You are on page 1of 14

I\Ao&rd{ Wr4

2sl03/2014
\
r*TTTRIMENTAL - Randomisasi
,
DESKRIPTIF
/
oBSERVASTONAL
r
\
\
*
Rruntlttr
- Clinical Trial
- Community lntervention Trial
2sl03/2014
.
Cenderung buat karakteristik
demografik,
perilaku, genetik &
karakteristik lain pd setiap kelompok
paparan SERUPA kecuali
Pd
status
paparan.
,
ShB
iika
studi temukan perbedaan dlm
outcome kesehatan tidak bisa tidak
disebabkan oleh paparan tsb.
.
Kriteria Hill (1971)
1. KEKUATAN HUBUNGAN : semakin kuat
hubungan semakin kurang disebabkan bias,
hub yg lemah kurang dukung interpretasi
kausal.
2. EFEK DOSIS-RESPONS :
jk
frekuensi penyakit
bertambah sesuai dosis
/tingkat
paparan,
dukung kausasi.
Tiadanya efek dosis respons mungkin
jg
dapat terjadi krn 'threshold
effect'.
2s/03/201.4
3. KURANGNYA
URUTAN WAKTU.
penyebab
yg
dihipotesiskan harus mendahului kejadian
penyakit.
4. KONSISTENSTTEMUAN.
Jk semua studittg
hubungan tsb temukan hasil serupa, interpretasi
kausal kuat. (lnkonsistensi
dapat terjadi krn
perbedaan
desain studi)
5. PLAUSIBILITAS B|OLOG|K DR HtPOTESIS : Jk
masuk akal pd konteks pengetahuan
biologik
terkini, dukung interpretasi kausal.
5. KOHERENSI BUKTt. Jk penemuan tidak scr
serius bertentangan dg pengetahuan kita ttg
riwayat alamiah penyakit
/fakta
lain yg
diterima ttg kejadian penyakit, akan dukung
interpretasi kausal.
7. SPESIFISITAS HUBUNGAN. Jk faktor studi
ditemukan berhubungan dg HANyA satu
faktor, interpretasi ka usal didukung. Sulitnya
banyak penyakit multi-faktor/kausa.
8. EKSPERIMENTAST.
Gunakan bukti
eksperimentalspt
trial klinik & model
binatang, atau ekperimen laboratorium in vivo.
Dukung kausasi jk
ada, Kalau tak ada tak
perlemah.
9. ANALOGI. Jk hubungan serupa ditunjukkan dg
hubungan paparan-penyakit
lainnya. Contoh
wanita paruh
baya diberi DES slm kehamilan
cenderung alami kanker vaginal. Analogi kalau
diberi obat Iain akan spt itu juga.
2s/03/20L4
FORWARD
DIRECflONALITY
Paparan
Oukomelper Outcomelpenyakit
BACKWARD D I RECTI ONALITY
Paparan
Outcome/penyak
Paparan ?
Outcome/penyakit
?
4
2s/B/2A14
TIMING/WAKTU
Apakah outco me kesehatan
Terjadi sebelum studi dimulai ?
Outcome Studi
Kesehatan Dimulai
TtMING/WAKTU
Apakah outco me kesehatan
Terjadi sebelum studi dimulai ?
r
2sl03/20L4
*RANDOMISASI : penempatan subyek ke
kelompok perlakuan shg kelompok2 ini
sebanding dlm semua faktor kecuali status
keterpaparan.
* BLI N Dl NG|PEM BUTAAN : pasien maupun
peneliti tidak sadar/tahu thd pengaturan
pe rla kua n. (5 i n g le b li n di n g, D o u ble B ti n di i g).
* Bantu hindaribias.
2s103/2014
*ETlK. Trial harus patuhi etika penelitian. Tx yg
merugikan/berbahaya tak boleh dipakai. Studi
harus dihentikan kalau sudah
jelas
salah satu
perlakuan lebih baik.
.:.INTENTION
TO THREAT ANALYSIS. Peneliti
'menganalisis apa yang tlh mereka
randomisasi', analisis harus membandingkan
kelompok perlakuan yg dirandomisasi sejak
awal, bahkan
jk
subyek BERPINDAH
KELOMPOK pd waktu studi.
.
Studitrial klinik pdTzG subyek pd 1993 utk
bandingkan terapi insulin standard dgn terapi
insulin intensif, y.i. lebih banyak suntikan insulin
& monitoring glukose. Outcome studi :
retinopathi.
,
Pasien dialokasi scr random ke dalam kelompok
perlakuan gunakan computerized random
number generator. Tak pakai double-blinded.
Di la ku ka n i nte ntio n -to-th reat- analysis
Rancangan SEDERHANA:
.
Kohort
.
Kasus-Kontrol
.
Kross-seksional
Rancangan HIBRID :
.
Nested Kasus-kontrol
.
Case-Kohort
Rancangan TAK KOMPLIT:
.
Ekologikal
.
Proporsional
25103/201,4
PENYAKIT
'bn;fiAFi.l+
N,6
2s/03/2074
STUDI KOHORT RETROSPEKTIF
ABORSI SPONTAN
W-ffi.,-
2s/03/20L4
PENYAKIT
ffi>--ffiffi
ffi>--rffil
N"
10
2s/Bl2AL4
L1,
2s/a3l2Ot4
t2
2sl03l2OL4
Wffi
H-rc
WAKTU
PAPARAN
PENYAKIT
Snapshot of Health experience
) I
13
2s/03/201.4
Pernahmerokok?
i
pVp
PVP 23
Tak PVP
a7o4
MEROKOK
0rs:[3f0r00$
=
Zrk
1,4

You might also like