You are on page 1of 27

EVALUASI

PEMBELAJARAN
Oleh :

Amat J aedun
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil &
Perencanaan
Fakultas Teknik UNY
Kaidah Penyusunan Tes Uraian
Soal harus sesuai dengan indikator.
Batasan pertanyaan dan jawaban yang
diharapkan harus dinyatakan secara jelas.
Tingkat kesulitan materi yang ditanyakan
sesuai dengan kemampuan berpikir peserta
didik, yang ditunjukkan oleh jenjang pendidikan
dan tingkat kelas.
Menggunakan kalimat tanya atau perintah yang
menuntut jawaban uraian.
Ada petunjuk yang jelas mengenai cara
mengerjakan/cara menjawab soal.
Lanjutan Penyusunan Tes Uraian
Ada pedoman penskorannya (scoring).
Rumusan kalimat soal komunikatif (mudah
dipahami peserta tes).
Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Tidak menggunakan kata/ungkapan yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu.
Tes Obyektif
Tes bentuk objektif adalah perangkat tes yang
butir-butir soalnya mengandung alternatif
jawaban yang harus dipilih oleh peserta tes.
Alternatif jawaban telah disediakan oleh
penyusun butir soal. Dalam hal ini, peserta tes
hanya tinggal memilih jawaban yang benar atau
paling benar dari alternatif jawaban yang telah
disediakan.
Pada dasarnya, ada empat bentuk tes obyektif,
yaitu : (1) Bentuk Benar-Salah atau B-S; (2)
Bentuk jawaban singkat atau isian singkat; (3)
Bentuk menjodohkan; dan (4) bentuk pilihan
ganda (multiple choice).
Keunggulan Tes Obyektif:
Jumlah soal banyak, sehingga dapat mencakup
semua isi mata pelajaran (representatif
validitas isi baik);
Penilaiannya mudah dan obyektif;
Tidak ada kemungkinan bagi testi untuk me-
ngemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan
pertanyaan;
Hasil tes dapat diinformasikan lebih cepat;
Reliabilitas skor tinggi; dan
Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama
pada wilayah yang luas (SPMB, UNAS, UAS, UUB
dsb).
Kelemahan Tes Obyektif :
Tidak melatih testi untuk mengemukakan ide-
idenya secara tertulis;
Kemungkinan menebak besar sekali, dan sulit
dilacak;
Sulit untuk membuat soal yang baik, dan
sering hanya mengukur kemampuan yang
dangkal; dan
Banyak waktu yang tersita untuk membaca
soal dan jawabannya.
Tes Bentuk Benar Salah
Nama lain dari tes ini adalah True-false Item
atau True-false Test.
Tes berupa pernyataan (statement).
Tes menyediakan dua pilihan jawaban, yaitu
Ya/Tidak atau Benar Salah. Model yang biasa
digunakan adalah Benar Salah atau B S.
Siswa hanya diminta menandai masing-masing
pernyataan dengan melingkari huruf B jika per-
nyataan tersebut Benar, dan S jika pernyataan-
nya Salah.
Tes Bentuk Jawaban Singkat
Tes bentuk jawaban singkat dan tes bentuk isian
(melengkapi) keduanya merupakan bentuk tes yang dapat
dijawab dengan satu kata, satu bagian kalimat, angka
atau simbol.
Perbedaan keduanya terletak pada cara menyajikan
masalah atau persoalannya. Soal tes jawaban singkat
disajikan dengan kalimat tanya, sedangkan soal tes bentuk
isian (melengkapi) disajikan dengan kalimat yang tidak
lengkap.
Contoh:
Jawaban Singkat : Siapakah nama penemu listrik ?
Isian : Nama penemu listrik adalah .....
Tes Bentuk Menjodohkan
Pada dasarnya, tes bentuk menjodohkan adalah
hampir sama dengan pilihan ganda, di mana
peserta tes diminta untuk menjodohkan sebuah
butir soal di salah satu kolom dengan salah satu
pilihan jawaban yang benar yang terdapat pada
kolom lainnya.
Dengan demikian, tes bentuk menjodohkan
terdiri atas dua bagian, yaitu kolom pertanyaan
(premis) yang biasanya diletakkan pada kolom
bagian kiri, dan kolom jawaban (respon), yang
berada pada kolom bagian kanan.
Tes Bentuk Pilihan Ganda
Butir soal tes bentuk pilihan ganda ini merupakan
salah satu bentuk tes obyektif yang paling luwes
dan banyak dikembangkan akhir-akhir ini, karena
dapat digunakan untuk mengukur berbagai
tataran pengetahuan dari yang sederhana sampai
yang kompleks.
Tes pilihan ganda terdiri atas bagian pokok soal/
pertanyaan yang disebut STEM, dan bagian
alternatif jawaban yang disebut OPTIONS. Opsi
jawaban, terdiri atas: satu jawaban BENAR, yaitu
kunci jawaban, dan beberapa alternatif jawaban
yang disebut pengecoh (distraktor).
Kaidah Penyusunan Tes Pilihan
Ganda
Soal harus sesuai dengan indikator yang terdapat
pada kisi-kisi.
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban hendak-
nya merupakan pertanyaan yang diperlukan saja.
Pokok soal hendaknya jangan memberi petunjuk
ke arah jawaban yang benar. Atau dengan kata
lain, hindarkan sifat asosiatif antara pokok soal
dengan alternatif jawabannya.

Lanjutan Penyusunan Soal PG..
Pokok soal hendaknya jangan menggunakan
pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Pilihan jawaban harus homogen dan atau logis
ditinjau dari segi materi.
Panjang rumusan pilihan jawaban hendaknya
relatif sama.
Pilihan jawaban hendaknya jangan menggunakan
pernyataan yang berbunyi semua pilihan jawaban
di atas salah atau semua jawaban di atas benar.


Lanjutan Penyusunan Soal Pilihan
Ganda
Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya.
Penyertaan gambar/grafik/tabel/diagram harus jelas
dan berfungsi.
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar
atau paling benar.
Butir soal hendaknya jangan bergantung pada
jawaban soal sebelumnya.
Penempatan alternatif jawaban yang benar hendaknya
tidak mengikuti pola sistematis.

Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom dalam ranah kognitif mengklasifikasikan
hasil belajar dalam ranah kognitif ke dalam enam tataran
perilaku yang menunjukkan tingkatan berpikir, yaitu:
Pengetahuan (knowledge)
Pemahaman (comprehension)
Aplikasi (application)
Analisis (analysis)
Sintesis (Synthesis)
Evaluasi (evaluation)


TAKSONOMI BLOOM:
Pengetahuan:
Mencakup kemampuan dalam mengingat
kembali: istilah, fakta-fakta, metode, prosedur,
proses, prinsip-prinsip, pola, struktur atau
susunan.
Pemahaman:
Menyangkut kemampuan seseorang dalam:
menafsirkan suatu informasi, menentukan
implikasi-implikasi, akibat-akibat maupun
pengaruh-pengaruh.



Lanjutan Taksonomi Bloom
Aplikasi:
Merupakan kemampuan menerapkan abstraksi-
abstraksi: hukum, aturan, metoda, prosedur, prinsip,
teori yang bersifat umum dalam situasi yang khusus.
Analisis
Kemampuan menguraikan informasi ke dalam
bagian-bagian, unsur-unsur, sehingga jelas: urutan
ide-idenya, hubungan dan interaksi diantara bagian-
bagian atau unsur-unsur tersebut,

Lanjutan Taksonomi Bloom
Sintesis
Kemampuan menyusun/memadukan bagian-
bagian, unsur-unsur, menjadi struktur atau
pola yang baru, yang sebelumnya tidak ada.

Evaluasi
Kemampuan untuk menilai ketepatan: teori,
prinsip, metoda, prosedur untuk menyelesai-
kan masalah tertentu.


CONTOH PENGGUNAAN:
Pengetahuan tentang Istilah:
Manakah diantara istilah-istilah berikut yang memiliki
makna yang sama dengan kata reliabel?
a. konsisten c. sahih
b. tepat d. obyektif

Pengetahuan tentang fakta-fakta:
Lima Negara di Asia Tenggara yang pertama kali tergabung
ke dalam Asean adalah
A. Indonesia, Burma, Filipina, Muangthai, Singapura
B. Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Muangthai
C. Filipina, Indonesia, Burma, India, Muangthai
D. Singapura, Filipina, Malaysia, Burma, Muangthai

Pengetahuan tentang metode dan
prosedur
Dalam melaksanakan penelitian ilmiah, maka
langkah yang pertama-tama harus dilakukan
adalah .
A. mengumpulkan data
B. merumuskan hipotesis
C. merancang pelaksanaan eksperimen
D. menyiapkan bahan dan alat penelitian

Kemampuan memahami hubungan antara
dua hal atau lebih:
Jumlah karbon monoksida akan meningkat apabila
bahan bakar dibakar pada ruang yang terbatas
oksigennya, sebab:
A. karbon bereaksi dengan karbon monoksida
B. karbon bereaksi dengan karbon dioksida
C. karbon monoksida merupakan agen reduksi yang
efektif
D. terjadi oksidasi yang lebih besar


Kemampuan mengaplikasikan
prinsip-prinsip:
Hukum Pascal merupakan prinsip kerja dari.
A. kipas angin
B. rem hidrolis
C. pengumpil
D. penyemprot
Kemampuan menentukan implikasi-
implikasi
Mengapa dalam aquarium diperlukan penerangan
yang cukup ?
A. Untuk melihat makanan, ikan membutuhkan cahaya
B. Ikan mengambil oksigen di dalam kegelapan
C. Di kegelapan, tumbuhan akan mengeluarkan karbon
dioksida
D. Di dalam kegelapan, tumbuhan tumbuh terlalu cepat


Kemampuan mensintesis/
menyimpulkan
Mahasiswa
Semester ke:
Persentase Mhs
yg berkonsultasi
Mahasiswa
Semester ke:
Persentase Mhs
yg berkonsultasi
1 1 %

5 5 %
2 2 %

6 7 %
3 3 %

7 8 %
4 5 % 8 8 %
Data di atas menunjukkan bahwa:
A. Kebanyakan mahasiswa di semester-semester awal
tidak mempunyai masalah
B. Kebanyakan mahasiswa di semester-semester akhir
mempunyai lebih sedikit masalah dibanding
mahasiswa semester-semester awal
C. Setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama
untuk berkonsultasi dengan konselor
D. Mahasiswa di semester-semester akhir mempunyai
hak yang lebih besar untuk berkonsultasi dengan
konselor

Kemampuan membuat sintesis/
simpulan
Berbagai usaha pemerintah untuk: (1) menaikkan tingkat
kemakmuran di pedesaan dengan berbagai bantuan
presiden, intensifikasi pertanian dan peternakan; (2)
menurunkan tingkat kelahiran dengan KB di pedesaan;
dan (3) mengglakkan industri rakyat di pedesaan,
dimaksudkan agar.
A. Mengurangi arus urbanisasi
B. Menurunkan angka kejahatan di pedesaan
C. Meningkatkan pertambahan penduduk di kota
D. Meningkatkan industri padat modal di kota-kota

Kemampuan mengevaluasi (Pilihan
Berganda)
Untuk soal-soal berikut ini, pilihlah:
A, jika jawaban (1), (2) dan (3) benar
B, jika jawaban (1) dan (3) benar
C, jika jawaban (2) dan (4) benar
D, jika jawaban (4) saja yang benar
E, jika semua jawaban benar

Kemampuan mengevaluasi (Pilihan
Berganda)

Untuk memilih butir-butir soal suatu tes pencapaian
hasil belajar, maka pertimbangan-pertimbangan
yang harus diambil adalah
(1) Butir soal tersebut sesuai dengan kompetensi
dasar dan indikator
(2) Butir-butir soal tersebut mencakup materi yang
diajarkan
(3) Butir-butir soal tersebut tidak terlalu sukar atau
terlalu mudah
(4) Daya pembeda butir-butir soal tersebut signifikan

You might also like