You are on page 1of 6

1. Demo yang dilakukan dengan kekerasan atau mengganggu orang lain.

Maksudnya : Ia yang menyampaikan hasratnya dengan kasar dan kekerasan


hendaknya dianggap melakukan kesalahan besar dan lebih jahat dan yang
memfitnah dan pada pencuri dan ia yang melukai dengan tongkat.

EUFORIA demokrasi dewasa untuk memberikan rakyat kebebasan menyatakan
pendapat atau aspirasmya. Kebebasan menyatakan pendapat atau aspirasi itu
memang salah satu ciri adanya demokrasi. Namun, dalam hidup berdemokrasi
juga ada tanggung jawab dan norma-normanya seperti landasan hukumnya,
etikanya, dan demokrasi itu adalah cara menyelenggarakan suatu kehidupan
bersama. Kata demokrasi bermakna pemerintahan rakyat. Umumnya
pengamalan demokrasi dalam suatu ketatanegaraan melalui suatu sistem
perwakilan karena tidak mungkin seluruh rakyat dapat memerintah secara
langsung.

Salah satu wujud penyelenggaraan demokrasi adalah dengan menjamin
kemerdekaan rakyat untuk menyatakan pendapat dan aspirasinya. Tata cara
menyampaikan aspirasi maupun pendapat sering dilakukan oleh sementara pihak
dengan kekerasan. Kata-katanya kasar, disampaikan dengan gejolak emosional,
dan sering juga dilakukan dengan pengerusakan terutama fasilitas umum,
membakar ban bekas di tengah jalan, menebangi pohon, dll.



2. Mayat yang sudah mati tidak di kuburkan.



Mayat yang sudah mati harusnya dikuburkan atau di kebumikan sesuai ajaran
agamanya. Atas pelanggaran HAM mentelantarkan orang mati dan di biarkan di
pinggir jalan adalah pelanggaran HAM yang tidak sesuai dengan UUD.

3. Anak yang di terlantarkan



Gambar di atas adalah penelantaran anak, adalah pelanggaran HAM yang tidak
sesuai dengan pasal 34. Yaitu Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh Negara.


4. Berdemo dengan spanduk atau tulisan.



Berdemo dengan spanduk dan tulisan adalah salah satu sifat penegakkan HAM.
Para pendemo kebanyakan adalah para mahasiswa yang terpelajar dan memiliki
intelektualitas yang tinggi dalam memberikan alasan penolakan kenaikan harga
BBM Bersubsidi.
Namun sangat disayangkan aksi demo yang dilakukan seringkali bentrok dengan
aparat maupun mengarah kepada tindakan anarkis. Sebagai kaum intelektual para
mahasiwa hendak menggunakan cara-cara yang lebih cerdas dalam
menyampaikan aspirasi

5. Orang mengantri di loket dengan tertib.

Mengantri bisa diartikan sebagai proses untuk menunggu giliran atau bisa lebih
jelas lagi antrian dibentuk agar jalannya giliran bisa tertib dan lancar. Sebaliknya
bila antrian rusak atau amburadul, maka proses untuk mendapatkan jatah giliran
menjadi tak menentu. Bisa dikatakan nantinya yang kuat ngomong, badannya
besar atau orang yang tak punya rasa malu dapat giliran pertama walaupun
datangnya paling akhir. Mari kita bahas topik artikel budaya antri di Indonesia ini
dengan hati yang lapang


6. Musyawarah



Saat ini musyawarah selalu dikait-kaitkan dengan dunia politik,
demokrasi.Bahkan hal tersebut tidak dapat dipisahkan , pada prinsipnya
musyawarah adalah bagian dari demokrasi, dalam demokrasi pancasila penentuan
hasil dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan jika terjadi kebuntuan yang
berkepanjangan barulah dilakukan pemungutan suara, jadi demokrasi tidaklah
sama dengan votting.Cara votting cenderung dipilih oleh sebagian besar negara
demokrasi karena lebih praktis, menghemat waktu dan lebih simpel daripada
musyawarah yang berbelit-belit itulah sebabnya votting cenderung identik dengan
demokrasi padahal votting sebenarnya adalah salah satu cara dalam mekanisme
penentuan pendapat dalam sistem demokrasi.

You might also like