You are on page 1of 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
One Piece adalah sebuah anime dan manga mengenai sekelompok bajak laut yang
dipimpin oleh Monkey D. Luffy yang pergi mencari harta karun legendaries bernama
One Piece. Luffy menjadi manusia karet yang memiliki kekuatan memanjangkan
tubuhnya setelah secara ak sengaja memakan buah Gomu-Gomu, salah satu dari buah
iblis.
Anime adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-
gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi
dan cerita, yang ditujukan pada beragama jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya
gambar manga, komik khas Jepang
Manga merupakan komik yang dibuat di Jepang, kata tersebut digunakan khusus
untuk membicarakan komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan di Jepang
pada akhir abad ke-19.
One Piece diciptakan oleh Eiichiro Oda. Komiknya dimulai pada tahun 1997 di
Shonen Jump terbitan Shueisha dan hingga kini masih terus berlanjut. Versi TV-nya
dimulai pada Oktober 1999. Di Indonesia, mangan ini diterbitkan Elex Media
Komputindo dan hingga kini telah mencapai jilid ke-60 lebih. Versi TV-nya yang
diproduksi Toei telah mencapai lebih dari 600 episode di Jepang. Di Indonesia sendiri
pernah ditayangkan di RCTI dan Global TV.

2
Pada Februari 2005, One Piece mencetak rekor di Jepang sebagai penerbitan
manga tercepat mencapai 100.000.000 eksemplar. Hingga saat ini One Piece adalah salah
satu manga paling laris sepanjang sejarah Jepang dengan penjualan lebih dari 260 juta
kopi. Selain itu One Piece juga memecahkan sekor sebagai manga dengan cetakan
pertama terbanyak. One Piece banyak mendapat pujian di antara para pembaca, terutama
dalam hal gambar, karakter, humor, dan cerita.
Kelompok Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy
memiliki 8 anggota, diantaranya Brook, Franky, Nami, Nico Robin, Roronoa Zoro, Sanji,
Tony Tony Chopper, dan Usopp.
Di dalam anime dan manga sendiri juga terdapat sisi negatif dan positifnya.
Namun demikian, anime dan manga memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang hampir
sama dengan kehidupan sehari-hari kita, bahkan nilai dan norma tersebut dapat kita
contoh dan diwujudkan dalam kehidupan nyata. Pengemasan anime dan manga sehingga
tidak semua orang bisa mengartikan nilai dan norma yang terkandung didalamnya tidak
terlepas dengan adanya unsur semiotika didalam anime dan manga tersebut.
Semiotic atau semiologi merupakan terminology merujuk pada ilmu yang sama.
Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan semiotic lazim dipakai oleh
ilmuan Amerika. Istilah yang berasal dari kata Yunani semeion yang berarti tanda
atau sign dalam bahasa inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti
bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Secara umum, semiotic didefinisikan sebagai
berikut :
Semiotics is usually defined as a general philosophical theory dealing
with the production of signs and symbols as part of code systems which

3
are used to communicate information. Semiotics includes visual and
verbal as well as tactile and olfactory signs (all signs or signals which are
accessible to and can be perceived by all our senses) as they form code
systems which systematically communicate information or massages in
literary every field of human behaviour and enterprise.
Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang
berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai
bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengkomunikasikan
informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile
dan olfactory (semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa
diterima oleh seluruh indera yang kita miliki) ketika tanda-tanda tersebut
membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi
atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia.

B. Rumusan Masalah
Apa saja nilai sosial dan nilai kehidupan yang berada di One Piece ? Terutama dibalik
sikap dan sifat para anggota Kelompok Bajak Laut Topi Jerami yang nyeleneh.

C. Tujuan
Hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai sosial maupun kehidupan yang terdapat
didalam anggota Kelompok Bajak Laut Topi Jerami. Namun, hal ini hanya sebuah
contoh, selain anime dan manga One Piece masih banyak anime dan manga atau kartun-
kartun lainnya yang bisa kita ambil nilai-nilai sosial dan kehidupan supaya bisa dijadikan
pelajaran serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Semiotika
Menurut Wibowo (2013) secara terminologis, semiotika dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh
kebudayaan sebagai tanda. Sedangkan menurut Umberto Eco ahli semiotika yang lain,
kajian semiotika sampai sekarang membedakan dua jenis semiotika yakni semiotika
komunikasi dan semiotika signifikasi.
Semiotika Pierce
Charles Sander Peirce membedakan tipe-tipe tanda menjadi :
a. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan rupa sehingga tanda itu mudah
dikenali oleh para pemakainya. Di dalam ikon hubungan antara representamen dan
objeknya terwujud sebagai kesamaan dalam beberapa kualitas.
b. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial di antara
representamen dan objeknya. Di dalam indeks, hubungan antara tanda dengan
objeknya bersifat kongkret, aktual dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial
atau kausal.
c. Simbol merupakan jenis tanda yang bersifat abriter dan konvensional sesuai
kesepakatan atau konvensi sejumlah orang atau masyarakat. Tanda-tanda kebahasaan
pada umumnya adalah simbol-simbol. (Wibowo, 2013)


5
B. Representasi
Dalam Wibowo (2013) representasi merupakan kegunaan dari tanda. Marcel
Danesi mendefinisikannya sebagai berikut : proses merekam ide, pengetahuan, atau
pesan dalam beberapa cara fisik disebut representasi. Menurut Stuart Hall ada dua
proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang sesuatu yang
ada di kepala kita masing-masing (peta konseptual), representasi mental masih
merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua, bahasa, yang berperan penting dalam
proses konstruksi makna. Representasi dalam media menunjuk pada bagaimana
seseorang atau kelompok, gagasan atau pendapat tertentu dalam pemberitaan.
Menurut David Croteau dan William Hoynes, representasi merupakan hasil dari suatu
proses penyeleksian yang menggarisbawahi hal-hal tertentu dan hal lain diabaikan.










6
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian yang bersifat deskriptif.
Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
menemukan pengetahuan terhadap subyek penelitian pada suatu saat tertentu. Penelitian
kualitatif deskriptif berusaha menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam
mengatasi sebuah masalah penelitian melalui prosedur ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan terhadap social setting dan subyek mandiri, yaitu tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan social setting dan subyek yang berbeda.
Penelitian kualitatif deskriptif tidak hanya mengemukakan berbagai tindakan yang
tampak oleh kasat mata saja, sebagaimana dikatakan oleh Bailey (1982), penelitian
kualitatif deskriptif selain mendiskusikan berbagai kasus yang sifatnya umum tentang
berbagai fenomena sosial yang ditemukan, juga harus mendeskripsikan hal-hal yang
bersifat spesifik yang dicermati dari sudut why/ mengapa dan how/ bagaimana,
terhadap suatu realitas yang terjadi baik perilaku yang ditemukan dipermukaan lapisan
sosial, juga yang tersembunyi di balik sebuah perilaku yang ditujukan.
Dengan demikian, penelitian semiotika ini merupakan penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mencari nilai-nilai sosial dan kehidupan dari
Monkey D. Luffy dan anggotanya.

7
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian
Saya melakukan penelitian terhadap beberapa episode dari manga One Piece.
Dahulunya manga ini pernah ditayangkan oleh stasiun televisi Indonesia, namun
sekarang sudah tidak lagi. Manga One Piece untuk penelitian ini merupakan koleksi saya
sendiri. Kelompok Bajak Laut Topi Jerami sendiri merupakan objek utama dalam manga
ini, terlebih Kapten mereka Monkey D. Luffy yang sebagai pemeran utamanya.
Secara keseluruhan, anggota Kelompok Bajak Laut Topi Jerami mempunyai sifat
dan sikap yang aneh, bahkan terkesan nyeleneh di beberapa episodenya. Akan tetapi,
dibalik sifat dan sikap yang anehnya itu, para anggota Topi Jerami memiliki nilai-nilai
sosial dan kehidupan. Hal inilah yang saya tertarik untuk menjadikan objek dalam
penelitian ini.

B. Hasil Penelitian
Sejak kecil, Luffy sudah memiliki sifat
keseriusan, hal ini dia buktikan dengan
melukai wajah ketika Luffy di ejek oleh
Shank.
2
3
1

8
Foto diatas adalah disaat Luffy kecil membela sahabatnya Shank pada saat diejek oleh
sekelompok bandit.
Walaupun umur Luffy dan Shank terpaut jauh, akan tetapi mereka berdua beranggapan
bahwa mereka merupakan sahabat. Sosok Shank menjadikan Luffy untuk menjadi
seorang Bajak Laut hebat dan menjadi Raja Bajak Laut selain Gol D. Roger ayah dari
kakak angkatnya Portgas D. Ace.
Selain sifatnya yang setia kawan, Luffy juga
mempunyai sifat yang dapat dipercaya. Hal
ini dibuktikan dengan dialog pada gambar
pertama dan ketiga, Aku akan
mengantarkan boneka ini pada anakmu.
Ayahmu menyuruhku memberikan ini padamu, hal itu yang Luffy ucapkan pada saat
dia memberikan boneka tersebut.

1 2
3
1 2

9
Keempat gambar diatas menunjukkan sikap pantang menyerah Luffy dalam menghadapi
musuh. Walaupun Luffy terkena banyak serangan dia sama sekali tidak menyerah,
bahkan atas perilakunya itu membuatnya berpikir untuk mengalahkan musuhnya.
Para anggota Kelompok Bajak Laut Topi
Jerami yang lainnya juga memiliki sifat yang
hampir sama dengan Luffy, mereka selalu
membela masyarakat dari Bajak Laut yang
jahat walaupun mereka adalah Bajak Laut
dan juga mereka selalu membela masyarakat yang ditindas oleh Angkatan Laut, dimana
Angkatan Laut merupakan musuh besar dari Monkey D. Luffy beserta anggota Topi
1 2
3 4
1 2
3

10
Jerami lainnya. Hal itulah yang menyebabkan banyak masyarakat didalam cerita manga
One Piece yang menyukai dan bersahabat dengan Kelompok Bajak Laut Topi Jerami.
Ketiga gambar ini menjelaskan kesetia-kawanan para anggota Topi Jerami pada saat
salah satu dari mereka Roronoa Zoro tertinggal di sebuah Pulau. Dimana pada awalnya
Usopp (lelaki berhidung panjang) menanyakan keberadaan Zoro, Hei, bagaimana
dengan Zoro ?, lalu dijawab oleh Sanji (sang koki berambut kuning), Tinggalkan saja
dia.. Karena kesetia-kawanan mereka, Usopp-pun marah dan berkata, Tentu saja kita
tidak akan meninggalkannya
Ketiga gambar ini menerangkan bahwa
mereka (Kelompok Topi Jerami) mau
berbagi dengan siapa saja, walaupun itu
musuh yang sedang bekerja sama dengan
mereka.
Gambar pertama disaat Sanji (sang koki berambut kuning) sedang memasak untuk semua
yang ada disana, baik itu Kelompok Bajak Laut lainnya, Pasukan Angkatan Laut,
maupun orang-orang yang diselamatkannya.
Gambar kedua disaat Sanji memarahi seorang anak kecil kecil yang ingin membuang
makanan buatannya. Sanji merupakan sosok yang sangat menghargai makanan, karena
dia merupakan seorang koki.
2
3
1

11
Gambar ketiga merupakan pembuktian bahwa Kelompok Topi Jerami merupakan
Kelompok Bajak Laut yang membela kaum lemah dan berbagi untuk sesama, hal itu
dibuktikan oleh dialog yang diucapkan oleh orang tersebut yang merupakan ayah dari
anak yang dimarahi Sanji, Terimalah Kebaikan Mereka !

C. Pembahasan Hasil Penelitian
Kita bisa melihat bahwa Sekelompok Bajak Laut-pun memiliki sikap kemanusiaan
terhadap seseorang maupun sekelompok yang lemah, dimana Bajak Laut sendiri
memiliki ciri khas dengan kekejamannya. Selain itu juga, sifat Monkey D. Luffy dan
anggotanya yang menjunjung tinggi kesetia-kawanan serta Luffy sendiri pun
memposisikan anggotanya sebagai sahabat dan keluarga, bukan sebagai atasan dengan
bawahan walaupun Luffy merupakan Kapten dari Kelompok Bajak Laut Topi Jerami.
Selain setia kawan, Luffy juga mempunyai sifat pantang menyerah dan dapat dipercaya,
hal ini menjadikan dirinya sebagai sosok yang disegani bukan karena kekuatan buah
setannya melainkan sifat kemanusiaannya di mata seseorang dan sekelompok yang
lemah. Selain itu, sosok Sanji yang menghargai makanan, merupakan visualisasi
kehidupan nyata bahwa kita seharusnya menghargai rezeki dan pemberian dari Tuhan
melalui orang lain.







12
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sifat dan sikap kemanusiaan yang dimiliki Monkey D. Luffy maupun anggotanya
yang lain dalam manga One Piece dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain para anggota Kelompok Topi Jerami, masih banyak sosok yang dapat kita contoh
perilaku positifnya. Dengan menonton manga One Piece ini selain nilai-nilai sosialnya
dapat kita aplikasikan dalam kehidupan nyata, juga dapat untuk mengintrospeksi diri kita
sendiri.
Manga One Piece yang saya jadikan objek merupakan salah satu contoh film-film
manga maupun kartun yang bisa kita perhatikan dan bisa kita ambil sisi positif dan nilai
sosialnya bagi kehidupan nyata untuk kita aplikasikan. Masih banyak manga-manga
maupun kartun-kartun lainnya yang bisa kita jadikan contoh. Walaupun dari setiap manga
dan kartun itu sendiri memiliki sisi negatif, pasti memiliki sisi positifnya juga.

B. Testimoni Penulis
Ketika saya melaukan penelitian dan menulis makalah ini, saya menjadi teringat
masa kecil saya, dimana pada waktu itu orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk
menonton film kartun, dengan alasan banyak sisi negatifnya dan tidak mendidik. Akan
tetapi setelah penelitian ini, ternyata dibalik sisi negatifnya sebuah film kartun yang
katanya tidak mendidik memiliki nilai-nilai sosial dan kehidupan yang sangat
berpengaruh bagi kehidupan nyata kita sendiri. Jika saya boleh membandingkan, saya

13
lebih memilih menonton film kartun ataupun manga daripada menonton sinetron. Karena
kartun dan manga itu milik semua umur dan kalangan.
C. Saran
Untuk para pembaca yang sudah menikah dan memiliki anak maupun yang belum
menikah, jika anak Anda menonton kartun, perbolehkanlah karena dari film itu nilai
sosial anak Anda tercipta. Serta anak-anak lebih memiliki imajinasi yang tinggi daripada
kita semua. Jika Anda membatasi anak Anda untuk menonton film kartun maupun
manga, berarti Anda juga membatasi imajinasi mereka, hal itu berdampak kepada
kehidupan mereka pada saat dewasa nanti. Akan tetapi, semua itu harus kita dampingi
serta kita nasehati, terlebih pada sifat-sifat dan sikap-sikap negatif yang terdapat di suatu
film kartun dan manga itu sendiri.













14
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Referensi.
Wibowo, Indiwan, Seto, Wahyu. (2013). Semiotika Komunikasi : Aplikasi Praktis Bagi
Penelitian dan Skripsi Komunikasi Edisi 2. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Zaimar, Okke KS. (2014). Semiotika dalam Analisis Karya Sastra. Depok : Komodo Books.
Anime, http://id.wikipedia.org/wiki/Anime (diakses 07 Juli 2014, Pukul 00.13)
Manga, http://id.wikipedia.org/wiki/Manga (diakses 07 Juli 2014, Pukul 00.15)
One Piece, http://id.wikipedia.org/wiki/One_Piece (diakses 07 Juli 2014, Pukul 00.18)
D:\Film\Manga\One Piece
D:\Tugas\Semester 4\Makalah_Semiotika

You might also like