emmm1." 'ie 0&uw $ek meraba*raba jengg&tnya yang terpelihara rapi. (endapatmu itu memang nampaknya tepat )&ng*m&i. $e&rimu juga masuk di akal. )anya ada satu hal yang meragukan. Kalau benar seperti yang kausangka bahwa yang membunuh suamimu adalah sute dari puterimu, lalu apa alasannya. ,engapa dia membunuh suamimu yang baru dijumpainya." %kupun sudah memikirkan hal itu dan menemukan jawabannya. %ku dapat melihat bahwa sute dari puteriku yang namanya kalau tidak salah /&a 0&ng Gan, yang usianya lebih 1792 tua dari puteriku walaupun dia sutenya, agaknya jatuh cinta kepada 0i Sian. Sebagai &rang yang jatuh cinta dan mengharapkan cintanya terbalas, tentu saja dia ingin selalu kelihatan sebagai se&rang pemuda yang baik, bukan." 0&uw $ek mengangguk, menatap tajam karena dia mengikut i dengan penuh perhatian dan amat tertarik. 2ah, dalam penyelidikanku itu, aku mendengar bahwa 0&ng Gan itu juga berada di rumah pelacuran ketika suamiku ke sana. ,ereka saling melihat walaupun 0&ng Gan pura*pura tidak mengenalnya. (ertemuan itulah yang menjadi alasan mengapa pemuda itu membunuh ayah 0i Sian. $entu dia 1793 khawatir kalau*kalau 0i Sian akan mendengar dari ayahnya bahwa dia melacur di rumah pelacuran! #an karena dia pun memiliki ilmu kepandaian tinggi sebagai murid K&ay $&jin, maka dengan mudah dia melakukan pembunuhah itu dan menyamar sebagai Sie 'i&ng. #engan memakai ked&k dan mengganjal punggungnya menjadi b&ngk&k, mudah saja dia menjatuhkan :tnah kepada Sie 'i&ng. 2ah, bagaimana pendapatmu, t&ak&." 'ie 0&uw $ek masih memandang dengan kagum dan mendengar pertanyaan itu dia mengangguk* angguk. Kuat 1794 juga alasan itu, )&ng*m&i. #an mengapa engkau melakukan pencarian ke daerah $ibet. %pakah engkau sudah yakin bahwa adikmu dan puterimu itu pergi ke $ibet. #an di mana pula adanya sute dari puterimu itu." /&a 0&ng Gan pergi bersama 0i Sian, agaknya hendak membantunya menghadapi Sie 'i&ng. (ernah Sie 'i&ng bercerita kepadaku bahwa dia diberi tugas &leh para gurunya untuk melakukan penyelidikan terhadap para pendeta 'ama di $ibet, entah untuk apa aku tidak tahu. Karena teringat akan keterangannya itulah aku mencari ke daerah ini dan hendak pergi ke 'asha." 1795 'ie 0&uw $&k diam*diam terkejut dan juga girang. Kiranya (endekar 0&ngk&k menertma tugas dari guru* gurunya dan tugasnya itu sama benar dengan tugas yang dia terima dari Kun*lun*pai, menyelidiki keadaan para pendeta 'ama di $ibet yang memusuhi Kun*lun*pai! #iapun pernah mendengar dalam perantauannya di daerah ini bahwa para pendeta 'ama di $ibet memusuhi para pertapa dan terutama para t&su di )imalaya sehingga banyak t&su yang menyelamatkan diri meninggalkan (egunungan )imalaya. %gaknya tugas (endekar 0&ngk&k yang menyelidiki para pandeta 'ama itu ada 1796 hubungannya dangan hal itu. Setelah mendangar riwayatmu, aku sekarang jelas mengapa engkau pergi se&rang diri mencari puterimu dan adikmu di daerah yang berbahaya ini, )&ng*m&i. +angan khawatir, aku akan membantumu mencari mereka sampai dapat. Sukurlah kalau belum terjadi apa*apa antara adikmu dan puterimu. %kan tetapi menurut pengetahuanmu, siapa diantara mereka yang lebih lihai, )&ng*m&i." Kukira Sie 'i&ng lebih lihai, akan tetapi akupun yakin bahwa dia tidak mungkin mau melawan kep&nakan yang amat disayangnya itu. %ku khawatir sekali, t&ak&." Kalau begitu, yang penting adalah mencari dan 1797 menemukan puterimu, )&ng*m&i. Engkau harus menceritakan senua rahasia itu kepadanya, tentang pembunuhan terhadap ayahnya yang dilakukan sutenya sendiri, bukan &leh pamannya." 'an )&ng mengangguk lemah. %kan kulakukan itu, walaupun hal itu pasti akan sangat menyedihkan hatinya." ,alam telah larut dan 'an )&ng dipersilakan mengas& dan tidur, sedangkan 0&uw $ek berjaga di depan guha, dekat api unggun. #ia semakin tertarik kepada 'an )&ng. $ak dapat dia menyalahkan 'an )&ng yang dahulu terpaksa menyerahkan diri kepada pembunuh &rang tuanya itu untuk menyelamatkan 1798 adik kandungnya. Sungguh terkutuk perbuatan ayah 0i Sian itu, akan tetapi dia sudah mati dan memang sepatutnya kalau dia mati terbunuh. 5rang yang amat jahat! #an diapun menjadi semakin kagum kepada (endekar 0&ngk&k, dan ingin sekali mendapat kesempatan untuk berjumpa dengan pendekar itu. 0ukan saja untuk berkenalan, akan tetapi juga untuk1. membicarakan s&al keputusan hatinya. Setelah mendengarkan riwayat 'an )&ng, sudah bulat tekadnya untuk meminang janda ini menjadi isterinya! 8&dw&8 Semua mata memandang, semua kepala men&leh ketika 1799 Sie 'i&ng dan 'ing 'ing memasuki kedai makanan itu. 'ing 'ing adalah sebrang gadis yang terlampau menarik untuk dilewatkan begitu saja &leh mata pria. #an temannya, Sie 'i&ng, juga se&rang pemuda yang terlampau aneh dengan cacatnya, sehingga semua &rang tertarik untuk memandangnya. ,ereka memasuki sebuah kedai makan di k&ta 2am*leng yang berada di sebelah barat k&ta besar 'asha pada tengah hari itu untuk makan siang. Se&rang pelayan kedai menyambut mereka dan membawa mereka ke sebuah meja k&s&ng di sudut kanan, diikuti pandang mata belasan &rang 1800 tamu yang sedang duduk makan di kedai itu. Segera terdengar suara bisik*bisik, bahkan ada yang agak keras diselingi tawa sehingga terdengar sepenuhnya &leh pendengaran Sie 'i&ng yang tajam terlatih, dan terdengar sebagian &leh 'ing 'ing. %mb&i1. manisnya1.!" 'ihat bentuk tubuhnya1. seperti kijang emas1.!" ,atanya1. ah, begitu jeli seperti bintang kej&ra!" Kalau aku, yang paling menarik adalah mulutnya. 'ihat, bibirnya tipis merah segar, seperti buah masak membikin gemes!" Sayang ya, gadis sem&lek itu ditemani se&rang1. ha*ha, seek&r m&nyet!" 1801 0ukan m&nyet, dia setan b&ngk&k yang baru muncul dari kuburan, ha*ha!" Siapa tahu, dia hanya pelayannya saja!" %tau saudaranya!" $idak mungkin dia suaminya atau pacarnya. )uh, seperti &nta begitu, mana mungkin berpasangan bidadari." Sie 'i&ng diam saja, akan tetapi dia merasa betapa jantungnya seperti ditusuk*tusuk. #ia tidak dapat merasa sakit hati lagi kalau dirinya diper&l&k &rang. #ia sudah yakin sepenuhnya akan keburukan dirinya yang cacat. #ia pun tidak iri atau cemburu mendengar pria*pria itu memuji* muji kecantikan 'ing 'ing. ,emang 'ing 'ing se&rang gadis yang 1802 manis sekali. %kan tetapi semua &l&k*&l&k itu membuka matanya, menekan batinnya, membuat dia sadar sepenuhnya bahwa dia tidak pantas bersanding dengan 'ing 'ing! %palagi mencintanya! Sungguh dia tidak tahu diri. (ria cacat seperti dia mana pantas menjadi pacar atau suami se&rang gadis semanis 'ing 'ing. ,ereka itu benar dalam &l&k* &l&k mereka. ,enjadi pelayan 'ing 'ing saja tidak patut kalau melakukan perjalanan bersama seperti itu. )anya akan menyeret 'ing 'ing dalam kerendahan dan membuat 'ing 'ing menjadi bahan &l&k*&l&k &rang lain. 1803 'ing 'ing hanya dapat mendengar sebagian saja, akan tetapi cukup membuat kedua pipinya menjadi merah sekali. Ingin rasanya ia memaki*maki para tamu itu. ,ereka berani merendahkan dan menghina (endekar 0&ngk&k! Ingin ia membujuk Sie 'i&ng agar menghajar mereka itu, agar terbuka mata mereka siapa adanya pemuda b&ngk&k yang mereka pandang rendah dan hina itu! %kan tetapi ia sudah cukup mengenal watak (endekar 0&ngk&k, tahu bahwa bujukannya takkan berhasil. (endekar 0&ngk&k terlalu rendah hati dan panyabar. Ketika ia melirik, ia melihat betapa Sie 'i&ng sama 1804 sekali t idak terpengaruh semua ejekan itu, se&lah* &lah tidak pernah mandengarnya. #iam*diam 'ing 'ing merasa penasaran, walaupun kagum. 7ntuk melampiaskan rasa penasaran hatinya, iapun berkata dengan suara agak dikeraskan kepada Sie 'i&ng. 'i&ng*k&, kedai di sini cukup enak tempatnya, ya. Entah bagaimana dengan hidangannya, dan sayangnya, banyak sekali lalat k&t&r di sini!" Sie 'i&ng memandang kepadanya dan menahan senyumnya. $empat itu memang tidak amat bersih, akan tetapi juga tidak banyak lalat k&t&r seperti yang dikatakan 'ing 1805 'ing dan dia mengerti bahwa gadis itu menjadi panas hatinya mendengar &l&k*&l&k para tamu itu. #i antara para tamu ada seger&mb&lan pemuda berusia lebih dua puluh lima tahun yang duduk di meja sebelah mereka, jumlah mereka ada tiga &rang dan mereka tadi juga mengeluarkan kata*kata pujian terhadap 'ing 'ing dangan sikap berani dan berandalan. ,endengar ucapan 'ing 'ing, se&rang di antara mereka terkekeh. 6ah, kita dianggap lalat k&t&r! )a*ha, kalau aku benar menjadi lalat, aku akan terbang dan hinggap di pipinya untuk mencuri cium, atau di bibirnya yang akan kugigit dengan 1806 gemas!" Kawan*kawannya tertawa mendengar kelakar yang kurang ajar itu. 'i&ng*k&, yang membikin aku tidak kuat dan muak tentang lalat*lalat itu adalah suaranya. ,ari kita pergi mencari kedai lain saja, 'i&ng*k&!" kata pula 'ing 'ing, kini lebih marah lagi. )a*ha, kawan*kawan. Kita tiga ek&r lalat akan selalu terbang mengikutinya. Setuju." %kur1.!" seru teman*temannya pula. 'ing 'ing tak dapat menahan lagi kemarahannya walaupun Sie 'i&ng memberi isyarat dengan kedipan mata agar gadis itu diam. Ia bangkit berdiri dan memanggil pelayan. )ei, bung pelayan, ke sinilah!" 1807 Ketika pelayan datang, 'ing 'ing berkata sambil melirik ke arah meja di sebelah di mana tiga &rang pemuda berandal itu duduk. 0ung pelayan, kalau engkau tidak mau mangusir lalat kuning di sana itu, aku tidak jadi makan di sini. #ia k&t&r sakali, menjijikkan!" Sie 'i&ng hendak mencegah, namun gadis itu sudah terlanjur bicara, bahkan kini terang*terangan 'ing 'ing memandang dengan mata mel&t&t kepada pemuda berpakaian kuning, se&rang di antara mereka bertiga itu. $entu saja si pelayan menjadi salah tingkah dan tidak tahu harus berbuat 1808 apa. Ketika si baju kuning itu bangkit dengan marah dan bersama dua &rang temannya menghampiri meja 'ing 'ing, pelayan itu mundur dan pergi ketakutan. Si baju kuning kini menghampiri 'ing 'ing dan sambil tersenyum mengejek dia berkata. 2&na manis, berani engkau menghinaku, ya. Kalau sekarang juga kupeluk kau, kucium pipimu dan kugigit bibirmu, engkau mau apa. ,au mengandalkan pengawalmu yang b&ngk&k ini. )ay& minta maaf kepadaku, kalau tidak, akan kucium pipimu!" (ada saat itu, Sie 'i&ng bangkit berdiri karena dia khawatir 1809 kalau pemuda itu benar*benar melaksanakan ancamannya. 0erdirinya sudah terlalu dekat dan sekali tangannya menjangkau, dia tentu akan dapat merangkul 'ing 'ing yang kelihatan marah dan berani itu. )arap sam*wi suka bersabar dan maafkan kami. Kalau mulai saat ini sam*wi (kalian bertiga) tidak menyinggung kami, tentu kamipun tidak akan berani menyinggung sam*wi. ,aafkanlah kami dan habiskan perkara yang tidak ada artinya ini sampai di sini saja." Sikap dan ucapan Sie 'i&ng ini dinilai sebagai pernyataan takut &leh tiga &rang pemuda berandal itu. %pa kau bilang. 1810 ,ana bisa kami memaafkan begitu saja! 2&na ini harus minta maaf kepada kami, dan engkau ini &nta b&ngk&k harus berlutut minta maaf kepada kami, baru kami mau sudah!" Sie 'i&ng mangerutkan alisnya. #ia tidak ingin mencari keributan, akan tetapi kalau dia disuruh minta maaf sambil berlutut, tentu saja dia tidak sudi. )arap sam*wi tidak bersikap begitu. Kami adalah pendatang yang tidak ingin mencari permusuhan." 5nta b&ngk&k, engkau mencari permusuhan aku t idak takut! $idak mencari pun, kami yang mencari permusuhan danganmu! )ay& ke sini rasakan hajaran kami!" kata si baju kuning. 1811 (ada saat itu, terdengar suara yang parau dan dalam, namun nyaring sehingga terdengar &leh semua tamu kedai makan itu. )&*h&, siapa dia yang mencari permusuhan di sini. )ay& maju dan lawan aku!" $iga &rang pemuda berandalan itu meneng&k dengan marah. ,ereka melihat se&rang pria berusia lima puluhan tahun, bertubuh tinggi besar, dengan jubah seperti pendeta akan tetapi pakaiannya butut seperti pengemis, dan tangan kirinya memegang sebuah hi&*l&uw atau tempat abu sembahyang dari besi, tangan kanannya memegang sebatang 1812 t&ngkat butut. ,elihat pakaiannya, &rang*&rang di situ tahu bahwa pria ini adalah sebangsa peminta derma untuk keperluan kuil atau para pendeta. #ia semacam pesuruh para pendeta dan akan menerima imbalan beberapa bagian dari hasil pemberian derma yang dikumpulkannya. ,elihat se&rang setengah pengemis yang menegur mereka, bahkan menantang, tiga &rang pemuda berandalan itu tentu saja memandang rendah dan menjadi marah bukan main. Si baju kuning lalu mel&mpat ke dekat &rang itu dan memaki. Kau ini pengemis busuk, jembel tua berani menegur kami 1813 dan berani menentang. 2ah, aku melawanmu, nih, makan pukulanku!" Si baju kuning langsung mangayun kepalan tangan kanannya ke arah muka &rang itu. 5rang itu melihat mukanya dipukul, tidak mengelak, bahkan memutar mukanya dan menerima pukulan kepalan tangan itu dengan kepalanya yang berambut penuh uban, di bagian kiri atas telinga. #ukkkk!" (ukulan itu keras sekali datangnya dan akibatnya, bukan yang punya kepala yang kesakitan melainkan si baju kuning yang menjerit kesakitan sambil terhuyung ke belakang dan memegangi tangan kanan dengan 1814 tangan kirinya. 0ukan main nyerinya tangan yang memukul tadi, seperti memukul besi dan seperti remuk rasanya semua buku tulang jari tangannya. )al ini membuat kedua &rang temannya menjadi marah. ,ereka mel&ncat ke dekat kawan mereka dan kini mereka bertiga sudah mencabut g&l&k yang tersembunyi di balik baju masing*masing. #engan tiga batang g&l&k di tangan, tiga &rang pemuda berandalan itu mengepung. %kan tetapi, penarik derma itu tersenyum mengejek, tidak menurunkan hi&*l&uw dan masih berdiri tegak dengan t&ngkat butut di tangan kanan. 1815 $iga &rang pemuda itu mengeluarkan teriakan garang lalu mereka menerjang dari tiga jurusan, sementara para tamu di kedai itu memandangi dengan gelisah, akan tetapi mereka tidak berani beranjak dari tempat masing*masing, hanya men&nt&n dengan hati penuh ketegangan. $iga batang g&l&k berkelebatan ketika t iga &rang pemuda itu menyerang dan biarpun gerakan mereka tidak menunjukkan gerakan silat tingkat tinggi, namun mereka masih muda dan tenaga mereka kuat, juga agaknya mereka sudah biasa berkelahi menggunakan kekerasan. 6uut*wuut*wuuut1.!" $iga batang g&l&k menyambar. 1816 $rang*trang*trangggggg1.!" $iga batang g&l&k itu disambar t&ngkat butut dan tiga batang g&l&k itu terlempar dan lepas dari tangan para pemegangnya. $&ngkat itu masih terus menyambar*nyambar dan kaki tiga &rang pemuda itu terbabat, membuat mereka r&b&h terpelanting! Semua &rang menjadi berisik dan tiba*tiba &rang itu menurunkan hi&*l&uw di atas meja kasir. ,eja mengeluarkan suara berkeretekan saking beratnya hi&*l&uw itu dan kini pemungut derma itu mengeluarkan sebuah bendera kecil yang ada gambarnya sebuah hati tersulamdengan benang emas. Kim*sim*pai1.!" terdengar &rang berbisik*bisik. 1817 ,endengar disebutkannya Kim*sim*pang (perkumpulan )ati Emas), semua &rang terkejut dan semua &rang sudah tahu bahwa Kim*sim*pang adalah perkumpulan para pember&ntak yang dipimpin &leh Kim Sim 'ama. Sudah terkenal sekali bahwa anggauta pember&ntak ini banyak, juga mereka mempunyai jag&an*jag&an yang berilmu tinggi. Ketika mendengar bisikan itu, tiga &rang pemuda berandalan yang mengaduh*aduh sambil mengg&s&k*g&s&k tulang kering kaki mereka yang terasa nyeri sekali, kini memandang dengan maka pucat dan nyali mereka terbang entah ke mana. 1818 )a*ha*ha, kalian cacing tanah busuk. )ay& cepat serahkan semua milikmu sebagai sumbangan untuk menebus d&sa atau kalian masih ingin berkenalan dengan t&ngkatku." 0aik1., baik1." $iga &rang pemuda itu dengan tubuh gemetar segera mengeluarkan semua isi saku mereka, menyerahkan uang mereka kepada pengumpul derma itu dan memasukkan uang itu ke dalam hi&*l&uw yang besar itu. ,elihat betapa tiga &rang pemuda itu hanya mempunyai uang perak sebanyak tidak lebih dari sepuluh tail, pria tinggi besar itu menyeringai. )uh, nyawa kalian bertiga hanya kalian hargai sepuluh 1819 tail. ,urah amat harganya nyawa kalian!" ,aafkan kami, hanya itulah milik kami," kata si baju kuning sambil memberi h&rmat, diikuti dua &rang kawannya. Sudahlah," kata pengumpul derma itu. Sekarang semua yang berada di sini, harap suka memberi derma kepada kami. 3ang ,ulia Kim Sim 'ama tentu akan memberkahi kalian yang telah memberi derma. Silakan mengisi hi&*l&uw ini!" (ara tamu saling pandang dan mereka semua sudah mendengar bahwa apabila permintaan derma &rang*&rang Kim*sim*pai ini tidak dipenuhi, mereka tentu akan menganggap bahwa yang tidak memberi derma adalah 1820 musuh, maka mereka akan manggunakan kekerasan untuk menghajarnya. ,aka, bangkitlah para tamu itu dan merekapun mengeluarkan isi saku mereka dan memasukkan uang ke dalam hi&*l&uw. 0iarpun tidak semua &rang menyerahkan seluruh isi kant&ng mereka, akan tetapi tidak ada yang berani memberi sedikit sehingga belasan &rang ditambah pemberian pemilik kedai makanah, memberi derma yang cukup banyak, hampir setengah hi&*l&uw besar itu. %kan tetapi, Sie 'i&ng dan 'ing 'ing tidak berdiri, melainkan melanjutkan makan hidangan yang mereka pesan dengan 1821 tenang. ,elihat ini, si baju kuning yang telah mendapatkan malu besar di depan para tamu dan terutama sekali penghinaan yang dideritanya itu dit&nt&n pula &leh (endekar 0&ngk&k dan n&na manis itu, lalu menumpahkan ked&ngk&lannya kepada (endekar 0&ngk&k. )eiii, &nta b&ngk&k! Engkau dan n&namu itu belum juga menyerahkan derma. %pakah engkau sudah b&san hidup. '&suhu, mereka berdua itu belum menyerahkan dana, b&lehkah kalau aku yang memaksa mereka untuk memberi derma." 7ntuk melampiaskan ked&ngk&lan hatinya, si baju kuning hendak menjilat si pengumpul dana dan hendak 1822 malakukan penghinaan terhadap Sie 'i&ng dan 'ing 'ing. ,endengar permintaan si baju kuning, pengumpul dana yang mulai merasa gembira karena hasil pemungutan dana itu dapat dikatakan berhasil baik, lalu mengangguk. Si baju kuning dan dua &rang temannya segera mencari g&l&k mereka yang tadi terlepas dari tangan dan dengan lagak jag&an mereka bertiga menghampiri Sie 'i&ng dan 'ing 'ing yang sedang makan. Sementara itu, biarpun kelihatan tenang dan melanjutkan makan bersama 'ing 'ing se&lah*&lah semua keributan yang 1823 terjadi itu tidak menarik perhatiannya, namun sesungguhnya begitu si pengumpul dana itu mengeluarkan bendera kecil dan terdengar seruan &rang tentang Kim*sim*pai, kemudian mendengar ucapan pria tinggi beser itu bahwa semua penyumbang akan diberkahi &leh Kim Sim 'ama, dia sudah tertarik sekali. 2ama Kim Sim 'ama pernah didengarnya dari /&a Kiu &rang ke tiga dari $ibet Sam Sint& yang membantu $hai*yang Suhu t&k&h (ek*lian*kauw ketika mereka menculik gadis*gadis dusun. ,enurut pengakuan /ia Kiu, $ibet 2g&h&uw, yaitu lima &rang pendeta 'ama +ubah ,erah yang 1824 pernah mengganggu guru*gurunya di pegunungan Kun*lun, adalah kaki tangan Kim Sim 'ama yang hendak member&ntak terhadap #alai 'ama! #an &rang ini, si tinggi besar yang mengumpulkan dana dengan kekerasan, adalah se&rang di antara anak bush Kim Sim 'ama! ,aka, dia sudah memutar &tak, mencari cara yang terbaik untuk menghubungi Kim Sim 'ama melalui anak buahnya ini. )anya dengan memasuki tempat ger&mb&lan pember&ntak $ibet itulah dia akan dapat memper&leh keterangan yang amat baik tentang para pendeta 'ama yang memusuhi para pertapa dan t&su di )imalaya. 1825 $iga &rang pemuda berandalan yang berlagak jag&an itu, selain ingin mengambil hati si pemungut dana yang amat lihai itu, juga ingin melampiaskan kemarahan mereka kepada Sie 'i&ng dan kalau mendapat kesempatan tentu saja ingin juga mengg&da 'ing 'ing yang manis. #engan sikap digagahgagahkan, dengan dada dibusungkan, mereka membawa g&l&k mendekati Sie 'i&ng dan 'ing 'ing. Si baju kuning menggebrak meja sehingga makanan di atas meja itu berl&ncatan. 0rakk! )ei, &nta b&ngk&k! %pakah telinganu juga sudah tuli." Sie 'i&ng adalah se&rang penyabar, akan tetapi sakarang 1826 dia dan terutama sekali 'ing 'ing diganggu &rang selagi makan. #ia mejn&leh dan memandang kepada si baju kuning. )emm, s&bat. Engkau tadi sudah dihajar &leh pemungut derma itu, apakah masih juga belum jera dan masih ingin menjual lagak di sini. (ergilah dan jangan ganggu kami!" Keparat, kau berani melawanku." Si baju kuning mengangkat g&l&knya dan diayun ke arah telinga Sie 'i&ng. ,aksudnya jelas, untuk membuntungi sebelah telinga pemuda b&ngk&k itu. ,elihat ini, Sie 'i&ng menaanggalkan kesabaran 6ebsite http<==kang-usi.c&m= hya. $angan kanan yang memegangi sumpit bergerak 1827 men&t&k ke arah pergelangan tangan si baju kuning. $ukkk!" G&l&k itu terlepas dan sepasang sumpit itu masih terus meluncur ke depan, men&t&k ke arah dada. Si baju kuning r&b&h berlutut dan sepakan kaki Sie 'i&ng membuat dia terlempar dan terjengkang lalu terguling* guling! ,elihat ini, dua &rang temannya yang tak tahu diri menjadi marah. ,ereka mengayun g&l&k. %kan tetapi, sepasang sumpit itu kini berada di kedua tangan Sie 'i&ng, masing*masing tangan memegang sebatang dan sekali kedua tangan itu bergerak, dua &rang itupun r&b&h terpelanting keras sekali karena 1828 mereka sudah kehilangan tenaga dan lemas seketika. Seperti tadi, dua kali kaki Sie 'i&ng menendang dan tubuh mereka terlempar sampai beberapa meter jauhnya. Setelah itu, Sie 'i&ng membersihkan sepasang sumpitnya, lalu melanjutkan makan minum. ,elihat ini, 'ing 'ing tersenyum gembira. ,ampus kalian, pikirnya. 0aru tahu ya siapa laki* laki yang bersama dengannya! 0iarpun hatinya menjadi benar sekali, terasa mekar saking gembira dan bangganyam, namun 'ing 'ing yang melihat Sie 'i&ng kembali melanjutkan makan minum, iapun melanjutkan makan dengan sikap yang tenang 1829 sekali. $erlalu tenang, sambil tak dapat ditahannya ia melirik ke sana sini sambil tersenyum*senyum. Sie 'i&ng tentu saja melihat sikap gadis itu dan diam*diam dia merasa geli, akan tetapi juga senang karena dia melihat betapa gadis itu bergembira sekali. $iba*tiba 'ing 'ing terbelalak, mukanya pucat memandang ke arah belakang Sie 'i&ng dan ia berbisik, 'i&ng* k&, awas1. dia datang1.!" Sie 'i&ng memutar tubuhnya dan melihat pengumpul dana yang bertubuh tinggi besar itu sudah melangkah perlahanlahan ke arah mejanya. Sikap yang tenang dan langkah yang 1830 lambat itu bahkan mendatangkan keseraman, se&lah*&lah ada seek&r biruang besar datang menghampiri, mengandung ancaman maut. Sepasang matanya mel&t&t dan agaknya dia marah sekali kepada Sie 'i&ng. Sie 'i&ng hanya sejenak saja memandang, lalu dia membalikkan tubuhnya lagi dan melanjutkan makan, se&lah*&lah tidak terjadi sesuatu! ,elihat ini, 'ing 'ing juga menenang*nenangkan dirinya walaupun ia merasa betapa jantungnya berdebar tegang dan gelisah. Ia tadi sudah melihat betapa lihainya si pemungut derma itu, dan agaknya dia kini marah kepada (endekar 0&ngk&k. Sementara itu, tiga &rang pemuda yang tadi terkejut dan kesakitan terkena hajaran 1831 (endekar 0&ngk&k, kini sudah bangkit berdiri, agaknya siap membantu si pemungut dana. ,ereka tidak merasa malu telah dihajar &leh si pemungut derma yang ternyata adalah &rang Kim*sim*pai, nama yang amat terkenal dan ditakut i di seluruh $ibet. %kan tetapi dihajar &leh se&rang pemuda asing yang bertubuh b&ngk&k. Sungguh merupakan penghinaan yang memalukan sekali, apa lagi si b&ngk&k itu muncul bersama se&rang gadis cantik! Kini, melihat &rang Kim*sim*pai menghampiri si b&ngk&k, mereka mengharapkan agar si b&ngk&k itu dihajar &leh &rang Kim*sim*pai itu agar mereka dapat 1832 membalas penghinaan tadi, terhadap si b&ngk&k maupun terhadap si gadls manis! 5rang muda b&ngk&k, dan kau juga n&na. /epat keluarkan seluruh barang milik kalian dan karena kalian tadi berani menghina tiga &rang yang membantuku, maka kalian harus juga menyerahkan pakaian yang menempel di tubuh kalian. )ay& cepat!" ,endengar perintah ini, tiga &rang pemuda yang berada di belakang pendeta pemungut derma itu tertawa* tawa menyeringai, membayangkan betapa akan senangnya melihat n&na manis itu dipakna bertelanjang bulat di depan meraka, 1833 juga si b&ngk&k! %kan tetapi kalau wajah 'ing 'ing berubah merah sekali mendengar ucapan &rang Kim*sim*pai itu, sebaliknya Sie 'i&ng bersikap tenang*tenang saja. %kan tetapi dia memutar tubuhnya dan masih duduk, menghadapi raksaaa yang berdiri jangkung di depannya itu. '&*suhu, engkau se&rang pendeta, akan tetapi permintaanmu itu sungguh tidak sewajarnya. 0agaimana kalau kami men&lak permintaanmu itu." 5rang tinggi besar itu terbelalak kemudian tertawa bergelak. (erutnya yang besar itu terguncang dan suara ketawanya menggetarkan seluruh tamu yang berada di situ. )a*ha*ha! 5rang muda b&ngk&k! Engkau belum mengenal 1834 siapa aku. %ku disebut &rang Si 0iruang )itam dan belum pernah ada &rang berani menentang perintahku! Kalau kalian tidak mentaati aku dan berani men&lak perintahku, terpaksa aku akan dengan paksa menelanjangi kalian di sini, kemudian kubikin b&ngk&kmu menjadi lurus!" )a*ha*ha!" $iga &rang pemuda itu tertawa dan disambung &leh si baju kuning. '&*suhu, kalau b&ngk&knya diluruskan, berarti tulang punggungnya akan patah*patah dan dia akan mampus!" Kebetulan kalau begitu! Si manis ini kita yang merawat dan memeliharanya!" kata yang lain. 1835 Kedua pipi Sie 'i&ng mulai berubah merah dan diapun bangkit berdiri. ,emang dia nampak b&ngk&k dan lemah di depan anggauta Kim*sim*pai yang tinggi besar dan menyeramkan itu, seperti seek&r d&mba berhadapan dengan seek&r biruang! Semua tamu memandang gelisah, bahkan 'ing 'ing juga agak pucat, khawatir kalau*kalau jag&nya" sekali ini akan kalah karena sikap &rang Kim*sim* pai itu memang menyeramkan sekali. '&*suhu, sungguh aku merasa heran sekali melihat sikap dan sepak terjangmu. Engkau berjubah pendeta dan engkau mengumpulkan dana untuk para pendeta dan kuil. Ini berarti 1836 bahwa engkau adalah se&rang manusia yang menjauhkan diri dari kesesatan, menjauhkan diri dari kekuasaan iblis yang be 6ebsite http<==kang-usi.c&m= kerja melalui pengaruh nafsu, mendekatkan diri dengan $uhan dan selalu mengikuti jalan kebenaran. %kan tetapi mengapa sepak terjangmu seperti ini. Sebanarnya engkau ini pendeta ataukah penjahat. Sadarlah, l&suhu, sebelum terlambat!" Sepasang mata itu mel&t&t, mulut itu ternganga karena anggauta Kim*sim*pang itu terheran*heran, hampir tidak percaya bahwa ada se&rang pemuda, bertubuh cacat b&ngk&k 1837 pula, berani mengucapkan kata*kata seperti itu kepadanya! Kalau yang berkata demikian itu atasannya di Kim* sim*pang, atau setidaknya se&rang pendeta 'ama yang berilmu tinggi, atau se&rang pejabat tinggi yang berkuasa, dia tidak akan merasa heran. %kan tetapi se&rang pemuda biasa, asing pula, b&ngk&k pula, berani mengucapkan kata*kata seperti itu, di depan umum pula. #ia merasa terhina bukan main dan api kemarahan seperti hendak membakar*hanguskan kepala dan dadanya! #emi semua dewa dan iblis! Siapakah engkau berani 1838 berkata seperti itu kepada 0iruang )itam. )ay& mengaku siapa engkau sebelum engkau terlanjur mampus dan menjadi mayat tanpa nama!" 0erkata demikian, Si 0iruang )itam itu sudah menggerak*gerakkan sepuluh buah jari tangannya dun terdengar bunyi berker&t&kan se&lah*&lah semua p&t&ngan tulang jari tangannya menjadi hidup dan berteriak* teriak. Sie 'i&ng bersikap tenang saja. #ia tahu apa artinya bunyi berker&t&kan pada buku*buku jari tangan &rang itu. Se&rang yang memiliki tenaga yang amat kuat dan jari*jari tangan itu telah terlatih, akan tetapi tenaga itu baginya tidak berbahaya, 1839 hanya merupakan tenaga luar yang nampaknya saja dahsyat. 2amaku Sie 'i&ng dan aku sama sekali tidak ingin memusuhimu, akan tetapi tentu saja aku akan menentang segala macam bentuk kejahatan yang dilakukan &leh siapapun juga." 0agus! %ku akan menelanjangimu, baru membunuhmu dan menyerahkan n&na ini kepada tiga &rang pemuda ini!" 0erkata demikian, pendeta pemungut dana itu sudah menubruk ke depan, gerakannya memang mirip seek&r biruang yang menyerang dahsyat. 2amun, Sie 'i&ng sudah siap siaga dan dengan mudah dia menggeser kaki dan 1840 tubuhnya menyelinap ke kiri sehingga tubrukan itu luput. )yaaaaahhhhh1.!" (endeta itu semakin marah ketika tubrukannya luput dan dengan bentakan nyaring, kedua lengannya yang tadi menjulur ke depan, segera dibabatkan ke kanan mengejar bayangan Sie 'i&ng dan kedua tangannya membentuk cakar harimau, mencengkeram ke arah dada dan muka (endekar 0&ngk&k. Karena serangan susulan ini amat cepat datangnya dan dahsyat sekali, Sie 'i&ng menyambutnya dengan tangkisan lengan kanan yang diputar dari kiri bawah ke kanan atas. 1841 #esss1.!!" Kedua lengan pendeta itu sekaligus tertangkis &leh lengan kanan Sie 'i&ng yang mengerahkan sin*kang dan akibatnya, tubuh pendeta itu terpelanting dan jatuh terbanting menimpa meja! Sungguh sial baginya, mukanya berada di bawah dan tanpa dapat dicegahnya lagi, mukanya masuk ke dalam mangk&k besar yang masih terisi masakan! Seperti harimau terjebak, dia menggereng marah dan ketika dia mel&ncat bangkit lagi, mukanya penuh dengan kuah dan saus t&mat, nampak buruk, lucu, akan tetapi juga mengerikan! (ada saat itu, Sie 'i&ng mendengar suara 'ing 'ing 1842 menjerit dan ketika dia men&leh, ternyata tiga &rang pemuda itu seperti berlumba hendak menelanjangi dan menciumi 'ing 'ing yang melawan mati*mat ian, mencakar dan menampar sejadi*jadinya. (engecut*pengecut busuk!" Sie 'i&ng membentak marah, tangannya meraih beberapa batang supit dari meja berdekatan dan begitu tangan itu bergerak, tiga batang sumpit meluncur bagaikan anak panah. $iga &rang pemuda yang sedang memperebutkan 'ing 'ing itu menjerit dan r&b&h sambil berteriak*teriak dan mengaduh*aduh kesakitan karena pangkal lengan mereka dekat pundak telah tertembus 1843 sebatang sumpit! 4asa nyeri membuat tubuh mereka panas dingin, lengan lumpuh dan mereka hanya dapat mengaduhaduh dan menggeliat*geliat seperti cacing*cacing terkena abu panas! 'ing 'ing yang marah bukan main kepada mereka, segera menyambar barang seadanya di atas meja berdekatan, lalu menimpakan segala macam piring mangk&k berikut sisa isinya ke atas kepala tiga &rang itu. $erdengar suara hiruk pikuk pecahnya mangk&k piring di atas kepala tiga &rang pemuda itu yang menjadi semakin kesakitan. 2ampak kepala mereka berdarah dan dahi mereka benj&l*benj&l! 1844 Kini perkelahian antara t&k&h Kim*sim*pai dan (endekar 0&ngk&k berlangsung seru. ,eja kursi berserakan dan pendeta itu sudah marah dan penasaran bukan main. Semua serangannya selalu dapat dielakkan lawan, bahkan setiap kali ditangkis, dia merasa seluruh lengannya nyeri dan tubuhnya tergetar hebat. Sebagai se&rang ahli silat yang tingkatnya cukup tinggi, tahulah anggauta Kim*sim*pai itu bahwa pemuda b&ngk&k itu sungguh memiliki tenaga sin*kang yang amat kuat, dan ilmu silat yang tinggi dan aneh. (emuda b&ngk&k, sekarang saatnya engkau mampus!" 1845 bentak &rang itu dan dia menyambar t&ngkat bututnya yang tadi dia letakkan di atas meja bersama hi&*l&uw yang sudah terisi banyak uang sumbangan dari para tamu yang ketakutan tadi. Kalau tadi dia t idak mau mempergunakan t&ngkatnya adalah karena dia memandang rendah pemuda b&ngk&k itu. Setelah semua serangannya gagal bahkan tiga kali dia terpelanting, akhirnya dia tidak mau sungkan lagi dan sudah menyambar t&ngkat bututnya dan sambil menggereng diapun menyerang dengan t&ngkatnya. $&ngkat itu terbuat dari kayu hitam yang berat dan kerasnya seperti besi. 0esarnya hanya selengan tangan dan 1846 panjangnya setinggi tubuh pemiliknya. 2amun, ketika dipakai menyerang, t&ngkat itu berputar den lenyap bentuknya, berubah menjadi gulungan sinar hitam yang mengeluarkan suara bersiutan! ,elihat gerakan lawan yang menggunakan t&ngkat, tahulah Sie 'i&ng bahwa t&ngkat lawan itu cukup berbahaya. ,aka, diapun tidak mau membuang banyak waktu lagi. #ia mengerahkan tenaganya dan kedua tangannya mengepulkan uap putih ketika dia bergerak dengan ilmu (ek*in Sin*ciang ($angan Sakt i %wan (ut ih). #engan berani dia menyambut gulungan 1847 sinar hitam itu dengan kedua tangannya, menangkis sambil mengerahkan tenaga (ek*in Sin*ciang. Krakkkk!" $&ngkat itu patah*patah menjadi tiga p&t&ng dan selagi anggguta Kim*sim*pai itu terkejut, tangan kiri Sie 'i&ng sudah mend&r&ngnya dengan pengerahan Swat*li&ngciang ((ukulan 2aga Salju). (lakkk!" 2ampaknya tidak terlalu keras telapak tangan kiri Sie 'i&ng mengenai dada dekat pundak lawan, namun akibatnya sungguh hebat. $ubuh tinggi besar itu terjengkang menabrak meja kursi dan ketika akhirnya dia merangkak bangun, wajahnya pucat dan tubuhnya menggigil kedinginan! 1848 #emikian hebatnya pukulan Swat*li&ng*ciang itu, mengandung kekuatan sin*kang yang amat dingin menembus tulang! ,asih untung bagi pendeta itu bahwa Sie 'i&ng tidak berniat membunuhnya sehingga membatasi tenaganya. Kalau dia menggunakan seluruh tenaga Swat*li&ng*ciang, tentu lawannya takkan mampu bangkit kembali, darahnya akan menjadi beku dan dia akan tewas seketika. 5rang itu yang berjuluk 0iruang )itam, bangkit dan memandang kepada Sie 'i&ng dengan mata terbelalak. Kau1. kau1. yang berjuluk (endekar 0&ngk&k1.!" %khirnya dia bertanya. Sie 'i&ng tidak menjawab, hanya mengangguk. 1849 Kembali &rang itu nampak terkejut dan dia lalu menghela napas panjang. (endekar 0&ngk&k, nama besarmu bukan k&s&ng belaka. %ku mengaku kalah, akan tetapi urusan kita bukan berakhir sampai di sini saja!" Kalimat terakhir itu mengandung ancaman dan diapun menghampiri hi&*l&uw di atas meja dan mengangkatnya lalu melangkah hendak pergi. 0iruang )itam, tahan dulu! Engkau telah merusakkan banyak prab&t rumah makan ini dan hendak pergi begitu saja membawa semua sumbangan itu. $inggalkan semua isi hi&l&uw itu di sini!" kata Sie 'i&ng yang melihat banyak meja 1850 kursi patah*patah dan mangk&k piring pecah* pecah. 0iruang )itam itu berhenti, lalu membalikkan tubuhnya, menyeringai pahit dan tiba*tiba dia berkata, 2ah, terimalah ini!" #ia mel&ntarkan hi&*l&uw yang amat berat itu ke arah Sie 'i&ng! 'ing 'ing terkejut sekali karena hi&*l&uw yang berat itu menyambar ke arah Sie 'i&ng, juga para tamu di rumah makan itu terbelalak dan merasa tegang. 2amun, dengan tangan kirinya, Sie 'i&ng menyambut hi&*l&uw itu, lalu menuangkan seluruh isinya ke atas meja. Kemudian, dia mel&ntarkan kembali hi&*l&uw itu ke arah 0iruang )itam 1851 sambil berseru. 0awalah pulang hi&*l&uwmu ini dan jangan lagi mengganggu penduduk!" )i&*l&uw itu melayang ke arah 0iruang )itam yang terpaksa menerimanya dengan kedua tangannya. %kan tetapi kini berat hi&*l&uw itu ditambah dengan tenaga l&ntaran yang amat kuat dari Sie 'i&ng. 0iruang 4itam terhuyung dan biarpun dia tidak sampai r&b&h, namun ketika akhirnya dia dapat bertahan berdiri dengan kedua kaki gemetar, dari ujung mulutnya mengalir darah segar. )al ini menunjukkan bahwa dalam menerima l&ntaran kembali hi&*l&uw k&s&ng tadi, dia telah menderita luka dalam. $anpa bicara lagi diapun 1852 melangkah pergi meninggalkan rumah makan itu. (endekar 0&ngk&k1.!" Kini para tamu berbisik* bisik, menyebutkan nama ini dan mereka memandang kepada pemuda b&ngk&k itu dengan sinar mata penuh kagum, heran dan juga gentar. $iga &rang pemuda yang tadi r&b&h terkena tusukan sumpit kemudian dihajar kepala mereka dengan mangk&k piring &leh 'ing 'ing, kini merangkak dan dengan tubuh gemetar ketakutan mereka berlutut dan menghadap ke arah Sie 'i&ng. $aihiap, harap, ampunkan kami1." katanya. %mpun, taihiap, mata kami seperti buta tidak melihat se&rang pendekar sakti1." kata yang ke dua. 1853 $aihiap1. Si&cia (n&na)1. kami tidak berani lagi1." kata pemuda yang ke tiga. ,elihat sikap tiga &rang pemuda yang rupanya sudah tidak karuan itu, baju r&bek*r&bek, muka berlep&tan kuah, masakan dan darah, dahi benj&l*benj&l, pundak masih tertusuk sumpit, mengangguk*angguk sambil berlutut, 'ing 'ing dan Sie 'i&ng saling pandang dan keduanya lalu tertawa geli. 'i&ng*k&, biarkan tiga lalat ini terbang pergi!" kata 'ing 'ing gembira dan bangga bukan main karena kemenangan Sie 'i&ng yang menimbulkan kekaguman kepada semua &rang. Kalau tadi semua &rang memandang kepada Sie 'i&ng dengan 1854 sinar mata mencem&&h, kini semua mata memandang kagum dan juga gentar! Sie 'i&ng lalu memandang kepada tiga &rang itu. 2ah, kalian sudah mendengar. )ay& terbang pergi!" bentaknya. $iga &rang pemuda itu lalu bangkit dan dengan terhuyunghuyung mereka lari keluar dari rumah makan itu, diiringkan senyum bahkan suara ketawa beberapa &rang tamu rumah makan. Sie 'i&ng memanggil pengurus rumah makan. Engkau perhitungkan berapa kerugian karena kerusakan ini, lalu ambil dari uang di atas meja ini. Selebihnya, kembalikan kepada 1855 para tamu yang tadi dipaksa untuk memberi sumbangan." #ia lalu mengeluarkan uang membayar harga makanan dan minuman, kemudian memegang tangan 'ing 'ing dan menggandeng gadis itu keluar dari situ. #engan bangga sekali 'ing 'ing memegang tangan pendekar itu dan ketika mereka berjalan keluar, ia merapatkan tubuhnya. %kan tetapi ia tidak tahu betapa diam*diam Sie 'i&ng merasa khawatir sekali. Ikutnya 'ing 'ing dengannya akan mendatangkan banyak kesulitan bagi dirinya dan terutama sekali bahaya besar bagi 'ing 'ing. (ula, tadi di rumah makan 1856 sudah terbukti jelas betapa gadis itu selama hidupnya akan menderita batin mendengar ejekan &rang*&rang kalau sampai menjadi teman hidupnya. Gadis yang semanis 'ing 'ing tidak pantas menjadi isteri se&rang pria cacat seperti dia! Kalau dipaksakan, 'ing 'ing akan selalu mendengar ejekan &rang. ,asih baik kalau perasaan dan hatinya kuat, bagaimana kalau kelak sampai terguncang. 0ukan tidak mungkin, dan dia pun tidak akan terlalu menyalahkan kalau kelak t imbul penyesalan dalam hati 'ing 'ing, telah menjadi isteri se&rang pria yang cacat! Siapa tahu kelak akan datang pengg&da, se&rang pria 1857 yang tampan dan baik, sehat dan tidak cacat, dan hati 'ing 'ing jatuh. Kalau terjadi demikian, dia tidak akan dapat menyalahkan 'ing 'ing walaupun hal itu akan menghancurkan hatinya. #aripada menghadapi bahaya seperti itu, jauh lebih baik menyingkiri bahaya itu. #an satu*satunya jalan adalah berpisah dari 'ing 'ing! )al itu sudah sejak lama dia pikirkan, sebelum mereka memasuki k&ta '&k*yang. 'ing 'ing adalah se&rang gadis yang manis sekali dan setiap &rang pemuda tentu akan mudah jatuh cinta kepadanya. ,asih banyak sekali pemuda yang 1858 tampan dan berbudi baik, yang pantas untuk menjadi j&d&h gadis yang bernasib malang ini. #ia tahu bahwa diam*diam dia amat tertarik kepada 'ing 'ing, bahkan dapat dia mengaku bahwa dia telah jatuh cinta kepada 'ing 'ing dan akan merasa berbahagia sekali kalau selanjutnya dia hidup berdampingan dengan gadis itu sebagai suami isteri. #an diapun dapat merasakan bahwa 'ing 'ing mencintanya! %kan tetapi, tentu cinta gadis itu timbul karena merasa berhutang budi dan merasa kasihan, bukan cinta se&rang wanita yang tertarik &leh se&rang pria. 1859 $idak, aku tidak b&leh merusak kehidupan 'ing 'ing!" demikian dia telah mengambil keputusan sebelum mereka memasuki 'asha. #an begitu masuk k&ta itu, dalam rumah makan tadi, kembali mereka telah mengalami gangguan yang timbul karena 'ing 'ing berdekatan dengan dia! %ndaikata 'ing 'ing memasuki rumah makan itu bersama se&rang pria yang sepadan, se&rang pemuda yang tampan dan gagah, tak mungkin timbul keributan tadi. $entu tidak akan ada yang mengejek. (eristiwa itu membuat dia semakin teguh dalam nintnya untuk memisahkan diri dari 'ing 'ing. #ia sedang 1860 menunaikan tugas yang amat berbahaya. 0anyak lawan yang lihai berada di depannya. Kalau dia diikuti &leh 'ing 'ing, hal itu tentu akan mendatangkan bahaya besar mengancam diri 'ing 'ing. Kita sekarang ke mana, 'i&ng*k&." tanya 'ing 'ing dengan sikap manis. Kita ke rumah penginapan dulu, 'ing*m&i. Engkau perlu beristirahat dan nanti aku akan pergi sebentar untuk melakukan penyelidikan, melaksanakan tugasku. )anya kuminta agar engkau tidak keluar dari kamarmu sebelum aku pulang, karena seperti engkau lihat sendiri tadi, di sini juga 1861 banyak berkeliaran &rang jahat." ,ereka memilih sebuah rumah penginapan dan menyewa dua buah kamar yang berdampingan. Setelah mendapatkan dua buah kamar, Sie 'i&ng sekali lagi memesan kepada 'ing 'ing agar jangan keluar dari dalam kamar sebelum dia kembali. 0aik, 'i&ng*k&. Kalau aku tidak b&leh ikut denganmu, aku akan menanti dalam kamar ini sampai engkau pulang. 0iar setahun akan kunanti!" katanya setengah bergurau, lalu disambungnya cepat. %kan tetapi, 'i&ng*k&, kau nanti jangan terlalu lama, ya." 1862 Sie 'i&ng mengangguk, kemudian meninggalkan kamar itu setelah menyuruh 'ing 'ing menutupkan daun pintu rapatrapat. Sie 'i&ng lalu pergi kembali ke rumah makan tadi. (engurus rumah makan menyambutnya dengan ramah dan penuh h&rmat. %h, taihiap datang kembali. %pakah yang dapat kami bantu untuk taihiap." tanya pemimpin rumah makan itu. #apatkah aku bicara empat mata denganmu, t&ak&." tanya Sie 'i&ng kepada pemilik rumah makan yang usianya kurang lebih t iga puluh tahun itu. (emilik rumah makan itu memandang heran, akan tetapi 1863 dia mengangguk dan mempersilakan Sie 'i&ng masuk ke bagian belakang rumah makan itu yang merupakan rumah tinggalnya bersama isteri dan dua &rang anaknya. 0egini, t&ak&. %ku berani bicara denganmu karena engkaulah satu*satunya &rang yang kukenal di 'asha ini, walaupun barn sekali kita bertemu yaitu ketika terjadi keributan tadi. Engkau sudah mengenal siapa aku dan kuharap engkau suka membantuku. Engkau sudah melihat n&na yang datang bersamaku tadi." (cmilik rumah makan itu mengangguk, dan semakin heran. Ia adalah se&rang sahabat baikku, akan tetapi ia yatim piatu dan hidup sebatangkara, juga ia se&rang gadis yang 1864 lemah. %ku sedang melaksanakan tugas penting dan tidak mungkin membawanya terus karena hal itu akan menimbulkan bahaya seperti yang kaulihat sendiri dalam peristiwa tadi. ,engertikah engkau, t&ak&." (emilik rumah makan itu mengangguk, akan tetapi mengerutkan alis karena dia tetap tidak mengerti mengapa pendekar ini menceritakan itu semua kepadanya. Sebelum aku melanjutkan, aku hendak memperkenalkan diri kami lebih dahulu, t&ak&. 2amaku Sie 'i&ng dan seperti engkau mendengar tadi, aku dijuluki &rang (endekar 0&ngk&k. %dapun sahabatku itu bernama Sam 'ing, biasa disebut 'ing 1865 'ing. Ia yatim piatu dan menjadi tanggung jawabku. 2ah, sekarang aku akan mencarikan sebuah tempat tinggal yang aman bagi 'ing 'ing, sebuah keluarga yang dapat kupercaya untuk ditumpangi gadis itu. 7ntuk sementara waktu saja, sampai aku menyelesaikan tugasku, entah berepa hari lamanya. #an tentu saja aku akan membayar semua biaya yang dikeluarkan selama 'ing 'ing m&nd&k pada keluarga itu. #emikianlah, t&ak&, dapatkah engkau men&l&ng kami." (emilik rumah makan itu adalah se&rang keturunan )an $ibet, seperti juga 'ing 'ing. #ia menarik napas panjang. 1866 $aihiap, semua &rang di 'asha tahu bahwa aku adalah se&rang pemilik rumah makan ini sejak ayahku dahulu dan bahwa kami adalah &rang*&rang yang mencari penghasilan dengan jujur. %ku dapat mengerti keadaan taihiap dan n&na itu, dan seandainya tidak terjadi peristiwa tadi, tentu dengan senang hati aku menerima n&na 'ing 'ing untuk tinggal di rumah kami sementara waktu. %kan tetapi1. setelah peristiwa tadi terjadi, amatlah berbahaya kalau ia tinggal bersama kami, taihiap. $entu semua &rang akan tahu bahwa ia m&nd&k bersama kami dan kalau hal ini terdengar &leh tiga &rang 1867 pemuda berandalan tadi, kemudian terdengar &leh Kim*simpai, tentu kami sekeluarga akan celaka! $aihiap tidak menghendaki kami sekeluarga celaka, bukan." Sie 'i&ng menghela napas. #ia dapat mengerti alasan yang dikemukakan pemiliki rumah makan itu. $entu saja kami tidak menghendaki demikian. %kan tetapi barangkali engkau dapat menunjuk keluarga lain yang kiranya dapat kutitipi 'ing 'ing untuk sementara waktu1." (emilik rumah makan itu mengingat*ingat, kemudian dia memandang pendekar itu dengan senyum cerah. %h, memang ada dan tepat sekali, taihiap. Se&rang bibiku yang sudah tua hidup se&rang diri di k&ta ini, di sudut k&ta dan dalam 1868 kampung yang tersembunyi dan sepi. 0ibi /ili tentu akan suka menerima n&na 'ing 'ing untuk sementara tinggal bersamanya. Ia bibiku sendiri, taihiap dan b&leh percaya!" 6ajah Sie 'i&ng berseri gembira. 0agus! Sungguh aku berterima kasih sekali kepadamu, t&ak&. #apatkah kita sekarang pergi menemui bibi /ili untuk membicarakan masalah ini." (emilik rumah makan itu dengan senang hati mengantar Sie 'i&ng mengunjungi janda /ili dan benar saja seperti yang dikatakan pemilik rest&ran itu. +anda itu dengan senang hati menerima kehadiran 'ing 'ing di rumahnya berarti ia 1869 mempunyai se&rang teman. +anda berusia lima puluh lima tahun ini ramah dan juga nampak sehat. 4umahnya tidak terlalu besar namun bersih dan pantas, karena janda ini hidup dari tunjangan para kep&nakannya, antara lain dari pemilik rumah makan itu. ,alam itu juga Sie 'i&ng mangajak 'ing 'ing untuk pindah ke rumah janda /ili. %kan tetapi kenapa kita harus pindah kamar malam ini juga, 'i&ng*k&." tanya 'ing 'ing ketika berkemas. 0ukan kita, 'ing*m&i, melainkan engkau sendiri." $angan yang tadinya sibuk mengemasi pakaian berhenti bergerak dan sepasang mata 'ing 'ing terbelalak menatap 1870 wajah Sie 'i&ng. %ku sendiri. #an engkau1.." %ku harus melakukan penyelidikan melaksanakan tugasku, 'ing*m&i, engkau akan tinggal bersama bibi /ili untuk sementara waktu sampai selesai tugasku dan1." $idak, 'i&ng*k&, tidak1.. %ku tidak mau berpisah1. aku tidak mau kautinggalkan! %ku ikut bersamamu, 'i&ng*k&, ke manapun engkau pergi1.!" Gadis itu memandang dengan wajah membayangkan kegelisahan. Sie 'i&ng tersenyum dan memegang tangannya, tangan yang dingin dan gemetar, tangan se&rang yang jelas amat membutuhkan perlindungannya. $enanglah, 'ing*m&i. $idak mungkin engkau ikut 1871 denganku selama aku mengadakan penyelidikan. $erlalu berbahaya. Ingat saja tadi, di rumah makan, sudah muncul ancaman bahaya. %palagi kalau aku melakukan penyelidikan dan bertemu dengan banyak lawan yang tangguh1." %ku tidak takut, k&k&! %ku tidak takut! 0iar sampai mati sekalipun aku rela asal dekat denganmu. 0ersamamu, aku tidak takut menghadapi apapun juga, anal kita jangan saling berpisah1." %ku percaya bahwa engkau tidak takut, 'ing*m&i, akan tetapi akulah yang khawatir. Kalau sampai terjadi apa*apa 1872 denganmu, aku akan selamanya menyesal. Karena itu, biarlah untuk sementara ini engkau tinggal bersama bibi /ili, se&rang janda yang ramah. 2anti setelah tugasku selesai, aku akan menjemputmu. 0agaimanapun, engkau harun dapat membiasakan diri, 'ing*m&i. $ak mungkin kita akan selamanya berkumpul1." 'i&ng*k&k&1. %ku ingin selamanya berkumpul denganmu1. ah, aku1. aku1. jangan tinggalkan aku, k&k&1." #an 'ing 'ing menangis! Sie 'i&ng mengerutkan alisnya, hatinya seperti diremas. #ia maklum akan isi hati gadis itu. %kan tetapi, dia harus 1873 mengeraskan hatinya. #emi kebahagiaan 'ing 'ing di kemudian hari. Sekarang ini, demi keamanan 'ing 'ing. 'ing*m&i! %pakah engkau mulai sekarang membantah keinginanku. %pakah engkau ingin membuat aku bingung dan susah." $angis itu seketika berhenti dan gadis itu mengangkat mukanya, menatap wajah Sie 'i&ng dengan muka pucat. $angisnya terhenti akan tetapi mata yang terbelalak itu kemerahan dan masih berlinang air mata. ,aaf1. maafkan aku, k&k&. %ku tidak ingin membuatmu bingung dan susah1. aku taat1. aku patuh, aku hanya ingin 1874 selalu berada di sampingmu. ,ati bukan apa*apa bagiku, akan tetapi berpisah dari sampingmu1. ah, tak dapat aku membayangkan itu1." Ia menutupi mukanya, tidak menangis lagi melainkan se&lah*&lah hendak menutupi penglihatan bayangan yang menakutkan dan menyedihkan. Sie 'i&ng membiarkan gadis itu menguasai dirinya kembali. #ia memang sudah menduga sebelumnya bahwa keputusannya yang disampaikan kepada 'ing 'ing tentu akan diterima dengan kaget dan sedih &leh gadis itu. Setelah dia melihat gadis itu menurunkan kedua tangannya dari depan mukanya, Sie 'i&ng tersenyum kepadanya, senyum yang 1875 membesarkan hati, senyum yang ramah dan penuh pengertian. 'ing*m&i, kita manusia hidup di dunia ini harus selalu siap untuk menghadapi segala macam peristiwa tanpa menilainya sebagai suka dan duka. Semua adalah wajar saja, karena kita yakin bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, 'ing* m&i. (ertemuan akan selalu berakhir dengan perpisahan, hanya waktu saja yang berbeda dan menentukan, &leh karena itu, kita selalu harus siap siaga menghadapinya. Kalau aku mengambil keputusan agar engkau tinggal dulu bersama bibi 1876 /ili, hal itu hanya karena aku ingin melihat engkau berada dalam keadaan yang aman, tidak terbawa ancaman bahaya seperti kalau engkau ikut denganku." $api1. tapi1. hanya untuk sementara, bukan, 'i&ng*k&. Kalau sudah selesai tugasmu, engkau tentu akan menjemputku, bukan. #an memperb&lehkan aku hidup di sampingmu." Sie 'i&ng menarik napas panjang. #ia merasa belum waktunya baginya untuk berterus terang kepada gadis ini akan perasaan rendah dirinya, akan keputusan hatinya bahwa gadis ini tidak akan menemukan kehidupan yang cerah kalau 1877 menjadi j&d&hnya, akan selalu menghadapi cem&&han dan penghinaan dari &rang lain. Kelak saja, kalau perlu, setelah selesai tugasnya, dia akan memberitahu isi hatinya. Sekarang ini, 'ing 'ing sudah terlampau sedih &leh perpisahan sementara sehingga dia tidak tega untuk menambah lagi beban penderitaan batinnya dengan pengakuan yang akan menghancurkan hati gadis itu. %ku berjanji, 'ing 'ing, bahwa setelah selesai tugasku, aku tentu akan menjemputmu di rumah bibi /ili." ,endengar janji ini, seketika wajah yang tadinya pucat itu menjadi agak kemerahan dan cerah kembali. Senyumnya 1878 muncul bagaikan matahari setelah awan gelap tercurah menjadi hujan. 'i&ng*k&, katakanlah, berapa lama aku harus menanti di rumah bibi /ili." (ertanyaen ini tidak disangka*sangka &leh Sie 'i&ng sehingga dia menjadi agak bingung karena tidak tahu berapa lama dia akan dapat menyeleaaikan tugas itu. #ia hanya mendengar pengakuan /&a Kiu, &rang ke tiga dari $ibet Sam Sint& bahwa $ibet 2g&*h&uw, lima &rang yang harus diselidikinya itu merupakan t&k&h*t&k&h utama di $ibet, bahkan merupakan pendukung dari Kim Sim 'ama yang 1879 menjadi pemimpin pember&ntak terhadap #alai 'ama di $ibet! #ia tidak tahu berapa lama dia akan mampu menyelesaikan tugasnya. ,ungkin seminggu, sebulan dan bukan tidak mungkin pula setahun baru selesai atau bahkan belum selesai! %palagi kalau yang diselidikinya itu menyangkut s&al pember&ntakan! ,elihat pemuda pujaan hatinya itu nampak ragu* ragu untuk menjawab, 'ing 'ing merasa khawatir sekali. 0agaimana, k&k&. 0erapa lama aku harus menanti engkau datang menjemputku. Seminggu." %ih, 'ing*m&i, urusan yang kuhadapi ini bukan mudah, 1880 membutuhkan waktu yang lebih lama. Kiranya tidak mungkin kalau hanya seminggu1." Kalau begitu, satu bulan. Satu bulan amat lama, k&k&. $entu paling lama sebulan engkau akan datang menjemputku, bukan." ,endengar betapa suara gadis itu mengandung kegelisahan dan harapan, Sie 'i&ng merasa tidak tega untuk mengecewakan hatinya. %ndaikata selama sebulan dia belum dapat menyelesaikan tugasnya, setidaknya dia akan dapat berkunjung ke rumah bibi /ili dan mengabarkan keadaannya kepada 'ing 'ing, mengatakan bahwa tugasnya belum selesai. ,aka diapun mengangguk. 1881 %kan kuc&ba untuk menyelesaikan tugasku selama sebulan." 6ajah itu nampak lega dan tersenyum kembali, dan keharuan menyelinap di dalam hati Sie 'i&ng. ,elihat senyum itu saja, ada perasaan melekat dalam hatinya. 0agaimana mungkin dia akan tega meninggalkan gadis yang agaknya telah menyerahkan seluruh harapan hidupnya kepadanya itu. %ku akan sabar menanti, k&k&." )ati Sie 'i&ng juga merasa lega. Setidaknya, walau belum terlepas benar dari gadis itu, dia sudah dapat memisahkan diri. )al ini mengandung dua keuntungan. (ertama, dia dapat 1882 melakukan penyelidikan tanpa dibebani perlindungan kepada 'ing 'ing yang tentu kalau ikut dengannya akan merupakan halangan dan hambatan yang amat merep&tkan, juga membahayakan. Ke dua, biarlah mereka saling berpisah untuk sementara waktu agar gadis itu memper&leh kesempatan untuk berkenalan dan bergaul dengan pemuda lain, pemuda yang tidak cacat, yang pantas menjadi pendamping gadis itu. #iam*diam dia sudah berpesan kepada bibi /ili agar memberi kesempatan kepada adik angkatnya" itu untuk berkenalan dengan pemuda*pemuda yang baik karena dia ingin adiknya 1883 memper&leh se&rang cal&n suami yang baik. +uga dia mengancam bahwa kalau terjadi sesuatu yang tidak baik terhadap diri adiknya, dia kelak akan membuat perhitungan, sebaliknya kalau janda itu menjaga 'ing 'ing dengan baik, dia akan memberi hadiah yang layak. (ada hari itu juga, pergilah Sie 'i&ng meninggalkan 'ing 'ing di rumah janda /ili, dan keberangkatannya diantar pandang mata sayu namun dengan senyum penuh kepercayaan, yang membuat langkah Sie 'i&ng terasa berat sekali. 8&dw&8 0i Sian memasuki k&ta 'asha dengan wajah gembira. 1884 0angunan*bangunan kun& dan besar megah di k&ta itu membuat dia kagum sekali. Sebuah k&ta yang lain dari pada yang lain, terletak di daerah pegunungan yang hawanya dingin dan bangunan raksasa itu berderet*deret di lerenglereng bukit. 0angunan raksasa yang berderet*deret itu adalah tempat tinggal #alai 'ama dan para pendeta 'ama yang merupakan g&l&ngan yang paling berkuasa dan kuat di $ibet. Ia tidak tahu betapa kemunculannya menarik perhatian banyak &rang, terutama kaum prianya karena ia adalah se&rang gadis yang selain cantik manis, juga pakaiannya yang 1885 tambal*tambalan itu sungguh aneh sekali. $ambal* tambal akan tetapi tidak butut, bahkan baru dan bersih! 0ukan hanya mata para pria yang berada di jalan raya k&ta 'asha saja yang memandang kagum, bahkan juga 0&ng Gan mencuri pandang dari samping dan diapun kagum dan bangga. ,elihat gadis itu berwajah demikian cerah dan gembira, sepasang matanya yang indah itu bersinar dan mulutnya tersenyum* senyum, dengan lenggang perlahan bagaikan menari, sungguh 0i Sian merupakan se&rang wanita yang memiliki daya tarik amat besar. #an dia berbangga hati karena dialah pria yang 1886 mendampingi gadis ini. 0ahkan pandang mata iri dari para pria di situ menambah kebanggaan hatinya! #ia jatuh cinta kepada gadis ini dan biarpun 0i Sian belum menjawab secara meyakinkan, namun gadis itu tidak marah mendengar dia mengaku cinta. Gadis itu sudah tahu bahwa dia mencintanya dan ia tidak marah. Itu sudah lebih dari cukup untuk sementara ini. )anya, kadang dia merasa tersiksa sekali, apalagi kalau mereka terpaksa bermalam di hutan atau kuil tua, melihat gadis itu tidur pulas demikian dekatnya! 2afsu berahinya 1887 membakar dirinya, dan dia tidak berani apa*apa, menyentuhpun tidak berani. Sama halnya dengan se&rang kelaparan melihat dan mencium makanan le-at di depan hidung dan mulut, akan tetapi tidak b&leh menjamahnya! %kan tetapi, melihat betapa gadis yang dicintanya itu menjadi perhatian banyak &rang begitu memasuki k&ta 'asha, 0&ng Gan mengerutkan alisnya, teringat akan kemungkinan adanya Sie 'i&ng di k&ta ini. #ia lalu menyentuh lengan 0i Sian dan ketika gadis itu memandang kepadanya, dia memberi isyarat agar dia itu mengikut inya, menyelinap di antara rumah 1888 penduduk dan berada di balik sebuah rumah, tidak nampak dari jalan raya. %da apakah, sute." tanya 0i Sian ketika mereka berada di balik rumah itu dan tidak nampak &leh &rang lain. %ku baru saja teringat, suci. Kita mencari (endekar 0&ngk&k dan mungkin saja dia sudah lebih dahulu berada di sini, maka sungguh tidak baik kalau kini kemunculanmu di sini menarik perhatian &rang." 0i Sian menatap wajah pemuda itu dengan alis berkerut karena ia mengira bahwa ucapan pemuda itu keluar dari hati yang dibakar iri dan cemburu. Ia tadipun melihat betapa 1889 pandang mata para pria di k&ta itu ditujukan kepada dirinya penuh kagum dan heran, dan agaknya ini yang membuat 0&ng Gan berkata seperti itu. )emm, mengapa tidak baik, sute." tanyanya, suaranya mengandung teguran. 0&ng Gan tersenyum. #ia dapat menduga mengapa sucinya itu bersikap tak senang, %ih, suci. %ku sama sekali tidak merasa kurang senang melihat sikap &rang*&rang yang kagum kepadamu, bahkan aku merasa bangga! %kan tetapi, seperti yang pernah kauceritakan kepadaku, (endekar 0&ngk&k itu melarikan diri ketika kauserang dan agaknya dia tidak suka 1890 berkelahi denganmu. )al ini berarti dia ingin menghindarkan diri darimu. 2ah, andaikata dia sudah tiba di sini lalu dia mendengar akan kemunculanmu, se&rang gadis yang mudah dikenal dan memiliki ciri khas, yaitu cantik manis dengan pakaian tambal*tambalan yang aneh, tentu dia akan lebih dahulu melarikan diri sebelumsempat kita temui." 0i Sian menarik napas panjang. %h, engkau benar, sute. 0etapa cer&b&hnya aku! 0enar sekali, kita masuk tanpa diketahui &rang, dan lebih dahulu mencari keterangan tentang dirinya. Kiranya tidak akan sukar mencari &rang dengan cacat 1891 b&ngk&k seperti dia. 2ah, kita masuk di rumah makan sana itu, sute, kita makan dan kita sekalian mencari keterangan di sana." Kembali 0i Sian yang memimpin seperti biasanya setelah ia disadarkan &leh sutenya. #engan berindap kini, tidak meny&l&k, mereka lalu menuju ke rumah makan, masuk dan memilih tempat di sudut yang agak gelap dan tidak meny&l&k, juga tidak nampak dari pintu depan karena terhalang tihang. $anpa banyak cakap mereka memesan makanan, dan minuman, lalu makan sambil diam*diam memperhatikan 1892 ruangan rumah makan itu. Siang hari itu, tidak banyak &rang makan di situ. Karena 0i Sian sengaja duduk membelakangi ruangan menghadap dinding, make 0&ng Gan yang bertugas sebagai mata*mata dan menyelidiki keadaan ruangan itu, juga beberapa &rang tamu yang makan minum di situ. )anya ada tiga meja yang terisi tamu, masing*masing empat &rang sehingga selain mereka berdua, ada dua belas &rang tamu pria yang sedang makan minum. Karena 0i Sian sengaja memalingkan muka dan duduk menghadap dinding, maka ia tidak menarik banyak perhatian. 1893 0&ng Gan tadinya menyapu para tamu dengan pandang matanya yang acuh dan tidak tertarik, akan tetapi tiba*tiba sepasang mata pemuda itu bersinar*sinar, kemudlan pandang matanya melekat pada sese&rang yang baru saja melangkah masuk. +antungnya superti berhenti berdetak untuk beberapa saat lamanya, kemudian berdebar keras sekali. %pa yang dilihatnya membuat api gairah dalam dirinya seperti berk&bar seketika, akan tetapi dia masih teringat bahwa 0i Sian duduk di depannya. ,aka dia pun dapat menguasai perasaannya, agar jangan sampai nampak &leh suci*nya. )anya ada satu 1894 yang dapat menarik perhatian dan membangkitkan gairah dalam hati pemuda ini, yalah wanita cantik. #an wanita yang kini melenggang masuk ke dalam rumah makan itu lebih daripada cantik! Gadis itu usianya sudah dewasa dan matang, setidaknya tentu ada dua puluh empat tahun usianya. 6ajahnya barbentuk bulat telur, kulitnya putih mulus agak kemerahan dan sebagian lengannya yang nampak karena lengan bajunya tergulung sebagian, juga berkulit putih halus, dengan bulu lembut. 6ajah itu manis sekali, cantik jelita dengan daya tarik 1895 yang amat kuat. Kecantikan wajah se&rang peranakan Kirgi- dan )an. 0entuk tubuhnya padat dan lemah gemulai, pinggangnya yang ramping itu seperti p&h&n yang* liu tertiup angin, lenggangnya mempes&na, seperti lenggang seek&r harimau kelaparan, dengan buah pinggul menari* nari, setiap kali melangkah, tepi lutut sebelah dalam saling bersentuhan. (akaiannya ketat sekali, membuat lekuk lengkung tubuhnya yang padat berisi dan den&k itu membayang jelas. 3ang membuatnya lebih menarik lagi adalah punggungnya yang terhias sebatang pedang ber&nce merah! 1896 Ketika memasuki rest&ran itu barsama se&rang berpakaian pendeta t&su yang usianya sudah enam puluh tahun, pria yang bertubuh tinggi besar dan biarpun usianya sudah enam puluh tahun masih nampak tampan dan gagah, dengan jubah yang lebar membungkus tubuhnya, wanita itu segera menjadi perhatian para tamu pria yang duduk di rumah makan itu. Gadis itupun melayangkan pandang matanya ke dalam ruangan rumah makan, dan ketika ia melihat 0&ng Gan yang memandang kepadanya dengan kagum, wanita itupun balas menatap dan sinar matanya memancarkan cahaya aneh, 1897 wajahnya yang berkulit putih mulus itu menjadi kemerahan, bibirnya yang merah dan berbentuk indah itu mekar dalam senyum memikat, sepasang matanya lalu melepas kerling yang menyambar bagaikan kilat! Kemudian, gadis itu duduk menghadapi sebuah meja tak jauh dari tempat duduk 0&ng Gan dan sengaja ia duduk menghadap ke arah 0&ng Gan. $emannya, pendeta tinggi besar itu dengan sikap acuh saja lalu duduk di depannya, membelakangi meja 0&ng Gan. (elayan yang tadi juga menyambut 0&ng Gan dan 0i Sian dan yang menerima pesanan makanan, kini menghampiri dua 1898 &rang tamu baru itu dan S&ng Gan dapat melihat dengan jelas bahwa pelayan itu sudah mengenal mereka, nampak amat mengh&rmat pendeta itu ketika menerima pesanan yang diucapkan &leh si gadis jelita dengan suara merdu. 0i Sian dapat melihat betapa tadi sute*nya seperti tertarik &leh sesuatu, dan mendengar suara wanita yang merdu memesan makanan, iapun tertarik dan memutar sedikit tubuhnya agar miring dan iapun mengerling ke arah meja itu. ,elihat wanita yang amat cantik dengan sikap ramah terbuka, dengan pedang di punggung, tentu saja iapun amat tertarik, 1899 menduga bahwa tentu wanita itu se&rang ahli silat, se&rang wanita kang*&uw yang sudah biasa melakukan perantauan. %palagi ditemani se&rang pendeta t&su yang tinggi besar, maka tentu saja kehadiran dua &rang itu memang amat menarik perhatian. ,elihat betapi 0i Sian melirik ke arah wa 6ebsite http<==kang-usi.c&m= nita itu, 0&ng Gan bersikap alim dan diapun menundukkan muka, tidak lagi menatap wanita itu. 6anita cantik manis itu tentu saja amat menarik dan memiliki daya tarik yang amat kuat karena ia bukan lain adalah (ek 'an, gadis peranakan Kirgi- )an yang memang 1900 memiliki kecantikan istimewa. 3ang berada di sampingnya adalah $hai*yang Suhu, t&k&h (ek*lian*kauw yang tadinya adalah sahabat gurunya, )ek*in Kui*b& dan kini telah menjadi sahabat dan juga gurunya pula mengajarkan ilmu sihir dan sebagai imbalannya, (ek 'an menyerahkan dirinya untuk menjadi kekasih t&k&h (ek*lian*kauw yang masih nampak muda dan tampan gagah itu. Seperti telah diceritakan di bagian depan, $hai*yang Suhu mendapat tugas dari (ek*liankauw untuk mengumpulkan gadis*gadis dusun yang muda dan cantik untuk dijadikan pelayan di perkumpulan agama sesat 1901 itu. #alam pekerjaan ini, dia dibantu &leh (ek 'an yang menyamar sebagai siluman merah" dan menculiki gadis*gadis dusun yang cantik. +uga t&k&h (ek*lian*kauw itu dibantu &leh $ibet Sam Sint&. %kan tetapi, ketika ger&mb&lan ini yang bersembunyi di 0ukit 5nta sedang mengumpulkan gadis*gadis itu, muncul (endekar 0&ngk&k yang bukan saja menggagalkan usaha mereka, bahkan membuat (ek 'an dan $hai* yang Suhu terpaksa harus melarikan diri, sedangkan dua &rang di antara $ibet Sam Sint& tewas di tangan (endekar 0&ngk&k. $hai*yang Suhu dan (ek 'an lalu melarikan diri dengan hati 1902 gentar menghadapi (endekar 0&ngk&k yang terlalu kuat bagi mereka. %kan tetapi kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan ke 'asha karena $hai*yang Subu hendak mengabarkan tentang kemunculan (endekar 0&ngk&k itu kepada Kim Sim 'ama, yaitu pimpinan pember&ntak di $ibet yang bekerja sama pula dengan (ek*lian*kauw. #an dalam rumah makan ini, di mana $hai*yang Suhu sudah dikenal &leh pelayannya, mereka melihat 0&ng Gan dan 0i Sian. $entu saja (ek 'an segera tertarik bukan main melihat 0&ng Gan, se&rang pemuda yang memang tampan dan gagah! Gairahnya 1903 segera bangkit, dan (ek 'an sudah menentukan pilihannya untuk bersenang*senang malam nant i! Gadis ini seperti telah dihinggapi penyakit. 0iarpun ia melakukan perjalanan bersama $hai*yang Suhu yang menganggapnya sebagai kekasih, namun setiap kali bertemu se&rang pria yang menarik hatinya, (ek 'an tentu akan berusaha untuk menundukkannya. $haiyang Suhu mengenal baik watak (ek 'an dan diapun tidak mampu mencegah, bahkan t&su ini acuh saja karena dia sendiripun menganggap (ek 'an hanya sebagai hiburan dan selingan saja! ,aka, melihat betapa (ek 'an memperlihatkan 1904 kekagumannya kepada pemuda yang duduk di meja sebelah $hai*yang Suhu mengambil sikap tidak perduli. Setelah selesai makan, 0&ng Gan manggapai pelayan rumah makan untuk membayar harga makanan dan minuman. Sejak tadi, dia sudah main mata dengan gadis cantik itu dan dia melihat betapa gadis jelita itu memberi tanda* tanda dengan kerling mata dan senyumnya bahwa iapun menanggapi perasaan hati 0&ng Gan! $entu saja 0&ng Gan menjadi semakin terpikat dan dia mengambil keputusan untuk malam nanti mancari kesempatan, meninggalkan 0i Sian kalau gadis itu sudah tidur di kamar lain dalam penginapan, untuk 1905 mencari gadis peranakan Kirgi- yang amat mempes&na ini. Ketika pelayan menerima uang pembayaran dari 0&ng Gan, pemuda ini yang ingin mempercepat penyelidikan yang dilakukan 0i Sian, segera bertanya, Kami mencari se&rang pemuda yang pungungnya b&ngk&k. %pakah engkau barangkali mengetahuinya. ,ungkin dia pernah datang ke rumah makan ini, atau engkau melihatnya di jalan." 0i Sign tidak sempat mencegah 0&ng Gan mengajukan pertanyaan itu, dan iapun memperhatikan dan menanti jawaban si pelayan. 0agaimanapun juga, pertanyaan itu tidak akan mandatangkan 1906 kecurigaan kepada &rang lain. $idak ada anehnya kalau mereka bertanya*tanya tentang se&rang pemuda b&ngk&k. %kan tetapi, mereka melihat betapa wajah pelayan itu tampak terkejut bukan main. ,atanya terbelalak dan sejenak dia memandang beng&ng kepada 0&ng Gan. 'alu dia menjawab agak gugup. K&ngcu1. eh, apakah dia1. eh, dia se&rang pemuda b&ngk&k yang sakti." $entu saja 0&ng Gan dan 0i Sian merasa girang bukan main mendengar pertanyaan itu. $ak salah lagi. Sie 'i&ng yang dimaksudkan pelayan ini. #i dunia ini mana lagi ada 1907 &rang b&ngk&k yang sakti. 0&ng Gan mengangguk* angguk. 0enar dia! #i manakah dia." #ia1.. %h, saya tidak tahu, k&ngcu1." (elayan itu men&leh ke arah kamar pemilik rumah makan, yang juga dijadikan kant&ran. Saya tidak tahu, akan tetapi majikan saya mungkin tahu1." #an dia kelihatan seperti &rang ketakutan, lalu cepat meninggalkan meja itu sambil mumbawa uang pembayaran yang diberikan 0&ng Gan. $entu saja 0i Sian merasa penasaran sekali. #ia bangkit dan berbisik kepada 0&ng Gan. ,ari kita bertanya kepada pemilik rumah makan1." 0&ng Gan mengangguk dan 1908 mengikut i suci*nya. Ketika mereka melewati meja sebelah dan 0&ng Gan memandang, (ek 'an menghadiahi sebuah senyum manis dan kedipan mata penuh arti. ,elihat ini, 0&ng Gan tersenyum dan mengangguk sedikit, untuk memberi isyarat bahwa dia dapat menangkap semua isyarat gadis manis itu dan merasa setuju kalau mereka dapat mengadakan hubungan yang lebih dekat! 0i Sian yang sudah merasa tertarik sekali mendengar berita tentang Sie 'i&ng, sudah langsung menuju ke kant&r pemilik rumah makan. (emilik rumah makan itu sudah mendengar dari si pelayan bahwa gadis cantik berpakaian aneh dan 1909 pemuda tampan itu bertanya*tanya tentang (endekar 0&ngk&k. Kini, melihat mereka mendatangi kant&rnya, si pemilik rumah makan menyambut dengan pandang mata penuh perhatian. Semenjak dia membantu (endekar 0&ngk&k, yaitu mencarikan tempat pem&nd&kan untuk gadis peranakan $ibet )an yang menjadi adik angkat (endekar 0&ngk&k itu, dia tidak lagi pernah bertemu dengan (endekar 0&ngk&k. %pa yang dapat saya lakukan untuk ji*wi (kalian b&rdua)." tanyanya ramah. 0i Sian yang sudah tidak sabar lagi untuk segera mengetahui di mana adanya Sie 'i&ng, segera langsung 1910 berkata, Kami ingin mengetahui tentang se&rang pemuda b&ngk&k yang bernama Sie 'i&ng dan yang terkenal dengan sebutan (endekar 0&ngk&k! Engkau tahu banyak tentang dia, maka kami harap engkau suka menceritakan di mana dia sekarang!" 0agaimanapun juga, pemilik rumah makan itu bersimpati kepada (endekar 0&ngk&k yang pernah mengganti kerugiannya ketika terjadi keributan di rumah makan itu, dan bahkan adik angkat (endekar 0&ngk&k pernah tinggal bersama bibinya, yaitu bibi /ili. ,aka, diapun merasa ragu apakah benar kalau dia bicara tentang (endekar 0&ngk&k 1911 kepada dua &rang yang belum dikenalnya dan tidak diketahui maknud mereka mencari (endekar 0&ngk&k. ,aaf, kalau b&leh saya mengetahui, siapakah ji*wi dan ada hubungan apakah antara ji*wi dengan Sie $aihiap." Kini 0i Sian sudah tidak ragu lagi bahwa pemilik rumah makan ini jelas mengenal Sie 'i&ng dan tahu di mana dia berada, maka kesabarannya habis. Ia ingin segera mengetahui di mana adanya musuh besarnya itu! Ketika melihat ada sumpit*sumpit berdiri di gelas tempat menyimpan sumpit, tangannya mengambil segenggam sumpit, lalu ia mengerahkan tenaganya pada jari*jari tangan yang menggenggam sumpit. 1912 Krekk! Krekkk!" Sumpit*sumpit itu patah*patah dan remuk dalam genggaman tangan yang kecil dan berkulit halus lunak itu! S&bat, katakan saja cepat*cepat di mana adanya Sie 'i&ng dan jangan berb&h&ng!" kata 0i Sian, lirih dan wajah pemilik rumah makan itu berubah pucat. )ampir dia tidak percaya akan penglihatannya sendiri. $angan yang kecil dan berkulit halus itu memiliki tenaga yang demikian dahsyatnya! Saya1. saya tidak tahu di mana dia sekarang. 0aiklah saya ceritakan perjumpaan saya dengan dia. Silakan duduk, silakan duduk1." 1913 0i Sian dan 0&ng Gan duduk dan pemilik rumah makan itu lalu berecrita. #iceritakannya betapa hampir dua bulan yang lalu, Sie 'i&ng Si (endekar 0angk&k pernah makan bersama se&rang gadis yang bernama Sam 'ing dan diaku sebagai adik angkatnya, di rumah makan itu. 0etapa kemudian terjadi keributan yang dilakukan &leh se&rang anggauta Kim*sim*pai dan betapa kemudian semua &rang baru mengetahui si b&ngk&k itu adalah se&rang sakti. Setelah terjadi keributan itu, Sie $aihiap minta bantuanku untuk mencarikan tempat pem&nd&kan bagi adik angkatnya 1914 dan saya menunjukkan rumah bibiku. Kemudian adik angkatnya itu tinggal bersama bibi /ili, akan tetapi Sie $aihiap pergi entah ke mana. Sejak itu saya tidak pernah lagi bertemu dengan dia." %pakah adik angkatnya itu masih tinggal di sini." tanya 0i Sian. (emilik rumah makan itu menggerakkan pundaknya. Sejak tinggal di sana, baru satu kali saya pernah meneng&k. #ua minggu sejak ia tinggal di sana dan sejak itu, saya tidak pernah lagi ke sana karena rep&tnya pekerjaan." )ay& cepat antar kami ke sana, sekarang juga!" kata 0i 1915 Sian dan pandang matanya penuh kepastian. (emilik rumah makan itu tidak berani membantah, lalu memesan kepada para pelayannya bahwa dia akan pergi sebentar. $ak lama kemudian, keluarlah dia dari rumah makan itu, diikuti 0i Sian dan 0&ng Gan. Ketika hendak meninggalkan rumah makan, 0&ng Gan sempat meneng&k ke arah gadis cantik itu dan melihat gadis itu dan pendeta yang menemaninya memandang padanya dengan penuh perhatian. Kembali gadis cantik itu berkedip kepadanya. 0&ng Gan tersenyum dengan jantung berdebar. Sayang, pikirnya. #ia belum sempat 1916 membuat kencan dengan gadis manis itu. %kan tetapi dia merasa yakin bahwa gadis itupun ada hati" kepadanya dan tentu mereka akan dapat saling bertemu lagi dalam suasana yang lebih bebas, berdua saja! (emilik rumah makan itu mengantar 0i Sian dan 0&ng Gan ke rumah bibi /ili. %kan tetapi ketika mereka tiba di situ, gadis yang bernama Sam 'ing atau &leh bibi /ili disebut n&na 'ing itu sudah tidak berada lagi di situ! Kurang lebih seminggu yang lalu, ia pergi meninggalkan rumah ini tanpa pamit!" kata bibi /ili ketika kep&nakannya datang bersama pemuda dan gadis cantik itu. %ku sendiri 1917 tidak tahu ke mana ia pergi karena memang tidak pamit." $entu saja 0i Sian marasa kecewa sekali. %kan tetapi, kenapa ia pergi tanpa pamit." 0ibi /ili menggeleng kepalanya. ,ungkin karena ia hendak mencari kakak angkatnya, Sie $aihiap itu. Setelah sebulan tinggal di sini, setiap hari ia menanti datangnya Sie $aihiap dan setiap malam ia menangis. Ia mengatakan kepadaku bahwa Sie $aihiap berjanji akan menjemputnya setelah satu bulan ia tinggal di sini. Kemudian, seminggu yang lalu, setelah tinggal di sini kurang lebih satu setengah bulan, ia pergi tanpa pamit." 1918 0i Sian mengerutkan alisnya. %pakah selama ia berada di sini, (endekar 0&ngk&k t idak pernah datang menjenguk." (endekar 0&ngk&k1.. %h, n&na maksudkan Sie $aihiap. $idak, tidak pernah lagi. Semenjak meninggalkan adik angkatnya di sini, dia pergi dan tak pernah muncul kembali." %pakah gadis itu tidak pernah menceritakan kepadamu ke mana perginya Sie $aihiap itu." 0i Sian mendesak terus. 6anita setengah tua itu mengerutkan alis dan mengingatingat, (ernah ia bercerita bahwa kakak angkatnya itu se&rang pendekar yang akan melakukan penyelidikan terhadap Kimsim* 1919 pai1." menyebut nama perkumpulan ini, wanita itu kelihatan takut*takut, juga pemilik rumah makan itu kelihatan khawatir sekali dan memandang keluar pintu rumah, se&lah takut kalau sampai terdengar &rang lain bahwa mereka membicarakan Kim*sim*pai. %pa itu Kim*sim*pai dan di mana tempatnya." 6anita itu semakin ketakutan dan menggeleng kepalanya. %ku tidak tahu1. ah, aku tidak tahu1." (emilik rumah makan itu segera membantu bibinya. 2&na, sebetulnya kami semua merasa takut untuk menyebut nama itu, nama yang amat ditakuti seluruh penduduk 'asha. Kami hanya dapat memberitahukan kepadamu bahwa perkumpulan 1920 itu berada di sekitar $elaga 3an*s& di sebelah selatan 'asha1. Sudahlah, kami tidak berani banyak bicara dan kami juga tidak tahu apa*apa lagl. Kalau n&na hendak mencari Sie $aihiap, sebaiknya mencari ke sana1." 0i Sian mengerutkan alisnya. Ia tahu, bahwa pemilik rumah makan dan bibinya itu bicara sejujurnya dan memang mereka ketakutan. (ernah Sie 'i&ng bercerita tentang para pendeta 'ama yang memusuhi para pertapa di )imalaya, bahkan ada pendeta 'ama yang melakukan pengejaran sampai ke Kunlun* san untuk membunuhi para pertapa dan t&su yangg 1921 melarikan diri ke sana. +uga gurunya, K&ay $&jin, pernah bicara tentang para pendeta 'ama yang memusuhi para t&su dan pertapa di )imalaya. %pakah penyelidikan yang dilakukan Sie 'i&ng ada hubungannya dengan hal itu. ,emang, jalan satu*satunya untuk mencari Sie 'i&ng adalah mengejarnya ke sarang perkumpulan Kim*sim*pai yang akan diselidiki (endekar 0&ngk&k itu! Sementara itu, 0&ng Gan yang cerdik segera bertanya kepada wanita itu. 0ibi, c&ba gambarkan bagaimana rupanya gadis bernama Sam 'ing itu, agar kalau kami bertemu dengannya, kami akan 1922 mudah mengenalnya." 0i Sian menyetujui pertanyaan sutenya, karena kalau mereka mengenal 'ing 'ing, siapa tahu gadis itu akan dapat membawa mereka kepada Sie 'i&ng. #iam*diam 0i Sian juga merasa heran bukan main mendengar bahwa pamannya itu mempunyai se&rang adik angkat! Ia se&rang gadis berusia delapan belas tahun yang amat manis, kulitnya agak gelap, sikapnya pendiam namun ia manis budi dan penurut. Sungguh aku sudah mulai merasa cinta kepada anak itu, dan aku khawatir sekali membayangkan betapa ia melakukan perjalanan se&rang diri. Se&rang gadis 1923 yang demikian manis dan menarik, tentu akan banyak mengalami ancaman bahaya1." #iam*diam hati 0&ng Gan yang menjadi hamba nafsu berahinya itu sudah tertarik bukan main. Se&rang gadis yang hitam manis! %pakah ia se&rang gadis $ibet." tanyanya. Ia peranakan $ibet )an," jawab bibi /ili. 0i Sian dan 0&ng Gan lalu meninggalkan rumah itu. Kita harus cepat mencari ke daerah $elaga 3an*s&!" kata 0i Sian penuh semangat. %kan tetapi 0&ng Gan mempunyai rencana lain. 6ajah cantik manis yang dijumpainya di rumah makan itu masih 1924 terus membayanginya. Suci, kurasa kita harus bertindak hatihati. Kita selidiki dulu perkumpulan macam apa sesungguhnya Kim*sim*pai yang ditakuti penduduk itu, dan di mana letak $elaga 3an*s&. )ari telah s&re, sebentar lagi gelap. Sungguh tiduk menguntungkan kalau kita meningialkan k&ta ini dan berada dalam perjalanan yang asing di waktu malam gelap. Kita selidiki dulu, dan setelah jelas, baru kita berangkat mencari ke sana. 0agaimana pendapatmu." 0aiklah, kita mencari rumah penginapan," kata 0i Sian singkat. Ia sudah ingin sekali dapat menemukan Sie 'i&ng dan 1925 membalas dendamnya! +uga sungguh mengherankan, ia ingin sekali melihat seperti apa adik angkat" pamannya itu, dan hubungan apa sesungguhnya yang ada di antara mereka! #i sebelah selatan k&ta 'asha terdapat sebuah telaga yang terkunung pegunungan yang amat luas. $elaga ini indah bukan main, akan tetapi juga sunyi karena jalan menuju ke telaga itu melalui bukit dan jurang. %palagi semenjak beberapa tahun ini, daerah itu merupakan daerah yang rawan. $idak ada &rang berani melalui daerah itu yang kabarnya dihuni banyak &rang jahat dan iblis. +uga dikatakan bahwa 1926 akhir*akhir ini, perkumpulan Kim*sim*pang berpangkal di daerah itu. ,akin takutlah &rang untuk melewati daerah itu. Kim*sim*pang atau Kim*sim*pai ((erkumpulan atau (artai )ati Emas) amat ditakuti. ,enurut kabar angin, Kim*sim*pat dipimpin &leh se&rang t&k&h pendeta 'ama yang pernah menjabat sebagai wakil #alai 'ama yang berjuluk Kim Sim 'ama. Karena terjadi perbedaan paham dengan #alai 'ama, Kim Sim 'ama l&l&s dari 'asha, kemudian dia membentuk perkumpulan Kim*simpai yang berdiri sendiri, terlepas dari kekuasaan #alai 'ama, 1927 terlepas dari kekuasaan pemerintah pusat $ibet. Karena tidak ada bukti*bukti bahwa Kim*sim*pai melakukan kejahatan apalagi pember&ntakan, maka pemerintah $ibet tidak mengambil tindakan apapun. )al ini adalah karena #alai 'ama mengingat akan jasa*jasa Kim Sim 'ama ketika masih menjadi wakil #alai 'ama dahulu. 0ahkan, Kim Sim 'ama merupakan se&rang t&k&h besar, memiliki pengaruh yang besar pula dan jasanya sudah banyak. Kim Sim 'ama merupakan se&rang pendeta 'ama yang tertua, dan #alai 'ama sendiripun dahulu diangkat menjadi #alai 'ama karena desakan Kim Sim 'ama, 1928 dan atas pilihan Kim Sim 'ama! Kim Sim 'ama merupakan &rang ke dua paling berkuasa dan berpengaruh sesudah #alai 'ama. Karena dia t idak memiliki tanda*tanda sebagai reinkarnasi #alai 'ama yang meninggal dunia, maka tidak mungkin dia menjadi pengganti #alai 'ama dan karena itu, dia menjadi pendukung utama ketika #alai 'ama yang baru dipilih. #alai 'ama yang baru itu se&rang anak dusun saja yang memlilki ciri*ciri sebagai penitisan #alai 'ama. 0ahkan Kim Sim 'ama tidak segansegan mempergunakan kekerasan untuk memaksa b&cah itu menjadi #alai 'ama yang baru, dan ketika para penduduk 1929 dusun menentang, dia tidak segan mengamuk dan membunuh mereka yang dianggapnya member&ntak. (eristiwa ini membuat para pertapa dan para t&su di )imalaya menjadi marah. ,alah (ek $hian Sian*su, guru dari )imalaya Sam '&jin, atau suheng dari (ek*sim Sian*su, turun tangan sendiri untuk membela penduduk dusun itu. (ertapa sakti ini bertanding melawan (ek Sim 'ama yang dibantu &leh sembilan &rang pendeta 'ama yang rata*rata memiliki ilmu kepandaian tinggi. (ek $hian Sian*su berhasil mer&b&hkan dan menewaskan 1930 tiga &rang pendeta 'ama, akan tetapi dia sendiri terluka dan anak itu tetap saja dibawa lari Kim Sim 'ama. Karena ketika peristiwa itu terjadi (ek $hian Sian*su audah berusia hampir delapan puluh tahun, maka luka yang dideritanya membuat dia tewas tak lama kemudian. 0eberapa tahun lamanya tidak lagi terjadi keributan, akan tetapi setelah anak itu dewasa dan dijadikan #alai 'ama sudah berjalan dua tiga tahun, mulailah terjadi penyerbuan terhadap para t&su dan pertapa di pegunungan )imalaya. 0anyak yang jatuh k&rban dan para t&su itu segera meninggalkan )imalaya 1931 dan pergi mengungsi ke pegunungan lain. (ara pertapa menganggap bahwa #alai 'ama sungguh merupakan &rang yang tidak mengenal budi. #ahulu dibela &leh para t&su, setelah menjadi #alai 'ama bahkan memusuhi para t&su! (ara t&su itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ketika Kim Sim 'ama memilih #alai 'ama baru, dia beranggapan bahwa akhirnya dialah yang berkuasa di $ibet karena #alai 'ama baru tentu akan tunduk terhadap semua pimpinannya. ,ula*mula memang demikian. %kan tetapi, setelah #alai 'ama yang baru itu mengerti urusan, dia tidak sudi dijadikan 1932 b&neka! #alai 'ama yang baru itu lalu mempergunakan kedudukan dan kekuasaannya untuk menentang semua kebijaksanaan Kim Sim 'ama yang dianggapnya tidak bijaksana! #an mulailah terjadi pertentangan antara Kim Sim 'ama dan #alai 'ama. Karena kalah kedudukan, maka Kim Sim 'ama tidak berani secara berterang memusuhi #alai 'ama yang banyak pendukungnya. ,aka dia lalu mengundurkan diri dan membentuk Kim*sim*pang itu. #an mulailah dilakukan pengejaran terhadap para t&su! Semua ini dilakukan &leh kaki tangan Kim Sim 'ama, dengan 1933 maksud menjatuhkan nama baik #alai 'ama dan memancing agar para t&su memusuhi #alai 'ama sehingga kedudukan #alai 'ama menjadi semakin lemah. Sementara itu, diam*diam Kim*sim*pai juga mengadakan persekutuan dengan se&rang pangeran pember&ntak dari 2epal yang sudah diusir &leh 4aja 2epal. (angeran itu dengan pengikutnya yang ternyata cukup banyak, bergabung dengan Kim*sim*pai dan keduanya merencanakan pember&ntakan*pember&ntakan untuk bersama* sama mengusai $ibet dan 2epal. #i sebuah bukit dekat $elaga 3an*s&, Kim*sim*pai menyusun kekuatan. Kim Sim 'ama maklum bahwa kalau dia 1934 hanya mengandalkan anak buahnya dan pasukan (angeran 2epal itu untuk menyerbu 'asha, dia akan mengalami kegagalan. #alai 'ama memiliki pasukan yang amat kuat, terdiri dari para pendeta 'ama dan banyak di antara para pendeta 'ama itu memiliki ilmu kepandaian tinggi dan banyak yang sakti. ,aka, diapun tidak tergesa*gesa. #i samping usaha yang dilakukan anak buahnya untuk memusuhi berbagai pihak dengan dalih diutus &leh #alai 'ama, juga dia mulai menyusupkan pengaruh ke dalam istana dan kuil di 'asha untuk menghasut dan mempengaruhi t&k&h* t&k&h di 1935 pemerintahan $ibet. 0agaikan seek&r laba*laba dengan amat tekun dan sabar Kim Sim 'ama mulai menyusun kekuatan untuk mengambil alih kekuasaan di $ibet. (angeran 2epal itu sudah siap di perbatasan, sudah siap membantu gerakan Kim Sim 'ama dengan janji bahwa kelak, kalau Kim Sim 'ama sudah berhasil menguasai $ibet, maka dia akan membalas kebaikan pangeran itu dengan membantunya mengadakan pember&ntakan di 2epal!#alam kedudukannya yang bagaimana pun juga, manusia tidak akan dapat terlepas dari nafsunya sendiri. #ia b&leh berusaha dengan cara 1936 bagaimanapun, bertapa, menjauhi keramaian dunia, menyendiri, berpuasa, berpantang apapun, namun tetap sekali waktu dia akan dicengkeram dan dikuasai nafsunya sendiri. Semua usahanya itu hanyalah usaha yang dilakukan &leh akal pikirannya sendiri belaka, dan akal pikiran takkan mungkin membebaskan batin dari cengkeraman nafsu. 2afsu sudah melekat kepada kita, merupakan alat yang amat penting bagi kita, namun juga merupakan pengg&da yang paling berbahaya, yang akan menyeret kita ke dalam kesesatan dan perbuatan yang tidak benar. Kalau sudah begitu, maka nafsu 1937 tidak lagi menjadi alat kita, bahkan kita diperalat &leh nafsu! Semua usaha untuk membebaskan diri dari nafsu digerakkan &leh nafsu itu sendiri yang sudah menjadi satu dengan hati dan akal pikiran, bersatu dengan panca indera kita. %papun yang kita lakukan melalui pikirin, tentu berpamrih. 2afsu selalu berpamrih, yaitu pamrihnya mencari senang atau yang kita anggap akan mendatangkan kesenangan. #an untuk semua perbuatan yang timbul dari d&r&ngan nafsu, pikiran kita yang amat licik dan cerdik selalu sudah mempersiapkan diri menjadi pembela, dengan segala daya akan mencari alasan untuk membenarkan tindakan kita itu. 1938 2afsu memang penting bagi kita, sebagai pend&r&ng agar kita dapat memenuhi semua keperluan hidup di dunia ini, keperluan jasmani kita, makan, pakaian, tempat tinggal, dan semua kebutuhan lain. 2afsu mutlak perlu untuk hidupnya jasmani kita, karena tanpa nafsu berarti mati. %kan tetapi, kalau nafsu sudah mencampuri urusan batin, maka nafsu hanya menjadi sebab timbulnya duka dan sengsara, nafsu mendatangkan iri, marah, benci, cemburu, dengki takut, malu dan segala macam perasaan. 2afsu bagaikan api, kalau terkendali menjadi pelayan yang baik sekali, sebaliknya kalau 1939 liar tak terkendali, dapat menimbulkan kebakaran dan kerusakan. Kim Sim 'ama adalah se&rang yang sejak kecil hidup sebagai pendeta. #ia sudah biasa berlatih mengendalikan dan menguanal nafsu*nafsu badannya sendiri. 2amun, pengendalian yang dilakukannya adalah pengendalian yang dilakukan dengan akal pikiran, dengan kemauan yang bukan lain adalah daya rendah pula. 3ang dikendalikan nafsu, yang mengendalikannya juga bergelimang nafsu. 5leh karena itu, walaupun nampaknya dia hidup sebagai &rang yang bebas dari cengkeraman nafsu, namun sesungguhnya nafsu masih 1940 menguasainya dan sekali waktu akan runtuh pertahanannya. 3ang mend&r&ng dia untuk menentang #alai 'ama, untuk dapat menguasai $ibet, apa lagi kalau bukan nafsu. 2amun, tentu saja pikirannya dapat melakukan pembelaan secara cerdik sehingga dia beranggapan bahwa apa yang dilakukannya itu adalah suci murni, demi kebaikan, demi kesejahteraan rakyat, demi menentang pemerintah lalim dan sebagainya. (adahal, di dasar semua itu, mendekati nafsu ingin mendapatkan sesuatu yang dianggap akan menyenangkan hatinya, dalam hal ini kekuasaan! 'alu bagaimana sebaiknya bagi kita. Kalau dibiarkan, nafsu 1941 merajalela dan menguasai kita, bagaikan api membakar dan merusak. Kalau dikendalikan, tidak akan berhasil karena yang mengendalikan juga pikiran bergelimang nafsu sehingga selalu berpamrih. Kalau dimatikan, &rangnya harus mati pula! %pa yang dapat kita lakukan. $idak ada apa*apa yang dapat kita lakukan! $idak ada apa*apa, karena yang dapat mengatur nafsu, yang dapat mengatur alat*alat bagi kehidupan kita adalah yang menciptakannya, yang membuatnya. #an penciptanya adalah $uhan! 5leh karena itu, kita hanya dapat menyerah, hanya dapat pasrah, kepada kekuasaan $uhan. 1942 ,enyerah sepenuhnya, sebulatnya, selengkapnya, penuh ketawakalan, kesabaran dan keikhlasan. 0adan ini hanya sebuah tempat, sebuah rumah. Semua daya rendah, panca indrya, hati, akal pikiran dan nafsunafsunya, hanya merupakan alat*alat dalam rumah. (enghuni rumah yang menguasai semua alat itu sesungguhnya adalah jiwa! +iwa menjadi majikannya, nafsu, hati dan akal pikiran menjadi pelayan dan alat. 2amun sungguh sayang, karena kita sudah lupa bahwa kita ini jiwa, lupa karena setiap hari dipermainkan &leh nafsu akal pikiran yang merajalela dan merebut kekuasaan menjadi majikan dalam badan kita. Kita ini 1943 bukan pikiran. (ikiran bisa mati namun badan tetap hidup. Sebaliknya, kalau jiwa meninggalkan badan, semua pelayan dan alat itupun akan mati. #alam keadaan tidur atau pingsan, hati akal pikitan untuk sementara seperti mati, tidak bekerja. 2amun, kita tetap hidup karena jiwa masih bersemayam di dalam badan. Kita tidak pernah memiliki rasa diri ini, lupa akan keadaan yang lebih dalam karena kita selalu terseret &leh keadaan lahir yang dangkal saja, karena dipermainkan nafsu yang selalu mengejar kesenangan dangkal. Kim Sim 'ama memiliki banyak pembantu yang pandai. #an 1944 pembantu*pembantu utamanya bukan lain adalah 'ima )arimau $ibet! Seperti sudah kita ketahui, para pembantu utamanya inilah yang diutus untuk melakukan pengejaran terhadap para t&su dan pertapa )imalaya yang sudah melarikan diri mengungsi ke pegunungan Kun*lun. (engejaran dan pembunuhan yang dilakukan 'ima )arimau $ibet terhadap para t&su itu bukan semata*mata karena mereka membenci para t&su, melainkan terutama sekali, dengan dalih sebagai utusan #alai 'ama, mereka hendak merusak nama #alai 'ama agar dibenci dan dimusuhi semua g&l&ngan, terutama g&l&ngan &rang*&rang sakti. 1945 (ada suatu hari, pagi*pagi sekali, ses&s&k tubuh berkelebat seperti terbang cepatnya, datang dari arah telaga 3am*s& menuju ke bukit yang menjadi markas Kim*sim*pai. ,elihat gerakannya yang cepat, larinya bagaikan terbang itu, mudah diketahui bahwa dia adalah se&rang yang memiliki gin*kang dan ilmu berlari cepat yang hebat. 5rang akan merasa terkejut dan terheran*heran kalau melihat &rangnya. Setelah dia berhenti dan menyelinap di bawah sebatang p&h&n, memandang ke atas, ke arah puncak bukit itu, baru nampak bahwa dia adalah se&rang pemuda yang tubuhnya b&ngk&k! 1946 #ia adalah Sie 'i&ng, Si (endekar 0&ngk&k! Setelah meninggalkan 'ing 'ing di rumah bibi /ili, hati Sie 'i&ng merasa lega dan mulailah dia melakukan penyelidikan di 'asha tentang Kim*sim*pang. Ketika dia melihat munculnya pemungut derma di rumah makan membawa bendera Kimsim* pai, teringatlah dia akan nama Kim Sim 'ama yang pernah didengarnya dari pengakuan se&rang di antara $ibet Sam Sint&. $entu ada hubungan antara Kim*sim*pai dan Kim Sim 'ama, pikirnya. %gaknya pember&ntakan terhadap pemerintah $ibet seperti yang diceritakan /&a Kiu &rang ke tiga $ibet Sam 1947 Sint& itu tentulah perkumpulan Kim*sim*pai itu yang dipimpin &leh Kim Sim 'ama dan dibgntu &leh 'ima )arimau $ibet yang harus diselidikinya. #an dia mendapat kenyataan bahwa hampir semua &rang yang ditanyanya tentang Kim* sim*pai menjadi ketakutan dan tidak berani menjawab. 3ang berani menjawab mengatakan singkat bahwa Kim*sim*pai adalah perkumpulan &rang*&rang $ibet yang berpusat di sebuah bukit dekat $elaga 3am*s&. Semakin jelas dan yakinlah hatinya bahwa jejak yang diikutinya benar. ,emang di tempat itulah dia harus menceri keterangan tentang apa rahasianya maka 1948 para pendeta 'ama memusuhi para pertapa dan t&su dari )imalaya. #ari kaki bukit itu, yang nampak di atas hanyalah dinding temb&k yang berwarna putih, panjang dan melingkar*lingkar seperti benteng. %kan tetapi, segera dia melihat beberapa &rang mendaki bukit itu. %da sebuah jalan besar yang cukup baik menuju ke atas bukit dan kini terdapat beberapa &rang menuju ke puncak, ada yang berjalan kaki, ada pula yang menunggaug keledai atau kuda. %kan tetapi mereka itu sama sekali bukan kelihatan sebagai pasukan atau pendeta, 1949 melainkan penduduk biasa dan mereka semua membawa perbekalan untuk sembahyang. $entu saja dia merasa heran, akan tetapi diam*diam diapun lalu mendaki bukit, agak jauh di belakang ser&mb&ngan &rang yang memanggul atau memikul sebuah kursi di mana duduk setengah rebah se&rang yang nampaknya sedang sakit. #ari keadaan itu saja mudah diduga bahwa &rang*&rang ini sedang pergi ke suatu tempat untuk bersembahyang, agaknya ke sebuah kuil. #ugaannya benar. Kini mereka tiba di pintu gerbang dinding temb&k yang panjang itu. 0ukan dinding temb&k benteng, 1950 melainkan dinding yang melingkari sebuah kuil yang luas sekali. $erdapat banyak bangunan di dalam k&mpleks atau perkampungan itu. %kan tetapi bangunan paling depan adalah sebuah kuil yang besar dan cukup megah. #i depan puntu kuil itu terdapat papan dengan tulisan tinta emas berbunyi< K7I' )%$I E,%S. Kim*sim*tang. %pakah ini pusat Kim*sim*pai. #an di sini pula tinggal pemimpin pember&ntak yang berjuluk Kim Sim 'ama itu. Sungguh di luar dugaan sama sekali. $empat ini sama sekali tidak menyeramkan seperti tempat yang menjadi 1951 sarang pember&ntak. 0ahkan merupakan sebuah kuil yang besar dan di mana datang banyak penduduk dusun untuk bersembahyang dan m&h&n sesuatu! %kan tetapi dia segera teringat bahwa andaikata benar mereka itu pember&ntak, mereka tetap saja adalah pendetapendeta yang biasanya memang berusaha untuk hidup saleh dan beribadat, menjauhi kejahatan dan mendekatkan diri dengan kebajikan. ,erekapun bukan member&ntak terhadap suatu kerajaan, melainkan terhadap #alai 'ama, se&rang pimpinan pendeta pula. ,ungkin saja suasananya menjadi lain 1952 dengan para p&mber&ntak biasa yang biasanya terdiri dari &rang*&rang yang biasa mempergunakan kekerasan, kejam dan liar. #ia mulai memperhatikan keadaan luar kuil. Setelah melalui pintu gerbang dinding temb&k yang tingginya lebih dari dua meter, nampak kuil itu, jauhnya kurang lebih lima puluh meter dari pintu gerbang. #i kanan kiri kuil itu terdapat bangunanbangunan besar seperti pengawal kuil dan terdapat banyak jendela yang tertutup. %gaknya itu merupakan asrama para pendeta, pikirnya. #i depan kuil terdapat halaman yang luas penuh dengan tanaman bunga*bunga dan juga tanaman yang 1953 mengandung khasiat peng&batan. #i sana sini terdapat arcaarca 0uddha yang besar dan megah, juga pahatannya amat halus. %sap dupa mengepul tebal dari cer&b&ng yang dipasang di tengah bangunan kuil, akan tetapi ada juga asap yang mengepul keluar dari pintu depan yang besar, dan membawa keharuman yang khas. Sie 'i&ng melangkah masuk ke dalam kuil. #ua &rang pendeta 'ama berdiri di kanan kiri pintu sebelah dalam dan menyambutnya dengan d&a*d&a yang tidak terdengar jelas, namun kedua tangan mereka yang dirangkap dan berada di 1954 depan dada selalu menyambut para pendatang dengan d&a dan puja*puji. Ketika Sie 'i&ng memandang kepada mereka, kedua &rang pendeta 'ama yang masih muda* muda itu nampak memejamkan mata dan mereka itu kelihatan alim dan s&pan. Kuil itu penuh tumu dengan berbagai kesibukan sembahyang. 3ang meny&l&k adalah tidak adanya sse&rangpun wanita di situ. Sungguh berbeda dengan kuil*kuil lain yang selalu dipenuhi wanita. Kemudian dia teringat bahwa kehidupan se&rang pcndeta 'ama memang amat keras dan satu di antara pantangan yang paling kuat adalah wanita. Karena kuil itu dilayani &leh para 1955 pendeta 'ama, maka agaknya tidak ada tamu wanita diperkenankan masuk! $eringat dia akan kuil Siawu*lim*si yang juga pantang dimasuki wanita, apalagi wanita yang muda dan menarik. #i sebelah dalam kuil, terdapat pula pendeta* pendeta tua dan muda yang melayani semua kebutuhan mereka yang datang bersembahyang. ,ereka semua rata*rata bersikap ramah, pendiam, s&pan dan lembut. Sikap pendeta tulen, tidak nampak sikap keras dan liar sehingga &rang takkan mau percaya kalau mendengar bahwa para pendeta 'ama itu adalah pember&ntak*pember&ntak. 1956 ,eja*meja sembahyang yang besar*benar penuh dengan perab&t sembahyang, lilin*lilin besar bernyala. (endeknya, kuil itu lengkap dan juga amat luas. %kan tetapi hanya merupakan sebagian kecil saja dari daerah perumahan yang luas sekali itu. #i kanan kiri ruangan besar tempat sembahyang itu terdapat pintu*pintu kayu tebal dan besar, akan tetapi kedua pintu itu tertutup dan terkunci. ,emang tidak ada hubungan pintu itu dengan keperluan sembahyang. #an di sebelah dalam, terdapat pintu yang lebar sekali. Ketika mendekati pintu yang menuju ke dalam ini, Sie 'i&ng melihat bahwa di 1957 situ terdapat sedikitnya tujuh &rang pendeta yang berjaga, ada yang bersila, ada yang duduk, ada pula yang berdiri. ,ereka itu tidak bergerak macam arca*arca saja, akan tetapi mata mereka tajam mengamati para tamu dan jelas bahwa tamu tidak diperkenankan masuk, karena jalan meauk itu tertutup atau terhalang &leh para penjaga ini. Sie 'i&ng melihat betapa pintu itu menembus ke jalan l&r&ng yang panjang, kemudian membel&k ke kiri sehingga dari situ tidak dapat melihat apa yang berada di belakang kuil itu. %pakah k&ngcu hendak melakukan sembahyang dan 1958 belum membawa perlengkapan. Kami dapat membantumu." Sie 'i&ng membalikkdn tubuhnya dan melihat se&rang pendeta berusia empat puluhan tahun telah berdiri di depannya dengan kedua tangan terangkap di depan dada. ,endaki bukit berkunjung ke kuil tidak aembahyang, tentu saja tidak masuk akal. #ia belum ingin memperkenalkan diri dan menjelaskan keinginannya bertemu dengan $ibet 2g&*h&uw. Saya ingin bertanya tentang nasib diri saya," jawabnya karena memang dia t idak bermaksud untuk bersembabyang. $adi dia melihat bagian kiri ruangan itu dan di sana terdapat 1959 sebuah meja sembahyang di mana &rang*&rang bertanya tentang nasib mereka. %h, mari kami bantu, k&ngcu. 0ertanya nasibpun harus melakukan sembahyang dan kalau k&ngcu tidak membawa perlengkapan, dapat membeli di sini, harganya tidak lebih mahal daripada kalau membeli di t&k&." kata pendeta itu dengan sikap ramah. $erima kasih," kata Sie 'i&ng dan diapun mengikuti pendeta 'ama itu yang mengambilkan perlengkapan bersembahyang berupa lilin dan hi&swa (dupa biting). Kemudian, di bawah petunjuk pendeta itu, Sie 'i&ng melakukan sembahyang di depan meja sembahyang, kemudian dia, 1960 seperti para tamu lain, dipersilakan untuk meng&c&k ciam*si, yaitu batang*batang bambu sebesar jari tangan yang pada ujungnya bern&m&r. 0atang*batang bambu kecil sepanjang satu kaki ini berada di dalam tabung bambu besar dan mereka yang menanyakan nasib, setelah sembahyang dan dalam hati mengajukan perm&h&nan tentang apa yang ingin diketahui mengenai nasibnya, diharuskan memegang tabung bambu sambil berlutut di depan meja sembahyang dan mengguncang*guncang tabung itu. 0atang*batang bambu itu akan terguncang dan setelah ada sebatang mel&ncat atau 1961 terl&ncat keluar, maka itulah batang bambu yang menjadi jawaban pertanyaannya. Sie 'i&ng mengguncang tabung itu dan berl&ncatlah sebatang bambu dari dalamnya. %kan tetapi hal itu belum menentukan bahwa pilihan jawaban itu benar. #ia harus pula melemparkan dua p&t&ng bambu yang permukaannya berbeda. Kalau dua p&t&ng bambu itu terjatuh ke atas lantai lalu kedua permukaannya sama dengan yang lain, dengan ada tulisan 0E2%4, maka batang bambu yang terl&ncat itu sudah sah akan kebenarannya. Sebaliknya, andaikata dua p&t&ng 1962 bambu itu terletak dengan permukaan yang berbeda menghadap ke atas, dia harus mengguncang sekali lagi dan memilih lagi. +uga apa bila kedua p&t&ng bambu itu menghadapkan tulisan S%'%), dia harus memilih lagi. Setelah mendapat tanda 0E2%4, Sie 'i&ng menyerahkan batang bambu itu kepada pendeta 'ama yang bertugas di bagian pertanyaan nasib itu, dan setelah dic&c&kkan n&m&rnya, pendeta itu memberinya sehelai kertas yang sudah ada tulisannya. 0iasanya, kertas ini berisikan sajak atau syair yang merupakan jawaban dari permintaan &rang yang bersembahyang dan minta sesuatu, dan karena sajak itu selalu 1963 mengandung perumpamaan dan maksud tersembunyi, maka ada pula pendeta yang bertugas memberi tafsirannya. )al ini sudah pernah didengar dan diketahui Sie 'i&ng walaupun baru sekarang dia sendiri meng&c&k batang bambu untuk mendapatkan ramalan nasibnya. %kan tetapi, ketika dia membuka gulungan kertas selembar itu, jantungnya berdesir. #i situ tertulis dengan jelas, dengan tulisan tangan yang indah, sebuah pesan untuknya! K%'%7 (E2#EK%4 052GK5K I2GI2 0I/%4% #E2G%2 K%,I, SI'%K%2 ,%S7K SE'%$%2 (I2$7 (%G%4 0E'%K%2G. 1964 Sie 'i&ng mengangkat muka memandang kepada pendeta yang melayaninya, akan tetapi pendeta itu hanya merangkapkan kedua tangan depan dada dan menundukkan mukanya. Sie 'i&ng merasa kagum sekali. Kiranya para pendeta 'ama ini memiliki perkumpulan yang kuat dan dapat bekerja dengan rapi sehingga dia yang ingin melakukan penyelidikan, bahkan lebih dahulu menjadi bahan penyelidikan dan keinginannya sudah diketahui &leh mereka! #iapun segera keluar dari kuil itu, keluar dari pintu gerbang pagar temb&k dan mengambil jalan memutar. Kalau pihak Kim* sim*pai sudah 1965 tahu akan keadaan dirinya, bahkan mungkin tahu pula akan maksud kedatangannya, diapun tidak perlu berpura*pura lagi. ,emang lebih baik kalau bicara dengan sejujurnya, menuntut sikap para pendeta 'ama yang memusuhi para t&su dan pertapa )imalaya, yang kini mengungsi ke Kun*lun* san, daripada melakukan penyelidikan secara rahasia, hal yang amat tidak enak kalau sampai ketahuan pihak yang diselidiki. #engan sikap tenang dan hati tabah Sie 'i&ng menuju ke arah belakang. $ernyata, memang tempat itu luas sekali, bentuknya memanjang ke belakang, seperti sebuah 1966 perkampungan saja. Ketika dia memutari pagar temb&k itu, akhirnya di sebelah belakang dia melihat sebuah pintu yang tidak besar, bukan pintu umum, melainkan pintu untuk keluar masuk para pendeta anggauta perkampungan itu sendiri. #i pintu kecil itu, Sie 'l&ng disambut &leh dua &rang pendeta 'ama yang usiauya sekitar lima puluh tahun. Sie $aihiap, silakan masuk dan mengikuti kami. (ara suhu telah menanti di dalam," kata se&rang di antara mereka berdua yang bersikap h&rmat. Kembali Sie 'i&ng kagum bukan main. ,ereka itu agaknya telah lama mengikuti gerak geriknya dan sudah tahu benar 1967 siapa dia! )al ini amat tidak menguntungkan bagi dia, karena tentu mereka yang sudah mengetahui akan kedatangannya itu telah membuat persiapan*persiapan, 0agaimanapun juga, dia telah t iba di situ dan tidak mungkin dapat mundur kembali. ,aka, sambil mengucapkan terima kasih, diapun mengikuti mereka masuk ke dalam melalui subuah taman yang indah. Ketika dia malewati sebuah bangunan besar, lapat* lapat dia mendengar suara ketawa wanita! 2amun, segera suara ketawa itu terhenti dan diapun pura*pura tidak mendengarnya. Sie 'i&ng hanya mencatat di dalam hatinya. 1968 %gaknya, sikap h&rmat dan s&pan yang dia lihat di kuil tadi, sikap saleh dan beribadat para pendeta 'ama yang melayani para tamu, masih perlu diselidiki lebih seksama lagi. #ari luarnya saja nampak bahwa pendeta itu hidupnya secara saleh dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi, namun di sini dia mendengar suara ketawa wanita! $ak mungkin dia salah dengar. #ua &rang pendeta 'ama itu membawanya ke sebuah ruangan yang luas sekali. Sedikitnya lima ratus &rang akan dapat berkumpul dalam ruangan yang luas itu. 4uangan itu 1969 terbuka dan di sudut terdapat bangku*bangku mengelilingi beberapa buah meja yang dideretkan menjadi meja panjang dan di situ dia melihat belasan &rang pendeta 'ama duduk bagaikan arca*arca tak bergerak, hanya mata mereka saja yang menc&r&ng tajam menyambut kedatangannya. #ua &rang pendeta yang mengantarnya lalu memberi h&rmat dengan menyembah kepada belasan &rang itu, kemudian mengundurkan diri membiarkan Sie 'i&ng se&rang diri berhadapan dengan tiga belas &rang pendeta 'ama itu. Sie 'i&ng juga melayangkan pandang matanya kepada 1970 mereka. Segera dia mengenal lima &rang di antara mereka yang duduk berjajar. 0iarpun usia mereka kini sudah enam puluh tahun lebih, dan sudah tujuh delapan tahun yang lalu dia pernah bertemu dengan mereka, namun dia tidak melupakan lima &rang pendeta 'ama itu. Siapa lagi kalau bukan $ibet 2g&*h&uw ('ima )arimati $ibet) yang pernah datang ke Kun*lun*pai dan menyerang )imalaya Sam '&jin dahulu! #an karena mereka berlima inilah maka kini dia datang ke $ibet, karena para gurunya minta kepadanya untuk menyelidiki mengapa #alai 'ama mengutus lima &rang 1971 pendeta 'ama ini untuk memusuhi para pertapa dan para t&su dari )imalaya, bahkan mengejar*ngejar mereka yang sudah melarikan diri mengungsi ke pegunungan Kun*lun. Selain lima &rang ini, delapan yang lain dia tidak mengenalnya. %kan tetapi, melihat se&rang pendeta 'ama yang usianya sudah tujuh puluh tahunan, tinggi kurus dengan muka kemerahan kekanak*kanakan, berjubah merah dan memegang sebatang t&ngkat pendeta yang berlapis emas, berwibawa dan duduk di kursi paling depan, juga kursinya berbeda dengan bangkubangku yang lain, terbuat dari gading gajah, diapun dapat 1972 menduga bahwa mungkin kakek itulah yang berjuluk Kim Sim 'ama! 5rang muda, apakah engkau yang bernama Sie 'i&ng dan berjuluk (endekar 0&ngk&k." kakek itu bertanya dan diamdiam Sie 'i&ng terkejut. Ketika dia bicara, suaranya demikian tinggi dan tajam sekali, membuat jantungnya tergetar dan wajah yang kekanak*kanakan itu mengeluarkan sinar, dan matanya mengandung wibawa yang amat kuat. 0ukan main, pikirnya. Kakek ini bukan &rang sembarangan dan akan merupakan lawan yang amat berat. %kan tetapi dia lalu 1973 mengangkat kedua tangan ke depan dada, memberi h&rmat kepada belasan &rang itu. 0enar, l&suhu, nama saya adalah Sie 'i&ng dan adapun julukan itu mungkin hanya kelakar &rang*&rang yang melihat keadaan tubuh saya yang cacat saja." Sie 'i&ng, engkau telah berada di sini. Katakan apa yang kau kehendaki maka engkau datang ke tempat kami." )emm, kakek ini demikian terus terang, maka diapun t idak perlu menyembunyikan lagi keperluannya. Sejenak dia memandang ke arah lima &rang pendeta 'ama yang duduk di sebelah kanan kakek itu, kemudian dengan suara lantang dia 1974 pun menjawab. '&suhu, sesungguhnya saya datang ke $ibet untuk bertemu dgn bicara dengan $ibet 2g&*h&uw. Karena saya mendengar bahwa $ibet 2g&*h&uw berada di sini, maka saya memberanikan diri untuk datang berkunjung, tanpa bermaksud untuk berurusan dengan Kim*sim*pai." Sambil berkata demikian, sepasang mata Sie 'i&ng dengan tajam menatap kepada lima &rang pendeta 'ama yang dimaksudkannya itu. 2amun, mereka berlima itu tetap duduk tak berg&yang seperti arca. )anya mata mereka yang ditujukan kepadanya, seperti mata para pendeta lainnya, dan Sie 'i&ng kini melihat betapa pandang mata itu sama sekali 1975 tidak bersahabat, bahkan nampak marah. )emm, &rang muda. Kalau engkau tidak bermaksud untuk berurusan dengan Kim*sim*pai, kenapa engkau menghina &rang kami yang sedang mengumpulkan sumbangan di 'asha." Kini suara kakek itu tidak lagi lembut, melainkan mengandung kemarahan dan lengkingan suara itu makin meninggi. Sie 'i&ng kini merasakan adanya bahaya yang mengancam dirinya dan dia mulai merasa menyesal telah datang ke situ, namun hal ini agaknya telah terlambat karena dia melihat gerakan banyak &rang di luar dan ketika dia meneng&k, 1976 ternyata ruangan itu telah dikepung &leh banyak sekali &rang di luar. 0ukan hanya pendeta*pendeta 'ama berjubah merah, akan tetapi ada pula yang bukan pendeta 'ama, dan jumlah mereka itu tentu mendekati lima puluh sampai seratus &rang! 2amun, dia tetap bersikap tenang. '&suhu, saya sama sekali tidak pernah menghina siapapun juga, apalagi menghina &rang Kim*sim*pai yang tidak mempunyai urusan pribadi dengan saya. (eristiwa di rumah makan itu adalah karena saya tertekan dan saya hanya membela diri, juga saya terpaksa mencegah pengumpulan sumbangan yang dilakukan 1977 dengan paksaan. 0ukan hanya Kim*sim*pai, biar dari manapun, kalau saya melihat &rang minta sumbangan secara paksa, sudah menjadi kewajiban saya untuk mencegahnya. Saya tidak bermaksud menghina Kim*sim*pai, dan harap para l&suhu suka maafkan saya. Saya hanya ingin berurusan dengan $ibet 2g&*h&uw, tidak bermaksud berurusan dengan Kim*sim*pai. $ibet 2g&*h&uw, harap kalian cukup gagah untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kalian di Kun*lun*san tujuh delapan tahun yang lalu!" Karena tahu bahwa ancaman bahaya terhadap dirinya datangnya dari Kim*sim* pai, maka Sie 1978 'i&ng sengaja menujukan tantangannya kepada $ibet 2g&h&uw saja. $iba*tiba terdapat gerakan pada lima &rang pendeta 'ama itu yang sejak tadi diam seperti arca. 5mit&hud, dia itu anak b&ngk&k yang dahulu menggagalkan desakan kita terhadap )imalaya Sam '&jin!" $iba*tiba se&rang di antara mereka berlima yang bermata satu berseru. #ia adalah $hay )&k 'ama, &rang ke empat dari 'ima )arimau $ibet Itu. ,endengar seruannya ini, empat &rang saudaranya juga teringat dan mereka semua merasa heran. %nak b&ngk&k itu kini berani datang dan bersikap demikian tenang dan gagah! 1979 0enar sekali, $ibet 2g&*h&uw. %ku adalah anak b&ngk&k yang dulu itu dan kini aku datang mencari kalian sebagai utusan dari )imalaya dan kini berada di Kun*lun* san. Sudah tiba saatnya kalian berlima mempertanggung jawabkan perbuatan kalian dahulu itu dan menjelaskan kepadaku apa yang menjadi sebab maka kalian memusuhi mereka yang sama sekali tidak berd&sa." 5mit&hud1. betapa lancang dan s&mb&ngnya anak ini!" $iba*tiba se&rang di antara para pendeta yang hadir di situ berseru. #ia bukan se&rang di antara 'ima )arimau $ibet, 1980 melainkan se&rang pendeta 'ama +ubah ,erah yang tubuhnya pendek kecil seperti kanak*kanak berusia belasan tahun. %kan tetapi melihat wajahnya, tentu usianya sudah mendekati enam puluh tahun. #ia bangkit berdiri dan menjura ke arah Kim Sim 'ama. Susi&k (paman guru), perkenankan teecu (murid) menghajar b&cah lancang yang sama sekali tidak mengh&rmat i kita ini. 0&cah ini tidak pantas dilayani &leh para suheng berlima! " Kakek tua renta itu mengangguk. +uga $ibet 2g&* h&uw diam saja karena merekapun merasa malu kalau harus melayani se&rang pemuda yang b&ngk&k pula. %kan 1981 menurunkan nama besar mereka sebagai pembantupembantu utama Kim*sim*pai! (endeta 'ama yang bertubuh pendek kecil itu bernama Ki $&k 'ama dan diapun merupakan se&rang di antara dua belas besar" yang menjadi para pembantu utama Kim Sim 'ama. Sebagai se&rang di antara para pembantu utama, tentu saja dia memiliki tingkat ilmu kepandaian yang cukup hebat. #ua belas &rang pembantu utama itu masih terhitung murid*murid kep&nakan Kim Sim 'ama sendiri, demikian pula $ibet 2g&h&uw juga merupakan murid kep&nakannya, sehingga tingkat 1982 kepandaian mereka satu dengan yang lain tidak banyak berselisih. )anya $ibet 2g&*h&uw sudah memiliki nama besar dan mereka berlima itu sudah biasa bertindak sebagai kel&mp&k yang bekerja sama, maka merekalah yang menjadi pembantu*pembantu utama. ,aka kedudukan mereka berlima itu agak leblh tinggi dibandingkan para pembantu lainnya. Ketika Ki $&k 'ama sudah berdiri di depan Sie 'i&ng, pemuda ini maklum bahwa keadaannya sungguh tidak menguntungkan baginya. #ia bukan se&rang pemuda yang b&d&h. #ia tahu bahwa dia telah terjebak, memasuki guha 1983 harimau yang amat berbahaya. 0agaimana mungkin dia yang se&rang diri dapat menandingi lawan yang demikian banyaknya! %kan tetapi, untuk mundurpun t idak mungkin. $empat itu telah terkepung. +alan keluar telah buntu dan kalau dia nekat melarikan diri, tentu akan dikepung dan diker&y&k. Sie 'i&ng!" Ki $&k 'ama membentak, Engkau masih b&cah ingusan sudah berani memakai julukan pendekar, dan engkau berani menghina para suhengku $ibet 2g&* h&uw! )emm, c&ba keluarkan semua ilmu kepandaianmu, hendak 1984 pinceng (saya) lihat apakah sepak terjangmu juga sehebat suara dan sikapmu. ,ajulah!" Setelah berkata demikian, pendeta 'ama yang bertubuh katai ini memasang kuda*kuda yang aneh. Kedua kakinya berdiri di ujung jari seperti berjingkat, tangan kanan miring di depan dada, sedangkan tangan kiri berada di balik punggung dengan bentuk cakar. ,elihat ini, diam*diam Sie 'i&ng dapat menduga akan keadaan batin &rang ini. #engan berjingkat dia ingin mengangkat diri lebih tinggi sesuai dengan watak se&rang yang masih dikuasai nafsu*nafsunya. 2ampak dari depan, tangan kanannya seperti 1985 sikap se&rang yang beribadat, yang menaruh tangan berdiri lurus di depan dada, akan tetapi diam*diam, tangan yang lain bersembunyi di punggung dalam bentuk cakar. Ini menandakan bahwa dia se&rang muna:k, yang pura*pura alim akan tetapi sesungguhnya batinnya masih bergelimang nafsu sehingga siap untuk melakukan kekerasan. $entu saja bukan demikian maksud Ki $&k 'ama, hanya gerakannya itu mungkin saja tanpa disadarinya menggambarkan keadaan batinnya. Sie 'i&ng memberi h&rmat dan berkata dengan sikap tenang dan suara lembut. '&suhu, maatkan saya. Kedatangan saya ini untuk bicara dengan $ibet 2g&*h&uw, 1986 bukan untuk bertanding dengan siapapun juga. Sudah saya katakan bahwa saya tidak mempunyai urusan pribadi dengan Kim*sim*pai1." (engecut! Engkau sudah masuk ke sini dan bersikap s&mb&ng dan sekarang engkau tidak berani menyambut tantangan pinceng." 0ukan tidak berani, melainkan karena saya tidak melihat adanya suatu alasan apapun untuk menyambut tantangan ini." %da alasan atau tidak, mau atau tidak, engkau harus menerima seranganku ini. 2ah, sambutlah!" Ki $&k 'ama tidak memperdulikan semua alasan Sie 'i&ng dan tubuhnya sudah 1987 bergerak dan dengan kecepatan yang luar biasa, tubuh itu sudah meluncur ke depan dan tangan kirinya yang membentuk cakar tadi, dari belakang telah melayang dari atas ke depan, dan karena tubuhnya tadi mel&ncat tinggi, maka tangan itu mencengkeram ke arah ubun*ubun kepala Sie 'i&ng! )yaaaaattt1.!" #ia mengeluarkan pekik melengking. #iserang seperti itu, tentu saja Sie 'i&ng t idak mungkin dapat tinggal diam. Serangan itu merupakan serangan maut dan diapun terkejut melihat betapa cepatnya gerakan lawan. $ahulah dia bahwa lawannya yang ceb&l itu memiliki gin*kang 1988 yang tinggi. 2amun, masih belum terlalu cepat gerakan itu baginya. #engan mudah diapun menggeser tubuh ke kiri dan terkaman itu luput. Ki $&k 'ama menjadi semakin marah. 0egitu tubuh turun, dia sudah membalik dan kembali dia sudah menyerang, kini lebih dahsyat, dengan kedua tangan menyambar dari kanan kiri. Sekali lagi Sie 'i&ng mengelak dengan l&ncatan mundur. '&suhu, aku t idak ingin bertanding denganmu!" katanya masih lembut, akan tetapi tidak begitu h&rmat lagi. Ki $&k 'ama tidak perduli. #ua kali serangannya dengan jurus pilihan gagal. )al ini saja sudah membuat dia merasa 1989 malu dan menganggap bahwa pemuda itu menghinanya. )aiiiiiitttt1.!" #ia menyerang lagi, kini dengan pukulanpukulan yang bertubi dan tubuhnya yang ringkas itu bergerakgerak bagaikan seek&r tupai mel&mpat*l&mpat dan setiap kali serangannya luput, sudah disusulkannya serangan berikutnya. '&suhu, sekali lagi, aku tidak ingin berkelahi denganmu!" Sie 'i&ng berkata, suaranya semakin keras. 2amun jawabannya adalah serangan yang lebih genas. Sie 'i&ng merasa serba salah. Kalau dia tidak melayani, tentu &rang ini akan terus menyerangnya dan tak mungkin dia hanya selalu 1990 mengelak. Kalau dia membalas, berarti dia sudah terpancing dan melibatkan diri dalam permusuhan, padahal dia berada di dalam sarang Kim*sim*pai! Engkau sungguh memaksaku!" katanya dan ketika kedua lengan lawan menghantam dengan pengerahan sin*kang, dia pun menyambut dari samping, menangkis untuk membuktikan kepada lawan bahwa kalau dia mau, tidak begitu sukar baginya untuk mengalahkan si ceb&l itu. #ukk!" Sie 'i&ng membatasi tenaganya, tidak mempergunakan seluruh tenaga, akan tetapi akibatnya tubuh si ceb&l terpelanting dan dia terhuyung*huyung hampir r&b&h terbanting. 1991 Si ceb&l mengeluarkan teriakan melengking nyaring karena marahnya dan ketika dia mel&mpat ke depan, dia telah memegang sepasang pedang, yaitu senjatanya yang selalu disembunyikan di balik jubah merahnya yang lebar. )emm, l&suhu, bagaimana se&rang pendeta mau memegang sepasang senjata tajam." Sie 'i&ng memperingatkan. Sesungguhnya, merupakan pantangan bagi se&rang pandeta untuk menggunakan senjata untuk membunuh, apalagi memegang senjata pedang untuk menyerang lawan tidak bersenjata! %gaknya Ki $&k 'ama masih mengingat akan kedudukannya dan dia merasa sungkan juga. +angan banyak 1992 mulut, cepat kaukeluarkan senjatamu. ,ari kita bertanding dengan menggunakan senjata!" tantangnya. '&suhu, aku tidak pernah memegang senjata!" kata Sie 'i&ng dengan harapan agar lawannya itu merasa malu dan mundur. Sebaiknya kita hentikan saja ribut*ribut yang tiada gunanya ini dan membiarkan aku untuk bicara dengan $ibet 2g&*h&uw." $idak! Kaukalahkan dulu sepasang pedangku, baru engkau b&leh bicara dengan kelima &rang suheng $ibet 2g&*h&uw!" si ceb&l berkeras. Sie 'i&ng menarik napas panjang. Ketika dia memandang 1993 kepada para pimpinan Kim*sim*pai, mereka itu diam tak bergerak seperti arca. #ia melihat sebuah rak senjata di sudut, dan dengan perlahan dia menghampiri rak itu, mengambil sebatang t&mbak bergagang kayu dan mematahkan mata t&mbaknya. Gagang t&mbaknya saja yang berada di tangannya dan diapun berkata, 0aiklah, kalau engkau memaksa, l&suhu, biar aku meminjam gagang t&mbak ini saja, agar tidak sampai melukaimu dengan senjata yang tajam atau runcing." Sie 'i&ng mempergunakan senjata itu bukan karena takut 1994 menghadapi sepasang pedang lawan, melainkan untuk berjaga diri. Kalau sampai terpaksa dia didesak dan diker&y&k, dia harus memiliki senjata untuk melindungi dirinya dan tidak ada senjata di dunia ini yang lebih baik baginya dari pada sebatang t&ngkat! +awaban Sie 'i&ng itu membuat wajah Ki $&k 'ama menjadi semakin merah karena jelas memandang rendah kepadanya. 'ihat pedang!" bentaknya untuk berlagak bahwa dia tidak menyerang lawan tanpa peringatan lebih dahulu. #ua gulungan sinar bekkelebat ketika sepasang pedang di tangannya digerakkan secara cepat dan kuat sekali. 2amun, 1995 dengan tenang Sie 'i&ng bergerak mundur dan mengelak dari dua kali sambaran kilat dari sepasang pedang lawan. $&ngkat di tangannya tidak tinggal diam dan ujung t&ngkat itu diputarnya sedemikian rupa sehingga ujungnya seperti berubah menjadi belasan banyaknya. #an ujung*ujung t&ngkat ini sekarang menyambar*nyambar ke arah jalan darah di seluruh tubuh Ki $&k 'ama! (endeta 'ama itu terkejut bukan main dan terpaksa dia memutar sepasang pedangnya untuk melindungi diri dari serangan banyak ujung t&ngkat itu! %kan tetapi, di antara ujung*ujung t&ngkat itu yang tentu 1996 saja sesungguhnya hanya memiliki dua ujung saja namun karena t&ngkat itu bergerak dengan menggetar, maka ujungnya nampak menjadi banyak, kini ada yang menyerang ke arah pergelangan lengan lawan yang memegang pedang, sementara ada ujung*ujung lain yang masih mengancam jalan darah tubuh Ki $&k 'ama. $entu saja pendeta ini menjadi semakin kaget dan bingung. #ia lebih c&nd&ng melindungi tubuh yang akan tert&t&k, maka tak dapat dihindarkan lagi, kedua pergelangan tangannya tertumbuk ujung t&ngkat secara aneh sekali dan kedua tangan itu tiba*tiba teraaa 1997 lumpuh dan sepasang pedangnyapun terlepas dari tangannya. %kan tetapi Sie 'i&ng menghent ikan gerakan t&ngkatnya, berdiri tegak di depan Ki $&k 'ama dan berkata, '&suhu, silakan mengambil kembali sepasang pedangmu." #engan muka agak pucat dan mata terbelalak penuh rasa penasaran dan kemarahan, Ki $&k 'ama bergerak cepat, menyambar sepasang pedang itu dari atas lantai, kemudian memutar sepasang pedangnya, siap untuk melakukan penyerangan yang lebih dahsyat dan nekat lagi. $ahan senjata!" tiba*tiba Kim Sim 'ama berseru. Ki $&k 'ama, kau mundurlah!" 1998 Ki $&k 'ama hanya memandang mel&t&t ke arah Sie 'i&ng sejenak, akan tetapi dia tidak berani membantah perintah susi&knya dan diapun mundur sambil menyimpan kembali sepagang pedangnya di balik jubah merah. Kiranya ketika Sie 'i&ng mulai melayani Ki $&k 'ama tadi, Kim Sim 'ama yang memandang penuh perhatian, menjadi kagum dan tertarik. #ia berbisik*bisik kepada $hay Ku 'ama, &rang pertama dari $ibet 2g&*h&uw. Setelah memerintahkan Ki $&k 'ama untuk mundur, Kim Sim 'ama lalu diam saja dan menyerahkan kepada $hay Ku 'ama untuk menghadapi Sie 'i&ng seperti 1999 yang mereka bisikkan tadi. $hay Ku 'ama bangkit dari bangkunya, lalu menghampiri Sie 'i&ng yang sudah siap siaga karena kini yang maju adalah &rang pertama dari $ibet 2g&*h&uw. Sejenak mereka saling pandang, kemudian $hay Ku 'ama yang bertubuh besar dengan perut gendut itu menarik napas panjang. 5mit&hud, sekarang pinceng ingat. ,emang engkau adalah b&cah yang dahulu itu, dan agaknya engkau telah menjadi murid para t&su pelarian itu. 0ukankah ilmu t&ngkatmu tadi adalah $hian*te Sin*tung yang amat hebat dari (ek Sim Sian*su." Sie 'i&ng terkejut. Sungguh tajam pandang mata $hai Ku 2000 'ama ini, dan pengetahuannya tentang ilmu silat amat luas. )al itu saja membuktikan bahwa lima &rang )arimau $ibet ini memang tidak b&leh dipandang ringan. Sesungguhnya, l&suhu, aku pernah menerima bimbingan dari suhu (ek Sim Sian*su," jawabnya jujur. )emm, begitukah. 2ah, sekarang katakan, apa keperluanmu mencari kami $ibet 2g&*h&uw. Katakan saja terus terang karena yang hadir di sini bukanlah &rang*&rang lain bagi kami." Sie 'i&ng memandang ke arah lima &rang itu bergantian, kemudian dia berkata dengan suara lantang. $ibet 2g&*h&uw, dengarlah baik*baik. %ku mewakili para l&cianpwe dan para 2001 pertapa yang selama ini kalian kejar*kejar, untuk bertanya kepada kalian, apa sesungguhnya yang mend&r&ng kalian berlima untuk memusuhi mereka! +awablah sejujurnya, benarkah kalian menjadi utusan #alai 'ama untuk membasmi para t&su dan pertapa asal )imalaya." $hay Ku 'ama tertawa bergelak, perutnya yang gendut itu terguncang dan di antara suara ketawanya itu terdengar bunyi berk&k&k dari dalam perutnya, seperti suara katak besar. (endeta 'ama ini memang memiliki ilmu yang amat hebat, yang disebut )ek*in $ai*h&ng*ciang, suatu pukulan yang did&r&ng 2002 &leh tenaga dari perut yang kalau dia pergunakan, selain dari perutnya keluar bunyi berk&k&k nyaring dan kedua kakinya ditekuk dalam*dalam seperti berj&ngk&k, juga telapak tangannya itu mengeluarkan uap hitam. )a*ha*ha*ha*ha, tentu saja #alai 'ama yang mengutus kami untuk membasmi para pertapa )imalaya yang dianggap pember&ntak!" (ember&ntakan apakah yang telah dilakukan &leh para l&cianpwe, para pertapa terhadap #alai 'ama." Sie 'i&ng mengeluarkan pertanyaan yang pernah diperbincangkan para gurunya itu. 2003 )emm, para t&su itu pernah membunuhi beberapa &rang pendeta 'ama, hal itu berarti pember&ntakan!" kata pula $hay Ku 'ama dengan sikap acuh. 2anti dulu, l&suhu. (ernah aku mendengar bahwa mendiang l&cianpwe (ek $hian Siansu, se&rang pertapa )imalaya, membela penduduk yang diserbu para pendeta 'ama. $erjadi perkelahian antara (ek $hian Siansu dan para pendeta 'ama dan ada beberapa &rang pendeta 'ama yang tewas. Itukah yang menjadi sebab maka para pendeta 'ama lalu memusuhi para t&su dan pertapa )imalaya." Sie 'i&ng pernah mendengar cerita tiga &rang gurunya, yaitu )imalaya 2004 Sam '&jin tentang guru mereka itu. )a, kiranya engkau sudah tahu. 2ah, kenapa bertanya lagi. (ara t&su itu mencampuri urusan kami para pendeta 'ama, itulah maka mereka dianggap pember&ntak." %kan tetapi, l&suhu. 0ukankah mendiang (ek $hian Siansu membela penduduk dusun yang mempertahankan se&rang anak laki*laki yang hendak diculik &leh para para pdndeta 'ama itu. #an anak itu yang kemudian menjadi #alai 'ama! 0agaimada mungkin #alai 'ama itu malah mengutus l&suhu berlima untuk memusuhi para pertapa )imalaya. (adahal, 2005 para pertapa itu dahulu bahkan pernah membelanya! #an juga, kalau suhu berlima menjadi utusan #alai 'ama, bagalmana pula ng&*wi (anda berlima) sekarang berada di sini dan kudengar malah memusuhi #alai 'ama." ,endengar ucapan Sie 'i&ng itu, $ibet 2g&*h&uw saling pandang dan $hey Ku 'ama sendiri mengerutkan alisnya dan mukanya berubah merah. $ak disangkanya bahwa pemuda b&ngk&k itu agaknya telah mengerti akan segala rahasia mereka! %kan tetapi Kim Sim 'ama yang sejak tadi mendengarkan saja, tiba*tiba mengeluarkan suara ketawa. )a*ha* ha! 2006 5mit&hud1. Sie $aihiap agaknya mengetahui ek&rnya. 0aiklah, pinceng yang akan memberi penjelasan kepadamu. ,emang, dahulunya $ibet 2g&*h&uw ini, para murid kep&nakanku, hanya mentaati perintah #alai 'ama saja. (inceng sudah menc&ba untuk mencegahnya karena ketika itu pinceng masih menjadi wakil #alai 'ama. %kan tetapi, memang dia telah tersesat dan lalim itulah maka kami semua meninggalkan #alai 'ama dan berdiri sendiri di sini, dan kami memang bermaksud untuk menggulingkan penguasa yang lalim itu! Itulah sebabnya maka kini $ibet 2g&* h&uw berada di 2007 sini membantu Kim*sim*pai dan kami mempersilakan engkau untuk bekerja sama dengan kami, Sie $aihiap. Kami menentang #alai 'ama karena dia se&rang pemimpin lalim, sedangkan engkau membantu kami untuk membalaskan dendam para t&su dan pertapa dari )imalaya yang pernah melepas budi kepada #alai 'ama akan tetapi malah dibalas dengan pengejaran dan pembunuhan! #an masih banyak pula pihak*pihak yang memusuhi #alai 'ama. Gerakan kita pasti akan berhasil, Sie $aihiap!" Sejak tadi Sie 'i&ng mendengarkan saja, dan alisnya mulai berkerut. $entu saja dia tidak dapat menerima dan percaya 2008 semua yang dikatakan pendeta ketua itu. +elas bahwa Kim Sim 'ama sedang member&ntak terhadap #alai 'ama, maka tentu saja dia memburuk*burukkan nama #alai 'ama! #ia tidak mau percauya begitu saja, pula dia tidak ingin melibatkan diri dalam pember&ntakan dan pertikaian di $ibet yang bukan negaranya. $erima kasih, l&suhu. %kan tetapi tugas saya hanya bertanya kepada $ibet 2g&*h&uw mengapa dia dahulu memusuhi para pertapa pelarian dari )imalaya. Sekarang, setelah mereka menjawab bahwa mereka hanya utusan dari 2009 #alai 'ama, biarlah saya akan menghadap #alai 'ama sendiri untuk bertanya, mengapa beliau membalas budi kebaikan para t&su itu dengan pengejaran dan penumpasan. Selamat tinggal, para l&suhu, saya hendak pergi sekarang." %kan tetapi, agaknya telah ada isyarat dari Kim Sim 'ama, begitu dia malangkah ke arah pintu ruangan luas itu, di ambang pintu telah berdiri banyak pendeta 'ama dengan berbagal macam senjata di tangan, menutup lubang pintu itu dengan sikap mengancam. Ketika dia melirik ke arah jendelajendela di sekeliling ruangan, di sanapun sudah tertutup &leh 2010 tubuh banyak pendeta 'ama yang berjaga*jaga dan jelas mereka semua itu tidak akan memberi jalan keluar padanya. 2anti dulu, &rang muda!" $iba*tiba Kim Sim 'ama berseru, suaranya tidak begitu ramah lagi walaupun masih lembut. Sie 'i&ng menatap tajam wajah pemimpin Kim*sim* pai itu. %da apa lagi, l&suhu." 5rang muda, engkau datang ke sini tanpa kami undang, dan kami telah bersikap terus terang, menceritakan segala rahasia kami kepadamu. 5leh karena itu, kalau engkau mau bekerja sama dengan kami untuk menentang #alai 'ama, hal 2011 itu sudah sepatutnya. %kan tetapi, kalau engkau men&lak dan hendak pergi begitu saja, membawa semua rahasia kami, sudah tentu kami merasa keberatan!" Sie 'i&ng maklum bahwa saatnya sudah tiba. Kim Sim 'ama sudah membuka kartunya. $adi dia sudah merasa khawatir bahwa dia telah terperangkap, dan inilah buktinya. #ia dipaksa untuk bekerja sama atau dia tidak diperkenankan pergi meninggalkan tempat itu! '&suhu, saya tidak ingin terlibat dalam pember&ntakan! $ibet bukan negaraku dan saya tidak mempunyai urusan dalam pember&ntakan. Saya hanya melaksanakan tugas untuk 2012 menyelidiki mengapa para pertapa di )imalaya dimusuhi &leh #alai 'ama." Sie 'i&ng! " Kim Sim 'ama membentak, kini terdengar marah. #engar baik*baik, pinceng pernah menjadi wakil #alai 'ama, merupakan &rang ke dua sesudah #alai 'ama yang berkuasa di negeri ini! #an sekarang pinceng adalah cal&n #alai 'ama atau pemilik #alai 'ama yang baru! Sekali aku memerintahkan, engkau akan mati!" '&suhu, mati hidup bukan di tangan siapapun, melainkan di tangan $uhan 3ang ,aha Kuasa! Kalau $uhan sudah menghendaki aku harus mati, maka tidak ada kekuasaan 2013 apapun di dunia ini yang akan mampu mencegahnya, sebaliknya, kalau $uhan menghendaki aku hidup, tidak ada kekuasaan pula yang akan mampu membunuhku. ,ati hidup di tangan $uhan, akan tetapi baik buruknya langkah hidup berada di tangan kita masing*masing. 5leh karena itu, aku tetap akan melangkah melalui jalan kebenaran dan aku menyerahkan jiwa ragaku kepada $uhan. %ku tetap men&lak untuk menjadi kaki tangan pember&ntak, apapun yang akan menjadi akibatnya!" Semua pendeta 'ama yang berada di situ, diam* diam 2014 merasa kagum. 0ahkan Kim Sim 'ama juga merasa kagum. (emuda ini, biarpun b&ngk&k, ternyata jiwanya tidak b&ngk&k dan semangatnya tegak lurus. %kan tetapi, betapapun kagum hatinya, dia tidak rela membiarkan Sie 'i&ng pergi karena tentu semua rahasia akan ketahuan dan mereka terancam bahaya serbuan #alai 'ama sehelum mereka kuat benar. Sie 'i&ng, engkau masih muda akan tetapi selain memiliki ketabahan besar, juga kes&mb&ngan yang agak berlebihan. %gaknya engkau terlalu mengandalkan ilmu kepandaianmu sendiri sehingga merasa bahwa di k&l&ng langit ini tidak ada 2015 &rang yang akan mampu mengalahkanau. 2ah, ingin sekali pinceng melihat sampai berapa hebat kepandaianmu maka angkau berani menentang kami! $hey Ku 'ama, pinceng ingin melihat se&rang di antara kalian mengujinya!" kata Kim Sim 'ama. 0iasanya, kalau menghadapi lawan berat, $ibet 2g&*h&uw tentu maju berlima. %kan tetapi kini yang mereka hedapi hanya se&rang pemuda b&ngk&k, betapapun lihainya, kalau mereka maju berlima menger&y&k se&rang pemuda b&ngk&k, hal ini tentu saja amat merendahkan nama besar mereka 2016 sebagai pembantu*pembantu utama Kim Sim 'ama! 0ahkan $hay Ku 'ama sendiripun merasa sungkan kalau harus bertanding melawan pemuda b&ngk&k itu, maka dia memberi isyarat kepada $hay 0& 'ama, saudara termuda diantara mereka berlima, untuk maju menandingi Sie 'i&ng. $hay 0& 'ama bertubuh kurus kering dan wataknya memang keras dan berangasan. 0egitu menerima isyarat dari suhengnya, dia sudah mel&mpat ke depan menghadapi Sie 'i&ng. $angan kirinya sudah memegang sebatang t&mbgk karena tadi dia sudah menyambar t&mbaknya yang dia letakkan di atas lantai di bawah meja. Kini, dengan t&mbak 2017 berdiri di sebelah kirinya, tangan kanannya bergerak ke depan, telunjuknya menuding ke arah muka Sie 'i&ng. 5rang muda s&mb&ng! Ketika masih kecil dahulu engkau sudah mengganggu kami, sekarang setelah dewasa, engkau masih datang mengganggu. %gaknya memang sudah dikehendaki $uhan bahwa engkau akan mati di tanganku! 2ah, engkau majulah, perlihatkan kepandaianmu kepada $hay 0& 'ama!" Sie 'i&ng bersikap tenang. #ia sudah siap sedia menghadapi ancaman yang paling hebat karena dia maklum bahwa hanya dengan pert&l&ngan $uhan saja dia akan dapat 2018 l&l&s dari tempat ini, l&l&s dari ancaman bahaya maut. $hay 0& 'ama, sudah kukatakan bahwa aku tidak ingin berkelahi atau bermusuhan dengan siapapun juga di sini. ,aka, tentu aku tidak akan menyerang siapapun, dan hanya akan membela diri kalau aku diserang." S&mb&ng! Sambutlah serangan t&mbakku ini!" #ia segera menggerakkan t&mbaknya dan terdengarlah suara bersiutan karena t&mbak itu bergerak dengan cepat dan kuat bukan main. Ketika menyerang dengan tusukan, t&mbak itu meluncur seperti anak panah saja, menusuk ke arah dada Sie 'i&ng! Sie 'i&ng melihat gerakan ini dapat menduga bahwa 2019 lawannya yang kurus kering seperti cecak mat i kering itu agaknya memiliki tenaga yang amat besar. 7ntuk meyakinkan dugaannya, diapun mengerahkan tenaganya pada t&ngkat yang dipegangnya, lalu dengan tubuh miring dia menangkis dari samping. $rranggg1.!" #ugaan Sie 'i&ng memang tepat. 0iarpun lawannya itu kurus kering dan kelihatan lemah, namun ternyata di dalam lengan yang kecil dan hanya tulang terbungkus kulit itu terdapat tenaga raksasa yang mengejutkan. 7ntung bahwa dia telah menduga sebelumnya sehingga tidak merasa 2020 terkejut. +uga tidak sampai terpental karena diapun sudah mengerahkan tenaganya ketika menyambut dengan tangkisan tadi. #i lain pihak, $hay 0& 'ama yang terkejut. 0&cah b&ngk&k itu mampu menangkis t&mbaknya dan t&ngkat yang dipegang b&cah itu tidak sampai terpental atau patah, bahkan kedudukan kakinya sendiri yang menjadi g&yah karena dia merasa se&lah t&mbaknya bertemu dengan pag&da baja yang amat kuatnya! 0&gus! 0&cah b&ngk&k kiranya engkau telah mewarisi sedikit ilmu dari (ek Sim Sian*su dan karenanya menjadi 2021 s&mb&ng! %kan tetapi awas, hari ini engkau akan mampus di tangan pinceng!" bentak $hay 0& 'ama sambil melintangkan t&mbaknya di depan dada. $hay 0& 'ama, ingatlah bahwa engkau yang memaksaku untuk berkelahi, bukan aku yang mencari permusuhan!" jawab Sie 'i&ng dengan sikap yang amat tenang. )yeeeeeehhhh1. haittt1.!" $hay 0& 'ama mengeluarkan teriakan nyaring, lengan kirinya membuat gerakan memutar di depan dada untuk mengumpulkan tenaga sakti yang dipusatkan di kedua lengan. Kakek yang usianya sudah mendekati enam puluh tahun ini ternyata memang masih 2022 amat kuat sehingga dari kedua lengannya itu timbul getaran melalui t&mbaknya dan kini t&mbak itu bagaikan hidup menyambar ke arah Sie 'i&ng. 6yuuuuuutt1. singgggg1.!" Ketika dielakkan, senjata itu menyambar*nyambar dan melakukan serangan bertubi*tubi dan selain mendatangkan sambaran angin yang amat kuat, juga mengeluarkan suara bersiutan dan bardesing. 2amun, Sie 'i&ng dapat selalu menghindairkan diri dengan tidak terlampau sulit, menggunakan gerakan kedua kakinya yang lincah untuk membuat tubuhuya selalu meliuk*liuk dan menyusup*nyusup 2023 di antara sinar t&mbak, dan kadang*kadang t&ngkatnya men&lak t&mbak dengan tangkisan yang demikian kuat sehingga beberapa kali t&mbak itu menyeleweng dan $hay 0& 'ama sendiri terhuyung! Sie 'i&ng maklum bahwa dia berada di dalam bahaya, juga dalam keadaan serba salah. Kalau dia terlalu lama melayani $hay 0& 'ama, tentu tenaganya akan terkuras karena di situ masih terdapat banyak lawan yang tentu akan maju satu demi satu. Sebaliknya, kalau terlalu cepat dia mengalahkan $hay 0& 'ama, hal ini hanya akan membuat mereka menjadi semakin 2024 penasaran dan marah kepadanya! +alan lari tidak mungkin lagi karena dia sudah terper&s&k ke dalam sarang mereka. 0agaimanapun juga, dia harus menghadapi ancaman bahaya itu dengan gagah. $iba*tiba dia mempercepat gerakan t&ngkatnya dan dia mainkan $hian*te Sin*tung di bagian yang menekan dan menyerang. 0egitu Sie 'i&ng mengubah gerakannya dan mulai menyerang, $hay 0& 'ama terkejut. #ia melihat betapa t&ngkat itu seperti berubah menjadi banyak sekali. Sebagian menahan t&mbaknya, sebagian pula menyerangnya bagaikan gel&mbang lautan yang menyarbu dirinya! 0eberapa kali 2025 tubuhnya nyaris terpukul dan dia terus memutar t&mbak, melindungi tubuhnya sambil terdesak mundur. (adahal, belum ada tiga puluh jurus dia melawan! /epat dia mengerahkan tenaga sakti dan mulutnya berkemak*kemik. #ia hendak menggunakan kekuatan sihir untuk mengalahkan lawan yang masih muda itu. )yaaaahh, &rang muda berlututlah engkau!" 2amun, biar masih muda, Sie 'i&ng adalah murid yang dikasihi dan digembleng &leh (ek Sim Sian*su, maka tentu saja dirinya sudah berisi" dan segala macam kekuatan sihir tidak akan mudah mempengaruhi batinnya yang sudah kuat. 2026 #ia merasakan getaran ilmu sihir itu, namun cepat Sie 'i&ng mengerahkan sin*kang melindungi dirinya dan sekali t&ngkatnya berkelebat, dua lutut kaki lawan telah dicium ujung t&ngkatnya. $hay 0& 'ama mengeluarkan seruan kaget ketika tiba*tiba kedua kakinya menjadi lumpuh dan tanpa dapat dicegah lagi, diapun jatuh berlutut! $ernyata jeritannya mengandung perintah tadi disusul dengan dirinya sendiri yang berlutut, bukan lawannya. $hay 0& 'ama, tidak berani aku menerima pengh&rmatan itu!" kata Sie 'i&ng sambil melangkah mundur dan menghadap 2027 ke samping. Sikapnya wajar dan sedikitpun tidak menunjukkan ejekan. +ustru sikap ini yang membuat $hay 0& 'ama menjadi malu dan marah bukan main. Setelah rasa kesemutan yang membuat kedua lututnya lumpuh tadi lenyap, diapun bangkit berdiri dengan muka merah dan matanya menc&r&ng memandang pemuda b&ngk&k itu penuh kebencian. )yaaatt*ahh1.!" $iba*tiba $hay 0& 'ama, pendeta mata satu itu sudah menyerang Sie 'i&ng dengan senjatanya yang ampuh, yaitu sebatang rantai baja yang panjang dan berat sekali. 4antai itu menyambar ganas ke arah kepala Sie 'i&ng. 2028 (endekar 0&ngk&k sudah mengenal sejak dahulu akan kelihaian $ibet 2g&*h&uw ini, maka melihat rantai menyambar ganas, diapun merendahkan tubuhnya dan rantai itu lewat di atas kepalanya, kemudian diapun melangkah maju mendekat. 4antai itu panjangnya ada tiga meter sehingga kalau berkelahi jarak jauh, dia akan rugi. 4antai lawan dapat mencapai dirinya sedangkan t&ngkatnya yang hanya satu setengah meter panjangnya tidak akan dapat mencapai lawan. %kan tetapi, $hay 0& 'ama sudah menyambutnya dengan d&r&ngan tangan kiri yang terbuka. %da angin yang berbau 2029 amis manyambar ke arah Sie 'i&ng. (emuda ini mel&ncat ke kiri, maklum bahwa itu adalah pukulan yang mengandung racun. ,emang, pendeta 'ama yang matanya buta sebelah itu, selain amat lihai memainkan rantai bajanya yang panjang dan berat, juga terkanal memiliki pukulan beracun, juga pandai mempergunakan racun sebagai senjata atau alat untuk mengalahkan lawannya. Sambil melangkah maju, Sie 'i&ng juga menggerakkan t&ngkatnya menusuk ke arah perut lawan baru ini. 2amun tiba*tiba rantai baja itu ditekuk menjadi dua dan ternyata 2030 pendeta 'ama itu kini memegang rantai di bagian tengah dan rantai yang tadinya tunggal dan panjang itu berubah menjadi dua rantai pendek karena dipegang bagian tengahnya! #an dua batang rantai itu berputar menangkis t&ngkat, bahkan membalas dengan serangan dari kanan kiri, dua helai rantai baja itu melakukan gerakan menggunting. Kembali Sie 'i&ng melangkah ke belakang untuk menghindarkan diri dari guntingan sepasang rantai baja itu. %kan tetapi, dia mendengar angin bersiut ke arah kepalanya dari belakang. /epat dia merendahkan tubuh sambil memutar t&ngkat untuk menyambut 2031 penyerangnya dari belakang itu. Kiranya $hay 0& 'ama yang sudah menyerangnya dengan curang sekali. $hay 0& 'ama yang tadi menghantamkan t&mbaknya ke arah kepala Sie 'i&ng, kini berbalik malah diancam t&ngkat yang menusuk ke arah lambungnya dari samping. /epat dia melempar tubuhnya mengelak, akan tetapi kaki Sie 'i&ng menyambar dan diapun terpelanting! 7ntung bahwa tendangan itu tidak mengenai dengan tepat sehingga tubuh $hay 0& 'ama hanya terpelanting saja dan tidak terluka. (ada saat itu, $hay )&k 'ama sudah pula menyerang 2032 dengan rentai bajanya. Ketika Sie 'i&ng menggerakkan t&ngkat menangkis, ujung rantai yang panjang itu melibat t&ngkat! ,aksud $hay )&k 'ama tentu saja untuk merampas t&ngkat. #ia membet&t keras untuk membuat t&ngkat di tangan pemuda itu terlepas. %kan tetapi Sie 'i&ng mempertahankan dan dengan pengerahan sin* kangnya, diapun membalas, menarik dan1.. tubuh $hay )&k 'ama melayang terbawa tarikan itu, melambung ke atas sehingga terpaksa $hay )&k 'ama pelepaskan belitan rantainya dan dia mel&ncat turun dengan muka berubah merah. ,elihat betapa dua &rang rekan mereka masih terdesak 2033 &leh (endekar 0&ngk&k, $hay Ku 'ama memberi isyarat kepada dua &rang sutenya, yaitu $hay Si 'ama dan $hay (ek 'ama. $iga &rang ini serentak berl&ncatan turun ke gelanggang dan merekapun sudah menggerakkan senjata masingmasing melakukan pengepungan. $hay Ku 'ama yang bermuka c&det dan berperut gendut itu telah memegang g&l&knya, $hay Si 'ama yang bermuka b&peng mempergunakan senjata cambuknya, sedangkan $hay (ek 'ama yang barmuka pucat memegang sepasang pedang! 'engkaplah kini $ibet 2g&*h&uw ('ima )arimau $ibet) mengepung (andekar 0&ngk&k Sie 'i&ng! 2034 Sie 'i&ng tersenyum dan terbayanglah peristiwa beberapa tahun yang lalu ketika dia masih kecil. Ketika itu, diapun melihat $ibet 2g&*h&uw ini bertanding melawan tiga &rang gurunya atau juga dapat disebut suhengnya, yaitu )imalaya Sam '&jin. ,ereka adalah gurunya karena dia menerima gemblengan silat pertama dari mereka bertiga, akan tetapi merekapun kakak*kakak seperguruannya karena dia adalah murid (ek Sim Sian*su yang terhitung susi&k (paman guru) dari )imalaya Sam '&jin. ,asih terbayang &lehnya betapa $ibet 2g&*h&uw ini bertanding melawan )imalaya Sam '&jin, 2035 lima &rang melawan tiga &rang! Suatu pertandingan yang amat hebat dan dahsyat dan dia masih ingat betapa )imalaya Sam '&jin terdesak &leh $ibet 2g&*h&uw yang lihai itu. 7ntung ketika itu muncul (ek Sim Sian*su dan juga sute dari kakek sakti itu, K&ay $&jin yang aneh dan $ibet 2g&*h&uw dapat dikalahkan dan diusir. #an kini, dia se&rang diri harus menghadapi penger&y&kan lima &rang 'ama yang amat lihai itu! 2amun, dia sudah m&nerima gemblengan lahir batin dari (ek SimSian*su dan dia tidak merasa gentar sedikitpun juga. )emm, aku datang mewakili para t&su yang dimusuhi 2036 hanya untuk minta keterangan mengapa mereka yang tidak berd&sa itu dimusuhi, dan ternyata sekarang $ibet 2g&*h&uw juga berusaha keras untuk menger&y&k aku! %pakah inipun termasuk perintah 3ang ,ulia #alai 'ama. %taukah nama beliau itu hanya kalian pergunakan untuk menjatuhkan nama #alai 'ama. 0ukankah ini juga merupakan suatu muslihat dalam pember&ntakan kalian terhadap #alai 'ama. Sungguh bagus sekali!" Sie 'i&ng berkata. Karena maklum bahwa dia telah masuk sarang harimau dan tidak dapat mengharapkan l&l&s, maka diapun tidak menyembunyikan perasaan dan 2037 dugaannya. 7capan ini membuat lima &rang pendeta 'ama itu saling pandang dan tentu saja mereka merasa betapa janggalnya dan memalukan keadaan mereka di saat itu. 'ima &rang datuk besar persilatan yang namanya sudah menjulang tinggi, lima &rang kakek sakti yang usianya sudah mendekati enam puluh tahun dengan senjata*senjata pusaka andalan mereka di tangan, kini mengepung se&rang pemuda yang cacat tubuhnya, b&ngk&k dan hanya memegang senjata sebatang t&ngkat kayu pula! 0etapa memalukan keadaan ini. %kan 2038 tetapi mereka berada di sarang sendiri, tidak ada &rang luar yang menyaksikan peristiwa memalukan itu. 3ang hadir di situ hanyalah para rekan mereka, yaitu Kin Sim 'ama, yang tentu maklum bahwa mereka harus maju bersama menghadapi musuh yang demikian lihainya, meskipun masih amat muda dan b&ngk&k pula. 0etapapun juga, ucapan Sie 'i&ng tadi menyentuh perasaan harga diri mereka dan kini mereka berdiri berjajar, tidak lagi mengepung. )al ini mereka lakukan atas isyarat $hay Ku 'ama &rang pertama di antara mereka. ,ereka hendak menggunakan tenaga gabungan mereka 2039 untuk mengalahkan Sie 'i&ng sehingga tidak akan kelihatan terlalu mengepung dan menger&y&k! ,ereka berdiri berjajar sambil bergandeng tangan, $hay Ku 'ama di ujung kanan sebagai kepala dan $hay Si 'ama di sebelah kiri paling ujung sebagai ek&r. ,ereka membentuk suatu barisan yang mereka ciptakan sendiri dan nama barisan ini adalah Siang*th&uw*c&a (7lar 0erkepala #ua). ,emang barisan atau tin" ini mirip garakan ular yang berkepala dua. ,ereka berlima dengan bergandeng tangan menghadapi lawan dengan gerakan melingkar*lingkar dan meliuk*liuk dan yang menjadi penyerang 2040 utama hanyalah sang kepala dan sang ek&r yang keduanya dapat berganti tempat. +adi penyerang utama hanya $hay Ku 'ama dan $hay Si 'ama, sedangkan tiga &rang 'ama yang lain, karena kedua tangan mereka bergandeng untuk menyambung barisan itu, hanya membantu dengan tendangan* tendangan saja. ,enghadapi lima &rang lawan yang sudah menyimpan senjata masing*masing dan kini bergandeng tangan itu, Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. #ia tahu bahwa $ibet 2g&*h&uw adalah lima &rang pendeta 'ama sakti yang amat berbahaya, 2041 lihai dan licik sekali. ,aka, dia pun menduga bahwa mereka tentu akan mempergunakan suatu cara penyerangan yang istinewa, dan melihat cara mereka bergandeng tangan, diapun dapat menduga bahwa ini tentu semacam tin (barisan) dan cara bergandeng tangan itu menunjukkan bahwa mereka berlima tentu akan menyatukan tenaga sin*kang mereka. Ini berbahaya bukan main. ,enghadapi mereka itu satu lawan satu, mungkin dia masih dapat menandingi kekuatan sin*kang mereka, bahkan mengatasi mereka. %kan tetapi kalau tenaga sin*kang mereka berlima disatukan, dia harus berhati*hati 2042 sekali, terutama kalau hendak mengadu tangan! Sie 'i&ng, b&cah s&mb&ng! )endak kami lihat apakah engkau mampu menandingi barisan kami!" teriak $hay Ku 'ama dan barisan" lima &rang ini mulai bergerak, melenggang*lengg&k dan seperti ular berjalan mengelilingi Sie 'i&ng! $hay Ku 'ama berada paling depan sebagai kepala dan $hay Si 'ama paling belakang sebagai ek&r. ,elihat lima &rang pendeta 'ama ini berjalan beriringan sambil bergandeng tangan seperti itu, sungguh merupakan penglihatan yang aneh dan lucu, seperti melihat lima &rang anak kecil bermain*main saja. %kan tetapi Sie 'i&ng sama sekali tidak menganggap 2043 demikian. #ia tetap waspada, melintangkan t&ngkatnya di depan dada dan pandang matanya, juga pandengaran telinganya, tak pernah melepaskan gerakan lima &rang lawan itu. Ketika lima &rang itu mengelilinginya, dia tidak ikut memutar*mutar tubuh, hanya lenernya saja bergerak perlahan mengikuti mereka dan setelah mereka tiba di belakang tubuhnya, diapun memutar leher dari arah lain dan mengikuti gerakan mereka lagi hanya dengan menggerakkan leher. $ak pernah dia menggeser kaki yang selalu siap bergerak dengan sikap bertahan dan menjaga diri. 2044 (ancingan pertama ini saja sudah tidak berhasil. $adinya, Siang*th&uw /&a*tin (0arisan 7lar Kepala #ua) ini mengelilingi lawan memancing agar lawan ikut pula berputar. Kalau lawan melakukan ini, mereka akan berlari cepat mengelilinginya, memaksa lawan berputar demikian cepat dan dengan mengubah*ubah arah, berbalik*balik, maka lawan yang berputaran di dalam lingkaran mereka tentu akan menjadi bingung dan juga pening sehingga kedudukannya menjadi lemah. 2amun, (endekar 0&ngk&k itu tidak mau memutar tubuh, hanya mengikuti gerakan mereka dengan leher saja. 2045 Kalau dilanjutkan seperti itu, bukan (endekar 0&ngk&k yang menjadi bingung, pening dan lelah, melainkan mereka sendiri. Gerakan Siang*th&uw /&a*tin itu kini berubah, mereka masih mengitari Sie 'i&ng akan tetapi berganti arah, yang tadinya ek&r menjadi kepala dan kepala menjadi ek&r. 0erubah lagi beberapa kali, kemudian, atas isyarat $hay Ku 'ama yang melihat pemuda itu tidak terpancing dan tenang saja, $hay Si 'ama melakukan penyerangan pertama. $angan kirinya bergandeng dengan tangan $hay (ek 'ama, kini dia mempergunakan tangan kanan untuk menghantam ke arah 2046 kepala Sie 'i&ng. 6uuuuuuttt1.!" Sie 'i&ng cepat mengelak karena dia merasa betapa pukulan itu mengandung angin pukulan yang amat dahsyat. Ketika pukulan itu melewati atas kepalanya, tiba*tiba barisan itu membalik dan kini ek&rnya", yaitu $hay Ku 'ama sudah berganti kedudukan menjadi kepala dan tangan kiri &rang pertama dari $ibet 2g&*h&uw ini sudah mencengkeram ke arah dada Sie 'i&ng! /epat dan tidak terduga sekali gerakan ini sehingga Sie 'i&ng terkejut. #ia cepat membuang diri ke belakang sambil berjungkir balik. 0rettt1.!" 7jung baju di dada Sie 'i&ng tersentuh 2047 cengkeraman tangan kiri $hay Ku 'ama dan terbukalah lubang di baju bagian dada itu, dan bekas r&bekan menjadi hangus! Sambil mel&mpat menjauhi, Sie 'i&ng yakin bahwa dugaannya benar. 'ima &rang itu menyatukan tenaga sin*kang dan dia se&lah menghadapi se&rang lawan yang memiliki kekuatan sin*kang yang amat hebat. %kan tetapi dia tidak diberi kesempatan untuk berpikir banyak karena pada saat itu, Siang*th&uw /&a*tin telah bergerak lagi dan dengan dahsyat dan cepatnya, juga dengan cara yang aneh dan tidak dapat diduga sebelumnya, menyerangnya dengan hantamanhantaman tangan yang mengandung sin*kang amat kuat. 2048 Sukar diduga siapa yang akan menyerangnya, $hay Ku 'ama ataukah $hay Si 'ama. 2amun, Sie 'i&ng sudah cepat mempergunakan langkah*langkah ajaib yang pernah dilatihnya dari (ek Sim Sian*su. 'angkah*langkah yang menjadi dasar dari $hian*te Sin*tung dan yang membuat tubuhnya berkelebatan bagaikan bayang*bayang saja dan biarpun dia terdesak hebat, namun sampai belasan jurus lamanya, belum pernah ada pukulan lawan yang mampu menyerempetnya lagi. Setelah dua puluh jurus dia selalu mengelak sambil memperhatikan gerakan barisan lima &rang itu, akhirnya diapun 2049 tahu bahwa yang dimaksudkan dengan 7lar Kepala #ua adalah karena dua &rang yang berada di kedua ujung itulah yang menyerangnya secara bergantian, dan mereka itulah kepala dan ek&r, akan tetapi ek&r dapat pula menjadi kepala dan sebaliknya. +usteru perubahan tiba*tiba inilah yang membingungkan lawan. #an diapun melihat betapa tiga &rang pendeta 'ama lainnya yang menjadi penghubung dan penyalur tenaga sin*kang yang disatukan, tidak dapat banyak berbuat sebagai penyerang karena kedua tangan mereka saling gandeng. )anya kadang*kadang saja tiga &rang ini 2050 membantu dengan tendangan kaki, akan tetapi karena tubuh mereka tidak bebas, dengan kedua tangan saling bergandengan itu mereka seperti terikat &leh barisan, maka tendangan mereka itu pun tldak banyak artinya bagi Sie 'i&ng. #an pemuda yang cerdik inipun menemukan suatu kenyataan yang memberi harapan, yaitu bahwa di bagian tubuh" atau tengah yang dimainkan tiga &rang inilah bagian barisan itu yang paling lemah! 3aaaaattt1.!" $hay Ku 'ama sudah menyerang lagi dengan hantaman telapak tangan terbuka ke arah dada Sie 'i&ng ketika pemuda itu membalik dari elakan serangan 2051 sebelumnya. 0ukan main kerasnya angin pukulan itu. Sie 'i&ng yang sudah membuat perhitungan matang, lalu menggerakkan kedua tangan pula untuk menyambut pukulan itu dari jarak dua meter. #ia tentu saja tidak berani menyambut langsung, maklum betapa hebatnya tenaga ginkang yang mend&r&ng pukulan itu. %kan tetapi dalam jarak dua meter, dia berani mengambil resik& karena tidak terlalu berbahaya. #ia juga mengerahkan sin*kang yang lemas, tidak mau mengadu keras lawan keras karena tenaga sin*kang jelas jauh kalau dibandingkan tenaga lawan yang disatukan itu, jauh kalah. 2052 #esss1.!" #ua pasang tangan itu tidak sampai bertemu, tidak saling sentuh, akan tetapi tenaga sin*kang yang menyambar sebagai kekuatan dahsyat itu telah saling bertemu dan bertumbuk di udara. %kibatnya hebat bukan main. Sie 'i&ng merasa seperti did&r&ng &leh angin taufan dan diapun terlempar! 2amun, dia sudah memperhitungkan sehingga dia membiarkan dirinya terjatuh ke atas tanah lalu dia bergulingan. #engan cepat tubuhnya berguling* guling ke sana*sini sehingga mematahkan tenaga luncuran sambil memperhatikan keadaan barisan lawan. Seperti yang 2053 diduganya, lima &rang $ibet 2g&*h&uw itu mengira bahwa dia tentu terluka, dan mereka itu sudah datang menghampiri dengan cepat, dengan gerakan lenggak*lenggpk seperti seek&r ular. $iba*tiba Sie 'i&ng yang bergulingan itu tubuhnya menyambut dan setelah cukup dekat, dia mel&ncat dan mengeluarkan suara melengking nyaring, t&ngkatnya bergerak*gerak sehingga ujungnya menjadi banyak dan diseranglah tiga &rang yang berada di tengah* tengah! Serangan yang tiba*tiba ini membuat $hay (ek 'ama, $hay )&k 'ama dan $hay 0& 'ama yang berada di tengah*tengah 2054 terkejut bukan main. +uga $hay Ku 'ama dan $hay Si 'ama yang menjadi kepala dan ek&r barisan itu terkejut. ,ereka tadi salah perhitungan. ,ereka mengira bahwa Sie 'i&ng terluka. Sungguh tak mereka sangka kini pemuda itu bahkan menyerang dengan hebat ke arah bagian barisan yang lemah. $iga &rang sute mereka itu hanya mampu membantu dengan penyaluran tenaga, sama sekali tidak dapat menangkis atau mengelak karena mereka itu seperti terkait dan terjepit! (adahal, serangan t&ngkat di tangan pemuda b&ngk&k itu dahsyat bukan main karena dia memainkan jurus* jurus $hiante 2055 Sin*tung! 'epaskan ikatan!" bentak $hay Ku 'ama yang melihat betapa tiga &rang sutenya terancam bahaya maut &leh t&ngkat kayu yang digerakkan secara lihai sekali itu. $erlepaslah tangan mereka yang bergandengan dan kini tiga &rang pendeta 'ama yang diserang itu dapat menggunakan kaki tangan mereka untuk membela diri. ,erekapun segera bargerak, ada yang mengelak dan ada yang menangkis. 2amun, gerakan mereka malepaskan diri dari ikatan barisan tadi terlambat sedikit dan akibatnya, $hay (ek 'ama terjengkang dengan pundak tert&t&k ujung t&ngkat, $hay )&k 'ama juga 2056 terpelanting karena kakinya menjadi lumpuh sebelah ketika ujung t&ngkat singgah di lutut kirinya, sedangkan $hay 0& 'ama terhuyung ke belakang, dadanya kena did&r&ng tangan kiri Sie 'i&ng sehingga terasa napasnya sesak dan dadanya nyeri. ,asih untung bagi tiga &rang pendeta 'ama itu bahwa Sie 'i&ng hanya berniat menghancurkan Siang* th&uw /&a*tin itu saja, tidak berniat membunuh sehingga baik t&ngkat maupun tangan kirinya, menyerang dengan tenaga yang terbatas. 0agaimanapun juga, jelas bahwa barisan itu dapat dia pecahkan dan kini lima &rang pendeta 'ama itu berdiri 2057 dengan muka berubah merah karena malu dan marah. $iga &rang pendata 'ama yang tadi terkena serangan, juga sudah dapat memulihkan tenaga dan mereka sudah menyambar senjata masing*masing, seperti juga yang dilakukan $hay Ku 'ama dan $hay Si 'ama! ,elihat ini, Sie 'i&ng menjura. %pakah ucapan $ibet 2g&h&uw tidak dapat dipercaya lagi. %ku sudah menandingi barisanmu dan berhasil memecahkannya, kenapa kalian malah mengeluarkan senjata." (endekar 0&ngk&k, apakah engkau takut." $hay Ku 'ama bertanya dengan suara mengejek, juga empat &rang sutenya 2058 mengeluarkan suara mengejek, semua ini tentu saja untuk menghibur atau menutupi kekalahannya tadi yang membuat mereka merasa malu, penasaran dan marah. ,endengar ini, tiba*tiba saja Sie 'i&ng menekuk punggungnya yang b&ngk&k ke belakang dan dia m&nangadah, memandang langit*langit ruangan yang luas itu dan diapun mengeluarkan suara ketawa yang membuat semua &rang di situ terkejut dan tercengang. Suara ketawa itu amat nyaring melengking, akan tetapi juga bergelak dan gemuruh seperti gel&mbang, mendatangkan getaran dahsyat yang se&lah*&lah akan meruntuhkan bangunan ruangan itu! 0ahkan 2059 Kim Sim 'ama sendiri memandang kagum. 0elum pernah selamanya dia bertemu dengan se&rang pemuda seperti ini, yang memiliki ilmu kepandaian hebat sekali! 0ukan hanya hebat ilmu kepandaiannya, akan tetapi juga luar biasa sekali tabah dan beraninya! Se&rang diri memasuki sarangnya dan menyambut tantangan $ibet 2g&*h&uw! Sungguh hampir tak masuk akal dan sukar dipercaya! Kehebatan Sie 'i&ng ini saja sudah mendatangkan perasaan sayang di dalam hatinya dan betapa akan senangnya kalau dia dapat mempunyai se&rang pendukung atau pembantu seperti pemuda b&ngk&k itu! 2060 )a*ha*ha*ha*ha!" Sie 'i&ng menghentikan ketawanya yang bergel&mbang dan bergemuruh tadi, lalu menudingkan t&ngkatnya ke arah muka $ibet 2g&*h&uw dan suaranya terdengar tidak seperti tadi, lemah lembut, melainkan tegas dan berani penuh kekuatan dan kegagahan. $ibet 2g&*h&uw, bukan aku yang takut, melainkan kalian! 0ukt inya kalian menger&y&k aku! Se&rang seperti aku ini, apa artinya takut. %ku se&rang sebatangkara yang tidak memiliki apa*apa, tubuhpun cacat, dan kematian bagiku hanya kembali ke tempat yang jauh lebih baik daripada di dunia yang penuh 2061 kek&t&ran dan manusia busuk macam kalian ini! 0agiku, yang ada hanyalah berpegang kepada kebenaran dan keadilan. #emi kebenaran dan keadilan, matipun tidak apa* apa! Kematian hanya pulang dan kembali kepada sumber kebenaran dan keadilan! Sebaliknya, kalian ini biarpun berpakaian pendeta, selalu menuruti nafsu angkara murka, menjadi setan sehingga kalian takut mati, karena kematian kalian akan menyeret kalian kepada kerajaan setan dan iblis!" Seperti juga suara ketawanya tadi, kini ucapannya itu membuat banyak &rang di situ merasa panas dingin dan bulu 2062 tengkuk mereka meremang. %kan tetapi, $ibet 2g&*h&uw yang sudah merasa malu dan penasaran, tidak memperdulikan semua itu dan atas isyarat $hay Ku 'ama, mereka sudah bergerak mengepung dengan senjata masing* masing di tangan Sie 'i&ng berada di tengah*tengah dan diapun sudah siap siaga. #ia tahu bahwa kalau dia diker&y&k dengan pengepungan seperti ini, akan rugilah dia kalau hanya mempertahankan diri saja. Kalau sampai dia terdesak, akan sukarlah mel&l&skan diri dari kepungan, sukar untuk membalas serangan lawan yang tentu bertubi*tubi datangnya. 2063 5leh karena itu, diapun mengambil keputusan untuk mendahului lawan dan mengambil sikap menyerang dan mengamuk! $iba*tiba dia mengeluarkan lengkingan dahsyat dan tubuhnya bergerak ke kiri. (emuda b&ngk&k itu sudah menyerang $hay 0& 'ama yang berada di sebelah kirinya. Karena dia menggunakan jurus dari ilmu t&ngkat $hian*te Sin 6ebsite http<==kang-usi.c&m= tung, tentu saja serangannya itu hebat bukan main. $hay 0& 'ama menggerakkan t&mbaknya menangkis, dan $hay )&k 'ama yang berada di sampingnya juga mengayun rantai baja 2064 untuk melindungi sutenya, juga untuk menyerang Sie 'i&ng! 2amun, begitu serangannya gagal, Sie 'i&ng tidak membiarkan dirinya diserang. Serangan $hay )&k 'ama itu dia hindarkan dengan l&ncatan ke kanan dan dia sudah men&t&kkan ujung t&ngkatnya ke arah leher $hay Si 'ama. $ar*tar*tarrrr!" $hay Si 'ama menggerakkan cambuknya meledak*ledak ketika ujung t&ngkat di tangan Sie 'i&ng itu bagaikan seek&r lalat menyambar*nyambar ke arah lehernya. #ia tahu betapa hebatnya t&t&kan itu kalau mengenai sasaran, maka dengan sibuk diapun melindungi dirinya dengan putaran cambuk. Sementara itu, $hay (ek 'ama juga menggerakkan 2065 siang*kiam (sepasang pedang) untuk membantu suhengnya dan membalas serangan Sie 'i&ng. Ketika pedang itu menyambar pinggang dan leher, Sie 'i&ng melempar tubuh ke bawah dan bergulingan ke arah $hay Ku 'ama. 0egitu mel&mpat, t&ngkatnya sudah menyerang dengan tusukan ke perut &rang pertama $ibet 2g&*h&uw itu! 'ama ini cepat memutar g&l&k menjaga dirinya. %kan tetapi Sie 'i&ng sudah membalik ke belakang lagi untuk menyerang $hay )&k 'ama! %mukan Sie 'i&ng itu mangejutkan $ibet 2g&*h&uw. Gerakan pemuda itu demikian cepat, membagi* bagi serangan 2066 sehingga mereka tidak sempat menyusun kekuatan untuk mengepung dan menghimpit. ,elihat ini, dengan muka merah dan hati panas sekali $hay Ku 'ama berseru nyaring. 2g&*heng*tin (barisan lima unsur)! " ,endengar bentakan ini, para sutenya sadar dan mereka segera berl&mpatan menjauhi Sie 'i&ng dan membuat berisan segi lima! #an merekapun mulai bergerak mengelilingi Sie 'i&ng, semakin lama semakin cepat dan lingkaran yang mereka buat itu semakin sempit. Sie 'i&ng tidak berani lagi menyerang seperti tadi karena maklum bahwa begitu dia 2067 menyerang se&rang di antara mereka, yang empat &rang akan menubruk dan menyerangnya dari empat jurusan secara berbareng! #ia pernah mendengar dari (ek Sim Sian*su tentang beberapa tin (barisan) dan 2g&*heng*tin merupakan barisan yang berbahaya, apalagi karena lima &rang anggautanya mempergunakan lima macam senjata sehingga sukar sekali diduga gerakan dan c&rak penyerangan mereka. %kan tetapi diapun teringat pelajaran yang diberikan &leh para gurunya. %ntara lain (ek Sim Sian*su pernah menceritakan sifat dan kehebatan 2g&*heng*tin. #alam 2g&* heng*tin 2068 terdapat unsur Im*yang pula, demikian kata kakek sakti itu. 'ima unsur itu saling bantu, sehingga kalau ada se&rang anggauta diserang, selain dia sendiri dapat membela diri, juga ada anggauta lainnya yang melindunginya, sedangkan tiga &rang lainnya tentu akan membarengi saat itu untuk menghantam lawan. ,emang kalau lima &rang anggauta 2g&*heng*tin itu memiliki tenaga dan kepandainn yang setingkat denganmu, amat sukarlah mengalahkan mereka. %kan tetapi, dengan $hian*te Sin*tung dan langkah* langkah ajaib, tentu engkau akan dapat mempertahankan diri. Kalau 2069 engkau bisa memecahkan unsur yang paling membantu itu, baru engkau akan dapat mengacaukan pertahanan mereka. 7sahakan agar engkau mengenal siapa di antara mereka itu yang saling melindungi, siapa yang memegang unsur air, api, kayu, tanah dan angin." #emikianlah petunjuk yang diper&lehnya dari (ek Sim Sian*su. $erdengar seruan keras ketika $hay Ku 'ama membuka serangan pertama! G&l&k di tangannya itu mula* mula diacungkan ke atas, dan kedua kaki pendeta yang bertubuh gemuk dengan perut gendut itu ditekuk sehingga tubuhnya 2070 hampir berj&ngk&k. #ari perutnya berbunyi suara berk&k&kan seperti suara katak besar dan perut yang gendut itu berg&yang*g&yang, kemudian tubuhnya mel&ncat ke depan dan tangan kirinya dengan jari terbuka mend&r&ng ke arah Sie 'i&ng. 7ap hitam disertai angin keras menyambar ke arah Sie 'i&ng. Itulah pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang ($angan %ngin $aufan %wan )itam) yang amat berbahaya. Sie 'i&ng mengenal pukulan ampuh, maka diapun melempar tubuh ke kiri sehingga angin pukulan itu lewat. Ketika sinar g&l&k di tangan kanan $hay Ku 'ama menyambar, dia menggerakkan 2071 t&ngkatnya menangkis, lalu membalas dengan t&t&kan*t&t&kan ke arah tujuh jalan darah utama di bagian depan tubuh lawan! ,enghadapi jurus hebat dari $hian*te Sin*tung ini yang membuat dirinya terancam maut &leh t&t&kan* t&t&kan, $hay Ku 'ama menjadi sibuk dan cepat memutar g&l&knya untuk melindungi tubuhnya. $hay Si 'ama cepat sekali memutar cambuknya, selain melindungi sehengnya, juga ujung cambuk itu berusaha membelit t&ngkat untuk merampasnya! Sie 'i&ng mulai merasakan keampuhan barisan 2g&*hengtin. #engan &t&matis, ketika $hay Ku 'ama diserangnya, $hay 2072 Si 'ama sudah berada di situ, melindunginya dan ikut pula menyerangnya. #ia mel&ncat tinggi melewati tubuh para pengepungnya dan tiba di belakang $hay )&k 'ama, akan tetapi begitu lima &rang penger&y&knya membuat gerakan berlari dan berl&mpatan, dirinya sudah dikepung lagi &leh barisan segi lima itu. #ia cepat menubruk ke depan, menggerakkan pedangnya yang mula*mula menusuk ke arah sepasang mata $hay (&k 'ama, kemudian ujung t&ngkat digetarkan untak menghantam leher dan ubun*ubun secara bergantian. $hay 2073 )&k 'ama cepat mengeluarkan sepasang pedangnya menangkis, dan pada saat itu, secara &t&matis pula $hay )&k 'ama sudah menggunakan rantai bajanya melindungi $hay (ek 'ama. #an kedua &rang pendeta 'ama ini bergabung dan menyerang Sie 'i&ng. Setelah menc&ba untuk mengamuk beberapa belas jurus lamanya, tehulah Sie 'i&ng bahwa benar seperti dikatakan gurunya, lima &rang itu saling melindungi. #ia lalu mencari mata rantai yang tidak bersambung dalam barisan itu. $ibatiba dia menyerang $hay Si 'ama dengan hebatnya. #ia tahu 2074 bahwa tentu $hay (ek 'ama yang akan melindungi suhengnya itu. #an benar saja, $hay (ek 'ama secara &t&matis telah melindungi $hay Si 'ama, akan tetapi ketika mereka berdua hendak membalas serangan Sie 'i&ng, pemuda itu telah membalik secara tiba*tiba dan diapun sudah menyerang $hay 0& 'ama! #ia sudah memperhitungkan bahwa tentu $hay Ku 'ama yang akan melindungi &rang termuda dari $ibet 2g&h&uw itu. Ketika $hay Ku 'ama bergerak, diapun menarik kembali serangannya dan tiba*tiba dia menyerang $hay )&k 'ama si mata satu! Serangannya sekali ini hebat bukan main, 2075 karena selain t&ngkatnya membuat serangan tusukan beruntun yang dahsyat, juga tangan kirinya dengan tenaga sin*kang sepenuhnya melakukan hantaman dengan ilmu (aysan* ciang ($angan ,en&lak Gunung), ilmu pukulan sakt i yang dia pelajari dari )ek 0in $&su. $hay )&k 'ama terkejut bukan main dan memutar rantai melindungi dirinya. #ia mengharapkan perlindungan $hay 0& 'ama seperti telah menjadi bagian masing*masing dalam barisan itu, namun baru saja $hay 0& 'ama bergerak mundur karena desakan Sie 'i&ng yang ternyata hanya pura*pura itu, 2076 maka sekali ini, $hay )&k 'ama harus melinduagi diri sendiri dan tidak mempunyai pelindung lain. %kan tetapi, serangan Sie 'i&ng itu terlampau hebat. #ia mampu m&nangkis t&ngkat, akan tetapi tidak mampu manghindarkan diri sama sekali dari tangan kiri (endekar 0&ngk&k yang memukulnya. 2amun dia masih berusaha menangkis dangan tangan kirinya. #esss1.!" $ubuh $hay )&k 'ama terpelanting keras dan terbanting sampai terguling*guling. $entu saja para 'ama yang lain menjadl terkejut bukan main. $ak pernah mereka bermimpi bahwa 2g&* heng*tin akan dapat dipecahkan sedemikian mudahnya &leh (endekar 2077 0&ngk&k sehingga belum lewat tiga puluh jurus saja se&rang dari mereka sudah r&b&h! $iba*tiba nampak bayangan merah berkelebat dan tahutahu Kim Sim 'ama yang memegang sebatang t&ngkat pendeta telah berada di tempat di mana tadi $hay 0& 'ama berdiri. 2g&*seng*tin (0arisan 'ima 0intang)!" serunya dengan suaranya yang lembut namun berwibawa. Empat &rang 'ama itupun bergerak dan dipimpin &leh Kim Sim 'ama sendiri, mereka membentuk barisan 0intang 'ima yang gerakannya aneh namun cepat, seperti bintang yang berkedap* kedip 2078 karena senjata mereka digerak*gerakkan berkilauan dan kedudukan mereka selalu berubah. $iba*tiba mareka berlima itu menyerang dari lima penjuru! Sie 'i&ng cepat memutar t&ngkatnya melindungi diri, dan tangan kirinya mend&r&ng dengan pukulan yang dia ubah*ubah pula untuk membingungkan para penger&y&knya. $&ngkatnya membentuk benteng yang amat kuat sehingga semua senjata terpental kalau hendak mener&b&s ke dalam lingkaran benteng sinar itu. )anya t&ngkat di tangan Kim Sim 'ama saja yang mampu membuat Sie 'i&ng merasakan lengannya terguncang hebat dan 2079 kedudukan kakinya terhuyung. $rakkk!" (ertemuan antara t&ngkat di tangan Sie 'i&ng dan t&ngkat pendeta berkepala naga yang besar di tangan Kim Sim 'ama amatlah hebatnya. 0ukan saja Sie 'i&ng tergetar, juga Kim Sim 'ama tercengang dan jelas nampak betapa wajahnya dibayangi kekaguman dan keheranan karena dia mendapatkan kenyataan bahwa pemuda itu mampu menandingi kekuatan sing*kangnya! Sie 'i&ng t idak membiarkan dirinya dilanda kekagetan, melainkan cepat dia menghindarkan diri dari sambaran t&mbak $hay 0& 'ama yang menusuk ke arah lehernya. #ia 2080 merendahkan dirinya dan tangan kirinya mend&r&ng ke arah penyerangnya itu, cepat sekali. )yaaaattt1.!" )awa yang amat dingin menyambar ganas ke arah dada $hay 0& 'ama. $ernyata (endekar 0&ngk&k telah mempergunakan Swat*li&ng*ciang ($angan 2aga Salju) yang dilatihnya dari Swat )wa /injin, se&rang di antara )imalaya Sam '&jin. (ukulan ini memang mengandung sinkang yang berhawa dingin se&lah*&lah ada hawa salju yang menyambar ganas. $hay 0& 'ama terkejut dan menangkis dengan lengan kirinya pula. 2081 (lakkk!" #an akibatnya, tubuhnya terguling dan diapun menggigil kedinginan! Saat itu dipergunakan &leh $hay Ku 'ama untuk menyambarkan g&l&knya yang mengeluarkan suara berdesing! Sie 'i&ng menundukkan mukanya dan menggerakkan t&ngkat menangkis. (ada saat yang sama, t&ngkat naga di tangan Kim Sim 'ama kembali menyambar. Sie 'i&ng yang maklum akan kehebatan pemimpin pember&ntak ini, terpaksa menggunakan t&ngkat yang tadi membalik ketika menangkin g&l&k $hay Ku 'ama, untuk menghadapi sambaran t&ngkat naga Kim Sim 'ama. 2082 #ukkk! " Sekali ini, demikian kuatnya Kim Sim 'ama menghantamkan t&ngkatnya, pula karena Sie 'i&ng baru saja menangkis g&l&k $hay Ku 'ama sehingga tenaganyapun tidak sepenuhnya. %kibatnya Sie 'i&ng terpelanting! Kesempatan itu dipergunakan &leh $hay Si 'ama untuk manghantamkan cambuknya ke arah kepala Sie 'i&ng. /ambuk itu melecut dengan cepat seperti kilat menyambar! Sie 'i&ng masih berhasil menggerakkan t&ngkatnya menangkis walaupun dia sudah terpelanting. 2amun, ujung cambuk itu membelit t&ngkatnya dan terjadi tarik menarik. Sie 'i&ng 2083 mengerahkan tenaga dan tangan kirinya mend&r&ng dengan telapak tangan terbuka ke arah $hay Si 'ama. $hay Si 'ama yang menguasai ilmu silat Sin*kun )&at*lek, yaitu silat yang bukan saja mengandung tenaga sin*kang kuat, akan tetapi bahkan juga mengandung ilmu sihir itu, tidak gentar dan diapun menggerakkan telapak tangan kiri menyambut. #esss1.!" )ebat buken main pertempuran dua telapak tangan dan akibatnya, tubuh $hay Si 'ama terjengkang dan diapun muntah darah! Sie 'i&ng sendiri juga terjengkang karena kedudukannya tadi tidak menguntungkan ketika dia 2084 mengadu tenaga dalam dengan $hay Si 'ama. Kuda*kudanya tidak k&k&h karena dia tadi dalam keadaan terpelanting dan terhuyung. (ada saat dia terjengkang, ujung t&ngkat di tangan Kim Sim 'ama menyambar dan menyentuh punggungnya. Sie 'i&ng terkulai lemas dan r&b&h pingsan! ,elihat betapa $hay Si 'ama muntah darah, empat &rang rekannya menjadi marah dan mereka sudah menggerakkan senjata untuk melumatkan tubuh (endekar 0&ngk&k. $ahan!" Kim Sim 'ama berseru dan t&ngkatnya diputar melindungi tubuh Sie 'i&ng. 'ima &rang )arimau $ibet itu kini 2085 memandang heran kepada pemimpin mereka. 0ahkan $hay Si 'ama yang mengusap darah dari bibirnya, mengerutkan alisnya. ,aaf, susi&k (paman guru), akan tetapi (endekar 0&ngk&k ini berbahaya sekali. Sudah selayaknya kalau dia dibunuh!" katanya dengan nada tidak senang. )emm, kalian ini sudah berpengalaman luas, mengapa masih berpandangan picik dan masih mudah dipengaruhi kemarahan dan dendam. 3ang penting bagi kita adalah langkah yang kita perhitungkan, langkah yang pasti akan menguntungkan usaha kita! Kalau dia kalian bunuh, lalu apa 2086 untungnya. 0&leh jadi dia lihai, akan tetapi tidak cukup lihai untuk membuat kita gentar. (ula, apa artinya dia se&rang diri saja menghadapi kita. Sebaliknya, kalau dia tidak dibunuh, banyak pilihan bagi kita untuk memanfaatkan b&cah ini dan menarik keuntungan sebesarnya." 'ima &rang pendeta 'ama itu memandang penuh perhatian dan $hay Ku 'ama mewakili para sutenya bertanya, Susi&k, manfaat apa yang dapat kita ambil dari b&cah b&ngk&k ini." )a*ha*ha*ha! 2ah, kalian lihatlah," katanya kepada belasan &rang pembantu utamanya. $anpa pimpinan pinceng, kalian sama seperti sekumpulan gajah kehilangan 2087 pembimbing. 0iarpun kalian kuat, kelau tidak pandai mempergunakan akal, tidak akan ada gunanya dan tidak akan mencapai jauh! #engarlah. Kita semua telah melihat bahwa b&cah ini, biarpun masih muda dan tubuhnya b&ngk&k, namun dia telah mewarisi ilmu kepandaian yang hebat dan kiranya hanya pinceng se&rang saja yang akan mampu menandinginya. Kalian semua, kalau maju satu lawan satu, bukanlah tandingannya! 2ah, kalian tentu tahu betapa akan baik dan menguntungkan sekali bagi kita kalau saja dia mau membantu gerakan kita." %kan tetapi, susi&k! #ia adalah murid )imalaya Sam '&jin, 2088 bahkan juga murid (ek Sim Sian*su. #ia musuh kita dan mana mungkin dia mau membantu gerakan kita." $hay Si 'ama mencela. 0agaimana kalau kita mempergunakan sihir agar dia kehilangan ingatan dan suka membantu kita." kata $hay )&k 'ama. Kim Sim 'ama menggeleng kepalanya. ,emang benar bahwa kiranya takkan mungkin dia membantu kita, dan penggunaan sihirpun tidak ada artinya bagi se&rang yang sudah memiliki sin*kang sekuat itu." (inceng dapat membuatkan racun perampas ingatan1." kata pula $hay )&k 'ama si ahli racun. 2089 Kim Sim 'ama tetap menggeleng kepalanya. 0iarpun dia sudah kehilangan ingatan, watak dasarnya tentu melarang dia untuk membantu kita. #an apa artinya &rang yang kehilangan ingatan untuk kita. 0ahkan dia akan dapat menimbulkan kekacauan karena ket&l&lannya. $idak, agaknya kita tidak b&leh mengharapkan dia membantu perjuangan kita dengan tenaganya." 'alu untuk apa lagi, susi&k." $hay (ek 'ama bertanya. Kim Sim 'ama tersenyum dan mukanya yang merah kekanak*kanakan itu kini kelihatan cerdik luar biasa. ,atanya 2090 menc&r&ng, berkilat dan mulutnya tersenyum mengejek. Kita dapat mempergunakan dia untuk memperuncing hubungan yang sudah memburuk antara #alai 'ama dan para t&su. Kalau dia sebagai utusan para t&su sampai terbunuh &leh #alai 'ama, barulah kematiannya ada gunanya untuk kita." 'ima &rang $ibet 2g&*h&uw mengangguk*angguk dan merekapun melihat manfaat itu. %kan tetapi, bagaimana caranya agar dia dapat terbunuh &leh #alai 'ama, atau agar para t&su menganggap kematiannya disebabkan &leh #alai 'ama." 2091 $entu saja satu*satunya jalan adalah agar dia mati di dalam istana #alai 'ama di 'asha!" kata Kim Sim 'ama. %kan tetapi, bagaimana caranya menyelundupkan dia ke dalam istana." tanya $hay 0& 'ama. Kim Sim 'ama tersenyum lagi. $idak percuma pinceng menyebar &rang*&rang ke dalam 'asha. 0iarlah kita menanti kesempatan yang baik. Sementara ini, kita tahan dia di dalam penjara lebih dulu." %kan tetapi, hal itu berbahaya sekali, susi&k! #ia amat lihai, kalau dibiarkan hidup di dalam penjara, bagaimana kalau sekali waktu dia member&ntak dan berhasil l&l&s dari dalam 2092 penjara." $hay Ku 'ama berseru khawatir. )a*ha*ha*ha, mengapa engkau begitu b&d&h. $entu saja kita harus membuat dia tidak berdaya lebih dahulu. 2ah sekarang racunmu perampas ingatan itu kita butuhkan, $hay )&k 'ama." $hay )&k 'ama merasa girang karena dia dapat berjasa. /epat dia mengeluarkan dua butir pel hitam. Ingatannya dihilangkan sama sekali ataukah untuk sementara, susi&k." ,aksudmu bagaimana." tanya KimSim 'ama. (inceng mempunyai dua butir pel racun perampas ingatan. Kalau diminumkan sebutir, maka dia akan kehilangan ingatan 2093 selama satu bulan saja. %kan tetapi, kalau dua butir sekaligus dimasukkan ke perutnya, racun yang bekerja sedemikian hebatnya sehingga semua syaraf ingatan di kepalanya akan hangus dan diapun akan kehilangan ingatan untuk selamanya." $hay )&k 'ama tertawa gembira karena bangga akan keahliannya tentang racun. 0erikan sebutir saja. ,ungkin kita memerlukan dia dalam keadaan sadar dan setelah sebulan, kalau perlu, kita bisa meminumkannya sebutir lagi." $hay )&k 'ama menghampiri tubuh Sie 'i&ng yang masih pingsan, men&t&k lehernya sehingga dengan mudah dia 2094 membukakan mulut pemuda itu dan memaksakan sebutir pel ke dalam ker&ngk&ngannya. #engan arak yang dituangkan dengan paksa, maka pel itu memasuki perut Sie 'i&ng tanpa diketahui pemuda yang masih pingsan itu. )a*ha*ha, setelah siuman dia sudah akan lupa segalagalanya, susi&k. %pakah b&leh kami lempar dia di dalam kamar tahanan." tanya $hay )&k 'ama. 2anti dulu! 0iarpun ingatannya hilang, kalau tenaganya masih demikian kuat dan nalurinya masih membuat dia mampu bersilat, hal itu tetap saja membahayakan." +angan khawatir, susi&k. (inceng mempunyai racun lain yang akan meracuni darahnya sehingga kalau dia 2095 mengerahkan sin*kangnya dia akan r&b&h sendiri," kata $hay )&k 'ama dan kembali dia mengeluarkan &bat bubuk yang dituangkan ke dalam perut Sie 'i&ng melalui mulutnya. Setelah itu, barulah Sie 'i&ng dimasukkan ke dalam sebuah kamar tahanan yang berpintu besi. )a*ha*ha, dalam keadaannya seperti itu, dia tidak berbahaya lagi, seperti &rang biasa saja. $idak perlu kita sendiri yang berjaga, cukup dijaga anak buah saja," kata $hay )&k 'ama dan demikianlah, Sie 'i&ng dilempar ke dalam kamar tahanan dan pemuda itu menggeletak pingsan di atas lantai kamar yang dingin itu. 'ima &rang $ibet 2g&* h&uw 2096 meninggalkan kamar itu setelah menyuruh enam &rang penjaga berjaga di luar pintu besi dengan senjata di tangan. $idak perlu dijagapun, pemuda yang sudah makan dua macam &bat beracun itu takkan mampu membebaskan diri dari dalam kamar penjara! $ahan!" Kim Sim 'ama berseru dan t&ngkatnya diputar melindungi tubuh Sie 'i&ng. 'ima &rang )arimau $ibet itu kini memandang heran kepada pemimpin mereka. 0ahkan $hay Si 'ama yang mengusap darah dari bibirnya, mengerutkan alisnya. ,aaf, susi&k (paman guru), akan tetapi (endekar 0&ngk&k 2097 ini berbahaya sekali. Sudah selayaknya kalau dia dibunuh!" katanya dengan nada tidak senang. )emm, kalian ini sudah berpengalaman luas, mengapa masih berpandangan picik dan masih mudah dipengaruhi kemarahan dan dendam. 3ang penting bagi kita adalah langkah yang kita perhitungkan, langkah yang pasti akan menguntungkan usaha kita! Kalau dia kalian bunuh, lalu apa untungnya. 0&leh jadi dia lihai, akan tetapi tidak cukup lihai untuk membuat kita gentar. (ula, apa artinya dia se&rang diri saja menghadapi kita. Sebaliknya, kalau dia tidak dibunuh, 2098 banyak pilihan bagi kita untuk memanfaatkan b&cah ini dan menarik keuntungan sebesarnya." 'ima &rang pendeta 'ama itu memandang penuh perhatian dan $hay Ku 'ama mewakili para sutenya bertanya, Susi&k, manfaat apa yang dapat kita ambil dari b&cah b&ngk&k ini." )a*ha*ha*ha! 2ah, kalian lihatlah," katanya kepada belasan &rang pembantu utamanya. $anpa pimpinan pinceng, kalian sama seperti sekumpulan gajah kehilangan pembimbing. 0iarpun kalian kuat, kelau tidak pandai mempergunakan akal, tidak akan ada gunanya dan tidak akan mencapai jauh! #engarlah. Kita semua telah melihat bahwa 2099 b&cah ini, biarpun masih muda dan tubuhnya b&ngk&k, namun dia telah mewarisi ilmu kepandaian yang hebat dan kiranya hanya pinceng se&rang saja yang akan mampu menandinginya. Kalian semua, kalau maju satu lawan satu, bukanlah tandingannya! 2ah, kalian tentu tahu betapa akan baik dan menguntungkan sekali bagi kita kalau saja dia mau membantu gerakan kita." %kan tetapi, susi&k! #ia adalah murid )imalaya Sam '&jin, bahkan juga murid (ek Sim Sian*su. #ia musuh kita dan mana mungkin dia mau membantu gerakan kita." $hay Si 'ama mencela. 2100 0agaimana kalau kita mempergunakan sihir agar dia kehilangan ingatan dan suka membantu kita." kata $hay )&k 'ama. Kim Sim 'ama menggeleng kepalanya. ,emang benar bahwa kiranya takkan mungkin dia membantu kita, dan penggunaan sihirpun tidak ada artinya bagi se&rang yang sudah memiliki sin*kang sekuat itu." (inceng dapat membuatkan racun perampas ingatan1." kata pula $hay )&k 'ama si ahli racun. Kim Sim 'ama tetap menggeleng kepalanya. 0iarpun dia sudah kehilangan ingatan, watak dasarnya tentu melarang dia 2101 untuk membantu kita. #an apa artinya &rang yang kehilangan ingatan untuk kita. 0ahkan dia akan dapat menimbulkan kekacauan karena ket&l&lannya. $idak, agaknya kita tidak b&leh mengharapkan dia membantu perjuangan kita dengan tenaganya." 'alu untuk apa lagi, susi&k." $hay (ek 'ama bertanya. Kim Sim 'ama tersenyum dan mukanya yang merah kekanak*kanakan itu kini kelihatan cerdik luar biasa. ,atanya menc&r&ng, berkilat dan mulutnya tersenyum mengejek. Kita dapat mempergunakan dia untuk memperuncing 2102 hubungan yang sudah memburuk antara #alai 'ama dan para t&su. Kalau dia sebagai utusan para t&su sampai terbunuh &leh #alai 'ama, barulah kematiannya ada gunanya untuk kita." 'ima &rang $ibet 2g&*h&uw mengangguk*angguk dan merekapun melihat manfaat itu. %kan tetapi, bagaimana caranya agar dia dapat terbunuh &leh #alai 'ama, atau agar para t&su menganggap kematiannya disebabkan &leh #alai 'ama." $entu saja satu*satunya jalan adalah agar dia mati di dalam istana #alai 'ama di 'asha!" kata Kim Sim 'ama. 2103 %kan tetapi, bagaimana caranya menyelundupkan dia ke dalam istana." tanya $hay 0& 'ama. Kim Sim 'ama tersenyum lagi. $idak percuma pinceng menyebar &rang*&rang ke dalam 'asha. 0iarlah kita menanti kesempatan yang baik. Sementara ini, kita tahan dia di dalam penjara lebih dulu." %kan tetapi, hal itu berbahaya sekali, susi&k! #ia amat lihai, kalau dibiarkan hidup di dalam penjara, bagaimana kalau sekali waktu dia member&ntak dan berhasil l&l&s dari dalam penjara." $hay Ku 'ama berseru khawatir. )a*ha*ha*ha, mengapa engkau begitu b&d&h. $entu saja 2104 kita harus membuat dia tidak berdaya lebih dahulu. 2ah sekarang racunmu perampas ingatan itu kita butuhkan, $hay )&k 'ama." $hay )&k 'ama merasa girang karena dia dapat berjasa. /epat dia mengeluarkan dua butir pel hitam. Ingatannya dihilangkan sama sekali ataukah untuk sementara, susi&k." ,aksudmu bagaimana." tanya KimSim 'ama. (inceng mempunyai dua butir pel racun perampas ingatan. Kalau diminumkan sebutir, maka dia akan kehilangan ingatan selama satu bulan saja. %kan tetapi, kalau dua butir sekaligus dimasukkan ke perutnya, racun yang bekerja sedemikian 2105 hebatnya sehingga semua syaraf ingatan di kepalanya akan hangus dan diapun akan kehilangan ingatan untuk selamanya." $hay )&k 'ama tertawa gembira karena bangga akan keahliannya tentang racun. 0erikan sebutir saja. ,ungkin kita memerlukan dia dalam keadaan sadar dan setelah sebulan, kalau perlu, kita bisa meminumkannya sebutir lagi." $hay )&k 'ama menghampiri tubuh Sie 'i&ng yang masih pingsan, men&t&k lehernya sehingga dengan mudah dia membukakan mulut pemuda itu dan memaksakan sebutir pel ke dalam ker&ngk&ngannya. #engan arak yang dituangkan 2106 dengan paksa, maka pel itu memasuki perut Sie 'i&ng tanpa diketahui pemuda yang masih pingsan itu. )a*ha*ha, setelah siuman dia sudah akan lupa segalagalanya, susi&k. %pakah b&leh kami lempar dia di dalam kamar tahanan." tanya $hay )&k 'ama. 2anti dulu! 0iarpun ingatannya hilang, kalau tenaganya masih demikian kuat dan nalurinya masih membuat dia mampu bersilat, hal itu tetap saja membahayakan." +angan khawatir, susi&k. (inceng mempunyai racun lain yang akan meracuni darahnya sehingga kalau dia mengerahkan sin*kangnya dia akan r&b&h sendiri," kata $hay )&k 'ama dan kembali dia mengeluarkan &bat bubuk yang 2107 dituangkan ke dalam perut Sie 'i&ng melalui mulutnya. Setelah itu, barulah Sie 'i&ng dimasukkan ke dalam sebuah kamar tahanan yang berpintu besi. )a*ha*ha, dalam keadaannya seperti itu, dia tidak berbahaya lagi, seperti &rang biasa saja. $idak perlu kita sendiri yang berjaga, cukup dijaga anak buah saja," kata $hay )&k 'ama dan demikianlah, Sie 'i&ng dilempar ke dalam kamar tahanan dan pemuda itu menggeletak pingsan di atas lantai kamar yang dingin itu. 'ima &rang $ibet 2g&* h&uw meninggalkan kamar itu setelah menyuruh enam &rang penjaga berjaga di luar pintu besi dengan senjata di tangan. 2108 $idak perlu dijagapun, pemuda yang sudah makan dua macam &bat beracun itu takkan mampu membebaskan diri dari dalam kamar penjara! 0ayangan itu berkelebat cepat sekali meninggalkan wuwungan rumah penginapan. 0ulan sep&t&ng sudah naik tinggi dan sinarnya yang remang*remang menyinari muka &rang yang berkelebat turun dari wuwungan genteng rumah penginapan itu. #ia se&rang pemuda tampan sekali, dengan wajahnya yang bulat bersih dan sepasang alis yang hitam lebat, hidungnya mancung dan matanya menc&r&ng, mulutnya 2109 selalu tersenyum memikat dan pakaiannya mewah dan bersih. #ia tersenyum*senyum ketika berhenti di kebun rumah penginapan itu, men&leh ke arah kamarnya yang berada di bagian tengah. Selamat tidur, suci yang manis," bisiknya sambil tersenyum. (emuda ini adalah /&a 0&ng Gan, murid ke dua K&ay $&jin yang melakukan perjalanan bersama sucinya, 3auw 0i Sian ke 'asha untuk mencari (endekar 0&ngk&k Sie 'i&ng. Seperti telah diceritdkan di bagian depan, mereka memasuki k&ta 'asha dan di k&ta ini mereka berhasil mendapat keterangan tentang (endekar 0&ngk&k yang kabarnya akan 2110 melakukan penyelidikan ke sarang Kim*sim*pai daerah $elaga 3am*s&. $entu saja 0i Sian segera akan melakukan pengejaran ke sana, akan tetapi 0&ng Gan mencegahnya, mengingatkan bahwa mereka harus lebih dulu menyelidiki Kim*sim*pai yang amat ditakuti penduduk dan di mana adanya sarang perkumpulan yang akan didatangi Sie 'i&ng itu. Selain alasan ini, juga ada alasan rahasia yang membuat 0&ng Gan menahan sucinya agar jangan hari itu juga pergi meninggalkan 'asha! $adi, di rumah makan, dia bertemu dengan se&rang wanita yang demikian cantik manis sehingga membuat hatinya jungkir balik! 3ang membuat dia tergila*gila 2111 dan meng&barkan berahinya adalah ketika wanita yang cantik manis itu di rumah makan tadi jelas memberi tanda kepadanya dengan main mata! Kerling dan senyum wanita itu demikian memikatnya sehingga dia tidak ragu lagi bahwa dia tidak bertepuk tangan sebelah. 0ukan dia saja yang bangkit berahinya, melainkan wanita itupun jelas tidak menyembunyikan perasaan hatinya yang tertarik kepadanya! #ia harus dapat bertemu dengan wanita itu, malam ini juga! Sebelum dia dan sucinya meninggalkan 'asha, dia harus dapat mendekati wanita itu untuk mempererat hubungan, untuk berkenalan. %kan tetapi, setelah berhasil keluar dari rumah 2112 penginapan tanpa diketahui siapapun, dan sucinya tentu sudah tidur di kamar sebelah yang sudah gelap dan sunyi, dia menjadi bingung sendiri. Ke mana dia harus mencari wanita itu. %da sesuatu pada wajah wanita itu yang amat menarik hatinya, yang secara mendadak saja menimbulkan gairah cintanya. $iba*tiba hidungnya kembang kempis. Keharuman mawar demiktan meny&l&k hidungnya. %pakah kebun ini banyak bunga mawarnya. %kan tetapi ketika dia men&leh ke sekeliling, tidak ada p&h&n bunga mawar di situ. %kan tetapi keharuman 2113 itu demikian keras dan semakin keras lagi. $iba* tiba ia merasa ada &rang di belakang. /epat dia memutar tubuhnya dan1. benar saja, dalam jarak lima meter dia melihat ses&s&k tubuh yang ramping. %kan tetapi, jarak itu terlampau jauh dalam keremangan itu untuk dapat mengenal mukanya. )anya terdengar suara kekeh wanita dan &rang itupun mel&ncat dan berkelebat pergi. Se&rang wanita! /epat 0&ng Gan melakukan pengejaran. #ia makin heran dan kagum. 6anita itu sungguh memiliki ilmu berlari cepat yang hebat! #ia mengejar terus. 6anita itu 2114 melalui jalan*jalan sunyi dan setelah tiba di sebuah lapangan rumput dekat sungai kecil yang sunyi karena tempat itu merupakan pinggiran k&ta 'asha, dengan suara ketawa kecil masih terdengar, ia berhenti, se&lah menanti. 0&ng Gan mel&ncat ke depan wanita itu dan dia terpes&na, terbelalak dan sejenak dia beng&ng. 6anita itu adalah wanita cantik manis yang membuatnya tergila*gila tadi! 0etapa manisnya wajah yang bulat telur dengan dagu runcing itu. Kulit muka dan leher itu putih mulus, manisnya bukan main! )i*hik, kenapa engkau mengejarku." terdengar suaranya yang merdu dan penuh g&daan. 2115 Karena aku tergila*gila kepadamu, n&na. (ertemuan antara kita di rumah makan itu telah membuat aku jatuh cinta padamu, n&na!" jawab 0&ng Gan yang masih belum hilang kekaguman dan keheranannya karena sama sekali tak pernah disangkanya bahwa gadis cant ik jelita yang membuatnya tergila*gila itu bukan wanita sembarangan saja, melainkan se&rang wanita yang memiliki ilmu lari cepat yang agaknya tidak berada di bawah tingkatnya! 6anita itu bukan lain adalah (ek 'an. Sebagai se&rang yang mata keranjang dan gila pria ganteng, begitu bertemu 2116 dengan 0&ng Gan tentu saja ia sudah tertarik bukan main. Ia merasa betapa wajah pemuda ganteng itu tidak asing baginya, namun ia lupa lagi entah di mana pernah bertemu pemuda yang gagah dan ganteng itu. Sayang pemuda itu sudah mempunyai pasangan, se&rang gadis yang demikian cantik. %kan tetapi justeru hal ini bahkan menimbulkan gairahnya, karena ia merasa ada saingan dan ia harus menang! Ia sudah b&san dengan permainan cinta $hai*yang Suhu yang biarpun masih tampan dan gagah, narnun sudah tua itu. 2117 ,alam itu, setelah ia tadi membayangi pemuda dan gadis itu dan mengetahui rumah penginapan mereka, ia lalu pergi mengunjungi rumah penginapan dan tanpa disangkasangkanya, ia melihat bayangan melayang turun dari wuwungan rumah penginapan. $entu saja ia terkejut dan heran, dan lebih besar lagi keheranannya ketika ia mengenal pemuda tampan yang digandrungi itulah bayangan yang amat gesit itu. )atinya menjadi semakin bergairah. Kiranya se&rang pemuda yang lihal! Ia semakin tertarik, dan ia lalu memancing pemuda itu keluar dari daerah ramai, menuju ke tempat sunyi 2118 di tepi sungai kecil yang mengalir di dekat temb&k k&ta 'asha. Kini, mendengar pengakuan pemuda itu yang mengaku tergila*gila dan jatun cinta padanya, (ek 'an tertawa. %ih, benarkah engkau jatuh cinta padaku. Kalau begitu, aku harus mengujimu dulu apakah engkau cukup gagah untuk dapat berdekatan dengan aku. Sambut seranganku ini!" #an tiba*tiba (ek 'an sudah melakukan penyerangan dengan tangan k&s&ng. Gerakannya cepat dan juga mengandung tenaga kuat sehingga terdengar angin berdesir. $imbul kegembiraan di hati 0&ng Gan. Kiranya bukan hanya 2119 pandai berlari cepat, pikirnya. #ia harus menunjukkan bahwa dia cukup jantan dan gagah untuk dapat berdekatan" dengan wanita cantik yang menantang ini. /epat diapun mengelak untuk menghindarkan serangan &rang dan diapun membalas. $arnyata wanita itu memiliki gerakan yang gesit dan serangan 0&ng Gan dapat pula ia elakkan dengan cepat, kemudian ia melancarkan serangan bertubi*tubi yang membuat 0&ng Gan diam*diam menjadi semakin kagum. Kalau tadinya dia masih tersenyum mengejek dan hendak main*main, kini dia tahu bahwa wanita itu sungguh lihai dan dia sama sekali tidak 2120 b&leh memandang ringan! Segera dia mainkan ilmu simpanannya, yaitu ilmu inti dari K&ay $&jin. Ilmu silat ini dapat dimainkan dengan tangan k&s&ng, atau dapat pula dengan pedang, namun pada intinya ilmu silat ini adalah ilmu silat t&ngkat yang disebut $a*kwi $ung*h&at (Silat $&ngkat (emukul IbliS). 0egitu dia memainkan ilmu silat ini, kedua tangannya merupakan sepasang t&ngkat yang ampuh sekali dan memiliki gerakan yang aneh sehingga (ek 'an beberapa kali mengeluarkan seruan kagum. 2amun, biarpun agak terdesak, ia masih dapat mengindarkan semua rangkaian serangan 2121 lawan. Karena ia memang sudah tertarik kepada pemuda itu, maka ia t idak mau mengeluarkan ilmu pukulan yang amat dahsyat, yaitu )ek*in $&k*ciang ($angan 0eracun %wan )itam). $ahan dulu1.!" serunya sambil mel&mpat ke belakang. 0&ng Gan berdiri dan tersenyum, merasa menang karena betapapum juga, dia tadi sudah berhasil mendesak lawan dengan ilmu silat (emukul Iblis dan wanita itu yang minta berhenti. %kan tetapi (ek 'an sudah mengeluarkan pedangnya dan melintangkan pedang di depan dada sambil tersenyum. ,anis 2122 dan gagah sekali. %ku sudah melihat ilmu silat tangan k&s&ngmu dan merasa kagum. %kan tetapi aku belum melihat bagaimana kehebatanmu kalau bermain senjata. 2ah, keluarkan senjatamu dan mari kita main*main sebentar. Sebelum berkenalan, aku ingin mengenal kepandaianmu lebih dulu." Ketika masih ikut K&ay $&jin, baik 0&ng Gan maupun 0i Sian tidak pernah diperb&lehkan menggunakan senjata tajam walaupun mereka diajar bermain ilmu t&ngkat $a* kwi $ungh&at yang dapat dimainkan dengan pedang. 0i Sian sendiri 2123 juga tidak pernah menggunakan pedang. 0aru setelah ia mewarisi pedang (ek*lian*kiam dari ayahnya gadis itu membawa senjata tajam. #emikian pula 0&ng Gan hampir tidak pernah membawa senjata tajam karena kedua kaki tangannya saja sudah cukup ampuh untuk menghadapi lawan yang bersenjata sekalipun. #ia tidak gentar menghadapi gadis yang berpedang itu dengan tangan k&s&ng, akan tetapi sebagai se&rang laki*laki gila perempuan yang sudah banyak mengenal wanita, 0&ng Gan maklum akan watak wanita yang pada umumnya suka disanjung, suka dimanja dan dihargai. 2124 Kalau kini dia maju dengan tangan k&s&ng tentu wanita itu akan tersinggung dan merasa dipandang rendah. )al ini sungguh akan merugikan dirinya. #ia lalu mengambil sebatang ranting p&h&n sebesar lengannya, dan sambil melintangkan t&ngkat sepanjang hampir dua meter itu dia berkata, ,aaf, n&na. %ku tidak pernah membawa senjata. (ula, kita adalah kenalan baru yang hendak mempererat hubungan, bagaimana aku tega untuk mengangkat senjata tajam melawanmu. 0iarlah aku menggunakan t&ngkat ini saja." (ek 'an mengerutkan alisnya. Engkau memandang rendah 2125 kepadaku." 0&ng Gan menahan senyumnya. $epat seperti yang diduganya. 6anita ini tidak menyimpang dari watak wanita pada umumnya, tidak suka dipandang rendah dan ingin selalu dihargai. ,aka diapun cepat berkata, %ih, siapa berani memandang rendah kepadamu, n&na. #ari pertandingan tangan k&s&ng tadi saja aku tahu bahwa aku bukanlah tandinganmu! %palagi kalau engkau berpedang, mana aku berani memandang rendah. $erus terang saja, satu*satunya senjata yang paling dapat kuandalkan adalah t&ngkat dan kalau ada tujuh belas macam senjata pilihan di sini, aku tetap akan memilih sebatang t&ngkat." 2126 'enyap kerut di antara sepasang alis yang hitam panjang melengkung indah itu. 0agus, kalau begitu, aku ingin melihat ilmu t&ngkatmu! Sambut lah pedangku ini!" #an iapun menyerang dengan gerakan cepat dan dahsyat sekali. 0&ng Gan memang benar tidak berani memandang rendah. #ia tahu bahwa lawannya ini hebat dan lihai sekali, maka diapun cepat menggerakkan t&ngkatnya dan memainkan $akwi $ung*h&at yang merupakan ilmu inti yang diajarkan &leh K&ay $&jin kepada dua &rang muridnya. #an begitu ada t&ngkgt di tangannya dan setelah memainkan t&ngkat itu 2127 dangan ilmu $a*kwi $ung*h&at, 0&ng Gan memang menjadi lihai sekali. $&ngkatnya itu bagikan seek&r naga bermain di angkasa, berkelebatan dan manyambar*nyambar dengan ganasnya. (ek 'an telah digembleng &leh )ek*in Kui*b&, se&rang datuk sesat yang berilmu t inggi. 2amun, tingkat nenek itu masih kalah dibandingkan tingkat K&ay $&jin, maka ilmu yang telah diserap &leh 0&ng Gan juga lebih tinggi tingkatnya dibandingkan ilmu yang dikuasai (ek 'an. Kalau (ek 'an menggunakan kecurangan seperti yang diajarkan &leh 2128 gurunya, menggunakan senjata rahasia beracun dan sebagainya, baru mungkin ia dapat mengimbangi kelihaian 0&ng Gan. %kan tetapi wanita itu sama sekali tidak ingin melukai 0&ng Gan apalagi membunuhnya. In sudah menjadi semakin tertarik kepada pemuda tampan dan gagah, juga berkepandaian tinggi. Sungguh se&rang kawan dan rekan yang akan amat menyenangkan hati sebagai selingan keb&sanannya harus melayani $hai*yang Suhu saja! 0&ng Gan juga kagum. Ilmu pedang yang dimainkan gadis itu harus diakuinya amat hebat sehingga andaikata dia tidak 2129 menggunakan t&ngkat, tentu dia akan kalah. 0ahkan dangan t&ngkatnyapun, dengan ilmu t&ngkatnya, dia hanya dapat mengimbangi permainan pedang, mampu melindungi diri dan juga membalas dengan sama dahsyatnya. (ertandingan itu berjalan seru di bawah sinar bulan sep&t&ng dan diam*diam keduanya merasa saling tertarik dan kagum. Kemudian 0&ng Gan mengeluarkan seruan keras dan dia menggunakan jurus ,enghitung $ulang Iga. 7jung t&ngkatnya itu bagaikan berubah menjadi banyak dan menusuk*nusuk ke arah dada lawan, seperti hendak mematahkan setiap tulang iga di dada 2130 itu! (ek 'an terkejut bukan main. Ia sudah berusaha memutar pedangnya menangkis, namun ujung t&ngkat itu seperti hendak menyentuh dan men&t&k kedua payudaranya. ,emang ia berhasil melindungi diri dengan sinar pedangnya sehingga ujung t&ngkat tidak sampai menyentuhnya, namun angin pukulan t&ngkat itu tetap menyambar* nyambar dan seperti jari tangan yang meraba*raba dadanya! Sejak tadi ia memang sudah kagum bukan main dan kini gairah berahinya bangkit, menyala dan bark&bar. Sambil mengeluarkan suara 2131 melengking panjang, (ek 'an menggerakkan pedangnya menangkis t&ngkat dan mengerahkan tenaga sin* kang untuk menempel. (edang bertemu t&ngkat dan melekat! (ek 'an menggunakan tangan kirinya untuk mend&r&ng ke arah dada lawan, akan tetapi pada saat itu, 0&ng Gan juga melepaskan tangan kanannya, memegang t&ngkat hanya dengan tangan kiri dan tangan kanan itu menyambut d&r&ngan tangan kiri (ek 'an. (lakkk!" #ua buah tangan dengan jari terbuka itu bertemu dan saling melekat pula, seperti pedang dan t&ngkat! ,ereka 2132 tak bergerak, saling pandang dalam jarak hanya satu meter lebih sehingga mereka dapat melihat wajah masing*masing cukup jelas. 0&ng Gan tersenyum. 2&na, engkau sungguh cant ik jelita1." (ek 'an juga tersenyum. #an engkau perayu besar!" $idak, n&na. %ku bicara sejujurnya. Engkau memang cantik jelita dan manis sekali, dan ilmu kepandaianmu hebat, aku tergila*gila kepadamu, aku1. aku tidak ingin berkelahi denganmu, melainkan ingin bercinta denganmu, ingin mencium mulutmu yang manis itu1." 2133 Senyum (ek 'an melebar. Gairah berahinya sudah berk&bar membakar seluruh dirinya karena sikap dan ucapan 0&ng Gan bagaikan minyak bakar disiramkan pada api nafsu berahinya. Ia menggerakkan kepalanya. 4ambutnya yang digelung itu terlepas dan rambut yang panjang itu menyambar ke depan, melingkari leher 0&ng Gan. Ia menarik dan muka pemuda itu mendekat. Ketika dua mulut itu berternu dalam ciuman yang penuh nafsu, pedang dan t&ngkat jatuh dan dua pasang lengan itu saling dekap, keduanya terguling ke atas rumput! ,ereka bagaikan dua &rang yang mab&k, mab&k &leh nafsu 2134 berahi mereka sendiri. Kedua &rang ini memang c&c&k, keduanya mempunyai kelemahan yang sama, yaitu menjadi hamba nafsu berahi. ,ereka saling menumpahkan berahi mereka lewat kemesraan yang panas. $iba*tiba, masingmasing terbelalak dan melepaskan rangkulan, bangkit duduk dengan napas masih terengah*engah dan keringat membasahi dahi dan leher, saling tatap seperti &rang terkejut. Kau1. kau1. 0&ng Gan1.." Kau1. (ek 'an1.. $adin;a mereka memang hanya merasa pernah saling bertemu akan tetapi keduenya sudah saling tidak mengenal. 2135 )al ini dapat dimaklumi, karena ketika mereka dahulu menjadi kekasih masing*masing, usia (ek 'an baru tujuh belas tahun dan usia 0&ng Gan bahkan baru tiga belas atau empat belas tahun! Kini, (&k 'an telah menjadi se&rang wanita cantik yang matang, sedangkan 0&ng Gan menjadi se&rang pemuda tampan yang sudah dewasa, bukan lagi remaja setengah kanak*kanak seperti dahulu. (ula, dahulu keduanya sama sekali tidak dapat bersilat dan kini keduanya telah menjadi &rang yang lihai ilmu silatnya. %kan tetapi, setelah keduanya bermesraan, barulah mereka saling mengenal dan tentu saja 2136 keduanya terkejut bukan main, terheran, juga marasa girang sekali! (ek 'an, ah kau (ek 'an, kekasihku1." 0&ng Gan, betapa aku rindu kepadamu1.!" Keduanya saling rangkul dan saling cium lagi, seperti dua &rang kekasih yang sudah bertahun*tahun berpisah kini saling jumpa kembali. ,ereka agaknya sudah lupa bahwa dalam pertemuan terakhir dahulu mereka saling serang dengan penuh kemarahan dan dendam, saling menyalahkan karena keduanya terpakea harus pergi dari rumah gedung hartawan /&a karena tertangkap basah ketika mereka berdua melakukan hubungan gelap, berjina! 2137 Kembali mereka tenggelam dalam gel&mbang nafsu berahi. %kan tetapi tiba*tiba (ek 'an menahan dada 0&ng Gan yang menggelutinya, lalu mend&r&ng pemuda itu sehingga keduanya kembali bangkit duduk. %da apakah, (ek 'an, kekasihku. %ku1. amat rindu kepadamu1." 0&ng Gan berbisik, terengah*engah. 2anti dulu, aku melihat engkau bersama gadis cantik itu. Isterimukah ia." tanya (ek 'an, bukan karena cemburu hanya ingin tahu saja. 0&ng Gan tersenymn lega. #isangkanya mengapa (ek 'an menghentikan percumbuan mereka, kiranya hanya untuk 2138 mengetahui hal itu. 0ukan, sama sekali bukan. Ia bernama 3auw 0i Sian dan ia adalah kakak seperguruanku." Suci*mu. )emm, kalau begitu ia tentu lihai sekali." Sudahlah, kenapa membicarakan &rang lain. Engkau mengganggu saja1.!" 0&ng Gan merangkul dan kembali mereka tenggelam ke dalam lautan kemsaraan yang penuh nafsu berahi. Semalam suntuk, dua &rang ini membiarkan diri mareka dipermainkan gel&mbang berahi. ,ereka lupa diri, lupa susila dan lupa sagalanya, karena yang terasa hanyalah gairah nafsu yang tak terkendalikan, nafsu yang menuntut pemuasan 2139 namun yang tak mengenal puas. #an setiap kali mereka mendapat waktu luang untuk ist irahat, mereka bercakapcakap, saling menceritakan pengalaman masing*masing semenjak mereka berpisah. Sungguh aneh keadaan kita ini, (ek 'an," kata 0&ng Gan sambil membelai rambut kekasihnya dalam rangkulan. #ahulu, ketika aku masih remaja, kita sudah saling jatuh cinta, kita bermain cinta. Kemudian, ketika kita terusir keluar dari rumah keluarga /&a, kita saling serang sampai engkau diambil murid )ek*in Kui*b& seperti yang kauceritakan tadi, dan aku menjadi murid K&ay $&jin. Kemudian, begitu bertem, 2140 kita saling tertarik lagi tanpa saling mengenal, kemudian kita bertanding lagi, sebelumsaling bermain cinta." Engkau memang sudah kucinta sejak dulu, 0&ng Gan," kata (ek 'an sambil mencium dagu pemuda itu. #an engkau sampai tiba di 'asha ada keperluan apakah." %ku diminta suci*ku untuk membantunya mencari musuh besarnya." )emm, siapakah musuh besarnya." #ia bernama Sie 'i&ng dan berjuluk (endekar 0&ngk&k." (&k 'an melepaskan rangkulannya, bahkan bangkit duduk seperti &rang terkejut. (endekar 0&ngk&k. #ia1.." Kalau gairah nafsu sudah terpuaskan dan mulai menipis, 2141 maka apa yang tadinya nampak amat indah menjadi berubah. 0&ng Gan tidak begitu merasakan bentuk tubuh (ek 'an yang bermandikan sinar bulan itu, tidak seindah tadi. %palagi yang menjadi bahan percakapan kini menarik hatinya. Engkau sudah mengenal dia, (ek 'an." ,engenalnya1.." (ek 'an tersenyum getir. $entu saja ia sudah mengenal (endekar 0&ngk&k, mengenalnya dengan cara yang paling pahit. %ku pernah bertemu dengan dia. #ia1. hemm, lihai bukan main. +adi (endekar 0&ngk&k itu musuh besar suci*mu." 3a, musuh besar akan tetapi juga pamannya, adik ibu kandungnya." 2142 Ehh. /eritakan kepadaku, mengapa begitu, 0&ng Gan," kata (ek 'an dan karena hawa mulai dingin menjelang subuh itu, ia menutupi tubuhnya dengan pakaiannya, meskipun belum ia pakai sebagaimana mestinya. 0&ng Gan juga mulai mengenakan kembali pakaiannya. #ia tidak begitu bargairah lagi setelah semua nafsu yang bergel&ra disalurkan dan terpuaskan. #ia mulai teringat akan hal*hal lain seperti 0i Sian dan perjalanan mereka ke 'asha. Suci adalah kep&nakan (endekar 0&ngk&k karena Sie 'i&ng itu adik kandung ibunya1." $api (endekar 0&ngk&k itu masih amat muda!" 2143 ,emang selisih usia mereka tidak banyak. (endekar 0&ngk&k adalah murid )imalaya Sam '&jin dan (ek Sim Siansu, yaitu subeng dari guruku, K&ay $&jin. (ada suatu hari, (endekar 0&ngk&k telah1. eh, dia membunuh ayah kandung suci. Karena itu, suci mendendam dan mencari (endekar 0&ngk&k, pamannya itu. Karena tahu akan kelihaian pamannya, maka dia minta bantuanku dan kami berdua mengikuti jejak (endekar 0&ngk&k sampai ke 'asha." )emm, kalau begitu, kita mempunyai kepentingan yang sama. %kupun dimusuhi (endekar 0&ngk&k dan dia kami 2144 anggap sebagai musuh. Kalau engkau suka bergabung dengan kami, 0&ng Gan, tentu keadaan kita akan lebih kuat. %palagi, setelah kini saling bertemu, aku tidak ingin berpisah lagi denganmu. Entah bagaimana dengan engkau!" S&ng Gan mendekat dan mencium pipi wanita itu. Engkau tahu perasaanku terhadapmu, (ek 'an, dan engkau tahu tidak ada kesenangan lebih besar bagiku melebihi kesenangan bekerja sama denganmu dan selalu berada di dekatmu. %kan tetapi, bagaimana dangan suci. Kalau ia marah kepadaku dan menentang kita, ia akan menjadi penghalang besar dan 2145 menambah musuh yang amat berbahaya bagi kita." Kenapa menjadi musuh. 0ukankah ia memusuhi (andekar 0&ngk&k. %jak saja ia bergabung dangan kami. $hai*yang Suhu, guruku dalam ilmu sihir itu tentu akan suka pula bergabung dangan kalian." ,aksudmu pendeta yang kulihat bersamamu di rumah makan itu." 0aru sekarang 0&ng Gan teringat akan pendeta itu. +adi dia itu gurumu yang baru." #ia sahabat sub& )ek*in Kui*b& dan kini mengajarkan ilmu sihir kepadaku, menjadi guruku pula." #an kalian hendak pergi ke manakah. ,engapa sampai pula di 'asha." 2146 Kami hendak pergi menghadap Kim Sim 'ama, ketua Kimsim* pai1." %h! Sie 'i&ng Si (endekar 0&ngk&k juga ke sana!" %kan tetapi dia sebagai lawan Kim*sim*pai, sedangkan kami datang sebagai sababat. Guruku, $hai*yang Suhu, adalah se&rang sahabat Kim Sim 'ama dan kami datang untuk menggabungkan diri dengan Kim*sim*pai yang mempunyai cita*cita besar." /ita*cita bagaimana." 0&ng Gan mulai tertarik. ,enggulingkan #alai 'ama dan menjadi penguasa seluruh $ibet!" 6ah, pember&ntakan. %pa hubungannya itu dengan kita. 2147 %ku tidak mau menjadi pember&ntak di negeri asing!" 0&ng Gan, engkau b&d&h. Kaukira akupun suka membantu pember&ntakan &rang $ibet. Kita bukan ikut member&ntak, melainkan membantu Kim*sim*pai mencapai cita* citanya. Kalau mereka berhasil, kita tinggal pilih. Kedudukan tinggi dan kekuasaan di $ibet, atau kita dapat pulang ke timur membawa kekayaan yang amat besar. #i sini tempat harta yang amat banyak, emas permata, dan benda*benda aneh yang tak ternilai harganya." 0&ng Gan mengerutkan alisnya. +adi engkau dan $haiyang 2148 Suhu hendak bersekutu dengan Kim*sim*pai, membantu pember&ntakan mereka untuk mencari kedudukan t inggi atau harta benda." $entu saja, untuk apa lagi kalau bukan mencari keuntungan. %pa artinya hidup ini kalau tidak mencari keuntungan dan kesenangan." 0&ng Gan mengangguk*angguk. )em, aku tertarik sekali, (ek 'an. %kan tetapi1. bagaimana dengan suci 3auw 0i Sian." Kauajak saja ia bersama kami." 7h, engkau tidak tahu bagaimana wataknya! Ia keras hati dan sudah pasti ia tidak akan suka kalau mendengar kita 2149 membantu Kim*sim*pai untuk suatu pember&ntakan di $ibet. Ia1. ia1. hemm, c&nd&ng untuk menentang segala yang dianggapnya jahat." )i*hik, kaumaksudkan ia se&rang pandekar wanita." 0&ng Gan mengangguk. 0egitulah! Guru kami, K&ay $&jin, menentang segala bentuk kejahatan dan1." #an kau sendiri." 0&ng Gan menyeringai. %ku lebih suka mencari kesenangan dan keuntungan seperti engkau, (ek 'an." Kalau begitu, tinggalkan saja suci*mu yang pura* pura alim itu. Engkau ikut dangan kami bargabung dengan Kim*sim*pai dan persetan dengan gadis itu!" 2150 %h, tidak bisa begitu, (ek 'an. ,eninggalkan ia begitu saja. %h, aku1. aku1." )emmm, aku tahu! Engkau jatuh cinta kepada suci*mu yang cantik itu, bukan. #asar mata keranjang kau!" $idak banyak bedanya denganmu, (ek 'an." 0&ng Gan membalas. )emm, kalau begitu. 0ujuk dan rayu ia agar suka bergabung dengan kami. Kalau ia begitu lihai, kami lebih senang lagi dan Kim Sim 'ama tentu akan suka menerima bantuannya." Itulah sukarnya, (ek 'an. $erus terang saja, pernah aku menyatakan cintaku kepadanya dan ia1. ia agaknya tidak 2151 men&lak, akan tetapi dengan tegas mengatakan bahwa aku dilarang bicara tentang cinta sebelum kami bertemu (endekar 0&ngk&k dan berhasil membalas kematian ayahnya. Kalau saja ia suka menerima cintaku sekarang juga1. kalau saja ia dapat menjadi milikku sekarang, tentu akan mudah mengajaknya bekerja sama denganmu." (ek 'an terkekeh genit dan merangkul leher kekasihnya. )uh, kalau bukan aku yang mendengar ucapanmu itu, apakah &rang tidak akan menjadi gila &leh cemburu. Engkau laki*laki mata keranjang! 0aiklah, jangan khawatir, guruku 2152 $hai*yang Suhu tentu akan dapat membantumu menundukkan suci*mu itu. %kan tetapi hanya dengan satu syarat, yaitu setelah engkau berhasil menundukkan suci*mu, engkau harus mengajaknya untuk bergabung dengan kami!" $entu saja 0&ng Gan merasa girang bukan main. 0aik, aku berjanji! #an iapun tentu akan setuju karena bukankah dengan bekerja sama, akan lebih mudah untuk menghadapi (endekar 0&ngk&k." #an setiap saat aku menginginkan engkau harus melayaniku dengan taat!" 0&ng Gan tertawa. $entu saja, dengan segala senang hati!" 2ah, kalau begitu, sekarang aku menginginkan1." 2153 Keduanya tertawa dan kembali mereka menyelam ke dalam lautan kemesraan yang panas dan memab&kkan. 8&dw&8 ,ereka memasuki k&ta 'asha sambil menuntun kuda tunggangan mereka yang nampak lelah sekali. Sie 'an )&ng memandang ke kanan kiri, mengagumi bangunan* bangunan kun& yang k&k&h dan megah di lereng bukit*bukit itu. Sungguh sebuah k&ta yang aneh dan juga asing baginya. ,elihat daerah yang luas itu, perumahan yang berada di lereng*lereng bukit, &rang*&rang yang berlalu lalang di jalanjalan lebar, iapun mengerutkan alisnya dan merasa khawatir. 2154 'ie*t&ak&, di tempat besar seperti ini, ke mana kita harus mencari puteriku dan adikku." 'ie 0&uw $ek tersenyum, dan memandang wanita itu dengan sinar mata lembut dan menghibur. +angan khawatir, )&ng*m&i. 3ang kita cari adalah dua &rang )an, maka tentu tidak akan begitu sukar. $idak banyak &rang )an di sini, maka kalau mereka berada di sini, tentu ada yang melihat mereka." Sekarang, kita ke mana t&ak&." Kita mencari tempat penginapan dulu, menyewa dua buah kamar, dan membiarkan kuda kita mendapat perawatan, kemudian kita membersihkan diri, lalu makan. Setelah itu, 2155 baru kita pergi menghadap atau berusaha agar dapat diterima menghadap #alai 'ama." ,enghadap #alai 'ama. %kan tetapi aku pernah mendengar bahwa kedudukan #alai 'ama amat tinggi, hampir seperti kaisar kita, dan tidak akan mudah menghadap beliau." 0enar, akan tetapi aku yakin akan dapat diterimanya, )&ng*m&i. %ku mengenal beliau pribadi, karena aku pernah membantu beliau ketika ada seger&mb&lan penjahat hendak membunuh beliau." %kan tetapi, adikku Sie 'i&ng mungkin pergi mencari $ibet 2g&*h&uw, kenapa engkau hendak mengajak aku menghadap #alai 'ama." 2156 0egini, )&ng*m&i. %ku sendiri menerima tugas dari Kunlun* pai untuk menyelidiki mengapa $ibet 2g&*h&uw memusuhi para t&su, bahkan memusuhi pula Kun*lun*pai. #an di sepanjang perjalanan kita mendengar akan adanya perkumpulan Kim*sim*pai yang kabarnya hendak member&ntak. ,aka, kupikir sebaiknya kalau aku langsung saja bertanya kepada #alai 'ama tentang sikap $ibet 2g&*h&uw itu. %ku yakin di sana aku akan bisa mendapatkan keterangan yang lebih jelas. #an tentang mencari adikmu dan puterimu, kukira &rang*&rang #alai 'ama akan lebih tahu, atau setidaknya akan 2157 lebih mudah kedua &rang itu ditemukan kalau #alai 'ama membantu, menyuruh &rang*&rangnya untuk menyelidiki dan mencari." Sie 'an )ang mengangguk*angguk. ,emang ia tahu bahwa 'ie 0&uw $ek adalah se&rang pria yang hebat, yang gagah perkasa, cerdik dan juga berpengalaman. Ia merasa lemah dan b&d&h sekali berada di samping pria ini, dan ia merasa aman dan terlindung. %langkah bedanya ketika ia masih menjadi isteri 3auw Sun K&k. Ia tak pernah merasa tenteram, tak pernah merasa aman bahkan selalu merasa gelisah, takut 2158 dan juga sakit hati. 'ie 0&uw $ek yang bukan apa* apanya, tidak ada hubungan apapun antara mereka telah bersikap demikian baiknya! 0egitukah sikap setiap &rang pendekar, ataukah ada sesuatu yang istimewa dalam hubungan di antara mereka. ,engingat akan hal ini, seringkali 'an )&ng tersipu malu. $idak, bantahnya kepada diri sendiri. Ia hanya se&rang janda yang mempunyai se&rang puteri lagi. Ia bukan se&rang gadis muda! Sedangkan 'ie 0&uw $ek adalah se&rang pendekar gagah perkasa dan budiman, se&rang t&k&h Kunlun* pai yang terkenal! 0etapa mungkin1. ah, ia telah 2159 mengharapkan terlalu jauh, sungguh tidak tahu malu! 'an )&ng menurut saja ketika 'ie 0&uw $ek mengajaknya mencari rumah penginapan. ,ereka menyewa dua buah kamar yang berdampingan dan menyerahkan dua ek&r kuda mereka kepada pelayan untuk diberi makan. Setelah mandi, dengan tubuh terasa segar dan pakaian bersih menggantikan pakaian mereka yang penuh debu, keduanya lalu pergi ke rumah makan. ,ereka tidak terlalu menarik perhatian, seperti sepasang suami isteri saja. 'ie 0&uw $ek sendiri walaupun dia se&rang pendekar besar, namun dia tidak men&nj&lkan diri 2160 dan pedang pusakanyapun tersembunyi di balik baju luarnya. %tas nasihat 'ie 0&uw $ek pula, Sie 'an )&ng juga menyembunyikan pedangnya sehingga t idak terlalu meny&l&k. (edang 'an )&ng memang hanya pedang pendek, maka setelah diselipkan di ikat pinggang, ujung sarung pedang masih tertutup baju, dan gagangnya juga tidak nampak walaupun ada kalanya ujung itu men&nj&l keluar. Setelah makan, merekapun pada pagi hari itu juga menuju ke istana #alai 'ama di lereng bukit. Suasana di bukit itu sungguh nyaman. $erdapat beberapa buah taman bunga yang 2161 indah, dan suasananya aman dan tenteram. (ara pendeta 'ama yang kadang*karang bersimpang jalan dengan mereka, bersikap h&rmat dan ramah. %kan tetapi ketika mereka tiba di pintu gerbang memasuki daerah istana itu, beberapa &rang pendeta 'ama menghadang mereka. 0iarpun sikap mereka h&rmat, namun mereka dengan tegas mengatakan bahwa &rang luar tidak diperkenankan memasuki daerah itu tanpa ijin. )arap kalian memaafkan kami," kata kepala jaga dengan sikap h&rmat. Kalau hendak berjalan*jalan dan menikmati keadaan, harap lakukan itu di luar daerah istana. $ak 2162 se&rangpun, tanpa ijin, diperb&lehkan memasuki daerah dalam pintu gerbang." 'ie 0&uw $ek tersenyum dan menjura dengan h&rmat, diikuti pula &leh 'an )&ng. )arap saudara sekalian suka memaafkan saya. ,emang saya sengaja datang ke 'asha untuk menghadap #alai 'ama. )arap saudara sudi melap&rkan ke dalam dan mengatakan bahwa kami ingin menghadap #alai 'ama karena ada suatu keperluan yang amat penting." 5mit&hud1.!" Kepala jaga itu berseru. %pakah sicu (tuan yang gagah) mengira akan demikian mudah saja bertemu 2163 dengan beliau. $anpa panggilan bagaimana sicu dapat diperkenankan menghadap. (inceng (saya) sungguh tidak berani lancang mengganggu beliau di pagi hari ini, tanpa alasan yang cukup kuat." S&bat, harap sampaikan saja ke dalam bahwa saya adalah utusan dari Kun*lun*pai yang ingin menyampaikan sesuatu yang teramat penting untuk #alai 'ama," kata pula 'ie 0&uw $ek dengan sikap dan suaranya yang tenang berwibawa. ,endengar disebutnya Kun*lun*pai, sikap para pendeta penjaga itu berubah dan kepala jaga memandang dengan 2164 sikap lebih h&rmat. 5mit&hud, kiranya sicu utusan dari Kunlun* pai. )arap sicu menyampaikan surat dari ketua Kun*lunpai lebih dahulu kepada #alai 'ama melalui kami. Setelah surat itu kami sampaikan, tentu sicu diperkenankan masuk menghadap." %kan tetapi 'ie 0&uw $ek menggeleng kepalanya. S&bat, sampaikan saja kepada #alai 'ama bahwa saya, 'ie 0&uw $ek murid Kun*lun*pai, m&h&n menghadap. Kalau mendengar nama saya, tentu beliau akan sudi menerimaku." (ada saat itu, se&rang pendeta 'ama yang usianya sudah lima puluh tahun lebih berjalan tenang dari sebelah dalam. 2165 0egitu melihat 'ie 0&uw $ek, diapun cepat menghampiri dan menjura dengan sikap h&rmat. 5mit&hud1. kiranya 'ie $aihiap yang berada di sini! Selamat datang, taihiap. %da keperluan apakah gerangan yang membawa taihiap datang berkunjung ke 'asha." 'ie 0&uw $ek tidak mengenal pendeta 'ama itu, akan tetapi dia tahu bahwa pendeta ini tentu se&rang di antara mereka yang dulu tahu akan bantuan yang dia berikan kepada #alai 'ama. #iapun cepat memberi h&rmat dan berkata dengan lembut. Selamat bertemu, l&suhu. Saya datang untuk m&h&n 2166 menghadap #alai 'ama karena ada suatu hal yang amat penting harus saya sampaikan kepada beliau. $&l&nglah, harap mintakan ijin kepada beliau agar saya diperkenankan menghadap sekarang juga." 0aik, taihiap. $unggulah sebentar di sini!" kata pendeta itu yang bergegas masuk ke arah bangunan istana yang megah itu. Kini para pendeta jaga bersikap h&rmat dan ramah, bahkan mempersilakan 0&uw $ek dan 'an )&ng untuk duduk menanti di dalam gardu penjagaan. $ak lama kemudian, muncullah enam &rang pendeta 'ama yang merupakan sebuah pasukan kecil berbaris menghampiri 2167 tempat itu. ,ereka ditemani &leh pendeta 'ama yang tadi menegur 0&uw $ek, yang kini tersenyum ramah. Silakan, taihiap. #alai 'ama yang agung mengundang taihiap." %kan tetapi, saya datang bersama Sie*t&ani& ini, harap agar iapun diperkenankan menemani saya untuk menghadap #alai 'ama." (endeta itu mengerutkan alisnya. $idak biasanya #alai 'ama mau menerima tamu wanita. %kan tetapi karena t&ani& ini datang bersamamu, maka silakan masuk. $erserah kepada #alai 'ama sendiri nanti setelah ji*wi (kalian berdua) tiba di 2168 luar ruangan tamu, apakah t&ani& ini diperkenankan ikut masuk ataukah dipersilakan menunggu di luar ruangan." 'ie 0&uw $ek mengangguk dan bersama 'an )&ng, dia lalu mengikut i enam &rang pendeta itu yang mengawal dan menjadi penunjuk jalan. Setelah mereka memasuki istana, tidak seperti 'ie 0&uw $ek yang pernah satu kali masuk ke istana ini, 'an )&ng memandang ke kanan kiri dengan beng&ng. Ia terpes&na menyaksikan segala keindahan yang terdapat di istana itu. 7kir*ukiran yang indah sekali, marmar, emas, perak, sutera beraneka warna! Ia merasa seperti 2169 memasuki sebuah istana dalam mimpi! (atung* patung l&gam, marmar, perak atau emas yang ukirannya amat indahnya, lukisan*lukisan. (endeknya, selama hidupnya belum pernah 'an )&ng menyaksikan keindahan seperti itu. Ketika mereka tiba di luar sebuah pintu besar yang terjaga, enam &rang pendeta pengawal itu mempersilakan mereka menanti sebentar. Se&rang di antara mereka memasuki ruangan di balik pintu besar itu, dari mana keluar keharuman cendana yang nyaman. $ak lama kemudian, pendeta itu keluar lagi dengan wajah cerah. $aihiap dan t&ani& dipersilakan masuk untuk menghadap 2170 3ang %gung #alai 'ama!" #engan wajah gembira 'ie 0&uw $ek lalu mengajak Sie 'an )&ng menasuki ruangan itu. %kan tetapi Sie 'an )&ng sendiri agak gemetar ketika melangkah masuk. 4uangan itu luas dan nampak sunyi karena k&s&ng. #i sudut paling belakang, nampak ada se&rang pria duduk di atas sebuah kursi yang besar dan terukir indah, mengenakan jubah dan kepalanya tertutup t&pi pendeta. Selamat datang, pendekar perkasa 'ie 0&uw $ek dan t&ani&! Silakan duduk!" 'ie 0&uw $ek cepat maju memberi h&rmat dengan merangkapkan kedua tangan depan dada dan membungkuk 2171 sampai dalam. Sie 'an )&ng juga memberi h&rmat, akan tetapi ia merasa heran bukan main. $adinya ia membayangKan bahwa #alai 'ama yang mengepalai para pendeta 'ama di $ibet, tentu se&rang kakek yang tua renta keriputan dan buruk. %kan tetapi ternyata sama sekali tidak demikian! (endeta yang duduk menyendiri itu usianya hanya beberapa tahun saja lebih tua dari 'ie 0&uw $ek, dan wajahnya tampak bersih! 6ajah yang cerah dengan sepasang mata yang terang dan jernih, senyum yang terbuka dan seluruh gerak geriknya membayangkan kesabaran, keagungan dan kebesaran hati. 2172 Setelah 0&uw $ek dan 'an )&ng duduk di atas kursi yang agaknya sudah disediakan untuk mereka, menghadap ke arah #alai 'ama, nampaklah &leh mereka bahwa di belakang #alai 'ama terdapat sehelai kain sutera putih dan di balik kain sutera itu berdiri beberapa &rang pendeta 'ama yang tak bergerak bagaikan arca*arca mati saja. 0&uw $&k maklum bahwa sedikitnya sepuluh &rang pendeta 'ama berdiri di sana, dan mereka itu adalah &rang*&rang yang memiliki kepandaian tinggi sekali, yang merupakan pasukan pengawal yang melindungi keselamatan #alai 'ama. #alai 'ama sendirl 2173 memiliki ilmu kepandaian tinggi, maka ditambah penjagaan pasukan pengawal pribadi ini, dan adanya ratusan &rang pendeta 'ama di k&mpleks istana itu, maka tentu saja tempat itu amatlah kuatnya. %palagi di benteng yang setiap waktu siap mentaati perintah #alai 'ama. 2ah, menurut lap&ran tadi engkau datang sebagai utusan Kun*lun*pai, maka katakanlah semua keperluanmu berkunjung ke sini, taihiap." #ari tempat duduknya, 0&uw $ek memberi h&rmat kepada &rang pertama yang paling berkuasa di $ibet itu. ,&h&n dimaafkan kelancangan saya. Karena para pimpinan Kun*lunpai 2174 yang mengutus saya itu hanya menyampaikan pesan melalui beberapa &rang murid yang menyusul saya, maka saya tidak membawa surat perintah tertulis. Sebetulnya, tugas saya dari Kun*lun*pai adalah untuk menyelidiki $ibet 2g&h&uw, akan tetapi karena saya merasa yakin akan dapat paduka terima dengan baik, maka saya langsung saja menghadap paduka untuk m&h&n pertimbangan dan kebijaksanaan." #alai 'ama masih tersenyum walaupun pandang matanya kehilangan cahaya kelembutannya sebentar mendengar disebutnya nama $ibet 2g&*h&uw tadi. 2175 $ibet 2g&*h&uw. $aihiap, ada urusan apakah dengan $ibet 2g&*h&uw." +elas bagi 0&uw $ek bahwa pertanyaan itu memancing. #ia merasa heran. Sejak dahulu semua &rang juga tahu bahwa $ibet 2g&*h&uw adalah lima &rang pendeta 'ama yang terkenal sebagai pembantu*pembantu #alai 'ama yang dipercaya. #an mungkin saja mereka kinipun berada di balik sutera putih di belakang #alai 'ama itu. ,engapa #alai 'ama masih bertanya lagi. %mpunkan saya, bukan maksud saya untuk mengadu, hanya saya diutus &leh para pimpinan Kun*lun*pai untuk 2176 menyelidiki mengapa $ibet 2g&*h&uw datang ke Kun*lun*san, bukan hanya mencari dan menyerang dengan maksud membunuhi para pertapa dan t&su yang berasal dari )imalaya dan kini bertapa di sana, akan tetapi juga bahkan mereka berlima itu memusuhi Kun*lun*pai. Karena mereka itu mengaku diutus &leh paduka, maka saya kira lebih baik saya langsung saja bertanya kepada paduka mengenai sepak terjang $ibet 2g&*h&uw itu." #alai 'ama mengangguk*angguk, agaknya sama sekali tidak heran atau terkejut mendengar ucapan 0&uw $ek ini, 2177 bahkan terdengar dia berkata lirih, seperti kepada diri sendiri. )emm, sampai begitu jauh mereka berusaha memburukkan nama kami." #alai 'ama bertepuk tangan dua kali dan muncullah se&rang pendeta 'ama dari balik kain sutera putih. #ia se&rang pendeta yang bertubuh tinggi besar, bersikap agung dan usianya sudah enam puluh tahun lebih, mukanya persegi seperti muka singa, membayangkan kekerasan dan kek&k&han, akan tetapi sinar matanya lembut. #ia menjura di depan #alai 'ama, menanti perintah. 'ie*taihiap, engkau tentu masih ingat kepada K&ng Ka 'ama yang bijaksana dan sakti ini. 2ah, dialah yang akan 2178 menceritakan semuanya kepadamu. ,aafkan, tiba saatnya bagi saya untuk melakukan meditasi, maka selanjutnya, rundingkanlah segalanya dengan K&ng Ka 'ama." Setelah berkata demikian, #alai 'ama bangkit berdiri. 0&uw $ek cepat bangkit berdiri diikuti &leh 'an )&ng dan setelah sedikit mengangguk kepada mereka #alai 'ama lalu melangkah masuk dari pintu di belakang sutera putih, meninggalkan 0&uw $ek dan 'an )&ng berdua dengan pendeta 'ama yang bernama K&ng Ka 'ama itu. Setelah #alai 'ama dan para pendeta yang mengawalnya 2179 memasuki pintu yang segera tertutup kembali, barulah K&ng Ka 'ama menghadapi 0&uw $ek dan 'an )&ng, membuat gerakan dengan tangan menunjuk pintu samping dan berkata, $aihiap dan t&ani&, mari kita bicara di ruangan sebelah." ,ereka bertiga keluar dari ruangan itu, melalui pintu samping mereka memasuki sebuah ruangan lain yang tidak begitu besar. 4uangan inipun k&s&ng dan hanya ada sebuah meja dan beberapa buah kursi. K&ng Ka 'ama mempersilakan dua &rang tamu itu duduk dan dia sendiripun duduk menghadapi mereka. 2180 $entu saja 'ie 0&uw $ek masih ingat kepada pendeta 'ama ini. K&ng Ka 'ama atau artinya 'ama Salju (ut ih adalah se&rang di antara jag&an $ibet yang mengawal #alai 'ama. 0ahkan dulu, ketika #alai 'ama dalam perjalanan keluar 'asha dihadang para pember&ntak yang menyerangnya, K&ng Ka 'ama yang mengepalai para pengawal melakukan perlawanan dan melindungi #alai 'ama yang berada di dalam tandu. (ada waktu itulah kebetulan dia melakukan perjalanan dan melihat peristiwa itu, lalu dia turun tangan membantu para pendeta 'ama, menghalau para penghadang sehingga akhirnya #alai 2181 'ama dapat diselamatkan. K&ng Ka 'ama adalah se&rang pendeta 'ama yang berilmu tinggi dan masih saudara seperguruan dengan lima &rang $ibet 2g&*h&uw, maka dapat dibayangkan kelihaiannya. $aihiap, pinceng (saya) memenuhi perintah #alai 'ama untuk memberi keterangan dan penjelasan kepada taihiap tentang sepak terjang $ibet 2g&*h&uw terhadap para t&su yang berasal dari )imalaya dan yang kini mengungsi ke Kunlun* san itu. ,ungkin taihiap sudah mendengar betapa yang mulia #alai 'ama dahulunya terlahir di sebuah dusun dan 2182 melihat bahwa beliau adalah penjelmaan #alai 'ama yang tua, maka para pandeta 'ama yang ketika itu dipimpin &leh wakil #alai 'ama, yaitu Kim Sim 'ama mengambil cal&n #alai 'ama baru itu secara paksa. )al ini diketahui &leh se&rang pertapa )imalaya dan terjadilah bentr&kan ketika pertapa itu membela &rang*&rang dusun yang hendak mempertahankan anak itu sehingga akibatnya, tiga &rang pendeta 'ama tewas. %kan tetapi anak itu dapat dibawa ke sini. Kemudian, dengan bimbingan Kim Sim 'ama, anak itu diangkat menjadi #alai 'ama." 2183 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng mendengarkan dengan penuh perhatian. 'ie 0&uw $ek tidak merasa heran karena dia pernah mendengar sendiri dari #alai 'ama, yaitu ketika dia men&l&ngnya baberapa tahun yang lalu bahwa #alai 'ama ketika kecilnya menimbulkan keributan karena dia dipaksa &leh para pendeta 'ama ke $ibet sehingga timbul pertempuran antara para pendeta 'ama dan &rang*&rang dusun yang mempertahankannya. Itulah yang aneh, l&*suhu," katanya. Kalau sedikit banyak para t&su )imalaya sudah berjasa membela #alai 'ama ketika 2184 masih kecil, kenapa sekarang #alai 'ama yang mulia dan adil bahkan menyuruh $ibet 2g&*h&uw untuk membunuhi para t&su dari )imalaya, bahkan memusuhi para t&su Kun*lun*pai." K&ng Ka 'ama menarik napas panjang. 5mit&hud1. memang demikianlan agaknya yang dikehendaki mereka yang hendak merusak nama baik yang mulia #alai 'ama. #engarkah, taihiap, akan pinceng lanjutkan penjelasan itu." K&ng Ka 'ama berhenti sebentar, lalu melanjutkan ceritanya. Karena ketika diangkat menjadi #alai 'ama, pemimpin kami itu masih belum dewasa, maka kekuasaan dipegang 2185 sementara &leh wakil #alai 'ama, yaitu Kim Sim 'ama yang sudah berpengalaman. %dalah Kim Sim 'ama ini yang dahulu mengamuk, mengirim para pendeta 'ama ke )imalaya dan menyerang para t&su dan pertapa )imalaya. $indakan itu dia lakukan karena dendam, yaitu karena kematian tiga &rang pendeta 'ama ketika terjadi pertempuran memperebutkan #alai 'ama ketika masih kecil. (erbuatan itu mendatangkan keributan dan banyak para t&su dan pertapa tewas, terluka dan lebih banyak lagi yang melarikan diri meninggalkan )imalaya. #i antaranya banyak yang mengungsi ke Kun*lunsan." 2186 'ie 0&uw $ek mengangguk*angguk. %kan tetapi, kiranya peristiwa itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan plhak Kun*lun*pai, l&*suhu." 5mit&hud, memang tidak ada hubungannya. )arap taihiap dengarkan selanjutnya, nanti taihiap akan mengerti. 0eberapa tahun kemudian, setelah #alai 'ama menjadi dewasa dan mengerti, beliau mendengar tentang segala sepak terjang Kim Sim 'ama yang menjadi wakil, juga pembimbingnya ketika beliau masih kecil. 0eliau terkejut sekali. (ertama, beliau adalah penjelmaan #alai 'ama yang selalu hidup suci, maka 2187 tentu saja beliau tidak suka mendengar tentang permusuhan, apalagi dendam kebencian dan bunuh membunuh. %palagi yang dikejar*kejar adalah para pertapa, para t&su karena dahulu se&rang di antara mereka pernah membantu penduduk dusun yang mempertahankan dirinya yang hendak dibawa dengan paksa &leh para pendeta 'ama. +uga masih banyak kebijaksanaan yang diambil Kim Sim 'ama tidak disetujuinya. 0eliau menegur Kim Sim 'ama dan terjadilah bentr&kan!" )emm, terjadi pember&ntakan, begitukah maksud l&suhu." (endeta 'ama itu mengangguk. Semacam itulah. #alai 2188 'ama tidak suka meributkan peristiwa itu, karena hanya akan memukul nama baik $ibet sendiri. Kim Sim 'ama dapat ditundukkan dan dia pun meninggalkan 'asha, tidak mau lagi membantu #alai 'ama. 0ahkan dia membentuk suatu perkumpulan yang disebut Kim*sim*pai yang berpusat di sekitar $elaga 3am*s&, sebelah selatan 'asha. %kan tetapi, karena sampai sekarang mereka tidak pernah melakukan gerakan pember&ntakan, #alai 'ama mendiamkan saja, bahkan memesan kepada kami semua agar tidak membuat keributan dengan Kim*sim*pai, apalagi mengingat bahwa Kim 2189 Sim 'ama adalah se&rang t&k&h tua di sini dan sudah banyak jasanya dahulu ketika menjadi wakil #alai 'ama." %kan tetapi, bagaimana dengan $ibet 2g&*h&uw yang mengamuk di Kun*lun*san." 5mit&hud1.! Sungguh hal itu sama sekali tidak kami ketahui sebelumnya, taihiap. %gaknya, 3ang ,ulia #alai 'ama terlalu memberi hati kepada mereka dan agaknya sudah tiba saatnya untuk menghentikan nafsu mereka yang merajalela. )endaknya taihiap ketahui banwa $ibet 2g&*h&uw merupakan t&k&h*t&k&h $ibet yang juga menjadi anak buah Kim Sim 'ama. +elas bahwa perbuatan $ibet 2g&*h&uw itu sengaja 2190 mereka lakukan, bukan lagi uutuk membalas dendam sekarang, melainkan terutama sekali untuk memburukkan nama baik #alai 'ama, atau untuk mengadu d&mba agar para t&su, dan juga Kun*lun*pai, memusuhi #alai 'ama." %h, betapa liciknya!" 0&uw $ek berseru. Sekarang baru saya mengerti, l&*suhu. 7ntung bahwa saya langsung datang menghadap #alai 'ama sehingga memper&len keterangan yang teramat penting ini." 5mit&hud, sukurlah kalau taihiap sudah dapat mengerti. )arap taihiap sudi menyampaikan maaf kami kepada Kun*lunpai dan para t&su di pegunungan Kun*lun*san dan suka 2191 memberitahukan keadaan yang sesungguhnya. 0ahwa #alai 'ama sama sekali tidak memusuhi para t&su, dan bahwa semua itu, sejak dahulu, adalah tindakan yang diambil &leh Kim Sim 'ama." %kan tetapi, apakah perbuatan itu harus didiamkan saja. +elas bahwa Kim Sim 'ama melakukan perbuatan menyeleweng dan jahat terhadap nama baik #alai 'ama1." 'ie*taihiap, hal itu merupakan urusan dalam kami sendiri. #alai 'ama tentu akan mengambil kebijaksanaan dan apapun yang diambilnya, kebijaksanaan itu tidak ada hubungannya dengan pihak luar. 5leh karena itu, kami harap agar taihiap 2192 juga tidak mencampuri. 0ahkan pinceng yakin bahwa yang mulia #alai 'ama sendirilah yang akan bertindak. 2ah, kiranya cukup jelas, taihiap. Sekarang kami persilakan ji*wi kembali ke luar istana, dan kalau mungkin secepatnya meninggalkan 'asha agar jangan terjadi hal*hal yang tidak diinginkan." (endeta 'ama itu bangkit berdiri. 0&uw $ek dan 'an )&ng bangkit berdiri. ,aaf, l&*suhu. %da sedikit lagi pertanyaan dari kami. )arap saja l&*suhu suka membantu kami." )emm, urusan apakah itu, taihiap." Sie*t&ani& ini datang ke 'asha untuk mencari dua &rang, 2193 l&*suhu. 3ang pertama adalah puterinya, se&rang gadis bernama 3auw 0i Sian yang berusia kurang lebih delapan belas tahun, dan yang ke dua adalah adiknya yang bernama Sie 'i&ng dan terKenal dengan julukan (endekar 0&ngk&k. Kami perkirakan merekapun datang ke 'asha. Kalau barangkali l&*sunu dapat memberi keterangan tentang mereka1." (endeta 'ama itu mengelus jengg&tnya yang dibiarkan memanjang, alisnya berkerut dan dia mengangguk*angguk sambil memandang kepada Sie 'an )&ng. )emm, jadi, t&ani& ini kakak dari (endekar 0&ngk&k yang 2194 terkenal itu. $&ani&, tentang puteri t&ani& ini, kami tidak pernah mendengarnya. %kan tetapi kalau (endekar 0&ngk&k1. hemm, namanya sudah sampai pula ke dalam istana ini. ,emang dia pernah berada di 'asha, kabarnya bersama se&rang gadis peranakan $ibet )an. #an kebetulan pula menurut kabar yang kami dengar, dia pernah bentr&k dengan se&rang anggauta Kim*sim*pai." %ih, terima kasih, l&*suhu. #apatkah l&*suhu memberitahu, di mana dia sekarang." tanya 'an )&ng yang sejak tadi tidak pernah ikut bicara. ,enurut penyelidikan para anak buah kami yang diamdiam 2195 kami taruh di mana*mana untuk menjaga keamanan 'asha, ada yang melihat (endeKar 0&ngk&k mendatangi sarang Kim*sim*pai. %kan tetapi karena anak bush kami itu dipesan dengan keras agar jangan sampai terlibat dalam urusan Kim*sim*pai, dan karena tidak ada sangkut* pautnya dengan kami, maka kamipun tidak tahu apa yang terjadi di sana. 2ah, kiranya cukup keterangan kami, taihiap dan t&ani&." 'ie 0&uw $ek tidak berani mengganggu lagi dan diapun menghaturkan terima kasih, lalu meninggalkan istana itu 2196 bersama 'an )&ng. 6anita itu menahan*nahan perasaannya, dan baru setelah mereka keluar dari istana itu, 'an )&ng berkata dengan suara mengandung kekhawatiran. %ih, t&ak&. %pa yang hurus kulakukan sekarang. %ku ingin cepat menyusul dan mencari Sie 'i&ng. %ku harus lebih dahulu bertemu dia sebelum 0i Sian mendahuluiku. %ih, ngeri aku membayangkan mereka saling bertemu sebelum aku menemui adikku1." $enanglah, )&ng*m&i. 0iar aku akan melakukan penyelidikan ke daerah $elaga 3am*s& untuk mencari (endekar 0&ngk&k dan aku akan mengajaknya ke sini menemuimu." 2197 $idak! %ku harus ikut, t&ak&. %ku harus cepat menemukannya. Sekarang juga." %kan tetap hal itu berbahaya sekali, )&ng*m&i. $entu engkau tadi sudah mendengar keterangan K&ng Ka 'ama. #aerah telaga 3am*s& itu menjadi sarang Kim*sim*pai dan mereka adalah para pendeta 'ama yang member&ntak. 0anyak terdapat &rang sakti di sana, )&ng*m&i. 'ebih baik engkau menanti saja di rumah penginapan dan biarlah aku yang akan mencari adikmu di sana." $&ak&, tidak b&leh begitu. 3ang mempunyai kepentingan adalah aku, bagaimana mungkin engkau yang susah payah menempuh bahaya dan aku yang enak*enak menanti sambil 2198 tiduran di kamar. $idak, aku harus ikut! %ku tidak takut menghadapi bahaya dan aku juga dapat menjaga diriku sendiri, t&ak&!" %kan tetapi, sungguh aku amat mengkhawatirkan keselamatan dirimu, )&ng*m&i. 0agaimana kalau sampai datang ancaman bahaya dan aku sampai tidak mampu melindungi dirimu. %ih, )&ng*m&i, tak dapat aku membayangkan hal itu terjadi1." Suara pendekar perkasa itu tiba*tipa agak gemetar. 1. tidak, aku tidak dapat membiarkan engkau terancam bahaya. %ku1. aku akan merasa menyesal selama hidupku!" ,elihat pendekar itu bicara seperti itu, seperti tanpa 2199 disadarinya bahwa dia membuka rahasia hatinya, tiba*tiba wajah 'an )&ng berubah merah dan iapun tersipu. Kalau saja tidak sedang menghadapi keadaan yang menegangkan, tentu ia akan semakin tersipu malu, walaupun ada rasa bahagia dan bangga menyelinap di dalamhatinya. $&ak&, banyak terima kasih atas perhatianmu kepada diriku, akan tetapi sebaliknya, t&ak&. Kalau engkau pergi sendiri meninggalkan aku untuk mencari adikku, kemudian terjadi sesuatu dengan dirimu, maka akupun akan merasa menyesal selama hidupku, bahkan tak mungkin lagi aku 2200 menghadapi kehidupan yang kejam ini se&rang diri saja1." Keduanya menunduk dan dalam saat seperti itu, biarpun mereka t idak secara langsung mengucapkan pengakuan, namun keduanya merasa benar betapa keduanya saling membutuhkan, saling manyayang, saling mencinta dan merasa ngeri kalau*kalau saling kehilangan! 0aiklah, )&ng*m&i. Kita pergi bersama, akan tetapi kita harus berhati*hati dan membuat persiapan. %ku akan melakukan penyelidikan yang lebih seksama dulu. 0es&k baru kita berangkat ke $elaga 3am*s&." $erima kasih, t&ak&. Selama hidupku, aku tidak akan 2201 pernah dapat melupakan semua budi kebaikanmu ini," kata 'an )&ng lirih dengan suara mengandung isak haru. 8&dw&8 $elaga 3am*s& merupakan sebuah telaga yang besar dan luas di sebelah selatan. 5rang $ibet menyebutnya dalam 0ahasa $ibet sebagai 3am-h& 3umc& ($elaga 3ams&). 'etaknya di sebelah selatan sungai besar 0rahmaputra yang amat panjang. Sungai itu mengalir di sepanjang negara $ibet sampai membel&k ke selatan dan berakhir di selatan negara 0angladesh sebelah timur India. #aerah inilah, dari Sungai 2202 0rahmaputra sampai ke $elaga 3ams&, menjadi daerah yang dikuasai Kim*sim*pai! #aerah ini amat sunyi, penuh dengan hutan belantara yang liar, yang sambung menyambung sampai ke selatan, sampai ke (egunungan )imalaya. #usun*dusun hanya dihuni &rang&rang pribumi $ibet, dan ada pula peranakan $ibet 0hutan dan beberapa &rang peranakan India. 2amun mereka adalah &rang*&rang gunung yang sederhana, dan agaknya Kim*simpai tidak mengusik mereka yang hidup tenang dan damai karena setiap harinya mereka hanya mengurus mencari makan 2203 dengan jalan berburu, beternak kecil*kecilan, dan ada pula yang menjadi penangkap ikan di sepanjang Sungai 0rahmaputra atau $elaga 3ams&. %kan tetapi, akhir*akhir ini bermunculan banyak &rang 2epal di daerah itu dan mulailah terdapat gangguan*gangguan yang mengusik kehidupan yang tadinya aman damai dari para penghuni dusun di daerah itu. 5rang*&rang 2epal ini adalah anak buah dari pangeran 2epal pelarian yang kini telah bersekutu dengan Kim*sim*pai. (angeran itu, +anghar Singh, telah bersekutu dengan Kim Sim 'ama dan dia berjanji untuk membantu gerakan para pendeta 'ama yang member&ntak 2204 terhadap #alai 'ama itu, sedangkan pihak Kim*sim* pai juga berjanji bahwa kelak, kalau mereka telah menguasai $ibet, mereka akan membantu (angeran +anghar Singh yang hendak member&ntak terhadap Kerajaan 2epal. Gangguan para &rang 2epal itu kadang amat menggelisahkan penduduk. Kalau mereka itu kadang hanya minta dengan paksa beberapa ek&r hewan ternak, hal itu masih dapat diberikan dengan hati sabar &leh para penghuni dusun. %kan tetapi ada kalanya, &rang*&rang 2epal itu mengganggu wanita! Karena itu, maka banyaklah wanita muda yang cantik atau bersih, diungsikan keluarga mereka ke 2205 tempat yang jauh dari daerah itu, terutama mereka yang tinggal di lereng (egunungan )imalaya yang menjadi perbatasan antara $ibet dengan 2epal. (ada suatu pagi yang cerah, se&rang pemuda tampan dan se&rang gadis cantik yang menunggang kuda tiba di lereng bukit dekat $elaga 3am*s&. Sute, berhenti dulu!" kata 0i Sian menahan kendali kudanya. 0&ng Gan juga menahan kudanya dan men&leh lalu menghampiri suci*nya. %da apakah, suci." tanyanya, sambil memandang ke sekeliling dengan khawatir. 'ihat, sute, betapa indahnya pemandangan di sini. 'ihat 2206 telaga di bawah itu, airnya seperti permadani biru dikelilingi bukit menghijau. Indah sekali!" 0&ng Gan menarik napas lega. #ia sudah mengatur rencana bersama (ek 'an dan menurut rencana itulah pada pagi ini ia dan 0i Sian t iba di lareng bukit itu. $adinya, ketika 0i Sian minta berhenti, dia khawatir kalau*kalau sucinya itu mencurigai sesuatu. Kiranya gadis itu hanya mengagumi alam yang memang amat indah itu. ,emang indah sekali tempat ini, suci. )awanya nyaman dan sejuk sekali. %ahh, alangkah senangnya kalau kita dapat tinggal beberapa lamanya di tempat seindah ini!" 0i Sian men&leh dan memandang pemuda itu yang 2207 mengembangkan kedua lengannya sambil menghirup udara yang amat menyegarkan itu. Ia tersenyum. Ih, sute. 'upakah engkau bahwa kita datang ke tempat ini bukan untuk pesiar melainkan untuk mencari musuh besarku." 6ah, memang kadang*kadang aku lupa, suci. (erjalanan ini demikian menyenangkan bagiku. Siapa tahu, kita dapat cepat menemukan musuhmu dan membereskan perhitungan, agar kita mempunyai banyak waktu untuk menikmati tempat indah ini." $iba*tiba sepasang mata 0i Sian terbelalak. 0ukan hanya matanya yang menangkap berkelebatnya banyak bayangan 2208 &rang, akan tetapi juga pendengaran telinganya menangkap gerakan banyak &rang di sekitar tempat itu. %da &rang1.!" bisiknya. ,ereka mengepung kita!" 0&ng Gan juga berbisik dan pemuda ini kelihatan terkejut. (adahal, di dalam hatinya dia bersukur karena dia tahu bahwa ini merupakan siasat yang dijalankan &leh (ek 'an. ,aka, diapun hanya berpura*pura ketika kelihatan terkejut, tidak seperti 0i Sian yang merasa benar*benar kaget karena melihat bahwa mereka telah dikepung &leh sedikitnya tiga puluh &rang. 0ukan &rang )an, bukan pula &rang $ibet, melainkan &rang*&rang yang aneh, 2209 rata*rata berkulit kehitaman dan gelap, bentuk tubuh mereka tinggi dan sebagian besar dari mereka menggunakan penutup kepala berupa s&rban putih yang tebal. ,ereka &rang*&rang asing1." kata pula 0&ng Gan. (adahal dia sudah mendengar dari (ek 'an yang mengatur siasat itu bahwa yang akan mengepung mereka adalah &rang&rang 2epal. ,elihat banyak &rang mengepung dan maju mendekat, dua ek&r kuda yang mereka tunggangi menjadi panik. 0i Sian lalu mel&mpat turun dari atas punggung kudanya dan berkata kepada 0&ng Gan, Sute, turun saja dari atas kuda, agar kita 2210 dapat membela diri lebih leluasa!" Keduanya sudah mel&mpat turun dari atas punggung kuda dan dengan sikap tenang namun penuh kesiapsiagaan, kakak adik seperguruan ini berdiri dengan saling membelakangi. Sute, biarkan aku yang bicara dengan mereka," bisik 0i Sian dan diam*diam 0&ng Gan tersenyum. ,emang sebaiknya begitu agar tidak akan terdengar suaranya yang sumbang. Kini, tigapuluh &rang lebih perajurit 2epal itu sudah datang dekat dan se&rang di antara mereka, yang melihat pakaiannya tentu merupakan k&mandannya berdiri di depan 0i Sian. #ia 2211 se&rang pria berusia empat puluhan tahun, bertubuh tinggi kurus, matanya cekung ke dalam dan hidungnya yang panjang itu agak bengk&k ke kiri sehingga mulutnya kelihatan seperti mengejek selalu. )ei, kalian dengarlah baik*baik!" 0i Sian berseru dengan suara lantang. Kami dua &rang pelanc&ng dari timur, tidak ingin bermusuhan dengan penduduk pribumi. Kenapa kalian menghadang dan mengepung kami yang t idak bersalah." 5rang tinggi kurus itu memandang tajam, lalu menjawab. #ia dapat bicara dalam 0ahasa )an, walaupun l&gatnya aneh 2212 dan lucu. Kami biasa mengh&rmati tamu yang datang diundang. %kan tetapi kalian berdua tidak diundang, telah melanggar wilayah kami. Sudah sepatutnya kalau kami membunuh kalian, akan tetapi mengingat kalian dua &rang muda, dan se&rang di antaranya bahkan wanita, kami tidak akan bersikap keras. 5rang*&rang muda, menyerahlah kalian dengan baik, agar kami tawan dan kami hadapkan kepada pemimpin kami!" 0i Sian menatap &rang itu. Sikap mereka cukup gagah, pikirnya, tidak seperti ger&mb&lan peramp&k atau penjahat 2213 yang kejam. ,aka, iapun berkata lantang. ,aafkan kalau tanpa disengaja kami melanggar wilayah kalian. %kan tetapi kami tidak bersalah, harap biarkan kami melanjutkan perjalanan. Kami tidak suka untuk ditawan." (emimpin tinggi kurus itu mengerutkan alisnya yang tebal, kemudian mencabut sebatang g&l&k yang bentuknya melengkung panjang, dan dia berkata dengan tegas, #i wilayah ini, kami yang berkuasa! ,au atau tidak mau, kalian harus menyerah untuk menjadi tawanan kami. )arap kalian menyerah dengan damai!" Kalau kami tidak mau menyerah." tanya 0i Sian yang 2214 sudah mulai marah dan penasaran. $erpaksa kami menggunakan kekerasan untuk menangkap kalian!" Singg1.!" 2ampak sinar putih berkilauan ketika ia mencabut pedang (ek*lian*kiam ((edang $eratai (ut ih). 0agus! %ndaikata aku mau menyerahpun, pedang ini yang tidak memb&lehkannya. Karena tidak merasa bersalah, tentu saja aku tidak mau menyerah dan kalau kalian hendak memaksaku dan menggunakan kekerasan, jangan salahkan aku kalau kalian menjadi k&rban pedangku!" 0&ng Gan juga sudah menyambar sebatang dahan p&h&n di atasnya, membuangi ranting dan daunnya dan kini dia 2215 sudah memegang sebatang t&ngkat. Kalau kalian memaksa, kami akan melawan!" #iapun membentak dan sambil berdiri saling membelakangi dengan sucinya, dia melintangkan t&ngkatnya dan siap melakukan perlawanan. Kami tidak akan membunuh kalian, akan tetapi terpaksa harus menangkap kalian!" bentak pemimpin r&mb&ngan itu dan diapun mengeluarkan aba*aba dalam 0ahasa 2epal. $iga puluh &rang lebih itu, dengan senjata t&mbak atau g&l&k dan perisai, kini mengepung ketat dan kepungan itu makin mendesak. 2216 Sute, sedapat mungkin r&b&hkan mereka akan tetapi jangan bunuh!" kata 0i Sian. #ara itu menganggap mereka itu bukan &rang jahat, hanya akan menangkap dan tidak membunuh, &leh karena itu iapun tidak ingin sutenya melakukan pembunuhan sehingga menanam permusuhan yang semakin dalam. 0aik, suci," kata 0&ng Gan. (ada saat kepungan itu sudah makin dekat dan dua &rang murid K&ay $&jin itu siap bergerak menyerang penger&y&k terdekat, tiba*tiba terdengar seruan nyaring suara se&rang wanita. $ahan1.! +angan bertempur!" 2217 (ara pengepung itu menahan senjata mereka dan mundur. 0i Sian dan 0&ng Gan men&leh ke arah suara wanita itu dan mereka melihat se&rang wanita yang berusia dua puluh empat tahun lebih, cantik manis dengan muka l&nj&ng dan kulit putih mulus berambut keemasan, muncul bersama se&rang kakek berusia enam puluh tahunan yang berkepala gundul, berjubah pendeta dengan gambar $eratai (utih di dadanya. Kakek itu masih nampak muda dan tampan, dengan tubuh tinggi besar. 0egitu dua &rang ini mendekat, semerbak bau keharuman bunga mawar. 2218 $entu saja 0&ng Gan mengenal wanita itu, wanita yang beberapa hari yang lalu, semalam suntuk berada dalam pelukannya. 6anita itu adalah (ek 'an dan kakek yang nampak muda itu adalah $hai*yang Suhu, t&k&h (ek*liankauw. %kan tetapi 0i Sian tidak mengenalnya. ,elihat para pengepung itu mundur, 0i Sian mengerti bahwa ia berhadapan dengan pemimpin ger&mb&lan &rang asing yang menghadangnya. $entu saja ia tidak tahu bahwa dua &rang itu telah bersekutu dengan Kim Sim 'ama dan kini menjalankan siasat untuk menjebaknya! #an para pengepung 2219 itu adalah &rang*&rang 2epal yang dipergunakan untuk membantu siasat itu, yang juga sudah diketahui &leh 0&ng Gan. Sambil memandang tajam wanita cantik yang sikapnya genit itu, 0i Sian berkata, pedang (ek*lian*kiam masih melintang di depan dadanya. )emm, kiranya kalian berdua, se&rang gadis cantik dan se&rang pendeta, yang memimpin ger&mb&lan ini. %pa alasan kalian menghadang perjalanan kami dan &rang* &rangmu yang mengepung kami ini hendak menawan kami." Suara 0i Sian penuh wibawa, tanda bahwa ia sama sekali tidak merasa 2220 gentar. #iam*diam (ek 'an kagum. (antas 0&ng Gan tergilagila kepada suci*nya sendiri dan ingin memperisterinya. ,emang manis dan jelita sekali! #an diam*diam $hai*yang Suhu mengamati pedang di tangan gadis itu. (edang itu bersinar putih dan ada ukiran bunga teratai. (edang $eratai (utih! Sungguh merupakan pedang yang c&c&k sekali kalau menjadi miliknya, bahkan kalau menjadi pusaka dari perkumpulannya, yaitu (ek*lian*kauw (%gama $eratai (utih), sekiranya pedang itu memang sebuah pusaka yang ampuh, bukan pedang biasa saja. 2221 (ek 'an tersenyum dan nemang ia memiliki deretan gigi yang rapi dan putih sehingga nampak menarik sekali ketika tersenyum, dan kerling matanya ke arah 0&ng Gan penuh daya pikat. #iam*diam 0&ng Gan membandingkan dua &rang wanita itu. ,emang, biarpun 0i Sian amat manis, namun ia tidak mampu bergaya seperti (ek 'an sehingga daya tariknya tidak sekuat (ek 'an. 0agaimanapun juga, kalau harus memilih keduanya untuk menjadi isterinya, tanpa ragu*ragu dia akan memilih 0i Sian. 0i Sian se&rang gadis yang masih perawan dan hatinya juga bersih, sebaliknya (ek 'an adalah 2222 se&rang wanita yang matang dan juga genit sehingga sukar diharapkan dapat menjadi se&rang isteri yang setia. %kan tetapi kalau untuk bersenang*senang, tentu (ek 'an akan lebih memuaskan dan menyenangkan. %dik yang baik, engkau sungguh cantik jelita dan gagah berani. +angan salah mengerti, kalau anak buah kami melakukan penghadangan, hal itu terjadi karena kalian telah melanggar wilayah kekuasaan kami. %kan tetapi, kami dapat pula menghargai &rang*&rang gagah. ,elihat kalian berdua yang tidak gentar menghadapi pengepungan &rang*&rang 2223 kami, tentu kalian memiliki ilmu kepandaian tinggi. Kami ingin sekali berkenalan melalui adu silat. Kalau memang kalian pantas menjadi kenalan kami, tentu akan kami persilakan untuk menjadi tamu dari Sang (angeran yang menjadi tuan rumah kami. Suhu, engkau ujilah kepandaian adik manis ini, biar aku yang menguji pemuda ini," katanya kepada $hai*yang Suhu. ,emang (ek 'an cerdik. Ia sudah mendengar dari 0&ng Gan bahwa tingkat kepandaian 0i Sian bahkan lebih tinggi dibandingkan pemuda itu, padahal baginya, menghadapi 0&ng Gan saja ia hanya mampu mengimbangi. 0erbahaya kalau ia 2224 menghadapi 0i Sian kemudian sampai kalah! ,aka ia sengaja menyuruh $hai*yang Suhu yang menghadapi gadis itu sedangkan ia akan menghadapi 0&ng Gan yang tentu saja hanya akan main*main t idak bertanding sungguh* sungguh. 0iarpun ilmu kepandaian silat dari t&k&h (ek*lian* kauw itupun tidak jauh lebih t inggi dari pada tingkatnya sendiri, namun setidaknya pendeta itu memiliki kekuatan sihir untuk melindungi diri. $hai*yang Suhu memang sudah tertarik sekali, bukan kepada 0i Sian saja, melainkan terutama sekali tertarik melihat 2225 pedang di tangan gadis itu. Kini dia memper&leh kesempatan untuk menguji apakah pedang $eratai (utih itu sebuah pedang pusaka ampuh ataukah pedang biasa saja. #ia tidak menurunkan sepasang pedangnya karena sepasang pedangnya merupakan pedang yang baik dan dia khawatir pedangnya akan menjadi rusak kalau pedang di tangan gadis itu benar pedang pusaka ampuh. ,aka diapun meminjam sebatang pedang yang dipegang &leh se&rang perajurit 2epal, kemudian menghampiri 0i Sian. Siancai1. harap maafkan pint& (saya), n&na. Kami memang hanya ingin menguji, karena hanya melalui 2226 pertandingan silat maka perkenalan menjadi erat. 2ah, silakan, n&na!" ,elihat sikap dua &rang itu cukup h&rmat dan s&pan, 0i Sian juga merasa tidak enak kalau ia bersikap keras. 0iarpun tadi pasukan itu mengepungnya, namun mereka belum melakukan penyerangan. %ku tidak ingin berkelahi atau bermusuhan dengan siapapun juga, dan akupun tidak sengaja melanggar wilayah siapapun juga. 6ilayah ini bukan pekarangan, tidak dipagari, melainkan pegunungan dan telaga. 0agaimana aku tahu bahwa tempat ini ada &rang yang memilikinya. %kan tetapi, 2227 biarpun tidak mau bermusuhan, kalau dimusuhi, jangan dikira aku takut!" Siancai1.! 2&na memang gagah perkasa, karena itu pint& ingin sekali menguji kepandaianmu, bukan berkelahi atau bermusuhan. 2&na, lihat pedang!" kata $hai*yang Suhu sambil menggerakkan pedang pinjamannya, mengirim serangan gertakan ke arah kepala gadis itu. 0i Sian mengelak dengan cepat dan ketika tangannya bergerak, pedang (ek* lian*kiam sudah menyambar ke depan, menusuk ke arah dada merupakan sinar putih berkelebat. $hai*yang Suhu terkejut dan cepat dia juga mel&mpat ke 2228 belakang untuk menghindarkan diri, kemudian menyerang lagi dengan berhati*hati karena biarpun hanya menguji kepandaian, kalau ilmu pedang lawan itu terlalu berat, mungkin saja dia akan terluka. #ia tidak berani memandang ringan lawannya yang dapat membalas serangan sedemikian cepat dan kuatnya. Sementara itu, 0&ng Gan juga sudah menggerakkan ranting di tangannya dan menyerang (ek 'an yang menyambut dengan pedangnya. ,erekapun bertanding dengan seru, tentu saja hanya nampaknya demikian karena hati mereka yang tahu bahwa mereka hanya bersandiwara dan tidak sungguh*sungguh bertanding. 2229 $hai*yang Suhu mendapatkan kesempatan untuk menguji keampuhan pedang di tangan 0i Sian. Ketika pedang bersinar putih itu menyambar dengan bac&kan ke arah lehernya, dia memutar tubuhnya dan mengerahkan tenaga sekuatnya, menggunakan pedang pinjaman itu untuk menangkis. $rangggg1.!" $erdengar bunyi nyaring disusul pijaran bunga api dan1. pedang di tangan pendeta (ek* lian*kauw itu tinggal sep&t&ng! (edang itu patah di tengah* tengah, padahal pedang perajurit 2epal itu merupakan pedang melengkung yang cukup berat dan tajam. $hai*yang Suhu berseru. 'ihai sekali!" dan diapun 2230 melempar gagang pedangnya dan memberi h&rmat kepada 0i Sian. 2&na yang lihai, pint& kagumsekali kepadamu!" (ada saat itu, (ek 'an juga mengeluarkan jerit tertahan dan iapun mel&mpat ke belakang, lalu memberi h&rmat kepada 0&ng Gan. Saudara sungguh gagah, membuat kami kagum sekali. (erkenalkanlah, kami berdua adalah sahabatsahabat baik dari (angeran ,aranta Sing yang menguasai lembah ini. 2amaku (ek 'an dan suhu ini adalah $hai*yang Suhu. Kalau kami b&leh mengetahui, siapakah ji*wi (anda berdua) dan apa yang anda berdua cari di tempat ini. %taukah sekedar melanc&ng saja." 2231 Sebelum 0i Sian menjawab, dengan cepat sesuai dengan rencana 0&ng Gan sudah menjawab, Kami kakak beradik seperguruan. 2amaku /&a 0&ng Gan dan suci ini bernama 3auw 0i Sian. Kami datang ke tempat ini bukan sekedar melanc&ng, melainkan hendak mencari se&rang musuh besar kami yang bernama Sie 'i&ng dan berjuluk (endekar 0&ngk&k1.!" 0i Sian memberi isyarat kepada sutenya agar diam, akan tetapi sudah terlambat karena sutenya telah memperkenalkan nama mereka dan juga menyebut nama (endekar 0&ngk&k. 2232 #an tiba*tiba saja sikap kedua &rang itu berubah, alis mereka berkerut akan tetapi sikap mereka bahkan semakin ramah. %ih, kiranya ji*wi musuh (endekar 0&ngk&k. Kalau begitu, di antara kita terdapat ikatan yang kuat karena kamipun menganggap (endekar 0&ngk&k sebagai musuh besar kami! %dik 0i Sian dan adik 0&ng Gan, aku akan merasa senang sekali untuk bekerja sama dengan kalian menghadapi (endekar 0&ngk&k yang amat lihai itu!" %kan tetapi 0i Sian mengerutkan alisnya. 0iarpun (ek 'an dan $hai*yang Suhu memperlihatkan sikap yang ramah dan 2233 bersahabat, namun di dalam hatinya ia merasa tidak suka kepada mereka. Enci (ek 'an," kata 0&ng Gan yang agaknya hendak bersikap ramah karena (ek 'an menyebut adik kepadanya dan kepada 0i Sian, Kami tidak ingin bekerja sama dengan kalian, dan kami akan cukup berterima kasih kalau engkau dapat memberitahu kepada kami di mana adanya (endekar 0&ngk&k. $ahukah engkau di mana dia." (ertanyaan ini berkenan di hati 0i Sian dan iapun mengangguk, menyatakan setuju dengan pertanyaan sute*nya itu. %kan tetapi (ek 'an tersenyum manis sekali. Kalian ini 2234 adik*adik yang gagah perkasa, mengapa sungkan dan ingin enak sendiri saja. Kalau kita hendak bekerja sama, tentu sebaiknya kalau ji*wi menerima undangan kami untuk mempererat perkenalan. Kalau kita sudah menjadi sahabat yang akrab, tentu kami tidak akan ragu lagi untuk membagi semua rahasia, termasuk di mana adanya (endekar 0&ngk&k. 2ah, kami ulangi undangan kami kepada ji*wi." 0&ng Gan men&leh kepada sucinya seperti &rang minta pertimbangan, lalu terdengar dia berkata, Suci, kita tidak mengenal daerah ini, maka kalau enci (ek 'an ini sudah 2235 berbaik hati untuk menunjukkan di mana adanya musuh besar itu, kurasa tidak ada salahnya kalau kita memenuhi undangannya. $idak tahu bagaimana pendapatmu." 0i Sian tidak melihat pilihan lain kecuali mengangguk. Ia menyarungkan pedangnya kembali. $hai*yang Suhu segera memberi h&rmat kepadanya. 2&na yang masih begini muda sudah memiliki ilmu kepandaian tinggi dan juga sebatang pedang pusaka yang ampuh sekali. Kalau b&leh pint& mengetahui apa nama pedang pusaka itu, n&na." 0i Sian merasa bangga dengan pedangnya. Ia menepuk gagang pedang di pinggangnya dan menjawab, $&tiang 2236 (bapak pendeta), pedangku ini adalah (ek*lian* kiam peninggalan ayahku." ,akin giranglah rasa hati $hai*yang Suhu. (ek*lian* kiam, sebatang pedang yang patut menjadi miliknya, bahkan menjadi lambang dari perkumpulannya, yaitu (ek* lian*kauw! %kan tetapi dia menyembunyikan kegirangan ini di dalam hatinya saja. 0agaimanapun juga, pedang itu harus dapat menjadi miliknya! 0&ng Gan dan 0i Sian merasa kagum sekali ketika memasuki gedung besar yang didirikan di antara p&h&n*p&h&n dalam hutan di lereng bukit itu. Sebuah gedung yang besar 2237 dan di dalamnya mewah sekali, seperti rumah raja* raja maja layaknya. #an di sekeliling gedung itu terdapat banyak rumahrumah, merupakan perkampungan yang dikelilingi temb&k seperti sebuah benteng saja. Itulah tempat tinggal (angeran ,aranta Sing, pangeran 2epal yang menjadi buruan pemerintahnya, karena telah member&ntak itu. #ia tinggal di perbatasan itu bersama anak buahnya, yaitu sisa* sisa para perajurit anggauta pasukan pember&ntakan yang dipimpinnya dan telah gagal itu. 0&ng Gan dan 0i Slan dijamu &leh (angeran itu yang menyambut mereka dengan ramah dan h&rmat. 0&ng Gan 2238 memperlihatkan kegembiraannya dan 0i Sian akhirnya juga merasa gembira karena pihak tuan rumah sungguh ramah kepadanya. )arap jangan khawatir tentang (endekar 0&ngk&k," kata (angeran ,aranta Sing sambil tersenyum, memperlihatkan deretan gigi putih di balik mukanya yang kehitaman dan kumisnya yang melintang panjang itu bergerak* gerak ketika dia bicara. Kalau dia berani datang ke daerah ini, sudah pasti kami dapat menangkapnya. #aerah ini telah kami kuasai bersama Kim*sim*pang, maka harap ji*wi tenang saja. Kita pasti akan dapat menangkapnya." 2239 %pa yang diucapkan (angeran ,aranta Sing ini benar, adik*adikku yang baik," kata (ek 'an. 0etapapun lihainya (endekar 0&ngk&k, dia tidak akan mampu menandingi Kim Sim 'ama, apalagi di sini terdapat ji*wi yang bekerja sama dengan kami. 2ah, mari kita minum demi berhasilnya kita menangkap (endekar 0&ngk&k!" ,ereka makan minum sambil bercakap*cakap dengan gembira. #ari percakapan itu tahulah 0&ng Gan dan 0i Sian bahwa (angeran ,aranta Sing ini adalah se&rang pangeran dari 2epal yang bersekutu dengan Kim*sim*pang, dan betapa 2240 Kim*sim*pang menentang pemeribtah #alai 'ama di $ibet. Kalau diam*diam 0&ng Gan merasa amat tertarik &leh janjijanji dan harapan yang dibayangkan dalam percakapan itu &leh pangeran 2epal itu maupun $hai*yang Suhu dan (ek 'an, 0i Sian sendiri sama sekali tidak tertarik. 0ahkan ia tidak ingin melibatkan diri dalam pember&ntakan itu, karena yang terpenting adalah menemukan (endekar 0&ngk&k dan membalas kematian ayahnya! 2&na, cicipilah masakan ini!" kata (angeran 2epal itu ketika melihat 0i Sian belum mencicipi masakan yang 2241 warnanya merah. 0&ng Gan sudah memakannya, akan tetapi gadis itu agaknya tidak mau mencicipi masakan yang asing baginya itu. Ini adalah masakan aseli dari 2epal, le-at sekali dan merupakan masakan keh&rmatan bagi tamu yang diagungkan!" 0i Sian tertarik, dan merasa tidak enak untuk t idak memperhatikan karena dikatakan bahwa masakan itu adalah masakan keh&rmatan bagi tamu yang diagungkan! (angeran, masakan ini terbuat dari apakah." tanyanya, masih merasa ragu untuk mencicipinya karena warnanya yang merah seperti darah walaupun baunya sedap dan masih mengepul panas. 2242 0ahan masakan ini amat langka dan amat sukar diper&leh karena ini adalah sumsum di dalam tulang punggung biruang salju yang besar, kuat dan ganas! Karena merupakan sumber kekuatan sebuah binatang raksasa, maka masakan ini selain le-at, juga mengandung khasiat yang luar biasa untuk kekuatan dan kesehatan. ,arilah n&na, sebagai tamu agung, n&na harus mencicipinya!" (angeren itu mempergunakan sebuah send&k yang bersih, mengambilkan masakan itu dan menaruhnya ke dalam mangk&k di depan 0i Sian. #an engkau juga, saudara /&a 0&ng Gan, mari ambil lagi masakan 2243 ini." 0&ng,Gan tersenyum. Sudah sejak tadi saya memakannya dan memang le-at sekali, suci. 4asanya seperti &tak, akan tetapi masakannya memakai bumbu yang aneh dan sedap bukan main. +uga terasa hangat di dalam dada dan perut. /&balah, suci!" 0i Sian semakin tertarik, juga untuk mengh&rmati tuan rumah yang demikian ramah dan h&rmat, ia lalu menc&ba mencicipi masakan itu. ,emang le-at! %dik 3auw 0i Sian, harap jangan sungkan dan ragu. Ketahuilah bahwa (angeran ,aranta Sing ini adalah se&rang 2244 ahli &bat dan ahli masak! ,asakan sumsum tulang punggung biruang itu memang hebat dan aku sendiripun sudah mesanakan khasiatnya!" kata (ek 'an. Siancai, memang benar sekali," kata pula $hai* yang Suhu. (int& yang makan masakan itu merasa seperti muda kembali! ,asakan itu tentu dapat membuat &rang berumur panjang, dan dapat memperkuat tenaga sin*kang!" ,endengar ucapan kedua &rang itu, 0i Sian semakin tertarik dan iapun tidak berkeberatan lagi untuk makan masakan itu cukup banyak. Karena ia dan 0&ng Gan yang menjadi tamu keh&rmatan, maka semangk&k besar masakan 2245 merah itu diperuntukkan mereka berdua dan mereka pun memakannya sampai habis! 0i Sian mulai merasa bergembira dan merasa mendapatkan teman*teman yang menyenangkan. ,aka iapun minum arak lebih banyak dari pada biasanya. %palagi arak yang disuguhkan itu manis dan harum, terbuat dari anggur 2epal yang baik. Setelah makan minum sampai kenyang, wajah 0i Sian yang cantik itu telah berubah kemerahan dan mulutnya pun hampir tak pernah hentinya tersenyum manis. %kan tetapi, ketika ia memegang kepalanya dan kepala itu terkulai ke atas meja, 0&ng Gan cepat bangkit dari tempat duduknya dan 2246 menghampirinya. Suci, kau kenapakah1.." katanya lembut sambil menyentuh pundak gadis itu. 0i Sian mengangkat muka, tersenyum dan pandang matanya saja sudah jelas menunjukkan bahwa ia mab&k! #an juga pandang matanya itu aneh, begitu sayu dan penuh gairah. Sute1. aku1. ah, agaknya terlalu banyak minum anggur, kepalaku agak pening1." (ek 'an memberi isyarat dengan pandang matanya kepada 0&ng Gan, lalu berkata, %dik 0&ng Gan, kasihan itu adik 0i Stan mab&k. Ia butuh istirahat. ,ari kuantar kalian ke kamar kalian." 2247 (ek 'an bangkit berdiri dan membantu 0&ng Gan memapah 0i Sian menuju ke sebelah dalam gedung itu, diikuti pandang mata (angeran ,aranta Sing yang tersenyum lebar dan $haiyang Suhu mengangguk*angguk puas. $idak percuma saja ia merupakan se&rang ahli sihir dan ahli ramuan &bat beracun. Ia telah mencampurkan pembius yang lembut pada anggur yang diminum 0i Sian, dan masakan yang disuguhkan (angeran ,aranta Sing itu mengandung pula &bat perangsang yang amat kuat! (ek 'an membawa mereka ke sebuah kamar yang besar 2248 dan mewah, di mana terdapat sebuah tempat tidur yang lebar. Kembali (ek 'an memberi isyarat kedipan mata kepada 0&ng Gan dan pemuda ini mengerti. 2ah, inilah kamar kalian, adik 0&ng Gan. 0iarkan adik 0i Sian beristirahat dan tidur, nanti peningnya tentu akan hilang. #an engkau juga perlu beristirahat, engkaupun sudah minum terlalu banyak, adik 0&ng Gan. Kalian mengas&lah!" $api, enci (ek 'an!" 0&ng Gan membantah. ,engapa hanya satu kamar. Kamar ini untuk suci saja, akan tetapi di mana kamarku." (angeran hanya memberikan sebuah kamar saja untuk 2249 kalian berdua, dan kurasa kamar inipun cukup besar, tempat tidurnyapun cukup luas untuk kalian bardua. 2ah, selamat tidur." (ek 'an menutupkan daun pintu kamar itu dari luar sambil tersenyumkepada 0&ng Gan. 0i Sian hanya mendengar sayup*sayup saja apa yang mereka bicarakan. Ia telah terlalu pening sehingga tidak perduli lagi bahwa ia berada sekamar dengan sutenya. %ku1. aku pening1. mau tidur1.!" katanya dan ia hendak melangkah ke arah pembaringan, akan tetapi ia terhuyung dan tentu akan jatuh kalau tidak segera dirangkul &leh 0&ng Gan. 2250 ,arilah, suci, mari kubantu engkau1. akupun agak pening1. mari kita beristirahat1.!" 0&ng Gan memapah suci*nya ke tempat tidur, lalu membantu sucinya berbaring. #engan hati*hati dia lalu meraba kaki suci*nya melepaskan sepasang sepatunya. 0i Sian terbelalak ketika merasa kakinya diraba sute*nya dan sepatunya dilepaskan. Sute1. kenapa1. kau di sini1.. %ku mau tidur, pergilah1." %kan tetapi 0&ng Gan tidak mau tidur, bahkan duduk di tepi pembaringan sambil menatap wajah suci*nya yang rebah telentang. Suci, kita mendapatkan satu kamar saja. Kamar ini untuk kita berdua." 2251 #engan mata sayu 0i Sian menatap wajah pemuda itu. Gairah yang tidak wajar membakar dirinya dan wajah sute*nya itu tampak tampan luar biasa. 1. kenapa begitu1. ah1. sudahlah, aku mau tidur1." $iba*tiba 0i Sian membuka matanya lagi karena merasa betapa wajahnya dibelai tangan &rang. Ketika ia melihat tangan sute*nya meraba dun membelai kedua pipi dan dagunya, ia tidak mer&nta hanya menegur lembut. Sute1. jangan begitu1." Suci, alangkah cantiknya engkau. %ih, suci, aku cinta sekali kepadamu, suci!" #an 0&ng Gan sudah memeluk, mendekap dan menciumi muka gadis itu. 2252 0i Sian dalam keadaan setengah sadar, akan tetapi &bat perangsang telah mulai menguasai dirinya. +angan, sute1. jangan1." mulutnya mendesah, akan tetapi kedua lengannya balas merangkul leher pemuda itu. #an terjadilah apa yang selalu diharapkan dan dirindukan 0&ng Gan. #ia berhasil menguasai diri suci*nya, berhasil menggaulinya berkali*kali tanpa gadis itu men&lak atau member&ntak, bahkan gadis itu, di luar kesadarannya, telah membalas semua kemesraanya dengan penuh gairah. %khirnya, jauh lewat tengah malam, keduanya tidur pulas kelelahan, masih saling rangkul. 2253 (ada kees&kan harinya, ketika pengaruh &bat bius dan &bat perangsang meninggalkan kepala dan tubuh 0i Sian dan ketika gadis itu terbangun dari tidurnya, dapat dibayangkan betapa kagetnya melihat dirinya dalam keadaan bugil tidur berangkulan dengan sutenya yang juga berbugil! #an seketika terasalah &lehnya kelainan dalam dirinya, tahulah ia apa yang telah terjadi! Ia telah melakukan hubungan dengan sute*nya, hubungan suami isteri! #engan muka sebentar merah sebentar pucat, ia segera mengenakan pakaiannya, kemudian mel&ncat turun dari atas pembaringan. Sekali tendang, pembaringan itu r&b&h dan 0&ng Gan 2254 terbangun gelagapan. #ia melihat sucinya sudah berpakaian dan berdiri membelakanginya, dengan pedang (ek* liam*kiam terhunus di tangannya. Sute, kenakan pakaianmu. /epat!" Suara sucinya membentak dan jelas bahwa sucinya marah bukan main. Ehh1. kenapa kita1. kenapa aku di sini1. kenapa tidur di sini dan1. eh, apa yang telah kita lakukan ini1.." 0&ng Gan bersandiwara, bicara dengan gagap dan gelisah. /epat pakai pakaianmu kataku!" 0i Sian membentak lagi. 0&ng Gan segera mengenakan pakaiannya dan turun dari atas pembaringan. Sudah1. sudah kupakai, suci1." 0i Sian membalik dan pedangnya menyambar, dan sudah 2255 menempel di leher 0&ng Gan. (emuda itu terbelalak dan wajahnya pucat. Suci1. kenapa1. kau hendak membunuhku1.." /&a 0&ng Gan!" 0i Sian membentak marah. %pa yang telah kaulakukan terhadap diriku selagi aku mab&k. )ay& katakan! %pa yang telah kaulakukan. Keparat engkau!" Suci! %pa1. apa yang kulakukan1.. Suci, seharusnya suci bertanya apa yang kita lakukan! %ku1. aku sendiri tidak tahu, suci, aku tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi pada kita1." lalu dengan hati*hati dia menambahkan, 1. suci, sayup*sayup aku teringat1. bukankah engkaupun1. eh, 2256 mendukung terjadinya peristiwa itu semalam1.." 6ajah yang cantik itu menjadi merah sekali dan kini dari kedua matanya mengalir beberapa butir air mata. %kan tetapi pedangnya masih menempel di leher 0&ng Gan. %ku1. aku berada dalam pengaruh &bat bius dan &bat perangsang, hal itu kini aku yakin sekali. #an kau1. kau menggunakan kesempatan itu untuk1. untuk1." Suci, engkau sungguh tidak adil! Kalau aku sejahat itu, tidak perlu menanti kemarahanmu, aku akan membunuh diriku sendiri! %kan tetapi, suci, kalau engkau terbius, mengapa aku tidak. %kupun sama saja seperti keadaanmu, 2257 suci. %ku tidak ingat apa*apa lagi, dalam keadaan setengah sadar seperti dalam mimpi saja semua itu terjadi. Suci, kenapa engkau menyalahkan aku kalau keadaan kita sama. Kita berdualah yang bertanggung jawab, dan aku1. eh, cinta padamu, suci1." +angan sentuh aku!" bentak 0i Sian ketika tangan 0&ng Gan hendak menyentuh lengannya dan iapun kini menangis terisak*isak. Ia kini melihat kenyataan itu. Sutenya tidak bersalah. Sutenya juga minum pembius dan &bat perangsang yang sama! (ek 'an! Ini semua gara*gara (ek 'an, wanita genit itu! 2258 )emm, perempuan jahat itu harus mampus!" katanya dan iapun mel&mpat ke arah pintu, mend&r&ng daun pintu dan berlari keluar. Suci1.!" 0&ng Gan berseru dan mengejar dari belakang. %kan tetapi 0i Sian tidak berhenti, tidak men&leh dan pada saat itu, kebetulan sekali ia melihat (ek 'an melangkah dengan tenangnya menuju ke arah mereka. Sepagi itu, (ek 'an sudah nampak rapi dan cantik, sudah mandi dan mengenakan pakaian bersih seperti baru. Ketika melihat 0i Sian dan 0&ng Gan, (ek 'an tersenyumdan wajahnya berseri. 2259 %h, ji*wi (kalian) sudah bangun. Selamat pagi1.!" katanya dengan suara merdu dan gembira. ,anusia jahat, cabut senjatamu dan lawanlah aku!" bentak 0i Sian dengan pedang melintang di depan dada. (ek 'an terbelalak. %dik 0i Sian, ada apakah ini. %pa artinya sikapmu ini." 0i Sian menudingkan pedangnya ke arah muka (ek 'an. $idak perlu berpura*pura lagi. Keluarkan senjatamu atau kalau tidak, aku akan membunuhmu begitu saja!" $api1. tapi kenapa, adik 0i Sian. %dik 0&ng Gan, kenapa kalian bersikap seperti ini terhadap aku. 0ukankah sejak 2260 saling berkenalan, aku selalu bersikap baik terhadap kalian." (ek 'an bertanya lagi, kini mendesak 0&ng Gan untuk memberi keterangan. 0&ng Gan segera berkata, Enci (ek 'an. Siapa &rangnya tidak akan menjadi marah. Kemarin kami kauundang untuk makan minum. Setelah makan minum, kami berdua1. kehilangan kesadaran, terbius dan terangsang, sehingga1. kami melakukan pelanggaran1." 0i Sian memandang dengan mata menc&r&ng penuh kemarahan. (ek 'an, engkau menipu kami, engkau membius kami, penghinaan ini hanya dapat ditebus dengan nyawa!" Ia 2261 sudah siap bergerak mengangkat kedua tangan ke atas. 2anti dulu, kedua &rang adikku yang baik! 0i Sian, jangan terburu nafsu dan menuduh yang bukan*bukan kepadaku. Ingatlah, bahwa aku dan guruku $hai*yang Suhu juga hanya merupakan dua &rang tamu saja di sini! 0agaimana mungkin kami yang melakukan itu. ,akanan dan minuman itu bukan dari kami. #an apa gunanya kami melakukan hal yang membuat kalian berdua melakukan hubungan suami isteri di luar kesadaran kalian ini. +elas, yang memberi &bat bius dan &bat perangsang dalam mekanan dan minuman kalian bukan 2262 kami." ,aranta Sing! #ialah yang melakukan itu, suci! 0ukan enci (ek 'an. Sekarang aku yakin, (angeran 2epal itulah yang meracuni kita!" kata 0&ng Gan kepada suci*nya. 0i Sian termenung, lalu iapun mengangguk* angguk, dan berkata, ,aafkan aku, enci (ek 'an. Kalau begitu, pangeran keparat itu yang harus kubunuh! %ku akan mencarinya dan1." (ek 'an menggeleng kepala. $ahan dulu, adikku yang baik. ,ari kita bicara di dalam kamarku. )arap jangan terburu nafsu. Ingat, kita berada di dalam benteng di mana terdapat ratusan &rang perajurit 2epal! ,ari, mari, di kamarku kita 2263 dapat bicara dengan leluasa," kata (ek 'an dan ia mendahului mereka menuju ke kamarnya yang tidak jauh dari situ. $erpaksa 0i Sian menahan kemarahannya dan bersama 0&ng Gan iapun mengikuti (ek 'an masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar itu tidak seluas kamar mereka, akan tetapi juga mewah dan prab&t kamarnya serba indah. 0egitu memasuki kamar, 0&ng Gan dan 0i Sian menciumbau semerbak harum. Setelah mempersilakan kedua &rang itu duduk, (ek 'an lalu duduk di tepi pembaringan, menghadapi mereka. Ketahuilah kalian bahwa (angeran ,aranta Sing menyuguhkan makanan 2264 yang mengandung &bat perangsang itu, bukan suatu kejahatan, bahkan dia sengaja melakukan hal itu untuk menyenangkan kalian yang dianggap sebagai tamu agung yang dih&rmati." #ua &rang kakak beradik seperguruan itu terbelalak, lalu mereka saling pandang dengan penuh keheran-n. %kan tetapi, enci (ek 'an!" seru 0&ng Gan. 0agaimana mungkin kami dapat percaya itu. ,emberi &bat bius dan perangsang kepada kami sehingga kami berdua melakukan pelanggaran. #an itu merupakan suatu pengh&rmatan. ,ustahil1." %ku tidak percaya!" 0i Sian juga berseru. 2265 (ek 'an tersenyum. %kan tetapi, sesungguhnyalah begitu, ,emang lain bangsa lain pula kebiasaannya, lain negara lain pula peraturannya, dua &rang adikku yang manis. Ketahuilah bahwa masakan sumsum tulang punggung biruang itu merupakan makanan langka yang luar biasa, dan mengandung daya rangsangan yang kuat. 0iasanya hidangan ini diberikan kepada sepasang pengantin keluarga raja saja! #an anggur merah itupun amat keras, hanya bekerjanya amat halus seperti &bat bius. %kan tetapi keduanya merupakan hidangan yang mahal dan langka, hanya diperuntukkan tamu keh&rmatan." 2266 %kan tetapi, kalau pangeran itu tahu akan pengaruh makanan dan minuman itu, mengapa dia menyuguhkan kepada kami. #an kami diberi satu kamar pula. %pa maksudnya kalau bukan hendak menjerumuskan kami dan menghina kami." (ek 'an menggeleng kepalanya. Sama sekali dia tidak bermaksud menghina kalian. Karena kalian merupakan dua &rang muda yang melakukan perjalanan bersama, maka dia menganggap bahwa tentu kalian memiliki hubungan yang lebih erat. Kalian dianggapnya sebagai suami isteri atau dua 2267 &rang yang sedang berpacaran, sehingga hidangan itu bahkan dianggapnya membantu dan menyenangkan kalian." %kan tetapi dia sudah tahu bahwa kami adalah kakak dan adik seperguruan!" 0i Sian berseru. Kami belum menikah1.!" Itu menurut pendapat dan kebiasaan kalian! %kan tetapi menurut kebiasaan di 2epal, kalau se&rang pemuda dan se&rang gadis melakukan perjalanan bersama selama berbulan*bulan, maka tidak ada pendapat lain kecuali bahwa mereka adalah suami isteri, baik sudah menikah atau belum. Karena itu, adik*adikku, harap kalian tenang. (angeran 2268 ,aranta Sing tidak bermaksdd buruk. (ula semua itu telah terjadi, dan kalau kulihat, kalian memang pantas untuk menjadi j&d&h masing*masing. Kalau memang kalian saling mencinta, apa salahnya peristiwa yang terjadi semalam." $idak! (enghinaan ini hanya dapat ditebus dnegan nyawa! 2&da ini hanya dapat ditebus dengan darah! (angeran ,aranta Sing harus mempertanggung jawabkannya! %ku mau mencarinya!" 0i Sian berteriak dan ia sudah bangkit berdiri dan meraba gagang pedangnya. Sabar dan ingatlah, adik 0i Sian! Selain pangeran itu tidak 2269 berniat jahat menurut pendapatnya, bahkan ingin berbuat menyenangkan tamu, juga kita berada di sini, di dalam bentengnya! 0agaimana mungkin engkau akan melawan ratusan &rang perajurit 2epal! 0ukankah itu sama halnya dengan bunuh diri." %ku tidak perduli! %ku tidak takut! 0agiku, keh&rmatan lebih pent ing daripada nyawa!" 0i Sian berkata dengan air mata bercucuran kembali karena ia teringat akan nasibnya yang telah menderita aib. Suci1. ah, harap dengarkan apa yang dikatakan enci (ek 'an, suci. Kita berada di tengah benteng mereka, kita tidak 2270 mungkin mampu melawan mereka1." 0&ng Gan berkata. $iba*tiba 0i Sian membalik dan menghadapinya dengan mata berapi saking marahnya. Sute! Engkau masih berani berkata demikian! Engkau takut mati! )uh, enak saja engkau. Engkau adalah se&rang laki*laki, tentu tidak dapat merasakan penderitaun se&rang wanita yang telah menderita aib dan n&da seperti aku! Kalau engkau takut mati, biarlah aku sendiri yang akan menuntut kepada pangeran itu!" ,elihat sikap suci*nya itu, tiba*tiba saja 0&ng Gan menjatuhkan diri berlutut di depan suci*nya sambil menangis! Suci, semua ini akulah yang bersalah! %ku telah men&daimu, 2271 aku mendatangkan aib bagimu. %kulah yang membikin celaka sehingga kini suci menghadapi bahaya maut. %ku telah menghancurkan kehidupanmu, suci. Sungguh aku merasa menyesal sekali. Engkau adalah satu*satunya &rang yang kumiliki, satu*satunya &rang yang telah men&l&ngku, dan baik kepadaku. Engkau satu*satunya &rang yang kucinta sepenuh jiwa ragaku dan sekarang1. aku pula yang mencelakakanmu. %ih, suci, kalau begitu, engkau bunuhlah aku lebih dulu agar aku tidak lagi melihat penderitaanmu." Sute, cukup1.!" 0i Sian berseru dan tangisnya semakin 2272 menjadi*jadi. ,elihat ini, 0&ng Gan maklum bahwa siasatnya berhasil baik, maka diapun memperkuat tangisnya. Suci, bagaimana mungkin aku dapat hidup kalau melihat engkau sengsara karena aku. Sudahlah, kalau engkau tidak mau membunuhku, biar aku sendiri yang akan menghabiskan nyawaku agar rasa penaaaran di hatimu berkurang, suci. Suci, selamat tinggal, suci1.!" 0&ng Gan menyambar pedang milik (ek 'an di atas meja, mencabutnya dan menggerakkan pedang mengg&r&k leher sendiri! $entu saja semua ini sudah diatur sebelumnya dan merupakan siasat belaka. (ek 'an 2273 diam*siam sudah siap siaga mencegahnya kalau 0i Sian diam saja. %ndaikata 0i Sian mendiamkan saja sute*nya membunuh diri, demikian siasat yang mereka atur sebelumnya, maka (ek 'an yang akan turun tangan mencegah sehingga bunuh diri itu nampak sungguh*sungguh. %kan tetapi, permainan sandiwara itu berhasil mengelabui mata 0i Sian. ,elihat kenekatan sute*nya yang dalam hal ini juga sama*sama menjadi k&rban &bat bius dan perangsang, cepat 0i Sian menendang ke arah pergelangan tangan sutenya yang memegang pedang. (edang itu terlepas dari pegangan 2274 dan 0&ng Gan menutupi mukanya sambil menangis. Suci, kalau engkau tidak dapat mengampuni aku, kenapa engkau tidak membiarkan saja aku membunuh diri." ratapnya. 0i Sian tidak menjawab, hanya menangis sesenggukan, hatinya seperti ditusuk*tusuk rasanya. Ia memang suka sekali kepada sute*nya ini, bahkan mungkin juga ada peraaaan cinta, karena sute*nya pandai mengambil hati. Iapun tahu bahwa sutenya amat mencintanya dan kini, sutenya telah memperlihatkan perasaan cintanya yang amat mendalam. Ia merasa terharu sekali dan agak meredalah kemarahannya. 2275 0agaimanapun juga, yang men&dainya adalah sutenya sendiri, &rang yang amat mencintanya, dan yang besar kemungkinan akan menjadi suaminya kelak. Kini, setelah peristiwa itu, bukan mungkin lagi bahkan sudah pasti pemuda ini akan menjadi suaminya. %ih, betapa mengharukan. Sudahlah, adik 0i Sian. %ku ikut terharu melihat besarnya cinta antara kalian, terutama sekali apa yang telah dibuktikan &leh adik 0&ng Gan. Sungguh, dia mencintamu dan biarpun dia itu sutemu, akan tetapi aku melihat bahwa dia lebih tua darimu dan kalian memang c&c&k 2276 untuk menjadi suami isteri kelak. Sebaiknya kalian berdua ikut bersama kami menghadap Kim Sim 'ama. Kalau kalian bekerja sama dengan Kim*sim*pang, aku yang tanggung bahwa dalam waktu singkat kalian akan dapat bertemu dengan (endekar 0&ngk&k." 0&ng Gan sendiri terkejut mendengar ini. %pakah (ek 'an sudah mendengar dari anak buahnya tentang (endekar 0&ngk&k. 2ada suara (ek 'an demikian meyakinkan se&lah&lah (endekar 0&ngk&k sudah berada dalam kekuasaannya! +angan main*main, enci!" kata 0i Sian sambil mengerutkan 2277 alisnya. %ku baru mau bekerja sama denganmu atau rekanrekanmu kalau benar kalian dapat menemukan (endekar 0&ngk&k. 0enarkah engkau berani tanggung. %ku t idak mau tertipu!" (ek 'an tersenyum manis. $entu saja ia berani bertanggung jawab karena ia telah mendengar dari &rang&rangnya bahwa (endekar 0&ngk&k telah menjadi tawanan Kim Sim 'ama! %ku tanggung. 0ahkan aku berani menanggung bahwa kami akan dapat menawan (endekar 0&ngk&k untukmu, adik 0i Sian." 0i Sian memandang 0&ng Gan yang masih berlutut sambil menutupl mukanya. Sute, bangunlah. ,emang benar, semua nasib manusia telah digariskan $uhan. %ku tidak dapat 2278 mengingkari dan tidak ada gunanya menyesali hal yang telah lalu. 0aiklah, kini tidak mungkin lagi aku men&lak cintamu, men&lak pinanganmu. %ku bersedia menjadl isterimu1." Suci! $erima kasih1.!" 0&ng Gan berseru gembira walaupun mukanya masih basah air mata. #ia masih berlutut akan tetapi tidak lagi menutupi mukanya. )emm, sudah sewajarnya kalau kita menjadi suami isteri. %kan tetapi tidak sekarang! Kelak, kalau kita sudah berhasil membunuh (endekar 0&ngk&k, baru kita malangsungkan pernikahan. %kan tetapi sebelum itum engkau tidak b&leh menjamahku. ,engerti." 2279 0aik1. baik1." 0&ng Gan kini bangkit berdiri dan menatap wajah suci*nya itu dengan pandang mesra. %kan tetapi, setelah kini kita bertunangan, b&lehkah aku menyebutmu Sian*m&i (dinda Sian). #an maukah kau menyebut aku Gank&k& (kanda Gan)." 6ajah 0i Sian menjadi kemerahan akan tetapi untuk mencegah agar pers&alan itu tidak diperpanjang, iapun mengangguk. ,elihat ini, (ek 'an girang bukan main dan iapun cepat memberi h&rmat kepada mereka bergantian sambil berseru, Ki&nghi, ki&nghi (selamat, selamat)!" 0iarpun wajahnya berubah kemerahan, 0i Sian terpaksa 2280 menerima pemberian selamat itu sambil menggumamkan terima kasih. #an dengan wajah gembira bukan main 0&ng Gan juga menghaturkan terima kasih, ucapan terima kasih yang bukan sebagai basa*basi belaka karena dia bersungguhsungguh merasa berterima kasih kepada (ek 'an. (ek lan yang telah mengatur kesemuanya itu, sehingga dia berhasil memiliki diri 0i Sian, dan dia berjanji di dalam hatinya untuk membalas jasa (ek 'an itu dengan pelayanan semesra mungkin. 2ah, marilah kita berangkat sekarang juga. 7ntuk mencegah suasana tidak enak, ji*wi (kalian berdua) tidak perlu 2281 berpamit dari (angeran ,aranta Sing, biar kupamitkan nanti. Kalian bersiaplah, kita berangkat sekarang bersama suhu." 0i Sian merasa senang bahwa ia tidak perlu berpamit dari (angeran ,aranta Sing, karena biarpun ia dapat mengerti bahwa pangeran itu tidak dapat terlalu dipersalahkan karena memang tidak berniat buruk, namun t&tap saja kalau ia bertemu dengan pangeran itu, tentu ia akan sukar menahan kemarahannya. ,ereka berdua berkemas dan tak lama kemudian (ek 'an dan $hai*yang Suhu datang menjemput mereka. 0erangkatlah mereka meninggalkan istana dalam 2282 benteng di lereng bukit dekat telaga 3am*s&. ,ereka menunggang empat ek&r kuda dan di sepanjang perjalanan, pemandangan alam yang amat indah membuat 0i Sian perlahan*lahan dapat melupakan peristiwa semalam yang dianggapnya sebagai malapetaka. Ia dapat menerima kenyataan itu dan menganggap bahwa memang sudah menjadi j&d&hnya untuk bersuamikan /&a 0&ng Gan maka terjadi peristiwa memalukan itu. $ak sedikit pun terlintas dalam pikirannya bahwa semua peristiwa itu adalah hasil rencana siasat yang telah diatur &leh (ek 'an dan 0&ng Gan, dibantu 2283 &leh $hai*yang Suhu dan (angeran ,aranta Sing! 8&dw&8 Sie 'i&ng duduk bersila di dalam ruangan tahanan itu. #ia duduk bersila hanya karena naluri saja, atau karena tubuhnya sudah terbiasa dengan sikap duduk seperti itu. #ia duduk bersila seperti sebuah arca mat i, tidak bergerak* gerak. Sudah hampir satu bulan lamanya dia menjadi se&rang tawanan yang sama sekali tidak berdaya. 0ukan hanya ingatannya hilang dan dia lupa segala, akan tetapi juga tubuhnya menjadi lemah dan dia kehilangan tenaga sin*kangnya, atau kalau dia menc&ba untuk mengerahkan tenaga, dadanya seperti ditusuk rasanya. 2284 (ernah dia manc&ba untuk keluar dari kamar tahanan itu, akan tetapi setibanya di pintu, se&rang penjaga menghadangnya. )ei, engkau tidak b&leh keluar dari kamar ini tanpa ijin," kata si penjaga. )ay& masuk kembali. ,akanan dan minuman akan diantar dari luar, dan kalau engkau hendak kencing atau berak, baru b&leh keluar dari sini, akan tetapi juga kami kawal!" Sie 'i&ng tidak ingat mengapa dia berada di situ, bahkan dia tidak ingat siapa dirinya dan bagaimana asal mulanya! #ia banya tahu bahwa dia berada di sebuah kamar yang asing, 2285 dan dijaga &leh penjaga yang jumlahnya sampai belasan &rang, men+aga di luar pintu kamar itu. #ia sudah menc&ba mengerahkan ingatannya, namun gagal. 3ang diingatnya sejak dia sadar, seperti &rang bangun tidur dan tahu*tahu sudah berada dalam kamar itu. %ku mau keluar. %ku tidak suka di sini. 0iarkan aku keluar dari sini," katanya kepada penjaga. $idak b&leh! )ay& kau kembali, atau harus kupaksa." Sie 'i&ng tidak ingat lagi bahwa dia adalah (endekar 0&ngk&k. $idak ingat bahwa dia se&rang yang berilmu tinggi. #an memang pada dasarnya dia berwatak lembut dan tidak 2286 suka berkelahi, maka biarpun dia merasa tidak senang dengan cegahan itu, dia tetap bersikap lembut. S&bat, aku tidak mengenal engkau dan kawan* kawanmu itu. %ku tidak mempunyai uruman dengan kalian, maka kuharap engkau tidak menahanku lagi. 0iarkan aku keluar," katanya dan dia nekat melangkah hendak keluar dari kamar tahanan itu. $idak b&leh keluar! Kembali ke dalam kamar!" bentak penjaga itu dan melihat Sie 'i&ng nekat hendak melangkah keluar, dia lalu mend&r&ng dada Sie 'i&ng. 0iarpun Sie 'i&ng lupa bahwa dia pandai ilmu silat, namun naluri tubuhnya 2287 bergerak dan &t&matis tenaga sin*kang dari pusar menerjang ke atas, ke arah dada. %kan tetapi, begitu tenaga sin*kang itu bergerak, dia mengeluh karena dadanya terasa nyeri dan &t&matis dia membiarkan dirinya lemas lagi. #&r&ngan itu mengenai dadanya dan dalam keadaan tidak bertenaga itu, diapun terjengkang dan jatuh telentang ke dalam kamar tahanan kembali! (enjaga itu tertawa. )a*ha*ha, jangan harap engkau dapat keluar tanpa ijin. Sekali lagi, aku bukan hanya mend&r&ng melainkan memukulmu!" Sie 'i&ng tidak menjawab. %da kenyataan baru yang 2288 diketahuinya, yaitu bahwa dia berada dalam tahanan, dijaga &leh &rang*&rang yang kasar dan galak, dan bahwa tidak mungkin dia melawan karena begitu mengerahkan tenaga, dadanya terasa nyeri. ,aka, diapun tidak begitu b&d&h untuk mencari penyakit dan menyabarkan hatinya, lalu duduk bersila kembali di atas pembaringannya. 5bat penghilang ingatan yang dipaksakan masuk ke dalam perutnya &leh $hay )&k 'ama mempunyai kekuatan selama satu bulan. #alam beberapa hari lagi Sie 'i&ng akan memper&leh kembali ingatannya. %kan tetapi apa gunanya. 2289 Selain racun penghilang ingatan, juga $hay )&k 'ama telah memberinya minum racun yang membuat dia akan merasa nyeri di dada setiap kali mengerahkan sin*kang, dan kalau dipaksanya, berarti dia membunuh diri sendiri. #arahnya telah keracunan. Sambil duduk bersila, pengaruh racun penghilang ingatan itu sudah agak menipis sehingga samar*samar Sie 'i&ng mulai teringat akan dirinya sendiri. #ia mulai teringat bahwa namanya Sie 'i&ng, bahwa dia ditangkap &leh para pendeta 'ama. )anya itu yang baru dapat diingatnya. ,ungkin bes&k 2290 atau lusa, kalau pengaruh racun penghilang ingatan itu sudah hilang, baru dia akan dapat mengingat seluruhnya atau sebagian besar dari hal*hal yang lalu. %kan tetapi, pada hari itu, datanglah $hai*yang Suhu, (ek 'an dan kedua &rang muda yang hendak bekerja sama dengan Kim*sim*pang itu. 0i Sian dan 0&ng Gan melihat betapa tempat itu dari luar hanya seperti sebuah kuil biasa, kuil Kim*sim*pang yang dikunjungi banyak &rang yang bersembahyang. Ketika mereka diajak masuk ke belakang kuil, melalui pintu yang terjaga &leh para pendeta 'ama, barulah 2291 mereka tahu bahwa pusat Kim*sim*pang berada di belakang kuil, merupakan perkampungan yang dihuni para pendeta 'ama. Kim Sim 'ama gembira sekali manerima dua &rang tamunya, apalagi ketika mendengar lap&ran (ek 'an bahwa 0&ng Gan dan 0i Sian adalah dua &rang muda yang memiliki kepandaian tinggi. (ek 'an sendiri sudah lebih dulu menggabungkan diri dengan Kim*sim*pang, dibawa &leh $hai*yang Suhu. 5mit&hud1.! Kami sungguh merasa beruntung sekali dapat bekerja sama dengan ji*wi (kalian), dua &rang muda yang lihai. Kalau perjuangan kami berhasil, tentu kami tidak 2292 akan melupakan jasa ji*wi dan akan memberi imbalan yang pantas," kata Kim Sim 'ama yang mengira bahwa mereka berdua itu, seperti halnya (ek 'an dan $hai*yang Suhu, adalah dua &rang petualang yang mengharapkan imbalan jasa yang besar. ,endengar ini, 0i Sian mengerutkan alisnya. ,aaf, l&suhu. Kami berdua datang dan menerima penawaran enci (ek 'an untuk bekerja sama bukan untuk mendapatkan imbalan. Kami t idak mencari imbalan jasa!" (ek 'an cepat memberi penjelasan kepada Kim Sim 'ama. )endaknya l&*suhu ketahui bahwa adik 0i Sian dan adik 0&ng 2293 Gan ini mengajak bekerja sama untuk menghadapi musuh besar mereka, yaitu (endekar 0&ngk&k! Sudah kujanjikan kepada mereka bahwa kita akan membantu mereka menangkap (endekar 0&ngk&k, dan sebagai gantinya, mereka akan membantu perjuangan kita." Kim Sim 'ama tertawa girang. )a*ha*ha, kiranya begitu. 0agus sekali! +i*wi tidak datang di tempat yang keliru. (inceng (saya) mempunyai berita yang amat baik bagi ji*wi. %pakah n&na (ek 'an belum memberitakan kepada ji*wi tentang (endekar 0&ngk&k." 0i Sian men&leh kepada (ek 'an dan ia menggeleng 2294 kepala. (ek 'an tersenyum. %dik 0i Sian, lupakah engkau ketika aku berkata bahwa aku yang tanggung akan tertangkapnya (endekar 0&ngk&k. 2ah, ketahuilah bahwa (endekar 0&ngk&k sudah tertawan &leh l&*suhu Kim Sim 'ama dan kini berada dalamtahanan." ,endengar ini, 0&ng Gan menjadi girang bukan main. %h, benarkah itu. Kalau begitu, mari kita menemuinya, Sian*m&i! 2anti dulu, aku masih belum percaya benar bahwa dia telah tertawan di sini. 0agaimana demikian mudahnya." 0i Sian meragu, khawatir kalau tertipu. Ia masih belum percaya benar kepada &rang*&rang yang baru dikenalnya. 2295 5mit&hud1. n&na itu terlalu bercuriga dan berprasangka. 2&na 3auw, kalau ingin bertemu dengan (endekar 0&ngk&k Sie 'i&ng, mari pinceng ikut mengantarkan." 0i Sian dan 0&ng Gan mengikuti Kim Sim 'ama, (ek 'an dan $hai*yang Suhu menuju ke bagian belakang sarang Kimsim* pang itu. Setelah tiba di luar kamar tahanan, Kim Sim 'ama tersenyum. 2ah, kalian berdua lihat baik*baik siapa yang berada di dalam kamar tahanan itu!" 0&ng Gan dan 0i 0lan memandang ke dalam kamar yang daun pintunya terbuka dan dijaga &leh beberapa &rang 2296 pendeta 'ama itu. #i atas pembaringan duduk se&rang lakilaki b&ngk&k yang bukan lain adalah Sie 'i&ng! $idak mungkin1." 0i Sian barkata lirih melihat Sie 'i&ng yang katanya ditahan itu ditahan begitu saja di dalam sebuah kamar yang dijaga beberapa &rang pendeta 'ama. 0agaimana dia begitu1. begitu1. jinak." )a*ha*ha, tidak perlu heran, n&na. #ia kehilangan ingatannya, dan juga kehilangan tenaganya. #ia menjadi se&rang yang lemah, ha*ha!" Kim Sim 'ama tertawa. ,endengar ini, 0&ng Gan memandang dengan mata menc&r&ng. #ia amat takut daa benci kepada Sie 'i&ng karena dia dapat merasakan bahaya mengancam dari &rang b&ngk&k 2297 itu. Kalau sampai rahasianya terb&ngkar, tentu dia akan celaka. %kan tetapi kalau Sie 'i&ng sudah tewas, tentu akan aman rahasianya bahwa dia yang membunuh 3auw Sun K&k, bukan Sie 'i&ng. Kini, mendengar bahwa pendekar itu kehilangan ingatan dan kehilangan tenaga, dia melihat kesempatan yang baik sekali untuk membunuhnya. #ilihatnya sebatang g&l&k besar di atas meja depan kamar tahanan, agaknya itu adalah senjata milik se&rang di antara para pendeta penjaga. Keparat Sie 'i&ng, engkau tidak layak dibiarkan hidup!" bentaknya dan sebelum semua &rang dapat mencegah, dia 2298 sudah menyambar g&l&k itu, mener&b&s masuk ke dalam kamar tahanan melalui pintu terbuka. ,endengar teriakan yang memanggil namanya ini, Sie 'i&ng mumbuka mata. #ia terkejut melihat se&rang laki*laki muda yang tidak dikenalnya, atau yang tidak diingatnya siapa, mel&ncat ke arah pembaringan dan mengayun g&l&k menyerangnya! Gerakan &rang itu sedemikian cepatnya sehingga Sie 'i&ng tidak mempunyai kesempatan untuk menyingkir lagi. )anya dengan gerakan naluri Sie 'i&ng mengangkat lengan kirinya untuk menangkis. +angan bunuh dia!" terdengar seruan Kim Sim 'ama yang 2299 merasa terkejut sekali. 2amun terlambat, g&l&k di tangan 0&ng Gan itu sudah meluncur dengan cepatnya dan bertemu dengnn lengan kiri Sie 'i&ng yang menangkisnya. /r&kkkk!" 'engan kiri yang menangkis itu, lengan yang tidak mengandung tenaga sin*kang, mana mungkin kuat menahan g&l&k besar yang amat tajam itu. 'engan itu terbabat buntung di atas siku, dan buntungan lengan terlempar ke atas lantai. Sie 'i&ng terbelalak, tidak mengeluarkan keluhan, hanya memandang ke arah lengan kirinya yang buntung dan darah muncrat*muncrat dan diapun r&b&h pingsan di atas pembaringan! 2300 0&ng Gan hendak menyusulkan serangan maut ke arah tubuh yang sudah tidak mampu berkutik itu, akan tetapi nampak bayangan merah dan Kim Sim 'ama telah memukul ke arah lengan kanan 0&ng Gan. $ranggg1.!" g&l&k yang berlumur darah itu terlepas dari pegangan tangan 0&ng Gan yang merasa nyeri lengannya dan terkejut sekali. %ih, adik 0&ng Gan, kenapa engkau lancang menyerangnya. '&suhu Kim Sim 'ama membutuhkan dia hidup!" tegur (ek 'an, sementara itu 0i Sian memandang dengan mata terbelalak ke arah Sie 'i&ng yang rebah pingsan 2301 di atas pembaringan, kini sedang diperiksa &leh Kim Sim 'ama. Ia tidak melihat betapa (ek 'an memberi isyarat teguran kepada 0&ng Gan dan pemuda ini nampak gelisah. #i dalam hatinya, ada perasaan iba kepada pamannya itu, dan kemarahan kepada 0&ng Gan yang secara curang menyerang Sie 'i&ng yang sedang kehilangan ingatan dan tenaga itu. %kan tetapi, ingatan bahwa Sie 'i&ng membunuh ayahnya membuat perasaan iba itu menipis karena ia berkeras mengusirnya. Kim Sim 'ama men&t&k jalan darah di ketiak Sie 'i&ng 2302 untuk menghentikan darah yang bercucuran keluar melalui lengan yang buntung, kemudian terdengar dia memanggil se&rang penjaga dap menyuruhnya memanggil /amundi 'ama dengan cepat. Setelah petugas itu pergi, Kim Sim 'ama bangkit dan memandang kepada 0&ng Gan, sinar matanya penuh penyesalan. 5rang muda, sungguh engkau lancang sekali. 0agaimanapun juga, (endekar 0&ngk&k ini adalah tawanan kami, dan engkau tidak berhak menyerangnya tanpa persetujuan kami. Sudah pinceng katakan bahwa dia 2303 kehilangan ingatan dan tenaga, kenapa engkau masih hendak membunuhnya." ,aafkan saya, '&suhu. Saya amat membencinya dan menjadi naik darah ketika melihatnya. ,aafkan, saya mengaku salah. %kan tetapi, '&suhu, kalau dia tidak dibunuh, lalu untuk apa. #ia berbahaya sekali." Kim Sim 'ama menyeringai. 7ntung pinceng masih sempat menghalangi kelancanganmu sehingga dia tidak sampai terbunuh. Karena lukanya, terpaksa rencana kami harus dipercepat. Kami hendak mempergunakan dia, maka sampai sekarang kami menahannya dan sedang mencari kesempatan 2304 baik untuk mempergunakan dia." Karena (endeta 'ama yang tua itu jelas nampak t idak senang, 0&ng Gan tidak berani lagi banyak bertanya. %palagi ketika pendeta itu menggumam kepada (ek 'an. 7ntung bahwa dia bermaksud membantu gerakan kita, kalau tidak, sukar bagi pinceng untuk memaafkannya." (enjaga yang diutus tadi sudah datang bersama se&rang pendeta 'ama yang kurus tinggi dan gerak* geriknya lembut. 7sianya tentu sudah enam puluh tahun lebih, dan pandang matanya lembut, akan tetapi dahinya penuh kerut merut seperti biasa terdapat pada wajah &rang yang banyak 2305 menderita tekanan batin. /amundi 'ama, cepat engkau &bati luka di lengannya yang buntung itu. Kami t idak ingin melihat dia cepat* cepat mati." (endeta tua itu mengangguk tanpa menjawab, lalu menghampiri Sie 'i&ng dan memeriksanya. Setelah memeriksa beberapa lamanya, dia menarik napas panjang. #ia kehilangan cukup banyak darah, dan detik jantungnya amat lemah. #ia membutuhkan perawatan yang cermat. (inceng akan merawatnya, harap kamar ini dik&s&ngkan dan buntungan lengan itu disingkirkan. +uga bekas* bekas darah dibersihkan." Kim Sim 'ama mengangguk dan berkata kepada semua 2306 &rang, Kita tinggalkan dia bersama /amundi 'ama, tabib kita yang pandai." #an kepada para penjaga dia memerintahkan agar membuang buntungan lengan dan membersihkan percikan darah. 'alu dengan sikap masih tak senang Kim Sim 'ama meninggalkan kamar itu. (ek 'an memberi isyarat kepada 0&ng Gan dan 0i Sian untuk kembali ke kamar mereka. $hai*yang Suhu juga kembali ke kamarnya sendiri. %kan tetapi (ek 'an ikut masuk ke dalam kamar 0&ng Gan dan 0i Sian. #i dalam kamar yang disediakan untuk mereka berdua itu, (ek 'an diam*diam merasa geli. #i 2307 situ hanya ada sebuah saja tempat tidur, akan tetapi melihat betapa lantai kamar terdapat sebuah bantal, selimut dan buntalan pakaian 0&ng Gan, mengertilah ia bahwa 0i Sian memegang teguh pendiriannya, yaitu ia tidak sudi dijamah 0&ng Gan sebelum mereka menikah, yaitu setelah mereka berhasil menemukan (endekar 0&ngk&k. %dik 0&ng Gan, yang sudah terjadi tadi sudahlah. %kan tetapi lain kali harap engkau suka bertanya*tanya dulu sebelum melakukan sesuatu. 7ntung bahwa Kim Sim 'ama tidak marah tadi. Kalau dia marah, siapapun tidak akan mampu melindungi keselamatan nyawamu lagi." 2308 6ajah 0&ng Gan menjadi kemerahan dan di dalam hatinya, dia marah dan penasaran karena dipandang rendah. %kan tetapi tentu saja dia tidak berani menyatakan kemarahannya, apalagi karena sejak tadi 0i Sian juga menghindarkan pertemuan pandang mata dengannya dan alis gadis itu selalu berkerut tanda bahwa hatinya tidak senang. #emikian lihaikah Kim Sim 'ama itu." dia bertanya, se&lah*&lah hendak membalas dan memandang rendah. (ek 'an tersenyum memandang penuda yang sejak masih remaja pernah menjadi kekasihnya itu. %ihh, adik 0&ng Gan. 2309 Engkau tidak tahu siapa l&suhu Kim Sim 'ama! #ia pernah menjadi &rang ke dua di seluruh $ibet! #an tentang kelihaiannya. )emmm, biarpun kalian berdua juga amat lihai, namun aku pernah menc&ba kalian dan menurut pendapatku, kita bertiga ini menger&y&k Kim Sim 'ama se&rang diripun kita akan kalah." %h, demikian hebatkah dia." 0&ng Gan berseru dan terbelalak kaget. 0i Sian melirik kepada pemuda itu dan berkata dengan nada suara kesal. Kalau tidak lihai, mana mungkin dia dapat menawan (endekar 0&ngk&k. $idak seperti engkau yang 2310 menyerang &rang yang sudah kehilangan ingatan dan tenaganya!" %ihh, Sian*m&i, kenapa engkau berkata demikian. 0ukankah semua itu kulakukan demi engkau! #emi membalas sakit hatimu terhadap dia." 0i Sian bersungut*sungut. %ku paling tidak suka perbuatan yang pengecut dan curang. Suhu pasti tidak akan suka melihat perbuatanmu tadi! Kalau aku membalas dendam, tentu akan kulakukan dengan cara &rang gagah!" Sian*m&i, engkau tidak adil1." Sudahlah, untuk apa kalian ribut*ribut dan bertengkar. (eristiwa itu sudah terjadi dan bagaimanapun, adik 0&ng Gan 2311 belum membunuhnya. $ahukah kalian mengapa Kim Sim 'ama melarang 0&ng Gan membunuh (endekar 0&ngk&k." Kenapa, enci (ek 'an." 0i Sian bertanya karena iapun tertarik sekali. Ia mulai merasa heran mengapa kini kebenciannya terhadap Sie 'i&ng hampir tak terasa lagi, terganti rasa iba dan khawatir! 3ang terbayang di depan matanya bukan pembunuhan atas diri ayahnya, melainkan semua kebaikan dan sikap penuh kasih sayang dari pamannya itu kepadanya sejak mereka masih kecil! Kim Sim 'ama membutuhkan (endekar 0&ngk&k hidup karena dia ingin melihat (endekar 0&ngk&k mati di 'asha, 2312 bukan di sini, sehingga #alai 'ama yang akan bertanggung jawab atas kematiannya, bukan Kim Sim 'ama." Kenapa begitu." 0i Sian bertanya sambil mengerutkan alisnya. )atinya sudah merasa tidak senang karena perbuatan itu dianggapnya licik dan curang. (ek 'an tersenyum. Kalian memang perlu diberi penjelasan agar kalian tahu siapa yang kalian bantu dan apa artinya perjuangan yang dilakukan Kim*sim*pang ini. /eritanya panjang, akan tetapi sebaiknya kupersingkat saja. Ketika #alai 'ama masih kecil, Kim Sim 'ama menjadi wakilnya dan semua urusan bahkan ditangani &leh Kim Sim 'ama atas nama #alai 2313 'ama. %kan tetapi setelah #alai 'ama semakin besar, semua tindakannya tidak c&c&k dengan pendapat Kim Sim 'ama. 0ahkan #alai 'ama mengutus para pembantunya untuk membunuhi banyak pertapa di )imalaya. (ara pembantu utamanya adalah $ibet 2g&*h&uw. Karena perbuatan itu sesungguhnya tidak disukai &leh Kim Sim 'ama, maka akhirnya terjadi pertentangan dan Kim Sim 'ama meninggalkan 'asha, membentuk Kim*sim*pang yang bertujuan menentang kelaliman #alai 'ama. 0ahkan $ibet 2g&*h&uw akhirnya juga membantu perjuangan Kim Sim 'ama." 2314 Kalau begitu, Kim*sim*pang adalah perkumpulan pember&ntak." 0i Sian bertanya. 0agi #alai 'ama tentu begitu, akan tetapi bagi kami, kami sedang mengadakan gerakan perjuangan untuk menentang kelaliman #alai 'ama." %kan tetapi, apa hubungannya dengan (endekar 0&ngk&k. #an mangapa pula Kim Sim 'ama menghendaki agar &rang menduga bahwa (endekar 0&ngk&k terbunuh di 'asha &leh #alai 'ama." 0i Sian mendesak karena ia merasa tertarik sekali. (endekar 0&ngk&k adalah utusan yang mewakili para t&su dan pertapa dari )imalaya yang pernah dikejar* kejar dan 2315 dibunuhi atas perintah #alai 'ama. Karena (endekar 0&ngk&k hanya tahu bahwa yang melakukannya terutama sekali $ibet 2g&*h&uw, maka dia mencari $ibet ,g&*h&uw sampai ke sini. Kim Sim 'ama sudah menjelaskan bahwa $ibet 2g&*h&uw hanyalah petugas saja mentaati #alai 'ama, bahwa #alai 'ama yang bertanggung jawab. 0ahkan Kim Sim 'ama mengajak (endekar 0&ngk&k untuk bersama*sama membantu perjuangan menentang kelaliman #alai 'ama. %kan tetapi dia tidak mau bahkan menyerang $ibet 2g&*h&uw. #ia memang hebat, lihai bukan main dan baru dia dapat tertawan setelah 2316 Kim Sim 'ama sendiri turun tangan. 0egitulah keadaan yang sebenarnya. Karena #alai 'ama yang memusuhi para t&su, maka Kim Sim 'ama tidak mau membunuh (endekar 0&ngk&k itu di sini. Kesalahannya harus ditimpakan kepada #alai 'ama yang menjadi biang keladi." ,endengar keterangan itu, diam*diam 0i Sian membayangkan keadaan pamannya itu. +elas baginya bahwa pamannya se&rang pendekar yang menjunjung perintah gurugurunya, yaitu )imalaya Sam '&jin dan (ek Sim Sian*su. (amannya adalah se&rang pendekar yang melaksanakan tugas di $ibet ini dan kini ditimpa malapetaka. Sedangkan ia. Ia 2317 dibantu 0&ng Gan hanya untuk melampiaskan nafsu dendamnya kepada pamannya itu. %ih, paman," keluhnya di dalam hatinya, kenapa engkau tega membunuh ayahku." Enci (ek 'an, kapan (endekar 0&ngk&k itu akan dibunuh, dan bagaimana dengan rencana pembunuhan yang akan dilakukan di 'asha itu." tanya 0&ng Gan dan sekali ini suara dan isi pertanyaan pemuda yang menjadi sutenya dan juga tunangannya itu terdengar amat tidak sedap di telinga 0i Sian. Sedikit rasa suka dan kagum yang pernah mengeram di hatinya terhadap pemuda itu kini menipis, bahkan timbul 2318 kembali penyesalan yang mendalam bahwa ia dan sutenya itu menjadi k&rban &bat bius dan perangsang sehingga ia terpaksa harus menjadi isteri 0&ng Gan karena dirinya telah tern&da &leh laki*laki itu! (ertanyaan yang diajukan 0&ng Gan itu menarik pula perhatian 0i Sian yang kini ingin sekali mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya dengan pamannya itu. ,elihat pamannya buntung lengan kirinya &leh sabetan g&l&k 0&ng Gan dalam keadaan tak dapat melawan itu saja sudah membuat hatinya terasa sedih bukan main, bahkan kini ia 2319 merasa heran mengapa ia pernah begitu membenci pamannya dan ingin sekali membunuhnya! )al itu masih dirahasiakan Kim Sim 'ama, 0&ng Gun. %ku sendiri tidak tahu apa yang akan dia lakukan terhadap (endekar 0&ngk&k. #an aku mengenal watak Kim Sim 'ama, maka aku tidak berani bertanya. )anya kalau kita dipanggil dan diberi tugas, kita harus melaksanakannya dengan baik. 2ah, sekarang mengas&lah dan harap jangan dilanjutkan pertengkaran yang tidak ada gunanya itu." %kan tetapi 0&ng Gan merasa benar betapa berubah sikap suci*nya stau cal&n isterinya itu terhadap dirinya setelah 2320 terjadi peristiwa pembac&kan tadi. 0i Sian bersikap dingin, dan jarang sekali memandang kepadanya. %kan tetapi, diam*diam dia merasa girang karena setelah lengannya buntung, tentu makin tidak ada harapan bagi Sie 'i&ng untuk melarikan diri. #ia tentu akan mati dibunuh Kim Sim 'ama, dan amanlah rahasia pembunuhan yang dia lakukan terhadap 3auw Sun K&k itu. 0etapapun juga, melihat sikap wanita yang pernah digaulinya, yang akan menjadi isterinya demikian dingin, hatinya merasa kesal dan mend&ngk&l juga. ,emang sejak terjadi hubungan badan antara mereka karena 0i Sian 2321 terpengaruh &bat bius dan perangsang itu, dia selalu memegang janji dan tidak pernah dia berani menyentuh cal&n isterinya itu. %kan tetapi setidaknya, sikap 0i Sian biasa dan baik, tidak seperti malam ini. Kalau siang tadi 0i Sian menurunkan sebuah bantal, sehelai selimut di sudut kamar itu yang menjadi isyarat bahwa dia harus tidur di lantai malam itu, dia masih melihatnya dengan senyum saja. %kan tetapi sekarang, melihat 0i Sian rebah miring manghadap ke dinding membelakangi dia yang duduk di atas lantai, hatinya menjadi semakin mend&ngk&l. ,elihat tubuh 0i Sian yang membelakanginya, teringatlah 2322 0&ng Gan akan perist iwa yang penuh kamesraan baginya di malam itu, ketika dengan penuh gairah yang panas 0i Sian menyerahkan diri kepadanya! $idak seperti 0i Sian yang terpengaruh &bat bius sehingga dalam keadaan setengah sadar, dia sadar sepenuhnya dan menikmati perbuatan mereka itu sepenuhnya. $eringat akan peristiwa itu, timbullah gairah dalam hati 0&ng Gan dan diapun bangkit dan menghampiri pembaringan 0i Sian. Sian*m&i1." panggilnya lirih. $ubuh itu tidak bergerak, masih menghadap ke dinding, membelakanginya. Sian*m&i1." kembali dia memanggil lembut dan sekali ini 2323 dia duduk di tepi pembaringan, menjaga agar jangan sampai tubuhnya menyentuh pinggul atau punggung 0i Sian. Sekali ini 0i Stan melirik. )em, mau apa engkau. +angan duduk di sini! " Sian*m&i, masih marahkah engkau kepadaku. %pakah engkau tidak dapat memaafkan aku, Sian*m&i. %ku merasa menyesal sekali, aku tidak ingin menyinggung hatimu, Sianm&i. Kau tahu betapa benar cintaku kepadamu1." Sudahlah, jangan bicarakan urusan itu lagi. (ergi sana, tidur!" Sian*m&i, jangan engkau begini kejam. %ku1. ah, betapa 2324 rinduku kepadamu, Sian*m&i1. perkenankanlah aku menyentuhmu, aku1. ingin menciummu, satu kali saja, Sianm&i. 0ukankah kita akan menjadi suami isteri." 0i Sian bangkit duduk, matanya bersinar marah. %pa. Engkau hendak melanggar janji. Sudah kukatakan sebelum kita menikah, angkau tidak b&leh menyentuhku!" 0&ng Gan terkejut dan bangkit berdiri. %kan tetapi aku belum menyentuhmu, Sian*m&i. %ku memegang janji, aku hanya mengatakan bahwa aku rindu sekali. 0ahkan akulah yang khawatir kalau*kalau engkau yang akan melanggar janjimu untuk menjadi isteriku setelah Sie 'i&ng tewas." 2325 %ku tidak sudi melanggar janji. Kalau (endekar 0&ngk&k sudah tewas, baru kita menghadap ibuku dan m&h&n perkenan dan d&a restunya, setelah itu baru kita melangsungkan pernikahan." $api, Sian*m&i, biarkan aku berdekatan sebentar denganmu, hanya untuk menunjukkan bahwa engkau benar sudah tidak marah lagi kepadaku1." (emuda itu masih mem&h&n. Sudahlah, kalau engkau masih merengek dan berani menyentuhku, baru aku akan menjadi marah benar! Kau tidurlah!" 0&ng Gan sudah mengenal watak suci*nya itu yang tidak 2326 pernah mengeluarkan ancaman k&s&ng belaka. )atinya menjadl kecewa sekali dan timbul kekesalan hatinya. #ia adalah s&&rang pemuda yang tidak pernah dit&lak wanita, dan kini dia dit&lak &leh wanita yang sudah jelas akan menjadi isterinya! 0ukan hanya tidak b&leh mencumbu rayu, bahkan menyentuhpun tidak diperkenankan. Sambil menarik napas panjang diapun mundur, lalu berkata dengan nada suara kesal. #aripada tersiksa tidur di lantai dan memandangmu tanpa b&leh mendekat, lebih baik aku tidur di luar kamar." Setelah 2327 berkata demikian, diapun keluar dari kamar itu, dan menutupkan kembali daun pintu kamar itu dari luar. $adinya 0i Sian tidak perduli 0&ng Gan akan tidur di manapun juga. %kan tetapi, lapat*lapat ia mendengar suara ketawa lirih di luar kamar pada saat 0&ng Gan membuka pintu dan suara ketawa itu tidak terdengar lagi ketika daun pintu ditutup. )al ini menimbulkan kecurigaan hatinya. +uga ia khawatir kalau*kalau 0&ng Gan mendatangi lagi tempat tahanan untuk membunuh Sie 'i&ng. Ia tidak ingin sute*nya itu atau ia sendiri membunuh Sie 'i&ng begitu saja. Ia akan 2328 lebih dulu minta penjelasan kepada pamannya itu mengapa dia membunuh ayahnya. Setelah itu, untuk membalas dendam, barulah ia akan menantang Sie 'i&ng, dengan bantuan 0&ng Gan. Itulah yang ia kehendaki ketika ia mencari Sie 'i&ng. 0ukan membunuhnya dalam keadaan yang tidak berdaya seperti itu. Kecurigaan dan kekhawatirannya membuat 0i Sian cepat mel&ncat turun dari atas pembaringan, dengan hati*hati sekali sehingga tidak mangeluarkan suara dan iapun manghampiri pintu dan perlahan*lahan membuka sedikit daun pintu itu, 2329 mengintai keluar. Ia masih melihat 0&ng Gan dan (ek 'an di dekat tikungan l&r&ng, saling rangkul dan berciuman sebelum mereka menghilang di balik tikungan itu. 0i Sian menjadi beng&ng dan t idak tahu apa yang harus ia lakukan. 0ermacam*macam perasaan mengaduk hatinya, terutama sekali kemarahan. Ia sama sekali tidak marah karena cemburu. $idak! Ia t idak perduli apapun yang dilakukan 0&ng Gan kini. %kan tetapi mendapat kenyataan betapa pria yang terpaksa harus diterimanya sebagai cal&n suaminya itu ternyata adalah se&rang laki*laki yang rendah dan hina! 2330 Sebagai tamu &rang berani berjina dengan wanita lain! $adinya, ada d&r&ngan untuk mengejar dan memaki*maki mereka berdua. %kan tetapi segera timbul pikiran lain. ,engapa ia harus marah. Ia menutupkan kembali daun pintu kamar itu, menguncinya dari dalam dan iapun duduk di sisi pembaringannya, melamun. $idak! $idak mungkin ia menjaai isteri se&rang laki* laki macam itu. 0elum menjadi suaminya saja sudah berani melakukan penyelewengan di depan matanya! #an ia telah tern&da &leh pria macam itu! $ak terasa lagi air matanya bercucuran turun membasahi kedua pipinya. 2331 $idak!" Ia menahan suaranya yang ingin berteriak. %ku tidak sudi menjadi isterinya!" #an kembali ia teringat betapa ia telah tern&da &leh 0&ng Gan. 0iarlah. %ku tidak akan menikah selama hidupku. %kan tetapi aku tidak akan menikah dengan /&a 0&ng Gan! $iba*tiba ia mengerutkan alisnya. $angisnya terhenti walaupun mukanya masih basah air mata. $erbayang betapa 0&ng Gan dan (ek 'an saling rangkul dan saling berciuman tadi. %h, itu hanya membuktikan bahwa sebelum malam ini memang pernah ada hubungan antara kedua &rang itu. #an 2332 peristiwa di malam jahanam itu, ketika ia terbius dan terangsang &leh racun yang dicampurkan dalam makanan dan minuman, sehingga ia menyerahkan diri kepada 0&ng Gan di luar kesadarannya, ketika hal itu terjadi (ek 'an berada pula di dekat mereka. )al ini menimbulkan kecurigaannya. %gaknya ada sesuatu antara 0&ng Gan dan (ek 'an, sesuatu yang busuk dan agaknya sudah berjalan lama di luar pengetahuannya. 0agaimana juga, ia sudah mengambil keputusan untuj tidak mau menjadi isteri 0&ng Gan! 0agaimana kalau pemuda itu menagih janji. %h, mudah saja, pikirnya. (eritiwa malam ini 2333 dapat dijadikan alasan mengapa ia membatalkan janjinya. Ia memper&leh alasan yang kuat sekali. 0i Sian tersenyum walaupun mukanya masih basah air mata. Sungguh aneh. Ia kini merasa se&lah*&lah bebas dari himpitan batu besar. #an iapun menyadari bahwa kalau selama ini ia merasa tertekan dan selalu murung, ternyata yang menyebabkan adalah ingatan bahwa ia harus menjadi isteri 0&ng Gan! Kini, setelah ia memper&leh alasan kuat untuk membatalkan janjinya, hatinya terasa ringan dan nyaman. #an tak lama kemudian 0i Sian sudah tidur pulas, dengan beberapa butir air mata masih 2334 tergantung di bulu matanya akan tetapi dengan mulut tersenyum manis! 5mit&hud1. 5rang muda yang malang1." berulang kali /amundi 'ama berbisik ketika dia meng&bati dan merawat Sie 'i&ng di dalam kamar tahanannya. /amundi 'ama adalah se&rang pendeta yang usianya kurang lebih enam puluh lima tahun, bertubuh tinggi kurus dan gerak geriknya lembut. #ia adalah se&rang tabib yang amat pandai di $ibet dan dia sama sekali bukan se&rang pendeta yang ingin member&ntak terhadap #alai 'ama. Sama sekali tidak. Kalau dia kini berada di 2335 situ adalah karena dia memang diculik dan dipaksa &leh Kim Sim 'ama untuk bekerja di situ. Karena dia tidak dilibatkan dalam pember&ntakan, dan tugasnya hanya menjadi tabib untuk meng&bati &rang sakit, maka /amundi 'ama juga menerima nasibnya dan menjadi tabib dalam Kim* sim*pang. #ia mendengar tentang beberapa perbuatan yang keras dan jahat dilakukan &leh &rang*&rang Kim*sim*pang, namun dia tidak mau ikut*ikut dan pura*pura tidak tahu saja. %kan tetapi, ketika dia mendengar tentang (endekar 0&ngk&k dan kini merawatnya, di dalam hatinya timbul perasaan kagum dan 2336 iba. Se&rang pemuda yang tubuhnya cacat, b&ngk&k, akan tetapi memiliki keberanian yang luar biasa di samping ilmu silat yang kabarnya setingkat dengan kepandaian Kim Sim 'ama sendiri! #an dia merasa kasihan sekali melihat betapa pemuda b&ngk&k itu kini sama sekali tidak berdaya. Selain keracunan darahnya sehingga dia tidak mampu mengerahkan tenaga, juga dia telah minum racun penghilang ingatan, dan kini ditambah lagi buntung lengan kirinya! Kasihan, &rang muda yang malang1." untuk ke sekian kalinya pendeta 'ama itu berbisik. Sie 'i&ng membuka matanya. Ingatannya masih belum 2337 pulih sama sekali, akan tetapi pengaruh racun penghilang ingatan itu sudah mulai berkurang. 6alaupun dia belum ingat semua peristiwa yang lalu, namun dia mulai dapat mengingat apa yang terjadi dalam waktu dekat. #ia memandang ke kanan kiri. 'ing 'ing1. dimana 'ing 'ing1." /amundi 'ama membungkuk untuk memeriksa pandang mata pemuda itu. (andang mata itu sudah agak jernih, pikirnya. Siapakah 'ing 'ing, &rang muda." Kini Sie 'i&ng memandang kakek itu. Samar*samar dia teringat bahwa kakek ini yang meng&batinya. %h, 'ing 2338 'ing1.. Ia1. ia aku tidak ingat lagi, akan tetapi aku selalu ingat namanya dan1. ah, sudahlah, aku tidak ingat lagi1." (endeta 'ama itu semakin iba. 5mit&hud1. engkau sungguh se&rang pemuda yang bernasib malang." Sie 'i&ng yang tadi memejamkan mata, membukanya kembali. #ia sudah tahu ketika siuman untuk pertama kalinya bahwa lengan kirinya buntung, dan dia teringat bahwa buntungnya lengan kirinya itu adalah karena dia menangkis bac&kan g&l&k se&rang pemuda yang tidak dikenalnya. %ku tidak bernasib malang, l&suhu," katanya dan dengan susah payah diapun bangkit duduk bersila. 2339 %h. $idak. %kan tetapi baru saja engkau kehilangan lengan kirimu, &rang muda," kata /amundi 'ama, terheranheran melihat sikap pemuda itu yang tenang saja, se&lah*&lah kehilangan sebuah lengan kiri hanya kehilangan sesuatu yang tidak berharga, dan tidak apa*apa! Sie 'i&ng memandang ke arah pangkal lengan kirinya yang buntung dan diapun tersenyum. Kalau memang sudah hilang, perlu apa disesali dan disedihkan, l&suhu. 'engan itu tidak akan tumbuh kembali karena disedihkan. 'engan hanya merupakan satu di antara prab&t*prab&t perlengkapan badan saja." 2340 5mit&hud1.! 0anyak &rang mengeluarkan ucapan seperti itu, dan sudah sering pinceng (aku) mendengarnya akan tetapi semua ucapan mereka itu hanyalah pengertian te&ri belaka. %kan tetapi engkau, engkau benar*benar kehilangan lengan kirimu dan engkau masih dapat bersikap setenang dan seenak ini! 5rang muda, engkau bukan hanya kehilangan lengan kiri, akan tetapi juga kehilangan ingatanmu, dan juga kehilangan tenagamu karena darahmu telah keracunan. Engkau tidak berdaya sama sekali, dan setiap saat nyawamu terancam. 2ah, apakah engkau sekarang tidak akan merasa 2341 sedih dan menyesal." Sie 'i&ng menggeleng kepala sambil tersenyum, demikian wajar dan tidak dibuat*buat. Semua penderitaan yang dialaminya itu seperti mendatangkan suatu penerangan baginya, membuat dia seperti hidup baru. Kenapa sedih dan menyesal, l&shu. 0adan ini hanya seperti bayangan saja, setiap saat pasti akan lenyap. 0ahkan kalau seluruh badan ini mat ipun tidak perlu disesalkan, mengapa baru kehilangan yang sedikit itu harus berduka. $idak, l&suhu. %ku masih hidup dan akan tetap hidup, dan kalau $uhan manghendeki, aku akan dapat mengatasi sagala 2342 kesulitan." 5mit&hud1. sem&ga Sang 0uddha memberi penerangan kepada seluruh manusia. 5rang muda, ilmu apakah yang kaupergunakan, bagaimana caranya maka engkau dapat menerima segala derita sengsara ini dengan senyum di bibir." #ia memandang penuh kagum. $idak ada ilmunya, l&suhu, hanya dengan cara penyerahan kepada $uhan 3ang ,aha Kasih, menyerahkan segala*galanya kepada $uhan sehingga apapun yang terjadi atas diriku adalah sesuai dengan kehendak*2ya. $idak ada penyesalan apapun, yang ada hanya puji syukur karena semua ini sudah 2343 dikehendaki &leh $uhan, dan segala kehendak $uhan pun jadilah, dan tidak ada kekeliruan." $iba*tiba kakek itu tersedu dan merangkul Sie 'i&ng. %da beberapa butir air mata membasahi mata kakek itu. %h, &rang muda, pinceng harus banyak belajar darimu1. jangan khawatir, pinceng akan menc&ba untuk men&l&ngmu. 4acun penghilang ingatan itu sudah menipis dan akan lenyap sendiri pengaruhnya. %kan tetapi racun dalam darah yang membuat engkau terancam bahaya luka dalam kalau mengerahkan sin*kang, akan kuc&ba untuk menyembuhkannya. 2ah, kauminumlah &bat ini dulu, &rang 2344 muda, untuk membuat luka di lenganmu cepat mengering, juga untuk mencegah luka itu keracunan dan membengkak. %ku akan membuatkan &bat penawar racun di tubuhmu." #engan taat Sie 'i&ng meminum &bat itu, kemudian dia tetap duduk bersila sedangkan kakek itu sibuk pula membuat ramuan &bat baru untuk menghilangkan racun yang berada dalam darah Sie 'i&ng. $iba*tiba terdengar langkah kaki di luar kamar tahanan itu. 0ukan langkah kaki para pendeta 'ama yang bertugas jaga, melainkan langkah kaki yang mantap dan ternyata yang 2345 memasuki kamar itu adalah Kim Sim 'ama bersama lima &rang $ibet 2g&*h&uw! $hay Si 'ama, &rang ke dua dari $ibet 2g&*h&uw masih nampak agak pucat akan tetapi dia telah sembuh, disembuhkan &leh /amundi 'ama pula dari luka di dalam tubuhnya ketika dia muntah darah dalam pertempuran menger&y&k Sie 'i&ng temp& hari. ,elihat munculnya Kim Sim 'ama, /amundi 'ama cepat memberi h&rmat. Satu*satunya &rang yang dih&rmati /amundi 'ama hanyalah Kim Sim 'ama, bukan saja karena Kim Sim 'ama yang memaksanya untuk menjadi tabib di Kim*sim*pang, juga karena Kim Sim 'ama 2346 adalah bekas wakil #alai 'ama yang pantas dih&rmat i. 0agaimana keadaannya." tanya Kim Sim 'ama sambil lalu, dan dia melangkah m&ndekati Sie 'i&ng yang masih duduk bersila, se&lah*&lah hendak memeriksa luka di lengan kiri Sie 'i&ng yang sudah dibalut kain putih &leh tabib itu. Sudah hampir kering," jawab /amundi 'ama. $iba*tiba tangan kanan Kim Sim 'ama bergerak m&n&t&k ke arah pundak kiri Sie 'i&ng. (emuda itu melihat gerakan itu, akan tetapi karena lengan kirinya tidak ada, dia tidak mampu berbuat sesuatu dan begitu pundaknya terkena t&t&kan jari tangan Kim Sin 'ama, diapun terkulai lemas di atas pembaringan. 2347 Ehh. Kenapa1.." /amundi 'ama berseru heran dan kaget. ,elihat Sie 'i&ng sudah terkulai dan pingsan, Kim Sim 'ama sagera berkata kepada /amundi 'ama. /amundi, sebagai se&rang tabib, tentu engkau tidak akan menimbulkan kecurigaan kalau membawa jana-ah untuk dikuburkan di tanah kuburan di 'asha. 2ah, engkau kami tugaskan untuk melaksanakan penguburan di kuburan umum di 'asha itu bersama beberapa &rang yang akan memikul peti matinya. +angan khawatir, $ibet 2g&*h&uw akan mengawalmu dan melindungimu." 2348 %kan tetapi, siapakah yang meninggal dunia." /amundi 'ama bertanya heran. Kim Sim 'ama menunjuk ke arah tubuh Sie 'i&ng yang terkulai di atas pembaringan. #ia itu! Kami menghendaki agar tubuhnya dapat bertahan sampai beberapa hari lamanya, maka tidak kami bunuh dia. #an engkau tidak perlu banyak bertanya, /amundi, semua ini demi berhasilnya perjuangan kita!" ,elihat sinar mata menc&r&ng dari Kim Sim 'ama, /amundi 'ama menundukkan mukanya dan mengangguk taat. #ia memang tidak berani membantah dan tidak berani menentang 2349 kehendak Kim Sim 'ama. #ia sama sekali tidak takut akan ancaman terhadap dirinya sendiri. Sama sekali tidak! %kan tetapi, dia dibuat tidak berdaya karena Kim Sim 'ama mengancam akan membunuh seluruh keluarganya, saudarasaudaranya, kep&nakan*kep&nakannya, kalau sampai dia menentang kehendak Kim Sim 'ama. Inilah yang membuat /amundi 'ama tidak berdaya sama sekali dan selalu harus mentaati segala perintah bekas wakil #alai 'ama itu. Empat &rang pendeta 'ama datang membawa sebuah peti mati yang tipis, dan atas pentunjuk Kim Sim 'ama, tubuh Sie 2350 'i&ng yang pingsan itu dimasukkan dalam peti mati itu lalu ditutup. %gar tubuh itu tidak cepat rusak, harus ada lubang untuk memasukkan hawa," kata /amundi 'ama dengan sikap bersungguh*sungguh. Kim Sim 'ama memenuhi permintaan ini dan dibuat sebuah lubang sebesar ibu jari kaki di peti itu, tepat di atas bagian kepala tubuh Sie 'i&ng. Kemudian pada hari itu juga peti mati itu dipikul &leh empat &rang pendeta, diiringkan belasan &rang pendeta yang membaca d&a dan di antara mereka itu terdapat /amundi 'ama yang diharuskan 2351 memimpin penguburan. /amundi 'ama memang sudah dikenal &leh semua &rang sebagai se&rang tabib yang pandai, maka tentu saja kalau dia yang mengawal peti mati yang akan dikubur, tak se&rangpun menaruh curiga. Karena &rang*&rang dapat menduga bahwa yang dimakamkan itu tentulah se&rang anggauta Kim* sim*pang, maka tak se&rangpun berani bertanya*tanya, bahkan mendekatpun tidak berani. 0iarpun pihak pemerintah belum mengumumkan bahwa Kim*sim*pang adalah perkumpulan pember&ntak karena #alai 'ama masih sungkan terhadap Kim Sim 'ama, namun semua &rang sudah tahu belaka bahwa 2352 Kim*sim*pang adalah suatu perkumpulan yang didirikan Kim Sim 'ama dan perkumpulan ini menentang pemerintah, walaupun tidak secara terang*terangan. (eti mati itu dikubur. (ara pendeta 'ama yang melakukan penguburan itu tidak ada yang bicara, bekerja seperti r&b&t saja. )anya /amundi 'ama yang diam*diam merasa berduka. #ia merasa kagum, iba dan suka sekali kepada pemuda b&ngk&k itu, akan tetapi dia sendiri tidak mampu berbuat sesuatu. $adi dia hanya memasukkan &batnya dengan paksa kepada Sie 'i&ng yang masih pingsan, yaitu &bat pemunah 2353 racun. #ia henya mengatakan kepada Kim Sim 'ama bahwa &bat itu adalah &bat untuk membuat tubuh itu tidak segera rusak kalau sudah menjadi mayat. #an ketika penguburan berlangsung, /amundi 'ama juga tidak dapat berbuat sesuatu untuk mencegah, karena dia tahu bahwa secara sembunyi, lima pasang mata dari $ibet 2g&*h&uw tentu mengamati pelaksanaan penguburan itu. /amundi 'ama memasukkan sebuah tabung dari bambu yang sudah dilubangi ruasnya ke dalam peti mati dan ujung bambu itu mencuat keluar dari tanah, tersembunyi di antara 2354 tumpukan batu yang sengaja diletakkan di atas tanah kuburan. $abung ini untuk memasukkan hawa agar mayatnya tidak lekas rusak seperti dikehendaki &leh Kim Sim 'ama," katanya kepada para pendeta 'ama yang mengerjakan penguburan itu dan mereka semua tidak ada yang membantah karena mereka percaya sepenuhnya kepada tabib yang selalu menyembuhkan mereka kalau mereka terserang penyakit itu. (adahal, /amundi 'ama melakukan semua itu untuk memberi kesempatan kepada Sie 'i&ng mempertahank&n hidupnya dan kalau mungkin membebaskan dia dari cengkeraman maut. %kan tetapi mana mungkin. 2355 (emuda itu sudah kehilangan tenaganya, pikirnya dengan hati duka. %kan tetapi dia segera teringat akan ucapan pemuda b&ngk&k itu. ,enyerah kepada $uhan! #an kalau sudah menyerah, lalu dikehendaki $uhan bahwa Sie 'i&ng masih dibiarkan hidup, apa anehnya. $idak ada yang tidak mungkin bagi Sang ,aha Kuasa! #an kalau kita sudah menyerah, kalau kita sudah menyerah sepenuhnya seperti mati, tidak sedikitpun ada usaha yang timbul dari nafsu hati dan akal pik&ran, maka yang bakerja adalah kekuasaan* 2ya! $eringat akan ini, mulut yang tadinya cemberut sedih itu mengembangkan senyumpenuh harapan. 2356 (ara pendeta 'ama itu sagera meninggalkan tanah kuburan, meninggalkan gundukan tanah kuburan baru itu dalam kesunyian. $ibet 2g&*h&uw yang mengamati dari jauh, sampai beberapa lamanya terus melakukan pengintaian sampai /amundi 'ama dan para pendeta lainnya meninggalkan tanah kuburan. Kemudian, $ibet 2g&*h&uw juga pergi setelah menyuruh se&rang anak buah mereka melakukan pengamatan dari jauh. (engamatan ini harus dilakukan terus menerus dan secara bergantian. Kemudian mereka kembali untuk memberi lap&ran kepada Kim Sim 'ama. Sebelum peti mati itu diangkur keluar, (ek 'an berlari*lari 2357 memasuki kamar 0i Sian dan 0&ng Gan. #ia sudah mati1. dia sudah mati1." katanya dengan wajah berseri. Enci (ek 'an, siapa yang telah mati." tanya 0&ng Gan, akan tetapi 0i Sian diam saja. Sikapnya amat dingin terhadap 0&ng Gan dan (ek 'an semenjak malam hari itu, akan tetapi ia tidak pernah menyinggung apa yang dilihatnya itu. (endekar 0&ngk&k, dia telah mat i!" kata (ek 'an. %pa1.." $iba*tiba 0i Sian bangkit berdiri dan dengan mata terbelalak den muka agak pucat ia memandang kepada (ek 'an. Siapa yang membunuhnya." tanyanya dan suaranya agak gemetar. ,elihat ini, teringat akan sikap cal&n isterinya yang dingin, 2358 0&ng Gan segera menegur,"Sian*m&i. Kalau dia matipun, mengapa. ,engapa engkau kelihatan pucat dan suaramu gemetar. %pakah engkau berduka karena pamanmu itu meninggal dunia." $utup mulutmu!" 0i Sian membentak marah. %ku merasa penasaran karena dia harus tewas di tanganku! Kenapa Kim Sim 'ama membunuhnya. %ku akan menanyakan kepadanya!" 0i Sian sudah berlari keluar dari dalam kamarnya. Sian*m&i1.!" 0&ng Gan hendak mengejar, akan tetapi lengennya disambar &leh tangan (ek 'an dan sekali tarik, tubuh pemuda itu sudah berada dalamrangkulannya. 2359 0iarkan dia pergi menemui Kim Sim 'ama. #ia akan mampu menghadapinya. %da aku d& sini, perlu apa engkau mengejar cal&n isteri yang amat galak itu." 0&ng Gan tertawa dan balas merangkul. Sementara itu, 0i Sian mencari Kim Sim 'ama dan mendengar bahwa pendeta itu berada di dalam ruangan samadhi di belakang. Ia tidak perduli dan melihat ruangan itu terbuka pintunya, iapun melangkah masuk. Kiranya Kim Sim 'ama sedang duduk bersila akan tetapi tidak bersamadhi, dihadapi &leh lima &rang pendeta lain yang pernah diperkenalkan kepadanya sebagai $ibet 2g&*h&uw. #engan sikap gagah 0i Sian masuk, akan tetapi iapun masih ingat 2360 bahwa ia se&rang tamu di situ, maka iapun memberi h&rmat kepada Kim Sim 'ama dan berkata. '&suhu, maafkan saya mangganggumu. %kan tetapi saya mendengar dari enci (ek 'an bahwa l&suhu telah membunuh (endekar 0&ngk&k. 0enarkah itu." #engan sikap tenang Kim Sim 'ama memandang 0i Sian sambil tersenyum. %kan tetapi $ibet 2g&*h&uw menjadi marah. ,elihat ini, Kim Sim 'ama memberi isyarat kepada para pembantunya untuk tetap tenang dan diapun berkata kepada gadis itu, 2&na 3auw 0i Sian, silakan duduk dan mari kita bicara 2361 sebagai tuan rumah dan tamunya yang sudah saling bersahahat." 0i Sian menyadari kekasarannya, maka iapun segera duduk di atas lantai karena ruangan samadhi itu tidak mempunyai kursi atau bangku, akan tetapi lantainya bertilamkan babut tebal yang halus. 2&na 3auw, kalau benar pinceng membunuh (endekar 0&ngk&k, apakah hubungannya hal itu denganmu. )arap n&na jelaskan," kata Kim Sim 'ama. $entu saja ada hubungannya yang erat sekali, l&suhu. %ku meninggalkan rumah demikian jauhnya hanya untuk mencari 2362 (endekar 0&ngk&k yang telah membunuh ayahku. %ku ingin lebih dulu mendengar dari dia mengapa dia membunuh ayahku yang masih cihu*nya (kakak iparnya) sendiri, setelah itu baru aku ingin membalas dendam kepadanya. %kan tetapi sekareng, tahu*tahu sekarang dia telah dibunuh!" 2&na, dengarlah baik*baik. (endekar 0&ngk&k itu bukan hanya musuhmu, akan tetapi musuh kami juga. 0ukan hanya engkau yang ingin membunuhnya, akan tetapi kami juga. #an ketika engkau datang hendak bekerja sama dengan kami, (endekar 0&ngk&k telah menjadi tawanan kami. Kalau kami 2363 yang menawan, lalu sekarang kami yang membunuhnya, bukankah itu sudah menjadi hak kami. Kalau benar n&na membencinya dan menganggapnya sebagai musuh besar, tentu n&na kini berterima kasih sekali kepada kami yang telah menangkap dan membunuhnya. $entu n&na akan membalas jasa kami itu dengan bantuanmu terhadap perjuangan kami. Kalau n&na tidak mau membalas jasa atas kematian (endekar 0&ngk&k, bahkan marah kepada kami, itu hanya berarti bahwa n&na sebenarnya tidak membenci (endekar 0&ngk&k, melainkan malah hendak membelanya!" 2364 $idak! #ia memang musuh besarku, dia telah membunuh ayahku. %kan tetapi aku ingin membunuh sendiri dengan tanganku1." (ada saat itu terdengar suara di sebelah kiri, 2&na 3auw 0i Sian, engkau membenci (endekar 0&ngk&k, bukan." 0i Sian meneng&k ke kiri dan ia bertemu dengan lima buah wajah yang memiliki sinar mata menc&r&ng dan ia merasa jantungnya bergetar hebat. Ia merasa dirinya lemah dan tidak berani menentang lagi karena lima pasang mata dari $ibet 2g&*h&uw itu mempunyai kekuatan melumpuhkan yang 2365 dahsyat. Ia tidak tahu bahwa sejak tadi $ibet 2g&* h&uw telah mengerahkan tenaga sihir mereka, mempersatukan tenaga dan mulai menguasainya. %ku1. aku membenci (endekar 0&ngk&k1." +awabnya seperti bukan kehendaknya sendiri, atau kehendaknya sendiri akan tetapi hanya untuk membuat pengakuan yang wajar yang bertentangan dengan suara hatinya! Ia sendlri memang percaya bahwa ia membenci Sie 'i&ng. ,engapa tidak! Sie 'i&ng telah membunuh ayah kandungnya! Ia memaksa diri sendiri untuk membenci Sie 'i&ng walaupun suara hatinya membisikkan lain. 2366 Kalau begitu, engkau harus berterima kasih kepada Kim Sim 'ama yang telah menewan dan membunuh musuh besarmu," kata lagi suara itu, suara $hay Si 'ama yang menjadi juru bicara karena di antara lima &rang )arimau $ibet itu, $hay Si 'ama memiliki ilmu sihir yang paling kuat. Kemauan dalam batin 0i Sian menjadi lemah dan di luar kehendaknya sendiri, ia mengangguk dan berkata, %ku berterima kasih1." 2&na 3auw 0i Sian," kini terdengar Kim Sim 'ama berkata, suaranya yang lembut itu seperti menyusup ke dalam kepala 2367 dan jantung 0i Sian rasanya, 7ntuk menyatakan terima kasihmu, mulai saat ini engkau akan membantu Kim*sim*pang. Katakanlah!" %ku akan membantu Kim*sim*pang1." kata pula 0i Sian. 2&na, engkau akan mentaati segala yang diperintahkan Kim Sim 'ama!" terdengar suara kecil melengking tinggi dari kanan. 0i Sian men&leh dan melihat bahwa yang bicara itu adalah $hai*yang Suhu, pendeta (ek*lian*kauw itu. Entah bagaimana, mendengar ucapan itu, ia marasa setuju sekali dan iapun menjawab, suaranya bersungguh* sungguh. 2368 %ku akan mentaati sagala yang diperintahkan Kim Sim 'ama." Gadis itu tidak tahu bahwa ia berada dalam cengkeraman pengaruh sihir yang amat kuat, karena pengaruh sihir itu datang dari penggabungan kekuatan sihir KimSim 'ama, $ibet 2g&*h&uw, dan $hai*yang suhu. 2ah, sekarang engkau b&leh kembali ke kamarmu, n&na 3auw," kata pula Kim Sim 'ama. 0i Sian mengangguk, bangkit berdiri dan meninggalkan ruangan itu, kembali ke kamarnya sambil mulutnya berbisik*bisik seperti anak sek&lah menghafalkan pelajarannya. %ku akan membantu Kim*simpang, aku akan mentaati Kim Sim 'ama1." 2369 0i Sian menjadi seperti b&neka hidup dan ketika melihat 0&ng Gan dan (ek 'an dengan pakaian dan rambut kusut keluar dari kamarnya, ia bahkan sama sekali tidak perduli, masuk ke dalam kamar, merebahkan diri di pembaringan den memejamkan mata untuk tidur, mulutnya masih mengulang kedua kalimat itu, %ku akan membantu Kim*sim* pang, aku akan mentaati KimSim 'ama1." 0&ng Gan dan (ek 'an dapat mendengar bisikan itu. ,ereka berdua tersenyum, lalu bergandeng tangan menuju ke kamar (ek 'an untuk melanjutkan kemesraan yang tadi terganggu dengan kembalinya 0i Sian. 2370 8&dw&8 /amundi 'ama tidak tahu betapa tepat dan benarnya, kebenaran yang mutlak dan tidak dapat dibantah pula, bahwa kekuasaan $uhan dapat melakukan apa saja yang menurut akal pikiran tidak mungkinpun dapat terjadi dengan mudahnya kalau $uhan menghendaki. Kebenaran yang mutlak ini terjadi setiap saat di alam semesta, akan tetapi manusia tidak memperhatikannya, tidak sadar dan waspada sehingga mengira bahwa yang terjadi adalah akibat daripada usaha manusia. /amundi 'ama hanya melihat kebenaran yang 2371 terkandung dalam ucapan Sie 'i&ng, tidak melihat bahwa kebenaran itu sedang terjadi, telah terjadi dan akan selalu terjadi di sekelilingnya. #ia tidak menyadari bahwa dirinya pun telah menjadi alat yang dipergunakan $uhan untuk menyelamatkan Sie 'i&ng. Ketika Sie 'i&ng siuman dan membuka kedua matanya, dia tidak melihat apa* apa. Gelap pekat saja yang nampak. #ia memejamkan kedua matanya kembali dan mengingat*ingat. $epat pada hari itu habislah sudah seluruh sisa pengaruh racun penghilang pikiran dan ingatannya kembali lagi. Kewaspadaan timbul kembali, terasa di seluruh tubuh. $eringatlah dia bahwa dia sedang 2372 melaksanakan tugasnya menyelidik ke Kim*sim* pang, kemudian dia teringat akan perkelahian melawan $ibet 2g&h&uw dan akhirnya dia r&b&h karena Kim Sim 'ama membantu menger&y&knya. )anya sampai di situ saja ingatannya, kemudian dia tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dirinya. $ahu*tahu dia berada di sini! #ia membuka mata lagi, akan tetapi sia*sia saja. Semuanya gelap. Sudah butakah kedua matanya. #ia menggerakkan tangan, dan meraba*raba. $ernyata dia berada di dalam sebuah peti! #ia meraba*raba kedua matanya. $idak, dia tidak buta, hanya 2373 berada di dalam sebuah peti yang teramat gelap. Kembali dia menc&ba untuk mengingat*ingat dan samar*samar dia teringat bahwa dia ditawan dalam sebuah kamar, dijaga pendetapendeta 'ama, dan teringat pula dengan hati terkejut bahwa dia pernah diserang searang pria dengan g&l&k, ditangkis dengan lengan kirinya dan lengan kiri itu buntung. /epat tangan kanannya bergerak lagi meraba lengan kiri. 0untung! 'engan kirinya benar buntung! $inggal sisa pangkal lengan saja sedikit. 3a $uhan1.!" #ia berseru lirih. Sampai beberapa lamanya 2374 dia berdiam diri, di dalam hatinya bertanya*tanya kepada $uhan mengapa lengan kirinya harus buntung. %kan tetapi, kembali dia menyandarkan diri kepada kekuasaan $uhan. Kalau memang $uhan menghendaki, jangankan hanya sebuah lengan kirinya, biar seluruh tubuhnya dihancurkan, biar nyawanya dicabut, dia rela, dia menyerah penuh kepasrahan! 0egitu ada penyerahan yang tulus ini, diapun merana aman dan tenteram. (ikirannya menjadi terang dan tenang sekali. $anpa mengingat sedikitpun lagi tentang lengan kiri yang buntung, dia menggunakan tangan kanan meraba* raba dan 2375 akhirnya dia menemukan lubang di atas kepalanya. %da lubang sebesar ibu jari kaki pada peti itu dan ketika dia meraba dengan jari telunjuk, dia tahu bahwa lubang itu tersambung sebatang tabung ke atas dan agaknya itulah yang menyebabkan dia tidak mat i kehabisan napas. )awa udara segar masuk dari tabung itu! #ia menc&ba untuk menggerakkan tangan kanan dan kedua kakinya, untuk manc&ba kekuatan peti itu. %kan tetapi ternyata tenaggnya lemah sekali. #an teringatiah dia bahwa sebelum ini, kalau dia mengerahkan tenaga, bukan saja tenaganya lemah, akan 2376 tetapi juga dadanya terasa nyeri. %gaknya penyakit itu telah sembuh! %kan tetapi tenaganya masih tetap lemah, se&lah&lah semua tenaga sin*kanghya lenyap. #an dia pun kini teringat bahwa ada &rang yang meng&batinya. /amundi 'ama! (endeta yang kurus tinggi itu, yang meng&batinya di dalam kamar tahanan. %h, benar! Ketika itu tabib yang baik itu sedang meng&batinya, lalu muncul Kim Sim 'ama dan $ibet 2g&*h&uw, dan Kim Sim 'ama men&t&knya! )emm, mereka memasukkan aku ke dalam sebuah peti, seperti peti mati bentuknya, dan melihat gelapnya, dan 2377 mencium bauh tanah ini, dengan tabung memasukkan udara segar, hemm1. agaknya peti ini berada di dalam tanah!" #ia terbelalak, namun tetap saja gelap gulita. %h, merka telah menguburkan aku. ,ereka mengubur aku hidup* hidup!" Kembali perasaan khawatir dan takut menghantuinya, namun hampir barbareng, kesadaran menyerahkan diri kepada $uhan mengusir itu semua. #ia harus panrah, percaya sepenuhnya akan kekuasaan $uhan. Kekuasaan $uhan berada di manapun juga," demikian pernah (ek Sim Sian*su berkata, di tempat yang paling tinggi 2378 maupun paling rendah, dalambenda yang paling besar sampai yang paling kecil, di atas langit maupun di bawah bumi1." #i bawah bumi1. ah, di sini pun terdapat kekuasaan $uhan! 3a $uhan, hamba menyerah, hamba pasrah, apapun yang $uhan kehendaki jadilah!" )ati Sie 'i&ng bers&rak dan pikirannya semakin terang. #ia mulai menggunakan pikirannya kembali. +elas, dia berada di dalam sebuah peti dan peti itu dikubur. Entah mengapa, petinya berlubang dan ada tabung yang memasukkan hawa udara segar. 5rang tidak menghendaki dia cepat mati. $entu ini parbuatan Kim Sim 2379 'ama, akan tetapi untuk apa dia tidak tahu dan tidak berniat menyelidiki karena hal itu akan sia*sia saja. 3ang penting sekarang harus mencari jalan untuk keluar dari tempat ini. Kembali dia menggerakkan kedua kaki dan sebelah tangannya untuk menc&ba memecahkan peti. %kan tetapi ruangan itu terlalu sempit, dan tenaganyapun terlalu kecil. (ercuma saja, pikirnya. #an pula, andaikata peti itu dapat dipecahkan, dia tetap masih di dalam tanah. 'ebih celaka, kalau sampai tabung hawa itu patah dan kemasukan tanah, tentu dia tidak akan dapat bernapas lagi dan itu berarti kematian yang 2380 mengerikan. $idak, dia tidak b&leh terburu nafsu, tidak b&leh putus harapan. Kalau &rang memasang tabung itu, berarti mereka tidak menghendaki dia mati dan tentu merekapun akan mengeluarkannya lagi sebelum dia mati. #ia mengingat*ingat percakapannya dengan tabib $ibet itu. #ia terkena racun penghilang ingatan, akan tetapi agaknya racun itu telah kehilangan daya kerjanya, maka sekarang dia dapat mengingat*ingat lagi. #an menurut tabib itu, dia juga keracunan. #arahnya keracunan sehingga dia kehilangan tenaga sin*kangnya dan setiap kali mengerahkan tenaga, 2381 tadinya dadanya terasa nyeri. Sekarang, dada itu telah tidak nyeri lagi, namun tenaganya masih belum pulih. $entu tabib itu telah berhasil meng&batinya, namun belum sembuh sama sekali sehingga baru rasa nyerinya yang hilang. $enaga sinkangnya belum kembali. Kembali dia menggerakkan tangan kanan, menekan ke arah peti. Krek1. krekk1.!" (eti itu retak &leh d&r&ngannya. $enaga biasa, bukan tenaga sin*kang, akan tetapi karena memang dia memiliki tubuh yang terlatih, tenaganya cukup besar. 0egitu terdengar suara berkeretekan, peti sedikit 2382 terbuka dan ada tanah dan pasir masuk dan menimpa mukanya! #engan cepat dia memejamkan mata dan menggunakan tangan kanan membersihkan muka. /elaka, pikirnya. Kalau dia berhasil memecahkan peti itu, dia akan tertekan tanah dan pasir, dan akan mati kehabisan hawa udara. Kini dia malah t idak berani bargerak sama sekali karena setiap kali bergerak agak keras, ada tanah dan pasir jatuh ke dalam peti yang sudah retak itu. $enang, Sie 'i&ng, tenanglah dan pergunakan akal budimu. %kal budi juga pemberian $uhan yang harus dipergunakan 2383 pada saat yang dibutuhkan, seperti sekarang ini! #ia memang sudah menyerah dan pasrah sepenuhnya kepada $uhan namun di samping itu dia harus berikhtiar, berusaha menggunakan segala alat yang ada padanya, pikirannya, akalnya, tenaganya yang ada pada seluruh tubuh. Kekuasaan $uhan membimbing, akan tetapi bimbingan itupun tentu disalurkan melalui alat*alat yang ada padanya. #iapun mengingat*ingat. #ia berada di dalam bumi! #i dalam tanah. #an tiba*tiba teringatlah dia akan pelajaran yang pernah diberikan (ek Sim Sian*su kepadanya, yaitu pelajaran 2384 tentang tenaga*tenaga mujijat yang berada dalam alam semesta ini. $enaga dahsyat yang terdapat dalam api, dalam air, dalam hawa, dalam l&gam dan dalam tanah! #alam tanah terdapat tenaga yang maha dahsyat, demikian kata gurunya itu. $enaga Inti 0umi! $enaga inilah yang menghasilkan segala -at, segala makanan, segala benda di dunia ini. 3ang menghidupkan tumbuh*tumbuhan, yang mengeluarkan hawa panas, yang mengeluarkan apa saja. 0umi nampak lemah dan diam. 2amun segala yang nampak ini berasal dari bumi dan akan kembali ke bumi pada akhirnya! 0umi mengandung 2385 tenaga dan daya tarik yang hebat, mengandung energi yang maha dahsyat. #alam bumi, dalam tanah, tedapat kekuasaan $uhan, yaitu energi yang maha dahsyat itu! #an dia hanya tinggal menyerah dengan pasrah, dan kalau $uhan menghendaki, maka tentu dia akan kebagian sedikit tenaga dahsyat itu. Sedikit saja, cukup untuk membuat dia keluar dari dalam kurungan maut itu. ,ulailah Sie 'i&ng mengatur pernapasan melalui lubang dalam tabung itu, mulai dia menghimpun hawa murni dan membangkitkan tenaga saktinya. (erlahan*lahan, dengan penuh penyerahan kepada $uhan 3ang ,aha Kasih, dia mulai 2386 merasakan adanya hawa yang hangat memasuki tubuh melalui napas yang dihisapnya. )awa yang hangat ini berputar di dalam pusarnya, se&lah membangkitkan kembali tenaga saktinya yang nampaknya tertidur itu, dan hawa murni yang terhisap &lehnya itu kini bercampur dengan sesuatu yang belum pernah dirasakannya. 0erbeda dengan hawa murni yang dihimpun ketika dia latihan di atas sana, di atas tanah. Kini ada sesuatu yang kadang panas kadang dingin, kadang menyesakkan dada, terbawa masuk ke dalam tubuhnya, berkumpul di dalam pusar. #ia tidak tahu bahwa tanpa 2387 disadarinya, tanpa disengaja, dia mulai menghimpun $enaga Inti 0umi! Itulah kekuasaan $uhan yang sudah diyakininya. %gaknya $uhan menghendaki demikian sehingga tanpa disengaja, nampaknya secara kebetulan saja, Sie 'i&ng dapat menghimpun $enaga Int i 0umi sewaktu dia dikubur hiduphidup dalam peti! #an kebetulan sekali pula, sesungguhnya bukan kebetulan melainkan sudah digariskan dan diatur &leh kekuasaan $uhan, pada saat itu racun dalam darahnya mulai dibersihkan &leh &bat yang dimasukkan ke dalam perutnya &leh /amundi 'ama. #arahnya sudah bersih kembali dan 2388 ketika tenaga sin*kangnya perlahan*lahan pulih, kebetulan saat itu dari pengaturan pernapasan, dia menghimpun $enaga Inti 0umi yang segera bersatu dengan tenaga sin* kang yang sudah ada dalamtubuhnya! 2amun Sie 'i&ng tidak merasakan semua itu. #ia hanya memusatkan perhatian pada pernapasannya, sambil menyerahkan segalanya kepada $uhan, bagaikan &rang yang benarbenar sudah mati. 8&dw&8 'ie 0&uw $ek memang se&rang pria yang gagah perkasa dan penuh keberanian. #ia berhasil menghadap #alai 'ama 2389 bersama Sie 'an )&ng dan mendengarkan penjelasan. Kini tahulah dia bahwa semua peristiwa yang menimpa para t&su dari )imalaya yang mengungsi ke Kun*lun*san, juga yang menimpa Kun*lun*pai sendiri, adalah suatu muslihat belaka dari para pember&ntak di $ibet untuk mengelabuhi mata umum dan melakukan :tnah kepada #alai 'ama, agar #alai 'ama dimusuhi banyak pihak! %kan tetapi dia tidak perduli akan semua itu. #ia tidak hendak mencampuri urusan pember&ntakan di $ibet, tidak membela #alai 'ama, juga tidak membantu para pember&ntak. #ia hanya ingin mengajak Sie 'an )&ng 2390 bertemu dengan adiknya yang dicari*carinya, yaitu Sie 'i&ng, dan juga mencari puterinya, 3auw 0i Sian. Karena tidak bermaksud mencampuri urusan pember&ntakan malainkan urusan pribadi, maka 'ie 0&uw $ek tidak ragu*ragu atau takut*takut untuk mengunjungi sarang Kim*sim*pang yang member&ntak terhadap #alai 'ama! #ia terpaksa mengajak Sie 'an )&ng yang tidak mau ditinggal dan ingin pula mencari sendiri adik dan puterinya. (ria perkasa berusia tiga puluh enam tahun itu dan janda muda jelita berusia tiga puluh t iga tahun itu melakukan 2391 perjalanan dengan tenang dan tenteram. ,ereka sudah yakin akan cinta kasih masing*masing, maka melakukan perjalanan berdua merupakan suatu hal yang selain membahagiakan, juga mendatangkan perasaan tenteram dan penuh damai. ,elakukan perjalanan berdua merupakan suatu kebahagiaan yang membuat sinar matahari lebih cerah, warna* warna lebih terang, suara apapun majadi lebih merdu. #unia nampak lebih indah daripada biasanya! (ada pagi hari yang cerah itu, mereka tiba di lereng sebuah bukit. #ari lereng itu mereka dapat melihat ke bawah dan 2392 pemandangan alam di pagi hari itu teramat indahnya. #ari lereng bukit itu mereka dapat melihat telaga 3am* s& dengan airnya yang berkilauan tertimpa sinar matahari pagi. 0ukitbukit di sekitar telaga itu penuh dengan warna kehijauan dengan titik warna beraneka macam. ,usim bunga telah tiba dan di bukit*bukit itu ditumbuhi banyak sekali p&h&n yang berbunga indah. #ari K&ng Ka 'ama mereka telah mendengar keterangan jelas tentang letak sarang Kim*sim*pang. ,ereka tahu bahwa sarang itu berada di bukit ini. #an perhitungan mereka memang tidak salah. Selagi mereka menikmat i keindahan 2393 pemandangan alam di bukit itu, tiba*tiba terdengar suara banyak &rang dan tempat itu sudah terkepung &leh belasan &rang pendeta 'ama yang memegang bermacam senjata. 6ajah para pendeta ini tidak menyeramkan, namun cukup bengis. 'ie 0&uw $ek berpura*pura kaget walaupun dia sudah dapat menduga bahwa mereka tentulah anak buah Kim*simpang. #ia menjura kepada mereka semua, lalu berkata, ,aafkan kalau kami menganggu cu*wi suhu (para pendeta sekalian). Kami adalah dua &rang yang bermaksud pergi bersembahyang ke kuil Kim*sim*pang. #apatkah cu*wi 2394 menunjukkan jalannya ke kuil itu." #ari K&ng Ka 'ama 'ie 0&uw $ek sudah mendengar bahwa sarang Kim* sim*pang itu tersembunyi di belakang sebuah kuil Kim*sim*pang yang sesungguhnya hanya merupakan ked&k belaka. 5leh karena itu, dia tadi mengajak 'an )&ng untuk mengambil jalan memutar, tidak datang dari depan, melainkan hendak mencari jalan dari belakang kuil. ,endengar ucapan 'ie 0&uw $ek, belasan &rang pendeta 'ama itu memandang dengan alis berkerut penuh kecurigaan, lalu se&rang di antara mereka yang memimpin r&mb&ngan berkata, +alan menuju ke kuil adalah jalan raya yang sudah 2395 ada dari kaki bukit. Kenapa ji*wi t idak mengambil jalan itu melainkan berkeliaran di tempat ini. #i sini merupakan wilayah kekuasaan kami, dan tidak se&rangpun b&leh berkunjung di sini tanpa seijin kami." 'ie 0&uw $ek mengangkat kedua tangan memberi h&rmat. ,aafkan kami berdua. Kami tidak sengaja hendak melanggar wilayah kekuasaan cu*wi. Karena tertarik &leh pemandangan yang indah dari sini, maka kami berdua tidak melalui jalan raya dan1." Katakan apa keperluan ji*wi yang sesungguhnya, kalau tidak, terpaksa kami harus menangkap ji*wi dan kami ajak 2396 menghadap pimpinan kami yang akan menentukan selanjutnya." 'ie 0&uw $ek sudah hendak marah, mukanya sudah menjadi kemerahan. ,elihat ini, 'an )&ng menyentuh lengannya dan iapun melangkah maju dan berkata dengan lembut. )arap cu*wi suhu memaafkan. Kami sama sekali tidak hendak mengganggu cu*wi (kalian). Kami datang selain untuk bersembahyang, juga untuk mencari se&rang adikku. #ia se&rang pemuda b&ngk&k bernama Sie 'i&ng dan1." (endekar 0&ngk&k!" seru se&rang di antara mereka karena kaget. ,endengar ini, 'an )&ng dan 0&uw $ek girang sekali. 2397 0enar dia! (endekar 0&ngk&k! #ialah yang kami cari," kata 'ie 0&uw $ek. #apatkan cuwi memberitahu di mana dia." %kan tetapi begitu mendengar bahwa yang datang ini adalah keluarga (endekar 0&ngk&k, para pendeta itu sudah memandang 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng sebagai musuh yang tentu datang dengan maksud membebaskan (endekar 0&ngk&k yang pernah menjadi tawanan Kim*sim* pang. ,ereka sudah mengepung dan se&rang dari mereka lari menuju ke sarang untuk melap&r. ,elihat sikap mereka, mengacungkan senjata dan mengepung, 'ie 0&uw $ek mengerutkan alisnya. 2398 #ia berdiri tegak dan berkata dengan suara lantang. /u*wi tentulah &rang*&rang Kim*sim*pang! Ketahuilah bahwa aku bernama 'ie 0&uw $ek, se&rang murid Kun*lunpai, dan ini adalah Sie 'an )&ng, kakak perempuan (endekar 0&ngk&k. Kami sama sekali tidak mempunyai urusan dengan Kim*sim*pani, kami hanya mencari adik kami itu!" %kan tetapi, para pendeta itu mengepung semakin ketat. +i*wi harus menyerah untuk kami tawan dan kami hadapkan kepada pemimpin kami. )anya beliau yang akan menentukan apakah ji*wi bersalah ataukah tidak. ,enyerahlah daripada kami harus menggunakan kekerasan!" 2399 )emm, kalian ini &rang*&rang yang berpakaian pendeta, akan tetapi sikap dan t ingkah laku kalian seperti peramp&kperamp&k saja! Kami tidak bersalah apapun, bagaimana harus menyerah menjadi &rang tangkapan. Kami tidak mau menyerah!" 0arkata demikian, 'ie 0&uw $ek sudah mencabut pedangnya yang bersinar merah. Sie 'an S&ng juga mencabut pedangnya, karena ia tahu pula bahwa menyerah kepada &rang*&rang ini berarti membiarkan diri terancam bahaya. ,ereka adalah pember&ntak, kalau sudah menawan &rang tentu tidak mudah melepaskannya lagi begitu saja. Iapun siap 2400 mengamuk di samping 'ie 0&uw $ek untuk membela diri. )emm, terpaksa kami menggunakan kekerasan!" bentak pemimpin r&mb&ngan dan empat &rang sudah menerjang dengan senjata mereka kepada 'ie 0&uw $ek, dan dua &rang juga menerjang ke arah Sie 'an )&ng. $rang*trang*tranggg1.!" 0unga api berpijar ketika 'ie 0&uw $ek menggerakkan pedangnya menangkis. Sinar merah berkelebaten dan empat &rang pendeta itu berseru kaget dan berl&ncatan mundur karena senjata mereka telah buntung ketika bertemu dengan pedang di tangan pendekar Kun*lunpai itu! 2401 #ua &rang yang menyerang Sie 'an )&ng juga mendapatkan perlawanan keras. 0ukan saja wanita cantik itu mampu mengelak dan menangkis, bahkan membalas dengan hebat dan sebuah tandangan kakinya sempat membuat se&rang penger&y&k terhuyung dan mamegangi perutnya. (ara pendeta itu menjadi marah sekali. %kan tetapi sebelum mereka itu menyerang lagi, tiba*tiba terdengar seruan yang amat berwibawa, $ahan semua senjata1.!" (ara pendeta mengenal suara Kim Sim 'ama dan mereka segera berl&ncatan ke belakang dan menghentikan serangan mereka. 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng cepat berdiri saling 2402 mendekati agar dapat saling bantu jika mereka diker&y&k lagi. 'ie 0&uw $ek yang amat mengkhawatirkan keselamatan Sie 'an )&ng, menggunakan tangan kirinya menyentuh lengan wanita itu, seperti hendak menenangkan hatinya dan meyakinkan bahwa dia berada di situ dan akan selalu melindunginya. #an kini mereka memandang kepada pendeta 'ama yang tinggi kurus dan tua renta itu. (endeta 'ama itu biarpun sudah tua, mukanya kemerahan dan segar seperti muka kanak*kanak, hampir sama merahnya dengan jubahnya yang lebar. 2403 'ie 0&uw $ek sudah mendengar pula keterangan dari K&ng Ka 'ama, pengawal #alai 'ama, maka dia dapat menduga dengan siapa dia kini berhadapan. #ia cepat mengangkat kedua tangan ke depan dada, memberi h&rmat dan melihat ini, Sie 'an )&ng juga menc&nt&hnya. ,ereka memberi h&rmat kepada Kim Sim 'ama, dan 'ie 0&uw $ek berkata dengan suara lantang namun mengandung pengh&rmatan. Kalau kami tidak salah duga, l&cianpwe tentulah yang terh&rmat KimSim 'ama. $erimalah h&rmat kami, l&cianpwe." Kim Sim 'ama membungkuk sedikit. 5mit&hud1. &rang 2404 muda yang gagah sudah mengenal pinceng (aku) dan kalian berdua &rang*&rang muda secara berani sekali memasuki tempat larangan kami. Siapakah kalian dan ada keperluan apa kalian berkeliaran di sini." $adi dia sudah mendengar pelap&ran se&rang anak buahnya. Karena mendengar bahwa pendekar yang diker&y&k itu se&rang murid Kun* lun*pai yang berkepandaian tinggi, diapun cepat keluar melerai perkelahian itu dan kini Kim Sim 'ama ingin mendengar sendiri pengakuan 'ie 0&uw $ek. #engan lantang 'ie 0&uw $ek memperkenalkan diri. Saya 2405 bernama 'ie 0&uw $ek, murid Kun*lun*pai yang menerima perintah para suhu di Kun*lun*pai untuk melakukan penyelidikan mengapa para pendeta 'ama telah memusuhi Kun*lun*pai, disamping memusuhi para t&su dan pertapa lain. #an sahabat saya ini bernama Sie 'an )&ng, kakak kandung dari (endekar 0&ngk&k dan ia datang untuk mencari adiknya itu. Kini kami berhadapan dengan l&cianpwe Kim Sim 'ama dan kami mengharap l&cianpwe akan sudi membantu kami dengan keterangan tentang kedua hal itu." Kim Sim 'ama mengangguk*angguk dan mengeluarkan suara ketawa dikulum, lalu berkata, 5mit&hud, tidak keliru 2406 kalau 'ie*sicu berdua minta keterangan dari pinceng. %kan tetapi, tidak enak bicara di luar begini. ,arilah, kalian ikut dengan pinceng, kita bicara di dalam dan pinceng akan maberi keterangan yang selengkapnya tentang kedua hal yang kalian pertanyakan itu." 0iarpun dia maklum bahwa mereka berdua memasuki sarang harimau dan naga yang penuh bahaya, namun 'ie 0&uw $ek bersikap tenang. #ia yakin bahwa Kim Sim 'ama tentu tidak akan melakukan tindakan yang sembarangan setelah mengetahui bahwa dia adalah utusan Kun* lun*pai. 2407 0agaimanapun juga, dia yakin bahwa nama besar Kun*lun*pai masih memiliki wibawa yang cukup kuat. ,ereka diajak memasuki ruangan di belakang kuil di mana Kim Sim 'ama mempersilakan mereka duduk. Kim Sim 'ama duduk menghadapi mereka dan di belakang Kim Sim 'ama duduk pula $ibet 2g&*h&uw dan Ki $&k 'ama, sedangkan para pendeta lain tidak ada yang ikut mendengarkan. Setelah memperkenalkan enam &rang pendeta 'ama itu sebagai para pembantunya, Kim Sim 'ama lalu berkata dengan suara tenang. Sicu (&rang gagah), sekarang pinceng ingin lebih dulu 2408 menjelaskan tentang sikap bermusuhan yang diperlihatkan &leh para t&k&h 'ama dari $ibet kepada para t&su, pertapa dan bahkan Kun*lun*pai. 7ntuk itu, sebagai saksi, biarlah pinceng mengundang se&rang pertapa dan t&su untuk hadir di sini. Ki $&k 'ama, panggil $hay*yang Suhu ke sini." Ki $&k 'ama, pendeta yang pendek kecil itu keluar dari ruangan dan tak lama kemudian dia sudah datang kembali bersama se&rang t&su. 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng memandang kepada t&su itu. Se&rang kakek berusia kurang lebih enam puluh tahun, kepalanya hampir gundul dengan 2409 rambut pendek, berjubah seperti se&rang t&su, tubuhnya tinggi besar dan wajahnya tampan. #i punggungnya nampak sepasang pedang. $hai*yang Suhu memberi h&rmat kepada Kim Sim 'ama, lalu dipersilakan duduk di sebelah kanannya &leh pemimpin itu. Sicu 'ie 0&uw $ek dan t&ani& (ny&nya) Sie 'an )&ng, ini adalah sahabat kami yang bernama $hai*yang Suhu, dan dia adalah se&rang t&su yang dahulu bertapa di )imalaya dan dia mengetahui segala hal yang telah terjadi." '&cianpwe, terus terang saja, yang ingin saya ketahui hanyalah mengapa para pendeta 'ama memusuhi Kun*lun*pai, 2410 yang selamanya tidak pernah mencampuri urusan para pendeta 'ama di $ibet. 7rusan lain dengan pihak lain, kami dari Kun*lun*pai tidak berhak mencampuri," kata 'ie 0&uw $ek. 5mit&hud, bersabarlah, sicu, semua ini ada hubungannya, dan karena pelaksana utama ketika #alai 'ama memusuhi para t&su, pertapa dan juga Kun*lun*pai hadir di sini, sebaiknya kalau sicu mendengarkan sendiri keterangan mereka. $hay Ku 'ama, engkau wakili $ibet 2g&* h&uw untuk memberi penjelanan tentang tugas kalian yang merupakan perintah #alai 'ama." 2411 $hey Ku 'ama yang berperut gendut, &rang pertama dan tertua dari $ibet 2g&*h&uw, segera berkata dari tempat duduknya. Sicu 'ie 0&uw $ek harap suka mendengarkan dengan sabar. $erus terang saja, sampai sekarang kami $ibet 2g&*h&uw masih merasa menyesal mengapa dulu itu kami mentaati perintah #alai 'ama yang makin lama menjadi semakin lalim itu. kami sudah mengingatkannya bahwa dahulu, di waktu masih kecil, dan dia ditunjuk sebagai cal&n #alai 'ama yang baru, dan pertapa )imalaya bermaksud membela penduduk dusun yang hendak mempertahankan dia. 2412 0ahwa para pertapa itu bermaksud baik walaupun dalam pertempuran itu akhirnya beberapa &rang pendeta 'ama tewas. %kan tetapi, dia tidak perduli dan memaksa kami untuk menuntut balas, menyerang dan membunuhi para pertapa di )imalaya. 0ahkan kemudian, makin dewasa, #alai 'ama menjadi semakin buas dan dia memaksa kami untuk melakukan pengejaran terhadap para pertapa dan t&su )imalaya yang melarikan diri mengungsi ke Kun* lun*san. Karena itulah, maka kami sampai bentr&k dengan Kun*lun*pai. #an semua ini adalah gara*gara kelaliman #alai 'ama. 2413 %khirnya kami menyadari hal itu dan kamipun meninggalkan #alai 'ama, bersama*sama membantu suhu Kim Sim 'ama untuk menentang #alai 'ama yang lalim itu. ,aka, ketahuilah bahwa kami hanyalah pelaksana, dan yang bertanggung jawab terhadap para t&su, pertapa maupun Kun* lun*pai, sepenuhnya adalah #alai 'ama!" 'ie 0&uw $ek mengerutkan alisnya. Sungguh keterangan ini merupakan kebalikan dari apa yang didengarnya dari #alai 'ama! Siapakah yang benar. (ada saat itu, $hai* yang Suhu berkata dengan suaranya yang lembut. Semua yang diceritakan $hay Ku 'ama itu benar, 'ie*sicu. 2414 (int& (saya) sendiri dahulu merupakan se&rang di antara para t&su pertapa yang pernah melarikan diri mengungsi dan bahkan menjadi musuh G&bi 2g&*h&uw yang ketika itu menjadi petugas yang melaksanakan perintah #alai 'ama. Setelah mereka itu meninggalkan #alai 'ama, barulah kami bersahabat dan pint& menjadi saksi akan kelaliman #alai 'ama. Karena itulah maka pint& bersedia membantu gerakan Kim Sim 'ama yang hendak menentang kelaliman #alai 'ama dan pint& harapkan agar para pertapa dan t&su membantu pula untuk menghadapi #alai 'ama yang jahat." 2415 'ie 0&uw $ek menjadi semakin ragu. Kalau #alai 'ama benar, kiranya tidak mungkin timbul pember&ntakan dari para pendeta 'ama ini. %pakah dia harus menghadapi lagi #alai 'ama dan bertanya kembali. Selagi dia meragu, Sie 'an )&ng yang ingin sekali mendengar tentang adiknya, bertanya. '&cianpwe tadi mengatakan bahwa l&cianpwe tahu tentang adik saya, yaitu (endekar 0&ngk&k Sie 'i&ng. ,&h&n petunjuk l&cianpwe, dimana adanya adik saya itu sekarang." 5mit&hud1. harap t&ani& menguatkan hati. %da berita yang menyedihkan tentang (endekar 0&ngk&k. #ia, sudah 2416 tewas &leh #alai 'ama dan kaki tangannya." %hhhhhh1.!" Sepasang mata 'an )&ng terbelalak dan wajahnya berubah pucat sekali. $idak mungkin1.!" 'ie 0&uw $ek juga berseru kaget sekali. #ia mendengar dari 'an )&ng bahwa (endekar 0&ngk&k juga membawa tugas yang sama dengan dia. Kalau dia bertugas menyelidiki mengapa para pendeta 'ama memusuh Kun*lun*pai, pendekar itupun menyelidiki kenapa #alai 'ama memusuhi para t&su dan pertapa. 5mit&hud1. pinceng selamanya tidak pernah berb&h&ng. (endekar 0&ngk&k datang untuk membalaskan dandam para 2417 pertapa dan para t&su kepada #alai 'ama. #ia diker&y&k dan tewas. Kalau ji*wi (kalian) hendak membuktikan, dapat kalian kunjungi makamnya." %hhh1. 'i&ng*te (adik 'i&ng)1. benarkah1. engkau sudah tewas1.." 'an )&ng menahan tangisnya, kemudian bertanya kepada Kim Sim 'ama, #i mana kuburan adik saya." ,arilah, pint& antarkan kalau ji*wi hendak menyaksikan sendiri. Kuburannya masih baru!" kata $hai*yang Suhu. ,endengar ini, 'an )&ng segera bangkit berdiri. 'ie t&ak&, aku ingin meneng&k kuburan adikku!" 'ie 0&uw $&k merasa iba sekali kepada wanita yang 2418 dikasihinya itu. 0arsusah payah wanita itu melakukan perjalanan jauh untuk mencari adiknya, dan begitu bertemu hanya melihat kuburannya! #iapun mengangguk kepada $haiyang Suhu. $&tiang, terima kasih sebelumnya atas kebaikan t&tiang yang hendak mengantarkan kami. ,ari kita berangkat." Keduanya memberi h&rmat kepada Kim Sim 'ama, kemudian bersama $hai*yang Subu, mereka maninggalkan kuil itu lewat pintu samping. #i sepanjang perjalanan, 'an )&ng diam saja, menahan tangisnya. %kan tetapi 'ie 0&uw $ek yang merasa penasaran, menc&ba untuk mencari keterangan dari 2419 $hai*yang Suhu bagaimana sampai (endekar 0&ngk&k tewas di tangan #alai 'ama dan kaki tangannya. Siancai1. bagaimana pint& dapat mengetahuinya. Kami semua hanya mendengar saja bahwa (endekar 0&ngk&k menghadap #alai 'ama dan menuntut kepada #alai 'ama yang memusuhi para pertapa dan t&su )imalaya yang mangungsi ke Kun*lun*san. #an tahu*tahu, (endekar 0&ngk&k telah tewas dan pint& melihat sendiri ketika jena-ahnya dimakamkan di kuburan itu. )anya itulah yang pint& ketahui. #alai 'ama yang lebih mengetahui bagaimana matinya (endekar 0&ngk&k." 2420 'i&ng*te1.!" 'an )&ng mengeluh dan ia menggunakan ujung langan baju untuk mengusap air matanya. %khirnya, mereka tiba di taman kuburan itu. Sunyi sekali di situ karena teman kuburan itu memang terletak di luar k&ta, dan pada waktu itu bukan hari bersembahyang, maka tidak ada &rang lain kecuali mereka bertiga yang herkunjung ke situ. Sebelum meninggalkan kuil tadi, $hai*yang Suhu sudah membawa hi&*swa (dupa biting) dan beberapa batang lilin. #ia mengeluarkan alat sembahyang sederhana itu dan 'ie 0&uw $ek bersama Sie 'an )&ng melakuknn upacara 2421 sembahyang dengan sederhana, namun khidmat diiringi tangis 'an )&ng perlahan*lahan. ,elihat kedukaan wanita itu, 'ie 0&uw $ek berdiri tegak memandang gundukan tanah kuburan itu sambil mengepal kedua tinjunya. #ia merasa penasaran sekali. 0enarkah ini. 0enarkah (endekar 0&ngk&k yang demikian terkenal itu tewas semudah ini. 0enarkah yang berada di bawah gundukan tanah ini jena-ah (endekar 0&ngk&k." ,endengar ucapan itu yang merupakan penumpahan resa penamaran yang tanpa disadarinya telah keluar dari mulut pendekar Kun*lun*pai itu, $hai*yang Suhu mengerutknn 2422 alisnya. 'ie*sicu, apakah sicu masih meragukan kebenaran keterangan kami semu%. Kalau sicu masih belum percaya, sekarang juga b&leh sicu memb&ngkar kuburan ini dan melihat apakah benar jena-ah (endekar 0&ngk&k yang berada di dalamnya atau bukan!" ,endengar nada suara yang keras itu, 'ie 0&uw $ek memandang heran kepada t&su itu. %kan tetapi, 'an )&ng sudah hanyut pula dalam keharuan dan penasaran, apalagi mendengar ucapan 'ie 0&uw $ek tadi. Ia menjatuhken diri berlutut di depan kuburan itu dan berkata dengan suara berduka. 2423 %dikku Sie 'i&ng, kalau benar engkau telah mati, berilah tanda kepndaku agar hatiku tidak menjadi ragu lagi. %dikku1. ah, adikku Sie 'i&ng1.!" #an sekali ini 'an )&ng yang sejak tadi sudah menahan*nahan tangisnya kini terisak* isak. Sementara itu, di bawah gundukan tanah itupun terjadi peristiwa hebat yang tak diketahui se&rangpun di luar. Sudah tujuh hari lamanya Sie 'i&ng bertapa" di dalam tanah, dikubur hidup*hidup! #ia dapat bernapas melalui lubang yang sengaja dipasang &leh tabib /amundi 'ama yang merasa iba kepadanya. #an selama tujuh hari tujuh malam itu dia pasrah 2424 kepada kekuasaan $uhan! Kekuasaan $uhan berada di manapun di dalam yang paling dalam, di luar yang paling luar, di dalam segala benda yang nampak maupun tidak, dan di dalam tanah itupun terdapat pula kekuasaan $uhan! 0ahkan kekuasamn $uhan amatlah kuatnya di situ. 0ukankah segala sesuatu yang berada di atas bumi itu berasal dari tanah! 0ukankah kehidupan segala macam tumbuh* tumbuban juga bersumber pada tanah! 0umi yang nampak lemah dan tak bergerak itu sesungguhnya mengandung gerakan hidup yang dahsyat, maha dahsyat. 0umi mengandung energi, 2425 mengandung kekuatan yang menyed&t segala apapun kembali kepadanya. %da $enaga Inti 0umi yang hebatnya tiada lawan. $erkenang akan hal*hal yang pernah diajarkan &leh (ek Sim Sian*su kepadanya, tentang $enaga Inti 0umi, tentang kekuatan dahsyat yang timbul melalui kepesrahan kepada kekuasaan $uhan, selama tujuh hari itu Sie 'i&ng meng 6ebsite http<==kang-usi.c&m= himpun tenaga mujijat itu. #ia sudah pasrah. $ubuhnya lemah, lengan kirinya buntung, ingatannya hilang, darahnya keracunan. #ia pasrah dalam arti yang sedalam* dalamnya. 0ukan pasrah namanya kalau di dalam batin masib 2426 mengandung pamrih. 0ukan pasrah namanya kalau di dalam batin masih terdapat rasa takut. (asrah berarti tidak bekerjanya hati dan pikiran, pasrah berarti tidak adanya nafsu. 3ang ada hanya pasrah, penuh kesabaran, penuh ketawakalan, penuh keikhlasan, menyerah kepada kekuasaan $uhan. $uhan ,aha Kuasa! $uhan ,aha Kasih! $anpa diketahuinya sendiri, terjadi keajaiban di dalam tubuh Sie 'i&ng, kemujijatan yang menjadi bukt i kekuasaan $uhan! $enaga Inti 0umi, di luar kesadarannya, telah merasuk ke dalam tubuhnya. $enaga sakti yang dahsyat ini sekaligus mengusir semua hawa beracun, membersihkan darahnya, bukan saja 2427 memulihkan tenaga saktinya, bahkan menjadikannya beberapa kali lebih kuat. ,ula*mula dia hanya merasa betapa tubuhnya seperti sebuah bal&n yang ditiup, terus ditiup sehingga rasanya menggembung, makin lama semakin kuat, sehingga rasanya seperti hendak meledak! #ia tidak tahu betapa pada saat itu, di atas sana, kakak kandungnya, Sie 'an )&ng, sedang menangis dan memanggilmanggil namanya, minta bukti dan tanda bahwa dia telah tewas. #ia hanya merasa tubuhnya seperti akan meledak, maka tanpa memperdulikan apapun yang akan terjadi, dia menggerakkan sebelah tangan dan kedua kakinya, mer&nta 2428 dan mend&r&ng, menendang. 0laaaaarrrrr1.!" #apat dibayangkan betapa kagetnya tiga &rang yang berada di depan gundukan tanah kuburan itu ketika tiba*tiba terdengar suara keras seperti ledakan dan gundukan tanah itu pecah dan bagaikan ada bahan peledak yang amat kuat meledak dari dalam gundukan tanah, maka tanah dan batu berikil berhamburan. Sie 'an )&ng menjerit, 'ie 0&uw $ek sudah menarik lengan wanita itu diajak bertiarap agar jangan terkena tanah dan batu kerikil yang muncrat berhamburan. ,ereka masih melihat ses&s&k bayangan &rang mel&ncat 2429 keluar dari dalam lubang di bawah gundukan tanah itu, meluncur ke atas dan berjungkir balik lima kali sebelum melayang turun ke atas tanah. Keparat1.! Kau1. iblis1.!" $erdengar $hai*yang Suhu membentak. (endeta palsu inipun terkejut bukan main ketika melihat gundukan tanah itu tiba*tiba meledak dan dari dalannya mel&ncat se&rang yang dikenalnya sebagai (endekar 0&ngk&k! ,asih presis (endekar 0&ngk&k seminggu yang lalu, hanya pakaian dan rambutnya kusut dan k&t&r berlumpur dan kini mukanya merah seperti udang direbus, matanya 2430 menc&r&ng seperti bukan mata manusia. ,elihat ini, $haiyang Suhu yang khawatir kalau rahasianya terbuka, segera mel&ncat maju dan menerjang dengan sepasang pedangnya! #ia langsung saja melakukan serangan maut, menusukkan pedang kanan ke arah tengg&r&kan dan pedang kiri ke arah lambung (endekar 0&ngk&k! (ada saat itu, Sie 'i&ng masih belum mendapatkan kembali ingatannya sepenuhnya dan dia bergerak tanpa perhitungan pikiran lagi, melainkan digerakkan &leh kekuatan mujijat yang tarhimpun di dalam dirinya. Ketika pedang di tangan $haiyang Suhu itu meluncur ke arah tengg&r&kan dan 2431 lambungnya, dia hanya mengeluarkan bentakan yang aneh, melengking panjang dan tangannya bergerak ke arah sinar pedang yang menyambarnya. 0resss1.!" $ubuh $hai*yang Suhu terlempar beberapa meter jauhnya, terbanting dan tidak mampu bangkit kembali karena kedua pedang di tangannya yang tadi dia pergunakan untuk menyerang, entah bagaimana telah membalik dan menancap di dada dan lehernya sendiri! #ia tewas seketika! 'i&ng*te1.!" 'an )&ng mel&ncat menghampiri Sie 'i&ng. %kan tetapi, dengan sekali l&mpatan yang jauh sekali, Sie 2432 'i&ng melarikan diri. #ia balum ingat siapa wanita itu, dan dia tidak ingin terjdi wanita itu tewas seperti &rang yang menyerangnya tadi. #an begitu mel&mpat, dia terkejut sendiri karena l&mpatannya tidak seperti biasa, amat jauhnya seperti terbang saja! ,elihat adiknya melarikan diri dengan l&mpatan yang luar biasa itu, 'an )&ng berseru memanggil* manggil dan mengejar. 'i&ng*te, tunggu1.! 'i&ng*te1.!" %kan tetapi dengan beberapa kali l&mpatan saja, bayangan Sie 'i&ng telah lenyap dan 'an )&ng berdiri bingung, tidak tahu ke mana adiknya tadi pergi. 'ie 0&uw $ek sudah berada 2433 di dekatnya dan pendekar Kun*lun*pai ini berkata. Sudahlah, )&ng*m&i. $idak ada gunanya dikejar. #ia sudah jauh sekali, entah di mana. #ia1. dia1. seperti dapat terbang saja dan tidak mungkin bagi kita untuk dapat menyusulnya." #ia masih terpukau karena kagumnya menyaksikan kehebatan (endekar 0&ngk&k, adik wanita yang dikasihinya itu. #ia sudah mendangar bahwa (endekar 0&ngk&k memiliki ilmu kepandaian tinggi, akan tetapi apa yang disaksikannya tadi jauh melampaui dugaannya. $erlalu dahsyat ilmu yang dimiliki (endekar 0&ngk&k itu, tidak lumrah manusia! 2434 %ih, 'ie*t&ak&1. apakah engkau tidak melihat lengan kirinya tadi. #ia1. dia buntung! %ihh, adikku, apa yang telah mereka lakukan kepadamu. %ku harus mencari Kim Sim 'ama, aku harus membalaskan adikku, akan kuminta pertaggungan jawabnya!" 'an )&ng menangis. $enanglah, )&ng*m&i. 3ang penting, adikmu itu masih dalam keadaan selamat, bukan. Kalau kita kembali ke sana, tentu mereka tidak akan menerina kita sebaik tadi. %palagi $hai*yang Suhu telah tewas. Kita bahkan harus cepat pergi dari sini. %ku hendak menghadap #alai 'ama dan melap&rkan 2435 segalanya. Kim Sim 'ama dan para pengikutnya itu jelas hendak melempar :tnah kepada #alai 'ama dan dia berbahaya sekali. ,ari, )&ng*m&i, mari kita pergi menghadap #alai 'ama. Kemudian baru kita mencari jejak adikmu Sie 'i&ng dan puterimu1." 0i Sian1.! %h, di mana anakku 0i Sian. %pa yang telah terjadi dengannya. ,elihat apa yang menimpa diri adikku, aku sungguh gelisah memikirkan anakku, t&ak&." )&ng*m&i, kita tetap berusaha untuk mencarinya, dan sementara itu, serahkan saja kepada $uhan 3ang ,aha Kuasa. #i samping berusaha mencarinya, kita hanya dapat berd&a, 2436 )&ng*m&i. #an tenangkan hut imu karena bukankah menurut ceritamu, puterimu itu memiliki ilmu kepandaian yang tinggi. Kuraaa ia mampu menjaga diri sendiri." ,emang benar, t&ak&. Ia lihai dalam ilmu silat. %kan tetapi, ia masih muda, kurang pengalaman, dan di dunia ini terdapat demikian banyak &rang yang jahat dan keji." 'ie 0&uw $ek menghiburnya. ,ereka berdua menjenguk ke dalam lubang bekas kuburan Sie 'i&ng. 'ubang dalam tanah itu k&s&ng dan pendekar Kun*lun*pai itu menemukan sebuah tabung bambu yang sudah pecah*pecah. #ia mengerutkan 2437 alisnya, menduga*duga apa gunanya benda itu, lalu membuangnya jauh*jauh. Kemudian, dia menyeret mayat $hai*yang Suhu dan mend&r&ngnya ke dalam lubang bekas kuburan Sie 'i&ng, kemudian, dibantu &leh 'an )&ng, dia menimbuni lubang itu dengan tanah yang tadi berhamburan. Semua ini mereka kerjakan dengan tergesa*gesa karena khawatir kalau sampai ada yang melihatnya. Kemudian mereka cepat meninggalkan kuburan itu, pergi ke Istana #alai 'ama untuk menghadap pendeta kepala para 'ama itu. Gadis itu dikenal &leh semua &rang yang biasa bekerja di 2438 $elaga 3am*s&. Se&rang gadis gila yang menjijikkan. 0aru kurang lebih satu bulan ia muncul di sekitar tepi telaga itu. Se&rang gadis atau wanita yang sebetulnya masih muda, akan tetapi keadaannya k&t&r dan seperti se&rang jembel gila. (akaiannya butut, k&t&r dan dekil, berbau apak lagi. 4ambutnya lekat dan k&t&r, awut*awutan seperti rambut siluman yang menakutkan, menutupi sebagian mukanya yang juga k&t&r sekali, penuh lumpur. ,atanya kadang berputarputar liar, kadang gelisah, kadang terbelalak menakutkan, ada kalanya merah karena tangis. 5rang melihat ia kadang menangis 2439 tersedu*sedu, kadang tertawa se&rang diri, bicara se&rang diri dengan kata*kata yang tidak jelas bahkan tidak karuan. Sekali lihat saja &rang sudah tahu bahwa ia se&rang wanita muda yang hidup terlantar, terlunta*lunta, se&rang jembel menjijikkan yang gila! ,akin dipandang, &rang akan merasa semakin jijik karena ulahnya. $ak se&rang priapun yang dapat merasa tertarik &leh se&rang perempuan seperti wanita gila itu. ,ereka bahkan menjauh, bukan saja jijik karena bau apak itu, melainkan juga jijik kalau* kalau wanita gila itu akan merangkul mereka! Ia makan apa saja yang ia temukan. Ikan*ikan kering, sisa 2440 yang ditinggalkan para nelayan. %da kalanya ia meminta*minta dan hanya karena jijik, bukan karena iba, &rang melemparkan makanan kepadanya. $ubuhnya kurus kering, sama sekali tidak menarik. $ak se&rangpun tahu bahwa baru sebulan yang lalu, wanita itu merupak&n se&rang gadis berusia delapan belas tahun yang hitam manis, dengan bentuk tubuh yang menggairahkan. #an tak se&rangpun tahu bahwa gadis itu memang sengaja berpura*pura gila dan menjadi jembel menjijikkan! Ia adalah Sam 'ing 'ing, gadis peranakan $ibet )an yanig telah yatim 2441 piatu itu. Ia tadinya &leh Sie 'i&ng dititipkan kepada 0ibi /ili. $erpaksa 'ing 'ing membiarkan Sie 'i&ng yang hendak melakukan penyelidikan itu pergi, walaupun ia merasa berat hati. Sie 'i&ng berjanji dalam waktu bulan akan kembali menjemputnya. Setelah lewat sebulan dan Sie 'i&ng belum juga datang, 'ing 'ing minggat dari rumah 0ibi /ili dan pergi mencari Sie 'i&ng, satu*satunya pria, bahkan satu* satunya manusia di dunia ini yang dicintainya! 'ing 'ing maklum bahwa di dunia ini banyak berkeliaran laki*laki jahat. $erutama sekali bagi se&rang wanita yang 2442 lemah, apa lagi yang memiliki kemudaan dan kecantikan, bahaya itu lebib besar lagi mengancm dirinya. 5leh karena itu, ia menggunakan akal, berpura*pura gila, meng&t&ri tubuh dan pakaiannya, bahkan melumuri mukanya dengan lumpur, kadang*kadang ia sengaja bergaya seperti &rang gila yang menjijikkan dan menakutkan. #engan cara demikian, benar saja tidak se&rangpun pria sudi mendekatinya, apa lagi mengganggunya. Ia berkeliaran di sekitar pantai telaga yang besar itu, setiap hari mencari*cari dan memperhatikan setiap &rang. %kan tetapi makin hari semakin berduka karena tidak 2443 pernah ia melihat &rang yang dicari*carinya, yaitu se&rang pemuda yang punggungnya b&ngk&k. 7ntuk bertanya*tanya, ia tidak berani karena ia maklum bahwa (endekar 0&ngk&k amat dikenal &rang dan kalau ia bertanya, tentu akan menimbulkan kecurigaan &rang. Ia hanya mampu menangis dengan sedih, akan tetapi kalau ada &rang melihat ia menangis, ia sengaja lalu memaksa diri untuk tertawa. ,enangis, tertawa, menangis, tertawa agar ia disangka gila dan bebas dari gangguan &rang. ,akin hari ia semakin kurus karena makin berduka dan 2444 hampir tidak makan kalau tidak perutnya memaksanya sekali. Ia tidak pernah putus asa karena ia menaruh keyakinan besar bahwa Sie 'i&ng tidak mungkin dapat melupakannya dan meninggalkannya begitu saja. Ia tahu bahwa Sie 'i&ng hanya b&ngk&k punggugnya, tidak b&ngk&k hatinya. Ia tahu bahwa Sie 'i&ng adalah se&rang manusia yang berbudi luhur, dan ia sudah mengambil keputusan untuk hidup di samping Sie 'i&ng selamanya, atau lebih baik ia mati kalau harus hidup tanpa pemuda b&ngk&k itu. 'i&ng*k&1. ah, 'i&ng*k&k&1. engkau berada di mana. 2445 %pakah engkau tidak merasakan di hatimu betapa aku mencarimu, betapa aku mengkhawatirkanmu, betapa aku merindukannu. 'i&ng*k&k&1." demiklan ia meratap*ratap sambil menangis kalau tidak ada &rang melihatnya. Setiap hari ia mangharapkan. Kalau matahari muncul, muncul pula harapan baru di hatinya bahwa pada hari itu ia tentu akan bertemu dengan Sie 'i&ng. Kalau malam tiba, iapun mengharap bahwa bes&k hari ia akan bertemu dengan pria yang dikenangkannya itu. Ia tidak pernah putus asa. $idak, ia keturunan $ibet yang tinggal di pegunungan, di 2446 lingkungan yang keras dan sukar, dan keadaan lingkungan yang sukar itu menggembleng bangsanya menjadi bangsa yang tidak pernah putus harapan! )anya &rang yang tidak pernah hidup dalam kekurangan, kekerasan dan kesukaran sajalah yang mudah putus asa. Ia tidur di mana saja, jauh dari &rang lain untuk menghindari gangguan. #i guha*guha, di bawah p&h&n di balik semak belukar. ,ula*mula ia merasa takut sekali, akan tetapi lambat laun rasa takutnya menghilang, terganti perasaan pasrah. Satu*satunya pelita yang menerangi hidupnya hanyalah harapannya bertemu dengan Sie 'i&ng. 2447 (ada senja hari itu, ketika matahari mulai bersembunyi di balik bukit, ia menuju ke sebuah guha di tepi telaga. Guha kecil yang tertutup p&h&n dan ilalang, enak untuk melewatkan malam, tidak begitu dingin karena terlindung dari hembusan angin malam. $ubuhnya terasa nyaman karena s&re tadi se&rang pelanc&ng sekeluarga yang membawa mekanan dan makan di tepi telaga, memberikan sisa makanan bekal mereka kepadanya. 2asi putih dan lauk pauknya, cukup banyak. Ia makan dengan gembiranya. Karena perutnya kenyang, dan harapan baru muncul bahwa 2448 bes&k pagi ia akan melihat banyak &rang dan siapa tahu di antara mereka terdapat Sie 'i&ng. Karena hatinya penuh harapan dan tubuhnya segar, malam itu iapun tidur nyenyak. 0ahkan ia bermimpi, bertemu dengan Sie 'i&ng. Kalau ada yang dekat dengan guha kecil itu tentu dia akan mendengar betapa dalam mimpinya perempuan gila itu telah menangis terisak*isak. $angis kebahagiaan yang dicurahkan di atas dada pria yang dikasihinya yang hanya terjadi dalam mimpi! (ada kees&kan harinya, pagi*pagi sekali, baru saja matahari mengirim cahaya mudanya ke permukaan telaga, 'ing 'ing 2449 sudah berlutut di tepi telaga. Seperti biasa, ia hendak membersihkan badannya pada bagian tertentu saja. Ia tidak berani mandi sampai bersih. 0ahkan setelah mencuci muka, segera ia melumuri kembali kedua pipi dan dahinya dengan lumpur! Ketika ia berlutut dan hendak memasukkan tangannya ke air, tiba*tiba ia melihat bayangannya sendiri. )ampir ia menjerit saking kagetnya. 6ajahnya demiktan buruknya! 0uruk sekali bahkan menjijikkan! 4ambut itu! ,uka itu! Seperti setan! 0agaimana kalau nanti Sie 'i&ng melihatnya! )ari ini Sie 'i&ng pasti dapat dijumpainya. #an kalau Sie 'i&ng 2450 melihat dirinya, tentu dia akan lupa dan bahkan mungkin akan jijik! $ak terasa, dua butir air mata mel&ncat keluar dari pelupuk matanya dan mengalir di kedua pipinya. 0aru membayangkan Sie 'i&ng jijik kepadanya saja, hatinya audah seperti diremas rasanya. Sakit bukan main! $idak, Sie 'i&ng tidak b&leh melihat ia seperti ini! Sie 'i&ng tidak b&leh pangling padanya, tidak b&leh jijik! Ia harus membersihkan dirinya pagi ini, karena nanti ia akan bertemu dengan Sie 'i&ng! 'i&ng*k&k&, engkau tidak b&leh jijik padaku1." keluhnya 2451 dan seperti sudah berubah gila sungguh ia lalu mel&ncat ke dalam air yang amat dingin itu! Ia memang pandai renang. Ia lupa segala ketika tubuhnya sudah terendam air. 'upa bahwa pakaian yang menempel di tubuhnya itulah pakaian satusatunya! #an ia terjun dengan pakaiannya! 4asa segar menyejukkan seluruh tubuhnya dan ia merasa gembira sekali, se&lah*&lah ia hendak mandi sebersihnya untuk menyambut perjumpaannya dengan Sie 'i&ng. Ia mencuci rambutnya yang k&t&r penuh lumpur, bahkan ia menanggalkan pakaian butut itu dan mencucinya sekali. $ubuhnya yang padat dan ranum, 2452 biarpun agak kurus, kini nampak berkilauan, dengan kulit yang mulus dan agak gelap, hitam manis seperti tembaga dig&s&k! 4ambutnya kini tidak kumal dan k&t&r lagi, melainkan terurai panjang dan halus, dibiarkan terurai di depan tubuhnya menutupi payudaranya yang kini terbebas dari pakaian yang butut. #alam kegembiraannya karena ia hanya membayangkan pertemuannya yang amat membahagiakan dengan Sie 'i&ng, 'ing 'ing lupa segala dan kehilangan kewaspadaannya. Ia tidak tahu betapa tak jauh dari situ, tiga &rang pria muda 2453 yang baru pulang dari menjala ikan semalam suntuk berjalan beriringan lewat di situ, memanggul jala dan menjinjing keranjang ikan hasil pekerjaan mereka semalam. Ketika mereka lewat dekat guha kecil itu, mereka mendengar suara berkecipaknya air. ,ereka meneng&k dan ketiganya berdiri beng&ng, terpukau seperti telah berubah menjadi tiga buah arca! Kemudian, mereka menyelinap di balik batang p&h&n dan mengintai dengan mata mel&t&t. Gadis1. gila itu1.!" bisik se&rang di antara mereka. 0enar, gadis gila. 'ihat ia mencuci pakaiannya yang butut." 2454 $api1. ia cantik! 'ihat wajahnya itu. %langkah manisnya. #an rambutnya, halus hitam dan panjang. #an tubuhnya itu! %h, betapa menarik dia." 0enar! 'ihat dadanya itu1. hemmm1.!" 'ing 'ing sudah selesai mandi dan mencuci pakaiannya. Ia meneng&k ke kanan kiri. Setelah melihat bahwa di sekitar tempat itu tidak nampak ada manusia lain, ia lalu naik ke darat. $ubuhnya yang telanjang hanya ditutup rambut panjang terurai, dan pakaian yang basah dan sudah diperasnya itu dipergunakan untuk menutupi tubuhnya bagian depan. 'alu ia melangkah ke arah guhanya. $ak tahu sama 2455 sekali ia betapa tiga pasang mata melahap ketelanjangannya dengan sinar mata yang berubah menjadi buas! 'ing 'ing membuat api unggun di dalam guhanya. %pi itu penting sekali, bukan saja untuk menghangatkan tubuhnya yang agak kedinginan, akan tetapi juga perlu untuk mengeringkan pakaiannya yang cuma satu* satunya itu. (akaian itu masih jelek, r&bek sana sini, akan tetapi walaupun butut tidaklah sek&t&r tadi. #engan bertelanjang bulat dan mengurai rambutnya agar kering pula, ia membeberkan pakaiannya dekat api agar kering. 6ajahnya berseri dan sama sekali tidak berbekas lagi kegilaannya". 2456 $iba*tiba in terbelalak dan terpekik ketika t iga &rang lakilaki muda itu berl&ncatan memasuki guhanya yang kecil. 5t&matis kedua tangannya menutupi tubuh bagian depan yang bugil, matanya terbelalak ketakutan seperti mata seek&r kelinci yang berada dalam cengkeraman harimau. ,elihat keadaan gadis itu, tiga &rang muda itu menelan ludah. ,ereka bukanlah penjahat, melainkan nelayan*nelayan yang biasa mencari nafkah dari menjala atau mengail ikan. Kehidupan yang miskin dan sederhana. ,ereka bukanlah &rang*&rang yang suka melakukan kejahatan, bukan pula pengganggu 2457 wanita. %kan tetapi, keadaan pada saat itu membuat mereka seperti gila &leh gairah nafsu yang mendadak berk&bar menyala*nyala. ,elihat betapa gadis yang biasanya dianggap gila itu, jembel gila menjijikkan, yang biasanya mereka hindari, kini ternyata berubah menjadi se&rang gadis yang memiliki wajah manis dan tubuh yang indah menggairahkan, seketika daya*daya rendah saling berebutan menguasai hati dan pikiran. #an sekali nafsu sudah menguasai diri, segala pertimbanganpun lenyap. 0aik buruk menjadi kabur, dan yang ada hanyalah gairah yang mend&r&ng &rang melakukan 2458 pelampiasan untuk memuaskan dan menyalurkan nafsu yang berk&bar. )e*he, engkau cantik menggairahkan!" kata tiga &rang yang sudah lupa diri itu. $idak, tidak! %ku jelek, aku &rang gila1.! +angan ganggu aku!" 'ing 'ing berteriak*teriak, akan tetapi tiga &rang itu sudah menubruk dan menangkapnya. %da yang memegang lengan, ada yang memegang kaki, ada yang mencengkeram rambut panjang halus itu. 'ing 'ing ketakutan setengah mati. Ia menjerit*jerit, mer&nta, mencakar dan menggigit. 2amun, 2459 perlawanannya ini tidak lagi menakutkan atau menjijikkan hati tiga &rang pemuda itu, bahkan membuat nafsu berahi mereka semakin berk&bar. ,ereka tidak perduli lagi gadis ini gila atau tidak. 3ang jelas bagi mereka, gadis ini cantik manis dan tubuhnya mulus! 0etapapun dengan nekatnya 'ing 'ing mer&nta, apa arti kekuatan se&rang gadis berusia delapan belas tahun dibandingkan tenaga tiga &rang pemuda yang kuat, yang setiap hari bekerja kasar. $ak lama lagi ia akan terkulai lemas, akan kehabisan tenaga dan akhirnya akan menjadi mangsa 2460 tiga pemuda yang bagaikan tiga ek&r harimau kelaparan memperebutkan seek&r kelinci itu. $enaga 'ing 'ing mulai lemah, akan tetapi mulutnya masih terus berteriak* teriak. +angan1.! 'epaskan aku1. %ku &rang gila, aku jelek1. aahhh1. t&l&&&&&&ng1.!" Se&rang di antara tiga &rang itu cepat mendekap mulut yang menjerit*jerit itu, dan pada saat bahaya yang lebih mengerikan dari pada maut mengancam 'ing 'ing, pada saat terakhir ketika ia sudah ditelentangkan di lantai guha dan se&rang di antara tiga pemuda buas itu menindihnya, tiba*tiba nampak bayangan berkelebat ke dalam guha. 2461 %duuuhh1.!" %uhhh1.!" )eiii, aduhh1.!" #emikian cepat terjadinya sehingga 'ing 'ing sendiri tidak tahu apa yang terjadi. $ahu*tahu tiga pemuda itu telah melepaskan tangan*tangan mereka dari tubuhnya dan merekapun seperti terseret keluar dari dalam guha sambil mengaduh*aduh. %ku gila1. +angan ganggu aku,1.. aku jelek dan gila1.!" Ia cepat meraih tanah dari sudut guha dan melumuri muka dan semua tubuhnya dengan tanah basah itu, juga rambutnya, bahkan ia menyambar pakaian yang sudah kering, 2462 mengg&s&k*g&s&kkan pakaiannya pada dinding guha yang lembab, kemudian ia mengenakan kembali pakaiannya, dengan rambut yang k&t&r, muka yang k&t&r, lalu ia tertawa, menangis, berteriak*teriak, berlagak kembali seperti &rang gila! $iga &rang pemuda itu tentu saja terkejut dan merasa ngeri ketika tadi tiba*tiba pundak mereka terpukul, membuat kedua lengan mereka seperti lumpuh, dan sebelum mereka dapat melihat jelas siapa yang melakukan penyerangan terhadap diri mereka, tahu*tahu rambut kepala mereka telah dijambak dan 2463 tubuh mereka diseret keluar dari dalam guha dengan kasar. ,ereka mer&nta dan berusaha melepaskan diri, namun sia*sia. 0ahkan, semakin keras mereka mer&nta, semakin nyeri rasanya, rambut kepala mereka seperti akan c&p&t bersama kulit kepala mereka. 5leh karena itu, mereka tidak berani mer&nta lagi dan diam saja diseret keluar dari dalam guha lalu terus diseret sampai jauh dari guha. ,ereka merasa semakin ngeri ketika kini nampak bahwa yang menyeret mereka adalah se&rang laki*laki yang tubuhnya b&ngk&k, dan &rang itu menggunakan sebelah tangan, yaitu tangan kanan, yang 2464 menjambak rambut mereka bertiga menjadi satu dan menyeret mereka dengan ringan saja! ,elihat bahwa yang menyeret mereka hanyalah se&rang laki*laki b&ngk&k yang lengannya hanya sebelah, karena yang kiri nampaknya buntung, tiga &rang pemuda itu menjadi marah sekali. Keparat busuk! 0erani engkau! 'epaskan rambutku!" teriak mereka. 5rang itu bukan lain adalah Sie 'i&ng! )ari itu tepat merupakan hari terakhir bekerjanya racun perampas ingatan di dalam kepalanya, dan dia kini mulai teringat siapa dirinya, 2465 teringat pula mengapa lengan kirinya buntung. #ia mulai teringat semuanya. $adi, ketika dia berjalan perlahan*lahan di tepi telaga, kehilangan kebingungannya yang selama ini dideritanya, dia mendengar jerit wanita minta t&l&ng. #engan kecepatan yang sampai sekarang masih membuatnya sendiri terheran*heran, tubuhnya berkelebat dan ketika dia memasuki guha kecil itu dan melihat tiga &rang pemuda sedang menggeluti se&rang wanita yang bugil dan mer&nta*r&nta, dia lalu turun tangan. #engan ketukan perlahan saja, menggunakan tangan tunggalnya, tiga &rang pemuda itu melepaskan 2466 cal&n k&rban mereka, dan dengan cepat, tangan Sie 'i&ng sudah mencengkeram rambut kepala mereka dengan satu tangan, kemudian menyeret mereka keluar dari dalamguha. ,endengar bentakan mereka, Sie 'i&ng melepaskan jambakan tangannya. $iga &rang pemuda nelayan itu berl&ncatan berdiri, kepala terasa nyeri dan pedas &leh jambakan tadi. ,ereka marah bukan main, bukan saja karena kesenangan mereka terganggu dan gagal, akan tetapi juga karena mereka merasa diperlakukan dengan penghinaan. $anpa banyak cakap lagi, tiga &rang pemuda itu menerjang 2467 maju untuk menghajar pemuda b&ngk&k yang lengannya hanya tinggal sebelah. ,ereka mengeluarkan suara mendengus*dengus, dan serangan mereka itu penuh kemarahan. Ehhh1.." ,ereka terbelalak karena yang diserangnya itu tiba*tiba saja lenyap dan yang nampak hanya bayangan berkelebat. ,ereka membalik dan melihat bahwa pemuda b&ngk&k itu sudah berada di belakang mereka. ,ereka bergerak untuk menyerang lagi, akan tetapi tiba*tiba Sie 'i&ng menggerakkan lengan kanan. $angannya menyambar dan tiga &rang itupun terjengkang, terbanting keras! 2468 )emm, kalian ini tiga &rang jahat, patut dilenyapkan dari muka bumi!" terdengar Sie 'i&ng berkata lirih. $iga &rang itu berusaha untuk bangun, akan tetapi setiap kali tubuh mereka bergerak hendak bangkit, ujung lengan baju kiri yang k&s&ng itu menyambar, mengenai pipi atau leher dan mereka merasa seperti disambar petir. %khirnya, tiga &rang itu menjadi ketakutan dan mereka berlutut mintaminta ampun. %mpunkan kami1., taihiap, jangan bunuh kami1.!" ,ereka berlutut dan mengangkat kedua tangan ke atas, muka mereka sudah matang biru dan bengkak*bengkak. 2469 Sie 'i&ng mengerutkan alisnya. Kalian penjahat atau peramp&k." tanyanya ragu karena dia melihat betapa mereka berpakaian seperti nelayan biasa. %mpun, taihiap, kami1. kami bukan penjahat1. kami adalah nelayan yang baru pulang dari menjala ikan1." )uh, kalian jahat!" kata Sie 'i&ng. %kan tetapi di dalam hatinya, dia telah mengampuni mereka. (ergilah!" Kakinya menendang t iga kali dan t iga &rang itu terguling* guling, lalu mereka bangkit dan melarikan diri ketakutan. #ia teringat kepada wanita yang hampir diperk&sa &leh tiga &rang pemuda berandalan tadi, maka kakinya melangkah 2470 perlahan menuju ke guha kecil di tepi telaga. +angan ganggu1. aku jelek1. aku gila1. aku k&t&r, hehheh* heh1. hi*hi*hik, jangan ganggu aku1." $erdengar suara wanita itu dalam guha itu. Sie 'i&ng cepat menyelinap di balik sebatang p&h&n. #ia mengintai ketika wanita itu keluar dari guha dan alisnya berkerut. Se&rang wanita jembel gila! 4ambutnya k&t&r kusut, mukanya sebagian tertutup rambut, muka yang k&t&r berlumpur pula. (akaiannya butut dan k&t&r. Sungguh se&rang wanita yang k&t&r menjijikkan, gila lagi! #an wanita inikah yang nyaris diperk&sa tiga &rang pemuda tadi. Gilakah mereka itu. 0agaimana 2471 mungkin ada pria yang bangkit gairah berahinya melihat wanita jembel gila yang menjijikkan ini. )i*hi*hik, aku gila1. ha*ha1. jangan ganggu aku1. ah, jangan ganggu aku1.!" 6anita itu adalah 'ing 'ing. Setelah tiga &rang pria yang mengganggunya tadi lenyap, dan setelah ia mengubah dirinya menjadi jembel gila lagi, baru ia berani keluar dan untuk melindungi dirinya dari gangguan, ia sudah tertawa*tawa lagi. %kan tetapi, setelah ia melihat bahwa di situ tidak ada &rang, ia menghentikan tawanya dan terjatuhlah ia berlutut dan menangis sesenggukan! Ia teringat akan 2472 peristiwa mengerikan tadi. )ampir saja ia menjadi k&rban perk&saan dan teringat akan ini, ia menjadi ketakutan dan teringat ia betapa di situ t idak ada Sie 'i&ng yang tentu akan selalu melindunginya. Sementara itu, Sie 'i&ng dari tempat pengintaiannya tadinya juga mengira bahwa wanita itu memang jembel gila. %kan tetapi, ketika dia melihat wanita itu meneng&k ke kanan kiri, kemudian menghentikan tingkah gilanya dan suara ketawanya, bahkan lalu menjatuhkan diri berlutut dan menangis sesenggukan, dia memandang heran dan alisnya 2473 berkerut. #ia adalah se&rang yang cerdik dan tidak mudah ditipu. $ahulah dia bahwa wanita itu hanya pura* pura gila! Ketawanya tadi adalah palsu, dan tangisnya yang sekarang inilah baru aseli! #ia mendengarkan dengan ketajaman pendengarannya ketika wanita yang menangis itu merintih dan mengeluh. )u*huu1. 'i&ng*k&1. ahhh, 'i&ng*k&k&1. uhu*hu* hu1. kenapa engkau begitu tega1. 'i&ng*k&1. uhu* huuu1. kalau ada engkau, tentu tidak ada1. yang berani mengangguku1. aih, 'i&ng*k&k&1. di mana engkau1.." Sie 'l&ng merasa seperti kepala disambar kilat ketika dia 2474 mendengar rintihan dan keluh kesah ini. 0agaikan seek&r kijang, tubuhnya sudah mel&mpat dan meluncur ke arah wanita yang berlutut sambil menangis itu. #ipegangnya pundak wanita itu, diangkatnya mukanya lalu tangan yang tinggal sebelah itu menyingkap rambut yang kusut menutupi muka. #ipandangnya muka yang k&t&r itu. Sinar matahari pagi menyinari muka itu. Sie 'i&ng menggunakan tangannya untuk mengusap lumpur dari pipi dan dia terbelalak. 'ing*m&i1.! 'ing 'ing1. ah, 'ing 'ing1. kenapa engkau jadi begini1.." Sie 'i&ng berlutut. 'ing 'ing terbelalak, wajahnya pucat sekali, diamatinya 2475 muka laki*laki itu, lalu pandang matanya menurun, ke arah lengan kiri yang buntung1. lalu ke arah wajah itu kembali. ,atanya terbelalak terus tanpa berkedip, bibirnya bergerakgerak, tak mampu bersuara hanya mewek*mewek ke arah tangis dan butir*butir air mata menetes turun, dan dengan susah payah baru ia dapat bersuara. 'i&ng*k&1.. Engkau1. engkau1." matanya memandang lengan kiri yang buntung. 1. engkau 'i&ng* k&k&1.." 'ing*m&i, ini aku, Sie 'i&ng1." 'i&ng*k&k&1.!" Gadis itu menubruk, merangkul leher Sie 'i&ng dan r&b&h pingsan dalam pelukan lengan kanan Sie 'i&ng yang memangkunya. 2476 'ing*m&i, ah, 'ing*m&i1. kaumaafkan aku, 'ing* m&i1.!" Sie 'i&ng merangkul dan mencimm pipi yang k&t&r dengan lumpur itu, dan air matanya pun jatuh membasahi pipi itu. Kecerdikannya membuka pikirannya dan dia dapat menduga apa yang terjadi. 'ing 'ing yang ditinggalkan pada bibi /ili, dan baru hari ini hal itu teringat &lehnya lebih dari satu bulan, kurang lebih dua bulan yang lalu, tentu telah pergi meninggalkan rumah bibi /ili dan nekat pergi hendak mencarinya. #an agaknya, dangan cerdik 'ing 'ing telah menyamar sebagai se&rang jembel gila untuk menghindarkan 2477 g&daan para pria yang jahat dan kurang ajar. %kan tetapi, mengapa tadi nyaris ia diperk&sa tiga &rang laki* laki muda, hal itu tidak dapat dia menduganya. #engan perlahan dan hati*hati, setelah merebahkan tubuh 'ing 'ing di atas rumput, Sie 'i&ng mengurut tengkuknya. 'ing 'ing siuman kembali dan begitu membuka kedua matanya dan dapat bergerak, ia sudah berseru gelisah, 'i&ng* k&, di mana engkau1.." #an ia pun serentak bangkit duduk. Sie 'i&ng merangkulnya dari samping. %ku di sini, 'ing 'ing1." 'ing 'ing men&leh. %ihhh, 'i&ng*k&k&1. engkau benar 'i&ng*k&ku1.!" 2478 Ia merangkul dan menangis seaunggukan di atas dada pemuda b&ngk&k itu. Sie 'i&ng membiarkan gadis itu menangis, membiarkan ia melepaskan semua kegelisahan dan kedukaan yang diderita selama ini agar larut bersama tangisnya. Setelah tangisnya mereda karena kehabisan air mata, 'ing 'ing mengangkat mukanya dari dada Sie 'i&ng dan memandang wajah pemuda itu. 6ajahnya tidak begitu pucat lagi dan matanya kini bersinar, tidak layu dan muram seperti tadi. 'i&ng*k&k&, kenapa engkau pergi begitu lama. %h, 'i&ng*k&k&, jangan kau tinggal aku lagi. 'ebih baik aku mati 2479 saja daripada harus kau tinggalkan lagi, 'i&ng* k&k&1." $ibatiba in teringat, lalu memandang ke arah lengan kiri pemuda itu. 6ajahnya pucat kembali, matanya terbelalak dan dengan kedua tangannya ia menangkap lengan baju kiri yang k&s&ng, meraba*raba, mencari*cari isi lengan baju itu. 'i&ng*k&1. di mana lengan kirimu. 'i&ng*k&k&, apa yang terjadi1.. Engkau1. lengan kirimu1. buntung1.." Sie 'i&ng mengangguk, akan tetapi dia tersenyum. #ia tahu bahwa dia kehilangan lengan kiri, akan tetapi diapun sebagai gantinya mendapatkan ilmu yang amat hebat, sehingga kini 2480 dia memiliki tenaga yang jauh lebih kuat dibandingkan sebelum kehilangan lengan kirinya. %ku terjebak &leh musuh ketika melakukan penyelidikan. ,ereka jahat dan kejam. 'engan kiriku buntung dan aku bahkan nyaris tewas. $uhan masih melindungiku, 'ing 'ing, sehingga aku masih dapat bertemu denganmu." 'i&ng*k&k&1. ah, 'i&ng*k&k&, kasihan sekali engkau1." gadis itu meraba*raba, lalu menyingkap baju pemuda itu. ,elihat betapa lengan kiri itu buntung sampai dekat pundak, dan bekas tempat lengan itu kini merupakan luka yang 2481 berkeriput, ia merangkul dan menangis sambil menciumi pundak yang tanpa lengan itu, menciumi bekas luka itu. Ia se&lah hendak membersihkan luka itu dengan air matanya. Sie 'i&ng merangkulnya dengan terharu. 'ing*m&i, kenapa engkau masih selalu mengharapkan aku, ingin hidup bersamaku. 'ihat baik*baik, aku se&rang laki*laki yang cacat ganda, ya b&ngk&k ya buntung lengan kiriku. %pa yang kaulihat pada diri se&rang cacat seperti aku. %pa yang kauharapkan dari se&rang seperti aku." 'i&ng*k&k&, aku1. aku cinta padamu, k&k&. 0iar, aku tidak 2482 malu mengaku bahwa aku cinta padamu. %ku memujamu, dan engkaulah satu*satunya laki*laki yang kucinta, bahkan satusatunya manusia yang kumiliki. Engkau memang cacat, cacat tubuhmu, akan tetapi engkaulah &rang yang sebaik*baiknya bagiku. Engkau matahari hidupku. $anpa engkau, hidupku akan gulita. %ku ingin menghabiskan sisa hidupku di sampingmu k&k&, tentu saja1. kalau1. kalau engkau sudi menerima aku, se&rang gadis yang b&d&h dan buruk, yatim piatu pula." 'ing 'ing1." Sie 'i&ng merangkul dan mendekap muka itu 2483 pada dadanya penuh kebahagiaan. 0aru sekarang dia bertemu dengan se&rang manusia lain yang demikian mencintanya. #ia dapat merasakan benar curahan kasih sayang 'ing 'ing melalui pandang matanya, melalui sikapnya, melalui suaranya, melalui sentuhannya. 'ing 'ing, akupun cinta padamu. %ku1. aku ingin memperisterimu1." 'i&ng*k&k&! 0etapa bahagia hatiku. %ku mau melakukan apa saja asal b&leh mendampingimu selama hidupku!" Sie 'i&ng tersenyum. Sekarang yang paling penting engkau membersihkan dirimu dulu dari lumpur itu, bereskan 2484 rambutmu dan pakaianmu. 2ah, cepat, aku tunggu di sini. Setelah itu, kita pergi ke rumah bibi /ili dan bercakap*cakap." 'ing 'ing telah memper&leh kembali kegembiraannya. Ia bangkit, tersenyum penuh kebahagiaan, menatap wajah Sie 'i&ng dengan sinar mata membayangkan cinta kasih sepenuhnya, kemudian ia berlari*lari menuruni tepi telaga, dan membersihkan muka dan leher, dan tangannya dari lumpur. +uga rambutnya. $ak lama kemudian, mereka sudah pergi dari tempat itu. 0iarpun pakaian 'ing 'ing masih butut, akan tetapi tidak 2485 terlalu k&t&r karena tadi sudah dicucinya, juga rambutnya disanggul. Karena Sie 'i&ng sendiri juga belum sempat berganti sejak keluar dari dalan kuburan, maka keduanya kelihatan seperti dua &rang petani yang baru kembali dari sawah ladang, dengan pakaian tern&da lumpur. Sambil berjalan menuju ke rumah bibi /ili di 'asha sambil bercakap*cakap 'ing 'ing menceritakan semua pengalamannya, betapa karena gelisah memikirkan Sie 'i&ng yang tak kunjung pulang, akhirnya ia melarikan diri meninggalkan rumah bibi /ili untuk mencari Sie 'i&ng. Ia terpaksa menyamar sebagai se&rang jembel gila untuk menghindarkan diri dari gangguan pria*pria jahat, presis seperti 2486 yang telah diduga &leh Sie 'i&ng. Sampai kemudian dia diganggu t iga &rang pemuda itu dan nyaris diperk&sa. %kan tetapi, engkau sudah menyamar sebagai se&rang jembel gila, bagaimana tiga &rang itu masih ingin mengganggumu." Sie 'i&ng bertanya heran. 'ing 'ing tersipu. Salahku sendiri. $adi malam aku bermimpi bertemu denganmu, 'i&ng*k&. Karena itu, aku merasa yakin bahwa hari ini aku akan bertemu denganmu. (agi tadi, melihat bayanganku di air, aku merasa terkejut dan khawatir membayangkan bertemu denganmu dalam keadaan seperti jembel gila yang k&t&r. Karena keadaan sunyi, aku lalu 2487 mandi bersih dan mencuci pakaianku, lalu memasuki guha. %gaknya, ketika mandi itu, mereka telah melihatku, dan ketika aku memasuki guha, mereka lalu menyerangku dan hendak memaksaku1." %h, kita harus berterima kasih kepada $uhan atas segala berkah*2ya kepada kita!" seru Sie 'i&ng dan gadis itu demikian terheran sehingga ia berhenti melangkah dan memandang wajah Sie 'i&ng dengan heran. 0erkah. K&k&, engkau nyaris tewas, lengan kirimu buntung, dan aku menderita sengsara, menjadi jembel gila kemudian nyaris diperk&sa &rang, dan engkau mengatakan 2488 bahwa kita berterima kasih kepada $uhan atas segala berkah* 2ya." Sie 'i&ng juga memandang kepada kekasihnya dan tersenyum sambil mengangguk. 0enar, 'ing*m&i. Itulah berkah* 2ya. 0agaimanapun juga ternyata kita berdua masih selamat dan masih dapat saling bertemu, dan yang lebih membahagiakan lagi bagiku, biarpun kini lengan kiriku buntung, engkau masih tetap mencintaku." 'i&ng*k&k&1." 'ing 'ing berkata penuh haru. Sampai matipun cintaku kepadamu tidak akan pernah berkurang, apalagi hilang. %kan tetapi pendapatmu tentang berkah $uhan 2489 itu sungguh membingungkan hatiku. +elas bahwa kita berdua baru saja tertimpa kesengsaraan, dan engkau masih menganggapnya sebagai berkah." 0etapa tidak, 'ing*m&i. Kita hidup di dunia inipun merupakan berkah $uhan! 'ihat saja sinar matahari yang menghidupkan, hawa udara untuk bernapas, lihat air, angin dan tanah yang menumbuhkan segala keperluan hidup kita! 'ihat panca indria kita, mata, telinga, hidung, mulut dan segala perasaan, masih dilengkapi lagi dengan hati akal pikiran. Semua itu berlimpah dengan berkah*2ya. %papun yang terjadi kepada diri kita sudah dikehendaki &leh $uhan! 2490 #an segala kehendak $uhan pun terjadilah! #an segala kehendak $uhan merupakan berkah. 5tak kita tidak mempunyai kemampuan untuk mengukur, untuk menilai, untuk membuka tabir rahasia yang menyelubungi pekerjaan yang dilakukan kekuasaan $uhan. %kal pikiran kita bergelimang nafsu daya rendah, maka apabila kita menilai, penilaian itupun bergelimang nafsu dan tentu saja hanya ingin senang sendiri. (enilaian seperti itu menimbulkan baik buruk, untung rugi. Kita tidak tahu apakah artinya suatu peristiwa yang menimpa diri kita. 3ang nampak buruk belum tentu buruk, mungkin mengandung hikmah, mengandung berkah 2491 tersembunyi. 3ang nampak baik belum tentu seperti yang dinilainya, mungkin mengandung ancaman. +adi, apapun yang terjadi pada diri kita, mari kita serahkan kepada kekuasaan $uhan dengan penuh kepasrahan, dan mari kita bersukur dan berterima kasih kepada $uhan." 'ing 'ing hanya mengangguk, akan tetapi ia masih bingung untuk dapat menerima maksud dari ucapan itu. 0ibi /ili menerima mereka dengan gembira, akan tetapi juga dengan khawatir, takut kalau*kalau pemuda b&ngk&k yang kini buntung pula lengan kirinya itu menjadi marah. Ia sudah tahu bahwa pemuda b&ngk&k itu adalah (endekar 2492 0&ngk&k yang lihai sekali. 6alaupun kini lengan kirinya buntung, ia masih merasa takut. %ih, taihiap, n&na 'ing ini membikin saya bingung setengah mati. Ia pergi tanpa pamit dan saya tidak tahu ke mana ia pergi. Sekarang, tahu*tahu telah kembali dengan taihiap, dan1. ih, pakaiannya seperti ini1." Sie 'i&ng tersenyum. Kami tidak menyalahkan engkau, bibi. 0ahkan aku berterima kasih sekali kepadamu. Kedatangan kami ini pertama untuk minta bantuan agar mencarikan pakaian untuk kami, ke dua kalinya sekali lagi aku akan menitipkan 'ing*m&i di sini, hanya untuk beberapa hari saja." 2493 'i&ng*k&k&! %pa artinya kata*katamu ini. Engkau1. hendak menitipkan aku1. hendak meninggalkan aku lagi." suara itu sudah mengandung isak dan wajah itu berubah pucat, matanya terbelalak penuh pr&tes. Sie 'i&ng tersenyum dan berkata kepada bibi /ili. (ergilah, bibi. /arikan beberapa pasang pakaian untuk aku dan 'ingm&i. +angan khawatir, kalau urusanku sudah selesai, pasti harganya akan kuganti, juga akan kuberi imbalan tinggalnya 'ingm&i di sini." %ih, tidak usah sungkan, taihiap. Kep&nakanku pemilik rumah makan itu akan memberikan uang berapa saja yang 2494 kubutuhkan untuk keperluanmu." 0ibi /ili lalu pergi meninggalkan mereka. Setelah ny&nya rumah pergi, barulah Sie 'i&ng menarik tangan 'ing 'ing, dirangkulnya gadis yang masih nampak gelisah itu. 'ing*m&i, dengarkan baik*baik. Engkau tahu bahwa kita menghadapi &rang*&rang yang selain amat jahat akan tetapi juga lihai bukan main. %ku tidak mungkin dapat mendiamkan saja seger&mb&lan manusia itu mengumbar nafsu melakukan kejahatan. Sudah menjadi tugasku untuk menentang mereka yang melakukan kejahatan. 5leh karena itu, aku harus menemui Kim Sim 'ama dan membasmi ger&mb&lannya. #an 2495 sungguh tidak mungkin kalau aku harus membawamu serta. %mat berbahaya bagimu. 2ah, karena itulah terpaksa aku harus meninggalkanmu lagi di sini, bukan untuk waktu bulanan atau berhari*hari. %ku berangkat pagi, s&renya tentu kembali." %kan tetapi, 'i&ng*k&1. setelah apa yang kita alami selama ini, tegakah engkau untuk meninggalkan aku lagi. 0agaimana kalau terjadi apa*apa dengan dirimu." %ku dapat menjaga diri, 'ing 'ing. %ndaikata terjadi apaapa dengan diriku, hal itu tentu sudah dikehendaki &leh $uhan dan engkau atau aku atau siapapun juga tidak akan mampu 2496 mencegahnya." 0iarpun aku tidak dapat men&l&ngmu, akan tetapi aku dapat melihatmu, k&k&! 0iar aku harus matipun, kalau bersamamu, aku tidak takut dan aku rela! K&k&, jangan tinggalkan aku, bawalah aku1." (ada saat itu, se&rang anak laki*laki berusia belasan tahun masuk ke dalam rumah itu dengan muka pucat dan napas memburu. 'ing 'ing mengenalnya sebagai anak laki*laki yang suka disuruh suruh bibi /ili, yaitu anak tetangga sebelah. %*kian, ada apakah." tanyanya melepaskan rangkulan Sie 'i&ng dari pundaknya. /i*ci1. celaka, cici1. bibi /ici1. bibi1. /ili1." 2497 %da apa dengan bibi /ili." Sie 'i&ng bertanya kepada anak itu. Ia1. ia tadi ditangkap &leh beberapa &rang dan dipaksa naik sebuah kereta dan dilarikan keluar k&ta1." Sie 'i&ng segera dapat menduga siapa yang melakukan hal itu. $entu anak buah Kim*sim*pang yang agaknya tahu akan hubungan antara dia dan bibi /ili, maka wanita itu ditangkap. 'ing*m&i, aku harus menyelamatkan bibi /ili1." katanya dan sebelum 'ing 'ing mampu menjawab, Sie 'i&ng sudah mel&ncat keluar dari rumah itu. #ia tahu ke mana harus mengejar. $ak salah lagi, wanita malang itu tentu akan dibawa 2498 ke sarang Kim*sim*pang! Sementara itu, anak yang membawa kabar segera meninggalkan 'ing 'ing karena dia ketakutan dan bersembunyi ke dalam rumahaya sendiri. 'ing 'ing duduk termenung. 7capan terakhir Sie 'i&ng masih terngiang di telinganya. 0agaimanapun juga, ia harus mengakui kebenaran ucapan itu. 0ahkan kini sudah nampak bukti kebenarannya. Ger&mb&lan penjahat itu telah menculik bibi /ili! Kalau Sie 'i&ng diikutinya, tentu pendekar itu tidak akan mampu bergerak dengan leluasa. Ia harus tahu diri. Ia harus dapat memaklumi tugas se&rang pendekar! Ia telah terlalu 2499 mementingkin diri sendiri. $idak mungkin se&rang pendekar menjadi miliknya sendiri. Se&rang pendekar adalah milik masyarakat, milik mereka yang tertindas, mereka yang lemah dan sengsara karena kejahatan &rang lain. $iba*tiba ia dikejutkan &leh berkelebatnya bayangan &rang. $adinya dengan girang dan penuh harap ia bangkit menyambut karena disangkanya Sie 'i&ng yang datang. %kan tetapi ternyata yang datang adalah se&rang pemuda yang sama sekali tidak dikenalnya. Se&rang pemuda yang tampan dan memiliki sinar mata tajam dan aneh. 'ing 'ing hendak menjerit akan tetapi sekali pemuda itu menggerakkan tangan, 2500 ia r&b&h terkulai dalam keadaan tert&t&k lemas dan tidak mampu bersuara. #i lain saat, tubuhnya sudah dip&nd&ng &leh pemuda itu yang membawanya lari melalui pintu belakang dengan gerakan cepat sekali. Sie 'i&ng melakukan pengejaran dengan cepat keluar k&ta. $ak lama kemudian, tepat diduganya, dia melihat sebuah kereta kecil yang ditarik dua ek&r kuda dilarikan keluar k&ta. #ia mempercepat larinya dan sebentar saja dia sudah berhasil menyusul dan sekali dia mel&mpat, dia telah berada di depan kuda yang menarik kereta dan biarpun dia hanya mempunyai 2501 sebuah tangan saja, namun tangan yang mengandung tenaga dahsyat itu sekali tangkap telah membuat kuda terbesar berhenti dan meringkik ketakutan. #ari dalam kereta berl&mpatan keluar empat &rang lakilaki, juga kusir kereta itu mel&mpat turun. ,ereka barlima sudah memegang senjata g&l&k dan tanpa banyak cakap lagi, mereka sudah menyerang dan menger&y&k Sie 'i&ng! %kan tetapi, pendekar ini menggerakkan lengan baju kiri yang k&s&ng, tubuhnya berputar seperti sebuah gasing. (lak*plak*plak*plak*plak1.!" 'ima &rang itu bergelimpangan dan r&b&h tak mampu 2502 bangkit kembali. Sambaran ujung lengan baju tadi telah membuat mereka mengalami patang tulang pundak atau rahang. G&l&k mereka beterbangan dan mereka hanya mengaduh*aduh dan tidak mampu atau tidak berani bangkit lagi. Sie 'i&ng tidak memperdulikan mereka, lalu menghampiri kereta dan membuka pintunya. 0ibi /ili duduk di dalam kereta ketakutan dan menangis. Sie 'i&ng membimbingnya turun dari kereta. +angan takut, bibi. ,ari kita pulang," katanya. 6anita itu hanya mengangguk, dan berjalan secepatnya untuk meninggalkan tempat itu dan pulang ke rumahnya. Sie 'i&ng mengikutinya. 2503 ,ereka tidak bercakap*cakap. 0ibi /ili masih ketakutan, dan Sie 'i&ng menduga*duga, mengapa ger&mb&lan itu hendak menculik bibi /ili. Setelah mereka memasuki rumah bibi /ili, barulah Sie 'i&ng tahu bahwa dia telah tertipu! 'ing 'ing telah lenyap! #an sebagai gantinya, dia mendapatkan sehelai kertas di atas meja, tertancap sebatang pisau belati. /epat direnggutnya kertas itu dan dibaca tulisannya. (endekar 0&ngk&k! Kalau engkau menghendaki kekasihmu selamat, datanglah ke kuil kami! Kim Sim 'ama 2504 Sie 'i&ng mengepal surat itu dalam tangan kanannya. ,atanya mengeluarkan sinar menc&r&ng dan dia berkata lirih, Kim Sim 'ama, kalau engkau mengganggu 'ing 'ing, demi $uhan, kubunuh engkau!" #an tubuhnya berkelebat lenyap dari depan bibi /ili yang menjadi semakin ketakutan. 8&dw&8 5mitnhud1. sampai sedemikian jauhkah tindakan yang dilakukan &leh Kim Sim 'ama. Kalau begitu, demi keamanan dan ketertiban dalam kehidupan rakyat di $ibet, terpaksa kami harus mengambil tindakan." #alai 'ama bicara dengan nada suara serius, setelah dia 2505 mendengarkan pelap&ran 'ie 0&uw $ek yang datang menghadap bersama Sie 'an )&ng. Setelah mereka meninggalkan kuburan, di mana mereka melihat kuburan Sie 'i&ng meledak dan melihat Sie 'i&ng yang kini buntung lengan kirinya itu membunuh $hai*yang Suhu kemudian melarikan diri, 'ie 0&uw $ek mengajak Sie 'an )&ng untuk pergi menghadap #alai 'ama kembali. #alai 'ama adalah se&rang pendeta kepala yang tentu saja tidak menuruti gej&lak hati yang dikuasai amarah. %kan tetapi mendengar lap&ran dari 'ie 0&uw $ek tentang perbuatan Kim Sim 'ama yang sengaja melempar 2506 :tnah kepadanya, apa lagi mendengar betapa Kim Sim 'ama kini membentuk ger&mb&lan pember&ntak dan barbuat kejam terhadap rakyat, dia tidak dapat tinggal diamsaja. #alal 'ama lalu memerintahkan K&ng Ka 'ama untuk memanggil semua t&k&h 'ama yang berkedudukan dan berkepandaian tinggi. 0erkumpullah puluhan &rang 'ama dan diam*diam 'ie 0&uw $ek kagum. $ernyata #alai 'ama memiliki banyak &rang pandai. #ia dan Sie 'an )&ng mendapat keh&rmatan untuk ikut dalam perundingan itu, karena pendekar Kun*lun*pai ini telah dianggap berjasa besar 2507 memberi keterangan tentang sepak terjang Kim Sim 'ama. $idak kurang dari duapuluh empat &rang pimpinan 'ama, dikepalai &leh K&nga Sang sendiri, memimpin kurang lebih seratus &rang pendeta 'ama pilihan dan mereka lalu berangkat menuju ke sarang Kim*sim*pai. 'ie 0&uw $ek dan Sie 'an )&ng juga berada di antara para pimpinan. #an di belakang, menyusul kemudian lima ratus &rang pasukan bergerak menuju ke sarang itu pula, mengambil jalan lain untuk melakukan pengepungan. #i pihak Kim*sim*pang juga para pimpinannya membuat 2508 persiapan, akan tetapi persiapan untuk menghadapi (endekar 0&ngk&k. Ketika Kim Sim 'ama mendengar dari para penyelidik bahwa $hai*yang Suhu tewas dan berada di dalam kuburan (endekar 0&ngk&k yang sudah k&s&ng, sedangkan (endekar 0&ngk&k tidak nampak di sana, dia menyebar para penyelidik untuk mencari di mana adanya (ehdekar 0&ngk&k. (ara penyelidik ini yang melihat kemunculan (endekar 0&ngk&k ketika dia men&l&ng wanita jembel gila dari gangguan tiga &rang nalayan. ,ereka melap&rkan hal ini kepada Kim Sim 'ama yang cepat mengatur siasat bersama para 2509 pembantunya yang lihai. #ia marah sekali mendengar bahwa (endekar 0&ngk&k masih hidup dan dapat keluar dari dalam kuburan! 0ahkan telah membunuh $hai*yang Suhu! $adinya, ketika mendengar bahwa mayat $hai*yang Suhu berada di dalam kuburan dan mayat (endekar 0&ngk&k lenyap, dia manduga bahwa tentu t&k&h Kun*lun*pai itu yang melakukan pembunuhan terhadap pembantunya itu dan melarikan mayat (endekar 0&ngk&k. %kan tetapi, ketika dia mendengar lap&ran para anak buahnya tentang kemunculan (endekar 0&ngk&k yang men&l&ng gadis jembel gila, dia terkejut bukan main. #ia 2510 segera memanggil semua pembantunya untuk merundingkan hal itu. %hh, bagaimana mungkin dia hidup kembali." $hai )&k 'ama, &rang ke empat $ibet 2g&*h&uw dan ahli racun itu berseru. ,ungkin saja dia dapat disembuhkan dari pengaruh racun, akan tetapi bagaimana mungkin dia hidup kalau dikubur dan tidak dapat bernapas selama beberapa hari. Ini tentu ada yang men&l&ngnya ketika dia dikubur. #an yang tahu akan hal itu tentu /amundi 'ama!" )emmm, benar sekali!" kata pula Ki $&k 'ama, sute dari 'ima )arimau $ibet itu. Kami memang sejak dahulu tidak 2511 percaya kepadanya. #ia se&rang yang setia kepada #alai 'ama. )anya karena dia pandai ilmu peng&batan saja kita tidak membunuhnya." Kim Sim 'ama mengangguk*angguk. #iapun curiga kepada /amundi 'ama. (anggil /amundi 'ama ke sini!" teriaknya kepada pengawal. Sementara itu, mendengar akan l&l&snya (endekar 0&ngk&k, bukan main kaget dan marahnya hati /&a 0&ng Gan. '&l&snya (endekar 0&ngk&k bukan saja membahayakan Kim Sim 'ama karena rahasianya tentu akan b&c&r, akan tetapi juga amat berbahaya baginya sendiri. #ia telah membac&k 2512 buntung lengan kiri pendekar itu, dan tentu dia tidak akan tinggal diam saja, dan tentu akan membalas dendam. (endekar 0&ngk&k harus didahului! '&cianpwe, (endekar 0&ngk&k harus dapat dibasmi, dan saya tahu bagaimana caranya!" kata /&a 0&ng Gan. 3auw 0i Sian yang hadir di situ tidak banyak bicara. ,emang ia masih merasa menyesal bahwa cal&n suaminya membuntungi lengan kiri Sie 'i&ng, akan tetapi kini ia semangatnya lemah, dan pula bagaimanapun juga, (endekar 0&ngk&k adalah pembunuh ayah kandungnya. 0agaimana cara itu." tanya Kim Sim 'ama, tertarik. 2513 #ia harus dipaksa datang ke sini. Saya akan memancingnya keluar dari rumah p&nd&kannya, kemudian saya akan menculik gadis jembel gila itu, dan kalau dia sudah tiba di sini, mudah saja untuk membunuhnya!" Kim Sim 'ama tersenyum cerah. 0agus sekali! 'engan kirinya sudah kaubuntungi, betapapun lihainya, dia tidak ada artinya lagi. 'akukanlah siasat itu sekarang juga!" /&a 0&ng Gan cepat pergi sambil mengajak empat &rang pendeta 'ama, membawa pula sebuah kereta kecil. 7ntuk memancing Sie 'i&ng keluar meninggalkan rumah bibi /ili, dia menyuruh empat &rang pembantunya itu menculik bibi /ili di 2514 tempat ramai. )al ini disengajanya agar Sie 'i&ng diberitakan &rang tentang penculikan itu. #an tepat seperti yang telah dia perhitungkan, Sie 'i&ng berlari cepat sekali dari dalam rumah ketika mendengar bahwa bibi /ili diculik &rang. Kesempatan itulah yang dipergunakan 0&ng Gan untuk memasuki rumah dan menculik 'ing 'ing, sambil meninggalkan surat tantangan dari Kim Sim 'ama kepada Sie 'i&ng, Si (endekar 0&ngk&k. Ketika /amundi 'ama dihadapkan kepada Kim Sim 'ama, pendeta ahli peng&batan itu menghadap sambil tersenyum. #ia sudah mendengar berita tentang l&l&snya (endekar 2515 0&ngk&k dari dalam kuburan. $idak sia*sialah usahanya menyelamatkan pendekar itu dan dia sudah tahu apa yang harus dilakukan kalau Kim Sim 'ama mencurigainya. /amundi 'ama!" bentak Kim Sim 'ama dengan sinar mata tajam menc&r&ng. Engkau pengkhianat! %pa yang telah kaulakukan ketika engkau memimpin penguburan (endekar 0&ngk&k." /amundi 'ama tersenyum dan merangkap kedua tangan di depan dadanya. 5mit&hud1. pinceng (aku) hanya melakukan yang benar. Kim Sim 'ama, engkau telah menjadi hamba 2516 kemurkaan dan kejahatan. Engkaulah yang menjadi pengkhianat, mengkhianati #alai 'ama, mengkhianati kebenaran, mengkhianati manusia dan $uhan! (inceng hanya mencegah terjadinya pembunuhan keji terhadap diri (endekar 0&ngk&k. (inceng memasang tabung ketika dia dikubur hiduphidup sehingga dia dapat bernapas melalui tabung." Keparat jahanam!" $hay Ku 'ama, &rang pertama dari $ibet 2g&*h&uw berseru marah. Kim Sim 'ama juga marah sekali mendengar pengakuan /amundi 'ama itu. $angkap dia! %kan kusiksa sendiri dia sampai mati!" %kan tetapi, ketika para pembantu Kim Sim 'ama bangkit 2517 hendak bergerak, /amundi 'ama tertawa. )a*ha* ha, tidak perlu kalian rep&t*rep&t. Sekarangpun pinceng akan meninggalkan kalian &rang*&rang yang menjadi hamba nafsu sendiri. Kim Sim 'ama, engkau telah menyebar benih kejahatan yang kelak hanya akan meracuni dirimu sendiri lahir batin." Setelah berkata demikian, /amundi 'ama r&b&h dan ketika semua &rang memeriksanya, dia telah tewas! $ernyata ketika dipanggil menghadap, kakek ahli peng&batan ini telah mengambil keputusan untuk menelan racun yang kerjanya halus namun pasti. 2518 Ketika /&a 0&ng Gan datang mem&nd&ng 'ing 'ing, Kim Sim 'ama menjadi girang sekali. %h, pantas kalau (endekar 0&ngk&k mencinta gadis ini," katanya sambil memandang 'ing 'ing yang nampak ketakutan. Kiranya gadis ini bukan jembel gila, melainkan se&rang gadis yang cantik dan manis. /&asicu, biar kami serahkan gadis ini dalam pengawasanau. +angan sampai ia dapat l&l&s sebelum (endekar 0&ngk&k datang memenuhi tantangan kami." /&a 0&ng Gan mengangguk girang dan membawa 'ing 'ing pergi ke kamarnya. 3auw 0i Sian hanya memandang dengan alis berkerut, namun tidak perduli. Kini ia t idak perduli apa*apa 2519 lagi, tidak perduli apa yang dilakukan /&a 0&ng Gan. Ia tidak tahu bahwa semangatnya menjadi lemah karena ia selalu dikuasai &leh kekuatan sihir dari para pendeta 'ama pengikut Kim Sim 'ama yang selain ahli dalam ilmu silat, juga ahli dalam ilmu sihir. Sebetulnya, sebagai murid terkasih dari K&ay $&jin tidak mudah gadis perkasa ini dikuasai ilmu sihir. %kan tetapi, pada saat itu, hatinya sedang risau dan bimbang, perasaannya kacau balau. Sebagian ia merasa dendam dan benci kepada Sie 'i&ng, akan tetapi sebagian pula dari perasaannya ia merasa iba. +uga perasaannya terhadap 0&ng 2520 Gan bercampur aduk dengan kacau. %da rasa suka yang timbul dari nafsu berahinya sendiri, akan tetapi juga perasaan muak dan benci, bukan saja melihat bahwa 0&ng Gan se&rang pria yang cabul dan khianat, bermain gila dengan (ek 'an. #an perasaan benci ini semakin kuat karena melihat kecurangan 0&ng Gan yang menyerang dan membuntungi lengan kiri Sie 'i&ng selagi pemuda itu berada dalam keadaan tidak berdaya sama sekali. Kini Kim Sim 'ama, dan para pembantunya, juga 0i Sian, menanti dengan hati diliputi ketegangan. 0eranikah (endekar 2521 0&ngk&k datang memenuhi tantangan Kim Sim 'ama untuk menyelamatkan 'ing 'ing. %gaknya, Kim Sim 'ama yakin akan hal ini. %kan tetapi 0i Sian sendiri diam*diam meragukannya. 0egaimana Sie 'i&ng akan berani datang. Selain Kim Sim 'ama dan para pembantunya terlampau kuat bagi Sie 'i&ng, juga kini (endekar 0&ngk&k telah buntung lengan kirinya sehingga tentu saja kelihaiannya berkurang banyak! Selain itu, mengapa pula pamannya itu akan mati*matian mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan se&rang gadis peranakan $ibet yang juga tidak amat cantik itu, bahkan 2522 kulitnya agak gelap. 0agaimanapun juga, ia ikut merasa tegang menanti kemunculan Sie 'i&ng, Si (endekar 0&ngk&k. %khirnya, saat menegangkan yang mereka tunggu* tunggu itupun tibalah. #an munculnya (endekar 0&ngk&k sungguh mengejutkan semua &rang, termasuk Kim Sim 'ama sendiri. Semenjak penculikan terhadap 'ing 'ing dilakukan dan semenjak kemunculan Sie 'i&ng si (endekar 0&ngk&k dinanti, kuil Kim*sim*pang ditutup untuk sementara. Semua anak buah pendeta 'ama dikerahkan untuk melakukan penjagaan ketat. %kan tetapi betapa mengejutkan! Ketika Kim Sim 'ama dan 2523 para pembantunya sedang duduk di dalam ruangan belakang, ruangan luas yang juga dipergunakan sebagai ruangan berlatih silat, duduk berunding untuk mengatur siasat kalau (endekar 0&ngk&k berani muncul, tiba*tiba saja terdengar suara keras pecahnya genteng di atas ruangan itu dan ses&s&k bayangan melayang turun dari atas, melalui atap yang berlubang. #an bayangan ini bukan lain adalah (endekar 0&ngk&k yang sudah buntung lengan kirinya! Sie 'i&ng kini yakin bahwa pengalamannya di dalam kuburan telah mendatangkan suatu tenaga sakti yang luar 2524 biasa baginya. #ia telah dapat menyerap tenaga sakti Intisari 0umi! #engan tenaga sakti yang dahsyat itu, dia mampu bergerak dangan kecepatan yang berlipat ganda dibandingkan sebelum dia menguasainya. Karena itu, maka dia merasa yakin akan dirinya karena walaupun sebelah lengannya telah buntung, namun keadaannya jauh lebih kuat daripada sebelum lengan kirinya buntung. #engan tenaga sakti dahsyat itu, dia dapat bergerak ringan bagaikan burung sehingga dia mampu menyelinap cepat memasuki sarang para pember&ntak itu tanpa diketahui para penjaga dan setelah 2525 mengetahui bahwa Kim Sim 'ama dan para pembantunya berada di ruangan silat, diapun mel&ncat naik ke atas genteng, lalu memasuki ruangan itu memalui atap yang dijeb&lnya. Kim Sim 'ama, aku telah datang memenuhi undanganmu. )arap segera kau bebaskan 'ing 'ing!" kata Sie 'i&ng, suaranya juga mengandung wibawa dan karena suara itu dikeluarkan dengan pengerahan tenaga sakti, maka suara itu melengking dan bergema di ruangan itu, mengandung tenaga yang menggetarkan isi dada Kim Sim 'ama dan para 2526 pembantunya. Sikapnya tenang saja walaupun dia melihat hadirnya 0i Sian dan 0&ng Gan di situ. #an karena dia belum sempat berganti pakaian, maka pakaian yang melekat di tubuhnya masih pakaian ketika dia dikubur hidup* hidup, dan pakaian itu sudah k&t&r terkena lumpur. 'engan baju sebelah kiri tergantung lemas dan k&s&ng. Sejenak, ucapannya itu bergema di dalam ruangan dan setelah gema itu menghilang, suasana menjadi sunyi sekali, sunyi yang menegangkan. %khirnya Kim Sim 'ama dapat menguasai kekagetannya dan diapun mengeluarkan suara tertawa untuk mengusir ketegangan dan wibawa (endekar 2527 0&ngk&k. Ketika tertawa, Kim Sim 'ama bukan sembarang tertawa, melainkan mengisinya dengan khi*kang, sehingga suara ketawanya juga bergema dan menggetarkan jantung. )a*ha*ha*ha, (endekar 0&ngk&k, atau sekarang menjadi (endekar 0untung atau (endekar 0&ngk&k 0untung. 0agus sekali, engkau datang menyerahkan nyawamu. Sekarang hatiku akan yakin bahwa engkau akan benar*benar mati, karena sekali ini kami tidak ingin gagal. Engkau akan mati di tanganku sendiri!" 0iarpun menghadapi ancaman dan berhadapan dengan Kim 2528 Sim 'ama bersama banyak sekali pembantunya, belum lagi anak buahnya yang puluhan &rang banyaknya di luar ruangan, namun Sie 'i&ng masih bersikap tenang. Kim Sim 'ama, engkau telah menculik 'ing 'ing, menggunakannya sebagai umpan untuk memancing aku datang. 2ah, aku sudah datang memenuhi undanganmu. 0ersikaplah sebagai laki*laki sejati, keluarkan 'ing 'ing!" 5rang she Sie yang s&mb&ng!" $iba*tiba $hay 0& 'ama, &rang termuda $ibet 2g&*h&uw yang terkenal berangasan itu sudah m&l&ncat dan memaki. $idak perlu engkau menjual lagak. 0ukankah engkau datang ke $ibet untuk mencari $ibet 2529 2g&*h&uw. 2ah, kami berlima sudah berada di depanmu. $idak perlu pemimpin kami yang maju. )ay& kami $ibet 2g& 6ebsite http<==kang-usi.c&m= h&uw yang mempertanggung jawabkan semua perbuatan kami. Engkau mau apa. Sekali ini engkau tentu akan mati, bahkan tidak kebagian kuburan lagi!" Empat &rang saudaranya sudah pula bangkit. ,ereka semua setuju dengan sikap $hay 0& 'ama. 0iarpun pernah mereka berlima menger&y&k namun tidak dapat memper&leh kemenangan, dan baru setelah Kim Sim 'ama yang maju mereka semua berhasil menangkap Sie 'i&ng, akan tetapi kini 2530 mereka sama sekali tidak takut. ,ereka bahkan memandang rendah pendekar itu dan mereka ingin menebus kekalahan mereka. Kini setelah pendekar itu kehilangan lengan kiri, mereka yakin bahwa mereka akan mampu mer&b&hkan dan membunuh (endekar 0&ngk&k. Sie 'i&ng memandang kepada mereka sejenak, kemudian dia men&leh kepada Kim Sim 'ama. Kim Sim 'ama, apakah &m&ngan $ibet 2g&*h&uw dan engkau sendiri dapat kupercaya. $ibet 2g&*h&uw hendak menger&y&k aku, apakah engkaupun akan turun tangan lagi membantu mereka. 'ebih baik dari 2531 sekarang berterus terang apakah engkau ingin maju sendiri dan menger&y&kku dengan semua pembantumu yang berada di sini. #an mengerahkan pula semua anak buahmu!" Sie 'i&ng kini menyapa semua &rang dengan pandang matanya dan sejenak pandang matanya hinggap di wajah 0i Sian. 6anita itu menundukkan mukanya yang berubah agak pucat. 2yeri rasa hati Sie 'i&ng melihat kehadiran kep&nakannya sebagai se&rang di antara anak buah Kim Sim 'ama! 7capan ini meng&barkan kemarahan dalam hati $hay Ku 'ama, &rang pertama dari $ibet 2g&*h&uw. ,emang dia harus mengakui 2532 bahwa se&rang diri saja, dia pernah dikalahkan (endekar 0&ngk&k. %kan tetapi sekarang, (endekar 0&ngk&k kehilangan lengan kirinya! +angankan dia maju berlima, bahkan se&rang diripun agaknya dia akan mampu mer&b&hkan (endekar 0&ngk&k! (endekar 0&ngk&k, dengarlah! Kami, $ibet 2g&* h&uw, akan membunuhmu tanpa bantuan siapapun! 0iarlah kami berlima mampus di tanganmu kalau sampai ada yang membantu kami. Kau yang sudah hampir mampus ini masih berani bertingkah dan mengeluarkan &m&ngan besar! 2ah, 2533 terimalah1.!" $hay Ku 'ama mel&ncat ke depan, dan tiba*tiba dia merendahkan tubuhnya sampai hampir berj&ngk&k. $erdengar suara berk&k&kan dari dalam perutnya yang gendut itu. Kedua lengannya digerakkan menyilang dan selain perutnya yang gendut, juga kedua kakinya mengeluarkan suara berker&t&kan kemudian tiba*tiba saja dia mel&ncat ke depan, kedua lengannya menyerang dengan d&r&ngan kedua telapak tangan ke arah dada Sie 'i&ng! Sesungguhnya, &rang&rang dengan kepandaian setingkat $ibet 2g&*h&uw ini sudah langka sekali dan sukar dicari tandingan mereka. $ingkat ilmu 2534 mereka, baik ilmu silat atau ilmu batin, sudah amat tinggi. #an ilmu pukulan yang dipergunakan $hay Ku 'ama itu adalah )ek*in $ai*h&ng*ciang ($angan %wan )itam dan 0adai). Kekuatan yang luar biasa terkumpul di dalam perutnya yang gendut dan seperti seek&r katak beracun, begitu kekuatan dari perut itu dilepaskan, maka terciptalah gerak serangan yang amat dahsyat. Seketika angin menyambar dahsyat dibarengi uap hitam mengepul ketika dua tangan yang terbuka itu meluncur ke arah dada Sie 'i&ng. Sejak tadi Sie 'i&ng dapat menduga bahwa &rang pertama 2535 $ibet 2g&*h&uw itu menyerangnya dengan pengerahan tenaga sakti yang hebat. #ia tidak merasa takut, bahkan tanpa mengelak dia lalu mend&r&ngkan tangan kanannya menyambut. #esss1.! (lakkk!" 'engan baju kiri itu menyusul dengan kecepatan kilat ketika tangan kanannya menyambut serangan lawan. (ertemuan tenaga sakti yang amat hebat terjadi ketika tangan kanan (endekar 0&ngk&k bertemu dengan kedua tangan $hai Ku 'ama, dan pada saat itu, $hay Ku 'ama terkejut sekali, wajahnya seketika pucat dan mulutnya menyeringai kesakitan. #ia merasa se&lah semua tenaganya 2536 membalik dan menghantam isi perutnya sendiri. (ada saat itu, nampak sinar put ih menyambar dan mengenai tengkuknya. Itulah sambaran lengan baju yang k&s&ng, dan begitu terkena lecutan ujung lengan baju ini, $hay Ku 'ama terjungkal dan muntah darah! Ketika empat &rang adiknya memeriksa, ternyata &rang pertama $ibet 2g&*h&uw itu telah tewas! #alam segebrakan saja, $hay Ku 'ama, &rang pertama $ibet 2g&*h&uw, telah tewas di tangan (endekar 0&ngk&k yang hanya memiliki tangan tunggal, yaitu yang kanan saja. Empat &rang pendeta 'ama itu selain terkejut, juga marah bukin 2537 main. $hey Si 'ama sudah mencabut cambuknya, $hay (ek 'ama mencabut sepasang pedang. $hay )&k 'ama mel&l&s rantai bajanya, dan $hay 0& 'ama juga menyambar t&mbaknya. ,ereka berempat lalu mengepung dan menerjang dengan ganas. S&mentara itu, Kim Sim 'ama memandang dengan wajah agak berubah. %pa yang baru saja terjadi sungguh mengejukan hatinya bukan main. #ia tahu betapa lihainya $hay Ku 'ama, &rang pertama $ibet 2g&*h&uw dangan ilmu pukulan )ek*in $ai*h&ng*ciang itu. %kan tetapi dalam segebrakan saja, $hay Ku 'ama tewas di tangan (endekar 2538 0&ngk&k. (adahal, (endekar 0&ngk&k sudah tidak berlengan kiri lagi. 0agaimana hal ini mungkin terjadi, pikirnya. Sebelum lengan kirinya buntungpun, (endekar 0&ngk&k tidak mungkin dapat menewaskan $hay Ku 'ama seperti itu. ,ungkinkah dia mendapatkan ilmu baru. 4asanya hal itu tidak mungkin terjadi. 0aru beberapa hari saja lewat sejak (endekar 0&ngk&k buntung lengan kirinya. Sagaimana mungkin dalam waktu beberapa hari saja sudah memper&leh ilmu yang demikian dahsyatnya! %kan tetapi, kini sepasang matanya terbelalak penuh 2539 kekagetan dan keheranan. (endekar 0&ngk&k memang jelas bukan (endekar 0&ngk&k yang temp& hari sebelum lengan kirinya buntung! ,enghadapi hujan serangan empat &rang yang sedang marah dan sakit hati itu, (endekar 0&ngk&k hanya menggerakkan tangan kanan yang mend&r&ng*d&r&ng, dan lengan baju kirinya menyambar*nyambar. )ebatnya, semua senjata empat &rang )arimau $ibet itu selalu terd&r&ng membalik sebelum bertemu dengan tangan kanan, dan setiap kali bertemu ujung lengan baju kiri, se&lah*&lah dari tubuh (endekar 0&ngk&k keluar semacam tenaga sakti yang dahsyat 2540 dan yang merupakan perisai yang melindungi tubuhnya. Setelah (endekar 0&ngk&k selalu menangkis penger&y&kan lawan se&lah hendak menguji tenaga mereka, tiba* tiba (endekar 0&ngk&k mengeluarkan suara melengking t inggi dan tubuhnya membungkuk ke depan, kaki kanan ditarik ke belakang dan tubuh atasnya yang b&ngk&k itu lurus ke depan. $angan kanannya mencengkeram ke depan, dan lengan baju kiri yang tadinya ditarik ke belakang, membentuk garis lurus seperti seek&r naga meluncur, tiba*tiba ujung lengan baju kiri yang agaknya membentuk ek&r naga itu menyambar ke 2541 depan. $erdengar suara bersiutan dan disusul pekik dan r&b&hnya ernpat &rang pendeta 'ama itu susul menyusul. Kim Sim 'ama terbelalak ketika melihat betapa empat &rang pembantunya itu r&b&h untuk tidak bangun kembali karena ternyata mereka telah tewas! +uga para pembantunya yang lain terbelalak, hampir tidak percaya akan apa yang mereka lihat. 0etapa mungkin pemuda b&ngk&k yang lengan kirinya sudah buntung itu mampu membunuh lima &rang $ibet 2g&*h&uw yang terkenal sakti itu dalam waktu demikian singkatnya. 2542 Kim Sim 'ama sendiri menjadi gentar melihat kesaktian luar biasa yang dimiliki (endekar 0&ngk&k. Kalau $ibet 2g&*h&uw r&b&h dalam waktu demikian singkatnya, dia sendiripun akan sukar untuk dapat menandingi (endekar 0&ngk&k. ,aka tanpa malu*malu lagi dia lalu mengeluarkan aba*aba, memerintahkan para pembantunya untuk maju menger&y&k. +uga dia berseru agar pasukan yang berada di luar bersiapsiap mengepung! Kim Sim 'ama, bebaskan 'ing 'ing dan aku t idak akan mencampuri urusanmu!" bentak Sie 'i&ng, bukan khawatir akan penger&y&kan terhadap dirinya melainkan khawatir akan 2543 nasib 'ing 'ing yang terjatuh ke dalam tangan para pember&ntak $ibet ini. %kan tetapi tentu saja Kim Sim 'ama t idak memperdulikan permintaan ini. (emuda ini terlalu berbahaya baginya, apalagi sudah membunuh $ibet 2g&*h&uw, pembantu* pembantu utamanya yang merupakan tangan kanan baginya. (endekar 0&ngk&k harus dibasmi! 0unuh dia!" perintahnya sambil menggerakkan tangan, matanya berkilat marah. Semua pembantunya sudah menghunus senjata, kecuali 3auw 0i Sian. Ia hanya duduk termenung. Ia terkejut dan kagum bukan main melihat pamannya yang 2544 dapat membunuh $ibet 2g&*h&uw sedemikian mudahnya. (amannya yang telah buntung lengan kirinya itu ternyata menjadi semakin sakti! #iam*diam ada perasaan girang menyelinap di hatinya. %h, kalau saja pamannya itu tidak membunuh ayah kandungnya, ingin rasanya ia mencabut senjata untuk membantu pamannya menghadapi penger&y&kan semua &rang itu! Ia akan rela meng&rbankan nyawanya untuk membela pamannya yang dikasihinya itu. %kan tetapi, pamannya telah menjadi musuh besarnya, telah membunuh ayahnya, kini ia termangu. $idak mau ia ikut 2545 menger&y&k. ,emang, ia telah bersumpah untuk membunuh Sie 'i&ng, untuk membalaskan dendam ayahnya, akan tetapi ia tidak sudi menger&y&k (endekar 0&ngk&k bersama &rang&rang yang sesat itu. %kan tetapi pada saat Sie 'i&ng menghadapi pengepung para pembantu Kim Sim 'ama yang terdiri dari &rang*&rang pandai, di antaranya terdapat /&a 0&ng Gan, (ek 'an, Ki $&k 'ama, dan belasan &rang pendeta 'ama lain, tiba* tiba terdengar s&rak s&rai gegap gempita di luar sarang ger&mb&lan pember&ntak itu, disusul suara pertempuran besar. 2546 Kim Sim 'ama terkejut, apalagi ketika se&rang perajurit terg&p&h*g&p&h melap&r bahwa sarang mereka diserbu &leh pasukan yang dipimpin &leh para pendeta anak buah #alai 'ama, Kim Sim 'ama cepat mel&mpat keluar dari ruangan itu, diikuti &leh para pendeta 'ama lainnya! Keadaan menjadi geger dan &rang*&rang agaknya demikian bingung dan panik mendengar bahwa tempat itu diserbu pasukan #alai 'ama sehingga mereka seperti telah melupakan (endekar 0&ngk&k. Sie 'i&ng juga tidak tahu harus berbuat apa. 5rang*&rang itu berl&mpatan pergi, juga /&a 0&ng Gan dan yang tinggal di 2547 situ akhirnya hanya dia dan 3auw 0i Sian! ,ereka berdiri saling pandang, dan melihat pandang mata penuh kebencian dari gadis itu, Sie 'i&ng menghela napas panjang. 0i Sian1." kata Sie 'i&ng lirih. %kan tetapi, saat itu, ketika mereka berdiri hanya berdua saja di dalam ruangan yang luas itu, 0i Sian teringat akan nasibnya, teringat betapa ayahnya terbunuh &leh pemuda b&ngk&k ini. 0ahkan pemuda b&ngk&k ini yang membuat ia meninggalkan ibunya, merantau sampai bertemu dengan S&ng Gan dan akhirnya ia tern&da &leh /&a 0&ng Gan, sutenya sendiri. Semua ini membuat hatinya terasa perih, dan semua 2548 ini gara*gara Sie 'i&ng! Kalau saja pamannya itu tidak membunuh ayahnya, tentu tidak akan sampai terjadi semua ini! Sie 'i&ng, akhirnya kita dapat berhadapan satu lawan satu. Engkau harus menebus nyawa ayah, 0ersiaplah!" 0i Sian mencabut pedang (ek*lian*kiam. %kan tetapi, Sie 'i&ng mengerutkan alisnya dan menggeleng kepala dengan sinar mata duka. #ia maklum bahwa 0i Sian masih menuduh dia sebagai pembunuh 3auw Sun K&k, ayah gadis itu, suami encinya. (ercuma saja dia menyangkal. 0i Sian, t&l&nglah aku. Katakan di mana 'ing 'ing. %ku 2549 akan membebaskannya kemudian pergi dari sini." (ada saat itu, 0&ng Gan memasuki ruangan sambil berseru, Suci, mari kita pergi!" ,elihat betapa pemuda itu memegang lengan 'ing 'ing, Sie 'i&ng segera menghampirinya. 'epaskan 'ing 'ing1.!" 0&ng Gan tersenyum mengejek. ,undur kamu, b&ngk&k! %tau1. akan kubunuh gadis ini di depan matamu!" ,endengar ancaman itu, Sie 'i&ng terkejut dan diapun menahan langkahnya. #ia dapat menyerang 0&ng Gan, akan tetapi dia khawatir kalau*kalau pemuda jahat itu akan lebih dulu membunuh 'ing 'ing. ,elihat sutenya hendak menjadikan gadis peranakan $ibet itu menjadi sandera, 0i Sian 2550 mengerutkan alisnya. Sute, lepaskan gadis itu!" %ih, tidak bisa, suci! #ia lihai sekali, kalau dia bergerak, aku akan bunuh gadis ini lebih dulu! " $anpa malu* malu 0&ng Gan berseru. (engecut!" 0i Sian memaki. %kupun tidak membutuhkan bantuanmu kalau engkau takut kepada Sie 'i&ng. 0iar aku sendiri yang akan menuntut balas atas kematian ayahku. 0ebaskan gadis itu kataku!" 0&ng Gan memandang dengan bingung. #ia men&leh ke luar dan mendengarkan suara pertempuran yang tengah berlangsung di luar. 0aiklah. (endekar 0&ngk&k, Sie 'i&ng, 2551 janjilah lebih dahulu bahwa engkau t idak akan menyerangku kalau aku bebaskan gadis ini!" $entu saja dia merasa takut karena tadi dia melihat sendiri betapa (endekar 0&ngk&k telah dapat membunuh lima &rang $ibet 2g&*h&uw dengan mudahnya. #ia tahu bahwa dia bukanlah lawan (endekar 0&ngk&k yang kini menjadi amat sakti itu. #an dia sudah membuntungi lengan kiri (endekar 0&ngk&k, maka dia merasa jerih kalau*kalau (endekar 0&ngk&k akan membalas dendam dan membunuhnya. Sie 'i&ng menatap wajah /&a 0&ng Gan dengan sinar mata 2552 menc&r&ng. Kalau engkau tidak mengganggu gadis itu dan membebaskannya, aku tidak akan menyerangmu. %kan tetapi kalau engkau mengganggunya atau membunuhnya, demi $uhan, lari ke manapun engkau, akan kukejar sampai dapat!" 0&ng Gan bergidik melihat mata yang menc&r&ng itu dan dia mend&r&ng tubuh 'ing 'ing ke arah Sie 'i&ng. Gadis itu yang sejak tadi diam saja, hanya memandang kepada Sie 'i&ng dengan suka pucat, terhuyung ke arah Sie 'i&ng yang segera menyambut dengan rangkulan penuh kasih sayang. 'ing 'ing1." 2553 'i&ng*k&k&1. ahh, 'i&ng*k&k&1.!" #an tiba*tiba saja 'ing 'ing menangis tersedu*sedan di atas dada Sie 'i&ng. %ir matanya membanjir seperti bendungan pecah. Kalau tadi ia hanya diam saja dengan muka pucat, kini tangisnya tak dapat ditahan lagi, membuatnya sesenggukan dan tersedu*sedu. Suci, mari kita pergi. (ertempuran terjadi di luar. #alai 'ama dan pasukannya telah menyerbu. Kalau terlambat, kita celaka!" kata 0&ng Gan. (engecut, engkau b&leh pergi. %ku tidak akan pergi, aku harus membalaskan kematian ayahku. #ia telah membunuh 2554 ayah, maka dia harus menebus nyawa ayah, aku akan mati pula di tangannya!" 0i Sian, aku tidak membunuh ayahmu1." Sie 'i&ng yang masih mendekap 'ing 'ing yang menangis itu, membantah lemah. $idak perlu b&h&ng! $idak perlu menyangkal, %pakah engkau juga ingin menjadi pengecut yang tidak berani mempertanggung jawabkan perbuatanmu. Sie 'i&ng, engkau pembunuh ayahku, maka bersiaplah, mari kita selesaikan dengan mengadu nyawa!" Sie 'i&ng bukan pembunuh ayahmu, 0i Sian!" $iba*tiba 2555 terdengar teriakan se&rang wanita dan muncullah Sie 'an )&ng bersama 'ie 0&uw $ek di pintu ruangan itu! Ibuuu1.!" 0i Sian berseru, memburu kepada ibunya. ,ereka saling rangkul. Ibu, apa artinya ucapanmu tadi." 0i Sian, anakku. (ercayalah, Sie 'i&ng bukan pembunuh ayahmu! %ku yakin akan hal itu!" Ibu1.!" 0i Sian memandang kepada ibunya penasaran. Kalau bukan dia yang membunuh ayah, habis siapa." Engkau mau tahu siapa pembunuh ayahmu. #ialah &rangnya!" Sie 'an )&ng menunjuk ke arah /&a 0&ng Gan yang seketika pucat dan terbelalak. Karena semua mata kini 2556 ditujukan kepadanya, dia menjadi gentar dan tanpa disadarinya, dia melangkah mundur sampai mepet ke dinding. Ibu, apa artinya ini. Sute /&a 0&ng Gan yang membunuh ayah. 0agaimana pula ini. Ibu, aku bingung, aku tidak mengerti1." 0i Sian masih meragu karena hal itu dianggapnya tidak masuk akal. $idak benar, suci, itu :tnah saja!" 0&ng Gan menc&ba untuk membantah, walaupun wajahnya sudah menjadi pucat sekali. #iam kau!" bentak 0i Sian. Ibu tidak akan menuduh dengan :tnah! Ibu, jelaskanlah agar aku dapat mengerti." 0i Sian, setelah engkau pergi, aku lalu melakukan 2557 penyelidikan tentang kematian ayahmu. #an hasilnya sungguh mengejutkan. ,alam itu, ayahmu pergi ke rumah pelesir, tempat para pelacur dan ayahmu di tempat itu minum sampai mab&k. %kan tetapi, menurut keterangan para pelacur di sana, sebelum ayahmu tiba, di sana ada se&rang tamu lain. %yahmu melihat tamu itu, dan tamu itulah yang telah membunuh ayahmu." Siapa1., siapa dia, ibu." $amu itu adalah dia, /&a 0&ng Gan ini!" 0&h&ng!" teriak 0&ng Gan. %pa perlunya aku membunuh ayahmu, suci." )emm, apa perlunya." Sie 'an )&ng berkata. Suamiku 2558 telah melihatmu di rumah pelacuran. #an engkau tentu merasa takut kalau sampai suamiku menceritakan kelakuanmu yang hina itu kepada puteriku. Engkau jatuh cinta kepada puteriku ini, bukan. $entu engkau tidak ingin puteriku mendengar bahwa engkau berkeliaran dan bermain gila di rumah pelacuran, maka engkau membunuh suamiku yang sedang mab&k. #an untuk menghilangkan jejak, engkau menyamar sebagai adikku dan melempar ked&k itu di dekat kamar Sie 'i&ng!" %ihh, pantas dia bersikeras untuk membunuhku, dan telah berhasil membuntungi lengan kiriku. $entu untuk 2559 menghilangkan sama sekali jejaknya." kata Sie 'i&ng yang masih merangkul 'ing 'ing. 0i Sian kini menjadi pucat, sepasang matanya terbelalak memandang kepada 0&ng Gan, saking kagetnya, herannya dan marahnya ia sampai merasa hampir pingsan. 'ing 'ing mer&nta lepas dari rangkulan Sie 'i&ng ketika mendengar ucapan Sie 'i&ng. 'i&ng*k&k&, jadi dia itulah yang telah membuntungi lenganmu. Keparat jahanam1.!" 'ing 'ing berlari menghampiri 0&ng Gan dengan sikap seperti seek&r singa betina yang hendak menyerang dengan cakaran dan gigitan. 'ing 'ing, ke sinilah1.!" 2560 2amun, seruan Sie 'i&ng itu terlambat. 0&ng Gan secepat kilat sudah menyambar lengan 'ing 'ing dan menelikungnya. #ia kini tersenyum menyeringai dan memandang kepada semua &rang dengan sikap menantang. Kalian semua mundur! Kalau ada yang berani maju, akan kubunuh gadis ini!" ,elihat betapa 'ing 'ing kembali menjadi tawanan 0&ng Gan, tentu saja (endekar 0&ngk&k tidak berani berkut ik. +uga Sie 'an )&ng dan 'ie 0&uw $ek yang keduanya sudah memegang pedang masing*masing, tidak berani maju. %kan 2561 tetapi, 0i Sian tidak perduli. Ia melangkah mnju menghampiri sutenya, pedang (ek*lian*kiam masih di tangannya, matanya tak pernah berkedip, terbelalak memandang kepada pemuda itu. /&a 0&ng Gan1. kau1. kau1.. yang telah membunuh ayah." katanya lirih, seperti &rang bertanya juga seperti &rang meragu dan tidak percaya. Suci, mundur kau! %kan kubunuh gadis ini kalau engkau tidak mau mundur!" bentak 0&ng Gan. 0unuh aku! Keparat jahanam kau! 0unuh aku!" 'ing 'ing mer&nta, lalu setelah lengan sebelah terlepas, ia nekat 2562 meneakar dan menggigit. )ay& bunuh aku! +ahanam busuk kau, bunuh aku! Engkau telah membuntungi lengan 'i&ngk&k&! )ay& kau bunuh aku1.!" #an bagaikan gila 'ing 'ing menubruk ke arah pedang yang dipegang 0&ng Gan. (emuda ini kewalahan juga ketika 'ing 'ing mer&nta, mencakar dan menggigit. Ketika dia hendak menggerakkan tangan kiri untuk men&t&k, hal yang tidak mudah karena tubuh gadis itu mer&nta dan menggeliat*geliat, tiba*tiba 'ing 'ing dengan nekat menubruk ke arah pedang. (edang yang runcing itu memasuki perutnya dan darah muncrat ketika dengan lunglai, 2563 'ing 'ing r&b&h. 0&ng Gan terbelalak dan mel&ncat ke belakang sambil menarik pedangnya. 'ing*m&i1.!" Secepat kilat (endekar 0&ngk&k mel&ncat dan menyambar tubuh 'ing 'ing yang mandi datah. Sekali memeriksa, tahulah dia bahwa sia*sia saja men&l&ng gadis itu. Gadis itu dalam sekarat! 'ing 'ing1. ahhh, 'ing 'ing1. kenapa kaulakukan itu1.." Sie 'i&ng menangis, mengguncang tubuh gadis itu dan menciumi mukanya. 'ing 'ing menggerakkan bibirnya, berkata lirih. 1. aku1. aku lebih baik mati1. k&k&1. aku tidak berharga lagi1. dia1. 2564 dia telah m&n&daiku1." #an iapun terkulai, tewas dan tak bernyawa lagi. 'ing*m&i1. 'ing*m&i1.!" Sie 'i&ng mendekap mayat yang masih hangat itu dan menangis sesenggukan di atas muka dan lehernya yang basah &leh air matanya. #ia tidak perduli betapa pakaian dan tubuhnya penuh darah yang mengalir keluar dari luka di perut 'ing 'ing. #ia merasa se&lah*&lah nyawanya sendiri yang melayang. 0aru dia menyadari betapa dia amat menyayang gadis ini, betapa amat berat berpisahan dengannya. +ahanam engkau, /&a 0&ng Gan!" sekali mel&ncat, 0i Sian 2565 telah berada di depan pemuda itu, sepasang matanya seperti dua b&la api yang bernyala. Engkau sungguh se&rang manusia berhati iblis! %ku yang dahulu membujuk suhu untuk men&l&ngmu dan mengambilmu sebagai murid! $ernyata engkau lebih rendah daripada seek&r binatang! Eagkau telah membunuh ayahku, engkau telah membuntungi lengan kiri tangan kiri paman Sie 'i&ng! Engkau telah men&dai aku dengan tipu muslihat, kini aku tahu! #an engkau masih begitu keji untuk men&dai 'ing 'ing yang menjadi tawanan. /&a 0&ng Gan, kalau aku tidak membunuhmu, aku akan menjadi 2566 setan penasaran!" Kini 0&ng Gan kelihatan ketakutan sekali. #ia tadi hendak mempergunakan 'ing 'ing sebagai sandera untuk menyelamatkan diri, akan tetapi tak disangkanya, 'ing 'ing dengan nekat membunuh diri. #ia men&lch ke arah satusatunya pintu di ruangan itu. #i situ telah berdiri Sie 'an )&ng dan 'ie 0&uw $ek dengan pedang di tangan, siap untuk menghadangnya dan mencegah dia melarikan diri. #an (endekar 0&ngk&k yang ditakutinya itu masih menangis sambil mendekap mayat 'ing 'ing! Kalau saja dia dapat mer&b&hkan sucinya, masih ada harapan baginya untuk menyelamatkan 2567 diri selagi (endekar 0&ngk&k asyik menangisi kematian kekasihnya. 3ang ditakuti hanya (endekar 0&ngk&k. 0iarpun dia tahu akan kelihaian sucinya, bagaimanapun juga dia sanggup menandinginya. 0i Sian, ingat, engkau sudah menjadi isteriku! ,ari kita pergi dari sini, melupakan segalanya dan hidup sebagai suami isteri yang berbahagia berdua1." #ia masih menc&ba untuk membujuk, akan tetapi pada saat itu, pedangnya bergerak menusuk ke arah dada 0i Sian. ,emang pemuda ini curang sekali, dan amat licik. #ia sengaja bicara untuk membuat 0i 2568 Sian lengah dan hampir dia berhasil. 0i Sian yang mendengar ajakannya itu merasa begitu muak sehingga ia menjadi lengah dan ketika 0&ng Gan menusukkan pedangnya secara tiba*tiba, ia terkejut. $idak ada kesempatan lagi untuk menangkis dan ia segera melempar diri ke samping untuk menghindar. %kan tetapi ujung pundak, pada pangkal lengan, masih tercium mata pedang yang membuat baju dan kulit di bagian itu ter&bek dan berdarah. +ahanam!" 0i Sian memaki dan kini ia menyerang dengan pedangnya. #emikian marahnya 0i Sian sehingga serangannya 2569 amat ganas dan dahsyat. 0&ng Gan yang sebetulnya jerih itu, menangkis dan balas menyerang. $erjadilah pertandingan pedang yang seru dan mati*matian antara suci dan sute ini, antara dua &rang muda yang tadinya akan menjadi suami isteri. 0i Sian menggerakkan pedangnya penuh semangat dan penuh kebencian, dengan nafsu membunuh berk&bar*k&bar. Sebaliknya 0&ng Gan melawan dengan peraaaan gentar dan bingung. #ia mengharapkan dapat bertahan cukup lama agar memberi kesempatan kepada kawan*kawannya untuk datang membantunya. 2570 0&ng Gan sama sekali tidak tahu bahwa keadaan Kim Sim 'ama dan anak buahnya tidak lebih baik daripada keadaannya. ,ereka itu sudah terkepung dan kini Kim Sim 'ama bahkan sudah diker&y&k &leh K&ng Ka 'ama sendiri yang dibantu banyak pendeta 'ama yang berkepandaian tinggi. #an anak buah pember&ntak itupun sudah terhimpit &leh pasukan #alai 'ama, banyak yang r&b&h dan banyak pula yang terpaksa menyerah karena tidak mampu melawan lagi. Sie 'i&ng telah mampu menguasai dirinya lagi. #ia masih memangku mayat 'ing 'ing, dan kini dia tidak lagi menangis. 2571 #ia mengangkat muka memandang perkelahian yang terjadi antara 0i Sian dan 0&ng Gan. #ia merasa iba sekali kepada 0i Sian. #ia tadi mendengar pula pengakuan 0i Sian bahwa kep&nakannya itu telah pula din&dai &leh 0&ng Gan. 0etapa jahatnya pemuda itu. Kalau saja pemuda itu tidak sedang berkelahi mat i*matian melawan 0i Sian, tentu dia sudah menerjangnya. (emuda itu terlampau jahat untuk dibiarkan hidup. %kan terlalu banyak &rang yang akan menjadi k&rban kejahatannya. %kan tetapi, dia tidak bergerak untuk membantu 0i Sian. #ia dapat melihat betapa pemuda itu tidak akan 2572 mampu mengalahkan 0i Sian. 0iarlah, biarlah 0i Sian yang akan menghukumnya. Gadis itu lebih berhak. Sie 'an )&ng yang berdiri di ambang pintu untuk menghadang larinya 0&ng Gan, ditemani &leh 'ie 0&uw $ek, memandang ke arah perkelahian itu dengan mata basah dan wajah pucat. Iapun merasa iba kepada puterinya. (uterinya telah ditipu &leh sutenya sendiri yang jahat, bukan hanya puterinya memusuhi Sie 'i&ng yang tidak berd&sa, bahkan puterinya telah din&dai pemuda itu yang ternyata adalah pembunuh suaminya. Ia dapat merasakan betapa pedih hati puterinya. $adi ia hendak mel&ncat dan membantu puterinya, 2573 akan tetapi lengannya dipegang &leh 'ie 0&uw $ek. Ketika ia men&leh, pendekar Kun*lun*pai itu menggeleng kepalanya. $ingkat kepandaian mereka terlalu tinggi. 0erbahaya bagimu dan bagi puterimu sendiri kalau engkau membantu. Kulihat puterimu tidak akan kalah," demikian kata 'ie 0&uw $ek. #ia sendiri juga tidak berani membantu karena kalau hal ini dia lakukan, dia bukan membantu 0i Sian, sebaliknya malah akan menjadi penghalang gerakan gadis yang amat lihai itu. 2amun dia tetap berjaga*jaga dan tentu akan membantu kalau sampai puteri wanita yang dicintainya itu terancam 2574 bahaya kekalahan. (ertempuran antara 0i Sian dan 0&ng Gan kini sudah mencapai puncaknya. Sudah empat puluh jurus mereka saling serang, dan walaupun 0i Sian selalu berada di pihak yang mendesak, namun 0&ng Gan masih mampu mempertahankan diri dan belumjuga r&b&h walaupun paha kirinya telah ter&bek kulitnya, dan juga pangkal lengan kanannya sudah tersayat. 0i Sian sendiri hanya mengalami luka yang pertama tadi, ketika pangkal lengan kirinya r&bek kulitnya &leh serangan pertama yang curang. Kini pedang (ek*lian*kiam lenyap bentuknya, 2575 berubah menjadi sinar putih bergulung*gulung dan yang menghimpit lawan sehingga sinar pedang yang dimainkan 0&ng Gan semakin menyempit. (emuda itu didesak terus, berputar*putaran di dalam ruangan yang luas itu. #ia maklum bahwa tidak ada jalan keluar melarikan diri, maka diapun melawan mati*matian dan dengan nekat. )aiiiittt1.!" 7ntuk ke sekian kalinya, pedang (ek* lian*kiam yang bergulung*gulung sinarnya itu meluncur dan mencuat ke arah leher 0&ng Gan, kemudian bertubi*tubi pedang itu menusuk ke arah dada pemuda itu. #asar ilmu pedang yang dimainkan 0i Sian adalah ilmu 2576 t&ngkat $a*kui tung*h&at (Ilmu $&ngkat (emukul Setan) dari K&ay $&jin. #an jurus yang dimainkannya itu adalah jurus yang disebut ,enghitung $ulang Iga. $entu saja 0&ng Gan juga mengenal jurus ini, dan dia sudah memutar pedangnya untuk melindungi bagian dada yang dihujani pedang suci*nya yang ditangkisnya, pada saat itu, 0i Sian menggerakkan tangan kirinya dan dengan jurus pukulan ,enghancurkan Kepala Setan, tangan kiri gadis itu dengan tenaga sepenuhnya menghantam ke arah kepala 0&ng Gan! (lakkk!" 0iarpun 0&ng Gan sudah miringkan kepalanya, 2577 tetap saja pelipisnya terkena hantaman itu. #ia mengeluarkan jerit mengerikan dan tubuhaya terpelanting. Saat itu, 0i Sian menubruk dan melihat ini, Sie 'i&ng berseru kaget dan heran. 0i Sian, jangan1.!" 2amun terlambat, ketika 0i Sian menubruk, 0&ng Gan yang matanya mel&t&t besar itu menusukkan pedangnya. /appp1.!" (edang itu menembus dada 0i Sian dan keduanya lalu r&b&h terkulai. 0&ng Gan tewas seketika, dan 0i Sian merintih*rintih. 0i Sian1.!" Sie 'an )&ng lari menubruk puterinya yang tidak merintih lagi, melainkan memandang kepada ibunya. 2578 Ibu1. maafkan1. aku1." 0i Sian1. anakku1.!" Sie 'an )&ng menjadi lemas dan ia pun pingsan dalam rangkulan 'ie 0&uw $ek. Sie 'i&ng juga sudah berlutut di dekat 0i Sian dan kini ia memangku kepala 0i Sian seperti yang dilakukan kepada 'ing 'ing tadi. Setelah dia memeriksa, diapun menarik napas panjang. (edang di tangan 0&ng Gan tadi telah masuk terlalu dalam dan sukar menyelamatkan nyawa gadis itu. 0i Sian, kenapa kaulakukan itu." tegur Sie 'i&ng. #ia tahu bahwa gadis itu sengaja membiarkan dadanya ditusuk 2579 pedang. Gerakan gadis yang tadi menubruk merupakan bunuh diri dan dia melihatnya dengan jelas. %ku1. untuk apa aku1. hidup lebih lama1.. (aman1. kau1. kau mau memaafkan aku1.." Sie 'i&ng menunduk dan mencium dahi itu. $entu saja1. engkau kep&nakanku tersayang1." 0i Sian tersenyum walaupun wajahnya pucat sekali. $erlalu banyak darah membanjir keluar dari dadanya. (aman1. kalau aku hidup1. aku hanya akan menderita siksa batin1. menyesali keb&d&hanku1. aku1. aku ingin mati1. akan kuceritakan kepada ayah1. engkau tidak membunuhnya, engkau1. engkau pamanku yang baik1." 2580 0i Sian1." Sie 'i&ng memeluk dan mendekap kepala kep&nakannya itu. Sudahlah1. jangan banyak cakap1. aku memaafkanmu, engkau kep&nakanku yang baik1." (aman, engkau amat mencinta1. 'ing 'ing1.." #iingatkan kepada 'ing 'ing yang menggeletak tak bernyawa di dekat situ, Sie 'i&ng men&leh lalu memejamkan mata. 0eberapa butir air mata mengaliri kedua pipinya. #ia mengangguk. %ku1. cinta padanya, 0i Sian. %ku1. aku cinta1." #an1. aku. Kau1. sayang padaku, paman1.. 0ukan. Kausayang kepadaku1.." #alam ucapannya itu terkandung perm&h&nan yang 2581 demikian mendalam sehingga bagi Sie 'i&ng merupakan tusukan pedang yang membuatnya tak dapat menahan tangisnya. #ia mengangguk*angguk saja mengangguk*angguk tanpa mampu menjawab. 0i Sian anakku1.!" Sie 'an )&ng yang baru saja siuman, mengeluh dan menubruk 0i Sian yang masih dirangkul Sie 'i&ng. 6anita ini menangis terisak*isak. Ibu1. katakanlah, engkau1. memaafkan aku, ibu. (aman1. paman 'i&ng juga1. sudah memaafkan aku1." 0i Sian merangkul di antara isaknya ia berbisik. Ibu memaafkanmu1. nak1." #an terdengar 0i Sian melepas 2582 napas panjang seperti &rang yang merasa lega, akan tetapi itu merupakan nafas terakhir. 0i Sian1.!" Sie 'an )&ng kembali jatuh pingsan. 8&dw&8 (ertempuran telah selesai. Kim Sim 'ama dalam keadaan luka*luka berat menjadi tawanan. #ia akan menjalani hukuman di dalam tempat hukuman khusus di $ibet. #ihukum dan dikeram sampai akhir hidupnya. #alai 'ama sendiri datang melayat ketika jena-ah 0i Sian dan 'ing 'ing sudah dimasukkan peti mat i dan disembahyangi. +uga para pendeta 'ama datang melayat ketika dua buah peti itu dimakamkan. Setelah semua pendeta 'ama yang 2583 melayat berpamit dan meninggalkan tanah kuburan, yang tinggal di situ hanya Sie 'i&ng, Sie 'an )&ng dan 'ie 0&uw $ek. ,ereka masih duduk di atas tanah, di depan kedua makam itu. ,ayat para pember&ntak yang tewas dalam pertempuran ditanam di sarang mereka yang kini berubah menjadi kuburan yang menyeramkan. Kini t iga &rang itu duduk, tak berani mengeluarkan suara, tidak berani mengganggu keheningan saat itu, setelah semua &rang yang berlayat pergi. ,ereka melamun dalamalam pikiran masing*masing. Sie 'an )&ng melamun dan mengenangkan semua riwayat 2584 hidupnya yang penuh duri. Sejak ia se&rang gadis remaja, dipaksa menjadi isteri 3auw Sun K&k, sampai melahirkan 0i Sian. )idupnya hampir tak pernah bahagia. 0ahkan akhir*akhir ini hidupnya menderita sengsara. Suaminya kembali ke dalam kehidupannya yang sesat. Kemudian suaminya terbunuh. (uterinya yang tadinya lenyap dan kembali menjadi gadis perkasa, menuduh Sie 'i&ng menjadi pembunuh ayahnya dan gadis itu minggat untuk mencari Sie 'i&ng dan membalas dendam. 0etapa ia selalu gelisah dan berduka. Sampai ia berjumpa dengan 'ie 0&uw $ek dan timbul harapan baru 2585 dalam hidupnya. %kan tetapi, perjumpaannya dengan puterinya hanya untuk melihat puterinya tewas! 0egitu pahit dan penuh kesengsaraan batin. %kan tetapi, kini ia hidup sebatangkara, dan ada 'ie 0&uw $ek di sampingnya. %kan datangkah masa bahagia dalam hidupnya. Ia melirik ke arah pria itu. 'ie 0&uw $ek juga tengah melamun. %langkah jantannya pria itu. #an ia tahu betapa pendekar Kun*lun*pai itu amat menyayang dan mencintanya. Sem&ga jalan hidupnya di depan akan lancar dan mulus, penuh kebahagiaan untuk menebus masa lalu yang penuh derita. 2586 'ie 0&uw $ek juga melamun. #ia juga membayangkan keadaan Sie 'an )&ng, janda menarik yang dicintanya. Sungguh malang nasibnya, dan dia merasa semakin sayang karena timbul iba hati terhadap wanita itu. Se&rang wanita yang tabah, bertanggung jawab. Se&rang wanita yang akan menjadi isteri yang amat baik. #an sudah terlalu lama ia hidup menyendiri. #ia juga membutuhkan kelembutan se&rang wanita, membutuhkan perhatian dan sentuhan cinta kasih se&rang wanita. Selama ini dia tidak pernah tertarik kepada wanita, dan baru setelah bertemu Sie 'an )&ng, dia bukan 2587 hanya tertarik, bahkan jatuh cinta. (ada diri 'an )&ng dia menemukan segala syarat bagi se&rang cal&n isteri! #ia ingin membahagiakan hidup wanita itu! )idupnya kini mempunyai suatu arah, suatu tujuan. %da sese&rang yang membutuhkan dirinya! #ia merasa ada gunanya hidup di dunia ini! 0etapa setiap &rang manusia selalu I2GI2 menjadi sesuatu, ingin ada artinya, ingin men&nj&l, ingin diakui keadaan dan kepribadiannya. 0etapa setiap &rang manusia haus akan hal ini. #ari se&rang kanak*kanak sampai tua renta, semua membutuhkan perhatian, membutuhkan pengakuan. Semua 2588 &rang takut akan kehilangan arti dirinya, takut untuk menjadi sesuatu yang 07K%2 %(%*%(%. Semua &rang berlumba untuk menjadi apa*apa, menjadi yang terpenting, terpandai, terkuasa, tertinggi, terbesar. +usteru keinginan inilah yang menimbulkan k&n@ik dalam kehidupan, menimbulkan k&n@ik dan perebutan, persaingan dan permusuhan antara manusia. +usteru keinginan untuk menjadi yang ter" inilah yang menjauhkan manusia dari $uhannya. Ingin menjadi sesuatu yang berarti ini pekerjaan nafsu daya rendah. Keinginan nafsu daya rendah ini bagaikan air k&t&r yang memenuhi b&t&l, 2589 sehingga air suci tidak dapat memasukinya. ,ungkinkah selagi hidup ini tidak ingin menjadi sesuatu yang men&nj&l, tidak menginginkan sesuatu yang tidak ada, melainkan menerima apa adanya sebagai anugerah dari $uhan 3ang ,aha Kasih. ,ungkinkah membiarkan diri k&s&ng dan bersih sehingga cahaya kekuasaan dan cinta kasih $uhan dapat memenuhinya. #engan penyerahan diri, menyerah dengan penuh keikhlasan, penuh kesabaran dan penuh ketawakalan. ,ungkinkah selagi hidup ini memiliki kerendahan hati yang membuat kita sadar sepenuhnya bahwa kita ini sesungguhnya 2590 bukan apa*apa", bahwa yang kita manjakan ini, yang kita namakan aku" ini hanyalah segumpal darah daging penuh nafsu daya randah. ,ungkinkah membersihkan semua k&t&ran itu dari jiwa yang ditimbuninya, agar jiwa yang berasal dari $uhan itu dapat memper&leh kembali hubungan k&ntak dengan $uhan. Kecerdikan pikiran jelas tidak akan mampu melakukan ini, karena pikiran hanyalah alat, alat untuk kehidupan jasmari, dan alat inipun sudah bergelimang nafsu daya rendah! Sie 'i&ng juga termenung. Selesailah sudah, pikirnya. 2591 )abislah sudah. #emikianlah hidup. Semua itu hanya bayangan, seperti awan berarak di angkasa, hanya selewat saja. Segala cita, segala harapan, segala kesenangan, hanya selewat. 0ukan, bukan itulah hakekat hidup. Semua yang terjadi itu hanyalah permainan nafsu atas badan. %khirnya, semua itu akan musna, seperti gelembung* gelembung udara dalam air. %pa yang dicarinya dalam hidup ini. #an apa yang telah diper&lehnya selama ini. )anya kepahitan, hanya penderitaan lahir batin. #ia tidak perlu mencari apa*apa. 3ang dicari itu semua bukan, hanya khayalan k&s&ng belaka. 2592 0ayangan kesenangan hanyalah muka kembar ke dua dari kesusahan, mereka nampaknya bert&lak belakang, namun tak terpisahkan. %pakah dia harus menjadi patah semangat, menjadi mandeg dan m&g&k, malas melanjutkan kehidupan. $idak, sama sekali tidak! 0ahkan dia harus dapat menikmati kehidupan ini, saat demi saat. #ia harus hidup sepenuhnya, selengkapnya, seutuhnya. #ia akan berjalan terus dengan tegak dan mantap, tak mengharapkan apa*apa di luar jangkauannya, menikmati setiap langkah hidupnya. %papun 2593 yang terjadi adalah kehendak $uhan, patut disyukuri, tak perlu dikeluhkan. Kehendak $uhan jadilah! #ia melangkah terus dalam kehidupan, dengan batin sepenuhnya menyerah kepada $uhan. Kekuasaan $uhan akan menggantikan hati dan akal pikirannya. Kekuasaan $uhan yang akan membimbingnya, dan kekuasaan $uhan yang akan membebaskannya dari pada kekuasaan natsu daya rendah. Kekuasaan $uhan yang akan membangkitkan jiwanya, sehingga dia akan hidup sebagai se&rang manusia yang seutuhnya, bukan sekedar segumpal darah daging yang dijadikan b&neka &leh nafsu daya rendah. 2594 Sie*taihiap!" (anggilan itu menariknya kembali dari alam lamunan. #ia m&n&leh dan memandang. 'ie 0&uw $ek yang memanggilnya. #ia mengerutkau alisnya, tidak mengenal siapa laki*laki gagah perkasa ini. #ia hanya tahu bahwa pria ini datang bersama enci*nya, dan melihat pula betapa pria itu akrab dengan encinya, bersikap mencinta dan melindungi. ,aaf, aku belum mengenal siapa t&ak&1." katanya ragu. Enci*nya menghampirinya, dan duduk di dekatnya, memegang lengan kanannya sambil mengamati pundak kiri yang tak berlengan itu. %dikku, aku tadi belum sempat minta 2595 maaf kapadamu. ,aafkan encimu ini yang pernah meragukan kebersihan hatimu, 'i&ng*te. %ku pernah meragukan engkau yang kusangka telah membunuh ayah 0i Sian untuk membalas dendam kematian &rang tua kita1." Sie 'i&ng menarik napas panjang dan seketika manghalau semua kenangan itu. $idak ada gunanya! Sudahlah, enci )&ng. $idak perlu kita membicarakan hal yang telah lalu. 0agaimana engkau bisa sampai ke tempat sejauh ini dan siapa pula t&ak& ini." #engan singkat 'an )&ng menceritakan tentang penyelidikannya kemudian tentang perjalannya ke $ibet untuk mencari adiknya dan puterinya. 2596 #alam perjalanan itu, ketika diserang &leh seger&mb&lan penjahat, 'ie*t&ak& ini menyelamatkan aku, 'i&ng* te. 0ahkan kemudian 'ie*t&ak& mengantar aku sampai ke 'asha dan membantuku untuk mencari engkau dan 0i Sian. 'ie*t&ak& mewakili Kun*lun*pai untuk melakukan penyelidikan mengapa $ibet 2g&*h&uw memusuhi Kun*lun*pai dan selanjutnya kita bertemu di sini." Sie 'i&ng mengangguk*angguk, tidak tertarik lagi akan cerita mesa lalu yang hanya terisi banyak kenangan yang menyedihkan hatinya. #ia lalu bangkit dan memberi h&rmat 2597 kepada 'ie 0&uw $ek sambil berkata, Kalau begitu terimalah h&rmatku dan terima kasihku bahwa engkau telah men&l&ng enciku, 'ie*t&ak&." %h, jangan sungkan, taihiap. Sebagai se&rang pendekar besar tentu engkau tahu bahwa tidak ada pert&l&ngan, yang ada hanyalah pelaksanaan tugas menentang kejahatan dan membantu yang menjadi k&rban kejahatan." 'ie*t&ak&, setelah apa yang kaulakukan kepada enciku, harap jangan lagi menyebut taihiap kepadaku. 2amaku Sie 'i&ng." 0aiklah, adik 'i&ng, dan terina kasih atas keramahanmu. 2598 Kalau b&leh aku bertanya, setelah semua peristiwa ini lewat, engkau lalu hendak pergi ke manakah." 'i&ng*te, mari kita pulang saja ke timur. Sudah terlalu lama kita enci dan adik berpisah, dan terlalu banyak kita berdua menderita kesengsaraan. Sudah tiba waktunya bagi kita berdua untuk hidup bersama dengan bahagia, adikku," Kata pula Sie 'an )&ng dengan suara lembut membujuk. %kan tetapi Sie 'i&ng menggeleng kepala dan manghela napas panjang. ,aafkan aku, enci. %kan tetapi, aku ingin bebas. %ku ingin manurut i suara hatiku, aku ingin mengikuti gerak langkahku, 2599 aku pasrah kepada $uhan ke manapun aku akan dibimbing." %kan tetapi, adikku. %ku ingin berdekatan denganmu. %ku ingin mencurahkan kasih sayangku sebagai enci* mu, ingin menghiburmu1." Sie 'i&ng tersenyum, bukan senyum bahkan wajahnya nampak cerah. (andanglah aku, enci. %pakah aku membutuhkan hiburan. Semua telah terjadi dan aku tidak merasa menyesal. Kehendak $uhan terjadilah! %ku tidak tahu mengapa semua ini terjadi kepadaku, akan tetapi $uhan sudah menghendaki demikian dan aku hanya dapat menerima, penuh keikhlasan dan ketawakalan. Enci 'an )&ng, aku tidak 2600 khawatir meninggalkan engkau, karena aku melihat bahwa ada se&rang yang patut kausayangi, kauh&rmati, dan kauharapkan perlindungannya." Sie 'i&ng menatap wajah 'ie 0&uw $ek yang menjadi kemerahan. (endekar Kun* lun*pai ini tersenyum malu*malu, lalu menarik napas panjang dan diapun kini menatap wajah Sie 'i&ng dengan sinar mata jujur. 'i&ng*te, sungguh aku kagum sekali. Engkau selain memiliki ilmu yang amat hebat, juga memiliki kewaspadaan. 0aiklah, aku ingin berterus terang saja. $epat seperti yang agaknya telah dapat kauduga, aku jatuh cinta kepada enci 2601 6ebsite http<==kang-usi.c&m= mu. #an mengingat bahwa ia tidak memiliki anggauta keluarga lainnya, maka aku ingin menggunakan kesempatan terakhir ini untuk minta persetujuanmu. Setujukah engkau jika aku melamar adik Sie 'an )&ng menjadi isteriku." Sie 'i&ng tersenyum gembira dan diam*diam dia semakin suka dan kagum kepada 'ie 0&uw $ek. Se&rang laki*laki yang jantan. Se&rang pendekar yang gagah perkasa dan jujur. /epat dia memberi h&rmat kepada pendekar itu. 'ie*t&ak&, aku akan merasa berbahagia sekali kalau engkau menjadi cihu*ku (kakak iparku). $entu saja aku 2602 merasa setuju sepenuhnya. %kan tetapi, semua keputusan kuserahkan kepada enci 'an )&ng. )arap engkau ajukan sendiri lamaranmu kepada enci 'an )&ng." 0iarpun dia merasa rikuh bukan main, namun sebagai se&rang laki*laki yang gagah dan jujur, 'ie 0&uw $ek lalu menghadapi 'an )&ng yang sejak tadi menundukkan mukanya yang menjadi kemerahan. )&ng*m&i, engkau sudah mendengar sendiri percakapan antara aku dan adikmu. 2ah, biar aku mempergunakan kesempatan ini, disaksikan &leh adikmu, untuk mengajukan pinangan kepadamu. )&ng*m&i, sudikah engkau menjadi 2603 isteriku." Kepala itu semakin menunduk, dan muka itu menjadi semakin kemerahan. Kemudian, ia mengangkat muka, memandang sedetik kepada 'ie 0&uw $ek, lalu ia men&leh kepada Sie 'i&ng. %khirnya, wanita itu lari dan menubruk Sie 'i&ng sambil menangis! Sie 'i&ng merangkul dan menepuk*nepuk pundak encinya, tanpa bicara. #ia membiarkan encinya menangis di pundaknya, pencurahan dari semua keharuan dari hati encinya. Setelah tangis itu mereda, dia berbisik dekat telinga encinya. Enci )&ng, aku percaya bahwa sekali ini engkau tidak 2604 salah pilih. Ki&nghi (selamat), enciku yang baik." 'an )&ng mengusap air matanya. 'i&ng*te, marilah engkau ikut bersama kami, hidup berbahagia bersama kami1" 0iarpun 'an )&ng belum menjawab lamaran 'ie 0&uw $ek, namun ucapan hidup bersama kami" itu saja sudah merupakan jawaban yang jelas. #engan lembut Sie 'i&ng melepaskan rangkulan encinya. $erima kasih, enci )&ng. %ku harus melanjutkan perjalanan hidupku. Kuharap kalian dapat mengerti. 0iarlah aku menjadi &rang pertama yang mengucapkan selamat kepada kalian. Sem&ga $uhan selalu memberi berkah dan bimbingan kepada 2605 kalian. /ihu (kakak ipar), harap jaga baik*baik enciku yang kusayang ini, Enci )&ng, selamat tinggal. %ku harus pergi sekarang." 'i&ng*te1.!" 'an )&ng berseru akan tetapi ia dan 0&uw $ek hanya melihat bayangan berkelebat dan (endekar 0&ngk&k sudah lenyap dari depan mereka. 'i&ng*te1.!" 'an )&ng berseru dengan isak, dan 0&uw $ek sudah merangkul pundaknya. Sudahlah, )&ng*m&i. 0iarkan dia menikmati kebebasannya dan jangan memberati dia dengan tangis. ,ari, mari kita meny&ngs&ng hidup baru. Engkaupun berhak untuk menikmati kebahagiaan hidup, )&ng*m&i, bersamaku." 2606 ,ereka lalu perlahan*lahan melangkah pergi meninggalkan kuburan itu. ,asa depan mereka terbentang luas di mana mereka dapat hidup berbahagia setelah masa lalu yang suram mereka lewati. (ember&ntakan yang dipimpin Kim Sim 'ama itupun habis riwayatnya. Kim Sim 'ama ditawan dan menjalani hukuman. Semua pembantunya, termasuk pula (ek 'an, tewas dalam pertempuran melawan para pendeta 'ama dan pasukan pengikut #alai 'ama. +uga pasukan #alai 'ama menyerang dan memukul mundur pasukan pember&ntak 2epal yang dipimpin 2607 (angeran ,aranta Sing dan mengusir mereka dari daerah $ibet. #aerah $ibet seluruhnya menjadi aman dan rakyat mulai dapat hidup tenteram. #i lembah bukit*bukit yang sunyi, berjalanlah (endekar 0&ngk&k Sie 'i&ng se&rang diri. Keheningan menyelimuti seluruh alam di sekitarnya, namun Sie 'i&ng tidak merasa kesepian. )ening akan tetapi tidak kesepian. #ia merasa menyatu dengan alam sekitarnya. Kekuasaan $uhan berada di mana*mana, di dalam dan di luar dirinya sehingga dia tidak merasa terpisah, tidak merasa kesepian. 2ama (endekar 0&ngk&k kemudian dikenal di seluruh dunia 2608 persilatan, walaupun jarang ada yang pernah bertemu dengan dia. )al ini adalah karena (endekar 0&ngk&k tidak pernah mau kembali ke selatan. #ia merantau di sepanjang gurun G&bi dan di manapun dia berada, dia selalu menentang kejahatan, membela yang benar dan lemah. (ara pedagang dan mereka yang melakukan perjalanan di daerah G&bi, yang pernah mendapatkan pert&l&ngan (endekar 0&ngk&k ketika mereka mengalami marabahaya, ketika mereka diancam ger&mb&lan peramp&k, mereka itulah yang mengabarkan nama besar (endekar 0&ngk&k di dunia kang*&uw di selatan. 2amun 2609 (endekar 0&ngk&k sendiri tidak pernah mau meninggalkan Gurun G&bi, bahkan dia tidak pernah mau memperkenalkan diri atau namanya sehingga &rang*&rang yang tidak mau mempergunakan julukan ejekan (endekar 0&ngk&k itu lalu menyebutnya G&bi 0u*beng '&jin (5rang $ua $anpa 2ama dari G&bi). Sie 'i&ng memang maklum sepenuhnya akan keadaan dirinya. #ia bukan saja b&ngk&k, akan tetapi juga lengan kirinya buntung. 5rang tapadaksa seperti dia hanya akan menerima ejekan dan penghinaan saja di dunia ramai. +uga 2610 dia tidak lagi mengharapkan kasih sayang wanita, karena dia maklum sepenuhnya bahwa cinta antara pria dan wanita adalah cinta nafsu, cinta berahi yang selalu menuntut keindahan rupa, daya tarik lahiriah. #an untuk itu, dia sudah tidak mempunyai daya tarik sama sekali. $idak mudah menemukan se&rang wanita seperti 'ing 'ing, atau seperti 0i Sian, yang tidak begitu terpengaruh &leh keindahan rupa. $idak, dia tidak akan melibatkan diri dengan se&rang wanita! $entu saja lain halnya kalau memang $uhan menghendaki lain. #ia hanya pasrah. 2611 )anya kalau nafsu daya rendah yang membentuk si*aku tidak lagi menguasai diri, hanya kalau hati dan akal pikiran tidak lagi bersimaharajalela, jiwa akan mendapatkan kembali k&ntaknya dangan kekuasaan $uhan! #an kalau sudah begitu, kekuasaan $uban akan bekerja dalam diri. Keadaan seperti ini tidak mungkin dapat ditimbulkan karena usaha pikiran, karena pikiran adalah si*aku, yang lapuk, si*aku yang mengaku*aku. )anya dengan melenyapkan diri yang mengaku* aku, merendahkan dan mengecilkan diri, hanya dengan pasrah yang tulus ikhlas, maka diri lahir batin akan dibersihkan &leh 2612 kekuasaan $uhan, kemudian kekuasaan $uhan akan bersemayam, membangkitkan jiwa. )anya kalau sudah demikian, maka kita dapat htdup seutuhnya, bebas daripada cengkeraman nafsu daya rendah yang telah kembali kepada kedudukan dan tugasnya semula, yaitu menjadi alat dan pelayan. #emikianlah, kisah ini ditutup dengan harapan pengarang, sem&ga ada suatu manfaat yang dapat dipetik, dan sem&ga $uhan memberkahi dan membimbing kita sekalian. Sampai jumpa di lain kisah. TAAT 2613