You are on page 1of 4

Karsinoma Paru

Etiologi dan Patogenesis


Sebagian besar kanker paru disebabkan oleh paparan/inhalasi berkepanjangan
yang bersifat karsinogenik (asap rokok, polusi udara). Pajanan karsinogen
menyebabkan mukosa pernapasan secara luas mengalami mutagenesis (field
effect, efek lapangan). Di lahan yang subur ini, sel yang mengakumulasi
mutasi lain akhirnya akan berkembang menjadi kanker. Untuk itu terdapat
bukti kuat baha merokok dan, dengan derajat yang lebih rendah, gangguan
lain dari lingkungan, merupakan tersangka utama penyebab perubahan genetik
yang menyebabkan kanker paru.
!ukti yang memberatkan merokok"
Statistik #$ % kanker paru terjadi pada perokok aktif atau mereka
yang baru berhenti. &erdapat korelasi linear antara frekuensi kanker paru
dan jumlah bungkus'tahun merokok. Peningkatan risiko menjadi ($ kali
lebih besar pada perokok berat () bungkus sehari selama )$ tahun)
dibandingkan dengan bukan perokok. *tas sebb yang belum sepenuhnya
jelas, perempuan memperlihatkan kerentanan yang lebih tinggi terhadap
karsinogen tembakau dibandingkan dengan laki'laki. +eskipun berhenti
merokok menurunkan risiko terjadinya kanker paru seiring dengan
aktu, risiko tersebut tidak pernah kembali ke le,el dasar. Pada
kenyataannya, perubahan genetik yang mendahului kanker paru dapat
menetap selama bertahun'tahun di epitel bronkus bekas perokok.
+erokok pasif meningkatka risiko menderita kanker paru hingga
mendekati dua kali lipat dibandingkan dengan bukan perokok. +erokok
melalui pipa dan cerutu juga meningkatkan risiko, tetapi dengan derajat
yang lebih ringan.
-linis adanya perubahan progresif di epitel yang melapisi saluran
napas pada perokok kronis. Perubahan sekuensial ini paling jelas pada
karsinoma sel skuamosa. Perubahan ini dimulai dari hiperplasia sel basal
yang relatif tidak membahayakan dan metaplasia skuamosa dan
karsinoma in situ, sebelum memuncak menjadi karsinoma in,asif.
-arsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel kecil memiliki keterkaitan
paling kuat dengan pajanan tembakau.
.ksperimen kondensat asap rokok adalah /ramuan penyihir0 yang
mengandung hidrokarbon polisiklik serta berbaga mutagen dan
karsinogen kuat lainnya. 1aktor selain asap rokok penambang bijih
radioaktif, pekerja asbestos, dan pekerja yang terpajan debu yang
mengandung arsen, uranium, nikel, ,inil klorida, dan gas mustard.
Pajanan ke asbestos meningkatkan risiko kanker paru 2 kali lipat pada
orang bukan perokok. Sebaliknya, perokok berat yang terpajan asbestos
memperlihatkan peningkatan risiko kanker paru sekitar 22 kali lipat
dibandingkan dengan bukan perokok yang tidak terpajan asbestos.
3enetik (mutasi beberapa gen, antara lain proto oncogen, tumor supressor
gene, gen encodinbg enzyme). *kumulasi bertahap kelainan genetik
menyebabkan transformasi epitel bronkus jinak menjadi jaringan neoplastik.
&idak semua orang yang terpajan asap rokok menderita kanker. Sangat
mungkin baha efek karsinogen dikondisikan oleh faktor herediter (genetik).
4at kimia (prokarsinogen) memerlukan pengaktifan metabolic melalui system
P'52$ monooksigenase untuk berubah menjadi karsinogen.
Diet, rendahnya konsumsi terhadap beta karoten, selenium, dan ,itamin *
menyebabkan tingginya risiko terkena kanker paru.
Perbandingan SCLC dan NSCLC
SCLC NSCLC
6istologi Sitoplasma sedikit7
nukleus kecil
hiperkromatik dengan
pola kromatin halus7
nucleolus tidak jelas7
lembaran'lembaran sel
yang difus.
Sitoplasma banyak7
nukleus pleomorfik dengan
pola kromatin kasar7
nukleolus sering mencolok7
arsitektur glandular atau
skuamosa.
Penanda neuroendokrin
(missal, granula dense core
pada mikroskop electron7
!iasanya ada !iasanya tidak ada
ekspresi kromogranin,
enolase spesifik neuron,
dan sinaptofisin)
Penanda epitel (antigen
membran epitel, antigen
karsinoembrionik, dan
filament intermediat
sitokeratin)
*da *da
Musin &idak ada *da pada adenokarsinoma
Pembentukan hormone
peptida
6ormon adenokorteks,
hormone antidiuretik,
peptida pelepas gastrin,
kalsitonin
Parathyroid hormone-
related peptide (P&6'rp)
Kelainan gen penekan
tumor
Delesi 8p
+utasi RB
+utasi
p!"#$K%&'
+utasi (P)*
9#$ %
Sekitar #$ %
Sekitar :$ %
9#$%
9;$ %
Sekitar )$ %
92$%
92$ %
Kelainan onkogen dominan
+utasi K-R'+
.kspresi berlebihan
famili M,#
<: %
92$ %
= 8$ % (adenokarsinoma)
92$ %
Respons terhadap
kemoterapi dan radioterapi
Sering respons tuntas >arang respons tuntas
Gambaran Klinis Kanker Paru
1ase 3ejala
*al -ebanyakan tidak menunjukkan gejala'gejala klinis
?anjut
?ocal (tumor
tumbuh setempat)
' !atuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
' 6emoptisis
' +engi -.heezing, stridor/ karena ada obstruksi saluran napas
' -adang terdapat ca,itas seperti abses paru
' *telektasis
@n,asi local ' Ayeri dada
' Dispnea karena efusi pleura
' @n,asi ke pericardium B terjadi tamponade atau aritmia
' Sindrom ,ena ca,a superior
' Sindrom 6orner -facial anhidrosis, ptosis, miosis/
' Suara serak, karena penekanan ner,us laryngeal recurrent
' Sindrom pancoast, karena in,asi pada pleksus brakialis dan
saraf simpatis ser,ikal
3ejala penyakit
metastasis
' Pada otak, tulang, hati, adrenal
' ?imfadenopati ser,ikal dan suprakla,ikula (sering menyertai
metastasis)
Sindrom
paraneoplastik,
terdapat pada :$%
kanker paru
dengan gejala
Sistemik" penurunan !!, anoreksia, demam
6ematologi" leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
6ipertrofi osteoartropati
Aeurologik" dementia, ataksia, tremor,neuropati perifer
Aeuromiopati
.ndokrin" sekresi berlebihan hormon paratiroid
(hiperkalsemia)
Dermatologik" eritema multiform, hiperkeratosis, jari tabuh
Renal syndrome of inappropriate andiuretic hormone
(S@*D6)
*simptomatik
dengan kelainan
radiologist
Sering terdapat pada perokok dengan PPC-
-elainan berupa nodul soliter

You might also like