You are on page 1of 24

Hand out : Pengantar Statistik Sosial

HAND - OUT
PENGANTAR STATISTIK SOSIAL
Materi : Pengertian Statistik
Kata Statistik berasal dari bahasa latin yakni status yang berarti negara.
Perkembangan awalnya statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang
dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara itu sendiri. Dalam pengertian ini
statistik hanya diartikan sangat terbatas yaitu sekumpulan data atau angka mengenai
kondisi penduduk
Beberapa definisi statistik:
Menurut Croton dan Cowden :
! Statistik adalah metode untuk mengumpulkan" mengolah dan menya#ikan serta
menginterpretasikan data yang berwu#ud angka$
Menurut %nderson dan Ban&roft:
! Statistik adalah ilmu dan seni perkembangan dan metode paling efektif untuk
pengumpulan" pentabulasian" dan penginterpretasian data kuantitatif sedemikian
rupa sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat
diperkirakan dengan penggunaan penalaran induktif yang didasarkan pada
probabilitas atau teori peluang$
Menurut Sutrisno 'adi :
!Statistik kegiatan ilmiah untuk mengumpulkan" menyusun" meringkas dan
menya#ikan data penyelidikan. Selan#utnya data diolah dan menarik kesimpulan
se&ara teliti serta membuat keputusan yang logik dari hasil pengolahan data.
(batasan umum)
Statistik digunakam untuk menun#uk angka-angka pen&atatan dari suatu ke#adian
atau kasus tertentu (batasan khusus)
Menurut Sud#ana :
! Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan &ara-&ara pengumpulan
data" pengolahan dan analisis serta penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan
data dan analisis yang dilakukan$
Menurut Steel dan *orrie :
!Statistik adalah metode yang memberikan &ara-&ara guna menilai ketidaktentuan
dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif$.
Menurut Kirk +. ,lifson :
!Statisti&s : % &olle&tion of numeri&al fa&ts epressed in summari-ing statements.
method of dealing with data : a tool for &olle&ting" organi-ing" and analy-ing
numeri&al fa&ts or obser/ations that are &olle&ted in a&&ordan&e with a systemati&
plan$.
Menurut 0. Supranto :
%da 1 pengertian statistik:
a). Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan yang berbentuk angka
(kuantitatif)
1
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
b). Dalam arti luas statistik adalah ilmu yang mempela#ari &ara pengumpulan"
penya#ian dan analisis data serta &ara penarikan kesimpulan se&ara umum
berdasarkan hasil penelitian yang menyeluruh.
Menurut D#arwanto Ps.:
!Statistik adalah kumpulan angka-angka yang berhubungan dengan atau melukiskan
suatu persoalan$.
Kesimpulan : Statistik merupakan ilmu yang mempela#ari seluk beluk data berkaitan
dengan pengumpulan" pengolahan" penganalisisan" penafsiran dan penasrikan
kesimpulan dari data yang berbentuk angka-angka.
2nti 3 komponen kegiatatan statistik :
- Data
- Berkaitan dengan angka-angka
- Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
- Kegiatan analisis data
- Penarikan kesimpulan
- Membuat keputusan
%pakah metode Statistik itu4
Metode statistik merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi segala metode guna
mengumpulkan" mengolah" menya#ikan dan menganalisis data kuantitatif se&ara
deskriptif.
5okus kegiatan adalah pengumpulan dan penataan data serta penggunaan
pengukuran yang sifatnya menyederhanakan.
Menurut Croton dan Cowden definisi tersebut lebih menekankan pada teknik
mengumpulkan" mengolah" menyederhanakan" menya#ikan dan menganalisis data
kuantitatif se&ara deskriptif untuk memberikan deskripsi terhadap suatu peristiwa.
6leh sebab itu dinamakan metode statistik deskriptif.
Selan#utnya Croton dan Cowden memberi definisi statistik yang lebih luas yakni
metode guna mengumpulkan" mengolah" menya#ikan" menganalisis dan
menginterpretasi data yang berwu#ud angka-angka.
Kata interpretasi bermakna penarikan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan
atas dasar data kuantitatif yang terbatas. %rtinya metode statistik tidak hanya
memberikan teknik pengumpulan" pengolahan" penya#ian dan analisis data semata
melainkan #uga memberikan teknik penarikan kesimpulan tetntang &iri populasi dari
hasil pengukuran yang dilakukan terhadap sampel yang telah dipilih se&ara random.
Metode penarikan kesimpulan umum tersebut sesungguhnya merupakan inti dari
statistik modern yang kemudian populer dengan sebutan statistik inferensial.
Bidang ka#ian3 &akupan statistik deskriptif :
7. Distribusi frekuensi
1. Penya#ian grafik" bagan dan diagram
8. Pengukuran tendensi sentral3 pemusatan (mean" median" modus)
9. Pembagian distribusi (kuartil" desil" persentil)
:. ;ariabilitas (range" mean de/iasi" standar de/iasi" < s&ore )
=. %ngka indeks
>. *ime series (deret waktu atau data berkala)
2
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
Bidang Ka#ian statistik 2nferensial :
7. Probabilitas3 teori kemungkinan
1. Distribusi teoritis
8. Sampling dan distribusi sampling
9. Studi estimasi (penaksiran pada tingkat populasi )
:. ?#i hipotesis
=. %nalisis korelasional dan u#i signifikansi
>. %nalisis regresi untuk peramalan.
Berdasarkan bentuk distribusi parameternya statistik dibagi men#adi :
7. Statistik parametrik : bagian statistik di mana parameter populasi diketahui
mengikuti distribusi normal dan memiliki /arians yang homogen.
1. Statistik non parametrik : 0enis statistik di mana parameter populasi tidak
mengikuti distribusi normal atau distribusi bebas (free distribution) dan
/arians tidak perlu homogen.
Berdasarkan bidang atau ruang lingkup penggunaan statistik dibagi:
7. Statistik sosial
1. Statistik pendidikan
8. Statistik ekonomi
9. Statistik perusahaan
:. Statistik pertanian
=. Statistik kesehatan
>. Statistik psikologi
@. Statistik kimia" biologi dan sebagainya
Peran dan fungsi statistik dalam kegiatan riset
Menurut Auildford :
7. Statistik memungkinkan pen&atatan paling eksak data penelitian
1. Memberikan &ara untuk melakukan pengolahan data dalam bentuk angka
8. Memberikan arahan berpikir 3 tata ker#a yang definit dan eksak
9. Memberikan &ara meringkas data dalam berbagai bentuk
:. Sebagai dasar menarik kesimpulan
=. Memberikan landasan untuk melakukan ramalan (prediksi)
>. Memungkinkan peneliti mampu menganalisis dan men#elaskan serta
menguraikan sebab akibat yang kompleks dan rumit.
Mengapa perlu statistik
7. ?ntuk men#elaskan hubungan antar /ariabel
1. ?ntuk melakukan estimasi dan melakukan perbandingan 3 komparasi
8. Menyusun peren&anaan dan membuat ramalan
9. Mengatasi berbagai perubahan
:. Membuat keputusan se&ara lebih baik
=. Menampilkan hasil penelitian dan analisis praktis dalam berbagai bentuk
5ungsi Statistik dalam kegiatan praktis :
7. Bank data
1. %lat Buality &ontrol ( menyusun standar sekaligus pengawasan)
8. %lat pengumpulan" pengolahan dan analisis
9. Peme&ahan masalah dan pembuatan keputusan sebagai dasar kebi#akan
3
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
PEN!A"IAN DATA DALAM #ENTUK GRA$IK% #AGAN DAN DIAGRAM
'al yang perlu diperhatikan ketika membuat grafik :
7. Menentukan sumbu absis (C) dan ordinat D). Sumbu absis men&antumkan
nilai dan sumbu ordinat mewakili frekuensi.
1. Menentukan perbandingan antara C dan D. Ea-imnya sumbu C dibuat lebih
pan#ang.
8. Pemberian nama pada tiap sumbu.
9. Pemberian nama pada grafik.
0enis Arafik" Bagan dan Diagram : 'istogram" Poligon" 6gi/e" Bagan melingkar"
grafik batang" kartogram" Piktogram" diagram garis" bagan piramida.
7. 'istogram
Arafik ini disebut #uga Bar diagram yakni grafik berbentuk segi empat. Dasar
pembuatan dengan menggunakan batas nyata atau titik tengah.
1. Poligon
Arafik ini #uga populer dengan sebutan poligon frekuensi. Dibuat dengan
menghubungkan titik tengah dalam bentuk garis (kur/e). Arafik ini mendasarkan
pada titik tengah dalam pembuatannya.
8. Arafik 6gi/e
Disebut #uga grafik frekuensi meningkat" karena &ara pembuatannya dengan
men#umlah frekuensi pada tiap nilai /ariabel.
9. Bagan melingkar3 grafik melingkar
Daitu grafik atau bagan berupa lingkaran yang telah dibagi men#adi beberapa
bagian sesuai dengan proporsi data. Biasanya dinyatakan dalam persen.
:. Arafik Batang atau balok
Daitu grafik yang berbentuk persegi pan#ang yang lebarnya sama dan dilengkapi
dengan skala atau ukuran sesuai data yang bersangkutan. Setiap batang tidak
boleh saling melekat atau menempel dan #arak tiap batang harus sama. Susunan
grafik ini boleh tegak atau mendatar.
=. Kartogram atau peta statistik
Daitu grafik data berupa peta yang menun#ukkan kondisi data dan diwakili oleh
lambang tertentu dalam sebuah peta. Biasanya untuk menggambarkan
kepadatan penduduk" &urah hu#an" hasil pertanian" hasil pen#ualan" hasil
pertambangan dan sebagainya.
>. Piktogram
Daitu grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dalam penya#iannya.
Satu lambang bisa mewakili #umlah tertentu.
@. Arafik garis
4
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
Daitu grafik data berupa garis yang diperoleh dari ruas garis yang
menghubungkan titik-titik pada bilangan. Arafik ini dibuat dengan 1 sumbu yakni
sumbu C menun#ukkan bilangan yang sifatnya tetap" seperti tahun" ukuran dan
sebagainya. Sedangkan pada sumbu D ditempatkan bilangan yang sifatnya
berubah-ubah seperti" harga" biaya dan #umlah.
PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL
Dalam kenyataan seringkali ditemukan data hasil pengukuran menun#ukkan
kondisi sangat beragam. %rtinya" dalam akti/itas pengamatan" penelitian atau
obser/asi tidak #arang di#umpai data yang berhasil dihimpun tidak sama atau
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran terhadap /ariabel besar
penghasilan" lama tinggal" usia" ke&erdasan" berat badan" tingkat pendidikan"
tingkat produkti/itas ker#a dan sebagainya kerapkali memperlihatkan data yang
ber/ariasi. Dengan kata lain distribusi data yang tersusun ada kemungkinan akan
memperlihatkan karakteristik data yang relatif homogen atau heterogen.
%pabila se#umlah indi/idu diamati salah satu karakteristik atau sifatnya"
selan#utnya data hasil pengamatan ditampilkan dalam bentuk grafik poligon maka
bentuk grafik yang nampak akan sangat beragam pula. Salah satu kemungkinan
grafik yang akan nampak adalah grafik dengan bentuk normal. %rtinya" distribusi
data yang tersusun memiliki ke&enderungan sebagian besar berada di tengah
dan semakin #auh menyimpang dari harga indeks (ukuran) normalitas" baik ke kiri
maupun ke kanan maka #umlah indi/idu yang berada pada tiap u#ung kian sedikit
#umlahnya.
Salah satu tugas statistik adalah menentukan suatu angka di sekitar mana
nilai-nilai dalam distribusi memusat. Dengan kata lain salah satu tugas statistik
adalah menentukan angka yang men#adi pusat suatu distribusi. %ngka3 nilai yang
men#adi pusat suatu distribusi selan#utnya disebut tendensi sentral atau
ke&enderungan tengah. %da 8 #enis pengukuran tendensi sentral yang sangat
penting yaitu. Mean" Median dan Mode3 modus. Ketiga #enis pengukuran
tendensi sentral tersebut memiliki pengertian" asumsi dan tu#uan serta metode
penghitungan yang berbeda.
a&' Mean( Rata-rata ) * &
5
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
Pengukuran mean atau rata-rata sangat sering digunakan dalam analisis
statistik. Mean diterapkan dengan tu#uan untuk menentukan angka3 nilai rata-rata
dan se&ara aritmatik ditentukan dengan &ara men#umlah seluruh nilai dibagi
banyaknya indi/idu. Pengukuran rata-rata dapat diterapkan dengan asumsi bahwa
data yang diperoleh dari hasil pengukuran berskala inter/al dan rasio.
Bagaimana menentukan harga mean atau rata-rata4 Setidaknya ada 8 metode
penghitungan untuk menentukan harga mean yakni.
C
7. Mean ( C ) F ------ . 0umlah nilai dibagi banyaknya indi/idu.
G
1. Mean yang ditimbang : menentukan rata-rata #ika data ada frekuensinya
5C
Mean ( C ) F -------- . 0umlah frek. kali nilai dibagi total frekuensi.
G
8. Menghitung mean pada kasus data bergolong bisa dilakukan dengan rumus
mean
terkaan sebagai berikut :
fH
Mean (C) F M* I ----- i.
G
Keterangan :
M* : mean terkaan3 mean ker#a" ditentukan titik tengah dari inter/al nilai di
mana harga mean diterka.
5H : #umlah de/iasi kesalahan akibat terkaan
G : #umlah indi/idu3 total frekuensi.
i : lebar inter/al
+&' Me,ian )M,n&
Median adalah nilai yang men#adi batas :J persen distribusi frekuensi bagian
bawah dan :J persen distribusi frekuensi bagian atas. Kingkasnya median adalah
nilai yang membagi distribusi men#adi 1 bagian yang sama yakni :J persen" :J
persen.
'arga median bisa ditentukan dengan beberapa formulasi tergantung pada kasus
yang dihadapi.
7). 0ika berhadapan dengan data tunggal
Median F C (kI7) atau nilai yang ke k I 7 --- untuk kasus n gan#il
G - 7
di mana n F 1 kI7 dan k F -------
1
Median F L ( C k I C kI7) -------- untuk n genap
G
6
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
di mana n F 1 k dan k F --------
1
1). 0ika berhadapan dengan data bergolong
L G - Cfb
Median F Bb I ------------- i
5d
Keterangan :
Bb : Batas bawah nyata dari inter/al kelas yang mengandung median
Cfb. : 5rekuensi kumulatif dibawah inter/al kelas yang mengandung median
5d : 5rekuensi dalam inter/al yang mengandung median
i. : Eebar kelas3 inter/al
G : Banyak indi/idu atau #umlah frekuensi
-&' M.,us( M.,e
Se&ara sederhana modus didefinisikan nilai yang paling sering mun&ul atau
nilai yang memiliki frekuensi paling banyak. Satu hal yang perlu diingat bahwa
modus adalah persoalan nilai bukannya frekuensi. 5rekuensi hanya menun#uk
intensitas kemun&ulan sesuatu nilai. Pada data tunggal menentukan mode3modus
mungkin tidaklah terlampau sulit. 'anya dengan memperhatikan nilai yang memiliki
frekuensi terbanyak maka dapat diidentifikasi nilai modus3mode dari distribusi data.
'al ini agak berbeda #ika berhadapan dengan data bergolong. %pabila data yang
dihadapi bergolong menentukan harga modus ada 1 pendekatan" yakni pertama"
dengan menentukan mid point atau nilai tengah dari inter/al kelas yang memiliki
frekuensi terbanyak dan kedua dengan formulasi sebagai berikut:
i f -- f
Mo F Co I ----- . ---------------------
1 1 fo -- f -- f
Keterangan :
Mo adalah harga modus yang di&ari
Co : *itik tengah dari inter/al kelas yang mengandung modus
i : 2nter/al 3 lebar kelas
fo : 5rekuensi dalam inter/al kelas yang mengandung mode3modus
f : 5rekuensi sebelum inter/al kelas yang mengandung mode3 modus
f : 5rekuensi sesudah inter/al kelas yang mengandung mode3 modus
Satu &atatan bahwa dalam suatu distribusi data sangat dimungkinkan harga
atau nilai mode3modus lebih dari satu. 0ika nilai mode3modus hanya satu disebut
dengan unimode" dua nilai mode disebut dwi mode dan lebih dari dua nilai
mode3modus dinamakan multimode.
7
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
M M M
P,MB%A2%G D2S*K2B?S2
(Pengukuran Kuartil, Desil dan Persentil)
Salah satu fungsi statistik yang kerap diterapkan baik dalam akti/itas riset
maupun kepentingan praktis adalah menentukan3 menyediakan !ukuran$" batas atau
norma. Gorma" batas atau ukuran digunakan sebagai pedoman untuk memisahkan
se#umlah indi/idu ke dalam beberapa bagian dengan di dasarkan pada kenyataan
atau data. Pada materi terdahulu telah disinggung pengukuran median yang
berfungsi sebagai alat untuk menentukan batas dari :J persen distribusi frekuensi
bagian bawah dan :J persen bagian atas. Dengan median kelompok dipisahkan
men#adi 1 bagian yakni kelompok dibawah atau kelompok yang berada diatas nilai
median. %rtinya melalui pengukuran median bisa ditentukan nilai yang membatasi :J
persen distribusi bagian bawah dan :J persen bagian atas.
0ika pengukuran median digunakan untuk menentukan nilai batas" norma
atau ukuran atas nilai kelompok yang dibagi men#adi 1 bagian" maka kuartil adalah
pengukuran yang dilakukan untuk menentukan nilai batas #ika distribusi frekuensi
dibagi men#adi 9 bagian. Sedangkan desil diaplikasikan #ika distribusi data dibagi
men#adi 7J bagian serta persentil untuk distribusi frekuensi yang dibagi men#adi 7JJ
bagian. ?ntuk bahasan lebih detail berikut ini diuraikan teknik pengukuran kuartil"
desil dan persentil" &ara pengukuran serta fungsi dan asumsi bagi penerapan
pengukuran tersebut.
I' Kuartil )K&
Kuartil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 1: persen dalam distribusi frekuensi.
5ungsi kuartil untuk menentukan nilai batas tiap 1: persen dalam distribusi yang
dipersoalkan. 6leh sebab itu teknik ini diterapkan #ika analisis dilakukan dengan
tu#uan untuk membagi distribusi men#adi 9 bagian" selan#utnya menentukan batas
tiap 1: persen distribusi dimaksud. Dalam statistik dikenal ada 8 nilai kuartil yakni.
kuartil 7 (K7)" kuartil 1 (K1) dan kuartil ke 8 (K8).
Kuartil pertama (K1) adalah suatu nilai yang membatasi 1:N distribusi bagian
bawah dan >: N distribusi bagian atas.
Kuartil kedua (K2) adalah nilai yang membatasi :JN distribusi bagian bawah dan
:JN distribusi bagian atas. Dalam hal ini kuartil kedua dapat diidentikkan dengan
pengukuran median (Mdn).
Kuartil ketiga (K3) adalah nilai yang membatasi >:N distribusi bagian bawah dan
1:N distribusi bagian atas.
8
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
Asu/si teknik pengukuran kuartil : data yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam
bentuk numerik (angka) dan la-imnya setingkat skala inter/al.
0ara /enentukan 1arga kuartil :
a). 0ika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frekuensi
i ( n I 7)
Ki F nilai yang ke -------------. di mana i F 7" 1 dan 8 atau K7" K1 dan K8
9
i menun#ukkan kuartil ke berapa yang hendak dihitung. sedangkan n F #ml indi/idu 3
frek.
b). %pabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frekuensi bergolong"
menentukan harga kuartil dapat dilakukan dengan rumus :
n39 G - &fb
Kn F Bb I ( ----------------- ) i
5d
Keterangan :
Kn : nilai kuartil yang di&ari (K7" K1 atau K8)
Bb : batas bawah nyata dari inter/al yang mengandung kuartil
Cfb : frekuensi kumulatif dibawah inter/al yang mengandung kuartil
5d : frekuensi dalam inter/al kelas yang mengandung kuartil
i :lebar inter/al3 lebar kelas
n39 G : komponen yang menun#uk pada urutan kuartil. 0ika O G artinya kuartil pertama.
2' Desil )D&
Desil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 7J persen dalam distribusi frekuensi.
Fungsi desil untuk menentukan nilai batas tiap 7J persen dalam distribusi yang
dipersoalkan. *eknik ini diterapkan #ika kelompok atau distribusi data dibadi men#adi
7J bagian yang sama" untuk selan#utnya menentukan batas tiap 7J persen distribusi
dimaksud. Dalam statistik dikenal ada P nilai desil yakni. desil 7 (D7)" desil 1 (D1)"
desil ke 8 (D8) dan seterusnya sampai dengan desil ke P atau DP.
Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 7JN distribusi bagian bawah
dan PJ N distribusi bagian atas.
Desil kedua (D2) adalah nilai yang membatasi 1JN distribusi bagian bawah dan
@JN distribusi bagian atas.
Desil kelima (D5& adalah nilai yang membatasi :JN distribusi bagian bawah dan
:JN distribusi bagian atas. Dalam hal ini desil kedua dapat diidentikkan dengan
pengukuran median (Mdn) dan kuartil ke 1 (K1).
Desil kesembilan (D) adalah nilai yang membatasi PJN distribusi bagian bawah
dan 7JN distribusi bagian atas.
!sumsi teknik pengukuran desil : data yang diperoleh dari hasil pengukuran
dalam bentuk numerik (angka) dan la-imnya setingkat skala inter/al.
Cara menentukan harga desil :
a). 0ika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frekuensi
i ( n I 7)
Di F nilai yang ke -------------. di mana i F 7" 1 " 8" 9" .....P. atau D7" D1 dan
D8"....DP
7J
i menun#ukkan desil ke berapa yang hendak dihitung. sedangkan n F #ml indi/idu 3
frek.
b). %pabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frekuensi bergolong"
menentukan harga desil dapat dilakukan dengan rumus :
9
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
n37J G - &fb
Dn F Bb I ( ----------------- ) i
fd
Keterangan :
Dn : nilai desil yang di&ari (D7" D1 atau D8)
Bb : batas bawah nyata dari inter/al yang mengandung desil
Cfb : frekuensi kumulatif dibawah inter/al yang mengandung desil
fd : frekuensi dalam inter/al kelas yang mengandung desil
i :lebar inter/al3 lebar kelas
n37J G : komponen yang menun#uk pada urutan desil. 0ika 737J G artinya desil pertama.
3' Persentil )P&
0ika desil adalah nilai yang memisahkan distribusi men#adi 7J bagian maka
nilai persentil membagi distribusi men#adi 7JJ bagian yang sama. 6leh karena itu
fungsi persentil adalah menentukan nilai batas tiap 7 persen dalam distribusi yang
dipersoalkan. *eknik ini diterapkan #ika kelompok atau distribusi data dibagi men#adi
7JJ bagian yang sama" untuk selan#utnya menentukan batas tiap 7 persen dalam
distribusi dimaksud. Dalam statistik dikenal ada PP nilai persentil yakni. persentil 7
(P7)" persentil 1 (P1)" persentil ke 8 (P8) dan seterusnya sampai dengan persentil ke
PP atau PPP.
Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 7N distribusi bagian
bawah dan PP N distribusi bagian atas.
Persentil kedua (P2) adalah nilai yang membatasi 1N distribusi bagian bawah dan
P@N distribusi bagian atas.
Persentil ke 5" (P5") adalah nilai yang membatasi :JN distribusi bagian bawah dan
:JN distribusi bagian atas. Dalam hal ini persentil :J dapat diidentikkan dengan
pengukuran median (Mdn) dan kuartil ke 1 (K1) serta desil ke : atau D:.
Persentil ke (P) adalah nilai yang membatasi PPN distribusi bagian bawah
dan 7N distribusi bagian atas.
%sumsi teknik pengukuran persentil: data yang diperoleh dari hasil pengukuran
dalam bentuk numerik (angka) dan la-imnya setingkat skala inter/al.

Cara menentukan harga persentil :
a). 0ika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frekuensi
i ( n I 7)
Pi F nilai yang ke -------------. di mana i F 7" 1 " 8" 9" .....PP. atau P7" P1" P8
"....PPP
7JJ
i menun#ukkan persentil ke berapa yang hendak dihitung. sedangkan n F #ml
indi/idu 3 frek.
b). %pabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frekuensi bergolong"
menentukan harga persentil dapat dilakukan dengan rumus :
n37JJ G - &fb
Pn F Bb I ( ----------------- ) i
fd
Keterangan :
Pn : nilai persentil yang di&ari (P7" P1 atau PPP)
Bb : batas bawah nyata dari inter/al yang mengandung persentil
Cfb : frekuensi kumulatif dibawah inter/al yang mengandung persentil
fd : frekuensi dalam inter/al kelas yang mengandung persentil
i :lebar inter/al3 lebar kelas
10
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
n37JJ G: komponen yang menun#uk pada urutan persentil. 0ika 737JJ G artinya
persentil pertama (P7) .
M M M
"EN"ANG PERSENTIL )"P&
Pengantar
0en#ang persentil (percentile rank) adalah alat statistik yang sering dimanfaatkan
untuk mengetahui #umlah indi/idu (dalam persen) yang berada pada dan dibawah
nilai tertentu. Kingkasnya #en#ang persentil adalah suatu bilangan yang menun#ukkan
#umlah frekuensi dalam persen yang ada pada dan dibawah nilai tertentu. 0ika dari
hasil perhitungan diperoleh harga 0P 9: adalah 8:" hal ini berarti terdapat sebanyak
8: persen indi/idu yang berada pada dan dibawah nilai 9:.
Satu &atatan bahwa pengukuran #en#ang persentil hanya bisa dioperasikan
#ika data yang diperoleh dalam bentuk numerik atau angka. %pakah beda antara
persentil dengan #en#ang persentil4 Persentil adalah titik atau nilai yang men#adi
batas tiap distribusi frekuensi yang dipersoalkan" sedangkan #en#ang persentil adalah
bilangan yang menun#ukkan #umlah (dalam persen) indi/idu yang berada pada dan
dibawah nilai tertentu. Dengan demikian pengukuran persentil diterapkan untuk
menentukan titik atau nilai yang men#adi batas sekian persen distribusi frekuensi"
sementara #en#ang persentil titik atau nilainya sudah diketahui selan#utnya ditentukan
#umlah indi/idu (dalam persen) yang berada pada dan dibawah nilai dimaksud.
#ara $enentukan Harga %en&ang Persentil
Pada data tunggal barangkali tidaklah terlampau sulit menentukan #umlah
indi/idu (dalam persen) yang berada pada dan dibawah nilai tertentu. Pada data
tunggal untuk menentukan #umlah indi/idu dalam persen dapat dilakukan melalui
teknik distribusi frekuensi kumulatif atau men#umlahkan frekuensi pada tiap nilai
/ariabel yang telah diubah terlebih dahulu dalam persen. Dengan demikian tidak
hanya dapat diketahui #umlah indi/idu (N) yang berada pada dan dibawah nilai
tertentu sa#a namun #umlah indi/idu yang berada diatas nilai tertentu #uga dapat
ditentukan.
Sementara itu #ika kita berhadapan dengan data bergolong atau inter/alisasi maka
salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan rumus :
C Q Bb 7JJ
0P F ( ---------- ) fd I &fb -------
i G
Keterangan :
0P : 0en#ang persentil yang di&ari
C : Sesuatu nilai yang diketahui
Bb : Batas bawah (nyata) dari inter/al yang mengandung C
i : Eebar inter/al
11
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
fd : 5rekuensi dalam inter/al yang mengandung C
&fb : 5rekuensi kumulatif dibawah inter/al yang mengandung C
G : 0umlah frekuensi3 indi/idu yang diamati
Berdasarkan formulasi ini maka dalam menentukan harga 0P langkah pertama yang
perlu di&ermati adalah pada nilai berapa yang hendak dihitung 0Pnya. Misalnya:
0P1:" 0P 8J dan seterusnya tergantung pada nilai berapa (C) yang hendak dihitung
#umlah persentasenya. Selan#utnya susunlah frekuensi kumulatifnya dan tentukan &fb
dan fd serta" i dan G serta Bb sesuai dengan inter/al kelas yang mengandung C.
Setelah ditentukan seluruh komponen tersebut selan#utnya hitung 0P dengan rumus
yang telah ada.
Soal 'ati(an :
7.*entukan berapa banyak indi/idu yang berada pada dan dibawah nilai =: dan
berapa persen #umlah indi/idu yang berada diatas nilai :J dari data berikut ini:
Gilai 8J 9: :J =: >J >: 0umlah
5rekuensi : 7J 7: @ > : :J

1. Berikut tersa#i data tentang besar penghasilan karyawan perusahaan C di kota %
yang dinyatakan dalam satuan ribuan setiap bulan.
Penghasilan 8J7-
9JJ
9J7-
:JJ
:J7-
=JJ
=J7-
>JJ
>J7-
@JJ
@J7-
PJJ
0umlah
5rekuensi 18 78 7J 7: 1J 89 77:
Berdasarkan data tersebut tentukan 0P=1: dan berikan pen#elasan3 makna terhadap
hasil perhitungan andaR
PENGUKURAN 4ARIA#ILITAS
Pengantar
Dalam praktek statistik kerapkali peneliti atau analis data tidak hanya tertarik
untuk menampilkan hasil pengolahan dan analisis data dalam bentuk tabel frekuensi"
grafik bagan dan diagram serta pengukuran tendensi sentral (mean, modus dan
median) semata. Dalam banyak kasus seringkali informasi lan#ut tentang data yang
diperoleh dari riset #uga dibutuhkan. seperti penyebaran data dari tendensi
sentralnya. Dalam terminologi statistik upaya untuk mengetahui penyebaran data
dapat dilakukan dengan alat statistik yang disebut )ariabilitas* ;ariabilitas sering
#uga disebut dispersi atau penyebaran. Definisi ringkas /ariabilitas adalah derajad
penyebaran nilai variabel dari suatu tendensi sentral tertentu. Pengukuran /ariabilitas
#uga memiliki fungsi penting yakni sebagai alat untuk mengetahui homogenitas dan
heterogenitas data. 0ika data yang kita hadapi memiliki tingkat penyebaran yang
tinggi berarti data &enderung bersifat heterogen. Pemahaman tentang homogenitas
dan heterogenitas data dalam kelompok sangat penting tidak hanya untuk
kepentingan identifikasi karakter3 &iri kelompok tetapi #uga untuk memperoleh
pemahaman tentang perbedaan antara dua kelompok atau lebih. Satu &atatan yang
12
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
perlu di&ermati dalam pengukuran /ariabilitas bahwa pengukuran ini dapat
diterapkan #ika data yang diperoleh dalam bentuk numerik atau berskala inter/al dan
rasio.
!rti Penting +ndeks ,ariabilitas
Pengukuran /ariabilitas termasuk bidang statistik deskriptif. Pengukuran /ariabilitas
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan praktis misalnya. penyusunan standar nilai
baik untuk kepentingan akademik maupun praktis dengan menggunakan standar
de/iasi. ?ntuk menentukan pelon&at tinggi yang dia#ukan dalam perlombaan seorang
pelatih #uga memerlukan alat statistik berupa /ariabilitas untuk memilihnya. Seorang
guru atau instruktur #uga memerlukan informasi tentang perbedaan /ariabilitas dalam
ke&akapan mata pela#aran antar 1 kelas ketika hendak memperlakukan 1 kelas
se&ara berbeda akibat adanya perbedaan kondisi kelas3 murid tersebut. Selain untuk
kepentingan praktis pengukuran /ariabilitas #uga memiliki arti teoritik yang sangat
penting. Setidaknya melalui pengukuran ini dapat dilakukan indentifikasi tentang &iri
kelompok dan perbedaan antar 1 kelompok atau lebih.
%enis Pengukuran ,ariabilitas
Pengukuran /ariablitas terdiri atas beberapa pengukuran antara lain: (a). Kange. (b)
Mean De/iasi. (&) Standard De/iasi dan (d). < s&ore atau standar s&ore.
(a). Kange
Kange atau #arak pengukuran adalah selisih antara nilai tertinggi hasil pengukuran
dan nilai terendah hasil pengukuran (K F C tertinggi Q C terendah).
Kange terdiri atas : (a) Kange 7J -PJ . (b). Kange 1:->: atau Kange %ntar Kuartil.
(&). Kange Semi %ntar Kuartil (KS%K).
(b). Mean De/iasi (MD)
Mean de/iasi atau rata-rata de/iasi (penyimpangan) yaitu rata-rata dari de/iasi nilai-
nilai dari mean dalam suatu distribusi. Dalam hal ini diambil nilai yang absolut artinya
de/iasi baik yang berarah negatif maupun positif semuanya dianggap positif (I).
(&). Standar De/iasi (SD)
Standar de/iasi (SD) se&ara matematik dibatasi sebagai akar dari #umlah de/iasi
kuadrad dibagi banyaknya indi/idu.
Catatan : Pemahanan lebih komprehensif tentang variabilitas termasuk formulasi
untuk menentukan harga variabilitas, interpretasi dan contoh-contohnya akan
disampaikan pada pertemuan kelas yang akan diselenggarakan pada minggu
mendatang.
13
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
KUR4E NORMAL
Pengantar
Dalam analisis statistik untuk men#elaskan ge#ala yang diamati seringkali
digunakan pengukuran deskriptif antara lain. pengukuran tendensi sentral-
pengukuran untuk pembagian distribusi (kuartil, desil dan persentil). &en&ang
persentil, )ariabilitas (range, mean de)iasi, standar de)iasi, . s/ore) dan
sebagainya. Kendati pengukuran deskriptif kerap digunakan tetapi analis data sering
memerlukan informasi lebih #auh dan lebih banyak dari sekedar pen#elasan deskriptif
dengan lingkup ge#ala yang terbatas. Bagaimana #ika analis data ingin memperoleh
informasi lebih luas berdasarkan data yang terbatas4 ?ntuk memperoleh
pemahaman tentang ge#ala atau peristiwa lebih luas salah satu instrumen statistik
yang dapat dimanfaatkan adalah kur/e normal.
Pemahaman tentang kur/e normal yang dibentuk dari distribusi normal penting
sebagai alat untuk menaksir atau meramalkan peristi0a 1ang lebi( luas. %rtinya.
#ika data kita ketika ditampilkan dalam bentuk kur/e membentuk kur/e normal maka
kita diperbolehkan menaksir atau meramalkan peristiwa lebih luas. Contoh kasus.
seandainya diketahui rata-rata (mean) penghasilan pedagang kaki lima (PKE) di kota
14
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
Surabaya sebesar Kp. 9:J.JJJ"- tiap bulan.Sementara itu harga 7 SD sebesar Kp.
1:.JJJ"- dan #umlah PKE yang diamati sebanyak 7.JJJ pedagang. Dengan hanya
mendasarkan pada 8 #enis informasi tersebut dapatkah kita menentukan #umlah
pedagang yang berpenghasilan antara Kp. 9=J.JJJ"- s3d Kp. 9>:.JJJ4 Berapa
proporsi pedagang yang berpenghasilan antara Kp.9JJ.JJJ"-s3d Kp. 91:.JJJ"-4
Berapa besar penghasilan pedagang yang dapat diklasifikasikan pada 7JN
kelompok tertinggi4 ?ntuk men#awab beberapa soal ini mungkin &ukup sulit #ika tidak
diketahui 2ra0 data3 atau data mentahnya. 0ika ada asumsi bahwa besar
penghasilan PKE memiliki ke&enderungan berdistribusi normal maka soal tersebut
dapat diselesaikan dengan bantuan tabel kur/e normal.
0IRI 5 0IRI KUR4E NORMAL
6' #entuk Kur7e N.r/al
Kur/e normal adalah suatu kur/e yang terbentuk atas dasar data dengan distribusi
normal. Bentuk kur/e normal menyerupai genta atau bel. 0ika data kita membentuk
distribusi normal maka kesimpulan yang dapat dikemukakan bahwa #umlah indi/idu
yang memiliki nilai semakin ke&il maupun semakin tinggi #umlah semakin sedikit.
Mayoritas indi/idu berada pada nilai di tengah kur/a atau di sekitar mean. Satu
&atatan bahwa sesungguhnya kur/e normal dibuat berdasar pada distribusi teoritis
dari persamaan matematik dan bukanlah kondisi empiris. *etapi banyak fakta
memperlihatkan bahwa distribusi empiris #ika dilakukan se&ara berulang-ulang akan
&enderung mendekati distribusi normal.
2' Daera1 Kur7e N.r/al
Daerah adalah ruangan yang dibatasi oleh kur/e dan absis. Euas daerah kur/e
normal dinyatakan dalam persen atau proporsi sekaligus menun#ukkan #umlah
indi/idu atau frekuensi dalam persen. Dinyatakan dalam persen karena luas daerah
meliputi 7JJ persen. 0ika didirikan poros ordinat pada poros absis dengan #arak 7 SD
diatas mean pada kur/e normal maka luas daerah yang dimaksud seluas 89"78
persen dari luas daerah seluruh kur/e. Sebagai &atatan besar persentase luas
daerah 89"78 dan yang lainnya dapat dilihat pada tabel kur/e normal. Data ini
menun#ukkan ada sebanyak 89"78 persen #umlah indi/idu yang berada antara mean
dan I7 SD. Kur/e normal adalah kur/e simetris oleh sebab itu #arak antara M dan 7
SD dibawah mean dan diatas mean luas daerahnya adalah sama yakni. 89"78
persen.
Contoh soal: #ika sebanyak 7.JJJ orang tinggi badannya diukur dan data
menun#ukkan distribusi normal. maka #umlah indi/idu yang tinggi badannya antara
mean sampai dengan 7 SD sebanyak 89"78N C 7.JJJ orang F 897"8 orang atau 897
orang.
3' Ta+el Kur7e N.r/al
Persentase daerah kur/e normal (yang mewakili frekuensi) diantara mean dan
berma&am-ma&am #arak dalam satuan SD di&antumkan dalam tabel kur/e normal.
*abel ini terdiri dari 1 bagian besar yakni kolom dan baris yang terletak dibagian atas
tabel dan bagian dalam tabel. Kolom dan baris di bagian atas tebal menun#ukkan <
yakni de/iasi nilai dari mean dalam satuan SD dan sebelah dalam menun#ukkan luas
daerah atau #umlah indi/idu dalam persen. 0ika < sebesar 7"P= artinya bahwa nilai
menyimpang se#auh 7"P= dari mean dalam satuan SD. Satu &atatan bahwa tabel
kur/e normal setinggi-tingginya hanya seluas :JN karena hanya menun#ukkan
sebelah kur/a sementara sebelah yang lain sama yakni :JN.
8' 0ara Menggunakan Ta+el Kur7e N.r/al Untuk Men9elesaikan S.al
15
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
0ika ada informasi bahwa rata-rata (mean) penghasilan sebesar Kp. 9:J.JJJ"- tiap
bulan. harga 7 SD sebesar Kp. 1:.JJJ"- dan G F 7.JJJ orang. Dengan mendasarkan
pada 8 #enis informasi tersebut maka #umlah indi/idu yang berpenghasilan antara Kp.
9=J.JJJ"- s3d Kp. 9>:.JJJ dapat dihitung dengan langkah: (a). Menetapkan
penyimpangan (<) antara 9=J.JJJ Q 9:J.JJJ dan penyimpangan antara 9=J.JJJ
dengan 9>:.JJJ. (b) Dari < yang telah ditentukan lihat tabel kur/e normal berapa (N)
luas daerahnya.. (&) selan#utnya tentukan selisih luas daerah antara kedua <
tersebut. (d). Selisih luas daerah (N) tersebut kalikan dengan G dan #umlah itulah
yang menun#ukkan banyaknya indi/idu yang berpenghasilan antara 9=J.JJJ s3d
9>:.JJJ. (e). 'asilnya adalah : (89"78N - 7:":9N) C 7.JJJ F 7@:"P orang atau
sekitar 7@= orang.
:' #e+erapa S.al Lati1an
Dengan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan diketahui rata-rata (mean)
penghasilan sebesar Kp. 9:J.JJJ"- 3 bulan. 7 SD sebesar Kp. 1:.JJJ"- dan G F
7.JJJ orang. Selesaikan beberapa soal berikut ini:
a). Berapa banyak indi/idu yang berpenghasilan antara Kp. 9JJ.JJJ"- s3d Kp.
98J.JJJ"-4
b). Berapa proporsi indi/idu yang berpenghasilan diatas Kp. :1J.JJJ"-4
&). Berapa besar penghasilan yang hanya dapat diperoleh oleh :N dari kelompok
tersebut4
d). Berapa penghasilan yang dapat diperoleh oleh 7JN kelompok dengan
penghasilan tertinggi4
e). Berapa persen indi/idu yang berpenghasilan Kp. 97J.JJJ keatas4
f). 0ika se&ara random dipilih indi/idu yang berpenghasilan diatas Kp. :8J.JJJ"-
keatas" berapa
besar peluang akan didapatkan indi/idu dengan penghasilan sebesar itu4

* * *
16
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses penyederhanaan data agar lebih mudah
dibaca dan diinterpretasi. Dalam aktivitas ini statistik adalah salah satu alat
analisis yang memegang peranan penting, terutama untuk menyederhanakan
data, membandingkan hasil (sampel-populasi), melihat hubungan, komparasi
maupun prediksi. Disamping analisis data tahapan penting lain adalah
melakukan interpretasi baik yang bersifat terbatas/ internal maupun
eksternal guna memperoleh makna yang lebih luas yakni dengan merunutkan
dengan teori atau hasil penelitian lain yang sejenis. ada dasarnya jika
ditinjau menurut variabelnya analisis dapat dibagi menjadi ! yakni"
univariat (analisis # variabel), bivariat ($ variabel) dan multivariate (lebih
dari $ variabel).
Analisis data dapat dilakukan ketika data yang diperoleh berupa data
kategorikal maupun data bersambungan (kontinyu). %ntuk data data
kategorikal analisis elaborasi atau analisis persentase dengan metode
&a'arfeld seringkali dilakukan dan memberikan makna sangat signifikan.
(etode ini kerapkali diterapkan sebagai alat analisis terutama ketika hendak
diketahui ada tidaknya hubungan antar $ variabel, arah hubungan dan
kekuatan hubungan. )erikut disajikan tabel kosong ( dummy table) untuk
melakukan analisis hubungan antar $ variabel.
*o. dan +udul tabel
,ariable A ,ariabel ) -otal
.at.# var.) .at.$ var )
.at. # ,ar. A
/el A /el )
(argin baris
.at. $ ,ar. A
/el 0 /el D
(argin baris
-otal (argin kolom (argin kolom
(argin total
/umber data 122..
0atatan 1
(enentukan sel tabel #33 persennya berdasarkan posisi var. bebas/
independent/ pengaruh atau var. 4.
%ntuk membaca/ interpretasi sel tabel berdasarkan variebel tergantung
(var. 5).
.etentuan 1
Dalam analisis korelasional ada ! hal yang kerapkali dipertanyakan yaitu"
(a). Ada tidaknya hubungan" (b). Arah/bentuk hubungan dan (c). kekuatan
hubungan.
Ada tidaknya hubungan ditentukan oleh difference percentage atau
perbedaan persentase (D6). +ika D6 7 #3 persen maka dinyatakan ada
hubungan. /elanjutnya untuk arah hubungan bisa diamati berdasarkan
17
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
kecenderungan persentase yang nampak. Ada $ jenis arah hubungan yang
kerapkali digunakan untuk menunjukkan kecenderungan yang terlihat yaitu
arah hubungan yang positif dan hubungan negatif. 8ubungan dikatakan
positif jika kenaikan variabel 4 diikuti dengan kenaikan variabel 5 atau
sebaliknya penurunan variabel 4 diikuti oleh penurunan variabel 5.
.ekuatan hubungan ditentukan oleh besarnya D6. 8ubungan dikatakan kuat
jika D6 7 $36, sedang 1 jika D6 ant. #3 s/d $36 dan lemah jika D6 9#36.
4 Selamat bela&ar
18
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
PROBABILITAS
PENGERTIAN UMUM
Definisi : Kemungkinan tera!in"a suatu #eristi$a !iantara
se%uru& #eristi$a "ang mungkin tera!i'
Pr()a)i%itas kemun*u%an suatu #eristi$a atau kea!ian )iasa
!isingkat !engan &uruf # !an !in"atakan !a%am #ersen atau
#r(#(rsi'
I%ustrasi :
An!ai #e%em#aran satu uang %(gam !i%akukan maka #
mun*u%n"a sisi muka gam)ar !an angka a!a%a& sama "akni +,-
atau ./0 atau 0.1'
2ika !a!u "ang !i%em#ar maka #r()' mun*u% !a!u !engan sisi
titik - 3misa%n"a4 maka # a!a%a& +,5 atau +:5 atau ./+556 atau
+5/561
Kesim#u%an : Pr()' a!a%a& frekuensi suatu kea!ian'
2ika #' 7 ./.0 artin"a suatu kea!ian kemungkinan mun*u% 0
ka%i !iantara +.. kea!ian8 +. ka%i !iantara -.. kea!ian8 0.
ka%i !iantara +... kea!ian !s)'
2ika uang %(gam !i%em#ar se)an"ak +.. ka%i maka # sisi !engan
gam)ar a!a%a& : 0.1 9 +.. ka%i 7 0. ka%i'
2a!i Pr()' a!a%a& #er)an!ingan frekuensi kea!ian !engan
kea!ian se%uru&n"a'
:UBUNGAN PROBABILITAS DENGAN KUR;E NORMAL
Kur<e N(rma% a!a%a& !istri)usi te(ritik !ari frekuensi suatu
kea!ian === terutama !ikem)angkan &u)ungann"a !engan
#r()' se*ara matematik 3!ise)ut Kur<e n(rma% !ari
#r()a)i%itas4'
>iri Kur<e N(rma% : makin )esar !e<iasi kea!ian !ari mean
maka makin ke*i% frekuensi !am makin ke*i% #u%a
#r()a)i%itasn"a'
19
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
:UBUNGAN PROBABILITAS TEORITIK DAN PROBABILITAS
EMPIRIS
Kemungkinan mun*u% atau ti!ak suatu kea!ian !ise)ut :
#r()a)i%itas kea!ian'
Kemungkinan mun*u% !ise)ut #r()' sukses !an kemungkinan
ti!ak mun*u% !ise)ut #r()a)' Gaga%'
2ika #r()' sukses !i)erikan sim)(% P !an #r() gaga% !i)erikan
sim)(% ? maka: kemungkinan tim)u% antara P !an ? a!a%a&
sama "aitu : P7?7+,-'
Karena #r()' se%a%u !i&itung !ari se%uru& kea!ian maka :
Pr() sukses 7 P 7 + @ ? !an Pr()' gaga% 7 ? 7 + @ P'
Menurut te(ri #r()a)i%itas ika mata uang %(gam !i%em#ar
se)an"ak +. ka%i8 maka #r()' ke%uar sisi gam)ar a!a%a& +. A
+,- 7 0 ka%i'
Se*ara em#iris !iakui )a&$a arang !itemui ketika uang %(gam
!i%em#ar +. ka%i maka #r()' ke%uar sisi gam)ar atau sisi angka
a!a%a& 0'
2ika tera!i maka &a% terse)ut )isa saa meru#akan fakt(r
ke)etu%an'
Teta#i !a%am ken"ataan 3em#iris4 #er)an!ingan "ang mun*u%
antara sisi gam)ar atau angka mungkin : B:58 6:C8 D:-8 !s)'
Pr()a)i%itas "ang !i()ser<asi : ()ser<e! #r()a)i%it" : )iasan"a
!in"atakan !a%am #e*a&an se#erti8 ./+8 ./58 ./6 !s)'!engan
um%a& se%uru& #r()a)i%itas se)esar +/..'
Da%am ken"ataan ter)ukti )a&$a ketika eks#erimen !i%akukan
se*ara )eru%ang=u%ang maka a!a ke*en!erungan )a&$a #r()'
em#iris akan se%a%u men!ekati #r()' te(ritis'
K(nse# #r()a)i%itas seringka%i !ikaitkan !engan &asi% suatu
eks#erimen' :asi%n"a uga mem#er%i&atkan k(n!isi ti!ak #asti'
>(nt(& eks#erimen :
- 2ika #e%em#aran uang %(gam maka &asi% "ang mungkin
a!a%a& sisi gam)ar !an sisi angka
- 2ika inter<ie$ ter&a!a# #etani maka &asi% "ang
!i#er(%e& a!a%a& in*(me
- 2ika #engamatan ter&a!a# &asi% #r(!uksi maka &asi% "ang
mungkin a!a%a& #r(!uk "ang )agus !an #r(!uk "ang
*a*at !s)'
- Pengukuran $aktu reaksi kimia akan meng&asi%kan !ata
tentang %ama reaksi
20
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
BEBERAPA DEEINISI FANG BERKAITAN DENGAN
PROBABILITAS
Ruang sam#e%: &im#unan "ang e%emenn"a meru#akan &asi%
"ang mungkin !ari suatu ek#erimen'
Titik sam#e% : e%emen !ari ruang sam#e%
Peristi$a: :im#unan )agian !ri ruang sam#e%
Peristi$a se!er&ana : #eristi$a "ang &an"a memuat + e%emen
saa
Peristi$a )ersusun: Ga)ungan 3uni(n4 !ari )e)era#a #eristi$a
se!er&ana
>(nt(& S(a% :
+4'Eks#eriman : #e%em#aran se)ua& !a!u
:asi%: Mata !a!u "ang tam#ak !iatas
Ruang sam#e%: S7 G+/-/C/B/0/5H
Suatu Peristi$a: A 7 Titik gani% "ang tam#ak 7 G''''''''''''''''H
-4' Eks#eriman: Pemi%i&an se(rang ma&asis$a se*ara ran!(m
!an #en*atatan in!eks #restasin"a'
:asi% : Bi%angan A antara . sam#ai !engan B
Suatu #eristi$a 3A4: In!eks #restasi !iatas C
7 '''''''''''''''''''''''
Suatu #eristi$a 3B4: In!eks #restasi !i)a$a& -
7 ''''''''''''''''''''
C4'Eks#erimen: ter!a#at B #asien "ang !i)eri ()at untuk
$aktu - minggu' Sukses atau ti!akn"a #eng()atan untuk tia#
#asien !i*atat'
:asi% : sa%a& satu &asi% "ang !i#er(%e& a!a%a& SSST/ !i mana S
menunukkan suksesn"a #eng()atan untuk #asien +/-/C !an T
untuk #asien "ang ti!ak sukses "akni #asien ke B'
Ruang sam#e%n"a 3S4 7 '''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Suatu #eristi$a 3A4 7 %e)i& se#aru& !ari #asien sem)u&
7 ''''''''
BEBERAPA PERISTIIA
Peristi$a )aru !a#at !i)entuk !ari #eristi$a "ang su!a& a!a
me%a%ui C (#erasi !asar "aitu8 3a4' Uni(n atau ga)ungan8 3)4'
Interse*ti(n atau irisan !an 3*4' K(m#%ementasi'
21
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
Uni(n - #eristi$a A !an B !itu%is A U B a!a%a& &im#unan semua
e%emen "ang )era!a !i !a%am &im#unan A !an &im#unan B
3ga)ungan e%emen4'
Interse*ti(n - #eristi$a A !an B !itu%is A n B a!a%a& &im#unan
semua e%emen "ang a!a !i !a%am A !an !i !a%am B'
K(m#%ementasi suatu #eristi$a A !an B !i tu%is !engan A >
a!a%a& &im#unan semua e%emen "ang ti!ak a!a !i !a%am
&im#unan A 3re%atif ter&a!a# S4'
>(nt(& S(a%:
+' Se)ua& kartu !iam)i% se*ara ran!(m !ari satu !ek kartu
)ri!ge' Di#an!ang #eristi$a=#eristi$a:
A 7 Kartu "ang teram)i% a!a%a& A*e
B7 Kartu "ang teram)i% a!a%a& &ati
>7 Kartu "ang teram)i% a!a%a& )er%ian
D7 Kartu "ang teram)i% a!a%a& mera&
E7 Kartu "ang teram)i% a!a%a& &itam
Tentukan :
a4' B U > 7 ''''''''''''''''''''''''''''''''''''
)4' B n > 7 ''''''''''''''''''''''''''''''''''''
*4' A n > 7 ''''''''''''''''''''''''''''''''''''
!4' D k(m#%emen : '''''''''''''''''''''''''
e4' B U > U E 7 ''''''''''''''''''''''''''''''
-' 2ika A menunukkan in!eks #restasi se(rang ma&asis$a !an
A 7 G C J 9 K BH
B7G . K A J - H
>7G +/0 K A K C H
Maka :
a4' A U > 7 ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
)4' A n > 7 ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
*4' B n > 7 ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
!4' A U B U > 7 '''''''''''''''''''''''''''''''''''''
e4' A k(m#%emen a!a%a& : ''''''''''''''''''''''
PROBABILITAS DARI KE2ADIAN MUTUALLF EA>LUSI;E 3M'E4 DAN KE2ADIAN
NOT MUTUALLF EA>LUSI;E 3N'M'E4
22
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
Kea!ian sa%ing menia!akan !ise)ut mutua%%" e9*%usi<e atau !is(int'
Dua #eristi$a A !an B "ang ti!akmemi%iki e%emen )erserikat'
Kea!ian M' E' 2uga !ise)ut kea!ian a%ternatif artin"a &an"a !i&ara#kan
sa%a& satu kea!ian !ari kemungkinan "ang tera!i'
Untuk #ersiti$a sa%ing asing )er%aku rumus :
P 3 AUB4 7 P3A4 L P3B4
Sementara itu kea!ian N(t Mutua%%" E9*%usi<e a!a%a& #eristi$a "ang
ti!ak sa%ing asing'
2ika mun*u%n"a suatu kea!ian ti!ak menia!akan atau !iikuti (%e&
mun*u%n"a kea!ian %ain artin"a kea!ian )isa mun*u% )ersama=sama
maka kea!ian terse)ut !ise)ut n(t mutua%%" e9*%usi<e'
Untuk #eristi$a ti!ak sa%ing asing )er%aku rumus :
P 3AUB4 7 P3A4 L P3B4 @ P 3A n B4
ANALISIS KOMBINATORIK DALAM PROBABILITAS
Permutasi a!a%a& #en"usunan ()"ek seum%a& n "ang tia# ka%i !iam)i%
seum%a& r !engan mem#er&atikan tata urutan, susunann"a'
Rumus untuk menentukan #ermutasi :
nM
nPr 7 ==========
3n @ r4 M
Di mana n M 7 3n4 3n=+4 3n=-4 !st
K(m)inasi a!a%a& se%eksi ter&a!a# ()"ek seum%a& n "ang tia# ka%i
!iam)i% seum%a& r tan#a mem#er&atikan tata urutan, susunann"a'
Rumus untuk menentukan #ermutasi :
nM
n>r 7 ==========
rM 3n @ r4 M
>(nt(& s(a%:
+'2ika A kartu teram)i% a!a%a& )ergam)ar &ati8 B kartu teram)i%
)ergam)ar )er%ian !an > kartu teram)i% )ergam)ar a*e maka :
23
Hand out : Pengantar Statistik Sosial
a4' P 3AUB4 7 ''''''''''''''''''''''''''''
)4' P 3AU>4 7 '''''''''''''''''''''''''''
-' Bi%aman #e%uang ke%a&iran anak #erem#uan sama !engan #e%uang
ke%a&iran anak %aki=%aki maka Pr 3%aki=%aki4 7 ./0' Pr()a)i%itas anak
!engan ram)ut %urus misa%n"a8 Pr 3%urus4 7 ./+' Bera#a )esar #e%uang
ke%a&iran anak %aki=%aku )eram)ut %urusN ''''''''''''''''''''''''''''''''''
C'2ika se)ua& k(tak )erisi +- )(%a !i mana D !iantaran"a mera& 3!itan!ai
!engan M+/ M-/ MC/'''''''MD4 !an sisan"a )iru' Se%anutn"a C )(%a !iam)i%
seka%igus'

a' Bera#a )an"ak &asi% )er)e!a "ang mungkin
)' Bera#a &asi% "ang mungkin !engan s"arat - )(%a "ang
teram)i% )iru !an + mera&N
*' A#a)i%a #engam)i%an C )(%a !i%akukan se*ara ran!(m &ingga
tia# kum#u%an C )(%a memi%iki kemungkinan "ang sama akan
ter#i%i& )er#a #r()a)i%itas akan !i#er(%e& - )(%a )iru !an +
mera&N
24

You might also like