You are on page 1of 3

BERBAGAI MACAM KEBUDAYAAN DI INDONESIA

Desa Wisata Kamasan Kabupaten klungkung,Bali (Budaya Bali)



Kamasan adalah sebuah komunitas seniman lukisan tradisional. Begitu intim dan
begitu lama berkembangnya seni lukis tradisional maka para seniman menyebut
hasil-hasil lukisan di sana memiliki gaya (style) tersendiri yaitu lukisan tradisional
Kamasan. Sesungguhnya bakat seni tumbuh pula pada karya-karya seni lainnya
yaitu berupa seni ukir emas dan perak dan yang terakhir ialah seni ukir peluru.
Meskipun dari segi material yang digunakan kain warna logam mengikuti perubahan
yang terjadi tetapi ciri khasnya tetap tampak dalam tema lukisan atau ukiran yaitu
menggambarkan tokoh-tokoh wayang.

Suku Baduy diPedalaman Banten (Budaya Banten)



Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di
wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang
diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari
sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan
kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah
(nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung
Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka
menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama
wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka
seperti Urang Cibeo

Upacara Ngaben Bali (Budaya Bali)



Ngaben adalah upacara penyucian atma (roh) fase pertama sbg kewajiban suci
umat Hindu Bali terhadap leluhurnya dengan melakukan prosesi pembakaran
jenazah. Seperti yg tulis di artikel ttg pitra yadnya, badan manusia terdiri dari
badan kasar, badan halus dan karma. Badan kasar manusia dibentuk dari 5 unsur yg
disebut Panca Maha Bhuta yaitu pertiwi (zat padat), apah (zat cair), teja (zat
panas) bayu (angin) dan akasa (ruang hampa). Kelima unsur ini menyatu
membentuk fisik manusia dan digerakan oleh atma (roh). Ketika manusia
meninggal yg mati adalah badan kasar saja, atma-nya tidak. Nah ngaben adalah
proses penyucian atma/roh saat meninggalkan badan kasar.

Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo (Budaya Jawa
Timur)



Sejak Jaman Majapahit konon wilayah yang mereka huni adalah tempat suci,
karena mereka dianggap abdi abdi kerajaan Majapahit. Sampai saat ini mereka
masih menganut agama hindu, Setahun sekali masyarakat tengger mengadakan
upacara Yadnya Kasada. Upacara ini berlokasi disebuah pura yang berada dibawah
kaki gunung bromo. Dan setelah itu dilanjutkan kepuncak gunung Bromo. Upacara
dilakukan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama dibulan
Kasodo menurut penanggalan Jawa.

Tana Toraja Tanah Kerajaan Surga (Budaya Sulawesi Selatan)



Perjalanan dari Makasar atau Ujung Pandang ke Toraja dengan melewati jalur
pesisir sepanjang 130 km mendaki pegunungan. Setelah memasuki Tana Toraja,
anda mulai memasuki pamandangan alam yang penuh dengan keagungan. Batu
grafit dan batuan lainnya, serta birunya pegunungan di kejauhan setelah melewati
pasar Desa Mebali akan terlihat masyarakat yang sedang beternak domba sehingga
pemandangan terlihat kontras dengan padang rumput yang hijau subur, limpahan
makanan di tanah tropis yang indah. Ini adalah Tana Toraja, salah satu tempat
wisata terbaik di Indonesia.

Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi
kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta,
karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya
manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa,
serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan
nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan
Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199

Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah puncak-puncak dari
kebudayaan daerah. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin
dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan.
Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.
Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas
dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan
menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk pada
puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa
bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus
Supriadi, Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal
32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan
pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan
perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak
dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-
kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh
Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa
yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam
kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan
mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan
unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.


http://artikelberagambudaya.blogspot.com/

You might also like