You are on page 1of 19

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Sektor Perikanan dalam Pembangunan
Pembangunan perikanan pada hakekatnya adalah mengembalikan supremasi
bangsa di laut dengan mengolah dan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA), agar
memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa,
melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan dan ke-
Indonesiaan !leh karenanya, pembangunan perikanan merupakan rasion detre atau
hukum sejarah yang membentuk peradaban dan kebudayaan nasional dan dahulu
pernah membawa pertumbuhan dan kemajuan bangsa (Dahuri, "##") Dijelaskan
kembali oleh Dahuri ("##"), bahwa sumber daya alam hayati seperti perikanan,
mangro$e, terumbu karang, biota-biota laut lainnya, pariwisata, energi, dan lain
sebagainya, yang dimiliki Indonesia sangatlah besar %ila sumber daya alam hayati ini
dapat dioptimalkan pemanfaatannya maka sumber daya alam ini akan dapat
membantu bangsa Indonesia untuk memulihkan kondisi perekonomiannya
Subsektor perikanan memiliki efisiensi yang lebih baik dibanding sektor
ekonomi maritim lainnya &ntuk melihat potensi yang dimiliki subsektor perikanan
tersebut paling tidak dapat dilihat dari dua sisi Dari sisi penawaran (supply) adalah
hard fact bahwa Indonesia dengan jumlah pulau kurang lebih '()#* pulau serta garis
pantai sepanjang *'### km tidak hanya menempatkan sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia, juga menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan
belum dimanfaatkan se+ara optimal Sementara dari sisi permintaan (demand) dengan
*
laju pertumbuhan dunia yang tinggi dan meningkatnya kesadaran manusia akan arti
penting produk perikanan dan kelautan bagi kesehatan dan ke+erdasan manusia, maka
permintaan terhadap produk-produk perikanan dan kelautan jelas akan meningkat
(Dahuri, "##")
Dahuri ("##,) menyatakan bahwa bagi negara yang sedang membangun dan
memiliki jumlah penduduk yang besar seperti Indonesia, strategi pembangunan yang
berbasiskan pada sumber daya alam dapat pulih seperti subsektor perikanan adalah
yang paling tepat -al ini didasarkan oleh beberapa alasan yaitu .
' Indonesia merupakan negara mega biodiversity terbesar ketiga di dunia /alau
hanya dari segi keanekaragaman hayati laut, Indonesia adalah yang terbesar !leh
karena itu Indonesia memiliki kemampuan pengadaan (supply capacity) barang
dan jasa (good and services) yang berasal dari sumber daya alam dapat pulih
(living resources) yang sangat besar dan beragam
" Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dunia dan meningkatnya
kualitas hidup manusia, permintaan (demand) terhadap sumber daya alam dapat
pulih dari daerah tropis terus meningkat
, Strategi pembangunan ekonomi nasional yang berbasiskan pada sumber daya
alam dapat pulih dapat men+iptakan efek ganda (multiplier effect) yang besar dan
beragam
0 /egiatan eknomi sumber daya alam dapat pulih seperti perikanan pada
umumnya menyerap tenaga kerja yang jauh lebih besar daripada usaha kegiatan
1
ekonomi lainnya sehingga dapat meme+ahkan salah satu problem utama nasional
yakni pengangguran
) /egiatan ekonomi yang berbasis pada sumber daya alam dapat pulih dapat
mengatasi ketimpangan pembangunan antar wilayah yang masih kentara dan
bahkan terus membesar
2 Pola pembangunan berbasis sumber daya alam dapat pulih akan mampu
mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan jika dikelola melalui
penerapan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan
Dijelaskan kembali oleh Dahuri ("##,), bahwa keanekaragaman hayati pesisir
dan laut jika dimanfaatkan dan dikelola se+ara optimal mampu mengeluarkan
Indonesia dari krisis ekonomi yang berkepanjangan
B. Pembangunan Wilayah
Pembangunan adalah usaha unuk memajukan kehidupan masyarakat
/emajuan yang dimaksud adalah kemajuan material (3odaro, "##)) Ditambahkan
oleh Adisasmita ("##)), bahwa pembangunan adalah suatu proses dinamis untuk
men+apai kesejahteraan masyarakat pada tingkat yang lebih tinggi dan serba
sejahtera
4enurut 3odaro ("###), wilayah merupakan suatu area geografis yang
mempunyai +iri-+iri tertentu dan merupakan media bagi segala sesuatu untuk
'#
berlokasi dan berinteraksi Pembangunan wilayah bertujuan untuk men+apai
pertumbuhan pendapatan perkapita yang +epat, penyedia perluasan kesempatan kerja,
pemerataan pendapatan, memperke+il disparatis kemakmuran antar daerah5regional
serta mendorong transformasi perekonomian yang seimbang antara sektor pertanian
dan industri melalui pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia dengan tetap
memperhatikan aspek kelestariannya Ditambahkan oleh Adisasmita ("##)),
pembangunan wilayah (regional) merupakan fungsi dari potensi sumberdaya alam,
tenaga kerja dan sumberdaya manusia, in$estasi modal, prasarana dan sarana
pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi, situasi
ekonomi dan perdagangan antar wilayah, kemampuan pendanaan dan pembiayaan
pembangunan daerah, kewirausahaan (kewiraswastaan), kelembagaan daerah dan
lingkungan pembangunan se+ara luas
-akim ("##0) menyatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah sebuah
upaya untuk meningkatkan ekonomi berskala besar yaitu skala sebuah negara
Sedangkan menurut Adisasmita ("##)), pembangunan ekonomi lokal berorientasi
pada proses Suatu proses yang melibatkan pembenukan institusi baru, pembangunan
industri alernatif, perbaikan dalam kapasitas perusahaan untuk menghasilkan produk
yang lebih baik, identifikasi pasar baru, dan transformasi pengetahuan
Arsyad ("##0), menyatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah atau
wilayah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola
sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antar
''
pemerintah daerah dengan sektor swasta unuk men+iptakan suatu lapangan kerja baru
dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah tersebut Dijelaskan kembali oleh Adisasmita ("##)) bahwa pertumbuhan
ekonomi wilayah adalah peningkatan $olume $ariabel ekonomi dari suatu sub sistem
spasial suatu bangsa atau negara Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu
peningkatan dalam kemakmuran suatu wilayah
C. Pendapatan egional
3ujuan kebijakan ekonomi adalah men+iptakan kemakmuran Salah satu
ukuran kemakmuran terpenting adalah pendapatan /emakmuran ter+ipta karena ada
kegiatan yang menghasilkan pendapatan Pendapatan regional adalah tingkat
(besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis 3ingkat pendapatan dapat
diukur dari total pendapatan wilayah maupun pendapatan rata-rata masyarakat di
wilayah tersebut Sedangkan pendapatan regional neto adalah produk domestik
regional atas dasar biaya faktor dikurangi aliran dana yang mengalir keluar ditambah
aliran dana yang mengalir masuk (3arigan, "##))
Pendapatan regional merupakan jumlah pendapatan (balas jasa) yang diterima
oleh faktor-faktor produksi berupa upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan
pajak tak langsung neto yang dimiliki penduduk suatu daerah dalam jangka waktu
tertentu PD6% merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu
di+iptakan dari berbagai aki$itas ekonomi dalam suatu wilayah (region) Data PD6%
tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumberdaya
'"
alam dan sumberdaya manusia yang dimilikinya (%adan Pusat Statistik Pro$insi
/altim, "##2)
Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat
se+ara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai
tambah (addad value) yang terjadi Perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya
dibuat dalam harga berlaku 7amun agar dapat melihat pertambahan dari satu kurun
ke kurun waktu berikutnya, harus dinyatakan dalam nilai riel, artinya dinyatakan
dalam harga konstan %iasanya %PS dalam menerbitkan laporan pendapatan regional
tersedia angka dalam harga berlaku dan harga konstan Pendapatan wilayah
menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi di daerah
tersebut (tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi) yang berarti se+ara kasar dapat
menggambarkan kemakmuran daerah tersebut /emakmuran suatu wilayah selain
ditentukan oleh besarnya nilai tambah yang ter+ipta di wilayah tersebut juga oleh
seberapa besar terjadi transfer-payment, yaitu bagian pendapatan yang mengalir ke
luar wilayah atau mendapat aliran dana dari luar wilayah (3arigan, "##))
Dijelaskan kembali oleh %adan Pusat Statistik Pro$insi /altim ("##2), bahwa
PD6% dapat dihitung melalui dua metode yaitu metode langsung dan tidak langsung
' 4etode langsung
',
4etode langsung adalah metode perhitungan PD6% dengan +ara menghitung
seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan di suatu daerah sehingga dapat
memperlihatkan karakteristik sosial ekonomi daerah tersebut 4etode langsung
dapat dilakukan dengan menggunakan , (tiga) ma+am pendekatan yaitu .
pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran
a Pendekatan produksi
Perhitungan PD6% dengan pendekatan produksi adalah dengan +ara
menghitung nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh
kegiatan ekonomi dengan +ara mengurangkan biaya antara dari
masing-masing total produksi tiap-tiap sektor atau subsektor
b Pendekatan pendapatan
Perhitungan PD6% dengan pendekatan pendapatan adalah dengan +ara
menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus
usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung netto
+ Pendapatan pengeluaran
Pendekatan dari segi pengeluaran bertitik tolak pada penggunaan akhir dari
barang dan jasa Pendekatan pengeluaran dapat dilakukan dengan +ara
pendekatan penawaran dan pendekatan permintaan Pendekatan penawaran
yaitu terdiri dari metode arus barang, metode penjualan e+eran dan metode
penilaian e+eran Sedangkan pendekatan permintaan terdiri dari pendekatan
sur$ei pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, metode data anggaran
belanja, metode balance sheet dan metode statistik perdagangan luar negeri
'0
" 4etode tidak langsung
4etode tidak langsung adalah metode perhitungan PD6% dengan +ara alokasi
yaitu mengalokasikan pendapatan regional pro$insi menjadi pendapatan regional
kabupaten5kota dengan menggunakan berbagai indikator produksi atau indikator
lainnya yang +o+ok sebagai indikator
PD6% merupakan nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha pada suatu daerah dalam satu tahun PD6% atas
dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga pada tahun tersebut, sedangkan PD6% atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada
tahun tertentu sebagai dasar PD6% atas dasar harga berlaku terutama digunakan
unuk melihat pergeseran strukur ekonomi, sedangkan PD6% atas dasar harga konstan
digunakan unuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun
!. "konomi egional
Ilmu ekonomi regional adalah suatu +abang dari ilmu ekonomi yang dalam
pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah
lain Ilmu ekonomi regional tidak membahas kegiatan indi$idual melainkan
menganalisis suatu wilayah (atau bagian wilayah) se+ara keseluruhan atau melihat
berbagai wilayah dengan potensinya yang beragam dan bagaimana mengatur suatu
')
kebijakan yang dapat memper+epat perumbuhan ekonomi seluruh wilayah (3arigan,
"##))
Dijelaskan kembali oleh 3arigan ("##)), bahwa tujuan ekonomi regional
sebetulnya tidak jauh berbeda dengan tujuan ilmu ekonomi pada umumnya yaitu .
' 4en+iptakan full employment atau setidak-tidaknya tingkat
pengangguran yang rendah menjadi tujuan pokok pemerintahan pusat maupun
daerah
" Adanya pertumbuhan ekonomi (economic growth), karena selain
menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru, juga diharapkan dapat
memperbaiki kehidupan manusia atau peningkatan pendapatan
, 3er+iptanya stabilitas harga (price stability) untuk men+iptakan rasa
aman5tenteram dalam perasaan masyarakat
0 3erjaganya kelestarian lingkungan hidup
) Pemerataan pembangunan dalam wilayah
2 Penetapan sektor unggulan wilayah
( 4embuat keterkaitan antar sektor yang lebih serasi dalam wilayah,
sehingga menjadi bersinergi dan berkesinambungan
* Pemenuhan kebutuhan pangan wilayah
". Ba#i# "konomi
'2
/egiatan-kegiatan dalam suatu wilayah dapat dibedakan menjadi kegiatan
basis dan non basis /egiatan basis adalah kegiatan yang pertumbuhannya akan
mendorong dan menentukan pembangunan se+ara keseluruhan, sedangkan kegiatan
non basis adalah kegiatan yang pertumbuhannya hanya merupakan akibat dari
pembangunan wilayah se+ara keseluruhan (-oo$er, '1*) dalam Sutarsih, "##,)
Dijelaskan kembali oleh Adisasmita ("##)) bahwa kegiatan basis merupakan
kegiatan yang melakukan akti$itas yang berorientasi ekspor (barang dan jasa) ke luar
batas wilayah perekonomian yang bersangkutan /egiatan non-basis adalah kegiatan
yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang berada
dalam batas wilayah perekonomian yang bersangkutan
Analisis basis ekonomi adalah berkenaan dengan identifikasi pendapatan basis
(6i+hardson, '11( dalam Adisasmita, "##)) %ertambah banyaknya kegiatan basis
dalam suatu wilayah akan menambah arus pendapatan ke dalam wilayah yang
bersangkutan, yang selanjutnya menambah permintaan terhadap barang atau jasa di
dalam wilayah tersebut, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan kenaikan $olume
kegiatan non basis Sebaliknya, berkurangnya akti$itas basis akan mengakibatkan
berkurangnya pendapatan yang mengalir ke dalam suatu wilayah, sehingga akan
menyebabkan turunnya permintaan produk dari aki$itas non basis (Adisasmita,
"##))
&ntuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah, salah satu teknik yang
la8im digunakan adalah kuosien lokasi (location quotient, 9:) 9: digunakan unuk
'(
mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor-sektor basis atau unggulan
(leading sectors) Dalam teknik 9: berbagai peubah (fakor) dapat digunakan sebagai
indikator pertumbuhan wilayah, misalnya kesempatan kerja (tenaga kerja) dan produk
domestik regional bruto (PD6%) suatu wilayah (Adisasmita, "##))
Location quotient merupakan rasio antar jumlah tenaga kerja pada sektor
tertentu (misalnya industri) atau PD6% terhadap total jumlah tenaga kerja sektor
tertentu (industri) atau total nilai PD6% di suatu daerah (kabupaten) dibandingkan
dengan rasio tenaga kerja dan sektor yang sama di pro$insi di mana kabupaten
tersebut berada dalam lingkupnya Perhitungan 9: dapat dilakukan pula untuk
membandingkan indikator di tingkat pro$insi dengan di tingkat nasional (Adisasmita,
"##))
3arigan ("##)), menyatakan bahwa metode 9: membandingkan porsi
lapangan kerja5nilai tambah untuk sektor tertentu di wilayah kita dibandingkan
dengan porsi lapangan kerja5nilai tambah untuk sektor yang sama se+ara nasional
Asumsi teknik metode 9: adalah pertama semua penduduk di setiap daerah
mempunyai pola permintaan yang sama dengan pola permintaan pada tingkat
nasional (pola pengeluaran se+ara geografis sama), produkti$itas tenaga kerja sama,
dan setiap industri menghasilkan barang yang homogen pada setiap sektor (Arsyad,
"##))
Analisis location quotient dimaksudkan untuk mengidentifikasikan dan
merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
'*
menggunakan produk domestik regional bruto (PD6%) sebagai indikator
pertumbuhan wilayah (Adisasmita, "##))
%erdasarkan hasil perhitungan 9: dapat di analisis dan disimpulkan sebagai
berikut
' ;ika 9: lebih besar dari ', merupakan sektor basis, artinya tingkat
spesialisasinya kabupaten lebih tinggi dari tingkat pro$insi
" ;ika 9: lebih ke+il dari ', merupakan sektor non basis, yaitu sektor yang
tingkat spesialisasinya lebih rendah dari tingkat pro$insi
, ;ika 9: < ', berarti tingkat spesialisasinya kabupaten sama dengan tingkat
pro$insi
$. "%ek Pengganda Pendapatan &Income Multiplier Effect'
Pengganda (multiplier) adalah pengukuran terhadap suatu respon atau dampak
dari stimulus ekonomi &ntuk melihat dan mengukur dampak dari suatu sektor
terhadap sektor lainnya, digunakan analisis multiplier Dari nilai pengganda tersebut
dapat ditentukan efek yang akan ditentukan oleh suatu sektor tiap satuan peubah
%esarnya efek multiplier ini ditentukan atau dipengaruhi oleh sifat-sifat intern dari
struktur ekonomis maupun sosial wilayah itu Artinya, sifat intern ini menentukan
sampai seberapa jauh arus pemasukan pendapatan yang berasal dari ekspor itu akan
menyebabkan perkembangan perekonomian wilayah tersebut (/adariah, '1(* dalam
=rwan, "##)) Ditambahkan oleh Arsyad ("##)), bahwa angka pengganda pendapatan
'1
adalah suatu perkiraan tentang potensi kenaikan pendapatan dari suatu kegiatan
ekonomi yang baru di dalam masyarakat
%asis memiliki peranan sebagai penggerak utama (primer mover) dalam
pertumbuhan suatu wilayah Semakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah lain
akan semakin maju pertumbuhan wilayah tersebut, dan demikian sebaliknya Setiap
perubahan yang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan efek ganda (multiplier
effect) dalam perekonomian regional (Adisasmita, "##))
(. Shift Share Analysis &SSA'
Arsyad ("##)), menyatakan bahwa analisis shift share merupakan teknik yang
sangat berguna dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan
dengan perekonomian naional 3ujuan analisis ini adalah untuk menentukan kinerja
atau produkti$itas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan
daerah yang lebih besar (regional atau nasional) Analisis ini dapat memberikan data
tentang kinerja perekonomian dalam tiga bidang yang berhubungan satu sama lain
yaitu .
' Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan +ara menganalisis perubahan
pengerjaan agregat se+ara sektoral dibandingkan dengan perubahan pada sektor
yang sama
" Pergeseran proporsional (proposional shift) mengukur perubahan relatif,
pertumbuhan atau penurunan, pada daerah dibandingkan dengan perekonomian
"#
yang lebih besar yang dijadikan a+uan Pengukuran ini memungkinkan kita untuk
mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri-industri
yang tumbuh lebih +epat ketimbang perekonomian yang dijadikan a+uan
, Pergeseran diferensial (diferential shift) membantu kita dalam menentukan
seberapa jauh daya saing industri daerah dengan perekonomian yang dijadikan
a+uan !leh karena iu jika pergeseran diferensial dari suatu industri adalah positif,
maka industri tersebut lebih tinggi daya saingnya dibandingkan dengan industri
yang sama pada perekonomian yang dijadikan a+uan
Seperti dinyatakan Arsyad ("##)) tahapan-tahapan dalam perhitungan SSA adalah
sebagai berikut.
a 4enghitung besarnya pergeseran atau perubahan se+ara agregat di
tingkat regional (Regional Agregat Shift Share), yaitu pertumbuhan produksi
tingkat regional atau kabupaten (6ASS) -asil perhitungan yang diperoleh dapat
menunjukkan maju atau lambatnya perekonomian di tingkat propinsi
b 4enghitung besarnya pergeseran se+ara sektoral tanpa memperhatikan
lokasi (Propotional Shift Share), yaitu rasio produksi per sektor tahun akhir dan
tahun awal minus rasio subsektor perikanan di pro$insi tahun awal dan tahun
akhir (PSS) Dalam perhitungan ini akan diketahui sektor yang relatif maju atau
lambat di pro$insi
+ 4enghitung komponen petumbuhan pangsa lokal (ifferential Shift
Share), yaitu rasio produksi setiap sektor dari seluruh sektor di setiap kabupaten
tahun akhir dan tahun awal (DSS) -asil perhitungan ini akan diketahui sub sektor
"'
yang relatif maju atau lambat di setiap kabupaten atau kabupaten yang relatif
maju atau lambat dalam setiap sektor
). $ung#i Produk#i Cobb-Douglas
>ungsi produksi adalah hubungan fisik antara $ariabel yang dijelaskan (?)
dan $ariabel yang menjelaskan (@) Aariabel yang dijelaskan biasanya berupa output
produksi dan $ariabel yang menjelaskan biasanya berupa input produksi (Soekartawi,
"##,)
Dijelaskan kembali oleh Soekartawi ("##,), bahwa fungsi !obb-ouglas
adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih $ariabel, dimana
$ariabel yang satu disebut dengan $ariabel dependen, yang dijelaskan, (?), dan yang
lain disebut $ariabel independen, yang menjelaskan, (@) Penyelesaian hubungan
antara ? dan @ adalah biasanya dengan +ara regresi dimana $ariasi dari ? akan
dipengaruhi oleh $ariasi dari @
Soekartawi ("##,), berpendapat bahwa ada tiga alasan pokok mengapa fungsi
!obb-ouglas lebih banyak digunakan oleh para peneliti, yaitu .
' Penyelesaian fungsi !obb-ouglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan
fungsi yang lain karena fungsi !obb-ouglas dapat dengan mudah ditransfer ke
bentuk linear
" -asil pendugaan garis melalui fungsi !obb-ouglas akan menghasilkan
koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas
""
, %esaran elasisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to
scale"
>ungsi produksi !obb-ouglas dapat dituliskan sebagai berikut .
? < a@
b
Dimana .
? < !uput (hasil produksi)
@ < Input produksi
a < Parameter yang akan diduga dan merupakan koefisien dalam fungsi
produksi Bobb-Douglas
b < Parameter yang akan diduga dan merupakan nilai elastisitas $ariabel @
I. Anali#i# Trend
3rend adalah peramalan suatu $ariabel dimana $ariabel bebasnya adalah
waktu 3rend atau sering disebut Seculer trend adalah rata-rata perubahan (biasanya
tiap tahun) dalam jangka panjang /alau hal yang diteliti menunjukkan rata-rata
pertambahan, sering disebut trend positifC tetapi kalau hal yang diteliti menunjukkan
gejala semakin berkurang maka trend yang kita miliki menunjukkan rata-rata
penurunan atau sering disebut trend negatif (Subagyo, "##")
4enurut Subagyo ("##") ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
membuat trend, yaitu .
' 3rend 9inier dengan metode Least Square
",
3rend linier adalah suatu trend yang kenaikan atau penurunan nilai yang akan
diramalkan naik atau turun se+ara linier Dikatakan sebagai metode Least Square
karena persamaan yang diperoleh mengakibatkan jumlah kesalahan forecast
kuadrat terke+il kalau dibandingkan dengan persamaan yang dihasilkan oleh
metode lain
Persamaan trend dengan metode least square adalah sebagai berikut .
D < a E b@
Dimana .
D < 7ilai trend (forecast)
a < %ilangan konstan atau perpotongan antara garis regresi dengan sumbu ?
b < Slope atau koefisien ke+ondongan garis trend
@ < Faktu (tahun)
&ntuk men+ari nilai a dan b dari persamaan dapat digunakan dua persamaan
normal sebagai berikut .
G? < na E bG@
G@? < a G@ E b G@H
Dari persamaan dapat digunakan men+ari nilai a dan b se+ara lebih singkat yaitu .
a <
n
#
b <
"
$
$#

" 3rend Parabolik


"0
3rend parabolik adalah suatu trend yang nilai $ariabel tak bebasnya naik atau
turun se+ara tidak linier atau melengkung Persamaan trend parabolik berbentuk
persamaan kuadrat, yaitu sebagai berikut .
D < a E b@ E+@H
&nuk men+ari nilai a, b serta + pada persamaan di atas digunakan metode least
square Ada tiga persamaan untuk men+ari ketiga nilai di atas, yaiu .
Gy < na E b GI E + GIH
GIy < a GI E b GIH E + GIJ
GIHy < a GIH E b GIJ E + GI
0
3rend parabolik ini menghasilkan garis proyeksi yang tidak lurus melainkan
melengkung 3idak setiap masalah +o+ok di-forecast dengan metode ini, biasanya
+o+ok untuk hal-hal yang merupakan suatu lengkung &ntuk menyelidiki apakah
penggunaan metode ini +o+ok atau tidak, bisa di+ari perbedaan kedua dari
data-data yang ada, kalau perbedaan kedua itu nilainya relatif stabil maka data ini
+o+ok di-forecast dengan metode trend parabolik 4aksud dari perbedaan kedua
adalah perbedaan dari perbedaan, artinya kita +ari terlebih dahulu perbedaan
antara data suatu periode dengan data pada periode terdekat, hasil selisih ini kita
+ari lagi perbedaannya dengan perbedaan pada periode terdekat
, 3rend =ksponensial
")
3rend eksponensial adalah suatu trend yang nilai $ariabel bebasnya naik se+ara
tidak linier atau berlipat ganda (Subagyo, "##") Persamaan trend eksponensial
adalah sebagai berikut .
D < ab
%
Ditambahkan oleh Supranto ("###), bahwa persamaan trend eksponensial diatas
dapat diubah menjadi trend semi log sebagai berikut .
log ? < log a E (log b)@
Dimana log ? < ?o, log a < ao, dan log b < bo sehingga persamaaannya menjadi .
?o < ao E bo@
Dijelaskan kembali oleh Supranto ("###) bahwa trend eksponensial sering
dipergunakan untuk meramalkan jumlah penduduk, pendapatan nasional,
produksi, hasil penjualan dan kejadian-kejadian lain yang
perkembangannya5pertumbuhannya se+ara geometris (berkembang dengan +epat
sekali)
"2

You might also like