You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga mampu
menciptakan insan yang terampil dan dapat bersaing di dunia kerja. Pendidikan yang
baik akan menjadikan seseorang memiliki modal investasi untuk masa depan.
Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan. Masalah
kritis yang menjadi isu utama dalam dunia pendidikan yaitu mengenai mutu pendidikan.
Menurut Survei Human Development Index, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-105. Berdasarkan data tersebut,
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia sangat diperlukan. Pendidikan
memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM). Pendidikan yang bermutu akan dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang bermutu. Fokus utama yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu
pendidikan adalah peningkatan kualitas lembaga pendidikan sebagai basis utama
pendidikan.
Lembaga pendidikan di Indonesia termasuk Perguruan Tinggi perlu
meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satu cara peningkatan kualitas pendidikan
di PT dapat dilakukan melalui pelaksanaan manajemen PT yang baik. Manajemen PT
yang baik adalah manajemen yang menitik beratkan pada peningkatan masalah mutu
dan berstandar internasional seperti ISO 9001: 2008. Sistem ISO 9001:2008 merupakan
sarana untuk dapat mencapai tujuan mutu dalam menerapkan Total Quality Control.
Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas mengenai pentingnya
implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya. Dimana dalam pengimplementasian ISO 9001:2008 di
Jurusan Arsitektur, pimpinan jurusan (Kepala Jurusan) masih mengalami beberapa
kendala antara lain kebanyakan standarisasi ISO diterapkan di industri, sehingga
sosialisasi di Jurusan Arsitektur mengenai ISO 9001:2008 kepada semua stakeholder
yang terlibat masih sangat terbatas. Sehingga perlu adanya Penelitian mengenai
konsistensi dan komitmen dari Ketua Jurusan dalam pengimplentasian SMM ISO
9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB dengan melibatkan semua stakeholder yang ada
agar kualitas Jurusan Arsitektur menjadi lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektivitas implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur
FT-UB?
2. Apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan
Arsitektur FT-UB?
3. Bagaimana konsistensi dan komitmen dari Pimpinan Jurusan Arsitektur
terhadap implementasi SMM ISO 9001:2008 terkait dengan tingkat kelulusan
mahasiswa, prestasi mahasiswa, kualitas dosen dan karyawan serta ketersediaan
fasilitas umum di Jurusan Arsitektur FT-UB?
4. Apa saja permasalahan dalam implementasi SMM ISO 9001:2008 dan solusi
efektif apa saja yang seharusnya bisa diambil oleh Ketua Jurusan Arsitektur
untuk mengatasi permasalahan tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan efektivitas implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan
Arsitektur FT-UB;
2. Mendeskripsikan apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM ISO
9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB;
3. Menganalisis konsistensi dan komitmen dari Ketua Jurusan Arsitektur terhadap
implementasi SMM ISO 9001:2008 terkait dengan tingkat kelulusan mahasiswa,
prestasi mahasiswa, kualitas dosen dan karyawan, serta ketersediaan fasilitas di
Jurusan Arsitektur FT-UB;
4. Menganalisis permasalahan dalam implementasi SMM ISO 9001:200 dan
memberikan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari Penelitian ini adalah :
1. Bagi Jurusan Arsitektur FT-UB
a. Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan konsistensi dan
komitmen dalam pengimplementasian SMM ISO 9001:2088
b. Informasi bagi Ketua Jurusan ataupun Sekretaris Jurusan terkait kebijakan
penerapan SMM ISO 9001:2008

2. Bagi Jurusan Teknik Industri FT-UB
Dapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang
berhubungan dengan implementasi SMM ISO 9001:2008 di Perguruan Tinggi
ataupun lembaga pendidikan lainnya.
3. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuam
mengenai implementasi SMM ISO 9001:2008 di Perguruan Tinggi.

1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bersisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan Penelitian,
serta sistematika penulisan laporan. Dalam bab ini dibahas mengenai masalah yang
dihadapi dan tujuan diadakannya Penelitian ini.
Bab II Tinjauan Pustaka
Berisi landasan teori yang berhubungan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008. Dalam bab ini diahas mengenai pengertian sistem, manajemen, dan
mutu.
Bab III Metode Penelitian
Berisi penjelasan mengenai bagaimana Penelitian ini dilaksanakan secara
operasional. Dalam bagian ini diuraikan mengenai jenis Penelitian yang digunakan,
lokasi dan waktu Penelitian, subyek dan obyek Penelitian, informan Penelitian,
metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Berisi gambaran atau deskripsi objek yang diteliti, analisis data yang diperoleh dan
pembahasan tentang hasil analisis.
Bab V Penutup
Berisi Kesimpulan tentang analisis data dan pembahasan serta saran yang dapat
diberikan kepada penulis, pembaca dan Jurusan yang bersangkutan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem
Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani system yang artinya adalah
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai
tujuan bersama.
Menurut Gordon B. Davis (1984), sebuah system terdiri dari bagian-bagian yang
saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud. Sedangkan menurut Raymond Mcleod (2001), system adalah himpunan dari
unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan
terpadu. Adapun syarat-syarat sistem, yaitu :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari
pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

2.2 Manajemen
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen
adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang
tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut:
Manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yg efektif dan
efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya
organisasi.
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen merupakan satu atau lebih
manajer yang secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan
organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian
penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber
daya (informasi material uang dan orang).

2.3 Mutu
Berikut ini adalah definisi mutu yang dikemukakan oleh para ahli :
1. Philip B. Crosby
Crosby berpendapat bahwa mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan
(conformance requirement of spesification), seperti jam tahan air, sepatu tahan lama,
atau dokter yang ahli. Ia juga mengemukakan pentingnya melibatkan setiap orang
pada proses dalam organisasi. Pendekatan Crosby merupakan proses top down.
(Melvin Afrizal, h. 6)*
2. Joseph M. Juran
Juran berpendapat bahwa mutu berarti kesesuaian dengan penggunaan (fitness
for use), seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga atau sepatu kulit yang
dirancang untuk ke kantor atau ke pesta. Pendekatan Juran adalah orientasi pada
pemenuhan harapan pelanggan. (Melvin Afrizal, h. 6)*
3. K. Ishikawa
Ishikawa berpendapat bahwa mutu berarti kepuasan pelanggan. Dengan
demikian, setiap bagian proses dalam organisasi memiliki pelanggan. Kepuasan
pelanggan internal akan menyebabkan kepuasan pelanggan organisasi. (Melvin
Afrizal, h. 6)*

Sedangkan menurut ISO 9001:2008, mutu didefinisikan sebagai derajat yang
dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.
(Mitrakonsultan, h. 3)*

2.4 Sistem Manajemen Mutu dan ISO
Sistem manajemen mutu merupakan sistem yang digunakan untuk menetapkan
kebijakan atau pernyataan resmi oleh manajemen puncak berkaitan dengan perhatian
dan arah organisasinya di bidang mutu dan sasaran mutu. Salah satu sistem manajemen
mutu yang sering digunakan adalah Sistem Manajemen Mutu ISO.
Vincent Gaspersz (2009:1) mengemukakan bahwa,International Standard
Organisation atau lebih dikenal dengan ISO adalah organisasi internasional yang
bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan penyusunan standar baru ataupun revisi
ISO standard yang telah ada. Van den Berghe (2009) menyatakan bahwa "ISO 9000
adalah nama yang umum digunakan untuk label serangkaian internasional yang berdiri
ARDS untuk jaminan kualitas dalam organisasi: ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, ISO 9004
(dan himpunan bagian mereka). ISO merupakan sebuah organisasi internasional yang
bertujuan untuk mengembangkan standarisasi di seluruh dunia. ISO mempunyai
wewenang untuk menerbitkan standar sistem kualitas yang kestabilannya diakui oleh
semua negara.
Vincent Gaspersz (2006:75) mengemukakan bahwa delapan prinsip manajemen
kualitas yang menjadi landasan penyusunan ISO 9001:2008 adalah : (1) Fokus
Pelanggan; (2) Kepemimpinan; (3) Keterlibatan Orang; (4) Pendekatan Proses; (5)
Pendekatan Sistem terhadap Manajemen; (6) Peningkatan Terus menerus; (7)
Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan; (8) Hubungan Pemasok yang Saling
Menguntungkan.

2.5 ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 merupakan salah satu standar yang telah ditetapkan oleh organisasi
internasional yang bertanggung jawab dalam mengkordinasikan penyusunan standar
baru atau yang telah ada. Berikut ini merupakan definisi dan prinsip terkait dengan ISO
9001:2008

2.5.1 Definisi ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional yang ada dimana kualitas ISO
9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari perlu untuk dikonsultasikan oleh perusahaan. ISO 9001:2008 bukan
merupakan standart produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang
harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya
merupakan standart sistem manajemen kualitas. Diharapkan bahwa produk yang
dihasilkan dari suatu perusahaan memiliki kualitas internasional dan berkualitas baik
(standart). Consultant ISO akan membantu perusahaan untuk mewujudkan standart
ini.
Sistem manajemen ISO 9001:2008 merupakan prosedur terdokumentasi dan
praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau
persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan
atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Konsultan ISO akan memberikan
training dan pelatihan untuk implementasinya sehingga dengan sistem manajemen ini
diharapkan pelanggan akan terpuaskan.

2.5.2 Prinsip-prinsip ISO 9001:2008
Demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah
delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja
system agar proses yang berlangsung sesuai dengan fokus utama yaitu effectivitas
continual improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :
1. Customer Focus : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system semata-
mata untuk memuaskan customer.
2. Leadership : Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal
implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu
komando dengan commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap
elemen organisasi
3. Keterlibatan semua orang : Semua element dalam organisasi terlibat dan concern
dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-
masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang
terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai
office boy.
4. Pendekatan Proses : Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang
terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business
process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa
dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang
tidak sesuai denganflow process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya
kepercayaan pelanggan
5. Pendekatan System ke Management : Implementasi system mengedepankan
pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar
menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual
improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara
dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk
menghilangkan potensi masalah.
6. Perbaikan berkelanjutan : Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008
7. Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap keputusan dalam
implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti
implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO 9001:2008
8. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier
bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha (business partner) karena itu harus terjadi
pola hubungan saling menguntungkan.

Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi
sangat productive dan effective untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam
mencapai target-target yang telah ditetapkan.

2.5.3 Implementasi SMM ISO 9001:2008
Proses penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diantaranya sebagai
berikut:
1. Presentasi proposal kepada tim manajemen
2. Pembentukan Steering Committee dan tim kerja sistem manajemen mutu ISO
9001:2008
3. Pelatihan kesadaran mutu pada tim kerja sistem manajemen mutu ISO
4. Sosialisasi kesadaran mutu
5. Penyusunan kebijakan mutu dan sasaran mutu
6. Penyusunan pedoman mutu, prosedur, dan instruksi kerja
7. Pelaksanaan, evaluasi, dan revisi dokumen
8. Pengesahan dokumen mutu
9. Penetapan pelaksanaan sistem manajemen mutu
10. Sosialisasi pelaksanaan secara internal dan eksternal
11. Pelatihan audit internal
12. Pelaksanaan audit internal
13. Pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
14. Pelaksanaan pre audit oleh lembaga sertifikasi
15. Penyempurnaan dan revisi dokumen dan sistem
16. Final audit sertifikasi oleh lembaga sertifikasi, dan
17. Pencapaian sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

2.6 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :
1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
2. Jaminan Kualitas Produk dan Proses
3. Meningkatkan Produktivitas perusahaan & market gain
4. Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan
5. Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan
6. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
7. Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk
8. Meningkatkan komunikasi internal
9. Meningkatkan image positif perusahaan
10. Sistem terdokumentasi
11. Media untuk Pelatihan dan Pendidikan


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian
ini berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan problematika yang terjadi.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti ingin memahami, mengkaji
secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan ini mengenai pentingnya
implementasi SMM ISO 9001-2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB serta masalah-masalah
yang ditemukan serta solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Karena tujuan tersebut, maka relevan jika penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 1988 : 2) menerangkan bahwa
Penelitian Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistik
(utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam
variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, diharapkan dengan adanya penelitian ini maka
dapat menggambarkan tentang pentingnya implementasi ISO 9001:2008 serta
konsistensi dan komitmen dari pimpinan jurusan dalam menerapkan SMM ISO
9001:2008 tersebut terkait dengan dampaknya terhadap proses belajart mengajar di
Jurusan Arsitektur FT-UB.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dalam waktu satu minggu. Satu hari wawancara dengan
Sekretaris Jurusan Arsitektur dan tiga hari penyebaran questionnare ke mahasiswa
Jurusan Arsitektur FT-UB
Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian adalah:
Waktu : 19 Mei 23 Mei 2014
Tempat : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang
Alamat : Jalan Mayjend Haryono No. 169 Malang

3.3 Deskripsi Objek Penelitian
3.3.1 Sejarah Jurusan Arsitektur FT-UB
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) berdiri dan
pertama kali menyelenggarakan perkuliahan pada tahun 1983 dengan status masih
Program Studi (PS) Arsitektur FTUB di bawah Jurusan Teknik Sipil, berdasarkan
Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 118/DIKTI/Kep/1984 tanggal 24 September 1984. Selanjutnya, berdasarkan
Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 70/DIKTI/Kep/1994 tanggal 5 Maret 1994 tentang Pembentukan JURUSAN
Arsitektur FTUB pada Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, status Jurusan menjadi
salah satu Jurusan di bawah Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. JURUSAN
Arsitektur FTUB telah terakreditasi dengan peringkat A, oleh BAN PT (Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi) dengan Keputusan Nomor 047/BAN-PT/Ak-XII/S1/II/2010
tanggal 20 Februari 2010.
Pendirian Jurusan ini mengacu pada Visi dan Misi Fakultas Teknik dan
Universitas Brawijaya dan menfokuskan pada bidang keilmuan Arsitektur. Diawal
berdiri jurusan ini, masih dengan sekitar 160 sks, setelah terjadi beberapa kali
perubahan kurikulum, dengan tujuan mempercepat masa studi dan kelulusan, jumlah
sks terus berkurang hingga saat ini untuk jenjang Strata 1 dengan 144 sks. Dengan rata-
rata masa studi lulusan selama lima tahun terakhir adalah 4,63 tahun.
Sedangkan prestasi akademik ditandai dengan IPK Rata-rata, di era 80an IPK
Rata-rata mahasiswa masih berkisar 2,5-2,6, diera 90an mulai merangkak naik sekitar
2,7, dan di sekitar tahun 2000an mengalami kenaikan yaitu sekitar 2,89 meningkat
menjadi 3,16 di tahun 2011. Jumlah mahasiswa sampai periode Semester Ganjil
2009/2010 sebanyak 501 orang dengan penerimaan mahasiswa baru Angkatan 2009
sebanyak 121 orang. Jumlah lulusan sampai periode ini sebanyak 1350 orang. Dari
jumlah mahasiswa diitahun pertama (1983) sejumlah 36 orang, pada periode
berikutnya Program Studi (PS) Arsitektur FTUB menerima mahasiswa angkatan kedua
sebanyak 39 orang.
Hingga pada periode tahun 1989/1990 jumlah mahasiswa secara keseluruhan
sebanyak 310 orang dengan jumlah lulusan sebanyak 32 orang, pada periode tahun
2009/2010 sebanyak 501 orang. Jumlah ini terus berkembang terus dari tahun ketahun,
mahasiswa baru 2008, 110 mahasiswa, 2009 sebanyak 121 mahasiswa, jumlah
mahasiswa aktif per tahun adalah antara 450-550 orang. Di tahun 2010 sejumlah 136
mahasiswa, dan di tahun 2012 menerima sejumlah 158 mahasiswa.
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) berdiri sejak
tahun akademik 1983/1984 dengan jumlah dosen 7 orang dan mahasiswa 36 orang.
Hingga tahun akademik 2011/2012 jumlah dosen di Jurusan Arsitektur 42 orang dan
jumlah mahasiswa 562 orang. Adapun dosen-dosen tersebut terdistribusi ke dalam 9
Laboratorium.

3.3.2 Visi dan Misi S1
3.3.2.1 Visi
Menjadi program studi yang terkemuka dalam pengembangan keilmuan
arsitektur nusantara di bidang perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengelolaan,
dan penelitian lingkungan binaan yang berkelanjutan dalam lingkup Asia Tenggara
pada tahun 2020.

3.3.2.2 Misi
1. Mengelola organisasi pendidikan agar mampu menumbuhkan, mengembangkan,
menyebarkan penggunaan ilmu arsitektur nusantara pada tataran bentuk, konsep
dan filosofi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan
binaan.
2. Menyelenggarakan proses pendidikan sarjana arsitektur yang berkemampuan
akademik dan profesional sehingga sanggup berperan aktif dalam penelitian,
perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan pengelolaan lingkungan binaan yang
berkelanjutan.
3. Menghasilkan sarjana arsitektur yang berbudi luhur, cerdik, cakap dan
bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya di lingkup Asia Tenggara.
3.3.3 Visi dan Misi S2
3.3.3.1 Visi
Visi Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan adalah menjadikan pusat
pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang arsitektur lingkungan
binaan, yang berbasis masyarakat dan berwawasan lingkungan. Menjadikan tempat
membelajarkan diri, bersaing dengan berperan aktif dalam peningkatan ilmu
pengetahuan, kualitas lingkungan binaan, dan penyelesaian berbagai masalah arsitektur
secara terintegrasi.

3.3.3.2 Misi
Misi Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan adalah
1. melaksanakan proses pendidikan magister arsitektur lingkungan binaan yang
menghasilkan lulusan dengan kemampuan meningkatkan kapasitas pemerintah
dan masyarakat untuk mampu merencanakan pemanfaatan sumberdaya yang
tersedia, baik yang berasal dari pelayanan pemerintah, kapasitas sosial ekonomi
masyarakat, serta sumber daya lain yang ada di daerah
2. mengembangkan, menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaan ilmu
arsitektur untuk taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan binaannya
3. menyelenggarakan proses pendidikan untuk membantu mahasiswa magister
menjadi Master Arsitektur Lingkungan Binaan yang mempunyai kemampuan
akademik, sehingga sanggup berperan secara bermakna dalam perencanaan,
perancangan, dan pengelolaan lingkungan binaan.
4. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang arsitektur
lingkungan binaan guna meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat
untuk memperoleh dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, baik yang
berasal dari pelayanan pemerintah, kapasitas sosial ekonomi masyarakat, serta
sumberdaya lain yang ada di daerah.
3.3.4 Tujuan S1
Untuk menghasilkan lulusan yang siap mengembangkan diri sebagai arsitek
profesional atau peneliti yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berjiwa Pancasila, serta mampu:
1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu dan keahliannya dengan akhlak terpuji
baik secara individual, kelompok, maupun antar disiplin, serta beradaptasi
dengan berbagai rona sosial-budaya masyarakat setempat.
2. Melakukan penalaran untuk menyelesaikan permasalahan arsitektur di tengah
proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala implikasi
di masyarakat.
3. Mengolah lanjut ilmu dan keahliannya melalui perencanaan, perancangan,
pelaksanaan, pengelolaan maupun penelitian.
3.3.5 Tujuan S2
Tujuan diadakannya pendidikan Program Magister Arsitektur Lingkungan
Binaan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya adalah untuk menghasilkan lulusan
magister yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. berjiwa Pancasila dan memiliki kepribadian serta integritas ilmiah
2. bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu, teknologi, dan
permasalahan yang dihadapi masyarakat
3. mempunyai kemampuan mengembangkan konsep baru di bidang arsitektur
lingkungan binaan melalui penelitian
4. mampu memahami persoalan arsitektur di kawasan perkotaan, pinggiran kota
dan desa serta lingkungan binaannya
5. mampu menguasai dan mengolah lanjut ilmu dan keahliannya melalui konsep,
teori, dan metodologi penelitian yang sesuai dengan disiplin ilmu arsitektur di
kawasan perkotaan, pinggiran kota dan desa
6. mampu merumuskan pendekatan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
arsitektur di tengah proses perkembangan ilmu dan teknologi dengan segala
implikasinya di masyarakat
7. memiliki kemampuan analitik yang cukup memadai untuk menerapkan dan
mengembangkan ilmu dan keahliannya serta mampu beradaptasi dengan
berbagai rona sosial-budaya masyarakat.

3.3.6 Struktur Organisasi

Tugas pokok dan fungsi serta koordinasi organisasi Jurusan Arsitektur FTUB
adalah sebagai berikut:
A. KETUA JURUSAN
Rincian tugas dan tanggung jawab :
1. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu pendidikan yang
ditetapkan fakultas.
2. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja Jurusan
3. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di Jurusan.
4. Melaksanakan pengembangan jurusan di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat.
5. Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan pemangku
kepentingan (stakeholder).
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar di
tingkat Jurusan.
7. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Dekan.
B. SEKRETARIS JURUSAN
Rincian tugas dan tanggung jawab :
1. Melaksanakan kegiatan administratif dan kesekretariatan jurusan.
2. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan
jurusan.
3. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama dengan Kepala
Laboratorium.
4. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan.
5. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium/studio di lingkungan jurusan.
6. Mengkoordinasikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Praktek mahasiswa.
7. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan
8. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di Jurusan.
Dalam organisasi penjaminan mutu di Jurusan sekaligus sebagai Manager
Representative (MR).
C. UNIT JAMINAN MUTU
Rincian tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan Monevin Jurusan.
2. Pengembangan Akreditasi Jurusan.
3. Mengembangkan dokumen Audit InternalMutu Akademik (AIMA)
4. Mempersiapkan kelembagaan dan menjalankan audit system dan kepatuhan.
D. KEPALA LABORATORIUM
Rincian tugas dan tanggung jawab:
1. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di laboratorium/studio dan kelompok keahlian di bawah
koordinasinya.
2. Menyusun rencana operasional pengembangan laboratorium/studio
3. Memberikan pelayanan bagi civitas akademika untuk melakukan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; khususnya dalam
kelompok keahlian di bawah koordinasinya.
4. Menyiapkan jadwal kegiatan laboratorium/studio.
5. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan dalam
laboratorium/studio dalam kelompok keahlian di bawah koordinasinya.
6. Melakukan pembinaan kepada anggota laboratoriumdalam kelompok
keahlian di bawah koordinasinya dalam rangka pengembangan keilmuan yang
spesifik.
7. Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam rangka resource sharing dan
pemberdayaan laboratorium/studio
8. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana-prasarana dan
kegiatan dalam laboratorium/studio.
9. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua
Jurusan.
10. Membentuk team teaching(timdosen pengampu mata kuliah), berdasar hasil
musyawarah mufakatkelompok keahlian di bawah koordinasinya.
11. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan di dalam
kelompok keahlian di bawah koordinasinya, terutama tentang pemilihan
objek dan tema-topik praktek kerja serta Skripsi/ Tugas Akhir.
12. Melakukan monitoringdan evaluasi atas kegiatan akademik yang telah
dilakukan oleh anggota kelompok keahlian di bawah koordinasinya, terutama
tugas belajar-mengajar serta pembimbingan praktek kerja dan skripsi/tugas
akhir.
13. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan
laboratorium lain atau Ketua Jurusan.
14. Melaporkan kegiatan kelompok sekurang-kurangnya setiap semester kepada
Ketua Jurusan
E. KEPALA URUSAN ADMINISTRASI
Rincian Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Koordinasi pelaksanaan administrasi Jurusan
2. Monitoring mengajar/ kehadiran dosen mengajar
3. Monitoring pelaksanaan kalender akademik semester
4. Mengkonsep rencana ujian skripsi/tugas akhir
5. Atas persetujuan Ketua Jurusan, mengajukan dana proporsional dan
pengelolaan dana, membuat laporan keuangan.
6. Mencatat dan membuat surat menyurat masuk dan keluar.
7. Membantu kegiatan administrasi Jurusan
8. Mengelola dan menjalankan program EPSBED.

3.4 Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong 2000 : 97).
Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan
diteliti. Dalam penelitian ini terdapat 2 informa diantaranya:
1. Informan kunci, yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang
diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah
ketua jurusan atau sekretaris jurusan Arsitektur FT-UB.
2. Informan non kunci, yaitu orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang
diteliti yaitu mahasiswa Jurusan Arsitektur FT-UB.

3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah dengan
melakukan pengamatan langsung di Jurusan Arsitektur FT-UB. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya jawab
secara langsung pada orang yang mengetahui tentang objek yang diteliti. Dalam hal
ini adalah dengan sekretaris Jurusan Arsitektur yaitu data mengenai pentinganya
implementasi SMM ISO 9001:2008, dampak dari implementasi ISO 9001:2008,
kendala-kendala yang dialami selama mengimplementasikan ISO 9001:2008 serta
bagaimana cara mengatasi kendala tersebut.
2. Questionnare
Metode questionnare merupakan metode pengumpulan data yang utama dalam
penelitian ini. Kuesioner yang disebar ke responden adalah kuesioner dengan
format skala semantik differensial. Skala semantit diferensial yaitu skala untuk
mengukur sikap yang tersusun dalam satu garis kontinum. Setiap responden
diminta menilai indikator dalam berbagai komponen pada pelaksanaan SMM ISO
9001:2008 di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.
3. Dokumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan penelitian yang
diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu seperti pedoman
wawancara atau juga dengan menggunakan taperecorder atau juga dengan kertas
yang sudah disiapkan sebelumnya.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil secara tidak langsung
dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh
melalui studi dokumentasi, buku-buku, surat kabar, makalah, arsip dan dokumen-
dokumen lainnya yang berhubungan dengan pembinaan pegawai fungsional yaitu
dengan mempelajari dokumen-dokumen Jurusan Arsitektur FT-UB terkait dengan
rata-rata IPK mahasiswa dan rata-rata lama studi mahasiswa.

3.6 Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan mengatur wawancara dan catatan yang
diperoleh di lapangan serta bahan- bahan lain yang telah dihimpun sehingga dapat
merumuskan hasil dari apa yang telah ditemukan.
Relevan dengan jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif,
maka teknik analisis yang digunakan adalah tekhnik analisis kualitatif. Data yang telah
terkumpul berupa kata-kata dari berbagai sumber dianalisis secara intensif.
Teknik Analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis data kualitatif,
dengan melakukan analisis secara intensif terhadap data yang telah diperoleh
dilapangan berupa kata-kata. Adapun langkah yang peneliti gunakan dalam
menganalisis data sesuai dengan pendapat yang dikembangkan oleh Miles dan
Huberman (Sugiono, 2005) : Analisis dilakukan melalui prosedur dan tahapan-tahapan
berikut:

1. Pengumpulan data.
Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data bergerak dari
lapangan/ranah empiris dalam upaya membangun teori dari data. Proses
pengumpulan data ini diawali dengan memasuki lokasi penelitian. Dalam hal ini
peneliti mendatangi tempat penelitian, yaitu Jurusan Arsitektur FT-UB dengan
membawa izin formal penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan menemui
Sekretaris Jurusan sebagai informan penelitian. Pada proses selanjutnya baru
dilakukan pengumpulan data dengan tekhnik wawancara dan studi dokumentasi
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan lengkap yang diperoleh
dilapangan. Selain itu dengan menyebar kuesioner ke 50 mahasiswa Jurusan
Arsitektur FT-UB dari 3 angkatan yang berbeda, yaitu 2010, 2011, dan 2012.
2. Reduksi data
Reduksi data merupakan pemilihan data dan pemusatan perhatian kepada data-
data yang betul-betul dibutuhkan sebagai data utama dan juga data yang sifatnya
hanya pelengkap saja. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan
dituangkan dalam uaraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang
penting.
3. Rekap data
Data yang telah terkumpul dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner
kemudian di rekap.
4. Validasi Data
Data hasil penyebaran kuesioner yang telah di rekap, dilakukan validasi antara
ekspektasi mahasiswa dengan kondisi sekarang di Jurusan Arsitektur FT-UB.
5. Penyajian data
Penyajian data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat
gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian.
6. Penarikan kesimpulan
Setelah melakukan penyajian data maka kesimpulan awal dapat dilakukan.
Penarikan kesimpulan ini juga dilakukan selama penelitian berlangsung. Sejak awal
kelapangan serta dalam proses pengumpulan data peneliti berusaha melakukan
analisis dan mencari makna dari yang telah terkumpulkan.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengidentifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di Jurusan Arsitektur
dilakukan pengambilan data kepada Sekretaris Jurusan Arsitektur Universitas
Brawijaya dan mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya. Berikut ini
merupakan hasil identifikasi terkait Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di Jurusan
Arsitektur.

4.1 Identifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 dengan Sekretaris Jurusan
Pengambilan data untuk mengidentifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di
Jurusan Arsitektur dengan Sekretaris Jurusan Arsitektur dilakukan melalui wawancara
dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Menurut Ibu, Bagaimana pentingnya ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitektur?
2. Sejak kapan Jurusan Arsitektur menerapkan Sistem Manajement Mutu ISO 9001 :
2008?
3. Bagaimana dampak implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
terhadap proses belajar mengajar di Jurusan Arsitektur?
4. Program apa saja yang dilakukan oleh Jurusan Arsitektur selama implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?
5. Pihak mana saja yang mendukung implementasi ISO 9001 : 2008 di Jurusan
Arsitektur?
6. Apakah manfaat implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di
Jurusan Arsitek?
7. Bagaimana Kepala Jurusan melakukan pembinaan dalam rangka pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?
8. Apa saja kendala yang dialami dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008?
9. Bagaimana cara menangani kendala dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 : 2008?
10. Bagaimana penyediaan fasilitas terkait dengan implementasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitek?

Setelah wawancara, diperoleh data mengenai Implementasi SMM ISO 9001:2008
sebagai berikut:
1. Pentingnya ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitektur untuk pendidikan agak susah
karena tolak ukurnya perusahaan tapi kalau dari manajerial sangat membantu pada
saat proses belajar mengajar.

2. Jurusan Arsitektur menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 secara
eksternal sejak tahun 2010

3. Dampak implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 terhadap proses
belajar mengajar di Jurusan Arsitektur secara Administratif menjadi lebih tertib,
memantau mata kuliah yang belum dipenuhi, dari segi mahasiswa dan dosen.

4. Program yang dilakukan oleh Jurusan Arsitektur selama implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 untuk mahasiswa adalah pelatihan. Misalnya
untuk Mahasiswa Baru. Dari Himpunan untuk melatih skill dari adik-adiknya, selain
itu mengundang kuliah tamu / praktisi. Dan diadakan workshop untuk dosen.

5. Pihak yang mendukung implementasi ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitektur
diantaranya adalah karyawan dengan cara ikut memonitoring absensi mahasiswa,
ketika absensi mahasiswa lebih dari 80% maka akan dipasang di papan pengumuman.

6. Manfaat implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitek
diharapkan akan meningkatkan nilai-nilai proses belajar mengajar.

7. Bagaimana Kepala Jurusan melakukan pembinaan dalam rangka pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?
Jawab :

8. Kendala yang dialami dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?
Jawab : Dari segi administratif, namun ketika dosen harus mendukung ISO
9001:2008 itu yang menjadi kendala. Adanya maket, untuk penghancuran
maket belom bisa tepat waktu, selain itu pernak pernik kebutuhan membuat
maket juga belum terpenuhi.
9. Bagaimana cara menangani kendala dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008?
Jawab : Adanya lab komputasi dan lab studio gambar, untuk pemenuhan agar secara
teratur.

10. Penyediaan fasilitas terkait dengan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 :
2008 di Jurusan Arsitek diantaranya terdapat wifi di lantai 1 dan lantai 3, jumlah
colokan di setiap ruangan juga sudah dilengkapi. Monitoring terkait dengan proses
belajar mengajar

4.2 Identifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 dengan Mahasiswa
Pengambilan data untuk mengidentifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di
Jurusan Arsitektur dengan mahasiswa dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada
mahasiswa Jurusan Arsitektur angkatan 2010, 2011, dan 2012 sebanyak 50 mahasiswa.
Berikut ini merupakan kuesioner tertutup yang disebarkan kepada mahasiswa Jurusan
Arsitektur.


KUISIONER IDENTIFIKASI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2008 DI JURUSAN ARSITEKTUR FT UB

IDENTITAS MAHASISWA
Nama : Usia :
Jenis Kelamin : Pekerjaan :
Angkatan : Alamat :

Pada kuisioner ini responden memilih tingkat kepentingan kebutuhan yang telah
disediakan dengan melingkari level, yang terdiri dari level 1 sampai 5. Lingkarilah
jawaban pada kolom yang sesuai pilihan!
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA


Keterangan level kepentingan:
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
Keterangan level kepuasan:
1 = Sangat Tidak Puas
2 = Tidak Puas
3 = Cukup Puas
4 = Puas
5 = Sangat Puas
No Pernyataan Kebutuhan Ekspektasi Mahasiswa Jurusan Arsitektur
1.
Tersedianya standart ISO
9001-2008 tentang
manajemen mutu di
Jurusan Arsitektur
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2.
Setiap mahasiswa
memahami SMM ISO
9001:2008 dengan baik
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

3.
Efektivitas proses belajar
mengajar di Jurusan
Arsitektur
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4.
Dampak implementasi ISO
9001-2008 terhadap IPK
mahasiswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
5.
Implementasi SMM ISO
9001:2008 memungkinkan
setiap mahasiswa untuk
berkembang
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
6.
Implementasi SMM ISO
9001:2008 membuat
mahasiswa lebih semangat
dalam mengikuti proses
belajar mengajar
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
7.
Jurusan sudah
menggunakan prasarana
yang mendukung kegiatan
belajar mengajar dengan
baik
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
8.
Seluruh kegiatan di
Jurusan Arsitektur sudah
sesuai dengan prosedur
yang disyaratkan oleh
SMM ISO 9001:2008
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
9.
Mahasiswa dilibatkan
secara aktif dalam
berbagai kegiatan Jurusan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
10.
Mahasiswa semakin cepat
tanggap melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan
oleh Jurusan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
11.
Kegiatan administrasi di
jurusan terlaksana dengan
baik
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
12.
Jurusan mensosialisasikan
SMM ISO 9001:2008
kepada mahasiswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

13.
Pelayanan jurusan
terhadap kepentingan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
mahasiswa berlangsung
secara efisien
14.
Lingkungan dalam KBM
nyaman
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
15.
Proses belajar mengajar
berlangsung secara efektif
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
16.
Semua materi perkuliahan
tersampaikan dengan baik
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
17.
Jumlah dosen mencukupi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5












Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa diperoleh hasil untuk
identifikasi untuk implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur sebagai
berikut.
.

Untuk mengetahui tingkat kepercayaan dan kevalidan terhadap hasil kuesioner
dilakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS. Berikut ini merupakan
langkah serta hasil yang diperoleh dari pengujian validasi hasil kuesioner.

.


4.3 Komitmen dan Konsistensi Pimpinan Jurusan Arsitektur terhadap
Implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Universitas
Brawijaya



M
Malang, 22 Mei 2014
Mahasiswa

( )
4.4 Permasalahan Implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur
Universitas Brawijaya
4.5 Solusi Permasalahan Implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur
Universitas Brawijaya

You might also like