You are on page 1of 16

1

BAB I
1.1.pendahuluan
Salah satu warisan peradaban Islam di India adalah Kerajaan Mughal.Keberadaan
kerajaan ini telah menjadi motivasi kebangkitan baru bagi peradaban tua di anak benua India
yang nyaris tenggelam.India adalah suatu wilayah tempat tumbuh dan berkembangnya peradaban
Hindu.Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya
yang nyaris tenggelam kembali muncul.
Tercatat dalam sejarah Islam, kerajaan Mughal ini berdiri pada periode
pertengahan.Setelah masa pertengahan usai, muncul tiga kerajaan besar yaitu Usmani, Safawi,
Mughal, yang dapat membangun kembali kemajuan umat Islam.Di antara kerajaan besar tersebut
adalah kerajaan Mughal.Ketiga kerajaan ini sudah dapat dikategorikan sebagai negara adikuasa
pada zaman itu.Karena kebesaran kerajaan tersebut sudah mampu menguasai perekonomian,
politik serta militer dan mampu mengembangkan kebudayaan yang monumental.
1

Di antara ketiga kerajaan tersebut, kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda usia
berdirinya. Kerajaan ini berdiri setelah dua puluh lima tahun setelah berdirinya kerajaan Safawi,
diperkirakan sekitar seperempat abad jarak usia keduanya. Namun kerajaan ini cukup lama
berkuasa, lebih kurang selama tiga abad.Kerajaan Mughal berdiri sejak awal abad ke-16 sampai
abad ke-19 sehingga mampu membawapengaruh besar bagi perkembangan Islam, mulai dari
bidang sastra hingga arsitektur.
2





1
. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, hal.103

2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hal 145.



2

1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
.
1. Kapan dan bagaimana proses terbentuknya kerajaan Mughal?
2. Siapa saja yang pernah berkuasa dan kemajuan-kemajuan apa yang telah diraih oleh kerajaan
Mughal?
3. Dan apa-apa saja yang menjadi penyebab sehingga kerajaan ini akhirnya menjadi mundur?


1.3. Tujuan
Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui asal-usul kerajaan mughal.
2. Mengetahui siapa saja yang pernah berkuasa dan juga mengetahui kemajuan-kemajuan
yang telah diraih oleh kerajaan Mughal.
3. Mengetahui apa-apa saja yang menjadi penyebab sehingga kerajaan ini akhir nya mundur.









3

BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH PERADABAN ISLAM KERAJAAN MUGHAL DI INDIA
2.1. ASAL-USUL KERAJAAN MUGHAL
a. Sejarah Munculnya Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak
perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada
sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India.
Agama Islam masuk ke India diperkirakan abad ke-7 M. melalui perdagangan. Dalam
keterangan sejarah tahun 871 telah ada orang Arab yang menetap disana (India). Hal ini
menunjukkan suatu indikasi bahwa sebelum kerajaan Mughal berdiri, masyarakat India sudah
mengenal Islam. Realita ini dapat dilihat di kota Delhi adanya sebuah bangunan masjid yang
dibangun oleh Qutubuddin Aybak pada tahun1193 M. Sedangkan kerajaan Mugal berdirinya
pada tahun 1526. Jadi kerajaan Mugal ini sebagai penerus Islam sebelumnya di India. Pada masa
khullafaurrasyidin, memang sudah ada niat penyebaran Islam ke India, hal ini diketahui pada
masa khalifah Umar bin Khatab dan Usman sudah pernah mengirim ekspedisi ke sana, tetapi
rencana ini gagal karena mendengar rawannyan daerah India. Kemudian pada masa Ali bin Abi
Thalib juga pernah mengirim suatu ekspedisi di bawah pimpinan Al-Harits bin Murah Al-Abdi
untuk menyerbu India dan berhasil menaklukkanya, malangnya sang pemimpin terbunuh pada
tahun 42 H disuatu daerah Al-Daidin yang terletak antara Sind dan Khurasan.
3

India menjadi wilayah Islam pada masa Umayyah yakni pada masa Khalifah al-
Walid.Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh pasukan Umayyah yang dipimpin oleh panglima
Muhammad Ibn Qasim. Kemudian pasukan Ghaznawiyah di bawah pimpinan Sultan Mahmud
mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini dengan berhasil menaklukkan seluruh

3
http://lppbi-fiba.blogspot.com di akses tanggal, 3-16-2014



4

kekuasaan Hindu dan mengadakan pengislaman sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M.
setelah Ghaznawi hancur, muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India sperti
dinasti Khalji (1296-1316 M), dinasti Tuglag (1320-1412 M), dinasti Sayyid (1414-1451 M),
dinasti Lodi (1451-1526).
4

Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur, seorang keturunan Timur Lenk.
Ayahnya bernama Umar Mirza adalah penguasa Farghana, sedang ibunya keturunan Jengis
Khan.Sepeninggal ayahnya, Babur yang berusia 11 tahun mewarisi tahta kekuasaan wilayah
Farghana.Ia bercita-cita menguasai Samarkand yang merupakan kota terpenting di Asia Tengah
pada saat itu. Pertama kali ia mengalami kekalahan untuk mewujudkan cita-citanya. Kemudian
berkat bantuan Ismail I, raja Safawi, sehingga pada tahun 1494 Babur berhasil menaklukkan kota
Samarkand dan pada tahun 1504 menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan. Dari Kabul,
Babur melanjutkan ekspansi ke India yang saat itu diperintah oleh Ibrahim Lodi.Ketika
itu pemerintahan dinasti Lodi sedang mengalami krisis dan mulai melemah pertahanannya
sehingga Babur dengan mudah berhasil mengalahkannya.Dalam upaya menguasai wilayah India,
Babur berhasil menaklukkan Punjab tahun 1525. Kemudian pada tahun 1526 dalam pertempuran
di Panipat, Babur memperoleh kemenangan sehingga pasukannya memasuki kota Delhi untuk
menegakkan pemerintahan di kota ini. Dengan ditegakkannya pemerintahan Babur di kota Delhi,
maka berdirilah kerajaan Mughal di India pada tahun 1526. Sudah tentu pihak musuh terutama
dari kalangan Hindu yang tidak menyetujui berdirinya kerajaan Mughal segera menysun
kekuatan gabungan.Namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu
pertempuran.Sementara itu dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan
Babur dengan pimpinan Muhammad Lodi.Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat
menumpas kekuatan Lodi pada tahun 1529.Setahun kemudian Babur meninggal dunia.
Sepeninggalan Babur, tahta kerajaan Mughal diteruskan oleh Humayun yang ternyata
tetap saja menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah,
penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Tahun 1450 Humayun mengalami
kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan.Ia melarikan diri

4
.Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta : UI Press,1985), hlm. 82.



5

ke Persia. Di pengasingan ini ia menyusun kekuatannya. Ketika itu Persia dipimpin oleh
penguasa Safawiyyah yang bernama Tahmasp. Setelah 15 tahun menyusun kekuatan dalam
pengasingan di Persia, Humayun berhasil menegakkan kembali kekuasaan Mughal di delhi pada
tahun 1555. Ia mengalahkan kekuasaan Khan Syah. Setahun kemudian ia meninggal dunia.
5


2.2. Raja-raja Mughal
Selama masa pemerintahannya Kerajaan Mughal dipimpin oleh beberapa orang raja.
Raja-raja yang sempat memerintah adalah:
Zahiruddin Babur (1526-1530), Humayun (1530-1556), Akbar (1556-1605), Jahangir (1605-
1627), Shah Jahan (1627-1658), Aurangzeb (1658-1707), Bahadur Syah (1707-1712), Jehandar
(1712-1713), Fahrukhsiyar (1713-1719), Muhammad Syah (1719-1748), Ahmad Syah (1748-
1754), Alamghir II (1754-1760), Syah Alam (1760-1806), Akbar II (1806-1837 M), dan
Bahadur Syah (1837-1858).
Zahiruddin Babur (1526-1530) adalah raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan
Mughal.Masa kepemimpinannnya digunakan untuk membangun fondasi pemerintahan.Awal
kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh, utamanya dari
kalangan Hindu yang tidak menyukai berdirinya Kerajaan Mughal.Orang-orang Hindu ini segera
menyusun kekuatan gabungan, namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu
pertempuran.Sementara itu dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan
Babur dengan pimpinan Muhammad Lodi.Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat
menumpas kekuatan Lodi pada tahun 1529.Setahun kemudian yakni pada tahun 1530 Babur
meninggal dunia.
6

Sepeninggal Babur, tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh anaknya yang bernama
Humayun. Humayun memerintah selama lebih dari seperempat abad (1530-1556
M).Pemerintahan Humayun dapat dikatakan sebagai masa konsolidasi kekuatan periode I.
Sekalipun Babur berhasil mengamankan Mughal dari serangan musuh, Humayun masih saja

5
. Http//kerajaan-mughal-di-india-asal-usul.html, di akses tanggal, 3-16-2014
6
. Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, hlm. 203


6

menghadapi banyak tantangan.Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa
Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada tahun 1450 Humayun mengalami
kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan.Ia melarikan diri
ke Persia.
Di pengasingan ia kembali menyusun kekuatan. Pada saat itu Persia dipimpin oleh
penguasa Safawiyah yang bernama Tahmasp. Setelah lima belas tahun menyusun kekuatannya
dalam pengasingan di Persia, Humayun berhasil menegakkan kembali kekuasaan Mughal di
Delhi pada tahun 1555 M. Ia mengalahkan kekuatan Khan Syah. Setahun kemudian, yakni pada
tahun 1556 Humayun meninggal.Ia digantikan oleh putranya Akbar.
Akbar (1556-1605) pengganti Humayun adalah raja Mughal paling kontroversial.Masa
pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai sebuah dinasti
Islam yang besar di India.
Ketika menerima tahta kerajaan ini Akbar baru berusia 14 tahun, sehingga seluruh urusan
pemerintahan dipercayakan kepada Bairam Khan, seorang penganut Syi'ah. Di awal masa
pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang
masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang paling mengancam kekuasaan Akbar adalah
pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan
pemberontak berusaha memasuki kota Delhi. Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan
tersebut sehingga terjadilah perperangan dahsyat yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M.
Himu dapat dikalahkan dan ditangkap, kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan
Gwalior dapat dikuasai penuh.
7

Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai
pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran Syi'ah. Bairam Khan
memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan-
persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia berhasil
menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir,
Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu

7
. Ibid, hlm. 204



7

diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik.
Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah kerajaan
besar.
8

Dua gerbang India yakni kota Kabul sebagai gerbang ke arah Turkistan, dan kota
Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia, dikuasai oleh pemerintahan Mughal. Menurut Abu
Su'ud, dengan keberhasilan ini Akbar bermaksud ingin mendirikan Negara bangsa (nasional).
Maka kebijakan yang dijalankannya tidak begitu menonjolkan spirit Islam, tetapi bagaimana
mempersatukan berbagai etnis yang membangun dinastinya. Keberhasilan Akbar mengawali
masa kemajuan Mughal di India.
Kepemimpinan Akbar dilanjutkan oleh Jihangir (1605-1627) yang didukung oleh
kekuatan militer yang besar.Semua kekuatan musuh dan gerakan pemberontakan berhasil
dipadamkan, sehingga seluruh rakyat hidup dengan aman dan damai.Pada masa
kepemimpinannya, Jehangir berhasil menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1614 M)
Kangra. Usaha-usaha pengamanan wilayah serta penaklukan yang ia lakukan mempertegas
kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar.
Syah Jihan (1628-1658) tampil meggantikan Jihangir.Bibit-bibit disintegrasi mulai
tumbuh pada pemerintahannya.Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi
Mughal.Dalam masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan.Tahun pertama masa
pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan,
namun berhasil dipadamkan.Raja Jujhar Singh Bundela kemudian diusir.Pemberontakan yang
paling hebat datang dari Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi
bagian Selatan.Pemberontakan ini cukup menyulitkan.Namun pada tahun 1631 pemberontakan
inipun dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati.
Pada masa itu para pemukim Portugis di Hughli Bengala mulai berulah.Di samping
mengganggu keamanan dan toleransi hidup beragama, mereka menculik anak-anak untuk
dibaptis masuk agama Kristen.Tahun 1632 Shah Jahan berhasil mengusir para pemukim Portugis
dan mencabut hak-hak istimewa mereka.Shah Jehan meninggal dunia pada 1657, setelah

8
.Ibid, hlm. 205-206



8

menderita sakit keras.Setelah kematiannya terjadi perang saudara.Perang saudara tersebut pada
akhirnya menghantar Aurangzeb sebagai pemegang Dinasti Mughal berikutnya.
Aurangzeb (1658-1707) menghadapi tugas yang berat.Kedaulatan Mughal sebagai entitas
Muslim India nyaris hancur akibat perang saudara.Maka pada masa pemerintahannya dikenal
sebagai masa pengembalian kedaulatan umat Islam.Penulis menilai periode ini merupakan masa
konsolidasi II Kerajaan Mughal sebagai sebuah kerajaan dan sebagai negeri Islam.Aurangzeb
berusaha mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik
keagamaan Akbar.
Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu
mengatasi kemerosotan politik dalam negeri.Raja-raja sesudah Aurangzeb mengawali
kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal.
9

Bahadur Syah menggantikan kedudukan Aurangzeb.Lima tahun kemudian terjadi
perebutan antara putra-putra Bahadur Syah. Jehandar dimenangkan dalam persaingan tersebut
dan sekaligus dinobatkan sebagai raja Mughal oleh Jenderal Zulfiqar Khan meskipun Jehandar
adalah yang paling lemah di antara putra Bahadur. Penobatan ini ditentang oleh Muhammad
Fahrukhsiyar, keponakannya sendiri.Dalam pertempuran yang terjadi pada tahun 1713,
Fahrukhsiyar keluar sebagai pemenang.Ia menduduki tahta kerajaan sampai pada tahun 1719 M.
Sang raja meninggal terbunuh oleh komplotan Sayyid Husein Ali dan Sayyid Hasan Ali.
Keduanya kemudian mengangkat Muhammad Syah (1719-1748).Ia kemudian dipecat dan
diusir oleh suku Asyfar di bawah pimpinan Nadzir Syah. Tampilnya sejumlah penguasa lemah
bersamaan dengan terjadinya perebutan kekuasaan ini selain memperlemah kerajaan juga
membuat pemerintahan pusat tidak terurus secara baik.akibatnya pemerintahan daerah berupaya
untuk melepaskan loyalitas dan integritasnya terhadap pemerintahan pusat.
Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal diserang oleh
pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani.Kekalahan Mughal dari serangan
ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam kekuasaan Afghan.Syah Alam tetap diizinkan
berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai sultan. Akbar II (1806-1837 M) pengganti Syah Alam,

9
. Ibid, hlm. 209-210


9

memberikan konsesi kepada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana
yang diinginkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris harus
menjamin penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi awal masuknya
pengaruh Inggris di India. Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi
perjanjian yang telah disepakati oleh ayahnya.Hal ini menimbulkan konflik antara Bahadur Syah
dengan pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan Mughal diusir dari istana pada tahun
(1885 M). Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Islam Mughal di India.
10

2.3 Kemajuan Kerajaan Mughal
Kejayaan kerajaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar, keberhasilan
Ekspansi Militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah kerajaan besar. Dua
gerbang India yakni kota Kabul dan Turkistan oleh pemerintahan kerajaan Mughal India.
Kita dapat merinci kemajuan-kemajuan kerajaan Mughal yang dicapai oleh masing-
masing raja yang memiliki kemajuan masing-masing sebagai berikut:

1. Politik dan Pemerintahan
a. Akbar membentuk sitem pemerintahan militeristik. Dalam pemerintahan tersebut,
pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan). Sedang wilayah
listrik dipercayakan kepada Faudjar (komandan). Jembatan-jembatan sipil juga diberi jenjang
kepangkatan yang bercorak kemiliteran, pejabat-pejabat itu harus mengikuti latihan kemiliteran.
b. Akbar juga menerapkan politik Sulukhul (toleransi universal). Politik ini mengandung
ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukanya. Mereka tidak dapat dibedakan menurut
etnis dan agama. Politik ini dapat menciptakan kerukunan masyarakat India yang sangat
beragam.
11

c. Untuk undang-undang kerajaan, Sultan Akbar membuat Din Ilahi yaitu suatu pandangan
dan sikap keagamaan resmi kerajaan yaitu unsur-unsur agama Islam, Hindu, Persia Kristen dan
sebagainya yang harus dianut oleh setiap orang.
d. Pada masa pemerintahan Aurangzeb telah terdapat jalinan kerjasama dengan negara-negara
Islam diluar India. Sejumlah penguasa Islam telah mengirim duta atau perwakilan negara mereka

10
.Ibid, hlm. 211
11
K.Ali, op.cit, hlm. 534



10

ke Delhi, misalnya Syarif Makkah, raja-raja Persia, Balkh, Bukhara dan Kasgar; para gubernur
Turki Basrah, Yaman dan Hadmarut, para pemimpin negeri Maghiribi dan Raja Arbesinia.
12


2. Bidang ekonomi dan perdagangan
Untuk mengelola ekonomi pertanian pemerintah juga mengatur tentang organisasi
pertanian. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat local, yang dinamakan
muqaddam, yang mana kedudukannya dapat diwariskan, dia mempunyai tanggung jawab
menyetorkan penghasilan untuk menghindari tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak
kepemilikan tanah dan pewarisan, tetapi jika tidak loyal maka pejabat lokal berhak menyitanya.
13


3. Bidang Agama
Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase
yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam
beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai
lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-i-Ilahi
bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu merupakan upaya
mempersatukan umat-umat beragama di India. Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan
kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan simbol-simbol agama yang di kedepankan.
14

Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti
pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk terutama
dari kasta rendah yang merasa disia-siakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh.
Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa
resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu percampuran budaya Persia dengan budaya
India dan Islam melahirkan budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal.


12
. Abu Suud, op.cit,hlm.118
13
. Ira, op.cit, hlm. 699
14
. http://www.hidayatullah.com/kolom/worldviews/9687-fakta-sejarah


11

Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim India adalah
penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa Mughal memberi tempat bagi Syiah untuk
mengembangkan pengaruhnya.
Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan
terhadap mazhab hukum, tariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali
individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syii.
Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi
hukum Islam yang dinamakan fatwa Alamgiri. Kodifikasi ini menurut hemat penulis ditujukan
untuk meluruskan dan menjaga syariat Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-
i- Ilahi.
15


Dalam bidang pendidikan, Akbar membangun bangunan khusus untuk tempat pengajian
ilmu, dia juga berusaha menarik simpati para ulama dengan menghibahkan sejumlah madrasah
dan perpustakaan..[23]
16


4. Bidang Seni dan Budaya
a. Seni Budaya dan arsitektur puncaknya terjadi pada masa sultan Syah Jahan yang ditandai
dengan berbagai karya budaya fisik, seperti karya arsitektur monumental Taj Mahal, yang
merupakan bangunan indah, yang dimaksudkan sebagai tanda cinta kasihnya kepada istri tercinta
Mumtaz Mahal. Taj Mahal juga salah satu keajaiban dunia dan merupakan lambang peradaban
dan kebudayaan Islam masa Lampau di India. Selain itu juga Shah Jahan telah membangun
Masjid Mutiara, Masjid Jami di Delhi, serta takhta Merak, yaitu singgasana yang dibuat dari
emas, perak, intan, serta permata cemerlang.
17

b. karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa
Persia maupun India. Penyair India yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang
sastrawan sufi menghasilkan karya besar berjudul Padmavat, sebuah karya yang mengandung
pesan kebajikan jiwa manusia. Pada masa Aurangzeb, muncul seorang sejarawan yang bernama

15
. http://yacobsemesta.wordpress.com/2009/04/25/kerajaan-mughal/
16
.Ibid hlm 700
17
. Abu Suud, op.cit, hlm. 117


12

Abu Fadl dengan karyanya bernamma Akbar Nama dan Aini Akhbari, yang memaparkan sejarah
kerajaan Mughal berdasarkan figure pemimpinnya.
18


2.4. KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN KERAJAAN MUGHAL
Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada di puncak kejayaannya, para pelanjut
Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibina oleh sultan-sultan
sebelumnya. Pada abad ke-18 M kerajaan ini memasuki masa-masa kemunduran.

Adapun hal-hal yang menyebabkan kemunduran kerajaan Mughal antara lain karena kekuasaan
politiknya mulai merosot, suksesi kepemimpinan di tingkat pusat menjadi ajang perebutan,
gerakan separatis Hindu di India tengah, Sikh di belahan utara dan Islam di bagian timur semakin
lama semakin mengancam. Sementara itu, para pedagang Inggris yang untuk pertama kali
diizinkan oleh Jehangir menanamkan modal di India, dengan didukung oleh kekuatan bersenjata
semakin kuat menguasai wilayah pantai.

Pada masa Aurangzeb pemberontakan terhadap pemerintahan pusat memang sudah muncul,
tetapi dapat diatasi. Setelah ia wafat, penerusnya rata-rata lemah dan tidak mampu menghadapi
problema yang ditinggalkannya.

Sepeninggal Aurangzeb (1707 M), tata kerajaan dipegang oleh Muazzam, yang kemudian
bergelar Bahadur Syah (1707-1712 M). Setelah Bahadur meninggal, dalam jangka waktu yang
cukup lama, terjadi perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. Bahadur Syah diganti oleh
anaknya, Azimus Syah. Setelah Azimus, raja-raja berikutnya adalah Jihandar Syah, kemudian
Farukh Siyar (1719 M), Muhammad Syah (1719-1748 M), Ahmad Syah (1748-1754 M),
dilanjutkan oleh Alamghir II (1754-1759 M), dan kemudian dilanjutkan oleh Syah Alam (1761-
1806 M), Akbar II (1806-1837 M), kemudian di lanjutkan Bahadur Syah (1837-1858 M). Pada
tahun 1761 M, Kerajaan Mughal diserang oleh Ahmad Khan Durrani dari Afghan. Kerajaan
Mughal tidak dapat bertahan dan sejak itu Mughal berada di bawah kekuasaan Afghan, meskipun
Syah Alam tetap diizinkan memakai gelar Sultan.

Ketika kerajaan Mughal memasuki keadaan yang lemah seperti ini, pada tahun itu juga,
perusahaan inggris (EIC) yang sudah semakin kuat mengangkat senjata melawan pemerintah
kerajaan Mughal. Pihak EIC mengalami kerugian, karena penyelenggaraaan administrasi
perusahaan yang kurang efisien. Untuk menutupi kerugian tersebut dan sekaligus memenuhi
kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan
cenderung kasar. Karena merasa ditekan, rakyat baik yang beragama Hindu maupun Islam
bangkit mengadakan pemberontakan. Dengan demikian, terjadilah perlawanan rakyat India
terhadap kekuatan Inggris pada bulan Mei 1857 M.


18
. Badri Yatim, op.cit , hlm. 151



13

Akan tetapi, perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah, karena Inggris mendapat
dukungan dari beberapa penguasa lokal Hindu dan Muslim. Inggris kemudian menjatuhkan
hukuman yang kejam terhadap para pemberontak. Mereka diusir dari Delhi, rumah-rumah ibadah
banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal terakhir, diusir dari istana (1858 M).
Dengan demikian, berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal di daratan India, dan tinggalah
di sana umat Islam yang harus berjuang mempertahankan eksistensi mereka.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal itu mundur pada satu
setengah abad terakhir, dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M, yaitu:

1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di
wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuasaan maritim Mughal. Begitu juga
kekuatan pasukan darat. Bahkan mereka kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan
buatan Mughal sendiri.
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elit politik, yang mengakibatkan
pemborosan dalam penggunaan uang Negara.
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau kasar dalam melaksanakan ide-ide puritan dan
kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan
sesudahnya.
4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang
kepemimpinan.
19












19
. Drs. Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995), hlm.
159-163



14

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Kerajaan Mughal berdiri pada periode pertengahan.Setelah masa pertengahan usai, muncul
tiga kerajaan besar yang dapat membangun kembali kemajuan umat Islam.Di antara kerajaan
besar tersebut adalah kerajaan Mughal.Ketiga kerajaan ini sudah dapat dikategorikan sebagai
negara adikuasa pada zaman itu.Karena kebesaran kerajaan tersebut sudah mampu menguasai
perekonomian, politik serta militer dan mampu mengembangkan kebudayaan yang monumental.
2. Era kemaha-rajaan Mughal berlangsung dari tahun 1526 M (era dinasti Babur) sampai
sekitar tahun 1707 M (dinasti Awramzib). Demikian makmur dan kayanya para maha raja ini,
bisa dikatakan bahwa antara abad ke-16 sampai abad ke-17, India mengontrol sekitar seperempat
ekonomi global. Duta besar inggris pada tahun 1616 M, sir Tomas Sir Thomas Ru, dalam
siratnya menggambarkan kekayaan raja Jahangir (1569-1627 M) begitu melimpahnya sampai-
sampai ia menyebutnya sebagai kekayaan dunia.
3. Kemunduran Kerajaan Mughal ditandai dengan konflik di kalangan keluarga kerajaan,
yang intinya adalah saling berebut kekuasaan.Keturunan Babur hampir semuanya memiliki
watak yang keras dan ambisius, sebagaimana nenek moyang mereka yaitu Timur Lenk yang juga
memiliki sifat demikian.Ketika Jehangir menggantikan Abbas I, mendapat tentangan dari
saudaranya, Khusraw yang juga ingin tampil sebagai penguasa Mughal.Lalu saat Syah Jihan
menggantikan Jehangir, giliran ibu tiri beliau yang menentang karena ingin anaknya yaitu
Khurram, menggantikan Jehangir.Begitu pun saat Syah Jihan mulai mendekati ajalnya, anak-
anak Syah Jihan di antaranya Aurangzeb, Dara siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut
kekuasaan hingga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.






15

3.2. SARAN
Dengan penulisan makalah ini semoga dapat menjadi acuan bagi pembaca untuk lebih
memahami tentang kerajaan Mughal ini.Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga selanjutnya kami bisa berkarya lebih baik lagi.




















16

DAFTAR PUSTAKA
Abu Suud. 1988. Memahami Sejarah Bangsa-bangsa Asia Selatan Sejak Jaman Purba
sampai Kedatangan Islam.
Jakarta: Depdikbud PPLPTK

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2008 )
http://lppbi-fiba.blogspot.com di akses tanggal, 25 Maret 2012
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta : UI Press,1985),
Ali K. Tarikh, Sejarah Islam Pra Modern, (Jakarta : Srigunting, 2000), hlm. 354.
Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam

You might also like