You are on page 1of 11

Manusia mempunyai potensi yang ada pada dirinya yang menjadikannya

dalam bahasa Al-Quran makhluk unik, berbeda dengan yang lain, potensi
yang digunakan untuk mengaktualisasi tugas sebagai Khalifah Allah dan
Abdullah










Manusia Dalam Pandangan Al-Quran

Ruh Aql
Fitrah
Qalb
Nafs
Potensi
Fitrah
Fitrah (Fathir) : belahan,
muncul makna-makna baru, antara lain, muncul,
kejadian dan penciptaan.
Dapat disimpulkan fitrah merupakan potensi-
potensi dasar manusia yang memiliki sifat
kebaikan dan kesucian untuk menerima
rangsangan dan pengaruh dari luar menuju pada
kesempurnaan dan kebenaran. (berdasarkan QS
Ar-Rum : 30 dan Q.S. Ali Imron:14)
Nafs
Beberapa makna nafs:
1. sifat manusia yang memiliki kecenderungan
kepada kebaikan dan kejahatan.
2. Satu kata umum yang berlaku untuk
lelaki, wanita, dan juga kaum (kabilah)
3. Seseorang tertentu (yakni Adam as.)


Tingkatan Nafs
1. Nafs ammarah : mendorong melakukan
pemuasan biologisnya
2. Nafs lawwamah : menganjurkan berbuat
baik dan mencela dirinya jika melakukan
hal tercela
3. Nafs muthmainnah : terhindar dari
keraguan dan perbuatan jahat
Qalb
Qalb adalah istilah dari al-nafs al-
mutmainnah yang digunakan di dalam
Alquran untuk menggambarkan salah satu
unsur potensi rohani yang dimiliki oleh
manusia.
Berdasarkan keterangan Alquran surah al-Hajj
ayat 46 dan Hadis, dapat diambil pemahaman
bahwa qalb mempunyai arti fisik (jantung) dan
arti metafisik (hati nurani)
Ruh
Ruh adalah daya jiwa yang terdapat dalam
qolb yang berfungsi untuk mengarahkan
manusia agar dapat merasakan secara pasti
keberadaan Tuhan seolah-olah ia melihat
Nya. Kesadaran akan keberadaan Tuhan
tersebut mendorong hati untuk mencintai
Tuhan.

Aql
Pengertian dari segi bahasa artinya:
Tali pengikat
Penghalang
Al-Quran menggunakannya bagi sesuatu yang
mengikat / menghalangi seseorang terjerumus
dalam kesalahan/ dosa.



Kata Aql dapat dipahami dalam Al-Quran:
1. daya untuk memahami dan menggambarkan
sesuatu (QS.al-Ankabut:43)
2. dorongan moral (QS.Al-Anam : 151)
3. daya untuk mengambil pelajaran dan
kesimpulan
Makna Dhomiri
otak sebagai pusat komando syaraf pada fisik
Makna Majazi
fungsi berfikir untuk menemukan kebenaran logis dan dapat
memahami sunatullah, berhubungan dengan panca indra dan
al qalbu untuk mengarahkan totalitas diri
Fungsi:
Pemeriksa
Penyeleksi pengatur serta penyeimbang diri dalam mengambil
keputusan

Dalam hal kecerdasan akal, al-Quaran mengisyaratkan
adanya tolak ukur kecerdasan, seperti yang terdapat
dalam ayat al-Quran, dengan kriteria-kriteria berikut:
Mampu memahami hukum kausalitas
Mampu memahami adanya sistem jagad raya
Mampu berfikir distinktif
Mampu menyusun argumen logis
Mampu berfikir kritis
Mampu mengatur taktik dan strategi
Mampu mengambil pelajaran dari pengalaman
Sebagai perumpamaan, manusia selama ini
dipandang sebagai makhluk yang tidak
memiliki ruhaniyah, maka akan melahirkan
teori yang anti ruhaniyah.
Padahal bahwa ilmu psikologi yang tidak
dianggap mengakui dan menjelajahi ruhaniyah
yang menjadi esensi manusia adalah psikolog
yang tak pernah sempurna.

You might also like