You are on page 1of 14

1 | P a g e

SKENARIO KASUS ULKUS KORNEA (2009)


Tn. Asep, laki-laki, 20 tahun, Petani, dating ke poli mata karena mata kiri terasa kabur, sakit
dan merah. Dua minggu yang lalu mata kiri penderita tertusuk daun padi. Mata berair-air dan
tidak ada kabur dan mata tampak merah. Ia tidak berobat ke dokter untuk keluhan ini dan
hanya diberi obat tetes mata yang dijual bebas di warung.
Satu minggu yang lalu timbul gejala mata silau, berair-air, sulit membuka kelopak mata dan
pada bagian hitam di permukaan bola mata timbul bintik putih dan mata mulai terasa kabur.
Tiga hari yang lalu penderita merasa bintik putih semakin melebar, penderita berobat ke
dokter mata dan dianjurkan dirawat di RS. Penderita selama ini memakai kacamata minus
mata kiri dan kanan sejak 2 tahun yang lalu, tetapi jarang dipakai.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: sadar dan kooperatif
Vital sign: Nadi:92x/menit, RR: 18x/menit, Suhu: 36,8
o
C, TD: 115/80 mmHg
Mata:
OS: VOS 4/60 Pinhole tidak ada kemajuan, mixinjeksi, sekret putih kekuningan (+),
blefarospasme, infiltrate dan ulkus kornea (+) diameter 3mm terletak di sentral.
OD: VOD 6/12 dengan Spheris 0,50 silindris 0,50 Axis 90
o
menjadi 6/6.

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Tn. Asep, laki-laki, 20 tahun, Petani, dating ke poli mata karena mata kiri terasa kabur,
sakit dan merah.
2. Dua minggu yang lalu mata kiri penderita tertusuk daun padi, sehingga matanya berair-
air dan tidak ada kabur dan mata tampak merah.
3. IA tidak berobat ke dokter untuk keluhan ini dan hanya diberi obat tetes mata yang dijual
bebas di warung.
4. Satu minggu yang lalu timbul gejala mata silau, berair-air, sulit membuka kelopak mata
dan pada bagian hitam di permukaan bola mata timbul bintik putih dan mata mulai terasa
kabur.
5. Tiga hari yang lalu penderita merasa bintik putih semakin melebar, penderita berobat ke
dokter mata dan dianjurkan dirawat di RS.
6. Penderita selama ini memakai kacamata minus mata kiri dan kanan sejak 2 tahun yang
lalu, tetapi jarang dipakai.
7. Mata
2 | P a g e

OS: VOS 4/60 Pinhole tidak ada kemajuan, mixinjeksi, sekret putih kekuningan (+),
blefarospasme, infiltrate dan ulkus kornea (+) diameter 3mm terletak di sentral.
OD: VOD 6/12 dengan Spheris 0,50 silindris 0,50 Axis 90
o
menjadi 6/6.

ANALISIS MASALAH
1. a. Bagaimana anatomi dan fisiologi mata?

Anatomi Penglihatan
Rongga mata
Suatu dinding tulang berbentuk seperti piramida bersisi 4 dengan puncak
menuju ke arah foramen optik.
Bola mata, terdiri atas:
Dinding bola mata
Sklera jaringan ikat kolagen, kenyal dan tebal 1mm.
Kornea jaringan jernih dan bening. Tebal = 0,6-1,0 mm. Batas kornea dan
sklera adalah limbus.
Uvea: terdiri dari jaringan lunakyang terbagi menjadi 3 bagian yaitu iris, badan
siliaris dan koroid.
Isi bola mata
Lensa badan bening, bikonveks dengan ketebalan 5 mm dan d = 9 mm
pada orang dewasa.
3 | P a g e

Badan kaca
Retina membran tipis dan bening, terdiri atas penyebaran serabut-serabut
saraf optik. Bagian anterior berakhir pada oraserata.
Daerah khusus di retina:
Macula lutea (d=1-2mm) berperan penting untuk tajam penglihatan,
kebanyakan mengandung sel kerucut.
Fovea centralis, bagian tengah macula lutea, hanya mengandung sel
kerucut.
Papil saraf optic, terdapat blind spot.
Adneksa mata
Kelopak mata
Sistem lakrimal (air mata)

Fisiologi pengelihatan
Ada 3 tahap proses pengelihatan. Pertama, cahaya yang masuk akan difokuskan oleh
lensa ke retina. Kedua, fotoreseptor di retina mentranduksi energi elekromagnetik
(cahaya) menjadi potensial listrik, dan yang ketiga proses penghantar sinyal listrik
melalui nervus optikus.

4 | P a g e

Sumber cahaya masuk ke mata melalui kornea melewati pupil yang
lebarnya diatur oleh iris dibiaskan oleh lensa terbentuk bayangan di retina yang
bersifat nyata, terbalik, diperkecil sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan
cahaya melalui saraf optic otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
obyek terlihat sesuai dengan aslinya.

Fisiologi Lensa
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina.
Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh: otot-otot siliaris relaksasi
menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai
ukurannya yang terkecil daya refraksi lensa diperkecil berkas cahaya paralel
atau terfokus ke retina.
Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekat: otot siliaris berkontraksi
sehingga tegangan zonula berkurang kapsul lensa yang elastik kemudian
mempengaruhi lensa lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya
bias.
Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan refraksi lensa perlahan-lahan
berkurang.

Histologi Kornea
1. Lapisan epitel
2. Membran Bowman
3. Jaringan Stroma
4. Membran Descement
5. Endotel

b. Apa penyebab mata kiri terasa kabur, sakit dan merah?
Penyebab mata sakit dan merah :
- Benda asing pada kornea
- Erosi Kornea
- Alergi
- Glaukoma Akut
- Skleritis
5 | P a g e

-Blefaritis
Mata Kabur :
Kelainan refraksi atau kelainan progresif media penglihatan dan syaraf optik.

c. Bagaimana mekanisme mata terasa kabur, sakit dan merah?
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) Infeksi mikroorganisme inflamasi
pada konjungtiva inflamasi menyebar ke kornea infiltrasi kornea stroma dan
mebran bowman mudah rusak penipisan pada kornea kornea keruh mata
kabur

d. Apa penyebab dan mekanisme mata sakit ?
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) Infeksi mikroorganisme inflamasi
pada konjungtiva inflamasi menyebar ke kornea infiltrasi kornea stroma dan
mebran bowman mudah rusak gangguan pada NC.V-1 mata sakit

e. Apa penyebab dan mekanisme mata merah ?
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) Infeksi mikroorganisme dinflamasi
pada konjungtiva vaskularisasi konjungtiva vasodilatasi mata merah

f. Bagaimana hubungan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan dengan keluhan ?
Umur : Pada semua umur dapat terjadi, tidak ada referensi yang mengatakan bahwa
umur lebih muda lebih rentan mengalami keluhan ini dan juga sebaliknya.
Jenis kelamin : > karena banyaknya kegiatan yang dilakukan laki-laki dalam
sehari-hari sehingga meningkatkan resiko terjadinya trauma kornea
Pekerjaan (petani) : Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang banyak dalam
bergerak sehingga beresiko besar
2. a. Apa penyebab dan mekanisme mata berair-air ?
Penyebab :
Produksi air mata meningkat
Reaksi Inflamasi
Gangguan Sistem Lacrimalis
6 | P a g e

Mekanisme :
Trauma Reaksi Inflamasi Vaskularisasi meningkat Conjungtiva hiperemis
Transudasi pembuluh darah Cairan keluar ke ekstraseluler Volume tear film
meningkat mata berair
b. Apa saja kemungkinan yang bisa terjadi apabila mata tertusuk daun padi?
- Infeksi
- Radang
- Ulkus
- Kebutaan
c. Bagaimana hubungan dua minggu yang lalu mata tidak kabur dengan keluhan
sekarang ?
Karena kornea avaskuler, maka pertahanan pada waktu peradangan tidak segera
datang, seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi. Maka
badan kornea, wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea,
segera bekerja sebagai makrofag, baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh
darah yang terdapat dilimbus dan tampak sebagai injeksi perikornea. Sesudahnya baru
terjadi infiltrasi dari sel-sel mononuclear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear
(PMN), yang mengakibatkan timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai bercak
berwarna kelabu, keruh dengan batas-batas tak jelas dan permukaan tidak licin,
kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan timbullah ulkus kornea

3. a. Apa dampak jika keluhan tersebut tidak diobati?
Jika keluhan tersebut tidak diobati, maka keadaan pasien akan semakin memburuk.
Tukak kornea biasanya didahului oleh trauma mata atau epitel kornea. Gejala yang
menyatakan adanya infeksi bakteri adalah terdapatnya edema konjungtiva berat
disertai dengan infiltrasi kedalam stroma kornea. Untuk mengetahui sebab tukak
dengan pasti hanyalah dengan pemeriksaan bakteriologik dan mikroskopik yang baan
pemeriksaannya diambil dari daerah nekrotik atau abses.
b. Apa saja obat yang dijual bebas di warung?
Obat mata yang di jual di warung kebanyakan adalah obat yang mengandung :
Tetrahydrozoline HCL 0.05 %
Benzalkonium Chloride 0.01 %
7 | P a g e

Boric Acid 1.5 %
c. Apa isi kandungan serta serta efek obat tersebut?
Obat tetes mata tetrahydrozolin HCl
anti iritasi dan alergi
Obat tetes mata dengan zat aktif Tetrahydrozolin HCl berkhasiat menyembuhkan
secara simtomatis edema konjungtiva, hyperemia sekunder yang disebabkan alergi
mata, iritasi ringan dan konjungtivitis katarak. Efek penyembuhan termasuk iritasi
terbakar, iritasi mata, rasa gatal, rasa sakit dan mata berair yang berlebihan. Dosis
Tetrahydrozolin HCl paling umum digunakan untuk sediaan tetes mata adalah 0,05%
(DI hal 2704).
Benzalkonium Chloride bersifat sebagai:
Bakterisid = zat pengawet. Berfungsi untuk menjaga dari kemungkinan mata ter-
infeksi.
Boric Acid bersifat sebagai:
Bakteriostatik dan Fungistatik = merupakan desinfektan yang efektif dan tidak toksik
pada mata. Berfungsi untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur pada larutan.
d. Mengapa setelah diberi obat tersebut tidak mengalami perbaikan?
Jenis obat mata yang dijual di warung hanyalah obat mata yang mampu mengobati
iritasi ringan pada mata saja, seperti debu ataupun asap kendaraan. Dan obat tetes
tersebut tidak dapat mengobati penyakit mata yang disebabkan oleh virus atapun
kuman/bakteri. Dan apabila obat tersebut digunakan terus menerus dapat terjadi
semakin parah.
4. a. Apa penyebab dan mekanisme mata silau?
Inflamasi destruksi epitel konjungtiva kerusakan sampai ke kornea iritasi
serabut saraf n V.1 , n ciliaris longus dan n nasiciliaris vasodilatasi pembuluh
darah iris iris kontraksi pupil midriasis cahaya yang masuk mata silau
Kornea mempunyai banyak serabut saraf,apabila terjadi lesi kornea maka kebanyakan
lesi pada kornea baik superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit dan
fotofobia. Kontraksi bersifat progresif, regresi iris, yang meradang dapat
menimbulkan fotofobia.
8 | P a g e

b. Apa penyebab dan mekanisme sulit membuka kelopak mata?
Invasi virus lepasnya epitel kornea prostagladin nyeri n. nasociliaris
n. opticus ganglion geniculatum n occulomotorius spasme m. orbicularis
oculi sulit membuka kelopak mata
Trauma inflamasi sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui
epitel ke permukaan konjungtiva bergabung dgn fibrin dan mucus dari sel goblet
eksudat konjungtiva perlengketan di konjungtiva mata sulit di buka
c. Penyebab dan mekanisme timbul bintik putih pada bagian hitam di permukaan
bola mata ?
Pada kasus, timbul bintik putih dipermukaan bola mata akibat adanya sel radang yang
bermigrasi dari stroma conjuntiva yang menginfitrasi ke sub epitel sehingga terjadi
perubahan epitel disekitar limbus yang menyebabkan epitel mengalami degenerasi
sehingga terbentuk bintik putih dipermukaan bola mata (kornea).
5. a. Mengapa bintik putih di mata semakin melebar?
Bintik putih di mata semakin melebar kemungkinan karena infeksi bakteri
Pseudomonas yang memiliki enzim proteolitik merusak kolagen kornea dengan cepat
dan didukung pula oleh pengobatan yang tidak adekuat
Inflamasi destruksi epitel konjungtiva kerusakan sampai ke kornea destruksi
epitel superficialis kornea epitel rusak dan secret mukoid berkumpul sel sel pmn
pada kornea akan membentuk infiltrat bintik putih pada kornea bintik putih
semakin melebar karena pengobatan tidak adekuat.
b. Apa indikasi rawat di Rumah Sakit pada kasus ini?
- Mata kabur
- Perdarahn
- Perporasi
- Gangguan saraf bola mata
6. a. Apa penyebab terjadinya miopia?
Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi misalnya pada rabun malam yang
disebabkan oleh kesulitan mata untuk memfokuskan cahaya dan membesarnya pupil,
9 | P a g e

keduanya karena kurangnya cahaya, menyebabkan cahaya yang masuk kedalam mata
tidak difokuskan dengan baik.
b. Apa saja kelainan refraksi pada mata ?
1. Miopia
Mata miopik lebih panjang daripada normal, sehingga cahaya terfokus di depan
retina. Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada jarak jauh terlihat
kabur. Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali ditemukan pada
anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun. Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh
mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia semakin memburuk. Antara usia 20-
40 tahun, biasanya terjadi sedikit perubahan.
Jika sifatnya ringan maka disebut miopia rendah, jika berat disebut miopia
tinggi. Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya
pelepasan retina. Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur
guna mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada retina. Jika retina lepas, maka
satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah pembedahan.
2. Hiperopia
Mata hiperopik lebih pendek daripada normal. Cahaya dari objek jarak dekat
(misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara jelas pada retina.
Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat kabur. Hiperopia juga
diturunkan. Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hiperopia ringan. Sejalan
dengan pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hiperopia semakin
berkurang.
3. Astigmata
Kornea yang normal berbentuk bundar dan licin, seperti halnya bola basket. Pada
astigmata, kornea lebih melengkung ke satu arah, berbentuk oval. Astigmata
menyebabkan distorsi atau pandangan kabur pada objek jarak dekat maupun jarak
jauh. Penglihatan penderita hampir menyerupai penglihatan di rumah kaca,
dimana seseorang terlihat terlalu tinggi, terlalu lebar atau terlalu kurus. Astigmata
bisa ditemukan bersama-sama dengan miopia maupun hiperopia.
4. Presbiopia
Pada usia muda, lensa mata masih lunak dan lentur, sehingga bentuknya bisa
berubah-ubah guna memfokuskan objek dekat dan objek jauh. Setelah berusia 40
tahun, lensa menjadi lebih kaku. Lensa tidak dapat dengan mudah merubah
10 | P a g e

bentuknya sehingga lebih sulit untuk membaca pada jarak dekat. Hal ini
merupakan suatu keadaan yang normal, yang disebut dengan presbiopia. Presbiopia
bisa terjadi bersamaan dengan miopia, hiperopia maupun astigmata.
c. Bagaimana mekanisme miopia ?
Kelainan pada anatomi bola mata diameter anteroposterior terlalu besar atau kekuatan
media refraksi terlalu kuat bayangan fokus jatuh di depan retina miopia
7. Bagaimana interpretasi, mekanisme :
a. OS
VOS 4/60 pinhole tidak ada kemajuan Kekeruhan kornea
Pinhole tidak ada kemajuan mengindikasikan bahwa terdapat kelainan pada
media penglihatan (kornea, lensa, dll) atau kelainan fungsi macula dan saraf optic
Mixinjeksi mengindikasikan bahwa telah terjadinya peradangan pada kornea
dan konjungtiva
Inflamasi vaskularisasi di konjungtiva vasodilatasi arteri konjungtiva
posterior mix injeksi
Secret putih kekuningan (+) Mengindikasikan bahwa adanya benda asing
sehingga menghasilkan banyak secret guna membuangnya
Blefarospasme menurunnya kemampuan dalam membuka kelopak mata,
kemungkinan besar ini akibat dari tergangguanya saraf yang mempersarafi otot-
otot kelopak mata yaitu Nervus Trigeminus Opthalmicus
Infiltrat kornea telah terjadi proses peradangan yang agak lama sehingga
substansi yang seharusnya tidak ada pada jaringan kornea menjadi ada
Ulkus kornea (+) diameter 3 mm terletak disentral Ulkus kornea sentral,
kemungkinan penyebabnya bias bakteri, jamur, maupun virus
b. OD
VOD 6/12 dengan spheris -0,50 Silindris -0,50 Axis 90
0
menjadi 6/6 miopicus
astigmatism compound



11 | P a g e

8. Bagaimana Diagnosis banding pada kasus ini?

9. Apa saja pemeriksaan penunjang pada kasus ini?
Tes Ketajaman penglihatan
Tes refraksi
Tes air mata
Pemeriksaan slit-lamp
Keratometri (pengukuran kornea)
Respon reflek pupil
Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
Pemeriksaan bakteriologik dan mikroskopik

10. Apa diagnosis pasti pada kasus ini?
Ulkus Kornea karena infeksi bacterial dan astigmat myopia composites.

11. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?
o Spooling RL - povidone iodine 0,5% pagi sore 3 hari : untuk membersihkan sekret
o Antibiotik spektrum luas : oflaksasin 0,3% gtt tiap jam pada 0s
o Sulfas atropin : 0,5% 2x1 gtt pada os : untuk mencegah sinekia posterior akibat reaksi
repitelisasi kornea peradangan yg trjdi pada bilik depan dan mengurangi rasa sakit
akibat spasme silier
o Vitamin (3x500mg) : untuk meningkatkan imunitas dan repitelisasi kornea
o As. Mefenamat 3x500 mg : untuk rasa nyeri
Gejala Ulkus kornea Konjungtivitis Irititis akut
Mata sakit + + sedang sampai hebat
Fotopobia Hanya refleks/+ Ringan Ringan
Penglihatan(rasa kabur) + /Menurun Normal Menurun
Sekret + ( Keratitis) + -
Injeksi siliar / Perikorneal Konjungtiva Siliar
Visus Menurun Normal Sedang kabur
Demam - + +
Blefarospasme + + -
Mata berair + + -
bintik putih dikornea + - -
12 | P a g e

o Artificial tears ED 6x1 gtt os : agar matta tdak kering
o Gentamisin dan cefotaksim : untuk antibakteri
Untuk menghindari penjalaran ulkus dapat dilakukan :
1. Kauterisasi
a) Dengan zat kimia : Iodine, larutan murni asam karbolik, larutan murni
trikloralasetat
b) Dengan panas (heat cauterisasion) : memakai elektrokauter atau termophore.
Dengan instrumen ini dengan ujung alatnya yang mengandung panas disentuhkan
pada pinggir ulkus sampai berwarna keputih-putihan.
3. Keratoplasti
Keratoplasti adalah jalan terakhir jika urutan penatalaksanaan diatas tidak berhasil.
Indikasi keratoplasti terjadi jaringan parut yang mengganggu penglihatan, kekeruhan
kornea yang menyebabkan kemunduran tajam penglihatan, serta memenuhi beberapa
kriteria yaitu :
1. Kemunduran visus yang cukup menggangu aktivitas penderita
2. Kelainan kornea yang mengganggu mental penderita.
3. Kelainan kornea yang tidak disertai ambliopia.
12. Apa saja komplikasi pada kasus ini?
- Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat
- Prolaps iris
- Glaucoma sekunder
- Katarak
- Kornea perforasi
13. Bagaimana prognosis kasus ini?
quo ad fungsionam : malam
quo ad vitam : bonam
14. KDUkasus ini?
2 : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratoriumsederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke
spesialis yang relevandan mampu menindaklanjuti sesudahnya.
13 | P a g e

15. Bagaimana pandangan islam tentang penglihatan ?
Sesungguhnya di antara nikmat agung yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat
penglihatan.
Allah taala berfirman:
dan Dia yang memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kalian
bersyukur (QS An Nahl : 78)
dan Dialah yang menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, tetapi
sedikit sekali kamu bersyukur (QS Al Muminun : 78).

HIPOTESIS
Tn. Asep, laki-laki, 20 tahun, mengeluh mata kiri kabur, sakit dan merah, serta timbul bintik
putih karena menderita Ulkus Kornea Bakterial dan Astigmat Miopia Compositus.
KERANGKA KONSEP
trauma mata tertusuk daun
padi
infeksi
Infiltrasi sel-sel mononuclear,
sel plasma,leukosit dan PMN
Erosi kornea
Reaksi inflamasi
Ulcus kornea
Anamnesa
Pem. Fisik
Pem. mata

Vaskularisasi
Pengobatan tidak
adekuat
Timbul bintik putih
Mata kabur
Timbulnya infiltrat
14 | P a g e

KERANGKA KONSEP








Trauma (tertusuk
daun padi)
Terbentuk infiltrate
oleh sel PMN
Proses
inflamasi
Sakit
mata
Bintik putih
kekuningan
MO melepaskan enzim
dan toksin
Merangsang
serabut saraf
kornea
Mata kabur
Reaksi antigen
antibodi
Infeksi MOpada
kornea
Lesi korna yang
progresif
Pupil midriasis
Iris
kontraksi
Vasodilatasi
vaskuler
Fotopobia/
silau
Menekan saraf
mata
Blefarospasme
Kelopak mata
susah dibuka
Mata berair
Mata merah

You might also like