Professional Documents
Culture Documents
x 100
Dimana : A = sel yang masih hidup untuk labu yang berisi sampel yang diuji
B = sel yang masih hidup untuk labu yang berisi kontrol
Pembahasan
Dengan menggunakan TiO
2
nanopartikel untuk pelapisan pada kain katun
dapat dilihat bahwa pengurangan mikroba (sifat anti mikroba) oleh nano sol
TiO
2
lebih dari 96%. Sehingga kain dapat bebas dari mikroba yang terdapat di
sekitar kita. Sedangkan menurut parthasariti et al, dengan menggunakan bakteri
staphylococcus aureus didapatkan bahwa pengurangan mikroba pada kain
kattun sebesar 93%.
Jika TiO
2
di doping dengan ZnO yang diuji terhadap bakteri E.Coli dan
S. Aureus, maka kinerja dari TiO
2
/ZnO lebih baik terhadap bakteri E.Coli.
Dilihat dari hasil karakterisasi SEM terhadap bakteri, terlihat bahwa powder
dari TiO
2
/ZnO merusak dinding dari sel dan konduktansi listrik merubah nilai
dari suspensi bakteri yang relevan dengan tingkat kerusakan membran dan
dinding sel. Sifat anti mikroba dari nanopartikel TiO
2
/ZnO tidak hanya
dipengaruhi oleh ukuran tapi juga oleh kristalinitas dari nanopartikel. Jadi
dapat disimpulkan, bahwa powder ZnO yang melekat pada dinding bakteri
melalui interaksi elektrostatik, dapat merusak dinding sel, meningkatkan
permiabilitas, menyebabkan kebocoran sitoplasma dan menyebabkan kematian
terhadap sel bakteri.
3. Sintesis TiO
2
untuk fungsi superhidrofilik
Menurut Esfandiar pakdel, selain TiO
2
memiliki fungsi sebagai self
cleaning, TiO
2
juga juga berfungsi sebagai superhidrofilik. Dimana untuk
mengetahuinya dilakukan uji terhadap sudut kontak air dengan kain.
Sebelumnya partikel TiO
2
telah di doping dengan SiO
2
. Dengan penambahan
silika, maka sifat hydrophilic dari air meningkat. Telah dilakukan pengujian
terhadap perbandingan TiO
2
/SiO
2
70:30, 50:50, 30:70 didapatkan bahwa sudut
kontak antara kain wol dengan kain sedikit berkurang. Pengkuran sudut kontak
dilakukan terhadap kain tanpa iluminasi sinar UV. Didapatkan bahwa sudut
kontak air dengan kain menurun secara drastis menjadi nol setelah penerapan
TiO
2
/SiO
2
50:50 dan untuk perbandingan 30:70 penyerapan air terhadap kain
wol menjadi lebih cepat. Setelah kain ditetesi dengan air yang telah dilapisi
dengan TiO
2
/SiO
2
50:50 dan 30:70, tetesan air akan tersebar. Contohnya :
Gambar : tetesan air pada kain wol a. Kain wol tanpa dilapisi, b. TiO
2
, c.
TiO
2
/SiO
2
70:30, d. TiO
2
/SiO
2
50:50 atau 30:70
Dari gambar diatas dapat dilihat sudut kontak air dengan kain wol. Sudut
kontak air dengan kain wol tanpa dilapisi adalah 129,04
o
. Setelah wol dilapisi
dengan TiO
2
sudut kontaknya menjadi 118,3
o
dan untuk TiO2/SiO
2
70:30 sudut
kontaknya berubah menjadi 111,1
o
C sedangkan utuk variasi TiO
2
/SiO
2
50:50
dan 30:70 sudut kontaknya menjadi 0
o
. Dengan melapisi kain wol dengan
nanopartikel menyebabkan energi permukaan dari kain wol meningkat
sehingga sifat kemampuan basah dari kain juga meningkat. Pada dasarnya,
energi permukaan dari kain tergantung terhadap luas permukaan dan gaya antar
molekul pada permukaan. Dengan adanya silika, maka tingkat keasaman pada
permukaan semankin besar karena tingginya konsentrasi dari gugus hidroksil
yang dihasilkan dari adanya ikatan antara Ti-O-Si. Hal ini menyebabkan
ketidakseimbangan pada asam lewis sehingga penyerapan terhadap gugus
hidroksil pada permukaan menjadi lebih tinggi.
4. Sintesis TiO
2
sebagai anti kerut
Menurut Aryan Azad et al, TiO
2
dapat diaplikasikan untuk sebagai anti
kerut dengan mensintesis TiO
2
dengan 1,2,3,4-tetra butana karboksilat acid
yang berfungsi sebagai cross-linking yang menghubungkan antara nanopartikel
TiO
2
dengan kain. Aryan Azad menggunakan kain dengan dasar
katun/poliester.
Sintesis dilakukan dengan menvariasikan jumlah TiO
2
dan BTCA.
Kemudian campuran disebarkan ke permukaan kain menggunakan ultrasonic
bath, dilakukan pengeringan pada suhu 80
o
C dan proses penyempurnaan pada
suhu 150
o
C selama 3 menit.
Pengujian ketahanan terhadap kerut dilakukan dengan alat wrinkle
recovery tester AATCC-128-M272.
Gambar : Mekanisme reaksi antara BTCA dengan selulosa dan TiO
2
Pembahasan :
Ketahanan terhadap kerut dengan digunakannnya BTCA pada
nanopartikel TiO
2
telah meningkat jika dibandingkan dengan hanya
menggunakan nanopartikel TiO
2
saja. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan
lateral oleh asam karboksilat. Ikatan silang antara rantai selulosa menyebabkan
penggantian ikatan atau menekan perubahan posisi dan memaksakan kekuatan
pada rantai sedemikian rupa untuk meningkatkan ketahanan kain.
Partikel TiO
2
terletak antara rantai dan selulosa sehingga dapat
meningkatkan gesekan antara rantai dan menghalangi rantai tersebut untuk
bergeser. Gerakan dari rantai tersebut dapat meningkatkan kekuatan kerut
BAB IV
KESIMPULAN
Aplikasi nanoteknologi dalam bidang tekstil telah semakin berkembang
dan dapat memberikan berbagai aplikasi dan fungsi diantaranya sebagai
antibakteri, UV-protection, self cleaning, dll. Nanopartikel TiO
2
dapat digunakan
sebagai nanopartikel dalam bidang tekstil karena memiliki beberapa sifat yang
unggul yakni memiliki aktifitas katalitik yang tinggi, stabil, tidak bersifat toksik
dan bersifat innert. Untuk pelapisan nanopartikel TiO
2
pada permukaan substrat
dapat digunakan metode dip-pad-dry-cure proses, dip-coating ataupun spincoating
untuk membentuk ikatan antara TiO
2
dan kain. Untuk meningkatkan aktivitas
fotokatalitik, maka dapat dilakukan dengan meningkatkan luas permukaan dari
nanopartikel TiO
2
. Salah satunya dengan menggunakan SiO
2
sebagai templete
bagi TiO
2
. Selain itu senyawa lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan
fungsi TiO
2
yaitu Ag untuk meningkatkan sifat anti mikroba dan juga ZnO untuk
melindungi dari sinar UV.Interaksi antara TiO
2
dengan kain dapat ditingkatkan
dengan menggunakan asam suksinat, 1,2,3-propanetricarboxylic acid, 1,2,3,4-
butanatetracarboxylat acid dan asam akrilik. Metode yang paling baik dalam
mendoping TiO
2
pada kain adalah metode dip-pad-dry-cure.
DAFTAR PUSTAKA
Aryan Azad et al. 2012. Study of BTCA and Nano-TiO
2
Effect on Wrinkle Force
and Recovery of Cotton/Polyester Blended Fabric. Fibres and Textiles
in Estern Europe. Vol. 20. Pp. 60-65
A. Shokuhfar, M. Alzamani et al. 2012. SiO
2
-TiO
2
Nanostructure Films on
Windshields Prepared by Sol-Gel Dip-Coating Technique For Self-Cleaning
and Photocatalytic Application. Nanoscience and Nanotechnology Journal.
Pp. 16-21
Gupta. Kamal, Jassal. Manjeet, Ashwini. 2008. Solgel Derived Titanium Dioxide
Finishing of Cotton Fabric For Self Cleaning. Indian Journal of Fibre
and Textile Research. Vol.22. Pp.443-450
J. K Patra. Gouda, S. 2013. Application of Nanotechnology in textile Engineering.
Journal of Engineering and Technology Research. Vol. 5
Kusumawati, N., Tania, S. 2012. Pembuatan dan Uji Kemampuan Membran
Kitosan sebagai Membran Ultrafiltrasi untuk Pemisahan Zar Warna
Rhodamin B. Jurnal Molekul. Vol. 7. hal : 43 52.
Norouzi, Mohammad. Maleknia, Laleh. 2010. Photocatalytic Effect of
Nanoparticles of TiO
2
In Order to Design Self-Cleaning Textiles. Asian
Journal of Chemistry. Vol. 22. No. 8. Pp. 5930-5936
Pakdel, Esfandiar. Daoud, Walid A. Wang, Xungai. 2013.Self Cleaning and
Superhydrophilic wool by TiO
2
/ SiO
2
Nanocomposite. Applied Surface
Science. Vol. 275. Pp. 397-402
Subhranshu, Sekhar. Jeyaraman. 2010. Sonochemical Coating of Ag-TiO
2
Nanoparticles on Textile Fabrics for Stain Repellency and Self-
Cleaning. Journal of Minerals & Materials Characterization &
Engineering. Vol. 9. Pp. 519-525
V. Parthasarathi, G. Thilagavathi. 2009. Synthesis anda Characterization of
Titanium Dioxide Nanoparticles and Their Applications to Textiles for
Microbe Resistance. Vol.6. Pp. 1-8
Yan, Casey. Zheng, Zijian. 2013. The Development of Pad-Dry-Cure Compatible
Method For Preparinng Electrically Conductive Copper Coated Cotton
Woven Fabric. Journal of Fiber Bioengineering and Informatics. Pp.
117-128
S. Kathirvelu, Dr. Louis DSouza et al. 2008. A Comparative Study of
Multifunctional Finishing of Cotton and P/C Blended Fabrics Treated
With Titanium Dioxide/Zinc Oxide Nanoparticles. Indian Journal of
Science and Technology. Vol 1. Pp. 1-12
Tong Sun, Han Hao et al. 2014. Preparation and Antibacterial Properties of
Titanium-doped ZnO From Different Zinc Salts. Nanoscale Research
Letters. Vol.9. Pp. 1-11
Zayim, E.O. 2005. Effect of Calcination and pH Value on The Structural and
Optical Properties of Titanium Oxide Thin Films. Journal of Materials
Science40: 1345-1352.
Zeljko, Senic. Bauk, Sonja. 2011. Application of TiO
2
Nanoparticles for
Obtaining Self-Decontaminating Smart Textile. Vol. 61. Pp. 63-72