Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
Hans Marlant R.
0508305022
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2009
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanah bekas sawah umumnya kekurangan unsur hara seperti nitrogen,
belerang, fosfor, kalsium, dll.. disamping itu tanaman palawija di tanah bekas
sawah juga mengalami kompetisi dengan gulma sehingga tanpa campur tangan
petani pertumbuhan palawija menjadi lambat yang pada akhirnya akan
mengurangi hasil panen.
Unsur hara sangat penting dalam pertumbuhan tanaman dimana
pertumbuhan tanaman akan terhambat apabila tidak terdapat unsur hara di dalam
tanah maupun bila unsur hara tersebut terdapat berlebih di dalam tanah. Unsur
hara dibagi menjadi dua kategori, yaitu: unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan untuk
pertumbuhan dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak (dalam batas tertentu)
contohnya adalah karbon (C), belerang (S), hidrogen (H), nitrogen (N), dll,
sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman
dalam jumlah sedikit (dalam batas tertentu) akan tetapi keberadaan dari unsur hara
ini harus terjaga (harus selalu ada) agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat,
contohnya: boron (B), magnesium (Mg), kalsium (Ca).
Belerang atau sulfur adalah salah satu dari unsur hara makro esensial bagi
pertumbuhan tanaman. Belerang memiliki lambang ‘S’ dalam tabel periodik dan
nomor atomnya 16. Belerang merupakan unsur yang tak berasa, tak berbau, dan
multivalent. Dalam bentuk aslinya, adalah zat padat kristal berwarna kuning.
Belerang biasa dapat ditemukan di dekat sumber air panas (Anonim, 2008).
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan dalam rumah plastik ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian unsur hara belerang terhadap pertumbuhan
kacang tanah.
2.3. Budidaya
Tanah diambil dari daerah bekas sawah yang tidak lagi ditanami sejak 10
tahun terakhir dari sekitar Denpasar. Tanah tersebut ditumbuhi oleh gulma yang
didominasi oleh jenis rumput-rumputan. Rumput ini dipotong secara teratur di
musim hujan.
Percobaan terdahulu menunjukkan bahwa tanah ini memerlukan unsur
nitrogen 150 kg/ha untuk pertumbuhan tanaman jagung yang optimum. Oleh
karena itu pupuk urea 100kg/ha diberikan untuk memacu pertumbuhan awal
kacang tanah.
Pot dengan ukuran diameter 15 cm digunakandalam percobaan ini. Pot
diisi tanah yang telah dikeringudarakan, masing-masing pot akan ditanami dengan
tiga tanaman kacang tanah.
2. 4. Analisis Statistik
Semua data yang didapat akan dianalisis dengan analisis sidik ragam
dilanjutkan dengan pengujian rata-rata perlakuan jika pengaruh perlakuan adalah
nyata. Semua analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program statistik
MSTATC.
2. 5. Randomisasi
Masing-masing pot akan diberi label. Label S0 untuk pot yang tanahnya
tidak diberi belerang sama sekali, S50 untuk pot yang berisi tanah dengan
kandungan belerang 50 kg/ha, dan S100 untuk pot yang berisi tanah dengan
kandungan belerang 100 kg/ha.
Y – X = -0,8031
Y – Z = 1,6969
X – Z = 2,5
4.1. Kesimpulan
1. Perlakuan pemberian sulfur tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan tinggi dari tanaman kacang tanah
(Arachis hypogea L.).
4.2. Saran
1. Dalam praktikum sebaiknya detail dalam praktikum diceritakan
lebih lengkap.
2. Waktu untuk praktikum sebaiknya tidak terlalu mepet sehingga
jika terjadi kesalahan dapat diperbaiki/diulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Sulfur
Available at:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfur
Opened at: 29.12.2008
Tabel 3. Hasil rata-rata tinggi tanaman dari minggu ke-1 sampai minggu ke-4
Minggu I Minggu II
S0 S50 S100 Minggu III
S0 S50 S100
S0 S50 S100 Minggu IV
3.33 2.86 4.36 9.33 14.56
3 7 7 14.5 22.36 22.43 23.66 S0 S50 S100
3 7
2.93 2.76 13.1 11.33 13.66 7 3 7 27.33
2.3 31 25.5
3 7 7 3 7 17.83 17.83 21.93 3
2.86 3.93 11.1 8.666 3 3 3 26.66 30.16
3 11.5 30
7 3 7 7 13.5 19.93 7 7
20.5
3.06 2.33 12.3 11.66 3 29.33 22.83 23.33
3 14
7 3 3 7 21 15.33 3 3 3
19.5
4.66 3.66 17.3 17.16 12.66 3 28.83 22.66
3.5 18
7 7 3 7 7 25 22.66 19.66 3 7
3.33 3.33 14.5 13.6 14.5 7 7 28.16 25.66
3 25
3 3 19.8 12.66 15.16 20.73 7 7
24.5 21.5
4.96 2.66 3 7 7 3 27.66 29.16 23.33
5
7 7 14.1 26.83 20.83 7 7 3
4 9 20.5
2.66 2.16 7 3 3 25.83
1 26.5 27
7 7 6.33 9.666 8.666 22.66 17.83 3
14.5
4.16 3 7 7 7 3 25.83 22.83 25.83
1.5 0
7 5.66 5.333 16 15.66 18.66 3 3 3
1.83 7 7 7 24.66 29.33 23.83
0 1.5 7 3
3 9.66 10.68 8.833 15.66 20.33 16.33 7 3 3
2.33 7 7 3 7 3 3 22.66 25.16 19.16
2.5 1
3 18 16.83 7 7 7
21
3 21.66 19.83
24.5
7 3
LAMPIRAN 2
Faktor Koreksi (FK) = (X..)233(827,666)233 = 20758,515
JK Blok = x.12+(x.2)2+x.32+(x.4)2+x.52+(x.6)2+x.72+(x.8)2+x.92+(x.10)2+x.1123
= 23,3332+(22,333)2+24,3332+(23,722)2+26,52+(27,222)2+25,3892+(23,167)2+25,1672+(27,611)2+27,11123 -
20758,515
= 101,689
JK Perlakuan =(x1.)2+(x2.)2+x3.211-FK
= (26,182)2+(25,379)2+23,682211-20758,515 = 35,839
JK Total =x1.12+x2.22+…+x3.112- FK
= 232+21,6672+…+272-20758,515 = 249,885
JK Galat = JK total – JK Blok – JK Perlakuan
= 249,885 – 101,689 – 35,839 = 112,357
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
X Rata-rata = X..33
= 827,66733= 25,081
KK = √S2X
= √5,6178525,081= 0,09445
Sd = 2 S2r
= 2 x 5,6178511=1,011
BNT = t0,05 x Sd = 2,086 x 1,011 = 2,1089
X = 26,1818
Y = 25,3787
Z = 23,6818
Y – X = 25,3787 – 26,1818 = -0,8031
Y – Z = 25,3787 – 23,6818 = 1,6969
X – Z = 26,1818 – 23,6818 = 2,5