PADA PERUSAHAAN FARMASI GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
RANGKUMAN SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu J urusan Akuntansi
0
Oleh :
M. FAJAR KURNIAWAN NIM 2005.310.161
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2009
PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI
Nama : M. Fajar Kurniawan Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 23 Oktober 1986 N.I.M : 2005310161 J urusan : Akuntansi Program Pendidikan : Strata 1 Konsentrasi : Akuntansi Keuangan J udul : Pengaruh Total Arus Kas dan Komponen Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Farmasi Go Publik di PT. Bursa Efek Indonesia
Disetujui dan Diterima baik oleh : Dosen Pembimbing, Tanggal :...................................
Dra. Gunasti Hudiwinarsih. M.Si., Ak.
Ketua J urusan Akuntansi Tanggal : ...................................
1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan akan selalu mencari keuntungan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan oleh manajemen, salah satu aspek yang cukup menentukan adalah informasi baik dari dalam maupun luar perusahaan. Dalam keadaan ekonomi sekarang ini, semakin banyak keputusan yang dalam pembuatannya menuntut adanya informasi yang tepat dan akurat. Perkembangan industri dewasa ini akan selalu dihadapkan pada permasalahan pengelolaan informasi, terutama yang menyangkut informasi keuangan, informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Investor dalam melakukan suatu transaksi di pasar modal, investor akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimiliki, contohnya informasi keuangan dan informasi arus kas. Informasi tersebut akan dikatakan relevan bagi investor, apabila kebenaran informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi dipasar modal,di mana transaksi ini tercermin melalui perubahan volume perdagangan saham. Dengan demikian seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan mempelajari kaitan antara pergerakan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut. Volume perdagangan saham digunakan untuk melihat apakah investor secara individual menilai publikasi laporan keuangan sebagai sinyal positif atau negatif untuk membuat keputusan perdagangan saham. Apabila investor mengartikan sebagai sinyal positif atas informasi yang terkandung dalam publikasi laporan keuangan, maka permintaan saham akan lebih tinggi daripada penawaran saham yang ada, sehingga volume perdagangan saham diperkirakan akan meningkat. Sebaliknya, apabila muncul isyarat negatif atas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, maka tingkat perdagangan saham yang terjadi akan lebih rendah dibandingkan tingkat penawaran saham yang ada. Sehingga diperkirakan terjadi penurunan dalam volume perdagangan saham. Investor dalam menentukan keputusan investasi adalah melihat Laporan aliran kas. Informasi laporan arus kas adalah informasi yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dalam suatu periode tertentu. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 disebutkan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan arus kas memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu aruskas dalamadaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Disamping itu informasi laporan arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta memungkinkan pemakai untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Laporan arus kas dapat mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan saham. J ika badan usaha dapat memperoleh arus kas operasi,investasi dan pendanaan yang positif dan meningkat dari waktu ke waktu, maka badan usaha tersebut dapat mengembangkan usahanya sehingga profitabilitas perusahaan meningkat. Meningkatnya profitabilitas perusahaan ini akan pula diikuti dengan peningkatan deviden yang dibagikan kepada pemegang saham dan akan menyebabkan permintaan saham meningkat dan akan volume perdagangan saham juga akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan investor akan membeli saham perusahaan tersebut yang berakibat meningkatnya harga saham dan volume perdagangan. Berdasarkan penelitian terdahulu, untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan maka peneliti ingin meneliti tentang variabel volume perdagangan saham. Dengan demikian penelitian ini akan mengambil topik tentang Pengaruh total arus kas dan komponen aliran Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Farmasi Go Publik di Bursa Efek Indonesia .
2. Perumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah total arus kas dan komponen laporan arus kas yang meliputi dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan akivitas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan farmasi go publik di Bursa Efek Indonesia ?
3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh total arus kas dan komponen laporan arus kas yang meliputi dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan memiliki pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan farmasi go publik di Bursa Efek Indonesia
4. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi pihak pihak yang ada kaitannya dengan penelitian, khususnya bagi : 1. Perusahaan Perusahaan Dapat dijadikan sebagai masukan untuk kelangsungan usahanya, dan dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam menarik calon investor dalam jumlah yang lebih banyak. 2. Investor dan Kreditur Dapat memperoleh keyakinan yang lebih besar atas keandalan atau kebenaran informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan investasi 3. Peneliti Sebagai implementasi atas ilmu pengetahuan yang telah diterima dan untuk memperluas pengetahuan peneliti.
5. Metode Penelitian 5.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Berdasarkan tujuan penelitian penelitian ini termasuk dasar yaitu penelitian yang bersifat teoritis dan tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap perubahan kebijakan, tindakan, atau kinerja tertentu. b. Menurut karakteristik masalah Penelitian historis merupakan penelitian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena masa lalu (historis). c. Menurut sifat dan jenis data penelitian ini termasuk penelitian arsip. Penelitian arsip (Archival Research) merupakan penelitian terhadap fakta yang tertulis (dokumen) atau berupa arsip data
5.2 Batasan penelitian Penelitian ini dibatasi pada aspek tinjauan pengaruh variabel independent(total arus kas, dan komponen arus kas yang terdiri dari arus kas aktivitas operasi aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan) terhadap variabel dependen (Volume Perdagangan Saham). Periode penelitian yang digunakan yaitu 5 tahun yakni tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
5.3 Identifikasi variabel 1. Variabel tergantung (dependent variabel) adalah volume perdagangan saham. 2. Variabel bebas (Independent variabel) adalah total arus kas, dan komponen arus kas yang terdiri dari arus kas dari Aktivitas Operasi, arus kas dari Aktivitas Investasi dan arus kas dari Aktivitas Pendanaan
5.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan tahun 2003 2007. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgmental sampling, yaitu sampel dipilh berdasarkan penilaian dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian dengan kriteria tertentu
5.5 Data dan Metode Pengumpulan Data Ditinjau dari sifatnya, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sedangkan dilihat dari cara memperolehnya sumber data yang dipergunakan merupakan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu pengambilan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
5.6 Teknik Analisa data Untuk menguji hipotesis teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik, kemudian analisis data yang digunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui perkembangan rasio-rasio volume perdagangan saham, total arus kas, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pedanaan atas perusahaan perusahaan farmasi tang masuk sample penelitian 2. Uji Asumsi Klasik Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini pengujian statistik dilakukan dengan dua tahap yaitu : a. Pengujian antara variabel volume perdagangan saham (Y) dengan total arus kas (X 1 ). b. Pengujian antara variabel volume perdagangan saham (Y) dengan komponen arus kas (arus kas aktivitas operasi (X 2 ), arus kas aktivitas investasi (X 3 ) dan arus kas aktivitas pendanaan (X 4 )). Pemisahan ini dilakukan untuk menghindari excluded variable antara total arus kas dengan komponen arus kas. Berikut ini akan disajikan uji asumsi klasik: a. Uji Normalitas Data b. Uji Multikolonieritas c. Uji Autokorelasi d. Uji Heterokedasitas 3. Analisis regresi sederhana (total arus kas terhadap volume perdagangan saham) 4. Analisis regresi berganda (komponen arus kas terhadap volume perdagangan saham 5. Uji Model (uji f) 6. Uji hipotesis (uji t)
6. Ringkasan Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas 1. Variabel Total Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Berdaraskan hasil normalitas yang pertama melalui Uji kolmogorov smirnov (KS) diketahui bahwa data yang akan dianalisis tidak terdistribusi normal. Kemudian dilakukan transformasi data dengan menggunakan Lg. Hasil Lg ditemukan bahwa nilai Assymp Sig sebesar 0,535 lebih besar dari 0,05; dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang akan dianalisis berdistribusi normal. 2. Variabel Komponen Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Berdaraskan hasil normalitas Uji kolmogorov smirnov (KS) nilai Assymp Sig sebesar 0,269 lebih besar dari 0,05; dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang akan dianalisis berdistribusi normal.
b. Uji multikolonieritas 1. Variabel Total Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Berdasarkan output uji multikolonieritas, bahwa hasil perhitungan nilai tolerance dari variabel independent VIF dari variabel independent, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independent dalam model regresi 2. Variabel Komponen Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Hasil perhitungan VIF dari masing-masing variabel independent diketahui tidak ada satu variabel independent yang memiliki nilai VIF >10. J adi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independent dalam model regresi. c. Uji autokorelasi 1. Variabel Total Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Berdasarkan output uji autokorelasi, dapat dilihat variabel volume perdagangan saham dengan total arus kas nilai mempunyai nilai DW = 0,239 lebih besar dari batas atas (du) 1.489 2. Variabel Komponen Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Berdasarkan output uji autokorelasi, dapat dilihat variabel volume perdagangan saham dengan komponen arus kas mempunyai nilai DW = 1,081 dan kurang dari 1,650. Kesimpulannya data regresi ini tidak ada autokorelasi positif.
d. Uji heterokedastisitas 1. Variabel Total Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Hasil SPSS menunjukkan bahwa variabel Total Arus Kas tidak signifikan secara statistik, jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas 2. Variabel Komponen Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Hasil SPSS menunjukkan bahwa variabel AKI signifikan secara statistik dan mengandung heterokedastistas, sedangkan variabel AKO dan AKP tidak signifikan secara statistik dan tidak mengandung heterokedastistas. J adi dapat disimpulkan bahwa model regresi mengandung adanya heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Sederhana Dari hasil uji SPSS Uji regresi linier antara variabel total arus kas dengan volume perdagangan saham, diketahui Nilai b 0 =7,155 menunjukkan besarnya variabel tergantung volume perdagangan saham (Y) yang tidak dipengaruhi variabel total arus kas (X 1 ) dalam keadaan konstan. 3. Analisis Regresi Berganda Dari hasil Uji regresi linier berganda antara variabel arus kas aktivitas operasi, arus kas investasi dan arus kas aktivitas pendanaan dengan volume perdagangan saham diperoleh hasil bahwa hanya variabel arus kas dari aktivitas investasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap volume perdagangan saham, sehibgga diperoleh rumusan Y =1600016246,307 + 28487841485,5 AKI. Nilai b 0 = 1600016246,307 menunjukkan besarnya variabel tergantung volume perdagangan saham (Y) yang tidak dipengaruhi variabel arus kas aktivitas operasi (X 2 ), arus kas aktivitas investasi (X 3 ) dan arus kas aktivitas pendanaan (X 4 ), dalam keadaan konstan. Nilai b 2 =28487841485,5 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel arus kas dari aktivitas investasi (X 3 ) dinaikkan satu satuan maka akan menyebabkan kenaikan varibel volume perdagangan saham (Y) sebesar 28487841485,5 satu satuan dengan asumsi bahwa arus kas dari aktivitas operasi (X 2 ) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (X 4 ) dalam keadaan konstan.
e. Analisa Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R 2 ) 1. Variabel Total Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0,227; hal ini berarti menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan searah antara variabel total arus kas terhadap volume penjualan saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahuin 2003 sampai dengan 2007. Sedangkan untuk koefisien determinasi (adjusted R 2 ) yang menunjukkan nilai sebesar 0,018. Hal ini berarti bahwa variabel total arus kas mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan saham sebesar 1,8 % dan sisanya 98.2 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel bebas yang diteliti. 2. Variabel Komponen Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0,511; hal ini berarti menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan searah antara variabel komponen arus kas terhadap volume penjualan saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahuin 2003 sampai dengan 2007. koefisien determinasi (adjusted R 2 ) yang menunjukkan nilai sebesar 0,176. Hal ini berarti bahwa variabel komponen arus kas mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan saham sebesar 17,6 % dan sisanya 82,4 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar tiga variabel bebas yang diteliti.
4. Uji f 1. Variabel Total Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Berdasarkan hasil SPSS diketahui F hitung <F tabel dengan signifikan 0,228 > 0,05 yang berarti bahwa variabel total arus kas (X 1 ) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham (Y) dan model penelitian dikatakan tidak fit. 2. Variabel Komponen Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Berdasarkan hasil SPSS diketahui F hitung >F tabel dengan signifikan 0,046 < 0,05 yang berarti bahwa variabel arus kas dari aktivitas operasi (X 2 ), arus kas dari aktivitas investasi (X 3 ) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (X 4 ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham (Y) dan model penelitian dikatakan fit.
7. Pembahasan 1. Total Arus Kas Secara parsial total arus kas mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham sebesar 5,15 %. Berdasarkan uji t diketahui bahwa hasil t hitung variabel total arus kas (X 1 ) sebesar 1,234 dan t tabel (0,05 : 28) =1,7011; sehingga dapat dilihat bahwa t hitung <t tabel dengan nilai signifikan sebesar 0,228 >0,05. Maka H 0 diterima dan yang berarti variabel total arus kas secara parsial mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume penjualan saham. Hal ini artinya apabila total arus kas dinaikan maka volume perdagangan saham tidak tentu ikut naik. Adanya pengaruh yang tidak signifikan lebih disebabkan bahwa volume perdagangan saham lebih dipengaruhi oleh faktor kebijakan dari pemerintah dan kondisi kestabilan negara baik dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. 2. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Secara parsial arus kas operasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham sebesar 4,71%. Berdasarkan uji t diketahui bahwa hasil t hitung variabel arus kas dari aktivitas operasi (X 2 ) sebesar 1,131 dan t tabel (0,05 : 26) =1,7056; sehingga dapat dilihat bahwa t hitung <t tabel dengan nilai signifikan sebesar 0,268 >0,05. Maka H 0 diterima dan yang berarti variabel arus kas dari aktivitas operasi secara parsial mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume penjualan saham. Hal ini artinya apabila arus kas dari aktivitas operasi dinaikan maka volume perdagangan saham tidak tentu ikut naik. Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas aktivitas operasi terhadap volume perdagangan saham lebih disebabkan oleh besarnya penerimaan kas dari pelanggan dan penerimaan kas dari aktivitas operasi lainnya yang dilakukan perusahaan farmasi. Selain itu, tingginya arus kas aktivitas operasi juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk menekan pembayaran kas kepada pemasok maupun karyawan. 3. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Secara parsial arus kas investasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham sebesar 24,3%. Berdasarkan uji t diketahui bahwa hasil t hitung variabel arus kas dari aktivitas investasi (X 3 ) sebesar 2,886 dan t tabel (0,05 : 26) =1,7056; sehingga dapat dilihat bahwa t hitung >t tabel dengan nilai signifikan sebesar 0,008 <0,05. Maka H 1 diterima yang berarti variabel arus kas dari aktivitas investasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham. Hal ini artinya apabila arus kas dari aktivitas investasi dinaikan maka volume perdagangan saham juga ikut naik. Adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas aktivitas investasi terhadap volume perdagangan saham lebih disebabkan oleh hasil investasi jangka panjang maupun jangka pendek, dan hasil penjualan aktiva tetap yang dilakukan perusahaan farmasi. Kebijakan perusahaan untuk melakukan investasi jangka panjang dan pendek membuat para investor tertarik untuk membeli saham perusahaan farmasi dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dan investasi jangka panjang. 4. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Secara parsial arus kas pendanaan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham sebesar 1,56%. Berdasarkan uji t diketahui bahwa hasil t hitung variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (X 4 ) sebesar 0,643 dan t tabel (0,05 : 26) =1,7056; sehingga dapat dilihat bahwa t hitung <t tabel dengan nilai signifikan sebesar 0,526 >0,05. Maka H 0 diterima yang berarti variabel arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume penjualan saham. Hal ini artinya apabila arus kas dari aktivitas pendanaan dinaikan maka volume perdagangan saham tidak tentu ikut naik. Tidak adanya pengaruh yang signifikan lebih disebabkan oleh kebijakan beberapa perusahaan farmasi yang melakukan pembayaran dividen kas, pembayaran hutang bank maupun kepada pihak lain secara besar. Hal ini membuat para investor menunda untuk membeli saham perusahaan karena laba yang akan diterima investor kurang menjanjikan.
8. Kesimpulan Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa total arus mempunyai pengaruh positif terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (R 2 ) yang menunjukkan nilai sebesar 0,261. Hal ini berarti bahwa variabel arus kas dari aktivitas operasi (X 2 ), arus kas dari aktivitas investasi (X 3 ) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (X 4 ) mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan saham (Y) sebesar 17,6 % dan sisanya 82,4 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar tiga variabel bebas yang diteliti. Berdasarkan uji F diketahui nilai F hitung sebesar 3,067 dengan nilai F tabel sebesar 2,98 maka ( F hitung >F tabel ) dengan signifikan 0,046 <0,05 yang berarti bahwa variabel arus kas dari aktivitas operasi (X 2 ), arus kas dari aktivitas investasi (X 3 ) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (X 4 ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham (Y) dan model penelitian dikatakan fit. Berdasarkan uji hipotesis secara partial (uji t) diketahui bahwa variabel total arus kas, arus kas aktivitas operasi dan arus kas aktivitas pendanaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan variabel arus kas investasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham.
9. Saran Saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut : 1. Bagi emiten yang akan melakukan transaksi penjualan saham, dalam menerbitkan arus kas; maka yang harus lebih diperhatikan adalah arus kas dari aktivitas investasi seperti investasi jangka panjang maupun jangka pendek, penerimaan penghasilan bunga dan hasil penjualan aktiva tetap. 2. Bagi para investor atau calon investor yang akan melakukan investasi saham hendaknya lebih teliti dan cermat dalam melakukan analisis terhadap informasi yang diberikan oleh perusahaan baik berupa laporan keuangan ataupun informasi lain yang berhubungan dengan perusahaan, diantaranya adalah informasi arus kas yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang merupakan cerminan dari aktivitas perusahaan dalam mengelola kas yang dimiliki yang terbukti memberikan informasi tambahan bagi investor yang melakukan investasi saham.
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Woro dan Bambang Sudibyo, 1998. Pengaruh Publikasi Publikasi Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham perusahaan di Bursa Efek J akarta. J urnal riset akuntansi Indonesia, Vol1 No.2 J uli 1998. 239-254.
Financial Accounting Standarts Board, 1980, Statement of financial Accounting concept No.1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises, Stamford ct.
Ferry dan Erni Ekawati, 2004. Pengaruh Informasi Laba, aliran kas dan Komponen aliran kas terhadap harga saham pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. J urnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.1 No.2, 79-93
Hanafi, Mamduh M.,dan Abdul Halim, 2002. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedua, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standart Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, J akarta.
Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisis Ketiga. Penerbit Universitas Dipenogoro.
Mc Leod J r, Raymond, 1996, Sistem Informasi manajemen, Edisi Kesatu, Terjemahan, Penerbit Prenhallindo, J akarta.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Buku Satu. Yogyakarta. Penerbit BPFE.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui, 2000. Teori Akuntansi, Terjemahan, Penerbit Salemba Empat, J akarta.
Subagyo, dkk, 1997. bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.
Siti Munfaqiroh, 2006. Pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham. Media riset akuntansi, auditing & informasi. Vol 6 No.1 April 2006
Sudjana, 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Penerbit Tarsito Bandung.
Sunariyah, 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Ketiga.
Supranto 2003, Metode Riset Aplikasi Dalam Pemasaran, J akarta. Penerbit Rineke Cipta.
Triyono dan Yogiyanto, 2000. Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba Akuntansi dengan Harga Saham Atau Return Saham. J urnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.3
Widayat, dan Amirullah, 2002. Riset Bisnis. Penerbit cahaya Press. Malang.