You are on page 1of 17

BAB II

ISI
2.1 Psikologi ibu nifas yang melaksanakan Rawat gabung (rooming in)
2.1.1 Pengertian
Psikologi (psychology) secara umum adalah suatu studi yang mempelajari
tentang jiwa ( Pieter.Herri, 2011: 10)
asa ni!as (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan "erakhir
ketika alat # alat kandungan kem"ali seperti keadaan se"elum hamil. asa ni!as
"erlangsung selama kira # kira $ minggu (%ai!udin.&"dul 'arry,200$).
%edangkan (awat ga"ung (rooming in) menurut )ikjosastro.dkk (200* : 2$$)
ialah suatu sistem perawatan di mana "ayi serta i"u dirawat dalam satu unit. +alam
pelaksanaannya "ayi harus selalu "erada si samping i"u sejak segera setelah
dilahirkan sampai pulang.
(awat ga"ung "ukanlah konsep "aru, tetapi salah satu konsep yang hilang dari
perawatan maternitas. Pada pertengahan tahun 1,-0 # an suatu pergerakan
mem"alikkan pemisahan i"u dan "ayi, dan i"u dan "ayi dari keluarganya ini dalam
(umah sakit. .etakutan "ahwa rawat ga"ung menye"a"kan peningkatan in!eksi
ternyata tidak ter"ukti. /yatanya malah mengurangi "ahaya (0arney, 2001:,22).
)alaupun rawat ga"ung (rooming in) mempunyai man!aat yang sangat "esar
"agi i"u dan "ayi namun, tidak semua pasangan i"u dan "ayi yang diperkenankan
untuk melaksanakan rawat ga"ung. (awat ga"ung diperuntukkan "agi i"u yang
mampu menyusui dan "ayi mampu untuk menyusui. (wikjosastro, 200*:2$132$,)
2.1.2 Tujuan rawat gabung a!a ibu nifas !itinjau !ari segi sikologi
1. 4ntuk em"erikan 'antuan emosional pada 5"u ni!as
%etelah menunggu selama sem"ilan "ulan dan setelah lelah dalam proses
persalinan si i"u akan sangat senang "ahagia "ila dekat dengan "ayi. %i i"u dapat
mem"elai # "elai "ayi, mendengar tangis "ayi, mencium # cium dan
memperhatikan "ayinya yang tidur di sampingnya ()ikjosastro.dkk, 200* : 2$$).
2. 4ntuk eningkatkan "onding attachment antara 5"u ni!as dan "ayinya
%truktur ter"aik yang mungkin di rumah sakit dalam mem!asilitasi
perlekatan i"u # "ayi, ikatan, menjadi orang tua, dan unit keluarga adalah rawat
ga"ung (0arney,2001:,22). +engan rawat ga"ung, i"u dan "ayi dapat segera
saling mengenal. 'ayi akan memperoleh kehangatan tu"uh i"u, suara i"u,
kelem"utan dan kasih sayang (bonding effect) ()ikjosastro.dkk, 200* : 2$$).
6. 4ntuk mem"erikan kesempatan pada 5"u ni!as dalam menyusui "ayinya setiap
saat serta "elajar merawat "ayinya
(awat ga"ung merupakan situasi yang ideal untuk menyusui (karena i"u
dapat segera "erespons saat "ayi lapar dan menyusui), untuk meli"atkan ayahnya,
dan mulai "erperan se"agai orang tua.
Perawatan "ayi adalah keterampilan dan seni yang dipelajari. +alam
rawat ga"ung, i"u di"eri pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui,
memandikan "ayi, merawat tali pusat, perawatan payudara dan nasihat makanan
yang "aik ()ikjosastro.dkk,200*:2$$).
'agi i"u "aru yang "elum "erpengalaman dalam merawat "ayinya, "erada
di rumah secara mendadak dengan "ayi yang ia tidak tahu "agaimana
merawatnya, dapat mem"uatnya syok. (awat ga"ung mem"uat transisi dari rumah
sakit ke rumah secara "ertahap dan alami sehingga tidak mem"uat i"u syok
(0arney, 2001:,21).
-. 4ntuk mem"erikan kesempatan pada i"u ni!as untuk mengenal "ayinya
+engan menyusui dan merawat "ayinya, i"u "elajar untuk mengenal
"ayinya dan "agaimana "ayi "erkomunikasi dengannya melalui gerakan tu"uh dan
suaranya. %elain itu i"u juga mempelajari indi0idualitas dan gaya komunikasi
"ayinya. (0arney, 2001:,21).
2.1." #al $ %al enting yang %arus !iketa%ui !an !iterakan agar ti!ak terja!i masala%
sikologi a!a ibu !an bayinya.
3 5stirahat dan tidur yang cukup
5"u ni!as mem"utuhkan istirahat dan tidur yang cukup. 5stirahat sangat penting
untuk i"u yang menyusui ('ahiyatun, 200,:12).
(awat ga"ung "ukan "erarti "ahwa "ayi harus "erada dengan i"unya setiap
menit pada saat i"u dirawat di rumah sakit, ataupun tidak "erarti "ahwa i"u memikul
semua tanggung jawa"nya terhadap perawatan "ayi. +alam rawat ga"ung, sta!
keperawatan tetap "ertanggung jawa" terhadap asuhan keperawatan "aik pada i"u
maupun pada "ayi. 5"u melakukan perawatan "ayi jika ia inginkan dan jika ia
menunjukkan kemampuan untuk melakukannya. (0arney, 2001:,22).
7ika i"u kurang istirahat akan mengaki"atkan kurangnya jumlah produksi &%5,
memperlam"at proses in0olusi, memper"anyak pendarahan, menye"a"kan depresi,
dan menim"ulkan rasa ketidakmampuan dalam merawat "ayinya ('ahiyatun,
200,:12).
3 &m"ulasi
&m"ulasi sedini mungkin sangat dianjurkan untuk i"u, kecuali ada
kontraindikasi. Pada persalinan normal, se"aiknya i"u ni!as turun dari tempat tidur
sedini mungkin (1 atau 2 jam) setelah persalinan. &m"ulasi dini ini dapat mengurangi
kejadian komplikasi kandung kemih, konstipasi, trom"osis 0ena puerperalis, dan
em"oli pulmonal. +i samping itu, i"u merasa le"ih sehat dan le"ih kuat serta dapat
segera dalam merawat "ayinya. Pada am"ulasi pertama, se"aiknya i"u di"antu karena
pada saati ini "iasanya i"u merasa pusing ketika pertama kali "angun setelah
melahirkan ('ahiyatun, 200,:2$).
3 %aat yang tepat dalam mengajari i"u ni!as tentang keterampilan dalam merawat "ayi
o 1 # 2 hari sesudah melahirkan, menurut (e0a (u"in, i"u menjalani periode
taking in. Pada periode ini, i"u pada umumnya pasi! dan tergantung,
perhatiannya tertuju pada kekhawatiran pada tu"uhnya. 8idur tampa gangguan
sangat penting untuk mencegah gangguan tidur. ("ahiyatun, 200, :$-). Pada
periode ini se"aiknya tenaga kesehatan tidak memaksakan i"u untuk mulai
mengasuh "ayinya dan "elajar "agaimana merawat "ayinya.
o pada 2 # - hari sesudah persalinan i"u menjalani periode taking hold menurut
(e0a (u"in (ada sum"er yang mengatakan !ase taking hold "erlangsung pada
6 310 hari setelah persalinan). 'arulah keterampilan dalam merawat "ayi
diajarkan pada i"u. Pada periode ini i"u menjadi perhatian pada
kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung
jawa" terhadap janin. 5"u "erusaha keras untuk menguasai keterampilan untuk
merawat "ayi, misalnya menggendong dan menyusui. 5"u agak sensiti! dan
merasa tidak mahir dalam melakukan hal terse"ut, sehingga cenderung
menerima nasehat dari "idan karena ia ter"uka untuk menerima pengetahuan
dan kritikan yang "ersi!at pri"adi ('ahiyatun, 200, :$-).
3 Pentingnya dukungan sosial (terutama dari suami dan keluarga) untuk mencegah
masalah # masalah psikologi yang mungkin tim"ul pada masa ni!as. +ukungan suami
yang dimaksud disini "erupa perhatian, komunikasi dan hu"ungan emosional yang
intim. &dapun dukungan keluarga yang dimaksud disini adalah komunikasi dan
hu"ungan emosional yang "aik dan hangat dengan kedua orang tua, terutama i"u
(el0ira.syl0ia +, 200$:12316)
2.1.& 'asala% sikologi yang sering terja!i
a. 5"u ni!as mengalami !rustasi, merasa tidak kompeten dan tidak mampu
mengendalikan situasi dalam merawat "ayinya terutama dialami pada i"u primipara.
(ause
5"u mengalami peru"ahan "esar pada !isik dan psikologisnya. engalami
kegem"iraan yang luar "iasa akan kelahiran anaknya, menjalani proses eksplorasi
dan asimilasi realitas "ayinya, "erada di "awah tekanan untuk cepat menyerap
pem"elajaran yang diperlukan tentang apa yang harus diketahuinya dan perawatan
untuk "ayinya, dan merasa tanggung jawa" luar "iasa yang harus dipikulnya
sekarang menjadi nyata dan tuntutan ditempatkan pada dirinya se"agai seorang 9i"u:
(0arney, 2001:,$-).
)ffe*ts
5"u mengalami sedikit peru"ahan perilaku dan sesekali merasa kerepotan.
asa ini adalah masa yang rentan dan ter"uka untuk "im"ingan dan pem"elajaran.
Pada saat yang sama, i"u "aru mungkin !rustasi karena merasa tidak kompeten dan
tidak mampu mengontrol situasi. %emua wanita mengalami peru"ahan ini, tetapi
intensitas dan koping ter"aik apa yang dilakukan wanita tertentu terhadap peru"ahan
ini dapat "er0ariasi tergantung pada tempat ia tinggal. 7ika di"iarkan terus menerus
keadaan ini dapat "erlanjut sehingga terjadi apa yang dikenal Post partum Blues
(0arney, 2001:,$-)
Treatment
4ntuk mencegah terjadinya perasaan !rustasi pada i"u diperlukan dukungan
sosial dari suami dan keluarga untuk mem"antu dalam merawat "ayinya. %elain itu
diperlukan kesa"aran dari tenaga kesehatan dalam mengajarkan keterampilan dalam
merawat "ayi.
". Post partum "lues
Post partum "lues adalah gangguan suasana hati yang sering terjadi dalam 1-
hari yang dirasakan oleh wanita selama 6 # $ hari dalam 1- hari pertama pasca
melahirkan, dimana perasaan ini "erkaitan dengan "ayinya (ansur, herawati,200, :
1**).
;ause
- <aktor hormonal
- <aktor demogra!ik, yaitu umur dan paritas
4mur yang terlalu muda untuk melahirkan, sehinngga dia memikirkan
tanggung jawa"nya se"agai seorang i"u untuk mengurus anaknya.
Post partum "lues "anyak terjadi pada i"u primipara, mengingat dia
"aru memasuki perannya se"agai seorang, tetapi tidak menutup kemungkinan
juga terjadi pada i"u yang pernah melahirkan, yaitu jika i"u mempunyai
riwayat post partum "lues se"elumnya.
- Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
- =atar "elakang psikososial wanita yang "ersangkutan, seperti tingkat
pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan serta
keadekuatan dukungan sosial dari lingkungannya (suami, keluarga dan teman)
- .elelahan !isik karena akti!itas mengasuh "ayi, menyusui, memandikan,
mengganti popok, dan menimang sepanjang hari "ahkan tak jarang di malam
"uta sangatlah menguras tenaga. &palagi jika tidak ada "antuan dari suami
atau anggota keluarga yang lain (ansur.herawati, 200, :1*$).
>!!ect
'lues ditandai dengan gejala # gejala yang mirip dengan kondisi depresi,
antara lain mudah menangis, mudah tersinggung, sedih, adanya ketidaksta"ilan emosi
(pergantian emosi antara sedih, tersinggung, marah terjadi dalam waktu singkat)
(el0ira.syl0ia +, 200$:2) gejala post partum "lues yang lain adalah kurangnya percaya
diri terhadap kemampuannya menjadi seorang i"u (ansur.herawati, 200, :1*$).
8reatment
1. eningkatkan dukungan suami, keluarga dan tenaga kesehatan untuk
meringankan pekerjaan i"u ni!as dan mendorong i"u ni!as untuk "anyak
"eristirahat
2. 'eritahu suami i"u mengenai apa yang sedang i"u rasakan. intalah
"antuannya untuk mem"erikan dukungan moril pada i"u
6. =akukan komunikasi terapeutik dengan i"u untuk menghilangkan rasa cemas
dan kekhawatiran i"u akan kemampuannya merawat "ayi
-. 'ersikap lemah lem"ut, pengertian dan sa"ar ketika mengajarkan i"u "agaimana
cara merawat "ayi (ansur.herawati, 200, :1*2).
c. +epresi post partum
+epresi post partum adalah suatu depresi yang ditemukan pada perempuan
setelah melahirkan yang terjadi dalam kurun waktu - (empat) minggu. Hal ini "isa
"erlangsung "e"erapa "ulan "ahkan "e"erapa tahun "ila tidak diatasi (>l0ira, %yl0ia
+. 200$ : $).
;ause
enurut >l0ira, syl0ia d (200$ : 12) Penye"a" yang pasti hingga kini "elum
diketahui dan masih terdapat dalam penelitian para ahli, namun terdapat "e"erapa
!aktor yang diperkirakan mempengaruhi atau merupakan !aktor resiko untuk
terjadinya depresi pasca persalinan. <aktor # !aktor terse"ut antara lain :
1. (endahnya atau ketidakpastian dukungan suami dan keluarga
+ukungan suami yang dimaksud disini "erupa perhatian,
komunikasi dan hu"ungan emosional yang intim. 5ni merupakan !aktor
yang paling "ermakna menjadi pemicu terjadinya depresi pasca persalinan.
&dapun dukungan keluarga yang dimaksud adalah komunikasi dan
hu"ngan emosional yang "aik dan hangat dengan kedua orang tua terutama
i"u. &l!i"en dll dalam >l0ira, syl0ia d (200$ : 1-) dari penelitiannya di (%
cipto angunkusumo # jakarta, melaporkan "ahwa dukungan suami dapat
menurunkan terjadinya depresi pasca persalinan
2. &danya masalah pada keadaan atau kualitas "ayi (termasuk pro"lem
kehamilan dan persalinan).
Pro"lem yang dialami "ayi menye"a"kan sang i"u kehilangan
minat untuk mengurus "ayinya terse"ut. Pro"lem yang dialami terse"ut
antara lain adanya komplikasi kelahiran atau lahir dengan jenis kelamin
tidak sesuai dengan harapan, atau lahir dengan cacat "awaan.
6. .etidaksiapan melahirkan "ayi dan menjadi i"u.
.esiapan menjadi seorang i"u ternyata juga mempengaruhi
terjadinya depresi pasca persalinan. Pada perempuan yang hamil tidak
direncanakan (karena "elum menikah atau pada i"u yang sudah menikah
namun sudah tidak menginginkan anak lagi karena "er"agai alasan)
"erkemungkinan mengalami depresi pasca persalinan le"ih tinggi
di"andingkan dengan perempuan yang siap dan amat menantikan kelahiran
"ayinya.
-. %tressor psikososial
*. (iwayat depresi se"elumnya atau pro"lem emosional lainnya
$. <aktor hormonal
2. <aktor "udaya
>!!ect
?ejala # gejala yang ditemukan serupa dengan gejala gangguan depresi pada
umumnya namun "erkaitan dengan !ungsi, peran dan tanggung jawa" se"agai seorang
i"u, terutama dalam merawat dan mengurus "ayinya. Pada i"u yang mengalami
depresi pasca persalinan, minat dan ketertarikan terhadap "ayinya "erkurang. 5a sering
tidak "erespons positi! terhadap komunikasi yang dilakukan "ayinnya. 5"u yang
depresi juga tidak mampu merawat "ayinya secara optimal. 5a juga tidak "ersemangat
menyusui "ayinya sehingga pertum"uhan dan perkem"angan "ayinya tidak seperti
"ayi yang i"unya sehat. aki"at lain depresi pasca persalinan yaitu hu"ungan antara
i"u dan "ayi yang tidak optimal (el0ira, %yl0ia +. 200$ : 22).
8reatment
1. +ukungan psikologis dari suami dan keluarga serta "idan atau petugas kesehatan
lainnya
2. 5stirahat yang cukup untuk mencegah dan mengurangi peru"ahan perasaan
6. +ukungan dari tenaga kesehatan seperti dokter o"stetri dan "idan @ perawat sangat
diperlukan, misalnya dengan cara mem"erikan in!ormasi yang memadai @ adekuat
tentang proses kehamilan dan persalinan.
+iperlukan dukungan psikolog atau konselor jika keadaa n i"u tampak sangat
menganggu. +ukungan "isa di"erikan melalui keprihatinan dan perhatian pada i"u.
%elain itu i"u dapat mencari psikiater, psikolog dan ahli kesehatan mental lainnya
untuk melakukan konseling agar dapat menemukan cara dalam menanggulangi dan
memecahkan masalah serta menetapkan tujuan realistis (>l0ira, %yl0ia +. 200$ : 22).
2.2 Psikologi ibu nifas yang melaksanakan Baby Bounding
2.2.1 Pengertian
'onding adalah masa sensiti0e pada menit pertama dan "e"erapa jam setelah
kelahiran dimana kontak i"u dan ayah ini akan menentukan tum"uh kem"ang anak
menjadi optimal (&m"arwati, 2010 :$6).
'onding sering dikaitkan dengan attachment menjadi "onding attachment.
&ttachment adalah proses pengga"ungan "erdasarkan cinta dan penerimaan yang
tulus dari orang tua terhadap anaknya dan mem"erikan dukungan asuhan dalam
perawatannya (am"arwati, 2010 :$6).
enurut .annel dan kalus (1,,1) dalam am"arwati (2010 :$6) menyatakan
"ahwa "onding attachment dapat dide!inisikan se"agai hu"ungan yang unik antara
dua orang yang secara spesi!ik dan "ertahan seiring "erjalannya waktu. ereka juga
menam"ahkan "ahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapat terus "erlanjut "ahkan
selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda # tanda ke"eradaan secara
!isik tidak terlihat.
2.2.2 Tujuan baby boun!ing a!a ibu nifas !itinjau !ari segi sikologi
1. 5"u dan "ayi dapat saling mengenal sehingga akan tercipta hu"ungan antara
i"u dan "ayi. (wikjosastro, 200*:2$$)
2. 4ntuk memulai proses identi!ikasi i"u dan "ayi sejak dini.
.egiatan identi!ikasi i"u terhadap anaknya ini "erupa pengem"angan
instink maternal menjadi unsur kei"uan. 5nstink maternal mendorong wanita
untuk tidak mementingkan diri sendiri serta selalu siap mengor"ankan jiwa
dan raganya demi kelestarian "ayi atau anak # anaknya. (kartono, kartini,
2002 : 266)
Pada awalnya, "ayi mengidenti!ikasikan i"unya dengan sum"er cinta
kasih sayang yang mem"erikan kehangatan psikisA juga menyamakan pri"adi
i"unya dengan se"uah "enteng perlindungan dan keamanan. %elanjutnya
menyamakan i"unya dengan malaikat penolong dalam pemuasan ke"utuhan
hidupnya (kartono, kartini, 2002:266)
6. .e"erhasilan dalam hu"ungan dalam antara "ayi dan i"u sepanjang masa
)indstrom dan kawan # kawan (0arney, 2001:16,) yang juga mempelajari
neonatus dan perilaku menghisap awal, menemukan "ahwa i"u yang "ayinya
kontak kulit dengan kulit dan "erusaha menyusui "ayinya pada jam pertama
mengha"iskan le"ih "anyak waktu dengan "ayinya dan meningkatkan lama
"icara dengan "ayi selama menyusui.
7ika seorang i"u konsisten dalam responsnya terhadap ke"utuhan "ayi dan
mampu mena!sirkan dengan tepat isyarat seorang "ayi, perkem"angan "ayi akan
terpacu dan ter"entuk ikatan "atin yang kokoh. .e"erhasilan dalam hu"ungan
dan ikatan "atin antara i"u dan "ayi dapat mempengaruhi hu"ungan sepanjang
masa ("ahiyatun, 200,:**)
-. em"angun rasa percaya diri anak
'ayi yang mem"entuk perlekatan yang erat dengan i"u menganggap i"u
se"agai tempat yang aman sehingga "ayi merasa aman masuk ke dalam dunia
yang le"ih "esar. Pada tahun pertama kehidupan, "ayi # "ayi yang merasa aman
akan "erani "erpetualang, merangkak, atau "ergerak di dalam lingkungan yang
asing "aginya. (0arney, 2001:,66).
1.2." Reson orang tua ter%a!a bayinya
(espons orang tua terhadap "ayinya dipengaruhi oleh 2 !aktor :
a. <aktor internal
Baitu genetika, ke"udayaan yang mereka pratekkan dan
menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai, kehamilan se"elumnya,
pengalaman yang terkait, pengidenti!ikasian yang telah mereka lakukan selama
kehamilan (mengidenti!ikasikan diri mereka sendiri se"agai orang tua, keinginan
menjadi orang tua yang telah diimpikan dan e!ek pelatihan selama kehamilan.
". <aktor eksternal
Baitu perhatian yang diterima selama hamil, melahirkan dan
postpartum, sikap dan perilaku pengunjung dan apakah "ayi terpisah dari
orang tua selama satu jam pertama dan hari # hari "erikutnya dalam
kehidupannya (am"arwati, 2010 :$2).
(espon antara i"u dan "ayi sejak kontak awal hingga tahap perkem"angannya
a. 8ouch (sentuhan)
5"u memulai dengan se"uah ujung jarinya untuk memeriksa "agian kepala
dan ekstermitas "ayinya. +alam waktu yang singkat secara ter"uka pera"aan
digunakan untuk mem"elai tu"uh, dan mungkin "ayi akan di peluk di lengan i"u,
gerakan dilanjutkan dengan usapan lem"ut untuk menenangkan "ayi, "ayi akan
merapat pada payudara i"u, menggenggam satu jari atau seuntai ram"ut dan
terjadilah ikatan antara keduanya.
". >ye to eye (kontak mata)
.esadaran untuk mem"uat kontak mata dilakukan kemudian segera.
.ontak mata mempunyai e!ek yang erat terhadap perkem"angan dimulainya
hu"ungan dan rasa percaya se"agai !aktor yang penting dalam hu"ungan manusia
pada umumnnya.
c. Cdor ("au "adan)
5ndera penciuman pada "ayi "aru lahir sudah "erkem"ang dengan "aik dan
masih memainkan peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup.
Penelitian menunjukkan "ahwa kegiatan seorang "ayi, detak jantung dan pola
"ernapasnya "eru"ah setiap kali hadir "au yang "aru, tetapi "ersamaan dengan
semakin dikenalnya "au itu, si "ayi akan "erhenti "ereaksi. Pada akhir minggu
pertama, seorang "ayi dapat mengenali i"unya dari "au tu"uh dan air susu i"unya.
d. 'ody warm (kehangatan tu"uh)
7ika tidak ada komplikasi yang serius, seorang i"u akan dapat langsung
meletakkan "ayinya di atas perut i"u, "aik setelah tahap kedua dari proses
melahirkan atau se"elum tali pusat dipotong. .ontak yang segera ini mem"eri
"anyak man!aat "aik "agi i"u maupun si "ayi yaitu terjadinya kontak kulit yang
mem"antu agar "ayi tetap hangat.
e. Doice (suara)
(espon antara i"u dan "ayi "erupa suara masing # masing. Crang tua akan
menantikan tangisan pertama "ayinya. +ari tangisan terse"ut, i"u menjadi tenang
karena merasa "ayinya "aik # "aik saja. 'ayi dapat mendengar sejak dalam rahim,
jadi tidak mengherankan jika ia dapat mendengarkan suara # suara dan
men"edakan nada dan kekuatan sejak lahir. 'anyak penelitian memperlihatkan
"ahwa "ayi # "ayi "aru lahir, "ukan hanya mendengar secara pasi! melainkan
mendengar secara sengaja.
!. >ntertainment (gaya "ahasa)
'ayi yang "aru lahir menemukan peru"ahan struktur pem"icaraan dari
orang dewasa. &rtinya perkem"angan "ayi dalam "ahasa dipengaruhi kultur, jauh
se"elum ia menggunakan "ahasa dalam komunikasi. +engan demikian terdapat
salah satu yang akan le"ih "anyak di"awanya dalam memulai "er"icara (gaya
"ahasa). %elain itu juga mengisyaratkan umpan "alik positi! "agi orang tua.
g. 'iorhytmicity (irama kehidupan)
7anin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan irama
alamiah i"unya seperti halnya denyut jantung. %alah satu tugass "ayi setelah lahir
adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Crang tua dapat mem"antu proses ini
dengan mem"erikan perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dengan
menggunakan keadaan tanda "ahaya "ayi untuk mengem"angkan respons "ayi
dan interaksi sosial serta kesempatan untuk "elajar (&m"arwati, 2010).
2.2.+ #al $ %al yang erlu !iketa%ui !an !iterakan !alam baby boun!ing untuk
men*ega% masala% sikologi a!a ibu mauun bayinya
- eli"atkan ayah atau anggota keluarga dekat lain dalam periode ini dapat
meningkatkan kegem"iraan keluarga. /amun, pem"atasan kunjungan hanya oleh
keluarga dan teman dekat sesama periode ini juga menjadi !aktor dalam
mempertahankan kontak i"u dan "ayi. 'idan dapat menjadi "agian penting dalam
mempertahankan keseim"angan antara ikatan ("onding) keluarga dan perayaan
keluarga (0arney, 2001:16,).
- 4ntuk "idan yang "erdinas di rumah sakit, upaya promosi kontak yang le"ih lama
dapat dilakukan dengan mengedukasi kem"ali sta! rumah sakit untuk menyediakan
perawatan "ayi "aru lahir di sisi tempat tidur i"u dan menunda prosedur, seperti
mencap kaki sampai "ayi telah disusui. %ering kali "idan perlu mendorong i"u yang
takut untuk mulai menyusui atau i"u yang lelah karena persalinan yang lama untuk
mempertahankan kontak. 5a juga perlu memperhatikan perilakunya sendiri, "ekerja di
sekitar "ayi untuk melakukan e0aluasi dan melengkapi tugasnya sejak pelahiran "ayi.
.etika muncul kepentingan medis perlu menginterupsi periode ini # se"agai contoh,
untuk meresusitasi "ayi atau menangani perdarahan pasca partum # perhatian
diperlukan untuk menyatukan kem"ali pasangan i"u # "ayi sesegera mungkin (0arney,
2001:16,).
- Proses perlekatan keluarga dan pem"entukan hu"ungan adalah upaya "erkelanjutan.
Periode ini saja tidak cukup untuk mencapai ikatan antar manusia, juga tidak adanya
periode ini tidak !atal "agi perkem"angan keluarga sehat. /amun, periode khusus ini
menguntungkanA oleh karena itu, penting "agi "idan untuk menghargai dan
meningkatkan proses ini (0arney, 2001:16,).
2.2.& 'asala% sikologi yang sering terja!i
a. 5"u dan "ayi yang tidak mem"entuk perlekatan yang erat mem"entuk tipe ikatan
lain. Peneliti menggolongkannya menjadi dua tipe : ikatan yang tidak erat dan
ikatan menjauh (0arney, 2001:,66).
(ause ,
1. ketidakmampuan i"u dalam menginterpretasi petunjuk dari "ayi dengan
"aik dan "erespons dalam cara yang dapat diprediksi (0arney, 2001:,66).
2. Hal ini sering dijumpai pada anak yang tidak diinginkan oleh orang tua.
Pada anak # anak yang seperti ini, orang tua cenderung "erperilaku yang
mengham"at sehingga ikatan kasih sayang terse"ut tidak terjadi
(am"arwati, 2010 : $2).
6. &danya !aktor internal dan !aktor eksternal yang mengham"at terjadinya
ikatan antara orang tua dan "ayinya terse"ut.
)ffe*ts ,
'ayi # "ayi yang memperlihatkan adanya perlekatan yang tidak erat tampak
cemas dan memiliki koping yang "uruk terhadap peru"ahan atau ketika jauh dari
i"u. Perilaku mereka menunjukkan perilaku yang sangat rewel atau perilaku
mencari perhatian lainnya. 'ayi 3 "ayi ini tampaknya merasa "ahwa perhatian i"u
paling "aik didapat jika mereka memperlihatkan perilaku negati!. 5"u mungkin
terdistraksi, merasa letih, atau terlalu muda untuk mengetahui "agaimana "ermain
dengan "aik "ersama seorang "ayi. /amun, ia akan "erespons terhadap teriakan
atau perilaku negati! lainnya. Penguatan, "ahkan perhatian negati! cukup mem"uat
"ayi senang.'ayi # "ayi yang memperlihatkan ikatan menjauh tampak memiliki
jarak dengan i"u # seolah # olah kurangnya respons i"u # i"u yang dapat diprediksi
mem"uat emosi "ayi tumpul. 'ayi # "ayi yang lahir dari wanita yang menderita
penyakit mental yang cukup "erat atau penyalahgunaan Eat terlarang dapat
memperlihatkan tanda adanya perlekatan menjauh. >!ek penyalahgunaan Eat dapat
mengu"ah kepri"adian i"u secara tidak terduga. Pada satu hari i"u mungkin
menjadi tegang, hari lainnya mengalami stupor, hari lainnya merasa gugup aki"at
putus o"at. 'ayi menerima pesan # pesan yang tidak konsisten sehingga emosi
mereka menjadi tumpul (0arney, 2001:,66).
Treatment
.emampuan i"u dan "ayi untuk mem"antu perlekatan yang erat adalah
kunci untuk mencegah masalah lainnya yang "anyak terjadi pada masa kanak #
kanak. 'idan dapat mem"antu orang tua "aru memahami pentingnya mem"entuk
perlekatan yang erat. 'e"erapa i"u mem"utuhkan 0aidasi terhadap keinginan
mereka untuk meluangkan waktu "ersama "ayi mereka. 'idan dapat menjelaskan
kepada kedua orang tua mengenai sangat pentingnya respon orang tua terhadap
petunjuk dari "ayi. /asihat ini dapat mem"antu respons orang tua terhadap
tangisan "ayi dan upaya "ayi untuk "erkomunikasi melalui senyuman dan kontak
mata. .emampuan dan keinginan i"u untuk mem"entuk perlekatan ini dapat
terganggu jika terjadi kegagalan ketika mem"eri makan dan menenangkan "ayi.
5"u # i"u yang merasa diri mereka dapat "erhasil akan mem"entuk rasa percaya
diri dan kompetensi. 'idan harus meluangkan waktu untuk "er"icara dengan i"u
tentang persepsinya mengenai dirinya se"agai seorang pem"eri perawatan dan
mem"antu mem"entuk kem"ali harapan yang mungkin tidak realistis. 'e"erapa
wanita tidak pernah merasakan asuhan i"u yang "erkualitas ketika mereka anak #
anak. ereka tidak memiliki memori atau kesan tentang perlekatan yang erat.
8ugas mengasuh "ayi dapat terasa mem"e"ani "agi para wanita ini dan mereka
"erisiko tinggi mengalami !rustasi selama "ulan # "ulan awal menjadi i"u. .apan
pun memungkinkan, "idan harus "erupaya merujuk para wanita ini ke seorang
konselor atau kelompok yang mem"antu peran menjadi orang tua selama minggu #
minggu segera setelah kelahiran "ayi (0arney, 2001:,66).
". Post partum "lues
c. +epresi post parrtum
-aftar ustaka
'ahiyatun, 200,. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. jakarta : >?;
)ikjosastro, Hani!a. 200*. Ilmu kebidanan. 7akarta : B'P3%P
%yl0ia +, >l0ira.200$. Depresi Pasca Persalinan. jakarta : <.45
Darney, Helen. 2001. Buku ajar asuhan kebidanan vol 2.7akarta : >?;
.artono, .artini.2002. psikologi wanita 2 mengenal wanita sebagai ibu dan nenek.
'andung: andar maju
ansur,Hera.200,.Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan . jakarta: salem"a medika
&m"arwati,eni retna.2010. asuhan kebidanan nifas.jogjakarta:nuha o!set
Pieter, herri Ean.2011 pengantar psikologi untuk ke"idanan.jakarta : kencana

You might also like