You are on page 1of 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-
daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput dan bahan lainnya yang sejenis
dan mudah terurai. Proses pengomposan dilakukan dengan cara mencacah
sampah terlebih dahulu menjadi bagian kecil-kecil, untuk mendapatkan hasil
yang baik maka sampah sebaiknya dipotong-potong dengan ukuran 1-7,5 cm
agar mudah terurai dengan cepat, sehingga tidak memakan waktu yang lama
dalam proses pengomposan. Semakin kecil ukuran sampah yang dipotong maka
waktu pengomposan akan berlangsung dengan cepat karena sampah akan
mudah terurai. Penghancuran dapat dilakukan menggunakan mesin pencacah
dengan pisau yang kuat dan mata pisau yang tajam agar proses pemotongan
dapat dilakukan dengan baik. Dengan pisau yang kuat dan mata pisau yang
tajam, maka hasil pemotongan akan lebih baik dan cepat serta pisau tidak akan
mudah patah ketika memotong ranting kayu yang keras dan masuk kedalam
mesin.
Pisau pencacah merupakan komponen utama mesin yang berfungsi untuk
menghancurkan sampah yang berada didalam mesin dengan cara memotongnya
menjadi bagian yang kecil-kecil. Untuk mendapatkan hasil potongan yang relatif
kecil, maka pisau pencacah di susun dengan jarak sedekat mungkin antara pisau
yang satu dan yang lainnya, serta dipasang miring dengan sudut potong sebesar
15
0
dan disusun menyerupai ulir dengan tujuan, gaya potong akan lebih
ringan/kecil sehingga tidak memerlukan gaya yang besar untuk menggerakkan
2

pisau pencacah. Gaya potong terjadi pada pisau pencacah akan lebih
ringan/kecil karena pisau yang bekerja secara bergantian dan berurutan
memotong sampah yang masuk, sehingga gaya hambat yang terjadi juga kecil.
Terdapat dua macam pisau pada mesin pencacah yaitu pisau tidak tetap dan
pisau tetap. Masing-masing memiliki peranan penting, pisau tidak tetap berfungsi
memotong sampah yang dimasukkan dari lubang masuk, sedangkan pisau tetap
berfungsi sebagai landasan dari pisau tidak tetap ketika proses pemotongan.
Mata pisau yang digunakan sebelumnya pada mesin pencacah
menggunakan bahan dengan karbon rendah dan dipasang lurus sejajar dengan
poros, sehingga memerlukan tenaga yang besar untuk menggerakkan pisau
pencacah. Tenaga yang besar disebabkan karena pisau yang bekerja secara
bersamaan memotong sampah sehingga akan membuat gaya hambat yang
besar. Selain itu bahan yang digunakan dalam pembuatan mata pisau akan
mudah aus akibat gesekan yang terjadi dengan sampah serta akan mudah
tumpul. Baja dengan kadar karbon rendah merupakan material yang lunak dan
mudah aus sehingga baik digunakan untuk pembentukan rangka mesin, bodi
mobil, serta kaleng kemasan. Selain itu, ada juga yang menggunakan mata
pahat ketam dengan bahan HSS (Hight Speed Steel) yang dipasang pada mata
pisau dengan tujuan lebih tajam dan tidak mudah tumpul serta pemotongan akan
lebih halus. Pengunaan mata pahat ketam hanya dapat dilaukan pada mesin
dengan skala lebih kecil, karena pisau pahat ketam memiliki ukuran yang pendek
sekitar 8cm, jika digunakan untuk mesin dengan skala besar maka pisau
pemotong akan lebih panjang sehingga memerlukan banyak mata ketam.
Dengan perancangan konstruksi pisau pencacah seperti ini, diharapkan
mesin dapat bekerja lebih optimal dengan hasil pemotongan yang baik dan halus
3

sehingga sampah yang tidak terpotong akan lebih sedikit serta dapat
mempercepat proses pengomposan agar dapat terurai dengan cepat. Sampah
akan terurai dengan cepat jika sampah memiliki ukuran yang halus, karena
bakteri akan lebih cepat menghancurkan sampah tersebut.

1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang muncul pada perancangan konstruksi pisau untuk
mesin pencacah sampah organik kapasitas 50Kg/Jam meliputi :
1. Bagaimana menentukan bahan yang baik untuk pisau pencacah.
2. Bagaimana menentukan sudut mata pisau pencacah.
3. Bagaimana konstruksi susunan pisau pencacah.

1.3. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyusunan laporan tugas
akhir ini, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Sampah organik yang digunakan seperti rumput, jerami, daun dan alang-
alang.
2. Kapasitas kerja mesin 750Kg/Jam.

1.4. Tujuan
Tujuan dari perancangan mata pisau pencacah ini ialah :
1. Mengetahui bahan yang baik untuk pisau pencacah.
2. Mengetahui sudut mata pisau pencacah.
3. Mengetahui konstruksi susunan pisau pencacah.

4

1.5. Manfaat
Memberikan rekomendasi kepada pembuat mesin pencacah sampah
organik tentang konstruksi pisau pencacah yang baik.

You might also like