You are on page 1of 5

DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 2
1.2. Perumusan Masalah................................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 4
2.1 Analisis Time Series ................................................................................................... 4















BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Waduk merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam bidang
pertanian.Waduk Pacal, yang berada di Kabupaten Bojonegoro, selain digunakan
untuk irigasi lahan pertanian juga berfungsi sebagai tempat pariwisata. Oleh
karena itu di perlukan perencanaan yang baik dan tepat untuk mengelolanya agar
fungsi tersebut dapat dijalankan dengan baik. Volume air yang berada di dalam
waduk berubah-ubah setiap waktu. Hal itu disebabkan oleh faktor alam, salah
satunya adalah curah hujan. Faktor kesalahan pengelolaan juga sangat
berpengaruh terhadap volume air waduk.
Curah hujan yang terjadi dan volume air waduk merupakan kejadian yang
tidak bisa dipastikan berapa besarnya. Untuk mengantisipasi volume air waduk
berlebihan atau bahkan kekurangan di masa mandatang, maka perlu dilakukan
peramalan untuk volume air waduk. Dalam statiska, banyak metode yang bisa
digunakan untuk melakukan peramalan suatu deret, salah satunya adalah fungsi
transfer. Model fungsi transfer merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan
masalah bila terdapat lebih dari satu data time series dan diantaranya terdapat
hubungan sebab akibat.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum (deskripsi) dari data curah hujan yang terjadi
dan data volume air waduk dalam 4 tahun terakhir.
2. Bagaimana bentuk model untuk curah hujan yang terjadi di sekitar daerah
Waduk Pacal.
3. Bagaimana model peramalan volume air Waduk Pacal akibat curah hujan
yang terjadi.
4. Berapa besar ramalan volume air waduk berdasarkan model yang telah
didapatkan.

1.3. Tujuan Penelitian
Denagan memperhatikan pokok permasalahan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan gambaran umum (deskripsi) data curah hujan yang terjadi dan
data volume waduk dalam 4 tahun terakhir.
2. Mendapatkan bentuk model statiska untuk meramalkan curah hujan yang
terjadi di sekitar daerah Waduk Pacal.
3. Mendapatkan model peramalan volume air di Waduk Pacal berdasarkan
perubahan curah hujan yang terjadi.
4. Meramalkan volume air Waduk Pacal untuk periode-periode yang akan
datang berdasarkan model yang telah diperoleh.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfraat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Deskripsi dari data curah hujan dan volume air waduk diharapkan dapat
memberikan gambaran kondisi curah hujan dan volume air waduk selama ini.
2. Setelah model untuk meramalkan curah hujan diketahui,maka hasilnya bisa
digunakan untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi.
3. Hasil dari peramalan volume air diharapkan dapat digunakan untuk
mengantisipasi apabila terjadi ketidak stabilan volume air waduk.
4. Hasil ramalan volume air waduk dapat digunakan untuk memanajemen air
waduk, sehingga pembagian untuk irigasi pertanian dapat terpenuhi dan
terjadi pemerataan, terutama pada periode-periode yang terjadi kekurangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Analisis Time Series
Time series merupakan pengamatan yang di ambil berdasarkan
urutan waktu dan antara pengamatan yang berdekatan saling tergantung.
Pengambilan datanya dilakukan pada interval waktu dan sumber yang
sama. Hal ini di nyatakan dalam indek t secara berurutan dan dengan
interval waktu yang tetap. Setiap pengamatan dapat dinyatakan sebagai
variabel random Zt dengan notasi Zt1, Zt2 ,..., Ztn.
Syarat yangt harus dipenuhi dalam menggunakan metode ARIMA
Box-Jenkins, adalah stasioneritas baik stasioner dalam mean maupun
varian. Suatu time series dikatakan stasioner dalam mean apabila
berfluktuasi dalam mean yang konstan, dan dikatakan stasioner dalam
varian apabila berfluktuasi dalam varian yang konstan. Variabel random
Zt1, Zt2, ..., Ztn dikatakan stasioner dalam mean bila
E (Zt
l
, Zt
2
,..., Ztm) = E (Ztl
+k
, Z
t2+k
, ..., Z
tm+k
) ...(2.1)
Dan dapat dikatakan stricly stationary apabila persamaan di atas terpenuhi
untuk nilai m =1, 2, ..., n. Box jenkins menjelaskan bahwa time series
yang bersifat stricly stasionary, waktu pengamatan tidak berpengaruh
terhadap mean , varians
2
dan konvarians
k.
Untuk memenuhi asumsi
stasioneritas, maka pada suatu time series yang nonstasioners perlu
dilakukan difference, atau transformasi terlebih dahulu. Secara umum
differencing dengan orde difference d adalah :
W
t
= ( 1 B )
d
Z
t
, d = 1, 2, ..., n ...(2.2)

You might also like