Pembahasan OpenERP Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Enterprise Information System Dosen: Ana Hadiana, Dr., Eng. Oleh: Ridwan Setiawan| 2013210007 Galih Abdul Fatah | 2013210013 Sri Rahayu | 2013210008 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER LIKMI STMIK LIKMI @2014 BIODATA KELOMPOK Nama: Ridwan Setiawan NPM : 2013210007 Nama: Galih Abdul Fatah NPM : 201321000 Nama: Sri Rahayu NPM : 2013210008 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian ERP ERP (Enterprice Resource Planning) atau perencanaan sumber daya perusahaan merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan oleh sebuah perusahaan barang atau jasa yang berguna untuk mengintegrasikan semua proses jalannya perusahaan dari segala aspek baik proses produksi, operasional, distribusi, dan proses lainnya dari produk atau jasa dari perusahaan tersebut. ERP dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktivitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. ERP berupa sebuah software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perubahan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari penjualan, HRD, produksi atau keuangan (OBrien, 2005). Syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi yaitu menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Gambar 1. Konsep dasar ERP (Rashid et al. 2002) Tujuan dari sistem ERP adalah sebagai berikut: 1) Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis, 2) Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise, 3) Menghasilkan informasi yang real-time, dan 4) Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan 1.2. Perkembangan ERP Tahun 1960-an merupakan konsep awal dari ERP dengan adanya MRP (Material Requirements Planning), sistem ini meliputi perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material perusahaan. Tahun 1970-an merupakan close loop MRP yaitu menjadi tahap selanjutnya dari MRP dan merupakan sederetan fungsi yang tidak hanya terbatas pada MRP. Tahun 1980-an MRP berkembang menjadi MRP II (Manufacturing Resource Planning), yang memperkenalkan konsep mengenai penyatuan kebutuhan material (MRP) dan kebutuhan sumber daya untuk proses produksi. Tahun 1990-an perkembangan ERP mulai pesat, awal dari perkembangan ERP dimulai Tahun 1972 dengan dipelopori oleh 5 karyawan IBM di Mannheim Jerman yang menciptakan SAP yang berfungsi untuk menyatukan solusi bisnis. Dan pada saat ini, ERP berevolusi menjadi Extended ERP (ERP II) yang diluncurkna pada tahun 2000-an. Ruang lingkup Extended ERP lebih luas dan lebih komplek dari ERP. Pada dasarnya ERP adalah penambahan module keuangan pada MRP II, sehingga lebih memudahkan bagi para pengambil keputusan menentukan keputusan- keputusannya. Berikut tahapan-tahapan perkembangan ERP : a. Tahap I: Material Requirement Planning (MRP) merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material. Produk apa yang akan dibuat, apa yang diperlukan untuk membuat produk, apa yang sudah dimiliki, apa yang harus disediakan, berapa jumlahnya dan kapan pelaksanaannya. b. Tahap II: Close-Loop MRP merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terkait dengan perencanaan kapasitas, perencanaan dan eksekusi, terdiri atas alat bantu penyesuaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau di ganti jika diperlukan. c. Tahap III: Manufacturing Resource Planning (MRP-II) merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan. d. Tahap IV: Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah. Bertujuan agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik pada kondisi yang cepat berubah dan lebih kompetitif. e. Tahap V : Extended ERP (ERP II). Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya. Melingkupi perluasan yang menjebatani pemasok sampai dengan konsumen dan difokuskan pada konsumen dan integrasi dengan supplier. 1.3. Keunggulan dan Kelemahan ERP Saat ini, penerapan Teknologi Informasi semakin familiar dikalangan para pengusaha. Efisiensi waktu dan biaya yang ditawarkan oleh Teknologi Informasi, membuat para pengusaha merasa wajib untuk menerapkannya dalam proses manajemen di perusahaan. Bagi mereka yang selalu fokus terhadap kebutuhan pelanggan, tidak akan berpikir dua kali untuk menerapkan Teknologi Informasi dalam proseskerjanya. Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan. Fan et, al dalam Yusuf, et al. (2006) menyatakan, ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam mengendalikan bisnis yang lebih baik karena dapat mengurangi tingkat stok dan inventori, meningkatkan perputaran stok, mengurangi cycle time order, meningkatkan produktivitas, komunikasi lebih baik serta berdampak pada peningkatan benefit (profit) perusahaan. Sedangkan Leon (2005) menyatakan bahwa, ERP mempunyai keuntungan dengan pengurangan lead-time, pengiriman tepat waktu, pengurangan dalam waktu siklus, kepuasan pelanggan yang lebih baik, kinerja pemasok yang lebih baik, peningkatan fleksibilitas, pengurangan dalam biaya-biaya kualitas, penggunaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan akurasi informasi. Disamping banyak keuntungan yang diperoleh dari ERP, beberapa kelemahan ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2003): a. Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis. b. Biaya implementasi ERP yang sangat mahal. c. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah. d. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya. e. kemampuan pembuatan keputusan. Teori yang disampaikan Gargeya dan Brady (2005) menyatakan bahwa ada faktor- faktor keberhasilan dan faktor-faktor kegagalan antara lain: a. Kemampuan untuk mempersingkat bisnis proses atau operasi sehingga kustomisasi berkurang pada perusahaan; b. Keberhasilan tim proyek yang didukung oleh manajemen, konsultan dan vendor; c. Adanya pelatihan yang berkelanjutan saat implementasi ERP pada perusahaan; d. Menyesuaikan budaya organisasi yang sama untuk menghindari cara-cara tersendiri dalam mengerjakan hal-hal dan setiap fungsi/departemen beroperasi dengan prosedur berbeda dan ketentuan bisnis berbeda, maka perlu dilakukan wadah untuk sharing knowledge ERP pada perusahaan. e. Merencanakan biaya pada saat implementasi dan pengembangan ERP untuk menghindari pemakaian biaya yang melebihi dari kemampuan perusahaan. Keenam, pengujian sistem yang terbukti untuk jadi unsur sukses bagi beberapa perusahaan dan penyebab langsung kegagalan implementasi ERP pada perusahaan. Selain faktor efisiensi waktu, biaya, dan tenaga, penerapan ERP juga dapat dijadikan sebagai sarana belajar bagi para karyawan untuk meninggalkan budaya kerja lama. Budaya kerja lama yang dimaksud salah satunya adalah kebiasaan karyawan melempar tanggung jawab bila terjadi suatu kesalahan dalam proses kerja. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah mencari solusi untuk memperbaiki kesalahan yang terlanjur terjadi. Kontribusi ERP dalam hal ini adalah membantu pelaksanaan dan pendokumentasian komunikasi internal antar karyawan. Dengan adanya pendokumentasian ini, kita dapat memantau dan mengendalikan kinerja setiap proses. Untuk selanjutnya tinggal dipikirkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang seharusnya dilakukan. Kelancaran proses kerja sebagai hasil dari penerapan ERP dapat membantu perusahaan memenuhi keinginan pelanggan sehingga perusahaan dapat mencapai kepuasan pelanggan. 1.4. Implementasi ERP Penerapan ERP pada perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa perencanaan produksi, pemrosesan pesanan, manajemen persediaan, pengiriman, maupun keuangan sehingga mendukung pencapaian keberhasilan perusahaan. Kegiatan bisnis akan terintegrasi dengan software ERP dan database umum yang dipelihara oleh DBMS. Penerapan ERP tidak hanya didukung dengan ERP sebagai alat tetapi juga didukung oleh keempat komponen teknologi yaitu humanware, technoware, organware dan infoware. Berdasarkan keempat komponen tersebut, kesuksesan ERP bergantung pada beberapa faktor sebagai berikut. a. Manajemen/organisasi; meliputi komitmen, edukasi, keterlibatan, pemilihan tim, pelatihan, serta peran dan tanggung jawab. b. Proses; meliputi aligment, dokumentasi, integrasi, dan re-desain proses. c. Teknologi; meliputi hardware, software, manajemen system, dan interface. d. Data; melputi file utama, file transaksi, struktur data, dan maintenance serta integrasi data. e. Personil; meliputi edukasi, pelatihan, pengembangan skill, dan pengembangan pengetahuan. Pendekatan yang dapat digunakan dalam implementasi ERP yaitu sebagai berikut. a. The Big Bang Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan. Kelebihan: memerlukan sedikit interface atanra system lama dan system baru, efisien, dan hasilnya optimal. Kelemahan: implementasi kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi. b. Step by Step (Phased Approach) Melakukan impelentasi sedikit demi sedikit. Kelebihan: kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek, dan ongkos tidak terlalu membebani. Kelemahan: waktu implementasi lebih panjang dan hasil tidak optimal. c. Small Bang (Pilot Approach) Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait. Kelebihan: biaya relatif rendah, dan kompleksitas berkurang. Kelemahan: membutuhkan banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antar site. Contoh penerapan ERP pada beberapa perusahaan: Danone, PT Semen Gresik, PLN, PT Bentoel Prima, EKKI, CANONICAL, LENA, LA POSTE, Dan lain sebagainya BAB II PEMBAHASAN OpenERP 2.1. Sejarah OpenERP Gambar Tampilan OpenERP Versi 6.1 OpenERP yang dulunya bernama Tiny ERP ditulis dengan Bahasa Python oleh sebuah perusahaan yang bernama Tiny SPRL di Belgia. OpenERP menawarkan banyak keunggulan dibanding program aplikasi sejenis diantaranya tiga tingkat arsitektur web, kemudahan penggunaan dan fleksibilitas. Dengan lebih dari 1000 download per hari, OpenERP adalah sistem ERP yang paling dikagumi dan memiliki perkembangan tercepat di dunia dan merupakan solusi perangkat lunak manajemen gratis open source. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia, kini dianjurkan untuk menggunakan ERP. Pada bulan Desember 2009, Indonesia secara resmi telah sepakat untuk membangun kerjasama dengan Tiny SPRL Belgia untuk mengembangkan OpenERP versi Indonesia. Kesepakan terjadi di Kantor Tiny SPRL Belgia setelah melakukan serangkaian pengujian sytem selama kurang lebih 2 minggu, mulai dari kemampuan OpenERP secara fungsional maupun secara teknis dan dukungan (support). OpenERP memiliki sekitar 100 karyawan ditambah dukungan oleh sekitar 900 kontributor dari komunitas. Lebih dari 500 modul tersedia untuk OpenERP yang dikembangkan oleh komunitas dan jaringan mitra tersebar 40 negara. Saat ini, OpenERP telah tersedia dalam 18 bahasa dan memiliki partner serta kontributor dari seluruh dunia. Lebih dari 800 developer telah berpartisipasi dalam proyek pengembangan sistemOpenERP. OpenERP dikembangkan dengan bahasa pemrograman Python memisahkan komponen server dan klien yang semuanya mengadopsi lisensi bebas GPL. Versi terakhir OpenERP v7 saat ini yang dirilis pada 22Desember 2012, dan akan dikeluarkan lagi OpenERP 8.0 pada tahun 2014 Quartal 2. Pada saat ini OpenERP namanya berubah menjadi Odoo, dan masih sesuai dengan harapan standar sistem ERP, dengan memberikan modul tambahan di luar cakupan sistem ERP biasa dengan menggunakan arsitektur cloud computing, untuk mengaksesnya bisa langsung ke https://www.odoo.com/. Sejarah Rilis : Nama Program Versi Tanggal peluncuran Perubahan signifikan Tiny ERP 1.0 2005 2.0 3.0 4.0 2007 OpenERP 5.0 April 2009 6.0 Januari 2011 Rilis AGPL Pertama 6.1 Februari 2012 7.0 22 Desember 2012 Odoo 8.0 mengumumkan 7 Juli 2014 9.0 direncanakan Juni 2015 2.2. Pengertian OpenERP OpenERP adalah aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) modern dan lengkap yang didistribusikan secara open source yang didalamnya terdapat berbagai program aplikasi bisnis termasuk Sales, CRM, Project Management, Warehouse Management, Manufacturing, Finance and Accounting, Human Resources dan lain sebagainya. OpenERP dibangun menggunakan teknologi framework Open Object yang memiliki kekuatan arsitektur MVC (Model View Controller), Workflow atau AlurKerja Proses yang fleksibel, GUI yang dinamis, antarmuka XML-RPC dan sistem pelaporan yang dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan. OpenERP adalah web aplikasi yang dibangun menggunakan Bahasa pemrograman Phyton, XML, dan JavaScript dan menggunakan PostgreSQL sebagai database management systemnya. Gambar OpenERP Client Server Caption Pada penelitian ini, objek pembahasan masih kepada OpenERP Versi 6 beserta fitur kelemahan dan keunggulannya. 2.3. Target Penggunaan OpenERP OpenERP ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki ambisi dan keinginan Untuk meningkatkan performansi dalam bidang manajemen. Sistem manajemen ini dapat membantu dan mempermudah segala hal yang berkaitan dengan manajemen. OpenERP tidak membatasi jenis, kategori dan skalabilitas perusahaan- perusahaan yang akanmenggunakannya karena OpenERP dapat diaplikasikan baik pada bidang, sektor, maupun skala apapun. 2.4. Fitur OpenERP Fitur dan modul yang ada pada OpenERP Gambar daftar Modul di OpenERP 1) Enterprise Management a. Sales Management Modul sales memungkinkan kita untuk mengelola dan mengklasifikasikan pesanan penjualan pada sistem struktural dan hirarkis. Memungkinkan kita untuk membuat pesanan baru dan meninjau pesanan yang sudah ada di berbagai negara. Konfirmasi pesanan dapat memicu pengiriman barang, faktur dan waktu yang ditentukan oleh pengaturan dalamsetiap pesanan. Dalam modul ini penjual dapat mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhkan hanya dalam satu layar saja, dapat melakukan kontrol terhadap pemesanan dan pengiriman barang serta dapat mengetahui semua operasi yang dilakukan pelanggan. Keuntungan dari enterprise management yaitu : a) Diintegrasikan dengan point of sales b) Accounting yang otomatis c) Diintegrasikan dengan kontrak, project, dan jadwal produksi d) Diintegrasikan dengan platform eCommerce yang berbeda beda untuk transaksi online e) Dapat menampilkan report b. Invoicing OpenERP memberikan banyak dukungan logistik untuk invoicing automation seperti dari pemesanan penjualan, dari biaya, dll. Modul ini memiliki systempricelist yang baik, modul follow-up yang sangat berguna. Keuntungan dari modul ini : a) Diintegrasikan dengan accounting analisis yang berkenaan dengan profitability b) Tidak ada double encoding c. Point of Sales Hal ini memungkinkan anda untuk dengan mudah mengatur semua titik penjualan operasi: penjualan, stok, encashment, faktur, dan lain-lain Point of Sales dilengkapi dengan interface touchscreen untuk end user, terdapat system pembayaran secara multiple, mendukung invoicing secara langsung, dan terdapat 12 tipe barcode. Keuntungan dari modul ini : a) Diintegrasikan dengan stok dan accounting untuk menghindari double entry b) Diintegrasikan dengan sales management c) Dapat dilakukan perubahan-perubahan dengan mudah sesuai kebutuhan. d. Purchase Purchase management memungkinkan Anda untuk mencari penjual dari harga penawarannya dan mengkonversikannya menjadi Pesanan Pembelian. OpenERP memiliki beberapa metode pemantauan dan pelacakan faktur penerimaan barang yang dipesan. Kita dapat menangani pengiriman yang partial di OpenERP, sehingga kita masih dapat mengetahui barang yang masih akan diantarkan. OpenERP memungkinkan sistem untuk menggenerate secar otomatis draft pembelian. e. Service Management Service management memungkinkan untuk mengatur peoyek -proyek tanpa adanya batasan. Service management menyediakan tools yang dapat mengatur multi- level sub-proyek, mengkontrol tugas dari project manager, memberikan peringatan berupa email pada customer untuk mendukung proyek. 2) Logistic a. Manufacturing Dalam modul ini terdapat double-entry stock untuk mempermudah traceability, melakukan kontrol terhadap biaya dan margins proyek, product dan partners, dan mudah untuk menjalankannya. Diintegrasikan denga accounting untuk transaksi secara otomatis, diintegrasikan dengan HR management untuk mendapatkan ketersediaan resources. b. Product Pricelists OpenERP pricelist sangat powerfull dan mudah untuk digunakan. OpenERP pricelist memungkinkan untuk mengatur promosi, harga spesial untuk customer secara efisien. Kita dapat mengatur harga berdasarkan biaya, tanggal, currency dan berdasarkan kategori dari suatu produk. c. Quality Management OpenERP menghasilkan modul untuk memanage kualitas dari produk dan service. modul repairs management memungkinkan pengaturan terhadap after-sales service. d. Shipping Management OpenERP sistem warehouse management mengnyediakan banyak tools untuk mengorganisaksikan customer dan supplier shipping secara eficient. e. Warehouse Management Modul ini menyediakan fungsionalistas untuk mengatur multi-warehouse. Untuk tiap warehouse, lokasi input, lokasi output dan lokasi stock dapat didefinisikan. 3) Acounting dan Finance a. Acounting OpenERP menyediakan modul acounting yang terintegrasi dengan financial accounting, analytic acounting, thrd party management , taxes management, budgets dan assets. OpenERP memili lebih dari 50 modul tambahan dalam accounting seperti electrnic bank transfer, assets management, automatic invocing, analytic control, dan statement management. b. Analitic Acounting Analytical merupakan inti dari semua modul management dalam OpenERP. Analytic dintegrasikan dengan semua operasi yang memiliki biaya atau pendapatan. Sebagai contoh, untuk sevices company, analityc accountign digunakan sebagai finacial bagian dari project management. c. Asset Management Untuk bussines bangunan sampai farmasi, melacak asset yang kompeks menjadi mudah dengan OpenERP. Memiliki modul fixed assset membuat kita terhindar dari kehilangan juataan dolar tiap tahun dalamtax overpayment. d. Bank Interfaces OpenERPmendukung electronic banking dan invoicing melalui modul yang berbeda. OpenERP menyediakan layanan untuk berkomiunikasi secara otomatis denganbank untuk melakukan pembayaran order dan menerima statement dari banhk secara otomatis. OpenERP juga mendukung CODA, SEPA, BTV/11/DTA, check printing dan EDI. e. Budgets OpenERP budgets modul mendukung untuk mengelola financial dan analisis budgets. Modul ini dapat mengelola budgets yang sama dari tiga macam panfangan, melalui aturan user : a) Accountant : bekerja pada master dan consolidated budget b) Project manager : bekerja pada analytic budget pada pryeknya c) Department manager : mendapat consolidation view pada posisi budgets f. Payment Managements Untuk membantu dalam mengelola harta dan pembayaran kepada supplier, Open ERP menyediakan tools untuk menoong dalampersiapan pembayaran. 4) Human Resources a. Expences Modul ini menyediakan layanan untuk mengelola biaya bulanan suatu perusahaaan. Modul ini memberikan akses pada catatan gai pegawai dan memberikan validasi untuk menyetuju atau menolak catatan tersebut. Setelah validasi modul ini membuat sebuah invoice untuk pekerja Employee dapat memerikasa gaji mereka. b. Holiday Management Modul ini mengontrol hari libur di dalam perusahaan. Modul ini menyediakan layanan untuk employee dalam meminta hari libur. Lalu manager dapat melihat permintaan untuk libur dan mengontrol seluruh rencana liburan untuk sebuah perusahaan atau department. c. PayRoll Modul ini masih dalamtahap pengembangan. d. Point of Sales Mengelola point of sales secara langsung dengan OpenERP. Modul ini memberikan layanan untuk mempermudah dalam mengelola semua operasi point of sales seperti penjualan, stock, encashnment, invoicing , dan lain - lain. e. Skills Management OpenERP menyediakan 20 modul yang berhubungan dengan humant resource mangement. Beberapa modul mengijinkan untuk mengelola skills dari para pekerja dan dari situ dapat diperoleh keputusan yang behubungan dengan kontrak pekerja dan evaluasi secara periodic. 5) CRM a. Customer Relationship Management Generic OpenERP customer relathionship management system mengijinkan sekelompok orang untuk dapat memimpin secara efisien dan pintar. Modul ini mengelola tugas penting seperti komunikasi, identifikasi, prioritas, penugasan , resolution dan notifikasi. OpenERP meyakinkan semua kasus dapat dilavak oleh user, customer dan supplier dengan sukses. OpenERP dapat secara otomatis mengirim reminders, dan yang lain sesuar aturan dari perusahaan. b. Portal Modul ini menyediakan layanan untuk dapat mengakses pada sistem customer dan supplier. Menapilkan hanya sebagian dari aplikasi OpenERP tanpa harus mendeploy semua modul ke dalam sistem. Ini merupakan modul yang sangat berguna yang memperbolehkan customer, partners, suppliers untuk menggunakan sistem untuk menjalankan beberapa tugas. 6) Project Management a. Financial Project Management OpenERP dmengintegrasikan financial project management agar dapat mengontrol aktifitas yang berbeda. Dengan modul ini dapat melacak biaya, budgets, automatic invoicing dan laporan keuntungan. b. Operational Management OpenERP diintegrasikan dengan multilevel project management system. Modul ini meyediakan layanan untuk mengelola alokasi tugas, rencana jangka panjag atau pendek, pendelegasian. Modul ini secara keseluruhan diintegrasikan dengan sales atau purchase. c. Timesheets Sistem timesheets meyediakan layanan untuk mencatat waktu yang diabiskan oleh pegawai dalam pengerjaan project. Mpdul ini diintegrasikan dengan analityc accounting yang menyediakan layanan untuk mengelola budgets, plannung, biaya dan reinvoicing dari human resources. Metoda working yang berbeda disediakan berdasrakna kebutuhan : Sign in/out project Simple timesheet encoding Timesheets diintegrasikan dengan proses validasi dan kehadiran oleh manager. 7) Assosiation Management (Manajemen Asosiasi) a. Event Organisation Modul ini memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap suatu even. Hal yang dapat dipantau melalui modul ini adalah : perencanaan, registrasi, pengunjung, pembayaran, dan sebagainya. Modul ini terintegrasi dengan modul akunting dan CRM. Selain fitur-fitur tersebut, kita juga dapat menggunakan mail gateway untuk mendapatkan informasi permintaan atau registrasi yang dikirimkan via email. b. Fund Raising Modul ini memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap operasi keuangan. Operasi yang dimaksud mencakup pencarian investor hingga melakukan pemantauan akan bagaimana uang tersebut digunakan dalam proyek yang berbeda. c. Membership Modul ini memungkinkan suatu perkumpulan untuk mengatur anggota perkumpulan mereka. Kita dapat melihat data anggota baru atau anggota yang telah terdaftar sebelumnya. Modul ini terhubung ke modul yang memungkinkan user untuk menyediakan akses online terhadap anggota pada sistem yang ada, seperti kalender, proyek yang sedang aktif, daftar anggota, dan sebagainya. 8) IT Tools a. Bug Tracker Fitur OpenERP bug tracker memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap bug yang ada. Fitur ini mengatur revisi yang berbeda, milestone, status dari bug, tugas dari modulu manajemen proyek, dan sebagainya. b. Scrum Methodology Modul ini mengimplementasikan semua konsep yang didefinisikan di dalamscrum metodologi manajemen proyek untuk perusahaan IT. Termasuk di dalamnya adalah proyek dengan sprints, pemilik produk, scrum master, review sprints, pertemuan, feedback, dan sebagainya. Modul ini juga memungkinkan user untuk mengembangkan langkah jangka panjang, evaluasi hasil kerja, interaksi dengan pelanggan, dan sebagainya. Modul ini juga menyediakan fitur diagram untuk pembuatan laporan. Metodologi scrum digunakan oleh Microsoft dan Google untuk mengatur produk baru mereka. 9) Fully Customizable a. Configurable Actions Engine open object memungkinkan user untuk melakukan kustomisasi semua aksi terhadap sistem dalam beberapa klik saja. User dapat mendefinisikan objek baru dengan mudah, memodifikasi aliran kerja, mengganti hasil dari suatu aksi, membuka windows baru atau laporan, dan sebagainya. b. Report Designer Plugin ini menghubungkan Open Office dengan OpenERP untuk memastikan bahwa informasi yang berguna dikoordinasi dan disebarkan pada perusahaan. Dengan beberapa klik saja, user dapat membuka laporan dan melihat dokumen Open Office dan melakukan modifikasi terhadap dokumen melalui aplikasi dokumen yang ada. c. View Editor View Editor milik OpenERP memungkinkan user untuk mendesain dan mengadaptasi semua layar aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Kita dapat memodifikasi tampilan dan menambah atau menghilangkan field dengan cepat. d. Workflow Editor Sebagai bagian dari engine Business Process Management dari OpenERP, workflow editor memungkinkan user untuk mengganti cara memproses semua dokumen agar dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Fleksibilitas dari sistem ini memungkinkan software user untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kita dapat melakukan aksi pada workflow, antara lain mengirim email/sms, mencetak laporan, menghitung nilai dari objek yang dimodifikasi, memanggil layanan eksternal, dan sebagainya. 10) Ergonomy a. Web Application Interface OpenERP menyediakan fitur Ajax, web 2.0 yang memungkinkan drag & drop, diagram Gantt, pengeditan proses, dan sebagainya. Interface dari web OpenERP juga memungkinkan user untuk melakukan remote access dan kemudahan deployment kepada klien. b. Gantt Charts Setiap objek dari sistem dapat dilihat sebagai diagram Gantt yang dinamis. Gunanya untuk memudahkan manajemen resource dan perencanaannya. User dapat mengorganisasikan resource yang ada menggunakan fitur drag & drop pada timeline atau ada konsolidasi yang berbeda. c. Dynamic Graphs OpenERP menyediakan fitur laporan dengan grafis yang baik untuk memberikan informasi terhadap user. Setiap grafik pada OpenERP dinamis penuh, dimana user dapat melakukan manipulasi pada setiap bagian dari grafis, drag & drop pada dashboard, mengganti menjadi kalender, dan sebagainya. Dengan OpenERP, laporan yang baik tidak hanya dapat diakses oleh manajer saja, tetapi juga oleh setiap user di dalam sistem. Penggunaan lebih dari 200 laporan dapat memuaskan setiap kebutuhan karyawan dan meningkatkan performa mereka dengan informasi yang tepat. d. Integrated Documentation OpenERP merupakan software manajemen enterprise dengan dokumentasi paling baik di dunia. Buku dari OpenERP merupakan best seller dari Amazon untuk semua kategori software komputer dan semua kategori berbasis manajemen. Dokumentasi ini tidak hanya berisi bagaimana cara menggunakan software, tetapi juga contoh yang baik dan bagaimana mengaplikasikannya terhadap suatu perusahaan. Semua dokumentasi ini disediakan secara online dan terhubung kepada setiap halaman software sehingga dapat membantu user menggunakan software secara efektif. 11) Flexibility a. Module System OpenERP mungkin merupakan framework paling modern dan paling fleksibel di dunia ini. Semua fitur pada OpenERP dikemas dalam modul yang independen, sehingga memungkinkan user untuk menginstall hanya beberapa dari modul yang ada. Modul- modul tersebut dapat bekerja secara independen, dan bila diinstal bersama, modul- modul tersebut terintegrasi dengan sempurna untuk membantu tugas user dan menghindari duplikasi data. User juga dapat menggenerate modulnya sendiri tanpa melakukan development dengan menggunakan kakas kustomisasi yang ada : workflow editor, object editor, view designer, report designer, BI reports, customizable actions, dan sebagainya. Semua kustomisasi yang dibuat pada server dapat disimpan sebagai modul yang mmudah dideploy, didistribusi ulang, dan dibagikan. b. Web Service Setiap objek atau layanan dari aplikasi dapat diakses melalui web service standar yang berbeda, seperti XML-RPC, XML-RPC melewati HTTPS atau Phyton NET_RPC untuk akses yang lebih cepat. Hal ini memungkinkan user untuk mengintegrasi setiap aplikasi OpenERP dengan mudah dan produktivitas maksimum. 12) e-Commerce a. Integrated E-Commerce OpenERP menyediakan modul untuk melakukan sinkronisasi secara otomatis denga semua sisteme-commerce opensource seperti OSCommerce, eZpublish, Magento, Joomla. Hal ini memungkinkan user untuk mengatur dan mengotomasi proses penjualan, mulai dari pemesanan online hingga pengiriman. Dalam rangka untuk memanfaatkan Ope ERP secara maksimum, user juga dapat menggunakan sistem e-commerce yang disediakan yang dapat memasuki website yang telah ada secara otomatis. User hanya tinggal menambahkan beberapa baris HTML pada website mereka dan OpenERP akan menjadi platform e-commerce. b. EDI Open Object framework menyediakan banyak kakas yang dapat membantu user untuk mensinkronisasi database atau mengimport data baru pada OpenERP. Kakas yang didedikasikan untuk beberapa software juga dsediakan. Modul EDI meunginkan user untuk mensinkronisasi perintah dan pengiriman terhadap supplier dan customer. 13) Business Intelligence a. Olap Database Modul Olap dari OpenERP mendukung OLAP database secara hybrid yang dapat melakukan koneksi terhadap basis data relasional apapun untuk melakukan analisis multi dimensi. Open Object mendukung MDX query yang dilakukan melalui salah satu dari web service yang disediakan oleh Open Object. b. Cube Designer Inteligen bisnis cube designer memungkinkan user untuk mengkustomisasi kubus pada berbagai jenis basis data. Desainer kubus yang user friendly akan menolong user untuk mendesain skema penuh hanya dalamwaktu beberapa menit saja. c. Cube Browser Inteligen bisni cube browser memungkinkan pengguna akhir untuk menacigasi informasi dan statistik dari perusahaan dengan mudah dan mendesain laporan dengan fitur drag & drop. User dapat mengkonsolidasi, drill up, drill down, slice, filter data untuk keuntungan user sendiri melalui interface laporan yang user friendly. Kekuatan dari inteligen bisnis ini tersedia untuk semua user di dalam sistem untuk mengekstraksi informasi yang dibutuhkan. Hal ini juga dapat dilakukan untuk menganalisis database lain, yang memungkinkan user untuk mengkonsolidasi data melalui satu user interface. 14) Miscelleanous Tools a. Networks OpenERP memiliki modul yang membantu user untuk mengatur dan mempertahankan infrastruktur IT User dapat mengatur software, linsensi, hardware, garansi, dan control intervensi pada komponen yang berbeda. Setiap komponen dapat dihubungkan bersama untuk mendesain infrastruktur jaringan. b. Ideas Box Seringkali modul yang paling kecil merupakan hal yang paling berguna. Modul ini dibangun hanya dalam waktu tiga jam saja. Modul ini memungkinkan pekerja untuk mengirimkan ide. Lalu orang-orang dapat menilai ide yang muncul dan mendiskusikannya pada poin yang berbeda. c. Lunch OpenERP memiliki banyak modul yang dapat digunakan untuk memudahkan dan mengotomasi kegiatan sehari-hari. Modul ini dapat memantau pesanan pekerja pada saat makan siang, pilihan mereka, dan biaya makan siang mereka. Modul ini secara otomatis mempersiapkan pesanan dari supplier dan mengatur pilihan pekerja. d. VOIP Modul yang ditandai dengan tanda asterisk memungkinkan user untuk menggunakan system VOIP melalui OpenERP. Ketika seorang pelanggan menghubungi user, modul ini dapat menghubungkan partner user dengan nomor telepon dari pelanggan tersebut. 15) Services a. Auction Profil auction house mengandung semua hal yang dibutuhkan untuk mengatur sebuah rumah pelelangan. Fitur ini memungkinkan user untuk mengatur objek dan penjualnya, pembeli dan pembayar, melakukan setup eksibisi, hingga membuat katalog. Modul ini memungkinkan proses pengintegrasian dengan modul lain pada OpenERP, contohnya adalah kontrol biaya. b. Medical Medical menyediakan sebuah EMR (Electronic Medical Record), sehingga para dokter dan setiap institusi di dunia akan mendapatkan keuntungan dari sistem yang berkualitas tinggi dan aman ini. 16) Public a. Training Organisations OpenERP digunakan oleh salah satu organisasi pelatihan paling prestisius di Prancis, yaitu lENA (Ecole Nationale dAdministration). OpenERP menyediakan berbagai modul berbeda untuk mengorganisasikan pelatihan, antara lain manajemen resource, guru, perencanaan, materi pelatihan, dsb. b. Chambers of Commerce OpenERP digunakan oleh 50% Chambers of Commerce di Belgia. Lebih dari 10 modul tersedia untuk bisnis ini : advances CRM, manajemen kontak, manajemen membership, pelatihan dan konferensi organisasi, dsb. 17) Manufacturing a. Food industries OpenERP menyediakan berbagai modul berbeda untuk perusahaan industri makanan. Fitur ini dapat mengatur pemantauan suatu produk secara penuh, mulai dari supplier ke konsumen, termasuk data spesifik untuk setiap produk. b. Book Stores OpenERP menyediakan berbagai modul berbeda untuk secara otomatis mengkonfigurasi sistem untuk perusahaan toko buku. Fitur ini memungkinkan user untuk mengatur buku, pengarang, editor, dan supplier. Fitur ini juga dapat melakukan pengaturan terhadap barcode, dan penjualan dari website. 2.5. Keunggulan dan Kelemahan OpenERP OpenERP memiliki keunggulan dibandingkan software-software ERP lainnya dalamhal fitur-fitur yang tersedia, kustomisasi, fleksibilitas dan kualitas yang ditawarkan. Berikut kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh OpenERP : b. Akses informasi yang dapat dipercaya c. Multi platform bisa menggunakan sistem operasi windows, MacOS, Linux, dan Android d. Menghindari redundansi dari pemasukan data dan operasi e. Mengurangi waktu jeda waktu penampilan informasi dan laporan f. Pengurangan biaya, penghematan waktu, dan peningkatan kontrol dengan analisis skala enterprise g. Modul Lengkap dan saling terintegrasi h. Adanya komunitas khusus di Indonesia Adapun kelemahan OpenERP : a. Program aplikasi OpenERP banyak memberikan pilihan konfigurasi, hal ini menyulitkan untuk menentukan cara tertentu/terbaik b. OpenERP dikembangkan oleh komunitas, maka setiap saat program ini banyak mengalami perubahan dan perbaikan c. tinyERP/OpenERP yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Phyton komunitasnya belum terlalu banyak/masih sangat kecil sehingga kalau ada masalah sulit mencari support. 2.6. Perbandingan ERP Open Source DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/49129419/OpenERP, diakses 10 Juli 2014 http://en.wikipedia.org/wiki/OpenERP , diakses 10 Juli 2014 https://www.odoo.com , diakses 10 Juli 2014 Adithiajaya.2009. ERP is Interprise Resource Planning. http://adithiajaya.wordpress.com/2009/03/22/erp-is-interprise-resource- planning/ . Diakses 09 Juli 2014. Hermanzacharias.2012. Review Penerapan ERP di PT.Bentoel Prima. http://hermanzacharias.wordpress.com/2012/03/16/review-penerapan-erp-di-pt- bentoel-prima/ . Diakses 08 Juli 2014. OBrien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta: Salemba Empat. Hardiyana, Bella. 2014. KEHANDALAN PERANGKAT LUNAK OPENERP SERTA PERBANDINGAN DENGAN ERP LAINNYA. Jurnal Teknologi dan Informasi UNIKOM Vol 1. No 4. http://jati.is.unikom.ac.id/ Diakses 07 Juli 2014