You are on page 1of 15

TUGAS PAPER RADIOLOGI

TUBERKULOSIS PARU
Ida Ayu Kirtiasih
H1A 010 052
P!"i!"i#$ % dr& Hasa# A!i#' S( Rad
BAGIA)* S+, RADIOLOGI RSUP )TB
,AKULTAS KEDOKTERA)
U)I-ERSITAS +ATARA+
201.
Tuberculosis Paru
Definisi
Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis (TBC). Meskipun dapat menyerang hampir semua organ tubuh, namun bakteri
TBC lebih sering menyerang organ paru (80-8!). Tubekulosis yang menyerang paru disebut
tuberculosis paru dan yang menyerang selain paru disebut tuberculosis ekstra paru.
Tuberculosis paru dengan pemeriksaan dahak menun"ukkan BT# (Basil Tahan #sam) positi$,
dikategorikan sebagai tuberculosis paru menular.
%enyakit TB paru merupakan penyakit menahun, bahkan dapat seumur hidup. &etelah
seseorang terin$eksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, hampir '0! penderita secara klinis
tidak sakit, hanya didapatkan test tuberkulin positi$ dan (0! akan sakit. %enderita yang sakit
bila tanpa pengobatan, setelah tahun, 0! penderita TB paru akan mati, )! sehat dengan
pertahanan tubuh yang baik dan )! men"adi kronik dan in$eksius. *amun +,-# (orang
dengan -./0#.,&) dengan TB paru akti$ yang tidak diobati lebih mungkin meninggal dalam
1aktu yang lebih singka.
Bakteri Tuberculosis Paru (TB Paru)
Bakteri TB paru yang disebut Micobacterium tuberculosis dapat dikenali karena berbentuk
batang berukuran pan"ang (-2 mikron dan tebal 0,3-0,4 mikron, tahan terhadap pe1arnaan
yang asam, sehingga dikenal sebagai bakteri tahan asam (BT#). &ebagian besar bakteri terdiri
dari asam lemak dan lipid, yang membuat lebih tahan asam. Bisa bertahan hidup bertahun-
tahun. &i$at lain adalah bersi$at aerob, lebih menyukai "aringan kaya oksigen (#chmadi,
)008). Bila di"umpai BT# atau Mycobacterium tuberculosis dalam dahak orang yang sering
batuk-batuk, maka orang tersebut di diagnosis sebagai penderita TB paru akti$ dan memiliki
potensi yang sangat berbahaya (#chmadi, )0((). &ecara khas bakteri berbentuk granula
dalam paru menimbulkan nekrosis atau kerusakan "aringan. Bakteri Mycobacterium
tuberculosis akan cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup
beberapa "am di tempat gelap dan lembab. ,alam "aringan tubuh dapat dormant, tertidur lama
selama bertahuntahun.
Sumber dan Cara Penularan Penyakit TB Paru
&umber penularan penyakit TB paru adalah penderita yang pemeriksaan dahaknya di ba1ah
mikroskop ditemukan adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang di sebut dengan BT#
(basil tahan asam). Makin tinggi dera"at hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita
tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahaknya negati$ maka penderita tersebut dianggap tidak
menular. *amun tidak semua penderita TB paru akan ditemukan bakteri Mycobacterium
tuberculosis pada pemeriksaan, tergantung dari "umlah bakteri yang ada (#ditama, )004).
%enderita dapat menyebarkan bakteri ke udara dalam bentuk percikan dahak, yang dalam
istilah kedokteran disebut droplet nuclei. &ekali batuk dapat menghasilkan 3000 percikan
dahak. Melalui udara yang tercemar oleh Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan0
dikeluarkan oleh penderita TB paru saat batuk. Bakteri akan masuk ke dalam paru-paru dan
berkumpul hingga berkembang men"adi banyak terutama pada orang yang memiliki daya
tahan tubuh rendah. &ementara, bagi yang mempunyai daya tahan tubuh baik, maka penyakit
TB paru tidak akan ter"adi. Tetapi bakteri akan tetap ada di dalam paru dalam keadaan
5tidur5, namun "ika setelah bertahun-tahun daya tahan tubuh menurun maka bakteri yang
5tidur5 akan 5bangun5 dan menimbulkan penyakit. &alah satu contoh ekstrim keadaan ini
adalah in$eksi -./ yang akan menurunkan daya tahan tubuh secara drastis sehingga TB paru
muncul. &eseorang dengan -./ positi$ 30 kali lebih mudah menderita TB paru dibandingkan
orang normal .
%ada umumnya penularan ter"adi dalam ruangan dimana droplet (percikan dahak) ada dalam
1aktu yang lama. /entilasi dapat mengurangi "umlah droplet, sementara cahaya dan sinar
matahari langsung dapat membunuh bakteri. ,roplet dapat bertahan beberapa "am dalam
kondisi gelap dan lembab. +rang dapat terin$eksi "ika droplet tersebut terhirup kedalam
saluran pernapasan. 6adi penularan TB paru tidak ter"adi melalui perlengkapan makan, ba"u,
dan perlengkapan tidur.
,aya penularan dari seseorang penderita TB paru ditentukan oleh banyaknya bakteri yang
dikeluarkan dari parunya. 7aktor yang memungkinkan seseorang terpapar bakteri TB paru
ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lama menghirup udara tersebut. 8isiko
tertular tergantung dari tingkat terpapar dengan droplet dan kerentanan terhadap penularan .
Bakteri Mycobacterium tuberculosis sangat sensiti$ terhadap cahaya matahari. Cahaya
matahari berperan besar dalam membunuh bakteri di lingkungan, dan kemungkinan
penularan di ba1ah terik matahari sangat kecil karena bahaya penularan terbesar terdapat
pada perumahan-perumahan yang padat penghuni dengan 9entilasi yang kurang baik serta
cahaya matahari tidak dapat masuk kedalam rumah.
Penularan Penyakit TB Paru di Dunia
%ada tahun (''3, Badan :esehatan ,unia ;-+ (World Health Organization) menyatakan
TB paru sebagai kega1atdaruratan global (Global Health Emergency) dengan perkiraan
sepertiga penduduk dunia terin$eksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (,epkes, )0(0).
;-+ memperkirakan bah1a pada tahun )004 terdapat ',)2 "uta penderita TB paru diseluruh
dunia, pada tahun )00< "umlah penderita naik men"adi ',)< "uta "i1a. ,an hingga tahun )00'
angka penderita TB paru men"adi ',2 "uta "i1a. ,ari "umlah tersebut, (,8 "uta "i1a meninggal
(400.000 diantaranya adalah perempuan) naik dari angka kematian pada tahun )00< yang
ber"umlah (,<< "i1a. &etiap harinya terdapat 2.'30 orang meninggal disebakan oleh TB paru.
Penularan Penyakit TB Paru di Indonesia
=aporan TB paru dunia oleh ;-+ tahun )004, pernah menempatkan .ndonesia sebagai
penyumbang terbesar nomor 3 di dunia setelah .ndia dan Cina dengan "umlah kasus baru
sekitar 3'.000 "i1a dan "umlah kematian sekitar (0(.000 "i1a per tahun. ,i .ndonesia
"umlah kematian akibat penyakit tuberculosis terutama TB paru hingga tahun )008 menurun
hingga 88.((3 "i1a dari "umlah kasus penularan TB paru yang ber"umlah 32.23' "i1a.
&edangkan pada tahun )00' kasus penularan TB paru menurun mencapai "umlah )8.043
"i1a dan )34.0)' untuk kasus TB paru BT# positi$, akan tetapi angka kematian naik men"adi
'(.348 "i1a. &epertiga dari "umlah tersebut terdapat di sekitar %uskesmas, di pelayanan
rumah sakit0klinik pemerintah dan s1asta, praktik s1asta dan sisanya belum ter"angkau unit
pelayanan kesehatan. &edangkan pre9alensi untuk semua kasus TBC diperkirakan sebanyak
4.4(2 atau )220(00.000 penduduk. #ngka kematian karena TB paru diperkirakan '(.348
per tahun atau setiap hari ada )0 orang meninggal.
#kan tetapi usaha pemerintah dalam memberantas TBC di .ndonesia harus terus ber"alan.
&aat ini pemerintah telah mencanangkan program pemeriksaan dan pengobatan TBC gratis
bagi masyarakat kurang mampu di setiap %uskesmas di .ndonesia. #kan tetapi sosialisasi
yang dilakukan pemerintah dirasakan kurang e$ekti$. -al tersebut menyebabkan banyak
masyarakat penderita TBC tidak mengetahui program tersebut.
Gejala Penyakit TB Paru
Menurut Cro$ton ()00)), ge"ala yang dirasakan oleh penderita TB paru dapat digambarkan
sebagai berikut>
(. %ermulaan &akit
%ertumbuhan TB paru sangat menahun si$atnya, tidak berangsur-angsur memburuk secara
teratur, tetapi ter"adi secara 5melompat-lompat5. &erangan pertama menyerupai 5in$luen?ae5
akan segera mereda dan keadaan akan pulih kembali. Berbulan-bulan kemudian akan timbul
kembali serangan 5in$luen?ae5.
Tergantung dari daya tahan tubuh, "umlah dan 9irulensi basil, serangan kedua bisa ter"adi
setelah 3 bulan, 4 bulan, ' bulan dan seterusnya. ,ikatakan sebagai multiplikasi 3 bulan.
&erangan kedua akan bertahan lebih lama dari yang pertama sebelum orang sakit 5sembuh5
kembali. %ada serangan ketiga serangan sakit akan lebih lama dibandingkan serangan kedua.
&ebaliknya masa 5tidak sakit5 men"adi lebih pendek dari masa antara serangan pertama dan
kedua. &eterusnya masa akti$ 5in$luen?ae5 makin lama makin pan"ang, sedangkan masa
5bebas in$luen?ae5 makin pendek. &alah satu keluhan pertama penderita TB paru adalah
sering mendapatkan serangan 5in$luen?ae5. &etiap kali mendapat serangan dengan suhu bisa
mencapai 20@C-2(@C.
). Malaise
%eradangan ini bersi$at sangat kronik akan di ikuti tanda-tanda malaise> anoreksia, badan
makin kurus, sakit kepala, badan terasa pegal-pegal, demam sub$ebril yang diikuti oleh
berkeringat malam dan sebagainya.
3. Batuk
Mycobacterium tuberculosis mulai berkembang biak dalam "aringan paru. &elama bronkus
belum terlibat dalam proses penyakit, orang sakit tidak akan batuk. Batuk pertama ter"adi
karena iritasi bronkus, dan selan"utnya batuk diperlukan untuk membuang produk-produk
ekskresi dari peradangan keluar.
2. Batuk ,arah (hemoptoe)
Batuk darah akan ter"adi bila ada pembuluh darah yang terkena dan kemudian pecah.
Tergantung dari besarnya pembuluh darah yang pecah maka akan ter"adi batuk darah ringan,
sedang, atau berat tergantung dari berbagai $aktor. &atu hal yang harus diingat adalah tidak
semua batuk darah dengan disertai gambaran lesi di paru secara radiologis adalah TB paru.
Batuk darah "uga ter"adi pada berbagai penyakit paru lain seperti penyakit yang namanya
bronkiektesi, kanker paru dan lain-lain.
. &akit0 *yeri ,ada
4. :eringat Malam
<. ,emam
8. &esak *a$as, dll.
Tidak semua penderita TB paru punya semua ge"ala diatas, kadang-kadang hanya satu atau )
ge"ala sa"a. Berat ringannya masing-masing ge"ala "uga sangat ber9ariasi (#ditama, )004).
Ae"ala-ge"ala tersebut diatas di "umpai pula pada penyakit paru selain TB paru. +leh karena
itu setiap orang yang datang ke Bnit %elayanan :esehatan (B%:) dengan ge"ala tersebut
diatas, harus di anggap suspek tuberculosis atau tersangka penderita TB paru dan perlu
dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung (#ditama, )00)).
Risiko Menjadi Sakit TB Paru
8isiko seseorang tertular oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis untuk men"adi sakit TB
paru di gambarkan oleh ,epkes ()00), sebagai berikut>
(. -anya sekitar (0! yang terin$eksi TBC akan men"adi sakit TB paru. ,engan #8T. (!,
diperkirakan diantara (00.000 penduduk rata-rata ter"adi (000 terin$eksi TB paru dan (0!
diantaranya ((00 orang) akan men"adi sakit TB paru setiap tahun. &ekitar 0 diantaranya
adalah penderita TB paru BT# positi$.
). 7aktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang men"adi penderita TB paru adalah
daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya in$eksi -./0#.,& dan malnutrisi (gi?i buruk).
3. -./ merupakan $aktor risiko yang paling kuat bagi yang terin$eksi TBC men"adi sakit TB
paru. .n$eksi -./ mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler (Cellular
immunity, sehingga "ika ter"adi in$eksi oportunistik, seperti tuberculosis, maka yang
bersangkutan akan men"adi sakit parah bahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila "umlah
orang terin$eksi -./ meningkat, maka "umlah penderita TB paru akan meningkat, dengan
demikian penularan TB paru di masyarakat akan meningkat pula.
Stratei Penemuan Penderita TB Paru
:egiatan penemuan penderita terdiri dari pen"aringan suspek, diagnosis, penentuan
klasi$ikasi penyakit dan tipe penderita. %enemuan penderita merupakan langkah pertama
dalam kegiatan program penanggulangan TB paru. %enemuan dan penyembuhan penderita
TB paru menular, secara bermakna akan dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat
TB paru, penularan TB paru di masyarakat dan sekaligus merupakan kegiatan pencegahan
penularan TB paru yang paling e$ekti$ di masyarakat.
Menurut ,epkes ()008), strategi penemuan penderita TB paru biasanya dilakukan
sebagai berikut>
(. %enemuan penderita TB paru harus dilakukan secara pasi$ dengan promosi akti$.
%en"aringan tersangka penderita dilakukan di unit pelayanan kesehatan, didukung dengan
penyuluhan secara akti$, baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat, untuk
meningkatkan cakupan penemuan tersangka penderita TB paru. Cara ini bisa di kenal dengan
istilah passi!e promoti!e case "inding (penemuan penderita secara pasi$ dengan promosi yang
akti$).
). %emeriksaan terhadap kontak penderita TB paru, terutama mereka yang BT# positi$, yang
menun"ukkan ge"ala sama, harus diperiksa dahaknya.
3. %enemuan secara akti$ dari rumah ke rumah, dianggap tidak cost e$ekti$.
Pemeriksaan Da!ak Mikrosko"is
Menurut #ditama ()004), pemeriksaan dahak ber$ungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai
keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. %emeriksaan dahak dilakukan
dengan cara sebagai berikut>
#$ Penum"ulan Da!ak
&pesimen dahak dikumpulkan atau ditampung dalam pot dahak bermulut lebar,
berpenampang 4 cm atau lebih dengan tutup berulir, tidak mudah pecah dan tidak bocor yang
telah diberi label atau nomor urut sediaan dahak. %emeriksaan dahak untuk penegakan
diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua
hari kun"ungan yang berurutan berupa &e1aktu-%agi- &e1aktu (&%&), yaitu sebagai berikut>
a. & (se1aktu) > dahak dikumpulkan pada saat suspek TB paru datang berkun"ung pertama
kali. %ada saat pulang, suspek memba1a sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi
pada hari kedua.
b. % (%agi)> dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur.
%ot diba1a dan diserahkan sendiri kepada petugas di B%:. c. & (se1aktu)> dahak
dikumpulkan di B%: pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi.
%$ Pemberian &omor Identitas Sediaan
a. :aca sediaan dipengang pada kedua sisinya untuk menghindari sidik "ari pada badan
sediaan.
b. &etiap kaca sediaan diberi nomor identitas sesuai dengan identitas pada pot dahak dengan
menggunakan spidol permanen atau pensil kaca.
c. %emberian nomor identitas sediaan bertu"uan untuk mencegah kemungkinan tertukarnya
sediaan.
'$ Pembuatan Pre"arat
%ilih bagian dahak yang kental, 1arna kuning kehi"auan, ada pus, darah atau ada perke"uan.
#mbil sedikit bagian tersebut dengan menggunakan ose yang sebelumnya dibakar dulu
sampai pi"ar, kemudian didinginkan. 8atakan diatas kaca obyek dengan ukuran C)-3 cm.
-apusan sputum yang dibuat "angan terlalu tebal atau tipis. :eringkan dalam suhu kamar.
+se sebelum dibakar dicelupkan dulu kedalam botol berisi campuran alkohol <0! dan pasir
dengan perbandingan ) > ( dengan tu"uan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose
(untuk mencegah ter"adinya percikan atau aerosol pada 1aktu ose dibakar yang dapat
menularkan bakteri tuberculosis). 8ekatkan0 $iksasi dengan cara melakukan mele1atkan
preparat diatas lidah api dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3- detik. &etelah itu sediaan
langsung di1arnai dengan pe1arna #iehl $eelsen.
($ Pembuatan Ziehl Neelsen
%ada dasarnya prinsip pe1arnaan Mycobacterium yang dinding selnya tahan asam karena
mempunyai lapisan lemah atau lilin sehingga sukar ditembus cat. +leh pengaruh phenol dan
pemanasan maka lapisan lemak dapat ditembus cat basic "uchsin. %ada pengecatan #iehl
$eelsen setelah BT# mengambil 1arna dari basic "uchshin kemudian dicuci dengan air
mengalir, lapisan lilin yang terbuka pada 1aktu dipanaskan akan merapat kembali karena
ter"adi pendinginan pada 1aktu dicuci. &e1aktu dituang dengan asam sul$at dan alkohol <0!
atau -C. alkohol, 1arna merah dari basic "uchsin pada BT# tidak akan dilepas0 luntur.
Bakteri yang tidak tahan asam akan melepaskan 1arna merah, sehingga men"adi pucat atau
tidak be1arna. #khirnya pada 1aktu dicat dengan Methylien %lue BT# tidak mengambil
1arna biru dan tetap merah, sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan mengambil 1arna
biru dari Methylien %lue.
)$ Cara Penecatan Basil Ta!an *sam
=etakkan sediaan diatas rak pe1arna, kemudian tuang larutan Carbol &uchsin sampai
menutupi seluruh sediaan. %anasi sediaan secara hati-hati diatas api selama 3 menit sampai
keluar uap, tetapi "angan sampai mendidih. Biarkan selama menit (dengan memakai pinset).
Cuci dengan air mengalir, tuang -C= alkohol 3! (alcohol asam) sampai 1arna merah dari
"uchsin hilang. Tunggu ) menit. Cuci dengan air mengalir, tuangkan larutan Methylen %lue
0,(! tunggu (0-)0 detik. Cuci dengan air mengalir, keringkan di rak pengering.
+$ Cara Melakukan Pemeriksaan denan Mikrosko"
&etelah preparat ter1arnai dan kering, dilap bagian ba1ahnya dengan kertas tissue, kemudian
sediaan ditetesi minyak imersi dengan ( tetes diatas sediaan. &ediaan dibaca mikroskop
dengan perbesaran kuat. %emeriksaan dimulai dari u"ung kiri dan digeser ke kanan kemudian
digeser kembali ke kiri (pemeriksaan system benteng). ,iperiksa (00 lapang pandang
(kurang lebih (0 menit). %embacaan dilakukan secara sistematika, dan setiap lapang pandang
dilihat, bakteri Mycobacterium tuberculosis ber1arna merah berbentuk batang lurus atau
bengkok, terpisah, berpasangan atau berkelompok dengan latar belakang biru.
,$ Pela"oran -asil
%embacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan menggunakan skala
'nternational (nion )gainst *uberculosis (.B#T) yaitu dalam (00 lapang pandang tidak
ditemukan BT# disebut negati$, namun "ika ditemukan >
(. Tidak ditemukan BT# dalam (00 lapang pandang disebut negati$
). (-' BT# dalam (00 lapang pandang, ditulis "umlah bakteri yang ditemukan
3. (0-'' BT# dalam (00 lapang pandang disebut D atau ((D)
2. (-(0 BT# dalam ( lapang pandang, disebut DD atau ()D)
. E (0 BT# dalam ( lapang pandang, disebut DDD atau (3D)
%enulisan gradasi hasil bacaan penting, untuk menun"uk keparahan penyakit dan tingkat
penularan penderita
%$#$##$ Dianosis TB Paru "ada .ran De/asa
,iagnosis TB paru pada orang de1asa yakni dengan pemeriksaan sputum atau dahak secara
mikroskopis. -asil pemeriksaan dinyatakan positi$ apabila sedikitnya ) dari 3 spesimen &%&
BT# hasilnya positi$. #pabila hanya ( spesimen yang positi$ maka perlu dilan"utkan dengan
rontgen dada atau pemeriksaan &%& diulang. 6ika hasil rontgen mendukung TB paru, maka
penderita di diagnosis sebagai penderita TB paru BT# positi$. ,an "ika hasil rontgen tidak
mendukung TB paru, maka pemeriksaan dahak &%& di ulang
%emeriksaan lain seperti $oto toraks dan u"i kepekaan dapat digunakan sebagai penun"ang
diagnosis sepan"ang sesuai dengan indikasinya. Tidak dibenarkan mendiagnosis TB paru
hanya berdasarkan pemeriksaan $oto toraks. 7oto toraks tidak selalu memberikan gambaran
yang khas pada TB paru, sehingga sering ter"adi o!erdiagnosis. Aambaran kelainan
radiologik paru tidak selalu menun"ukkan akti$itas penyakit TB paru %engendalian TB paru
yang terbaik adalah mencegah agar tidak ter"adi penularan maupun in$eksi. %encegahan TB
paru pada dasarnya adalah mencegah penularan bakteri dari penderita yang terin$eksi dan
menghilangkan atau mengurangi $aktor risiko yang menyebabkan ter"adinya penularan.
Tindakan mencegah ter"adinya penularan dilakukan dengan berbagai cara, yang utama adalah
memberikan obat anti tuberculosis yang benar dan cukup, serta dipakai dengan patuh sesuai
ketentuan penggunaan obat. %encegahan dilakukan dengan cara mengurangi atau
menghilangkan $aktor risiko yang pada dasarnya adalah mengupayakan kesehatan lingkungan
dan perilaku, antara lain dengan pengaturan rumah agar memperoleh cahaya matahari,
mengurangi kepadatan anggota keluarga, mengatur kepadatan penduduk, menghindari
meludah sembarangan, batuk sembarangan, mengkonsumsi makanan yang bergi?i yang baik
dan seimbang. ,engan demikian salah satu upaya pencegahan adalah dengan penyuluhan .
Menurut ,epkes ()003), selain penyuluhan, pengobatan "uga merupakan suatu hal yang
penting dalam upaya pengendalian penyakit TB paru. Tu"uan pengobatan TB paru adalah
untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, dan
menurunkan tingkat penularan. &alah satu komponen dalam ,+T& adalah panduan
pengobatan panduan +#T "angka pendek dengan penga1asan langsung dan untuk men"amin
keteraturan pengobatan diperlukan seorang %enga1as Menelan +bat (%M+) dan pemberian
panduan +#T didasarkan klasi$ikasi TBC.
Menurut -udoyo ()008), mengobati penderita dengan TB paru cukup mudah, karena
penyebab TB paru sudah "elas yaitu, bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat di
matikan dengan kombinasi beberapa obat yang sudah "elas man$aatnya. &esuai dengan si$at
bakteri Mycobacterium tuberculosis, untuk memperoleh e$ekti$itas pengobatan, maka prinsip-
prinsip yang dipakai adalah >
(. +bat harus di berikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa "enis obat (.soniasid,
8i$ampisin, %irasinamid, &treptomisin dan Ftambutol) dalam "umlah cukup dan dosis tepat
selama 4-8 bulan, supaya semua bakteri (termasuk bakteri persisten) dapat di bunuh. -al ini
untuk mencegah timbulnya kekebalan terhadap +#T.
). Bntuk men"amin kepatuhan penderita dalam menelan obat, pengobatan dilakukan dengan
penga1asan langsung (,+TG +irectly Obser!ed *reatment oleh seorang %enga1as Menelan
+bat (%M+).
Tam"ilan Radiolois Tuberculosis
Gambar #$ :apitas dan in9iltrat baru pada TB.
Aambar ).
#. %# H-raymasaa dan nodule kecil pada paru superior
B. CT-scan masa dan nodul
Gambar '$ :onsulidasi pada tuberculosis primer yang membuat ruang batas udara
Aambar 2. :apitas konsulidasi dan nodule multipel tidak pada tubercolusis 8eakti$e
Aambar . Tuberculosis milier dengan #8,& pada $oto I-ray nodule millet multibel dan
ground glass opak di kedua lapang paru.
Aambar 4. :asus M,8 $oto I-ray nodul multiple, bercak konsulidasi, beberapa kapitas
dan tampilan opak di kedua paru. Catatan penurunan 9olume paru dan penebalan pleura
apikal.
,a$tar %ustaka
,epartemen :esehatan 8epublik .ndonesia, )004. ,edoman $asional ,enanggulangan
*uberkulosis, Fdisi ). Cetakan %ertama. ,epartemen :esehatan 8epublik .ndonesia.
JJJJJJJJJ, )008. ,ro"il -esehatan 'ndonesia .//0. ,epartemen :esehatan 8epublik .ndonesia.
JJJJJJJJJ, )00'. ,ro"il -esehatan 'ndonesia .//1. ,epartemen :esehatan 8epublik .ndonesia.
2<
:umar, /., )00<. Tuberkulosis. +alam2 8obbins, Cotran, :umarK ed. %uku )3ar ,atologi. Fdisi <.
/olume ). 6akarta> FAC, 22-(.
6eong, L6 and =ee, :&. )008. %ulmonary Tuberculosis> Bp to date imanging and management.
#merican 8oentgen 8ay &ocienty
;orld -ealth +rgani?ation, )004. *he 4top *% 4trategy. Aene9a> ;orld -ealth +rgani?ation.

You might also like