You are on page 1of 16

LAN Nirkabel (W-LAN)

Disusun Oleh :

Nama : Ayip Sutrisno

NIM : A11.2007.03684

UNIVERSITAS DIAN
NUSWANTORO
SEMARANG
2009
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan komputer banyak digunakan perusahaan-perusahaan baik


pemerintah maupun swasta, di rumah-rumah, perkantoran kecil, dan
tempat umum. Masih banyaknya jaringan yang menggunakan kabel yang
memungkinkan suatu perusahaan memerlukan biaya yang tidak sedikit
untuk membuat suatu jaringan, penggunaan kabel yang sangat berlebih
membuat ruangan menjadi kotor dan terlihat tidak rapih sehingga banyak
para pengguna jaringan beralih menggunakan jaringan tanpa kabel
(nirkabel).

Jaringan nirkabel memungkinkan orang melakukan komunikasi dan


mengakses aplikasi dan informasi tanpa kabel(nirkabel). Hal tersebut
memberikan kebebasan bergerak dan kemampuan memperluas aplikasi
ke berbagai bagian gedung, kota, atau hamper ke semua tempat di dunia.

LAN nirkabel dapat digunakan di dalam gedung dan lingkungan


kampus. Performa dan keamanan yang sebanding dengan jaringan kabel
memungkinkan solusi LAN nirkabel dapat digunakan di rumah-rumah,
perkatoran kecil, perusahaan, dan tempat-tempat umum. LAN nirkabel
mampu mendukung berbagai jenis aplikasi yang berbeda.

1.2 Batasan Masalah

Penulisan makalah ini akan menjelaskan tentang komponen, teknologi


dan konfigurasi Local Area Network (LAN) nirkabel.

1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenali aplikasi khusus LAN


nirkabel, memahami komponen dan standar LAN nirkabel, memahami
konfigurasi sistem LAN nirkabel.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Komponen-Komponen LAN Nirkabel

LAN nirkabel terdiri dari komponen-komponen yang serupa dengan


LAN Ethernet-wired yang masih tradisional. Buktinya, protocol LAN
nirkabel serupa dengan Ethernet dan mengikuti bentuk yang sama.
Perbedaan LAN nirkabel ialah tidak membutuhkan kabel.

2.1.1 Perangkat Pengguna

Pengguna LAN nirkabel menjalankan berbagai perangkat,


seperti PC, laptop, dan PDA. Penggunaan LAN nirkabel pada PC
stationer jaringan sangatlah menguntungkan karena keterbatasan
penggunaan kabel. Oleh karena sifat portablenya, laptop dan PDA
biasanya dilengkapi dengan konektivitas LAN nirkabel.

2.1.2 Radio NIC

Bagian utama dari LAN nirkabel mencakup radio NIC yang


bekerja di dalam perangkat komputer dan menyediakan
konektivitas nirkabel. Radio NIC LAN nirkabel yang kadang-kadang
disebut juga radio card sering mengimplementasikan standar
802.11. Card tersebut secara umum mengimplementasikan sebuah
physical layer khusus seperti 802.11a atau 802.11b/g.

Radio card dikeluarkan dengan berbagai bentuk, antara lain:


ISA, PCI, PC card, mini-PC, dan CF. Pada umumnya , PC
menggunakan ISA dan PCI card, tetapi pada PDA dan laptop
digunakan PC card, mini-PC, dan CF adapter.
Gambar 1. Ethernet NIC PCI

2.1.3 Access Point

Access point mencakup radio card yang berkomunikasi


dengan perangkat pengguna pribadi pada LAN nirkabel
sebagaimana NIC berkabel yang berantarmuka dengan sistem
distribusi seperti Ethernet. Software sistem dalam access point
bersama-sama menjadi penghubung LAN nirkabel dengan bagian
distribusi pada access point. Software sistem membedakan access
point dengan memberikan berbagai tingkatan pengelolaan,
instalasi, dan fungsi keamanan.

Pada sebagian besar kasus, access point menyediakan


antarmuka http yang memampukan perubahan konfigurasi
terhadap access point melalui perangkat end-user yang dilengkapi
dengan antarmuka jaringan dan web browser. Beberapa access
point juga memiliki antarmuka serial-232 untuk mengkonfigurasi
access point melalui kabel serial sebagaimana perangkat pengguna
menjalankan terminal emulation dan software Telnet seperti Hyper
terminal.

Gambar 2. Access Point

2.1.4 Router
Menurut definisinya, router mengirim paket di antara jaringan.
Router memilih koneksi berikutnya yang paling bagus untuk
mengirim paket agar mendekati destinasi. Router menggunakan
Internet Protocol(IP) packet headers dan routing table, seperti
halnya protocol internal, untuk menentukan jalur yang paling bagus
untuk masing-masing paket.

Router LAN nirkabel menambahkan fungsi access point built-in


ke router multiport Ethernet. Hal tersebut mengombinasikan
berbagai jaringan Ethernet dengan koneksi nirkabel. Router LAN
nirkabel khusus mencakup empat port Ethernet, access point
802.11, dan kadang-kadangport parallel sehingga dapat berfungsi
sebagai print server.

Router mengimplementasikan protocol Network Address


Translation (NAT) yang memampukan berbagai perangkat jaringan
untuk berbagai-pakai semua alamat IP yang disediakanoleh Internet
Service Provider (ISP).

Gambar 3. Wireless Router

2.1.5 Repeater

Repeater nirkabel merupakan sebuah cara untuk


memperpanjang renatng LAN nirkabel yang ada daripada
menambahkan access point lebih banyak. Repeater standalone LAN
nirkabel hanya sedikit dijual di pasaran. Walaupun demikian,
beberapa access point memiliki format repeater built-in.

Repeater pada dasarnya memperbarui sinyal jaringan untuk


memperpanjang rentang infrastruktur jaringan yang ada. Repeater
LAN nirkabel tidak secara fisik dihubungkan dengan kabel ke semua
bagian jaringan. Lebih dari itu, sinyal radio diterima dari access
point, perangkat end-user, atau repeater yang lain, kemudian
mengirim ulang frame. Hal tersebut memungkinkan repeater untuk
ditempatkan di antara access point dan pengguna jarak jauh untuk
bertindak sebagai relay frame yang bergerak maju-mundur di
antara pengguna dan access point.

Gambar 4. Diagram Wireless Repeater

Oleh sebab itu, repeater nirkabel merupakan solusi yang


efektif untuk mengatasi pelemahan sinyal seperti pelemahan RF.

Kelemahan repeater nirkabel adalah repeater tersebut


menurunkan performa LAN nirkabel. Repeater harus menerima dan
mengirim ulang setiap frame pada channel radio yang sama supaya
dapat menggandakan jumlah lalu lintas pada jaringan dengan
efektif.

2.1.6 Antene

Sebagian besar antene pada LAN nirkabel termasuk ke dalam


jenis omnidirectional dan memiliki gain yang rendah. Hampir semua
access point, router, dan repeater dikeluarkan dalam bentuk antene
omnidirectional. Antene omnidirectional memenuhi sebagian besar
persyaratan daya cakupan, tetapi pertimbangkan pula pemilihan
penggunaan antene directive untuk menjangkau tempat yang
panjang dan sempit.

2.2 Sistem LAN Nirkabel


Sistem LAN nirkabel terdiri dari susunan komponen dan konfigurasi
yang memenuhi kebutuhan aplikasi tertentu. Hal tersebut memungkinkan
sistem LAN nirkabel berbasis pada berbagai tipe aplikasi. Lihat bebarapa
contoh di bawah ini:

2.2.1 LAN Nirkabel Rumahan dan Perkantoran Kecil

Penggunaan LAN nirkabel di rumah atau perkantoran kecil


dimaksudkan untuk menghindari penggunaan jaringan berkabel
untuk saling berhubungan dengan PC, laptop, dan printer. Hanya
beberapa orang yang mampu membeli komponen-komponen
aplikatif di toko elektronik atau toko supplier dan memasang LAN
nirkabel.

Nirkabel rumahan atau perkantoran kecil pada umumnya


mencakup sebuah router LAN nirkabel yang menghubungkan ke
koneksi Internet broadband, seperti DSL atau modem kabel.
Rentang router LAN nirkabel cukup memadai untuk menjangkau
rumah, apartemen, atau kantor kecil. Router diperlukan bila
terdapat lebih dari satu perangkat jaringan.

Gambar 5. LAN Nirkabel di Rumahan atau Perkantoran kecil dengan konfigurasi


yang sederhana.

Access point juga dapat dioperasikan di rumahan atau


perkantoran kecil, tetapi hanya diizinkan sebuah perangkat jaringan
untuk mendapatkan sebuah alamat IP dan akses ke Internet. Hal
tersebut dpat terjadi karena sebagian besar access point tidak
mengimplementasikan DHCP dan NAT. Kombinasi access point dan
router berkabel dapat mencukupi router LAN nirkabel.
2.2.2 LAN Nirkabel Perusahaan

LAN nirkabel pada perusahaan jauh lebih rumit daripada LAN


nirkabel di rumahan atau perkantoran kecil. Alasan utamanya
adalah LAN nirkabel perusahaan membutuhkan banyak access
pioitn untuk memenuhi kebutuhan sistem distribusi yang saling
berhubungan dengan access point. Access point menawarkan
overlapping radio cell sehingga memampukan pengguna untuk
menjelajahi melalui sebuah fasilitas dan sumber akses pada
jaringan berkabel. Konfigurasi tersebut acapkali dirujuk sebagai
format infrastruktur yang merupakan format yang paling umum
untuk kebutuhan LAN nirkabel untuk mencakup area yang lebih
besar dari 20.000 kaki persegi.

Sebagai contoh, LAN nirkabel yag ditempatkan di rumah sakit


bisa terdiri dari ratusan access point. Sejumlah besar Ethernet
switch dan pengabelan diperlukan untuk menghubungkan satu
sama lain. Seperti halnya LAN nirkabel yang ditempatkan di sebuah
perusahaan, rumah sakit rupanya memiliki hardware yang
menyediakan layanan DHCP. Oleh karena itu, LAN nirkabel
perusahaan menggunakan access point , bukan router LAN nirkabel.

LAN nirkabel juga membutuhkan mekanisme keamanan yang


unggul. Tidak seperti aplikasi di rumahan dan perkantoran kecil, hal
yang perlu mendapat perhatian lebih adalah pengesahan dan
enkripsi.

2.2.3 LAN Nirkabel Publik

LAN nirkabel publik memampukan siapa saja untuk


mengakses Internet dengan perangkat pengguna yang dilengkapi
LAN NIC nirkabel. LAN nirkabel publik tersedia di berbagai hotspot
seperti airport, convention center, hotel, dan pelabuhan-pelabuhan
di seluruh dunia.
LAN nirkabel publik adalah salah satu layanan jaringan yang
dapat digunakan oleh siapa pun. Layanan tersebut menyediakan
sumber penghasilan karena pemilik hotspot dapat menagih
rekening para pelanggan. Pada beberapa situasi, pemilik hotspot
menawarkan akses bebas untuk meningkatkan penggunaan layanan
mereka.

LAN nirkabel untuk hotspot kecil sangatlah sederhana.


Misalnya, pemilik kedai kopi dapat memasang sebuah router LAN
nirkabel yang berantarmuka dengan koneksi Internet broadband.
Konfigurasi tersebut serupa dengan konfigurasi yang dibutuhkan
untuk rumahan atau perkantoran kecil. Akses bebas memungkinkan
pelanggan untuk surfing web dan surat-menyurat dengan e-mail
sembari membeli kopi dan makanan lainnya.

Hotspot besar membutuhkan banyak access point yang


sebanding dengan LAN nirkabel perusahaan. LAN nirkabel
perusahaan yang menjangkau beberapa tempat juga membutuhkan
kontrol akses dan sistem penagihan yang lebih canggih. Misalnya,
rangkaian hotel besar dapat menyebarkan LAN nirkabel publik pada
ratusan tempat yang berbeda. Pengguna dapat berlangganan akses
bulanan dan bisa menggunakan layanandari semua hotel. Fungsi
kontrol akses dalam kasus tersebut membutuhkan server terpusat
untuk menjaga informasi autentiksi, authorization, dan
accounting(AAA).

2.2.4 LAN Nirkabel Ad Hoc

LAN nirkabel ad hoc tidak membutuhkan access point. Namun


demikian, setiap perangkat pengguna pribadi berkomunikasi secara
langsung dengan perangkat pengguna lain. Keuntunngan
konfigurasi tersebut adalah pengguna dapat membuat LAN nirkabel
secara spontan dan cepat. Jaringan ad hoc pada umumnya dirujuk
sebagai jaringan peer-to-peer.

Gambar 6. Rangkaian peer to peer

Sebagai contoh, LAN nirkabel ad hoc memudahkan seseorang


untuk mengirim file besar ke rekan sejawat di ruang konferensi
dimana infrastruktur LAN nirkabel tidak tersedia.

2.3 Teknologi LAN Nirkabel

2.3.1 Standar 802.11

Standar IEEE 802.11 menerapkan medium access control


(MAC) yang umum dan beberapa physical layers untuk LAN nirkabel.
Standar 802.11 awalnya dikeluarkan pada tahun 1997. Akan tetapi,
LAN nirkabel tidak mulai mengembangkannya dalam skala besar
sampai tahun 2001 saat harga-harga turun drastis. Kelompok kerja
IEEE 802.11 secara aktif terus mempertinggi stadar untuk
meningkatkan performa dan keamanan LAN nirkabel.

Standar 802.11 menetapkan sebuah layer MAC yang


menyediakan berbagai fungsi untuk mendukung operasi LAN
nirkabel berbasis 802.11. Layer MAC acapkali disebut juga otak
jaringan karena mengatur physical layer khusus 802.11, seperti
802.11a,802.11b, atau 802.11g untuk mengerjakan fungsi
merasakan medium, mengirim, dan menerima frame 802.11.

a. 802.11a
Di akhir tahun 1999, IEEE mengeluarkan 802.11a yang
menetapkan operasi pita 5-GHz menggunakan Orthogonal
Frequency Division Multiplexing(OFDM) dengan kecepatan data
mencapai 54 Mbps.

Keuntungan utama dari 802.11a adalah ditawarkannya daya


tampung paling tinggi dengan 12 channel non-overlapping
terpisah. Penggunaan tersebut merupakan pilihan yang bagus
untuk mendukung konsentrasi tinggi pengguna dan aplikasi
performa yang lebih tinggi seperti video streaming. Keuntungan
lain dari 802.11a adalah pita 5 GHz tidak terlalu sesak sehingga
memampukan pengguna mencapai tingkatan performa yang
lebih tinggi.

Masalah utama pada 802.11a adalah rentangnya yang


terbatas. Hal tersebut disebabkan pengoperasian standar pada
frekuensi 5 GHz yang lebih tinggi. Pada kecepatan 54-Mbps,
Anda akan memiliki rentang kurang dari 100 kaki pada sebagian
besar fasilitas. Kekurangan tersebut membutuhkan sejumlah
besar access point untuk sepenuhnya melindungi sebuah fasilitas
yang sebanding dengan sistem 802.11b.

b. 802.11b

Bersama dengan 802.11a, IEEE mengesahkan 802.11b, yang


merupakan ekxtensi kecepatan tinggi ke standar direct sequence
awal pada pita 2,4 GHz dengan kecepatan data sampai dengan
11 Mbps.

Keuntungan yang bisa didapat dari 802.11b adalah


kelengkapan longrange-nya. 802.11b memungkinkan Anda
mampu mencapai jarak 300 kaki pada sebagian besar fasilitas
indoor. Rentang yang tinggi mengizinkan penyebaran LAN
nirkabel dengan jumlah access point yang lebih sedikit agar
dapat melindungi sebuah fasilitas sebanding dengan 802.11a.
Kelemahan dari 802.11b adalah Anda dibatasi sampai tiga
channel non-overlapping pada pita 2,4 GHz. Standar 802.11
menetapkan 14 channel (hanya channel 1 sampai 11 yang
tersedia di Amerika Serikat) untuk mengonfigurasi access point.
Walaupun demikian, masing-masing channel menempati kira-kira
sepertiga dari keseluruhan pita 2,4 GHz saat mengirim sebuah
sinyal. Sebagian besar perusahaan hanya menggunakan channel
1,6, dan 11 untuk memastikan access point tidak berinterferensi
satu sama lain. Hal tersebut membatasi kapasitas 802.11b
sehingga menjadikannya paling sesuai untuk mendukung aplikasi
performa medium, seperti e-mail dan surfing. Kelemahan lain
dari 802.11b adalah adanya kemungkinan interferensi RF dari
perangkat radio lain.

c. 802.11g

IEEE mengesahkan standar 802.11g yang kompatibel dengan


802.11b pada tahun 2003 dengan meningkatkan performanya
mencapai 54 Mbps pada pita 2,4 GHz dengan menggunakan
OFDM.

Kelebihan dari 802.11g adalah bahwa standar tersebut


merupakan kompatibel terbalik pada 802.11b. Perusahaan
dengan keberadaan jaringan 802.11b biasanya dapat meng-
upgrade access point-nya menjadi 802.11g melalui peng-
upgrade-an firmware sederhana. Hal tersebut menyediakan jalur
perpindahan yang efektif untuk LAN nirkabel. Permasalahan
yang muncul adalah kehadiran perangkat client 802.11b dalam
lingkup 802.11g membutuhkan mekanisme proteksi yang
membatasi performa keseluruhan LAN nirkabel.

Kelemahan 802.11b, seperti kemungkinan interferensi RF dan


keterbatasan tiga channel non-overlapping, masih berlaku pada
802.11g dikarenakan pengerjaannya di pita 2,4 GHz. Sebagai
hasilnya, jaringan 802.11g memiliki pembatas kapasitas
sebanding dengan 802.11a.

2.3.2 Wi-Fi

Aliansi Wi-Fi yang memulai proyeknya dengan Wireless Ethernet


Compability Alliance (WECA) adalah sebuah organisasi iinternasional
nonprofit yang memfokuskan pada pemasaran dan interoperabilitas
produk-produk LAN nirkabel 802.11. Aliansi Wi-Fi adalah kelompok
yang memunculkan istilah Wi-Fi untuk melindungi semua jenis
jaringan nirkabel berbasis 802.11, seperti 502.11a, 802.11b,
802.11g, atau jaringan apa pun yang akan muncul di masa depan.
Aliansi Wi-Fi juga berada di balik terbentuknya Wi-Fi Protected
Access (WPA) yang merupakan batu loncatan untuk menjembatani
WEP, yang pemunculannya banyak dikritik dengan standar 802.11i.

a. Apa arti Wi-fi

Sertifikasi Wi-Fi adalah sebuah proses yang menjamin


interoperabiitas di antara perangkat LAN nirkabel 802.11,
termasuk access point dan radio card yang menuruti beberapa
faktor bentuk. Untuk mendapatkan sertifikasi Wi-Fi pada suatu
produk, perusahaan harus menjadi anggota aliansi Wi-Fi.

Sertifikasi Wi-Fi dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan


kepada konsumen bahwa mereka telah membeli produk-produk
LAN nirkabel yang telah memenuhi persyaratan interoperabilitas
multivendor. Logo Wi-Fi pada suatu produk berarti bahwa produk
tersebut telah memenuhi persyaratan tes uji interoperabilitas
dan dapat bekerja dengan produk-produk sertifikasi Wi-Fi dari
vendor lain.

b. Akses Wi-Fi Protected


WEP 802.11 tidak menyediakan perangkat keamanan yang
cukup untuk sebagian besar aplikasi LAN nirkabel perusahaan.
Masalahnya adalah mekanisme keamanan yang tinggi masih
bersifat intern sehingga mekanisme tersebut sulit mendukung
perangkat-perangkat klien multivendor. Oleh karena itu, Aliansi
Wi-Fi melakukan terobosan untuk melancarkan ketersediaan
keamanan LAN nirkabel yang efektif dengan menetapkan WPA
sembari meningkatkan interoperabilitas. Penggunaan WPA
memungkinkan suatu linkungan dapat memiliki beberapa tipe
radio NIC 802.11 berbeda seperti hotspot publik yang dapat
memanfaatkan jenis enkripsi yang lebih unggul.

WPA 1.0 adalah gambaran awal dari versi 802.11i yang belum
disahkan, termasuk mekanisme Temporal Key Integrity Protocol
(TKIP) dan 802.1x. Kombinasi dua mekanisme tersebut
menyediakan enkripsi key dinamis dan autentikasi mutual yang
dibutuhkan dalam LAN nirkabel.

2.3.3 HiperLAN/2

HiperLAN/2 yang merupakan singkatan dari High Performance


Radio LAN adalah standar LAN nirkabel yang dikembangkan oleh
divisi Broadband Radio Access Networks (BRAN) dari European
Telecomunications Standards Institute (ETSI). HiperLAN/2
menetapkan teknologi LAN nirkabel berkecepatan tinggi yang
efisien dan memenuhi persyaratan regulasi spectrum di Eropa.

Perbedaan utama pada HiperLAN/2 adalah digunakannya


protocol yang berorientasi koneksi dengan time division
multiplexing sebagai basis untuk mendukung transfer data di antara
pengguna.

Meskipun untuk saat ini produk-produk HiperLAN/2 telah


tersedia di pasaran, ramalan terhadap produksi dan penyebaran
produk-produk HiperLAN/2 selama paruh kedua tahun 2002 tidak
begitu banyak. Buktinya, penyelidikan mendalam di Internet
menyatakan bahwa tidak ada produk HiperLAN/2 tersedia bagi
konsumen. Tampaknya HiperLAN/2 tidak mengalami kemajuan dari
segi apa pun.

Baru-baru ini 802.11 memiliki pangsa pasar yagng jelas di


seluruh dunia sebagai pilihan utama untuk penyebaran LAN
nirkabel. Dengan demikian, 802.11 merupakan satu-satunya
alternatif untuk penyebaran LAN nirkabel saat ini. Selain itu, tidak
adanya produk-produk HiperLAN/2 tidak diragukan lagi akan
menjadikan 802.11 pemain dominan dalam pasar LAN nirkabel.

BAB 3

KESIMPULAN

Komponen-komponen LAN nirkabel terdiri dari radio NIC, access


point, router, repeater, dan antene yang memampukan aplikasi nirkbel di
gedung-gedung dan area kampus. Komponen-komponen tersebut
merupakan fondasi dalam mengimplementasikan LAN nirkabel di rumah-
rumah, perkantoran kecil, perusahaan, dan hotspot publik. Jaringan
tersebut dapat bergerak dari sebuah access point di rumahan atau
perkantoran kecil hingga ratusan access point yang melindungi fasilitas
besar. Selain itu, LAN nirkabel mungkin hanya dapat berupa dua
pengguna yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain
menggunakan format ad hoc.

Sejauh ini, 802.11 merupakan standar yang terkemuka di seluruh


dunia dengan kecepatan data mencapai 54 Mbps dan dapat beroperasi
baik pada pita frekuensi 2,4 GHz maupun 5 GHz. Wi-Fi menawarkan
jaminan interoperabilitas di antara pemanufaktur komponen-komponen
LAN nirkabel 802.11 compliant, sementara HiperLAN/2 merupakan sebuah
standar berbasis Eropa yang rupanya kalah bersaing dengan 802.11.

Daftar Pustaka

Ardiansyah, Dian. 2004.Teknologi Jaringan Komputer.Ilmu


Komputer.com

Geier, Jim. 2005. Wireless Networks first-step. Yogyakarta: ANDI

Setiawan, Agung. Pengantar Sistem Komputer. Bandung:


Informatika

You might also like