You are on page 1of 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Menurut Sastroasmoro & Sofyan (2010) desain penelitian merupakan
rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti
untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain Penelitian
merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti
berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan (Nursalam, 2008).
Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan desain analitik dengan tekhnik studi
perbandingan (comparative study). Penelitian dengan menggunakan studi
perbandingan dilakukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan
sebagai fenomena yang menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu
(Notoatmodjo, 2005). Desain ini digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan status
fungsional pasien stroke hemoragik dan infark di RSUD Arifin Achmad.

B. Lokawaktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan dari pembuatan propsal sampai seminar hasil
penelitian yaitu dari bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Mei 2014, untuk
lebih jelasnya jadwal penelitian secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1.











Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
Pengajuan
judul

Pembuatan
proposal

Ujian
Proposal

Pengumpulan
data

Pengolahan
dan analisa
data

Seminar hasil

2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dikarenakan RSUD
arifin Achmad merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Riau dan merupakan
salah satu rumah sakit Pendidikan yang ada di Provinsi Riau

C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Menurut Nursalam (2003), populasi
dalam penelitian adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke hemoragik
dan infark yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang
diteliti dan dianggap mewakili populasi (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini
pengambilan sampel dengan dengan menggunakan tekhnik Purposive sampling
yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam
penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang
telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2003). Besar sampel yang digunakan yaitu
sebesar 30 orang dan merupakan jumlah sampel minimum yang harus dipenuhi
dalam penelitian kuantitatif (Burn & Grove, 2005).
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari sutu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi pada
penelitian ini adalah:
a. Bersedia menjadi responden
b. Pasien stroke infark dan hemoragik saat masuk ruangan rawat inap Merak
II RSUD Arifin Achmad
c. Pasien yang dirawat selama 24-48 jam pertama dan telah mendapatkan
penanganan.

D. Etika Penelitian
Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia,
maka etika harus diperhatikan (Hidayat, 2007). Etika penelitian dalam penelitian ini
yaitu meliputi:
1. Informed Consent
Lembaran persetujuan ini diberikan kepada responden yang telah memenuhi
kriteria. Tujuannya yaitu responden mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian
serta manfaat dari penelitian ini. Bila responden menolak maka peneliti tidak
memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden
2. Anonimity
Untuk menjaga kerahasian peneliti tidak akan mencantumkan nama responden
pada lembar pengumpulan data, tetapi lembar tersebut hanya dituliskan kode
yang diketahui oleh peneliti.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data tertentu
yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

E. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat
diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam,
2003). Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan
sebagai ukuran dalam suatu penelitian (Hidayat, 2007).
Tabel 5
Definisi Operasional

















F. Alat Pengumpulan Data
Ketika melakukan pengumpulan data peneliti telah melakukan pengukuran dan
pemeriksaan langsung kepada responden penelitian untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui keadaan backpack

Variabel
penelitian
Definisi
operasional
Alat ukur Skala
ukur
Hasil ukur

Stroke













Status
Fungsional

Stroke adalah
terjadinya
gangguan
fungsional otak
fokal maupun
global secara
mendadak dan
akut yang
berlangsung
lebih dari 24
jam, akibat
gangguan aliran
darah otak

Kemampuan
pasien stroke
dalam
melakukan
aktivitas sehari-
hari berupa
defekasi, miksi,
kebersihan diri,
penggunaan
toilet, makan,
transfer,
mobilitas,
berpakaian, naik
tangga dan
mandi.


Pemeriksaan
diagnostik
CT-Scan
dan MRI










Barthel
Indeks versi
Wade and
Collin

Nominal













Ordinal

Pasien stroke
hemoragik
Pasien stroke
infark










0-5 : Ketidakmampuan
sangat parah
6-9 : Ketidakmampuan
yang parah
10-14: Ketidakmampuan
menengah
15-17: Ketidakmampuan
ringan
18-20: Mandiri
G. Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan melalui serangkaian prosedur.
Prosedur pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
1. Setelah proposal penelitian mendapat persetujuan dari kedua pembimbing,
peneliti mengurus permohonan surat izin penelitian dari PSIK Universitas
Riau.
2. Setelah peneliti menyelesaikan urusan administrasi, peneliti mendatangi
lokasi penelitian, yaitu ruang rawat inap Merak II RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru. Peneliti akan mendatangi lokasi penelitian dan melihat daftar
pasien yang baru masuk dan menyesuaikan dengan kriteria inklusi yang
telah ditetapkan peneliti
3. Peneliti akan melakukan penilaian status fungsional apabila responden
telah mendapatkan perawatan selama 24-48 jam. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kondisi pasien yang tidak stabil.
4. Setelah proses pengumpulan data selesai, peneliti selanjutnya melakukan
analisa data dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Setelah
semua data dianalisa, peneliti melanjutkan untuk penyusunan laporan hasil
penelitian dan penyajian hasil penelitan.

H. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, dianalisis, dan kemudian data
diolah. Menurut Hidayat (2007), langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai
berikut:
1. Editing (Pemeriksaan)
Mengecek kembali hasil pengukuran dan pemeriksaan (observasi) yang telah
dikumpulkan berupa kelengkapan dari hasil penilaian skor indeks barthel.
2. Coding (Penandaan)
Coding (Penandaan) merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka atau bilangan.
3. Entry Data (Memasukkan Data)
Data yang telah dikumpulkan kemudian data disimpan untuk selanjutnya
diolah kedalam analisa data univariat dan bivariat.
4. Cleaning Data (Merapikan)
Data yang sudah ada dicek kembali kelengkapannya, sehingga data siap
untuk dianalisa.
5. Processing
Mengelompokkan data ke dalam variabel yang sesuai, kemudian selanjutnya
data tersebut di proses.
6. Analyzing (Penilaian)
Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional Analitik dengan
menggunakan analisa univariat dan menggunakan distribusi frekuensi yang
bertujuan untuk mendekskripsikan karakteristik atau gambaran tipe variabel
penelitian yaitu status fungsional (ketidakmampuan sangat parah,
ketidakmampuan yang parah, ketidakmampuan menengah, ketidakmampuan
ringan, Mandiri).

You might also like