You are on page 1of 2

Merokok dalam Hubungannya dengan Perioperatif

Diketahui, riwayat merokok meningkatkan insiden komplikasi pernapasan


postoperative. Efek merokok adalah rusaknya mukosiliar, hipersekresi mukus, dan obstruksi
jalan nafas. Hal ini meningkatkan sensitivitas bronchiolar sehingga terjadi bronkokonstriksi
dan peningkatan resistensi jalan nafas dan pengurangan dinamik. Efek akut dari mengisap
asam rokok adalah peningkatan level karbon monoksida. Carboxyhemoglobin (CoHb) dapat
meningkat sampai 8-15% pada perokok berat, yang berarti mengurangi kapasitas pembawa
oksigen dalam darah. Nikotin adalah agonis adrenergik yang meningkatkan denyut jantung,
tekanan darah dan resistensi vaskuler perifer.
1

Pentingnya berhenti dari merokok dicapai sebelum operasi untuk memungkinkan
pertumbuhan kembali silia dan pemulihan dari fungsi paru. Karena itu memerlukan waktu
minimal 6-8 minggu sebelum operasi untuk mengurangi angka kesakitan pada postoperative
pulmonal dan memperbaiki fungsi imun serta penyakit saluran nafas yang reversible.
Penilaian ini jarang dilakukan lebih dari satu minggu sebelum operasi dan sering hanya
beberapa menit sebelum memasuki operasi ruang, kondisi ini biasanya tidak disadari. Namun,
walaupun hanya beberapa hari tidak merokok, terjadi aktivitas perbaikan cilia dalam 1-2
minggu. Dengan tidak merokok secara signifikan menurunkan volume sputum dan reaktivitas
saluran nafas.
1,2
Waktu paruh yang singkat dari CoHb menurun setelah 12 jam tidak merokok sebelum
menerima anestesi untuk memungkinkan penghapusan nikotin dan karboksihemoglobin.
Tingkat karboksihemoglobin dari 15% dapat mengurangi ketersediaan oksigen hingga 25%
dan menyajikan risiko yang cukup untuk pasien dengan penyakit arteri koroner.
1

Merokok dan Outcome Posoperatif
Telah lama dipahami bahwa perokok beresiko pascaoperasi hasil buruk, tapi beberapa
yang paling data yang komprehensif diterbitkan pada tahun 2011 ketika Turan et al
membandingkan dalam kelompok besar 82.304 perokok saat ini,maka ditemukan:
3
57% lebih mungkin untuk memiliki serangan jantung
80% lebih mungkin mengalami serangan jantung
73% lebih mungkin untuk mengalami stroke
Beberapa ahli bedah tidak akan melakukan operasi pada pasien yang merokok dan suatu
organisasi bernama RcoA (The Royal College of Anaesthetists) menganggap berhenti
merokok menjadi hal yang penting sebelum menjalani operasi jantung. Sementara
padapenelitian lain yang menunjukkan bahwa pasien dengan rekonstruksi payudara
didapatkan telah merokok selama lebih dari sepuluh tahun, diputuskan tidak harus menjalani
operasi rekonstruksi payudara karena memiliki risiko komplikasi yang begitu tinggi.
4
Ada bukti kuat bahwa perokok yang menjalani operasi memiliki risiko lebih tinggi
terhadap komplikasi jantung dan paru-paru, infeksi pasca operasi dan terganggunya proses
penyembuhan luka. Sehingga lebih mungkin bagi pasien tersebut untukmenjalani perawatan
yang instensif dalam jangka waktu yang lama. Sebuah studi kohort prospektif dari Amerika
Serikat menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan risiko hampir enam kali lipat
terjadinya komplikasi jantung dan paru pasca operasi. Merokok juga adalah faktor risiko
yang paling penting untuk terjadinya komplikasi pasca-operasi yang serius pada pasien yang
menjalani hip elektif dan bedah orthopedi.
4
Fungsi anestesi adalah untuk mengurangi batuk dan kejang selama operasi tetapi
karena perokok lebih rentan dan sering mengalami batuk semasa hidupnya, maka selama
operasi mereka membutuhkan dosis anestesi yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak
merokok. Karena sifat kandungan rokok dapat menyebabkan penurunan oksigenasi darah,
pengiriman oksigen ke seluruh jaringan terganggu, untuk itu perlu diberikannya oksigen
secepatnya. Penurunan fungsi organ vital dan pemberian oksigen yang terlambat bahkan
untuk waktu singkat dapat menyebabkan komplikasi yang serius.
4





DAFTAR PUSTAKA

1. Tonnesen H, Nielsen PR, Lauritzen JB, Muller AM Smoking and alcohol
intervention before surgery : evidence for best practice. Br JAnaesth, 2009;102:297-
306.
2. Bryson EO, Frost EAMThe Perioperative Implications of Tobacco, Marijuana, and
other Inhaled Toxins. Journal Lippincott Williams & Wilkins, 2011;49:103-118.
3. Turan A, Mascha EJ, Roberman D, Turner PL, You J, Kurz A, Sessler DI, Saager L
Smoking and perioperative outcomes. Anesthesiology, 2011; 114: 837-46.
4. Anonim. Smoking and Surgery. ASH, 2011. Available from:
ash.org.uk/files/documents/ASH_711.pdf

You might also like