You are on page 1of 9

A.

Alat Pemancang Tiang


1. Pendahuluan
Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan pondasi yang kuat untuk
menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah di lokasi tidak
memungkinkan untuk menahan beban besar, pondasi semacam ini sangat diperlukan. Bentuk
dari pondasi yang umum dipakai sebagai penyangga bangunan adalah pondasi tiang. Bahan
dasar pondasi tiang yang umumnya dipakai adalah kayu, beton, baja, dan komposit. Jenis-
jenis pondasi beton dapat berupa pondasi precast-prestresses dan pondasi cast in place.
Pondasi precast dan pondasi tiang dan baja serta komposit umumnya disebut sebagai
pondasi tiang pancang karena pondasi ini dipancangkan pada suatu titik di atas permukaan
dimana akan dibangun suatu bangunan. Pemancangan tiang ini dilakukan dengan
menggunakan alat pancang khusus. Pada penggunaan pondasi jenis cast in place biasanya
yang pertama dilakukan adalah melakukan pengeboran yang kemudian dilanjutkan dengan
pengecoran beton.

2. Alat Pemancang Tiang
Ada beberapa jenis pemancang tiang yang umum digunakan dalam proyek konstruksi,
yakni :
a. Drop Hammer
Drop hammer adalah sebuah palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu
diatas tiang. Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai tiang. Pada kepala
tiang dipasang topi/cap (shock absorber) untuk menghindari tiang rusak akibat
tumbukan hammer. Cap ini biasanya terbuat dari kayu.
Prinsip kerja dari drop hammer yaitu hammer ditarik ke atas dengan kabel dan
kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian hammer tersebut jatuh bebas
menimpa kepala tiang pancang. Alat pancang ini kerjanya sangat lambat jika
dibandingkan dengan alat-alat pancang yang lain, dan jarang digunakan dalam
pembangunan konstruksi berat dan modern.
Single acting hammer yaitu hammer diangkat ke atas dengan tenaga uap sampai
mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian hammer tersebut jatuh bebas menimpa kepala
tiang pancang. Jadi tenaga uap digunakan untuk mengangkat hammer saja.
Double acting hammer memiliki cara kerja yaitu hammer diangkat ke atas dengan
tenaga uap sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian hammer tersebut ditekan
ke bawah dengan tenaga uap. Jadi hammer jatuh dengan kecepatan lebih besar daripada
single acting hammer.


Keuntungan dari alat ini adalah :
1) investasi yang rendah
2) mudah dalam pengoperasian
3) mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi

Kekurangan dari alat ini adalah :
1) kecepatan pemancangan yang kecil
2) kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar
3) kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada
permukaan tanah
4) tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air

b. Diesel Hammer
Diesel Hammer adalah sebuah alat yang digunakan untuk memancang/memukul
tiang pancang ke dalam tanah yang digunakan untuk pondasi sebuah bangunan
bertingkat, jembatan, dermaga, tower, dll.
Bagian-bagian penting alat pancang :
1. Pemukul (Hammer) : Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang
berfungsi sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke dalam tanah.
2. Leader : Bagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul
(hammer) ke atas dan ke bawah. Macam-macam Leader :- Fixed Leader (leader Tetap)-
Hanging Leader (Leader Gantung)- Swinging Leader (Leader yang dapat berputar
dalam bidang vertikal).
3. Mesin uap untuk menggerakkan pemukul (hammer) pada single atau double
acting steam hammer.


c. Hydarulic Hammer
Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis.
Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancang fondasi tiang baja H dan
fondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik. Alat ini baik
digunakan jika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang pancang yang dimasukan
cukup pendek. Untuk memperpanjang tiang maka dilakukan penyambungan pada
ujung-ujungnya.




d. Vibratory Pile Driver
Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanh lembab. Jika material dilokasi berupa
pasir kering maka pekerjaan menjadi lebih sulit karena material tidak terpengaruh
dengan adanya getaran yang dihasilkan oleh alat. Efektifitas penggunaan alat ini
tergantung pada beberapa factor yaitu amplitude, momen eksentrisitas, frekuensi, berat
bagian bergetar dan berat lain tidak bergetar.



B. Alat Pemroses Beton dan Aspal
1. Pendahuluan
Pada hampir semua proyek konstruksi, beton dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Untuk bangunan seperti gedung dan jembatan, beton digunakan sebagai salah satu bahan
pembuat balok, kolom ataupun pelat. Dinding yang merupakan dinding pracetak juga
mempunyai bahan dasar. Selain itu, beton dimanfaatkan sebagai bahan alternatif
pengerasan jalan.
Campuran aspal yang terdiri dari aspal, agregat dan pengisi (filter) juga merupakan
bahan yang dipakai pada proyek konstruksi khususnya proyek jalan. Campuran aspal
dimanfaatkan sebagai lapisan jalan, baik itu jalan raya maupun jalan biasa. Pada
pembuatan jembatan, campuran aspal digunakan sebagai lapisan permukaan pelat.

2. Alat Pemroses Beton
Beton merupakan campuran dari semen, agregat dan air. Campuran semen dan air
disebut pasta. Agregat yang digunakan secara umum untuk membuat beton adalah
agregat halus dan agregat kasar. Campuran beton yang normal mengandung bagian
agregat dan bagian pasta berdasarkan volume dengan rasio air-semen berkisar antara
0,4 0,7 berdasarkan berat.

Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi pengukuran berat setiap komponen beton,
pencampuran bahan beton, pemindahan campuran beton, penempatan, konsolidasi, dan
pengeringan. Sedangkan peralatan yang biasa dipakai dalam proses pembuatan beton
sampai beton tersebut ditempatkan antara lain peralatan pencampur beton (concrete
batching and mixing), peralatan pemindahan campuran beton, dan peralatan pengecoran.

a. Pencampuran Beton
Agregat pada batching plant diletakan pada staple material atau storage bin. Baik
pada storage bin maupun pada staple material, agregat dipisahkan menjadi empat bagian
yaitu butir kasar (split), butir menengah, butir halus dan pasir. Sedangkan semen
diletakan pada suatu tabung disebut cement silo. Tabung ini tertutup rapat sehingga
semen dalam keadaan tetap kering. Proses yang dilakukan dalam batching plant dapat
secara manual, semi otomatis atau otomatis. Kapasitas dari batching plant biasanya tiga
kali lebih besar dari kapasitas mixing plant.

b. Pemindahan Beton
Yang termasuk alat pengangkut beton adalah truck mixer, truck agitator, conveyor,
pompa dan crane yang dilengkapi dengan bucket.
Pada saat beton tiba diproyek, beton tersebut docor kedalam cetakan. Untuk
memudahkan pengecoran salah satunya dengan menggunakan pompa. Beton disalurkan
kedalam cetakan dengan menggunakan pipa. Pipa ini dapat diletakan secara horizontal,
vertical dan miring.

c. Pengecoran Beton
Setelah beton plastis dituangkan kedalam cetakan baik dengan menggunakan bucket
maupun pipa, beton tersebut kemudian dikonsolidasikan dan diratakan. Cetakan harus
bersih, disangga dengan baik dan kuat dan cetakan dilapisi semacam minyak untuk
mencegah beton cepat mongering.
d. Perkerasan Beton
Perkerasan jalan yang menggunakan beton disebut perkerasan kaku (rigid
pavement). Alat yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran beton untuk perkerasan
antara lain Paving mixer, Concrete spreader, Tranveerse concrete finisher, Automatic
curing machine, dan Slipform paver.
e. Produktivitas Mixer
Untuk mendapatkan kekuatan beton yang didiinginkan maka yang pertama
dilakukan adalah menghitung volume masing-masing campuran bahan beton. Hasil dari
penghitungan tersebut disebut dengan mix design.

3. Alat Pemroses Aspal
Aspal sebagian besar digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Jenis perkerasan
yang mengunakan aspal disebut perkerasan lentur. Perkerasan aspal merupakan
campuran dari aspal dan agregat (mix asphalt). Fungsi dari aspal pada campuran aspal
adalah sebagai pengikat antar agregat, aspal yang masih padat disebut aspal cement.
Campuran aspal agar kuat dan sesuai dengan yang diinginkan maka harus dihitung
berdasarkan mix design, yaitu antara lain :
1). Stabil
2). Tidal menyebabkan selip
3). Tahan lama
4). Tidak mengalami kelelahan bahan
5). Kedap air
6). Mudah dikerjakan
7). Fleksibel

Alat-alat berat yang berhubungan dengan pekerjaan pengaspalan adalah sebagai
berikut :
1. Asphalt Plant
Merupakan tempat tempat campuran aspal diaduk, dipanaskan dan dicampur. Ada
dua macam asphalt plant yang sering digunakan yaitu drum mix plant dan batch plant.
a. Batch Plant
Ada beberapa komponen dari batch plant, yaitu sebagai berikut :
1). Cold feed system atau cold bin
2). Screen (saringan)
3). Drum dryer (drum pengering)
4). Hot bin (penampungan)
5). Hot elevator (elevator)
6). Pugmil mixer


b. Drum Mix Plant
Setiap jenis agregat diukur beratnya pada cold feed system maka agregat tersebut
dialirkan kedrum mixer yang berotasi secara vertical

c. Tempat Penyimpanan Aspal
Aspal yang digunakan untuk membuat campuran temperaturnya berkisar 1500 C.


d. Silo
Silo adalah silinder vertical yang digunakan sebagai tempat penyimpanan camuran
aspal hasil dari mixer

2. Alat Untuk Perkerasan
Pada saat membuat perkerasan dengan aspal, alat yang dibutuhkan berbeda dengan
pembuatan perkerasan beton. Selain truck alat yang digunakan untuk perkerasan aspal
adalah :
a) Asphalt distributor (distributor aspal)
Asphalt Distributor adalah truk atau kendaraan lain yang dilengkapi dengan
aspal, pompa, dan batang penyemprot. Umumnya truk dilengkapi juga dengan
pemanas untuk menjaga temperatur aspal dan juga penyemprot tangan (hand
sprayer). Hand sprayer digunakan untuk daerah daerah yang sulit dicapai
dengan batang penyemprot.
Sebelum dilakukan pemasangan harus dipastikan bahwa daerah yang akan
disemprot bebas dari kotoran dan debu debu. lalu asphalt distributor harus
dikalibrasikan terlebih dahulu, seperti sudut nosel, ketinggian dan kecepatan
kendaraan. Ketinggian batang penyemprot diatru sedemikian rupa disesuaikan
dengan jarak nosel agar diperoleh penyemprotan yang tumpang tindih sebanyak
2 3 kali. penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan.

b) Asphalt paver atau asphalt finisher
Asphalt Paver digunakan untuk menghamparkan produk dari Asphalt Mixing
Plant. Fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah
ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

c) Compactor (pemadat)

You might also like