Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapka n akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi:
a) Pinjaman bank dan pinjaman lainnya. Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan jadwal yang disetujui oleh kreditur, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan bahwa hak kreditur sesungguhnya memiliki hak untuk meminta pelunasan sewaktu-waktu. b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca. c) Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar. d) Uang muka penjualan. e) Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun. f) Penyisihan kewajiban pajak g) Hutang dividen. h) Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan. i) Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca). Pinjaman yang dinyatakan dapat dilunasi sewaktu-waktu sesuai permintaan kreditur biasanya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek. Akan tetapi, jika kreditur telah menyetujui suatu jadual pelunasan atas suatu pinjaman, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan bahwa kreditur memiliki hak untuk meminta pelunasan sewaktu-waktu.
Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai bagian dari kewajiban jangka pendek, kecuali jika perusahaan bermaksud melunasinya dengan cara menimbulkan kewajiban jangka panjang baru. Begitupun, bagian dari kewajiban jangka panjang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun seringkali diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang bila aktiva yang akan digunakan untuk pelunasan kewajiban tersebut pada tanggal neraca telah dikeluarkan dari aktiva lancar.
Apabila suatu perusahaan mengeluarkan suatu kewajiban dari klasifikasi jangka pendek maka jumlah dan keterangan lain yang relevan harus diungkapkan secukupnya.
Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca dapat tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika perusahaan bermaksud untuk membiayai kembali (refinance) kewajiban tersebut dengan pendanaan jangka panjang dan terdapat jaminan bahwa perusahaan akan mampu melakukannya. Kemampuan perusahaan tersebut ditunjukkan dengan adanya:
a) penerbitan modal saham atau kewajiban (obligation) jangka panjang baru setelah tanggal neraca; atau b) perjanjian pendanaan yang tidak dapat dibatalkan dan tidak akan jatuh tempo dalam satu tahun setelah tanggal neraca serta kreditur atau investor yang bersangkutan mempunyai kemampuan keuangan untuk memenuhi perjanjian tersebut.
Jika bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek maka jumlah kewajiban tersebut dan persyaratan pendanaan kembali harus diungkapkan.
Hutang Dagang Berasal dari transaksi pembelian barang dan jasa yang diperlukan dalam kegiatan usaha normal. Metode: Metode Brutto Metode Netto Contoh: Tanggal 15 Januari 2000 dibeli barang kena pajak Rp. 10.000.000. Tanggal 10 Pebruari 2000 hutang itu dilunasi Pencatatan berdasarkan metode brutto: 15 Januari 2000 Pembelian 10.000.000 PPN MAsukan 1.000.000 Hutang Dagang 11.000.000 10 Pebruari 2000 Hutang Dagang 11.000.000 Kas 11.000.000
Hutang Wesel Transformasi hutang dagang atau yang dikeluarkan untuk mendapatkan pinjaman Contoh: Tanggal 1 Juli 2001 PT Adhitya meminjam uang dari bank dengan menyerahkan surat promes Rp. 10.000.000 dengan diskonto 12% dan jangka waktu 12 bulan Pencatatan pinjaman: 1 Juli 2001 Kas 8.800.000 Diskonto wesel bayar 1.200.000 Wesel bayar 10.000.000
31 Desember 2001 Biaya bunga 600.000 Diskonto wesel bayar 600.000 Rugi-Laba 600.000 Biaya bunga 600.000 Pelunasan Wesel Wesel bayar 100.000.000 Kas 100.000.000
Hutang Deviden Pengumuman deviden akan menyebabkan terhutangnya deviden Contoh: Tanggal 20 Desember 2001 PT Radhitya mengumumkan akan membayar deviden tunai Rp. 10.000.000 pada 10 Januari 2002. Pencatatan: 20 Desember 2001 Laba ditahan 10.000.000 Hutang deviden 8.500.000 PPh ps 23 harus dibayar 1.500.000 10 Januari 2002 Hutang deviden 8.500.000 Kas 8.500.000
Deposito Pihak Lain : uang pinjaman yang dapat dikembalikan
Biaya yang Masih harus dibayar : aplikasi accrual basis
Pendapatan diterima dimuka : penghasilan dari penjualan barang atau penyerahan jasa, yang diterima sebelum terjadi transaksi penyerahan barang atau jasa
2. Kewajiban Jangka Panjang Hutang Obligasi : surat pengakuan hutang jangka panjang yang akan dibayar pada tanggal tertentu Menurut spesifikasi: obligasi hipotik obligasi dengan jaminan surat berharga obligasi dengan jaminan pihak ketiga obligasi tanpa jaminan obligasi dengan bunga yang bergantung pada penghasilan penerbit obligasi dengan hak atas laba obligasi konversi Menurut pembuktian atas kepemilikan obligasi terdaftar obligasi tanpa registrasi Menurut cara pelunasan dan tanggal jatuh tempo obligasi dengan satu tanggal jauth tempo obligasi seri obligasi dengan hak penarikan kembali dengan kurs tertentu sebelum jatuh tempo Hutang Hipotik
3. Restrukturisasi Hutang mencegah penyitaan dan pengaduan kepailitan
4. Kewajiban yang lain hutang yang besarnya bergantung pada hasil usaha piutang dagang yang digadaikan penjualan piutang wesel endosemen atau wesel bayar sengketa hukum kewajiban sesuai dengan kontrak pembelian aktiva tetap atau pembangunan aktiva tetap berdasarkan kontrak