You are on page 1of 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat selain nutrisi yang diperhatikan
namun juga olahraga dalam kehamilan yang diperlukan .Senam hamil merupakan suatu
program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan
menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan.
Manfaat senam hamil sendiri yaitu meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot,
merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi, secara umum
menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk
memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan peredaran darah, meningkatkan
kebugaran dan kekuatan otot, meredakan sakit punggung dan sembelit, memperlancar
persalinan, mengurangi keletihan dan menjadikan bentuk tubuh yang baik setelah
melahirkan, meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh
dalam menghadapi persalinan, menenangkan pikiran dan tubuh, membantu ibu
menyimpan energi agar siap menghadapi persalinan (Pradika, 2012).
Salah satu efek yang dapat dirasakan oleh ibu hamil apabila tidak melakukan
senam hamil atau nyeri pungung, hal ini karena dengan pembesaran rongga perut dan
pertambahan berat bayi maka tubuh mulai membengkak. Kondisi ini akan menyebabkan
teregangnya otot sekitar tulang belakang sehingga terdapat nyeri di daerah punggung
(Dougal, 2003 dalam Andayani, 2008). Hasil penelitian Purnomo (2010) di RS. Panti
Wilasa Citarum pada bulan 25 Oktober 24 Desember 2011 diperoleh data 12
responden (40%) yang mengalami persalinan normal dan 18 responden (60%)
mengalami persalinan lambat. Sedangkan dari hasil analisis hubungan tingkat
kepatuhan menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan diperoleh hasil
7 dari 18 responden (60%) yang mengalami persalinan lama terdapat 4 responden
(36,4%) yang patuh dalam menjalankan senam hamil dan 14 responden (73,7%) yang
tidak patuh dalam menjalankan senam hamil.
Senam hamil membuat tubuh menjadi lentur terutama pada otot-otot jalan lahir.
Kelenturan otot ini sangat diperlukan karena biasanya saat menghadapi persalinan ibu
biasanya dilanda kecemasan dan panik. Keadaan ini membuat otot menjadi tegang.

2
Saat ini ada program senam hamil dengan Metode Pilates (ditemukan Joseph
Pilates), khusus untuk ibu hamil karena banyak perubahan fisik di tiap trimesternya
maka gerakan senam ini dimodifikasi sesuai dengan kondisi ibu hamil tiap trimester.
Gerakan Senam Hamil Pilates untuk ibu hamil ini dipusatkan pada otot-otot yang
berfungsi pada proses persalinan. Melalui berbagai latihan dan penjelasan seputar
persalinan diharapkan ibu dapat lebih percaya diri dan tidak cemas menghadapi
persalinan. dr. Boy Abidin, SpOG mengatakan bahwa, Gerakan senam Pilates
dipusatkan pada otot-otot yang berfungsi pada proses persalinan. Jadi manfaat dari
senam prenatl metode Pilates antara lain untuk membantu proses melahirkan, membuat
ibu hamil lebih bugar serta mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan
maupun setelah melahirkan (Lasari, 2012).

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis membuat rumusan
masalah bagaimana pelaksanaan senam hamil metode pilates?
1.3 Tujuan Penulisan
Mengetahui gerakan senam hamil dengan metode pilates
1.4 Manfaat Penulisan
a. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat memiliki pengetahuan tentang senam hamil dan dapat
melakukan senam hamil pada kehamilannya sehingga kehamilan, persalinan
dapat berjalan dengan normal tanpa hambatan
b. Bagi Tenaga kesehatan
Meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan motivasi bagi tenaga
kesehatan untuk meningkatkan kegiatan senam hamil dan meningkatkan
pelayanan pertolongan persalinan yang baik.





.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Konsep Dasar Senam Hamil
2.1.1. Definisi Senam Hamil
Senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk mempersiapkan ibu
hamil secara fisik dan mental,pada persalinan cepat, aman dan spontan. senam
hamil di anjurkan pada usia kehamilan memasuki usia 6 bulan ke atas.(Ade
benih nirwana,2011 dalam Suparyanto, 2012).
Senam hamil adalah bagian dari perawatan antenatal pada beberapa pusat
pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, atau pusat
pelayanan kesehatan lainnya (Muhimah, 2010).
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu
hamil (Mufdlillah, 2009).
2.1.2. Tujuan dilakukan senam hamil
Menurut Suparyanto (2012) tujuan dilakukan senam hamil antara lain :
1) Menguasai teknik pernafasan.
2) Memperkuat elastisitas otot.
3) Mengurangi keluhan.
4) Melatih relaksasi untuk mengatasi ketegangan saat persalinan.
5) Menghindari kesulitan proses persalinan.
6) Menguatkan otot-otot tungkai.
7) Mencegah varises.
8) Memperpanjang nafas.
9) Latihan mengejan.
2.1.3. Manfaat Senam hamil
Menurut Muhimah (2010) setiap latihan yang dilakukan dalam senam
hamil memiliki manfaat sebagai berikut :
1) Memperkuat elastisitas otot
2) Membentuk sikap tubuh
3) Memperoleh rileksasi yang sempurna
4) Menjaga kesehatan dan meningkatkan fungsi kardiorespirasi
5) Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot

4
6) Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi
7) Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama
kemampuan untuk memproses dan mengguakan oksigen
8) Meningkatkan peredaran darah
9) Meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot
10) Meredakan sakit punggung dan sembelit
11) Memperlancar persalinan
12) Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat)
13) Mengurangi keletihan
14) Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan
15) Menurunkan kecemasan saat persalinan
16) Mempersingkat waktu persalinan
17) Mengurangi kejadian BBLR
18) Mengurangi kejadian persalinan prematur
19) Meningkatkan kesehatan ibu
20) Mengurangi kejadian diabetes gestasional
Menurut Puspitorini (2009) manfaat senam hamil dapat dirasakan sesuai
usia kehamilan yaitu :
1) Trimester I
a) Membantu perkembangan system peredaran darah dalam menyediakan
oksigen untuk bayi anda.
b) Mengurangi rasa tidak nyaman (yang dialami oleh kebanyakan
perempuan) semasa kehamilan, seperti kepala pusing, mual dan kram
otot.
c) Membantu dalam menjaga berat badan agar tetap seimbang atau ideal
sesuai dengan usia kehamilan, sehingga tidak terjadi kegemukan dan
tidak terkena gejala diabetes semasa kehamilan.
d) Terhindar dari rasa stress.
e) Membantu menyiapkan diri anda secara fisik untuk tetap melakukan
aktivitas rutin seperti bekerja, memasak dan lain-lain.
f) Menurunkan angka resiko keguguran


5
2) Trimester II
a) Mengurangi rasa nyaman
b) Menjaga berat badan seperti yang sudah di rekomendasikan
c) Menurunkan resiko penyakit diabetes
d) Mengurangi konstipasi
e) Mengurangi resiko kram otot
f) Membantu anda menyiapkan secara fisik agar kuat dalam melakukan
aktivitas ringan sehari-hari dan mempunyai fisik yang sehat dalam
menghadapi persalinan nanti
g) Meningkatkian rasa percaya diri.
3) Trimester III
a) Meningkatkan daya tahan tubuh
b) Membantu proses melahirkan berjalan cepat (normal) dengan sedikit
tindakan medis
c) Mengurangi tersobeknya vagina pada proses melahirkan
d) Mengurangi tindakan oprasi melahirkan (oprasi cesar)
Menurut Potik (2012) manfaat senam hamil untuk persalinan adalah sebagai
berikut:
1) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-
otot dasar panggul, ligamen, dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan.
2) Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
3) Memberikan rasa rileks untuk mengatasi rasa sakit saat persalinan
4) Menguasai teknik-teknik pernapasan saat kehamilan dan persalinan
5) Menambah rasa percaya diri ibu saat menghadapi persalinan
6) Mencegah lordosis dan kifosis.
2.1.4. Metode Senam hamil
Saat ini ada beberapa metode yang digunakan dalam senam hamil.
Menurut Muhimah (2010) metode yang digunakan tersebut antara lain :
1) Metode yoga

6
Metode yoga menjadi salah satu model yang umum dilakukan dalam
senam hamil. Metode yoga dalam senam hamil didasarkan pada gerakan
gerakan dasar dalam yoga sendiri, seperti pernafasan tafakkur dan postur
lainnya yang akan membantu ibu hamil dalam menghadapi persalinan nanti
selain juga berfungsi menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan.
Namun untuk melakukan senam dengan metode yoga harus menggunakan
pelatih yang ahli dalam bidang tersebut.
2) Metode Tari Perut
Menurut beberapa sumber tari perut bagi para wanita hmil akan
membantu menjaga kesehatan si ibu hamil dan lebih memawaskan diri
dalam menghadapi persalinan nantinya. Selain mebentuk kelenturan tubuh,
tarian ini juga berfungsi menguatkan otot-otot sekitarnya, serta menjaga
aturan nafas.
3) Metode hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan salah satu metode senam hamil yang
relatif baru. Metode ini adalah sebuah paradigma baru dalam pelatihan
persiapan melahirkan secara alami. Teknik teknik gerakan senam hamil
dengan metode ini relatif mudah dipelajari. Gerakan gerakan dalam senam
hamil dengan metode ini melibatkan rileksasi yang mendalam, pola
pernafasan lambat, dan petunjuk cara melepaskan endorfin (suatu zat dalam
otak manusia yang menyebabkan rasa nyaman yang luar biasa) dari dalam
tubuh (relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati
proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan tanpa proses pembedahan.
4) Metode Pilates
Metode senam hamil dengan metode pilates telah dikenal di banyak
negara dan terbukti mampu membantu ibu-ibu yang hamil mempertahankan
kebugarannya dan mempermudah proses persalinan. Gerakan gerakan
senam hamil dengan metode ini dipusatkan pada otot-otot yang berfungsi
pada proses persalinan.
2.1.5. Syarat Senam Hamil
Menurut Kusmiyati (2009) syarat melakukan senam hamil adalah
sebagai berikut :

7
1) Ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan.
2) Kehamilan tidak mempunyai komplikasi (keguguran berulang, kehamilan
dengan perdarahan, kehamilan dengan bekas oprasi).
3) Di lakukan setelah kehamilan berumur 20-22 minggu.
4) Dengan bimbingan petugas dan di rumah sakit.
2.1.6. Persiapan senam hamil
Menurut Ramli (2012) dalam melakukan gerakan senam hamil, perlu
diperhatikan persiapan berikut ini :
1) Senam ibu hamil sebaiknya dimulai ketika kehamilan sudah berumur 4-6
bulan dan keluhan akibat kehamilan sudah mulai berkurang
2) Senam ini dapat dilakukan sekitar 30-60 menit dalam satu kali latihan
3) Persiapkan air minum. Minuman terbaik bagi ibu hamil adalah air putih
sediakan kira-kira 2 liter untuk minum
4) Gunakan pakaian yang lentur dan lembut
5) Sebelum senam jangan makan terlalu banyak
6) Pilih jadwa senam sesuai waktu dimana anda merasa paling fit
7) Bawalah kosmetik dan peralatan kebersihan badan yang biasa digunakan.
2.1.7. Gerakan dalam senam hamil
Sebagaimana senam pada umumnya memiliki beberapa gerakan dasar
yang dapat dilakukan oleh wanita hamil kapan pun dan dimanapun tanpa
mengharuskan adanya seorang instruktur senam. Menurut Ervin (2009 dalam
Muhimah, 2010) gerakan dasar tersebut antara lain :
1) Ambil posisi di atas matras, kedua tangan disamping badan. Kemudian
angkat kedua tangan ke atas kepala sambil menarik napas dari hidung.
Kemudian buang napas lewat mulut sambil menurunkan kedua tangan.
2) Ambil posisi duduk di atas matras, kedua kaki diluruskan. Berat badan
bertumpu pada kedua tangan. Kemudian sambil tarik napas dorong dan tarik
telapak kaki secara bergantian. Gerakan ini untuk melatih.
3) Masih tetap dalam posisi yang sama, gerakkan kedua telapak kaki secara
bersamaan, ke arah depan dan belakang secara bergantian disertai dengan
tarik dan buang nafas.


8
4) Tetap dalam posisi yang sama, buka kaki selebar paha, kemudian tarik
telapak kaki ke arah luar secara bersamaan, kemudian tarik ke dalam secara
bersamaa pula.
5) Ambil posisi duduk sila, kemudian putar kepala, empat hitungan pertama
tarik nafas dan empat hitungan kemudian buang nafas.
6) Lalu ambil posisi berbaring, letakkan kedua tangan di samping tubuh, posisi
kedua kaki di tekuk, lalau tarik napas sambil mengangkat kaki hingga
membentuk sudut 90 derajat, lalu embuskan napas sambil mengembalikan
posisi kaki seperti semula.
7) Tetap dalam posisi duduk dan kaki tertekuk, kemudian sambil menarik
napas, angkat pantat, tahan beberapa lama, kemudian embuskan napas
sambil menurunkan pantat.
8) Setelah itu, ambil posisi telentang, lalu tegangkan seluruh otot tubuh,
genggam tangan, tarik telapak kaki hingga lurus, pejamkan mata, katupkan
otot dubur, kemudian relakskan otot-otot tersebut denga cara membuka
telapak tangan dan mata, dan telapak kaki kondisi normal, ulangi secara
bergantian.
9) Untuk relaksasi, ambil posisi berbaring miring ke kiri, kaki kanan di depan,
lalu tangan kiri di belakang dan tangna kanan berada di depan muka (seperti
posisi orang berbaring). Buat tubuh serileks mungkin
2.1.8. Kontraindikasi senam hamil
Terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian setiap wanita hamil
sebelum memutuskan untuk melakukannya, menurut Muhima (2010) hal-hal
tersebut adalah :
1) Bila mempunyai penyakit jantung, paru, bronchitis kronis dan riwayat
penyakit diabetes melitus serta kegemukan.
2) Bila menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, terlalu kurus
3) Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, kehamilan kembar, rasa sesak
sewaktu senam, sakit kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, kelainan
letak ari-ari, gejala-gejala kelahiran premature dan penurunan gerakan bayi
intra uterin, kehamilan dengan abortus berulang segera hentikan senam
hamil.

9
2.1.9. Lama Senam Hamil
Muhimah (2010) menyatakan bahwa durasi waktu senam hamil juga
harus memperhatikan kondisi kehamilan ibu. kondisi tersebut antara lain
kondisi fisik ibu, gangguan penyakit tertentu (hipertensi), dan indikasi
kehamilan kembar. Senam hamil dianjurkan untuk dilakukan tidak lebih dari 30
menit. Dalam waktu seminggu seorang ibu hamil hanya membutuhkan 3-5 kali
senam hamil. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko cedera saat hamil.
2.1.10. Dampak Tidak Melakukan Senam Hamil
Salah satu efek yang dapat dirasakan oleh ibu hamil apabila tidak
melakukan senam hamil akan mengalami nyeri panggung, hal ini sering dialami
pada kehamilan trimester II karena dengan pembesaran rongga perut dan
pertambahan beat bayi maka tubuh mulai membengkak. Kondisi ini akan
menyebabkan teregangnya otot sekitar tulang belakang sehingga terdapat nyeri
di daerah punggung (Dougall, 2003 dalam Andayani, 2008).

2.2.Konsep Metode Senam Pilates
2.2.1 Definisi Pilates
Menurut Wikipedia Pilates adalah suatu metode olahraga yang
dikembangkan oleh Joseph Hubert Pilates yang berasal dari Jerman pada awal
abad ke-20. Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh
bagian tubuh. Olahraga ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang
sempurna dan juga dapat memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan
dengan kelainan tulang belakang. Pilates adalah suatu metode olahraga yang
dikembangkan oleh Joseph Pilates pada awal abad ke-20. Metode ini
difokuskan untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian tubuh. Olahraga
ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna dan juga dapat
memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan dengan kelainan tulang
belakang (Lasari, 2013).
Pilates adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh Joseph
Pilates pada awal abad ke-20. Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta
fleksibilitas seluruh bagian tubuh. Olahraga ini dapat memperbaiki postur tubuh

10
yang kurang sempurna dan juga dapat memperbaiki masalah-masalah yang
berhubungan dengan kelainan tulang belakang (Ladelyin, 2012).
2.2.2 Gerakan Senam Pilates
Menurut Joseph Pilates Dalam Adi, (2012), pencipta 34 gerakan dasar
senam sejak tahun 1920, terdapat prinsip utama di dalamnya, meliputi:
1. Konsentrasi
2. Pernapasan
3. Pemusatan gerakan
4. Kontrol gerakan
5. Presisi dalam melakukan gerakan
6. Isolasi terhadap otot yang dilatih
7. Rutinitas
Gerakan pilates banyak melatih otot-otot perut, punggung bagian bawah,
sekitar panggul, dan bokong, yang disebut core muscle. Otot-otot yang dilatih
bukan hanya otot luar, tetapi juga otot dalam (deep muscle) yang jarang
dijadikan fokus latihan senam biasa. Pemberdayaan otot dalam tubuh akan
berdampak pada kekuatan dan fleksibilitas otot yang lebih baik.
Gerakan dalam pilates terlihat ringan dan mudah, namun bagi pemula
akan terasa relatif sulit. Gerakan pilates tidak dilakukan berulang-ulang seperti
halnya gerakan saat aerobik. Hal yang dipentingkan saat berpilates adalah
akurasi (ketepatan) gerakan dan cara mengatur napas. Kondisi inilah yang
menyebabkan seseorang perlu berkonsentrasi penuh saat melakukan pilates.
Karena bukan latihan kardio, pilates tak menguras keringat atau memacu
denyut jantung dan harus dilakukan dalam frekuensi lumayan sering. Yang
dilatih adalah core muscle, yakni otot2 perut, punggung bagian bawah, sekitar
panggul, dan bokong.
2.2.3 Manfaat Pilates
Senam pilates bukanlah senam untuk program penurunan berat badan,
meskipun mungkin saja bobot tubuh juga bisa berkurang. Senam pilates lebih
mengarah pada pembentukan postur tubuh yang baik. Dengan pilates, tubuh
memiliki kekuatan, lebih stabil, dan fleksibel untuk bergerak. Tubuh akan lebih

11
ringan dan luwes dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Senam ini juga
digunakan untuk menguatkan otot bagi orang yang cedera.
1. Memperbaiki dan menciptakan keseimbangan otot-otot tubuh
2. Meningkatkan kelenturan tubuh.
3. Memadatkan dan meramping otot tubuh.
4. Membangun kekuatan dan kontrol otot yang baik.
5. Menghilangkan stres.
Bagi ibu hamil, manfaat utama melakukan senam Pilates adalah untuk
memperkuat otot2 dan sendi, terutama otot bagian perut dan dekat tulang
punggung. Jadi manfaat dari senam hamil metode Pilates antara lain untuk
membantu proses melahirkan, membuat ibu hamil lebih bugar serta
mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun setelah
melahirkan.




















12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Masa kehamilan pasti akan membawa perubahan fisik maupun mental.
perubahan fisik yang terjadi bahkan kadang memberikan ketidaknyaman bagi ibu
seperti sakit pada punggung, pegal-pegal pada kaki dan lain sebagainya. Untuk ada
baiknya ibu mempersiapkan segala hal yang bisa membantu selama masa hamil serta
saat proses melahirkan. Salah satunya adalah dengan melakukan Senam Hamil Metode
Pilates.

3.2. Saran
1. Diharapkan pada ibu hamil untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan
tentang perawatan selama masa kehamilan sehingga dapat menjaga kesehatan dan
keselamatan ibu dan janin selama masa kehamilan
2. Bagi tenaga kesehatan hendaknya lebih meningkatkan kertrampilan dan kemampuan
dalam memberikan layanan kesehatan terutama tentang senam hamil.













13
DAFTAR PUSTAKA

Adi. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu hamil tentang senam hamil dengan minat ibu
hamil dalam melakukan senam hamil. Tersedia di http://www.kumpulankti-
skripsi,com. Html,

Lasari. (2013). Faktor-faktor penyebab Ibu tidak melakukan senam hamil. Tersedia di
http://www.kumpulan skripsikesehatan.com.html.

Indarti (2008). Senam hamil dan balita. Yogyakarta : Cemerlang Publishing

Ladelyin (20012). Senam Hamil Bantu Persalinan. Tersedia di
http://www.Erabarunews.net

Muhimah. (2010). Panduan lengkap senam sehat khusus ibu hamil. Yogyakarta : Power
books

Ratna (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Bina Pustaka

Sholihah. (2008). Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta : Diva Press

You might also like